BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian...

346
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR BANK UMUM (BU)

Transcript of BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian...

Page 1: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR

BANK UMUM (BU)

THI_adinda
TextBox
Lampiran 1
Page 2: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

I-1

I. PENJELASAN UMUM

A. Sistem Informasi Debitur (SID)

Sistem Informasi Debitur (SID) adalah sistem yang menyediakan informasi Debitur

yang merupakan hasil olahan dari Laporan Debitur yang diterima oleh Bank

Indonesia. Sistem Informasi Debitur hanya dapat diakses melalui jaringan ekstranet

Bank Indonesia dan dalam pelaporannya mencakup hal-hal sebagai berikut,

diantaranya :

1. Permintaan dan konfirmasi DIN

2. Pengisian Laporan Debitur, yang mencakup:

a. Identitas Debitur

b. Identitas Pengurus dan Pemilik, bagi Debitur yang berbentuk badan usaha

c. Fasilitas Penyediaan Dana

Merupakan proses pengisian Laporan Debitur atas setiap fasilitas yang

diberikan Bank Pelapor kepada Debitur. Fasilitas-fasilitas tersebut

mencakup: Penempatan pada bank lain, Surat Berharga, Kredit, Tagihan

Lainnya, Penyertaan dan Penerusan kredit (kredit kelolaan)

d. Agunan/Penjamin

e. Kontrol LBU

f. Laporan Keuangan Debitur

3. Pencarian data Informasi Debitur Individual

Aplikasi Sistem Informasi Debitur

Aplikasi Sistem Informasi Debitur terbagi atas 2 (dua) macam, yaitu: Aplikasi SID

WEB dan aplikasi SID Pelapor. Aplikasi SID WEB adalah aplikasi yang dapat

diakses oleh Bank Pelapor melalui Web site ekstranet BI. Sedangkan aplikasi SID

Pelapor adalah aplikasi yang diinstall di komputer Pelapor.

Fungsi dari aplikasi SID Web ini diantaranya:

1. Pengiriman permintaan DIN

Pengiriman permintaan DIN bertujuan untuk melakukan permintaan DIN atas

Debitur baru. Pengiriman permintaan DIN ini dapat dilakukan setelah terbentuk

file kirim DIN dari aplikasi SID Pelapor.

35

THI_adinda
Rectangle
Page 3: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

I-2

2. Pengiriman laporan bulanan SID

Pengiriman laporan bulanan SID harus disampaikan secara on-line. Dalam

penyampaian secara on-line maka laporan SID dapat disampaikan melalui

aplikasi SID Web ini. Untuk menyampaikan laporan SID melalui SID Web,

maka terlebih dahulu harus dibentuk file kirim melalui aplikasi SID Pelapor

terhadap laporan yang akan disampaikan setiap bulannya.

3. Permintaan Informasi Debitur Individual

Merupakan salah satu fungsi dari aplikasi SID Web yang bertujuan untuk

menampilkan informasi dari Debitur yang dikehendaki berkaitan dengan semua

fasilitas penyedian dana yang diterima dari Pelapor.

Fungsi dari aplikasi SID Pelapor adalah untuk membentuk file kirim berkaitan

dengan file kirim untuk permintaan DIN dan file kirim untuk pengiriman laporan.

Aplikasi SID Pelapor ini bersifat off-line (tidak berkaitan secara langsung dengan

server SID Bank Indonesia).

Gambaran aplikasi SID WEB dan SID Pelapor sebagaimana terdapat pada gambar

berikut ini:

Aplikasi SID Web

36

THI_adinda
Rectangle
Page 4: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

I-3

Aplikasi SID Pelapor

Konfigurasi Jaringan Sistem Informasi Debitur (SID)

Konfigurasi jaringan SID adalah konfigurasi yang memungkinkan seluruh Pelapor

SID dapat mengakses aplikasi SID Web, terkait dengan fungsi yang dapat digunakan

pada aplikasi tersebut. Konfigurasi jaringan tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

37

THI_adinda
Rectangle
Page 5: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

I-4

Konfigurasi jaringan tersebut terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu konfigurasi di

sisi Pelapor dan konfigurasi di sisi Bank Indonesia. Dari sisi Pelapor, untuk

mengakses aplikasi SID Web dapat dilakukan dengan cara single user atau

multiuser. Single user adalah jenis akses dimana hanya terdapat 1 (satu) komputer

yang terhubung dengan jaringan ekstranet BI, sedangkan jenis multiuser

memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi SID Web melalui lebih dari 1

(satu) komputer secara bersamaan. Untuk jenis multiuser ini memerlukan sebuah

server yang terhubung dengan jaringan ekstranet BI. Dari sisi BI, aplikasi SID Web

dapat diakses melalui jaringan intranet BI. Konfigurasi jaringan dari sisi Pelapor

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Berdasarkan gambar konfigurasi jaringan dari sisi Pelapor tersebut, dapat dijelaskan

bahwa perangkat (Hardware) yang akan digunakan dalam pelaporan SID meliputi

Personal Computer (PC), modem, jaringan dan media penyimpanan.

B. Tujuan Pelaporan

Laporan Debitur adalah informasi yang disajikan dan dilaporkan oleh Pelapor

kepada Bank Indonesia menurut tata cara dan bentuk laporan yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia. Laporan ini dimaksudkan untuk membentuk data induk Debitur

secara nasional yang digunakan untuk :

1. Membantu Bank Pelapor dalam memperlancar proses penyediaan dana,

2. Mempermudah penerapan manajemen risiko,

3. Membantu bank dalam melakukan identifikasi kualitas Debitur untuk

pemenuhan ketentuan yang berlaku.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka Laporan Debitur harus disusun secara

lengkap, akurat, terkini, dan utuh sesuai dengan Pedoman Penyusunan Laporan

Debitur sebagaimana dimaksud pada bab ini dan disampaikan tepat pada waktunya.

38

THI_adinda
Rectangle
Page 6: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

I-5

C. Pengisian Dan Penyampaian Laporan

1. Prosedur dan tata cara pengisian data Laporan Debitur dilakukan secara on-line

diatur dalam Petunjuk Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Debitur (SID)

Bank.

2. Prosedur dan tata cara penyampaian Laporan Debitur dari Bank Pelapor ke Bank

Indonesia dilakukan sesuai ketentuan mengenai Sistem Informasi Debitur.

D. Jenis Laporan

Bank Pelapor wajib menyusun laporan untuk Debitur yang memperoleh fasilitas

dengan jumlah plafon per Debitur Rp.1,00 (satu rupiah) ke atas, melalui

program/aplikasi SID dengan mengisi formulir Laporan, yaitu :

a. FORMULIR - 01 - DATA DEBITUR

b. FORMULIR - 02 - DATA PENGURUS/PEMILIK

c. FORMULIR - 03

03A – PENEMPATAN PADA BANK LAIN

03B – SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI BANK

03C – KREDIT YANG DIBERIKAN

03D – TAGIHAN LAINNYA

03E – PENYERTAAN

03F – IRREVOCABLE L/C

03G – GARANSI BANK

03H – PENERUSAN KREDIT

d. FORMULIR - 04

04A – AGUNAN

04B – PENJAMIN

e. FORMULIR – 05 – KONTROL LBU

f. FORMULIR - 06 – DATA KEUANGAN DEBITUR

E. Lain-Lain

1. Perpindahan/Pengalihan pengelolaan Debitur/fasilitas

Dalam hal terdapat perpindahan atau pengalihan Debitur atau fasilitas dari satu

Kantor Bank Pelapor ke Kantor Bank Pelapor yang lain (termasuk pindah ke

Kantor Pusat) untuk bank yang sama ataupun bank yang berbeda,

pelaksanaannya dilakukan melalui Aplikasi SID Pelapor.

39

THI_adinda
Rectangle
Page 7: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

I-6

Cara 1 :

a. Bank pemilik data:

Bank melaporkan Debitur/fasilitas yang akan dipindahkan melalui

aplikasi SID Pelapor dengan cara: memilih Debitur/fasilitas yang akan

dipindahkan, mengisi sandi kantor bank pemilik data dan sandi kantor

bank tujuan yang selanjutnya membentuk file kirim atas Debitur/fasilitas

yang akan dipindahkan.

File kirim yang telah dibentuk tersebut selanjutnya dikirimkan ke Bank

Indonesia melalui aplikasi SID Web.

Setelah memperoleh persetujuan dari Bank penerima data, maka bank

pemilik data harus men-download file persetujuan ke dalam aplikasi SID

Pelapor sehingga data Debitur yang dipindahkan, dihapus dari database

bank pemilik data.

b. Bank penerima data:

Bank Penerima Data memberikan proses persetujuan melalui aplikasi SID

Web terhadap data-data yang dikirimkan dari Bank Pemilik Data sebelumnya

dan harus men-download file persetujuan ke dalam aplikasi SID Pelapor

bank penerima data sehingga data-data Debitur/fasilitas yang diterima akan

ditambahkan ke dalam database bank penerima data.

Cara 2 :

a. Bank pemilik data:

Bank Pelapor melaporkan Debitur/fasilitas yang akan dipindahkan dengan

mengisi sandi kondisi 12 (Dialihkan ke Bank Lain) pada kolom kondisi di

formulir fasilitas penyediaan dana dari Debitur bersangkutan. Selanjutnya,

pada kolom “Keterangan” diisikan nama Bank/Kantor Cabang penerima

data.

b. Bank penerima data:

Bank Pelapor melaporkan Debitur/fasilitas yang diambil alih sebagai Debitur

baru sesuai dengan data dan tanggal laporan lama atau tanggal laporan baru

jika dibuatkan akad/perjanjian baru, dan mencantumkan kata “ALIHAN

DARI BANK/KANTOR CABANG LAIN (NAMA BANK/SANDI BANK)”

formulir fasilitas penyediaan dana dalam kolom Keterangan.

Dalam hal Bank mengambil alih Debitur dari “bank yang ditutup” (Bank Dalam

Likuidasi, Bank Beku Operasi, Bank Beku Kegiatan Usaha) dengan cara

membeli, baik dengan discount maupun tidak, Bank yang mengambil alih

Debitur tersebut melaporkan Debitur yang diambil alih/dibeli sebagai Debitur

40

THI_adinda
Rectangle
Page 8: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

I-7

baru secara lengkap sesuai dengan data dan tanggal laporan lama, dengan

mencantumkan kata “Dibeli dari PPA/BPPN” pada kolom kondisi.

2. Laporan Nihil

Bagi Kantor Bank yang telah terdaftar sebagai Bank Pelapor di dalam SID Bank

Indonesia, namun belum atau tidak memberikan fasilitas penyediaan dana, maka

Bank wajib menyampaikan laporan nihil dengan cara mengisi angka 0 (nol) pada

seluruh materi dalam Formulir 05 – Kontrol LBU dan mengirimkannya kepada

Bank Indonesia secara on-line.

Demikian pula bagi Kantor Cabang Bank yang telah memindahkan Debitur-

Debiturnya ke kantor pusat atau kantor cabang lain sehingga Kantor Cabang

Bank yang bersangkutan tidak lagi memiliki Debitur, tetap diwajibkan

menyampaikan laporan nihil. Kewajiban laporan nihil tersebut berlaku

sampai dengan Bank menyampaikan surat resmi kepada Bank Indonesia yang

menyatakan bahwa Kantor Cabang Bank yang bersangkutan tidak akan

memberikan fasilitas penyediaan dana karena Kantor Bank ditutup atau turun

status.

41

THI_adinda
Rectangle
Page 9: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

I-8

Halaman ini sengaja dikosongkan

42

THI_adinda
Rectangle
Page 10: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Daftar Kantor Cabang

II-9

II. DAFTAR KANTOR CABANG

Menu Daftar Kantor berfungsi untuk melakukan proses pendaftaran Kantor Bank

Pelapor (melakukan penambahan, perubahan, dan penghapusan data Kantor Pelapor)

yang data Debiturnya akan dikelola pada Database Aplikasi SID.

Pada saat pertama kali Login, Administrator harus mendaftarkan minimal satu data

Kantor Bank Pelapor sesuai dengan Sandi Pelapor dan Sandi Kantor masing-masing

Pelapor. Menu ini dapat diakses dari File/Sistem --> Daftar Kantor. Menu Daftar

Kantor terdiri dari:

1. ID_LBG (ID Lembaga)

Kolom ini diisi dengan 3 (tiga) digit angka ID Lembaga Bank dan bersifat

wajib untuk diisi. ID Lembaga untuk Bank Umum adalah: 001.

2. ID_BANK

Kolom ini diisi sesuai dengan sandi bank untuk bank umum (tidak termasuk

dengan sandi cabang). Untuk saat ini, yang dimaksud dengan sandi Bank untuk

bank umum adalah 3 (tiga) digit pertama dari sandi bank dimaksud. Kolom ini

bersifat wajib diisi.

43

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 11: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Daftar Kantor Cabang

II-10

Contoh:

Sandi Bank ABC adalah: 777123

Maka yang diisikan pada kolom ID_BANK adalah: 777

3. ID_KCB (ID Kantor Cabang)

Kolom ini diisi sesuai dengan sandi cabang dari masing-masing kantor bank

pelapor. Untuk saat ini, yang dimaksud dengan sandi cabang adalah 3 (tiga)

digit akhir dari sandi Bank dimaksud. Kolom ini bersifat wajib diisi.

Contoh:

Sandi Bank ABC adalah: 777123

Maka yang diisikan pada kolom ”ID_KCB” adalah: 123

4. NAMA KANTOR BANK

Kolom ini diisi nama kantor Bank Pelapor diikuti cabang kantor Bank Pelapor

dan bersifat wajib diisi.

Contoh: Bank ABC Cabang MT. Haryono.

5. ALAMAT BANK

Kolom ini diisi alamat kantor Bank Pelapor (tidak termasuk nama kota) dan

bersifat wajib diisi.

6. KOTA

Kolom ini diisi nama kota dimana Bank Pelapor beroperasi.

7. ST_BANK (Status Bank)

Kolom ini diisi sandi status Bank Pelapor yang dapat dipilih sesuai dengan

sandi status bank yang terdapat dalam kolom ”ST_BANK”. Kolom ini bersifat

wajib diisi.

No. Status Bank Pelapor Sandi

1. Bank Persero (Konvensional) 01

2. Bank Swasta Nasional (Konvensional) 02

3. Bank Asing (Konvensional) 03

4. Bank Campuran (Konvensional) 04

5. Bank Pemerintah Daerah (Konvensional) 05

6. Bank Dalam Likuidasi (Konvensional) 07

7. Bank Beku Operasi (Konvensional) 08

8. Bank Beku Kegiatan Usaha (Konvensional) 09

9. Bank Persero (Syariah) 11

10. Bank Swasta Nasional (Syariah) 12

44

THI_adinda
Rectangle
Page 12: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Daftar Kantor Cabang

II-11

No. Status Bank Pelapor Sandi

11. Bank Asing (Syariah) 13

12. Bank Campuran (Syariah) 14

13. Bank Pemerintah Daerah (Syariah) 15

14. Bank Dalam Likuidasi (Syariah) 17

15. Bank Beku Operasi (Syariah) 18

16. Bank Beku Kegiatan Usaha (Syariah) 19

8. KODE AREA

Kolom ini diisi kode area nomor telepon tetap (Fixed Line) Bank Pelapor.

9. NO TELP

Kolom ini diisi nomor telepon kantor Bank Pelapor (tidak termasuk kode area).

Nomor telepon yang diisi adalah nomor dari pimpinan kantor Bank Pelapor

atau nomor penanggung jawab SID untuk kantor Bank Pelapor yang

bersangkutan.

10. USER PENGIRIM

Kolom ini akan terisi secara otomatis oleh sistem (tidak perlu diisi).

11. EMAIL

Kolom ini diisi alamat email yang dapat dihubungi berkaitan dengan SID.

12. KETERANGAN UNTUK KOLOM LAINNYA

Untuk kolom selanjutnya (Bulan, Tahun, St_Kirim, St_Val, St_Data, TT.

Record, dan Tgl Kirim) akan terisi secara otomatis oleh sistem.

45

THI_adinda
Rectangle
Page 13: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Daftar Kantor Cabang

II-12

Halaman ini sengaja dikosongkan

46

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 14: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-13

III. PERMINTAAN DAN KONFIRMASI DIN

A. PERMINTAAN DIN – DEBITUR PERORANGAN

B. PERMINTAAN DIN – DEBITUR BADAN USAHA

C. KONFIRMASI DIN

47

THI_adinda
Rectangle
Page 15: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-14

Menu Permintaan dan Konfirmasi DIN memiliki fungsi yang berkaitan dengan

permintaan dan pengambilan DIN. Fungsi tersebut meliputi: Penginputan data pokok

Debitur, validasi terhadap data pokok yang diinputkan, pembentukan file permintaan

DIN yang siap dikirim melalui aplikasi SID Web, dan pembacaan file jawaban DIN

yang telah diunduh (download) dari server Bank Indonesia melalui aplikasi SID

Web. Cara permintaan DIN dapat dilihat dalam petunjuk penggunaan aplikasi SID.

Menu permintaan dan konfirmasi DIN terdiri dari data-data sebagai berikut:

1. Debtor Identification Number (DIN)

Kolom ini tidak perlu dilakukan pengisian secara manual, karena akan terisi

secara otomatis oleh sistem melalui proses permintaan DIN.

Debtor Identification Number (DIN) adalah nomor unik yang dibentuk secara

otomatis oleh sistem untuk memberikan identitas kepada setiap Debitur dalam

Sistem Informasi Debitur. Setiap Debitur akan memiliki DIN yang berbeda

dengan Debitur lainnya, sehingga apabila dalam proses permintaan DIN

terhadap Debitur baru didapati kemiripan antara data Debitur yang diminta

dengan data Debitur yang sudah ada didalam database SID Bank Indonesia,

maka Pelapor SID yang mengajukan permintaan DIN akan diminta untuk

melakukan konfirmasi terhadap data Debitur tersebut. Dalam hal dilakukan

konfirmasi terhadap data Debitur yang diyakini kemiripannya, maka Debitur

tersebut harus menyertakan data pendukung atau identitas lain yang dapat

digunakan untuk meyakini bahwa data Debitur yang terdapat dalam SID

adalah benar milik Debitur yang dimaksud. Apabila setelah dilakukan

konfirmasi dan dinyatakan bahwa data Debitur tersebut adalah sama, maka

Pelapor wajib menggunakan DIN yang telah ada sebelumnya. Apabila diyakini

berbeda, Pelapor dapat memilih untuk membuat DIN baru.

2. ID Debitur Bank (Customer Information Files - CIF)

ID Debitur Bank merupakan identitas unik untuk masing-masing Debitur yang

dimiliki oleh bank. Kolom ini diisi sesuai dengan format pengisian ID Debitur

yang berlaku dimasing-masing kantor Bank Pelapor.

3. Nama Lengkap Debitur

Kolom ini diisi dengan nama Debitur dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Debitur Perorangan

Kolom ini (empat kolom) diisi dengan nama perorangan secara lengkap

(tidak disingkat) dengan ketentuan :

(i). Nama yang dimasukkan dalam kolom “Nama Lengkap Debitur” ini

adalah nama sebagaimana tercantum dalam KTP (Kartu Tanda

Penduduk) untuk Debitur Warga Negara Indonesia (WNI). Dalam hal

48

THI_adinda
Rectangle
Page 16: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-15

Debitur adalah Warga Negara Asing (WNA) maka KTP sebagai

kartu identitas Debitur disetarakan dengan KIMS/KITAS (Kartu Izin

Menetap Sementara/Kartu Izin Tinggal Terbatas).

Nama Debitur tersebut harus diinputkan lengkap tanpa gelar yang

menyertainya.

(ii). Termasuk dalam Debitur Perorangan adalah usaha dagang (UD, PO,

industri, atau usaha lainnya yang dimiliki secara perorangan, dimana

NPWP-nya menjadi satu dengan NPWP perorangan).

Apabila nama Debitur tersebut mengandung karakter khusus yang

tidak diijinkan oleh sistem (aplikasi SID pelapor) sehingga

mengakibatkan nama Debitur tersebut tidak lolos dalam proses

validasi, maka nama Debitur dituliskan tanpa karakter khusus pada

kolom “Nama Lengkap Debitur”. Dalam hal nama Debitur tersebut

merupakan nama alias, maka penulisan nama Debitur yang

mengandung karakter khusus tersebut dituliskan pada kolom “Nama

Alias”.

Contoh:

Nama Debitur: Joni (Ng) Berkauli, maka karakter nama (Ng)

dimasukkan dalam kolom “Nama Lengkap Debitur” sebagai Ng

apabila karakter nama tersebut merupakan kesatuan nama Debitur

dimaksud atau dimasukkan dalam kolom “Nama Alias” sebagai Ng

apabila merupakan nama alias dari Debitur tersebut.

Kolom pertama, kedua, dan ketiga diisi kata pertama, kedua, dan

ketiga nama Debitur, masing-masing tidak melebihi 25 karakter.

Kolom keempat dapat diisi kata keempat dan kata-kata selanjutnya

(kata kelima, keenam, dan seterusnya) dari nama Debitur.

(iii). Dalam hal nama Debitur mengandung nama yang terdiri dari 1 (satu),

2 (dua), atau lebih karakter yang menyerupai singkatan, maka Bank

Pelapor harus melengkapi dengan surat pernyataan dari Debitur/Bank

Pelapor yang menyatakan bahwa nama tersebut bukan singkatan dan

dilengkapi dengan data pendukung lainnya.

(iv). Nama keluarga atau marga (bila dicantumkan dalam KTP) diketik

penuh/lengkap.

(v). Nama Debitur yang mengunakan kata "bin/binti" dan merupakan

kesatuan dari nama Debitur tersebut dapat diisi pada salah satu kolom

nama. Namun dalam hal kata “bin/binti” tersebut bukan merupakan

nama asli dari Debitur bersangkutan, dimana kata “bin/binti”

49

THI_adinda
Rectangle
Page 17: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-16

memiliki arti “anak dari…” maka kata “bin/binti” beserta dengan

nama yang menyertai setelah kata tersebut tidak perlu diisikan dalam

kolom “Nama Lengkap Debitur”.

Contoh:

Nama Debitur: “Dandry Bin Aryan”, dalam penulisan nama

Debitur dituliskan lengkap, karena kata “Bin” merupakan

kesatuan nama dari Debitur tersebut.

Nama Debitur: Tri Handayani binti Hidayat, dimana dari nama

Debitur tersebut menjelaskan bahwa Tri Handayani merupakan

anak dari Hidayat, maka dalam penulisan nama Debitur cukup

dituliskan Tri Handayani, tidak perlu menyertakan kata “binti

Hidayat”

(vi). Dalam hal Debitur adalah ISTRI yang menggunakan nomor NPWP

SUAMI, maka penulisan nama Debitur pada kolom “Nama Lengkap

Debitur” menggunakan nama ISTRI, dan pada kolom “Keterangan”

diisi dengan ”NPWP SUAMI”.

b. Debitur Badan Usaha

Kolom ini (empat kolom) diisi nama badan usaha dengan ketentuan

sebagai berikut:

(i). Kolom pertama, kedua, dan ketiga diisi dengan kata pertama, kedua,

dan ketiga nama Debitur, masing-masing tidak melebihi 25 karakter

dan tidak termasuk spasi dan tanda baca. Dalam hal Debitur memilki

lebih dari 3 (tiga) kata, maka penulisan kata keempat dan seterusnya

ditulis pada kolom keempat.

Contoh:

Nama Debitur:

PT. MAJU INDONESIA JAYA SEJAHTERA PULP, Tbk.

Penulisan untuk kolom 1: MAJU

Penulisan untuk kolom 2: INDONESIA

Penulisan untuk kolom 3: JAYA

Penulisan untuk kolom 4: SEJAHTERA PULP

(ii). Debitur badan usaha atau lembaga diisi sesuai dengan nama badan

usaha yang tercantum dalam kartu NPWP atau Akta Pendirian Badan

Usaha (tidak termasuk bentuk/jenis badan usaha). Pengisiannya

menurut urutan nama badan usaha, dan tidak boleh disingkat. Jenis

50

THI_adinda
Rectangle
Page 18: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-17

badan usaha, seperti PT., CV., FA., PERSERO, dll diisi pada kolom

“Status/Gelar”.

c. Debitur Kelompok

Debitur kelompok merupakan Debitur yang anggotanya dibentuk atas dasar

kepentingan bersama, dipimpin oleh seorang ketua dan tidak berbentuk

badan usaha yang memperoleh satu atau lebih fasilitas penyediaan dana.

Dalam penulisan pada kolom nama, berlaku ketentuan sebagai berikut:

(i). Pada formulir permintaan DIN, data Debitur kelompok dimasukkan

dalam formulir permintaan DIN untuk Debitur Perorangan. Dan

untuk selanjutnya, ketentuan pengisian kolom-kolom untuk Debitur

kelompok mengikuti ketentuan pengisian kolom-kolom Debitur

perorangan.

(ii). Pada kolom “Nama Lengkap Debitur” diisi dengan nama Debitur

yang melakukan perikatan perjanjian untuk memperoleh fasilitas

penyediaan dana.

(iii). Dalam hal perikatan perjanjian dilakukan oleh 1 (satu) orang yang

bertindak sebagai penanggung jawab atas fasilitas yang diberikan

kepada kelompok tersebut, maka kolom “Nama Lengkap Debitur”

diisi dengan nama orang yang bertindak sebagai penanggung jawab

tersebut.

(iv). Dalam hal perikatan perjanjian dilakukan oleh salah seorang anggota

kelompok yang bertanggung jawab bersama anggota kelompok

lainnya dan jenis fasilitas dana yang diberikan adalah Kredit, maka

setiap anggota kelompok tersebut bertindak sebagai calon Debitur.

Data masing-masing anggota kelompok dilaporkan dalam Form

Permintaan DIN secara terpisah, dan dilakukan proses permintaan

DIN. Selanjutnya setiap anggota kelompok tersebut dilaporkan

dengan menggunakan fasilitas “Joint Account” yang terdapat dalam

Formulir 03C – Kredit Yang Diberikan.

Dalam hal jenis fasilitas penyediaan dana yang diberikan Bank

Pelapor selain Kredit, maka kelompok tersebut harus menunjuk 1

(satu) orang untuk bertindak sebagai penanggung jawab sebagaimana

disebutkan pada butir (iii) diatas.

(v). Pengisian kolom “Nama Lengkap Debitur” untuk Debitur kelompok

diisikan sesuai dengan ketentuan pengisian kolom “Nama Lengkap

Debitur” untuk Debitur perorangan.

Contoh:

Bank ABC memberikan kredit usaha kepada Kelompok Tani “Sukamaju”.

Kelompok Tani “Sukamaju” ini terdiri dari 5 orang anggota

51

THI_adinda
Rectangle
Page 19: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-18

yaitu:Sudarmo, Sudarma, Sudarmi, Sujadi, dan Sukadi. Kelompok

tersebut sepakat memilih Sudarmo sebagai wakil kelompok dalam

melakukan perikatan perjanjian kredit dengan Bank ABC, maka nama

Debitur yang dilaporkan dalam Sistem Informasi Debitur adalah:

Apabila Sudarmo bertindak sebagai penanggung jawab atas kredit

yang diberikan kepada kelompok tersebut, maka Debitur yang

dilaporkan dalam Sistem Informasi Debitur hanya Sudarmo saja.

Apabila Sudarmo hanya bertindak sebagai perwakilan kelompok

tersebut, dalam hal ini masing-masing anggota kelompok

bertanggung jawab terhadap penggunaan dan kelancaran pembayaran

kredit yang diberikan, maka Debitur yang dilaporkan dalam Sistem

Informasi Debitur adalah semua anggota dari Kelompok Tani

“Sukamaju”, yaitu: Sudarmo, Sudarma, Sudarmi, Sujadi, dan Sukadi.

4. Nama Alias

Kolom ini diisi nama alias atau nama lama/sebelumnya (jika ada) sebelum

menjadi nama yang sekarang sebagaimana diisikan pada kolom nama tersebut

di atas.

5. Jenis Kelamin (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi dengan cara memilih (Pria/Wanita) sesuai dengan pilihan yang

terdapat pada kolom “Jns Kelamin”.

No. Jenis Kelamin Sandi

1. Pria 1

2. Wanita 2

6. Status/Gelar

Kolom ini diisi dengan sandi status Debitur untuk Debitur Perorangan, atau

Bentuk Badan Hukum Debitur untuk Debitur Badan Usaha, yaitu:

No. Status/Gelar Sandi

Debitur Perorangan

1 Tanpa Gelar 0100

2 Diploma 1 0101

3 Diploma 2 0102

4 Diploma 3 0103

5 S-1 0104

6 S-2 0105

7 S-3 0106

8 Debitur Kelompok 0107

9 Lainnya Perorangan 0199

52

THI_adinda
Rectangle
Page 20: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-19

No. Status/Gelar Sandi

Debitur Badan Usaha

10 Badan Usaha Unit Desa (BUUD) 0201

11 Commanditer Venotschap (CV) 0202

12 Debitur Kelompok 0203

13 Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) 0204

14 FIRMA 0205

15 Gabungan Koperasi 0206

16 Induk Koperasi 0207

17 Koperasi 0208

18 Koperasi Unit Desa 0209

19 Limited 0210

20 Maskapai Andil Indonesia 0211

21 Namloose Venotschaap 0212

22 Perusahaan Daerah 0213

23 Persero 0214

24 Persekutuan Perdata 0215

25 Perusahaan Umum 0216

26 Primer Koperasi 0217

27 Perseroan Terbatas 0218

28 Pusat Koperasi 0219

29 Pusat Koperasi Unit Desa 0220

30 Usaha Dagang 0221

31 Unit Dagang Kredit Pedesaan 0222

32 Yayasan 0223

33 Lainnya Badan Usaha 0299

7. Keterangan (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi nama gelar dalam bentuk singkatan yang lazim digunakan,

yang meliputi: gelar kesarjanaan, gelar adat atau kesukuan, gelar kepangkatan,

gelar keagamaan, atau segala bentuk sebutan status lainnya. Dalam hal gelar

lebih dari 1 (satu), urutannya diserahkan kepada bank setelah konsultasi

dengan Debitur bersangkutan.

Dalam hal Debitur adalah ISTRI yang menggunakan nomor NPWP SUAMI,

maka kolom keterangan diisi dengan “NPWP SUAMI”.

8. Tempat Lahir (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi tempat lahir Debitur sesuai dengan KTP/KIMS/KITAS.

53

THI_adinda
Rectangle
Page 21: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-20

9. Tanggal Lahir (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi tanggal lahir Debitur sesuai dengan KTP/KIMS/KITAS dengan

format dd-mm-yyyy.

10. Nomor KTP (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini wajib diisi dengan nomor KTP (Kartu Tanda Penduduk) Debitur

sesuai yang tercantum dalam KTP terakhir. Untuk warga negara asing, kolom

nomor KTP ini dipersamakan dengan nomor identitas lain seperti KITAS

(Kartu Izin Tinggal Terbatas)/KIMS (Kartu Izin Menetap Sementara). Nomor

KTP/KITAS/KIMS diisikan sebagaimana nomor tersebut dituliskan dalam

kartu identitas.

Contoh:

Nomor KTP: 11.5502.031082.0004

Dalam kolom “Nomor KTP” dituliskan: 11.5502.031082.0004

11. Nomor Paspor (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi dengan nomor paspor yang tercantum dalam paspor terakhir.

Untuk Debitur yang tidak memiliki paspor, kolom ini dapat dikosongkan.

12. Nama Gadis Ibu Kandung (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi dengan nama gadis ibu kandung sebelum menikah secara

lengkap tanpa gelar. Ketentuan pengisian nama gadis ibu kandung mengacu

pada ketentuan pengisian nama Debitur sebagaimana dijelaskan pada angka 3.

13. Tempat Badan Usaha Berdiri (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi tempat awal Badan Usaha didirikan.

14. Nomor Akta Awal/Berdiri (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi nomor akta pendirian Badan Usaha.

15. Tanggal Akta Awal/Berdiri (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi tanggal akta pendirian Badan Usaha dengan format dd-mm-

yyyy

16. NPWP

NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki perorangan atau badan

usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib

pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Pelaporan NPWP mengacu

pada ketentuan Bank Indonesia mengenai pencantuman NPWP dalam

54

THI_adinda
Rectangle
Page 22: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-21

penyediaan dana serta disesuaikan dengan ketentuan pengisian NPWP dalam

pelaporan Sistem Informasi Debitur sebagai berikut:

1. Kolom NPWP diisi secara lengkap sesuai dengan cara penomoran yang

tercantum dalam kartu NPWP (14 atau 15 digit tanpa titik). Apabila angka

NPWP yang tercantum dalam kartu memilki format penulisan kurang dari

14 atau 15 digit, maka cara penulisannya dengan menambahkan 1 (satu)

digit angka 0 (Nol) di awal dan sejumlah angka 0 (Nol) diakhir sampai

format angka NPWP tersebut sejumlah 15 digit. Apabila angka NPWP

tersebut memiliki format penulisan lebih dari 15 digit maka kolom

“NPWP” diisi dengan 15 digit pertama angka NPWP.

Contoh :

Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format

1.234.567.8.901, maka diisi 012345678901000 (ditambah satu angka 0

di awal dan tiga angka 0 diakhir).

Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format

1.234.567.8.90, maka diisi 012345678900000 (ditambah satu angka 0

di awal dan empat angka 0 diakhir).

Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format

01.234.567.8.901.000, maka diisi 012345678901000

Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format

1.234.567.8.901.000.123 (lebih dari 15 digit), maka diisi

123456789010001

2. Bagi Debitur, pengurus, pemilik atau penjamin yang belum memiliki

NPWP, maka pengisian kolom “NPWP” ditetapkan sebagai berikut :

a. Debitur, pengurus, pemilik atau penjamin yang memperoleh

penghasilan di bawah Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP), kolom

NPWP dapat dikosongkan.

b. Karyawan suatu perusahaan tidak boleh menggunakan NPWP

perusahaannya.

c. Isteri yang tidak memiliki NPWP sendiri, pelaporannya dapat

menggunakan NPWP suami. Apabila ada pemisahan harta antara

suami dan istri, maka NPWP yang digunakan adalah NPWP atas nama

pemohon kredit (istri/suami). Sebaliknya, suami yang tidak memiliki

NPWP tidak diperkenankan menggunakan NPWP istri. Dalam hal Istri

menggunakan NPWP Suami, maka pada kolom “Keterangan” diis

dengan “NPWP SUAMI”

3. Debitur Kelompok yang menunjuk seorang pihak sebagai penanggung

jawab terhadap fasilitas penyediaan dana yang digunakan oleh kelompok

55

THI_adinda
Rectangle
Page 23: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-22

tersebut, kolom “NPWP” diisi sesuai dengan NPWP pihak yang ditunjuk

sebagai penanggung jawab kelompok tersebut. Dalam hal Debitur

kelompok tidak menunjuk seorang pihak untuk bertanggung jawab

terhadap fasilitas penyediaan dana yang digunakan oleh kelompok tersebut,

maka kolom “NPWP” diisi sesuai dengan NPWP masing-masing anggota

yang memperoleh fasilitas penyediaan dana sebagaimana ketentuan

pengisian NPWP di atas.

17. Alamat Debitur

Kolom ini diisi alamat Debitur sebagaimana tercantum dalam

KTP/KIMS/KITAS untuk Debitur Perorangan atau Akta Pendirian/Akta

Anggaran Dasar terakhir untuk Debitur Badan Usaha.

Contoh:

a. Alamat Debitur dalam kartu identitas: Jl. Merpati III, Gg. V, No. 03

Maka dalam kolom “Alamat Debitur”” diisikan: Jl. Merpati III, Gg. V No.

03.

b. Alamat Debitur dalam kartu identitas: Jalan Merpati III, Gg. V, No. 03

Maka dalam kolom “Alamat Debitur”” diisikan: Jalan Merpati III, Gg. V

No. 03.

18. Kelurahan

Kolom ini diisi nama kelurahan domisili Debitur sebagaimana tercantum

dalam kartu identitas Debitur. Kata "Kelurahan" tidak perlu diketik.

19. Kecamatan

Kolom ini diisi nama kecamatan domisili Debitur sebagaimana tercantum

dalam kartu identitas Debitur. Kata "Kecamatan" tidak perlu diketik.

20. Lokasi Dati 2

Kolom ini diisi sandi Dati 2/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif

alamat Debitur sebagaimana tercantum pada Lampiran I Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur. Alamat yang berada di luar wilayah Indonesia,

diisi dengan sandi 9999.

21. Kode Pos

Kolom ini disi kode pos sesuai dengan alamat domisili Debitur sebagaimana

tercantum dalam kartu identitas Debitur.

56

THI_adinda
Rectangle
Page 24: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Permintaan Dan Konfirmasi DIN

III-23

Halaman ini sengaja dikosongkan

57

THI_adinda
Rectangle
Page 25: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

IV-24

IV. DEBITUR

FORMULIR – 01 – DATA DEBITUR PERORANGAN

58

THI_adinda
Rectangle
Page 26: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

IV-25

FORMULIR – 01 – DATA DEBITUR BADAN USAHA

Formulir-01 digunakan untuk melaporkan data identitas Debitur. Apabila akan

dilakukan perbaikan atau pengkinian terhadap data pokok identitas Debitur, yaitu

data identitas Debitur yang diisikan pada Formulir Permintaan DIN, maka perbaikan

atau pengkinian data tersebut harus dilakukan pada Formulir Permintaan DIN.

Untuk data selain data pokok Debitur, perubahan atau pengkinian data Debitur dapat

dilakukan pada Form-01 ini. Formulir ini terdiri dari data sebagai berikut :

1. Debtor Identification Number (DIN)

Kolom ini diisi dengan memilih DIN yang terdapat pada Tabel DIN melalui

link "Data DIN" yang tersedia.

DIN yang dapat dipilih melalui Tabel DIN adalah Data Debitur yang telah

dimintakan DIN ke Bank Indonesia melalui proses permintaan dan konfimasi

DIN seperti penjelasan pada Bab III Permintaan dan Konfirmasi DIN.

59

THI_adinda
Rectangle
Page 27: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

IV-26

2. Nama

Tidak perlu dilakukan proses input, informasi dalam kolom ini akan

ditampilkan dan diisi oleh sistem berdasarkan data dari tabel DIN yang telah

diinputkan pada proses permintaan dan konfirmasi DIN.

3. Nama Alias

Data "Nama Alias" akan muncul sesuai dengan nama alias yang diinputkan

pada proses permintaan DIN.

4. Jenis Kelamin (Untuk Debitur Perorangan)

Data "Jenis Kelamin" akan muncul sesuai dengan jenis kelamin Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

5. Nama Gadis Ibu Kandung (Untuk Debitur Perorangan)

Data "Nama Gadis Ibu Kandung" akan muncul sesuai dengan nama gadis ibu

kandung yang diinputkan pada proses permintaan DIN.

6. Nomor KTP (Untuk Debitur Perorangan)

Data “Nomor KTP” akan muncul sesuai dengan nomor KTP Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

7. Nomor Paspor (Untuk Debitur Perorangan)

Data "Nomor Paspor" akan muncul sesuai dengan nomor Paspor Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

8. NPWP

Data “NPWP” akan muncul sesuai dengan NPWP Debitur yang diinputkan

pada proses permintaan DIN.

9. Tempat Lahir (Untuk Debitur Perorangan)

Data "Tempat Lahir" akan muncul sesuai dengan tempat lahir Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

10. Tanggal Lahir (Untuk Debitur Perorangan)

Data "Tanggal Lahir" akan muncul sesuai dengan tanggal lahir Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

11. Tempat Akta Awal Dikeluarkan (Untuk Debitur Badan Usaha)

Data "Tempat Akta Awal Dikeluarkan" akan muncul sesuai dengan data

tempat badan usaha Debitur didirikan yang diinputkan pada proses permintaan

DIN.

60

THI_adinda
Rectangle
Page 28: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

IV-27

12. No. Akta Awal/Berdiri (Untuk Debitur Badan Usaha)

Data "No. Akta Awal/Berdiri" akan muncul sesuai dengan No. Akta Awal

Debitur yang diinputkan pada proses permintaan DIN.

13. Tanggal Akta Awal (Untuk Debitur Badan Usaha)

Data "Tanggal Akta Awal" akan muncul sesuai dengan tanggal akta awal

Debitur yang diinputkan pada proses permintaan DIN.

14. No. Akta Akhir (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi Nomor Akta Perubahan Terakhir (jika ada perubahan), apabila

tidak ada perubahan maka kolom “No. Akta Akhir” diisi sama dengan No.

Akta Awal/Berdiri Debitur.

15. Tanggal Akta Akhir (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi Tanggal Akta Perubahan Terakhir (jika ada perubahan),

apabila tidak ada perubahan maka kolom “Tanggal Akta Akhir” diisi sama

dengan Tanggal Akta Awal/Berdiri Debitur. Format penulisan tanggal adalah

dd-mm-yyyy.

16. Status/Gelar

Data "Status/Gelar" akan muncul sesuai dengan status/gelar Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

17. Keterangan

Data "Keterangan" akan muncul sesuai dengan keterangan status/gelar Debitur

yang diinputkan pada proses permintaan DIN.

18. Alamat Debitur

Data "Alamat" akan muncul sesuai dengan alamat Debitur yang diinputkan

pada proses permintaan DIN.

19. Lokasi Dati 2

Data "Lokasi Dati 2" akan muncul sesuai dengan lokasi dati 2 Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

20. Kecamatan

Data "Kecamatan" akan muncul sesuai dengan kecamatan Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

21. Kelurahan

Data "Kelurahan" akan muncul sesuai dengan kelurahan Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

61

THI_adinda
Rectangle
Page 29: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

IV-28

22. Kode Pos

Data "Kode Pos" akan muncul sesuai dengan kode pos Debitur yang

diinputkan pada proses permintaan DIN.

23. Kode Area + No. Telepon

Kolom ini diisi nomor telepon Debitur yang dapat dihubungi, diawali dengan

kode area nomor telepon tersebut.

24. Negara Domisili Debitur

Kolom ini diisi sandi negara sesuai dengan alamat domisili Debitur

sebagaimana tercantum pada Lampiran II Pedoman Penyusunan Laporan

Debitur .

Apabila sandi negara domisili tidak terdapat pada pilihan dalam kolom Negara

Domisili Debitur maka kolom sandi negara diisi dengan "Lainnya (N1)".

25. Golongan Debitur

Kolom ini diisi sandi golongan Debitur sebagaimana tercantum pada

Lampiran III Pedoman Penyusunan Laporan Debitur.

26. Pekerjaan Debitur (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi sandi jenis pekerjaan Debitur, sebagai berikut:

No. Jenis Pekerjaan Sandi

1 Akunting/Keuangan 001

2 Customer service 002

3 Engineering 003

4 Eksekutif 004

5 Administrasi umum 005

6 Komputer 006

7 Konsultan 007

8 Marketing 008

9 Pendidikan 009

10 Pemerintahan 010

11 Militer 011

12 Pensiunan 012

13 Pelajar/Mahasiswa 013

14 Wiraswasta 014

15 Lain-lain 099

27. Perusahaan Tempat Debitur Bekerja (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi nama perusahaan tempat Debitur bekerja.

62

THI_adinda
Rectangle
Page 30: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

IV-29

28. Bidang Usaha Tempat Debitur Bekerja (Untuk Debitur Perorangan)

Kolom ini diisi bidang usaha tempat Debitur bekerja sebagaimana tercantum

pada Lampiran IV Pedoman Penyusunan Laporan Debitur.

29. Bidang Usaha Debitur (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi bidang usaha utama Debitur sebagaimana tercantum pada

Lampiran IV Pedoman Penyusunan Laporan Debitur.

30. Group Debitur (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi Sandi Grup yang tersedia dalam Daftar Grup. Jika tidak

terdapat dalam Daftar Grup kolom ini tidak perlu diisi.

31. Hubungan Debitur Dengan Bank

Kolom ini diisi sandi hubungan dengan bank (status keterkaitan antara Bank

Pelapor dengan pihak yang melakukan transaksi dengan Bank Pelapor),

sebagaimana tercantum pada Lampiran V Pedoman Penyusunan Laporan

Debitur.

32. Melanggar BMPK

Kolom ini diisi Y (Ya) atau T (Tidak) terhadap pelanggaran BMPK.

Pelanggaran BMPK adalah selisih lebih antara persentase BMPK yang

diperkenankan dengan persentase Penyediaan Dana terhadap Modal Bank pada

saat pemberian Penyediaan Dana.

Penentuan perhitungan pelampauan BMPK dapat dilihat lebih lanjut pada

Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit.

33. Melampaui BMPK

Kolom ini diisi Y (Ya) atau T (Tidak) terhadap pelampauan BMPK.

Pelampauan BMPK adalah selisih lebih antara persentase BMPK yang

diperkenankan dengan persentase Penyediaan Dana terhadap Modal Bank pada

saat tanggal laporan dan tidak termasuk pelanggaran BMPK. Pelampauan

BMPK dapat terjadi misalnya diakibatkan karena perbedaan kurs pada saat

pemberian dana dengan kurs pada saat tanggal laporan.

Penentuan perhitungan pelampauan BMPK dapat dilihat lebih lanjut pada

Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit.

34. Rating Perusahaan Debitur (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi rating Debitur yang diberikan oleh perusahaan penilai

(lembaga rating/pemeringkat).

63

THI_adinda
Rectangle
Page 31: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

IV-30

35. Lembaga Pemeringkat (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi nama lembaga yang melakukan rating/peringkat terhadap

Debitur.

36. Go Public (Untuk Debitur Badan Usaha)

Kolom ini diisi Go Public atau Belum Go Public untuk Debitur badan usaha.

64

THI_adinda
Rectangle
Page 32: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

IV-31

Halaman ini sengaja dikosongkan

65

THI_adinda
Rectangle
Page 33: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

V-32

V. PENGURUS/PEMILIK

FORMULIR – 02 – DATA PENGURUS/PEMILIK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai identitas Pengurus/

Pemilik dari Debitur Badan Usaha, sebagai berikut:

1. Nama Pengurus/Pemilik

Kolom ini diisi Nama Pengurus/Pemilik yang memenuhi kriteria sebagai

pengurus/pemilik yang tercantum dalam akta terakhir badan usaha, termasuk

perubahannya.

Pemegang saham yang memperoleh saham melalui pasar modal

dilaporkan dengan cara mengisi kolom-kolom :

o Nama Pengurus : MASYARAKAT

o Jabatan : 09 – PEMILIK – MASYARAKAT

o Pangsa : sesuai dengan persentase saham yang berada di

pemegang saham yang memperoleh saham

melalui pasar modal.

Kolom-kolom lainnya dikosongkan.

Khusus untuk Debitur badan usaha yang berbentuk KOPERASI, data

pemilik dilaporkan dengan cara :

o Nama Pengurus : ANGGOTA KOPERASI

o Jabatan : 09 – MASYARAKAT

o Pangsa : sesuai dengan total persentase saham yang

berada di anggota koperasi.

data pengurus/pemilik tetap di isi.

66

THI_adinda
Rectangle
Page 34: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

V-33

Khusus untuk Debitur kelompok, data pemilik dilaporkan dengan cara :

o Nama Pengurus : ANGGOTA KELOMPOK

o Jabatan : 09 – MASYARAKAT

o Pangsa : sesuai dengan total persentase saham yang

berada di anggota kelompok.

data pengurus/pemilik tetap di isi.

Pengisian nama pengurus/pemilik berpedoman pada pengisian nama Debitur.

2. Jenis/Jenis Kelamin

Untuk Pengurus/Pemilik yang merupakan perorangan, kolom ini diisi dengan

memilih "Pria" atau "Wanita" sesuai dengan jenis kelamin Pengurus/Pemilik

tersebut.

Untuk Pengurus/Pemilik yang merupakan badan usaha, kolom ini diisi dengan

memilih "Badan Usaha"

No. Jenis Kelamin Sandi

1. Pria 1

2. Wanita 2

3. Badan Usaha 3

3. NPWP Pengurus

Kolom ini diisi NPWP pengurus/pemilik yang telah terdaftar sebagai wajib

pajak pada Kantor Pelayanan Pajak setempat. Pengisian NPWP

pengurus/pemilik berpedoman pada pengisian NPWP Debitur.

4. Jabatan

Kolom ini diisi sandi jabatan masing-masing pengurus/pemilik sebagai berikut.

No. Jabatan Pengurus/Pemilik Sandi

PENGURUS – PEMILIK

1 Direktur Utama/Pres. Dir 01

2 Direktur 02

3 Komisaris Utama/Pres. Kom 03

4 Komisaris 04

5 Kuasa Direksi 06

6 Pemilik Bukan Pengurus 07

7 Masyarakat 09

8 Ketua Umum 10

9 Ketua 11

67

THI_adinda
Rectangle
Page 35: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

V-34

No. Jabatan Pengurus/Pemilik Sandi

10 Sekretaris 12

11 Bendahara 13

12 Lainnya 19

PENGURUS BUKAN PEMILIK

13 Direktur Utama/Pres. Dir 51

14 Direktur 52

15 Komisaris Utama/Pres. Kom 53

16 Komisaris 54

17 Kuasa Direksi 55

18 Ketua Umum 57

19 Ketua 58

20 Sekretaris 59

21 Bendahara 60

22 Lainnya 69

5. Pangsa

Kolom ini diisi jumlah persentase kepemilikan perusahaan oleh masing-masing

pemilik dimana jumlah total persentase kepemilikan yang dimiliki oleh

masing-masing pemilik ini harus 100 %.

Untuk status jabatan bukan pemilik, tidak perlu mengisi kolom ini.

6. Alamat Pengurus

Kolom ini diisi sebagaimana cara pengisian alamat Debitur pada Formulir

Permintaan DIN.

7. Kelurahan

Kolom ini diisi sebagaimana cara pengisian alamat kelurahan Debitur pada

Formulir Permintaan DIN.

8. Kecamatan

Kolom ini diisi sebagaimana cara pengisian alamat kecamatan Debitur pada

Formulir Permintaan DIN.

9. Lokasi Dati 2 Pengurus

Kolom ini diisi sandi Dati 2/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif

alamat yang bersangkutan sebagaimana tercantum pada Lampiran I Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur.

68

THI_adinda
Rectangle
Page 36: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

V-35

Halaman ini sengaja dikosongkan

69

THI_adinda
Rectangle
Page 37: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-36

VI. PENYEDIAAN DANA

A. PENEMPATAN PADA BANK LAIN

FORMULIR – 03A – DATA PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian posisi tagihan atau penempatan

Bank Pelapor pada bank lain dalam rupiah dan valuta asing, baik pada bank yang

melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Termasuk

pula dalam pengertian ini adalah penempatan dana Bank Pelapor pada Bank

Perkreditan Rakyat (BPR). Untuk Bank Pelapor yang melakukan penempatan dana

pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Giro atau

bentuk-bentuk lainnya, tidak perlu melaporkan jenis penempatan tersebut pada

pelaporan SID.

1. Jenis Penempatan

Kolom ini diisi bentuk tagihan/penempatan Bank Pelapor pada bank lain dalam

rupiah dan valuta asing.

No. Jenis Penempatan Sandi

1. Giro 10

2. Interbank call money 15

3. Tabungan 20

4. Deposit on call 25

5. Deposito berjangka 30

6. Sertifikat deposito 35

7. Margin deposit 40

8. Setoran Jaminan dalam rangka transaksi perdagangan 45

9. Surat berharga pasar uang:

70

THI_adinda
Rectangle
Page 38: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-37

No. Jenis Penempatan Sandi

a. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

i. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 46

ii. Medium Term Notes (MTN) 47

iii. Floating Rate Notes (FRN) 48

iv. Lainnya 49

b. Diperdagangkan

i. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 50

ii. Medium Term Notes (MTN) 51

iii. Floating Rate Notes (FRN) 52

iv. Lainnya 53

c. Tersedia Untuk Dijual

i. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 54

ii. Medium Term Notes (MTN) 55

iii. Floating Rate Notes (FRN) 56

iv. Lainnya 57

10. Surat Berharga Pasar Modal

a. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

i. Obligasi 58

ii. Lainnya 59

b. Diperdagangkan

i. Obligasi 60

ii. Lainnya 61

c. Tersedia Untuk Dijual

i. Obligasi 62

ii. Lainnya 63

11. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali

(reverse repo)

64

12. Kredit yang diberikan

a. Dalam rangka KUK 65

b. Subordinasi 66

c. Lainnya 69

13. Tagihan transaksi derivatif

a. Dalam rangka netting agreement 71

b. Lainnya 72

14. Tagihan akseptasi 73

15. Cek perjalanan (TC) yang dibeli/diambil alih 77

16. Dana pelunasan obligasi 79

17. Penyertaan 80

71

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 39: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-38

No. Jenis Penempatan Sandi

18. Tagihan bunga 90

19. Lain-lain 99

Penjelasan jenis-jenis penempatan:

1. Giro

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

2. Interbank Call Money

Penanaman dana bank pada bank lainnya dalam denominasi Rupiah

maupun valuta asing yang dilakukan melalui Pasar Uang Antar Bank

(PUAB) dan bersifat jangka pendek.

3. Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

4. Deposit On Call

Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan dengan syarat

pemberitahuan sebelumnya.

5. Deposito Berjangka

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank.

6. Sertifikat Deposito

Sertifikat Deposito merupakan simpanan dalam bentuk deposito yang

sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan atau

diperjualbelikan.

7. Margin Deposit

Uang yang diterima bank sebagai jaminan yang akan diperhitungkan

pada waktu penyelesaian transaksi, misalnya dalam pembukuan L/C

dalam negeri dan luar negeri.

8. Setoran Jaminan Dalam Rangka Transaksi Perdagangan

Penempatan dana pada bank lain yang diperhitungkan sebagai uang muka

pembayaran atas transaksi perdagangan (dalam maupun luar negeri) dan

dapat diperlakukan sebagai setoran jaminan.

72

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 40: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-39

9. Surat Berharga Pasar Uang

a. Dimiliki hingga jatuh tempo

Yaitu surat berharga pasar uang yang dimiliki oleh Bank Pelapor

sampai dengan jatuh tempo.

(i). Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Pada jenis ini dimasukkan pula interbank call money di atas 90

hari, promes/aksep yang dapat diperjualbelikan di pasar uang,

commercial paper, dan surat berharga pasar uang lainnya,

kecuali Floating Rate Note, yang berjangka waktu sampai

dengan 1 tahun.

(ii). Medium Term Notes (MTN)

Merupakan surat hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan

terdaftar kepada pemegang MTN untuk jangka waktu tertentu

sejak tanggal penerbitan.

(iii). Floating Rate Notes (FRN)

Merupakan instrumen surat utang dengan suku bunga

mengambang; penyesuaian suku bunga dilakukan secara

berkala bergantung pada indeks pasar uang, misalnya tingkat

suku bunga surat berharga.

(iv). Lainnya

Yang dimasukkan ke dalam jenis ini adalah semua jenis surat

berharga pasar uang yang dimiliki Bank Pelapor yang

diterbitkan oleh bank lain dengan tujuan dimiliki hingga jatuh

tempo, selain jenis SBPU, MTN dan FRN.

b. Diperdagangkan

Yaitu surat berharga pasar uang yang dimiliki oleh Bank Pelapor

yang sewaktu-waktu untuk dijual.

(i). Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Sebagaimana halnya penjelasan SBPU pada angka 9 huruf a

butir (i).

(ii). Medium Term Notes (MTN)

Sebagaimana halnya penjelasan MTN pada angka 9 huruf a

butir (ii).

(iii). Floating Rate Notes (FRN)

Sebagaimana halnya penjelasan FRN pada angka 9 huruf a butir

(iii).

73

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 41: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-40

(iv). Lainnya

Sebagaimana halnya penjelasan Lainnya pada angka 9 huruf a

butir (iv).

c. Tersedia untuk dijual

Yaitu surat berharga pasar uang yang dimiliki oleh Bank Pelapor

yang dalam jangka waktu pendek tidak untuk dijual.

(i). Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Sebagaimana halnya penjelasan SBPU pada angka 9 huruf a

butir (i).

(ii). Medium Term Notes (MTN)

Sebagaimana halnya penjelasan MTN pada angka 9 huruf a

butir (ii).

(iii). Floating Rate Notes (FRN)

Sebagaimana halnya penjelasan FRN pada angka 9 huruf a butir

(iii).

(iv). Lainnya

Sebagaimana halnya penjelasan Lainnya pada angka 9 huruf a

butir (iv).

10. Surat Berharga Pasar Modal

a. Dimiliki hingga jatuh tempo

Yaitu Surat Berharga Pasar Modal yang dimiliki oleh Bank Pelapor

sampai dengan jatuh tempo.

(i). Obligasi

Merupakan surat hutang atau dokumen bermeterai yang

menyatakan bahwa perusahaan penerbit akan membayar

kembali hutang pokoknya pada waktu tertentu, dan secara

berkala akan membayar kupon kepada pemegang obligasi.

(ii). Lainnya

Yang dimasukkan kedalam jenis ini adalah semua jenis surat

berharga pasar modal selain Obligasi, yang diterbitkan oleh

bank lain.

b. Diperdagangkan

Yaitu Surat Berharga Pasar Modal yang dimiliki oleh Bank Pelapor

yang sewaktu-waktu untuk dijual.

74

THI_adinda
Rectangle
Page 42: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-41

(i). Obligasi

Sebagaimana halnya penjelasan Obligasi pada angka 10 huruf a

butir (i).

(ii). Lainnya

Sebagaimana halnya penjelasan Lainnya pada angka 10 huruf a

butir (ii).

c. Tersedia untuk dijual

Yaitu Surat Berharga Pasar Modal yang dimiliki oleh Bank Pelapor

yang tidak untuk dijual dalam jangka waktu pendek.

(i). Obligasi

Sebagaimana halnya penjelasan Obligasi pada angka 10 huruf a

butir (i).

(ii). Lainnya

Sebagaimana halnya penjelasan Lainnya pada angka 10 huruf a

butir (ii)

11. Surat Berharga Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali

Semua bentuk tagihan kepada bank lain yang berasal dari kontrak

pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo).

12. Kredit Yang Diberikan

Semua kredit, berdasarkan perjanjian, yang diberikan kepada bank lain.

a. Dalam rangka Kredit Usaha Kecil (KUK)

Kredit yang diberikan kepada BPR (BPR sebagai Debitur) dalam

rangka KUK sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang KUK.

Pemberian KUK oleh Bank Pelapor kepada nasabah melalui BPR

atau bank lainnya sebagai penyalur (channelling agent) dimana Bank

Pelapor sebagai pemilik dana menanggung risiko, tidak dilaporkan

pada pos ini namun dilaporkan dalam Daftar Rincian Kredit Yang

Diberikan.

b. Subordinasi.

c. Lainnya

Kredit yang diberikan oleh Bank Pelapor kepada bank lain, termasuk

BPR, bukan dalam rangka KUK dan subordinasi.

13. Tagihan transaksi derivatif

a. Dalam rangka netting agreement

Yaitu keuntungan yang belum direalisasikan dari transaksi derivatif

dengan bank lain dalam rangka netting agreement sebagaimana

75

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 43: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-42

dijelaskan dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

b. Lainnya

Yaitu keuntungan yang belum direalisasikan dari transaksi derivatif

dengan bank lain tidak dalam rangka netting agreement.

14. Tagihan akseptasi

Yaitu tagihan kepada bank lain yang timbul sebagai akibat akseptasi

wesel atas dasar L/C berjangka.

Dalam jenis ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C

berjangka yang diaksep.

15. Cek perjalanan (Travelers’ Cheque) yang dibeli/diambil alih

Termasuk pula dilaporkan pada jenis ini adalah cek yang terbitkan oleh

bank lain dan telah dibeli/diambil alih oleh Bank Pelapor.

16. Dana pelunasan obligasi

Yaitu dana yang dicadangkan dan disimpan pada bank lain dalam rangka

pelunasan obligasi yang diterbitkan Bank Pelapor.

17. Penyertaan

Yaitu keikutsertaan dalam kepemilikan atas bank lain yang dibuktikan

dalam bentuk kepemilikan saham.

18. Tagihan bunga

Yang dimasukkan ke dalam jenis ini adalah tagihan bunga dalam rupiah

dan valuta asing kepada bank lain.

19. Lain-lain

Yang dimasukkan ke dalam jenis ini adalah penempatan atau tagihan

Bank Pelapor kepada bank lain selain jenis 1 sampai dengan 18 di atas.

2. Bank

Kolom ini diisi sandi bank lain yang mempunyai kewajiban pada Bank

Pelapor, baik bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun

di luar Indonesia, termasuk BPR (lihat Lampiran VI Pedoman Penyusunan

Laporan Debitur).

3. Negara Domisili Bank

Kolom ini diisi sandi negara domisili bank lain yang mempunyai kewajiban

pada Bank Pelapor sebagaimana sandi negara pada Lampiran II Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur.

Apabila sandi negara domisili tidak terdapat pada pilihan dalam kolom Negara

Domisili Bank maka kolom sandi negara diisi dengan "Lainnya (N1)”.

76

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 44: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-43

4. Jangka Waktu Bulan

Kolom ini diisi jumlah bulan dari jangka waktu yang diperjanjikan atau

disetujui. Dalam hal terdapat fasilitas penempatan pada bank lain dengan

jangka waktu dibawah 1 (satu) bulan, maka kolom “Jangka Waktu Bulan”

diisi dengan 0 (Nol).

5. Jangka Waktu Hari

Kolom ini diisi jumlah hari yang angka maksimumnya sama dengan jumlah

hari pada bulan terakhir jangka waktu yang diperjanjikan atau disetujui

dikurangi 1 (satu).

Jenis-jenis penempatan/tagihan yang tidak memiliki jangka waktu, kolom

Jangka Waktu diisi angka 0, termasuk pula deposito berjangka dan sertifikat

deposito yang sudah jatuh tempo. Khusus untuk deposit on call yang tidak

mempunyai jangka waktu, kolom Jangka Waktu diisi dengan jangka waktu

syarat call-nya.

6. Jumlah (Nilai)

Kolom ini diisi posisi nilai transaksi dalam mata uang rupiah. Dalam hal

transaksi dilakukan dengan menggunakan valuta asing, maka kolom “Jumlah

(Nilai)” tersebut diisikan besarnya nilai transaksi setelah dijabarkan kedalam

mata uang rupiah. Dalam penjabaran valuta asing ke dalam mata uang rupiah,

berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK). Nilai original dalam valuta asing diisikan pada

kolom “Nilai Original Currency”.

Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, maka

kolom “Jumlah” diisi dengan nilai murni besarnya penempatan (tidak

termasuk perkiraan margin yang akan diperoleh).

Saldo ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank lain pada bank

pelapor.

7. Nilai Original Currency

Kolom ini diisi nilai original dari transaksi yang diperjanjikan yang

menggunakan valuta asing (sebagaimana tercantum dalam akad perjanjian).

Apabila nilai mata uang yang digunakan dalam Rupiah (IDR) maka kolom

nilai original currency ini dikosongkan.

8. Valuta

Kolom ini diisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian

fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian (lihat Lampiran II

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur).

77

THI_adinda
Rectangle
Page 45: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-44

Apabila mata uang negara bersangkutan tidak terdapat dalam kolom “Valuta”

maka kolom valuta diisi dengan pilihan "Lainnya (N11)"

9. Suku Bunga

Kolom ini diisi persentase bunga setahun (final) yang wajib dibayar oleh

Debitur. Apabila suku bunga berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang

dilaporkan adalah suku bunga tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak di

bebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol).

Contoh :

Suku bunga fixed 18.25 %, maka diisi 18,25

SIBOR + 1 %, apabila suku bunga SIBOR 6 %, maka diisi 7.

Indikasi persentase bagi hasil/margin/bonus/fee per tahun 50%, maka diisi

50.

Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a. Kolom suku bunga diisi sesuai dengan besarnya perkiraan margin.

b. Selanjutnya pada pengisian kolom “Jumlah” diisi dengan besarnya

penempatan diluar besarnya margin yang ditetapkan.

Catatan : persentase bagi hasil/margin/bonus/fee 100% atau lebih diisi dengan

99,99.

10. Kolektibilitas

Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif untuk fasilitas yang diberikan

kepada Debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas

aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif

dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank

Umum. Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

No. Kolektibilitas Sandi

1 Lancar 1

2 Dalam Perhatian Khusus 2

3 Kurang Lancar 3

4 Diragukan 4

5 Macet 5

11. Kondisi

Kolom ini diisi sandi kondisi, sebagaimana tercantum pada Lampiran VII

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Dalam hal fasilitas yang diberikan

masih bersifat aktif, maka kolom kondisi dikosongkan.

78

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 46: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-45

12. Tanggal Kondisi

Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan pada kolom

“Kondisi” dengan format dd-mm-yyyy.

13. Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

Kolom ini diisi nilai agunan (dalam rupiah) yang dikuasai oleh bank yang

dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan

Pembentukan Aktiva (PPA) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu Debitur yang

memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa Debitur kolom

Agunan yang dapat Diperhitungkan diisi secara prorata/proporsional.

Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi 0.

14. PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) Yang Dibentuk

Kolom ini diisi nilai PPA yang telah dibentuk (dalam rupiah) yaitu nilai

penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana

dalam aktiva produktif baik dalam rupiah maupun valuta asing, sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva

Bank Umum.

Kolom “PPA yang Telah Dibentuk” diisi dengan nilai minimal 0 (tidak boleh

dikosongkan).

15. Keterangan

Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang menerangkan

tentang fasilitas ini.

79

THI_adinda
Rectangle
Page 47: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penempatan Pada Bank Lain

VI A-46

Halaman ini sengaja dikosongkan

80

THI_adinda
Rectangle
Page 48: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-47

B. SURAT BERHARGA

FORMULIR – 03B – DATA SURAT BERHARGA

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian Surat Berharga yang dimiliki

Bank Pelapor dalam rupiah dan valuta asing atas surat berharga yang diterbitkan

oleh pihak ketiga bukan bank.

1. Jenis Surat Berharga

Kolom ini diisi Sandi Jenis Surat Berharga, terdiri dari :

No. Jenis Sandi

1. Surat Berharga Pasar Uang

a. Promes/aksep 51

b. Wesel

i. Wesel ekspor 55

ii. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBD) 57

iii. Lainnya 59

c. Surat berharga komersial (CP) 60

d. Medium Term Notes (MTN) 61

e. Floating Rate Notes (FRN) 62

f. Lainnya 69

81

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 49: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-48

No. Jenis Sandi

2. Surat Berharga Pasar Modal

a. Reksadana 81

b. Obligasi

i. Dalam rangka program rekapitalisasi bank umum 82

ii. Lainnya 83

c. Lainnya 89

3. Lain-lain 99

Penjelasan jenis Surat Berharga:

1. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

a. Promes/Aksep

Adalah surat sanggup atau janji tak bersyarat untuk membayar

sejumlah uang tertentu pada tanggal dan tempat yang telah ditentukan

kepada pihak ketiga atau penggantinya.

b. Wesel

(i). Wesel Ekspor

Adalah wesel yang ditarik oleh eksportir atas nama importir

untuk sejumlah uang seperti yang tertera dalam L/C setelah

pihak eksportir memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan

dalam L/C yang bersangkutan.

(ii). Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

Adalah wesel dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki Bank

Pelapor dalam rangka transaksi perdagangan dalam negeri

sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri.

(iii). Lainnya

Adalah wesel yang dimiliki oleh Bank Pelapor selain wesel

ekspor dan SKBDN. Dalam pengertian ini sebagai tertarik atau

yang mempunyai kewajiban kepada Bank Pelapor adalah pihak

ketiga bukan bank.

c. Surat Berharga Komersial

Adalah surat utang jangka pendek, surat utang tanpa jaminan di pasar

uang, yang diterbitkan oleh perusahaan dan harus diperingkat oleh

lembaga pemeringkat, dengan jangka waktu 2 sampai dengan 270

hari.

82

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 50: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-49

d. Medium Term Notes (MTN)

Sebagaimana penjelasan MTN pada Formulir 3A – Data Penempatan

Pada Bank Lain.

e. Floating Rate Notes (FRN)

Sebagaimana penjelasan FRN pada Formulir 3A – Data Penempatan

Pada Bank Lain.

f. SBPU Lainnya

Yang dimasukkan ke dalam jenis ini adalah semua jenis surat

berharga pasar uang yang dimiliki Bank Pelapor selain jenis

Promes/aksep, Wesel, Surat Berharga Komersial, MTN dan FRN

seperti tersebut diatas.

2. Surat Berharga Pasar Modal

a. Reksadana

Merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dan

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam

portofolio efek.

b. Obligasi

(i). Dalam Rangka Program Rekapitulasi Bank Umum

Adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat dalam

rangka program rekapitalisasi Bank Umum. Pada jenis ini

termasuk obligasi dalam rangka program rekapitalisasi Bank

Umum yang dibeli dari pasar sekunder.

(ii). Obligasi Lainnya

adalah jenis obligasi lainnya yang diterbitkan oleh pihak ketiga

bukan bank selain dari Obligasi “Dalam Rangka Program

Rekapitulasi Bank Umum”.

c. Lainnya

Adalah surat berharga pasar modal yang dimiliki Bank Pelapor yang

diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank selain jenis Reksadana dan

Obligasi tersebut diatas.

3. Surat Berharga Lainnya

Adalah surat berharga milik Bank Pelapor yang diterbitkan oleh pihak

ketiga bukan bank selain SBPU dan SBPM, misalnya traveller’s cheque

yang diterbitkan oleh lembaga keuangan bukan bank.

83

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 51: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-50

2. Nomor Surat Berharga

Kolom ini diisi nomor surat berharga setiap surat berharga yang dimiliki bank.

Prinsip yang dipakai dalam hal ini adalah setiap surat berharga harus memiliki

nomor yang unik (tidak boleh sama).

3. Nama Penerbit

Kolom ini diisi nama penerbit surat berharga.

4. Negara Penerbit

Kolom ini diisi sandi negara domisili penerbit surat berharga (lihat Lampiran

II Pedoman Penyusunan Laporan Debitur). Apabila sandi negara domisili

tidak terdapat pada pilihan dalam kolom Negara Penerbit maka kolom sandi

negara diisi dengan "Lainnya (N1)”.

5. Sovereign Rating (Country)

Kolom ini diisi tingkat risiko negara perusahaan penerbit surat berharga.

6. Peringkat

Kolom ini diisi Sandi Peringkat Surat Berharga yang terdiri dari Surat

Berharga Jangka Panjang dan Surat Berharga Jangka Pendek (sampai 12

bulan). Peringkat ini dikeluarkan oleh PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PT.

Pefindo). Untuk surat berharga yang diperingkat oleh lembaga pemeringkat

lain, diisi peringkat yang setara dengan peringkat yang dikeluarkan oleh PT.

Pefindo. Daftar Sandi Peringkat dapat dilihat pada Lampiran VIII Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur.

7. Listing/Non Listing

Kolom ini diisi Y (Listing) apabila terdaftar pada Pasar Modal, atau diisi T

(Tidak Listing) apabila tidak terdaftar pada Pasar Modal.

8. Group Penerbit

Kolom ini diisi Sandi Grup yang tersedia dalam Daftar Grup. Apabila Sandi

Group tidak terdapat dalam kolom Group Penerbit atau Penerbit tidak memiliki

Group, maka kolom Group Penerbit dapat dikosongkan.

9. Hubungan Dengan Bank

Kolom ini diisi Sandi Hubungan Dengan Bank yang merupakan sandi untuk

menentukan status keterkaitan antara Bank Pelapor dengan pihak yang

melakukan transaksi dengan Bank Pelapor, sebagaimana tercantum pada

Lampiran V Pedoman Penyusunan Laporan Debitur.

84

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 52: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-51

10. Tujuan Kepemilikan

Kolom ini diisi tujuan pemilikan surat berharga oleh bank, terdiri dari :

No. Tujuan Pemilikan Sandi

1. Dimiliki hingga jatuh tempo 1

2. Diperdagangkan 2

3. Tersedia untuk dijual 3

Penjelasan:

1. Dimiliki hingga jatuh tempo

Yang dikelompokan ke dalam tujuan ini adalah surat berharga yang

dimiliki oleh Bank Pelapor sampai jatuh tempo.

2. Diperdagangkan

Yang dikelompokan ke dalam tujuan ini adalah surat berharga yang

dimiliki oleh Bank Pelapor yang sewaktu-waktu untuk dijual.

3. Tersedia untuk dijual

Yang dikelompokan ke dalam tujuan ini adalah surat berharga yang

dimiliki oleh Bank Pelapor yang dalam jangka waktu pendek tidak untuk

dijual.

11. Tanggal Dikeluarkan

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya/dikeluarkannya surat

berharga sesuai dengan yang tercantum pada warkat surat berharga yang

bersangkutan. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy

12. Tanggal Pembelian

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun dibelinya fasilitas atas surat berharga

yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank. Format penulisan tanggal

adalah: dd-mm-yyyy.

13. Tanggal Jatuh Tempo

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya surat berharga sesuai

dengan yang tercantum pada warkat surat berharga yang bersangkutan. Format

penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

14. Nilai Nominal

Kolom ini diisi nilai nominal dalam rupiah surat berharga yang dimiliki bank.

Jika nilai nominal yang tercantum pada surat berharga dalam valuta asing,

maka nilai nominal yang diisikan merupakan penjabaran nilai valuta asing ke

dalam nilai rupiah berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam

85

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 53: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-52

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Nilai original dalam valuta

asing (jika nilai nominal yang tercantum pada surat berharga dalam valuta

asing) diisikan dalam kolom Nilai Original Currency.

Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, maka

kolom “Nilai Nominal” diisi dengan nilai murni besarnya penempatan (tidak

termasuk perkiraan margin yang akan diperoleh).

15. Nilai Pasar

Kolom ini diisi carrying value (nilai pasar) surat berharga (dalam rupiah).

Untuk surat berharga dengan tujuan dimiliki hingga jatuh tempo (HTM),

kolom “Nilai Pasar” dapat diisi dengan 0 (Nol).

16. Nilai Original Currency

Kolom ini diisi nilai original (dalam valuta asing) dari transaksi yang

diperjanjikan yang menggunakan valuta asing (sebagaimana tercantum pada

surat berharga). Penjabaran dalam nilai Rupiah diisikan pada kolom Nilai

Nominal.

17. Valuta

Kolom ini diisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian

fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. Sandi tersebut terdiri

dari tiga karakter sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur.

Apabila mata uang negara asing yang digunakan tidak tercantum dalam kolom

tersebut maka kolom “Valuta” diisi dengan "Lainnya (N11)".

18. Nilai Perolehan

Kolom ini diisi nilai perolehan surat berharga (dalam rupiah).

19. Estimasi Penurunan Nilai

Kolom ini diisi nilai estimasi penurunan nilai surat berharga yang dimiliki

Bank Pelapor (dalam rupiah).

20. Tunggakan

Kolom ini diisi jumlah tunggakan pada akhir bulan laporan masing-masing

rekening.

21. Tanggal Tunggakan

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan terjadi tunggakan

terhadap fasilitas pokoknya. Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy.

86

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 54: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-53

22. Suku Bunga

Kolom ini diisi persentase bunga setahun (final) yang wajib dibayar oleh

Debitur. Apabila suku bunga berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang

dilaporkan adalah suku bunga tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak di

bebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol).

Contoh :- Suku bunga fixed 18.25 %, maka diisi 18,25.

- SIBOR + 1 %, apabila suku bunga SIBOR 6 %, maka diisi 7.

- Indikasi persentase bagi hasil/margin/bonus/fee per tahun

50%, maka diisi 50.

Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a. Kolom suku bunga diisi sesuai dengan besarnya perkiraan margin.

b. Selanjutnya pada pengisian kolom “Nilai Nominal” diisi dengan besarnya

penempatan diluar besarnya margin yang ditetapkan.

Catatan : persentase bagi hasil/margin/bonus/fee 100% atau lebih diisi dengan

99,99.

23. Sifat Suku Bunga

Kolom ini diisi sandi sifat suku bunga, yaitu :

No. Sifat Suku Bunga Sandi

1. Fixed 1

2. Float 2

a. Fixed

Yaitu suku bunga yang bersifat tetap sampai dengan jangka waktu tertentu

atau sampai dengan jatuh tempo.

b. Float

Yaitu suku bunga yang dapat berubah sampai dengan jangka waktu

tertentu atau sampai dengan jatuh tempo.

24. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva)

Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif untuk fasilitas yang diberikan

kepada Debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas

aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif

dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank

Umum. Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

87

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 55: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-54

No. Kolektibilitas Sandi

1 Lancar 1

2 Dalam Perhatian Khusus 2

3 Kurang Lancar 3

4 Diragukan 4

5 Macet 5

25. Tanggal Macet

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet.

Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

26. Sebab Macet/Keterangan Sebab Macet

Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagai berikut :

No. Sebab Macet Sandi

1. Kesulitan Pemasaran 01

2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 02

3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur 03

4. Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup 04

5. Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit 05

6. Kelemahan Dalam Analisa Kredit 06

7. Fluktuasi Nilai Tukar 07

8. Itikad Tidak Baik 08

9. Force Majeur 09

10. Pailit 10

11. Lainnya 99

27. Kondisi

Kolom ini diisi sandi kondisi sebagaimana tercantum pada Lampiran VII

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Dalam hal fasilitas yang diberikan

masih bersifat aktif, maka kolom kondisi dikosongkan.

28. Tanggal Kondisi

Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan kolom “Kondisi”.

Format penulisan tanggal: dd-mm-yyyy.

29. Agunan Yang Dapat Diperhitungkan

Kolom ini diisi nilai agunan (dalam rupiah) yang dikuasai oleh bank yang

dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan

Pembentukan Aktiva (PPA) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

88

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 56: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-55

Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu Debitur yang

memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa Debitur kolom

Agunan yang dapat Diperhitungkan diisi secara prorata/proporsional.

Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi 0.

30. PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) Yang Dibentuk

Kolom ini diisi nilai PPA yang telah dibentuk (dalam rupiah) yaitu nilai

penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana

dalam aktiva produktif baik dalam rupiah maupun valuta asing, sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank

Umum.

Kolom "PPA yang Telah Dibentuk" diisi dengan nilai minimal 0 (tidak boleh

dikosongkan).

31. Keterangan

Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang menerangkan

tentang fasilitas ini.

89

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 57: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Surat Berharga

VI B-56

Halaman ini sengaja dikosongkan

90

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 58: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-57

C. KREDIT YANG DIBERIKAN

FORMULIR – 03C – DATA KREDIT YANG DIBERIKAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian penyediaan dana kredit yang

diterima Debitur, termasuk pembiayaan musyarakah, mudharabah, piutang

murabahah, piutang salam, istishna‟, ijarah dan qard bagi Pelapor yang menjalankan

kegiatan usaha syariah. Formulir ini terdiri dari :

1. Jenis Fasilitas

Kolom ini diisi sandi jenis fasilitas kredit yang diterima Debitur, terdiri dari :

a. Kredit Sindikasi

Adalah pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disediakan oleh

lebih dari satu bank dimana salah satu bank merupakan bank induk

sindikasi (leader bank), masing-masing bank melaporkan sebesar pangsa

penyediaan dananya.

91

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 59: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-58

b. Kredit lainnya

Adalah kredit yang diberikan kepada nasabah selain kredit tersebut di atas.

2. Sifat Kredit

Kolom ini diisi sandi sifat kredit, terdiri atas :

No. Sifat Kredit Sandi

1. Dengan perjanjian kredit

a. Dalam rangka pembiayaan bersama 10

b. Dalam rangka restrukturisasi kredit 15

c. Penyaluran kredit melalui lembaga lain kredit (channelling) 20

d. Kartu kredit 30

e. Pengambilalihan kredit 40

f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA) 45

g. Pembiayaan Musyarakah 50

h. Pembiayaan Mudharabah 55

i. Piutang Murabahah 60

j. Piutang Salam 65

k. Piutang Istishna‟ 70

l. Lainnya 79

2. Tanpa perjanjian kredit

a. Giro bersaldo debet 80

b. Tagihan atas transaksi perdagangan 85

c. Lainnya 99

Penjelasan :

1. Dengan perjanjian kredit

Kredit dengan perjanjian kredit adalah kredit yang disertai suatu

perjanjian kredit tertulis dan/atau NPA, yang antara lain mengatur

besarnya plafon kredit, suku bunga, jangka waktu, agunan, dan cara-cara

pelunasan. Kredit yang masuk dalam kategori kredit dengan perjanjian

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Dalam rangka pembiayaan bersama

Adalah pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disediakan

oleh lebih dari satu bank. Yang dilaporkan ke dalam jenis ini adalah

kredit yang diberikan kepada nasabah sebesar pangsa Pelapor.

92

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 60: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-59

b. Dalam rangka restrukturisasi kredit

Adalah pemberian kredit kepada nasabah dalam rangka penyelamatan

kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai

Restrukturisasi Kredit.

c. Penerusan kredit (channeling)

Adalah pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disalurkan

melalui lembaga kredit lain atau lembaga pembiayaan sebagaimana

dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia. Atas penyaluran kredit

tersebut Bank Pelapor sebagai pemilik dana menanggung risiko.

d. Kartu kredit

Adalah pemberian fasilitas kredit yang penarikannya dilakukan

dengan kartu kredit.

e. Pengambilalihan kredit

Adalah pemindahan seluruh hak dan risiko atas kredit dari bank lain,

BPR, atau lembaga pembiayaan kepada Bank Pelapor. Termasuk pula

dalam jenis ini adalah anjak piutang (factoring).

f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA)

Adalah pemberian kredit yang berasal dari pengambilalihan surat-

surat berharga yang disertai dengan NPA.

g. Pembiayaan musyarakah

Adalah perjanjian dimana terdapat pihak-pihak yang saling

menyumbangkan pembiayaan (dana/modal) dan manajemen usaha,

pada suatu usaha tertentu dengan proporsi bisa sama atau tidak.

Keuntungan dari usaha tersebut dibagi sesuai dengan kesepakatan

antara para pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati, demikian

juga dengan kerugian timbul dari usaha tersebut dibagikan menurut

proporsi modal.

h. Pembiayaan mudharabah

Adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk

melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan

antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati

sebelumnya. Bentuk pembiayaan ini menegaskan kerjasama dengan

kontribusi 100 % (seratus persen) modal berasal dari penanam dana,

sedangkan keahlian untuk menjalankan fungsi modal sehingga

menghasilkan keuntungan yang maksimal berasal dari pengelola dana

atau pihak yang menerima pembiayaan. Yang dilaporkan ke dalam

jenis ini adalah mudharabah muthlaqah yaitu: bahwa pihak pengelola

dana diberikan kebebasan untuk mempergunakan dana tersebut dalam

93

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 61: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-60

usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan (investasi bebas

penggunaan).

i. Piutang murabahah

Adalah tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli antara

bank dan nasabah di mana bank syariah membeli barang yang

diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah

yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan

margin/keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.

j. Piutang salam

Adalah tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli barang

dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan

pembayaran harga terlebih dahulu.

k. Piutang istishna‟

Adalah tagihan yang timbul dari perjanjian jual beli barang dalam

bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan

tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual.

l. Lainnya.

Kredit dengan perjanjian selain yang tercantum dalam pilihan pada

kolom “Sifat Kredit”.

Termasuk dalam jenis Kredit Dengan Perjanjian – Lainnya adalah

Pinjaman Rekening Koran.

Bagi Bank Pelapor yang melaksanakan kegiatan Syariah, untuk

transaksi ijarah, Qardh dan atau transaksi lainnya dilaporkan dengan

sandi 79 = lainnya.

Ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu

tertentu melalui pembayaran sewa.

Qardh adalah penyediaan dana atau tagihan antara bank syariah

dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam

melakukan pembayaran sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu

tertentu.

2. Tanpa perjanjian kredit

Kredit tanpa perjanjian adalah kredit yang tidak disertai suatu perjanjian

kredit tertulis, misalnya penarikan/pembebanan giro yang melampaui

saldo kreditnya sehingga mengakibatkan saldo debet pada giro yang

bersangkutan, sedangkan untuk kondisi tersebut tidak ada suatu fasilitas

kredit berdasarkan perjanjian kredit tertulis, dengan rincian sebagai

berikut:

94

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 62: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-61

a. Giro bersaldo debet.

Merupakan fasilitas yang diberikan kepada nasabah sehingga

memungkinkan dilakukannya penarikan yang melebihi dana yang

tersedia pada akun giro nasabah bersangkutan. Sesuai dengan

ketentuan, penarikan yang melebihi dana merupakan suatu hutang

sehingga harus dilaporkan sebagai ekspansi kredit.

Contoh:

Nasabah A memiliki rekening Giro dengan saldo sebesar: Rp.

1.000.000,-. Nasabah A melakukan transaksi dengan menggunakan

Cek sebesar Rp. 1.200.000,-

Nilai transaksi tersebut melebihi saldo Giro yang dimiliki oleh

Nasabah A, akibatnya terjadi cerukan (Overdraft) terhadap saldo

rekening Giro yang dimiliki sebesar: 1.200.000 – 1.000.000 =

200.000.

Kekurangan sebesar 200.000 tersebut harus dilaporkan sebagai

UTANG yang harus dilaporkan dalam SID sebagai Giro Bersaldo

Debet.

b. Tagihan atas transaksi perdagangan.

Adalah tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan yang

telah jatuh tempo dan setelah 15 hari belum dilakukan akad kredit.

c. Lainnya

Kredit tanpa perjanjian selain yang tercantum dalam pilihan pada

kolom”Sifat Kredit”.

3. No. Rekening

Yang dimaksud dengan nomor rekening dalam formulir ini adalah nomor unik

yang merupakan nomor identitas untuk setiap fasilitas yang diberikan oleh

Bank Pelapor kepada Debitur.

Kolom ini diisi nomor rekening setiap fasilitas yang diterima Debitur pada

Bank Pelapor. Prinsip yang dipakai dalam hal ini adalah setiap fasilitas harus

memiliki nomor rekening yang unik (tidak boleh sama).

Apabila satu nomor rekening menampung beberapa fasilitas, maka penomoran

rekening dari masing-masing fasilitas tersebut dapat diberi imbuhan/suffix atau

tanda khusus yang dapat digunakan sebagai identitas untuk membedakan

fasilitas yang satu dengan fasilitas yang lain.

95

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 63: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-62

Contoh:

No. Rekening: 123456, digunakan untuk fasilitas Kredit Pemilikan Rumah

(KPR), Kredit Multiguna, dan Giro, maka untuk membedakan No. Rekening

tersebut dapat dilakukan dengan cara:

No. Rekening KPR: 123456KPR

No. Rekening Kredit Multiguna: 123456KM

No. Rekening Giro: 123456G.

Dalam hal terdapat satu fasilitas yang penarikannya dilakukan lebih dari 1

(satu) kali, maka untuk setiap penarikan pada fasilitas tersebut dilaporkan

dengan menggunakan nomor rekening yang sama.

Contoh:

Bank ABC memberikan kredit modal usaha kepada Nasabah A sebesar Rp.

1.000.000,- yang penarikannya dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:

- Tahap 1 : 500.000

- Tahap II : 300.000

- Tahap III : 200.000

Nomor Rekening untuk kredit modal usaha tersebut adalah 123456

Dalam kondisi tersebut, pelaporan untuk nomor rekening adalah sebagai

berikut:

- Tahap I : Nomor Rekening: 123456

- Tahap II dan III : Nomor Rekening tetap menggunakan 123456

Kredit yang berasal dari giro yang bersaldo debet (overdraft), kolom ini diisi

Nomor Rekening Giro nasabah yang bersangkutan.

Kredit yang berasal dari tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan

yang telah jatuh waktu, namun setelah 15 hari belum diselesaikan oleh nasabah

yang bersangkutan, kolom Nomor Rekening diisi nomor L/C atau nomor lain

yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas kepada nasabah yang bersangkutan.

Dalam hal terdapat Joint Account (satu nomor rekening untuk lebih dari satu

Debitur dan setiap Debitur memiliki tanggung jawab untuk melakukan

pelunasan atas fasilitas yang diterimanya), maka pelaporannya dilakukan

dengan cara :

a. Mengisi data masing-masing Debitur (misal 2 Debitur : ABC dan XYZ)

pada Formulir Permintaan DIN, sehingga masing-masing Debitur

mempunyai DIN yang berbeda.

96

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 64: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-63

b. Mengisi data masing-masing Debitur pada Formulir – 01 – Data Debitur,

dimana kedua Debitur (ABC dan XYZ) tersebut menggunakan fasilitas

kredit dengan satu nomor rekening.

c. Mengisi rincian fasilitas kredit (seperti nomor rekening, jangka waktu,

plafon, jenis penggunaan, kolektibilitas, dst) pada Formulir – 03C – Kredit,

untuk salah satu Debitur (misal Debitur ABC).

d. Pilih Joint Account yang ada pada Form-03C.

e. Pilih Debitur XYZ.

Termasuk dalam Joint Account adalah Debitur kelompok, dimana masing

pihak bertanggung jawab terhadap fasilitas yang digunakannya.

Joint Account tidak berlaku untuk pelaporan fasilitas kredit jenis kartu kredit

yang memiliki kartu tambahan. Untuk kartu kredit yang memiliki kartu

tambahan, maka Debitur yang dilaporkan adalah Debitur pemegang kartu

utama.

4. Baru/perpanjangan

Kolom ini diisi angka 0 (nol) jika kredit baru atau diisi angka 1 (satu) untuk

perpanjangan pertama, 2 (dua) untuk perpanjangan kedua, dan seterusnya

apabila ada perpanjangan kredit.

5. Nomor Akad Awal

Kolom ini diisi nomor yang tertera pada surat Perjanjian Kredit (PK) yang

pertama kali. Kolom ini dapat dikosongkan apabila sifat kredit merupakan

kredit tanpa perjanjian atau kredit dengan perjanjian untuk jenis fasilitas kartu

kredit.

6. Tanggal Akad Awal

Kolom ini diisi tanggal yang tertera pada surat Perjanjian Kredit (PK) yang

pertama kali. Kolom ini dapat dikosongkan apabila sifat kredit merupakan

kredit tanpa perjanjian atau kredit dengan perjanjian untuk jenis fasilitas kartu

kredit. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

7. Nomor Akad Akhir

Kolom ini diisi nomor yang tertera pada surat Perjanjian Kredit (PK) yang

terakhir jika terjadi perpanjangan. Jika tidak ada perpanjangan kolom ini diisi

sama dengan Nomor Perjanjian Kredit (PK) Awal. Kolom ini dapat

dikosongkan apabila sifat kredit merupakan kredit tanpa perjanjian atau kredit

dengan perjanjian untuk jenis fasilitas kartu kredit.

97

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 65: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-64

8. Tanggal Akad Akhir

Kolom ini diisi tanggal yang tertera pada surat Perjanjian Kredit (PK) yang

terakhir jika terjadi perpanjangan. Jika tidak ada perpanjangan kolom ini diisi

sama dengan Tanggal Akad Awal. Kolom ini dapat dikosongkan apabila sifat

kredit merupakan kredit tanpa perjanjian atau kredit dengan perjanjian untuk

jenis fasilitas kartu kredit. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

9. Tanggal Awal Kredit

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku (jangka waktu)

fasilitas kredit sesuai dengan surat perjanjian/akad. Kolom ini dapat

dikosongkan apabila kolom sifat kredit diisi dengan pilihan kartu kredit.

Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

10. Tanggal Mulai

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun dengan ketentuan sebagai berikut:

Untuk kredit baru, Kolom “Tanggal Mulai” diisi sama dengan kolom

“Tanggal Awal Kredit”.

Apabila terjadi perpanjangan, maka kolom “Tanggal Mulai” diubah sesuai

dengan tanggal mulai (jangka waktu) yang tercantum pada Perjanjian

Kredit (PK) perpanjangan terakhir.

Kolom Tanggal Awal Kredit tetap/tidak diubah.

Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

11. Tanggal Jatuh Tempo

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya (jangka waktu) fasilitas

kredit sesuai dengan surat perjanjian kredit. Jika terjadi perpanjangan, maka

kolom tanggal jatuh tempo diubah sesuai tanggal jatuh tempo (jangka waktu)

perpanjangan terakhir. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

12. Golongan Kredit

Kolom ini diisi sandi golongan kredit. Golongan kredit terdiri dari Kredit

Usaha Kecil (KUK) dan Bukan KUK.

No. Golongan Kredit Sandi

1. Kredit Usaha Kecil (KUK) 19

2. Non-KUK 20

98

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 66: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-65

Penjelasan :

1. KUK

Adalah kredit yang diberikan kepada nasabah yang memenuhi ketentuan

Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia mengenai

KUK beserta ketentuan-ketentuan tambahan dan perubahannya.

2. Non KUK

Adalah pemberian fasilitas kredit yang tidak tergolong dalam ketentuan

KUK.

Penetapan golongan kredit dilakukan berdasarkan total exposure per Debitur.

13. Jenis Penggunaan

Kolom ini diisi sandi jenis penggunaan fasilitas. Jenis penggunaan tersebut

telah diklasifikasikan sebagaimana tercantum pada Lampiran IX Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur.

14. Orientasi Penggunaan

Kolom ini diisi sandi sebagai berikut :

No. Orientasi Penggunaan Sandi

1. Ekspor 1

2. Lainnya 9

Penjelasan :

1 - Ekspor

Kredit yang diberikan kepada eksportir dan pemasok untuk pembiayaan

produksi, pengumpulan, dan penyiapan barang dalam rangka ekspor, yang

meliputi antara lain pembiayaan transaksi ekspor, pasokan barang untuk

diekspor, dan produksi barang untuk diekspor.

2 - Lainnya

15. Sektor Ekonomi

Kolom ini diisi sandi sektor ekonomi bidang ekonomi yang dibiayai dengan

fasilitas penyediaan dana dari bank. Sektor ekonomi ini telah diklasifikasikan

sebagaimana tercantum pada Lampiran IV Pedoman Penyusunan Laporan

Debitur.

Dalam hal satu fasilitas digunakan untuk membiayai beberapa sektor ekonomi

maka dipilih sektor ekonomi yang paling dominan.

99

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 67: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-66

16. Lokasi Proyek

Kolom ini diisi sandi Dati 2/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif

tempat proyek yang terkait dengan fasilitas yang bersangkutan, sebagaimana

tercantum pada Lampiran I Pedoman Penyusunan Laporan Debitur.

Dalam hal lokasi proyek berada di luar negeri kolom ini diisi dengan 9999.

Apabila lokasi proyek dari Debitur lebih dari 1 (satu) maka yang diisi adalah

lokasi proyek yang paling dominan.

Kolom ini dapat dikosongkan apabila kolom sifat kredit diisi dengan pilihan

"Kartu Kredit".

17. Suku Bunga

Kolom ini diisi persentase bunga setahun (final) yang wajib dibayar oleh

Debitur. Apabila suku bunga berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang

dilaporkan adalah suku bunga tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak

dibebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol).

Contoh : - Suku bunga fixed 18.50 %, maka diisi 18,50.

- SIBOR + 1 %, apabila suku bunga SIBOR 6 %, maka diisi 7.

- Indikasi persentase bagi hasil/margin/bonus/fee per tahun

50%, maka diisi 50.

Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a. Kolom suku bunga diisi sesuai dengan besarnya perkiraan margin.

b. Selanjutnya pada pengisian kolom “Plafon” diisi sesuai dengan besarnya

kredit yang diberikan diluar besarnya margin yang ditetapkan.

Catatan : persentase bagi hasil/margin/bonus/fee 100% atau lebih diisi 99,99.

18. Sifat Suku Bunga

Kolom ini diisi sandi sifat suku bunga, yaitu :

No. Sifat Suku Bunga Sandi

1. Fixed 1

2. Float 2

a. Fixed

Yaitu suku bunga yang bersifat tetap sampai dengan jangka waktu tertentu

atau sampai dengan jatuh tempo.

b. Float

Yaitu suku bunga yang dapat berubah sampai dengan jangka waktu tertentu

atau sampai dengan jatuh tempo.

100

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 68: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-67

19. Nilai Proyek

Kolom ini diisi nilai proyek yang dibiayai oleh kredit bank bersangkutan.

Untuk proyek properti kolom ini diisi sebesar nilai ad-cost-nya. Kolom ini

dapat tidak diisi apabila kolom sifat kredit diisi dengan pilihan "kartu kredit".

20. Plafon

Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang diterima Debitur sebagaimana

tercantum dalam surat perjanjian/akad. Pengisian jumlah plafon dalam rupiah

maupun valuta asing dinyatakan dalam valuta rupiah dengan satuan penuh.

Plafon untuk fasilitas kredit diisi sebagai berikut:

Pembiayaan Bersama/Sindikasi

Kolom ini diisi jumlah pangsa plafon masing-masing Pelapor peserta

sindikasi pembiayaan.

Kredit Lainnya

Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang tercantum dalam surat

perjanjian.

Untuk jenis-jenis kredit di bawah ini berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Kredit investasi yang penarikannya dilakukan secara bertahap

Kolom “Plafon” diisi sebesar jumlah plafon yang telah ditetapkan untuk

masing-masing tahapan. Dalam hal terjadi penarikan melampaui plafon

pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon yang dilaporkan

pada tahapan tersebut adalah jumlah plafon tahapan berikutnya sehingga

baki debetnya tidak terjadi cerukan.

Sedangkan kolom Plafon Induk diisi dengan jumlah total kredit yang

diberikan.

Contoh (untuk menjelaskan cara pengisian Plafon, Plafon Induk, Baki

Debet, dan Kelonggaran Tarik):

Bank ABC memberikan fasilitas kredit investasi kepada Nasabah X sebesar

Rp. 1.000.000,- yang penarikannya dilakukan secara bertahap dalam 3

(tiga) tahap dengan perincian sebagai berikut:

Total kredit : Rp. 1.000.000,-

Penarikan tahap 1 : Rp. 500.000,-

Penarikan tahap II : Rp. 300.000,-

Penarikan tahap III : Rp. 200.000,-

Cara pengisian untuk kondisi tersebut adalah:

Kolom “Plafon Induk” diisi : 1.000.000

101

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 69: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-68

Dalam kondisi normal, dimana penarikan kredit tersebut sesuai dengan

jumlah plafon pada masing-masing tahap yang telah direncanakan.

Keterangan Tahap I Tahap II Tahap III

Penarikan 500.000 300.000 200.000

Kolom “Plafon” 500.000 800.000 1.000.000

Kolom “Baki Debet” 500.000 800.000 1.000.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” 0 0 0

Penjelasan dari tabel tersebut:

o Penarikan tahap I sebesar : Rp. 500.000

Kolom “Plafon” diisi : 500.000

Kolom “Baki Debet” diisi : 500.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 0

o Penarikan tahap II sebesar : Rp. 300.000

Kolom “Plafon” diisi

(500.000 + 300.000) : 800.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(500.000 + 300.000) : 800.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 0

o Penarikan tahap III sebesar : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(800.000 + 200.000) : 1.000.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(800.000 + 200.000) : 1.000.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 0

Dalam kondisi terjadi penarikan kredit yang melampaui plafon pada

tahap yang telah direncanakan, misalnya pada tahap II terjadi penarikan

kredit sebesar Rp. 400.000 melebihi plafon yang seharusnya Rp.

300.000.

Keterangan Tahap I Tahap II Tahap III

Penarikan 500.000 400.000 100.000

Kolom “Plafon” 500.000 1.000.000 1.000.000

Kolom “Baki Debet” 500.000 900.000 1.000.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” 0 100.000 0

o Penarikan tahap I sebesar : Rp. 500.000

Kolom “Plafon” diisi : 500.000

Kolom “Baki Debet” diisi : 500.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 0

102

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 70: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-69

o Penarikan tahap II sebesar : Rp. 400.000

Kolom “Plafon” diisi

(500.000 + 300.000 + 200.000) : 1.000.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(500.000 + 400.000) : 900.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 100.000

o Penarikan tahap III sebesar : Rp. 100.000

Kolom “Plafon” diisi

(500.0 + 300.000 + 200.000) : 1.000.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(800.000 + 200.000) : 1.000.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 0

b. Kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun, jumlah plafon diisi

jumlah plafon terakhir. Dalam hal terjadi tunggakan pada periode angsuran

tertentu, maka kolom “Plafon” tetap diisi sebagaimana plafon seharusnya

pada periode tersebut apabila tidak terjadi tunggakan, selanjutnya pada

kolom “Tunggakan” diisi besar jumlah tunggakan yang terjadi. Kolom

“Tunggakan” yang dimaksud dalam contoh ini dapat berupa tunggakan

pokok dan tunggakan bunga. Penjelasan lebih lanjut mengenai pengisian

kolom “Tunggakan” dapat dilihat penjelasan untuk kolom “Tunggakan

Pokok” dan Kolom “Tunggakan Bunga”.

Sedangkan plafon awal diisi pada kolom Plafon Induk.

Contoh (untuk menjelaskan cara pengisian Plafon, Plafon Induk, dan Baki

Debet):

Terdapat fasilitas kredit atau pembiayaan sebesar Rp. 1.000.000 yang

pelunasannya dilakukan secara angsuran selama 5 (lima) bulan, dimana

besar setiap angsuran adalah Rp. 200.000 per bulan. Fasilitas kredit atau

pembiayaan tersebut dilaporkan dengan cara:

Kolom Plafon Induk : 1.000.000

Dalam kondisi normal, dimana tidak terdapat tunggakan

pembayaran/angsuran.

o Pada saat fasilitas kredit diberikan (sebelum ada angsuran)

Kolom “Plafon” diisi : 1.000.000

Kolom “Baki Debet” diisi : 1.000.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 0

o Angsuran pertama : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(1.000.000 – 200.000) : 800.000

103

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 71: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-70

Kolom “Baki Debet” diisi

(1.000.000 – 200.000) : 800.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

o Angsuran Kedua : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(800.000 – 200.000) : 600.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(800.000 – 200.000) : 600.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

o Demikian seterusnya sampai angsuran kelima

Dalam hal terdapat tunggakan, misalnya terdapat tunggakan pada

angsuran kedua.

o Pada saat fasilitas kredit diberikan (sebelum ada angsuran)

Kolom “Plafon” diisi : 1.000.000

Kolom “Baki Debet” diisi : 1.000.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 0

o Angsuran pertama : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(1.000.000 – 200.000) : 800.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(1.000.000 – 200.000) : 800.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

o Angsuran Kedua (terjadi tunggakan) : Rp. 0

Kolom “Plafon” diisi

(800.000 – 200.000) : 600.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(800.000 – 200.000) : 600.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

Kolom “Tunggakan” : 200.000

o Angsuran Ketiga : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(600.000 – 200.000) : 400.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(600.000 – 200.000) : 400.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

Kolom “Tunggakan” : 200.000

o Demikian seterusnya sampai angsuran kelima

104

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 72: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-71

c. Kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun dan penarikannya

dilakukan secara bertahap, maka dalam pelaporannya dilaporkan

sebagaimana dijelaskan dalam contoh sebagai berikut:

Contoh (untuk menjelaskan cara pengisian Plafon, Plafon Induk, dan Baki

Debet):

Terdapat fasilitas kredit atau pembiayaan sebesar Rp. 1.000.000 yang

pelunasannya dilakukan secara angsuran selama 5 (lima) bulan (01 Januari

2008 – 31 Mei 2008), dimana besar setiap angsuran adalah Rp. 200.000 per

bulan. Fasilitas kredit atau pembiayaan tersebut dalam penarikannya

dilakukan dalam 2 (dua) tahapan, yaitu:

Penarikan tahap I (01 Desember 2007) : Rp. 600.000,-

Penarikan tahap II (01 Maret 2008) : Rp. 400.000,-

Pelaporan atas kondisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kolom Plafon Induk : 1.000.000.

o Penarikan tahap I (01 Desember 2007)

Kolom “Plafon” diisi : 600.000

Kolom “Baki Debet” diisi : 600.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” diisi : 0

o Angsuran pertama (01 Januari 2008) : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(600.000 – 200.000) : 400.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(600.000 – 200.000) : 400.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

o Angsuran Kedua (01 Februari 2008) : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(400.000 – 200.000) : 200.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(400.000 – 200.000) : 200.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

o Penarikan tahap II (01 Maret 2008) : Rp. 400.000

Kolom “Plafon” diisi

(200.000 + 400.000) : 600.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(200.000 + 400.000) : 600.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

o Angsuran Ketiga (01 Maret 2008) : Rp. 200.000

105

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 73: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-72

Kolom “Plafon” diisi

(600.000 – 200.000) : 400.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(600.000 – 200.000) : 400.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

o Angsuran Keempat (01 April 2008) : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(400.000 – 200.000) : 200.000

Kolom “Baki Debet” diisi

(400.000 – 200.000) : 200.000

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

o Angsuran Kelima (01 Mei 2008) : Rp. 200.000

Kolom “Plafon” diisi

(200.000 – 200.000) : 0

Kolom “Baki Debet” diisi

(200.000 – 200.000) : 0

Kolom “Kelonggaran Tarik” : 0

d. Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,

maka kolom “Plafon” diisi dengan nilai murni besarnya penempatan (tidak

termasuk perkiraan margin yang akan diperoleh).

e. Kredit dengan perhitungan bunga secara anuitas dan bunga tersebut telah

dimasukkan ke dalam Laba atau Rugi pada waktu pemberian kredit, plafon

diisi plafon yang tercantum dalam perjanjian kredit ditambah bunga.

f. Kredit dengan aksep dan/atau surat berharga lainnya yang disertai NPA,

plafon diisi nilai nominal aksep dan/atau surat berharga bersangkutan.

g. Kredit dalam bentuk pengambilalihan dalam rangka kegiatan anjak piutang

dan pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain, plafon diisi

nilai nominal piutang atau plafon kredit yang diambil alih.

h. Kredit kepada pegawai, plafon diisi sebesar baki debet terakhir.

i. Kredit tanpa perjanjian, plafon diisi angka 0.

j. Kredit yang jatuh tempo tetapi belum dilakukan perpanjangan kredit atau

kredit yang non-performing, plafon diisi sesuai dengan yang tercantum

pada akad kredit yang terakhir.

21. Plafon Induk

Kolom ini dapat dikosongkan apabila kolom sifat kredit diisi dengan pilihan

kartu kredit. Selain dari pilihan ”Kartu Kredit” maka kolom ini diisi dengan

ketentuan sebagai berikut :

106

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 74: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-73

a. Untuk kredit investasi yang penarikannya dilakukan secara bertahap.

Kolom Plafon Induk diisi sesuai plafon sebagaimana perjanjian/akad.

Sedangkan pada kolom Plafon diisi sebesar jumlah plafon yang telah

ditetapkan untuk masing-masing tahapan. Dalam hal terjadi penarikan

melampaui plafon pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon

yang dilaporkan pada tahapan tersebut adalah jumlah plafon tahapan

berikutnya sehingga baki debetnya tidak terjadi cerukan.

Contoh:

Sebagaimana contoh pada penjelasan tentang plafon pada angka 20 huruf

a.

b. Untuk kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun.

Kolom Plafon Induk diisi sesuai plafon sebagaimana perjanjian/akad.

Sedangkan pada kolom Plafon diisi sebesar jumlah plafon terakhir.

Contoh:

Sebagaimana contoh pada penjelasan tentang plafon pada angka 20 huruf

b.

c. Apabila dalam satu perjanjian/akad (satu nomor dan tanggal akad)

mencakup lebih dari satu fasilitas penyediaan dana (Pipeline) misalnya

fasilitas Kredit, L/C, dan BG, maka masing-masing fasilitas tersebut

(Kredit, L/C, dan BG) dilaporkan dengan cara sebagaimana dijelaskan

dalam contoh berikut ini:

Contoh :

Untuk 1 (satu) Debitur (dalam satu perjanjian/akad) memiliki fasilitas

Kredit, L/C, dan BG dengan Plafon Induk Rp. 1.000.000, maka apabila:

A. Plafon masing-masing fasilitas tidak ditentukan dalam PK, cara

pelaporannya:

(i) Formulir Kredit:

Kolom Plafon Induk : Rp. 1.000.000

Kolom Plafon : Diisi sesuai dengan estimasi

masing-masing Bank Pelapor dan sifatnya dapat diubah.

(ii) Formulir L/C (Untuk bank Umum):

Kolom Plafon Induk : Rp. 1.000.000

Kolom Plafon : Diisi sesuai dengan estimasi

masing-masing Bank Pelapor dan sifatnya dapat diubah.

(iii) Formulir Bank Garansi (Untuk Bank Umum):

Kolom Plafon Induk : Rp. 1.000.000

Kolom Plafon : Diisi sesuai dengan estimasi

masing-masing Bank Pelapor dan sifatnya dapat diubah.

107

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 75: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-74

Kolom “Plafon” diisi sesuai dengan estimasi masing-masing Bank

Pelapor untuk setiap fasilitas dan sifatnya dapat diubah. Besar jumlah

total nilai Plafon tidak boleh melebihi besarnya nilai Plafon Induk.

Kolom Baki Debet (untuk fasilitas kredit/pembiayaan) dan Nilai

Nominal (untuk fasilitas LC dan BG) diisi jumlah yg sudah ditarik

(bisa = 0), tetapi jumlah baki debet dan nilai nominal tersebut tidak

boleh melebihi Plafon Induk.

B. Plafon masing-masing fasilitas sudah ditentukan dalam PK, cara

pelaporannya:

(i) Formulir Kredit:

Kolom Plafon Induk : Rp. 1.000.000

Kolom Plafon diisi sesuai dengan nominal yang

ditetapkan dalam PK (misalkan) : Rp. 500.000

(ii) Formulir L/C:

Kolom Plafon Induk : Rp. 1.000.000

Kolom Plafon diisi sesuai dengan nominal yang

ditetapkan dalam PK (misalkan) : Rp. 400.000

(iii). Formulir Bank Garansi:

Kolom Plafon Induk : Rp. 1.000.000

Kolom Plafon diisi sesuai dengan nominal yang

ditetapkan dalam PK (misalkan) : Rp. 300.000

Kolom Baki Debet (untuk fasilitas kredit/pembiayaan) dan Nilai

Nominal (untuk fasilitas LC dan BG) diisi jumlah yg sudah ditarik

(bisa = 0), tetapi jumlah baki debet dan nilai nominal tersebut tidak

boleh melebihi Plafon Induk.

22. Baki Debet

Merupakan besarnya nilai yang direalisasikan oleh Debitur. Kolom “Baki

Debet” diisi dengan nilai baki debet murni di luar tunggakan pokok dan bunga.

a. Kolom ini diisi jumlah baki debet (dalam satuan rupiah penuh) pada akhir

bulan laporan masing-masing rekening.

Jika baki debet dalam valuta asing, maka baki debet yang diisikan

merupakan penjabaran nilai valuta asing ke dalam nilai rupiah berpedoman

kepada ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK). Nilai baki debet original dalam valuta asing diisikan

dalam kolom Nilai Original Currency.

b. Kolom ini diisi angka 0 (nol), apabila baki debet bersaldo nihil, bersaldo

kredit atau apabila sudah dalam kondisi LUNAS (02).

Contoh:

108

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 76: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-75

Sebagaimana contoh penjelasan kolom “Plafon” pada angka 20.

c. Khusus untuk Sifat Kredit ”Kartu Kredit”, apabila dilakukan pembayaran

penuh atas tagihan kredit, maka dalam pelaporannya dilakukan dengan cara

mencantumkan 0 (nol) pada kolom ”Baki Debet” dan pada kolom

”Kondisi” dikosongkan (tidak diisi LUNAS)

Contoh:

Dilakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit pada tanggal 10

Mei 2008 sebesar Rp. 1.000.000,-. Pada tanggal 15 Juni 2008 dilakukan

pembayaran penuh atas tagihan tersebut sebesar Rp. 1.000.000,-. Maka

pelaporan atas transaksi tersebut dilakukan sebagai berikut:

Pelaporan Bulan Juni 2008 (untuk bulan data Mei 2008)

Kolom ”Baki Debet” : 1.000.000

Kolom ”Kondisi” : - (kosong)

Pelaporan Bulan Juli 2008 (untuk bulan data Juni 2008)

Kolom ”Baki Debet” : 0 (dilakukan pembayaran penuh)

Kolom ”Kondisi” : - (kosong)

Kolom ”Kondisi” diisi LUNAS apabila telah dilakukan penutupan pada

fasilitas Kartu Kredit dengan status telah melakukan pelunasan terhadap

seluruh tagihan yang timbul.

23. Kelonggaran Tarik

Kolom ini diisi fasilitas kelonggaran tarik (dalam rupiah) yang masih bisa

direalisasikan oleh Debitur dalam tahun berjalan.

Dalam hal terdapat beberapa fasilitas dalam satu perjanjian/akad (pipeline),

maka besarnya kelonggaran tarik dihitung berdasarkan selisih antara plafon

induk dengan jumlah total baki debet untuk seluruh fasilitas yang terdapat

dalam perjanjian kredit tersebut. Besarnya Kelonggaran Tarik hanya

dilaporkan pada satu jenis fasilitas yang ditentukan oleh Bank Pelapor.

Apabila Plafon setiap fasilitas sudah ditentukan dalam Perjanjian/Akad, maka

besarnya kelonggaran tarik dihitung berdasarkan selisih antara Plafon dengan

besarnya baki debet untuk masing-masing fasilitas.

Contoh:

Bank ABC memberikan fasilitas penyediaan dana yang terdiri dari Kredit, L/C,

dan Bank Garansi, dimana ketiga fasilitas tersebut tercantum dalam 1 akad

perjanjian (pipeline) sebesar Rp. 1.000.000,-. Pengisian pada kolom

“Kelonggaran Tarik” adalah sebagai berikut:

A. Apabila plafon masing-masing fasilitas tidak ditentukan

Plafon Induk diisi : 1.000.000

109

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 77: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-76

Bank Pelapor menentukan apakah besarnya Kelonggaran Tarik akan

dilaporkan pada fasilitas Kredit, L/C, atau Bank Garansi. Misalnya dalam

kondisi ini, Bank Pelapor menentukan akan melaporkan besarnya

Kelonggaran Tarik pada fasilitas Kredit.

Misalnya terjadi penarikan untuk fasilitas kredit sebesar: 400.000,

maka:

o Formulir Kredit

Baki Debet : 400.000

Kelonggaran Tarik : 600.000

o Formulir L/C

Nilai Nominal : 0

Kelonggaran Tarik : 0

o Formulir Bank Garansi

Nilai Nominal : 0

Kelonggaran Tarik : 0

Misalnya pada periode waktu berikutnya terjadi penarikan untuk

fasilitas L/C sebesar: 100.000, maka:

o Formulir Kredit

Baki Debet : 400.000

Kelonggaran Tarik : 500.000

o Formulir L/C

Nilai Nominal : 100.000

Kelonggaran Tarik : 0

o Formulir Bank Garansi

Nilai Nominal : 0

Kelonggaran Tarik : 0

Demikian seterusnya

B. Apabila plafon untuk masing-masing fasilitas ditentukan, misalnya

Fasilitas Plafon

Kredit 500.000

L/C 300.000

Bank Garansi 200.000

Plafon Induk diisi : 1.000.000

Misalnya terjadi penarikan untuk fasilitas kredit sebeansar: 400.000,

maka:

o Formulir Kredit

Plafon : 500.000

110

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 78: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-77

Baki Debet : 400.000

Kelonggaran Tarik : 100.000

o Formulir L/C

Plafon : 300.000

Nilai Nominal : 0

Kelonggaran Tarik : 300.000

o Formulir Bank Garansi

Plafon : 200.000

Nilai Nominal : 0

Kelonggaran Tarik : 200.000

Misalnya pada periode waktu berikutnya terjadi penarikan untuk

fasilitas L/C sebesar: 100.000, maka:

o Formulir Kredit

Plafon : 500.000

Baki Debet : 400.000

Kelonggaran Tarik : 100.000

o Formulir L/C

Plafon : 300.000

Nilai Nominal : 100.000

Kelonggaran Tarik : 200.000

o Formulir Bank Garansi

Plafon : 200.000

Nilai Nominal : 0

Kelonggaran Tarik : 200.000

Demikian seterusnya

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai cara pengisian kolom “Kelonggaran

Tarik” dapat dilihat contoh yang terdapat dalam penjelasan kolom “Plafon dan

Plafon Induk” sebagaimana tercantum pada angka 20 dan 21.

24. Nilai Original Currency

Kolom ini diisi nilai original baki debet (dalam valuta asing) dari transaksi

yang menggunakan valuta asing (sebagaimana tercantum pada

akad/perjanjian).

25. Valuta

Kolom ini diisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian

fasilitas sesuai dengan surat perjanjian, sebagaimana tercantum pada

Lampiran II Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Apabila mata uang

111

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 79: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-78

negara asing yang digunakan tidak tercantum dalam kolom tersebut maka

kolom “Valuta” diisi dengan "Lainnya (N11)"

Apabila Bank Pelapor memberikan fasilitas kredit dalam valuta asing namun

dalam penarikannya bank memberikan dalam valuta rupiah (multi currency),

kredit tersebut dilaporkan sebagai valuta asing sesuai dengan akad kredit yang

bersangkutan.

26. Discount (%)

Kolom ini diisi persentase diskon yang diterima bank atas fasilitas Debitur

yang dibeli dari pihak lain. Kolom ini dapat dikosongkan apabila kolom sifat

kredit diisi dengan pilihan kartu kredit.

27. Denda

Kolom ini diisi nilai nominal denda yang dikenakan terhadap tunggakan.

28. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva)

Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva untuk fasilitas yang diberikan kepada

Debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva

produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam

ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

No. Kolektibilitas Sandi

1 Lancar 1

2 Dalam Perhatian Khusus 2

3 Kurang Lancar 3

4 Diragukan 4

5 Macet 5

29. Tanggal Macet

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet.

Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy

30. Sebab Macet/Keterangan Sebab Macet

Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum dalam tabel

berikut ini :

No. Sebab Macet Sandi

1. Kesulitan Pemasaran 01

2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 02

3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur 03

4. Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup 04

112

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 80: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-79

No. Sebab Macet Sandi

5. Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit 05

6. Kelemahan Dalam Analisa Kredit 06

7. Fluktuasi Nilai Tukar 07

8. Itikad Tidak Baik 08

9. Force Majeur 09

10. Pailit 10

11. Lainnya 99

Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih

Lainnya (Sandi 99).

31. Tunggakan Pokok

Kolom ini diisi nilai nominal tunggakan terhadap fasilitas pokoknya.

32. Tanggal Tunggakan

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan terjadi tunggakan

terhadap fasilitas pokoknya atau terdapat tunggakan bunga. Format penulisan

tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

33. Frekuensi Tunggakan Pokok

Kolom ini diisi frekuensi (berapa kali) terjadinya tunggakan pokok pada akhir

bulan laporan masing-masing rekening. Dalam hal terdapat tunggakan pada

periode bulan laporan tertentu dan telah dilakukan pelunasan terhadap

tunggakan tersebut, maka jumlah besarnya frekuensi tunggakan yang pernah

terjadi tidak dilaporkan kembali.

Contoh:

Bank ABC memberikan fasilitas kredit kepada nasabah XYZ, sebesar Rp.

1.000.000,- selama 10 (sepuluh) bulan dengan angsuran Rp. 100.000,- per

bulan. Pada bulan ketiga dan keempat, nasabah XYZ tidak melakukan

pembayaran angsuran, namun pada bulan kelima nasabah XYZ melakukan

pembayaran angsuran untuk bulan 3,4, dan 5. Selanjutnya pada bulan

kedelapan sampai sepuluh, Nasabah XYZ tidak melakukan pembayaran

angsuran lagi, maka pelaporan Bank ABC terhadap tunggakan fasilitas yang

diberikan kepada nasabah XYZ adalah sebagai berikut:

Bulan Angsuran Jumlah Keterangan Frekuensi

Tunggakan

Besar

Tunggakan

1. 100.000 100.000 Lancar 0 0

2. 100.000 200.000 Lancar 0 0

3. - 200.000 Menunggak 1 100.000

113

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 81: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-80

Bulan Angsuran Jumlah Keterangan Frekuensi

Tunggakan

Besar

Tunggakan

4. - 200.000 Menunggak 2 200.000

5. 300.000 500.000 Angsuran ke-5

dan tunggakan

3&4

0 0

6. 100.000 600.000 Lancar 0 0

7. 100.000 700.000 Lancar 0 0

8. - 700.000 Menunggak 1 100.000

9. - 700.000 Menunggak 2 200.000

10. - 700.000 Menunggak 3 300.000

Sesuai dengan kondisi diatas maka laporan kolom Frekuensi Tunggakan pada

bulan ke-10 (sepuluh) diisi : 3, yaitu : tunggakan bulan ke-8, 9, dan 10. Untuk

tunggakan yang terjadi pada bulan 3 dan 4 tidak perlu dilaporkan karena sudah

dilakukan pelunasan atas tagihan tunggakan tersebut pada bulan ke-5.

Dalam hal terdapat penyediaan fasilitas dengan metode pembayaran secara

angsuran harian, maka pelaporan besarnya frekuensi tunggakan dihitung untuk

1 (satu) bulan laporan.

Contoh:

Diberikan fasilitas kredit sebesar Rp. 360.000,- untuk jangka waktu 1 tahun

dengan angsuran Rp. 1.000,- per hari. Kondisi yang terjadi adalah sebagai

berikut:

Bulan I:

Hari Angsuran Jumlah Keterangan Frekuensi

Tunggakan

Besar

Tunggakan

1. 1.000 1.000 Lancar 0 0

2. 1.000 2.000 Lancar 0 0

3. - 2.000 Menunggak 1 1.000

4. - 2.000 Menunggak 2 2.000

5. 1.000 5.000 Angsuran ke-5

dan tunggakan

3&4

0 0

6. 1.000 6.000 Lancar 0 0

7. 1.000 7.000 Lancar 0 0

8. - 7.000 Menunggak 1 1.000

.... - 7.000 Menunggak ... 2.000

30. - 7.000 Menunggak 23 23.000

114

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 82: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-81

Sesuai dengan kondisi diatas, maka besarnya Frekuensi Tunggakan yang

dilaporkan adalah: 1 (satu) bukan 23. Besarnya frekuensi tunggakan tersebut

adalah untuk 1 (satu) bulan laporan, yaitu: Bulan I.

34. Tunggakan Bunga Intra

Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga intrakomtabel pada akhir bulan

laporan masing-masing rekening sesuai ketentuan PSAK yang berlaku untuk

perbankan.

35. Tunggakan Bunga Ekstra

Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga ekstrakomtabel pada akhir bulan

laporan masing-masing rekening sesuai PSAK yang berlaku untuk perbankan.

36. Frekuensi Tunggakan Bunga

Kolom ini diisi frekuensi (berapa kali) terjadinya tunggakan bunga.

Contoh:

Sebagaimana contoh pada penjelasan kolom “Frekuensi Tunggakan Pokok”

diatas.

37. Kondisi

Kolom ini diisi kondisi baki debet (outstanding), sebagaimana tercantum pada

Lampiran VII Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Dalam hal fasilitas

yang diberikan masih bersifat aktif, maka kolom kondisi dikosongkan.

38. Tanggal Kondisi

Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi sebagaimana dilaporkan pada kolom

“Kondisi”. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy

39. Agunan yang Dapat Diperhitungkan

Kolom ini diisi nilai agunan yang dikuasai oleh bank yang dapat

diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan

Penghapusan Aktiva (PPA) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu Debitur yang

memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa Debitur kolom

Agunan yang dapat Diperhitungkan diisi secara prorata/proporsional.

Dalam hal tidak terdapat agunan misalnya Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau

kolom sifat kredit diisi dengan pilihan kartu kredit, kolom ini dapat diisi angka

0 (Nol).

115

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 83: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-82

40. PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) Produktif yang telah Dibentuk

Kolom ini diisi nilai PPA Yang Telah Dibentuk (dalam rupiah) yaitu nilai

penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana

dalam aktiva produktif baik dalam rupiah maupun valuta asing, sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank

Umum.

41. Kumulatif Realisasi/Pelimpahan

Yang dimaksud dengan realisasi/pelimpahan adalah jumlah pencairan kredit

oleh Bank pada bulan laporan. Khusus untuk kredit jenis modal kerja,

”Komulatif realisasi/pelimpahan” adalah net/selisih antara pencairan kredit

dikurangi dengan pembayaran/setoran. Sedangkan untuk jenis kredit investasi

dan konsumsi hanya memperhitungkan besarnya pencairan kredit (tidak

memperhitungkan jumlah pembayaran/setoran).

Kolom ini dapat dikosongkan apabila kolom sifat kredit diisi dengan pilihan

kartu kredit. Selain diisi kartu kredit maka kolom ini diisi dengan ketentuan

sebagai berikut:

a. Jika jenis penggunaan adalah Modal Kerja, kolom ini diisi hasil selisih

antara baki debet bulan laporan dengan baki debet bulan lalu. Jika selisih

negatif, maka kolom ini diisi angka 0.

Contoh 1 :

Baki Debet 31 Maret 2005 :Rp.50.000.000,-

Penarikan ke-1 April 2005 : Rp.20.000.000,-

Penarikan ke-2 April 2005 : Rp.10.000.000,-

Total Penarikan April 2005 : Rp.30.000.000,-

Total Realisasi (Penarikan) April 2005 : Rp.80.000.000,-

Pembayaran/angsuran April 2005 : Rp.45.000.000,-

Baki Debet 30 April 2005 : Rp.35.000.000,-

Komulatif Realisasi/Pelimpahan:

Baki Debet Bulan Laporan (April) – Baki Debet Bulan Lalu (Maret)

35.000.000 – 50.000.000 = - 15.000.000

Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.0,-

116

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 84: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-83

Contoh 2 :

Baki Debet 31 Maret 2005 : Rp.50.000.000,-

Penarikan ke-1 April 2005 : Rp.20.000.000,-

Penarikan ke-2 April 2005 : Rp.10.000.000,-

Total Penarikan April 2005 : Rp.30.000.000,-

Total Realisasi (Penarikan) April 2005 : Rp.80.000.000,-

Pembayaran/angsuran April 2005 : Rp. 0,-

Baki Debet 30 April 2005 : Rp.80.000.000,-

Komulatif Realisasi/Pelimpahan:

Baki Debet Bulan Laporan (April) – Baki Debet Bulan Lalu (Maret)

80.000.000 – 50.000.000 = 30.000.000

Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp. 30.000.000,-

b. Jika jenis penggunaan adalah Investasi atau Konsumsi, kolom ini diisi

sesuai realisasi/penarikan secara kumulatif untuk posisi akhir bulan yang

bersangkutan.

Contoh 1 :

Baki Debet 31 Maret 2005 : Rp.50.000.000,-

Penarikan ke-1 April 2005 : Rp.20.000.000,-

Penarikan ke-2 April 2005 : Rp.10.000.000,-

Total Penarikan April 2005 : Rp.30.000.000,-

Pembayaran/Angsuran April 2005 : Rp.45.000.000,-

Baki Debet 30 April 2005 : Rp.35.000.000,-

Kumulatif Realisasi/Pelimpahan : Rp.30.000.000,-

Contoh 2 :

Baki Debet 31 Maret 2005 : Rp.50.000.000,-

Penarikan ke-1 April 2005 : Rp.20.000.000,-

Penarikan ke-2 April 2005 : Rp.10.000.000,-

Total Penarikan April 2005 : Rp.30.000.000,-

Pembayaran/Angsuran April 2005 : Rp.0,-

Baki Debet 30 April 2005 : Rp.80.000.000,-

Kumulatif Realisasi/Pelimpahan : Rp.30.000.000,-

42. Tanggal Restrukturisasi Awal

Kolom ini diisi tanggal saat pertama kali fasilitas yang bersangkutan

direstrukturisasi. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

117

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 85: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-84

43. Tanggal Restrukturisasi Akhir (Terakhir)

Kolom ini diisi tanggal saat terakhir fasilitas yang bersangkutan

direstrukturisasi. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

Contoh:

Apabila fasilitas direstrukturisasi sebanyak 3 kali, yaitu: tahun 2004, 2006 dan

2007, maka tanggal restrukturisasi akhir adalah tanggal dilakukannya

restrukturisasi pada tahun 2007.

44. Restrukturisasi ke

Kolom ini diisi frekuensi terjadinya restrukturisasi atas fasilitas yang

bersangkutan.

Dengan contoh pada penjelasan kolom ”Tanggal Restrukturiasai Akhir”, maka

pada restrukturisasi untuk tahun 2007 diisi angka 3, karena merupakan

restrukturisasi ketiga.

45. Keterangan

Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang

menerangkan tentang fasilitas Debitur yang bersangkutan, misal:

Jangka waktu fasilitas kredit/pinjaman sudah jatuh tempo, tetapi

perpanjangan masih menunggu keputusan (dalam batas-batas yang

wajar).

Apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan

atau pemecahan dari fasilitas lama.

Apabila terdapat Debitur yang dibeli dari BPPN (bank yang ditutup :

Bank Dalam Likuidasi, Bank Beku Operasi dan Bank Beku Kegiatan

Usaha).

Apabila ada keterangan tambahan atau keterangan lainnya yang

diperlukan bagi rekening Debitur yang bersangkutan selain dari yang

telah disebutkan di atas.

Bagi Debitur yang memperoleh fasilitas kredit dengan Sistem Penjaminan

Pemerintah (Kredit Usaha Rakyat / KUR) maka kolom ”Keterangan” diisi

dengan nama lembaga yang menjamin kredit tersebut, yaitu: SPP

ASKRINDO atau SPP PSPU. Selanjutnya, Pelapor harus mengisi secara

lengkap identitas perusahaan penjamin tersebut pada Formulir 4B – Penjamin.

46. Kondisi Debitur Saat Ini

Kolom ini diisi kondisi Debitur yang berkaitan dengan kondisi pinjaman pada

bulan laporan. Maksimal 1000 karakter huruf/angka.

118

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 86: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-85

47. Permasalahan Debitur

Kolom ini diisi permasalahan yang dihadapi Debitur yang berkaitan dengan

fasilitas pinjaman Debitur yang bersangkutan pada bulan laporan. Maksimal

1000 karakter huruf/angka.

119

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 87: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Kredit Yang Diberikan

VI C-86

Halaman ini sengaja dikosongkan

120

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 88: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Tagihan Lainnya

VI D-87

D. TAGIHAN LAINNYA

FORMULIR – 03D – DATA TAGIHAN LAINNYA

Formulir digunakan untuk melaporkan rincian tagihan lainnya Bank Pelapor kepada

pihak ketiga bukan bank antara lain berupa keuntungan dari transaksi derivatif yang

belum direalisasikan, tagihan yang timbul dari pembelian surat berharga dengan

janji dijual kembali (reverse repo), dan tagihan akseptasi yang timbul dari transaksi

perdagangan.

1. Jenis Tagihan

No Jenis Tagihan Sandi

1. Tagihan transaksi derivative

a. Dalam rangka netting agreement 11

b. Lainnya 12

2. Tagihan akseptasi 20

3.

Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali

(reverse repo) 30

4. Lain-lain 90

Penjelasan:

1. Tagihan transaksi derivatif

Adalah keuntungan yang belum direalisasikan dari transaksi derivatif

dengan pihak ketiga bukan bank.

121

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 89: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Tagihan Lainnya

VI D-88

a. Dalam rangka Netting Agreement

Adalah keuntungan yang belum direalisasikan dari transaksi derivatif

dengan pihak ketiga bukan bank dalam rangka netting agreement

sebagaimana dijelaskan dalam ketentuan Bank Indonesia tentang

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

b. Lainnya

Adalah keuntungan yang belum direalisasikan dari transaksi derivatif

dengan pihak ketiga bukan bank tidak dalam rangka netting agreement.

2. Tagihan akseptasi

Adalah jumlah tagihan Bank Pelapor kepada pihak ketiga bukan bank yang

timbul karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam jenis ini

yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang diaksep.

3. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Adalah jumlah tagihan kepada pihak ketiga bukan bank yang berasal dari

kontrak pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse

repo).

4. Lain-lain

Adalah jumlah tagihan kepada pihak ketiga bukan bank yang tidak

termasuk ke dalam jenis 1 s.d. 3 di atas, misalnya tagihan kepada nasabah

yang timbul karena transaksi perdagangan (dalam atau luar negeri) dan

belum diselesaikan oleh nasabah yang bersangkutan sampai dengan 15

hari.

2. No. Rekening

Kolom ini diisi nomor rekening transaksi sebagaimana dijelaskan pada proses

pengisian No. Rekening Formulir Data Kredit/Pembiayaan Yang Diberikan.

3. Tanggal Dikeluarkan

Kolom ini diisi tanggal diterbitkannya/dikeluarkannya fasilitas sesuai dengan

yang tercantum pada warkat/surat perjanjian. Format penulisan tanggal adalah:

dd-mm-yyyy.

4. Tanggal Jatuh Tempo

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya fasilitas sesuai

dengan yang tercantum dalam warkat/surat perjanjian. Format penulisan

tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

5. Tujuan

Kolom ini diisi sandi tujuan dari transaksi derivatif yang dilakukan Bank

Pelapor:

122

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 90: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Tagihan Lainnya

VI D-89

No. Tujuan Sandi

1. Hedging

a. Posisi trading book 1

b. Posisi banking book 2

2. Trading 3

3. Lainnya 9

1. Hedging

Transaksi derivatif yang bertujuan untuk menghindari risiko yang timbul

akibat adanya fluktuasi harga di pasar (transaksi lindung nilai)

a. Posisi trading book

Trading Book adalah seluruh posisi perdagangan Bank (proprietary

position) pada instrumen keuangan dalam neraca dan rekening

administratif (termasuk transaksi derivatif) yang:

Dimaksudkan untuk dimiliki dan dijual kembali dalam jangka

pendek;

Dimiliki untuk tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek dari

perbedaan secara aktual dan atau potensial atas nilai jual dan nilai

beli atau dari harga lain atau dari perbedaan suku bunga;

Timbul dari kegiatan perantaraan (brokering) dan kegiatan

pembentukan pasar (market making); atau

diambil untuk kegiatan lindung nilai (hedging) komponen Trading

Book lain.

b. Posisi banking book

Banking Book adalah semua elemen/posisi lainnya yang tidak termasuk

dalam Trading Book.

2. Trading

Transaksi derivatif yang bertujuan untuk mendapatkan fee atau keuntungan

dari adanya perubahan pasar.

3. Lainnya

Transaksi derivatif selain yang bertujuan untuk Hedging atau Trading.

6. Penerbit/Counterparty

Kolom ini diisi Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank (Lampiran III Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur) atau Sandi Bank (Lampiran VI Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur) yang melakukan transaksi dengan Bank Pelapor.

123

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 91: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Tagihan Lainnya

VI D-90

7. Negara Domisili Counterparty

Kolom ini diisi sandi negara domisili penerbit/counterparty (Lampiran II

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur). Apabila sandi negara domisili tidak

terdapat pada pilihan dalam kolom Negara Domisili Counterparty maka kolom

sandi negara diisi dengan "Lainnya (N1)".

8. Nominal

Kolom ini diisi nilai nominal kontrak dalam equivalen Rupiah.

9. Plafon Induk

Kolom ini diisi jika dalam satu perjanjian/akad (satu nomor dan tanggal akad)

mencakup lebih dari satu fasilitas penyediaan dana. Penjelasan mengenai

plafon induk sebagaimana penjelasan pada pengisian plafond induk untuk

Formulir 3C – Kredit Yang Diberikan. Dalam hal tidak ada plafon, maka

kolom “Plafon Induk” diisi sesuai dengan nilai nominal.

Contoh:

Dapat dilihat pada sub-bab VI.C Kredit yang Diberikan, dalam penjelasan

kolom “Plafon Induk”.

10. Nilai Original Currency

Kolom ini diisi nilai original (dalam valuta asing) dari nilai transaksi yang

menggunakan valuta asing.

11. Valuta

Kolom ini diisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian

fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. Sandi tersebut terdiri

dari tiga karakter sebagaimana tercantum pada Lampiran II Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur. Apabila mata uang negara bersangkutan tidak

terdapat dalam kolom “Valuta” maka kolom valuta diisi dengan pilihan

"Lainnya (N11)"

12. Nilai Tagihan

Kolom ini diisi sebesar nilai yang bisa ditagih oleh bank berdasarkan nilai

pasar (market value) untuk tagihan dalam rangka trading, Carrying Value

untuk tagihan dengan sistem diskonto dan nilai Unrealized Profit dari tagihan

derivatif surat berharga.

Nilai ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban Bank Pelapor kepada

pihak lain yang ada hubungannya tagihan Bank Pelapor.

124

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 92: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Tagihan Lainnya

VI D-91

13. Margin Deposit

Kolom ini diisi nilai nominal setoran uang yang diterima bank dari

nasabah/Debitur sebagai jaminan yang akan diperhitungkan pada waktu

penyelesaian suatu transaksi.

14. Limit

Kolom ini diisi nilai batas eksposur (exposure limit) yang dapat dilakukan

dalam suatu transaksi.

15. Posisi Terbuka Debitur

Kolom ini diisi total nilai transaksi yang tidak di hedging dengan bank. Posisi

hasil transaksi yang belum diselesaikan.

16. Jumlah Nilai Transaksi

Kolom ini untuk sementara tidak digunakan. Dapat diisi angka 0 (nol).

17. Peringkat

Kolom ini diisi sandi Peringkat Surat Berharga yang terkait dengan jenis

tagihan Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo).

Contoh peringkat ini seperti dikeluarkan oleh PT. Pemeringkat Efek Indonesia

(PT. Pefindo). Untuk surat berharga yang diperingkat oleh lembaga

pemeringkat lain, diisi peringkat yang setara dengan peringkat yang

dikeluarkan oleh PT. Pefindo. Daftar Sandi Peringkat dapat dilihat pada

Lampiran VIII Pedoman Penyusunan Laporan Debitur.

18. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva)

Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva untuk fasilitas yang diberikan kepada

Debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva

produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam

ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Penggolongan sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

No. Kolektibilitas Sandi

1 Lancar 1

2 Dalam Perhatian Khusus 2

3 Kurang Lancar 3

4 Diragukan 4

5 Macet 5

125

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 93: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Tagihan Lainnya

VI D-92

19. Tanggal Macet

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet

(kolom “Kolektibilitas” diisi dengan MACET - 5). Format penulisan tanggal

adalah: dd-mm-yyyy.

20. Tunggakan Pokok

Pada Formulir 03 D – Tagihan Lainnya, kolom “Tunggakan” pokok diisi

angka 0.

21. Tanggal Tunggakan

Pada Formulir 03 D – Tagihan Lainnya, kolom “Tunggakan” pokok tidak

perlu diisi.

22. Sebab Macet/Keterangan Sebab Macet

Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum pada tabel berikut

ini:

No. Sebab Macet Sandi

1. Kesulitan Pemasaran 01

2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 02

3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur 03

4. Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup 04

5. Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit 05

6. Kelemahan Dalam Analisa Kredit 06

7. Fluktuasi Nilai Tukar 07

8. Itikad Tidak Baik 08

9. Force Majeur 09

10. Pailit 10

11. Lainnya 99

Kolom keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih

Lainnya (Sandi 99).

23. Kondisi

Kolom ini diisi sandi kondisi, sebagaimana tercantum pada Lampiran VII

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Dalam hal fasilitas yang diberikan

masih bersifat aktif, maka kolom kondisi dikosongkan.

24. Tanggal Kondisi

Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi sebagaimana dilaporkan pada kolom

“Kondisi“. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

126

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 94: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Tagihan Lainnya

VI D-93

25. Agunan yang Dapat Diperhitungkan

Kolom ini diisi nilai agunan (dalam rupiah) yang dikuasai oleh bank yang

dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan

Pembentukan Aktiva (PPA) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu Debitur yang

memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa Debitur, kolom

“Agunan yang dapat Diperhitungkan” diisi secara prorata/proporsional.

26. PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) Produktif yang telah Dibentuk

Kolom ini diisi nilai PPA yang telah dibentuk (dalam rupiah) yaitu nilai

penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana

dalam aktiva produktif baik dalam rupiah maupun valuta asing, sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva

Bank Umum.

Kolom “PPA yang Telah Dibentuk” diisi dengan nilai minimal 0 (tidak boleh

dikosongkan).

27. Keterangan

Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang

menerangkan tentang fasilitas Debitur yang bersangkutan, misal :

Apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau

pemecahan dari fasilitas lama.

Apabila terdapat fasilitas pindahan dari kantor cabang lain bank yang

bersangkutan (Bank yang sama).

Apabila terdapat fasilitas yang dialihkan/diambil alih dari Bank lain (Bank

yang berbeda).

Apabila ada keterangan selain dari yang telah disebutkan di atas.

Keterangan tambahan atau keterangan lainnya yang diperlukan bagi

rekening Debitur yang bersangkutan.

127

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 95: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Tagihan Lainnya

VI D-94

Halaman ini sengaja dikosongkan

128

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 96: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penyertaan

VI E-95

E. PENYERTAAN

FORMULIR – 03E – PENYERTAAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian penyediaan dana yang berupa

penyertaan yang terdiri dari penyertaan kepada :

a. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

b. Penyertaan Lainnya

1. No. Penyertaan

Kolom ini diisi nomor penyertaan sesuai dengan yang tercantum dalam surat

perjanjian.

2. Jenis Perusahaan

No. Jenis Perusahaan Sandi

1. Lembaga Keuangan Bukan Bank 10

2. Lainnya 90

Penjelasan :

1. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Adalah penanaman dana Bank dalam bentuk saham pada perusahaan

non-bank yang bergerak di bidang keuangan.

129

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 97: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penyertaan

VI E-96

2. Penyertaan Lainnya

Adalah penanaman dana Bank dalam bentuk penyertaan modal

sementara pada perusahaan Debitur untuk mengatasi akibat kegagalan

kredit.

3. Negara Domisili Perusahaan

Kolom ini diisi sandi lokasi negara dari perusahaan tempat penyertaan (lihat

Lampiran II Pedoman Penyusunan Laporan Debitur). Apabila sandi negara

domisili tidak terdapat pada pilihan dalam kolom Negara Domisili Perusahaan

maka kolom sandi negara diisi dengan "Lainnya (N1)”.

4. Tanggal Mulai

Kolom ini diisi tanggal mulai penyertaan sesuai dengan yang tercantum

dalam surat perjanjian. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

5. Bagian Penyertaan (%)

Kolom ini diisi persentase penyertaan pada perusahaan emiten. Besarnya

bagian penyertaan harus lebih kecil dari 100%.

6. Nilai Penyertaan

Kolom ini diisi nilai nominal penyertaan (dalam rupiah) sesuai dengan yang

tercantum dalam surat perjanjian.

7. Nilai Original Currency

Kolom ini diisi nilai original penyertaan (dalam valuta asing) sesuai dengan

yang tercantum dalam surat perjanjian.

8. Valuta

Kolom ini diisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian

fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. Sandi tersebut terdiri

dari 3 karakter sebagaimana tercantum pada Lampiran II Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur. Apabila mata uang negara asing yang digunakan

tidak tercantum dalam kolom tersebut maka kolom “Valuta” diisi dengan

"Lainnya (N11)".

9. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva)

Kolom ini diisi sandi kualitas untuk fasilitas yang diberikan kepada Debitur

pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva produktif

sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan

Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Penggolongan

sandi kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

130

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 98: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penyertaan

VI E-97

No. Kolektibilitas Sandi

1 Lancar 1

2 Dalam Perhatian Khusus 2

3 Kurang Lancar 3

4 Diragukan 4

5 Macet 5

10. Tanggal Macet

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet

(apabila kolom Kolektibilitas diisi "MACET”). Format penulisan tanggal

adalah: dd-mm-yyyy.

11. Sebab Macet/Keterangan Sebab Macet

Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum pada tabel berikut

ini :

No. Sebab Macet Sandi

1. Kesulitan Pemasaran 01

2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 02

3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur 03

4. Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup 04

5. Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit 05

6. Kelemahan Dalam Analisa Kredit 06

7. Fluktuasi Nilai Tukar 07

8. Itikad Tidak Baik 08

9. Force Majeur 09

10. Pailit 10

11. Lainnya 99

Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih

Lainnya (Sandi 99).

12. Tujuan Penyertaan

Kolom ini diisi :

No. Tujuan Penyertaan Sandi

1. Pendirian Anak Perusahaan 1

2. Dalam Rangka Restrukturisasi Kredit 2

3. Lainnya 9

131

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 99: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penyertaan

VI E-98

13. ROE (%)

Kolom ini diisi persentase ROE (Return On Equity) Debitur badan usaha yang

berdasarkan laporan keuangan tahun buku terkini/terakhir yang telah diaudit

(Perhitungan ROE diperoleh dari Laba dibagi dengan Modal).

Kolom ini hanya digunakan untuk penyertaan dalam rangka Pendirian Anak

Perusahaan (sandi 1) dan Lainnya (sandi 9).

14. Laba Rugi

Kolom ini diisi nilai Laba Rugi Perusahaan (Debitur) pada tahun berjalan

dengan posisi terkini/terakhir.

15. Laba Rugi (Kumulatif)

Kolom ini diisi nilai Laba Rugi Perusahaan sampai dengan tahun berjalan

laporan keuangan tahun buku terakhir/terkini.

16. Kondisi

Kolom ini diisi sandi kondisi, sebagaimana tercantum pada Lampiran VII

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur.

17. Tanggal Kondisi

Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi sebagaimana dilaporkan pada kolom

“Kondisi”. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

18. Agunan yang Dapat Diperhitungkan

Kolom ini diisi nilai agunan (dalam rupiah) yang dikuasai oleh bank yang

dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan

Pembentukan Aktiva (PPA) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu Debitur yang

memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa Debitur kolom

Agunan yang dapat Diperhitungkan diisi secara prorata/proporsional.

Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi 0

19. PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) yang telah Dibentuk

Kolom ini diisi nilai PPA yang telah dibentuk (dalam rupiah) yaitu nilai

penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana

dalam aktiva produktif baik dalam rupiah maupun valuta asing, sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva

Bank Umum.

132

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 100: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penyertaan

VI E-99

Kolom “PPA yang Telah Dibentuk” diisi dengan nilai minimal 0 (tidak boleh

dikosongkan).

20. Keterangan

Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang

menerangkan tentang fasilitas Debitur yang bersangkutan, misal :

Apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau

pemecahan dari fasilitas lama.

Apabila terdapat fasilitas pindahan dari kantor cabang lain bank yang

bersangkutan (Bank yang sama).

Apabila terdapat fasilitas yang dialihkan/diambil alih dari Bank lain (Bank

yang berbeda).

Apabila ada keterangan selain dari yang telah disebutkan di atas.

Keterangan tambahan atau keterangan lainnya yang diperlukan bagi

rekening Debitur yang bersangkutan.

133

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 101: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penyertaan

VI E-100

Halaman ini sengaja dikosongkan

134

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 102: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan

VI F-101

F. IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN

FORMULIR – 03F – DATA IRREVOCABLE L/C YG MASIH BERJALAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian penyediaan dana yang berupa

irrevocable L/C yang masih berjalan (telah diterbitkan/dibuka) per rekening,

namun belum direalisasikan. Irrevocable L/C adalah: surat kredit (L/C) yang tidak

dapat diubah, dibatalkan, atau ditarik kembali tanpa persetujuan dari semua pihak

yang berkepentingan.

1. Jenis L/C

Kolom ini diisi sandi jenis L/C, terdiri dari :

No. Jenis Sandi

1. L/C Luar Negeri 11

2. L/C Dalam Negeri 15

Penjelasan :

1. Irrevocable L/C luar negeri yang masih berjalan

Adalah irrevocable L/C luar negeri yang telah diterbitkan/dibuka oleh

Bank Pelapor untuk kepentingan Debitur, namun belum direalisasikan.

L/C tersebut tidak dapat diubah, dibatalkan, atau ditarik kembali tanpa

persetujuan dari semua pihak yang berkepentingan.

2. Irrevocable L/C dalam negeri yang masih berjalan

135

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 103: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan

VI F-102

2. No. L/C

Kolom ini diisi nomor dokumen L/C sesuai dengan yang tercantum pada

warkat/dokumen L/C.

3. Cara Pembayaran L/C

Kolom ini diisi cara pembayaran L/C, seperti sight, usance, atau red clause

L/C.

No. Cara Pembayaran L/C Sandi

1. Sight 1

2. Usance 2

3. Red Clause 3

Dalam hal digunakan cara pembayaran dengan usance payable at sight

(UPAS), maka dipilih field Sight (sandi 1).

4. Tanggal Dikeluarkan

Kolom ini diisi tanggal diterbitkannya/dikeluarkannya L/C sesuai dengan yang

tercantum pada warkat/dokumen L/C (tanggal opening L/C). Format penulisan

tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

5. Tanggal Jatuh Tempo

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya L/C sesuai dengan

yang tercantum dalam warkat/dokumen L/C (tanggal maturity L/C). Format

penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

6. Bank Beneficiary

Kolom ini diisi nama bank beneficiary (bank yang disebut dalam L/C sebagai

pihak yang menerima pembayaran).

7. Nomor Akad Awal

Kolom ini diisi nomor perjanjian yang pertama kali.

8. Tanggal Akad Awal

Kolom ini diisi tanggal perjanjian yang pertama kali. Format penulisan tanggal

adalah: dd-mm-yyyy.

9. Nomor Akad Terakhir

Kolom ini diisi nomor perjanjian yang terakhir. Jika tidak ada perpanjangan

kolom ini diisi sama dengan Nomor Akad Awal.

136

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 104: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan

VI F-103

10. Tanggal Akad Terakhir

Kolom ini diisi tanggal perjanjian yang terakhir. Jika tidak ada perpanjangan

kolom ini diisi sama dengan Tanggal Akad Awal. Format penulisan tanggal

adalah: dd-mm-yyyy.

11. Valuta

Kolom ini diisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian

fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. Sandi tersebut terdiri

dari tiga karakter sebagaimana tercantum pada Lampiran II Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur. Apabila mata uang negara asing yang digunakan

tidak tercantum dalam kolom tersebut maka kolom “Valuta” diisi dengan

"Lainnya (N11)".

12. Plafon

Kolom ini diisi nilai nominal yang tercantum dalam surat berharga atau

kontrak yang diperjanjikan.

13. Plafon Induk

Kolom ini diisi jika dalam satu perjanjian/akad (satu nomor dan tanggal akad)

mencakup lebih dari satu fasilitas penyediaan dana. Contoh dapat dilihat pada

sub-bab IV.C Kredit yang diberikan, dalam penjelasan kolom plafon induk.

14. Nilai Nominal

Kolom ini diisi posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan.

15. Setoran Jaminan

Kolom ini diisi nilai nominal uang yang diterima Bank Pelapor sebagai

jaminan yang akan diperhitungkan pada waktu penyelesaian transaksi.

16. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva)

Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva untuk fasilitas yang diberikan kepada

Debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva

sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Penggolongan sandi

kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

No. Kolektibilitas Sandi

1 Lancar 1

2 Dalam Perhatian Khusus 2

3 Kurang Lancar 3

4 Diragukan 4

5 Macet 5

137

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 105: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan

VI F-104

17. Tanggal Macet

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet

(apabila kolom Kolektibilitas diisi “Macet”). Format penulisan tanggal adalah:

dd-mm-yyyy.

18. Sebab Macet/Keterangan Macet

Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum dalam tabel

berikut ini :

No. Sebab Macet Sandi

1. Kesulitan Pemasaran 01

2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 02

3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur 03

4. Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup 04

5. Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit 05

6. Kelemahan Dalam Analisa Kredit 06

7. Fluktuasi Nilai Tukar 07

8. Itikad Tidak Baik 08

9. Force Majeur 09

10. Pailit 10

11. Lainnya 99

Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih

Lainnya (Sandi 99).

19. Tanggal Wan Prestasi

Kolom ini diisi tanggal saat terjadi wan prestasi oleh Debitur terhadap fasilitas

L/C yang diterima dari bank. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

20. Kondisi

Kolom ini diisi sandi kondisi, sebagaimana tercantum pada Lampiran VII

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Dalam hal fasilitas yang diberikan

masih bersifat aktif, maka kolom kondisi dikosongkan.

21. Tanggal Kondisi

Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi sebagaimana dilaporkan pada kolom

“Kondisi”. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

138

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 106: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan

VI F-105

22. Agunan yang Dapat Diperhitungkan

Kolom ini diisi nilai agunan (dalam rupiah) yang dikuasai oleh bank yang

dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan

Pembentukan Aktiva (PPA) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu Debitur yang

memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa Debitur kolom

Agunan yang dapat Diperhitungkan diisi secara prorata/proporsional.

Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi 0.

23. PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) yang telah Dibentuk

Kolom ini diisi nilai PPA yang telah dibentuk (dalam rupiah) yaitu nilai

penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana

dalam aktiva produktif baik dalam rupiah maupun valuta asing, sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva

Bank Umum.

Kolom “PPA yang Telah Dibentuk” diisi dengan nilai minimal 0 (tidak boleh

dikosongkan).

24. Keterangan

Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang

menerangkan tentang fasilitas Debitur yang bersangkutan, misal :

Apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau

pemecahan dari fasilitas lama.

Apabila terdapat fasilitas pindahan dari kantor cabang lain bank yang

bersangkutan (Bank yang sama).

Apabila terdapat fasilitas yang dialihkan/diambil alih dari Bank lain (Bank

yang berbeda).

Apabila ada keterangan selain dari yang telah disebutkan di atas.

Keterangan tambahan atau keterangan lainnya yang diperlukan bagi

rekening Debitur yang bersangkutan.

139

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 107: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Irrevocable L/C Yang Masih Berjalan

VI F-106

Halaman ini sengaja dikosongkan

140

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 108: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Garansi Bank

VI G-107

G. GARANSI BANK

FORMULIR – 03G – DATA GARANSI BANK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan posisi fasilitas penerbitan jaminan/garansi

bank dalam rupiah dan valuta asing yang belum jatuh tempo untuk setiap garansi

bank, baik untuk kepentingan bank lain maupun pihak ketiga bukan bank. Termasuk

pula dilaporkan pada daftar rincian ini jaminan/garansi yang pada tanggal laporan

telah jatuh tempo tetapi masih dalam masa klaim.

1. Jenis Bank Garansi

No. Jenis Sandi

1. Bank Garansi Yang Diterbitkan 10

2. Shipping Guarantee 20

3. Risk Sharing 30

4. Standby L/C 40

5. Endosemen Atas Surat Berharga 50

6. Revocable L/C Yang Masih Berjalan

a. L/C Luar Negeri 60

b. L/C Dalam Negeri 65

7. Lainnya 90

141

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 109: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Garansi Bank

VI G-108

Penjelasan:

1. Bank Garansi yang Diterbitkan

Adalah kesanggupan tertulis yang diberikan oleh Bank kepada pihak

penerima jaminan bahwa Bank akan membayar sejumlah uang

kepadanya pada waktu tertentu jika pihak terjamin tidak dapat memenuhi

kewajibannya. Dalam jenis ini termasuk Bid Bonds, Performance Bonds,

dan Advanced Payment Bonds.

2. Shipping Guarantee

Adalah jaminan kepada perusahaan pelayaran yang diterbitkan untuk

kepentingan nasabah dalam rangka pengeluaran barang-barangnya tanpa

menunjukkan B/L (Bill of Ladding).

3. Risk Sharing Garansi

4. Standby L/C

Surat kredit yang berbentuk jaminan dari bank pembuka kepada

penerima terhadap kemungkinan terjadinya wan prestasi dari pembuka

dan tidak dimaksudkan untuk dicairkan.

5. Endosemen atas Surat Berharga

Adalah pengalihan hak kepada pihak lain atas Surat Berharga yang dapat

dialihkan (negotiable instrument).

6. Revocable L/C yang masih berjalan

a. L/C Luar Negeri

Adalah L/C yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan

Debitur dalam rangka pemasukan barang atau jasa dari luar daerah

pabean Indonesia (impor) dan tunduk kepada ketentuan/hukum

perdagangan internasional. L/C tersebut dapat diubah atau dibatalkan

oleh importir atau Bank penerbit tanpa persetujuan pihak terkait

lainnya selama jangka waktu berlakunya L/C.

b. L/C Dalam Negeri

Adalah L/C yang dibuka oleh Bank Pelapor untuk kepentingan

Debitur dalam rangka pengiriman barang dari satu daerah pabean ke

daerah pabean lainnya di Indonesia dan tunduk kepada ketentuan

yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia. L/C tersebut dapat

diubah atau dibatalkan oleh importir atau Bank penerbit tanpa

persetujuan pihak terkait lainnya selama jangka waktu berlakunya

L/C.

142

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 110: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Garansi Bank

VI G-109

7. Garansi lainnya

Adalah fasilitas jaminan lainnya yang diterbitkan Bank Pelapor untuk

kepentingan nasabah yang tidak dapat diklasifikasikan pada jenis-jenis di

atas, termasuk Bank garansi dalam rangka Pinjaman Luar Negeri.

2. No. Bank Garansi

Kolom ini diisi nomor Bank Garansi sebagaimana yang tercantum dalam

akad/surat perjanjian.

3. Tujuan

Kolom ini diisi sandi tujuan penerbitan Bank Garansi.

No. Tujuan Sandi

1. Pinjaman

a. Dalam Rangka Penerimaan Pinjaman Luar Negeri 1

b. Dalam Rangka Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri 2

2. Transaksi Perdagangan

a. Luar Negeri 4

a. Dalam Negeri 5

3. Lainnya 9

Penjelasan:

1. Pinjaman

a. Dalam rangka penerimaan pinjaman luar negeri

Yaitu jaminan yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan

nasabah dalam rangka penerimaan pinjaman dari luar negeri.

b. Pinjaman dalam rangka penerimaan pinjaman dalam negeri

Yaitu jaminan yang diberikan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan

nasabah dalam rangka penerimaan pinjaman dari dalam negeri,

termasuk risk sharing.

2. Transaksi Perdagangan

a. Luar Negeri

Yaitu jaminan yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan

nasabah dalam rangka transaksi pedagangan luar negeri.

b. Dalam Negeri

Yaitu jaminan yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan

nasabah dalam rangka transaksi pedagangan dalam negeri.

143

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 111: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Garansi Bank

VI G-110

3. Lainnya

Yaitu jaminan yang diterbitkan oleh Bank Pelapor untuk kepentingan

nasabah untuk tujuan lain yang tidak dapat digolongkan pada tujuan-

tujuan tersebut di atas.

4. Penerima Garansi

Kolom ini diisi Nama Pihak yang dijamin Garansi Bank.

5. Nomor Akad Awal (Perjanjian Pembukaan Fasilitas Garansi Bank)

Kolom ini diisi nomor perjanjian yang pertama kali.

6. Tanggal Akad Awal (Perjanjian Pembukaan Fasilitas Garansi Bank)

Kolom ini diisi tanggal perjanjian yang yang pertama kali. Format penulisan

tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

7. Nomor Akad Terakhir (Perjanjian Pembukaan Fasilitas Garansi Bank)

Kolom ini diisi nomor perjanjian yang terakhir. Jika tidak ada perpanjangan

kolom ini diisi sama dengan Nomor Akad Awal.

8. Tanggal Akad Terakhir (Perjanjian Pembukaan Fasilitas Garansi Bank)

Kolom ini diisi tanggal perjanjian yang terakhir. Jika tidak ada perpanjangan

kolom ini diisi sama dengan Tanggal Akad Awal. Format penulisan tanggal

adalah: dd-mm-yyyy.

9. Tanggal Dikeluarkan

Kolom ini diisi tanggal diterbitkannya/dikeluarkannya Garansi Bank sesuai

dengan yang tercantum pada surat perjanjian/dokumen. Format penulisan

tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

10. Tanggal Jatuh Tempo

Kolom ini diisi tanggal berakhirnya fasilitas sesuai dengan yang tercantum

dalam surat perjanjian/dokumen. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-

yyyy.

11. Valuta

Kolom ini diisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian

fasilitas sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian. Sandi tersebut terdiri

dari tiga karakter sebagaimana tercantum pada Lampiran II Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur. Apabila mata uang negara asing yang digunakan

tidak tercantum dalam kolom tersebut maka kolom “Valuta” diisi dengan

"Lainnya (N11)"

144

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 112: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Garansi Bank

VI G-111

12. Plafon

Kolom ini diisi jumlah plafon dari fasilitas Garansi Bank yang diterima

Debitur.

13. Plafon Induk

Kolom ini diisi jika dalam satu perjanjian/akad (satu nomor dan tanggal akad)

mencakup lebih dari satu fasilitas penyediaan dana.

Contoh :

Dapat dilihat pada sub-bab VI.C Kredit yang Diberikan, dalam penjelasan

kolom plafon induk.

14. Nilai Nominal

Kolom ini diisi posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan.

15. Setoran Jaminan

Kolom ini diisi nilai nominal uang yang diterima Bank sebagai jaminan

yang akan diperhitungkan pada waktu penyelesaian transaksi.

16. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva)

Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva untuk fasilitas yang diberikan kepada

Debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva

sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Penggolongan sandi

kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

No. Kolektibilitas Sandi

1 Lancar 1

2 Dalam Perhatian Khusus 2

3 Kurang Lancar 3

4 Diragukan 4

5 Macet 5

17. Tanggal Macet

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet

(kolom Kolektibilitas diisi dengan “Macet”). Format penulisan tanggal adalah:

dd-mm-yyyy.

18. Sebab Macet/Keterangan Sebab Macet

Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum pada tabel berikut

ini. Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih

Lainnya (Sandi 99).

145

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 113: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Garansi Bank

VI G-112

No. Sebab Macet Sandi

1. Kesulitan Pemasaran 01

2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 02

3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur 03

4. Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup 04

5. Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit 05

6. Kelemahan Dalam Analisa Kredit 06

7. Fluktuasi Nilai Tukar 07

8. Itikad Tidak Baik 08

9. Force Majeur 09

10. Pailit 10

11. Lainnya 99

19. Tanggal Wan Prestasi

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan wan

prestasi. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

20. Kondisi

Kolom ini diisi sandi kondisi, sebagaimana tercantum pada Lampiran VII

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Dalam hal fasilitas yang diberikan

masih bersifat aktif, maka kolom kondisi dikosongkan.

21. Tanggal Kondisi

Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi sebagaimana dilaporkan pada kolom

“Kondisi”. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

22. Sovereign Rating (Country)

Untuk saat ini, kolom ini tidak perlu diisi (red-).

23. Agunan yang Dapat Diperhitungkan

Kolom ini diisi nilai agunan (dalam rupiah) yang dikuasai oleh bank yang

dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan

Pembentukan Aktiva (PPA) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu Debitur yang

memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa Debitur kolom

Agunan yang dapat Diperhitungkan diisi secara prorata/proporsional.

Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi 0.

146

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 114: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Garansi Bank

VI G-113

24. PPA (Penyisihan Penghapusan Aktiva) yang telah Dibentuk

Kolom ini diisi nilai PPA yang telah dibentuk (dalam rupiah) yaitu nilai

penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana

dalam aktiva produktif baik dalam rupiah maupun valuta asing, sebagaimana

diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva

Bank Umum.

Kolom “PPA yang Telah Dibentuk” diisi dengan nilai minimal 0 (tidak boleh

dikosongkan).

25. Keterangan

Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang

menerangkan tentang fasilitas Debitur yang bersangkutan, misal :

Apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau

pemecahan dari fasilitas lama.

Apabila terdapat fasilitas pindahan dari kantor cabang lain bank yang

bersangkutan (Bank yang sama).

Apabila terdapat fasilitas yang dialihkan/diambil alih dari Bank lain (Bank

yang berbeda).

Apabila ada keterangan selain dari yang telah disebutkan di atas.

Keterangan tambahan atau keterangan lainnya yang diperlukan bagi

rekening Debitur yang bersangkutan.

147

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 115: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Garansi Bank

VI G-114

Halaman ini sengaja dikosongkan

148

THI_adinda
Rectangle
Page 116: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

VI H-115

H. PENERUSAN KREDIT (KREDIT KELOLAAN)

FORMULIR – 03H – DATA PENERUSAN KREDIT (KREDIT KELOLAAN)

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian saldo rekening penerusan kredit

dalam rupiah dan valuta asing. Yang dimaksud dengan penerusan kredit adalah:

a. Penerusan Kredit (channeling loan)

Adalah kredit yang seluruh dananya (100%) berasal dari pemerintah atau pihak

penyedia dana lainnya dan diberikan untuk sektor usaha/Debitur tertentu yang

ditetapkan oleh pihak penyedia dana. Pada skema ini, bank pelapor hanya

bertindak sebagai pengelola administrasi kredit (channeling agent), serta tidak

menanggung risiko atas kredit yang disalurkan tersebut, dan untuk tugas

tersebut, bank menerima imbalan jasa berupa fee atau bagian dari bunga.

Proses penerusan kredit tersebut dapat dilakukan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu:

Bank menerima dana dari penyedia dana untuk disalurkan;

Bank tidak menerima dana dari penyedia dana untuk disalurkan. Penarikan

kredit tersebut dilakukan langsung oleh Debitur kepada penyedia dana dan

bank hanya melakukan administrasi.

b. Kredit Kelolaan

Kredit yang seluruh atau sebagian dananya berasal dari pemerintah atau pihak

penyedia dana lainnya dan sebagian lagi berasal dari bank. Dalam hal ini bank

bertindak sebagai pengelola atas seluruh kredit tersebut. Sumber dana dan

risiko kredit yang ditanggung bank, ditetapkan berdasarkan perjanjian.

149

THI_adinda
Rectangle
Page 117: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

VI H-116

1. No. Rekening

Sebagaimana penjelasan kolom “No. Rekening” dalam Formulir – 3C – Kredit

yang Diberikan.

2. Jenis Kredit Kelolaan

Kolom ini diisi sandi jenis kredit kelolaan sebagai berikut:

No. Jenis Kredit Sandi

1. Kredit Usaha Kecil (KUK)

a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 10

b. Lainnya 20

2. Bukan KUK

a. Kredit Kelolaan 40

b. Dalam rangka penerusan kredit dari BI 50

c. Bantuan Proyek 60

d. Kredit kelolaan di Luar Bantuan Proyek 90

3. Mudharabah Muqayaddah 99

Penjelasan:

1. Kredit Usaha Kecil (KUK)

a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia

Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah KUK melalui Bank

Pelapor yang sumber dananya dari Bank Indonesia dan atas penyaluran

kredit ini Bank Pelapor tidak menanggung risiko.

b. Lainnya

2. Bukan KUK

a. Kredit kelolaan

Yang dimaksud dalam kredit kelolaan ini adalah penerusan kredit

(chanelling loan) sebagaimana penjelasan pada huruf H.a diatas, yaitu

kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK melalui Bank

Pelapor dan atas pemberian kredit tersebut Bank Pelapor tidak

menanggung risiko. Salah satu ciri kredit tersebut adalah Bank tidak

memungut dan membayar bunga, tetapi hanya memperoleh fee.

Penyaluran kredit yang dananya berasal dari Bank Pelapor lain, tidak

dilaporkan dalam daftar rincian ini.

b. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia

Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK melalui Bank

Pelapor yang sumber dananya dari Bank Indonesia dan atas penyaluran

kredit ini Bank Pelapor tidak menanggung risiko.

150

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 118: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

VI H-117

c. Bantuan proyek

Penyaluran kredit oleh Bank Pelapor kepada nasabah bukan KUK yang

dananya berasal dari pinjaman luar negeri yang penggunaannya

ditujukan untuk pembiayaan investasi atau pembangunan proyek milik

pemerintah atau swasta, berupa barang modal atau kebutuhan devisa

lainnya (project aid).

d. Kredit kelolaan di luar bantuan proyek

Kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK di mana dana yang

disalurkan oleh Bank Pelapor tidak berupa nilai lawan valuta asing

bantuan proyek. Seperti halnya kredit kelolaan, Bank tidak

menanggung risiko atas kredit yang disalurkan tersebut. Termasuk pula

dalam kredit ini adalah kredit investasi yang dananya berasal dari

Rekening Dana Investasi (RDI).

3. Mudharabah Muqayaddah.

Adalah akad mudharabah sebagaimana dijelaskan dalam Formulir – 3C –

Kredit Yang Diberikan, pada penjelasan kolom “Sifat Kredit”, dimana

shahibul maal (pihak pemilik modal) memberikan batasan kepada

mudharib (pihak pengelola modal) mengenai tempat, cara dan obyek

investasi.

3. Jenis Penggunaan

Kolom ini diisi sandi jenis penggunaan fasilitas. Jenis penggunaan tersebut

telah diklasifikasikan sebagaimana tercantum pada Lampiran IX Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur.

Dalam hal laporan Kredit Ekspor (KE) kolom ini diisi :

26 - KE untuk Modal Kerja

76 - KE untuk Investasi

Kredit Ekspor adalah kredit yang diberikan kepada eksportir dan pemasok

untuk pembiayaan produksi, pengumpulan dan penyiapan barang dalam rangka

ekspor, yang meliputi pembiayaan transaksi ekspor, pasokan barang untuk

diekspor, dan produksi barang untuk diekspor.

4. Sektor Ekonomi

Kolom ini diisi sandi sektor ekonomi bidang ekonomi yang dibiayai dengan

fasilitas penyediaan dana dari Bank. Sektor ekonomi ini telah diklasifikasikan

sebagaimana tercantum pada Lampiran IV Pedoman Penyusunan Laporan

Debitur.

Dalam hal satu fasilitas digunakan untuk membiayai beberapa sektor ekonomi

maka dipilih sektor ekonomi yang paling dominan.

151

THI_adinda
Rectangle
Page 119: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

VI H-118

5. Lokasi Proyek

Kolom ini diisi sandi Dati 2/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif

tempat proyek yang dibiayai dengan kredit yang bersangkutan, sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Dalam

hal lokasi proyek berada di luar negeri kolom ini diisi dengan 9999.

6. Tanggal Awal Kredit

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku fasilitas kredit sesuai

dengan surat perjanjian/akad. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

7. Tanggal Mulai

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku fasilitas kredit sesuai

dengan surat perjanjian/akad. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

8. Tanggal Jatuh Tempo

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya fasilitas kredit sesuai

dengan surat perjanjian/akad. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

9. Nilai Proyek

Kolom ini diisi nilai proyek yang dibiayai oleh kredit Bank bersangkutan.

Untuk proyek properti kolom ini diisi sebesar nilai ad-cost-nya.

10. Valuta

Kolom ini diisi sandi jenis mata uang yang digunakan dalam pemberian

fasilitas sesuai dengan surat perjanjian, sebagaimana tercantum pada

Lampiran II Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Apabila mata uang

negara asing yang digunakan tidak tercantum dalam kolom tersebut maka

kolom “Valuta” diisi dengan "Lainnya (N11)".

11. Jumlah

a. Kolom ini diisi jumlah baki debet pada akhir bulan laporan masing-masing

rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam satuan penuh.

b. Kolom ini diisi angka 0 (nol), apabila baki debet bersaldo nihil atau

bersaldo kredit.

12. Suku Bunga

Kolom ini diisi persentase bunga/margin/nisbah setahun (final) yang wajib

dibayar oleh Debitur. Apabila suku bunga berbeda-beda bagi satu rekening,

maka yang dilaporkan adalah suku bunga tertinggi. Apabila pemberian fasilitas

tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol).

Contoh : - Suku bunga fixed 18.50 %, maka diisi 18,50.

152

THI_adinda
Rectangle
Page 120: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

VI H-119

- SIBOR + 1 %, apabila suku bunga SIBOR 6 %, maka diisi 7.

- Indikasi persentase fee per tahun 5%, maka diisi 5.

Bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a. Kolom suku bunga diisi sesuai dengan besarnya perkiraan margin.

b. Selanjutnya pada pengisian kolom “Jumlah” diisi dengan besarnya

penempatan diluar besarnya margin yang ditetapkan.

13. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva)

Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva untuk fasilitas yang diberikan kepada

Debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva

sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva dalam ketentuan Bank

Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Penggolongan sandi

kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut:

No. Kolektibilitas Sandi

1 Lancar 1

2 Dalam Perhatian Khusus 2

3 Kurang Lancar 3

4 Diragukan 4

5 Macet 5

14. Tanggal Macet

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet

(kolom “Kolektibilitas” diisi dengan pilihan “Macet”). Format penulisan

tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

15. Sebab Macet/Keterangan Sebab Macet

Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum pada tabel berikut

ini.

No. Sebab Macet Sandi

1. Kesulitan Pemasaran 01

2. Kesulitan Manajemen dan Permasalahan Tenaga Kerja 02

3. Perusahaan Grup/Afiliasi yang Sangat Merugikan Debitur 03

4. Permasalahan Terkait Pengelolaan Lingkungan Hidup 04

5. Penggunaan Dana Tidak Sesuai dengan Perjanjian Kredit 05

6. Kelemahan Dalam Analisa Kredit 06

7. Fluktuasi Nilai Tukar 07

8. Itikad Tidak Baik 08

9. Force Majeur 09

153

THI_adinda
Rectangle
Page 121: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

VI H-120

No. Sebab Macet Sandi

10. Pailit 10

11. Lainnya 99

Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih

Lainnya (Sandi 99).

16. Tunggakan Pokok

Kolom ini diisi nilai nominal tunggakan terhadap fasilitas pokoknya.

17. Tanggal Tunggakan

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan terjadi tunggakan

terhadap fasilitas pokoknya. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

18. Tunggakan Bunga Intra

Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga intrakomtabel pada akhir bulan

laporan masing-masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam

satuan penuh.

19. Tunggakan Bunga Ekstra

Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga ekstrakomtabel pada akhir bulan

laporan masing-masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam

satuan penuh.

20. Kondisi

Kolom ini diisi sandi kondisi, sebagaimana tercantum pada Lampiran VII

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur. Dalam hal fasilitas yang diberikan

masih bersifat aktif, maka kolom kondisi dikosongkan.

21. Tanggal Kondisi

Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi sebagaimana dilaporkan pada kolom

“Kondisi”. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

22. Keterangan

Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang

menerangkan tentang fasilitas Debitur yang bersangkutan, misal:

Jangka waktu fasilitas kredit/pinjaman sudah jatuh waktu, tetapi

perpanjangan masih menunggu keputusan (dalam batas-batas yang wajar).

Apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau

pemecahan dari fasilitas lama.

Apabila terdapat fasilitas pindahan dari kantor cabang lain bank yang

bersangkutan (bank yang sama).

154

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 122: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

VI H-121

Apabila terdapat fasilitas yang dialihkan/diambil alih dari bank lain (bank

yang berbeda).

Apabila terdapat fasilitas yang dibeli dari BPPN (bank tutup : bank dalam

likuidasi, bank beku operasi dan bank beku kegiatan usaha).

Apabila ada keterangan selain dari yang telah disebutkan di atas.

Keterangan tambahan atau keterangan lainnya yang diperlukan bagi

rekening Debitur yang bersangkutan.

155

THI_adinda
Rectangle
Page 123: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyediaan Dana – Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

VI H-122

Halaman ini sengaja dikosongkan

156

THI_adinda
Rectangle
Page 124: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Agunan

VII A-123

VII. AGUNAN/PENJAMINAN

A. AGUNAN

FORMULIR – 04A – AGUNAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai data agunan/jaminan

yang diserahkan Debitur yang memperoleh fasilitas penyediaan dana. Formulir Data

Agunan ini dapat tidak diisi apabila Debitur yang bersangkutan tidak menyertakan

agunan untuk fasilitas yang dimiliki.

1. Jenis Agunan

Kolom ini diisi sandi jenis agunan atau penjamin, yang terdiri dari :

No. Jenis Agunan Sandi

1 CASH COLLATERAL 01

2 NON CASH COLLATERAL – BARANG BERGERAK 02

3 NON CASH COLLATERAL – BARANG TAK

BERGERAK 03

4 NON CASH COLLATERAL – PERSEDIAAN BARANG 04

5 NON CASH COLLATERAL – SURAT BERHARGA 05

6 NON CASH COLLATERAL - LAINNYA 06

7 LAINNYA 10

2. Peringkat Surat Berharga

Kolom ini diisi untuk jaminan berupa surat berharga. Sandi Peringkat Surat

Berharga terdiri dari Surat Berharga Jangka Panjang dan Surat Berharga

157

THI_adinda
Rectangle
Page 125: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Agunan

VII A-124

Jangka Pendek. Contoh peringkat ini seperti yang dikeluarkan oleh PT.

Pemeringkat Efek Indonesia (PT. Pefindo). Untuk surat berharga yang

diperingkat oleh lembaga pemeringkat lain, diisi peringkat yang setara dengan

peringkat yang dikeluarkan oleh PT. Pefindo. Daftar Sandi Peringkat dapat

dilihat pada Lampiran VIII Pedoman Penyusunan Laporan Debitur.

3. Jenis Pengikatan

Kolom ini diisi Sandi Jenis Pengikatan yang dilakukan oleh Bank Pelapor atas

barang yang dijadikan jaminan sebagai berikut:

No. Jenis Pengikatan Sandi

1 Hak Tanggungan 01

2 Gadai 02

3 Fiduciare Eigendom Overdracht (FEO) 03

4 Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) 04

5 Cessie 05

6 Belum Diikat 06

7 Lainnya 99

Sandi jenis pengikatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Hak Tanggungan

Merupakan penjaminan atas barang tidak bergerak dan/atau barang-barang

yang ditentukan oleh pemerintah yang diserahkan Debitur kepada Bank

Pelapor sebagai jaminan atas fasilitas pendanaan yang diberikan kepada

Debitur.

b. Gadai

Merupakan hak tanggungan atas barang bergerak yang diserahkan Debitur

kepada Bank Pelapor, dimana sifat barang jaminan ini lepas dari kekuasaan

Debitur.

c. Fiduciare Eingendom Overdracht (FEO)

Merupakan pengikatan barang bergerak sebagai jaminan atas fasilitas

penyediaan dana. Barang jaminan tersebut dikuasai oleh Debitur, akan

tetapi kepemilikan atas barang jaminan tersebut diserahkan kepada Bank

Pelapor atas dasar kepercayaan.

d. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT)

Merupakan surat kuasa untuk membebankan hak jaminan yang berupa hak

atas tanah berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu

kesatuan dengan tanah tersebut.

158

THI_adinda
Rectangle
Page 126: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Agunan

VII A-125

e. Cessie

Merupakan cara penyerahan barang sebagai jaminan piutang dari Bank

Pelapor kepada pihak ketiga. Dalam proses penyerahan ini harus dilakukan

dengan pembuatan akta, baik akta otentik maupun akta dibawah tangan

yang menegaskan tentang pengalihan tersebut dan pengalihan ini harus

berdasarkan persetujuan dari Debitur bersangkutan.

f. Belum diikat

g. Lainnya

Merupakan jenis pengikatan selain dari jenis pengikatan yang telah

disebutkan sebelumnya.

4. Nama Pemilik Agunan

Kolom ini diisi nama pemilik barang yang dijaminkan, secara lengkap tanpa

singkatan sesuai yang tercantum dalam dokumen bukti kepemilikan barang.

5. Status/Bukti Kepemilikan

Kolom ini diisi surat bukti kepemilikan barang yang dijaminkan seperti

sertifikat tanah (SHM, SHGB), BPKB, faktur, dan sebagainya. Khusus kredit

properti, kolom bukti pemilikan diisi juga bukti-bukti pendukung lainnya

seperti IMB.

6. Alamat

Kolom ini diisi alamat lengkap tempat agunan berada dan atau lokasi proyek,

sebagai berikut:

a. Barang tidak bergerak seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin, yang

dilaporkan adalah lokasi barang agunan.

b. Barang bergerak seperti kendaraan bermotor dan/atau persediaan barang,

yang dilaporkan adalah lokasi penyimpanan bukti agunan.

c. Jaminan dalam bentuk surat berharga, diisi dengan nama bank

penyimpan jaminan tersebut.

Penulisan alamat berpedoman pada cara penulisan alamat pada Formulir

Permintaan DIN.

7. Lokasi

Kolom ini diisi Sandi Dati 2/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif

tempat barang agunan/jaminan disimpan sesuai dengan Lampiran I Pedoman

Penyusunan Laporan Debitur. Dalam hal lokasi berada di luar negeri, kolom

ini diisi dengan sandi 9999.

159

THI_adinda
Rectangle
Page 127: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Agunan

VII A-126

8. Nilai Agunan (NJOP)

Kolom ini diisi nilai nominal berdasarkan NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) atas

barang yang dijadikan agunan.

9. Nilai Agunan (oleh Bank)

Kolom ini diisi nilai agunan menurut penilaian Bank Pelapor atas barang yang

dijadikan agunan berupa Barang Bergerak, Barang Tak Bergerak, Persediaan

Barang, dan Lainnya.

Khusus untuk jaminan berupa, cash collateral, dan surat berharga atau garansi

Bank atau Pemerintah/Lembaga Penjamin Kredit/Prime Bank, kolom ini diisi

dengan nilai nominalnya.

Dalam pengisian kolom ”Nilai Agunan (oleh Bank)”, yang diisikan adalah

besarnya nilai agunan menurut bank sesuai dengan nilai pasarnya.

10. Nilai Agunan (oleh Penilai Independen)

Kolom ini diisi nilai perkiraan/taksasi berdasarkan penilaian menurut lembaga

penilai atas barang yang dijadikan agunan berupa Barang Bergerak, Barang

Tak Bergerak, Persediaan Barang, dan Lainnya.

Khusus untuk jaminan berupa, cash collateral, dan surat berharga atau garansi

bank atau Pemerintah/Lembaga Penjamin Kredit/Prime Bank, diisi nilai

nominalnya.

11. Nama Penilai Independen

Kolom ini diisi nama penilai independen secara lengkap tanpa singkatan

sebagaimana ketentuan penulisan nama Debitur pada Formulir permohonan

DIN.

12. Tanggal Penilaian

Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun saat agunan dinilai terakhir oleh

Bank/appraisal. Format penulisan tanggal adalah: dd-mm-yyyy.

13. Paripasu (%)

Kolom ini diisi persentase dari agunan/jaminan yang dijaminkan terhadap

lebih dari satu kreditur sebesar yang telah disepakati.

14. Asuransi

Kolom ini diisi Y (Ya) jika agunan diasuransikan atau T (Tidak) jika agunan

tidak diasuransikan.

160

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 128: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Agunan

VII A-127

Halaman ini sengaja dikosongkan

161

THI_adinda
Rectangle
Page 129: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Penjamin

VII B-128

B. PENJAMIN

FORMULIR – 04B – PENJAMIN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai data penjamin yang

merupakan pihak ketiga bukan Debitur yang bersangkutan yang menjamin fasilitas

penyediaan dana sebagaimana yang dilaporkan khususnya pada formulir kredit.

Fasilitas Penyediaan Dana selain Fasilitas Kredit dapat dilaporkan tanpa jaminan.

1. Nama Penjamin

Kolom ini diisi nama penjamin secara lengkap tanpa singkatan sesuai yang

tercantum dalam kartu identitas penjamin. Kartu identitas tersebut dapat

berupa: KTP, KIMS, atau KITAS untuk penjamin perseorangan, atau Akta

Pendirian atau Akta Anggaran Dasar terakhir untuk penjamin yang berbentuk

badan usaha.

Untuk nama penjamin yang memberikan jaminan pada program Sistem

Penjaminan Pemerintah (SPP) untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), maka

pengisian kolom “Nama Penjamin” diawali dengan kata “SPP”.

2. Jenis Penjamin

Kolom ini diisi jenis penjamin Debitur (bank atau bukan bank).

3. Golongan Penjamin

Kolom ini diisi Sandi Golongan Penjamin sebagaimana Daftar Sandi Bank

(Lampiran VI Pedoman Penyusunan Laporan Debitur) dan Daftar Sandi

Pihak Ketiga Bukan Bank (Lampiran III Pedoman Penyusunan Laporan

Debitur).

Yang dimaksud dengan Penjamin adalah pihak yang secara tertulis

mengeluarkan garansi dan/atau pihak-pihak yang menerbitkan surat berharga

yang pemindahtanganannya tidak memerlukan endosemen yang dijaminkan

kepada Bank Pelapor. Penjaminan dapat dilakukan oleh pemerintah,

perorangan (personal guarantee), perusahaan (corporate guarantee), Bank lain

162

THI_adinda
Rectangle
Page 130: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Penjamin

VII B-129

(bank guarantee), Bank lain dalam rangka risk sharing, maupun pihak lain

yang memberikan asuransi kredit.

4. Bagian yang Dijamin (%)

Kolom ini diisi persentase (%) antara nilai yang menjadi tanggungan penjamin

dan/atau nilai simpanan yang dijaminkan terhadap nilai tagihan Bank Pelapor

kepada Bank lain atau pihak ketiga bukan Bank.

5. Identitas Penjamin

a. Penjamin berbentuk badan usaha,

Kolom ini diisi nomor akta pendirian/perubahan terakhir dari Notaris.

b. Penjamin berbentuk perorangan,

Kolom ini diisi nomor KTP/KIMS/KITAS yang tercantum dalam

KTP/KIMS/KITAS terakhir.

6. NPWP Penjamin

Kolom ini diisi NPWP penjamin sebagaimana ketentuan penulisan NPWP

Debitur pada Formulir Permintaan DIN.

7. Alamat

Kolom ini diisi alamat penjamin sebagaimana tercantum kartu identitas

penjamin.

Pengisian alamat pemilik/penjamin berpedoman pada pengisian alamat Debitur

pada Formulir Permintaan DIN.

Untuk fasilitas penyediaan dana yang diberikan kepada Debitur melalui Sistem

Penjaminan Pemerintah (Kredit Usaha Rakyat / KUR), maka kolom-kolom pada

Form Penjamin tersebut diisi dengan informasi sebagai berikut:

a. Penjaminan dilakukan oleh PT. ASKRINDO

NO KOLOM INFORMASI

1. Nama Penjamin SPP ASKRINDO

2. Jenis Penjamin Bukan Bank

3. Golongan Penjamin 828 (Perusahaan Asuransi Lainnya –

BUMN/Pem. Campuran)

4. Bagian yang dijamin Diisi dengan persentase bagian yang

dijamin

5. Identitas Penjamin 508 Tahun 2006

6. NPWP Penjamin 01.000.046.1.051.000

7. Alamat Penjamin Jl. Angkasa Blok B9 Kav 8 Jakarta

163

THI_adinda
Rectangle
Page 131: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Penjamin

VII B-130

b. Penjaminan dilakukan oleh Perum Sarana Pengembangan Usaha (PSPU)

No. Kolom Informasi

1. Nama Penjamin SPP PSPU

2. Jenis Penjamin Bukan Bank

3. Golongan Penjamin 828 (Perusahaan Asuransi Lainnya –

BUMN/Pem. Campuran)

4. Bagian yang dijamin Diisi dengan persentase bagian yang

dijamin

5. Identitas Penjamin 95 Tanggal 07-11-2000

6. NPWP Penjamin 01.060.004.7.051.000

7. Alamat Penjamin Jl. Angkasa Blok B9 Kav 6 Jakarta

Dalam hal terdapat perubahan informasi dan/atau penambahan perusahaan yang

menjadi penjamin dalam program penjaminan kredit tersebut, maka pengisian setiap

kolom pada Formulir 4A – Penjamin, sebagaimana cara pengisian kolom pada 2

(dua) perusahaan tersebut.

164

THI_adinda
Rectangle
Page 132: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan/Penjamin – Penjamin

VII B-131

Halaman ini sengaja dikosongkan

165

THI_adinda
Rectangle
Page 133: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kontrol LBU

VIII-132

VIII. KONTROL LBU

FORMULIR – 05 – KONTROL LBU

Formulir ini digunakan untuk melaporkan jumlah total outstanding masing-masing

fasilitas penyediaan dana yang dilaporkan dalam LBU. Kolom-kolom yang diisi

hanya pada kolom Data LBU (kolom sebelah kiri). Kolom Data SID (kolom sebelah

kanan) akan tersisi secara otomatis oleh sistem sesuai dengan jumlah outstanding

masing-masing fasilitas penyediaan dana. Besarnya nilai outstanding data LBU

dengan data SID tidak harus selalu sama.

1. Penempatan pada Bank Lain (Data LBU)

Kolom ini diisi total Jumlah (nilai) penempatan pada Bank lain (yang

dikonversikan ke dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU.

2. Surat Berharga (Data LBU)

Kolom ini diisi total Jumlah (carrying value) surat berharga (yang

dikonversikan ke dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU.

3. Kredit yang Diberikan (Data LBU)

Kolom ini diisi total Baki Debet kredit yang diberikan (yang dikonversikan ke

dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU.

4. Tagihan Lainnya (Data LBU)

Kolom ini diisi total Jumlah dari tagihan lainnya (yang dikonversikan ke

dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU.

5. Penyertaan (Data LBU)

Kolom ini diisi total Nilai Penyertaan (yang dikonversikan ke dalam Rupiah)

yang dilaporkan dalam LBU.

166

THI_adinda
Rectangle
Page 134: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kontrol LBU

VIII-133

6. Irrevocable L/C (Data LBU)

Kolom ini diisi total Jumlah transaksi irrevocable L/C (yang dikonversikan ke

dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU.

7. Garansi Diberikan (Data LBU)

Kolom ini diisi total Jumlah transaksi garansi diberikan (yang dikonversikan

ke dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU.

8. Penerusan Kredit (Data LBU)

Kolom ini diisi total Jumlah penerusan kredit (yang dikonversikan ke dalam

Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU.

167

THI_adinda
Rectangle
Page 135: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kontrol LBU

VIII-134

Halaman ini sengaja dikosongkan

168

THI_adinda
Rectangle
Page 136: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Keuangan Debitur

IX-135

IX. KEUANGAN DEBITUR

FORMULIR – 06 – DATA KEUANGAN DEBITUR

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian data keuangan Debitur terkini

yang sekurang-kurangnya dikinikan setahun sekali. Laporan keuangan ini wajib bagi

Debitur yang mendapat 1 (satu) atau lebih fasilitas penyediaan dana dengan total

nilai lebih dari atau sama dengan Rp. 5 Miliar,- dari satu Bank Pelapor.

1. Posisi Laporan Keuangan

Kolom ini diisi bulan dan tahun posisi laporan keuangan.

2. Audited/Tidak Audited

Kolom ini diisi „Audited‟ jika laporan keuangan Debitur telah diaudit atau diisi

„Tidak Audited‟ jika belum/tidak diaudit.

3. Pinjaman Luar Negeri

Kolom ini diisi „Punya Pinjaman Luar Negeri‟ jika Debitur memiliki pinjaman

luar negeri atau „Tidak Punya Pinjaman Luar Negeri‟ jika tidak memiliki

pinjaman luar negeri.

4. Total Aktiva

Kolom ini diisi nilai nominal total (dalam Rupiah) aktiva Debitur.

5. Aktiva Lancar

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh aktiva lancar yang

dimiliki Debitur, seperti uang tunai atau barang berharga lain yang sewaktu-

waktu dengan mudah dapat dijadikan uang tunai.

169

THI_adinda
Rectangle
Page 137: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Keuangan Debitur

IX-136

6. Total Kewajiban

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh kewajiban Debitur.

7. Kewajiban Kepada Bank

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh kewajiban Debitur

kepada bank-bank.

8. Kewajiban Lancar

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh utang atau kewajiban

lain yang harus diselesaikan Debitur dalam waktu tidak melebihi jangka waktu

satu tahun.

9. Modal

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) posisi total modal (equity)

Debitur.

10. Penjualan

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) penjualan yang dibukukan

Debitur.

11. Pendapatan Operasional

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) pendapatan operasional yang

dibukukan Debitur.

12. Biaya Operasional

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) biaya operasional yang

dibukukan Debitur.

13. Pendapatan Non Operasional

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) pendapatan non operasional yang

dibukukan Debitur.

14. Biaya Non Operasional

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) biaya non operasional yang

dibukukan Debiturb.

15. Laba Rugi Tahun Lalu (Setelah Pajak)

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) laba/rugi setelah pajak yang

dibukukan Debitur tahun lalu.

16. Laba Rugi Tahun Berjalan (Sebelum Pajak)

Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) laba/rugi sebelum pajak yang

dibukukan Debitur pada tahun berjalan sampai dengan posisi laporan keuangan

yang terkini.

170

THI_adinda
Rectangle
Page 138: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Keuangan Debitur

IX-137

Halaman ini sengaja dikosongkan

171

THI_adinda
Rectangle
Page 139: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Informasi Debitur Individual

X-138

X. INFORMASI DEBITUR INDIVIDUAL (IDI)

INFORMASI DEBITUR INDIVIDUAL (IDI)

Formulir ini digunakan untuk menampilkan informasi semua fasilitas yang diterima Debitur

dari kantor pelapor SID. Menu IDI ini dapat diakses melalui aplikasi SID Web oleh petugas

Bank yang telah ditentukan dan diberi kewenangan untuk dapat mengakses IDI. Tahapan

dalam proses untuk dapat mengakses IDI dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Penentuan Debitur yang ingin ditampilkan

Menu ini digunakan untuk mencari Debitur yang akan ditampilkan IDI –nya

sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk menampilkan Debitur sesuai dengan

yang dikehendaki dapat menggunakan 1 (satu) kriteria atau mengkombinasikan

2 (dua) atau 3 (tiga) kriteria yang terdapat dalam menu tersebut. Untuk proses

pencarian Debitur dengan menggunaan kriteria-kriteria tersebut, harus

172

THI_adinda
Rectangle
Page 140: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Informasi Debitur Individual

X-139

mencakup minimal 1 (satu) kriteria yang digolongkan sebagai ”Mandatory

Search”. Kriteria yang digolongkan sebagai ”Mandatory Search” tersebut

diantaranya: DIN, Nama Debitur, No. KTP, NPWP, Tempat, Tanggal Lahir.

Apabila saat pencarian Debitur, salah satu kriteria pencarian yang digunakan

adalah Nama Debitur, maka Nama Debitur tersebut harus ditulis lengkap atau

dapat ditulis dengan menggunakan karakter % dengan jumlah minimal karakter

Debitur yang harus dimasukkan adalah 4 (empat) karakter.

Contoh:

Nama Debitur: LOLYPOP PERDANA RAYA Dapat dilakukan pencarian

LOL Tidak dapat dilakukan pencarian

LOL% Tidak dapat dilakukan pencarian

LOLY% Dapat dilakukan pencarian dengan hasil seluruh

Debitur dengan nama awal LOLY akan ditampilkan

B. Pengisian kelengkapan Debitur.

Menu ini digunakan untuk memasukkan kelengkapan Debitur berkaitan

dengan permintaan IDI. Kolom-kolom dalam menu ini dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. No. Surat

Kolom No. Surat diisikan sesuai dengan nomor surat permohonan Debitur.

Dalam hal terdapat Debitur yang tidak menyertakan surat permohonan,

maka Bank Pelapor dapat menyediakan format surat permohonan dengan

format nomor surat yang disesuaikan dengan format penulisan nomor surat

pada Bank Pelapor.

2. DIN

3. NPWP

4. Nama Debitur

5. No. KTP/Akte Pendirian

6. Tanggal Lahir/Tanggal Pendirian

7. Kode Pos

8. Dati II

9. Alamat Debitur

Kolom DIN, NPWP, Nama Debitur, No. KTP/Akte Pendirian, Tanggal

Lahir/Tanggal Pendirian, Kode Pos, dan Dati II dalam menu tersebut akan

173

THI_adinda
Rectangle
Page 141: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Informasi Debitur Individual

X-140

terisi secara otomatis oleh sistem sesuai dengan data Debitur yang terdapat

dalam SID sesuai dengan yang dikehendaki untuk dimunculkan

10. Kebutuhan Permintaan

”Kebutuhan Permintaan” IDI pada menu ini dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

IDI untuk Bank Pelapor/PP dan IDI yang akan diserahkan kepada Debitur.

a. IDI untuk Bank Pelapor/PP akan menampilkan fasilitas penyediaan

dana yang diterima Debitur dari seluruh Kantor Pelapor yang

menyampaikan Laporan Debitur kedalam SID. Pilihan menu ini hanya

digunakan untuk kepentingan Pelapor (bukan untuk diserahkan kepada

Debitur).

b. IDI untuk Debitur akan menampilkan fasilitas penyediaan dana yang

diberikan kepada Debitur yang berasal dari Pelapor. Format IDI untuk

Debitur ini yang dapat diserahkan oleh Pelapor kepada Debitur.

Contoh:

CV. Samudera Raya memperoleh fasilitas penyediaan dana dengan perincian

sebagai berikut:

i. Kredit usaha dari Bank ABC

ii. Fasilitas pembiayaan sewa guna usaha dari PT. XYZ Finance

CV. Samudera Raya mengajukan kembali fasilitas kredit kepada Bank HIJ,

dalam hal ini:

1. Apabila Bank HIJ ingin melihat kredibilitas CV. Samudera Raya atas

semua fasilitas yang dimilikinya, maka Bank HIJ mengakses menu IDI

dengan memilih ”Kebutuhan Permintaan” untuk Bank Pelapor. Hasil dari

permintaan IDI tersebut akan menampilkan seluruh informasi fasilitas

penyediaan dana yang diterima CV. Samudera Raya dari Bank ABC dan

PT. XYZ Finance.

2. Apabila CV. Samudera Raya ingin meminta informasi IDI atas fasilitas

yang dimilikinya melalui Bank HIJ, maka Bank HIJ harus memilih

”Kebutuhan Permintaan” untuk Debitur. Hasil dari permintaan IDI

CV. Samudera Raya melalui Bank HIJ akan menampilkan informasi

informasi pesan kesalahan karena Bank HIJ tidak menyediakan fasilitas

dana kepada CV. Samudera Raya.

3. Apabila CV. Samudera Raya ingin mengetahui informasi atas fasilitas yang

dimilikinya, CV. Samudera Raya dapat mengajukan permintaan tersebut

melalui Pelapor yang menyediakan fasilitas pendanaan kepada

CV. Samudera Raya, dalam hal ini Bank ABC dan/atau PT. XYZ Finance.

Selanjutnya apabila CV. Samudera Raya meminta IDI tersebut melalui

Bank ABC dan/atau PT. XYZ Finance, maka Bank ABC dan/atau PT.

174

THI_adinda
Rectangle
Page 142: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Informasi Debitur Individual

X-141

XYZ Finance akan memberikan IDI dengan format pilihan ”Kebutuhan

Permintaan” untuk Debitur.

C. Download IDI

Langkah selanjutnya adalah melakukan download data IDI dan dilakukan

pencetakan.

175

THI_adinda
Rectangle
Page 143: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Informasi Debitur Individual

X-142

Halaman ini sengaja dikosongkan

176

THI_adinda
Rectangle
Page 144: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 143

LAMPIRAN I

DAFTAR SANDI DATI 2

SANDI

PROVINSI JAWA BARAT

1. Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat ......................................................... 0100

2. Kab. Bekasi ............................................................................................. 0102

3. Kab. Purwakarta ...................................................................................... 0103

4. Kab. Karawang ......................................................................................... 0106

5. Kab. Bogor .............................................................................................. 0108

6. Kab. Sukabumi ........................................................................................ 0109

7. Kab. Cianjur ............................................................................................ 0110

8. Kab. Bandung .......................................................................................... 0111

9. Kab. Sumedang ........................................................................................ 0112

10. Kab. Tasikmalaya ..................................................................................... 0113

11. Kab. Garut ............................................................................................... 0114

12. Kab. Ciamis ............................................................................................. 0115

13. Kab. Cirebon ........................................................................................... 0116

14. Kab. Kuningan ........................................................................................ 0117

15. Kab. Indramayu ....................................................................................... 0118

16. Kab. Majalengka ..................................................................................... 0119

17. Kab. Subang ............................................................................................ 0121

18. Kota Bandung ......................................................................................... 0191

19. Kota Bogor .............................................................................................. 0192

20. Kota Sukabumi ........................................................................................ 0193

21. Kota Cirebon ........................................................................................... 0194

22. Kota Tasikmalaya .................................................................................... 0195

23. Kota Cimahi ............................................................................................ 0196

24. Kota Depok ............................................................................................. 0197

25. Kota Bekasi ............................................................................................. 0198

26. Kota Banjar .............................................................................................. 0180

27. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 0188

PROVINSI BANTEN

1. Kepala Daerah Provinsi Banten ............................................................... 0200

2. Kab. Lebak .............................................................................................. 0201

177

THI_adinda
Rectangle
Page 145: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 144

3. Kab. Pandeglang ..................................................................................... 0202

4. Kab. Serang ........................................................................................... 0203

5. Kab. Tangerang ....................................................................................... 0204

6. Kota Cilegon ............................................................................................ 0291

7. Kota Tangerang ....................................................................................... 0292

8. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 0288

PROVINSI DKI JAKARTA

1. Kepala Daerah DKI Jaya .......................................................................... 0300

2. Wil. Kota Jakarta Pusat ........................................................................... 0391

3. Wil. Kota Jakarta Utara . .......................................................................... 0392

4. Wil. Kota Jakarta Barat ........................................................................... 0393

5. Wil. Kota Jakarta Selatan ......................................................................... 0394

6. Wil. Kota Jakarta Timur .......................................................................... 0395

PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

1. Kepala Daerah D.I Yogyakarta ................................................................ 0500

2. Kab. Bantul .............................................................................................. 0501

3. Kab. Sleman ............................................................................................ 0502

4. Kab. Gunung Kidul ................................................................................. 0503

5. Kab. Kulon Progo ................................................................................... 0504

6. Kota Yogyakarta ...................................................................................... 0591

7. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 0588

PROVINSI JAWA TENGAH

1. Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah...................................................... 0900

2. Kab. Semarang ......................................................................................... 0901

3. Kab. Kendal ............................................................................................. 0902

4. Kab. Demak ............................................................................................. 0903

5. Kab. Grobogan ........................................................................................ 0904

6. Kab. Pekalongan ..................................................................................... 0905

7. Kab. Tegal ............................................................................................... 0906

8. Kab. Brebes ............................................................................................. 0907

9. Kab. Pati .................................................................................................. 0908

10. Kab. Kudus .............................................................................................. 0909

11. Kab. Pemalang ........................................................................................ 0910

12. Kab. Jepara .............................................................................................. 0911

178

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
Rectangle
Page 146: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 145

13. Kab. Rembang ......................................................................................... 0912

14. Kab. Blora ............................................................................................... 0913

15. Kab. Banyumas ....................................................................................... 0914

16. Kab. Cilacap ............................................................................................ 0915

17. Kab. Purbalingga ..................................................................................... 0916

18. Kab. Banjarnegara ................................................................................... 0917

19. Kab. Magelang ........................................................................................ 0918

20. Kab. Temanggung ................................................................................... 0919

21. Kab. Wonosobo ....................................................................................... 0920

22. Kab. Purworejo ....................................................................................... 0921

23. Kab. Kebumen ......................................................................................... 0922

24. Kab. Klaten ............................................................................................. 0923

25. Kab. Boyolali .......................................................................................... 0924

26. Kab. Sragen ............................................................................................. 0925

27. Kab. Sukoharjo ........................................................................................ 0926

28. Kab. Karanganyar ................................................................................... 0927

29. Kab. Wonogiri ......................................................................................... 0928

30. Kab. Batang ............................................................................................. 0929

31. Kota Semarang ........................................................................................ 0991

32. Kota Salatiga ........................................................................................... 0992

33. Kota Pekalongan ..................................................................................... 0993

34. Kota Tegal ............................................................................................... 0994

35. Kota Magelang ........................................................................................ 0995

36. Kota Surakarta ......................................................................................... 0996

37. Kotif Klaten .............................................................................................. 0997

38. Kotif Cilacap ............................................................................................ 0998

38. Kotif Purwokerto ...................................................................................... 0999

39 Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 0988

PROVINSI JAWA TIMUR

1. Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur........................................................ 1200

2. Kab. Gresik .............................................................................................. 1201

3. Kab. Sidoarjo .......................................................................................... 1202

4. Kab. Mojokerto ....................................................................................... 1203

5. Kab. Jombang .......................................................................................... 1204

6. Kab. Sampang ......................................................................................... 1205

7. Kab. Pamekasan ...................................................................................... 1206

8. Kab. Sumenep ......................................................................................... 1207

9. Kab. Bangkalan ....................................................................................... 1208

179

THI_adinda
Rectangle
Page 147: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 146

10. Kab. Bondowoso ..................................................................................... 1209

11. Kab. Banyuwangi .................................................................................... 1211

12. Kab. Jember.............................................................................................. 1212

13. Kab. Malang ............................................................................................ 1213

14. Kab. Pasuruan ......................................................................................... 1214

15. Kab. Probolinggo .................................................................................... 1215

16. Kab. Lumajang ........................................................................................ 1216

17. Kab. Kediri .............................................................................................. 1217

18. Kab. Nganjuk .......................................................................................... 1218

19. Kab. Tulungagung ................................................................................... 1219

20. Kab. Trenggalek ...................................................................................... 1220

21. Kab. Blitar ............................................................................................... 1221

22. Kab. Madiun ............................................................................................ 1222

23. Kab. Ngawi ............................................................................................. 1223

24. Kab. Magetan .......................................................................................... 1224

25. Kab. Ponorogo ........................................................................................ 1225

26. Kab. Pacitan ............................................................................................ 1226

27. Kab. Bojonegoro ..................................................................................... 1227

28. Kab. Tuban .............................................................................................. 1228

29. Kab. Lamongan ....................................................................................... 1229

30. Kab. Situbondo ........................................................................................ 1230

31. Kota Surabaya ......................................................................................... 1291

32. Kota Mojokerto ....................................................................................... 1292

33. Kota Malang ............................................................................................ 1293

34. Kota Pasuruan ......................................................................................... 1294

35. Kota Probolinggo .................................................................................... 1295

36. Kota Blitar ............................................................................................... 1296

37. Kota Kediri .............................................................................................. 1297

38. Kota Madiun ........................................................................................... 1298

39. Kota Jember ............................................................................................. 1299

40. Kota Batu ................................................................................................. 1271

39 Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 1288

PROVINSI BENGKULU

1. Kepala Daerah Provinsi Bengkulu ........................................................... 2300

2. Kab. Bengkulu Selatan ............................................................................. 2301

3. Kab. Bengkulu Utara ............................................................................... 2302

4. Kab. Rejang Lebong ................................................................................ 2303

5. Kota Bengkulu ........................................................................................ 2391

180

THI_adinda
Rectangle
Page 148: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 147

6. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 2388

PROVINSI JAMBI

1. Kepala Daerah Provinsi Jambi ................................................................. 3100

2. Kab. Batanghari ....................................................................................... 3101

3. Kab. Sarolangun ....................................................................................... 3104

4. Kab. Kerinci ............................................................................................ 3105

5. Kab. Muaro Jambi ................................................................................. 3106

6. Kab. Tanjung Jabung Barat ................................................................ 3107

7. Kab. Tanjung Jabung Timur ............................................................... 3108

8. Kab. Tebo ............................................................................................... 3109

9. Kab. Muara Bungo ............................................................................... 3110

10. Kab. Merangin ....................................................................................... 3111

11. Kota Jambi .............................................................................................. 3191

12. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 3188

PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

1. Kepala Daerah Provinsi NAD .................................................................. 3200

2. Kab. Aceh Besar ...................................................................................... 3201

3. Kab. Pidie ................................................................................................ 3202

4. Kab. Aceh Utara ...................................................................................... 3203

5. Kab. Aceh Timur ..................................................................................... 3204

6. Kab. Aceh Selatan ................................................................................... 3205

7. Kab. Aceh Barat ...................................................................................... 3206

8. Kab. Aceh Tengah ................................................................................... 3207

9. Kab. Aceh Tenggara ................................................................................ 3208

10. Kab. Aceh Singkil ............................................................................... 3209

11. Kab. Aceh Jeumpa/Bireuen ...................................................................... 3210

12. Kab. Aceh Tamiang ................................................................................. 3211

13. Kab. Gayo Luwes ..................................................................................... 3212

14. Kab. Aceh Barat Daya.............................................................................. 3213

15. Kab. Aceh Jaya......................................................................................... 3214

16. Kab. Nagan Raya ..................................................................................... 3215

17. Kab. Aceh Simeuleu................................................................................. 3216

18. Kota Banda Aceh .................................................................................... 3291

19. Kota Sabang ............................................................................................. 3292

20. Kota Lhokseumawe ................................................................................. 3293

21. Kota Langsa .......................................................................................... 3294

181

THI_adinda
Rectangle
Page 149: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 148

22. Kota Simeulue .......................................................................................... 3295

23. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 3288

PROVINSI SUMATERA UTARA

1. Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara.................................................. 3300

2. Kab. Deli Serdang ................................................................................... 3301

3. Kab. Langkat ........................................................................................... 3302

4. Kab. Karo ............................................................................................... 3303

5. Kab. Simalungun ...................................................................................... 3304

6. Kab. Labuhan Batu .................................................................................. 3305

7. Kab. Asahan ............................................................................................ 3306

8. Kab. Dairi ................................................................................................ 3307

9. Kab. Tapanuli Utara ................................................................................ 3308

10. Kab. Tapanuli Tengah ............................................................................. 3309

11. Kab. Tapanuli Selatan ............................................................................. 3310

12. Kab. Nias ................................................................................................. 3311

13. Kota Rantau Prapat .................................................................................. 3312

14. Kab. Toba Samosir ............................................................................... 3313

15. Kab. Mandailing Natal ........................................................................... 3314

16. Kota Tebing Tinggi ................................................................................. 3391

17. Kota Binjai .............................................................................................. 3392

18. Kota Pematang Siantar ............................................................................ 3393

19. Kota Tanjung Balai ................................................................................. 3394

20. Kota Sibolga ............................................................................................. 3395

21. Kota Medan ............................................................................................. 3396

22. Kota Kisaran............................................................................................. 3398

23. Kota Padang Sidempuan ......................................................................... 3399

24. Kab/Kota Lainnya .................................................................................... 3388

PROVINSI SUMATERA BARAT

1. Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat .................................................. 3400

2. Kab. Agam .............................................................................................. 3401

3. Kab. Pasaman .......................................................................................... 3402

4. Kab. Limapuluh Koto .............................................................................. 3403

5. Kab. Solok ............................................................................................... 3404

6. Kab. Padang Pariaman ............................................................................ 3405

7. Kab. Pesisir Selatan ................................................................................. 3406

8. Kab. Tanah Datar .................................................................................... 3407

182

THI_adinda
Rectangle
Page 150: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 149

9. Kab. Sawahlunto/Sijunjung ..................................................................... 3408

10. Kab. Kepulauan Mentawai .................................................................... 3409

11. Kota Bukittinggi ...................................................................................... 3491

12. Kota Padang ............................................................................................. 3492

13. Kota Sawahlunto ...................................................................................... 3493

14. Kota Padang Panjang .............................................................................. 3494

15. Kota Solok ............................................................................................... 3495

16. Kota Payakumbuh ................................................................................... 3496

17. Kota Pariaman ......................................................................................... 3497

18. Kab/Kota Lainnya .................................................................................... 3488

PROVINSI RIAU

1. Kepala Daerah Provinsi Riau ................................................................... 3500

2. Kab. Kampar ............................................................................................ 3501

3. Kab. Bengkalis ........................................................................................ 3502

4. Kab. Kepulauan Riau .............................................................................. 3503

5. Kab. Indragiri Hulu ................................................................................. 3504

6. Kab. Indragiri Hilir................................................................................... 3505

7. Kab. Karimun ........................................................................................ 3506

8. Kab. Natuna .......................................................................................... 3507

9. Kab. Rokan Hulu ...................................................................................... 3508

10. Kab. Rokan Hilir ................................................................................... 3509

11. Kab. Pelalawan ....................................................................................... 3510

12. Kab. Siak ................................................................................................. 3511

13. Kab. Kuantan Singingi .......................................................................... 3512

14. Kota Pekanbaru ....................................................................................... 3591

15. Kota Batam ............................................................................................. 3594

16. Kota Dumai ............................................................................................. 3592

17. Kota Tanjungpinang ................................................................................ 3593

18. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 3588

PROVINSI SUMATERA SELATAN

1. Kepala Daerah Provinsi Sumatera Selatan ............................................... 3600

2. Kab. Musi Banyuasin .............................................................................. 3606

3. Kab. Ogan Komering Ulu ....................................................................... 3607

4. Kab. Lematang Ilir Ogan Tengah (Muara Enim) .................................... 3608

5. Kab. Lahat ................................................................................................ 3609

6. Kab. Musi Rawas .................................................................................... 3610

183

THI_adinda
Rectangle
Page 151: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 150

7. Kab. Ogan Komering Ilir ........................................................................ 3611

8. Kab. Pangkalan Balai ............................................................................... 3612

9. Kota Palembang ...................................................................................... 3691

10. Kota Lubuklinggau .................................................................................. 3693

11. Kota Prabumulih ..................................................................................... 3694

12. Kota Baturaja ........................................................................................... 3695

13. Kota Pagar Alam ................................................................................... 3697

14. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 3688

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

1. Kepala Daerah Provinsi Kep. Bangka Belitung ....................................... 3700

2. Kab. Bangka ............................................................................................ 3701

3. Kab. Belitung ........................................................................................... 3702

4. Kota Pangkal Pinang ............................................................................... 3791

5. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 3788

PROVINSI LAMPUNG

1. Kepala Daerah Provinsi Lampung ........................................................... 3900

2. Kab. Lampung Selatan ............................................................................ 3901

3. Kab. Lampung Tengah ............................................................................ 3902

4. Kab. Lampung Utara ............................................................................... 3903

5. Kab. Lampung Barat ............................................................................... 3904

6. Kab. Tulang Bawang ............................................................................... 3905

7. Kab. Tanggamus ..................................................................................... 3906

8. Kab. Lampung Timur .............................................................................. 3907

9. Kab. Way Kanan ..................................................................................... 3908

10. Kota Bandar Lampung ............................................................................ 3991

11. Kota Metro ............................................................................................. 3992

12. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 3988

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1. Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ........................................... 5100

2. Kab. Banjar ............................................................................................. 5101

3. Kab. Tanah Laut ...................................................................................... 5102

4. Kab. Tapin ............................................................................................... 5103

5. Kab. Hulu Sungai Selatan ........................................................................ 5104

6. Kab. Hulu Sungai Tengah ....................................................................... 5105

184

THI_adinda
Rectangle
Page 152: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 151

7. Kab. Hulu Sungai Utara .......................................................................... 5106

8. Kab. Barito Kuala .................................................................................... 5107

9. Kab. Kota Baru ........................................................................................ 5108

10. Kab. Tabalong .......................................................................................... 5109

11 Kab.Tanah Bumbu ................................................................................... 5110

12 Kab. Balangan .......................................................................................... 5111

13 Kota Banjarmasin .................................................................................... 5191

14 Kota Banjarbaru ...................................................................................... 5192

15 Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 5188

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1. Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Barat .............................................. 5300

2. Kab. Pontianak ........................................................................................ 5301

3. Kab. Sambas ............................................................................................ 5302

4. Kab. Ketapang ......................................................................................... 5303

5. Kab. Sanggau .......................................................................................... 5304

6. Kab. Sintang ............................................................................................ 5305

7. Kab. Kapuas Hulu ................................................................................... 5306

8. Kab. Bengkayang ................................................................................. 5307

9. Kab. Landak .......................................................................................... 5308

10. Kota Pontianak ........................................................................................ 5391

11. Kota Singkawang .................................................................................... 5392

12. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 5388

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Timur ............................................. 5400

2. Kab. Kutai Kartanegara ............................................................................ 5401

3. Kab. Berau ............................................................................................... 5402

4. Kab. Pasir ................................................................................................. 5403

6. Kab. Bulungan ........................................................................................ 5404

7. Kab. Kutai Barat .................................................................................... 5405

8. Kab. Kutai Timur .................................................................................... 5406

9. Kab. Bulungan Selatan ............................................................................. 5407

10. Kab. Bulungan Utara ................................................................................ 5408

11. Kab. Nunukan .......................................................................................... 5409

12. Kab. Malinau ............................................................................................ 5410

13 Kab. Penajam Paser Utara ........................................................................ 5411

14. Kota Samarinda ....................................................................................... 5491

185

THI_adinda
Rectangle
Page 153: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 152

15. Kota Balikpapan ...................................................................................... 5492

16. Kota Tarakan ........................................................................................... 5493

17. Kota Bontang .......................................................................................... 5494

18. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 5488

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

1. Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Tengah ........................................... 5800

2. Kab. Kapuas ............................................................................................ 5801

3. Kab. Kotawaringin Barat ........................................................................ 5802

4. Kab. Kotawaringin Timur ........................................................................ 5803

5. Kab. Barito Selatan ................................................................................. 5806

6. Kab. Barito Utara ..................................................................................... 5808

7. Kab. Murung Raya ................................................................................... 5804

8. Kab. Barito Timur .................................................................................... 5805

9. Kab. Gunung Mas .................................................................................... 5807

10. Kab. Pulang Pisau .................................................................................... 5809

11. Kab. Seruyan ............................................................................................ 5810

12. Kab. Katingan .......................................................................................... 5811

13. Kab. Sukamara ......................................................................................... 5812

14. Kab. Lamandau ........................................................................................ 5813

15. Kota Palangkaraya .................................................................................. 5892

16. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 5888

PROVINSI SULAWESI TENGAH

1. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah ............................................... 6000

2. Kab. Donggala ......................................................................................... 6001

3. Kab. Poso ................................................................................................ 6002

4. Kab. Parimo/Banggai .............................................................................. 6003

5. Kab. Toli-Toli .......................................................................................... 6004

6. Kab.Banggai Kepulauan ....................................................................... 6005

7. Kab. Morowali ....................................................................................... 6006

8. Kab. Buol ............................................................................................. 6007

9. Kota Palu ................................................................................................. 6091

10. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 6088

PROVINSI SULAWESI SELATAN

1. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan ............................................... 6100

186

THI_adinda
Rectangle
Page 154: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 153

2. Kab. Pinrang ............................................................................................ 6101

3. Kab. Gowa ............................................................................................... 6102

4. Kab. Wajo ............................................................................................... 6103

5. Kab. Mamuju .......................................................................................... 6104

6. Kab. Bone ................................................................................................ 6105

7. Kab. Tana Toraja ..................................................................................... 6106

8. Kab. Maros .............................................................................................. 6107

9. Kab. Majene ............................................................................................ 6108

10. Kab. Luwu ................................................................................................ 6109

11. Kab. Sinjai ............................................................................................... 6110

12. Kab. Bulukumba ..................................................................................... 6111

13. Kab. Bantaeng ......................................................................................... 6112

14. Kab. Jeneponto ........................................................................................ 6113

15. Kab. Selayar ............................................................................................ 6114

16. Kab. Takalar ............................................................................................ 6115

17. Kab. Barru ............................................................................................... 6116

18. Kab. Sidenreng Rappang ......................................................................... 6117

19. Kab. Pangkajene Kepulauan ................................................................... 6118

20. Kab. Watansoppeng ................................................................................ 6119

21. Kab. Polewali ......................................................................................... 6120

22. Kab. Enrekang ......................................................................................... 6121

23. Kab. Luwu Selatan ................................................................................... 6122

24. Kab. Mamasa............................................................................................ 6123

25. Kab. Luwu Utara .................................................................................... 6124

26. Kota Makassar .......................................................................................... 6191

27. Kota Pare-Pare ........................................................................................ 6192

28. Kota Palopo .............................................................................................. 6193

29. Kota Watampone ...................................................................................... 6194

30. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 6188

PROVINSI SULAWESI UTARA

1. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Utara .................................................. 6200

2. Kab. Minahasa ......................................................................................... 6202

3. Kab. Bolaang Mongondow ..................................................................... 6203

4. Kab. Sangihe ........................................................................................... 6204

5. Kab. kepulauan Talaud ............................................................................ 6205

6 Kab. Minahasa Selatan ............................................................................ 6206

7. Kota Menado ........................................................................................... 6291

8. Kota Bitung ............................................................................................. 6293

187

THI_adinda
Rectangle
Page 155: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 154

9. Kota. Tomohon ........................................................................................ 6294

10. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 6288

PROVINSI GORONTALO

1. Kepala Daerah Provinsi Gorontalo .......................................................... 6300

2. Kab. Gorontalo ........................................................................................ 6301

3. Kab. Bualemo ........................................................................................ 6302

4 Kab. Bonebolango .................................................................................... 6303

5 Kab. Pohuwato ......................................................................................... 6304

6 Kota Gorontalo ........................................................................................ 6391

7 Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 6388

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

1. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ............................................ 6900

2. Kab. Buton .............................................................................................. 6901

3. Kab. Kendari ........................................................................................... 6902

4. Kab. Muna ............................................................................................... 6903

5. Kab. Kolaka ............................................................................................. 6904

6. Kota Bau-Bau .......................................................................................... 6990

7. Kota Kendari ........................................................................................... 6991

8. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 6988

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

1. Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat......................................... 7100

2. Kab. Lombok Barat ................................................................................. 7101

3. Kab. Lombok Tengah .............................................................................. 7102

4. Kab. Lombok Timur ................................................................................ 7103

5. Kab. Sumbawa ........................................................................................ 7104

6. Kab. Bima ............................................................................................... 7105

7. Kab. Dompu ............................................................................................ 7106

8. Kota Mataram .......................................................................................... 7191

9. Kota. Bima ............................................................................................... 7192

10. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 7188

188

THI_adinda
Rectangle
Page 156: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 155

PROVINSI BALI

1. Kepala Daerah Provinsi Bali .................................................................... 7200

2. Kab. Buleleng .......................................................................................... 7201

3. Kab. Jembrana ......................................................................................... 7202

4. Kab. Tabanan .......................................................................................... 7203

5. Kab. Badung ............................................................................................. 7204

6. Kab. Gianyar ........................................................................................... 7205

7. Kab. Klungkung ...................................................................................... 7206

8. Kab. Bangli ............................................................................................. 7207

9. Kab. Karangasem .................................................................................... 7208

10. Kota Denpasar ......................................................................................... 7291

11. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 7288

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

1. Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur ....................................... 7400

2. Kab. Kupang ........................................................................................... 7401

3. Kab. Timor-Tengah Selatan .................................................................... 7402

4. Kab. Timor-Tengah Utara ....................................................................... 7403

5. Kab. Belu ................................................................................................ 7404

6. Kab. Alor ................................................................................................. 7405

7. Kab. Flores Timur ................................................................................... 7406

8. Kab. Sikka ............................................................................................... 7407

9. Kab. Ende ................................................................................................ 7408

10. Kab. Ngada .............................................................................................. 7409

11. Kab. Manggarai ....................................................................................... 7410

12. Kab. Sumba Timur ................................................................................... 7411

13. Kab. Sumba Barat ................................................................................... 7412

14. Kab. Lembata ........................................................................................... 7413

15. Kab. Rote ................................................................................................. 7414

16. Kota Kupang ........................................................................................... 7491

17. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 7488

PROVINSI MALUKU

1. Kepala Daerah Provinsi Maluku .............................................................. 8100

2. Kab. Maluku Tengah ............................................................................... 8101

3. Kab. Maluku Tenggara ............................................................................ 8102

4. Kab. Maluku Tenggara Barat ................................................................... 8103

189

THI_adinda
Rectangle
Page 157: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 156

5. Kab Buru .................................................................................................. 8104

6. Kota Ambon ............................................................................................ 8191

7. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 8188

PROVINSI PAPUA

1. Kepala Daerah Provinsi Papua ................................................................. 8200

2. Kab. Jayapura .......................................................................................... 8201

3. Kab. Biak Numfor ................................................................................... 8202

4. Kab. Sorong ............................................................................................ 8204

5. Kab. Fak-Fak ........................................................................................... 8205

6. Kab. Manokwari ...................................................................................... 8209

7. Kab. Yapen-Waropen .............................................................................. 8210

8. Kab. Merauke .......................................................................................... 8211

9. Kab. Paniai .............................................................................................. 8212

10. Kab. Jayawijaya ...................................................................................... 8213

11. Kab. Nabire .............................................................................................. 8214

12. Kab. Mimika ............................................................................................ 8215

13. Kab. Puncak Jaya ..................................................................................... 8216

14. Kab. Sarmi ............................................................................................... 8217

15. Kab. Keerom ............................................................................................ 8218

16. Kab. Sorong Selatan ................................................................................. 8219

17. Kab. Raja Ampat ...................................................................................... 8220

18. Kab. Pegunungan Bintang ........................................................................ 8221

19. Kab. Yahukimo ........................................................................................ 8222

20. Kab. Tolikara............................................................................................ 8223

21. Kab. Waropen .......................................................................................... 8224

22. Kab. Kaimana ........................................................................................... 8225

23. Kab. Boven Digoel ................................................................................... 8226

24. Kab. Mappi ............................................................................................... 8227

25. Kab. Asmat ............................................................................................... 8228

26. Kab. Teluk Bintuni ................................................................................... 8229

27. Kab. Teluk Wondama .............................................................................. 8230

28. Kota Jayapura .......................................................................................... 8291

29. Kota Sorong ............................................................................................. 8292

30. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 8288

190

THI_adinda
Rectangle
Page 158: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Dati 2

Lamp. 157

PROVINSI MALUKU UTARA

1. Kepala Daerah Provinsi Maluku Utara .................................................... 8300

2. Kab. Maluku Utara ................................................................................ 8301

3. Kab. Halmahera Tengah ......................................................................... 8302

4. Kota Ternate .......................................................................................... 8390

5. Kab./Kota Lainnya ................................................................................... 8388

DI LUAR INDONESIA .............................................................................................. 9999

191

THI_adinda
Rectangle
Page 159: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 158

LAMPIRAN II

DAFTAR SANDI NEGARA DAN VALUTA

NEGARA SANDI VALUTA SANDI

1. AFGHANISTAN ................. ...... AF Afhganistan afgani AFA

2. ALBANIA ............................ ...... AL Albanian Lek ALL

3. ALGERIA/ ALJAZAIR ....... ...... DZ Algerian Dinar DZD

4. AMERICA SAMOA ............ ...... AS US Dollar USD

5. ANDORRA .......................... ..... AD Andorran Peseta ADP

Andorran Franc FRF

Spanish Peseta ESP

6. ANGOLA ............................. ..... AO Angolan Kwanza AON

Angolan Kwanza AOK

7. ANGUILLA ......................... ...... AI East Caribbean Dollar XCD

8. ANTARCTICA .................... ...... AQ Norwegian Krone NOK

9. ANTIGUA AND BARBUDA .... AG Antigua Dollar XCD

10. ARGENTINA ...................... ...... AR Argentine Peso ARS

Austral ARA

Peso ARP

11. ARMENIA .......................... ..... AM Armenia Dram AMD

12. ARUBA ................................ .... AW Aruban Guilder AWG

13. AUSTRALIA ....................... ..... AU Australian Dollar AUD

14. AUSTRIA ............................ ..... AT Schilling ATS

15. AZERBAIJAN .................... ..... AZ Azerbaijan Manaf AZM

16. BAHAMAS .......................... ..... BS Bahamas Dollar BSD

17. BAHRAIN ........................... ..... BH Bahraini Dinar BHD

18. BANGLADESH ................... ..... BD Bangladesh Taka BDT

19. BARBADOS ........................ ..... BB Barbados Dollar BBD

20. BELARUS .......................... ..... BY Belarus Rouble BYB

Belarus Rouble BES

Belarussian Rouble BYR

21. BELGIUM ........................... ..... BE Belgian Franc BEF

Convertible Belgian BEC

Financial Belgian Franc BEL

22. BELIZE ................................ ..... BZ Belize Dollar BZD

23. BENIN ................................. ...... BJ Benin Franc XOF

............................................... Franc de la Communaute

192

THI_adinda
Rectangle
Page 160: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 159

............................................... financiere Africaine XAF

24. BERMUDA .......................... .... BM Bermudian Dollar BMD

25. BHUTAN ............................. ..... BT Indian Rupee INR

Bhutan Ngultrum BTN

26. BOLIVIA ............................. ..... BO Bolivian Boliviano BOB

Bolivian Boliviano BOP

27. BOSNIA-HERZEGOWINA ...... BA Bosnian Dinar BAD

28. BOTSWANA ....................... .... BW Botswana Pula BWP

29. BOUVET ISLAND .............. ..... BV Bouvet Island Kroner NOK

30. BRAZIL ............................... ..... BR Brazil Real BRL

Cruzeiro Real BRR

31. BRITISH INDIAN OCEAN ........... Brit. Indian Ocean Terr. USD

TERRITORY ........................ ....... IO Pound Sterling

............................................... ........... (United Kingdom Pound)GBP

Seychelles Rupee SCR

32. BRUNEI DARUSSALAM .. ..... BN Brunei Dollar BND

33. BULGARIA ......................... ..... BG Bulgarian Lev BGL

34. BURKINA FASO ................ ..... BF Burkino Faso XOF

Burkina Faso Franc BFF

35. BURUNDI ........................... ...... BI Burundi Franc BIF

36. CAMBODIA ........................ ..... KH Riel KHR

37. CAMEROON ....................... .... CM Cameroon Franc XAF

38. CANADA ............................. ..... CA Canadian Dollar CAD

39. CAPE VERDE ..................... ..... CV Cape Verde Escudo CVE

40. CAYMAN ISLANDS .......... ..... KY Cayman Islands Dollar KYD

41. CENTRAL AFRICAN .......... . .......... Central African RepublicXAF

REPUBLIC ………………… ..... CF

42. CHAD .................................. ..... TD Chad Franc XAF

43. CHILE ................................. ..... CL Chilean Peso CLP

Unidades de Fomento CLF

44. CHINA ................................. ..... CN China Renminbi CNY

45. CHRISTMAS ISLANDS ..... ..... CX Christmas Islan Dollar AUD

46. COCOS (KEELING) ISLAND .... CC Cocos (Keeling) Island AUD

47. COLOMBIA ....................... ..... CO Colombian Peso COP

48. COMOROS .......................... .... KM Comoros Franc KMF

49. CONGO ............................... ..... CG Congo Franc XAF

50. CONGO, THE DEMOCRATIC ......

REPUBLIC OF THE ............ ...... CD

Tambahan BARU CDZ

51. COOK ISLAND ................... ..... CK New Zealand Dollar NZD

193

THI_adinda
Rectangle
Page 161: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 160

52. COSTA RICA ...................... ..... CR Costa Rican Colon CRC

53. COTE D'IVOIRE ( lihat Ivory Coast)

54. CROATIA ............................ ..... HR Croatian Dinar HRD

Kuna HRK

55. CUBA ................................... ..... CU Cuban Peso CUP

56. CYPRUS .............................. ..... CY Cypriot Pound CYP

57. CZECH REPUBLIC ............ ..... CZ Czech Koruna CZK

58. DENMARK ......................... ..... DK Danish Krone DKK

59. DJIBOUTI ............................ ...... DJ Djibouti Franc DJF

60. DOMONICA ........................ .... DM Dominica Dollar XCD

61. DOMINICAN REPUBLIC .. ..... DO Dominican Republic DOP

62. EGYPT ................................. ..... EG Egyptian Pound EGP

63. EL SALVADOR .................. ..... SV El Salvador Colon SVC

64. ECUADOR .......................... ..... EC Ecuadoran Sucre ECS

Ecuadoran Sucre ESS

65. EQUATORIAL GUINEA .... ..... GQ Equatorial Guinea XAF

Ekwele GQE

66. ERITREA ............................ ..... ER Eritreian Nakfa ERN

Birr ETB

67. ESTONIA ............................. ..... EE Estonian Kroon EEK

68. ETHIOPIA ........................... ..... ET Ethiopian Birr ETB

69. EUROPEAN COMMUNITY ......... Euro EUR

70. FAROE ISLANDS .............. ..... FO Faroe Island Krone DKK

71. FALKLAND ISLANDS ....... ..........

(MALVINAS) ....................... ...... FK Falkland Islands Pound FKP

72. FIJI ....................................... .......FJ Fiji Dollar FJD

73. FINLAND ............................ ....... FI Finnis Markka FIM

74. FRANCE .............................. ..... FR French Franc FRF

75. FRANCE, METROPOLITAN .. FX French Franc FRF

76. FRENCH POLYNESIA ....... ...... PF CFA Franc BAEC XPF

77. FRENCH SOUTHERN ......... ...........

TERRITORIES ..................... ....... TF French Franc FRF

78. FRENCH GUIANA ............. ..... GF French Guiana Franc FRF

79. GABON ............................... ..... GA Gabon Franc XAF

80. GAMBIA ............................. .... GM Gambian Dalasi GMD

81. GEORGIA ............................ ..... GE Georgian Lari GEK

Georgian Lari GEL

82. GERMANY ........................ ..... DE German Mark DEM

83. GHANA ............................... ..... GH Ghana Cedi GHC

84. GIBRALTAR ....................... ...... GI Gibraltar Pound GIP

194

THI_adinda
Rectangle
Page 162: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 161

85. GREECE (Lihat Yunani)

86. GREENLAND ..................... ..... GL Danish Krone DKK

87. GRENADA .......................... ..... GD East Caribbean Dollar XCD

88. GUADELOUPE ................... ..... GP Tambahan BARU FRF

89. GUAM ................................. ..... GU Guam Dollar USD

90. GUATEMALA .................... ..... GT Guatemala Quetzal GTQ

91. GUINEA .............................. ..... GN Guinea Franc GNF

Guinea Franc /

............................................... ........... Guinea Syli GNS

92. GUINEA BISSAU ............... .... GW Guinea-Bissau Peso GWP

............ ........... Franc de la Communaute

............................................... ........... financiere Africaine XAF

93. GUYANA ............................ ...... GY Guyana Dollar GYD

94. HAITI ................................... ...... HT Haiti Gourde HTG

95. HEARD AND MCDONALD .......... Heard & Mcdonald

ISLAND ................................ ..... HM Island Dollar AUD

96. HONDURAS ....................... ..... HN Honduras Lempira HNL

97. HONGKONG ....................... ..... HK Hong Kong Dollar HKD

98. HUNGARY .......................... ..... HU Hungarian Forint HUF

99. ICELAND ............................ ....... IS Iceland Krona ISK

100. INDIA ................................. ....... IN Indian Rupee INR

101. INDONESIA ........................ ...... ID Indonesian Rupiah IDR

102. IRAQ .................................... ....... IQ Iraqi Dinar IQD

103. IRAN .................................... ....... IR Iranian Rial IRR

104. IRELAND ............................ ....... IE Irish Punt IEP

105. ISRAEL ................................ ........ IL Israeli Shekel ILS

Israeli Shekel ISS

106. ITALIA ................................ ....... IT Italian Lira ITL

107. IVORY COAST .................. ...... CI CFA Franc BCEAO XOF

Ivory Coast Franc XAF

108. JAMAICA ............................ ..... JM Jamaican Dollar JMD

109. JAPAN ................................. ...... JP Japanese Yen JPY

110. JORDAN .............................. ...... JO Jordanian Dinar JOD

111. KAZAKHSTAN ................. ..... KZ Kazakhstan Tenge KZT

Kazakhstan Tenge KTS

112. KENYA ................................ ..... KE Kenyan Shilling KES

113. KIRIBATI ............................ ...... KI Kiribati Dollar AUD

114. KOREA SELATAN ............. ..... KR Won KRW

115. KOREA UTARA ................. ..... KP North Korean Won KPW

116. KUWAIT .............................. .... KW Kuwaiti Dinar KWD

195

THI_adinda
Rectangle
Page 163: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 162

117. KYRGYZSTAN .................. ..... KG Kyrgyzstan som KGS

Kyrgyzstan Som KYS

118. LAO PEOPLE'S DEMOC. REP. . LA Laos New Kip LAK

119. LATVIA ............................... ..... LV Latvian Rouble LVR

Latvian Latse LVL

120. LEBANON ........................... ..... LB Lebanese Pound LBP

121. LESOTHO ........................... ...... LS Loti LSL

Rand

............................................... ........... (South African Rand) ZAR

Rand

............................................... ........... (South African Rand) ZAL

Lesotho Maloti LSM

122. LIBERIA .............................. ..... LR Liberian Dollar LRD

123. LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA LY Libyan Dinar LYD

124. LIECHTENSTEIN ............... ....... LI Liechtenstein Franc CHF

125. LITHUANIA ........................ ..... LT Lithuanian Litas LTL

Litas LTT

126. LUXEMBOURG ................. ..... LU Luxembourg Franc LUF

127. MACAU ............................... .... MO Macau Pataca MOP

128. MACEDONIA ..................... .... MK Macedonian Dinar MKD

129. MADAGASCAR ................ .... MG Malagasy Franc MGF

130. MALAGASI ......................... .... MG Malagasi Franc MGF

131. MALAWI ............................. ... MW Malawi Kwacha MWK

132. MALAYSIA ......................... .... MY Malaysian Ringgit MYR

133. MALDIVES ......................... .... MV Rutiyaa MVR

134. MALI ................................... .... ML Mali Republic Franc XOF

............................................... Franc de la Communaute

............................................... ........... financiere Africaine XAF

Malian Franc MLF

135. MALTA ............................... .... MT Maltese Lira MTL

136. MARSHALL ISLANDS ...... .... MH US Dollar USD

137. MARTINIQUE .................... .... MQ Martinique Franc FRF

138. MAURITANIA .................... .... MR Mauritania Ouguiya MRO

139. MAURITIUS ....................... .... MU Maurutius Pupee MUR

140. MAYOTTE .......................... ..... YT Tambahan Baru FRF

141. MEXICO .............................. .... MX Mexican Peso MXN

142. MICRONESIA,

FEDERATED STATE OF .... ...... FM US Dollar USD

143. MOLDOVA, REPUBLIC OF ... MD Moldova Lei MDL

Moldova Leu MVS

196

THI_adinda
Rectangle
Page 164: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 163

144. MONACO ............................ .... MC Monaco Franc FRF

145. MONGOLIA ........................ .... MN Tugrik MNT

146. MONTSERRAT ................... .....MS Montserrat Dollar XCD

147. MOROCCO ......................... .... MA Moroccan Dirham MAD

148. MOZAMBIQUE .................. .... MZ Mozambique Metical MZM

149. MYANMAR (BURMA) ...... ... MM Myanmar Kyat MMK

150. NAMIBIA ............................ ..... NA Namibia Dollar NAD

Rand

............................................... ........... (South African Rand) ZAR

151. NAURU ............................... ..... NR Nauru Island Dollar AUD

152. NEPAL ................................. ..... NP Nepalese Rupee NPR

153. NETHERLANDS ................. ..... NL Netherland Guilder/

....... Gulden/ Florin NLG

154. NETHERLANDS ANTILLES .... AN Netherland Antillian

........... Guilder /Florin ANG

155. NEW CALEDONIA ............ ..... NC CFP Franc XPF

156. NEW ZEALAND ................. ..... NZ New Zealand Dollar NZD

157. NICARAGUA ...................... ...... NI Nicaragua Cordoba NIO

Nicaragua Cordoba NIC

158. NIGER ................................. ..... NE Niger Republic Franc XOF

............................................... Franc de la Communaute

............................................... ........... financiere Africaine XAF

159. NIGERIA ............................. ..... NG Nigeria Naira NGN

160. NIEUE ................................. ...... NU Nieue Dollar NZD

161. NORFOLK ISLANDS ......... ..... NF Norfolk Island Dollar AUD

162, NORTHERN MARIANA

ISLAND ................................ ......MP US Dollar USD

163. NORWAY ............................ ..... NO Norwegian Krone NOK

164. OMAN ................................. .... OM Omani Rial OMR

165. PAKISTAN .......................... ..... PK Pakistan Rupee PKR

166. PALAU ................................ .... PW US Dollar USD

167. PANAMA ............................ ..... PA Panamanian Balboa PAB

US Dollar USP

168. PAPUA NEW GUINEA ...... ..... PG

Papua New Guinea Kina PGK

169. PARAGUAY ....................... ..... PY Paraguay Guarani PYG

170. PERU ................................... ...... PE Peruvian New Sol PEN

Inti PEI

Peruvian New Sol PSS

171. PHILIPPINES ...................... ..... PH Philippines Peso PHP

197

THI_adinda
Rectangle
Page 165: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 164

172. PITCAIRN ........................... ..... PN Pitcairn Island Dollar NZD

173. POLAND ............................ ...... PL Zloty PLZ

Polish Zloty/New Zloty PLN

174. PORTUGAL ........................ ...... PT Portuguese Escudo PTE

175. PUERTO RICO .................... ..... PR Puerto Rico Dollar USD

176. QATAR ................................ ..... QA Qatari Rial QAR

177. REUNION ............................ ..... RE Reunion Franc FRF

178. ROMANIA ........................... ..... RO Romanian Leu ROL

179. RUSSIAN FEDERATION ... ...... RU Russian Ruble RUR

180. RWANDA ............................ .... RW Rwanda Franc RWF

181. SAINT LUCIA ..................... ..... LC East Caribbean Dollar XCD

182. SAMOA ............................... .... WS Tala WST

US Dollar USD

183. SAN MARINO .................... .....SM San Marino Lira ITL

184. SAO TOME & PRINCIPE .. ...... ST Sao Tome Dobra STD

185. SAUDI ARABIA ................. ..... SA Saudi Riyal SAR

186. SENEGAL ........................... ..... SN CFA Franc BCEAO XOF

............................................... Franc de la Communaute

............................................... ........... financiere Africaine XAF

187. SEYCHELLES ..................... ..... SC Seychelles Rupee SCR

188. SIERA LEONER ................. ...... SL Sierra Leone Leone SLL

189. SINGAPORE ....................... ..... SG Singapore Dollar SGD

190. SLOVAKIA (SLOVAK ....... ...........

REPUBLIC) .......................... ...... SK Slovakia Koruna SKK

191. SLOVENIA .......................... ....... SI Slovenia Tolar SIT

192. SOLOMON ISLANDS ........ ..... SB Solomon Islands Dollar SBD

193. SOMALIA ........................... ..... SO Somali Schilling SOS

194. SOUTH AFRICA ................. ..... ZA South Afrian Rand ZAR

Rand Financail Rand ZAL

195. SOUTH GEORGIA AND THE. ......

SOUTH SANDWICH I ........ ...... GS Pound Sterling GBP

196. SPAIN .................................. ...... ES Spanish Peseta

. ........... (convertiable Peseta Acc) ESP

Spanish Peseta ESB

197. SRI LANGKA/CEYLON .... ..... LK Sri Langka Rupee LKR

198. ST. HELENA ....................... ..... SH St. Helena Pound SHP

199. ST. KITT AND NEVIS/ SAINT ......

KITTS C. AND NEVIS ........ ...... KN St. Kitts Dollar XCD

200. ST. PIERRE & MIQUELON …..PM St. Pierre Franc FRF

198

THI_adinda
Rectangle
Page 166: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 165

201. ST. VINCENT & THE ......... ...........

GRENADES ........................ ..... VC St. Vincent Dollar XCD

202. SUDAN ................................ ..... SD Sudanese Pound SDP

Sudanese Dinar SDD

203. SURINAME ......................... ..... SR Surinam Guilder/Florin SRG

204. SVALBARD AND JAN ......

MAYEN ISLAND ................ ....... SJ Norwegian Krone NOK

205. SWAZILAND ...................... ...... SZ Swaziland Lilangeni SZL

206. SWEDIA/SWEDEN ............ ...... SE Swedish Krone SEK

207. SWISS/SWITZERLAND .... ..... CH Swiss Franc CHF

208. SYRIAN ARAB REPUBLIC .... SY Syrian Pound SYP

209. TAIWAN /REP. OF CHINA/

PROVINCE OF CHINA ....... ..... TW Taiwan Dollar TWD

210. TAJIKISTAN ....................... ...... TJ Russian Ruble RUR

Tajikistan Ruble TJS

Tajik Ruble TJR

211. TANZANIA (TAGANZICA & .......

ZANZIBAR) ......................... ...... TZ Tanzanian Shilling TZS

212. THAILAND ......................... ..... TH Thai Bath THB

213. TOGO .................................. ...... TG Togo Republic Franc XOF

............................................... Franc de la Communaute

............................................... ........... financiere Africaine XAF

214. TOKELAU ........................... ..... TK Tokelau Dollar NZD

215. TONGA ................................ ...... TO Pa'anga TOP

216. TRINIDAD & TOBAGO ..... ..... TT Trinidad &

Tobago Dollar TTD

217. TUNISIA .............................. ..... TN Tunisian Dinar TND

218. TURKEY ............................ ...... TR Turkish Lira TRL

219. TURKMENISTAN .............. .... TM Turkmenistan Manat TMM

220. TURKS & CAICOS ISLAND ..... TC Turk and Coicos Dollar USD

221. TUVALU ............................. ..... TV Tuvalu Dollar AUD

222. UGANDA ........................... ..... UG Ugandan Shilling UGX

Ugandan Shilling UGS

223. UKRAINE ............................ ..... UA Ukraine Hryvna UAK

Ukraine Hryvna UAH

224. UNION OF SOVIET SOCIALIST ..

SOCIALIST REPUBLICS .... ...... SU USSR Rouble SUR

225. UNITED ARAB EMIRAT .. ..... AE UAD Dirham AED

226. UNITED KINGDOM ........... ...........

199

THI_adinda
Rectangle
Page 167: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 166

(INGGRIS) ............................ ...... GB British Pound GBP

227. UNITED STATES OF ......... ..........

AMERICA ............................ ...... US US Dollar USD

228. URUGUAY ......................... ..... UY Uruguay Peso UYU

Uruguay Peso UYP

229. US MINOR OUTLYING .... ..........

ISLAND ................................ ..... UM US Dollar USD

230. UZBEKISTAN ..................... ..... UZ Uzbekistan Sum UZS

231. VANUATU .......................... ..... VU Vanuatu Vatu VUV

232. VATICAN CITY STATE .... ..........

(HOLY SEE) ......................... ...... VA Italian Lira ITL

233. VENEZUELA ...................... ..... VE Bolivar VEB

234. VIETNAM ........................... ..... VN Vietnam Dong VND

235. VIRGIN ISLANDS (BRITISH) .. VG US Dollar USD

............................................... ........... Pound Sterling GBP

East Caribbean Dollar XCD

236. VIRGIN ISLANDS (US) ..... ...... VI Virgin Island Dollar USD

237. WALLIS AND FUTUNA .... ..........

ISLAND ................................ ..... WF Wallis and Futuna

Islands Franc XPF

238. WEST AFRICA ................... ...... XO Western African Franc XOF

239. WESTERN SAHARA ......... ..... EH Morrocoan Dirham MAD

Spanish Peseta ESP

Mauritian Ouguiya MRO

240. YEMEN ............................... ..... YE Yemeni Rial YER

241. YUGOSLAVIA ................... ..... YU New Yugoslavian YUN

New Dinar YUD

242. YUNANI (lihat Greece) ....... ..... GR Greek Drachma GRD

243. ZAMBIA .............................. .... ZM Zambian Kwacha ZMK

244. ZIMBABWE ........................ .... ZW Zimbabwe Dollar ZWD

Special Drawing Right XDR

Silver XAG

Gold XAU

245. LAINNYA ........................... ..... N1 N11

(atau sandi yang telah ditentukan)

200

THI_adinda
Rectangle
Page 168: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 167

LAMPIRAN III

DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK

SANDI

I PENDUDUK

A Lembaga Pemerintah dan Pemerintah Campuran

1 Pemerintah Pusat .................................................................................. 800

- Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) ......................... 801

- Departemen Keuangan ................................................................... 802

- Departemen Pertahanan ................................................................. 803

- Departemen Kehutanan .................................................................. 804

- Departemen Pertanian .................................................................... 805

- Departemen Pertambangan dan Energi .......................................... 806

- Departemen Agama ........................................................................ 807

- Kementrian Negara BUMN ........................................................... 808

- Departemen Lainnya ...................................................................... 809

2 Pemerintah Daerah (Pemda) ................................................................ 810

- Pemerintah Propinsi ....................................................................... 811

- Pemerintah Kota/Kabupaten

Pemerintah Kota ...................................................................... 812

Pemerintah Kabupaten ............................................................. 814

3 Badan-badan dan Lembaga-lembaga Pemerintah Lainnya .................. 815

- Perum Bulog (eks. Badan Urusan Logistik) .................................. 816

- Badan Penyehatan Perbankan Nasional ......................................... 817

- Lainnya ........................................................................................... 819

4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau .......................................... 820

Pemerintah Campuran

a Lembaga Keuangan Non Bank ...................................................... 821

i. Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun

- Jamsostek ............................................................................... 822

- Taspen .................................................................................... 823

- Jiwasraya ................................................................................ 824

- Jasa Raharja ........................................................................... 825

- Jasindo ................................................................................... 826

- ASABRI ................................................................................. 827

- Perusahaan asuransi lainnya .................................................. 828

201

THI_adinda
Rectangle
Page 169: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 168

- Dana Pensiun ......................................................................... 830

ii. Modal Ventura ......................................................................... 831

iii. Perusahaan Pembiayaan ........................................................... 832

iv. Perusahaan Sekuritas dan Reksadana

- PT. Danareksa ....................................................................... 833

- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan ...............

usaha Reksadana ................................................................... 834

- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan .......................

usaha Reksadana ................................................................... 835

- Perusahaan Reksadana .......................................................... 836

v. Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya

- Perum Pegadaian................................................................... 837

- PT. Pos Indonesia ................................................................. 838

- Lainnya ................................................................................. 840

b Bukan Lembaga Keuangan ............................................................ 841

- PT. Kereta Api Indonesia (KAI) .............................................. 842

- PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI)............................. 843

- PT. Pelabuhan Laut Indonesia (PELINDO) ............................. 844

- PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) ..... 845

- PT. Angkasa Pura ..................................................................... 846

- PT. Perkebunan Nusantara ....................................................... 847

- PT. Pertamina ........................................................................... 848

- PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) .................................... 849

- PT. Krakatau Steel ................................................................... 850

- PT. Garuda Indonesia .............................................................. 851

- PT. Telkom ............................................................................... 852

- PT. Indosat ............................................................................... 853

- PT. Jasa Marga ......................................................................... 854

- PT. Timah ................................................................................. 855

- PT. Aneka Tambang................................................................. 856

- Perusahaan Jasa Konstruksi ..................................................... 857

- Lainnya ..................................................................................... 859

5 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) .................................................. 860

a Lembaga Keuangan Non Bank ...................................................... 861

i Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun

- Perusahaan Asuransi .............................................................. 862

- Dana Pensiun ......................................................................... 863

ii Perusahaan Pembiayaan ........................................................... 864

iii Modal Ventura ......................................................................... 865

iv Perusahaan Sekuritas dan Reksadana

202

THI_adinda
Rectangle
Page 170: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 169

- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan

usaha Rekasadana............................................................... 866

- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan

usaha Rekasadana............................................................... 867

- Perusahaan Reksadana ....................................................... 868

v Lainnya ..................................................................................... 870

b Bukan Lembaga Keuangan ............................................................ 871

- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ........................... 872

- Perusahaan Daerah Pasar (PD. Pasar) ................................ 873

- Lainnya ............................................................................... 874

B Sektor Swasta Murni

1 Lembaga Keuangan Non Bank .......................................................... 875

a Perusahaan Asuransi & Dana pensiun

- Perusahaan asuransi .............................................................. 876

- Dana pensiun ......................................................................... 877

b Perusahaan Pembiayaan .............................................................. 878

c Modal Ventura ............................................................................ 879

d Perusahaan Sekuritas dan Reksadana

- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan

usaha Reksadana ................................................................... 880

- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan

usaha Reksadana ................................................................... 881

- Perusahaan Reksadana .......................................................... 882

e Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya

- Dana Pensiun ......................................................................... 883

- Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) ........................................... 884

- Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Primer .............................................................. 885

Koperasi Lainnya ............................................................ 886

- Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di Indonesia ........ 887

- Lainnya .................................................................................. 889

2 Bukan Lembaga Keuangan ............................................................... 890

a Perusahaan-perusahaan Lainnya

Perusahaan Otomotif ............................................................. 891

Perusahaan Perminyakan ...................................................... 892

Perusahaan Tekstil ................................................................ 893

Perusahaan Perkayuan (HPH) ............................................... 894

Perusahaan Jasa Konstruksi .................................................. 895

Perusahaan Industri Rokok ................................................... 896

203

THI_adinda
Rectangle
Page 171: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Lamp. 170

Perusahaan Industri Makanan ............................................... 897

Perusahaan Agrobusiness ...................................................... 898

Perusahaan lainnya ................................................................ 900

b Koperasi Bukan Simpan Pinjam

Koperasi Primer .................................................................... 901

Koperasi Lainnya .................................................................. 902

c Yayasan, Badan Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan

Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) ................. 903

Lembaga Pendidikan ............................................................. 904

Lainnya 906

d Perseorangan .................................................................................. 907

e. Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di Indonesia ................. 908

f. Lainnya ........................................................................................... 910

II BUKAN PENDUDUK

1 Pemerintah Pusat di Luar Negeri ............................................................... 911

2 Perwakilan Negara-negara Asing dan Stafnya ........................................... 912

3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Milik Negara Asing ....................... 913

4 Lembaga Keuangan Bukan Bank Yang Beroperasi di Luar Indonesia...... 914

5 Perusahaan Swasta di Luar Negeri ............................................................. 915

6 Perorangan ............................................................................................ 916

7 Lembaga-lembaga Internasional

a Bank Pembangunan multilateral

- Islamic Development Bank (IDB) .................................................... 917

- Asian Development Bank (AIDB) .................................................... 918

- World Bank ....................................................................................... 919

- Lainnya ............................................................................................ 921

b Lainnya ................................................................................................. 925

204

THI_adinda
Rectangle
Page 172: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Lamp. 171

LAMPIRAN IV

DAFTAR SANDI SEKTOR EKONOMI

SANDI

1. Pertanian, perburuan, dan sarana pertanian

a. Pertanian

i. Tanaman pangan

- Padi .............................................................................................. 1111

- Palawija

Kacang-kacangan .................................................................. 1115

Umbi-umbian ........................................................................ 1116

Jagung ................................................................................... 1117

Lainnya .................................................................................. 1119

- Hortikultura ................................................................................. 1130

ii. Tanaman perkebunan

- Karet ............................................................................................ 1141

- Kelapa ......................................................................................... 1142

- Kopi ............................................................................................. 1143

- Tembakau .................................................................................... 1144

- Kelapa sawit ................................................................................ 1145

- Lada ............................................................................................. 1146

- Teh ............................................................................................... 1147

- Tebu ............................................................................................. 1148

- Kapas ........................................................................................... 1149

- Cengkeh ....................................................................................... 1150

- Vanili ........................................................................................... 1151

- Pala .............................................................................................. 1152

- Kakao (coklat) ............................................................................. 1153

- Lainnya ........................................................................................ 1159

iii. Perikanan

- Laut

Udang .................................................................................... 1161

Lainnya .................................................................................. 1163

- Darat

Udang .................................................................................... 1164

Lainnya .................................................................................. 1166

- Payau

205

THI_adinda
Rectangle
Page 173: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Lamp. 172

Udang .................................................................................... 1167

Lainnya .................................................................................. 1169

iv. Peternakan

- Unggas ........................................................................................ 1171

- Sapi .............................................................................................. 1172

- Lainnya ........................................................................................ 1179

v. Kehutanan dan pemotongan kayu (logging) ..................................... 1180

b. Perburuan ................................................................................................ 1200

c. Sarana pertanian

i. Sarana tanaman pangan dan perkebunan

- Pompanisasi ................................................................................ 1311

- Alat penggarapan tanah ............................................................... 1312

- Gudang/lantai jemuran ................................................................ 1313

- Pencetakan sawah ........................................................................ 1314

ii. Sarana perikanan ............................................................................... 1360

iii. Sarana peternakan ............................................................................. 1370

iv. Sarana kehutanan .............................................................................. 1380

v. Sarana lainnya ................................................................................... 1390

2. Pertambangan

a. Minyak dan gas bumi .............................................................................. 2100

b. Biji logam

i. Timah ................................................................................................ 2210

ii. Nikel .................................................................................................. 2220

iii. Bauksit .............................................................................................. 2230

iv. Tembaga ............................................................................................ 2240

v. Lainnya .............................................................................................. 2290

c. Batubara ................................................................................................. 2300

d. Barang tambang lainnya .......................................................................... 2900

3. Perindustrian

a. Industri makanan, minuman

i. Industri terigu .................................................................................... 3110

ii. Industri gula ...................................................................................... 3120

iii. Penggilingan padi (huller) ................................................................. 3130

iv. Industri minyak tumbuh-tumbuhan

- Minyak kelapa sawit mentah ....................................................... 3141

- Minyak biji kelapa sawit ............................................................. 3142

206

THI_adinda
Rectangle
Page 174: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Lamp. 173

- Lainnya ........................................................................................ 3149

v. Industri garam ................................................................................... 3150

vi. Industri minuman .............................................................................. 3160

vii. Industri tembakau .............................................................................. 3170

viii.Industri rokok .................................................................................... 3180

ix. Industri makanan lainnya .................................................................. 3190

b. Industri makanan ternak dan ikan ........................................................... 3200

c. Industri tekstil, sandang, dan kulit

i. Industri tekstil ................................................................................... 3310

ii. Industri sandang ................................................................................ 3320

iii. Industri kulit ...................................................................................... 3330

d. Industri kayu dan hasil-hasil kayu

i. Industri bahan kayu ........................................................................... 3410

ii. Industri perabot ................................................................................. 3420

iii. Industri kayu lainnya ......................................................................... 3490

e. Industri bahan kertas, kertas dan hasil-hasil kertas, percetakan, dan

penerbitan

i. Industri kertas dan hasil-hasil kertas ................................................ 3510

ii. Industri percetakan dan penerbitan .................................................. 3520

iii. Industri bahan kertas (pulp) ............................................................. 3530

f. Industri pengolahan bahan kimia dan hasil kimia, hasil-hasil minyak bumi,

batubara, karet, dan plastik

i. Industri pupuk/obat hama .................................................................. 3610

ii. Industri farmasi ................................................................................. 3620

iii. Industri plastik ................................................................................... 3630

iv. Industri hasil kimia lainnya dan pengolahan bahan kimia

untuk industri .................................................................................... 3640

v. Remilling dan rumah asap ................................................................. 3650

vi. Industri crumb rubber ........................................................................ 3660

vii. Industri hasil karet lainnya ................................................................ 3670

viii.Industri minyak atsiri ........................................................................ 3680

ix. Lainnya .............................................................................................. 3690

g. Industri pengolahan hasil-hasil tambang bukan logam, selain hasil-hasil

minyak bumi, dan batubara .............................................................................

i. Semen ................................................................................................ 3710

ii. Batu bata/genteng .............................................................................. 3720

iii. Keramik ............................................................................................. 3730

207

THI_adinda
Rectangle
Page 175: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Lamp. 174

h. Industri logam dasar

i. Besi baja ............................................................................................ 3810

ii. Lainnya .............................................................................................. 3890

i. Industri barang-barang logam, mesin-mesin, dan peralatan

i. Peralatan dengan komponen buatan luar negeri

- Industri maritim ........................................................................... 3911

- Industri otomatif .......................................................................... 3912

- Industri elektronika ..................................................................... 3913

- Industri alat-alat pertanian ........................................................... 3914

- Lainnya ........................................................................................ 3919

ii. Perakitan dengan komponen buatan dalam negeri

- Industri maritim ........................................................................... 3921

- Industri otomotif ......................................................................... 3922

- Industri elektronika ..................................................................... 3923

- Industri alat-alat pertanian ........................................................... 3924

- Lainnya ........................................................................................ 3929

iii. Pembuatan komponen

- Industri maritim ........................................................................... 3931

- Industri otomotif ......................................................................... 3932

- Industri elektronika ..................................................................... 3933

- Industri alat-alat pertanian ........................................................... 3934

- Lainnya ........................................................................................ 3939

j. Industri lainnya ........................................................................................ 3990

4. Listrik, Gas, dan air

a. Listrik

i. Pedesaan ............................................................................................ 4110

ii. Lainnya .............................................................................................. 4190

b. Gas .......................................................................................................... 4200

c. Air ........................................................................................................... 4300

5. Konstruksi

a. Perumahan Sederhana

i. Bank Tabungan Negara ..................................................................... 5110

ii. Perumnas ........................................................................................... 5120

iii. Lainnya .............................................................................................. 5190

b. Pasar Inpres ............................................................................................. 5200

c. Penyiapan Tanah Pemukiman Transmigrasi (PTPT) ............................. 5300

d. Pencetakan sawah .................................................................................... 5400

208

THI_adinda
Rectangle
Page 176: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Lamp. 175

e. Jalan raya dan jembatan .......................................................................... 5500

f. Pelabuhan ................................................................................................ 5600

g. Irigasi ....................................................................................................... 5700

h. Listrik

i. Pedesaan ............................................................................................ 5810

ii. Lainnya .............................................................................................. 5890

i. Proyek yang dibiayai dengan pinjaman dari/untuk pembayaran

di luar negeri ........................................................................................... 5900

j. Lainnya .................................................................................................... 5990

6. Perdagangan, restoran, dan hotel

a. Ekspor

i. Barang

- Bahan baku

Biji kelapa sawit .................................................................... 6111

Kayu ...................................................................................... 6112

Rotan ..................................................................................... 6113

Hasil hutan selain kayu dan rotan ......................................... 6114

Hasil tanaman pangan dan perkebunan ................................. 6115

Hewan hidup dan hasilnya .................................................... 6116

Bijih timah ............................................................................. 6117

Bijih logam selain timah ....................................................... 6118

Batubara ................................................................................ 6119

Lainnya .................................................................................. 6129

- Barang setengah jadi

Kayu gergajian ...................................................................... 6131

Kopi biji ................................................................................ 6132

Tembakau .............................................................................. 6133

Karet ...................................................................................... 6134

Lada ....................................................................................... 6135

Minyak kelapa sawit mentah ................................................. 6136

Minyak biji kelapa sawit ....................................................... 6137

Bungkil kopra ........................................................................ 6138

Hasil tanaman pangan dan perkebunan lainnya .................... 6139

Hewan yang sudah diolah ..................................................... 6140

Bahan makanan lainnya ........................................................ 6141

Hasil tambang setengah jadi .................................................. 6142

Lainnya .................................................................................. 6159

209

THI_adinda
Rectangle
Page 177: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Lamp. 176

- Barang jadi

Kayu lapis dan sejenisnya ..................................................... 6161

Teh ......................................................................................... 6162

Kopi bubuk ............................................................................ 6163

Hasil tanaman pangan dan perkebunan lainnya .................... 6164

Udang .................................................................................... 6165

Hasil hewan selain udang ...................................................... 6166

Barang kerajinan dari kayu dan rotan ................................... 6167

Barang kerajinan selain dari kayu dan rotan ......................... 6168

Tekstil .................................................................................... 6169

Sandang selain tekstil ............................................................ 6170

Lainnya .................................................................................. 6179

ii. Jasa-jasa

- Konstruksi ................................................................................... 6180

- Lainnya ........................................................................................ 6190

b. Impor

i. Dalam rangka bantuan luar negeri

- Biji gandum ................................................................................. 6211

- Beras ............................................................................................ 6212

- Kapas ........................................................................................... 6213

- Benang tenun ............................................................................... 6214

- Lainnya ........................................................................................ 6219

ii. Bukan dalam rangka bantuan luar negeri

- Pupuk dan obat hama .................................................................. 6221

- Besi beton .................................................................................... 6222

- Kertas koran ................................................................................ 6223

- Cengkeh ....................................................................................... 6224

- Beras ............................................................................................ 6225

- Gula ............................................................................................. 6226

- Biji gandum ................................................................................. 6227

- Jagung ......................................................................................... 6228

- Kacang kedelai ............................................................................ 6229

- Farmasi ........................................................................................ 6230

- Suku candang kendaraan bermotor ............................................. 6231

- Suku cadang industri ................................................................... 6232

- Lainnya ........................................................................................ 6239

c. Pembelian dan pengumpulan barang dagangan dalam negeri

i. Beras .................................................................................................. 6311

ii. Jagung ............................................................................................... 6312

210

THI_adinda
Rectangle
Page 178: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Lamp. 177

iii. Garam ................................................................................................ 6313

iv. Stock gula .......................................................................................... 6314

v. Kayu .................................................................................................. 6315

vi. Karet .................................................................................................. 6316

vii. Kelapa sawit ...................................................................................... 6317

viii.Kapas ................................................................................................ 6318

ix. Kopra ................................................................................................. 6319

x. Cengkeh ............................................................................................. 6320

xi. Lada ................................................................................................... 6321

xii. Tembakau .......................................................................................... 6322

xiii.Kopi .................................................................................................. 6323

xiv.Teh .................................................................................................... 6324

xv. Hewan hidup dan hasilnya ................................................................ 6325

xvi.Lainnya .............................................................................................. 6390

d. Distribusi

i. Semen ................................................................................................ 6411

ii. Pupuk dan obat hama ........................................................................ 6412

iii. Kapas kasar ....................................................................................... 6413

iv. Besi beton .......................................................................................... 6414

v. Kertas koran ...................................................................................... 6415

vi. Beras .................................................................................................. 6416

vii. Gula ................................................................................................... 6417

viii.Tepung terigu .................................................................................... 6418

ix. Garam ................................................................................................ 6419

x. Bahan bakar minyak .......................................................................... 6420

xi. Lainnya .............................................................................................. 6490

e. Perdagangan eceran ................................................................................. 6500

f. Restoran dan hotel

i. Restoran ............................................................................................. 6610

ii. Hotel .................................................................................................. 6620

7. Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi

a. Pengangkutan umum

i. Darat .................................................................................................. 7110

ii. Sungai ................................................................................................ 7120

iii. Laut ................................................................................................... 7130

iv. Udara ................................................................................................. 7140

b. Biro perjalanan ........................................................................................ 7200

211

THI_adinda
Rectangle
Page 179: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Lamp. 178

c. Pergudangan ............................................................................................ 7300

d. Komunikasi ............................................................................................. 7400

8. Jasa-jasa dunia usaha

a. Real estate

i. Perumahan sederhana

- Perumnas ..................................................................................... 8111

- Selain Perumnas .......................................................................... 8119

ii. Pasar Inpres ....................................................................................... 8120

iii. Lainnya .............................................................................................. 8190

b. Profesi selain dokter ................................................................................ 8200

c. Leasing .................................................................................................... 8300

d. Lainnya .................................................................................................... 8900

9. Jasa-jasa sosial/masyarakat

a. Hiburan dan kebudayaan ......................................................................... 9100

b. Kesehatan

i. Profesi ............................................................................................... 9210

ii. Tempat perawatan/pengobatan ......................................................... 9220

c. Pendidikan

i. Perguruan tinggi ................................................................................ 9310

ii. Lainnya .............................................................................................. 9390

d. Lainnya .................................................................................................... 9900

10. Lain-lain

a. Perumahan ............................................................................................... 9950

b. Kendaraan ............................................................................................... 9960

c. Alat-alat rumah tangga ............................................................................ 9970

d. Lainnya .................................................................................................... 9990

212

THI_adinda
Rectangle
Page 180: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Hubungan Keterkaitan

dengan bank

Lamp. 179

LAMPIRAN V

DAFTAR SANDI HUBUNGAN KETERKAITAN

DENGAN BANK

No. Hubungan Sandi

1. Pengendali dan/atau keluarga pengendali Bank. 0110

2. Perusahaan/badan dimana Bank bertindak sebagai pengendali

(subsidiary). 0120

3. Pengendali lain dari anak perusahaan/subsidiary Bank. 0130

4. Perusahaan dimana pihak sebagaimana dimaksud pada angka 1 bertindak

sebagai pengendali. 0140

5. Perusahaan dimana pihak sebagaimana dimaksud pada angka 3 bertindak

sebagai pengendali. 0150

6. Pengurus Bank dan/atau keluarga pengurus Bank. 0210

7. Pengurus dari perusahaan-perusahaan sebagaimana dimaksud pada angka

1 s.d 5. 0220

8. Perusahaan yang pengurusnya merupakan pengurus Bank. 0230

9. Perusahaan yang pengurusnya merupakan pengurus dari perusahaan-

perusahaan sebagaimana dimaksud pada angka 1 s.d 5. 0240

10. Perusahaan dimana perngurus Bank bertindak sebagai pengendali. 0250

11. Perusahaan dimana pengurus dari perusahaan-perusahaan sebagaimana

dimaksud pada angka 1 s.d 5 bertindak sebagai pengendali. 0260

12. Ketergantungan keuangan (financial interdependency). 0310

13. KIK dimana pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada angka 1 s.d 11

memiliki 10% atau lebih saham pada manajer investasi keloktif tersebut. 0320

14. Penjaminan. 0330

15. TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 9900

Keterangan

Sandi Hubungan Keterkaitan Dengan Bank di atas mengacu kapada Peraturan Bank

Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

213

THI_adinda
Rectangle
Page 181: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Bank

Lamp. 180

LAMPIRAN VI

DAFTAR SANDI BANK

SANDI

A SANDI BANK DI INDONESIA

I. BANK PERSERO

1 BANK RAKYAT INDONESIA .......................................................... 002

2 BANK EKSPOR INDONESIA ........................................................... 003

3 BANK MANDIRI ................................................................................ 008

4 BANK NEGARA INDONESIA 1946 ................................................. 009

5 BANK TABUNGAN NEGARA ......................................................... 200

II. BANK SWASTA NASIONAL

1 BANK DANAMON INDONESIA ...................................................... 011

2 BANK PERMATA .............................................................................. 013

3 BANK CENTRAL ASIA TBK ............................................................ 014

4 BANK INTERNASIONAL INDONESIA .......................................... 016

5 PAN INDONESIA BANK LTD. ......................................................... 019

6 BANK ARTA NIAGA KENCANA .................................................... 020

7 BANK NIAGA .................................................................................... 022

8 BANK BUANA INDONESIA TBK ................................................... 023

9 LIPPOBANK ....................................................................................... 026

10 BANK NILAI INTI SARI PENYIMPAN (NISP) ............................... 028

11 BANK DAGANG BALI ...................................................................... 072

12 BANK BUMI ARTA ........................................................................... 076

13 BANK ARTHA GRAHA .................................................................... 085

14 BANK EKONOMI RAHARJA ........................................................... 087

15 BANK ANTARDAERAH ................................................................... 088

16 HAGA BANK ...................................................................................... 089

17 BANK IFI ............................................................................................ 093

18 BANK CENTURY .............................................................................. 095

19 BANK MAYAPADA INTERNATIONAL ......................................... 097

20 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK ................................ 145

21 BANK SWADESI TBK. ...................................................................... 146

22 BANK MUAMALAT INDONESIA ................................................... 147

23 BANK MESTIKA DHARMA ............................................................. 151

24 BANK METRO EKSPRES ................................................................. 152

214

THI_adinda
Rectangle
Page 182: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Bank

Lamp. 181

25 BANK SHINTA INDONESIA ............................................................ 153

26 BANK MASPION INDONESIA ......................................................... 157

27 BANK HAGAKITA ............................................................................ 159

28 BANK GANESHA .............................................................................. 161

29 BANK WINDU KENTJANA .............................................................. 162

30 HALIM INDONESIA BANK ............................................................. 164

31 BANK HARMONI INTERNATIONAL ............................................. 166

32 BANK KESAWAN ............................................................................. 167

33 BANK PIKKO ..................................................................................... 168

34 BANK HS 1906 ................................................................................... 212

35 B.T. PENSIUNAN NASIONAL ......................................................... 213

36 BANK SWAGUNA ............................................................................. 405

37 BANK DJASA ARTA ......................................................................... 422

38 BANK MEGA TBK ............................................................................. 426

39 BANK BUKOPIN ................................................................................ 441

40 BANK SYARIAH MANDIRI ............................................................. 451

41 BANK BISNIS INTERNASIONAL ................................................... 459

42 BANK SERI PARTHA ........................................................................ 466

43 BANK JASA JAKARTA ..................................................................... 472

44 BANK BINTANG MANUNGGAL .................................................... 484

45 BANK BUMIPUTERA INDONESIA ................................................. 485

46 BANK YUDHA BHAKTI ................................................................... 490

47 BANK MITRANIAGA ........................................................................ 491

48 BANK AGRO NIAGA ........................................................................ 494

49 BANK INDOMONEX ......................................................................... 498

50 BANK ROYAL INDONESIA ............................................................. 501

51 ALFINDO SEJAHTERA BANK ........................................................ 503

52 BANK ASIATIC .................................................................................... 504

53 BANK UMUM TUGU ........................................................................ 506

54 BANK INA PERDANA ...................................................................... 513

55 BANK HARFA .................................................................................... 517

56 PRIMA MASTER BANK ................................................................... 520

57 BANK PERSYARIKATAN INDONESIA ......................................... 521

58 DIPO INTERNATIONAL BANK ....................................................... 523

59 BANK AKITA ..................................................................................... 525

60 LIMAN INTERNATIONAL BANK ................................................... 526

61 ANGLOMAS INTERNASIONAL BANK.......................................... 531

62 BANK DANPAC ................................................................................. 533

63 BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI ............................................ 535

64 BANK UIB .......................................................................................... 536

215

THI_adinda
Rectangle
Page 183: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Bank

Lamp. 182

65 BANK ARTOS INDONESIA.............................................................. 542

66 GLOBAL INTERNATIONAL BANK .................................................... 546

67 BANK PURBA DANARTA................................................................ 547

68 BANK MULTI ARTA SENTOSA ...................................................... 548

69 BANK MAYORA ................................................................................ 553

70 BANK INDEX SELINDO ................................................................... 555

71 BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL .......................................... 558

72 CENTRATAMA NASIONAL BANK ................................................ 559

73 BANK FAMA INTERNASIONAL ..................................................... 562

74 BANK SINAR HARAPAN BALI ....................................................... 564

75 BANK VICTORIA INTERNATIONAL ............................................. 566

76 BANK HARDA INTERNASIONAL .................................................. 567

III. BANK ASING

1 AMERICAN EXPRESS BANK LTD. ................................................ 030

2 CITIBANK ........................................................................................... 031

3 JP MORGAN CHASE BANK ............................................................. 032

4 BANK OF AMERICA NAT.ASSOCIATION .................................... 033

5 BANGKOK BANK LTD. .................................................................... 040

6 THE HONGKONG & SHANGHAI BANKING CORP ..................... 041

7 THE BANK OF TOKYO-MITSUBISHI LTD.................................... 042

8 STANDARD CHARTERED BANK ................................................... 050

9 ALGEMENE BANK NEDERLAND AMRO BANK N. .................... 052

10 DEUTSCHE BANK AG. ..................................................................... 067

11. BANK OF CHINA ............................................................................... 069

IV. BANK CAMPURAN

1 ING INDONESIA BANK.................................................................... 034

2 INTER PACIFIC BANK ..................................................................... 037

3 BANK CREDIT AGRICOLE INDOSUEZ ......................................... 039

4 BANK SUMITOMO MITSUI ............................................................ 045

5 BANK DBS INDONESIA ................................................................... 046

6 BANK RESONA PERDANIA ............................................................ 047

7 BANK MIZUHO INDONESIA ........................................................... 048

8 BANK UFJ INDONESIA .................................................................... 049

9 BANK KEPPEL TATLEE BUANA ................................................... 053

10 BANK CREDIT LYONNAIS INDONESIA ....................................... 054

11 BANK BNP INDONESIA .................................................................. 057

12 BANK UOB INDONESIA .................................................................. 058

13 KOREA EXCHANGE BANK DANAMON ....................................... 059

216

THI_adinda
Rectangle
Page 184: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Bank

Lamp. 183

14 RABO BANK DUTA INDONESIA ................................................... 060

15 ANZ PANIN BANK ............................................................................ 061

16 BANK WOORI INDONESIA ............................................................. 068

17 BANK FINCONESIA .......................................................................... 945

18 BANK MERINCORP .......................................................................... 946

19 MAYBANK INDOCORP .................................................................... 947

20 BANK OCBC INDONESIA ................................................................ 948

21 BANK CHINATRUST INDONESIA ................................................. 949

22 BANK COMMONWEALTH .............................................................. 950

V. BANK PEMERINTAH DAERAH

1 B.P.D. JAWA BARAT ........................................................................ 110

2 B.P.D. JAKARTA RAYA ................................................................... 111

3 B.P.D. YOGYAKARTA ...................................................................... 112

4 B.P.D. JAWA TENGAH ..................................................................... 113

5 B.P.D. JAWA TIMUR ......................................................................... 114

6 B.P.D. JAMBI ...................................................................................... 115

7 B.P.D. ACEH ....................................................................................... 116

8 B.P.D. SUMATERA UTARA ............................................................. 117

9 B.P.D. SUMATERA BARAT ............................................................. 118

10 B.P.D. RIAU ........................................................................................ 119

11 B.P.D. SUMATERA SELATAN ......................................................... 120

12 B.P.D. LAMPUNG .............................................................................. 121

13 B.P.D. KALIMANTAN SELATAN .................................................... 122

14 B.P.D. KALIMANTAN BARAT ........................................................ 123

15 B.P.D. KALIMANTAN TIMUR ......................................................... 124

16 B.P.D. KALIMANTAN TENGAH ..................................................... 125

17 B.P.D. SULAWESI SELATAN .......................................................... 126

18 B.P.D. SULAWESI UTARA ............................................................... 127

19 B.P.D. NUSA TENGGARA BARAT ................................................. 128

20 B.P.D. BALI ......................................................................................... 129

21 B.P.D. NUSA TENGGARA TIMUR .................................................. 130

22 B.P.D. MALUKU ................................................................................ 131

23 B.P.D. IRIAN JAYA ............................................................................ 132

24 B.P.D. BENGKULU ............................................................................ 133

25 B.P.D. SULAWESI TENGAH ............................................................ 134

26 B.P.D. SULAWESI TENGGARA ....................................................... 135

217

THI_adinda
Rectangle
Page 185: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Bank

Lamp. 184

VI. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

1 BPR KONVENSIONAL ...................................................................... 600

2 BPR SYARIAH ................................................................................... 601

B SANDI BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA

1 BANK SENTRAL NEGARA ASING ...................................................... 793

2 BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA

I PRIME BANK

- TERKAIT DENGAN BANK ........................................................... 794

- TIDAK TERKAIT DENGAN BANK .............................................. 795

II NON - PRIME BANK

- TERKAIT DENGAN BANK ........................................................... 796

- TIDAK TERKAIT DENGAN BANK .............................................. 797

218

THI_adinda
Rectangle
Page 186: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Kondisi

Lamp. 185

LAMPIRAN VII

DAFTAR SANDI KONDISI

No. Kondisi Sandi

1. Dibatalkan. 01

2. Lunas. 02

3. Dihapusbukukan. 03

4. Diserahkan ke AMU. 04

5. Diserahkan ke BUPLN. 05

6. Promesnya dijual (Lunas). 06

7. Promesnya dijual (Belum Lunas). 07

8. Dikonversikan menjadi penyertaan. 08

9. Hapus tagih. 09

10. Lunas karena pengambilalihan agunan. 10

11. Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan. 11

12. Dialihkan ke Bank lain. 12

13. Dibeli dari BPPN/PPA. 13

14. Dialihkan menjadi fasilitas lain. 14

15. Dijual BPPN/PPA kepada pihak Non – Bank 15

16. Telah direstrukturisasi oleh BPPN/PPA 16

17. Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN/PPA. 17

Untuk sandi 02 (LUNAS) digunakan juga untuk kondisi fasilitas yang dinyatakan LUNAS

dengan diskon (haircut) , dan/atau dengan kriteria lain yang oleh karenanya Pelapor

memberikan surat keterangan LUNAS kepada Debitur selain dari kondisi LUNAS yang

telah memiliki sandi tersendiri (sandi 10 dan 11).

Untuk sandi 04 (Diserahkan ke AMU) yang dimaksud dengan AMU (Asset Management

Unit) pada kondisi ini adalah AMU yang terdapat diluar lembaga Bank Pelapor.

Untuk sandi 03, 05, 07, dan 13, apabila sandi kondisi tersebut dipilih oleh Bank Pelapor,

maka data Debitur/Fasilitas yang terdapat dalam database Aplikasi SID Pelapor tidak akan

dihapus.

Khusus sandi 15, 16, 17 hanya terdapat di Bank Indonesia (tidak ditampilkan di aplikasi

SID Pelapor).

Contoh penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade

Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit.

219

THI_adinda
Rectangle
Page 187: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Peringkat

Lamp. 186

LAMPIRAN VIII

DAFTAR SANDI PERINGKAT

No. Kondisi Sandi

A. SHORT TERM

1. Capacity to meet short-term financial commitments is superior. A1

2. Capacity to meet short-term financial commitments is strong. A2

3. Above average. A3

4. Adequate. A4

5. Significant vulnerability to adverse bussiness, financial, or economics

conditions. B

6. Doubtful capacity for payment. C

7. Failed to pay one or more of its financial obligations. SD

8. Payment default. D

B. LONG TERM AND MEDIUM TERM

9. Capacity to meet long-term financial commitments is superior. AAA

10. Capacity to meet long-term financial commitments is very strong. AA

11. Capacity to meet long-term financial commitments is strong. A

12. Adequate. BBB

13. Somewhat weak. BB

14. Weak. B

15. Currently vulnerable to non-payment. CCC

16. Failed to pay one or more of its financial obligations. SD

17. Payment default. D

220

THI_adinda
Rectangle
Page 188: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Jenis Penggunaan

Lamp. 187

LAMPIRAN IX

DAFTAR SANDI JENIS PENGGUNAAN

SANDI

1. Modal kerja

a. Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) ...................................................... 10

b. Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) .............................................................. 16

c. Kredit kelolaan ............................................................................................. 18

d. Kredit Perkebunan Swasta Nasional (PSN) ................................................. 25

e. Kredit Ekspor ............................................................................................... 26

f. Kredit Koperasi

i. Kredit Usaha Tani (KUT) ...................................................................... 28

ii. Kredit kepada Koperasi Unit Desa (KUD) ............................................ 32

iii. Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya ............................... 36

iv. Lainnya ................................................................................................... 38

g. Kredit modal kerja lainnya ........................................................................... 39

2. Investasi

a. Kredit Investasi Kecil (KIK) ........................................................................ 42

b. Kredit Perkebunan

i. Kredit Pola Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-BUN)

- Kredit Kebun Inti ............................................................................. 45

- Kredit Kebun Plasma ....................................................................... 46

- Kredit Pasca Konversi PIR-BUN ..................................................... 47

ii. Kredit Pola Unit Pelaksana Proyek (UPP)

- Kredit Peremajaan Rehabilitasi Perluasan Tanaman Ekspor

(PRPTE) ........................................................................................... 48

- Kredit Pasca Konversi PRPTE ......................................................... 49

- Lainnya ............................................................................................. 50

iii. Kredit Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-TRANS)

- Kredit Kebun Inti ............................................................................. 51

- Kredit Kebun Plasma ....................................................................... 52

- Kredit Pasca Konversi ...................................................................... 53

iv. Kredit Perkebunan Swasta Nasional (PSN) ........................................... 54

221

THI_adinda
Rectangle
Page 189: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Daftar Sandi Jenis Penggunaan

Lamp. 188

c. Bantuan Proyek

i. Nilai lawan valuta asing ......................................................................... 55

ii. Biaya lokal Rekening Dana Investasi (RDI) .......................................... 56

iii. Biaya lokal dana perbankan ................................................................... 57

d. Kredit kelolaan di luar bantuan proyek ........................................................ 59

e. Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) .............................................................. 60

f. Kredit Koperasi

i Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya ............................... 62

ii Lainnya ................................................................................................... 63

g. Development Loan through the Banking System (DLBS)

i Nilai lawan valuta asing ................................................................... 64

ii Kredit Rupiah ................................................................................... 67

h. Kredit Investasi sampai dengan Rp. 75 juta ................................................. 74

i. Kredit Investasi Biasa .................................................................................. 75

j. Kredit Ekspor .............................................................................................. 76

k. Kredit Investasi Lainnya .............................................................................. 79

3. Konsumsi

a. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

i. Pemilikan rumah

- KPR Sangat Sederhana (KPRSS) dan KPR Sederhana

(KPRS) s.d. Tipe 21 ......................................................................... 81

- Di atas tipe 21 s.d tipe 70 ................................................................. 82

- Di atas tipe 70................................................................................... 83

ii. Perbaikan/pemugaran rumah .................................................................. 85

b. Kredit kepada guru untuk pembelian sepeda motor (KPG) ......................... 86

c. Kredit Mahasiswa Indonesia ........................................................................ 87

d. Kredit Rumah Toko...................................................................................... 88

e. Kredit Konsumsi Lainnya ............................................................................ 89

222

THI_adinda
Rectangle
Page 190: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran 2

PANDUAN PELAKSANAAN SID

BANK UMUM (BU)

THI_adinda
Rectangle
THI_adinda
TextBox
Lampiran 2
Page 191: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Panduan Pelaksanaan SID

PANDUAN PELAKSANAAN SID

A. Akses SID

1. TATA CARA AKSES SID

Untuk memenuhi kewajiban pelaporan, Pelapor harus memiliki user-id dan

password Administrator Web SID untuk dapat mengakses SID. Untuk memperoleh

user-id dan password dimaksud, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Kantor Pelapor wajib menyampaikan surat tertulis yang memuat data pegawai

yang menjadi Administrator Web SID di kantor Pelapor, mencakup data antara

lain: (i) nama pegawai, (ii) nama Pelapor, (iii) nama kantor Pelapor, dan (iv)

sandi kantor Pelapor. Surat tersebut ditandatangani oleh minimal pejabat yang

bertanggungjawab terhadap manajemen user SID atau pimpinan kantor Pelapor

yang bersangkutan dan disampaikan kepada Direktorat Perizinan dan Informasi

Perbankan c.q. Pusat Informasi Kredit, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350

paling lambat 1 (satu) bulan setelah melakukan kegiatan operasional, dengan

tembusan kepada satuan kerja pengawas yang membawahi kantor Pelapor yang

bersangkutan.

b. Apabila sampai dengan berakhirnya batas waktu dimaksud pada huruf a surat

tertulis belum disampaikan, kantor Pelapor yang bersangkutan wajib

menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank Indonesia, yang antara

lain berisi alasan yang mengakibatkan tidak dapat disampaikannya permohonan

dimaksud.

c. Sebagai tindak lanjut dari surat tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf a di

atas, kantor Pelapor akan menerima surat yang memuat antara lain hal-hal sebagai

berikut:

1) CD aplikasi SID bagi Pelapor;

2) User-id dan password Administrator Web SID; dan

3) User-id dan password extranet SID Bank Umum.

d. Setelah menerima user-id dan password Administrator Web SID, kantor Pelapor

wajib menyampaikan dokumen-dokumen sebagai berikut:

1) Daftar petugas yang bertanggung jawab dalam:

i. menyampaikan Laporan Debitur kepada Bank Indonesia;

ii. melakukan verifikasi Laporan Debitur yang disampaikan kepada Bank

Indonesia; dan

iii. mengajukan permintaan dan menerima informasi Debitur dari Bank

Indonesia;

224

Page 192: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Panduan Pelaksanaan SID

2) Daftar pejabat yang bertanggungjawab terhadap manajemen user SID; dan

3) Daftar Petugas Penanggung Jawab SID yang akan diikutsertakan dalam

pelatihan SID (apabila diperlukan),

paling lambat 2 (dua) bulan sejak Bank Indonesia memberikan user-id dan

password Administrator Web SID. Daftar sebagaimana dimaksud pada butir 1)

dan 2) paling kurang memuat nama petugas dan/atau pejabat yang bertanggung

jawab, jabatan, nomor telepon, nomor faximili, alamat e-mail, tanda tangan dari

petugas penanggung jawab SID tersebut, nama Pelapor, nama kantor Pelapor,

dan sandi kantor Pelapor. Format Daftar Petugas Penanggung Jawab SID

sebagaimana tercantum pada halaman selanjutnya dan ditandatangani oleh

minimal pejabat yang bertanggungjawab terhadap manajemen user SID atau

pimpinan kantor Pelapor yang bersangkutan;

e. Pelapor wajib membuat user-id petugas penanggung jawab SID yang ditunjuk

untuk menyampaikan Laporan Debitur, mengajukan permintaan dan menerima

informasi Debitur sebagaimana dimaksud pada huruf d butir 1) dan 2).

f. User-id yang akan digunakan sebagai hak akses petugas penanggung jawab SID

sebagaimana dimaksud pada d butir 1) dan 2), harus mencirikan nama dari

petugas penanggung jawab SID yang bersangkutan.

Contoh:

Untuk petugas pelaksana bernama Tri Handayani, maka user-id yang dibuat harus

mencirikan yang bersangkutan misalnya tri_handayani, tri_h, atau trihandayani.

g. Hak akses petugas penanggung jawab SID sebagaimana dimaksud pada huruf e

hanya dapat digunakan oleh petugas penanggung jawab yang bersangkutan.

h. Kantor Pelapor sebagaimana dimaksud pada huruf c wajib menyampaikan

Laporan Debitur untuk pertama kalinya, paling lambat 3 (tiga) bulan sejak

diberikannya user-id dan password Administrator Web SID oleh Bank Indonesia.

Yang dimaksud dengan 3 (tiga) bulan adalah 3 periode pelaporan sejak

diberikannya user-id dan password Administrator Web SID oleh Bank Indonesia.

Contoh:

Pelapor yang diberikan user-id dan password Administrator Web SID oleh Bank

Indonesia pada tanggal 1 sampai dengan 31 Desember 2007, wajib

menyampaikan Laporan Debitur untuk posisi bulan data Februari 2008 paling

lambat tanggal 12 Maret 2008

225

Page 193: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Panduan Pelaksanaan SID

Format Daftar Petugas Penanggung Jawab SID

No.................... Jakarta,

Kepada

Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

c.q. Pusat Informasi Kredit

Jl. M.H. Thamrin No. 2

Jakarta 10350

Perihal : Daftar Petugas Penanggungjawab Sistem Informasi Debitur (SID)

Menunjuk PBI No. 9/14/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 tantang Sistem Informasi Debitur khususnya terkait

dengan kewajiban kami untuk menjadi Pelapor, bersama ini kami sampaikan daftar petugas penanggungjawab SID sebagai

berikut:

I. Nama Petugas yang memiliki hak akses Administrator

Hak Akses Nama Jabatan No. Telepon & Fax E-mail Tanda Tangan

Administrator …………… …………… ………………. …………… ……………

II. Nama Pejabat yang bertanggung jawab terhadap management user SID:

Nama Jabatan No. Telepon & Fax E-mail Tanda Tangan

…………… …………… ………………. …………… ……………

III. Nama Petugas yang bertanggungjawab dalam menyampaikan Laporan Debitur:

Hak Akses Nama Jabatan No. Telepon & Fax E-mail Tanda Tangan

Supervisor / Operator …………… …………… ………………. …………… ……………

IV. Nama Petugas yang bertanggungjawab dalam melakukan verifikasi Laporan Debitur:

Hak Akses Nama Jabatan No. Telepon & Fax E-mail Tanda Tangan

Supervisor / Operator ……………. …………… ……………… …………… ………………

V. Nama Petugas yang bertanggungjawab dalam mengajukan permintaan dan menerima informasi Debitur:

Nama Jabatan No. Telepon & Fax E-mail Tanda Tangan

……………… …………….. ………………… …………… ………………

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami <<nama Pelapor dan nama kantor cabang>>, menyatakan bahwa:

1. Kami telah menerima aplikasi (program) SID *)

2. Kami akan menggunakan aplikasi (program) SID hanya untuk hal-hal terkait dengan pelaporan Debitur dan

pemintaan Informasi Debitur.

3. Kami tidak akan mengubah data dalam data induk melalui program lain di luar program SID yang disediakan Bank

Indonesia.

4. Kami bertanggung jawab terhadap keabsahan data yang dilaporkan.

5. Kami bertanggung jawab terhadap kebenaran data Petugas Penanggungjawab sebagaimana dimaksud.

6. Kami bertanggung jawab terhadap seluruh permintaan IDI oleh Petugas Penanggungjawab yang bersangkutan.

7. Hak akses Petugas Penanggungjawab SID sebagaimana dimaksud di atas, hanya akan digunakan oleh Petugas

Penanggungjawab yang bersangkutan.

Demikian disampaikan, agar maklum.

Nama Pelapor

Nama Kantor Cabang Pelapor

Sandi Pelapor

(Tanda Tangan)

Nama Pejabat **)

Jabatan cc. …………………….***) *) Hanya berlaku untuk penyampaian daftar petugas penanggungjawab SID untuk pertama kalinya.

Dicoret apabila telah menerima aplikasi (program) SID. **) Pejabat yang menandatangani surat minimal adalah Pejabat yang bertanggung jawab terhadap management user SID atau

Pimpinan Kantor Pelapor ybs.

***) Tim Pengawas Bank ybs

226

Page 194: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Panduan Pelaksanaan SID

2. TATA CARA PERUBAHAN PETUGAS PENANGGUNG JAWAB SID

Dalam hal terjadi perubahan petugas penanggung jawab SID yang berwenang

untuk melakukan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d butir 1) dan

2), Pelapor wajib:

a. melakukan penonaktifan hak akses user yang tidak dipergunakan lagi segera

setelah terjadi perubahan; dan

b. melaporkan penonaktifan tersebut serta menyampaikan Daftar Petugas

Penanggung Jawab SID yang berwenang setelah terjadi perubahan tersebut

dengan format sebagaimana format Daftar Petugas Penanggung Jawab SID dalam

angka 1 huruf d, yang ditandatangani oleh minimal pejabat yang

bertanggungjawab terhadap manajemen user SID atau pimpinan kantor Pelapor

yang bersangkutan. Daftar tersebut disampaikan kepada Direktorat Perizinan dan

Informasi Perbankan c.q. Pusat Informasi Kredit, Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta

10350, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah terjadinya perubahan, dengan

tembusan kepada satuan kerja pengawas yang membawahi kantor Pelapor yang

bersangkutan.

3. TATA CARA RESET PASSWORD SID

Dalam hal Pelapor akan mengajukan reset password SID (Administrator Web

dan/atau Extranet SID), Pelapor mengajukan permohonan tertulis kepada Direktorat

Perizinan dan Informasi Perbankan c.q. Pusat Informasi Kredit, Jl. MH. Thamrin No.

2 Jakarta 10350 untuk melakukan reset password SID dengan format sebagaimana

tercantum pada halaman selanjutnya yang ditandatangani oleh minimal pejabat yang

bertanggungjawab terhadap manajemen user SID atau pimpinan kantor Pelapor yang

bersangkutan.

227

Page 195: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Panduan Pelaksanaan SID

Format Permohonan Reset Password

No.................... Jakarta,

Kepada

Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

c.q. Pusat Informasi Kredit

Jl. M.H. Thamrin No. 2

Jakarta 10350

Perihal : Permohonan Reset Password Sistem Informasi Debitur (SID)

Menunjuk PBI No. 9/14/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 tentang Sistem Informasi Debitur

khususnya terkait dengan kewajiban kami untuk menjadi Pelapor, bersama ini kami mohon bantuan Saudara

untuk melakukan reset password SID, sebagai berikut:

Hak Akses : Administrator Web/Extranet SID *)

Nama Petugas : ....................

Jabatan : ....................

No. Telepon dan Faksimili : ....................

E-mail : ....................

Tanda tangan :

(....................)

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami <<nama Pelapor dan nama kantor cabang>>,

menyatakan bahwa hak akses sebagaimana dimaksud di atas, hanya akan digunakan oleh Petugas yang

bersangkutan.

Demikian disampaikan, agar maklum.

Nama Pelapor

Nama Kantor Cabang Pelapor

Sandi Pelapor

(Tanda Tangan)

Nama Pejabat **)

Jabatan

*) Coret apabila tidak perlu.

**) Pejabat yang menandatangani surat minimal adalah Pejabat yang bertanggung jawab terhadap management user SID

atau Pimpinan Kantor Pelapor ybs.

228

Page 196: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Panduan Pelaksanaan SID

B. Penyampaian Laporan Debitur dan/atau Koreksi Laporan Debitur

PENYAMPAIAN LAPORAN SECARA OFF-LINE

Dalam hal Pelapor menyampaikan Laporan Debitur dan/atau koreksi Laporan Debitur

secara off-line, Pelapor wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bank Indonesia

dengan dilampiri dokumen pendukung mengenai kondisi yang menyebabkan Pelapor

menyampaikan Laporan Debitur dan/atau koreksi Laporan Debitur secara off-line. Format

pemberitahuan tertulis sebagaimana tercantum pada halaman selanjutnya.

229

Page 197: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Panduan Pelaksanaan SID

Format Pemberitahuan Laporan Debitur dan/atau koreksi Laporan Debitur secara off-line

No.................... Jakarta,

Kepada

Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan

c.q. Pusat Informasi Kredit

Jl. M.H. Thamrin No. 2

Jakarta 10350

Perihal : Pelaporan Sistem Informasi Debitur (SID) Bulan Data .... 20..

Sesuai dengan PBI No. 9/14/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 tentang SID, pengiriman Laporan

Debitur / koreksi Laporan Debitur *) bulan data .......... 20... seharusnya kami kirimkan secara on-line paling

lambat tanggal 12 ........... 20..... Namun dikarenakan

………………………………………………………………………………………….., pengiriman Laporan

Debitur / koreksi Laporan Debitur *) tersebut kami sampaikan secara off-line pada tanggal ............ 20....

Untuk mengatasi kendala sebagaimana tersebut di atas, kami telah melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. ......................

2. ......................

3. ......................

Berikut kami sampaikan kronologis penyampaian Laporan Debitur / koreksi Laporan Debitur *)

disertai dengan bukti gangguan / screen shoot gangguan yang terjadi sebagaimana terlampir. Apabila Bank

Indonesia memerlukan konfirmasi lebih lanjut, dapat menghubungi kami di nomor telepon .......................ext

....... atau email ...................... dengan Saudara .........................

Demikian disampaikan, agar maklum.

Nama Pelapor

Nama Kantor Cabang Pelapor

Sandi Pelapor

(Tanda Tangan)

Nama Pejabat **)

Jabatan

*) Coret apabila tidak perlu.

**) Pejabat yang menandatangani surat minimal adalah Pimpinan Kantor Pelapor ybs.

230

Page 198: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Panduan Pelaksanaan SID

Halaman ini sengaja dikosongkan

231

Page 199: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.7/63/DPBPR tanggal 30 Desember 2005

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR

BAGI B P R

THI_adinda
TextBox
Lampiran 3
Page 200: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Desember 2005 ii

KATA PENGANTAR

Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR merupakan petunjuk

lengkap dan sistematis bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk menyusun

Laporan Debitur dalam Sistem Informasi Debitur (SID) yang terarah dan dalam

format yang seragam serta mempunyai pengertian yang sama tentang suatu

istilah.

Pada saat ini, aplikasi SID yang digunakan oleh BPR masih menggunakan

aplikasi SID bagi bank umum, namun demikian pedoman ini telah disesuaikan

dengan kegiatan usaha BPR sehingga terdapat beberapa formulir yang tidak

perlu diisi. Pada waktunya, Bank Indonesia akan mengeluarkan aplikasi SID

bagi BPR sehingga Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR ini akan

disesuaikan kembali.

Laporan Debitur wajib disampaikan secara lengkap, benar, dan tepat

waktu, sehingga dapat dipergunakan oleh manajemen BPR dalam rangka

mengevaluasi dan memproses debitur dan atau calon debitur dan dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia

dalam menetapkan suatu kebijakan.

Jakarta, 30 Desember 2005

233

THI_adinda
Rectangle
Page 201: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Desember 2005 iv

DAFTAR KANTOR CABANG

1. ID_LBG (ID LEMBAGA) Kolom ini diisi 3 digit untuk sandi lembaga BPR.

2. ID_BANK Kolom ini diisi 6 digit untuk sandi BPR.

3. NAMA KANTOR BANK Kolom ini diisi nama kantor Pelapor.

4. ALAMAT BANK Kolom ini diisi alamat kantor Pelapor (tidak termasuk nama kota).

5. KOTA Kolom ini diisi nama kota dimana Pelapor beroperasi.

6. ST_BANK (Status Bank) Kolom ini diisi sandi status Pelapor baik untuk BPR yang beroperasi secara konvensional maupun berdasarkan prinsip Syariah.

7. KODE AREA Kolom ini diisi kode area nomor telepon BPR.

8. NO_TELEPON Kolom ini diisi nomor telepon kantor Pelapor (tidak termasuk kode area). Nomor telepon yang diisi adalah nomor dari pimpinan kantor Pelapor atau nomor penanggung jawab SID untuk kantor Pelapor yang bersangkutan.

9. USER PENGIRIM Kolom ini akan terisi secara otomatis oleh sistem.

10. EMAIL Kolom ini diisi alamat e-mail yang dapat dihubungi berkaitan dengan SID.

Untuk kolom selanjutnya (Bulan, Tahun, St_Kirim, St_Val, St_Data, TT. Record, dan Tgl_Kirim) akan terisi secara otomatis oleh sistem.

234

THI_adinda
Rectangle
Page 202: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

Desember 2005 I-1

I. PENJELASAN UMUM

A. Tujuan Pelaporan Laporan Debitur dalam Sistem Informasi Debitur (SID) merupakan laporan BPR yang berisi informasi lengkap mengenai keadaan debitur. Laporan ini dimaksudkan untuk membentuk data induk debitur secara nasional yang digunakan untuk :

1. Membantu Pelapor dalam memperlancar proses penyediaan dana,

2. Mempermudah penerapan manajemen risiko

3. Membantu BPR dalam melakukan identifikasi kualitas Debitur untuk pemenuhan ketentuan yang berlaku

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka Laporan Debitur harus disusun secara lengkap dan benar sesuai dengan Pedoman Penyusunan Laporan Debitur ini dan disampaikan tepat pada waktunya.

B. Kantor Pelapor 1. Kantor Pelapor yang wajib menyampaikan Laporan Debitur

adalah Kantor Pusat BPR (Pelapor) pemberi fasilitas penyediaan dana. Laporan kantor cabang digabungkan dengan laporan kantor pusat.

2. Identitas Pelapor dalam SID menggunakan sandi Kantor Pusat yang digunakan dalam Laporan Bulanan BPR (6 digit pertama).

C . Cakupan Laporan

Cakupan laporan meliputi data seluruh debitur yang menerima fasilitas penyediaan dana, termasuk debitur yang telah dihapusbukukan, dihapustagih, dan yang diselesaikan dengan cara pengambilalihan agunan atau penyelesaian melalui pengadilan.

D. Pengukuran Dalam Mata Uang Laporan Debitur wajib disajikan dalam mata uang Rupiah satuan penuh.

E. Pengisian dan Penyampaian Laporan

1. Prosedur dan tata cara pengisian/memasukkan data Laporan Debitur dilakukan secara otomasi diatur dalam Petunjuk Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Debitur (SID) BPR.

2. Prosedur dan tata cara penyampaian Laporan Debitur dari Pelapor ke Bank Indonesia dilakukan sesuai ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia tentang Sistem Informasi Debitur.

235

THI_adinda
Rectangle
Page 203: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

Desember 2005 I-2

F. Jenis Laporan Bank Pelapor wajib menyusun Laporan Debitur melalui program/aplikasi SID dengan mengisi formulir Laporan, yaitu : a. FORMULIR - 01 - DATA DEBITUR b. FORMULIR - 02 - DATA PENGURUS/PEMILIK c. FORMULIR - 03

i. 03A – PENEMPATAN PADA BANK LAIN ii. 03B – SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI BANK iii. 03C – KREDIT YANG DIBERIKAN iv. 03D – TAGIHAN LAINNYA v. 03E – PENYERTAAN vi. 03F – IRREVOCABLE L/C vii. 03G – GARANSI BANK viii. 03H – PENERUSAN KREDIT

d. FORMULIR - 04 i. 04A – AGUNAN ii. 04B – PENJAMIN

e. FORMULIR – 05 – KONTROL LBU f. FORMULIR - 06 – DATA KEUANGAN DEBITUR Formulir 03B, 03D, 03E, 03F dan 03 G tidak perlu diisi.

G. Jenis Data Jenis data yang dilaporkan dibedakan antara Data Baru dan Data Koreksi/Perubahan. Yang dimaksud dengan :

a. Data Baru adalah data mengenai debitur, pengurus/pemilik bagi debitur badan usaha, fasilitas penyediaan dana, dan agunan serta penjamin yang datanya belum dilaporkan dalam Laporan Debitur. Pelaporan debitur baru dilakukan secara individual dengan menggunakan Formulir-01, Formulir-02, Formulir-03, Formulir-04, dan Formulir-06. Pada pelaporan bulan berikutnya, sepanjang tidak terdapat koreksi dan atau perubahan data Formulir-01, Formulir-02, Formulir-04 dan Formulir-06, data yang dilaporkan hanya outstanding dan atau lainnya yang terkait dengan fasilitas pinjaman, seperti perubahan jangka waktu, plafon, bunga, tunggakan, dan lain-lain pada Formulir-03.

b. Data Koreksi/Perubahan adalah penggantian/perubahan data yang diakibatkan oleh kesalahan dan atau perubahan pada data sebelumnya, sehingga secara historis data yang salah atau berubah harus dihilangkan dan diganti dengan data yang benar serta selanjutnya berlaku data yang baru.

236

THI_adinda
Rectangle
Page 204: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

Desember 2005 I-3

H. Lain-Lain 1. Keabsahan laporan.

Setiap Pelapor diminta menyampaikan surat pemberitahuan penanggung jawab Laporan Debitur dan yang berhak meminta informasi debitur sebagaimana contoh dalam Lampiran I yang sudah diisi nama dan specimen tanda tangan penanggung jawab dan pelaksana/operator dari keseluruhan program pelaporan kepada: Laporan Debitur dan/atau koreksi laporan Debitur secara off line disampaikan kepada DPIP c.q. Pusat Informasi Kredit, Jl. MH. Thamrin No.2 Jakarta 10110, bagi Pelapor yang berada di wilayah DKI Jakarta Raya, Provinsi Banten, Bogor, Depok, Karawang, dan Bekasi, atau dengan tembusan kepada:

a. DPBPR/DPbS bagi Pelapor yang berada di wilayah DKI Jakarta Raya, Provinsi Banten, Bogor, Depok, Karawang dan Bekasi, atau

b. Kantor Bank Indonesia setempat bagi Pelapor yang berada di luar wilayah sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf a.

2. Laporan Nihil

Pelapor yang belum atau tidak memberikan fasilitas penyediaan dana, maka BPR wajib menyampaikan laporan nihil dengan cara mengisi angka 0 (nol) pada seluruh materi dalam Form-05 dan mengirimkannya kepada Bank Indonesia secara on line.

237

THI_adinda
Rectangle
Page 205: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

Desember 2005 I-4

Halaman ini sengaja dikosongkan

238

THI_adinda
Rectangle
Page 206: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-5

II. DEBITUR FORM – 01 – DATA DEBITUR PERORANGAN

239

THI_adinda
Rectangle
Page 207: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-6

FORM – 01 – DATA DEBITUR BADAN USAHA

240

THI_adinda
Rectangle
Page 208: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-7

FORM PERMINTAAN DAN KONFIRMASI DIN

A. Perorangan

B. Badan Usaha

C. Konfirmasi DIN

241

THI_adinda
Rectangle
Page 209: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-8

Formulir-01 digunakan untuk melaporkan identitas pokok debitur, terdiri dari data sebagai berikut : 1. Debtor Identification Number (DIN)

Kolom ini diisi angka DIN debitur. Untuk debitur baru, angka DIN wajib dimintakan terlebih dahulu ke Bank Indonesia dengan menggunakan Formulir Permintaan dan Konfirmasi DIN. Konfirmasi DIN hanya terjadi apabila terdapat beberapa kemiripan antara data debitur yang diminta dengan yang sudah ada di dalam database Bank Indonesia. Jika berdasarkan verifikasi Pelapor, antara data yang diminta dengan yang sudah tersedia di Bank Indonesia merupakan debitur yang sama maka Pelapor menggunakan DIN yang sesuai dengan data base di Bank Indonesia yang akan diterima oleh Pelapor setelah mengirimkan konfirmasi kepada Bank Indonesia. Jika berdasarkan verifikasi Pelapor, antara data yang diminta dengan yang sudah tersedia di Bank Indonesia merupakan debitur yang berbeda maka Pelapor menggunakan DIN baru yang akan dibentuk setelah mengirimkan konfirmasi ke Bank Indonesia. Cara permintaan dan konfirmasi DIN dapat dilihat dalam buku petunjuk penggunaan aplikasi SID Bank.

2. Nama Kolom ini diisi nama debitur, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Debitur Perorangan Kolom ini (empat kolom) diisi dengan nama perorangan secara lengkap (tidak disingkat) dengan ketentuan :

(i) Debitur perorangan sebagaimana tercantum dalam KTP. Jika yang tercantum dalam KTP terdapat bagian nama yang disingkat harus diisi secara lengkap. Termasuk dalam pengertian debitur perorangan adalah usaha dagang (UD, PO, dan lain-lain), industri, atau usaha lainnya yang NPWP-nya menjadi satu dengan NPWP perorangan.

(ii) Kolom pertama, kedua, dan ketiga diisi kata pertama, kedua, dan ketiga nama debitur, masing-masing tidak melebihi 25 karakter dan tidak mengandung spasi dan tanda baca, kecuali tanda petik (’). Kolom keempat dapat diisi kata keempat dan kata-kata selanjutnya (kata kelima, keenam, dan seterusnya) dari nama debitur.

(iii) Diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam KTP. Dalam hal usaha dagang, industri, atau usaha lainnya yang dimiliki perorangan, nama yang diisi adalah nama pemilik sesuai dengan

242

THI_adinda
Rectangle
Page 210: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-9

yang tercantum dalam KTP. Dimulai dengan nama diri, diikuti dengan nama keluarga atau nama marga.

(iv) Tidak boleh dimulai dengan singkatan.

(v) Nama keluarga atau marga (bila dicantumkan sesuai KTP) diketik penuh/lengkap.

(vi) Nama debitur yang mengunakan kata "bin/binti" dapat diisi pada salah satu kolom nama.

(vii) Untuk nama ISTRI yang tidak memiliki NPWP sendiri, dengan menggunakan NPWP suami, kolom nama diisi dengan nama ISTRI, dan mengisi sandi LAINNYA – PERORANGAN pada kolom Status/Gelar.

b. Debitur Badan Usaha Kolom ini diisi nama badan usaha sebagai berikut :

(i) Debitur badan usaha atau lembaga sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP/Akte.

(ii) Kolom pertama, kedua, dan ketiga diisi dengan kata pertama, kedua, dan ketiga nama debitur, masing-masing tidak melebihi 25 karakter, dan tidak termasuk spasi dan tanda baca.

(iii) Diisi sesuai dengan nama badan usaha yang tercantum dalam kartu NPWP atau Akte (tidak termasuk bentuk badan usaha). Pengisiannya menurut urutan nama badan usaha, nama kelompok usaha (bila ada) dan tidak boleh disingkat. Jenis badan usaha, seperti PT., CV., FA., PERSERO, dll diisi pada kolom “Status / Gelar”.

c. Debitur Kelompok Debitur kelompok yang anggotanya dibentuk atas dasar kepentingan bersama dan dipimpin oleh seorang ketua dan bukan berbentuk badan usaha yang memperoleh satu/lebih fasilitas penyediaan dana diisi di formulir Debitur - Perorangan. Debitur kelompok berbentuk badan usaha dicatat di formulir Badan Usaha. Contoh : kelompok tani, LSM, dan lain-lain. Kolom ini diisi dengan nama kelompok dengan ketentuan pengisian sesuai dengan pengisian debitur perorangan. Contoh : Kelompok Tani Nelayan Andrawina, diisi dengan nama “Kelompok Tani Nelayan Andrawina”.

3. Nama Alias Kolom ini diisi nama alias atau nama lama / sebelumnya (jika ada) sebelum menjadi nama yang sekarang sebagaimana diisikan pada kolom nama tersebut di atas.

243

THI_adinda
Rectangle
Page 211: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-10

4. Jenis Kelamin (Untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi:

No. Jenis Kelamin Sandi

1. Pria 1 2. Wanita 2

5. Nama Gadis Ibu Kandung (Untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi nama ibu kandung debitur sebelum menikah, secara lengkap tanpa gelar.

6. Nomor KTP (Untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi nomor KTP yang tercantum dalam KTP terakhir.

7. Nomor Paspor (Untuk Debitur Perorangan) Kolom ini diisi nomor Paspor yang tercantum dalam Paspor terakhir.

8. Tempat Akte Awal Dikeluarkan (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi tempat akte awal dikeluarkan (diterbitkan).

9. Nomor Akte Awal (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi nomor akte pendirian Badan Usaha.

10. Tanggal Akte Awal (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi tanggal akte pendirian Badan Usaha.

11. Nomor Akte Akhir (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi nomor akte perubahan terakhir (jika ada perubahan).

12. Tanggal Akte Akhir (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi tanggal akte perubahan terakhir (jika ada perubahan).

13. NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat. Ketentuan pencantuman NPWP sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kolom NPWP diisi secara lengkap sesuai dengan cara penomoran yang tercantum dalam kartu NPWP (14/15 digit tanpa titik).

Contoh : a. Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format

1.234.567.8.901, maka diisi 012345678901000 (ditambah satu angka 0 di awal dan tiga angka 0 di akhir)

b. Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format 1.234.567.8.90, maka diisi 01234567890000 (ditambah satu angka 0 di awal dan tiga angka 0 di akhir)

c. Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format 01.234.567.8.901.000, maka diisi 012345678901000

244

THI_adinda
Rectangle
Page 212: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-11

Bagi debitur, pengurus, pemilik dan penjamin yang belum memiliki NPWP ditetapkan sebagai berikut :

a. Debitur, pengurus, pemilik dan penjamin yang memperoleh penghasilan di bawah Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan atau karyawan yang memperoleh penghasilan dari satu sumber pemberi kerja, mengisi kolom No. KTP. Karyawan suatu perusahaan tidak boleh menggunakan NPWP perusahaannya.

b. Istri yang tidak memiliki NPWP sendiri, pelaporannya menggunakan NPWP suami. Apabila ada pemisahan harta antara suami dan istri, maka NPWP yang digunakan adalah NPWP atas nama pemohon kredit/pembiayaan (istri/suami). Sebaliknya, suami yang tidak memiliki NPWP tidak diperkenankan menggunakan NPWP istri.

c. NPWP Debitur Kelompok diisi dengan ketentuan sebagai berikut :

(i) Jika kolom nama diisi nama kelompok, maka pelaporannya menggunakan NPWP kelompok.

(ii) Jika kolom nama diisi nama ketua kelompok, maka pelaporannya menggunakan NPWP/No. KTP ketua kelompok

14. Tempat Lahir (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi tempat lahir sesuai KTP/Paspor.

15. Tanggal Lahir (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi tanggal lahir sesuai KTP/Paspor.

16. Status / Gelar Kolom ini diisi sandi status/bentuk badan hukum debitur, yaitu:

No. Status/Gelar Sandi

1 Tanpa Gelar 0100 2 Diploma 1 0101 3 Diploma 2 0102 4 Diploma 3 0103 5 S-1 0104 6 S-2 0105 7 S-3 0106 8 Debitur Kelompok 0107 9 Lainnya Perorangan 0199

10 Badan Usaha Unit Desa (BUUD) 0201 11 Commanditer Venotschap (CV) 0202 12 Debitur Kelompok 0203 13 Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) 0204 14 FIRMA 0205 15 Gabungan Koperasi 0206 16 Induk Koperasi 0207

245

THI_adinda
Rectangle
Page 213: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-12

No. Status/Gelar Sandi

17 Koperasi 0208 18 Koperasi Unit Desa 0209 19 Limited 0210 20 Maskapai Andil Indonesia 0211 21 Namloose Venotschaap 0212 22 Perusahaan Daerah 0213 23 Persero 0214 24 Persekutuan Perdata 0215 25 Perusahaan Umum 0216 26 Primer Koperasi 0217 27 Perseroan Terbatas 0218 28 Pusat Koperasi 0219 29 Pusat Koperasi Unit Desa 0220 30 Usaha Dagang 0221 31 Unit Dagang Kredit Pedesaan 0222 32 Yayasan 0223 33 Lainnya Badan Usaha 0299

Apabila dipilih Lainnya (Perorangan atau Badan Usaha), kolom Keterangan Gelar diisi selain yang telah disebutkan di atas (kecuali Lainnya Perorangan atau Badan Usaha) termasuk Nyonya (Ny.). Nama gelar diisi singkatan yang lazim meliputi gelar kesarjanaan, gelar adat atau kesukuan, gelar kepangkatan, gelar keagamaan, atau segala bentuk sebutan status lainnya (dalam hal gelar lebih dari satu, urutannya diserahkan kepada bank setelah konsultasi dengan debitur yang bersangkutan).

17. Keterangan Status/Gelar Kolom ini diisi gelar/bentuk hukum badan yang tidak termasuk dalam daftar sandi Status/Gelar (kecuali sandi Lainnya Perorangan atau Lainnya Badan Usaha). Untuk debitur Badan Usaha, keterangan status/gelar diketik di kolom Status/Gelar bagian kanan setelah dipilih sandi 0299.

18. Alamat Debitur Kolom ini diisi alamat debitur termasuk kata ‘JALAN’, ‘DESA’, “PERUMAHAN’, ‘KOMPLEK’, ‘GEDUNG’, ‘WISMA’, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP atau KTP bagi debitur yang tidak wajib memiliki NPWP.

19. Lokasi Dati 2 Kolom ini diisi sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif alamat debitur sebagaimana tercantum pada Lampiran II. Alamat yang berada di luar wilayah Indonesia, diisi dengan sandi 9999.

246

THI_adinda
Rectangle
Page 214: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-13

20. Kecamatan Kolom ini diisi nama kecamatan domisili debitur. Kata "Kecamatan" tidak perlu diketik.

21. Kelurahan Kolom ini diisi nama kelurahan domisili debitur. Kata ‘Kelurahan’ tidak perlu diketik.

22. Kode Pos Kolom ini disi kode pos sesuai dengan alamat domisili debitur.

23. Telepon Kolom ini diisi nomor telepon debitur yang dapat dihubungi (termasuk kode area).

24. Negara Domisili Debitur Kolom ini harus diisi sandi ID (Indonesia)

25. Golongan Debitur Kolom ini diisi sandi golongan debitur sebagaimana tercantum pada Lampiran IV.

26. Pekerjaan Debitur (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini diisi sandi jenis pekerjaan debitur, sebagai berikut :

No. Jenis Pekerjaan Sandi

1 Akunting/Keuangan 001 2 Customer service 002 3 Engineering 003 4 Eksekutif 004 5 Administrasi umum 005 6 Komputer 006 7 Konsultan 007 8 Marketing 008 9 Pendidikan 009 10 Pemerintahan 010 11 Militer 011 12 Pensiunan 012 13 Pelajar/Mahasiswa 013 14 Wiraswasta 014 15 Lain-lain 099

27. Perusahaan Tempat Debitur Bekerja (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini diisi nama perusahaan tempat dimana debitur (perorangan) bekerja.

28. Bidang Usaha Tempat Debitur Bekerja (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini diisi bidang usaha tempat debitur bekerja sebagaimana tercantum pada Lampiran IV.

247

THI_adinda
Rectangle
Page 215: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-14

29. Bidang Usaha Debitur (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi bidang usaha utama debitur sebagaimana tercantum pada Lampiran IV.

30. Group Debitur (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi Sandi Grup sebagaimana tercantum pada Lampiran XI. Jika tidak terdapat dalam Daftar Grup kolom ini tidak perlu diisi.

31. Hubungan Debitur dengan Bank Kolom ini diisi sandi hubungan dengan bank (status keterkaitan antara bank Pelapor dengan pihak yang melakukan transaksi dengan bank pelapor), sebagaimana tercantum pada Lampiran VII.

32. Melanggar BMPK Kolom ini diisi Y (Ya) atau T (Tidak) terhadap pelanggaran BMPK

33. Melampaui BMPK Kolom ini diisi Y (Ya) atau T (Tidak) terhadap pelampauan BMPK.

34. Rating Perusahaan Debitur (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi rating debitur yang diberikan oleh perusahaan penilai (lembaga rating/pemeringkat).

35. Lembaga Pemeringkat (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi nama lembaga yang melakukan rating/peringkat terhadap debitur.

36. Go Public (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi Go Public atau Belum Go Public untuk debitur badan usaha.

248

THI_adinda
Rectangle
Page 216: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Desember 2005 II-15

Halaman ini sengaja dikosongkan

249

THI_adinda
Rectangle
Page 217: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

Desember 2005 III-16

III. PENGURUS / PEMILIK

FORMULIR – 02 – DATA PENGURUS/PEMILIK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai identitas Pengurus/ Pemilik dari debitur badan usaha dan debitur kelompok, sebagai berikut :

1. Nama Pengurus/Pemilik Kolom ini harus diisi Nama Pengurus/Pemilik yang memenuhi kriteria sebagai pengurus/pemilik yang tercantum dalam akte terakhir badan usaha, termasuk perubahannya.

� Pemegang saham yang memperoleh saham melalui pasar modal dilaporkan dengan cara mengisi kolom-kolom:

• Nama Pengurus : MASYARAKAT

• Jabatan : 09 – MASYARAKAT

• Pangsa : sesuai dengan persentase saham yang berada di pemegang saham yang memperoleh saham melalui pasar modal.

Kolom-kolom lainnya boleh dikosongkan.

� Khusus untuk debitur badan usaha yang berbentuk KOPERASI, data pemilik dilaporkan dengan cara :

• Nama Pengurus : ANGGOTA KOPERASI

• Jabatan : 09 – MASYARAKAT

• Pangsa : sesuai dengan total persentase saham yang berada di anggota koperasi.

Kolom-kolom lainnya boleh dikosongkan.

� Khusus untuk debitur kelompok, data pemilik dilaporkan dengan cara :

• Nama Pengurus : ANGGOTA KELOMPOK

250

THI_adinda
Rectangle
Page 218: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

Desember 2005 III-17

• Jabatan : 09 – MASYARAKAT

• Pangsa : sesuai dengan total persentase saham yang berada di anggota kelompok.

Kolom-kolom lainnya boleh dikosongkan.

Pengisian nama pengurus/pemilik berpedoman pada pengisian nama debitur.

2. Jenis / Jenis Kelamin Kolom ini harus diisi “Badan Usaha” untuk Pengurus/Pemilik yang merupakan badan usaha atau diisi dengan jenis kelamin (‘Pria’ atau ‘Wanita’) untuk Pengurus/Pemilik yang merupakan perorangan.

No. Jenis Kelamin Sandi

1. Pria 1 2. Wanita 2 3. Badan Usaha 3

3. NPWP Pengurus/Pemilik Kolom ini diisi NPWP pengurus/pemilik yang telah terdaftar sebagai wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak setempat. Pengisian NPWP pengurus/pemilik berpedoman pada pengisian NPWP debitur.

4. Jabatan Kolom ini diisi harus sandi jabatan masing-masing pengurus/pemilik sebagai berikut:

No. Jabatan Pengurus / Pemilik Sandi

PENGURUS – PEMILIK

1 Direktur Utama / Pres. Dir 01 2 Direktur 02 3 Komisaris Utama / Pres. Kom 03 4 Komisaris 04 5 Kuasa Direksi 06 6 Pemilik Bukan Pengurus 07 7 Masyarakat 09 8 Ketua Umum 10 9 Ketua 11

10 Sekretaris 12 11 Bendahara 13 12 Lainnya 19

PENGURUS BUKAN PEMILIK 13 Direktur Utama / Pres. Dir 51 14 Direktur 52 15 Komisaris Utama / Pres. Kom 53 16 Komisaris 54

251

THI_adinda
Rectangle
Page 219: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

Desember 2005 III-18

No. Jabatan Pengurus / Pemilik Sandi 17 Kuasa Direksi 55 18 Ketua Umum 57 19 Ketua 58 20 Sekretaris 59 21 Bendahara 60 22 Lainnya 69

5. Pangsa Kolom ini harus diisi jumlah persentase kepemilikan perusahaan oleh masing-masing pemilik yang memiliki pangsa lebih dari 10%. Sedangkan untuk pemilik dengan pangsa di bawah 10%, kolom Nama diisi Masyarakat.

6. Alamat Pengurus/Pemilik Kolom ini harus diisi sebagaimana cara pengisian alamat debitur.

7. Kelurahan Kolom ini harus diisi sebagaimana cara pengisian alamat debitur.

8. Kecamatan Kolom ini harus diisi sebagaimana cara pengisian alamat debitur.

9. Lokasi Dati 2 Pengurus/Pemilik Kolom ini harus diisi sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif alamat yang bersangkutan sebagaimana tercantum pada Lampiran II.

252

THI_adinda
Rectangle
Page 220: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penempatan Pada Bank Lain

Desember 2005 IV-A-19

IV-A. PENEMPATAN PADA BANK LAIN

FORMULIR – 03A– DATA PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian posisi tagihan atau penempatan bank Pelapor pada bank lain dalam Rupiah.

1. Jenis Penempatan Kolom ini wajib diisi bentuk tagihan/penempatan Pelapor pada bank lain dalam Rupiah, sesuai jenis penempatan Pelapor yaitu No. 1, 3, 5, 6 dan/atau 12 dari tabel di bawah ini.

No. Jenis Penempatan Sandi

1. Giro 10 2. Interbank call money 15 3. Tabungan 20 4. Deposit on call 25 5. Deposito berjangka 30 6. Sertifikat deposito 35 7. Margin deposit 40 8. Setoran Jaminan dalam rangka transaksi perdagangan 45 9. Surat berharga pasar uang:

a. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo i. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 46 ii. Medium Term Notes (MTN) 47 iii. Floating Rate Notes (FRN) 48 iv. Lainnya 49 b. Diperdagangkan i. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 50 ii. Medium Term Notes (MTN) 51 iii. Floating Rate Notes (FRN) 52 iv. Lainnya 53

c. Tersedia Untuk Dijual

253

THI_adinda
Rectangle
Page 221: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penempatan Pada Bank Lain

Desember 2005 IV-A-20

No. Jenis Penempatan Sandi

i. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 54 ii. Medium Term Notes (MTN) 55 iii. Floating Rate Notes (FRN) 56 iv. Lainnya 57

10. Surat Berharga Pasar Modal a. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo i. Obligasi 58 ii. Lainnya 59 b. Diperdagangkan i. Obligasi 60 ii. Lainnya 61 c. Tersedia Untuk Dijual i. Obligasi 62 ii. Lainnya 63

11. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

64

12. Kredit yang diberikan a. Dalam rangka KUK 65 b. Subordinasi 66 c. Lainnya 69

13. Tagihan transaksi derivatif a. Dalam rangka netting agreement 71 b. Lainnya 72

14. Tagihan akseptasi 73 15. Cek perjalanan (TC) yang dibeli/diambil alih 77 16. Dana pelunasan obligasi 79 17. Penyertaan 80 18. Tagihan bunga 90 19. Lain-lain 99

2. Bank Kolom ini diisi sandi bank lain yang mempunyai kewajiban pada Pelapor, untuk bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. (lihat Lampiran V).

3. Negara Domisili Bank Kolom ini harus diisi sandi ID (Indonesia).

4. Jangka Waktu Bulan Kolom ini harus diisi jumlah bulan dari jangka waktu yang diperjanjikan atau disetujui.

5. Jangka Waktu Hari Kolom ini harus diisi jumlah hari yang angka maksimumnya sama dengan jumlah hari pada bulan terakhir jangka waktu yang diperjanjikan atau disetujui dikurangi 1 (satu).

254

THI_adinda
Rectangle
Page 222: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penempatan Pada Bank Lain

Desember 2005 IV-A-21

Jenis-jenis penempatan/tagihan yang tidak memiliki jangka waktu, kolom Jangka Waktu diisi angka 0 (nol), termasuk pula deposito berjangka dan sertifikat deposito yang sudah jatuh waktu. Jangka Waktu Bulan dan Hari tidak boleh keduanya diisi 0, kecuali untuk jenis penempatan tabungan dan giro.

6. Jumlah (Nilai) Kolom ini harus diisi posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan. Saldo ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank lain pada Pelapor.

7. Nilai Original Currency Kolom ini tidak perlu diisi.

8. Valuta

Kolom ini diisi dengan sandi mata uang Rupiah (IDR).

9. Suku Bunga (%) Kolom ini harus diisi persentase bunga setahun (final) yang wajib dibayar oleh debitur. Apabila suku bunga/margin/bagi hasil berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang dilaporkan adalah suku bunga/margin/bagi hasil tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol). Bagi BPR yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, kolom suku bunga diisi persentase perkiraan bagi hasil yang akan diterima. Contoh : - Suku bunga/margin fixed 18 %, maka diisi 18

- Indikasi persentase bagi hasil/margin/bonus/fee per tahun 50%, maka diisi 50.00.

Catatan : - persentase bagi hasil/margin/bonus/fee 100% atau lebih diisi dengan 99,99.

10. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva) Kolom ini harus diisi sandi kualitas aktiva produktif (sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII) untuk fasilitas yang diberikan kepada debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S

11. Kondisi Kolom ini diisi sandi kondisi, sebagaimana tercantum pada Lampiran X.

12. Tanggal Kondisi Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan pada angka 11 tersebut di atas.

255

THI_adinda
Rectangle
Page 223: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penempatan Pada Bank Lain

Desember 2005 IV-A-22

13. Agunan yang Dapat Diperhitungkan Kolom ini harus diisi nilai agunan (dalam Rupiah) yang dikuasai oleh Pelapor yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan Pembentukan Aktiva Produktif (PPAP), sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi 0. Selain itu kolom ini tidak boleh diisi angka negatif. Apabila agunan yang dikuasai BPR untuk keperluan satu debitur yang memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa debitur, serta atas debitur tersebut telah dibentuk PPAP, kolom Agunan yang dapat diperhitungkan dan PPAP Yang Telah Dibentuk diisi secara prorata.

14. PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) yang telah Dibentuk Kolom ini harus diisi nilai PPAP yang telah dibentuk (dalam Rupiah) yaitu nilai penyisihan yang telah dibentuk oleh BPR pada tanggal laporan untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana dalam aktiva produktif baik dalam Rupiah maupun valuta asing, sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR dan ketentuan PPAP BPRS.

15. Keterangan Kolom ini bisa dikosongkan atau dapat diisi hal-hal yang menerangkan tentang fasilitas ini.

256

THI_adinda
Rectangle
Page 224: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penempatan Pada Bank Lain

Desember 2005 IV-A-23

Halaman ini sengaja dikosongkan

257

THI_adinda
Rectangle
Page 225: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Surat Berharga Yang Dimiliki Bank

Desember 2005 IV-B-24

IV-B. SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI BANK FORMULIR – 03B– DATA SURAT BERHARGA

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian surat berharga yang dimiliki bank Pelapor dalam Rupiah dan valuta asing atas surat berharga yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank. Formulir ini tidak perlu diisi.

258

THI_adinda
Rectangle
Page 226: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Surat Berharga Yang Dimiliki Bank

Desember 2005 IV-B-25

Halaman ini sengaja dikosongkan

259

THI_adinda
Rectangle
Page 227: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-26

IV-C. KREDIT YANG DIBERIKAN FORMULIR – 03C – DATA KREDIT YG DIBERIKAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian penyediaan kredit/pembiayaan yang diterima debitur, termasuk pembiayaan musyarakah, mudharabah, piutang murabahah, piutang salam, istishna’, ijarah dan qard bagi Pelapor yang menjalankan kegiatan usaha syariah. Formulir ini terdiri dari :

1. Jenis Fasilitas Kolom ini harus diisi sandi jenis fasilitas kredit/pembiayaan yang diterima debitur, terdiri dari : a. Kredit/pembiayaan Sindikasi Adalah pemberian kredit/pembiayaan kepada nasabah yang dananya

disediakan oleh lebih dari satu bank dimana salah satu bank merupakan bank induk sindikasi (leader bank), masing-masing bank melaporkan sebesar pangsa penyediaan dananya.

260

THI_adinda
Rectangle
Page 228: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-27

b. Kredit/pembiayaan lainnya Adalah kredit/pembiayaan yang diberikan kepada nasabah selain kredit/pembiayaan tersebut di atas.

2. Sifat Kredit Kolom ini diisi sandi sifat kredit, terdiri atas :

No. Sifat Kredit Sandi

1. Dengan perjanjian kredit a. Dalam rangka pembiayaan bersama 10 b. Dalam rangka restrukturisasi kredit 15 c. Penyaluran kredit melalui lembaga lain kredit

(channelling) 20

d. Kartu kredit 30 e. Pengambilalihan kredit 40 f. Surat berharga dengan Note Purchase Agreement (NPA) 45 g. Pembiayaan Musyarakah 50 h. Pembiayaan Mudharabah 55 i. Piutang Murabahah 60 j. Piutang Salam 65 k. Piutang Istishna’ 70 l. Lainnya 79

2. Tanpa perjanjian kredit a. Giro bersaldo debet 80 b. Tagihan atas transaksi perdagangan 85 c. Lainnya 99

Penjelasan : 1. Dengan perjanjian kredit/pembiayaan

Kredit/pembiayaan dengan perjanjian kredit/pembiayaan adalah kredit/pembiayaan yang disertai suatu perjanjian kredit/pembiayaan tertulis dan atau NPA, yang antara lain mengatur besarnya plafon kredit/pembiayaan, suku bunga/margin/bagi hasil, jangka waktu, agunan, dan cara-cara pelunasan. Dengan rincian sebagai berikut: a. Dalam rangka pembiayaan bersama

Adalah pemberian kredit/pembiayaan kepada nasabah yang dananya disediakan oleh lebih dari satu bank. Yang dilaporkan ke dalam jenis ini adalah kredit/pembiayaan yang diberikan kepada nasabah sebesar pangsa Pelapor.

b. Pembiayaan musyarakah Adalah perjanjian diantara para pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana/modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

261

THI_adinda
Rectangle
Page 229: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-28

c. Pembiayaan mudharabah Adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Yang dilaporkan ke dalam jenis ini adalah mudharabah muthlaqah (investasi bebas penggunaan).

d. Piutang murabahah Adalah tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli antara bank dan nasabah di mana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.

e. Piutang salam Adalah tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu.

f. Piutang istishna’ Adalah tagihan yang timbul dari perjanjian jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual.

g. Pembiayaan musyarakah Adalah perjanjian diantara para pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana/modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

h. Pembiayaan mudharabah Adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.. Yang dilaporkan ke dalam jenis ini adalah mudharabah muthlaqah (investasi bebas penggunaan).

i. Lainnya Adalah sifat kredit lainnya di luar yang disebutkan di atas.

2. Tanpa perjanjian kredit Kredit/pembiayaan tanpa perjanjian adalah kredit/pembiayaan yang tidak disertai suatu perjanjian kredit/pembiayaan tertulis.

3. No. Rekening Kolom ini harus diisi nomor rekening setiap fasilitas yang diterima debitur pada Pelapor. Prinsip yang dipakai dalam hal ini adalah setiap fasilitas harus memiliki nomor rekening yang unik (tidak boleh sama).

262

THI_adinda
Rectangle
Page 230: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-29

Contoh : Satu nomor rekening menampung beberapa fasilitas, maka penomoran rekening dari masing-masing fasilitas tersebut dapat diberi imbuhan/suffix atau tanda khusus yang dapat digunakan sebagai identitas untuk membedakan fasilitas yang satu dengan fasilitas yang lain. Dalam hal terdapat joint account (satu nomor rekening untuk lebih dari satu debitur), maka pelaporannya dilakukan dengan cara : a. mengisi data debitur (misal 2 debitur : ABC dan XYZ) pada Formulir

– 01 – Data Debitur, dimana kedua debitur tersebut menggunakan fasilitas kredit/pembiayaan dengan satu nomor rekening.

b. mengisi rincian fasilitas kredit/pembiayaan (seperti nomor rekening, jangka waktu, plafon, jenis penggunaan, kolektibilitas, dst) pada Formulir – 03C – Kredit, untuk salah satu debitur (misal debitur ABC).

c. Pilih joint account yang ada pada Formulir-03C d. Pilih debitur XYZ

4. Baru / Perpanjangan Kolom ini diisi angka 0 (nol) jika kredit/pembiayaan baru atau diisi angka 1 (satu) dan seterusnya apabila ada perpanjangan kredit/pembiayaan.

5. Tanggal Awal Kredit Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian/akad.

6. Tanggal Mulai Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku efektif fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian/akad. Tanggal mulai dapat sama dengan tanggal awal kredit/pembiayaan, namun jika terjadi perpanjangan, maka kolom tanggal mulai diubah sesuai tanggal mulai (jangka waktu) perpanjangan terakhir (kolom Tanggal Awal Kredit tetap/tidak diubah)

7. Tanggal Jatuh Tempo Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian kredit/pembiayaan. Jika terjadi perpanjangan, maka kolom tanggal jatuh tempo diubah sesuai tanggal jatuh tempo (jangka waktu) perpanjangan terakhir.

8. Nomor Perjanjian Kredit (PK)/Akad Awal Kolom ini harus diisi nomor PK/akad pembiayaan yang pertama kali.

9. Tanggal PK/Akad Awal Kolom ini harus diisi tanggal PK/akad pembiayaan yang pertama kali.

263

THI_adinda
Rectangle
Page 231: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-30

10. Nomor PK/Akad Terakhir Kolom ini harus diisi nomor PK yang terakhir jika terjadi perpanjangan. Jika tidak ada perpanjangan kolom ini diisi sama dengan Nomor PK Awal

11. Tanggal PK/Akad Terakhir Kolom ini harus diisi tanggal PK yang terakhir jika terjadi perpanjangan. Jika tidak ada perpanjangan kolom ini diisi sama dengan Tanggal PK Awal.

12. Golongan Kredit Kolom ini harus diisi sandi golongan sesuai total exposure per debitur dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia mengenai KUK.

No. Golongan Kredit Sandi

1. Kredit Usaha Kecil (KUK) 19 2. Non-KUK 20

13. Jenis Penggunaan Kolom ini harus diisi sandi jenis penggunaan fasilitas sebagaimana tercantum pada Lampiran VI.

14. Orientasi Penggunaan Kolom ini harus diisi Ekspor atau lainnya.

15. Sektor Ekonomi Kolom ini harus diisi sandi sektor ekonomi bidang ekonomi yang dibiayai dengan fasilitas penyediaan dana dari bank sebagaimana tercantum pada Lampiran IV. Dalam hal satu fasilitas digunakan untuk membiayai beberapa sektor ekonomi maka dipilih sektor ekonomi yang paling dominan.

16. Lokasi Proyek Kolom ini harus diisi sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif tempat proyek yang terkait dengan fasilitas yang bersangkutan, sebagaimana tercantum pada Lampiran II.

17. Suku Bunga (%) Kolom ini harus diisi persentase bunga setahun (final) yang wajib dibayar oleh debitur. Apabila suku bunga/margin/bagi hasil berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang dilaporkan adalah suku bunga/margin/bagi hasil tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol). Bagi BPR yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, kolom suku bunga diisi persentase perkiraan bagi hasil/margin/bonus/fee yang akan diterima.

264

THI_adinda
Rectangle
Page 232: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-31

Contoh : - Suku bunga/margin fixed 18.50 %, maka diisi 18.50. - Indikasi persentase bagi hasil/margin/bonus/fee per tahun

50%, maka diisi 50.00. Catatan : - persentase bagi hasil/margin/bonus/fee 100% atau lebih diisi

99,99. 18. Sifat Suku Bunga

Kolom ini diisi sandi sifat suku bunga, yaitu : No. Jenis Suku Bunga Sandi

1. Fixed 1 2. Float 2

19. Nilai Proyek Kolom ini diisi nilai total proyek yang dibiayai (bukan jumlah kredit/pembiayaan yang diberikan BPR). Untuk proyek properti kolom ini diisi sebesar nilai ad-cost-nya.

20. Plafon Kolom ini harus diisi jumlah maksimum fasilitas yang diterima debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/akad. Untuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dalam bentuk piutang, plafon disetarakan dengan harga jual (pokok + margin). Pengisian jumlah plafon dalam Rupiah dengan satuan penuh. Plafon untuk fasilitas kredit/pembiayaan diisi sebagai berikut: • Pembiayaan Bersama/Sindikasi

Kolom ini diisi jumlah pangsa plafon masing-masing bank peserta.

• Kredit/pembiayaan Lainnya Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang tercantum dalam surat perjanjian.

Untuk jenis-jenis kredit/pembiayaan di bawah ini berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Kredit/pembiayaan investasi yang penarikannya dilakukan secara

bertahap dilaporkan sebesar jumlah plafon yang telah ditetapkan untuk masing-masing tahapan. Dalam hal terjadi penarikan melampaui plafon pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon yang dilaporkan pada tahapan tersebut adalah jumlah plafon tahapan berikutnya sehingga saldo debetnya tidak terjadi cerukan.

Sedangkan plafon awal diisi pada kolom Plafon Induk. b. Kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun, jumlah plafon diisi

jumlah plafon terakhir. Sedangkan plafon awal diisi pada kolom Plafon Induk. c. Kredit dengan perhitungan bunga secara anuitas dan bunga tersebut

telah dimasukkan ke dalam Laba atau Rugi pada waktu pemberian kredit, plafon diisi plafon yang tercantum dalam perjanjian kredit ditambah bunga.

265

THI_adinda
Rectangle
Page 233: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-32

d. Kredit/pembiayaan kepada pegawai, plafon diisi sebesar baki debet terakhir.

e. Kredit/pembiayaan tanpa perjanjian, plafon diisi angka 0 (nol). f. Kredit/pembiayaan yang jatuh tempo tetapi belum dilakukan

perpanjangan kredit/pembiayaan atau kredit/pembiayaan yang non-performing, plafon diisi sesuai dengan yang tercantum pada akad kredit/pembiayaan yang terakhir.

21. Plafon Induk

Kolom ini hanya diisi jika fasilitas penyediaan dana memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Kredit/pembiayaan investasi yang penarikannya dilakukan secara

bertahap. Kolom Plafon Induk diisi sesuai plafon sebagaimana perjanjian/akad. Sedangkan pada kolom Plafon diisi sebesar jumlah plafon yang telah ditetapkan untuk masing-masing tahapan. Dalam hal terjadi penarikan melampaui plafon pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon yang dilaporkan pada tahapan tersebut adalah jumlah plafon tahapan berikutnya sehingga saldo debetnya tidak terjadi cerukan.

b. Kredit/pembiayaan dengan angsuran yang plafonnya menurun. Kolom Plafon Induk diisi sesuai plafon sebagaimana perjanjian/akad. Sedangkan pada kolom Plafon diisi sebesar jumlah plafon terakhir.

c. Dalam satu perjanjian/akad (satu nomor dan tanggal akad) mencakup lebih dari satu fasilitas penyediaan dana. Contoh : hanya pada 1 debitur A. Jika terdapat fasilitas (Investasi, Modal Kerja) dengan plafon

induk Rp. 1.000.000 tetapi plafon masing-masing fasilitas tidak ditentukan dalam PK, Maka:

(i) Investasi: � Kolom Plafon Induk = Rp. 1.000.000 � Plafon = 0 (Harus = 0)

(ii) Modal Kerja: � Kolom Plafon Induk = Rp. 1.000.000 � Plafon = 0 (Harus = 0)

Masing-masing kolom Baki Debet diisi jumlah yang sudah ditarik (bisa = 0), tapi jumlah baki debet kedua fasilitas tersebut tidak boleh melebihi Plafon Induk.

B. Jika terdapat fasilitas (Investasi, Modal Kerja) dengan plafon induk Rp. 1.000.000 tetapi plafon masing-masing fasilitas sudah ditentukan dalam PK,

266

THI_adinda
Rectangle
Page 234: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-33

Maka: (i) Investasi:

� Kolom Plafon Induk = Rp. 1.000.000 � Plafon, misalkan = 500.000

(ii) Modal Kerja: � Kolom Plafon Induk = Rp. 1.000.000 � Plafon, misalkan = 400.000

Masing-masing kolom Baki Debet diisi jumlah yang sudah ditarik (bisa = 0), tapi jumlah baki debet kedua fasilitas tersebut tidak boleh melebihi Plafon Induk.

22. Baki Debet a. Kolom ini diisi jumlah baki debet (dalam satuan Rupiah penuh) pada

akhir bulan laporan masing-masing rekening. Bagi Pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah dalam bentuk piutang baki debet diisi saldo piutang, khusus untuk ijarah diisi nilai aktiva bersih ijarah.

b. Kolom ini diisi angka 0 (nol), apabila baki debet bersaldo nihil atau bersaldo kredit.

23. Kelonggaran Tarik Kolom ini diisi fasilitas kelonggaran tarik (dalam Rupiah) yang masih bisa direalisasikan oleh debitur dalam tahun berjalan.

24. Nilai Original Currency

Kolom ini tidak perlu diisi.

25. Valuta

Kolom ini diisi dengan sandi mata uang Rupiah (IDR).

26. Discount (%) Kolom ini tidak perlu diisi.

27. Denda / Cerukan

Kolom ini diisi dengan nilai nominal denda yang dikenakan terhadap tunggakan atau jumlah cerukan yang terjadi.

28. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva) Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif (sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII) untuk fasilitas yang diberikan kepada debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S.

29. Tanggal Macet Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet.

267

THI_adinda
Rectangle
Page 235: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-34

30. Sebab Macet / Keterangan Sebab Macet Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum pada Lampiran IX. Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih Lainnya (sandi 99).

31. Tunggakan Pokok Kolom ini diisi nilai nominal tunggakan terhadap fasilitas pokoknya.

32. Tanggal Tunggakan Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan terjadi tunggakan terhadap fasilitas pokoknya atau terdapat tunggakan bunga.

33. Frekuensi Tunggakan Pokok Kolom ini diisi frekuensi (berapa kali) terjadinya tunggakan pokok pada akhir bulan laporan masing-masing rekening.

34. Tunggakan Bunga Intra Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga/margin/bagi hasil intrakomtabel pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sesuai ketentuan PSAK yang berlaku untuk perbankan.

35. Tunggakan Bunga Ekstra Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga/margin/bagi hasil ekstrakomtabel pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sesuai ketentuan PSAK yang berlaku untuk perbankan.

36. Frekuensi Tunggakan Bunga Kolom ini diisi frekuensi (berapa kali) terjadinya tunggakan bunga/margin/bagi hasil.

37. Kondisi Kolom ini diisi kondisi baki debet (outstanding) sebagaimana tercantum pada Lampiran X.

38. Tanggal Kondisi Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan pada angka 37 di atas.

39. Agunan yang Dapat Diperhitungkan Kolom ini harus diisi nilai agunan yang dikuasai oleh bank yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S dan PPAP BPRS Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi angka 0 (nol). Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu debitur yang memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa debitur, serta atas debitur tersebut telah dibentuk PPAP, kolom Agunan yang dapat Diperhitungkan dan PPAP Yang Telah Dibentuk diisi secara prorata.

268

THI_adinda
Rectangle
Page 236: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-35

40. PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) yang telah Dibentuk Kolom ini harus diisi nilai PPAP Yang Telah Dibentuk (dalam Rupiah) yaitu nilai penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana dalam aktiva produktif, sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S.

41. Kumulatif Realisasi / Pelimpahan

a. Jika jenis penggunaan adalah Modal Kerja, kolom ini diisi hasil selisih antara baki debet bulan laporan dengan baki debet bulan lalu. Jika selisih negatif, maka kolom ini diisi angka 0 (nol). Contoh 1 : Saldo 31 Maret 2006 = Rp.50.000.000,- Penarikan ke-1 April 2006 = Rp.20.000.000,- Penarikan ke-2 April 2006 = Rp.10.000.000,- Total Penarikan = Rp.30.000.000,-

Setor April 2006 = Rp.45.000.000,- Saldo 30 April 2006 = Rp.35.000.000,- Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.0,-

Contoh 2 : Saldo 31 Maret 2006 = Rp.50.000.000,- Penarikan ke-1 April 2006 = Rp.20.000.000,- Penarikan ke-2 April 2005 = Rp.10.000.000,- Total Penarikan April 2006 = Rp.30.000.000,-

Saldo 30 April 2006 = Rp.80.000.000,- Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.30.000.000,-

b. Jika jenis penggunaan adalah Investasi atau Konsumsi, kolom ini diisi sesuai realisasi / pelimpahan (dropping) secara kumulatif untuk posisi akhir bulan yang bersangkutan. Contoh 1 : Saldo 31 Maret 2006 = Rp.50.000.000,- Penarikan ke-1 April 2006 = Rp.20.000.000,- Penarikan ke-2 April 2006 = Rp.10.000.000,- Total Penarikan April 2006 = Rp.30.000.000,- Setor April 2006 = Rp.45.000.000,- Saldo 30 April 2006 = Rp.35.000.000,- Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.30.000.000,- Contoh 2 : Saldo 31 Maret 2006 = Rp.50.000.000,- Penarikan ke-1 April 2006 = Rp.20.000.000,- Penarikan ke-2 April 2006 = Rp.10.000.000,- Total Penarikan April 2006 = Rp.30.000.000,-

269

THI_adinda
Rectangle
Page 237: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-36

Saldo 30 April 2006 = Rp.80.000.000,-

Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.30.000.000,-

42. Tanggal Restrukturisasi Awal Kolom ini diisi tanggal saat pertama kali fasilitas yang bersangkutan direstrukturisasi.

43. Tanggal Restrukturisasi Akhir (Terakhir) Kolom ini diisi tanggal saat terakhir fasilitas yang bersangkutan direstrukturisasi.

44. Restrukturisasi Ke Kolom ini diisi frekuensi terjadinya restrukturisasi atas fasilitas yang bersangkutan.

45. Keterangan Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang menerangkan tentang fasilitas debitur yang bersangkutan, misal: * jangka waktu fasilitas kredit/pinjaman sudah jatuh waktu, tetapi

perpanjangan masih menunggu keputusan (dalam batas-batas yang wajar).

* apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau pemecahan dari fasilitas lama.

46. Kondisi Debitur Saat Ini Kolom ini diisi kondisi debitur yang berkaitan dengan kondisi pinjaman pada bulan laporan. Maksimal 1000 karakter huruf/angka.

47. Permasalahan Debitur Kolom ini diisi permasalahan yang dihadapi debitur yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman debitur yang bersangkutan pada bulan laporan. Maksimal 1000 karakter huruf/angka.

270

THI_adinda
Rectangle
Page 238: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Desember 2005 IV-C-37

Halaman ini sengaja dikosongkan

271

THI_adinda
Rectangle
Page 239: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Tagihan Lainnya

Desember 2005 IV-D-38

IV-D. TAGIHAN LAINNYA

FORMULIR – 03D– DATA TAGIHAN LAINNYA

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian tagihan lainnya bank Pelapor kepada pihak ketiga bukan bank antara lain berupa keuntungan dari transaksi derivatif yang belum direalisasikan, tagihan yang timbul dari pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo), dan tagihan akseptasi yang timbul dari transaksi perdagangan. Formulir ini tidak perlu diisi

272

THI_adinda
Rectangle
Page 240: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penyertaan

Desember 2005 IV-E-39

IV-E. PENYERTAAN

FORMULIR – 03E – DATA PENYERTAAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian penyediaan dana yang berupa penyertaan yang terdiri dari penyertaan kepada : a. Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) b. Penyertaan Lainnya

Formulir ini tidak perlu diisi

273

THI_adinda
Rectangle
Page 241: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Desember 2005 IV-G-40

IV-F. IRREVOCABLE L/C YANG MASIH BERJALAN

FORMULIR – 03F – DATA IRREVOCABLE L/C YG MASIH BERJALAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian penyediaan dana yang berupa irrevocable L/C yang masih berjalan (telah diterbitkan / dibuka) per rekening, namun belum direalisasikan.

Formulir ini tidak perlu diisi

274

THI_adinda
Rectangle
Page 242: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Desember 2005 IV-G-41

IV-G. GARANSI BANK

FORMULIR – 03G – DATA GARANSI BANK YG DIBERIKAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan posisi fasilitas penerbitan jaminan / garansi bank dalam Rupiah dan valuta asing yang belum jatuh tempo untuk setiap garansi bank, baik untuk kepentingan bank lain maupun pihak ketiga bukan bank. Termasuk pula dilaporkan pada daftar rincian ini jaminan / garansi yang pada tanggal laporan telah jatuh tempo tetapi masih dalam masa klaim.

Formulir ini tidak perlu diisi

275

THI_adinda
Rectangle
Page 243: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Desember 2005 IV-G-42

IV-H. PENERUSAN KREDIT/KREDIT KELOLAAN

FORMULIR – 03H – DATA PENERUSAN KREDIT

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian saldo rekening kredit/pembiayaan dalam Rupiah dan valuta asing yang disalurkan oleh Bank Pelapor yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit/pembiayaan tersebut Bank Pelapor tidak menanggung risiko.

1. No. Rekening

Kolom ini harus diisi nomor rekening setiap fasilitas yang diterima debitur pada Pelapor. Prinsip yang dipakai dalam hal ini adalah setiap fasilitas harus memiliki nomor rekening yang unik (tidak boleh sama).

Contoh :

Satu nomor rekening menampung beberapa fasilitas, maka penomoran rekening dari masing-masing fasilitas tersebut dapat diberi imbuhan/suffix atau tanda khusus yang dapat digunakan sebagai identitas untuk membedakan fasilitas yang satu dengan fasilitas yang lain.

2. Jenis Kredit Kelolaan Kolom ini harus diisi sandi jenis kredit/pembiayaan kelolaan sebagai berikut:

No. Jenis Kredit Kelolaan Sandi

1. Kredit Usaha Kecil (KUK) a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 10 b. Lainnya 20

2. Bukan KUK

276

THI_adinda
Rectangle
Page 244: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Desember 2005 IV-G-43

No. Jenis Kredit Kelolaan Sandi

a. Kredit Kelolaan 40 b. Dalam rangka penerusan kredit dari BI 50 c. Bantuan Proyek 60 d. Kredit kelolaan di Luar Bantuan Proyek 90

3. Mudharabah Muqayaddah 99

Khusus untuk Jenis Kredit Kelolaan dengan sandi 99 hanya dapat diisi oleh Pelapor yang menjalankan prinsip syariah.

Penjelasan:

1. Kredit Usaha Kecil (KUK) a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia

Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah KUK melalui Pelapor yang sumber dananya dari Bank Indonesia dan atas penyaluran kredit ini Pelapor tidak menanggung risiko.

b. Lainnya 2. Bukan KUK

a. Kredit kelolaan Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK melalui Pelapor dan atas pemberian kredit tersebut Pelapor tidak menanggung risiko. Salah satu ciri kredit tersebut adalah Bank tidak memungut dan membayar bunga, tetapi hanya memperoleh fee. Penyaluran kredit yang dananya berasal dari Pelapor lain, tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini.

b. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK melalui Pelapor yang sumber dananya dari Bank Indonesia dan atas penyaluran kredit ini Pelapor tidak menanggung risiko.

3. Mudharabah Muqayaddah. Adalah akad mudharabah dimana shahibul maal memberikan batasan kepada mudharib mengenai tempat, cara dan obyek investasi.

3. Jenis Penggunaan Kolom ini harus diisi sandi jenis penggunaan fasilitas. Jenis penggunaan tersebut telah diklasifikasikan sebagaimana tercantum pada Lampiran VI.

4. Sektor Ekonomi Kolom ini harus diisi sandi sektor ekonomi bidang ekonomi yang dibiayai dengan fasilitas penyediaan dana dari bank sebagaimana tercantum pada Lampiran IV. Dalam hal satu fasilitas digunakan untuk membiayai beberapa sektor ekonomi maka dipilih sektor ekonomi yang paling dominan.

277

THI_adinda
Rectangle
Page 245: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Desember 2005 IV-G-44

5. Lokasi Proyek Kolom ini harus diisi sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif tempat proyek yang dibiayai dengan kredit/pembiayaan yang bersangkutan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.

6. Tanggal Awal Kredit Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian / akad.

7. Tanggal Mulai Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku efektif fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian/akad. Tanggal mulai dapat sama dengan tanggal awal kredit/pembiayaan, namun jika terjadi perpanjangan, maka kolom tanggal mulai diubah sesuai tanggal mulai (jangka waktu) perpanjangan terakhir (kolom Tanggal Awal Kredit tetap/tidak diubah)

8. Tanggal Jatuh Tempo Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian / akad.

9. Nilai Proyek Kolom ini diisi nilai total proyek yang dibiayai (bukan jumlah kredit/pembiayaan yang diberikan BPR). Untuk proyek properti kolom ini diisi sebesar nilai ad-cost-nya.

10. Valuta

Kolom ini diisi sandi mata uang Rupiah (IDR).

11. Jumlah a. Kolom ini harus diisi jumlah baki debet pada akhir bulan laporan

masing-masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam satuan penuh.

b. Kolom ini diisi angka 0 (nol), apabila baki debet bersaldo nihil atau bersaldo kredit.

12. Suku Bunga (%) Kolom ini harus diisi persentase bunga/margin/nisbah setahun (final) yang wajib dibayar oleh debitur. Apabila suku bunga/margin/bagi hasil berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang dilaporkan adalah suku bunga/margin/bagi hasil tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol). Bagi BPR yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, kolom suku bunga diisi dengan persentase perkiraan fee yang akan diterima. Apabila dalam satu rekening diberikan beberapa tingkat fee, maka kolom ini diisi persentase fee tertinggi. Selain itu untuk jenis transaksi

278

THI_adinda
Rectangle
Page 246: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Desember 2005 IV-G-45

yang tidak diberikan bagi hasil/margin/bonus/fee, kolom ini diisi angka 0 (nol). contoh : - Suku bunga/margin fixed 18.50 %, maka diisi 18.50.

- Indikasi persentase fee per tahun 5%, maka diisi 5.00.

13. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva) Kolom ini harus diisi sandi kualitas aktiva produktif (sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII) untuk fasilitas yang diberikan kepada debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S

14. Tanggal Macet Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet.

15. Sebab Macet / Keterangan Sebab Macet Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum pada Lampiran IX. Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih Lainnya (sandi 99).

16. Tunggakan Pokok Kolom ini diisi nilai nominal tunggakan terhadap fasilitas pokoknya.

17. Tanggal Tunggakan Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan terjadi tunggakan terhadap fasilitas pokoknya.

18. Tunggakan Bunga Intra Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga/margin/bagi hasil intrakomtabel pada akhir bulan laporan masing-masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam satuan penuh.

19. Tunggakan Bunga Ekstra Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga/margin/bagi hasil ekstrakomtabel pada akhir bulan laporan masing-masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam satuan penuh.

20. Kondisi Kolom ini diisi sandi kondisi sebagaimana tercantum pada Lampiran X.

21. Tanggal Kondisi Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan pada angka 20.

279

THI_adinda
Rectangle
Page 247: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Desember 2005 IV-G-46

22. Keterangan Kolom ini bisa dikosongkan atau dapat diisi hal-hal yang menerangkan tentang fasilitas debitur yang bersangkutan, misal: * jangka waktu fasilitas kredit/pinjaman/pembiayaan sudah jatuh waktu,

tetapi perpanjangan masih menunggu keputusan (dalam batas-batas yang wajar).

* apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau pemecahan dari fasilitas lama.

* apabila ada keterangan selain dari yang telah disebutkan di atas. Keterangan tambahan atau keterangan lainnya yang diperlukan bagi rekening debitur yang bersangkutan.

280

THI_adinda
Rectangle
Page 248: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Desember 2005 IV-G-47

Halaman ini sengaja dikosongkan

281

THI_adinda
Rectangle
Page 249: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan

Desember 2005 V-A-48

V-A. AGUNAN

FORMULIR – 04A – DATA AGUNAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai data agunan / jaminan yang diserahkan debitur yang memperoleh fasilitas Penyediaan Dana. Satu formulir untuk 1 jenis agunan.

1. Jenis Agunan Kolom ini harus diisi sandi jenis agunan atau jaminan, yang terdiri dari :

No. Jenis Agunan Sandi

1 CASH COLLATERAL 01 NON CASH COLLATERAL

2 Barang Bergerak 02 3 Barang Tak Bergerak 03 4 Persediaan Barang 04 5 Surat Berharga 05 6 Lainnya 06 7 LAINNYA 10

2. Peringkat Surat Berharga

Kolom ini tidak perlu diisi.

3. Jenis Pengikatan Kolom ini harus diisi Sandi Jenis Pengikatan yang dilakukan oleh Pelapor atas barang yang dijadikan jaminan sebagai berikut:

No. Jenis Pengikatan Sandi

1 Hak Tanggungan 01 2 Gadai 02

282

THI_adinda
Rectangle
Page 250: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan

Desember 2005 V-A-49

No. Jenis Pengikatan Sandi

3 Fiduciare Eigendom Overdracht (FEO) 03

4 Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) 04

5 Cessie 05 6 Belum Diikat 06 7 Lainnya 99

Bila kolom Jenis Agunan diisi maka kolom ini harus diisi.

4. Nama Pemilik Agunan Kolom ini harus diisi nama pemilik barang yang dijaminkan, secara lengkap tanpa singkatan.

5. Status / Bukti Kepemilikan Kolom ini harus diisi surat bukti kepemilikan barang yang dijaminkan seperti sertifikat tanah (SHM, SHGB), BPKB, faktur, dan sebagainya. Khusus kredit/pembiayaan properti, kolom bukti pemilikan diisi juga bukti-bukti pendukung lainnya seperti IMB. Demikian juga untuk agunan berbentuk barang bergerak harus dilengkapi bukti kepemilikan seperti BPKB dan No Polisi Kendaraan.

6. Alamat Penulisan alamat berpedoman pada cara penulisan alamat pada Formulir-01. Kolom ini harus diisi alamat lengkap tempat agunan berada dan atau lokasi proyek, sebagai berikut: a. Barang tidak bergerak seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin,

yang dilaporkan adalah lokasi barang agunan. b. Barang bergerak seperti kendaraan bermotor dan/atau persediaan

barang, yang dilaporkan adalah lokasi penyimpanan bukti agunan.

7. Lokasi Kolom ini harus diisi Sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif tempat barang agunan/jaminan disimpan (lihat Lampiran II).

8. Nilai Agunan (NJOP) Kolom ini diisi nilai berdasarkan NJOP atas barang yang dijadikan agunan berupa barang tak bergerak.

9. Nilai Agunan (oleh Bank) Kolom ini diisi nilai agunan menurut penilaian Pelapor atas barang yang dijadikan agunan berupa Barang Bergerak, Barang Tak Bergerak, Persediaan Barang, dan Lainnya. Khusus untuk jaminan berupa cash collateral, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) diisi nilai nominalnya.

283

THI_adinda
Rectangle
Page 251: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan

Desember 2005 V-A-50

10. Nilai Agunan (oleh Penilai Independen) Kolom ini diisi nilai perkiraan / taksasi berdasarkan penilaian menurut lembaga penilai atas barang yang dijadikan agunan berupa Barang Bergerak, Barang Tak Bergerak, Persediaan Barang, dan Lainnya. Khusus untuk jaminan berupa cash collateral, SBI diisi nilai nominalnya.

Minimal salah satu dari 3 (tiga) nilai agunan yang disebutkan di atas harus diisi.

11. Nama Penilai Independen Kolom ini diisi nama penilai independen secara lengkap tanpa singkatan.

12. Tanggal Penilaian Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun saat agunan dinilai terakhir oleh bank / appraisal.

13. Paripasu (%) Kolom ini harus diisi persentase dari agunan yang dijaminkan.

14. Asuransi Kolom ini harus diisi Y (Ya) jika agunan diasuransikan atau T (Tidak) jika agunan tidak diasuransikan.

284

THI_adinda
Rectangle
Page 252: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan

Desember 2005 V-A-51

Halaman ini sengaja dikosongkan

285

THI_adinda
Rectangle
Page 253: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjamin

Desember 2005 V-B-52

V-B. PENJAMIN

FORMULIR – 04B – DATA PENJAMIN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai data penjamin yang merupakan pihak ketiga bukan debitur yang bersangkutan yang menjamin fasilitas penyediaan dana khususnya yang dilaporkan pada formulir kredit. Fasilitas Penyediaan Dana selain Fasilitas Kredit dapat dilaporkan tanpa jaminan.

1. Nama Penjamin Kolom ini harus diisi nama penjamin secara lengkap tanpa singkatan.

2. Jenis Penjamin Kolom ini harus diisi jenis penjamin debitur (bank atau bukan bank).

3. Golongan Penjamin Kolom ini harus diisi Sandi Golongan Penjamin sebagaimana Daftar Sandi Bank (Lampiran V) dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank (Lampiran III).

Yang dimaksud dengan Penjamin adalah pihak-pihak yang mengeluarkan garansi atau jaminan atas kredit/pembiayaan yang diberikan oleh Pelapor, sesuai dengan ketentuan tentang pemberian jaminan.

4. Bagian yang Dijamin (%) Kolom ini harus diisi persentase (%) antara nilai yang menjadi tanggungan penjamin dan/atau nilai simpanan yang dijaminkan terhadap nilai tagihan Pelapor kepada Bank lain atau pihak ketiga bukan Bank.

5. Identitas Penjamin a. Penjamin berbentuk badan usaha,

Kolom ini diisi nomor akte pendirian / perubahan terakhir dari Notaris. b. Penjamin berbentuk perorangan,

Kolom ini diisi nomor KTP atau Paspor yang tercantum dalam KTP atau Paspor terakhir.

6. NPWP Penjamin Kolom ini diisi NPWP penjamin.

286

THI_adinda
Rectangle
Page 254: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjamin

Desember 2005 V-B-53

7. Alamat Kolom ini harus diisi alamat penjamin sebagaimana tercantum dalam Kartu NPWP atau KTP bagi pengurus / pemilik yang belum / tidak memiliki NPWP. Pengisian alamat pemilik / penjamin berpedoman pada pengisian alamat debitur.

287

THI_adinda
Rectangle
Page 255: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjamin

Desember 2005 V-B-54

Halaman ini sengaja dikosongkan

288

THI_adinda
Rectangle
Page 256: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kontrol LBU

Desember 2005 VI-55

VI. KONTROL LBU

FORMULIR – 05 – KONTROL LBU

Formulir ini digunakan untuk melaporkan jumlah total outstanding masing-masing fasilitas penyediaan dana yang dilaporkan dalam LBU/Laporan Bulanan BPR/S. Kolom-kolom yang diisi hanya pada kolom Data LBU/Laporan Bulanan BPR/S (kolom sebelah kiri). Kolom Data SID (kolom sebelah kanan) akan tersisi secara otomatis oleh sistem sesuai dengan jumlah outstanding masing-masing fasilitas penyediaan dana.

1. Penempatan pada Bank Lain (Data LBU/Laporan Bulanan BPR/S) Kolom ini diisi total Jumlah (nilai) penempatan pada Bank lain (dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan BPR/S.

2. Surat Berharga (Data LBU) Kolom ini tidak perlu diisi

3. Kredit yang Diberikan (Data LBU/Laporan Bulanan BPR/S) Kolom ini diisi total Baki Debet kredit/pembiayaan yang diberikan (dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU.

4. Tagihan Lainnya (Data LBU) Kolom ini tidak perlu diisi

5. Penyertaan (Data LBU) Kolom ini tidak perlu diisi

6. Irrevocable L/C (Data LBU) Kolom ini tidak perlu diisi

7. Garansi Diberikan (Data LBU) Kolom ini tidak perlu diisi.

8. Penerusan Kredit (Data LBU/Laporan Bulanan BPR/S) Kolom ini diisi total Jumlah penerusan kredit/pembiayaan (dalam Rupiah) yang dilaporkan dalam LBU/Laporan Bulanan BPR/S.

289

THI_adinda
Rectangle
Page 257: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kontrol LBU

Desember 2005 VI-56

Halaman ini sengaja dikosongkan

290

THI_adinda
Rectangle
Page 258: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Keuangan Debitur

Desember 2005 VII-57

VII. LAPORAN KEUANGAN DEBITUR

FORMULIR – 06 – LAPORAN KEUANGAN DEBITUR

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian data keuangan debitur terkini

dan sekurang-kurangnya dikinikan setahun sekali, terdiri dari:

1. Posisi Laporan Keuangan Kolom ini diisi bulan dan tahun posisi laporan keuangan.

2. Audited / Tidak Audited Kolom ini diisi ‘Audited’ jika laporan keuagan debitur telah diaudit atau diisi ‘Tidak Audited’ jika belum/tidak diaudit.

3. Pinjaman Luar Negeri Kolom ini diisi ‘Punya Pinjaman Luar Negeri’ jika debitur memiliki pinjaman luar negeri atau ‘Tidak Punya Pinjaman Luar Negeri’ jika tidak.

4. Total Aktiva Kolom ini diisi nilai nominal total (dalam Rupiah) aktiva debitur.

5. Aktiva Lancar Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh aktiva lancar yang dimiliki debitur, seperti uang tunai atau barang berharga lain yang sewaktu-waktu dengan mudah dapat dijadikan uang tunai.

6. Total Kewajiban Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh kewajiban debitur.

7. Kewajiban Kepada Bank Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh kewajiban debitur kepada bank-bank.

291

THI_adinda
Rectangle
Page 259: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Keuangan Debitur

Desember 2005 VII-58

8. Kewajiban Lancar Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh utang atau kewajiban lain yang harus diselesaikan debitur dalam waktu tidak melebihi jangka waktu satu tahun.

9. Modal Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) posisi total modal (equity) debitur.

10. Penjualan Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) penjualan yang dibukukan debitur.

11. Pendapatan Operasional Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) pendapatan operasional yang dibukukan debitur.

12. Biaya Operasional Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) biaya operasional yang dibukukan debitur.

13. Pendapatan Non Operasional Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) pendapatan non operasional yang dibukukan debitur.

14. Biaya Non Operasional Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) biaya non operasional yang dibukukan debitur.

15. Laba Rugi Tahun Lalu (Setelah Pajak) Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) laba/rugi setelah pajak yang dibukukan debitur tahun lalu.

16. Laba Rugi Tahun Berjalan (Sebelum Pajak) Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) laba/rugi sebelum pajak yang dibukukan debitur pada tahun berjalan sampai dengan posisi laporan keuangan yang terkini.

292

THI_adinda
Rectangle
Page 260: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Keuangan Debitur

Desember 2005 VII-59

Halaman ini sengaja dikosongkan

293

THI_adinda
Rectangle
Page 261: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Desember 2005

LAMPIRAN - LAMPIRAN

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR

BAGI BPR

THI_adinda
TextBox
Lampiran 4
Page 262: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR

Desember 2005 1

LAMPIRAN I

Contoh Surat Pemberitahuan Pelaksana dan Penanggung Jawab SID No. : ………………… …………………..,…………….20…. Kepada Bank Indonesia …………………………. Perihal: Pemberitahuan Petugas Pelaksana dan atau Pejabat Penanggungjawab

Laporan Debitur dan Permintaan Informasi Debitur ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. …………………….. tanggal ……………. tentang ………………………………………….. , dengan ini diberitahukan sebagai berikut: I. Petugas pelaksana (operator) pelaporan Debitur dalam Sistem Informasi Debitur

(SID), yaitu:

Hak Akses Nama Jabatan Nomor Telepon & Fax

Alamat Email

Tanda Tangan

Administrator

1. ……………… 2. ………………

1.…………… 2. ………….

1.………………… 2. …………………

1.…………… 2. ……………

1.………………… 2. …………………

Pelaksana/ Operator

1.……………… 2. ………………

1.…………… 2.……………

1.………………… 2. …………………

1.…………… 2.……………

1.………………… 2. …………………

II. Nama-nama pejabat / penanggung jawab yang melakukan verifikasi Laporan

Debitur

Hak Akses Nama Jabatan Nomor Telepon & Fax

Alamat Email

Tanda Tangan

Penanggung jawab / Supervisor

1. ……………… 2. ………………

1.…………… 2. ………….

1.………………… 2. …………………

1.…………… 2. ……………

1.………………… 2. …………………

III. Nama-nama Petugas/pejabat yang berwewenang meminta dan menerima

Informasi Debitur, yaitu:

Nama Jabatan Nomor Telepon & Fax Alamat Email Tanda Tangan 1.……………… 2. ………………

1.………………… 2. …………………

1.………………… 2. …………………

1.………………… 2. …………………

1.………………… 2. …………………

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini kami nyatakan bahwa: 1. Kami telah menerima aplikasi (program) SID. 2. Kami akan mempergunakan aplikasi (program) SID hanya untuk keperluan

pelaporan Debitur dan permintaan Informasi Debitur. 3. Kami tidak akan mengubah data dalam data induk melalui program lain di luar

program SID yang disediakan Bank Indonesia. 4. Kami bertanggung jawab atas keabsahan data yang dilaporkan. Demikian agar maklum.

BPR ………………………….. Sandi BPR ………………….

(…………………………………)

295

THI_adinda
Rectangle
Page 263: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 2

LAMPIRAN II

Daftar Sandi DATI II

SANDI PROVINSI JAWA BARAT 1. Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat ...................................................... 0100 2. Kab. Bekasi .......................................................................................... 0102 3. Kab. Purwakarta ................................................................................... 0103 4. Kab. Karawang...................................................................................... 0106 5. Kab. Bogor ........................................................................................... 0108 6. Kab. Sukabumi ..................................................................................... 0109 7. Kab. Cianjur ......................................................................................... 0110 8. Kab. Bandung ....................................................................................... 0111 9. Kab. Sumedang ..................................................................................... 0112 10. Kab. Tasikmalaya.................................................................................. 0113 11. Kab. Garut ............................................................................................ 0114 12. Kab. Ciamis .......................................................................................... 0115 13. Kab. Cirebon ........................................................................................ 0116 14. Kab. Kuningan ..................................................................................... 0117 15. Kab. Indramayu .................................................................................... 0118 16. Kab. Majalengka .................................................................................. 0119 17. Kab. Subang ......................................................................................... 0121 18. Kota Bandung ....................................................................................... 0191 19. Kota Bogor ........................................................................................... 0192 20. Kota Sukabumi ..................................................................................... 0193 21. Kota Cirebon ........................................................................................ 0194 22. Kota Tasikmalaya ................................................................................. 0195 23. Kota Cimahi ......................................................................................... 0196 24. Kota Depok .......................................................................................... 0197 25. Kota Bekasi .......................................................................................... 0198 26. Kota Banjar ........................................................................................... 0180 27. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 0188

PROVINSI BANTEN 1. Kepala Daerah Provinsi Banten ............................................................ 0200 2. Kab. Lebak ........................................................................................... 0201 3. Kab. Pandeglang ................................................................................... 0202 4. Kab. Serang ........................................................................................ 0203 5. Kab. Tangerang .................................................................................... 0204 6. Kota Cilegon ......................................................................................... 0291 7. Kota Tangerang .................................................................................... 0292 8. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 0288

PROVINSI DKI JAKARTA 1. Kepala Daerah DKI Jaya....................................................................... 0300 2. Wil. Kota Jakarta Pusat ........................................................................ 0391 3. Wil. Kota Jakarta Utara ........................................................................ 0392

296

THI_adinda
Rectangle
Page 264: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 3

4. Wil. Kota Jakarta Barat ........................................................................ 0393 5. Wil. Kota Jakarta Selatan ...................................................................... 0394 6. Wil. Kota Jakarta Timur ....................................................................... 0395

PROVINSI D.I. YOGYAKARTA 1. Kepala Daerah D.I Yogyakarta ............................................................. 0500 2. Kab. Bantul............................................................................................ 0501 3. Kab. Sleman ......................................................................................... 0502 4. Kab. Gunung Kidul .............................................................................. 0503 5. Kab. Kulon Progo ................................................................................. 0504 6. Kota Yogyakarta ................................................................................... 0591 7. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 0588

PROVINSI JAWA TENGAH 1. Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah................................................... 0900 2. Kab. Semarang ...................................................................................... 0901 3. Kab. Kendal .......................................................................................... 0902 4. Kab. Demak .......................................................................................... 0903 5. Kab. Grobogan ..................................................................................... 0904 6. Kab. Pekalongan ................................................................................... 0905 7. Kab. Tegal ............................................................................................ 0906 8. Kab. Brebes .......................................................................................... 0907 9. Kab. Pati ............................................................................................... 0908 10. Kab. Kudus ........................................................................................... 0909 11. Kab. Pemalang ..................................................................................... 0910 12. Kab. Jepara ........................................................................................... 0911 13. Kab. Rembang ...................................................................................... 0912 14. Kab. Blora ............................................................................................ 0913 15. Kab. Banyumas .................................................................................... 0914 16. Kab. Cilacap ......................................................................................... 0915 17. Kab. Purbalingga .................................................................................. 0916 18. Kab. Banjarnegara ................................................................................ 0917 19. Kab. Magelang ..................................................................................... 0918 20. Kab. Temanggung ................................................................................ 0919 21. Kab. Wonosobo .................................................................................... 0920 22. Kab. Purworejo ..................................................................................... 0921 23. Kab. Kebumen ...................................................................................... 0922 24. Kab. Klaten ........................................................................................... 0923 25. Kab. Boyolali ....................................................................................... 0924 26. Kab. Sragen .......................................................................................... 0925 27. Kab. Sukoharjo ..................................................................................... 0926 28. Kab. Karanganyar ................................................................................. 0927 29. Kab. Wonogiri ...................................................................................... 0928 30. Kab. Batang .......................................................................................... 0929 31. Kota Semarang ..................................................................................... 0991 32. Kota Salatiga ........................................................................................ 0992 33. Kota Pekalongan .................................................................................. 0993 34. Kota Tegal ............................................................................................ 0994 35. Kota Magelang ..................................................................................... 0995 36. Kota Surakarta ...................................................................................... 0996

297

THI_adinda
Rectangle
Page 265: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 4

37. Kotif Klaten........................................................................................... 0997 38. Kotif Cilacap ......................................................................................... 0998 38. Kotif Purwokerto................................................................................... 0999 39 Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 0988

PROVINSI JAWA TIMUR 1. Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur..................................................... 1200 2. Kab. Gresik............................................................................................ 1201 3. Kab. Sidoarjo ........................................................................................ 1202 4. Kab. Mojokerto .................................................................................... 1203 5. Kab. Jombang ....................................................................................... 1204 6. Kab. Sampang ...................................................................................... 1205 7. Kab. Pamekasan ................................................................................... 1206 8. Kab. Sumenep ...................................................................................... 1207 9. Kab. Bangkalan .................................................................................... 1208 10. Kab. Bondowoso .................................................................................. 1209 11. Kab. Banyuwangi ................................................................................. 1211 12. Kab. Jember........................................................................................... 1212 13. Kab. Malang ......................................................................................... 1213 14. Kab. Pasuruan ....................................................................................... 1214 15. Kab. Probolinggo ................................................................................. 1215 16. Kab. Lumajang ..................................................................................... 1216 17. Kab. Kediri ........................................................................................... 1217 18. Kab. Nganjuk ....................................................................................... 1218 19. Kab. Tulungagung ................................................................................ 1219 20. Kab. Trenggalek ................................................................................... 1220 21. Kab. Blitar ............................................................................................ 1221 22. Kab. Madiun ......................................................................................... 1222 23. Kab. Ngawi ........................................................................................... 1223 24. Kab. Magetan ....................................................................................... 1224 25. Kab. Ponorogo ...................................................................................... 1225 26. Kab. Pacitan ......................................................................................... 1226 27. Kab. Bojonegoro .................................................................................. 1227 28. Kab. Tuban ........................................................................................... 1228 29. Kab. Lamongan .................................................................................... 1229 30. Kab. Situbondo ..................................................................................... 1230 31. Kota Surabaya ...................................................................................... 1291 32. Kota Mojokerto .................................................................................... 1292 33. Kota Malang ......................................................................................... 1293 34. Kota Pasuruan ...................................................................................... 1294 35. Kota Probolinggo ................................................................................. 1295 36. Kota Blitar ............................................................................................ 1296 37. Kota Kediri ........................................................................................... 1297 38. Kota Madiun ......................................................................................... 1298 39. Kota Jember........................................................................................... 1299 40. Kota Batu............................................................................................... 1271 39 Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 1288

PROVINSI BENGKULU 1. Kepala Daerah Provinsi Bengkulu ........................................................ 2300

298

THI_adinda
Rectangle
Page 266: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 5

2. Kab. Bengkulu Selatan.......................................................................... 2301 3. Kab. Bengkulu Utara ............................................................................ 2302 4. Kab. Rejang Lebong ............................................................................. 2303 5. Kota Bengkulu ...................................................................................... 2391 6. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 2388

PROVINSI JAMBI 1. Kepala Daerah Provinsi Jambi .............................................................. 3100 2. Kab. Batanghari .................................................................................... 3101 3. Kab. Sarolangun .................................................................................... 3104 4. Kab. Kerinci ......................................................................................... 3105 5. Kab. Muaro Jambi .............................................................................. 3106 6. Kab. Tanjung Jabung Barat ............................................................. 3107 7. Kab. Tanjung Jabung Timur ............................................................. 3108 8. Kab. Tebo ............................................................................................ 3109 9. Kab. Muara Bungo ............................................................................ 3110 10. Kab. Merangin .................................................................................... 3111 11. Kota Jambi ............................................................................................ 3191 12. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 3188

PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1. Kepala Daerah Provinsi NAD............................................................... 3200 2. Kab. Aceh Besar ................................................................................... 3201 3. Kab. Pidie ............................................................................................. 3202 4. Kab. Aceh Utara ................................................................................... 3203 5. Kab. Aceh Timur .................................................................................. 3204 6. Kab. Aceh Selatan ................................................................................ 3205 7. Kab. Aceh Barat ................................................................................... 3206 8. Kab. Aceh Tengah ................................................................................ 3207 9. Kab. Aceh Tenggara ............................................................................. 3208 10. Kab. Aceh Singkil ............................................................................ 3209 11. Kab. Aceh Jeumpa/Bireuen................................................................... 3210 12. Kab. Aceh Tamiang............................................................................... 3211 13. Kab. Gayo Luwes.................................................................................. 3212 14. Kab. Aceh Barat Daya........................................................................... 3213 15. Kab. Aceh Jaya...................................................................................... 3214 16. Kab. Nagan Raya................................................................................... 3215 17. Kab. Aceh Simeuleu.............................................................................. 3216 18. Kota Banda Aceh ................................................................................. 3291 19. Kota Sabang .......................................................................................... 3292 20. Kota Lhokseumawe .............................................................................. 3293 21. Kota Langsa ........................................................................................ 3294 22. Kota Simeulue ....................................................................................... 3295 23. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 3288

PROVINSI SUMATERA UTARA 1. Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara............................................... 3300 2. Kab. Deli Serdang ................................................................................ 3301 3. Kab. Langkat ........................................................................................ 3302 4. Kab. Karo ............................................................................................ 3303

299

THI_adinda
Rectangle
Page 267: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 6

5. Kab. Simalungun................................................................................... 3304 6. Kab. Labuhan Batu ............................................................................... 3305 7. Kab. Asahan ......................................................................................... 3306 8. Kab. Dairi ............................................................................................. 3307 9. Kab. Tapanuli Utara ............................................................................. 3308 10. Kab. Tapanuli Tengah .......................................................................... 3309 11. Kab. Tapanuli Selatan .......................................................................... 3310 12. Kab. Nias .............................................................................................. 3311 13. Kota Rantau Prapat................................................................................ 3312 14. Kab. Toba Samosir ............................................................................ 3313 15. Kab. Mandailing Natal ........................................................................ 3314 16. Kota Tebing Tinggi .............................................................................. 3391 17. Kota Binjai ........................................................................................... 3392 18. Kota Pematang Siantar ......................................................................... 3393 19. Kota Tanjung Balai .............................................................................. 3394 20. Kota Sibolga.......................................................................................... 3395 21. Kota Medan .......................................................................................... 3396 22. Kota Kisaran.......................................................................................... 3398 23. Kota Padang Sidempuan ...................................................................... 3399 24. Kab/Kota Lainnya ................................................................................. 3388

PROVINSI SUMATERA BARAT 1. Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat............................................... 3400 2. Kab. Agam ........................................................................................... 3401 3. Kab. Pasaman ....................................................................................... 3402 4. Kab. Limapuluh Koto ........................................................................... 3403 5. Kab. Solok ............................................................................................ 3404 6. Kab. Padang Pariaman ......................................................................... 3405 7. Kab. Pesisir Selatan .............................................................................. 3406 8. Kab. Tanah Datar ................................................................................. 3407 9. Kab. Sawahlunto/Sijunjung................................................................... 3408 10. Kab. Kepulauan Mentawai ................................................................. 3409 11. Kota Bukittinggi ................................................................................... 3491 12. Kota Padang .......................................................................................... 3492 13. Kota Sawahlunto ................................................................................... 3493 14. Kota Padang Panjang ........................................................................... 3494 15. Kota Solok ............................................................................................ 3495 16. Kota Payakumbuh ................................................................................ 3496 17. Kota Pariaman ...................................................................................... 3497 18. Kab/Kota Lainnya ................................................................................. 3488

PROVINSI RIAU 1. Kepala Daerah Provinsi Riau ................................................................ 3500 2. Kab. Kampar ......................................................................................... 3501 3. Kab. Bengkalis ..................................................................................... 3502 4. Kab. Kepulauan Riau ........................................................................... 3503 5. Kab. Indragiri Hulu .............................................................................. 3504 6. Kab. Indragiri Hilir................................................................................ 3505 7. Kab. Karimun ..................................................................................... 3506 8. Kab. Natuna ....................................................................................... 3507

300

THI_adinda
Rectangle
Page 268: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 7

9. Kab. Rokan Hulu................................................................................... 3508 10. Kab. Rokan Hilir ................................................................................ 3509 11. Kab. Pelalawan .................................................................................... 3510 12. Kab. Siak .............................................................................................. 3511 13. Kab. Kuantan Singingi ....................................................................... 3512 14. Kota Pekanbaru .................................................................................... 3591 15. Kota Batam .......................................................................................... 3594 16. Kota Dumai .......................................................................................... 3592 17. Kota Tanjungpinang ............................................................................. 3593 18. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 3588

PROVINSI SUMATERA SELATAN 1. Kepala Daerah Provinsi Sumatera Selatan............................................ 3600 2. Kab. Musi Banyuasin ........................................................................... 3606 3. Kab. Ogan Komering Ulu .................................................................... 3607 4. Kab. Lematang Ilir Ogan Tengah (Muara Enim) ................................. 3608 5. Kab. Lahat ............................................................................................. 3609 6. Kab. Musi Rawas ................................................................................. 3610 7. Kab. Ogan Komering Ilir ..................................................................... 3611 8. Kab. Pangkalan Balai ............................................................................ 3612 9. Kota Palembang ................................................................................... 3691 10. Kota Lubuklinggau ............................................................................... 3693 11. Kota Prabumulih .................................................................................. 3694 12. Kota Baturaja......................................................................................... 3695 13. Kota Pagar Alam ................................................................................ 3697 14. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 3688

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 1. Kepala Daerah Provinsi Kep. Bangka Belitung.................................... 3700 2. Kab. Bangka ......................................................................................... 3701 3. Kab. Belitung ........................................................................................ 3702 4. Kota Pangkal Pinang ............................................................................ 3791 5. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 3788

PROVINSI LAMPUNG 1. Kepala Daerah Provinsi Lampung ........................................................ 3900 2. Kab. Lampung Selatan ......................................................................... 3901 3. Kab. Lampung Tengah ......................................................................... 3902 4. Kab. Lampung Utara ............................................................................ 3903 5. Kab. Lampung Barat ............................................................................ 3904 6. Kab. Tulang Bawang ............................................................................ 3905 7. Kab. Tanggamus ................................................................................... 3906 8. Kab. Lampung Timur........................................................................... 3907 9. Kab. Way Kanan .................................................................................. 3908 10. Kota Bandar Lampung ......................................................................... 3991 11. Kota Metro .......................................................................................... 3992 12. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 3988

301

THI_adinda
Rectangle
Page 269: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 8

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1. Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ........................................ 5100 2. Kab. Banjar ........................................................................................... 5101 3. Kab. Tanah Laut ................................................................................... 5102 4. Kab. Tapin ............................................................................................ 5103 5. Kab. Hulu Sungai Selatan ..................................................................... 5104 6. Kab. Hulu Sungai Tengah .................................................................... 5105 7. Kab. Hulu Sungai Utara ....................................................................... 5106 8. Kab. Barito Kuala ................................................................................. 5107 9. Kab. Kota Baru ..................................................................................... 5108 10. Kab. Tabalong ....................................................................................... 5109 11 Kab.Tanah Bumbu ................................................................................ 5110 12 Kab. Balangan ....................................................................................... 5111 13 Kota Banjarmasin ................................................................................. 5191 14 Kota Banjarbaru ................................................................................... 5192 15 Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 5188

PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1. Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Barat ........................................... 5300 2. Kab. Pontianak ..................................................................................... 5301 3. Kab. Sambas ......................................................................................... 5302 4. Kab. Ketapang ...................................................................................... 5303 5. Kab. Sanggau ....................................................................................... 5304 6. Kab. Sintang ......................................................................................... 5305 7. Kab. Kapuas Hulu ................................................................................ 5306 8. Kab. Bengkayang .............................................................................. 5307 9. Kab. Landak ....................................................................................... 5308 10. Kota Pontianak ..................................................................................... 5391 11. Kota Singkawang ................................................................................. 5392 12. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 5388

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1. Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Timur .......................................... 5400 2. Kab. Kutai Kartanegara......................................................................... 5401 3. Kab. Berau ............................................................................................ 5402 4. Kab. Pasir .............................................................................................. 5403 6. Kab. Bulungan ...................................................................................... 5404 7. Kab. Kutai Barat ................................................................................. 5405 8. Kab. Kutai Timur ................................................................................. 5406 9. Kab. Bulungan Selatan.......................................................................... 5407 10. Kab. Bulungan Utara............................................................................. 5408 11. Kab. Nunukan........................................................................................ 5409 12. Kab. Malinau......................................................................................... 5410 13. Kab. Penajam Paser Utara..................................................................... 5411 14. Kota Samarinda .................................................................................... 5491 15. Kota Balikpapan ................................................................................... 5492 16. Kota Tarakan ........................................................................................ 5493 17. Kota Bontang ........................................................................................ 5494 18. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 5488

302

THI_adinda
Rectangle
Page 270: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 9

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1. Kepala Daerah Provinsi Kalimantan Tengah ........................................ 5800 2. Kab. Kapuas ......................................................................................... 5801 3. Kab. Kotawaringin Barat ...................................................................... 5802 4. Kab. Kotawaringin Timur ..................................................................... 5803 5. Kab. Barito Selatan .............................................................................. 5806 6. Kab. Barito Utara .................................................................................. 5808 7. Kab. Murung Raya ................................................................................ 5804 8. Kab. Barito Timur ................................................................................. 5805 9. Kab. Gunung Mas ................................................................................. 5807 10. Kab. Pulang Pisau ................................................................................. 5809 11. Kab. Seruyan ......................................................................................... 5810 12. Kab. Katingan........................................................................................ 5811 13. Kab. Sukamara ...................................................................................... 5812 14. Kab. Lamandau ..................................................................................... 5813 15. Kota Palangkaraya ................................................................................ 5892 16. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 5888

PROVINSI SULAWESI TENGAH 1. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah ............................................ 6000 2. Kab. Donggala ...................................................................................... 6001 3. Kab. Poso ............................................................................................. 6002 4. Kab. Parimo/Banggai ........................................................................... 6003 5. Kab. Toli-Toli........................................................................................ 6004 6. Kab.Banggai Kepulauan ..................................................................... 6005 7. Kab. Morowali .................................................................................... 6006 8. Kab. Buol .......................................................................................... 6007 9. Kota Palu .............................................................................................. 6091 10. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 6088

PROVINSI SULAWESI SELATAN 1. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan ............................................ 6100 2. Kab. Pinrang ......................................................................................... 6101 3. Kab. Gowa ............................................................................................ 6102 4. Kab. Wajo ............................................................................................. 6103 5. Kab. Mamuju ........................................................................................ 6104 6. Kab. Bone ............................................................................................. 6105 7. Kab. Tana Toraja .................................................................................. 6106 8. Kab. Maros ........................................................................................... 6107 9. Kab. Majene ......................................................................................... 6108 10. Kab. Luwu............................................................................................. 6109 11. Kab. Sinjai ............................................................................................ 6110 12. Kab. Bulukumba ................................................................................... 6111 13. Kab. Bantaeng ...................................................................................... 6112 14. Kab. Jeneponto ..................................................................................... 6113 15. Kab. Selayar ......................................................................................... 6114 16. Kab. Takalar ......................................................................................... 6115 17. Kab. Barru ............................................................................................ 6116 18. Kab. Sidenreng Rappang ...................................................................... 6117 19. Kab. Pangkajene Kepulauan ................................................................ 6118

303

THI_adinda
Rectangle
Page 271: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 10

20. Kab. Watansoppeng ............................................................................. 6119 21. Kab. Polewali ...................................................................................... 6120 22. Kab. Enrekang ...................................................................................... 6121 23. Kab. Luwu Selatan ................................................................................ 6122 24. Kab. Mamasa......................................................................................... 6123 25. Kab. Luwu Utara ................................................................................. 6124 26. Kota Makassar....................................................................................... 6191 27. Kota Pare-Pare ...................................................................................... 6192 28. Kota Palopo........................................................................................... 6193 29. Kota Watampone................................................................................... 6194 30. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 6188 PROVINSI SULAWESI UTARA 1. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Utara ............................................... 6200 2. Kab. Minahasa ...................................................................................... 6202 3. Kab. Bolaang Mongondow .................................................................. 6203 4. Kab. Sangihe ........................................................................................ 6204 5. Kab. kepulauan Talaud ......................................................................... 6205 6 Kab. Minahasa Selatan ......................................................................... 6206 7. Kota Menado ........................................................................................ 6291 8. Kota Bitung .......................................................................................... 6293 9. Kota. Tomohon...................................................................................... 6294 10. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 6288

PROVINSI GORONTALO 1. Kepala Daerah Provinsi Gorontalo ....................................................... 6300 2. Kab. Gorontalo ..................................................................................... 6301 3. Kab. Bualemo ..................................................................................... 6302 4 Kab. Bonebolango................................................................................. 6303 5 Kab. Pohuwato ...................................................................................... 6304 6 Kota Gorontalo ..................................................................................... 6391 7 Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 6388

PROVINSI SULAWESI TENGGARA 1. Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ......................................... 6900 2. Kab. Buton ........................................................................................... 6901 3. Kab. Kendari ........................................................................................ 6902 4. Kab. Muna ............................................................................................ 6903 5. Kab. Kolaka .......................................................................................... 6904 6. Kota Bau-Bau ....................................................................................... 6990 7. Kota Kendari ........................................................................................ 6991 8. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 6988

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1. Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat...................................... 7100 2. Kab. Lombok Barat .............................................................................. 7101 3. Kab. Lombok Tengah ........................................................................... 7102 4. Kab. Lombok Timur ............................................................................. 7103 5. Kab. Sumbawa ..................................................................................... 7104 6. Kab. Bima ............................................................................................. 7105

304

THI_adinda
Rectangle
Page 272: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 11

7. Kab. Dompu ......................................................................................... 7106 8. Kota Mataram ....................................................................................... 7191 9. Kota. Bima ............................................................................................ 7192 10. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 7188

PROVINSI BALI 1. Kepala Daerah Provinsi Bali ................................................................. 7200 2. Kab. Buleleng ....................................................................................... 7201 3. Kab. Jembrana ...................................................................................... 7202 4. Kab. Tabanan ....................................................................................... 7203 5. Kab. Badung.......................................................................................... 7204 6. Kab. Gianyar ........................................................................................ 7205 7. Kab. Klungkung ................................................................................... 7206 8. Kab. Bangli ........................................................................................... 7207 9. Kab. Karangasem ................................................................................. 7208 10. Kota Denpasar ...................................................................................... 7291 11. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 7288

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 1. Kepala Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur .................................... 7400 2. Kab. Kupang ......................................................................................... 7401 3. Kab. Timor-Tengah Selatan ................................................................. 7402 4. Kab. Timor-Tengah Utara .................................................................... 7403 5. Kab. Belu .............................................................................................. 7404 6. Kab. Alor .............................................................................................. 7405 7. Kab. Flores Timur ................................................................................ 7406 8. Kab. Sikka ............................................................................................ 7407 9. Kab. Ende ............................................................................................. 7408 10. Kab. Ngada ........................................................................................... 7409 11. Kab. Manggarai .................................................................................... 7410 12. Kab. Sumba Timur ................................................................................ 7411 13. Kab. Sumba Barat ................................................................................ 7412 14. Kab. Lembata ........................................................................................ 7413 15. Kab. Rote............................................................................................... 7414 16. Kota Kupang ........................................................................................ 7491 17. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 7488

PROVINSI MALUKU 1. Kepala Daerah Provinsi Maluku ........................................................... 8100 2. Kab. Maluku Tengah ............................................................................ 8101 3. Kab. Maluku Tenggara ......................................................................... 8102 4. Kab. Maluku Tenggara Barat ................................................................ 8103 5. Kab Buru ............................................................................................... 8104 6. Kota Ambon ......................................................................................... 8191 7. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 8188

PROVINSI PAPUA 1. Kepala Daerah Provinsi Papua.............................................................. 8200 2. Kab. Jayapura ....................................................................................... 8201

305

THI_adinda
Rectangle
Page 273: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi DATI II

Desember 2005 12

3. Kab. Biak Numfor ................................................................................ 8202 4. Kab. Sorong .......................................................................................... 8204 5. Kab. Fak-Fak ........................................................................................ 8205 6. Kab. Manokwari ................................................................................... 8209 7. Kab. Yapen-Waropen ........................................................................... 8210 8. Kab. Merauke ....................................................................................... 8211 9. Kab. Paniai ........................................................................................... 8212 10. Kab. Jayawijaya ................................................................................... 8213 11. Kab. Nabire ........................................................................................... 8214 12. Kab. Mimika.......................................................................................... 8215 13. Kab. Puncak Jaya .................................................................................. 8216 14. Kab. Sarmi............................................................................................. 8217 15. Kab. Keerom ......................................................................................... 8218 16. Kab. Sorong Selatan.............................................................................. 8219 17. Kab. Raja Ampat ................................................................................... 8220 18. Kab. Pegunungan Bintang..................................................................... 8221 19. Kab. Yahukimo ..................................................................................... 8222 20. Kab. Tolikara......................................................................................... 8223 21. Kab. Waropen........................................................................................ 8224 22. Kab. Kaimana........................................................................................ 8225 23. Kab. Boven Digoel................................................................................ 8226 24. Kab. Mappi............................................................................................ 8227 25. Kab. Asmat............................................................................................ 8228 26. Kab. Teluk Bintuni................................................................................ 8229 27. Kab. Teluk Wondama ........................................................................... 8230 28. Kota Jayapura ....................................................................................... 8291 29. Kota Sorong........................................................................................... 8292 30. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 8288

PROVINSI MALUKU UTARA 1. Kepala Daerah Provinsi Maluku Utara ................................................. 8300 2. Kab. Maluku Utara ............................................................................. 8301 3. Kab. Halmahera Tengah ...................................................................... 8302 4. Kota Ternate ....................................................................................... 8390 5. Kab./Kota Lainnya ................................................................................ 8388 DI LUAR INDONESIA ............................................................................. 9999

306

THI_adinda
Rectangle
Page 274: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Desember 2005 13

LAMPIRAN III

Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank SANDI

I PENDUDUK A Lembaga Pemerintah dan Pemerintah Campuran 1 Pemerintah Pusat..........................................................................800 - Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) ...................... 801 - Departemen Keuangan ................................................................ 802 - Departemen Pertahanan............................................................... 803 - Departemen Kehutanan............................................................... 804 - Departemen Pertanian ................................................................. 805 - Departemen Pertambangan dan Energi ....................................... 806 - Departemen Agama..................................................................... 807 - Kementrian Negara BUMN ........................................................ 808 - Departemen Lainnya ................................................................... 809 2 Pemerintah Daerah (Pemda) ........................................................810 - Pemerintah Propinsi .................................................................... 811 - Pemerintah Kota/Kabupaten = Pemerintah Kota ................................................................... 812 = Pemerintah Kabupaten .......................................................... 814 3 Badan-badan dan Lembaga-lembaga Pemerintah Lainnya............... 815 - Perum Bulog (eks. Badan Urusan Logistik) ............................... 816 - Badan Penyehatan Perbankan Nasional ...................................... 817 - Lainnya........................................................................................ 819 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau..................................820 Pemerintah Campuran a Lembaga Keuangan Non Bank ................................................... 821 i Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun - Jamsostek ............................................................................ 822 - Taspen................................................................................. 823 - Jiwasraya............................................................................. 824 - Jasa Raharja ........................................................................ 825 - Jasindo................................................................................. 826 - ASABRI.............................................................................. 827 - Perusahaan asuransi lainnya ............................................... 828 - Dana Pensiun ...................................................................... 830 ii Modal Ventura....................................................................... 831 iii Perusahaan Pembiayaan ........................................................ 832 iv Perusahaan Sekuritas dan Reksadana - PT. Danareksa .................................................................... 833 - Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan ............ usaha Reksadana ................................................................ 834 - Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan .................... usaha Reksadana ................................................................ 835 - Perusahaan Reksadana ....................................................... 836 v Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya - Perum Pegadaian................................................................ 837 - PT. Pos Indonesia............................................................... 838

307

THI_adinda
Rectangle
Page 275: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Desember 2005 14

- Lainnya .............................................................................. 840 b Bukan Lembaga Keuangan ......................................................... 841 - PT. Kereta Api Indonesia (KAI) ........................................... 842 - PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI).......................... 843 - PT. Pelabuhan Laut Indonesia (PELINDO).......................... 844 - PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP).. 845 - PT. Angkasa Pura.................................................................. 846 - PT. Perkebunan Nusantara .................................................... 847 - PT. Pertamina ........................................................................ 848 - PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN).................................. 849 - PT. Krakatau Steel................................................................. 850 - PT. Garuda Indonesia ........................................................... 851 - PT. Telkom............................................................................ 852 - PT. Indosat ............................................................................ 853 - PT. Jasa Marga ...................................................................... 854 - PT. Timah.............................................................................. 855 - PT. Aneka Tambang.............................................................. 856 - Perusahaan Jasa Konstruksi .................................................. 857 - Lainnya.................................................................................. 859 5 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)...........................................860 a Lembaga Keuangan Non Bank ................................................... 861 i Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun - Perusahaan Asuransi ........................................................... 862 - Dana Pensiun ...................................................................... 863 ii Perusahaan Pembiayaan ........................................................ 864 iii Modal Ventura....................................................................... 865 iv Perusahaan Sekuritas dan Reksadana

- Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha Rekasadana 866

- Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha Rekasadana...................................................................... 867

- Perusahaan Reksadana .................................................... 868 v Lainnya................................................................................. 870 b Bukan Lembaga Keuangan ......................................................... 871

- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) 872 - Perusahaan Daerah Pasar (PD. Pasar) 873 - Lainnya 874

B Sektor Swasta Murni 1 Lembaga Keuangan Non Bank ....................................................... 875 a Perusahaan Asuransi & Dana pensiun - Perusahaan asuransi............................................................... 876 - Dana pensiun......................................................................... 877 b Perusahaan Pembiayaan .............................................................. 878 c Modal Ventura............................................................................. 879 d Perusahaan Sekuritas dan Reksadana - Perusahaan sekuritas yang tidak melakukan kegiatan usaha

Reksadana.............................................................................. 880 - Perusahaan sekuritas yang melakukan kegiatan usaha

Reksadana.............................................................................. 881 - Perusahaan Reksadana .......................................................... 882

308

THI_adinda
Rectangle
Page 276: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank

Desember 2005 15

e Lembaga Keuangan Non Bank Lainnya - Dana Pensiun......................................................................... 883 - Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)............................................ 884 - Koperasi Simpan Pinjam = Koperasi Primer ............................................................ 885 = Koperasi Lainnya .......................................................... 886

- Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di Indonesia........ 887 - Lainnya.................................................................................. 889 2 Bukan Lembaga Keuangan ............................................................... 890 a Perusahaan-perusahaan Lainnya = Perusahaan Otomotif ............................................................. 891 = Perusahaan Perminyakan....................................................... 892 = Perusahaan Tekstil................................................................. 893 = Perusahaan Perkayuan (HPH) ............................................... 894 = Perusahaan Jasa Konstruksi .................................................. 895 = Perusahaan Industri Rokok.................................................... 896 = Perusahaan Industri Makanan ............................................... 897 = Perusahaan Agrobusiness...................................................... 898 = Perusahaan lainnya................................................................ 900 b Koperasi Bukan Simpan Pinjam = Koperasi Primer..................................................................... 901 = Koperasi Lainnya .................................................................. 902 c Yayasan, Badan Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan = Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) ................. 903 = Lembaga Pendidikan............................................................. 904 = Lainnya.................................................................................. 906 d Perseorangan ............................................................................. 907 e. Kantor Perwakilan Lembaga Milik Asing di Indonesia.............. 908 f. Lainnya........................................................................................ 910 II BUKAN PENDUDUK 1 Pemerintah Pusat di Luar Negeri ............................................................ 911 2 Perwakilan Negara-negara Asing dan Stafnya........................................ 912 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Milik Negara Asing..................... 913 4 Lembaga Keuangan Bukan Bank Yang Beroperasi di Luar Indonesia... 914 5 Perusahaan Swasta di Luar Negeri.......................................................... 915 6 Perorangan ......................................................................................... 916 7 Lembaga-lembaga Internasional a Bank Pembangunan multilateral - Islamic Development Bank (IDB) ................................................. 917 - Asian Development Bank (AIDB)................................................. 918 - World Bank.................................................................................... 919 - Lainnya ......................................................................................... 921 b Lainnya ......................................................................................... 925

309

THI_adinda
Rectangle
Page 277: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Desember 2005 16

LAMPIRAN IV

Daftar Sandi Sektor Ekonomi SANDI

1. Pertanian, perburuan, dan sarana pertanian a. Pertanian

i. Tanaman pangan - Padi ........................................................................................... 1111 - Palawija

= Kacang-kacangan ............................................................... 1115 = Umbi-umbian ..................................................................... 1116 = Jagung ................................................................................. 1117 = Lainnya ............................................................................... 1119

- Hortikultura .............................................................................. 1130 ii. Tanaman perkebunan

- Karet ......................................................................................... 1141 - Kelapa ....................................................................................... 1142 - Kopi .......................................................................................... 1143 - Tembakau ................................................................................. 1144 - Kelapa sawit ............................................................................. 1145 - Lada .......................................................................................... 1146 - Teh ............................................................................................ 1147 - Tebu .......................................................................................... 1148 - Kapas ........................................................................................ 1149 - Cengkeh .................................................................................... 1150 - Vanili ........................................................................................ 1151 - Pala ........................................................................................... 1152 - Kakao (coklat) .......................................................................... 1153 - Lainnya ..................................................................................... 1159

iii. Perikanan - Laut

= Udang ................................................................................. 1161 = Lainnya ............................................................................... 1163

- Darat = Udang ................................................................................. 1164 = Lainnya ............................................................................... 1166

- Payau = Udang ................................................................................. 1167 = Lainnya ................................................................................. 1169

iv. Peternakan - Unggas ...................................................................................... 1171 - Sapi ........................................................................................... 1172 - Lainnya ..................................................................................... 1179

v. Kehutanan dan pemotongan kayu (logging) .................................. 1180 b. Perburuan ............................................................................................. 1200

310

THI_adinda
Rectangle
Page 278: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Desember 2005 17

c. Sarana pertanian i. Sarana tanaman pangan dan perkebunan

- Pompanisasi .............................................................................. 1311 - Alat penggarapan tanah ............................................................ 1312 - Gudang/lantai jemuran ............................................................. 1313 - Pencetakan sawah ..................................................................... 1314

ii. Sarana perikanan ............................................................................ 1360 iii. Sarana peternakan .......................................................................... 1370 iv. Sarana kehutanan ............................................................................ 1380 v. Sarana lainnya ................................................................................ 1390

2. Pertambangan a. Minyak dan gas bumi ........................................................................... 2100 b. Biji logam

i. Timah ............................................................................................. 2210 ii. Nikel ............................................................................................... 2220 iii. Bauksit ............................................................................................ 2230 iv. Tembaga ......................................................................................... 2240 v. Lainnya ........................................................................................... 2290

c. Batubara .............................................................................................. 2300 d. Barang tambang lainnya ....................................................................... 2900

3. Perindustrian a. Industri makanan, minuman

i. Industri terigu ................................................................................. 3110 ii. Industri gula .................................................................................... 3120 iii. Penggilingan padi (huller) .............................................................. 3130 iv. Industri minyak tumbuh-tumbuhan

- Minyak kelapa sawit mentah .................................................... 3141 - Minyak biji kelapa sawit .......................................................... 3142 - Lainnya ..................................................................................... 3149

v. Industri garam ................................................................................ 3150 vi. Industri minuman ........................................................................... 3160 vii. Industri tembakau ........................................................................... 3170 viii.Industri rokok ................................................................................. 3180 ix. Industri makanan lainnya ............................................................... 3190

b. Industri makanan ternak dan ikan ........................................................ 3200 c. Industri tekstil, sandang, dan kulit

i. Industri tekstil ................................................................................. 3310 ii. Industri sandang ............................................................................. 3320 iii. Industri kulit ................................................................................... 3330

d. Industri kayu dan hasil-hasil kayu i. Industri bahan kayu ........................................................................ 3410 ii. Industri perabot .............................................................................. 3420 iii. Industri kayu lainnya ...................................................................... 3490

e. Industri bahan kertas, kertas dan hasil-hasil kertas, percetakan, dan

penerbitan i. Industri kertas dan hasil-hasil kertas ............................................. 3510 ii. Industri percetakan dan penerbitan ............................................... 3520 iii. Industri bahan kertas (pulp) .......................................................... 3530

311

THI_adinda
Rectangle
Page 279: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Desember 2005 18

f. Industri pengolahan bahan kimia dan hasil kimia, hasil-hasil minyak bumi, batubara, karet, dan plastik i. Industri pupuk/obat hama ............................................................... 3610 ii. Industri farmasi .............................................................................. 3620 iii. Industri plastik ................................................................................ 3630 iv. Industri hasil kimia lainnya dan pengolahan bahan kimia untuk industri

......................................................................................................... 3640 v. Remilling dan rumah asap .............................................................. 3650 vi. Industri crumb rubber ..................................................................... 3660 vii. Industri hasil karet lainnya ............................................................. 3670 viii.Industri minyak atsiri ..................................................................... 3680 ix. Lainnya ........................................................................................... 3690

g. Industri pengolahan hasil-hasil tambang bukan logam, selain hasil-hasil minyak bumi, dan batubara .......................................................................... i. Semen ............................................................................................. 3710 ii. Batu bata/genteng ........................................................................... 3720 iii. Keramik .......................................................................................... 3730

h. Industri logam dasar i. Besi baja ......................................................................................... 3810 ii. Lainnya ........................................................................................... 3890

i. Industri barang-barang logam, mesin-mesin, dan peralatan i. Peralatan dengan komponen buatan luar negeri

- Industri maritim ........................................................................ 3911 - Industri otomatif ....................................................................... 3912 - Industri elektronika .................................................................. 3913 - Industri alat-alat pertanian ........................................................ 3914 - Lainnya ..................................................................................... 3919

ii. Perakitan dengan komponen buatan dalam negeri - Industri maritim ........................................................................ 3921 - Industri otomotif ....................................................................... 3922 - Industri elektronika .................................................................. 3923 - Industri alat-alat pertanian ........................................................ 3924 - Lainnya ..................................................................................... 3929

iii. Pembuatan komponen - Industri maritim ........................................................................ 3931 - Industri otomotif ....................................................................... 3932 - Industri elektronika .................................................................. 3933 - Industri alat-alat pertanian ........................................................ 3934 - Lainnya ..................................................................................... 3939

j. Industri lainnya ..................................................................................... 3990

4. Listrik, Gas, dan air a. Listrik

i. Pedesaan ......................................................................................... 4110 ii. Lainnya ........................................................................................... 4190

b. Gas ........................................................................................................ 4200 c. Air ......................................................................................................... 4300

5. Konstruksi a. Perumahan Sederhana

i. Bank Tabungan Negara .................................................................. 5110

312

THI_adinda
Rectangle
Page 280: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Desember 2005 19

ii. Perumnas ........................................................................................ 5120 iii. Lainnya ........................................................................................... 5190

b. Pasar Inpres .......................................................................................... 5200 c. Penyiapan Tanah Pemukiman Transmigrasi (PTPT) .......................... 5300 d. Pencetakan sawah ................................................................................. 5400 e. Jalan raya dan jembatan ....................................................................... 5500 f. Pelabuhan ............................................................................................. 5600 g. Irigasi .................................................................................................... 5700 h. Listrik

i. Pedesaan ......................................................................................... 5810 ii. Lainnya ........................................................................................... 5890

i. Proyek yang dibiayai dengan pinjaman dari/untuk pembayaran di luar negeri .................................................................................................... 5900

j. Lainnya ................................................................................................. 5990

6. Perdagangan, restoran, dan hotel a. Ekspor

i. Barang - Bahan baku

= Biji kelapa sawit ................................................................. 6111 = Kayu ................................................................................... 6112 = Rotan .................................................................................. 6113 = Hasil hutan selain kayu dan rotan ...................................... 6114 = Hasil tanaman pangan dan perkebunan .............................. 6115 = Hewan hidup dan hasilnya ................................................. 6116 = Bijih timah .......................................................................... 6117 = Bijih logam selain timah .................................................... 6118 = Batubara ............................................................................. 6119 = Lainnya ............................................................................... 6129

- Barang setengah jadi = Kayu gergajian ................................................................... 6131 = Kopi biji .............................................................................. 6132 = Tembakau ........................................................................... 6133 = Karet ................................................................................... 6134 = Lada .................................................................................... 6135 = Minyak kelapa sawit mentah .............................................. 6136 = Minyak biji kelapa sawit .................................................... 6137 = Bungkil kopra ..................................................................... 6138 = Hasil tanaman pangan dan perkebunan lainnya ................. 6139 = Hewan yang sudah diolah .................................................. 6140 = Bahan makanan lainnya ..................................................... 6141 = Hasil tambang setengah jadi ............................................... 6142 = Lainnya ............................................................................... 6159

- Barang jadi = Kayu lapis dan sejenisnya .................................................. 6161 = Teh ...................................................................................... 6162 = Kopi bubuk ......................................................................... 6163 = Hasil tanaman pangan dan perkebunan lainnya ................. 6164 = Udang ................................................................................. 6165 = Hasil hewan selain udang ................................................... 6166 = Barang kerajinan dari kayu dan rotan ................................ 6167

313

THI_adinda
Rectangle
Page 281: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Desember 2005 20

= Barang kerajinan selain dari kayu dan rotan ...................... 6168 = Tekstil ................................................................................. 6169 = Sandang selain tekstil ......................................................... 6170 = Lainnya ............................................................................... 6179

ii. Jasa-jasa - Konstruksi ................................................................................ 6180 - Lainnya ..................................................................................... 6190

b. Impor i. Dalam rangka bantuan luar negeri

- Biji gandum .............................................................................. 6211 - Beras ......................................................................................... 6212 - Kapas ........................................................................................ 6213 - Benang tenun ............................................................................ 6214 - Lainnya ..................................................................................... 6219

ii. Bukan dalam rangka bantuan luar negeri - Pupuk dan obat hama ............................................................... 6221 - Besi beton ................................................................................. 6222 - Kertas koran ............................................................................. 6223 - Cengkeh .................................................................................... 6224 - Beras ......................................................................................... 6225 - Gula .......................................................................................... 6226 - Biji gandum .............................................................................. 6227 - Jagung ....................................................................................... 6228 - Kacang kedelai ......................................................................... 6229 - Farmasi ..................................................................................... 6230 - Suku candang kendaraan bermotor .......................................... 6231 - Suku cadang industri ................................................................ 6232 - Lainnya ..................................................................................... 6239

c. Pembelian dan pengumpulan barang dagangan dalam negeri i. Beras ............................................................................................... 6311 ii. Jagung ............................................................................................. 6312 iii. Garam ............................................................................................. 6313 iv. Stock gula ....................................................................................... 6314 v. Kayu ............................................................................................... 6315 vi. Karet ............................................................................................... 6316 vii. Kelapa sawit ................................................................................... 6317 viii.Kapas .............................................................................................. 6318 ix. Kopra .............................................................................................. 6319 x. Cengkeh .......................................................................................... 6320 xi. Lada ................................................................................................ 6321 xii. Tembakau ....................................................................................... 6322 xiii.Kopi ................................................................................................ 6323 xiv.Teh .................................................................................................. 6324 xv. Hewan hidup dan hasilnya ............................................................. 6325 xvi.Lainnya ........................................................................................... 6390

d. Distribusi i. Semen ............................................................................................. 6411 ii. Pupuk dan obat hama ..................................................................... 6412 iii. Kapas kasar .................................................................................... 6413 iv. Besi beton ....................................................................................... 6414

314

THI_adinda
Rectangle
Page 282: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Sektor Ekonomi

Desember 2005 21

v. Kertas koran ................................................................................... 6415 vi. Beras ............................................................................................... 6416 vii. Gula ................................................................................................ 6417 viii.Tepung terigu ................................................................................. 6418 ix. Garam ............................................................................................. 6419 x. Bahan bakar minyak ....................................................................... 6420 xi. Lainnya ........................................................................................... 6490

e. Perdagangan eceran .............................................................................. 6500 f. Restoran dan hotel

i. Restoran .......................................................................................... 6610 ii. Hotel ............................................................................................... 6620

7. Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi a. Pengangkutan umum

i. Darat ............................................................................................... 7110 ii. Sungai ............................................................................................. 7120 iii. Laut ................................................................................................. 7130 iv. Udara .............................................................................................. 7140

b. Biro perjalanan ..................................................................................... 7200 c. Pergudangan ......................................................................................... 7300 d. Komunikasi .......................................................................................... 7400

8. Jasa-jasa dunia usaha a. Real estate

i. Perumahan sederhana - Perumnas .................................................................................. 8111 - Selain Perumnas ....................................................................... 8119

ii. Pasar Inpres .................................................................................... 8120 iii. Lainnya ........................................................................................... 8190

b. Profesi selain dokter ............................................................................. 8200 c. Leasing ................................................................................................. 8300 d. Lainnya ................................................................................................. 8900

9. Jasa-jasa sosial/masyarakat a. Hiburan dan kebudayaan ...................................................................... 9100 b. Kesehatan

i. Profesi ............................................................................................. 9210 ii. Tempat perawatan/pengobatan ....................................................... 9220

c. Pendidikan i. Perguruan tinggi ............................................................................. 9310 ii. Lainnya ........................................................................................... 9390

d. Lainnya ................................................................................................. 9900

10. Lain-lain a. Perumahan ............................................................................................ 9950 b. Kendaraan ............................................................................................. 9960 c. Alat-alat rumah tangga ......................................................................... 9970 d. Lainnya ................................................................................................. 9990

315

THI_adinda
Rectangle
Page 283: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Bank

Desember 2005 22

LAMPIRAN V

Daftar Sandi Bank

SANDI A . SANDI BANK DI INDONESIA I BANK PERSERO 1 BANK RAKYAT INDONESIA ....................................................... 002 2 BANK EKSPOR INDONESIA ........................................................ 003 3 BANK MANDIRI ............................................................................. 008 4 BANK NEGARA INDONESIA 1946 .............................................. 009 5 BANK TABUNGAN NEGARA ...................................................... 200

II BANK SWASTA NASIONAL 1 BANK DANAMON INDONESIA................................................... 011 2 BANK PERMATA ........................................................................... 013 3 BANK CENTRAL ASIA TBK......................................................... 014 4 BANK INTERNASIONAL INDONESIA ....................................... 016 5 PAN INDONESIA BANK LTD. ...................................................... 019 6 BANK ARTA NIAGA KENCANA ................................................. 020 7 BANK NIAGA.................................................................................. 022 8 BANK BUANA INDONESIA TBK................................................. 023 9 LIPPOBANK .................................................................................... 026 10 BANK NILAI INTI SARI PENYIMPAN (NISP)............................ 028 11 BANK DAGANG BALI (Tidak Aktif) ............................................... 072 12 BANK BUMI ARTA ........................................................................ 076 13 BANK ARTHA GRAHA.................................................................. 085 14 BANK EKONOMI RAHARJA ........................................................ 087 15 BANK ANTAR DAERAH ............................................................... 088 16 HAGA BANK................................................................................... 089 17 BANK IFI ......................................................................................... 093 18 BANK CENTURY............................................................................ 095 19 BANK MAYAPADA INTERNATIONAL...................................... 097 20 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK............................. 145 21 BANK SWADESI TBK.................................................................... 146 22 BANK MUAMALAT INDONESIA ................................................ 147 23 BANK MESTIKA DHARMA.......................................................... 151 24 BANK METRO EKSPRES .............................................................. 152 25 BANK SHINTA INDONESIA ......................................................... 153 26 BANK MASPION INDONESIA...................................................... 157 27 BANK HAGAKITA ......................................................................... 159 28 BANK GANESHA ........................................................................... 161 29 BANK WINDU KENTJANA........................................................... 162 30 HALIM INDONESIA BANK........................................................... 164 31 BANK HARMONI INTERNATIONAL.......................................... 166 32 BANK KESAWAN........................................................................... 167 33 BANK PIKKO .................................................................................. 168 34 BANK HS 1906 ................................................................................ 212

316

THI_adinda
Rectangle
Page 284: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Bank

Desember 2005 23

35 B.T. PENSIUNAN NASIONAL....................................................... 213 36 BANK SWAGUNA .......................................................................... 405 37 BANK DJASA ARTA ...................................................................... 422 38 BANK MEGA TBK.......................................................................... 426 39 BANK BUKOPIN............................................................................. 441 40 BANK SYARIAH MANDIRI .......................................................... 451 41 BANK BISNIS INTERNASIONAL................................................. 459 42 BANK SERI PARTHA..................................................................... 466 43 BANK JASA JAKARTA.................................................................. 472 44 BANK BINTANG MANUNGGAL ................................................. 484 45 BANK BUMIPUTERA INDONESIA.............................................. 485 46 BANK YUDHA BHAKTI ................................................................ 490 47 BANK MITRANIAGA..................................................................... 491 48 BANK AGRO NIAGA ..................................................................... 494 49 BANK INDOMONEX...................................................................... 498 50 BANK ROYAL INDONESIA.......................................................... 501 51 ALFINDO SEJAHTERA BANK ..................................................... 503 52 BANK ASIATIC (Tidak Aktif) .........................................................504 53 BANK UMUM TUGU...................................................................... 506 54 BANK INA PERDANA.................................................................... 513 55 BANK HARFA................................................................................. 517 56 PRIMA MASTER BANK................................................................. 520 57 BANK PERSYARIKATAN INDONESIA ...................................... 521 58 DIPO INTERNATIONAL BANK.................................................... 523 59 BANK AKITA .................................................................................. 525 60 LIMAN INTERNATIONAL BANK................................................ 526 61 ANGLOMAS INTERNASIONAL BANK....................................... 531 62 BANK DANPAC .............................................................................. 533 63 BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI ......................................... 535 64 BANK UIB........................................................................................ 536 65 BANK ARTOS INDONESIA........................................................... 542 66 GLOBAL INTERNATIONAL BANK (Tidak Aktif) ..........................546 67 BANK PURBA DANARTA............................................................. 547 68 BANK MULTI ARTA SENTOSA................................................... 548 69 BANK MAYORA............................................................................. 553 70 BANK INDEX SELINDO................................................................ 555 71 BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL........................................ 558 72 CENTRATAMA NASIONAL BANK ............................................. 559 73 BANK FAMA INTERNASIONAL.................................................. 562 74 BANK SINAR HARAPAN BALI.................................................... 564 75 BANK VICTORIA INTERNATIONAL.......................................... 566 76 BANK HARDA INTERNASIONAL ............................................... 567

III. BANK ASING 1 AMERICAN EXPRESS BANK LTD. ............................................. 030 2 CITIBANK........................................................................................ 031 3 JP MORGAN CHASE BANK.......................................................... 032 4 BANK OF AMERICA NAT.ASSOCIATION ................................. 033 5 BANGKOK BANK LTD.................................................................. 040 6 THE HONGKONG & SHANGHAI BANKING CORP.................. 041

317

THI_adinda
Rectangle
Page 285: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Bank

Desember 2005 24

7 THE BANK OF TOKYO-MITSUBISHI LTD................................. 042 8 STANDARD CHARTERED BANK................................................ 050 9 ALGEMENE BANK NEDERLAND AMRO BANK N.................. 052 10 DEUTSCHE BANK AG................................................................... 067 11. BANK OF CHINA............................................................................ 069

IV BANK CAMPURAN 1 ING INDONESIA BANK (Tidak Aktif)............................................. 034 2 BANK MULTICOR.......................................................................... 036 3 INTER PACIFIC BANK .................................................................. 037 4 BANK CREDIT AGRICOLE INDOSUEZ (Tidak Aktif)................... 039 5 BANK SUMITOMO MITSUI ......................................................... 045 6 BANK DBS INDONESIA................................................................ 046 7 BANK RESONA PERDANIA ......................................................... 047 8 BANK MIZUHO INDONESIA........................................................ 048 9 BANK UFJ INDONESIA ................................................................. 049 10 BANK KEPPEL TATLEE BUANA ................................................ 053 11 BANK CREDIT LYONNAIS INDONESIA.................................... 054 12 BANK BNP INDONESIA............................................................... 057 13 BANK UOB INDONESIA ............................................................... 058 14 KOREA EXCHANGE BANK DANAMON.................................... 059 15 RABO BANK DUTA INDONESIA ................................................ 060 16 ANZ PANIN BANK ......................................................................... 061 17 BANK WOORI INDONESIA .......................................................... 068 18 BANK FINCONESIA....................................................................... 945 19 BANK MERINCORP (Tidak Aktif)................................................... 946 20 MAYBANK INDOCORP................................................................. 947 21 BANK OCBC INDONESIA............................................................. 948 22 BANK CHINATRUST INDONESIA .............................................. 949 23 BANK COMMONWEALTH ........................................................... 950

V BANK PEMERINTAH DAERAH 1 B.P.D. JAWA BARAT ..................................................................... 110 2 B.P.D. JAKARTA RAYA................................................................. 111 3 B.P.D. YOGYAKARTA................................................................... 112 4 B.P.D. JAWA TENGAH................................................................... 113 5 B.P.D. JAWA TIMUR ...................................................................... 114 6 B.P.D. JAMBI ................................................................................... 115 7 B.P.D. ACEH .................................................................................... 116 8 B.P.D. SUMATERA UTARA .......................................................... 117 9 B.P.D. SUMATERA BARAT .......................................................... 118 10 B.P.D. RIAU ..................................................................................... 119 11 B.P.D. SUMATERA SELATAN...................................................... 120 12 B.P.D. LAMPUNG ........................................................................... 121 13 B.P.D. KALIMANTAN SELATAN................................................. 122 14 B.P.D. KALIMANTAN BARAT ..................................................... 123 15 B.P.D. KALIMANTAN TIMUR ...................................................... 124 16 B.P.D. KALIMANTAN TENGAH................................................... 125 17 B.P.D. SULAWESI SELATAN........................................................ 126 18 B.P.D. SULAWESI UTARA ............................................................ 127

318

THI_adinda
Rectangle
Page 286: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Bank

Desember 2005 25

19 B.P.D. NUSA TENGGARA BARAT............................................... 128 20 B.P.D. BALI...................................................................................... 129 21 B.P.D. NUSA TENGGARA TIMUR ............................................... 130 22 B.P.D. MALUKU.............................................................................. 131 23 B.P.D. IRIAN JAYA......................................................................... 132 24 B.P.D. BENGKULU ......................................................................... 133 25 B.P.D. SULAWESI TENGAH ......................................................... 134 26 B.P.D. SULAWESI TENGGARA.................................................... 135 VI BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) 1 BPR KONVENSIONAL................................................................... 600 2 BPR SYARIAH ................................................................................ 601 B SANDI BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA 1 BANK SENTRAL NEGARA ASING.............................................. 793 2 BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA I PRIME BANK - TERKAIT DENGAN BANK .................................................. 794 - TIDAK TERKAIT DENGAN BANK..................................... 795 II NON - PRIME BANK - TERKAIT DENGAN BANK .................................................. 796 - TIDAK TERKAIT DENGAN BANK..................................... 797

319

THI_adinda
Rectangle
Page 287: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Jenis Penggunaan

Desember 2005 26

LAMPIRAN VI

Daftar Sandi Jenis Penggunaan SANDI

1 Modal kerja a Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) ............................................. 10 b Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) ..................................................... 16 c Kredit kelolaan .................................................................................... 18 d Kredit Perkebunan Swasta Nasional (PSN) ........................................ 25 e Kredit Ekspor ...................................................................................... 26 f Kredit Koperasi i Kredit Usaha Tani (KUT) ............................................................. 28 ii Kredit kepada Koperasi Unit Desa (KUD) ................................... 32 iii Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya ...................... 36 iv Lainnya.......................................................................................... 38 g Kredit modal kerja lainnya.................................................................. 39

2 Investasi a Kredit Investasi Kecil (KIK) ............................................................... 42 b Kredit Perkebunan

i Kredit Pola Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-BUN) - Kredit Kebun Inti .................................................................... 45 - Kredit Kebun Plasma .............................................................. 46 - Kredit Pasca Konversi PIR-BUN............................................ 47 ii Kredit Pola Unit Pelaksana Proyek (UPP)

- Kredit Peremajaan Rehabilitasi Perluasan Tanaman Ekspor (PRPTE) 48

- Kredit Pasca Konversi PRPTE................................................ 49 - Lainnya.................................................................................... 50

iii Kredit Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-TRANS) - Kredit Kebun Inti .................................................................... 51 - Kredit Kebun Plasma .............................................................. 52 - Kredit Pasca Konversi ............................................................. 53 iv Kredit Perkebunan Swasta Nasional (PSN) .................................. 54 c Bantuan Proyek i Nilai lawan valuta asing ................................................................ 55 ii Biaya lokal Rekening Dana Investasi (RDI) ................................. 56 iii Biaya lokal dana perbankan .......................................................... 57 d Kredit kelolaan di luar bantuan proyek............................................... 59 e Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) ..................................................... 60 f Kredit Koperasi i Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya ...................... 62 ii Lainnya.......................................................................................... 63 g Development Loan through the Banking System (DLBS) i Nilai lawan valuta asing ................................................................ 64 ii Kredit Rupiah ................................................................................ 67 h Kredit Investasi sampai dengan Rp. 75 juta........................................ 74 i Kredit Investasi Biasa.......................................................................... 75 j Kredit Ekspor ...................................................................................... 76

320

THI_adinda
Rectangle
Page 288: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Jenis Penggunaan

Desember 2005 27

k Kredit Investasi Lainnya ..................................................................... 79

3 Konsumsi a Kredit Pemilikan Rumah (KPR) i Pemilikan rumah - KPR Sangat Sederhana (KPRSS) dan KPR Sederhana (KPRS)

s.d. Tipe 21............................................................................. 81 - Di atas tipe 21 s.d tipe 70 ........................................................ 82 - Di atas tipe 70.......................................................................... 83 ii Perbaikan/pemugaran rumah......................................................... 85 b Kredit kepada guru untuk pembelian sepeda motor (KPG) ................ 86 c Kredit Mahasiswa Indonesia ............................................................... 87 d Kredit Rumah Toko............................................................................. 88 e Kredit Konsumsi Lainnya ................................................................... 89

321

THI_adinda
Rectangle
Page 289: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Hubungan Keterkaitan dengan Bank

Desember 2005 28

LAMPIRAN VII

Daftar Sandi Hubungan Keterkaitan dengan Bank

No. Hubungan Sandi

1 Pemegang Saham yang Memiliki Saham 10% atau lebih dari modal disetor Bank

1110

2 Anggota Dewan Komisaris 1120 3 Anggota Direksi 1130 4 Keluarga dari Pihak-pihak tersebut pada angka 1, 2, dan 3 (Sandi 1110,

1120 dan 1130) 1140

5 Pejabat Bank Lainnya yang Mempunyai Fungsi Eksekutif 1150 6 Perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak

dimaksud dalam angka 1 s.d. 5 (Sandi 1110, 1120, 1130 1140 dan 1150) yang kepemilikannya baik individual maupun keseluruhan 25% atau lebih dari modal disetor perusahaan.

1160

7 TIDAK TERKAIT DENGAN BANK 9900

322

THI_adinda
Rectangle
Page 290: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Kualitas Aktiva Produktif

Desember 2005 29

LAMPIRAN VIII

Daftar Sandi Kualitas Aktiva Produktif

No. Kolektibilitas Sandi

1. Lancar 1 2. Kurang Lancar 3 3. Diragukan 4 4. Macet 5

323

THI_adinda
Rectangle
Page 291: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Sebab Macet

Desember 2005 30

LAMPIRAN IX

Daftar Sandi Sebab Macet

No. Sebab Macet Sandi 1. Kesulitan Pemasaran 01 2. Kualitas Manajemen dan permasalahan tenaga kerja 02 3. Perusahaan grup/afiliasi yang sangat merugikan debitur 03 4. Permasalahan terkait pengelolaan lingkungan hidup 04 5. Penggunaan dana tidak sesuai dengan perjanjian kredit 05 6. Kelemahan dalam analisa kredit 06 7. Fluktuasi nilai tukar 07 8. Itikad tidak baik 08 9. Force Majeure 09 10. Pailit 10 11. Lainnya 99

324

THI_adinda
Rectangle
Page 292: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi Kondisi

Desember 2005 31

LAMPIRAN X

Daftar Sandi Kondisi

No. Kondisi Sandi

1 Dibatalkan 01 2 Lunas 02 3 Dihapusbukukan 03 4 Diserahkan ke AMU 04 5 Diserahkan ke BUPLN 05 6 Promesnya dijual (lunas) 06 7 Promesnya dijual (belum lunas) 07 8 Dikonversikan menjadi penyertaan 08 9 Hapus tagih 09

10 Lunas karena pengambilalihan agunan 10 11 Lunas karena diselesaikan melalui pengadilan 11 12 Dialihkan ke Bank Lain 12 13 Dibeli dari BPPN / PPA 13 14 Dialihkan menjadi fasilitas lain 14 15 Dijual BPPN / PPA kepada pihak Non-Bank 15 16 Telah direstrukturisasi oleh BPPN / PPA 16 17 Belum diproses lebih lanjut oleh BPPN / PPA 17

Khusus sandi 15, 16 dan 17 hanya terdapat di Bank Indonesia (tidak ditampilkan di aplikasi Bank).

Contoh untuk penggunaan sandi 14 (Dialihkan menjadi fasilitas lain) adalah untuk TR (Trade Receivable) untuk fasilitas pendanaan (L/C) yang pada saat default menjadi fasilitas kredit.

325

THI_adinda
Rectangle
Page 293: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi BPR

Desember 2005 32

LAMPIRAN XI

Daftar Sandi Grup

SANDI NAMA GROUP NAMA LENGKAP GROUP

000001 A A A A 000002 TARA TARA 000002 NAGA TARA NAGA TARA 000004 NAPAN NAPAN 000004 NAWA PANDUTA NAWA PANDUTA 000006 NEW ARMADA NEW ARMADA 000007 NIDESCO NIDESCO 000007 MARGOSUKO MARGOSUKO 000009 NUGRA SANTANA NUGRA SANTANA 000010 NUSAMBA NUSAMBA 000011 OMETRACO OMETRACO 000012 OTANI OTANI 000013 P S P P S P 000013 PUTRA SURYA PERKASA PUTRA SURYA PERKASA 000015 PACIFIC PAINT PACIFIC PAINT 000016 PAKERIN PAKERIN 000017 PAN BROTHERS PAN BROTHERS 000018 PAN NUSANTARA PAN NUSANTARA 000019 PANATRACO PANATRACO 000020 PANCA ADI PANCA ADI 000020 PANADIA PANADIA 000022 PANGGUNG PANGGUNG 000023 PANIN PANIN 000024 PARDEDETEX PARDEDETEX 000025 PARIT PADANG PARIT PADANG 000026 PASOPATI PASOPATI 000026 BOB HASAN BOB HASAN 000028 PENDAWA SEMPURNA PENDAWA SEMPURNA 000028 PENDAWA PENDAWA 000030 PESIK INTERNATIONAL PESIK INTERNATIONAL 000030 PINTER PINTER 000032 PETROLOG PETROLOG 000033 PIONEER PLASTIC PIONEER PLASTIC 000034 PIONEER TRADING PIONEER TRADING 000035 POLEKO POLEKO 000036 POLI POLI 000036 POLIPLAS POLIPLAS 000038 PONDOK INDAH PONDOK INDAH 000039 POS KOTA POS KOTA 000040 PRAFA PRAFA 000040 PRADJA FARMA PRADJA FARMA 000042 A B C A B C 000043 A D R A D R 000044 ADETEX ADETEX

326

THI_adinda
Rectangle
Page 294: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi BPR

Desember 2005 33

SANDI NAMA GROUP NAMA LENGKAP GROUP 000045 ADI TEKNIK ADI TEKNIK 000046 AFRO PACIFIC AFRO PACIFIC 000047 AHABE AHABE 000048 AKIRA AKIRA 000048 ANEKA KIMIA RAYA ANEKA KIMIA RAYA 000050 ALAS KUSUMA ALAS KUSUMA 000051 ALATIF ALATIF 000052 ALDIRON HERO ALDIRON HERO 000053 ALFINDO ALFINDO 000053 JABATEX JABATEX 000055 ALIM ALIM 000056 ALISJAHBANA ALISJAHBANA 000056 FEMINA FEMINA 000058 AMERIN AMERIN 000059 ANDATU ANDATU 000060 ANEKA ANEKA 000061 ANG KOK HA ANG KOK HA 000061 IMORA MOTOR IMORA MOTOR 000063 ANTARA ANTARA 000064 AQUA AQUA 000064 GOLDEN MISSISSIPPI GOLDEN MISSISSIPPI 000066 ARGO MANUNGGAL ARGO MANUNGGAL 000066 DAMATEX DAMATEX 000068 ARIFIN ARIFIN 000068 DANITAMA DANITAMA 000070 ARSETO ARSETO 000071 ONGKO ONGKO 000071 ARYA UPAYA ARYA UPAYA 000073 ASABA ASABA 000074 ASIA PERMAI ASIA PERMAI 000075 ASTRA ASTRA 000076 ASTRA FINANCIAL SERV ASTRA FINANCIAL SERVICE 000077 ASTRA GRAPHIA ASTRA GRAPHIA 000078 ATANG LATIEF ATANG LATIEF 000079 B C A B C A 000079 BANK CENTRAL ASIA BANK CENTRAL ASIA 000081 B I I B I I 000082 BAKRIE BAKRIE 000083 BANGUN TJIPTA SARANA BANGUN TJIPTA SARANA 000084 BANK BALI BANK BALI 000085 BANK BUANA BANK BUANA 000086 BECEDE BECEDE 000086 BANK CENTRAL DAGANG BANK CENTRAL DAGANG 000088 BANK DANAMON BANK DANAMON 000089 BANK DEWA RUTJI BANK DEWA RUTJI 000090 BANK DUTA BANK DUTA 000091 BANK NIAGA BANK NIAGA 000092 BANK RAMA BANK RAMA 000093 BARITO PACIFIC BARITO PACIFIC 000094 BATAMTEX BATAMTEX 000094 LAKOP LAKOP

327

THI_adinda
Rectangle
Page 295: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi BPR

Desember 2005 34

SANDI NAMA GROUP NAMA LENGKAP GROUP 000096 BATARA INDRA BATARA INDRA 000097 BATASAN BATASAN 000098 BATIK KERIS BATIK KERIS 000099 BENTOEL BENTOEL 000100 BENUA INDAH BENUA INDAH 000101 C C M C C M 000101 BERCA BERCA 000103 BIMANTARA BIMANTARA 000104 BINTANG AGUNG BINTANG AGUNG 000105 BIRU BIRU 000105 BIRU & SONS BIRU & SONS 000107 BOGASARI BOGASARI 000108 BONECOM BONECOM 000109 BUKIT JAYA ABADI BUKIT JAYA ABADI 000110 BUMI ASIH JAYA BUMI ASIH JAYA 000111 BUMI PUTERA 1912 BUMI PUTERA 1912 000112 BUMI RAYA UTAMA BUMI RAYA UTAMA 000113 CAPITOL MUTUAL CORP. CAPITOL MUTUAL CORP. / C M C 000114 CAPUTRA CAPUTRA 000115 CATUR YASA CATUR YASA 000116 CIPUTRA CIPUTRA 000117 CISADANE RAYA CISADANE RAYA 000118 CITRA AGRAMASINTI CITRA AGRAMASINTI 000118 WILUAN WILUAN 000120 CITRA LAMTORO GUNG CITRA LAMTORO GUNG 000120 TRIHASRA TRIHASRA 000122 CITRA SARI MAKMUR CITRA SARI MAKMUR 000122 C S M C S M 000124 CONTINENTAL CONTINENTAL 000125 CYPRESS CYPRESS 000126 DANASWARA DANASWARA 000127 JAN DARMADI JAN DARMADI 000128 DASATEX DASATEX 000129 DATASCRIP DATASCRIP 000130 DATAM DATAM 000130 DAYA TATA MATRA DAYA TATA MATRA 000132 DAYA SAKTI DAYA SAKTI 000133 DAYAK BESAR DAYAK BESAR 000134 DHARMALA DHARMALA 000135 DIPO MOTOR DIPO MOTOR 000136 DIRGAHAYU DIRGAHAYU 000137 DJAJANTI DJAJANTI 000138 JANGKAR JATI JANGKAR JATI 000139 DJARUM DJARUM 000140 TRISAKTI TRISAKTI 000140 DJASA UBERSAKTI DJASA UBERSAKTI 000142 DJITOE DJITOE 000143 DUA MUTIARA DUA MUTIARA 000143 DUMACO DUMACO 000145 GUNUNG SEWU GUNUNG SEWU 000145 DUTA ANGGADA DUTA ANGGADA

328

THI_adinda
Rectangle
Page 296: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi BPR

Desember 2005 35

SANDI NAMA GROUP NAMA LENGKAP GROUP 000147 DUTA DHARMA BHAKTI DUTA DHARMA BHAKTI 000148 DUTA DYNASTI DUTA DYNASTI 000149 DWIMA DWIMA 000150 DWI SATRIA UTAMA DWI SATRIA UTAMA / D S U 000151 EURINDO EURINDO 000152 FAMATEX FAMATEX 000153 FARITEX FARITEX 000153 TOBBY MEZZA TOBBY MEZZA 000155 FUJITEX FUJITEX 000156 G K B I G K B I 000157 GAJAH TUNGGAL GAJAH TUNGGAL 000158 GARUDA MAS GARUDA MAS 000159 GEHA GEHA 000160 GELAEL GELAEL 000161 GEMA GEMA 000162 WANANDI WANANDI 000162 GEMALA GEMALA 000164 GESIT MAJU / GESIT GESIT MAJU / GESIT 000165 GESURI GESURI 000166 GOBEL GOBEL 000167 GOLDEN KEY GOLDEN KEY 000168 GOLDEN TRULY GOLDEN TRULY 000169 GRAFITI PERS GRAFITI PERS 000170 GRAMEDIA GRAMEDIA 000171 GROWTH SUMATRA GROWTH SUMATRA/GROWTH

PACIFIC 000172 GUDANG GARAM GUDANG GARAM 000173 GUNA ELEKTRO GUNA ELEKTRO 000174 GUNUNG AGUNG GUNUNG AGUNG 000175 GUNUNG GAHAPI GUNUNG GAHAPI 000176 GUNUNG RAYA UTAMA GUNUNG RAYA UTAMA 000177 HAJI KALLA HAJI KALLA 000178 HADTEX HADTEX 000179 HANURATA HANURATA 000180 HARAPAN MOTOR HARAPAN MOTOR / HARAPAN 000181 HARLAN BEKTI HARLAN BEKTI 000182 HASIL KARSA / HASIL HASIL KARSA / HASIL 000183 HASJIM NING HASJIM NING 000184 HERO HERO 000185 HUMPUSS HUMPUSS 000186 HUTRINDO HUTRINDO 000187 IBEC IBEC 000188 IKA MUDA IKA MUDA 000189 IMECO IMECO 000189 TRIPATRA TRIPATRA 000191 INDHASANA INDHASANA 000192 INDOCEMENT INDOCEMENT 000193 INDOMACHINE INDOMACHINE 000194 INDOMARCO INDOMARCO 000194 PEBAPAN PEBAPAN 000196 INDOMOBIL INDOMOBIL

329

THI_adinda
Rectangle
Page 297: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi BPR

Desember 2005 36

SANDI NAMA GROUP NAMA LENGKAP GROUP 000197 INDOSPRING INDOSPRING 000197 INDOPRIMA INDOPRIMA 000199 INDRAPURA INDRAPURA 000199 TAHIJA TAHIJA 000201 INTAN INTAN 000201 KUALA INTAN KUALA INTAN 000203 JAYAKARTA JAYAKARTA 000204 JAYAPARI STEEL JAYAPARI STEEL 000205 KAHATEX KAHATEX 000206 KALAMUR KALAMUR 000206 KAYU LAPIS ASLI MURN KAYU LAPIS ASLI MURNI 000208 KALIMANIS KALIMANIS 000209 KALBE FARMA KALBE FARMA 000210 KALTIMEX KALTIMEX 000211 KARWELL KARWELL 000212 KAYU LAPIS INDONESIA KAYU LAPIS INDONESIA 000213 KAYU MAS KAYU MAS 000214 KEDAUNG KEDAUNG 000215 KHONG GUAN KHONG GUAN 000216 KODEL KODEL 000217 KONIMEX KONIMEX 000218 KRAMA YUDHA KRAMA YUDHA 000219 PRASIDA PRASIDA 000220 PRIMA EXPRESS BANK PRIMA EXPRESS BANK 000221 PULAU SAMBU PULAU SAMBU 000222 PUTERACO PUTERACO 000223 RADJIN STEEL RADJIN STEEL 000224 RAJA GARUDA MAS RAJA GARUDA MAS 000225 R W B U R W B U 000226 RATU PLAZA RATU PLAZA 000226 RATU SAYANG RATU SAYANG 000228 RIMBA RIMBA 000229 RISJADSON RISJADSON 000230 RODA VIVATEX RODA VIVATEX 000231 RODA MAS RODA MAS 000232 SUMATRA TOBACCO SUMATRA TOBACCO 000232 S T T C S T T C 000234 SADANG MAS SADANG MAS 000235 SAHID SAHID 000236 SALIM SALIM 000236 LIM SIOE LIONG LIM SIOE LIONG 000238 SAMATOR SAMATOR 000239 SAMPOERNA SAMPOERNA 000240 SAMUDERA INDONESIA SAMUDERA INDONESIA 000241 SANDRATEX SANDRATEX 000242 SANGO SANGO 000243 SARI WARNA ASLI SARI WARNA ASLI 000244 SARINAH JAYA SARINAH JAYA 000245 SATMARINDO SATMARINDO 000246 SATYA DJAYA RAYA SATYA DJAYA RAYA 000246 S D R S D R

330

THI_adinda
Rectangle
Page 298: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi BPR

Desember 2005 37

SANDI NAMA GROUP NAMA LENGKAP GROUP 000248 S B U S B U 000248 SEJAHTERA BANK UMUM SEJAHTERA BANK UMUM 000250 SEKAR SEKAR 000251 SERVITIA SERVITIA 000252 SHINTA INDAH SHINTA INDAH 000253 SIDDIK SIDDIK 000254 SILKAR SILKAR 000255 SINAR KASIH SINAR KASIH 000256 SINAR LAUT SINAR LAUT 000257 SINAR MAS SINAR MAS 000258 S M I P S M I P 000259 SINAR SAHABAT SINAR SAHABAT 000260 SINAR SOSRO SINAR SOSRO 000260 TEH BOTOL TEH BOTOL 000262 SOEDARPO SOEDARPO 000263 SRI REJEKI ISMAN SRI REJEKI ISMAN 000264 SRI YUWONO SRI YUWONO 000265 SUARA MERDEKA SUARA MERDEKA 000266 SUBENTRA SUBENTRA 000267 SUCACO SUCACO 000267 SETIA SAPTA SETIA SAPTA 000269 SUDARMA SUDARMA 000269 LION METAL LION METAL 000271 SUKABUMI SUKABUMI 000272 SUMALINDO SUMALINDO 000273 SUMBER MAS TIMBER SUMBER MAS TIMBER 000273 S M T S M T 000275 SUN SUN 000275 INDO SUNTEX INDO SUNTEX 000277 SUNGAI BUDI SUNGAI BUDI 000278 S D S D 000278 SURYA DUMAI SURYA DUMAI 000280 SURYA PERTIWI SURYA PERTIWI 000281 SUSANTO SUSANTO 000282 SUMBER SELATAN SUMBER SELATAN 000282 TABALUYAN TABALUYAN 000284 TAMARA TAMARA 000285 TANJUNG RAYA TANJUNG RAYA 000286 TEKNIK UMUM TEKNIK UMUM 000287 TELUK LUAS TELUK LUAS 000287 METRO METRO 000287 YAKIN YAKIN 000290 TEMPO TEMPO 000291 TENSINDO TENSINDO 000292 TEXMACO TEXMACO 000293 TIGA MAS TIGA MAS 000294 TIMSCO TIMSCO 000295 TIMUR DJAJA TIMUR DJAJA 000296 TIMUR RAYA TIMUR RAYA 000297 TIGA RAKSA TIGA RAKSA 000297 TIRA TIRA

331

THI_adinda
Rectangle
Page 299: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi BPR

Desember 2005 38

SANDI NAMA GROUP NAMA LENGKAP GROUP 000299 TIRTAMAS MAJUTAMA TIRTAMAS MAJUTAMA 000300 TJOKRO TJOKRO 000301 TRAKINDO UTAMA TRAKINDO UTAMA 000302 TRISATE TRISATE 000303 TRISULATEX TRISULATEX 000304 TRUBA TRUBA 000304 TRI USAHA BHAKTI TRI USAHA BHAKTI 000306 TUNAS ALFIN TUNAS ALFIN 000307 TUNAS RIDEAN TUNAS RIDEAN 000307 TUNA TUNA 000309 TUNGGAL TUNGGAL 000310 UDATINDA UDATINDA 000310 UDATIMEX UDATIMEX 000312 UDINDA UDINDA 000313 UNI SERAYA UNI SERAYA 000314 UNITED TRACTORS UNITED TRACTORS 000315 USAHA MULIA USAHA MULIA 000316 USTRAINDO USTRAINDO 000317 VASTEX PRIMA VASTEX PRIMA 000318 VOKSEL ELECTRIC VOKSEL ELECTRIC 000319 WIGO WIGO 000320 WIJAYA KUSUMA WIJAYA KUSUMA 000321 WINGS WINGS 000322 WIRONTONO WIRONTONO 000323 YASONTA YASONTA 000324 YUNAWATI YUNAWATI 000325 WIRA MUSTIKA INDAH WIRA MUSTIKA INDAH 000326 MODERN MODERN 000327 BERSAMA MULIA BERSAMA MULIA 000328 JATI MALUKU JATI MALUKU 000329 LAUTAN LUAS LAUTAN LUAS 000330 LAUTAN BERLIAN LAUTAN BERLIAN 000330 LAUTAN TEDUH LAUTAN TEDUH 000332 MULIA MULIA 000333 LIMA SATRYA NIRWANA LIMA SATRYA NIRWANA 000334 LIPPO LIPPO 000335 LUCKY LUCKY 000336 MANGGALA MANGGALA 000337 MANTRUST MANTRUST 000338 MANUNGGAL SEMPURNA MANUNGGAL SEMPURNA 000339 MARANNU MARANNU 000340 MASPION MASPION 000341 MATAHARI MATAHARI 000342 MAYAPADA MAYAPADA 000343 MAYER MAYER 000344 MAYORA MAYORA 000345 MEGA MEGA 000345 MUTIARA TIMBER MUTIARA TIMBER 000347 MENSA MENSA 000347 MENJANGAN SAKTI MENJANGAN SAKTI 000349 MERCU BUANA MERCU BUANA

332

THI_adinda
Rectangle
Page 300: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR Daftar Sandi BPR

Desember 2005 39

SANDI NAMA GROUP NAMA LENGKAP GROUP 000350 MERDEKA MERDEKA 000351 MEDCO MEDCO 000351 META EPSI META EPSI 000353 METRO EKSPRES METRO EKSPRES 000354 METRO GARMIN METRO GARMIN 000355 METROCORP METROCORP 000356 METRODATA METRODATA 000357 METROPOLITAN METROPOLITAN 000358 MUGI MUGI 000359 MUJUR TIMBER MUJUR TIMBER 000360 MURINDA MURINDA 000361 MUSTIKA RATU MUSTIKA RATU 000362 ADMIRAL LINES ADMIRAL LINES 000363 INTERCALLIN INTERCALLIN 000364 INTERWORLD INTERWORLD 000365 LINSEA LINSEA 000366 GRUTI GRUTI 000367 HUTAN RAYA INDONESIA HUTAN RAYA INDONESIA 000368 RAJAWALI WIRA BHAKTI RAJAWALI WIRA BHAKTI UTAMA 000369 SINAR MAS INTI PERKA SINAR MAS INTI PERKASA 000370 SULINDAFIN SULINDAFIN 000371 INDOFOOD INDOFOOD 000000 LAINNYA LAINNYA HARUS DIISI

333

THI_adinda
Rectangle
Page 301: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.8/6/DPBPR tanggal 20 Februari 2006

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR

BAGI B P R

THI_adinda
TextBox
Lampiran 5
Page 302: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Februari 2006 i

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan dikeluarkannya aplikasi Sistem Informasi Debitur (SID) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maka Pedoman Penyusunan Laporan Debitur Bagi BPR, selanjutnya disebut Pedoman, juga perlu disesuaikan.

Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman sebelumnya (lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/63/DPBPR tanggal 30 Desember 2005 tentang Sistem Informasi Debitur) sebagai petunjuk lengkap dan sistematis bagi BPR untuk menyusun Laporan Debitur dalam SID yang terarah dan dalam format yang seragam serta mempunyai pengertian yang sama tentang suatu istilah.

BPR wajib menyampaikan Laporan Debitur secara lengkap, benar, dan tepat waktu, sehingga dapat dipergunakan oleh manajemen BPR untuk mengevaluasi dan menganalisis debitur dan/atau calon debitur serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia dalam menetapkan suatu kebijakan.

Jakarta, 20 Februari 2006

335

THI_adinda
Rectangle
Page 303: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Februari 2006 iii

DAFTAR KANTOR CABANG

1. ID_LBG (ID LEMBAGA) Kolom ini terisi secara otomatis dengan 002 (3 digit) untuk sandi lembaga BPR.

2. ID_BANK Kolom ini diisi 6 digit untuk sandi BPR.

3. ID_KANTOR Kolom ini diisi 3 digit untuk sandi Cabang BPR.

4. NAMA KANTOR BANK Kolom ini diisi nama kantor Pelapor.

5. ALAMAT BANK Kolom ini diisi alamat kantor Pelapor (tidak termasuk nama kota).

6. KOTA Kolom ini diisi nama kota dimana Pelapor beroperasi.

7. ST_BANK (Status Bank) Kolom ini diisi sandi status Pelapor baik untuk BPR yang beroperasi secara

konvensional maupun berdasarkan prinsip Syariah.

8. KODE AREA Kolom ini diisi kode area nomor telepon BPR.

9. NO_TELEPON Kolom ini diisi nomor telepon kantor Pelapor (tidak termasuk kode area). Nomor

telepon yang diisi adalah nomor dari pimpinan kantor Pelapor atau nomor penanggung jawab SID untuk kantor Pelapor yang bersangkutan.

10. USER PENGIRIM Kolom ini akan terisi secara otomatis oleh sistem.

11. EMAIL Kolom ini diisi alamat e-mail yang dapat dihubungi berkaitan dengan SID.

Untuk kolom selanjutnya (Bulan, Tahun, St_Kirim, St_Val, St_Data, TT. Record, dan Tgl_Kirim) akan terisi secara otomatis oleh sistem.

336

THI_adinda
Rectangle
Page 304: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

Februari 2006 I-1

I. PENJELASAN UMUM

A. Tujuan Pelaporan Laporan Debitur dalam Sistem Informasi Debitur (SID) merupakan laporan BPR yang berisi informasi lengkap mengenai keadaan debitur. Laporan ini dimaksudkan untuk membentuk data induk debitur secara nasional yang digunakan untuk: 1. Membantu Pelapor dalam memperlancar proses penyediaan dana, 2. Mempermudah penerapan manajemen risiko dan 3. Membantu BPR dalam melakukan identifikasi kualitas Debitur untuk

pemenuhan ketentuan yang berlaku Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka Laporan Debitur harus disusun secara lengkap dan benar sesuai dengan Pedoman Penyusunan Laporan Debitur ini dan disampaikan tepat pada waktunya.

B. Kantor Pelapor 1. Pelapor yang wajib menyampaikan Laporan Debitur adalah Kantor Pusat

dan Kantor Cabang BPR pemberi fasilitas penyediaan dana. 2. Identitas Pelapor dalam SID menggunakan sandi Kantor masing-masing

yang digunakan dalam Laporan Bulanan BPR (9 digit). 3. Penyampaian Laporan Debitur Kantor Cabang secara on line dapat

dilakukan melalui Kantor Pusatnya atau melaui Kantor Cabang lainnya dengan menggunakan jaringan Kantor Pusat, tetapi menggunakan sandi masing-masing Kantor Cabang sebagai identitas Pelapor.

C. Cakupan Laporan Cakupan laporan meliputi data seluruh debitur yang menerima fasilitas penyediaan dana, termasuk: 1. Debitur yang telah dihapus buku dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir

sebelum menjadi Pelapor dan cukup disampaikan satu kali, yaitu dalam Laporan Debitur yang pertama dan

2. Debitur yang telah dihapus tagih dan yang diselesaikan dengan cara pengambilalihan agunan atau penyelesaian melalui pengadilan sejak menjadi Pelapor.

D. Pengukuran Dalam Mata Uang Laporan Debitur wajib disajikan dalam mata uang Rupiah satuan penuh.

E. Pengisian dan Penyampaian Laporan 1. Prosedur dan tata cara pengisian/memasukkan data Laporan Debitur

dilakukan secara otomasi dan diatur dalam Petunjuk Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Debitur (SID) BPR.

337

THI_adinda
Rectangle
Page 305: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

Februari 2006 I-2

2. Prosedur dan tata cara penyampaian Laporan Debitur dari Pelapor ke Bank Indonesia dilakukan sesuai ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia tentang Sistem Informasi Debitur.

F. Jenis Laporan Pelapor wajib menyusun Laporan Debitur melalui program/aplikasi SID dengan mengisi formulir Laporan, yaitu: 1. FORMULIR - 01 - DATA DEBITUR 2. FORMULIR - 02 - DATA PENGURUS/PEMILIK 3. FORMULIR - 03

i. 03A – PENEMPATAN PADA BANK LAIN ii. 03B – KREDIT YANG DIBERIKAN iii. 03C – PENERUSAN KREDIT

4. FORMULIR - 04 i. 04A – AGUNAN ii. 04B – PENJAMIN

5. FORMULIR – 05 – KONTROL LBPR 6. FORMULIR – 06 – DATA KEUANGAN DEBITUR

G. Jenis Data Jenis data yang dilaporkan dibedakan antara Data Baru dan Data Koreksi/Perubahan. Yang dimaksud dengan:

1. Data Baru adalah data mengenai debitur, pengurus/pemilik bagi debitur badan usaha, fasilitas penyediaan dana, dan agunan serta penjamin yang datanya belum dilaporkan dalam Laporan Debitur. Pelaporan debitur baru dilakukan secara individual dengan menggunakan Formulir-01, Formulir-02, Formulir-03, Formulir-04, dan Formulir-06. Pada pelaporan bulan berikutnya, sepanjang tidak terdapat koreksi dan atau perubahan data Formulir-01, Formulir-02, Formulir-04, dan Formulir-06, data yang dilaporkan hanya outstanding dan atau lainnya yang terkait dengan fasilitas pinjaman, seperti perubahan jangka waktu, plafon, bunga, tunggakan, dan lain-lain pada Formulir-03.

2. Data Koreksi/Perubahan adalah penggantian/perubahan data yang diakibatkan oleh kesalahan dan atau perubahan pada data sebelumnya, sehingga secara historis data yang salah atau berubah harus dihilangkan dan diganti dengan data yang benar serta selanjutnya berlaku data yang baru.

H. Lain-Lain

1. Perpindahan/Pengalihan pengelolaan debitur/fasilitas Dalam hal terdapat perpindahan atau pengalihan debitur atau fasilitas dari satu kantor bank ke kantor bank lain (termasuk pindah ke Kantor Pusat),

338

THI_adinda
Rectangle
Page 306: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjelasan Umum

Februari 2006 I-3

baik pada bank yang sama maupun Bank yang berbeda, pelaksanaannya dilakukan melalui Aplikasi SID. a. Bank pemilik data:

Bank melaporkan debitur yang akan dipindahkan dengan memilih debitur yang akan dipindahkan, mengisi sandi kantor bank pemilik data dan sandi kantor bank tujuan dan dibentuk satu file untuk dikirimkan ke Bank Indonesia melalui Web. Setelah memperoleh persetujuan dari bank penerima data, maka bank pemilik data wajib men-download file persetujuan ke dalam aplikasi SID sehingga data-data debitur yang dipindahkan dihapus dari data base bank pemilik data.

b. Bank penerima data: Bank memberikan proses persetujuan terhadap data-data yang dikirimkan dari bank pemilik data sebelumnya dan wajib men-download file persetujuan ke dalam aplikasi SID bank penerima data sehingga data-data debitur yang diterima akan ditambahkan ke dalam data base bank penerima data.

2. Laporan Nihil Pelapor yang belum atau tidak memberikan fasilitas penyediaan dana, maka BPR wajib menyampaikan laporan nihil dengan cara mengisi angka 0 (nol) pada seluruh materi dalam Form-05 dan mengirimkannya kepada Bank Indonesia secara on line.

339

THI_adinda
Rectangle
Page 307: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-4

II. DEBITUR FORM – 01 – DATA DEBITUR PERORANGAN

340

THI_adinda
Rectangle
Page 308: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-5

FORM – 01 – DATA DEBITUR BADAN USAHA

341

THI_adinda
Rectangle
Page 309: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-6

FORM PERMINTAAN DAN KONFIRMASI DIN

A. Perorangan

B. Badan Usaha

C. Konfirmasi DIN

342

THI_adinda
Rectangle
Page 310: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-7

Formulir-01 digunakan untuk melaporkan identitas pokok debitur, terdiri dari data sebagai berikut: 1. Debtor Identification Number (DIN)

Kolom ini diisi angka DIN debitur. Untuk debitur baru, angka DIN wajib dimintakan terlebih dahulu ke Bank Indonesia dengan menggunakan Formulir Permintaan dan Konfirmasi DIN. Konfirmasi DIN hanya terjadi apabila terdapat beberapa kemiripan antara data debitur yang diminta dengan data yang sudah ada di dalam database Bank Indonesia. Jika berdasarkan verifikasi Pelapor, antara data yang diminta dengan yang sudah tersedia di Bank Indonesia merupakan debitur yang sama maka Pelapor menggunakan DIN yang sesuai dengan data base di Bank Indonesia yang akan diterima oleh Pelapor setelah mengirimkan konfirmasi kepada Bank Indonesia. Jika berdasarkan verifikasi Pelapor, antara data yang diminta dengan yang sudah tersedia di Bank Indonesia merupakan debitur yang berbeda maka Pelapor menggunakan DIN baru yang akan dibentuk setelah mengirimkan konfirmasi ke Bank Indonesia. Cara permintaan dan konfirmasi DIN dapat dilihat dalam buku petunjuk penggunaan aplikasi SID Bank.

2. Nama Kolom ini diisi nama debitur, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Debitur Perorangan Kolom ini (empat kolom) diisi dengan nama perorangan secara lengkap (tidak disingkat) dengan ketentuan:

1) Debitur perorangan sebagaimana tercantum dalam KTP. Jika yang tercantum dalam KTP terdapat bagian nama yang disingkat harus diisi secara lengkap. Termasuk dalam pengertian debitur perorangan adalah usaha dagang (UD, PO, dan lain-lain), industri, atau usaha lainnya yang NPWP-nya menjadi satu dengan NPWP perorangan.

2) Kolom pertama, kedua, dan ketiga diisi kata pertama, kedua, dan ketiga nama debitur, masing-masing tidak melebihi 25 karakter dan tidak mengandung spasi dan tanda baca, kecuali tanda petik (’). Kolom keempat dapat diisi kata keempat dan kata-kata selanjutnya (kata kelima, keenam, dan seterusnya) dari nama debitur.

3) Diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam KTP. Dalam hal usaha dagang, industri, atau usaha lainnya yang dimiliki perorangan, nama yang diisi adalah nama pemilik sesuai dengan yang tercantum dalam KTP. Dimulai dengan nama diri, diikuti dengan nama keluarga atau nama marga.

343

THI_adinda
Rectangle
Page 311: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-8

4) Tidak boleh dimulai dengan singkatan.

5) Nama keluarga atau marga (bila dicantumkan sesuai KTP) diketik penuh/lengkap.

6) Nama debitur yang mengunakan kata "bin/binti" dapat diisi pada salah satu kolom nama.

7) Untuk nama ISTRI yang tidak memiliki NPWP sendiri, dengan menggunakan NPWP suami, kolom nama diisi dengan nama ISTRI, dan mengisi sandi LAINNYA – PERORANGAN pada kolom Status/Gelar.

b. Debitur Badan Usaha Kolom ini diisi nama badan usaha sebagai berikut:

1) Debitur badan usaha atau lembaga sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP/Akte.

2) Kolom pertama, kedua, dan ketiga diisi dengan kata pertama, kedua, dan ketiga nama debitur, masing-masing tidak melebihi 25 karakter, dan tidak termasuk spasi dan tanda baca.

3) Diisi sesuai dengan nama badan usaha yang tercantum dalam kartu NPWP atau Akte (tidak termasuk bentuk badan usaha). Pengisiannya menurut urutan nama badan usaha, nama kelompok usaha (bila ada) dan tidak boleh disingkat. Jenis badan usaha, seperti PT., CV., FA., PERSERO, dll diisi pada kolom “Status/Gelar”.

c. Debitur Kelompok Debitur kelompok yang anggotanya dibentuk atas dasar kepentingan bersama dan dipimpin oleh seorang ketua dan bukan berbentuk badan usaha yang memperoleh satu/lebih fasilitas penyediaan dana diisi di formulir Debitur - Perorangan. Debitur kelompok berbentuk badan usaha dicatat di formulir Badan Usaha. Contoh: kelompok tani, LSM, dan lain-lain. Kolom ini diisi dengan nama kelompok dengan ketentuan pengisian sesuai dengan pengisian debitur perorangan. Contoh: Kelompok Tani Nelayan Andrawina, diisi dengan nama “Kelompok Tani Nelayan Andrawina”.

3. Nama Alias Kolom ini diisi nama alias atau nama lama/sebelumnya (jika ada) sebelum menjadi nama yang sekarang sebagaimana diisikan pada kolom nama tersebut di atas.

344

THI_adinda
Rectangle
Page 312: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-9

4. Jenis Kelamin (Untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi:

No. Jenis Kelamin Sandi 1. Pria 1 2. Wanita 2

5. Nama Gadis Ibu Kandung (Untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi nama ibu kandung debitur sebelum menikah, secara lengkap tanpa gelar.

6. Nomor KTP (Untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi nomor KTP yang tercantum dalam KTP terakhir.

7. Nomor Paspor (Untuk Debitur Perorangan) Kolom ini diisi nomor Paspor yang tercantum dalam Paspor terakhir.

8. Tempat Akte Awal Dikeluarkan (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi tempat akte awal dikeluarkan (diterbitkan).

9. Nomor Akte Awal (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi nomor akte pendirian Badan Usaha.

10. Tanggal Akte Awal (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi tanggal akte pendirian Badan Usaha.

11. Nomor Akte Akhir (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi nomor akte perubahan terakhir (jika ada perubahan).

12. Tanggal Akte Akhir (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini harus diisi tanggal akte perubahan terakhir (jika ada perubahan).

13. NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat. Ketentuan pencantuman NPWP sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kolom NPWP diisi secara lengkap sesuai dengan cara penomoran yang tercantum dalam kartu NPWP (14/15 digit tanpa titik).

Contoh: a. Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format

1.234.567.8.901, maka diisi 012345678901000 (ditambah satu angka 0 di awal dan tiga angka 0 di akhir)

b. Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format 1.234.567.8.90, maka diisi 01234567890000 (ditambah satu angka 0 di awal dan tiga angka 0 di akhir)

c. Jika nomor NPWP yang tercantum dalam Kartu NPWP dengan format 01.234.567.8.901.000, maka diisi 012345678901000

345

THI_adinda
Rectangle
Page 313: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-10

Bagi debitur, pengurus, pemilik dan penjamin yang belum memiliki NPWP ditetapkan sebagai berikut:

a. Debitur, pengurus, pemilik dan penjamin yang memperoleh penghasilan di bawah Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) dan atau karyawan yang memperoleh penghasilan dari satu sumber pemberi kerja, mengisi kolom No. KTP. Karyawan suatu perusahaan tidak boleh menggunakan NPWP perusahaannya.

b. Istri yang tidak memiliki NPWP sendiri, pelaporannya menggunakan NPWP suami. Apabila ada pemisahan harta antara suami dan istri, maka NPWP yang digunakan adalah NPWP atas nama pemohon kredit/pembiayaan (istri/suami). Sebaliknya, suami yang tidak memiliki NPWP tidak diperkenankan menggunakan NPWP istri.

c. NPWP Debitur Kelompok diisi dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika kolom nama diisi nama kelompok, maka pelaporannya menggunakan NPWP kelompok.

2) Jika kolom nama diisi nama ketua kelompok, maka pelaporannya menggunakan NPWP/No. KTP ketua kelompok

14. Tempat Lahir (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi tempat lahir sesuai KTP/Paspor.

15. Tanggal Lahir (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini harus diisi tanggal lahir sesuai KTP/Paspor.

16. Status/Gelar Kolom ini diisi sandi status/bentuk badan hukum debitur, yaitu:

No. Status/Gelar Sandi 1 Tanpa Gelar 0100 2 Diploma 1 0101 3 Diploma 2 0102 4 Diploma 3 0103 5 S-1 0104 6 S-2 0105 7 S-3 0106 8 Debitur Kelompok 0107 9 Lainnya Perorangan 0199

10 Badan Usaha Unit Desa (BUUD) 0201 11 Commanditer Venotschap (CV) 0202 12 Debitur Kelompok 0203 13 Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) 0204 14 FIRMA 0205

346

THI_adinda
Rectangle
Page 314: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-11

No. Status/Gelar Sandi 15 Gabungan Koperasi 0206 16 Induk Koperasi 0207 17 Koperasi 0208 18 Koperasi Unit Desa 0209 19 Limited 0210 20 Maskapai Andil Indonesia 0211 21 Namloose Venotschaap 0212 22 Perusahaan Daerah 0213 23 Persero 0214 24 Persekutuan Perdata 0215 25 Perusahaan Umum 0216 26 Primer Koperasi 0217 27 Perseroan Terbatas 0218 28 Pusat Koperasi 0219 29 Pusat Koperasi Unit Desa 0220 30 Usaha Dagang 0221 31 Unit Dagang Kredit Pedesaan 0222 32 Yayasan 0223 33 Lainnya Badan Usaha 0299

Apabila dipilih Lainnya (Perorangan atau Badan Usaha), kolom Keterangan Gelar diisi selain yang telah disebutkan di atas (kecuali Lainnya Perorangan atau Badan Usaha) termasuk Nyonya (Ny.). Nama gelar diisi singkatan yang lazim meliputi gelar kesarjanaan, gelar adat atau kesukuan, gelar kepangkatan, gelar keagamaan, atau segala bentuk sebutan status lainnya (dalam hal gelar lebih dari satu, urutannya diserahkan kepada bank setelah konsultasi dengan debitur yang bersangkutan).

17. Keterangan Status/Gelar Kolom ini diisi gelar/bentuk hukum badan yang tidak termasuk dalam daftar sandi Status/Gelar (kecuali sandi Lainnya Perorangan atau Lainnya Badan Usaha). Untuk debitur Badan Usaha, keterangan status/gelar diketik di kolom Status/Gelar bagian kanan setelah dipilih sandi 0299.

18. Alamat Debitur Kolom ini diisi alamat debitur termasuk kata ‘JALAN’, ‘DESA’, “PERUMAHAN’, ‘KOMPLEK’, ‘GEDUNG’, ‘WISMA’, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP atau KTP bagi debitur yang tidak wajib memiliki NPWP.

347

THI_adinda
Rectangle
Page 315: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-12

19. Lokasi Dati 2 Kolom ini diisi sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif alamat debitur sebagaimana tercantum pada Lampiran II. Alamat yang berada di luar wilayah Indonesia, diisi dengan sandi 9999.

20. Kecamatan Kolom ini diisi nama kecamatan domisili debitur. Kata "Kecamatan" tidak perlu diketik.

21. Kelurahan Kolom ini diisi nama kelurahan domisili debitur. Kata ‘Kelurahan’ tidak perlu diketik.

22. Kode Pos Kolom ini disi kode pos sesuai dengan alamat domisili debitur.

23. Telepon Kolom ini diisi nomor telepon debitur yang dapat dihubungi (termasuk kode area).

24. Negara Domisili Debitur (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini terisi secara otomatis dengan sandi ID (Indonesia)

25. Golongan Debitur Kolom ini diisi sandi golongan debitur sebagaimana tercantum pada Lampiran IV.

26. Pekerjaan Debitur (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini diisi sandi jenis pekerjaan debitur, sebagai berikut:

No. Jenis Pekerjaan Sandi 1 Akunting/Keuangan 001 2 Customer service 002 3 Engineering 003 4 Eksekutif 004 5 Administrasi umum 005 6 Komputer 006 7 Konsultan 007 8 Marketing 008 9 Pendidikan 009

10 Pemerintahan 010 11 Militer 011 12 Pensiunan 012 13 Pelajar/Mahasiswa 013 14 Wiraswasta 014 15 Lain-lain 099

348

THI_adinda
Rectangle
Page 316: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Debitur

Februari 2006 II-13

27. Perusahaan Tempat Debitur Bekerja (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini diisi nama perusahaan tempat dimana debitur (perorangan) bekerja.

28. Bidang Usaha Tempat Debitur Bekerja (untuk Debitur Perorangan) Kolom ini diisi bidang usaha tempat debitur bekerja sebagaimana tercantum pada Lampiran IV.

29. Bidang Usaha Debitur (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi bidang usaha utama debitur sebagaimana tercantum pada Lampiran IV.

30. Group Debitur (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi Sandi Grup sebagaimana tercantum pada Lampiran XI. Jika tidak terdapat dalam Daftar Grup kolom ini tidak perlu diisi.

31. Hubungan Debitur dengan Bank Kolom ini diisi sandi hubungan dengan bank (status keterkaitan antara bank Pelapor dengan pihak yang melakukan transaksi dengan bank pelapor), sebagaimana tercantum pada Lampiran VII.

32. Melanggar BMPK Kolom ini diisi Y (Ya) atau T (Tidak) terhadap pelanggaran BMPK

33. Melampaui BMPK Kolom ini diisi Y (Ya) atau T (Tidak) terhadap pelampauan BMPK.

34. Rating Perusahaan Debitur (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi rating debitur yang diberikan oleh perusahaan penilai (lembaga rating/pemeringkat).

35. Lembaga Pemeringkat (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi nama lembaga yang melakukan rating/peringkat terhadap debitur.

36. Go Public (untuk Debitur Badan Usaha) Kolom ini diisi Go Public atau Belum Go Public untuk debitur badan usaha.

349

THI_adinda
Rectangle
Page 317: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

Februari 2006 III-15

III. PENGURUS/PEMILIK FORMULIR – 02 – DATA PENGURUS/PEMILIK

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai identitas Pengurus/ Pemilik dari debitur badan usaha dan debitur kelompok, sebagai berikut:

1. Nama Pengurus/Pemilik Kolom ini harus diisi Nama Pengurus/Pemilik yang memenuhi kriteria sebagai pengurus/pemilik yang tercantum dalam akte terakhir badan usaha, termasuk perubahannya.

� Pemegang saham yang memperoleh saham melalui pasar modal dilaporkan dengan cara mengisi kolom-kolom:

• Nama Pengurus : MASYARAKAT

• Jabatan : 09 – MASYARAKAT

• Pangsa : sesuai dengan persentase saham yang berada di pemegang saham yang memperoleh saham melalui pasar modal.

Kolom-kolom lainnya boleh dikosongkan.

� Khusus untuk debitur badan usaha yang berbentuk KOPERASI, data pemilik dilaporkan dengan cara:

• Nama Pengurus : ANGGOTA KOPERASI

• Jabatan : 09 – MASYARAKAT

• Pangsa : sesuai dengan total persentase saham yang berada di anggota koperasi.

Kolom-kolom lainnya boleh dikosongkan.

� Khusus untuk debitur kelompok, data pemilik dilaporkan dengan cara:

350

THI_adinda
Rectangle
Page 318: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

Februari 2006 III-16

• Nama Pengurus : ANGGOTA KELOMPOK

• Jabatan : 09 – MASYARAKAT

• Pangsa : sesuai dengan total persentase saham yang berada di anggota kelompok.

Kolom-kolom lainnya boleh dikosongkan.

Pengisian nama pengurus/pemilik berpedoman pada pengisian nama debitur.

2. Jenis/Jenis Kelamin Kolom ini harus diisi “Badan Usaha” untuk Pengurus/Pemilik yang merupakan badan usaha atau diisi dengan jenis kelamin (‘Pria’ atau ‘Wanita’) untuk Pengurus/Pemilik yang merupakan perorangan.

No. Jenis Kelamin Sandi 1. Pria 1 2. Wanita 2 3. Badan Usaha 3

3. No. KTP/Identitas Pengurus/Pemilik

Kolom ini diisi nomor KTP yang tercantum dalam KTP terakhir Pengurus/Pemilik.

4. NPWP Pengurus/Pemilik Kolom ini diisi NPWP pengurus/pemilik yang telah terdaftar sebagai wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak setempat. Pengisian NPWP pengurus/pemilik berpedoman pada pengisian NPWP debitur.

5. Jabatan Kolom ini diisi sandi jabatan masing-masing pengurus/pemilik sebagai berikut:

No. Jabatan Pengurus/Pemilik Sandi PENGURUS – PEMILIK

1 Direktur Utama/Pres. Dir 01 2 Direktur 02 3 Komisaris Utama/Pres. Kom 03 4 Komisaris 04 5 Kuasa Direksi 06 6 Pemilik Bukan Pengurus 07 7 Masyarakat 09 8 Ketua Umum 10 9 Ketua 11 10 Sekretaris 12 11 Bendahara 13

351

THI_adinda
Rectangle
Page 319: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Pengurus/Pemilik

Februari 2006 III-17

No. Jabatan Pengurus/Pemilik Sandi 12 Lainnya 19

PENGURUS BUKAN PEMILIK 13 Direktur Utama/Pres. Dir 51 14 Direktur 52 15 Komisaris Utama/Pres. Kom 53 16 Komisaris 54 17 Kuasa Direksi 55 18 Ketua Umum 57 19 Ketua 58 20 Sekretaris 59 21 Bendahara 60 22 Lainnya 69

6. Pangsa Kolom ini harus diisi jumlah persentase kepemilikan perusahaan oleh masing-masing pemilik yang memiliki pangsa lebih dari 10%. Sedangkan untuk pemilik dengan pangsa di bawah 10%, kolom Nama diisi Masyarakat.

7. Alamat Pengurus/Pemilik Kolom ini harus diisi sebagaimana cara pengisian alamat debitur.

8. Kelurahan Kolom ini harus diisi sebagaimana cara pengisian alamat debitur.

9. Kecamatan Kolom ini harus diisi sebagaimana cara pengisian alamat debitur.

10. Lokasi Dati 2 Pengurus/Pemilik Kolom ini harus diisi sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif

alamat yang bersangkutan sebagaimana tercantum pada Lampiran II.

352

THI_adinda
Rectangle
Page 320: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penempatan pada Bank Lain

Februari 2006 IV-A-18

IV-A. PENEMPATAN PADA BANK LAIN

FORMULIR – 03A– DATA PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian posisi tagihan atau penempatan bank Pelapor pada bank lain dalam Rupiah.

1. Jenis Penempatan Kolom ini wajib diisi bentuk tagihan/penempatan Pelapor pada bank lain dalam Rupiah, sesuai jenis penempatan Pelapor pada tabel di bawah ini.

No. Jenis Penempatan Sandi 1. Giro 10 2. Syariah – Giro Wadiah 11 3. Syariah – Tabungan Wadiah 12 4. Tabungan 20 5. Syariah – Tabungan Mudharabah 21 6. Deposito berjangka 30 7. Syariah Deposito Mudharabah 31 8. Sertifikat deposito 35 9. Syariah – Piutang Qard 36 10. Syariah – Piutang Lainnya 37 11. Syariah – Pembiayaan Mudharabah 38 12. Syariah – Pembiayaan Musyarakah 39 13. Kredit yang diberikan 69 14. Syariah – Lainnya 98 15. Lain-lain 99

2. Bank Kolom ini diisi sandi bank lain yang mempunyai kewajiban pada Pelapor, untuk bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. (lihat Lampiran V).

353

THI_adinda
Rectangle
Page 321: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penempatan pada Bank Lain

Februari 2006 IV-A-19

3. Jangka Waktu Bulan Kolom ini harus diisi jumlah bulan dari jangka waktu yang diperjanjikan atau disetujui.

4. Jangka Waktu Hari Kolom ini harus diisi jumlah hari yang angka maksimumnya sama dengan jumlah hari pada bulan terakhir jangka waktu yang diperjanjikan atau disetujui dikurangi 1 (satu). Jenis-jenis penempatan/tagihan yang tidak memiliki jangka waktu, kolom Jangka Waktu diisi angka 0 (nol), termasuk pula deposito berjangka dan sertifikat deposito yang sudah jatuh waktu. Jangka Waktu Bulan dan Hari tidak boleh keduanya diisi 0, kecuali untuk jenis penempatan tabungan dan giro.

5. Jumlah (Nilai) Kolom ini harus diisi posisi nilai transaksi yang tercatat pada tanggal laporan. Saldo ini tidak dapat dikompensasi dengan kewajiban bank lain pada Pelapor.

6. Suku Bunga/Nisbah (%) Kolom ini harus diisi persentase bunga setahun (final) yang wajib dibayar oleh debitur. Apabila suku bunga/margin/bagi hasil berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang dilaporkan adalah suku bunga/margin/bagi hasil tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol). Bagi BPR yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, kolom suku bunga diisi persentase perkiraan bagi hasil yang akan diterima. Contoh: - Suku bunga/margin fixed 18 %, maka diisi 18

- Indikasi persentase bagi hasil/margin/bonus/fee per tahun 50%, maka diisi 50.00.

Catatan: - persentase bagi hasil/margin/bonus/fee 100% atau lebih diisi dengan 99,99.

7. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva) Kolom ini harus diisi sandi kualitas aktiva produktif (sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII) untuk fasilitas yang diberikan kepada debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S

8. Kondisi Kolom ini diisi sandi kondisi, sebagaimana tercantum pada Lampiran X.

354

THI_adinda
Rectangle
Page 322: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penempatan pada Bank Lain

Februari 2006 IV-A-20

9. Tanggal Kondisi Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan pada angka 8 tersebut di atas.

10. Agunan yang Dapat Diperhitungkan Kolom ini harus diisi nilai agunan (dalam Rupiah) yang dikuasai oleh Pelapor yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan Pembentukan Aktiva Produktif (PPAP), sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi 0. Selain itu kolom ini tidak boleh diisi angka negatif. Apabila agunan yang dikuasai BPR untuk keperluan satu debitur yang memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa debitur, serta atas debitur tersebut telah dibentuk PPAP, kolom Agunan yang dapat diperhitungkan dan PPAP Yang Telah Dibentuk diisi secara prorata.

11. PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) yang telah Dibentuk Kolom ini harus diisi nilai PPAP yang telah dibentuk (dalam Rupiah) yaitu nilai penyisihan yang telah dibentuk oleh BPR pada tanggal laporan untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman dana dalam aktiva produktif baik dalam Rupiah maupun valuta asing, sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR dan ketentuan PPAP BPRS.

12. Keterangan Kolom ini bisa dikosongkan atau dapat diisi hal-hal yang menerangkan tentang fasilitas ini.

355

THI_adinda
Rectangle
Page 323: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-21

IV-B. KREDIT YANG DIBERIKAN

FORMULIR – 03B – DATA KREDIT YG DIBERIKAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian penyediaan kredit/pembiayaan yang diterima debitur, termasuk pembiayaan musyarakah, mudharabah, piutang murabahah, piutang salam, istishna’, ijarah dan qard bagi Pelapor yang menjalankan kegiatan usaha syariah. Formulir ini terdiri dari:

1. Jenis Fasilitas Kolom ini harus diisi sandi jenis fasilitas kredit/pembiayaan yang diterima debitur, terdiri dari: a. Kredit/pembiayaan Sindikasi

Adalah pemberian kredit/pembiayaan kepada nasabah yang dananya disediakan oleh lebih dari satu bank dimana salah satu bank merupakan

356

THI_adinda
Rectangle
Page 324: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-22

bank induk sindikasi (leader bank), masing-masing bank melaporkan sebesar pangsa penyediaan dananya.

b. Kredit/pembiayaan lainnya Adalah kredit/pembiayaan yang diberikan langsung kepada nasabah selain kredit/pembiayaan tersebut di atas.

2. Sifat Kredit Kolom ini diisi sandi sifat kredit, terdiri atas:

No. Sifat Kredit Sandi1. Dengan perjanjian kredit a. Dalam rangka pembiayaan bersama 10 b. Dalam rangka restrukturisasi kredit/penyelamatan

kredit/Pembiayaan 15

c. Penyaluran kredit melalui lembaga lain (channelling) 20 d. Pembiayaan Musyarakah 50 e. Pembiayaan Mudharabah 55 f. Piutang Murabahah 60 g. Piutang Salam 65 h. Piutang Istishna’ 70 i. Qardh 71 j. Ijarah 72 k. Ijarah Muntahiyah Bitamlik 73 l. Lainnya 79

2. Tanpa perjanjian kredit Lainnya 99

Penjelasan: 1. Dengan perjanjian kredit/pembiayaan

Kredit/pembiayaan dengan perjanjian kredit/pembiayaan adalah kredit/pembiayaan yang disertai suatu perjanjian kredit/pembiayaan tertulis dan atau NPA, yang antara lain mengatur besarnya plafon kredit/pembiayaan, suku bunga/margin/bagi hasil, jangka waktu, agunan, dan cara-cara pelunasan. Dengan rincian sebagai berikut: a. Dalam rangka pembiayaan bersama

Adalah pemberian kredit/pembiayaan kepada nasabah yang dananya disediakan oleh lebih dari satu bank. Yang dilaporkan ke dalam jenis ini adalah kredit/pembiayaan yang diberikan kepada nasabah sebesar pangsa Pelapor.

b. Dalam rangka restrukturisasi kredit/penyelamatan kredit/Pembiayaan Adalah pemberian kredit kepada nasabah dalam rangka penyelamatan kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai restrukturisasi kredit.

357

THI_adinda
Rectangle
Page 325: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-23

c. Penyaluran kredit melalui lembaga lain (channelling) Adalah pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disalurkan melalui lembaga kredit lain atau lembaga pembiayaan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia.

d. Pembiayaan musyarakah Adalah perjanjian diantara para pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana/modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

e. Pembiayaan mudharabah Adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Yang dilaporkan ke dalam jenis ini adalah mudharabah muthlaqah (investasi bebas penggunaan).

f. Piutang murabahah Adalah tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli antara bank dan nasabah di mana bank syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.

g. Piutang salam Adalah tagihan yang timbul dari transaksi perjanjian jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu.

h. Piutang istishna’ Adalah tagihan yang timbul dari perjanjian jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual.

i. Qardh j. Ijarah k. Ijarah Muntahiyah Bitamlik l. Lainnya

Adalah sifat kredit lainnya di luar yang disebutkan di atas.

2. Tanpa perjanjian kredit Kredit/pembiayaan tanpa perjanjian adalah kredit/pembiayaan yang tidak disertai suatu perjanjian kredit/pembiayaan tertulis.

3. No. Rekening Kolom ini harus diisi nomor rekening setiap fasilitas yang diterima debitur pada Pelapor. Prinsip yang dipakai dalam hal ini adalah setiap fasilitas harus memiliki nomor rekening yang unik (tidak boleh sama).

358

THI_adinda
Rectangle
Page 326: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-24

Contoh: Satu nomor rekening menampung beberapa fasilitas, maka penomoran rekening dari masing-masing fasilitas tersebut dapat diberi imbuhan/suffix atau tanda khusus yang dapat digunakan sebagai identitas untuk membedakan fasilitas yang satu dengan fasilitas yang lain. Dalam hal terdapat joint account (satu nomor rekening untuk lebih dari satu debitur), maka pelaporannya dilakukan dengan cara: a. mengisi data debitur (misal 2 debitur: ABC dan XYZ) pada Formulir – 01

– Data Debitur, dimana kedua debitur tersebut menggunakan fasilitas kredit/pembiayaan dengan satu nomor rekening.

b. mengisi rincian fasilitas kredit/pembiayaan (seperti nomor rekening, jangka waktu, plafon, jenis penggunaan, kolektibilitas, dst) pada Formulir – 03B – Kredit, untuk salah satu debitur (misal debitur ABC).

c. Pilih joint account yang ada pada Formulir-03B. d. Pilih debitur XYZ.

4. Baru/Perpanjangan Kolom ini diisi angka 0 (nol) jika kredit/pembiayaan baru atau diisi angka 1 (satu) dan seterusnya apabila ada perpanjangan kredit/pembiayaan.

5. Tanggal Awal Kredit Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian/akad.

6. Tanggal Mulai Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku efektif fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian/akad. Tanggal mulai dapat sama dengan tanggal awal kredit/pembiayaan, namun jika terjadi perpanjangan, maka kolom tanggal mulai diubah sesuai tanggal mulai (jangka waktu) perpanjangan terakhir (kolom Tanggal Awal Kredit tetap/tidak diubah)

7. Tanggal Jatuh Tempo Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian kredit/pembiayaan. Jika terjadi perpanjangan, maka kolom tanggal jatuh tempo diubah sesuai tanggal jatuh tempo (jangka waktu) perpanjangan terakhir.

8. Nomor Perjanjian Kredit (PK)/Akad Awal Kolom ini harus diisi nomor PK/akad pembiayaan yang pertama kali.

9. Tanggal PK/Akad Awal Kolom ini harus diisi tanggal PK/akad pembiayaan yang pertama kali.

10. Nomor PK/Akad Terakhir Kolom ini harus diisi nomor PK yang terakhir jika terjadi perpanjangan. Jika tidak ada perpanjangan kolom ini diisi sama dengan Nomor PK Awal.

359

THI_adinda
Rectangle
Page 327: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-25

11. Tanggal PK/Akad Terakhir Kolom ini harus diisi tanggal PK yang terakhir jika terjadi perpanjangan. Jika tidak ada perpanjangan kolom ini diisi sama dengan Tanggal PK Awal.

12. Golongan Kredit Kolom ini harus diisi sandi golongan sesuai total exposure per debitur dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia mengenai KUK.

No. Golongan Kredit Sandi 1. Kredit Usaha Kecil (KUK) 19 2. Non-KUK 20

13. Jenis Penggunaan Kolom ini harus diisi sandi jenis penggunaan fasilitas sebagaimana tercantum pada Lampiran VI.

14. Sektor Ekonomi Kolom ini harus diisi sandi sektor ekonomi bidang ekonomi yang dibiayai dengan fasilitas penyediaan dana dari bank sebagaimana tercantum pada Lampiran IV. Dalam hal satu fasilitas digunakan untuk membiayai beberapa sektor ekonomi maka dipilih sektor ekonomi yang paling dominan.

15. Lokasi Proyek Kolom ini harus diisi sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif tempat proyek yang terkait dengan fasilitas yang bersangkutan, sebagaimana tercantum pada Lampiran II.

16. Suku Bunga/Nisbah/ Fee Bagi Hasil/Bonus Kolom ini harus diisi persentase bunga setahun (final) yang wajib dibayar oleh debitur. Apabila suku bunga/margin/bagi hasil berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang dilaporkan adalah suku bunga/margin/bagi hasil tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol). Bagi BPR yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, kolom suku bunga diisi persentase perkiraan bagi hasil/margin/bonus/fee yang akan diterima. Contoh: - Suku bunga/margin fixed 18.50 %, maka diisi 18.50.

- Indikasi persentase bagi hasil/margin/bonus/fee per tahun 50%, maka diisi 50.00.

Catatan: - persentase bagi hasil/margin/bonus/fee 100% atau lebih diisi 99,99.

360

THI_adinda
Rectangle
Page 328: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-26

17. Sifat Suku Bunga Kolom ini diisi sandi sifat suku bunga, yaitu:

No. Jenis Suku Bunga Sandi 1. Fixed 1 2. Float 2

18. Nilai Proyek Kolom ini diisi nilai total proyek yang dibiayai (bukan jumlah kredit/pembiayaan yang diberikan BPR). Untuk proyek properti kolom ini diisi sebesar nilai ad-cost-nya.

19. Plafon Kolom ini harus diisi jumlah maksimum fasilitas yang diterima debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/akad. Untuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dalam bentuk piutang, plafon disetarakan dengan harga jual (pokok + margin). Pengisian jumlah plafon dalam Rupiah dengan satuan penuh.

Plafon untuk fasilitas kredit/pembiayaan diisi sebagai berikut: • Pembiayaan Bersama/Sindikasi

Kolom ini diisi jumlah pangsa plafon masing-masing bank peserta.

• Kredit/pembiayaan Lainnya Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang tercantum dalam surat perjanjian.

Untuk jenis-jenis kredit/pembiayaan di bawah ini berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Kredit/pembiayaan investasi yang penarikannya dilakukan secara

bertahap dilaporkan sebesar jumlah plafon yang telah ditetapkan untuk masing-masing tahapan. Dalam hal terjadi penarikan melampaui plafon pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon yang dilaporkan pada tahapan tersebut adalah jumlah plafon tahapan berikutnya sehingga saldo debetnya tidak terjadi cerukan.

Sedangkan plafon awal diisi pada kolom Plafon Induk. b. Kredit dengan angsuran yang plafonnya menurun, jumlah plafon diisi

jumlah plafon terakhir. Sedangkan plafon awal diisi pada kolom Plafon Induk. c. Kredit dengan perhitungan bunga secara anuitas dan bunga tersebut

telah dimasukkan ke dalam Laba atau Rugi pada waktu pemberian kredit, plafon diisi plafon yang tercantum dalam perjanjian kredit ditambah bunga.

d. Kredit/pembiayaan kepada pegawai, plafon diisi sebesar baki debet terakhir.

361

THI_adinda
Rectangle
Page 329: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-27

e. Kredit/pembiayaan tanpa perjanjian, plafon diisi angka 0 (nol). f. Kredit/pembiayaan yang jatuh tempo tetapi belum dilakukan

perpanjangan kredit/pembiayaan atau kredit/pembiayaan yang non-performing, plafon diisi sesuai dengan yang tercantum pada akad kredit/pembiayaan yang terakhir.

20. Plafon Induk

Kolom ini hanya diisi jika fasilitas penyediaan dana memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Kredit/pembiayaan investasi yang penarikannya dilakukan secara

bertahap. Kolom Plafon Induk diisi sesuai plafon sebagaimana perjanjian/akad.

Sedangkan pada kolom Plafon diisi sebesar jumlah plafon yang telah ditetapkan untuk masing-masing tahapan. Dalam hal terjadi penarikan melampaui plafon pada tahapan yang bersangkutan, maka jumlah plafon yang dilaporkan pada tahapan tersebut adalah jumlah plafon tahapan berikutnya sehingga saldo debetnya tidak terjadi cerukan.

b. Kredit/pembiayaan dengan angsuran yang plafonnya menurun. Kolom Plafon Induk diisi sesuai plafon sebagaimana perjanjian/akad.

Sedangkan pada kolom Plafon diisi sebesar jumlah plafon terakhir. c. Dalam satu perjanjian/akad (satu nomor dan tanggal akad) mencakup

lebih dari satu fasilitas penyediaan dana.

Contoh: hanya pada 1 debitur 1) . Jika terdapat fasilitas (Investasi, Modal Kerja) dengan plafon

induk Rp. 1.000.000 tetapi plafon masing-masing fasilitas tidak ditentukan dalam PK, Maka:

(i) Investasi: � Kolom Plafon Induk = Rp. 1.000.000 � Plafon = 0 (Harus = 0)

(ii) Modal Kerja:

� Kolom Plafon Induk = Rp. 1.000.000 � Plafon = 0 (Harus = 0)

Masing-masing kolom Baki Debet diisi jumlah yang sudah ditarik (bisa = 0), tapi jumlah baki debet kedua fasilitas tersebut tidak boleh melebihi Plafon Induk.

2) Jika terdapat fasilitas (Investasi, Modal Kerja) dengan plafon induk Rp. 1.000.000 tetapi plafon masing-masing fasilitas sudah ditentukan dalam PK,

Maka:

362

THI_adinda
Rectangle
Page 330: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-28

(i) Investasi: � Kolom Plafon Induk = Rp. 1.000.000 � Plafon, misalkan = 500.000

(ii) Modal Kerja: � Kolom Plafon Induk = Rp. 1.000.000 � Plafon, misalkan = 400.000

Masing-masing kolom Baki Debet diisi jumlah yang sudah ditarik (bisa = 0), tapi jumlah baki debet kedua fasilitas tersebut tidak boleh melebihi Plafon Induk.

21. Baki Debet a. Kolom ini diisi jumlah baki debet (dalam satuan Rupiah penuh) pada

akhir bulan laporan masing-masing rekening. Bagi Pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah dalam bentuk piutang baki debet diisi saldo piutang, khusus untuk ijarah diisi nilai aktiva bersih ijarah.

b. Kolom ini diisi angka 0 (nol), apabila baki debet bersaldo nihil atau bersaldo kredit.

22. Kelonggaran Tarik Kolom ini diisi fasilitas kelonggaran tarik (dalam Rupiah) yang masih bisa direalisasikan oleh debitur dalam tahun berjalan.

23. Denda Kolom ini diisi dengan nilai nominal denda yang dikenakan terhadap tunggakan yang terjadi.

24. Cerukan Kolom ini diisi dengan nilai nominal cerukan yang terjadi.

25. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva) Kolom ini diisi sandi kualitas aktiva produktif (sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII) untuk fasilitas yang diberikan kepada debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S.

26. Tanggal Macet Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet.

27. Sebab Macet/Keterangan Sebab Macet Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum pada Lampiran IX. Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih Lainnya (sandi 99).

28. Tunggakan Pokok Kolom ini diisi nilai nominal tunggakan terhadap fasilitas pokoknya.

363

THI_adinda
Rectangle
Page 331: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-29

29. Tanggal Tunggakan Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan terjadi tunggakan terhadap fasilitas pokoknya atau terdapat tunggakan bunga.

30. Frekuensi Tunggakan Pokok Kolom ini diisi frekuensi (berapa kali) terjadinya tunggakan pokok pada akhir bulan laporan masing-masing rekening.

31. Tunggakan Bunga Intra Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga/margin/bagi hasil intrakomtabel pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sesuai ketentuan PSAK yang berlaku untuk perbankan.

32. Tunggakan Bunga Ekstra Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga/margin/bagi hasil ekstrakomtabel pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sesuai ketentuan PSAK yang berlaku untuk perbankan.

33. Frekuensi Tunggakan Bunga Kolom ini diisi frekuensi (berapa kali) terjadinya tunggakan bunga/margin/bagi hasil.

34. Kondisi Kolom ini diisi kondisi baki debet (outstanding) sebagaimana tercantum pada Lampiran X.

35. Tanggal Kondisi Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan pada angka 34 di atas.

36. Agunan yang Dapat Diperhitungkan Kolom ini harus diisi nilai agunan yang dikuasai oleh bank yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S dan PPAP BPRS Dalam hal tidak terdapat agunan, kolom ini diisi angka 0 (nol). Apabila agunan yang dikuasai bank untuk keperluan satu debitur yang memiliki beberapa rekening atau untuk kepentingan beberapa debitur, serta atas debitur tersebut telah dibentuk PPAP, kolom Agunan yang dapat Diperhitungkan dan PPAP Yang Telah Dibentuk diisi secara prorata.

37. PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif) yang telah Dibentuk Kolom ini harus diisi nilai PPAP Yang Telah Dibentuk (dalam Rupiah) yaitu nilai penyisihan yang telah dibentuk oleh bank pada tanggal laporan untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul sehubungan dengan penanaman

364

THI_adinda
Rectangle
Page 332: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-30

dana dalam aktiva produktif, sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S.

38. Kumulatif Realisasi/Pelimpahan

a. Jika jenis penggunaan adalah Modal Kerja, kolom ini diisi hasil selisih antara baki debet bulan laporan dengan baki debet bulan lalu. Jika selisih negatif, maka kolom ini diisi angka 0 (nol). Contoh 1: Saldo 31 Maret 2006 = Rp.50.000.000,- Penarikan ke-1 April 2006 = Rp.20.000.000,- Penarikan ke-2 April 2006 = Rp.10.000.000,- Total Penarikan = Rp.30.000.000,-

Setor April 2006 = Rp.45.000.000,- Saldo 30 April 2006 = Rp.35.000.000,- Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.0,-

Contoh 2: Saldo 31 Maret 2006 = Rp.50.000.000,- Penarikan ke-1 April 2006 = Rp.20.000.000,- Penarikan ke-2 April 2005 = Rp.10.000.000,- Total Penarikan April 2006 = Rp.30.000.000,-

Saldo 30 April 2006 = Rp.80.000.000,- Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.30.000.000,-

b. Jika jenis penggunaan adalah Investasi atau Konsumsi, kolom ini diisi sesuai realisasi/pelimpahan (dropping) secara kumulatif untuk posisi akhir bulan yang bersangkutan.

Contoh 1: Saldo 31 Maret 2006 = Rp.50.000.000,- Penarikan ke-1 April 2006 = Rp.20.000.000,- Penarikan ke-2 April 2006 = Rp.10.000.000,- Total Penarikan April 2006 = Rp.30.000.000,- Setor April 2006 = Rp.45.000.000,- Saldo 30 April 2006 = Rp.35.000.000,- Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.30.000.000,-

Contoh 2: Saldo 31 Maret 2006 = Rp.50.000.000,- Penarikan ke-1 April 2006 = Rp.20.000.000,- Penarikan ke-2 April 2006 = Rp.10.000.000,- Total Penarikan April 2006 = Rp.30.000.000,- Saldo 30 April 2006 = Rp.80.000.000,-

Kumulatif Realisasi/Pelimpahan = Rp.30.000.000,-

365

THI_adinda
Rectangle
Page 333: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kredit Yang Diberikan

Februari 2006 IV-B-31

39. Tanggal Restrukturisasi Awal Kolom ini diisi tanggal saat pertama kali restrukturisasi fasilitas yang bersangkutan.

40. Tanggal Restrukturisasi Akhir (Terakhir) Kolom ini diisi tanggal saat terakhir restrukturisasi fasilitas yang bersangkutan.

41. Restrukturisasi Ke Kolom ini diisi frekuensi terjadinya restrukturisasi atas fasilitas yang bersangkutan.

42. Permasalahan/Kondisi Debitur

Kolom ini diisi permasalahan/kondisi yang dihadapi debitur yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman debitur yang bersangkutan pada bulan laporan. Maksimal 1000 karakter huruf/angka.

43. Keterangan Kolom ini bisa dikosongkan (blank) atau dapat diisi hal-hal yang menerangkan tentang fasilitas debitur yang bersangkutan, misal: * jangka waktu fasilitas kredit/pinjaman sudah jatuh waktu, tetapi

perpanjangan masih menunggu keputusan (dalam batas-batas yang wajar). * apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau

pemecahan dari fasilitas lama.

366

THI_adinda
Rectangle
Page 334: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Februari 2006 IV-C-33

IV-C. PENERUSAN KREDIT/KREDIT KELOLAAN FORMULIR – 03C – DATA PENERUSAN KREDIT

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian saldo rekening kredit/pembiayaan dalam Rupiah yang disalurkan oleh Pelapor yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit/pembiayaan tersebut Pelapor tidak menanggung risiko.

1. No. Rekening Kolom ini harus diisi nomor rekening setiap fasilitas yang diterima debitur pada Pelapor. Prinsip yang dipakai dalam hal ini adalah setiap fasilitas harus memiliki nomor rekening yang unik (tidak boleh sama).

Contoh:

Satu nomor rekening menampung beberapa fasilitas, maka penomoran rekening dari masing-masing fasilitas tersebut dapat diberi imbuhan/suffix atau tanda khusus yang dapat digunakan sebagai identitas untuk membedakan fasilitas yang satu dengan fasilitas yang lain.

2. Jenis Kredit Kelolaan Kolom ini harus diisi sandi jenis kredit/pembiayaan kelolaan sebagai berikut:

No. Jenis Kredit Kelolaan Sandi 1. Kredit Usaha Kecil (KUK)

a. Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia 10 b. Lainnya 20

2. Bukan KUK a. Kredit Kelolaan 40 b. Dalam rangka penerusan kredit dari BI 50 c. Bantuan Proyek 60

367

THI_adinda
Rectangle
Page 335: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Februari 2006 IV-C-34

No. Jenis Kredit Kelolaan Sandi d. Kredit kelolaan di Luar Bantuan Proyek 90

3. Mudharabah Muqayaddah 99

Khusus untuk Jenis Kredit Kelolaan dengan sandi 99 hanya dapat diisi oleh Pelapor yang menjalankan prinsip syariah.

Penjelasan: a. Kredit Usaha Kecil (KUK)

1) Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah KUK melalui Pelapor yang

sumber dananya dari Bank Indonesia dan atas penyaluran kredit ini Pelapor tidak menanggung risiko.

2) Lainnya b. Bukan KUK

1) Kredit kelolaan Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK melalui

Pelapor dan atas pemberian kredit tersebut Pelapor tidak menanggung risiko. Salah satu ciri kredit tersebut adalah Bank tidak memungut dan membayar bunga, tetapi hanya memperoleh fee. Penyaluran kredit yang dananya berasal dari Pelapor lain, tidak dilaporkan dalam daftar rincian ini.

2) Dalam rangka penerusan kredit dari Bank Indonesia Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah bukan KUK melalui

Pelapor yang sumber dananya dari Bank Indonesia dan atas penyaluran kredit ini Pelapor tidak menanggung risiko.

c. Mudharabah Muqayaddah. Adalah akad mudharabah dimana shahibul maal memberikan batasan

kepada mudharib mengenai tempat, cara dan obyek investasi.

3. Jenis Penggunaan Kolom ini harus diisi sandi jenis penggunaan fasilitas. Jenis penggunaan tersebut telah diklasifikasikan sebagaimana tercantum pada Lampiran VI.

4. Sektor Ekonomi Kolom ini harus diisi sandi sektor ekonomi bidang ekonomi yang dibiayai dengan fasilitas penyediaan dana dari bank sebagaimana tercantum pada Lampiran IV. Dalam hal satu fasilitas digunakan untuk membiayai beberapa sektor ekonomi maka dipilih sektor ekonomi yang paling dominan.

368

THI_adinda
Rectangle
Page 336: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Februari 2006 IV-C-35

5. Lokasi Proyek Kolom ini harus diisi sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif tempat proyek yang dibiayai dengan kredit/pembiayaan yang bersangkutan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.

6. Nilai Proyek Kolom ini diisi nilai total proyek yang dibiayai (bukan jumlah kredit/pembiayaan yang diberikan BPR).

Untuk proyek properti kolom ini diisi sebesar nilai ad-cost-nya.

7. Tanggal Awal Kredit Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian/akad.

8. Tanggal Mulai Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun mulai berlaku efektif fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian/akad. Tanggal mulai dapat sama dengan tanggal awal kredit/pembiayaan, namun jika terjadi perpanjangan, maka kolom tanggal mulai diubah sesuai tanggal mulai (jangka waktu) perpanjangan terakhir (kolom Tanggal Awal Kredit tetap/tidak diubah)

9. Tanggal Jatuh Tempo Kolom ini harus diisi tanggal, bulan, dan tahun berakhirnya fasilitas kredit/pembiayaan sesuai dengan surat perjanjian/akad.

10. Jumlah a. Kolom ini harus diisi jumlah baki debet pada akhir bulan laporan masing-

masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam satuan penuh. b. Kolom ini diisi angka 0 (nol), apabila baki debet bersaldo nihil atau

bersaldo kredit.

11. Suku Bunga (%) Kolom ini harus diisi persentase bunga/margin/nisbah setahun (final) yang

wajib dibayar oleh debitur. Apabila suku bunga/margin/bagi hasil berbeda-beda bagi satu rekening, maka yang dilaporkan adalah suku bunga/margin/bagi hasil tertinggi. Apabila pemberian fasilitas tidak dibebani bunga, maka kolom suku bunga diisi angka 0 (nol).

Bagi BPR yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, kolom suku bunga diisi dengan persentase perkiraan fee yang akan diterima. Apabila dalam satu rekening diberikan beberapa tingkat fee, maka kolom ini diisi persentase fee tertinggi. Selain itu untuk jenis transaksi yang tidak diberikan bagi hasil/margin/bonus/fee, kolom ini diisi angka 0 (nol).

contoh: - Suku bunga/margin fixed 18.50 %, maka diisi 18.50. - Indikasi persentase fee per tahun 5%, maka diisi 5.00.

369

THI_adinda
Rectangle
Page 337: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Februari 2006 IV-C-36

12. Kolektibilitas (Kualitas Aktiva) Kolom ini harus diisi sandi kualitas aktiva produktif (sebagaimana tercantum

pada Lampiran VIII) untuk fasilitas yang diberikan kepada debitur pada akhir bulan laporan. Rincian dan Pengertian kualitas aktiva produktif sesuai dengan rincian dan pengertian kualitas aktiva produktif dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif BPR/S

13. Tanggal Macet Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan dinyatakan macet.

14. Sebab Macet/Keterangan Sebab Macet Kolom ini diisi sandi Sebab Macet sebagaimana tercantum pada Lampiran

IX. Kolom Keterangan sebab macet bisa diisi jika sandi sebab macet dipilih Lainnya (sandi 99).

15. Tanggal Tunggakan

Kolom ini diisi tanggal saat fasilitas yang bersangkutan terjadi tunggakan terhadap fasilitas pokoknya.

16. Tunggakan Pokok Kolom ini diisi nilai nominal tunggakan terhadap fasilitas pokoknya.

17. Tunggakan Bunga Intra Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga/margin/bagi hasil intrakomtabel pada

akhir bulan laporan masing-masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam satuan penuh.

18. Tunggakan Bunga Ekstra Kolom ini diisi jumlah tunggakan bunga/margin/bagi hasil ekstrakomtabel pada

akhir bulan laporan masing-masing rekening, serta dinyatakan dengan valuta asal dalam satuan penuh.

19. Kondisi Kolom ini diisi sandi kondisi sebagaimana tercantum pada Lampiran X.

20. Tanggal Kondisi Kolom ini diisi tanggal terjadinya kondisi yang dilaporkan pada angka 19.

21. Keterangan Kolom ini bisa dikosongkan atau dapat diisi hal-hal yang menerangkan tentang fasilitas debitur yang bersangkutan, misal: a. jangka waktu fasilitas kredit/pinjaman/pembiayaan sudah jatuh waktu,

tetapi perpanjangan masih menunggu keputusan (dalam batas-batas yang wajar).

b. apabila terdapat fasilitas baru yang sebenarnya merupakan pemisahan atau pemecahan dari fasilitas lama.

370

THI_adinda
Rectangle
Page 338: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penerusan Kredit (Kredit Kelolaan)

Februari 2006 IV-C-37

c. apabila ada keterangan selain dari yang telah disebutkan di atas. Keterangan tambahan atau keterangan lainnya yang diperlukan bagi rekening debitur yang bersangkutan.

371

THI_adinda
Rectangle
Page 339: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan

Februari 2006 V-A-38

V-A. AGUNAN FORMULIR – 04A – DATA AGUNAN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai data agunan/jaminan yang diserahkan debitur yang memperoleh fasilitas Penyediaan Dana. Satu formulir untuk 1 jenis agunan.

1. Jenis Agunan Kolom ini harus diisi sandi jenis agunan atau jaminan, yang terdiri dari:

No. Jenis Agunan Sandi 1 CASH COLLATERAL 01

NON CASH COLLATERAL 2 Barang Bergerak 02 3 Barang Tak Bergerak 03 4 Persediaan Barang 04 5 Surat Berharga 05 6 Lainnya 06 7 LAINNYA 10

2. Peringkat Surat Berharga

Kolom ini diisi apabila jenis agunan berupa surat berharga.

3. Jenis Pengikatan Kolom ini harus diisi Sandi Jenis Pengikatan yang dilakukan oleh Pelapor atas barang yang dijadikan jaminan sebagai berikut:

No. Jenis Pengikatan Sandi 1 Hak Tanggungan 01 2 Gadai 02

372

THI_adinda
Rectangle
Page 340: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan

Februari 2006 V-A-39

No. Jenis Pengikatan Sandi 3 Fiduciare Eigendom Overdracht (FEO) 03

4 Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) 04

5 Cessie 05 6 Belum Diikat 06 7 Lainnya 99

Bila kolom Jenis Agunan diisi maka kolom ini harus diisi.

4. Nama Pemilik Agunan Kolom ini harus diisi nama pemilik barang yang dijaminkan, secara lengkap tanpa singkatan.

5. Status/Bukti Kepemilikan Kolom ini harus diisi surat bukti kepemilikan barang yang dijaminkan seperti sertifikat tanah (SHM, SHGB), BPKB, faktur, dan sebagainya. Khusus kredit/pembiayaan properti, kolom bukti pemilikan diisi juga bukti-bukti pendukung lainnya seperti IMB. Demikian juga untuk agunan berbentuk barang bergerak harus dilengkapi bukti kepemilikan seperti BPKB dan No Polisi Kendaraan.

6. Alamat Penulisan alamat berpedoman pada cara penulisan alamat pada Formulir-01. Kolom ini harus diisi alamat lengkap tempat agunan berada dan atau lokasi proyek, sebagai berikut: a. Barang tidak bergerak seperti tanah, bangunan, dan mesin-mesin, yang

dilaporkan adalah lokasi barang agunan. b. Barang bergerak seperti kendaraan bermotor dan/atau persediaan barang,

yang dilaporkan adalah lokasi penyimpanan bukti agunan.

7. Lokasi Kolom ini harus diisi Sandi Dati II/Kabupaten, Kotamadya, Kota Administratif tempat barang agunan/jaminan disimpan (lihat Lampiran II).

8. Nilai Agunan (NJOP) Kolom ini diisi nilai berdasarkan NJOP atas barang yang dijadikan agunan berupa barang tak bergerak.

9. Nilai Agunan (oleh Bank) Kolom ini diisi nilai agunan menurut penilaian Pelapor atas barang yang dijadikan agunan berupa Barang Bergerak, Barang Tak Bergerak, Persediaan Barang, dan Lainnya. Khusus untuk jaminan berupa cash collateral, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) diisi nilai nominalnya.

373

THI_adinda
Rectangle
Page 341: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Agunan

Februari 2006 V-A-40

10. Nilai Agunan (oleh Penilai Independen) Kolom ini diisi nilai perkiraan/taksasi berdasarkan penilaian menurut lembaga penilai atas barang yang dijadikan agunan berupa Barang Bergerak, Barang Tak Bergerak, Persediaan Barang, dan Lainnya. Khusus untuk jaminan berupa cash collateral, SBI diisi nilai nominalnya. Minimal salah satu dari 3 (tiga) nilai agunan yang disebutkan di atas harus diisi.

11. Nama Penilai Independen Kolom ini diisi nama penilai independen secara lengkap tanpa singkatan.

12. Tanggal Penilaian Kolom ini diisi tanggal, bulan, dan tahun saat agunan dinilai terakhir oleh bank/appraisal.

13. Paripasu (%) Kolom ini harus diisi persentase dari agunan yang dijaminkan.

14. Asuransi Kolom ini harus diisi dengan memilih ”agunan diasuransikan” apabila agunan diasuransikan atau ”agunan tidak diasuransikan” apabila agunan tidak diasuransikan.

374

THI_adinda
Rectangle
Page 342: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjamin

Februari 2006 V-B-41

V-B. PENJAMIN FORMULIR – 04B – DATA PENJAMIN

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian mengenai data penjamin yang merupakan pihak ketiga bukan debitur yang bersangkutan yang menjamin fasilitas penyediaan dana, khususnya yang dilaporkan pada formulir kredit. Fasilitas Penyediaan Dana selain Fasilitas Kredit dapat dilaporkan tanpa jaminan.

1. Nama Penjamin Kolom ini harus diisi nama penjamin secara lengkap tanpa singkatan.

2. Jenis Penjamin Kolom ini harus diisi jenis penjamin debitur (bank atau bukan bank).

3. Golongan Penjamin Kolom ini harus diisi Sandi Golongan Penjamin sebagaimana Daftar Sandi

Bank (Lampiran V) dan Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank (Lampiran III).

Yang dimaksud dengan Penjamin adalah pihak-pihak yang mengeluarkan garansi atau jaminan atas kredit/pembiayaan yang diberikan oleh Pelapor, sesuai dengan ketentuan tentang pemberian jaminan.

4. Bagian yang Dijamin (%) Kolom ini harus diisi persentase (%) antara nilai yang menjadi tanggungan

penjamin dan/atau nilai simpanan yang dijaminkan terhadap nilai tagihan Pelapor kepada Bank lain atau pihak ketiga bukan Bank.

5. Identitas Penjamin a. Penjamin berbentuk badan usaha, Kolom ini diisi nomor akte pendirian/perubahan terakhir dari Notaris. b. Penjamin berbentuk perorangan, Kolom ini diisi nomor KTP atau Paspor yang tercantum dalam KTP atau

Paspor terakhir.

6. NPWP Penjamin Kolom ini diisi NPWP penjamin.

375

THI_adinda
Rectangle
Page 343: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Penjamin

Februari 2006 V-B-42

7. Alamat Kolom ini harus diisi alamat penjamin sebagaimana tercantum dalam Kartu

NPWP atau KTP bagi pengurus/pemilik yang belum/tidak memiliki NPWP. Pengisian alamat pemilik/penjamin berpedoman pada pengisian alamat debitur.

376

THI_adinda
Rectangle
Page 344: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Kontrol LBPR

Februari 2006 VI-43

VI. KONTROL LBPR FORMULIR – 05 – KONTROL LBPR

Formulir ini digunakan untuk melaporkan total outstanding masing-masing fasilitas penyediaan dana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan BPR (LBPR). Kolom-kolom yang diisi hanya pada kolom Data LBPR (kolom sebelah kiri). Kolom Data SID (kolom sebelah kanan) akan tersisi secara otomatis oleh sistem sesuai dengan jumlah outstanding masing-masing fasilitas penyediaan dana.

1. Penempatan pada Bank Lain (Data Laporan Bulanan BPR) Kolom ini diisi total Jumlah (nilai) penempatan pada Bank lain (dalam Rupiah)

yang dilaporkan dalam LBPR.

2. Kredit yang Diberikan (Data Laporan Bulanan BPR) Kolom ini diisi total Baki Debet kredit/pembiayaan yang diberikan (dalam

Rupiah) yang dilaporkan dalam LBPR.

3. Penerusan Kredit (Data Laporan Bulanan BPR) Kolom ini diisi total Jumlah penerusan kredit/pembiayaan (dalam Rupiah) yang

dilaporkan dalam LBPR.

377

THI_adinda
Rectangle
Page 345: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Keuangan Debitur

Februari 2006 VII-44

VII. LAPORAN KEUANGAN DEBITUR FORMULIR – 06 – LAPORAN KEUANGAN DEBITUR

Formulir ini digunakan untuk melaporkan rincian data keuangan debitur terkini dan sekurang-kurangnya dikinikan setahun sekali, terdiri dari:

1. Posisi Laporan Keuangan Kolom ini diisi bulan dan tahun posisi laporan keuangan.

2. Audited/Tidak Audited Kolom ini diisi ‘Audited’ jika laporan keuagan debitur telah diaudit atau diisi

‘Tidak Audited’ jika belum/tidak diaudit.

3. Pinjaman Luar Negeri Kolom ini diisi ‘Punya Pinjaman Luar Negeri’ jika debitur memiliki pinjaman

luar negeri atau ‘Tidak Punya Pinjaman Luar Negeri’ jika tidak.

4. Total Aktiva Kolom ini diisi nilai nominal total (dalam Rupiah) aktiva debitur.

5. Aktiva Lancar Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh aktiva lancar yang dimiliki

debitur, seperti uang tunai atau barang berharga lain yang sewaktu-waktu dengan mudah dapat dijadikan uang tunai.

6. Total Kewajiban Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh kewajiban debitur.

7. Kewajiban Kepada Bank Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh kewajiban debitur kepada

bank-bank.

378

THI_adinda
Rectangle
Page 346: BUKU PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN DEBITUR · Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur 3. Pencarian data Informasi Debitur Individual Aplikasi Sistem Informasi Debitur ... 2. Bank Swasta

Keuangan Debitur

Februari 2006 VII-45

8. Kewajiban Lancar Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) seluruh utang atau kewajiban lain

yang harus diselesaikan debitur dalam waktu tidak melebihi jangka waktu satu tahun.

9. Modal Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) posisi total modal (equity) debitur.

10. Penjualan Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) penjualan yang dibukukan debitur.

11. Pendapatan Operasional Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) pendapatan operasional yang

dibukukan debitur.

12. Biaya Operasional Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) biaya operasional yang dibukukan

debitur.

13. Pendapatan Non Operasional Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) pendapatan non operasional yang

dibukukan debitur.

14. Biaya Non Operasional Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) biaya non operasional yang

dibukukan debitur.

15. Laba Rugi Tahun Lalu (Setelah Pajak) Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) laba/rugi setelah pajak yang

dibukukan debitur tahun lalu.

16. Laba Rugi Tahun Berjalan (Sebelum Pajak) Kolom ini diisi nilai nominal (dalam Rupiah) laba/rugi sebelum pajak yang

dibukukan debitur pada tahun berjalan sampai dengan posisi laporan keuangan yang terkini.

379

THI_adinda
Rectangle