Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

110
Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 1 BAB PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan kontribusi pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional. Selain itu ketersediaan produk peternakan secara langsung akan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya untuk pemenuhan kalori dan protein hewani. Pemenuhan konsumsi masyarakat atas kalori dan protein hewani akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Peranan data dan informasi sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan pembangunan. Sesuai Undang-Undang RI Tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah ditetapkan bahwa kebijakan perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertangungjawabkan. Pemenuhan data peternakan secara rutin setiap tahun dilakukan BPS melalui pendekatan perusahaan, RPH dan keurmaster. Pengumpulan data perusahaan peternakan bertujuan untuk memperoleh data struktur usaha peternakan. Sedangkan pengumpulan data melalui RPH dan keurmaster untuk memperoleh data produksi hasil pemotongan ternak. Pengumpulan data rumah tangga dilakukan melalui sensus dan survei. Pengumpulan data melalui sensus dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Pelaksanaan sensus yang terakhir adalah Sensus Pertanian 2003. Sensus Pertanian menghasilkan jumlah rumah tangga dan populasi ternak yang digunakan sebagai benchmark survei- survei peternakan berikutnya. Pengumpulan data melalui survei tergantung kebutuhan dan biaya yang tersedia. Survei peternakan yang telah dilakukan adalah Survei Rumah Tangga Peternakan Nasional (SPN) yang menghasilkan parameter mutasi ternak dan produktivitas ternak. Parameter mutasi tersebut digunakan untuk memperkirakan populasi ternak dari rumah tangga pada waktu yang akan datang. Hasil pengumpulan data perusahaan dan pemotongan ternak yang dipadukan dengan hasil SPN akan diperoleh data peternakan (populasi) secara menyeluruh dan I

Transcript of Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Page 1: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 1

BAB

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Subsektor peternakan merupakan salah satu subsektor yang memberikan kontribusi

pada perekonomian nasional serta mampu menyerap tenaga kerja, sehingga dapat

diandalkan dalam upaya perbaikan perekonomian nasional. Selain itu ketersediaan produk

peternakan secara langsung akan meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya untuk

pemenuhan kalori dan protein hewani. Pemenuhan konsumsi masyarakat atas kalori dan

protein hewani akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Peranan data dan informasi sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan dan

pengembangan pembangunan. Sesuai Undang-Undang RI Tahun 2006 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah ditetapkan bahwa kebijakan

perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat

dipertangungjawabkan.

Pemenuhan data peternakan secara rutin setiap tahun dilakukan BPS melalui

pendekatan perusahaan, RPH dan keurmaster. Pengumpulan data perusahaan peternakan

bertujuan untuk memperoleh data struktur usaha peternakan. Sedangkan pengumpulan

data melalui RPH dan keurmaster untuk memperoleh data produksi hasil pemotongan

ternak.

Pengumpulan data rumah tangga dilakukan melalui sensus dan survei.

Pengumpulan data melalui sensus dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Pelaksanaan

sensus yang terakhir adalah Sensus Pertanian 2003. Sensus Pertanian menghasilkan

jumlah rumah tangga dan populasi ternak yang digunakan sebagai benchmark survei-

survei peternakan berikutnya.

Pengumpulan data melalui survei tergantung kebutuhan dan biaya yang tersedia.

Survei peternakan yang telah dilakukan adalah Survei Rumah Tangga Peternakan

Nasional (SPN) yang menghasilkan parameter mutasi ternak dan produktivitas ternak.

Parameter mutasi tersebut digunakan untuk memperkirakan populasi ternak dari rumah

tangga pada waktu yang akan datang.

Hasil pengumpulan data perusahaan dan pemotongan ternak yang dipadukan

dengan hasil SPN akan diperoleh data peternakan (populasi) secara menyeluruh dan

I

Page 2: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

2 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

lengkap. Agar data yang dihasilkan akurat dan up to date sebagai bahan perencanaan dan

dasar kebijakan di bidang peternakan, diperlukan suatu pedoman yang mengatur tata cara

pengumpulan, pengolahan, dan penyajian statistik peternakan.

1.2 LANDASAN HUKUM

Pelaksanaan pendataan perusahaan peternakan dan pemotongan ternak oleh

Badan Pusat Statistik dilandasi:

a. Undang-Undang No.16 tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

c. Peraturan Presiden No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.

1.3 TUJUAN

Tujuan pengumpulan data peternakan:

a. Mendapatkan populasi, produksi dan struktur ongkos usaha peternakan yang dilakukan

oleh perusahaan peternakan.

b. Mendapatkan produksi hasil pemotongan ternak dari RPH dan keurmaster .

c. Mendapatkan estimasi populasi dan produksi yang diusahakan rumah tangga di

wilayah.

1.4 RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN

Pengumpulan data perusahaan peternakan dan pemotongan ternak dari RPH dan

keurmaster dilaksanakan di seluruh wilayah negara Republik Indonesia. Perusahaan

peternakan yang dicakup adalah perusahaan peternakan berbadan hukum yang

melakukan kegiatan usaha pembibitan dan budidaya ternak. RPH yang dicakup adalah

seluruh RPH baik milik pemerintah maupun swasta. Keurmaster yang dicakup adalah

keurmaster yang tidak bertugas di RPH.

1.5 PETUGAS

Petugas lapangan yang terlibat dalam pengumpulan data perusahaan peternakan,

RPH dan keurmaster adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dan atau Staf BPS

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diberi tugas.

Page 3: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 3

1.6 JENIS DOKUMEN

Jenis dokumen yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu:

a. Daftar-LTT

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang

mengusahakan ternak besar (sapi potong, kerbau, kuda) dan ternak kecil (kambing,

domba, dan babi).

b. Daftar-LTU

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan yang

mengusahakan unggas (ayam pedaging, ayam petelur, dan unggas lainnya).

c. Daftar-LTS

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan sapi perah.

d. Daftar-RPH

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari

RPH.

e. Daftar-Keurmaster

adalah daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data pemotongan ternak dari

keurmaster yang tidak bertugas di RPH.

1.7 METODOLOGI

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data perusahaan peternakan adalah

pencacahan lengkap (sensus) terhadap seluruh perusahaan peternakan yang berbadan

hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, Yayasan) baik usaha pembibitan maupun

budidaya ternak. Periode data yang dikumpulkan adalah tahunan dengan referensi waktu

setahun yang lalu.

Periode pengumpulan data pemotongan ternak yang dikumpulkan dari RPH dan

keurmaster adalah triwulanan. Metode pengumpulan data RPH dan keurmaster dilakukan

dengan pencacahan lengkap di seluruh Indonesia dengan menggunakan dua pendekatan,

yaitu:

a. RPH, milik pemerintah maupun swasta dengan responden adalah petugas RPH

setempat atau keurmaster yang bertugas di RPH tersebut.

b. Keurmaster, yaitu aparat Dinas Peternakan/Pemda setempat khususnya yang tidak

langsung menangani/tidak bertugas di RPH.

Page 4: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

4 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

1.8 KONSEP DAN DEFINISI

Perusahaan peternakan adalah unit usaha yang mengusahakan ternak baik untuk

pembibitan maupun budidaya dengan status badan hukum PT, CV, Firma, Koperasi,

BUMN, atau Yayasan.

Pembibitan ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama

pembibitan/pengembangbiakan ternak.

Budidaya ternak adalah kegiatan pemeliharaan ternak dengan tujuan utama

pembesaran/penggemukan ternak.

PT adalah perusahaan yang berstatus badan hukum, dengan modal yang terbagi dalam

saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal

saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta

berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan

perjanjian antar pemegang saham.

CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang

bersedia memimpin, mengatur perusahaan, dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan

pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin

perusahaan serta bertanggung jawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam

perusahaan tersebut.

Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama,

masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba

yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula.

Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-

orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha

bersama atas azas kekeluargaan.

Yayasan adalah sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan

pendiriannya dititikberatkan pada usaha-usaha sosial dan bukan untuk mencari

keuntungan.

PMA (Penanaman Modal Asing) adalah nilai investasi yang disetujui pemerintah terdiri

atas saham peserta Indonesia, saham peserta asing, dan modal pinjaman pemerintah

yang diinvestasi untuk proyek di sektor tertentu dan diatur oleh pemerintah.

PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) adalah nilai investasi yang disetujui

pemerintah terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman pemerintah yang diinvestasikan

untuk proyek di sektor tertentu dan diatur oleh pemerintah melalui undang-undang.

Page 5: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 5

Tahun mulai operasional adalah tahun dimana perusahaan pertama kali melakukan

kegiatan operasional perusahaan secara komersial.

Pekerja tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap termasuk pemilik

atau pekerja keluarga.

Pekerja tidak tetap (Honorer) adalah pekerja yang menerima upah/gaji berdasarkan

banyaknya waktu kerja.

Pekerja harian lepas adalah pekerja yang bekerja secara harian dimana pembayaran

upahnya dihitung secara harian/banyaknya hari bekerja.

Pekerja borongan adalah pekerja yang bekerja atas dasar kontrak yang disepakati

menyangkut jenis pekerjaan yang harus diselesaikan dan upah yang akan dibayarkan.

Jumlah hari-orang (mandays) adalah perkalian antara jumlah hari kerja pekerja harian

dengan rata-rata jumlah pekerja per hari kerja.

Sediaan Biologik adalah obat ternak/unggas yang meliputi vaksin, serum, dan bahan

diagnostika biologik.

Sediaan Farmasetik adalah obat ternak/unggas antara lain vitamin, hormon, mineral, anti

bakteria, anti protozoa, anti diare, obat pencernaan.

Sediaan Premix adalah obat ternak/unggas berupa imbuhan pakan dan pelengkap pakan

yang dicampurkan pada pakan atau minuman.

Pemeliharaan barang modal adalah pengeluaran rutin untuk memelihara atau

memperbaiki agar tetap dapat bekerja/berfungsi seperti biasa.

Barang modal tetap adalah barang untuk pemakaian jangka panjang seperti tanah,

gedung, mesin, kendaraan, dan sebagainya.

Barang modal baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai pihak lain (kecuali

tanah). Barang modal bekas dari luar negeri digolongkan sebagai barang modal baru.

Barang modal bekas dalam negeri adalah barang modal yang pernah dipakai pihak lain

di dalam negeri (kecuali tanah).

Perbaikan besar barang modal adalah perbaikan barang modal sehingga memperbesar

kapasitas atau menambah usia barang modal tersebut.

RPH (Rumah Potong Hewan) adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan

disain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong hewan selain unggas

bagi konsumsi masyarakat.

Page 6: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

6 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Keurmaster adalah tenaga paramedik pemerintah yang telah mengikuti pelatihan tentang

uji daging, dan bertugas di Rumah Potong Hewan (RPH), serta ditunjuk oleh Dinas

Peternakan/Dinas yang membidangi fungsi peternakan atas nama bupati/walikota yang

selanjutnya memiliki kewenangan untuk melaksanakan uji daging.

1.9 JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan pengumpulan data statistik perusahaan peternakan dan RPH.

Contoh: Jadwal Kegiatan Pengumpulan Data pada Tahun 2010

Kegiatan

RPH/Keurmaster Perusahaan

Peternakan

(LTT/LTS/LTU) Triw I Triw II Triw III Triw IV

Periode Data Jan – Mar „10 Apr – Juni „10 Juli – Sept „10 Okt – Des „10 Jan – Des „09

Pencacahan Apr – Mei „10 Juli – Agust „10 Okt – Nop „10 Jan – Feb „11 Jan – Feb „10

Pengiriman Mei – Juni „10 Agust – Sept „10 Nop – Des „10 Feb – Mar „11 Feb – Mar „10

Pengolahan Mei – Juli „10 Agust – Okt „10 Nop 10 – Jan „11 Feb – Apr „11 Mar – April „10

Publikasi Mei – Juni 2011 Mei – Juni „10

1.10 TAHAP KEGIATAN

a. Persiapan

Dalam tahapan persiapan kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan

pemutakhiran direktori untuk menentukan jumlah perusahaan, RPH dan keurmaster yang

akan digunakan sebagai target pencacahan dan alokasi dokumen. Langkah pemutakhiran

direktori dilakukan sebagai berikut:

1) Menambahkan nama dan alamat perusahaan, RPH dan keurmaster yang baru berdiri

atau baru ditemui di lapangan dan belum tercantum dalam direktori serta menghapus

nama dan alamat yang telah tutup atau tidak ada kegiatan.

2) Selanjutnya dilakukan matching direktori dengan instansi terkait atau sumber lain.

Jumlah perusahaan hasil pemutakhiran direktori digunakan sebagai target

pencacahan dan perkiraan pencetakan kuesioner. Kuesioner pencacahan dan direktori

hasil pemutakhiran dikirim ke BPS Provinsi untuk selanjutnya didistribusikan ke BPS

Kabupaten/Kota. Setiap perusahaan akan dikirimkan sebanyak 3 (tiga) set kuesioner. Satu

Page 7: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 7

set untuk pertinggal di perusahaan dan dua set untuk dikirim kembali ke BPS Provinsi

melalui BPS Kabupaten/Kota dan selanjutnya1 (satu) set dikirim ke BPS.

b. Pelaksanaan

Pengumpulan data dilakukan terhadap semua perusahaan peternakan yang berbadan

hukum dengan mengisi kuesioner sesuai catatan administrasi yang ada di perusahaan dan

atau dengan mewawancarai penanggung jawab perusahaan peternakan.

Pengumpulan data pemotongan ternak dilakukan secara lengkap terhadap seluruh

RPH dan keurmaster. Daftar-RPH diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak di

RPH atau mewawancarai pengelola RPH/keurmaster yang bertugas di RPH. Sedangkan

Daftar-Keurmaster untuk laporan pemotongan ternak dari keurmaster yang tidak bertugas

di RPH, diisi dengan menyalin catatan pemotongan ternak dari keurmaster tersebut di

seluruh wilayah tugasnya.

Page 8: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

8 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Page 9: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 9

BAB

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK BESAR DAN KECIL (DAFTAR-LTT)

2.1 PENDAHULUAN

2.1.1 Tujuan

Daftar-LTT digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan

ternak besar dan kecil. Ternak besar meliputi sapi potong, kerbau, dan kuda, sedangkan

ternak kecil meliputi kambing, domba dan babi. Keterangan yang dikumpulkan adalah

keterangan umum perusahaan, jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja, jumlah dan

mutasi ternak, produksi ternak dan pendapatan lain, pemakaian bahan bakar, pengeluaran

perusahaan, serta pembentukan modal selama setahun. Satu Daftar-LTT digunakan untuk

mencacah satu perusahaan peternakan.

Perusahaan ternak besar dan kecil yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan

yang berbadan hukum/usaha yaitu: PT/CV, Firma, Koperasi, BUMN, dan Yayasan.

2.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-LTT dikelompokkan menjadi delapan

blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja

Blok III : Jumlah Ternak yang Diusahakan

Blok IV : Pendapatan/Penerimaan Usaha Peternakan Selama Tahun (t)

Blok V : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik, dan Air Selama Tahun (t)

Blok VI : Pengeluaran untuk Pakan Ternak, Obat-obatan, dan Lainnya

Blok VII : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar

(000 Rp)

Blok VIII : Catatan

II

Page 10: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

10 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

2.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR - LTT

KETERANGAN TEMPAT

Keterangan tempat terdapat pada halaman pertama digunakan untuk mencatat

identitas perusahaan yang terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,

desa/kelurahan, nomor urut perusahaan, nama lengkap perusahaan, lokasi perusahaan,

dan alamat kantor pusat.

Rincian 1 s.d. 4: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan.

Tuliskan nama provinsi pada rincian 1, kabupaten/kota pada rincian 2, kecamatan pada

rincian 3, dan desa/kelurahan pada rincian 4, sesuai dengan lokasi perusahaan. Untuk

provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan tuliskan juga kodenya pada kotak yang tersedia.

Rincian 5: Nomor Urut Perusahaan

Rincian ini dikosongkan dan hanya diisi oleh petugas BPS.

Rincian 6: Nama Lengkap Perusahaan

Tuliskan nama perusahaan secara lengkap, berikut bentuk badan hukumnya.

Contoh:

6. Nama Lengkap Perusahaan : PT. GREAT GIANT LIVESTOCK

Rincian 7: Lokasi Perusahaan

Tuliskan alamat lokasi perusahaan secara lengkap dan jelas, dengan kode pos, nomor

telepon dan nomor Fax.

7. Lokasi Perusahaan:........................................................................................................

........................................................................................................

Kode Pos

Tel.(.........)....................... Fax. (.........).....................................

Rincian 8: Alamat Kantor Pusat

Tuliskan alamat kantor pusat secara lengkap dan jelas, dengan kode pos, nomor telepon,

dan nomor Fax.

3 4 1 6 5

Terbanggi Besar Lampung Tengah

0725 25157 0721 27194

Page 11: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 11

BLOK I. KETERANGAN UMUM

Blok I digunakan untuk mencatat mengenai kegiatan utama perusahaan, cara

pemeliharaan ternak, bentuk badan hukum, asal izin usaha, status permodalan, dan tahun

mulai operasional.

Rincian 1: Kegiatan Utama Perusahaan

Lingkari kode yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan.

Rincian 2: Cara Pemeliharaan Ternak

Lingkari kode cara pemeliharaan ternak, meliputi:

Dikandangkan -1 Dilepas -2 Dikandangkan & dilepas -3

Rincian 3: Bentuk Badan Hukum

Lingkari kode bentuk usaha sesuai yang dimiliki oleh perusahaan.

Kode bentuk badan hukum/usaha, meliputi :

PT/CV/Firma -1 Koperasi -2

BUMN -3 Yayasan -4

Rincian 4: Asal Izin Usaha

Lingkari kode izin usaha sesuai yang diperoleh perusahaan. Kode izin usaha meliputi:

BKPM -1 BKPMD -2

Ditjennak -3 Pemda Prov/Kab/Kota -4

Rincian 5: Status Permodalan

Lingkari kode status permodalan sesuai yang dimiliki oleh perusahaan. Kode status

permodalan perusahaan meliputi:

PMA -1 PMDN -2 Lainnya -3

Rincian 6: Tahun Mulai Operasional

Isikan tahun mulai operasional perusahaan.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

Blok II digunakan untuk mencatat jumlah pekerja perusahaan baik pekerja tetap,

pekerja honorer, pekerja harian lepas/borongan, dan pengeluaran perusahaan untuk

pekerja selama tahun (t).

A. Jumlah Pekerja pada Juni tahun (t)

Isikan jumlah pekerja perusahaan pada bulan Juni tahun (t) menurut tingkat

pendidikan, jenis kelamin, dan status pekerja di kolom (2) s.d. (5).

Page 12: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

12 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)

Blok II B digunakan untuk mencatat pengeluaran yang dibayarkan kepada pekerja

selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud mencakup pengeluaran untuk pekerja tetap

dan tidak tetap (bukan pekerja harian/borongan). Jenis pengeluaran pekerja meliputi

upah/gaji, upah lembur, bonus, hadiah, dan lainnya dalam bentuk uang maupun barang.

Pengeluaran yang berupa barang dinilai sesuai harga pasar.

Rincian 1: Upah dan Gaji

Isikan pengeluaran perusahaaan untuk upah dan gaji pekerja berupa uang di kolom (2),

barang di kolom (3), dan jumlah di kolom (4).

Rincian 2: Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya

Isikan pengeluaran perusahaan untuk upah lembur, bonus, hadiah, dan lainnya yang

berupa uang di kolom (2), barang di kolom (3), dan jumlah di kolom (4).

Rincian 3: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 dan 2.

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)

Isikan jumlah hari kerja selama tahun (t) pada rincian 1, rata-rata jumlah pekerja

harian per hari kerja pada rincian 2, jumlah hari-orang (mandays) dalam tahun (t) pada

rincian 3, dan jumlah upah untuk pekerja harian selama tahun (t) di rincian 4.

BLOK III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN

Blok III digunakan untuk mencatat jumlah ternak besar dan kecil yang diusahakan

berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin.

A. Jumlah Ternak yang Diusahakan pada Juni Tahun (t)

Berisi keterangan mengenai jumlah ternak yang sedang diusahakan pada bulan Juni

tahun (t). Pada bagian ini setiap ternak dikelompokkan berdasarkan golongan umur dan

jenis kelamin.

Golongan umur ternak besar:

Anak adalah ternak yang berumur kurang dari 1 tahun.

Muda adalah ternak yang berumur antara 1-2 tahun dan belum pernah beranak.

Dewasa adalah ternak yang berumur 2 tahun atau lebih atau pernah beranak.

Golongan umur ternak kecil:

Anak adalah ternak yang berumur kurang dari 2 bulan.

Muda adalah ternak yang berumur antara 2-6 bulan dan belum pernah beranak.

Dewasa adalah ternak yang berumur lebih 6 bulan atau pernah beranak.

Page 13: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 13

Blok III A digunakan untuk mencatat tiga jenis ternak yang diusahakan perusahaan

peternakan.

Kolom (2), (3), (4):

Digunakan untuk mencatat ternak pertama yang diusahakan.

Kolom (5), (6), (7):

Digunakan untuk mencatat ternak kedua yang diusahakan.

Kolom (8), (9), (10):

Digunakan untuk mencatat ternak ketiga yang diusahakan.

Rincian 1: Anak

Isikan jumlah ternak jantan dan betina anak yang diusahakan pada akhir bulan Juni tahun

(t).

Rincian 2: Muda

Isikan jumlah ternak jantan dan betina muda yang diusahakan pada akhir bulan Juni tahun

(t).

Rincian 3: Dewasa

Isikan jumlah ternak jantan dan betina dewasa yang diusahakan pada akhir bulan Juni

tahun (t).

Rincian 4: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.

B. Mutasi Ternak Selama Tahun (t)

Berisi keterangan tentang mutasi ternak (stok awal tahun, pembelian, kelahiran,

penambahan lain, penjualan, pemotongan, kematian, pengurangan lain, dan stok akhir)

selama tahun (t).

Rincian 1: Stok Awal Januari Tahun (t)

Isikan banyaknya ternak pada bulan Januari tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di

kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 2: Pembelian

Isikan banyaknya ternak yang dibeli selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di

kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 3: Kelahiran

Isikan banyaknya ternak yang dilahirkan selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak

pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Page 14: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

14 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Rincian 4: Penambahan lain

Isikan banyaknya penambahan ternak selain dari pembelian dan kelahiran selama tahun (t)

di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk

ternak ketiga.

Rincian 5: Penjualan

Isikan banyaknya ternak yang dijual selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di

kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 6: Pemotongan

Isikan banyaknya ternak yang dipotong selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama,

di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 7: Kematian

Isikan banyaknya ternak yang mati selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di

kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga. Mati karena dipotong

tidak termasuk dalam kategori kematian, tetapi dimasukkan pada rincian 6.

Rincian 8: Pengurangan Lain

Isikan banyaknya ternak yang berkurang selain karena penjualan, pemotongan, dan

kematian selama tahun (t) di kolom (2) untuk ternak pertama, di kolom (3) untuk ternak

kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

Rincian 9: Stok Akhir Desember tahun (t)

Isikan banyaknya ternak pada akhir bulan Desember tahun (t) di kolom (2) untuk ternak

pertama, di kolom (3) untuk ternak kedua, dan di kolom (4) untuk ternak ketiga.

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan

Berisi keterangan tentang jumlah ternak yang dibeli/dijual dari/ke suatu daerah.

Daerah pembelian/penjualan ternak dapat berasal dari kab/kota yang sama, kab/kota

dalam satu provinsi, provinsi yang berbeda maupun luar negeri.

Kolom (2), (3), (4), (5):

Digunakan untuk mencatat data pembelian dan penjualan dari ternak pertama.

Kolom (6), (7), (8), (9):

Digunakan untuk mencatat data pembelian dan penjualan dari ternak kedua.

Kolom (3), (5), (7), (9):

Digunakan untuk mencatat nama kabupaten/kota atau nama negara jika berasal dari luar

negeri.

Page 15: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 15

Rincian 1: Dalam Kabupaten/Kota Ini

Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di

kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan

ternak di kolom (5) dan (9) yang berasal dari kab/kota yang sama.

Rincian 2: Luar Kab/Kota dalam Provinsi

Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di

kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan

ternak di kolom (5) dan (9) yang dibeli/dijual dari kab/kota dalam satu provinsi.

Rincian 3: Luar Provinsi Ini

Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak yang

di kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah

penjualan ternak di kolom (5) dan (9) yang dibeli/dijual dari provinsi lain.

Rincian 4: Luar Negeri (Impor/Ekspor)

Isikan jumlah ternak yang dibeli di kolom (2) dan (6), nama wilayah pembelian ternak di

kolom (3) dan (7), jumlah ternak yang dijual di kolom (4) dan (8), nama wilayah penjualan

ternak di kolom (5) dan (9) yang diimpor/diekspor dari luar negeri.

BLOK IV. PENDAPATAN/PENERIMAAN USAHA PETERNAKAN SELAMA TAHUN (t)

Blok IV digunakan untuk mencatat keterangan mengenai produksi ternak dan

pendapatan lain perusahaan selama tahun (t). Pada blok IV terdiri dari tiga halaman,

masing-masing halaman digunakan untuk satu jenis ternak.

A. Produksi Ternak: ................... yang Diusahakan

Blok IV A digunakan untuk mencatat mutasi ternak dan nilainya, yang dikelompokkan

menurut triwulan I, II, III, IV, dan total. Mutasi jumlah ternak diisikan di kolom (2), (4), (6),

(8), (10) untuk nilai mutasi ternak diisikan di kolom (3), (5), (7), (9), (11).

Rincian 1: Stok Akhir (jumlah ternak dan perkiraan nilai ternak pada saat

pencacahan)

Isikan jumlah ternak dan nilainya pada saat pencacahan menurut triwulan pada kolom yang

sesuai. Nilai yang diisikan adalah nilai perkiraan jika ternak itu dijual.

Rincian 2: Penjualan

Isikan jumlah ternak yang dijual dan nilai saat transaksi menurut triwulan pada kolom yang

sesuai.

Rincian 3: Pemotongan

Isikan jumlah ternak yang dipotong dan nilainya menurut triwulan pada kolom yang sesuai.

Page 16: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

16 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Rincian 4: Kematian

Isikan jumlah ternak dan perkiraan nilai ternak pada saat ternak masih hidup menurut

triwulan pada kolom yang sesuai.

Rincian 5: Pengurangan lain

Isikan jumlah ternak karena pengurangan lain dan nilainya menurut triwulan pada kolom

yang sesuai.

Rincian 6: Jumlah rincian 1 s.d. 5

Penjumlahan rincian 1 sampai dengan rincian 5 untuk kolom (10) dan (11).

Rincian 7: Pembelian

Isikan jumlah ternak yang dibeli dan nilai saat transaksi menurut triwulan pada kolom yang

sesuai.

Rincian 8: Kelahiran

Isikan jumlah ternak yang dilahirkan menurut triwulan pada kolom jumlah. Kolom nilai tidak

perlu diisi.

Rincian 9: Penambahan lain

Isikan jumlah ternak karena penambahan lain dan nilainya menurut triwulan pada kolom

yang sesuai.

Rincian 10: Stok Awal [Kolom (10) = Rincian (6-7-8-9), sedangkan Kolom (11) Nilai

Perkiraan]

Kolom jumlah diisi dengan rumus rincian (6-7-8-9), sedangkan kolom nilai diperkirakan.

B. Pendapatan dan Penerimaan Lainnya (000 Rp)

Pendapatan dan Penerimaan Lainnya adalah pendapatan/penerimaan perusahaan

selain yang diperoleh dari nilai tambah ternak yang merupakan kegiatan utama

perusahaan. Pendapatan dan penerimaan lain perusahaan dapat berasal dari penerimaan

jasa peternakan, penerimaan bersih dari penjualan kotoran ternak, keuntungan penjualan

barang dalam bentuk yang sama, pendapatan dan penerimaan lainnya.

Rincian 1: Penerimaan Bersih dari Jasa Peternakan

Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari jasa peternakan yang diberikan kepada

pihak lain dalam satuan ribuan rupiah.

Rincian 2: Penerimaan Bersih dari Penjualan Kotoran Ternak

Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari penjualan kotoran ternak dalam satuan

ribuan rupiah.

Page 17: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 17

Rincian 3: Keuntungan dari Barang-barang yang Dijual dalam Bentuk yang Sama

Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari keuntungan penjualan barang dalam

bentuk yang sama, misalnya penjualan kembali bahan bakar, pakan, dan lain-lain tanpa

mengubah bentuk dan kualitas, dalam satuan ribuan rupiah.

Rincian 4: Pendapatan dan Penerimaan

Isikan penerimaan perusahaan yang berasal dari pendapatan dan penerimaan lainnya,

misalnya penerimaan dari jasa angkutan atau yang belum tercakup sebelumnya dalam

satuan ribuan rupiah.

Rincian 5: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 4

BLOK V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA

TAHUN (t)

Blok V digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemakaian bahan bakar,

pelumas, listrik, dan air selama tahun (t). Semua pemakaian dan pengeluaran yang dicatat

pada blok ini adalah yang betul-betul digunakan/dikeluarkan selama tahun (t). Kolom (3)

digunakan untuk mencatat jumlah pemakaian bahan bakar sesuai satuan di kolom (2).

Kolom (4) digunakan untuk mencatat nilai dari pemakaian bahan bakar dalam ribuan

rupiah.

Rincian 1: Bensin

Isikan banyaknya pemakaian bensin di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).

Rincian 2: Solar

Isikan banyaknya pemakaian solar di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).

Rincian 3: Minyak Tanah

Isikan banyaknya pemakaian minyak tanah di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).

Rincian 4: Pelumas

Isikan banyaknya pemakaian pelumas di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).

Rincian 5: Bahan Bakar/Minyak Lainnya

Isikan nilai pemakaian bahan bakar lainnya di kolom (4).

Rincian 6: Jumlah {Rincian (1+2+3+4+5)}

Isi dengan penjumlahan dari rincian 1 s.d. 5.

Rincian 7: Listrik Dibangkitkan Sendiri

Isikan banyaknya pemakaian listrik yang dibangkitkan sendiri di kolom (3) dalam satuan

kWh.

Page 18: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

18 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Rincian 8: Listrik Dibeli dari PLN

Isikan banyaknya pemakaian listrik yang dibeli dari PLN di kolom (3) dan nilainya di kolom

(4).

Rincian 9: A i r

Isikan banyaknya pemakaian air yang dibeli dari PAM atau pihak lain di kolom (3) dan

nilainya di kolom (4).

Rincian 10: Jumlah {Rincian (8+9)}

Isi dengan penjumlahan rincian 8 dan 9.

BLOK VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT- OBATAN, DAN

LAINNYA

Blok VI digunakan untuk mencatat jumlah pengeluaran untuk pembelian pakan dan

obat-obatan selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud adalah yang betul-betul habis

digunakan pada tahun bersangkutan (tidak termasuk yang dibeli untuk persediaan).

A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun (t)

Blok VI A berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk pakan ternak

selama tahun (t). Isikan banyaknya pakan yang dikeluarkan untuk ternak di kolom (2) dan

nilainya di kolom (3) berdasarkan jenis pakan dalam ribuah rupiah.

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan Selama Tahun (t)

Blok VI B berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk obat-obatan.

Rincian a: Sediaan Biologik

Isikan pemakaian sediaan biologik di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di

kolom (4) yang meliputi vaksin, serum dan bahan diagnostika biologik.

Rincian b: Sediaan Farmasetik

Isikan pemakaian sediaan farmasetik di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya

di kolom (4) antara lain vitamin, hormon, mineral, anti bakteria, anti protozoa, anti diare.

Rincian c: Sediaan Premix

Isikan pemakaian sediaan premix di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di

kolom (4) berupa imbuhan pakan (feed additive) dan pelengkap pakan (feed suplement).

Rincian d: Lainnya

Isikan banyaknya pemakaian obat lainnya di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan

nilainya di kolom (4).

Rincian e: Jumlah

Isi dengan penjumlahan nilai rincian a s.d. d.

Page 19: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 19

C. Pengeluaran Lainnya

Blok VI C digunakan untuk mencatat pengeluaran yang belum tercatat di atas

seperti: suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan/perbaikan barang modal, ongkos

perbaikan dan pemeliharaan barang modal, bahan-bahan untuk keperluan kantor, jasa

peternakan yang dibayarkan kepada pihak lain, sewa tanah, gedung, dan alat-alat, pajak

tidak langsung, penyusutan, bunga atas pinjaman, hadiah, sumbangan, dan sebagainya.

BLOK VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN

PERBAIKAN BESAR (000 Rp)

Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pembentukan modal tetap

perusahaan meliputi pembelian, perbaikan, dan pengurangan barang modal selama tahun

(t).

Kolom (1): Jenis Barang Modal

Jenis barang modal adalah barang modal tetap, yaitu barang untuk pemakaian jangka

panjang yang terdiri atas tanah, gedung/konstruksi lainnya, mesin-mesin dan

perlengkapan, kendaraan angkutan, dan kandang. Apabila ada jenis barang modal lain

selain rincian 1 s.d. 5, tuliskan nama barang modal tersebut di kolom (1) dan isikan nilainya

di kolom (2) s.d. (5).

Kolom (2): Pembelian Barang Modal Baru

Isikan nilai pembelian barang modal baru untuk setiap jenis barang modal dalam satuan

ribuan rupiah di kolom (2).

Kolom (3): Pembelian Barang Modal Bekas Dalam Negeri

Isikan nilai pembelian barang modal bekas dalam negeri untuk setiap jenis barang modal

dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Kolom (4): Perbaikan Besar Barang Modal

Isikan nilai perbaikan besar barang modal untuk setiap jenis barang modal di kolom (4)

dalam satuan ribuan rupiah jika ada perbaikan besar barang modal.

Kolom (5): Pengurangan Barang Modal

Isikan nilai pengurangan barang modal untuk setiap jenis barang modal dalam satuan

ribuan rupiah jika ada pengurangan/penjualan barang modal. Pendapatan yang berasal

dari penjualan barang dalam bentuk yang sama dengan pada waktu membeli, dapat positif

atau negatif.

Rincian 10: Jumlah

Isian ini adalah penjumlahan dari rincian 1 s.d. 9 untuk masing-masing kolom.

Page 20: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

20 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

BLOK VIII. CATATAN

Blok VIII disediakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan

informasi dalam pengisian daftar ini.

Setelah selesai mengisi seluruh pertanyaan yang ada dalam Daftar-LTT ini, maka

harus diberi stempel perusahaan dan dibubuhi tanda tangan, nama jelas, dan

jabatan orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini. Selain itu, petugas

pencacah juga jangan lupa untuk menuliskan tanggal pencacahan, nama jelas,

dan menandatangani daftar ini.

Page 21: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 21

2.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-LTT

Periksa nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan

apakah sudah benar.

Beri nomor urut perusahaan sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila

perusahaan tersebut aktif dan belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori.

Sedangkan bila perusahaan tersebut tutup/tidak aktif, maka tuliskan kata TUTUP pada

direktori.

Periksa apakah nama dan alamat perusahaan sudah tertulis dengan benar dan jelas.

BLOK I. KETERANGAN UMUM

1. Periksa apakah rincian 1 sampai dengan rincian 5 sudah dilingkari sesuai dengan

kondisi perusahaan.

2. Periksa apakah rincian 6 sudah terisi.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

A. Jumlah Pekerja pada Juni Tahun (t)

1. Rincian 5 = rincian (1+2+3+4) untuk masing-masing kolom.

2. Rincian 6 WNA + rincian 6 WNI = rincian 5, untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)

Jika blok II A ada isian maka blok II B harus terisi, begitu juga sebaliknya. Perhatikan

kewajaran gaji dan upah lainnya per orang per bulan. Gaji dan upah lainnya per

orang per bulan dihitung dengan membagi nilai blok II B rincian 3 kolom (4) dengan

jumlah tenaga kerja yang ada di blok II A dibagi 12 (dua belas).

1. Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk masing-masing rincian.

2. Rincian 3 = rincian 1 + rincian 2 untuk masing-masing kolom.

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)

1. Periksa apakah rincian 1 ada isian. Isian rincian 1 ≤ 365 hari.

2. Jika rincian 1 ada isian maka rincian 2 harus ada isian dan sebaliknya.

3. Periksa kewajaran isian rincian 3, dengan menghitung nilai rincian 3 dibagi

dengan (rincian 1 x rincian 2). Hasil perhitungan ini adalah rata-rata upah pekerja

harian lepas/borongan per hari.

Page 22: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

22 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

BLOK III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN

Jika Blok III A terisi maka blok III B dan III C harus terisi. Jenis ternak yang terisi di

blok III A dan blok III B harus sama. Jika jenis ternak pada blok III A dan III B lebih dari dua

maka blok III C hanya terisi dua jenis ternak yang utama.

A. Jumlah Ternak yang Diusahakan pada Juni Tahun (t)

Rincian 4 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 untuk masing-masing kolom.

Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk setiap rincian.

Kolom (7) = kolom (5) + kolom (6) untuk setiap rincian.

Kolom (10) = kolom (8) + kolom (9) untuk setiap rincian.

B. Mutasi Ternak Selama Tahun (t)

Rinc. 9 = rinc. 1 + rinc. 2 + rinc. 3 + rinc. 4 – rinc. 5 - rinc. 6 - rinc. 7 - rinc. 8 untuk

masing-masing kolom.

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan

1. Periksa apakah jenis ternak yang diperjualbelikan sudah terisi dengan benar.

2. Periksa apakah jumlah ternak dan nama wilayah pembelian/penjualan untuk

setiap rincian sudah terisi dengan benar.

BLOK IV. PENDAPATAN/PENERIMAAN USAHA PETERNAKAN SELAMA TAHUN (t)

A. Produksi Ternak: ................... yang Diusahakan

1. Periksa konsistensi dan kewajaran isian jumlah dan nilai ternak.

2. Rincian 6 kolom (10) dan (11) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 +

rincian 5.

3. Rincian 10 kolom (10) = rincian 6-rincian 7-rincian 8-rincian 9.

B . Pendapatan dan Penerimaan Lainnya (000 Rp)

Rincian 5 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 untuk masing-masing kolom.

BLOK V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA

TAHUN (t)

1. Periksa kewajaran harga bahan bakar, pelumas, listrik, dan air per satuan yang ada

di kolom (2) selama tahun (t).

2. Rincian 6 kolom (4) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + rincian 5.

3. Rincian 10 kolom (4) = rincian 8 + rincian 9.

Page 23: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 23

BLOK VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN

LAINNYA

A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun (t)

Rincian 14 kolom (3) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + ..... + rincian 13c.

B. Pengeluaran untuk Obat-Obatan Selama Tahun (t)

Jumlah = rincian a + rincian b + rincian c + rincian d.

C. Pengeluaran Lainnya

Rincian 11 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + ..... + rincian 10.

BLOK VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN DAN

PERBAIKAN BESAR (000 Rp)

1. Periksa isian blok VII.

2. Rinc.10 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8 + rinc.9

untuk masing-masing kolom.

BLOK VIII. CATATAN

Periksa isian catatan blok VIII yang berkaitan dengan pengisian daftar.

2.4 DATA YANG DISAJIKAN DARI DAFTAR-LTT

Hasil pengumpulan data dari Daftar-LTT akan disajikan dalam bentuk buku

(publikasi) Statistik Perusahaan Ternak Besar dan Kecil. Dalam publikasi disajikan tabel-

tabel sebagai berikut:

1. Jumlah perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.

2. Jumlah Pekerja perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.

3. Pengeluaran upah pekerja perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.

4. Jumlah stok ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut

provinsi.

5. Mutasi ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut provinsi.

6. Nilai mutasi ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) menurut

provinsi.

7. Jumlah ternak (kerbau, sapi potong, kuda, kambing, babi, domba) yang dibeli dan

dijual menurut wilayah.

8. Pemakaian bahan bakar, listrik dan air perusahaan ternak besar dan kecil menurut

provinsi.

Page 24: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

24 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

9. Pengeluaran perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.

10. Pendapatan perusahaan ternak besar dan kecil menurut provinsi.

Page 25: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 25

2.5 CONTOH KUESIONER LTT

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Diisi BPS

Kode Pos

Telp: ( ) . . . . . . . . . . . Fax. ( ) . . . . . . . . .

Kode Pos

Telp: ( ) . . . . . . . . . . . Fax. ( ) . . . . . . . . .

*). Coret yang tidak sesuai

Memperoleh data statistik yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan peternakan

Pengumpulan data ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

▼ Kewajiban Responden

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh

Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN

TERNAK BESAR/KECIL TAHUN 2009

: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota *)

3. Kecamatan

4. Desa/Kelurahan *)

5. Nomor Urut Perusahaan

6. Nama Lengkap Perusahaan

8. Alamat Kantor Pusat

: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Perhatian: Pengumpulan data ini tidak memungut biaya apapun dari responden

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

▼ Tujuan

▼ Dasar Hukum

▼ Kerahasiaan

7. Lokasi Perusahaan

Bila memerlukan keterangan lebih lanjut, hubungi :

Subdirektorat Statistik Peternakan, Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710

Telp. (021) 3810291-5, 3841195 ext. 5210, E-mail: [email protected]

Page 26: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

26 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

2

-1 -2

-4 -5

-8

-11

-1 -2 -3

PT/CV/Firma -1 Koperasi -2

-3 Yayasan -4

-1 BKPMD -2

-3

-1 -2

4. Akademi/ S. Peternakan

Universitas

Perusahaan yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan)

* Pekerja Harian Lepas/Borongan adalah pekerja yang menerima upah menurut jumlah hari ia masuk kerja

* Upah/Gaji bruto adalah upah/gaji sebelum dipotong pajak pendapatan, termasuk nilai fasilitas perumahan,

kendaraan

Babi

Babi

DombaKuda

Kambing

Dikandangkan Dilepas Dikandangkan & Dilepas

(5)

Pekerja Honorer

BUMN

BKPM

PMA

Perempuan

-3

Sapi Potong

-3

-6

-9

-12

Kuda

Kambing

Domba

(2) (3) (4)

1. Upah dan Gaji

Jumlah

(000 Rp) (000 Rp) (000 Rp)

Berupa Uang Berupa BarangJenis Pengeluaran

3. SLTASNakMA

(4)

dr. Hewan

Lainnya

2. SLTP

3. Bentuk Badan Hukum

5. Status Permodalan

II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

A. Jumlah Pekerja pada Juni 2009

4. Asal Izin Usaha

6. Tahun Mulai Operasional ……………………………….

* Pekerja Tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap, termasuk pemilik

* Pekerja Honorer adalah pekerja tidak tetap yang dibayar secara bulanan, tidak tergantung jumlah hari ia bekerja

2. Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya

* Perusahaan Peternakan yang dicakup dalam survei ini adalah:

3. J u m l a h

(1)

Lainnya

6. Bila R.5 terisiWNA

B. Pengeluaran Untuk Pekerja Selama Tahun 2009

WNI

5. Jumlah

-4Ditjenak Pemda/Dinas Prov/Kab/Kota

PMDN Lainnya

Perempuan

Pekerja Tetap

Laki-laki

1. Sampai dengan SD

Tingkat Pendidikan

(1)

Laki-laki(2) (3)

2. Cara Pemeliharaan Ternak

I. KETERANGAN UMUM

1. Kegiatan Utama Perusahaan

Pembibitan:

Sapi Potong

Kerbau

Kerbau

-7

-10

Budidaya:

Page 27: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 27

: . . . . . . . . . . . . Hari

: . . . . . . . . . . . . Orang

: . . . . . . . . . . . . (000 Rp)

Ternak . . . . . . . . . . . . . . Ternak . . . . . . . . . . . . . . Ternak . . . . . . . . . . . . . .

Jantan Betina Jumlah Jantan Betina Jumlah Jantan Betina Jumlah(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan Kolom (2) dan kolom (6) harus sama dengan isian Blok IIIB rincian 2 (untuk jenis ternak yang sesuai) Kolom (4) dan kolom (8) harus sama dengan isian Blok IIIB rincian 5 (untuk jenis ternak yang sesuai)

Ternak …………………………….. Ternak …………………………….

Jumlah Nama Jumlah Nama Jumlah Nama Jumlah Nama

(ekor) Wilayah (ekor) Wilayah (ekor) Wilayah (ekor) Wilayah

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Dalam Kabupaten/Kota Ini

2. Luar Kab/Kota dalam Provinsi

3. Luar Provinsi Ini

4. Luar Negeri (Impor/Ekspor)

Anak Muda

Berumur < 1 tahun Berumur 1-2 tahun dan belum pernah

beranak

Berumur < 2 bulan Berumur 2-6 bulan dan belum pernah

beranak

3. Jumlah Upah yang Dibayarkan untuk Pekerja Harian Selama Setahun

III. JUMLAH TERNAK YANG DIUSAHAKAN

A. Jumlah Ternak Yang Diusahakan pada Juni 2009

Sapi, Kerbau, Kuda

Golongan

Umur(1)

1. Anak

2. Muda

3. Dewasa

II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA (LANJUTAN)

1. Jumlah Hari Kerja dalam Setahun

2. Rata-rata Jumlah Pekerja Harian per Hari Kerja

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun 2009

4. J u m l a h

B. Mutasi Ternak Selama Tahun 2009

Ternak Ternak Ternak U r a i a n

Jumlah (ekor) Jumlah (ekor) Jumlah (ekor)(1) (2) (3) (4)

1. Stok Awal Januari 2009

2. Pembelian

3. Kelahiran

4. Penambahan Lain

5. Penjualan

6. Pemotongan

* Golongan Umur Ternak (anak, muda, dewasa)

7 Kematian

Penjualan

Dewasa

Berumur > 2 tahun atau

Jenis Ternak

8. Pengurangan Lain

9. Stok Akhir Desember 2009

PembelianUraian

(1)

PenjualanPembelian

pernah beranak

Kambing, Domba, Babi

pernah beranak

Berumur > 2 bulan atau

3

Page 28: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

28 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Page 29: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 29

Page 30: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

30 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Page 31: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 31

A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun 2009

a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pemakaian Air adalah air yang dibeli dari PDAM atau dari pihak lain

Pengeluaran Pakan adalah jumlah dan nilai pakan yang telah benar-benar dipakai selama tahun 2009

14. J u m l a h {(Rincian 1 s.d 13c)}

V. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA TAHUN 2009

U r a i a n Satuan Jumlah Nilai (000 Rp)

(1) (2) (3) (4)

10. Umbi-umbian

11. Tepung Olahan

12. Konsentrat (bahan olahan pabrik)

13. Pakan Lainnya:

6. Bungkil Kelapa, Bungkil Kedelai, dll.

7. Ampas Tahu, Ampas Kelapa, dll.

8. Biji-bijian (beras, jagung, dll.)

9. Kacang-kacangan

2. Daun-daunan (daun pisang, daun nangka, dll.)

3. Jerami (jerami padi, jerami jagung, dll.)

4. Katul/Bekatul

5. Dedak

(1) (2) (3)

1. Rumput Hijau (rumput gajah, alang-alang, dll.)

10. J u m l a h {Rincian (8+9)}

VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA

Jenis Pakan Jumlah (Kg) Nilai (000 Rp)

8. Listrik Dibeli dari PLN Kwh

9. A i r M3

5. Bahan Bakar/Minyak Lainnya

6. Jumlah {Rincian (1+2+3+4+5)}

7. Listrik Dibangkitkan Sendiri Kwh

3. Minyak Tanah liter

4. Pelumas liter

1. Bensin liter

2. Solar liter

7

Page 32: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

32 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan Selama Tahun 2009

5. . . . . . . . . . . . . .

6. . . . . . . . . . . . . .

5. . . . . . . . . . . . . . . . .

6. . . . . . . . . . . . . . . . .

7. . . . . . . . . . . . . . . . .

8. . . . . . . . . . . . . . . . .

1. . . . . . . . . . . . . . . . .

3. . . . . . . . . . . . . . . . .

4. . . . . . . . . . . . . . . . .

1. . . . . . . . . . . . . . . . .

3. . . . . . . . . . . . . . . . .

4. . . . . . . . . . . . . . . . .

tahun 2009

Sediaan Biologik, meliputi vaksin, serum, dan bahan diagnostika biologik untuk hewan/unggas

Sediaan Farmasetik, meliputi vitamin, antibiotik, hormon, mineral, anti bakteri, anti protozoa, dsb.

Sediaan Premix, meliputi imbuhan pakan (feed aditive) dan pelengkap pakan (feed suplement)

Sediaan Lainnya, meliputi obat-obatan selain tersebut diatas

. . .

. . .

(e). J u m l a h {Rincian (a) s.d (d)}

Pengeluaran Obat-obatan yang Dicatat adalah jumlah dan nilai obat-obatan yang telah digunakan selama

(d). Lainnya

. . .

2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . .

. . .

. . .

. . .

(c). Sediaan Premix

. . .

4. Vitamin B kompleks/B 12 . . .

. . .

. . .

2. Tetrasiklin ml/cc

3. Penisilin ml/cc

. . .

. . .

(b). Sediaan Farmasetik

1. Teramicin ml/cc

3. Vaksin Broceulus ml/cc

4. Vaksin Antrax ml/cc

(a). Sediaan Biologik

1. Vaksin SE ml/cc

2. Vaksin Kolera ml/cc

(1) (2) (3) (4)

VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA (LANJUTAN)

Jenis/Merk Obat-obatan Satuan Jumlah Nilai (000 Rp)

8

Page 33: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 33

dari luar negeri digolongkan sebagai barang modal baru

modal tersebut

* Perbaikan Besar adalah perbaikan barang modal sehingga menambah kapasitas atau memperpanjang umur barang

* Barang Modal Baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai pihak lain (kecuali tanah), barang modal bekas

VI. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA (LANJUTAN)

C. Pengeluaran lainnya

U r a i a n N i l a i (000 Rp)

(1) (2)

1. Suku Cadang dan Bahan untuk Pemeliharaan/Perbaikan Barang Modal

2. Ongkos Perbaikan dan Pemeliharaan Barang Modal

3. Bahan-bahan untuk Keperluan Kantor

4. Jasa Peternakan yang Dibayarkan Kepada Pihak Lain

5. Sewa Tanah, Gedung, dan Alat-alat

6. Pajak Tidak Langsung

7. Penyusutan

8. Bunga Atas Pinjaman

9. Hadiah, Sumbangan, dsb.

10. Pengeluaran Lainnya

11. J u m l a h (Rincian 1 s.d 10)

Pajak tidak langsung, meliputi segala jenis pajak yang dikenakan atas kegiatan produksi, penjualan, macam-macam

bea, dan sebagainya kecuali pajak pendapatan dan pajak perseroan

VII. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN PERBAIKAN BESAR

( 000 Rp)

Jenis Barang ModalPembelian Barang Modal Perbaikan Besar Pengurangan

Baru Bekas Dlm Negeri Barang Modal Barang Modal(5)

1. Tanah

2. Gedung/Konstruksi Lainnya

3. Mesin-mesin & Perlengkapan

(1) (2) (3) (4)

4. Kendaraan Angkutan

5. Kandang

6. ……………………………..

7. ……………………………..

8. ……………………………..

9. Lainnya: ………………..

10. Jumlah

* Barang Modal Tetap adalah barang untuk pemakaian jangka panjang, seperti tanah, gedung, mesin, dan sebagainya

9

Page 34: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

34 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

10

Bila Ada yang Kurang Jelas, Nama Pejabat/Karyawan Nama :

Perusahaan yang Dapat Dihubungi : NIP :

Nama : Jabatan :

Jabatan :

Telepon :

Fax :

E-mail :

Hasil Laporan Perusahaan Peternakan Ternak Besar/Kecil 2002 - 2006

Partisipasi anda dalam melengkapi data ini membantu perencanaan pembangunan

VIII C A T A T A N

Tanda Tangan :

SERTIFIKASI PENGISIAN KUESIONER KETERANGAN PETUGAS

Tanggal Pencacahan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2010

Milyar

0

50

100

150

200

2002 2003 2004 2005 2006

Pakan Obat-obatan Input Lain

Page 35: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 35

BAB

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN TERNAK UNGGAS (DAFTAR-LTU)

3.1 PENDAHULUAN

3.1.1 Tujuan

Daftar-LTU digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan

peternakan unggas. Keterangan yang dikumpulkan adalah keterangan umum perusahaan,

jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja, mutasi unggas, pemakaian bahan bakar,

pengeluaran pakan ternak, obat-obatan, pengeluaran lain yang berhubungan dengan

usaha peternakan, pembentukan modal tetap, produksi dan pendapatan lain selama

setahun. Satu Daftar-LTU digunakan untuk mencacah satu perusahaan peternakan.

Perusahaan peternakan unggas yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan

yang berbadan hukum/usaha yaitu: PT/CV, Firma, Koperasi, BUMN, dan Yayasan.

3.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-LTU meliputi 8 (delapan) blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja

Blok III : Mutasi Unggas

Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik, dan Air Selama Tahun (t)

Blok V : Pengeluaran untuk Pakan, Obat-obatan, dan Lainnya Selama Tahun (t)

Blok VI : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar

(000 Rp)

Blok VII : Produksi dan Pendapatan Lain Selama Tahun (t)

Blok VIII : Catatan

3.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR-LTU

III

Tata cara pengisian Daftar LTU sama dengan tata cara

pengisian Daftar LTT pada bab II

Page 36: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

36 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

KETERANGAN TEMPAT

Keterangan tempat terdapat pada halaman pertama digunakan untuk mencatat

identitas perusahaan yang terdiri dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,

desa/kelurahan, nomor urut perusahaan, nama lengkap perusahaan, lokasi perusahaan,

dan alamat kantor pusat.

BLOK I. KETERANGAN UMUM

Blok I digunakan untuk mencatat mengenai kegiatan utama perusahaan, bentuk

badan hukum, izin usaha, status permodalan, dan tahun mulai operasional.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

Blok II digunakan untuk mencatat jumlah pekerja perusahaan baik pekerja tetap,

pekerja honorer, pekerja harian lepas/borongan, dan pengeluaran perusahaan untuk

pekerja selama tahun (t).

BLOK III. MUTASI UNGGAS

Blok III digunakan untuk mencatat jumlah unggas yang diusahakan menurut

golongan produktivitas, golongan umur, dan mutasi unggas selama tahun (t).

A. Jumlah Ayam Bibit (GPS/PS/PL) Menurut Golongan Produktivitas pada Juni

Tahun (t)

Jumlah ayam bibit yang diisikan adalah jumlah ayam bibit pada akhir bulan Juni

tahun (t). Ayam bibit terdiri atas:

1. Ayam bibit galur murni atau ayam bibit dasar (Pure Line/PL), yang memproduksi ayam

bibit nenek.

2. Ayam bibit nenek atau Grand Parent Stock (GPS), yang memproduksi ayam bibit

induk.

3. Ayam bibit induk atau Parent Stock (PS), yang memproduksi ayam niaga atau Final

Stock.

Cara pengisian lihat halaman 11

Cara pengisian lihat halaman 10

Cara pengisian lihat halaman 11

Page 37: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 37

Rincian 1: Belum Berproduksi

Isikan jumlah ayam bibit yang berumur kurang dari 6 bulan dan belum pernah berproduksi

di kolom (2).

Rincian 2: Sudah Berproduksi

Isikan jumlah ayam bibit yang sudah berproduksi di kolom (2), rata-rata produksi di kolom

(3), dan jumlah siklus di kolom (4).

Rincian 3: Tidak Berproduksi lagi (Tidak Ekonomis lagi)

Isikan jumlah ayam bibit yang tidak berproduksi lagi (tua/afkir) di kolom (2).

Rincian 4: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.

B. Jumlah Ayam Petelur Menurut Golongan Produktivitas Pada Juni Tahun (t)

Ayam petelur adalah ayam ras petelur (layer), baik yang belum, sedang, atau tidak

berproduksi lagi. Jumlah ayam petelur yang diisikan adalah jumlah pada akhir bulan Juni

tahun (t).

Rincian 1: Belum Berproduksi (< 6 bulan)

Isikan jumlah ayam petelur yang berumur kurang dari 6 bulan dan belum pernah

berproduksi di kolom (2).

Rincian 2: Sudah Berproduksi

Isikan jumlah ayam petelur yang sudah berproduksi selama tahun (t) di kolom (2), rata-rata

produksi telur/ekor di kolom (3), dan jumlah produksi telur selama setahun di kolom (4).

Rincian 3: Tidak Berproduksi lagi (Tidak Ekonomis lagi)

Isikan jumlah ayam petelur yang tidak berproduksi lagi (tua/afkir) di kolom (2).

Rincian 4: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.

C. Mutasi Ayam Ras Petelur Selama Tahun (t)

Blok III C berisi keterangan mengenai mutasi dari ayam ras petelur yang diusahakan

selama tahun (t). Mutasi ayam petelur dikelompokkan berdasarkan umur yaitu:

1. Day Old Chick (DOC) adalah ayam ras petelur yang berumur 0 sampai < 1 bulan.

2. Ayam muda (pulet) adalah ayam ras petelur yang berumur 1 sampai < 6 bulan.

3. Ayam sedang produksi adalah ayam ras petelur yang berumur 6 bulan sampai dengan

berproduksi secara ekonomis.

4. Ayam afkir adalah ayam ras petelur yang tidak berproduksi lagi (tua).

Kolom (2), (3):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi DOC.

Page 38: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

38 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Kolom (4), (5):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur muda.

Kolom (6), (7):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur yang sedang

berproduksi.

Kolom (8), (9):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nilai mutasi ayam ras petelur afkir.

Rincian 1: Stok Awal Tahun (t)

Isikan jumlah stok awal ayam ras petelur sesuai kelompok umur pada tanggal 1 Januari

tahun (t) di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan

rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).

Rincian 2: Pembelian

Isikan jumlah pembelian ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di kolom

(2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3),

(5), (7), (9).

Rincian 3: Penetasan

Jika selama tahun (t) memproduksi DOC, isikan jumlahnya di kolom (2) dan nilainya

dikosongkan.

Rincian 4: Penambahan Lain

Isikan jumlah penambahan lain ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di

kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom

(3), (5), (7), (9).

Rincian 5: Penjualan

Isikan jumlah penjualan ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) dalam di

kolom (2), (4), (6), (8) satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3),

(5), (7), (9).

Rincian 6: Pemotongan

Isikan jumlah pemotongan ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di

kolom (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (5),

(7), (9).

Rincian 7: Kematian

Isikan jumlah kematian ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t) di kolom

(2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3),

(5), (7), (9).

Page 39: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 39

Rincian 8: Pengurangan Lain

Isikan jumlah pengurangan dari ayam ras petelur sesuai kelompok umur selama tahun (t)

yang bukan disebabkan pemotongan, penjualan, dan kematian di kolom (2), (4), (6), (8)

dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3), (5), (7), (9).

Rincian 9: Stok Akhir 2009

Isikan jumlah stok akhir ayam ras petelur sesuai kelompok umur pada 31 Desember tahun

(t) di kolom (2), (4), (6), (8) dalam satuan ekor dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di

kolom (3), (5), (7), (9).

D. Mutasi Ayam Ras Pedaging dan Unggas Lainnya Selama Tahun (t)

Blok III D berisi keterangan mengenai jumlah ayam ras pedaging dan unggas lainnya

(ayam buras/ayam kampung, itik, itik manila, burung puyuh, burung dara, dll).

BLOK IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA

TAHUN (t)

Blok IV digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemakaian bahan bakar,

pelumas, listrik, dan air selama tahun (t). Semua pemakaian dan pengeluaran yang dicatat

pada blok IV adalah yang betul-betul digunakan/dikeluarkan selama tahun (t). Kolom (3)

digunakan untuk mencatat jumlah pemakaian bahan bakar sesuai satuan di kolom (2).

Kolom (4) digunakan untuk mencatat nilai dari pemakaian bahan bakar dalam ribuan

rupiah.

BLOK V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN, OBAT- OBATAN, DAN LAINNYA

SELAMA TAHUN (t)

Blok V digunakan untuk mencatat keterangan mengenai jumlah pengeluaran untuk

pembelian pakan dan obat-obatan selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud adalah

yang betul-betul habis digunakan pada tahun bersangkutan (tidak termasuk yang dibeli

untuk persediaan).

A. Pengeluaran Untuk Pakan

Blok V A berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk pakan ternak

selama tahun (t). Berikut ini adalah jenis-jenis pakan untuk ternak unggas:

1. Petelur starter adalah jenis pakan pada ayam petelur yang berumur < 2 bulan.

Cara pengisian blok III D sama dengan cara pengisian blok III C

Cara pengisian lihat halaman 17

Page 40: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

40 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

2. Petelur grower adalah jenis pakan pada ayam petelur yang berumur 2-6 bulan.

3. Petelur layer adalah jenis pakan pada ayam petelur yang sudah mulai bertelur atau

berumur > 6 bulan.

4. Broiler starter adalah jenis pakan pada ayam potong yang berumur 0-4 minggu.

5. Broiler finisher adalah jenis pakan pada ayam potong dewasa atau berumur > 4

minggu.

6. Semi complete feed adalah bahan makanan setengah jadi.

Rincian 1a: Petelur Starter

Isikan jumlah pakan petelur starter dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam

satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 1b: Petelur Grower

Isikan jumlah pakan petelur grower dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam

satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 1c: Petelur Layer

Isikan jumlah pakan petelur layer dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam

satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 1d: Broiler Starter

Isikan jumlah pakan broiler starter dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam

satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 1e : Broiler Finisher

Isikan jumlah pakan broiler finisher dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam

satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 2: Semi Complete Feed

Isikan jumlah pengeluaran bahan makanan setengah jadi dalam satuan kilogram di kolom

(2) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 3a: Jagung

Isikan jumlah pakan jagung dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan

ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 3b: Gabah

Isikan jumlah pakan gabah dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan

ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 3c: Bungkil

Isikan jumlah pakan bungkil dalam satuan kilogram di kolom (2) dan nilainya dalam satuan

ribuan rupiah di kolom (3).

Page 41: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 41

Rincian 3d: Pakan Lainnya

Isikan nama pakan selain jagung, gabah, dan bungkil di kolom (1), jumlahnya dalam satuan

kilogram di kolom (2), dan nilainya dalama satuan ribuan rupiah di kolom (3).

Rincian 4: Jumlah

Isikan jumlah rincian 1 s.d. 3 untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan

Blok V B berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk obat-obatan.

Rincian 1: Sediaan Biologik (Vaksin, Serum)

Isikan satuan pemakaian sediaan biologik di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan

nilainya di kolom (4) sesuai jenis vaksin, serum, dan bahan diagnostika biologik.

Rincian 2: Sediaan Farmasetik (Vitamin, Hormon, Mineral)

Isikan satuan pemakaian sediaan farmasetik di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3)

dan nilainya di kolom (4) sesuai jenis vitamin, hormon, mineral, anti bakteria, anti protozoa,

anti diare.

Rincian 3: Sediaan Premix

Isikan satuan pemakaian sediaan premix di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan

nilainya di kolom (4) sesuai jenis imbuhan pakan dan pelengkap pakan yang masih

dicampurkan pada pakan atau minuman.

Rincian 4: Lainnya

Isikan satuan pemakaian obat lainnya di kolom (2), jumlah pemakaian di kolom (3) dan

nilainya di kolom (4).

Jumlah (Rincian 1 s.d 4)

Isi dengan penjumlahan nilai dari rincian 1 s.d. 4.

C. PENGELUARAN LAINNYA

Blok V C digunakan untuk mencatat pengeluaran yang belum tercatat di atas seperti:

suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan/perbaikan barang modal, ongkos perbaikan

dan pemeliharaan barang modal, bahan-bahan untuk keperluan kantor, jasa peternakan

yang dibayarkan kepada pihak lain, sewa tanah, gedung, dan alat-alat, pajak tidak

langsung, penyusutan, bunga atas pinjaman, hadiah, sumbangan, dan sebagainya.

Page 42: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

42 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

BLOK VI. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN

PERBAIKAN BESAR SELAMA (000 Rp)

Blok VI digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pembentukan modal tetap

perusahaan meliputi pembelian, perbaikan, dan pengurangan barang modal selama tahun

(t).

BLOK VII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN SELAMA TAHUN (t)

Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai produksi ayam, unggas

lainnya, pendapatan/penerimaan perusahaan dari jasa peternakan, keuntungan penjualan

barang, penerimaan lainnya, dan pemasaran.

A. Produksi Menurut Jenis Usaha

Rincian 1: Ayam Bibit Induk (PS)

Isikan jumlah produksi ayam bibit induk di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).

Rincian 2: Ayam Bibit Nenek (GPS)

Isikan jumlah produksi ayam bibit nenek di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).

Rincian 3: Ayam Bibit Galur Murni (PL)

Isikan jumlah produksi ayam bibit galur murni di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).

Rincian 4: Ayam Pedaging

Isikan jumlah produksi ayam pedaging di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).

Rincian 5: Ayam Petelur

Isikan jumlah produksi ayam petelur di kolom (4) dan nilainya di kolom (5).

Rincian 6: Unggas Lainnya

Isikan nama unggas lainnya di kolom (1), jenis produksi di kolom (2), satuannya di kolom

(3), jumlahnya di kolom (4), dan nilainya di kolom (5).

Rincian 7: Produksi Lainnya

Isikan produksi lainnya di kolom (1), jenis produksi di kolom (2), dan nilainya di kolom (5).

Rincian 8: Jumlah

Isikan penjumlahan nilai produksi rincian 1 s.d. 7 di kolom (5).

Cara pengisian blok VI lihat halaman 19

Page 43: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 43

B. Pendapatan dan Penerimaan Lain

Blok VII B berisi keterangan mengenai penerimaan dari jasa peternakan, keuntungan

penjualan barang dalam bentuk yang sama waktu membeli serta pendapatan/penerimaan

lain.

Rincian 1: Penerimaan dari Jasa Peternakan

Isikan nilai penerimaan perusahaan yang berasal dari jasa peternakan yang diberikan

kepada pihak lain dalam satuan ribuan rupiah di kolom (2).

Rincian 2: Keuntungan Penjualan Barang dalam Bentuk yang Sama Waktu Membeli

Isikan nilai keuntungan perusahaan yang didapat dari penjualan barang dalam satuan

ribuan rupiah di kolom (2).

Rincian 3: Pendapatan/Penerimaan lain

Isikan nilai pendapatan/penerimaan lain yang belum tercakup sebelumnya dalam satuan

ribuan rupiah di kolom (2).

Rincian 4: Jumlah

Isikan penjumlahan dari rincian 1 s.d. 3.

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan

Blok VII C digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemasaran DOC, yaitu

daerah asal DOC yang dibeli serta daerah tujuan penjualan DOC. Daerah asal/tujuan

penjualan/pembelian DOC meliputi di dalam kabupaten/kota, di luar kabupaten, di luar

provinsi dan di luar negeri (ekspor/impor).

Kolom (2), (3):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nama wilayah pembelian.

Kolom (4), (5):

Digunakan untuk mencatat jumlah dan nama wilayah penjualan.

Rincian 1: Dalam Kabupaten/Kota Ini

Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3),

jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang

dibeli/dijual dari kab/kota yang sama.

Rincian 2: Luar Kabupaten/Kota dalam Provinsi

Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3),

jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang

dibeli/dijual dari kab/kota dalam satu provinsi.

Page 44: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

44 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Rincian 3: Luar Provinsi Ini

Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3),

jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang

dibeli/dijual dari provinsi lain.

Rincian 4: Luar Negeri (Impor/Ekspor)

Isikan jumlah DOC yang dibeli di kolom (2), nama wilayah pembelian DOC di kolom (3),

jumlah DOC yang dijual di kolom (4), nama wilayah penjualan DOC di kolom (5) yang

diimpor/diekspor dari luar negeri.

BLOK VIII. CATATAN

Blok VIII disediakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan

informasi dalam pengisian daftar ini.

Setelah selesai mengisi seluruh pertanyaan yang ada dalam Daftar-LTU ini, maka

harus diberi stempel perusahaan dan dibubuhi tanda tangan, nama jelas, dan

jabatan orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini. Selain itu, petugas

pencacah juga jangan lupa untuk menuliskan tanggal pencacahan, nama jelas,

dan menandatangani daftar ini.

Page 45: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 45

3.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-LTU

Periksa nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan

apakah sudah benar.

Beri nomor urut perusahaan sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila

perusahaan tersebut aktif dan belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori.

Sedangkan bila perusahaan tersebut tutup/tidak aktif, maka tuliskan kata TUTUP pada

direktori.

Periksa apakah nama dan alamat perusahaan sudah tertulis dengan benar dan jelas.

BLOK I. KETERANGAN UMUM

1. Periksa apakah rincian 1 s.d rincian 4 sudah dilingkari sesuai dengan kondisi

perusahaan.

2. Periksa apakah rincian 5 sudah terisi.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

A. Jumlah Pekerja pada Juni Tahun (t)

1. Rincian 5 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 untuk masing-masing kolom.

2. Rincian 6 WNA + rincian 6 WNI = rincian 5, untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)

Jika blok II A ada isian maka blok II B harus terisi, begitu juga sebaliknya. Perhatikan

kewajaran gaji dan upah lainnya per orang per bulan. Gaji dan upah lainnya per

orang per bulan dihitung dengan membagi nilai blok II B rincian 3 kolom (4) dengan

jumlah tenaga kerja yang ada di blok II A dibagi 12 (dua belas).

1. Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk masing-masing rincian.

2. Rincian 3 = rincian 1 + rincian 2 untuk masing-masing kolom.

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)

1. Periksa apakah rincian 1 ada isian. Isian rincian 1 ≤ 365 hari.

2. Jika rincian 1 ada isian maka rincian 2 harus ada isian dan sebaliknya.

3. Periksa kewajaran isian rincian 3, dengan menghitung nilai rincian 3 dibagi

dengan (rincian 1 x rincian 2). Hasil perhitungan ini adalah rata-rata upah

pekerja harian lepas/borongan per hari.

Page 46: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

46 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

BLOK III. MUTASI UNGGAS

A. Jumlah Ayam Bibit (GPS/PS/PL) Menurut Golongan Produktivitas pada

Juni tahun (t)

Rincian 4 kolom (2) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3.

Rincian 4 kolom (3) = rincian 2 kolom (3).

Rincian 4 kolom (4) = rincian 2 kolom (4).

B. Jumlah Ayam Petelur Menurut Golongan Produktivitas pada Juni tahun (t)

Rincian 4 kolom (2) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3.

Rincian 4 kolom (3) = rincian 2 kolom (3).

Rincian 4 kolom (4) = rincian 2 kolom (4).

C. Mutasi Ayam Ras Petelur Selama Tahun (t)

1. Periksa konsistensi dan kewajaran isian jumlah dan nilai ayam ras petelur.

2. Rincian 9 = (rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4) – (rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8).

D. Mutasi Ayam Ras Pedaging dan Unggas Lainnya Selama Tahun (t)

1. Periksa konsistensi dan kewajaran isian jumlah dan nilai ayam ras petelur.

2. Rincian 9 = (rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4) – (rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8).

BLOK IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA

TAHUN (T)

1. Periksa kewajaran harga bahan bakar, pelumas, listrik, dan air per satuan yang ada

di kolom (2) selama tahun (t).

2. Rincian 1f kolom (4) = rincian 1a + rincian 1b + rincian 1c + rincian 1d + rincian 1e.

3. Rincian 4 kolom (4) = rincian 1f + rincian 2b + rincian 3.

BLOK V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN TERNAK, OBAT-OBATAN, DAN

LAINNYA SELAMA TAHUN (T)

A. Pengeluaran untuk Pakan

Rinc.4 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan

Rincian 5 kolom (4) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4.

C. Pengeluaran Lainnya

Rinc.11 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8 + rinc.9 +

rinc.10.

Page 47: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 47

BLOK VI. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN

PERBAIKAN BESAR (000 Rp)

1. Periksa isian blok VI.

2. Rinc.9 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8 untuk masing-

masing kolom.

BLOK VII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN SELAMA TAHUN (t)

B. Produksi Menurut Jenis Usaha

Rincian 8 kolom (5) = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7

B. Pendapatan dan Penerimaan Lain

Rincian 4 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3.

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan (DOC)

Periksa apakah jumlah DOC dan nama wilayah pembelian/penjualan untuk setiap

rincian sudah terisi dengan benar.

BLOK VIII. CATATAN

Periksa isian catatan blok VIII yang berkaitan dengan pengisian daftar.

3.4 DATA YANG DISAJIKAN DARI DAFTAR-LTU

Hasil pengumpulan data dari Daftar-LTU akan disajikan dalam bentuk buku

(publikasi) Statistik Perusahaan Peternakan Unggas. Dalam publikasi disajikan tabel-tabel

sebagai berikut:

1. Jumlah perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

2. Jumlah pekerja perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

3. Pengeluaran upah pekerja perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

4. Jumlah unggas perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

5. Pemakaian bahan bakar, listrik, dan air perusahaan peternakan unggas menurut

provinsi.

6. Pengeluaran perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

7. Pendapatan perusahaan peternakan unggas menurut provinsi.

8. Jumlah unggas yang dibeli dan dijual menurut wilayah.

Page 48: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

48 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

3 3.5 CONTOH KUESIONER LTU

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Diisi BPS

Kode Pos

Telp. ( ) . . . . . . . . . . . Fax. ( ) . . . . . .

Kode Pos

Telp. ( ) . . . . . . . . . . . Fax. ( ) . . . . . .

*). Coret yang tidak sesuai

Memperoleh data statistik yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan peternakan

Pengumpulan data ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

▼ Kewajiban Responden

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh

Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997

Telp. (021) 3810291-5, 3841195 ext. 5210

Perhatian : Pengumpulan data ini tidak memungut biaya apapun dari responden

Bila memerlukan keterangan lebih lanjut, hubungi :

Subdirektorat Statistik Peternakan, Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

▼ Tujuan

▼ Dasar Hukum

▼ Kerahasiaan

: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5. Nomor Urut Perusahaan

6. Nama Lengkap Perusahaan

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN

UNGGAS TAHUN 2009

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota *)

3. Kecamatan

4. Desa/Kelurahan *)

7. Lokasi Perusahaan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8. Alamat Kantor Pusat : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 49: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 49

2

Pure Line (PL) -1 Pure Line (PL) -4 -7

Grand Parent Stock (GPS) -2 Grand Parent Stock (GPS) -5 -8

Parent Stock (PS) -3 Parent Stock (PS) -6 -9

2. Bentuk Badan PT/CV/Firma -1 BUMN -2

Hukum Koperasi -3 Yayasan -4

3. Izin Usaha BKPM -1 BKPMD -2 Ditjenak -3

Berasal dari Pemda/Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota -4 Lainnya -5

4. Status Permodalan PMA -1 PMDN -2 Lainnya -3

. . . . . . . . .

1. Sampai dengan SD

2. SLTP

3. SLTA SNakMA

Lainnya

4. Akademi/ S. Peternakan

Universitas dr. Hewan

Lainnya

5. Jumlah

WNA

WNI

Perusahaan yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan)

6. Bila Rincian 5 terisi

* Pekerja Tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap termasuk pemilik

kendaraan

3. J u m l a h

* Perusahaan Peternakan yang dicakup dalam survei ini adalah:

* Pekerja Honorer adalah pekerja tidak tetap yang dibayar secara bulanan, tidak tergantung jumlah hari ia bekerja

* Pekerja Harian Lepas/Borongan adalah pekerja yang menerima upah menurut jumlah hari ia masuk kerja

* Upah/Gaji bruto adalah upah/gaji sebelum dipotong pajak pendapatan, termasuk nilai fasilitas perumahan,

1. Upah dan Gaji

2. Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya

(1) (2) (3) (4)

Jumlah

(000 Rp) (000 Rp) (000 Rp)

B. Pengeluaran Untuk Pekerja Selama Tahun 2009

Jenis PengeluaranBerupa uang Berupa Barang

(5)(1) (2) (3) (4)

A. Jumlah Pekerja Pada Juni Tahun 2009

Tingkat PendidikanPekerja Tetap Pekerja Honorer

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1. Kegiatan Utama

Perusahaan

5. Tahun Mulai Operasional

II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

Petelur (Final Stock)

Pedaging (Final Stock)

Lainnya

I. KETERANGAN UMUM

Pembibitan Petelur: Pembibitan Pedaging: Budidaya:

0

2000

4000

6000

2002 2003 2004 2005 2006

Page 50: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

50 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

3

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun 2009

: . . . . . . . . . . . .Hari

: . . . . . . . . . . . .Orang

3. Jumlah Upah yang Dibayarkan untuk Pekerja Harian Selama Setahun : . . . . . . . . . . . .(000 Rupiah)

Ayam Bibit terdiri dari:

* Ayam bibit galur murni atau ayam bibit dasar (PL), yang memproduksi ayam bibit nenek

* Ayam bibit nenek atau grand parent stock (GPS), yang memproduksi ayam bibit induk

* Ayam bibit induk atau parent stock (PS), yang memproduksi ayam niaga atau final stock

Ayam Pedaging adalah ayam ras potong (broiler)

Ayam Petelur adalah ayam ras petelur (layer), baik yang belum, sedang, atau tidak berproduksi lagi

Batasan umur ayam petelur:

* DOC : 0 s.d. < 1 bulan

* Muda : 1 s.d. < 6 bulan

* Sedang Produksi : 6 bulan s.d. berproduksi secara ekonomis

* Afkir : tidak berproduksi lagi (tua)

4. J u m l a h

2. Sudah Berproduksi

3. Tidak Berproduksi lagi (Tidak Ekonomis lagi)

1. Belum Berproduksi ( < 6 bulan )

(1) (2) (4)(3)

B. Jumlah Ayam Petelur Menurut Golongan Produktivitas pada Juni 2009

Jumlah

Selama Setahun

Rata2 Produksi

Telur/Ekor/TahunGolongan Produktivitas Jumlah (Ekor)

(Butir)

(Butir)

Produksi Telur

4. J u m l a h

3. Tidak Berproduksi lagi (Tidak Ekonomis lagi)

2. Sudah Berproduksi

1. Belum Berproduksi ( < 6 bulan )

(1) (2) (4)(3)

A. Jumlah Ayam Bibit (PS, GPS, PL) Menurut Golongan Produktivitas pada Juni 2009

Golongan Produktivitas Jumlah (Ekor)Jumlah Siklus

Selama Setahun

Rata2 Produksi

DOC/Ekor/Siklus

1. Jumlah Hari Kerja dalam Setahun

2. Rata-rata Jumlah Pekerja Harian per Hari Kerja

II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA (LANJUTAN)

III. MUTASI UNGGAS

0

2000

4000

6000

2002 2003 2004 2005 2006

Page 51: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 51

4

C. Mutasi Ayam Ras Petelur Selama Tahun 2009

(1)

Jumlah Jumlah

(ekor) (ekor)(1) (2) (9)

2. Pembelian

3. Penetasan

4. Penambahan Lain

5. Penjualan

6. Pemotongan

7. Kematian

8. Pengurangan Lain

Stok Awal 2009 adalah keadaan pada tanggal 1 Januari 2009

Stok Akhir 2009 adalah keadaan pada tanggal 31 Desember 2009

Unggas yang mati karena dipotong tidak dicatat sebagai kematian

Batasan umur untuk Ayam Ras Pedaging:

* DOC : umur <1 minggu

* Ayam muda : umur 1 minggu keatas

Jumlah

(ekor)(2)

Nilai

(000 Rp)(3)

AfkirSedang ProduksiAyam MudaDOC

(6)(3)

Nilai

(000 Rp)

Jumlah

(ekor)(4) (7)

Nilai

(000 Rp)(8)

Jumlah

(ekor)

Nilai

(000 Rp)(10)

. . . . . . . . . .

(9)

Jumlah

(ekor)(6) (8)

(ekor)

JumlahNilai

(000 Rp)(7)

1. Stok Awal 2009

9. Stok Akhir 2009

Ayam Ras Pedaging

(5)(4)

Ayam Muda

(5)

Nilai

(000 Rp) (3)+(5)

Unggas Lainnya

DOC

7. Kematian

8. Pengurangan Lain

9. Stok Akhir 2009

D. Mutasi Ayam Ras Pedaging dan Unggas Lainnya Selama Tahun 2009

U r a i a n . . . . . . . . . . .

Nilai

Jumlah

3. Penetasan

4. Penambahan Lain

5. Penjualan

6. Pemotongan

U r a i a n

1. Stok Awal 2009

2. Pembelian

III. MUTASI UNGGAS (LANJUTAN)

Nilai

(000 Rp)

Jumlah

(ekor)

Nilai

(000 Rp)

0

2000

4000

6000

2002 2003 2004 2005 2006

Page 52: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

52 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

5

a. Bensin

b. Solar

c. Minyak tanah

d. Pelumas

e. Bahan bakar lainnya

f. Jumlah

2. Listrik

a. Dibangkitkan sendiri

b. Dibeli dari PLN

3. A i r

4. J u m l a h (1f + 2b + 3)

Jenis Pakan

1. Complete Feed

a. Petelur Starter

b. Petelur Grower

c. Petelur Layer

d. Broiler Starter

e. Broiler Finisher

2. Semi Complete Feed

3. Pakan Lainnya

a. Jagung

b. Gabah

c. Bungkil

d. ……………………………………………..

4. J u m l a h

Jenis Pakan:

Petelur Starter : pakan ayam petelur umur < 2 bulan

Petelur Grower : pakan ayam petelur umur 2 - 6 bulan

Petelur Layer : pakan ayam petelur umur > 6 bulan

Broiler Starter : pakan ayam potong umur < 4 minggu

Broiler Finisher : pakan ayam potong dewasa umur > 4 minggu

Semi Complete Feed : bahan makanan setengah jadi

(1) (2) (3)

V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA SELAMA TAHUN 2009

A. Pengeluaran untuk Pakan

Jumlah (Kg) Nilai (000 Rp)

Liter

KwH

M3

KwH

1. Bahan Bakar dan Pelumas

Liter

Liter

Liter

(1) (2) (4)(3)

IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA TAHUN 2009

U r a i a n Satuan Jumlah Nilai (000 Rp)

0

2000

4000

6000

2002 2003 2004 2005 2006

Page 53: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 53

6

1. Sediaan Biologik (Vaksin, Serum)

a. Vaksin ND

b. Vaksin Gumboro

c. Vaksin Coreza

d. Serum

e. . . . . . . . . . . . . .

f. . . . . . . . . . . . . .

2. Sediaan Farmasetik (Vitamin, Hormon, Mineral)

a. Vitamin

b. Anti diare

c. Hormon

d. Anti Protozoa

e. . . . . . . . . . . . . . . . .

3. Sediaan Premix (Imbuhan dan Pelengkap Pakan)

a. . . . . . . . . . . . . . . . .

a. . . . . . . . . . . . . . . . .

C. Pengeluaran Lainnya

(2)

1. Suku Cadang dan Bahan untuk Pemeliharaan/Perbaikan Barang Modal

2. Ongkos Perbaikan dan Pemeliharaan Barang Modal

3. Bahan-bahan untuk Keperluan Kantor

4. Jasa Peternakan yang Dibayarkan kepada Pihak Lain

5. Sewa Tanah, Gedung, Mesin, dan Alat-alat

6. Pajak Tidak Langsung

7. Penyusutan

8. Bunga Atas Pinjaman

9. Hadiah, Sumbangan, dsb.

10. Pengeluaran Lainnya

11. J u m l a h

*)Satuan: cc -1 gram -4 kg -5

Pajak Tidak Langsung adalah segala jenis pajak yang dikenakan atas kegiatan produksi, penjualan, macam-macam

bea dsb. kecuali pajak pendapatan dan pajak perseroan

Barang Modal Baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai pihak lain (kecuali tanah), barang modal bekas

dari luar negeri digolongkan sebagai barang modal baru

Perbaikan Besar Barang Modal adalah perbaikan barang modal sehingga menambah kapasitas atau memperpanjang

umur barang modal tersebut

4. Lainnya

N i l a i (000 Rp)

(1)

ml -2 liter -3

U r a i a n

5. J u m l a h (Rincian 1 s.d 4)

. . .

b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

b. . . . . . . . . . . . . . . . .

(1) (2) (4)(3)

V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN, OBAT-OBATAN, DAN LAINNYA SELAMA TAHUN 2009

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan

Jenis/Merk Obat-obatan Satuan *) Nilai (000 Rp)

(LANJUTAN)

Jumlah

0

2000

4000

6000

2002 2003 2004 2005 2006

Page 54: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

54 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

7

2. Gedung/Konstruksi Lainnya

3. Mesin-mesin & Perlengkapan

4. Kendaraan Angkutan Darat

5. Ayam Petelur

6. Kandang

7. ……………………….

8. Lainnya

9. Jumlah

A. Produksi Menurut Jenis Usaha

Jenis Usaha Satuan(3)

1. Ayam Bibit Induk (PS) ekor

2. Ayam Bibit Nenek (GPS) ekor

3. Ayam Bibit Galur Murni (PL) ekor

4. Ayam Pedaging ekor

5. Ayam Petelur kg

6. Unggas Lainnya (. . . . . . . . . . . . . . . )

7. Produksi Lainnya ( . . . . . . . . . . . . . . )

8. J u m l a h ( 1 s.d. 7)

B. Pendapatan dan Penerimaan Lain

(1) (2)

1. Penerimaan dari jasa peternakan

2. Keuntungan penjualan barang dalam bentuk yang sama dengan waktu membeli

3. Pendapatan dan penerimaan lainnya

4. J u m l a h

C. Keterangan Pembelian dan Penjualan (DOC) Kolom (2) harus sama dengan isian B IIIC rincian 2 dan B III D rincian 2.

Kolom (4) harus sama dengan isian B IIIC rincian 5 dan B III D rincian 5 atau sama dengan B VII rincian (1 + 2 + 3).

1. Dalam Kabupaten/Kota Ini

2. Luar Kabupaten/Kota dalam Provinsi

3. Luar Provinsi Ini

4. Luar Negeri (Impor/Ekspor)

Barang Modal Tetap adalah barang untuk pemakaian jangka panjang, seperti tanah, gedung, mesin, dsb.

. . . . . .

1. T a n a h

Ayam Bibit Induk

Ayam Bibit Nenek

Ayam Potong

Telur

(2)

Final Stock

(2)

(1)

(5)

UraianPembelian

Nilai (000 Rp)

(1) (2) (3)

. . . . . .

(4)

Jumlah (ekor) Nama Wilayah

U r a i a n

Penjualan

Jumlah (ekor) Nama Wilayah

(3) (4) (5)

(4) (5)

VII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN SELAMA TAHUN 2009

Jenis Produksi Jumlah Nilai (000 Rp)

(1)

VI.PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN PERBAIKAN BESAR

(000 Rupiah)

Pembelian Barang Modal Perbaikan Besar PenguranganJenis Barang Modal

Baru Bekas Dalam Negeri Barang Modal Barang Modal

0

2000

4000

6000

2002 2003 2004 2005 2006

0

2000

4000

6000

2002 2003 2004 2005 2006

Page 55: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 55

8

Bila ada yang kurang jelas, nama Pejabat/Karyawan Nama :

perusahaan yang dapat dihubungi : NIP :

Nama : Jabatan :

Jabatan : Tgl Pencacahan : . . . . . . . . . . . . . . . 2009

Telepon : Tanda Tangan :

Fax :

Email :

Hasil Laporan Perusahaan Peternakan Unggas 2002 - 2006

Untuk lebih meyakinkan Anda, berikanlah data yang benar dan lengkap

VIII. C A T A T A N

KETERANGAN PETUGASSERTIFIKASI PENGISIAN KUESIONER

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

2002 2003 2004 2005 2006

Pakan Obat-obatan Input Lain Output

Milyar

Page 56: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

56 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Page 57: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 57

BAB

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN SAPI PERAH (DAFTAR-LTS)

4.1 PENDAHULUAN

4.1.1 Tujuan

Daftar-LTS digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan

peternakan sapi perah baik budidaya maupun pembibitan. Pembibitan sapi perah adalah

kegiatan pemeliharaan sapi perah dengan tujuan utama pembibitan/pengembangbiakan

ternak sapi perah. Budidaya sapi perah adalah kegiatan pemeliharaan sapi perah dengan

tujuan utama untuk pemerahan susu. Keterangan yang dikumpulkan adalah keterangan

umum perusahaan, jumlah pekerja dan pengeluaran untuk pekerja, jumlah dan mutasi

ternak, pemakaian bahan bakar, pengeluaran perusahaan, inseminasi buatan (IB),

produksi dan pendapatan lain, penggunaan produksi susu, pembentukan modal tetap serta

keterangan produksi dan pemasaran susu selama setahun. Satu Daftar-LTS digunakan

untuk mencacah satu perusahaan peternakan sapi perah.

Perusahaan peternakan sapi perah yang dicakup dalam survei ini adalah

perusahaan yang berbadan hukum/usaha yaitu PT, CV, Firma, BUMN, Koperasi, dan

Yayasan.

4.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-LTS meliputi 11 (sebelas) blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Pekerja dan Pengeluaran untuk Pekerja

Blok III : Jumlah dan Mutasi Ternak

Blok IV : Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik, dan Air Selama Tahun (t)

Blok V : Pengeluaran untuk Pakan dan Obat-obatan

Blok VI : Inseminasi Buatan (IB) Selama Tahun (t)

Blok VII : Pengeluaran Lainnya Selama Tahun (t)

Blok VIII : Produksi dan Pendapatan Lain Selama Tahun (t)

Blok IX : Penggunaan Produksi Susu Selama Tahun (t)

Blok X : Pembentukan Modal Tetap, Penambahan, Pengurangan, dan Perbaikan Besar

(000 Rp)

Blok XI : Keterangan Produksi dan Pemasaran Susu

Blok XII : Catatan

IV

Page 58: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

58 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

4.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR-LTS

KETERANGAN TEMPAT

Keterangan tempat terdapat pada halaman pertama digunakan untuk mencatat

identitas perusahaan yang terdiri dari Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan,

Desa/Kelurahan, Nomor Urut Perusahaan, Nama Lengkap Perusahaan, Lokasi

Perusahaan, dan Alamat Kantor Pusat.

BLOK I. KETERANGAN UMUM

Blok I bertujuan untuk mengetahui kegiatan utama perusahaan, bentuk usaha, status

permodalan, izin usaha, dan tahun mulai operasional.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

Blok II digunakan untuk mencatat jumlah pekerja perusahaan baik pekerja tetap,

pekerja honorer, pekerja harian lepas/borongan, dan pengeluaran perusahaan untuk

pekerja selama tahun (t).

BLOK III. JUMLAH DAN MUTASI TERNAK

Blok III digunakan untuk mencatat jumlah sapi perah yang diusahakan menurut

golongan produktivitas, golongan umur, dan mutasi sapi perah selama tahun (t).

A. Jumlah Sapi Perah Betina Menurut Golongan Produktivitas pada Juni Tahun (t)

Rincian (1): Belum Berproduksi

Isikan jumlah sapi perah betina yang belum berproduksi di kolom (2).

Tata cara pengisian Daftar LTS sama dengan tata cara

pengisian Daftar LTT pada bab II

Cara pengisian lihat halaman 10

Cara pengisian lihat halaman 11

Cara pengisian lihat halaman 11

Page 59: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 59

Rincian (2): Sedang Berproduksi/Laktasi

Isikan jumlah sapi perah betina yang sedang berproduksi/laktasi di kolom (2), rata-rata

produksi susu per ekor/hari dalam satuan liter di kolom (3) serta rata-rata lama berproduksi

per ekor selama setahun dalam satuan hari di kolom (4).

Rincian (3): Sedang Dalam Keadaan Kering

Isikan jumlah sapi perah betina yang sedang dalam keadaan kering di kolom (2).

Rincian (4): Tidak Berproduksi Lagi

Isikan jumlah sapi perah betina yang tidak berproduksi lagi di kolom (2).

Rincian (5): Jumlah

Isi dengan penjumlahan dari rincian 1 s.d. 4.

B. Mutasi Ternak Sapi Perah Selama Tahun (t)

Berisi keterangan tentang mutasi ternak (stok awal tahun, pembelian, kelahiran,

penambahan lain, penjualan, pemotongan, kematian, pengurangan lain, dan stok akhir)

selama tahun (t). Berdasarkan golongan umur, sapi perah dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

1. Anak adalah ternak yang berumur kurang dari 1 tahun.

2. Muda adalah ternak yang berumur 1-2 tahun dan belum pernah kawin/beranak.

3. Dewasa adalah ternak yang berumur lebih dari 2 tahun atau pernah kawin/beranak.

Rincian 1: Stok Awal Januari Tahun (t)

Isikan jumlah sapi perah pada tanggal 1 Januari tahun (t) berdasarkan golongan umur dan

jenis kelamin di kolom (2) sampai (5) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (6)

sampai (9).

Rincian 2: Pembelian

Isikan jumlah sapi perah yang dibeli selama tahun (t) berdasarkan golongan umur dan jenis

kelamin di kolom (2) sampai (5) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (6)

sampai (9).

Rincian 3: Kelahiran

Isikan jumlah kelahiran sapi perah pada selama tahun (t) berdasarkan golongan umur dan

jenis kelamin di kolom (2) sampai (5) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (6)

sampai (9).

Rincian 4: Penambahan Lain

Isikan jumlah penambahan sapi perah selain karena pembelian dan kelahiran selama

tahun (t) berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin di kolom (2) sampai (5) dan

nilainya dalam satuan ribuah rupiah di kolom (6) sampai (9).

Page 60: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

60 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Rincian 5: Penjualan

Isikan jumlah sapi perah yang dijual selama tahun (t) berdasarkan golongan umur dan jenis

kelamin di kolom (2) sampai (5) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (6)

sampai (9).

Rincian 6: Pemotongan

Isikan jumlah pemotongan sapi perah selama tahun (t) berdasarkan golongan umur dan

jenis kelamin di kolom (2) sampai (5) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (6)

sampai (9).

Rincian 7: Kematian

Isikan jumlah kematian sapi perah selama tahun (t) berdasarkan golongan umur dan jenis

kelamin di kolom (2) sampai (5) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (6)

sampai (9).

Rincian 8: Pengurangan Lain

Isikan jumlah pengurangan sapi perah selain karena pemotongan, kematian, dan penjualan

selama tahun (t) berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin dalam satuan ekor di

kolom (2) sampai (5) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (6) sampai (9).

Rincian 9: Stok Akhir Desember Tahun (t)

Isikan jumlah sapi perah pada tanggal 31 Desember tahun (t) berdasarkan umur dan jenis

kelamin di kolom (2) sampai (5) dan nilainya dalam satuan ribuan rupiah di kolom (6)

sampai (9).

BLOK IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA

TAHUN (t)

Blok IV digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemakaian bahan bakar,

pelumas, listrik, dan air selama tahun (t). Semua pemakaian dan pengeluaran yang dicatat

pada blok IV adalah yang betul-betul digunakan/dikeluarkan selama tahun (t). Kolom (3)

digunakan untuk mencatat jumlah pemakaian bahan bakar sesuai satuan di kolom (2).

Kolom (4) digunakan untuk mencatat nilai dari pemakaian bahan bakar dalam ribuan

rupiah.

BLOK V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN DAN OBAT- OBATAN

Blok V digunakan untuk mencatat keterangan mengenai jumlah pengeluaran untuk

pembelian pakan dan obat-obatan selama tahun (t). Pengeluaran yang dimaksud adalah

Cara pengisian lihat halaman 17

Page 61: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 61

yang betul-betul habis digunakan pada tahun bersangkutan (tidak termasuk yang dibeli

untuk persediaan).

A. Pengeluaran Untuk Pakan Ternak Selama Tahun (t)

Blok V A berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk pakan ternak

selama tahun (t). Isikan banyaknya pakan yang dikeluarkan untuk ternak di kolom (2) dan

nilainya di kolom (3) berdasarkan jenis pakan dalam ribuah rupiah.

B. Pengeluaran Untuk Obat-obatan Selama Tahun (t)

Blok V B berisi keterangan mengenai pengeluaran perusahaan untuk obat-obatan.

Rincian 1: Sediaan Biologik (Vaksin, Serum)

Isikan pemakaian sediaan biologik di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di

kolom (4) yang meliputi vaksin, serum dan bahan diagnostika biologik.

Rincian 2: Sediaan Farmasetik (Vitamin, Hormon, Mineral)

Isikan pemakaian sediaan farmasetik di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya

di kolom (4) antara lain vitamin, hormon, mineral, anti bakteria, anti protozoa, anti diare.

Rincian 3: Sediaan Premix (Imbuhan dan Pelengkap Pakan)

Isikan pemakaian sediaan premix di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan nilainya di

kolom (4) berupa imbuhan pakan (feed additive) dan pelengkap pakan (feed suplement).

Rincian 4: Lainnya

Isikan banyaknya pemakaian obat lainnya di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan

nilainya di kolom (4).

Rincian 5: Inseminasi Buatan (IB)

Isikan banyaknya inseminasi buatan di kolom (3) dan nilainya di kolom (4).

Rincian 6: Jumlah

Isi dengan penjumlahan nilai rincian 1 s.d. 5.

BLOK VI. INSEMINASI BUATAN (IB) SELAMA TAHUN (t)

Blok VI berisi keterangan mengenai jumlah sapi perah yang pernah diberikan IB.

Rincian 1: Jumlah Sapi Perah Betina yang Dilakukan IB

Isikan banyaknya sapi perah betina yang diberikan IB.

Rincian 2: Jumlah Sapi Perah yang Berhasil Bunting Hanya Dengan Sekali IB

Isikan banyaknya sapi perah yang berhasil bunting hanya dengan sekali IB.

Rincian 3: Jumlah Sapi Perah yang Berhasil Bunting dengan Dua Kali IB

Isikan banyaknya sapi perah yang berhasil bunting dengan dua kali IB.

Page 62: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

62 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Rincian 4: Jumlah Sapi Perah yang Berhasil Bunting Lebih Dari Dua Kali IB

Isikan banyaknya sapi perah yang berhasil bunting lebih dari dua kali IB.

BLOK VII. PENGELUARAN LAINNYA SELAMA TAHUN (t)

Blok VII digunakan untuk mencatat pengeluaran yang belum tercatat di atas seperti:

suku cadang dan bahan untuk pemeliharaan/perbaikan barang modal, ongkos perbaikan

dan pemeliharaan barang modal, bahan-bahan untuk keperluan kantor, jasa peternakan

yang dibayarkan kepada pihak lain, sewa tanah, gedung, dan alat-alat, pajak tidak

langsung, penyusutan, bunga atas pinjaman, hadiah, sumbangan, dan sebagainya.

BLOK VIII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN SELAMA TAHUN (t)

Blok VIII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai produksi susu segar,

kotoran ternak, produksi lainnya, pendapatan/penerimaan perusahaan dari jasa

peternakan, keuntungan penjualan barang, penerimaan lainnya, dan pemasaran.

A. Produksi

Rincian 1: Susu Segar

Isikan banyaknya susu segar yang diproduksi di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2) dan

nilainya di kolom (4).

Rincian 2: Kotoran Ternak

Isikan banyaknya kotoran ternak yang diproduksi di kolom (3) sesuai satuan di kolom (2)

dan nilainya di kolom (4).

Rincian 3: Lainnya

Isikan nama produk lain yang dihasilkan di kolom (1) dan nilainya di kolom (4).

Rincian 4: Jumlah

Isi jumlah rincian 1 s.d. 3.

B. Pendapatan dan Penerimaan Lain

Blok VIII B berisi keterangan mengenai penerimaan dari jasa peternakan,

keuntungan penjualan barang dalam bentuk yang sama waktu membeli serta

pendapatan/penerimaan lain.

Cara pengisian lihat halaman 19

Cara pengisian lihat halaman 43

Page 63: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 63

C. Nilai Produksi dan Pendapatan

Isikan penjumlahan rincian 4A dan rincian 4B.

D. Keterangan Pembelian dan Penjualan

Blok VIII D digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pemasaran sapi perah,

yaitu daerah asal sapi perah yang dibeli serta daerah tujuan penjualan sapi perah. Daerah

asal/tujuan penjualan/pembelian sapi perah meliputi di dalam kabupaten/kota, di luar

kabupaten, di luar provinsi dan di luar negeri (ekspor/impor).

BLOK IX. PENGGUNAAN PRODUKSI SUSU SELAMA TAHUN (t)

Blok IX berisi keterangan mengenai jumlah produksi susu yang dijual, dikonsumsi

sendiri, disusukan kepada anak sapi perah, dan yang tercecer.

Rincian 1: Dijual

Isikan banyaknya volume produksi susu yang dijual di kolom (2) dan nilainya di kolom (3).

Rincian 2: Dikonsumsi Sendiri

Isikan banyaknya produksi susu yang dikonsumsi sendiri di kolom (2) dan nilainya di kolom

(3).

Rincian 3: Disusukan kepada Anak Sapi Perah

Isikan banyaknya produksi susu yang sengaja disisihkan untuk diberikan kepada anak sapi

perah dengan menggunakan botol susu/alat bantu lain di kolom (2) dan nilainya di kolom

(3).

Rincian 4: Tercecer

Isikan banyaknya produksi susu yang tercecer di kolom (2) dan nilainya di kolom (3).

Rincian 5: Jumlah

Isikan penjumlahan rincian 1 s.d. 4.

BLOK X. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN

PERBAIKAN BESAR (000 Rp)

Blok X digunakan untuk mencatat keterangan mengenai pembentukan barang modal

tetap perusahaan meliputi pembelian, perbaikan, dan pengurangan barang modal selama

tahun (t).

Cara pengisian blok X lihat halaman 19

Cara pengisian lihat halaman 43

Page 64: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

64 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

BLOK XI. KETERANGAN PRODUKSI DAN PEMASARAN SUSU

Blok XI diisi jika perusahaan hanya bergerak dalam bidang jual beli susu dan tidak

memelihara ternak sapi perah.

Rincian 1a: Peternak (rumah tangga)

Isikan jumlah peternak (rumah tangga) sapi perah yang hasil produksinya dibeli di kolom

(2), banyaknya susu yang dibeli di kolom (3), dan nilainya di kolom (4).

Rincian 1b: Perusahaan berbadan hukum

Isikan jumlah perusahaan sapi perah yang hasil produksinya dibeli di kolom (2), banyaknya

susu yang dibeli di kolom (3), dan nilainya di kolom (4).

Rincian 1c: Lainnya

Isikan banyaknya tempat pembelian susu perah selain dari peternak (rumah tangga) dan

perusahaan berbadan hukum di kolom (2), banyaknya susu yang dibeli di kolom (3), dan

nilainya di kolom (4).

ncian 2a: Dijual ke konsumen/pedagang (produk jadi)

Isikan banyaknya susu yang dijual ke konsumen/pedagang (produk jadi) di kolom (3) dan

nilainya di kolom (4).

Rincian 2b: Dijual ke perusahaan

Isikan banyaknya perusahaan pembeli susu di kolom (2), banyaknya susu di kolom (3), dan

nilainya di kolom (4).

Rincian 2c: Diberikan ke karyawan dan lainnya

Isikan banyaknya susu yang diberikan kepada karyawan dan lainnya di kolom (3) dan

nilainya di kolom (4).

BLOK XII. CATATAN

Blok XII disediakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan

informasi dalam pengisian daftar ini.

Setelah selesai mengisi seluruh pertanyaan yang ada dalam Daftar-LTS ini, maka

harus diberi stempel perusahaan dan dibubuhi tanda tangan, nama jelas, dan

jabatan orang yang bertanggung jawab di perusahaan ini. Selain itu, petugas

pencacah juga jangan lupa untuk menuliskan tanggal pencacahan, nama jelas,

dan menandatangani daftar ini.

Page 65: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 65

4.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-LTS

Periksa kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan apakah sudah

benar. Bila belum benar sesuaikan.

Berikan nomor urut perusahaan sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila

perusahaan tersebut aktif dan belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori,

sedangkan bila perusahaan tersebut tutup/tidak aktif, maka tuliskan kata TUTUP pada

direktori.

Periksa apakah nama dan alamat perusahaan sudah tertulis dengan benar dan jelas.

BLOK I. KETERANGAN UMUM

1. Periksa apakah rincian 1 s.d rincian 4 sudah dilingkari sesuai dengan kondisi

perusahaan.

2. Periksa apakah rincian 5 sudah terisi.

BLOK II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

A. Jumlah Pekerja pada Juni Tahun (t)

1. Rincian 5 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 untuk masing-masing kolom.

2. Rincian 6 WNA + rincian 6 WNI = rincian 5, untuk masing-masing kolom.

B. Pengeluaran untuk Pekerja Selama Tahun (t)

Jika blok II A ada isian maka blok II B harus terisi, begitu juga sebaliknya. Perhatikan

kewajaran gaji dan upah lainnya per orang per bulan. Gaji dan upah lainnya per

orang per bulan dihitung dengan membagi nilai blok II B rincian 3 kolom (4) dengan

jumlah tenaga kerja yang ada di blok II A dibagi 12 (dua belas).

1. Kolom (4) = kolom (2) + kolom (3) untuk masing-masing rincian.

2. Rincian 3 = rincian 1 + rincian 2 untuk masing-masing kolom.

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun (t)

1. Periksa apakah rincian 1 ada isian. Isian rincian 1 ≤ 365 hari.

2. Jika rincian 1 ada isian maka rincian 2 harus ada isian dan sebaliknya.

3. Periksa kewajaran isian rincian 3, dengan menghitung nilai rincian 3 dibagi

dengan (rincian 1 x rincian 2). Hasil perhitungan ini adalah rata-rata upah pekerja

harian lepas/borongan per hari.

Page 66: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

66 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

BLOK III. JUMLAH DAN MUTASI TERNAK

A. Jumlah Sapi Perah Betina Menurut Golongan Pada Juni Tahun (t)

Rincian 5 kolom (2) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4.

B. Mutasi Ternak Sapi Perah Selama Tahun (t)

Rincian 9 = (rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4) – (rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8) untuk

masing-masing kolom.

BLOK IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA

TAHUN (t)

1. Periksa kewajaran harga bahan bakar, pelumas, listrik, dan air per satuan yang ada di

kolom (2) selama tahun (t).

2. Rincian 1f kolom (4) = rincian 1a + rincian 1b + rincian 1c + rincian 1d + rincian 1e.

3. Rincian 4 kolom (4) = rincian 1f + rincian 2b + rincian 3.

BLOK V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN DAN OBAT-OBATAN

A. Pengeluaran untuk Pakan Ternak Selama Tahun (t)

Rincian 4 kolom (3) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3.

B. Pengeluaran untuk Obat-obatan Selama Tahun (t)

Rincian 6 kolom (4) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 + rincian 5.

BLOK VI. INSEMINASI BUATAN (IB) SELAMA TAHUN (t)

Periksa kewajaran isian inseminasi buatan.

BLOK VII. PENGELUARAN LAINNYA SELAMA TAHUN (t)

Rinc.11 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8 + rinc.9 + rinc.10.

BLOK VIII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN

A. Produksi

Rincian 4A kolom (4) = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3.

B. Pendapatan dan Penerimaan Lain

Rincian 4B = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3.

C. Nilai Produksi dan Pendapatan Lain (Rincian 4A + 4B)

Rincian 4A + Rincian 4B.

Page 67: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 67

D. Keterangan Pembelian dan Penjualan

Periksa apakah jumlah ternak dan nama wilayah pembelian/penjualan untuk setiap

rincian sudah terisi dengan benar.

BLOK IX. PENGGUNAAN PRODUKSI SUSU SELAMA TAHUN (t)

Rincian 5 = rincian 1 + rincian 2 + rincian 3 + rincian 4 untuk masing-masing kolom.

BLOK X. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN, DAN

PERBAIKAN BESAR (000 Rp)

1. Periksa apakah blok X ada isian.

2. Rinc.12 = rinc.1 + rinc.2 + rinc.3 + rinc.4 + rinc.5 + rinc.6 + rinc.7 + rinc.8 + rinc.9 +

rinc.10 + rinc.11.

BLOK XI. KETERANGAN PRODUKSI DAN PEMASARAN SUSU

Periksa kewajaran isian blok XI.

BLOK XII. CATATAN

Periksa isian catatan blok XII yang berkaitan dengan pengisian daftar.

4.4 DATA YANG DISAJIKAN DARI DAFTAR-LTS

Hasil pengumpulan data dari Daftar-LTS akan disajikan dalam bentuk buku

(publikasi) Statistik Perusahaan Peternakan Sapi Perah. Dalam publikasi disajikan tabel-

tabel sebagai berikut:

1. Jumlah perusahaan sapi perah menurut provinsi.

2. Jumlah pekerja perusahaan sapi perah menurut provinsi.

3. Pengeluaran upah pekerja perusahaan sapi perah dan kecil menurut provinsi.

4. Jumlah sapi perah betina menurut provinsi.

5. Jumlah stok sapi perah menurut provinsi.

6. Parameter mutasi ternak sapi perah menurut provinsi.

7. Nilai mutasi sapi perah menurut provinsi.

8. Pemakaian bahan bakar, listrik dan air perusahaan sapi perah menurut provinsi.

9. Pengeluaran perusahaan sapi perah menurut provinsi.

10. Produksi dan nilai produksi perusahaan sapi perah menurut provinsi.

11. Pendapatan perusahaan sapi perah dan kecil menurut provinsi.

12. Nilai input dan output perusahaan peternakan sapi perah menurut provinsi.

13. Jumlah sapi perah yang dibeli dan dijual menurut wilayah.

Page 68: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

68 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

4.5 CONTOH KUESIONER LTS

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Diisi BPS

Kode Pos

Telp: ( ) . . . . . . . . . . . Fax. ( ) . . . . . . . . .

Kode Pos

Telp: ( ) . . . . . . . . . . . Fax. ( ) . . . . . . . . .

*). Coret yang tidak sesuai

Memperoleh data statistik yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan peternakan

Pengumpulan data ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

▼ Kewajiban Responden

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh

Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN

SAPI PERAH TAHUN 2009

: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota *)

3. Kecamatan

4. Desa/Kelurahan *)

5. Nomor Urut Perusahaan

6. Nama Lengkap Perusahaan

8. Alamat Kantor Pusat

: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Perhatian: Pengumpulan data ini tidak memungut biaya apapun dari responden

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

▼ Tujuan

▼ Dasar Hukum

▼ Kerahasiaan

7. Lokasi Perusahaan

Bila memerlukan keterangan lebih lanjut, hubungi :

Subdirektorat Statistik Peternakan, Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710

Telp. (021) 3810291-5, 3841195 ext. 5210

Page 69: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 69

Pembibitan Sapi Perah Budidaya Sapi Perah -1 Budidaya Sapi Perah -2

Pengumpul Susu Sapi -3 (hanya Blok II dan Blok XI saja yang diisi)

PT/CV/Firma -1 BUMN -2

Koperasi -3 Yayasan -4

BKPM -1 BKPMD -2

Ditjennak -3 Pemda/Dinas Prov/Kab/Kota -4

PMA PMDN -2

Lainnya -3

4. A S. Peternakan

1. Jumlah Hari Kerja dalam Setahun : ............................ Hari

2. Rata-rata Jumlah Pekerja Harian per Hari Kerja : ............................ Orang

3. Jumlah Upah yang Dibayarkan untuk Pekerja Harian Selama Setahun : ............................ (000 Rp)

Perusahaan peternakan Sapi perah yang berbadan hukum (PT, CV, Firma, Koperasi, Yayasan)

Akademi/

Universitas

3. Izin Usaha Berasal dari

* Pekerja Harian adalah pekerja yang menerima upah menurut jumlah hari ia bekerja

Jumlah

(4)

Laki-laki Perempuan(3) (4)

B. Pengeluaran Untuk Pekerja Selama Tahun 2009

(000 Rp)

WNI

5. Jumlah

dr. Hewan

Berupa Barang

(000 Rp)

* Pekerja Honorer adalah pekerja tidak tetap yang dibayar secara bulanan, tidak tergantung jumlah hari ia bekerja

2. Upah Lembur, Bonus, Hadiah, dan Lainnya

* Perusahaan Sapi Perah yang dicakup dalam survei ini adalah:

C. Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun 2009

3. J u m l a h

* Pekerja Tetap adalah pekerja dengan memperoleh upah/gaji secara tetap, termasuk pemilik

Jenis Pengeluaran

(1)

1. Upah dan Gaji

(000 Rp)(2) (3)

Berupa Uang

Lainnya 3. SLTA

SNakMA

2. SLTP

Lainnya

6. Bila R.5 terisiWNA

Perempuan

2. Bentuk Badan Hukum

1. Sampai dengan SD

Tingkat Pendidikan

(1)

II. JUMLAH PEKERJA DAN PENGELUARAN UNTUK PEKERJA

A. Jumlah Pekerja Pada Juni Tahun 2009

(5)

4. Status Permodalan

I. KETERANGAN UMUM

1. Kegiatan Utama Perusahaan

5. Tahun Mulai Operasional ……………………………….

Pekerja HonorerPekerja Tetap

Laki-laki(2)

2

Page 70: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

70 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

A. Jumlah Sapi Perah Betina Menurut Golongan Pada Juni 2009

2. Sedang Berproduksi/Laktasi

3. Sedang Dalam Keadaan Kering

4. Tidak Berproduksi Lagi

B. Mutasi Ternak Sapi Perah Selama Tahun 2009

Muda Dewasa Jumlah Anak Muda Dewasa Jumlah(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Stok Awal

Januari 2009

4. Penambahan

Lain

8. Pengurangan

lain

9. Stok Akhir

Desember 2009

* Penggolongan Umur Ternak: Anak : Berumur kurang dari 1 tahun

Muda : Berumur 1 sampai 2 tahun dan belum pernah kawin/beranak

Dewasa : Berumur lebih 2 tahun atau pernah kawin/beranak

* Nilai Pembelian adalah nilai pada saat transaksi

* Penambahan Lain misalnya pemberian, hibah, dan sebagainya

* Pengurangan Lain misalnya hilang, dihibahkan, disumbangkan dsb.

3.

Jantan

Jantan

Betina

Jantan

Betina

Kematian

Betina

III. JUMLAH DAN MUTASI TERNAK

Nilai (000 Rp)

5. Jumlah

1. Belum Berproduksi

(1)

Berproduksi per Ekor

Selama Setahun

(2) (3)

per Ekor/Hari

Rata-rata

(2)

Anak

Produksi Susu

Jumlah (ekor)

Rata-rata Lama

(4)

(hari)

Jantan

Betina

Jantan

Betina

Jantan

Betina

Jantan

(1)

Jantan

Betina

Jantan 2.

Betina

(liter)

5.

6.

Golongan Produktivitas Sapi Perah Betina

Pembelian

Kelahiran

Jumlah

(ekor)

U r a i a n

Betina

Penjualan

Pemotongan

7.

3

Page 71: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 71

Satuan

(2)

liter

liter

liter

liter

Kwh

Kwh

M3

(4)

Jumlah

(3)

e. Bahan bakar lainnya

f. Jumlah {Rincian (a+b+c+d+e)}

a. Dibangkitkan sendiri

a. Rumput hijau (rumput gajah, alang-alang, dsb.)

V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN DAN OBAT-OBATAN

Jumlah (Kg)

(3)(2)

Nilai (000 Rp)

IV. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA TAHUN 2009

U r a i a n

c. Minyak tanah

d. Pelumas

1. Bahan Bakar dan Pelumas

(1)

a. Bensin

b. Solar

Nilai (000 Rp)

c. Susu

(1)

a. Konsentrat

b. Tepung olahan

2. Listrik

1. Hijauan Makanan Ternak

2. Konsentrat (makanan jadi buatan pabrik)

a. Bekatul

b. Dedak

d. ......................................

3. Lainnya

c. Bungkil kelapa, bungkil kedelai, dsb.

d. Ampas tahu, ampas kelapa, dsb.

e. Biji-bijian (beras, jagung, dsb.)

f. Kacang-kacangan

4. J u m l a h

g. Umbi-umbian (ubi kayu, ketela rambat, dsb.)

h. ..........................................

i. ..........................................

b. Daun-daunan (daun pisang, nangka, lamtoro, turi, dsb.)

c. Limbah pertanian (jerami padi, jagung, daun kacang, dsb.)

b. Dibeli dari PLN

3. A i r

A. Pengeluaran Untuk Pakan Ternak Selama Tahun 2009

Jenis Pakan

4. J u m l a h {Rincian (1f+2b+3)}

Pemakaian Air yang dicatat adalah air yang dibeli dari PDAM atau dari pihak lain

Konsentrat adalah bahan makanan hasil olahan pabrik seperti pellet, dsb. Bila konsentrat dibuat sendiri oleh perusahaan, maka

makanan tersebut harus dihitung berdasarkan nilai bahan asal dari campuran tersebut

Pengeluaran Pakan adalah jumlah dan nilai pakan yang telah benar-benar dipakai selama tahun 2009

4

Page 72: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

72 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Satuan *)

(2)

2. Sediaan Farmasetik (Vitamin, Hormon, Mineral)

a. Antibiotik (Teramicin, Tetrasiklin, Penisilin)

3. Sediaan Premix (Imbuhan dan Pelengkap Pakan)

*) Satuan : cc - 1 ml - 2 liter - 3 gram - 4 kg - 5

Jenis/Merk Obat-obatan

(1)

B. Pengeluaran Untuk Obat-obatan Selama Tahun 2009

V. PENGELUARAN UNTUK PAKAN DAN OBAT-OBATAN (LANJUTAN)

Jumlah Nilai (000 Rp)

(3) (4)

1. Sediaan Biologik (Vaksin, Serum)

a. Vaksin SE

b. Vaksin Kolera

c. Vaksin Broceulus

d. Vaksin Antrax

c. ...................................

a. Calsium

b. Minvit

a. Anti kembung

e. Vaksin Cacing hati

f. ....................................

g. ....................................

h. ....................................

i. ....................................

b. Hormon

c. Mineral

e. ....................................

d. ...................................

b. Anti diare

c. Penambah nafsu makan

d. Vitamin B kompleks/B12

f. ....................................

g. ....................................

e. ....................................

h. ....................................

i. ....................................

4. Lainnya

f. ....................................

d. Obat cacing

g. Jamu tradisional

e. Aqua

f. Vaselin

5. Inseminasi Buatan (IB)

h. ...................................

i. ....................................

j. ....................................

k. ....................................

6. J u m l a h

5

Page 73: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 73

2. Jumlah Sapi Perah yang Berhasil Bunting Hanya dengan Sekali IB

1. Suku Cadang dan Bahan untuk Pemeliharaan/Perbaikan Barang Modal

2. Ongkos Perbaikan dan Pemeliharaan Barang Modal

3. Bahan-bahan untuk Keperluan Kantor

4. Jasa Peternakan yang Dibayarkan kepada Pihak Lain

5. Sewa Tanah, Gedung, Mesin, dan Alat-alat

6. Pajak Tidak Langsung

7. Penyusutan

8. Bunga Atas Pinjaman

Satuan

(2)

liter

kg

1. Penerimaan dari Jasa Peternakan

2. Keuntungan Penjualan Barang Dalam Bentuk yang Sama dengan Waktu Membeli

3. Pendapatan dan Penerimaan Lainnya

4. Jumlah

C. Nilai Produksi dan Pendapatan (Rincian 4A+4B)

(1)

U r a i a n Jumlah

Jumlah (Ekor)

(1) (2)

B. Pendapatan dan Penerimaan Lain

U r a i a n

(1)

Nilai (000 Rp)

(2)

1. Susu Segar

2. Kotoran Ternak

3. Lainnya (..................................................)

4. Jumlah

(3)

Jika Pernah Dilakukan IB

1. Jumlah Sapi Perah Betina yang Dilakukan IB

4. Jumlah Sapi Perah yang Berhasil Bunting Lebih dari Dua Kali IB

3. Jumlah Sapi Perah yang Berhasil Bunting dengan Dua Kali IB

U r a i a n

(1) (2)

9. Hadiah, Sumbangan, dsb.

10. Pengeluaran Lainnya

11. J u m l a h

VIII. PRODUKSI DAN PENDAPATAN LAIN SELAMA TAHUN 2009

Nilai (000 Rp)

A. Produksi

VI. INSEMINASI BUATAN (IB) SELAMA TAHUN 2009

U r a i a n

VII. PENGELUARAN LAINNYA SELAMA TAHUN 2009

(4)

Nilai (000 Rp)

6

Page 74: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

74 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

D. Keterangan Pembelian dan Penjualan Kolom (2) harus sama dengan isian Blok IIIB rincian 2 (jantan + betina) Kolom (4) harus sama dengan isian Blok IIIB rincian 5 (jantan + betina)

Nama Wilayah

(3)

1. Dalam Kabupaten/Kota Ini

2. Luar Kabupaten/Kota dalam Provinsi

3. Luar Provinsi Ini

4. Luar Negeri (Impor/Ekspor)

1. Dijual

2. Dikonsumsi Sendiri

3. Disusukan kepada Anak Sapi Perah

4. Tercecer

5. Jumlah

luar negeri digolongkan sebagai barang modal baru

(1)

Penggunaan Jumlah (Liter) Nilai (000 Rp)

(5)(4)(2)(1)

Jumlah (ekor) Nama WilayahJumlah (ekor)Uraian

Pembelian Penjualan

BaruJenis Barang Modal

Dalam Negeri Barang Modal(2)

Modal

IX. PENGGUNAAN PRODUKSI SUSU SELAMA TAHUN 2009

(1)

Bekas Besar Barang

(5)(3)

* Barang Modal Baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai pihak lain (kecuali tanah), barang modal bekas dari

* Perbaikan Besar Barang Modal adalah perbaikan barang modal sehingga menambah kapasitas atau memperpanjang umur

barang modal tersebut

1. T a n a h

2. Gedung/Konstruksi lainnya

5. Sapi Perah

6. Kandang

3. Mesin-mesin & Perlengkapan

7. .................................

8. .................................

11. Lainnya: ………………......

Disusukan kepada Anak Sapi Perah adalah produksi susu yang sengaja disisihkan untuk diberikan kepada anak sapi perah

dengan menggunakan botol susu/alat bantu lain (anak sapi perah tidak menyusu secara alami)

X. PEMBENTUKAN MODAL TETAP, PENAMBAHAN, PENGURANGAN,

DAN PERBAIKAN BESAR (000 Rupiah)

Pembelian Barang Modal Perbaikan Pengurangan

(4)

4. Kendaraan Angkutan

12. Jumlah

* Barang Modal Tetap adalah barang untuk pemakaian jangka panjang, seperti tanah, gedung, mesin, dsb.

9. .................................

10. ................................

(2) (3)

7

Page 75: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 75

1. Asal susu yang dibeli

a. Peternak (rumah tangga) Peternak Liter

b. Perusahaan berbadan hukum Perusahaan Liter

c. Lainnya seperti pesantren dll Unit Usaha Liter

2. Pemanfaatan susu

a. Dijual ke konsumen/pedagang (produk jadi) Liter

b. Dijual ke perusahaan (produk setengah jadi) Perusahaan Liter

c. Diberikan ke karyawan dan lainnya Liter

Bila Ada yang Kurang Jelas, Nama Pejabat/Karyawan Nama :

Perusahaan yang Dapat Dihubungi : NIP :

Nama : Jabatan :

Jabatan :

Telepon :

Faksimili :

E-mail :

(Blok 1 rincian 1 berkode 3)

Uraian

(1)

Kuantitas Nilai (000 Rp)Jumlah

(2) (3)

Hasil Laporan Perusahaan Peternakan Sapi Perah 2002 - 2006

Partisipasi anda dalam melengkapi data ini membantu perencanaan pembangunan

XI. KETERANGAN PRODUKSI DAN PEMASARAN SUSU

Tanda Tangan :

SERTIFIKASI PENGISIAN KUESIONER KETERANGAN PETUGAS

Tanggal Pencacahan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2010

XII. C A T A T A N

Blok XI hanya diisi jika perusahaan ini bergerak pada usaha jual beli susu dan tidak memelihara ternak sapi perah

(4)

Produksi Susu Tahun 2002-2006

(000 liter)

37013.33

31639.3834102.13 33041.83

39680.25

0

10000

20000

30000

40000

50000

2002 2003 2004 2005 2006

8

Page 76: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

76 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Page 77: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 77

BAB

LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-RPH)

5.1 PENDAHULUAN

5.1.1 Tujuan

Daftar-RPH digunakan untuk memperoleh data produksi ternak di Rumah

Pemotongan Hewan yang dilaporkan setiap triwulan. Data yang dicatat mencakup jumlah

ternak yang dipotong, keterangan asal ternak yang dipotong, rata-rata berat ternak hidup

dan produksi hasil pemotongan, rata-rata harga ternak hidup dan produksi hasil

pemotongan serta jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong menurut alasan

pemotongan. Satu daftar-RPH digunakan untuk mencacah satu RPH.

5.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-RPH meliputi 9 (delapan) blok, yaitu :

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Ternak yang Dipotong

Blok III : Keterangan Asal Ternak yang Dipotong

Blok IV : Rata-rata Berat Ternak Hidup dan Produksi Hasil Pemotongan

Blok V : Rata-rata Harga Ternak Hidup dan Produksi Hasil Pemotongan

Blok VI : Jumlah Sapi dan Kerbau Betina yang Dipotong Menurut Alasan Pemotongan

Blok VII : Keterangan Responden

Blok VIII : Keterangan Petugas

Blok IX : Catatan

5.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR-RPH

BLOK I. KETERANGAN UMUM

Rincian 1 s.d 4 Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan

Tuliskan nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan isikan kodenya

pada baris dan kotak yang tersedia.

V

Page 78: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

78 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Rincian 5: Data yang Dilaporkan

Tuliskan triwulan dan tahun pelaporan kemudian pindahkan isiannya ke kotak yang

tersedia.

Rincian 6: Nomor Urut Rumah Potong Hewan

Nomor urut RPH diisi di BPS.

Rincian 7: Nama Lengkap Rumah Potong Hewan

Tuliskan nama lengkap Rumah Potong Hewan secara jelas menggunakan huruf balok.

Rincian 8: Alamat Lengkap Rumah Potong Hewan

Tuliskan dengan jelas alamat lengkap Rumah Potong Hewan berikut kode pos, telepon,

dan fax.

BLOK II. JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG

Blok II digunakan untuk mencatat ternak yang dipotong di RPH dan di luar RPH

selama triwulan laporan menurut jenis ternak.

Kolom (1): Jenis Ternak

Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.

Kolom (2), (3), (4): Jumlah ternak yang dipotong di RPH

Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPH berdasarkan jenis ternak dan jenis kelamin.

Kolom (5), (6), (7): Jumlah ternak yang dipotong di luar RPH

Isikan jumlah ternak yang dipotong di luar RPH berdasarkan jenis ternak dan jenis kelamin.

BLOK III. KETERANGAN ASAL TERNAK YANG DIPOTONG

Blok III digunakan untuk mencatat jumlah dan asal ternak yang dipotong di RPH dan

di luar RPH selama tirwulan laporan menurut jenis ternak. Ternak dapat berasal dari

kabupaten/kota yang sama atau dari kabupaten/kota lain.

Kolom (1): Jenis Ternak

Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.

Kolom (2): Berasal dari Kabupaten/Kota ini (Ekor)

Isikan jumlah ternak yang berasal dari kabupaten/kota tempat RPH berada.

Kolom (3), (6), (9), (12): Jumlah (Ekor)

Isikan jumlah ternak yang berasal dari kabupaten/kota lain.

Kolom (4), (7), (10), (13): Nama Kab/Kota

Tuliskan nama kabupaten/kota ternak tersebut berasal.

Page 79: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 79

Kolom (5), (8), (11), (14): Kode (Diisi di BPS)

Isikan kode kabupaten/kota ternak tersebut berasal.

Kolom (15): Jumlah

Isikan dengan penjumlahan kolom (2), (3), (6), (9), (12) untuk masing-masing rincian.

BLOK IV. RATA-RATA BERAT TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL

PEMOTONGAN

Blok IV digunakan untuk mencatat rata-rata berat ternak hidup, karkas, jeroan, kulit

basah, dan produksi lainnya per ekor menurut jenis ternak.

Kolom (1): Jenis Ternak

Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.

Kolom (2): Berat Ternak Hidup

Isikan berat masing-masing ternak ketika masih hidup.

Kolom (3): Karkas

Isikan jumlah produksi karkas tiap ternak. Karkas adalah seluruh daging dan tulang dari

ternak yang dipotong tanpa kepala, jeroan, dan kaki bagian bawah.

Kolom (4): Jeroan

Isikan jumlah produksi jeroan tiap ternak. Jeroan adalah organ tubuh bagian dalam dari

ternak yang dipotong serta dimanfaatkan.

Kolom (5): Kulit Basah

Isikan jumlah produksi kulit basah. Kulit basah adalah organ tubuh bagian luar (kecuali

babi) dari ternak yang dipotong dalam keadaan basah.

Kolom (6): Produksi Lainnya

Isikan jumlah produksi ternak lainnya antara lain kepala, tanduk, darah, dan kaki bagian

bawah.

BLOK V. RATA-RATA HARGA TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL

PEMOTONGAN

Blok V digunakan untuk mencatat rata-rata harga ternak hidup per ekor, karkas,

jeroan, kulit basah, dan produksi lainnya per Kg menurut jenis ternak.

Kolom (1): Jenis Ternak

Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.

Kolom (2): Ternak Hidup per Ekor

Isikan harga masing-masing ternak hidup per ekor dalam rupiah.

Page 80: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

80 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Kolom (3): Karkas per Kg

Isikan harga karkas untuk masing-masing ternak per Kg.

Kolom (4): Jeroan per Kg

Isikan harga jeroan untuk masing-masing ternak per Kg.

Kolom (5): Kulit Basah per Kg

Isikan harga kulit basah untuk masing-masing ternak per Kg.

Kolom (6): Produksi Lainnya per Kg

Isikan harga produksi ternak lainnya antara lain kepala, tanduk, darah, dan kaki bagian

bawah untuk masing-masing ternak per Kg.

BLOK VI. JUMLAH SAPI DAN KERBAU BETINA YANG DIPOTONG MENURUT

ALASAN PEMOTONGAN

Blok VI digunakan untuk mencatat keterangan mengenai jumlah sapi dan kerbau

betina yang dipotong karena tidak produktif, positif brucellosis, dan lainnya.

Kolom (1): Jenis Ternak

Jenis ternak terdiri dari sapi dan kerbau betina.

Kolom (2): Tidak produktif/Majir

Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena sudah tidak produktif.

Tidak produktif/majir adalah ternak yang tidak dapat memperoleh keturunan, baik secara

alami atau buatan.

Kolom (3): Positif Brucellosis

Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena positif brucellosis. Positif

brucellosis adalah jenis penyakit kelamin pada ternak yang dapat menular serta dapat

mengakibatkan kemandulan pada ternak yang diserang.

Kolom (4): Lainnya

Isikan banyaknya sapi dan kerbau betina yang dipotong karena sakit mendadak,

keracunan, dan sebagainya.

Kolom (5): Jumlah

Isikan jumlah kolom 2 s.d. 4 untuk masing-masing rincian.

Jumlah sapi dan kerbau betina di kolom (5) harus sama dengan jumlah sapi dan kerbau

betina pada blok II kolom (3) dan (6).

Page 81: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 81

BLOK VII. KETERANGAN RESPONDEN

Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai responden.

BLOK VIII. KETERANGAN PETUGAS

Blok VIII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai petugas, baik petugas

pencacah maupun pengawas/pemeriksa.

BLOK IX. CATATAN

Blok IX disediakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan

informasi dalam pengisian daftar ini.

Tuliskan nama dan jabatan petugas RPH dengan lengkap dan jelas menggunakan

huruf balok, kemudian bubuhkan tanda tangan dan stempel RPH.

Tuliskan nama pencacah, tanggal pencacahan, dan tanda tangan pencacah pada

rincian 1 sampai dengan 3, serta nama pengawas/pemeriksa, tanggal

pengawasan/ pemeriksaan, dan tanda tangan pengawas pada rincian 4 sampai

dengan 6.

Page 82: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

82 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

5.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-RPH

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Rincian 1 s.d 4 Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan

Periksa apakah isian nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan

kodenya sudah sesuai dan terisi dengan benar.

Rincian 5: Data yang Dilaporkan

Periksa apakah isian triwulan dan tahun pelaporan sudah terisi dengan benar sesuai

dengan triwulan dan tahun yang dilaporkan pada blok I.

Rincian 6: Nomor Urut RPH

Berikan nomor urut RPH sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila RPH tersebut

aktif tetapi belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori dengan nomor urut

melanjutkan dari nomor urut sebelumnya. Sedangkan bila RPH tersebut tutup/tidak aktif,

maka tuliskan kata TUTUP pada direktori.

Rincian 7: Nama Lengkap RPH

Periksa apakah nama RPH sudah ditulis dengan jelas menggunakan huruf balok.

Rincian 8: Alamat Lengkap RPH

Periksa apakah alamat RPH berikut kode pos, telepon, dan fax sudah ditulis dengan

lengkap dan jelas.

BLOK II. JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG

1. Periksa konsistensi kolom (4) = kolom (2) + kolom (3).

2. Periksa konsistensi kolom (7) = kolom (5) + kolom (6).

BLOK III. KETERANGAN ASAL TERNAK YANG DIPOTONG

1. Periksa apakah jumlah ternak, nama kab/kota asal ternak, dan kodenya sudah terisi

dengan benar.

2. Kolom (15) = kolom (2) + kolom (3) + kolom (6) + kolom (9) + kolom (12).

BLOK IV. RATA-RATA BERAT TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL

PEMOTONGAN

1. Periksa kewajaran isian rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil pemotongan.

2. Isian kolom (2) > jumlah kolom (3) s.d. (6).

Page 83: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 83

BLOK V. RATA-RATA HARGA TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL

PEMOTONGAN

Periksa apakah isian rata-rata harga ternak hidup dan produksi karkas, jeroan, kulit basah,

dan produksi lainnya sudah sesuai dengan harga pasar.

BLOK VI. JUMLAH SAPI DAN KERBAU BETINA YANG DIPOTONG MENURUT

ALASAN PEMOTONGAN

Periksa apakah isian jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong sudah benar. Kolom (5)

pada Blok VI harus sama dengan isian jumlah di kolom (3) dan (6) di blok II.

BLOK VII. KETERANGAN RESPONDEN

Periksa apakah nama dan jabatan petugas RPH serta tanda tangan dan stempel RPH

sudah terisi dengan lengkap dan jelas.

BLOK VIII. KETERANGAN PETUGAS

Periksa apakah isian nama pencacah, tanggal pencacahan, dan tandatangan pencacah

pada rincian 1 s.d. 3, serta nama pengawas/pemeriksa, tanggal pengawasan/pemeriksaan,

dan tanda tangan pengawas pada rincian 4 s.d. 6 sudah terisi dengan benar dan jelas.

BLOK IX. CATATAN

Periksa isian catatan blok IX yang berkaitan dengan pengisian daftar.

5.4 DATA YANG DISAJIKAN DARI DAFTAR-RPH

Hasil pengumpulan data dari Daftar-RPH akan disajikan dalam bentuk buku

(publikasi) Statistik Pemotongan Ternak. Dalam publikasi disajikan tabel-tabel sebagai

berikut:

1. Jumlah ternak yang dipotong di Rumah Potong Hewan dan di Luar Rumah Potong

Hewan yang dilaporkan menurut jenisnya.

2. Pemotongan ternak (sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi) menurut provinsi dan

triwulan tahun (t).

3. Pemotongan ternak (sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi) menurut provinsi,

jenis kelamin, dan triwulan tahun (t).

4. Produksi dari pemotongan ternak menurut provinsi per triwulan 2009.

5. Produksi dari pemotongan ternak menurut provinsi per triwulan 2009.

6. Jumlah ternak yang dipotong menurut wilayah asal ternak.

Page 84: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

84 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

5.4 CONTOH KUESIONER RPH

RAHASIA DAFTAR RPH

1. Provinsi :

2. Kabupaten/Kota*) :

3. Kecamatan :

4. Desa/Kelurahan *) :

5. Data yang Dilaporkan : Triwulan …………Tahun ………

6.Nomor urut Rumah Potong Hewan : Diisi di BPS

7. Nama Lengkap Rumah Potong Hewan :

8. Alamat Lengkap Rumah Potong Hewan :

*) Coret yang tidak perlu

Memperoleh data statistik yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan peternakan

▼ Dasar Hukum

Pengumpulan data ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

▼ Kerahasiaan

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

▼ Kewajiban Responden

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh

Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997

▼ Tujuan

LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

Perhatian: Pengumpulan data ini tidak memungut biaya apapun

Bila memerlukan keterangan lebih lanjut, hubungi :

Subdirektorat Statistik Peternakan, Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710

Telp. (021) 3810291-5, 3841195 ext. 5210

Page 85: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 85

DAFTAR RPH

BLOK II : JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG

- Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPH dan di luar RPH yang dilaporkan menurut jenis selama triwulan laporan.

Pemotongan ternak yang dicatat adalah pemotongan ternak di RPH dan di luar RPH yang dilaporkan kepada petugas di RPH.

BLOK III : KETERANGAN ASAL TERNAK YANG DIPOTONG- Isikan jumlah dan asal ternak yang dipotong. Penulisan asal ternak adalah nama dan kode kab/kota serta kode prov.

Isian Blok III kolom (15) harus sama dengan isian Blok II kolom (4) dan kolom (7).

Lanjutan Blok III

BLOK IV : RATA-RATA BERAT TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

Kulit Basah

(5)

Jenis Ternak

(1)

1. Sapi

(3)

5. Domba

6. Babi

Berat Ternak Hidup

(Kg)

6. Babi

4. Kambing

Rata-rata berat dituliskan dalam kilogram (Kg) bilangan bulat.

- Isikan rata-rata berat ternak hidup, karkas, jeroan, kulit basah, dan produksi lainnya per ekor menurut jenis ternak.

(12)

Jumlah

(Ekor)

. . . . . . . . . . . . . . . .

(15)

(4)

JeroanKarkas

Produksi (Kg)

Lainnya

(6)

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

Jumlah Kol

(2)+(3)+(6)+

(9)+(12)

Di Luar RPH

Betina

(6)

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

(7)

Dari Kab/Kota Lain (II)

Jumlah

(Ekor)Nama Kab/Kota

Kode (Diisi di BPS)

(8)(6)

5. Domba

Jumlah

(4)

6. Babi

(5)

Jumlah

(Ekor)Nama Kab/Kota

Kode (Diisi di BPS)

(9) (10)

Dari Kab/Kota Lain (IV)

2. Kerbau

3. Kuda

4. Kambing

Nama Kab/KotaKode

(Diisi di BPS)

(11) (13) (14)

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

1. Sapi

(1)

. . . . . . . . . . . . . . . .

(4)

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . .

Nama Kab/Kota

Dari Kab/Kota Lain (I)

Jantan

(5)

Kode (Diisi di BPS)

Jumlah

(7)

Jenis Ternak

(1) (2)

Di RPH

Jantan Betina

(3)

1. Sapi

2. Kerbau

3. Kuda

4. Kambing

(2)

2. Kerbau

6. Babi

(1)

1. Sapi

Jenis Ternak

Dari Kab/Kota Lain (III)

3. Kuda

4. Kambing

5. Domba

2. Kerbau

3. Kuda

5. Domba

Jenis Ternak

Berasal dari

Kab/Kota ini

(Ekor)

(2)

Jumlah

(Ekor)

(3)

2

Page 86: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

86 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

DAFTAR RPH

BLOK V : RATA-RATA HARGA TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN- Isikan rata-rata harga ternak hidup per ekor, karkas per Kg, jeroan per Kg, kulit basah per Kg dan produksi lainnya per Kg

dalam rupiah, menurut jenis ternak.

Rata-rata harga diisikan berdasarkan harga yang berlaku selama triwulan laporan.

BLOK VI : JUMLAH SAPI & KERBAU BETINA YANG DIPOTONG MENURUT ALASAN PEMOTONGAN- Isikan jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong karena tidak produktif di kolom (2), positif brucellosis di kolom (3), lainnya di

kolom (4) dan jumlah di kolom (5).

Catatan : Jumlah sapi dan kerbau betina yang diisikan pada Blok VI kolom (5) harus sama dengan jumlah sapi

dan kerbau betina Blok II kolom (3) dan kolom (6).

BLOK VII : KETERANGAN RESPONDEN BLOK VIII : KETERANGAN PETUGAS

1. Nama Petugas RPH 1. Nama Pencacah

2. Jabatan/NIP 2. Tgl Pencacahan

3. 3. Tanda Tangan

4. Nama Pemeriksa

5. Tgl Pemeriksaan

6. Tanda Tangan

Keterangan Asal Ternak:

Jika ternak yang dipotong berasal dari luar negeri (import) maka nama kab/kota diisi dengan nama nagara asal ternak, kode

kab/kota diisi '999' sedangkan kode prov diisi '99'

RPH adalah : semua tempat pemotongan hewan/ternak yang mempunyai bangunan permanen atau semi permanen yang

khusus digunakan untuk tempat pemotongan hewan/ternak yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai RPH

Rumah potong ayam/unggas tidak dicakup pada penerbitan ini

Karkas adalah : seluruh daging dan tulang dari ternak yang dipotong tanpa kepala, jeroan dan kaki bagian bawah

Jeroan adalah : organ tubuh bagian dalam dari ternak yang dipotong serta dimanfaatkan

Kulit Basah adalah : organ tubuh bagian luar (kecuali babi) dari ternak yang dipotong dalam keadaan basah

Produksi Lainnya adalah : kepala, tanduk, darah, dan kaki bagian bawah

Alasan pemotongan:

- Tidak produktif/majir adalah : ternak yang tidak dapat memperoleh keturunan, baik secara alami atau buatan

- Positif Brucellosis adalah : jenis penyakit kelamin pada ternak yang dapat menular, serta dapat mengakibatkan keman-

dulan pada ternak yang diserang (ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan medis)

- Lainnya adalah : seperti sakit mendadak, keracunan, dan sebagainya

BLOK IX : CATATAN

1. Sapi

(1)

Tanda Tangan dan Cap

2. Kerbau

(2)

Jenis Ternak

6. Babi

Tidak Produktif/Majir Positif Brucellosis

5. Domba

4. Kambing

3. Kuda

2. Kerbau

(5) (6)

1. Sapi

(1) (2) (3) (4)

per Kg per Kg per Kg Lainnya per Kg

Jenis Ternak

Harga (Rp)

Ternak Hidup Karkas Jeroan Kulit Basah Produksiper Ekor

(3)

Lainnya Jumlah

(4) (5)

3

Page 87: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 87

Tata cara pengisian Daftar-Keurmaster sama

dengan tata cara pengisian Daftar-RPH pada bab V

BAB

LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK (DAFTAR-KEURMASTER)

6.1 PENDAHULUAN

6.1.1 Tujuan

Daftar-Keurmaster digunakan untuk memperoleh data produksi ternak di luar Rumah

Pemotongan Hewan yang dilaporkan setiap triwulan ke keurmaster yang tidak bertugas di

RPH tetapi mempunyai tugas untuk mencatat pemotongan ternak. Data yang dicatat

mencakup jumlah ternak yang dipotong, rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil

pemotongan, rata-rata harga ternak hidup dan produksi hasil pemotongan serta jumlah

sapi dan kerbau betina yang dipotong menurut alasan pemotongan. Satu daftar-

Keurmaster digunakan untuk mencatat keterangan dari keurmaster.

6.1.2 Keterangan yang Dikumpulkan

Keterangan yang dikumpulkan dalam Daftar-Keurmaster meliputi 8 (delapan) blok,

yaitu :

Blok I : Keterangan Umum

Blok II : Jumlah Ternak yang Dipotong

Blok III : Rata-rata Berat Ternak Hidup dan Produksi Hasil Pemotongan

Blok IV : Rata-rata Harga Ternak Hidup dan Produksi Hasil Pemotongan

Blok V : Jumlah Sapi dan Kerbau Betina yand Dipotong Menurut Alasan Pemotongan

Blok VI : Keterangan Responden

Blok VII : Keterangan Petugas

Blok VIII : Catatan

6.2 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR-KEURMASTER

VI

Page 88: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

88 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

BLOK I. KETERANGAN UMUM

Rincian 1 s.d 4 Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan

Tuliskan nama provinsi pada rincian 1, kabupaten/kota pada rincian 2, kecamatan pada

rincian 3, desa/kelurahan pada rincian 4 sesuai dengan wilayah tugas. Isikan juga kodenya

pada kotak yang tersedia.

Rincian 5: Data yang Dilaporkan

Tuliskan triwulan dan tahun pelaporan kemudian pindahkan isiannya ke kotak yang

tersedia.

Rincian 6: Nomor Urut Keurmaster

Nomor urut keurmaster diisi di BPS.

Rincian 7: Nama Lengkap Keurmaster

Tuliskan nama lengkap keurmaster secara jelas menggunakan huruf balok.

Rincian 8: Alamat Tempat Tinggal Keurmaster

Tuliskan dengan jelas alamat tempat tinggal keurmaster berikut kode pos, telepon, dan fax

selengkap-lengkapnya.

BLOK II. JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG

Blok II digunakan untuk mencatat ternak yang dipotong di luar RPH selama triwulan

laporan menurut jenis ternak.

Kolom (1): Jenis Ternak

Jenis ternak terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi.

Kolom (2): Jantan

Isikan jumlah ternak jantan yang dipotong diluar RPH.

Kolom (3): Betina

Isikan jumlah ternak betina yang dipotong di luar RPH.

Kolom (4): Jumlah

Isikan jumlah kolom 2 dan 3.

BLOK III. RATA-RATA BERAT TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL

PEMOTONGAN

Blok III digunakan untuk mencatat rata-rata berat ternak hidup, karkas, jeroan, kulit

basah, dan produksi lainnya menurut jenis ternak.

Cara pengisian lihat halaman 79

Page 89: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 89

BLOK IV. RATA-RATA HARGA TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL

PEMOTONGAN

Blok IV digunakan untuk mencatat rata-rata harga ternak hidup per ekor, karkas,

jeroan, kulit basah, dan produksi lainnya per Kg menurut jenis ternak.

BLOK V. JUMLAH SAPI DAN KERBAU BETINA YANG DIPOTONG MENURUT

ALASAN PEMOTONGAN

Blok V digunakan untuk mencatat keterangan tentang jumlah sapi dan kerbau betina

yang dipotong karena tidak produktif, positif Brucellosis, dan lainnya.

BLOK VI. KETERANGAN RESPONDEN

Blok VI digunakan untuk mencatat keterangan mengenai keurmaster.

BLOK VII. KETERANGAN PETUGAS

Blok VII digunakan untuk mencatat keterangan mengenai petugas, baik petugas

pencacah maupun pengawas/pemeriksa.

BLOK VIII. CATATAN

Blok VIII digunakan untuk mencatat hal–hal yang dianggap perlu sebagai tambahan

informasi dalam pengisian daftar ini.

Tuliskan nama keurmaster dengan lengkap dan jelas menggunakan huruf balok

kemudian bubuhkan tanda tangan dan cap.

Tuliskan nama pencacah, tanggal pencacahan, dan tanda tangan pencacah pada

rincian 1 sampai dengan 3, serta nama pengawas/pemeriksa, tanggal

pengawasan/ pemeriksaan, dan tanda tangan pengawas pada rincian 4 sampai

dengan 6.

Cara pengisian lihat halaman 79

Cara pengisian lihat halaman 80

Page 90: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

90 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

6.3 TATA CARA PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR-KEURMASTER

BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Rincian 1 s.d 4 Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan

Periksa apakah isian nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan

kodenya sudah sesuai dan terisi dengan benar.

Rincian 5: Data yang Dilaporkan

Periksa apakah isian triwulan dan tahun pelaporan sudah terisi dengan benar sesuai

dengan triwulan dan tahun yang dilaporkan pada blok I.

Rincian 6: Nomor Urut Keurmaster

Berikan nomor urut keurmaster sesuai dengan yang ada pada direktori. Apabila keurmaster

tersebut aktif tetapi belum ada di direktori, maka tambahkan pada direktori, dengan nomor

urut melanjutkan dari nomor urut sebelumnya. Sedangkan bila keurmaster tersebut

tutup/tidak aktif, maka tuliskan kata TUTUP pada direktori.

Rincian 7: Nama Lengkap Keurmaster

Periksa apakah nama keurmaster sudah ditulis dengan jelas menggunakan huruf balok.

Rincian 8: Alamat Tempat Tinggal Keurmaster

Periksa apakah alamat keurmaster berikut kode pos, telepon, dan fax sudah ditulis dengan

lengkap dan jelas.

BLOK II. JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG

Kolom (2), (3), (4): Jumlah Ternak yang dipotong di luar RPH

Periksa konsistensi kolom (4) = kolom (2) + kolom (3).

BLOK III. RATA-RATA BERAT TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL

PEMOTONGAN

1. Periksa kewajaran isian rata-rata berat ternak hidup dan produksi hasil pemotongan.

2. Isian kolom (2) > jumlah kolom (3) s.d. (6).

BLOK IV. RATA-RATA HARGA TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL

PEMOTONGAN

Periksa apakah isian rata-rata harga ternak hidup dan produksi karkas, jeroan, kulit basah,

dan produksi lainnya sudah sesuai dengan harga pasar.

Page 91: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 91

BLOK V. JUMLAH PEMOTONGAN SAPI DAN KERBAU BETINA MENURUT ALASAN

PEMOTONGAN

Periksa apakah isian sapi dan kerbau betina yang dipotong sudah benar. Isian kolom (5)

pada Blok V harus sama dengan isian jumlah di kolom (3) di Blok II.

BLOK VI. KETERANGAN RESPONDEN

Periksa apakah nama keurmaster serta tanda tangan dan stempel sudah terisi dengan

lengkap dan jelas.

BLOK VII. KETERANGAN PETUGAS

Periksa apakah isian nama pencacah, tanggal pencacahan, dan tanda tangan pencacah

pada rincian 1 sampai dengan 3, serta nama pengawas/pemeriksa, tanggal

pengawasan/pemeriksaan, dan tanda tangan pengawas pada rincian 4 sampai dengan 6

sudah terisi dengan benar dan jelas.

BLOK VIII. CATATAN PETUGAS

Periksa apakah pada blok ini ada catatan dari petugas yang berkaitan dengan pengisian

daftar.

6.4 DATA YANG DISAJIKAN DARI DAFTAR-RPH

Hasil pengumpulan data dari Daftar-RPH akan disajikan dalam bentuk buku

(publikasi) Statistik Pemotongan Ternak. Dalam publikasi disajikan tabel-tabel sebagai

berikut:

1. Jumlah ternak yang dipotong di Rumah Potong Hewan dan di Luar Rumah Potong

Hewan yang dilaporkan menurut jenisnya.

2. Pemotongan ternak (sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi) menurut provinsi dan

triwulan tahun (t).

3. Pemotongan ternak (sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi) menurut provinsi,

jenis kelamin, dan triwulan tahun (t).

4. Produksi dari pemotongan ternak menurut provinsi per triwulan 2009.

5. Produksi dari pemotongan ternak menurut provinsi per triwulan 2009.

6. Jumlah ternak yang dipotong menurut wilayah asal ternak.

Page 92: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

92 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

6.5 CONTOH KUESIONER KEURMASTER

RAHASIA DAFTAR KEURMASTER

1. Propinsi :

2. Kabupaten/Kota*) :

3. Kecamatan (Wilayah Tugas) :

4. Desa/Kelurahan (Wilayah Tugas)*) :

5. Data yang Dilaporkan : Triwulan …………Tahun ……

: Diisi di BPS

7. Nama Lengkap Keurmaster :

8. Alamat Tempat Tinggal Keurmaster :

*) Coret yang tidak perlu

Memperoleh data statistik yang akurat dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan peternakan

▼ Dasar Hukum

Pengumpulan data ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

▼ Kerahasiaan

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik

▼ Kewajiban Responden

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh

Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK

6. Nomor urut Keurmaster

Telp. (021) 3810291-5, 3841195 ext. 5210

▼ Tujuan

Perhatian: Pengumpulan data ini tidak memungut biaya apapun

Bila memerlukan keterangan lebih lanjut, hubungi :

Subdirektorat Statistik Peternakan, Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710

Page 93: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 93

DAFTAR KEURMASTER

BLOK II : JUMLAH TERNAK YANG DIPOTONG

- Isikan jumlah ternak yang dipotong di RPH dan di luar RPH yang dilaporkan menurut jenis selama triwulan laporan.

Pemotongan ternak yang dicatat adalah pemotongan ternak di luar RPH yang dilaporkan ke keurmaster yang tidak bertugas di RPH

tetapi mempunyai tugas untuk mencatat pemotongan ternak.

BLOK III : RATA-RATA BERAT TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN

BLOK IV : RATA-RATA HARGA TERNAK HIDUP DAN PRODUKSI HASIL PEMOTONGAN- Isikan rata-rata harga ternak hidup per ekor, karkas per Kg, jeroan per Kg, kulit basah per Kg dan produksi lainnya per Kg

dalam rupiah, menurut jenis ternak.

Rata-rata harga diisikan berdasarkan harga yang berlaku selama triwulan laporan.

2. Kerbau

(2)

1. Sapi

Jenis Ternak

(1)

(5) (6)

3. Kuda

4. Kambing

5. Domba

6. Babi

- Isikan rata-rata berat ternak hidup, karkas, jeroan, kulit basah, dan produksi lainnya per ekor menurut jenis ternak.

Rata-rata berat dituliskan dalam kilogram (Kg) bilangan bulat.

Jenis TernakKulit Basah

5. Domba

(1)

1. Sapi

3. Kuda

4. Kambing

2. Kerbau

(4)

Jantan Betina Jumlah

(3)

Lainnya

Harga (Rp)

6. Babi

(2)

Berat Ternak Hidup

(Kg)

(3) (4)

JeroanKarkas

Produksi (Kg)

Produksi Lainnya

per Kg

4. Kambing

5. Domba

3. Kuda

2. Kerbau

(1)

1. Sapi

(5) (6)

Jenis Ternak

(4)

Karkas per Kg Jeroan per KgKulit Basah

per Kg

6. Babi

Ternak Hidup

per Ekor

(2) (3)

2

Page 94: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

94 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

DAFTAR KEURMASTER

BLOK V : JUMLAH SAPI & KERBAU BETINA YANG DIPOTONG MENURUT ALASAN PEMOTONGAN- Isikan jumlah sapi dan kerbau betina yang dipotong karena tidak produktif di kolom (2), positif brucellosis di kolom (3), lainnya di

kolom (4) dan jumlah di kolom (5).

Catatan : Jumlah sapi dan kerbau betina yang diisikan pada Blok V kolom (5) harus sama dengan jumlah sapi

dan kerbau betina Blok II kolom (3).

BLOK VI : KETERANGAN RESPONDEN BLOK VII : KETERANGAN PETUGAS

1. Nama Keurmaster 1. Nama Pencacah

2. Tanda Tangan dan Cap 2. Tgl Pencacahan

3. Tanda Tangan

4. Nama Pemeriksa

5. Tgl Pemeriksaan

6. Tanda Tangan

Keurmaster adalah :

Karkas adalah : seluruh daging dan tulang dari ternak yang dipotong tanpa kepala, jeroan dan kaki bagian bawah

Jeroan adalah : organ tubuh bagian dalam dari ternak yang dipotong serta dimanfaatkan

Kulit Basah adalah : organ tubuh bagian luar (kecuali babi) dari ternak yang dipotong dalam keadaan basah

Produksi Lainnya adalah : kepala, tanduk, darah, dan kaki bagian bawah

Alasan pemotongan:

- Tidak produktif/majir adalah : ternak yang tidak dapat memperoleh keturunan, baik secara alami atau buatan

- Positif Brucellosis adalah :

- Lainnya adalah : seperti sakit mendadak, keracunan, dan sebagainya

BLOK VIII : CATATAN

2. Kerbau

(1) (2) (3) (5)

petugas (biasanya pegawai Dinas Peternakan atau Pemda setempat) yang diberi wewenang untuk

memeriksa kesehatan ternak sebelum dipotong (ante mortem), memeriksa daging ternak setelah

dipotong apakah cukup layak untuk dikonsumsi (post mortem), memungut retribusi, pajak potong,

dan sebagainya

jenis penyakit kelamin pada ternak yang dapat menular, serta dapat mengakibatkan keman-

dulan pada ternak yang diserang (ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan medis).

Jenis Ternak Tidak Produktif/Majir Positif Brucellosis Lainnya Jumlah

(5)

1. Sapi

3

Page 95: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 95

BAB

ESTIMASI POPULASI DAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN

7.1 SURVEI RUMAH TANGGA PETERNAKAN (SPN)

Salah satu target pembangunan di subsektor peternakan adalah meningkatkan

produksi peternakan serta pendapatan yang berasal dari peternakan. Untuk itu sangat

diperlukan perbaikan perencanaan pembangunan peternakan yang didasari oleh kualitas

data populasi dan produksi yang akurat dan mutakhir.

Penghitungan populasi dan produksi ternak selama ini dilakukan Direktorat Jenderal

Peternakan dan Dinas Peternakan Daerah dengan cara melakukan kompilasi laporan dari

tingkat kabupaten/kota. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, pelaporan data

peternakan yang selama ini dilakukan, sudah tidak seperti yang diharapkan.

Untuk memenuhi kebutuhan data produksi dan populasi secara rutin, setiap tahun

Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan Survei Perusahaan Peternakan dan Rumah

Potong Hewan (RPH)/Keurmaster. Sedangkan populasi dan produksi peternakan yang

diusahakan oleh rumah tangga secara lengkap dikumpulkan melalui Sensus Pertanian

setiap sepuluh tahun sekali. Sensus Pertanian yang terakhir dilaksanakan adalah Sensus

Pertanian 2003 (ST03). Hasil ST03 digunakan sebagai kerangka sampel untuk survei

survei selanjutnya.

Dengan terbatasnya ketersediaan data peternakan baik yang dihasilkan BPS

maupun Direktorat Jenderal Peternakan, maka diperlukan suatu sistem pendataan

peternakan yang mantap, kontinyu dan “satu data” (BPS, Direktorat Jenderal Peternakan,

dan Dinas Peternakan Daerah). Sebagai langkah awal adalah dengan memperbaiki

metode estimasi populasi dan produksi ternak yang dikuasai rumah tangga yaitu dengan

melakukan Survei Rumah Tangga Peternakan (SPN) yang bertujuan untuk memperoleh

dinamika perubahan populasi ternak yang terjadi di rumah tangga. SPN merupakan

kerjasama BPS dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Pusat Data Informasi

Pertanian Departemen Pertanian (Ditjennak dan Pusdatin Deptan) pada tahun 2006 -

2009, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut.

a. SPN06

SPN06 merupakan bentuk kegiatan yang dilaksanakan atas dasar perjanjian

kerjasama Kuasa Swakelola antara Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan, Deptan

VII

Page 96: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

96 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

dengan Direktorat Statistik Pertanian, BPS. Berdasarkan kesepakatan kerjasama tersebut,

pihak yang memberi Kuasa Swakelola adalah Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan,

Deptan, penanggungjawab atas pelaksanaan dan hasil kerjasama kuasa swakelola adalah

Direktorat Statistik Pertanian, BPS.

SPN06 bertujuan untuk mendapatkan parameter dalam penghitungan estimasi

populasi dan produksi ternak di tingkat provinsi dengan biaya APBN Pusat. SPN06

dilaksanakan pada Bulan Agustus 2006 di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah

sampel sebanyak 50.000 rumah tangga usaha peternakan. Komoditas yang dicakup dalam

SPN06 meliputi 11 (sebelas) jenis ternak yaitu:

1. Sapi Potong 5. Domba 9. Ayam Ras Petelur

2. Sapi Perah 6. Babi 10. Ayam Ras Pedaging

3. Kerbau 7. Kuda 11. Itik/Itik Manila

4. Kambing 8. Ayam Buras

Jenis data yang dikumpulkan:

1. Sarana usaha peternakan

2. Jumlah ternak menurut status penguasaan

3. Jumlah ternak menurut umur dan jenis kelamin

4. Jumlah ternak menurut rumpun ternak

5. Jumlah ternak menurut golongan produktivitas

6. Jumlah ternak yang dilakukan inseminasi

7. Mutasi ternak selama setahun

8. Produksi ternak

9. Pendapatan rumah tangga peternakan

10. Kenggotaan koperasi dan kelompok peternak

Keterbatasan pelaksanaan SPN06 diantaranya adalah:

1. Jumlah sampel 50.000, cakupan wilayah sebanyak 33 provinsi dan 11 komoditas

ternak tidak mencukupi untuk sepenuhnya melakukan estimasi pada tingkat provinsi.

2. Pergantian blok sensus dikarenakan daerah yang sulit dijangkau, hal ini disebabkan

tidak tersedianya biaya operasional daerah sulit.

3. Non respon yang disebabkan oleh jawaban responden, yang umumnya tidak

mempunyai catata khusus untuk kegiatan usaha peternakan.

4. Sampel SPN06 hanya untuk estimasi parameter di tingkat provinsi tidak menghasilkan

estimasi populasi ternak. Penghitungan populasi ternak dilakukan dengan

menggunakan parameter mutasi dan untuk angka populasi awal (Po) menggunakan

populasi hasil Sensus Pertanian 2003.

5. Kerjasama SPN06 masih dilaksanakan di tingkat pusat yang mengakibatkan daerah

kurang merasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap data yang dihasilkan.

Page 97: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 97

b. SPN07

SPN07 merupakan bentuk kegiatan yang dilaksanakan atas dasar Perjanjian

Swakelola Instansi Pemerintah lain/Non Swadana (antara Sekretariat Direktorat Jenderal

Peternakan, Departemen Pertanian (Deptan) dengan Direktorat Statistik Pertanian, Badan

Pusat Statsitik (BPS)). Berdasarkan kesepakatan kerjasama tersebut, pihak yang memberi

Kuasa Swakelola adalah Sekretariat Ditjen Peternakan, Deptan, penanggungjawab atas

pelaksanaan dan hasil kerjasama kuasa swakelola adalah Direktorat Statistik Pertanian,

BPS.

SPN07 bertujuan untuk mendapatkan parameter dalam penghitungan estimasi

populasi dan produksi ternak di tingkat provinsi dengan biaya APBN yang dialokasikan

pada dana dekonsentrasi dinas untuk biaya kegiatan di daerah. SPN07 dilaksanakan pada

Bulan Juli 2007 di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 75.000

rumah tangga usaha peternakan. Komoditas yang dicakup dalam SPN07 meliputi 14

(empat belas) jenis ternak yaitu:

1. Sapi Potong 6. Babi 11. Itik/Itik Manila

2. Sapi Perah 7. Kuda 12. Kelinci

3. Kerbau 8. Ayam Buras 13. Merpati

4. Kambing 9. Ayam Ras Petelur 14. Burung Puyuh

5. Domba 10. Ayam Ras Pedaging

Jenis data yang dikumpulkan:

1. Tujuan utama pengusahaan ternak

2. Jumlah ternak menurut umur dan jenis kelamin

3. Jumlah ternak menurut golongan produktivitas

4. Jumlah ternak yang dilakukan inseminasi

5. Mutasi ternak selama setahun

Keterbatasan pelaksanaan SPN07 diantaranya adalah:

1. Jumlah sampel 75.000, cakupan wilayah sebanyak 33 provinsi dan 14 komoditas

ternak tidak mencukupi untuk sepenuhnya melakukan estimasi pada tingkat provinsi,

mengingat penambahan sampel diikuti dengan penambahan komoditas yang sebaran

tidak merata.

2. Pergantian blok sensus dikarenakan daerah yang sulit dijangkau, hal ini disebabkan

tidak tersedianya biaya operasional daerah sulit.

3. Non respon yang disebabkan oleh jawaban responden, yang umumnya tidak

mempunyai catatan khusus untuk kegiatan usaha peternakan.

4. Angka populasi awal (Po) yang digunakan untuk estimasi populasi tidak dihasilkan

dari SPN07 melainkan data dari populasi akhir tahun 2006 hasil SPN06 atau dari

Page 98: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

98 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

populasi akhir tahun 2006 ditetapkan oleh Dinas Peternakan Provinsi dan BPS

Provinsi.

5. Jadwal kegiatan yang tidak serentak antar daerah akibat dari realisasi pencairan

anggaran yang tidak sama, sehingga mempengaruhi target waktu penyelesaian

kegiatan

6. Pemahaman tentang arti penting data di masing-masing daerah dirasa masih belum

memadai sehingga respon dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan masih rendah.

c. SPN08

Kegiatan SPN08 merupakan penyempurnaan hasil-hasil yang diperoleh dari SPN07

yang bertujuan untuk:

1. Memperoleh angka parameter populasi dan produksi ternak pada tingkat

kabupaten/kota.

2. Mendapatkan benchmark data peternakan yang akan digunakan sebagai dasar

estimasi untuk survei peternakan pada tahun berikutnya sampai tahun 2013.

Survei Rumah Tangga Peternakan 2008 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia,

mencakup semua rumah tangga yang berusaha di subsektor peternakan di dalam blok

sensus terpilih dengan jumlah sampel sebanyak 42.371 Blok Sensus. Kegiatan kerjasama

SPN08 tidak hanya dilaksanakan di pusat melainkan sampai tingkat kabupaten/kota.

Pembiayaan SPN08 adalah biaya patungan baik pusat maupun daerah yaitu untuk biaya

pelatihan petugas merupakan alokasi biaya dari APBD Kabupaten/Kota. APBD Provinsi

dialokasikan untuk pembiayaan pemeriksaan dokumen dan entry data di provinsi. APBN

pusat yang dilokasikan pada dana dekonsentrasi dinas untuk pembiayaan pelaksanaan

lapangan. Sedangkan biaya pengolahan adalah alokasi dari Pusdatin Deptan. Komoditas

yang dicakup dalam SPN08 meliputi 12 (dua belas) jenis ternak yaitu:

1. Sapi Potong 5. Domba 9. Ayam Ras Petelur

2. Sapi Perah 6. Babi 10. Ayam Ras Pedaging

3. Kerbau 7. Kuda 11. Itik

4. Kambing 8. Ayam Buras 12. Itik Manila

Jenis data yang dikumpulkan:

1. Tujuan utama pengusahaan ternak

2. Jumlah ternak menurut umur dan jenis kelamin

3. Jumlah ternak betina dewasa yang dilakukan inseminasi buatan (IB)

4. Produksi dan harga rata-rata komoditi telur dan susu

5. Mutasi ternak selama setahun yang lalu

6. Luas lahan menurut penggunaan pada saat pencacahan

7. Biaya/input pengusahaan ternak selama setahun yang lalu

Page 99: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 99

d. SPN09

Penetapan parameter yang akan digunakan sampai 2013 dan konversi karkas.

7.1 PEMANFAATAN HASIL SPN08

Dengan dilaksanakannya SPN, maka pengumpulan dan penyajian data peternakan

mulai masuk ke dalam Sistem Perstatistikan Nasional (SSN). Hal ini karena data diperoleh

dari satu survei yang menggunakan teknik statistik dan konsep definisi serta prosedur

seragam, maka data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan dan dibandingkan

antar provinsi secara nasional maupun internasional, serta dapat diukur tingkat

simpangannya. Disamping itu pengumpulan data SPN diawali dengan pelatihan yang

bertujuan untuk menyeragamkan konsep definisi dan teknis lapangan yang bertujuan

untuk mereduksi non sampling error. Pertimbangan lain diantaranya:

a. Pelaksanaan SPN Memenuhi Prinsip Dasar Official Statistics

- Data dikumpulkan dan disusun berdasarkan ketidak-berpihakan (imparsialitas).

- Semua objek penelitian dalam SPN mempunyai kesempatan yang sama untuk

dipilih (random).

- Koordinasi perstatistikan antar instansi di dalam negeri untuk mencapai

konsistensi dan efisiensi dalam Sistem Statistik Nasional.

- Penggunaan konsep, klasifikasi, metodologi yang internationally comparable oleh

lembaga statistik untuk meningkatkan konsistensi, efisiensi dari sistem statistik

pada semua tingkatan

- Interpretatif

b. Validitas Instrumen Pengumpulan Data

- Intrumen pengumpulan data mempunyai validitas tinggi yaitu data yang dihasilkan

mencerminkan kondisi objek sebenarnya, untuk itu biasanya dilakukan uji

validitas yaitu sebuah tes yang menunjukkan sejauh mana instrumen dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

- Validitas rincian pertanyaan (Tabel 1), terlihat bahwa koefisien korelasi setiap

variabel mutasi terhadap nilai total semuanya di atas 30%, signifikansi dapat

dilihat dari hasil uji statistik (nilai Sig. tidak ada yang lebih dari α). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa semua variabel mutasi, valid.

Page 100: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

100 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Parameter Mutasi Ternak

c. Realibilitas Instrumen Pengumpulan Data

Suatu instrumen akan reliabel apabila instrumen tersebut dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. Uji

reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya.

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai ri lebih dari atau sama dengan 60%

8604,0755,1

51,1

755,01

)755,0(2

1

2

b

bi

r

rr

Karena koefisien ri (= 0,8604) lebih dari 60% maka dapat disimpulkan bahwa variabel

mutasi reliabel.

Tabel 2. Lembar Kerja Uji Reliabilitas Variabel Parameter Mutasi Ternak

d. Penggunaan Konsep Definisi

Penyusunan konsep definisi dilakukan bersama dengan Direktorat Teknis

Peternakan dan Pusdatin Deptan, Instrumen dan konsep definisi selalu disempurnakan

berdasarkan evaluasi hasil lapangan. Untuk menyatukan persepsi dalam konsep definisi

yang digunakan, sebelum pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pelatihan secara

berjenjang. Sehingga hasil survei yang diperoleh dari setiap wilayah dapat dibandingkan.

- Populasi

adalah jumlah ternak yang dipelihara rumah tangga pada saat pencacahan (ternak

dagangan tidak dicakup, kecuali dilakukan pemeliharaan minimal selama tiga bulan)

Stok

Akhir

Penju-

alan

Pemo-

tongan

Kema-

tian

Pengu-

rangan

Lain

Pem-

belian

Kela-

hiran

Penam-

bahan

Lain

Stok

Awal

Pearson

Correlation.876

**.719

**.396

**.566

**.327

**.746

**.352

**.530

**.900

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 416430 416430 416430 416430 416430 416430 416430 416430 416430

Total Nilai

Variabel

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Variabel

Page 101: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 101

- Parameter Mutasi

Pengurangan atau pertambahan sejalan dengan ternak yang dipelihara oleh rumah

tangga selama setahun terhadap stok awal

- Stok awal

Jumlah ternak yang dipelihara setahun yang lalu

- Setahun yang lalu

Setahun yang lalu sampai satu hari sebelum pencacahan

e. Sistem Pengolahan

Informasi dari lapangan direkam dalam file data-base dengan cara entry data yang

dilakukan di daerah, bila data tidak lengkap dapat langsung dikonfirmasi ke petugas. Hasil

entry data dikirim ke pusat untuk dilakukan tabulasi, selanjutnya hasil tabulasi dikirim

kembali ke daerah untuk dilakukan pengecekan kewajaran angka dan konsistensi tabel.

Dengan sistem pengolahan seperti ini, kesalahan (non-sampling error) dapat

diminimalisasikan.

7.3 PARAMETER HASIL SPN

a. Parameter Populasi

Parameter populasi ternak menggunakan ukuran proporsi yang diambil dari mutasi

ternak yang diusahakan rumah tangga selama setahun, yakni persentase setiap unsur

mutasi ternak terhadap stok awal. kecuali untuk ayam ras pedaging proporsi/persentase

diambil dari setiap unsur mutasi terhadap total ternak yang dusahakan selama setahun.

Estimasi Populasi Ternak yang diusahakan rumah tangga dapat dihitung melalui

pergerakan mutasi ternak selama satu tahun dengan formula sbb:

AdBrByRdDtAmSltPtP 11

Pt+1 = Populasi ternak tahun ke-(t+1)

Pt = Populasi Ternak Tahun ke-t (populasi ternak stok awal)

Sl = Parameter Penjualan

Am = Parameter Pemotongan

Dt = Parameter Kematian

Rd = Parameter Pengurangan Lain

By = Parameter Pembelian

Br = Parameter Kelahiran atau Penetasan

Ad = Parameter Penambahan Lain

Page 102: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

102 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Data peternakan merupakan salah satu data yang cukup sulit untuk dikumpulkan

mengingat sifat ternak yang dinamis dan mobilitas tinggi. Disamping itu setiap daerah

mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga pengumpulan data populasi ternak

dengan pendekatan rumah tangga sangat sulit dilakukan setiap tahun. Untuk memenuhi

kebutuhan estimasi populasi ternak di rumah tangga setiap tahun dilakukan dengan

memanfaatkan parameter hasil SPN08.

b. Parameter Produksi

Produksi hasil peternakan dapat berupa telur, susu, dan atau daging. Dengan

parameter yang dihasilkan SPN08 produksi hasil peternakan pada tahun t+1, dapat

diperkirakan. Untuk menghitung telur atau susu menggunakan parameter produktivitas,

untuk menghitung produksi daging menggunakan parameter (proporsi) ternak betina

produktif. Parameter produktivitas ternak per ekor menggunakan ukuran rata-rata

sedangkan proporsi betina produktif menggunakan ukuran persentase. Proporsi ternak

betina produktif adalah persentase jumlah ternak betina dewasa terhadap total ternak yang

diusahakan rumah tangga.

Parameter produksi ternak yang diperoleh dari SPN08 adalah produksi susu sapi

perah per ekor per tahun, produksi telur per ekor per tahun (untuk ayam buras, ayam ras

petelur, itik, dan itik-manila), dan proporsi ternak betina produktif per tahun.

Estimasi produksi ternak diusahakan rumah tangga dapat dihitung dengan formula sebagai

berikut:

- Produksi susu per tahun (PS(rt)):

PS(rt) = (Populasi Sapi Perah) x (% Betina Produktif) x (Produksi susu per Ekor per

Tahun)

- Produksi telur per tahun (PT(rt)):

PT(rt) = (Populasi unggas) x ( % Betina Produktif) x (Produksi telur per Ekor per

Tahun)

- Produksi daging per tahun (PD(rt)):

PD(rt) = (Berat karkas) x (Jumlah pemotongan ternak yang tidak dilaporkan)

Total produksi hasil peternakan disuatu wilayah diperoleh dengan cara

menjumlahkan produksi hasil peternakan yang diusahakan oleh rumah tangga ditambah

dengan hasil produksi di luar rumah tangga. Sehingga rumus produksi susu, telur, atau

daging di suatu wilayah adalah:

- Produksi Susu (PS) = PS(rt) + Produksi Susu selain dari rumah tangga

- Produksi Telur (PT) = PT(rt) + Produksi Telur selain dari rumah tangga

- Produksi Daging (PD) = PD(rt) + Produksi Daging dari RPH dan keurmaster

Page 103: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 103

Dalam penghitungan estimasi produksi dalam satuan ton digunakan angka konversi

hasil SPN07. Angka konversi nasional hasil SPN07 adalah sebagai berikut:

Konversi telur (butir ke Kg)

Ayam Buras : 19,62 butir = 1 Kg

Ayam Ras Petelur : 16,39 butir = 1 Kg

Itik/Itik Manila : 13,59 butir = 1 Kg

Konversi susu (liter ke kg)

1 liter = 1,0028 Kg

7.4 PENETAPAN PARAMETER SPN08

a. Populasi Awal (Po)

- Populasi hasil SPN08 merupakan hasil listing, yaitu setiap rumah tangga dalam

blok sensus terpilih dicacah secara door to door dan dicatat jumlah ternak yang

dipelihara tanpa melihat tujuan pemeliharaan. Khusus ternak dagangan yang

dicakup hanya ternak dagangan yang dilakukan pemeliharaan lebih dari 3 bulan.

- Populasi hasil SPN08 adalah populasi ternak antar sensus yang merupakan

benchmark data peternakan dapat digunakan sebagai populasi awal (Po) untuk

populasi ternak di rumah tangga, sampai diperoleh data populasi ditingkat rumah

tangga yang lebih lengkap yaitu hasil Sensus Pertanian 2013 .

- Penggunaan Populasi Awal (Pt) dari SPN08 dapat diganti dengan angka populasi

yang diperoleh dari hasil survei yang lebih lengkap dan terkini dari hasil SPN08,

contohnya: untuk Provinsi NAD Populasi Awal (Pt) dapat menggunakan data

populasi dari hasil Pendataan Lengkap Usaha Tani 2009 (PLUT09).

b. Parameter Kelahiran dan Kematian

- Dalam penetapan parameter perlu dilakukan pembahasan dan pengujian

kelayakan parameter untuk digunakan sampai tahun 2013.

- Parameter kelahiran dan kematian dapat dilihat dari tahun ketahun relatif sama

yang menunjukkan pola pemeliharaan ternak oleh rumah tangga statis (Tabel 3).

Berdasarkan hal tersebut maka parameter kelahiran dan kematian hasil SPN08

mencerminkan pertumbuhan ternak di rumah tangga dan dapat digunakan untuk

estimasi populasi ternak di rumah tangga dalam satu wilayah. Dari Tabel 4 dapat

dikatakan bahwa parameter kelahiran ternak besar dari tahun ketahun tidak

berbeda nyata.

Page 104: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

104 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Tabel 3. Parameter Kelahiran dan Kematian Ternak (%)

Jenis Ternak Kelahiran Kematian

SPN06 SPN07 SPN08 SPN06 SPN07 SPN08

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sapi Potong 15.81 21.80 22.38 1.51 1.28 1.93

Sapi Perah 23.80 34.41 25.85 1.57 1.25 1.53

Kerbau 15.91 17.65 17.93 1.85 1.49 1.87

Kambing 47.14 44.42 46.09 2.04 2.17 5.35

Domba 31.82 50.16 24.77 3.02 5.55 3.12

Babi 65.13 73.24 95.12 19.07 16.95 19.59

Kuda 21.33 15.19 16.60 2.38 4.93 2.10

Ayam Buras 101.34 189.42 152.40 24.55 31.58 24.59

Ayam Petelur 0.05 00.00 00.00 2.33 5.99 2.95

Ayam Pedaging 00.00 00.00 00.00 5.87 5.13 4.44

Itik 33.52 32.77

18.32 7.73 14.01

5.59

Itik Manila 52.92 17.77

Tabel 4. Hasil Uji Kesamaan Kelahiran dan Kematian Selama Tiga Tahun

2006 v.s. 2007 2007 v.s. 2008 2006 v.s. 2008 2006 v.s. 2007 2007 v.s. 2008 2006 v.s. 2008 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Kerbau 0,4471 0,3842 0,0958 0,69856 0,08673 0,41037

Kuda 0,6673 0,3494 0,4553 0,08691 0,01720 0,87164

Sapi Potong 0,0194 0,1224 0,0000 0,70061 0,07879 0,32983

Sapi Perah 0,5211 0,1481 0,4241 0,58916 0,29342 0,14088

Babi 0,7437 0,0338 0,0161 0,73996 0,08373 0,38388

Domba 0,0270 0,0000 0,0044 0,26420 0,03890 0,31951

Kambing 0,0099 0,6600 0,0010 0,18476 0,00001 0,00000

Ayam Buras 0,0000 0,0002 0,0033 0,00008 0,00044 0,27826

Ayam Pedaging - - - 0,00306 0,66173 0,00065

Ayam Petelur - - - 0,95560 0,00011 0,07248

Itik 0,5341 0,0002 0,0001 0,00564 0,00000 0,00978

Itik Manila 0,5341 0,2132 0,0150 0,00564 0,97549 0,00257

Jenis Ternak Nilai Kritis Uji Parameter Kelahiran ( Sig. (2-tailed ) ) Nilai Kritis Uji Parameter Kematian ( Sig. (2-tailed) )

c. Parameter Penjualan dan Pembelian

Parameter penjualan dan pembelian dari tahun ketahun sangat besar perubahannya

(Tabel 5). Dapat dipahami bahwa rumah tangga yang melakukan penjualan dan pembelian

ternak sangat tergantung pada kebutuhan rumah tangga. Kecuali untuk ternak sapi perah

dan ayam petelur, pembelian dan penjualan merupakan penambahan dan pengurangan

barang modal yang kondisinya dipengaruhi produktivitas ternak. Dari Tabel 7, dapat dilihat

Page 105: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 105

penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh rumah tangga umumnya masih di lingkup

provinsi. Dapat dikatakan penjualan dan pembelian ternak oleh rumah tangga tidak

mencerminkan penambahan dan pengurangan ternak di provinsi (kecuali untuk ayam

ras pedaging).

Tabel 5. Parameter Penjualan dan Pembelian Ternak (%)

Jenis Ternak Penjualan Pembelian

SPN06 SPN07 SPN08 SPN06 SPN07 SPN08

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sapi Potong 21.88 31.54 19.10 15.10 26.09 13.67

Sapi Perah 21.22 31.10 18.21 7.58 11.63 7.03

Kerbau 12.31 15.56 14.24 5.05 9.48 7.34

Kambing 27.38 33.92 27.75 9.80 20.29 11.17

Domba 28.63 35.02 31.04 6.46 10.39 30.98

Babi 45.32 51.26 58.89 22.08 22.43 23.41

Kuda 11.34 11.73 14.69 4.31 5.06 6.81

Ayam Buras 35.02 99.80 104.51 5.21 11.08 22.00

Ayam Petelur 11.57 16.72 23.52 22.04 25.72 30.45

Ayam Pedaging 210.70 93.57 89.39 166.58 0.00 0.00

Itik 39.08 41.04

48.70 41.18 47.18

54.43

Itik Manila 78.94 50.17

Tabel 6. Hasil Uji Kesamaan Variabel Penjualan dan Pembelian Selama Tiga Tahun

Jenis Ternak Nilai Kritis Uji Parameter Penjualan Nilai Kritis Uji Parameter Pembelian

2006 vs 2007 2007 vs 2008 2006 vs 2008 2006 vs 2007 2007 vs 2008 2006 vs 2008

Kerbau 0,940 0,324 0,303 0,032 0,414 0,052

Kuda 0,034 0,483 0,038 0,763 0,033 0,036

Sapi Potong 0,651 0,001 0,216 0,000 0,006 0,000

Sapi Perah 0,134 0,424 0,282 0,969 0,871 0,871

Babi 0,996 0,068 0,044 0,058 0,776 0,012

Domba 0,411 0,182 0,034 0,430 0,010 0,003

Kambing 0,345 0,777 0,397 0,095 0,157 0,686

Ayam Buras 0,000 0,723 0,000 0,021 0,388 0,010

Ayam Pedaging 0,002 0,532 0,002 0,004 0,168 0,006

Ayam Petelur 0,038 0,108 0,257 0,861 0,086 0,409

Itik 0,750 0,060 0,059 0,705 0,048 0,017

Itik Manila 0,750 0,000 0,000 0,705 0,144 0,070

Page 106: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

106 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Tabel 7. Parameter Penjualan Menurut Tempatnya (%)

Jenis Ternak Tempat Penjualan

Dalam Provinsi Luar Provinsi

(1) (2) (3)

Sapi Potong 14,03 0,21

Sapi Perah 14,63 0,00

Kerbau 19,30 0,14

Kambing 18,92 0,16

Domba 58,16 0,12

Babi 31,16 0,12

Kuda 27,29 0,12

Ayam Buras 106,30 0,45

Ayam Petelur 75,98 13,66

Ayam Pedaging 23,78 0,24

Itik 50,09 0,28

Itik Manila 76,73 0,43

d. Parameter Penambahan dan Pengurangan Lain

Parameter penambahan adalah ternak yang diperoleh karena pemberian dari pihak

lain sedangkan pengurangan lain adalah ternak yang hilang atau diberikan pada pihak

lain.

Parameter penambahan dan pengurangan dalam rumah tangga dapat dikatakan

sangat kecil sekali persentasenya, dan tidak terjadi secara rutin setiap tahun. Dapat

dikatakan parameter penambahan dan pengurangan tidak mencerminkan penambahan

pengurangan populasi di suatu wilayah.

Page 107: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 107

Tabel 8. Parameter Penambahan dan Pengurangan Ternak (%)

Jenis Ternak Penambahan Lain Pengurangan Lain

SPN06 SPN07 SPN08 SPN06 SPN07 SPN08

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sapi Potong 2.95 3.19 1.50 0.86 1.88 5.60

Sapi Perah 0.71 1.31 0.68 1.29 1.86 1.16

Kerbau 1.80 3.02 0.64 0.67 1.58 0.77

Kambing 1.71 3.47 1.03 1.43 4.94 5.07

Domba 2.01 2.72 1.09 1.04 1.18 3.54

Babi 1.86 12.15 2.60 2.90 5.78 7.02

Kuda 4.49 3.96 1.58 4.25 2.76 1.52

Ayam Buras 0.63 1.72 0.76 5.48 7.58 9.88

Ayam Petelur 0.19 0.09 0.05 0.10 0.13 0.32

Ayam Pedaging 3.19 0.16 0.27 1.15 0.79 0.41

Itik 0.87 1.64

0.26 1.68 2.76

1.90

Itik Manila 1.24 4.85

e. Parameter Pemotongan Ternak

Parameter pemotongan hasil SPN hanya menggambarkan pemotongan ternak oleh

rumah tangga peternakan, tidak mewakili parameter pemotongan di suatu wilayah.

Parameter pemotongan di suatu wilayah adalah parameter pemotongan tercatat dan tidak

tercatat. Parameter pemotongan tercatat di suatu wilayah diperoleh dari RPH dan

Keurmaster (Survei triwulanan BPS). Parameter pemotongan tidak tercatat oleh rumah

tangga dapat terwakili oleh parameter pemotongan tidak tercatat hasil SPN.

Tabel 9. Parameter Pemotongan Hasil SPN (%)

Jenis Ternak

Pemotongan di RPH/TPH Pemotongan di Luar RPH/TPH

SPN06 SPN07 SPN08

Dilaporkan ke

Keurmaster

Tidak Dilaporkan ke

Keurmaster

SPN06 SPN07 SPN08 SPN06 SPN07 SPN08

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Sapi Potong 0.03 0.10 1.60 0.06 0.15 0.05 0.69 0.63 0.58

Sapi Perah 0.00 0.05 0.66 0.20 0.03 0.01 0.27 0.18 0.21

Kerbau 0.01 0.01 1.70 0.27 0.10 0.09 0.51 1.44 0.71

Kambing 0.02 0.06 2.67 0.12 0.03 0.03 2.43 4.80 2.21

Domba 0.01 0.07 0.73 0.40 0.02 0.05 0.95 2.08 1.80

Babi 0.02 0.37 4.77 0.55 0.21 0.18 9.55 11.72 8.54

Kuda 0.00 0.98 1.44 0.00 0.17 0.01 0.61 1.34 0.65

Page 108: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

108 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Tabel 10. Estimasi Pemotongan Ternak Suatu Wilayah

Jenis Ternak

Pemotongan Ternak

Tidak Tercatat

Oleh Rumah

Tangga

Peternakan

(Estimasi dari

Parameter SPN X

Populasi)

Dari Laporan di

RPH &

Keurmaster

(Survei

Triwulanan BPS)

Tidak Tercatat

Selain Rumah

Tangga dan

Laporan RPH

(?)

Jumlah

Kol (2 + 3 + 4)

(1) (2) (3) (4) (5)

Sapi Potong 8.851 1.194.474 ? 1.203.325

Sapi Perah 1.109 0 ? 1.109

Kerbau 10.247 91.159 ? 101.406

Kambing 281.569 636.515 ? 918.084

Domba 100.988 272.917 ? 373.905

Babi 493.947 777.478 ? 1.271.425

Kuda 1.908 3.420 ? 5.328

7.5 ESTIMASI POPULASI TERNAK SUATU WILAYAH

Populasi ternak di satu wilayah tidak hanya berasal dari ternak yang ada di rumah

tangga melainkan termasuk juga ternak yang diusahakan selain oleh rumah tangga yaitu

dari perusahaan, yayasan, pesantren, dan lainnya. Untuk itu dalam melakukan estimasi

populasi ternak di satu wilayah tidak hanya melakukan estimasi ternak di rumah tangga

tetapi juga perlu melakukan estimasi ternak selain yang ada di rumah tangga. Untuk ternak

yang diusahakan oleh perusahaan dalam satu wilayah maka dapat dimanfaatkan data

populasi ternak hasil survei tahunan perusahaan peternakan yang dilakukan BPS.

Demikian pula untuk jumlah ternak yang dipotong sangat mempengaruhi populasi

ternak yang ada. Estimasi pemotongan ternak dapat dilakukan dengan memanfaatkan

parameter pemotongan SPN08 dan laporan triwulanan pemotongan ternak pada RPH dan

Keurmaster .

Dengan memanfaatkan parameter hasil SPN08, hasil Survei Perusahaan

Peternakan, RPH, dan Keurmaster maka estimasi populasi ternak di satu wilayah dapat

dilakukan sebagai berikut:

Page 109: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan 109

Estimasi populasi ternak di wilayah:

1. Estimasi populasi ternak di rumah tangga.

Populasi ini dapat digunakan sebagai Populasi Awal (Pt) pada rumus estimasi

populasi ternak di rumah-tangga dengan parameter mutasi untuk tahun berikutnya.

Penggunaan Populasi Awal (Pt) dari SPN08 dapat diganti dengan angka populasi

yang diperoleh dari hasil survei yang lebih lengkap dan terkini dari hasil SPN08,

contohnya: untuk Provinsi NAD Populasi Awal (Pt) dapat menggunakan data

populasi dari hasil Pendataan Lengkap Usaha Tani 2009 (PLUT09).

2. Estimasi populasi selain rumah tangga

a. Survei perusahaan peternakan untuk ternak yang diusahakan perusahaan

b. Selain perusahaan seperti asrama, pesantren dan lainnya dapat dilakukan

pencacahan tersendiri karena jumlah dan sebarannya tidak besar yaitu dari

asrama, pesantren, dll.).

3. Estimasi Pemotongan Ternak Wilayah

a. Survey RPH dan keurmaster untuk pemotongan tercatat

b. Data pemotongan ternak tidak tercatat di rumah tangga hasil SPN

c. Data pemotongan ternak tidak tercatat selain di rumah tangga

3. Keluar dan masuk ternak dalam satu wilayah yaitu memanfaatkan produk

administrasi (pencatatan yang dilakukan) di setiap wilayah.

Dengan telah dilakukannya pengumpulan data peternakan melalui survei rumah

tangga maupun survey perusahaan peternakan, RPH dan Keurmaster, maka data

peternakan sudah masuk dalam sistem perstatistikan nasional dan merupakan statisik

dasar yang pengumpulan datanya menjadi tanggungjawab BPS.

Tabel 11. Formulasi Estimasi Populasi Ternak di Suatu Wilayah

Oleh Ruta

(SPN) Selain Ruta

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

Jumlah

Provinsi/ Kab/Kota Keluar Masuk Lainnya

Tercatat (RPH+ Keur-

master)

Estimasi Populasi ( t+1 ) Populasi Tahun 2008

Lainnya Jumlah Ruta (Pt+

Lahir+ Mati)

Peru- sahaan

Tak Tercatat Perpindahan

Populasi Kolom

(9+10+11-12- 13-14-15+16)

Kela- hiran

Kema- tian

Pemo- tongan

(tercatat) Ruta

(SPN08) Pt

Peru- sahaan

Populasi Pemotongan Parameter SPN08

Page 110: Buku Pedoman Pengumpulan, Pengolahan, dan Penyajian Statistik ...

110 Buku Pedoman Pengumpulan dan Pengolahan Data Statistik Peternakan

Dalam menetapkan angka populasi dan produksi dengan menggunakan parameter,

maka diperlukan faktor koreksi untuk parameter yang digunakan. Disamping itu BPS

sebagai penanggungjawab kegiatan survei perlu melakukan pembahasan dalam

penetapan angka estimasi populasi. Penetapan angka dilakukan dua tahap yaitu pada

awal tahun sebagai angka sementara dan pertengahan tahun sebagai angka tetap.

Pembahasan dilakukan antara BPS Provinsi dengan dinas yang menangani fungsi

peternakan di provinsi. Hasil estimasi populasi dan produksi akan menjadi angka tetap

setelah dilakukan verifikasi dan validasi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh

Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian.

Parameter mutasi ternak yang berasal dari SPN08 perlu dikoreksi setiap waktu. Hal

ini dilakukan supaya faktor eksternal yang mempengaruhi usaha peternakan dapat

diakomodir. Koreksi parameter dilakukan dengan mengambil sampel mutasi ternak

terhadap rumah tangga usaha peternakan pada setiap desa/kelurahan. Jumlah sampel

diusahakan dapat memperoleh semua angka dari komponen mutasi ternak. Kuesioner

dapat menggunakan Daftar PAR‟10-S berikut ini:

Dengan tersedianya data peternakan secara kontinyu, pemerintah dapat

mengembangkan dengan lebih tepat sasaran. Data yang disajikan tetap harus dijaga

kualitasnya, salah satu alat yang dapat digunakan adalah supply and used table

(konsumsi, ekspor, industri, dll.)