Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala...

download Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru Besar

of 38

Transcript of Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala...

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    1/38

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    2/38

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    3/38

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

    DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................................. iii

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iv

    I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

    B. Tujuan .................................................................................................................. 2

    C. Ruang Lingkup dan Sifat Isi Pedoman ................................................................. 2

    II. LANDASAN PENYUSUNAN PEDOMAN.............................................................. 2

    A. Undang-Undang .................................................................................................... 2

    B. Peraturan Pemerintah ............................................................................................ 3

    C. Peraturan Menteri ................................................................................................. 3

    D. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ........................................... 3

    III. PRINSIP PENILAIAN .............................................................................................. 3

    IV. STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN 4

    A. Unsur Utama Pendidikan ..................................................................................... 4

    B. Unsur Utama Tridharma Perguruan Tinggi .......................................................... 5

    C. Unsur Penunjang .................................................................................................. 19

    V. PERSYARATAN KHUSUS KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL

    DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR .......................................... 20

    A. Lektor Kepala ...................................................................................................... 20

    B. Guru Besar ........................................................................................................... 21

    C. Pertimbangan untuk Lektor Kepala atau Persetujuan untuk Guru Besar dari

    Senat Perguruan Tinggi ...................................................................................... 23

    VI. SKEMA DIAGRAM ALIR PROSES PENILAIAN KARYA ILMIAH DAN

    ANGKA KREDIT DOSEN ...................................................................................... 23

    A. Skema Mekanisme Penilaian Karya Ilmiah Dosen Di Tingkat Perguruan Tinggi 24

    B. Skema Mekanisme Penilaian Angka Kredit Untuk Usulan Kenaikan Jabatan

    Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar di Tingkat Perguruan

    Tinggi .................................................................................................................... 26

    VII. PENUTUP ................................................................................................................ 31

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 32

    ii

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    4/38

    DAFTAR TABEL

    Nomor Teks Halaman

    1. Komponen Kegiatan Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran, KodeKomponen, Bukti Kegiatan, dan Batas Kepatutan ........................................... 8

    2. Komponen Kegiatan Melaksanakan Penelitian, Kode Komponen, Kriteria,Bukti Kegiatan, dan Batas Angka Kepatutan .................................................. 11

    3. Beberapa Beberapa Contoh Bentuk Bukti yang Dilampirkan oleh DosenDalam Rangka Penilaian Karya Ilmiah Dosen yang Tidak Memenuhi

    Kriteria Melaksanakan Penelitian (Komponen B Tridharma Perguruan

    Tinggi) ............................................................................................................... 17

    iii

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    5/38

    0

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Teks Halaman

    1 Diagram Alir Kegiatan dalam Penilaian Karya Ilmiah Dosen di Tingkat

    Perguruan Tinggi ......................................................................................... 24

    2 Diagram Alir Kegiatan dalam Penilaian Angka Kredit Dosen Tingkat

    Perguruan Tinggi (Model 1) ......................................................................... 26

    3 Diagram Alir Kegiatan dalam Penilaian Angka Kredit Dosen Tingkat

    Perguruan Tinggi (Model 2) ......................................................................... 29

    4 Diagram Alir Kegiatan dalam Penilaian Angka Kredit Dosen Tingkat

    Perguruan Tinggi (Model 3) ......................................................................... 29

    5 Diagram Alir Kegiatan dalam Penilaian Angka Kredit Dosen di Tingkat

    Perguruan Tinggi (Model 4) ......................................................................... 30

    iv

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    6/38

    1

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Standar, tata cara, dan prosedur penilaian angka kredit dosen untuk kenaikan jabatan

    fungsional dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar yang berlaku pada saat ini merupakanakumulasi hasil dari rangkaian proses panjang sejak dikeluarkannya Keputusan Menteri

    Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara

    (MENKO WASBANGPAN) Nomor : 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999, tanggal 24 Agustus

    1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Keputusan ini selanjutnya

    ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan

    Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 61409/MPK/KP/99 dan

    Nomor : 181 Tahun 1999, tanggal 13 Oktober 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan

    Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Menteri Pendidikan Nasional telah pula

    mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 36/D/O/2001, tangal 4 Mei

    2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen, sementara

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara juga mengeluarkan Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/60/M.PAN/6/2005, tanggal 1 Juni 2005,

    tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Perubahan Atas

    Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

    Negara tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

    Keputusan dan Peraturan Menteri tersebut, telah dilengkapi dengan berbagai Surat Edaran

    dan Surat Jawaban atas suatu pertanyaan dari suatu Perguruan Tinggi tertentu yang

    dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Surat-surat tersebut berisi penjelasan

    lebih rinci tentang berbagai aturan yang berkenaan dengan standar, tata cara, atau prosedur

    penilaian angka kredit dosen dan pengusulan jabatan fungsional dosen. Berbagai ketentuan

    yang lebih rinci ini dalam pelaksanaan penilaian angka kredit dosen dipergunakan sebagaipegangan dalam menyelesaikan permasalahan yang sama atau setara.

    Aturan-aturan dasar dan aturan penjelasan yang bersifat teknis dan rinci yang jumlahnya

    cukup banyak itu, diketahui dan dipahami dengan sangat beragam oleh berbagai perguruan

    tinggi. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya kesalahan yang berulang untuk permasalahan

    yang telah dijelaskan melalui Surat Edaran, atau terdapat perbedaan penafsiran terhadap

    permasalahan yang penafsirannya sudah dibakukan melalui Surat Edaran.

    Selain permasalahan sebagaimana diutarakan di muka, berbagai upaya yang terencana dan

    sistematis untuk meningkatkan kualitas dosen di Indonesia perlu terus diupayakan. Dalam

    rangka peningkatan kualitas jabatan akademik dosen, beberapa persyaratan khusus dan

    penyesuaian kembali besarnya nilai angka kredit untuk bidang-bidang tertentu telah puladilakukan melalui peraturan perundang-undangan. Persyaratan khusus dan perubahan angka

    kredit dimaksud, adalah :

    1. Persyaratan harus memiliki kualifikasi akademik doktor untuk menduduki jabatanakademik profesor (Pasal 48 Ayat (3) UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).

    2. Perubahan besarnya nilai angka kredit ijazah S1, S2 dan S3 yang diatur dalamPermenpan Nomor : PER/60/M.PAN/6/2005 tangga; 1 Juni 2005 tentang perubahan atas

    ketentuan lampiran I dan atau lampiran II Keputusan Menpan tentang jabatan fungsional

    dosen dan angka kreditnya.

    Disamping itu, pada akhir-akhir ini terdapat pula bentuk-bentuk karya ilmiah baru yang

    secara eksplisit belum termasuk ke dalam salah satu kelompok karya ilmiah dalam Lampiran

    II Keputusan MENKO WASBANGPAN No. : 38/Kep/MK. WASPAN/8/1999, tanggal 24

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    7/38

    2

    Agustus 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, khususnya untuk

    unsur Melaksanakan Penelitian.

    Sambil menunggu penyempurnaan pedoman penilaian angka kredit dosen yang lebih

    mendasar dan menyeluruh, dengan memperhatikan seluruh peraturan yang sudah dikeluarkan

    dan pada saat ini masih berlaku pedoman yang lebih rinci tentang standar, tata cara, dan

    prosedur penilaian angka kredit dosen untuk kenaikan jabatan fungsional dosen ke Lektor

    Kepala dan Guru Besar sangat diperlukan. Pedoman ini dibuat dengan maksud untuk

    memenuhi keperluan tersebut.

    B. Tujuan

    Tujuan dibuat pedoman ini untuk mendapatkan landasan operasional yang lebih rinci dan

    jelas bagi seluruh Perguruan Tinggi dan Tim Penilai Angka Kredit Dosen Tingkat Pusat

    dalam menilai angka kredit dosen untuk kenaikan jabatan fungsional dosen ke Lektor Kepala

    dan Guru Besar dengan berdasarkan pada seluruh peraturan perundang-undangan.

    C. Ruang Lingkup dan Sifat Isi Pedoman

    Pedoman ini berisi standar, tata cara, dan prosedur operasional penilaian yang mengatur lebih

    rinci mengenai perluasan pengertian, pengganti, dan penjelasan terhadap aturan dasar

    penilaian angka kredit dosen yang dimuat dalam :

    1. Keputusan MENKO WASBANGPAN No. 38/Kep/MK.WASPAN/8/1999, tanggal 24Agustus 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

    2. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BadanKepegawaian Negara Nomor: 61409/MPK/KP/1999 dan Nomor 181 Tahun 1999 tentang

    Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

    3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36/D/O/2001 tentang Petunjuk TeknisPelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen.

    Seluruh aturan yang tercantum dalam ketiga keputusan tersebut tetapi tidak diuraikan dalam

    pedoman ini tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan yang lebih baru dan

    diatur dalam peraturan yang lebih tinggi.

    Sebagaimana halnya ketentuan dalam aturan dasar yang dimuat dalam tiga surat keputusan di

    atas, maka aturan operasional yang dimuat dalam pedoman ini pun merupakan aturan standar

    minimal (minimum requirement) yang harus dipenuhi untuk kenaikan jabatan fungsional

    dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar. Oleh karenanya setiap Perguruan Tinggi dapat

    membuat aturan tertentu yang bersifat khusus yang lebih tinggi dari standar minimal dalam

    pedoman ini, baik dalam standar penilaian angka kredit dosen maupun dalam penetapanpersyaratan khusus untuk kenaikan jabatan fungsional dosennya. Aturan khusus seperti itu

    hanya berlaku untuk penilaian di Perguruan Tinggi yang mengeluarkannya, sedangkan

    penilaian di Tingkat Pusat (Depdiknas) tetap akan mengacu pada aturan standar minimal

    yang diatur dalam pedoman ini.

    II. LANDASAN PENYUSUNAN PEDOMAN

    A. Undang-Undang

    1. Undang-Undang R.I. Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.2. Undang-Undang R.I. Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    8/38

    3

    B. Peraturan Pemerintah

    Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.

    C. Peraturan Menteri

    1. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan danPendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan

    Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

    2. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BadanKepegawaian Negara Nomor: 61409/MPK/KP/1999 dan Nomor 181 Tahun 1999 tentang

    Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

    3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 074/U/2000 tentang Tata Kerja TimPenilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen Perguruan Tinggi.

    4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36/D/O/2001 tentang Petunjuk TeknisPelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen.

    5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/60/M.PAN/6/2005tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya.

    6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penilaian IjazahLulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri.

    7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009 tentang PedomanPemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Depdiknas.

    8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 67 tahun 2009 tentang Akreditasi BerkalaIlmiah.

    9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 68 tahun 2009 tentang PedomanAkreditasi Berkala Ilmiah.

    D. Surat Edaran/Peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

    Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Direktur Pembinaan Pendidikan, Tenaga

    Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi antara tahun 2000 sampai dengan tahun

    2006. Usul Persetujuan/Penetapan Angka Kredit Jabatan Tenaga Pengajar Perguruan Tinggi,

    Proses Usul Penetapan Angka Kredit Dosen Perguruan Tinggi, dan Penilaian Angka Kredit

    Dosen yang pada saat ini masih berlaku.

    III. PRINSIP PENILAIAN

    Dalam pelaksanaan penilaian angka kredit dosen dianut empat prinsip penilaian, yaitu : adil,

    obyektif, akuntabel, serta transparan dan bersifat mendidik. Adapun pengertian untuk setiap

    prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Adil

    Setiap usulan diperlakukan sama dan dinilai dengan kriteria penilaian yang sama.

    2. Obyektif

    Penilaian dilakukan terhadap bukti-bukti yang diusulkan dan dapat dipertanggungjawabkan

    kebenarannya serta dinilai dengan kriteria penilaian yang jelas.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    9/38

    4

    3. Akuntabel

    Hasil penilaian dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan pertimbangan dan alasannya.

    4. Transparan dan Bersifat Mendidik

    Proses penilaian dapat dimonitor dan dikomunikasikan dan dengan menjunjung tinggi

    prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran bersama, untuk mendapatkan proses yang lebih

    efektif dan lebih efisien dengan hasil yang lebih benar dan lebih baik.

    IV. STANDAR PENILAIAN ANGKA KREDIT

    JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

    Standar penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen berdasarkan pada aturan dasar dalam

    Rincian Kegiatan Dosen dan Angka Kreditnya yang tertera pada Lampiran II Keputusan Menteri

    Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara

    Nomor: 38/KEP/MK. WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka

    Kreditnya, sedangkan tata cara penilaiannya diatur dalam :

    1. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian

    Negara Nomor: 61409/MPK/KP/1999 dan Nomor: 181 Tahun 1999 tentang Petunjuk

    Pelaksanaan Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, dan

    2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 36/D/O/2001 tentang Petunjuk Teknis

    Pelaksanaan Penilaian Angka Kredit Jabatan Dosen.

    Aturan penyempurnaan dan penjelasan lebih rinci untuk standar penilaian angka kredit jabatan

    dosen adalah sebagaimana diuraikan berikut ini.

    A. Unsur Utama Pendidikan

    Pendidikan dan pelatihan dosen adalah kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka pening-katan kemampuan dosen baik dari segi materi pengajaran maupun kemampuan didaktik me-

    todik. Termasuk ke dalam kegiatan ini adalah program pengembangan keterampilan teknik

    instruksional (Pekerti) dan Applied Approach (AA).

    Besarnya angka kredit mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/sebutan/ijazah/

    akta, apabila bidang ilmu untuk gelar akademik yang diperoleh sama dengan bidang penuga-

    san jabatan fungsional dosennya adalah :

    a. Doktor (S3) = 200

    b. Magister (S2) = 150

    c. Sarjana (S1) = 100

    Bilamana angka kredit untuk gelar/sebutan/ijazah/akta tertentu telah dihitung dalam pengusu-

    lan jabatan terakhir sebelumnya, maka penghitungan besarnya angka kredit merupakan seli-

    sih antara angka kredit gelar yang diperoleh terakhir dengan angka kredit gelar yang telah di-

    hitung pada pengusulan jabatan terakhir sebelumnya.

    Contoh : Dosen A memiliki jabatan terakhir Lektor Kepala dengan gelar akademik S2.

    Setelah memiliki Jabatan Lektor Kepala ia melanjutkan Studi ke S3. Setelah lulus

    S3 ia mengusulkan kenaikan jabatan ke Guru Besar dalam bidang penugasan yang

    sesuai dengan bidang ilmu Doktor (S3)nya.

    Penghitungan angka kredit untuk gelar S3 dosen A adalah : 200 150 = 50 angka

    kredit.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    10/38

    5

    Bilamana bidang ilmu untuk gelar akademik terakhir yang diperolehnya berupa gelar

    tambahan yang tidak sesuai dengan bidang penugasan jabatan fungsionalnya, maka besarnya

    angka kredit adalah :

    a. Doktor (S3)/Sp.II = 15

    b. Magister (S2)/Sp.1 = 10

    c. Sarjana (S1)/Diploma IV = 5

    Bukti ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi dengan keten-

    tuan sebagai berikut :

    a. Perguruan tinggi dalam negeri:1) Memiliki izin pendirian dari Depdiknas (untuk perguruan tinggi agama memiliki izin

    pendirian dari Departemen Agama); dan

    2) Program studi terakreditasi serendah-rendahnya B, atau program studi pada pergu-ruan tinggi yang terakreditasi institusi serendah-rendahnya B, atau dalam proses per-

    panjangan akreditasi program studi atau institusi yang sebelumnya sudah terakreditasi

    serendah-rendahnya B.Khusus untuk ijazah yang diperoleh sebelum dikeluarkannya pedoman ini, ijazah yang

    diakui adalah ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang memiliki izin pendirian

    perguruan tinggi dan izin penyelenggaraan program studi yang sesuai dengan program

    studi yang dicantumkan dalam ijazah dari Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas, (atau dari

    Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama) atau dalam proses perpanjangan izin

    tersebut.

    b. Perguruan tinggi luar negeri:Ijazah dari Perguruan Tinggi luar negeri yang diakui oleh Direktorat Jenderal Pendidi-

    kan Tinggi Depdiknas atau dari perguruan tinggi luar negeri yang telah mendapat penye-

    taraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.

    B. Unsur Utama Tridharma Perguruan Tinggi

    a. Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran

    Untuk penilaian sub unsur ini, yang seringkali menjadi permasalahan adalah standar

    tentang batas kepatutan banyaknya atau volume kegiatan untuk setiap sub unsur kegiatan,

    yaitu rata-rata banyaknya hasil atau besarnya sks (satuan kredit semester) maksimal

    selama periode penilaian yang mungkin dicapai apabila pelaksanaan kegiatan sub unsur

    kegiatan dalam Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran tersebut dilakukan dalam

    batas-batas kepatutan. Atas dasar ini maka batas kepatutan untuk setiap sub unsur

    kegiatan perlu ditetapkan. Batas kepatutan untuk setiap sub unsur kegiatan dalam

    Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran adalah sebagai berikut :

    1. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji serta menyelenggara-kan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, bengkel/studio/kebun percobaan/

    teknologi pengajaran dan praktek lapangan merupakan satu paket dengan jumlah

    angka kredit maksimum yang dapat diakui:

    a.Asisten Ahli :12 sks/semester dengan nilai angka kredit 5,5

    b.Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar/Profesor :12 sks/semester dengan nilai angka kredit 11

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    11/38

    6

    2. Membimbing seminar mahasiswa adalah membimbing seminar mahasiswa dalamrangka studi akhir dan angka kreditnya 1 setiap semester tidak tergantung pada

    jumlah mahasiswa yang dibimbing.

    3. Membimbing kuliah kerja nyata,praktek kerja nyata dan praktek kerja lapangan,angka kreditnya bukan setiap kegiatan melainkan kegiatan selama 1 semester tanpa

    melihat jumlah mahasiswa setiap kelas yang dibimbing.

    4. Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis, skripsi danlaporan akhir studi, angka kreditnya diberikan jika yang dibimbing telah dinyatakan

    lulus/mengakhiri studi dengan ketentuan sebagai berikut:

    a. Setiap disertasi, diberi 8 angka kredit bagi pembimbing utama dan 6 angkakredit bagi setiap pembimbing pembantu/pendamping.

    b. Setiap tesis, diberi 3 angka kredit bagi pembimbing utama dan 2 angka kreditbagi pembimbing pembantu/pendamping.

    c. Setiap skripsi, diberi 1 angka kredit bagi pembimbing utama dan 0,5 angkakredit bagi setiap pembimbing pembantu/pendamping.

    d. Setiap laporan akhir studi, diberi 1 angka kredit bagi pembimbing utama dan 0,5angka kredit bagi setiap pembimbing pembantu/pendamping.

    Adapun batas kepatutan kegiatan setiap semester adalah sebagai berikut :

    a. Pembimbing Utama :

    1) Meluluskan S3 = 4 lulusan2) Meluluskan S2 = 6 lulusan3) Meluluskan S1/DIV = 8 lulusan4) Meluluskan DIII = 10 Lulusan

    b. Pembimbing Pendamping/Pembantu :

    1) Meluluskan S3 = 4 lulusan2) Meluluskan S2 = 6 lulusan3) Meluluskan S1/DIV = 8 lulusan4) Meluluskan DIII = 10 Lulusan

    5. Bertugas sebagai penguji pada ujian akhir, angka kreditnya 1 setiap mahasiswa setiapsemester bagi ketua penguji dan 0,5 setiap mahasiswa setiap semester bagi sekretaris

    dan anggota penguji. Termasuk dalam pengertian ujian akhir adalah ujian diserta-

    si/tesis/skripsi/laporan akhir studi, komprehensif.

    Adapun batas kepatutan untuk kegiatan ini setiap semester adalah :

    a). Ketua Penguji = 4 mahasiswab). Anggota Penguji = 8 mahasiswa

    Ketua penguji dan anggota penguji yang dimaksud adalah dosen yang tidak menjadi

    pembimbing mahasiswa yang diuji.

    6. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik adalah kegiatan-kegiatan yangbersifat kurikuler dan ko kurikuler termasuk sebagai penasehat akademik/dosen wali,

    sedangkan dibidang kemahasiswaan adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstra

    kurikuler seperti pembinaan minat, penalaran dan kesejahteraan mahasiswa.

    7. Mengembangkan program kuliah adalah hasil pengembangan inovatif model metodepembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dalam bentuk suatutulisan yang tersimpan dalam perpustakaan perguruan tinggi, termasuk dalam

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    12/38

    7

    kegiatan ini adalah pengembangan dan penyusunan matakuliah baru serta

    pengembangan dan penyusunan metodologi pendidikan dan metodologi penelitian di

    perguruan tinggi, setiap semester 1 mata kuliah

    8. Mengembangkan bahan pengajaran adalah hasil pengembangan inovatif materi subs-tansi pengajaran dalam bentuk buku ajar, diktat, modul, petunjuk praktikum, model,

    alat bantu, audio visual, naskah tutorial.

    a. Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusunoleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara

    resmi dan disebar luaskan.

    b. Diktat adalah bahan ajar untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun olehpengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebar luaskan

    kepada peserta kuliah.

    c. Modul adalah bagian dari bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis olehpengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebar luaskan

    kepada peserta kuliah.d. Petunjuk praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata cara,

    persiapan, pelaksanaan, analisis data pelaporan. Pedoman tersebut disusun dan di-

    tulis oleh kelompok dosen yang menangani praktikum tersebut dan mengikuti

    kaidah tulisan ilmiah.

    e. Model adalah alat peraga atau simulasi komputer yang digunakan untuk menje-laskan fenomena yang terkandung dalam penyajian suatu matakuliah untuk me-

    ningkatkan pemahaman peserta kuliah.

    f. Alat bantu adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untukmembantu pelaksanaan perkuliahan dalam rangka meningkatkan pemahaman pe-

    serta didik tentang suatu fenomena.

    g. Audio visual adalah alat bantu perkuliahan yang menggunakan kombinasi antaragambar dan suara, digunakan dalam kuliah untuk meningkatkan pemahaman pe-

    serta didik tentang suatu fenomena.

    h. Naskah tutorial adalah bahan rujukan untuk kegiatan rujukan tutorial suatu matakuliah yang disusun dan ditulis oleh pengajar matakuliah atau oleh pelaksana ke-

    giatan tutorial tersebut, dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah.

    Adapun batas kepatutan kegiatan mengembangkan bahan pengajaran adalah sebagai

    berikut:

    a). Buku ajar/buku teks = 1 buku/tahunb). Diktat, modul, model, petunjuk praktikum = 1 diktat, dll./semester

    9. Menyampaikan orasi ilmiah adalah menyampaikan pidato ilmiah pada forum-forumkegiatan tradisi akademik seperti dies natalis, wisuda lulusan dll.

    Adapun batas kepatutan kegiatan menyampaikan orasi ilmiah yaitu 2 perguruan

    tinggi/semester.

    10.Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi adalah bertugas untuk menduduki jabatan tertentu pada tingkat perguruan tinggi berdasarkan keputusan pejabat yang

    berwenang. Dalam pengertian ini yang termasuk menduduki jabatan pimpinan

    perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    13/38

    8

    a. Rektor;b. Ketua lembaga di lingkungan Universitas/Institut, Dekan Fakultas, Direktur

    Pascasarjana, dengan nilai angka kredit sama dengan Pembantu Rektor.

    c. Ketua Sekolah Tinggi, Asisten Direktur Program Pascasarjana, DirekturPoliteknik, Kepala Pusat Penelitian di lingkungan Universitas/Institut, dengannilai angka kredit sama dengan Pembantu Dekan.

    d. Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat pada Sekolah Tinggi,Pembantu Direktur Politeknik, dan Direktur Akademi, dengan nilai angka kredit

    sama dengan Pembantu Ketua Sekolah Tinggi.

    e. Ketua jurusan/Bagian, Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi, KetuaUnit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di lingkungan Akademi dan

    Politeknik, dengan nilai angka kredit sama dengan Pembantu Direktur Akademi.

    Adapun batas kepatutan angka kredit bagi dosen yang menduduki jabatan lebih dari

    satu pada saat yang sama adalah angka kredit dari salah satu jabatan yang bernilai

    tertinggi.

    11.Membimbing/membina dosen yang lebih rendah jabatan fungsionalnya, baikpembimbing pencangkokan maupun pembimbing reguler adalah mereka yang

    menduduki jabatan Lektor bagi yang berpendidikan S3/Sp.II atau yang sudah

    menduduki jabatan Lektor Kepala bagi yang berpendidikan S1/DIV atau S2/Sp.I.

    Membimbing pencangkokan adalah kegiatan membimbing dosen yunior dari

    perguruan tinggi tertentu, yang dicangkokan pada perguruan tinggi asal pembimbing

    dalam bidang ilmu yang sama. Sedangkan membimbing reguler adalah kegiatan

    membimbing dosen yunior oleh seorang dosen senior dalam bidang ilmu yang sama

    pada perguruan tinggi sendiri. Adapun batas kepatutan membimbing dosen yang lebih

    rendah adalah satu kegiatan per semester.

    12.Melaksanakan kegiatan detasering adalah melaksanakan suatu kegiatan penugasandari peguruan tinggi asal ke suatu perguruan tinggi lain untuk membimbing dosen

    yunior pada perguruan tinggi tersebut dalam bidang ilmu yang sama. Sedangkan

    melaksanakan kegiatan pencangkokan adalah mengikuti sebagai dosen peserta

    pencangkokan yang dikirim oleh perguruan tinggi asal ke suatu perguruan tinggi lain

    untuk tujuan meningkatkan kemampuan dalam bidang ilmunya.

    Adapun batas kepatutan untuk kegiatan detasering dan pencangkokan adalah satu

    kegiatan per semester.

    Tabel 1.Komponen Kegiatan Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran, Kode Kompo-

    nen, Bukti Kegiatan, dan Batas Kepatutan

    No Komponen Kegiatan

    Kode

    Kompo-

    nen

    Bukti Kegiatan Batas KepatutanAngka

    kredit

    PENDIDIKAN

    1 1 Mengikuti pendidikan sekolah dan

    memperoleh gelar/sebutan/ijazah

    a. Doktor 1.a Fotokopi Ijazah yang

    dilegalisir oleh pejabat

    yang berkompeten

    1 (satu) ijazah per periode penilaian 200

    b. Magister 1.b Fotokopi Ijazah yang

    dilegalisir oleh pejabat

    yang berkompeten

    1 (satu) ijazah per periode penilaian 150

    c. Sarjana/DIV 1.c Fotokopi Ijazah yang

    dilegalisir oleh pejabat

    1 (satu) ijazah per periode penilaian 100

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    14/38

    9

    No Komponen Kegiatan

    Kode

    Kompo-

    nen

    Bukti Kegiatan Batas KepatutanAngka

    kredit

    PENDIDIKAN

    yang berkompeten

    2 2 Mengikuti pendidikan sekolah dan

    memperoleh gelar/sebutan/ijazah

    tambahan yang setingkat ataulebih tinggi diluar bidang ilmunya

    a. Doktor/Sp.II 2.a Fotokopi Ijazah yang

    dilegalisir oleh pejabat

    yang berkompeten

    1 (satu) ijazah per periode penilaian 15

    b. Magister/Sp.I 2.b Fotokopi Ijazah yang

    dilegalisir oleh pejabat

    yang berkompeten

    1 (satu) ijazah per periode penilaian 10

    c. Sarjana/DIV 2.c Fotokopi Ijazah yang

    dilegalisir oleh pejabat

    yang berkompeten

    1 (satu) ijazah per periode penilaian 5

    3 3 Mengikuti pendidikan dan

    pelatihan fungsional dosen dan

    memperoleh surat tanda tamat

    pendidikan dan pelatihan (STTPP)

    a. Lamanya lebih dari 960 jam 3.a STTPP/Sertifikat 1 (satu) sertifikat per periode penilaian 15b. Lamanya antara 641-960 jam 3.b STTPP/Sertifikat 1 (satu) sertifikat per tahun 9

    c. Lamanya anatar 481-640 jam 3.c STTPP/Sertifikat 1 (satu) sertifikat per tahun 6

    d. Lamanya anatara 161-480 jam 3.d STTPP/Sertifikat 1 (satu) sertifikat per semester 3

    e. Lamanya antara 81-160 jam 3.e STTPP/Sertifikat 1 (satu) sertifikat per semester 2

    f. Lamanya anatara 30-80 jam 3.f STTPP/Sertifikat 1 (satu) sertifikat per semester 1

    MELAKSANAKAN PENDIDIKAN

    DAN PENGAJARAN

    4 1 Melaksanakan perkuliahan/tutorial

    dan membimbing,menguji serta

    menyelenggarakan pendidikan di

    laboratorium, praktik

    keguruan,bengkel/studio/kebun

    percobaan/teknologi pengajaran

    dan praktik lapangan,

    a. Asisten Ahli untuk:

    1) 10 sks pertama

    1.a.1) SK penugasan Maksimal 10 sks 0,5

    2). 2 sks berikutnya 1.a.2) SK penugasan Maksimal 2 sks 0,25

    b. Lektor/Lektor Kepala/

    Guru Besar untuk:

    1) 10 sks pertama 1.b.1) SK penugasan Maksimal 10 sks 1

    2). 2 sks berikutnya 1.b.2) SK penugasan Maksimal 2 sks 0,5

    5 2 Membimbing seminar mahasiswa 2. SK penugasan Tidak dibatasi jumlah mahasiswa,

    dihitung per semester

    1

    6 3 Membimbing KKN, Praktik Kerja

    Nyata, Praktik Kerja lapangan

    3 SK penugasan Tidak dibatasi jumlah mahasiswa,

    dihitung per semester

    1

    7 4 Membimbing dan ikut membim-

    bing dalam menghasilkan disertasi,

    tesis, skripsi dan laporan akhir studi

    a. Pembimbing Utama

    1). Disertasi

    4.a.1) Fotokopi lembar

    pengesahan disertasi

    4 lulusan, per semester 8

    2). Tesis 4. a.2) Fotokopi lembarpengesahan tesis

    6 lulusan, per semester 3

    3). Skripsi 4.a.3) Fotokopi lembar

    pengesahan skripsi

    8 lulusan, per semester 1

    4). Laporan akhir studi 4.a.4) Fotokopi lembar

    pengesahan laporan akhir

    studi

    10 lulusan, per semester 1

    b. Pembimbing Pendamping/

    Pembantu

    1). Disertasi

    4.b.1) Fotokopi lembar

    pengesahan disertasi

    4 lulusan, per semester 6

    2). Tesis 4. b.2) Fotokopi lembar

    pengesahan tesis

    6 lulusan, per semester 2

    3). Skripsi 4.b.3) Fotokopi lembar

    pengesahan skripsi

    8 lulusan, per semester 0,5

    4). Laporan akhir studi 4.b.4) Fotokopi lembar

    pengesahan laporan akhir

    studi

    10 lulusan, per semester 0,5

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    15/38

    10

    No Komponen Kegiatan

    Kode

    Kompo-

    nen

    Bukti Kegiatan Batas KepatutanAngka

    kredit

    PENDIDIKAN

    8 5 Bertugas sebagai penguji pada

    ujian akhir,

    a. Ketua penguji

    5.a Surat penugasan atau

    undangan ujian

    4 lulusan, per semester 1

    b. Anggota penguji 5.b Surat penugasan atauundangan ujian

    8 lulusan, per semester 0,5

    9 6 Membina kegiatan mahasiswa di

    bidang akademik dan

    kemahasiswaan

    6 SK penugasan Tidak dibatasi jumlah mahasiswa,

    dihitung per semester

    2

    10 7 Mengembangkan program kuliah 7 Makalah/Tulisan, asli 1 mata kuliah per semester 2

    11 8 Mengembangkan bahan

    pengajaran,

    a. Buku ajar

    8.a Buku ajar/Buku teks, asli 1 buku per tahun 20

    b. Diktat, Modul, Petunjuk prak-

    tikum, Model, Alat bantu,

    Audio visual, Naskah tutorial

    8.b Diktat, Modul, Petunjuk

    praktikum, Model, Alat

    bantu, Audio visual,

    Naskah tutorial, asli

    1 karya per semester 5

    12 9 Menyampaikan orasi ilmiah 9 Makalah atau buku

    bahan orasi ilmiah

    2 perguruan tinggi per semester 5

    13 10 Menduduki jabatan pimpinanperguruan tinggi:

    a. Rektor.

    10.a SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu jabatan pada saat yang sama,angka

    kreditnya dihitung salah satu yang

    bernilai tinggi

    6

    b. Pembantu Rektor, Ketua

    Lembaga, Dekan Fakultas,

    Direktur Pascasarjana.

    10.b SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu

    jabatan pada saat yang sama,angka

    kreditnya dihitung salah satu yang

    bernilai tinggi

    5

    c. Pembantu Dekan, Ketua

    Sekolah Tinggi, Asdir PPs,

    Direktur Politeknik, Kapus

    Penelitian pada Univ./Inst,

    Ketua Senat Fakultas,

    Sekretaris Senat Fakultas.

    10.c SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu

    jabatan pada saat yang sama,angka

    kreditnya dihitung salah satu yang

    bernilai tinggi

    4

    d. Direktur Akademi, Pembantu

    Ketua Sekolah Tinggi, KapusPenelitian dan Pengabdian

    pada masyarakat ST,

    Pembantu Direktur

    10.d, e SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu

    jabatan pada saat yang sama,angkakreditnya dihitung salah satu yang

    bernilai tinggi

    4

    e. Pembantu Direktur Akademi,

    Ketua jurusan/Bagian,

    Ketua/Sekretaris program

    studi, Ketua Unit Penelitian

    dan Pengabdian kepada

    Masyarakat

    10. f,g,h SK Jabatan pimpinan Dosen yang menduduki lebih dari satu

    jabatan pada saat yang sama,angka

    kreditnya dihitung salah satu yang

    bernilai tinggi

    3

    14 11 Membimbing dosen yang lebih

    rendah jabatannya,

    a. Pembimbing pencangkokan

    11.a SK penugasan Membimbing dosen yang lebih rendah

    jabatan funsionalnya per semester

    2

    b. Reguler 11.b SK Penugasan Membimbing dosen yang lebih rendah

    jabatan funsionalnya per semester

    1

    15 12 Melaksanakan kegiatan detaseringdan pencangkokan,

    a .Detasering

    12.a SK Penugasan Satu kegiatan detasering per semester 5

    b. Pencangkokan 12.b SK Penugasan Satu kegiatan pencangkokan per

    semester

    4

    b. Melaksanakan PenelitianKriteria, bukti kegiatan, dan batas angka kepatutan untuk setiap komponen kegiatan da-

    lam Melaksanakan Penelitian adalah seperti tertera pada Tabel .2

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    16/38

    11

    Tabel 2. Komponen Kegiatan Melaksanakan Penelitian, Kode Komponen, Kriteria,

    Bukti Kegiatan, dan Batas Kepatutan

    No. Komponen KegiatanKode

    KomponenKriteria Bukti Kegiatan

    BatasKepatutan

    AngkaKredit

    maksimum

    1 2 3 4 5 6 7

    1. Menghasilkan karya ilmiaha. Hasil penelitian atau hasil

    pemikiran yang dipubli-kasikan1). Dalam bentuk Buku

    a). Monograf

    1.a.1).a).1. Berbentuk buku2. Diterbitkan3. Satu hal dalam suatu bidang ilmu Buku monograf asli

    1 buku pertahun

    20

    b). Buku referensi 1.a.1).b). 1. Berbentuk buku2. Diterbitkan3. Satu bidang ilmu

    Buku referensi asli 1 buku pertahun

    40

    b). Nasional terakre-tasi

    1.a.2).b). Dimuat dalam majalah ilmiah nasionalterakreditasi

    Majalah ilmiah asli (lengkap) 1 artikel persemester

    25

    c). Nasional tidak ter-akreditasi

    1.a.2).c). Dimuat dalam majalah ilmiah nasionalyang tidak terakreditasi

    Majalah ilmiah asli (lengkap) 2 artikel persemester

    10

    3). Melalui seminara). Disajikan

    1). Internasional1.a.3).a).1) 1. Makalah disajikan dalam seminar

    dan dimuat dalam prosidingseminar internasional, atau

    2. Dimuat dalam buku dalam suatutopik bahasan tertentu,diterbitkan dan diedarkan secarainternasional.

    1. Prosiding asli (lengkap), ataufotocopy artikel (makalah)dengan cover dan daftar isiprosiding, dan sertifikat/buktipenyajian makalah dariPanitia Seminar

    2. Buku yang memuat artikelyang diusulkan untuik dinilaiatau reprint artikel yangdicetak oleh penerbit (asli)

    1 makalahper semester

    15

    2). Nasional 1.a.3).a).2) Idem 1) untuk tingkat nasional Idem 1) untuk tingkat nasional 2 makalahper semester

    10

    b). Poster1). Internasional 1.a.3).b).1) 1. Poster dipasang/dipamerkan pa-

    da saat acara seminar berlang-sung

    2. Dimuat dalam prosiding seminar

    1. Prosiding asli (lengkap), ataufotocopy poster yang dimuatdalam prosiding berikut coverdan daftar isi, atau

    2. Poster dan sertifikat keikut-sertaan dari panitia seminar.

    1 poster persemester

    10

    2). Nasional 1.a.3).b.2) Idem 1) untuk tingkat nasional Idem 1) untuk tingkat nasional 2 poster persemester

    5

    4). Dalam koran/majalahPopuler/umum

    1.a.4). Dimuat dalam koran/majalah popu-ler/ umum

    Koran/majalah populer/umumyang memuat artikel yangdiusulkan untuk dinilai

    Maksimal10% dari

    angka kreditminimal yangdiperlukan

    untukMelaksana-

    kan Peneltian

    1

    b. Hasil penelitian atau hasilpemikiran yang tidak di-publikasikan (tersimpan diperpustakaan perguruantinggi)

    1.b. 1. Dibuat dalam bentuk buku ataumakalah, baik untuk tingkatnasional maupun internasional.

    2. Buku atau makalah tersimpan diperpustakaan perguruan tinggiatau ruang baca departemen

    Buku atau makalah yang telahdibubuhi atau dilampiri buktipendokumentasian dari perpus-takaan perguruan tinggi ataudepartemen.

    Maksimal10% dari

    angka kreditminimal yangdiperlukan

    untukMelaksana-

    kan Peneltian

    3

    2. Menerjemahkan/menyadurbuku ilmiah

    2. Hasil terjemahan/saduran dibuatdalam bentuk buku yang diterbitkandan diedarkan secara nasional.

    Buku asli terjemahan/saduran 1 buku persemester

    15

    3. Mengedit/menyunting karya

    ilmiah

    3 Hasil editing/suntingan dibuat dalam

    bentuk buku yang diterbitkan dandiedarkan secara nasional.

    Buku asli hasil editing/suntingan 1 buku per

    semester

    10

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    17/38

    12

    No. Komponen KegiatanKode

    KomponenKriteria Bukti Kegiatan

    BatasKepatutan

    AngkaKredit

    maksimum

    1 2 3 4 5 6 7

    4. Membuat rancangan dan karyateknologi yang dipatenkan.a. Internasional

    4.a. Rancangan dan karya teknologi di-

    patenkan oleh instansi yang berwe-nang pada tingkat internasional.

    Fotokopi sertifikat/surat kete-

    rangan paten internasional yangdilegalisir oleh pimpinan pergu-ruan tingi.

    1 karya per

    tahun

    40

    b. Nasional 4.b. Rancangan dan karya teknologi di-patenkan oleh instansi yang berwe-nang pada tingkat nasional.

    Fotokopi sertifikat/surat ketera-ngan paten nasional yang dile-galisir oleh pimpinan perguruantinggi.

    1 karya persemester

    40

    5. Membuat rancangan dan karyateknologi yang tidakdipatenkan; rancangan dankarya seni monumental/ senipertunjukan; Karya sastraa. Tingkat Internasional 5.a.

    1. Ada hasil rancangan dan karyateknologi, rancangan dan karyaseni monumental/seni pertun-

    jukan/karya sastra tingkat

    internasional.2. Mendapat penilaian sejawat yang

    mempunyai otoritas pada tingkatinternasional.

    1. Surat keterangan keberadaanrancangan dan karya tekno-logi, rancangan dan karya se-ni monumental/seni pertunju-kan/karya sastra tingkat inter-nasional dari pihak yang ber-kompeten dan disahkan olehpimpinan perguruan tinggi.

    2. Fotokopi surat hasil penilaiansejawat yang mempunyaiotoritas pada tingkat inter-nasional yang dilegalisir olehpimpinan perguruan tinggi.

    1 karya pertahun

    20

    b. Tingkat Nasional 5.b. 1. Ada hasil rancangan dan karyateknologi, rancangan dan karyaseni monumental/seni pertun-

    jukan/karya sastra tingkatnasional.

    2. Mendapat penilaian sejawat yangmempunyai otoritas pada tingkatnasional.

    1. Surat keterangan keberadaanrancangan dan karya tekno-logi, rancangan dan karya se-ni monumental/seni pertunju-kan/karya sastra tingkat inter-nasional dari pihak yang ber-kompeten dan disahkan olehpimpinan perguruan tinggi.

    2. Fotokopi surat hasil penilaian

    sejawat yang mempunyaiotoritas pada tingkat inter-nasional yang dilegalisir olehpimpinan perguruan tinggi

    1 karya pertahun

    15

    c. Tingkat Lokal 5.c. I. Ada hasil rancangan dan karyateknologi, rancangan dan karyaseni monumental/seni pertun-

    jukan/karya sastra tingkat daerah2. Mendapat penilaian sejawat yang

    mempunyai otoritas pada tingkatdaerah

    1. Surat keterangan keberadaanrancangan dan karya tekno-logi, rancangan dan karya se-ni monumental/seni pertunju-kan/karya sastra tingkat inter-nasional dari pihak yang ber-kompeten dan disahkan olehpimpinan perguruan tinggi

    2. Fotokopi surat hasil penilaiansejawat yang mempunyaiotoritas pada tingkat inter-nasional yang dilegalisir oleh

    pimpinan perguruan tinggi

    1 karya pertahun

    10

    Pengertian istilah yang dipergunakan dalam Tabel 2 adalah sebagai berikut.

    1. Karya ilmiah adalah seluruh hasil karya kegiatan yang termasuk ke dalam kategori

    Melaksanakan Penelitian sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Keputusan

    Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan

    Aparatur Negara Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional

    Dosen dan Angka Kreditnya yang terdiri atas :

    a. Menghasilkan karya ilmiah

    b. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah

    c. Mengedit/menyunting karya ilmiah

    d. Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    18/38

    13

    e. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental/

    seni pertunjukan/karya sastra.

    Adapun komponen-komponen kegiatannya adalah seperti tertera pada Tabel 2.

    2. Batas kepatutan suatu komponen kegiatan dalam Melaksanakan Penelitian adalah

    rata-rata jumlah hasil atau besarnya angka kredit maksimal selama periode penilaianyang dianggap mungkin untuk dihasilkan apabila pelaksanaannya dilakukan dengan

    cara-cara kerja yang benar, atau persentase maksimal yang dibenarkan untuk suatu

    komponen kegiatan tertentu terhadap angka kredit minimal untuk Melaksanakan

    Penelitian yang diperlukan, guna mendapatkan kualitas Melaksanakan Penelitian

    seperti yang diharapkan.

    3. Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi

    pembahasannya hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. Isi tulisan harus

    memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan

    masalah yang mengandung nilai kebaruan (novelty/ies), metodologi pemecahan

    masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada

    kesimpulan dan daftar pustaka. Tulisan harus diterbitkan dan memenuhi syarat-syarat

    penerbitan buku yang baik seperti diuraikan pada Butir 5.1.

    4. Buku referensi adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi

    pembahasannya pada satu bidang ilmu. Isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat

    sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung

    nilai kebaruan, metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutahir

    yang lengkap dan jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka. Tulisan harus

    diterbitkan dan memenuhi syarat-syarat penerbitan buku yang baik seperti diuraikan

    pada Butir 5.1.

    5. Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan adalah hasil penelitian atau

    hasil pemikiran yang dimuat dalam bentuk buku yang memiliki ISBN, atau majalah

    ilmiah yang memiliki ISSN (internasional, nasional terakreditasi, nasional tidak

    terakreditasi), atau prosiding seminar yang memiliki ISBN atau ISSN, atau majalah

    populer, atau koran.

    5.1. Buku yang dimaksud dalam butir 5 adalah buku yang selain memiliki ISBN juga

    memenuhi kriteria sebagai berikut :

    a. Tebal paling sedikit 40 (empat puluh) halaman cetak (menurut format

    UNESCO).

    b. Ukuran : minimal 15,5 cm x 23 cm.

    c. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi.

    d. Isi tidak menyimpang dari falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar1945.

    5.2. Berkala ilmiah atau majalah ilmiah yang selanjutnya disebut sebagai majalah

    ilmiah adalah bentuk terbitan yang berfungsi meregistrasi kegiatan

    kecendekiaan, mensertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah

    minimum, mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak ramai, dan

    mengarsipkan semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan pandit

    yang dimuatnya.

    Majalah ilmiah terdiri atas:

    1. Majalah ilmiah internasional bereputasi.2. Majalah ilmiah nasional terakreditasi.3. Majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    19/38

    14

    5.3 Majalah ilmiah nasional adalah majalah yang selain memiliki ISSN juga

    memenuhi kriteria sebagai berikut :

    a. Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan

    atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu.

    b. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-

    disiplin keilmuan yang relevan.c. Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi dengan unit-

    unitnya.

    d. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris

    dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia.

    e. Mempunyai dewan redaksi yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya.

    f. Diedarkan secara nasional.

    5.4. Majalah ilmiah internasional adalah majalah ilmiah yang terbit pada Negara lain

    yang memiliki reputasi yang tidak diragukan atau majalah ilmiah nasional

    terakreditasi yang menurut penilaian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

    disamakan dengan majalah ilmiah internasional yaitu yang memenuhi kriteriasebagai berikut :

    a. Editorial Board (Dewan Redaksi) adalah pakar dibidangnya dan berasal dari

    berbagai negara serta berdomisili di negara masing-masing.

    b. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa PBB (Inggris, Perancis, Arab, Rusia,

    dan Cina) dan artikel ilmiah berasal dari penulis berbagai negara.

    c. Terbit secara teratur atau berkesinambungan serta beredar di berbagai negara.

    5.5. Majalah ilmiah nasional terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi

    kriteria sebagai majalah ilmiah nasional dan mendapat status terakreditasi dari

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang dibuktikan dengan surat penetapan

    hasil akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan dengan masa

    berlaku hasil akreditasi yang sesuai.

    5.6. Majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memiliki

    ISSN tetapi tidak mendapat status terakreditasi dari Direktorat Jenderal

    Pendidikan Tinggi.

    5.7. Prosiding seminar atau pertemuan ilmiah lainnya adalah buku yang selain

    memiliki ISBN atau ISSN juga memenuhi kriteria:

    a. Ada Tim Editor yang terdiri atas satu atau lebih pakar dalam bidang ilmu yang

    sesuai.

    b. Diterbitkan dan diedarkan serendah-rendahnya secara nasional.

    5.8. Koran/majalah populer/majalah umum adalah koran/majalah populer/majalahumum yang memenuhi syarat-syarat penerbitan untuk setiap kategori media

    penerbitan tersebut, diterbitkan secara reguler dan diedarkan serendah-

    rendahnya pada wilayah kabupaten/kota.

    6. Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang tidak dipublikasikan adalah hasil penelitian

    atau hasil pemikiran dalam bentuk buku yang tidak diterbitkan atau makalah yang

    disajikan dalam suatu forum ilmiah tetapi tidak diterbitkan dan terdokumentasikan di

    perpustakaan perguruan tinggi atau departemen, setelah mendapatkan rekomendasi

    dari seorang Guru Besar atau pakar di bidangnya.

    7. Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah adalah menterjemahkan/menyadur buku

    ilmiah dalam bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia atau sebaliknya yang diterbit-kan dan diedarkan secara nasional dalam bentuk buku.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    20/38

    15

    8. Mengedit/menyunting buku ilmiah adalah hasil suntingan/editing terhadap isi buku

    ilmiah orang lain untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca dan diterbitkan serta

    diedarkan secara nasional dalam bentuk buku.

    9. Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan adalah membuat rancangan

    yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang teknologi yang dipatenkan yakni

    mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual secara paten dari badan atau instansi

    yang berwenang pada tingkat :

    a. Internasional adalah mendapat sertifikasi hal cipta/hak intelektual dari badan atau

    instansi yang berwenang untuk tingkat internasional.

    b. Nasional adalah mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual dari badan atau

    instansi yang berwenang untuk tingkat nasional.

    10. Membuat rancangan dan karya teknologi adalah membuat rancangan yang sekaligus

    menghasilkan karya nyata di bidang teknologi tanpa mendapat hak paten, tetapi

    mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas sebagai karya yang bermutu,

    canggih dan mutakhir pada tingkat :

    a. Internasional adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas untuktingkat internasional.

    b. Nasional adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas untuk

    tingkat nasional.

    c. Lokal adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas untuk tingkat

    daerah.

    11. Membuat rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukan adalah rancangan

    yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang seni monumental/seni pertunjukan.

    a. Rancangan dan karya seni monumental adalah rancangan dan karya seni yang

    mempunyai nilai abadi/berlaku aspek monumentalnya tetapi juga pada elemen

    estetiknya, seperti patung, candi, dll. Karya seni rupa, seni kriya, seni

    pertunjukan dan karya desain sepanjang memiliki nilai monumental baru,

    tergolong ke dalam karya seni monumental.

    b. Rancangan dan karya seni rupa adalah rancangan dan karya seni murni yang

    mempunyai nilai estetik tinggi, seperti seni patung, seni lukis, seni pahat, seni

    keramik, seni fotografi, dll.

    c. Rancangan dan karya seni kriya adalah rancangan dan karya seni yang

    mempunyai nilai keterampilan sebagaimana seni kerajinan tangan, seperti

    membuat keranjang, kukusan, mainan anak-anak, dll.

    d. Rancangan dan karya seni pertunjukan adalah rancangan dan karya seni yang

    dalam penikmatannya melalui pedalangan, teater, dll.

    e. Karya desain adalah bagian dari karya seni rupa yang diaplikasikan kepada

    benda-benda kebutuhan sehari-hari yang mempunyai nilai guna, seperti desain

    komunikasi visual/desain grafis, desain produk, desain interior, desain industri

    tekstil, dll.

    12. Karya sastra adalah karya ilmiah atau karya seni yang memenuhi kaidah

    pengembangan sastra dan mendapat pengakuan dan penilaian oleh pakar sastra

    ataupun seniman serta mempunyai nilai originalitas yang tinggi.

    13. Prosiding yang dipublikasikan harus memenuhi syarat-syarat buku ilmiah yang

    dipublikasikan, yaitu:

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    21/38

    16

    a. Untuk Prosiding Seminar Nasional

    1). Memuat makalah lengkap

    2). Ditulis dalam Bahasa Indonesia

    3). Ada editor yang sesuai dengan bidang ilmunya

    4). Memiliki ISBN

    5). Diterbitkan oleh lembaga ilmiah yang bereputasi, yaitu organisasi profesi,

    perguruan tinggi, lembaga penelitian

    b. Untuk Prosiding Seminar Internasional

    1). Ditulis dalam bahasa resmi PBB (Inggris, Perancis, Rusia, Arab, Cina)

    2). Ada editor yang berasal dari berbagai negara

    3). Penulis berasal dari berbagai negara

    4). Memiliki ISBN

    5). Diterbitkan oleh lembaga ilmiah yang bereputasi, yaitu organisasi profesi,

    perguruan tinggi, lembaga penelitian

    Selain komponen kegiatan Melaksanakan Penelitian seperti tertera pada Tabel 2,

    beberapa komponen kegiatan tambahan yang diakui sebagai komponen kegiatan

    Melaksanakan Penelitian yang baru adalah sebagai berikut :

    1. Artikel yang dimuat dalam jurnal elektronik (e-journal) yang bereputasi disetarakan

    dengan artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi.

    Syarat-syarat untuk jurnal elektronik sama dengan syarat-syarat yang diperlukan

    untuk jurnal ilmiah nasional terakreditasi.

    Bukti artikel yang dimuat dalam jurnal elektronik harus berupa print-out artikel dan

    dilengkapi print-out identitas jurnal elektronik yang memuat ciri-ciri yang diperlukan

    sebagai jurnal elektronik yang bereputasi (cover, editorial board, daftar isi, ISSN,penerbit).

    2. Artikel dalam buku yang dipublikasikan dan berisi berbagai tulisan dari berbagai

    penulis disetarakan dengan karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dalam prosiding.

    3. Jurnal ilmiah yang walaupun ditulis dalam Bahasa Resmi PBB akan tetapi tidak

    memenuhi syarat-syarat sebagai jurnal ilmiah internasional, disetarakan dengan jurnal

    ilmiah nasional tidak terakreditasi.

    4. Hasil penelitian/pemikiran yang disajikan dalam seminar/simposiun/lokakarya, tetapi

    tidak dimuat dalam prosiding yang dipublikasikan bernilai angka kredit maksimal:

    a.

    Internasional = 5b. Nasional = 35. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam seminar/simposiun/lokakarya,

    tetapi dimuat dalam prosiding yang dipublikasikan, bernilai angka kredit maksimal:

    a. Internasional = 10

    b. Nasional = 56. Jurnal ilmiah internasional edisi khusus/suplemen atau jurnal ilmiah nasional

    terakreditasi edisi khusus/suplemen yang memuat artikel yang disajikan dalam sebuah

    seminar/simposium/lokakarya bernilai angka kredit maksimal:

    a. Internasional = 15

    b.

    Nasional = 10

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    22/38

    17

    Publikasi sebagaimana tersebut pada butir 2 s/d 6 tidak dapat dipergunakan untuk

    memenuhi persyaratan kenaikan jabatan akademik dalam kurun waktu 1 s/d 3 tahun dan

    untuk kenaikan ke Guru Besar.

    7. Kriteria untuk seminar/simposium/lokakarya internasional dan nasional adalah

    sebagai berikut:

    a. Internasional

    1) Diselenggarakan oleh asosiasi profesi, atau perguruan tinggi, atau lembagailmiah yang bereputasi.

    2) Steering committee terdiri dari para pakar yang berasal dari berbagai negara.3) Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa resmi PBB (Inggris,

    Perancis, China, Arab, Rusia)

    4) Pemakalah dan peserta berasal dari berbagai negarab. Nasional

    1) Diselenggarakan oleh asosiasi profesi, atau perguruan tinggi, atau lembagailmiah yang bereputasi.

    2) Steering commitee yang terdiri dari para pakar

    3) Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia

    4) Pemakalah dan peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi/lembaga ilmiahlingkup nasional.

    Dari proses penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Pusat selama ini, beberapa

    kekuranglengkapan dan kekeliruan bukti untuk butir-butir kegiatan dalam sub unsur

    Melaksanakan Penelitian adalah seperti tertera pada Tabel 3.

    Tabel 3. Beberapa Contoh Bentuk Bukti yang Dilampirkan oleh Dosen Dalam Rangka

    Penilaian Karya Ilmiah Dosen yang Tidak Memenuhi Kriteria MelaksanakanPenelitian (Komponen B Tridharma Perguruan Tinggi)

    No. Bukti yang Dilampirkan FrekuensiKomponen

    ygDiusulkan

    KeteranganRekomendasi Penyempurnaan

    atau Tindak Lanjut

    1 2 3 4 5 6

    1a. Buku Ajarb. Diktatc. Modul

    Sering1.a.1).b).

    Atau1.b.

    Buku ajar, Diktat dan Modul tidak dapatdinilai untuk komponen MelaksanakanPenelitian (B)

    Dapat diusulkan untukKegiatan Pendidikan (A)

    2Buku Petunjuk Praktisdalam PenerapanTeknologi Tertentu

    Sering1.a.1).a).

    Atau1.b.

    Buku Petunjuk Praktis dalam PenerapanTeknologi Tertentu tidak termasuk ke da-lam kategori Melaksanakan Penelitian (B)

    Dapat diusulkan untuk Kegiat-an Pengabdian KepadaMasyarakat (C)

    3a. Disertasi (asli)b. Tesis (asli)

    Jarang 1.b.Disertasi dan Tesis merupakan bagiandari syarat untuk kelulusan pendidikan

    Doktor/ S3 dan Magister/S2

    Tidak diusulkan

    4Disertasi yang dipublika-sikan

    Sering 1.a.1).a).Disertasi (asli) yang dipublikasikan dika-tegorikan sama dengan Disertasi

    Untuk dapat diusulkan menjadikarya ilmiah yang dipublikasi-kan, materi Disertasi ditulisulang menjadi tulisan hasilpenelitian yang diterbitkandalam jurnal ilmiah, atau beru-pa buku dengan format baruyang diterbitkan

    5

    a. Buku laporan hasilpenelitian yang tidakdipublikasikan tanpabukti pendokumen-tasian

    b. Makalah yang tidak

    dipublikasikan tanpabukti pendokumen-tasian

    SangatSering

    1.b.

    Untuk dapat dinilai sebagai karya ilmiah,buku atau makalah yang tidakdipublikasikan harus dibubuhi ataudilampiri bukti pendokumentasian dariperpustakaan perguruan tinggi atau

    jurusan/departemen

    Bubuhi atau lampiri buktipendokumentasian dariperpustakaan perguruan tinggiatau jurusan/departemen.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    23/38

    18

    No. Bukti yang Dilampirkan FrekuensiKomponen

    ygDiusulkan

    KeteranganRekomendasi Penyempurnaan

    atau Tindak Lanjut

    1 2 3 4 5 6

    6

    Terjemahan buku atauartikel ilmiah untukbahan kuliah yang tidak

    diterbitkan

    Sering 2.Untuk dapat dinilai sebagai karya ilmiah,hasil terjemahan harus diterbitkan dandiedarkan secara nasional

    1. Dapat diusulkan sebagaimodul kuliah pada Kegiat-an Pendidikan (A), atau

    2. Hasil terjemahan diterbit-

    kan

    7 GBPP mata kuliah Jarang 1.b.

    GBPP merupakan kelengkapan yangharus dibuat dalam penyelenggaraansuatu mata kuliah, bukan merupakankarya ilmiah hasil penelitian

    Tidak diusulkan

    8a. Abstrak makalahb. Ringkasan laporan

    penelitianSering

    1.a.3).a.1).Atau

    1.a.3).a.2).Atau

    1.a.2).c).

    Abstrak saja atau Ringkasan saja tidaktermasuk dalam kategori karya ilmiahyang berdiri sendiri, karena merupakanbagian dari makalah atau buku laporanpenelitian

    Lengkapi dengan makalahyang lengkap atau bukulaporan penelitian yanglengkap

    9Fotokopi artikel pada

    jurnal ilmiah.Sering

    1.a.2).a).atau

    1.a.2).b).atau

    1.a.2).c).

    Bukti karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal dapat berupa jurnal aslinya, ataureprint artikel asli.

    Lampirkan jurnal aslinya, ataureprint artikel yang dicetak olehpenerbit (asli).

    10

    Makalah atau buku la-poran penelitian tanpaidentitas waktu dantujuan penulisan/pem-buatan

    Sering 1.b.

    Setiap karya ilmiah harus jelas tujuanpembuatannya (ditulis dalam rangka apa,untuk memenuhi apa) dan waktu (tahun)pembuatannya

    1. Lengkapi identitas (tujuan

    dan waktu pembuatannya)2. Bubuhi atau lampirkan buk-

    ti pendokumentasian dariperpustakaan perguruantinggi atau Departemen

    Keterangan : Ukuran frekuensi secara kualitatif adalah sebagai berikut :

    1. Sangat Sering = ditemukan setiap kali periode penilaian dengan kasus lebih dari satu

    2. Sering = ditemukan hampir pada setiap periode penilaian

    3. Jarang = ditemukan pada 1 2 periode penilaian

    c. Melaksanakan Pengabdian Kepada MasyarakatKomponen kegiatan dalam Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat terdiri dari :1. Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintah:

    a. Pejabat Negara, ataub. Pejabat Strukturalyang harus dibebaskan dari jabatan organiknya, yang ditetapkan sesuai dengan pera-

    turan perundang-undangan.

    2. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaat-kan oleh masyarakat adalah mengembangkan hasil pendidikan dan penelitian melalui

    praktek nyata di lapangan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat

    3. Memberi latihan, penyuluhan/penataran/ceramah kepada masyarakat, baik sesuaidengan bidang ilmunya maupun di luar bidang ilmunya, baik kepada masyarakatumum, maupun masyarakat kampus (dosen, mahasiswa dan tenaga non dosen)

    4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksa-naan tugas umum pemerintahan dan pembangunan adalah memberikan konsultasi un-

    tuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik berdasarkan keahlian yang dimiliki,

    penugasan dari lembaga perguruan tinggi atau berdasarkan fungsi jabatan.

    5. Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat adalah membuat tulisan men-genai cara-cara melaksanakan atau mengembangkan sesuatu untuk dimanfaatkan oleh

    masyarakat, baik dalam bidang ilmunya maupun diluar bidang ilmunya yang tidak

    dipublikasikan.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    24/38

    19

    Adapun batas maksimum dan batas minimum kegiatan ini adalah sebagai berikut:

    1. Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 15% dari angka kredit minimalyang diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen yang diusulkan.

    2. Angka kredit minimal 0,5, akan tetapi setiap Perguruan Tinggi dapat menentukansyarat minimal besarnya angka kredit tertentu bilamana diperlukan.

    C. Unsur PenunjangKomponen kegiatan yang termasuk ke dalam Unsur Penunjang adalah sebagai berikut :

    1. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi adalah ketua, se-kretaris dan anggota senat fakultas/perguruan tinggi, Dewan/Majelis Guru Besar, Ma-

    jelis Wali Amanat serta mitra bestari (reviewer) pada jurnal ilmiah yang terakreditasi

    oleh Ditjen Pendidikan tinggi atau majalah ilmiah yang ber ISSN.

    2. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi tidak diperlukanbatas minimal dan maksimal karena nilai butir kegiatan/angka kredit yang diberikanbukan per kegiatan melainkan kegiatan-kegiatan selama 1 tahun.

    3. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah, angka kreditnya dihitungper kepanitiaan (bukan per tahun)

    4. Menjadi anggota profesi, angka kreditnya dihitung per periode jabatan.5. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam dalam panitia antar

    lembaga, angka kreditnya dihitung per kepanitiaan (bukan per tahun)

    6. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasonal, angka kreditnya dihi-tung per kepanitiaan (bukan per tahun)

    7. Berperan aktif dalam pertemuan ilmiah, angka kreditnya dihitung untuk setiap perte-muan ilmiah (per kegiatan).

    8. Mendapat tanda jasa/penghargaan antara lain seperti, satya lancana karyasatya, bin-tang jasa, bintang mahaputra, hadiah pendidikan, hadiah ilmu pengatahuan,hadiah

    pengabdian dll.

    9. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan secara na-sional adalah menghasilkan buku pelajaran SLTA ke bawah yang memiliki Interna-

    tional Standard of Books Number (ISBN).

    10.Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora adalah prestasi yang dibuktikandengan adanya piagam penghargaan atau medali baik tingkat internasional, nasionalmaupun daerah.

    Adapun batas maksimum dan batas minimum kegiatan ini adalah sebagai berikut:

    1. Angka kredit maksimal yang boleh diajukan adalah 20% dari angka kredit minimalyang diperlukan untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen yang diusulkan.

    2. Angka kredit minimal untuk bidang ini boleh 0 (nol), akan tetapi setiap PerguruanTinggi dapat menentukan syarat minimal besarnya angka kredit tertentu bilamana di-

    perlukan

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    25/38

    20

    V. PERSYARATAN KHUSUS UNTUK KENAIKAN JABATAN

    FUNGSIONAL DOSEN KE LEKTOR KEPALA DAN GURU BESAR

    A. Lektor Kepala

    1. Kenaikan Reguler

    a. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun :

    Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi, atau jurnal

    ilmiah internasional yang bereputasi sebagai penulis pertama dalam bidang ilmu yang

    sama dengan bidang ilmu yang menjadi penugasan Jabatan Lektor Kepalanya, yang

    jumlahnya mencukupi 25% dari jumlah minimal angka kredit tambahan yang

    diperlukan.

    b. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu lebih dari 3 (tiga) tahun :

    Memiliki sedikitnya satu karya ilmiah dalam bidang ilmu yang sama dengan bidangilmu yang menjadi penugasan jabatan Lektor Kepalanya, yang dipublikasikan dalam

    jurnal ilmiah serendah-rendahnya jurnal ilmiah nasional yang tidak terakreditasi,

    sebagai penulis pertama.

    2. Loncat Jabatan

    Bagi dosen yang potensial/berprestasi tinggi dapat dinaikkan langsung ke jenjang jabatan

    yang lebih tinggi (loncat jabatan) maksimal menjadi Lektor Kepala dan pangkatnya

    dinaikkan setingkat lebih tinggi sesuai ketentuan apabila telah memenuhi syarat sebagai

    berikut :

    a. Sekurang-kurangnya telah menduduki jabatan Asisten Ahli selama 1 (satu) tahun.b. Memiliki ijazah Doktor (S3) atau Spesialis II (Sp.II) pada saat masih menduduki

    jabatan Asisten Ahli.

    c. Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah

    nasional yang terakreditasi atau 2 (dua) dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi,

    atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 (empat) publikasi

    dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi sebagai penulis pertama, berupa hasil

    penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Lektor Kepalanya

    (Catatan : satu publikasi ilmiah internasional bereputasi dinilai sama dengan 2 (dua)

    publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi).

    d. Telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan.e. Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata krama

    dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara rapat pemberian

    pertimbangan senat perguruan tinggi.

    f. Syarat-syarat akademik lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal PendidikanTinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional sejalan dengan tuntutan

    perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalam kerangka

    peningkatan kualitas dosen.

    g. Syarat-syarat administratif lainnya.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    26/38

    21

    B. Guru Besar

    1. Persyaratan Gelar Akademik dan Kesesuaian Bidang Ilmu

    Memiliki gelar Doktor (S3) dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang penugasan

    jabatan Guru Besar yang diusulkan. Ijazah Doktor harus berasal dari perguruan tinggidi dalam negeri yang pada saat (tanggal) dikeluarkannya ijazah diakui oleh Pemerintah

    (Ditjen Dikti, Depdiknas atau Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama), den-

    gan Program Studi (PS) yang terakreditasi serendah-rendahnya B, atau PS yang berada

    dalam PT yang terakreditasi institusi serendah-rendahnya B, atau PS yang sedang dalam

    proses perpanjangan akreditasi program studi atau institusi perguruan tinggi yang sebe-

    lumnya telah mendapatkan akreditasi serendah-rendahnya B; atau dari Perguruan Tinggi

    luar negeri yang mendapat pengakuan kesetaraan dari Pemerintah.

    Khusus untuk ijazah Doktor yang diperoleh sebelum pedoman ini ditetapkan, harus di-

    keluarkan oleh perguruan tinggi yang memiliki izin penyelenggaraan Program Pendidi-

    kan Doktor untuk program studi yang sesuai dengan yang tertera pada ijazah dari Ditjen

    Pendidikan Tinggi Depdiknas (atau Departemen Agama untuk perguruan tinggi agama),atau dalam proses perpanjangan izin tersebut.

    Penetapan bidang ilmu penugasan jabatan Guru Besar yang diusulkan ditentukan oleh

    Perguruan Tinggi masing-masing, disesuaikan dengan ruang lingkup (ranah, domain) bi-

    dang ilmu dan arah pengembangan bidang ilmu Perguruan Tinggi tersebut.

    Ruang lingkup setiap satuan bidang ilmu (digit bidang ilmu) untuk Guru Besar sedapat

    mungkin bersifat generik, mengikuti klasifikasi bidang ilmu yang lazim dipergunakan,

    walaupun dapat saja berkembang. Bidang ilmu penugasan Guru Besar harus lebih luas

    dari mata kuliah, sehingga bidang ilmu yang menjadi penugasan Guru Besar dapat meli-

    puti beberapa mata kuliah yang termasuk dalam bidang ilmu tersebut.

    Bidang ilmu yang tercantum dalam ijazah Doktor dapat saja bersifat sangat luas dan lebih

    luas dari satuan bidang ilmu yang menjadi penugasan Guru Besar yang ditentukan oleh

    Perguruan Tingginya. Dalam kasus seperti ini, maka haruslah diupayakan agar bidang

    ilmu penugasan Guru Besar termasuk dalam bidang ilmu yang tercantum dalam ijazah

    Doktor tersebut. Selain itu, dalam kasus seperti ini, bidang ilmu penugasan Guru Besar

    harus sesuai dengan bidang kekhususan Doktornya yang lazimnya tercermin dalam bi-

    dang ilmu (ranah) penelitian untuk disertasinya.

    Untuk ilustrasi permasalahan yang bersifat umum di muka, berikut diberikan contoh-

    contoh yang bersifat spesifik.

    a. Seorang dosen memiliki ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),dengan bidang kekhususan (penelitian untuk disertasinya) dalam bidang Biologi, ma-

    ka ia hanya boleh diangkat menjadi Guru Besar dengan bidang penugasan Biologi. Ia

    tidak boleh diangkat dalam Guru Besar dengan penugasan bidang ilmu Fisika atau

    Kimia, walaupun kedua bidang ini termasuk dalam kelompok bidang ilmu IPA, oleh

    karena ranah ketiga bidang ilmu tersebut berbeda satu sama lain.

    b. Seorang dosen memiliki ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Pengelolaan Hutan (Forest

    Management), maka ia boleh saja diangkat dalam Guru Besar dengan penugasan da-

    lam bidang Perencanaan Hutan (Forest Planning), atau Ekonomi Kehutanan (Forest

    Economics), atau Kebijakan Kehutanan (Forest Policy), apabila Perguruan Tinggi

    tempat ia bekerja menetapkan bidang-bidang tersebut merupakan bidang ilmu untuk

    penugasan Guru Besar, oleh karena ketiga bidang ilmu itu termasuk dalam ranah IlmuPengelolaan Hutan. Dalam kasus seperti ini, seyogyanya bidang penugasan

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    27/38

    22

    Guru Besar yang bersangkutan disesuaikan dengan bidang penugasan untuk jabatan

    fungsional dosennya yang terakhir (Lektor Kepala, atau Lektor apabila ia loncat jaba-

    tan).

    c. Seorang dosen yang memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala dengan bidang penu-

    gasan Ilmu Kedokteran, memperoleh ijazah Doktor dalam bidang Ilmu Ekonomi

    (Economics), maka yang bersangkutan tidak dapat diangkat menjadi Guru Besardengan bidang penugasan Ilmu Kedokteran, oleh karena bidang ilmu penugasan (Il-

    mu Kedokteran) berbeda dengan bidang ilmu Doktornya (Ilmu Ekonomi). Akan te-

    tapi ia dapat diangkat menjadi Guru Besar dalam bidang penugasan Ilmu Ekonomi,

    asalkan ia memiliki angka kredit untuk kegiatan Tridarma dalam bidang Ilmu Eko-

    nomi yang mencukupi untuk diangkat menjadi Guru Besar. Dalam kasus ini, maka

    angka kredit untuk melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran, dan Melaksanakan Pe-

    nelitian yang ia miliki sampai ke jabatan Lektor Kepala dalam bidang penugasan Il-

    mu Kedokteran, tidak dapat dipergunakan (tidak dihitung) untuk mencukupi angka

    kredit ke Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi.

    2. Persyaratan Publikasi Ilmiah

    a. Kenaikan Reguler

    a.1. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun :

    Memiliki publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi yang

    salah satunya diterbitkan oleh lembaga ilmiah di luar perguruan tingginya, atau

    jurnal ilmiah internasional yang bereputasi, sebagai penulis pertama, berupa

    hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan Guru

    Besarnya, yang jumlahnya mencukupi 25% dari jumlah minimal angka kredit

    tambahan yang diperlukan.

    a.2. Kenaikan jabatan dalam kurun waktu lebih dari 3 (tiga) tahun :

    Memiliki sekurang-kurangnya satu karya ilmiah hasil penelitian dalam bidang

    ilmu yang sesuai dengan bidang penugasan Guru Besarnya yang dipublikasikan

    dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal ilmiah internasional yang

    bereputasi sebagai penulis pertama.

    b. Kenaikan Loncat Jabatan

    Bagi dosen yang potensial/berprestasi tinggi dapat dinaikkan langsung ke jenjang

    jabatan yang lebih tinggi (loncat jabatan) menjadi Guru Besar dan pangkatnya

    dinaikkan setingkat lebih tinggi sesuai ketentuan apabila telah memenuhi syaratsebagai berikut :

    1).Sekurang-kurangnya telah menduduki jabatan Lektor selama 1 (satu) tahun.2). Memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah

    nasional yang terakreditasi atau 2 (dua) dalam jurnal ilmiah internasional berepu-

    tasi, atau kombinasi keduanya yang secara keseluruhan setara dengan 4 (empat)

    publikasi dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi sebagai penulis pertama,

    berupa hasil penelitian dalam bidang ilmu yang sama dengan bidang penugasan

    Guru Besarnya (Catatatan : satu publikasi ilmiah internasional bereputasi dinilai

    sama dengan 2 (dua) publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi).

    3). Telah memenuhi jumlah angka kredit yang disyaratkan.

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    28/38

    23

    4). Memiliki kinerja, integritas, tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan tata

    krama dalam kehidupan kampus yang dibuktikan dengan berita acara rapat

    pemberian pertimbangan senat perguruan tinggi.

    5). Syarat-syarat akademik lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan

    Tinggi atas nama Menteri Pendidikan Nasional sejalan dengan tuntutan

    perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dalamkerangka peningkatan kualitas dosen.

    6). Syarat-syarat administrative lainnya.

    C. Pertimbangan untuk Lektor Kepala atau Persetujuan untuk Guru Besar dari Senat

    Perguruan Tinggi

    Selain persyaratan angka kredit untuk Pendidikan, Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi, dan

    Kegiatan Penunjang serta persyaratan khusus seperti telah diutarakan di muka, untuk

    kenaikan jabatan fungsional dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar diharuskan memenuhi

    persyaratan non akademik berupa pertimbangan Senat Perguruan Tinggi untuk ke Lektor

    Kepala dan persetujuan Senat Perguruan Tinggi untuk ke Guru Besar.

    Adapun pertimbangan atau persetujuan Senat Perguruan Tinggi tersebut berdasarkan kepada

    hasil penilaian terhadap kelayakan kinerja, integritas, tanggung jawab pelaksanaan tugas dan

    tata krama dalam kehidupan kampus bagi dosen yang diusulkan. Pertimbangan atau

    persetujuan Senat Perguruan Tinggi dibuktikan dengan Berita Acara Pemberian

    Pertimbangan untuk ke Lektor Kepala atau Berita Acara Pemberian Persetujuan untuk ke

    Guru Besar yang ditandatangani oleh Ketua Senat Perguruan Tinggi.

    Khusus untuk organ Perguruan Tinggi yang berhak memberikan pertimbangan atau

    persetujuan ini kiranya perlu disesuaikan dengan status Perguruan Tingginya. Untuk

    Perguruan Tinggi yang berstatus PTN maka pemberian pertimbangan atau persetujuan

    dilakukan oleh Senat Perguruan Tinggi. Untuk Perguruan Tinggi yang berstatus BHMNmaka pemberian pertimbangan atau persetujuan dapat dilakukan oleh Senat Akademik, atau

    Dewan/Majelis Guru Besar, atau Kerjasama Senat Akademik dengan Dewan/Majelis Guru

    Besar, sesuai dengan kebijakan Perguruan Tinggi masing-masing.

    VI. SKEMA DIAGRAM ALIR PROSES PENILAIAN

    KARYA ILMIAH DAN ANGKA KREDIT DOSEN

    Mekanisme dan proses penilaian karya ilmiah dan angka kredit dosen yang akan diusulkan

    kenaikan jabatan fungsional dosennya yang berlaku pada setiap Perguruan Tinggi pada saat ini

    sangat beragam. Pada dasarnya setiap Perguruan Tinggi dapat saja mengembangkanmekanismenya sendiri sesuai dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensinya masing-masing,

    sepanjang mengikuti ketentuan dan dilakukan oleh pejabat yang memiliki kewenangan dalam

    penetapan angka kredit dosen seperti diatur dalam Pasal 13 ayat (2) butir b (untuk PTN), butir c

    (untuk PTS), dan butir d (untuk PT Agama) dalam keputusan MENKO WASBANGPAN Nomor

    38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.

    Sungguhpun demikian, beberapa model Skema Diagram Alir Proses Penilaian Karya Ilmiah dan

    Angka Kredit Dosen yang selain dapat menjamin efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya juga

    dapat mendorong ke arah proses penilaian yang dapat memberikan hasil penilaian yang lebih

    benar dan lebih berkualitas (baik), kiranya perlu dipertimbangkan untuk diikuti walaupun tidak

    harus persis sama atau dibakukan.

    Beberapa model skema berikut merupakan mekanisme proses penilaian yang dilakukan oleh

    beberapa Perguruan Tinggi yang berdasarkan evaluasi Tim Penilai Angka Kredit Dosen Tingkat

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    29/38

    24

    Pusat memberikan hasil yang baik, dilihat dari segi besarnya persentase keberhasilan (lulus ke

    tahap berikutnya) berkas usulan yang dinilai dan kualitas hasil penilaian untuk karya ilmiah

    dosen.

    A. Skema Mekanisme Penilaian Karya Ilmiah Dosen Di Tingkat Perguruan Tinggi

    Gambar 1. Diagram Alir Kegiatan dalam Penilaian Karya Ilmiah Dosen di Tingkat

    Perguruan Tinggi

    Keterangan Gambar

    a. Kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen

    1. Dosen :

    a). Melengkapi berkas (bukti karya ilmiah)

    b). Menentukan kategori karya ilmiah yang diusulkan

    2. Jurusan/Departemen (Fakultas):

    a). Memeriksa kelengkapan bukti karya ilmiah

    b). Membuat rekapitulasi usulan karya ilmiah

    c). Menentukan Penilai Karya Ilmiah Tingkat Jurusan/Departemen

    3. Penilai Tingkat Jurusan/Departemen dan Tingkat Fakultas :

    a). Memeriksa kemungkinan plagiasi, usulan ganda satu karya ilmiahb). Menilai karya ilmiah dan menyampaikan hasilnya kepada Departemen (Jurusan)

    Dosen

    Perguruan

    Tinggi Lain

    Penilai Tingkat Pergu-

    ruan Tinggi Lain

    Perguruan

    Tinggi

    Jurusan/

    Departemen

    Penilai Tingkat Pergu-

    ruan Tinggi

    Penilai Tingkat Juru-

    san/Departemen

    7

    6

    11

    13

    1

    15

    16

    4

    12

    14 atau 17

    5

    Fakultas

    Penilai Tingkat Fakultas

    9 10

    8

    2

    3

    18

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    30/38

    25

    4. Perguruan Tinggi :

    a). Memeriksa kembali kelengkapan bukti karya ilmiah

    b). Menyerahkan berkas bukti karya ilmiah kepada Penilai Tingkat Perguruan Tinggi

    5. Penilai Perguruan Tinggi :

    a). Memeriksa kembali kemungkinan plagiasi, usulan ganda satu karya ilmiah

    b). Menilai karya ilmiah

    c). Menentukan penilai dari luar Perguruan Tinggi jika dalam Perguruan Tinggi tidak

    ada pakar untuk bidang ilmu karya ilmiah yang diusulkan

    d). Menentukan nilai akhir karya ilmiah dan menyampaikan hasilnya kepada dosen

    pengusul.

    6. Perguruan Tinggi Lainnya :

    a). Menentukan penilai yang sesuai dengan bidang ilmu karya ilmiah yang diusulkan

    b). Memberikan hasil penilaian kepada Perguruan Tinggi yang meminta

    7. Penilai Tingkat Perguruan Tinggi Lain :

    a). Menilai karya ilmiah

    b). Menyerahkan hasilnya kepada Perguruan Tinggi tempat domisilinyab. Arti angka yang dipergunakan sebagai lambang dalam skema :

    1 : penyerahan berkas bukti karya ilmiah dari dosen kepada Pimpinan Jurusan/

    Departemen

    2 : pengembalian berkas karya ilmiah dari Pimpinan Jurusan/Departemen kepada

    dosen pengusul, bilamana bukti-bukti yang diusulkan belum lengkap atau tidak

    memenuhi persyaratan administratif

    3 : penyerahan berkas bukti karya ilmiah kepada Tim Penilai Karya Ilmiah Dosen

    (TPKID) tingkat Jurusan/Departemen

    4 : penyerahan hasil penilaian karya ilmiah dari TPKID tingkat Jurusan/Departemen

    kepada Pimpinan Jurusan/Departemen5 : penyerahan berkas bukti karya ilmiah dan hasil penilaian TPKID tingkat Jurusan/

    Departemen kepada Pimpinan Fakultas

    6 : pengembalian berkas bukti karya ilmiah dan hasil penilaian TPKID tingkat

    Jurusan/Departemen dari Pimpinan Fakultas kepada Pimpinan Jurusan/Departemen

    bilamana bukti-bukti yang diusulkan belum lengkap, atau tidak memenuhi

    persyaratan administratif, atau ada dugaan (informasi) pelanggaran etika akademik

    dalam menghasilkan karya ilmiah

    7 : penyerahan berkas bukti karya ilmiah dan hasil penilaian TPKID tingkat Jurusan/

    Departemen kepada TPKID tingkat Fakultas oleh Pimpinan Fakultas

    8 : penyerahan hasil penilaian karya ilmiah dari TPKID tingkat Fakultas kepada

    Pimpinan Fakultas9 : penyerahan berkas bukti karya ilmiah berikut hasil penilaian TPKID tingkat

    Jurusan/Departemen dan TPKID tingkat Fakultas kepada Pimpinan Perguruan

    Tinggi

    10 : pengembalian berkas bukti karya ilmiah berikut hasil penilaian TPKID tingkat

    Jurusan/Departemen dan TPKID tingkat Fakultas dari Pimpinan Perguruan Tinggi

    kepada Pimpinan Fakultas bilamana bukti-bukti yang diusulkan belum lengkap

    atau tidak memenuhi persyaratan administratif atau ada dugaan (informasi)

    pelanggaran etika akademik dalam menghasilkan karya ilmiah

    11 : penyerahan berkas bukti karya ilmiah berikut hasil penilaian TPKID tingkat

    Jurusan/Departemen dan TPKID tingkat Fakultas dari Pimpinan Perguruan Tinggi

    kepada TPKID tingkat Perguruan Tinggi

  • 8/6/2019 Buku Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala Dan Guru

    31/38

    26

    12 : penyerahan hasil penilaian karya ilmiah dari TPKID tingkat Perguruan Tinggi

    kepada Pimpinan Perguruan Tinggi

    13 : penyerahan berkas bukti karya ilmiah dosen dari Pimpinan Perguruan Tinggi

    tempat dosen pengusul kepada Pimpinan Perguruan Tinggi lain yang memiliki

    bidang ilmu yang akan dinilai dan tidak tersedia pada Perguruan Tinggi pengusul

    14 : pengembalian berkas bukti karya ilmiah dosen dari Pimpinan Perguruan Tinggiyang diminta untuk menilai kepada Pimpinan Perguruan Tinggi pengusul,

    bilamana bukti-bukti karya ilmiah belum mencukupi atau tidak memenuhi

    persyaratan administratif atau ada dugaan (informasi) pelanggaran etika akademik

    dalam menghasilkan karya ilmiah

    15 : penyerahan berkas bukti karya ilmiah dari Pimpinan Perguruan Tinggi yang

    diminta untuk menilai kepada TPKID tingkat Perguruan Tinggi atau pakar dalam

    bidang ilmu yang akan dinilai pada Perguruan Tinggi yang diminta

    16 : penyerahan hasil penilaian TPKID atau pakar dalam bidang ilmu yang dinilai

    kepada Pimpinan Perguruan Tinggi penilai

    17 : penyerahan hasil penilaian TPKID tingkat Perguruan Tinggi atau pakar dari

    Pimpinan Perguruan Tinggi penilai kepada Pimpinan Perguruan Tinggi pengusul18 : penyerahan hasil penilaian TPKID tingkat Perguruan Tinggi dari Pimpinan

    Perguruan Tinggi kepada dosen pengusul

    Catatan : Khusus untuk penilaian pada tingkat Departemen/Jurusan dan Fakultas, bagi

    Perguruan Tinggi yang hanya memiliki salah satu unit saja, yaitu hanya ada

    Departemen/ Jurusan saja atau hanya ada Fakultas saja, maka mekanisme

    penilaiannya dapat menyesuaikan dengan keadaan institusinya.

    B. Skema Mekanisme Penilaian Angka Kredit untuk Usulan Kenaikan Jabatan

    Fungsional Dosen ke Lektor Kepala Dan Guru Besar Di Tingkat Perguruan Tinggi

    1. Perguruan Tinggi

    Gambar 2. Diagram Alir Kegiatan dalam Penilaian Angka Kredit Dosen diTingkat Perguruan Tinggi (Model 1)

    Pimpinan Perguruan Tinggi

    (TPAKD Tingkat Perguruan Tinggi)

    Senat Pergu-

    ruan Tinggi

    Pimpinan Fakultas

    (TPAKD Tingkat Fakultas)

    Pimpinan Jurusan/Depar