Buku Pedoman Mahasiswa MTHT Maret 2014

download Buku Pedoman Mahasiswa MTHT Maret 2014

of 31

description

MTHT FK USAKTI

Transcript of Buku Pedoman Mahasiswa MTHT Maret 2014

BUKU PANDUAN MAHASISWA Modul Mata Telinga Hidung dan Tenggorok

Kata pengantarSegala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnyalah buku panduan modul organ Mata Telinga Hidung dan Tenggorok ini dapat kami hadirkan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada dr. Elani Kartadinata, Sp.M selaku ketua pelaksana modul dan dr. Anggraeni A, Sp.M sebagai sekertaris modul dan seluruh kontributor modul Mata, Telinga Hidung dan Tenggorok atas kontribusinya dalam penyusunan buku panduan mahasiswa ini. Kami berharap buku panduan mahasiswa ini akan banyak membantu mahasiswa dan kontributor dalam mengikuti modul ini.

PendahuluanPelaksanaan Kurikulum Program Studi Sarjana Kedokteran (PSSK) FakultasKedokteranUniversitasTrisakti (FK USAKTI) berpedoman pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI), yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia, tahun 2006. ModulMata, Telinga Hidung dan Tenggorokan adalah bagiandari pelaksanaan kurikulum pada PSSK.Modul Organ Mata dan THT (MO-23/MTHT) semula direncanakan sebagai Modul Penglihatan dan Pendengaran (MO-23/PP). Namun dalam perkembangannya ternyata hidung, faring dan laring yang semula masuk dalam modul Saluran Pernafasan (MO-12/Pul), dimasukan dalam MO-23/PP sehingga kemudian lengkaplah Ilmu Penyakit THT seperti dahulu Telinga Hidung dan Tenggorok. Demikian juga penglihatan tidak hanya materi visus saja yang dibahas, tetapi Ilmu Penyakit Mata secara keseluruhan, sehingga modul ini menjadi Modul Organ Mata dan THT (MO-23/MTHT)Modul akan disajikan secara komprehensif meliputi bidang IP MATA dan IP THT dibantu oleh bidang pre- klinik, para-klinik dan klinik lainnya yang meliputi: Anatomi, Fisiologi, Histologi, Patologi Anatomi, Mikrobiologi, Farmakologi, Radiologi, Kesehatan Kerja dan Bagian IP Saraf.Metode pembelajaran pada modul MTHT berupa kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan menerapkan strategi pembelajaran berfokus pada mahasiswa (student centered learning). Rancangan kurikulum modul Mata, Telinga Hidung dan Tenggorokan terdiri dari kuliah (40%), tutorial dan seminar (40%), dan keterampilan klinis dan praktikum (20%).Sebanyak 80% materi yang disajikan berpedoman pada daftar penyakit dan daftar keterampilan pada lampiran 2 dan 3 SKDI, dan 20 % berupa muatan lokal kurikulum FK USAKTI.

Tujuan pembelajaran (Learning outcome)1. Setelah mengikuti modul MTHT diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien pada system mata dan THT, dan sesuai kewenangannya sebagai dokter umum

2. Setelah mengikuti modul MTHT diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

3.Setelah mengikuti modul MTHT diharapkan mahasiswa mampu mengelola masalah kesehatan system Mata dan THT pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer.4. Setelah mengikuti modul MTHT diharapkan mahasiswa mampu mengakses, mengelola, menilai secara kritis informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau untuk mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesahatan di tingkat primer.

Kompetensi 1. Area kompetensi 3 Landasan ilmiah ilmu kedokteran2. Area kompetensi 4 Pengelolaan masalah kesehatan3. Area kompetensi 5 Pengelolaan informasi

Karakteristik mahasiswa:Mahasiswa yang mengikuti modul mata, telinga hidung dan tenggorok adalah mahasiswa yang berada di semester 5.

Sasaran pembelajaran ( Learning Objective ) dan Lingkup Bahasan

Sasaran pembelajaran (learning objective)Lingkup bahasanPokok bahasan

Bila diberikan kasus pemicu mengenai masalah kesehatan mahasiswa semester 5 mampu menjelaskan masalah sesuai dengan mekanisme normal tubuh

Bila diberikan kasus pemicu mengenai masalah kesehatan mahasiswa semester 5 mampu menjelaskan gangguan pendengaran akibat kerja sesuai kasus yang diberikan

Bila diberikan kasus pemicu mengenai masalah kesehatan mahasiswa semester 5 mampu menganalisa hasil pemeriksaan penunjang (radiologi) sesuai dengan kaidah yang sesuai

Bila diberikan kasus pemicu mengenai masalah kesehatan mahasiswa semester 5 mampu menjelaskan strategi pengelolaan berdasarkan penggolongan, (mekanisme kerja) farmakodinamik,efek samping obat,kontraindikasi,interaksi obat, indikasi pemberian obat sesuai dengan prinsip-pinsip farmakologi.

1. Anatomi sistem penglihatan

2. Anatomi sistem pendengaran dan keseimbangan

3. Anatomi saluran pernafasarn atas

4. Fisiologi sistem pendengaran dan keseimbangan

5. Fisiologi sistem penglihatan

6. Histologi sistem penglihatan

7. Histologi sistem pendengaran

8. Histologi saluran pernafasan atas

9. Mirobiologi dan mikro- organisme pada infeksi Mata dan THT

11. Gangguan pendengaran akibat kerja

12. Radiologi

13. Farmakologi Komponen tulang yang membentuk kavum orbita, dan hubungan dengan ruang- ruang sekitarnya. Posisi bola mata, N. Optikus, glandula lakrimalis, korpus adiposa dan lapisan lapisan orbita. Perjalanan N.optikus. Bagian-bagian konjungtiva dan fungsinya. Otot-otot untuk gerakan palpebral. Otot-otot bola mata dan inervasinya, system koordinasi gerakan kedua bola mata. Glandula lakrimalis dan saluran air mata

Bangunan dan saluran pada pars timpanica ossi temporalis , aurikula , meatus akustikus eksternus, Inervasi, vaskularisasi dan aliranlimfe (Auris eksterna).

Kavum timpani dan tulang-tulang pendengaran,tuba auditiva, m.tensor timpani dan m.Stapedius,inervasi, vaskularisasi dan aliran limfe (Auris media). Bangunan dan saluran pada pars petrosa ossi temporalis Susunan labirintus membranous, perjalananN.kohlearis dan N.vestibularis, kedudukan pada labirintusosseus, endolimfe dan perilimfe (Auris interna)

Kavum nasi, konka, meatus, sinus paranalis, system perdarahan dan persarafannya.

Tonsilapalatina, naso, oro dan laringo faring, perdarahan dan persarafannya.

Tulang,sendi,ligamentum,otot, membran,perdarahan, persarafan , system limfatik dan pita suara

Mekanisme penghantaran gelombang suara dari telinga luar sampai pusat pendengaran

Fungsi telinga luar, tengah dan dalam, fungsi utrikulus,sakulus dan kanalis semisirkularis.

Menafsirkan hasil pemeriksaan pendengaran dengan garpu tala dan audiometer.

Fungsi sinus, nasofaring, laring dan pita suara.

Lengkung refleks pupil Lintasan persarafan penglihatan

Fungsi korteks penglihatan primer dan asosiasinya. Reaksi yang dialami rodopsin pada penglihatan pada tempat gelap dan terang.

Tricolor theory danberbagaimacambutawarnasesuaidenganklasifikasi Von Kries.

Struktur mikroskopik dari: bulbus oculi, palpebra, kelenjar lakrimalis, muskuli ekstrensik bola mata

Struktur mikroskopik dari: auris externa, auris media, dan auris interna

Struktur mikroskopik dari: hidung, faring dan laring.

Pengambilan bahan Pengiriman dan pengolahan bahan yang tepat untuk pemeriksaan mikrobiologik. Menginterpretasi hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjang infeksi mata dan THT

Definisi ONIHL teori mekanik suara bising. Nilai ambang batas pemaparan suara bising menjelaskan gambaran klinis Menjelaskan pemeriksaan fisik dan tes audiometri ONIHL Menentukan diagnosis, pencegahan,& pengendalian tuli akibat kerja. Program perlindungan tuli akibat kerja (Occupational hearing conservation program) Langkah-langkah pengendalian dampak suara bising di tempat kerja.Jenis-jenis alat bantu dengar. Definisi Barotrauma

Korpus alienum (foto orbita). Fraktur orbita/os frontal, retinoblastoma (foto kranium AP/ Lateral). Retinoblastoma, glioma optikus, hemangioma, neuritis hyperthyroid ophthalmopathy. (CT Scanning intraokuler, intrakonal, ekstrakonal). Mastoiditis akut dan kronik (foto schuller). Fraktur os .nasi (foto os nasi). Sinusitis, polip, keganasan, konka hipertrofi, deviasi septum, fraktur ethmoid/maksila, fraktur kompleks Le Fort (foto Waters). Adenoid hipertrofi (foto Adenois). Paralise pita suara, keganasan, polip (foto Laring). Neurinoma akustik, sinusitis/tumor sinus, tumor laring, tumor NF. (CT Scan)

Penggolongan antimikroba Farmakodinamik, farmakokinetik, indikasi, kontra indikasi, efek samping, toksisitas dan interaksi masing-masing golongan antimikroba, antihistamin dan kortikosteroid

Bila diberikan kasus pemicu mengenai masalah kesehatan mahasiswa semester 5 mampu menerapkan konsep dan prinsip ilmu biomedik serta menjelaskan secara medik masalah pasien tersebut sesuai kasus yang diberikan

Penyakit koroid: KoroiretinitisPenyakit vitreus Perdarahan vitreusPenyakit pada hidung dan sinus Etmoiditis akutPenyakit pada trakea Aspirasi Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat dan penting tentang kasus tersebut Menggali informasi melalui anamnesis untuk menyusun hipotesis Menjelaskan gejala klinis dan memperkirakan diagnosis Menentukan dan membuat rujukan sesuai dengan data yang diberikan

Bila diberikan kasus pemicu mengenai masalah kesehatan mahasiswa semester 5 mampu menerapkan konsep dan prinsip ilmu biomedik serta menjelaskan secara medik masalah pasien sesuai kasus tersebut.

Penyakit pada kelopak mata Entropion Trichiasis Lagophtalmos Epicanthus Ptosis XanthelasmaPenyakit pada apparatus lakrimalis Dacryoadenitis Dacryocystitis Dacryostenosis Lacrimal duct, lacerationPenyakit pada sklera Skleritis/ episcleritisPenyakit pada cornea Erosion Cornea, foreign body Burn Keratitis Kerato- conjunctivitis sicca Corneal oedema Corneal dystrophy KeratoconusPenyakit pada bola mata: Endophtalmitis Microphtalmos BuphtalmosPenyakit pada iris dan badan siliar: Tumor irisPenyakit pada lensa: Afakia PesudoafakiaPenyakit pada retina : Retinal detachment Retinal, vessel occlusion or bleeding Degeneration of macula, age

dependent Retinopathy of prematurity Diabetic retinopathy Hypertensive retinopathyNeoplasma pada mata: RetinoblastomaPenyakit optic disc dan optic nerve Optic disc cupping Optic neuropathy Optiic neuritisPenyakit pada telinga, pendengaran dan keseimbangan: Labyrinthitis Perceptive hearing loss Conductive hearing lossPenyakit pada hidung dan sinus Rinitis medikamentosa Sinusitis frontal akut Sinusilis maxilla akut Deviasi septum nasal Choanal atresiaPenyakit pada laring dan faring Hipertrofi adenoid Pseudo- croup acute epiglotitisPenyakit pada trakea Foreign bodies TracheitisNeoplasma pada THT: Polipus nasi Inverted papilomaCa Nasofaring Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat dan penting tentang kasus tersebut Menggali informasi melalui anamnesis untuk menyusun hipotesis Menjelaskan patofisiologi Menjelaskan patogenesis Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai Membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta Menyusun prosedur klinik dan laboratorium Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit Menentukan rujukan ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya sesuai dengan data yang diberikan

Bila diberikan kasus pemicu mengenai masalah kesehatan mahasiswa semester 5 mampu menerapkan konsep dan prinsip ilmu biomedik serta menjelaskan secara medik masalah pasien sesuai kasus yang diberikan

Penyakit pada konjungtiva Conjungtiva, foreign body Pterygium Subconjungtival haemorrhage Penyakit pada kelopak mata Blepharitis Hordeolum Chalazion Penyakit pada ruang mata bagian anterior: Hifema Hipopion Penyakit pada iri dan badan siliar: Iridosiklitis, iritis Penyakit peningkatan tekanan bola mata Glaucoma, congenital Simple glaucoma Acute glaucoma Secondary glauucoma Penyakit pada lensa Katarak Dislokasi lensa Penyakit refraksi dan akomodasi Hipermetropia Myopia Astigmatism Presbyopia Anisometropia

Kelainan lapang pandang Ambliopia Diplopia Suppresion Night- blindness Scotoma Hemoanopia, bitemporal dan homonimus Loss of vision and blindness Penyakit optic disc dan optic nerve Papiledema Atofi optik Penyakit pada telinga, pendengaran dan keseimbangan: Peradangan pada aurikula Herpes zoster oticus Pre- auricular fistula Foreign body in ear Serumen Otitis media akut Otitis media serosa Otitis media kronis Perforasi membran timpani Bullous myringitis Otosclerosis Tympanosclerosis Cholesteatoma Presbiakusis Mastoiditis Acute acoustic trauma Penyakit pada hidung dan sinus Rhinitis kronis Sinusitis kronis Penyakit pada leher: Medial and lateral brachial cyst and fistula

Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat dan penting tentang kasus tersebut Menggali informasi melalui anamnesis untuk menyusun hipotesis Menjelaskan patofisiologi Menjelaskan patogenesis Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai Menyusun diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan sesuai kasus tersebut Mengetahui prosedur klinik dan laboratorium Menentukan efektivitas suatu tindakan Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat, Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit Menentukan rujukan ke spesialis yang relevan dan mampu menindakl anjuti sesudahnya sesuai dengan data yang diberikan

Bila diberikan kasus pemicu mengenai masalah kesehatan mahasiswa semester 5 mampu menerapkan konsep dan prinsip ilmu biomedik dan menjelaskan secara medik masalah pasien sesuai kasus yang diberikan

Penyakit pada konjungtiva Conjuntivitis, allergy Conjuntivitis, viral Conjuntivitis, bacterialPenyakit pada kelopak mata: Eyelid laceration Eyelid retractionPenyakit pada telinga, pendengaran dan keseimbangan Otitis eksterna Benign postural vertigo

Motion sickness Menieres diseases Ear trauma atau lain Facial palsy or paralysisPenyakit pada hidung dan sinus Epistaksis Furuncle of nose Rhinitis akut Rhinitis vasomotor Rhinitis alergi Foreign body in nosePenyakit pada laring dan faring Pharyngitis Tonsilitis

Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat dan penting tentang kasus tersebut Menggali informasi melalui anamnesis untuk menyusun hipotesis Menjelaskan patofisiologi Menjelaskan patogenesis Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai Membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan sesuai kasus tersebut Melakukan prosedur klinik dan laboratorium Menentukan efektivitas suatu tindakan Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat, Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit sesuai dengan data yang diberikan

\

Strategi pengajaran dan sumber pembelajaran:Strategi pengajaran1.KuliahBertujuan untuk menstimulasi minat mahasiswa terhadap materi pembelajaran dan untuk aktif mencari informasi lebih jauh tentang materi pembelajaran secara mandiri, sesuai tujuan pembelajaran dan tingkat kompetensi yang telah ditetapkan.Adapun untuk penjadwalan kuliah dapat di lihat pada bagian lampiran2.Tutorial (Diskusi Kelompok)Bertujuan untuk menstimulasi kemampuan berfikir analitik dan logis berlandaskan ilmu kedokteran dasar untuk menerangkan hipotesis kasus yang diterima, sesuai tujuan pembelajaran dan tingkat kompetensi yang telah ditetapkan.Diskusi akan berlangsung dengan 4 topik, masing-masing topik akan didiskusikan dalam 2 sesi selama masing-masing 2 jam.3.Pleno mahasiswaBertujuan untuk mengasah kemampuan menyiapkan bahan presentasi dan melakukan presentasi yang sistematis dan dapat dipahami, sesuai tujuan pembelajaran dan tingkat kompetensi yang telah ditetapkan4.PraktikumBertujuan untuk meningkatkan dan memantapkan keterampilan pemeriksaan fisik, yang menunjang teori ilmu kedokteran sesuai tujuan pembelajaran dan tingkat kompetensi yang telah ditetapkan.5.Keterampilan klinisBertujuan untuk mengasah keterampilan klinis yang sesuai dengan materi kuliah dan diskusi, sesuai tujuan pembelajarandan tingkat kompetensi yang telah ditetapkan.6. Skenario kasus untuk modul yang akan berjalan terdiri dari 2 topik penyakit mata dan 2 topik penyakit THT.

Sumber pembelajaran1. Bahan kuliah dalam bentuk power point2. Skenario kasus3. Referensi / daftar rujukan (terlampir)

STRUKTUR ORGANISASI

MODUL MATA DAN THT (MO-23 / MTHT)

KOORDINATOR MODUL: Dr. Erlani Kartadinata, Sp.M

SEKRETARIS MODUL: Dr. Anggraeni A, Sp.M

KONTRIBUTOR MODUL

1. ANATOMI: Dr. Purnamawati Tjhin, M.Pd.Ked

Dr. Nuriyani S SpRM

2. HISTOLOGI: Dr. Fajar Arifin G., MS.

3. ILMU FAAL: Dr. Martiem Mawie, MS.

: Dr. Eveline Margo

4. PATOLOGI ANATOMI: DR. Dr. Robert Gandasentana, MS.

5. MIKROBIOLOGI: Prof. Dr. Widyasari Kumala SpMk

6. FARMAKOLOGI: Dr. J. Tanu Hendrata

: Dr. A. Rachman Wahab

7. RADIOLOGI: Dr. Sigit Widodo, Sp. R, Sp. KL

8. ILMU KESEHATAN KERJA: Dr. Ridwan Harrianto, MHSc,(OM)Sp.Ok.

9. ILMU PENYAKIT SARAF: Prof. Dr. H. Suharko Kasran, Sp.S.,Sp.KJ.

: Dr. Riani Indiyarti, Sp.S.

10. ILMU PENYAKIT MATA: Dr. Karliana Kartasa, Sp.M.

: Dr. Noviani Prasetyaningsih, Sp.M.

Dr . Husnun Amalia SpM Dr. Rose, Sp.M, Dr. Erlani Kartadinata, Sp.M Dr. Anggraeni A, Sp.M

: Prof. P.H. Sidarta Ilyas, Sp.M. (DLB)

11. ILMU PENYAKIT THT: Dr. H. Wahjoe Widajatno, Sp.THT., FS.

: Dr. Sri Susilowati, Sp.THT. (DLB)

: Dr. Fauzan Abdillah, Sp.THT

REFERENSIDepartemenRujukan

ANATOMI1. Saladin S. Kenneth : Human Anatomy, 1st Ed. McGrawHill, Boston, Tahun 20052. Linder Harold H. : Clinical - Anatomy, a Lange medical book, Appleton&Lange, California, 19893. Drake L. Richard, Wayne Vogl, Adam W.M. Mitchell : Gray's Anatomy for Student, Elsevier Churchill Livingstone, Spain 2005,4. Moore L. Keith, Arthur F Dalley : Clinically Oriented Anatomy, 5th ed., Lippincott Williams & Philadelphia, 2006,

ILMU FAAL1. Lauralee Sherwood; Human Physiology2. Ganong 22nd ed. 2005, Mc.Graw-Hill Co., USA

HISTOLOGI1. Leslie P Gartner, James L. Hiatt, Judy M. Strum: Essential Biologi Sel dan Histologi2. Leslie P. Gartner, James L. Hiatt: Atlas Berwarna Histologi3. Kurt E Johnson: Quick Review Histologi dan Biologi Sel4. Fajar Arifin Gunawijaya, Elna Kartawiguna: Penuntun Praktikum Kumpulan Foto Mikroskopik Histologi.

PATOLOGI ANATOMI1. Vinay Kumar, RamziCotran, Stanley Robbins; Basic Pathology,10th ed. W.B. Saunders Company, 19972. RamziCotran, Vinay Kumar, Stanley Robbins; Pathologic Basis of Disease,5th ed. W.B. Saunders Company, 19943. Diktat Kuliah FKUI4. Intisari Patologi. Binarupa Aksara, 2010

FARMAKOLOGI1. Goodman and Gilman : The Pharmacological Basis of Therapeutic, ed. XI2. Bertram G. Katsung : Basic & Clinical Pharmacology, ed. IX3. FarmakologidanTerapi - FKUI, ed. IV

RADIOLOGI1. SjahrialRasad et al : RadiologiDiagnostik, BalaiPenerbit FKUI2. Sutton David A. : Textbook of An Imaging, Churchill Livingstone, 4th Edition, 1987.3. Jack Eikent et all : Rontgen Diagnosis of Disease of Bone, William & Wilkins, Fourth Edition, 1980.4. IsadoreMeschan MA, MD. : Synopsis or Analisis Rontgen Sign in General Radiology, WB Saunders Co, 1976. 5. Frederic N. Silverman Caffei's : Pediatric X-Ray Diagnosis, Year Book Medical Publisher INC, 8th Edition 1978. 6. Francis A. Burgener et al : Differential Diagnosis in Conventional Radiology, GeorgethiemeVerlag, 1985.

MIKROBIOLOGI1. Murray PR, Rosenthal KS, Pflaller MA,: Medical Microbiology. Ed. 5, Philadelphia, Pensylvania. 2005. Elsevier Mosby2. Wilson WR, Sande MA. Curent Diagnosis & Treatment. Lange Medical books. Mc.Graw-Hill. 2001

ILMU KESEHATAN KERJA1. La Dou J. : Current Occupational Medicine, 3th ed., McGraw-Hill, New York, 2004. 2. Carl Zen Z. O Bruce Dickerson & Edward P. Horvath (editor) : Occupational Medicine, 3th ed., Mosby St.Louis-Baltimore, 1994.3. Peter J. Baxter, Peter H. Adams, Tar-ching AW, et all : Hunter's Disease of Occupational, 9th ed. Arnod, Oxford University Press, London, 2000

ILMU PENYAKIT SARAF1. Adams and Victor's : Principles of Neurology 7th ed.

ILMU PENYAKIT MATA1. Kansky JJ. Clinical ophthalmology a systemic approach. 7th ed. Edinburgh: Butterworth Heinamann, 2011.2. Khurana AL\K. Comprehensive ophthalmology. 4th ed. New Delhi :Newage international limited, 2007.3. Ilyas S. Dasarteknikpemeriksaandalamilmupenyakitmata. Edisi 2. Jakarta: FKUI, 2003.4. Vaughan Asburry : General Ophthalmology5. James Allen : May's Disease of The Eye6. IlmuPenyakit Mata, UniversitasAirlangga7. PedomanPendidikandanPelatihanProfesionalKedokteranBerkelanjutan (PPPKB)8. Ak. Khurana: Comprehensive Ophtalmology IV9. Goh Lee Gan, Azrul Azwar, Sugito Wonodirekso: Family Medicine Practice10. AR. Elkington: Petunjuk penting kelainan mata, PT. Khan11. Damien O Neil: Atlas Of Diseases Of The Eye IV, Churchill Livingstone 12. Andrew P Schachat MP, Alan F Cruess MP, DR. Waliban SP.M: Oftalmologi Diagram Diagnostik13. Daniel Vaughan, Taylor Asbury, DR. Waliban Sp.M, DR. Bondana Harjono: Oftalmologi Umum Jilid I dan II

ILMU PENYAKIT THT1. Buku Ajar IP THT, Editor : Efiaty S. danNurbaitiIskandar, FKUI - 20102. Boeis et all : Fundamental of Otolaryngology, WB. Saunders Co - 1989.3. Ballantyne and Grove : Scotts Brown Disease of the Ear, Nose and Throath, Buttenworths - 1991.4. Gerald M. O'Donoghue, Grant J. Bates and Anthony A. Narula : "Clinical ENT", Oxford University, Press New York - 1992.5. Balenger J.J. : Disease of the Nose, Throat, Ear, Head and Neck, Philadelphia 1991

JADWAL KULIAHR U A N G: 6.02REVISI

M I N G G U: I

J A MH A R I D A N T A N G G A L

Senin, 3/3/14Selasa, 4/3/14Rabu, 5/3/14Kamis, 6/3/14Jumat, 7/3/14

08.00 - 08.50Pengantar ModulLaring FaringTUTORIAL 1.1 THTPraktikum AnatomiBronkologi

KPM FLab AnatomiF

09.00 - 09.50Anatomi MataLaring FaringPraktikum AnatomiBronkologi

PFLab AnatomiF

10.00 - 10.50Mikrobiologi VestibulogiFarmakologi THT Anatomi THT TUTORIAL 1.2 THT

WDPTHNS

11.00 - 11.50Mikrobiologi Faal THT Farmakologi THT Anatomi THT

WMM THNS

12.00 - 12.50I S T I R A H A T

13.00 - 13.50Anamnesis THTAnamnesis MataFaal MataStudi MandiriGlaukoma

WWEK EMKK

14.00 - 14.50Pemeriksaan THTPemeriksaan MataCadangan KuliahStudi MandiriGlaukoma

WWEKKK

J A MH A R I D A N T A N G G A L

Senin, 10/3/14Selasa, 11/3/14Rabu, 12/3/14Kamis, 13/3/14Jumat, 14/3/14

08.00 - 08.50Histologi THTTUTORIAL 2.1 MATAIKKTUTORIAL 2.2 MATARetina

FARHR

09.00 - 09.50Histologi MataIKKOptic disc

FARHR

10.00 - 10.50RadiologiPRESENTASI KASUS I THTRinologiUveaPRESENTASI KASUS II MATA

SWWWEK

11.00 - 11.50Radiologi Narasumber : FRinologiUveaNarasumber : KK

SWWWEK

12.00 - 12.50I S T I R A H A T

13.00 - 13.50KonjungtivitisLaring FaringStudi MandiriAUDIOLOGILensa

HAFWWKK

14.00 - 14.50SkleritisLaring FaringStudi MandiriPA Mata & THTLensa

HAFRGKK

J A MH A R I D A N T A N G G A L

Senin, 17/3/14Selasa, 18/3/14Rabu, 19/3/14Kamis, 20/3/14Jumat, 21/3/14

08.00 - 08.50Studi MandiriI. P. SARAF-1Studi MandiriI.P. SARAF - 3Farmakologi MATA

SKRIRW

09.00 - 09.50Studi MandiriI. P. SARAF-2Studi MandiriI.P. SARAF - 4Farmakologi MATA

SKRIRW

10.00 - 10.50UTMExt Eye DiseaseOtologi TUTORIAL 3.2 MATAPRESENTASI KASUS III MATA

HAS

11.00 - 11.50Ext Eye DiseaseOtologi Narasumber : NP

HAS

12.00 - 12.50I S T I R A H A T

13.00 - 13.50Cadangan KuliahTUTORIAL 3.1 MATAREFRAKSIKorneaCadangan Kuliah

NPNP

14.00 - 14.50Cadangan KuliahREFRAKSIKorneaCadangan Kuliah

NPNP

J A MH A R I D A N T A N G G A L

Senin, 24/3/14Selasa, 25/3/14Rabu, 26/3/14Kamis, 27/3/14Jumat, 28/3/14

08.00 - 08.50TUTORIAL 4.1 THTRINOLOGIPRESENTASI KASUS IV THT

WWStudi Mandiri

09.00 - 09.50RINOLOGINarasumber : WWL

WWI

10.00 - 10.50OtologiTUTORIAL 4.2 THTB

SStudi MandiriUJIAN AKHIRU

11.00 - 11.50OtologiMODULR

S

12.00 - 12.50ISTIRAHAT

13.00 - 13.50Studi MandiriHead & Neck

DPStudi Mandiri

14.00 - 14.50Studi MandiriHead & Neck

DP

Keterangan

P : Dr. Purnamawati Tjhin, M.Pd.KedW : Prof. Dr. Widyasari, Mbiomed, Sp.MK (K)

NS : Dr. Nuryani Sidarta, Sp.RMRH: Dr. Ridwan Harrianto MHSc.(OM) Sp.OK

EM: Dr. Eveline MargoRI : Dr. Riani Indiyarti, Sp.S

MM: Dr. Martiem Mawi, MSSK: Prof. Dr. Suharko Kasran, Sp.S., Sp.KJ

FA : Dr. Fajar Arifin G.,MSKK: Dr. Karliana K., Sp.M

RG : DR. Dr. Robert G., MS.SI : Prof. Dr. Sidarta Ilyas, Sp.M

SW: Dr. Sigit Widodo, Sp.R., Sp.KLNP: Dr. Noviani P., Sp.M

WW: Dr. Wahjoe W., Sp.THTF : Dr. Fauzan A, Sp.THT

TH : Dr. J Tanu HendrataRW: Dr. Rahman Wahab

R : Dr. Rose, Sp.M. MScHA: Dr. Husnun Amalia, Sp.M

EK : Dr. Erlani Kartadinata, Sp.MS : Dr. Sri Susilowati.,Sp.THT

DP : Dr. Dina Putri Nasution,SpTHTAA: Dr. Anggraeni A,SpM

Sarana dan prasarana1. Ruang kuliah 601 yang dapat menampung 150 orang mahasiswa2. Ruang diskusi sebanyak 12 ruangan3. Ruang praktikum anatomi

EvaluasiSistem evalusi dilakukan dengan multiple choice questions pada tengah dan akhir modul masing- masing sebanyak 100 soal dengan durasi 90 menit. Jika kehadiran kurang dari 80 % tidak diperkenankan mengikuti ujian.Sistem penilaian1. Bila rata-rata nilai UTM dan UAM > 50, rumusan nilainya : 35% UTM + 40% UAM + 25% (rata-rata tutorial dan logbook)2. Bila rata-rata nilai UTM dan UAM , 50, rumusan nilainya : 40% UTM + 60% UAM

Kriteria :A=80 100A -= 77 79.99B+= 74 76.99B= 68 73.99B -= 65 67.99C += 62 64.99C= 56 61.99D= 45 55.99E= < 45Nilai batas lulus 56 (C)

Lampiran :LANGKAH-LANGKAH DALAM DISKUSI KELOMPOK

METODE SEVEN JUMPLANGKAH 1.Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti)ProsesMahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan menyamakan persepsi mengenai istilah tersebut. Dalam hal ini, mahasiswa dapat mencari arti istilah atau terminologi asing yang tidak dimengerti melalui kamus. Semua mahasiswa harus dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka tidak mengerti. AlasanIstilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian bisa mengawali proses belajar.Output tertulisKesepakatan mengenai pengertian dari kata-kata atau istilah yang tidak dimengerti.

LANGKAH 2. Menetapkan masalahProsesIni merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk berkontribusi pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.AlasanSangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya.Output tertulisDaftar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasanProsesLanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba memformulasikan, menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam konteks ini:a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasib. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan tujuan untuk saling pengertianAlasanIni merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.Output tertulisDaftar hipotesis atau penjelasan

LANGKAH 4. Menyusun penjelasan menjadi solusi sementaraProsesMahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan, untuk melihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini memulai proses penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan untuk menuliskannya terlalu cepat.AlasanTahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada secara aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan pembelajaran terlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses intelektual cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu melebar dan dangkal.Output tertulisPengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ideide baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antar potongan informasi yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhatian: Dalam memori, unsur-unsur pengetahuan disusun secara skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis seperti kamus).

LANGKAH 5. Menetapkan Tujuan PembelajaranProsesAnggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk fokus, tidak terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan merupakan tujuan pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan pribadi.AlasanProses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggota kelompok (dan tutor) untuk mensintesis diskusi sebelumnya menjadi tujuan pembelajaran yang tepat dan dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan pembelajaran, akan tetapi juga mengajak semua anggota kelompok bersama-sama menyimpulkan diskusi.Output tertulisTujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan pembelajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau hipotesis spesifik. Misalnya, "penggunaan grafik cantle untuk menilai pertumbuhan anak" lebih baik dan lebih tepat daripada topik global pertumbuhan

LANGKAH 6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiriProsesProses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi, menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku blok yang memuat saran cara memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit ditemukan atau diakses.AlasanJelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswaOutput tertulisCatatan individual mahasiswa.

LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiriProsesBerlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama, mereka mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.AlasanLangkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut. Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika pemicu yang tepat terjadi di masa datang.Output tertulisCatatan individual mahasiswa.

LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK

Kelompok: Modul:Nama Fasilitator:Tanggal :

Kasus: Sesi : INONAMAKognitifPsiko-motorAfektifJUMLAHNILAI

Berpikir kritisRelevansi Komunikasi

Disiplin Sikap

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Kriteria Penilaian0123

Berpikir Kritis : Memberikan pengetahuan tanggapan secara ilmiah dan logisTidak Hadir/ tidak memberikan tanggapanTidak LogisSebagian kecilSebagian Besar

Relevansi : pendapat yang dikemukakan relevan dengan learning Objective (LObj) yang ditemukan.Tidak memberi pendapatTidak RelevanSebagian kecilSebagian Besar

Komunikasi: Menyampaikan pendapat dengan jelas dan mudah dipahami.Tidak memberikan pendapatSebagian kecilSebagian besarSeluruhnya

Disiplin : Kehadiran mahasiswa dalam setiap kali diskusiTidak HadirTerlambat > 5 Menit.Terlambat < 5 Menit.Tepat Waktu

Sikap : sikap menghargai pendapat (menyimak dan mendengarkan) anggota lain dan tutor serta tidak mendominasi diskusi.Tidak HadirAcuh atau melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan tutorialsikap menghargai TETAPI mendominasi diskusi.sikap menghargai pendapat DAN tidak mendominasi diskusi.

Keterangan :

Jakarta, NILAI AKHIR : (TOTAL/15)X100Nama jelas fasilitatorLEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK

Kelompok: Modul:Nama Fasilitator:Tanggal :

Kasus: Sesi : IINONAMAKognitifPsikomotorAfektifJUMLAHNILAINilai Log Book

Berpikir kritsRelevansi Komunikasi

Disiplin Sikap

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Kriteria Penilaian0123

Berpikir Kritis : Memberikan pengetahuan tanggapan secara ilmiah dan logisTidak Hadir/ tidak memberikan tanggapanTidak LogisSebagian kecilSebagian Besar

Relevansi : pendapat yang dikemukakan relevan dengan learning Objective (LObj) yang ditemukan.Tidak memberi pendapatTidak RelevanSebagian kecilSebagian Besar

Komunikasi: Menyampaikan pendapat dengan jelas dan mudah dipahami.Tidak memberikan pendapatSebagian kecilSebagian besarSeluruhnya

Disiplin : Kehadiran mahasiswa dalam setiap kali diskusiTidak HadirTerlambat > 5 Menit.Terlambat < 5 Menit.Tepat Waktu

Sikap : sikap menghargai pendapat ( menyimak dan mendengarkan) anggota lain dan tutor serta tidak mendominasi diskusi.Tidak HadirAcuh atau melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan tutorialsikap menghargai TETAPI mendominasi diskusi.sikap menghargai pendapat DAN tidak mendominasi diskusi.

Keterangan :NILAI AKHIR : (TOTAL/15)X100

FORMAT LOGBOOK DISKUSI TUTORIALNama mahasiswa: Modul:NIM : ___________ Kelompok : ______Tanggal : Kasus: _____ Sesi: I KRITERIAURAIAN

1. Identifikasi dan analisis masalahMasalah yang ditemukan pada skenario dan analisis hubungan antar masalah tersebut. Dalam membuat analisis, dapat dibuat peta konsep (mind map).

1. Learning Objective(Rumusan sasaran pembelajaran yang hendak dicapai oleh mahasiswa)

1. Learning issue(Learning objective yang masih harus dicari secara mandiri)

Nama Fasilitator : Tanda tangan fasilitator :

FORMAT LOGBOOK DISKUSI TUTORIALNama mahasiswa: Modul:NIM : ___________ Kelompok : Tanggal : Kasus: _____ Sesi: IIKRITERIAURAIAN

1. Hasil penelusuran literatur(Catatan penting tentang hasil penelusuran literatur terhadap learning issue yang telah ditentukan sebelumnya).

1. Referensi yang digunakan(Tuliskan sumber referensi yang digunakan atau dibaca)

Nilai

Nama Fasilitator : Tanda tangan fasilitator:

RUBRIK PENILAIAN LOGBOOK DISKUSI TUTORIAL MAHASISWA

KRITERIA012

Penyelesaian tugasTidak menyelesaikan tugasMenyelesaikan sebagian tugasMenyelesaikan seluruh tugas

Jumlah Referensi yang digunakan01-2>2

Ketepatan waktu pengumpulan tugasTidak tepat waktuTepat waktu

Nilai : jumlah/5 * 100

31