Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

14
2013 LUCIA PRIMATITA MASCARENHAS, S.Pd JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES KUPANG TITRASI ASAM-BASA

Transcript of Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

Page 1: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

2013

LUCIA PRIMATITA MASCARENHAS, S.Pd

JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES

KUPANG

TITRASI ASAM-BASA

Page 2: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

BUKU PEDOMAN DAN PANDUAN PRAKTIKUM

“ILMU KIMIA DASAR”

Oleh :

Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd

Jurusan Gizi

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

Page 3: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena Atas Perkenaannya Penulis dapat menyelesaikan Buku Pedoman

Penuntun Praktikum Ilmu kimia dasar ini dengan baik. Buku Pedoman dan

Panduan Praktikum ini membahas tentang beberapa materi Praktikum yang

akan di Praktekkan Mahasiswa untuk Mencapai Kompetensi pada Mata Kuliah

Ilmu kimia dasar, serta dapat memudahkan Mahasiswa dan Instruktur

Laboratorium dalam melaksanankan Praktikum, karena pada Buku Pedoman

dan Panduan Praktikum ini memuat langkah-langkah yang harus dilakukan

baik Mahasiswa maupun Instruktur Laboratorium dalam pelaksanaan

Praktikum.

Penulis menyadari bahwa Buku Pedoman dan Panduan Praktikum ini

masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran-saran perbaikan yang

membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk kesempurnaan Buku

Pedoman Praktikum ini, kiranya Buku ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang dan Pembaca.

Kupang, ……

Penulis

Page 4: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

PEDOMAN PRAKTIKUM

Ilmu Kimia Dasar

1. KRITERIA LAHAN

Lahan Praktek yang digunakan dalam Praktikum Ilmu Kimia Dasar Semester

Ganjil ini dilaksanakan pada Laboratorium Kimia Jurusan Gizi. Adapun Kriteria

sebagai Berikut :

- Memiliki Peralatan Laboratorium penunjang Praktikum Ilmu kimia dasar

yang memadai

- Memiliki Bahan-bahan Laboratorium penunjang Praktikum Ilmu kimia

dasar yang memadai

2. KRITERIA PEMBIMBING

Pembimbing Praktek Ilmu kimia dasar ini adalah dari Dosen mata kuliah

Ilmu kimia dasar Poltekkes Kemenkes Kupang Jurusan Gizi Kupang serta

pembimbing dari lahan praktek Laboratorium dengan latar belakang pendidikan

minimal D-III atau S1 Kimia.

3. JENIS AREA PRAKTEK

Area praktek yang digunakan dalam praktikum Ilmu kimia dasar adalah

Laboratorium Kimia pada Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang

4. HAK DAN KEWAJIBAN PRAKTIKAN

A. HAK

Peserta didik berhak untuk mendapatkan bimbingan selama kegiatan praktek di

Laboratorium secara berkelompok atau individu.

B. KEWAJIBAN

1. Peserta didik wajib mentaati tata tertib selama kegiatan Praktikum.

2. Peserta didik harus menyiapkan diri sebelum praktikum karena akan

dilakukan pretest sebelum praktikum di mulai.

3. Peserta didik wajib menandatangani daftar hadir praktikum .

4. Mahasiswa wajib meyerahkan Laporan Sementara Hasil Praktikum Yang

telah di tandatangani Oleh Instruktur Laboratorium

Page 5: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

5. Mahasiswa wajib menyerahkan Laporan Resmi Pada Pembimbing

Praktikum 1 hari sebelum Praktikum sebelumnya berlagsung.

5. PRASYARAT PRAKTEK

Mahasiswa yang boleh mengikuti Praktek Ilmu kimia dasar adalah

mahasiswa yang telah memprogramkan pada Kartu Rencana Studi (KRS)

pengambilan Mata kuliah Ilmu kimia dasar Pada semester Ganjil.

6. TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Praktikan harus datang 15 menit sebelum praktek dimulai

2. Praktikan sudah mempelajari materi yang akan dipraktikumkan terlebih

dahulu, karena sebelum praktikum dimulai selalu diadakan pretest

3. Selama waktu praktikum, praktikan harus memperhatikan hal sebagai berikut:

a. Memakai seragam, Jas Lab, dan bersepatu dengan benar

b. Tidak bersendagurau

c. Tidak makan/minum dan merokok di Laboratorium

d. Melaporkan kepada instruktur apabila terjadi kerusakan alat yang

digunakan, dan kerusakan alat ditanggung oleh semua anggota kelompok

4. Setelah praktikum, praktikan diwajibkan :

a. Membuat laporan sementara yang diserahkan kepada pembimbing

praktikum dan ditandatangani

b. Mencuci alat-alat Lab. yang digunakan selama praktikum dan

meninggalkan Laboratorium dalam keadaan bersih

5. Setiap praktikan diwajibkan untuk membuat laporan resmi yang dikumpulkan

paling lambat 1 hari menjelang praktikum berikutnya

6. Praktikan yang tidak dapat mengikuti suatu acara praktikum diwajibkan untuk

melapor pada koordinator instruktur Lab

7. Pelanggaran terhadap Tata Tertib Praktikum akan diambil tindakkan

semestinya

8. Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur lebih lanjut

oleh insturktur Lab.

Page 6: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

8. SANKSI-SANKSI

1. Mahasiswa yang hadir terlambat 15 menit setelah Praktikum dimulai, tidak

diperkenankan untuk mengikuti praktikum pada hari itu.

2. Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti Praktikum Jika tidak mengenakan

Atribut (jas Lab/perlengkapan Lab) yang lengkap

3. Mahasiswa yang tidak mengisi Absensi Praktikum dianggap tidak Mengikuti

Praktikum tersebut

4. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan Laporan sementara setelah praktikum

selesai akan dikurangi 50 % nilai laporan praktikumnya.

Kupang,………..2013

KETUA JURUSAN GIZI PJMK MATA KULIAH

Regina Maria Boro, DCN., M.Kes

NIP. 196504011989032001

Lucia Primatita Mascarenhas,S.Pd

Page 7: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

Keselamatan kerja

Di laboratorium kimia

1. Praktikan wajib memakai jas praktikum dan alas kaki atau sepatu yang

tertutup

2. Rambut panjang harus diikat rapi kebelakang, tidak boleh digerai

3. Praktikan wajib memebawa lap atau serbet atau keperluan lain yang

dibutuhkan untuk praktikum

4. Praktikan dilarang keras merokok, makan, dan minum didalam ruangan

laboratorium

5. Semua pekerjaan dan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dengan

uap beracun atau merangsang harus dilakukan didalam lemari asam

6. Hati-hati dengan semua pekerjaan pemanasan. Hindarkan percikan

cairan atau terhisapnya uap selama bekerja

7. Jauhkan semua senyawa organic yang mudah menguap, seperti Alcohol,

Eter, Klorofom, Aseton, dan Spiritus, dari api secara terbuka karena

bahan-bahan demikian mudah terbakar, sebaiknya gunakan pemanasan

water bath

8. Bila pemanasan menggunakan api terbuka, nyalakan lampu pembakar

spiritus dengan korek api biasa. Jangan menyalakan lampu spiritus

dengan lampu spiritus lainnya yang sudah menyala untuk menghindari

terjadinya letupan api

9. Matikan api pada lampu spiritus dengan menutup sumbunya. Jangan

mematikan lampu dengan meniup untuk mencegah terjadinya kebakaran

dan letupan api

Page 8: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

10. Jangan mencoba mencicipi bahan kimia atau mencium langsung asap

atau uap dari mulut, namun kipaslah terlebih dahulu uap kearah muka

11. Jangan sekali-kali menghisap pipet melalui mulut untuk mengambil

larutan asam atau basa kuat seperti Asam Nitrit, Asam Klorida, Asam

Sulfat, Asam Asetat glacial, Natrium Hidroksida, dan lain-lain.

Gunakan pipet dengan bola penghisap untuk memindahkan bahan-bahan

demikian atau bahan beracun lainnya kedalam alat yang digunakan

12. Segera tutup bahan kimia yang disediakan dalam botol tertutup untuk

mencegah terjadinya inhalasi bahan-bahan

13. Jangan sampai menumpahkan bahan-bahan kimia terutama asam atau

basa pekat, dimeja kerja atau pada lantai. Bila hal ini terjadi segera

laporkan pada dosen atau asisten

14. Bila terjadi kontak dengan bahan-bahan kimia berbahaya, korosif atau

beracun, segera bilas dengan air sebanyak-banyaknya. Selajutnya, segera

laporkan kepada dosen atau asisten

15. Jangan mengosok-gosok mata atau anggota badan lainya dengan tangan

yang mungkin sudah terkontaminasi bahan kimia

16. Berhati-hatilah bila bekerja dengan bahan uji yang berasal dari bahan

biologis seperti saliva karena mungkin dapat infeksi kuman atau virus

berbahaya seperti hepatitis

17. Buanglah cairan atau larutan yang telah selesai digunakan untuk

percobaan melalui bak pencuci. Selanjutnya bilas dengan air sebanyak-

banyaknya

18. Selesai praktikum, tinggalkan meja dan alat kerja dalam keadaan bersih

dan seperti semula

Penanggung Jawab Lab.Kimia

Page 9: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

FORMAT LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM ILMU KIMIA DASAR

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Berisi tentang Tujuan Dari Praktikum yang telah di Praktekkan.

B. ALAT DAN BAHAN

Berisi tentang Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum

C. HASIL PRAKTIKUM

Berisi tentang hasil dari praktikum yang telah dilakukan atau data mentah yang

didapatkan setelah Praktikum berlangsung

D. NAMA ANGGOTA KELOMPOK PRAKTIKUM

Berisi tentang data nama Mahasiswa yang telah mengikuti praktikum

KUPANG,…………2013

Ketua Kelompok Praktikum Instruktur Laboratorium

(……………………………..)

(………………………………)

Page 10: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

FORMAT LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ILMU KIMIA DASAR

HALAMAN JUDUL

Berisi : Judul Percobaan, Nama Praktikan dan Nomor Induk Mahasiswa

CONTOH FORMAT HALAMAN JUDUL :

“JUDUL PERCOBAAN”

L

O

G

O

NAMA MAHASISWA

NIM :………………….

JURUSAN GIZI

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

TAHUN AJARAN…………

Page 11: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

BAB I. TINJAUAN PUSTAKA

Berisi : Uraian tentang teori yang malandasi percobaan dan teori-teori terkait dengan

menyebutkan sumber pustakanya.

BAB II. PERCOBAAN

Berisi : Bahan dan alat yang digunaakan dan cara kerja

BAB III. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Berisi : Penjelasan tentang jalannya percobaan, kesesuaian antara teori dengan hasil

percobaan dan analisis tentang data hasil percobaan

BAB IV. KESIMPULAN

Berisi : Uraian tentang kaitan antara tujuan percobaan dengan hasil yang diperoleh

DAFTAR PUSTAKA

Berisi : Uraian tentang, judul buku yang diacu

Sistematikan penulisan daftar pustaka sebagai berikut :

Nama Penulis, tahun terbitan, Judul Buku (huruf miring), jilid, edisi, penerbit, kota

terbit dan halam yang diacu

Page 12: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

PERCOBAAN III

TITRASI ASAM-BASA

TUJUAN :

1. Mahasiswa mampu melakukan Titrasi Asam Basa dengan menggunakan

Buret

2. Mahasiswa mampu menghitung kosentrasi suatu Asam menggunakan Titran

Basa atau sebaliknya

3. Mahasiswa mampu menghitung kosentrasi Asam Cuka Perdagangan dan

Asam Sitrat dalam Produk Minuman.

DASAR TEORI :

Titrasi asam basa merupakan suatu metode penentuan kosentrasi suatu

asam menggunakan Titran Basa atau sebaliknya. Prinsip titirasi Asam Basa adalah

suatu zat yang kosentrasinya telah diketahui. Titrasi Asam Basa disebut juga Titrasi

Netralisasi, larutan Basa dan Garam dari Asam lemah yang dititrasi dengan larutan

baku Asam disebut Acidimetric (bila yang telah diketahui kosentrasi asamnya),

sedangkan asam dan Garam dari Basa lemah yang dititrasi dengan larutan baku

Basa disebut Alkalimetric (bila yang diketahui kosentrasinya basanya). Ada lima

macam titrasi asam-basa yaitu:

1. Titrasi antara asam kuat dengan basa kuat

2. Titrasi antara asam kuat dengan basa lemah

3. Titrasi asam lemah dengan basa kuat

4. Titrasi antara asam lemah dengan basa lemah

5. Titrasi antara asam berbasa lebih dari satu

Tercapainya titik akhir titrasi dapat diketahui dengan menggunakan

indicator, indicator dapat memberikan perubahan warna ketika sudah tercapai titik

ekivalen yaitu keadaan dimana kuantitas suatu zat yang dianalisa sama dengan

kuantitas titran yang digunakan. Indikator asam-basa organik yang mempunyai satu

warna jika kosentrasi ion hidrogen lebih tinggi dari suatu harga tertentu dan suatu

warna lain jika kosentrasi itu lebih rendah

Page 13: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

Tabel 1. Indikator dalam Titrasi Asam-Basa

Indikator Harga pH Perubahan Warna

Asam Basa

Metil Kuning 1,2-2,8 Merah Kuning

Bromo Fenol Biru 3-4 Kuning Biru

Metil Orange 3,1-4,4 Merah Kuning

Bromo Kresol Hijau 3,8-5,4 Kuning Biru

Metil Merah 4,2-6,2 Merah Kuning

Bromo Thymol Biru 6-7,6 Kuning Biru

Fenol Merah 6,8-8,4 Kuning Merah

Fenolftalien 8,3-10 Tak berwarna Ungu

Timolftalien 9,3-10,6 Tak berwarna Biru

ALAT DAN BAHAN :

a. Alat : Labu Ukur, Pipet ukur/gelas Ukur, timbangan, corong, Erlenmeyer,

Buret, pipet volume, pipet tetes, statif dan clem

b. Bahan : aquadest, NaOH, Cuka Pasaran dengan berbagai merek, Indikator

Phenolftalien

CARA KERJA :

1) Penentuan Kosentrasi Larutan Asam Cuka Pasaran

Cuka perdagangan mengandung beberapa persen Asam Asetat sehingga

dapat ditentukan Kadarnya dengan Titrasi Asam Basa dengan

menggunakan Larutan Standar NaOH.

a. Ambil 4 mL cuka perdagangan dengan pipet ukur/gelas ukur,

masukkan kedalam labu ukur 100 mL encerkan dengan aquadest

hingga tanda batas

Page 14: Buku Pedoman Ilmu Dasar Kimia 2013 Percobaan 3

b. Ambil 10 mL larutan cuka tersebut (yang telah di buat pada prosedur

kerja 1a), masukkan kedalam Erlenmeyer, tetesi 3-4 indikator

Penolftalien

c. Titrasi dengan Larutan NaOH 0,1 N hingga terjadi perubahan warna.

d. Catat Volume Pentiter yang terpakai

e. Hitung Kadar Asam Asetat dalam Cuka Perdagangan Dengan

Perhitungan :

Kadar (%) Asam Asetat = 100 mL x V NaOH x Mr Asam Asetat x N NaOH x 100% 4 mL x 10 mL x BJ Asam Cuka x 1000

2) Penentuan Kosentrasi Asam Sitrat dalam beberapa produk minuman.

Pengukuran persentasi asam Sitrat dalam produk minuman yang beradar

dipasaran dapat menggunakan metode Titrasi Asam Basa dengan

menggunakan Larutan Standar NaOH 0,1 N.

a. Ambil 4 mL sampel minuman yang mengandung asam sitrat dengan

pipet ukur/gelas ukur, masukkan kedalam labu ukur 100 mL encerkan

dengan aquadest hingga tanda batas

b. Ambil 10 mL larutan tersebut (yang telah dibuat pada prosedur

kerja 2a), masukkan kedalam Erlenmeyer, tetesi 3-4 indikator

Penolftalien

c. Titrasi dengan Larutan NaOH 0,1 N hingga terjadi perubahan warna.

d. Catat Volume Pentiter yang terpakai

e. Hitung Kadar Asam Sitrat dalam Sampel minuman tersebut Dengan

Perhitungan :

Kadar (%) Asam Sitrat = 100 mL x V NaOH x Mr Asam Sitrat x N NaOH x 100% 4 mL x 10 mL x BJ Asam Sitrat x 1000