Buku pedoman arah peminatan

127
i PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2013 DRAF 2

Transcript of Buku pedoman arah peminatan

Page 1: Buku pedoman arah peminatan

i

PEDOMAN

PEMINATAN PESERTA DIDIK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

2013

DRAF 2

Page 2: Buku pedoman arah peminatan

ii

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Komplek Kemdikbud Gedung D Lantai 17

Jl. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat, 10270

Telp./Fax. (021) 57946110

Page 3: Buku pedoman arah peminatan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan tim pengembang berhasil menyusun Pedoman Peminatan Peserta Didik dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Peminatan dalam pedoman ini mencakup peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan terintegrasi dalam program pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan, khususnya dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah. Artinya, program pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan harus memuat pelayanan peminatan baik kelompok mata pelajaran maupun mata pelajaran. Upaya ini mengacu kepada program pelaksanaan kurikulum tahun 2013, khususnya terkait dengan peminatan akademik, peminatan kejuruan, pilihan lintas minat atau pendalaman mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan. Program bimbingan dan konseling dengan peminatan sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Guru Bimbingan dan Konseling (Guru BK) atau Konselor di setiap satuan pendidikan.

Dalam konstruk dan isinya kurikulum tahun 2013 mementingkan terselenggaranya proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan peserta didik. Proses belajar yang dilakukan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk. Untuk ini, selain memuat isi kurikulum dalam bentuk mata pelajaran dan kegiatan lainnya, Kurikulum Tahun 2013 menyajikan kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, dan mata pelajaran pilihan untuk pendidikan menengah yang diikuti peserta didik sepanjang masa studi mereka. Kelompok mata pelajaran peminatan meliputi peminatan akademik, kejuruan, lintas mata pelajaran atau pendalaman mata pelajaran dan peminatan studi lanjutan. Untuk SMA/MA peminatan akademik meliputi peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, peminatan Ilmu-Ilmu Sosial dan peminatan Bahasa dan Budaya; sedangkan untuk SMK meliputi peminatan Akademik dan Kejuruan. Guru BK/Konselor membantu peserta didik dalam memenuhi Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik.

Peminatan memberikan kesempatan yang cukup luas bagi peserta didik untuk menempatkan diri pada jalur yang lebih tepat dalam rangka penyelesaian studi secara terarah, sukses, dan jelas dalam arah pendidikan selanjutnya. Wilayah Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran bagi peserta didik ini, dalam keseluruhan program pendidikan satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan bidang pelayanan BK yang menjadi wilayah manajemen BK dan wilayah tugas pokok Guru BK/Konselor dalam kerangka keseluruhan program pelayanan BK pada satuan pendidikan. Pendalaman materi mata

Page 4: Buku pedoman arah peminatan

iv

pelajaran merupakan bidang pelayanan pembelajaran yang menjadi wilayah manajemen pembelajaran dan wilayah tugas pokok Guru Mata Pelajaran dalam kerangka keseluruhan program pembelajaran pada satuan pendidikan. Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi Guru BK/Konselor dalam melaksanakan Peminatan dan bagi fihak-fihak terkait dalam menentukan kebijakan terkait implementasi kurikulum 2013 di tingkat satuan pendidikan. Pedoman ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan pedoman ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi dan sumbangan pemikirannya. Semoga pedoman ini dapat memberi manfaat positif dalam implementasi kurikulum guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Jakarta, Maret 2013

Kepala Badan PSDMP dan PMP Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd NIP.196202031987031002

Page 5: Buku pedoman arah peminatan

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................. Iii

DAFTAR ISI ………………………………….……………………………….,, V

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………., Vi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ................................................................,,,,, 1

B. Landasan Hukum.............................................................,,,,, 4

C. Tujuan............................................................................,,,,,,, 5

D. Ruang Lingkup ..................................................................... 6

BAB II PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM

KURIKULUM 2013 ……………………………

7

A. Prinsip Dasar dan Kerangka Pelayanan Bimbingan dan

Konseling ……………………………………………………...

7

B. Peran dan Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling .... 8

C. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi

Kurikulum 2013 …………………………………………………

12

D. Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam

Implementasi Kurikulum 2013 ………………………………...

15

1. Perencanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling ….... 15

2. Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling ……. 20

3. Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut ………………….. 26

BAB III PEMINATAN PESERTA DIDIK …………………………………. 30

A. Hakekat Peminatan …………………………………………… 30

B. Pengertian, Macam dan Komponen Peminatan …………… 35

C. Tujuan dan Fungsi Peminatan ………………………………. 43

D. Tingkat dan Aspek Peminatan ……………………………….. 46

E. Pengorganisasian, Kreteria dan Pemetaan Peserta Didik .. 50

F. Langkah Pokok Peminatan ………………………………...... 59

G. Waktu Pelayanan Peminatan ………………………………….. 62

H. Mekanisme Peminatan ……………………………………… 79

Page 6: Buku pedoman arah peminatan

vi

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………. 86

DAFTAR RUJUKAN …………………………………………………………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………………

Page 7: Buku pedoman arah peminatan

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Contoh Rencana Pelaksana Layanan (RPL) Bimbingan dan Konseling

Lampiran 2 : Contoh Satuan Pendukung (Satkung) Aplikasi Instrumentasi

Lampiran 3 : Format Peminatan dan Pendalaman Mata Pelajaran

Lampiran 4 : Format Monitoring Peminatan dan Pendalaman Mata Pelajaran

Lampiran 5 : Kelompok Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan 2013

Lampiran 6 : Angket Peminatan Calon / Peserta Didik Baru SMA

Lampiran 7 : Peminatan Calon / Peserta Didik Baru SMK

Lampiran 8 : Angket Peminatan Calon / Peserta Didik Baru SMA/SMK

Lampiran 9 : Angket Perhatian Orang Tua Calon / Peserta Didik Baru

SMA/SMK

Lampiran 10 : Formulir Pendaftaran Peserta Didik Baru SMA/SMK

Lampiran 11 Formulir Pemeriksaan Fisik SMA/SMK

Lampiran 12 Rekapitulasi Data Peminatan Calon/ Peserta Didik SMA/SMK

Page 8: Buku pedoman arah peminatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pasal 1 Ayat 19 menyebutkan “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu”. Kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum

bagian dari program pendidikan. Tanpa kurikulum akan sangat sulit untuk mencapai

tujuan pendidikan yang ditetapkan. Kurikulum tidak hanya memperhatikan

perkembangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga mengarahkan

perhatian ke masa depan.

Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan

perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus

menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk

penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing

dan menyesuaikan diri dengan perubahan.

Kemendikbud tahun ini melakukan perubahan kurikulum. Salah satu

barometer yang dijadikan alasan pentingnya perubahan kurikulum itu dilakukan

adalah survey “Trends in International Math and Science” oleh Global Institute pada

tahun 2007, dimana berdasarkan survey tersebut hanya 5 persen peserta didik

Indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan

penalaran. Sedangkan peserta didik Korea sanggup mengerjakannya mencapai 71

persen. Indikator lain adalah Programme for International Student Assessment

(PISA) pada tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar terakhir dari

65 negara peserta PISA. Kriteria penilaiannya adalah kemampuan kognitif dan

keahlian membaca, matematika, dan sains. Penguasaan peserta didik Indonesia

hanya sampai level 3 sementara negara lain sampai level 4,5 dan 6. Kedua survey

ini menunjukkan prestasi peserta didik Indonesia masih tertinggal. Perubahan

kurikulum 2013 dirancang untuk mempersiapkan insan Indonesia yang memiliki

Page 9: Buku pedoman arah peminatan

2

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif,

dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara dan peradaban dunia.

Jalur dan jenjang pendidikan formal, meliputi pendidikan dasar, yaitu SD/MI,

SMP/MTs; dan pendidikan menengah meliputi SMA/MA dan SMK. Pendidikan dasar

(SD/MI dan SMP/ MTs) merupakan jenjang pendidikan formal paling awal yang wajib

ditempuh oleh seluruh warga negara Indonesia. Pada jenjang pendidikan SD/MI

peserta didik perlu disiapkan dan dibina minatnya untuk mengikuti pendidikan pada

jenjang SMP/MTs.

Jenjang pendidikan SMP/MTs sebagai kelanjutan studi tamatan jenjang

pendidikan SD/MI juga merupakan pendidikan wajib yang harus diikuti oleh segenap

warga negara Indonesia dalam rangka Wajib Belajar (WAJAR) 9 Tahun. Selain

pembinaan pribadi peserta didik secara menyeluruh, tujuan pendidikan SMP/MTs

adalah menyiapkan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi, yaitu jenjang pendidikan SMA/MA atau SMK. Diyakini bahwa keberhasilan

peserta didik dalam menjalani pendidikan di SMA/MA, dan SMK dipengaruhi oleh

berbagai faktor, banyak di antara faktor tersebut yang hendaknya disiapkan saat

pendidikan di SMP/MTs. Peserta didik SMA/MA, dan SMK yang sebelumnya

menempuh jenjang SMP/MTs diwajibkan mengikuti pendidikan sesuai dengan

kurikulum yang berlaku, di samping bertujuan untuk pengembangan dan pembinaan

pribadi peserta didik dalam menyiapkan mereka bekerja pada lapangan pekerjaan

tertentu, juga untuk menyiapkan kemampuan melanjutkan studi ke jenjang

pendidikan tinggi.

Fenomena dalam melanjutkan atau memilih program studi menunjukkan

bahwa peserta didik tamatan SMP/MTs yang memasuki SMA/MA dan SMK, dan

tamatan SMA/MA dan SMK yang memasuki perguruan tinggi belum didasarkan atas

Peminatan peserta didik yang didukung oleh potensi dan kondisi diri secara

memadai sebagai modal pengembangan potensi secara optimal, seperti

kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kondisi fisik serta sosial

budaya dan minat karir mereka. Para peserta didik selama ini banyak yang memilih

sekolah lanjutan didasarkan pada keinginan orang tua, pertimbangan ekonomi, dan

nilai hasil belajar yang telah mereka tempuh. Akibatnya, ketika berada di SMA/MA

atau SMK, atau di perguruan tinggi, seringkali mengalami kesulitan belajar,

Page 10: Buku pedoman arah peminatan

3

terjerumus dalam berbagai perilaku terlarang dan masalah pribadi lainnya, sehingga

tidak naik kelas/tingkat, pindah jurusan/program studi, pindah

sekolah/madrasah/perguruan tinggi, atau bahkan putus sekolah/

madrasah/perguruan tinggi (drop out).

Salah satu usaha untuk mencegah terjadinya masalah dan mengatasi

masalah tersebut di atas adalah perlu dilaksanakannya pengarahan yang lebih awal

dalam peminatan pada umumnya, khususnya dalam penyiapan penempatan dan

penyaluran untuk kelanjutan studi mereka sesuai dengan potensi dan kondisi yang

ada pada diri peserta didik dan lingkungan. Dalam rangka pengarahan Peminatan

peserta didik sejak dari di SD/MI dan SMP/MTs, sampai dengan SMA/MA dan SMK

diperlukan adanya pelayanan BK yang dilakukan oleh Guru BK/Konselor. Pelayanan

BK secara khusus ini terfokus pada Peminatan peserta didik dalam memilih dan

mengikuti mata pelajaran pada satuan pendidikan yang dijalani, arah pilihan karir

dan pilihan studi lanjutan.

Kurikulum 2013 memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan kemampuan, bakat dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan

kemampuan, kurikulum 2013 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap,

keterampilan dan pengetahuan), beragam program sesuai dengan minat peserta

didik, dan beragam pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan awal dan

minat peserta didik. Mata pelajaran dalam struktur kurikulum terdiri atas (1) mata

pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada

setiap satuan dan jenjang pendidikan,dan (2) mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh

peserta didik sesuai dengan pilihan mereka.

Kelompok mata pelajaran wajib dan pilihan termuat dalam struktur kurikulum

pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK/MAK), sementara itu mengingat usia dan

perkembangan psikologis peserta didik usia SD/MI dan SMP/MTs (7-15 tahun)

maka mata pelajaran pilihan belum diberikan. Mata pelajaran pilihan baru diberikan

pada peserta didik usia pendidikan menengah (15-18 tahun) yang terdiri atas pilihan

akademik (SMA/MA) dan pilihan kejuruan (SMK/MAK). Mata pelajaran pilihan ini

memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya terdapai pilihan

sesuai dengan minat peserta didik.

Page 11: Buku pedoman arah peminatan

4

Implementasi Kurikulum Tahun 2013 menekankan penilaian berbasis proses

dan hasil, dan tidak menyederhanakan upaya pendidikan sebagai pencapaian

target-target kuantitatif berupa angka-angka hasil ujian sejumlah mata pelajaran

akademik saja, tanpa penilaian proses atau upaya yang dilakukan oleh peserta didik.

Kejujuran, kerja keras dan disiplin adalah hal yang tidak boleh lepas dari penilaian

proses. Hasil penilaian juga harus serasi dengan perkembangan akhlak dan karakter

peserta didik sebagai makhluk individu, sosial, warga negara dan sebagai makhluk

Tuhan Yang Maha Esa. Kurikulum 2013 lebih sensitif dan respek terhadap

perbedaan kemampuan dan kecepatan belajar peserta didik, dan untuk SMA/MA

dan SMK memberikan peluang yang lebih terbuka kepada peserta didik untuk

memilih mata pelajaran yang diminati, mendalami materi mata pelajaran dan

mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara fleksibel sesuai dengan

kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan karakteristik kepribadian

tanpa dibatasi dengan sekat-sekat penjurusan yang terlalu kaku.

Mengingat pentingnya Peminatan oleh Guru BK/Konselor dalam implementasi

kurikulum 2013 maka Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Pedoman Peminatan Peserta Didik

oleh Guru BK/Konselor dalam Implementasi Kurikulum 2013.

B. Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang mendasari keterlaksanaan Peminatan

Peserta Didik oleh Guru BK/Konselor dalam Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai

berikut :

1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah

dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

Page 12: Buku pedoman arah peminatan

5

6. Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional 2010;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun

2008 tentang Standar Kualifikasi Akademis dan Kompetensi Konselor;

10. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya;

11. Peraturan Bersama Menteri pendidikan Nasional dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C. Tujuan

Secara umum Pedoman Peminatan Peserta Didik bertujuan untuk memberikan

pedoman yang dapat digunakan guru Guru BK/Konselor dan pihak-pihak terkait

dalam memberikan pelayanan peminatan peserta didik melalui pelayanan bimbingan

dan konseling.

Tujuan khusus pedoman ini adalah memberikan acuan bagi Guru

BK/Konselor dalam:

1. memahami peran, fungsi dan eksistensi pelayanan bimbingan dan konseling

dalam kurikulum 2013.

2. menyusun perencanaan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran;

3. melaksanakan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran;

4. melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan peminatan kelompok mata

pelajaran dan mata pelajaran.

Page 13: Buku pedoman arah peminatan

6

D. Ruang Lingkup

Lingkup bahasan Pedoman Peminatan Peserta Didik oleh Guru BK/Konselor

dalam Implementasi Kurikulum 2013 ini terdiri atas 4 bab, yaitu Bab I, Pendahuluan

yang membahas latar belakang, landasan hukum, tujuan dan ruang lingkup, Bab II,

Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 yang membahas prinsip

dasar dan kerangka, peran dan fungsi, serta eksistensi pelayanan bimbingan dan

konseling dalam kurikulum 2013, dan pengelolaan pelayanan bimbingan konseling

yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling serta

evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut, dan Bab III Peminatan Peserta Didik yang

membahas hakekat peminatan, pengertian, macam dan komponen peminatan,

tujuan dan fungsi Peminatan, tingkat dan aspek peminatan, pengorganisasian,

kreteria dan pemetaan peserta didik, langkah pokok pelayanan peminatan, waktu

dan mekanisme pelayanan peminatan dan pelaksana peminatan, dan Bab IV

Penutup.

Page 14: Buku pedoman arah peminatan

7

BAB II

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DALAM KURIKULUM 2013

A. Prinsi Dasar dan Kerangka Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pengembangan Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan mutu

pendidikan dan didalamnya terdapat perubahan program yang berkaitan langsung

dengan layanan bimbingan dan konseling adalah peminatan peserta didik.

Peminatan peserta didik dimaknai sebagai fasilitasi bagi perkembangan peserta

didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga

mencapai perkembangan optimum. Tercapainya perkembangan optimum

diharapkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat

dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika

kehidupan yang dihadapinya.

Peminatan peserta didik merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan

keputusan oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang didasarkan atas

pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Dalam konteks ini, bimbingan dan

konseling membantu peserta didik untuk memahami diri, menerima diri,

mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara

bertanggung jawab. Bimbingan dan konseling membantu peserta didik mencapai

perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupannya serta menyelesaikan

permasalahan yang sedang dihadapi. Di samping itu juga membantu individu dalam

memilih, meraih dan mempertahankan karier untuk mewujudkan kehidupan yang

produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli

kemaslahatan umum melalui pendidikan. Sehubungan dengan itu, Kurikulum 2013

dalam implementasinya (1) Dapat menyiapkan peserta didik sukses dalam

menghadapi tantangan kehidupan di era globalisasi dengan tetap berpijak pada

nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, (2) Menitikberatkan

pada pencapaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan sebagai

keutuhan yang harus dicapai oleh peserta didik, (3) Memiliki spirit yang kuat untuk

memulihkan proses pendidikan sebagai proses pembelajaran yang mendidik dan

wahana pengembangan karakter, kehidupan yang demokratis, dan kemandirian

sebagai softskills, serta penguasaan sains, teknologi, dan seni sebagai hardskills,

Page 15: Buku pedoman arah peminatan

8

(4) memandang bahwa peserta didik aktif dalam proses pengembangan potensi dan

perwujudan dirinya dalam konteks sosial kultural, sehingga menuntut profesionalitas

guru yang mampu mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat

menstimulasi peserta didik untuk belajar lebih aktif dalam mencapai

keberhasilannya, (5) Menekankan penilaian berbasis proses pembelajar an yang

mendidik dan hasil belajar peserta didik, (6) Mengakui dan menghormati perbedaan

kemampuan dan kecepatan belajar peserta didik, hal ini memerlukan

pendampingan, remediasi dan akselerasi secara berkala, terutama bagi peserta

didik yang belum mencapai batas kompetensi yang ditetapkan, (7) memberikan

kesempatan peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya

sesuai dengan kesempatan dan layanan pendidikan yang diselnggarakan, (8)

Menuntut adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran, guru bimbingan

dan konseling dan orang tua/wali dalam mengoptimalkan perkembangan peserta

didik, (9) Proses pendidikan mengarah kepada orientasi perkembangan dan

pembudayaan peserta didik. Oleh karena itu, keberhasilan proses pendidikan dalam

mencapai tujuan pendidikan nasional melibatkan manajemen, pembelajaran, dan

bimbingan dan konseling.

B. Peran dan Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya merupakan usaha

memfasilitasi pengembangan nilai-nilai melalui proses interaksi yang empatik antara

guru BK/Konselor dengan peserta didik, dimana Guru BK/Konselor membantu

peserta didik untuk mengenal kelebihan dan kelemahan dalam berbagai aspek

perkembangan dirinya, memahami peluang dan tantangan yang ditemukan di

lingkungannya, serta mendorong penumbuhan kemandirian peserta didik untuk

mengambil berbagai keputusan penting dalam perjalanan hidupnya secara

bertanggung jawab dan mampu mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera,

bahagia serta peduli terhadap kemaslahatan umat manusia.

Dasar pertimbangan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di

Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya

landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari pemerintah tetapi yang

lebih penting adalah upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu

Page 16: Buku pedoman arah peminatan

9

mengembangkan potensi dirinya guna mencapai tugas-tugas perkembangannya

dalam aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual. Proses pendidikan

harus dipandang sebagai suatu proses perkembangan, karena setiap peserta didik

sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi

(becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk

mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan karena

mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan

lingkungannya juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Di samping

itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan individu tidak selalu

berlangsung secara mulus, atau steril dari masalah. Dengan kata lain, proses

perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan

potensi, harapan dan nlai-nilai yang dianut. Untuk itulah diperlukan pelayanan

bimbingan dan konseling yang dirancang secara baik agar mampu menfasilitasi

individu kearah kematangan dan kemandirian, yang meliputi aspek pribadi, sosial,

belajar, dan karir.

Alasan tersebut diperkuat adanya perbedaan individual pada peserta didik

dan keniscayaan bahwa proses perkembangan peserta didik tidak selalu

berlangsung secara mulus, dalam alur yang lurus, searah dengan potensi, harapan

dan nilai-nilai yang dianut, sehingga banyak individu yang memerlukan bantuan

orang lain.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, setiap individu peserta didik

dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks dan penuh tantangan. Era

globalisasi dan informasi ialah era persaingan yang salah satu ciri utamanya adalah

dunia tanpa batas. Dunia menjadi suatu tempat yang disebut placeless society

dimana hubungan antar manusia, antar masyarakat dan antar bangsa menjadi

transparan. Dunia yang semakin terbuka juga menuntut suatu bentuk masyarakat

baru, yaitu masyarakat terbuka, masyarakat yang demokratis. Kondisi ini di satu sisi

memberikan kesempatan pada setiap individu berkembang sepenuhnya sesuai

dengan potensi yang dimilikinya dan memungkinkan setiap individu atau

sekelompok masyarakat atau bangsa untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi

dirinya, masyarakat, dan umat manusia. Namun, di sisi lain sistem dan kultur

kehidupan kemungkinan juga akan berubah, berbagai benturan peradaban dan

benturan nilai sangat mungkin terjadi dalam kehidupan.

Page 17: Buku pedoman arah peminatan

10

Dalam situasi demikian, peserta didik dihadapkan pada konfigurasi

kehidupan, di satu sisi yaitu tetap berpijak dan mengarahkan diri kepada jati diri

bangsa, di sisi lain dan dapat bereaksi dan serta mengarahkan diri secara

proporsional terhadap perubahan mendunia yang terjadi. Strategi yang

dikembangkan untuk menghadapi fenomena ini adalah dengan menempatkan faktor

manusia sebagai titik sentral, sehingga upaya tersebut memberikan implikasi

terhadap pelaksanaan pendidikan. Pendidikan tidak cukup hanya dilakukan melalui

transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus didukung oleh

peningkatan profesionalisme dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta

pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong dirinya sendiri dalam

memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya.

Untuk maksud tersebut, maka proses pendidikan diharapkan dapat

mengembangkan potensi peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematik,

terprogram dan kolaboratif untuk mampu mandiri dalam menghadapi berbagai

permasalahan kehidupannya. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai bagian

dari proses pendidikan harus didasarkan kepada upaya membantu pencapaian

tugas perkembangan, pengembangan potensi, dan pengentasan masalah-masalah

peserta didik sebagai suatu keutuhan yang diselenggarakan secara intensif dan

kolaboratif.

Dalam pelaksanaannya diperlukan kolaborasi antara guru BK/Konselor

dengan para personal sekolah lainnya (Kepala Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan

staf administrasi), orang tua, dan pihak-pihak terkait lainnya. Pendekatan ini

terintegrasi dengan proses pendidikan di Sekolah/Madrasah secara keseluruhan

dalam upaya membantu para peserta didik agar dapat mengembangkan atau

mewujudkan potensi dirinya secara utuh, baik menyangkut aspek pribadi, sosial,

belajar, maupun karir.

Atas dasar itu, maka implementasi bimbingan dan konseling di

Sekolah/Madrasah diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan

potensi peserta didik, yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir; atau

terkait dengan pengembangan pribadi peserta didik sebagai makhluk yang

berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual).

Pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik

dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta

Page 18: Buku pedoman arah peminatan

11

memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; dan tidak hanya untuk

peserta didik bermasalah tetapi menyangkut seluruh peserta didik. Pelayanan

bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu

„dipanggil‟ saja”, melainkan untuk seluruh peserta didik (Guidance and counseling

for all).

Bimbingan dan konseling adalah upaya pendidikan dan merupakan bagian

integral dari pendidikan yang secara sadar memposisikan "... kemampuan peserta

didik untuk mengeksplorasi, memilih, berjuang meraih, serta mempertahankan karier

itu ditumbuhkan secara isi-mengisi atau komplementer oleh guru BK/Konselor dan

oleh guru mata pelajaran dalam setting pendidikan khususnya dalam jalur

pendidikan formal, dan sebaliknya tidak merupakan hasil upaya yang dilakukan

sendirian oleh guru BK/Konselor, atau yang dilakukan sendirian oleh Guru. (ABKIN:

2007).

Dalam kaitan dengan implementasi kurikulum 2013, Peminatan peserta didik

yang merupakan bagian dari pelayanan bimbingan dan konseling, tidak berakhir

pada penetapan pilihan dan keputusan bidang atau rumpun keilmuan yang dipilih

peserta didik di dalam mengembangkan potensinya, yang akan menjadi dasar bagi

perjalanan hidup dan karir selanjutnya, melainkan harus diikuti dengan layanan

pembelajaran yang mendidik, aksesibilitas perkembangan yang luas dan

terdiferensiasi, dan penyiapan lingkungan perkembangan/belajar yang mendukung.

Dalam konteks ini bimbingan dan konseling berperan dan berfungsi, secara

kolaboratif, dalam hal-hal berikut.

1. Menguatkan Pembelajaran yang Mendidik

Untuk mewujudkan arahan Pasal 1 (1), 1 (2), Pasal 3, dan Pasal 4 (3) Undang-

undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara utuh,

kaidah-kaidah implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana dijelaskan harus

bermuara pada perwujudan suasana dan proses pembelajaran mendidik yang

memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik. Suasana belajar dan proses

pembelajaran dimaksud pada hakikatnya adalah proses mengadvokasi dan

memfasilitasi perkembangan peserta didik yang dalam implementasinya

memerlukan penerapan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Bimbingan dan

konseling harus meresap ke dalam kurikulum dan pembelajaran untuk

mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan potensi

peserta didik. Untuk mewujudkan lingkungan belajar dimaksud, guru hendaknya:

Page 19: Buku pedoman arah peminatan

12

(1) memahami kesiapan belajar peserta didik dan penerapan prinsip bimbingan

dan konseling dalam pembelajaran, (2) melakukan asesmen potensi peserta

didik, (3) melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan belajar peserta

didik, (4) mendorong terjadinya internalisasi nilai sebagai proses individuasi

peserta didik. Perwujudan keempat prinsip yang disebutkan dapat dikembangkan

melalui kolaborasi pembelajaran dengan bimbingan dan konseling.

2. Memfasilitasi Advokasi dan Aksesibilitas

Kurikulum 2013 menghendaki adanya diversifikasi layanan, jelasnya Peminatan.

Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi, aksesibilitas, dan

fasilitasi agar terjadi diferensiasi dan diversifikasi layanan pendidikan bagi

pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir peserta didik. Untuk itu

kolaborasi guru BK/Konselor dengan guru mata pelajaran perlu dilaksanakan

dalam bentuk: (1) memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar

peserta didik, (2) merancang ragam program pembelajaran dan melayani

kekhususan kebutuhan peserta didik, serta (3) membimbing perkembangan

pribadi, sosial, belajar dan karir.

3. Menyelenggarakan Fungsi Outreach

Dalam upaya membangun karakter sebagai suatu keutuhan perkembangan,

sesuai dengan arahan Pasal 4 (3) UU Nomor 20 Tahun 2003, Kurikulum 2013

menekankan pembelajaran sebagai proses pemberdayaan dan pembudayaan.

Untuk mendukung prinsip dimaksud bimbingan dan konseling tidak cukup

menyelenggarakan fungsi-fungsi inreach tetapi juga melaksanakan fungsi

outreach yang berorientasi pada penguatan daya dukung lingkungan

perkembangan sebagai lingkungan belajar. Dalam konteks ini kolaborasi guru

BK/Konselor dengan guru mata pelajaran hendaknya terjadi dalam konteks

kolaborasi yang lebih luas, antara lain: (1) kolaborasi dengan orang tua/keluarga,

(2) kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan, (3) "intervensi"

terhadap institusi terkait lainnya dengan tujuan membantu perkembangan

peserta didik

C. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013

Keberadaan Bimbingan dan konseling dalam pendidikan di Indonesia,

sesungguhnya sudah dimulai sejak tahun 1964, yang disebut "Bimbingan dan

Page 20: Buku pedoman arah peminatan

13

Penyuluhan" ketika diberlakukan "Kurikulum Gaya Baru”. Bimbingan dan

Penyuluhan pada waktu itu dipandang sebagai unsur pembaharuan dalam

penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Sejak diberlakukan Kurikulum Tahun

1975, pelayanan bimbingan dan penyuluhan telah dijadikan sebagai bagian integral

dari keseluruhan upaya pendidikan. Petugas yang secara khusus melaksanakan

pelayanan bimbingan dan konseling pada saat itu disebut Guru Bimbingan dan

Penyuluhan (Guru BP).

Sejak diberlakukannya kurikulum 1994, sebutan untuk Guru BP berubah

menjadi Guru Pembimbing, sebutan resmi ini diperkuat dengan Surat Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1995 tentang Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, serta Surat Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan No.025/0/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya antara lain mengandung arahan dan

ketentuan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah

oleh guru kelas di SD dan guru pembimbing di SLTP dan SLTA. Walaupun kedua

aturan tersebut mengandung hal-hal yang berkenaan dengan pelayanan bimbingan

dan konseling, tetapi tugas itu dinyatakan sebagai tugas guru (dengan sebutan guru

pembimbing) dan tidak secara eksplisit dinyatakan sebagai tugas konselor. Hal ini

dapat dipahami karena sebutan konselor belum ada dalam perundangan.

Penggunaan sebutan guru, sangat merancukan konteks tugas guru yang mengajar

dan konteks tugas konselor sebagai penyelenggara pelayanan ahli bimbingan dan

konseling. Guru bimbingan dan konseling yang pada saat ini ada di lapangan pada

hakikatnya melaksanakan tugas sebagai konselor, tetapi sering diperlakukan dan

diberi tugas layaknya guru mata pelajaran. Bimbingan dan konseling bukanlah

kegiatan pembelajaran dalam konteks adegan belajar mengajar di kelas yang

layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi, melainkan pelayanan

ahli dalam konteks memandirikan peserta didik. (ABKIN: 2007).

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006), seperti yang

diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, pelayanan

konseling (bimbingan dan konseling yang dimaksud) masuk dalam struktur

kurikulum sebagai kegiatan pengembangan diri. Pengembangan diri bukan

merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri

bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

Page 21: Buku pedoman arah peminatan

14

dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap

peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi

dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri

dilakukan oleh konselor dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling yang

berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karir peserta didik.

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bagian integral

dari keseluruhan upaya pendidikan dalam jalur pendidikan formal dan layanan ini

meskipun dilakukan oleh pendidik yang disebut sebagai konselor, tetapi ekspektasi

kinerja profesionalnya berbeda dengan ekspektasi kinerja profesional yang

dilakukan oleh guru. Jika ekspektasi kinerja guru menggunakan materi pelajaran

sebagai konteks layanan keahliannya, maka ekspektasi kinerja konselor tidak

demikian. Ekspektasi kinerja konselor tidak menggunakan materi pelajaran dalam

koteks layanan keahliannya (bimbingan dan konseling), melainkan menggunakan

proses pengenalan diri peserta didik (konseli) dengan memahami kekuatan dan

kelemahannya dengan peluang dan tantangan yang terdapat dalam lingkungannya,

untuk menumbuhkembangkan kemandirian dalam mengambil berbagai keputusan

penting dalam perjalanan hidupnya, sehingga mampu memilih, meraih serta

mempertahankan karir (kemajuan hidup) untuk mencapai hidup yang efektif,

produktif, dan sejahtera dalam konteks kemaslahatan umum.

Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam

nemfasilitasi peserta didik mencapai tingkat perkembangan yang optimal,

pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan

meningkatan keberfungsian individu di dalam lingkungannya. Semua perubahan

perilaku tersebut merupakan proses perkembangan, yakni proses interaksi antara

individu dengan lingkungan perkembangan melalui interaksi yang sehat dan

produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab untuk

mengembangkan lingkungan perkembangan, membangun interaksi dinamis antara

individu dengan lingkungannya, membelajarkan individu untuk mengembangkan,

memperbaiki, dan memperhalus perilaku.

Merujuk pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, sebutan untuk guru bimbingan dan konseling dinyatakan

dalam sebutan 'Konselor." Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional

Page 22: Buku pedoman arah peminatan

15

dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru,

dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, instruktur, fasilitator dan

sebutan lain yang sesuai kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

penyelenggaraan pendidikan (UU RI No. 20/2003, Pasal 1 angka 6). Pengakuan

secara eksplisit dan kesejajaran posisi antara tenaga pendidik satu dengan yang

lainnya tidak menghilangkan arti bahwa setiap tenaga pendidik, termasuk konselor,

memiliki konteks tugas, ekspektasi kinerja, dan setting pelayanan spesifik yang

mengandung keunikan dan perbedaan.

Berkaitan dengan Peminatan, ekspektasi kinerja guru BK/Konselor dengan

guru mata pelajaran adalah berbeda, guru BK/Konselor sangat diperlukan bagi

peserta didik agar dapat menentukan pilihan sesuai kemampuan potensi dirinya dan

kemungkinan berhasil dalam belajar, sedangkan pendalaman materi mata pelajaran

merupakan bidang pelayanan pembelajaran yang menjadi wilayah tugas pokok Guru

Mata Pelajaran.

Atas dasar uraian di atas, maka eksistensi pelayanan bimbingan dan

konseling dalam implementasi kurikulum 2013 khususnya dalam Peminatan peserta

didik sangatlah dominan, karena kesalahan menempatkan dan menyalurkan

kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, kemampuan akademik, minat, dan

kecenderungan peserta didik, serta dukungan moral dari orang tua akan sangat

berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik di masa yang akan datang.

D. Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi

Kurikulum 2013

1. Perencanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Perencanaan adalah suatu proses yang kontinu. Apabila usaha dan

kegiatan yang satu selesai, dilanjutkan dengan kegiatan yang lainnya.

Perencanaan dimaksudkan untuk menyusun suatu keputusan berupa langkah-

langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang

terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Perencanaan program bimbingan dan

konseling memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan

kegiatan bimbingan dan konseling. Untuk itu, penyusunan program bimbingan

dan konseling hendaknya mengacu kepada masalah-masalah yang dihadapi

peserta didik serta kebutuhan-kebutuhan peserta didik untuk membantu peserta

Page 23: Buku pedoman arah peminatan

16

didik mencapai perkembangan yang optimal. Hal ini perlu agar pelayanan

bimbingan dan konseling betul-betul berdaya guna dan berhasil guna, serta

bermakna bagi peserta didik.

Program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana keseluruhan

kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu

tertentu, seperti periode tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan harian.

Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dengan

analisis kebutuhan (needs assessment) untuk mengidentifikasi aspek-aspek

kebutuhan peserta didik. Instrumen asesmen dapat dikembangkan sendiri atau

menggunakan instrumen yang terstandar, seperti ITP, DCM, dan AUM. Kegiatan

assesmen meliputi :

a. Asesmen lingkungan, yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan

sekolah dan masyarakat (komite sekolah atau orang tua), sarana dan

prasarana pendukung pelaksanaan program BK, kondisi dan kualifikasi

Konselor, dan kebijakan-kebiajakan yang terkait dengan pelayanan

bimbingan dan konseling di sekolah.

b. Asesmen kebutuhan peserta didik, yang terkait dengan karakteristik peserta

didik seperti aspek-aspek fisik (kesehatan dan keberfungsiannya),

kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat peserta didik

(peminatan akademik, peminatan vokasional, peminatan lintas mata

pelajaran, dan peminatan kelanjutan studi; ekskul olah raga/seni,

keagamaan, pekerjaan, dsb), masalah-masalah yang dialami, kepribadian

dan tugas-tugas perkembangannya.

Hasil assesmen direkap, dianalisis, diinterpretasi dan diadministrasikan

sehingga dapat dijadikan bahan masukan dalam penyusunan program BK.

Langkah berikutnya adalah menyusun program BK. Struktur dan isi/materi

program bersifat fleksibel disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta

didik berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik akan layanan bimbingan

dan konseling. Struktur dalam program BK adalah sebagai berikut :

1. Rasional

Rasional berisi rumusan dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan

konseling di sekolah. Dalam rumusan ini dapat menyangkut konsep dasar

yang digunakan, kaitan bimbingan dan konseling dengan pembelajaran,

Page 24: Buku pedoman arah peminatan

17

dampak perkembangan iptek dan sosial budaya terhadap gaya hidup

masyarakat dan peserta didik, dan hal-hal lain yang relevan.

2. Visi dan Misi

Visi dan misi bimbingan dan konseling mengacu pada visi dan misi sekolah,

visi dan misi pendidikan dinas kabupaten/kota/wilayah dimana satuan

pendidikan berada dan harus mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan

nasional.

Visi bimbingan dan konseling perlu dirumuskan dengan fokus terwujudnya

kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan sesuai dengan karakter bangsa

melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan

perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara

optimal, mandiri dan bahagia. Sedangkan misi BK dirumuskan dengan fokus :

a. Misi pendidikan, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi

pengembangan peserta didik/sasaran layayan melalui pembentukan

perilaku efektif-normatif dan berkarakter dalam kehidupan keseharian

dan masa depan.

b. Misi pengembangan, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi

pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik/sasaran layanan

yang berkarakter di dalam lingkungan satuan pendidikan, keluarga dan

masyarakat.

c. Misi pengentasan masalah, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi

pengentasan masalah peserta didik/sasaran layanan mengacu pada

kehidupan efektif dan berkarakter sehari-hari.

3. Deskripsi Kebutuhan

Rumusan hasil analisis kebutuhan (need assessment) peserta didik dan

lingkungannya diujudkan kedalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan

dikuasai peserta didik (sesuai tugas-tugas perkembangan).

4. Tujuan

Rumusan tujuan yang akan dicapai adalah perilaku yang harus dikuasai

peserta didik setelah memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling.

Tujuan hendaknya dirumuskan secara jelas dan tujuan tersebut dapat

tercapai melalui pelayanan bimbingan dan konseling.

5. Komponen Program

Page 25: Buku pedoman arah peminatan

18

Komponen program dijabarkan dalam kegiatan perencanaan meliputi;

pembagian tugas, analisis kebutuhan, penyusunan program, konsultasi

program, dll, pelaksanaan program meliputi berbagai kegiatan layanan dan

pendukung, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.

6. Rencana Kegiatan

Rencana Kegiatan diperlukan untuk menjamin keterlaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling secara efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam merumuskan rencana kegiatan adalah :

a. Identifikasi dan rumuskan berbagai kegiatan yang perlu dilakukan. Jenis

kegiatan ini didasarkan isi materi dan tujuan yang harus dikuasai peserta

didik

b. Kegiatan layanan dapat dilakukan dengan kontak langsung secara

klasikal, kelompok maupun individual dan tanpa kontak langsung yang

dapat dilaksanakan melalui tulisan (buku, brosur, mading, e-mail, dsb).

c. Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap

kegiatan

d. Rencana kegiatan dituangkan dalam jadwal kegiatan. Rancangan

kegiatan dapat berbentuk matrik program tahunan, semesteran, bulanan

dan mingguan.

e. Penetapan jadwal kegiatan disesuaikan dengan kalender pendidikan.

Jadwal kegiatan mencerminkan kalender tahunan, semesteran, bulanan

dan mingguan.

1) Program Tahunan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh

kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di satuan

pendidikan.

2) Program Semesteran, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh

kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program

tahunan. Program semesteran meliputi semerter gasal dan genap.

3) Program Bulanan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh

kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program

semesteran.

4) Program Mingguan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh

kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program

bulanan.

Page 26: Buku pedoman arah peminatan

19

5) Matrik program tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan berisi

kegiatan layanan/kegiatan pendukung, memuat materi, bidang

bimbingan, dan jadwal kegiatan.

7. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung

terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana meliputi :

(1) alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, (2) alat penyimpan data,

khususnya dalam bentuk himpunan data, (3) kelengkapan penunjang teknis,

seperti data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan, (4)

perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format rencana kegiatan, serta

blangko laporan kegiatan. Sedangkan prasarana meliputi : ruang bimbingan

dan konseling yang cukup memadai.

8. Anggaran

Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran

yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran

anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan

konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi

program secara cermat, rasional, dan realistik. Disamping besaran anggaran

dalam perencanaan anggaran juga dicatumkan asal sumber dana.

Dalam implementasi kurikulum 2013, Guru BK/Konselor tetap menyusun

program BK berdasarkan kaidah-kaidah penyusunan program BK, hanya saja

Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang merupakan

karakteristik khusus kurikulum 2013 merupakan pelayanan yang wajib diberikan

pada peserta didik, sehingga beberapa materi pelayanan bimbingan dan

konseling yang berkaitan dengan Peminatan harus diberikan. Beberapa materi

BK yang berkaitan dengan Peminatan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informasi tentang kemampuan dasar, bakat, dan minat peserta didik.

2. Informasi pendidikan lanjutan (terutama untuk siswa SMP/MTs peminatan

yang ada pada jenjang pendidikan SMA/SMK harus disampaikan).

3. Kunjungan ke sekolah lanjutan

4. Penelusuran dan pemahaman kemampuan dasar, bakat dan minat individu.

5. Mempertahankan prestasi dalam belajar.

Page 27: Buku pedoman arah peminatan

20

2. Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pelaksanaan pelayanan BK dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu persiapan,

pelaksanaan, dan penilaian

a. Persiapan

Sebelum layanan diberikan, guru BK/Konselor diwajibkan membuat

rencana pelaksanaan layanan (RPL). RPL dapat berupa satuan layanan (satlan)

atau satuan pendukung (satkung). RPL sebagai acuan bagi guru BK/Konselor

dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling. Dalam konsep

perencanaan pembelajaran, ada 5 (lima) komponen yang harus dipenuhi, yaitu

tujuan yang ingin dicapai, materi yang diberikan, kegiatan yang dilaksanakan,

sumber bahan dan alat yang digunakan, serta instrumen penilaian yang

digunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPL

adalah sebagai berikut :

1) Tujuan dirumuskan dengan kata kerja operasional

2) Materi dikembangkan dengan berbagai media pembelajaran, seperti;

penyajian dengan menggunakan permainan, gambar, film, cerita, lagu, dsb.

Penyajian layanan klasikal dilakukan dengan menggunakan bahan presentasi

power point.

3) Perumusan kegiatan layanan didasarkan pada jenis kegiatan layanan yang

diberikan.

4) Bahan diambil dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.

5) Instrumen penilaian mengungkap pemahaman, perasaan positif dan rencana

tindak yang akan dilakukan.

b. Pelaksanaan

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terintegrasi dalam

kegiatan pendidikan di sekolah. Bimbingan dan konseling sebagai bentuk

layanan muncul dalam proses pendidikan sebagai usaha intervensi dengan

tujuan membantu individu agar dapat mencapai tujuan pendidikan, mampu

menentukan pilihan, dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga,

masyarakat, serta dalam hubungannya secara vertikal dengan Tuhan. Bimbingan

dan konseling berupaya membawa peserta mencapai tingkat perkembangan

yang lebih berarti baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Dengan dasar itu,

orientasi bantuan layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada usaha

Page 28: Buku pedoman arah peminatan

21

membantu peserta didik disaat mengalami masalah saja, tetapi lebih berorientasi

pada pencegahan, di samping mengambil peran aktif dalam segala tugas

perkembangan siswa.

Tugas perkembangan peserta didik untuk masing-masing jenjang

pendidikan adalah sebagai berikut :

1) Tugas Perkembangan Peserta Didik SD/MI

a) Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

b) Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan

berhitung.

c) Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari.

d) Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya.

e) Belajar menjadi pribadi yang mandiri

f) Mempelajari ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk

permainan maupun kehidupan.

g) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman

perilaku.

h) Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan.

i) Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis

kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin.

j) Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah

air bangsa dan Negara. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal

untuk perencanaan masa depan.

2) Tugas Perkembangan Peserta Didik SMP/MTs

a) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap

perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan

yang sehat.

c) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam

peranannya sebagai pria atau wanita.

d) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam

kehidupan yang lebih luas.

Page 29: Buku pedoman arah peminatan

22

e) Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir

dan apresiasi seni.

f) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan

melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan

dalam kehidupan di masyarakat.

g) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan

mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.

h) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi,

anggota masyarakat, dan warga negara.

3) Tugas Perkembangan Peserta Didik SMA/MA

a) Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

b) Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan

dalam peranannya sebagai pria atau wanita.

c) Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat.

d) Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan

program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi,

serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.

e) Mencapai kematangan dalam pilihan karir.

f) Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri

secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.

g) Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan

berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

h) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta

apresiasi seni.

i) Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

Untuk dapat mencapai tujuan pelayanan bantuan tersebut, diperlukan

suatu persiapan pelayanan bimbingan dan konseling yang dapat dijadikan

pedoman dalam pelaksanaannya. Namun demikian, rencana kegiatan pelayanan

bimbingan dan konseling tidak mungkin terlaksana dengan baik apabila tidak

ditunjang oleh tenaga, prasarana, sarana dan perlengkapan yang memadai,

serta kerjasama yang baik.

1) Tenaga

Page 30: Buku pedoman arah peminatan

23

Tenaga utama dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah Guru

BK/Konselor yang merupakan tenaga profesional. Tenaga ini hendaknya memiliki

modal personal dan modal profesional yang dapat diandalkan untuk tugas-tugas

profesional bimbingan dan konseling itu. Ujud profesionalisme Guru BK/Konselor

akan terlihat dalam unjuk kerjanya dalam melaksanakan tugas profesinya. Unjuk

kerja Guru BK/Konselor adalah proses perilaku kerja Guru BK/Konselor sehingga

menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan pekerjaan profesinya. Peningkatan

dan pengembangan kompetensi Guru BK/Konselor adalah proses kontekstual

dan futuristik, sehingga pengembangannya melalui upaya pendidikan bukan

sebatas menyiapkan Guru BK/Konselor yang menguasai pengetahuan dan

keterampilan yang cocok dengan tuntutan dunia kerja saat ini, melainkan

manusia yang mampu, mau dan siap belajar sepanjang hayat. Sebagai seorang

profesional Guru BK/Konselor tentunya tidak cukup hanya tahu apa

pekerjaannya dan apa yang sedang dilakukannya, serta bagaimana melakukan

tugas-tugasnya. Guru BK/Konselor juga harus tahu mengapa suatu pekerjaan itu

dilakukan dan juga bagaimana melaksanakannya. Pekerjaan bimbingan tidak

hanya dilakukan secara rutin dan berpola tetap seperti mekanik saja.

2). Prasarana dan Sarana

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling

yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa

sehingga disatu segi para siswa yang berkunjung merasa senang dan nyaman,

di segi lain ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis

kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok

sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.

Di samping itu, dalam ruang BK hendaknya dapat disimpan segenap

perangkat instrumen bimbingan dan konseling, himpunan data siswa, serta

informasi lainnya. Ruang BK juga memuat berbagai informasi, seperti informasi

pendidikan, jabatan, kegiatan ekstra kurikuler, dan sebagainya. Dan yang tidak

kalah penting, ruang BK hendaknya nyaman, sehingga menyebabkan Guru

BK/Konselor betah dan nyaman untuk bekerja, sebab kenyamanan itu

merupakan modal utama bagi kesuksesan pelayanan yang terselenggara.

Sedangkan sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan

bimbingan dan konseling ialah : (a) alat pengumpul data, baik tes maupun non

tes, (b) alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data, (c)

Page 31: Buku pedoman arah peminatan

24

kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket bimbingan, alat

bantu bimbingan, (d) perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format rencana

kegiatan, serta blangko laporan kegiatan.

3) Kerja Sama

Pelayanan bimbingan dan konseling akan efektif apabila ada kerjasama

diantara semua fihak yang berkepentingan dalam kesuksesan pelayanan

bimbingan dan konseling. Kerjasama antara personil sekolah dengan Guru

BK/Konselor terjalin sesuai dengan tugas dan peranan masing-masing dalam

pelayanan bimbingan dan konseling. Tanpa kerjasama antarpersonil itu, kegiatan

bimbingan dan konseling akan banyak mengalami hambatan.

Berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling,

beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :

Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling memperhatikan tujuan,

prinsip, azas, dan fungsi layanan BK. Pelaksanaan pelayanan BK memfasilitasi

peserta didik untuk mencapai tugas pada satuan pendidikan mengacu kepada

hal-hal berikut :

a) Bersama pendidik dan personil satuan pendidikan lainnya, Guru

BK/Konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pelayanan BK.

b) RPL (SATLAN atau SATKUNG) dilaksanakan sesuai dengan perencanaan

yang telah disusun.

c) Materi layanan dikembangkan dan disesuaikan dengan jenis dan jenjang

pendidikan, serta mengakomodir peminatan akademik, peminatan

vokasional, peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan kelanjutan

studi

d) Kegiatan mencakup berbagai kegiatan layanan bimbingan dan konseling

serta kegiatan pendukung.

e) Kegiatan layanan dan pendukung BK dilaksanakan melalui penerapan

berbagai pendekatan, metode, dan teknik yang mencerminkan

pelayanan profesional sesuai dengan karakteristik permasalahan dan

kondisi peserta didik/sasaran layanan.

f) Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan BK di dalam

kelas atau di luar kelas setiap minggu diatur oleh Guru BK/Konselor

dengan persetujuan pimpinan satuan pendidikan.

g) Waktu Pelaksanaan Pelayanan BK

Page 32: Buku pedoman arah peminatan

25

1). Di dalam jam pembelajaran satuan pendidikan:

(a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan

belajar peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi,

informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, serta

kegiatan pendukung yang dapat dilakukan di dalam kelas.

(b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 1 (satu)/2 (dua) jam

per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal

2) Di luar jam pembelajaran satuan pendidikan:

(a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan peserta didik untuk

menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan,

bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi serta kegiatan

layanan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.

(b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung BK di luar kelas/di luar jam

pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka

dalam kelas.

(c) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam

pembelajaran maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan BK,

diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.

h) Kegiatan pelayanan BK dinilai, dicatat, dievaluasi dan dilaporkan dalam

laporan pelaksanaan program (LAPELPROG).

i) Pelayanan BK pada masing-masing satuan pendidikan dikelola dengan

memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan antar kelas dan antar

jenjang kelas, dan mensinkronisasikan pelayanan BK dengan kegiatan

pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta

mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan.

c. Penilaian

Penilaian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan layanan yang diberikan.

Penilaian keberhasilan layanan BK mencakup penilaian proses dan penialain hasil.

Penilaian proses dilakukan dengan mengamati aktivitas peserta didik selama proses

pemberian layanan berlangsung. Dalam penilaian proses Guru BK/Konselor dapat

menggunakan pedoman observasi. Penilaian hasil dilakukan untuk mengukur

pemahaman (Understanding), perasaan positif yang muncul (Comfortable), dan

rencana tindakan yang dilakukan (Action) peserta didik. Guru BK/Konselor harus

Page 33: Buku pedoman arah peminatan

26

mengembangkan instrumen penilaian hasil sesuai dengan isi materi yang

diberikan. Instrumen dilampirkan dalam RPL.

3. Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut

Evaluasi dilakukan setelah Guru BK/Konselor melaksanakan pelayanan

BK. Evaluasi didasarkan pada hasil penilaian (proses dan hasil) terhadap

pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan. Artinya, kegiatan evaluasi

dimulai dengan kegiatan penilaian proses dan hasil. Setelah melakukan penilaian

proses dan hasil, maka keterlaksanaan program dievaluasi dan disajikan dalam

Laporan Pelaksanaan Program. Evaluasi dilakukan pada setiap tahap pelayanan

BK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil evaluasi digunakan

untuk menentukan program tindak lanjut, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk

menindaklajuti kegiatan pelayanaan BK yang diberikan. Kegiatan tindak lanjut ini

sebagai upaya untuk menuntaskan bantuan, perbaikan dan/atau pengembangan

program BK pada tahun pelajaran berikutnya. Semua kegiatan BK dilaporkan

dalam bentuk Lapelprog (Laporan Pelaksanaan Program). Laporan ini sebagai

ujud pertanggung jawaban dari tugas yang diberikan kepada Guru BK/Konselor.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan evaluasi, pelaporan

dan tindak lanjut adalah :

a. Tujuan

Tujuan evaluasi program BK adalah untuk menentukan derajat kualitas

kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan BK di

Sekolah/Madrasah. Kriteria atau patokan yang digunakan untuk

mengevaluasi pelaksanaan program BK di Sekolah/Madrasah mengacu pada

ketercapaian kompetensi, keterpenuhan kebutuhan peserta didik dan pihak-

pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu

peserta didik memperoleh perubahan perilaku dan pribadi ke arah yang lebih

baik.

b. Fungsi

Fungsi evaluasi program BK adalah sebagai berikut :

1) Memberikan umpan balik pada Guru BK/Konselor tentang ketercapaian

program yang telah disusun dan menindak lanjuti hasil evaluasi yang

dilakukan (memperbaiki atau mengembangkan program BK)

Page 34: Buku pedoman arah peminatan

27

2) Memberi informasi/sebagai bahan presentasi Guru BK/Konselor kepada

Kepala Sekolah, guru dan orang tua peserta didik tentang perkembangan

sikap dan perilaku peserta didik atau pencapaian tugas-tugas

perkembangannya. Sehingga guru dan/atau orang tua peserta didik dapat

bersinergi atau berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas implementasi

program bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah.

c. Aspek-Aspek Yang Dinilai

Setelah Guru BK/Konselor memberikan pelayanan BK baik dalam bentuk

layanan klasikal, kelompok maupun individual, maka Guru BK/Konselor harus

melakukan penilaian untuk mengukur efektifitas layanan yang diberikan. Ada

dua macam aspek kegiatan penilaian yaitu :

1) Penilaian proses

Guru BK/Konselor mengamati aktivitas peserta didik/peserta didik selama

proses pemberian layanan. Penilaian proses mengamati mengamati

partisipasi dan aktivitas peserta didik selama kegiatan pelayanan

bimbingan berlangsung.

2) Penilaian hasil

Guru BK/Konselor perlu menyusun dan menggunakan instrumen untuk

mengukur ketercapaian/keberhasilan layanan yang diberikan. Aspek

penilaian hasil mencakup :

a) Pemahaman (understanding), peserta didik mengungkapkan

pemahaman atas materi yang disajikan oleh Guru BK/Konselor atau

peserta didik mengungkapkan pemahaman atas masalah yang

dialaminya.

b) Perasaan Positif (Comfortable). peserta didik mengungkapkan

kegunaan pelayanan yang diperolehnya. Apakah dapat layanan yang

diberikan dapat menurunkan ketegangan, meminimalisir keragu-

raguan, atau memompa semangat peserta didik setelah memperoleh

pelayanan BK.

c) Perencanaan tindakan (Action), peserta didik dapat merencanakan dan

menampilkan/melakukan perilaku yang diharapkan muncul setelah

memperoleh pelayanan BK.

Page 35: Buku pedoman arah peminatan

28

d. Langkah-Langkah Evaluasi

Guru BK/Konselor perlu melakukan evaluasi terhadap perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelayanan BK. Pelaksanaan evaluasi disesuaikan

dengan rancangan yang disusun/yang tercantum pada program BK.

Langkah-langkah evaluasi adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan masalah atau instrumentasi.

Konselor perlu mempersiapkan instrumen yang terkait dengan hal-hal

yang akan dievaluasi. Pada dasarnya terkait dengan dua aspek pokok,

yaitu : (1) tingkat keterlaksanaan program; (2) tingkat ketercapaian tujuan

program/pelayanan

2) Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data

Konselor menyusun instrumen yang relevan untuk mengukur tingkat

keterlaksanaan dan ketercapaian program. Instrumen dapat berbentuk

angket, inventori, pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi

dokumentasi.

3) Mengumpulkan dan menganalisis data

Data yang diperoleh dianalisis, program apa saja yang telah dan belum

dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai.

4) Melakukan tindak lanjut

Berdasarkan temuan yang diperoleh maka Guru BK/Konselor melakukan :

(1) memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang

relevan dengan tujuan yang akan dicapai; (2) mengembangkan program

dengan menambah atau merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan

kualitas pelayanan atau efektifitas program

e. Analisis Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut Program

Hasil evaluasi menjadi umpan balik program yang memerlukan perbaikan,

kebutuhan peserta didik yang belum terlayani, kemampuan personil dalam

melaksanakan program, dampak program terhadap perubahan perilaku

peserta didik dan pencapaian prestasi akademik, peningkatan mutu proses

pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan.

Hasil analisa ditindak lanjuti dengan menyusun program selanjutnya sebagai

kesinambungan program, misalnya mengembangkan jejaring pelayanan agar

pelayanan BK lebih optimal, melakukan alih tangan kasus bagi peserta didik

yang memerlukan bantuan khusus dari ahli lain, serta mengembangkan

Page 36: Buku pedoman arah peminatan

29

komitmen baru kebijakan orientasi dan implementasi pelayanan bimbingan

dan konseling selanjutnya.

f. Akuntabilitas

Akuntabilitas pelayanan terwujud dalam kejelasan program, proses

implementasi dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi yang dapat

menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak

terjadi. Hal yang amat penting dalam akuntabilitas adalah menginformasikan

kepada pihak terkait (Kepala Sekolah, guru dan orang tua) tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan/atau kegagalan keterlaksanaan

atau ketercapaian pelaksanaan program BK termasuk perkembangan peserta

didik. Oleh karena itu Guru BK/Konselor perlu menguasai data dan bertindak

atas dasar data yang terkait dengan perkembangan peserta didik.

Dalam menyampaikan informasi yang dimaksud Guru BK/Konselor dapat

memanfaatkan waktu-waktu tertentu/khusus pada pertemuan dengan Kepala

Sekolah dan Guru Mata Pelajaran di akhir tahun atau di awal tahun pelajaran

atau pertemuan dengan orang tua.

Page 37: Buku pedoman arah peminatan

30

BAB III

PEMINATAN PESERTA DIDIK

A. Hakekat Peminatan

Implementasi kurikulum 2013 akan dapat menimbulkan masalah bagi peserta

didik SMA/MA dan SMK yang tidak mampu di dalam menentukan pilihan peminatan,

baik kelompok mata pelajaran maupun mata pelajaran secara tepat, sehingga akan

menimbulkan kesulitan dan kecenderungan gagal dalam belajar. Penentuan

peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran hendaknya sesuai dengan

kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan

masing-masing peserta didik agar proses belajar berjalan dengan baik dan

kecenderungan berhasil dalam belajar. Oleh karena itu pelayanan peminatan

kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang dilakukan oleh guru BK/Konselor

sangat diperlukan bagi peserta didik agar dapat menentukan pilihan sesuai

kemampuan potensi dirinya dan kemungkinan berhasil dalam belajar.

Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan bagian

dari pelayanan bimbingan dan konseling dipahami sebagai upaya advokasi dan

fasilitasi perkembangan peserta didik agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (arahan Pasal 1 angka 1 UU

Nomor 20 Tahun 2003 Sisdiknas) sehingga mencapai perkembangan optimum.

Perkembangan optimum bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan

kapasitas intelektual dan minat yang dimilikinya, melainkan sebagai sebuah kondisi

perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan

keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi

terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.

Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran penting dalam

implementasi kurikulum 2013 karena adanya pilihan peminatan di SMA/MA/SMK,

pilihan peminatan kelompok mata pelajaran di SMA/MA dan pilihan peminatan

kelompok program keahlian di SMK. Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih dan

mendalami mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan (SD/MI, SMP/MTs,

Page 38: Buku pedoman arah peminatan

31

SMA/MA dan SMK), memahami dan memilih arah pengembangan karir, dan

menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan sampai ke perguruan tinggi

sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan

masing-masing peserta didik.

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling upaya penempatan dan

penyaluran peserta didik pada peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling yang

dilakukan oleh Guru BK/Konselor). Dalam rangka mengoptimalkan potensi peserta

didik menuntut adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran, guru wali

kelas, guru bimbingan dan konseling atau konselor, kepala sekolah/madrasah dan

orang tua/wali, seperti pelayanan pendalaman materi yang dilakukan guru mata

pelajaran merupakan salah satu bentuk pengayaan mata pelajaran.

Dengan demikian, penentuan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran adalah sebuah proses yang akan melibatkan serangkaian pengambilan

pilihan dan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi

diri dan peluang yang ada di lingkungannya. Permasalahan akan terjadi jika peserta

didik tidak mampu untuk menetukan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran, sehingga akan menghambat proses pembelajaran. Untuk mencegah

terjadinya masalah pada diri peserta didik maka diperlukan adanya pelayanan BK

yang membantu memandirikan peserta didik melalui pengambilan keputusan terkait

dengan memilih, menentukan, meraih serta mempertahankan karier untuk

mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga

masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui (upaya) pendidikan.

Peminatan adalah proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi

peserta didik mencapai tujuan pendidikan nasional, dan oleh karena itu peminatan

harus berpijak pada kaidah-kaidah dasar yang secara eksplisit dan implisit,

terkandung dalam kurikulum. Pendalaman mata pelajaran merupakan aktivitas

tambahan dalam belajar yang dilakukan oleh peserta didik yang memiliki kecerdasan

dan bakat istimewa. Tujuan pendalaman mata pelajaran adalah untuk meluaskan

dan memperdalam materi mata pelajaran tertentu sesuai dengan arah minatnya.

Pendalaman mata pelajaran merujuk pada isi dan proses. Isi merujuk pada apa yang

ada dalam materi yang diperkaya dan lebih sulit. Proses merujuk pada prosedur

Page 39: Buku pedoman arah peminatan

32

mental pemecahan masalah, pemikiran kreatif, pemikiran ilmiah, pemikiran kritis,

perencanaan, analisis, dan banyak keterampilan pemikiran lainnya.

Pendalaman mata pelajaran merangsang minat peserta didik berbakat dan

cerdas untuk (1) mengembangkan keterampilan berpikir pada tingkatan yang lebih

tinggi, (2) menginspirasi motivasi akademis tinggi, termasuk ambisi karier dan

pendidikan yang tinggi, (3) memenuhi kebutuhan pendidikan, sosial, dan psikologis,

termasuk membantu peserta didik berbakat untuk mengembangkan konsep diri yang

baik, (4) memaksimalkan pembelajaran dan pengembangan peserta didik serta

meminimalkan rasa bosan dan frustrasi, (5) mengembangkan akuntabilitas,

keingintahuan, ketekunan, sikap pengambilan risiko, rasa haus akan pengetahuan,

partisipasi aktif, dan refleksi. Pendalaman materi mata pelajaran sifatnya memberi

kesempatan peserta didik SMA, MA, dan SMK untuk mendapatkan kesempatan

mengikuti mata kuliah di perguruan tinggi, selama yang bersangkutan berada di

kelas XII dan atas kerjasama SMA/MA/SMK dengan Pergurutan Tinggi.

Peminatan Kelompok Mata Pelajaran dan Mata Pelajaran merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dan terintegrasi dalam program pelayanan BK pada satuan

pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Artinya, program pelayanan

BK pada setiap satuan pendidikan harus memuat kegiatan peminatan peserta didik.

Upaya ini mengacu kepada manajemen satuan pendidikan dan program

pelaksanaan kurikulum, khususnya terkait dengan peminatan akademik, peminatan

penjurusan, peminatan pendalaman mata pelajaran dan lintas mata pelajaran, serta

peminatan studi lanjutan. Program bimbingan dan konseling terkait peminatan

peserta didik sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Guru BK/Konselor di

setiap satuan pendidikan. Guru BK/Konselor melalui pelayanan BK membantu

peserta didik menentukan arah minat kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran

berdasarkan kekuatan dan kemungkinan keberhasilannya. Oleh karena itu Guru

BK/Konselor harus dapat membantu peserta didik untuk menemukan kekuatannya,

yang berupa kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, kemampuan akademik,

minat, dan kecenderungan peserta didik, serta dukungan moral dari orang tua.

Sedangkan pelayanan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik

sepenuhnya tanggung jawab Guru Mata Pelajaran terkait dengan bidang studinya

atau mata pelajaran yang diampunya.

Page 40: Buku pedoman arah peminatan

33

Dalam konstruk dan isinya, Kurikulum 2013 mementingkan terselenggaranya

proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberi ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Proses belajar yang dilakukan

dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan penilaian

hasil belajar berbasis proses dan produk. Untuk ini, selain memuat isi kurikulum

dalam bentuk mata pelajaran dan kegiatan lainnya, Kurikulum Tahun 2013

menyajikan kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, dan mata

pelajaran pilihan untuk pendidikan menengah yang diikuti peserta didik sepanjang

masa studi mereka. Kelompok mata pelajaran peminatan meliputi peminatan

akademik, peminatan kejuruan, peminatan pendalaman mata pelajaran dan lintas

mata pelajaran dan peminatan studi lanjutan. Untuk SMA/MA peminatan akademik

meliputi (a) peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (b) peminatan

Ilmu-Ilmu Sosial, dan (c) peminatan Bahasa dan Budaya; sedangkan untuk SMK

peminatan kejuruan meliputi (a) peminatan teknologi dan rekayasa; (b) peminatan

kesehatan; (c) peminatan seni, kerajinan, dan pariwisata; (d) peminatan teknologi

informasi dan komunikasi; (e) peminatan agribisnis dan agroteknologi; (f) peminatan

bisnis dan manajemen; atau (g) peminatan lain yang diperlukan masyarakat. Secara

rinci bidang peminatan kejuruan untuk SMK (terlampir).

Pada jenjang pendidikan dasar yaitu SD/MI dan SMP/MTs tidak ada pilihan

peminatan mata pelajaran. Pelayanan BK di SD/MI dilakukan oleh Guru Kelas untuk

membantu peserta didik menanamkan minat belajar, mengatasi masalah minat

belajar dan mengalami kesulitan belajar secara antisipatif (preemptive). Sedangkan

pelayanan BK yang dilakukan oleh Guru BK/Konselor di SMP/MTs diarahkan untuk

membantu peserta didik menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjut ke

SMA/MA dan SMK berdasarkan pada kemampuan dasar umum (kecerdasan),

bakat, minat, dan kecenderungan arah pilihan masing-masing peserta didik.

Pada jenjang pendidikan menengah umum di SMA/MA, Guru BK/Konselor

membantu peserta didik menentukan minat terhadap kelompok mata pelajaran

pilihan yang tersedia, menentukan mata pelajaran pilihan di luar mata pelajaran

kelompok minatnya, dan menentukan minat pendalaman materi mata pelajaran

untuk mendapatkan kesempatan mengikuti mata kuliah di perguruan tinggi, selama

Page 41: Buku pedoman arah peminatan

34

peserta didik yang bersangkutan berada di kelas XII dan atas kerjasama sekolah

dengan perguruan tinggi. Pada jenjang pendidikan menengah kejuruan, yaitu di

SMK, Guru BK/Konselor membantu peserta didik menentukan minat dalam memilih

program keahlian yang tersedia, dan menentukan mata pelajaran keahlian pilihan di

luar mata pelajaran program keahlian minatnya. Guru BK/Konselor di SMA/MA dan

SMK membantu peserta didik menentukan minatnya untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat,

minat,dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik.

Guru BK/Konselor melalui pelayanan BK membantu peserta didik dalam

memenuhi peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran berdasarkan

kekuatan dan kemungkinan keberhasilan studinya. Oleh karena itu Guru

BK/Konselor bekerjasama dengan Guru Mata Pelajaran, Guru Wali Kelas

mengidentifikasi kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-

masing peserta didik serta dukungan dari orang tua sehingga akan dapat menjalani

kehidupan dalam belajar yang sesuai dengan kekuatan dirinya, efektif, bermakna,

kreatif, menyenangkan, dan dinamis serta kemungkinan keberhasilan tinggi.

Pelayanan BK untuk peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran

memberikan kesempatan yang cukup luas bagi peserta didik untuk menempatkan

diri pada jalur yang lebih tepat dalam rangka penyelesaian studi secara terarah,

sukses, dan jelas dalam arah pendidikan selanjutnya. Wilayah peminatan kelompok

mata pelajaran dan mata pelajaran ini, dalam keseluruhan program pendidikan

satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan bidang pelayanan BK yang

menjadi wilayah tugas pokok Guru BK/Konselor dalam kerangka keseluruhan

program pelayanan BK pada satuan pendidikan. Sedangkan pendalaman materi

mata pelajaran merupakan bidang pelayanan pembelajaran yang menjadi wilayah

tugas pokok Guru Mata Pelajaran dalam kerangka keseluruhan program

pembelajaran pada satuan pendidikan.

Page 42: Buku pedoman arah peminatan

35

B. Pengertian, Macam dan Komponen Peminatan

1. Pengertian Peminatan Peserta Didik

Penyelenggaraan pendidikan dalam satuan pendidikan di SMA dan SMK

selama ini (sebelum kurikulum 2013) terdapat program penjurusan peserta didik,

bagi peserta didik SMA dilaksanakan di kelas XI dan di SMK program penjurusan

dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan siswa baru. Istilah penjurusan

peserta didik tidak tertuang dalam Kurikulum 2013, istilah yang muncul adalah

peminatan peserta didik. Peminatan peserta didik dapat diartikan (1) suatu

pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada

dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan

peserta didik pada kelompok mata pelajaran atau bidang kompetensi keahlian

yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) suatu proses pengambilan pilihan

dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan kelompok matapelajaran,

mata pelajaran, bidang keahlian atau kompetensi keahlian yang didasarkan atas

pemahaman potensi diri dan peluang yang diselenggarakan pada satuan

pendidikan; (4) dan suatu proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi

peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta

perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. (5)

serta peminatan belajar peserta didik merupakan wilayah garapan profesi

bimbingan dan konseling.

Layanan peminatan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan

tidak sebatas pemilihan dan penetapan saja, namun juga termasuk adanya

langkah lanjut yaitu pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan

tindak lanjut. Peserta didik dapat memilih secara tepat tentang peminatannya

apabila memperoleh informasi yang memadai atau relevan, memahami secara

mendalam tentang potensi dirinya, baik kelebihan maupun kelemahanya.

Pendampingan dilakukan melalui proses pembelajaran yang mendidik dan

terciptanya suatu kondisi lingkungan pembelajaran yang kondusif. Penciptaan

yang dimaksud paling tidak dilakukan oleh guru mata pelajaran bersama guru

BK/Konselor serta kebijakan kepala sekolah dan layanan administrasi akademik

yang mendukung. Pengembangan dalam arti bahwa adanya upaya yang

dilakukan untuk penyaluran dan pengembangan potensi peserta didik, misalnya

dilakukan melalui magang, untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara

Page 43: Buku pedoman arah peminatan

36

sekolah dengan pihak lain terkait. Dalam proses pembelajaran di satuan

pendidikan SMA/SMK, peserta didik diberikan mata pelajaran wajib yang

ditempuh selama pendidikan yaitu kelompok mata pelajaran kelompok A dan

kelompok B. Di samping itu, bagi peserta didik SMA diberi kesempatan untuk

memilih peminatan akademik dan peserta didik SMK diberi kesempatan untuk

memilih peminatan akdemik dan vokasi yang di sebut peminatan kelompok mata

pelajaran. Setiap peserta didik wajib memilih sejumlah mata pelajaran yang

bersifat pendalaman atau perluasan bidang keahlian/peminatan yang dipilihnya.

Peserta didik wajib menempuh kelompok mata pelajaran yang ditetapkan, namun

juga diwajibkan memilih bidang keahlian dan mata pelajaran pilihan yang relevan

dengan pilihan bidang keahliannya. Kerjasama dan sinergisitas kerja antar

personal sekolah secara baik, persiapan/penataan kerja secara baik pula di

setiap satuan pendidikan dapat menjadi fasilitas pendukung pembelajaran.

Penciptaan penghormatan eksistensi bidang keahlian suatu profesi satu dengan

profesi lainnya dalam satuan pendidikan sangat diperlukan dalam rangka

profesionalitas kerja.

2. Macam Pemintan Peserta didik

Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri dari sejumlah mata

pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri dari

mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Pada hakekatnya peminatan

peserta didik antara SMA dan SMK terdapat perbedaan dan kesamaan.

Persamaannya adalah bahwa peserta didik SMA dan SMK wajib menempuh

kelompok mata pelajaran A dan B sejumlah 24 JP. Kelompok mata pelajaran A

sejumlah 6 mata pelajaran dengan alokasi waktu 17 JP dan 3 mata pelajaran

dengan alokasi waktu 7 JP.

Kelompok mata pelajaran A untuk peserta didik SMA dan SMK meliputi

matapelajaran-matapelajaran berikut:

a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,

b. Pendidikan Kewarganegaraan,

c. Bahasa Indonesia,

d. Matematika,

e. Sejarah,

f. Bahasa Inggris;

Page 44: Buku pedoman arah peminatan

37

Kelompok matapelajaran B meliputi matapelajaran

a. Seni Budaya,

b. Prakarya,

c. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Sedangkan peminatan kelompok mata pelajaran C antara SMA dan SMK

adalah berbeda tentang nama mata pelajaran dan JP sebagai berikut.

a. Peminatan Peserta Didik SMA.

Peminatan peserta didik sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013

bagi peserta didik SMA adalah peminatan akademik terdiri dari:

1). Peminatan Matematika dan Sains sejumlah 12 JP yang meliputi mata

pelajaran Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia

2). Peminatan Sosial sejumlah 12 JP yang meliputi matapelajaran Geografi,

Sejarah, Sosiologi dan Antropologi, Ekonomi,

3). Peminatan Bahasa sejumlah 12 JP yang meliputi mata pelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra lainnya,

Antropologi.

b. Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman bagi Peserta Didik SMA

Bagi peserta didik baru kelas X, disamping pemilihan peminatan tersebut,

peserta didik diwajibkan memilih mata pelajaran sejumlah 6 JP yang dipilih dari

mata pelajaran kelompok peminatan, atau mata pelajaran lintas peminatan,

sedangkan bagi peserta didik kelas XI dan XII memilih 4 JP tertuang dalam

struktur kurikulum SMA tahun 2013 sebagaimana tertuang dalam lampiran 8.

Dengan demikian setiap peserta didik SMA dalam pembelajaran wajib

melakukan aktivitas sebagai berikut :

1). Menempuh kelompok mata pelajaran A dan B sebagaimana kurikulum yang

diberlakukan.

2). Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kelompok mata pelajaran C

yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

3). Memilih dan menempuh mata pelajaran peminatan lintas minat dan/atau

pendalaman peminatan belajar peserta didik.

c. Peminatan Peserta Didik SMK

Peserta didik SMK menempuh kelompok mata pelajaran A dan B sejumlah

24 JP seperti peserta didik SMA. Peminatan peserta didik SMK sebagaimana

Page 45: Buku pedoman arah peminatan

38

tertuang dalam Kurikulum 2013 yaitu peminatan akademik dan vokasi yang

meliputi bidang studi keahlian, 45 (empat puluh lima) program studi keahlian, dan

141 (seratus empatpuluh satu) kompetensi keahlian sebagaimana tertera dalam

lampiran 9.

Setiap peserta didik SMK dalam pembelajaran melakukan aktivitas

sebagai berikut.

1). Menempuh kelompok mata pelajaran A dan B yang telah ditetapkan

sebagaimana tertera dalam Kurikulum 2013.

2). Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kelompok matapelajaran C

(peminatan akademik dan vokasi) terdiri dari 3 (tiga) kelompok besar

peminatan akademik dan vokasi yang meliputi : 8 (delapan) bidang studi

keahlian, 45 (empat puluh lima) program studi keahlian, dan 141 (seratus

empat puluh satu) kompetensi keahlian. Kegiatan yang dilakukan peserta

didik SMK:

a). memilih dan menempuh satu bidang studi keahlian,

b). memilih dan menempuh satu program studi keahlian yang tercakup dalam

bidang studi keahlian,

c). memilih dan menempuh satu kompetensi keahlian yang tercakup dalam

program studi keahlian.

Sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan Kurikulum 2013 yang

diberlakukan di satuan pendidikan masing-masing secara rinci dan jelas, hal

ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi semua calon peserta

didik, orang tua. Guru BK/Konselor diharapkan memberikan layanan informasi

yang jelas dan detail berkaitan peminatan peserta didik yang diselenggarakan

di satuan pendidikan, memberikan layanan konsultasi pemilihan dan

penetapan, memberikan pendampingan, pengembangan dan penyaluran

minat belajar sesuai dengan potensi atau kompetensi keahliannya dan

kesempatan yang ada.

3. Penelusuran Peminatan Peserta Didik

Ketepatan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling untuk

pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik memerlukan berbagai macam

data atau informasi tentang diri calon peserta didik. Data yang dapat digunakan

dalam layanan peminatan peserta didik antara lain prestasi belajar kelas VII, VIII,

Page 46: Buku pedoman arah peminatan

39

dan VIII di SMP/MTs, prestasi non akademik (kejuaraan kegiatan lomba seni,

olah raga, dll. mulai dari SD/MI), prestasi belajar berdasarkan ujian nasional,

minat studi lanjut, minat pekerjaan, minat jabatan, cita-cita kehidupan dimasa

depan, perhatian orang tua, fasilitasi pembelajaran, status sosial ekonomi,

harapan orang tua dalam bidang peminatan belajar, dan harapan orang tua

setelah putra-putrinya lulus dari sekolah. Teknik memperoleh data untuk

peminatan peserta didik tersebut dapat digunakan teknik non tes, meliputi teknik-

teknik sebagai berikut :

a. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi belajar

berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX serta nilai ujian

nasional saat belajar di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan untuk analisis

perkembangan belajar peserta didik yang merupakan cerminan kesungguhan

belajar, kecerdasan umum dan kecerdasan khusus yang dimaknakan dari

mata pelajaran yang ditempuh relevansinya dengan bidang keahlian atau

jenis peminatan peserta didik.

b. Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar peserta

didik dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik dapat

dipergunakan untuk penetapan peminatan sebab isian minat merupakan

pernyataan pikiran dan perasaan serta kemauan peserta didik. Isian perhatian

orang tua merupakan bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan

kebenaran data tersebut.

c. Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan sebagai teknik untuk

mengklarifikasi isian angket dan hal lain yang diperlukan serta sekaligus

pewawancara dapat melakukan observasi.

d. Observasi, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh data

kondisi fisik serta perilaku yang nampak sebagai bahan pertimbangan dalam

penetapan peminatan peserta didik.

Di samping teknik non tes tersebut dapat juga menggunakan teknik tes

psikologis yang dilaksanakan oleh tester atau tes peminatan yang dapat

dilaksanakan oleh guru BK/Konselor. Data yang dapat diperoleh melalui teknik

tes dapat dianalisisis dan dipergunakan dasar penetapan peminatan peserta

didik. Data teknik non tes (dokumentasi, angket, wawancara, observasi, dll)

secara lengkap dan tepat menganalisis serta interpretasi yang benar dapat

dijadikan dasar pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik. Pemilihan dan

Page 47: Buku pedoman arah peminatan

40

penetapan peminatan peserta didik dengan menggunakan data dari teknik non

tes adalah sudah dapat dipertanggungjawabkan.

4. Komponen Peminatan Peserta Didik

Minat merupakan gejala psikologis, berkaitan dengan pikiran dan

perasaan terhadap suatu objek. Perhatian, pemahaman, dan perasaan yang

mendalam terhadap suatu objek dapat menimbulkan minat. Objek yang menarik

cenderung akan menimbulkan minat. Minat merupakan perasaan suka, rasa

tertarik, kecenderungan dan gairah atau keinginan yang tinggi seseorang

terhadap suatu objek. Dalam kaitannya dengan peminatan peserta didik dalam

satuan pendidikan SMA, objek yang dimaksudkan adalah bidang peminatan

matematika dan sains, sosial dan bahasa. Sedangkan peminatan satuan

pendidikan SMK, objek yang dimaksudkan adalah bidang studi keahlian, program

studi keahlian, dan kompetensi keahlian. Peserta didik dihadapkan kepada objek

tersebut, dan diberi kesempatan untuk memilih sesuai dengan potensi yang

dimiliki dan kesempatan yang ada. Pemilihan peminatan yang tepat dan

mempunyai arti penting bagi prospek kehidupan peserta didik masa depan

adalah tidak mudah, untuk itu memerlukan layanan bantuan tepat yang dilakukan

oleh tenaga profesional. Dalam konteks ini, profesi bimbingan dan konseling

dipandang paling tepat untuk memfasilitasi pemilihan peminatan peserta didik.

Minat dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan luar diri peserta didik. Komponen

pokok yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan dan penetapan

peminatan peserta didik SMA dan SMK dapat meliputi prestasi belajar, prestasi

non akademik, pernyataan minat peserta didik, perhatian orang tua dan diteksi

potensi peserta didik. Berikut ini disajikan uraian peran masing-masing

komponen dalam penetapan peminatan peserta didik.

a. Prestasi belajar yang telah dicapai selama proses pembelajaran merupakan

cerminan kecerdasan dan potensi akademik yang dimiliki. Prestasi belajar

peserta didik pada kelas VII, VIII, dan IX merupakan profil kemampuan

akademik peserta didik, yang dapat dijadikan dasar pertimbangan pokok

dalam peminatan. Profil kondisi prestasi belajar yang dicapai dapat sebagai

prediksi keberhasilan belajar selanjutnya. Kesungguhan dan keajegan belajar

dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar pada

program pendidikan selanjutnya. Prestasi belajar merupakan cerminan

Page 48: Buku pedoman arah peminatan

41

potensi peserta didik, sehingga dapat dijadikan komponen pokok dalam

pertimbangan pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik. Data

prestasi belajar diperoleh melalui teknik dokumentasi dan diharapkan semua

calon peserta didik menyerahkan fotocopy raport SMP/MTs yang disyahkan

oleh kepala sekolah yang bersangkutan.

b. Prestasi non akademik merupakan cerminan bakat tertentu pada diri

peserta didik. Prestasi non akademik yang telah dicapai, seperti kejuaraan

dalam lomba melukis, menyanyi, menari, pidato, bulu tangkis, tenis meja, dll.,

merupakan indikasi peserta didik memiliki kemampuan khusus/bakat tertentu.

Terdapat relevansi antara kejuaraan suatu lomba dengan kemudahan

melakukan aktivitas dan keberhasilan belajar mata pelajaran tertentu yang

sesuai dengan kemampuan khusus yang dimiliki. Data ini dapat diperoleh

melalui isian (angket) yang disiapkan dan teknik dokumentasi berupa

fotocopy piagam penghargaan yang dimiliki calon peserta didik sejak Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

c. Prestasi/nilai ujian nasional (UN) yang dicapai merupakan cerminan

kemampuan akademik mata pelajaran tertentu berstandar nasional. Prestasi

belajar dapat sebagai pertimbangan untuk pemilihan dan penetapan

peminatan peserta didik. Diasumsikan bahwa peserta didik tidak mengalami

kecelakaan fisik atau psikis dan kebiasaan belajar tetap dapat dipertahankan

bahkan ditingkatkan, maka prestasi/nilai UN tepat sebagai pertimbangan

penetapan peminatan peserta didik sesuai kelompok mata pelajarannya.

Prestasi/nilai UN diperoleh melalui teknik dokumentasi berupa fotocopy daftar

nilai UN dan daftar isian (angket) yang disiapkan.

d. Minat belajar tinggi ditunjukkan dengan perasaan senang yang mendalam

terhadap peminatan tertentu (mata pelajaran, bidang studi keahlian, program

studi keahlian, kompetensi keahlian) berkontribusi positif terhadap proses dan

hasil belajar. Peserta didik merasa senang, antusias, tidak merasa cepat

lelah, sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran di sekolah maupun

aktivitas belajar di rumah disebabkan memiliki minat yang tinggi terhadap apa

yang dipelajarinya.

Pernyataan minat dapat secara tertulis. Pernyataan mencerminkan apa

yang diinginkan dan merupakan indikasi akan kesungguhan dalam belajar

sebab aktivitas belajar berkaitan erat dengan minatnya.

Page 49: Buku pedoman arah peminatan

42

e. Cita-cita peserta didik untuk studi lanjut, pekerjaan, dan jabatan erat

hubungannya dengan potensi yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh hasil

pengamatan terhadap figur dan keberhasilan seseorang/sekelompok dalam

kehidupannya. Di samping itu, atas dasar informasi yang diperoleh baik

secara langsung maupun tidak langsung juga berpengaruh terhadap

munculnya cita-cita peserta didik. Informasi yang jelas dan prospesktif juga

dapat merangsang munculnya cita-cita. Keinginan yang kuat untuk mencapai

bidang studi lanjut, jabatan, dan pekerjaannya sangat berpengaruh positif

terhadap aktivitas belajar. Sinkronisasi antara cita-cita dengan potensi

peserta didik dan prestasi yang dicapai dengan kesempatan belajar untuk

mencapai cita-cita, dapat menumbuhkan semangat belajar yang dipilihnya.

Instrumen untuk mengungkap tentang minat dan cita-cita peserta didik

sebagaimana terlampir.

f. Perhatian orang tua, fasilitasi dan latar belakang keluarga berpengaruh

positif terhadap kesungguhan-ketekunan-kedisiplinan dalam belajar. Restu

orang tua merupakan kekuatan spiritual yang dapat memberikan kemudahan

yang dirasakan oleh peserta didik dalam belajar dan mencapai keberhasilan

belajar. Anak mempunyai hubungan emosional dengan orang tua, juga

berkaitan dengan semangat belajar. Intensitas hubungan orang tua dengan

anak dapat menumbuhkan motivasi belajar yang berdampak kualitas proses

dan hasil belajar. Namun disadari bahwa yang belajar adalah anak, dan orang

tua sebatas mengharapkan hasil belajar anak dan memfasilitasi belajar.

Untuk itu, perhatian, fasilitasi, dan harapan orang tua terhadap peminatan

peserta didik penting dipertimbangkan, namun bukan sebagai penentu

peminatan. Bila terdapat perbedaan antara peminatan peserta didik dengan

orang tua, maka yang perlu dikaji lebih mendalam adalah prospek peminatan

dan kesiapan belajar anak. Orang tua diharapkan lebih pada memberikan

dukungan atas pilihan peminatan putra-putrinya. Namun demikian, guru

BK/Konselor hendaknya cermat dalam berdialog dengan orangtua tentang

penempatan peminatan peserta didiknya, apalagi orang tua yang

bersangkutan sangat berharap atas pilihan peminatan putra-putrinya.

Instrumen untuk mengungkap tentang harapan dan latar belakang orang tua

sebagaimana lampiran.

Page 50: Buku pedoman arah peminatan

43

g. Diteksi potensi menggunakan instrumen tes psikologis atau tes peminatan

bagi calon peserta didik tentang bakat dan minat dapat dilakukan oleh tim

khusus yang memiliki kemampuan dan kewenangan. Hasil diteksi potensi

dapat diperoleh kecenderungan peminatan peserta didik. Rekomendasi

peminatan berdasarkan diteksi menggunakan instrumen tes psikologis dapat

dipergunakan sebagai pertimbangan bila terjadi kebimbangan dalam

penempatan peminatan peserta didik. Pelaksanaan diteksi menggunakan

instrumen tes psikologis yang standar dilakukan oleh tenaga ahli atau tes

peminatan yang dikembangkan oleh guru BK/Konselor. Hasil diteksi potensi

peserta didik dapat menggunakan hasil diteksi pada saat di SMP/MTs, namun

dapat juga menggunakan hasil tes peminatan yang diselenggarakan di

SMA/SMK, dan atau menggunakan data dari SMP/MTs dengan data hasil tes

peminatan yang diselenggarakan di SMA/SMK.

C. Tujuan dan Fungsi Peminatan

1. Tujuan

Secara umum Peminatan Kelompok Mata Pelajaran dan Mata Pelajaran

bertujuan untuk membantu peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK

menetapkan minat pilihan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran serta

pendalaman mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan yang sedang

ditempuh, pilihan karir dan/atau pilihan studi lanjutan sampai ke perguruan tinggi.

Secara khusus tujuan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran adalah:

a. Mengarahkan peserta didik SD/MI untuk memahami bahwa pendidikan di

SD/MI merupakan pendidikan wajib yang harus dikuti oleh seluruh warga

negara Indonesia dan setamatnya dari SD/MI harus dilanjutkan ke studi di

SMP/MTs, dan oleh karenanya peserta didik perlu belajar dengan sungguh-

sungguh dan meminati semua mata pelajaran.

b. Mengarahkan peserta didik SMP/MTs untuk memahami dan mempersiapkan

diri bahwa :

1) Semua warga negara Indonesia wajib mengikuti pelajaran di sekolah

sampai dengan jenjang SMP/MTs dalam rangka Wajib Belajar 9 Tahun.

Page 51: Buku pedoman arah peminatan

44

2) Peserta didik SMP/MTs perlu meminati semua mata pelajaran, meminati

studi lanjutan yang menjadi pilihan SMA/MA atau SMK sesuai dengan

kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan

pilihan masing-masing peserta didik, memahami berbagai jenis

pekerjaan/karir dan mulai mengarahkan diri untuk pekerjaan/karir tertentu.

3) Setamat dari SMP/MTs peserta didik dapat melanjutkan pelajaran ke

SMA/MA atau SMK, untuk selanjutnya bila sudah tamat dapat bekerja

atau melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi. Peminatan di SMP/MTs

adalah mempersiapkan peserta didik untuk menentukan pilihan kelompok

mata pelajaran dan mata pelajaran di SMA/MA/SMK. Jadi peserta didik

perlu mendapatkan informasi tentang kelompok peminatan: keuntungan

dan keterbatasannya.

c. Mengarahkan peserta didik SMA/MA untuk memahami dan mempersiapkan

diri bahwa :

1) Pendidikan di SMA/MA merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta

didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat.

2) Kemandirian tersebut pada nomor (1) didasarkan pada kematangan

pemenuhan potensi dasar, bakat, minat, dan keterampilan pekerjaan/karir.

3) Kurikulum SMA/MA memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk

memilih kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran tertentu sesuai

dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan

kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik.

4) Setelah tamat dari SMA/MA peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu

yang masih memerlukan persiapan/pelatihan, atau melanjutkan ke

perguruan tinggi dengan memasuki program studi sesuai dengan pilihan

dan pendalaman mata pelajaran sewaktu di SMA/MA.

d. Mengarahkan peserta didik SMK untuk memahami dan mempersiapkan diri

bahwa :

1) Pendidikan di SMK merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta

didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat.

Page 52: Buku pedoman arah peminatan

45

2) Kemandirian tersebut pada nomor (1) didasarkan pada kematangan

pemenuhan potensi dasar, bakat, minat, dan keterampilan pekerjaan/karir.

3) Kurikulum SMK memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memilih

mata pelajaran program keahlian dan mendalami materi mata pelajaran

program keahlian tertentu sesuai dengan kemampuan dasar umum

(kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing

peserta didik.

4) Setelah tamat dari SMK peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu

sesuai dengan bidang studi keahlian/kejuruan yang telah dipelajarinya,

atau melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi dengan memasuki

program studi sesuai dengan pilihan dan pendalaman materi mata

pelajaran sewaktu di SMK.

2. Fungsi

Fungsi peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk

peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sesuai jenjang satuan

pendidikan masing-masing, yaitu :

a. Fungsi pemahaman, yaitu berkaitan dengan dipahaminya kemampuan, bakat,

minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik serta

lingkungan untuk menentukan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan yang dipilihnya.

b. Fungsi pencegahan, yaitu berkaitan dengan tercegahnya berbagai masalah

yang dapat mengganggu berkembangnya kemampuan, bakat, minat, dan

kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik secara optimal dalam

kaitan dengan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang

diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan yang dipilihnya.

c. Fungsi pengentasan, yaitu berkaitan dengan tertentaskannya masalah-

masalah peserta didik yang berhubungan dengan Peminatan kelompok mata

pelajaran dan mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan

yang dipilihnya.

d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu berkaitan dengan

terkembangkan dan terpeliharanya kemampuan, bakat, minat, dan

Page 53: Buku pedoman arah peminatan

46

kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik secara optimal dalam

kaitannya dengan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran

yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan yang dipilihnya.

e. Fungsi advokasi, yaitu berkaitan dengan upaya terbelanya peserta didik dari

berbagai kemungkinan yang mencederai hak-hak mereka dalam

pengembangan kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan

masing-masing peserta didik secara optimal dalam peminatan kelompok mata

pelajaran dan mata pelajaran serta pendalaman mata pelajaran yang diikuti,

arah karir dan/atau studi lanjutan.

D. Tingkat dan Aspek Peminatan

1. Tingkat Peminatan

Memperhatikan pengertian, fungsi, dan tujuan di atas, tingkat peminatan

kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang perlu dikembangkan dapat

digambarkan sebagai berikut:

Perguruan

Tinggi

4 4

SMA S SMK

SMK MA

SLTA

2

SD/MI

1

3a 3b

SMP MTs SLTP

Page 54: Buku pedoman arah peminatan

47

Keterangan

a. Peminatan pertama perlu dikembangkan pada peserta didik SD/MI yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Mereka dibantu untuk memperoleh informasi untuk memilih SMP/MTs (lihat nomor 1 pada gambar).

b. Peminatan kedua perlu dibangun pada peserta didik SMP/MTs yang akan melajutkan ke SMA/MA dan SMK. Mereka dibantu untuk memperoleh informasi yang cukup lengkap tentang jenis dan penyelenggaraan masing-masing SMA/MA dan SMK, pilihan kelompok mata pelajaran, pilihan mata pelajaran dan arah karir yang ada, dan kemungkinan studi lanjutannya (lihat nomor 2 pada gambar).

c. Peminatan ketiga umum perlu dikembangkan pada peserta didik SMA/MA dan SMK untuk mengambil pilihan kelompok mata pelajaran, pilihan mata pelajaran, dan pendalaman mata pelajaran, serta pilihan lintas mata pelajaran tertentu, pilihan arah pengembangan karir (lihat nomor 3b pada gambar).

d. Peminatan ketiga kejuruan perlu dikembangkan pada peserta didik SMK untuk memilih program keahlian dan mata pelajaran program keahlian, mendalami mata pelajaran program keahlian dan mengakses keterkaitan lintas mata pelajaran praktik/kejuruan yang ada di SMK (lihat nomor 3b pada gambar).

e. Peminatan keempat perlu dikembangkan pada peserta didik di SMA/MA dan SMK yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, mereka dibantu untuk memilih dan menentukan minat salah satu fakultas dengan program studinya yang ada di perguruan tinggi, sesuai dengan kemampuan umum (kecerdasan), bakat, minat dan karakteristik peserta didik, serta pilihan dan pendalaman mata pelajaran di SMA/MA atau SMK (lihat nomor 4 pada gambar).

Masing-masing tingkat peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran itu memerlukan penanganan yang akurat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan karakteristik peserta didik yang bersangkutan, serta

karakteristik satuan pendidikan di mana peserta didik belajar.

2. Aspek Peminatan

Untuk setiap tingkat peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran digunakan lima aspek pokok sebagai dasar pertimbangan bagi

peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang akan ditempuh.

Kelima aspek tersebut secara langsung mengacu kepada beberapa karakteristik

pribadi peserta didik dan lingkungannya, kondisi sekolah dan kondisi pihak-pihak

yang bertanggung jawab atas pendidikan peserta didik yang bersangkutan, yaitu:

a. Bakat, minat, dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur dengan tes bakat

dan/atau inventori tentang bakat/minat.

Page 55: Buku pedoman arah peminatan

48

b. Kemampuan dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang

biasanya diukur dengan tes intelegensi.

c. Kondisi dan kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau praktik/latihan

yang dapat diambil/didalami peserta didik atas dasar pilihan, serta sistem

Satuan Kredit Semester (SKS) yang dilaksanakan.

d. Prestasi hasil belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik di

sekolah/madrasah, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun (b) per mata

pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan

akademik, kejuruan dan studi lanjutan.

e. Ketersediaan fasilitas sekolah/madrasah, yaitu apa yang ada di tempat

peserta didik belajar yang dapat menunjang pilihan peminatan kelompok mata

pelajaran dan mata pelajaran bagi peserta didik.

f. Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan berbagai

sumber yang dapat membantu peserta didik, seperti orang tua dan

kemungkinan bantuan dari pihak lain, dan beasiswa.

Dalam penerapannya Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran untuk peserta didik merupakan gabungan kombinasi dari setiap aspek

pada setiap jenis dan jenjang satuan pendidikan. Keterkaitan antara tingkat dan

aspek Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran bagi peserta

didik tergambar dalam tabel berikut.

Tabel 1 Tingkatan dan Aspek-aspek Peminatan

Tingkat Peminatan

Jenjang Pendidikan

Peminatan Akademik

Peminatan Kejuruan

Peminatan Studi Lanjutan

1. Peminatan pertama

SD/MI

Meminati semua mata pelajaran

Pemahaman awal tentang

pekerjaan/karir

SMP/MTs

2. Peminatan kedua

SMP/MTs Meminati semua mata pelajaran

Pemahaman tentang

pekerjaan/karir dan kemungkinan

bekerja

SMA/MA/SMK

3. Peminatan ketiga umum

SMA/MA Meminati kelompk mapel, mapel pilihan,

lintas mapel, dan pendalaman materi

mapel.

Pemahaman definitif tentang pekerjaan/karir

dan arah pelaksanaan

pekerjaan/karir

Program Khusus bidang

studi IPA/IPS/BHS

Page 56: Buku pedoman arah peminatan

49

4. Peminatan ketiga

SMK Meminati mapel program keahlian,

mapel pilihan program keahlian,

lintas mapel program keahlian, dan

pendalaman materi mapel program

keahlian

Arah definitif tentang

pelaksanaan pekerjaan/karir

(jenjang operator)

Prodi Khusus Bidang

Kejuruan

5. Peminatan keempat

Tamat SMA/MA/

SMK

Bekerja atau kuliah sesuai dengan

pilihan mapel, lintas mapel/kejuruan dan pendalaman materi

mapel di SLTA

Arah pekerjaan/karir

(jenjang teknisi/analis,

profesi, atau ahli)

Fak dan Prodi di PT

E. Pengorganisasian, Kreteria dan Pemetaan Peserta Didik

a. Pengorganisasian Peminatan Peserta didik

Layanan pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik diperlukan berbagai

data peserta didik dan orang tua yang mempunyai makna dan saling berkaitan dalam

pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik. Data yang berkaitan dengan

peminatan peserta didik dapat diperoleh dengan menggunakan teknik tes dan non tes.

Teknik non tes dapat diyakini sebagai teknik untuk memperoleh data pokok untuk

penetapan peminatan peserta didik. Namun pada sekolah tertentu yang memiliki daya

dukung dana dan tenaga serta mengharapkan data lebih banyak lagi, maka dapat juga

menggunakan teknik tes untuk menditeksi potensi peminatan peserta didik. Data yang

diperlukan untuk menetapkan peminatan peserta didik meliputi :

a. Data prestasi belajar peserta didik dari sekolah sebelumnya (SMP/MTs) kelas VII,

VIII, dan IX dicermati perkembangan dan jumlah nilai setiap matapelajaran yang

terkait dengan peminatan belajar.

b. Data prestasi/nilai belajar UN dicermati relevansinya dengan peminatan dan nilai UN

digabungkan dengan nilai raport, sebagai pertimbangan menyusun ranking.

c. Data prestasi non akademik yang diperoleh dicermati relevansinya dengan

peminatan dan dapat diberi skore tingkat sekolah =1, kecamatan = 2, kabupaten = 3,

provinsi = 4, nasional = 5, dan internasional =7. Pemberian skore ini diperlukan

sebagai bahan menyusun ranking.

d. Data tentang minat studi lanjut, minat pekerjaan, minat jabatan, minat mata

pelajaran, cita-cita kehidupan di masa depannya dan bidang peminatan yang dipilih,

harus dicermati apakah terdapat relevansinya. Bila terdapat kesesuaian, maka

mendukung untuk penetapan peminatan peserta didik. Namun bila tidak relevan

Page 57: Buku pedoman arah peminatan

50

dengan peminatannya, maka dalam wawancara lebih ditekankan klarifikasi dan

diberikan informasi yang memberikan wawasan lebih luas.

e. Data perhatian, fasilitasi, harapan, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi orang tua

diharapkan memberikan dukungan terhadap peminatan peserta didik, terutama data

tentang keinginan bidang keahlian diharapkan terdapat kesesuaian antara anak dan

orang tua. Bila hasil pencermatan data orang tua peserta didik tidak memberikan

dukungan terhadap peminatan peserta didik, maka perlu dipahami lebih lanjut

tentang perhatian orang tua melalui wawancara. Dalam penetapan peminatan perlu

lebih mendasarkan pada data prestasi dan minat yang telah diperoleh dan ditambah

hasil wawancara dan observasi.

f. Data diteksi potensi peserta didik di SMP/MTs atau rekomendasi Guru BK/Konselor

SMP/ MTs tentang peminatan peserta didik.

g. Data diteksi potensi peserta didik melalui tes peminatan yang dilaksanakan di SMA/

SMK, akan diperoleh rekomendasi kecenderungan jenis peminatan peserta didik.

Secara skematis dapat dilihat diagram pengorganisaian peminatan belajar

peserta didik sebagai berikut.

Memperhatikan data yang dapat diperoleh dalam proses peminatan belajar

peserta didik dan diagram tersebut, maka dapat disajikan dan dipilih salah satu

Prestasi Belajar

Nilai UN

Prestasi Non Akademik

Minat siswa

sisw

Peminatan Peserta Didik

berdasar analisis

Perhatian Orang Tua

Rekomendasi Guru BK SMP/MTs

SMA 3 Peminatan Peserta Didik

SMK 8 Bidang Studi Keahlian

45 Program Studi 121 Kompetensi Keahlian

Penetapan Peminatan Peserta Didik

Penetapan Peminatan Peserta Didik

Deteksi Peminatan di SMA/SMK

Page 58: Buku pedoman arah peminatan

51

alternative penetapan peminatan belajar peserta didik yang sesuai dengan kondisi dan

daya dukung masing-masing satuan pendidikan sebagai berikut.

a. Alternative pertama adalah bahwa guru BK/Konselor dalam proses

pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik berdasarkan 5 (lima)

komponen sebagai berikut.

1) Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di

SMP/MTs.

2) Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs

3) Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs.

4) Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/

pendataan

5) Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya.

b. Alternative kedua adalah bahwa guru BK/Konselor dalam proses pemilihan

dan menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan berdasarkan 6 (enam)

komponen sebagai berikut :

1) Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di

SMP/MTs.

2) Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs

3) Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs.

4) Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/

pendataan.

5) Data diteksi potensi/ rekomendasi guru bimbingan dan konseling

SMP/MTs.

6) Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya.

c. Alternative ketiga adalah bahwa guru BK/Konselor dalam proses pemilihan

dan menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan 6 (enam) komponen

sebagai berikut.

1) Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di

SMP/MTs.

2) Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs

3) Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs.

4) Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/

pendataan.

Page 59: Buku pedoman arah peminatan

52

5) Data diteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang

dilaksanakan di SMA/SMK.

6) Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya.

d. Alternative keempat adalah bahwa guru bimbingan dan konseling dalam

proses pemilihan dan menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan tujuh

komponen sebagai berikut

1) Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di

SMP/MTs.

2) Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs

3) Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs.

4) Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/

pendataan.

5) Data diteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang

dilaksanakan di SMP/MTs.

6) Data diteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang

dilaksanakan di SMA/SMK.

7) Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya.

Proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik melibatkan

berbagai personal, meliputi peserta didik sebagai subjek belajar; orang tua

memberikan perhatian dan dukungan; guru BK/Konselor menelusuri dan

mengorganisasikan serta menetapkan peminatan belajar peserta didik dan

menciptakan kondisi yang kondusif untuk pembelajaran yang mendidik, guru

mata pelajaran melaksanakan pembelajaran; dan kepala sekolah

memberikan kebijakan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya dan

kuota kelompok peminatan peserta didik yang diselenggarakan.

2. Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik

Kegiatan pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik yang

dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penerimaan siswa baru, maka

terdapat dua hal penting yaitu kriteria yang secara formal diselenggarakan

penetapannya adalah nilai ujian nasional ditambah nilai kegiatan/kejuaraan yang

secara formal diselenggarakan secara resmi oleh pemerintah atau organisasi

profesi atau organisasi sosial. Di samping itu, sesuai dengan karakteristik

Page 60: Buku pedoman arah peminatan

53

progam peminatan belajar tertentu atau kompetensi keahlian tertentu

memerlukan persyaratan khusus berupa tes fifik atau kesehatan, maka

dipersilakan menyelenggarakan tes fisik/ kesehatan bagi peserta didik. Hal ini

dimaksudkan untuk kelancaran pembelajaran bagi peserta didik, sedangkan

rambu-rambu kriteria penetapan peminatan belajar peserta didik adalah sebagai

berikut :

Peminatan Peserta Didik SMA

1) Peminatan Matematika dan Sains

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Sains

sebagai pilihan pertama

b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Semester 1,2,3,4,5,6 dan UN ≥ 7,00

c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang

relevan dengan bidang Matematika dan Sains.

d) Memiliki data perhatian orang tua

e) Memiliki Rekomendasi Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada peminatan

Matematika dan Sains (kalau ada)

2) Peminatan Sosial

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Sosial sebagai pilihan

pertama

b) Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada

semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥ 7,00

c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang mata Ilmu Pengetahuan Sosial

d) Memiliki data perhatian orang tua

e) Memiliki Rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Sosial (kalau ada)

3) Peminatan Bahasa

a) Diutamakan bagi yang memilih Peminatan Bahasa sebagai pilihan

pertama

b) Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris),

pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥ 7,00

c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang mata pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris)

Page 61: Buku pedoman arah peminatan

54

d) Memiliki data perhatian orang tua

e) Memiliki Rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs pada

peminatan Bahasa (kalau ada)

a. Peminatan Peserta Didik SMK

1) Teknologi dan Rekayasa

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Teknologi dan

Rekayasa sebagai pilihan pertama

b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan

sekolah)

c) Memiliki Nilai rata-rata matapelajaran Matematika dan Bahasa Inggris

pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥ 7,00

d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang Teknologi dan Rekayasa

e) Memiliki data perhatian orang tua

f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Teknologi dan Rekayasa (kalau ada)

2) Teknologi Informasi dan Komunikasi

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Teknologi dan

Rekayasa sebagai pilihan pertama

b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan

sekolah)

c) Memiliki nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris

pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥ 7,00

d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang Informasi dan Komunikasi.

e) Memiliki data perhatian orang tua

f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP pada peminatan

Teknologi dan Rekayasa (kalau ada)

3) Kesehatan

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Kesehatan

sebagai pilihan pertama.

b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan

sekolah)

Page 62: Buku pedoman arah peminatan

55

c) Memiliki nilai rata-rata mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan

Matematika pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥ 7,00

d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang Kesehatan

e) Memiliki data perhatian orang tua

f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs pada

peminatan Kesehatan (kalau ada)

4) Agribisnis dan Agroteknologi

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Agribisnis dan

Agroteknologi sebagai pilihan pertama

b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan

sekolah)

c) Memiliki nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,

Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN

≥ 7,00

d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang Agribisnis dan Agroteknologi.

e) Memiliki data perhatian orang tua

f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Agribisnis dan Agroteknologi (kalau ada)

5) Perikanan dan Kelautan

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Perikanan dan

Kelautan sebagai pilihan pertama

b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan

sekolah)

c) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,

Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN

≥ 7,00

d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang Perikanan dan Kelautan.

e) Memiliki data perhatian orang tua

f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Perikanan dan Kelautan (kalau ada)

Page 63: Buku pedoman arah peminatan

56

6) Bisnis dan Manajemen

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Bisnis dan

Manajemen sebagai pilihan pertama

b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Sosial pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥ 7,00

c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang Bisnis dan Manajemen.

d) Memiliki data perhatian orang tua

e) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Bisnis dan Manajemen (kalau ada)

7) Pariwisata

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Pariwisata

sebagai pilihan pertama

b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan

sekolah)

c) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,

Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN

≥ 7,00

d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

bidang Pariwisata.

e) Memiliki data perhatian orang tua

f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Pariwisata (kalau ada)

8) Seni Kerajinan

a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Seni Kerajinan

sebagai pilihan pertama

b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, dan

Bahasa (Indonesia dan Inggris) pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN

≥ 7,00

c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan

Kerajinan

d) Memiliki data perhatian orang tua

Page 64: Buku pedoman arah peminatan

57

e) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada

peminatan Seni Kerajinan (kalau ada)

Nilai rata-rata 7,00 merupakan angka standar untuk menentukan

pilihan peminatan peserta didik. Kondisi SDM dan sarana dan prasarana

yang dimiliki oleh satuan pendidikan menjadi penentu penetapan kuota

setiap jenis peminatan. Informasi yang jelas disampaikan secara tertulis

sebelum proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik, antara

lain tentang kuota keseluruhan, kuota minimal-maksimal setiap jenis

peminatan, komponen pertimbangan penetapan, kriteria penetapan,

mekanisme kerja dalam penetapan peminatan, waktu layanan untuk

pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik. Bila terdapat jumlah

peserta didik yang melebihi kuota untuk setiap jenis peminatan, maka

dalam penetapannya dilakukan berdasarkan ranking.

3. Pemetaan Peminatan Peserta Didik

Peminatan peserta didik dapat dimaknai sebagai fasilitasi pengembangan

potensi sesuai minat peserta didik sesuai tujuan yang ingin dicapai dalam tujuan

pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Layanan peminatan peserta didik baik di SMA maupun di

SMK senantiasa melalui proses yang meliputi (1) layanan informasi tentang peminatan

peserta didik (2) layanan pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik, (3) layanan

pendampingan melalui pembelajaran yang mendidik dan layanan bimbingan dan

konseling yang memandirikan, (4) pengembangan potensi peserta didik melalui praktik

lapangan dan magang dan pengembangan potensi peserta didik melalui penyaluran

bakat dan minat akademik maupun non akademik. Sebagaimana yang telah diuraikan di

atas tentang ruang lingkup atau macam bidang keahlian dan data peminatan peserta

didik serta perhatian orang tua, berikut ini disajikan diagram tentang pemetaan

peminatan belajar peserta didik sebagai berikut.

Page 65: Buku pedoman arah peminatan

58

Gambar 4. Pemetaan Peminatan Peserta Didik SMA dan SMK

Keberhasilan belajar dan karir peserta didik dapat dipengaruhi oleh pemilihan

dan penetapan peminatan belajar yang tepat, pembinaan minat belajar melalui

pembelajaran yang mendidik yang dilakukan oleh guru matapelajaran dan layanan

bimbingan dan konseling yang memandirikan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan

konseling, serta penciptaan kondisi lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran yang

diciptakan bersama oleh guru matapelajaran bersama guru bimbingan dan konseling.

Peserta didik dalam proses pembelajaran akan melakukan penyesuaian-penyesuaian

terhadap bidang keahlian atau peminatannya dan kondisi lingkungan yang baru. Hal ini

memerlukan pendampingan agar jangan sampai mengalami kesulitan dan dapat

berkembang secara cepat dan optimal sesuai dengan potensinya.

Arah peminatan peserta didik dapat dimulai saat peserta didik mengenal

objek dan diberi kesempatan atau ada kesempatan untuk berbuat. Semenjak

anak usia dini yang dikembangan melalui Pendidikan Anak Usia Dini, dilanjutkan

ke pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah

Menengah Tingkat Atas dan sampai di tingkat Perguruan Tinggi. Arah peminatan

peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangannya yang dapat berupa

Data prestasi dan minat peserta

didik

Data Perhatian

Orang Tua

Seleksi

Administrasi

Seleksi

Akademik

Peminatan siswa berdasar

hasil seleksi

Peminatan berdasarkan data siswa dan program peminatan

yang diselengga

rakan

Pengelompokan peserta didik berdasarkan peminatan peserta

didik

Proses pembelajaran, pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut

Peminatan peserta didik berdasar data peserta didik dan program peminatan yang diselenggarakan

SMK 8 bidang studi keahlian, 45 prodi keahlian, 141kompetensi keahlian

Pengelompokan peserta didik berdasarkan peminatan

peserta

didik

Proses pembelajaran, pendampingan, pengembangan,penyaluran, evaluasi dan

tindak lanjut

LULUSAN

SMA

3 Peminatan

LULUSAN

Data untuk peminatan peserta

didik

Wawancara performance/

fisik

Page 66: Buku pedoman arah peminatan

59

peminatan terhadap matapelajaran, studi lanjut, keahlian, pekerjaan, jabatan,

dan kehidupan keluarga. Harapan akhir dari pendidikan adalah peserta didik

menjadi manusia yang berakhlak mulia, cerdas dan terampil, serta dapat

mencapai kemandirian, kebahagiaan, dan kesejahteraan yang berlandaskan

akhlak mulia.

E. Langkah Pokok Peminatan

Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran dimulai sedini

mungkin, yaitu sejak peserta didik menyadari bahwa dirinya berkesempatan memilih

jenis sekolah dan/atau mata pelajaran dan/atau arah karir dan/atau studi lanjutan.

Ketika itulah langkah-langkah Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran secara sistematik dimulai, mengikuti sejumlah langkah yang disesuaikan

dengan tingkat Peminatan tertentu.

1. Langkah Pertama: Pengumpulan Data

Langkah ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang :

a. Data pribadi peserta didik kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat dan

minat serta kecenderungan potensi.

b. Keluarga

c. Kondisi lingkungan

d. Mata pelajaran wajib dan pilihan

e. Sistem pembelajaran, termasuk Sistem Kredit Semester (SKS)

f. Informasi pekerjaan/karir

g. Bahan informasi karir

h. Bahan informasi pendidikan lanjutan

i. Data kegiatan belajar

j. Data hasil belajar

k. Data khusus tentang peserta didik.

2. Langkah Kedua: Informasi Peminatan

Langkah ini dilakukan pada awal masuk sekolah yaitu pada masa orientasi

studi, memasuki kelas baru, dan menjelang akhir studi, peserta didik diberikan

informasi selengkapnya, sesuai dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan peserta

didik, yaitu informasi tentang :

Page 67: Buku pedoman arah peminatan

60

a. Sekolah ataupun program yang sedang mereka ikuti dan setamat dari sekolah

atau selepas dari kelas yang mereka duduki sekarang.

b. Kurikulum dan berbagai mata pelajaran baik yang wajib maupun pilihan yang

diikuti peserta didik, terutama berkenaan dengan pilihan arah minat kelompok

mata pelajaran dan mata pelajaran, pendalaman mata pelajaran serta lintas mata

pelajaran.

c. Informasi tentang karir atau jenis pekerjaan yang perlu dipahami dan/atau yang

dapat dijangkau oleh tamatan pendidikan yang sedang ditempuh sekarang,

terutama berkenaan dengan peminatan kejuruan.

d. Informasi tentang studi lanjutan setamat pendidikan yang sedang ditempuh

sekarang.

Layanan informasi tentang berbagai hal di atas dapat dilakukan melalui

layanan klasikal untuk semua peserta didik. Layanan informasi ini dapat dilengkapi

dengan layanan orientasi melalui kunjungan ke sekolah/madrasah dan/atau lembaga

kerja yang dapat menjadi Peminatan/pilihan peserta didik.

3. Langkah Ketiga : Identifikasi dan Penetapan Peminatan

Langkah ini terfokus pada kecocokan antara kondisi pribadi peserta didik

dengan syarat-syarat atau tuntutan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran

pilihan dan/atau sekolah/madrasah, arah pengembangan karir, kondisi orang tua

dan lingkungan pada umumnya, terutama dalam rangka peminatan akademik,

kejuruan, pendalaman mata pelajaran, lintas minat mata pelajaran dan studi

lanjutan. Keadaan yang diinginkan ialah kondisi pribadi peserta didik benar-benar

cocok atau sejajar, atau setidak-tidaknya mendekati, dengan persyaratan dan

kesempatan yang ada. Kecocokan itu disertai dengan tersedianya fasilitas yang ada

di sekolah dan cukup memadai, serta dukungan moral dan finansial yang memadai

pula (terutama dari orang tuanya).

Langkah ketiga itu dilaksanakan melalui kontak langsung Guru BK/Konselor,

Guru Mata Pelajaran, dan Guru Wali Kelas dengan peserta didik melalui penyajian

angket ataupun modul. Kontak langsung ini disertai pembahasan individual, diskusi

kelompok dan kegiatan lain melalui strategi transformasional-BMB3 yang

Page 68: Buku pedoman arah peminatan

61

mengajak peserta didik berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung

jawab atas berbagai aspek pilihan yang tersedia dan keputusan yang diambil1).

4. Langkah Keempat : Penyesuaian

Langkah ketiga di atas dapat menghasilkan pilihan Peminatan kelompok mata

pelajaran atau mata pelajaran yang tepat bagi peserta didik dan orang lain yang

berkepentingan (terutama orang tua), atau pilihan yang tepat bagi peserta didik

tetapi tidak disetujui oleh orang tuanya. Apabila ketidakcocokan itu terjadi maka

perlu dilakukan peninjauan kembali melalui layanan konseling perorangan baik

terhadap peserta didik dan/ataupun orang tuanya.

Apabila pilihan dan keputusan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata

pelajaran tepat tetapi sekolah/madrasah yang sedang atau akan diikuti tidak tersedia

pilihan yang diinginkan, maka peserta didik yang bersangkutan dapat dianjurkan

untuk mengambil pilihan itu di sekolah lain. Lebih jauh, apabila pilihan dan

keputusan tepat dan fasilitas di sekolah/madrasah tersedia, tetapi dukungan

finansial tidak ada, maka perlu dilakukan konseling perorangan (dengan peserta

didik dan orang tuanya untuk membahas kemungkinan mencari bantuan atau

beasiswa). Apabila pilihan dan keputusan tidak tepat, maka peserta didik yang

bersangkutan perlu mengganti pilihan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran

lain dan perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian pada diri peserta didik dan pihak-

pihak yang berkepentingan. Untuk ini diperlukan layananan konseling perorangan

bagi peserta didik yang bersangkutan. Demikian, langkah keempat dilaksanakan

seoptimal mungkin demi kesuksesan studi peserta didik sesuai dengan kemampuan

dasar (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing

peserta didik.

5. Langkah Kelima: Monitoring dan Tindak Lanjut

Guru BK/Konselor, Guru Mata Pelajaran, dan Guru Wali Kelas memonitor

penampilan dan kegiatan peserta didik asuhnya secara keseluruhan dalam

menjalani program pendidikan yang diikutinya, khususnya berkenaan dengan

Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang dipilihnya.

Perkembangan dan berbagai permasalahan peserta didik perlu diantisipasi dan

memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling secara komprehensif dan tepat.

1) Strategi transformasional-BMB3 juga perlu ditempuh pada layanan informasi dan orientasi pada langkah pertama.

Page 69: Buku pedoman arah peminatan

62

Kegiatan monitoring dapat menggunakan format-format (lihat lampiran) yang

diadministrasikan, secara berkala, minimal setiap tengah dan akhir/awal semester,

hasil isian format itu kemudian mendapatkan pembahasan dan tindak lanjut secara

tepat.

G. Waktu Pelayanan Peminatan

1. Waktu Pelaksanaan Pemilihan dan Penetapan Peminatan Peserta didik.

Layanan peminatan peserta didik merupakan salah satu kegiatan profesi

bimbingan dan konseling yaitu komponen program perencanaan individual.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis peminatan dapat berjalan lancar bila

memperoleh dukungan kinerja guru bimbingan dan konseling bekerja sama

dengan guru matapelajaran dan tenaga kependidikan serta kebijakan yang

mendukung dari kepala sekolah. Guru bimbingan dan konseling bersama tim

menyiapkan informasi yang jelas tentang daya tampung, jenis bidang peminatan

belajar, persyaratan khusus yang diperlukan pada bidang keahlian tertentu,

kriteria diterima dan ditolak sebagai peserta didik belajar bidang keahlian

tertentu dan persaratan lapor diri (herregristrasi) sebagai peserta didik baru

serta proses pembinaan, pengembangan dan penyaluran. Kepala sekolah perlu

mengatur personalia sekolah untuk layanan pemilihan dan penetapan peminatan

belajar peserta didik, memberikan layanan informasi yang mudah diakses oleh

semua pihak. Calon peserta didik dan orang tua calon peserta didik diharapkan

lebih aktif mencari informasi, mengisi formulir, menetapkan peminatannya,

menyerahkan persaratan pendaftaran calon peserta didik, peserta didik

mengikuti seleksi dan bagi yang dinyatakan diterima dilanjutkan lapor diri

sebagai peserta didik baru, dan bagi yang tidak diterima dikembalikan kepada

orang tua. Setelah selesai lapor diri, maka peserta didik menempuh pendidikan

berbasis peminatannya yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Layanan peminatan bagi peserta didik baru SMA dan SMK dapat

dilaksanakan dengan menggunakan salah satu alternative yang meliputi

pemilihan dan penetapan pemilihan peminatan bersamaan dengan proses

penerimaan peserta didik baru atau pada awal tahun pelajaran baru setelah

calon peserta didik baru dinyatakan diterima sebagai peserta didik baru.

Page 70: Buku pedoman arah peminatan

63

a. Alternatif pertama, proses pemilihan dan penetapan peminatan

belajar bagi siwa baru bersamaan dengan penerimaan peserta didik

baru. Alternative ini memiliki efisiensi kerja sebab sekali bekerja sekaligus

dapat 2 (dua) hasil yaitu proses penerimaan peserta didik baru dan

pemilihan peminatan dapat terselesaikan. Peserta didik yang tidak diterima

karena macam peminatannya tidak sesuai, maka peserta didik yang

bersangkutan masih ada kesempatan mendaftar ke sekolah lain. Untuk

kelancaran proses dan ketepatan hasil kerja, maka ada beberapa kegiatan

yang perlu dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru bimbingan dan

konseling, orang tua, dan guru matapelajaran serta peserta didik sebagai

berikut. Adapun uraian tugas dari pelaksana adalah sebagai berikut :

a. Kepala sekolah diharapkan dapat:

1) Memfasilitasi penyelenggaraan pembelajaran berbasis peminatan

a membentuk kepanitiaan penerimaan peserta didik baru dan

layanan

peminatan belajar peserta didik

b menganalisis peta keahlian guru yang dimiliki dan sarana dan

prasarana yang dapat dipergunakan untuk pembelajaran.

c menetapkan kuota peserta didik dan bidang peminatan yang

akan diselenggarakan

d menyusun rancangan pembagian tugas pembelajaran yang

mendidik dan layanan bimbingan dan konseling yang

memandirikan.

e menetapkan syarat pendaftaran sebagai calon peserta didik baru

f Menetapkan criteria calon peserta didik yang dapat diterima

sebagai peserta didik baru

g Menetapkan komponen dan criteria peminatan belajar bagi

peserta didik baru

h Mengumumkan kuota, bidang peminatan belajar, syarat

pendaftaran calon peserta didik baru, syarat Pendaftaran Ulang

peserta didik baru, tata tertib sekolah dan waktu mulainya

pembelajaran tahun pelajaran baru kepada calon peserta didik

Page 71: Buku pedoman arah peminatan

64

baru atau masyarakat luas melalui papan pengumuman di

sekolah, media cetak setempat, dan website sekolah.

2) Memfasilitasi pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta

didik; melalui kegiatan-kegiatan :

a menetapkan alur/ mekanisme proses pendafataran dan seleksi

calon peserta didik baru

b menetapkan kriteria bagi calon peserta didik yang dapat diterima

sebagai peserta didik baru

c menetapkan syarat dan waktu lapor diri bagi peserta didik baru

yang dinyatakan diterima

3) Memfasilitasi dan menugaskan guru bimbingan dan konseling untuk

melaksanakan tugas program peminatan peserta didik yang meliputi

pemilihan dan penetapan, pendampingan, pengembangan, penyaluran,

evaluasi dan tindak lanjut.

4) Bersama-sama Guru Bimbingan dan Konseling menetapkan

Peminatan Belajar Siswa, melalui kegiatan :

a Memfasilitasi layanan konsultasi bagi orang tua dan atau peserta

didik tentang proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar

melalui guru bimbingan dan konseling.

b Menerbitkan Surat Keputusan tentang hasil seleksi Peminatan

Belajar Siswa

b. Guru bimbingan dan konseling melaksanakan tugas profesi bimbingan

dan konseling secara utuh sesuai dengan konsep bimbingan dan

konseling. Dalam kaitannya dengan program peminatan peserta didik,

guru bimbingan dan konseling mempunyai tugas :

1) Menyelenggarakan layanan pemilihan dan penetapan peminatan yang

sesuai dengan potensi peserta didik dan kesempatan yang ada pada

satuan pendidikan, dengan uraian tugas sebagai berikut :

a) Menetapkan komponen peminatan belajar peserta didik

b) Menyiapkan 64kriteria64 peminatan belajar peserta didik

c) Menetapkan cara dalam menetapkan peminatan belajar peserta

didik

Page 72: Buku pedoman arah peminatan

65

d) Menyiapkan instrument (non test) untuk mengungkap peminatan

peserta didik dan dukungan orang tua

e) Menyiapkan dan menyampaikan informasi peminatan peserta didik

meliputi kuota, macam peminatan, cara, komponen dan criteria

dalam penetapan pilihan peminatan kepada calon peserta didik baru

atau masyarakat luas.

f) Mengumpulkan data peminatan peserta didik

g) Menganalisis data peminatan belajar peserta didik

h) Menetapkan peminatan belajar dan pengelompokan belajar peserta

didik

i) Memberikan layanan konsultasi kepada orang tua atau peserta didik

yang memerlukan atau tidak sesuai dengan antara penetapan dari

sekolah dengan peminatan dari diri peserta didik atau orang tua.

2) Menyelenggarakan pendampingan dalam pembelajaran sesuai dengan

peminatan peserta didik dengan cara memberikan layanan konseling

individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan bimbingan

klasikal.

3) Menyelenggarakan pengembangan dan penyaluran potensi peserta

didik dengan cara melakukan kegiatan praktik dan atau magang

bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia usaha serta lembaga

terkait.

4) Menyelenggarakan evaluasi penyelenggaraan program peminatan dan

tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk pengembangan potensi

peserta didik dengan memperhatikan kesempatan yang ada.

5) Bekerjasama dengan guru Mata Pelajaran dan pendidik lainnya,

melakukan pembinaan dan pengembangan serta penyaluran potensi

peserta didik secara optimal.

c. Guru matapelajaran:

1) Melaksanakan proses pembelajaran berbasis peminatan peserta didik

yang bisa menumbuhkembangkan potensi peserta didik secara optimal

2) Memberikan dukungan hasil pilihan dan penetapan peminatan belajar

peserta didik dengan cara menyelenggarakan pembelajaran yang

mendidik.

Page 73: Buku pedoman arah peminatan

66

3) Bekerjasama dengan Guru Bimbingan dan Konseling dalam

pembinaan dan pendampingan terhadap peminatan peserta didik.

d. Wali Kelas bekerjasama dengan Guru Bimbingan dan Konseling dan Guru

Mata Pelajaran:

1) Melaksanakan pendampingan kepada peserta didik untuk mencapai

optimalisasi hasil belajar sesuai peminatan belajarnya.

2) Memberikan pelayanan kepada peserta didik berkenaan dengan :

Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani

Informasi peminatan akademik dan sistem sks

Peran dan tanggungjawab peserta didik dalam pembelajaran dan

pendalaman materi sesuai peminatannya

e. Orang tua peserta didik baru ;

1) Mencermati informasi yang disampaikan oleh sekolah

2) Mendapingi putra-putrinya saat proses pendaftaran, pengisian format

peminatan belajarnya,

3) Memberikan motivasi belajar yang kuat atas dasar pilihan peminatan

putra-putrinya.

4) Proaktif melakukan konsultasi kepada Guru Bimbingan dan Konseling

dalam rangka pendampingan putra-putrinya untuk keberhasilan

belajarnya.

5) Mendampingi aktivitas belajar putra-putrinya selama di luar sekolah.

f. Calon peserta didik;

1) Mencermari informasi tentang pendaftaran peserta didik baru dan

peminatan belajar serta membicarakan dengan orang tua masing-

masing, tentang isian formulir pendaftaran dan peminatan belajar.

2) Menentukan pilihan peminatan belajar sesuai dengan pemahaman

terhadap potensi diri, minat, dan pertimbangan/ do‟a orang tua serta

prospek masa depan.

3) Menerima keputusan penetapan peminatan yang ditetapkan oleh

sekolah, namun bila tidak sesuai segera konsultasi kepada Guru

bimbingan dan Konseling.

4) Menyesuaikan diri secara baik di sekolah dan belajar secara

bersungguh-sungguh sesuai peminatannya.

Page 74: Buku pedoman arah peminatan

67

5) Memahami, mentaati dan melaksanakan tatatertip sekolah yang

diberlakukan.

Berikut ini disajikan alternatif rancangan proses pemilihan dan penetapan peminatan

belajar peserta didik yang dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan peserta

didik baru SMA/SMK sebagaimana Tabel 3.

Tabel 3. Rancangan Kegiatan Pemilihan dan Penetapan Peminatan Belajar Peserta

Didik Bersamaan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru.

No Uraian Kegiatan Penanggung

Jawab Pelaksana Sasaran Waktu

1

Penetapan kuota peserta didik baru, dan macam peminatan belajar peserta didik

Kepala sekolah

Panitia Calon peserta didik baru

Minggu I bulan Mei

2

Menyusun kepanitiaan penerimaan peserta didik baru

Kepala sekolah

Waka Kesisiwaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Minggu I bulan Mei

3

Penetapan system program belajar peserta didik (Paket atau SKS)

Kepala sekolah

Waka Kurikulum

Calon peserta didik baru

Minggu I bulan Mei

4

Penetapan persyaratan mendaftar sebagai calon peserta didik baru

Waka Kesiswaan

Panitia Calon peserta didik baru

Minggu I bulan Mei

5

Penetapan kriteria calon peserta didik yang dapat dinyatakan diterima sebagai peserta didik baru

Waka Kesiswaan

Panitia Calon peserta didik baru

Minggu I bulan Mei

6

Penetapan komponen peminatan belajar peserta

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Calon peserta didik baru

Minggu I bulan Mei

Page 75: Buku pedoman arah peminatan

68

No Uraian Kegiatan Penanggung

Jawab Pelaksana Sasaran Waktu

didik

7

Penetapan syarat Pendaftaran Ulang bagi peserta didik baru

Waka Kesiswaan

Panitia Calon peserta didik baru

Minggu I bulan Mei

8 Rancangan tugas guru

Kepala sekolah

Waka Kurikulum

Pendidik

Minggu ke II bulan Mei

9

Sosialisasi tentang kuota/ daya tampung dan macam peminatan belajar peserta didik, persyaratan pendaftaran sebagai calon peserta didik baru, kriteria penetapan yang diterima, syarat Pendaftaran Ulang peserta didik baru.

Waka Humas Panitia Masyarakat

Minggu ke II Mei s.d Minggu ke II Juni

10

Pengambilan formulir pendaftaran calon peserta didik baru

Waka Kesiswaan

Panitia Calon peserta didik baru

Minggu ke II Juni

11

Layanan konsultasi bagi peserta didik dan orang tua yang mengalami kesulitan penetapan pilihan minat belajar peserta didik

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Calon peserta didik baru dan orang tuanya

Minggu ke II Juni

12

Penyerahan persyaratan administrasi akademik

Waka Kesiswaan

Panitia Calon peserta didik baru

Minggu ke III Juni

Page 76: Buku pedoman arah peminatan

69

No Uraian Kegiatan Penanggung

Jawab Pelaksana Sasaran Waktu

persyaratan calon peserta didik baru

13

Seleksi performance ( fisik dan kesehatan, peminatan kelompok teknologi/ tertentu)

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon peserta didik baru

Minggu ke III Juni

14

Seleksi administrasi akademik persyaratan calon peserta didik baru

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon peserta didik baru

Minggu I Juli

15

Penetapan calon peserta didik baru yang memenuhi kreteria yang dapat dinyatakan diterima dengan peminatan belajarnya, dan bila diperlukan disiapkan daftar cadangan secara urut peminatan

Kepala Sekolah

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon peserta didik baru

Minggu I Juli

16

Pengumuman hasil seleksi dengan kelompok peminatannya, dan bila diperlukan diberikan cadangan secara urut berdasar peminatan.

Kepala Sekolah

Panitia

Calon peserta didik baru dan masyarakat

Minggu I Juli

17

Pendaftaran Ulang bagi yang dinyatakan diterima

Waka Kesiswaan

Panitia Calon peserta didik baru

Minggu ke I Juli

Page 77: Buku pedoman arah peminatan

70

No Uraian Kegiatan Penanggung

Jawab Pelaksana Sasaran Waktu

18

Layanan peserta didik cadangan dapat melakukan Pendaftaran Ulang, apabila ada yang mengundurkan diri

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon peserta didik baru yang sebagai cadangan

Minggu ke II Juli

19

Pendaftaran Ulang susulan bila ada cadangan yang dinyatakan diterima sebagai peserta didik baru

Waka Kesiswaan

Panitia Calon peserta didik baru

Minggu ke II Juli

20 Orientasi peserta didik baru

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon peserta didik baru

Minggu ke III juli

21 Penyelenggaraan pembelajaran

Waka Kurikulum

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Satuan pendidikan

Minggu ke III Juli – Minggu ke III Desember

22 Pembelajaran yang mendidik

Waka Kurikulum

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Peserta didik

Minggu ke III Juli – Minggu ke III Desember

23

Layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Peserta didik

Minggu ke III Juli – Minggu ke III Desember

24 Manajemen dan supervisi sekolah

Kepala Sekolah

Tim MM dan PKG

Seluruh komponen satuan pendidikan.

Minggu III Juli dan Minggu ke II Desember

Secara skematis, proses pemilihan dan penetapan peminatan calon peserta

didik yang dilaksanakan bersamaan dengan pendaftaran calon peserta didik baru

adalah sebagaimana diagram berikut ini.

Page 78: Buku pedoman arah peminatan

71

Bagan 1.

DIAGRAM ALIR ALTERNATIVE 1

(Mekanisme Peminatan Bersamaan dengan Penerimaan Peserta didik Baru )

DIAGRAM ALIR KODE

Calon Siswa Orang Tua

1

Datang Kesekolah

2

Mendaftar, mengambil dan

mengisi formulir pendaftaran

3

Mengembalikan Formulir

4

Seleksi Seleksi

Administrasi Akademik Wawancara

Oleh Oleh Oleh

Guru BK Guru BK Guru BK

5

Penetapan

T (ditolak) Peminatan

Y (diterima)

6

Pengumuman Lapor Diri

7

Proses Pembelajaran

8

Seleksi fisik

Page 79: Buku pedoman arah peminatan

72

KETERANGAN DIAGRAM ALIR KODE

Calon peserta didik didampingi/ bersama orang tua menggali

informasi secara detail tentang prosedur peminatan (tata cara,

kuota, syarat pendaftaran, dll. ) di sekolah yang akan dituju. Di

samping itu, orang tua menerima kembali putra-putrinya yang

dinyatakan tidak diterima dalam penerimaan siswa baru.

1,2

Calon peserta didik mendaftar, mengambil formulir peminatan

belajar di ruang yang disediakan sekolah. Pengisian formulir dapat

dilakukan dirumah dan dilakukan pencermatan secara teliti.

3

Calon peserta didik mengembalikan formulir yang telah diisi lengkap

di ruang pengembalian formulir di sekolah 4

Guru Bimbingan dan Konseling melakukan seleksi : Administrasi,

akademik dan melayani wawancara peminatan peserta didik. Bila

diperlukan untuk persyaratan jenis peminatan tertentu, dapat

dilakukan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga ahli.

5

Penetapan

- Sidang penetapan peminatan belajar dipimpin oleh Kepala

Sekolah.

- Bentuk penetapan : Y adalah bagi yang diterima ( memenuhi

persyaratan) dan T adalah bagi yang ditolak ( tidak memenuhi

persyaratan)

- Hasil penetapan peminatan belajar peserta didik diumumkan

secara tertulis dan terbuka

Bagi calon peserta didik yang dinyatakan diterima melanjutkan

proses berupa lapor diri, sedangkan bagi yang dinyatakan ditolak

kembali ke orang tua masing-masing.

6

Calon peserta didik yang diterima, melapor diri (herregristrasi) 7

Setelah melapor diri, peserta didik menempuh proses belajar

mengajar yang diselenggarakan oleh sekolah sesuai peminatannya 8

Page 80: Buku pedoman arah peminatan

73

b. Alternatif kedua, proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar

peserta didik dilaksanakan pada minggu pertama awal tahun pelajaran baru.

Pelaksanaan pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik

dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling bekerjasama dengan

pendidik lainnya dan tenaga kependidikan yang ada. Langkah yang dilakukan

oleh guru bimbingan dan konseling meliputi : (1) pemberian informasi dan

orientasi tentang macam dan kuota peminatan belajar, mekanisme,

komponen yang dipergunakan dalam penetapan, kriteria penetapan; (2)

menyiapkan dan menggunakan instrument dan atau format peminatan untuk

mengumpulkan data peminatan peserta didik dan orang tuanya; (3)

mengumpulkan data peminatan belajar peserta didik baik data dokumentasi,

observasi maupun wawancara, (4) analisis data peminatan yang terkumpul;

(5) penetapan peminatan belajar peserta didik berdasarkan hasil analisis; (6)

melayani konsultasi peminatan bagi peserta didik dan atau orang tua; (7)

mengelompok rombongan belajar berdasarkan peminatan peserta didik dan

satuan kelas. Proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta

didik dilaksanakan oleh berbagai personalia sekolah sesuai tugas masing-

masing yang meliputi kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, guru

matapelajaran, orang tua, dan peserta didik serta tenaga kependidikan.

Adapun uraian tugas pelaksana peminatan belajar peserta didik pada

dasarnya sama dengan proses pemilihan dan penetapan peminatan yang

dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru.

Berikut ini disajikan alternatif rancangan proses pemilihan dan penetapan

peminatan peserta didik yang dilaksanakan pada minggu pertama

pembelajaran tahun pelajaran baru SMA/SMK sebagaimana Tabel berikut.

Page 81: Buku pedoman arah peminatan

74

Tabel 4. Rancangan Kegiatan Pemilihan dan Penetapan Peminatan Belajar Peserta

Didik pada Minggu Pertama Tahun Pelajaran Baru.

No Uraian

Kegiatan

Penanggung

Jawab Pelaksana Sasaran Waktu

1 Menyusun Panitia Peminatan

Kepala sekolah

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Minggu I bulan Mei

2

Penetapan macam dan kuota peminatan belajar peserta didik

Kepala sekolah

Panitia Peserta didik baru

Minggu I bulan Mei

3

Penetapan Komponen dan kriteria peminatan sebagai persyaratan rekomendasi peminatan peserta didik

Kepala Sekolah

Guru Bimbingan dan Konseling

Komponen Minggu I bulan Mei

4

Penyiapan Form/Instrumen Peminatan peserta didik

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Format/instrumen peminatan

Minggu II-III bulan Mei

5

Sosialisasi Program Peminatan belajar

Kepala Sekolah

Guru Bimbingan dan Konseling

Peserta didik baru dan orang tua

Minggu I Awal tahun Pelajaran

6

Penyampaian Form Peminatan sesuai Komponen yang dipersyaratkan

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Peserta didik baru dan orang tua

Minggu I Awal tahun Pelajaran

7

Pendampingan pengisian data Peminatan sesuai Komponen

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Peserta didik baru

Minggu I Awal tahun Pelajaran

Page 82: Buku pedoman arah peminatan

75

No Uraian

Kegiatan

Penanggung

Jawab Pelaksana Sasaran Waktu

yang dipersyarat-kan

8

Layanan konsultasi bagi peserta didik dan orang tua yang mengalami kesulitan penetapan pilihan minat belajar peserta didik

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Peserta didik baru dan orang tua

Minggu I Awal tahun Pelajaran

9

Analisis Form Komponen Peminatan peserta didik

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Form data sesuai Komponen Peminatan

Minggu II Awal tahun Pelajaran

10

Pelaporan hasil analisis form Peminatan peserta didik

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil analisis

Minggu II Awal tahun Pelajaran

11

Rapat/sidang Penetapan Peminatan Peserta didik

Kepala Sekolah

Guru Bimbingan dan Konseling

Dokumen hasil analisis

Minggu II Awal tahun Pelajaran

12

Pengumuman hasil Penetapan Peminatan Peserta didik

Kepala Sekolah

Panitia

Peserta didik baru dan orang tua

Minggu II Awal tahun Pelajaran

13 Penyelenggaraan pembelajaran

Waka Kurikulum

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Satuan pendidikan

Minggu III Juli s.d Minggu ke III Desember

14 Pembelajaran yang mendidik

Waka Kurikulum

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Peserta didik baru

Minggu III Juli s.d Minggu ke III Desember

15 Layanan bimbingan dan konseling

Koordinator Bimbingan dan

Guru Bimbingan dan

Peserta didik baru

Minggu III Juli s.d Minggu ke

Page 83: Buku pedoman arah peminatan

76

No Uraian

Kegiatan

Penanggung

Jawab Pelaksana Sasaran Waktu

yang memandiri-kan

Konseling Konseling III Desember

16 Manajemen dan supervisi sekolah

Kepala Sekolah

Tim MM dan PKG

Seluruh komponen satuan pendidikan.

Minggu III Juli dan Minggu ke II Desember

Pada dasarnya setiap peserta didik baru (kelas X) boleh melakukan

pindah peminatan belajarnya dengan catatan masih dapat terselenggara

pembelajarannya di satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan

aturan jumlah satuan kelas. Layanan pemindahan peminatan belajar

dilakukan sampai maksimal minggu ke tiga tahun pelajaran baru. Pindah

peminatan hendaknya dilakukan atas dasar rekomendasi guru matapelajaran

dan atau hasil konsultasi intensif antara peserta didik-guru matapelajaran-wali

kelas dan guru bimbingan dan konseling serta orang tua. Proses penetapan

peminatan belajar peserta didik hendaknya dilakukan oleh tenaga profesional

di sekolah, dengan harapan dapat tepat penetapan peminatan belajar yang

berpengaruh positif terhadap kelancaran proses pembelajaran dan hasil

belajar optimal.

Secara skematis alir proses pemilihan dan penetapan peminatan

belajar peserta didik sebagai berikut:

Page 84: Buku pedoman arah peminatan

77

Bagan 2.

DIAGRAM ALIR ALTERNATIVE 2

(Mekanisme Peminatan Belajar Minggu Pertama Awal Tahun Pelajaran )

DIAGRAM ALIR KODE

Siswa Kelas X Orang Tua

1

2

3

4

5

6

7

Mengembalikan Formulir

Peminatan

Mendaftar, mengambil

Formulir Peminatan

Penetapan Peminatan

Oleh Kepala Sekolah

Pengumuman Peminatan Lapor Diri

Pembelajaran

Wawancara Peminatan Oleh Guru BK

Seleksi Akademik

Peminatan Seleksi Administrasi

Peminatan

Konsultasi bersama antara

Guru BK, Orang Tua dan

Peserta Didik

Tdk

Ya

Ya

Tdk

Page 85: Buku pedoman arah peminatan

78

KETERANGAN DIAGRAM ALIR KODE

Peserta didik baru mendaftar, mengambil formulir peminatan. Pengisian dapat dilakukan dirumah dan dengan persetujuan Orang Tua.

1,2

Peserta didik baru mengembalikan formulir peminatan belajar yang telah diisi lengkap kepada Tim Peminatan yang dikoordinir oleh Guru Bimbingan dan Konseling

3

Guru Bimbingan dan Konseling melakukan seleksi administrasi dan wawancara peminatan belajar. Pada bidang tertentu sesuai kebutuhan dapat melakukan pemeriksaan fisik/ kesehatan.

4

Penetapan peminatan belajar peserta didik - Sidang penetapan peminatan belajar peserta didik dipimpin oleh

Kepala Sekolah.

- Bentuk penetapan : Ya bagi yang dinyatakan diterima ( memenuhi persyaratan) dan Tdk bagi yang dinyatakan ditolak ( tidak memenuhi persyaratan)

Bagi peserta didik yang tidak diterima peminatannya sesuai dengan pilihan pertama dan atau tidak sesuai penetapan peminatannya, dilakukan konsultasi bersama antara guru bimbingan dan konseling dengan peserta didik dan orang tua.

5

Hasil penetapan peminatan belajar peserta didik diumumkan secara tertulis dan terbuka. Peserta didik dikelompokkan berdasarkan peminatan belajarnya, dan selanjutnya lapor diri (herregristrasi)

6

Peserta didik baru menempuh pembelajaran sesuai jadwal yang diselenggarakan oleh sekolah.

7

Kelebihan dari mekanisme pemilihan dan penetapan peminatan yang dilaksanakan

bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru adalah peminatan sudah sesuai

sejak awal, sehingga bila tidak sesuai peserta didik masih memperoleh kesempatan

untuk mencari sekolah lain yang sesuai dengan peminatannya, maka calon peserta

didik dapat mencari sekolah lain yang sesuai dengan peminatannya.

E. Pelaksana dan Mekanisme Peminatan

1. Pelaksana

Memperhatikan tingkat aspek pokok dan langkah-langkah Peminatan

kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran di atas, pelaksana dan peranannya

masing-masing adalah :

a. Guru Kelas, karena di SD/MI pada umumnya belum ditugaskan Guru

BK/Konselor secara khusus, maka pelayanan BK di SD/MI pada umumnya

Page 86: Buku pedoman arah peminatan

79

dilaksanakan oleh Guru Kelas2). Dalam hal ini guru kelas SD/MI dan

khususnya Guru Kelas VI adalah pelaksana Peminatan tingkat pertama bagi

peserta didik-peserta didik SD/MI, yang akan tamat SD/MI dan melanjutkan

pelajarannya ke SMP/MTs. Guru kelas VI SD/MI dapat bekerja sama dengan

Guru BK/Konselor SMP/MTs atau SMA/MA atau SMK yang terdekat.

b. Guru BK/Konselor di SMP/MTs dan SMA/MA adalah pelaksana Peminatan

tingkat kedua di SMP/MTs, tingkat ketiga umum SMA/MA, tingkat ketiga

kejuruan SMK. Dalam menjalankan tugasnya Guru BK/Konselor dapat

bekerjasama dengan petugas yang berwewenang menyelenggarakan tes

intelegensi dan tes bakat, dengan Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, dan

Orang Tua, serta Kepala Sekolah/Madrasah. Guru BK/Konselor di SMP/MTs

melaksanakan dan mengkoordinasikan upaya pelayanan BK Peminatan

kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran serta membantu menentukan

Peminatan jenjang pendidikan lanjutan yaitu SMA atau MA atau SMK sesuai

dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan

kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik, dengan Guru Mata

Pelajaran, Guru Wali Kelas, dan Kepala Sekolah/Madrasah. Guru

BK/Konselor di SMA/MA dan SMK melaksanakan dan mengkoordinasikan

upaya Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran secara

menyeluruh dengan Guru Mata Pelajaran, Guru Wali Kelas, atau Kepala

Sekolah/Madrasah.

c. Guru Mata Pelajaran, baik untuk mata pelajaran umum maupun mata

pelajaran praktik/kejuruan yang bersifat wajib ataupun pilihan. Guru Mata

Pelajaran secara khusus menyediakan nilai-nilai prestasi belajar peserta didik

dan informasi pendidikan/pekerjaan yang memerlukan informasi dari mata

pelajaran yang dimaksudkan untuk bahan pertimbangan dalam penentuan

Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, serta membantu

peserta didik mendalami materi mata pelajaran.

Guru Mata Pelajaran Praktik/Kejuruan di SMK khususnya menyediakan nilai-

nilai prestasi belajar peserta didik dan informasi pendidikan/ pekerjaan/karir

yang memerlukan pengetahuan/keterampilan kejuruan yang dimaksudkan itu.

2)

Bagi satu atau sekelompok SD/MI yang mampu dapat mempekerjakan/mengangkat Konselor untuk bertugas

di satu atau sekelompok SD/MI yang dimaksud.

Page 87: Buku pedoman arah peminatan

80

d. Orang Tua peserta didik yang bersangkutan, mendorong anaknya untuk

memilih kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran atau studi lanjutan yang

sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan

kecenderungan pilihan peserta didik, dan menyediakan fasilitas bagi

kelanjutan pendidikan anaknya.

e. Kepala Sekolah/Madrasah, khususnya memperlancar pelaksanaan upaya

Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, serta pendalaman

materi mata pelajaran di sekolah/madrasah dengan memberikan kesempatan

seluas-luasnya bagi Guru Kelas, Guru BK/Konselor, Guru Mata Pelajaran dan

Guru Wali Kelas untuk menjalankan peranannya secara tepat dalam rangka

Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik.

Di samping itu, Kepala Sekolah menyediakan waktu, format-format, dan

dana serta fasilitas lain bagi keberhasilan Peminatan kelompok mata

pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik. Lebih jauh, Kepala Sekolah

juga memberikan kesempatan dan mendorong orang tua untuk berkonsultasi

dan memperoleh informasi tentang pilihan mata pelajaran yang ada serta

bakat/minat/kecenderungan peserta didik. Dengan demikian orang tua

diharapkan memberikan dorongan dan fasilitas untuk pengembangan

bakat/minat/kecenderungan peserta didik secara tepat dan optimal.

Demikian pula, kepada para peserta didik diberikan kesempatan seluas-

luasnya untuk mengungkapkan potensi diri dan menyampaikan aspirasi tentang

pilihan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, pilihan pendalaman mata

pelajaran, pilihan karir, dan pilihan sekolah/program yang diinginkannya.

2. Mekanisme

Pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme Peminatan kelompok mata

pelajaran dan mata pelajaran peserta didik adalah sebagaimana terlihat pada

bagan berikut, yaitu Kepala Sekolah (A), Guru BK/Konselor (B), Guru Mata

Pelajaran (B), Wali Kelas (B2), Orang Tua (D), dan peserta didik yang

bersangkutan (E). Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas sebagai ujung tombak

untuk keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran, sedangkan Guru

BK/Konselor adalah memberikan dukungan untuk mempermudah dalam proses

pembelajaran melalui pelayanan BK untuk membantu peserta didik menentukan

Page 88: Buku pedoman arah peminatan

81

pilihan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang sesuai

dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan

kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Peranan masing-masing

adalah :

Keterangan

1. Kepala Sekolah/Madrasah (Satuan Pendidikan) :

a. Mendorong dan memfasilitasi kepada Guru BK atau Konselor (1), Guru

Mata Pelajaran (2), dan Wali Kelas (3) untuk berpartisipasi/berperan

dalam upaya Peminatan dan pendalaman mata pelajaran untuk peserta

didik.

b. Memberikan kesempatan kepada orang tua (4) untuk berkonsultasi dan

memperoleh informasi tentang program pendidikan yang ada di

A

Kepala Sekolah

(Satuan Pendidikan)

E

Peserta Didik

6 10 9 11 8

14 15

D

Orang

Tua

B

Guru BK/

Konselor

4

12 13

1

B.1

Guru

Mata

Pelajaran

B.2

Wali

Kelas

7 5

2 3

Page 89: Buku pedoman arah peminatan

82

sekolah/madrasah, adanya proses pilihan, serta upaya pengembangan

program pendidikan sesuai dengan bakat/minat/kecenderungan peserta

didik.

2. Guru BK/Konselor :

a. Bekerjasama dengan Guru Mata Pelajaran (5) dan/atau Wali Kelas (7)

untuk tersedianya secara lengkap nilai-nilai hasil belajar peserta didik

yang akan diperhitungkan sebagai salah satu aspek Peminatan mata

pelajaran dan pendalaman mata pelajaran bagi peserta didik.

b. Memberikan pelayanan kepada peserta didik (9) berkenaan dengan :

1) Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani peserta didik.

2) Informasi mata pelajaran wajib dan pilihan yang dapat dipilih oleh

peserta didik dalam rangka penyelesaian studi pada satuan pendidikan

yang sedang ditempuh, dan pendidikan lanjutannya, terutama

berkenaan dengan peminatan akademik dan sistem SKS.

3) Informasi pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik yang

ingin memperkaya dan mendalami materi mata pelajaran (terutama

bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa).

4) Informasi pekerjaan/karir sesuai dengan tingkat Peminatan peserta

didik, terutama peminatan kejuruan.

5) Materi, prosedur, dan mekanisme Peminatan mata pelajaran yang

dilaksanakan Guru BK/Konselor terhadap peserta didik, termasuk di

dalamnya penerapan strategi BMB3 dan kemungkinan

dilaksanakannya layanan konseling perorangan.

c. Memberikan kesempatan kepada orang tua (12) untuk berkonsultasi dan

memperoleh informasi tentang pilihan mata pelajaran, pendalaman materi

mata pelajaran, arah pekerjaan/karir, dan pendidikan lanjutan (peminatan

akademik, kejuruan, dan studi lanjutan) yang dapat dipilih oleh peserta

didik mengacu pada bakat/ minat/ kecenderungan peserta didik, serta

materi, prosedur, dan mekanisme Peminatan dan pendalaman mata

pelajaran bagi peserta didik.

Page 90: Buku pedoman arah peminatan

83

d. Menyelenggarakan instrumentasi dan mengolah data tentang aspek-

aspek Peminatan serta mempertimbangkan penggunaan hasil-hasilnya.

e. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah tentang keseluruhan upaya

Peminatan dan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik serta

hasil-hasilnya.

3. Guru Mata Pelajaran

a. Bekerjasama dengan Guru BK (5) dan/atau Guru Wali Kelas (7) untuk

tersedianya secara lengkap nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang akan

diperhitungkan sebagai salah satu aspek Peminatan mata pelajaran dan

pendalaman mata pelajaran bagi peserta didik.

b. Bekerjasama dengan Guru BK (5) dalam mengidentifikasi peserta didik-

peserta didik yang membutuhkan pelayanan pendalaman materi mata

pelajaran, khususnya mata pelajaran yang diampunya.

c. Memberikan pelayanan kepada peserta didik (9) berkenaan dengan :

1) Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani peserta didik.

2) Informasi mata pelajaran wajib dan pilihan yang dapat dipilih oleh

peserta didik dalam rangka penyelesaian studi pada satuan pendidikan

yang sedang ditempuh, dan pendidikan lanjutannya, terutama

berkenaan dengan peminatan akademik dan sistem SKS.

3) Informasi pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik yang

ingin memperkaya dan mendalami materi mata pelajaran.

4) Melakukan pembelajaran dan pendalaman materi mata pelajaran

kepada peserta didik sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

5) Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah tentang keseluruhan upaya

Peminatan dan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik

serta hasil-hasilnya.

d. Materi, prosedur, dan mekanisme pelayanan pendalaman materi mata

pelajaran yang dilaksanakan Guru Mata pelajaran terhadap peserta didik.

Page 91: Buku pedoman arah peminatan

84

e. Memberikan kesempatan kepada orang tua (12) untuk berkonsultasi dan

memperoleh informasi tentang pendalaman materi mata pelajaran bagi

peserta didik.

4. Guru Wali Kelas

a. Bekerjasama dengan Guru BK (5) dan/atau Guru Mata Pelajaran (7) untuk

tersedianya secara lengkap nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang akan

diperhitungkan sebagai salah satu aspek Peminatan mata pelajaran dan

pendalaman mata pelajaran bagi peserta didik.

b. Bekerjasama dengan Guru BK (5) dan Guru Mata Pelajaran (7) dalam

mengidentifikasi peserta didik dalam menentukan pilihan mata pelajaran

yang menjadi Peminatan dan pendalaman materi mata pelajaran.

c. Memberikan pelayanan kepada peserta didik (9) berkenaan dengan :

1) Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani peserta didik.

2) Informasi mata pelajaran wajib dan pilihan yang dapat dipilih oleh

peserta didik dalam rangka penyelesaian studi pada satuan pendidikan

yang sedang ditempuh, dan pendidikan lanjutannya, terutama

berkenaan dengan peminatan akademik dan sistem SKS.

3) Informasi pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik yang

ingin memperkaya dan mendalami materi mata pelajaran.

4) Membantu Guru BK melaksanakan Peminatan pada peserta didik,

khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

5) Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam

proses pembelajaran dan pendalaman materi mata pelajaran pada

peserta didik, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

6) Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah tentang keseluruhan upaya

Peminatan dan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik

serta hasil-hasilnya.

5. Orang Tua :

a. Berusaha memperoleh informasi dan berkonsultasi tentang

bakat/minat/kecenderungan peserta didik serta kemungkinan kecocokan

Page 92: Buku pedoman arah peminatan

85

dengan aspek-aspek pilihan yang ada pada program pendidikan yang

dijalani peserta didik, baik kepada Kepala Sekolah (4) maupun Guru

BK/Konselor (12).

b. Memberikan dorongan dan fasilitas yang memadai searah dengan pilihan

peserta didik dalam menjalani pendidikannya (14).

6. Peserta didik

a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan instrumentasi, pengumpulan data

tentang diri pribadi peserta didik oleh Guru BK/Konselor.

b. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan Peminatan yang menyangkut pilihan

kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, pendalaman mata

pelajaran, pilihan pekerjaan/karir, dan pilihan pendidikan lanjutan

(peminatan akademik, kejuruan, dan studi lanjutan) yang diselenggarakan

oleh Guru BK/Konselor, Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas (6) (8) (9)

(10) (11)

c. Berkonsultasi dengan orang tua tentang berbagai aspek pilihan mata

pelajaran sesuai dengan peminatan peserta didik yang perlu dilakukan di

sekolah/madrasah tempat belajar (15).

d. Menjalani hasil Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaranan

dengan sebaik-baiknya dan setiap kali berkonsultasi dengan Guru

BK/Konselor (9).

Page 93: Buku pedoman arah peminatan

86

BAB IV

PENUTUP

Upaya Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan

bagian penting dari upaya peningkatan mutu lulusan sesingga berdampak pada

penyiapan generasi penerus bangsa. Peminatan dimaksudkan untuk memenuhi

kepentingan peserta didik dalam rangka perkembangan dan kesuksesan mereka

secara optimal, sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat,

dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik, khususnya berkenaan

dengan peminatan akademik, kejuruan, dan studi lanjutan. Untuk itu, semua pihak

perlu mencari jalan terbaik bagi terwujudnya tujuan pendidikan dengan meletakkan

kepentingan peserta didik sebagai hal yang paling dominan. Dalam hal ini, peran

Guru BK/Konselor sebagai pelaksanan utama menduduki posisi sentral dan dalam

menjalankan tugasnya harus bekerjasama dengan pimpinan satuan pendidikan,

para Guru Mata Pelajaran, Guru Wali Kelas, beserta orang tua peserta didik.

Upaya pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan Peminatan

kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan bagian pelayanan unggul

yang menjadi kewajiban satuan pendidikan melaksanakannya untuk memfasilitasi

pengembangan potensi semua peserta didik secara optimal. Pelayanan unggul yang

dimaksudkan itu merupakan jaminan bagi diraihnya mutu yang tinggi bagi upaya

pendidikan yang dilaksanakan semua pihak. Secara khusus, Peminatan kelompok

mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik merupakan bagian dari

pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh, yang mana pelayanan

bimbingan dan konseling itu merupakan bagian dari pelayanan unggul yang

dimaksudkan itu.

Page 94: Buku pedoman arah peminatan

87

DAFTAR RUJUKAN

ABKIN (2013), Panduan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling.

ABKIN (2013), Panduan Khusus Pelayanan Bimbingan dan Konseling (Peminatan Siswa)

Depdiknas RI (2008), Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.

Ditjen PMPTK (2007), Rambu-rambu Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.

Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia (2013), Masukan Pemikiran Tentang Peran Bimbingan Dan Konseling Dalam Kurikulum 2013.

Puskurbuk, Balitbangdiknas (2010), Model Pengembangan Diri

PPPPTK Penjas dan BK, Depdiknas (2010), Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Page 95: Buku pedoman arah peminatan

88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 96: Buku pedoman arah peminatan

89

Lampiran 1 :

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik permasalahan/bahasan : INFORMASI DUNIA KERJA

B. Tugas Perkembangan : Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas

C. Bidang Bimbingan : KARIER

D. Jenis Layanan : Informasi

E. Fungsi Layanan : Pemahaman

F. Tujuan Layanan : Peserta didik dapat merencanakan pekerjaan atau karir sesuai dengan potensi dan minatnya.

G. Sasaran Layanan/Semester : Kelas IX / II

H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :

Pendahuluan

1. Pengkondisian

Berdoa

Menginformasikan materi layanan yang akan disampaikan

Menayangkan film tentang berbagai macam dunia kerja

2. Appersepsi

Bertanya kepada siswa tertang macam-macam pekerjaan yang diketahuinya

3. Menjelaskan Tujuan layanan

Guru BK menjelaskan tujuan layanan yang akan disampaikan

4. Penjelasan uraian kegiatan

Guru BK menjelaskan bahwa kegiatan layanan ini akan dilakukan dengan cara berdiskusi di dalam kelompok kecil.

Setiap peserta akan dikelompokkan dalam beberapa kelompok kecil tersebut

Diakhir kegiatan setiap kelompok diminta untuk presentasi hasil kerja kelompok

Page 97: Buku pedoman arah peminatan

90

Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

Guru BK membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil

Setiap kelompok ditugasi untuk mencari informasi berbagai jenis pekerjaan minimal lima jenis pekerjaan melalui berbagai media.

2. Elaborasi

Setiap kelompok ditugasi untuk:

mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan pada setiap jenis pekerjaan.

Mengidentifikasi persyaratan yang dibutuhkan pada setiap jenis pekerjaan

Mengidentifikasi peluang pada setiap jenis pekerjaan.

3. Konfirmasi

Setiap kelompok mempresentasikan hasil identifikasi

Kelomkpok yang lain memberikan masukan untuk penyempurnaan

Guru BK menarik kesimpulan dari hasil presentasi masing-masing kelompok

Penutup

1. Membuat rangkuman

2. Melakukan penilaian/refleksi

Setelah kamu mengikuti layanan informasi tentang karir, minat pekerjaan apa yang kamu inginkankan!

Coba kamu ungkapkan persanaanmu setelah mengikuti kegiatan layanan?

Setelah kamu mendapatkan kegiataan layanan, rencana apa yang akan kamu lakukan untuk mewujudkan minat terhadap pekerjaan yang kamu rencanakan ?

3. Umpan balik proses dan hasil layanan

Peserta didik diminta menceritakan kesan-kesan selama mengikuti layanan informasi tentang karir yang diikutinya.

Pserta didik diminta memberikan pesan-pesan dalam pelaksanaan layanan informasi.

4. Merencanakan tindak lanjut

Peserta didik diminta untuk menindak lanjuti hasil layanan yang diterimanya dengan melakukan mencari informasi yang rinci tentang karir yang menjadi minatnya

5. Menyampakan rencana layanan pertemuan berikut

I. Metode : Diskusi dan presentasi

J. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas

K. Waktu : Senin, 5 Agustus 2013

L. Penyelenggara Layanan : Guru BK

Page 98: Buku pedoman arah peminatan

91

M. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peranannya masing-masing : -

N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan:

Alat yang dipergunakan LCD, laptop, internet, dan media lain yang berkaitan dengan dunia pekerjaan.

O. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut :

Rencana penilaian dan tindak lanjut layanan dilakukan satu minggu setelah layanan diberikan untuk melihat keterlaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh peserta didik.

P. Keterkaitan Layanan dengan Kegiatan Layanan Lain/Kegiatan Pendukung:

Untuk mendukung kegiatan layanan ini didukung kegiatan himpunan data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti bakat-minat karir, jurusan yang diambil.

Q. Catatan khusus:

-

..................., .................................

Mengetahui: Guru BK/Konselor

Kepala Sekolah,

--------------------------------------- ----------------------------------------

NIP. NIP.

Page 99: Buku pedoman arah peminatan

92

Lampiran 2 :

SATUAN PENDUKUNG (SATKUNG) APLIKASI INSTRUMENTASI

A. Topik Permasalahan : Pengenalan bakat dan minat

B. Bidang Bimbingan : Karier

C. Jenis Layanan : Penempatan dan penyaluran

D. Fungsi Layanan : Pemahaman

E. Tujuan Kegiatan/Hasil yang Ingin Dicapai

: 1. Mengetahui bakat dan minat individu peserta didik

2. Memanfaat potensi bakat dan minat untuk mendukung keberhasilan dalam belajar

F. Sasaran Layanan : Kelas IX

G. Uraian tentang Instrumen :

1. Nama Instrumen DAT (Deferensial Aptitude Test)

2. Jenis Instrumen Tes

3. Penyusunan Instrumen Tes Standard

4. Pola Pengerjaan Instrumen

Tertulis

5. Pola Pengadministrasian Individual/Kelompok

H. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas

I. Waktu Penyelenggaraan : Tanggal ……………… jam ……………

J. Penyelenggara Layanan : Konselor / Tester

K. Pihak yang disertakan : -

L. Pengolahan dan Interpretasi Hasil

1. Pengolah Data : Tester

2. Penginterpretasi Data : Tester

M. Penggunaan hasil :

1. Digunakan terhadap : Peserta didik/Konseli

2. Digunakan dalam Layanan

: Layanan Informasi dan Layanan Konseling

3. Siapa Menggunakan : Guru BK/Konselor

4. Kapan Digunakan : -

5. Dimana Digunakan : -

: -

Page 100: Buku pedoman arah peminatan

93

N. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

O. Keterkaitan kegiatan ini dengan layanan / kegiatan pendukung lain

: Layanan Informasi dan Layanan Konseling

P. Catatan Khusus :

..................., .................................

Mengetahui: Guru BK/Konselor

Kepala Sekolah,

--------------------------------------- ---------------------------------------- NIP. NIP.

Page 101: Buku pedoman arah peminatan

94

Lampiran 3

FORMAT PEMINATAN DAN

PENDALAMAN MATA PELAJARAN

SEKOLAH : ….………………………. Kelas : ……….

Tanggal Mengisi : ………...........................

A IDENTITAS PESERTA DIDIK

1. Nama :

2. NIS :

3. Tempat dan Tanggal Lahir :

4. Nama Orang Tua :

5. Alamat Rumah :

6. Jabatan/Pekerjaan Orang Tua :

B KARAKTERISTIK DASAR PESERTA DIDIK

1. Kemampuan Dasar (IQ) :

2. Bakat :

3. Minat :

4. Kecenderungan Diri :

5. Rata-rata Hasil Belajar :

C PEMINATAN AKADEMIK

1. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4

: : : :

2. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4

: : : :

3. Peminatan Bahasa dan Budaya

:

Page 102: Buku pedoman arah peminatan

95

a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4

: : :

D PENDALAMAN MATA PELAJARAN ATAU PILIHAN LINTAS MINAT

1. Mapel 1 2. Mapel 2 3. Mapel 3 4. Mapel 4

: : : :

E PEMINATAN KEJURUAN

1. Peminatan Keahlian 1 :

2. Peminatan Keahlian 2 :

F MATA PELAJARAN PILIHAN

1. Mapel 1 2. Mapel 2 3. Mapel 3 4. Mapel 4

: : : :

G PEMINATAN PILIHAN STUDI LANJUTAN

1. Pilihan Studi Lanjutan 1 :

2. Pilihan Studi Lanjutan 2 :

…………………, ……………… 20...

Guru BK/Konselor.

…………………………………..

NIP.

Lampiran 4

FORMAT MONITORING PEMINATAN DAN PENDALAMAN

MATA PELAJARAN

Page 103: Buku pedoman arah peminatan

96

SEKOLAH : ………………………. Kelas : ……….

Tanggal Mengisi : ………

A IDENTITAS PESERTA DIDIK

1. Nama :

2. NIS :

3. Tempat dan Tanggal Lahir :

4. Nama Orang Tua :

5. Alamat Rumah :

6. Jabatan/ Pekerjaan Orang Tua :

B KARAKTERISTIK DASAR PESERTA DIDIK

1. Kemampuan Dasar (IQ) :

2. Bakat :

3. Minat :

4. Kecenderungan Diri :

5. Rata-rata Hasil Belajar :

C KONDISI PEMINATAN AKADEMIK

Peminatan Kondisi dalam Proses

1. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4

2. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4

3. Peminatan Bahasa dan Budaya a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3

Page 104: Buku pedoman arah peminatan

97

d. Mapel 4

4. Pendalaman Mata Pelajarant atau Lintas Minat Mata Pelajaran a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4

5. Peminatan Kejuruan

a. Peminatan Keahlian 1

b. Peminatan Keahlian 2

6. Mata Pelajaran Pilihan a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4

7. Peminatan Pilihan Studi Lanjutan

a. Pilihan Studi Lanjutan 1

b. Pilihan Studi Lanjutan 2

D PERTIMBANGAN DAN TINDAK LANJUT

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………….

…………………, ……………… 20...

Guru BK/Konselor.

…………………………………..

NIP.

Page 105: Buku pedoman arah peminatan

98

Lampiran 5

KELOMPOK KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2013

NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

(8)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(45)

PAKET KEAHLIAN

(141)

1 Teknologi dan Rekayasa

1. Teknik Bangunan 1. Teknik Konstruksi Baja

2. Teknik Konstruksi Kayu

3. Tekniok Konstruksi Batu dan Beton

4. Teknik Gambar Bangunan

2. Teknik Furnitur 5. Teknik Furnitur

3. Teknik Plambing dan Sanitasi

6. Teknik Plambing dan Sanitasi

4. Geomatika 7. Surveying

8. Penginderaan Jarak Jauh

9. Sistem Informasi Geografis (SIG)

5. Teknik Ketenagalistrikan

10. Teknik Pembangkit Tenaga Listrik

11. Teknik Jaringan Tenaga Listrik

12. Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

13. Teknik Otomasi Industri

14. Teknik Pendingin dan Tata Udara

6. Teknik Mesin 15. Teknik Pemesinan

16. Teknik Pengelasan

17. Teknik Fabrikasi Logam

18. Teknik Pengecoran Logam

19. Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri

20. Teknik Gambar Mesin

7. Teknologi Pesawat Udara

21. Air Frame & Power Plant

22. Pemesinan Pesawat Udara

23. Konstruksi Badan Pesawat Udara

24. Konstruksi Rangka Pesawat Udara

25. Kelistrikan Pesawat Udara

Page 106: Buku pedoman arah peminatan

99

NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

(8)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(45)

PAKET KEAHLIAN

(141)

26. Elektronika Pesawat Udara

27. Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara

8. Teknik Grafika 28. Persiapan Grafika

29. Produksi Grafika

9. Instrumentasi Industri

30. Teknik Instrumentasi Logam

31. Kontrol Proses

32. Kontrol Mekanik

10. Teknik Industri 33. Teknik Pelayanan Produksi

34. Teknik Pergudangan

11. Teknologi Tekstil 35. Teknik Pemintalan Serat Buatan

36. Teknik Pembuatan Benang

37. Teknik Pembuatan Kain

38. Teknik Penyempurnaan Tekstil

12. Teknik Perminyakan

39. Teknik Produksi Minyak dan Gas

40. Teknik Pemboran Minyak dan Gas

41. Teknik Pengolahan Minyak dan Gas

13. Geologi Pertambangan

42. Geologi Pertambangan

14. Teknik Kimia 43. Kimia Analisis

44. Kimia Industri

15. Teknik Otomotif 45. Teknik Kendaraan Ringan

46. Teknik Sepeda Motor

47. Teknik Alat Berat

48. Teknik Perbaikan Bodi Otomotif

16. Teknik Perkapalan 49. Teknik Konstruksi Kapal Baja

50. Teknik Konstruksi Kapal Kayu

51. Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass

52. Teknik Instalasi Pemesinan Kapal

53. Teknik Pengelasan Kapal

54. Kelistrikan Kapal

Page 107: Buku pedoman arah peminatan

100

NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

(8)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(45)

PAKET KEAHLIAN

(141)

55. Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal

56. Interior Kapal

17. Teknik Elektronika 57. Teknik Audio Video

58. Teknik Elerktronika Industri

59. Teknik Mekatronika

60. Teknik Ototronik

2 Teknologi Informasi dan Komunikasi

18. Teknik Komputer dan Informatika

61. Rekayasa Perangkat Lunak

62. Teknik Komputer dan Jaringan

63. Multimedia

19. Teknik Telekomunikasi

64. Teknik Transmisi Telekomunikasi

65. Teknik Suitsing

66. Teknik Jaringan Akses

20. Teknik Broadcasting

67. Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian

68. Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio

3 Kesehatan 21. Keperawatan 69. Keperawatan Kesehatan

70. Keperawatan Gigi

71. Analisis Kesehatan

22. Kefarmasian 72. Farmasi

73. Farmasi Industri

4 Agrobisnis dan Agroteknologi

23. Agribisnis Produksi Tanaman

74. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

75. Agribisnis Tanaman Perkebunan

76. Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman

24. Agribisnis Produksi Ternak

77. Agribisnis Ternak Ruminansia

78. Agribisnis Ternak Unggas

79. Agribisnis Aneka Ternak

25. Kesehatan Hewan 80. Kesehatan Hewan

26. Agribisnis Hasil Pertanian

81. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

Page 108: Buku pedoman arah peminatan

101

NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

(8)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(45)

PAKET KEAHLIAN

(141)

82. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

83. Pengawasan Mutu

27. Mekanisasi Pertanian

84. Alat Mesin Pertanian

85. Teknik Tanah dan Air

28. Kehutanan 86. Teknik Inventarisasi, Pengukuran dan Pemetaan Hutan

87. Teknik Konservasi Sumberdaya Hutan

88. Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan

5 Perikanan dan Kelautan

29. Teknologi Penangkapan Ikan

89. Nautika Kapal Penangkap Ikan

90. Teknika Kapal Penangkap Ikan

30. Teknologi dan Produksi Perikanan Budidaya

91. Budidaya Perikanan

92. Budidaya Krustacea

93. Budidaya Kekerangan

94. Budidaya Rumput Laut

31. Pelayaran 95. Nautika Kapal Niaga

96. Teknika Kapal Niaga

6 Bisnis dan Manajemen

32. Administrasi 97. Administrasi Perkantoran

33. Keuangan 98. Akuntansi

99. Perbankan

100. Perbankan Syariah

34. Tata Niaga 101. Pemasaran

7 Pariwisata 35. Kepariwisataan 102. Usaha Perjalanan Wisata

103. Akomodasi Perhotelan

36. Tata Boga 104. Tata Boga

37. Tata Kecantikan 105. Tata Kecantikan Rambut

106. Tata Kecantikan Kulit

38. Tata Busana 107. Busana Butik

108. Produksi Pakaian Jadi (Garmen)

Page 109: Buku pedoman arah peminatan

102

NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

(8)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(45)

PAKET KEAHLIAN

(141)

8 Seni dan Kerajinan 39. Seni Rupa 109. Seni Lukis

110. Seni Patung

111. Desain Komunikasi Visual

112. Desain Produk Interior dan Landscaping

113. Animasi

40. Seni Musik 114. Seni Musik Klasik

115. Seni Musik Non Klasik

41. Seni Tari 116. Seni Tari Minang

117. Seni Tari Sunda

118. Seni Tari Yogyakarta

119. Seni Tari Surakarta

120. Seni Tari Jawatimuran

121. Seni Tari Bali

122. Seni Tari Makasar

42. Seni Karawitan 123. Seni Karawitan Minang

124. Seni Karawitan Sunda

125. Seni Karawitan Yogyakarta

126. Seni Karawitan Surakarta

127. Seni Karawitan Jawatimuran

128. Seni Karawitan Bali

129. Seni Karawitan Makasar

43. Seni Pedalangan 130. Seni Pedalangan Sunda

131. Seni Pedalangan Yogyakarta

132. Seni Pedalangan Surakarta

133. Seni Pedalangan Jawa Timuran

134. Seni Pedalangan Bali

135. Seni Pedalangan Makasar

44. Seni Teater 136. Seni Teater

45. Desain dan Produksi Kria

137. Desain dan Produksi Kria Tekstil

138. Desain dan Produksi Kria Kulit

139. Desain dan Produksi Kria Keramik

140. Desain dan Produksi Kria Logam

Page 110: Buku pedoman arah peminatan

103

NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

(8)

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(45)

PAKET KEAHLIAN

(141)

141. Desain dan Produksi Kria Kayu

Page 111: Buku pedoman arah peminatan

104

Lampiran 6

ANGKET PEMINATAN BELAJAR CALON PESERTA DIDIK BARU (SMA)

A. Pengantar.

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan minat

Anda terhadap pendidikan dan keahlian yang Anda inginkan. Informasi/ data

yang anda sampaikan akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

penerimaan dan penempatan pilihan bidang keahlian diri Anda di sekolah ini.

Untuk itu, isilah secara hati-hati dan benar sesuai dengan diri Anda, sebab

kekeliruan isian ini akan berpengaruh terhadap karir Anda. Semoga cita-cita

Anda dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

B. Petunjuk Pengisian:

1. Berdo‟a lah sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini

2. Bacalah secara teliti

3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan.

1. Identitas diri

a. Nama lengkap : ………………………………………………………

b. Tempat dan tanggal lahir : …………………………………………………………

c. Agama : …………………………………………………………

d. Alamat tempat tinggal : …………………………………………………………

e. Asal sekolah : …………………………………………………………

f. Status sekolah asal : ……………………………………………………

g. Bulan/ Tahun masuk sekollah SMP/MTs : …………………………………………

h. Bulan/ Tahun lulus sekollah SMP/MTs : …………………………………………

2. Peminatan belajar

a. Tulislah pada kolom pilihan dengan angka 1 atau 2 pada kolom pilihan dan

tulislah alasan Anda memilih peminatan belajar tersebut.

Angka 1 berarti pilihan pertama,

Angka 2 berarti pilihan ke dua

Page 112: Buku pedoman arah peminatan

105

No. Peminatan Pilihan Alasan memilih

1 Matematika dan Sains

(Matematika, Biologi,

Fisika,Kimia)

2 Sosial (Geografi,

Sejarah, Sosiologi

dan Antropologi,

Ekonomi)

3 Bahasa ( Bahasa dan

Sastra Indonesia,

Bahasa dan Sastra

Inggris, Bahasa dan

Sastra Asing lainya,

Antropologi)

4) Pilihlah matapelajaran sejumlah 6 JP matapelajaran pendalaman peminatan yang

Anda pilih atau matapelajaran yang tertera dalam kelompok peminatan lainnya

yang ditawarkan sekolah.

No. Nama Matapelajaran JP Alasan memilih

1.

2.

3.

4.

5.

3. Minat matapelajaran :

Tulislah 5 (lima) matapelajaran yang disenangi (urutkan dari yang paling disenangi,

dan tidak harus 5 matapelajaran )

No. Nama Matapelajaran Alasan disenangi

1.

2.

3.

Page 113: Buku pedoman arah peminatan

106

4.

5.

4. Minat pekerjaan :

Tulislah 5 (lima) jenis pekerjaan yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi

dan tidak harus 5 jenis pekerjaan ).

No Nama pekerjaan Alasan disenangi

1.

2.

3.

4.

5.

5. Minat Jabatan

Tulislah 5 (lima) jenis jabatan yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi

dan tidak harus 5 jenis jabatan).

No. Nama pekerjaan Alasan dipilih

1.

2.

3.

4.

5.

6. Minat studi lanjut ke Perguruan Tinggi

Tulislah 5 (lima) nama program studi yang disenangi ( urutkan dari yang paling

disenangi dan tidak harus 5).

Page 114: Buku pedoman arah peminatan

107

No. Nama Program Studi Alasan dipilih

1.

2.

3.

4.

5.

7. Studi Lanjut di Pondok Pesantren

Apakah Anda memiliki keinginan untuk belajar di Pondok Pesantren?

a. Ya, sebab ………………………………………………………………

…………………………………………………………………………..

b. Tidak, sebab ……………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………, ………………

Calon peserta didik baru

(…..………………………)

Page 115: Buku pedoman arah peminatan

108

Lampiran 7.

ANGKET PEMINATAN BELAJAR CALON PESERTA DIDIK BARU SMK

A. Pengantar

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan minat

Anda terhadap pendidikan dan keahlian yang Anda inginkan. Informasi/ data

yang anda sampaikan akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

penerimaan dan penempatan pilihan bidang keahlian diri Anda di sekolah ini.

Untuk itu, isilah secara hati-hati dan benar sesuai dengan diri Anda, sebab

kekeliruan isian ini akan berpengaruh terhadap karir Anda. Semoga cita-cita

Anda dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

B. Petunjuk pengisian:

1. Berdo‟a lah sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini

2. Bacalah secara teliti

3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan.

1. Identitas diri.

a. Nama lengkap : ……………………………………………….

b. Tempat dan tanggal lahir : ………………………………………………

c. Agama : ………………………………………………

d. Alamat tempat tinggal : ………………………………………………

e. Asal sekolah : ………………………………………………

f. Status sekolah asal : ………………………………………………

g. Bulan/ Tahun masuk sekollah SMP/MTs : ……………………………………

h. Bulan/ Tahun lulus sekollah SMP/MTs : ……………………………………

2. Peminatan Belajar

Tulislah satu bidang studi, satu program studi , dan 3 kompetensi keahlian yang

sesuai dengan potensi Anda dan kesempatan yang ada sesuai dengan daftar pilihan

Page 116: Buku pedoman arah peminatan

109

yang kami selenggarakan. Pilihan Anda tentang bidang, program, dan kompetensi

harus satu alur keahlian.

No. Bidang Studi Keahlian Program Studi

Keahlian

Kompetensi Keahlian

1.

2.

3.

3. Minat Matapelajaran :

Tulislah 5 (lima) matapelajaran yang disenangi (urutkan dari yang paling disenangi ,

dan tidak harus 5 matapelajaran ).

No. Nama Matapelajaran Alasan disenangi

1.

2.

3.

4.

5.

4. Minat pekerjaan :

Tulislah 5 (lima) jenis pekerjaan yang disenangi ( urutkan dari yang paling

disenangi dan tidak harus 5 jenis pekerjaan ).

No. Nama Pekerjaan Alasan disenangi

1.

2.

3.

4.

5.

Page 117: Buku pedoman arah peminatan

110

5. Minat Jabatan

Tulislah 5 (lima) jenis jabatan yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi

dan tidak harus 5 jenis jabatan).

No. Nama Pekerjaan Alasan dipilih

1.

2.

3.

4.

5.

6. Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi

Tulislah 5 (lima) nama program studi yang disenangi ( urutkan dari yang paling

disenangi dan tidak harus 5).

No. Nama Program Studi Alasan dipilih

1.

2.

3.

4.

5.

7. Studi Lanjut ke Pondok Pesantren

Apakah Anda memiliki keinginan untuk belajar di Pondok Pesantren?

a. Ya, sebab, ……………………………………………

b. Tidak, sebab, …………………………………………

…………………, …………………

Calon peserta didik baru

(……………………………)

Page 118: Buku pedoman arah peminatan

111

Lampiran 8 :

ANGKET DATA PRESTASI PESERTA DIDIK SMA/SMK

A. Pengantar.

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan

minat Anda terhadap pendidikan dan keahlian yang Anda inginkan. Informasi/

data yang anda sampaikan akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

penerimaan dan penempatan pilihan bidang keahlian diri Anda di sekolah ini.

Untuk itu, isilah secara hati-hati dan benar sesuai dengan diri Anda, sebab

kekeliruan isian ini akan berpengaruh terhadap karir Anda. Semoga cita-cita

Anda dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

B. Petunjuk pengisian:

1. Berdo‟a lah sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini

2. Bacalah secara teliti

3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan.

1. Identitas diri.

a. Nama lengkap : ……………………………………………….

b. Tempat dan tanggal lahir : ………………………………………………

c. Agama : ………………………………………………

d. Alamat tempat tinggal : ………………………………………………

e. Asal sekolah : ………………………………………………

f. Status sekolah asal : ………………………………………………

g. Bulan/ Tahun masuk sekollah SMP/MTs : ……………………………………

h. Bulan/ Tahun lulus sekollah SMP/MTs : ……………………………………

2. Data Prestasi Belajar di SMP/MTs ( Fotocopy raport yang dilegalisasi dilampirkan)

No. Matapelajaran Sem 1 Sem 2 Sem 3 Sem 4 Sem 5 Sem 6

1. Bahasa Indonesia

2. Bahasa Ingris

2. Matematika

3. IPA

4. IPS

Page 119: Buku pedoman arah peminatan

112

3. Data Nilai Ujian Nasional

No. Nama Mata Ujian Nasional Nilai

1.

2.

3.

4.

Jumlah nilai

4. Data Prestasi Non Akademik

Tulislah nama kejuaraan yang diikuti bidang seni atau olah raga atau akademik, dll

dan tulislah tingkat kejuaraan tingkat : sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi,

nasional atau internasional sejak kelas 1 Sekolah Dasar/Madrasah, SMP/MTs.

No. Nama Kejuaraan Tingkat Kejuaraan

1.

2.

3.

4.

5.

…………………., ………

Calon Peserta didik Baru

(……………………………….

Page 120: Buku pedoman arah peminatan

113

Lampiran 9:

ANGKET PERHATIAN ORANG TUA/ WALI CALON PESERTA DIDIK BARU

A. Pengantar

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan

harapan peminatan belajar bagi putra-putri Ibu-Bapak. Informasi/ data ini akan

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penerimaan dan penempatan pilihan

bidang keahlian bagi putra-putri Ibu Bapak di sekolah ini. Untuk itu, isilah secara

hati-hati dan benar sesuai dengan harapan dan perhatian Ibu-Bapak, sebab

kekeliruan isian ini akan berpengaruh terhadap karir putra-putri Ibu-Bapak

dimasa yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan

harapan Bapak/Ibu .

B. Petunjuk pengisian

1. Berdo‟a lah sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini

2. Bacalah secara teliti

3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan

1. Identitas Ayah

a. Nama lengkap : ………………………………………

b. Tempat dan tanggal lahir : ……………………………………

c. Agama : ……………………………………

d. Alamat tempat tinggal : ………………………………………

e. Pendidikan terakhir : ……………………………………………

f. Pekerjaan : …………………………………………

g. Jabatan : ………………………………………………

2. Identitas Ibu

a. Nama lengkap : ………………………………

b. Tempat dan tanggal lahir : ………………………………………

c. Agama : ……………………………………

d. Alamat tempat tinggal : ……………………………

e. Pendidikan terakhir : …………………………………

f. Pekerjaan : ……………………………………

Page 121: Buku pedoman arah peminatan

114

g. Jabatan : ……………………………………….

3. Identitas Wali ( penanggung biaya pendidikan)

a. Nama lengkap : ………………………………………..

b. Tempat dan tanggal lahir : ……………………………………..…

c. Agama : ………………………………………

d. Alamat tempat tinggal : ……………………………….………

e. Pendidikan terakhir : ……………………………………..…

f. Pekerjaan : ……………………………………..…

g. Jabatan : ……………………………………..…

4. Apabila diterima di sekolah ini, harapan kami dapat di terima pada peminatan : (beri

tanda silang yang dipilih)

a. Sepenuhnya kami serahkan kepada anak,

b. Sepenuhnya kami serahkan hasil seleksi tim sekolah,

1. Harus sesuai dengan pilihan kami yaitu : (lihat daftar peminatan )

2. Peminatan pertama : ………………………………………………

3. Peminatan kedua : ……………………………………………………

4. Peminatan ketiga : …………………………………………………….

c. Bila tidak sesuai dengan pilihan peminatan kami, maka : (beri tanda silang yang

dipilih)

1. kami diundang untuk klarifikasi

2. anak kami tidak perlu diterima di sekolah ini

5. Kebutuhan fasilitas belajar peserta didik selama di SMP/MTs :

a. seluruhnya dapat kami penuhi

b. sebagian besar dapat kami penuhi

c. sebagaian kecil kami penuhi

d. kami kesulitan untuk memenuhi

6. Apabila putra kami diterima di sekolah ini, maka kebutuhan fasilitas belajar peserta

didik selama pendidikan :

a. seluruh kebutuhan belajar akan kami penuhi

b. sebagian besar kebutuhan belajar akan kami penuhi

c. sebagaian kecil kebutuhan belajar akan kami penuhi

d. kami mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan belajar

7. Fasiltas belajar yang akan kami siapkan sebagai berikut :

a. Ruang belajar : ya / tidak*)

b. Buku pelajaran : ya / tidak*)

c. Bahan bacaan tambahan : ya / tidak*)

Page 122: Buku pedoman arah peminatan

115

d. Alat komunikasi : ya / tidak*)

e. Computer : ya / tidak*)

f. Jaringan internet : ya / tidak*)

g. Transpotasi ke sekolah : jalan kaki, diantar jemput, sepeda, sepeda motor,

angkutan umum*)

h. Uang saku : ya / tidak*)

i. ………………………………………………………..

*)coret yang tidak perlu

8. Apabila putra kami diterima belajar di sekolah ini, maka aktivitas belajar putra di luar

sekolah, adalah sbb. :

a. kami dampingi sendiri di rumah

b. didampingi guru privat di rumah

c. mengikuti bimbingan belajar

d. belajar mandiri

e. belajar mandiri dan kadang dengan temannya

f. ………………………………………………..

9. Setelah putra kami selesai belajar di sekolah ini, harapan kami adalah : (beri tanda

silang yang dipilih dan lengkapi bila perlu),

a. bekerja sambil kuliah

b. bekerja sebagai ………………………………………………

c. kuliah di ……………………………………………………….

d. Kami serahkan sepenuhnya kepada anak kami

e. Tidak tahu apa yang akan terjadi, terserah kepada Tuhan YME.

f. ………………………………………………………………….

Demikian isian ini saya tulis dengan sesungguhnya sesuai dengan harapan dan keadaan

kami.

…………….., ………………….

Orang tua/ wali peserta didik

( ……………………………….)

Page 123: Buku pedoman arah peminatan

116

Lampiran 10:

FORMULIR

PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU

TAHUN 20 … / 20 ….

SMA / SMK ……….

IDENTITAS CALON PESERTA DIDIK:

1. Nama Lengkap : …………………………………………………….

2. Tempat, tgl lahir : …………………………………………………….

3. Jenis kelamin *) : P / L

4. Golongan darah : ……………………………………………………..

5. Agama : ……………………………………………………..

6. Alamat asal : ……………………………………………………..

……………………………………………………..

7. Nomor Telpon/ HP : …………………………………………………….

8. Alamat di Yogyakarta : ………………………………………………………

………………………………………………………

………………………………………………………

Pas Photo

3 x 4

Mengetahui

Petugas Pendaftaran

…………………………

……….

……………….,

…………………………....

Calon Peserta Didik

………………………………

………….

Nomor

Pendaftaran

Page 124: Buku pedoman arah peminatan

117

Lampiran 10 :

FORMULIR PEMERIKSAAN FISIK

TAHUN 20 … / 20 ….

SMA / SMK ……….

IDENTITAS CALON PESERTA DIDIK :

1. Nama Lengkap : …………………………………………………….

2. Tempat, tgl lahir : …………………………………………………….

3. Jenis kelamin *) : P / L

4. Golongan darah : ……………………………………………………..

5. Tinggi Badan : ……………………………………………………..

6. Berat Badan : ……………………………………………………..

7. Keterangan Fisik :

Bertato Ya Tidak *)

Bertindik Ya Tidak *)

Buta warna Ya Tidak *)

Cacat Fisik Ya Tidak *)

*) coret yang tidak sesuai

Pas Photo

3 x 4

…………………………….. 20…..

Petugas Pemeriksa

………………………………….

Nomor

Pendaftaran

Page 125: Buku pedoman arah peminatan

118

Lampiran 7 REKAPITULASI DATA PEMINATAN CALON PESERTA DIDIKIDENTITAS CALON PESERTA DIDIK :

1 Nama Lengkap : ……………………………………………………. 3 Jenis Kelamin : …………………………..

2 No. Pendaftaran : ……………………………………………..…….

A PRESTASI AKADEMIK : B C PILIHAN /PEMINATAN ( Tuliskan pilihan dan beri tanda cek )

NO1 I II2 13 24 3

1 Bahasa Indonesia 1 D MINAT MATA PELAJARAN E MINAT STUDI LANJUT

2 Bahasa Inggris 2 NO NO3 Matematika 3 1 14 I P A 3 2 25 IPS 1 3 3

45

F MINAT PEKERJAAN G MINAT JABATAN H HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN (Beri tanda P )NO NO

1 1 YA TIDAK2 2 1 Buta warna3 3 2 Bertato4 4 3 Bertindik5 5 4 Cacat Fisik

5I PERHATIAN ORANGTUA

1 Harapan Orangtua bagi putra/putrinya : 2 Fasilitas Belajar 3

No a Ruang Belajar : (Lingkari nomor pada pilihan yang yang sesuai ):

a Khusus / Menyatu dengan kamar tidur *) a Antar jemput mobil pribadi

b b Perangkat Pendukung (beri tanda P ) b Antar jemput sepeda motor

c No Ya Tdk c Antar jemput layanan jasa1 PC/ Laptop d Angkutan umum

J Rekomendasi Guru BK SMP/MTs 2 Internet e Naik Sepeda Motor1 Kelanjutan Studi : …………………………………………………. 3 TV f Naik Sepeda2 Dunia Kerja : …………………………………………………. 4 Telpon

5 Majalah6 Koran

:

………………….., ……………………….. 20 …..

…………………………………….

Catatan : *) Coret yang tidak perlu.

Analis / Guru Bimbingan dan Konseling

(Tandatangan & Nama Terang)

Sarana transportasi ke sekolah

Data tersebut diatas telah kami isi sesuai keadaan yang sesungguhnya dan

sejujur-jujurnya guna membantu proses yang diperlukan. Apabila ternyata

data tersebut diatas tidak sesuai dengan yang sebenarnya, saya bersedia

Pilihan PeminatanStudi lanjut setelah Pekerjaan dimasa y.a.d

Harapan Orangtua Alasan Orangtua

REKOMENDASI GURU BK SMA/SMK

2. Peminatan : ………...…………….

ALASAN PILIHANALASAN PILIHAN

PRESTASI NON AKADEMIK:TINGKAT KEJUARAANURAIAN PRESTASI

NAMA NAMA

NO BIDANG STUDI

NILAI Pembobo BIDANG

Sem

2 SeniKreatifitasMinat Belajar

ALASAN PILIHANKelas Kelas Kelas

UN

Bo

bo

t

UN

x b

ob

ot Olahraga

Sem

1

Sem

2

NO KELOMPOK PEMINATAN PILIHAN

Sem

1

Sem

2

Sem

1JUMLAH

1. Diterima / Ditolak *)

NAMA ALASAN PILIHAN

Unsur

NAMA ALASAN PILIHAN

Jenis

HASILJENIS PEMERIKSAANNO

Tinggi badan

Mengetahui & menyetujuiOrang Tua/ Wali Calon Peserta Didik,

.................................................

(Tandatangan & Nama Terang)

Calon Peserta Didik ,

.................................................(Tandatangan & Nama Terang)

Page 126: Buku pedoman arah peminatan

119

Lampiran 8 REKAPITULASI DATA PEMINATAN PESERTA DIDIKIDENTITAS PESERTA DIDIK :

1 Nama Lengkap : ……………………………………………………. 3 Jenis Kelamin : …………………………..

2 No. Pendaftaran : ……………………………………………..…….

A PRESTASI AKADEMIK : B C PILIHAN /PEMINATAN ( Tuliskan pilihan dan beri tanda cek )

NO1 I II2 13 24 3

1 Bahasa Indonesia 1 D MINAT MATA PELAJARAN E MINAT STUDI LANJUT

2 Bahasa Inggris 2 NO NO3 Matematika 3 1 14 I P A 3 2 25 IPS 1 3 3

45

F MINAT PEKERJAAN G MINAT JABATAN H HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN (Beri tanda P )NO NO

1 1 YA TIDAK2 2 1 Buta warna3 3 2 Bertato4 4 3 Bertindik5 5 4 Cacat Fisik

5I PERHATIAN ORANGTUA

1 Harapan Orangtua bagi putra/putrinya : 2 Fasilitas Belajar 3

No a Ruang Belajar : (Lingkari nomor pada pilihan yang yang sesuai ):

a Khusus / Menyatu dengan kamar tidur *) a Antar jemput mobil pribadi

b b Perangkat Pendukung (beri tanda P ) b Antar jemput sepeda motor

c No Ya Tdk c Antar jemput layanan jasa1 PC/ Laptop d Angkutan umum

J Rekomendasi Guru BK SMP/MTs 2 Internet e Naik Sepeda Motor1 Kelanjutan Studi : …………………………………………………. 3 TV f Naik Sepeda2 Dunia Kerja : …………………………………………………. 4 Telpon

5 Majalah6 Koran

:

………………….., ……………………….. 20 …..

…………………………………….

Catatan : *) Coret yang tidak perlu.

JUMLAH

1. Diterima / Ditolak *)

NAMA ALASAN PILIHAN

Unsur

NAMA ALASAN PILIHAN

Jenis

HASILJENIS PEMERIKSAANNO

Tinggi badan

ALASAN PILIHANKelas Kelas Kelas

UN

Bo

bo

t

UN

x b

ob

ot Olahraga

Sem

1

Sem

2

NO KELOMPOK PEMINATAN PILIHAN

Sem

1

Sem

2

Sem

1NO BIDANG STUDI

NILAI Pembobo BIDANG

Sem

2 SeniKreatifitasMinat Belajar

PRESTASI NON AKADEMIK:TINGKAT KEJUARAANURAIAN PRESTASI

NAMA NAMA ALASAN PILIHANALASAN PILIHAN

Analis / Guru Bimbingan dan Konseling

(Tandatangan & Nama Terang)

Sarana transportasi ke sekolah

Data tersebut diatas telah kami isi sesuai keadaan yang sesungguhnya dan

sejujur-jujurnya guna membantu proses yang diperlukan. Apabila ternyata

data tersebut diatas tidak sesuai dengan yang sebenarnya, saya bersedia

Pilihan PeminatanStudi lanjut setelah Pekerjaan dimasa y.a.d

Harapan Orangtua Alasan Orangtua

REKOMENDASI GURU BK SMA/SMK

2. Peminatan : ………...…………….

Mengetahui & menyetujuiOrang Tua/ Wali Peserta Didik,

.................................................

(Tandatangan & Nama Terang)

Peserta Didik ,

.................................................(Tandatangan & Nama Terang)

Page 127: Buku pedoman arah peminatan

1