BUKU PANDUAN STUDI KASUS · 2019. 4. 17. · Motto Cinta Yang Besar dan Prestasi Yang Besar Akan...
Transcript of BUKU PANDUAN STUDI KASUS · 2019. 4. 17. · Motto Cinta Yang Besar dan Prestasi Yang Besar Akan...
BUKU PANDUAN STUDI KASUS PRODI D3 KEPERAWATAN
2018
LPPM
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
2018
KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO
NOMOR : 043/SK-SM/V.b/2018
tentang
BUKU PEDOMAN
PENULISAN DAN TATA CARA PENGUJIAN
KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI TUGAS AKHIR MAHASISWA
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO
KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO
MENIMBANG : Bahwa sehubungan dengan proses penulisan serta tata cara pengujian
Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai tugas akhir mahasiswa, maka perlu
disusun satu buku pedoman yang ditetapkan dengan surat keputusan
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit.
MENGINGAT : 1. SK Yayasan Kesejahteraan Warga Kesehatan No. 020/IV.b/2003
2. Statuta STIKes Majapahit Mojokerto
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Buku pedoman penulisan dan tata cara pengujian Karya Tulis Ilmiah
(KTI) sebagai tugas akhir mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Majapahit Mojokerto tahun ajaran 2018/2019, yang naskahnya
tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan atau kekurangan dikemudian hari
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Mojokerto
Pada tanggal : 25 April 2018
Ketua,
Dr. Henry Sudiyanto, S.Kp., MKes
NIK. 220 250 001 Salinan disampaikan Kepada Yth.
1. Ketua YKWK Kabupaten Mojokerto.
2. Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto.
3. Ketua Program Studi D3 Ke p e ra wa t a n
4. Kepala LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto.
YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN (YKWK) KABUPATEN MOJOKERTO
STIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO Ijin Penyelenggara : SK Mendiknas RI No : 09/D/O/2004 Tanggal 05 Januari 2004
Program Studi * S-1 Ilmu Keperawatan (Terakreditasi B LAM-PTKes Nomor 0004/LAM-PTKes/Akr.Bd/Sar/II/2016)
* Profesi Ners (Terakreditasi B LAM-PTKes Nomor 0005/LAM-PTKes/Akr.Bd/SPro/II/2016) * S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Terakreditasi B LAM-PTKes Nomor 0686/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 ) * D3 Kebidanan (Terakreditasi B LAM-PT Nomor 0238/LAM-PTKes/Akr/Dip/IV/2017) * D3 Keperawatan (Terakreditasi B LAM-PT Nomor 0173/LAM-PTKes/Akr/Dip/III/2018)
Kampus : Jl. Raya Gayaman Km. 2 Mojoanyar Mojokerto 61364 Telp. (0321) 329915 Web: stikesmajapahitmojokerto.ac.id Email: [email protected]
Lampiran : Keputusan Ketua STIKes Majapahit
Nomor :043.1 /SK-SM /II.b/I/2018
Tanggal : 25 April 2018
TIM PENYUSUN BUKU BUKU PEDOMAN PENULISAN DAN TATA CARA
PENGUJIAN KARYA TULIS ILMIAH
PRODI D3 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
1. Dwiharini Puspitaningsih, MKep
2. Eka Diah Kartiningrum, MKes
3. Widya Puspitasari, AMd
Ditetapkan Di : Mojokerto
Pada Tanggal : 25 April 2018
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Dr. Henry Sudiyanto, S.Kp., MKes
NIK. 220 250 001
Salinan disampaikan Kepada Yth.
1. Ketua YKWK Kabupaten Mojokerto.
2. Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto.
3. Ketua Program Studi D3 Ke p e ra wa t a n
4. Kepala LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto.
YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN (YKWK) KABUPATEN MOJOKERTO
STIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO Ijin Penyelenggara : SK Mendiknas RI No : 09/D/O/2004 Tanggal 05 Januari 2004
Program Studi * S-1 Ilmu Keperawatan (Terakreditasi B LAM-PTKes Nomor 0004/LAM-PTKes/Akr.Bd/Sar/II/2016)
* Profesi Ners (Terakreditasi B LAM-PTKes Nomor 0005/LAM-PTKes/Akr.Bd/SPro/II/2016) * S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Terakreditasi B LAM-PTKes Nomor 0686/LAM-PTKes/Akr/Sar/VI/2016 ) * D3 Kebidanan (Terakreditasi B LAM-PT Nomor 0238/LAM-PTKes/Akr/Dip/IV/2017) * D3 Keperawatan (Terakreditasi B LAM-PT Nomor 0173/LAM-PTKes/Akr/Dip/III/2018)
Kampus : Jl. Raya Gayaman Km. 2 Mojoanyar Mojokerto 61364 Telp. (0321) 329915 Web: stikesmajapahitmojokerto.ac.id Email: [email protected]
Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul Depan
KARYA TULIS ILMIAH
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG FLU BURUNG
DI SUMBER PANDAN MOJOTAMPING
BANGSAL MOJOKERTO
SITI MAIMUNAH
070020012
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2017
Lampiran 2: Contoh Halaman Sampul Dalam
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG FLU BURUNG
DI SUMBER PANDAN MOJOTAMPING
BANGSAL MOJOKERTO
Karya tulis ilmiah ini di ajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi D3 Keperawatan
nggi
SITI MAIMUNAH
070020012
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2017
lampiran 3:Contoh Halaman Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG FLU BURUNG
DI SUMBER PANDAN MOJOTAMPING
BANGSAL MOJOKERTO
Dipertahankan di depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit, Program Studi D3 Kperawatan
diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Ahli Madya Keperawatan (AMd. Kep.)
Pada tanggal 19 September 2017
Mengesahkan
.
Ketua Program Studi
ttd
Dwi Harini Puspitaningsih, MKep
NIK. 220 250 092
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
ttd
Dr. Henry Sudiyanto, S.Kp., MKes
NIK. 220 250 001
Lampiran 4:Contoh Halaman Penetapan Panitia Penguji
LEMBAR PENETAPAN TIM PENGUJI
Telah diuji
Pada tanggal 19 September 2017
PANITIA PENGUJI
Ketua: Yudha Laga Hadi Kusuma. M.Kes ( ttd )
NIK. 220 250
Anggota : 1. Widy Setyowati, MKep ( ttd )
NIK. 220 250 0
2. Eka Diah K, MKes ( ttd )
NIK. 220 250 031
Lampiran 5:Contoh Halaman Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Ahli Madya Keperawatan (AMd. Kep.)
Oleh :
SITI MAIMUNAH
070020012
Mojokerto, 29 September 2017
Menyetujui,
Pembimbing I
Ttd
Widy Setyowati, MKep
220 250 0
Pembimbing II
Ttd
Eka Diah Kartiningrum, MKes
220 250 031
Lampiran 6 : Halaman hak cipta
SURAT PERNYATAAN TENTANG ORIGINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : .................................................................
NIM : .................................................................
Program Studi : .................................................................
Minat Studi : .................................................................
Angkatan : .................................................................
Jenjang : Diploma III
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan karya tulis ilmiah saya
yang berjudul:
................................................................................................................................................................
..................................................................................
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima sanksi
yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Mojokerto, ...........................................
Materai
Rp. 6000
(........................................)
Nama Lengkap
Lampiran 7: Halaman persembahan dan Motto
Motto
Cinta Yang Besar dan Prestasi Yang Besar Akan Melibatkan Pengorbanan Yang Besar Pula
Dengan Bangga dan Hati Tulus kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah Ini buat :
Dengan Bangga dan Hati Tulus mey persembahkan Skripsi Ini buat :
1. Alm. Ayah mey tercinta, maaf kalau mey belum bisa buat Ayah bangga dan bahagia punya anak
seperti mey. Terima kasih Ayah telah membantu mewujudkan cita – cita mey
2. Ibu mey tercinta yang tak henti – hentinya memberikan dukungan baik materil maupun moril
3. Kakak mey tersayang, makasih ya atas kritik dan sarannya selama ini
4. Sepupu mey, Jihan dan Yoga yang selalu membuat hari – hari mey ceria
5. Sahabat – sahabat mey (co2m, mami/ika, dewi), thanks banget ya…kalian selalu membantu mey
dalam suka dan duka
6. Teman – teman baikku (ndo’na, nopret, mbak lio, mas warid, yuda) makasih ya atas hari – hari
indah bersama kalian
Semua teman – temanku yang tidak bisa mey sebutkan satu persatu, makasih ya atas bantuan
kalian semua
Cinta Yang Besar dan Prestasi Yang Besar
Akan Melibatkan Pengorbanan
Yang Besar Pula
Lampiran 8 : Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah dengan judul Pengetahuan Masyarakat
Tentang Flu Burung di Sumber Pandan Mojotamping Bangsal Mojokerto sebagai salah satu
prasyarat dalam rangka menyelesaikan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto.
Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada yang terhormat :
1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto
2. Dr. Sholeh selaku Pimpinan Puskesmas X
3. Drs. M. Yamin selaku Kepala Dusun Sumber Pandan
4. Ka. Prodi D3 Keperawatan
5. Widy Setyowati, Mkep dan Eka Diah Kartiningrum selaku Pembimbing 1 dan 2
6. Penduduk Dusun Sumber Pandan Selaku subyek penelitian
7. Serta pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga KTI ini berguna bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang
memanfaatkan.
Mojokerto, September 2017
Penyusun
Lampiran 9: Contoh Abstrak dalam Bahasa Indonesia
ABSTRAK
Untuk mengurangi incidensi flu burung maka perlu upaya pencagahan yang dilakukan
masyarakat secara aktif. Upaya pencegahan akan dilakukan apabila masyarakat mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang flu burung. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang flu burung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Wawancara
dilaksanakan pada 102 responden. Variabel yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, serta pengetahuan tentang flu burung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat mempunyai pengetahuan yang
kurang tentang flu burung. Ditinjau dari usia responden dapat diketahui bahwa lebih dari 50%
responden berusia > 25 tahun. Apabila ditinjau dari jenis kelamin dapat diketahui bahwa mayoritas
responden berjenis kelamin perempuan. Ditinjau dari tingkat pendidikan dapat diketahui bahwa
sebagian besar reponden lulusan SD.
Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih bermakna peneliti membuat crosstab antara
karakteristik umum dengan pengetahuan masyarakat tentang flu burung. Dari hasil crosstab dapat
diketahui bahwa mayoritas responden yang pengetahuannya kurang berpendidikan SD, berumur <
20 tahun dan berjenis kelamin perempuan.
Pengetahuan merupakan domain yang penting yang menentukan terbentuknya perilaku.
Pengetahuan yang cukup tentang flu burung akan mendorong seseorang untuk melakukan upaya
pencegahan flu burung dengan baik.
Kata kunci : pengetahuan, flu burung.
Lampiran 10: Contoh Abstrak dalam Bahasa Inggris
ABSTRACT
In order to reduce the bird flue it is needed the active participation from the society. The
prevention will be done if the society has enough knowledge about the flue bird. Therefore, this
study is done in order to identify society knowledge on the bird flue.
This study is descriptive study in a quantitative method with interviewing 102 respondents.
And the variabels measured are age, sex, education, and knowledge on bird flue.
The result of the study showed that almost all the society had less knowledge on bird flue.
Viewed from respondents’ age, it was known that more than 50% respondents were more than 25
years. When it was viewed from sex, it was known that most of the respondents were female. While
from the education, it was known that almost all of the respondents were elementary school
graduation.
In order to get deeper meaning, it was made a crosstab between general characteristics and
society knowledge about the bird flue. From the crosstab, it was known that almost all the
respondents who had less knowledge were elementary school graduated, under 20 years old-aged,
and female.
It could be concluded that knowledge is an important factor in forming the behaviour.
Enough knowledge on the bird flue would support someone’s effort to prevent the bird flue.
Key words: knowledge, bird flue
Lampiran 11: Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Judul Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................ii
HALAMAN PENETAPAN TIM PENGUJI ...............................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO .......................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................v
ABSTRAK .......................................................................................vi
ABSTRACT ........................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................vii
DAFTAR TABEL .....................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ..............................................2
C. Tujuan Penelitian .........................................................................3
1. Tujuan Umum ........................................................................3
2. Tujuan Khusus .......................................................................3
D. Manfaat Penelitian .......................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................5
A. Konsep Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang
Flu Burung ................................................................................5
B. Kerangka Konseptual ................................................................10
BAB 3 METODE PENELITIAN .............................................................12
A. Jenis dan Rancang-bangun Penelitian ........................................12
B. Frame Work ..............................................................................13
C. Hipotesis Penelitian ...................................................................14
D. Variabel ..............................................................……………...15
1. Jenis Variabel .................................................……………...15
2. Definisi Operasional .......................................……………...16
E. Populasi ..............................................................……………...17
F. Sampel ..............................................................……………...17
G. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................18
H. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data ..........……………...18
I. Teknik Analisis Data ..........................................……………...19
J. Etika Penelitian ...................................................……………...19
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......……………...20
A. Hasil Penelitian ...................................................……………...20
B. Pembahasan ........................................................……………...25
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...................................……………...26
A. Simpulan ............................................................……………...26
B. Saran ...............................................................……………...26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 12 : Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
No Judul Tabel Halaman
5.1.Distribusi umur tenaga rekam medis rawat jalan RSUD
Dr. Soetomo Surabaya ..................................................................43
5.2. Distribusi agama tenaga rekam medis rawat jalan RSUD
Dr. Soetomo Surabaya ..................................................................44
5.3.Distribusi tingkat pendidikan tenaga rekam medis rawat jalan
RSUD Dr. Soetomo Surabaya .......................................................45
5.4.Distribusi pangkat dan golongan tenaga rekam medis rawat
jalan RSUD Dr. Soetomo Surabaya ..............................................46
5.5.Distribusi masa kerja tenaga rekam medis rawat jalan RSUD
Dr. Soetomo Surabaya ..............................................……............47
5.6.Distribusi pelatihan yang diikuti tenaga rekam medis rawat
jalan RSUD Dr. Soetomo Surabaya ..........................……............48
5.7.Distribusi tugas tenaga rekam medis rawat jalan RSUD
Dr. Soetomo Surabaya ..................................................................49
5.8. Distribusi tingkat pengetahuan tenaga rekam medis rawat
jalan RSUD Dr. Soetomo Surabaya ..............................................50
Lampiran 13: Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
No Judul Tabel Halaman
5.1.Tata cara pengajuan penetapan angka kredit bagi jabatan tenaga
keperawatan berdasarkan surat edaran bersama nomor :
615/MENKES/VIII/1987 tentang angka kredit bagi jabatan
tenaga perawat ...........................................................................10
5.2.Distribusi pengertian responden tentang pembuatan asuhan
keperawatan berdasarkan umur di RSUD Dr. Syaiful Anwar
Malang Juli 1994 .......................................................................22
5.3.Distribusi pencatatan segera setelah melaksanakan kegiatan,
menurut umur responden di RSUD Dr. Syaiful Anwar Malang
Juli 1994 ....................................................................................23
5.4. Distribusi pencatatan kegiatan pelaksanaan perawatan sehari–hari
responden ke BCP berdasarkan jenis kelamin pada tanggal 4 – 9
Juli 1994 ....................................................................................24
5.5.Distribusi rekapitulasi kegiatan pelaksanaan selama bulan Mei
1994 responden berdasarkan jenis kelamin di RSUD
Dr. Syaiful Anwar Malang .........................................................28
Lampiran 14: Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Lampiran
1. Kuesioner untuk petugas rekam medis
2. Pedoman wawancara dengan kepala rekam medis rawat jalan
3. Pedoman wawancara dengan petugas poliklinik
Lampiran 15: Contoh Daftar arti Lambang, Singkatan dan Istilah
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
Daftar Arti lambang
© = copyright
® = registered
TM = tredmark
$ = dollar (US)
% = percent
/ = per
Daftar Singkatan
r = correlation coefficient
Df = degree of fredom
SEM = standard error of the mean
ATP = adenosine 5 – triphosphate (adenosine triphosphate)
EDTA = ethylenediaminetryacetate
EEG = electroencephalogram
Log = logarithm (to base 10)
Lampiran 16 Format Penulisan Artikel Ilmiah Publikasi
PERNYATAAN
Dengan ini kami selaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto :
Nama : …………………..
NIM : ………………….
Program Studi : D3 Keperawatan/ D3 Kebidanan/ S1 Ilmu Keperawatan/S1 Ilmu
Kesehatan Masyarakat*)
Setuju/tidak setuju*) naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh oleh yang bersangkutan setelah
mendapat arahan dari Pembimbing, dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama
tim pembimbing sebagai co- author.
Demikian harap maklum
.
Mojokerto, .............................
.........Nama ................
NIM : ......................................
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Nama Nama
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN ADAPTASI LINGKUNGAN DENGAN PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III
DI STIKES MAJAPAHIT MOJOKERTO TAHUN 2015
OKA JAPA NATA PRATAMA
200801026
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Henry Sudiyanto, S.Kp., M.Kes. Dr. Abdul Muhith, S.Kep., Ns.
41
Judul Artikel Ditulis Tipe Judul Font Times New Roman Bold 12 cpi
Sub judul dapat dituliskan jika diperlukan (diketik 1 spasi Font Times New Roman Regular 12 cpi)
Nama Penulis (Font Times New Roman Bold 12 cpi)
Program Studi (Font Times New Roman Regular 12 cpi)
Abstrak -Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Merupakan uraian
singkat yang memuat tujuan, hasil penelitian, kesimpulan, serta implikasinya. Ditulis hanya
satu paragraf. Menggambarkan isi artikel. Tidak lebih dari 200 kata. Menggunakan huruf
Times New Roman regular ukuran 12 cpi dan ditulis 1 spasi.
Kata kunci : sesuai dengan konsep utama berjumlah 4-8 kata
Abstract –Abstrak dalam bahasa Inggris
Keywords: 3-5 keywords
PENDAHULUAN
Memuat latar belakang dan dapat disertakan review ringkas penelitian terdahulu yang terkait, dengan memberikan gambaran tentang pentingnya penelitian, serta penemuan yang
diharapkan akan diperoleh dari penelitian tersebut. Latar belakang empirik/teoritis. Memuat
Masalah/tujuan. Pendahuluan memuat 15% - 20% dari keseluruhan artikel. Menggunakan huruf Times New Roman regular ukuran 12 cpi dan ditulis 1,5 spasi. Menggunakan ejaan
dan kalimat yang baku.
METODE PENELITIAN
Menguraikan tentang rancangan penelitian dan pendekatan yang digunakan.
Prosedur penelitian ditulis secara runtut dan jelas. Menguraikan tentang teknik pengumpulan data, analisis data, teknik pengambilan sampel, serta penafsiran dan
penyimpulan hasil penelitian. Rancangan penelitian, data dan sumber data dipaparkan
secara jelas. Teknik pengumpulan data analisis data dipaparkan secara jelas. Memuat 10% - 15% dari keseluruhan artikel. Menggunakan huruf Times New Roman regular ukuran 12
cpi dan ditulis 1,5 spasi. Menggunakan ejaan dan kalimat yang baku.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Memuat deskripsi hasil penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas, dapat ditambahkan
dengan tabel, gambar/ grafik, atau foto. Pembahasan merupakan penjelasan, interpretasi, arti dan manfaat dari keseluruhan hasil penelitian, serta merupakan jawaban terhadap persoalan
yang akan dipecahkan. Memaparkan hasil analisis data jelas, bisa dengan tabel, grafik,
gambar. Memuat 40% - 60% dari total keseluruhan artikel. Menggunakan huruf Times New Roman regular ukuran 12 cpi dan ditulis 1,5 spasi. Tabel disajikan dalam bentuk tabel
terbuka, ukuran font 12 cpi dan ditulis 1,5 spasi. Menggunakan ejaan dan kalimat yang baku.
Dapat memasukkan gambar dan tabel seperti contoh dibawah ini :
42
Gambar 1. Keterangan dibawah gambar font 12 cpi
Tabel 1. Judul diletakkan diatas Tabel font 12 cpi
KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi hasil konkrit atau keputusan dari penelitian yang ditulis secara ringkas tanpa
penjelasan, disertai saran dan tindak lanjut. Kesimpulan yang disampaikan tidak
enumerative. Menggunakan huruf Times New Roman regular ukuran 12 cpi dan ditulis 1,5 spasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber buku: Disusun menurut Abjad Nama Belakang Penulis, Singkatan nama pertama
font 12 normal. Tahun. Judul Buku Miring. Kota: Penerbit. Contoh:
Ajzen, I. (1988) Attitudes, personality, and behavior. The Dorsey Press: Chicago.
2. Sumber jurnal menurut Abjad Nama Belakang Penulis, Singkatan nama pertama. (Tahun).
Judul Artikel. Nama Jurnal Miring, Volume (Nomor): halaman1-halaman2.
Contoh:
Daquette, J . E. (1991). "Minority participation in secondary education: A graned
descriptive methodogy". ducational evaluation and policy analysis. Vol. 3 No. 2
Summer 1991. pp.139-157.
3. Sumber seminar / prosiding menurut Abjad Nama Belakang Penulis, Singkatan nama. (Tahun). Judul Artikel. Nama Seminar Nasional. bulan tahun. Kota penyelenggaraan. Halaman1-halaman2.
Contoh :
Fredi, W., Agung, L., dan Wira, T. J. (2006). Teknik Perancangan. Proceeding SNASTI.
Agustus 2006. Surabaya. Pp.100-110.
4. Sumber skripsi / disertasi : menurut Abjad Nama Belakang Penulis, Singkatan nama
pertama. (Tahun). “Judul Skripsi/Tesis/Disertasi”. Skripsi/Tesis/Disertasi tidak
dipublikasikan. Kota: Perguruan Tinggi.
Contoh:
Gunarto. (1984). "Pengembangan Model Pengukuran Produktivitas Perguruan Tinggi di
Indonesia". Disertasi Doktor tidak dipublikasikan. IKIP Yogyakarta.
5. Sumber terbitan online : menurut Abjad Nama Belakang Penulis, Singkatan nama.
(Tahun). Judul Artikel Miring. (Online).(alamat web, diakses waktu akses).
Contoh:
Jen, Yung-Yuan. (2005). "Concurrent Detection of Control Flow Errors by Hybrid
Signature Monitoring,"IEEE Transactions on Computers Vol. 54,No.10.
(Online). (http://csdl2.computer.org, diakses 5 September 2005).
43
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Program Pascasarjana Sekolah. (2005). Surabaya : Program Pascasarjana Sekolah.
Calderon, JF dan EC Gonzales. (1993). Methods of research and thesis writing. Manila : National
Book Stores. Fardiaz, D. (1998). Cara membuat poster untuk penyajian hasil kegiatan program vucer. Jurnal
Pengembangan dan Penerapan Teknologi. 1:306-310. Farr, AD. (1985). Science for Beginners. Oxford: Blackwell Scientific Publications. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta. Salemba
Medika. Pedoman penyusunan usulan penelitian tindakan kelas (classroom action research) tahun
anggaran 2005. (2004). Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Depdiknas. Pedoman tugas akhir Program Diploma III. (2005). Surabaya : Unesa University Press. Publication manual of the American psychological association (3
rd ed). (2001). Washington, DC. :
American Psycological Association. Rifai, MA. (1995). Pegangan gaya penulisan, penyutingan, dan penerbitan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Soewandhi, SN. (1998). Penulisan artikel ilmiah program vucer. Jurnal Pengembangan dan
Penerapan Teknologi. 1:260-264.
44
1 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang penyusunan KTI
Penulisan karya tulis ilmiah dalam bentuk desain studi kasus merupakan salah satu syarat yang
harus diselesaikan dalam program studi Diploma 3 Keperawatan. Penyusunan KTI dengan
desain studi kasus merupakan karya tulis ilmiah berupa paparan hasil penerapan proses asuhan
keperawatan kepada klien secara ideal sesuai dengan teori dan berisi pembahasan atas
kesenjangan yang terjadi di lapangan. Penyusunan karya tulis ini dilaksanakan melalui:
a) Studi lapangan (Field Research) yaitu studi langsung untuk memperoleh data primer di
lapangan, baik secara langsung pada klien maupun pada keluarga klien melalui teknik
wawancara maupun observasi secara langsung ataupun bentuk pengukuran lainnya.
b) Studi kepustakaan (Library research) yaitu penelusuran rujukan ilmiah untuk memperoleh
data sekunder dan teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang didapatkan yakni
melalui jurnal, buku, majalah ilmiah maupun bentuk publikasi ilmiah lainnya.
2. Tujuan desain Studi Kasus
Tujuan studi kasus adalah untuk melatih, dan menguji kemampuan berfikir kritis, kreatif dan
analisis sebagai bentuk penerapan ilmu dan ketrampilan mahasiswa dalam melakukan asuhan
keperawatan. Secara khusus studi kasus dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam:
a) Mendeskripsikan suatu permasalahan dalam lingkuo penerapan asuhan keperawatan
b) Mendeteksi permasalahan yang sedang atau akan terjadi
c) Menganalisis permasalahan berdasarkan ilmu yang dipelajarinya serta pengalaman
praktisnya.
d) Melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif sesuai dengan teori.
e) Mengambil kesimpulan dari analisis permasalahan tersebut diatas serta mengemukakan
saran dan rekomendasi.
3. Ruang lingkup dan Tema Studi Kasus
Materi dan ruang lingkup studi kasus dikembangkan dari bidang ilmu keperawatan yang sesuai
dengan area kompetensi keperawatan yang meliputi:
1) Keperawatan medical bedah
2) Keperawatan anak
3) Keperawatan maternitas
4) Keperawatan gerontik
5) Keperawatan keluarga
6) Keperawatan jiwa
2 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
7) Keperawatan gawat darurat dan kritis
Pengambilan tema dapat dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa dengan memperhatikan 7
fokus penelitian tersebut kemudian mengkonsultasikan pada dosen pembimbing.
4. Kedudukan KTI dan bobot sks
Karya tulis ilmiah (KTI) mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lainnya dalam
kurikulum tetapi berbeda dalam proses pembelajaran dan mekanisme penilaiannya.
Penyusunan studi kasus memiliki bobot 3 sks yang berarti setara dengan kegiatan akademik
selama 160 menit setiap minggu jadi 3 sks setara dengan 3 x 160 menit setiap minggunya.
3 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
BAB 2
KETENTUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
2.1 Persyaratan Akademik
Beberapa persyaratan akademik meliputi :
a) Telah dinyatakan lulus untuk semua mata kuliah wajib tempuh mahasiswa
b) Telah memenuhi jumlah sks yang harus ditempuh sesuai dengan ketentuan pada prodi d3
keperawatan
c) Telah memenuhi semua tugas akademik termasuk laporan askep yang telah diwajibkan oleh
program studi D3 Keperawatan
2.2 Persyaratan Administratif
a). Terdaftar sebagai mahasiswa program studi d3 keperawatan di masing-masing institusi pada
tahun akademik yang bersangkutan dengan melampirkan tanda bukti registrasi
b). Mahasiswa telah memenuhi administrasi pendidikan.
2.3 Ketentuan penyusunan KTI desain studi kasus
Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi mahasiswa antara lain:
Proses penyusunan berlangsung maksimal 1 semester terhitung mulai tanggal pembuatan surat
keputusan tentang penunjukkan dosen pembimbing KTI oleh program studi.
Melakukan pembimbingan minimal 10 kali dan pada setiap bimbingan wajib menuliskan materi
bimbingan pada lembar pembimbingan dan ditandatangani oleh pembimbing.
Pada waktu melakukan asuhan keperawatan langsung pada klien wajib mendapatkan
pendampingan dari dosen pembimbing
Apabila telah melebihi batas waktu pada butir 1 maka mahasiswa yang bersangkutan dikenakan
sangsi membayar administrasi (her registrasi, SPP, Praktik dan perpustakaan) serta bila perlu
mengganti tema penulisan dan pembimbing dengan menempuh prosedur seperti semula.
2.4 Dosen Pembimbing dan dosen penguji
Selama proses penyusunan KTI desain studi kasus, setiap mahasiswa memperoleh bantuan
bimbingan dari dosen pembimbing.
1). Penetapan dosen pembimbing
a) Dosen yang berhak ditunjuk sebagai pembimbing utama KTI adalah dosen yang
memenuhi kualifikasi magister dengan memiliki pendidikan dasar minimal D3
Keperawatan dan memiliki jabatan fungsional.
b) Dosen yang berhak ditunjuk sebagai pembimbing pendamping adalah dosen yang telah
memenuhi kualifikasi magister yang memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang
kesehatan dan atau lulusan ners.
4 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
c) Dosen pembimbing ditetapkan oleh pimpinan institusi melalui surat keputusan
d) Setiap mahasiswa akan mendapatkan 2 (dua) dosen pembimbing yang telah ditunjuk
sebagai pembimbing utama dan pembimbing pendamping dengan alokasi bimbingan
yang ditentukan oleh dosen yang bersangkutan.
2). Tugas dosen pembimbing
a) Memberikan masukan mengenai tema penulisan dan kedalaman pembahasan.
b) Memberikan bimbingan dalam menyelesaikan penyusunan KTI desain studi kasus
termasuk didalamnya perbaikan bahasa, konsep ilmu dan format penulisan.
c) Menyempurnakan penulisan KTI desain studi kasus berdasarkan masukan pada saat
ujian KTI dilakukan
d) Melaporkan jalannya kegiatan bimbingan berkala dalam bentuk lembar pembimbingan
(progress report) kepada coordinator KTI
e) Memberikan pendampingan pada mahasiswa saat melaksanakan pengambilan data
f) Memberikan persetujuan final (draft akhir) untuk diajukan pada ujian KTI
g) Bertugas sebagai narasumber dalam seminar proposal dan penguji dalam ujian KTI
3). Struktur penguji KTI
Penguji KTI terdiri dari 3 orang penguji yakni 1 penguji ketua dan 2 penguji anggota
(pembimbing utama dan pendamping).
4). Waktu bimbingan
Mahasiswa diwajibkan melakukan bimbingan sebanyak 10 kali pada masing-masing
pembimbing , dan setiap proses pembimbingan didokumentasikan dalam lembar bimbingan
yang dijadikan sebagai sarana unruk pertimbangan bahwa mahasiswa yang bersangkutan
telah siap dan berhak untuk mengikuti ujian KTI.
2.5 Ketentuan lainnya
a). Apabila KTI tidak dapat diselesaikan pada semester yang bersangkutan maka mahasiswa
dapat menyelesaikan pada semester yang bersangkutan dan tetap diperhitungkan dalam batas
waktu maksimal studi
b). Apabila KTI tidak dapat diselesaikan dalam 2 semester maka makasiswa diharuskan
menempuh kembali KTI dan selajutnya berlaku ketentuan pengambilan KTI mulai dari awal
lagi termasuk penunjukkan dosen pembimbing oleh Koordinator KTI.
5 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
BAB 3
PROSEDUR PENYUSUNAN KTI
Ada beberapa tahap dalam penyusunan KTI diantaranya tahap awal, tahap penyusunan proposal,
tahap pengambilan data dan tahap penulisan hasil studi kasus.
3.1 Tahap awal
Pada tahap awal mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi
mengajukan usulan terkait dengan focus penelitian pada coordinator KTI, selanjutnya
mahasiswa mengajukan usulan topic atau tema pada pembimbing KTI yang telah ditetapkan
oleh ka prodi D3 keperawatan.
3.2 Tahap penyusunan proposal
a) Tahap penyusunan proposal ditempuh melalui studi lapangan, studi pustaka dan proses
pembimbingan dengan dosen pembimbing.
b) Proses pembimbingan dipantau dengan lembar bimbingan sehingga dosen pembimbing
dapat memonitoring perkembangan mahasiswanya dalam penyusunan proposal.
c) Mahasiswa dan dosen pembimbing mendiskusikan judul dan outline (garis besar) rencana
KTI yang akan dilakukan
d) Usulan KTI yang telah disetujui dosen pembimbing haruus dilaporkan oleh mahasiswa
kepada koordinator KTI
e) Mahasiswa melaksanakan studi lapangan untuk melihat kesenjangan yang terjadi dalam
implementasi asuhan keperawatan.
f) Hasil studi lapangan ditindaklanjuti dengan studi pustaka untuk menjadi dasar penyusunan
proposal studi kasus.
g) Sistematika penyusunan proposal dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada.
h) Setelah proses bimbingan dianggap selesai, atas dasar hasil evaluasi dan persetujuan dosen
pembimbing maka mahasiswa mendafttarkan diri untuk melaksanakan ujian proposal.
3.3 Tahap pengambilan data
a) Mahasiswa berhak melakukan pengambilan data setelah melaksanakan ujian proposal dan
melakukan perbaikan sesuai dengan arahan dari penguji.
b) Setelah mendapatkan persetujuan dari seluruh penguji, selanjutnya mahasiswa mendaftarkan
diri pada koordinator KTI untuk dapat dibuatkan surat permohonan pengambilan data.
c) Setelah mendapatkan surat ijin pengambilan data dari tempat pengambilan kasus maka
mahasiswa diperkenankan untuk mencari kasus dan selanjutnya melakukan pengambilan
data.
6 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
d) Mahasiswa melakukan pengambilan data dengan melakukan asuhan keperawatan selama 3
hari pada area klinis sedangkan pada area keluarga selama 2 minggu (minimal 4 kali
kunjungan) yang didampingi oleh dosen pembimbing dan didokumentasikan.
e) Pada area klinis, apabila pada hari ke 3 klien studi kasus telah dinyatakan pulang maka
pengambilan data harus dilanjutkan dengan home care
f) Penilaian proses pengambilan data dilakukan oleh kedua dosen pembimbing.
3.4 Tahap penulisan hasil studi kasus
a) Setelah menyelesaikan tahap pengambilan data maka mahasiswa mendokumentasikan
secara lengkap pada Bab 4 Hasil dan Pembahasan.
b) Mahasiswa wajib menganalisa kesenjangan yang muncul dilapangan selama pelaksanaan
studi kasus dan menyusun pembahasan.
c) Berdasarkan studi kasus dan analisa yang dilakukan selanjutnya mahasisa wajib
memberikan kesimpulan dan memberikan saran serta rekomendasi yang aplikatif kepada
institusi pendidikan, tempat pengambilan kasus, klien studi kasus, dan profesi keperawatan
pada bab 5 Kesimpulan dan Saran.
d) Setelah proses bimbingan selesai, berdasarkan hasil evaluasi dan persetujuan pembimbing
KTI , selanjutnya mahasiswa mendaftarkan diri pada koordinator KTI untuk dapat
melaksanakam ujian akhir KTI.
7 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
BAB 4
KETENTUAN PENULISAN
I. BAGIAN AWAL
Bagian awal dari Karya Tulis Ilmiah (KTI) terdiri dari: (1) Halaman judul / sampul luar, (2)
Halaman judul dalam, (3) Halaman pengesahan, (4) Halaman penetapan tim penguji, (5)
Halaman persetujuan, (6) Hak cipta, (7) Halaman persembahan dan Motto, (8) Kata pengantar,
(9) Daftar isi, (10) Daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan (11) Arti lambang dan
singkatan, (12) abstrak dan abstract
1. Halaman Judul/Sampul Luar
Halaman sampul luar memuat secara berurutan hal-hal sebagai berikut:
1) Tulisan "KARYA TULIS ILMIAH"
2) Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI)
3) Logo Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
4) Nama lengkap mahasiswa dengan huruf kapital
5) Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
6) Program Studi
7) Nama tempat pendidikan (STIKes Majapahit)
8) Nama kota tempat pendidikan
9) Tahun Karya Tulis Ilmiah (KTI) diajukan
Judul harus singkat dan jelas, antara 9-12 kata (Notoatmojo, 2010). Jika tidak
memungkinkan maka ditulis sub judul. Judul mencerminkan area permasalahan, variabel
penelitian, dan target populasi. Besar font 14 bold jenis times new roman. Ketentuan spasi
pada halaman judul disesuaikan dengan nilai estetika. Judul ditulis dalam bentuk piramida
terbalik. Halaman sampul luar dicetak pada kertas yang tebal (hard cover) dengan warna tulisan
hitam cetak timbul dan logo berdiameter 6 cm. Contoh ’halaman sampul luar’ dapat dilihat pada
lampiran 1.
Judul merupakan cerminan keseluruhan isi karya tulis ilmiah. Menurut Notoatmojo (2010)
judul merupakan gambaran dari tujuan penelitian. Karena tujuan penelitian merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian maka judul mampu menggambarkan masalah penelitian.
Namun dalam judul tidak dicantumkan jenis analisa yang digunakan seperti hubungan, gambaran,
tingkatan, pengaruh dan lain-lain.
Materi penelitian hendaknya menarik minat peneliti dan mampu dilaksanakan oleh peneliti.
Hal ini dikarenakan ketika penelitian yang dilakukan adalah suatu hal yang menarik dan diminati
oleh peneliti akan memberikan motivasi tersendiri bagi peneliti, dan penelitian yang dilakukan
8 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
sesuai dengan kemampuan peneliti akan memperlancar proses pelaksanaan penelitian tersebut. Jadi,
materi penelitian harus disesuaikan dengan masalah yang dibidangi oleh peneliti. Di samping itu,
penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan mengandung kegunaan praktis dan penting untuk
diteliti serta bermanfaat untuk masyarakat.
Syarat umum judul yang baik antara lain :
a. Tersedia cukup data untuk menunjang penelitian
b. Tidak ada duplikasi dengan judul lain
c. Judul harus mengandung variabel yang diteliti
d. Judul hendaknya berupa kalimat pertanyaan sebab lebih mudah dipahami oleh pembaca
e. Judul hendaknya disusun secara jelas, singkat dan tepat serta mengandung kejelasan isi terhadap
masalah yang diteliti.
Halaman judul luar dicetak di kertas tebal (hard cover) warna biru tua (darker 50%) Jika
menggunakan data sekunder maka tahun pengambilan data harus dicantumkan dalam judul.
Sedangkan untuk data primer tidak perlu mencantumkan tahun penelitian karena sama dengan tahun
penulisan karya tulis ilmiah.
Format judul pada halaman depan sebagai berikut:
Asuhan Keperawatan (Klien/ Keluarga) yang mengalami (masalah/diagnosis medis)
dengan (masalah keperawatan) di (tempat)
Contoh konkrit judul karya tulis ilmiah pada situasi klinik adalah sebagai berikut:
Asuhan Keperawatan Klien yang Mengalami Diabetes Mellitus dengan Kerusakan
Integritas Kulit di RS dr Wahidin Sudirohusodo
Contoh konkrit judul karya tulis ilmiah pada komunitas adalah sebagai berikut:
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anggota Keluarga yang Mengalami Asma
Bronchial dengan Gangguan Bersihan Jalan Nafas di Desa X Kecamatan Y
2. Halaman Judul Dalam
Isi halaman judul dalam terdiri dari judul, pernyataan untuk memenuhi persyaratan
pendidikan Diploma 3, nama, NIM dan institusi serta tahun. Contoh ’halaman judul dalam’
dapat dilihat pada lampiran 2.
9 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
3. Halaman Pengesahan
Halaman ini merupakan lembar pengesahan oleh Ketua Program Studi dan Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto. Halaman ini memuat tanggal KTI diujikan dan nama
para penguji KTI lengkap dengan gelarnya beserta NIK. Contoh ’halaman pengesahan’ dapat dilihat
pada lampiran 3.
4. Halaman Penetapan Tim Penguji
Halaman ini berisi lembar penetapan yang ditandatangani oleh Ketua penguji, penguji 1, dan
penguji 2 yang menyatakan bahwa penelitian tersebut telah diujikan pada tanggal yang tercantum di
lembar ini. Contoh dapat dilihat pada lampiran 4.
5. Halaman Persetujuan
Halaman ini merupakan lembar persetujuan oleh Pembimbing 1 dan 2. Dalam halaman ini
memuat tanggal Karya Tulis Ilmiah diajukan pada pembimbing dan ditandatangani Pembimbing 1
dan 2 lengkap dengan nama dan gelarnya dengan urutan pembimbing 1 berada diatas pembimbing
2. Contoh halaman persetujuan dapat dilihat pada lampiran 5. Sebelum seminar proposal dan sidang
akhir KTI halaman persetujuan harus sudah ditanda tangani.
6. Halaman hak cipta- originalitas - ttd materai 6000
Halaman ini memuat tentang pernyataan penulis bahwa karya tulis ini adalah hasil karya cipta
penulis sendiri dengan menghidari segala bentuk upaya plagiatisme dengan cara mencantumkan
kode ”©” sebagai simbol hak cipta. Contoh halaman hak cipta dapat dilihat pada lampiran 6.
7. Halaman Persembahan dan Motto
Halaman ini merupakan lembar ungkapan persembahan yang ditujukan untuk orang – orang
yang mendukung penyelesaian Karya Tulis Ilmiah secara informal, seperti orang tua, istri, suami,
anak dan lain – lain. Motto yang dicantumkan merupakan motto penulis pada saat awal pembuatan
sampai penyelesaian Karya Tulis Ilmiah. Motto bisa berupa terjemahan ayat – ayat Al-Qur’an atau
puisi yang ditulis dengan menggunakan times new roman besar font 14 untuk judul, font 12 untuk
naskah dan tanpa background. Contoh halaman persembahan dan motto dapat dilihat pada lampiran
7.
8. Kata Pengantar
Penulisan kata pengantar dapat diawali dengan kalimat yang dapat mengantarkan pembaca
tentang gambaran penelitian yang telah dilakukan. Halaman ini juga dapat dimanfaatkan untuk
menyampaikan rasa terima kasih pembuat KTI kepada pihak – pihak tertentu yang telah membantu
dalam penyusunan proposal, pengumpulan, dan analisis serta interpretasi data sampai tersusunnya
laporan KTI. Urutan pemberian ucapan terima kasih harus disesuaikan dengan status jabatan,
misalnya: 1) Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit (tanpa nama), 2) Direktur Institusi
10 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Penelitian, 3) Ketua Program Studi (tanpa nama), 4) Pembimbing 1 dan Pembimbing 2, 5)
Responden dan lain – lain. Contoh ’kata pengantar’ dapat dilihat di lampiran 8.
9. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk tentang topik tertentu yang ditulis dan halaman yang
memuatnya yang ditujukan untuk memudahkan mencari topik – topik tersebut. Spasi 1. Huruf times
new roman 12 Daftar isi memuat judul bab font 14, sub-sub bab, daftar pustaka, dan lapiran
beserta halamannya. Contoh ’daftar isi’ dapat dilihat di lampiran 10.
10. Daftar Lain – lain
Daftar lain – lain terdiri dari daftar tabel, gambar, dan lampiran serta arti lambang dan singkatan,
yang disajikan dalam halaman tersebut.
1) Daftar Tabel
Daftar tabel berisi nomor urut tabel, judul tabel dan halaman untuk setiap tabel. Contoh dapat
dilihat pada lampiran 11.
2) Daftar Gambar
Daftar gambar berisi nomor urut gambar, judul gambar dan halaman untuk setiap gambar.
Contoh dapat dilihat di lampiran 12.
3) Daftar Lampiran
Daftar lampiran berisi nomor urut lampiran, judul lampiran dan halaman untuk setiap lampiran.
Contoh dapat dilihat di lampiran 13.
4) Daftar Arti Lambang Dan Singkatan
Daftar lambang dan singkatan berisi arti dari semua lambang dan singkatan yang digunakan
dalam naskah KTI. Contoh dapat dilihat di lampiran 14.
Penulisan daftar-daftar tersebut menggunakan times new roman dengan besar font 12 dan Spasi 1.
11. Abstract
Abstract merupakan penjelasan singkat dan lengkap tentang keseluruhan unsur yang ada
dalam KTI menggunakan Bahasa Inggris yang harus disahkan oleh ahli bahasa/ translator dari
pirax. Abstract antara lain berisi tentang :
I : Introduction (pengenalan masalah)
M : Methodology (metodologi)
R : Result (hasil riset)
A : Analyze (analisa masalah)
D : Discussion (pembahasan, kesimpulan, dan saran, ketiga konsep tersebut harus ada)
Abstract ditulis satu spasi dengan jumlah kata 200 – 300 kata, oleh karena itu diharapkan
hanya menggunakan kata inti saja dan tidak perlu menambahkan kata – kata imbuhan yang tidak
diperlukan. Harapannya adalah ketika membaca abstrak, pembaca dapat mendapatkan gambaran
11 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
intisari dari isi KTI tersebut. Pada bagian akhir (di bawah baris terakhir pada paragraf terakhir)
dilengkapi dengan kata kunci (key words) yang terdiri dari 3 – 5 kata. Untuk kepentingan publikasi
dalam web, maka abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris. Sedangkan abstract merupakan bentuk abstrak dalam bahasa Inggris. Contoh ’abstrak’ dan
’abstract’ dapat dilihat di lampiran 9. Hanya abstract dalam Bahasa Inggris yang dicantumkan
dalam laporan KTI.
II. BAGIAN INTI NASKAH KARYA TULIS ILMIAH
Bagian inti karya tulis ilmiah terdiri dari:
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Batasan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
B. Kerangka Teori
BAB 3 METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Batasan Istilah (Definisi Operasional)
C. Unit Analisis (Partisipan, minimal 2)
D. Lokasi dan Waktu
E. Pengumpulan Data
F. Uji Keabsahan Data
G. Analisa Data
H. Etika Penelitian
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Lokasi Penelitian
2. Karakteristik Partisipan (identitas klien)
3. Data Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
12 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
b. Diagnosis
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
4. Evaluasi
B. Pembahasan
1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
Berikut ini penjelasan per bab dalam laporan tugas akhir adalah sebagai berikut:
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berisi uraian tentang apa yang menjadi latar belakang masalah sehingga perlu dipecahkan
melalaui studi kasus. Inti dari latar belakang adalah suatu keragu – raguan, kesenjangan,
sehingga peneliti tertarik untuk melakukan investigasi. Masalah tersebut harus didukung oleh
fakta empiris sehingga jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga harus ditunjukkan
letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori dengan permasalahan yang lebih luas, serta
peran perawat dalam pemecahannya. Dalam latar belakang ini ditulis secara berurutan
introduksi masalah, justifikasi / skala masalah, kronologi masalah dan konsep solusi (MSKS):
1.2 Introduksi Masalah
1) Ungkapan permasalahan pokok : ruang lingkup kesenjangan yang muncul dan perlu
diperhatikan
2) Penulisan singkat, padat dan jelas untuk mengungkapkan pengertian dan mengungkapkan
cukupan masalah pokok.
3) Permasalahan bisa diungkapkan dengan melihat fenomena yang ditemukan ditempat
pengambilan kasus atau di masyarakat
13 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
4) Contoh:
Judul: Asuhan keperawatan Klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan kerusakan
integritas Kulit di RS. Dr. Supomo
Introduksinya adalah:
Diabetes Mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketiadaan
absolud insulin atau penurunan relatif insentivitas sel terhadap insulin (Corwin, 2009).
Menurut sudoyo (2006) Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu sindrom kelainan metabolik,
ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekres insulin, defek kerja
insulin atau keduanya. Klien dengan Diabetes Mellitus lebih mudah terkena infeksi berat
seperti ganggrene streptococcus. Keadaan ini ditandai dengan perluasan sellulitis dan
timbulnya vesikula atau bula yang hemoragik, dengan cepat jaringan kulit yang menutupi
mengalami nekrosis dan dalam beberapa hari proses ini bisa meluas, streptococcus aureus
mungkin dapat di isolasi dari lesi atau darah. Klien dengan Diabetes Mellitus dengan infeksi
yang berat terapi antibiotika saja tidak cukup dan harus dibantu dengan debidremen. Apabila
mengalami luka ganggrene, peluang untuk menjalani amputasi sangat besar, oleh sebab itu
klien Diabetes Mellitus dengan infeksi kaki harus segera dibawah kerumah sakit untuk
mendapatkan perawatan yang lebih intensif (Sarwono, 2003).
1.3 Justifikasi / Skala Masalah
1) Justifikasi adalah pembenaran dan bukti secara autentik tentang keberadaan masalah yang
telah di uraikan.
2) Dalam paragraf ini diungkapkan kesenjangan: antara harapan dan kenyataan, antara teori
dan praktik antara visi dengan realitas
3) Selain kesenjangan perlu diungkap besar / skala masalah, artinya seberapa besar masalah itu
dapat diangkat menjadi masalah study kasus, yang dapat dibuktikan dengan data kualitatif
maupun kuantitatif. Data dapat diperoleh dari literatur yang terbaru, hasil penelitian yang
masih relevan dan survey awal (Bukti Empiris)
4) Penyusunan skala masalah ditulis dari ruang lingkup yang paling luas hingga ke lingkup
pada tempat pengambilan kelas
1.4 Kronologis
1) Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu masalah itu sampai timbulnya
akibat jika masalah tersebut tidak ditangani (dampak).
2) Hal ini dilakukan sesuai dengan teori yang didapat dari literatur tentang masing – masing
variabel serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan.
14 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
1.5 Solusi
1) Paragraf terakhir berisi tentang alternatif Solusi untuk menyelesaikan masalah dan dampak
yang ditimbulkannya.
2) Solusi yang ditawarkan diupayakan tidak hanya satu, tetapi berbagai macam Solusi untuk
beberapa pihak yang terkait dengan masalah kesehatan / keperawatan yang diangkat dalam
studi kasus.
3) Pada bagian ini dapat dijelaskan bagaimana hasil studi kasus ini dapat dipakai untuk solusi
yang telah dipaparkan.
4) Solusi yang berisi uraian tentang peran perawat dalam mengatasi masalah, sehingga perawat
ingin memperdalam pengetahuan tentang kasus ini melalui desain study kasus.
1.6 Batasan Masalah
Aspek kasus yang dibatasi untuk diangkat dalam study kasus. Contoh: masalah pada studi kasus
ini dibatasi pada asuhan keperawatan Klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan
kerusakan integritas Kulit di RS. Dr. Supomo
1.7 Rumusan Maslah
Rumusan maslah merupakan rumusan pertanyaan yang perlu dijawab dengan studi kasus yang
akan dilaksanakan. Contoh: bagaimanakah asuhan keperawatan Klien yang mengalami Diabetes
Mellitus dengan kerusakan integritas Kulit di RS. Dr. Supomo
1.8 Tujuan
1) Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui studi kasus.
2) Tujuan studi kasus harus jelas dan tegas, tujuan dapat dibagi menjadi: tujuan umum dan
tujuan khusus.
1.8.1 Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan secara keseluruhan yang ingin dicapai melelui studi
kasus. Contoh: tujuan adalah melaksanakan asuhan keperawatan Klien yang
mengalami Diabetes Mellitus dengan kerusakan integritas Kulit di RS. Dr. Supomo
1.8.2 Tujuan Khusus
1) Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum, sifatnya
lebih operasionaldan spesifik dapat dilihat pada tahap – tahap asuhan
keperawatan dan analisis perbedaan dari tinjauan pustaka dengan tinjauan
khusus.
2) Apabila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum juga terpenuhi.
3) Contoh tujuan khusus:
(1) Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes
Mellitus dengan kerusakan integritas kulit di di RS. Supomo
15 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
(2) Menetapkan diagnosis keperawatan pada klien yang mengalami diabetes
mellitus dengan kerusakan integritas kulit di RS. Dr. Supomo
(3) Menyusun perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes
Mellitus dengan kerusakan integritas Kulit di RS. Dr. Supomo
(4) Melaksanakan Tindakan Keperawatan Pada Klien yang mengalami Diabetes
Mellitus dengan kerusakan integritas Kulit di RS. Dr. Supomo
(5) Melakukan evaluasi pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan
kerusakan integritas Kulit di RS. Dr. Supomo
1.9 Manfaat
Dalam manfaat dijelaskan relevansi dan signifikasi asuhan keperawatan untuk ilmu
maupun penerapan yang bersifat praktis. Manfaat terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Manfaat Praktis disampaikan bagi perawat, Rumah Sakit, Institusi pendidikan dan klien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka memuat uraian yang sistematik teori dasar yang relevan, fakta, hasil
penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep
atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan topik studi kasus yang dilakukan. Teori
dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer. Mencantumkan nama
sumbernya. Tata penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan pada panduan yang
digunakan.
Tinjauan pustaka terdiri dari definisi, konsep penyakit, patofisiologi, penetalaksanaan dan
konsep asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi).
BAB 3
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas tentang pendekatan yang digunakan dalam penyelenggaraan studi kasus.
3.1 Desain Penelitian
Menguraikan desain yang dipakai pada penelitian. Desain yang digunakan adalah studi
kasus, yaitu studi yang mengesplorasi suatu masalah / fenomena dengan batasan terperinci,
memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi
kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas
atau individu.
Contoh:
16 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Studi kasus ini adala studi kasus untuk mengesplorasi masalah asuhan keperawatan pada
klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan kerusakan integritas Kulit di RS. Dr. Supomo
3.2 Batasan Istilah
Batasan Istilah (atau dalam versi kuantitatif disebut sebagai Devinisi Operasional) adalah
pernyataan yang menjelaskan istilah istilah kunci yang menjadi fokus studi kasus. Misalnya
pada contoh judul: Asuhan keperawatan klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan
kerusakan integritas Kulit di RS. Dr. Supomo, maka penyusunan studi kasus harus
menjabarkan tentang konsep diabetes mellitus dan kerusakan integritas kulit.
Batasan istilah disusun secara naratif dan apabila diperlukan ditambahkan informasi
kualitatif sebagai penciri dari batasan yang dibuat oleh penulis.
3.3 Partisipan
Pada sub bab ini dideskripsikan tentang karakteristik partisipan / unit analis/ kasus yang
akan diteliti. Unit analisis / partisipan dalam keperawatan umumnya adalah klien dan atau
keluarganya. Subjek yang digunakan adalah 2 klien atau 2 keluarga (2 kasus) dengan masalah
keperawatan dan diagnosis medis yang sama. Misalnya klien diabetes mellitus dengan luka
ganggrene.
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian, jika fokus sasaran adalah keluarga maka
perlu menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa serta waktu yang digunakan dalam
penyusunan KTI Studi Kasus. Waktu penyelenggaraan kegiatan penyelenggaraan asuhan
keperawatan adalah:
(1) Studi kasus individu (Di Rumah Sakit) lama waktu sejak klien pertama kali MRS sampai
Pulang dan atau klien yang dirawat minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari klien sudah pulang,
maka perlu penggantian klien lainnya yang sejenis. Dan bila perlu dapat dilanjutkan dalam
bentuk home care.
(2) Studi kasus pada keluarga di komunitas, sasarannya adalah klien dan keluarga. Lama waktu
bisa menyesuaikan sesuai dengan target keberhasilan dari tindakan, bisa 2 sd 3 minggu
(dengan jumlah kunjungan minilam 4 kali selama masa perawatan).
3.5 Pengumpulan data
Pada sub bagian ini dijelaskan metode pengumpulan data yang digunakan;
1) Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang – dahulu – keluarga – dll). Sumber data dari klien, keluarga, perawat lainnya.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA: inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi) pada sistem tubuh klien.
17 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
3) Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diasnostik dan data lain yang
relevan).
3.6 Uji Keabsahan data
Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data / informasi yang diperoleh
sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Disamping integritas peneliti (karena
peneliti menjadi instrumen pertama), uji keabsahan data dilakukan dengan: 1) memperpanjang
waktu pengamatan/ tindakan; 2) sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari 3
sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
3.7 Analisa Data
Analisis data dilakukan sejak peneliti dilapangan, sewaktu pengumpulan data sampai
dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta,
selanjutnya membandingkan dengan teori ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini
pembahasan.teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban – jawaban yang
diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab
rumusan masalah. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
dokumentasi yang menghasilkan data dan untuk selanjutnya diinterpretasikan dan
dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi
tersebut. Urutan dalam analisis adalah:
1) Pengumpulan data
Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumen). Hasil ditulis dalam
bentuk catatan lapangan, kemudian disalan dalam bentuk transkip (catatan terstruktur)
2) Mereduksi data
Data hsil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan satu dalam
bentuk transkrip dikelompokkan menjadi data subyektif dan obyektif, dianalisis
berdasarkan hasil pemeriksaan diasnostik kemudian dibandingkan nilai normal.
3) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks naratif.
Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari klien.
4) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil – hasil
penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian,
diagnosisperencanaan, tindakan dan evaluasi.
18 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
3.8 Etika penelitian
Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari:
1) Informed Consent (persetujuan menjadi klien)
2) Anonimity (tanpa nama)
3) Confidentiality (kerahasiaan)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Memuat keseluruhan hasil yang telah dilaksanakan dan selanjutnya dibuat pembahasan
sesuai dengan kaidah pembahasan:
4.1. Hasil
4.1.1. Gambaran lokasi pengambilan data
Pada sub bab ini dijelaskan secara sekilas identitas RS/Panti/Lingkungan tempat tinggal
klien atau kondisi ruang rawat (baik secara fisik maupun situasi dan regulasi yang
berlaku)
4.1.2. Pengkajian
Fokus pengkajian adalah: identitas klien, hasil pemeriksaan fisik, keluhan utama dan
riwayat penyakit (sekarang, dahulu dan keluarga) serta jika diperlukan dapat
ditambahkan genogram. Presentasi hasil dalam KTI dapat dilakukan dengan teknik
uraian atau tabel
Contoh (bentuk tabel):
1) Identitas klien
Identitas Klien Klien 1 Klien 2
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Dst...
Dx Medis
2) Riwayat penyakit
Riwayat Penyakit Klien 1 Klien 2
Keluhan Utama
Riwayat penyakit
sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluarga
dst
19 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
3) Perubahan pola kesehatan (pendekatan gordon / pendekatan sistem)
Contoh pendekatan gordon
Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2
Pola manajemen kes
Pola nutrisi
Pola eliminasi
Pola istirahat tidur
Dst
4) Pemeriksaan fisik (pemeriksaan head to toe/pendekatan sistem)
Contoh pendekatan sistem
Observasi Klien 1 Klien 2
S
N
TD
P
GCS
dll
Pemeriksaan fisik (6B)
B1. Breathing
B2. Bleeding
B3. Brain
B4. Bladder
B5. Bowel dan
Reproduksi
B6. Bone –
muskoloskeletal
Data Psiko sosial -
spiritual
5) Hasil pemerikasaan diagnostik
Pemeriksaan Klien 1 Klien 2
Lab: Pemeriksaan Darah
X-Ray
Invasive: Biopsi
dst
4.1.3. Analisa data
Analisa data mengarahkan pada proses pengumpulan data senjang keterkaitan antar data
untuk menunjang penentuan masalah keperawatan. Analisis data dapat disusun dalam
model tabel seperti berikut:
Analisa Data Etiologi Masalah
Klien 1
Data Subyektif:
Data obyektif
Data Subyektif:
Data obyektif
Klien 2
20 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Analisa Data Etiologi Masalah
Data Subyektif:
Data obyektif
Data Subyektif:
Data obyektif
Dst
Contoh : Analisis Data
Analisa Data Etiologi Masalah
Klien 1
DS:
Klien mengatakkan batuk,
keluar dahak sedikit sedikit
DO:
1. Suara nafas ronchi
2. RR 30 x /menit
3. Klien tampak gelisah
4. X-ray Thorax AP (1juli
2014) → pneumonia,
penebalan hilus
menandakan adanya retensi
secret
Pneumonia
↓
Inflamasi di
alveoli
↓
Peningkatan
mediator
inflamasi
↓
Peningkatan
produksi sputum
↓
Sekret
menumpuk di
saluran nafas
Ketidakekeftifan
bersihan jalan
nafas
DS:
-
DO:
1. RR 30x /menit
2. Dyspnea
3. Pemeriksaan BGA dengan
NRM 12lpm (7 Juli 2014).
pH 7,41 PCO2 25,1 PO2
124, HCO3 15,8 BE -7,1
Sat. O2 98,5%
Pneumonia
↓
Penimbunan
cairan di alveoli
↓
Perubahan
membran
alveoli kapiler
Gangguan
pertukaran gas
DS:
Mengatakan takut penyakit
tidak sembuh dan semakin
parah
Mengatakan tidak tahu
penyakit
Mengatakan belum ada yang
memberi informasi tentang
penyakitnya
DO:
Diam dan tampak murung
Tidak ada
sumber
informasi
↓
Kurang
pengetahuan
↓
Persepsi yang
salah tentang
penyakit
↓
kecemasan
cemas
Klien 2
21 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
4.1.4. Diagnosis keperawatan
Data Problem
(Masalah)
Etiologi
(Penyebab +
tanda & gejala
Klien 1
Data Subyektif:
Data obyektif
Data Subyektif:
Data obyektif
Dst
Klien 2
Data Subyektif:
Data obyektif
Data Subyektif:
Data obyektif
Dst
4.1.5. Perencanaan
Dx Keperawatan Kriteria Hasil Perencanaan
& Rasional
Klien 1
Diagnosis 1
Diagnosis 2
Dst
Klien 2
Klien 2
1. .
2.
Dst
Contoh: Rencana Intervensi
Diagnosis Keperawatan
(Tujuan, Kriteria Hasil)
Intervensi (NIC) Rasional
Klien 1
Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas b.d akumulasi
sekret di saluran nafas
Setelah dilakukan
perawatan selama 4 x 24
jam, klien menunjukkan
NOC
1. Tidak ada Ronchi
2. RR Normal (16 –
20x/menit)
3. Klien dapat
mengeluarkan dahak
4. Saturasi oksigen
>98%
1. Lakukan
fisioterapi nafas
untuk
2. Kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
nebulizer
3. Lakuka suction
apabila klien
tidak dapat
melakukan
batuk
4. Atur posisi klien
semifowler,
kecuali ada
1. Fisioterapi nafas
dapat
memobilisasi
sekret ke
saluran nafas
besar
2. Nebul dapat
mengencerkan
dahak
3. Suction
dilakukan untuk
mengeluarkan
sekret
4. Posisi
semifowler
22 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Diagnosis Keperawatan
(Tujuan, Kriteria Hasil)
Intervensi (NIC) Rasional
5. Tidak ada dyspnea kontraindikasi
5. Kolaborasi
pemberian
oksigen
6. Kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
antibiotik
7. Evaluasi TTV,
suara nafas, dan
saturasi oksigen
dapat
memaksimalkan
pengembangan
dada
5. Pemberian
oksigen dapat
meningkatkan
6. Pemberian
antibiotic dapat
mengurangi
infeksi pada
paru
7. Evaluasi
intervensi yang
telah dilakukan
Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral b.d
terputusnya aliran darah
celebral
Setelah dilakukan
perawatan selama 2 x 24
jam klien menunjukkan:
a. Terpelihara dan
meningkatnya tingkat
kesadaran, kognisi,
dan fungsi
sensori/motor.
b. Menampakan
stabilisasi tanda vital
dan tidak ada PTIK
c. Peran klien
menampakan tidak
adanya kemunduran
status mental
1. Kolaborasi
pemberian
suplemen
vitamin otak
sesuai indikasi
2. Kolaborasi
pemberian
antifibrolitik,
misal
aminocaproic
acid (amicar),
antihipertensi,
vasodilator,
perifer, missal,
cylandelate,
isoxsuprine
3. Posisikan
trendenberg jika
tekanan darah
klien kurang
dari normal.
4. Evaluasi pupil
(ukuran bentuk
kesamaan dan
reaksi terhadap
cahaya)
5. Monitor dan
catat status
neurologis
secara teratur
dan tanda –
tanda vital.
1. Suplemen
vitaminotak
dapat
memperbaiki sel
sel otak
2. Mencegah
terjadinya
bleeding di otak
3. Posisi
trendenberg
dapat
memaksimalkan
perfusi jaringan
cerebral
4. Mengetahui
reaksi klien
terhadap cahaya
5. Evaluasi
tindakan yang
telah dilakukan
Klien 2
dst
23 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Setelah disampaikan rencana tindakan dari dua (atau lebih klien), mungkin dapat diikuti
dengan penjelasan seperlunyatentang adanya variasi intervensi antar klien dan alasan
adanya perbedaan intervensi / implementasi antar klien. Paparan ini dimungkinkan
untuk rencana tindakan yang tidak terkait dengan diagnosis keperawatan yang menjadi
fokus/tujuan penyusunan KTI
4.1.6. Pelaksanaan
Teknik penyajian data tentang pelaksanaan dapat dibuat dalam bentuk tabel, dan
memuat informasi/ cacatan terintegrasi disesuaikan dengan waktu tindakan.
Berikut contoh format model ini:
Pelaksanaan Hari 1 Hari 2....dst
Klien 1 Jam
Jam
Dst
Klien 2 Jam
Jam
Dst
24 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Implementasi diatas dapat diikuti dengan penjelasan seperlunya tentang adanya variasi implementasi anatar klien dan alasan adanya
perbedaan intervensi/implementasi antar klien. Paparan ini dimungkinkan untuk bentuk implementasi yang tidak terkait dengan diagnosis
keperawatan yang menjadi fokus / tujuan penyusunan KTI. Contoh dokumentasi implementasi adalah sebagai berikut:
Diagnosa
Keperawatan
4 Juli 2014 5 Juli 2014 7 Juli 2014 8 Juli 2014 10 Juli 2014
Klien 1
Ketidakefekt
ifan bersihan
jalan nafas
b.d
akumulasi
sekret di
saluran nafas
Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi
08.00 Memberikan
cefitaxim 1 gr
dalam pz 100
cc/drip
mempertahank
an 02 simple
mask 8 lpm
08.30 Mempertahank
an O2 NRM
10 lpm
memberikan
cefotaxim 1 gr
dalam pz 100
cc/drip
memberikan
levofloxacin
750 mg
08.00 Mempertahan
kan O2 NRM
12 lpm
memberikan
cefotaxim 1
gr dalam pz
100 cc/drip
08.00 Memberika
cefotaxim 1
gr dalam pz
100 cc/drip
memberika
levofloxacin
750 mg
08.00 Memberikan
cefotaxim 1 gr
dalam pz 100
cc/drip
memberikan
levofloxacin
750 mg
Auskultasi
suara nafas:
ronchi di apek
dan lobus atas
Melakukan
suction
→dahak
sedikit
Mengukur
SpO2 95-98%
Memberikan
cefotaxim 1gr
dalam pz 100
cc/drip
Mengukur
10.00 Visite dr.Pras,
S: Batuk
dahak+
O: paru
broncoves/
bronkoves,
rhonchi +/+,
wh _/_
A: terapi
cefotaxim 3x1
gr,
levofloxacin
09.00 Melakukan
aukultasi suara
nafas: ronchi
di lapang paru
memberikan
nebul bisolvon
1cc dan
ventolin 1cc
08.45 Melakukan
clapping
Memberikan
nebul
bisolvon 1cc
dan ventolin
1cc
Visite dr.Pras
pro CXR cito
bed, terapi
tetap
12.00 Mengukur
SpO2 99=
100%
25 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Diagnosa
Keperawatan
4 Juli 2014 5 Juli 2014 7 Juli 2014 8 Juli 2014 10 Juli 2014
1x750 mg,
nebul dengan
ventolin dan
bisolvon/ 6
jam, dan
fisioterapi
dada
SpO2 68%
Menaikkan O2
NRM 15lpm
→ SpO2 100%
Menurunkan
O2 NRM
menjadi 12
lpm → SpO2
98%, Sp)2
81% →
menaikkan O2
15 lpm
Memberikan
cefotaxim 1 gr
dalam pz100
cc/drip
Mengukur
SpO2 91-92%
13.00 Melakukan
auskultasi
suara nafas:
ronchi
dilapang paru
Memberikan
nebul bisolvon
1cc dan
ventolin 1 cc
09.30 Melakukan
suction →
sekret kental
16.00 Cefotaxim
1gr dalam
pz100 cc/drip
Nebul tidak
diberikan
16.00 Mengukur
SpO2 99=
100%
Memberika
n cefotaxim
1gr dalam
pz100
cc/drip
13.30 Melakukan
clapping
Mengganti O2
masker 8 lpm
menjadi O2
NRM 10 lpm
11.30 Visite dr.Pras
S: batuk
dahak+
O: Paru
broncoves/
bronkoves,
ronchi +/+, wh
_/_
A: pneumonia
+retensi
spatum
P: terapi tetap
dan posisikan
semifowler
24.00 Memberikan
cefotaxim 1gr
dalam pz100
cc/drip
24.00 Memberika
n cefotaxim
1gr dalam
pz100
cc/drip
11.40 Memberikan
posisi
26 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Diagnosa
Keperawatan
4 Juli 2014 5 Juli 2014 7 Juli 2014 8 Juli 2014 10 Juli 2014
semifowler
12.00 Observasi
TTV SpO2
91%
Menaikkan
flow NRM
menjadi 12
lpm
Cemas b.d
kurang
pengetahuan
Klien 2
Ketidakefekt
ifan bersihan
jalan nafas
b.d
akumulasi
sekret
saluran nafas
Dst...
27 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
4.1.7. Evaluasi
Rumusan penulisan evaluasi bagi klien dapat dilakukan menggunakan
format sebagai berikut
Evaluasi Hari 1 Hari 2....dst
Klien 1
1. Diagnosis 1
2. Dx ..........
S
O
A
P
Klien 2
1. Dx 1
2. Dx 2 ..........
S
O
A
P
Paparan evaluasi diatas dapat diikuti dengan penjelasan seperlunya
tentang adanya variasi evaluasi antar klien (utamanya terkait dengan
diagnosis keperawatan yang tidak menjadi fokus / tujuan KTI)
Contoh : Evaluasi
Dx Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Dst
Klien 1
Dx. 1
S:
O:
GCS 314,
kesadaran
stupor,
tidak ada
perdarahan
di otak,
PTIK
tidak ada,
tekanan
darah
100/60
mmHg,
N:
98x/mnt,
RR:
32x/mnt
T: 37,20C
A:
masalah
teratasi
S: -
O: GCS
213,
kesadaran
stupor,
tidak ada
pendarahan
di otak,
PTIK
Tidak ada,
Tekanan
darah
110/70
mmHg,
N: 95x/mnt
RR:
33x/mnt
T: 370C
A: masalah
teratasi
sebagian
P:
S: -
O: GCS
314,
kesadaran
stupor,
tidak ada
pendarahan
di otak,
PTIK
Tidak ada,
Tekanan
darah
80/60
mmHg,
N: 78x/mnt
RR:
28x/mnt
T: 36,70C
A: masalah
teratasi
sebagian
P:
S: -
O: GCS
314,
kesadaran
stupor,
tidak ada
pendarahan
di otak,
PTIK
Tidak ada,
Tekanan
darah
100/60
mmHg,
N: 75x/mnt
RR:
32x/mnt
T: 370C
A: masalah
teratasi
sebagian
P:
S: -
O: klien
meninggal
pukul
03.40
WIB
A:
Masalah
tidak
teratasi
P: -
28 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Dx Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Dst
sebagian
P:
lanjutkan
intervensi
1,2,3,5
lanjutkan
intervensi
1,2,3,5
lanjutkan
intervensi
1,2,3,5
lanjutkan
intervensi
1,2,3,5
Klien 2
4.2. Pembahasan
Berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang
disajikan untuk menjawab tujuan khusus. Setiap temuan perbedaan diuraikan
dengan konsep. Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus.
Pembahasan berisi tentang mengapa (why) dan bagaimana (How). Urutan
penulisan berdasarkan paragraf adalah F-T-O (Fakta – Teori – Opini), juga
dapat menggunakan alur P-I-C-O-T (P:patient, karakteritik klien; I:
implementasi; C: Comparation; O: outcome; dan T: Theory (dikaitkan dengan
teori yang ada).
Isi pembahasan sesuai dengan tujuan khusus yaitu:
4.2.1 pengkajian
4.2.2 diagnosis keperawatan
4.2.3 perencanaan
4.2.4 tindakan
4.2.5 evaluasi
Dengan memperhatikan situasi dimana umumnya klien mengalami
lebih dari satu maslah keperawatan spesifik, maka diharapkan pembahasan
pada bagian ini lebih menekankan pada aspek asuhan keperawatan yang
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya apabila
ditetapkan fokus asuhan keperawatan pada klien yang menderita
Glumerulonephritis dengan gangguan keseimbangan cairan; maka fokus
pembahasan mulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan dan
tindakan secara serta evaluasi lebih menekankan gangguan keseimbangan
cairan. Masalah keperawatan lainnya yang tidak menjadi fokus kajian study
kasus ini dapat dipaparkan dipaparkan langsung pada hasil penelitian.
Dalam analisis menggunakan pendekatan fakta – teori dan opini (FTO)
penyusun dapat mengungkapkan lagi data-data/ fakta – fakta yang ditemukan
pada kedua pasien, selanjutnya membandingkan fakta yang terjadi dengan
teori asuhan keperawatan atau pendekatan patofisiologi., dan berusaha untuk
menjelaskan mengapa terjadi variasi tersebut dapat dialami. Penyusun studi
kasus juga dapat mengaitkan beberapa data pendukung yang mungkin relevan
dengan tetap mengemukakan teori – teori yang mendukung pentingnya data
tersebut dalam menunjang pembahasan. Penyusun studi kasus dapat
menggunakan opini personal sebatas tidak menyimpang dari konsep-konsep
dan teori yang telah ada sebelumnya. Sumber teori yang digunakan dalam
29 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
melakukan analisis dapat berupa teori yang telah ada dari buku teks, atau pendekatan evidens dari laporan penelitian atau jurnal ilmiah.
Adapun pendekatan analisis menggunakan P-I-C-O-T merupakan pendekatan yang lebih menekankan kejadian (evidens). Berikut merupakan contoh
analisis berbasis P-I-C-O-T (dihalaman berikutnya):
Tabel Review Jurnal Kejadian Plebitis
Populasi Intervensi Comparation Outcome Time/ Lama
Penelitian
Jurnal
317 klien yang
terpasang infus dan
dirawat di bangsal
rumah sakit pusat
portugal
Menggunakan 139
instrumen VIP
35 orang dari 317
klien mengalami
plebitis
Data dikumpulkan
selama 6 minggu (30
Januari -12 Maret
2010)
Incidence of
Phlebitis in
Patiens with
peripheral
catheters: The
influence of some
risk factors.
427 klien yang
terpasang infus dan
dirawat di RS Italia
Menggunakan
instrumen VIP
276 orang dari 317
klien mengalami
plebitis
Data dikumpulkan
tahun 2007, masing-
masing diteliti
selama 12-96 jam
Position of
peripheral venous
cannulae and the
incidence of
thrombophlebitis
an observasional
study
IMPLEMENTASI
Intervensi Keperawatan Pencegahan Phlebitis Dengan Transparant Dressing di IRNA Lantai 3 RS X tanggal 22 Desember 2014-4 Januari
2015
No Klien Intervensi Comparation Outcome Teori
1 Ny K (P/57 tahun)
1. DMND +DCFC IV
2. Mobilisasi : bebas
3. Nutrisi : cukup
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
transparan dressing
Pemasangan tanggal
01/01/2015 jam 19.30
WIB
Penggantian pada hari ke
Tidak ada tanda phlebitis The Centers for
Disease Control and
Prevention
menganjurkan
30 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
No Klien Intervensi Comparation Outcome Teori
4. Personal Hygiene : baik
5. IV cath taka no 22
6. Na Cl 0,9% 500 cc/ 24
jam
Dopamin 3 mikro/24
jam stand by
Furosemid 3 x 40 mg
4 dan kemudian tiap 3
hari
penggantian kateter
setiap 72-96 jam
untuk membatasi
potensi infeksi
(Darmawan, 2008)
2 Ny. F (P/40 tahun)
1. Gastritis akut + DM
(40 Tahun) Mobilisasi:
bebas
2. Nutrisi: cukup
3. Personal Hygiene: baik
4. IV taki no 22
5. Antrain 2x 1000 mg
6. Asering 500cc / 24 jam
7. Primperan 3x10 mg
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
transparan dressing
Pemasangan tanggal
01/01/2015 jam 12.15
WIB
Penggantian pada hari ke
3
Tidak ada tanda phlebitis The Centers for
Disease Control and
Prevention
menganjurkan
penggantian kateter
setiap 72-96 jam
untuk membatasi
potensi infeksi
(Darmawan, 2008)
3 Tn S (L/62 tahun)
1. SH+HM mobilisasi:
bebas
2. Nutrisi: cukup
3. Personal Hygiene: baik
4. IV cath taka no 22
5. Na Cl 0,9% 500 cc/ 24
jam
6. Prosogan 1 x 30 mg
7. Antrain 3 x 1000 mg
8. Cefo 3 x 1 gr
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
transparan dressing
Pemasangan tanggal
30/12/2014 jam 09.20
WIB
Penggantian pada hari ke
3
Tidak ada tanda phlebitis The Centers for
Disease Control and
Prevention
menganjurkan
penggantian kateter
setiap 72-96 jam
untuk membatasi
potensi infeksi
(Darmawan, 2008)
4 Ny Rsm (P/54 tahun)
1. Dyspepsia
+hiperglikemi
2. Mobilisasi : bebas
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
transparan dressing
Pemasangan tanggal
28/12/2014 jam 10.30
WIB
Penggantian pada hari ke
Terdapat tanda phlebitis Terapi ranitidin 50
mg dengan titrasi 10
cc dapat beresiko
terjadi phlebitis,
31 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
No Klien Intervensi Comparation Outcome Teori
3. Nutrisi : cukup
4. Personal hygiene:baik
5. IV cath taki no 22
6. Asering 500 cc/24jam
Cefriaxon 2 x 1 gr
Primperan 3 x 10 mg
Ranitidin 2 x 50 mg
2 pemberian ranitidin
50 mg secara
intermitten bolus
tiap 6-8 jam
diencerkan dalam Na
Cl 0.9% atau larutan
injeksi IV sampai
diperoleh
konsentrasi tidak
lebih dari 2,5 mg/ml
dengan total volume
29 ml. Kecepatan
injeksi yang
diberikan tidak lebih
dari 4 ml/menit
(dengan waktu 5
menit). (hexaparm,
2012).
5 Tn. S (L/59 tahun)
1. PPOK aksaserbasi akut
+ post gagal nafas
+PJK OMI anteroseptal
+HTN I JNC VII
2. Mobilisasi : bebas
3. Nutrisi : kurang
4. Personal hygiene:baik
5. IV cath taki no 20
6. RD5% 1000 cc/24 jam
Ondane 8 mg
Methyprednisolon 125
mg
Ciplovoxacin 750 mg
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
transparan dressing
Pemasangan tanggal
02/01/2015 jam 09.30
WIB
Penggantian pada hari ke
3
Terdapat tanda phlebitis The Centers for
Disease Control and
Prevention
menganjurkan
penggantian kateter
setiap 72-96 jam
untuk membatasi
potensi infeksi
(Darmawan, 2008)
32 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
Intervensi keperawatan pencegahan plebitis dengan Kassa Steril di IRNA lantai 3 RS X Tanggal 22 Desember 2014 – 4 Januari 2015
No Klien Intervensi Comparation Outcome Teori
1 Ny A (L/74 tahun)
1. TB+TU.Paru Dekstra
2. Mobilisasi : bebas
3. Nutrisi : cukup
4. Personal Hygiene : baik
5. IV cath taka no 20
6. Asering 1000cc/24 jam
Ranitidin 2x50mg
Antrain 3 x 1000 mg
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
kassa steril
Pemasangan tanggal
26/12/2014 jam
09.00 WIB
Selama penggantian 3
hari penggantian kassa
2 kali karena kassa
basah dan kotor
Tidak ada tanda
phlebitis
The Centers for Disease Control
and Prevention menganjurkan
penggantian kateter setiap 72-96
jam untuk membatasi potensi
infeksi (Darmawan, 2008)
2 Ny. Rn (P/56 tahun)
1. DM+Karbunkel type 2
2. Mobilisasi : bebas
3. Nutrisi: cukup
4. Personal Hygiene: baik
5. IV taki no 24
6. Antrain 2x 1000 mg
7. Asering 1000cc / 24
jam
Metronidasol 500 mg
Mgciplofoxacin200 mg
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
kassa steril
Pemasangan tanggal
13/12/2014 jam
11.25 WIB
Selama penggantian 3
hari penggantian kassa
2 kali karena kassa
basah
ada tanda
phlebitis
Kondisi hiperglikemi tidak
terkontrol menyebabkan
penumpukan glukosa dalam
pembuluh darah yang dapat
melukai tunika intima, sehingga
pembuluh darah mengalami
perlukaan (Dermawan, 2008)
3 Sdr. Def (L/26 tahun)
1. Chollesititis
2. Mobilisasi : bebas
3. Nutrisi : cukup
4. Personal Hygiene : baik
5. IV cath taka no 20
6. Asering 2000cc/24 jam
Ranitidin 3x50mg
Antrain 2 x 1000 mg
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
kassa steril
Pemasangan tanggal
24/12/2014 jam
13.15 WIB
Selama penggantian 3
hari penggantian kassa
1 kali karena kassa
kotor
ada tanda
phlebitis
Pemasangan infus
direkomendasikan dilakukan
pada tangan non doinan,
pemasangan pada dominan
tangan yang dapat menyebabkan
kateter intravena bergeser dan
mengakibatkan trauma pada
tunika intima(Potter & Perry,
2006).
Pemberian ranitidin 50mg secara
intermitten bolus tiap 6 – 8 jam
33 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
No Klien Intervensi Comparation Outcome Teori
diencerkan dalam NaCl 0.9%
atau larutan injeksi IV sampai
diperoleh konsentrasi tidak lebih
dari 2,5 mg/ml dengan total
volume 20 ml. Kecepatan injeksi
yang diberikan tidak lebih dari 4
ml/menit (dengan waktu 5
menit). Hexaparm, 2012)
4 Ny. Is (P/82 tahun)
1. GEA
2. Mobilisasi: bebas
3. Nutrisi: cukup
4. Personal Hygiene: baik
5. IV cath taka no 20
6. Na Cl 0,9% 500 cc/ 24
jam
7. RD 5% 1000cc/24jam
OMZ 40 mg
Primperan 20 mg
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
kassa steril
Pemasangan tanggal
2/1/2015 jam 18.35
WIB
Selama penggantian 3
hari penggantian kassa
1 kali karena kassa
basah
ada tanda
phlebitis
Usia lebih dari 60 tahun vena
menjadi rapuh, tidak elastis dan
mudah kolaps (Dermawan,
2008)pemasangan pada dominan
tangan yang dapat menyebabkan
karakter interva bergeser dan
mengakibatkan trauma pada
tunika intima (Potter & Perry,
2006).
Pengeluaran cairan
yangberlebihan akan
merangsang pengeluaran
hormon epineprin, aldosteron
dan antideuretik yang akan
merangsang vasokontriksi
pembuluh darah dengan
mengurangi volume dari ginjal,
sehingga beresiko terjadi
kerusakan pada pembuluh darah
(sabiston, 2012)
5 Sdr. Da (L/18 tahun)
1. DHF
2. Mobilisasi: bebas
3. Nutrisi: cukup
4. Personal Hygiene: baik
Pergantian balutan
insersi intravena dengan
kassa steril
Pemasangan tanggal
28/12/2014 jam
09.10 WIB
Selama 3 hari
penggantian kassa 1
Tidak ada tanda
phlebitis
Sebagian besar plebitis terjadi
pada usia antara 61 – 80 tahun
(36,7%), usia 18-40 (33,3%)
The soedirman journal of
nursing, volume 2 no 3,
34 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
No Klien Intervensi Comparation Outcome Teori
5. IV cath taka no 20
7. Asering D5 (2:1)
1500cc/24 jam
Antrain 1000 mg
Ondane 4 mg
kali karena kassa
basah
November 2007
Dst
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari masalah dalam studi kasus. Penulisan kesimpulan dengan menggunakan kalimat subjek predikat onyek
keterangan).
Kesimpulan terdiri atas jawaban atas:
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Tindakan
5) Evaluasi
5.2 Saran
Saran merupakan implikasi hasil studi kasus terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang – kurangnya memberi
saran bagi peneliti selanjutnya, sebagai hasil pemikiran atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan spesifik mengacu pada hasil
studi kasus dan operasional dalam pelaksanaan (Kapan, siapa, dan dimana).
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir usulan KTI studi kasus meliputi:
1. Daftar pustaka (lihat cara penulisan kepustakaan)
2. lampiran
35 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
BAB 5
PROSEDUR UJIAN PROPOSAL DAN KTI
5.1 Prosedur Ujian Proposal Karya Tulis Ilmiah
1) Ujian proposal adalah penyampaian presentasi oleh mahasiswa dengan tujuan untuk
mendapatkan klarifikasi, masukan dan evaluasi, dari penguji terkait dengan rencana study
kasus yang akan dilaksanakan.
2) Ujian proposal Karya Tulis Ilmiah diikuti mahasiswa, 3 orang penguji
3) Mahasiswa yang telah menyelesaikan proses bimbingan penyusunan proposal Karya Tulis
Ilmiah berhak mendaftarkan diri untuk mengadakan ujian proposal dengan mengumpulkan
naskah proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah di tanda tangani oleh seluruh pembimbing.
Naskah proposal dibuat dalam rangkap 4 buah untuk dosen penguji dan 1 buah untuk
mahasiswa.
4) Berdasarkan judul Karya Tulis Ilmiah yang didaftarkan oleh mahasiswa, maka koordinator
KTI menunjuk 3 orang penguji.
5) Naskah proposal KTI yang telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing KTI
diserahkan ke masing – masing penguji maksimal 2 hari sebelum ujian
6) Penilaian ujian proposal KTI dilakukan oleh dosen penguji.
7) Mahasiswa wajib mendokumentasikan seluruh masukan dari penguji selama proses ujian ke
dalam berita acara, format berita acara ujian proposal menyesuaikan dengan institusi
masing – masing.
5.2 Prosedur Pengajuan Ujian Karya Tulis Ilmiah
1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan pengambilan data untuk menyelesaikan persyaratan
akademik serta administrasi diperkenankan melakukan registrasi ujian Karya Tulis Ilmiah
2) Mahasiswa berhak mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah setelah mendapatkan persetujuan
yang ditandatangani pembimbing utama dan pembimbing pendamping
3) Peserta mendaftarkan diri pada koordinator KTI dengan menyerahkan naskah Karya Tulis
Ilmiah yang telah ditanda tangani semua pembimbing. Naskah Karya Tulis Ilmiah untuk
ujian dibuat sekurang – kurangnya rangkap 4 dengan rincian 3buah untuk penguji dan 1
buah untuk mahasiswa.
4) Koordinator KTI melakukan monitoring terhadap persyaratan yang harus dipenuhi
mahasiswa untuk melaksanakan ujian.
5) Waktu pelaksanaan ujian KTI ditetapkan oleh koordinator KTI dan disetujui oleh pimpinan
institusi.
6) Naskah KTI yang telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing KTI diserahkan ke
masing masing penguji maksimal 2 hari sebelum ujian dilakukan
7) Ujian 4 buah untuk dosen penguji dan 1 buah untuk mahasiswa dihasiri oleh 3 orang
penguji
8) Mahasiswa dikatakan lulus ujian 4 buah untuk dosen penguji dan 1 buah untuk mahasiswa
apabila semua penguji berpendapat bahwa mahasiswa lulus dengan batas nilai minimal 70
(B)
9) Apabila salah seorang penguji dengan pertimbangan tertentu menyatakan mahasiswa tidak
lulus dalam ujian KTI, maka ujian KTI harus diulang dan mahasiswa wajib melaksanakan
ujian ulang yang dilakukan paling lambat empat minggu setelah ujian yang pertama
36 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
10) Mahasiswa wajib mendokumentasikan seluruh masukan dari penguji selama proses ujian
kedalam berita acara, format berita acara ujian proposal menyesuaikan dengan institusi
masing – masing.
11) Apabila mahasiswa telah dinyatakan lulus ujian dan setelah dilakukan revisi seperlunya,
maka naskah KTI yang telah disetujui oleh seluruh dosen pembimbing dan penguji dijilid
rapi (Hardcover) sebanyak 3 rangkap 3(tiga) serta 3(Tiga buah softcopy dalam bentuk CD
dengan rincian yaitu 1(satu) buah untuk perpustakaan, 1(sau buah untuk tempat
pengambilan kasus, 1(satu) buah untuk mahasiswa sendiri.
5.3 Ketentuan Kelulusa Ujian KTI
1) Setelah ujian KTI selesai penguji wajib mengumumkan hasil mahasiswa:
a) Lulus dengan tanpa/ dengan revisi ringan
b) Lulus dengan revisi yang banyak dan perlu diadakan ujian / perbaikan yang lebih
intensif
c) Tidak lulus dan wajib diadakan ujian ulang.
2) Nilai batas lulus ujian KTI adalah B: (70.0)
3) Setelah ujian Karya Tulis Ilmiah, apabila ada perbaikanmahasiswa wajib menunjukkan
hasil revisi kepada penguji selambat – lambatnya 1 minggu setelah waktu ujian.
4) Apabila mahasiswa melebihi batas waktu yang ditentukan, maka mahasiswa tidak dapat
mengikuti yudisium.
5.4 Syarat Pengumpulan Hasil KTI
1) Naskah KTI setelah melalui proses ujian KTI dan setelah selesai direvisi dan ditanda
tangani oleh penguji dan pimpinan institusi, dikumpulkan kepada koordinator KTI.
2) Naskah KTI dijilid dan dilengkapi dengan berita acara ujian Karya Tulis Ilmiah.berita acara
dan KTI dijilid terpisah dari naskah KTI.
3) Hasil revisi yang sudah ditandatangani oleh penguji, diserahkan kepada koordinator KTI
dengan ketentuan:
a) Hardcover dengan warna sesuai profil institusi masing – masing
b) Jumlah eksemplar: 3 buah (1(satu) buah untuk perpustakaan, 1(sau buah untuk tempat
pengambilan kasus, 1(satu) buah untuk mahasiswa sendiri).
c) KTI yang diserahkan disetai softcopy dalam CD yang berisi KTI secara lengkap
sebanyak 3 buah (2 Buah untuk dosen pembimbing dan 1 buah untuk perpustakaan)
d) Mahasiswa yang tidak menyerahkan naskah KTI, tidak diperkenankan untuk mengikuti
Yudisium.
37 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
BAB 6
SUMBER PUSTAKA
6.1 Persyaratan Sumber Rujukan
Sumber informasi atau rujukan dapat berupa makalah ilmiah dalam majalah ilmiah, buku
laporan atau dokumen resmi dari situasi institusi pemerintah, misalnya DEPKES RI atau
BKKBN atau dari badan – badan international (WHO atau UNICEF). Sumber rujukan yang
diperkenankan dalam suatu karya ilmiah, meliputi:
1) Jurnal
2) Textbook (edisi terbaru)
3) Buku (paling lama terbitan 10 tahun lalu)
4) Ebook
5) Hasil penelitian ( skripsi / tesis/disertasi)
6) Makalah yang sudah diseminarkan dan di publikasikan
7) Internet dengan situs resmi dan data penulis yang jelas
Sumber pustaka yang digunakan maksimal 15 ( 10 dari buku dan 5 dari jurnal atau internet)
6.2 Penulisan Sumber Pustaka
1. Model penulisan Daftar Pustaka mengacu pada sistem nama dan tahun (HARDVARD)
2. Daftar Pustaka disusun secara alfabetik (urut abjad)berdasarkan nama penulis dengan
meletakkan nama keluarga atau pengganti nama keluarga didepa.
3. Penulisan sumber pustaka didalam makalah dilakukan dengan mencantumkan tahun dalam
tanda kurung dibelakang nama (keluarga) penulis.
4. Apabila nama penulis lebih dari 1 orang maka dibelakang tahun dibubuhkan tanda koma dan
yang terakhir dengan tanda (& / dan) sebelum nama penulis berikutnya.
5. Contoh penulisan Daftar Pustaka:
a) Buku:
Nursalam. 2013. Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: salemba medika
Anna, N & Santoso, CL 1997, Pendidikan anak, edk 5, family press, jakarta.
b) Jurnal:
Nursalam, Ni Kadek Apriani, Eka Misbahatul Mar’ah has, Ferry Efendy F. 2014. Sleep
Hygiene Behavior Among Balinese Adolescent. Journal Of Nursing Education and
Practice. Vol.4 No.3 pp.155-160
38 | L P P M S E K O L A H T I N G G I I L M U K E S E H A T A N M A J A P A H I T
PANDUAN PENULISAN STUDI KASUS 2019
BAB 7
KARYA ILMIAH
Setelah selesai penyusunan Karya Tulis Ilmiah (setelah sidang akhir) mahasiswa wajib membuat
publikasi ilmiah dalam bentuk CD yang akan diserahkan ke bagian perpustakaan. Format penulisan
karya ilmiah harus mengukuti format publikasi jurnal. Format penulisan dapat dilihat pada
lampiran.
A. PEDOMAN UMUM 1. Belum pernah dipublikasikan. 2. Ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan 1,5 spasi.
3. Menggunakan format kertas ukuran A4 dengan margin tepi kiri 4 cm, dan tepi kanan,
atas dan bawah masing-masing 3 cm.
4. Menggunakan huruf Times New Roman ukuran font 12 cpi dengan menggunakan
perangkat lunak pengolah kata (word processor), seperti OpenOffice Writer, Microsoft
Word.
5. Panjang naskah antara 4 sampai 12 halaman termasuk tabel dan gambar.
6. Penomoran halaman dimulai dari halaman judul disebelah tengah bawah dan seterusnya.
7. Penulisan nomor tabel berdasarkan nomor urut (Tabel 1, Tabel 2 dan seterusnya).
8. Penyerahan artikel ilmiah ke perpustakaan dapat disertakan pada saat penyerahan karya
tulis ilmiah baik dalam bentuk cetak maupun softcopy.
B. PENGESAHAN 1. Agar dapat dipublikasi artikel ilmiah mahasiswa harus disahkan oleh Pembimbing I dan
Pembimbing II. 2. Halaman pengesahan memuat : judul karya tulis ilmiah, logo Stikes Majapahit
Mojokerto, nama dan NIM mahasiswa.
3. Dibagian bawah dituliskan nama dan kedudukan pembimbing.
4. Halaman pengesahan tidak diburning dalam CD.
Untuk publikasi dalam jurnal ilmiah lain maka harus mengikuti aturan jurnal tersebut.