Buku Panduan Spn Siap Print

115
Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL 1 Bangga Bayar Pajak Kata Pengantar Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi institusi, Direktorat Jenderal Pajak berupaya melaksanakan beberapa program untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dan memperluas taxbase. Salah satu program tersebut adalah Sensus Pajak Nasional (SPN). SPN merupakan penyempurnaan program yang telah dilakukan selama ini yang dikenal dengan nama canvassing, dengan harapan menjadi program berkesinambungan dalam rangka meningkatkan tax ratio menuju Kemandirian Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. SPN bertujuan untuk menjaring seluruh potensi perpajakan dalam rangka Tri Dharma Perpajakan yaitu Pertama, seluruh Wajib Pajak terdaftar. Kedua, seluruh objek pajak dapat dikenakan pajak. Dan ketiga, pelaksanaan kewajiban perpajakan bias dilakukan dengan tepat waktu dan tepat jumlah. Selain itu, pada hakekatnya Sensus Pajak Nasional dapat dipandang sebagai upaya menegakkan keadilan dibidang perpajakan. Sungguh tidak adil apabila ada sebagian masyarakat telah membayar pajak tetapi masih banyak lagi yang belum membayar pajak. Agar SPN berjalan dengan baik dan lancar, telah disusun buku panduan yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi atas semua pelaksanaan SPN. Akhir kata, mengingat pentingnya program ini, saya mengajak kepada seluruh jajaran pegawai DJP untuk mencurahkan segala daya dan upaya untuk menyukseskan Sensus Pajak Nasional. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, Agustus 2011 Direktur Jenderal Pajak Dr. A.Fuad Rahmany, M.A. NIP 195411111981121001

description

SPN

Transcript of Buku Panduan Spn Siap Print

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

1 Bangga Bayar Pajak

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi institusi, Direktorat Jenderal

Pajak berupaya melaksanakan beberapa program untuk meningkatkan

kepatuhan Wajib Pajak dan memperluas taxbase. Salah satu program tersebut

adalah Sensus Pajak Nasional (SPN).

SPN merupakan penyempurnaan program yang telah dilakukan selama

ini yang dikenal dengan nama canvassing, dengan harapan menjadi program

berkesinambungan dalam rangka meningkatkan tax ratio menuju Kemandirian

Pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. SPN bertujuan untuk

menjaring seluruh potensi perpajakan dalam rangka Tri Dharma Perpajakan

yaitu Pertama, seluruh Wajib Pajak terdaftar. Kedua, seluruh objek pajak

dapat dikenakan pajak. Dan ketiga, pelaksanaan kewajiban perpajakan bias

dilakukan dengan tepat waktu dan tepat jumlah.

Selain itu, pada hakekatnya Sensus Pajak Nasional dapat dipandang

sebagai upaya menegakkan keadilan dibidang perpajakan. Sungguh tidak adil

apabila ada sebagian masyarakat telah membayar pajak tetapi masih banyak

lagi yang belum membayar pajak.

Agar SPN berjalan dengan baik dan lancar, telah disusun buku panduan

yang dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk membuat perencanaan,

persiapan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi atas semua pelaksanaan

SPN.

Akhir kata, mengingat pentingnya program ini, saya mengajak kepada

seluruh jajaran pegawai DJP untuk mencurahkan segala daya dan upaya untuk

menyukseskan Sensus Pajak Nasional.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2011 Direktur Jenderal Pajak

Dr. A.Fuad Rahmany, M.A. NIP 195411111981121001

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

2 Bangga Bayar Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

3 Bangga Bayar Pajak

Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………… 1

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………… 3

Daftar Lampiran…………………………………………………………………………………… 4

Daftar Gambar……………………………………………………………………………………… 5

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… 7

A. Latar Belakang……………………………………………………………………… 7

B. Tujuan…………………………………………………………………………………… 8

C. Sasaran Kegiatan………………………………………………………………… 8

D. Metode Sensus……………………………………………………………………… 9

BAB 2 DASAR HUKUM PELAKSANAAN………………………………………………… 11

A. Dasar hukum………………………………………………………………………… 11

B. Dasar Pelaksanaan kegiatan……………………………………………… 11

C. Pengertian…………………………………………………………………………… 12

D. Definisi………………………………………………………………………………… 12

E. Pelaksanaan SPN………………………………………………………………… 13

BAB 3 RANGKAIAN KEGIATAN SENSUS PAJAK NASIONAL………………… 15

A. Persiapan……………………………………………………………………………… 16

1. Pembentukan Tim Sensus……………………………………………… 17

2. Pembuatan Rencana Kerja……………………………………………… 20

3. Penyediaan Data……………………………………………………………… 25

4. Logistik…………………………………………………………………………… 26

5. Koordinasi Internal dan Eksternal………………………………… 28

B. Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional…………………………………… 31

1. Pencacahan……………………………………………………………………… 31

2. Pelaporan Harian…………………………………………………………… 37

3. Asistensi………………………………………………………………………… 37

C. Monitoring dan Evaluasi……………………………………………………… 38

BAB 4 KEGIATAN BACK OFFICE PASCA SENSUS PAJAK NASIONAL……

A. Tindak Lanjut………………………………………………………………………… 39

1. Perekaman Data…………………………………………………………… 40

2. Validasi Data……………….………………………………………………… 41

B. Perluasan Basis Pajak…………………………………………………………… 41

C. Pengawasan………………………………………………………………………… 44

1. Profiling…………………………………………………………………………… 45

2. Pemanfaatan Data Profiling…………………………………………… 46

3. Tindak Lanjut Perluasan basis Pajak…………………………… 47

BAB 5 PENUTUP…………………………………………………………………………………… 49

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

4 Bangga Bayar Pajak

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Formulir Isian Sensus, Manual FIS, dan DPS………………… 51

Lampiran 2 Struktur Tim Sensus Tingkat Pusat………………………………… 78

Lampiran 3 : Struktur Tim Sensus Tingkat Kanwil……………………………… 79

Lampiran 4 : Struktur Tim Sensus Tingkat KPP……………………………… 82

Lampiran 5 : Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab atas Ke-

rahasiaan Data Perpajakan Wajib Pajak………………………… 85

Lampiran 6 : Contoh Surat Pemberitahuan Pelaksanaan SPN…………… 87

Lampiran 7 : Contoh Surat Permohonan Pendampingan SPN……………… 89

Lampiran 8 : Contoh Surat Himbauan Umum Pelaksanaan Kewajiban

Perpajakan……………………………………………………………………… 91

Lampiran 9 : Contoh Formulir Pengamatan Potensi…………………………… 93

Lampiran 10 : Contoh Surat PernyataanTidak Bersedia Di Wawancara

dan Menandatangani FIS………………………………………………… 96

Lampiran 11 : Contoh Berita Acara Tidak Bersedia Mengisi dan Me-

nandatangani Surat Pernyataan……………………………………… 97

Lampiran 12 : Contoh Berita Acara Responden Tidak Dapat Ditemui di

Lokasi……………………………………………………………………………… 99

Lampiran 13 : Contoh Tanda Terima Dokumen FIS …………………………… 101

Lampiran 14 : Contoh Pelaporan Pelaksanaan Harian Sensus……………… 102

Lampiran 15 : Contoh Laporan Tindak Lanjut Perekaman FIS……………… 103

Lampiran 16 : Monitoring Harian SPN…………………………………………………… 104

Lampiran 17 : Monitoring Tindak Lanjut SPN………………………………………… 106

Lampiran 18 : Contoh Tag line……………………………………………………………… 107

Lampiran 19 : Contoh Sarana dan Prasarana Penyuluhan…………………… 109

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

5 Bangga Bayar Pajak

Daftar Gambar

Gambar 1 : Proses Bisnis Sensus Pajak Nasional (Level 1)…………… 15

Gambar 2 : Proses Bisnis Persiapan (Level 2)…………………………………… 16

Gambar 3 : Proses Pembentukan Tim SPN di KPP…………………………… 18

Gambar 4 : Proses PembentukanTim SPN di Kanwil………………………… 20

Gambar 5 : Proses Penyusunan Rencana Kerja SPN di KPP……………… 22

Gambar 6 : Proses Persetujuan/Perubahan Rencana Kerja SPN di

KPP…………………………………………………………………………………… 24

Gambar 7 : Proses Bisnis Pelaksanaan SPN ………………………………………

31

Gambar 8 : Proses Bisnis Monitoring dan Evaluasi…………………………… 38

Gambar 9 : Proses Bisnis Tindak Lanjut (Level 2) …………………………… 40

Gambar 10 : Proses Bisnis Tindak Lanjut (Level 1) …………………………… 42

Gambar 11 : Proses Bisnis Pengawasan yang Terkait dengan Hasil

Sensus Pajak Nasional (Level 1) …………………………………… 45

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

6 Bangga Bayar Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

7 Bangga Bayar Pajak

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penerimaan perpajakan telah mencapai lebih dari Rp. 800 T, namun bila

dibandingkan dengan potensi pajak yang ada, maka perlu dilakukan

langkah-langkah terobosan dibidang ekstensifikasi dan intensifikasi

pemungutan pajak. (Catatan: penerimaan perpajakan dalam APBN-P

2011 ditargetkan Rp. 878,7 T yang merupakan 75,4% dari total

penerimaan dalam negeri Rp. 1.165,3 T)

Fakta menunjukkan, tingkat kepatuhan masyarakat Wajib Pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya masih sangat rendah sebagaimana

ditunjukkan dalam tabel dibawah.

Untuk orang pribadi: Pembayaran pajak yang dilaporkan melalui

penyerahan SPT hanya berjumlah 8,5 juta padahal jumlah orang yang

aktif bekerja di Indonesia berjumlah 110 juta (data BPS). Artinya, rasio

SPT terhadap kelompok pekerja aktif hanya mencapai 7,73%; dengan

kata lain tingkat kepatuhan WP OP masih sangat rendah.

Untuk badan usaha: Pembayaran pajak yang dilaporkan melalui

penyerahan SPT hanya berjumlah 466 ribu sedangkan jumlah badan

usaha yang berdomisili tetap dan aktif berjumlah sekitar 12,9 juta.

Artinya, rasio SPT Badan terhadap jumlah badan usaha aktif hanya

mencapai 3,6%; dengan kata lain tingkat kepatuhan WP Badan juga

masih sangat rendah.

Rendahnya tingkat kepatuhan tersebut diatas menjadi penyebab

rendahnya pencapaian tax ratio kita yang saat ini berkisar 11-12%

(padahal negara-negara tetangga di atas 14%)’

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

8 Bangga Bayar Pajak

Kondisi objektif kepatuhan perpajakan masyarakat

NO URAIAN Orang

Pribadi

Badan Usaha

(tanpa Usaha

Mikro)

1 Populasi 240 Juta 22,6 Juta

2 Aktif Bekerja/ badan usaha aktif 110 Juta 12,9 Juta

3 SPT Tahun 2010 Dilaporkan 8,5 Juta 466 Ribu

4 Rasio SPT thd Populasi (3:1) 3,50 % 2,10 %

5 Rasio SPT thd Kelompok Aktif (3:2) 7,73 % 3,60 %

Sebagai perbandingan di Negara Jepang dengan populasi 120 Juta , yang melaporkan SPT lebih dari 40 Juta.

Catatan :

Kontribusi UMKM dalam PDB : 61,9%

Kontribusi WP Besar dalam PDB : 38,1 %

Penerimaan PPh Badan UMKM terhadap Total PPh Badan : dibawah 3% (2009)

B. TUJUAN

Sensus Pajak Nasional bertujuan untuk menjaring seluruh potensi

perpajakan dalam rangka Tridharma Perpajakan yaitu:

a. Seluruh Wajib Pajak Terdaftar;

b. Seluruh Objek Pajak dipajaki;

c. Pelaksanaan kewajiban perpajakan tepat waktu dan tepat jumlah.

C. HASIL YANG AKAN DICAPAI

1. Memperluas basis pajak;

2. Meningkatkan kepatuhan penyampaian SPT;

3. Meningkatkan penerimaan pajak;

4. Memutakhirkan basis data;

5. Sosialisasi dan edukasi.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

9 Bangga Bayar Pajak

D. METODE SENSUS PAJAK NASIONAL

Sensus Pajak nasional dilakasanakan dengan metode sebagai berikut:

1. Sensus Pajak Nasional dilaksanakan secara serentak di seluruh

Indonesia (299 KPP Pratama);

2. Pemilihan lokasi sensus menggunakan hasil mapping dan monografi

fiskal dengan skala prioritas: Sentra Ekonomi/ Kawasan Bisnis, High

Rise Building, Kawasan Pemukiman Mewah;

3. Pendataan terhadap seluruh subjek dan Objek pada lokasi sensus

dengan menggunakan Formulir Isian Sensus (FIS) dan diikuti dengan

penyuluhan dan himbauan;

4. Pemasangan stiker pada tempat usaha dan atau tempat tinggal WP

yang telah disensus;

5. Perekaman/Pemutakhiran Data hasil sensus;

6. Pemilihan waktu sensus yang tepat disesuaikan dengan kondisi

subjek sensus (pagi, siang, sore atau malam hari).

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

10 Bangga Bayar Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

11 Bangga Bayar Pajak

BAB 2

DASAR HUKUM PELAKSANAAN

A. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16

Tahun 2009

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan.

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 149/PMK.03/2011

B. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN

“Untuk mengamankan sasaran penerimaan perpajakan itu,

Pemerintah terus melanjutkan langkah-langkah reformasi

perpajakan, termasuk melanjutkan reformasi peraturan dan

perundang-undangan pajak. Dalam mengoptimalkan penggalian

potensi perpajakan, pada bulan September 2011, Pemerintah

berencana melakukan Sensus Pajak Nasional. Melalui kegiatan

sensus itu, kita ingin cakupan potensi pajak terus meningkat,

baik dalam rangka ekstensifikasi maupun intensifikasi

perpajakan

Dengan komitmen itu, dalam RAPBN 2012, penerimaan

perpajakan direncanakan mencapai 1.019,3 triliun rupiah, atau

memberi kontribusi hampir 79 persen dari total pendapatan

negara dan hibah…..”

Pidato Presiden pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU

Tentang APBN Tahun Anggaran 2012 Beserta Nota Keuangan Tanggal 16 Agustus 2011

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

12 Bangga Bayar Pajak

C. PENGERTIAN

Sensus Pajak Nasional (SPN) pada dasarnya merupakan program

ekstensifikasi yang proaktif yakni dengan mendatangi subjek pajak secara

langsung di lokasi tempat usaha dan atau tempat tinggal mereka.

Kegiatan sensus ini juga diikuti dengan kegiatan penyuluhan dan

himbauan kepada wajib pajak untuk membayar dan melaporkan

pajaknya.

Pada hakekatnya Sensus Pajak Nasional dapat dipandang sebagai upaya

menegakkan keadilan dibidang perpajakan, dimana seluruh subjek pajak

memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Sungguh tidak adil apabila ada sebagian masyarakat telah

membayar pajak tetapi masih banyak lagi yang belum membayar pajak.

D. DEFINISI

1. Sensus Pajak Nasional adalah kegiatan pengumpulan data mengenai

kewajiban perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak dengan

mendatangi subjek pajak di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan

oleh Direktorat Jenderal Pajak.

2. Responden adalah orang pribadi dan/atau badan, yang telah menjadi

Wajib Pajak ataupun belum, yang memiliki dan/atau memanfaatkan

objek pajak untuk tempat usaha dan/atau tempat tinggal yang

dijadikan sasaran/target Sensus Pajak Nasional.

3. Pihak yang memiliki hubungan dengan responden orang pribadi

adalah pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung

memiliki hubungan dengan responden dan berada di lokasi objek

sensus pada saat petugas melaksanakan pencacahan

4. Lokasi subjek pajak adalah domisili, tempat tinggal atau tempat

kedudukan subjek pajak.

5. Cluster adalah daerah kerja dari petugas pencacah Sensus Pajak

Nasional. Daerah kerja tersebut adalah suatu kawasan yang memiliki

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

13 Bangga Bayar Pajak

keseragaman penggunaan/peruntukan (sentra ekonomi, high rise

building, perumahan) yang menjadi target dari Sensus Pajak

Nasional.

E. PELAKSANAAN SPN

1. Periode pelaksanaan Sensus Pajak Nasional adalah mulai akhir

September 2011 s.d akhir 2012;

2. Dilaksanakan oleh 299 KPP Pratama, masing-masing membentuk 10

Unit Pelaksana Sensus (UPS); Acara Launching SPN secara resmi

akan dilakukan oleh Bapak Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak di

salah satu Sentra Bisnis di Jakarta yang diikuti secara serentak oleh

Kepala Kanwil DJP di wilayahnya masing-masing, pada akhir

September 2011.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

14 Bangga Bayar Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

15 Bangga Bayar Pajak

BAB 3

RANGKAIAN KEGIATAN

SENSUS PAJAK NASIONAL

Rangkaian Kegiatan Sensus Pajak Nasional adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

2. Pelaksanaan

3. Tindak Lanjut

4. Monitoring dan Evaluasi

Secara diagramatis dapat digambarkan sebagaimana Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Kegiatan Sensus Pajak Nasional (Level 1)

Secara umum Kegiatan Sensus Pajak Nasional dimulai dari penyiapan data,

rencana kerja, tim kerja, dan sarana dan prasarana pendukung yang akan

menjadi dasar untuk melakukan Sensus Pajak Nasional DJP pada tahap

kegiatan Pelaksanaan. Dokumen Formulir Isian Sensus (FIS) yang merupakan

hasil pelaksanaan pencacahan akan dilakukan perekaman ke dalam sistem

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

16 Bangga Bayar Pajak

melalui kegiatan tindak lanjut yang hasilnya akan menjadi feeding untuk

esktensifikasi dan pengawasan. Selanjutnya hasil monitoring dan evaluasi dari

seluruh tahapan Sensus Pajak Nasional dapat dijadikan dasar pembuatan

kebijakan oleh Board of Directors (BOD) dan Shareholders.

A. PERSIAPAN

Kegiatan persiapan sebagaimana terdapat dalam gambar 2 terbagi atas

lima bagian utama yaitu:

1. Pembentukan Tim Sensus

2. Pembuatan Rencana Kerja

3. Penyediaan Data

4. Logistik (SDM, Sarana dan Prasarana dan Keuangan)

5. Koordinasi Internal dan Eksternal

Gambar 2: Proses Bisnis Persiapan (Level 2)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

17 Bangga Bayar Pajak

Kegiatan persiapan memiliki input dan memberikan output kepada

kegiatan pelaksanaan antara lain berupa Laporan Hasil Rapat (LHR),

Rencana Kerja (RK), Surat Tugas (ST), dan Daftar Penugasan Sensus

(DPS).

1. Pembentukan Tim Sensus

Tahapan pembentukan Tim Sensus adalah sebagai berikut:

a. Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat KPP

1) Kepala KPP menerima dan mempelajari Dasar Hukum dan

Panduan tentang Sensus Pajak Nasional dan menugaskan

Kepala Subbagian Umum untuk membuat konsep Surat

Keputusan Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN. (Susunan

Tim terdapat dalam Lampiran 2)

2) Kepala Subbagian Umum menerima dan mempelajari disposisi

dari Kepala KPP mengenai Dasar Hukum dan Panduan tentang

Sensus Pajak Nasional dan menugaskan Pelaksana Subbagian

Umum untuk membuat konsep Surat Keputusan Kepala KPP

tentang Susunan Tim SPN.

3) Pelaksana Subbagian Umum menyusun Konsep Surat

Keputusan Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN dan

menyampaikannya kepada Kepala Subbagian Umum.

4) Kepala Subbagian Umum menelaah dan memaraf Konsep SK

Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN serta

menyampaikannya kepada Kepala KPP.

5) Kepala KPP menyetujui dan menandatangani SK Kepala KPP

tentang Susunan Tim SPN dan menugaskan Pelaksana

Subbagian Umum melalui Kepala Subbagian Umum untuk

mengadministrasikan SK.

6) Pelaksana Subbagian Umum menatausahakan dan

mengirimkan SK Kepala KPP tentang Susunan Tim SPN

kepada Tim SPN di Kantor Pelayanan Pajak.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

18 Bangga Bayar Pajak

Gambar 3: Proses Pembentukan Tim Sensus Pajak Nasional di KPP

b. Tim Sensus Pajak Nasional Tingkat Kanwil

1) Kepala Kantor Wilayah menerima dan mempelajari Dasar

Hukum dan Panduan tentang Sensus Pajak Nasional dan

menugaskan Kepala Bagian Umum untuk membuat konsep

Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim

SPN di Kantor Wilayah. (Susunan Tim terdapat dalam Lampiran

3).

2) Kepala Bagian Umum menerima dan mempelajari disposisi dari

Kepala Kantor Wilayah mengenai Dasar Hukum dan Panduan

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

19 Bangga Bayar Pajak

tentang Sensus Pajak Nasional Nasional dan menugaskan

Kepala Subbagian Kepegawaian untuk membuat konsep Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di

Kantor Wilayah.

3) Kepala Subbagian Kepegawaian menugaskan pelaksana

Subbagian Kepegawaian untuk menyusun Konsep Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di

Kantor Wilayah.

4) Pelaksana Subbagian Kepegawaian menyusun Konsep Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di

Kantor Wilayah, dan menyampaikannya kepada Kepala

Subbagian Kepegawaian.

5) Kepala Subbagian Kepegawaian menelaah dan memaraf

Konsep SK Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di

Kantor Wilayah serta menyampaikannya kepada Kepala Bagian

Umum.

6) Kepala Bagian Umum menelaah dan memaraf Konsep SK

Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di Kantor

Wilayah serta menyampaikannya kepada Kepala Kantor

Wilayah.

7) Kepala Kantor Wilayah menyetujui dan menandatangani SK

Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim SPN di Kantor

Wilayah dan menugaskan Pelaksana Subbagian Kepegawaian

melalui Kepala Bagian Umum dan Kepala Subbagian

Kepegawaian untuk mengadministrasikan SK.

8) Pelaksana Subbagian Kepegawaian menatausahakan dan

mengirimkan SK Kepala Kantor Wilayah tentang Susunan Tim

SPN di Kantor Wilayah kepada Tim SPN di Kanwil DJP

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

20 Bangga Bayar Pajak

Gambar 4: Proses Pembentukan Tim Sensus Pajak Nasional di Kanwil

2. Pembuatan Rencana Kerja

a. Tahapan pembuatan rencana kerja Tingkat KPP

1) Berdasarkan Surat Keputusan Kepala KPP tentang Susunan

Tim SPN, Ketua Tim menugaskan seluruh Ketua Sub Tim untuk

menyiapkan bahan dan data sebagai bahan penyusunan

konsep rencana kerja Sensus Pajak Nasional untuk kemudian

dikompilasi dan disusun konsepnya oleh Sekretaris Tim SPN.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

21 Bangga Bayar Pajak

2) Seluruh Ketua Sub Tim beserta anggota menyiapkan bahan

dan data, bahan dan data tersebut paling sedikit meliputi:

a) penentuan lokasi,

b) jumlah Objek Pajak yang akan disensus,

c) sumber dana dan satuan biaya,

d) jadwal pelaksanaan, dan

e) struktur tim (Surat Keputusan Kepala KPP tentang

Susunan Tim SPN di Kantor Pelayanan Pajak dilampirkan

dalam rencana kerja),

Hal tersebut akan menjadi bahan penyusunan konsep rencana

kerja Sensus Pajak Nasional.

3) Sekretaris Tim SPN menugaskan Pelaksana Sekretariat Tim

SPN untuk mengkompilasi bahan dan data serta menyusun

konsep rencana kerja Sensus Pajak Nasional.

4) Pelaksana Sekretariat Tim SPN mengkompilasi bahan dan data

sebagai bahan penyusunan konsep rencana kerja Sensus Pajak

Nasional dan menyusun konsep rencana kerja Sensus Pajak

Nasional, kemudian menyampaikan konsep tersebut kepada

Sekretaris Tim SPN.

5) Sekretaris Tim SPN menelaah dan memaraf konsep rencana

kerja Sensus Pajak Nasional serta meneruskan konsep tersebut

kepada Ketua Tim SPN.

6) Ketua Tim SPN menerima, mempelajari, membahas dengan

seluruh Ketua Sub Tim, menyetujui, dan menandatangani

rencana kerja Sensus Pajak Nasional dan menugaskan

Pelaksana Sekretariat Tim SPN melalui Sekretaris Tim SPN

untuk mengadministrasikan rencana kerja.

7) Pelaksana Sekretariat Tim SPN menatausahakan dan

menyampaikan usulan rencana kerja Sensus Pajak Nasional di

Kantor Pelayanan Pajak kepada Tim SPN di Kantor Wilayah

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

22 Bangga Bayar Pajak

melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian

Dokumen di KPP).

Gambar 5: Proses Penyusunan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di KPP

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

23 Bangga Bayar Pajak

b. Tahapan persetujuan rencana kerja adalah sebagai berikut:

1) Penanggung Jawab Tim Sensus Perpajakan Kantor Wilayah DJP

menerima Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di

Kantor Pelayanan Pajak dari Tim SPN di Kantor Pelayanan

Pajak (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kanwil),

kemudian memberikan pengarahan kepada seluruh

Koordinator Tim SPN di Kanwil untuk meneliti dan memberikan

pertimbangan atas Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak

Nasional di Kantor Pelayanan Pajak.

2) Seluruh Koordinator Tim SPN di Kanwil menerima disposisi dari

Penanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP, lalu

mengevaluasi dan meneliti Usulan Rencana Kerja Sensus Pajak

Nasional di Kantor Pelayanan Pajak.

3) Sekretaris Tim SPN mengkompilasi dan menugaskan Pelaksana

Sekretariat Tim SPN untuk membuat konsep Surat Persetujuan

Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor Pelayanan

Pajak.

4) Pelaksana Sekretariat Tim SPN membuat konsep Surat

Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor

Pelayanan Pajak, dan menyampaikannya kepada Sekretaris

Tim SPN.

5) Sekretaris Tim SPN menelaah dan memaraf konsep Surat

Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional di Kantor

Pelayanan Pajak serta meneruskan konsep tersebut kepada

Penanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP.

6) Penanggung Jawab Tim SPN Kantor Wilayah DJP menyetujui

dan menandatangani Surat Persetujuan Rencana Kerja Sensus

Pajak Nasional di Kantor Pelayanan Pajak dan menugaskan

Pelaksana Sekretariat Tim SPN melalui Sekretaris Tim SPN

untuk mengadministrasikan.

7) Pelaksana Sekretariat Tim SPN menatausahakan dan

menyampaikan Surat Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

24 Bangga Bayar Pajak

Nasional di Kantor Pelayanan Pajak kepada Tim SPN di KPP dan

Koordinator Pelaksana Wilayah melalui Subbagian Umum (SOP

Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

Gambar 6: Proses Persetujuan Rencana Kerja Sensus Pajak Nasional dari KPP

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

25 Bangga Bayar Pajak

3. Penyediaan Data

Penyediaan data dilakukan oleh Subtim Pengolahan Data dan

Pelaporan KPP yang dibantu oleh Direktorat Teknologi Informasi

Perpajakan selaku Bidang Data dan Informasi dalam Tim SPN Tingkat

Kantor Pusat. Tahapan proses penyediaan data adalah sebagai

berikut :

a. Tingkat KPP /Subtim Pengolahan Data dan Pelaporan (Account

Representative, OC SISMIOP dan OC SIG)

1) Melakukan pencetakan Peta Blok.

2) Melakukan matching NOP-AR dengan menggunakan Aplikasi

SISMIOP.

3) Mengupload data matching NOP-NPWP dalam bentuk file

excel (dalam hal AR telah memiliki data Matching NOP-

NPWP).

4) Mengupload data daftar Tenant dalam bentuk file excel

(apabila tersedia).

5) Melakukan clustering atas peta blok sesuai dengan skala

prioritas pelaksanaan Sensus Pajak Nasional (oleh AR).

Merekam nama Cluster

Memilih kawasan Cluster

Memasukan data Objek PBB pada basis data SISMIOP

untuk tiap Cluster

Merekam data matching NOP-NPWP secara manual

Menentukan prioritas Cluster dan alasannya

6) Ketua Sub Tim Penyisiran melakukan penetapan Cluster

yang akan dilakukan pencacahan melalui sistem.

7) Melakukan pencetakan Daftar Penugasan Sensus melalui

sistem.

8) Melakukan pencetakan Data Tenant (jika tersedia) melalui

sistem.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

26 Bangga Bayar Pajak

9) Menyiapkan data pendukung/data pihak ketiga apabila

tersedia. Contoh jenis data pihak ketiga adalah sebagai

berikut:

Nama Data Sumber Data

Data penyewa/pemilik unit pada

pusat perbelanjaan

Pengelola/pengembang

Data penyewa/pemilik unit pada kawasan industri

Pengelola/pengembang

Data Anggota

Asosiasi/Perkumpulan

Asosiasi/perkumpulan terkait

Data Notaris/BPN Badan Pertanahan Nasional

Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) Kantor Kelurahan, Kecamatan, PEMDA

Data Kependudukan (KK, KTP) Kantor Kelurahan, Kecamatan, PEMDA

b. Tingkat Kantor Pusat (Bidang Penyediaan Data dan Informasi)

sesuai dengan SE tentang Matching Data.

4. Logistik

a. Sumber Daya Manusia

Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan petugas

dalam rangka Sensus Pajak Nasional. Proses ini meliputi

perencanaan SDM, rekruitmen dan seleksi Petugas Pelaksana Sensus

Non PNS, serta adminitrasi SDM. Hal-hal terkait SDM yang perlu

diperhatikan dalam Sensus Pajak Nasional adalah sebagai berikut:

1) Unit Pelaksana Sensus dapat berasal dari pegawai DJP

(Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP) di KPP dan Kanwil

setempat maupun dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.

2) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS harus didampingi oleh

Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP dalam pelaksanaan

pencacahan.

3) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS yang direkrut diutamakan

mahasiswa dan/atau lulusan Perguruan Tinggi serta tidak

berpotensi menimbulkan masalah terkait ketenagakerjaan.

4) Perekrutan Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS dilakukan oleh

masing-masing KPP.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

27 Bangga Bayar Pajak

5) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS yang direkrut diberikan

pelatihan oleh masing-masing KPP mengenai TUPOKSI-nya dan

Pengetahuan Dasar Perpajakan.

6) Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS harus dibuatkan Surat

Perintah Kerja Kepala Kantor selaku PPK.

7) Dalam pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, Petugas Pelaksana

Sensus Non-PNS diberikan tanda pengenal khusus, memakai

rompi seragam dan didampingi oleh pegawai DJP.

b. Keuangan

Logistik keuangan merupakan seluruh kegiatan yang berhubungan

dengan alokasi anggaran, pertanggungjawaban, serta pelaporan

keuangan dari Sensus Pajak Nasional. Logistik keuangan

merupakan informasi untuk penyusunan Rencana Kerja.

Selanjutnya Rencana Kerja dipergunakan sebagai alat

pertanggungjawaban atas pelaksanaan Sensus Pajak Nasional dan

pelaporan manajerial. Proses bisnis keuangan diatur tersendiri

dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak tentang Standar

Biaya Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana adalah seluruh kegiatan yang berhubungan

dengan pengadaan, pengelolaan aset dan logistik selama

berlangsungnya Sensus Pajak Nasional. Proses ini memastikan

ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional. Pengadaan sarana dan

prasarana mengikuti prosedur pengadaan barang dan jasa sesuai

Keppres 54 Tahun 2010.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

28 Bangga Bayar Pajak

5. Proses Koordinasi Internal dan Eksternal

Tahapan proses koordinasi internal adalah sebagai berikut:

a. Ketua Tim melaksanakan rapat terkait pembagian tugas serta

wewenang dalam Tim SPN baik di Tingkat KPP, di tingkat Kanwil,

maupun di tingkat Koordinator Pelaksana Wilayah (tingkat nasional).

Output yang dihasilkan dalam dari proses ini antara lain adalah

Laporan Hasil Rapat, Keputusan, dan Surat Tugas.

b. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat KPP dan dibantu Sub Tim

Publikasi dan Sosialisasi di tingkat Kanwil melaksanakan proses

sosialisasi dan/atau pelatihan pelaksanaan sensus kepada Petugas

Pelaksana Sensus PNS DJP dan Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.

c. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi juga melakukan simulasi proses

pelaksanaan sensus untuk melatih petugas lapangan. Kegiatan ini

dilaksanakan untuk menjamin proses pencacahan agar dapat

berjalan dengan efektif dan efisien.

Tahapan koordinasi dan sosialisasi yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Ketua Tim SPN melalui sekretariat tim menyampaikan surat

pemberitahuan kegiatan Sensus Pajak Nasional kepada Pihak ketiga

(Pemerintah Daerah, Ketua RW, Ketua RT, pengelola/manajemen

perumahan/apartemen, perhimpunan, dan tokoh masyarakat) dan

melakukan koordinasi untuk menentukan waktu pelaksanaan

sensus. Contoh Surat Pemberitahuan terdapat dalam Lampiran 5.

b. Ketua Tim SPN melalui sekretariat tim dapat menyampaikan surat

permohonan pendampingan kepada aparat keamanan terkait

(POLRI, TNI). Contoh Surat Permohonan terdapat dalam Lampiran

6.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

29 Bangga Bayar Pajak

c. Terkait program sosialisasi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, Tim

SPN mempersiapkan bahan dan materi publikasi sebagai berikut:

1) Menetapkan lokasi (sentra ekonomi) yang akan dijadikan tempat

pelaksanaan launching yang serentak diselenggarakan di seluruh

Indonesia pada 29 September 2011 (tentative). Tema publikasi

dan sosialisasi adalah ajakan untuk mensukseskan program

Sensus Pajak Nasional.

2) Apabila wilayah kerja Kanwil DJP/KPP berada dalam satu

Provinsi/Kabupaten/Kota atau meliputi lebih dari satu

Provinsi/Kabupaten/Kota, maka Ketua Tim SPN Tingkat

KPP/Penanggung Jawab Tim SPN Tingkat Kanwil agar

berkoordinasi dengan Ketua Tim SPN Tingkat KPP/Penanggung

Jawab Tim SPN Tingkat Kanwil lainnya.

3) Melakukan pendekatan kepada Kepala Daerah, Muspida serta

pejabat instansi terkait mengenai rencana launching SPN secara

serentak.

4) Mengundang media massa untuk meliput kegiatan launching.

5) Melakukan pengumuman tentang saat dimulainya launching di

media massa.

6) Kegiatan di atas agar dilakukan dengan mempertimbangkan

ketersediaan sumber daya yang ada (anggaran, SDM)

d. Terkait program sosialisasi pelaksanaan Sensus Pajak Nasional, Sub

Tim Publikasi dan Sosialisasi dan Sub Tim Sarana dan Prasarana

mempersiapkan bahan dan materi publikasi sebagai berikut:

1) Selling Name adalah “AJAK…..! “ yang akronimnya adalah Ayo

Peduli Pajak. Selain itu AJAK juga memiliki makna mendorong diri

sendiri dan orang lain antara lain: Ajak daftar NPWP!; Ajak bayar

Pajaknya!; Ajak lapor SPT-nya!; Ajak yang lainnya!; dan lain-lain

yang dapat disesuaikan dengan local content.

2) Tag Line yang digunakan adalah antara lain sebagai berikut:

Komitmen untuk kemakmuran; Pajak untuk kemakmuran; Pajak

untuk Pembangunan dan Kesejahteraan; Komitmen untuk

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

30 Bangga Bayar Pajak

Pembangunan dan Kesejahteraan; Pajak itu Tiangnya Negara;

Peduli untuk Negeri; Kejujuran Anda untuk Negeri; Untuk

Indonesia Lebih Baik dan Mulai dari Diri Sendiri.

3) Media yang digunakan sosialisasi antara lain advertorial media

cetak, seminar yang berkaitan dengan UMKM, media online, SMS

Blast, Outodoor Kit (Umbul-Umbul, spanduk, Balihoo, poster,

leaflet, billboard), Indoor Kit (poster, hanging banner, hanging

mobile, lift branding, escalator branding), Media Alternatif

(kesenian rakyat, keterlibatan masyarakat melalui lomba-lomba

tentang Sensus dan pajak), pendirian Pojok Pajak atau mobil

keliling, dan lain-lain.

4) Penyiapan cindera mata/apresiasi kepada responden Sensus

Pajak Nasional atas kesediaannya mengisi FIS. Bentuk cendera

mata antara lain berupa pulpen, topi, buku notes, buku pintar

pajak, kaos, sticker gaul, payung, dsb.

5) Penyiapan materi tersebut di atas dilakukan dengan

mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang ada

(anggaran, SDM).

e. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat KPP bersama dengan

Koordinator Tim Publikasi dan Sosialisasi di tingkat Kanwil

melakukan sosialisasi sebelum pelaksanaan proses pencacahan

dengan tahapan sebagai berikut:

1) Melakukan kegiatan siaran pers secara langsung (jumpa pers dan

wawancara langsung) maupun tidak langsung terkait

pelaksanaan SPN.

2) Sosialisasi pelaksanaan SPN kepada masyarakat berdasarkan

pilihan media pada poin 4.c. diatas

Melakukan sosialisasi dengan memberikan informasi kepada

calon responden di lokasi target sensus yang akan dituju, terkait

rencana pelaksanaan pencacahan, paling lambat 7 (tujuh) hari

kalendar sebelum dilaksanakan di lokasi sentra ekonomi/high rise

building/pemukiman tersebut.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

31 Bangga Bayar Pajak

B. PELAKSANAAN SENSUS PAJAK NASIONAL

Proses pelaksanaan sensus terbagi menjadi 3 (tiga) bagian utama sebagai

berikut:

1. Proses Pencacahan

2. Proses Pelaporan

3. Proses Asistensi

Gambar 7: Proses Bisnis Pelaksanaan (Level 2)

1. Proses Pencacahan

Proses Pencacahan merupakan proses pengambilan data dari

responden (subjek/objek sensus) yang dilakukan oleh petugas

lapangan dari Sub Tim Penyisiran dan selain itu Sub Tim lain

(Publikasi dan Sosialisasi, Sarana dan Prasarana) memberikan

dukungan di lokasi kegiatan. Koordinator Penyisiran di tingkat Kanwil

dan Koordinator Pelaksana Wilayah (tingkat nasional) memberikan

asistensi kepada Tim Sensus KPP cq. Sub Tim Penyisiran.

Tahapan Proses Pencacahan dilaksanakan oleh subtim terkait dengan

penjelasan sebagai berikut:

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

32 Bangga Bayar Pajak

a. Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi

1) Menempatkan Pojok Pajak dan/atau mobil keliling pada tempat

yang dianggap strategis di lokasi sensus untuk menerima

konsultasi lanjutan dari responden. Penempatan mobil keliling

disesuaikan dengan ketersediaan mobil keliling yang ada.

2) Memberikan edukasi dan bimbingan kepada responden melalui

pojok pajak dan/atau mobil keliling. Selain itu memberikan

pelayanan masyarakat/Wajib Pajak terkait layanan pendaftaran

NPWP, pencetakan kartu NPWP baru dan layanan perpajakan

lainnya.

b. Sub Tim Penyisiran

1) UPS yang terdiri dari 2 (dua) orang petugas (2 orang Petugas

Pelaksana Sensus PNS DJP atau 1 orang Petugas Pelaksana

Sensus PNS DJP dan 1 orang Petugas Pelaksana Sensus Non

PNS) menyiapkan alat kelengkapan Sensus Pajak Nasional

antara lain: Surat Tugas; Surat Pemberitahuan Pelaksanaan

Sensus Pajak Nasional; DPS, Formulir Isian Sensus; Stiker

Sensus; dan sarana pendukung lainnya.

2) Petugas Pelaksana Sensus Non PNS harus selalu didampingi

oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP dalam menjalankan

tugasnya di proses pencacahan.

3) Ketua Sub Tim Penyisiran berdasarkan Surat pemberitahuan

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional melakukan koordinasi

lapangan dengan kepada Pihak ketiga (Pemerintah Daerah,

Ketua RW, Ketua RT, pengelola/manajemen

perumahan/apartemen, perhimpunan, dan tokoh masyarakat).

4) Unit Pelaksana Sensus didampingi oleh pihak ketiga

(Pemerintah Daerah, Ketua RW, Ketua RT,

pengelola/manajemen perumahan/apartemen, perhimpunan,

dan tokoh masyarakat) mendatangi lokasi sensus untuk

menyampaikan FIS kepada responden.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

33 Bangga Bayar Pajak

5) Unit Pelaksana Sensus melaksanakan tahapan proses

pencacahan sesuai dengan kondisi responden yang ditemui di

lapangan (Kategori 1-4)

6) Unit Pelaksana Sensus melaksanakan tahapan sensus pada

cluster sensus berikutnya apabila keseluruhan responden di

cluster tersebut telah selesai dilakukan proses pencacahan.

7) Setelah selesai melakukan pencacahan, di hari yang sama, Unit

Pelaksana Sensus menyerahkan dokumen FIS dan lampirannya

serta Daftar Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil

Sensus yang telah diisi kepada ketua Sub Tim Penyisiran.

8) Di hari yang sama, Ketua Sub Tim Penyisiran kemudian

menyerahkan dokumen FIS dan lampirannya serta Daftar

Penugasan Sensus/Daftar Kesimpulan Hasil Sensuskepada Sub

Tim Pengolahan Data dan Pelaporan untuk dilakukan proses

perekaman ke dalam sistem aplikasi perekaman Sensus Pajak

Nasional.

Detil Tahapan Proses Pencacahan Sesuai Dengan Kondisi Responden yang

Ditemui di Lapangan adalah sebagai berikut:

1) Kode kategori 1, Responden dapat ditemui di lokasi sensus dan

bersedia menjawab dan menandatangani FIS

a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan Identitas

Petugas Sensus.

b) Memberikan penjelasan kepada responden terkait Sensus Pajak

Nasional dan penjelasan singkat terkait pemenuhan kewajiban

perpajakan, terutama mengenai cara pengisian dan penyampaian

SPT serta cara pembayaran pajak yang terutang.

c) Melakukan interview dan mengisi FIS berdasarkan jawaban dari

responden, serta meminta responden untuk menunjukan bukti

pendukung terkait isian FIS (KTP, Kartu NPWP, Kartu Keluarga,

dll).

d) Meminta klarifikasi kepada resonden terkait isian dalam dokumen

FIS dan meminta responden untuk menandatangani FIS.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

34 Bangga Bayar Pajak

e) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangka

penggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir

sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan

hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP, dan bukan

dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS .

f) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauan

umum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop

tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan kepada

responden. Format surat himbauan sebagaimana pada lampiran

7.

g) Petugas mempersilahkan responden untuk ke Pojok Pajak

dan/atau Mobil Keliling apabila memerlukan konsultasi lebih

komprehensif tentang pemenuhan kewajiban perpajakan.

h) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudah

dilihat.

i) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS yang sudah diisi.

j) memberi kode kategori (angka 1) pada FIS dan DPS.

2) Kode kategori 2, Responden dapat ditemui di lokasi sensus, akan

tetapi tidak bersedia menjawab dan menandatangani FIS

a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan Identitas

Petugas Sensus.

b) Memberikan penjelasan kepada responden terkait Sensus Pajak

Nasional dan penjelasan singkat terkait pemenuhan kewajiban

perpajakan, terutama mengenai cara pengisian dan penyampaian

SPT serta cara pembayaran pajak yang terutang.

c) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangka

penggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir

sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan

hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP, dan bukan

dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.

d) Meminta responden untuk mengisi Surat Pernyataan Tidak

Bersedia Diwawancara dan Menandatangani FIS.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

35 Bangga Bayar Pajak

e) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauan

umum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop

tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan kepada

responden. Format surat himbauan sebagaimana pada lampiran

7.

f) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan Surat

Pernyataan Tidak Bersedia Diwawancara dan Menandatangani

FIS.

g) Menandatangi lokasi objek sensus yang sama untuk yang kedua

kalinya di lain waktu dan meminta kesediaan responden untuk

diwawancari kembali.

h) Apabila responden bersedia untuk diwawancarai, tahapan yang

dilakukan sama seperti pada Kategori 1. Petugas kemudian

mengisi DPS dengan kode kategori 1. Petugas membatalkan

Surat Pernyataan yang sebelumnya telah dibuat oleh responden

dengan cara merobeknya.

i) Apabila responden tetap tidak bersedia diwawancarai dan mengisi

surat pernyataan, maka petugas membuat Berita Acara.

j) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudah

dilihat.

k) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan dokumen

lainnya (Surat Pernyataan dan/atau Berita Acara).

3) Kode kategori 3, Responden tidak berada di tempat saat pencacahan,

akan tetapi ada pihak yang memiliki hubungan dengan responden

a) Unit Pelaksana Sensus menunjukkan Surat Tugas dan Identitas

Petugas Sensus.

b) Memberikan penjelasan kepada pihak yang memiliki hubungan

dengan responden terkait Sensus Perpajakan Nasional.

c) Menyerahkan FIS dan meminta pihak yang memiliki hubungan

dengan responden untuk menyampaikan FIS kepada responden,

serta membuat tanda terima penyerahan FIS.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

36 Bangga Bayar Pajak

d) Melakukan pengamatan atas objek pajak dalam rangka

penggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir

sebagaimana pada lampiran 8. Proses pengamatan ini dilakukan

hanya oleh Petugas Pelaksana Sensus PNS DJP, dan bukan

dari Petugas Pelaksana Sensus Non-PNS.

e) Melakukan perjanjian untuk bertemu dengan calon responden

sensus melalui pihak yang memiliki hubungan dengan responden.

f) Mengucapkan terima kasih dan menyampaikan surat himbauan

umum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop

tertutup), serta memberikan pamflet/brosur perpajakan. Format

surat himbauan sebagaimana pada lampiran 7.

g) Menandatangi lokasi objek sensus yang sama untuk yang kedua

kalinya pada hari yang telah ditentukan dalam perjanjian sesuai

poin e.

h) Melakukan pengamatan kembali atas objek pajak dalam rangka

penggalian potensi pajak dengan menggunakan formulir

sebagaimana pada lampiran 8

i) Apabila responden berhasil ditemui di lokasi dan bersedia untuk

diwawancarai, tahapan yang dilakukan sama seperti pada

Kategori 1. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS dengan kode

kategori 1.

j) Apabila responden dapat ditemui akan tetapi tidak bersedia untuk

diwawancarai, maka petugas meminta responden untuk mengisi

Surat Pernyataan Tidak Bersedia Diwawancara dan

Menandatangani FIS. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS

dengan kode kategori 2.

k) Apabila responden tetap tidak dapat ditemui untuk yang kedua

kalinya petugas membuat Berita Acara Responden Tidak Dapat

Ditemui di Lokasi. Petugas kemudian mengisi FIS dan DPS

dengan kode kategori 3.

l) Mengisi dan menempelkan sticker sensus di tempat yang mudah

dilihat.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

37 Bangga Bayar Pajak

m) Menyatukan formulir pengamatan dengan FIS dan dokumen

lainnya (Surat Pernyataan dan/atau Berita Acara).

4) Kode kategori 4, Objek sensus tidak/belum berpenghuni

Dalam hal objek sensus tidak/belum berpenghuni, petugas hanya

memberi kode kategori (angka 4) pada DPS

2. Pelaporan Harian

Tahapan proses pelaporan harian (Format Laporan ini terdapat dalam

Lampiran 13) adalah sebagai berikut:

a. Sub Tim Penyisiran setelah proses pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

setiap harinya mengisi kolom isian yang ada dalam DPS sesuai

dengan kondisi lapangan dan respon dari responden dalam Dokumen

FIS dan lampirannya

b. DPS yang telah diisi kolom isiannya menjadi Dokumen Daftar

Kesimpulan Hasil Sensus (DKHS)

c. Sub Tim Penyisiran melakukan rekapitulasi Dokumen Daftar

Kesimpulan Hasil Sensus (DKHS) dalam Laporan Pelaksanaan Harian

Sensus Pajak Nasional dan diserahkan kepada Ketua Sub Tim

Penyisiran serta diadministrasikan

3. Proses Asistensi

Proses Asistensi merupakan proses yang dilakukan oleh Tim Sensus Pajak

Nasional Tingkat Kanwil dan Koordinator Lapangan (Tim Sensus Tingkat

Pusat) dalam mengawal pelaksanaan Sensus Pajak Nasional. Proses ini

mendapatkan input dari Proses Persiapan berupa Rencana Kerja, LHR,

Surat Tugas, dll sehingga merupakan proses proaktif dalam memberikan

asistensi. Proses asistensi yang dilakukan melekat dalam setiap tahapan

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

38 Bangga Bayar Pajak

C. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai dan

melakukan evaluasi atas keseluruhan pelaksanaan Sensus Pajak

Nasional. Input yang masuk dalam rangkaian kegiatan ini berasal dari

proses pelaksanaan sensus berupa laporan pelaksanaan harian, dan dari

proses tindak lanjut berupa register atau laporan hasil perekaman FIS.

Secara umum, keseluruhan proses pelaporan dalam Sensus Pajak

Nasional ini akan di-generate melalui sistem aplikasi Sensus.

Berdasarkan hal tersebut, setiap pengguna maupun manajemen akan

dapat melihat laporan hasil pelaksanaan sensus secara real time sesuai

dengan kewenangannya. Output yang dihasilkan dari monitoring dan

evaluasi ini berupa kebijakan baik di tingkat Kanwil maupun Kantor

Pusat. Tahapan proses monitoring dan evaluasi sesuai dengan Gambar 8.

Gambar 8: Monitoring dan Evaluasi (Level 2)

LEVEL -2

Proses Tindak

Lanjut

Register/Laporan Tindak

Lanjut Perekaman

Proses

Monitoring

Proses

Eva luasiLaporan/DKHS Kebijakan

TIM SPN

Kanw il

Koord inato r

TIM SPN

Kanw il

Koord inator

Proses

Pelaksanaan

SensusLaporan Harian

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

39 Bangga Bayar Pajak

BAB 4

KEGIATAN BACK OFFICE PASCA

SENSUS PAJAK NASIONAL

Tindak lanjut Sensus Pajak Nasional terhubung dengan core tax business

process Direktorat Jenderal Pajak yang selanjutnya disebut dengan kegiatan

back office. Proses Back Office Sensus Pajak Nasional terdiri atas dua proses

utama yaitu (1) Tindak Lanjut dengan output berupa data perekaman dan

Dokumen FIS yang menjadi feeding dari proses bisnis utama Direktorat

Jenderal Pajak, (2) Pengawasan dan Perluasan Basis Pajak (Ekstensifikasi).

A. TINDAK LANJUT

Tindak Lanjut Sensus Pajak Nasional merupakan proses pengolahan data

FIS hasil Sensus yang dimulai dari perekaman hingga klasifikasi untuk

menjaga keakuratan data dan mendistribusikan FIS sesuai dengan tindak

lanjut yang dibutuhkan. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini menjadi

feeding yaitu Perluasan Basis Pajak (Ekstensifikasi) dan Pengawasan.

Kegiatan Tindak Lanjut memiliki 3 (tiga) tahapan sebagai berikut:

1. Perekaman FIS.

2. Validasi.

3. Klasifikasi (by System).

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

40 Bangga Bayar Pajak

LEVEL -2

Proses

Pelaksanaan

Sensus

FIS Proses

Perekaman FIS

Proses

Eva luasiDHR

TIM SPN

Kpp

(Sub Tim

Pengo lahan Da ta

dan Info rmasi)

TIM SPN

Kanwil

Koord inator

Proses

Klasifikasi

(by system)

Dafnom/FIS/BA/Lap

Pengamatan

FIS sesuai Kriteria

Belum Ber-NPWP

Proses

Pengawasan

Proses

Ekstensifikasi

Proses

Monitoring

dan Eva luasi

Gambar 9: Proses Tindak Lanjut (Level 2)

1. Perekaman Data

Perekaman data adalah rangkaian kegiatan lanjutan setelah dilakukan

pencacahan. Perekaman data dilakukan dalam aplikasi yang telah

disediakan oleh Direktorat TTKI dan TIP. Output yang dihasilkan dari

perekaman data adalah data hasil perekaman (DHR) dari dokumen

FIS. Tahapan perekaman adalah sebagai berikut:

a. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan menerima dokumen FIS,

Laporan Pengamatan, dan DPS/DKHS dari Sub Tim Penyisiran

untuk dilakukan proses perekaman dokumen ke dalam aplikasi

Sensus Pajak Nasional.

b. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan melakukan proses

perekaman data ke dalam aplikasi Sensus Pajak Nasional

berdasarkan cluster yang telah disensus.

c. Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan dalam proses perekaman

data harus memperhatikan detail isian yang ada dan memastikan

kode tindak lanjut di dokumen FIS telah terekam dengan benar.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

41 Bangga Bayar Pajak

d. Petunjuk teknis perekaman berdasarkan modul aplikasi Sensus

Pajak Nasional dari Direktorat TTKI.

2. Validasi Data

Validasi data bertujuan untuk menjamin keakuratan perekaman data

Sensus Pajak Nasional. Validasi data merupakan rangkaian kegiatan

membandingkan data yang ada di fisik dokumen FIS dengan hasil

perekaman data dalam aplikasi Sensus Pajak Nasional. Output yang

dihasilkan dari validasi ini adalah data valid hasil sensus. Tahapan

validasi data adalah sebagai berikut:

a. Petugas Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan yang bertugas

sebagai Validator menerima dokumen fisik FIS (per batch/cluster)

dari petugas perekam untuk kemudian membandingkan kesesuaian

data hasil perekaman dengan dokumen fisik.

b. Petugas memberikan tanda dalam dokumen FIS dan hasil

perekaman dalam aplikasi apabila data telah valid.

c. Data hasil perekaman yang telah valid di save dan dokumen FIS

dilakukan proses pemberkasan di seksi Pengolahan Data dan

Informasi, untuk kemudian dapat menjadi input proses bisnis DJP

(Pengawasan dan Perluasan Basis Pajak) dan proses monitoring

dan evaluasi dari Sensus Pajak Nasional.

d. Petunjuk teknis Validasi Data berdasarkan modul aplikasi Sensus

Pajak Nasional dari Direktorat TTKI.

B. PERLUASAN BASIS PAJAK

Perluasan basis pajak (Ekstensifikasi) adalah rangkaian aktivitas dalam

rangka memperluas basis Wajib Pajak dengan menambah jumlah Wajib

Pajak. Hasil Sensus Pajak Nasional yang masuk dalam proses

Ekstensifikasi akan ditindaklanjuti sebagaimana terdapat pada gambar

10, melalui 3 (tiga) tahapan proses bisnis, yaitu:

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

42 Bangga Bayar Pajak

LEVEL -1

Proses Bisnis Tinak Lanjut (SPN)

Pemberian

Himbauan

Pendafta ran

Wajib

Pajak

Pemantauan

Himbauan

Pedafta ran

Surat Himbauan Pendaftaran

Data WP yang Dihimbau

Bersedia ber- NPWP

Pembuatan Usulan

Dafta r Nomina tif

Pemeriksaan

Data Respon

Usulan Pemeriksaan Tujuan Lain

PemberianNPWP/PKPPEMERIKSAAN

Data Tindak Lanjut belum Ber-NPWP

KPP60-022, KPP60-0004,

KPP70-0087

Seksi Ekstensifikasi

Perpajakan

SE-116/PJ/2009

Seksi Ekstensifikasi

Perpajakan

KPP60-0015

Seksi Ekstensifikasi

Perpajakan

REGISTRASI

1. Pemberian Himbauan Pendaftaran.

2. Pemantauan Himbauan Pendaftaran.

3. Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan.

Gambar 10: Tindak Lanjut (Level 1)

1. Pemberian Himbauan Pendaftaran

Penerbitan Surat Himbauan Pendaftaran adalah kegiatan penerbitan

Surat Himbauan kepada Wajib Pajak untuk mendaftarkan dirinya agar

mendapatkan identitas berupa NPWP atau NOP. Input Penerbitan

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

43 Bangga Bayar Pajak

Surat Himbauan Pendaftaran adalah informasi atau data Wajib Pajak

yang belum ber-NPWP dari kegiatan Tindak Lanjut Sensus Pajak

Nasional dan data pemberi kerja dari Kegiatan Pengawasan.

Output dari kegiatan Penerbitan Surat Himbauan Pendaftaran adalah

data Wajib Pajak yang telah dihimbau dan Surat Himbauan

Pendaftaran ke Wajib Pajak. Tahapan prosedur operasi dari tata cara

Penerbitan Himbauan Pendaftaran mengacu pada SOP sebagai

berikut:

a. KPP60-0004 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan Untuk

Ber-NPWP,

b. KPP70-0087 tentang Tata Cara Pemberian NPWP OP Melalui

Pemberi Kerja,

c. KPP60-0022 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan

Pendaftaran Objek Dan Subjek PBB.

2. Pemantauan Himbauan Pendaftaran

Pemantauan Himbauan Pendaftaran adalah pengawasan atas respon

Wajib Pajak terhadap penerbitan Surat Himbauan Pendaftaran. Input

Pemantauan Himbauan Pendaftaran adalah data Surat Himbauan

Pendaftaran yang telah disampaikan ke Wajib Pajak. Output Proses

Bisnis Pemantauan Himbauan Pendaftaran adalah Laporan

Pengawasan Penerbitan Himbauan Pendaftaran yang akan digunakan

sebagai dasar dalam pembuatan usulan daftar Nominatif Pemeriksaan

tujuan lain dalam rangka penerbitan NPWP/PKP atau Daftar Nominatif

Usulan Pemberian NPWP (Karyawan) yang akan diteruskan ke Proses

Bisnis Registrasi.

3. Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan

Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan adalah kegiatan

untuk membuat usulan Pemeriksaan Tujuan Lain dalam rangka

pemberian NPWP secara jabatan. Wajib Pajak yang tidak memberikan

tanggapan atas himbauan NPWP dalam jangka waktu yang telah

ditentukan maka akan diusulkan untuk dilakukan Pemeriksaan Tujuan

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

44 Bangga Bayar Pajak

Lain. Input Proses Bisnis Pembuatan Usulan Daftar Nominatif

Pemeriksaan adalah data hasil respon Wajib Pajak atas Surat

Himbauan Pendaftaran yang telah disampaikan. Output Proses Bisnis

Pembuatan Usulan Daftar Nominatif Pemeriksaan berupa usulan

daftar nominatif pemeriksaan tujuan lain dalam rangka pemberian

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan/atau pengukuhan Pengusaha

Kena Pajak (PKP) yang akan diteruskan ke Proses Bisnis

Pemeriksaan. Tahapan prosedur operasi dari tata cara Penerbitan

Himbauan Pendaftaran mengacu pada SOP nomor KPP60-0015

tentang Tata Cara Penerbitan Daftar Nominatif Usulan SP3 PSL

Ekstensifikasi.

C. PENGAWASAN

Pengawasan adalah aktivitas-aktivitas atau rangkaian aktivitas dalam

rangka mewujudkan pemahaman dan kesadaran pajak Wajib Pajak

melalui pengawasan kepatuhan Wajib Pajak. Pada proses ini tujuan yang

akan dicapai adalah terciptanya pemahaman Wajib Pajak atas kewajiban

perpajakannya sehingga terwujud wajib pajak yang patuh melalui sistem

pengawasan Wajib Pajak yang baik dan terpadu.

Hasil Sensus Pajak Nasional yang masuk dalam proses Pengawasan dan

ditindaklanjuti sebagaimana terdapat pada gambar 11 melalui 3 (tiga)

tahapan proses bisnis, yaitu:

1. Profiling;

2. Pemanfaatan Data Profiling;

3. Tindak Lanjut Perluasan Basis Pajak.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

45 Bangga Bayar Pajak

LEVEL -1

Profilling

Pemanfaatan

Data Profilling

Permohonan Peminjaman Dokumen/Image

Data Profiling

Data Tindak Lanjut Telah Ber-

NPWP

Pengolahan Da ta

Pihak Ke-3

Tindaklanjut

Ekstensifikasi

Wajib

Pajak

EkstensifikasiData Pemberi Kerja

Surat Himbauan Memasukan SPT

Registrasi

PemeriksaanAnalisa Resiko/ Usulan

Pemeriksaan AR

Nota Dinas/BA AR, (Perubahan Data WP, Usulan WP NE)

Pengolahan Da ta

Pihak Ke-3Data Alket

SKP/STP, SKP PBB, SKB, STB Penagihan

STP/SKP/STP Bunga Penagihan, himbauan Pembetulan SPT, Surat Tegoran Konseling, SKP PBB, SKB,

STB, SK WP Patuh

KPP

KPP, Kanwil, KPP

KPP

SE-113/ PJ/ 2010

SE-94/ PJ/ 2010

Surat Pengiriman Dokumen FIS

KPP Lain

Gambar 11: Proses Pengawasan yang Terkait dengan Hasil Sensus Pajak

Nasional (Level 1)

1. Profiling

Hasil Sensus Pajak Nasional atas responden yang telah terdaftar sebagai

Wajib Pajak berupa Dokumen FIS dan data lainnya masuk dalam Proses

Bisnis Profiling. Data tesebut dipergunakan untuk proses pembuatan

dan/atau updating profile Wajib Pajak dengan tujuan untuk mengenal

dan mengetahui Wajib Pajak yang terdaftar di wilayah kerjanya secara

individual, menyajikan informasi yang dapat digunakan untuk

pengawasan kepatuhan Wajib Pajak serta bahan analisa, monitoring

perkembangan usaha dan potensi pajak Wajib Pajak yang bersangkutan,

penggalian potensi dan pelayanan yang lebih baik. Output Proses Bisnis

Profilling berupa Data Profil Wajib Pajak yang akan digunakan oleh

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

46 Bangga Bayar Pajak

Proses Bisnis Pemanfaatan Data Profiling dan permohonan peminjaman

dokumen/image. Tahapan prosedur operasi dari tata cara Profiling

mengacu pada SOP nomor KPP70-0072 tentang Tata Cara Pemutakhiran

Profil Wajib Pajak.

2. Pemanfaatan Data Profiling

Pemanfaatan Data Profiling merupakan proses tindak lanjut dari hasil

profiling. Kegiatan tindak lanjut ini lebih merupakan kegiatan yang

menghasilkan output dari proses analisis dan bukan output yang

otomatis dihasilkan oleh sistem antara lain adalah pengusulan PKP fiktif,

pengusulan penelitian materil data Wajib Pajak (termasuk kegiatan

dinamisasi PPh, estimasi penerimaan per-WP, optimalisasi data

perpajakan, penelitian/analisis kepatuhan materil WP, ekualisasi,

himbauan pembetulan SPT dan konseling).

Input Proses Bisnis Pemanfaatan Data Profiling berupa Data Profil Wajib

Pajak yang berasal dari Proses Bisnis profilling. Output Proses Bisnis

Pemanfaatan Data Profiling berupa data pemberi kerja yang akan

disampaikan kepada Proses Bisnis Ekstensifikasi, berita Acara Sub Tim

Pemberian NPWP dan Pengukuhan PKP tentang perubahan data WP atau

usulan WP Non efektif, analisa resiko Wajib Pajak yang digunakan oleh

proses bisnis Pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan berdasarkan

analisis resiko, STP/SKP yang digunakan Proses Bisnis Penagihan

himbauan memasukkan dan/atau pembetulan SPT dan surat teguran

kepada Wajib Pajak.

Tahapan prosedur operasi dari tata cara Pemanfaatan Data Profiling

mengacu pada SOP sebagai berikut:

1) KPP70-0064 tentang Tata Cara Penerbitan SKBKB/SKBKBT/STB

2) KPP70-0065 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak

PBB

3) KPP70-0100 tentang Tata Cara Pelaksanaan Konseling Terhadap

Wajib Pajak Sebagai Tindak Lanjut Surat Himbauan

4) KPP70-0067 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan

Pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

47 Bangga Bayar Pajak

5) KPP70-0079 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penelitian Dan Analisis

Kepatuhan Material Wajib Pajak

6) KPP70-0073 tentang Tata Cara Pelaksanaan Ekualisasi

3. Tindak Lanjut Perluasan Basis Pajak

Tindak Lanjut atas Wajib Pajak baru merupakan tindaklanjut dari Proses

Registrasi dimana Wajib Pajak yang baru ber-NPWP diawasi oleh Seksi

Ekstensifikasi sampai dengan Wajib Pajak yang bersangkutan membayar

atau melapor untuk pertama kalinya, dan untuk selanjutnya proses

pengawasan dilakukan oleh Seksi Waskon.

Input Tindak Lanjut Atas Wajib Pajak Baru berupa Data WP Baru dari

Database. Output Tindak Lanjut Atas Wajib Pajak Baru berupa Laporan

Tindak Lanjut Wajib Pajak Baru yang selanjutnya diproses oleh Profiling

dan surat himbauan memasukkan SPT dan surat permohonan

pemenuhan kewajiban perpajakan.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

48 Bangga Bayar Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

49 Bangga Bayar Pajak

Hidup adalah sebuah tantangan,

maka hadapilah.Hidup adalah

sebuah lagu, maka

nyanyikanlah.Hidup adalah

sebuah mimpi, maka

sadarilah.Hidup adalah sebuah

permainan, maka

mainkanlah.Hidup adalah cinta,

maka nikmatiah.

( Bhagawan Sri Sthya Sai Baba)

BAB 5

PENUTUP

Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional yang menjadi salah satu agenda pokok

Direktorat Jenderal Pajak diharapkan dapat menyempurnakan data perpajakan

yang pada akhirnya bisa meningkatkan penerimaan pajak sebagaimana

harapan kita bersama. Untuk itu, kepada seluruh pegawai Direktorat Jenderal

Pajak diharapkan memberikan dukungan dan perhatian penuh agar

pelaksanaan sensus berjalan dengan baik dan lancar.

Mari, Kita Sukseskan Sensus Pajak Nasional !

Ayo, Peduli Pajak !

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

50 Bangga Bayar Pajak

LAMPIRAN

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

51 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 1

A. Formulir Isian Sensus Untuk Responden Orang Pribadi

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

52 Bangga Bayar Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

53 Bangga Bayar Pajak

B. Formulir Isian Sensus untuk Responden BADAN

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

54 Bangga Bayar Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

55 Bangga Bayar Pajak

C. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN SENSUS (FIS) ORANG

PRIBADI (FIS-DJP.01)

1. Petunjuk Umum

a. Formulir Isian Sensus Orang Pribadi (FIS-DJP.01) adalah formulir

yang digunakan untuk melakukan Sensus Pajak Nasional untuk

mendata Subjek Pajak Sensus yang berupa orang pribadi.

b. Warna dari Formulir Isian Sensus Orang Pribadi (FIS-DJP.01)

adalah hijau muda

c. Formulir FIS-DJP.01 harus diisi oleh petugas sensus

berdasarkan keterangan responden, kecuali responden tidak

dapat ditemui secara langsung dengan cara Formulir FIS-DJP.01

ditinggalkan di lokasi sensus untuk diisi oleh responden dan diambil

pada waktu yang telah ditentukan oleh petugas sensus

d. Bagian yang diberi warna lebih gelap (abu-abu) diisi langsung oleh

Supervisor selaku ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS)

e. Formulir FIS-DJP.01 harus diisi dengan huruf balok dengan tinta

berwarna hitam

2. Header

a. No Formulir (9 digit), terdiri dari :

1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak

(KPP)

2) 6 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut formulir yang

dikeluarkan oleh KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional

b. Kategori : diisi dengan kategori pelaksanaan sensus terkait dengan

subyek sensus.

Pada bagian kategori ini diisi dengan :

1) “1” – apabila responden bersedia untuk mengisi dan

menandatangani Formulir Isian Sensus (FIS)

2) “2” – apabila Responden menolak untuk mengisi Formulir Isian

Sensus (FIS)

3) “3” – apabila Responden tidak berada di tempat saat sensus,

akan tetapi ada pihak yang mewakili responden

4) “4” – apabila objek sensus tidak/belum berpenghuni

c. Kanwil DJP.... : diisi dengan nama Kanwil DJP pelaksana Sensus

Pajak Nasional (SPN)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

56 Bangga Bayar Pajak

d. Kantor Pelayanan Pajak Pratama.... : diisi dengan Kantor

Pelayanan Pajak pelaksana Sensus Pajak Nasional (SPN)

e. Cluster (7 digit) merupakan cluster yang akan menjadi tujuan

Sensus Pajak Nasional (SPN) yang tercantum dalam Daftar

Penugasan Sensus (DPS)/Daftar Kesimpulan Hasil Sensus (DKHS),

terdiri dari :

1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang

terdapat pada DPS/DKHS

2) 3 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut cluster di dalam wilayah

KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional yang terdapat pada DPS/DKHS

3) 1 digit terakhir : diisi dengan kode kawasan yang terdapat pada

DPS/DKHS

f. NOP : diisi dengan :

1) Nomor Obyek Pajak (NOP) lokasi sensus apabila diketahui NOP lokasi

sensus yang bersumber pada peta blok/Daftar Hasil Rekaman (DHR)

PBB

2) Dikosongkan apabila lokasi sensus tidak tidak diketahui NOP-nya

(selanjutnya Bagian D harus diisi untuk pemutakhiran data peta

blok dan SISMIOP)

g. No FIS : diisi dengan nomor urut dari Subjek Pajak Sensus dalam suatu

NOP dari cluster yang akan menjadi tujuan Sensus Pajak Nasional (SPN)

BAGIAN A – SUBJEK PAJAK SENSUS (IDENTITAS)

1. Identitas Subjek Pajak Sensus (penulisan nama dan gelar diisi sesuai

dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 Npvember 2010 tentang Pedoman

Standarisasi Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek

Pajak dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

1.a. Nama (Sesuai KTP) : diisi dengan nama lengkap Subjek Pajak

Sensus yang sesuai dengan KTP tanpa menggunakan gelar

kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat

militer/pangkat polisi

1.b. Gelar : diisi dengan gelar kebangsawanan/gelar akademis/gelar

keagamaan/pangkat militer/pangkat polisi

Misalnya : RM. SH. atau DR. SST. AK

Perhatian : nomor FIS diisi oleh Ketua UPS ketika melakukan

rekapitulasi pada DPS/DKHS

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

57 Bangga Bayar Pajak

2. Tempat/Tgl Lahir : diisi dengan tempat lahir dan tanggal lahir dari

Subjek Pajak Sensus sesuai dengan KTP. Untuk tanggal lahir diisi dengan

format „dd-mm-yyyy‟

3. Jenis Kelamin : beri tanda silang (x) untuk jenis kelamin Subyek Sensus.

Pilihan :

Laki-laki

Perempuan

4. Alamat Tempat Tinggal (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-

114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi

Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam

Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP

Subyek Sensus

Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor

sesuai dengan KTP

c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT

dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

Misalnya : 001/023

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP

e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP

f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

KTP

g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak

yang terdiri dari 5 (lima) digit

Misalnya : 12000

5. No Pelanggan PLN : diisi dengan ID Pelanggan PLN dimana lokasi sensus

dilakukan.

Catatan :

a. Apabila terdapat lebih dari satu ID Pelanggan PLN, ditulis salah

satu ID Pelanggan PLN di lokasi sensus.

b. Apabila di lokasi sensus terdapat satu ID Pelanggan PLN untuk

beberapa lokasi sensus, maka ID Pelanggan PLN yang ada

diisikan ke No Pelanggan (nomor 5).

c. Penulisan Nomor Pelanggan PLN ini tanpa tanda baca

6. No Telepon : diisi dengan kode kota, nomor telepon dan extension

(apabila ada) yang bisa dihubungi dari Subyek Sensus

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

58 Bangga Bayar Pajak

7. No Handphone: diisi dengan nomor handphone yang bisa dihubungi

dari Subyek Sensus

8. No Faksimile : diisi dengan kode kota, nomor faksimile yang bisa

dihubungi dari Subyek Sensus

9. Email : diisi dengan email yang dimiliki oleh Subyek Sensus

10. Kewarganegaraan : beri tanda silang (x) pada status kebangsaan

Subjek Pajak Sensus yang sesuai.

Pilihan :

WNI

WNA

Apabila kebangsaan diisi dengan WNA, maka isian Negara Asal harus diisi

No Identitas : diisi dengan nomor identitas Subjek Pajak Sensus yaitu

nomor KTP/Paspor/KITAS. Penulisan nomor identitas Subjek Pajak Sensus ini tanpa tanda baca

11. WP Terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah Subjek Pajak

Sensus sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak atau belum terdaftar sebagai

Wajib Pajak.

Pilihan :

Tidak

Ya

Apabila sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak, isian NPWP harus diisi

dengan NPWP Subyek Sensus

12. Menyampaikan SPT Tahunan : beri tanda silang (x) apakah Subjek

Pajak Sensus sudah menyampaikan SPT Tahunan?

Pilihan :

Tidak

Ya

Tahun PajakTerakhir : diisi dengan tahun pajak SPT Tahunan terakhir

disampaikan oleh Subyek Pajak Sensus

13. PKP terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah sudah

terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Pilihan :

Ya

Tidak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

59 Bangga Bayar Pajak

14. Kedudukan : beri tanda silang (x) pada pilihan kedudukan Subyek

Survey

Pilihan :

Domisili

Lokasi

Catatan : Bagian ini diisi oleh petugas dengan mempertimbangkan

alamat domisili dan alamat sensus

15. Alamat Korespondensi : diisi apabila tidak bertempat tinggal di alamat

yang tertera di KTP (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-

114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi

Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak

dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP

Subyek Sensus

Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor

sesuai dengan KTP

c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT

dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

Misalnya : 001/023

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP

e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP

f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

KTP

g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak

yang terdiri dari 5 (lima) digit

Misalnya : 12000

BAGIAN B – LOKASI SENSUS (TEMPAT TINGGAL/USAHA)

16. Status : beri tanda silang (x) untuk status dari Lokasi Sensus

Pilihan :

Milik Sendiri

Sewa

Lainnya, sebutkan.....................

Catatan :

a. Apabila pilihan status adalah „Milik Sendiri‟ maka sensus

berlanjut ke angka 19

b. Apabila pilihan status selain „Milik Sendiri‟ maka sensus

berlanjut ke angka 16

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

60 Bangga Bayar Pajak

17. Ada Kegiatan Membangun sendiri (>300m2) : beri tanda silang (x)

apabila pada saat melakukan sensus terlihat ada kegiatan membangun di

Lokasi Sensus

Pilihan :

Tidak

Ya

Luas Bangunan : diisi dengan luas bangunan dari kegiatan membangun

sendiri di Lokasi Sensus dalam satuan meter persegi (m2)

18. Nama Pemilik :

a. untuk individu diisi dengan nama lengkap pemilik Lokasi

Sensus yang sesuai dengan KTP tanpa menggunakan gelar

kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat

militer/pangkat polisi

b. untuk badan diisi dengan nama Badan ditulis lengkap dengan

nama badan hukum yang disingkat dan diletakkan di belakang

nama setelah tanda koma (,) dan diakhiri dengan tanda titik (.)

Selanjutnya beri tanda silang (x) untuk pilihan :

Individu, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi

sensus adalah Individu

Badan, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi sensus

adalah Badan

19. No Identitas : diisi dengan nomor identitas dari individu atau badan

a. Untuk individu, nomor identitas diisi dengan NPWP atau nomor

KTP.

b. Untuk badan, nomor identitas diisi dengan NPWP .

Catatan :

a. penulisan NPWP ini sesuai dengan format penulisan NPWP,

misalnya : 01.234.567.8-910.000

b. Penulisan nomor KTP ini tanpa tanda baca

20. Alamat Tempat Tinggal : diisi dengan alamat tempat tinggal dari

pemilik Lokasi Sensus

a. Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada di

KTP

b. Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan

(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5

November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan

Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data

Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

61 Bangga Bayar Pajak

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP

Subyek Sensus

Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor

sesuai dengan KTP

c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT

dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

Misalnya : 001/023

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP

e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP

f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

KTP

g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak yang

terdiri dari 5 (lima) digit

Misalnya : 12000

21. a. Pebayaran PPh atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan :

beri tanda silang (x) apabila ada pembayaran PPh atas Persewaan

Tanah dan/atau Bangunan

Pilihan :

Tidak Tahu

Tidak Ada

Ada Pembayaran

b. Apabila ada pembayaran, yang melakukan pembayaran : apabila

ada pembayaran, beri tanda silang (x) pada pihak yang melakukan

pembayaran

Pilihan :

Pemilik

Subjek Pajak Sensus

Lainnya, sebutkan.................................

BAGIAN C – KONDISI SUBJEK PAJAK SENSUS (KEGIATAN USAHA)

22. Status : beri tanda silang (x) untuk status dari Subyek Sensus

Pilihan :

Tidak Kawin

Kawin

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

62 Bangga Bayar Pajak

23. Tanggungan : beri tanda silang (x) untuk mengetahui tanggungan dan

jumlah tanggungan dari Subyek Sensus

Pilihan :

Anak, jumlah.........

Saudara, jumlah.........

Orang Tua, jumlah.........

Lainnya, jumlah.........

24. Sumber Penghasilan : diisi dengan sumber penghasilan dari Subyek

Sensus

a. Pekerjaan : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang

berasal dari pekerjaan

Pilihan :

Swasta (Pengurus/Manager/Pegawai)*

PNS

TNI

POLRI

Keterangan : * coret yang tidak perlu pilihan yang ada di dalam tanda

kurung „(.....)‟

b. Usaha : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang berasal

dari usaha. Kemudian isi merk usaha dan jenis usaha dari Subjek

Pajak Sensus sesuai dengan kelompok Usahanya

Pilihan :

Industri, Merk Usaha : .........,Jenis Usaha : .............

Dagang, Merk Usaha : .......,Jenis Usaha : ............

Jasa, Merk Usaha : ........... ., Jenis Usaha : .............

Kode KLU : diisi dengan 5 (lima) digit kode KLU dari salah satu usaha yang paling dominan (diisi oleh petugas sensus)

c. Modal : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang berasal

dari modal

Pilihan :

Tunai

Surat Berharga

Barang Bergerak

Tanah dan Bangunan

d. Lainnya : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang

berasal dari sumber lainnya

Pilihan :

MLM

Komisi

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

63 Bangga Bayar Pajak

Lainnya, sebutkan..............

25. Sumber Penghasilan dan Jumlah Penghasilan Kotor per Bulan:

beri tanda silang (x) di tempat yang sesuai jenis penghasilan dan jumlah

penghasilan kotor per bulan dari Subjek Pajak Sensus dengan range

penghasilan sebagai berikut (dalam jutaan rupiah dan pembulatan

dilakukan dalam jutaan ke bawah) :

a. 0 – 10 : yang dimaksud adalah mulai dari 0 s.d 10 juta

b. 11 – 25 : yang dimaksud adalah mulai dari 11 juta s.d 25 juta

c. 26 – 50 : yang dimaksud adalah mulai dari 26 juta s.d 50 juta

d. 51 – 100 : yang dimaksud adalah mulai dari 51 juta s.d 100 juta

e. 101 – 200 : yang dimaksud adalah mulai dari 101 juta s.d 200 juta

f. 201 – 400 : yang dimaksud adalah mulai dari 201 juta s.d 400 juta

g. >400 : yang dimaksud adalah lebih dari 400 juta

26. Jumlah Karyawan : beri tanda silang (x) untuk jumlah karyawan dari

Subyek Sensus

Pilihan :

Tidak Ada

1-5 orang

6-15 orang

16-40 orang

>40 orang

Catatan :

Karyawan adalah orang yang bekerja pada Subjek Pajak

Sensus dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan

imbalan secara tetap, antara lain : supir, pembantu rumah

tangga, pegawai di tempat usaha Subyek Sensus

3. BAGIAN PENGESAHAN

Terdapat 3 (tiga) pengesahan di bagian ini, yaitu :

a. Pemberi Jawaban (Responden/Kuasa)*

Pada bagian ini, Pemberi Jawaban (Responden/kuasa)* diminta untuk

mengisi nama dan tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda

tangan pada tempat yang telah disediakan

b. Petugas Sensus

Pada bagian ini, Petugas Sensus diminta untuk mengisi nama dan

tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada

tempat yang telah disediakan

c. Ketua UPS

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

64 Bangga Bayar Pajak

Pada bagian ini, Ketua UPS diminta untuk mengisi nama, NIP dan

tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada

tempat yang telah disediakan

Catatan:

Ketua UPS adalah ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS) membubuhkan

tanda tangannya setelah memastikan bagian yang harus diisi

oleh petugas telah terisi dan menuangkan sebagian elemen FIS

yang telah ditentukan ke dalam DPS/DHKS

BAGIAN D – ALAMAT SENSUS (Diisi apabila tidak ada dalam peta blok

atau peta blok tidak tersedia)

PERHATIAN :

- Bagian ini diisi oleh petugas sensus

- Diisi apabila Lokasi Sensus yang didatangi tidak ada dalam di peta

blok atau peta blok tidak tersedia

27. NOP : diisi dengan NOP Lokasi Sensus apabila Lokasi Sensus sudah

mempunyai NOP. Apabila lokasi Sensus belum mempunyai NOP maka

bagian NOP ini dikosongkan saja

Alamat diisi dengan alamat dari Lokasi Sensus

a. Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada di

KTP.

b. Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan.

(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5

November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan

Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajak

pada Direktorat Jenderal Pajak)

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP

Subyek Sensus

Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor

sesuai dengan KTP

c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT

dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

Misalnya : 001/023

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

65 Bangga Bayar Pajak

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP

e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP

f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

KTP

g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak

yang terdiri dari 5 (lima) digit

Misalnya : 12000

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

66 Bangga Bayar Pajak

D. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN SENSUS (FIS) BADAN

(FIS-DJP.02)

1. Petunjuk Umum

a. Formulir Isian Sensus Badan (FIS-DJP.02) adalah formulir yang

digunakan untuk melakukan Sensus Pajak Nasional untuk

mendata Subjek Pajak Sensus yang berupa orang pribadi.

b. Warna dari Formulir Isian Sensus Badan (FIS-DJP.02) adalah

merah muda

c. Formulir FIS-DJP.02 harus diisi oleh petugas sensus

berdasarkan keterangan responden, kecuali responden tidak

dapat ditemui secara langsung dengan cara Formulir FIS-DJP.02

ditinggalkan di lokasi sensus untuk diisi oleh responden dan

diambil pada waktu yang telah ditentukan oleh petugas sensus

d. Bagian yang diberi warna lebih gelap (abu-abu) diisi langsung

oleh Supervisor selaku ketua Unit Pelaksana Sensus (UPS)

e. Formulir FIS-DJP.02 harus diisi dengan huruf balok dengan tinta

berwarna hitam

2. Header

a. No Formulir (9 digit), terdiri dari :

1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak

(KPP)

2) 6 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut formulir yang

dikeluarkan oleh KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional

b. Kategori : diisi dengan kategori pelaksanaan sensus terkait

dengan subyek sensus

Pada bagian kategori ini diisi dengan :

1) “1” – apabila responden bersedia untuk mengisi dan

menandatangani Formulir Isian Sensus (FIS)

2) “2” – apabila Responden menolak untuk mengisi Formulir

Isian Sensus (FIS)

3) “3” – apabila Responden tidak berada di tempat saat sensus,

akan tetapi ada pihak yang mewakili responden

4) “4” – apabila objek sensus tidak/belum berpenghuni

c. Kanwil DJP.... : diisi dengan nama Kanwil DJP pelaksana Sensus

Pajak Nasional (SPN)

d. Kantor Pelayanan Pajak Pratama.... : diisi dengan Kantor

Pelayanan Pajak pelaksana Sensus Pajak Nasional (SPN)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

67 Bangga Bayar Pajak

e. Cluster (7 digit) merupakan cluster yang akan menjadi tujuan

Sensus Pajak Nasional (SPN) yang tercantum dalam Daftar

Penugasan Sensus (DPS)/Daftar Kesimpulan Hasil Sensus

(DKHS), terdiri dari :

1) 3 digit pertama : diisi dengan kode Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) yang terdapat pada DPS/DKHS

2) 3 digit berikutnya : diisi dengan nomor urut cluster di dalam

wilayah KPP pelaksana Sensus Pajak Nasional yang terdapat

pada DPS/DKHS

3) 1 digit terakhir : diisi dengan kode kawasan yang terdapat pada

DPS/DKHS

f. NOP : diisi dengan :

1) Nomor Obyek Pajak (NOP) lokasi sensus apabila diketahui NOP

lokasi sensus yang bersumber pada peta blok/Daftar Hasil

Rekaman (DHR) PBB

2) Dikosongkan apabila lokasi sensus tidak tidak diketahui NOP-nya

(selanjutnya Bagian D harus diisi untuk pemutakhiran

data peta blok dan SISMIOP)

g. No FIS : diisi dengan nomor urut dari Subjek Pajak Sensus dalam

suatu NOP dari cluster yang akan menjadi tujuan Sensus Pajak

Nasional (SPN)

Perhatian : nomor FIS ini diisi oleh Ketua UPS ketika melakukan

rekapitulasi pada DPS/DKHS

BAGIAN A – SUBJEK PAJAK SENSUS (IDENTITAS)

1. Identitas Subjek Pajak Sensus (penulisan nama dan gelar diisi sesuai

dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman

Standarisasi Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek

Pajak dalam Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

1.a. Nama (Sesuai Akta Pendirian) : diisi dengan nama lengkap

Subjek Pajak Sensus yang sesuai dengan Akta Pendirian Badan

1.b. Badan Hukum : diisi nama badan hukum dari Subyek Sensus

Misalnya : PT, CV , Yayasan, Kongsi, Firma, Asosiasi, BUT

(Bentuk Usaha Tetap), Kantor Dagang Asing, J.O (Joint

Operation), Konsorsium dan lainnya

2. Nomor/Tgl Akta : diisi dengan nomor dan tanggal akta pendirian dari

Subyek Sensus. Untuk tanggal akta diisi dengan format „dd-mm-yyyy‟

3. Jenis Badan : beri tanda silang (x) untuk jenis badan dari Subyek Sensus.

Pilihan :

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

68 Bangga Bayar Pajak

Badan Usaha, untuk jenis badan yang mencari keuntungan

(profit oriented)

Badan Nirlaba, untuk jenis badan yang tidak mencari

keuntungan (misalnya : kegiatan sosial dan

kemasyarakatan, keagamaan, pendidikan, kebudayaan)

4. Alamat Kedudukan (penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-

114/PJ/2010 tanggal 5 November 2010 tentang Pedoman Standarisasi

Penulisan Nama dan Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam

Basis Data Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak)

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat

kedudukan Subyek Sensus

Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor

sesuai dengan alamat kedudukan Subyek Sensus

c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan alamat

kedudukan Subyek Sensus. Untuk RT dan RW terdiri dari 3

(tiga) angka, misalnya : 001/023

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan alamat

kedudukan Subyek Sensus

e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan alamat

kedudukan Subyek Sensus

f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

alamat kedudukan Subyek Sensus

g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat kedudukan

subyek pajak yang terdiri dari 5 (lima) digit, misalnya : 12000

5. No Pelanggan PLN : diisi dengan ID Pelanggan PLN dimana lokasi sensus

dilakukan.

Catatan :

a. Apabila terdapat lebih dari satu ID Pelanggan PLN, ditulis salah

satu ID Pelanggan PLN di lokasi sensus.

b. Apabila di lokasi sensus terdapat satu ID Pelanggan PLN untuk

beberapa lokasi sensus, maka ID Pelanggan PLN yang ada

diisikan ke No Pelanggan (nomor 5).

c. Penulisan Nomor Pelanggan PLN ini tanpa tanda baca

6. No Telepon : diisi dengan kode kota, nomor telepon dan extension

(apabila ada) yang bisa dihubungi dari Subyek Sensus

7. No Faksimile : diisi dengan kode kota, nomor faksimile yang bisa

dihubungi dari Subyek Sensus

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

69 Bangga Bayar Pajak

8. Email : diisi dengan email yang dimiliki oleh Subyek Sensus

9. Penanggung Jawab : diisi dengan identitas penanggung jawab dari

Subyek Sensus. Yang dimaksud sebagai penanggung jawab disini adalah

yang menandatangi laporan Surat Pemberitahuan (SPT) dari Subyek

Sensus

a. Nama (Sesuai Akta terakhir) : diisi dengan nama lengkap

Penanggung Jawab Subjek Pajak Sensus yang sesuai dengan

akta terakhir tanpa menggunakan gelar kebangsawanan/gelar

akademis/gelar keagamaan/pangkat militer/pangkat polisi

b. Gelar : diisi dengan gelar kebangsawanan/gelar akademis/gelar

keagamaan/pangkat militer/pangkat polisi dari Penanggung

Jawab Subyek Sensus

c. NPWP : diisi dengan NPWP dari Penanggung Jawab Subyek

Sensus

d. Jabatan : diisi dengan jabatan dari Penanggung Jawab Subyek

Sensus

e. No Identitas : diisi dengan no identitas (nomor

KTP/PASPOR/KITAS) dari Penanggung Jawab Subyek Sensus

Penulisan nomor identitas ini tanpa tanda baca

f. No Handphone : diisi dengan nomor handphone dari

Penanggung Jawab Subyek Sensus

g. Email : diisi dengan email dari Penanggung Jawab Subyek

Sensus

10. WP Terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah Subjek Pajak

Sensus sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak atau belum terdaftar sebagai

Wajib Pajak.

Pilihan :

Ya

Tidak

Apabila sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak, isian NPWP harus diisi

dengan NPWP Subyek Sensus

11. Menyampaikan SPT Tahunan : beri tanda silang (x) apakah Subjek

Pajak Sensus sudah menyampaikan SPT Tahunan?

Pilihan :

Tidak

Ya

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

70 Bangga Bayar Pajak

Tahun PajakTerakhir : diisi dengan tahun pajak SPT Tahunan

terakhir disampaikan oleh Subyek Pajak Sensus

12. PKP Terdaftar : beri tanda silang (x) pada pilihan apakah sudah

terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Pilihan :

Ya

Tidak

13. Kedudukan : beri tanda silang (x) pada pilihan kedudukan Subyek

Survey

Pilihan :

Domisili

Lokasi

Catatan :

Bagian ini diisi oleh petugas dengan mempertimbangkan

alamat domisili dan alamat sensus

14. Alamat Korespondensi : diisi dengan alamat untuk keperluan

korespondensi. Misalnya alamat yang tercantum di kop surat. (penulisan

alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5 Npvember 2010

tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan Alamat Wajib

Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajak pada Direktorat

Jenderal Pajak)

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat

korespondensi Subyek Sensus

Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor

sesuai dengan alamat korespondensi Subyek Sensus

c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan alamat

korespondensi Subyek Sensus. Untuk RT dan RW terdiri dari 3

(tiga) angka

Misalnya : 001/023

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan alamat

korespondensi Subyek Sensus

e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan alamat

korespondensi Subyek Sensus

f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

alamat korespondensi Subyek Sensus

g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak

yang terdiri dari 5 (lima) digit

Misalnya : 12000

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

71 Bangga Bayar Pajak

BAGIAN B – LOKASI SENSUS (TEMPAT TINGGAL/USAHA)

15. Status : beri tanda silang (x) untuk status dari Lokasi Sensus

Pilihan :

Milik Sendiri

Sewa

Lainnya, sebutkan.....................

Catatan :

a. Apabila pilihan status adalah „Milik Sendiri‟ maka survey

berlanjut ke angka 18

b. Apabila pilihan status selain „Milik Sendiri‟ maka survey berlanjut

ke angka 15

16. Ada Kegiatan Membangun (>300m2) : beri tanda silang (x) apabila

pada saat melakukan sensus terlihat ada kegiatan membangun di Lokasi

Sensus

Pilihan :

Tidak

Ya

Luas Bangunan : diisi dengan luas bangunan dari kegiatan

membangun sendiri di Lokasi Sensus dalam satuan meter persegi

(m2)

17. Nama Pemilik :

a. untuk individu diisi dengan nama lengkap pemilik Lokasi Sensus

yang sesuai dengan KTP tanpa menggunakan gelar

kebangsawanan/gelar akademis/gelar keagamaan/pangkat

militer/pangkat polisi

b. untuk badan diisi dengan nama Badan ditulis lengkap dengan

nama badan hukum yang disingkat dan diletakkan di belakang

nama setelah tanda koma (,) dan diakhiri dengan tanda titik (.)

Selanjutnya beri tanda silang (x) untuk pilihan :

Individu, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi

sensus adalah Individu

Badan, diberi tanda silang (x) apabila pemilik lokasi sensus

adalah Badan

18. No Identitas : diisi dengan nomor identitas dari individu atau badan

a. Untuk individu, nomor identitas diisi dengan NPWP atau nomor

KTP.

b. Untuk badan, nomor identitas diisi dengan NPWP .

Catatan :

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

72 Bangga Bayar Pajak

a. penulisan NPWP ini sesuai dengan format penulisan NPWP,

misalnya : 01.234.567.8-910.000

b. Penulisan nomor KTP ini tanpa tanda baca

19. Alamat Tempat Tinggal : diisi dengan alamat tempat tinggal dari

pemilik Lokasi Sensus

a. Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada di

KTP

b. Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan

(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5

November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan

Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajak

pada Direktorat Jenderal Pajak)

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di KTP

Subyek Sensus

Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN

KOTA LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor

sesuai dengan KTP

c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan KTP. Untuk RT

dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

Misalnya : 001/023

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan KTP

e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan KTP

f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

KTP

g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat subyek pajak

yang terdiri dari 5 (lima) digit

Misalnya : 12000

20. a. Pembayaran PPh atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan :

beri tanda silang (x) apabila ada pembayaran PPh atas Persewaan Tanah

dan/atau Bangunan

Pilihan :

Tidak Tahu

Tidak Ada

Ada Pembayaran

b. Apabila ada pembayaran, yang melakukan pembayaran : apabila

ada pembayaran, beri tanda silang (x) pada pihak yang melakukan

pembayaran.

Pilihan :

Pemilik

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

73 Bangga Bayar Pajak

Subjek Pajak Sensus

Lainnya, sebutkan.................................

BAGIAN C – KONDISI SUBJEK PAJAK SENSUS (KEGIATAN USAHA)

21. Usaha : beri tanda silang (x) untuk sumber penghasilan yang berasal

dari usaha. Kemudian isi merk usaha dan jenis usaha dari Subjek Pajak

Sensus sesuai dengan kelompok Usahanya

Pilihan :

Industri, Merk Usaha : .............., Jenis Usaha : ...............

Dagang, Merk Usaha : .............., Jenis Usaha : ...............

Jasa, Merk Usaha : ..............., Jenis Usaha : ...............

Lainnya, Merk Usaha : .............., Jenis Usaha : ...............

Kode KLU : diisi dengan 5 (lima) digit kode KLU dari salah satu

usaha yang paling dominan (diisi oleh petugas sensus)

22. Omzet : beri tanda silang (x) di tempat yang sesuai jenis penghasilan

dan jumlah omzet dari Subjek Pajak Sensus dalam satu bulan dengan

range omzet sebagai berikut (dalam jutaan rupiah dan pembulatan

dilakukan dalam jutaan ke bawah) :

a. 0 – 25 : yang dimaksud adalah mulai dari 0 s.d 25 juta

b. 26 – 50 : yang dimaksud adalah mulai dari 26 juta s.d 50 juta

c. 51 – 200 : yang dimaksud adalah mulai dari 51 juta s.d 200 juta

d. 201 – 400 : yang dimaksud adalah mulai dari 201 juta s.d 400 juta

e. >400 : yang dimaksud adalah lebih besar dari 400 juta

23. Pasar : beri tanda silang (x) untuk lokasi pemasaran dari produk atau

jasa dari Subyek Sensus

Pilihan :

Ekspor

Domestik

Ekspor dan Domestik

24. Jumlah Karyawan : beri tanda silang (x) untuk jumlah karyawan dari

Subyek Sensus

Pilihan :

1-5 orang

6-15 orang

16-40 orang

>40 orang

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

74 Bangga Bayar Pajak

Selanjutnya pada bagian Tenaga Kerja ini beri tanda silang (x) apakah

karyawan yang ada di Subjek Pajak Sensus diikutkan dalam Jamsostek atau tidak

Pilihan :

Ikut Jamsostek

Tidak Ikut Jamsostek

25. Peralatan : beri tanda silang (x) untuk peralatan produksi yang dimiliki

oleh Subyek Sensus

Pilihan :

Milik Sendiri

Sewa

Lainnya

26. Pembukuan : beri tanda silang (x) untuk pembuatan pembukuan oleh

Subyek Sensus

Pilihan :

Sendiri

Akuntan Publik/Konsultan

Lainnya

27. Status Badan : beri tanda silang (x) untuk status badan dari Subyek

Sensus

Pilihan :

Tunggal

Pusat

Cabang

28. Operasi/Waktu Perolehan Penghasilan : beri tanda silang (x) untuk

operasi/waktu perolehan penghasilan dari Subyek Sensus

Pilihan :

Tidak Rutin

Rutin

29. Waktu Operasi : beri tanda silang (x) untuk waktu operasi dari usaha

yang dilakukan oleh Subyek Sensus

Pilihan :

Normal (pagi s.d sore)

24 jam

Tertentu, sebutkan.............. (isikan dengan waktu operasi

dari Subyek Sensus)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

75 Bangga Bayar Pajak

30. Bagian dari Group : beri tanda silang (x) apabila Subjek Pajak Sensus

adalah bagian dari Group

Pilihan :

Tidak

Ya, sebutkan................. (isikan dengan nama Group dari

Subyek Sensus)

BAGIAN PENGESAHAN

Terdapat 3 (tiga) pengesahan di bagian ini, yaitu :

1. Pemberi Jawaban

Pada bagian ini, Pemberi Jawaban diminta untuk mengisi nama dan

tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada tempat

yang telah disediakan. Yang dimaksud dengan pemberi jawaban disini

adalah Penanggung Jawab sebagaimana dimaksud pada angka 9

2. Petugas Sensus

Pada bagian ini, Petugas Sensus diminta untuk mengisi nama, NIP dan

tanggal pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada tempat

yang telah disediakan. NIP diisi apabila petugas sensus adalah pegawai

DJP

3. Ketua UPS

Pada bagian ini, Ketua UPS diminta untuk mengisi nama, NIP dan tanggal

pelaksanaan survey dan memberikan tanda tangan pada tempat yang

telah disediakan

BAGIAN D – ALAMAT SENSUS (Diisi apabila tidak ada dalam peta blok

atau peta blok tidak tersedia)

PERHATIAN :

- Bagian ini diisi oleh petugas sensus

- Diisi apabila Lokasi Sensus yang didatangi tidak ada dalam di peta

blok atau peta blok tidak tersedia

31. NOP : diisi dengan NOP Lokasi Sensus apabila Lokasi Sensus sudah

mempunyai NOP.

Apabila lokasi Sensus belum mempunyai NOP maka bagian NOP ini

dikosongkan saja

Alamat diisi dengan alamat dari Lokasi Sensus

- Untuk individu, alamat diisi sesuai dengan alamat yang ada di

KTP

- Untuk Badan, alamat diisi sesuai dengan tempat kedudukan

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

76 Bangga Bayar Pajak

(penulisan alamat diisi sesuai dengan SE-114/PJ/2010 tanggal 5

November 2010 tentang Pedoman Standarisasi Penulisan Nama dan

Alamat Wajib Pajak/Subyek Pajak/Obyek Pajak dalam Basis Data Pajak

pada Direktorat Jenderal Pajak)

a. Jalan : diisi dengan nama jalan sesuai dengan alamat di lokasi

sensus

Misalnya : JL RAYA KEMANGGISAN ILIR III DLM, PERUMAHAN KOTA

LEGENDA CLUSTER DUKUH ZAMRUD JL ZAMRUD UTARA

b. Blok/Lt/Kav/No : diisi dengan Blok/Lantai/Kavling/Nomor sesuai

dengan alamat di lokasi sensus

c. RT/RW : diisi dengan RT dan RW sesuai dengan alamat di lokasi

sensus. Untuk RT dan RW terdiri dari 3 (tiga) angka

Misalnya : 001/023

d. Kelurahan : diisi dengan kelurahan sesuai dengan alamat di lokasi

sensus

e. Kecamatan : diisi dengan kecamatan sesuai dengan alamat di lokasi

sensus

f. Kota/Kabupaten : diisi dengan kota/kabupaten sesuai dengan

alamat di lokasi sensus

g. Kode Pos : diisi dengan kode pos dari alamat lokasi sensus yang

terdiri dari 5 (lima) digit

Misalnya : 12000

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

77 Bangga Bayar Pajak

E. DAFTAR PENUGASAN SENSUS (DPS)/ DAFTAR KESIMPULAN HASIL

SENSUS (DKHS)

Kode Cluster : ……………………………………………..

Nama Cluster : ……………………………………………..

Sektor : ……………………………………………..

Uraian Jumlah NOP

Keseluruhan

Yang Matching dengan NPWP

Yang tidak matching

Alamat

NoFIS NPWP Nama

Alamat Wajib Pajak

Xxxxxx XXxxx No. 99

999 [99.999.999.9-999.009] Xxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jl. Xxxxxxx Xxxxxx No.99

999 [99.999.999.9-999.009] Xxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jl. Xxxxxxx Xxxxxx No.99

Xxxxxx XXxxx No. 99

999 [99.999.999.9-999.009] Xxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jl. Xxxxxxx Xxxxxx No.99

999 [99.999.999.9-999.009] Xxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jl. Xxxxxxx Xxxxxx No.99

xx.xx.xx.xxx.xxxx-x

xx.xx.xx.xxx.xxxx-x

SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN 2011

KANWIL DJP ……………………………..

KPP PRATAMA ……………………………..

A. Data Awal berdasarkan Sistem Informasi SENSUS (Yang Matching)

NOP

Kategori Keberadaan

KEMENTERIAN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PAJAK

: ……………………………………………..

: ……………………………………………..

: ……………………………………………..

: ……………………………………………..

B. Informasi yang diperoleh selama SENSUS (Tidak Matching)

No.

UrutNo. FIS Nama Kategori

1

2

3

4

5

Kode Cluster

Nama Cluster

Sektor

Tanggal Sensus

SENSUS PAJAK NASIONAL TAHUN 2011

KANWIL DJP ……………………………..

KPP PRATAMA ……………………………..

NOP

KEMENTERIAN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

78 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 2

PENANGGUNGJAWAB

K E T U A

KETUA BIDANG

ANGGARAN, LOGISTIK

DAN SUMBER DAYA

MANUSIA

KETUA BIDANG

PERENCANAAN

SENSUS

KETUA BIDANG

KERJASAMA DAN

PUBLIKASI

KETUA BIDANG

PENYEDIAAN DATA

DAN INFORMASI

KETUA BIDANG

SISTEM INFORMASI

DAN APLIKASI

KETUA BIDANG

PERATURANKETUA BIDANG

PROSEDUR DAN

TATA CARA

KETUA BIDANG

PENEGAKAN HUKUM

KETUA BIDANG

EVALUASI

KOORDINATOR

PELAKSANA

WILAYAH SUMATERA

KOORDINATOR

PELAKSANA

WILAYAH JAWA

KOORDINATOR

PELAKSANA

WILAYAH KALIMANTAN

DAN SULAWESI

KOORDINATOR

PELAKSANA

WILAYAH BALI, NUSA

TENGGARA DAN PAPUA

SEKRETARIAT

TIM SENSUS PAJAK NASIONAL

TINGKAT KANWIL DJP

TIM SENSUS PAJAK NASIONAL

TINGKAT KPPSENSUS PAJAK NASIONAL

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

79 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 3

SENSUS PAJAK NASIONAL

PENANGGUNGJAWAB( KAKANWIL DJP )

KOORDINATORPUBLIKASI DAN

SOSIALISASI

KOORDINATOR MONITORING &

EVALUASI

KOORDINATOR PENYISIRAN

KOORDINATORSARANA DAN PRASARANA

SSEKRETARI

TIM SENSUS PAJAK NASIONALTINGKAT KPP

TUGAS TIM SENSUS PAJAK NASIONAL

TINGKAT KANTOR WILAYAH DJP

1. Penanggungjawab :

a. Membentuk Tim Sensus Pajak Nasional tingkat Kanwil DJP dengan

Surat Keputusan Kepala Kanwil DJP.

b. Melakukan pencanangan Sensus Pajak Nasional bersama Kepala

Daerah setempat di salah satu sentra bisnis di wilayahnya.

c. Memberikan arahan dan instruksi mengenai persiapan dan

pelaksanaan Sensus Pajak di tingkat Kanwil.

d. Bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan program

Sensus Pajak Nasional di wilayahnya.

e. Melakukan koordinasi dengan Ketua Tim Sensus Pajak Nasional

dari KPP Pratama yang berada di wilayah kerjanya.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

80 Bangga Bayar Pajak

2. Sekretaris :

a. Melakukan koordinasi dengan KPP Pratama di wilayahnya terkait

dengan persiapan data Wajib Pajak yang diperlukan untuk

Sensus Pajak Nasional.

b. Memantau kegiatan back office dalam rangka Sensus Pajak

Nasional.

c. Mengagendakan rapat Tim Sensus Pajak Nasional.

d. Membuat dan mendistribusikan notula rapat serta korespondensi

dalam rangka Sensus Pajak Nasional.

e. Mengadministrasikan seluruh data dan dokumen terkait program

Sensus Pajak Nasional.

3. Koordinator Sarana dan Prasarana :

a. Merencanakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayahnya.

b. Menyediakan sarana dan prasarana terkait informasi perpajakan

sehubungan dengan Sensus Pajak Nasional misalnya leaflet,

brosur, mobil keliling, pojok pajak dan sebagainya.

c. Melakukan koordinasi dengan Sub Tim Sarana dan Prasarana

yang ada di seluruh KPP Pratama di wilayahnya.

d. Memastikan tersedianya kebutuhan sarana dan prasarana selama

pelaksanaan sensus pajak di seluruh KPP Pratama di wilayahnya.

4. Koordinator Publikasi dan Sosialisasi :

a. Merencanakan kegiatan publikasi dan sosialisasi Sensus Pajak

Nasional di wilayahnya.

b. Mempersiapkan materi dan metode publikasi dan sosialisasi

Sensus Pajak Nasional dan dapat disesuaikan dengan kondisi

wilayah setempat.

c. Melakukan publikasi dan sosialisasi Sensus Pajak Nasional tingkat

Kanwil DJP sesuai kondisi wilayah setempat.

d. Melaksanakan koordinasi dengan Sub Tim Publikasi dan

Sosialisasi yang ada di seluruh KPP Pratama di wilayahnya.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

81 Bangga Bayar Pajak

e. Memberikan asistensi dan bimbingan mengenai persiapan dan

pelaksanaan Sensus Pajak kepada KPP di wilayahnya.

f. Mengoperasikan mobil keliling, pojok pajak dan sejenisnya di

wilayah masing-masing.

5. Koordinator Penyisiran :

a. Merencanakan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayahnya

yang berkoordinasi dengan KPP Pratama dalam wilayah kerjanya.

b. Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, instansi

keamanan, asosiasi, dan pihak lainnya.

c. Melaksanakan koordinasi dengan Sub Tim Penyisiran di seluruh

KPP Pratama yang ada di wilayahnya.

d. Memberikan masukan kepada KPP Pratama terkait pelaksanaan

penyisiran di lapangan.

e. Membuat kompilasi hasil pelaksanaan sensus pajak di KPP

Pratama yang ada di wilayahnya.

6. Koordinator Monitoring dan Evaluasi :

a. Memantau dan mengawasi pelaksanaan sensus pajak yang

dilakukan oleh KPP Pratama di wilayahnya.

b. Melakukan evaluasi pelaksanaan sensus pajak berdasarkan

laporan dari KPP Pratama di wilayahnya dan hasil pemantauan.

c. Memberikan rekomendasi kepada KPP Pratama berdasarkan hasil

evaluasi pelaksanaan sensus pajak.

d. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan sensus

pajak di wilayahnya ke Kepala Kanwil DJP selaku

Penanggungjawab.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

82 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 4

SENSUS PAJAK NASIONAL

KETUA TIM

SUB TIM PUBLIKASI

DAN SOSIALISASI

SUB TIM SARANA DAN PRASARANA

SUB TIM PENGOLAHAN

DATA DAN PELAPORAN

SEKRETARIS

SUB TIM PENYISIRAN

UNIT PELAKSANA

SENSUS

( UPS)

SUB TIM MONITORING

DAN EVALUASI

TUGAS TIM SENSUS PAJAK NASIONAL

TINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK

1. Ketua Tim :

a. Membuat rencana program Sensus Pajak Nasional di tingkat KPP

Pratama.

b. Melakukan koordinasi antar Sub Tim Sensus Pajak Nasional.

c. Memberikan petunjuk dan arahan tentang pedoman pelaksanaan

sensus pajak kepada masing-masing Sub Tim.

d. Mengevaluasi pelaksanaan dan tindak lanjut program Sensus Pajak

Nasional berdasarkan laporan dari masing-masing Sub Tim Sensus

Pajak Nasional.

e. Memberikan laporan terkait pelaksanaan dan tindak lanjut program

Sensus Pajak Nasional kepada Kepala Kanwil DJP.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

83 Bangga Bayar Pajak

2. Sekretaris :

a. Memantau persiapan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di masing-

masing Sub Tim.

b. Mengagendakan rapat Tim Sensus Pajak Nasional.

c. Membuat dan menyampaikan notula rapat serta korespondensi dalam

rangka program Sensus Pajak Nasional kepada Ketua Tim.

d. Mengadministrasikan seluruh dokumen terkait program Sensus Pajak

Nasional.

3. Ketua Sub Tim Sarana dan Prasarana :

a. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk keperluan

Sensus Pajak Nasional misalnya Formulir Isian Sensus (FIS), formulir

Pendaftaran WP, Kartu NPWP, formulir SPT, SSP, ATK, mobil keliling

dan pojok pajak.

b. Mendistribusikan sarana dan prasarana terkait sensus kepada masing-

masing Sub Tim.

c. Memastikan tersedianya kebutuhan sarana dan prasarana selama

pelaksanaan sensus pajak.

4. Ketua Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan :

a. Menyiapkan data Peta Blok PBB dan SISMIOP sebagai basis utama

program Sensus Pajak Nasional.

b. Menyiapkan data terkait kewajiban perpajakan WP di lokasi yang

akan disensus, antara lain:

1) Data pemegang NOP di lokasi yang akan disisir yang belum

mempunyai NPWP.

2) Data WP yang masih dalam proses pelayanan.

3) Data WP 1500 penentu penerimaan di Kantor Pelayanan Pajak.

c. Merekam dan memutakhirkan data berdasarkan hasil sensus.

d. Mendistribusikan Alat Keterangan (Alket) ke seksi terkait atau KPP

lain.

e. Membuat Laporan Pelaksanaan Sensus.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

84 Bangga Bayar Pajak

5. Ketua Sub Tim Publikasi dan Sosialisasi :

a. Menyiapkan materi publikasi dan sosialisasi program Sensus Pajak

Nasional.

b. Melaksanakan publikasi melalui media massa dan media lainnya.

c. Melaksanakan sosialisasi sesuai dengan jadwal dan tempat yang

disepakati dengan Sub Tim Penyisiran.

6. Ketua Sub Tim Monitoring dan Evaluasi :

a. Memonitor dan mengawasi pelaksanaan sensus pajak yang dilakukan

oleh masing-masing Sub Tim.

b. Melakukan evaluasi pelaksanaan sensus pajak berdasarkan laporan

dari masing-masing Sub Tim.

c. Memberikan rekomendasi kepada Sub Tim berdasarkan hasil evaluasi

pelaksanaan sensus pajak.

d. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan sensus pajak

ke Kepala KPP Pratama.

7. Ketua Sub Tim Penyisiran :

a. Menerima data dari Sub Tim Pengolahan Data dan Pelaporan sebagai

dasar untuk melakukan penyisiran.

b. Melakukan penyisiran ke obyek sensus.

c. Melakukan klarifikasi data perpajakan dari Sub Tim Pengolahan Data

dan Pelaporan dengan data hasil penyisiran, untuk tujuan

ekstensifikasi, intensifikasi dan pemutakhiran data.

d. Mengirimkan data hasil penyisiran ke Sub Tim Pengolahan Data dan

Pelaporan untuk dilakukan perekaman data.

e. Membuat laporan hasil penyisiran kepada Ketua Tim.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

85 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 5

SURAT PERNYATAAN

TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS KERAHASIAAN DATA PERPAJAKAN WAJIB PAJAK

Yang Bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ............................................................................(1) Alamat : ............................................................................(2)

Menyatakan bahwa:

1. Saya sebagai Petugas Pelaksana Sensus Non PNS yang terlibat dalam

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayah kerja

KPP..................................(3), sehingga tercakup dalam ketentuan

sebagaimana diatur dalam UU KUP Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana

telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2009 Tentang ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 34.

2. Saya sebagai Petugas Pelaksana Sensus Non PNS yang terlibat dalam

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayah kerja

KPP..................................(4), tidak akan memberitahukan kepada pihak

lain segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan kepada saya tentang

data dan/atau informasi terkait responden yang digunakan selama

melaksanakan Sensus Pajak Nasional di wilayah kerja

KPP.................................................................(5)

3. Apabila dikemudian hari ternyata Saya sebagai Petugas Pelaksana Sensus

Non PNS yang terlibat dalam pelaksanaan Sensus Pajak Nasional di wilayah

kerja KPP...............................(6), terbukti secara sah dan/atau

meyakinkan melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 34 UU

Nomor 28 tahun 2007 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU

Nomor 16 Tahun 2009 Tentang ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan, Saya bersedia dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya.

..................,....................(7)

Meterai Tempel,Rp 6000

........................................(8)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

86 Bangga Bayar Pajak

Petunjuk Pengisian:

Angka 1 : Diisi dengan nama lengkap dari Petugas Pelaksana Sensus

Non PNS sesuai dengan identitas yang berlaku (SIM/KTP)

Angka 2 : Diisi dengan alamat lengkap dari Petugas Pelaksana Sensus Non PNS sesuai dengan identitas yang berlaku (SIM/KTP)

Angka 3-6 : Diisi dengan Kantor Pelayanan Pajak yang melaksanakan

Sensus Pajak Nasional

Angka 7 : Diisi dengan tanggal penandatanganan Pakta Integritas

Angka 8 : Diisi dengan nama, dan tanda tangan Petugas Pelaksana

Sensus Non PNS

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

87 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 6

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

………………………………………………………………….. (1)

Nomor : S-............................(2) ..... ............20…..(5)

Sifat : …………………….(3) Hal : Pemberitahuan Pelaksanaan Kegiatan Sensus Pajak Nasional

Yth. Bupati/Walikota/................... .................................................

.................................................

.................................................(4)

Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan penerimaan pajak

terutama PPh sangat tergantung pada besarnya jumlah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan Undang-

undang Perpajakan. Peningkatan penerimaan PPh secara langsung juga mendukung peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam upaya meningkatkan jumlah wajib pajak dan penerimaan PPh, Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini KPP Pratama....................(6)akan

melaksanakan kegiatan Sensus Pajak Nasional. Berkenaan dengan hal itu dimohon bantuan dan dukungan Saudara

kiranya dapat memerintahkan atau menugaskan pegawai ditingkat Kelurahan dan atau Kecamatan untuk memberikan dukungan dan bantuan pelaksanaan

kegiatan dimaksud. Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan pada periode.......s/d..............(7)sesuai rencana kerja KPP Pratama.

Atas bantuan dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Kantor,

.......................(8) NIP.......................

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

88 Bangga Bayar Pajak

Petunjuk Pengisian :

Angka 1 : Diisi dengan unit pelaksana Sensus Pajak Nasional

Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Keluar Unit Pelaksana Sensus

Pajak Nasional

Angka 3 : Diisi dengan sifat Surat Permohonan

Angka 4 : Diisi dengan Kepala Daerah dan alamat yang dituju

Angka 5 : Diisi dengan tanggal pembuatan surat

Angka 6 : Diisi dengan Unit Pelaksana Sensus Pajak Nasional

Angka 7 : Diisi dengan sesuai rencana kerja KPP

Angka 8 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

89 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 7

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

………………………………………………………………….. (1)

Nomor :…………………………………(2) ………………… (6)

Sifat :…………………………………(3) Lamp :………………………………….(4)

Hal : Permohonan Pendampingan pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

Kepada. Yth……………………………………..(5)

Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Sensus Pajak Nasional yang

akan dilakukan oleh Sub Tim Sensus Pajak Nasional di KPP, kami meminta

pendampingan dari Unit Saudara untuk membantu kelancaran dan keamanan

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional pada :

Hari/tanggal :………………………………….(7)

Lokasi :………………………………….(8)

Demikian permohonan ini dibuat dan atas kerja sama Saudara kami

ucapkan terima kasih.

Kepala Kantor,

Nama……………………. (9)

NIP……………………….

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

90 Bangga Bayar Pajak

Petunjuk Pengisian :

Angka 1 : Diisi dengan unit pelaksana Sensus Pajak Nasional

Angka 2 : Diisi dengan nomor Surat Keluar Unit Pelaksana Sensus

Pajak Nasional

Angka 3 : Diisi dengan sifat Surat Permohonan

Angka 4 : Diisi apabila diperlukan

Angka 5 : Diisi dengan alamat yang dituju

Angka 6 : Diisi dengan tanggal pembuatan surat

Angka 7 : Diisi dengan hari/tanggal pelaksanaan Sensus Pajak

Nasional

Angka 8 : Diisi dengan lokasi Sensus Pajak Nasional

Angka 9 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

91 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 8

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ………………………………………………………………….. (1)

Hal: Himbauan Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

Yth. Bapak/Ibu Responden Sensus Pajak Nasional

di……………………………………….(2)

Pertama-tama ijinkalah kami mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas peran serta Saudara sebagai warga negara dengan

melaksanakan kewajiban perpajakan sebaik-baiknya. Pelaksanaan kewajiban perpajakan yang Saudara lakukan merupakan bentuk partisipasi langsung

dalam membiayai pembangunan nasional yang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa.

Perpajakan Indonesia menganut sistem self assessment yang memberi kepercayaan penuh kepada Wajib Pajak untuk melaksanakan

kewajiban perpajakannya dengan cara menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terhutang. Adapun kewajiban Saudara selaku

warga negara antara lain:

1. Mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan Pajak ……………………….(3)untuk

memiliki NPWP sebagai sarana administrasi perpajakan apabila Saudara telah memenuhi syarat subjektif sebagai Wajib Pajak.

2. Mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) Pajak Penghasilan sebagai sarana untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan penghitungan dan pembayaran pajak.

3. Membayar angsuran pajak yang terhutang paling lambat setiap tanggal 15

bulan berikutnya dan melaporkan Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) paling lambat setiap tanggal 20 bulan berikutnya.

Dalam hal Saudara belum melaksanakan kewajiban perpajakan, dan untuk menghindari sanksi yang dapat memberatkan Saudara, dengan ini

kami himbau agar Saudara segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP dan menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan.

Untuk bantuan dan informasi dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakan, Saudara dapat menghubungi Account Representative (AR) kami di

nomor telepon ……………. (4) petugas kami dengan siap dan senang hati akan

membantu.

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

92 Bangga Bayar Pajak

Kepedulian dan peran aktif Saudara dalam melaksanakan kewajiban perpajakan sangat menentukan dalam kemandirian APBN. Terima

kasih atas peran serta Saudara.

Kepala Kantor

……………………….(5)

NIP……………………..

Petunjuk Pengisian :

Angka 1 : Diisi dengan unit pelaksana Sensus Pajak Nasional

Angka 2 : Diisi dengan alamat yang dituju

Angka 3 : Diisi dengan Unit Pelaksana Sensus Pajak Nasional

Angka 4 : Diisi dengan Contact Person dan nomor telepon yang bisa dihubungi

Angka 5 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Kepala Kantor

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

93 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 9

Kantor Pelayanan Pajak....................(1)

FORMULIR PENGAMATAN POTENSI PAJAK

Nomor Formulir:............................(2)

Cluster : .........................(3)

Tanggal : .........................(4) Petugas Pengamat : .........................(5)

Klasifikasi Status Tindak Lanjut : .........................(6)

I Pelaksanaan Kegiatan Lapangan

Jenis Kegiatan Dilaksanakan

Keterangan

Ya Tidak

a. Penjelasan Maksud dan Tujuan SPN (7) (7) (8)

b. Wawancara Responden dan Pengisian FIS oleh Petugas

(7) (7) (8)

c.Penandatanganan FIS oleh Responden

(7) (7) (8)

d. Penempelan Stiker (7) (7) (8)

II Sasaran Pengamatan

a. Kondisi Usaha/Kantor/Tempat Tinggal

(9)

b. Harta Tidak Bergerak

(10)

c. Harta Bergerak

(11)

d. Lainnya

(12)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

94 Bangga Bayar Pajak

III Hambatan/masalah yang ditemui

(13)

IV Kesimpulan Hasil Pengamatan

(14)

Petugas

…………………………. (15)

NIP…..………………..(16)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

95 Bangga Bayar Pajak

Petunjuk Pengisian:

Angka 1 : Diisi dengan unit pelaksana Sensus Pajak Nasional

Angka 2 : Diisi dengan nomor FIS

Angka 3 : Diisi dengan nomor kode cluster

Angka 4 : Diisi dengan tanggal pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

Angka 5 : Diisi dengan nama petugas pengamat

Angka 6

dan 7

: Diisi dengan memberi tick mark (√) pada kolom “Ya” atau

“Tidak”

Angka 8 : Diisi dengan penjelasan apabila diperlukan

Angka 9 : Diisi dengan kondisi usaha/kantor/tempat tinggal yang ada

pada saat pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

Angka 10 : Diisi dengan harta tidak bergerak yang ada pada saat

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

Angka 11 : Diisi dengan harta bergerak yang ada pada saat

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

Angka 12 : Diisi dengan pengamatan lainnya yang ditemui pada saat

pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

Angka 13 : Diisi dengan hambatan/masalah yang ditemui

Angka 14 : Diisi dengan kesimpulan hasil pengamatan

Angka 15 : Diisi dengan nama petugas pengamat

Angka 16 : Diisi dengan NIP petugas pengamat

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

96 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 10

SURAT PERNYATAAN TIDAK BERSEDIA MENGISI/MENANDATANGANI

FORMULIR ISIAN SENSUS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Responden : ………………………………………………………………

NOP : ………………………………………………………………

NPWP : ………………………………………………………………

Alamat : ………………………………………………………………

setelah menerima penjelasan dari Petugas Sensus, dengan ini Saya

menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya tidak bersedia mengisi

dan/atau menandatangani Formulir Isian Sensus Pajak Nasional. Demikian

surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak

manapun.

………….,………………. 2011

Mengetahui, Responden yang bersangkutan,

Petugas Sensus Pajak Nasional

…………………………………………… ………………………………………………

NIP ……………………………………

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

97 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 11

BERITA ACARA RESPONDEN MENOLAK MENGISI DAN MENANDATANGANI

SURAT PERNYATAAN

Pada hari ini................tanggal...bulan... tahun...(2) berdasarkan Surat Tugas

Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional

Nomor....................tanggal...................(3) maka kami yang tersebut di

bawah ini selaku Sub Tim Penyisiran Sensus Pajak Nasional terhadap

responden (Wajib Pajak):

Nama : ........................................................................(4)

NPWP : ........................................................................(5) NOP : ........................................................................(6)

Alamat : ........................................................................(7)

Sehubungan responden (Wajib Pajak) menolak untuk diwawancara dan mengisi serta menandatangani Surat Pernyataan, maka Sub Tim Penyisiran

membuat Berita Acara Menolak untuk Mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan dengan disaksikan oleh saksi dari pihak lain.

Berdasarkan Berita Acara ini maka akan ditindaklanjuti sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Demikian Berita Acara inidibuat dengan sebenarnya.

Saksi

Nama.....................................(8) Nama..........................(9) NIP.............................

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

................................................................................(1)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

98 Bangga Bayar Pajak

Petunjuk Pengisian:

Angka 1 : Diisi dengan KPP pelaksana SPN

Angka 2 : Diisi dengan hari, tanggal, tahun berita Acara dibuat

Angka 3 : Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Tugas Tim SPN

Angka 4 : Diisi dengan nama responden (Wajib Pajak) yang ditemui

Angka 5 : Diisi dengan NOP (pre-printed)

Angka 6 : Diisi dengan NPWP apabila sudah ber-NPWP

Angka 7 : Diisi dengan alamat responden

Angka 8 : Diisi dengan nama dan tanda tangan saksi yang memiliki keterkaitan dengan responden sebagai contoh karyawan

dll.

Angka 9 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Supervisor Unit Pelaksana Sensus

Angka 10 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Anggota Unit Pelaksana Sensus apabila ada

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

99 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 12

BERITA ACARA RESPONDEN

TIDAK DAPAT DITEMUI DI LOKASI SENSUS (FIS KATEGORI 3)

Pada hari ini

.....................tanggal......bulan...........................tahun..........(2) Berdasarkan Surat Tugas Nomor.....................tanggal.............................(3)

Kami selaku Unit Pelaksana Sensus atas responden:

Nama : .................................................(4)

NPWP : .................................................(5) NOP : .................................................(6)

Alamat : .................................................(7)

telah melakukan kunjungan:

Kunjungan Orang yang dapat ditemui 1)

Ke- Hari Tanggal Waktu Nama Tanda Tangan

1 ..........(8) ..........(9) ..........(10) ..........(11) ..........(12)

2 ..........(13) ..........(14) ..........(15) ..........(16) ..........(17)

Dengan hasil akhir Formulir Isian Sensus tidak diisi.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya.

Unit Pelaksana Sensus

Supervisor Petugas

Nama.......................(18) Nama................(19)

NIP........................... NIP.........................

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

................................................................................(1)

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

100 Bangga Bayar Pajak

Keterangan :

Angka 1 : Diisi dengan nama KPP Pelaksana SPN

Angka 2 : Diisi dengan hari, tanggal, bulan, tahun Berita Acara dibuat

Angka 3 : Diisi dengan Nomor dan tanggal Surat Tugas Tim SPN KPP

Angka 4 : Diisi dengan nama responden (Wajib Pajak) yang ditemui

Angka 5 : Diisi dengan NOP (pre-printed)

Angka 6 : Diisi dengan NPWP apabila sudah ber-NPWP

Angka 7 : Diisi dengan alamat responden

Angka 8 : Diisi dengan hari kunjungan pertama

Angka 9 : Diisi dengan tanggal (dd/mm/yyyy) kunjungan pertama

Angka 10 : Diisi dengan waktu pada kunjungan pertama

Angka 11 : Diisi dengan nama orang yang dapat ditemui dilokasi dan

mempunyai keterkaitan dengan responden pada kunjungan pertama

Angka 12 : Diisi dengan tanda-tangan orang yang dapat ditemui

dilokasi dan mempunyai keterkaitan dengan responden pada kunjungan pertama

Angka 13 : Diisi dengan hari kunjungan kedua

Angka 14 : Diisi dengan tanggal (dd/mm/yyyy) kunjungan kedua

Angka 15 : Diisi dengan waktu pada kunjungan kedua

Angka 16 : Diisi dengan nama orang yang dapat ditemui dilokasi dan

mempunyai keterkaitan dengan responden pada kunjungan kedua

Angka 17 : Diisi dengan tanda-tangan orang yang dapat ditemui

dilokasi dan mempunyai keterkaitan dengan responden

pada kunjungan kedua

Angka 18 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Supervisor UPS

Angka 19 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Petugas UPS

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

101 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 13

TANDA TERIMA DOKUMEN FORMULIR ISIAN SENSUS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ..............................................................

Hubungan dengan Responden : ..............................................................

Alamat* : .............................................................. NOP * : ..............................................................

Dengan ini telah menerima dokumen Formulir Isian Sensus dari petugas Sensus Pajak Nasional untuk diserahkan kepada responden sensus yang

dituju.

..........,................,20...

Petugas Sensus Pajak nasional Pihak yang menerima

Nama................................... Nama.........................

NIP......................................

Catatan: * diisi oleh petugas sensus

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

102 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 14

LAPORAN HARIAN

Tanggal Pelaksanaan Sensus : ............................... Kode cluster : ...............................

Nama Cluster : ............................... Sektor : ...............................

No Nomor DPS Tim Pelaksana

Sensus Status Pelaksanaan*

1 2 3 4

Jumlah

Keterangan:

* Diisi dengan jumlah yang telah diisi responden, dengan status pelaksanaan sebagai berikut:

1. Responden dapat ditemui dan bersedia mengisi dan menandatangani FIS

2. Responden dapat ditemui tetapi tidak bersedia untuk mengisi dan menandatangani

FIS

3. Responden tidak berada di tempat saat sensus, akan tetapi ada pihak yang memiliki

hubungan dengan responden

4. Kondisi Objek sensus kosong belum/tidakberpenghuni

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

103 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 15

LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL PEREKAMAN FIS

Kode Cluster : ...............................

Nama Cluster : ............................... Tanggal Cetak...........

Sektor : ...............................

No NOP NPWP NAMA WP STATUS

A B C D E F G H I

Keterangan:

A

B

C

D

E

G

H

I

WP Tidak bisa ditemui di lokasi sensus

WP dapat ditemui, BELUM ber-NPWP

WP dapat ditemui, SUDAH ber-NPWP dan terdaftar di KPP sendiri

WP dapat ditemui, SUDAH ber-NPWP dan terdaftar di KPP lain

WP dapat ditemui, namun tidak memenuhi syarat untuk ber-NPWP

WP dapat ditemui, berdasarkan pengamatan atau FIS telah memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai PKP

WP terdaftar, BELUM menyampaikan SPT

Berdasarkan pengamatan ditemukan potensi pajak

Berdasarkan pengamatan ditemukan potensi PPN KMS terdapat perubahan data

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

104 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 16

MONITORING SPN

PERIODE: TGL/BLN/TAHUN s.d. TGL/BLN/TAHUN

1a Nasional

No Kantor Wilayah Target Kategori Wajib Pajak

1 2 3 4 Total

1 010-Kanwil DJP NAD

2 ...

Total

1b Kanwil (Contoh 010-KANWIL DJP NAD)

No Kantor Pelayanan Pajak Target Kategori Wajib Pajak

1 2 3 4 Total

1 010-Kanwil DJP NAD

2 101-PRATAMA BANDA ACEH

...

Total

1C.1 KPP (Contoh 101-KPP PRATAMA BANDA ACEH)

No Nama Petugas Target Kategori Wajib Pajak

1 2 3 4 Total

1 101-PRATAMA BANDA ACEH

2 Budi

...

Total

1C.1 KPP (Contoh 101-KPP PRATAMA BANDA ACEH) Petugas: Budi

No NPWP Nama NOP Kategori Tgl

Rekam Petugas Peekam

KPP

1 00.000.000.0-101.000 Amir

2

Total

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

105 Bangga Bayar Pajak

Keterangan:

1 Responden bersedia mengisi dan menandatangani FIS

2 Responden Menolak mengisi FIS

3 Responden Tidak berada di tempat

4 Objek sensus tidak/belum berpenghuni

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

106 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 17

LAPORAN TINDAK LANJUT HASIL PEREKAMAN FIS PERIODE: TGL/BLN/TAHUN s.d. TGL/BLN/TAHUN

2a Nasional

No KANTOR wILAYAH STATUS TINDAK LANJUT

A B C D E F G H I J

2b Kanwil (Contoh 010-KANWIL DJP NAD)

No KANTOR wILAYAH STATUS TINDAK LANJUT

A B C D E F G H I J

Kantor Pelayanan Pajak

010-Kanwil DJP NAD

101-PRATAMA BANDA ACEH

...

Total

2C.1 KPP (Contoh 101-KPP PRATAMA BANDA ACEH)

No KANTOR wILAYAH STATUS TINDAK LANJUT

A B C D E F G H I J

101-PRATAMA BANDA ACEH

Budi

tOTAL

2C.2 KPP (Contoh 101-KPP PRATAMA BANDA ACEH) Petugas: Budi

No NPWP Nama NOP Kategori Tgl

Rekam Petugas Peekam

KPP

1 00.000.000.0-

101.000 Amir

2

Total

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

107 Bangga Bayar Pajak

Keterangan:

1 Responden bersedia mengisi dan menandatangani FIS

2 Responden Menolak mengisi FIS

3 Responden Tidak berada di tempat

4 Objek sensus tidak/belum berpenghuni

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

108 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 18

TAG LINE SENSUS PAJAK NASIONAL

1. Ajak Pajak (Ajak Peduli Pajak),

2. Ajak daftar NPWP

3. Ajak hitung pajak

4. Ajak bayar pajak

5. Ajak lapor SPT

6. Ajak keluarga peduli pajak

7. Ajak tetangga peduli pajak

8. Ajak yang lainnya peduli pajak

9. Ayo Peduli Pajak, bangun negeri dengan bayar pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

109 Bangga Bayar Pajak

Lampiran 19

SARANA DAN PRASARANA PUBLIKASI SPN

1. Kojib Sensus Pajak

2. Stiker, pulpen, name tag, rompi, dan topi

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

110 Bangga Bayar Pajak

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

111 Bangga Bayar Pajak

3. Handuk dan Stiker

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

112 Bangga Bayar Pajak

4. Balon Udara

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

113 Bangga Bayar Pajak

5. Standing Banner

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

114 Bangga Bayar Pajak

6. Kipas tangan

7. Running Text

Mari kita ikuti dan sukseskan Sensus Pajak Nasional(SPN) untuk pembangunan dan kesejahteraan

Buku Panduan SENSUS PAJAK NASIONAL

115 Bangga Bayar Pajak