Buku Panduan Skripsi 2013 - Final Compilation.pdf
Transcript of Buku Panduan Skripsi 2013 - Final Compilation.pdf
1
BAB 1
PENGAJUAN DAN PEMBIMBINGAN SKRIPSI
Pengakhiran studi mahasiswa program sarjana (S1) di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka
Raya hanya menganut satu jalur yaitu skripsi. Skripsi yang ditulis
oleh seorang mahasiswa harus berupa laporan ilmiah dari hasil
suatu penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu yang
dipelajarinya dengan memperhatikan kemanfaatannya bagi
pendidikan.
1.1. Pengajuan Proposal Skripsi
Syarat-syarat akademik dan administratif bagi mahasiswa
yang akan mengajukan proposal skripsi adalah sebagai berikut.
a. Mahasiswa yang mengajukan proposal skripsi telah lulus
minimal 120 SKS matakuliah teori sesuai dengan kurikulum
yang berlaku bagi mahasiswa tersebut.
b. Mahasiswa telah lulus matakuliah Statistika dan Metodologi
Penelitian atau matakuliah yang bersesuaian dengan kedua
matakuliah tersebut. Bagi program studi yang memasukkan
matakuliah Bimbingan Skripsi dalam kurikulumnya,
mahasiswa tersebut sedang menempuh atau telah lulus
matakuliah Bimbingan Skripsi.
c. Khusus mahasiswa yang mengajukan PTK harus disertai
dengan surat keterangan bahwa mahasiswa tersebut diberi izin
untuk melakukan PTK di sekolah tempat penelitian akan
dilaksanakan.
d. Mahasiswa tidak dalam status cuti akademik.
e. Mahasiswa telah membayar SPP sampai dengan semester
yang bersangkutan.
f. Mahasiswa telah mengisi matakuliah Skripsi dalam Kartu
Rencana Studi (KRS) semester yang bersangkutan.
2
g. Proposal penelitian yang diajukan mahasiswa harus dikaitkan
dengan pendidikan/pembelajaran. Ini berarti mahasiswa yang
melakukan penelitian murni harus mengaitkan hasil
penelitiannya dengan pembelajaran/pendidikan yang relevan
dengan bidang yang diteliti. Pengaitan ini dapat dilakukan
dengan cara memasukkan implikasi hasil penelitian terhadap
pembelajaran di kelas di Subbab Pembahasan pada Bab 4.
Sebagai contoh, mahasiswa membuat suatu rencana
pembelajaran alternatif yang memanfaatkan hasil penelitian
murninya di Subbab Pembahasan. Selanjutnya, mahasiswa
memberikan saran kepada guru/praktisi pendidikan berkaitan
dengan implikasi tersebut. Tujuannya agar tercipta
pembelajaran yang lebih baik berkaitan dengan materi dalam
penelitian murni tersebut. Saran tersebut dimasukkan di
Subab Saran pada Bab 5.
1.2. Pembimbingan Skripsi
Pembimbingan skripsi diatur dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Pada saat melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi
mahasiswa dibimbing oleh dua dosen pembimbing yaitu
pembimbing pertama dan pembimbing kedua.
b. Penunjukan dosen pembimbing diusulkan oleh ketua program
studi dan ditetapkan oleh Dekan, dengan mempertimbangkan
kualifikasi akademik dan jabatan fungsional dosen.
c. Tanggung jawab dosen pembimbing pertama dan kedua pada
dasarnya sama besar. Pembimbing pertama fokus pada
substansi dan pembimbing kedua fokus pada metodologi.
d. Mahasiswa wajib meminta pertimbangan dan persetujuan kepada
kedua dosen pembimbing dalam setiap langkah dan tahap
penyusunan skripsi.
e. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara mahasiswa dengan dosen
pembimbing atau antara sesama pembimbing sehingga
dikhawatirkan dapat menghambat penyelesaian pembuatan
3
skripsi, maka mahasiswa dapat mengajukan permohonan tertulis
kepada Dekan untuk penggantian pembimbing.
f. Mahasiswa yang tidak pernah berkonsultasi lebih dari enam bulan
setelah penunjukan dosen pembimbing akan diberi peringatan
oleh ketua program studi. Sedangkan, mahasiswa yang tidak
pernah berkonsultasi lebih dari satu tahun setelah penunjukan
dosen pembimbing, maka proposal dan segala kegiatan yang
dilakukan untuk penulisan dinyatakan gagal. Mahasiswa yang
bersangkutan wajib mengajukan proposal baru.
4
BAB 2
SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUANTITATIF
Secara umum, tujuan penelitian kuantitatif adalah meneliti
hubungan antar variabel atau sebab-akibat. Penelitian ini dibangun
berdasarkan teori atau penelitian sebelumnya. Pendekatannya bersifat
deduktif. Variabel-variabel yang ada dalam pertanyaan penelitian atau
hipotesis tersebut selanjutnya diukur dengan instrumen penelitian
yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini biasanya
menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Penarikan
kesimpulannya didasarkan pada analisis statistika untuk data numerik.
Penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi penelitian eksperimen
dan noneksperimen (penelitian ex post facto, korelasional atau survei).
2.1 Sistematika Skripsi Hasil Penelitian Kuantitatif
Skripsi hasil penelitian kuantitatif terdiri atas:
VERSI BAHASA INDONESIA
Halaman Sampul
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
5
1.4. Pembatasan Masalah
1.5. Manfaat Penelitian
1.6. Definisi Istilah
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Teori-teori yang Relevan
2.2. Penelitian yang Relevan
2.3. Kerangka Berpikir (jika ada)
2.4. Pengajuan Hipotesis Penelitian (jika ada)
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2. Rancangan Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Asumsi Penelitian (jika ada)
3.5. Instrumen Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7. Teknik Analisis Data
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data
4.2. Pengujian Hipotesis (jika ada)
4.2.1. Uji Prasyarat Analisis
4.2.2. Uji Hipotesis
4.3. Pembahasan
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
6
VERSI BAHASA INGGRIS
Cover Page
Title Page
Approval of Thesis Advisory Committee
Approval of Thesis Examining Board
Abstract
Acknowledgement
Table of Contents
List of Tables
List of Figures
List of Appendices
CHAPTER 1. INTRODUCTION
1.1. Research Background
1.2. Research Problem
1.3. Research Objective
1.4. Research Delimitation
1.5. Research Significance
1.6. Definition of Key Terms
CHAPTER 2. LITERATURE REVIEW
2.1. Relevant Theories
2.2. Previous Research
2.3. Framework (if available)
2.4. Hypothesis (if available)
CHAPTER 3. RESEARCH METHOD
3.1. Kind of Research
3.2. Design of Research
3.3. Population and Sample
3.4. Assumption (if available)
3.5. Research Instrument
3.6. Techniques of Data Collection
3.7. Techniques of Data Analysis
7
CHAPTER 4. RESEARCH RESULTS AND DISCUSSIONS
4.1. Data Description
4.2. Hypothesis Testing (if available)
4.2.1. Test of Prequisite
4.2.2. Test of Hypotesis
4.3. Discussions
CHAPTER 5. CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS
5.1. Conclusions
5.2. Suggestions
References
Appendices
2.2. Penjelasan Tiap Bagian dari Skripsi Hasil Penelitian
Kuantitatif
Halaman Sampul (contoh dapat dilihat pada Lampiran 1)
Halaman Judul (contoh dapat dilihat pada Lampiran 2)
Lembar Persetujuan (contoh dapat dilihat pada Lampiran 3)
Lembar Pengesahan (contoh dapat dilihat pada Lampiran 4)
Abstrak (contoh dapat dilihat pada Lampiran 5)
Abstrak diketik 1 spasi dalam 1 halaman dan terdiri dari dua
bagian. Pertama, bagian yang berisi nama mahasiswa, tahun, judul
skripsi, jenis karya ilmiah (skripsi), nama program studi, nama
jurusan, nama fakultas, nama universitas, nama dosen pembimbing I,
nama dosen pembimbing II dan kata kunci. Kata kunci dicantumkan
tepat di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci adalah 3–
5 buah.
Bagian kedua berisi teks abstrak yang disajikan secara padat
yang mencakup setidaknya tiga paragraf. Paragraf pertama berisi latar
belakang dan tujuan penelitian. Paragraf kedua memuat metode
8
penelitian. Paragraf-paragraf terakhir berisi hasil-hasil penelitian dan
(kalau ada) saran yang dianjurkan.
Kata Pengantar
Daftar Isi (contoh dapat dilihat pada Lampiran 6)
Daftar Tabel (contoh dapat dilihat pada Lampiran 7)
Daftar Gambar (contoh dapat dilihat pada Lampiran 8)
Daftar Lampiran (contoh dapat dilihat pada Lampiran 9)
BAB 1. PENDAHULUAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 7 halaman)
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada latar belakang dikemukakan mengenai adanya
kesenjangan antara fakta/kondisi saat ini dan harapan. Fakta adalah
apa yang ada sekarang berupa (a) data sekunder, (b) hasil
observasi/tes/wawancara/angket, (b) pengalaman pribadi, (c) hasil
penelitian lainnya atau (d) deduksi dari teori. Sedangkan, harapan
adalah apa yang seharusnya atau yang diinginkan. Apa yang
seharusnya dapat dilihat pada ketentuan/peraturan/undang-undang
yang berlaku. Sebagai contoh, hasil belajar materi sebelumnya yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa masih dibawah KKM (kriteria ketuntasan
minimal). Proses belajar juga masih didominasi guru. Guru berusaha
mengaktifkan siswa dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
tetapi siswa cenderung pasif. Beberapa siswa mau menjawab setelah
ditunjuk oleh guru, tetapi ada juga yang tidak menjawab walaupun
sudah ditunjuk. Dengan kata lain, pembelajaran yang digunakan saat
ini oleh guru yaitu pembelajaran langsung belum dapat membantu
siswa-siswa memperoleh hasil belajar di atas KKM.
Berdasarkan itu, peneliti harus mengidentifikasi penyebab
(akar terjadinya) masalah tersebut yaitu: (a) guru belum
menggunakan metode belajar yang dapat mengaktifkan siswa-siswa
dalam belajar, (b) guru belum membentuk kelompok-kelompok dalam
belajar sehingga peran dan tanggung jawab siswa dalam belajar dapat
9
dimaksimalkan guna menciptakan pembelajaran yang lebih aktif, dan
(c) guru belum menggunakan media yang dapat dijadikan bahan
diskusi sehingga siswa terdorong lebih aktif dalam belajar.
Selanjutnya, peneliti menawarkan suatu penyelesaian/jawaban
terhadap masalah tersebut berdasarkan identifikasi masalah
sebelumnya. Sebagai contoh, peneliti bermaksud
mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TAI karena
berdasarkan teori-teori dalam buku menyatakan bahwa pembelajaran
ini dapat mengaktifkan siswa-siswa dalam belajar dengan
memaksimalkan peran dan tanggung jawab siswa dalam belajar.
Selain itu, hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan proses dan
hasil belajar. Tujuan pemaparan teori-teori dan hasil-hasil penelitian
sebelumnya secara ringkas ini agar jawaban terhadap masalah yang
diteliti memiliki landasan berpijak yang kokoh.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya disusun secara jelas dan
dituangkan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik
menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat
hubungan antar variabel-variabel tersebut dan populasi penelitiannya.
Selain itu, rumusan masalah dapat diuji secara empiris dalam arti
memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab rumusan
masalah. Contoh rumusan masalah untuk latar belakang di atas adalah
apakah ada perbedaan hasil belajar materi segiempat dengan
pembelajaran kooperatif TAI dan pembelajaran langsung pada siswa-
siswa kelas VII SMPN 7 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014?
Selanjutnya peneliti sebaiknya menguraikan rumusan masalah
tersebut ke dalam rumusan sub-sub masalah. Uraian jawaban
masalah pada Bab 4 didasarkan pada urutan sub-sub rumusan masalah
ini. Contoh, rumusan sub-sub masalah yang sesuai adalah:
(a) bagaimana hasil belajar materi segiempat dengan pembelajaran
kooperatif TAI pada siswa-siswa kelas VII SMPN 7 Palangka
Raya tahun ajaran 2013/2014?,
10
(b) bagaimana hasil belajar materi segiempat dengan pembelajaran
langsung pada siswa-siswa kelas VII SMPN 7 Palangka Raya
tahun ajaran 2013/2014?,
(c) bagaimana perbandingan hasil belajar materi segiempat antara
pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran langsung
pada siswa-siswa kelas VII SMPN 7 Palangka Raya tahun ajaran
2013/2014?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai
dalam penelitian. Isi dari tujuan penelitian mengacu pada rumusan
masalah dan rumusan sub-sub masalah. Perbedaannya terletak pada
cara menuangkannya. Masalah penelitian dituangkan dalam bentuk
kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian dalam bentuk kalimat
pernyataan. Contoh, tujuan penelitian ini adalah
(a) untuk mendeskripsikan hasil belajar materi segiempat dengan
pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa-siswa kelas VII
SMPN 7 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014,
(b) untuk mendeskripsikan hasil belajar materi segiempat dengan
pembelajaran langsung pada siswa-siswa kelas VII SMPN 7
Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014, dan
(c) untuk mendeskripsikan perbandingan hasil belajar materi
segiempat antara pembelajaran kooperatif tipe TAI dan
pembelajaran langsung pada siswa-siswa kelas VII SMPN 7
Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014.
1.4. Pembatasan Masalah
Tujuan dari pembatasan masalah adalah membatasi ruang
lingkup dari materi, populasi, lokasi, variabel-variabel atau waktu
penelitian. Contoh pembatasan masalah pada materi. Materi yang
diteliti pada rumusan masalah adalah segiempat. Bangun-bangun
yang termasuk dalam segiempat cukup banyak antara lain persegi,
persegipanjang, jajargenjang, belahketupat, layang-layang,
trapesium, segiempat concave atau segiempat convex, maka peneliti
11
perlu membatasi materi segiempat mana yang akan dideskripsikan
dan dibandingkan hasil belajarnya. Karena penelitiannya
dilaksanakan di kelas VII, maka materi segiempat dibatasi hanya
pada persegipanjang, persegi, belahketupat, jajargenjang, trapesium
dan layang-layang.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis menjelaskan makna hasil
penelitian ini bagi teori-teori yang sudah ada atau seberapa banyak
hasil penelitian ini mengembangkan pengetahuan baru atau mengubah
pemahaman terhadap fenomena yang diteliti. Manfaat praktis
menjelaskan manfaat hasil penelitian ini dalam kehidupan sehari-hari
atau dalam pengambilan keputusan.
1.6. Definisi Istilah
Definisi istilah diperlukan agar tidak timbul perbedaan
pengertian atau kekurangjelasan makna dari istilah-istilah yang
digunakan dalam skripsi. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah
istilah-istilah yang ada dalam rumusan masalah. Definisi dari istilah-
istilah tersebut dibangun dari teori-teori yang relevan. Karena itu,
batasan istilah yang ada pada Bab 1 sama dengan paragraf terakhir
dari subbab pada Bab 2 (Kajian Pustaka) yang bersesuaian. Sebagai
contoh pada definisi istilah: pembelajaran kooperatif TAI adalah
pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa secara individual
belajar materi yang dipersiapkan guru. Kemudian hasil belajar
secara individual tersebut dibawa ke kelompoknya masing-masing
untuk didiskusikan dan dibahas antar anggota kelompok. Semua
anggota kelompok secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap
keseluruhan jawaban.
Definisi istilah ini sama dengan paragraf terakhir dalam
subbab mengenai pembelajaran kooperatif TAI pada Bab 2 Kajian
Pustaka: dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pembelajaran
kooperatif TAI adalah pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa
12
secara individual belajar materi yang dipersiapkan guru. Kemudian
hasil belajar secara individual tersebut dibawa ke kelompoknya
masing-masing untuk didiskusikan dan dibahas antar anggota
kelompok. Semua anggota kelompok secara bersama-sama
bertanggung jawab terhadap keseluruhan jawaban. Kesamaan ini
menunjukkan bahwa definisi istilah tersebut didasarkan pada teori-
teori yang relevan.
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
(Bab ini ditulis maksimal dalam 15 halaman)
2.1. Teori-teori yang Relevan
Kajian pustaka hanya memuat teori-teori yang relevan untuk
menjawab rumusan masalah. Sebagai contoh, peneliti membutuhkan
teori-teori berikut untuk menjawab rumusan masalah sebelumnya: (a)
pembelajaran kooperatif TAI, (b) pembelajaran langsung, (c) hasil
belajar matematika, dan (d) bangun-bangun segiempat. Sehingga Bab
ini hanya terdiri dari 4 Subbab saja.
2.2. Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini diungkap hasil-hasil penelitian sebelumnya (10
tahun terakhir) yang relevan dengan masalah yang diteliti.
2.3. Kerangka Berpikir (jika ada)
Berdasarkan teori-teori dan penelitian yang relevan, peneliti
menyusun suatu kerangka berpikir untuk membangun hipotesis
penelitian. Sebagai contoh, beberapa teori dan hasil penelitian
sebelumnya menyatakan bahwa hasil belajar dengan pembelajaran
kooperatif TAI lebih dari hasil belajar dengan pembelajaran
langsung. Berdasarkan itu, peneliti menduga bahwa hasil belajar
materi segiempat dengan pembelajaran kooperatif TAI lebih dari
hasil belajar dengan pembelajaran langsung pada siswa-siswa kelas
VII SMPN 7 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014?
13
2.4. Pengajuan Hipotesis (jika ada)
Berdasarkan kerangka berpikir sebelumnya, maka peneliti
mengajukan hipotesis alternatif yaitu: hasil belajar materi segiempat
dengan pembelajaran kooperatif TAI lebih dari hasil belajar dengan
pembelajaran langsung pada siswa-siswa kelas VII SMPN 7 Palangka
Raya tahun ajaran 2013/2014.
.
BAB 3. METODE PENELITIAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 20 halaman)
Bab ini berisi langkah-langkah operasional yang dilakukan
peneliti untuk menjawab rumusan masalah. Hal yang perlu dihindari
dalam bab ini adalah menulis teori-teori mengenai penelitian sebagai
contoh menjelaskan mengenai definisi penelitian kuantitatif,
penelitian eksperimen, populasi atau sampel. Pada waktu menentukan
langkah-langkah tersebut, peneliti dapat merujuk pada prosedur
tertentu yang diungkap oleh para ahli dan sudah dijelaskan di Bab 2,
sehingga yang digunakan pada Bab 3 hanya rujukannya saja.
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada paragraf pertama subbab ini peneliti menjelaskan alasan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Paragraf kedua menjelaskan
alasan memilih jenis penelitian tertentu. Kedua alasan tersebut harus
didasarkan pada rumusan masalah.
3.2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar
penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan
karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Pada penelitian
eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling
memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain
yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat
penelitian. Pemilihan rancangan penelitiannya mengacu pada hipotesis
yang akan diuji.
14
Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab ini
berisi penjelasan tentang variabel-variabel yang dilibatkan dalam
penelitian serta sifat hubungan antar variabel-variabel tersebut.
3.3. Populasi dan Sampel
Pada subbab ini dijelaskan mengenai (a) populasi dalam
penelitian ini, (b) teknik, prosedur dan hasil pengambilan sampel, dan
(c) besarnya sampel yang terpilih.
3.4. Asumsi Penelitian (jika ada)
Pada penelitian sosial, banyak sekali faktor diluar perlakuan
yang mempengaruhi variabel terikat. Karena itu, faktor-faktor diluar
perlakuan yang tidak bisa dikendalikan peneliti melalui rancangan
penelitian diasumsikan relatif sama. Sebagai contoh, peneliti
bermaksud membandingkan antara hasil belajar dengan
pembelajaran kooperatif TAI dan pembelajaran langsung. Kedua
pembelajaran tersebut diimplementasikan di dua kelas yang berbeda.
Akan tetapi, hasil belajar bukan hanya dipengaruhi oleh metode
belajar. Ada faktor eksternal lainnya seperti kondisi ekonomi, tingkat
pendidikan orang tua, atau waktu belajar siswa yang dapat
mempengaruhi hasil belajar. Padahal dalam penelitian eksperimental,
variabel-variabel di luar perlakukan (metode belajar) haruslah relatif
sama. Pada kondisi demikian, peneliti perlu mengasumsikan bahwa
kondisi ekonomi, tingkat pendidikan orang tua atau waktu belajar
siswa relatif sama.
3.5. Instrumen Penelitian
Pada subbab ini perlu dijelaskan mengenai instrumen-
instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sesudah itu
barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen beserta proses
dan hasil validasinya.
15
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menjelaskan mengenai (a) langkah-langkah dan
teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan
jumlah petugas yang terlibat dalam pengumpulan data, dan (c) jadwal
dan waktu pelaksanaan pengumpulan data.
3.7. Teknik Analisis Data
Pada subbab ini dijelaskan mengenai jenis analisis statistika
yang digunakan. Apabila dilihat dari metodenya, ada dua jenis analisis
statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika
inferensial sendiri terbagi atas statistika parametrik dan
nonparametrik. Jika peneliti menggunakan uji dalam statistika
parametrik, maka perlu dijelaskan mengenai prasyarat (asumsi) dari
uji tersebut. Bila peneliti menggunakan program tertentu untuk
membantu dalam menganalisis data, maka perlu disebutkan
programnya seperti Minitab versi 16.2.1.
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 20 halaman)
4.1. Deskripsi Data
Pada bagian ini dipaparkan mengenai temtuan-temuan
penelitian. Urutan dari pemaparan temuan ini harus sesuai dengan
urutan dari rumusan sub-sub masalah. Temuan-temuan tersebut
diringkas dalam bentuk tabel, grafik/diagram atau statistik tertentu
(contohnya rata-rata atau varians). Perhitungan-perhitungan yang
digunakan untuk menghasilkan temuan tersebut diletakkan pada
lampiran. Temuan-temuan yang telah disajikan tidak dengan
sendirinya bersifat komunikatif, sehingga peneliti perlu menjelaskan
hal tersebut. Akan tetapi, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada
hal-hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi
(interpretasi) peneliti.
16
4.2. Pengujian Hipotesis
4.2.1. Uji Prasyarat Analisis
Pada awal bagian ini dipaparkan mengenai hasil uji prasyarat
analisis. Hanya statistik hitung dan statistik tabelnya yang ditulis pada
bagian ini. Perhitungan lengkapnya diletakkan pada lampiran. Sebagai
contoh, jika peneliti ingin menggunakan uji-t, maka prasyarat
(asumsi) dari uji ini harus terpenuhi yaitu kenormalan dari data.
4.2.2. Uji Hipotesis
Paragraf-paragraf berikutnya menjelaskan hasil uji hipotesis
menggunakan uji yang telah terpenuhi prasyaratnya. Sama seperti
sebelumnya, hanya statistik hitung dan statistik tabelnya yang ditulis
pada bagian ini. Perhitungan lengkapnya diletakkan pada lampiran.
Selanjutnya, peneliti perlu menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis
tersebut.
4.3. Pembahasan
Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah
dipaparkan pada bagian sebelumnya mempunyai arti penting bagi
keseluruhan kegiatan penelitian. Urutan pembahasan disesuaikan
dengan urutan rumusan masalah. Tujuan pembahasan adalah (a)
menjawab rumusan masalah atau menunjukkan bagaimana tujuan
penelitian dicapai, (b) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (c)
mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan
yang telah mapan, (d) memodifikasi teori yang ada atau menyusun
teori baru dan (e) menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil
penelitian termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Penafsiran terhadap temuan penelitian didasarkan pada logika
dan teori-teori yang ada. Sedangkan mengintegrasikan temuan
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan
dilakukan dengan membandingkan temuan penelitian yang diperoleh
dengan teori dan hasil penelitian lainnya yang relevan.
17
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 5 halaman)
5.1. Kesimpulan
Isi dari kesimpulan adalah jawaban terhadap rumusan masalah.
Jawaban ini merangkum semua hasil penelitian dan pembahasan yang
telah diuraikan sebelumnya. Urutan dari kesimpulan harus sesuai
dengan urutan sub-sub rumusan masalah.
5.2. Saran
Saran harus bersumber pada temuan penelitian, pembahasan
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran sebaiknya bersifat rinci dan
operasional. Tujuannya agar pihak lain yang mau melakukannya tidak
mengalami kesulitan dalam mengimplementasikannya. Selain itu,
saran dapat ditujukan kepada sekolah, guru atau peneliti lainnya.
Daftar Pustaka
Tatacara penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada Subbab
6.4 dan contohnya ada pada Lampiran 10.
Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran berisi keterangan-keterangan yang
dianggap perlu seperti data mentah hasil penelitian, perhitungan
statistika, surat ijin penelitian, dan lain-lain.
18
BAB 3
SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif dikembangkan dengan menggunakan
pendekatan induktif, yang tujuannya adalah mengungkapkan berbagai
fakta dan fenomena-fenomena sosial melalui pengamatan di lapangan
dari situasi lapangan yang alami (natural setting), kemudian
menganalisisnya sampai dengan mengembangkan dan membentuk
teori baru. Penelitian kualitatif lebih ditekankan kepada bagaimana
peneliti menemukan jawaban logis apa yang sedang menjadi fokus
penelitiannya. Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu
sendiri sebagai instrumen utama (key instrument).
Desain penelitian kualitatif berpijak pada paham fenomenologis
dan postpositivisme. Tujuan dari format deskriptif kualitatif adalah
menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, dan
berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang
menjadi subjek penelitian dan berupaya menarik relitas itu ke
permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau
gambaran tentang kondisi, situasi, maupun fenomena tertentu.
Desain penelitian kualitatif secara umum dapat dikembangkan
menjadi tiga model yaitu penelitian deskriptif, verifikatif, dan
grounded research. Dalam penelitian kualitatif peneliti membuat
gambaran kompleks yang bersifat holistik, berusaha menganalisis
kata-kata/frase/kalimat, dan melaporkan pandangan-pandangan
informan secara rinci. Oleh karena itu, pertanyaan penelitiannya tidak
hanya sebatas “apa”, tetapi harus “mengapa” dan “bagaimana”.
3.1. Sistematika Skripsi Hasil Penelitian Kualitatif
Skripsi hasil penelitian kualitatif terdiri atas:
VERSI BAHASA INDONESIA
Halaman Sampul
Halaman Judul
19
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Fokus Penelitian
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Pembatasan Masalah
1.5. Manfaat Penelitian
1.6. Definisi Istilah
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Teori-teori yang Relevan
2.2. Penelitian yang Relevan
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2. Tahap-Tahap Penelitian
3.3. Latar dan Subjek Penelitian
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Teknik Analisis Data
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
20
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
VERSI BAHASA INGGRIS
Cover Page
Title Page
Approval of Thesis Advisory Committee
Approval of Thesis Examining Board
Abstract
Acknowledgement
Table of Contents
List of Tables
List of Figures
List of Appendices
CHAPTER 1. INTRODUCTION
1.1 Research Background
1.2. Research Focus
1.3. Research Problem
1.4. Research Significance
1.5. Definition of Key Terms
CHAPTER 2. LITERATURE REVIEW
2.1. Relevant Theories
2.2. Previous Research
CHAPTER 3. RESEARCH METHOD
3.1. Kind of Research and Approach
3.2. Procedure of Research
3.3. Research Setting and Subject
21
3.4. Techniques of Data Collection
3.5. Techniques of Data Analysis
CHAPTER 4. RESEARCH RESULTS AND DISCUSSIONS
4.1. Description of Researh Results
4.2. Discussions
CHAPTER 5. CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS
5.1. Conclusions
5.2. Suggestions
References
Appendices
3.2. Penjelasan Tiap Bagian dari Skripsi Hasil Penelitian
Kualitatif
Halaman Sampul (contoh dapat dilihat pada Lampiran 1).
Halaman Judul (contoh dapat dilihat pada Lampiran 2).
Lembar Persetujuan (contoh dapat dilihat pada Lampiran 3).
Lembar Pengesahan (contoh dapat dilihat pada Lampiran 4).
Abstrak (contoh dapat dilihat pada Lampiran 5)
Abstrak diketik 1 spasi dalam 1 halaman dan terdiri dari dua
bagian. Pertama, bagian yang berisi nama mahasiswa, tahun, judul
skripsi, jenis karya ilmiah (skripsi), nama program studi, nama
jurusan, nama fakultas, nama universitas, nama dosen pembimbing I,
nama dosen pembimbing II dan kata kunci. Kata kunci dicantumkan
tepat di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci adalah 3–
5 buah.
Bagian kedua berisi teks abstrak yang disajikan secara padat
yang mencakup setidaknya tiga paragraf. Paragraf pertama berisi latar
belakang dan tujuan penelitian. Paragraf kedua memuat metode
22
penelitian. Paragraf-paragraf terakhir berisi hasil-hasil penelitian dan
(kalau ada) saran yang dianjurkan.
Kata Pengantar
Daftar Isi (contoh dapat dilihat pada Lampiran 6)
Daftar Tabel (contoh dapat dilihat pada Lampiran 7)
Daftar Gambar (contoh dapat dilihat pada Lampiran 8)
Daftar Lampiran (contoh dapat dilihat pada Lampiran 9)
BAB 1. PENDAHULUAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 7 halaman)
1.1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang memuat alasan mengapa peneliti tertarik untuk
meneliti fenomena sosial yang terjadi. Hal ini dapat didasarkan kepada
hasil analisis data kuantitatif yang berbentuk angka, maupun data
mengenai fenomena sosial yang terjadi (kasus atau peristiwa) yang
memerlukan penyelesaian. Pada bagian ini juga dipaparkan secara
ringkas mengenai teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan
seminar/diskusi ilmiah, atau pengamatan/pengalaman pribadi yang
terkait erat dengan masalah yang diteliti. Tujuannya agar jawaban
terhadap masalah yang diteliti memiliki landasan berpijak yang
kokoh.
1.2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan
dari fenomena sosial atau topik yang harus diungkap/digali dalam
penelitian. Pernyataan-pernyataan tersebut harus dikemukakan secara
jelas, dan didasarkan pada observasi pendahuluan yang dilakukan
peneliti. Contoh fokus penelitian adalah hal-hal yang menyebabkan
pembelajaran dengan pendekatan konstekstual dapat meningkatkan
kemampuan berpikir rasional siswa kelas X SMAN 2 Palangka Raya.
Selanjutnya, fokus tersebut sebaiknya dijabarkan secara
terperinci dalam sub-sub fokus penelitian. Contoh sub-sub fokus
penelitian adalah
23
(a) hal-hal yang menyebabkan pembelajaran dengan pendekatan
konstekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X
SMAN 2 Palangka Raya dalam “mengingat”,
(b) hal-hal yang menyebabkan pembelajaran dengan pendekatan
konstekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X
SMAN 2 Palangka Raya dalam “membayangkan”,
(c) hal-hal yang menyebabkan pembelajaran dengan pendekatan
konstekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X
SMAN 2 Palangka Raya dalam “mengelompokkan”,
(d) hal-hal yang menyebabkan pembelajaran dengan pendekatan
konstekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X
SMAN 2 Palangka Raya dalam “membuat generalisasi”,
(e) hal-hal yang menyebabkan pembelajaran dengan pendekatan
konstekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X
SMAN 2 Palangka Raya dalam “membandingkan”, dan
(f) hal-hal yang menyebabkan pembelajaran dengan pendekatan
konstekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X
SMAN 2 Palangka Raya dalam “menyimpulkan”.
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berkaitan erat dengan fokus penelitiannya.
Fokus penelitian dalam kalimat pernyataan, sedangkan rumusan
masalah dalam kalimat tanya. Rumusan masalah yang bersesuaian
adalah mengapa pembelajaran dengan pendekatan konstekstual dapat
meningkatkan kemampuan berpikir rasional siswa kelas X SMAN 2
Palangka Raya?
Sama seperti sebelumnya, rumusan masalah ini pun dapat
diuraikan dalam sub-sub rumusan masalah bersesuaian dengan sub-
sub fokus penelitian. Contoh sub-sub rumusan masalah yang
bersesuaian adalah:
(a) mengapa pembelajaran dengan pendekatan konstekstual dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Palangka Raya
dalam “mengingat”?,
24
(b) mengapa pembelajaran dengan pendekatan konstekstual dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Palangka Raya
dalam “membayangkan”?,
(c) mengapa pembelajaran dengan pendekatan konstekstual dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Palangka Raya
dalam “mengelompokkan”?,
(d) mengapa pembelajaran dengan pendekatan konstekstual dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Palangka Raya
dalam “membuat generalisasi”?,
(e) mengapa pembelajaran dengan pendekatan konstekstual dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Palangka Raya
dalam “membandingkan”?, dan
(f) mengapa pembelajaran dengan pendekatan konstekstual dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas X SMAN 2 Palangka Raya
dalam “menyimpulkan”?
1.4. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dapat dilakukan untuk membatasi ruang
lingkup kajian seperti topik, kasus, materi, lokasi penelitian, informan,
dan waktu penelitian. Contoh pembatasan masalah, fokus penelitian
sebelumnya bisa dilakukan pembatasan masalah pada (a) materi
pelajarannya, (sebagai contoh PKn, Ekonomi, Matematika, Bahasa,
Fisika, Kimia, dll), (b) topiknya (disesuaikan pada salah satu Standar
Kompetensi maupun Kompetensi Dasar mata pelajaran tertentu), (c)
informannya (kelas X di SMAN 2 Palangka Raya bisa XA, XB, XC,
XD, dst) atau (d) waktu penelitiannya (dilakukan pada semester atau
tahun pelajaran ketika dilakukan penelitian).
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis menjelaskan makna hasil
penelitian ini bagi teori-teori yang sudah ada atau seberapa banyak
hasil penelitian ini mengembangkan pengetahuan baru atau mengubah
pemahaman terhadap fenomena yang diteliti. Manfaat praktis
25
menjelaskan kegunaan hasil penelitian ini dalam kehidupan sehari-
hari atau dalam pengambilan keputusan.
1.6. Definisi Istilah
Definisi istilah diperlukan agar tidak timbul perbedaan
pengertian atau kekurangjelasan makna dari istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan
adalah istilah-istilah yang ada dalam rumusan masalah. Definisi dari
istilah-istilah tersebut dibangun dari teori-teori yang relevan. Karena
itu, batasan istilah yang ada pada Bab I sama dengan paragraf terakhir
dari Subbab pada Bab 2 (Kajian Pustaka) yang bersesuaian. Contoh
definisi istilah: (a) Pendekatan konseptual adalah pendekatan yang
didasarkan pada komponen konstruktivisme, inkuiri, pertanyaan,
masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik, dan
(b) berpikir rasional merupakan proses mental yang didasarkan pada
penalaran untuk mendapatkan keputusan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
(Bab ini ditulis maksimal dalam 15 halaman)
2.1. Teori-teori yang Relevan
Kajian pustaka bukan kliping teori-teori, hanya teori-teori
yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang dipaparkan
dalam bab ini. Sebagai contoh, pada rumusan masalah mengapa
penggunaan pendekatan kontekstual diperlukan dalam meningkatkan
berpikir rasional siswa kelas X SMAN 2 Palangka Raya, peneliti
memerlukan teori tentang: (1) pendekatan konstekstual, dan (2)
berpikir rasional
2.2. Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini diungkap hasil-hasil penelitian sebelumnya (10
tahun terakhir) yang relevan dengan masalah yang diteliti.
26
BAB 3. METODE PENELITIAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 20 halaman)
Bab ini berisi langkah-langkah operasional yang dilakukan
peneliti untuk menjawab rumusan masalah. Hal yang perlu dihindari
dalam bab ini adalah menulis teori-teori mengenai penelitian sebagai
contoh menjelaskan mengenai definisi penelitian kualitatif.
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada paragraf pertama subbab ini, peneliti menjelaskan alasan
menggunakan pendekatan kualitatif. Paragraf kedua menjelaskan
alasan memilih jenis penelitian tertentu. Kedua alasan tersebut harus
didasarkan pada rumusan masalah.
3.2. Latar dan Subjek Penelitian
Pada subbab ini dijelaskan mengenai: (a) lokasi penelitian dan
alasan pemilihan lokasi penelitian, (b) teknik menentukan subjek
penelitian misalnya (purposive atau snowballing).
3.3. Tahap-Tahap Penelitian
Bagian ini menjelaskan mengenai tahap-tahap yang dilakukan
oleh peneliti mulai dari awal (studi pendahuluan), sampai kegiatan
analisis data. Termasuk didalamnya kegiatan mengumpulkan data.
Akan tetapi kegiatan ini akan lebih terperinci dijelaskan pada Subbab
3.4. prosedur pengumpulan data.
3.4. Prosedur Pengumpulan Data
Bagian ini menjelaskan mengenai: (a) instrumen yang
digunakan dan pengembangannya, (b) langkah-langkah dan teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data (observasi, wawancara
mendalam atau studi dokumentasi), dan (c) jadwal dan waktu
pelaksanaan pengumpulan data.
27
3.6. Teknik Analisis Data
Subbab ini harus mengungkap: (1) bagaimana peneliti
melakukan analisis terhadap data yang diperoleh melalui observasi,
wawancara, maupun dokumentasi, (2) kredibilitas data penelitian
kualitatif didasarkan dengan memperpanjang waktu penelitian,
melakukan pengamatan terus-menerus dan pantang menyerah,
triangulasi data, dan pengecekan kembali. Secara umum teknik
analisis data dalam penelitian kualitatif adalah dengan cara reduksi
data, paparan data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan.
BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 20 halaman)
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan mengenai temtuan-temuan
penelitian baik melalui hasil wawancara, hasil observasi, maupun hasil
studi dokumentasi. Urutan dari pemaparan temuan ini harus sesuai
dengan urutan dari sub-sub fokus penelitian. Temuan-temuan tersebut
diringkas setelah melakukan reduksi (pengelompokan data), paparan
data (penyusunan data), hasil wawancara, observasi, dan studi
dokumentasi. Hasil temuan yang dipaparkan hanya mengacu kepada
rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam
penelitian kualitatif pada dasarnya rumusan masalah akan berkembang
dengan sendirinya sesuai dengan situasi alamiah penelitian.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah
dipaparkan pada bagian sebelumnya mempunyai arti penting bagi
keseluruhan kegiatan penelitian. Urutan pembahasan disesuaikan
dengan urutan rumusan masalah. Tujuan pembahasan adalah: (a)
menjawab rumusan masalah atau menunjukkan bagaimana tujuan
penelitian dicapai, (b) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (c)
mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan
yang telah mapan, (d) memodifikasi teori yang ada atau menyusun
28
teori baru, dan (e) menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil
penelitian termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.
Penafsiran terhadap temuan penelitian didasarkan pada logika
dan teori-teori yang ada. Sedangkan mengintegrasikan temuan
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan
dilakukan dengan membandingkan temuan penelitian yang diperoleh
dengan teori, dan hasil penelitian lainnya yang relevan.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 5 halaman)
5.1. Kesimpulan
Isi dari kesimpulan adalah jawaban terhadap rumusan masalah.
Jawaban ini merangkum semua hasil penelitian dan pembahasan yang
telah diuraikan sebelumnya. Urutan dari kesimpulan harus sesuai
dengan urutan rumusan masalah.
5.2. Saran
Saran harus bersumber pada temuan penelitian, pembahasan
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran sebaiknya bersifat rinci dan
operasional. Tujuannya agar pihak lain yang mau melakukannya tidak
mengalami kesulitan dalam mengimplementasikannya. Selain itu,
saran dapat ditujukan kepada sekolah, guru atau peneliti lainnya.
Daftar Pustaka
Tatacara penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada subbab
6.4 dan contohnya ada pada Lampiran 10.
Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran berisi keterangan-keterangan yang
dianggap perlu seperti data mentah hasil wawancara, observasi, studi
dokumentasi, surat ijin penelitian, dan lain-lain.
29
BAB 4
SKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Penelitian pengembangan (educational research and
develompent) merupakan suatu proses dalam mengembangkan dan
memvalidasi produk pendidikan. Produk tersebut dapat berupa materi
belajar, modul belajar, media pembelajaran, instrumen evaluasi atau
model pembelajaran. Produk-produk tersebut digunakan untuk
mengatasi permasalahan dalam pembelajaran di kelas, laboratorium
atau di luar kelas.
4.1. Sistematika Skripsi Hasil Penelitian Pengembangan
Skripsi hasil penelitian pengembangan terdiri atas:
VERSI BAHASA INDONESIA
Halaman Sampul
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Pengembangan
1.4. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
1.5. Pentingnya Pengembangan
30
1.6. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.7. Definisi Istilah
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. ......................................................
2.2. ......................................................
2.3. ......................................................
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Model Pengembangan
3.2. Prosedur Pengembangan
3.3. Uji Coba Produk
3.3.1. Desain Uji Coba
3.3.2. Subjek Uji Coba
3.3.3. Jenis Data
3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data
3.3.5. Teknik Analisis Data
BAB 4. HASIL PENGEMBANGAN
4.1. Data Uji Coba
4.2. Analisis Data
4.3. Revisi Produk
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan tentang Produk Akhir
5.2. Saran Pemanfaatan, Diseminasi dan Pengembangan
Produk Lebih Lanjut
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
VERSI BAHASA INGGRIS
Cover Page
Title Page
31
Approval of Thesis Advisory Committee
Approval of Thesis Examining Board
Abstract
Acknowledgement
Table of Contents
List of Tables
List of Figures
List of Appendices
CHAPTER 1. INTRODUCTION
1.1. Research Background
1.2. Research Problem
1.3. Objective of Research and Development
1.4. Product Specification
1.5. Significance of Research and Development
1.6. Assumption and Limitation of Research and Development
1.7. Definition of Key Terms
CHAPTER 2. LITERATURE REVIEW
2.1. ......................................................
2.2. ......................................................
2.3. ......................................................
CHAPTER 3. RESEARCH METHOD
3.1. Model of Research and Development
3.2. Procedures of Research and Development
3.3. Product Try Out
3.3.1. Design of Try Out
3.3.2. Subject of Try Out
3.3.3. Types of Data
3.3.4. Instrument for Data Collection
3.3.5. Techniques of Data Analysis
32
CHAPTER 4. RESULTS OF RESEARCH AND
DEVELOPMENT
4.1. Data of Try Out
4.2. Data Analysis
4.3. Revision of Product
CHAPTER 5. CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS
5.1. Conclusions of Final Product
5.2. Suggestions, Dissemination, and Further Development
References
Appendices
4.2. Penjelasan Tiap Bagian dari Skripsi Hasil Penelitian
Pengembangan
Halaman Sampul (contoh dapat dilihat pada Lampiran 1).
Halaman Judul (contoh dapat dilihat pada Lampiran 2).
Lembar Persetujuan (contoh dapat dilihat pada Lampiran 3).
Lembar Pengesahan (contoh dapat dilihat pada Lampiran 4).
Abstrak (contoh dapat dilihat pada Lampiran 5)
Abstrak ditulis dalam 1 halaman dan terdiri dari dua bagian.
Pertama, bagian yang berisi nama mahasiswa, judul, nama kedua
dosen pembimbing dan kata kunci. Kata kunci dicantumkan tepat di
bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci antara 3–5 buah.
Bagian kedua berisi teks abstrak yang disajikan secara padat
yang mencakup setidaknya tiga paragraf. Paragraf pertama berisi latar
belakang, tujuan pengembangan dan spesifikasi produk yang
diharapkan. Paragraf kedua memuat metode pengembangan. Paragraf-
paragraf terakhir berisi hasil pengembangan, kesimpulan produk akhir
dan (kalau ada) saran yang dianjurkan.
33
Kata Pengantar
Daftar Isi (contoh dapat dilihat pada Lampiran 6)
Daftar Tabel (contoh dapat dilihat pada Lampiran 7)
Daftar Gambar (contoh dapat dilihat pada Lampiran 8)
Daftar Lampiran (contoh dapat dilihat pada Lampiran 9)
BAB 1. PENDAHULUAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 7 halaman)
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada tatar belakang, peneliti mengungkap konteks
pengembangan produk pendidikan dan masalah yang akan
dipecahkan. Karena itu, penelitian pengembangan harus dimulai
dengan memaparkan masalah-masalah faktual yang terjadi dalam
proses pembelajaran di kelas/laboratorium. Masalah merupakan hasil
dari analisis proses dan hasil pembelajaran di kelas/laboratorium yang
menunjukkan adanya suatu kesenjangan antara “kenyataan” dan
“harapan”. Selanjutnya, peneliti mengungkap faktor-faktor penyebab
munculnya kesenjangan tersebut (akar masalah). Berdasarkan teori
atau hasil penelitian sebelumnya, peneliti menunjukkan alternatif
penyelesaian masalah dengan menggunakan produk pendidikan
tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya disusun secara jelas dan
dituangkan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik
menunjukkan subjek uji coba, produk pendidikan yang dikembangkan
beserta spesifikasinya, dan manfaat produk tersebut dalam
memecahkan masalah faktual yang terjadi di kelas/laboratorium.
Contoh, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
LKS (Lembar Kerja Siswa) Statistika yang dapat membantu siswa
kelas IX SMPN X Palangka Raya memiliki pemahaman konseptual
dan memenuhi kriteria valid, efektif, dan praktis?
34
1.3. Tujuan Penelitian
Isi dari tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah.
Perbedaannya terletak pada cara menuangkannya. Masalah penelitian
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Sedangkan, tujuan penelitian
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Contoh, tujuan penelitian ini
adalah mengembangkan LKS (Lembar Kerja Siswa) Statistika yang
dapat membantu siswa kelas IX SMPN X Palangka Raya memiliki
pemahaman konseptual dan memenuhi kriteria valid, efektif, dan
praktis.
1.4. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Bagian ini memberikan gambaran lengkap mengenai manfaat
produk pendidikan yang akan dikembangkan beserta kriteria-
kriteria/spesifikasinya. Sebagai contoh, LKS dikatakan efektif
apabila: (a) rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS
sebesar 70 (skala 0–100) dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai
di bawah 60, dan (b) minimal 70% mahasiswa aktif dalam kegiatan
belajar di kelas (bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat,
mencari atau menulis jawaban pada LKS).
1.5. Pentingnya Pengembangan
Bagian ini sering rancu dengan tujuan pengembangan. Tujuan
pengembangan mengungkap upaya untuk mencapai kondisi yang
diharapkan (ideal). Sedangkan, pentingnya pengembangan
mengungkap mengapa masalah yang terjadi perlu dan mendesak untuk
dipecahkan melalui produk pendidikan yang akan dikembangkan.
1.6. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi dalam pengembangan merupakan landasan pijak untuk
menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran
pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Asumsi
hendaknya diangkat dari teori-teori yang valid, pandangan ahli atau
hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan dngan produk yang
akan dikembangkan.
35
Keterbatasan pengembangan mengungkap keterbatasan dari
produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas. Penjelasan ini
dimaksudkan agar produk yang dihasilkan dari kegiatan
pengembangan ini disikapi hati-hati oleh pengguna, sesuai dengan
asumsi yang menjadi pijakannya dan kondisi pendukung yang perlu
tersedia dalam memanfaatkannya.
1.7. Definisi Istilah
Pada bagian ini dijelaskan definisi istilah-istilah yang khas
digunakan dalam pengembangan produk pendidikan baik dari: (a) sisi
model dan prosedur yang digunakan dalam pengembangan, dan (b)
sisi produk yang dihasilkan. Istilah-istilah yang perlu didefinisikan
hanya istilah-istilah yang ada pada rumusan masalah dan memiliki
peluang ditafsir berbeda oleh pembaca atau pemakai produk. Definisi
istilah tersebut harus dirumuskan seoperasional mungkin dan
didasarkan pada teori-teori relevan yang diungkap pada Bab II.
Karena itu, batasan istilah yang ada pada Bab I sama dengan paragraf
terakhir dari subbab pada Bab II (Kajian Pustaka) yang bersesuaian.
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
(Bab ini ditulis maksimal dalam 15 halaman)
Kajian pustaka bukan kliping teori-teori, hanya teori-teori
yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang dipaparkan
dalam bab ini. Sebagai contoh, bila rumusan masalah: bagaimana LKS
(Lembar Kerja Siswa) Statistika yang dapat membantu siswa kelas IX
SMPN X Palangka Raya memiliki pemahaman konseptual dan
memenuhi kriteria valid, efektif, dan praktis?, maka peneliti
membutuhkan teori-teori mengenai: (a) Pemahaman Koseptual, (b)
Model Pengembangan Produk Pendidikan, (c) Kriteria Pengembangan
Produk Pendidikan, (d) Materi Statistika, dan (e) Penelitian-penelitian
yang Relevan.
36
BAB 3. METODE PENELITIAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 20 halaman)
Hal yang perlu dihindari dalam bab ini adalah menulis teori-
teori mengenai penelitian. Sebagai contoh menjelaskan mengenai
definisi penelitian pengembangan. Seharusnya, bab ini berisi langkah-
langkah operasional yang dilakukan peneliti untuk menjawab rumusan
masalah. Pada waktu menentukan langkah-langkah tersebut, peneliti
dapat merujuk pada prosedur tertentu yang diungkap oleh para ahli
dan sudah dipaparkan di Bab 2, sehingga yang digunakan pada Bab 3
hanya rujukannya saja.
3.1. Model Pengembangan
Model pengembangan merupakan dasar untuk
mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model ini dapat
berupa model prosedural, konseptual dan teoritik. Model prosedural
adalah model yang bersifat deskriptif yang menunjukkan langkah-
langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model
konseptual adalah model yang bersifat analitis yang menyebutkan
komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara rinci
dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan
dikembangkan. Model teoritik adalah model yang menggambarkan
kerangka berpikir yang didasarkan pada teori-teori yang relevan dan
didukung oleh data empirik.
3.2. Prosedur Pengembangan
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah terperinci yang
dilakukan peneliti dalam mengembangkan produk pendidikannya.
Langkah-langkah ini didasarkan pada model pengembangan yang
dipilih oleh peneliti. Pemaparannya dapat dilakukan dalam bentuk
diagram alir (flow chart).
37
3.3. Uji Coba Produk
3.3.1. Desain Uji Coba
Desain uji coba produk dapat menggunakan desain yang
digunakan dalam penelitian kuantitatif yaitu desain penelitian
deskriptif atau eksperimen.
3.3.2. Subjek Uji Coba
Subjek uji coba perlu dipaparkan secara jelas. Beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih subjek adalah: (a) subjek
sesuai dengan ruang lingkup pengembangan, dan (b) subjek
hendaknya representatif dan sesuai dengan tujuan pengembangan
produk.
3.3.3. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan melalui uji coba produk
tergantung pada rumusan masalah penelitian. Sebagai contoh, peneliti
membutuhkan data mengenai hasil belajar berupa bilangan untuk
mengetahui terpenuhinya salah satu kriteria keefektifan dari LKS yang
dikembangkan.
3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan tergantung pada
data yang akan dikumpulkan. Sebagai contoh, peneliti menggunakan
instrumen tes untuk mengumpulkan data hasil belajar. Jika peneliti
menggunakan instrumen yang sudah ada, maka perlu diuraikan
mengenai karakteristik dari instrumen tersebut. Jika peneliti membuat
sendiri instrumennya, maka prosedur pengembangannya juga perlu
dijelaskan.
3.3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan
desain uji coba dan jenis data yang dikumpulkan. Sebagai contoh, bila
desain uji cobanya menggunakan desain penelitian deskriptif, maka
data juga dianalisis secara deskriptif. Misal data berupa skor hasil
38
belajar siswa (bilangan), maka data tersebut dirangkum sebagai rata-
rata, dan disajikan dalam bentuk tabel atau diagram tertentu.
Perangkuman dan penyajian tersebut dibandingkan dengan
kriteria/spesifikasi produk yang telah ditentukan sebelumnya untuk
mengetahui apakah data telah memenuhi kriteria tersebut atau belum.
Bila desainnya menggunakan desain penelitian eksperimen, maka data
dapat dianalisis menggunakan uji statistika inferensial tertentu seperti
uji-t (parametrik) atau Mann-Whitney (nonparametrik).
BAB 4. HASIL PENGEMBANGAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 20 halaman)
4.1. Data Uji Coba
Semua data yang dikumpulkan dari kegiatan uji coba disajikan
dalam bagian ini. Penyajian data sebaiknya dituangkan dalam bentuk
tabel, diagram atau gambar yang dikomunikasikan dengan jelas.
Sebelum dianalisis, data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan
komponen produk yang dikembangkan serta data yang terkait dengan
penggunaan produk dalam pembelajaran.
4.2. Analisis Data
Bagian ini memaparkan secara rinci hasil analisis data uji
coba. Penyajiannya dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual tanpa
interpretasi peneliti. Pada bagian akhir dari penyajian analisis data,
peneliti perlu mengungkap kesimpulan akhir yang digunakan sebagai
dasar dalam melakukan revisi produk.
4.3. Revisi Produk
Hasil analisis data dijadikan dasar untuk menentukan apakah
produk yang diujicobakan perlu direvisi atau tidak. Keputusan ini
hendaknya disertai dengan pembenaran bahwa setelah direvisi, maka
produk yang dikembangkan akan memenuhi kriteria/spesifikasi yang
telah ditentukan sebelumnya. Komponen-komponen yang direvisi dan
hasil revisinya harus secara jelas dikemukakan dalam bagian ini.
39
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 5 halaman)
5.1. Kesimpulan tentang Produk Akhir
Produk akhir setelah direvisi perlu dikaji secara objektif dan
tuntas. Kajian harus didasarkan pada landasan teoritik yang telah
dibahas pada Bab II dan hasil kajiannya diarahkan pada pemanfaatan
produk untuk memecahkan masalah yang ada. Kekuatan dan
kelemahan produk hendaknya dideskripsikan secara lengkap dengan
memperhatikan kaitan antara produk dengan masalah yang ingin
dipecahkan.
5.2. Saran Pemanfaatan, Diseminasi dan Pengembangan Produk
Lebih Lanjut
Saran dalam bagian ini diarahkan pada saran untuk keperluan
pemanfaatan produk, untuk diseminasi produk ke sasaran yang lebih
luas dan untuk keperluan pengembangan lebih lanjut. Setiap saran
sebaiknya didasarkan pada hasil kajian terhadap produk yang telah
dibahas pada bab sebelumnya. Pemaparannya hendaknya
menggunakan pernyataan yang jelas dan diusahakan agar saran yang
satu secara eksplisit berbeda dengan saran lainnya. Alasan juga perlu
disertakan dalam setiap saran yang diajukan.
Daftar Pustaka
Tatacara penulisan daftar pustakan dapat dilihat pada subbab
6.4 dan contohnya ada pada Lampiran 10.
Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran berisi keterangan-keterangan yang
dianggap perlu seperti data mentah hasil penelitian, perhitungan
statistika, surat ijin penelitian dan lain-lain.
40
BAB 5
SKRIPSI HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
Skripsi dalam rancangan Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research) berisi upaya peneliti untuk mengatasi
masalah dalam pembelajaran di ruang kelas. Masalah tersebut
diungkap terlebih dahulu untuk diketahui akar permasalahannya
kemudian diajukan pemecahan masalahnya. Masalah yang diangkat ke
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat berupa masalah yang
menyangkut aspek kognitif (contoh kesalahan-kesalahan konsep yang
telah dialami siswa atau penguasaan materi pembelajaran oleh siswa),
aspek afektif (contoh motivasi belajar siswa), maupun aspek
psikomotor (contoh unjuk kerja). Masalah-masalah ini kemudian
diselesaikan dengan penerapan tindakan dalam bentuk teknik atau
metode belajar yang sesuai dengan keadaan siswa, peningkatan teknik
atau metode mengajar guru, atau penggunaan media belajar yang
relevan. Pada akhirnya, PTK dapat meningkatkan hasil belajar siswa
serta memperbaiki kualitas mengajar guru. PTK dilaksanakan
berkolaborasi dengan guru atau dosen untuk menentukan ketepatan
penyelesaian masalah dan prosedur yang dijalankan.
5.1. Sistematika Skripsi Hasil PTK
Skripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas:
VERSI BAHASA INDONESIA
Halaman Sampul
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
41
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Keterbatasan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian
1.6. Definisi Istilah
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. ......................................................
2.2. ......................................................
2.3. ......................................................
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
3.2. Latar Penelitian dan Subjek Penelitian
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1. Perencanaan Tindakan
3.3.2. Pelaksanaan Tindakan
3.3.3. Pengamatan Tindakan
3.3.4. Refleksi Tindakan
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Teknik Analisis Data
BAB 4. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Paparan Data
4.2. Temuan Penelitian
42
4.2.1. Temuan tiap siklus
4.2.1.1. Temuan Siklus 1
4.2.1.2. Temuan Siklus 2
…
4.2.1.n. Temuan Siklus n
4.2.2. Temuan Lengkap
4.3. Pembahasan
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
VERSI BAHASA INGGRIS
Cover Page
Title Page
Approval of Thesis Advisory Committee
Approval of Thesis Examining Board
Abstract
Acknowledgement
Table of Contents
List of Tables
List of Figures
List of Appendices
CHAPTER 1. INTRODUCTION
1.1. Research Background
1.2. Research Problem
1.3. Research Objective
1.4. Research Limitation
1.5. Research Significance
1.6. Definition of Key Terms
43
CHAPTER 2. LITERATURE REVIEW
2.1. ......................................................
2.2. ......................................................
2.3. ......................................................
CHAPTER 3. RESEARCH METHOD
3.1. Research Design
3.2. Research Setting and Subject
3.3. Research Procedures
3.3.1. Planning the Action
3.3.2. Implementing the Action
3.3.3. Observing the Action
3.3.4. Reflecting the Action
3.4. Techniques of Data Collection
3.5. Techniques of Data Analysis
CHAPTER 4. RESEARCH FINDINGS AND
DISCUSSIONS
4.1. Description of Data
4.2. Research Findings
4.2.1. Findings of each Cycle
4.2.1.1. Findings of Cycle 1
4.2.1.2. Findings of Cycle 2
…
4.2.1.n. Findings of Cycle n
4.2.2. Overall Findings
4.3. Discussions
CHAPTER 5. CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS
5.1. Conclusions
5.2. Suggestions
44
References
Appendices
5.2. Penjelasan Tiap Bagian dari Skripsi Hasil PTK
Halaman Sampul (contoh dapat dilihat pada Lampiran 1).
Halaman Judul (contoh dapat dilihat pada Lampiran 2).
Lembar Persetujuan (contoh dapat dilihat pada Lampiran 3).
Lembar Pengesahan (contoh dapat dilihat pada Lampiran 4).
Abstrak (contoh dapat dilihat pada Lampiran 5).
Abstrak ditulis dalam 1 halaman dan terdiri dari dua bagian.
Pertama, bagian yang berisi nama mahasiswa, tahun skripsi ditulis,
judul, nama program studi/jurusan/fakultas/universitas dan nama
kedua dosen pembimbing. Kata kunci dicantumkan berjarak dua spasi
tepat di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci adalah 3–
5 kata.
Bagian kedua berisi teks abstrak yang disajikan secara padat
yang mencakup setidaknya tiga paragraf. Paragraf pertama berisi latar
belakang masalah dan pemecahan masalah. Paragraf kedua memuat
metode PTK yang diuraikan dalam tahap-tahap PTK (perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi). Paragraf-paragraf terakhir
berisi hasil PTK disetiap siklus, kesimpulan dari tindakan yang
dilaksanakan dan saran yang dianjurkan.
Kata Pengantar
Daftar Isi (contoh dapat dilihat pada Lampiran 6).
Daftar Tabel (contoh dapat dilihat pada Lampiran 7).
Daftar Gambar (contoh dapat dilihat pada Lampiran 8).
Daftar Lampiran (contoh dapat dilihat pada Lampiran 9).
45
BAB 1. PENDAHULUAN
(Bab ini ditulis maksimal 7 halaman)
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada latar belakang, peneliti mengungkapkan kesenjangan
antara fakta di lapangan dengan indikator yang ingin dicapai dalam
silabus mata pelajaran. Peneliti mendeskripsikan masalah-masalah
yang ditemukan berdasarkan data yang merupakan hasil wawancara
terhadap guru dan siswa, nilai dan unjuk kerja siswa pada mata
pelajaran tertentu atau melalui pengamatan langsung di dalam kelas.
Berdasarkan studi awal ini (preliminary study), maka peneliti
merumuskan akar masalah yang ada di dalam kelas. Selanjutnya,
peneliti mengemukakan penyelesaian masalah yang dianggap mampu
menyelesaikan akar masalah tersebut berdasarkan teori atau hasil-hasil
penelitian sebelumnya.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah hendaknya disusun secara jelas dan
dituangkan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik
menunjukkan masalah yang dihadapi siswa dan tindakan yang
dianggap mampu menyelesaikan masalah beserta latar dan subjek
penelitian. Contoh, based upon the impediment in English writing
faced by tenth grade students of SMA 70 Palangka Raya, the research
problem is formulated as: How can students’ idea organization in
recount text composition be improved by implementing Tree-diagram
Technique?
1.3. Tujuan Penelitian
Isi dari tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah.
Perbedaannya terletak pada cara menuangkannya. Masalah penelitian
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Sedangkan, tujuan penelitian
dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh, the objective of this
research is to improve students’ idea organization in recount text
composition through the implementation of Tree-diagram Technique.
46
1.4. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian memaparkan hal-hal atau variabel-
variabel yang sebenarnya dapat dicakup di dalam latar dan subjek
penelitian, tetapi karena kendala yang muncul akibat faktor luar maka
tidak dapat dicakup dalam penelitian. Sebagai contoh adalah masalah
pada kelas X-A tidak dapat digeneralisasikan pada kelas paralel
lainnya. Begitu pula dengan tindakan untuk menyelesaikan masalah
pada kelas X-A, mungkin tidak dapat diterapkan pada kelas paralel
lainnya.
1.5. Manfaat Penelitian
Secara umum, manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan
kontribusi secara teori dan praktik. Secara khusus, siswa dan guru
diharapkan mendapatkan keuntungan langsung dalam hal keilmuan
dari pelaksanaan PTK ini.
1.6. Definisi Istilah
Pada bagian ini dijelaskan definisi istilah-istilah yang
digunakan dalam PTK. Definisi Istilah yang diuraikan di bagian ini
adalah variabel-variabel yang dicakup dalam penelitian. Pendefinisian
sebaiknya disesusaikan dengan teori-teori yang relevan pada Bab 2,
namun masih dalam konteks penelitian yang dilakukan.
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
(Bab ini ditulis maksimal dalam 15 halaman)
Kajian pustaka bukan kliping teori-teori, hanya teori-teori
yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang dipaparkan
dalam bab ini. Sebagai contoh, bila rumusan masalah: based upon the
impediment in English writing faced by tenth grade students of SMA
XYZ, the research problem is formulated as: How can students’ idea
organization in recount text composition be improved by
implementing Tree-diagram Technique?, maka peneliti membutuhkan
teori-teori mengenai: (a) Writing Instruction in SMA, (b) Recount
47
Text, (c) Aspects of Writing, (d) Tree-diagram Technique, dan (e)
Related Researchs.
BAB 3. METODE PENELITIAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 20 halaman)
Hal yang perlu dihindari dalam bab ini adalah menulis teori-
teori mengenai penelitian. Seharusnya bab ini berisi langkah-langkah
operasional yang dilakukan peneliti untuk menjawab rumusan
masalah. Pada waktu menentukan langkah-langkah tersebut, peneliti
dapat merujuk pada prosedur tertentu yang diungkap oleh para ahli
dan sudah dipaparkan di Bab 2, sehingga yang digunakan pada Bab 3
hanya rujukannya saja.
3.1. Rancangan Penelitian
Pada bagian ini disebutkan bahwa penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) yang terdiri atas beberapa tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
3.2. Latar Penelitian dan Subjek Penelitian
Latar penelitian berisi informasi tentang tempat penelitian
berlangsung. Informasi ini bisa dilengkapi dengan kelas yang diteliti,
nama sekolah, alamat sekolah, dan karakteristik sekolah.
Subjek penelitian memberikan informasi yang lebih mendetail
tentang kelas yang diteliti. Informasi yang bisa dihadirkan pada bagian
ini adalah tentang jumlah siswa, komposisi siswa, atau ciri-ciri lain
yang dapat mendukung tahapan penelitian.
3.3. Prosedur Penelitian
Pada bagian ini peneliti menyebutkan tahapan-tahapan dalam
PTK yang ditempuhnya.
48
3.3.1. Perencanaan Tindakan
Dalam perencanaan tindakan, peneliti dapat memberikan
informasi tentang tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan
masalah beserta dengan alasan pemilihan tindakan tersebut. Peneliti
juga dapat menginformasikan persiapan pembelajaran (penggunaan
media, alat bantu, fasilitas sekolah) yang akan digunakan di dalam
kelas. Selain itu, peneliti beserta dengan kolaboratornya (guru atau
dosen) menentukan Kriteria Keberhasilan yang harus dicapai setelah
pelaksanaan tindakan.
3.3.2. Pelaksanaan Tindakan
Pada bagian ini peneliti menguraikan kegiatan pemberian
tindakan yang akan dilakukan pada setiap siklus, semisal uraian
kegiatan pembelajaran disetiap pertemuan dalam satu siklus. Pada
proposal PTK, apabila peneliti mengadopsi PTK dengan Siklus-n,
maka peneliti dapat menguraikan tindakan yang akan dijalankan pada
Siklus 1 saja. Uraian pelaksanaan siklus berikutnya tidak disampaikan
karena masih harus melihat hasil Refleksi pada akhir siklus. Pada
skripsi PTK, peneliti dapat menguraikan pelaksanaan tindakan pada
setiap siklus yang telah dijalankan.
3.3.3. Pengamatan Tindakan
Dalam bagian pengamatan tindakan, peneliti memberikan
informasi tentang data yang dibutuhkan dan instrumen yang
digunakan selama penelitian berlangsung. Instrumen harus dapat
merekam semua yang terjadi di dalam kelas saat peneliti
melaksanakan tindakan. Instrumen yang lengkap akan memberikan
informasi yang lebih akurat bagi peneliti. Oleh sebab itu, peneliti
harus menguraikan karakteristik dari instrumen yang digunakannya.
Sebagai contoh, peneliti dapat menggunakan tes, daftar cek, catatan
lapangan, kuesioner, perekam suara atau video. Instrumen yang
digunakan selama penelitian harus dimasukan pada Lampiran.
49
3.3.4. Refleksi Tindakan
Pada bagian ini peneliti dapat memberikan pernyataan
terhadap kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilaksanakan.
Peneliti juga dapat memberikan pernyataan bahwa keberlanjutan
siklus tergantung pada hasil Refleksi. Bila hasil Refleksi menyatakan
bahwa data yang diperoleh belum memenuhi Kriteria Keberhasilan,
maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya. Sebaliknya bila
memenuhi, maka siklus berhenti.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan tahapan-tahapan bagaimana data
dikumpulkan dan diolah. Misalkan peneliti membutuhkan informasi
tentang nilai kemampuan menulis siswa, maka peneliti harus
menguraikan cara penilaian tugas atau unjuk kerja siswa. Jika peneliti
membutuhkan data mengenai motivasi siswa dalam belajar, maka
peneliti harus menjelaskan bagaimana mengolah data melalui
kuesioner. Atau jika peneliti membutuhkan data tentang kemampuan
berbicara siswa, maka peneliti harus menjelaskan bagaimana rekaman
suara siswa ditranskripsikan.
3.5. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan tahapan-tahapan dalam menganalisis
data yang sudah diperoleh melalui tahapan sebelumnya. Ada
kecenderungan bahwa data dianalisis secara kualititatif karena terkait
dengan fenomena yang terjadi saat tindakan diberikan, namun tidak
menutup kemungkinan ada data yang dianalisis secara statistika.
Sebagai contoh, peneliti dapat menguraikan tahapan analisis data
numerik nilai siswa, menguraikan tahapan analisis data dari kuesioner
dan menguraikan tahapan analisis data dari video recorder.
Berdasarkan data yang dianalisis tersebut, peneliti dapat menyatakan
keterkaitan antara data satu dengan data lainnya untuk menentukan
ketercapaian Kriteria Keberhasilan dalam PTK.
50
BAB 4. TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 20 halaman)
4.1. Paparan Data
Paparan Data berisi informasi tentang data-data yang didapat
selama pelaksanaan siklus-siklus yang telah ditempuh dalam PTK.
Agar paparan data mudah dimengerti, maka data di setiap siklus
dipaparkan dalam bentuk tabel, grafik, diagram, atau prosedur
statistika sederhana.
4.2. Temuan Penelitian
Bagian ini memaparkan secara rinci pelaksanaan siklus-siklus
dalam PTK. Uraian dari setiap siklus dibuat berdasarkan empat
tahapan dalam PTK.
4.2.1. Temuan tiap Siklus
4.2.1.1. Temuan Siklus 1
Pada siklus pertama, peneliti dapat menguraikan proses atau
kegiatan selama persiapan tindakan, seperti mempersiapkan RPP,
media, atau Kriteria Keberhasilan. Kemudian peneliti menjelaskan
bagaimana tindakan dilaksanakan di dalam kelas mulai dari pertemuan
pertama hingga pertemuan terakhir. Selanjutnya, peneliti
mendeskripsikan hasil pengamatan atau tes yang dilaksanakan saat
tindakan diberikan. Hasil pengamatan ini didapat melalui lembar
observasi atau catatan lapangan yang didukung oleh nilai hasil tes atau
unjuk kerja siswa. Akhirnya, peneliti melakukan refleksi dengan
mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan tindakan
hingga menghasilkan keputusan apakah hasil tindakan telah atau
belum memenuhi Kriteria Keberhasilan.
4.2.1.n. Temuan Siklus n
Bagian ini menguraikan proses atau kegiatan pada siklus
berikutnya. Kembali peneliti memberikan informasi tentang persiapan
tindakan berdasarkan hasil refleksi di siklus sebelumnya. Di sini
peneliti bisa mengadakan pengubahan RPP atau media sesuai dengan
kebutuhan. Berikutnya peneliti menjelaskan bagaimana tindakan yang
51
telah dikoreksi dilaksanakan di dalam kelas mulai dari pertemuan
pertama hingga pertemuan terakhir di siklus ini. Peneliti kemudian
mendeskripsikan hasil pengamatan atau tes yang dilaksanakan saat
tindakan diberikan. Hasil pengamatan ini didapat melalui lembar
observasi atau catatan lapangan yang didukung oleh nilai hasil tes atau
unjuk kerja siswa. Akhirnya, peneliti melakukan refleksi dengan
mendiskusikan kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan tindakan
hingga menghasilkan keputusan apakah hasil tindakan telah atau
belum memenuhi Kriteria Keberhasilan.
4.2.2. Temuan Lengkap
Bagian ini dimaksudkan untuk membandingkan temuan-
temuan hasil refleksi dari siklus pertama hingga siklus terakhir.
Peneliti dapat menggunakan kalimat yang singkat dan bermakna,
disertai dengan penggunaan tabel, grafik, atau diagram.
4.3. Pembahasan
Bagian ini memuat gagasan peneliti terkait dengan apa yang
telah dilakukan dalam PTK. Uraian pada bagian ini dapat dikaitkan
dengan hasil kajian teori dan penelitian lain yang relevan pada Bab II.
Selain itu, peneliti juga dapat menyimpulkan keterkaitan antara
karakteristik siswa, masalah yang dihadapi siswa, dan keberhasilan
tindakan yang diberikan selama penelitian berlangsung.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
(Bab ini ditulis maksimal dalam 5 halaman)
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat berikan peneliti terkait PTK adalah
bagaimana tindakan pada akhirnya dapat menyelesaikan masalah di
dalam ruang kelas. Peneliti dapat menyimpulkan kelebihan-kelebihan
di setiap siklus dari tahapan pelaksanaan tindakan dan
mengurutkannya menjadi suatu prosedur pengajaran yang dinilai baik
untuk menyelesaikan masalah pembelajaran.
52
5.2. Saran
Saran memberikan informasi tentang keberhasilan tindakan
dalam PTK yang ditujukan kepada guru, dosen, atau peneliti lainnya.
Bagi guru atau dosen, keberhasilan tindakan bisa diterapkan pada
materi pelajaran lain yang sejenis atau pada kelas yang memiliki
masalah yang serupa dengan kelas yang menjadi subjek penelitian.
Sedangkan bagi peneliti lainnya, tindakan dapat dikembangkan sesuai
dengan masalah yang terjadi di dalam kelas atau karakteristik subjek
penelitian.
Daftar Pustaka
Tatacara penulisan Daftar Pustaka dapat dilihat pada Subbab
6.4 dan contohnya ada pada Lampiran 10.
Lampiran
Lampiran berisi keterangan-keterangan yang dianggap perlu
seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, data mentah hasil
penelitian, surat ijin penelitian dan lain-lain.
53
BAB 6
TEKNIK PENULISAN
6.1. Bahasa dan Tanda Baca
6.1.1. Bahasa
Skripsi menggunakan bahasa Indonesia baku sesuai dengan
Pedoman Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Khusus untuk
Program Studi Bahasa Inggris menggunakan bahasa Inggris baku.
6.1.2. Tanda Baca
Penulisan tanda baca mengikuti Pedoman Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan.
Tanda titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?),
dan tanda persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
Contoh:
(a) Belajar merupakan pengalaman sendiri.
(b) .. seperti peningkatan kualitas, kuantitas, kebiasaan, dan
pemahaman.
(c) ... sebagai berikut:
(d) ... dengan teori; kemudian ...
(e) Hal itu belum sepenuhnya benar!
(f) Benarkah hal itu pernah terjadi?
(g) Jumlah dosen sekitar 30%.
Tanda kutip (“...”) dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf
dari kata atau frasa yang diapit.
Contoh:
(a) Kelima kelompok tersebut “sepadan”.
(b) Tes tersebut dianggap baku (standardized).
Tanda hubung (-), tanda pisah (), dan garis miring (/) diketik rapat
dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.
54
Contoh:
(a) Tidak berputar-putar.
(b) Kejadiannya terjadi selama tahun 2010-2013.
(c) Semua teknik analisis yang dipakai di sinikuantitatif dan
kualitatifperlu ditinjau.
(d) Dia tidak/belum mengatakannya.
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+),
kurang (-), kali (), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan
sebelum dan sesudahnya.
Contoh:
(a) = 0,01
(b) > 0,05
(c) < 0,05
(d) a + b = c
(e) a : b = d
(f) a b = e
Akan tetapi, tanda (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun
penerbitan dengan nomor halaman pada daftar pustaka dan kutipan
diketik rapat dengan angka yang mendahuluinya.
Contoh:
Suroso (2010: 13) menyatakan ...
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku
katanya.
Contoh:
(a) Masalah ini perlu diselesai-
kan.
(b) Tidak dilakukan pada pen-
cetakan tersebut.
55
6.2. Sistematika Penulisan
6.2.1. Jenis dan Ukuran Huruf
Secara umum, naskah skripsi diketik dengan huruf Times New
Roman 12 point. Sedangkan untuk teks tabel, teks bagan/gambar,
nomor halaman dan kutipan langsung panjang (lebih dari 4 baris)
menggunakan ukuran 10 atau 11 point.
6.2.2. Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold) diatur
sebagai berikut:
Normal
(a) teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, dan lampiran.
Miring
(a) kata non-Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah), khusus
untuk program studi Pendidikan Bahasa Inggris kata non-Inggris
dicetak miring
(b) istilah yang belum lazim
(c) bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan
normal-bold, tetapi boleh italic-bold)
(d) judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dan
daftar pustaka.
Tebal (bold)
(a) Judul bab
(b) Judul subbab (heading).
6.2.3. Spasi
Jarak pengetikan antarbaris adalah 2 spasi. Khusus untuk judul
bab, judul tabel dan gambar yang lebih dari satu baris, abstrak, kutipan
langsung yang lebih dari empat baris dan daftar pustaka diketik 1
spasi. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak
antara akhir teks dengan subjudul 4 spasi dan jarak antara subjudul
56
dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Jarak antara paragraf sama
dengan jarak antarbaris.
6.2.4. Batas-batas Tepi (margin)
Batas-batas tepi naskah skripsi adalah (lihat Lampiran 12):
Tepi atas : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi bawah : 4 cm
Tepi kanan : 3 cm
6.2.5. Alinea Baru
Pengetikan alinea baru dimulai 1,27 cm dari tepi kiri bidang
pengetikan.
6.2.6. Penomoran Halaman
Mulai dari Bab 1 hingga akhir laporan penelitian (termasuk
lampiran) diberi nomor halaman urut dengan angka Arab dimulai
dengan angka 1. Semua nomor halaman diketik di bagian bawah
tengah dengan jarak 2 cm dari tepi bawah kertas.
6.2.8. Penomoran dan Penulisan Bab, Subbab dan Sub-subbab
Contoh penomoran tersebut adalah sebagai berikut:
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai .....................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
....................................
57
2.1. Teori-teori yang Relevan
2.1.1. Pemahaman Konseptual dan Prosedural
2.1.1.1. Pemahaman Konseptual
.....................................................................................................
.................................................................................................................
....................................
2.1.1.2. Pemahaman Prosedural
.....................................................................................................
.................................................................................................................
....................................
2.1.2. Bangun-bangun Segiempat
.....................................................................................................
.................................................................................................................
....................................
6.3. Tabel dan Gambar
6.3.1. Penyajian Tabel
Penulisan tabel dengan ketentuan sebagai berikut.
(a) Tulisan ”Tabel”, ”nomor tabel” dan ”nama tabel” ditempatkan di
atas tabel yang dimaksud dan tepi kiri.
(b) Nomor tabel ditulis dengan angka arab, berurutan tanpa
memandang dalam bab mana tabel disajikan (Tabel 1, Tabel 2,
...). Tabel pada lampiran dimulai dengan nomor baru.
(c) Nama tabel menggunakan huruf kecil kapitalisasi (setiap awal
kata dimulai dengan huruf besar kecuali kata sandang, kata
sambung, dan kata depan) dan tidak diakhiri dengan tanda titik.
(c) Jika nama tabel lebih dari 1 baris, maka ditulis dengan jarak 1
spasi.
(d) Tulisan dalam tabel ditulis dengan jarak 1 spasi, jenis huruf
Times New Roman 10 atau 11 point.
58
(e) Tabel hanya menggunakan garis datar (horisontal), tidak
menggunakan garis tegak (vertikal).
(f) Berilah jarak 2 spasi antara tabel dengan teks sebelum atau
sesudahnya.
(g) Judul tabel beserta tabelnya harus ditempatkan pada halaman
yang sama (jika memungkinkan).
Contoh penyajian tabel:
Tabel 12. Hasil Tes Akhir Siswa Berdasarkan Taksonomi Bloom
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Jumlah nilai laki-laki (nL= 81) 760 259,9 95 17,5 34,5 20
Rerata nilai laki-laki 9,38 3,21 1,17 0,22 0,43 0,25
Jumlah nilai perempuan (nP = 75) 550 226,6 187,5 15 32,5 22
Rerata nilai perempuan 7,33 3,02 2,5 0,2 0,43 0,29
Keterangan: Tingkat C1 = Mengingat, C2 = Memahami, C3 = Mengaplikasikan,
C4 = Menganalisis, C5 = Mengevaluasi dan C6 = Mengkreasi
6.3.2. Penyajian Gambar
Gambar meliputi foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema,
dan sejenisnya. Penyajian gambar mengikuti ketentuan sebagai
berikut.
(a) Tulisan gambar, nomor gambar, dan nama gambar diletakkan di
bawah gambar.
(b) Penulisan kata gambar, nomor gambar dan nama gambar
diletakkan di tengah.
(c) Tulisan gambar dan nama gambar menggunakan huruf kecil
kapitalisasi (setiap awal kata dimulai dengan huruf besar kecuali
kata sandang, kata sambung, dan kata depan).
(d) Nomor gambar menggunakan angka Arab baik dalam teks
maupun dalam lampiran. Nomor gambar dalam teks ditulis secara
urut tanpa memperhatikan dalam bab mana gambar disajikan.
Gambar dalam lampiran dimulai dengan nomor baru.
59
(e) Berilah jarak 2 spasi antara gambar dengan teks sebelum atau
sesudahnya.
(f) Judul gambar beserta tabel atau gambarnya harus ditempatkan
pada halaman yang sama (jika memungkinkan).
Gambar 12. Hasil Tes Akhir Siswa Berdasarkan Taksonomi Bloom
6.4. Cara Merujuk dan Menulis Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka dalam buku pedoman ini merujuk
kepada salah satu sistem international yaitu APA (American
Psychological Association) edisi ke-5 tahun 2011. Contoh cara
merujuk dan menulis daftar pustaka:
6.4.1. Rujukan yang Bersumber dari Buku, Tesis/ Disertasi atau
Prosiding Konferensi
Buku Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Satu
pengarang
Moleong (2002: 15)
menyatakan bahwa ...
Moleong (2002: 15)
states that ...
Moleong, L. J. (2002). Metode
Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja
Rosdakarya.
9,38
3,21
1,17 0,22 0,43 0,25
7,33
3,02 2,5
0,2 0,43 0,29
0
2
4
6
8
10
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Laki-laki
Perempuan
60
Buku Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
2 pengarang Bush dan Greer
(2003: 15)
menyatakan bahwa ...
Bush and Greer
(2003: 15) state that
...
Bush. W. S. & Greer, A.S. (2003).
Mathematics Assessment. A
Practical Handbook for
Grade 9–12. Reston, VA:
NCTM Inc.
3, 4 atau 5
pengarang
Pada waktu
pertama kali
mengutip,
menuliskan semua
nama pengarang:
Charles, Lester dan
O’Daffer (1997: 23)
menemukan bahwa ...
Charles, Lester and
O’Daffer (1997: 23)
found out that ...
Berikutnya ditulis:
Charles, dkk. (1997:
23) menemukan
bahwa ...
Charles, et al. (1997:
23)
found out that ...
Charles, R., Lester, F., & O’Daffer,
P. (1997). How to Evaluate
Progress in Problem
Solving. Reston, VA:
NCTM, Inc.
6 atau lebih
pengarang
(Lodico, dkk., 2003:
67)
(Lodico, et al., 2003:
67)
Lodico, M. G., Spaulding, D.T.,
Voegtle, K. H., Krulik, S.,
Rudnik, J. & Milou, E.
(2006). Methods in
Educational Research, From
61
Buku Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Theory to Practice. San
Fransisco: John Willey &
Sons, Inc.
Tanpa
pengarang
(Merriam-Webster
Dictionary, 1990)
Atau
Buku Merriam
Webster Dictionary
(2000) ...
Merriam-Webster
Dictionary (1990) ...
Merriam-Webster Dictionary (10th
Ed.). (1990). Sfringfield, M.
A.: Merriam-Webster.
Beberapa
buku dari
pengarang
yang sama
Hudojo (1988, 2005)
menjelaskan bahwa ...
Hudojo (1988, 2005)
explains that ...
Hudojo, H. (1988). Mengajar
Belajar Matematika. Jakarta:
P2LPTK Dirjen Dikti
Depdikbud.
Hudojo, H. (2005). Kapita Selekta
Pembelajaran Matematika.
Malang: UM.
Urutan didasarkan pada tahun
penerbitan.
Beberapa
buku dari
pengarang
yang sama
dan tahun
penerbitan
yang sama
(Polya, 1973a,
1973b)
Polya, G. (1973a). How to Solve It,
Second Edition. New Jersey:
Princeton University.
Polya, G. (1973b). Mathematical
Discovery: On
Understanding, Learning
and Teaching Problem
Solving, Combined Edition.
New York: John Willey &
Sons, Inc.
62
Buku Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Urutan didasarkan pada huruf dari
judul.
Editor 1
orang
Plomp (1997: 7)
mengungkapkan
bahwa
...
Plomp (1997: 7)
reveals that ...
Plomp, T. (Ed.). (1997).
Educational & Training
Systems Design.
Netherlands: University of
Twente.
Editor lebih
dari 1 orang
(Grofferey dan John,
1999: 15)
Grofferey, N. M. & John, P. K.
(Eds.). (1999). Advances in
Measurement in Educational
Research and Assessment.
Oxford: Pergamon.
Edisi berbeda (Solso, 1995: 23) Solso, R. L. (1995). Cognitive
Psychology (5th ed).
Needham Heights: Allyn &
Bacon.
Ensiklopedia
atau kamus
Dictionary of
Mathematics (2002:
180) mendefinisikan
...
Dictionary of
Mathematics (2002:
180) defines that ...
Borowski, E. J. & Borwein, J. M.
(Eds.). (2002). Dictionary of
Mathematics (2nd
ed.).
London: Harper Collins
Publishers.
Artikel atau
bab dalam
suatu buku.
Hal ini sesuai dengan
pendapat Steencken
dan Maher (2002) ...
It is in accordance
with Steencken and
Maher (2002) ...
Steencken, E. P. & Maher, C. A.
(2002). Young Children’s
Growing Understanding of
Fraction Ideas. In B.
Litwiller. & G. Bright
(Eds.), Making Sense of
Fractions, Ratios, and
Proportions (49–60). Reston
VA: NCTM, Inc.
63
Buku Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Skripsi
Sarjana yang
tidak
diterbitkan
Hasil penelitian
Yulita (2013: 78)
menyatakan ...
Yulita’s research
(2013: 78) states ...
Yulita, S. L. (2013).
Pembelajaran Peta
Konsep Materi Segiempat
pada Siswa Kelas VII
SMPN 3 Palangka Raya.
Skripsi Sarjana, tidak
diterbitkan, Universitas
Palangka Raya.
Tesis
magister yang
tidak
diterbitkan
Hasil penelitian
Mairing (2006: 90)
menyatakan ...
Mairing’s research
(2006: 90) states ...
Mairing, J. P. (2006). Penggunaan
Asesmen Kinerja
(Performance Assessment)
dalam Pembelajaran
Matematika Siswa Kelas 7
SMP Negeri 13 Malang.
Tesis Magister, tidak
diterbitkan, Universitas
Negeri Malang.
Disertasi
Doktor
Hasil penelitian
Mairing (2011: 96)
menyatakan ...
Mairing’s research
(2011: 96) states ...
Mairing, J. P. (2011). Profil
Pemecahan Masalah Peraih
Medali OSN Bidang
Matematika. Disertasi
Doktor, tidak diterbitkan,
Universitas Negeri
Surabaya.
Buku dari
Lembaga
Pemerintah
tanpa
Pengarang
(BPS Kalimantan
Tengah, 2012)
BPS Kalimantan Tengah. (2012).
Kalimantan Tengah dalam
Angka (No. Publikasi
62000.2012). Palangka
Raya: BPS Kalimantan
Tengah.
Makalah
dalam
Prosiding
Konferensi
Siti (2010: 4)
menyatakan bahwa ...
Siti, M. A. (2010). Pendidikan
Matematika Realistik
Indonesia (Sumbangannya
dalam Membangun Sumber
64
Buku Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Siti (2010: 4) states
that ...
Daya Manusia). Makalah
disajikan dalam Seminar
Nasional Pendidikan
Matematika dan Statistika di
Aula Universitas PGRI Adi
Buana, Minggu 2 Mei 2010.
Surabaya.
Buku
terjemahan
Kerlinger (1990: 15)
menyatakan bahwa ...
Kerlinger (1990: 15)
states that ...
Kerlinger, F. N. (1990). Azas-azas
Penelitian Behavioral
(Terjemahan L. R.
Simatupang dan H. J.
Koesomanto). Yogyakarta:
Gajah Mada University
Press.
6.4.2. Rujukan yang Bersumber dari Artikel
Artikel Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Artikel
dalam Jurnal
Hasil penelitian
Hanurawan (2012:
139) menyatakan ...
Hanurawan’s
research (2012: 139)
states ...
Hanurawan, F. (2012). Sikap
Mahasiswa terhadap
Penggunaan Diskusi Isu-isu
Kontroversial. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 18(2): 135–141.
Artikel
dalam
Majalah/
Buletin
(Pangestuti, 2009:
22)
Pangestuti, W. C. (Agustus 2009).
Penerapan Pembelajaran
Menggunakan “Student
Recap” untuk Mengaktifkan
Siswa. Limas, hal 21–24.
65
Artikel Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Artikel
dalam Surat
Kabar
dengan
nama
penulis
(Irawan, 1993) Irawan, P. (15 Mei 1993). Peran
Guru dan Buruknya
Pemahaman Konseptual
Siswa. Suara Karya, hal. 4.
Artikel
dalam Surat
Kabar tanpa
nama
penulis
(“Kemampuan
Guru”, 2006)
Kemampuan Guru Rendah dalam
Menyusun Karya Ilmiah (31
Desember 2006). Suara
Reformasi, hal. 12.
6.4.3. Rujukan yang Bersumber dari Sumber Kedua (digunakan
bila sumber pertama tidak dapat diperoleh)
Sumber
Kedua
Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Buku Skemp dalam Hudojo
(2005: 34)
menyatakan ...
Skemp as cited in
Hudojo (2005: 34)
that ...
Hudojo, H. (2005). Kapita Selekta
Pembelajaran Matematika.
Malang: UM.
Artikel
Jurnal
Schoenfeld dalam
Pape (2004: 191)
menyatakan ...
Schoenfeld as cited
in Pape (2004: 191)
that ...
Pape, S. J. (2004). Middle School
Children’s Problem Solving
Behavior: A Cognitive
Analysis from a Reading
Comprehension Perspective.
Journal for Research in
Mathematics Education,
35(3): 187–219.
66
6.4.4. Rujukan yang Bersumber dari Internet
Internet Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Dokumen
dari internet
(web)
(Yimmer dan
Elerton, 2010)
Yimer, A. & Ellerton, N. F. (2010).
Cognitive and Metacognitive
Aspects of Mathematical Problem
Solving: An Emerging Model.
Diunduh pada tanggal 28
September 2010, dari
http://www.
merga.net.au/documents/
RP672006.pdf.
Khusus untuk program studi Pendidikan
Bahasa Inggris
Yimer, A. & Ellerton, N. F. (2010).
Cognitive and Metacognitive
Aspects of Mathematical Problem
Solving: An Emerging Model.
Retrieved September 28, 2010,
from http://www.
merga.net.au/documents/
RP672006.pdf.
Dokumen
dari web
tanpa
penulis
(Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan, 2009)
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. (2009). Diunduh
pada tanggal 7 Februari 2009,
dari http://www.
puskur.net/index.php?option=co
m_ content
&view=article&id=55:
pengembangan-model-model-
tsp&catid=41:produk2007&
Itemid=64.
67
Internet Contoh Kutipan
dalam Skripsi
Contoh dalam Daftar Pustaka
Khusus untuk program studi Pendidikan
Bahasa Inggris
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. (2009). Retrieved
Februari 7, 2009, from
http://www.
puskur.net/index.php?option=co
m_ content
&view=article&id=55:
pengembangan-model-model-
tsp&catid=41:produk2007&
Itemid=64.
6.5. Penulisan Kutipan
6.5.1. Cara Menulis Kutipan Langsung
6.5.1.1. Kutipan pendek (kurang atau sama dengan 4 baris)
Kutipan pendek ditulis di antara tanda kutip (“...”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis,
tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu
dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di
dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Dinyatakan oleh Septiyantono (2002: 154), “Pelayanan prima sangat
bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan
nomor halaman.
68
Contoh:
Pelayanan prima harus didukung dengan fasilitas yang baik. Namun,
“Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan
(skill) staf perpustakaan” (Septiyantono, 1999: 154).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip
tunggal (‘...’).
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan
semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin
rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo,
1991: 101).
6.5.1.2. Kutipan panjang (lebih dari empat baris)
Kutipan panjang ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,27 cm dari garis tepi sebelah kiri dan
kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus
ditulis.
Contoh:
Inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting
untuk selalu diingat. Berkenaan dengan kemampuan mengingat,
Soedarso (2001: 74) menyatakan sebagai berikut:
”Daya ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat
50% dari apa yang kita baca satu jam berselang dan dalam
dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik
membaca seperti dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik
yang lain dimaksudkan untuk mengingatkan daya ingat
terhadap apa yang dibaca”.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru, garis barunya
dimulai 1,27 cm dari tepi kiri garis teks kutipan.
69
6.5.1.3. Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat
yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendididkan di sekolah
... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:
278).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang
diganti dengan empat titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi
antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain .... Yang termasuk gerak
manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan
menggambar” (Asim, 1995: 315).
6.5.2. Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan
dengan bahasa penulis sendiri. Sumber kutipan tidak langsung ditulis
dengan menyebutkan nama pengarang dan tahun terbit, tanpa nomor
halaman yang dikutip.
Contoh:
Kutipan langsung:
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:
3), “Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya
dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
penulis atau pembicara”.
Kutipan tidak langsung:
Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi
keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau
melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983).
70
6.6. Pencetakan dan Penjilidan
6.6.1. Ukuran Kertas
Naskah skripsi ditulis pada kertas A4 (21,5 cm 29,7 cm)
berwarna putih dengan berat 70 atau 80 gram. Bila menggunakan
kertas khusus seperti kertas milimeter untuk grafik, kertas kalkir untuk
bagan dan lain-lain boleh diluar batas ukuran akan tetapi harus dilipat
sesuai dengan ukuran naskah.
6.6.2. Penjilidan
Sampul luar menggunakan karton tebal dan dilapis plastik
bening dengan warna biru muda. Pada punggung skripsi hendaknya
dimuat nama penulis, nomor induk mahasiswa dan judul skripsi.
Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 11.
71
BAB 7
ETIKA PENELITIAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan etik sebagai
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak atau nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat. Lebih lanjut, kode diartikan sebagai kumpulan peraturan
atau prinsip yang bersistem. Ini berarti kode etik merupakan kumpulan
prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah yang dianut oleh
golongan atau masyarakat. Perguruan tinggi sebagai salah satu
lembaga akademik juga memiliki kode etik tertentu dalam melakukan
penelitan dan menulis karya ilmiah/skripsi.
7.1. Kode Etik Penelitian Ilmiah
Beberapa pelanggaran terhadap etika penelitian ilmiah adalah
sebagai berikut.
1. Peneliti mengacu atau mengutip istilah, kata-kata atau kalimat,
data atau informasi dari sumber baik secara utuh maupun acak
tanpa menyebutkan sumber dalam kutipan.
2. Peneliti menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan atau
teori tanpa menyebutkan sumber dalam kutipan.
3. Peneliti mengubah/memasulkan data hasil penelitian sebenarnya
yang ditemukan di lapangan.
4. Peneliti berbohong dalam menggunakan metodologi penelitian
yang digunakan. Sebagai contoh, peneliti berbohong dalam hal
penentuan sampel atau dalam penentuan randomisasi subjek
dalam penelitian eksperimen.
5. Peneliti membuat data sendiri yang tidak sesuai dengan data
penelitian sebenarnya.
6. Peneliti mengklaim penelitian orang lain sebagai penelitiannya
sendiri.
72
Peneliti seharusnya menyadari status dan perannya sebagai
ilmuwan di masyarakat dan norma-norma ilmiah yang harus
dipatuhinya. Beberapa kode etik yang seharusnya diperhatikan oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut.
1. Peneliti tidak membuat kerugian pada responden/subjek
penelitian.
2. Peneliti dalam melakukan penelitian maupun menulis karya
ilmiah perlu memperhatikan akibat negatif terhadap
subjek/responden penelitian
3. Peneliti harus mendapat persetujuan dari responden/subjek
penelitian dalam pengumpulan data.
4. Peneliti menjaga kerahasiaan responden/subjek penelitian dengan
cara menulis subjek/responden dengan singkatan/kode tertentu
yang dijamin kerahasiaannya.
7.2. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Kode etik yang harus ditaati oleh mahasiswa dalam menulis
karya ilmiah secara terperinci ada dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Berikut kode etik yang
berkaitan dengan penulisan karya dan karya ilmiah mahasiswa.
BAB 1. KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1 Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak disengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah
pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
2. Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang pelaku
plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk
kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan.
73
3. Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujan agar tidak terjadi
plagiat di lingkungan perguruan tingginya.
4. Penanggulan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada
plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan
mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang
bersangkutan.
5. Gaya selingkung adalah pedoman tentang tata cara penulisan atau
pembuatan karya ilmiah yang dianut oleh setiap bidang ilmu,
teknologi dan seni.
6. Karya ilmiah adalah hasil karya akademik mahasiswa/dosen/
peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi yang
dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang
diterbitkan atau dipresentasikan.
7. Karya adalah hasil karya akademik atau non-akademik oleh orang
perseorangan, kelompok atau badan di luar lingkungan perguruan
tinggi, baik yang diterbitkan, dipresentasikan maupun dibuat
dalam bentuk tertulis.
8. Pimpinan perguruan tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan
semua pejabat di bawahnya yang diangkat atau ditetapkan oleh
pemimpin perguruan tinggi atau ditetapkan lain sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
9. Pemimpin perguruan tinggi adalah pejabat yang memimpin
pengelolaan pendidikan dengan sebutan rektor untuk universitas
atau institut, ketua untuk sekolah tinggi, direktur untuk
politeknik/akademi.
BAB 2. LINGKUP DAN PERILAKU
Pasal 2
1. Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada:
a. mengacu atau mengutip istilah, kata-kata atau kalimat, data
atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber
74
dalam catatan kutipan atau tanpa menyatakan sumber secara
memadai;
b. mengacu atau mengutip secara acak istilah, kata-kata atau
kalimat, data atau informasi dari suatu sumber tanpa
menyebutkan sumber dalam catatan kutipan atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan atau
teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;
d. merumuskan dengan kata-kata atau kalimat sendiri dari
sumber kata-kata atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan
atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;
e. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan atau telah
dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa
menyatakan sumber secara memadai.
2. Sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas
perseorangan atau kelompok orang, masing-masing bertindak
untuk diri sendiri atau kelompok atau untuk dan atas nama suatu
badan atau anonim penghasil satu atau lebih karya atau karya
ilmiah yang dibuat, diterbitkan, dipresentasikan atau dimuat
dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik.
3. Dibuat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berupa:
a. komposisi musik;
b. perangkat lunak komputer;
c. fotografi;
d. lukisan;
e. sketsa;
f. patung; atau
g. hasil karya atau karya ilmiah sejenis yang tidak termasuk
huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f.
4. Diterbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berupa:
a. buku yang dicetak dan diedarkan oleh penerbit atau
perguruan tinggi;
b. artikel yang dimuat dalam berkala ilmiah, majalah atau surat
kabar;
75
c. kertas kerja atau makalah profesional dari organisasi tertentu;
d. isi laman elektronik; atau
e. hasil karya atau karya ilmiah yang tidak termasuk huruf a,
huruf b, huruf c dan huruf d.
5. Dipresentasikan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berupa:
a. presentasi di depan khalayak umum atau terbatas;
b. presentasi melalui radio/televisi/video/cakram padat/cakram
video digital; atau
c. bentuk atau cara lain sejenis yang tidak termasuk dalam huruf
a dan huruf b.
6. Dimuat dalam bentuk tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat 2
berupa cetakan atau elektronik;
7. Pernyataan sumber memadai apabila dilakukan sesuai dengan tata
cara pengacuan dan pengutipan dalam gaya selingkung bidang
ilmu, teknologi dan seni.
BAB 3. PENCEGAHAN
Pasal 3
1. Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan
tinggi harus dilampirkan pernyataan yang ditandatangani oleh
penyusunnya bahwa:
a. karya ilmiah tersebut bebas plagiat;
b. apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam
karya ilmiah tersebut, maka penyusunnya bersedia menerima
sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Contoh pernyataan ini dapat dilihat pada Lampiran 14.
2. Pimpinan perguruan tinggi wajib mengunggah secara elektronik
semua karya ilmiah mahasiswa yang telah dilampiri pernyataan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 melalui portal Garuda (Garba
Rujukan Digital) sebagai titik akses terhadap karya ilmiah
mahasiswa Indonesia atau portal lain yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
76
BAB 4. PENANGGULANGAN
Pasal 4
1. Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, ketua
jurusan/ketua program studi membuat perbandingan antara karya
ilmiah mahasiswa dengan karya ilmiah yang diduga merupakan
sumber yang tidak dinyatakan oleh mahasiswa.
2. Ketua jurusan/ketua program studi meminta seorang dosen
sejawat sebidang untuk memberikan kesaksian secara tertulis
tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan oleh
mahasiswa.
3. Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan
melakukan pembelaan di hadapan ketua jurusan/ketua program
studi.
4. Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terbukti
terjadi plagiat, maka ketua jurusan/ketua program studi
menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai plagiator.
5. Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata
tidak dapat membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak
dapat dijatuhkan kepada mahasiswa yang diduga melakukan
plagiat.
BAB 5. SANKSI
Pasal 5
1. Sanksi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana
yang dimaksud dalam pasal 4 ayat 4 secara berurutan dari yang
paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
d. pembatalan nilai satu atau beberapa matakuliah yang
diperoleh mahasiswa;
e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
77
f. pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai
mahasiswa;
g. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu
program.
Pasal 6
1. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1 huruf a, huruf
b dan huruf c dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil
telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja;
2. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1 huruf d, huruf
e dan huruf f dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil
telaah dan apabila dilakukan secara sengaja atau berulang;
3. Penjatuhan sanksi sebagaiman dimaksud dalam Pasal 5 tidak
menghapuskan sanksi lain sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BAB 6. PEMULIHAN NAMA BAIK
Pasal 7
Dalam hal mahasiswa tidak terbukti melakukan plagiat, pemimpin
perguruan tinggi melakukan pemulihan nama baik yang bersangkutan
78
BAB 8
ARTIKEL HASIL PENELITIAN
Artikel penelitian adalah karya ilmiah yang dirancang untuk
dimuat dalam jurnal, prosiding seminar atau kumpulan hasil-hasil
penelitian yang ditulis dengan tata cara penulisan (gaya selingkung)
yang telah ditentukan oleh pengelola jurnal atau pelaksana seminar.
Tata cara penulisan artikel di jurnal ilmiah tertentu mungkin berbeda
dengan jurnal lainnya. Akan tetapi, secara umum, isi dan sistematika
suatu artikel hasil penelitian adalah sebagai berikut.
1. Artikel yang ditulis untuk jurnal merupakan hasil dari suatu
penelitian. Naskah diketik dengan program Microsoft Word huruf
Times New Roman, ukuran 12 pt, dengan spasi ganda, dicetak
pada kertas A4 dengan panjang maksimum 38 halaman.
2. Judul Artikel
a. Judul artikel hasil penelitian dalam bahasa Indonesia
maksimum 14 kata. Judul dalam bahasa Inggris maksimum
12 kata.
b. Judul dicetak dengan huruf kapital di tengah-tengah halaman,
dengan ukuran huruf 14 pt.
3. Nama Penulis
a. Nama penulis artikel dicantumkan tanpa gelar akademik
disertai lembaga asal, dan ditempatkan di bawah judul artikel
dengan jarak 1 baris.
b. Penulis utama harus mencantumkan alamat korespondensi
atau e-mail.
4. Abstrak dan Kata Kunci
a. Abstrak dan kata kunci ditulis dalam dua bahasa (Indonesia
dan Inggris).
79
b. Absstrak diketik 1 spasi dalam 1 paragraf.
c. Panjang abstrak 75-100 kata,
d. Isi abstrak memuat tujuan utama penelitan, metode penelitian
dan ringkasan hasil penelitian
e. Jumlah kata kunci 3-5 kata.
5. Pendahuluan
a. Bagian pendahuluan berisi latar belakang, latar (setting)
penelitian, ringkasan hasil kajian pustaka, ringkasan hasil
penelitian yang relevan, dan tujuan penelitian.
b. Panjang bagian ini adalah 4 – 5 halaman.
6. Metode
a. Bagian metode memuat deskripsi mengenai rancangan
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik
analisis data.
b. Pemaparannya dalam bentuk paragraf-paragraf tanpa
subjudul
b. Panjang bagian ini adalah 4 – 5 halaman.
7. Hasil
a. Bagian ini memaparkan data hasil penelitian, temuan
penelitan dan pengujian hipotesis (penelitian kuantitatif).
b. Pemaparannya dapat menggunakan subjudul.
c. Panjang bagian ini adalah 10 – 15 halaman.
8. Pembahasan
a. Pembahasan berisi pemaknaan hasil penelitian. Caranya hasil
tersebut dibandingkan dengan teori atau hasil penelitian yang
relevan.
b. Panjang bagian ini adalah 5 – 10 halaman.
80
9. Simpulan dan Saran
a. Simpulan berisi jawaban terhadap rumusan/pertanyaan.
b. Simpulan dan saran ditulis dalam paragraf-paragraf tanpa
subjudul.
c.. Panjang bagian ini adalah 1 – 3 halaman.
10. Daftar Rujukan
a. Daftar rujukan hanya memuat sumber-sumber yang dirujuk
dalam artikel hasil penelitian.
b. Minimal 80% dari sumber rujukan berasal dari pustaka
terbitan 10 tahun terakhir.
c. Diutamakan rujukan yang berasal dari sumber-sumber primer
yaitu artikel-artikel penelitian dalam jurnal, prosiding
seminar atau laporan hasil penelitian (termasuk skripsi, tesis,
disertasi).
d. Tata cara penulisan daftar rujukan dapat dilihat pada Subbab
6.4.
81
Lampiran 1a: Contoh Halaman Sampul Skripsi
PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
STATIKA SISWA KELAS X GAMBAR BANGUNAN
SMKN 1 PALANGKA RAYA
SKRIPSI
OLEH
MELDA WATY
XYZ 110 009
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2015
3 cm dari
tepi atas
kertas
2,5 cm 0,5 cm
3 cm
1,5 cm
2,5 cm
3 cm
2,5 cm
2,5 cm
4 cm dari
tepi bawah
kertas
3 cm
3 cm dari
tepi atas
kertas
3 cm
2,5 cm
0,5 cm
3 cm
1,5 cm
2,5 cm
3 cm
2,5 cm
2,5 cm
4 cm dari
tepi bawah
kertas
82
Lampiran 1b: Contoh Halaman Sampul Skripsi (Versi Bahasa Inggris)
ANALYSIS ON LINGUISTIC FEATURES OF RECOUNT
TEXT WRITTEN BY TENTH GRADE STUDENTS OF
SMAN 1 DUSUN HILIR IN ACADEMIC YEAR 2012/2013
THESIS
BY
NOVA NOVITASARI
AAA 109 080
UNIVERSITY OF PALANGKA RAYA
FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
DEPARTMENT OF LANGUAGES AND ARTS EDUCATION
STUDY PROGRAM OF ENGLISH EDUCATION
2015
3 cm dari
tepi atas
kertas
2,5 cm 0,5 cm
3 cm
1,5 cm
2,5 cm
3 cm
2,5 cm
2,5 cm
4 cm dari
tepi bawah
kertas
3 cm
3 cm dari tepi
atas kertas
3 cm
2,5 cm
0,5 cm
3 cm
1,5 cm
2,5 cm
3 cm
2,5 cm
2,5 cm
4 cm dari
tepi bawah
kertas
83
Lampiran 2a: Contoh Halaman Judul
PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
STATIKA SISWA KELAS X GAMBAR BANGUNAN
SMKN 1 PALANGKA RAYA
SKRIPSI
Diajukan kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya
untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MELDA WATY
XYZ 110 009
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2015
2,5 cm
3 cm dari
tepi atas
kertas
3,5 cm
1,5 cm
3,5 cm
3,5 cm
3,5 cm
3 cm
3 cm dari
tepi atas
kertas
3 cm
3,5 cm
3,5 cm
3,5 cm
1,5 cm
3,5 cm
2,5 cm
4 cm dari
tepi bawah
kertas
84
Lampiran 2b: Contoh Halaman Judul (Versi Bahasa Inggris)
ANALYSIS ON LINGUISTIC FEATURES OF RECOUNT
TEXT WRITTEN BY TENTH GRADE STUDENTS OF
SMAN 1 DUSUN HILIR IN ACADEMIC YEAR 2012/2013
THESIS
Presented to
Faculty of Teacher Training and Education
University of Palangka Raya
in partial fulfillment of the requirements
for the degree of Sarjana Pendidikan
By:
NOVA NOVITASARI
AAA 109 080
UNIVERSITY OF PALANGKA RAYA
FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
DEPARTMENT OF LANGUAGES AND ARTS EDUCATION
STUDY PROGRAM OF ENGLISH EDUCATION
2015
2,5 cm
3 cm dari
tepi atas
kertas
3,5 cm
1,5 cm
3,5 cm
3,5 cm
3,5 cm
4 cm dari
tepi bawah
kertas
4 cm dari
tepi bawah
kertas
3 cm
3 cm dari
tepi atas
kertas
3 cm
3,5 cm
3,5 cm
3,5 cm
1,5 cm
3,5 cm
2,5 cm
4 cm dari
tepi bawah
kertas
85
Lampiran 3a: Contoh Lembar Persetujuan
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul :
Nama Mahasiswa/NIM :
Program Studi/Jurusan :
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Menyetujui:
Pembimbing I,
(Nama lengkap)
NIP. ..........................................
Tanggal:
..................................................
Pembimbing II,
(Nama lengkap)
NIP. ..........................................
Tanggal:
..................................................
Jurusan ....................................
Ketua
(Nama lengkap)
NIP. ..........................................
Tanggal:
..................................................
Program Studi
....................................
Ketua
(Nama lengkap)
NIP. ..........................................
Tanggal:
..................................................
Mengetahui:
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya,
(Nama Lengkap)
NIP. ...................................
86
Lampiran 3b: Contoh Lembar Persetujuan (Versi Bahasa Inggris)
APPROVAL OF THESIS ADVISORY COMMITTEE
Title : Analysis on Linguistic Features of Recount
Text Written by Tenth Grade Students of
SMAN 1 Dusun Hilir in Academic Year
2014/2015
Name / NIM : Nova Novitasari / AAA 109 080
Study Program /
Department
: English Education / Languages and Arts
Education
This is to certify that the Sarjana’s thesis has been approved by the
thesis advisors.
Approved by
Advisor I,
(Full Name)
NIP. ..........................................
Date:..........................................
Advisor II,
(Full Name)
NIP. ..........................................
Date:..........................................
Department of Languages and
Arts Education Head
(Full Name)
NIP. ..........................................
Date:..........................................
Study Program of English
Education Head
(Full Name)
NIP. ..........................................
Date:..........................................
Acknowledged by
Dean of Faculty of Teacher Training and Education
University of Palangka Raya,
(Full Name)
NIP. ...................................
87
Lampiran 4a: Contoh Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
STATIKA SISWA KELAS X GAMBAR BANGUNAN SMKN 1
PALANGKA RAYA
Oleh:
MELDA WATY
XYZ 110 009
Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya
Tanggal: ..............................
TIM PENGUJI
Nama
Tanda Tangan
Tanggal
Keterangan
(Nama Lengkap)
NIP. ....................
........................ ...................... Ketua
(Nama Lengkap)
NIP. ....................
........................ ...................... Anggota
(Nama Lengkap)
NIP. ....................
.......................... ...................... Anggota
(Nama Lengkap)
NIP. ....................
......................... ...................... Anggota
(Nama Lengkap)
NIP. ....................
......................... ...................... Anggota
88
Lampiran 4b: Contoh Lembar Pengesahan (Versi Bahasa Inggris)
APPROVAL OF THESIS EXAMINING BOARD
ANALYSIS ON LINGUISTIC FEATURES OF RECOUNT
TEXT WRITTEN BY TENTH GRADE STUDENTS OF
SMAN 1 DUSUN HILIR IN ACADEMIC YEAR 2012/2013
By:
NOVA NOVITASARI
AAA 109 080
This is to certify that this Sarjana thesis has been approved
by the Board of Examiners of
Study Program of English Education
Department of Languages and Arts Education
Faculty of Teacher Training and Education
University of Palangka Raya
Date : ..............................
BOARD OF EXAMINERS
Name
Signature
Date
Position
(Full Name)
NIP. ....................
........................ ...................... Chair
(Full Name)
NIP. ....................
........................ ...................... Member
(Full Name)
NIP. ....................
.......................... ...................... Member
(Full Name)
NIP. ....................
......................... ...................... Member
(Full Name)
NIP. ....................
......................... ...................... Member
89
Lampiran 5a: Contoh Abstrak (Versi Bahasa Indonesia)
ABSTRAK
Dama, Sasmita. 2013. Identifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kelas VIII SMPN 2 Palangka Raya dalam Menyelesaikan
Masalah Matematika. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Universitas
Palangka Raya. Pembimbing: (1) Dra. Pancarita, M.Pd, (2) Dr.
Jackson Pasini Mairing.
Kata Kunci: berpikir kreatif, masalah matematika.
Kemampuan berpikir kreatif sangat dibutuhkan siswa dalam
belajar matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Guru seharusnya
mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan ini ketika belajar
di kelas. Langkah pertama adalah guru perlu mengidentifikasi tingkat
kemampuan siswa saat ini. Selanjutnya, guru berusaha meningkatkan
satu tingkat lebih tinggi dengan menerapkan pembelajaran yang
sesuai. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat kemampuan
berpikir kreatif (TKBK) siswa kelas VIII SMPN-2 Palangka Raya
Tahun 2012/2013 dalam menyelesaikan masalah matematika.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitiannya adalah 3 siswa kelas VIII-7 SMPN-2 Palangka Raya
tahun ajaran 2012/2013 yang dipilih berdasarkan (a) hasil ulangan
harian, (b) hasil tes pemahaman konsep, dan (c) kemampuan
komunikasi siswa. Tiga subjek tersebut adalah MY (subjek dengan
kemampuan baik), NA (sedang) dan PE (kurang). Kemudian, subjek
diwawancarai secara mendalam menggunakan satu masalah
matematika berakhir terbuka. Masalah tersebut telah dinilai
kesesuaiannya dengan kriteria yang telah ditentukan oleh tiga ahli.
Hasil penelitian menunjukan bahwa MY memiliki TKBK 3
(kategori kreatif). Ini karena MY mampu (a) memberikan jawaban
yang beragam dengan benar, (b) menyampaikan gagasannya dan
menggabungkan konsep-konsep yang dimilikinya menjadi sebuah
penyelesaian yang benar, dan (c) mampu membuat suatu langkah
penyelesaian dan sistematika penulisan baru ketika menyelesaikan
masalah. Subjek PE dan NA memiliki TKBK 2 (kategori cukup
kreatif). Ini karena kedua subjek mampu (a) menyampaikan
90
gagasannya dan menggabungkan konsep-konsep yang dimilikinya
menjadi sebuah penyelesaian yang benar, dan (b) membuat suatu
langkah penyelesaian dan sistematika penulisan yang baru ketika
menyelesaikan masalah. MY memiliki kemampuan berpikir kreatif
lebih baik dari PE dan NA karena MY lebih sering menyelesaikan
masalah matematika. Kemampuan berpikir kreatif siswa akan
meningkat jika diasah terus menerus. Salah satu caranya adalah guru
menerapkan pembelajaran yang memungkinkan siswa berlatih
menyelesaikan masalah-masalah matematika.
91
Lampiran 5b: Contoh Abstrak (Versi Bahasa Inggris)
ABSTRACT
Novitasari, Nova. 2013. Analysis on Linguistic Features of Recount
Text Written by Tenth Grade Students of SMAN 1 Dusun Hilir
in Academic Year 2012/2013. Thesis, Study Program of
English Education, Department of Languages and Arts
Education, Faculty of Teacher Training and Education,
University of Palangka Raya. Advisors: (I) Drs. Arnusianto M.
Mage, MA, Ph.D, (II) Akhmad Fauzan, S.Pd, M.Pd.
Key words: linguistic features, recount text
This study describes students’ problems in writing recount
text, particularly in the linguistic features: ……………………………
……………………………………………………………………….…
…………………………………………
The method used in this study was descriptive method, in
which the writer only described…………………………………
…………………………………………………………………….........
.................................................................................................................
......................................
In processing the data obtained, the writer followed the data
processing procedures comprising……………………………………..
……………….…………………………………………………………
……………………………………………….…………………………
…………………………
The result of this study shows that some students used
linguistic features ………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………………………………………
92
Lampiran 6: Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ........................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian .................................................. 3
1.4. Pembatasan Masalah ............................................ 4
1.5. Manfaat Penelitian ................................................ 5
1.6. Definisi Istilah ...................................................... 6
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1. Teori-teori yang Relevan ...................................... 8
2.2. Penelitian yang Relevan ....................................... 12
2.3. Kerangka Berpikir ................................................ 15
2.4. Pengajuan Hipotesis ............................................. 18
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................... 19
3.2. Rancangan Penelitian ........................................... 26
3.3. Populasi dan Sampel ............................................ 29
3.4. Asumsi Penelitian (jika ada) ................................. 33
3.5. Instrumen Penelitian ............................................. 34
3.6. Teknik Pengumpulan Data ................................... 36
3.7. Teknik Analisis Data ............................................ 38
93
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data ...................................................... 40
4.2. Pengujian Hipotesis .............................................. 42
4.3. Pembahasan .......................................................... 45
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ........................................................... 62
5.2. Saran ..................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................... 70
94
Lampiran 7: Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Persyaratan untuk Pengruh Lingkungan Khusus ............. 4
Tabel 2. Diameter Bengkokan Minimum ..................................... 7
Tabel 3. Toleransi untuk Tinggi Selimut Beton ........................... 16
Tabel 4. Tebal Minimum Pelat Tanpa Balok Interior .................. 22
Tabel 5. Distribusi Momen Total Terfaktor ................................. 25
Tabel 6. Tebal Minimum Balok Non-Prategang atau Pelat
Satu Arah Bila Lendutan tidak Dihitung ........................ 47
Tabel 7. Panjang Penyaluran Batang Ulir dan Kawat Ulir ........... 76
Tabel 8. Panjang Lewatan Tarik ................................................... 82
95
Lampiran 8: Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Fungsi Guru sebagai Manajer .................................... 9
Gambar 2. Proses Perubahan Tingkah Laku .. ............................. 12
Gambar 3. Komponen Proses Pembelajaran ............................... 16
Gambar 4. Arah Pengembangan dan Pencapaian Tujuan
Pendidikan di Indonesia ............................................. 22
Gambar 5. Otak Triune ............................................................... 25
Gambar 6. Siklus Kehidupan Manusia.. ...................................... 32
Gambar 7. Kerucut Pengalaman Edga Dale ................................. 56
Gambar 8. Mengkorelasikan Bahan Menjadi Lebih Bermakna ... 57
96
Lampiran 9: Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Penentuan Jumlah Sampel .................. 23
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................ 36
Lampiran 3. Instrumen Penelitian ............................................... 45
Lampiran 4. Data Lengkap Hasil Penelitian ............................... 57
Lampiran 5. Analisis Uji Persyaratan ......................................... 63
Lampiran 6. Analisis Deskripsi ................................................... 76
Lampiran 7. Analisis Regresi ...................................................... 78
97
Lampiran 10: Contoh Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Charles, R., Lester, F., & O’Daffer, P. (1997). How to Evaluate
Progress in Problem Solving. Reston, VA: NCTM, Inc.
Hanurawan, F. (2012). Sikap Mahasiswa terhadap Penggunaan
Diskusi Isu-isu Kontroversial. Jurnal Ilmu Pendidikan, 18(2):
135–141.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (2009). Diunduh pada tanggal
7 Februari 2009, dari http://www. puskur.net/index.php?
option=com_content&view=article&id=55:pengembangan-
model-model-tsp&catid=41:produk 2007& Itemid=64.
Moleong, L. J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Pape, S. J. (2004). Middle School Children’s Problem Solving
Behavior: A Cognitive Analysis from a Reading
Comprehension Perspective. Journal for Research in
Mathematics Education, 35(3): 187–219.
Siti, M. A. (2010). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(Sumbangannya dalam Membangun Sumber Daya Manusia).
Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan
Matematika dan Statistika di Aula Universitas PGRI Adi
Buana, Minggu 2 Mei 2010. Surabaya.
98
Lampiran 11a: Contoh Penjilidan Skripsi
DA
MA
SA
SM
ITA
AC
A 1
08 0
45
IDE
NT
IFIK
AS
I KE
MA
MP
UA
N B
ER
PIK
IR
KR
EA
TIF
SIS
WA
KE
LA
S V
III SM
PN
2
PA
LA
NG
KA
RA
YA
DA
LA
M
ME
NY
EL
ES
AIK
AN
MA
SA
LA
H M
AT
EM
AT
IKA
20
13
SK
RIP
SI
99
Lampiran 11b: Contoh Penjilidan Skripsi
(Versi Bahasa Inggris)
NO
VA
NO
VIT
AS
AR
I
AA
A 1
09 0
80
AN
AL
YS
IS O
N L
ING
UIS
TIC
FE
AT
UR
ES
OF
RE
CO
UN
T T
EX
T W
RIT
TE
N B
Y T
EN
TH
GR
AD
E
ST
UD
EN
TS
OF
SM
AN
1 D
US
UN
HIL
IR IN
AC
AD
EM
IC Y
EA
R 2
012
/2013
20
13
TH
ES
IS
100
Lampiran 12: Ukuran Bidang Pengetikan
Lampiran 13: Jarak Antarbaris dan Pengetikan Teks
4 cm
3 cm
3 cm
4 cm
Tempat nomor
halaman
2 cm
Batas
bidang
pengetik
an
101
Lampiran 13: Jarak Antarbaris dan Pengetikan Teks
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai ....................................
.................................................................................................................
2.1. Teori-teori yang Relevan
2.1.1. Pemahaman Konseptual dan Prosedural
2.1.1.1. Pemahaman Konseptual
.....................................................................................................
.................................................................................................................
2.1.1.2. Pemahaman Prosedural
.....................................................................................................
3 cm
4 spasi
4 spasi
2 spasi
4 spasi
1,27 cm
45
2 cm dari tepi
bawah kertas
102
Lampiran 14: Contoh Pernyataan Keaslian Tulisan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ______________________________
NIM : ______________________________
Jurusan/Program Studi : ______________/_______________
Fakultas : ______________________________
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul ...........
(sebutkan) yang saya tulis ini benar-benar tulisan saya, dan bukan
merupakan plagiasi baik sebagian atau seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa
skripsi ini hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Palangka Raya, .................................
Yang membuat pernyataan
(materai Rp. 6000,-)
Tanda tangan
(Nama terang)________