BUKU PANDUAN - bppsdmk.kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/web/filesa/ppsdmk/20190902/Buku Panduan...
Transcript of BUKU PANDUAN - bppsdmk.kemkes.go.idbppsdmk.kemkes.go.id/web/filesa/ppsdmk/20190902/Buku Panduan...
BUKU PANDUAN KARTU KREDIT PEMERINTAH
BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENKES RI
JAGA DIRI, JAGA TEMAN,
JAGA KEMENTERIAN KESEHATAN
Daftar Isi
8-10
11
12
13
14
15
Perubahan Limit Kartu Kredit Pemerintah
Tugas & Tanggung Jawab Pemegang KKP
Alur Permintaan UP KKP
Alur Pertanggungjawaban Penggunaan KKP
2
Penatausahaan Bukti-Bukti Pembayaran KKP
Penagihan & Penyelesaian Tagihan
3
4
5-6
7
Latar Belakang
Dasar Hukum
Proporsi Uang Persediaan
1
Jenis Kartu Kredit Pemerintah
Batasan Belanja Kartu Kredit Pemerintah
Latar Belakang dan Tujuan
Latar Belakang
Perlunya modernisasi
sistem pembayaran
APBN secara non tunai
antara lain dengan
menggunakan kartu
kredit
Penyempurnaan
Mekanisme Realisasi
Anggaran
Pembayaran APBN
Melaksanakan amanat
Pasal 66 ayat 5 PP 50
Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas PP 45
Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara
Meminimalisasi
penggunaan
uang tunai dalam
transaksi
keuangan negara
Meningkatkan
keamanan dalam
bertransaksi
Mengurangi
potensi fraud dari
transaksi secara
tunai
Mengurangi cost of fund/idle cash dari penggunaan UP
Tujuan
2
“Ketentuan mengenai Tata
Cara Pembayaran dan
Penggunaan Kartu Kredit
diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan”
“Ketentuan mengenai Tata
Cara Pembayaran dan
Penggunaan Kartu Kredit
diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan”
Pasal 66 ayat (5) PP 50
Tahun 2018 tanggal 7
Desemb tentang Perubahan
Atas PP 45 Tahun 2013
tentang Ta Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara
Pasal 46 ayat (7) PMK No.
178/PMK.05/2018 Perubahan atas
PMK No. 190/PMK.05/2012
Tentang tata cara pembayaran
dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja
negara
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
196/PMK.05/2018 tanggal 31 Desember
2018 tentang Tata Cara Pembayaran dan
Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
Dasar Hukum
3
Proporsi Uang Persediaan (UP)
Sebelumnya
*Saat ini
60% 40%
Proporsi UP diatur sebagai berikut:
1. UP Tunai sebesar 60% (enam puluh persen) dari besaran UP
sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 178/PMK.05/2018 tentang
Perubahan atas PMK Nomor 190/PMK.05/2012 dan
2. UP Kartu Kredit Pemerintah sebesar 40% (empat puluh persen) dari
besaran UP sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 178/PMK.05/2018
tentang Perubahan atas PMK Nomor 190/PMK.05/2012
Sebelumnya proporsi Uang
persediaan (UP) 100% dalam
bentuk uang cash
4
Jenis Kartu Kredit Pemerintah
Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah untuk belanja pemerintah difokuskan
pada keperluan belanja barang operasional serta belanja modal paling
banyak Rp50 Juta yang merupakan bagian terbesar dari penggunaan Uang
Persediaan.
Belanja Barang Operasional
dan Belanja Modal
ATK Pemeliharaan Jamuan
dipegang oleh Pelaksana Kegiatan/Belanja
Belanja Perjalanan Dinas
Tiket Penginapan
dipegang oleh Pelaksana Perjadin
Contoh: Pegawai/Pejabat
Contoh : Pejabat Pengadaan Barang/Jasa
atau Pelaksana Kegiatan
Sewa Kendaraan
5
JENIS BELANJA CONTOH BELANJA
Belanja Barang Operasional
belanja barang operasional, antara lain belanja keperluan perkantoran, belanja pengadaan bahan makanan, belanja penambah daya tahan tubuh, dan belanja barang operasional lainnya
Belanja Barang Non Operasional
belanja barang non operasional, antara lain belanja bahan dan belanja barang non operasional lainnya
Belanja Barang Untuk Persediaan
belanja barang untuk persediaan, antara lain belanja barang persediaan barang konsumsi
Belanja Sewa belanja sewa, antara lain belanja sewa kendaraan, gedung, peralatan
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
belanja pemeliharaan gedung dan bangunan, antara lain belanja pemeliharaan gedung dan bangunan, belanja barang persediaan pemeliharaan gedung dan bangunan, dan belanja pemeliharaan gedung dan bangunan lainnya
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
belanja pemeliharaan peralatan dan mesin, antara lain belanja pemeliharaan peralatan dan mesin, belanja BBM dan pelumas dan pelumas khusus nonpertamina, belanja barang persediaan pemeliharaan peralatan dan mesin, dan belanja pemeliharaan peralatan dan mesin lainnya
Belanja Pemeliharaan Lainnya
belanja pemeliharaan lainnya, antara lain belanja barang persediaan pemeliharaan lainnya dan belanja pemeliharaan lainnya, dan/atau
Belanja Modal belanja modal dengan nilai belanja paling banyak Rp50.000.000,-
Kartu Kredit Untuk Keperluan Belanja Barang
Operasional Serta Belanja Modal
*Harga satuan, tarif, dan indeks harus sesuai
Standar Biaya Masukan (SBM)
6
▪ Total limit KKP Satker paling banyak sebesar UP KKP yang telah disetujui dan/atau persetujuan TUP KKP
▪ Total besaran UP KKP, penggunaan UP KKP, dan/atau persetujuan
TUP KKP dalam 1 (satu) tahun tidak melebihi pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP KKP
Batasan Belanja (Limit) Kartu Kredit Pemerintah
Paling banyak Rp50.000.000,00 untuk
pertama kali untuk setiap kartu kredit dalam 1
(satu) bulan
Kartu Kredit Untuk Keperluan
Belanja Barang Operasional
Serta Belanja Modal
Kartu Kredit Untuk
Keperluan Belanja
Perjalanan Dinas Jabatan
Paling banyak Rp20.000.000,00 untuk
pertama kali untuk setiap kartu kredit
dalam 1 (satu) bulan
7
Perubahan Limit Uang Persediaan KKP (1)
Kenaikan Proporsi UP
KKP Kebutuhan penggunaan UP KKP dalam 1
(satu) bulan, melampaui besaran UP KKP,
dan
Frekuensi penggantian UP KKP tahun yang
lalu lebih dari rata-rata 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan dalam 1 (satu) tahun
8
Frekuensi penggantian UP Tunai tahun yang
lalu lebih dari rata-rata 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan dalam 1 (satu) tahun, dan
Terbatasnya penyedia barang/jasa yang
menerima pembayaran dengan KKP melalui
mesin Electronic Data Capture (EDC) yang
dibuktikan dengan surat pernyataan dari KPA
Kebutuhan penggunaan UP Tunai dalam 1
(satu) bulan, melampaui besaran UP Tunai
Penurunan Proporsi UP
KKP
Perubahan Limit Uang Persediaan KKP (2)
9
Kenaikan Batasan Belanja (Limit)
▪ Satker melalui Administrator KKP dapat meminta kenaikan limit KKP secara sementara/permanen kepada Bank Penerbit KKP
▪ Permintaan kenaikan limit KKP harus mendapat persetujuan
dari KPA
▪ Satker dapat meminta kenaikan limit KKP secara sementara dalam hal terdapat: ✓ keperluan belanja operasional serta belanja modal dan/atau belanja
perjalanan dinas jabatan melebihi limit sebuah kartu yang telah ditentukan, dan/atau
✓ persetujuan TUP KKP
▪ Satker dapat meminta kenaikan limit KKP secara permanen dalam hal terdapat: ✓ keperluan belanja operasional serta belanja modal dan/atau belanja
perjalanan dinas jabatan melebihi limit sebuah kartu yang telah ditentukan, dan/atau
✓ perubahan besaran UP KKP
a. Untuk permintaan kenaikan limit KKP secara sementara, Administrator KKP harus menginformasikan: ✓ nilai kenaikan limit KKP (semula-menjadi) ✓ periode kenaikan limit KKP (mulai-berakhir), dan
✓ nomor dan nama KKP kepada Bank Penerbit KKP
b. Untuk permintaan kenaikan limit KKP secara permanen, Administrator KKP harus menginformasikan: ✓ nilai kenaikan limit KKP (semula-menjadi) ✓ periode permanen, dan
✓ nomor dan nama KKP kepada Bank Penerbit KKP
6
Mekanisme Pengajuan Kenaikan Limit
Mekanisme Pengajuan Kenaikan Batasan Belanja Kartu
Kredit Pemerintah
10
Tugas dan Tanggung jawab :
1. membuat Surat Perjanjian Penggunaan KKP dengan KPA
2. menandatangani BAST KKP dan Surat Perjanjian Penggunaan KKP
3. menggunakan KKP sesuai dengan kewenangannya
4. melakukan aktivasi KKP dan request/aktivasi PIN KKP
5. membubuhkan tanda tangan pada kolom tanda tangan
6. merahasiakan nomor kartu, PIN, CVV, dan masa berlaku KKP
7. secara aktif memeriksa kondisi dan rincian transaksi KKP
8. dilarang memberikan informasi mengenai data diri dan transaksi KKP kepada siapapun
9. memilih merchant Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang menyediakan fasilitas keamanan untuk transaksi secara daring
10. dapat mengajukan permohonan penonaktifkan kepada Administrator KKP
11. mengumpulkan dokumen berupa e-billing/Daftar Tagihan Sementara, Surat Tugas/Surat Perjalanan Dinas/Perjanjian/Kontrak, dan bukti-bukti pengeluaran
12. membuat Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Operasional Dan Belanja Modal Dengan KKP dan/atau Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP
13. menyampaikan Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Operasional Dan Belanja Modal Dengan KKP dan/atau Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Perjalanan Dinas Jabatan Dengan KKP kepada PPK
14. dapat menyampaikan pengaduan secara lisan dan/atau tertulis kepada Bank Penerbit KKP
Tugas & Tanggung Jawab Pemegang KKP
11
BP PPK KPA KPPN PPSPM
SPP-UP
Tunai
SPM-UP
Tunai
SP2D-UP
Tunai
BP menyampaikan
kebutuhan UP KKP
Satker kepada PPK
1
Alur Permintaan UP Kartu Kredit Pemerintah
Rencana
Kegiatan
Surat Pernyataan
UP
Surat Pernyataan
UP
Surat Persetujuan
Besaran UP KKP
Satker
Berdasarkan
kebutuhan UP KKP,
PPK mencantumkan
kebutuhan UP KKP
dalam Surat
2 3
Surat Pernyataan
UP diterbitkan
oleh KPA
4 Diterbitkan
setelah dilakukan
penelitian
besaran/proporsi
UP KKP
12
Alur Pertanggungjawaban Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
13
Penatausahaan Bukti Bukti Pembayaran dengan KKP
Pemegang Kartu Kredit Pemerintah mengumpulkan
Dokumen-Dokumen berupa :
1. Tagihan (e-billing)/ daftar tagihan sementara yang dihasilkan
dari sistem perbankan, yang paling sedikit memuat informasi :
- nama pengguna KKP
- nomor KKP
- tanggal cetak daftar tagihan sementara
- tanggal transaksi
- tanggal pembukuan
- keterangan
- nilai transaksi
- sub total tagihan;
2. ST/SPD/Perjanjian/Kontrak;
3. Bukti-bukti pengeluaran meliputi Kuitansi/bukti pembelian disertai
dengan faktur pajak, SSP, dan/atau bukti penerimaan negara sesuai
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan;
4. Daftar pengeluaran riil kegiatan operasional, belanja modal, dan
kegiatan perjalanan dinas jabatan dengan KKP sesuai dengan format
yang tercantum dalam lampiran PMK No.196/PMK.05/2018.
14
Penagihan dan Penyelesaian Tagihan
Penagihan dan Penyelesaian Tagihan,
Pemegang kartu kredit peerintah menyerahkan
daftar pengeluaran riil dengan KKP dilampiri
dokumen sebagaimana dimaksud dalam pasal
46 ayat (1) kepada PPK paling lama 2 (dua)
hari kerja setelah tagihan (e-billing)/daftar
tagihan sementara diterima dari bank penerbit
KKP.
Setelah PPK menerima dokumen dari pemegang KKP,
PPK melakukan pengujian atas dokumen-dokumen tersebut.
Setelah dokumen diperiksa apabila sudah sesuai, PPK
menerbitkan SPBy dan menyampaikannya kepada BP/BPP
paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah diterbitkan dengan
melampirkan dokumen pendukung sesuai pasal 46 dan 47 ayat
(2). Jika dokumen yang diperiksa PPK tidak sesuai, penolakan
bukti-bukti pengeluaran disampaikan kepada pemegang KKP
melalui surat penolakan paling lambat 3 (tiga) hari kerja daftar
pengeluaran riil diterima
15
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
196/PMK.05/2018 Tentang Tata Cara Pembayaran
dan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah
Buku Pintar Kartu Kredit Pemerintah Jilid 2
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Jl. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jakarta 12120
Telepon : (021) 724 5517-7279 7302 Faksimile : (021) 7279 7508
Laman www.bppsdmk.depkes.go.id