BUKU PANDUAN KEMAHASISWAAN - baak.stkip-pgri …baak.stkip-pgri-sumbar.ac.id/assets/PANDUAN...

128

Transcript of BUKU PANDUAN KEMAHASISWAAN - baak.stkip-pgri …baak.stkip-pgri-sumbar.ac.id/assets/PANDUAN...

BUKU PANDUAN KEMAHASISWAAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

i

TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Pelindung : Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat Dr. Hj. Zusmelia, M.Si Pengarah : Wakil Ketua Bidang Akademik dan Administrasi Umum Sri Imelwaty, M.Pd, Ph.D

Ketua : Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Jarudin, MA, Ph.D Anggota : 1. Kepala BAAK Zul Amri, SE 2. Kasubag Kemahasiswaan Zulfajri, A.Md

ii

iii

Core ValueCore ValueCore ValueCore Valuessss STKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARAT

(Nilai-Nilai Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Civitas Akademika STKIP PGRI Sumatera Barat)

CCCCerdaserdaserdaserdas dan dan dan dan PPPPedulieduliedulieduli

Cendekia Cerdas; pandai; tajam pikiran; cepat mengerti situasi dan pandai mencari jalan keluar

Empati

Keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Amanah Dapat dipercaya

Santun

Suatu sikap atau tingkah laku yang ramah terhadap orang lain, terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan, dan dalam situasi, kondisi apapun

Pengayom Dapat mengayomi atau melindungi

Energik Penuh energi/ bersemangat

Dedikatif Bersifat pengabdian

Ulet

Kuat (tidak mudah putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita)

Loyal Sikap yang berpegang teguh (pada janji, pendirian)

Inspiratif Sikap yang mampu memberikan insipirasi atau petunjuk

iv

Lambang Perguruan Tinggi

STKIP PGRI Sumatera Barat memiliki lambang segi lima yang melambangkan

dasar negara Pancasila, warna dasar biru tua melambangkan bendera STKIP

PGRI Sumatera Barat, obor melambangkan penerangan dan semangat yang tidak

kunjung padam, gonjong rumah gadang dan masjid melambangkan adat basandi

syara’, buku melambangkan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang digali dan

dikembangkan, tungku tigo sajarangan yang berwarna merah kuning dan hitam

melambangkan kesatuan dan persatuan yang kekal diantara tiga kekuatan

penghulu, cerdik pandai dan alim ulama.

v

VISI, MISI DAN TUJUANVISI, MISI DAN TUJUANVISI, MISI DAN TUJUANVISI, MISI DAN TUJUAN STKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARATSTKIP PGRI SUMATERA BARAT

VISI ”Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026.”

Misi

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang berbasis kepada

pengembangan kecerdasan intelektual (Hard skills) dan kecerdasan

emosional (Soft skills) untuk memperoleh kecakapan hidup (Life skills).

2. Melaksanakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian di bidang

pendidikan dan pengajaran serta bidang lain sesuai dengan keilmuan

program studi.

3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang

dilandasi profesionalisme.

4. Menyelenggarakan perguruan tinggi yang akuntabel, efisien, efektif,

transparan, relevan dan mandiri.

5. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga/instansi terkait dan

stakeholders untuk keberlanjutan pelaksanaan program dan/atau

pembukaan program studi baru

Tujuan 1. Mewujudkan kelembagaan organisasi yang kuat untuk mengoptimalkan

efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan untuk menyiapkan

lulusan sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI).-

vi

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan hasil penelitian dan pengabdian

untuk meningkatkan khasanah ilmu dan taraf kehidupan masyarakat, serta

memperkaya kebudayaan nasional.

3. Mengembangkan dan menyebarluaskan Inovasi IPTEKS untuk mendukung

pembangunan masyarakat madani (civil society) yang demokratis dan

berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri untuk mencapai tujuan

pembangunan bangsa.

4. Mencapai keunggulan kompetitif dan komparatif melalui penerapan prinsip

pengelolaan sumber daya sesuai dengan asas pengelolaan yang profesional.

5. Menjadikan STKIP PGRI Sumatera Barat sebagai perguruan tinggi yang

memiliki tatakelola yang baik (good university governance), sehat dan

memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu mengembangkan jejaring

kerjasama untuk mengambil bagian dari pembentukan insan Indonesia yang

cerdas dan mandiri.

vii

KATA PENGANTAR

Bersyukur kita kepada Allah SWT, yang

telah memberikan hidayahnya sehingga Buku

Panduan Kegiatan Kemahasiswaan telah

selesai di revis. Panduan ini diharapkan sebagai

sarana untuk meningkatkan kecendikiawanan,

wawasan dan integritas kepribadian mahasiswa

dalam berorganisasi.

Tujuan penyusunan Panduan ini adalah

sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam

melaksanakan kegiatan yang tertib dan terarah

yang sesuai dengan kerangka acuan yang

diberlakukan oleh STKIP PGRI Sumatera Barat

tanpa menghilangkan karakteristik dan

kreatifitasnya.

Kami menyadari panduan ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan

saran dari semua pihak sangat kami harapkan, guna untuk kesempurnaan buku

panduan ini.

Padang, Januari 2018

Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama. dto

Jarudin, MA, Ph.D

viii

ix

SAMBUTAN KETUA STKIP PGRI SUMATERA BARAT Perguruan tinggi adalah lembaga

pendidikan terakhir yang dimasuki mahasiswa

sebelum terjun ke masyarakat sebagai warga

negara yang mandiri. Dalam komunitas ini,

mahasiswa mendapat pengalaman berinteraksi

dengan sesama anggota komunitas mahasiswa

yang datang dari berbagai latar belakang sosial

dengan demikian mahasiswa diharapkan belajar

untuk saling menghormati, saling menghargai dan

tenggang rasa yang tinggi.

STKIP PGRI Sumatera Barat, memiliki peraturan sendiri agar dapat

mencapai tujuan secara tepat waktu, mahasiswa harus mematuhi seperangkat

peraturan akademik yang mencakupi sistem SKS, kurikulum dengan berbagai

kelompok mata kuliah, dll. Disamping itu, mahasiswa mendapat kesempatan

untuk mengembangkan bakat dan minat serta kemampuan berorganisasi dalam

orgnisasi kemahasiswaan yang dibina oleh Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan.

Dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan itu, tentulah ada

ketentuan-ketentuan yang harus diikuti. Dalam kesempatan itu mahasiswa akan

berkoordinasi dengan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan, Ketua Program

Studi, Kepala Bagian Umum dan Kepala Sub bagian Kemahasiswaan. Kegiatan

berinteraksi dengan berbagai orang dan unit di STKIP PGRI Sumatera Barat

merupakan pengalaman berharga yang akan membina mahasiswa sebagai

calon warga masyarakat Indonesia yang produktif.

Saya sangat bersyukur akhirnya buku Panduan Kegiatan Kemahasiswaan, dapat

diterbitkan. Buku ini merupakan petunjuk bagi mahasiswa selaku perorangan dan

sebagai anggota organisasi kemahasiswaan, serta bagi organisasi-organisasi

x

kemahasiswaan yaitu DLM, BEM,UKM dan Hima. Diharapkan buku panduan ini

akan lebih memudahkan dan melancarkan kegiatan yang mereka laksanakan.

Berhubung baru diterbitkan, tentu saja buku ini masih belum sempurna. Oleh

karena itu saya mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis maupun lisan,

agar buku ini dapat lebih disempurnakan.

Selamat belajar berorganisasi ..! Semoga Saudara-saudara sukses

menjalankannya dan mendapatkan banyak pengalaman.

Padang, Januari 2018 Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat dto

Dr. Zusmelia, M.Si

i

PIMPINAN YAYASAN PENDIDIKAN PGRI PADANG SUMATERA BARAT

H. Syofyan Kahar, SH Ketua Pembina Yayasan

Drs. H. Dasrizal, MP Ketua Yayasan

PIMPINAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PRIODE 2016-2020

Dr. Hj. Zusmelia, M.Si Ketua

Sri Imelwaty, M.Pd, Ph.D Wakil Ketua Bidang Akademik dan

Administrasi Umum

Jarudin, MA, Ph.D Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan

Alumni dan Kerjama

ii

iii

KETUA UNIT

Zul Amri, SE Kepala BAAK

Hj. Rosmiati, SE Kepala BAUK

Ade Dewi Maharani, M.Pd

Kepala Perpustakaan

Dr. Ansofino, M.Si Kepala UPjMI

Villia Anggraini, M.Pd

Kepala UP3M

Liza Husnita, M.Pd Kepala UPPL

Desi Areva, M.Pd Kepala UP2Lab

Dra. Gustina Indriati, M.Kes Koordinator MDU/MKDK

Dr. Erismar Amri, M.Si Kepala Unaker Humas

Suharni, M.Pd Kepala UPB

Edwar Kemal, M.Hum Kepala Kantor Hubungan

Luar Nergei (IRO)

Dra. Hj. Mulyati, M.Si

GM SCC

Syafrizal, S.Pd, MM

Kepala Dilklat Komputer

iv

v

PIMPINAN PROGRAM STUDI

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Program Studi Pend.Biologi Program Studi Pend.Sejarah

Siska Nerita, M.Pd

Ketua

Lince Meriko, M.Si

Sekretaris

Kaksim, M.Pd

Ketua

Meldawati, M.Pd

Sekretaris

Program Studi Pend.Geografi Program Studi Pend.Bhs Inggris

Slamet Rianto, M.Pd

Ketua

Erna Juita, M.Si

Sekretaris

Armilia Riza, M.Pd

Ketua

Mayuasti, M.Pd

Sekretaris

Program Studi Pend.Matematika Program Studi Bimb dan Konseling

Dra. Rahmi, M.Si

Ketua

Zulfaneti, M.Si Sekretaris

Ahmad Zaini, M.Pd

Ketua

Rahma Wiranita, M.Pd, Kons

Sekretaris

vi

Program Studi Pend. Sosiologi Program Studi Pend. Bhs. Indonesia

Dr. Maihasni, M.Si

Ketua

Marleni, M.Pd Sekretaris

Dra. Indriani Nisja, M.Pd

Ketua

Syamsiarni, M.Hum

Sekretaris

Program Studi Pend. Ekonomi Program Studi Pend. Informatika

Dr. Ansofino, M.Si

Ketua

Mareta Kemala Sari, M.Si

Sekretaris

Ir. Hj, Nurmi, M.Kom

Ketua

Thomson Mery, M.Kom

Sekretaris

Program Studi Pend. Fisika Program Studi Pend. IPS

Dra. Hj. Husna. M.Si

Ketua

Silvi Trisna, S.Pd., M.Pd

Sekretaris

Rinel Fitlayeni, MA

Ketua

Dra. Harisnawati, M.Pd

Sekretaris

Program Studi Pend. PKn Program Studi Pend. Akuntansi

Jaenam, M.Pd

Ketua

Muspardi, M.Pd

Sekretaris

Citra Ramayani, ME

Ketua

Nora Susanti, M.Si

Sekretaris

vii

PEJABAT PENGELOLA BIDANG KEMAHASISWAAN

Jarudin, MA, Ph.D

Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama

Zul Amri, SE

Kepala Bagian

Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

Zulfajri, A.Md

Kasubag

Kemahasiswaan

xxiv

STRUKTUR ORGANISASI BIDANG KEMAHASISWAAN

Keterangan : Garis Komando Garis Koordinasi

Dr. Zusmelia, M.Si Ketua STKIP PGRI

Jarudin,MA, Ph.D Waka Bid. Kemahasiswaan

D L M

B E M

UKM HIMA

MAHASISWA

Zul Amri, SE Kepala BAAK

Zulfajri, A.Md Kasubag Kemahasiswaan

Pembina Organisasi Mahasiswa

xxv

ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

No Lambang Nama Organisasi Alamat Sekretariat

1

Dewan Legislatif Mahasiswa

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

2

Badan Eksekutif Mahasiswa

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

3

UKM Lembaga Dakwah

Kampus

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

4

UKM KSR PMI

Gedung B Lantai I Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

5

UKM Pramuka Racana

Pagaruyung

Gedung B Lantai I Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

6

UKM Media Informasi

Kampus

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

7

UKM Resimen Mahasiswa

Gedung B Lantai I Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

8

UKM Seni

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

9

Hima Pend. Biologi

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

xxvi

10

Hima Pend. Sejarah

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

11

Hima Pend. Geografi

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

12

Hima Pend. Bhs Inggris

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

13

Hima Pend. Matematika

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

14

Hima Bimbingan dan

Konseling

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

15

Hima Pend. Sosiologi

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

16

Hima Pend. Bhs Indonesia

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

17

Hima Pend. Ekonomi

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

18

Hima Pend. Informatika

Gedung D Lantai III Kampus Jl.

Gajah Mada

19

Hima Pend. Fisika

Gedung D Lantai III Kampus Jl.

Gajah Mada

xxvii

20

Hima Pend. IPS

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

21 Hima Pend. PPKn

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

22

Hima Pend. Akuntansi

Gedung B Lantai II Kampus I Jl.

Gunung Pangilun

DAFATAR ISI

Tim Penyusun ������������������������������ i Core Value STKIP PGRI Sumatera Barat .................................................................. iii Lambang Perguruan Tinggi ....................................................................................... v Visi, Misi dan Tujuan .................................................................................................. v Kata Pengantar ������������............................................................... vii Sambutan Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat ���..������������. ix Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat ������������������� xi Pimpinan Unit ������������������������������ xiii Pimpinan Program Studi �������������������������. xv Pejabat Pengelola Bidang Kemahasiswaan�����������������.. xvii Struktur Organisasi STKIP PGRI Sumatera Barat ..................................................... xx Struktur Organisasi Kemahasiswaan ........................................................................ xxii Organisasi Kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat .................................. xxiv Daftar Isi .................................................................................................................... xxv

BAB I PENDAHULUAN ������������������������.. � 1 1.1. Pengertian ����������������������������.. 1 1.2. Pemberdayaan Mahasiswa ���������������������. 2 1.3. Sasaran �����������������������������.. 3

1.3.1. Sasaran Umum �����������������������. 3 1.3.2. Sasaran Khusus ����������������������... 3

BAB II KODE ETIK MAHASISWA ���������������������� 5 2.1. Maksud, Tujuan dan Manfaat ��������������������.. 5

2.1.1. Maksud ��������������������������... 5 2.1.2. Tujuan ���������������������������. 5 2.1.3. Manfaat ��������������������������.. 5

2.2. Etika Mahasiswa �������������������������.. 6 2.2.1. Ruang Lingkup Pemberlakuan ........................................................... 6 2.2.2. Standar Etika Mahasiswa ................................................................... 6 2.2.3. Etika dalam Proses Pembelajaran ...................................................... 7 2.2.4. Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Dosen ............................ 8 2.2.5. Etika dalam Hubungan Sesama Mahasiswa ....................................... 9 2.2.6. Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Pegawai .......................... 9 2.2.7. Etika Mahasiswa dengan Masyarakat ................................................. 10 2.2.8. Etika dalam Kegiatan Ekstrakurikuler .................................................. 10 2.2.9. Etika dalam Menyampaikan Pendapat di Luar ’

Proses Pembelajaran .......................................................................... 12

2.3. Penegakan Kode Etik ..................................................................................... 13 2.3.1. Penanggungjawab dan Pelaksana ..................................................... 14 2.3.2. Pelaporan ........................................................................................... 14 2.3.3. Pemeriksaan ...................................................................................... 14 2.3.4. Sanksi ................................................................................................ 14

2.4. Keberatan Mahasiswa .................................................................................. 15

BAB III ORGANISASI KEMAHASISWAAN ............................................................... 17 3.1. Kode Etik Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan .............................. 17 3.2. Persyaratan Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan .......................... 18 3.3. Tata Tertib Organisasi Kemahasiswaan .................................................. 18 3.4. Fungsi Organisasi Kemahasiswaan ................................................... 19 3.5. Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan ............................................... 21

3.6. Masa Jabatan, Kelengkapan dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan .............................................................. 23

BAB IV ORGANISASI KEMAHASISWAAN Dl STKIP PGRI SUMATERA BARAT. 25

4.1. Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) .................................................... 25 4.2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) .................................................... 27 4.3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ........................................................ 29 4.4. Himpunan Mahasiswa ( Hima) Program Studi .................................... 33 4.5. Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan ................................... 35

BAB V TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMBINA ORGANISASI DAN UNSUR

PENDUKUNG KEMAHASISWAAN ......................................................... 53 5.1. Pembina OrganisasI .......................................................................... 53 5.2. Fungsi Pokok Unsur Pendukung Kemahasiswaan

(Kasubag Kemahasiswaan) .............................................................. 53

BAB VI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN MAHASISWA ... 54

6.1. Ketentuan Pokok Kegiatan Kemahasiswaan ........................................ 54 6.2. Ketentuan Umum mengenai Administrasi ............................................ 54 6.3. Ketentuan mengenai Pelaksanaan Kegiatan ....................................... 59 6.4. Alur Kegiatan Kemahasiswaan ............................................................ 62

BAB VII BEASISWA �������������������������.. 65

7.1. Pengertian. ������������������������� 65 7.2. Jenis Beasiswa ����������������������� 66 7.3. Syarat ��������������������������� 68 7.4. Prosedur �������������������������� 68

BAB VIII PROSEDUR PENGAJUAN SURAT OLEH MAHASISWA ��...��� 71 8.1. Surat Pindah Kuliah ������������������...��� 71 8.2. Sural Pindah Program Studi ���������������....��. 71 8.3. Surat Cuti Akademik .............................................................................. 72 8.4. Surat Keterangan Aktif Kuliah ............................................................... 73 8.5. Surat Keterangan Belum Pernah Menerima Beasiswa ......................... 73 8.6. Surat Keterangan Berkelakuan Baik ��������������� 74 8.7. Surat Keterangan Izin Penelitian ����������������.. 74 8.8. Surat Keterangan Izin Observasi ����������������. 75 8.9. Surat Keterangan Selesai Studi ����������������... 75

BAB IX KREDIT POINT PENILAIAN KEGIATAN EKSTRA

RIKULER MAHASISWA ��������������������� 77

9.1. Tujuan ���������������������������.. 77 9.2. Sasaran ��������.������������������.. 77 9.3. Sifat dan Syarat Kegiatan �������������������. 78 9.4. Dasar Penghitungan dan Penilaian Kredit Point .................................... 78 9.5. Tabel Kredit Point ����������������������.. 79 9.6. Formulir Kredit Poit ................................................................................ 81 9.7. Manfaat dan Ketentuan Kredit Point ...................................................... 81 9.8.

LAMPIRAN

1

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pengertian

Mahasiswa sebagai salah satu komponen Civitas akademika STKIP PGRI

Sumatera Barat memiliki karakteristik yang heterogen. Kedudukan dan fungsinya yang

sangat strategis perlu dibina dan dikembangkan. Mereka sebagai Sumber Daya

Manusia (SDM) yang cukup potensial perlu ditingkatkan daya kreativitasnya agar kelak

menjadi lulusan yang sesuai dengan visi dan misi STKIP PGRI Sumatera Barat dan

tujuan Pendidikan Nasional. Untuk menuju ke sana perlu diupayakan suasana kampus

yang kondusif dalam bentuk kegiatan kurikuker, kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Tujuan utama pelayanan mahasiswa baik dalam bentuk kurikuler maupun

kokurikuler adalah mengantarkan mahasiswa mencapai tingkat kesarjanaan, sedangkan

pembinaan dan pengembangan mahasiswa dalam bentuk ekstrakurikuler guna

mematangkan kepribadian mahasiswa sesuai dengan potensi yang dimiliki dan untuk

melahirkan lulusan yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan di STKIP PGRI

Sumatera Barat.

Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi merupakan wahana

pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat menampung kebutuhan,

menyalurkan minat dan kegemaran, meningkatkan kesejahteraan, dan sekaligus

menjadi wadah peningkatan kegiatan penalaran dan keilmuan serta arah profesi

mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan juga merupakan wahana dan sarana

pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan dan peningkatan kecendikiawanan

serta integrasi kepribadian manusia Indonesia yang cerdas sebagai perwujudan

pencapaian tujuan pendidikan yaitu,

a. menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi

dan/atau kesenian,

b. mengembangkan dan penyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf

kehidup-an masyarakat dan memperkaya kebudayaan Nasional. Organisasi

kema-hasiswaan diarahkan dan dikembangkan agar mahasiswa mempunyai

jiwa penuh pengabdian dan kemandirian serta memiliki rasa tanggung jawab

2

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

yang besar terhadap masa depan Kampus, bangsa dan negara berdasarkan

atas tata kehidupan yang ilmiah.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia juga melakukan pengembangan

pribadi dan pengembangan wawasan mahasiswanya melalui kegiatan kurikuler dan

ekstra kurikuler yang antara lain meliputi pengembangan penalaran/keilmuan, minat

dan kegemaran, kesejahteraan, organisasi dan bakti sosial yang serasi dan

seimbang sebagai bagian dari proses pendidikan di STKIP PGRI Sumatera Barat.

Mengingat para mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika dan dalam

usia dewasa muda, maka organisasi kemahasiswaan tersebut dikembangkan

dengan berpedoman kepada prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa di bawah

bimbingan dan koordinasi serta tanggung jawab pimpinan Perguruan Tinggi.

Agar pengembangan keorganisasian kemahasiswaan dapat berjalan lancar, terarah

dan berkelanjutan maka dipandang perlu adanya seperangkat panduan pengembangan

kegiatan kemahasiswaan STKIP PGRI khususnya di bidang keorganisasian.

1.2. Pemberdayaan Mahasiswa

Pemberdayaan Mahasiswa adalah upaya pendidikan yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas diri dilaksanakan dengan penuh kesadaran, berencana,

teratur, terarah, dan bertanggungjawab, yang mampu memberikan pembekalan

untuk persiapan masa depan, tanpa mengganggu atau mengurangi kegiatan

kurikuler. Terdapat berbagai rujukan yang hendak dijadikan titik tolak dalam

menetapkan sasaran pengembangan kemahasiswaan, yaitu:

1. Tujuan Pendidikan Nasional (dirumuskan pada pasal 4 UU no.2 Tahun 1989)

2. Kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan

3. Kepentingan masyarakat

Aspirasi, harapan, minat, bakat dan kegemaran serta prilaku pribadi sivitas

akademika berdasarkan budaya bangsa dan nilai-nilai religi agama yang dianut

3

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

1.3. Sasaran

Berdasarkan titik tolak tersebut, maka sasaran umum pemberdayaan mahasiswa di

Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

1.3.1. Sasaran Umum

1. Jiwa Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka

dan mampu bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab yang tinggi.

2. Kepemimpinan : Pengembangan diri melalui organisasi, kegiatan

komunikasi, latihan manajemen yang terarah.

3. Dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan : Pengembangan diri

melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif serta inovatif, juga produktif untuk

pengamalan dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi

bagi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

4. Ketahanan fisik dan mental : Diperlukan kesehatan, ketahanan fisik dan

mental untuk menghadapi tantangan hidup, berkepribadian mantap,

memiliki tanggungjawab serta disiplin yang tinggi untuk mendukung

ketahanan perguruan tinggi dan ketahanan nasional

1.3.2. Sasaran Khusus

A. Sikap Ilmiah

1. Hasrat ingin tahu, belajar tak kenal batas usia dan waktu

2. Daya analisis yang tajam

3. Kejujuran

4. Rasa tanggung jawab yang tinggi

5. Keterbukaan terhadap hal baru, pendapat yang berbeda namun

tetap kritis

6. Sikap bebas dari prasangka

7. Orientasi masa depan

8. Sikap menghargai nilai, norma atau kaidah budaya dan agama

serta tradisi keilmuan.

B. Sikap keahlian atau profesional

1. Keinginan untuk mencapai pengetahuan yang lebih tinggi

4

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

2. Kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat, kemampuan

serta arah profesinya.

3. Etika profesi yang tinggi

4. Kesejawatan yang tinggi

5

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB II

KODE ETIK MAHASISWA

2.1. Maksud, Tujuan dan Manfaat

2.1.1. Maksud

Kode Etik Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) PGRI Sumatera Barat dimaksudkan sebagai pedoman bagi

seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat untuk berperilaku yang

baik dalam melaksanakan aktivitas di lingkungan STKIP PGRI Sumatera

Barat dan di tengah masyarakat pada umumnya.

2.1.2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah:

a. Mewujudkan komitmen bersama mahasiswa untuk mendukung

terwujudnya visi, misi, dan tujuan STKIP PGRI Sumatera Barat.

b. Membentuk mahasiswa yang berilmu, bertakwa dan berakhlak yang

mulia.

c. Menciptakan proses pendidikan yang tertib, teratur dengan iklim

akademik yang kondusif.

d. Membentuk mahasiswa yang berdisiplin, beretika, bertanggung jawab

dan patuh pada norma kehidupan kampus, sehingga dapat membentuk

lulusan yang berkarakter pendidik

2.1.3. Manfaat

Manfaat kode etik Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat adalah:

a. Memberi koreksi diri untuk mahasiswa agar berperilaku dengan baik.

b. Memberi kenyamanan dalam pergaulan antar mahasiswa, antara

mahasiswa dengan sivitas akademika, antara mahasiswa dengan

Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat di dalam lingkungan kampus.

c. Memelihara fasilitas atau sarana prasarana di lingkungan kampus

6

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

2.2. Etika Mahasiswa

2.2.1. Ruang Lingkup Pemberlakuan

Kode etik Mahasiswa ini memiliki ruang lingkup keberlakuan dan

penerapan terhadap:

a. Seluruh Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat.

b. Setiap interaksi dan aktivitas mahasiswa di lingkungan STKIP PGRI

Sumatera Barat.

c. Perilaku mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat di luar lingkungan

STKIP PGRI Sumatera Barat, sepanjang tindakan yang dilakukan

terkait secara langsung dengan aktivitas yang disetujui oleh STKIP

PGRI Sumatera Barat atau tindakan yang terkait langsung dengan

kegiatan ekstrakurikuler

2.2.2. Standar Etika Mahasiswa

Standar etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat adalah standar

perilaku yang baik yang mencerminkan ketinggian etika dan ketaatan

terhadap norma-norma kehidupan kampus yang hidup dalam masyarakat,

meliputi:

a. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun

1945.

c. Memiliki moralitas yang tinggi.

d. Memiliki ketaatan terhadap norma-norma lainnya yang hidup dalam

lingkungan kampus.

e. Menghormati hak asasi manusia.

f. Memiliki integritas dan rasa tanggungjawab yang tinggi.

g. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta menjunjung

tinggi kebudayaan nasional.

h. Mengutamakan kepentingan negara, bangsa, dan STKIP PGRI

Sumatera Barat di atas kepentingan diri sendiri, seseorang atau

kelompok.

i. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat.

j. Memiliki jiwa kemandirian dan kemampuan meningkatkan kualitas

secara terus-menerus.

7

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

k. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana STKIP PGRI

Sumatera Barat serta menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan

kampus.

l. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di STKIP PGRI

Sumatera Barat serta unit di bawahnya.

m. Berpenampilan sopan dan rapi.

n. Berperilaku ramah, dan menjaga sopan santun terhadap orang lain.

o. Menghargai dan menghormati orang lain tanpa diskriminatif.

p. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau bertentangan

dengan norma seorang pendidik, hukum atau norma kehidupan

kampus

2.2.3. Etika dalam Proses Pembelajaran

1) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat di ruang kuliah dan/atau

laboratorium yaitu:

a. Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan

perkuliahan/laboratorium;

b. Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak menyimpang

dari asas-asas kepatutan;

c. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan

yang dapat mengganggu perkuliahan;

d. Santun dalam mengeluarkan pendapat;

e. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain

yang diketahuinya tidak hadir dalam perkuliahan;

f. Menjaga kebersihan dan inventaris STKIP PGRI Sumatera Barat

seperti ruang kuliah/ laboratorium beserta peralatan yang ada di

dalamnya.

g. Senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja

selama beraktivitas di laboratorium/kelas atau ruang kuliah

2) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam pengerjaan

tugas/laporan akhir/skripsi yaitu:

a. Jujur dan mematuhi etika ilmiah dalam penulisan dan menyajikan

tugas, laporan akhir/skripsi;

8

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

b. Menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari hal-hal yang bersifat

gratifikasi, plagiarisme kepada dosen maupun pegawai;

c. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;

d. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang barang atau

fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan

untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan akhir/skripsi.

3) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam mengikuti ujian

yaitu:

a. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan di STKIP PGRI Sumatera

Barat

b. Jujur, beritikad baik dan tidak melakukan kecurangan;

c. Percaya pada kemampuan sendiri dan tidak berupaya

mempengaruhi orang lain untuk tujuan memperoleh kelulusan.

2.2.4. Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Dosen

Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara

mahasiswa dengan dosen yaitu:

1. Menghormati setiap dosen tanpa membedakan suku, agama, ras, dan

tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;

2. Bersikap sopan santun terhadap setiap dosen dalam berinteraksi baik

di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan STKIP PGRI Sumatera

Barat;

3. Menjaga nama baik dosen dan keluarganya;

4. Santun dalam mengemukakan pendapat atau mengungkapkan ketidak-

sepahaman pendapat tentang keilmuan yang disertai dengan

argumentasi yang rasional;

5. Jujur dan bertanggung jawab terhadap dosen dalam segala aspek dan

menjauhi tindakan-tindakan mempengaruhi penilaian dosen;

6. Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran,

termasuk menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang

perkuliahan/laboratorium;

9

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

7. Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan

petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan norma hukum dan norma

lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

2.2.5. Etika dalam Hubungan Sesama Mahasiswa

Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara

sesama mahasiswa yaitu:

1. Menghormati setiap mahasiswa tanpa membedakan suku, agama, ras,

status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;

2. Bersikap ramah, dan sopan dan berlaku adil terhadap setiap

mahasiswa dalam berinteraksi baik di dalam lingkungan maupun di luar

lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat;

3. Bekerjasama dengan mahasiswa dalam menuntut ilmu pengetahuan

dan saling nasehat-menasehati dalam kebenaran;

4. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang

baik dan tidak bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya

yang hidup di dalam masyarakat;

5. Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran

maupun kurang mampu secara ekonomi;

6. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat;

7. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa

lain

2.2.6. Etika dalam Hubungan Mahasiswa dengan Pegawai

Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara

mahasiswa dengan pegawai yaitu:

a. Menghormati setiap pegawai tanpa membedakan suku, agama, ras,

status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;

b. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap setiap pegawai dalam

berinteraksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan

STKIP PGRI Sumatera Barat.

10

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

2.2.7. Etika Mahasiswa dengan Masyarakat

Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam hubungan antara

mahasiswa dengan masyarakat yaitu:

a. Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat;

b. Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki;

c. Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma dalam

kehidupan bermasyarakat, baik norma hukum, norma adat-istiadat,

agama, norma kesopanan, dan norma kepatutan, baik di lingkungan

tempat tinggal ataupun dimanapun berada;

d. Memberi contoh dan mengajak masyarakat berbuat yang baik dan

terpuji;

e. Berperan aktif menolak perbuatan yang melanggar hukum dan

penggunaan obat-obatan terlarang seperti Narkotika dan Psikotropika.

2.2.8. Etika dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

1) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang

keolahragaan yaitu:

a. Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas;

b. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara yang terpuji;

c. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat;

d. Menghindari dari perbuatan yang bertujuan dengan sengaja

merugikan atau mencelakai orang lain;

e. Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang

keolahragaan.

2) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang seni yaitu:

a. Menghargai ilmu pegetahuan, teknologi dan seni;

b. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;

c. Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan seni;

d. Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang

baik dengan cara yang terpuji;

e. Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat;

f. Menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari yang bersifat

gratifikasi terhadap pihak-pihak pengambil keputusan dalam setiap

kegiatan kesenian.

11

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

3) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang

keagamaan yaitu:

a. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain;

b. Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan

kepercayaan orang lain;

c. Mematuhi norma-norma dalam kehidupan;

d. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan

norma;

e. Toleransi bermasyarakat bermasyarakat, terutama yang terkait

dengan masalah keagamaan;

f. Mematuhi aturan-aturan STKIP PGRI Sumatera Barat dalam

melaksanakan kegiatan keagamaan di lingkungan STKIP PGRI

Sumatera Barat.

4) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam kegiatan minat

dan penalaran yaitu:

a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;

b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, disiplin, bertanggung jawab

dan berpikir jernih;

c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;

d. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam

setiap kegiatan;

e. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang

terpuji;

f. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat, serta

tidak memaksakan kehendak pada orang lain;

g. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat amoral,

anarkis, merusak dan mengganggu ketertiban;

h. Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain, tidak plagiarisme;

i. Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran

5) Etika Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dalam bidang kegiatan

pengembangan organisasi yaitu:

a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni;

b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;

c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;

12

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

d. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam

setiap kegiatan;

e. Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak;

f. Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif

dan bijaksana, serta tidak memaksakan kehendak pada orang lain;

g. Bertanggung jawab terhadap semua keputusan dan tindakan;

h. Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka

memberikan kontribusi dengan cara-cara yang baik dan terpuji dan

tidak bertentangan dengan aturan akademik dan kampus;

i. Menjaga dan menjunjung citra STKIP PGRI Sumatera Barat;

j. Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan STKIP PGRI

Sumatera Barat dan norma-norma lainnya yang hidup di tengah

masyarakat.

2.2.9. Etika dalam Menyampaikan Pendapat di Luar Proses Pembelajaran

STKIP PGRI Sumatera Barat sangat menghargai kebebasan

mengeluarkan pendapat di luar proses pembelajaran sepanjang dilakukan

dengan memperhatikan nor-ma-norma etika, yaitu:

a. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran, akademik

dan menunjang proses pembelajaran.

b. Menjaga dan menjunjung tinggi citra STKIP PGRI Sumatera Barat.

c. Tertib dan terpuji dalam memberikan kontribusi pemikiran/sikap

terhadap norma-norma sosial.

d. Menjaga inventaris STKIP PGRI Sumatera Barat maupun aset

masyarakat.

e. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal

penyampaian pendapat dan bersikap.

f. Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra

diri seorang individu yang berpendidikan dan individu yang akan

menjadi seorang pendidik.

g. Bertanggung jawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang

disampaikan.

13

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

2.3. Penegakan Kode Etik

2.3.1. Penanggungjawab dan Pelaksana

1) Untuk kepastian penegakan Kode etik ini, maka kode etik ini dijadikan

sebagai bagian dari tata tertib yang berlaku di STKIP PGRI Sumatera

Barat.

2) Ketua Program Studi bertanggung jawab terhadap penegakan kode

etik di program studi masing-masing.

3) Penegakan kode etik dilaksanakan oleh Pimpinan Program Studi dan

dosen di setiap Program Studi.

4) Penegakan kode etik memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Terhadap tindakan yang melanggar kode etik dan Keputusan Ketua

tentang Peraturan Akademik, penegakannya tunduk pada ketentuan

Peraturan Akademik;

b. Terhadap tindakan pelanggaran kode etik yang terjadi dalam ruangan

perkuliahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh

Dosen/Petugas laboratorium yang bersangkutan, maka dapat

dilakukan penegakan sanksi secara langsung berupa peneguran,

atau tidak diijinkan mengikuti perkuliahan/praktek pada hari itu

tergantung pada pertimbangan dosen/ petugas laboratorium terhadap

berat ringannya pelanggaran;

c. Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa diskriminasi dalam

proses pemeriksaan pelanggaran kode etik;

d. Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan pada setiap

proses pemeriksaan;

e. Pemeriksaan terhadap pelanggaran kode etik berdasarkan laporan

mahasiswa, dosen, petugas administratif, atau pihak lainnya hanya

dapat dilakukan apabila disertai dengan bukti-bukti yang cukup

tentang terjadinya pelanggaran kode etik;

f. Sanksi hanya dapat dijatuhkan pada mahasiswa apabila disertai

dengan bukti-bukti yang cukup tentang terjadinya pelanggaran kode

etik.

14

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

2.3.2. Pelaporan

1. Setiap orang yang mengetahui adanya pelanggaran kode etik memiliki

hak untuk melaporkan kepada Pimpinan Program Studi dan dosen,

dengan disertai bukti yang cukup. Atas pertimbangan Pimpinan

Program Studi identitas pelapor dapat dirahasiakan, kecuali terhadap

pelapor dari luar STKIP PGRI Sumatera Barat wajib menyertakan

identitas diri dan bukti-bukti yang cukup.

2. Pimpinan Program Studi wajib mencatat semua laporan dan bukti-bukti

yang diserahkan oleh pelapor dan melaporkannya kepada Pimpinan

STKIP PGRI Sumatera Barat.

2.3.3. Pemeriksaan

(1) Pimpinan Program Studi dapat melanjutkan pemeriksaan setelah

menerima bukti-bukti permulaan yang cukup mengenai terjadinya

pelanggaran Pedoman Perilaku.

(2) Pimpinan Program Studi memanggil mahasiswa yang dilaporkan

melakukan pelanggaran kode etik.

(3) Pemeriksaan terhadap mahasiswa dilakukan pada waktu yang tidak

menggangu jadwal perkuliahan mahasiswa yang bersangkutan.

(4) Setiap mahasiswa diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi dalam

proses pemeriksaan.

(5) Mahasiswa memiliki hak untuk melakukan pembelaan dalam setiap

proses pemeriksaan.

(6) Pimpinan program studi wajib menyelesaikan pemerikasaan dalam

waktu yang tidak melebihi 14 (empat belas) hari kerja.

(7) Jika pimpinan program studi tidak dapat menyelesaikan maka

diselesaikan dengan pimpinan institusi

2.3.4. Sanksi

(1) Jenis sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap pelanggaran kode etik

adalah teguran, peringatan tertulis, peringatan keras, dan skorsing

atau pemberhentian sebagai mahasiswa.

(2) Penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran Kode Etik diberikan oleh

Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat setelah memperhatikan

15

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

rekomendasi dari hasil pemeriksaan Pimpinan Program Studi dan

pimpinan institusi didasarkan pada ketentuan Peraturan Akademik.

(3) Pelanggaran kode etik yang terjadi dalam ruangan

perkuliahan/praktek/laboratorium yang disaksikan langsung oleh

Dosen/Petugas laboratorium yang bersangkutan, maka dapat

dilakukan penegakan sanksi secara langsung berupa peneguran, atau

tidak diizinkan mengikuti perkuliahan/praktek pada hari itu tergantung

pada pertimbangan dosen/petugas laboratorium terhadap berat

ringannya pelanggaran

2.4. Keberatan Mahasiswa

Mahasiswa yang keberatan terhadap sanksi yang diberikan dosen dalam ruangan

perkuliahan/laboratorium sebagaimana dicantumkan dalam ketentuan diatas dapat

mengajukan keberatan kepada Pimpinan Program Studi didampingi oleh

Pembimbing Akademik.

16

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

17

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB III

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Organisasi kemahasiswaan dalam tatacara manajemen organisasi tidak berbeda jauh

dengan organisiasi umum lainnya. Hal-hal yang menyebabkan keberadaannya adalah:

1) Kesamaan keyakinan, minat dan bakat anggota, dengan tujuan untuk

menyalurkan minat dan bakat tersebut dalam suatu wujud kegiatan yang

dilakukan bersama-sama untuk mencapai suatu prestasi, sebagai kebutuhan

fisik, rohani ataupun sekedar penyalur hobi,

2) Tuntutan kebutuhan, keadaan lingkungan yang terjadi saat itu, seperti organisasi

layanan sosial untuk bantuan bencana alam, pendidikan bagi masyarakat miskin

dan anak terlantar, layanan kesehatan dan keselamatan,

3) Peluang yang ada untuk pengembangan kepribadian atau untuk tujuan

provit/keuntungan,misal untuk menumbuhkan jiwa

enterpreneurship/kewirausahaan, kemandirian dan profesionalisme, dengan

membentuk unit kooperasi mahasiswa, kelompok marketing dan public relation,

event organization, pembimbing atau assisten pelatihan atau pendidikan

profesional.

4) Tuntunan agama / aktifitas religi seperti unit kerohanian dan lain-lain.

5) Amanat dan tuntutan sivitas akademika untuk mengemban suatu amanat khusus

dengan suatu visi dan misi yang jelas sesuai AD/ART, memiliki pedoman GBHK

(Garis-garis Besar Haluan Kerja). Organisasi Kemahasiswaan di STKIP PGRI

Sumbar terdiri dari Dewan Legislatif Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa,

Unit Kegiatan Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa. Organisasi ini biasanya

merupakan suatu struktur organisasi yang kompleks dengan maksud dan tujuan

organisasi yang diatur pada AD/ART organisasi tersebut.

3.1. Kode Etik Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan

Kode Etik organisasi kemahasiswaan adalah :

� Tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Agama, Visi dan Misi

STKIP PGRI Sumatera Barat, serta menunjang kegiatan kurikuler dan

ekstra kurikuler;

� tidak membuat Visi dan Misi, serta Garis-garis Besar Haluan Kerja yang

dapat mengganggu ketertiban kampus dan lingkungan sekitar kampus;

18

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

� menjunjung tinggi dan menghormati norma, nilai-nilai, dan aturan yang

diberlakukan di STKIP PGRI Sumatera Barat;

� menjalankan Kegiatan Organisasi dengan berpedoman pada kode etik

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Kode Etik kegiatan kemahasiswaan adalah:

� Tidak bertentangan dengan kode etik organisasi;

� Aktivitas yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan formal;

� Tidak mengganggu ketertiban umum dan perkuliahan.

3.2. Persyaratan Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan

Persyaratan Organisasi Kemahasiswaan

1. Mempunyai Visi dan Misi yang jelas, benar, dan rasional;

2. mempunyai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Garis Besar

Haluan Organisasi dan Program Kerja;

3. mempunyai kepengurusan organisasi (struktur organisasi) dan uraian

tugas yang jelas;

4. memenuhi persyaratan pembentukan UKM

5. mempertanggungjawabkan kepengurusan organisasi sesuai dengan

struktur kemahasiswaan yang berlaku di STKIP PGRI Sumatera Barat.

Persyaratan Kegiatan Kemahasiswaan

1. Mendapat izin resmi dari pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat atau

petugas yang ditunjuk Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat;

2. Melakukan kegiatan dengan memperhatikan kedisiplinan dan ketertiban

administrasi, organisasi, dan transparansi;

3. Tidak bersifat destruktif, anarkis, dan provokatif;

4. Diadakan di tempat yang jelas dengan susunan acara yang terencana dan

terkoordinasi serta dilakukan oleh panitia yang kompeten yang ditunjuk

secara resmi, dan disetujui oleh pimpinan yang terkait.

3.3. Tata Tertib Organisasi Kemahasiswaan

Tata tertib organisasi kemahasiswaan di lingkungan STKIP PGRI Sumatera

Barat diatur seperti tersebut di bawah.

19

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

1. Memenuhi kode etik organisasi yang ditetapkan STKIP PGRI Sumatera

Barat;

2. mematuhi peraturan dan tata tertib organisasi yang ada di lingkungan STKIP

PGRI Sumatera Barat seperti BEM, UKM, dan HIMA;

3. merencanakan dan melaksanakan program kegiatan yang tidak

bertentangan dengan AD/ART organisasi;

4. merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang dapat dipertanggung-

jawabkan dan akuntabel.

3.4. Fungsi Organisasi Kemahasiswaan

Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang

sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:

1. Planning (perencanaan)

Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya

adalah rencana disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja

atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa

melalui rapat seperti:

a. Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana kerja

pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau

lebih target yang akan dicapai.

b. Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang

diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event /

kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.

2. Organizing (pengaturan)

Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :

a. Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan

(relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.

b. Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-

masing bagian/seksi.

c. Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (mis. Rapat Koordinasi

antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)

d. Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi Harus diatur dan

ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat

20

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

keluar, laporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, hasil rapat,

inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll. Siapapun orang

yang memerlukan data atau perlengkapan, maka ia akan mudah

menemukan, apakah yang tersimpan dalam bentuk file-file di komputer

atau yang berada ditempat/ lemari penyimpanan berkas-berkas. Segala

bentuk surat menyurat tercatat dan terdokumentasi, segala perangkat

yang dimiliki dan dipergunakan terdata, kapan dibeli, siapa yang

mempergunakan saat ini, bila ada kerusakan siapa yang

bertanggungjawab untuk memperbaiki atau bila dipinjam kapan harus

dikembalikan dll.

3. Accounting (pelaporan)

Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan

sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun

kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :

a. Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau

b. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan Progress Report

biasanya berbentuk laporan praktis organisasi kepada anggota atau

struktur diatasnya. Sebaiknya Progress Report ini dapat ditampilkan

dalam bentuk laporan berbentuk tabel / matrix yang bisa dilihat orang

setiap saat (contoh terlampir). Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)

adalah laporan lengkap dari sebuah kegiatan yang telah selesai

dilaksanakan organisasi, yang berisi laporan hasil evaluasi dan anggaran

yang dipergunakan

4. Controling (pengawasan)

Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan

adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun

realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran.Agar tugas / tanggung jawab

pengawasan dapat dilaksanakan dengan pertimbangan efektifitas dan

efesiensi waktu maupun dana, maka dapat dipertimbangkan faktor-faktor sbb

:

a. Pembagian Tugas Pengawasan

b. Pendelegasian Wewenang

21

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

c. Pembuatan Rencana Kegiatan dan Anggaran serta Realisasi Kegiatan

dan Anggaran (RKA)

d. Pembukuan / dokumentasi atau kearsipan

3.5. Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan

Keberadaan sebuah organisasi kemahasiswaan biasanya sesuai dengan visi

dan misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan atau berdasarkan keterbukaan

manajemen lembaga untuk menampung dan menyalurkan aspirasi, minat dan

bakat mahasiswanya.

Beberapa hal yang perlu dilakukan atau dimiliki suatu organisasi adalah:

1. Struktur Organisasi

Sebuah bagan yang dapat menjelaskan tentang kedudukan masing-masing

pengurus serta hubungan antar bagian dalam organisasi. Sangat diperlukan

untuk menunjukkan susunan kepengurusan dan hubungan antar

seksi/bagian yang dipahami oleh anggota organisasi ataupun pihak luar.

2. Job Description

Selaku pengurus organisasi apalagi ketua organisasi, sudah selayaknya

mengetahui fungsi dan tugas masingmasing seksi/bagian yang berada

dibawah koordinasinya, serta diharapkan mampu memberi penjelasan tugas

kepada masing-masing personil yang menerima tanggung jawab tersebut.

Tiap anggota atau pengurus organisasi perlu memahami akan tugas dan

bagaimana pertanggung jawabannya kepada ketua serta bagaimana

koordinasinya dengan bagian/seksi yang lain

3. Rapat Kerja

Masing-masing organisasi perlu mengadakan raker sekurang-kurangnya 1 x

dalam setahun, namun yang efektif adalah 2 x setahun (per semester).

Dalam raker masing masing bagian/seksi mengajukan rencana kegiatan dan

anggaran yang dibutuhkan. Kemudian kumpulan rencana kerja tersebut

digabungkan untuk dijadikan rencana kegiatan organisasi dan perencanaan

penggunaan anggaran yang kemudian dijadikan rujukan untuk pengajuan

permohonan anggaran dalam bentuk “proposal” kepada Wakil Ketua III

Bidang Kemahasiswaan .

22

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

4. Rapat Evaluasi

Setelah organisasi mengadakan suatu kegiatan, maka dilakukan evaluasi

(penilaian oleh diri sendiri/pengurus organisasi) terhadap kegiatan tersebut,

selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan. Pada rapat evaluasi ini

diharapkan bisa memunculkan hal-hal kekurangan/kecurangan yang

dilakukan sehingga bisa mengkoreksi diri untuk tidak melakukan hal tsb

kembali.Hasilnya tertuang dalam progress report, maupun rujukan untuk

LPJ.

5. Rapat Koordinasi

Sebelum melakukan suatu event/kegiatan suatu organisasi sangat perlu

mengajak semua fihak yang terkait untuk membicarakan bagaimana teknik

koordinasi antar bagian, agar kegiatan tsb dapat terlaksana sesuai harapan.

6. Pertemuan Pimpinan Organisasi

Para pimpinan organisasi sesekali perlu melakukan pertemuan “gathering”

(pembicaraan resmi dengan gaya santai) untuk menjalin hubungan baik

antar pimpinan/organisasi dan bisa menjembatani penyelesaian masalah-

masalah yang timbul antar organisasi. Terkadang untuk sebuah event yang

dilaksanakan suatu organisasi, perlu diundang pimpinan organisasi lain agar

terjadi hubungan baik antar organisasi.

7. Laporan Pertanggung Jawaban

Suatu hal yang harus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pengurus

kepada anggota ataupun fihak lain yang memberikan dukungan terhadap

kegiatan adalah Laporan Pertanggung Jawaban. Setiap kegiatan laporan

pertanggung jawabannya sudah diserahkan dua (2) minggu setelah kegiatan

selesai. Jika LPJ tidak selesai dan tidak diserahkan maka belum dapat

mengajukan proposal untuk kegiatan selanjutnya.

23

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

8. Pendelegasian Wewenang

Untuk memberikan kekuatan hukum bagi yang menerima wewenang maka

sangat diperlukan surat pelimpahan wewenang sementara.Seperti apabila

Ketua organisasi berhalangan maka mendelegasika ke pada wakilnya.

9. Pembagian Tugas Pengawasan

Bila tugas Ketua dirasa cukup banyak maka tugas pengawasan dapat dibagi

kepada sekretaris umum atau kepada seksi khusus atau komisi khusus

untuk melakukan tugas pengawasan tersebut.

10. Pembuatan Daftar Rencana Kegiatan dan Anggaran

Rencana Kegiatan dan Anggaran(RKA). adalah Sebuah daftar rencana dan

anggaran yang diperlukan untuk kegiatan sebelum kegiatan dilaksanakan

11. Pembukuan / kearsipan

Kearsipan yang paling menonjol dalam organisasi diantaranya adalah

mengenai surat-menyurat. Kerapian surat-menyurat ini akan memperlihatkan

identitas dan kapabilitas suatu organisasi. Meskipun tidak ada peraturan

yang telah ditetapkan sebagai format baku penulisan / pembuatan

suratmenyurat, namun banyak instansi atau organisasi yang telah mencoba

menyusun kearsipan, serta format penulisan surat-menyurat yang baik dan

bisa dijadikan acuan pembuatan surat menyurat untuk memudahkan

administrasi dan manajemen kearsipan. Disamping itu, konsep surat dan

kearsipan yang baik, bisa menimbulkan citra yang baik bagi

institusi/perusahaan atau organisasi yang bersangkutan

3.6. Masa Jabatan, Kelengkapan dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan

1. Masa jabatan pengurus organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI

Sumatera Barat selama 1 (satu) tahun dan khusus untuk ketua umum tidak

dapat dipilih kembali

2. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI

Sumatera Barat ditetapkan berdasarkan keputusan wakil ketua bidang

24

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

kemahasiswaan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan

yang berlaku

3. Pengurus organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumbar

bertanggungjawab kepada pimpinan satuan penyelenggaraan pendidikan

yang membawahinya.

4. Kedudukan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat

terdiri dari DLM, BEM, UKM dan HIMA semuanya merupakan kelengkapan

non-struktural

25

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB IV

ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

4.1. Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM)

DLM sebagai lembaga tertinggi mahasiswa yang bertindak sebagai Lembaga

Legislatif (pembuat kebijakan-kebijakan) dan Yudikatif (pengawas).Yang

mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan AD/ART. Selain menyalurkan

aspirasi, DLM juga berusaha untuk membantu mahasiswa yang mempunyai

masalah akademik maupun non akademik.

a. Struktur Organisasi DLM

DLM STKIP PGRI Sumatera Barat memiliki struktur organisasi yang telah di

sepakati bersama di tingkat institusi , terdiri dari Ketua Umum, Sekjend,

Sekretaris, Bendahara, Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota

Komisi.

26

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Komisi yang ada di Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) sebagai berikut :

���� Komisi A Bidang Penelitian dan Pengembangan

���� Komisi B Bidang Advokasi Mahasiswa

���� Komisi C Bidang Sosial dan Kesejahteraan

���� Komisi D Bidang Minat dan Bakat

���� Komisi E Bidang Penegak Aturan Organisasi

���� Komisi F Badan Anggaran

b. Tugas Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM)

• Menentukan Visi dan Misi DLM

• Membuat Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja Organisasi

Kemahasiswaan sesuai dengan Visi dan Misi STKIP PGRI Sumatera

Barat

• Membuat Program Kerja DLM

• Melaksanakan Pemilihan Umum Melalui Komisi Pemilihan Umum

(KPU) untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM.

• Melaksanakan pengawasan pada organisasi kemahasiswaan

• Memfalitasi Usulan pembentukan, pembekuan, dan pembubaran

UKM.

• Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan

• Melaksanakan Musyawar Besar (Mubes) Mahasiswa

c. Panitia Pemilihan, Pencalonan dan Prosedur Pemilihan Pengurus DLM

1) Panititia Pemilihan Pengurus DLM

• Anggota panitia pemilihan pengurus DLM berasal dari beberapa

pengurus DLM yang sedang bertugas.

• Struktur kepanitian ditetapkan berdasarkan kebijakan DLM, Struktur

Kepanitian terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota.

2) Pencalonan Pengurus DLM

Calon pengurus DLM di usulkan kepada panitia dari utusan masing-

masing program studi dengan jumlah yang seimbang.

Syarat untuk menjadi pengurus DLM adalah sebagai berikut :

27

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

• Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

• Mempunyai integritas kepribadian yang tinggi

• Berbudi pekerti yang luhur dan berjiwa kepemimpinan

• Terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di STKIP PGRI

Sumatera Barat minimal telah semester IV dan maksimal

semester VI.

• Memiliki loyalitas terhadap almamater.

• Tidak sedang berkasus akademik maupun yang lainnya.

• Untuk Pengurus Inti tidak sedang dalam Praktek Lapangan

(PL) dan tidak sedang dalam penyelesaian tugas akhir.

• Memiliki surat keterangan telah mengikuti LKMM

• Memiliki Indeks prestasi minimal 3.00

• Berpengalaman dan aktif sebelumnya di salah satu

Keanggotaan atau Kepengurusan organisasi

Kemahasiswaan (BEM, DLM, HIMA dan UKM)

• Membuat surat pernyataan bersedia tidak menamatkan

studi selama memangku jabatan

4.2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan lembaga kemahasiswaan yang

terdiri dari perwakilan mahasiswa pada suatu perguruan tinggi. BEM STKIP

PGRI yang merupakan lembaga eksekutif berfungsi untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi mahasiswa, pusat koordinasi dan komunikasi antar

organisasi mahasiswa, merencanakan dan memantapkan garis-garis program

kegiatan kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi, mengembangkan

ketrampilan manajemen kemahasiswaaan dan sumber daya manusia.

a. Struktur Organisasi BEM

Struktur Organisasi BEM STKIP PGRI Sumatera barat terdiri dari Ketua,

Wakil ketua, Bendahara, Sekretaris , Koordinator Departemen, Sekretaris

Departemen dan Anggota Departemen.

28

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Departemen yang ada di BEM sebagai berikut :

1. Departemen Dalam Negeri

2. Departemen Luar Negeri

3. Departemen Pendidikan

4. Departemen Sosial

5. Departemen Penelitian dan Pengembangan

6. Departemen Pemuda dan Olah Raga

b. Tugas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM):

•••• Menentukan Visi dan Misi BEM

•••• Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja BEM yang

ditetapkan DLM

•••• Membuat Program Kerja BEM

•••• Melakukan Koordinasi terhadap Program Kerja masing-masing

UKM dan HIMA.

29

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

•••• Melalui prosedural mekanisme organisasi memberi persetujuan

pada pelaksanaan kegiatan UKM

•••• Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan

c. KPU Pemilihan BEM dan Prosedur Pemilihan

1) Panitia Pemilihan BEM

DLM Membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilihan BEM yang

terdiri dari perwakilan DLM, UKM, dan Hima. Yang bertugas

menyelenggraakan Pemilihan Umum BEM (Pilkabem).

2) Pencalonan Ketua dan Wakil Ketua BEM

Pencalonan Ketua dan Waka BEM diusulkan kepada KPU melalui

mekanisme yang telah di tetapkan oleh DLM dan KPU.

Syarat-syarat untuk menjadi Ketua dan Waka BEM adalah :

���� Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

���� Mempunyai integritas kepribadian yang tinggi

���� Berbudi pekerti yang luhur dan berjiwa kepemimpinan

���� Terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di STKIP PGRI

Sumatera Barat minimal telah semester IV dan maksimal

semester VI.

���� Memiliki loyalitas terhadap almamater.

���� Tidak sedang berkasus akademik maupun yang lainnya.

���� Memiliki surat keterangan telah mengikuti LKMM

���� Memiliki Indeks prestasi minimal 3.00

���� Berpengalaman dan aktif sebelumnya di salah satu Keanggotaan

atau Kepengurusan organisasi Kemahasiswaan (BEM, DLM,

HIMA dan UKM)

d. Prosedur Pemilihan Pengurus BEM

Mekanisme pemilihan Ketua & Waka BEM diatur sendiri dalam

ketetapan DLM. Pemilihan dilakukan secara langsung dan diikuti oleh

seluruh mahasiswa. Dalam rangka pemilihan para calon diwajibkan

menyampaikan visi dan misinya. KPU dan DLM menyampaikan hasil

30

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

pemilihan umum dalam bentuk lamporan jumlah suara kepada Wakil

Ketua III. Penetapan dilakukan oleh DLM berdasarkan jumlah suara

yang terbanyak. DLM Menyampaikan Hasil keputusannya kepada

Ketua STKIP PGRI melalui wakil ketua III . Penetapan dan Pelantikan

dilakukan oleh Ketua STKIP PGRI sumbar.

4.3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah suatu organisasi mahasiswa yang

melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat STKIP PGRI Sumbar dan

berada dibawah naungan BEM.

a. Tugas dan Wewenang

• Mengembangkan dan meningkatkan kreativitas dalam melaksanakan

kegiatan penalaran dan keilmuan minat dan kegemaran.

31

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

• Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan sesuai

dengan bidang kegiatan masing-masing.

• Melaporkan dan mertangungjawabkan kegiatan kepada BEM dan Wakil

Ketua III

• Menyelenggarakan musyawarah anggota.

b. Pembagian UKM menurut Jenisnya adalah

1) UKM Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

UKM LDK adalah salah satu wadah kegiatan mahasiswa dalam

meningkatkan pengrtahuan dan ketaqwaan mahasiswa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, dalam bentuk kegiatan-kegiatan keagamaan.

Tujuan

• Membina para mahasiswa menjadi manusia yang mempunyai

ilmu dan mengamalkan ajaran agama dengan sungguh-sungguh

sehingga terbentuk manusia Indonesia seutuhnya.

• Menumbuhkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi

masyarakat kampus umumnya dan mahasiswa khususnya.

• Menciptakan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum

dan agama yang lebih mendalam

Keanggotaan

Seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat berhak menjadi

anggota dan mengikuti kegiatan LDK. Mahasiswa dapat

mendaftarkan diri setiap saat sebagai anggota. Disamping itu,

diselenggarakan kegiatan pendidikan tertentu yang dibuka untuk

umum , bukan untuk anggota saja

2) UKM Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI)

UKM KSR PMI adalah organisasi mahasiswa atau unit dalam

perhimpunan PMI yang beranggotakan mahasiswa yang ingin menjadi

anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI)

Tujuan

32

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

• Meningkatkan keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa, memiliki kemampuan dan keterampilan, kesehatan

jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri,

semangat kebangsaan dan cinta tanah air, berbudi pekerti yang

luhur serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.

• Menyiapkan anggota menjadi kader palang merah Indonesia

• Ikut berperan secara aktif pada kegiatan kepalangmerahan

didalam dan diluar perguruan tinggi.

Keanggotaan

Seluruh mahasiswa STKIP PGRI berhak menjadi anggota dan mengikuti

kegiatan KSR PMI dan lulus seleksi. Pengurus adalah anggota yang lulus

seleksi dan terdaftar pada KSR PMI. Mahasiswa dapat mendaftarkan diri

setiap saat sebagai anggota. Disamping itu, diselenggarakan kegiatan

pendidikan tertentu yang dibuka untuk umum, bukan untuk anggota saja.

3) UKM Pramuka Racana Pagaruyung (Pramuka)

UKM Pramuka adalah UKM yang menampung, menyalurkan dan

memberikan pengalaman pendidikan pramuka kepada mahasiswa STKIP

PGRI Sumbar dalam bentuk kegiatan menyenangkan dengan

menggunakan sistem among dan prinsip dasar metodik kepramukaan

yang diesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat agar dapat

membentuk sikap serta mempertinggi kepribaian.

Tujuan

• Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam

mengembangkan berbagai kegiatan kepramukan sesuai dengan

bakat dan minat mahasiswa

• Menumbuhkembangkan apresiasi di kalangan mahasiswa yang

kelak sangat diperlukan bila sudah mengemban tugas

masyarakat terutama dalam menghadapi musibah-musibah alam.

• Agar mahasiswa dapat memiliki rasa tanggung jawab patriotisme

dan idealisme yang berdasarkan kesadaran sosial dan nasional

33

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Keanggotaan

Anggota UKM Pramuka adalah mahasiswa yang terdaftar aktif sebagai

mahasiswa dan aktif dalam organisasi kemahasiswaan, lulus seleksi

sesuai dengan mekanisme yang telah di tetapkan UKM Pramuka.

4) UKM Media Informasi Kampus (Medika)

UKM Medika adalah UKM yang menampung, menyalurkan dan

memberikan pengalaman pendidikan Jurnalistik kepada Mahasiswa

STKIP PGRI Sumbar, UKM Medika menerbitkan berita dalam bentuk

majalah dan website. Selain itu UKM Medika juga mengadakan pelatihan

Jurnalistik bagi mahasiswa STKIP PGRI Sumbar.

Tujuan

• Sebagai sarana informasi pendidikan, pengetahuan dan hiburan.

• Sarana untuk mengaktualisasikan diri dalam mengasah

kreativitas dalam bidang jurnalistik.

Keanggotaan

Seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat berhak menjadi

anggota dan mengikuti kegiatan UKM Medika dapat mendaftarkan

diri setiap saat sebagai anggota. Disamping itu, diselenggarakan

kegiatan pendidikan tertentu yang dibuka untuk umum , bukan untuk

anggota saja

5) UKM Resimen Mahasiswa (Menwa)

UKM Menwa adalah suatu unit kegiatan dalam upaya mempersiapkan

mahasiswa menjadi kekuatan rakyat yang terlatih dan terhimpun dalam

organisasi HANSIPWANKAMRA dan merupakan salah satu sumber

cadangan TNI serta dapat membentuk sikap dan tigkah laku yang sopan

dan dapat menjadi panutan bagi mahasiswa lain dalam lingkungan

STKIP PGRI Sumbar.

Tujuan

34

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

• Membantu pengembagan kemahasiswaan dan tugas nasional

sebagai sumber daya manusia yang merupakan potensi vital dan

strategis dengan ciri-ciri tersendiri.

• Menumbuhkembangkan generasi muda Indonesia yang terlatih

menuju masa depan bangsa dan negara, terutama dalam

pembentikan manusia pancasila, yaitu warga negara yang lebih

bertanggung jawab dan mampu mengisi serta mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.

• Membantu memantapkan fungsi STKIP PGRI terutama dalam

menciptakan kader dibidang ketahanan nasional yang sekaligus

juga merupakan kader dibidang pertahanan keamanan nasional.

Keanggotaan

Peneriman Anggota baru tergantung pada jumlah yang dibutuhkan.

Persyaratan Anggota adalah mahasiswa STKIP PGRI yang terdaftar

pada semester yang sedang berjalan dan telah lulus seleksi.

6) UKM Seni

UKM Seni adalah Unit Kegiatan yang menampung dan menyalurkan

pengembangan minat dan kegemaran mahasiswa dalam berkreasi,

berekspresi dan berprestasi dalam bidang seni untuk pembentukan sikap

serta mempertinggi kepribadian.

Tujuan

• Memberi kesempatan kepada mahasiswa dalam

mengembangkan berbagai bentuk seni sesuai dengan minat dan

kegemaran mahasiswa.

• Menumbuhkembangkan apresiasi di kalangan mahasiswa yang

kelak sangat diperlukan bila sudah mengemban tugas di

masyarakat.

Keanggotaan

Seluruh mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat berhak menjadi

anggota.

35

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

4.4. Himpunan Mahasiswa ( Hima ) Program Studi

Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah Organisasi Kemahasiswaan

sebagai Lembaga Eksekutif di tingkat Program Studi, yang hanya melaksanakan

kegiatan penalaran dan keilmuan.

a. Struktur Organisasi Hima

Struktur Organisasi Hima Program Studi terdiri dari Ketua, Wakil ketua,

Bendahara, Sekretaris , Koordinator Divisi, Sekretaris Divisi dan Anggota

Divisi.

Divisi yang ada di HIMA sebagai berikut :

1. Divisi Dalam Negeri

2. Divisi Luar Negeri

3. Divisi Pendidikan

4. Divisi Sosial

5. Divisi Penelitian dan Pengembangan

6. Divisi Agama

7. Divisi Olah Raga

8. Divisi Seni dan Budaya

36

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

9. Divisi Komunikasi dan Informasi

b. Tugas Hima Program Studi

1. Menentukan Visi dan Misi HIMA

2. Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja HIMA

yang ditetapkan DLM

3. Membuat Program Kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan

4. Melaksanakan kegiatan Himpunan Mahasiswa Program Studi

5. Melaksanakan koordinasi dengan BEM atas program kerjanya

6. Meminta persetujuan kegiatan kepada Ketua Program studi

masing-masing

7. Membuat laporan pertanggungjawaban dan diserahkan ke

Pimpinan Program Studi, BEM dan Wakil Ketua III Bidang

Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan.

c. Pemilihan Hima dan Prosedur Pemilihan

1) Panitia Pemilihan Hima

Hima membentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pemilihan Hima yang

terdiri dari perwakilan mahasiswa program studi Yang bertugas

menyelenggraakan Pemilihan Umum Hima.

2) Pencalonan Ketua dan Wakil Ketua Hima

Pencalonan Ketua dan Waka Hima diusulkan kepada KPU Hima

melalui mekanisme yang telah di tetapkan oleh DLM dan KPU KPU

Hima.

Syarat-syarat untuk menjadi Ketua dan Waka Hima adalah :

���� Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

���� Mempunyai integritas kepribadian yang tinggi

���� Berbudi pekerti yang luhur dan berjiwa kepemimpinan

���� Terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di STKIP PGRI

Sumatera Barat minimal telah semester III dan maksimal

semester V.

���� Memiliki loyalitas terhadap almamater.

���� Tidak sedang berkasus akademik maupun yang lainnya.

37

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

���� Memiliki surat keterangan telah mengikuti LKMM

���� Memiliki Indeks prestasi minimal 3.00

���� Berpengalaman dan aktif sebelumnya di salah satu Keanggotaan

atau Kepengurusan organisasi Kemahasiswaan (BEM, DLM,

HIMA dan UKM)

3) Prosedur Pemilihan Pengurus Hima

Mekanisme pemilihan Ketua & Waka Hima diatur sendiri dalam

ketetapan DLM. Pemilihan dilakukan secara langsung dan diikuti oleh

seluruh mahasiswa program studi. Dalam rangka pemilihan para calon

diwajibkan menyampaikan visi dan misinya. KPU Hima dan DLM

menyampaikan hasil pemilihan umum dalam bentuk lamporan jumlah

suara kepada Ketua Prodi dan Wakil Ketua III. KPU Hima

Menyampaikan Hasil keputusannya kepada wakil ketua III . Penetapan

dan Pelantikan dilakukan oleh Wakil Ketua III STKIP PGRI sumbar.

4.5. Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan

Sebagai pedoman untuk organisasi kemahasiswaan yang bergerak dalam

kegiatan ekstrakurikuler dikeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 155/U/1998, sebagai berikut.

38

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Salinan

KEPUTUSAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 155 /U/1998

TENTANG

PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

DI PERGURUAN TINGGI

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

Menimbang

a. bahwa pendidikan nasional telah mengalami perkembangan yang memerlukan

penyesuaian dan pemantapan baik dalam hal kebijaksanaan maupun tatanannya;

b. bahwa pengembangan kehidupan kemahasiswaan adalah bagian integral dalam

sistem pendidikan nasional sebagai kelengkapan kegiatan kurikuler;

c. bahwa organisasi kemahasiswaan perlu ditingkatkan peranannya sebagai perangkat

perguruan tinggi dan sebagai warga sivitas akademika;

d. bahwa pengembangan organisasi kemahasiswaan perlu disesuaikan dengan

pelaksanaan reformasi di bidang pendidikan tinggi dan tuntutan globalisasi pada

masa mendatang;

e. bahwa sesuai dengan butir a, b, c, dan d dipandang perlu menetapkan pedoman

umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi;

Mengingat

1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi beserta

perubahannya;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

DI PERGURUAN TINGGI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan

39

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

1. Organisasi kemahasiswaan intra. perguruan tinggi adalah wahana dan sarana

pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan

kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan

tinggi.

2. Tujuan pendidikan tinggi adalah :

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan

dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetatman, teknologi dan/atau

kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap

kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

3. Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi adalah wahana dan sarana

pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang

arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa

persatuan dan kesatuan.

4. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan akademik yang meliputi : kuliah, pertemuan

kelompok kecil (seminar, diskusi, responsi), bimbingan penelitian, praktikum, tugas

mandiri, belajar mandiri, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (kuliah kerja

nyata, kuliah kerja lapangan dan sebagainya).

5. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran

dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa dan

bakti sosial bagi masyarakat.

Pasal 2

Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan berdasarkan prinsip dari,

oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar

kepada mahasiswa.

BAB II

BENTUK ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 3

1) Di setiap perguruan tinggi terdapat satu organisasi kemahasiswaan intra perguruan

tinggi yang menaungi semua aktivitas kemahasiswaan.

2) Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi dibentuk pada tingkat perguruan

tinggi, fakultas dan jurusan.

40

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

3) Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi

ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa, tidak bertentangan dengan

peraturan perundangundangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi yang

bersangkutan.

4) Organisasi kemahasiswaan pada sekolah tinggi, politeknik, dan akademi menyesuaikan

dengan bentuk kelembagaannya.

5) Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi yang sejenis menyesuaikan dengan

bentuk kelembagaannya.

BAB III

KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB

Pasal 4

Kedudukan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi merupakan kelengkapan non

struktural pada organisasi perguruan tinggi yang bersangkutan.

Pasal 5

Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana dan

wadah:

1. perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan menyalurkan

aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan

kemahasiswaan;

2. pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan;

3. komunikasi antar mahasiswa;

4. pengembangan potensi jatidiri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuwan dan

intelektual yang berguna di masa depan;

5. pengembangan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan

mahasiswa;

6. pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam

melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;

7. untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh norma-

norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.

Pasal 6

Derajat kebebasan dan mekanisme tanggungjawab organisasi kemahasiswaan intra

perguruan tinggi terhadap perguruan tinggi ditetapkan melalui kesepakatan antara

mahasiswa dengan pimpinan perguruan tinggi dengan tetap berpedoman bahwa pimpinan

41

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

perguruan tinggi merupakan penanggungjawab segala kegiatan di perguruan tinggi

dan/atau yang mengatasnamakan perguruan tinggi.

BAB IV

KEPENGURUSAN, KEANGGOTAAN DAN MASA BAKTI

Pasal 7

1) Pengurus organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi pada masing-masing tingkat

sekurangkurangnya terdiri atas ketua umum, sekretaris dan anggota pengurus.

2) Pengurus ditetapkan melalui pemilihan yang tatacara dan mekanismenya ditetapkan

oleh mahasiswa perguruan tinggi yang bersangkutan.

Pasal 8

Keanggotaan organisasi kemahasiswaan pada masing-masing tingkat adalah seluruh

mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif dalam kegiatan akademik.

Pasal 9

Masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan maksimal 1 (satu) tahun dan khusus untuk

ketua umum tidak dapat dipilih kembali.

BAB V

PEMBIAYAAN

Pasal 10

(1) Pembiayaan untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi dibebankan

pada anggaran perguruan tinggi yang bersangkutan dan/atau usaha lain seijin pimpinan

perguruan tinggi dan dipertanggungiawabkan sesuai dengan peraturan

perundangundangan yang berlaku.

(2) Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus dapat

dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 11

Semua organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi yang telah ada pada saat

ditetapkannya Keputusan ini agar menyesuaikan dengan Keputusan ini.

42

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12

Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

0457/0/1990 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi

dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 13

Petunjuk teknis pelaksanaan Keputusan ini ditetapkan oleh pimpinan perguruan tinggi yang

bersangkutan.

Pasal 14

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1998

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

ttd.

Prof. Dr. Juwono Sudarsono, M.A.

43

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut untuk tingkat

STKIP PGRI Sumatera Barat dikeluarkan Keputusan Ketua Nomor: 10071/STKIP-

AK/PGRI/SB/2012 Tentang Pedoman Manajemen Oranisasi Kemahasiswaan di STKIP

PGRI Sumatera Barat, sebagaimana salinan di bawah ini :

Salinan:

SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI SUMATERA BARAT ===================================================================

Nomor: 10071/STKIP-AK/PGRI/SB/2012

TENTANG

PEDOMAN MANAJEMEN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

KETUA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Menimbang

(1) Bahwa untuk menciptakan kehidupan kampus yang sehat, harmonis, dan

bertanggungjawab diperlukan Pedoman Manajemen Organisasi Kemahasiswaan

STKIP PGRI Sumatera Barat

(2) Bahwa Pedoman Manajemen Organisasi Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera

Barat perlu diatur dan ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Ketua.

Mengingat

(1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(2) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

(3) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 155

/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi

(4) Statuta STKIP PGRI Sumatera Barat Nomor : 001/YYS/PGRI-PDG/SB/2012

Memutuskan

Menetapkan : PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN ORGANISASI

KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

44

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Dalam Keputusan Ketua ini yang dimaksud dengan:

(1) Sekolah Tinggi adalah STKIP PGRI Sumatera Barat.

(2) Pimpinan Institusi adalah Ketua dan Wakil Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.

(3) Pimpinan Program Studi adalah Ketua Program Studi dan Sekretaris Program studi

yang berada di STKIP PGRI Sumatera Barat.

(4) Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum dan Keuangan adalah Pimpinan Institusi yang

menangani dan bertanggung jawab di Administrasi, Sarana dan keuangan.

(5) Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan adalah Pimpinan Institusi yang menangani dan

bertanggung jawab di bidang kemahasiswaan.

(6) Kasubag Kemahasiswaan adalah Pejabat yang mengelola manajemen pembinaan

dan pelayanan kemahasiswaan, antara lain bidang Kegiatan Penalaran,

Pengembangan Soft-Skill, Kesejahteraan, Pengembangan Minat dan Bakat

mahasiswa.

(7) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat adalah mahasiswa yang terdaftar secara

administrasi akademik di STKIP PGRI Sumatera Barat.

(8) Dewan Legislatif MahasiswaSTKIP PGRI Sumatera Barat (DLM-STKIP PGRI) adalah

lembaga legislatif kemahasiswaan di tingkat Sekolah Tinggi.

(9) Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat (BEM-STKIP) adalah

Lembaga Eksekutif kemahasiswaan di tingkat Institusi.

(10) Unit Kegiatan Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat (UKM-STKIP PGRI)

merupakan wahana kegiatan mahasiswa di tingkat Sekolah Tinggi untuk menyalurkan,

mengembangkan minat dan bakat mahasiswa dalam satu bidang kegiatan tertentu

serta pelayanan keagamaan.

(11) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA) adalah lembaga eksekutif

kemahasiswaan di tingkat Program Studi.

(12) Pedoman Manajemen Organisasi Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat

adalah pedoman pelaksanaan kegiatan mahasiswa di bidang pembinaan,

pendampingan dan pelayanan kegiatan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI

Sumatera Barat.

BAB II

TUJUAN

Pasal 2

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat,

bertujuan:

45

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

(1) Mewujudkan hubungan yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan antara Pimpinan

STKIP PGRI Sumatera Barat, Pimpinan Program Studi di STKIP PGRI Sumatera

Barat dan pihak manajemen yang mengelola pembinaan, pendampingan dan

pelayanan kemahasiswaan dengan organisasi-organisasi kemahasiswaan yang sah

baik di tingkat Institusi maupun di tingkat Program Studi.

(2) Terciptanya kesamaan wawasan, persepsi, dan tindakan dalam pembinaan,

pendampingan dan pelayanan di bidang kemahasiswaan, baik di tingkat Institusi

maupun di tingkat Program Studi.

(3) Sebagai pedoman penyelenggaraan manajemen kemahasiswaan di bidang Kegiatan

Penalaran, Pengembangan Soft-Skill, Kesejahteraan, Pengembangan Minat dan

Bakat Mahasiswa.

(4) Sebagai dasar strategi pembinaan, pendampingan dan pelayanan dalam upaya

mewujudkan Tata Kelola Yang Baik di bidang kemahasiswaan.

BAB III

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI

KEMAHASISWAAN

Pasal 3

1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Kemahasiswaan beserta

penjelasannya yang disusun oleh Organisasi Mahasiswa melalui musyawarah harus

memuat norma/kaidah, ketentuan dan aturan organisasi yang harus ditaati dan

dilaksanakan oleh semua mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dimaksud ayat (1), harus mendapat

pengesahan dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

BAB IV

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Pasal 4

(1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan non akademik dalam bidang penalaran,

kepekaan sosial, pengembangan soft skill, kesejahteraan, pengembangan minat dan

bakat mahasiswa.

(2) Pelayanan Kegiatan Ekstra Kurikuler dilakukan oleh satuan pelayanan kegiatan

kemahasiswaan.

46

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB V

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Bagian Pertama

Organisasi

Pasal 5

(1) Organisasi Kemahasiswaan merupakan kelengkapan nonstruktural STKIP PGRI

Sumatera Barat yang berwadah pada Lembaga Kemahasiswaan STKIP PGRI

Sumatera Barat dengan lembaga eksekutif adalah Badan Eksekutif Mahasiswa STKIP

PGRI Sumatera Barat (BEM STKIP PGRI) untuk tingkat Sekolah Tinggi dan

Himpunan Mahasiswa (HIMA) untuk tingkat Program Studi. Sedangkan lembaga

legislatif adalah Dewan Legislatif Mahasiswa(DLM).

(2) Setiap organisasi kemahasiswaan baik di tingkat Sekolah Tinggi maupun di tingkat

Program Studi dinyatakan sah apabila pembentukannya telah mendapat persetujuan

dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

Pasal 6

(1) Setiap organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat, harus membuat

Program Kerja atau Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) pada awal

kepengurusan.

(2) Kegiatan yang tidak tercantum dalam Program Kerja atau RKAT tidak akan mendapat

izin kegiatan dan pendanaan kecuali ada hal-hal yang mendesak dan dianggap

penting oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan

Pasal 7

Jika ada dosen, Pegawai atau Keluarga inti yang sakit dirawat di rumah sakit/meniggal

dunia, maka Pengurus Organisasi Kemahasiswaan harus membesuknya.

Bagian Kedua

Kaderisasi dan Pembinaan

Pasal 8

(1) Usaha suksesi atau pembinaan kaderisasi tiap-tiap organisasi kemahasiswaan yang

berada di STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan tanggungjawab setiap organisasi

kemahasiswaan.

(2) Bagian Kemahasiswaan dalam melakukan pembinaan kaderisasi organisasi

kemahasiswaan bersifat mendorong, membimbing dan memfasilitasi kegiatan

kaderisasi seperti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa.

47

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Bagian Ketiga

Masa Kepengurusan

Pasal 9

(1) Lama masa kepengurusan setiap organisasi kemahasiswaan adalah 1 (satu) tahun,

BAB VI

RUANG LINGKUP KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Pasal 10

Kegiatan Kemahasiswaan meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan pengabdian pada

masyarakat dalam rangka membentuk jiwa kepemimpinan, kritis, analitis, memiliki

kepekaan sosial kemasyarakatan dan keagamaan serta mampu mengapresiasi seni dan

budaya yang dilaksanakan di tingkat Sekolah Tinggi dan Program Studi.

BAB VII

PERIZINAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Bagian Pertama

Perizinan

Pasal 11

(1) Seluruh kegiatan kemahasiswaan baik di tingkat Sekolah Tinggi maupun di tingkat

Program Studi yang dilaksanakan di luar dan di dalam kampus STKIP PGRI Sumatera

Barat harus mendapat izin/rekomendasi dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan

melalui Bagian Kemahasiswaan.

(2) Setiap permohonan izin kegiatan, surat permohonan dan proposal kegiatan harus

ditandatangani oleh sekretaris panitia, ketua panitia, ketua organisasi, Pembina

Organisasi dan di paraf Kasubag Kemahasiswaan.

(3) Izin kegiatan penggalangan dana hanya dapat diberikan untuk tujuan sosial,

kemanusian, bencana alam, dan keagamaan.

(4) Kegiatan yang melibatkan organisasi mahasiswa tingkat Sekolah Tinggi dan

pelaksanaannya di Program Studi, harus mendapat persetujuan dan izin dari Wakil

Ketua Bidang Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan

(5) Penggunaan fasilitas harus mendapat izin Wakil Ketua Bidang Administrasi Umum

dengan melampirkan surat izin kegiatan dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

(6) Izin kegiatan atas undangan pihak luar akan diberikan dengan ketentuan jika

mahasiswa mewakili Program Studi telah diketahui oleh Pimpinan Program Studi atau

jika mahasiswa mewakili Institusi telah diketahui oleh Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan melalui .

48

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

(7) Setiap penyampaian pendapat baik di dalam maupun di luar kampus STKIP PGRI

Sumatera Barat dalam bentuk unjuk rasa/demonstrasi wajib mendapat izin dari Wakil

Ketua Bidang Kemahasiswaan.

(8) Waktu pelaksanaan kegiatan tidak bersamaan dengan waktu berlangsungnya Ujian

Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

(9) Permohonan izin untuk semua jenis kegiatan diajukan paling lambat 1 (satu) bulan

sebelum hari H kegiatan berlangsung atau dapat kurang dari 1 (satu) bulan dalam

situasi/kondisi tertentu Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dapat menentukan lain.

Pasal 12

Dalam menyelenggarakan kegiatan, panitia dan peserta harus memperhatikan

ketertiban, keamanan, norma-norma sosial yang berlaku umum, dan memperhatikan

tata tertib kehidupan kampus.

Bagian Kedua

Penggunaan Fasilitas

Pasal 13

(1) Perizinan penggunaan fasilitas STKIP PGRI Sumatera Barat diajukan terpisah dengan

permohonan izin kegiatan.

(2) Permohonan penggunaan fasilitas di ditujukan kepada Wakil Ketua Bidang

Administrasi Umum dan Keuanan STKIP PGRI Sumatera Barat dengan melampirkan

surat izin kegiatan dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

(3) Besarnya biaya dan ganti rugi akibat penggunaan fasilitas STKIP PGRI Sumatera

Barat menjadi beban dan/atau tanggungjawab Panitia.

Bagian Ketiga

Pembatalan atau Penundaan

Pasal 14

Pembatalan atau penundaan kegiatan harus diajukan secara tertulis:

(1) Untuk kegiatan skala Program Studi diajukan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum

kegiatan berlangsung.

(2) Untuk kegiatan skala Institusi/nasional/internasional diajukan paling lambat 1 (satu)

bulan sebelum kegiatan berlangsung.

(3) Kecuali Wakil Ketua Kemahasiswaan memberikan pertimbangan khusus.

49

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB VIII

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Bagian Pertama

Tugas Pokok Organisasi Mahasiswa

Pasal 15

Dewan Legislatif Mahasiswa Mahasiswa (DLM)

� Menentukan Visi dan Misi DLM

� Membuat Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja Organisasi Kemahasiswaan

sesuai dengan Visi dan Misi STKIP PGRI Sumatera Barat

� Membuat Program Kerja DLM

� Melaksanakan Pemilihan Umum Melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk

memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM.

� Melaksanakan pengawasan pada organisasi kemahasiswaan

� Memfalitasi Usulan pembentukan, pembekuan, dan pembubaran UKM.

� Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan

� Melaksanakan Musyawar Besar (Mubes) Mahasiswa

Pasal 16

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

� Menentukan Visi dan Misi BEM

� Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja BEM yang ditetapkan DLM

� Membuat Program Kerja BEM

� Melakukan Koordinasi terhadap Program Kerja masing-masing UKM dan HIMA.

� Melalui prosedural mekanisme organisasi memberi persetujuan pada pelaksanaan

kegiatan UKM

� Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan

Pasal 17

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

� Menentukan Visi dan Misi UKM

� Mematuhi tata tertib yang ditetapkan oleh DLM

� Membuat Program Kerja Unit Kegiatan Mahasiswa

50

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

� Melaksanakan kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa sesuai Program Kerja

� Melakukan koordinasi dan meminta persetujuan kegiatan kepada BEM dan

rekomendasi dari Pembina Organisasi

� Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan

Pasal 18

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA)

� Menentukan Visi dan Misi HIMA

� Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja HIMA yang ditetapkan DLM

� Membuat Program Kerja Himpunan Mahasiswa Jurusan

� Melaksanakan kegiatan Himpunan Mahasiswa Program Studi

� Melaksanakan koordinasi dengan BEM atas program kerjanya

� Meminta persetujuan kegiatan kepada Ketua Program studi masing-masing

� Membuat laporan pertanggungjawaban dan diserahkan ke Pimpinan Program Studi,

BEM dan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan

.Pasal 19

Masa Jabatan, Kelengkapan dan Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan

1) Masa jabatan pengurus organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat

selama 1 (satu) tahun dan khusus untuk ketua umum tidak dapat dipilih kembali

2) Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI

Sumatera Barat ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa dan tidak

bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku

3) Pengurus organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumbar bertanggungjawab

kepada pimpinan satuan penyelenggaraan pendidikan yang membawahinya

4) Kedudukan organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat seperti

DLM, BEM, UKM dan HIMA semuanya merupakan kelengkapan non-struktural.

51

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Bagian Kedua

Persyaratan Keanggotaan Pengurus Lembaga Kemahasiswaan

Pasal 20 Persyaratan Umum

� Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

� Berjiwa dan berwawasan Pancasila

� Berkelakuan baik dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi

� Mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan di STKIP PGRI

Sumatera Barat

� Secara sukarela menjadi anggota dan memiliki kemampuan untuk menduduki

jabatan dalam lembaga kemahasiswaan; dan

� Memahami dan menghayati aspirasi mahasiswa.

Pasal 21

Persyaratan Khusus

� Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat yang duduk pada semester III s.d. VII

� IPK yang dicapai minimal 3.00; dan

� Memiliki sifat terpuji, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dan bertanggungjawab baik

pada tugas dan Almamater.

� Untuk Ketua BEM dan Ketua DLM : Berpengalaman dan aktif sebelumnya di salah

satu Keanggotaan atau Kepengurusan organisasi Kemahasiswaan (BEM, DLM,

UKM dan HIMA )

BAB IV

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMBINA ORGANISASI MAUPUN

UNSUR PENDUKUNG KEMAHASISWAAN

Bagian Pertama

Pembina Organisasi Kemahasiswaan

Pasal 22

52

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

a) Membimbing dan mengarahkan kegiatan dan aktifitas ektra kurikuler, agar kegiatan

organisasi berjalan dengan baik dan terarah

b) Membimbing kegiatan / aktifitas organisasi yang sifatnya administratif maupun

organisasi

c) Bertanggungjawab terhadap oganisasi yang dibina / dibimbingnya untuk mencapai

prestasi yang terbaik dalam penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran,

kesejahteraan dan bakti sosial

d) Ikut serta merencanakan melaksanakan kegiatan /aktifitas organisasi para anggotanya

bersama Kasubag Kemahasiswaan dan orang yang ditunjuk Pimpinan

e) Bertanggung jawab kepada Pimpinan STKIP PGRI Sumbar serta melaporkan kegiatan

organisasi yang dibinanya apabila diperlukan oleh institusi ataupun Wakil KetuaSTKIP

PGRI Sumbar

Bagian Kedua

Unsur Pendukung Kemahasiswaan

Pasal 23

Unsur pendukung Kemahasiswaan adalah Sub bagian Kemahasiswaan yang berfungsi:

a) Pelayanan administrasi kegiatan kemahasiswaan

b) Menangani proses pengajuan proposal kegiatan kemahasiswaan

c) Pelayanan pengajuan klaim asuransi kecelakaan

d) Pengurusan beasiswa

e) Pelayanan kebutuhan perlengkapan kegiatan kemahasiswaan

f) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Pembantu Ketua III

BAB VIII

KEGIATAN PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU

Pasal 24

(1) Kegiatan penyambutan mahasiswa baru mengacu pada aturan dan jadual STKIP

PGRI Sumatera Barat.

53

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

(2) Kegiatan penyambutan mahasiswa baru diluar jadual yang ditetapkan oleh Institusi

harus mendapat izin dari Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan diselenggarakan di

lingkungan kampus STKIP PGRI Sumatera Barat.

(3) Apabila terjadi pelanggaran terhadap norma-norma kepatutan yang berlaku secara

umum akan diselesaikan melalui Rapat Pimpinan dan apabila terjadi tindak pidana

Pimpinan Sekolah Tinggidan atau Program Studi menyerahkan sepenuhnya melalui

jalur hukum.

BAB IX

PENDANAAN DAN LAPORAN KEUANGAN KEGIATAN Bagian Pertama Penyandang Dana

Pasal 25 (1) Pada prinsipnya pencarian penyandang dana dan/atau sponsor kegiatan mahasiswa

tidak dibatasi, tetapi harus memperhatikan aspek ketidakterikatan, etika, dan

tranparansi.

(2) Penyandang dana dan/atau sponsor sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak boleh

berasal dari partai politik, perusahaan minuman keras dan lain sebagainya yang

dianggap tidak layak bagi dunia pendidikan.

Pasal 26

Sekolah Tinggi dan/atau Program Studi dapat memberikan dana untuk kegiatan mahasiswa

yang telah tercantum dalam RKAT sesuai sifat dan sasaran kegiatan, dengan

mempertimbangkan kemampuan keuangan Institusi dan/atau Program Studi.

Bagian Kedua

Laporan Keuangan dan Kegiatan

Pasal 27

(1) Laporan keuangan dan kegiatan harus disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua)

minggu setelah kegiatan berlangsung.

(2) Laporan keuangan dan laporan kegiatan disampaikan kepada Kasubag

Kemahasiswaan dan akan di serahkan kepada Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

(3) Laporan keuangan didasarkan pada prinsip, transparansi, dan dapat

dipertanggungjawabkan.

(4) Keterlambatan pemberian laporan keuangan dan kegiatan dapat mempengaruhi

pemberian izin kegiatan dan dana pada kegiatan berikutnya.

54

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB X

PENGHARGAAN

Pasal 28

(1) Setiap mahasiswa dan Lembaga Kembaga Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera

Barat yang berprestasi mendapat penghargaan dari STKIP PGRI Sumatera Barat.

(2) Bentuk dan jenis penghargaan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan

Surat Keputusan Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.

BAB XI KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 29 Setiap organisasi kemahasiswaan yang belum mengacu pada pedoman ini agar

menyesuaikannya sejak SK ini ditandatangani.

Pedoman yang belum tercantum di dalam Surat Keputusan ini akan di jelaskan didalam

Buku Panduan Kegiatan Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat

Pasal 30

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan dilakukan perubahan

sebagaimana mestinya, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Padang Pada tanggal : 15 September 2012 Ketua, dto Dr. Zusmelia, M.Si NIP : 1966041001991012001

55

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB V

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMBINA ORGANISASI DAN UNSUR PENDUKUNG

KEMAHASISWAAN

5.1. Pembina Organisasi

Pembina organisasi kemahasiswaan adalah Dosen, dan atau karyawan STKIP

PGRI Sumatera Barat yang ditunjuk melalui SK Ketua STKIP PGRI Sumatera

Barat Surat Tugas untuk masa tertentu yang disepakati dalam jurusannya

masing-masing.

Pembina organisasi kemahasiswaan bertugas

� membimbing dan mengarahkan kegiatan dan aktivitas ekstra kurikuler agar

kegiatan organisasi berjalan dengan baik dan terarah;

� membimbing kegiatan/aktivitas organisasi yang bersifat administratif dan

organisatoris;

� bertanggung jawab terhadap organisasi yang dibina/dibimbingnya untuk

mencapai prestasi terbaik dalam bidang penalaran dan keilmuan, minat dan

bakat, kesejahteraan, serta bakti sosial;

� ikut serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan/aktivitas organisasi para

anggotanya;

� mempertanggungjawabkan kegiatan kemahasiswaan yang dibinanya kepada

Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat serta melaporkan kegiatan organisasi

yang dibinanya.

5.2. Fungsi Pokok Unsur Pendukung Kemahasiswaan (Kasubag Kemahasiswaan)

Unsur pendukung kemahasiswaan adalah Sub bagian Kemahasiswaan yang

berfungsi

� melayani administrasi kegiatan kemahasiswaa;

� menangani proses pengajuan proposal kegiatan kemahasiswaan;

� melayani pengajuan klaim asuransi kecelakaan mahasiswa;

� mengurusi pengajuan beasiswa mahasiswa;

� melayani kebutuhan perlengkapan kegiatan kemahasiswaan;

� melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Wakil Ketua Bidang

Kemahasiswaan;

� mendokumentasikan seluruh kegiatan kemahasiswaan.

56

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

57

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB VI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN MAHASISWA

6.1. Ketentuan Pokok Kegiatan Kemahasiswaan

Setiap program kegiatan kemahasiswaan diharuskan :.

� Memperhatikan keseimbangan antara kegiatan penalaran dan keilmuan,

minat dan bakat, kesejahteraan mahasiswa, dan bakti sosial mahasiswa pada

masyarakat sekitar.

� Lebih mendahulukan kepentingan mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

daripada kepentingan pihak lain dan tidak mengganggu perkuliahan.

� Direncanakan dan dirancang dengan baik dan terperinci dengan selalu

memperhatikan dan mendahulukan kepentingan akademik serta dapat

dipertanggungjawabkan dan disetujui pimpinan minimal 1 bulan sebelum

kegiatan dilaksanakan.

� Memperhatikan dan sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku di STKIP

PGRI dengan tidak mengabaikan ketertiban masyarakat sekitar kampus

STKIP PGRI Sumatera Barat.

� Dilaksanakan oleh pengurus organisasi atau panitia yang ditunjuk resmi oleh

organisasi dalam bentuk kepanitiaan. Jumlah anggota kepanitian harus

representatif.

� Melaporkan secara tertulis yang mencakup tahap kegiatan, hasil yang dicapai

dan dana yang terpakai selambat-lambatnya 2 minggu setelah kegiatan

tersebut selesai dilaksanakan.

� Setiap organisasi kemahasiswaan yang tidak melaporkan kegiatannya ke

pimpinan institusi dalam hal ini Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan akan

dikenakan sanksi berupa teguran, dan belum diizinkan untuk melakukan

kegiatan selanjutnya

6.2. Ketentuan Umum mengenai Administrasi

Dalam melaksanakan kegiatan organisasi kemahasiswaan di lingkungan STKIP

PGRI Sumatera Barat, diatur sistem administrasi seperti tersebut di bawah.

(1) Administrasi Kesekretariatan

a) Prosedur Pengajuan Surat Permohonan dan Poposal Penyelenggaraan

Kegiatan.

58

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

� Pengurus/panitia mengajukan surat penyelenggaraan kegiatan kepada

Wakil Ketua III yang ditandatangani oleh Ketua Panitia setelah

diperiksa dan disetujui oleh Ketua Organisasi, Pembina Organisasi,

dan Ketua Program Studi untuk Hima dan Kasubag Kemahasiswaan

untuk DLM,BEM dan UKM. (untuk selanjutnya disingkat Kasubag

Kemahasiswaan). Contoh surat lihat lampiran.

� Surat permohonan dan proposal penyelenggaraan kegiatan harus

diajukan paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan kegiatan. Surat

permohonan yang diajukan kurang dari 1 bulan tidak akan diproses.

� Dalam surat permohonan penyelenggaraan kegiatan harus

mencantumkan nama kegiatan, susunan panitia, biaya yang

dibutuhkan dan waktu penyelenggaraan kegiatan.

� Wakil Ketua III menyetujui/tidak menyetujui penyelengaraan kegiatan

setelah mengadakan dialog dengan panitia/pengurus kegiatan, dan

melaporkan kegiatan kepada Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.

� Panitia/Pengurus melaksanakan kegiatan, atau membatalkan kegiatan

jika tidak mendapat persetujuan dari Pimpinan STKIP PGRI Sumatera

Barat. Informasi persetujuan/pembatalan penyelenggaraan kegiatan

diampaikan kepada panitia pada 3 hari kerja setelah pengajuan surat

permohonan dan proposal kegiatan. Alur pengajuan surat permohonan

dan proposal lihat lampiran.

� Prosedur peminajaman tempat adalah ke Wakil Ketua II Bidang

Administrasi Umum dan Keuangan

� Pelaksanaan kegiatanharus diberitahukan kepada :

o Pimpinan Institusi dan Kasubag Kemahasiswaan.

o Kepala Rumah Tangga /Kasubag Sarana STKIP PGRI Sumatera

Barat.

o Satuan Pengamanan (Satpam) STKIP PGRI Sumatera Barat)

o Teknisi Listrik STKIP PGRI Sumatera Barat.

b) Prosedur Pengambilan Biaya Penyelenggaraan Kegiatan

� Wakil Ketua III mendisposisikan proposal biaya penyelenggaraan

kegiatan kepada Kasubag Kemahasiswaan setelah

mempertimbangkan kondisi keuangan.

59

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

� Kasubag Kemahasiswaan menginformasikan pencairan biaya

penyelenggaraan kegiatan kepada Panitia/Pengurus.

� Panitia/Pengurus mengambil biaya penyelenggaraan kegiatan pada

Kasubag Kemahasiswaan.

� Panita/Pengurus menyelenggaraan kegiatan sesuai dengan biaya

yang disetujui oleh Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat.

� Panitia/Pengurus membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan

biaya kepada Wakil Ketua III, selambat-lambatnya 2 minggu setelah

kegiatanselesai dilaksanakan.

c) Prosedur Pengajuan Permohonan Izin Menginap di Kampus

� Pengurus/panitia mengajukan permohonan izin menginap kepada

Wakil Ketua III dengan diketahui oleh Kasubag Kemahasiswaan.

� Wakil Ketua III memutuskan pemberian izin panitia/pengurus setelah

mendengarkan kebutuhan menginap panitia/pengurus, berkoordinasi

dengan Wakil Ketua II, serta melaporkan kepada Ketua STKIP PGRI

Sumatera Barat.

� Wakil Ketua III mendisposisikan surat permohonan izin kepada

Kasubag Kemahasiswaan untuk di serahkan kepada Komandan

Satuan Pengaman (Satpam)

� Komandan Satpam memerintahkan salah satu anggotanya untuk

mengawasi mahasiswa yang menginap di kampus

� Komandan Satpam memantau kegiatan saat mahasiswa menginap di

kampus dan melaporkan hasil pemantauan kepada Pimpinan STKIP

PGRI Sumatera Barat

d) Prosedur Pengajuan Permohonan Penggunaan Fasilitas

� Panitia/Pengurus mengajukan surat permohonan penggunaan fasilitas

berupa ruang, peralatan, atau fasilitas lainnya kepada Wakil Ketua II

melalui Kepala UP2Lab dengan diketahui oleh Wakil Ketua III.

� Wakil Ketua II memutuskan fasilitas kampus yang dapat digunakan

setelah mendengarkan kebutuhan penggunaan fasilitas dari panitia.

Wakil Ketua II mendisposisikan surat permohonan panita/pengurus

untuk ditindak-lanjuti oleh Kepala UP2Lab.

60

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

� Panitia/pengurus mengisi formulir penggunaan fasilitas di Kantor

UP2Lab dengan ketersediaan fasilitas yang disetujui.

� Panitia/pengurus merapikan dan mengembalikan fasilitas yang telah

digunakan kepada UP2Lab dan jika ada yang rusak panitia

bertanggung jawab dan melaporkan ke Wakil Ketua II dalam bentuk

tertulis dan diketahui oleh wakil ketua III.

e) Prosedur Pengajuan Penyelenggaraan Kegiatan di Luar Kampus

o Panitia/Pengurus mengajukan surat permohonan penyelenggaraan

kegiatan di luar kampus kepada Wakil Ketua III berdasarkan

persetujuan dari BEM dan diketahui oleh Kasubag Kemahasiswaan

untuk UKM dan Ketua Program Studi untuk HIMA.

o Wakil Ketua III mengadakan dialog dengan Panitia/Pengurus

mengenai tujuan penyelenggaraan kegiatan di luar kampus.

o Wakil Ketua III melaporkan permohonan tersebut kepada Ketua.

o Ketua menyetujui/tidak menyetujui penyelenggaraan kegiatan di luar

kampus setelah mendapat masukan dari Wakil Ketua III dan

mengadakan dialog dengan panita/pengurus bila diperlukan.

o Ketua mendisposisikan surat permohonan penyelenggaraan kegiatan

di luar kampus kepada Kasubag Kemahasiswaan untuk diteruskan

kepada Panitia/Pengurus.

o Panitia/Pengurus mengambil surat izin yang dibutuhkan di Kasubag

Kemahasiswaan.

o Panitia/Pengurus melaporkan hasil penyelenggaraan kegiatan kepada

Ketua dan Wakil Ketua III

(2) Proposal

a) Persyaratan Pengajuan Proposal

� Tidak mempunyai tunggakan penyerahan laporan

pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan pada kegiatan

sebelumnya.

� Menyertakan surat pengantar pengajuan proposal yang berisi maksud

pengajuan proposal dan ditandatangani oleh Ketua Panitia Pelaksana

kepada Wakil Ketua III.

61

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

� Diserahkan paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan kegiatan

melalui Kasubag Kemahasiswaan. Proposal yang diajukan kurang dari

1 bulan kerja tidak akan diproses

b) Format Proposal Kegiatan

1) Halaman Sampul Muka (lihat contoh pada lampiran) dilapisi plastik

transparan.

2) Halaman Isi

Menggunakan Kop Surat Organisasi Kemahasiwaan yang

bersangkutan atau Kepanitiaan yang ditunjuk dengan ketentuan

� Ukuran kertas A4 (21x29.7)

� Bentuk huruf Arial dengan spasi 1.5, font 11 atau huruf Times New

Roman, font 12.

� Mencantumkan alamat organisasi kemahasiswaan, nomor telepon

dan kontak perorangan/Telepon Genggam/E-mail.

� Membubuhkan stempel organisasi kemahasiswaan atau

penanggung jawab.

3) Jilid Proposal

Proposal dijilid dengan sampul belakang warna merah untuk BEM, biru

tua untuk UKM, dan kuning muda untuk HIMA.

Sistematika penyusunan proposal lihat contoh pada lampiran

c) Sponsor Kegiatan

Sponsor yang mendukung/mendanai kegiatan harus sesuai dengan

ketentuan berikut.

� Saling menguntungkan;

� bukan berasal dan untuk kepentingan Partai Politik.

� bukan produk minuman keras;

� bukan produk rokok;

� bukan produk yang berkonotasi seks;

� bukan produk ilegal atau barang terlarang;

produk yang belum tercantum dalam ketentuan di atas akan diatur

kemudian.

62

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

(3) Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan

a) Prosedur Penyerahan Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan

���� Kegiatan yang sudah dilaksanakan harus dilaporkan secara tertulis

kepada Wakil Ketua III, paling lambat 12 hari kerja setelah

terselenggaranya kegiatan.

���� Organisasi kemahasiswaan yang telah selesai menyelenggarakan

kegiatan, tetapi belum menyampaikan Laporan Pertanggung-

jawabannya, tidak diperkenankan mengajukan proposal baru.

���� Laporan Pertanggungjawaban harus dijilid rapi dan disertai

Dokumentasi (foto) kegiatan.minimal 5 buah foto.

���� Laporan pertanggungjawaban diserahkan kepada Kasubag

Kemahasiswaan untuk dievaluasi dan diparaf (disahkan), selanjutnya

diserahkan ke Wakil Ketua III untuk ditandatangani.

b) Format Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan dan Keuangan

Format Laporan Pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan (lihat contoh

pada lampiran)

6.3. Ketentuan mengenai Pelaksanaan Kegiatan

a) Tempat

� Setiap kegiatan harus dilaksanakan di kampus STKIP PGRI Sumatera

Barat kecuali jika fasilitas yang dimiliki oleh STKIP PGRI Sumatera Barat

tidak memungkinkan, atau karena alasan-alasan khusus yang dapat

dipertanggungjawabkan.

� Kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan di luar kampus harus

mendapat persetujuan khusus dari Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat.

� Setiap tempat di dalam kampus STKIP PGRI Sumatera Barat yang akan

digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan harus mendapat izin dari

wakil ketua bidang kemahasiswaan.

� Setiap tempat yang telah digunakan untuk berkegiatan harus dibersihkan

kembali.

63

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

b) Waktu

� Setiap kegiatan dilaksanakan maksimal 3 (tiga) hari dan diselenggarakan

antara pukul 08.00 WIB dan 18.00 WIB Kegiatan yang diselenggarakan di

luar ketentuan tersebut harus mendapat persetujuan khusus dari Ketua

STKIP PGRI Sumatera Barat.

� Tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan 7 (tujuh) hari sebelum dan

selama Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester1.

� Tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan pada saat pengurus organisasi

kemahasiswaan dalam kondisi demisioner.

� Ketua Panitia harus memberikan konfirmasi dan koordinasi dengan

Kasubag Kemahasiswaan, Kepala BAU, dan Komandan Satpam

selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan kegiatan. Bila

tahapan ini tidak dilaksanakan biaya penyelenggaraan kegiatan

ditangguhkan.

� Undangan kegiatan sudah terkirim semua 7 (tujuh) hari sebelum

pelaksanaan, dan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan

dan sudah ada konfirmasi kehadiran dari undangan. Khusus untuk

undangan tamu pada acara pembukaan atau penutupan, Panitia harap

memperhatikan tata cara protokoler standar. Panitia diharapkan

mengundang Pimpinan, Ketua Program Studi dan pihak-pihak yang

terkait, sedangkan untuk kegiatan pada lingkup yang lebih besar, Panitia

harap menyesuaikan diri dengan tata cara protokoler.

� Pada hari pelaksanan, seluruh panitia, peralatan, dan dekorasi telah siap

selambat-lambatnya 1 (satu) jam sebelum acara dimulai. Para undangan

diharapkan hadir 15 menit sebelum acara dimulai dan Panitia

mengenakan jaket almamater atau atribut kepanitiaan.

� Semua perlengkapan, peralatan, dan fasilitas lainnya harus dikembalikan

dalam keadaan baik selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah

pelaksanaan.

64

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

c) Lain-lain

� Pengambilan peralatan dilakukan oleh panitia kegiatan setelah prosedur

pengajuan peralatan dan fasilitas dipenuhi. Saat mengambil peralatan,

penanggungjawab peminjaman meninggalkan Kartu Tanda Mahasiswa

(KTM) atau kartu identitas lainnya. Kartu identitas dapat diambil kembali

setelah peralatan dikembalikan dalam keadaan baik.

� Pemakaian peralatan LCD, dan sound sistem harus dilakukan/didampingi

oleh petugas yang ditunjuk oleh Kepala Bagian Umum. Bila tanpa

didampingi, kerusakan atau kehilangan peralatan menjadi tanggung jawab

peminjam untuk memperbaiki/menggantinya. Kerusakan/kehilangan

peralatan yang diakibatkan oleh petugas STKIP PGRI Sumatera Barat

akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STKIP PGRI

Sumatera Barat.

� Untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat di luar kampus seperti pentas

seni, panitia harus menandatangani persetujuan tata tertib kegiatan yang

disepakati antara panitia dengan pihak terkait. Persetujuan tata tertib

dibuat sesuai dengan kebutuhan.

� Untuk kegiatan pameran tidak diperkenankan menempel apa pun secara

langsung di dinding ruangan. Materi pameran atau informasi lain dapat

digantungkan atau mempergunakan panil berkaki.

� Kegiatan bazaar yang mendatangkan pihak dari luar (kecuali sponsor

utama), ditempatkan di lapangan parkir STKIP PGRI Sumatera Barat.

� Spanduk, poster, brosur, atau informasi lain tentang kegiatan selambat-

lambatnya 2 (dua) hari setelah pelaksanaan harus

diturunkan/ditanggalkan oleh panitia kegiatan yang bersangkutan. Bila

tahapan ini tidak dilakukan panitia akan ditegur.

� Jika diperlukan persiapan ruang sebelum hari pelaksanaan kegiatan,

panitia kegiatan dapat mengajukan surat permohonan izin persiapan

kepada Wakil Ketua III dengan diketahui oleh Kasubag Kemahasiswaan

selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelumnya, dan diberi waktu 1 (satu)

hari pada pukul 08.00—18.00.

� Untuk kegiatan yang bersifat komersil atau kerja sama dengan pihak di

luar kampus, panitia mengikuti ketentuan yang diatur dalam SK Ketua

STKIP PGRI Sumatera Barat.

65

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

� Panitia bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian, dan ketertiban

tempat kegiatan dan mengembalikan ruangan dalam keadaan bersih.

6.4. ALUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan, alur yang harus dilakukan oleh

setiap organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat adalah seperti

tersebut di bawah.

1) Pemilihan Ketua Organisasi

Pemilihan Raya (Pemira) untuk setiap organisasi kemahasiswaan (BEM, UKM

dan HIMA) diselenggarakan pada akhir program kerja. Pengurus yang sedang

berjalan menunjuk panitia khusus untuk menyelenggarakan Pemira. Aturan

dan tata laksana Pemilu STKIP PGRI ditetapkan melalui musyawarah

besar(Mubes), dan pengurus yang sedang berjalan harus menyerahkan LPJ

selama 1 tahun periode masa jabatannya.

2) Program Kerja

Pengurus terpilih membuat program kerja selama masa kepengurusan.

Program kerja diatur berdasarkan program kerja rutin, jangka pendek, dan

jangka panjang. Kegiatan yang tidak termasuk dalam program kerja tidak

akan disetujui oleh Pimpinan STKIP PGRI Sumatera Barat

3) Rencana Anggaran

Rencana Anggaran adalah estimasi biaya penyelenggaraan kegiatan setiap

program kerja yang dibuat oleh Pengurus Organisasi Kemahasiswaan terpilih.

Rancangan Kerja dan Anggaran Kegiatan untuk satu periode kepengurusan

setiap Organisasi Kemahasiswaan diajukan kepada Wakil Ketua III. Wakil

Ketua III menerbitkan Surat Pengesahan setelah mengadakan dialog dengan

Pengurus Organisasi, berkoordinasi dengan Wakil Ketua II, dan

mendengarkan pertimbangan dan keputusan Ketua serta Surat Pengesahan

berisi daftar program yang akan dibantu pembiayaannya oleh STKIP PGRI

Sumatera Barat.

4) Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia yang

ditunjuk dilakukan melalui tahapan pengucuran dana awal untuk kegiatan

operasional sebanyak 50%, dan 50% lagi diberikan saat penyelenggaraan

kegiatan .

66

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

5) Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan yang sudah direncanakan dalam program kerja setiap organisasi

kemahasiswaan harus dipersiapkan dengan matang dan dilaksanakan

dengan penuh tangung jawab dengan bimbingan pembina. Dalam

melaksanakan kegiatan, setiap organisasi kemahasiswan harap melakukan

konsultasi dan koordinasi dengan setiap bagian yang terkait.

6) Pelaporan Kegiatan

Setiap kegiatan kemahasiswaan yang telah dilaksanakan dilaporkan secara

tertulis dan didokumentasikan.Dalam upaya mewujudkan pengarsipan yang

menyeluruh, setiap organisasi kemahasiswaan diharapkan

mendokumentasikan setiap kegiatan yang dilakukannya secara terpisah, baik

dalam bentuk hard file maupun soft file

7) Penghargaan Keikutsertaan Kegiatan Organisasi Mahasiswa

Penghargaan terhadap keikutsertaan mahasiswa dalam setiap kegiataan

organisasi kemahasiswaan baik sebagai pengurus maupun sebagai panitia

yang diselenggarakan oleh STKIP PGRI Sumatera Barat ditunjukkan dengan

sertifikat yang dikeluarkan oleh Bagian Kemahasiswaan dengan

ditandatangani oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

Penghargaan terhadap panitia dan peserta kegiatan yang diselenggarakan

oleh setiap Organisasi Kemahasiswaan diberikan oleh Organisasi

Kemahasiswaan masing-masing. Pemberian sertifikat dilakukan 12 hari

setelah pelaksanaan kegiatan

67

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB VII

BEASISWA

7.1. Pengertian.

Beasiswa diberikan kepada mahasiswa sesuai kriteria yang diminta penyandang

dana, baik program studinya maupun jenjang pendidikan mahasiswa. Waktu

pemberian beasiswa lamanya berkisar antara 1 sampai dengan 12 bulan.

Maksud diberikannya beasiswa adalah untuk membantu membiayai pendidikan

mahasiswa dari keluarga yang kurang/tidak mampu secara ekonomi dan

mahasiswa yang berprestasi dalam bidang akademik dan kemahasiswaan. Dengan

berbagai tujuan diantaranya, mengurangi mahasiswa yang putus kuliah, membantu

mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikannya tepat waktu, dan membantu

mahasiswa menetapkan kariernya sejak awal.

Proses dalam pengurusan beasiswa tersebut yaitu :

���� Memproses Surat Masuk Penawaran

���� Memproses Surat Permohonan Pengajuan

���� Memproses Seleksi Persyaratan

���� Memandu Pengisian Format Usulan

���� Memproses Usul Pengajuan Berkas

���� Memproses Pengiriman Usul Pengajuan

���� Memproses Pencairan Pembayaran

���� Memproses Pelaporan

���� Mendokumentasikan berkas

Persyaratan Umum Penerima Beasiswa:

���� Mahasiswa yang pandai, rajin, berbakat, berprestasi, dengan Indek Prestasi

Kumulatif pada saat pengajuan minimal 2,50 dan atau 3,00 ?

���� Dari kalangan keluarga kurang/tidak mampu secara ekonomi

���� Sehat jasmani dan rohani

���� Mahasiswa berkelakuan baik serta tidak pernah melanggar Tata Tertib

Kampus

68

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

7.2. Jenis Beasiswa

A. Beasiswa PPA dari Dirjen Dikti

Beasiswa PPA adalah beasiswa yang diberikan untuk peningkatan pemeratan

dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar

biaya pendidikannya sebagai akibat krisis ekonomi, terutama bagi mahasiswa

yang berprestasi akademik.

Adapaun tujuan PPA secara umum yaitu :

•••• Meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa

yang mengalami kesulitan membayar pendidikan;

•••• Mendorong dan mempertahankan semangat belajar mahasiswa agar

mereka dapat menyelesaikan studi/pendidikan tepat waktunya;

•••• Mendorong untuk meningkatkan prestasi akademik sehingga memacu

peningkatan kualitas pendidikan.

B. Beasiswa BBM dari Dirjen Dikti

Beasiswa BBM sama dengan PPA, terutama tujuan dan definisnya, yaitu

memberikan bantuan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar

biaya pendidikannya. Sama dengan PPA, tujuannya membantu meringankan

beban orang tua dari kalangan ekonomi lemah. Begitu juga dengan persyaratan

pengajuannya sama dengan PPA, hanya saja IPK untuk pengajuan BBM minimal

2,50, lebih rendah dari pengajuan beasiswa PPA. Sasaran beasiswa ini juga untuk

mahasiswa STKIP PGRI Sumbar pada semua Program Studi. Mengenai

prosedurnya sama dengan pengajuan beasiswa PPA.

C. Beasiswa Bidik Misi dari Dirjen Dikti

Beasiswa jenis ini merupakan beasiswa bagi calon mahasiswa yang kurang

mampu dengan program studi Akreditasi A dan B. Beasiswa Bidik Misi dilatar

belakangi oleh permasalahan akses pendidikan dari SMA sederajat ke

perguruan tinggi. Banyak lulusan SMA sederajat tidak bisa melanjutkan

pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena calon mahasiswanya dari

kalangan kurang mampu, tapi berpotensi. Terdapat beberapa tujuan beasiswa

jenis ini, yaitu :

69

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

� Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa, khususnya

mereka yang menghadapi kendala ekonomi.

� Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi rakyat

Indonesia yang berpotensi akademik tinggi dan kurang mampu secara

ekonomi.

� Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai.

� Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko-

kurikuler maupun ekstra kurikuler.

� Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk

selalu meningkatkan prestasi.

� Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial,

sehingga mampu berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan.

D. Beasiswa Pemda dari Pemda Kabupaten/Kota dan Provinsi

Beasiswa Pemda merupakan bantuan beasiswa yang di berikan oleh

Pemeritahan Daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi bagi mahasiswa yang kurang

mampu tapi berprestasi secara akademik dengan IPK Minimal 3.00.

E. Beasiswa dari Bazda dan Baznas

Beasiswa Bazda & Baznas merupakan bantuan bantuan beasiswa yang di

berikan oleh Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota dan Provinsi bagi mahasiswa

yang kurang mampu tapi berprestasi secara akademik dengan IPK Minimal 3.00.

F. Beasiswa Prestasi Akademik dari Yayasan Pendidikan PGRI Padang

Sumatera Barat.

Beasiswa prestasi akademik di berikan kepada mahasiswa STKIP PGRI

Sumatera yang mempunyai Indeks prestasi tertinggi di masing –masing program

studi dengan beban sks 22 s/d 24 SKS. Beasiswa ii di berikan oleh Yayasan

Pendidikan PGRI Padang Sumatera Barat berupa pembebasan SPP selama

satu semester.

G. Beasiswa Supersemar dari Yayasan Supersemar

Beasiswa ini bersumber dari Yayasan Supersemar berlaku untuk mahasiswa

semua program studi dengan Akreditasi A & B.

70

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Adapun persyaratannya yang harus dipenuhi adalah :

� Masih aktif kuliah ( tidak sedang menjalani cuti kuliah ) duduk disemester 3-

4.

� Surat keterangan tidak melanggar tata tertib kampus, tidak sedang bekerja

dan tidak sedang mendapat beasiswa dari sumber lain yang ditandatangani

oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan.

� IPK minimal 2,75 dibuktikan dengan fotocopy transkrip nilai.

� Keterangan kurang/tidak mampu dari kelurahan tempat tinggal asal.

� Melampirkan fotocopy KTM/SPP terakhir.

� Adapaun prosedurnya sama seperti beasiswa yang sudah dijelaskan di atas

H. Beasiswa dari PT. Bank Syariah Mandiri

Beasiswa PT. Bank Syariah Mandir merupakan bantuan beasiswa yang

diberikan oleh PT. Bank Syariah Mandiri bagi mahasiswa yang kurang mampu

dan berprestasi. Dengan jenis beasiswanya sebagai berikut :

� Beasiswa Wirausaha

� Beasiswa Kurang Mampu

� Beasiswa Mahasiswa Berprestasi

� Beasiswa Penulisan Skripsi

� Beasiswa Aktivis Kampus

I. Beasiswa dari Bank Nagari

Beasiswa Bank Nagari merupakan bantuan beasiswa yang diberikan oleh Bank

Nagari bagi mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi. Dengan jenis

beasiswanya sebagai berikut :

� Beasiswa Wirausaha

� Beasiswa Kurang Mampu

� Beasiswa Mahasiswa Berprestasi

� Beasiswa Penulisan Skripsi

� Beasiswa Aktivis Kampus

71

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

7.3. Syarat

Persuaratan beasiswa di sesuaikan dengan persyaratan beasiswa yang di minta

pemberi beasiswa

7.4. Prosedur

(1) Wakil Ketua III memperoleh penawaran beasiswa dari pemerintah, instansi

/swasta.

(2) Informasi penawaran beasiswa disampaikan ke Kepala Kasubag

Kemahasiswaan untuk diterbitkan pengumuman kepada seluruh mahasiswa

yang ditandatangani oleh Wakil Ketua III.

(3) Mahasiswa mengajukan permohonan/berkas persyaratan kepada Ketua

Proram Studi..

(4) Ketua Program Studi menerima dan menyeleksi berkas persyaratan beasiswa.

(5) Berkas beasiswa yang memenuhi persyaratan disampaikan ke Wakil Ketua III

melalui Kasubag Kemahasiswaan untuk ditetapkan sebagai calon penerima

beasiswa sesuai kuota.

(6) Wakil Ketua III menyampaikan daftar calon penerima beasiswa kepada pihak

pemberi beasiswa.

(7) Pihak pemberi beasiswa menetapkan mahasiswa sebagai penerima beasiswa

dan melakukan transfer dana beasiswa ke Rekening STKIP PGRI

Sumbar/Rekening mahasiswa.

72

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

73

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB VIII

PROSEDUR PENGAJUAN SURAT OLEH MAHASISWA

8.1. Surat Pindah Kuliah

Pindah Kuliah yang dimaksud adalah pindah kuliah dari STKIP PGRI Sumatera

Barat ke perguruan tinggi lain yang diajukan setelah mahasiswa mengikuti kuliah

sekurang-kurangnya 2 semester.

a. Ketentuan / Syarat Pengajuan Pindah Kuliah :

(1) Mahasiswa yang mengajukan pindah Kuliah sudah menempuh sekurang-

kurangnya 2 (dua) semester.

(2) Membayarkan kewajiban yang belum lunas di STKIP PGRI Sumatera Barat.

(3) Pengurusan pindah kuliah tidak dapat diwakilkan.

b. Prosedur Pengajuan Pindah Program Studi :

(1) Mahasiswa mengambil dan mengisi formulir permohonan pindah Program

Studi yang disediakan BAAK

(2) Formulir permohonan yang telah diisi dan ditandatangani dikembalikan ke

BAAK.

(3) Permohonan Pindah kuliah diketahui oleh ketua program studi, Kepala

BAAK, Kepala BAU, Kepala Perpustkaan dan Wakil ketua bidang akademik.

74

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

(4) Apabila permohonan disetujui maka mahasiswa akan mendapatkan Surat

Keterangan Pindah Kuliah dan Transkrip Nilai Akademik .

c. Syarat Pemohon

(1) Formulir yang sudah di isi

d. Pengambilan Surat Keterangan

(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari

8.2. Surat Pindah Program Studi

Pindah Program Studi yang dimaksud adalah pindah Program Studi dari satu

program studi ke program studi lain yang diajukan setelah mahasiswa mengikuti

kuliah sekurang-kurangnya 1 (satu) semester dan sebanyak-banyaknya 2 (dua)

semester.

a. Ketentuan / Syarat Pengajuan Pindah Program Studi :

(1) Mahasiswa yang mengajukan pindah Program Studi sudah menempuh

sekurang- kurangnya 1 (satu) semester atau sebanyak-banyaknya 2 (dua)

semester.

(2) Pindah program studi hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali selama masa

kuliah.

(3) Pindah program studi hanya bias ke program studi yang setara akreditasinya

(4) Nilai yang pernah diperoleh diperhitungkan pada Program Studi baru apabila

ada kesetaraan mata kuliah

(5) Biaya kuliah disesuaikan dengan Program Studi yang baru.

(6) Pengurusan pindah Program Studi tidak dapat diwakilkan.

b. Prosedur Pengajuan Pindah Program Studi :

(1) Mahasiswa mengambil dan mengisi formulir permohonan pindah Program

Studi yang disediakan BAAK

(2) Formulir permohonan yang telah diisi dan ditandatangani dikembalikan ke

BAAK dengan melampirkan :

• 1 (satu) lembar ijazah SMA yang telah dilegalisir

75

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

• 1 (satu) lembar foto copy KHS terakhir

• 2 (dua) lembar pas photo ukuran 3 x 4

(3) Permohonan Pindah Program Studi diketahui oleh ketua program studi dan

disetujui oleh Wakil ketua bidang akademik.

(4) Apabila permohonan disetujui maka mahasiswa akan mendapatkan Surat

Keterangan Pindah Program Studi.

c. Syarat Pemohon

(1) Formulir yang sudah di isi

d. Pengambilan Surat Keterangan

(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari

8.3. Surat Cuti Akademik

Cuti Akademik adalah pembebasan mahasiswa dari kewajiban mengikuti kegiatan

akademik selama jangka waktu tertentu. Cuti secara keseluruhan dapat d berikan

sebanyak-banyaknya empat semester dan sekurang-kurangnya satu semester,

dengan catatan tidak diambil lebih dari dua semester berturut-turut.

a. Ketentuan cuti :

(1) Telah menginjak semester ke-3 (tingkat II).

(2) Diajukan sebelum masa pengurusan cuti akademik berakhir.

(3) Izin cuti akademik diberikan untuk satu semester dan dapat diperpanjang

berdasarkan permohonan ulang yang diajukan pada saat Registrasi Ulang

semester selanjutnya

(4) Mahasiswa dinyatakan Sah Cuti Akademik jika sudah mendapat Surat

Keterangan Cuti Akademik dari BAAK

b. Syarat Pemohon

(1) Formulir yang sudah di isi

c. Pengambilan Surat Keterangan

(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

76

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari

8.4. Surat Keterangan Aktif Kuliah

a. Syarat pemohon

(1) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.

(2) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK

b. Berkas yang Dikumpulkan

(1) Formulir yang sudah di isi

(2) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran

uang kuliah + asli).

c. Pengambilan Surat Keterangan

(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

(2) Surat keterangan selesai dalam waktu maksimal 1 minggu dan minimal 2

hari

8.5. Surat Keterangan Belum Pernah Menerima Beasiswa

a. Syarat pemohon

(1) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.

(2) Tidak sedang menerima beasiswa dari instansi manapun.

(3) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK

b. Berkas yang Dikumpulkan

(1) Formulir tidak sedang menerima beasiswa

(2) Surat pernyataan belum pernah menerima beasiswa dari Instansi manapun.

(3) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran uang

kuliah + asli).

(4) Fotocopy informasi beasiswa yang diajukan

c. Pengambilan Surat Keterangan

(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 3

77

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

8.6. Surat Keterangan Berkelakuan Baik

a. Syarat pemohon

1) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.

2) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK

b. Berkas yang Dikumpulkan

(1) Formulir yang sudah disi.

(2) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran uang

kuliah + asli).

(3)

c. Pengambilan Surat Keterangan

(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 3 hari

8.7. Surat Keterangan Izin Penelitian

a. Syarat pemohon

3) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.

4) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK

b. Berkas yang Dikumpulkan

(4) Formulir yang sudah disi.

(5) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran uang

kuliah + asli).

(6) Lembaran pengesahan pembimbing

c. Pengambilan Surat Keterangan

(3) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

(4) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari

8.8. Surat Keterangan Izin Observasi

a. Syarat pemohon

(1) Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.

(2) Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK

78

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

b. Berkas yang Dikumpulkan

(1) Formulir yang sudah disi.

(2) Fotocopy KRS yang berlaku (jika tidak ada, fotocopy bukti pembayaran uang

kuliah + asli).

c. Pengambilan Surat Keterangan

(1) Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

(2) Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari

8.9. Surat Keterangan Selesai Studi

a. Syarat pemohon

� Terdaftar aktif sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.

� Mengisi Formulir dan dapat diambil di kantor BAAK

b. Berkas yang Dikumpulkan

� Formulir yang sudah disi.

� Foto Copy transkrip nilai semenatara yang sudah di tanda tangan ketua prodi

c. Pengambilan Surat Keterangan

� Lokasi pengambilan di Loket BAAK STKIP PGRI Sumbar.

� Surat keterangan selesai dalam maksimal 1 Minggu dan Minimal 2 hari

79

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

BAB IX

KREDIT POINT PENILAIAN KEGIATAN

EKSTRA KURIKULER MAHASISWA

Untuk memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang aktif mengikuti berbagai

kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera Barat. Dan

diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk menjadi aktivis

kampus yang handal baik dari segi ilmu maupun ketrampilan.

9.1. Tujuan

(1) Meningkatkan peran mahasiswa sebagai bagian dari pencapaian visi, misi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera

Barat

(2) Meningkatkan motivasi mahasiswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan

kemahasiswaan

(3) Meningkatkan motivasi mahasiswa untuk mau terlibat menjadi pengurus

lembaga-lembaga kemahasiswaan

(4) Meningkatkan jiwa kepemimpinan dan kepribadian serta rasa cinta pada

almamater

(5) Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan

(6) Mempertinggi budi pekerti

80

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

(7) Membangun jiwa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama mahasiswa

(8) Membangun kesadaran terhadap lingkungan.

(9) Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air

9.2. Sasaran

(1) Menghidupkan dan meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui

kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa.

(2) Membentuk suasana kejiwaan mahasiswa untuk menyadari esensi suatu

kegiatan baik bagi dirinya maupun sesama mahasiswa lainnya

(3) Pemerataan kegiatan bagi seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

9.3. Sifat dan Syarat Kegiatan

a. Sifat kegiatan

Kegiatan kemahasiswaan pada intinya dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan wajib

dan kegiatan sukarela.

1. Kegiatan Wajib, adalah kegiatan mahasiswa yang diselenggarakan

secara terstruktur dan terpola baik dalam lingkup STKIP PGRI Sumbar

maupun prodi dan ditetapkan wajib diikuti oleh para mahasiswa tanpa

terkecuali. Kegiatan yang dikategorikan wajib adalah sebagai berikut :

a. Program Silaturahmi Mahasiswa Keguruan (Simak)

b. Kegiatan tertentu yang diperlukan dan akan ditetapkan kemudian

2. Kegiatan Sukarela, adalah kegiatan yang dipilih dan diikuti oleh

mahasiswa secara sukarela dan tidak dengan terpaksa. Untuk

memudahkan membedakan mana kegiatan yang bersifat sukarela cirinya

adalah kegiatan yang tidak termasuk dalam butir (1).

b. Syarat kegiatan

Persyaratan minimal poin yang wajib diperoleh mahasiswa S1 selama belajar

di STKIP PGRI Sumbar, adalah 50 poin. Sedangkan persentase sifat kegiatan

mahasiswa meliputi 100% wajib dan minimal 50% sukarela.

9.4. Dasar Penghitungan dan Penilaian Kredit Point.

Kredit Poin Keaktifan Mahasiswa didasarkan pada 5 kategori yaitu:

81

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

1. Tingkatan organisasi: Institusi atau program studi

2. Periode Jabatan: 1(satu) periode atau setiap satu kegiatan

3. Jabatan Struktural: Ketua, Wakil ketua, Sekertaris/Bendahara, Koordinator

seksi, Anggota, Pembicara, Moderator, Peserta/pendengar

4. Lingkup Kegiatan: Intern STKIP PGRI Sumbar ataukah Ekstern (Provinsi

Nasional, Internasional)

5. Jenjang Prestasi Mahasiswa (dalam bidang Olah Raga /Seni/IPTEK):

Juara I, II, III, dst baik perorangan atau tim.

Penilaian KPKM ditentukan dengan mempertimbangkan dasar penghitungan

seperti yang sudah ditetapkan diatas. Bobot nilai yang ditetapkan dapat dilihat

pada tabel besaran bobot KPKM seperti yang disajikan berikut. Total nilai KPKM

mahasiswa diperoleh dengan cara mengakumulasikan semua nilai yang pernah

diperoleh pada formulir daftar kredit poin keaktifan mahasiswa.

9.5. Tabel Kredit Point

NO KEGIATAN DAN KEDUDUKAN TINGKAT

INDIKATOR Prodi Institusi Pro Nasional Inter

PENILAIANNYA Kampus pinsi nasional /Kab./Kota

1 Muysawarah Besar Ketua 3

Mahasiswa (Mubes) Anggota 2

Organisasi: Ketua 20

2 Dewan Legislatif Wakil 19

Mahasiswa Sekretaris 18

Bendahara 17

Ketua Komisi 16

Anggota 10

3 Organisasi: Ketua 20

Badan Eksekutif Wakil 19

Mahasiswa Sekretaris 18

Bendahara 17

Koordinator 16

Anggota 10

4 Organisasi: Ketua 18

Unit Kegiatan Mahasiswa Wakil 17

Sekretaris 16

Bendahara 15

Koordinator 14

Anggota 9

5 Organisasi: Ketua 18

Himpunan Mahasiswa Wakil 17

82

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Sekretaris 16

Bendahara 15

Koordinator 14

Anggota 8

6 Penelitian Non TA/Skripsi Ketua Peneliti 7 10 15 17 20

setiap kegiatan Anggota Peneliti 5 7 10 15 17

7 Mengikuti Lomba Karya Juara 1 7 10 15 17 20

Tulis: Juara 2 5 7 10 15 17

Juara 3 3 5 7 10 15

Non Juara 1 3 5 7 10

8 Publikasi karya tulis Penulis Utama 3 5 7 10 12

mahasiswa di Jurnal Penulis

Pendamping 1 3 5 7 10

9 Seminar/Ceramah/Diskusi Panitia Inti 3 4 5 6 7

setiap kegiatan Anggota Seksi 2 3 4 5 6

Peserta 1 2 3 4 5

10 Simak STKIP PGRI Ketua 3 4

(Institusi) Anggota 2 3

Peserta 2

11 Simak STKIP PGRI Ketua 3

(Program Studi) Anggota 2

12 Latihan Dasar Ketua Panitia 3 4 5 6

Kepemimpinan Anggota 2 3 4 5

Mahasiswa Peserta 2 3 4 5

13 Lomba/Pementasan Panitia Inti 3 4 5 6

Setiap Kegiatan Anggota Seksi 2 3 4 5

Peserta 1 2 3 4

14 Kegiatan Kepanitian: Panitia Inti 3 4 5 6

Bakti Sosial, Donor Darah, Pemilihan Anggota Seksi 2 3 4 5

Pengurus BEM dll. Peserta 1 2 3 4

15 Olah Raga Juara 1 3 4 5 8 11

Juara 2 2 3 4 7 10

Juara 3 1 2 3 6 9

Non Juara 3 4 6

16 Mengikuti kegiatan tugas dari kampus < 7 hari Petugas 2 3 4

Peserta 1 2 3

17 Mengikuti kegiatan tugas dari kampus > 7 hari Peserta 7

Keterangan:

Panitia Inti Meliputi : Ketua Panitia, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara,

Koordinator/Ketua Seksi.

9.6. Formulir Kredit Point

83

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

No

Tanggal Nama

Kegiatan

Tingkat

Kegiatan

Kedudukan

/Jabatan

Kredit

Point

Pejabat

Berwenang

Validasi

1

2

9.7. Manfaat dan Ketentuan Kredit Point.

Kredit poin keaktifan mahasiswa bermanfaat bagi lembaga dan mahasiswa yaitu :

1. Sebagai syarat mengikuti yudisium wisudawan/ti.

2. Setiap prosesi akan dipilih seorang mahasiswa dengan jumlah perolehan

poin tertinggi untuk mendapatkan penghargaan. Berdasarkan poin tertinggi

yang diperolehnya selama mengikuti perkuliahan di STKIP PGRI Sumatera

Barat.

3. Pada setiap periode wisuda, tim evaluasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua

bidang Kemahasiswaan dengan anggota Kasubag Kemahasiswaan dan para

Pimpinan prodi akan menentukan seorang wisudawan untuk diberikan

predikat WISUDAWAN TERBAIK NON AKADEMIK dalam bentuk Piagam

Penghargaan. Penghargaan ditetapkan dengan SK Ketua STKIP PGRI

Sumbar dan akan disampaikan langsung oleh Ketua STKIP PGRI Sumbar

pada saat wisuda.

Syarat untuk mendapatkan piagam penghargaan sebagai Wisudawan terbaik

Nonakademik adalah sebagai berikut :

a. Mendapatkan jumlah poin Kredit Poin Keaktifan Mahasiswa tertinggi

b. Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3.00

c. Masa studi maksimal 4 th..

d. Aktivitas kegiatan menyebar ditinjau dari jenis kegiatan dan lingkup

kegiatan (intern, provinsi, nasional) dalam satu periode wisuda.

Sedangkan untuk penilaian hasil akhir keaktifan mahasiswa diberikan

ketentuan :

1. Surat Keterangan yang menyatakan bahwa mahasiswa telah memenuhi

persyaratan minimal KPKM diterbitkan oleh Wakil Ketua bidang

Kemahasiswaan melalui Kasubag Kemahasiswaan. Surat Keterangan ini

84

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

hanya diterbitkan berdasarkan permintaan mahasiswa untuk keperluan

wisuda.

2. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan jumlah poin minimal Kredit

Poin Keaktifan Mahasiswa tidak berhak untuk mengikuti Yudisium.

3. Kartu Hasil Keaktifan Mahasiswa (KHKM) adalah transkrip yang

menunjukkan catatan hasil prestasi keaktifan mahasiswa dalam periode

tertentu.. KHKM dalam bentuk tercetak dapat diterbitkan bilamana :

a. Atas permintaan mahasiswa yang bersangkutan (tidak otomatis)

b. Telah memperoleh minimal 50 poin

c. Dapat diminta paling banyak satu kali dalam satu tahun ajaran

4. Kredit Poin Keaktifan Mahasiswa diberlakukan secara wajib bagi seluruh

mahasiswa mulai tahun ajaran 2011

5. Mahasiswa pindahan dari Perguruan Tinggi lain wajib memiiki poin keaktifan

yang sifatnya wajib untuk pengisian KHKM.

6. Mahasiswa pindahan yang kedudukannya sedang bekerja, syarat dan

ketentuan untuk mendapatkan KHKM ditentukan kemudian.

7. Kegiatan kemahasiswaan diluar STKIP PGRI Sumbar hanya akan diakui

sebagai perolehan poin keaktifan jika mahasiswa yang bersangkutan

sebagai utusan STKIP PGRI Sumbar dan dinyatakan dalam bentuk surat

tugas dari Wakil Ketua bidang Kemahasiswaan.

85

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

LAMPIRAN

1. SOP Kegiatan Kemahasiswaan

2. Kegiatan Mahasiswa di Dalam Kampus

3. Contoh Surat Permohonan

4. Contoh Proposal

5. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan DLM

6. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan BEM

7. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan UKM

8. . Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan Hima

9. Contoh Lembaran Rekomendasi DLM ( Untuk Kegiatan BEM, UKM dan Hima)

10. Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban

,

86

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

.

87

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

1. SOP Kegiatan Mahasiswa di Luar Kampus

Informasi Kegiatan dari luar Organisasi Kemahasiswaan

Surat Keputusan Organisasi Kemahasiswaan Tentang Penunjukan Peserta Kegiatan

Peserta Kegiatan Menyusun Proposal

Evaluasi Proposal oleh Organisasi

Kemahasiswaan

Hasil Perbaikan

Ada Perbaikan

Evaluasi Proposal oleh Pembina Organisasi Kemahasiswaan

Perbaikan Proposal

Perbaikan

Proposal

88

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

2. SOP Kegiatan Mahasiswa di Dalam Kampus

Pembina ORMA Menandatangani Lembar

Persetujuan

Peserta Mempersiapkan Sarana dan Prasarana

Pendukung

Kasubag Kemahasiswaan Waka Bid.

Kemahasiswaan Pencairan Dana

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN

Oleh Peserta Diketahui Ketua BEM dan Pembina Organisasi ybs

Pembentukan Panitia di Tingkat Orma

Orma Menyusun Proposal dan Surat Izin Kegiatan

Pembina Orma Menandatangani Lembar Pengesahan

Ada Perbaikan

Ketua

Prodi

Perbaikan Proposal

Oleh Orma

Evaluasi Proposal oleh

Pembina Orma

HIMA

DLM BEM

UKM

89

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

3. . Contoh Surat Permohonan

CONTOH SURAT PERMOHONAN

Padang, ______________20__

No. : Hal : Lamp. : Kepada Yth. Bapak/Ibu_________ Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat di tempat Dengan hormat, Tuliskan latar belakang, maksud pengajuan surat, dan isi kegiatan yang akan diselenggarakan. Ucapan terima kasih...................

Hormat kami, Ketua Organisasi Panitia

Kasubag Kemahasiswaan

Peserta Mempersiapkan Sarana dan Prasarana

Pendukung

Waka Bidang Kemahasiswaan

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEGIATAN Oleh Peserta Diketahui Ketua BEM dan Pembina

Organisasi ybs

BAU/Kasubag Sarana ( Izin Tempat )

Pencairan Dana Kegiatan

KOP ORGANISASI

90

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

( _____________ ) ( Ketua ) ( Sekretaris )

Mengetahui: Pembina Organisasi

( _______________ )

3. Contoh Proposal

Padang, ______________20__ No. :................ Hal : .................... Lamp. : ...................... Kepada Yth. Bapak/Ibu Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumatera Barat di tempat Dengan hormat, Tuliskan latar belakang, maksud pengajuan surat, dan isi kegiatan yang akan diselenggarakan. Ucapan terima kasih...................

Hormat kami,

Ketua Organisasi Panitia ( _____________ ) ( Ketua ) ( Sekretaris )

91

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Mengetahui:

Pembina Organisasi

( _______________ )

LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa

Tanggal : ....................................................................

Tempat : ....................................................................

Biaya Kegiatan : ....................................................................

Biaya yang disetujui : ...................................................................

Padang, ..................... 20...

Panitia Pelaksana

Ketua Sekretaris

( _____________ ) ( _______________ )

NPM: ...................... NPM: ......................

Mengetahui:

KOP ORGANISASI

92

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Kasubag Kemahasiswaan Pembina BEM Ketua BEM

( ___________________ ) ( ________________ ) ( _________________ )

Menyetujui:

Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan

( ____________________ )

LEMBAR REKOMENDASI BADAN ANGGARAN

DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA

Setelah mengevaluasi kelayakan dana Proposal Kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa

yang akan diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Pada Tanggal ...... bertempat di

.............. Dengan ini Badan Anggaran Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) memberikan

rekomendasi kelayakan Terhadap Kegiatan tersebuat dengan Rincian sebagai berikut :

� Seksi Sekretariat : Rp. .................

� Seksi Acara : Rp..................

Dst

Jumlah Total : Rp. .................

Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Padang, ..................... 20...

Ketua DLM Ketua Badan Anggaran

93

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

( ______________ ) ( _______________ )

NPM: ...................... NPM: ......................

I. Latar Belakang STKIP PGRI Sumatera Barat merupakan lembaga perguruan tinggi yang tidak lepas dari

peran mahasiswa sebagai obyek pembelajaran, sehingga mahasiswa dituntut untuk dapat

menguasai disiplin ilmu. Namun ada kecenderungan bahwa mahasiswa kurang begitu

menyadari akan perannya sebagai mahasiswa, hal ini disebabkan kebanyakan dari mereka

berorientasi terhadap kewajiban yang utama yaitu kuliah tanpa memperdulikan peran

lainnya yang tak kalah pentingnya, dan sebenarnya predikat sebagai mahasiswa itu

mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumatera

Barat tidak lepas dari fungsi-fungsi lembaga kemahasiswaan, aktivitas dan kreatifitas

mahasiswa dapat tertampung di lembaga kemahasiswaan tersebut. Di dalam lembaga

tersebut mahasiswa akan dilatih dengan keahlian-keahlian dalam bidang keorganisasian,

kemasyarakatan, dan bakat minat sehingga mahasiswa terjun kemasyarakat dapat

memfungsikan dirinya secara mantap. Karena kredibilitas seorang mahasiswa dapat dilihat

ketika mahasiswa tersebut tanggap dan mampu mengkritisi dinamika kehidupan sosial dan

kondisi keilmuan yang tengah terjadi.

Oleh karena itu pengkaderan pada organisasi kemahasiswaan di STKIP PGRI Sumatera

Barat sangat diperlukan guna memperbaiki kedinamisan sebuah organisasi. Dalam

lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat , pengkaderan organisasi diwadahi dalam

kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM),

II. Nama Kegiatan

“ LATIHAN KEPEMIMPINAN MANAJEMEN MAHASISWA STKIP

PGRI SUMATERA Barat ‘

94

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

III. Tema Kegiatan

‘Menyiapkan Sumber Daya Manusia Berdedikasi Guna Terbentuknya Organisasi

Kemahasiswaan Yang Mantap Dan Dinamis’

IV. Maksud dan Tujuan 1. Untuk membentuk dan menyiapkan sumber daya manusia dalam

menyongsong perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat.

2. Menyiapkan pengurus-pengurus organisasi kemahasiswaan baru yang berdedikasi. 3. Terbentuknya organisasi kemahasiswaan yang mantap dan dinamis.

V. Waktu dan Tempat Kegiatan “ LATIHAN KEPEMIMPINAN MANAJEMEN MAHASISWA (LKMM)”

akan diselenggarakan pada :

Hari : ……………………..

Tanggal : ……………………..

Tempat : ……………………...

VI. Sasaran Kegiatan Sebagai langkah awal untuk memantapkan sistem pengkaderan pada organisasi

kemahasiswaan di lingkungan STKIP PGRI Sumatera Barat.

VII. Susunan Panitia

Pelindung : Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat

Penasehat : Wakil Ketua III STKIP PGRI Sumatera Barat

Wakil Penasehat : Kasubag Kemahasiswaan

Pembina Organisasi

Penanggung Jawab : Ketua BEM STKIP PGRI Sumatera Barat

Ketua : …………………..

Sekretaris : …………………..

Bendahara : …………………..

Seksi - Seksi :

1. Humas : ……………….. 2. Acara :

Dan seterusnya ……………………

VIII. Susunan Acara

WAKTU KEGIATAN TEMPAT PENANGGUNG

Waktu Kegiatan Tempat Penanggung

Jawab

08:00 – 09:00 Pembukaan Ruang Sidang Gedung

D

Seksi Acara

dst Dst Dst dst

95

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

16:00 – 17:00 Penutupan Ruang Sidang Gedung

D

Seksi Acara

IX. Rancangan Anggaran Biaya

1. Kesekertariatan a. Proposal : Rp.

b. Surat Menyurat : Rp. …………….

c. Alat tambahan � Blook note + bolpoin : Rp. ……………

� Tinta print + kertas A4 : Rp. …………….

Jumlah : Rp………….

Jumlah Biaya Total : Rp………………

Jumlah Pemasukan

� Sponsor : Rp. ……………..

� Insert Peserta : Rp ……………..

Jumlah Total : Rp. …………….

X. Penutup

Demikian proposal atas perhatiannya di ucapkan terima kasih

Padang, Tanggal, Bulan, Tahun

PANITIA LKMM BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

STKIP PGRI Sumatera Barat

Ketua Sekretaris

( Nama ) ( Nama )

N P M N P M

Mengetahui:

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa

STKIP PGRI

( Nama )

N P M

96

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

5. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan DLM

LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : ....................................................................

Tanggal : ....................................................................

Tempat : ....................................................................

Biaya Kegiatan : ....................................................................

Biaya Yang Disetujui : ....................................................................

Padang, ..................... 20...

Panitia Pelaksana

Ketua Sekretaris

( _____________ ) ( _______________ )

NPM: ...................... NPM: ......................

KOP ORGANISASI

97

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Mengetahui:

Kasubag Kemahasiswaan Pembina Ketua DLM

( ___________________ ) ( ________________ ) ( ______________ )

N P M

Menyetujui:

Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan

( ____________________ )

6. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan BEM

LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa

Tanggal : ....................................................................

Tempat : ....................................................................

Biaya Kegiatan : ....................................................................

Biaya yang disetujui : ...................................................................

Padang, ..................... 20...

Panitia Pelaksana

Ketua Sekretaris

( _____________ ) ( _______________ )

NPM: ...................... NPM: ......................

Mengetahui:

Kasubag Kemahasiswaan Pembina BEM Ketua BEM

KOP ORGANISASI

98

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

( ___________________ ) ( ________________ ) ( _________________ )

Menyetujui:

Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan

( ____________________ )

7. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan UKM

LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : ....................................................................

Tanggal : ....................................................................

Tempat : ....................................................................

Biaya Kegiatan : ....................................................................

Biaya Yang Disetujui : ....................................................................

Padang, ..................... 20...

Ketua UKM Panitia Pelaksana

Ketua Sekretaris

( ______________ ) ( _____________ ) ( _______________ )

NPM: ...................... NPM: ...................... NPM: ......................

KOP ORGANISASI

99

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Mengetahui:

Kasubag Kemahasiswaan Pembina UKM Ketua BEM

( ___________________ ) ( ________________ ) ( _________________ )

Menyetujui:

Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan

( ____________________ )

8. Contoh Lembar Pengesahan Kegiatan Hima

LEMBAR PENGESAHAN KEGIATAN

Nama Kegiatan : ....................................................................

Tanggal : ....................................................................

Tempat : ....................................................................

Biaya Kegiatan : ....................................................................

Biaya Yang Disetujui : ....................................................................

Padang, ..................... 20...

Ketua Hima Panitia Pelaksana

Ketua Sekretaris

( ______________ ) ( _____________ ) ( _______________ )

NPM: ...................... NPM: ...................... NPM: ......................

Mengetahui:

KOP ORGANISASI

100

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Ketua Program Studi Pembina Hima Ketua BEM

( ___________________ ) ( ________________ ) ( _________________ )

Menyetujui:

Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan

( ____________________ )

9. Contoh Lembaran Rekomendasi DLM ( Untuk Kegiatan BEM, UKM dan Hima)

LEMBAR REKOMENDASI BADAN ANGGARAN

DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA

Setelah mengevaluasi kelayakan dana Proposal Kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa

yang akan diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Pada Tanggal ...... bertempat di

.............. Dengan ini Badan Anggaran Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) memberikan

rekomendasi kelayakan Terhadap Kegiatan tersebuat dengan Rincian sebagai berikut :

� Seksi Sekretariat : Rp. .................

� Seksi Acara : Rp..................

Dst

Jumlah Total : Rp. .................

Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Padang, ..................... 20...

Ketua DLM Ketua Badan Anggaran

KOP DLM

101

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

( ______________ ) ( _______________ )

NPM: ...................... NPM: ......................

10. Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban

Materi Penulisan

1. PENDAHULUAN Berupa kata pengantar dari ketua atau pengurus organisasi

2. KONDISI OBJEKTIF ORGANISASI Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi kegiatan organisasi a. Faktor Internal b. Faktor Eksternal

3. KEBIJAKAN ORGANISASI Berdasarkan kondisi objektif organisasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal, pengurus menjelaskan kebijakan yang diambil sebagai program kegiatan organisasi.

4. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA (Realisasi Program Kerja) Melampirkan program kegiatan organisasi (yang terlaksana maupun tidak). Termasuk kegiatan dari masing-masing seksi / divisi / komisi atau lampiran LPJ dari unit-unit kegiatan dibawah koordinasi organisasi yang bersangkutan dan kepanitian yang dibentuk organisasi.

5. KENDALA ORGANISASI Menjelaskan kendala yang dialami pengurus ketika mengadakan kegiatan atau menjelaskan perihal kegiatan yang tidak dapat terlaksana sesuai dengan kondisi objektif organisasi

6. KESIMPULAN Merupakan kesimpulan dari laporan pertanggung jawaban pengurus, (biasanya pengurus akan sedikit merendah dan berharap agar laporan tersebut diterima).

7. PENUTUP

102

PANDUAN KEMAHASISWAAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

“ Mencerahkan dan memberi Inspirasi anak bangsa “

Ucapan terimakasih yang ditujukan bagi fihak-fihak yang selama ini membantu/berperan serta dalam kegiatan serta fihak-fihak yang membantu penyusunan LPJ tersebut. LPJ ditutup dengan tanggal pembuatan LPJ dan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris organisasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN � Daftar Kegiatan � Laporan Keuangan (Pembukuan) � Surat Masuk dan Surat keluar � Proposal Masuk dan Proposal keluar � Inventarisasi Organisasi