Buku Panduan HBDI 2016

download Buku Panduan HBDI 2016

of 14

Transcript of Buku Panduan HBDI 2016

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    1/14

    1

    Panduan Peringatan

    Hari Bakti Dokter Indonesia

    Ke - 108

    Tema:Dokter Untuk Bangsa, Adil dan Sejahtera untuk Semua

    Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    2/14

    2

    I. PENDAHULUAN

    1. Latar BelakangDalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, kiprah para dokter Indonesia

    lebih mengemuka sebagai pencetus rasa kebangsaan, sebagaimana yang

    dihembuskan Dr Wahidin Soedirohoesodo dan kemudian diterjemahkan oleh

    para pelajar sekolah dokter pribumi STOVIA Soetomo dan kawan-kawan yang

    mendirikan Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.

    Fakta sejarah tersebut membuktikan bahwa proses pembentukan fondasi

    negara Indonesia pada awal abad Ke-20 diawali dengan keberadaan para

    emansipator bangsa yang tumbuh sebagai proses di dalam kelompok sosial

    masyarakat yang berupaya meningkatkan diri menuju suatu kedudukan

    intelektual, sosial, ekonomi, politik, budaya, gender yang lebih layak danmenjadi bagian yang integral dalam tata kehidupan masyarakat.

    Salah satu komponen emansipator bangsa tersebut adalah kelompok dokter

    pribumi sebagai pelopor semangat nasionalisme dan kesadaran berbangsa. Hal

    ini kemudian tertuang dalam sejarah sebagai Kebangkitan Nasional yang

    merupakan perjuangan untuk mengubah keadaan belum bangkit menjadi

    keadaan bangkit yang dicita-citakan tentang nasib dan kedudukan bangsa

    secara keseluruhan di kemudian hari. Peran dan keberadaan para dokter pada

    saat itu tidak terlepas dari watak yang dibentuk melalui proses pendidikan

    kedokteran disertai sumpah serta etika yang harus dipatuhinya sebagai seorangdokter .

    Sebagai refleksi Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei tidak salah jika

    diingatkan kembali tentang sejarah tersebut untuk menghindari amnesia

    kolektif dari masyarakat agar tahu makna dan dampak sejarahnya bagi bangsa

    ini . Sebuah semangat yang kemudian menjadi embrio dan katalisator kesadaran

    berbangsa dan pada gilirannya melahirkan semangat berdirinya Boedi Oetomo .

    Perkumpulan Boedi Oetomo didirikan oleh mahasiswa kedokteran STOVIA yaitu

    Soetomo, Suraji Tirtonegoro, Gunawan Mangunkusumo,Muh Saleh dan kawan-

    kawanya . Sutomo dan Suraji sebagai pelaku utama pendirian Boedi Oetomodimotivasi oleh perjuangan Dr Wahidin Soedirohoesodo. Cita-cita Boedi Oetomo

    saat itu adalah Kemajuan nusa dan bangsa yang harmonis dengan jalan

    memajukan pengajaran, pertanian , peternakan, perdagangan , teknik dan

    industri, kebudayaan mempertinggi cita-cita kemanusiaan untuk mencapai

    kedudukan bangsa yang terhormat . Cita-cita yang menyatakan dengan tegas

    konsep-konsep masa kini tentang Visi, Misi, Strategi dan Nilai nilai Inti dan

    tujuan Inti terutama dalam rangka mewujudkan bangsa yang berdaulat,

    merdeka, teremansipasi dan sederajat dengan bangsa-bangsa merdeka yang

    lain.

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    3/14

    3

    Menjelang 108 tahun Hari Kebangkitan Nasional yang sejak dicanangkannya

    oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia sebagai Hari Bakti Dokter

    Indonesia pada tahun 2008 20 Mei 1908 20 Mei 2016). Apakah tujuan

    mencapai kehidupan bangsa yang terhormat sebagaimana dicita-citakan untuk

    pertama kalinya oleh para dokter tersebut sebagai leading profession sudahtercapai ? Apakah kesehatan sebagai pilar utama ketahanan nasional sudah

    menjadi prioritas Negara ? Apakah kesejahteraan rakyat menuju Indonesia sehat

    yang berdaulat sudah tercapai ? Sebagai komunitas intelektual kesehatan,

    Ikatan Dokter Indonesia mempunyai tanggung jawab sosial (Profesional Social

    Responsibility) untuk memajukan sektor kesehatan Indonesia sebagaimana

    perannya yang sebagian besar sebagai pelaksana pelayanan kesehatan yang

    berinteraksi langsung dengan masyarakat. Beranggotakan total lebih dari

    130.000 orang dokter yang menyimpan harapan yang sangat tinggi untuk

    terciptanya sistem kesehatan nasional yang lebih baik untuk mendukungtercapainya derajat kesehatan yang optimal dan tinggi menuju pembangunan

    kesehatan yang membentuk masyarakat berdaulat untuk hidup sejahtera dan

    sehat .

    Negara pada hakikatnya adalah kontrak sosial rakyat untuk berorganisasi

    dengan tujuan akhir mencapai kesejahteraan (welfare state concept) .Banyak

    pendekatan yang dapat dipergunakan untuk mengukur dan atau mentargetkan

    keberhasilan pembangunan ( kesejahteraan) satu bangsa . Misalnya , yang

    seringkali dipakai dalam beberapa tahun terakhir ini adalah Human

    Development Index (HDI)

    Pada tahun 2014 UNDP merilis laporan HDI untuk 187 negera dengan nilai rata-

    rata HDI sebesar 0,702 (pada skala 0 sampai 1). Sebagian besar negara-negara di

    dunia menunjukkan peningkatan HDI, namun peningkatannya tidak merata.

    Wilayah yang masih menunjukkan HDI relatif rendah adalah Afrika sub-Sahara

    (0,502) dan Asia Selatan (0,588), sedangkan yang tertinggi yaitu Amerika Latin

    dan Karibia (0, 740), diikuti oleh Eropa dan Asia Tengah ( (0,738).

    Indonesia menempati peringkat ke-108 dari 187 negara pada tahun 2013, atau

    tidak mengalami perubahan dari tahun 2012. Pada tahun 2014 menempati

    peringkat 110 dari 188 negara . Antara tahun 1980 2014 , nilai HDI index

    meningkat 0,474 0,684 meningkat 44,3% atau peningkatan tahunan rata-rata

    1,08 persen . Posisi tersebut menempatkan Indonesia pada kelompok

    menengah. Skor nilai HDI Indonesia sebesar 0,684, atau masih di bawah rata-

    rata dunia sebesar 0,702. Peringkat dan nilai HDI Indonesia masih di bawah rata-

    rata dunia dan di bawah empat negara di wilayah ASEAN (Singapura, Brunei,

    Malaysia, dan Thailand). Tiongkok yang pada tahun 1990 masih di bawah

    Indonesia,mulai menyusul Indonesia pada tahun 2005.

    Memasuki 108 tahun kiprah dokter di Indonesia, banyak yang sudah terjadi.

    Banyak hal yang seharusnya menjadi concern para dokter maupun lembaga

    profesinya. Political will pemerintah pusat maupun daerah dalam menjalankan

    kebijakan kesehatan sesuai yang diamanahkan dalam UUD ( hasil amandemen)

    pasal 28H ayat (1), yang menjamin hak warganya untuk sehat: Setiap orang

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    4/14

    4

    berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

    lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

    kesehatan. Sedangkan pada Pasal 34 (angka 3) UUD 1945 dikatakan: "Negara

    bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas

    pelayanan umum yang layak", masih belum memenuhi harapan.Kesehatan belum dianggap sebagai modal utama kelangsungan Pembangunan

    Nasional. Cara pandang dan kepemimpinan yang masih memahami kesehatan

    sebagai pengobatan saja ( paradigma sakit ) dan tanggung jawab sektor

    kesehatan saja, bukan tanggung jawab semua sektor, tidak menempatkan

    kesehatan sebagai mainstream pembangunan nasional . Kesehatan hanya

    sebagai komoditas politik dengan membawa konsekuensi pada SDM bidang

    kesehatan sebagai komponen didalamnya , salah satunya adalah dokter

    Tuntutan masyarakat terhadap nilai sosial dan pengabdian dokter semakin tinggi

    . Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan profesi : Apa saja bentukpengabdian yang telah kita lakukan terhadap masyarakat Indonesia? Bentuk

    pengabdian seperti bagaimana lagi yang dibutuhkan Masyarakat ? . Dua

    pertanyaan yang sebenarnya membuktikan bahwa kontribusi pengabdiandokter

    di Indonesia sudah dilakukan sejak zaman dahulu bahkan sebelum kemerdekaan

    Sejarah Indonesia sudah membuktikan dan mencatat akan peranan sentral para

    dokter Indonesia dalam pembentukan fondasi Negara pada era Kebangkitan

    Nasional .

    Dokter selalu berada di tengah-tengah rakyat dalam pembangunan bangsa .

    Dokter juga rakyat yang membutuhkan perlindungan Negara dan ingin Negara

    juga selalu berada di tengah-tengah dokter . Dokter juga rakyat yang

    membutuhkan kesejahteraan dan rasa keadilan dalam kehidupan berbangsa ini.

    Ujung dari permasalahan yang saling terkait, antara kesejahteraan dokter

    dengan segala tudingan miring dan hubungannya dengan mutu pelayanan

    kesehatan, adalah pada kepentingan masyarakat sendiri. Tanpa pemberian

    penghargaan yang layak maka peningkatan mutu dokter akan terkendala.

    Masyarakat akan dirugikan bila pelayanan dokter kita kurang baik.

    Dokter Indonesia sebagai rakyat Indonesia membutuhkan peranan dan

    keberadaan Negara dalam mewujudkan rasa keadilan dalam kehidupan

    berbangsa. Rasa keadilan untuk mendapatkan hak-haknya sebagai warga Negara

    seperti halnya masyarakat lainnya . Dokter bukan merupakan kelompok

    masyarakat eksklusif . Dokter tidak bisa dihadapkan dan dibenturkan dengan

    Rakyat, karena Dokter juga Rakyat . Tanggung jawab Negara untuk dapat

    mewujudkan rasa keadilan kepada profesi kedokteran sehingga bersama-sama

    menempatkan sektor kesehatan sebagai mainstream pembangunan Nasional

    Selain itu perlu dilakukan gerakan bersama dokter membangun kesehatan dan

    kesejahteraan rakyat Indonesia , gerakan yang menghimpun dan mengerahkan

    segenap potensi dokter bersatu padu bersama rakyat untuk menyehatkan dan

    mensejahterakan bangsa. Revitalisasi peran dokter dalam pembentukan

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    5/14

    5

    karakter dokter pemimpin intelektual dan professional dalam pembangunan

    bangsa untuk mewujudkan ketahanan nasional menuju Indonesia sehat yang

    berdaulat dan berkeadilan perlu dilakukan secara terus menerus dengan

    menjadikan Hari Kebangkitan Nasional yang juga Hari Bakti Dokter Indonesia

    sebagai reminding peran dan baktinya kepada bangsanya.

    2. Pelayanan Kesehatan Yang Berkeadilan

    Kosa kata penting dalam pelayanan kesehatan adalah equity ( pemerataan )

    yang berarti pula ketersediaan pelayanan . Pemerataan adalah konsep normatif

    yang mengandung makna keterjaminan akan keadilan ( fairness) untuk

    mendapatkan pelayanan kesehatan . Pemerataan dalam kesehatan menekankan

    pentingnya fairness ( berkeadilan ) baik dari dimensi proses, kesempatan ,

    sumber daya maupun status kesehatan . Pemerataan selain mengandung makna

    kuantitatif yang terukur dari satuan jumlah (ketersediaan ) pelayanan tertentuyang tersebar merata seperti jumlah puskesmas atau jumlah tenaga kesehatan ,

    juga mengandung pengertian kualitatif yang terukur dari kualitas pelayanan dan

    kemampuan mengakses pelayanan kesehatan . Keberhasilan pembangunan

    kesehatan di Indonesia yang tergambar dari jumlah dan distribusi sarana

    pelayanan kesehatan yang cukup merata di berbagai tempat di Indonesia , juga

    harus diukur dari kualitas pelayanan yang diberikan dan kemampuan

    masyarakat mengakses pelayanan tersebut .

    Pelayanan kesehatan yang berkeadilan saat ini masih belum terwujud ,problematika masih banyak . Beberapa ilustrasi kasus masih banyak

    memperlihatkan cerminan ketidakadilan dari sisi proses dan kesempatan ( yaitu

    ketidakmampuan mengakses karena ketidakmampuan membayar pelayanan ).

    Sedangkan kasus ketidakrelaan tenaga kesehatan secara individual dalam

    melakukan pelayanan kesehatan program JKN dengan pendapatan kurang layak

    Dalam perspektif keadilan, kasus-kasus ini menggambarkan adanya

    ketidakadilan distributif , baik untuk pengguna jasa pelayanan ( yang sekaligus

    mencerminkan belum adanya keadilan kontributif dalam sistem kesehatan kita

    pada saat ini ).

    Selama ini, ukuran keberhasilan pembangunan kesehatan yang cenderung

    menggunakan indikator kuantitaif ( ketersediaan tenaga , sarana pelayanan

    kesehatan , dll) tanpa mempertimbangkan keadilan distributif dan keadilan

    kontributif harus dikaji ulang .

    Dalam komponen pembangunan kesehatan tidak akan terlepas dari peran

    sentral para dokter . Pada dokter adalah intelektual yang dalam menjalankan

    profesinya langsung berhadapan atau berada di tengah masyarakat dibekali nilaiprofesi yang menjadi kompas dalam segala bidakannya. Nilai profesi itu antara

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    6/14

    6

    lain adalah kemanusiaan (humanism), etika (ethics) dan kompetensi

    (competence). Dimanapun dokter ditempatkan seyogianya ia menjalankan peran

    intelektual profesional. Itulah yang dilakukan dokter Wahidin dan para

    sejawatnya lebih dari seabad yang lalu jauh sebelum adanya rekomendasi WHO.

    Karena itu peran dokter saat ini harus dikembalikan kepada peran dokter yang

    dicontohkan oleh dokter Wahidin. Dokter tidak hanya menjadi agent of

    treatment tapi juga harus menularkan nilai profesi dan kecendikiawanannya

    sehingga membuatnya menjadikan agent of mental-social change dan agent of

    developmentdalam pembangunan bangsa.

    Peran dokter ( tasks of medicine ) adalah cure often, relief sometimes and care

    always . Proses care always atau continuous care hanya dapat berjalan dengan

    baik apabila ditunjang dengan sistem pelayanan kesehatan yang sesuai .

    Optimalisasi upaya pelayanan kesehatan yang efektif pada setiap strata praktik

    kedokteran akan berdampak besar pada peningkatan derajat kesehatan

    masyarakat.

    Output dari sistem Praktik kedokteran yang baik adalah dokter dapat melayani

    masyarakat ( melakukan pelayanan kedokteran) secara bermutu. Pelayanan

    kedokteran yang bermutu harus mencerminkan pula semangat keadilan bagi

    dokter . Artinya dokter yang memberikan pelayanan yang bermutu haruslah

    tercukupi kesejahteraannya. Dengan demikian apabila profesi dokter sebagai

    input dalam sistem kesehatan dapat lebih tertata dan menjadi professional

    maka upaya untuk mencapai Indonesia Sehat akan semakin terdukung dengan

    baik .

    3. Tema Kegiatan

    Dokter Untuk Bangsa ,Adil dan Sejahtera Untuk Semua

    II. TUJUAN KEGIATAN

    Menumbuhkan, mengembangkan dan membina Gerakan Bersama Dokter untuk

    Bangsa dalam mewujudkan Indonesia Sehat yang berdaulat serta menempatkanKesehatan sebagai pilar utama Ketahanan Nasional.

    III. RUANG LINGKUPa. Sasaran

    Para pimpinan nasional/daerah dan penyelenggara negara

    Perusahaan BUMN, Swasta, Multinasional

    Organisasi sosial/kemasyarakatan

    Seluruh masyarakat Indonesia

    Seluruh anggota IDI

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    7/14

    7

    b. Jangkauan

    Seluruh IDI Wilayah dan IDI Cabang serta Perhimpunan yang berada

    dilingkungan IDI yang tersebar di Indonesia bekerja sama dengan semua

    mitra yang terkait.

    IV. STRATEGI KEGIATANKegiatan yang dilakukan sebagai agenda strategis untuk merawat dan

    memelihara Indonesia dalam bidang kesehatan yang meliputi :

    a) Advokasi kepada pengambil kebijakan, pemerintah pusat, pemerintah

    daerah dan stakeholder terkait .

    b) Kampanye dan upaya promosi kesehatan, terkait dengan kampanye

    paradigma sehat , kesehatan anak dan remaja , ketahanan gizi dan

    pangan serta kampanye air bersih serta penanaman nilai2 kesehatan

    sejak usia dini .

    c) Pelayanan langsung sebagai wujud bakti dokter kepada masyarakat ,

    melalui kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dsb .

    d) Mempelopori dan mengajak partisipasi masyarakat, bersinergi dengan

    kegiatan kampanye dan promosi kesehatan.

    e) Mendorong agar pemerintah dan seluruh warga bangsa lebih mencintai

    dan memprioritaskan faskes, dokter dan Sumber daya bangsa sendiri

    dalam menghadapi kompetensi keras pada era globalisasi

    V. BENTUKBENTUK KEGIATAN

    Dalam upaya melaksanakan strategi kegaiatan diatas dilakukan bentuk kegiatan

    sebagai berikut :

    A. DISKUSI KEBANGSAAN DAN HARI BAKTI DOKTER INDONESIA

    Tujuan :

    1. Melakukan refleksi sejarah kebangkitan bangsa yang dipelopori oleh

    dokter.

    2. Memberikan semangat pengabdian bagi seluruh dokter Indonesia.

    3. Mendorong negara untuk peduli kepada mutu pelayanan kesehatan di

    era jaminan kesehatan nasional.

    4. Menggugah pandangan rakyat dan seluruh pihak bahwa dokter tetapmengadikan dirinya demi nusa dan bangsa.

    Sasaran:1. Anggota IDI

    2. Wartawan Media

    3. Undangan

    Pelaksananan:1. Setiap bulan

    2.

    Menjelang hari H3. Setiap ada momentum

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    8/14

    8

    B. EXPEDISI BAKTI SOSIAL Di SUKU ANAK DALAMJAMBI

    Tujuan:

    1. Gerakan bersama meneguhkan komitmen dan kepedulian profesi

    terhadap masyarakat pedalaman yang ada di Indonesia.

    2. Gerakan bersama meneguhkan komitmen profesi untuk meningkatkankualitas hidup masyarakat pedalaman yang ada di Indonesia.

    Sasaran :

    Komunitas Suku Anak Dalam Di Provinsi Jambi

    Pelaksanaan :

    1. Kegiatan ini diselenggarakan mulai pada bulan Mei dan akan dirangkaian

    sebagai Puncak Acara HBDI 2016 di Provinsi Jambi

    2. Dilaksanakan PB IDI, IDI Wilayah Jambi dan IDI Cabang se Provinsi Jambi

    C. DOKTER KECIL AWARD 2016Tujuan :

    1. Gerakan bersama meneguhkan komitmen profesi untuk mendidik sejak

    dini perilaku hidup bersih dan sehat anak Indonesia.

    2. Gerakan bersama meneguhkan komitmen profesi untuk mendorong

    terbentuknya pendidik sebaya guna membangun generasi muda

    pelopor di bidang kesehatan.

    Sasaran :

    65 anak Indonesia usia sekolah

    Pelaksanaan :

    1. Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal MeiOktober 2016

    2. Dilaksanakan oleh PB IDI dan IDI Wilayah/IDI Cabang

    D.PENERBITAN BUKU INDONESIAN CARING PHYSICIAN DOKTER UNTUK

    BANGSA, PENGABDI KEMANUSIAAN

    Tujuan :

    1. Gerakan bersama meneguhkan komitmen profesi untuk senantiasa

    menumbuhkan jiwa dan semangat pengabdian untuk kemanusiaan.

    2. Gerakan bersama meneguhkan komitmen profesi untuk meningkatkan

    penghormatan pada nilai-nilai luhur kesejawatan profesi.

    Sasaran :

    65 orang dokter pengabdi di daerah terpenciL, perbatasan dan kepulauan

    Pelaksanaan :

    1. Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 1 Maret24 Oktober 2016

    2. Dilaksanakan oleh PB IDI

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    9/14

    9

    E. LAUCHING HOTLINE SERVICE untuk Anggota IDI

    - Klinik JKN (Konsultasi Seputar BPJS/JKN)

    - Klinik Advokasi (Konsultasi seputar advokasi regulasi pusat dan daerah)

    - Klini BHP2A (konsultasi seputar permasalahan pembinaan dan pembelaan

    anggota)Tujuan :

    Gerakan bersama meneguhkan komitmen profesi untuk lebih meningkatkan

    pelayanan ke masyarakat di Era JKN .

    .

    Sasaran :

    Seluruh anggota Ikatan Dokter Indonesia

    Pelaksanaan :

    1. Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 20 Mei24 Oktober 2016

    2. Dilaksanakan oleh PB IDI

    F. GERAKAN NASIONAL #IDIBERGERAK

    Tujuan :

    Gerakan bersama untuk memacu serta meningkatkan akselerasi para

    pengurus IDI Cabang/Wilayah/Perhimpunan untuk lebih berperan aktif

    terutama untuk kepentingan anggota IDI.

    Sasaran :

    Seluruh Pengurus IDI Cabang, Wilayah dan Perhimpunan

    Pelaksanaan :1. Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 20 Mei 24 Oktober 2016

    2. Dilaksanakan serentak oleh seluruh IDI Cabang, Wilayah dan PB IDI

    G.WORKSHOP SYSTEM THINKING & LEARNING ORGANIZATION

    Tujuan :

    Meningkatkan kemampuan dan kualitas keorganisasian para pengambil

    kebijakan di jajaran Pengurus Besar IDI dan Wilayah serta Perhimpunan

    Sasaran :

    Pengurus Besar IDI, IDI Wilayah dan PerhimpunanPelaksanaan :

    Bulan Juni 2016

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    10/14

    10

    H.KAMPANYE ETIKA DAN SUMPAH DOKTER INDONESIA

    Tujuan :

    Mengingatkan kembali Para Dokter mengenai Etika dan Sumpah Dokter

    Indonesia melalui booklet/pamphlet/booklet meja

    Sasaran :Semua Anggota IDI

    Pelaksanaan :

    Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 20 Mei 24 Oktober 2016 oleh

    MKEK ditingkat Wilayah dan Pengurus Besar

    G. Pencanangan dan Sosialisasi Hari Perlindungan Hukum Kedokteran tanggal

    27 Juni

    Tujuan :

    Mensosialisasikan tanggal 27 Juni sebagai Hari Perlindungan Hukum

    Kedokteran kepada anggota IDI dan masyarakat.Sasaran :

    Seluruh anggota IDI

    Pelaksaan :

    Dilaksanakan serentak di PB IDI, IDI Wil dan Cabang

    H. KEGIATAN PENGABDIAN PROFESI UNTUK MASYARAKAT

    a) Sehat Bersama Dokter Indonesia

    b) Gerakan Donor Darah

    c.) Bakti Sosial

    Diharapkan juga setiap Perhimpunan membuat kegiatan bakti sosial HBDI sesuai

    dengan disiplin ilmu masing-masing atau yang sudah mempunyai agenda

    kegiatan sosial pada tahun ini, agar dipadukan dengan kegiatan HBDI 2016.

    CATATAN

    1. Untuk kegiatan F, PB IDI meminta kegiatan tersebut dilakukan oleh IDI

    Cabang dan IDI Wilayah sebagai gerakan bersama IDI

    2. Selain bentuk-bentuk kegiatan diatas, IDI cabang dan IDI wilayah dapat

    menyelenggarakan bentuk kegiatan lainnya dalam rangka HBDI

    VI. KEPANITIAAN (Terlampir)

    Susunan kepanitian sebagaimana terlampir merupakan rancangan kepanitian

    ditingkat Pengurus Besar. Secara khusus kepanitiaan masing masing kegiatan

    akan disusun lebih lanjut. Susunan kepanitian ini dapat menjadi rujukan untuk

    Perhimpunan dan IDI Wilayah maupun cabang dalam menyusun kepanitian yang

    disesuaikan dengan pokok-pokok kegiatan dan atau kegiatan tambahan yang

    dilaksanakan oleh Perhimpunan dan IDI Wilayah maupun cabang.

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    11/14

    11

    VII. PENUTUP

    Demikianlah Panduan Pelaksana Kegiatan ini disusun untuk menjadi acuan dan

    gambaran lebih lanjut mengenai Hari Bakti Dokter Indonesia ke 108 dengan

    Tema Dokter Untuk Bangsa, Adil dan Sejahtera untuk Semua .

    - 0 -

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    12/14

    12

    LAMPIRAN 1

    RANCANGAN SUSUNAN KEPANITIAN

    HARI BAKTI DOKTER INDONESIA 2016

    Susunan Kepanitiaan sebagai berikut :

    Panitia Pengarah :

    Ketua : Dr Moh Adib Khumaidi Sp.OT

    Anggota : Prof Dr Errol HUtagalung Sp.OT

    Prof Dr Razak Thaha MSc, Sp.GK

    Dr Zaenal Abidin, SH, MH

    Dr Daeng M Faqih SH, MHDr Mahesa Paranadipa, SH

    Dr Dyah A Waluyo

    Panitia Pelaksana

    Ketua : Dr Efrila, SH,MH

    Wakil Ketua : Dr Rosita Rivai

    Sekretaris : Dr Asturi Putri MARS

    Anggota : Dr Astronias B Awusi, Sp.PK, M.Kes

    Dr Tunggul Birowo, MHDr Enuh Nugraha, MKK

    Dr Ardiansyah Bahar

    1. Sehat Bersama Dokter Indonesia ( Senam otak, senam Osteoporosis, Senam

    Jantung Sehat, Lomba Lari/Gerak Jalan, Golf, Sepeda Santai, dll)

    Ketua : Dr M.Kurniawan, Sp.S

    Anggota : Dr Yoesrianto Tahir

    Dr Putro Muhammad Darsono

    2. Bakti Sosial/Kegiatan Pengabdian Profesi untuk Msyarakat dari IDI

    Cabang/Wilayah/Perhimpunan (Tes IVA, Operasi Katarak, Bibir Sumbing. Dll)

    Ketua : Dr Sukmanto Gamalyono

    Dr Iqbal El Mubarak

    Dr Prasetyo Widhi Buwono, Sp.PD

    Dr Kusmuni Dali

    DR Dr Citra Kusumati M,Kes

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    13/14

    13

    Ekspedisi Bakti Sosial di Suku Anak Dalam Jambi

    Ketua : Dr Deri Mulyadi, Sp.OT,SH,MH,Kes

    Anggota : Dr Nirwan Satria Sp.An

    Dr Safrizal, Sp.OT

    Dr Rais Husni Mubarak

    3.Dokter Kecil Award

    Ketua : Dr Ulul Albab Sp.OG

    Anggota : Dr Tirta Prawita Sari, Sp.GK MSc

    4. Serial Diskusi Dengan Tokoh Nasional

    Ketua : Dr Seno Purnomo

    Dr Abdul Halik Malik MKM

    Dr Taufan Tuarita

    5. Resepsi HUT IDI

    Ketua : Dr Rosita Rivai

    Anggota : Dr Fika Ekayanti, M.Med Ed

    Dr Imelda Datau

    Dr Edison Saputra

    Dr Hilna Khairunisa Shalihat

    6. Penerbitan BUKU Indonesian Caring Physicians

    Ketua : DR Dr Andi Alfian Zainuddin MKM

    Anggota : Dr Nurhidayat Pua Upa, MARS

    Dr Dien Kurtanty, MKM

    7. Hari Pelindungan Hukum Kedokteran

    Ketua : Dr Djoko Widyanto JS, DHM, MHKes

    Anggota : Dr HN Nazar, MH Kes

    Dr Lucky Azizah, Sp.PD-KGEHDr Hadi Wijayah

    8. GERAKAN NASIONAL #IDIBEKERJA

    Ketua : Dr Kemas Abdurrohim, MARS, M.Kes, Sp.Ak

    Anggota : Dr Mukti Eka Rahadian, MARS, MPH

    Dr Mohammad Ardiansyah M.Kes

    Dr Ferry Rahman

  • 7/26/2019 Buku Panduan HBDI 2016

    14/14

    14

    9. Workshop System Thinking And Learning Organization

    Ketua : Dr Kamaruddin Askar

    Anggota : Dr Asturi Putri MARS

    Dr Hartati B Bangsa

    Dr Abdul Halik Malik MKMDr Taufan Tuarita

    10.Lauching Hotline Service Untuk Anggota IDI

    Ketua : Dr Amran A Raga

    Anggota : Dr Yoesrianto Tahir

    Dr Andi Khomeini Takdir, Sp.PD

    11.Kampanye Etika Dan Sumpah Dokter Indonesia

    Ketua : Dr Mohammad Baharuddin, Sp.OG, MARSAnggota : Dr Putri Dianita Meilia, Sp.F, MCRM

    Dr Budi Suhendar, Sp.F, DFM

    12.Gerakan DONOR DARAH BERSAMA DOKTER

    Ketua : DR Dr Yuyun Soedarmono

    Anggota : Dr Elida Marpaung M.Biomed

    DR Dr Niken Ritchie , M.Biomed