Buku Orta Depkumham
-
Upload
rias-tanti -
Category
Documents
-
view
138 -
download
0
description
Transcript of Buku Orta Depkumham
1
PERATURAN MENTERI HUKUM & HAK ASASI MANUSIA
NOMOR : M.09.PR.07-10 TAHUN 2007 TANGGAL 20 APRIL 2007
TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM
TAHUN 2007
i
DAFTAR ISI I. : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM R.I NOMOR: M.09-
PR.07.10 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM R.I
01
: KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI DEPARTEMEN HUKUM
DAN HAM 03
Bagian Kesatu : Kedudukan …………………............................... 03 Bagian Kedua : Tugas …………………………............................ 03
BAB I
Bagian Ketiga : Fungsi …………………………............................ 03
BAB II : SUSUNAN ORGANISASI 03
: SEKRETARIAT JENDERAL 04 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ………….................................. 04 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……………………………... 04 Bagian Ketiga : Biro Perencanaan …………….............................. 04 Bagian Keempat : Biro Kepegawaian ……....................................... 09 Bagian Kelima : Biro Keuangan ………......................................... 12 Bagian Keenam : Biro Perlengkapan ……………………………... 16 Bagian Ketujuh : Biro Humas dan Hubungan Luar Negeri ………
.. 19
BAB III
Bagian Kedelapan : Biro Umum …………………............................ 21
: DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
25
Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi …………….............................. 25 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……………………………... 25 Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN …………………………….. 25
BAB IV
Bagian Keempat : Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan
… 28
Bagian Kelima : Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan
… 31
Bagian Keenam : Direktorat Publikasi, Kerja Sama dan Pengundangan Peraturan Perundang-undangan
… 35
Bagian Ketujuh : Direktorat Litigasi Perundang-undangan … 37
Bagian Kedelapan : Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah
… 40
: DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM 43 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi …………….............................. 43 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……………………………. 43 Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN ……………………………. 43 Bagian Keempat : Direktorat Perdata ……………………………. 46 Bagian Kelima : Direktorat Pidana ……………………………. 50 Bagian Keenam : Direktorat Tata Negara …................................... 51 Bagian Ketujuh : Direktorat Hukum Internasional ……………… 53
BAB V
Bagian Kedelapan : Direktorat Daktiloskopi ……............................... 56
: DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN 58 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………………………. 58 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……………………………. 58 Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN ……………………………. 58 Bagian Keempat : Direktorat Bina Registrasi dan Statistik ……... 61
BAB VI
Bagian Kelima : Direktorat Bina Perawatan ……... 64 Bagian Keenam : Direktorat Bina Bimbingan
Kemasyarakatan ……... 66
Bagian Ketujuh : Direktorat Bina Latihan Kerja dan Produksi ….... 69
Bagian Kedelapan : Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban ……... 72 Bagian Kesembilan : Direktorat Bina Khusus Narkotika ………......... 75
ii
: DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI 78 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………......................... 78 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……………………………. 78 Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN ……………………………. 78 Bagian Keempat : Direktorat Dokumen Perjalanan,
Visa dan Fasilitas Keimigrasian ……............. 81
Bagian Kelima : Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian
……............. 84
Bagian Keenam : Direktorat Intelijen Keimigrasian ……............. 86 Bagian Ketujuh : Direktorat Penyidikan dan
Penindakan Keimigrasian ……............. 89
Bagian Kedelapan : Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian
……………. 92
BAB VII
Bagian Kesembilan : Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian
……………. 95
: DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL 99 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………........................ 99 Bagian Kedua : Susunan Organisasi …………………………… 99 Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN …………………………… 99 Bagian Keempat : Direktorat Hak Cipta, Desain
Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang
…………… 102
Bagian Kelima : Direktorat Paten ……………............................. 104 Bagian Keenam : Direktorat Merek ……………............................. 107 Bagian Ketujuh : Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan …… 109
BAB VIII
Bagian Kedelapan : Direktorat Teknologi Informasi ………………... 111
: DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA 115 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi …………….... 115 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ……………. 115 Bagian Ketiga : Sekretariat DITJEN ……………. 115 Bagian Keempat : Direktorat Bina Hak Asasi Manusia ……... 118 Bagian Kelima : Direktorat Kerja Sama Pemajuan Hak
Asasi Manusia ……... 121
Bagian Keenam : Direktorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia
……... 124
Bagian Ketujuh : Direktorat Sistem Informasi Hak Asasi Manusia
……... 126
BAB IX
Bagian Kedelapan : Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Hak Asasi Manusia
….. 128
: INSPEKTORAT JENDERAL 131 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………............................. 131 Bagian Kedua : Susunan Organisasi …………………………….. 131 Bagian Ketiga : Sekretariat ITJEN …………………………….. 131 Bagian Keempat : Inspektorat Kepegawaian ……....................... 135 Bagian Kelima : Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan …... 135 Bagian Keenam : Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan
Hak Kekayaan Intelektual …... 136
Bagian Ketujuh : Inspektorat Pemasyarakatan …........................ 137 Bagian Kedelapan : Inspektorat Keimigrasian ……........................ 137 Bagian Kesembilan : Inspektorat Khusus …………………………….. 138
BAB X
Bagian Kesepuluh : Kelompok Jabatan Fungsional Auditor .......... 139
: BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL 140 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………............................ 140 Bagian Kedua : Susunan Organisasi …………............................. 140 Bagian Ketiga : Sekretariat Badan ……………............................. 140
BAB XI
Bagian Keempat : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional
…….. 143
iii
Bagian Kelima : Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional
…….. 145
Bagian Keenam : Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional
.......... 147
Bagian Ketujuh : Pusat Penyuluhan Hukum …………………... 149
: BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA
152
Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………. 152 Bagian Kedua : Susunan Organisasi ………….. 152 Bagian Ketiga : Sekretariat Badan ……………. 152 Bagian Keempat : Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hak-Hak Sipil dan Politik ……... 155
Bagian Kelima : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
……... 157
Bagian Keenam : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat
……... 159
BAB XII
Bagian Ketujuh : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-Hak Kelompok Rentan
……... 161
BAB XIII : BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM
DAN HAK ASASI MANUSIA 164
Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………………………... 164 Bagian Kedua : Susunan Organisasi …………………………… 164 Bagian Ketiga : Sekretariat Badan …………………………… 164 Bagian Keempat : Pusat Pengembangan Kepemimpinan
dan Manajemen ……….. 167
Bagian Kelima : Pusat Pengembangan Teknis ……….. 169 Bagian Keenam Pusat Pengembangan Fungsional dan
HAM ……….. 171
: STAF AHLI 173
BAB XIV
: PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN 174 Bagian Kesatu : Tugas dan Fungsi ……………………………… 174
BAB XV
Bagian Kedua : Susunan Organisasi ………………………….. 174
BAB XVI : KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 176
BAB XVII : TATA KERJA 176
BAB XVIII : INSTANSI VERTIKAL 177
BAB XIX : UNIT PELAKSANA TEKNIS 177
BAB XX : KETENTUAN PENUTUP 177
iv
LAMPIRAN I
1. Bagan Susunan Organisasi Menteri Hukum dan HAM …………………… i2. Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Jenderal …………………… ii3. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Peraturan
Perundang-undangan ……………………
ix
4. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
……………………
xvi
5. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan …………………… xxiii6. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Imigrasi …………………… xxxi7. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual …………………… xxxix
8. Bagan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal HAM …………………… xlvi9. Bagan Susunan Organisasi Inspektorat Jenderal …………………… liii10. Bagan Susunan Organisasi Badan Pembinaan Hukum Nasional …………………… lxi11. Bagan Susunan Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan
Hak Asasi Manusia …………………… lxvii
12. Bagan Susunan Organisasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia
…………………… lxxiii
13. Bagan Susunan Organisasi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
………………… lxxviii
LAMPIRAN II 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
……………….. I
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia
……………….. IX
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 91Tahun 2006 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia
……………….. XII
4. Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor B/1841/M.PAN/10/2005 Tanggal 5 Oktober 2005
……………….. XIV
5. Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor B/941/M.PAN/4/2007 Tanggal 16 April 2007
……………….. XVI
1
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR M.09-PR.07.10 TAHUN 2007
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2006 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, perlu penataan kembali organisasi dan tata kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B/941/M.PAN/4/2007 tanggal 16 April 2007, perlu mencabut Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.03-PR-07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang baru;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);
2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3474);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3614);
5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3668);
6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3809);
7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);
8. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889);
2
9. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 242, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4044);
10. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 243, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4045);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4046 );
12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4130);
13. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 110 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4131);
14. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 8 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4358);
15. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4358);
16. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya-biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4005 );
18. Keputusan Presiden Nomor 139 Tahun 2000 tentang Pembentukan Kantor Pelayanan Fidusia di setiap Ibukota Propinsi di wilayah Negara Republik Indonesia;
19. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di Lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia;
20. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8/M Tahun 2005;
21. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun 2004 – 2009;
22. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
23. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia;
24. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2006 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia;
25. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 108/1995 tentang Pedoman Perumusan Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural di lingkungan Departemen.
Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA.
3
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Bagian Kesatu
Kedudukan Pasal 1
(1) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah unsur pelaksana Pemerintah. (2) Departemen dipimpin oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
Bagian Kedua Tugas Pasal 2
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Bagian Ketiga Fungsi Pasal 3
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 , Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang hukum dan
hak asasi manusia; b. pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; dan e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya
kepada Presiden.
BAB II SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 4 Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Sekretariat Jenderal; b. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; c. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum; d. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan; e. Direktorat Jenderal Imigrasi; f. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual; g. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia; h. Inspektorat Jenderal; i. Badan Pembinaan Hukum Nasional; j. Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia; k. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan l. Staf Ahli.
4
BAB III SEKRETARIAT JENDERAL
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 5 Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen.
Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. pengkoordinasian pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Departemen; b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
dan fungsi Departemen; c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian Koordinator,
kementerian Negara, Departemen lain, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan lembaga lain yang terkait; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 7
Sekretariat Jenderal terdiri atas : a. Biro Perencanaan; b. Biro Kepegawaian; c. Biro Keuangan; d. Biro Perlengkapan; e. Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri; dan f. Biro Umum.
Bagian Ketiga
Biro Perencanaan
Pasal 8 Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi penyusunan rencana dan anggaran, pengorganisasian, ketatalaksanaan serta evaluasi dan penyusunan laporan Departemen berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi: a. pengumpulan dan pengolahan data perencanaan Departemen; b. penyusunan rencana strategis yang meliputi rencana pembangunan jangka panjang, rencana
pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan; c. penyusunan program dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
Departemen; d. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis perencanaan Departemen; e. penyusunan evaluasi rencana dan laporan Departemen; f. pelaksanaan pembinaan organisasi di lingkungan Departemen; g. pelaksanaan pembinaan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen; dan h. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan.
5
Pasal 10 Biro Perencanaan terdiri atas : a. Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data; b. Bagian Penyusunan Program dan Anggaran; c. Bagian Evaluasi dan Laporan; d. Bagian Organisasi; e. Bagian Ketatalaksanaan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 11
Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, termasuk data terkait gender, penyajian informasi serta penataan sistem informasi dan jaringan situs Departemen.
Pasal 12 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi termasuk data terkait gender serta
penataan sistem informasi dan jaringan situs Departemen; b. pengoperasian jaringan situs Departemen dan pemeliharaan file, perangkat dan jaringan situs; c. perencanaan pembangunan pengembangan dan pemeliharaan program aplikasi sistem informasi
manajemen Sekretariat Jenderal; dan d. perencanaan, pembangunan pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi manajemen
Sekretariat Jenderal.
Pasal 13 Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data terdiri atas : a. Subbagian Pengumpulan dan Pengolahan Data I; b. Subbagian Pengumpulan dan Pengolahan Data II; c. Subbagian Pengumpulan dan Pengolahan Data III; dan d. Subbagian Pengumpulan dan Pengolahan Data IV.
Pasal 14
(1) Subbagian Pengumpulan dan Pengolahan Data I mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data termasuk data terkait gender untuk unit Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Inspektorat Jenderal dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, dan Jawa Timur serta pelaksanaan administrasi surat masuk dan keluar, penyajian dan pemberian layanan data dan informasi.
(2) Subbagian Pengumpulan dan Pengolahan Data II mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data termasuk data terkait gender untuk unit Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung serta pengoperasian dan pemeliharaan jaringan situs Departemen dan perangkat keras.
(3) Subbagian Pengumpulan dan Pengolahan Data III mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data termasuk data terkait gender untuk unit Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan dan Direktorat Jenderal Imigrasi, serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara, serta perencanaan pembangunan pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi manajemen Sekretariat Jenderal.
(4) Subbagian Pengumpulan dan Pengolahan Data IV mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data termasuk data terkait gender untuk unit Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, Badan Pembinaan Hukum Nasional, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia, dan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Irian Jaya Barat, serta perencanaan,
6
pengembangan dan pemeliharaan program aplikasi sistem informasi manajemen Sekretariat Jenderal.
Pasal 15
Bagian Penyusunan Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, penyusunan perencanaan, program dan anggaran serta pemberian bimbingan teknis perencanaan di lingkungan Departemen.
Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bagian Penyusunan Program, dan Anggaran menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi penyusunan perencanaan, program dan anggaran; b. pengelolaan, pengolahan dan analisis data; c. penyusunan rencana stategis yang meliputi rencana pembangunan jangka panjang, rencana
pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan; d. penyusunan program, Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Departemen; dan e. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis perencanaan Departemen.
Pasal 17 Bagian Penyusunan Program dan Anggaran terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I; b. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran II; c. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran III; dan d. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran IV.
Pasal 18
(1) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I mempunyai tugas melakukan pengelolaan, pengolahan dan analisis data, penyusunan rencana, program dan anggaran, penyusunan rencana strategis, Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Departemen, pembahasan anggaran dan pemberian bimbingan teknis perencanaan di lingkungan Unit Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Inspektorat Jenderal serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.
(2) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran II mempunyai tugas melakukan pengelolaan, pengolahan dan analisis data, penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan bahan penyusunan rencana strategis, Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Departemen, pembahasan anggaran dan pemberian bimbingan teknis perencanaan di lingkungan Unit Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
(3) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran III mempunyai tugas melakukan pengelolaan, pengolahan dan analisis data, penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan bahan penyusunan rencana strategis, Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Departemen, pembahasan anggaran dan pemberian bimbingan teknis perencanaan di lingkungan Unit Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat.
(4) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran IV mempunyai tugas melakukan pengelolaan, pengolahan dan analisis data, penyusunan rencana, program dan anggaran, penyiapan bahan penyusunan rencana strategis, Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Departemen, pembahasan anggaran dan pemberian bimbingan teknis perencanaan di lingkungan Unit Sekretariat Jenderal, dan Badan Pembinaan Hukum Nasional serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
7
Pasal 19 Bagian Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penghimpunan dan analisis hasil pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program Departemen.
Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bagian Evaluasi dan Laporan menyelenggarakan fungsi: a. penghimpunan dan analisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana dan program; b. penyiapan penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program; c. pelaksanaan evaluasi kinerja hasil pelaksanaan rencana pembangunan departemen periode
sebelumnya; dan d. penyusunan hasil evaluasi rencana pembangunan strategis departemen sebagai bahan rencana
pembangunan periode berikutnya.
Pasal 21 Bagian Evaluasi dan Laporan terdiri atas : a. Subbagian Evaluasi dan Laporan I; b. Subbagian Evaluasi dan Laporan II; c. Subbagian Evaluasi dan Laporan III; dan d. Subbagian Evaluasi dan Laporan IV.
Pasal 22 (1) Subbagian Evaluasi dan Laporan I mempunyai tugas melakukan penghimpunan dan analisis,
penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program, serta pelaksanaan evaluasi kinerja dan penyusunan hasil evaluasi rencana pembangunan Departemen di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, dan Jawa Timur.
(2) Subbagian Evaluasi dan Laporan II mempunyai tugas melakukan penghimpunan dan analisis, penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program, serta pelaksanaan evaluasi kinerja dan penyusunan hasil evaluasi rencana pembangunan Departemen di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung.
(3) Subbagian Evaluasi dan Laporan III mempunyai tugas melakukan penghimpunan dan analisis, penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program, serta pelaksanaan evaluasi kinerja dan penyusunan hasil evaluasi rencana pembangunan Departemen di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Irian Jaya Barat.
(4) Subbagian Evaluasi dan Laporan IV mempunyai tugas melakukan penghimpunan dan analisis, penyusunan laporan hasil pelaksanaan rencana dan program, serta pelaksanaan evaluasi kinerja dan penyusunan hasil evaluasi rencana pembangunan Departemen di lingkungan Unit Pusat dan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Pasal 23
Bagian Organisasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kelembagaan di lingkungan Departemen.
Pasal 24
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Bagian Organisasi menyelenggarakan fungsi: a. penelaahan, analisa kebutuhan, penyusunan standar, perumusan tugas, fungsi dan susunan
organisasi di lingkungan Departemen; b. pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi di lingkungan Departemen; c. pelaksanaan pemantauan perkembangan dan peningkatan kinerja organisasi di lingkungan
Departemen; d. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan organisasi; dan e. pengevaluasian kelembagaan.
8
Pasal 25 Bagian Organisasi terdiri atas : a. Subbagian Kelembagaan I; b. Subbagian Kelembagaan II; dan c. Subbagian Kelembagaan III.
Pasal 26 (1) Subbagian Kelembagaan I mempunyai tugas melakukan penelaahan, analisa kebutuhan,
penyusunan standar, perumusan tugas, fungsi dan susunan organisasi, pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi, pelaksanaan pemantauan perkembangan dan peningkatan kinerja organisasi serta evaluasi kelembagaan di lingkungan Unit Pusat dan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, dan Jawa Timur.
(2) Subbagian Kelembagaan II mempunyai tugas melakukan penelaahan, analisa kebutuhan, penyusunan standar, perumusan tugas, fungsi dan susunan organisasi, pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi, pelaksanaan pemantauan perkembangan dan peningkatan kinerja organisasi serta evaluasi kelembagaan di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
(3) Subbagian Kelembagaan III mempunyai tugas melakukan penelaahan, analisa kebutuhan, penyusunan standar, perumusan tugas, fungsi dan susunan organisasi, pengelolaan dan pengolahan data unit organisasi, pelaksanaan pemantauan perkembangan dan peningkatan kinerja organisasi serta evaluasi kelembagaan di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat.
Pasal 27
Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pembakuan sarana kerja, sistem dan prosedur administrasi, analisa jabatan, dan evaluasi ketatalaksanaan serta urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.
Pasal 28
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Bagian Ketatalaksanaan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan pembakuan sarana kerja dan penyiapan pengukuran efisiensi dan efektivitas kerja; b. penyusunan sistem dan prosedur administrasi, metode kerja dan penyiapan naskah rancangan
peraturan; c. evaluasi ketatalaksanaan dan penyusunan analisa jabatan; dan d. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.
Pasal 29 Bagian Ketatalaksanaan terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Standardisasi Kerja; b. Subbagian Pengembangan Sistem, Prosedur, dan Metode Kerja; c. Subbagian Evaluasi Tatalaksana; dan d. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 30 (1) Subbagian Penyusunan Standardisasi Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, penelaahan dan penyusunan pembakuan sarana kerja serta pengukuran efisiensi dan efektivitas kerja.
(2) Subbagian Pengembangan Sistem, Prosedur dan Metode Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan sistem dan prosedur administrasi, metode kerja, serta penyiapan naskah rancangan peraturan di bidang tugas Sekretariat Jenderal.
(3) Subbagian Evaluasi Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi ketatalaksanaan dan penyusunan analisa jabatan.
(4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perencanaan.
9
Bagian Keempat Biro Kepegawaian
Pasal 31 Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Departemen.
Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Biro Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi dan penyusunan rencana formasi, pengadaan dan penempatan, peraturan perundang-
undangan dan petunjuk kepegawaian, pengendalian kepangkatan, kesejahteraan pegawai, serta urusan tata usaha Biro Kepegawaian;
b. penyusunan rencana dan penyiapan pengembangan pegawai; c. perencanaan dan penyiapan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan mutasi kepegawaian
lainnya; d. perencanaan dan penyiapan cuti, pemberhentian dan pensiun pegawai; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Kepegawaian.
Pasal 33
Biro Kepegawaian terdiri atas : a. Bagian Umum Kepegawaian; b. Bagian Pengembangan Pegawai; c. Bagian Mutasi Pegawai; d. Bagian Pemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawai; e. Bagian Tata Usaha Kepegawaian; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 34
Bagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana formasi, pengadaan dan alokasi formasi, peraturan perundangan-undangan dan petunjuk kepegawaian, pengendalian kepangkatan, kesejahteraan dan urusan tata usaha Biro Kepegawaian.
Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bagian Umum Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana formasi, pengadaan, alokasi formasi dan
pengendalian kepangkatan; b. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundangan-undangan dan petunjuk-petunjuk
kepegawaian, penghimpunan dan pemeliharaan peraturan yang berkaitan dengan kepegawaian; c. penyiapan penyelesaian urusan jaminan hari tua, kartu isteri/suami dan lain-lain sebagainya; dan d. pengelolaan urusan tata usaha Biro Kepegawaian.
Pasal 36
Bagian Umum Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Pengadaan Pegawai; b. Subbagian Peraturan Perundangan- undangan; c. Subbagian Jaminan Sosial; dan d. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 37
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Pengadaan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi dan penyusunan bahan rencana formasi, pengadaan dan perencanaan alokasi formasi pegawai di lingkungan Unit Pusat maupun Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia serta perencanaan pengendalian kenaikan pangkat.
(2) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan petunjuk-petunjuk kepegawaian, penghimpunan dan pemeliharaan peraturan yang berkaitan dengan kepegawaian.
10
(3) Subbagian Jaminan Sosial mempunyai tugas melakukan penyelesaian urusan jaminan hari tua/TASPEN, kartu isteri/kartu suami, dan penyiapan permohonan bantuan dana tabungan perumahan, piagam Dayaka Rhudika Pengayoman serta pembekalan bagi pegawai yang akan pensiun.
(4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Kepegawaian.
Pasal 38
Bagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perencanaan, dan analisa kebutuhan pengembangan pegawai dan bahan seleksi pegawai, pengembangan sistem dan pendidikan dan pelatihan luar negeri.
Pasal 39 Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud dalam Pasal 38, Bagian Pengembangan Pegawai menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan dan penganalisaan kebutuhan pendidikan dan latihan dalam rangka pengembangan
pegawai; b. penyiapan dan penyaringan pegawai untuk keperluan pengangkatan, penempatan dan
pengembangan; c. penyiapan pengiriman pegawai ke luar negeri; dan d. penyiapan pemberian penghargaan kepada pegawai dan unit kerja yang berprestasi.
Pasal 40 Bagian Pengembangan Pegawai terdiri atas : a. Subbagian Analisa Kebutuhan Pengembangan Pegawai; b. Subbagian Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Luar Negeri; dan c. Subbagian Penyaringan Pegawai.
Pasal 41
(1) Subbagian Analisa Kebutuhan Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan penganalisaan kebutuhan dan penyusunan kebutuhan pengembangan pegawai serta pemberian piagam penghargaan bagi pegawai yang telah menjalani pensiun.
(2) Subbagian Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan pengembangan sistem kepegawaian, penganalisaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan luar negeri dan pengurusan pegawai ke luar negeri dalam kerja sama teknis luar negeri serta pemberian penghargaan kepada pegawai dan unit kerja yang berprestasi di lingkungan Departemen.
(3) Subbagian Penyaringan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan perencanaan dan penyaringan pegawai untuk keperluan pengangkatan, penempatan dan pengembangan pegawai.
Pasal 42
Bagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan penetapan, pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Departemen.
Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Mutasi Pegawai menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penetapan pengangkatan dan kepangkatan pegawai; b. penyiapan penetapan penggajian; c. penyiapan penetapan pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta pengambilan
sumpah/janji pegawai negeri sipil; dan d. pengelolaan administrasi jabatan fungsional.
Pasal 44
Bagian Mutasi Pegawai terdiri atas : a. Subbagian Mutasi I; b. Subbagian Mutasi II; c. Subbagian Mutasi III; dan d. Subbagian Mutasi IV.
11
Pasal 45
(1) Subbagian Mutasi I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Unit Pusat.
(2) Subbagian Mutasi II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di DKI Jakarta, Jawa, Banten, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Irian Jaya Barat.
(3) Subbagian Mutasi III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta pengambilan sumpah/janji pegawai negeri sipil di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan, Sulawesi, dan Gorontalo.
(4) Subbagian Mutasi IV mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, golongan IV/b ke atas dan mutasi jabatan serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Departemen.
Pasal 46
Bagian Pemberhentian, Pensiunan dan Disiplin Pegawai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan segala sesuatu di bidang pemberhentian dan pemensiunan, penegakan disipilin, izin perkawinan dan perceraian serta cuti pegawai.
Pasal 47 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Bagian Pemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawai menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pemberhentian dan pensiun pegawai; b. penyelesaian permohonan izin perkawinan, perceraian dan cuti; dan c. penyelesaian administrasi dalam rangka penegakan hukuman disiplin pegawai.
Pasal 48
Bagian Pemberhentian, Pensiun dan Disiplin Pegawai terdiri atas : a. Subagian Pemberhentian dan Pensiun I; b. Subagian Pemberhentian dan Pensiun II; c. Subagian Pemberhentian dan Pensiun III; dan d. Subagian Pemberhentian dan Disiplin Pegawai.
Pasal 49
(1) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelesaian segala sesuatu yang berhubungan dengan pensiun, permohonan izin perkawinan dan perceraian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di DKI Jakarta, Jawa dan Banten.
(2) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelesaian segala sesuatu yang berhubungan dengan pensiun, permohonan izin perkawinan dan perceraian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Kalimantan.
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelesaian segala sesuatu yang berhubungan dengan pensiun, permohonan izin perkawinan dan perceraian di lingkungan Unit Pusat dan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sulawesi, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Irian Jaya Barat, Bali, Nusa Tenggara serta Cuti Pegawai.
(4) Subbagian Pemberhentian dan Disiplin Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelesaian pemberhentian dan penyelesaian administrasi dalam rangka penegakan hukuman disiplin pegawai.
Pasal 50
Bagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha kepegawaian.
12
Pasal 51 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 , Bagian Tata Usaha Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penghimpunan data kepegawaian, pencatatan segala pemindahan pegawai, dan mutasi
kepegawaian dalam buku mutasi dan kartu mutasi pegawai yang bersangkutan; b. pengelolaan arsip kepegawaian secara sistematis serta urusan kartu pegawai (KARPEG); c. penyusunan daftar urut kepegawaian setiap tahun; dan d. pengelolaan penggandaan.
Pasal 52
Bagian Tata Usaha Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Tata Naskah I; b. Subbagian Tata Naskah II; c. Subbagian Penggandaan I; dan d. Subbagian Penggandaan II.
Pasal 53
(1) Subbagian Tata Naskah I mempunyai tugas melakukan penghimpunan data kepegawaian, pencatatan mutasi kepegawaian, penyusunan daftar urut kepangkatan pegawai Sekretariat Jenderal, pengurusan Kartu Pegawai di lingkungan Unit Pusat serta pengelolaan arsip Kantor Pusat dan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jawa dari Golongan I sampai dengan Golongan IV.
(2) Subbagian Tata Naskah II mempunyai tugas melakukan penghimpunan data kepegawaian, pencatatan mutasi kepegawaian, penyusunan daftar urut kepangkatan pegawai Departemen golongan IV seluruh Indonesia dan pengelolaan arsip kepegawaian golongan III sampai golongan IV pada Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Luar Jawa.
(3) Subbagian Penggandaan I mempunyai tugas melakukan urusan pengetikan dan penggandaan penetapan kepegawaian di lingkungan Unit Pusat dan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di DKI Jakarta, Jawa dan Banten.
(4) Subbagian Penggandaan II mempunyai tugas melakukan urusan pengetikan dan penggandaan penetapan kepegawaian di lingkungan Unit Pusat dan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Luar Jawa.
Bagian Kelima Biro Keuangan
Pasal 54
Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengelolaan, koordinasi, dan pelaksanaan anggaran di lingkungan Departemen berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 55 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Biro Keuangan menyelenggarakan fungsi:r a. penyiapan bahan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Departemen; b. pembinaan, pengelolaan dan koordinasi terhadap pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Departemen; c. penyusunan dan perumusan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Departemen; d. penyusunan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Departemen; e. pelaksanaan pengeluaran keuangan Departemen; f. pelaksanaan dan pengujian Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan penerbitan Surat Perintah
Membayar (SPM) Departemen; g. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penata usahaan administrasi keuangan Departemen; h. pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Departemen; i. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan; j. pelaksanaan penyelesaian kerugian negara; dan k. pelaksanaan urusan tata usaha Biro Keuangan.
13
Pasal 56 Biro Keuangan terdiri atas : a. Bagian Pelaksanaan Anggaran; b. Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan; c. Bagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar; d. Bagian Akuntansi dan Pelaporan; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 57 Bagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Departemen, penyusunan dan perumusan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran serta bimbingan teknis pelaksanaan anggaran.
Pasal 58 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bagian Pelaksanaan Anggaran menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Departemen; b. penyiapan penyusunan dan perumusan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran; c. penyiapan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran; d. penyusunan dan revisi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran; e. pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak; dan f. pemberian bimbingan teknis pelaksanaan anggaran.
Pasal 59 Bagian Pelaksanaan Anggaran terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran I; b. Subbagian Pelaksanaan Anggaran II; c. Subbagian Pelaksanaan Anggaran III; dan d. Subbagian Pelaksanaan Anggaran IV.
Pasal 60 (1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, penyusunan dan perumusan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran serta pelaksanaan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran untuk Unit Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Inspektorat Jenderal serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.
(2) Subbagian Pelaksanaan Anggaran II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, penyusunan dan perumusan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran serta pelaksanaan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran untuk Unit Direktorat Administrasi Hukum Umum, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dan Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
(3) Subbagian Pelaksanaan Anggaran III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, penyusunan dan perumusan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran serta pelaksanaan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran untuk Unit Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat.
14
(4) Subbagian Pelaksanaan Anggaran IV mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, penyusunan dan perumusan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran serta pelaksanaan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran untuk Unit Sekretariat Jenderal dan Badan Pembinaan Hukum Nasional serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Pasal 61
Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengelolaan keuangan dan pembinaan perbendaharaan, tata usaha keuangan, bimbingan teknis pengelolaan keuangan di lingkungan Departemen dan urusan tata usaha Biro Keuangan.
Pasal 62 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan pedoman dan petunjuk tata usaha keuangan di lingkungan Departemen; b. penyiapan pembinaan dan penetapan pengelola keuangan; c. penyiapan penyusunan bahan pembinaan pengelolaan perbendaharaan; d. penyiapan bahan penilaian dan penyelesaian kerugian negara; e. pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan keuangan; dan f. pengelolaan urusan tata usaha Biro Keuangan.
Pasal 63
Bagian Perbendaharaan dan Tata Usaha Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Perbendaharaan; b. Subbagian Tata Usaha Keuangan; c. Subbagian Kerugian Negara; dan d. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 64
(1) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengelolaan, pembinaan perbendaharaan dan pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan perbendaharaan.
(2) Subbagian Tata Usaha Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan pedoman dan petunjuk tata usaha keuangan di lingkungan Departemen.
(3) Subbagian Kerugian Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penilaian dan pemberian pertimbangan serta mengikuti pelaksanaan penyelesaian masalah perbendaharaan dan ganti rugi.
(4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Keuangan.
Pasal 65
Bagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) mempunyai tugas melaksanakan pengujian Surat Perintah Pembayaran (SPP), penerbitan Surat Perintah Membayar, Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP), monitoring dan pembinaan teknis pengujian Surat Perintah Pembayaran dan penerbitan Surat Perintah Membayar, Surat Setoran Bukan Pajak serta pelaksanaan urusan biaya mutasi pejabat Departemen, biaya secara terpusat dan biaya pemulangan bagi pegawai yang pensiun.
Pasal 66 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Bagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar menyelenggarakan fungsi: a. pengujian Surat Perintah Pembayaran dan penerbitan Surat Perintah Membayar serta Surat
Setoran Bukan Pajak; b. pengajuan Surat Perintah Membayar dan penyetoran Surat Setoran Bukan Pajak kepada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN); c. pembinaan teknis pengujian Surat Perintah Pembayaran dan penerbitan Surat Perintah Membayar
serta Surat Setoran Bukan Pajak Departemen;
15
d. pelaksanaan monitoring penerbitan Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak Departemen;
e. pelaksanaan urusan biaya mutasi pejabat Departemen; f. pelaksanaan urusan biaya secara terpusat; dan g. pelaksanaan biaya pemulangan bagi pegawai yang pensiun.
Pasal 67
Bagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar terdiri atas : a. Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar I; b. Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar II; c. Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar III; dan d. Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar IV.
Pasal 68
(1) Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian Surat Perintah Pembayaran dan penerbitan Surat Perintah Membayar, Surat Setoran Bukan Pajak, pengajuan Surat Perintah Membayar dan penyetoran Surat Setoran Bukan Pajak, pembinaan teknis pengujian dan penerbitan Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak, pelaksanaan monitoring Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak untuk Unit Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Inspektorat Jenderal serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali serta pelaksanaan urusan biaya mutasi pejabat Departemen.
(2) Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian Surat Perintah Pembayaran dan penerbitan Surat Perintah Membayar, Surat Setoran Bukan Pajak, pengajuan Surat Perintah Membayar dan penyetoran Surat Setoran Bukan Pajak, pembinaan teknis pengujian dan penerbitan Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak, pelaksanaan monitoring Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak untuk Unit Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia, serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung serta pelaksanaan urusan biaya secara terpusat.
(3) Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian Surat Perintah Pembayaran dan penerbitan Surat Perintah Membayar, Surat Setoran Bukan Pajak, pengajuan Surat Perintah Membayar dan penyetoran Surat Setoran Bukan Pajak, pembinaan teknis pengujian dan penerbitan Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak, pelaksanaan monitoring Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak untuk Unit Direktorat Jenderal Imigrasi, Perwakilan Imigrasi Luar Negeri, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat serta pelaksanaan biaya pemulangan bagi pegawai yang pensiun.
(4) Subbagian Pengujian dan Penerbitan Surat Perintah Membayar IV mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengujian Surat Perintah Pembayaran dan penerbitan Surat Perintah Membayar, Surat Setoran Bukan Pajak, pengajuan Surat Perintah Membayar dan penyetoran Surat Setoran Bukan Pajak, pembinaan teknis pengujian dan penerbitan Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak, pelaksanaan monitoring Surat Perintah Membayar dan Surat Setoran Bukan Pajak untuk Unit Sekretariat Jenderal dan Badan Pembinaan Hukum Nasional serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Pasal 69
Bagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan akuntansi, penyusunan laporan keuangan Departemen serta bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan.
16
Pasal 70 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Bagian Akuntansi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan pelaksanaan anggaran; b. penyusunan pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran; c. pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran; d. penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan; dan e. pemberian bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan.
Pasal 71 Bagian Akuntansi dan Pelaporan terdiri atas : a. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I; b. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II; c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III; dan d. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan IV.
Pasal 72
(1) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I mempunyai tugas melakukan penyusunan pelaksanaan anggaran, pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran, pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan, pemberian bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan meliputi Unit Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Inspektorat Jenderal serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.
(2) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II mempunyai tugas melakukan penyusunan pelaksanaan anggaran, pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran, pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan, pemberian bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan meliputi Unit Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum , Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dan Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia, serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III mempunyai tugas melakukan penyusunan pelaksanaan anggaran, pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran, pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan, pemberian bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan meliputi Unit Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat.
(4) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan IV mempunyai tugas melakukan penyusunan pelaksanaan anggaran, pertanggung jawaban pelaksanaan anggaran, pengumpulan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran, penyiapan rekonsiliasi data laporan keuangan, pemberian bimbingan teknis akuntansi dan pelaporan keuangan meliputi Unit Sekretariat Jenderal dan Badan Pembinaan Hukum Nasional serta Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Bagian Keenam
Biro Perlengkapan Pasal 73
Biro Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan perlengkapan di lingkungan Departemen.
Pasal 74
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Biro Perlengkapan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pembinaan dan pengaturan pengelolaan perlengkapan dan menganalisa kebutuhan serta
penyusunan pembakuan perlengkapan;
17
b. pelaksanaan pengadaan perlengkapan; c. pelaksanaan penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan perlengkapan; d. pelaksanaan inventarisasi dan penyusunan statistik perlengkapan; dan e. penyiapan penetapan kebijakan penghapusan.
Pasal 75 Biro Perlengkapan terdiri atas : a. Bagian Analisa Kebutuhan; b. Bagian Pengadaan; c. Bagian Penyimpanan dan Penyaluran; d. Bagian Inventarisasi; e. Bagian Penghapusan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 76 Bagian Analisa Kebutuhan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan pengelolaan perlengkapan dan menganalisa kebutuhan serta penyusunan pembakuan perlengkapan Departemen.
Pasal 77
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Bagian Analisa Kebutuhan menyelenggarakan fungsi : a. penyediaan data, penganalisaan kebutuhan dan penyiapan bahan pengaturan pengelolaan
perlengkapan; b. penganalisaan kebutuhan dan penyusunan pembakuan perlengkapan; dan c. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Perlengkapan.
Pasal 78 Bagian Analisa Kebutuhan terdiri atas : a. Subbagian Penyediaan Data; b. Subbagian Pembakuan; dan c. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 79 (1) Subbagian Penyediaan Data mempunyai tugas melakukan penyediaan data kebutuhan
perlengkapan serta penyiapan bahan pengaturan pengelolaan perlengkapan. (2) Subbagian Pembakuan mempunyai tugas melakukan penyiapan analisa kebutuhan perlengkapan
dan pembakuan perlengkapan. (3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
Biro Perelengkapan.
Pasal 80 Bagian Pengadaan mempunyai tugas melaksanakan pengadaan perlengkapan Departemen.
Pasal 81 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Bagian Pengadaan menyelenggarakan fungsi : a. penelahaan dan penyiapan penilaian harga dan mutu perlengkapan; b. pelaksanaan tender dan penyiapan bahan pengaturan pengadaan perlengkapan; dan c. pelaksanaan pembelian perlengkapan.
Pasal 82 Bagian Pengadaan terdiri atas : a. Subbagian Harga dan Mutu; b. Subbagian Tender; dan c. Subbagian Pembelian.
18
Pasal 83 (1) Subbagian Harga dan Mutu mempunyai tugas melakukan pengumpulan informasi dan mengikuti
perkembangan harga dan mutu sebagian bahan penilaian perlengkapan yang diperlukan. (2) Subbagian Tender mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan tender dan bahan
pengaturan pengadaan perlengkapan. (3) Subbagian Pembelian mempunyai tugas melakukan pembelian perlengkapan berdasarkan hasil
penilaian harga dan mutu perlengkapan yang diperlukan Departemen.
Pasal 84 Bagian Penyimpanan dan Penyaluran mempunyai tugas melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan penyaluran serta pemeliharaan perlengkapan.
Pasal 85 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Bagian Penyimpanan dan Penyaluran menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan pedoman penyusunan pengaturan dan penyimpanan, pengeluaran serta
penyaluran perlengkapan; b. pengiriman dan pengangkutan perlengkapan; dan c. penyiapan bahan pedoman pemeliharaan perlengkapan.
Pasal 86 Bagian Penyimpanan dan Penyaluran terdiri atas : a. Subbagian Pergudangan dan Penyaluran; b. Subbagian Pengiriman dan Pengangkutan; dan c. Subbagian Pemeliharaan.
Pasal 87
(1) Subbagian Pergudangan dan Penyaluran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pedoman, penerimaan, penyiapan serta penyusunan rencana penyaluran perlengkapan.
(2) Subbagian Pengiriman dan Pengangkutan mempunyai tugas melakukan pengiriman dan pengangkutan perlengkapan.
(3) Subbagian Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pedoman pemeliharaan perlengkapan.
Pasal 88
Bagian Inventarisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pedoman, pengaturan inventarisasi serta penyusunan statistik perlengkapan.
Pasal 89 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Bagian Inventarisasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pembukuan perlengkapan; b. penelaahan dan penyiapan bahan pengaturan inventarisasi; dan c. penyusunan statistik dan laporan.
Pasal 90 Bagian Inventarisasi terdiri atas : a. Subbagian Pembukuan; b. Subbagian Pendataan Inventaris; dan c. Subbagian Statistik dan Laporan.
Pasal 91 (1) Subbagian Pembukuan mempunyai tugas melakukan penyusunan pembukuan arsip induk
inventaris. (2) Subbagian Pendataan Inventaris mempunyai tugas melakukan penelaahan, pengolahan data
inventaris dan penyiapan bahan pengaturan inventarisasi. (3) Subbagian Statistik dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyusunan statistik dan laporan.
19
Pasal 92 Bagian Penghapusan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pedoman penetapan penghapusan perlengkapan.
Pasal 93
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Bagian Penghapusan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penelaahan dan pertimbangan penetapan penghapusan perlengkapan; b. penyiapan penelaahan dan perubahan status perlengkapan; dan c. penyiapan pelaksanaan penetapan penghapusan perlengkapan.
Pasal 94 Bagian Penghapusan terdiri atas : a. Subbagian Penilaian; b. Subbagian Perubahan Status Perlengkapan; dan c. Subbagian Pelaksanaan Penghapusan.
Pasal 95
(1) Subbagian Penilaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan, penelitian dan penilaian serta pertimbangan penetapan penghapusan perlengkapan.
(2) Subbagian Perubahan Status Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan dan perubahan status perlengkapan.
(3) Subbagian Pelaksanaan Penghapusan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penetapan penghapusan perlengkapan.
Bagian Ketujuh
Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri
Pasal 96
Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan hubungan kerja sama luar negeri serta pemberian informasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan di lingkungan Departemen.
Pasal 97
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan hubungan dengan kelembagaan Pemerintah, Lembaga Tinggi Negara dan Organisasi
Kemasyarakatan; b. pembinaan dan pelaksanaan hubungan kerja sama luar negeri; dan c. pemberian informasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan di
lingkungan Departemen.
Pasal 98 Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri terdiri atas : a. Bagian Hubungan Kelembagaan dan Organisasi Kemasyarakatan; b. Bagian Hubungan Luar Negeri; c. Bagian Informasi dan Komunikasi; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 99 Bagian Hubungan Kelembagaan dan Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan hubungan dengan Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara dan Organisasi Kemasyarakatan serta kerja sama dengan instansi lain.
20
Pasal 100 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Bagian Hubungan Kelembagaan dan Organisasi Kemasyarakatan menyelenggaraan fungsi: a. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Tertinggi dan
Tinggi Negara; dan b. pemberian penerangan dan penerimaan informasi serta kerja sama dengan organisasi masyarakat,
profesi serta instansi resmi lainnya di luar lingkungan Departemen.
Pasal 101 Bagian Hubungan Kelembagaan dan Organisasi Kemasyarakatan terdiri atas : a. Subbagian Hubungan Kelembagaan; dan b. Subbagian Hubungan Organisasi Kemasyarakatan.
Pasal 102 (1) Subbagian Hubungan Kelembagaan mempunyai tugas melakukan hubungan kerja sama dengan
Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara. (2) Subbagian Hubungan Organisasi Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
hubungan kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan, profesi serta instansi resmi lainnya di luar lingkungan Departemen.
Pasal 103
Bagian Hubungan Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan hubungan kerja sama dengan Badan- badan Internasional dan antar negara serta penyusunan program evaluasi dan laporan.
Pasal 104 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Bagian Hubungan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan Badan-badan Internasional (Organisasi/Lembaga
Internasional); b. pelaksanaan hubungan kerja sama di bidang hukum dengan negara-negara lain (Antar
Negara/Pemerintah); dan c. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja serta evaluasi dan laporan.
Pasal 105
Bagian Hubungan Luar Negeri terdiri atas : a. Subbagian Kerja Sama Badan-badan Internasional; b. Subbagian Kerja Sama Antar Negara; dan c. Subbagian Penyusunan Program, Evaluasi, dan Laporan.
Pasal 106 (1) Subbagian Kerja Sama Badan-badan Internasional mempunyai tugas melakukan penghimpunan
dan penyiapan bahan hubungan kerja sama Badan-badan Internasional dan perwakilan asing yang berada di Indonesia.
(2) Subbagian Kerja Sama Antar Negara mempunyai tugas melakukan penghimpunan produk hukum dan peraturan perundang-undangan dari negara lain, tukar menukar informasi dan pengalaman.
(3) Subbagian Penyusunan Program, Evaluasi, dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan rencana dan program kerja serta evaluasi dan laporan.
Pasal 107
Bagian Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian informasi tentang kegiatan Departemen, pengolahan dan penyajian berita, penerbitan dan penyebaran kuasa hasil penerbitan, dokumentasi dan perpustakaan serta urusan tata usaha Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri.
Pasal 108
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Bagian Informasi dan Komunikasi menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan dan penyajian berita, serta penerbitan berkala, pendistribusian dan penyebaran bahan
hasil penerbitan;
21
b. pelaksanaan kegiatan pers dan media massa; c. pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; dan d. pengelolaan urusan tata usaha Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri.
Pasal 109 Bagian Informasi dan Komunikasi terdiri atas : a. Subbagian Pengolahan dan Penyajian Berita; b. Subbagian Hubungan Pers dan Media Massa; c. Subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan; dan d. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 110
(1) Subbagian Pengolahan dan Penyajian Berita mempunyai tugas melakukan pencarian, pengumpulan bahan informasi yang berasal dari dalam maupun luar Departemen untuk diolah, disusun dan disajikan sebagai berita dan penerbitan berkala kegiatan Departemen.
(2) Subbagian Hubungan Pers dan Media Massa mempunyai tugas melakukan penyiapan konfrensi pers dan wawancara serta bahan informasi untuk penerbitan majalah interen dan eksteren.
(3) Subbagian Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penghimpunan dan pengolahan semua bahan dokumentasi serta pengelolaan perpustakaan.
(4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Hubungan Masyarakat dan Hubungan Luar Negeri.
Bagian Kedelapan
Biro Umum Pasal 111
Biro Umum mempunyai tugas membina dan melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga di lingkungan Departemen.
Pasal 112
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Biro Umum menyelenggarakan fungsi : a. pembinaan dan pelaksanaan tata usaha di lingkungan Departemen; b. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan protokol; c. pelaksanaan pembinaan sikap mental pegawai; d. pelaksanaan urusan rumah tangga dan tata usaha Biro Umum; dan e. pelaksanaan urusan keamanan dalam.
Pasal 113
Biro Umum terdiri atas : a. Bagian Tata Usaha Departemen; b. Bagian Tata Usaha Pimpinan; c. Bagian Bina Sikap Mental; d. Bagian Rumah Tangga; e. Bagian Pengamanan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 114 Bagian Tata Usaha Departemen mempunyai tugas melaksanakan dan menyiapkan pembinaan tata usaha dan kearsipan di lingkungan Departemen.
Pasal 115 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114, Bagian Tata Usaha Departemen menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan urusan surat menyurat; b. pengelolaan kearsipan; dan c. pengurusan pengetikan dan penggandaan.
22
Pasal 116 Bagian Tata Usaha Departemen terdiri atas : a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian Arsip; c. Subbagian Pengetikan dan Penggandaan; dan d. Subbagian Agenda dan Pengiriman.
Pasal 117 (1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pengurusan
pembinaan surat menyurat. (2) Subbagian Arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, pembinaan dan pengelolaan
kearsipan. (3) Subbagian Pengetikan dan Penggandaan mempunyai tugas melakukan pengurusan pengetikan,
penggandaan dan penjilidan. (4) Subbagian Agenda dan Pengiriman mempunyai tugas melakukan pengagendaan dan pengiriman
surat.
Pasal 118 Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha pimpinan dan protokol.
Pasal 119
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118, Bagian Tata Usaha Pimpinan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan tata usaha Menteri; b. pelaksanaan urusan tata usaha Sekretaris Jenderal; c. pelaksanaan urusan tata usaha Staf Ahli; dan d. pelaksanaan urusan protokol.
Pasal 120 Bagian Tata Usaha Pimpinan terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha Menteri; b. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal; c. Subbagian Tata Usaha Staf Ahli; dan d. Subbagian Protokol.
Pasal 121 (1) Subbagian Tata Usaha Menteri mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Menteri. (2) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha
Sekretaris Jenderal. (3) Subbagian Tata Usaha Staf Ahli mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Staf Ahli. (4) Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan protokol meliputi penerimaan tamu,
penyiapan pelaksanan rapat dan acara Pimpinan Departemen.
Pasal 122 Bagian Bina Sikap Mental mempunyai tugas melaksanakan urusan pembinaan rohani, kesehatan, dan kesejahteraan pegawai lainnya.
Pasal 123 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122 , Bagian Bina Sikap Mental menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan pembinaan rohani dan sosial pegawai; b. pelaksanaan urusan kesehatan; dan c. pelaksanaan urusan kesejahteraan pegawai.
23
Pasal 124 Bagian Bina Sikap Mental terdiri atas : a. Subbagian Rohani dan Sosial; b. Subbagian Kesehatan Pegawai; dan c. Subbagian Kesejahteraan.
Pasal 125
(1) Subbagian Rohani dan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan mental dan rohani serta usaha sosial pegawai.
(2) Subbagian Kesehatan Pegawai mempunyai tugas melakukan urusan kesehatan pegawai. (3) Subbagian Kesejahteraan mempunyai tugas melakukan urusan kesejahteraan pegawai lainnya.
Pasal 126 Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga dan pembayaran gaji pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Pasal 127
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi : a. pengurusan penggunaan sarana fisik dan sarana lainnya di Kantor Departemen; b. pengurusan pengangkutan dan perjalanan dinas; c. pembuatan daftar gaji pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal; dan d. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Umum.
Pasal 128
Bagian Rumah Tangga terdiri atas : a. Subbagian Urusan Dalam; b. Subbagian Kendaraan dan Perjalanan Dinas; c. Subbagian Gaji; dan d. Subbagian Tata Usaha Biro.
Pasal 129 (1) Subbagian Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan pemeliharaan sarana fisik dan sarana
lainnya, telepon, listrik, air, penggunaan rumah dinas/jabatan di lingkungan Departemen dan penyiapan tempat rapat/pertemuan.
(2) Subbagian Kendaraan dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan pengurusan penggunaan kendaraan dinas, pengangkutan pegawai serta administrasi perjalanan dinas.
(3) Subbagian Gaji mempunyai tugas melakukan pembuatan daftar gaji, pengaturan dan pembayaran gaji pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(4) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Umum.
Pasal 130
Bagian Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan urusan keamanan di lingkungan Departemen.
Pasal 131 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Bagian Pengamanan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pengamanan fisik pimpinan Departemen; b. pelaksanaan penerbitan dan pengamanan fisik bangunan dan perlengkapan di lingkungan
Departemen; dan c. pelaksanaan pengamanan dokumen dan keterangan yang bersifat rahasia.
Pasal 132
Bagian Pengamanan terdiri atas : a. Subbagian Pengamanan Pimpinan; b. Subbagian Pengamanan Lingkungan; dan c. Subbagian Pengamanan Dokumen dan Jalur Informasi.
24
Pasal 133 (1) Subbagian Pengamanan Pimpinan mempunyai tugas melakukan pengamanan fisik Pimpinan
Departemen dan tamu penting. (2) Subbagian Pengamanan Lingkungan mempunyai tugas melakukan ketertiban di lingkungan
Departemen. (3) Subbagian Pengamanan Dokumen dan Jalur Informasi mempunyai tugas melakukan pengamanan
dokumen dan keterangan yang bersifat rahasia di lingkungan Departemen.
25
BAB IV DIREKTORAT JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 134
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang peraturan perundang- undangan.
Pasal 135 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang perancangan, harmonisasi, publikasi, kerja
sama dan pengundangan peraturan perundang-undangan, litigasi perundang-undangan serta fasilitasi perancangan peraturan daerah;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perancangan, harmonisasi, publikasi, kerja sama dan pengundangan peraturan perundang-undangan, litigasi perundang-undangan serta fasilitasi perancangan peraturan daerah;
c. perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perancangan, harmonisasi, publikasi, kerja sama dan pengundangan peraturan perundang-undangan, litigasi perundang-undangan serta fasilitasi perancangan peraturan daerah;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Pasal 136
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan terdiri atas : a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Perancangan Peraturan Perundang- undangan; c. Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang- undangan; d. Direktorat Publikasi, Kerja Sama dan Pengundangan Peraturan Perundang-undangan; e. Direktorat Litigasi Perundang- undangan; dan f. Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah.
Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 137 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 138 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan peraturan perundang-undangan; b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pengelolaan urusan administrasi keuangan; d. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, pengelolaan arsip dan dokumentasi.
Pasal 139 Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas : a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Kepegawaian; c. Bagian Keuangan; d. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga;
26
e. Bagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 140
Bagian Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, pengolahan, penyajian data dan informasi, serta penyusunan laporan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 141 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Bagian Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. penyiapan pengelolaan, pengolahan , penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan evaluasi program dan penyusunan laporan.
Pasal 142
Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas: a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan b. Subbagian Data, Informasi dan Laporan.
Pasal 143 (1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. (2) Subbagian Data, Informasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengelolaan, pengolahan, penyajian data dan informasi, evaluasi program, dan penyusunan laporan.
Pasal 144
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 145 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Peraturan Perundang-undangan; b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat
Jenderal Peraturan Perundang-undangan; dan c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 146 Bagian Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Umum Kepegawaian dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan b. Subbagian Mutasi, Pemberhentian dan Pensiun.
Pasal 147 (1) Subbagian Umum Kepegawaian dan Admnistrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan, pengembangan dan pembinaan pegawai serta pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, pengelolaan Asuransi Kesehatan serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
(2) Subbagian Mutasi, Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya serta penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai serta pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
27
Pasal 148 Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 149
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; dan b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan, serta pembukuan, perhitungan dan
penyusunan laporan keuangan.
Pasal 150 Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; dan b. Subbagian Perbendaharaan dan Akuntansi.
Pasal 151
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pelaksanaan pembayaran gaji pegawai.
(2) Subbagian Perbendaharaan dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan, serta pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 152
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 153 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan perlengkapan; dan b. pengelolaan urusan rumah tangga, urusan dalam dan pengamanan, serta pengangkutan dan
administrasi perjalanan dinas.
Pasal 154 Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga terdiri atas : a. Subbagian Perlengkapan; dan b. Subbagian Rumah Tangga.
Pasal 155 (1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan perlengkapan. (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan dalam dan pengamanan serta
urusan pengangkutan dan administrasi perjalanan dinas.
Pasal 156 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan hubungan masyarakat di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 157 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan pengiriman; b. pengelolaan arsip dan dokumentasi; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan, hubungan
masyarakat dan protokol.
28
Pasal 158 Bagian Tata Usaha terdiri atas : a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian Arsip dan Dokumentasi; dan c. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat.
Pasal 159 (1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, pengetikan,
penggandaan, dan pengiriman. (2) Subbagian Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip dan
dokumentasi. (3) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan
tata usaha Direktur Jenderal Peraturan Perundang- undangan, hubungan masyarakat dan protokol.
Bagian Keempat Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan
Pasal 160
Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang perancangan peraturan perundang-undangan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 161 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang perencanaan, metode, teknik perancangan
peraturan perundang-undangan, pembahasan rancangan undang-undang, pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-undangan, pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan;
b. penyusunan standar, pedoman, norma, kriteria dan prosedur di bidang perencanaan, metode, teknik perancangan peraturan perundang-undangan, pembahasan rancangan undang-undang, pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-undangan, pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan;
c. pembimbingan teknis di bidang perencanaan, metode, teknik dan penyiapan perancangan peraturan perundang- undangan, pembahasan rancangan undang-undang, pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-undangan serta pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan;
d. pengevaluasian pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan, metode, teknik dan penyiapan perancangan peraturan perundang- undangan, pembahasan rancangan undang- undang, pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang- undangan, serta pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 162 Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas : a. Subdirektorat Perencanaan dan Evaluasi; b. Subdirektorat Metode, Teknik, dan Penyiapan Perancangan Peraturan Perundang-undangan; c. Subdirektorat Pembahasan Rancangan Undang-Undang; d. Subdirektorat Pembinaan dan Pengembangan Perancang Peraturan Perundang-undangan; e. Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan; f. Subbagian Tata Usaha; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 163 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perancangan Peraturan Perundang-undangan.
29
Pasal 164 Subdirektorat Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang perencanaan dan pengevaluasian penyusunan peraturan perundang-undangan.
Pasal 165
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Subdirektorat Perencanaan dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana dan program serta
pengumpulan dan pengolahan data penyusunan peraturan perundang-undangan; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang penyusunan rencana
dan program, evaluasi dan pelaporan penyusunan peraturan perundang-undangan; c. penyiapan bimbingan teknis di bidang penyusunan rencana dan program, evaluasi dan pelaporan
penyusunan peraturan perundang-undangan; dan d. penyiapan evaluasi pelaksanaan dan laporan di bidang penyusunan rencana dan program
penyusunan peraturan perundang-undangan.
Pasal 166 Subdirektorat Perencanaan dan Evaluasi terdiri atas : a. Seksi Penyusunan Rencana dan Program; dan b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 167 (1) Seksi Penyusunan Rencana dan Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan
pengolahan data, penyusunan rencana dan program serta pelaksanaan program kegiatan tahunan dan 5 (lima) tahunan.
(2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi dan laporan pelaksanaan program penyusunan peraturan perundang-undangan.
Pasal 168
Subdirektorat Metode, Teknik dan Penyiapan Perancangan Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang metode dan teknik, serta penyiapan materi perancangan peraturan perundang-undangan.
Pasal 169
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 168, Subdirektorat Metode, Teknik, dan Penyiapan Perancangan Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang pengembangan metode, teknik dan bahasa
perundang-undangan; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur di bidang pengumpulan dan
pengolahan bahan pengkajian dan penyusunan usul prakarsa perancangan peraturan perundang-undangan;
c. penyiapan bimbingan teknis peraturan perundang-undangan; dan d. penyiapan evaluasi perancangan peraturan perundang-undangan.
Pasal 170 Subdirektorat Metode, Teknik dan Penyiapan Perancangan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas: a. Seksi Metode dan Teknik Perancangan Peraturan Perundang-undangan; dan b. Seksi Penyiapan Materi Perancangan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 171
(1) Seksi Metode dan Teknik Perancangan Peraturan Perundang- undangan mempunyai tugas melakukan pembinaan dan pengembangan metode, teknik, dan bahasa perundang-undangan.
(2) Seksi Penyiapan Materi Perancangan Peraturan Perundang- undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengkajian dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan konsep rancangan peraturan perundang-undangan.
30
Pasal 172 Subdirektorat Pembahasan Rancangan Undang-Undang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan penyiapan bahan pembahasan rancangan undang-undang, penyiapan konsep keterangan pemerintah, jawaban pemerintah, sambutan pemerintah, perlengkapan dan akomodasi pembahasan, serta pemantauan dan pelaporan pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 173 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 172, Subdirektorat Pembahasan Rancangan Undang-Undang menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan data dalam rangka pembahasan rancangan undang-undang; b. penyiapan konsep keterangan pemerintah, jawaban pemerintah dan sambutan pemerintah
mengenai rancangan undang- undang yang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat; c. penyiapan Daftar Inventarisasi Masalah dan Jawaban Daftar Inventarisasi Masalah rancangan
undang- undang yang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat; dan d. penyiapan evaluasi dan pelaporan pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan
Rakyat.
Pasal 174 Subdirektorat Pembahasan Rancangan Undang-Undang terdiri atas : a. Seksi Penyiapan Data dan Bahan Pembahasan Rancangan Undang-Undang; dan b. Seksi Penyelenggaraan Pembahasan Rancangan Undang-Undang.
Pasal 175 (1) Seksi Penyiapan Data dan Bahan Pembahasan Rancangan Undang-Undang mempunyai tugas
melakukan penyiapan data dan bahan pembahasan rancangan undang-undang untuk disampaikan kepada Presiden dan penyiapan daftar inventarisasi masalah beserta jawabannya untuk dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat.
(2) Seksi Penyelenggaraan Pembahasan Rancangan Undang-Undang mempunyai tugas melakukan fasilitasi pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat, penyiapan konsep keterangan pemerintah, jawaban pemerintah, sambutan pemerintah, pelaksanaan evaluasi dan laporan pembahasan rancangan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat.
Pasal 176
Subdirektorat Pembinaan dan Pengembangan Perancang Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis dan petunjuk pelaksanaan pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-undangan.
Pasal 177 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176, Subdirektorat Pembinaan dan Pengembangan Perancang Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan petunjuk pelaksanaan di bidang pembinaan dan
pengembangan perancang peraturan perundang- undangan; b. penyusunan pedoman, kurikulum, dan silabus, serta sistem dan metode pendidikan teknis
perancang peraturan perundang- undangan; c. pembimbingan dan pembinaan teknis perancang peraturan perundang-undangan; d. penyiapan penilaian dan pengajuan usul pengangkatan pejabat fungsional perancang peraturan
perundang-undangan; e. pengkoordinasian pendidikan teknis jabatan fungsional perancang peraturan perundang- undangan
berdasarkan kebijakan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan; f. pengelolaan administrasi pejabat fungsional perancang peraturan perundang-undangan; dan g. pemantauan, pengevaluasian, dan penyiapan laporan mengenai jabatan fungsional perancang
peraturan perundang-undangan.
Pasal 178 Subdirektorat Pembinaan dan Pengembangan Perancang Peraturan Perundang-undangan terdiri atas : a. Seksi Pembinaan Perancang Peraturan Perundang-undangan; dan b. Seksi Pengembangan Perancang Peraturan Perundang-undangan.
31
Pasal 179 (1) Seksi Pembinaan Perancang Peraturan Perundang- undangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis dan pemberian bimbingan serta pelatihan teknis dalam rangka pembinaan perancang peraturan perundang-undangan.
(2) Seksi Pengembangan Perancang Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis dan pemberian bimbingan serta pelatihan teknis dalam rangka pendataan, penyiapan pengusulan pengangkatan, dan penilaian perancang peraturan perundang-undangan, dan pemberian bimbingan serta pelatihan teknis dalam rangka pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang-undangan.
Pasal 180
Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis pengelolaan dokumentasi dan pengelolaan perpustakaan.
Pasal 181
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang dokumentasi dan rancangan peraturan
perundang-undangan; b. penghimpunan dan penginventarisasian peraturan perundang-undangan untuk bahan penyiapan
penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan serta pemantauan perkembangan peraturan perundang-undangan; dan
c. penyediaan dan penyajian data atau bahan hukum dan peraturan perundang-undangan untuk dipublikasikan.
Pasal 182
Subdirektorat Dokumentasi dan Perpustakaan terdiri atas : a. Seksi Pengelolaan Dokumentasi; dan b. Seksi Perpustakaan Hukum.
Pasal 183
(1) Seksi Pengelolaan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penghimpunan, penginventarisasian, penyediaan, dan penyajian bahan hukum, buku hukum dan peraturan perundang-undangan.
(2) Seksi Perpustakaan Hukum mempunyai tugas melakukan pemberian fasilitasi pencarian bahan hukum, buku hukum, dan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kelima
Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Pasal 184
Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang harmonisasi peraturan perundang-undangan berdasarkan kebijakan teknis Direktur Jenderal Peraturan Perundang- undangan.
Pasal 185
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184, Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan petunjuk pelaksanaan di bidang harmonisasi peraturan
perundang-undangan; b. perumusan, pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi prakarsa Rancangan
Undang-Undang; c. perumusan dan pengharmonisasian rancangan peraturan perundang-undangan; d. evaluasi dan analisa pelaksanaan kebijakan harmonisasi peraturan perundang-undangan; e. pembinaan dan pengembangan perancang peraturan perundang- undangan; f. koordinasi, pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi/ prakarsa rancangan
undang-undang dan rancangan peraturan perundang-undangan yang bersifat lintas bidang dan lintas sektor; dan
g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan.
32
Pasal 186 Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan terdiri atas : a. Subdirektorat Harmonisasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; b. Subdirektorat Harmonisasi Bidang Keuangan dan Perbankan; c. Subdirektorat Harmonisasi Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi; d. Subdirektorat Harmonisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat; e. Subbagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 187
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 188
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi / prakarsa dan pengharmonisasian rancangan peraturan perundang-undangan di bidang politik, pertahanan, keamanan, kejaksaan, peradilan, dalam negeri, luar negeri, pertanahan, komunikasi dan informasi, hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 189 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 188, Subdirektorat Harmonisasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menyelenggarakan fungsi : a. pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan rancangan peraturan
perundang-undangan di bidang politik, pertahanan, keamanan, kejaksaan, peradilan,dalam negeri, luar negeri, pertanahan, hukum dan hak asasi manusia;
b. penganalisaan, pengevaluasian dan pemberian tanggapan peraturan perundang-undangan di bidang politik, pertahanan, keamanan, kejaksaan, peradilan,dalam negeri, luar negeri, pertanahan, hukum dan hak asasi manusia;
c. pembinaan pengembangan perancang peraturan perundang- undangan di bidang politik, pertahanan, keamanan, kejaksaan, peradilan,dalam negeri, luar negeri, pertanahan, hukum dan hak asasi manusia; dan
d. penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan di bidang politik, pertahanan, keamanan, kejaksaan, peradilan, dalam negeri, luar negeri, pertanahan, hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 190
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan terdiri atas : a. Seksi Analisa Bidang Politik, Hukum dan Keamanan I; dan b. Seksi Analisa Bidang Politik, Hukum dan Keamanan II.
Pasal 191
(1) Seksi Analisa Bidang Politik, Hukum dan Keamanan I mempunyai tugas melakukan pengumpulan data dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan izin prakarsa dan rancangan, analisa dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang- undangan serta penyiapan laporan pelaksanaan tugas harmonisasi di bidang politik, pertahanan, keamanan, kejaksaan dan peradilan.
(2) Seksi Analisa Bidang Politik, Hukum dan Keamanan II mempunyai tugas melakukan pengumpulan data dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan izin prakarsa dan rancangan, analisa dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan laporan pelaksanaan tugas harmonisasi di bidang dalam negeri, luar negeri, pertanahan, serta hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 192
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Keuangan dan Perbankan mempunyai tugas melaksanakan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan pengharmonisasian rancangan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, perbankan, lembaga keuangan bukan bank, investasi, dan badan usaha milik negara.
33
Pasal 193 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 192, Subdirektorat Harmonisasi Bidang Keuangan dan Perbankan menyelenggarakan fungsi : a. pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan rancangan peraturan
perundang-undangan di bidang keuangan, perbankan, lembaga keuangan bukan bank, investasi, dan badan usaha milik negara;
b. penganalisaan, pengevaluasian dan pemberian tanggapan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, perbankan, lembaga keuangan bukan bank, investasi, dan badan usaha milik negara;
c. pembinaan pengembangan perancang peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, perbankan, lembaga keuangan bukan bank, investasi, dan badan usaha milik negara; dan
d. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, perbankan, lembaga keuangan bukan bank, investasi, dan badan usaha milik negara.
Pasal 194
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Keuangan dan Perbankan terdiri atas : a. Seksi Analisa Bidang Keuangan dan Perbankan I; dan b. Seksi Analisa Bidang Keuangan dan Perbankan II.
Pasal 195
(1) Seksi Analisa Bidang Keuangan dan Perbankan I mempunyai tugas melakukan pengumpulan data dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan izin prakarsa dan rancangan, analisa dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan laporan pelaksanaan tugas harmonisasi di bidang keuangan dan perbankan.
(2) Seksi Analisa Bidang Keuangan dan Perbankan II mempunyai tugas melakukan pengumpulan data dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan izin prakarsa dan rancangan, analisa dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan laporan pelaksanaan tugas harmonisasi di bidang lembaga keuangan bukan bank, investasi dan badan usaha milik negara.
Pasal 196
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan pengharmonisasian rancangan peraturan perundang-undangan di bidang industri, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan, energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, pekerjaan umum, koperasi, usaha kecil dan menengah, tata ruang, dan pembangunan kawasan tertinggal, perdagangan, ketenagakerjaan, transmigrasi, komunikasi, dan perhubungan.
Pasal 197
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Subdirektorat Harmonisasi Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan fungsi: a. pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan rancangan peraturan
perundang-undangan di bidang industri, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan, energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, pekerjaan umum, koperasi, usaha kecil dan menengah, tata ruang, pembangunan kawasan tertinggal, perdagangan, ketenagakerjaan, transmigrasi, komunikasi, dan perhubungan;
b. penganalisaan, pengevaluasian dan pemberian tanggapan peraturan perundang-undangan di bidang industri, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan, energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, pekerjaan umum, koperasi, usaha kecil dan menengah, tata ruang, pembangunan kawasan tertinggal, perdagangan, ketenagakerjaan, transmigrasi, komunikasi, dan perhubungan;
c. pembinaan pengembangan tenaga perancang peraturan perundang- undangan di bidang industri, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan, energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, pekerjaan umum, koperasi, usaha kecil dan menengah, tata ruang, pembangunan kawasan tertinggal, perdagangan, ketenagakerjaan, transmigrasi, komunikasi, dan perhubungan; dan
d. penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan di bidang industri, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan, energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, pekerjaan umum, koperasi, usaha kecil dan menengah, tata ruang, pembangunan kawasan tertinggal, perdagangan, ketenagakerjaan, transmigrasi, komunikasi, dan perhubungan.
34
Pasal 198 Subdirektorat Harmonisasi Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teklonogi terdiri atas : a. Seksi Analisa Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi I; dan b. Seksi Analisa Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi II.
Pasal 199 (1) Seksi Analisa Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi I mempunyai tugas melakukan
pengumpulan data dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan izin prakarsa dan rancangan, analisa dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan laporan pelaksanaan tugas harmonisasi di bidang industri, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan, energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, pekerja umum, tata ruang dan pembangunan kawasan tertinggal.
(2) Seksi Analisa Bidang Industri, Perdagangan, Riset dan Teknologi II mempunyai tugas melakukan pengumpulan data dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan izin prakarsa dan rancangan, analisa dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan laporan pelaksanaan tugas harmonisasi di bidang perdagangan, ketenagakerjaan, transmigrasi, komunikasi, perhubungan, koperasi, usaha kecil dan menengah.
Pasal 200
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan pengharmonisasian rancangan peraturan perundang-undangan di bidang agama, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, lingkungan hidup, aparatur negara, perumahan rakyat, pemuda dan olah raga dan pembangunan kawasan tertinggal.
Pasal 201 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200, Subdirektorat Harmonisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan fungsi: a. pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi/prakarsa dan rancangan peraturan
perundang-undangan di bidang agama, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, lingkungan hidup, aparatur negara, perumahan rakyat, pemuda dan olah raga;
b. penganalisaan, pengevaluasian dan pemberian tanggapan peraturan perundang-undangan di bidang agama, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, lingkungan hidup, aparatur negara, perumahan rakyat, pemuda dan olah raga;
c. pembinaan pengembangan tenaga perancang peraturan perundang- undangan di bidang agama, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, lingkungan hidup, aparatur negara, perumahan rakyat, pemuda dan olah raga; dan
d. penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang agama, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, lingkungan hidup, aparatur negara, perumahan rakyat, pemuda dan olah raga dan pembangunan kawasan tertinggal.
Pasal 202
Subdirektorat Harmonisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat terdiri atas : a. Seksi Analisa Bidang Kesejahteraan Rakyat I; dan b. Seksi Analisa Bidang Kesejahteraan Rakyat II.
Pasal 203
(1) Seksi Analisa Bidang Kesejahteraan Rakyat I mempunyai tugas melakukan pengumpulan data dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan izin prakarsa dan rancangan, analisa dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan laporan pelaksanaan tugas harmonisasi di bidang agama, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.
(2) Seksi Analisa Bidang Kesejahteraan Rakyat II mempunyai tugas melakukan pengumpulan data dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan izin prakarsa dan rancangan, analisa dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan perundang-undangan serta penyiapan laporan pelaksanaan tugas harmonisasi di bidang kesehatan, lingkungan hidup, aparatur negara, perumahan rakyat, pemuda dan olah raga, dan pembangunan kawasan tertinggal.
35
Bagian Keenam Direktorat Publikasi, Kerja Sama dan Pengundangan
Peraturan Perundang-undangan
Pasal 204 Direktorat Publikasi, Kerja Sama dan Pengundangan Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang publikasi, kerja sama dan pengundangan peraturan perundang-undangan berdasarkan kebijakan teknis Direktur Jenderal Peraturan Perundang- undangan.
Pasal 205 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Direktorat Publikasi, Kerja Sama dan Pengundangan Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan petunjuk pelaksanaan publikasi, kerja sama dan
pengundangan peraturan perundang-undangan; b. pengkoordinasian penyelenggaraan kerja sama dan publikasi peraturan perundang- undangan baik
di tingkat nasional maupun internasional dengan instansi terkait; c. perumusan dan pembahasan dokumen perjanjian kerja sama dan publikasi peraturan perundang-
undangan dengan pihak luar negeri, bersama instansi terkait; d. koordinasi program kerja sama dan publikasi peraturan perundang-undangan dengan negara
berkembang dan negara maju; e. pelaksanaan administrasi kerja sama pengembangan tenaga perancang peraturan perundang-
undangan dan tenaga lain yang terkait; f. pelaksanaan administrasi, evaluasi dan laporan pemanfaatan kerja sama dan publikasi bahan
peraturan perundang-undangan; g. pendokumentasian, pengundangan, dan pendistribusian peraturan perundang-undangan; h. penyelenggaraan sistem informasi peraturan perundang- undangan; dan i. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Publikasi, Kerja Sama dan
Pengundangan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 206 Direktorat Publikasi, Kerja Sama dan Pengundangan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas : a. Subdirektorat Publikasi; b. Subdirektorat Kerja Sama; c. Subdirektorat Pengundangan Peraturan Perundang-undangan; d. Subdirektorat Sistem Informasi Peraturan Perundang-undangan; e. Subbagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 207
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Publikasi, Kerja Sama dan Pengundangan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 208
Subdirektorat Publikasi mempunyai tugas melaksanakan penerbitan, distribusi dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan.
Pasal 209 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Subdirektorat Publikasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan, penginvetarisasian dan pengklasifikasian peraturan perundang-undangan yang akan
digandakan; b. penyusunan, penyiapan dan penerjemahan bahan hukum untuk mendukung kegiatan perancangan
dan bahan pertimbangan peraturan perundang-undangan; c. penggandaan, percetakan dan penerbitan peraturan perundang-undangan dan dokumen-dokumen
hukum; d. pendistribusian, penyebarluasan dan pemahaman peraturan perundang-undangan kepada instansi
terkait dan masyarakat;
36
e. pendistribusian dan penyebarluasan bahan pendukung peraturan perundang-undangan kepada pihak yang relevan; dan
f. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan publikasi.
Pasal 210 Subdirektorat Publikasi terdiri atas : a. Seksi Penerbitan; dan b. Seksi Distribusi dan Penyebarluasan.
Pasal 211 (1) Seksi Penerbitan mempunyai tugas melakukan kegiatan penerbitan dan penerjemahan bahan
pendukung perancangan dan termasuk peraturan perundang-undangannya. (2) Seksi Distribusi dan Penyebarluasan mempunyai tugas melakukan pendistribusian,
penyebarluasan dan pemahaman peraturan perundang-undangan serta publikasi bahan pendukung perancangan peraturan perundang-undangan.
Pasal 212
Subdirektorat Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan dan pengembangan program kerja sama di bidang peraturan perundang-undangan baik tingkat nasional maupun internasional serta evaluasi dan laporan.
Pasal 213 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 212, Subdirektorat Kerja Sama menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kerja sama di bidang peraturan perundang-undangan; b. penyusunan pedoman kerja sama dan petunjuk pelaksanaan kerja sama di bidang peraturan
perundang- undangan; c. penyelenggaraan kerja sama di bidang peraturan perundang-undangan; dan d. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kerja sama.
Pasal 214 Subdirektorat Kerja Sama membawahi Seksi Perencanaan dan Penyelenggaraan.
Pasal 215
Seksi Perencanaan dan Penyelenggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan perencanaan program dan penyelenggaraan kerja sama di bidang peraturan perundang-undangan dengan pihak luar negeri, instansi pemerintah maupun non pemerintah serta pengevaluasian dan penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan.
Pasal 216 Subdirektorat Pengundangan Peraturan Perundang- undangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi pengundangan, pendokumentasian dan pengelolaan berkas peraturan perundang- undangan.
Pasal 217 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216, Subdirektorat Pengundangan Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan, penginventarisasian dan pengklasifikasian peraturan perundang-undangan yang akan
diundangkan; b. pengelolaan administrasi lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara dan
tambahan berita negara; c. pengelolaan dan pendokumentasian berkas peraturan perundang- undangan; dan d. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan pengundangan peraturan perundang-
undangan.
37
Pasal 218 Subdirektorat Pengundangan Peraturan Perundang-undangan terdiri atas : a. Seksi Administrasi Pengundangan; dan b. Seksi Dokumentasi.
Pasal 219
(1) Seksi Administrasi Pengundangan mempunyai tugas melakukan penyiapan, penginventarisasian dan pengklasifikasian peraturan perundang- undangan yang akan diundangkan, pengundangan peraturan perundang- undangan dan pengelolaan administrasi lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara dan tambahan berita negara.
(2) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan pendokumentasian berkas peraturan perundang-undangan serta penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas.
Pasal 220
Subdirektorat Sistem Informasi Peraturan Perundang- undangan mempunyai tugas melaksanakan sistem informasi manajemen di bidang fasilitatif dan substantif di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 221 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdirektorat Sistem Informasi Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: a. perancangan dan pengembangan program aplikasi sistem informasi manajemen di bidang
fasilitatif dan substantif di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; b. pengelolaan sistem, sarana dan prasarana sistem informasi peraturan perundang-undangan; c. pengelolaan data dan implementasi sistem informasi manajemen bidang fasilitatif dan bidang
substantif di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; dan d. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan sistem informasi peraturan perundang-
undangan.
Pasal 222 Subdirektorat Sistem Informasi Peraturan Perundang-undangan terdiri atas : a. Seksi Aplikasi; dan b. Seksi Sarana, Prasarana, dan Implementasi.
Pasal 223 (1) Seksi Aplikasi mempunyai tugas melakukan analisa, perancangan dan pengembangan program
aplikasi sistem informasi manajemen bidang fasilitatif dan bidang substantif di lingkungan Direktorat Jenderal Peraturan Perundang- undangan.
(2) Seksi Sarana, Prasarana, dan Implementasi mempunyai tugas melakukan persiapan, perencanaan, pengelolaan, jaringan dan perangkat keras sistem dan pengolahan data, serta implementasi sistem informasi peraturan perundang-undangan.
Bagian Ketujuh
Direktorat Litigasi Perundang-undangan
Pasal 224 Direktorat Litigasi Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang litigasi perundang-undangan berdasarkan kebijakan teknis Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 225
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, Direktorat Litigasi Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan petunjuk pelaksanaan di bidang litigasi perundang-
undangan; b. perumusan pedoman dan petunjuk pelaksanaan dalam penyusunan atau pembuatan keterangan
pemerintah permohonan pengujian undang-undang;
38
c. penyusunan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian undang-undang terhadap undang- undang dasar negara republik indonesia tahun 1945;
d. pengkoordinasian, penyiapan dan penyusunan keterangan pemerintah atas pengujian suatu undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 dengan departemen/lembaga pemerintah non departemen terkait;
e. pencarian, pengumpulan, dan pengolahan bahan/data dalam rangka penyiapan dan penyusunan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945;
f. penelaahan, pengkajian dan analisis putusan atas permohonan pengujian undang- undang terhadap undang undang dasar negara republik indonesia tahun 1945;
g. penyusunan, perencanaan, penyelenggaraan dan pengembangan kerja sama dan koordinasi antar lembaga di bidang litigasi perundang-undangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri; dan
h. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Litigasi Perundang-undangan.
Pasal 226 Direktorat Litigasi Perundang-undangan, terdiri atas : a. Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan; b. Subdirektorat Fasilitasi Bahan dan Analisis; c. Subdirektorat Kerja Sama Antar Lembaga; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 227
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Litigasi Perundang-undangan.
Pasal 228
Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, pemantauan, sinkronisasi dan pemantapan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian undang-undang terhadap undang- undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 serta pendampingan persidangan di Mahkamah Konstitusi.
Pasal 229 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 228, Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan dan penyusunan keterangan pemerintah dan pendampingan atas pengujian undang-
undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945; b. pemantapan dan penyempurnaan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian undang-
undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945; c. penyiapan dan pengkordinasian dalam rangka pendampingan persidangan atas setiap pengujian
undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945; d. pelaksanaan pendampingan atas setiap pengujian undang-undangterhadap undang-undang dasar
negara republik indonesia tahun 1945; dan e. pemantauan, evaluasi dan penyiapan laporan pelaksanaan tugas.
Pasal 230
Subdirektorat Penyiapan dan Pendampingan Persidangan terdiri atas : a. Seksi Penyiapan Keterangan Pemerintah; dan b. Seksi Koordinasi dan Monitoring Persidangan.
Pasal 231 (1) Seksi Penyiapan Keterangan Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan, penyusunan,
pemantapan dan penyempurnaan keterangan pemeritah atas permohonan pengujian undang-undang terhadap undang- undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.
(2) Seksi Koordinasi dan Monitoring Persidangan mempunyai tugas melakukan koordinasi dan monitoring persidangan, persiapan dan penyampaian kelengkapan persidangan serta menerima release, jadual persidangan, risalah persidangan dan putusan atas permohonan pengujian undang-undang.
39
Pasal 232 Subdirektorat Fasilitasi Bahan dan Analisis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan pengolahan bahan/data dalam rangka penyusunan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian undang-undang terhadap undang- undang dasar negara republik indonesia tahun serta melaksanakan analisis dan pendokumentasian bahan dan putusan Mahkamah Konstitusi atas permohonan pengujian undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.
Pasal 233
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 232, Subdirektorat Fasilitasi Bahan dan Analisis menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang fasilitasi bahan dan analisis atas pelaksanaan
pengujian undang- undang terhadap undang- undang dasar negara republik indonesia tahun 1945; b. penyiapan, pengolahan dan pendokumentasian bahan/data dalam rangka penyusunan keterangan
pemerintah atas permohonan pengujian undang- undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945;
c. pengolahan bahan keterangan pemerintah dan pendokumentasian data dalam rangka pelaksanaan pengujian undang- undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945;
d. penganalisaan atas bahan dan putusan atas permohonan pengujian undang-undang terhadap undang- undang dasar negara republik indonesia tahun 1945; dan
e. pemantauan, evaluasi dan penyiapan dan penyusunan laporan di bidang litigasi perundang- undangan.
Pasal 234
Subdirektorat Fasilitasi Bahan dan Analisis terdiri atas : a. Seksi Penyiapan Bahan dan Data; dan b. Seksi Analisis, Laporan dan Dokumentasi.
Pasal 235
(1) Seksi Penyiapan Bahan dan Data mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan keterangan pemerintah atas permohonan pengujian undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.
(2) Seksi Analisis, Laporan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan analisis putusan atas permohonan pengujian undang-undang, evaluasi, monitoring dan penyusunan laporan direktorat litigasi serta pendokumentasian bahan/data dan putusan atas permohonan pengujian undang-undang.
Pasal 236
Subdirektorat Kerja Sama Antar Lembaga mempunyai tugas melaksanakan penyusunan perencanaan, penyelenggaraan dan pengembangan program kerja sama antar lembaga serta koordinasi antar lembaga di bidang litigasi perundang-undangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pasal 237
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 236, Subdirektorat Kerja Sama Antar Lembaga menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang penyusunan rencana dan program kerja
sama dalam rangka pengujian undang-undang terhadap undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945;
b. penyusunan perencanaan, penyelenggaraan dan pengembangan kerja sama serta koordinasi antar lembaga penyelenggara negara;
c. penyusunan perencanaan, penyelenggaraan dan pengembangan kerja sama serta koordinasi dengan masyarakat; dan
d. pemantauan , evaluasi dan penyiapan laporan pelaksanaan tugas.
Pasal 238 Subdirektorat Kerja Sama Antar Lembaga membawahi Seksi Kerja sama Antar Lembaga Penyelenggara Negara dan Masyarakat.
40
Pasal 239 Seksi Kerja Sama Antar Lembaga Penyelenggara Negara dan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan kerja sama antar lembaga penyelenggara negara dan masyarakat.
Bagian Kedelapan Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah
Pasal 240
Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang fasilitasi perancangan peraturan daerah berdasarkan kebijakan teknis Direktur Jenderal Peraturan Perundang- undangan.
Pasal 241 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan petunjuk pelaksanaan di bidang fasilitasi perancangan
peraturan daerah; b. penyiapan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
Kabupaten/Kota; c. pengumpulan, penyajian dan pengolahan data peraturan daerah; d. pemantauan, analisa, dan evaluasi perkembangan pelaksanaan kegiatan fasilitasi perancangan
peraturan daerah; e. pelaksanaan pembinaan teknik perancangan peraturan daerah; f. penyusunan, pengolahan, penelaahan dan perumusan serta pelaporan kegiatan direktorat; g. penyediaan sarana mediasi dan konsultasi dalam perancangan peraturan daerah; dan h. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan
Daerah.
Pasal 242 Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah terdiri atas : a. Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data; b. Subdirektorat Perencanaan dan Pelaporan; c. Subdirektorat Pembinaan Teknik Perancangan Peraturan Daerah; d. Subdirektorat Mediasi dan Konsultasi; e. Subbagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 243 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah.
Pasal 244
Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data peraturan daerah, penyajian dan penyaluran informasi.
Pasal 245
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244, Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data menyelenggarakan fungsi: a. pengumpulan dan penyusunan secara peraturan daerah; b. penyiapan dan pengolahan data serta penyajian dan penyaluran informasi peraturan daerah; dan c. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.
Pasal 246 Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data terdiri atas : a. Seksi Pengumpulan Data; dan b. Seksi Pengolahan Data.
41
Pasal 247 (1) Seksi Pengumpulan Data mempunyai tugas melakukan pengumpulan data pada setiap Pemerintah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota. (2) Seksi Pengolahan Data mempunyai tugas melakukan pengolahan data pada setiap Pemerintah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota serta penyajian dan penyaluran informasi.
Pasal 248
Subdirektorat Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, penyusunan, dan pelaporan kegiatan fasilitasi perancangan peraturan daerah.
Pasal 249 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 248, Subdirektorat Perencanaan dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana dan program fasilitasi perancangan peraturan daerah; dan b. penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan analisa dan evaluasi peraturan daerah.
Pasal 250 Subdirektorat Perencanaan dan Pelaporan terdiri atas : a. Seksi Perencanaan dan Program; dan b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
Pasal 251 (1) Seksi Perencanaan dan Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data,
penyusunan rencana dan program fasilitasi perancangan peraturan daerah. (2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan fasilitasi perancangan peraturan daerah.
Pasal 252 Subdirektorat Pembinaan Teknik Perancangan Peraturan Daerah mempunyai tugas melaksanakan pemberian pembinaan teknik kepada tenaga perancang peraturan perundang-undangan dalam penyusunan dan perancangan peraturan daerah baik di Pemerintah Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota.
Pasal 253 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 252, Subdirektorat Pembinaan Teknik Perancangan Peraturan Daerah menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pembinaan dan petunjuk pelaksanaan atas bimbingan dan
latihan; b. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam rangka pelaksanaan atas bimbingan dan latihan di
lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia maupun instansi terkait lainnya; c. penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan latihan; dan d. pengevaluasian dan penyusunan laporan hasil kegiatan bimbingan dan latihan.
Pasal 254
Subdirektorat Pembinaan Teknik Perancangan Peraturan Daerah membawahi Seksi Bimbingan dan Latihan.
Pasal 255 Seksi Bimbingan dan Latihan mempunyai tugas melakukan persiapan bimbingan dan latihan, penyusunan jadual dan pelaksanaan bimbingan dan latihan, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 256 Subdirektorat Mediasi dan Konsultasi mempunyai tugas penyiapan, sarana mediasi dan konsultasi penyusunan dan perancangan peraturan daerah.
42
Pasal 257 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 256, Subdirektorat Mediasi dan Konsultasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pembinaan dan petunjuk pelaksanaan atas mediasi dan
konsultasi perancangan; b. pelaksanaan mediasi dan konsultasi terhadap pihak yang memerlukan; dan c. pemantauan, penelaahan, pengevaluasian dan penyusunan laporan atas kegiatan mediasi dan
konsultasi.
Pasal 258 Subdirektorat Mediasi dan Konsultasi membawahi Seksi Pelaksanaan Mediasi dan Konsultasi.
Pasal 259 Seksi Pelaksanaan Mediasi dan Konsultasi mempunyai tugas melakukan penyiapan kebijakan teknis dan petunjuk pelaksanaan mediasi dan konsultasi, pelaksanaan kerja sama dan koordinasi dengan instansi terkait serta penyusunan evaluasi dan laporan.
43
BAB V
DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 260
Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang administrasi hukum umum.
Pasal 261
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 260, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang perdata, pidana, tata negara dan hukum
internasional; b. pelaksanaan kebijakan di bidang perdata, pidana, tata negara dan hukum internasional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perdata, pidana, tata negara
dan hukum internasional; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Bagian Kedua
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 262 Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum terdiri atas : a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Perdata; c. Direktorat Pidana; d. Direktorat Tata Negara; e. Direktorat Hukum Internasional; dan f. Direktorat Daktiloskopi.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 263 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 264 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan administrasi hukum umum; b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pengelolaan urusan administrasi keuangan; d. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, pengelolaan arsip dan dokumentasi.
Pasal 265 Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas : a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Kepegawaian; c. Bagian Keuangan; d. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; e. Bagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
44
Pasal 266 Bagian Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, pengolahan, penyajian data dan informasi, hubungan masyarakat, protokol, evaluasi, dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 267 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 266, Bagian Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. penyiapan pengelolaan, pengolahan , penyajian data dan informasi; c. penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan; dan d. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan protokol.
Pasal 268 Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; c. Subbagian Evaluasi dan Laporan; dan d. Subbagian Hubungan Masyarakat.
Pasal 269 (1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. (2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan,
pengolahan, penyajian data dan informasi. (3) Subbagian Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan
penyusunan laporan. (4) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan hubungan masyarakat dan
protokol.
Pasal 270 Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 271
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum; b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum; dan c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 272 Bagian Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Umum Kepegawaian; b. Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan c. Subbagian Pemberhentian dan Pensiun.
Pasal 273 (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
formasi, pendataan dan pengembangan pegawai serta pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, pengurusan Asuransi Kesehatan dan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
(2) Subbagian Mutasi dan Admnistrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian
45
lainnya serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun serta pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 274
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum .
Pasal 275
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji, dan pembayaran gaji pegawai; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan, dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 276 Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 277
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai.
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 278
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga, angkutan, dan administrasi perjalanan dinas di lingkungan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 279 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278, Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan perlengkapan; b. pengelolaan urusan rumah tangga; dan c. pelaksanaan urusan pengangkutan dan administrasi perjalanan dinas.
Pasal 280
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga terdiri atas : a. Subbagian Perlengkapan; b. Subbagian Rumah Tangga; dan c. Subbagian Perjalanan Dinas.
Pasal 281 (1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan perlengkapan. (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan dalam dan pengamanan. (3) Subbagian Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan urusan pengangkutan dan administrasi
perjalanan dinas.
Pasal 282 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
46
Pasal 283 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 282, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan urusan surat menyurat, pengurusan pengagendaan dan pengiriman; b. pelaksanaan urusan pengetikan dan penggandaan; c. pengelolaan arsip dan dokumentasi; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 284
Bagian Tata Usaha terdiri atas : a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian Pengetikan dan Penggandaan; c. Subbagian Arsip dan Dokumentasi; dan d. Subbagian Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 285 (1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat. (2) Subbagian Pengetikan dan Penggandaan mempunyai tugas melakukan urusan pengetikan,
penggandaan, dan pengiriman. (3) Subbagian Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip dan
dokumentasi. (4) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Direktur Jenderal
Administrasi Hukum Umum.
Bagian Keempat Direktorat Perdata
Pasal 286 Direktorat Perdata mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang hukum perdata sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 287 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 286, Direktorat Perdata menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan dan pedoman teknis serta pelayanan di
bidang hukum perdata; b. pemberian pertimbangan, pendapat hukum, legalisasi dan penyelesaian masalah di bidang hukum
perdata umum; c. pemberian pertimbangan pengesahan badan hukum perseroan tertutup, perseroan terbuka dan
badan hukum sosial, persetujuan dan penerimaan laporan perubahan anggaran dasar, pengarsipan, dan pendokumentasian badan hukum;
d. pemberian pertimbangan, pembinaan teknis dan pengawasan atas pelaksanaan tugas pendaftaran jaminan fidusia;
e. pembinaan teknis dan pengawasan atas pelaksanaan tugas Balai-balai Harta Peninggalan; f. penataan, pemantauan dan evaluasi notaris; dan g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perdata.
Pasal 288
Direktorat Perdata terdiri atas : a. Subdirektorat Hukum Perdata Umum; b. Subdirektorat Badan Hukum; c. Subdirektorat Pendaftaran Fidusia; d. Subdirektorat Harta Peninggalan; e. Subdirektorat Notariat; dan f. Subbagian Tata Usaha.
47
Pasal 289 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perdata.
Pasal 290 Subdirektorat Hukum Perdata Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis dan pemberian pertimbangan di bidang hukum perdata, pemberian pendapat hukum (legal opinion), pemberian legalisasi, dan penyelesaian masalah di bidang hukum perorangan, pengarsipan, dan pengelolaan pengurusan dokumentasi.
Pasal 291 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290, Subdirektorat Hukum Perdata Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pertimbangan masalah di
bidang hukum perdata serta penyelesaian masalah di bidang hukum perdata umum termasuk pemberian pendapat hukum (legal opinion);
b. pelaksanaan legalisasi tanda tangan pejabat pemerintah dan pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah;
c. penyiapan penyelesaian persetujuan perubahan nama; dan d. pengelolaan arsip dan pengurusan dokumentasi.
Pasal 292
Subdirektorat Hukum Perdata Umum terdiri atas : a. Seksi Pendapat Hukum; b. Seksi Legalisasi; c. Seksi Perubahan Nama; dan d. Seksi Arsip dan Dokumentasi.
Pasal 293 (1) Seksi Pendapat Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan
teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan dan penyelesaian urusan hukum perdata umum serta penyiapan pendapat hukum (legal opinion) baik yang diminta oleh lembaga resmi pemerintah, swasta atau perorangan.
(2) Seksi Legalisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan legalisasi tanda tangan pejabat pemerintah dan pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah pada dokumen yang akan dipergunakan di luar negeri atau dokumen dari luar negeri yang akan dipergunakan di Indonesia.
(3) Seksi Perubahan Nama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan persetujuan perubahan nama orang.
(4) Seksi Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip dan dokumentasi.
Pasal 294 Subdirektorat Badan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis dan pengurusan pengesahan badan hukum perseroan tertutup, perseroan terbuka dan badan hukum sosial, pemberian persetujuan, penerimaan laporan perubahan anggaran dasar, pengelolaan arsip, dan dokumentasi.
Pasal 295
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294, Subdirektorat Badan Hukum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang perseroan tertutup, perseroan terbuka dan badan
hukum sosial; b. pelaksanaan penelitian akta pendirian, penyelesaian permohonan pengesahan, permohonan
persetujuan dan penerimaan laporan perubahan anggaran dasar perseroan tertutup, usaha umum, usaha khusus dan badan hukum sosial; dan
c. pengelolaan, pengecekan, pencatatan dan pendistribusian berkas permohonan serta pengelolaan arsip dan dokumentasi.
48
Pasal 296 Subdirektorat Badan Hukum terdiri atas : a. Seksi Perseroan Tertutup; b. Seksi Perseroan Terbuka; c. Seksi Badan Hukum Sosial; dan d. Seksi Arsip dan Dokumentasi.
Pasal 297 (1) Seksi Perseroan Tertutup mempunyai tugas melakukan penelitian akta pendirian dan penyiapan
konsep pemberian pengesahan akta pendirian serta pemberian persetujuan dan penerimaan laporan perubahan anggaran dasar perseroan usaha umum dan khusus.
(2) Seksi Perseroan Terbuka mempunyai tugas melakukan penelitian akta pendirian, penyelesaian permohonan pengesahan, permohonan persetujuan penerimaan laporan perubahan anggaran dasar perseroan publik, lembaga keuangan dan perseroan dengan fasilitas penanaman modal.
(3) Seksi Badan Hukum Sosial mempunyai tugas melakukan penelitian akta pendirian dan penyiapan konsep pemberian pengesahan akta pendirian serta pemberian persetujuan dan penerimaan laporan perubahan anggaran dasar badan hukum sosial.
(4) Seksi Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengolahan, pengecekan, dan pendistribusian berkas permohonan, pengelolaan arsip dan dokumen.
Pasal 298
Subdirektorat Pendaftaran Fidusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis dan urusan pengesahan, pencatatan dan pendaftaran fidusia, penerbitan, penyerahan sertifikat jaminan fidusia, pengevaluasian atas laporan pelaksanaan tugas pendaftaran fidusia, melakukan pembinaan teknis terhadap Kantor Pendaftaran Fidusia, pengelolaan arsip dan dokumen.
Pasal 299
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 298, Subdirektorat Pendaftaran Fidusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang pendaftaran fidusia; b. pelaksanaan penerimaan, pendaftaran, pencatatan dan penyerahan pengganti sertifikat jaminan
fidusia, sertifikat perubahan jaminan fidusia dan surat keterangan pencoretan jaminan fidusia; c. pelaksanaan evaluasi terhadap pendaftaran jaminan fidusia atas laporan pelaksanaan tugas
pendaftaran fidusia pada Kantor Pendaftaran Fidusia dari setiap Kantor Wilayah; d. melakukan pembinaan teknis terhadap Kantor Pendaftaran Fidusia; dan e. pengelolaan arsip dan dokumentasi.
Pasal 300
Subdirektorat Pendaftaran Fidusia terdiri atas : a. Seksi Penerimaan dan Pemrosesan; b. Seksi Evaluasi dan Laporan; dan c. Seksi Arsip dan Dokumentasi.
Pasal 301 (1) Seksi Penerimaan dan Pemrosesan mempunyai tugas melakukan penyiapan akta, pencatatan,
pemberian nomor registrasi, pemeriksaan kelengkapan dokumen dan memberikan tanda penerimaan sesuai dengan waktu yang sebenarnya, mengeluarkan pengganti sertifikat jaminan fidusia, sertifikat perubahan jaminan fidusia dan pencoretan jaminan fidusia.
(2) Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan evaluasi terhadap laporan pelaksanaan tugas pendaftaran jaminan fidusia dan melakukan pembinaan teknis terhadap Kantor Pendaftaran Fidusia dari setiap Kantor Wilayah.
(3) Seksi Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip dan dokumentasi, meliputi pengolahan, pengecekan, pencatatan dan pendistribusian dokumen fidusia serta membuat data base jaminan fidusia secara nasional.
Pasal 302
Subdirektorat Harta Peninggalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan teknis dan pengawasan atas pelaksanaan tugas Balai-balai Harta Peninggalan dan penanganan daftar wasiat, pemberian surat keterangan wasiat, pengelolaan arsip dan dokumen.
49
Pasal 303 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 302, Subdirektorat Harta Peninggalan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan teknis dan pengawasan atas pelaksanaan tugas Balai
Harta Peninggalan serta menerima pendaftaran dan penyiapan penerbitan Surat Tanda Terdaftar Kurator dan Pengurus;
b. penyusunan dan pembuatan daftar wasiat yang dilaporkan oleh Notaris dan penelitian data formal daftar wasiat serta pemberian surat keterangan wasiat; dan
c. pelaksanaan pengolahan, pengecekan, pencatatan dan pendistribusian berkas permohonan serta pengolahan arsip dan dokumentasi.
Pasal 304
Subdirektorat Harta Peninggalan terdiri atas : a. Seksi Pembinaan Balai Harta Peninggalan; b. Seksi Daftar Wasiat; dan c. Seksi Dokumentasi.
Pasal 305 (1) Seksi Pembinaan Balai Harta Peninggalan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
rancangan kebijakan dan petunjuk teknis, telaahan, pengawasan atas pelaksanaan tugas Balai Harta Peninggalan serta penerbitan Surat Tanda Terdaftar sebagai kurator dan pengurus.
(2) Seksi Daftar Wasiat mempunyai tugas melakukan penyusunan daftar wasiat yang dilaporkan oleh Notaris, meneliti data formal daftar wasiat dan penyiapan bahan penyelesaian permohonan surat keterangan wasiat.
(3) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan dokumentasi daftar wasiat dan dokumen-dokumen harta peninggalan.
Pasal 306
Subdirektorat Notariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan teknis, penataan, pemantauan, evaluasi, pengawasan, dan dokumentasi Notariat.
Pasal 307 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 306, Subdirektorat Notariat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, pembinaan teknis,
penataan, pemantauan, pengawasan, dan evaluasi notaris; b. penyiapan bahan, penyusunan rencana dan program kerja pengawasan, penelaahan dan
pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan masyarakat tentang perilaku notaris, penyusunan dan penyampaian laporan hasil pengawasan, penghimpunan, evaluasi temuan, dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas; dan
c. pengelolaan dokumentasi Notariat.
Pasal 308 Subdirektorat Notariat terdiri atas : a. Seksi Penataan dan Pemantauan Notaris; b. Seksi Pengawasan Notaris; dan c. Seksi Dokumentasi Notariat.
Pasal 309
(1) Seksi Penataan dan Pemantauan Notaris mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan teknis, pengangkatan, pemberhentian, penunjukan pejabat penampung protokol, pemberian cuti notaris, penyusunan formasi penelitian dan pendaftaran laporan Notaris.
(2) Seksi Pengawasan Notaris mempunyai tugas melakukan pengawasan rutin atas Notaris, mengevaluasi, menerima, mengolah dan menindaklanjuti laporan dari Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta membuat laporan hasil pengawasan.
(3) Seksi Dokumentasi Notariat mempunyai tugas melakukan pengolahan, penyajian dan penyimpanan data perkembangan notaris.
50
Bagian Kelima Direktorat Pidana
Pasal 310
Direktorat Pidana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang hukum pidana berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 311 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310, Direktorat Pidana menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan, pemberian bimbingan dan pelaksanaan teknis di
bidang hukum pidana; b. pemberian pertimbangan mengenai masalah hukum pidana; c. pelaksanaan urusan ekstradisi dan bantuan hukum timbal balik; d. pelaksanaan urusan Penyidik Pegawai Negeri Sipil; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pidana.
Pasal 312
Direktorat Pidana terdiri atas : a. Subdirektorat Pidana Umum; b. Subdirektorat Ekstradisi dan Bantuan Hukum Timbal Balik; c. Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 313
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pidana.
Pasal 314 Subdirektorat Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis dan pemberian bimbingan di bidang hukum pidana umum, pertimbangan masalah hukum pidana, pemantauan dan evaluasi serta pengurusan dokumentasi.
Pasal 315
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 314, Subdirektorat Pidana Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pertimbangan di bidang hukum
pidana; b. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi hukum pidana; dan c. pelaksanaan urusan dokumentasi hukum pidana dan pengolahan serta menyajikan data
perkembangan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang hukum pidana.
Pasal 316 Subdirektorat Pidana Umum terdiri atas : a. Seksi Analisa Hukum Pidana; dan b. Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
Pasal 317 (1) Seksi Analisa Hukum Pidana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan
teknis, bimbingan, analisa dan pertimbangan di bidang hukum pidana. (2) Seksi Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan pemantauan dan penyiapan bahan
evaluasi pelaksanaan hukum pidana dan pengelolaan dokumentasi serta data perkembangan peraturan perundang-undangan di bidang hukum pidana.
51
Pasal 318 Subdirektorat Ekstradisi dan Bantuan Hukum Timbal Balik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, rancangan perjanjian, pemberian pertimbangan, evaluasi dan dokumentasi di bidang ekstradisi dan bantuan hukum timbal balik.
Pasal 319
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 318, Subdirektorat Ekstradisi dan Bantuan Hukum Timbal Balik menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, rancangan perjanjian, pemberian pertimbangan, evaluasi
dan dokumentasi di bidang ekstradisi; dan b. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, rancangan perjanjian, pemberian pertimbangan,
evaluasi dan dokumentasi bantuan hukum timbal balik.
Pasal 320 Subdirektorat Ekstradisi dan Bantuan Hukum Timbal Balik terdiri atas : a. Seksi Ekstradisi; dan b. Seksi Bantuan Hukum Timbal Balik.
Pasal 321 (1) Seksi Ekstradisi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis,
rancangan perjanjian, pemberian pertimbangan, evaluasi dan dokumentasi di bidang ekstadisi. (2) Seksi Bantuan Hukum Timbal Balik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan teknis, rancangan perjanjian, pemberian pertimbangan, evaluasi dan dokumentasi bantuan hukum timbal balik.
Pasal 322
Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, pengangkatan, penataan, pembinaan, pemantauan, pemutasian, pemberhentian, dan pengelolaan dokumentasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 323 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 322, Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pengangkatan, pembimbingan, pemantauan, pemutasian
dan pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil; dan b. pengelolaan dokumentasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 324
Subdirektorat Penyidik Pegawai Negeri Sipil terdiri atas : a. Seksi Bimbingan dan Pemantauan Penyidik Pegawai Negeri Sipil; dan b. Seksi Dokumentasi.
Pasal 325
(1) Seksi Bimbingan dan Pemantauan Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pengangkatan, bimbingan, pembinaan, pemantauan, pemutasian dan pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
(2) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyimpanan, pengolahan, penyajian data dan pembuatan laporan perkembangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
Bagian Keenam
Direktorat Tata Negara Pasal 326
Direktorat Tata Negara mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang tata negara berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.
52
Pasal 327 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 326, Direktorat Tata Negara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan dan pendapat hukum
tata negara serta pendaftaran partai politik; b. penyelesaian permohonan pewarganegaraan dan pengumuman nama orang yang memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia; c. penelitian, pemeriksaan, pengujian dan pemantauan serta penyelesaian bukti kewarganegaraan
Republik Indonesia; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tata Negara.
Pasal 328 Direktorat Tata Negara terdiri atas : a. Subdirektorat Hukum Tata Negara; b. Subdirektorat Pewarganegaraan; c. Subdirektorat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 329 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tata Negara.
Pasal 330 Subdirektorat Hukum Tata Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan, pendapat hukum, urusan dokumentasi hukum tata negara, dan penyelenggaraan pendaftaran partai politik.
Pasal 331 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 330, Subdirektorat Hukum Tata Negara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan pemberian bimbingan, pertimbangan, pendapat hukum,
dan penyelesaian masalah di bidang hukum tata negara; b. pengelolaan dokumentasi di bidang tata negara; dan c. penyiapan pelaksanaan pedaftaran partai politik.
Pasal 332
Subdirektorat Hukum Tata Negara terdiri atas : a. Seksi Analisa dan Pertimbangan; b. Seksi Dokumentasi; dan c. Seksi Pendaftaran Partai Politik.
Pasal 333 (1) Seksi Analisa dan Pertimbangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan teknis, analisa dan pemberian pertimbangan pendapat hukum serta penyelesaian masalah hukum tata negara.
(2) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan urusan dokumentasi, pemantauan dan evaluasi di bidang tata negara.
(3) Seksi Pendaftaran Partai Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan dan pelaksanaan pendaftaran partai politik serta urusan dokumentasi pemantauan dan evaluasi di bidang tata negara.
Pasal 334
Subdirektorat Pewarganegaraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, penyelesaian proses kewarganegaraan, dan pengumuman nama di bidang pewarganegaraan.
Pasal 335 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 334, Subdirektorat Pewarganegaraan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang kewarganegaraan;
53
b. analisa dan proses permohonan pewarganegaraan dan pengusulan pemberian kewarganegaraan dengan cara pewarganegaraan; dan
c. pengumuman nama orang-orang yang memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dan penyajian data perkembangan kewarganegaraan.
Pasal 336
Subdirektorat Pewarganegaraan terdiri atas : a. Seksi Analisa Pewarganegaraan; dan b. Seksi Penyelesaian.
Pasal 337
(1) Seksi Analisa Pewarganegaraan mempunyai tugas melakukan analisa dan proses permohonan pewarganegaraan (Naturalisasi) dan pengusulan pemberian kewarganegaraan dengan cara pewarganegaraan.
(2) Seksi Penyelesaian mempunyai tugas melakukan penyelesaian dan pengumuman nama orang yang memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dan penyajian data perkembangan pewarganegaraan.
Pasal 338
Subdirektorat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis penilaian pemeriksaan, pengujian dan pemantauan di bidang bukti kewarganegaraan republik indonesia.
Pasal 339 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338, Subdirektorat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan pemberian bimbingan dan pertimbangan di bidang
Kewarganegaraan Republik Indonesia; b. pemeriksaan, penilaian dan penyelesaian bukti kewarganegaraan Republik Indonesia; dan c. penyusunan dan pemeliharaan daftar pengujian data perkembangan dan pemantauan bukti
kewarganegaraan Republik Indonesia.
Pasal 340 Subdirektorat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia terdiri atas : a. Seksi Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia Khusus; b. Seksi Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia Umum; dan c. Seksi Pengujian dan Pemantauan.
Pasal 341 (1) Seksi Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia Khusus mempunyai tugas melakukan
pemeriksaan, analisa dan penyelesaian bukti kewarganegaraan Republik Indonesia berdasarkan Formulir ex Dwi Kewarganegaraan RI-RRC.
(2) Seksi Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia Umum mempunyai tugas melakukan pemeriksaan, analisa dan penyelesaian masalah kewarganegaraan serta penyelesaian bukti kewarganegaraan Republik Indonesia berdasarkan bukti kewarganegaraan selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Seksi Pengujian dan Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan pengujian Formulir Dwi Kewarganegaraan dan bukti-bukti kewarganegaraan lainya serta pemantauan bukti kewarganegaraan Republik Indonesia.
Bagian Ketujuh Direktorat Hukum Internasional
Pasal 342
Direktorat Hukum Internasional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang hukum internasional berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.
54
Pasal 343
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 342, Direktorat Hukum Internasional menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang hukum internasional; b. pembinaan, pemberian bimbingan, pemberian petunjuk pelaksanaan hukum internasional umum,
hukum ekonomi dan kelembagaan internasional, hukum laut, dan hukum angkasa; c. pemberian pertimbangan, pendapat hukum, tanggapan dan penyelesaian masalah di bidang hukum
internasional, inventarisasi, sosialisasi perjanjian dan masalah internasional; d. pengembangan di bidang hukum internasional; e. pelayanan yang meliputi pemberian informasi di bidang hukum internasional; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Hukum Internasional.
Pasal 344
Direktorat Hukum Internasional terdiri atas : a. Subdirektorat Hukum Internasional Umum; b. Subdirektorat Hukum Ekonomi dan Kelembagaan Internasional; c. Subdirektorat Hukum Laut dan Hukum Udara; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 345
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Hukum Internasional.
Pasal 346
Subdirektorat Hukum Internasional Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan petunjuk pelaksanaan, pendapat hukum, pemantauan, sosialisasi, evaluasi, dan penyelesaian masalah di bidang hukum internasional umum.
Pasal 347 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 346, Subdirektorat Hukum Internasional Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang hukum internasional umum; b. pemberian bimbingan, tanggapan, pertimbangan, pendapat hukum, dan penyelesaian masalah
hukum internasional umum; dan c. inventarisasi, sosialisasi perjanjian, dan masalah internasional.
Pasal 348
Subdirektorat Hukum Internasional Umum terdiri atas : a. Seksi Hukum Humaniter; b. Seksi Hukum Lingkungan; c. Seksi Hukum Pidana dan Hukum Perdata Internasional; dan d. Seksi Dokumentasi.
Pasal 349
(1) Seksi Hukum Humaniter mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pertimbangan, penyelesaian masalah, penerapan dan penyebarluasan konvensi atau peraturan perundang-undangan di bidang hukum humaniter.
(2) Seksi Hukum Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pertimbangan, tanggapan, penyelesaian masalah pencemaran dan pelestarian lingkungan serta inventarisasi dan sosialisasi.
(3) Seksi Hukum Pidana dan Hukum Perdata Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan dan tanggapan, penyelesaian masalah serta penerapan dan penyebarluasan konvensi atau peraturan perundang-undangan di bidang hukum pidana internasional.
(4) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan urusan dokumentasi hukum internasional, inventarisasi dan pengolahan serta penyajian data perkembangannya.
55
Pasal 350 Subdirektorat Hukum Ekonomi dan Kelembagaan Internasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan, legal opinion, tanggapan, pemantauan, sosialisasi, evaluasi di bidang hukum ekonomi, dan kelembagaan internasional.
Pasal 351 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 350, Subdirektorat Hukum Ekonomi dan Kelembagaan Internasional menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan pemberian pertimbangan dan tanggapan masalah
hukum ekonomi dan kelembagaan internasional; b. pemberian bimbingan dan pertimbangan kerja sama ekonomi dan kelembagaan multilateral,
regional dan bilateral dan pendapat hukum, tanggapan, sosialisasi serta penyelesaian masalah hukum ekonomi dan kelembagaan internasional; dan
c. pertimbangan di bidang hukum mengenai kerja sama ekonomi dan kelembagaan multilateral, regional dan bilateral.
Pasal 352
Subdirektorat Hukum Ekonomi dan Kelembagaan Internasional terdiri atas : a. Seksi Kerja Sama Bilateral; dan b. Seksi Kerja Sama Regional dan Multilateral.
Pasal 353
(1) Seksi Kerja Sama Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan, tanggapan, pemantauan dan evaluasi, penyebarluasan penyelesaian masalah mengenai kerja sama ekonomi dan kelembagaan bilateral.
(2) Seksi Kerja Sama Regional dan Multilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pertimbangan, pemantauan dan evaluasi, penyelesaian masalah, mengenai kerja sama ekonomi dan kelembagaan regional dan multilateral.
Pasal 354
Subdirektorat Hukum Laut dan Hukum Udara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan, pemantauan, dan evaluasi di bidang hukum laut dan hukum udara.
Pasal 355 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 354, Subdirektorat Hukum Laut dan Hukum Udara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pertimbangan dan pendapat hukum
di bidang hukum laut dan hukum udara; b. penyelesaian masalah dan pengembangan di bidang hukum laut dan hukum udara; dan c. pemantauan dan evaluasi di bidang hukum laut dan hukum udara.
Pasal 356
Subdirektorat Hukum Laut dan Hukum Udara terdiri atas : a. Seksi Hukum Laut; dan b. Seksi Hukum Udara.
Pasal 357 (1) Seksi Hukum Laut mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis,
pemberian bimbingan dan pertimbangan, pemantauan dan evaluasi, penyelesaian masalah dan pengembangan di bidang hukum laut multilateral, regional dan bilateral.
(2) Seksi Hukum Udara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pertimbangan, pemantauan dan evaluasi, penyelesaian masalah dan pengembangan di bidang hukum udara.
56
Bagian Kedelapan Direktorat Daktiloskopi
Pasal 358
Direktorat Daktiloskopi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang daktiloskopi berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pasal 359 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 358, Direktorat Daktiloskopi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, perumusan, pemberian keterangan mengenai sidik jari
seseorang, pencarian identifikasi seseorang dengan menggunakan sistem teraan jari dan pengolahan;
b. pengolahan dan penyajian data perkembangan daktiloskopi, urusan dokumentasi serta informasi daktiloskopi dan penyimpanan slip sidik jari;
c. pembinaan monitoring, pemantauan, penilaian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang daktiloskopi; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Daktiloskopi.
Pasal 360 Direktorat Daktiloskopi terdiri atas : a. Subdirektorat Perumusan dan Identifikasi; b. Subdirektorat Data dan Informasi; c. Subdirektorat Dokumentasi dan Arsip Teraan; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 361 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Daktiloskopi.
Pasal 362
Subdirektorat Perumusan dan Identifikasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengidentifikasian berdasarkan sidik jari.
Pasal 363
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362, Subdirektorat Perumusan dan Identifikasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, perumusan dan pemberian keterangan atas permintaan
instansi lain mengenai teraan jari seseorang; dan b. pelaksanaan pencarian identifikasi seseorang dengan menggunakan sistem teraan jari.
Pasal 364
Subdirektorat Perumusan dan Identifikasi terdiri atas : a. Seksi Perumusan; dan b. Seksi Identifikasi.
Pasal 365 (1) Seksi Perumusan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis,
perumusan slip teraan jari seseorang. (2) Seksi Identifikasi mempunyai tugas melakukan pencarian identifikasi seseorang dengan
menggunakan sistem teraan jari, dan pemberian keterangan atas permintaan instansi lain mengenai teraan jari seseorang.
Pasal 366
Subdirektorat Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan data, penyiapan slip sidik jari untuk bahan perumusan serta melakukan penataan dan pemberian informasi sidik jari.
57
Pasal 367 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 366, Subdirektorat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, perumusan slip sidik jari seseorang yang akan dirumus;
dan b. melakukan penataan dan pemberian informasi tentang sidik jari.
Pasal 368
Subdirektorat Data dan Informasi terdiri atas : a. Seksi Pengumpulan Data; dan b. Seksi Penataan dan Informasi.
Pasal 369 (1) Seksi Pengumpulan Data mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman
pengumpulan dan penyiapan slip sidik jari untuk bahan perumusan dan identifikasi. (2) Seksi Penataan dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
pedoman pengolahan dan penataan slip sidik jari serta pemberian informasi slip sidik jari.
Pasal 370 Subdirektorat Dokumentasi dan Arsip Teraan mempunyai tugas melaksanakan pengolahan, penyajian data perkembangan daktiloskopi, urusan dokumentasi, dan penyimpanan slip sidik jari, serta evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 371
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 370, Subdirektorat Dokumentasi dan Arsip Teraan menyelenggarakan fungsi : a. pengolahan, penyajian dan penyiapan serta pendokumentasian daktiloskopi; b. penyimpanan dan pemeliharaan slip sidik jari; dan c. evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 372 Subdirektorat Dokumentasi dan Arsip Teraan terdiri atas : a. Seksi Dokumentasi; dan b. Seksi Arsip Teraan.
Pasal 373
(1) Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengolahan data, penyajian data perkembangan daktiloskopi dan urusan dokumentasi daktiloskopi serta evaluasi dan penyusunan laporan.
(2) Seksi Arsip Teraan mempunyai tugas melakukan penyimpanan dan pemeliharaan slip sidik jari serta evaluasi dan penyusunan laporan.
58
BAB VI
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 374
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemasyarakatan.
Pasal 375 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 374, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang bina registrasi dan statistik, bina
perawatan, bina bimbingan kemasyarakatan, bina latihan kerja dan produksi, bina keamanan dan ketertiban serta bina khusus narkotika;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang bina registrasi dan statistik, bina perawatan, bina bimbingan kemasyarakatan, bina latihan kerja dan produksi, bina keamanan dan ketertiban serta bina khusus narkotika;
c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang bina registrasi dan statistik, bina perawatan, bina bimbingan kemasyarakatan, bina latihan kerja dan produksi, bina keamanan dan ketertiban serta bina khusus narkotika;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 376 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan terdiri atas: a. Sekertariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Bina Registrasi dan Statistik; c. Direktorat Bina Perawatan; d. Direktorat Bina Bimbingan Kemasyarakatan; e. Direktorat Bina Latihan Kerja dan Produksi; f. Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban; dan g. Direktorat Bina Khusus Narkotika.
Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 377
Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 378
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 377, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan pemasyarakatan; b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pengelolaan urusan administrasi keuangan; d. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 379 Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas: a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Kepegawaian;
59
c. Bagian Keuangan; d. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; e. Bagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 380
Bagian Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan, pengolahan, penyajian data dan informasi, perumusan organisasi dan ketatalaksanaan, penghimpunan peraturan perundang-undangan, serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 381 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 380, Bagian Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. penyiapan pengelolaan, pengolahan, penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan bahan penyusunan perumusan organisasi dan ketatalaksanaan, penghimpunan
peraturan perundang-undangan, penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 382
Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas: a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Perundang-undangan dan Pelaporan.
Pasal 383
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran.
(2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan, pengolahan, penyajian data dan informasi.
(3) Subbagian Perundang-undangan dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan perumusan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, penghimpunan peraturan perundang-undangan, evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 384
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 385 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 384, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan; b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional dan jabatan struktural di
lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan; dan c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 386 Bagian Kepegawaian terdiri atas: a. Subbagian Umum Kepegawaian; b. Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan c. Subbagian Pemberhentian dan Pensiun.
60
Pasal 387 (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
formasi, pendataan, pengembangan pegawai, pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, pengurusan Asuransi Kesehatan, dan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
(2) Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan, mutasi kepegawaian lainnya dan pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan peyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun, pengelolaan administrasi hukuman disiplin dan pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 388
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 389
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 388, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 390
Bagian Keuangan terdiri atas: a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 391 (1). Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran,
pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. (2). Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha
keuangan. (3). Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan,
perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 392 Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 393 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 392, Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan urusan perlengkapan; dan b. pengelolaan urusan rumah tangga.
Pasal 394
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga terdiri atas: a. Subbagian Perlengkapan; dan b. Subbagian Rumah Tangga.
Pasal 395
(1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan perlengkapan. (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan dalam, pengangkutan,
administrasi perjalanan dinas dan pengamanan.
61
Pasal 396 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, pengetikan, penggandaan, hubungan masyarakat dan protokol, pengelolaan arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 397 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 396, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan persuratan; b. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan protokol; c. pengelolaan arsip dan dokumentasi; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 398 Bagian Tata Usaha terdiri atas: a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol; c. Subbagian Arsip dan Dokumentasi; dan d. Subbagian Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 399 (1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, pengetikan, penggandaan
dan pengiriman. (2) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan hubungan
masyarakat dan protokol. (3) Subbagian Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip dan
dokumentasi. (4) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Direktur
Jenderal Pemasyarakatan.
Bagian Keempat Direktorat Bina Registrasi dan Statistik
Pasal 400 Direktorat Bina Registrasi dan Statistik mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang registrasi dan statistik tahanan, benda sitaan negara, dan warga binaan pemasyarakatan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 401
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 400, Direktorat Bina Registrasi dan Statistik menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi tahanan,
benda sitaan negara dan warga binaan pemasyarakatan; b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang penempatan
tahanan, benda sitaan negara dan warga binaan pemasyarakatan; c. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang sidik jari tahanan
dan warga binaan pemasyarakatan; d. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang statistik dan
dokumentasi tahanan, benda sitaan negara dan warga binaan pemasyarakatan; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Registrasi dan Statistik.
Pasal 402
Direktorat Bina Registrasi dan Statistik terdiri atas: a. Subdirektorat Registrasi; b. Subdirektorat Penempatan dan Mutasi; c. Subdirektorat Sidik Jari; d. Subdirektorat Statistik dan Dokumentasi; dan e. Subbagian Tata Usaha.
62
Pasal 403 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Registrasi dan Statistik.
Pasal 404 Subdirektorat Registrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi tahanan, benda sitaan negara dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 405
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 404, Subdirektorat Registrasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi tahanan
dan benda sitaan negara; b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi
narapidana dan anak didik pemasyarakatan; dan c. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi klien
pemasyarakatan.
Pasal 406 Subdirektorat Registrasi terdiri atas: a. Seksi Registrasi Tahanan dan Benda Sitaan Negara; b. Seksi Registrasi Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan; dan c. Seksi Registrasi Klien Pemasyarakatan.
Pasal 407 (1) Seksi Registrasi Tahanan dan Benda Sitaan Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi tahanan dan benda sitaan negara.
(2) Seksi Registrasi Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang registrasi narapidana dan anak didik pemasyarakatan dan pemberian remisi.
(3) Seksi Registrasi Klien Pemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang klien pemasyarakatan.
Pasal 408
Subdirektorat Penempatan dan Mutasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang penempatan dan mutasi tahanan, benda sitaan negara dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 409
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 408, Subdirektorat Penempatan dan Mutasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang penempatan, mutasi
tahanan dan benda sitaan negara; dan b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang penempatan dan
mutasi warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 410 Subdirektorat Penempatan dan Mutasi terdiri atas: a. Seksi Penempatan, Mutasi Tahanan, dan Benda Sitaan Negara; dan b. Seksi Penempatan dan Mutasi Warga Binaan Pemasyarakatan.
Pasal 411
(1) Seksi Penempatan, Mutasi Tahanan dan Benda Sitaan Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang perijinan, penempatan, pemindahan tahanan dan benda sitaan negara.
63
(2) Seksi Penempatan dan Mutasi Warga Binaan Pemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang perijinan, penempatan, mutasi, pembebasan narapidana dan anak didik pemasyarakatan serta mutasi dan pengakhiran pembimbingan klien pemasyarakatan.
Pasal 412
Subdirektorat Sidik Jari mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengaturan, perumusan, identifikasi, klasifikasi dan pemeliharaan sidik jari tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 413 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 412, Subdirektorat Sidik Jari menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengaturan,
perumusan dan identifikasi sidik jari tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; dan b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengaturan,
klasifikasi dan pemeliharaan sidik jari tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 414 Subdirektorat Sidik Jari terdiri atas: a. Seksi Perumusan dan Identifikasi; dan b. Seksi Klasifikasi dan Pemeliharaan.
Pasal 415 (1) Seksi Perumusan dan Identifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengaturan dan perumusan, identifikasi sidik jari tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(2) Seksi Klasifikasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengaturan, klasifikasi dan pemeliharaan sidik jari tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 416
Subdirektorat Statistik dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang urusan statistik dan dokumentasi tahanan dan benda sitaan negara serta warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 417 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 416, Subdirektorat Statistik dan Dokumentasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang urusan statistik dan
dokumentasi tahanan dan benda sitaan negara; b. penyiapan rancangan kebijakan, dan pelaksanaan teknis di bidang urusan statistik dan
dokumentasi narapidana dan anak didik pemasyarakatan; dan c. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang urusan statistik dan
dokumentasi klien pemasyarakatan.
Pasal 418 Subdirektorat Statistik dan Dokumentasi terdiri atas: a. Seksi Statistik, Dokumentasi Tahanan, dan Benda Sitaan Negara; b. Seksi Statistik, Dokumentasi Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan; dan c. Seksi Statistik dan Dokumentasi Klien Pemasyarakatan.
Pasal 419
(1) Seksi Statistik, Dokumentasi Tahanan dan Benda Sitaan Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang urusan statistik, dokumentasi tahanan dan benda sitaan negara.
64
(2) Seksi Statistik, Dokumentasi Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang urusan statistik, dokumentasi narapidana dan anak didik pemasyarakatan.
(3) Seksi Statistik dan Dokumentasi Klien Pemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang urusan statistik dan dokumentasi klien pemasyarakatan.
Bagian Kelima
Direktorat Bina Perawatan Pasal 420
Direktorat Bina Perawatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang perawatan kesehatan dan makanan, perlengkapan tahanan, warga binaan pemasyarakatan, pengelolaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara serta sarana dan evaluasi perawatan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 421
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 420, Direktorat Bina Perawatan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan pembinaan teknis di bidang perawatan kesehatan dan
makanan, perlengkapan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pengelolaan perawatan benda
sitaan negara dan barang rampasan negara; c. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang sarana dan evaluasi
perawatan tahanan, warga binaan pemasyarakatan serta benda sitaan negara dan barang rampasan negara; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Perawatan.
Pasal 422 Direktorat Bina Perawatan terdiri atas: a. Subdirektorat Pengawasan Kesehatan dan Makanan; b. Subdirektorat Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara; c. Subdirektorat Sarana dan Evaluasi; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 423 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Perawatan.
Pasal 424 Subdirektorat Pengawasan Kesehatan dan Makanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan teknis di bidang perawatan kesehatan mental dan jasmani, pengembangan pelayanan kesehatan, standardisasi dan penetapan gizi serta pengendalian bahan makanan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 425 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 424, Subdirektorat Pengawasan Kesehatan dan Makanan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang perawatan
kesehatan mental dan jasmani tahanan dan warga binaan pemasyarakatan ; b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengembangan
pelayanan kesehatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; c. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang pembinaan standardisasi dan penetapan gizi
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; dan d. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pengendalian bahan makanan
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
65
Pasal 426 Subdirektorat Pengawasan Kesehatan dan Makanan terdiri atas: a. Seksi Kesehatan Mental dan Jasmani; b. Seksi Pengembangan Pelayanan Kesehatan; c. Seksi Standardisasi dan Penetapan Gizi; dan d. Seksi Pengendalian Bahan Makanan.
Pasal 427 (1) Seksi Kesehatan Mental dan Jasmani mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kesehatan mental dan jasmani tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(2) Seksi Pengembangan Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pengembangan pelayanan kesehatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(3) Seksi Standardisasi dan Penetapan Gizi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang standardisasi dan penetapan gizi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(4) Seksi Pengendalian Bahan Makanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengaturan bahan makanan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 428
Subdirektorat Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pemeliharaan, penilaian jenis dan mutu serta penghapusan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
Pasal 429
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 428, Subdirektorat Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pemeliharaan benda sitaan
negara dan barang rampasan negara; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang penilaian jenis dan mutu benda
sitaan negara dan barang rampasan negara; dan c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang penghapusan benda sitaan
negara dan barang rampasan negara.
Pasal 430 Subdirektorat Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara terdiri atas: a. Seksi Pemeliharaan; b. Seksi Penilaian Jenis dan Mutu; dan c. Seksi Penghapusan.
Pasal 431
(1) Seksi Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan teknis serta pemantauan di bidang pemeliharaan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
(2) Seksi Penilaian Jenis dan Mutu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang penilaian jenis dan mutu benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
(3) Seksi Penghapusan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan teknis dan pemantauan di bidang penghapusan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
Pasal 432
Subdirektorat Sarana dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pengolahan dan penyajian analisa kebutuhan, pengelolaan sarana serta evaluasi dan pelaporan perawatan tahanan, warga binaan pemasyarakatan serta benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
66
Pasal 433 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 432, Subdirektorat Sarana dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pengolahan dan penyajian analisa
kebutuhan perawatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan serta benda sitaan negara dan barang rampasan negara;
b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pengelolaan sarana perawatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan serta benda sitaan negara dan barang rampasan negara; dan
c. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang pembinaan dan pelaksanaan evaluasi dan laporan perawatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan serta benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
Pasal 434
Subdirektorat Sarana dan Evaluasi terdiri atas: a. Seksi Analisa Kebutuhan; b. Seksi Pengelolaan Sarana; dan c. Seksi Evaluasi dan Laporan
Pasal 435 (1) Seksi Analisa Kebutuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan,
pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang analisa kebutuhan sarana perawatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan serta benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
(2) Seksi Pengelolaan Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang alokasi, distribusi dan pengendalian sarana perawatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan serta benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
(3) Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang evaluasi dan laporan perawatan.
Bagian Keenam
Direktorat Bina Bimbingan Kemasyarakatan Pasal 436
Direktorat Bina Bimbingan Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang pelayanan dan penyuluhan, pembinaan, pendidikan dan bimbingan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 437 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 436, Direktorat Bina Bimbingan Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pelayanan dan bimbingan bagi
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pembinaan bagi tahanan dan
warga binaan pemasyarakatan; c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan bagi tahanan dan
warga binaan pemasyarakatan; d. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pembimbingan bagi warga
binaan pemasyarakatan; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Bimbingan Kemasyarakatan.
Pasal 438
Direktorat Bina Bimbingan Kemasyarakatan terdiri atas: a. Subdirektorat Pelayanan dan Bimbingan; b. Subdirektorat Pembinaan; c. Subdirektorat Pendidikan; d. Subdirektorat Pembimbingan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
67
Pasal 439 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Bimbingan Kemasyarakatan.
Pasal 440 Subdirektorat Pelayanan dan Bimbingan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis, bimbingan hukum, orientasi dan observasi, penelitian kemasyarakatan serta evaluasi dan laporan.
Pasal 441 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 440, Subdirektorat Pelayanan dan Bimbingan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan hukum; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang orientasi dan observasi; c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang penelitian kemasyarakatan; dan d. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang evaluasi dan
laporan.
Pasal 442 Subdirektorat Pelayanan dan Bimbingan terdiri atas: a. Seksi Bimbingan Hukum; b. Seksi Orientasi dan Observasi; c. Seksi Penelitian Kemasyarakatan; dan d. Seksi Evaluasi dan Laporan.
Pasal 443
(1) Seksi Bimbingan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang bimbingan hukum.
(2) Seksi Orientasi dan Observasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang orientasi dan observasi.
(3) Seksi Penelitian Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang penelitian kemasyarakatan.
(4) Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang evaluasi dan laporan.
Pasal 444
Subdirektorat Pembinaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pembinaan mental rohani, kewarganegaraan, olah raga dan kesenian serta pembinaan badan kemasyarakatan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 445 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 444, Subdirektorat Pembinaan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang mental rohani bagi tahanan dan
warga binaan pemasyarakatan; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kewarganegaraan bagi tahanan
dan warga binaan pemasyarakatan; c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinan teknis di bidang olah raga dan kesenian bagi
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; dan d. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang badan kemasyarakatan bagi
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 446 Subdirektorat Pembinaan terdiri atas: a. Seksi Pembinaan Mental Rohani; b. Seksi Pembinaan Kewarganegaraan; c. Seksi Pembinaan Olah Raga dan Kesenian; dan d. Seksi Pembinaan Badan Kemasyarakatan.
68
Pasal 447 (1) Seksi Pembinaan Mental Rohani mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan dan pembinaan teknis di bidang mental rohani bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(2) Seksi Pembinaan Kewarganegaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kewarganegaraan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(3) Seksi Pembinaan Olah Raga dan Kesenian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang olah raga dan kesenian bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(4) Seksi Pembinaan Badan Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang peran serta badan kemasyarakatan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 448
Subdirektorat Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan sekolah dan kepustakaan, pendidikan luar sekolah serta pengembangan pendidikan dan tenaga pengajar bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 449 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448, Subdirektorat Pendidikan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan sekolah dan
kepustakaan serta pengembangan pendidikan dan tenaga pengajar bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; dan
b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan luar sekolah dan kepramukaan serta pengembangan pendidikan dan tenaga pengajar bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 450
Subdirektorat Pendidikan terdiri atas: a. Seksi Pendidikan Sekolah dan Kepustakaan; dan b. Seksi Pendidikan Luar Sekolah.
Pasal 451 (1) Seksi Pendidikan Sekolah dan Kepustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan sekolah dan kepustakaan serta pengembangan pendidikan dan tenaga pengajar bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(2) Seksi Pendidikan Luar Sekolah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan luar sekolah dan kepramukaan serta pengembangan pendidikan dan tenaga pengajar bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 452
Subdirektorat Pembimbingan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pembimbingan klien, asimilasi, integrasi dan pendayagunaan tim pengamat pemasyarakatan bagi warga binaan pemasyarakatan.
Pasal 453 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 452, Subdirektorat Pembimbingan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan klien
pemasyarakatan; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang asimilasi bagi narapidana dan
anak didik pemasyarakatan; c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang integrasi bagi narapidana dan
anak didik pemasyarakatan; dan d. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pendayagunaan
kerja tim pengamat pemasyarakatan.
69
Pasal 454 Subdirektorat Pembimbingan terdiri atas: a. Seksi Bimbingan Klien; b. Seksi Asimilasi; c. Seksi Integrasi; dan d. Seksi Pendayagunaan Kerja Tim Pengamat Pemasyarakatan.
Pasal 455 (1) Seksi Bimbingan Klien mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan
pembinaan teknis di bidang bimbingan klien pemasyarakatan. (2) Seksi Asimilasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan
pembinaan teknis di bidang asimilasi bagi narapidana, anak pidana dan anak negara. (3) Seksi Integrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan di bidang
anak pidana dan anak negara. (4) Seksi Pendayagunaan Kerja Tim Pengamat Pemasyarakatan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pendayagunaan kerja tim pengamat pemasyarakatan.
Bagian Ketujuh
Direktorat Bina Latihan Kerja dan Produksi Pasal 456
Direktorat Bina Latihan Kerja dan Produksi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang pembinaan pelatihan keterampilan kerja, produksi dan pendayagunaan tenaga kerja bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan serta pengembangan kemitraan dan pemasaran hasil produksi berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 457
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 456, Direktorat Bina Latihan Kerja dan Produksi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan dan latihan
keterampilan kerja bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kegiatan pelatihan keterampilan
kerja; c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang produksi dan pengelolaan dana
pengembangan produksi; d. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendayagunaan tenaga kerja,
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; e. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang kemitraan dan
pemasaran hasil produksi; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Latihan Kerja dan Produksi.
Pasal 458
Direktorat Bina Latihan Kerja dan Produksi terdiri atas: a. Subdirektorat Bimbingan dan Latihan Keterampilan; b. Subdirektorat Kegiatan kerja; c. Subdirektorat Produksi; d. Subdirektorat Tenaga Kerja; e. Subdirektorat Kemitraan dan Pemasaran; dan f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 459
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Latihan Kerja dan Produksi.
Pasal 460 Subdirektorat Bimbingan dan Latihan Ketrampilan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan minat dan bakat, pengembangan kewirausahaan, bimbingan keterampilan dan kerja lingkungan.
70
Pasal 461 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 460, Subdirektorat Bimbingan dan Latihan Keterampilan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan minat dan bakat bagi
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pengembangan kewirausahaan
bagi narapidana dan klien pemasyarakatan; c. penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan
keterampilan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan; dan d. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan kerja lingkungan bagi
narapidana dan anak didik pemasyarakatan .
Pasal 462 Subdirektorat Bimbingan dan Latihan Keterampilan terdiri atas: a. Seksi Bimbingan Minat dan Bakat; b. Seksi Pengembangan Kewirausahaan; c. Seksi Bimbingan Keterampilan; dan d. Seksi Bimbingan Kerja Lingkungan.
Pasal 463 (1) Seksi Bimbingan Minat dan Bakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan minat dan bakat bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(2) Seksi Pengembangan Kewirausahaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pengembangan kewirausahaan bagi narapidana dan klien pemasyarakatan.
(3) Seksi Bimbingan Keterampilan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan keterampilan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.
(4) Seksi Bimbingan Kerja Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan kerja lingkungan bagi narapidana dan anak didik pemasyarakatan.
Pasal 464
Subdirektorat Kegiatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kerja industri rumah tangga dan jasa, pertanian dan perkebunan, perikanan dan peternakan.
Pasal 465
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 464, Subdirektorat Kegiatan Kerja menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kegiatan kerja industri rumah
tangga dan jasa; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kegiatan kerja pertanian dan
perkebunan; dan c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kegiatan kerja perikanan dan
peternakan.
Pasal 466 Subdirektorat Kegiatan Kerja terdiri atas; a. Seksi Kegiatan Kerja Industri dan Jasa; b. Seksi Kegiatan Kerja Pertanian dan Perkebunan; dan c. Seksi Kegiatan Kerja Perikanan dan Peternakan.
Pasal 467
(1) Seksi Kegiatan Kerja Industri dan Jasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kegiatan kerja industri rumah tangga dan jasa.
(2) Seksi Kegiatan Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kegiatan kerja pertanian dan perkebunan.
71
(3) Seksi Kegiatan Kerja Perikanan dan Peternakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kegiatan kerja perikanan dan peternakan.
Pasal 468
Subdirektorat Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang standardisasi dan pengendalian, pembinaan produksi dan pengelolaan dana pengembangan produksi.
Pasal 469
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 468, Subdirektorat Produksi meyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang standardisasi dan pengendalian; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pelaksanaan teknis di bidang pembinaan produksi; dan c. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengelolaan dana
pengembangan produksi.
Pasal 470 Subdirektorat Produksi terdiri atas: a. Seksi Standardisasi dan Pengendalian; b. Seksi Pembinaan Produksi; dan c. Seksi Pengelolaan Dana Pengembangan Produksi.
Pasal 471
(1) Seksi Standardisasi dan Pengendalian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang standardisasi dan pengendalian.
(2) Seksi Pembinaan Produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pelaksanaan teknis di bidang bimbingan produksi.
(3) Seksi Pengelolaan Dana Pengembangan Produksi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengelolaan dana pengembangan produksi.
Pasal 472
Subdirektorat Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan teknis di bidang analisa kebutuhan, pengelolaan dan pengawasan sarana dan instalasi, pendayagunaan tenaga kerja dan kesejahteraan serta pelaksanaan evaluasi dan laporan.
Pasal 473
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 472, Subdirektorat Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan teknis di bidang analisa kebutuhan, pengelolaan dan
pengawasan sarana dan instalasi serta pendayagunaan tenaga kerja dan kesejahteraan; dan b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis serta pelaksanaan evaluasi dan laporan.
Pasal 474 Subdirektorat Tenaga Kerja terdiri atas: a. Seksi Pendayagunaan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan; dan b. Seksi Evaluasi dan Laporan.
Pasal 475 (1) Seksi Pendayagunaan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan rancangan kebijakan, pembinaan teknis di bidang analisa kebutuhan, pengelolaan dan pengawasan sarana dan instalasi serta pendayagunaan tenaga kerja dan kesejahteraan.
(2) Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis, serta pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 476
Subdirektorat Kemitraan dan Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pelaksanaan teknis di bidang pembinaan kemitraan, pemasaran serta pengembangan bentuk usaha dan kegiatan.
72
Pasal 477 Untuk melaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 476, Subdirektorat Kemitraan dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pelaksanaan teknis di bidang pembinaan kemitraan; b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pemasaran; dan c. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengembangan
bentuk usaha dan kegiatan.
Pasal 478 Subdirektorat Kemitraan dan Pemasaran terdiri atas: a. Seksi Pembinaan Kemitraan; b. Seksi Pemasaran; dan c. Seksi Pengembangan Bentuk Usaha dan Kegiatan.
Pasal 479 (1) Seksi Pembinaan Kemitraan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pembinaan kemitraan. (2) Seksi Pemasaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan
dan pelaksanaan teknis di bidang pemasaran. (3) Seksi Pengembangan Bentuk Usaha dan Kegiatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengembangan bentuk-bentuk usaha dan kegiatan.
Bagian Kedelapan
Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban Pasal 480
Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang kerja sama dan pengembangan, pembinaan teknis sarana petugas pengamanan serta pengawasan dan pengendalian keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda sitaan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 481
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 480, Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang kerja sama dan
pengembangan keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan;
b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang sarana keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan;
c. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan teknis petugas keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan;
d. penyiapan rancangan kebijakan dan pelaksanaan teknis di bidang pengawasan dan pengendalian Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban.
Pasal 482 Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban terdiri atas: a. Subdirektorat Kerja Sama dan Pengembangan; b. Subdirektorat Sarana; c. Subdirektorat Pengawasan dan Pengendalian; d. Subdirektorat Pengembangan Teknis Petugas Pengamanan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
73
Pasal 483 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban.
Pasal 484
Subdirektorat Kerja Sama dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang kerja sama, pengembangan prosedur dan strategi keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan.
Pasal 485
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 484, Subdirektorat Kerja Sama dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan teknis kerja sama di bidang
keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan; dan
b. penyiapan rancangan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengembangan prosedur dan strategi keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan.
Pasal 486
Subdirektorat Kerja Sama dan Pengembangan terdiri atas: a. Seksi Kerja Sama Keamanan dan Ketertiban; dan b. Seksi Pengembangan Prosedur dan Strategi Keamanan dan Ketertiban.
Pasal 487 (1) Seksi Kerja Sama Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang kerja sama keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan.
(2) Seksi Pengembangan Prosedur dan Strategi Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengembangan prosedur dan strategi keamanan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan.
Pasal 488
Subdirektorat Sarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang standardisasi dan pengembangan sarana, pengelolaan dan pemeliharaan sarana serta pelaksanaan evaluasi dan laporan keamanan dan ketertiban.
Pasal 489
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 488, Subdirektorat Sarana menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang standardisasi dan pengembangan
sarana keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan;
b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pengelolaan dan pemeliharaan sarana keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan; dan
c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pelaksanaan evaluasi dan laporan keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan.
Pasal 490
Subdirektorat Sarana terdiri atas: a. Seksi Standardisasi dan Pengembangan Sarana Keamanan dan Ketertiban; b. Seksi Pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana Keamanan dan Ketertiban; dan c. Seksi Evaluasi dan Laporan Keamanan dan Ketertiban.
74
Pasal 491 (1) Seksi Standardisasi dan Pengembangaan Sarana Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan serta pembinaan teknis di bidang standardisasi dan pengembangan sarana keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan.
(2) Seksi Pengelolaan dan Pemeliharaan Sarana Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pengelolaan, pemeliharaan sarana keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan.
(3) Seksi Evaluasi dan Laporan Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pelaksanaan evaluasi dan laporan keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, dan Lembaga Pemasyarakatan.
Pasal 492
Subdirektorat Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pelaksanaan teknis di bidang pembinaan prosedur dan pengawasan, pengendalian dan penindakan gangguan keamanan dan ketertiban serta keselamatan dan keamanan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
Pasal 493
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 492, Subdirektorat Pengawasan dan Pengendalian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan, pelaksanaan teknis di bidang pembinaan prosedur dan
pengawasan keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan; b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengendalian dan
penindakan gangguan keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan; dan
c. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang keselamatan dan keamanan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
Pasal 494
Subdirektorat Pengawasan dan Pengendalian terdiri atas: a. Seksi Pembinaan Prosedur dan Pengawasan Keamanan dan Ketertiban; b. Seksi Penindakan Gangguan Keamanan dan Ketertiban; dan c. Seksi Keselamatan dan Keamanan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara.
Pasal 495
(1) Seksi Pembinaan Prosedur dan Pengawasan Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pelaksanaan teknis di bidang pembinaan prosedur dan pengawasan keamanan dan ketertiban.
(2) Seksi Penindakan Gangguan Keamanan dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengendalian, penindakan gangguan keamanan dan ketertiban.
(3) Seksi Keselamatan dan Keamanan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan teknis di bidang keselamatan dan keamanan benda sitaan negara dan barang rampasan negara.
Pasal 496
Subdirektorat Pengembangan Teknis Petugas Pengamanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan teknis di bidang pendayagunaan dan pengembangan serta pembinaan disiplin dan pemberian bantuan hukum kepada petugas pengamanan.
Pasal 497 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 496, Subdirektorat Pengembangan Teknis Petugas Pengamanan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pendayagunaan dan
pengembangan serta pembinaan disiplin petugas pengamanan; dan
75
b. penyiapan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang bantuan hukum kepada petugas pengamanan.
Pasal 498
Subdirektorat Pengembangan Teknis Petugas Pengamanan terdiri atas: a. Seksi Pendayagunaan dan Pengembangan; dan b. Seksi Bantuan Hukum.
Pasal 499
(1) Seksi Pendayagunaan dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang pendayagunaan dan pengembangan serta pembinaan disiplin petugas pengamanan.
(2) Seksi Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan pelaksanaan teknis di bidang bantuan hukum kepada petugas pengamanan.
Bagian Kesembilan
Direktorat Bina Khusus Narkotika Pasal 500
Direktorat Bina Khusus Narkotika mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang perawatan kesehatan, pelayanan sosial, bimbingan hukum dan kemitraan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
Pasal 501
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 500, Direktorat Bina Khusus Narkotika menyelenggerakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang perawatan kesehatan bagi
tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pelayanan sosial bagi tahanan
dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika; c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan hukum bagi tahanan
dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika; d. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kemitraan; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Khusus Narkotika.
Pasal 502
Direktorat Bina Khusus Narkotika terdiri atas : a. Subdirektorat Perawatan Kesehatan; b. Subdirektorat Pelayanaan Sosial; c. Subdirektorat Bimbingan Hukum; d. Subdirektorat Kemitraan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 503 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Khusus Narkotika.
Pasal 504 Subdirektorat Perawatan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang identifikasi ketergantungan narkotika, perawatan jasmani, perawatan mental rohani tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
Pasal 505
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 504, Subdirektorat Perawatan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang identifikasi ketergantungan
narkotika; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang perawatan jasmani; dan c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang perawatan mental rohani.
76
Pasal 506 Subdirektorat Perawatan Kesehatan terdiri atas : a. Seksi Identifikasi Ketergantungan Narkotika; b. Seksi Perawatan Jasmani; dan c. Seksi Perawatan Mental Rohani.
Pasal 507
(1) Seksi Identifikasi Ketergantungan Narkotika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang identifikasi ketergantungan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
(2) Seksi Perawatan Jasmani mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang perawatan jasmani.
(3) Seksi Perawatan Mental Rohani mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang perawatan mental rohani tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
Pasal 508
Subdirektorat Pelayanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan, keterampilan dan usaha, seni dan budaya, bimbingan lanjutan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
Pasal 509
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 508, Subdirektorat Pelayanan Sosial menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang ketrampilan dan usaha; c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang seni dan budaya; dan d. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang bimbingan lanjutan.
Pasal 510 Subdirektorat Pelayanan Sosial terdiri atas : a. Seksi Pendidikan dan Bimbingan Lanjutan; b. Seksi Ketrampilan dan Usaha; dan c. Seksi Seni dan Budaya.
Pasal 511 (1) Seksi Pendidikan dan Bimbingan Lanjutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pendidikan dan bimbingan lanjutan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
(2) Seksi Ketrampilan dan Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kegiatan keterampilan dan usaha.
(3) Seksi Seni dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang seni dan budaya tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
Pasal 512
Subdirektorat Bimbingan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang konsultasi hukum, pembinaan kesadaran hukum, pembinaan berbangsa dan bernegara bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
Pasal 513 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 512, Subdirektorat Bimbingan Hukum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang konsultasi hukum bagi tahanan
dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pembinaan kesadaran hukum
bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika; dan c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pembinaan kesadaran berbangsa
dan bernegara bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
77
Pasal 514 Subdirektorat Bimbingan Hukum terdiri atas : a. Seksi Konsultasi Hukum; b. Seksi Pembinaan Kesadaran Hukum; dan c. Seksi Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Pasal 515
(1) Seksi Konsultasi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang konsultasi hukum bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
(2) Seksi Pembinaan Kesadaran Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pembinaan kesadaran hukum.
(3) Seksi Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Pasal 516
Subdirektorat Kemitraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kerja sama instansi pemerintah, kerja sama lembaga swadaya masyarakat dan kerja sama antar negara, monitoring dan evaluasi bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
Pasal 517
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 516, Subdirektorat Kemitraan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kerja sama instansi pemerintah; b. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kerja sama lembaga swadaya
masyarakat dan kerja sama antar negara; dan c. penyiapan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang monitoring dan evaluasi.
Pasal 518 Subdirektorat Kemitraan terdiri atas : a. Seksi Kerja Sama Instansi Pemerintah; b. Seksi Kerja Sama Lembaga Swadaya Masyarakat dan Antar Negara; dan c. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
Pasal 519 (1) Seksi Kerja Sama Instansi Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kerja sama intansi pemerintah bagi pembinaan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
(2) Seksi Kerja Sama Lembaga Swadaya Masyarakat dan Antar Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang kerja sama lembaga swadaya masyarakat dan kerja sama antar negara bagi pembinaan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
(3) Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang monitoring dan evaluasi bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan khusus narkotika.
78
BAB VII DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 520 Direktorat Jenderal Imigrasi mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang imigrasi.
Pasal 521
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 520, Direktorat Jenderal Imigrasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang dokumen perjalanan, visa dan fasilitas,
izin tinggal dan status, intelijen, penyidikan, dan penindakan, lintas batas, dan kerja sama luar negeri serta sistim informasi keimigrasian;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang dokumen perjalanan, visa dan fasilitas, izin tinggal dan status, intelijen, penyidikan dan penindakan, lintas batas dan kerja sama luar negeri serta sistim informasi keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang dokumen perjalanan, visa dan fasilitas, izin tinggal dan status, intelijen, penyidikan, dan penindakan, lintas batas dan kerja sama luar negeri serta sistim informasi keimigrasian;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Pasal 522
Direktorat Jenderal Imigrasi terdiri atas : a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian; c. Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian; d. Direktorat Intelijen Keimigrasian; e. Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian; f. Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian; dan g. Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian.
Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 523 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pasal 524 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 523, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan keimigrasian; b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pengelolaan urusan administrasi keuangan; d. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha, hukum, hubungan masyarakat, protokoler, pengelolaan
dokumentasi dan kepustakaan.
Pasal 525 Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas : a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Kepegawaian;
79
c. Bagian Keuangan; d. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; e. Bagian Hubungan Masyarakat, Litigasi dan Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 526 Bagian Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengumpulan dan pengolahan data fasilitatif, penyajian data dan informasi, penghimpunan peraturan perundang-undangan serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pasal 527
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 526, Bagian Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengumpulan dan pengolahan data fasilitatif, penyajian data dan informasi; c. penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan; dan d. penyusunan dan penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang keimigrasian.
Pasal 528
Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan d. Subbagian Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 529
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran.
(2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data fasilitatif, penyajian data dan informasi.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan.
(4) Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyusunan, pengkoordinasian rancangan, dan penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang keimigrasian.
Pasal 530
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pasal 531 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 530, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan formasi, penataan, perencanaan pengembangan dan pembinaan sumber
daya manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi; b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional dan struktural di
lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi; c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiunan pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Imigrasi; dan d. pengelolaan administrasi penyidik pegawai negeri sipil di lingkungan Direktorat Jenderal
Imigrasi.
Pasal 532 Bagian Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Umum Kepegawaian; b. Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan c. Subbagian Pengembangan, Pemberhentian dan Pensiun.
80
Pasal 533 (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyusunan formasi, pendataan,
pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, pelayanan administrasi Asuransi Kesehatan, evaluasi, dan laporan pelaksanaan kegiatan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
(2) Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan, mutasi pegawai dan pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
(3) Subbagian Pengembangan, Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan perencanaan pengembangan sumber daya manusia, penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun, pengelolaan administrasi hukuman disiplin dan pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pasal 534
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pasal 535
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 534, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan, dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 536
Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 537 (1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran,
pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. (2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha
keuangan. (3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pembukuan, perhitungan, dan
penyusunan laporan keuangan.
Pasal 538 Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pasal 539
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 538, Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana; b. penyusunan rencana pengadaan fisik dan pengadaan dokumen keimigrasian; c. penyusunan rencana, penggunaan, inventarisasi, pembakuan dan penghapusan, serta pemeliharaan
prasarana dan sarana; dan d. pelaksanaan urusan dalam, pengangkutan, administrasi perjalanan dinas dan pengamanan.
Pasal 540
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga terdiri atas : a. Subbagian Analisa Kebutuhan; b. Subbagian Pengadaan dan Peralatan; dan c. Subbagian Rumah Tangga.
81
Pasal 541 (1) Subbagian Analisa Kebutuhan mempunyai tugas melakukan analisa penyusunan rencana
kebutuhan prasarana dan sarana. (2) Subbagian Pengadaan dan Peralatan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pengadaan
fisik, pembakuan dan rencana penggunaan, penghapusan, penyimpanan dan pemeliharaan prasarana dan sarana serta pengadaan dan penyimpanan dokumen keimigrasian.
(3) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan dalam, pengangkutan, administrasi perjalanan dinas dan pengamanan.
Pasal 542
Bagian Hubungan Masyarakat, Litigasi, dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan hubungan masyarakat, pemberian pendapat dan bantuan hukum serta sosialisasi hukum di bidang keimigrasian, pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal dan protokoler, pengelolaan arsip, dokumentasi dan perpustakaan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Pasal 543
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 542, Bagian Hubungan Masyarakat, Litigasi, dan Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan hubungan masyarakat; b. pelaksanaan pemberian bantuan hukum, pendapat hukum dan sosialisasi hukum; c. pelaksanaan urusan persuratan, pengetikan, penggandaan dan pendistribusian; d. pengelolaan arsip, dokumentasi dan perpustakaan; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Imigrasi dan kegiatan protokoler.
Pasal 544
Bagian Hubungan Masyarakat, Litigasi, dan Tata Usaha terdiri atas : a. Subbagian Hubungan Masyarakat; b. Subbagian Litigasi; c. Subbagian Tata Persuratan, Dokumentasi dan Kepustakaan; dan d. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol.
Pasal 545
(1) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan hubungan masyarakat. (2) Subbagian Litigasi mempunyai tugas melakukan pemberian bantuan hukum mewakili Direktorat
Jenderal Imigrasi dalam menghadapi setiap gugatan di pengadilan, pemberian pendapat hukum, dan sosialisasi hukum.
(3) Subbagian Tata Persuratan, Dokumentasi dan Kepustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip, dokumentasi, dan kepustakaan keimigrasian.
(4) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Direktur Jenderal Imigrasi dan kegiatan protokoler.
Bagian Keempat Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian
Pasal 546
Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang dokumen perjalanan, visa, izin masuk, izin bertolak dan fasilitas keimigrasian berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
Pasal 547 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 546, Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang dokumen perjalanan, visa, izin
masuk, izin bertolak dan fasilitas keimigrasian; b. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang dokumen perjalanan, visa, izin masuk, izin bertolak
dan fasilitas keimigrasian; c. perencanaan teknis di bidang dokumen perjalanan, visa, izin masuk, izin bertolak dan fasilitas
keimigrasian;
82
d. pemberian pelayanan di bidang dokumen perjalanan, visa, izin masuk, izin bertolak dan fasilitas keimigrasian; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian.
Pasal 548 Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian terdiri atas : a. Subdirektorat Dokumen Perjalanan; b. Subdirektorat Dokumen Perjalanan TKI; c. Subdirektorat Visa; d. Subdirektorat Izin Masuk dan Bertolak; e. Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian; dan f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 549
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian.
Pasal 550
Subdirektorat Dokumen Perjalanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka pemberian dokumen perjalanan bagi warga negara indonesia (WNI) dan orang asing.
Pasal 551 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 550, Subdirektorat Dokumen Perjalanan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
persetujuan pemberian dokumen perjalanan bagi WNI dan orang asing; dan b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pengendalian terhadap pemberian dokumen perjalanan bagi WNI dan orang asing.
Pasal 552 Subdirektorat Dokumen Perjalanan terdiri atas : a. Seksi Paspor, SPLP, dan PLB; dan b. Seksi Pengendalian Pemberian Dokumen Perjalanan.
Pasal 553
(1) Seksi Paspor, SPLP, dan PLB mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pemberian dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian dokumen perjalanan (Paspor, SPLP dan PLB) bagi WNI dan orang asing.
(2) Seksi Pengendalian Pemberian Dokumen Perjalanan mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pengendalian terhadap pemberian dokumen perjalanan Republik Indonesia yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi bagi WNI dan orang asing yang berdomisili di luar wilayah kerja Kantor Imigrasi tersebut.
Pasal 554
Subdirektorat Dokumen Perjalanan TKI mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka pemberian dokumen perjalanan bagi WNI yang akan bekerja ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia.
Pasal 555 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 554, Subdirektorat Dokumen Perjalanan TKI menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
persetujuan pemberian dokumen perjalanan untuk tenaga kerja Indonesia; dan b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pengendalian terhadap pemberian dokumen perjalanan untuk tenaga kerja Indonesia.
83
Pasal 556 Subdirektorat Dokumen Perjalanan TKI terdiri atas : a. Seksi Paspor TKI; dan b. Seksi Pengendalian Pemberian Paspor TKI.
Pasal 557 (1) Seksi Paspor TKI mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan
kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian dokumen perjalanan bagi WNI yang akan bekerja keluar negeri bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
(2) Seksi Pengendalian Pemberian Paspor TKI mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pengendalian terhadap pemberian dokumen perjalanan RI yang diterbitkan oleh Kantor Imigrasi bagi Tenaga Kerja Indonesia yang berdomisili di luar wilayah kerja Kantor Imigrasi tersebut.
Pasal 558
Subdirektorat Visa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis, penelaahan, pengevaluasian dan penyusunan laporan serta penyelesaian dan persetujuan visa.
Pasal 559
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dalam Pasal 558, Subdirektorat Visa menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
persetujuan pemberian Visa Kunjungan Saat Kedatangan; b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
persetujuan pemberian Visa Kunjungan; c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
persetujuan pemberian Visa Tinggal Terbatas; dan d. pelaksanaan, penelaahan, evaluasi dan penyusunan laporan permasalahan pemberian visa.
Pasal 560 Subdirektorat Visa terdiri atas : a. Seksi Visa Kunjungan Saat Kedatangan, Evaluasi dan Laporan; b. Seksi Visa Kunjungan; dan c. Seksi Visa Tinggal Terbatas.
Pasal 561 (1) Seksi Visa Kunjungan Saat Kedatangan, Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian Visa Kunjungan Saat Kedatangan, penelaahan, evaluasi, dan penyusunan laporan pemberian visa.
(2) Seksi Visa Kunjungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian Visa Kunjungan.
(3) Seksi Visa Tinggal Terbatas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian Visa Tinggal Terbatas.
Pasal 562
Subdirektorat Izin Masuk dan Bertolak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian izin masuk, izin masuk kembali, izin masuk darurat dan tanda bertolak.
Pasal 563
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 562, Subdirektorat Izin Masuk dan Bertolak menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
persetujuan pemberian izin masuk, izin masuk kembali dan izin masuk darurat; dan b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, dan bimbingan teknis dalam rangka
persetujuan pemberian izin bertolak.
84
Pasal 564 Subdirektorat Izin Masuk dan Bertolak terdiri atas : a. Seksi Izin Masuk; dan b. Seksi Izin Bertolak.
Pasal 565
(1) Seksi Izin Masuk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian izin masuk, izin masuk kembali dan izin masuk darurat.
(2) Seksi Izin Bertolak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian izin bertolak.
Pasal 566
Subdirektorat Fasilitas Kemigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis, penelaahan, pengevaluasian fasilitas keimigrasian untuk ibadah keagamaan, wisatawan asing, dan layanan elektronis keimigrasian.
Pasal 567
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 566, Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang fasilitas
keimigrasian bagi perjalanan untuk ibadah keagamaan; b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang fasilitas
keimigrasian bagi wisatawan asing ke Indonesia; dan c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang fasilitas
keimigrasian bagi pemberian fasilitas layanan elektronis keimigrasian.
Pasal 568 Subdirektorat Fasilitas Keimigrasian terdiri atas : a. Seksi Fasilitas Ibadah Keagamaan; b. Seksi Fasilitas Wisatawan Asing; dan c. Seksi Fasilitas Layanan Elektronis Keimigrasian.
Pasal 569 (1) Seksi Fasilitas Ibadah Keagamaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang fasilitas keimigrasian perjalanan ibadah keagamaan.
(2) Seksi Fasilitas Wisatawan Asing mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang fasilitas keimigrasian perjalanan wisatawan asing ke Indonesia.
(3) Seksi Fasilitas Layanan Elektronis Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang fasilitas keimigrasian layanan elektronis keimigrasian (Smart Card, APEC Bussiness Travel Card (ABTC), Frequent Travel Card (FTC) dan Layanan Elektronis Keimigrasian lainnya).
Bagian Kelima
Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian Pasal 570
Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang Izin Tinggal dan Status Keimigrasian berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
Pasal 571 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 570, Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang izin tinggal, alih status keimigrasian,
status keimigrasian dan surat keterangan keimigrasian serta izin tinggal khusus/darurat; b. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang izin tinggal, alih status keimigrasian, status
keimigrasian dan surat keterangan keimigrasian serta izin tinggal khusus/darurat;
85
c. perencanaan teknis di bidang izin tinggal, alih status keimigrasian, status keimigrasian dan surat keterangan keimigrasian serta izin tinggal khusus/darurat;
d. pemberian pelayanan dan informasi di bidang izin tinggal, alih status keimigrasian, pemeriksaan status kewarganegaraan dan pewarganegaraan serta surat keterangan keimigrasian dan izin tinggal khusus/darurat; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian.
Pasal 572 Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian terdiri atas: a. Subdirektorat Izin Tinggal; b. Subdirektorat Alih Status Keimigrasian; c. Subdirektorat Status Keimigrasian; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 573 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Izin Tinggal dan Status Keimigrasian.
Pasal 574
Subdirektorat Izin Tinggal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang izin tinggal berupa izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas, izin tinggal tetap dan izin tinggal khusus/darurat.
Pasal 575
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 574, Subdirektorat Izin Tinggal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis serta pengaturan
pemberian izin tinggal beserta perpanjangannya bagi orang asing pemegang izin tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas, izin tinggal tetap dan izin tinggal khusus/darurat.
Pasal 576
Subdirektorat Izin Tinggal terdiri atas : a. Seksi Izin Tinggal Kunjungan; b. Seksi Izin Tinggal Terbatas; c. Seksi Izin Tinggal Tetap; dan d. Seksi Izin Tinggal Khusus/Darurat.
Pasal 577 (1) Seksi Izin Tinggal Kunjungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka persetujuan pemberian izin tinggal kunjungan dan perpanjangannya.
(2) Seksi Izin Tinggal Terbatas mempunyai tugas melakukan pemeriksaan dan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka pemberian izin tinggal terbatas dan perpanjangannya.
(3) Seksi Izin Tinggal Tetap mempunyai tugas melakukan pemeriksaan dan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka pemberian Izin tinggal tetap dan perpanjangannya.
(4) Seksi Izin Tinggal Khusus/Darurat mempunyai tugas melakukan pemeriksaan dan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan teknis dalam rangka pemberian Izin tinggal khusus/darurat bagi orang asing yang bekerja pada alat apung dan atau instalasi lepas pantai di wilayah perairan Indonesia, dan pemberian izin tinggal dan perpanjanganya bagi orang asing pengungsi, terdampar, korban bencana alam, menunggu proses peradilan dan lain sebagainya.
Pasal 578
Subdirektorat Alih Status Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis pemberian persetujuan alih status keimigrasian serta penelaahan, evaluasi dan laporan.
86
Pasal 579 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 578, Subdirektorat Alih Status Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis dalam rangka
pemberian persetujuan alih status izin kunjungan menjadi izin tinggal terbatas; b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, dan bimbingan teknis dalam rangka
pemberian persetujuan alih status izin tinggal terbatas menjadi izin tinggal tetap; dan c. pelaksanaan penelaahan, evaluasi dan penyusunan laporan permasalahan alih status izin
keimigrasian.
Pasal 580 Subdirektorat Alih Status Keimigrasian terdiri atas: a. Seksi Alih Status Izin Tinggal Terbatas; b. Seksi Alih Status Izin Tinggal Tetap; dan c. Seksi Evaluasi dan Laporan.
Pasal 581
(1) Seksi Alih Status Izin Tinggal Terbatas mempunyai tugas melakukan pemeriksaan dan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan teknis, penelaahan, dan pemberian persetujuan alih status izin kunjungan menjadi izin tinggal terbatas.
(2) Seksi Alih Status Izin Tinggal Tetap mempunyai tugas melakukan pemeriksaan dan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan teknis, penelaahan dan pemberian persetujuan alih status izin tinggal terbatas menjadi izin tinggal tetap.
(3) Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penelaahan, evaluasi dan penyusunan laporan permasalahan alih status izin keimigrasian.
Pasal 582
Subdirektorat Status Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis di bidang pemeriksaan dan penetapan status keimigrasian serta persetujuan pemberian surat keterangan keimigrasian.
Pasal 583 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 582, Subdirektorat Status Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang status
keimigrasian; b. penyiapan penetapan status keberadaan orang asing tanpa izin di Indonesia; dan c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang surat keterangan
keimigrasian.
Pasal 584 Subdirektorat Status Keimigrasian terdiri atas : a. Seksi Status Keimigrasian; dan b. Seksi Surat Keterangan Keimigrasian.
Pasal 585
(1) Seksi Status Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang status keimigrasian dan status keberadaan orang asing tanpa izin di Indonesia.
(2) Seksi Surat Keterangan Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang surat keterangan keimigrasian.
Bagian Keenam
Direktorat Intelijen Keimigrasian Pasal 586
Direktorat Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang operasi intelijen, penyajian produk intelijen, kerja sama dan pelaksanaan kegiatan intelijen keimigrasian serta pengamanan perizinan keimigrasian.
87
Pasal 587 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 586, Direktorat Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis, pengumpulan, pengolahan dan penyusuna dan
penyajian informasi yang berkaitan dengan pengawasan terhadap pelanggaran keimigrasian; b. pelaksanaan kegiatan kerja sama intelijen dan operasi intelijen keimigrasian; c. pelaksanaan penelaahan dan analisa informasi intelijen keimigrasian dalam rangka penyajian
produk intelijen keimigrasian; dan d. pelaksanaan pengamanan terhadap perizinan keimigrasian.
Pasal 588 Direktorat Intelijen Keimigrasian terdiri atas: a. Subdirektorat Operasi Intelijen Keimigrasian; b. Subdirektorat Produksi Intelijen Keimigrasian; c. Subdirektorat Kerja Sama Intelijen Keimigrasian; d. Subdirektorat Pengamanan Perizinan Keimigrasian; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 589 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Intelijen Keimigrasian.
Pasal 590 Subdirektorat Operasi Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang pengamanan, pembinaan dan operasi intelijen keimigrasian dalam rangka penyelidikan.
Pasal 591 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 590, Subdirektorat Operasi Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis di bidang penyelidikan dan
pengamanan intelijen keimigrasian; dan b. pelaksanaan kerja sama di bidang operasi intelijen keimigrasian.
Pasal 592
Subdirektorat Operasi Intelijen Keimigrasian terdiri atas: a. Seksi Operasi Intelijen Wilayah I; dan b. Seksi Operasi Intelijen Wilayah II.
Pasal 593 (1) Seksi Operasi Intelijen Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rancangan kebijakan dan pembinaan teknis serta pelaksanaan kerja sama di bidang penyelidikan dan pengamanan intelijen keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
(2) Seksi Operasi Intelijen Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan dan pembinaan teknis serta pelaksanaan kerja sama di bidang penyelidikan dan pengamanan intelijen keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Irian Jaya Barat.
Pasal 594
Subdirektorat Produksi Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang produksi intelijen keimigrasian.
88
Pasal 595 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 594, Subdirektorat Produksi Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pengumpulan, pengolahan, dan analisa serta penyajian produk informasi intelijen keimigrasian; b. penyiapan penyusunan perkiraan keadaan, dan peringatan dini atas kemungkinan terjadinya
pelanggaran keimigrasian; dan c. pelaksanaan pendeteksian terhadap kemungkinan pemalsuan dokumen keimigrasian.
Pasal 596
Subdirektorat Produksi Intelijen Keimigrasian terdiri atas: a. Seksi Laboratorium Forensik Keimigrasian; b. Seksi Perkiraan Keadaan Intelijen Keimigrasian; dan c. Seksi Produksi Intelijen.
Pasal 597
(1) Seksi Laboratorium Forensik Keimigrasian mempunyai tugas melakukan pendeteksian terhadap kemungkinan pemalsuan dokumen keimigrasian.
(2) Seksi Perkiraan Keadaan Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melakukan pembuatan perkiraan keadaan dan pemberian peringatan dini atas kemungkinan terjadinya pelanggaran keimigrasian.
(3) Seksi Produksi Intelijen mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang pengumpulan, pengolahan dan analisa serta penyajian produk informasi intelijen keimigrasian.
Pasal 598
Subdirektorat Kerja Sama Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja sama intelijen keimigrasian dengan komunitas intelijen lain baik antar negara maupun dalam negeri.
Pasal 599
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 598, Subdirektorat Kerja Sama Intelijen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja
sama intelijen dengan komunitas intelijen negara lain; dan b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja
sama intelijen dengan komunitas intelijen lain di dalam negeri.
Pasal 600 Subdirektorat Kerja Sama Intelijen Keimigrasian terdiri atas: a. Seksi Kerja Sama Intelijen Antar Negara; dan b. Seksi Kerja Sama Intelijen Dalam Negeri.
Pasal 601
(1) Seksi Kerja Sama Intelijen Antar Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja sama intelijen keimigrasian dengan komunitas intelijen negara lain.
(2) Seksi Kerja Sama Intelijen Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja sama intelijen keimigrasian dengan komunitas intelijen di dalam negeri.
Pasal 602
Subdirektorat Pengamanan Perizinan Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pengamanan perizinan keimigrasian, dan penyiapan kerja sama serta pelaksanaannya.
89
Pasal 603 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 602, Subdirektorat Pengamanan Perizinan Keimigrasian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pengamanan perizinan keimigrasian, dan pelaksanaannya; dan b. penyiapan kerja sama antar instansi dalam rangka pengamanan teknis perizinan keimigrasian.
Pasal 604 Subdirektorat Pengamanan Perizinan Keimigrasian terdiri atas: a. Seksi Pengamanan Perizinan WNI; dan b. Seksi Pengamanan Perizinan WNA.
Pasal 605 (1) Seksi Pengamanan Perizinan WNI mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis, penyiapan kerja sama antar instansi di bidang pengamanan perizinan WNI.
(2) Seksi Pengamanan Perizinan WNA mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis di bidang pengamanan keimigrasian, penyiapan kerja sama antar instansi dan pelaksanaan operasi pengamanan atas keberadaan dan kegiatan orang asing.
Bagian Ketujuh
Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian Pasal 606
Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang penyidikan dan penindakan keimigrasian berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
Pasal 607 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 606, Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan, penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang penyidikan dan penindakan
keimigrasian; b. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan penindakan keimigrasian; c. penyiapan informasi di bidang penyidikan dan penindakan keimigrasian; d. pelaksanaan penyidikan terhadap setiap orang asing yang melanggar undang-undang
keimigrasian; e. penindakan terhadap orang asing yang melanggar peraturan keimigrasian di wilayah Negara
Republik Indonesia; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian.
Pasal 608 Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian terdiri atas : a. Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian; b. Subdirektorat Penindakan Keimigrasian c. Subdirektorat Pencegahan dan Penangkalan; d. Subdirektorat Detensi Imigrasi dan Deportasi; e. Subbagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 609 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian.
Pasal 610 Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang penyidikan tindak pidana
90
keimigrasian, penyidik pegawai negeri sipil keimigrasian serta pelaksanaan penyidikan tindak pidana keimigrasian.
Pasal 611
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 610, Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
penyidikan tindak pidana keimigrasian; b. pelaksanaan penyidikan tindak pidana keimigrasian; dan c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil keimigrasian.
Pasal 612 Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian terdiri atas : a. Seksi Penyidikan Wilayah I; b. Seksi Penyidikan Wilayah II; dan c. Seksi Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Imigrasi.
Pasal 613 (1) Seksi Penyidikan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rancangan kebijakan , pembinaan dan bimbingan teknis di bidang penyidikan tindak pidana keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
(2) Seksi Penyidikan Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang penyidikan tindak pidana keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Irian Jaya Barat dan Papua.
(3) Seksi Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Imigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang pembinaan, pemantauan pelaksanaan penyidik keimigrasian dan pembaharuan data Penyidik Pegawai Negeri Sipil Imigrasi.
Pasal 614
Subdirektorat Penindakan Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis dan pelaksanaan operasi serta evaluasi dan laporan di bidang tindakan keimigrasian atas pelanggaran keimigrasian.
Pasal 615 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 614, Subdirektorat Penindakan Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
penindakan keimigrasian; b. pengaturan operasi-operasi rutin maupun khusus sebagai tindak lanjut atas temuan pelanggaran
keimigrasian di seluruh wilayah Republik Indonesia; c. pelaksanaan operasi penindakan terhadap pelanggaran keimigrasian di seluruh wilayah negara
Republik Indonesia; dan d. evaluasi dan penyusunan laporan penindakan keimigrasian seluruh wilayah negara Republik
Indonesia.
Pasal 616 Subdirektorat Penindakan Keimigrasian terdiri atas : a. Seksi Penindakan Wilayah I; b. Seksi Penindakan Wilayah II; dan c. Seksi Evaluasi dan Laporan.
91
Pasal 617 (1) Seksi Penindakan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis dan pelaksanaan operasi di bidang tindakan keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, Banten, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
(2) Seksi Penindakan Wilayah II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis dan pelaksanaan operasi di bidang tindakan keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Irian Jaya Barat dan Papua.
(3) Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penelaahan, evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penindakan keimigrasian.
Pasal 618
Subdirektorat Pencegahan dan Penangkalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, dan bimbingan teknis di bidang pencegahan, penangkalan, dan penyebaran informasi.
Pasal 619 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 618, Subdirektorat Pencegahan dan Penangkalan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, dan bimbingan teknis di bidang
pencegahan dan penangkalan; dan b. penyiapan penyusunan pedoman dan pelaksanaan penyebaran informasi di bidang pencegahan,
dan penangkalan.
Pasal 620 Subdirektorat Pencegahan dan Penangkalan terdiri atas : a. Seksi Pencegahan; dan b. Seksi Penangkalan.
Pasal 621
(1) Seksi Pencegahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pelaksanaan pencegahan terhadap orang-orang tertentu yang untuk sementara waktu dikenakan larangan keluar wilayah Republik Indonesia dan penyebaran informasi pencegahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Seksi Penangkalan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pelaksanaan penangkalan terhadap orang-orang tertentu yang untuk sementara waktu dikenakan larangan atau penolakan masuk ke wilayah Republilk Indonesia dan penyebaran informasi penangkalan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 622
Subdirektorat Detensi Imigrasi dan Deportasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang detensi imigrasi, deportasi, penanganan imigran ilegal dan pelaksanaan perlindungan bagi korban kejahatan lintas negara.
Pasal 623 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 622, Subdirektorat Detensi Imigrasi dan Deportasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang detensi
imigrasi dan deportasi; b. penyiapan penyusunan pedoman dan pelaksanaan deportasi orang asing; dan c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang penanganan imigran ilegal; dan d. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang perlindungan korban kejahatan lintas
negara.
92
Pasal 624 Subdirektorat Detensi Imigrasi dan Deportasi terdiri atas : a. Seksi Detensi Imigrasi; b. Seksi Deportasi; dan c. Seksi Imigran Ilegal dan Perlindungan Korban Kejahatan Lintas Negara.
Pasal 625
(1) Seksi Detensi Imigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang detensi imigrasi .
(2) Seksi Deportasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pelaksanaan deportasi terhadap setiap orang asing yang melanggar peraturan perundang-undangan keimigrasian.
(3) Seksi Imigran Ilegal dan Perlindungan Korban Kejahatan Lintas Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan pencegahan imigran gelap dan perlindungan korban kejahatan lintas negara.
Bagian Kedelapan Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian
Pasal 626 Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal di bidang lintas batas dan kerja sama luar negeri keimigrasian berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
Pasal 627
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 626, Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian mempunyai fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang kerja sama antar negara dan
organisasi internasional, lintas batas, dan tugas-tugas teknis keimigrasian pada perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
b. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja sama antar negara dan organisasi internasional, lintas batas, dan tugas-tugas teknis keimigrasian pada perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
c. perancangan teknis di bidang kerja sama antar negara dan organisasi internasional, lintas batas dan tugas-tugas teknis keimigrasian pada perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
d. pemberian pelayanan dan informasi di bidang kerja sama antar negara dan organisasi internasional, lintas batas, dan tugas-tugas teknis keimigrasian pada perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
e. penyiapan kerja sama di bidang keimigrasian dengan negara lain dan organisasi internasional, perjanjian lintas batas, dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha, dan rumah tangga Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian.
Pasal 628
Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian terdiri atas : a. Subdirektorat Lintas Batas; b. Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional; c. Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara; d. Subdirektorat Pembinaan dan Kerja Sama Keimigrasian Perwakilan; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 629 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Lintas Batas dan Kerja Sama Luar Negeri Keimigrasian.
93
Pasal 630 Subdirektorat Lintas Batas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang lintas batas tradisional di wilayah perbatasan antar negara Republik Indonesia dengan negara lain berdasarkan peraturan atau perjanjian lintas batas yang berlaku, evaluasi, dan laporan.
Pasal 631 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 630, Subdirektorat Lintas Batas menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
perlintasan tradisional; dan b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pemberian pas lintas batas dan izin perlintasan tradisional di wilayah perbatasan negara Republik Indonesia dengan negara lain.
Pasal 632
Subdirektorat Lintas Batas terdiri atas: a. Seksi Lintas Batas Malaysia, dan Philipina; dan b. Seksi Lintas Batas Timor Leste dan Papua New Guinea.
Pasal 633
(1) Seksi Lintas Batas Malaysia dan Philipina mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang perlintasan tradisional, pemberian pas lintas batas, dan pelaksanaan perjanjian lintas batas di wilayah perbatasan negara Republik Indonesia dengan Malaysia dan Philipina.
(2) Seksi Lintas Batas Timor Leste dan Papua New Guinea mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang perlintasan tradisional, pemberian pas lintas batas di wilayah perbatasan negara Republik Indonesia dengan Timor Leste dan Papua New Guinea.
Pasal 634
Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja sama keimigrasian organisasi internasional.
Pasal 635
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 634, Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis di bidang kerja sama
keimigrasian organisasi internasional; dan b. penyiapan bahan perundingan dan persetujuan dengan organisasi internasional dan kerja sama
peningkatan kualitas sumber daya manusia serta sumber daya lainnya yang bersifat peningkatan kapasitas keimigrasian.
Pasal 636
Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional terdiri atas : a. Seksi Organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa; dan b. Seksi Organisasi Internasional Non Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pasal 637 (1) Seksi Organisasi Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis, perundingan, persetujuan, pengaturan pelaksanaan di bidang kerja sama keimigrasian organisasi internasional dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(2) Seksi Organisasi Internasional Non Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis perundingan, persetujuan, pengaturan pelaksanaan di bidang kerja sama keimigrasian organisasi internasional dengan non Perserikatan Bangsa-Bangsa.
94
Pasal 638 Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis kerja sama di bidang kerja sama keimigrasian antar negara.
Pasal 639 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 638, Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja
sama keimigrasian antar negara; b. penyiapan bahan perundingan dan persetujuan kerja sama keimigrasian antar negara di bidang
keimigrasian termasuk repatriasi, penanggulangan kejahatan, pelanggaran keimigrasian di bidang ketenagakerjaan dan kepariwisataan, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta sumber daya lainnya.
Pasal 640
Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara terdiri atas : a. Seksi Kerja Sama Bilateral; dan b. Seksi Kerja Sama Multilateral.
Pasal 641 (1) Seksi Kerja Sama Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan
kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis, perundingan, persetujuan, kerja sama keimigrasian antar negara, dalam hal repatriasi, penanggulangan kejahatan, pelanggaran keimigrasian yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan kepariwisataan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang bersifat peningkatan kapasitas keimigrasian.
(2) Seksi Kerja Sama Multilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis, perundingan, persetujuan, pengaturan pelaksanaan di bidang kerja sama multilateral antar negara.
Pasal 642
Subdirektorat Pembinaan dan Kerja Sama Keimigrasian Perwakilan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang kerja sama keimigrasian perwakilan Republik Indonesia.
Pasal 643 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 642, Subdirektorat Pembinaan dan Kerja Sama Keimigrasian Perwakilan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang kerja sama keimigrasian perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri; b. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis keimigrasian terhadap para pejabat imigrasi atau
pejabat lainnya yang menangani bidang keimigrasian perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;
c. pelaksanaan kerja sama keimigrasian perwakilan Republik Indonesia di luar negeri; dan d. pelaksanaan diseminasi informasi keimigrasian pada perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri.
Pasal 644 Subdirektorat Pembinaan dan Kerja Sama Keimigrasian Perwakilan terdiri atas : a. Seksi Asia Pasifik dan Afrika; b. Seksi Amerika dan Eropa; dan c. Seksi Penyebaran Informasi.
Pasal 645
(1) Seksi Asia Pasifik dan Afrika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan dan bimbingan teknis di bidang pembinaan dan kerja sama keimigrasian terhadap para pejabat imigrasi dan pejabat lainnya yang menangani keimigrasian perwakilan Republik Indonesia di Asia Pasifik dan Afrika.
95
(2) Seksi Amerika dan Eropa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, dan bimbingan teknis di bidang pembinaan dan kerja sama keimigrasian terhadap para pejabat imigrasi dan pejabat lainnya yang menangani keimigrasian perwakilan Republik Indonesia di Amerika dan Eropa.
(3) Seksi Penyebaran Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang penyebaran informasi keimigrasian dari deaerah ke perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dan dari perwakilan Republik Indonesia di luar negeri ke daerah.
Bagian Kesembilan Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian
Pasal 646 Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal di bidang sistem informasi dan komunikasi keimigrasian berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
Pasal 647 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 646, Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
sistem informasi dan komunikasi keimigrasian; b. pengelolaan data keimigrasian, meliputi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan
pengamanan data WNI, WNA, lalu lintas dan perwakilan Republik Indonesia; c. perencanaan, pengembangan, pengamanan dan pengkajian sistem informasi dan komunikasi
keimigrasian; d. pelaksanaan kerja sama di bidang sistem dan pertukaran informasi keimigrasian dalam dan luar
negeri; e. pelaksanaan registrasi, distribusi dokumen keimigrasian dan kartu elektronik serta pemantauan
kualitas dan penggunaan dokumen keimigrasian; f. perencanaan, pengembangan, pemantauan, dan pemeliharaan serta operasi komunikasi elektronik;
dan g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian.
Pasal 648 Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian terdiri atas : a. Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data; b. Subdirektorat Penyebaran dan Kerja Sama Sistem Informasi; c. Subdirektorat Perencanaan, Pengembangan dan Pengamanan Sistem Informasi; d. Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian; e. Subbagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 649 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Sistem Informasi Keimigrasian.
Pasal 650
Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pengamanan data WNI, WNA, lalu lintas WNI-WNA dan WNI-WNA di Perwakilan RI.
Pasal 651
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 650, Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman dan
operasional teknis di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pengamanan data keimigrasian WNI;
96
b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman dan operasional teknis di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pengamanan data WNA;
c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman dan operasioal teknis di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pengamanan data lalu lintas WNI dan WNA di Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan tempat lain yang ditentukan; dan
d. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman dan operasional teknis di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pengamanan data WNI dan WNA di Perwakilan RI.
Pasal 652
Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data terdiri atas : a. Seksi Pengolahan Data WNI Dalam Negeri; b. Seksi Pengolahan Data WNA Dalam Negeri; c. Seksi Pengolahan Data Lalu Lintas; dan d. Seksi Pengolahan Data WNI dan WNA Luar Negeri.
Pasal 653
(1) Seksi Pengolahan Data WNI Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis serta pedoman dan operasional di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan serta pengamanan data WNI sebagai bahan keterangan untuk kebutuhan informasi keimigrasian.
(2) Seksi Pengolahan Data WNA Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis serta pedoman dan operasional di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan serta pengamanan data WNA sebagai bahan keterangan untuk kebutuhan informasi keimigrasian di bidang pendataan, keberadaan dan mutasi statusnya.
(3) Seksi Pengolahan Data Lalu Lintas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis serta pedoman dan operasional di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan serta pengamanan data lalu lintas WNI dan WNA sebagai bahan keterangan untuk kebutuhan informasi keimigrasian.
(4) Seksi Pengolahan Data WNI dan WNA Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis serta pedoman dan operasional di bidang pengumpulan, pengolahan, penyimpanan serta pengamanan data WNI dan WNA sebagai bahan keterangan untuk kebutuhan informasi keimigrasian.
Pasal 654
Subdirektorat Penyebaran dan Kerja Sama Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis di bidang penyebaran dan pertukaran informasi dalam dan luar negeri serta kerja sama sistem informasi dalam dan luar negeri.
Pasal 655 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 654, Subdirektorat Penyebaran dan Kerja Sama Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis di
bidang kerja sama sistem informasi dalam negeri; b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis di
bidang kerja sama sistem informasi luar negeri; c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis
dalam rangka pertukaran informasi dalam negeri; d. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis
dalam rangka pertukaran informasi luar negeri; dan e. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
perencanaan, pengembangan, pemantauan dan pemeliharaan komunikasi elektronik.
Pasal 656 Subdirektorat Penyebaran dan Kerja Sama Sistem Informasi terdiri atas : a. Seksi Penyebaran dan Kerja Sama Informasi Dalam Negeri; dan b. Seksi Penyebaran dan Kerja Sama Informasi Luar Negeri.
97
Pasal 657 (1) Seksi Penyebaran dan Kerja Sama Informasi Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis di bidang penyebaran informasi dalam rangka koordinasi dan harmonisasi sistem informasi dengan instansi pemerintah dan atau lembaga lain terkait.
(2) Seksi Penyebaran dan Kerja Sama Informasi Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis di bidang penyebaran informasi dalam rangka harmonisasi antar negara dan atau institusi internasional.
Pasal 658
Subdirektorat Perencanaan, Pengembangan dan Pengamanan Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang perencanaan, pengembangan, pengkajian dan pengaman sistem informasi keimigrasian.
Pasal 659
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 658, Subdirektorat Perencanaan, Pengembangan dan Pengamanan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
perencanaan program SIMKIM; b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pengembangan program SIMKIM; c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pengamanan program SIMKIM; dan d. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pengkajian program SIMKIM.
Pasal 660 Subdirektorat Perencanaan, Pengembangan dan Pengamanan Sistem Informasi terdiri atas : a. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi; dan b. Seksi Pengamanan dan Pengkajian Sistem Informasi.
Pasal 661
(1) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis di bidang perencanaan dan pemgembangan program aplikasi dan penunjang aplikasi dalam rangka pelayanan, pengawasan dan pengamanan kegiatan keimigrasian.
(2) Seksi Pengamanan dan Pengkajian Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan serta pedoman teknis di bidang pengamanan dan pengkajian program aplikasi dalam rangka pelayanan, pengawasan dan pengamanan kegiatan keimigrasian.
Pasal 662
Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang registrasi dan distribusi dokumen keimigrasian dan kartu elektronik serta pemantauan kualitas dan penggunaan dokumen keimigrasian.
Pasal 663
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 662, Subdirektorat Registrasi , Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang registrasi
dan pendistribusian dokumen keimigrasian; b. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang registrasi
dan pendistribusian kartu elektronik; c. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pemantuan kualitas dokumen keimigrasian; dan d. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
penggunaan dokumen keimigrasian.
98
Pasal 664 Subdirektorat Registrasi, Distribusi dan Penggunaan Dokumen Keimigrasian terdiri atas: a. Seksi Registrasi dan Distribusi Dokumen Keimigrasian; b. Seksi Registrasi dan Distribusi Kartu Elektronik; c. Seksi Pemantauan Kualitas Dokumen Keimigrasian; dan d. Seksi Pemantauan Penggunaan Dokumen Keimigrasian.
Pasal 665 (1) Seksi Registrasi dan Distribusi Dokumen Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pengajuan permintaan dokumen blanko Paspor, SPLP, PLB, blanko KITAS/KITAP, stiker visa, kartu kedatangan/keberangkatan, formulir dan voucher bank ke bagian perlengkapan dan rumah tangga untuk diregistrasi dan didistribusi atas permintaan pengguna di dalam dan luar negeri.
(2) Seksi Registrasi dan Distribusi Kartu Elektronik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan , pembinaan dan bimbingan teknis di bidang registrasi untuk penerbitan kartu elektronik berupa Frequent Traveller Card (FTC).
(3) Seksi Pemantuan Kualitas Dokumen Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang analisa dan evaluasi standardisasi desain dan spesifikasi teknis blanko Dokumen Perjalanan R.I., dokumen imigrasi dan formulir-formulir keimigrasian sesuai perkembangan teknologi dan standar internasional.
(4) Seksi Pemantauan Penggunaan Dokumen Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pengendalian penggunaan blanko dokumen keimigrasian dalam rangka pengamanan dokumen keimigrasian.
99
BAB VIII
DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 666 Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hak kekayaan intelektual.
Pasal 667 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 666, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak
sirkuit terpadu dan rahasia dagang, paten, merek, kerja sama dan pengembangan serta teknologi informasi;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang, paten, merek, kerja sama dan pengembangan serta teknologi informasi;
c. perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang Hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang, peten, merek, kerja sama dan pengembangan serta teknologi informasi;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Pasal 668
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual terdiri atas : a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang; c. Direktorat Paten; d. Direktorat Merek; e. Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan; dan f. Direktorat Teknologi Informasi.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 669 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 670 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 669, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan hak kekayaan intelektual; b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pelaksanaan urusan administrasi keuangan; d. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 671
Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas : a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Kepegawaian; c. Bagian Keuangan; d. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; e. Bagian Tata Usaha.; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
100
Pasal 672 Bagian Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian data dan informasi, evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual serta urusan hubungan masyarakat dan protokol.
Pasal 673
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 672, Bagian Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian data dan informasi; c. penyiapan evaluasi program dan penyusunan laporan; dan d. pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol.
Pasal 674
Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Evaluasi dan Laporan; dan c. Subbagian Hubungan Masyarakat.
Pasal 675
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran.
(2) Subbagian Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan data, penyajian data dan informasi, penyiapan evaluasi program dan penyusunan laporan.
(3) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan urusan hubungan masyarakat dan protokol.
Pasal 676
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 677
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 676, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan, pengembangan dan pembinaan pegawai di lingkungan
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual; b. penyiapan bahan penetapan mutasi, pemberhentian dan pensiun pegawai serta administrasi jabatan
fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual; dan c. pengelolaan administrasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual.
Pasal 678 Bagian Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Umum Kepegawaian; b. Subbagian Mutasi, Pemberhentian dan Pensiun; dan c. Subbagian Administrasi Penyidik.
Pasal 679 (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
formasi, pendataan pengembangan dan pembinaan pegawai serta pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, pengelolaan Asuransi Kesehatan serta pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
(2) Subbagian Mutasi, Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya, pemberhentian dan pensiun, pengelolaan administrasi hukuman disiplin serta pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
101
(3) Subbagian Administrasi Penyidik mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 680
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 681
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 680, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 682 Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 683 (1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran,
pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. (2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha
keuangan. (3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan,
perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 684 Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 685
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 684, Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan urusan perlengkapan; b. pengelolaan urusan rumah tangga; dan c. pengelolaan urusan administrasi perjalanan dinas dan kendaraan operasional.
Pasal 686 Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga terdiri atas : a. Subbagian Perlengkapan; b. Subbagian Rumah Tangga; dan c. Subbagian Perjalanan Dinas dan Kendaraan Operasional.
Pasal 687 (1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan perlengkapan. (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga. (3) Subbagian Perjalanan Dinas dan Kendaraan Operasional mempunyai tugas melakukan
pengelolaan urusan administrasi perjalanan dinas dan kendaraan operasional.
Pasal 688 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
102
Pasal 689 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 688, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanan urusan surat menyurat; b. pelaksanaan pengetikan, penggandaan dan pengiriman; c. pelaksanaan administrasi hak kekayaan intelektual; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 690 Bagian Tata Usaha terdiri atas : a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian Pengetikan dan Penggandaan; c. Subbagian Administrasi Hak Kekayaan Intelektual; dan d. Subbagian Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 691 (1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat. (2) Subbagian Pengetikan dan Penggandaan mempunyai tugas melakukan pengetikan, dan
penggandaan. (3) Subbagian Administrasi Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas melakukan urusan
administrasi hak kekayaan intelektual dan pengelolaan dokumen aplikan. (4) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Direktur Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual.
Bagian Keempat Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Pasal 692
Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 693
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 692, Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit
terpadu dan rahasia dagang; b. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit
terpadu dan rahasia dagang; c. pelaksanaan penerimaan permohonan, pemeriksaan kelengkapan persyaratan formalitas dan
substantif di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan penelusuran dalam menentukan ditolak atau didaftar atas
permintaan pendaftaran; e. pelaksanaan pendaftaran, administrasi penolakan, pencatatan lisensi, pengalihan perubahan,
pembatalan, penghapusan dan pengumuman di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang;
f. evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang;
g. pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, litigasi, penegakan, penyidikan dan penyelesaian sengketa; dan
h. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang.
Pasal 694
Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang terdiri atas : a. Subdirektorat Administrasi dan Pelayanan Teknis; b. Subdirektorat Desain Industri;
103
c. Subdirektorat Hak Cipta, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang; d. Subdirektorat Pelayanan Hukum; e. Subbagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 695
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang.
Pasal 696 Subdirektorat Administrasi dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penerimaan permohonan pemeriksaan kelengkapan persyaratan, pengklasifikasian, pemberian tanggal penerimaan, pemantauan dan pengendalian permohonan, mutasi dan lisensi serta penyiapan bahan sertifikasi dan pemberian pelayanan kebutuhan teknis operasional pemeriksaan.
Pasal 697 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 696, Subdirektorat Administrasi dan Pelayanan Teknis menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan penerimaan aplikasi, pencatatan, pemeriksaan kelengkapan persyaratan, pemberian
tanda terima dan pengklasifikasian; b. pelaksanaan pemeriksaan kebenaran dokumen, surat menyurat dan pemberitahuan peringatan
berakhirnya masa pemenuhan persyaratan; c. pelaksanaan pengumuman aplikasi dan penerbitan berita resmi dan penerimaan sanggahan dari
masyarakat; d. pelaksanaan penyiapan pemberian sertifikat serta persiapan administrasi penolakan; e. pencatatan lisensi, penyelesaian permohonan, perubahan nama dan alamat, pemindahan hak,
penghapusan dan pembatalan serta petikan resmi; dan
f. pelaksanaan pemberian pelayanan kebutuhan operasional teknis pemeriksaan.
Pasal 698 Subdirektorat Administrasi dan Pelayanan Teknis terdiri atas : a. Seksi Permohonan dan Pelayanan Teknis; b. Seksi Pemeriksaan dan Publikasi; dan c. Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Lisensi.
Pasal 699
(1) Seksi Permohonan dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penerimaan permohonan aplikasi, pencatatan pemeriksaan kelengkapan berkas, pengadministrasian aplikasi serta pemberian pelayanan kebutuhan teknis operasional pemeriksaan.
(2) Seksi Pemeriksaan dan Publikasi mempunyai tugas melakukan pemeriksaan kebenaran dokumen dan pemberitahuan peringatan, berakhirnya masa pemenuhan persyaratan, melakukan pengumuman aplikasi dan penerbitan berita resmi serta menerima sanggahan dari masyarakat untuk proses lebih lanjut.
(3) Seksi Sertifikasi, Mutasi dan Lisensi mempunyai tugas melakukan penyiapan pemberian sertifikat serta melakukan pencatatan perjanjian lisensi, perubahan nama, alamat, pemindahan hak, penghapusan, pembatalan, pemberian salinan resmi dan petikan resmi.
Pasal 700
Subdirektorat Desain Industri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengendalian, pemeriksaan substantif, pembimbingan teknis dan evaluasi akhir, penelusuran dalam menentukan tolak atau daftar atas permohonan pendaftaran di bidang desain produk industri.
Pasal 701 Subdirektorat Hak Cipta, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengendalian permohonan, pemeriksaan substantif, pembimbingan teknis, penelusuran dan evaluasi akhir dalam menentukan ditolak atau didaftar atas permohonan hak cipta, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang.
104
Pasal 702 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 701, Subdirektorat Hak Cipta, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan penyiapan pengendalian pembimbingan teknis; b. pelaksanaan pengelolaan dan pendataan hak cipta, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia
dagang; c. pelaksanaan pemeriksaan; dan d. pelaksanaan evaluasi akhir terhadap permohonan pendaftaran hak cipta, desain tata letak sirkuit
terpadu dan rahasia dagang.
Pasal 703 Subdirektorat Hak Cipta, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang terdiri atas : a. Seksi Hak Cipta; dan b. Seksi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang.
Pasal 704 (1) Seksi Hak Cipta mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelusuran, pemeriksaan
substantif, pembimbingan teknis dan evaluasi akhir dalam menentukan ditolak atau didaftar terhadap permohonan hak cipta.
(2) Seksi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang mempunyai tugas melakukan penelusuran pemeriksaan substantif dan evaluasi akhir dalam menentukan usulan ditolak atau didaftar atas permohonan desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang.
Pasal 705
Subdirektorat Pelayanan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, penegakan, pelayanan hukum, penyidikan dan litigasi.
Pasal 706 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 705, Subdirektorat Pelayanan Hukum menyelenggarakan fungsi : a. pemberian pertimbangan dan pendapat hukum; dan b. pelaksanaan litigasi dalam sengketa di pengadilan.
Pasal 707 Subdirektorat Pelayanan Hukum terdiri atas : a. Seksi Pertimbangan Hukum; dan b. Seksi Penyidikan dan Litigasi.
Pasal 708 (1) Seksi Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian
pertimbangan dan pendapat hukum. (2) Seksi Penyidikan dan Litigasi mempunyai tugas melakukan litigasi dan penyidikan dalam
sengketa di pengadilan.
Bagian Kelima Direktorat Paten
Pasal 709 Direktorat Paten mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang paten berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 710
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 709, Direktorat Paten menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang paten; b. pembinaan dan pemberian bimbingan teknis di bidang paten; c. pelaksanaan penerimaan permohonan paten dan permohonan pemeriksaan substantif,
pengadministrasian permohonan paten dan dokumen pemeriksaan substantif, publikasi
105
permohonan paten, dan penyiapan bahan pembuatan sertifikat pemberian paten, pendaftaran lisensi, pengalihan paten, pemantauan pemeliharaan paten, penerimaan permohonan pelaksanaan pembuatan dokumen prioritas;
d. pelaksanaan pemeriksaan administratif dan substantif, pengklasifikasian, penelusuran, permohonan paten dan pengambilan keputusan pemberian atau penolakan paten dalam bidang keahlian elektro/fisika, mekanik/teknologi umum dan kimia/farmasi/biologi;
e. pemberian pertimbangan, pendapat dan penegakan serta pelayanan hukum, litigasi, penyidikan dan administrasi komisi banding paten; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Paten.
Pasal 711 Direktorat Paten terdiri atas : a. Subdirektorat Administrasi dan Pelayanan Teknis; b. Subdirektorat Pemeriksa Paten I; c. Subdirektorat Pemeriksa Paten II; d. Subdirektorat Pemeriksa Paten III; e. Subdirektorat Pelayanan Hukum; f. Subbagian Tata Usaha; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 712 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Paten.
Pasal 713 Subdirektorat Administrasi dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penerimaan permohonan paten, pemeriksaan administratif, pemberian tanggal penerimaan dan penerimaan permohonan pemeriksaan substantif, pengelolaan administrasi permohonan paten dan penyiapan bahan sertifikasi dan publikasi.
Pasal 714
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 713, Subdirektorat Administrasi dan Pelayanan Teknis menyelenggarakan fungsi: a. penerimaan permohonan paten, pemeriksaan kelengkapan persyaratan administratif dan fisik,
pemberian tanggal penerimaan permohonan paten, serta pemprosesan dan pengadministrasian permohonan paten nasional dan internasional melalui Paten Cooperation Treaty (PCT) serta penerimaan permohonan pemeriksaan substantif;
b. pelaksanaan korespondensi dengan pemohon; c. pelaksanaan pembuatan dokumen prioritas; d. pelaksanaan sertifikasi pemberian paten; e. pelaksanaan administrasi dokumen pemeriksaan substantif; dan f. pelaksanaan publikasi paten.
Pasal 715
Subdirektorat Administrasi dan Pelayanan Teknis terdiri atas : a. Seksi Permohonan dan Formalitas; b. Seksi Pelayanan Teknis; c. Seksi Publikasi; dan d. Seksi Sertifikasi.
Pasal 716 (1) Seksi Permohonan dan Formalitas mempunyai tugas melakukan penerimaan permohonan paten,
pemeriksaan kelengkapan persyaratan administratif dan fisik, pemberian tanggal penerimaan permohonan paten, serta pemrosesan dan pengelolaan urusan administrasi permohonan paten nasional dan internasional melalui Paten Cooperation Treaty (PCT), serta penerimaan permohonan pemeriksaan substantif dan melakukan korespondensi dengan Pemohon.
(2) Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi dokumen pemeriksaan substantif.
106
(3) Seksi Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan publikasi permohonan paten dan pelaksanaan pembuatan dokumen prioritas.
(4) Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan dan pembuatan sertifikat paten.
Pasal 717 Subdirektorat Pemeriksaan Paten I mempunyai tugas melaksanakan pembagian dokumen pemeriksaan substantif kepada Pemeriksa Paten, pemeriksaan-ulang dan koreksi hasil pemeriksaan substantif yang dilaksanakan oleh Pemeriksa Paten, dan pembinaan Pemeriksa Paten, pemantauan, pembuatan rekapitulasi dan pelaporan jumlah pemeriksaan yang diterima, diproses, diselesaikan pada Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa Paten di bidang elektro dan fisika.
Pasal 718 Subdirektorat Pemeriksaan Paten II mempunyai tugas melaksanakan pembagian dokumen pemeriksaan substantif kepada Pemeriksa Paten, pemeriksaan-ulang dan koreksi hasil pemeriksaan substantif yang dilaksanakan oleh Pemeriksa Paten, dan pembinaan Pemeriksa Paten, pemantauan, pembuatan rekapitulasi dan pelaporan jumlah pemeriksaan yang diterima, diproses, diselesaikan pada Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa Paten di bidang mekanik dan teknologi umum.
Pasal 719
Subdirektorat Pemeriksaan Paten III mempunyai tugas melaksanakan pembagian dokumen pemeriksaan substantif kepada Pemeriksa Paten, pemeriksaan-ulang dan koreksi hasil pemeriksaan substantif yang dilaksanakan oleh Pemeriksa Paten, dan pembinaan Pemeriksa Paten, pemantauan, pembuatan rekapitulasi dan pelaporan jumlah pemeriksaan yang diterima, diproses, diselesaikan pada Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa Paten di bidang kimia, farmasi dan biologi.
Pasal 720 Subdirektorat Pelayanan Hukum mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, penegakan, pelayanan hukum, litigasi, administrasi komisi banding paten, pemantauan dan pelaksanaan pemeliharaan paten serta pengalihan hak dan lisensi.
Pasal 721
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 720, Subdirektorat Pelayanan Hukum menyelenggarakan fungsi: a. pemberian pertimbangan dan pendapat hukum dan penyelesaian sengketa di pengadilan serta
penerimaan pendaftaran konsultan paten; b. pelaksanaan penyidikan dan litigasi; c. pelaksanaan administrasi komisi banding paten; d. pemantauan dan pelaksanaan pemeliharaan paten; dan e. penerimaan permintaan pengalihan hak dan pendaftaran lisensi.
Pasal 722 Subdirektorat Pelayanan Hukum terdiri atas : a. Seksi Pertimbangan Hukum; b. Seksi Penyidikan dan Litigasi; c. Seksi Administrasi Komisi Banding; dan d. Seksi Pemeliharaan, Pengalihan Hak dan Lisensi.
Pasal 723
(1) Seksi Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum serta penerimaan pendaftaran konsultan paten.
(2) Seksi Penyidikan dan Litigasi mempunyai tugas melakukan penyelesaian sengketa di pengadilan, litigasi dan penyidikan terhadap pelanggaran.
(3) Seksi Administrasi Komisi Banding mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi komisi banding paten.
(4) Seksi Pemeliharaan, Pengalihan Hak dan Lisensi mempunyai tugas melakukan pemantauan dan pelaksanaan pemeliharaan paten, penerimaan permohonan pengalihan hak dan pendaftaran lisensi.
107
Bagian Keenam Direktorat Merek
Pasal 724 Direktorat Merek mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang merek sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 725
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 724, Direktorat Merek menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis dan fungsional di bidang merek; b. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang merek; c. pelaksanaan penerimaan aplikasi, permohonan indikasi geografis dan indikasi asal, pemeriksaan
persyaratan aplikasi, pengklasifikasian, pemberian kode unsur konfiguratif, perpanjangan, pengalihan hak, lisensi, pembatalan, penghapusan dan perubahan;
d. pengendalian dan pelaksanaan pemeriksaan kelengkapan persyaratan aplikasi, pengolahan dan pendaftaran merek terkenal serta pemeriksaan substantif;
e. pelaksanaan pendaftaran, sertifikasi, pencatatan lisensi, pengalihan hak, perubahan nama dan atau alamat, penghapusan dan pembatalan;
f. pelaksanaan pengumuman dan publikasi merek; g. pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, penegakan, pemantauan, pengawasan, penyidikan,
litigasi dan administrasi komisi banding; dan h. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Merek.
Pasal 726
Direktorat Merek terdiri atas : a. Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Teknis; b. Subdirektorat Pemeriksaan; c. Subdirektorat Indikasi Geografis; d. Subdirektorat Sertifikasi dan Pengumuman; e. Subdirektorat Pelayanan Hukum; f. Subbagian Tata Usaha; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 727
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Merek.
Pasal 728
Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penerimaan permohonan, pemeriksaan kelengkapan persyaratan formalitas, pengklasifikasian kelas barang dan/atau jasa, pemberian kode unsur figuratif, pemberian tanggal penerimaan (filing date), pemantauan dan pengendalian permohonan merek, perpanjangan, pengalihan hak, perubahan nama dan/atau alamat, petikan, pencatatan lisensi, pemberian pelayanan kebutuhan teknis operasional pemeriksaan substantif.
Pasal 729
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 728, Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Teknis menyelenggarakan fungsi : a. penerimaan permohonan, pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi permohonan,
pengklasifikasian, pemberian kode unsur figuratif, permintaan perpanjangan, mutasi, lisensi, pembatalan dan penghapusan;
b. pelaksanaan perpanjangan, mutasi dan pencatatan lisensi; c. penyiapan bahan untuk pemberian pelayanan kebutuhan teknis operasional pemeriksaan
substantif; dan d. pelaksanaan klasifikasi kelas barang dan/atau jasa dan pemberian kode unsur figuratif.
108
Pasal 730 Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Teknis terdiri atas : a. Seksi Permohonan; b. Seksi Mutasi dan Lisensi; c. Seksi Pelayanan Teknis; dan d. Seksi Klasifikasi.
Pasal 731
(1) Seksi Permohonan mempunyai tugas melakukan penerimaan permohonan, perpanjangan, mutasi, lisensi, penghapusan dan pembatalan, permintaan pendaftaran indikasi geografis, pemeriksaan kelengkapan persyaratan formalitas, klasifikasi kelas barang dan/atau jasa, pemberian kode unsur figuratif dan pemberian tanggal penerimaan (filling date).
(2) Seksi Mutasi dan Lisensi mempunyai tugas melakukan pelaksanaan perpanjangan, pencatatan pengalihan hak, perubahan nama dan / atau alamat, petikan, penghapusan, pembatalan dan lisensi.
(3) Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan teknis operasional pemeriksaan substantif.
(4) Seksi Klasifikasi mempunyai tugas melakukan pengklasifikasian kelas barang dan/atau jasa dan pemberian kode umum figuratif terhadap permohonan merek.
Pasal 732
Subdirektorat Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengendalian pemeriksaan substantif, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan penentuan usulan pendaftaran atau penolakan terhadap permohonan pendaftaran merek.
Pasal 733
Subdirektorat Indikasi Geografis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan, pengendalian, pemeriksaan formalitas, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan penentuan usulan pendaftaran atau penolakan atas permohonan pendaftaran indikasi geografis.
Pasal 734
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 733, Subdirektorat Indikasi Geografis menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan administrasi dan pemeriksaan kelengkapan persyaratan permohonan pendaftaran
indikasi geografis; dan b. evaluasi kebijakan teknis terhadap permohonan pendaftaran indikasi geografis.
Pasal 735
Subdirektorat Indikasi Geografis terdiri atas : a. Seksi Pemeriksaan Formalitas; dan b. Seksi Evaluasi Teknis Indikasi Geografis.
Pasal 736
(1) Seksi Pemeriksaan Formalitas mempunyai tugas melakukan urusan administrasi dan pemeriksaan kelengkapan persyaratan permohonan pendaftaran indikasi geografis.
(2) Seksi Evaluasi Teknis Indikasi Geografis mempunyai tugas melakukan evaluasi kebijakan teknis terhadap permohonan.
Pasal 737
Subdirektorat Sertifikasi dan Pengumuman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan sertifikasi, pengumuman dan publikasi.
Pasal 738 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 737, Subdirektorat Sertifikasi dan Pengumuman menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan sertifikasi dan administrasi penolakan; dan b. penyiapan bahan untuk pengumuman dan publikasi merek.
109
Pasal 739 Subdirektorat Sertifikasi dan Pengumuman terdiri atas : a. Seksi Sertifikasi; dan b. Seksi Pengumuman.
Pasal 740 (1) Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pengelolaan urusan
administrasi pendaftaran dan penolakan, serta pembuatan sertifikat merek. (2) Seksi Pengumuman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumuman dan publiksasi
merek.
Pasal 741 Subdirektorat Pelayanan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum, penegakan, pemantauan, litigasi dan penyidikan serta administrasi komisi banding.
Pasal 742
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 741, Subdirektorat Pelayanan Hukum menyelenggarakan fungsi : a. pemberian pertimbangan dan pendapat hukum baik litigasi maupun non litigasi; b. pelaksanaan litigasi dan penyidikan; dan c. pelaksanaan urusan administrasi komisi banding.
Pasal 743
Subdirektorat Pelayanan Hukum terdiri atas : a. Seksi Pertimbangan Hukum ; b. Seksi Penyidikan dan Litigasi ; dan c. Seksi Administrasi Komisi Banding.
Pasal 744
(1) Seksi Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian pertimbangan dan pendapat hukum di bidang merek.
(2) Seksi Penyidikan dan Litigasi mempunyai tugas melakukan penyelesaian sengketa di pengadilan, litigasi dan penyidikan terhadap pelanggaran.
(3) Seksi Administrasi Komisi Banding mempunyai tugas melakukan urusan administrasi komisi banding.
Bagian Ketujuh
Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Pasal 745
Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang kerja sama dan pengembangan sistem hak kekayaan intelektual berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 746 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 745, Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang kerja sama dan pengembangan sistem hak
kekayaan intelektual berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. penyiapan bahan koordinasi kegiatan kerja sama dengan berbagai institusi, pelatihan teknis di
bidang hak kekayaan intelektual; c. pembinaan teknis pelayanan informasi hak kekayaan intelektual; d. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama pengembangan sistem hak kekayaan
intelektual; dan e. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan.
110
Pasal 747 Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan terdiri atas : a. Subdirektorat Pengembangan; b. Subdirektorat Kerja Sama Internasional; c. Subdirektorat Kerja Sama Nasional; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 748 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan.
Pasal 749
Subdirektorat Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kegiatan pengembangan sistem hak kekayaan intelektual.
Pasal 750
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 749, Subdirektorat Pengembangan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan pelaksanaan penyebaran informasi hak kekayaan intelektual; b. pelaksanaan kebijakan pengembangan sistem hak kekayaan intelektual; c. pelaksanaan pelatihan teknis di bidang hak kekayaan intelektual; d. pengelolaan perpustakaan dan pelaksanaan pelayanan informasi hak kekayaan intelektual; dan e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Pasal 751
Subdirektorat Pengembangan terdiri atas: a. Seksi Penyebaran Informasi; b. Seksi Pengkajian dan Pengembangan; c. Seksi Pelatihan; dan d. Seksi Perpustakaan.
Pasal 752 (1) Seksi Penyebaran Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan materi dan
pelaksanaan penyebaran informasi hak kekayaan intelektual. (2) Seksi Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan
kebijakan mengenai sistem hak kekayaan intelektual dan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan kompilasi berbagai peraturan perundang-undangan, masalah dan kasus di bidang hak kekayaan intelektual, pemantauan tindak lanjut penanganan perkara hak kekayaan intelektual dan hasil putusan pengadilan, serta evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan sistem hak kekayaan intelektual.
(3) Seksi Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan materi, penjadualan, dan pemantauan pelaksanaan kegiatan pelatihan di bidang hak kekayaan intelektual.
(4) Seksi Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengklasifikasian, pemeliharaan, dan pelayanan bahan pustaka dan informasi hak kekayaan intelektual.
Pasal 753
Subdirektorat Kerja Sama Internasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kegiatan kerja sama dengan institusi internasional.
Pasal 754 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 753, Subdirektorat Kerja Sama Internasional menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan materi kegiatan kerja sama internasional di bidang hak kekayaan intelektual; b. pelaksanaan kompilasi peraturan perundang-undangan internasional di bidang hak kekayaan
intelektual; c. pelaksanaan kompilasi kegiatan di bidang hak kekayaan intelektual yang disepakati dalam forum
internasional; dan d. pemantauan dan evaluasi berbagai kegiatan kerja sama imternasional di bidang hak kekayaan
intelektual.
111
Pasal 755 Subdirektorat Kerja Sama Internasional terdiri atas : a. Seksi Kerja Sama Regional; b. Seksi Kerja Sama Bilateral; dan c. Seksi Kerja Sama Multilateral.
Pasal 756 (1) Seksi Kerja Sama Regional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan materi kegiatan kerja
sama regional, pelaksanaan kompilasi peraturan perundang–undangan internasional dan kegiatan kerja sama serta pemantauan dan evaluasi di bidang hak kekayaan intelektual.
(2) Seksi Kerja Sama Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan materi kegiatan kerja sama bilateral, pelaksanaan kompilasi peraturan perundang-undangan internasional dan kegiatan kerja sama serta pemantauan dan evaluasi di bidang hak kekayaan intelektual.
(3) Seksi Kerja Sama Multilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan materi kegiatan kerja sama multilateral, pelaksanaan kompilasi peraturan perundang-undangan internasional dan kegiatan kerja sama serta pemantauan dan evaluasi di bidang hak kekayaan intelektual.
Pasal 757
Subdirektorat Kerja Sama Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kegiatan kerja sama dengan institusi nasional.
Pasal 758
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 757, Subdirektorat Kerja Sama Nasional menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan materi kegiatan kerja sama nasional di bidang hak kekayaan intelektual; b. pelaksanaan kompilasi peraturan perundang-undangan nasional di bidang hak kekayaan
intelektual; c. pelaksanaan kompilasi kegiatan di bidang hak kekayaan intelektual yang disepakati di tingkat
nasional; dan d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerja sama nasional di bidang hak kekayaan
intelektual;
Pasal 759 Subdirektorat Kerja Sama Nasional terdiri atas : a. Seksi Kerja Sama Institusi Pemerintah; dan b. Seksi Kerja Sama Institusi Non Pemerintah.
Pasal 760 (1) Seksi Kerja Sama Institusi Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan materi
kegiatan kerja sama nasional, pelaksanaan kompilasi peraturan perundangan-undangan nasional dan kegiatan kerja sama dengan berbagai institusi Pemerintah serta pemantauan dan evaluasi di bidang hak kekayaan intelektual.
(2) Seksi Kerja Sama Institusi Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan materi kegiatan kerja sama nasional, pelaksanaan kompilasi peraturan perundangan-undangan nasional dan kegiatan kerja sama dengan berbagai institusi non Pemerintah serta pemantauan dan evaluasi di bidang hak kekayaan intelektual.
Bagian Kedelapan Direktorat Teknologi Informasi
Pasal 761 Direktorat Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang teknologi informasi dan pengelolaan dokumentasi hak kekayaan intelektual berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 762 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 761, Direktorat Teknologi Informasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang teknologi informasi; b. pelaksanaan pengembangan sistem teknologi informasi;
112
c. pelaksanaan pendukung sistem teknologi informasi; d. pengelolaan dokumentasi hak kekayaan intelektual; e. pelaksanaan manajemen kontrak teknologi informasi; f. pelaksanaan evaluasi penggunaan teknologi informasi; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Teknologi Informasi.
Pasal 763
Direktorat Teknologi Informasi terdiri atas : a. Subdirektorat Pengembangan Sistem; b. Subdirektorat Pendukung Sistem; c. Subdirektorat Pengembangan Proses; d. Subdirektorat Dokumentasi; e. Subbagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 764
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Teknologi Informasi.
Pasal 765
Subdirektorat Pengembangan Sistem mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi.
Pasal 766 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 765, Subdirektorat Pengembangan Sistem menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengembangan sistem aplikasi; b. pelaksanaan pengembangan database; c. pelaksanaan administrasi pengembangan database; dan d. pelaksanaan administrasi pengembangan sistem aplikasi.
Pasal 767 Subdirektorat Pengembangan Sistem terdiri atas : a. Seksi Administrasi dan Pengembangan Database; dan b. Seksi Pengembangan Aplikasi.
Pasal 768
(1) Seksi Administrasi dan Pengembangan Database mempunyai tugas melakukan urusan administrasi dan penyiapan bahan, pemeliharaan dan pengembangan sistem database.
(2) Seksi Pengembangan Aplikasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan sistem aplikasi hak kekayaan intelektual dan pemeliharaan sistem keamanan dan aplikasi.
Pasal 769
Subdirektorat Pendukung Sistem mempunyai tugas melaksanakan sistem pendukung teknologi informasi.
Pasal 770 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 769, Subdirektorat Pendukung Sistem menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penanganan kapasitas peralatan teknologi informasi; b. pelaksanaan identifikasi, integrasi, analisis serta pemantauan dan pengamanan sistem perangkat
lunak, perangkat keras dan sistem jaringan; c. pelaksanaan peralatan instalasi dan jaringan; d. pelaksanaan operasional sistem komputer; dan e. pelaksanaan pemeliharaan perangkat keras.
113
Pasal 771 Subdirektorat Pendukung Sistem terdiri atas : a. Seksi “Helpdesk” dan Pemeliharaan; dan b. Seksi Administrasi Sistem Jaringan.
Pasal 772 (1) Seksi “Helpdesk” dan Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan pemeliharaan perangkat keras
komputer dan perangkat lunak serta pengelolaan seluruh aset sistem teknologi informasi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
(2) Seksi Administrasi Sistem Jaringan mempunyai tugas melakukan integrasi, analisis, pemantauan dan pengamanan sistem di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 773
Subdirektorat Pengembangan Proses mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pemantauan dan implementasi pengembangan proses serta identifikasi pengembangan proses yang ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 774 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 773, Subdirektorat Pengembangan Proses menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan implementasi pengembangan proses; b. pelaksanaan identifikasi pengembangan proses; c. penyiapan uji coba dan perubahan sistem; dan d. pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan situs internet.
Pasal 775 Subdirektorat Pengembangan Proses terdiri atas : a. Seksi Pengembangan Proses Kerja Teknologi Informasi; dan b. Seksi Pengembangan Situs Internet.
Pasal 776 (1) Seksi Pengembangan Proses Kerja Teknologi Informasi mempunyai tugas melakukan
pengembangan dan penataan proses kerja Direktorat Jenderal yang berkaitan dengan infrastruktur teknologi informasi serta penyiapan bahan evaluasi administrasi kontrak dan management outsourcing teknologi informasi dengan pihak ketiga.
(2) Seksi Pengembangan Situs Internet mempunyai tugas melakukan pengembangan dan pengelolaan situs internet.
Pasal 777
Subdirektorat Dokumentasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dokumentasi hak kekayaan intelektual.
Pasal 778 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 777, Subdirektorat Dokumentasi menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan dokumentasi hak kekayaan intelektual; b. penyiapan bahan informasi hak kekayaan intelektual di lingkungan Direktorat Jenderal; dan c. penghimpunan, inventarisasi dan pemeliharaan dokumentasi hak kekayaan intelektual.
Pasal 779 Subdirektorat Dokumentasi terdiri atas : a. Seksi Dokumentasi Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia
Dagang; b. Seksi Dokumentasi Hak Paten; dan c. Seksi Dokumentasi Hak Merek.
114
Pasal 780 (1) Seksi Dokumentasi Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia
Dagang mempunyai tugas melakukan penghimpunan, inventarisasi dan pemeliharaan dokumentasi hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang.
(2) Seksi Dokumentasi Paten mempunyai tugas melakukan penghimpunan, inventarisasi dan pemeliharaan dokumentasi paten.
(3) Seksi Dokumentasi Merek mempunyai tugas melakukan penghimpunan, inventarisasi dan pemeliharaan dokumentasi merek.
115
BAB IX
DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
Bagian Kesatu
Tugas Dan Fungsi Pasal 781
Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang hak asasi manusia.
Pasal 782 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 781 , Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang pembinaan, kerja sama pemajuan,
perlindungan, dan sistem informasi serta pemantauan dan evaluasi hak asasi manusia; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, kerjasama pemajuan, perlindungan dan pemenuhan,
sistem informasi serta pemantauan dan evaluasi hak asasi manusia sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
c. perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan peraturan di bidang pembinaan, kerjasama pemajuan, perlindungan dan pemenuhan, sistem informasi serta pemantauan dan evaluasi hak asasi manusia;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia; dan f. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan rencana aksi nasional hak asasi manusia dengan instansi
terkait.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Pasal 783
Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Bina Hak Asasi Manusia; c. Direktorat Kerja Sama Pemajuan Hak Asasi Manusia; d. Direktorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia; e. Direktorat Sistem Informasi Hak Asasi Manusia; dan f. Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Hak Asasi Manusia.
Bagian Ketiga
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pasal 784 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 785 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 784, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan hak asasi manusia; b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pelaksanaan urusan administrasi keuangan; d. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 786
Sekertariat Direktorat Jenderal terdiri atas: a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Kepegawaian; c. Bagian Keuangan;
116
d. Bagian Umum; e. Bagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 787 Bagian Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian data dan informasi serta evaluasi dan penyusunan laporan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 788 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 787, Bagian Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi; c. penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang hak asasi manusia; dan d. penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 789 Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagiaan Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Laporan.
Pasal 790 (1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. (2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian
data dan informasi serta penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang hak asasi manusia.
(3) Subbagian Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 791
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 792 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 791 , Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Hak Asasi Manusia; b. penyiapan bahan penetapan mutasi, administrasi jabatan fungsional dan jabatan struktural di
lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia; dan c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan Direktorat
Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 793 Bagian Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagiaan Umum Kepegawaian; b. Subbagian Mutasi; dan c. Subbagian Pemberhentian dan Pensiun.
Pasal 794 (1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
formasi, pendataan, pengembangan dan pembinaan pegawai serta pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, pengurusan Asuransi Kesehatan serta pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
117
(2) Subbagian Mutasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun, pengelolaan administrasi hukuman disiplin serta pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai dan pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 795
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 796
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 795, Bagian Keuangan meyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan, dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 797
Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan;
Pasal 798 (1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran,
pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. (2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha
keuangan. (3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan,
perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 799 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga serta administrasi perjalanan dinas di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 800
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 799, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan perlengkapan; b. pengelolaan urusan rumah tangga dan pengamanan; dan c. pelaksanaan urusan pengangkutan dan administrasi perjalanan dinas.
Pasal 801
Bagian Umum terdiri atas : a. Subbagian Perlengkapan; b. Subbagian Rumah Tangga; dan c. Subbagian Perjalanan Dinas.
Pasal 802 (1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan perlengkapan. (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan rumah tangga dan
pengamanan. (3) Subbagian Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan urusan pengangkutan dan administrasi
perjalanan dinas.
118
Pasal 803 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, hubungan masyarakat dan protokol, pengelolaan arsip dan dokumentasi di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, serta urusan tata usaha Pimpinan.
Pasal 804 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 803, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan urusan persuratan; b. pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol; c. pengelolaan arsip dan dokumentasi; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 805
Bagian Tata Usaha Terdiri atas : a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol; c. Subbagian Arsip dan Dokumentasi; dan d. Subbagian Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 806 (1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, pengetikan, penggandaan
dan pengiriman surat. (2) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan hubungan
masyarakat dan protokol. (3) Subbagian Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pengelolaan arsip dan
dokumentasi. (4) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Direktur Jenderal
Hak Asasi Manusia.
Bagian Keempat Direktorat Bina Hak Asasi Manusia
Pasal 807 Direktorat Bina Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang bina hak asasi manusia berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 808
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 807, Direktorat Bina Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan rancangan kebijakan teknis di bidang bina hak asasi manusia; b. pembinaan dan bimbingan teknis di bidang bina hak asasi manusia; c. pengkoordinasian pelaksanaan pendidikan dan diseminasi hak asasi manusia dengan instansi
terkait serta pembinaan alumni dalam institusi hak asasi manusia; d. pelaksanaan kegiatan pendidikan dan diseminasi hak asasi manusia dalam batas kewenangannya; e. penyusunan pelaporan pelaksanaan kegiatan; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Hak Asasi Manusia.
Pasal 809 Direktorat Bina Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Subdirektorat Pendidikan Hak Asasi Manusia; b. Subdirektorat Pemberdayaan Alumni dan Institusi Hak Asasi Manusia; c. Subdirektorat Diseminasi Hak Asasi Manusia; d. Subdirektorat Bahan Diseminasi; dan e. Subbagian Tata Usaha.
119
Pasal 810 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Hak Asasi Manusia.
Pasal 811
Subdirektorat Pendidikan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan hak asasi manusia dengan instansi terkait.
Pasal 812 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 811, Subdirektorat Pendidikan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan teknis pendidikan hak asasi manusia di Indonesia; b. pengkoordinasian dan kerja sama pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan hak asasi manusia
dengan instansi terkait; c. pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan hak asasi manusia dalam batas kewenangannya; dan d. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan hak asasi manusia.
Pasal 813
Subdirektorat Pendidikan Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Pendidikan Dalam Negeri; b. Seksi Pendidikan Luar Negeri; dan c. Seksi Kurikulum Pendidikan Hak Asasi Manusia.
Pasal 814 (1) Seksi Pendidikan Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pengkoordinasian dan kerja sama serta evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan hak asasi manusia dengan instansi terkait di dalam negeri.
(2) Seksi Pendidikan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengkoordinasian dan kerja sama serta evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan hak asasi manusia dengan luar negeri.
(3) Seksi Kurikulum Pendidikan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang kurikulum pendidikan hak asasi manusia dengan instansi terkait serta evaluasi kegiatan.
Pasal 815
Subdirektorat Pemberdayaan Alumni dan Institusi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan alumni dan institusi hak asasi manusia serta pengkoordinasian pelaksanaan dengan instansi terkait.
Pasal 816 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 815, Subdirektorat Pemberdayaan Alumni dan Institusi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan alumni dan institusi hak asasi
manusia di Indonesia; b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan di bidang pemberdayaan alumni dan institusi hak asasi
manusia dengan instansi terkait; dan c. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pemberdayaan alumni dan institusi hak asasi manusia di
Indonesia.
Pasal 817 Subdirektorat Pemberdayaan Alumni dan Institusi Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Alumni Luar Negeri dan Dalam Negeri; b. Seksi Institusi Hak Asasi Manusia Non Pemerintah; dan c. Seksi Institusi Hak Asasi Manusia Pemerintah.
120
Pasal 818 (1) Seksi Alumni Luar Negeri dan Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pengkoordinasian, evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pemberdayaan alumni dalam negeri dan luar negeri, dengan instansi terkait.
(2) Seksi Institusi Hak Asasi Manusia Non Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan pemberdayaan institusi hak asasi manusia non pemerintah dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas dengan instansi terkait.
(3) Seksi Institusi Hak Asasi Manusia Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan pemberdayaan institusi hak asasi manusia pemerintah dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas dengan instansi terkait.
Pasal 819
Subdirektorat Diseminasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan diseminasi hak asasi manusia dan pengkoordinasian pelaksanaan diseminasi hak asasi manusia dengan instansi terkait.
Pasal 820 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 819, Subdirektorat Diseminasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan diseminasi hak asasi manusia; b. pengkoordinasian pelaksanaan diseminasi hak asasi manusia dengan instansi terkait; c. pelaksanaan kegiatan diseminasi hak asasi manusia; dan d. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang diseminasi hak asasi manusia.
Pasal 821 Subdirektorat Diseminasi Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Diseminasi Aparatur Negara; b. Seksi Diseminasi Penegak Hukum; dan c. Seksi Diseminasi Masyarakat.
Pasal 822 (1) Seksi Diseminasi Aparatur Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
diseminasi hak asasi manusia untuk aparatur negara dan pengkoordinasian pelaksanaan diseminasi hak asasi manusia dengan instansi terkait.
(2) Seksi Diseminasi Penegak Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan diseminasi hak asasi manusia untuk penegak hukum dan pengkoordinasian pelaksanaan diseminasi hak asasi manusia dengan instansi terkait.
(3) Seksi Diseminasi Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan diseminasi hak asasi manusia untuk warga masyarakat dan pengkoordinasian pelaksanaan diseminasi hak asasi manusia dengan masyarakat non pemerintah melalui instansi terkait.
Pasal 823 Subdirektorat Bahan Diseminasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan diseminasi hak asasi manusia dan pengkoordinasian pelaksanaan dengan instansi terkait.
Pasal 824 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 823, Subdirektorat Bahan Diseminasi menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dan penyusunan bahan diseminasi hak asasi manusia; b. pengkoordinasian dan kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka penyusunan bahan
diseminasi hak asasi manusia; c. pembuatan rancangan bahan diseminasi dan pendistribusian; dan d. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang bahan diseminasi.
121
Pasal 825 Subdirektorat Bahan Diseminasi terdiri atas : a. Seksi Bahan Instrumen Nasional; b. Seksi Bahan Instrumen Internasional; dan c. Seksi Bahan Instrumen Praktis.
Pasal 826 (1) Seksi Bahan Instrumen Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan instrumen
nasional hak asasi manusia menjadi bahan diseminasi hak asasi manusia dan pengkoordinasian serta kerjasama pelaksanaannya dengan instansi terkait.
(2) Seksi Bahan Instrumen Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan instrumen internasional hak asasi manusia menjadi bahan diseminasi hak asasi manusia dan pengkoordinasian serta kerjasama pelaksanaannya dengan instansi terkait.
(3) Seksi Bahan Instrumen Praktis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan instrumen praktis hak asasi manusia menjadi bahan diseminasi hak asasi manusia dan pengkoordinasian serta kerjasama pelaksanaan dengan instansi terkait.
Bagian Kelima Direktorat Kerja Sama Pemajuan Hak Asasi Manusia
Pasal 827 Direktorat Kerja Sama Pemajuan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 828 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 827 , Direktorat Kerja Sama Pemajuan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pengembangan kerja sama dengan lembaga nasional dan
internasional untuk pemajuan hak asasi manusia; b. penyiapan ratifikasi instrumen hak asasi manusia internasional; c. penyiapan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan hak asasi manusia; d. evaluasi pelaksanaan kegiatan; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama Pemajuan Hak Asasi
Manusia.
Pasal 829
Direktorat Kerja Sama Pemajuan Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara; b. Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional; c. Subdirektorat Kerja Sama Pemajuan Hak Sipil dan Politik; d. Subdirektorat Kerja Sama Pemajuan Hak Ekonomi,Sosial dan Budaya; e. Subdirektorat Instrumen Hak Asasi Manusia; dan f. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 830 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama Pemajuan Hak Asasi Manusia.
Pasal 831 Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengembangan kerja sama bilateral dengan negara lain untuk pemajuan hak asasi manusia.
Pasal 832 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 831 , Sudirektorat Kerja Sama Antar Negara menyelenggarkan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan teknis di bidang kerja sama bilateral antar negara untuk pemajuan
hak asasi manusia; b. penyiapan pelaksanaan kerja sama bilateral dengan negara lain untuk pemajuan hak asasi
manusia; dan
122
c. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama antar negara.
Pasal 833 Subdirektorat Kerja Sama Antar Negara terdiri atas : a. Seksi Kerja Sama Asia Pasifik; b. Seksi Kerja Sama Amerika dan Eropa; dan c. Seksi Kerja Sama Afrika dan Timur Tengah.
Pasal 834
(1) Seksi Kerja Sama Asia Pasifik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama antar negara dalam bidang kerja sama wilayah Asia Pasifik.
(2) Seksi Kerja Sama Amerika dan Eropa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerjasama antar negara dalam bidang kerja sama wilayah Amerika dan Eropa.
(3) Seksi Kerja Sama Afrika dan Timur Tengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama antar negara dalam bidang kerja sama wilayah Afrika dan Timur Tengah.
Pasal 835
Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pelaksanaan kegiatan kerja sama dengan organisasi internasional untuk pemajuan hak asasi manusia .
Pasal 836 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 835, Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis pengembangan kerja sama dengan organisasi internasional
untuk pemajuan hak asasi manusia; b. pelaksanaan kerja sama dengan organisasi internasional untuk pemajuan hak asasi manusia; dan c. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama organisasi internasional.
Pasal 837 Subdirektorat Kerja Sama Organisasi Internasional terdiri atas : a. Seksi Perserikatan Bangsa-Bangsa; b. Seksi Non Perserikatan Bangsa-Bangsa; dan c. Seksi Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional.
Pasal 838
(1) Seksi Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pelaksanaan kegiatan kerja sama dengan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pemajuan hak asasi manusia.
(2) Seksi Non Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan dan pelaksanaan kegiatan kerja sama dengan organisasi di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pemajuan hak asasi manusia.
(3) Seksi Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan kerja sama pemajuan hak asasi manusia dan pelaksanaan kegiatan kerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional untuk pemajuan hak asasi manusia.
Pasal 839
Subdirektorat Kerja Sama Pemajuan Hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis pengembangan kerjasama pemajuan hak sipil dan politik .
Pasal 840 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalan Pasal 839, Subdirektorat Kerja Sama Pemajuan Hak Sipil dan Politik menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis pengembangan kerja sama pemajuan hak sipil dan politik; b. pengkoordinasian pelaksanaan pemajuan hak sipil dan politik; dan c. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama pemajuan hak sipil dan politik.
123
Pasal 841 Subdirektorat Kerja Sama Pemajuan Hak Sipil dan Politik terdiri atas : a. Seksi Kerja Sama Hak Sipil; dan b. Seksi Kerja Sama Hak Politik.
Pasal 842
(1) Seksi Kerja Sama Hak Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama dan koordinasi kegiatan pemajuan hak sipil .
(2) Seksi Kerja Sama Hak Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama dan koordinasi kegiatan pemajuan hak politik.
Pasal 843
Subdirektorat Kerja Sama Pemajuan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rancangan kebijakan teknis pengembangan kerja sama dan koordinasi kegiatan pemajuan hak ekonomi, sosial dan budaya.
Pasal 844 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 843, Subdirektorat Kerja Sama Pemajuan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rancangan kebijakan pengembangan kerja sama pemajuan hak ekonomi, sosial dan
budaya; b. pengkoordinasian pelaksanaan pemajuan hak ekonomi, sosial dan budaya; dan c. evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama pemajuan hak ekonomi, sosial dan budaya.
Pasal 845 Subdirektorat Kerja Sama Pemajuan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri atas: a. Seksi Kerja Sama Hak Ekonomi; b. Seksi Kerja Sama Hak Sosial; dan c. Seksi Kerja Sama Hak Budaya.
Pasal 846
(1) Seksi Kerja Sama Hak Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama dan koordinasi kegiatan pemajuan hak ekonomi.
(2) Seksi Kerja Sama Hak Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama dan koordinasi kegiatan pemajuan hak sosial.
(3) Seksi Kerja Sama Hak Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama dan koordinasi kegiatan pemajuan hak budaya.
Pasal 847
Subdirektorat Instrumen Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, ratifikasi instrumen hak asasi manusia internasional, harmonisasi instrumen hak asasi manusia nasional dan daerah.
Pasal 848
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 847, Subdirektorat Instrumen Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rancangan kebijakan teknis ratifikasi terhadap instrumen hak asasi manusia
internasional; dan b. penyiapan rancangan kebijakan teknis harmonisasi instrumen hak asasi manusia nasional dan
daerah.
Pasal 849 Subdirektorat Instrumen Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Ratifikasi Instrumen Hak Asasi Manusia Internasional; dan b. Seksi Harmonisasi Instrumen Hak Asasi Manusia Nasional.
124
Pasal 850 (1) Seksi Ratifikasi Instrumen Hak Asasi Manusia Internasional mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan dan materi ratifikasi instrumen hak asasi manusia internasional. (2) Seksi Harmonisasi Instrumen Hak Asasi Manusia Nasional mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan harmonisasi instrumen hak asasi manusia nasional dan koordinasi pelaksanaan kegiatan harmonisasi.
Bagian Keenam
Direktorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia
Pasal 851
Direktorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 852 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 851 , Direktorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang perlindungan dan pemenuhan hak asasi
manusia; b. penyusunan program dan kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan hak asasi manusia secara
umum, khususnya bagi anak-anak, perempuan, tenaga kerja, dan kelompok minoritas; c. pelaksanaan program kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan hak asasi manusia secara
umum, khususnya bagi anak-anak, perempuan, tenaga kerja dan kelompok minoritas; dan d. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.
Pasal 853 Direktorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak; b. Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Perempuan ; c. Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Tenaga Kerja; d. Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kelompok Minoritas; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 854 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia.
Pasal 855
Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana program, pelaksanaan progam kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Pasal 856 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 855, Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rencana program yang berkaitan dengan perlindungan hak anak; b. penyiapan rencana program yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak anak; c. penyiapan rencana kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak anak; d. pelaksanaan program kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak anak;
dan e. pelaksanaan evaluasi kegiatan di bidang perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Pasal 857
Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak terdiri atas : a. Seksi Hak Sipil dan Politik; dan b. Seksi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
125
Pasal 858 (1) Seksi Hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana program
kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak sipil dan politik bagi anak.
(2) Seksi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana program, pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya bagi anak.
Pasal 859
Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Perempuan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana program, pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak bagi perempuan.
Pasal 860 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 859, Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Perempuan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rencana program yang berkaitan dengan perlindungan hak perempuan; b. penyiapan rencana program yang berkaitan dengan pemenuhan hak perempuan; c. penyiapan rancangan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak
perempuan; d. pelaksanaan program kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak
perempuan; dan e. pelaksanaan evaluasi program kegiatan di bidang perlindungan dan pemenuhan hak perempuan.
Pasal 861 Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Perempuan terdiri atas : a. Seksi Hak Sipil dan Politik; dan b. Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Pasal 862 (1) Seksi Hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana program,
pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak sipil dan hak politik bagi perempuan.
(2) Seksi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana program, pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan teknis serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya bagi perempuan.
Pasal 863
Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana program, pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak bagi tenaga kerja.
Pasal 864
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 863, Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rencana program yang berkaitan dengan perlindungan hak tenaga kerja; b. penyiapan rencana program yang berkaitan dengan pemenuhan hak tenaga kerja; c. penyiapan rancangan kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak tenaga
kerja; d. pelaksanaan program kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak tenaga
kerja; dan e. pelaksanaan evaluasi program kegiatan di bidang perlindungan dan pemenuhan hak tenaga kerja.
Pasal 865
Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Tenaga Kerja terdiri atas : a. Seksi Hak Sipil dan Hak Politik; dan b. Seksi Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
126
Pasal 866 (1) Seksi Hak Sipil dan Hak Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan rencana program,
pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak sipil dan hak politik bagi tenaga kerja.
(2) Seksi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana program, pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya bagi tenaga kerja.
Pasal 867
Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kelompok Minoritas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rencana program, pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak bagi kelompok minoritas.
Pasal 868
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 867, Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kelompok Minoritas menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rencana program yang berkaitan dengan perlindungan hak kelompok minoritas; b. penyiapan rencana program yang berkaitan dengan pemenuhan hak kelompok minoritas; c. penyiapan rencana kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak kelompok
minoritas; d. pelaksanaan program kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak
kelompok minoritas; dan e. pelaksanaan evaluasi program kegiatan di bidang perlindungan dan pemenuhan hak kelompok
minoritas.
Pasal 869
Subdirektorat Perlindungan dan Pemenuhan Hak Kelompok Minoritas terdiri atas : a. Seksi Hak Sipil dan Politik; dan b. Seksi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
Pasal 870 (1) Seksi Hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancana program,
pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak sipil dan hak politik bagi kelompok minoritas.
(2) Seksi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancana program, pelaksanaan program kegiatan, rencana kebijakan serta evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan perlindungan dan pemenuhan hak ekonomi, sosial, dan budaya bagi tenaga kerja.
Bagian ketujuh Direktorat Sistem Informasi Hak Asasi Manusia
Pasal 871 Direktorat Sistem Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang sistem informasi hak asasi manusia berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 872 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 871, Direktorat Sistem Informasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang sistem informasi hak asasi manusia; b. pengumpulan, pengolahan dan penganalisaan serta penyajian data dan informasi hak asasi
manusia; c. pelaksanaan pembangunan dan pengembangan serta pemeliharaan sistem dan jaringan informasi
hak asasi manusia; dan d. pelaksanaan penerbitan dan penyebaran informasi hak asasi manusia serta pengelolaan
dokumentasi dan perpustakaan.
127
Pasal 873 Direktorat Sistem Informasi Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data; b. Subdirektorat Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Hak Asasi Manusia; c. Subdirektorat Pendayagunaan Informasi Hak Asasi Manusia; dan d. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 874
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Sistem Informasi Hak Asasi Manusia.
Pasal 875
Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan penganalisaan serta penyajian data hak asasi manusia.
Pasal 876 Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dalam Pasal 875 , Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan data hak asasi manusia; b. pengolahan, penganalisaan dan penyajian data hak asasi manusia; c. pelaksanaan dokumen data hak asasi manusia; dan d. pelaksanaan evaluasi program kegiatan di bidang pengumpulan dan pengolahan data.
Pasal 877 Subdirektorat Pengumpulan dan Pengolahan Data terdiri atas : a. Seksi Pengumpulan Data; dan b. Seksi Pengolahan Data.
Pasal 878 (1) Seksi Pengumpulan Data mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman
pengumpulan data pelanggaran hak asasi manusia serta pelaksanaan evaluasi dan laporan. (2) Seksi Pengolahan Data mempunyai tugas melakukan pengolahan dan analisis data serta
penyiapan bahan penyajian data pelanggaran hak asasi manusia.
Pasal 879 Subdirektorat Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis serta pemenuhan, penganalisaan data pengembangan dan pemeliharaan sistem serta jaringan informasi hak asasi manusia.
Pasal 880
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 879, Subdirektorat Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang
pemenuhan dan penganalisaan data hak asasi manusia; b. pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan program sistem serta jaringan informasi hak asasi
manusia; c. pelaksanaan pengembangan sistem komunikasi hak asasi manusia; dan d. pelaksanaan evaluasi program kegiatan di bidang pengembangan dan pemeliharaan sistem
informasi hak asasi manusia.
Pasal 881 Subdirektorat Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Analisa Program Sistem Informasi Hak Asasi Manusia; dan b. Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Hak Asasi Manusia.
128
Pasal 882 (1) Seksi Analisa Program Sistem Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, penyusunan pedoman dan bimbingan teknis analisa program sistem informasi hak asasi manusia.
(2) Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, penyusunan pedoman pengembangan dan pemeliharaan peralatan komputer, sarana komputer, sarana komunikasi data hak asasi manusia sebagai satu kesatuan sistem informasi hak asasi manusia serta pengembangan komunikasi data hak asasi manusia serta pemeliharaan otomasi sistem informasi hak asasi manusia.
Pasal 883
Subdirektorat Pendayagunaan Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan penyusunan rancangan kebijakan teknis, penyajian, penerbitan, dokumentasi dan perpustakaan serta pendiseminasian data informasi hak asasi manusia.
Pasal 884 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 883, Subdirektorat Pendayagunaan Informasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan rancangan kebijakan teknis di bidang pendayagunaan informasi hak asasi
manusia; b. penyiapan bahan penyebaran informasi hak asasi manusia; c. pendiseminasian data dan informasi hak asasi manusia; d. pengelolaan dokumentasi sistem informasi hak asasi manusia; dan e. pelaksanaan evaluasi kegiatan di bidang pendayagunaan informasi hak asasi manusia.
Pasal 885 Subdirektorat Pendayagunaan Informasi Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Penerbitan dan Penyebaran Informasi Hak Asasi Manusia; dan b. Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan.
Pasal 886 (1) Seksi Penerbitan dan Penyebaran Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyebaran serta pendiseminasian informasi hak asasi manusia. (2) Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan urusan dokumentasi dan
perpustakaan.
Bagian Kedelapan Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Hak Asasi Manusia
Pasal 887
Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktorat Jenderal di bidang pemantauan dan evaluasi hak asasi manusia berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.
Pasal 888 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 887, Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan kebijakan teknis di bidang pemantauan dan evaluasi hak asasi
manusia; b. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyajian data informasi hak asasi manusia; c. pelaksanaan pemantauan terhadap penerapan, permasalahan dan pelanggaran hak asasi manusia; d. pelaksanaan evaluasi terhadap penerapan, permasalahan dan pelanggaran hak asasi manusia.
Pasal 889
Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Subdirektorat Penerapan Hak Asasi Manusia; b. Subdirektorat Permasalahan dan Diskriminasi Hak Asasi Manusia;
129
c. Subdirektorat Proses Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia; d. Subdirektorat Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia; dan e. Subbagian Tata Usaha.
Pasal 890
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Hak Asasi Manusia.
Pasal 891
Subdirektorat Penerapan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan hak asasi manusia penyelenggara negara, dunia usaha dan masyarakat.
Pasal 892 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 891, Subdirektorat Penerapan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data penerapan hak asasi manusia; b. pelaksanaan koordinasi dengan unit dan instansi terkait dalam penerapan hak asasi manusia; dan c. pelaksanaan kegiatan pemantauan penerapan hak asasi manusia pada penyelenggara negara,
dunia usaha dan masyarakat.
Pasal 893 Subdirektorat Penerapan Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Penerapan Hak Asasi Manusia di Pemerintah; dan b. Seksi Penerapan Hak Asasi Manusia di Masyarakat dan Dunia Usaha.
Pasal 894 (1) Seksi Penerapan Hak Asasi Manusia di Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan, pemantauan dan evaluasi penerapan hak asasi manusia di pemerintah. (2) Seksi Penerapan Hak Asasi Manusia di Masyarakat dan Dunia Usaha mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan, pemantauan dan evaluasi penerapan hak asasi manusia di masyarakat dan dunia usaha.
Pasal 895
Subdirektorat Permasalahan dan Diskriminasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap permasalahan dan diskriminasi hak asasi manusia.
Pasal 896 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 895, Subdirektorat Permasalahan dan Diskriminasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data mengenai permasalahan dan diskriminasi hak asasi
manusia; b. pelaksanaan koordinasi dengan unit dan instansi terkait dalam permasalahan dan diskriminasi hak
asasi manusia; dan c. pelaksanaan kegiatan pemantauan permasalahan dan diskriminasi hak asasi manusia.
Pasal 897
Subdirektorat Permasalahan dan Diskriminasi Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Permasalahan Hak Asasi Manusia; dan b. Seksi Diskriminasi Hak Asasi Manusia.
Pasal 898 (1) Seksi Permasalahan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,
pemantauan dan evaluasi terhadap permasalahan hak asasi manusia. (2) Seksi Diskriminasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,
pemantauan dan evaluasi terhadap diskriminasi hak asasi manusia.
130
Pasal 899 Subdirektorat Proses Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap proses penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 900 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 899, Subdirektorat Proses Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data mengenai proses penegakan hukum dan hak asasi
manusia; b. pelaksanaan koordinasi dengan unit dan instansi terkait proses penegakan hukum dan hak asasi
manusia; dan c. pelaksanaan kegiatan pemantauan proses penegakan hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 901 Subdirektorat Proses Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Pra Peradilan; dan b. Seksi Pasca Peradilan.
Pasal 902 (1) Seksi Pra Peradilan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, pemantauan dan evaluasi
proses penegakan hukum dan hak asasi manusia pra peradilan. (2) Seksi Pasca Peradilan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, pemantauan dan evaluasi
proses penegakan hukum dan hak asasi manusia pasca peradilan.
Pasal 903 Subdirektorat Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan pemantauan permasalahan dan pelanggaran hak asasi manusia.
Pasal 904 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 903, Subdirektorat Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan penyajian data mengenai pemantauan penerapan, permasalahan
dan pelanggaran hak asasi manusia; b. pelaksanaan koordinasi dengan unit dan instansi terkait evaluasi dan pelaporan hak asasi
manusia; c. pelaksanaan evaluasi kegiatan pemantauan penerapan, permasalahan dan pelanggaran hak asasi
manusia; dan d. penyusunan laporan pemantauan penerapan, permasalahan dan pelanggaran hak asasi manusia.
Pasal 905
Subdirektorat Evaluasi dan Pelaporan Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Seksi Evaluasi Hak Asasi Manusia; dan b. Seksi Pelaporan Hak Asasi Manusia.
Pasal 906 (1) Seksi Evaluasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi
pemantauan, penerapan, permasalahan dan pelanggaran hak asasi manusia. (2) Seksi Pelaporan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melakukan penyusunan laporan
pemantauan, penerapan, permasalahan dan pelanggaran hak asasi manusia.
131
BAB X
INSPEKTORAT JENDERAL
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 907 Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen.
Pasal 908
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 907, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan; b. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk
Menteri; c. pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat Jenderal; dan d. penyusunan laporan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Pasal 909
Inspektorat Jenderal terdiri atas : a. Sekretariat Inspektorat Jenderal; b. Inspektorat Kepegawaian; c. Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan; d. Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual; e. Inspektorat Pemasyarakatan; f. Inspektorat Keimigrasian; dan g. Inspektorat Khusus.
Bagian Ketiga
Sekretariat Inspektorat Jenderal Pasal 910
Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Pasal 911 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 910, Sekretariat Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan pengawasan; b. pelaksanaan laporan hasil pengawasan; c. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan, tata usaha, administarsi keuangan, tata usaha
pimpinan, hubungan masyarakat, dan protokol; dan d. pengelolaan urusan kepegawaian.
Pasal 912
Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas : a. Bagian Penyusunan Program; b. Bagian Laporan Hasil Pengawasan I; c. Bagian Laporan Hasil Pengawasan II; d. Bagian Umum; dan e. Bagian Kepegawaian.
Pasal 913 Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi, dokumentasi, evaluasi, dan penyusunan laporan Inspektorat Jenderal.
132
Pasal 914 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 913, Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran pengawasan; b. pengumpulan, pengolahan data, penyajian data dan informasi, serta urusan dokumentasi; dan c. pemantauan, penyiapan evaluasi program kerja dan penyusunan laporan Inspektorat Jenderal.
Pasal 915 Bagian Penyusunan Program terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Laporan.
Pasal 916 (1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran pengawasan. (2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data,
penyajian data dan informasi, dan urusan dokumentasi. (3) Subbagian Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan pemantauan, penyiapan bahan
evaluasi program dan penyusunan laporan Inspektorat Jenderal.
Pasal 917 Bagian Laporan Hasil Pengawasan I mempunyai tugas melaksanakan analisis, penelaahan, pengolahan, penyusunan dan penyajian laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Kepegawaian, Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan, Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia, Hak Kekayaan Intelektual, dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Pasal 918 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 917, Bagian Laporan Hasil Pengawasan I menyelenggarakan fungsi : a. pengolahan, penyusunan dan penyajian bahan laporan hasil pemeriksaan Inspektorat
Kepegawaian, Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan, Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual;
b. analisis dan evaluasi hasil pemeriksaan Inspektorat Kepegawaian, Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan, Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual; dan
c. pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Kepegawaian, Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan, Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 919
Bagian Laporan Hasil Pengawasan I terdiri atas : a. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Kepegawaian I; b. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Kepegawaian II; c. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Keuangan dan Perlengkapan; dan d. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan
Intelektual.
Pasal 920
(1) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Kepegawaian I mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengolahan, penilaian, pengujian, penelitian dan penyajian laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Kepegawaian serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan di lingkungan Kantor Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, D.K.I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Bali serta Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Direktorat Jenderal Imigrasi dan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
(2) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Kepegawaian II mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengolahan, penilaian, pengujian, penelitian dan penyajian laporan hasil
133
pemeriksaan Inspektorat Kepegawaian serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan di lingkungan Kantor Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat serta Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, Inspektorat Jenderal, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM.
(3) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengolahan, penilaian, pengujian, penelitian dan penyajian laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan di seluruh Kantor Wilayah serta unit eselon I di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
(4) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengolahan, penilaian, pengujian, penelitian dan penyajian laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan di seluruh Kantor Wilayah dan unit eselon I di lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Pasal 921 Bagian Laporan Hasil Pengawasan II mempunyai tugas melaksanakan analisis, penelaahan, pengolahan, penyusunan dan penyajian laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Pemasyarakatan, Inspektorat Keimigrasian, Inspektorat Khusus dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Pasal 922
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 921, Bagian Laporan Hasil Pengawasan II menyelenggarakan fungsi : a. pengolahan, penyusunan dan penyajian bahan laporan kegiatan pemeriksaan Inspektorat
Pemasyarakatan, Inspektorat Keimigrasian, dan Inspektorat Khusus; b. analisis dan evaluasi laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Pemasyarakatan, Inspektorat
Keimigrasian, dan Inspektorat Khusus; dan c. pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Pemasyarakatan, Inspektorat
Keimigrasian, dan Inspektorat Khusus.
Pasal 923 Bagian Laporan Hasil Pengawasan II terdiri atas : a. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Pemasyarakatan I; b. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Pemasyarakatan II; c. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Keimigrasian; dan d. Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Khusus.
Pasal 924
(1) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Pemasyarakatan I mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengolahan, penilaian, pengujian, penelitian dan penyajian laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Pemasyarakatan serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan di lingkungan Kantor Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, D.K.I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Bali.
(2) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Pemasyarakatan II mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengolahan, penilaian, pengujian, penelitian dan penyajian laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Pemasyarakatan serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan di lingkungan Kantor Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat serta Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
(3) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengolahan, penilaian, pengujian, penelitian dan penyajian laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Keimigrasian serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan di seluruh unit pelaksana teknis imigrasi, kantor wilayah dan Direktorat Jenderal Imigrasi.
(4) Subbagian Analisis Laporan Hasil Pengawasan Khusus mempunyai tugas melakukan penghimpunan, pengolahan, penilaian, pengujian, penelitian dan penyajian laporan hasil
134
pemeriksaan kasus Inspektorat Khusus, Kantor Wilayah dan unit pelaksanaan teknis serta pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Pasal 925
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan, tata usaha, administrasi keuangan, tata usaha pimpinan, serta hubungan masyarakat dan protokol.
Pasal 926
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 925, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; b. pengelolaan urusan tata usaha Inspektorat Jenderal; c. pengelolaan urusan administrasi keuangan; dan d. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektur Jenderal, hubungan masyarakat dan protokol.
Pasal 927
Bagian Umum terdiri atas : a. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan; b. Subbagian Tata Usaha; c. Subbagian Keuangan; dan d. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat.
Pasal 928 (1) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
perlengkapan dan rumah tangga. (2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan tata usaha Inspektorat
Jenderal. (3) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi keuangan. (4) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan
pengelolaan urusan tata usaha Inspektur Jenderal, hubungan masyarakat dan protokol serta pemberian informasi hasil pemeriksaan kepada unit-unit kerja di lingkungan Departemen dan di luar Departemen.
Pasal 929
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Pasal 930 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 929, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di lingkungan Inspektorat
Jenderal; b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan promosi serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional
di lingkungan Inspektorat Jenderal; c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian, pensiun dan disiplin pegawai di lingkungan
Inspektorat Jenderal; dan d. pengelolaan tata usaha kepegawaian di lingkungan Inspektorat Jenderal;
Pasal 931 Bagian Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Umum, Pemberhentian dan Pensiun Pegawai; b. Subbagian Mutasi dan Promosi; dan c. Subbagian Pengembangan Pegawai.
Pasal 932 (1) Subbagian Umum, Pemberhentian dan Pensiun Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan formasi, pendataan dan pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, administrasi Asuransi Kesehatan, Kartu Pegawai dan Tabungan Asuransi Pensiun serta penetapan
135
pemberhentian, pensiun, pengelolaan administrasi hukuman disiplin serta pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan Inspektorat Jenderal.
(2) Subbagian Mutasi dan Promosi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan, mutasi dan promosi jabatan serta pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Inspektorat Jenderal.
(3) Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan perencanaan dan analisa kebutuhan pengembangan pegawai dan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Inspektorat Jenderal.
Bagian Keempat
Inspektorat Kepegawaian Pasal 933
Inspektorat Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan sumber daya manusia di lingkungan Departemen.
Pasal 934
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 933, Inspektorat Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan program pengawasan di bidang kepegawaian yang dikoordinasikan oleh
Sekretariat Inspektorat Jenderal; b. penyusunan norma dan petunjuk pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian di bidang
kepegawaian sesuai dengan rencana dan program kerja berdasarkan kebijakan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pengusutan, dan penilaian, terhadap pengelolaan kepegawaian dan sumber daya manusia;
d. pelaksanaan penelaahan dan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan tentang hambatan dan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan kepegawaian dan sumber daya manusia;
e. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan; f. penghimpunan, evaluasi temuan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pengawasan; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Kepegawaian.
Pasal 935 Inspektorat Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 936 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Kepegawaian.
Bagian Kelima
Inspektorat Keuangan Dan Perlengkapan
Pasal 937 Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, dan perlengkapan di lingkungan Departemen.
Pasal 938 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 937, Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan program pengawasan di bidang keuangan dan perlengkapan yang
dikoordinasikan oleh Sekretariat Inspektorat Jenderal; b. penyusunan norma dan petunjuk pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian di bidang
keuangan dan perlengkapan sesuai dengan rencana dan program berdasarkan kebijakan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
136
c. pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pengusutan, dan penilaian di bidang pengelolaan keuangan dan perlengkapan;
d. pelaksanaan penelaahan dan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan tentang hambatan, penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang, pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan, perlengkapan;
e. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan; f. penghimpunan, evaluasi temuan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pengawasan; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan.
Pasal 939 Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 940
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Keuangan dan Perlengkapan.
Bagian Keenam Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual
Pasal 941 Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang pembinaan hukum dan peraturan perundang-undangan, hak asasi manusia, dan hak kekayaan intelektual di lingkungan Departemen.
Pasal 942
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 941, Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan program pengawasan di bidang hukum, hak asasi manusia dan hak kekayaan
intelektual yang dikoordinasikan oleh Sekretariat Inspektorat Jenderal; b. penyusunan norma dan petunjuk pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian di bidang
hukum, hak asasi manusia dan hak kekayaan intelektual sesuai dengan rencana dan program berdasarkan kebijakan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pengusutan, dan penilaian di bidang pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan, pembinaan hukum dan peraturan perundang-undangan, hak asasi manusia, dan hak kekayaan intelektual;
d. pelaksanaan penelaahan dan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan tentang hambatan, penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang, pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang hukum, hak asasi manusia, dan hak kekayaan intelektual;
e. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan; f. penghimpunan, evaluasi temuan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pengawasan; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak
Kekayaan Intelektual.
Pasal 943 Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual terdiri atas: a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 944 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Hukum, Hak Asasi Manusia dan Hak Kekayaan Intelektual.
137
Bagian Ketujuh Inspektorat Pemasyarakatan
Pasal 945 Inspektorat Pemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang pemasyarakatan, tahanan negara, dan benda sitaan negara di lingkungan Departemen.
Pasal 946 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 945, Inspektorat Pemasyarakatan menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan program pengawasan di bidang pembinaan dan penyelenggaraan
pemasyarakatan, tahanan negara, dan benda sitaan negara yang dikoordinasikan oleh Sekretariat Inspektorat Jenderal;
b. penyusunan norma dan petunjuk pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian di bidang pembinaan dan penyelenggaraan pemasyarakatan, tahanan negara serta benda sitaan negara sesuai dengan rencana dan program kerja berdasarkan kebijakan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pengusutan, dan penilaian di bidang pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang pembinaan dan penyelenggaraan pemasyarakatan, tahanan negara, dan benda sitaan negara;
d. pelaksanaan penelaahan dan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan tentang hambatan, penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang, pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang pemasyarakatan;
e. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan; f. penghimpunan, evaluasi temuan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pengawasan; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Pemasyarakatan.
Pasal 947
Inspektorat Pemasyarakatan terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 948
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Pemasyarakatan.
Bagian Kedelapan Inspektorat Keimigrasian
Pasal 949 Inspektorat Keimigrasian mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang keimigrasian di lingkungan Departemen.
Pasal 950
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 949, Inspektorat Keimigrasian menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan program pengawasan di bidang keimigrasian yang dikoordinasikan oleh
Sekretariat Inspektorat Jenderal; b. penyusunan norma dan petunjuk pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian di bidang
keimigrasian sesuai dengan rencana dan program kerja berdasarkan kebijakan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pengusutan, dan penilaian di bidang pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang keimigrasian;
d. pelaksanaan penelaahan dan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan tentang hambatan, penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang, pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang keimigrasian;
e. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan; f. penghimpunan, evaluasi temuan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pengawasan; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Keimigrasian.
138
Pasal 951 Inspektorat Keimigrasian terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 952
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Keimigrasian.
Bagian Kesembilan Inspektorat Khusus
Pasal 953 Inspektorat Khusus mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang penyelesaian masalah-masalah yang memerlukan penanganan tersendiri dalam rangka penertiban, penindakan terhadap penyelewengan, penyimpangan di lingkungan Departemen, dan masalah-masalah pengaduan, informasi dan laporan.
Pasal 954 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 953, Inspektorat Khusus menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan dan program pengawasan yang dikoordinasikan oleh Sekretariat Inspektorat
Jenderal; b. penyusunan norma dan petunjuk pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian di bidang
penyelesaian masalah-masalah yang memerlukan penanganan tersendiri sesuai dengan rencana dan program kerja berdasarkan kebijakan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, pengusutan, dan penilaian di bidang kasus-kasus penyelewengan, penyimpangan, pengaduan, dan informasi laporan;
d. pelaksanaan penelaahan dan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan tentang hambatan, penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang, pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang penyelesaian masalah-masalah yang memerlukan penanganan tersendiri;
e. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pemeriksaan; f. penghimpunan, evaluasi temuan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pengawasan; dan g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Khusus.
Pasal 955 Inspektorat Khusus terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
Pasal 956
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Inspektorat Khusus.
Pasal 957 Pelaksanaan tugas pemeriksaan pada setiap Inspektorat didasarkan atas dasar perintah dan persetujuan dari Inspektur Jenderal.
Pasal 958
Unit Pelaksana Teknis Bidang Keimigrasian pada perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dan permasalahan-permasalahan khusus yang memerlukan penanganan tersendiri akan dilakukan oleh sebuah tim yang ditentukan oleh Inspektur Jenderal.
139
Bagian Kesepuluh Kelompok Jabatan Fungsional Auditor
Pasal 959 Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 960 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 959, terdiri dari Jabatan
Fungsional Auditor dan Jabatan Fungsional lain yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Inspektur Jenderal.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional Auditor diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Inspektur Jenderal.
(6) Kelompok jabatan fungsional dalam hal melaksanakan tugas-tugas Inspektorat bertanggung jawab kepada masing-masing Inspektur.
140
BAB XI
BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 961
(1) Badan Pembinaan Hukum Nasional yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut BPHN, adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas pokok Departemen di bidang pembinaan hukum nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri.
(2) BPHN dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 962
BPHN mempunyai tugas melaksanakan pembinaan di bidang hukum nasional.
Pasal 963
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 962, Badan Pembinaan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian dan pengembangan sistem
hukum nasional, perencanaan pembangunan hukum nasional, dokumentasi dan informasi hukum nasional serta penyuluhan hukum;
b. perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan hukum nasional; c. koordinasi dan kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan sistem hukum nasional,
perencanaan pembangunan hukum nasional, dokumentasi dan informasi hukum nasional serta penyuluhan hukum;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; dan e. pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan BPHN.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 964
BPHN terdiri atas : a. Sekretariat Badan; b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional; c. Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional; d. Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional; dan e. Pusat Penyuluhan Hukum.
Bagian Ketiga Sekretariat Badan
Pasal 965
Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan BPHN.
Pasal 966
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 965, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan pembinaan hukum nasional; b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pengelolaan urusan administrasi keuangan; d. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha BPHN.
141
Pasal 967
Sekretariat Badan terdiri atas :
a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Kepegawaian; c. Bagian Keuangan; d. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; e. Bagian Tata Usaha; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 968
Bagian Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengumpulan, pengolahan data, penyajian data dan informasi, evaluasi, dan penyusunan laporan BPHN.
Pasal 969
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 968, Bagian Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian data dan informasi; dan c. penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 970
Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Data dan Informasi; dan c. Subbagian Evaluasi dan Laporan.
Pasal 971
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran.
(2) Subbagian Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian data dan informasi.
(3) Subbagian Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan BPHN.
Pasal 972
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan BPHN.
Pasal 973
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 972, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan formasi, penetapan pendataan dan pengembangan pegawai di lingkungan
BPHN; b. penyiapan bahan penetapan mutasi dan administrasi jabatan fungsional di lingkungan BPHN; dan c. penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan BPHN.
Pasal 974
Bagian Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Umum Kepegawaian; b. Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional; dan c. Subbagian Pemberhentian dan Pensiun.
142
Pasal 975
(1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai, pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan , pengurusan administrasi Asuransi Kesehatan, dan pembinaan pegawai di lingkungan BPHN.
(2) Subbagian Mutasi dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi kepegawaian lainnya dan pengelolaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan BPHN.
(3) Subbagian Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pemberhentian dan pensiun, dan pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan BPHN.
Pasal 976
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan BPHN.
Pasal 977
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 976, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; dan c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 978
Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 979
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai.
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 980
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan, rumah tangga, pelaksanaan hubungan masyarakat, dan protokol di lingkungan BPHN.
Pasal 981
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 980, Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan perlengkapan; b. pengelolaan urusan rumah tangga; dan c. pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol.
Pasal 982
Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga terdiri atas : a. Subbagian Perlengkapan; b. Subbagian Rumah Tangga; dan c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
143
Pasal 983
(1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan perlengkapan. (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga. (3) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan hubungan
masyarakat dan protokol.
Pasal 984
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha BPHN.
Pasal 985
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 984, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan persuratan; b. pelaksanaan urusan pengetikan dan penggandaan; dan c. pengelolaan arsip.
Pasal 986
Bagian Tata Usaha terdiri atas : a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian Pengetikan dan Penggandaan; dan c. Subbagian Arsip.
Pasal 987
(1) Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan persuratan meliputi penerimaan, pencatatan dan pendistribusian surat-surat dinas, pengaturan tata naskah persuratan dan ekspedisi.
(2) Subbagian Pengetikan dan Penggandaan mempunyai tugas melakukan urusan pengetikan dan penggandaan.
(3) Subbagian Arsip mempunyai tugas melakukan pengelolaan dan pemeliharaan arsip.
Bagian Keempat Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional
Pasal 988
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang pembinaan, penelitian, dan pengembangan sistem hukum nasional berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPHN.
Pasal 989
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 988, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan, penelitian dan pengembangan sistem
hukum nasional; b. penyiapan bahan penyusunan program penelitian, pengkajian dan pertemuan ilmiah; c. pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pertemuan ilmiah; dan d. evaluasi kegiatan, penyusunan laporan, dan pelayanan teknis.
Pasal 990
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional terdiri atas: a. Bidang Program, Pelayanan Teknis dan Administrasi; b. Bidang Penelitian dan Pengkajian Hukum; c. Bidang Pertemuan Ilmiah; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
144
Pasal 991
Bidang Program, Pelayanan Teknis dan Administrasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pelayanan teknis, evaluasi, laporan kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional.
Pasal 992
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 991, Bidang Program Pelayanan Teknis dan Administrasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sistem Hukum Nasional; dan b. pelaksanaan pelayanan teknis dan administrasi.
Pasal 993
Bidang Program, Pelayanan Teknis dan Administrasi terdiri atas : a. Subbidang Penyusunan Program dan Laporan; dan b. Subbidang Pelayanan Teknis dan Administrasi.
Pasal 994
(1) Subbidang Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional.
(2) Subbidang Pelayanan Teknis dan Administrasi mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan administrasi.
Pasal 995
Bidang Penelitian dan Pengkajian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kegiatan penelitian dan pengkajian hukum, kerja sama antar lembaga penelitian hukum, pembuatan abstrak, rekomendasi hasil penelitian, dan pengkajian hukum.
Pasal 996
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 995, Bidang Penelitian dan Pengkajian Hukum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan kegiatan penelitian dan pengkajian hukum; b. penyiapan pelaksanaan kerja sama antar lembaga penelitian hukum; dan c. pembuatan abstrak dan rekomendasi hasil penelitian dan pengkajian hukum.
Pasal 997
Bidang Penelitian dan Pengkajian Hukum terdiri atas : a. Subbidang Penelitian Hukum; b. Subbidang Pengkajian Hukum; dan c. Subbidang Kerja Sama Antar Lembaga di Bidang Penelitian.
Pasal 998
(1) Subbidang Penelitian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penelitian, pembuatan abstrak, rekomendasi dan kesimpulan hasil penelitian hukum.
(2) Subbidang Pengkajian Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengkajian, pembuatan abstrak dan rekomendasi hasil pengkajian hukum.
(3) Subbidang Kerja Sama Antar Lembaga di Bidang Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan kerja sama penelitian hukum antar lembaga pusat dan daerah dan persiapan pelaksanaan monitoring hasil penelitian hukum pusat dan daerah.
Pasal 999
Bidang Pertemuan Ilmiah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan rencana dan pelaksanaan pertemuan ilmiah.
145
Pasal 1000
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 999, Bidang Pertemuan Ilmiah menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan rencana dan pelaksanaan pertemuan ilmiah; dan b. pemantauan hasil pertemuan ilmiah.
Pasal 1001
Bidang Pertemuan Ilmiah terdiri atas : a. Subbidang Penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah; dan b. Subbidang Monitoring Hasil Pertemuan Ilmiah.
Pasal 1002
(1) Subbidang Penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah mempunyai tugas melakukan penyiapan penyelenggaraan pertemuan ilmiah dan pengelolaan hasil pertemuan ilmiah.
(2) Subbidang Monitoring Hasil Pertemuan Ilmiah mempunyai tugas melakukan monitoring dan inventarisasi hasil pertemuan ilmiah pusat dan daerah.
Bagian Kelima Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional
Pasal 1003
Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang perencanaan pembangunan hukum nasional berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPHN.
Pasal 1004
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1003, Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan hukum nasional; b. penyusunan rencana dan program legislasi nasional dan pengembangan hukum tidak tertulis; c. perencanaan dan penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan, analisa-evaluasi
peraturan perundang-undangan, kompendium, anotasi yurisprudensi dan kompilasi hukum; d. perencanaan kerja sama nasional dan internasional di bidang pengembangan hukum; dan e. pelaksanaan koordinasi program peta permasalahan hukum nasional.
Pasal 1005
Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional terdiri atas: a. Bidang Program dan Pelayanan Teknis ; b. Bidang Perencanaan Legislasi; c. Bidang Kerja Sama Pengembangan Hukum; d. Bidang Analisis Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1006
Bidang Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program perencanaan, evaluasi, laporan, dan pemberian pelayanan teknis administratif.
Pasal 1007
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1006, Bidang Program dan Pelayanan Teknis menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan program kegiatan Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum
Nasional; b. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum
Nasional; dan c. pelaksanaan pelayanan teknis administratif pada Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional.
146
Pasal 1008
Bidang Program dan Pelayanan Teknis terdiri atas: a. Subbidang Penyusunan Program dan Laporan; dan b. Subbidang Pelayanan Teknis.
Pasal 1009
(1) Subbidang Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana dan program serta penyusunan laporan kegiatan Pusat Perencanaan Pembangunan Hukum Nasional.
(2) Subbidang Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan administratif.
Pasal 1010
Bidang Perencanaan Legislasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pengelolaan rencana program legislasi nasional dan pengembangan hukum tidak tertulis melalui kerja sama antar lembaga pusat dan daerah.
Pasal 1011
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1010, Bidang Perencanaan Legislasi menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan penyusunan dan pengelolaan program legislasi nasional dan pelaksanaan konsultasi
publik program legislasi nasional di daerah; dan b. pelaksanaan inventarisasi dan rencana pengembangan hukum tidak tertulis.
Pasal 1012
Bidang Perencanaan Legislasi terdiri atas : a. Subbidang Penyiapan Perencanaan Legislasi; dan b. Subbidang Pengembangan Hukum Tidak Tertulis.
Pasal 1013
(1) Subbidang Penyiapan Perencanaan Legislasi mempunyai tugas melakukan inventarisasi dan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program legislasi nasional.
(2) Subbidang Pengembangan Hukum Tidak Tertulis mempunyai tugas melakukan inventarisasi dan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengembangan hukum tidak tertulis.
Pasal 1014
Bidang Kerja Sama Pengembangan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sama pengembangan hukum baik di tingkat nasional maupun internasional untuk mendukung perencanaan pembangunan hukum nasional.
Pasal 1015
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1014, Bidang Kerja Sama Pengembangan Hukum menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program pengelolaan jaringan kerja sama di tingkat pusat dan
daerah untuk perencanaan pembangunan hukum nasional; dan b. pelaksanaan penyusunan rencana dan program pengelolaan jaringan kerja sama hukum di tingkat
internasional baik bilateral, regional maupun multilateral untuk mendukung perencanaan pembangunan hukum nasional.
Pasal 1016
Bidang Kerja Sama Pengembangan Hukum terdiri atas : a. Subbidang Kerja Sama Nasional Pengembangan Hukum; dan b. Subbidang Kerja Sama Internasional Pengembangan Hukum.
147
Pasal 1017
(1) Subbidang Kerja Sama Nasional Pengembangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengelolaan jaringan kerja sama pengembangan hukum di tingkat nasional .
(2) Subbidang Kerja Sama Internasional Pengembangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengelolaan jaringan kerja sama pengembangan hukum di tingkat internasional untuk mendukung pengembangan hukum nasional.
Pasal 1018
Bidang Analisis Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan analisis evaluasi, penyusunan naskah akademik peraturan perundang-undangan dalam rangka menunjang pembangunan hukum nasional.
Pasal 1019
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1018, Bidang Analisis Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program serta pelaksanaan analisis evaluasi peraturan perundang-
undangan; dan b. penyusunan naskah akademik peraturan perundang-undangan.
Pasal 1020
Bidang Analisis Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik membawahi Subbidang Analisis Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 1021
Subbidang Analisis Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, pelaksanaan analisis evaluasi dan penyusunan naskah akademik peraturan perundang-undangan.
Bagian Keenam Pusat Dokumentasi Dan Informasi Hukum Nasional
Pasal 1022
Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang pengelolaan, pembinaan dan pengembangan dokumentasi dan informasi hukum berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPHN.
Pasal 1023
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1022, Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan dan pengembangan dokumentasi dan informasi
hukum; b. pembinaan dan pengembangan teknis dokumentasi dan informasi hukum; c. pembinaan dan pengembangan perpustakaan serta pelayanan informasi hukum; d. pelaksanaan penerbitan dan publikasi hukum; e. pembinaan dan pengembangan pengelolaan data elektronik; f. pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional; dan g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan dokumentasi dan informasi hukum
nasional serta pelayanan teknis.
Pasal 1024
Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional terdiri atas : a. Bidang Publikasi Hukum dan Pelayanan Teknis; b. Bidang Pengolahan Data Elektronik; c. Bidang Jaringan Dokumentasi, Informasi dan Perpustakaan Hukum; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
148
Pasal 1025
Bidang Publikasi Hukum dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penerbitan, penyebarluasan bahan hukum, penyusunan program, laporan, dan pelayanan teknis.
Pasal 1026
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1025, Bidang Publikasi Hukum dan Pelayanan Teknis menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan penerbitan, reproduksi, penjilidan dan penyebarluasan bahan hukum; dan b. penyiapan penyusunan program, monitoring, pembuatan laporan dan pelayanan teknis.
Pasal 1027
Bidang Publikasi Hukum dan Pelayanan Teknis terdiri atas : a. Subbidang Penerbitan dan Penyebarluasan Hukum; dan b. Subbidang Penyusunan Program, Monitoring, dan Pelayanan Teknis.
Pasal 1028
(1) Subbidang Penerbitan dan Penyebarluasan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penerbitan, reproduksi, penjilidan dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan dan bahan hukum lainnya.
(2) Subbidang Penyusunan Program, Monitoring dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program dokumentasi dan informasi hukum, monitoring kinerja, penyusunan laporan dan pelayanan teknis.
Pasal 1029
Bidang Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas melaksanakan pengolahan dan pengembangan database peraturan perundang-undangan, data hukum lainnya, pemrograman komputer, jaringan elektronik, dan kerja sama otomasi hukum.
Pasal 1030
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1029, Bidang Pengolahan Data Elektronik menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan serta pengembangan database peraturan perundang-
undangan dan data hukum lainnya secara elektronik dan kerja sama otomasi hukum; b. pelaksanaan pemrograman komputer dan jaringan elektronik; dan c. pelaksanaan pengembangan, perawatan dan pengamanan data elektronik, jaringan komputer, dan
pemeliharaan sarana teknologi informasi.
Pasal 1031
Bidang Pengolahan Data Elektronik terdiri atas : a. Subbidang Pengolahan dan Pengembangan Database; b. Subbidang Pengembangan Teknik Pemrograman Komputer dan Jaringan Elektronik; dan c. Subbidang Pemeliharaan Data dan Sarana Teknologi Informasi.
Pasal 1032
(1) Subbidang Pengolahan dan Pengembangan Database mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, pengembangan, penyajian database peraturan perundang-undangan dan bahan data hukum lainnya, secara elektronik serta pelaksanaan kerjasama otomasi hukum.
(2) Subbidang Pengembangan Teknik Pemrograman Komputer dan Jaringan Elektronik mempunyai tugas melakukan pembuatan dan pengembangan pemrograman komputer, situs jaringan internet, ekstranet dan internet.
(3) Subbidang Pemeliharaan Data dan Sarana Teknologi Informasi mempunyai tugas melakukan inventarisasi, pengamanan, perawatan data elektronik dan jaringan komputer serta sarana teknologi informasi.
149
Pasal 1033
Bidang Jaringan Dokumentasi, Informasi dan Perpustakaan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi dan informasi hukum, pengumpulan, pengolahan peraturan perundang-undangan dan bahan dokumentasi hukum lainnya, pengembangan perpustakaan hukum, pengembangan kerja sama secara nasional, regional dan internasional.
Pasal 1034
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1033, Bidang Jaringan Dokumentasi, Informasi dan Perpustakaan Hukum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi dan
informasi hukum; b. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan peraturan perundang-undangan dan bahan dokumentasi
hukum lainnya; c. pelaksanaan pengembangan dan kerja sama jaringan dokumentasi dan informasi hukum secara
nasional, regional dan internasional; dan d. pengelolaan, pembinaan dan pengembangan perpustakaan hukum serta pemberian pelayanan
informasi hukum.
Pasal 1035
Bidang Jaringan Dokumentasi, Informasi dan Perpustakaan Hukum terdiri atas : a. Subbidang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum; b. Subbidang Pengolahan Bahan Informasi Hukum; dan c. Subbidang Perpustakaan Hukum.
Pasal 1036
(1) Subbidang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi dan informasi hukum serta kerja sama jaringan dokumentasi dan informasi hukum secara nasional, regional dan internasional.
(2) Subbidang Pengolahan Bahan Informasi Hukum mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyiapan, dan perawatan bahan informasi hukum.
(3) Subbidang Perpustakaan Hukum mempunyai tugas melakukan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan perpustakaan hukum serta pemberian pelayanan informasi hukum.
Bagian Ketujuh Pusat Penyuluhan Hukum
Pasal 1037
Pusat Penyuluhan Hukum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang pembinaan dan pembimbingan penyuluhan hukum berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPHN.
Pasal 1038
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1037, Pusat Penyuluhan Hukum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan, pembinaan, pemberian bimbingan dan petunjuk pelaksanaan di
bidang penyuluhan hukum; b. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang pengembangan penyuluhan hukum, dan
pembudayaan kesadaran hukum; c. penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan serta pelayanan teknis penyuluhan hukum; dan d. evaluasi dan penyusunan laporan hasil kegiatan penyuluhan hukum.
Pasal 1039
Pusat Penyuluhan Hukum terdiri atas : a. Bidang Program dan Pelayanan Teknis; b. Bidang Pengembangan Penyuluhan Hukum; c. Bidang Pembudayaan Kesadaran Hukum; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
150
Pasal 1040
Bidang Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan program, pemantauan, evaluasi, laporan kegiatan penyuluhan hukum, dan pelayanan teknis.
Pasal 1041
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1040, Bidang Program dan Pelayanan Teknis menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang program; b. penyusunan program penyuluhan hukum; c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyuluhan hukum; dan d. pelayanan teknis dan penyusunan laporan kegiatan penyuluhan hukum.
Pasal 1042
Bidang Program dan Pelayanan Teknis terdiri atas : a. Subbidang Penyusunan Program; b. Subbidang Pelayanan Teknis dan Laporan; dan c. Subbidang Pemantauan dan Evaluasi.
Pasal 1043
(1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan program pelaksanaan penyuluhan hukum.
(2) Subbidang Pelayanan Teknis dan Laporan mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan penyusunan laporan pelaksanaan penyuluhan hukum.
(3) Subbidang Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan penyuluhan hukum.
Pasal 1044
Bidang Pengembangan Penyuluhan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan kerja sama, pemberian bimbingan, temu wicara dan diskusi, pendapat umum dan pengembangan metode di bidang penyuluhan hukum.
Pasal 1045
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1044, Bidang Pengembangan Penyuluhan Hukum, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan penyuluhan hukum; dan b. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama, bimbingan teknis, pendapat umum, temu wicara dan
diskusi, dan pengembangan metode penyuluhan hukum.
Pasal 1046
Bidang Pengembangan Penyuluhan Hukum terdiri atas : a. Subbidang Kerja Sama dan Bimbingan Teknis; b. Subbidang Temu Wicara dan Diskusi; dan c. Subbidang Pendapat Umum dan Pengembangan Metode.
Pasal 1047
(1) Subbidang Kerja Sama dan Bimbingan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kegiatan bimbingan teknis penyuluhan hukum dan koordinasi penyuluhan hukum dengan instansi pemerintah dan organisasi masyarakat.
(2) Subbidang Temu Wicara dan Diskusi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi kegiatan temu wicara dan diskusi .
(3) Subbidang Pendapat Umum dan Pengembangan Metode mempunyai tugas melakukan pengolahan pendapat umum mengenai hukum yang berkembang dan pengembangan metode penyuluhan hukum sesuai dengan kebutuhan dalam masyarakat.
151
Pasal 1048
Bidang Pembudayaan Kesadaran Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan penyuluhan hukum melalui ceramah, diskusi, temu sadar hukum, pameran, pementasan, konsultasi hukum, bantuan hukum, media cetak dan elektronik.
Pasal 1049
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1048, Bidang Pembudayaan Kesadaran Hukum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembudayaan kesadaran hukum; dan b. pelaksanaan ceramah, diskusi, temu sadar hukum, pameran, pementasan, konsultasi hukum,
bantuan hukum, media cetak dan elektronik dalam upaya membentuk budaya hukum masyarakat.
Pasal 1050
Bidang Pembudayaan Kesadaran Hukum terdiri atas : a. Subbidang Ceramah, dan Temu Sadar Hukum; b. Subbidang Media Cetak dan Elektronik; dan c. Subbidang Pameran, Pementasan, Konsultasi dan Bantuan Hukum.
Pasal 1051
(1) Subbidang Ceramah dan Temu Sadar Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan penyuluhan hukum melalui kegiatan ceramah, diskusi dan temu sadar hukum.
(2) Subbidang Media Cetak dan Elektronik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyuluhan hukum melalui media cetak dan elektronik.
(3) Subbidang Pameran, Pementasan, Konsultasi dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan kegiatan pameran, pementasan, konsultasi dan bantuan hukum.
152
BAB XII BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HAK ASASI MANUSIA
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 1052 (1) Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya dalam peraturan ini
disebut Balitbang HAM, adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas pokok Departemen di bidang penelitian dan pengembangan hak asasi manusia yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri.
(2) Balitbang HAM dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 1053
Balitbang HAM mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia.
Pasal 1054
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1053, Balitbang HAM menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan program penelitian dan pengembangan di
bidang hak asasi manusia; b. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/ Lembaga baik dalam
maupun luar negeri; c. penyiapan perumusan bahan kebijakan hasil penelitian dan pengembangan hak asasi manusia; d. evaluasi pelaksanaan, pengelolaan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan di bidang
hak asasi manusia; dan e. pelaksanaan urusan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Balitbang HAM.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 1055
Balitbang HAM terdiri atas : a. Sekretariat Badan; b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak - hak Sipil dan Politik; c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak - hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat; dan e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Kelompok Rentan.
Bagian Ketiga Sekretariat Badan
Pasal 1056 Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Balitbang HAM.
Pasal 1057
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1056, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan penelitian dan pengembangan hak asasi manusia; b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pengelolaan urusan administrasi keuangan; d. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan e. pengelolaan urusan data dan informasi.
153
Pasal 1058 Sekretariat Badan terdiri atas : a. Bagian Penyusunan Program dan Laporan; b. Bagian Kepegawaian; c. Bagian Keuangan; d. Bagian Umum; e. Bagian Data dan Informasi; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1059
Bagian Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan penyusunan laporan Balitbang HAM.
Pasal 1060 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1059, Bagian Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran; dan b. penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan.
Pasal 1061 Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan b. Subbagian Evaluasi dan Laporan.
Pasal 1062 (1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran. (2) Subbagian Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan
penyusunan laporan.
Pasal 1063 Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Balitbang HAM.
Pasal 1064
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1063, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan dan pengembangan pegawai di lingkungan Balitbang
HAM; dan b. penyiapan bahan penetapan mutasi, administrasi jabatan fungsional, jabatan struktural,
pemberhentian dan pensiun pegawai di lingkungan Balitbang HAM.
Pasal 1065 Bagian Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Umum Kepegawaian; dan b. Subbagian Mutasi dan Pensiun.
Pasal 1066
(1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan, pengembangan dan pembinaan pegawai serta pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, pengurusan administrasi Asuransi Kesehatan dan pembinaan sumber daya manusia di lingkungan Balitbang HAM.
(2) Subbagian Mutasi dan Pensiun mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan, pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi, pengelolaan administrasi jabatan fungsional, pemberhentian dan pensiun, pengelolaan administrasi hukuman disiplin serta pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan Balitbang HAM.
154
Pasal 1067 Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan Balitbang HAM.
Pasal 1068 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1067, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; dan b. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta pembukuan, perhitungan dan
penyusunan laporan keuangan.
Pasal 1069 Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; dan b. Subbagian Perbendaharaan dan Akuntansi.
Pasal 1070 (1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran,
pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai. (2) Subbagian Perbendaharaan dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 1071
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga, tata usaha dan administrasi perjalanan dinas di lingkungan Balitbang HAM.
Pasal 1072 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1071, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; b. pengelolaan urusan ketatausahaan dan pelaksanaan urusan administrasi perjalanan dinas,
pengangkutan dan pengamanan di lingkungan Balitbang HAM; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha Kepala Balitbang HAM.
Pasal 1073
Bagian Umum terdiri atas : a. Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; b. Subbagian Tata Usaha dan Perjalanan Dinas; dan c. Subbagian Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 1074 (1) Subbagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
perlengkapan dan rumah tangga. (2) Subbagian Tata Usaha dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
ketatausahaan, pengangkutan, pengamanan dan administrasi perjalanan dinas. (3) Subbagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Kepala Balitbang
HAM.
Pasal 1075 Bagian Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi, pengelolaan dokumentasi di lingkungan Balitbang HAM.
Pasal 1076 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1075, Bagian Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan, pengolahan, penyajian dan pendistribusian data; dan b. penyiapan bahan dan penggunaan teknologi informasi, pelaksanaan hubungan masyarakat dan
protokoler serta pengelolaan arsip dan dokumentasi.
155
Pasal 1077 Bagian Data dan Informasi terdiri atas : a. Subbagian Data; dan b. Subbagian Informasi dan Dokumentasi.
Pasal 1078 (1) Subbagian Data mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan
pendistribusian data permasalahan hak asasi manusia. (2) Subbagian Informasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan
penggunaan teknologi informasi, pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan protokoler serta pengelolaan arsip dan dokumentasi.
Bagian Keempat Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hak- Hak Sipil Dan Politik
Pasal 1079
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak - hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang penelitian dan pengembangan hak- hak sipil dan politik berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Balitbang HAM.
Pasal 1080
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1079, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pengembangan; b. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalam rangka pemajuan,
penegakan, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia; c. koordinasi penyusunan rancangan naskah akademik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan
harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam perspektif hak asasi manusia; d. koordinasi program kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/Lembaga baik dalam maupun
luar negeri; e. koordinasi dan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan hak asasi manusia; f. koordinasi program, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik; g. perencanaan program kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak - hak Sipil dan Politik; h. koordinasi penyiapan bahan tanggapan atas permasalahan hak- hak sipil dan politik; dan i. pembinaan pegawai dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik.
Pasal 1081 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik terdiri atas : a. Bidang Penelitian Hak- hak Sipil dan Politik; b. Bidang Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik; c. Bidang Evaluasi dan Laporan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1082 Bidang Penelitian Hak-hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia, penyusunan rencana, program penelitian hak- hak sipil dan politik.
Pasal 1083 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1082, Bidang Penelitian Hak- hak Sipil dan Politik menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program di bidang penelitian hak- hak sipil dan politik; b. pelaksanaan kerja sama di bidang penelitian hak- hak sipil dan politik dengan pihak lain baik
dalam dan luar negeri; c. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang penelitian hak- hak sipil dan politik; d. pelaksanaan inventarisasi data dan informasi di bidang penelitian hak- hak sipil dan politik; dan
156
e. pelaksanaan analisa, interpretasi data dan informasi di bidang penelitian hak- hak sipil dan politik.
Pasal 1084
Bidang Penelitian Hak- hak Sipil dan Politik terdiri atas : a. Subbidang Penelitian Hak- hak Sipil; dan b. Subbidang Penelitian Hak- hak Politik.
Pasal 1085 (1) Subbidang Penelitian Hak- hak Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana dan program, perumusan rancangan kebijakan, pelaksanaan kerja sama, inventarisasi, analisa, interpretasi data dan informasi di bidang penelitian hak-hak sipil.
(2) Subbidang Penelitian Hak- hak Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, perumusan rancangan kebijakan, pelaksanaan kerja sama, inventarisasi, analisa, interpretasi data dan informasi di bidang penelitian hak-hak politik.
Pasal 1086
Bidang Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil pengembangan dan pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia, penyusunan rencana dan program pengembangan hak- hak sipil dan politik.
Pasal 1087 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1086, Bidang Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program pengembangan hak-hak sipil dan politik; b. penyiapan perumusan rancangan kebijakan pengembangan hak-hak sipil dan politik; c. penyiapan penyusunan rancangan naskah akademik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan
harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam perspektif hak asasi manusia; d. penyiapan bahan perumusan standar norma, pedoman, kriteria dan prosedur pengembangan hak-
hak sipil dan politik; e. penyelenggaraan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan hak- hak sipil dan politik; dan f. penyiapan dan pelaksanaan pertemuan ilmiah hak- hak sipil dan politik.
Pasal 1088
Bidang Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik terdiri atas : a. Subbidang Pengembangan Hak- hak Sipil; dan b. Subbidang Pengembangan Hak- hak Politik.
Pasal 1089 (1) Subbidang Pengembangan Hak- hak Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program, perumusan rancangan kebijakan, naskah akedemik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan harmonisasi peraturan perundang- undangan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, penyelenggaraan sosialisasi, dan pelaksanaan pertemuan ilmiah di bidang pengembangan hak- hak sipil.
(2) Subbidang Pengembangan Hak- hak Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan perumusan rancangan kebijakan, naskah akedemik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan harmonisasi peraturan perundang- undangan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, penyelenggaraan sosialisasi, dan pelaksanaan pertemuan ilmiah di bidang pengembangan hak- hak politik.
Pasal 1090
Bidang Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan hasil penelitian dan pengembangan di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik.
157
Pasal 1091 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1090, Bidang Evaluasi dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program kerja; b. penyiapan bahan perumusan hasil penelitian dan pengembangan hak- hak sipil dan politik; c. penyiapan penyusunan program pemantauan dan pengendalian di bidang penelitian dan
pengembangan hak- hak sipil dan politik; d. penyiapan penyusunan evaluasi dan laporan sebagai bahan rekomendasi rumusan kebijakan; dan e. penyiapan data dan atau informasi serta penyusunan laporan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik.
Pasal 1092 Bidang Evaluasi dan Laporan terdiri atas : a. Subbidang Evaluasi; dan b. Subbidang Laporan.
Pasal 1093 (1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan evaluasi
pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik. (2) Subbidang Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Sipil dan Politik.
Bagian Kelima Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hak- Hak Ekonomi, Sosial Dan Budaya
Pasal 1094
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang penelitian dan pengembangan hak- hak ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Balitbang HAM.
Pasal 1095 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1094, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pengembangan; b. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalam rangka pemajuan,
penegakan, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia; c. koordinasi penyusunan rancangan naskah akademik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan
harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam perspektif hak asasi manusia; d. koordinasi program kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/ Lembaga baik dalam maupun
luar negeri; e. koordinasi dan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan hak asasi manusia; f. koordinasi program, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; g. perencanaan program kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya; h. koordinasi penyiapan bahan tanggapan atas permasalahan hak- hak ekonomi, sosial dan budaya;
dan i. pembinaan pegawai dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Pasal 1096 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri atas : a. Bidang Penelitian Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; b. Bidang Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; c. Bidang Evaluasi dan Laporan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
158
Pasal 1097 Bidang Penelitian Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pelaksanaan kerjasama hak asasi manusia, serta penyusunan program penelitian hak- hak ekonomi, sosial, dan budaya.
Pasal 1098 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1097, Bidang Penelitian Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program penelitian hak- hak ekonomi, sosial dan budaya; b. pelaksanaan kerjasama penelitian hak- hak ekonomi, sosial dan budaya dengan pihak lain baik
dalam dan luar negeri; c. penyiapan perumusan rancangan kebijakan penelitian hak- hak ekonomi, sosial dan budaya; d. pelaksanaan inventarisasi data dan informasi penelitian hak- hak ekonomi, sosial dan budaya; dan e. pelaksanaan analisa dan interpretasi data dan atau informasi penelitian hak- hak ekonomi, sosial
dan budaya.
Pasal 1099 Bidang Penelitian Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri atas : a. Subbidang Penelitian Hak- hak Ekonomi; dan b. Subbidang Penelitian Hak- hak Sosial dan Budaya.
Pasal 1100
(1) Subbidang Penelitian Hak- hak Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan kebijakan penelitian hak- hak ekonomi.
(2) Subbidang Penelitian Hak- hak Sosial dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan kebijakan penelitian hak- hak sosial dan budaya.
Pasal 1101
Bidang Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil pengembangan dan pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia, penyusunan program pengembangan hak- hak ekonomi, sosial, dan budaya.
Pasal 1102
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1101, Bidang Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program pengembangan hak- hak ekonomi, sosial dan
budaya; b. penyiapan perumusan rancangan kebijakan pengembangan hak- hak ekonomi, sosial dan budaya; c. penyiapan penyusunan rancangan naskah akademik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan
harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam perspektif hak asasi manusia; d. penyiapan bahan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pengembangan hak-
hak ekonomi, sosial dan budaya; e. penyelenggaraan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan hak- hak ekonomi, sosial dan
budaya; dan f. penyiapan dan pelaksanaan pertemuan ilmiah hak- hak ekonomi, sosial dan budaya.
Pasal 1103
Bidang Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya terdiri atas : a. Subbidang Pengembangan Hak- hak Ekonomi; dan b. Subbidang Pengembangan Hak- hak Sosial dan Budaya.
Pasal 1104
(1) Subbidang Pengembangan Hak- hak Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan pengembangan hak- hak ekonomi.
(2) Subbidang Pengembangan Hak- hak Sosial dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan pengembangan hak- hak sosial dan budaya.
159
Pasal 1105 Bidang Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan hasil penelitian dan pengembangan di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
Pasal 1106
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1105, Bidang Evaluasi dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program kerja; b. penyiapan bahan perumusan hasil penelitian dan pengembangan hak- hak ekonomi, sosial dan
budaya; c. penyiapan penyusunan program pemantauan dan pengendalian penelitian dan pengembangan hak-
hak ekonomi, sosial dan budaya; d. penyiapan penyusunan evaluasi dan laporan sebagai bahan rekomendasi rumusan kebijakan; e. penyiapan data dan atau informasi serta penyusunan laporan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak
Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Pasal 1107 Bidang Evaluasi dan Laporan terdiri atas : a. Subbidang Evaluasi; dan b. Subbidang Laporan.
Pasal 1108 (1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan evaluasi
pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. (2) Subbidang Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.
Bagian Keenam Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat
Pasal 1109
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang penelitian dan pengembangan hak asasi manusia yang berat berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Balitbang HAM.
Pasal 1110
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1109, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pengembangan kasus
pelanggaran hak asasi manusia yang berat; b. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalam rangka pemajuan,
penegakan, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia; c. koordinasi penyusunan rancangan naskah akademik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan
harmonisasi peraturan perundang-undangan dalam perspektif hak asasi manusia; d. koordinasi program kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/ Lembaga baik dalam maupun
luar negeri; e. koordinasi dan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan atas kasus- kasus pelanggaran hak
asasi manusia yang berat; f. koordinasi program, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat; g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia Yang Berat; h. perencanaan program kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat; i. koordinasi penyiapan bahan tanggapan atas permasalahan hak asasi manusia yang berat; dan j. pembinaan pegawai dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat.
160
Pasal 1111 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat terdiri atas : a. Bidang Penelitian Hak Asasi Manusia Yang Berat; b. Bidang Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat; c. Bidang Evaluasi dan Laporan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1112 Bidang Penelitian Hak Asasi Manusia Yang Berat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia, dan penyusunan program penelitian hak asasi manusia yang berat.
Pasal 1113
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1112 , Bidang Penelitian Hak Asasi Manusia Yang Berat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program penelitian hak asasi manusia yang berat; b. pelaksanaan kerja sama penelitian hak asasi manusia yang berat dengan pihak lain baik dalam dan
luar negeri; c. penyiapan perumusan rancangan kebijakan penelitian hak asasi manusia yang berat; d. pelaksanaan inventarisasi data dan informasi penelitian hak asasi manusia yang berat; dan e. pelaksanaan analisa dan interpretasi data dan atau informasi penelitian hak asasi manusia yang
berat.
Pasal 1114 Bidang Penelitian Hak Asasi Manusia Yang Berat terdiri atas : a. Subbidang Penelitian Kejahatan Genosida; dan b. Subbidang Penelitian Kejahatan Terhadap Kemanusiaan.
Pasal 1115
(1) Subbidang Penelitian Kejahatan Genosida mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan kebijakan penelitian kejahatan genosida.
(2) Subbidang Penelitian Kejahatan Terhadap Kemanusiaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan kebijakan penelitian kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pasal 1116
Bidang Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil pengembangan dan pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia, dan penyusunan program pengembangan hak asasi manusia yang berat.
Pasal 1117
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1116, Bidang Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program pengembangan hak asasi manusia yang berat; b. penyiapan perumusan rancangan kebijakan pengembangan hak asasi manusia yang berat; c. penyiapan penyusunan rancangan naskah akademik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan
harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam perspektif hak asasi manusia; d. penyiapan bahan perumusan standar norma, pedoman, kriteria dan prosedur pengembangan hak
asasi manusia yang berat; e. penyelenggaraan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan hak asasi manusia yang berat; dan f. penyiapan dan pelaksanaan pertemuan ilmiah hak asasi manusia yang berat.
Pasal 1118
Bidang Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat terdiri atas : a. Subbidang Pengembangan Kejahatan Genosida; dan b. Subbidang Pengembangan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan.
161
Pasal 1119
(1) Subbidang Pengembangan Kejahatan Genosida mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan pengembangan kejahatan genosida.
(2) Subbidang Pengembangan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan pengembangan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pasal 1120
Bidang Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan hasil penelitian dan pengembangan di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat.
Pasal 1121
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1120, Bidang Evaluasi dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program kerja; b. penyiapan bahan perumusan hasil penelitian dan pengembangan hak asasi manusia yang berat; c. penyiapan penyusunan program pemantauan dan pengendalian penelitian dan pengembangan hak
asasi manusia yang berat; d. penyiapan penyusunan evaluasi dan laporan sebagai bahan rekomendasi rumusan kebijakan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat; e. penyiapan data dan atau informasi serta penyusunan laporan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi
Manusia Yang Berat.
Pasal 1122
Bidang Evaluasi dan Laporan terdiri atas : a. Subbidang Evaluasi; dan b. Subbidang Laporan.
Pasal 1123
(1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat.
(2) Subbidang Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Yang Berat.
Bagian Ketujuh Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hak- Hak Kelompok Rentan
Pasal 1124
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Kelompok Rentan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang penelitian dan pengembangan hak- hak kelompok rentan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Balitbang HAM.
Pasal 1125
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1124, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Kelompok Rentan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian dan pengembangan hak- hak
kelompok rentan; b. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalam rangka pemajuan,
penegakan, pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia; c. koordinasi penyusunan rancangan naskah akademik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan
harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam perspektif hak asasi manusia; d. koordinasi program kerja sama hak asasi manusia dengan Instansi/Lembaga baik dalam maupun
luar negeri;
162
e. koordinasi dan sosialisasi di bidang hasil penelitian dan pengembangan hak asasi manusia hak- hak kelompok rentan;
f. koordinasi program, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- Hak Kelompok Rentan;
g. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- Hak Kelompok Rentan;
h. perencanaan program kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- Hak Kelompok Rentan; i. koordinasi penyiapan bahan tanggapan atas permasalahan hak- hak kelompok rentan; dan j. pembinaan pegawai dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak- Hak Kelompok Rentan.
Pasal 1126
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- hak Kelompok Rentan terdiri atas : a. Bidang Penelitian Hak- hak Perempuan, Anak dan Kelompok Minoritas; b. Bidang Pengembangan Hak- hak Perempuan, Anak dan Kelompok Minoritas; c. Bidang Evaluasi dan Laporan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1127
Bidang Penelitian Hak-hak Perempuan, Anak dan Kelompok Minoritas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan hasil penelitian, pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia, penyusunan program penelitian hak- hak perempuan, anak, dan kelompok minoritas.
Pasal 1128
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1127, Bidang Penelitian Hak-hak Perempuan, Anak dan Kelompok Minoritas menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program di bidang penelitian hak- hak perempuan, anak dan
kelompok minoritas; b. pelaksanaan kerja sama di bidang penelitian hak-hak perempuan, anak dan kelompok minoritas
dengan pihak lain baik dalam dan luar negeri; c. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang penelitian hak-hak perempuan, anak dan
kelompok minoritas; d. pelaksanaan inventarisasi data dan informasi di bidang penelitian hak- hak perempuan, anak dan
kelompok minoritas; dan e. pelaksanaan analisa dan interpretasi data dan atau informasi di bidang penelitian hak-hak
perempuan, anak dan kelompok minoritas.
Pasal 1129
Bidang Penelitian Hak- hak Perempuan, Anak dan Kelompok Minoritas terdiri atas: a. Subbidang Penelitian Hak- hak Perempuan dan Anak; dan b. Subbidang Penelitian Hak- hak Kelompok Minoritas.
Pasal 1130
(1) Subbidang Penelitian Hak- hak Perempuan dan Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan kebijakan di bidang penelitian hak- hak perempuan dan anak.
(2) Subbidang Penelitian Hak- hak Kelompok Minoritas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan kebijakan di bidang penelitian hak- hak kelompok minoritas.
Pasal 1131
Bidang Pengembangan Hak- hak Perempuan, Anak dan Kelompok Minoritas mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rekomendasi kebijakan di bidang hasil pengembangan dan pelaksanaan kerja sama hak asasi manusia, penyusunan program pengembangan hak- hak perempuan, anak, dan kelompok minoritas.
163
Pasal 1132
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1131, Bidang Pengembangan Hak- hak Perempuan, Anak dan Kelompok Minoritas menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program di bidang pengembangan hak- hak perempuan, anak
dan kelompok minoritas; b. penyiapan perumusan rancangan kebijakan di bidang pengembangan hak- hak perempuan, anak
dan kelompok minoritas; c. penyiapan penyusunan rancangan naskah akademik, daftar inventarisasi masalah, ratifikasi dan
harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam perspektif hak asasi manusia; d. penyiapan bahan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pengembangan hak-
hak perempuan, anak dan kelompok minoritas; e. penyelenggaraan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan hak- hak perempuan, anak dan
kelompok minoritas; dan f. penyiapan dan pelaksanaan pertemuan ilmiah hak- hak perempuan, anak dan kelompok minoritas.
Pasal 1133
Bidang Pengembangan Hak-hak Perempuan, Anak dan Kelompok Minoritas terdiri atas : a. Subbidang Pengembangan Hak-hak Perempuan dan Anak; dan b. Subbidang Pengembangan Hak-hak Kelompok Minoritas.
Pasal 1134
(1) Subbidang Pengembangan Hak-hak Perempuan dan Anak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan pengembangan hak-hak perempuan dan anak.
(2) Subbidang Pengembangan Hak-hak Kelompok Minoritas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan rancangan pengembangan hak-hak kelompok minoritas.
Pasal 1135
Bidang Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan hasil penelitian dan pengembangan di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-hak Kelompok Rentan.
Pasal 1136
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1135, Bidang Evaluasi dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program kerja; b. penyiapan bahan perumusan hasil penelitian dan pengembangan hak- hak kelompok rentan; c. penyiapan penyusunan program pemantauan dan pengendalian penelitian dan pengembangan hak-
hak kelompok rentan; d. penyiapan penyusunan evaluasi dan laporan sebagai bahan rekomendasi rumusan kebijakan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hak-Hak Kelompok Rentan; e. penyiapan data dan atau informasi serta penyusunan laporan kegiatan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hak-Hak Kelompok Rentan; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak-Hak
Kelompok Rentan.
Pasal 1137
Bidang Evaluasi dan Laporan terdiri atas : a. Subbidang Evaluasi; dan b. Subbidang Laporan.
Pasal 1138
(1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- Hak Kelompok Rentan.
(2) Subbidang Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak- Hak Kelompok Rentan.
164
BAB XIII BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi
Pasal 1139 (1) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya
dalam peraturan ini disebut BPSDM Hukum dan HAM, adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas pokok Departemen di bidang pengembangan sumber daya manusia yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri.
(2) BPSDM Hukum dan HAM dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 1140 BPSDM Hukum dan HAM mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 1141 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1140, BPSDM Hukum dan HAM menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang
hukum dan hak asasi manusia; b. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pengembangan sumber daya manusia
di bidang hukum dan hak asasi manusia; c. pelaksanaan kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi
manusia; d. koordinasi dan kerja sama pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi
manusia; e. pemberian bimbingan teknis tata penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
hukum dan hak asasi manusia; f. monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dan hasil pendidikan dan pelatihan pengembangan
sumber daya manusia hukum dan hak asasi manusia; dan g. pelaksanaan urusan administrasi di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 1142 BPSDM Hukum dan HAM terdiri atas : a. Sekretariat Badan; b. Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen; c. Pusat Pengembangan Teknis; d. Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Ketiga
Sekretariat Badan Pasal 1143
Sekretariat Badan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1144 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1143, Sekretariat Badan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi, penyusunan
laporan kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia; b. pelaksanaan dan koordinasi kerja sama pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang hukum
dan hak asasi manusia;
165
c. pengelolaan urusan kepegawaian, tata usaha dan administrasi pendidikan dan pelatihan di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM;
d. pengelolaan urusan administrasi keuangan; dan e. pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga.
Pasal 1145
Sekretariat Badan terdiri atas : a. Bagian Penyusunan Program dan Kerja Sama; b. Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha; c. Bagian Keuangan; d. Bagian Umum; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1146
Bagian Penyusunan Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaaan data, penyusunan laporan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan serta kerja sama pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 1147
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1146, Bagian Penyusunan Program dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran di lingkungan BPSDM
Hukum dan HAM; b. pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi; c. penyiapan evaluasi dan penyusunan laporan; d. pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan; e. penyiapan pelaksanaan kerja sama pendidikan dan pelatihan jarak jauh; dan f. penyiapan penyusunan pelaksanaan kerja sama pengembagan pendidikan dan pelatihan di bidang
hukum dan hak asasi manusia dalam negeri dan luar negeri di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1148
Bagian Penyusunan Program dan Kerja Sama terdiri atas : a. Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran; b. Subbagian Data, Laporan dan Hubungan Masyarakat; dan c. Subbagian Kerja Sama.
Pasal 1149
(1) Subbagian Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
(2) Subbagian Data, Laporan dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi, penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan serta melakukan urusan hubungan masyarakat dan keprotokolan.
(3) Subbagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerja sama pendidikan dan pelatihan jarak jauh serta pengembangan pendidikan dan pelatihan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam negeri dan luar negeri di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1150
Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, ketatausahaan, administarsi pendidikan dan pelatihan serta administrasi jabatan fungsional di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
166
Pasal 1151 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1150, Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan formasi, pendataan, dan pengembangan pegawai, penyiapan bahan
penetapan mutasi, pemberhentian, dan pensiun pegawai di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM;
b. pengelolaan urusan surat-menyurat, pelaksanaan urusan pengetikan dan penggandaan di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM dan pengelolaan urusan tata usaha Kepala BPSDM Hukum dan HAM; dan
c. pengelolaan urusan administrasi pendidikan dan pelatihan serta administrasi jabatan fungsional di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1152
Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha terdiri atas : a. Subbagian Umum Kepegawaian; b. Subbagian Tata Usaha; dan c. Subbagian Administrasi Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal 1153
(1) Subbagian Umum Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataan, pengembangan pegawai, pengelolaan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, pengurusan administrasi Asuransi Kesehatan dan pembinaan sumber daya manusia, penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan, penggajian, pemindahan dan mutasi pegawai, pemberhentian dan pensiun, pengurusan pemberian tanda penghargaan pegawai di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan surat menyurat meliputi penerimaan, pencatatan dan pendistribusian surat-surat dinas, pelaksanaan urusan pengetikan dan penggandaan di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM dan urusan tata usaha Kepala BPSDM Hukum dan HAM.
(3) Subbagian Administrasi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan seleksi dan pemanggilan peserta pendidikan dan pelatihan.
Pasal 1154
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan administrasi keuangan di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1155 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1154, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan, tata usaha keuangan dan administrasi perjalanan dinas; dan c. pelaksanaan urusan pembukuan, perhitungan, dan penyusunan laporan keuangan.
Pasal 1156
Bagian Keuangan terdiri atas : a. Subbagian Pelaksanaan Anggaran; b. Subbagian Perbendaharaan; dan c. Subbagian Akuntansi dan Pelaporan.
Pasal 1157
(1) Subbagian Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pelaksanaan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai.
(2) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan, tata usaha keuangan dan administrasi perjalanan dinas.
(3) Subbagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan.
167
Pasal 1158 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan, rumah tangga, pengamanan dalam, pengangkutan, perpustakaan dan arsip di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1159 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1158, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. pengelolan urusan perlengkapan; b. pengelolaan urusan rumah tangga, pengamanan dalam serta pelaksanaan urusan pengangkutan;
dan c. pengelolaan perpustakaan dan arsip di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1160
Bagian Umum terdiri atas : a. Subbagian Perlengkapan; b. Subbagian Rumah Tangga; dan c. Subbagian Perpustakaan dan Arsip.
Pasal 1161 (1) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan perlengkapan. (2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga,
pengamanan dalam dan pengangkutan. (3) Subbagian Perpustakaan dan Arsip mempunyai tugas melakukan pengelolaan perpustakaan dan
arsip di lingkungan BPSDM Hukum dan HAM.
Bagian Keempat
Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen Pasal 1162
Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BPSDM Hukum dan HAM di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1163 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1162, Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan dan manajemen; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen;
c. penyiapan penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen; d. penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan dan manajemen; e. penyiapan bahan koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan
dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen dengan instansi terkait dan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan; dan
f. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan di lingkungan Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen.
Pasal 1164
Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen terdiri atas : a. Bidang Program; b. Bidang Penyelenggaraan; c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
168
Pasal 1165 Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen.
Pasal 1166 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1165, Bidang Program menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen; dan b. penyiapan penyusunan standardisasi, metode dan pengembangan sistem di bidang pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan dan manajemen.
Pasal 1167 Bidang Program terdiri atas : a. Subbidang Penyusunan Program; dan b. Subbidang Standardisasi dan Metode.
Pasal 1168 (1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
program kegiatan di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen, berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.
(2) Subbidang Standardisasi dan Metode mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan standardisasi dan metode serta pengembangan sistem di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen.
Pasal 1169
Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen.
Pasal 1170 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1169, Bidang Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendidikan dan pelatihan,
kurikulum dan silabus, penjadualan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penyiapan penggandaan bahan kegiatan pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; dan
b. penyiapan dan pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan serta pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan sesuai dengan jenis pendidikan dan pelatihan.
Pasal 1171
Bidang Penyelenggaraan terdiri atas : a. Subbidang Pengajaran; dan b. Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal 1172
(1) Subbidang Pengajaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, kurikulum dan silabus, penjadualan, penggandaan, pemanggilan tenaga pengajar, penyediaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tujuan, jumlah, dan jenis peserta berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.
(2) Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelayanan administrasi, dan pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan.
Pasal 1173
Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen, dan pengelolaan urusan dokumentasi.
169
Pasal 1174 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1173, Bidang Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan
manajemen; dan b. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan
manajemen serta pengelolaan urusan dokumentasi.
Pasal 1175 Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas : a. Subbidang Evaluasi; dan b. Subbidang Pelaporan dan Dokumentasi.
Pasal 1176
(1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen.
(2) Subbidang Pelaporan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen dan pengelolaan urusan dokumentasi.
Bagian Kelima
Pusat Pengembangan Teknis Pasal 1177
Pusat Pengembangan Teknis mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BPSDM Hukum dan HAM di bidang pendidikan dan pelatihan teknis berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1178
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1177, Pusat Pengembangan Teknis menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan
pelatihan teknis; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan teknis; c. penyiapan penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan teknis; d. penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan
pelatihan teknis; e. penyiapan bahan koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan
dan pelatihan teknis dengan instansi terkait dan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan; dan f. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan di lingkungan Pusat
Pengembangan Teknis.
Pasal 1179 Pusat Pengembangan Teknis terdiri atas : a. Bidang Program; b. Bidang Penyelenggaraan; c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1180 Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan teknis.
170
Pasal 1181 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1180, Bidang Program menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang
pendidikan dan pelatihan teknis; dan b. penyiapan penyusunan standardisasi dan metode, serta pengembangan sistem di bidang
pendidikan dan pelatihan teknis.
Pasal 1182 Bidang Program terdiri atas : a. Subbidang Penyusunan Program; dan b. Subbidang Standardisasi dan Metode.
Pasal 1183 (1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
program kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis, berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku. (2) Subbidang Standardisasi dan Metode mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
standardisasi dan metode serta pengembangan sistem di bidang pendidikan dan pelatihan teknis.
Pasal 1184 Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan teknis.
Pasal 1185
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1184, Bidang Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pendidikan dan pelatihan,
kurikulum dan silabus, penjadualan kegiatan pendidikan dan pelatihan, penyiapan penggandaan bahan kegiatan pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; dan
b. penyiapan dan pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan serta pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan sesuai dengan jenis pendidikan dan pelatihan.
Pasal 1186
Bidang Penyelenggaraan terdiri atas : a. Subbidang Pengajaran; dan b. Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal 1187 (1) Subbidang Pengajaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis, kurikulum dan silabus, penjadualan, penggandaan, pemanggilan tenaga pengajar, penyediaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tujuan, jumlah dan jenis peserta sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
(2) Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelayanan administrasi, dan pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan.
Pasal 1188
Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis, serta pengelolaan urusan dokumentasi.
Pasal 1189
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1188, Bidang Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis; dan b. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis serta pengelolaan
urusan dokumentasi.
171
Pasal 1190 Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas : a. Subbidang Evaluasi; dan b. Subbidang Pelaporan dan Dokumentasi.
Pasal 1191
(1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis.
(2) Subbidang Pelaporan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis dan pengelolaan urusan dokumentasi.
Bagian Keenam
Pusat Pengembangan Fungsional Dan Hak Asasi Manusia Pasal 1192
Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BPSDM Hukum dan HAM di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM.
Pasal 1193 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1192, Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan
pelatihan fungsional dan hak asasi manusia; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia;
c. penyiapan penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia; d. penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan
pelatihan fungsional dan hak asasi manusia; e. penyiapan bahan koordinasi kegiatan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan
dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia dengan instansi terkait dan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan; dan
f. penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan di lingkungan Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia.
Pasal 1194
Pusat Pengembangan Fungsional dan Hak Asasi Manusia terdiri atas : a. Bidang Program; b. Bidang Penyelenggaraan; c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1195
Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia.
Pasal 1196
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1195, Bidang Program menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rencana dan program pengembangan sumber daya manusia di bidang
pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia; dan b. penyiapan standardisasi, metode, dan pengembangan sistem di bidang pendidikan dan pelatihan
fungsional dan hak asasi manusia.
172
Pasal 1197 Bidang Program terdiri atas : a. Subbidang Penyusunan Program; dan b. Subbidang Standardisasi dan Metode.
Pasal 1198 (1) Subbidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
program kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia, berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.
(2) Subbidang Standardisasi dan Metode mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan standardisasi dan metode serta pengembangan sistem di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia.
Pasal 1199
Bidang Penyelenggaraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyelenggaraan di bidang pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia.
Pasal 1200 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1199, Bidang Penyelenggaraan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan, penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelatihan, penyusunan kurikulum dan
silabus, penjadualan kegiatan pelatihan, penyiapan penggandaan bahan kegiatan pendidikan dan pelatihan, pemanggilan tenaga pengajar, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan; dan
b. penyiapan dan pelayanan administrasi pendidikan dan pelatihan serta pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan sesuai dengan jenis pendidikan dan pelatihan.
Pasal 1201
Bidang Penyelenggaraan terdiri atas : a. Subbidang Pengajaran; dan b. Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan.
Pasal 1202 (1) Subbidang Pengajaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman dan
petunjuk teknis, kurikulum dan silabus, penjadualan, penggandaan, pemanggilan tenaga pengajar, penyediaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tujuan, jumlah, dan jenis peserta sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
(2) Subbidang Administrasi Peserta Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelayanan administrasi, dan pemberian sertifikasi kepada peserta pendidikan dan pelatihan.
Pasal 1203
Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemantauan dan evaluasi, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia, dan pengelolaan urusan dokumentasi.
Pasal 1204
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1203, Bidang Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi
manusia; dan b. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi
manusia dan pengelolaan urusan dokumentasi.
Pasal 1205 Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri atas : a. Subbidang Evaluasi; dan b. Subbidang Pelaporan dan Dokumentasi.
173
Pasal 1206 (1) Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi
kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia. (2) Subbidang Pelaporan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia serta pengelolaan urusan dokumentasi.
BAB XIV
STAF AHLI
Pasal 1207 Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahlianya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan dan Inspektorat Jenderal.
Pasal 1208 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1207, Staf Ahli menyelenggarakan fungsi: a. pemikiran dan pengkajian aspek ekonomi dan hubungan luar negeri; b. pemikiran dan pengkajian aspek politik, sosial dan keamanan; c. pemikiran dan pengkajian aspek hukum lingkungan dan pertanahan; dan d. pemikiran dan pengkajian aspek hak asasi manusia.
Pasal 1209 (1) Staf Ahli terdiri dari :
a. Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Hubungan Luar Negeri; b. Staf Ahli Bidang Politik, Sosial dan Keamanan; c. Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan dan Pertanahan; d. Staf Ahli Bidang Pengembangan Budaya Hukum; e. Staf Ahli Bidang Pelanggaran Hak Asasi Manusia.
(2) Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (3) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya, dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.
Pasal 1210
(1) Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Hubungan Luar Negeri mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah perekonomian dan hubungan luar negeri.
(2) Staf Ahli Bidang Politik, Sosial dan Keamanan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah politik, sosial dan keamanan.
(3) Staf Ahli Bidang Hukum Lingkungan dan Pertanahan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah hukum lingkungan dan pertanahan.
(4) Staf Ahli Bidang Pengembangan Budaya Hukum mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah pengembangan budaya hukum.
(5) Staf Ahli Bidang Pelanggaran Hak Asasi Manusia mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai pelanggaran hak asasi manusia.
174
BAB XV PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Bagian Kesatu
Tugas dan Fungsi Pasal 1211
(1) Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut
Pusjianbang adalah unsur penunjang pelaksanaan tugas pokok Departemen di bidang pengkajian dan pengembangan kebijakan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.
(2) Pusjianbang dipimpin oleh seorang Kepala.
Pasal 1212
Pusjianbang mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan pengembangan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual, keimigrasian, pemasyarakatan, pelayanan hukum dan jasa hukum lainnya serta administrasi fasilitatif berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 1213
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1212, Pusjianbang menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana, program dan anggaran serta evaluasi dan penyusunan laporan Pusjianbang; b. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan serta perumusan rekomendasi kebijakan di bidang
hak kekayaan intelektual, keimigrasian, pemasyarakatan, pelayanan hukum dan jasa hukum lainnya serta administrasi fasilitatif;
c. pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Pusjianbang;
d. pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; dan e. pengelolaan administrasi Jabatan Fungsional.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi Pasal 1214
Pusjianbang terdiri atas : a. Bagian Umum; b. Bidang Penyusunan Program dan Laporan; c. Bidang Pengkajian dan Pengembangan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 1215
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, administrasi keuangan, serta pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
Pasal 1216
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1215, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan urusan tata usaha dan kepegawaian; b. pengelolaan urusan administrasi keuangan; dan c. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
Pasal 1217
Bagian Umum terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
175
Pasal 1218
(1) Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan surat menyurat, penataan kearsipan, dan kepegawaian di lingkungan Pusjianbang.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi keuangan. (3) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
rumah tangga, penerimaan, pembukuan, pemeliharaan, perawatan barang inventaris dan pengamanan sarana dan prasarana.
Pasal 1219
Bidang Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan Pusjianbang.
Pasal 1220
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1219, Bidang Penyusunan Program dan Laporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran ; dan b. penyiapan evaluasi program dan penyusunan laporan.
Pasal 1221
Bidang Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas : a. Subbidang Penyusunan Rencana dan Anggaran; dan b. Subbidang Evaluasi dan Laporan.
Pasal 1222
(1) Subbidang Penyusunan Rencana dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran di lingkungan Pusjianbang.
(2) Subbidang Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan evaluasi program dan laporan akuntabilitas kinerja di lingkungan Pusjianbang.
Pasal 1223
Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, analisa dan pengembangan kebijakan, perumusan rekomendasi kebijakan serta pengelolaan urusan perpustakaan dan dokumentasi.
Pasal 1224
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1223, Bidang Pengkajian dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan kegiatan pengkajian kebijakan; b. pelaksanaan kegiatan pengembangan hasil pengkajian kebijakan; c. pembuatan perumusan rekomendasi kebijakan; dan d. pengelolaan urusan dokumentasi dan perpustakaan.
Pasal 1225
Bidang Pengkajian dan Pengembangan terdiri atas : a. Subbidang Pengkajian dan Analisa Kebijakan; b. Subbidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan; dan c. Subbidang Dokumentasi dan Perpustakaan.
Pasal 1226
(1) Subbidang Pengkajian dan Analisa Kebijakan mempunyai tugas melakukan pengkajian melalui pengumpulan, pengolahan dan analisa data serta penyajian hasil pengkajian kebijakan.
(2) Subbidang Pengembangan dan Rekomendasi Kebijakan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan melalui kegiatan diskusi dan seminar atas hasil pengkajian kebijakan serta perumusan atas hasil pengembangan kebijakan guna dijadikan rekomendasi kepada Pimpinan Departemen.
(3) Subbidang Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengumpulan atas hasil pengkajian dan pengembangan kebijakan serta pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan guna mendukung kegiatan pengkajian dan pengembangan.
176
BAB XVI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 1227
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 1228
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1227, terdiri atas Jabatan yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan/Kepala Biro/Direktur/Kepala Pusat.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan/Kepala Biro/Direktur/Kepala Pusat.
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dalam hal melaksanakan tugas-tugas Biro/Sekretariat Direktorat Jenderal/Direktorat/Sekretariat Badan/Pusat secara administratif bertanggung jawab kepada masing-masing Kepala Biro/Sekretaris Direktorat Jenderal/Direktur/Sekretaris Badan/Kepala Pusat.
BAB XVII TATA KERJA
Pasal 1229
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan, Staf Ahli, Kepala Pusat, Kepala Biro, Inspektur, Sekretaris Inspektorat Jenderal, Direktur, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan, Kepala Bagian, Kepala Subdirektorat, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Kepala Subbidang, Kepala UPT dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam Departemen serta dengan instansi lain di luar Departemen sesuai dengan tugas masing-masing.
Pasal 1230
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 1231 Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Departemen bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 1232 Setiap pimpinan satuan organisasi dan pejabat fungsional wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Pasal 1233
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
177
Pasal 1234
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan-satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 1235
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh pimpinan satuan organisasi bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.
BAB XVIII INSTANSI VERTIKAL
Pasal 1236
(1) Instansi Vertikal Departemen adalah Kantor Wilayah Departemen di Propinsi. (2) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 1237
Instansi Vertikal di lingkungan Departemen yang telah ada pada saat berlakunya Peraturan ini, tetap berlaku sebelum diubah atau diganti dengan yang baru berdasarkan ketentuan yang berlaku.
BAB XIX
UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 1238
(1) Di lingkungan Departemen terdapat Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksana tugas teknis penunjang Departemen sesuai dengan kebutuhan.
(2) Pembentukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Menteri tersendiri setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 1239
Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen yang telah ada pada saat berlakunya Peraturan ini, tetap berlaku sebelum diubah atau diganti dengan yang baru berdasarkan ketentuan yang berlaku.
BAB XX
KETENTUAN PENUTUP Pasal 1240
Perubahan atas susunan Organisasi dan Tata Kerja dalam peraturan ini ditetapkan dengan Peraturan Menteri setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 1241
Peraturan Menteri Nomor M.03-PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 1242
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
i
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
DIREKTORAT JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
DIREKTORAT JENDERAL
ADMINISTRASI HUKUM UMUM
DIREKTORAT JENDERAL
PEMASYARAKATAN
DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI
DIREKTORAT JENDERAL
HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL
DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
BADAN PEMBINAAN
HUKUM NASIONAL
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HAK ASASI MANUSIA
KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA
INSPEKTORAT JENDERAL
SEKRETARIAT JENDERAL
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
STAF AHLI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA HUKUM DAN HAM
ii
BIRO
PERENCANAAN
BIRO
KEPEGAWAIAN
BIRO
KEUANGAN
BIRO
PERLENGKAPAN
BIRO HUBUNGAN
MASYARAKAT DAN
HUBUNGAN LUAR NEGERI
BIRO
U M U M
SEKRETARIAT
JENDERAL
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
KEBIJAKAN
iii
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN ANGGARAN
BAGIAN PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA
BAGIAN EVALUASI DAN
LAPORAN
BAGIAN ORGANISASI
BAGIAN KETATALAKSANAAN
BIRO PERENCANAAN
SubbagianPenyusunan Program dan Anggaran I
SubbagianPenyusunan Program dan Anggaran II
SubbagianPenyusunan Program dan Anggaran III
SubbagianPenyusunan Program dan Anggaran IV
Subbagian Pengumpulan
dan Pengolahan Data I
Subbagian Pengumpulan
dan Pengolahan Data II
Subbagian Pengumpulan
dan Pengolahan Data III
Subbagian Pengumpulan
dan Pengolahan Data IV
SubbagianEvaluasi dan
Laporan I
SubbagianEvaluasi dan Laporan II
SubbagianEvaluasi dan Laporan III
SubbagianEvaluasi dan Laporan IV
Subbagian Kelembagaan I
Subbagian Kelembagaan II
SubbagianKelembagaan
III
Subbagian Penyusunan Standardisasi
Kerja
Subbagian Pengembangan Sistem Prosedur dan Metode Kerja
Subbagian Evaluasi
Tatalaksana
Subbagian Tata Usaha Biro
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
iv
BAGIAN UMUM
KEPEGAWAIAN
BAGIAN PENGEMBANGAN
PEGAWAI
BAGIAN MUTASI
PEGAWAI
BAGIAN PEMBERHENTIAN,
PENSIUN DAN DISIPLIN PEGAWAI
BAGIAN TATA USAHA
KEPEGAWAIAN
BIRO
KEPEGAWAIAN
SubbagianAnalisa
Kebutuhan Pengembangan
Pegawai
SubbagianPengembangan
Sistem dan Diklat Luar
Negeri
SubbagianPenyaringan
Pegawai
Subbagian Penyusunan Rencana dan Pengadaan Pegawai
Subbagian Peraturan
Perundang-undangan
Subbagian Jaminan Sosial
Subbagian Tata Usaha Biro
SubbagianMutasi I
SubbagianMutasi II
SubbagianMutasi III
SubbagianMutasi IV
SubbagianPemberhentiandan Pensiun I
SubbagianPemberhentiandan Pensiun II
SubbagianPemberhentiandan Pensiun III
SubbagianPemberhentian
dan Disiplin Pegawai
Subbagian Tata Naskah I
Subbagian Tata Naskah II
Subbagian Penggandaan I
Subbagian Penggandaan
II
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
v
BIRO
KEUANGAN
BAGIAN PENGUJIAN DAN
PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR
BAGIAN PELAKSANAAN
ANGGARAN
BAGIAN AKUNTANSI DAN
PELAPORAN
BAGIAN PERBENDAHARAAN DAN TATA USAHA
KEUANGAN
Subbagian Pelaksanaan Anggaran I
Subbagian Pelaksanaan Anggaran II
Subbagian Pelaksanaan Anggaran III
Subbagian Pelaksanaan Anggaran IV
Subbagian Perbendaharaan
Subbagian Tata Usaha Keuangan
Subbagian Kerugian Negara
Subbagian Tata Usaha
Biro
Subbagian Pengujian dan
Penerbitan SPM I
Subbagian Pengujian dan
Penerbitan SPM II
Subbagian Pengujian dan
Penerbitan SPM III
Subbagian Pengujian dan
Penerbitan SPM IV
Subbagian Akuntansi dan Pelaporan I
Subbagian Akuntansi dan Pelaporan II
Subbagian Akuntansi dan Pelaporan III
Subbagian Akuntansi dan Pelaporan IV
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
vi
BAGIAN ANALISA
KEBUTUHAN
BAGIAN PENGADAAN
BAGIAN PENYIMPANAN
DAN PENYALURAN
BAGIAN INVENTARISASI
BAGIAN PENGHAPUSAN
BIRO PERLENGKAPAN
Subbagian Pembukuan
Subbagian Pendataan Inventaris
Subbagian Statistik dan
Laporan
Subbagian Penilaian
Subbagian Perubahan
Status P l k
Subbagian Pelaksanaan Penghapusan
Subbagian Penyediaan Data
Subbagian Pembakuan
Subbagian Tata Usaha
Biro
Subbagian Harga dan Mutu
Subbagian Tender
Subbagian Pembelian
Subbagian Pergudangan
dan Penyaluran
Subbagian Pengiriman dan Pengangkutan
Subbagian Pemeliharaan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
vii
BAGIAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN
DAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN
BAGIAN
HUBUNGAN LUAR NEGERI
BAGIAN INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT
DAN HUBUNGAN LUAR NEGERI
Subbagian Pengolahan dan Penyajian Berita
Subbagian Hubungan Pers dan
Media Massa
Subbagian Dokumentasi dan
Perpustakaan
Subbagian Tata Usaha Biro
Subbagian Kerja Sama Badan- Badan Internasional
Subbagian Kerja Sama Antar
Negara
Subbagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Laporan
Subbagian Hubungan
Kelembagaan
Subbagian Hubungan Organisasi
Kemasyarakatan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
viii
BAGIAN TATA USAHA DEPARTEMEN
BAGIAN TATA USAHA PIMPINAN
BAGIAN BINA SIKAP
MENTAL
BAGIAN RUMAH TANGGA
BAGIAN PENGAMANAN
BIRO U M U M
Subbagian Persuratan
Subbagian Arsip
Subbagian Pengetikan dan Penggandaan
Subbagian Agenda dan Pengiriman
SubbagianTata Usaha
Menteri
SubbagianTata Usaha Sekretariat
SubbagianTata Usaha Staf Ahli
Subbagian Rohani dan
Sosial
Subbagian Kesehatan Pegawai
Subbagian Kesejahteraan
Subbagian Urusan Dalam
SubbagianKendaraan dan
Perjalanan Dinas
Subbagian Pengamanan
Pimpinan
Subbagian Pengamanan Lingkungan
Subbagian Pengamanan Dokumen dan Jalur Informasi
Subbagian Protokol
Subbagian Gaji
Subbagian Tata Usaha
Biro
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
ix
DIREKTORAT JENDERAL PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
DIREKTORAT PERANCANGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DIREKTORAT HARMONISASI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
DIREKTORAT PUBLIKASI, KERJA SAMA DAN PENGUNDANGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DIREKTORAT
LITIGASI PERUNDANG-UNDANGAN
DIREKTORAT FASILITASI
PERANCANGAN PERATURAN DAERAH
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
x
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN PERLENGKAPAN
DAN RUMAH TANGGA
BAGIAN
TATA USAHA
Subbagian Penyusunan Rencana dan
Anggaran
Subbagian
Data, Informasi dan Laporan
Subbagian Umum
Kepegawaian dan Administrasi
Jafung
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian
Perbendaharaan dan Akuntansi
Subbagian
Perlengkapan
Subbagian
Rumah Tangga
Subbagian Persuratan
Subbagian Arsip dan
Dokumentasi
Subbagian Mutasi,
Pemberhentian dan Pensiun
Subbagian Tata Usaha
Pimpinan dan Hubungan Masyarakat
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xi
DIREKTORAT PERANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Seksi Penyusunan
Rencana dan Program
Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Seksi Metode dan Teknik
Perancangan Peraturan
P d d
Subbagian Tata Usaha
Seksi Penyiapan Materi
Perancangan Peraturan Perundang-
undangan
Seksi Penyiapan Data
dan Bahan Pembahasan Rancangan
Undang-undang
Seksi Penyelenggaraan
Pembahasan Rancangan
Undang-undang
Seksi Pengelolaan Dokumentasi
Seksi Perpustakaan
Hukum
Seksi Pembinaan
Perancang Peraturan Perundang-undangan
Seksi Pengembangan
Perancang Peraturan Perundang-undangan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBDIREKTORAT PERENCANAAN DAN EVALUASI
SUBDIREKTORAT PEMBAHASAN RANCANGAN
UNDANG UNDANG
SUBDIREKTORAT METODE, TEKNIK, DAN PENYIAPAN PERANCANGAN
PERATURAN PERUNDANG
SUBDIREKTORAT DOKUMENTASI
DAN PERPUSTAKAAN
SUBDIREKTORAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
xii
DIREKTORAT HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SUBDIREKTORAT HARMONISASI BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN
KEAMANAN
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT HARMONISASI
BIDANG KESEJAHTERAAN
RAKYAT
Seksi Analisa Bidang Kesejahteraan
Rakyat I
SUBDIREKTORAT HARMONISASI
BIDANG KEUANGAN DAN PERBANKAN
SUBDIREKTORAT HARMONISASI BIDANG
INDUSTRI, PERDAGANGAN, RISET
DAN TEKNOLOGI
Seksi Analisa Bidang
Industri, Perdagangan, Riset
dan Teknologi I
Seksi Analisa Bidang Kesejahteraan
Rakyat II
Seksi Analisa Bidang
Industri, Perdagangan, Riset
dan Teknologi II
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Seksi Analisa Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan I
Seksi Analisa Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan II
Seksi Analisa Bidang Keuangan dan Perbankan I
Seksi Analisa Bidang Keuangan dan Perbankan II
xiii
DIREKTORAT PUBLIKASI, KERJA SAMA, DAN PENGUNDANGAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Subbagian Tata Usaha
Seksi Perencanaan danPenyelenggaraan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Seksi Aplikasi
Seksi Sarana, Prasarana dan Implementasi
Seksi Penerbitan
Seksi Distribusi dan
Penyebarluasan
Seksi Administrasi
Pengundangan
Seksi Dokumentasi
SUBDIREKTORAT
KERJA SAMA
SUBDIREKTORAT PENGUNDANGAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SUBDIREKTORAT
PUBLIKASI
SUBDIREKTORAT SISTEM INFORMASI
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
xiv
DIREKTORAT LITIGASI
PERUNDANG-UNDANGAN
Subbagian Tata Usaha
Seksi Penyiapan Bahan
dan Data
Seksi Analisis, Laporan dan
Dokumentasi
Seksi Kerja Sama Antar Lembaga
Penyelenggara Negara dan Masyarakat
Seksi Penyiapan Keterangan
Pemerintah
Seksi Koordinasi dan
Monitoring Persidangan
SUBDIREKTORAT PENYIAPAN DAN PENDAMPINGAN PERSIDANGAN
SUBDIREKTORAT FASILITASI
BAHAN DAN ANALISIS
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA
ANTAR LEMBAGA
xv
DIREKTORAT
FASILITASI PERANCANGAN PERATURAN DAERAH
Subbagian Tata Usaha
Seksi Pengumpulan
Data
Seksi
Pengolahan Data
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Seksi Bimbingan dan
Latihan
4
Seksi Perencanaan d P
Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Seksi Pelaksanaan Mediasi dan Konsultasi
SUBDIREKTORAT
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
SUBDIREKTORAT PEMBINAAN TEKNIK
PERANCANGAN PERATURAN
DAERAH
SUBDIREKTORAT
PERENCANAAN DANPELAPORAN
SUBDIREKTORAT
MEDIASI DAN KONSULTASI
xvi
DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM
UMUM
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
DIREKTORAT
PERDATA
DIREKTORAT
PIDANA
DIREKTORAT TATA NEGARA
DIREKTORAT HUKUM
INTERNASIONAL
DIREKTORAT
DAKTILOSKOPI
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
xvii
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN PERLENGKAPAN
DAN RUMAH TANGGA
BAGIAN
TATA USAHA
Subbagian Penyusunan Rencana dan
A
Subbagian Data dan Informasi
Subbagian Evaluasi dan
Laporan
Subbagian Hubungan Masyarakat
Subbagian Umum
Kepegawaian
Subbagian Mutasi dan
Administrasi J f
Subbagian Pemberhentian
dan Pensiun
Subbagian Persuratan
Subbagian Pengetikan
dan P d
Subbagian Arsip dan
Dokumentasi
Subbagian Perlengkapan
Subbagian Rumah Tangga
Subbagian Perjalanan
Dinas
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian Akuntansi
dan P l
Subbagian Perbendahara
an
Subbagian Tata Usaha Pimpinan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xviii
DIREKTORAT PERDATA
SUBDIREKTORAT
HUKUM PERDATA UMUM
SUBDIREKTORAT PENDAFTARAN
FIDUSIA
SUBDIREKTORAT BADAN HUKUM
SUBDIREKTORAT
HARTA PENINGGALAN
SUBDIREKTORAT
NOTARIAT
Seksi Pendapat Hukum
Seksi Legalisasi
Seksi Perubahan
Nama
Seksi Arsip dan
Dokumentasi
Subbagian Tata Usaha
Seksi Perseroan Tertutup
Seksi Perseroan Terbuka
Seksi Badan Hukum
Sosial
Seksi Arsip dan
Dokumentasi
Seksi Penerimaan dan
Pemrosesan
Seksi Evaluasi dan
Laporan
Seksi Arsip dan
Dokumentasi
Seksi Pembinaan Balai
Harta Peninggalan
Seksi Daftar Wasiat
Seksi Penataan dan Pemantauan
Notaris
Seksi Dokumentasi
Notariat
Seksi Dokumentasi
Seksi Pengawasan
Notaris
xix
DIREKTORAT
PIDANA
SUBDIREKTORAT PIDANA UMUM
SUBDIREKTORAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
Seksi Analisa Hukum
Pidana
Seksi Pemantauan
dan Evaluasi
Subbagian Tata Usaha
Seksi
Ekstradisi
Seksi Bantuan Hukum
Timbal Balik
Seksi Bimbingan dan Pemantauan
PPNS
Seksi
Dokumentasi
SUBDIREKTORAT EKSTRADISI DAN
BANTUAN HUKUM
TIMBAL BALIK
xx
SUBDIREKTORAT
HUKUM TATA NEGARA
SUBDIREKTORAT BUKTI
KEWARGANEGARAAN R.I
SUBDIREKTORAT
PEWARGANEGARAAN
Seksi Analisa dan
Pertimbangan
Seksi Dokumentasi
Subbagian Tata Usaha
Seksi Analisa
Pewarganegaraan
Seksi
Penyelesaian
Seksi Pendaftaran Partai Politik
Seksi Bukti
Kewarganegaraan RI Khusus
Seksi Bukti
Kewarganegaraan RI Umum
Seksi Pengujian dan Pemantauan
DIREKTORAT TATA NEGARA
xxi
DIREKTORAT HUKUM
INTERNASIONAL
SUBDIREKTORAT HUKUM
INTERNASIONAL UMUM
SUBDIREKTORAT HUKUM LAUT DAN
HUKUM UDARA
SUBDIREKTORAT HUKUM EKONOMI
DAN KELEMBAGAAN
INTERNASIONAL
Seksi Hukum
Humaniter
Seksi Hukum
Lingkungan
Subbagian Tata Usaha
Seksi Kerja Sama
Bilateral
Seksi Kerja Sama Regional dan Multilateral
Seksi Hukum Pidana dan
Hukum Perdata Internasional
Seksi
Dokumentasi
Seksi
Hukum Laut
Seksi
Hukum Udara
xxii
SUBDIREKTORAT DOKUMENTASI
DAN ARSIP TERAAN
SUBDIREKTORAT PERUMUSAN DAN
IDENTIFIKASI
Subbagian Tata Usaha
Seksi Perumusan
Seksi Dokumentasi
Seksi Arsip Teraan
Seksi Identifikasi
Seksi Pengumpulan
Data
Seksi Penataan dan
Informasi
SUBDIREKTORAT DATA DAN INFORMASI
DIREKTORAT
DAKTILOSKOPI
xxiii
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
DIREKTORAT
BINA REGISTRASI
DAN STATISTIK
DIREKTORAT
BINA PERAWATAN
DIREKTORAT
BINA BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
DIREKTORAT
BINA LATIHAN KERJA DAN PRODUKSI
DIREKTORAT
BINA KEAMANANDAN
KETERTIBAN
DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
xxiv
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN PERLENGKAPAN
DAN RUMAH TANGGA
BAGIAN
TATA USAHA
Subbagian Penyusunan Rencana dan
A
Subbagian Data dan Informasi
Subbagian Perundang- undangan
d
Subbagian Umum
Kepegawaian
Subbagian Mutasi dan
Administrasi J f
Subbagian Pemberhentian
dan Pensiun
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian Akuntansi
dan P l
Subbagian Perbendaharaan
Subbagian Persuratan
Subbagian Humas dan
Protokol
Subbagian Arsip dan
Dokumentasi
Subbagian Perlengkapan
Subbagian Rumah Tangga
Subbagian Tata Usaha Pimpinan
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xxv
DIREKTORAT BINA REGISTRASI DAN
STATISTIK
SUBDIREKTORAT REGISTRASI
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT PENEMPATAN
DAN MUTASI
SUBDIREKTORAT SIDIK JARI
SUBDIREKTORAT STATISTIK DAN DOKUMENTASI
Seksi Penempatan,
Mutasi Tahanan dan Basan
Seksi Penempatan dan
Mutasi Warga Binaan
Seksi Registrasi
Tahanan dan Basan
Seksi Registrasi Napi dan Anak Didik
Pemasyarakatan
Seksi Registrasi Klien Pemasyarakatan
Seksi Perumusan dan
Identifikasi
Seksi Klasifikasi dan Pemeliharaan
Seksi Statistik, Dokumentasi Tahanan dan
Basan
Seksi Statistik, Dokumentasi Napi
dan Anak Didik Pemasyarakatan
Seksi Statistik dan
Dokumentasi Klien Pemasyarakatan
xxvi
DIREKTORAT
BINA PERAWATAN
SUBDIREKTORAT PENGAWASAN
KESEHATAN DAN MAKANAN
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT BASAN DAN
BARAN
SUBDIREKTORAT SARANA DAN
EVALUASI
Seksi Kesehatan Mental
dan Jasmani
Seksi Pengembangan
Pelayanan Kesehatan
Seksi Standardisasi
dan Penetapan Gizi
Seksi Analisa
Kebutuhan
Seksi Pengelolaan
Sarana
Seksi Evaluasi dan
Laporan
Seksi Pengendalian
Bahan Makanan
Seksi
Pemeliharaan
Seksi Penilaian Jenis
dan Mutu
Seksi
Penghapusan
xxvii
DIREKTORAT BINA BIMBINGAN
KEMASYARAKATAN
SUBDIREKTORAT PELAYANAN DAN
BIMBINGAN
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT
PEMBINAAN
SUBDIREKTORAT
PENDIDIKAN
SUBDIREKTORAT PEMBIMBINGAN
Seksi Pembinaan
Mental Rohani
Seksi Pembinaan
Kewarganegaraan
Seksi Pembinaan Olah
Raga dan Kesenian
Seksi Pembinaan Badan Kemasyarakatan
Seksi Bimbingan
Hukum
Seksi Orientasi dan
Observasi
Seksi Penelitian
Kemasyarakatan
Seksi Evaluasi dan
Laporan
Seksi Pendidikan
Sekolah dan Kepustakaan
Seksi Pendidikan Luar
Sekolah
Seksi
Bimbingan Klien
Seksi
Asimilasi
Seksi
Integrasi
Seksi Pendayagunaan
Kerja TPP
xxviii
DIREKTORAT BINA LATIHAN KERJA
DAN PRODUKSI
SUBDIREKTORAT BIMBINGAN DAN
LATIHAN KETERAMPILAN
Seksi Bimbingan Minat
dan Bakat
Seksi Pengembangan Kewirausahaan
Seksi Bimbingan
Keterampilan
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT KEGIATAN KERJA
SUBDIREKTORAT PRODUKSI
SUBDIREKTORAT TENAGA KERJA
SUBDIREKTORAT KEMITRAAN DAN
PEMASARAN
Seksi Bimbingan Kerja
Lingkungan
Seksi Kegiatan Kerja
Industri dan Jasa
Seksi Kegiatan Kerja Pertanian dan Perkebunan
Seksi Kegiatan Kerja Perikanan dan
Peternakan
Seksi Standardisasi dan
Pengendalian
Seksi Pembinaan Produksi
Seksi Pengelolaan DanaPengembangan
Produksi
Seksi Pendayagunaan
Tenaga Kerja danKesejahteraan
Seksi Evaluasi dan
Laporan
Seksi Pembinaan Kemitraan
Seksi
Pemasaran
Seksi Pengembangan Bentuk Usaha dan Kegiatan
xxix
DIREKTORAT BINA KEAMANAN DAN KETERTIBAN
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA DAN PENGEMBANGAN
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT SARANA
SUBDIREKTORAT PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN TEKNIS PETUGAS
PENGAMANAN
Seksi Standardisasi danPengembangan Sarana Kamtib
Seksi Pengelolaan dan
Pemeliharaan Sarana Kamtib
Seksi Evaluasi dan
Laporan Kamtib
Seksi PembinaanProsedur dan Pengawasan
Kamtib
Seksi Penindakan
Gangguan Kamtib
Seksi Keselamatan danKeamanan Basan
dan Baran
Seksi Pendayagunaan
dan Pengembangan
Seksi
Bantuan Hukum
Seksi Kerja Sama
Keamanan dan Ketertiban
Seksi Pengembangan Prosedur dan
Strategi Kamtib
xxx
DIREKTORAT BINA KHUSUS NARKOTIKA
SUBDIREKTORAT PERAWATAN KESEHATAN
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT PELAYANAN
SOSIAL
SUBDIREKTORAT BIMBINGAN
HUKUM
SUBDIREKTORAT KEMITRAAN
Seksi Pendidikan dan
Bimbingan Lanjutan
Seksi Keterampilan dan Usaha
Seksi Seni dan Budaya
Seksi Konsultasi
Hukum
Seksi Pembinaan Kesadaran
Hukum
Seksi PembinaanKesadaran
Berbangsa dan Bernegara
Seksi Identifikasi
Ketergantungan
Seksi Perawatan Jasmani
Seksi Perawatan
Mental Rohani
Seksi Kerja Sama
Instansi Pemerintah
Seksi Kerja Sama
LSM dan Antar Negara
Seksi Monitoring dan
Evaluasi
xxxi
DIREKTORAT
JENDERAL IMIGRASI
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
DIREKTORAT DOKUMEN
PERJALANAN, VISA DAN FASILITAS
KEIMIGRASIAN
DIREKTORAT IZIN TINGGAL DAN STATUS
KEIMIGRASIAN
DIREKTORAT PENYIDIKAN
DAN PENINDAKANKEIMIGRASIAN
DIREKTORAT LINTAS BATAS
DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI
KEIMIGRASIAN
DIREKTORAT
SISTEM INFORMASI
KEIMIGRASIAN
DIREKTORAT INTELIJEN
KEIMIGRASIAN
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
xxxii
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
BAGIAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN PERLENGKAPAN
DAN RUMAH TANGGA
BAGIAN HUMAS, LITIGASI DAN TATA USAHA
Subbagian Penyusunan Rencana dan
Anggaran
Subbagian Evaluasi dan Pelaporan
Subbagian Peraturan
Perundang- undangan
Subbagian Umum
Kepegawaian
Subbagian Mutasi dan
Administrasi Jafung
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian Akuntansi dan
Pelaporan
Subbagian
Perbendaharaan
Subbagian Analisa
Kebutuhan
Subbagian Pengadaan dan
Peralatan
Subbagian
Rumah Tangga
Subbagian Hubungan Masyarakat
Subbagian
Litigasi
Subbagian Tata Persuratan,
Dokumentasi & Kepustakaan
Subbagian Tata Usaha
Pimpinan dan Protokol
Subbagian Data dan Informasi
Subbagian Pengembangan,Pemberhentian
dan Pensiun
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xxxiii
DIREKTORAT DOKUMEN PERJALANAN,
VISA DAN FASILITAS KEIMIGRASIAN
SUBDIREKTORAT
VISA
SUBDIREKTORAT DOKUMEN
PERJALANAN
SUBDIREKTORAT IZIN MASUK DAN
BERTOLAK
SUBDIREKTORAT FASILITAS
KEIMIGRASIAN
Seksi Visa Kunjungan
Seksi Visa Tinggal
Terbatas
Seksi Paspor,
SPLP, dan PLB
Seksi Pengendalian Pemberian Dokumen Perjalanan
Seksi Izin Masuk
Seksi Izin Bertolak
Seksi Fasilitas Ibadah
Keagamaan
Seksi Fasilitas
Wisatawan Asing
Subbagian Tata Usaha
Seksi Visa Kunjungan Saat
Kedatangan, Evaluasi dan Laporan
Seksi Fasilitas Layanan
Elektronis Keimigrasian
SUBDIREKTORAT DOKUMEN
PERJALANAN TKI
Seksi Paspor TKI
Seksi Pengendalian
Pemberian Paspor TKI
xxxiv
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT STATUS KEIMIGRASIAN
Seksi Status
Keimigrasian
Seksi Surat Keterangan
Keimigrasian
SUBDIREKTORAT ALIH STATUS
KEIMIGRASIAN
Seksi Alih Status Izin Tinggal
Terbatas
Seksi Alih Status Izin Tinggal
Tetap
Seksi Evaluasi dan
Laporan
DIREKTORAT IZIN TINGGAL DAN
STATUS KEIMIGRASIAN
SUBDIREKTORAT IZIN TINGGAL
Seksi Izin Tinggal Kunjungan
Seksi Izin Tinggal
Terbatas
Seksi Izin Tinggal
Tetap
Seksi Izin Tinggal
Khusus / Darurat
xxxv
DIREKTORAT INTELIJEN KEIMIGRASIAN
SUBDIREKTORAT OPERASI INTELIJEN
KEIMIGRASIAN
Subbagian Tata Usaha
Seksi Operasi Intelijen
Wilayah I
Seksi Operasi Intelijen
Wilayah II
SUBDIREKTORAT PRODUKSI INTELIJEN
KEIMIGRASIAN
Seksi Perkiraan Keadaan
Intelijen Keimigrasian
Seksi Laboratorium Forensik
Keimigrasian
Seksi
Produksi Intelijen
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA INTELIJEN
KEIMIGRASIAN
Seksi Kerja Sama
Intelijen Antar Negara
Seksi Kerja Sama
Intelijen Dalam Negeri
SUBDIREKTORAT PENGAMANAN
PERIZINAN KEIMIGRASIAN
Seksi Pengamanan Perizinan WNI
Seksi Pengamanan
Perizinan WNA
xxxvi
DIREKTORAT PENYIDIKAN DAN
PENINDAKAN KEIMIGRASIAN
SUBDIREKTORAT PENINDAKAN
KEIMIGRASIAN
SUBDIREKTORAT PENYIDIKAN
KEIMIGRASIAN
SUBDIREKTORAT PENCEGAHAN DAN
PENANGKALAN
SUBDIREKTORAT DETENSI IMIGRASI DAN DEPORTASI
Seksi Penindakan Wilayah I
Seksi Penindakan Wilayah II
Seksi
Detensi Imigrasi
Subbagian Tata Usaha
Seksi
Deportasi
Seksi Penyidikan Wilayah I
Seksi Penyidikan Wilayah II
Seksi
Pencegahan
Seksi
Penangkalan
Seksi Pembinaan
PPNS Imigrasi
Seksi Imigran Ilegal dan
Perlindungan Korban Kejahatan Lintas
Negara
Seksi Evaluasi dan
Laporan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xxxvii
DIREKTORAT LINTAS BATAS DAN
KERJA SAMA LUAR NEGERI KEIMIGRASIAN
SUBDIREKTORAT LINTAS BATAS
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA ORGANISASI
INTERNASIONAL
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA
ANTAR NEGARA
Seksi Lintas Batas Malaysia
dan Philipina
Seksi Lintas Batas Timor Leste, dan Papua
New Guinea
SUBDIREKTORAT PEMBINAAN DAN KERJA SAMA KEIMIGRASIAN
PERWAKILAN
Seksi Organisasi
Internasional PBB
Seksi Organisasi
Internasional Non PBB
Seksi
Kerja Sama Bilateral
Seksi Kerja Sama Multilateral
Seksi Asia Pasifik dan
Afrika
Seksi Amerika dan Eropa
Seksi Penyebaran Informasi
xxxviii
SUBDIREKTORAT PENGUMPULAN
DAN PENGOLAHAN DATA
Seksi Pengolahan Data
WNI Dalam Negeri
Seksi Pengolahan Data
WNA Dalam Negeri
Seksi Pengolahan Data
Lalu Lintas
Subbagian Tata Usaha
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL Seksi Pengolahan Data WNI dan WNA Luar Negeri
SUBDIREKTORAT PERENCANAAN, PENGEMBANGAN
DAN PENGAMANAN SISTEM INFORMASI
Seksi Perencanaan dan Pengembangan
Sistem Informasi
Seksi Pengamanan dan
Pengkajian Sistem Informasi
SUBDIREKTORAT PENYEBARAN DAN
KERJA SAMA SISTEM
INFORMASI
Seksi Penyebaran dan
Kerja Sama Informasi Dalam
N i
Seksi Penyebaran dan
Kerja Sama Informasi Luar
Negeri
SUBDIREKTORAT REGISTRASI, DISTRIBUSI
DAN PENGGUNAAN DOKUMEN
Seksi Registrasi dan
Distribusi Dokumen Keimigrasian
Seksi Registrasi dan Distribusi Kartu
Elektronik
Seksi Pemantauan
Kualitas Dokumen Keimigrasian
Seksi Pemantauan
Penggunaan Dokumen Keimigrasian
DIREKTORAT SISTEM INFORMASI
KEIMIGRASIAN
xxxix
DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
DIREKTORAT HAK CIPTA, DESAIN
INDUSTRI, DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU DAN RAHASIA DAGANG
DIREKTORAT
PATEN
DIREKTORAT
MEREK
DIREKTORAT
KERJA SAMA DAN PENGEMBANGAN
DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI
KOMISI BANDING
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
xl
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN PERLENGKAPAN
DAN RUMAH TANGGA
BAGIAN
TATA USAHA
Subbagian Penyusunan Rencana dan
Anggaran
Subbagian Evaluasi dan
Laporan
Subbagian Umum
Kepegawaian
Subbagian Administrasi
Penyidik
Subbagian Mutasi,
Pemberhentiandan Pensiun
Subbagian Persuratan
Subbagian Pengetikan dan Penggandaan
Subbagian Perlengkapan
Subbagian Rumah Tangga
Subbagian
Administrasi HKI
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian Akuntansi dan
Pelaporan
Subbagian
Perbendaharaan
Subbagian Hubungan Masyarakat
Subbagian Perjalanan Dinasdan Kendaraan
Operasional
Subbagian Tata Usaha Pimpinan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xli
DIREKTORAT HAK CIPTA, DESAIN INDUSTRI, DESAIN TATA LETAK SIRKUIT
TERPADU DAN RAHASIA DAGANG
SUBDIREKTORAT ADMINISTRASI
DAN PELAYANAN TEKNIS
Seksi Permohonan dan Pelayanan Teknis
Subbagian Tata Usaha
Seksi Pemeriksaan dan
Publikasi
Seksi Sertifikasi, Mutasi
dan Lisensi
SUBDIREKTORAT HAK CIPTA, DESAIN TATA LETAK SIRKUIT
TERPADU DAN RAHASIA
SUBDIREKTORAT DESAIN INDUSTRI
SUBDIREKTORAT PELAYANAN
HUKUM
Seksi Pertimbangan
Hukum
Seksi Penyidikan dan
Litigasi
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Seksi Hak Cipta
Seksi Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang
xlii
DIREKTORAT
PATEN
SUBDIREKTORAT ADMINISTRASI DANPELAYANAN TEKNIS
SUBDIREKTORATPEMERIKSA
PATEN II
SUBDIREKTORAT PEMERIKSA
PATEN I
SUBDIREKTORAT PELAYANAN
HUKUM
Seksi Permohonan
dan Formalitas
Seksi Sertifikasi
Seksi
Publikasi
Seksi Pertimbangan
Hukum
Seksi Penyidikan dan
Litigasi
Seksi Administrasi
Komisi Banding
SUBDIREKTORATPEMERIKSA PATEN III
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Seksi Pelayanan
Teknis
Seksi Pemeliharaan,
Pengalihan Hak dan Lisensi
Subbagian Tata Usaha
xliii
DIREKTORAT
MEREK
SUBDIREKTORAT PERMOHONAN
DAN PELAYANAN
SUBDIREKTORAT PEMERIKSAAN
SUBDIREKTORAT PELAYANAN
HUKUM
Seksi Permohonan
Seksi Mutasi dan
Lisensi
Seksi Pelayanan
Teknis
Subbagian Tata Usaha
Seksi Pertimbangan
Hukum
Seksi Penyidikan
dan Litigasi
Seksi Administrasi
Komisi Banding
SUBDIREKTORAT INDIKASI
GEOGRAFIS
Seksi Klasifikasi
SUBDIREKTORAT SERTIFIKASI
DAN PENGUMUMAN
Seksi Sertifikasi
Seksi Pengumuman
Seksi Pemeriksaan Formalitas
Seksi Evaluasi Teknis
Indikasi
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xliv
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA NASIONAL
Subbagian Tata Usaha
Seksi Kerja Sama
Institusi Pemerintah
Seksi Kerja Sama Institusi Non Pemerintah
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA
INTERNASIONAL
Seksi Kerja Sama
Regional
Seksi Kerja Sama
Bilateral
Seksi Kerja Sama Multilateral
DIREKTORAT
KERJA SAMA DAN PENGEMBANGAN
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN
Seksi Penyebaran Informasi
Seksi Pengkajian dan Pengembangan
Seksi Pelatihan
Seksi Perpustakaan
xlv
DIREKTORAT
TEKNOLOGI INFORMASI
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN
SISTEM
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN
PROSES
SUBDIREKTORAT PENDUKUNG
SISTEM
Seksi Administrasi dan Pengembangan
Data Base
Seksi Pengembangan
Aplikasi
Seksi “Helpdesk” danPemeliharaan
Seksi Administrasi
Sistem Jaringan
Seksi Pengembangan
Proses Kerja Teknologi I f i
Seksi Situs Internet
SUBDIREKTORAT DOKUMENTASI
Seksi Dokumentasi Hak Cipta, Desain Industri, Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu dan
Rahasia Dagang
Seksi Dokumentasi
Hak Paten
Seksi Dokumentasi Hak Merek
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xlvi
DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
SEKRETARIAT DIREKTORAT
JENDERAL
DIREKTORAT
BINA HAK ASASI MANUSIA
DIREKTORAT KERJA SAMA PEMAJUAN
HAK ASASI MANUSIA
DIREKTORAT PERLINDUNGAN DAN
PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA
DIREKTORAT SISTEM INFORMASI HAK ASASI MANUSIA
DIREKTORAT PEMANTAUAN DAN
EVALUASI HAK ASASI MANUSIA
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
xlvii
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN UMUM
BAGIAN
TATA USAHA
Subbagian Penyusunan Rencana dan
Anggaran
Subbagian Data dan Informasi
Subbagian Evaluasi dan
Laporan
Subbagian Umum
Kepegawaian
Subbagian Mutasi
Subbagian Pemberhentian
dan Pensiun
Subbagian Persuratan
Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokol
Subbagian Arsip dan
Dokumentasi
Subbagian Perlengkapan
Subbagian Rumah Tangga
Subbagian Perjalanan
Dinas
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian Akuntansi dan
Pelaporan
Subbagian Perbendaharaan
Subbagian Tata Usaha Pimpinan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
xlviii
SUBDIREKTORAT PEMBERDAYAAN
ALUMNI DAN INSTITUSI HAM
SUBDIREKTORAT DISEMINASI HAK ASASI MANUSIA
SUBDIREKTORAT BAHAN
DISEMINASI
Seksi Alumni Luar Negeri dan
Dalam Negeri
Seksi Institusi HAM
Non Pemerintah
Seksi Institusi HAM Pemerintah
Seksi Bahan Instrumen
Nasional
Seksi Bahan Instrumen
Internasional
Seksi Bahan Instrumen
Praktis
Seksi Diseminasi
Aparatur Negara
Seksi Diseminasi
Penegak Hukum
Seksi Diseminasi Masyarakat
Subbagian Tata Usaha
SUBDIREKTORAT PENDIDIKAN HAK ASASI MANUSIA
DIREKTORAT BINA HAK ASASI MANUSIA
Seksi Pendidikan
Dalam Negeri
Seksi Pendidikan Luar Negeri
Seksi Kurikulum
Pendidikan HAM
xlix
DIREKTORAT KERJA SAMA PEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA ANTAR
NEGARA
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA
PEMAJUAN HAK SIPIL DAN POLITIK
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA ORGANISASI
INTERNASIONAL
SUBDIREKTORAT KERJA SAMA
PEMAJUAN HAK EKONOMI, SOSIAL
DAN BUDAYA
SUBDIREKTORAT INSTRUMEN HAM
Seksi Kerja Sama Asia Pasifik
Seksi Kerja Sama Amerika dan
Eropa
Seksi Kerja Sama
Afrika dan Timur Tengah
Seksi Perserikatan
Bangsa-Bangsa
Seksi Non PerserikatanBangsa-Bangsa
Seksi LSM
Internasional
Seksi Ratifikasi
Instrumen HAM Internasional
Seksi Harmonisasi
Instrumen HAM Nasional
Seksi Kerja Sama
Hak Ekonomi
Seksi Kerja Sama Hak Sosial
Seksi Kerja Sama Hak Budaya
Seksi Kerja Sama
Hak Sipil
Seksi Kerja Sama Hak Politik
Subbagian Tata Usaha
l
DIREKTORAT PERLINDUNGAN DAN
PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA
SUBDIREKTORAT PERLINDUNGAN
DAN PEMENUHAN HAK ANAK
Seksi Hak Sipil
dan Politik
Subbagian Tata Usaha
Seksi Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya
SUBDIREKTORAT PERLINDUNGAN
DAN PEMENUHAN HAK PEREMPUAN
SUBDIREKTORAT PERLINDUNGAN
DAN PEMENUHAN HAK TENAGA KERJA
SUBDIREKTORAT PERLINDUNGAN
DAN PEMENUHAN HAK KELOMPOK
MINORITAS
Seksi Hak Sipil
dan Politik
Seksi Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya
Seksi Hak Sipil
dan Politik
Seksi Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya
Seksi Hak Sipil
dan Politik
Seksi Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya
li
DIREKTORAT SISTEM INFORMASI HAK ASASI MANUSIA
SUBDIREKTORAT PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
SUBDIREKTORAT PENGEMBANGAN DAN
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI HAM
SUBDIREKTORAT PENDAYAGUNAAN
INFORMASI HAK ASASI MANUSIA
Seksi Pengumpulan
Data
Subbagian Tata Usaha
Seksi Penerbitan dan
Penyebaran Informasi HAM
Seksi Dokumentasi dan
Perpustakaan
Seksi Analisa Program Sistem Informasi
Hak Asasi Manusia
Seksi Pengembangan dan
Pemeliharaan Sistem Informasi HAM
Seksi
Pengolahan Data
lii
DIREKTORAT PEMANTAUAN DAN
EVALUASI HAK ASASI MANUSIA
SUBDIREKTORAT PROSES PENEGAKAN
HUKUM DAN HAM
SUBDIREKTORAT PENERAPAN HAK ASASI MANUSIA
SUBDIREKTORAT PERMASALAHAN DAN DISKRIMINASI HAM
Seksi
Pra Peradilan
Subbagian Tata Usaha
Seksi
Pasca Peradilan
Seksi Penerapan HAM di Pemerintah
Seksi Penerapan HAM
di Masyarakat danDunia Usaha
Seksi
Permasalahan HAM
Seksi
Diskriminasi HAM
SUBDIREKTORAT EVALUASI DAN
PELAPORAN HAM
Seksi
Evaluasi HAM
Seksi
Pelaporan HAM
liii
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
INSPEKTORAT KEPEGAWAIAN
INSPEKTORAT
KEUANGAN DAN
PERLENGKAPAN
INSPEKTORAT HUKUM, HAK
ASASI MANUSIA DAN HKI
INSPEKTORAT PEMASYARAKATAN
INSPEKTORAT KEIMIGRASIAN
INSPEKTORAT
JENDERAL
INSPEKTORAT KHUSUS
SEKRETARIAT INSPEKTORAT
JENDERAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
liv
BAGIAN
PENYUSUNAN PROGRAM
BAGIAN
LAPORAN HASIL PENGAWASAN I
BAGIAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN
II
BAGIAN UMUM
BAGIAN
KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT INSPEKTORAT
JENDERAL
SubbagianAnalisis LHP
Pemasyarakatan I
SubbagianAnalisis LHP
Pemasyarakatan II
SubbagianAnalisis LHP Keimigrasian
SubbagianAnalisis LHP
Khusus
SubbagianAnalisis LHP
Kepegawaian I
SubbagianAnalisis LHP
Kepegawaian II
Subbagian Analisis LHP
Keuangan, dan Perlengkapan
Subbagian Penyusunan Rencana dan
Anggaran
Subbagian Data dan Informasi
Subbagian Evaluasi dan
Laporan
SubbagianRumah Tangga
dan Perlengkapan
SubbagianTata Usaha
SubbagianKeuangan
SubbagianTata Usaha Pimpinan
Subbagian Mutasi dan
Promosi
Subbagian Pengembangan
Pegawai
Subbagian Umum,
Pemberhentian
Subbagian Analisis LHP
Hukum, HAM dan HKI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxi
SEKRETARIAT
BADAN
BADAN PEMBINAAN HUKUM
NASIONAL
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM HUKUM
NASIONAL
PUSAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN
HUKUM NASIONAL
PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM
NASIONAL
PUSAT
PENYULUHAN HUKUM
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
lxii
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
BAGIAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN PERLENGKAPAN
DAN RUMAH TANGGA
BAGIAN
TATA USAHA
SEKRETARIAT
BADAN
Subbagian Penyusunan Rencana dan
Anggaran
Subbagian Data dan Informasi
Subbagian Evaluasi
dan Laporan
Subbagian Umum
Kepegawaian
Subbagian Mutasi dan
Administrasi Jafung
Subbagian Pemberhentian
dan Pensiun
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian Akuntansi dan
Pelaporan
Subbagian Perbendaharaan
Subbagian Perlengkapan
Subbagian Rumah Tangga
Subbagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol
Subbagian Persuratan
Subbagian Pengetikan dan Penggandaan
Subbagian Arsip
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxiii
BIDANG PROGRAM,
PELAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
BIDANG PENELITIAN DAN
PENGKAJIAN HUKUM
BIDANG PERTEMUAN ILMIAH
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN SISTEM HUKUM NASIONAL
Subbidang Penyusunan Program
dan Laporan
Subbidang Pelayanan Teknis dan Administrasi
Subbidang Penelitian Hukum
Subbidang Pengkajian Hukum
Subbidang Penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah
Subbidang Monitoring Hasil
Pertemuan Ilmiah
Subbidang Kerja Sama Antar Lembaga di Bidang
Penelitian KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxiv
BIDANG PROGRAM DAN
PELAYANAN TEKNIS
BIDANG
PERENCANAAN LEGISLASI
BIDANG KERJA SAMA
PENGEMBANGAN HUKUM
PUSAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN
HUKUM NASIONAL
Subbidang Pelayanan Teknis
Subbidang Penyusunan Program
dan Laporan
Subbidang Penyiapan
Perencanaan Legislasi
Subbidang Kerja sama Nasional
Pengembangan Hukum
Subbidang Kerja sama InternasionalPengembangan Hukum
Subbidang Pengembangan Hukum
Tidak Tertulis
BIDANG ANALISIS EVALUASI DAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK
Subbidang Analisis Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxv
BIDANG PUBLIKASI HUKUM DAN PELAYANAN
TEKNIS
BIDANG
PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK
PUSAT DOKUMENTASI DAN
INFORMASI HUKUM NASIONAL
Subbidang Pengolahan dan Pengembangan
Data Base
Subbidang Pengembangan
Teknik Pemrograman Komputer dan
Jaringan Elektronik
Subbidang Penerbitan dan
Penyebarluasan Hukum
Subbidang Penyusunan Program,
Monitoring, dan Pelayanan Teknis
Subbidang Pemeliharaan Data
dan Sarana TeknologiInformasi
BIDANG JARINGAN
DOKUMENTASI, INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
HUKUM
Subbidang Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum
Subbidang Pengolahan Bahan Informasi Hukum
Subbidang
Perpustakaan Hukum KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxvi
BIDANG PROGRAM DAN
PELAYANAN TEKNIS
BIDANG PENGEMBANGAN
PENYULUHAN HUKUM
BIDANG PEMBUDAYAAN
KESADARAN HUKUM
Subbidang Penyusunan Program
Subbidang Pelayanan Teknis dan
Laporan
Subbidang Ceramah dan Temu
Sadar Hukum
Subbidang Pameran, Pementasan, Konsultasi dan Bantuan
Hukum
Subbidang Media Cetak dan
Elektronik
Subbidang Kerja Sama dan
Bimbingan Teknis
Subbidang Temu Wicara dan
Diskusi
Subbidang Pendapat Umum dan
Pengembangan Metode Subbidang
Pemantauan dan Evaluasi
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSAT PENYULUHAN HUKUM
lxvii
BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA
SEKRETARIAT BADAN
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HAK- HAK SIPIL DAN POLITIK
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HAK- HAK EKONOMI, SOSIAL
DAN BUDAYA
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HAK ASASI MANUSIA YANG BERAT
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HAK-HAK KELOMPOK RENTAN
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
lxviii
SEKRETARIAT BADAN
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN UMUM
BAGIAN
DATA DAN INFORMASI
Subbagian Penyusunan Rencana dan
Anggaran
Subbagian Evaluasi dan
Laporan
Subbagian Umum
Kepegawaian
Subbagian Mutasi dan
Pensiun
Subbagian Data
Subbagian Informasi dan Dokumentasi
Subbagian Perlengkapan dan Rumah
Tangga
Subbagian Tata Usaha danPerjalanan Dinas
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian Perbendaharaandan Akuntansi
Subbagian Tata Usaha Pimpinan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxix
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK
BIDANG PENELITIAN
HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK
BIDANG PENGEMBANGAN HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK
BIDANG EVALUASI DAN
LAPORAN
Subbidang Penelitian
Hak-hak Sipil
Subbidang Penelitian
Hak-hak Politik
Subbidang Evaluasi
Subbidang Laporan
Subbidang PengembanganHak-hak Sipil
Subbidang PengembanganHak-hak Politik
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxx
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HAK-HAK
EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA
BIDANG PENELITIAN
HAK–HAK EKONOMISOSIAL DAN BUDAYA
BIDANG PENGEMBANGAN
HAK-HAK EKONOMI SOSIAL DAN BUDAYA
BIDANG EVALUASI DAN
LAPORAN
Subbidang Penelitian Hak-hak Ekonomi
Subbidang Penelitian Hak-hak Sosial dan
Budaya
Subbidang Evaluasi
Subbidang Laporan
Subbidang Pengembangan
Hak-hak Ekonomi
Subbidang Pengembangan Hak-hak Sosial
dan Budaya
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxxi
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HAK ASASI MANUSIA YANG BERAT
BIDANG PENELITIAN
HAM YANG BERAT
BIDANG PENGEMBANGAN HAM YANG BERAT
BIDANG EVALUASI DAN
LAPORAN
Subbidang Penelitian
Kejahatan Genosida
Subbidang Penelitian Kejahatan Terhadap
Keman siaan
Subbidang Pengembangan
Kejahatan Genosida
Subbidang Pengembangan
Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Subbidang Evaluasi
Subbidang Laporan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxxii
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HAK-HAK KELOMPOK RENTAN
BIDANG PENELITIAN HAK-HAK
PEREMPUAN, ANAK DAN KELOMPOK MINORITAS
Subbidang Penelitian Hak-hak
Perempuan dan Anak
BIDANG PENGEMBANGAN HAK-HAK PEREMPUAN, ANAK
DAN KELOMPOK MINORITAS
BIDANG EVALUASI DAN
LAPORAN
Subbidang Penelitian Hak-hak
Kelompok Minoritas
Subbidang Pengembangan
Hak-hak Perempuandan Anak
Subbidang Pengembangan
Hak-hak KelompokMinoritas
Subbidang Evaluasi
Subbidang Laporan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxxiii
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SEKRETARIAT BADAN
PUSAT PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN DAN
MANAJEMEN
AKIP AIM
PUSAT PENGEMBANGAN TEKNIS
PUSAT PENGEMBANGAN FUNGSIONAL DAN
HAK ASASI MANUSIA
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I
Nomor : M.09-PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxxiv
BAGIAN PENYUSUNAN
PROGRAM DAN KERJA SAMA
BAGIAN KEPEGAWAIAN
DAN TATA USAHA
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN UMUM
Subbagian Penyusunan
Rencana dan Anggaran
Subbagian Data, Laporan dan Hubungan
Masyarakat
Subbagian
Umum Kepegawaian
Subbagian Tata Usaha
Subbagian Administrasi
Pendidikan dan Pelatihan
Subbagian Pelaksanaan
Anggaran
Subbagian Akuntansi dan
Pelaporan
Subbagian
Perbendaharaan
Subbagian
Perlengkapan
Subbagian
Rumah Tangga
Subbagian Perpustakaan
dan Arsip
SEKRETARIAT
BADAN
Subbagian Kerja Sama
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxxv
BIDANG PROGRAM
BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
BIDANG PENYELENGGARAAN
SUBBIDANG PENYUSUNAN
PROGRAM
SUBBIDANG EVALUASI
SUBBIDANG PELAPORAN DAN DOKUMENTASI
SUBBIDANG STANDARDISASI
DAN METODE
SUBBIDANG PENGAJARAN
SUBBIDANG ADMINISTRASI
PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PUSAT PENGEMBANGAN
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
lxxvi
BIDANG PENYELENGGARAAN
SUBBIDANG PENYUSUNAN
PROGRAM
SUBBIDANG STANDARDISASI
DAN METODE
SUBBIDANG PENGAJARAN
SUBBIDANG ADMINISTRASI
PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBIDANG EVALUASI
SUBBIDANG PELAPORAN DAN DOKUMENTASI
PUSAT PENGEMBANGAN
TEKNIS
BIDANG PROGRAM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxxvii
BIDANG PROGRAM
BIDANG PENYELENGGARAAN
SUBBIDANG PENYUSUNAN
PROGRAM
SUBBIDANG STANDARDISASI
DAN METODE
SUBBIDANG PENGAJARAN
SUBBIDANG ADMINISTRASI
PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBIDANG EVALUASI
SUBBIDANG PELAPORAN DAN DOKUMENTASI
PUSAT PENGEMBANGAN FUNGSIONAL DAN HAK ASASI
MANUSIA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
lxxviii
Lampiran Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor : M.09 – PR.07.10 Tahun 2007 Tanggal : 20 April 2007
BIDANG PENYUSUNAN
PROGRAM DAN LAPORAN
PUSAT PENGKAJIAN DAN
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
BAGIAN UMUM
Subbagian Tata Usaha dan Kepegawaian
Subbagian Keuangan
Subbagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan
Subbidang Penyusunan Rencana
dan Anggaran
Subbidang Evaluasi dan Laporan
Subbidang Dokumentasi dan
Perpustakaan
Subbidang Pengkajian dan Analisa
Kebijakan
Subbidang Pengembangan dan
Rekomendasi Kebijakan KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
I
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2005
TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA
KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Kabinet Indonsia Bersatu dan
untuk lebih meningkatkan koordinasi serta kelancaran penyelenggaraan pemerintahan negara yang berdaya guna dan berhasil guna, dipandang perlu menetapkan kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8/M Tahun 2005;
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI,
SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
BAB III
DEPARTEMEN
Bagian Pertama Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Pasal 25
(1) Departemen adalah unsur pelaksana Pemerintah. (2) Departemen dipimpin oleh Menteri yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden.
Pasal 26
Departemen mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 26, Departemen menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di
bidangnya; b. pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan
fungsinya kepada Presiden.
II
Pasal 28
Departemen terdiri dari : 1. Departemen Dalam Negeri; 2. Dalam Luar Negeri; 3. Departemen Pertahanan; 4. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia; 5. Departemen Keuangan; 6. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral; 7. Departemen Perindustrian 8. Departemen Perdagangan; 9. Departemen Pertanian; 10. Departemen Kehutanan; 11. Departemen Perhubungan; 12. Departemen Kelautan dan Perikanan; 13. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 14. Departemen Pekerjaan Umum; 15. Departemen Kesehatan; 16. Departemen Pendidikan Nasional; 17. Departemen Sosial; 18. Departemen Agama; 19. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata; 20. Departemen Komunikasi dan Informatika.
Bagian Kelima
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pasal 35
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di
bidang hukum dan hak asasi manusia; b. pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan
fungsinya kepada Presiden.
Bagian Keduapuluh Dua Susunan Organisasi
Pasal 69
Departemen terdiri dari : a. Menteri; b. Sekretariat Jenderal; c. Direktorat Jenderal; d. Inspektorat Jenderal; e. Badan dan/atau Pusat; f. Staf Ahli.
III
Bagian Keduapuluh Tiga Sekretariat Jenderal
Pasal 70
(1) Sekretariat Jenderal adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.
Pasal 71 Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen.
Pasal 72 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi kegiatan Departemen; b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen; c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian
Koordinator, Kementerian Negara, Departemen lain, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Lembaga lain yang terkait;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
Pasal 73 (1) Sekretariat Jenderal terdiri dari paling banyak 5 (lima) Biro. (2) Biro terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bagian. (3) Bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Subbagian.
Bagian Keduapuluh Empat
Direktorat Jenderal Pasal 74
(1) Direktorat Jenderal adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Departemen, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Direktorat Jenderal dipimpin oleh Direktur Jenderal
Pasal 75 Direktorat Jenderal mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidangnya.
Pasal 76
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidangnya; b. pelaksanakan kebijakan di bidangnya; c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidangnya; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi; e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
Pasal 77
(1) Jumlah Direktorat Jenderal ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja. (2) Direktorat Jenderal terdiri dari Sekretariat Direktorat Jenderal dan paling banyak
5 (lima) Direktorat. (3) Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bagian dan
Bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Subbagian. (4) Direktorat terdiri dari paling banyak 5 (lima) Subdirektorat dan Subbagian Tata
Usaha. (5) Subdirektorat terdiri dari 2 (dua) Seksi.
IV
Bagian Keduapuluh Lima Inspektorat Jenderal
Pasal 78 (1) Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawasan, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.
Pasal 79
Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen.
Pasal 80 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan; b. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan untuk tujuan
tertentu atas petunjuk Menteri;
c. pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat Jenderal; d. penyusunan laporan hasil pengawasan.
Pasal 81
(1) Inspektorat Jenderal terdiri dari Sekretariat Jenderal dan paling banyak 4 (empat) Inspektorat.
(2) Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bagian, dan Bagian terdiri dari 2 (dua) Subbagian.
(3) Inspektorat membawahkan Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Keduapuluh Enam
Badan dan/atau Pusat
Pasal 82 Di lingkungan Departemen dapat dibentuk Badan dan/atau Pusat sebagai pelaksana tugas tertentu yang karena sifatnya tidak tercakup dalam tugas Sekretariat Jenderal dan/atau Direktorat Jenderal dan/atau Inspektorat Jenderal sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja.
Pasal 83
(1) Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82, dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(2) Badan terdiri dari Sekretariat Badan dan paling banyak 4 (empat) Pusat/Biro. (3) Sekretariat Badan terdiri dari paling banyak 4 (empat) Bagian, dan Bagian terdiri
dari paling banyak 3 (tiga) Subbagian. (4) Pusat/Biro terdiri dari kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri dari
paling banyak 3 (tiga) Bidang/Bagian, dan masing-masing Bidang/Bagian terdiri dari 2 (dua) Subbidang/Subbagian.
(5) Pusat yang tempat kedudukannya tidak satu lokasi dengan tempat kedudukan Sekretariat Badan terdiri dari Subbagian Tata Usaha atau Bagian Tata Usaha yang terdiri dari 2 (dua) Subbagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Bidang yang masing-masing Bidang terdiri dari 2 (dua) Subbidang.
Pasal 84
(1) Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal.
V
(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau dapat terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Bidang.
(3) Bagian Tata Usaha terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Subbagian. (4) Bidang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Subbidang.
Bagian Keduapuluh Tujuh
Staf Ahli
Pasal 85
(1) Menteri dapat dibantu oleh paling banyak 5 (lima) Staf Ahli. (2) Staf Ahli berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (3) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri mengenai
masalah tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan, dan Inspektorat Jenderal.
(4) Kelompok Staf Ahli dibantu oleh Subbagian Tata Usaha yang secara administrasi berada di bawah Sekretaris Jenderal.
(5) Staf Ahli dalam melaksanakan tugasnya, secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.
Bagian Keduapuluh Delapan
Instansi Vertikal Pasal 86
(1) Departemen yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang tidak diserahkan kepada Daerah dapat membentuk instansi vertikal.
(2) Pembentukan, susunan organisasi, dan tata laksana instansi vertikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
Bagian Keduapuluh Sembilan
Lain-lain Pasal 87
(1) Departemen secara selektif dapat membentuk Unit Pelaksana Teknis sebagai pelaksana tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang.
(2) Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 131 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan satuan organisasi wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan organisasi di bawahnya.
BAB VI
ESELON, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 132
(1) Sekretaris Kementerian Koordinator, Sekretaris Jenderal, Sekretaris Kementerian Negara, Deputi, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Kepala Badan adalah jabatan struktural eselon I.a.
(2) Staf Ahli adalah jabatan struktural eselon I.b. (3) Kepala Biro, Asisten Deputi, Direktur, Kepala Pusat, Inspektur, Sekretaris
Direktorat Jenderal, Sekretaris Badan, dan Sekretaris Inspektorat Jenderal adalah jabatan struktural eselon II.a.
(4) Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Subdirektorat adalah jabatan struktural eselon III.a.
(5) Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural eselon IV.a.
VI
Pasal 133
(1) Sekretaris Kementerian Koordinator, Sekretaris Jenderal, Sekretaris Kementerian Negara, Deputi, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, Kepala Badan, dan Staf Ahli diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri yang bersangkutan.
(2) Pejabat struktural eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Menteri yang bersangkutan.
(3) Pejabat struktural eselon III ke bawah dapat diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang diberi pelimpahan wewenang oleh Menteri.
BAB VII
ADMINISTRASI DAN PEMBIAYAAN Pasal 134
Pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan persandian diselenggarakan oleh masing-masing Kementerian Koordinator, Departemen, dan Kementerian Negara.
Pasal 135
Segala pembiayaan yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas masing-masing Kementerian Koordinator, Departemen, dan Kementerian Negara dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 137 Pada Kementerian Koordinator, Departemen dan Kementerian Negara dapat ditetapkan Jabatan Fungsional.
Pasal 139
Departemen yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Politik Luar Negeri, Pertahanan, Keamanan, Justisi, Moneter dan Fiskal Nasional serta Agama, jumlah unit organisasinya ditetapkan sebagai berikut : b. Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
1) Sekretariat Jenderal terdiri paling banyak 6 (enam) Biro, masing-masing Biro terdiri dari paling banyak 5 (lima) Bagian, dan masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 4 (empat) Subbagian.
2) Inspektorat Jenderal terdiri dari : a) Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri dari paling banyak 5 (lima)
Bagian, dan masing-masing Bagian dapat terdiri dari paling banyak 4 (empat) Subbagian;
b) Inspektorat paling banyak 6 (enam), dan masing-masing Inspektorat terdiri dari Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.
3) Direktorat Jenderal terdiri dari : a) Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari paling banyak 5 (lima) Bagian,
dan masing-masing Bagian terdiri dari paling banyak 4 (empat) Subbagian;
b) Direktorat paling banyak 6 (enam), masing-masing Direktorat terdiri dari paling banyak 5 (lima) Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha, dan masing-masing Subdirektorat terdiri dari paling banyak 4 (empat) Seksi.
4) Badan terdiri dari : a) Sekretariat Badan terdiri dari paling banyak 5 (lima) Bagian, dan masing-
masing Bagian terdiri dari paling banyak 3 (tiga) Subbagian; b) Pusat paling banyak 4 (empat), masing-masing Pusat terdiri dari
kelompok jabatan fungsional dan/atau dapat terdiri dari paling banyak 5 (lima) Bidang, dan masing-masing Bidang terdiri dari paling banyak 4 (empat) Subbidang.
VII
Pasal 142
Pejabat Struktural Eselon Ia yang dialih tugaskan pada jabatan staf ahli tetap diberikan Eselon Ia
Pasal 143
(1) Unit organisasi dan tugas eselon I pada masing-masing Kementerian Koordinator, Departemen, dan Kementerian Negara ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
(2) Unit organisasi dan tugas eselon II ke bawah pada masing-masing Kementerian Koordinator, Departemen, dan Kementerian Negara ditetapkan oleh Menteri yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pasal 144
(1) Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Kementerian Koordinator, Departemen, dan Kementerian Negara ditetapkan oleh Menteri yang bersangkutan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
(2) Salinan Peraturan Menteri tentang Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) disampaikan kepada Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah ditetapkan.
Pasal 145
Pengecualian terhadap organisasi Kementerian Koordinator, Departemen, dan Kementerian Negara sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden ini hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden atas Usul Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 146
(2) Sebelum organisasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia terbentuk, pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang hukum dan hak asasi manusia dilakukan oleh perangkat Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, yang operasionalnya dikendalikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sampai dengan ditetapkannya organisasi dan tata kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Peraturan Presiden ini.
Pasal 147
(1) Keputusan Menteri yang merupakan pelaksanaan : c. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2004.
Dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diubah atau diganti dengan peraturan baru berdasarkan Peraturan Presiden ini.
(2) Penyesuaian terhadap Peraturan Presiden ini dilaksanakan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Presiden.
VIII
BAB X KETENTUAN PENUTUP
Pasal 148
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka : c. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2004.
Dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 149
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 31 Januari 2005
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd,
DR.H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-undangan, ttd Lambock V. Nahattands.
IX
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2005
TENTANG
UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, dan untuk menjamin terselenggaranya tugas pemerintahan, dipandang perlu menetapkan Unit Organisasi Dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8/M Tahun 2005;
4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
BAB II
DEPARTEMEN
Bagian Keempat
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pasal 13
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri dari : a. Sekretariat Jenderal; b. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; c. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum; d. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan; e. Direktorat Jenderal Imigrasi; f. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual; g. Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia; h. Inspektorat Jenderal; i. Badan Pembinaan Hukum Nasional; j. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia; k. Staf Ahli.
Pasal 14
(1) Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen.
X
(2) Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang peraturan perundangan-undangan.
(3) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang administrasi hukum umum.
(4) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pemasyarakatan.
(5) Direktorat Jenderal Imigrasi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang imigrasi.
(6) Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang hak kekayaan intektual.
(7) Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perlindungan hak asasi manusia.
(8) Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen.
(9) Badan Pembinaan Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan pembinaan di bidang hukum nasional.
(10) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
(11) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretriat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan, dan Inspektorat Jenderal.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 69
(1) Keputusan Menteri tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia yang tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden ini dinyatakan tetap berlaku.
(2) Penyesuaian unit organisasi dan tugas eselon I pada Kementerian Negara Republik Indonesia, dilaksanakan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya Peraturan Presiden ini.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 70
Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka : a. Keputusan Presiden Nomor 107 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon I Menteri Negara Koordinator; b. Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas
Eselon I Menteri Negara sebagimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 38 Tahun 2004;
c. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen sebagimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2004;
dinyatakan tidak berlaku.
XI
Pasal 71
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 31 Januari 2005
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd, DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet dan Bidang Hukum dan Perundang-undangan, Lambock V. Nahattands.
XII
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2006
TENTANG
PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG
UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, dipandang perlu mengubah Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi Dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2006;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2006;
4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2006.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia yang telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Presiden : a. Nomor 15 Tahun 2005; b. Nomor 63 Tahun 2005; c. Nomor 80 Tahun 2005; d. Nomor 66 Tahun 2006, Diubah sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal 13 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 13
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri dari : a. Sekretariat Jenderal; b. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan; c. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum; d. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan;
XIII
e. Direktorat Jenderal Imigrasi; f. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual; g. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia; h. Inspektorat Jenderal; i. Badan Pembinaan Hukum Nasional; j. Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia; k. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi anusia; l. Staf Ahli.
2. Ketentuan Pasal 14 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 14 (1) Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen. (2) Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang peraturan perundangan-undangan.
(3) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang administrasi hukum umum.
(4) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pemasyarakatan.
(5) Direktorat Jenderal Imigrasi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang imigrasi.
(6) Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang hak kekayaan intektual.
(7) Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknik di bidang hak asasi manusia.
(8) Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Departemen.
(9) Badan Pembinaan Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan pembinaan di bidang hukum nasional.
(10) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
(11) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia.
(12) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya, yang tidak menjadi bidang tugas Sekretriat Jenderal, Direktorat Jenderal, Badan, dan Inspektorat Jenderal.
Pasal II
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 2 Nopember 2006
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd, DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum, ttd Lambock V. Nahattands.
XIV
Nomor : B/1841/M.PAN/10/2005 Jakarta, 5 Oktober 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas) Perihal : Penataan Organisasi dan Tata Kerja
Unit Eselon II Ke Bawah Kepada Yth. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : M.PR.07.10-26 tanggal 10 Agustus 2005 perihal
Penataan Organisasi dan Tata Kerja Unit Eselon II Ke Bawah, dengan ini disampaikan bahwa pada
prinsipnya dapat disetujui penataan organisasi dan tata kerja Departemen Hukum dan HAM.
Bersama ini kami sampaikan kembali Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan HAM, yang
telah disempurnakan sesuai dengan pola yang berlaku, untuk selanjutnya dapat ditetapkan menjadi
Peraturan Menteri Hukum dan HAM dan salinannya disampaikan kepada Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan tersebut, segala sesuatu yang menyangkut biaya agar
memanfaatkan anggaran yang tersedia di Departemen Hukum dan HAM. Sedangkan mengenai
pegawai agar memanfaatkan Pegawai Negeri Sipil yang ada di Departemen Hukum dan HAM atau
instansi Pemerintah di luar Departemen Hukum dan HAM, yang dalam pelaksanaannya agar
berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan/atau Badan Kepegawaian
Negara.
Rekapitulasi unit organisasi dan eselon dalam Rancangan Peraturan tersebut, adalah
sebagaimana tercantum dalam daftar terlampir.
Berkaitan dengan penataan organisasi tersebut perlu kami tegaskan bahwa dalam rangka
peningkatan profesionalisme aparatur, agar dilakukan optimalisasi pemanfaatan jabatan fungsional
yang telah ada.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara Menteri, disampaikan terima kasih.
Tembusan Yth.: 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara 3. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan
Departemen Keuangan
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
XV
Lampiran Surat Men.PAN Nomor : B/1841/M.PAN/10/2005 Tanggal : 5 Oktober 2005
REKAPITULASI UNIT ORGANISASI DAN ESELON
DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM
JUMLAH ESELON NO UNIT ORGANISASI I II III IV 1. Sekretariat Jenderal 1 6 27 96
2. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan 1 6 25 52
3. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum 1 6 22 67
4. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 1 7 29 92
5. Direktorat Jenderal Imigrasi 1 7 29 85
6. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual 1 6 26 65
7. Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia 1 6 25 68
8. Insperktorat Jenderal 1 7 5 24
9. Badan Pembinaan Hukum Nasional 1 5 18 46
10. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia 1 5 17 35
11. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai - 1 4 13
12. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan - 1 3 8
JUMLAH 10 63 230 651
XVI
Nomor : B/941/M.PAN/4/2007 Jakarta, 16 April 2007 Lampiran : 1 (satu) berkas) Perihal : Penyampaian Rancangan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepada Yth. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : MUM.01.06-02 tanggal 5 Januari 2007 perihal
Penyampaian Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan ini
disampaikan bahwa pada prinsipnya dapat disetujui organisasi dan tata kerja Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Bersama ini kami sampaikan kembali Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan HAM
tentang organisasi dan tata kerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak
Asasi Manusia, yang telah disempurnakan sesuai dengan pola yang berlaku, untuk selanjutnya
dapat ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan salinannya agar
disampaikan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan tersebut, segala sesuatu yang menyangkut biaya agar
memanfaatkan anggaran yang tersedia di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sedangkan
mengenai pegawai agar memanfaatkan Pegawai Negeri Sipil yang ada di Departemen Hukum dan
Hak Asasi Manusia atau instansi Pemerintah di luar Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia,
yang dalam pelaksanaannya agar berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan/atau Badan Kepegawaian Negara.
Rekapitulasi unit organisasi dan eselon dalam Rancangan Peraturan tersebut, adalah
sebagaimana tercantum dalam daftar terlampir.
Berkaitan dengan penataan organisasi tersebut perlu kami tegaskan bahwa dalam rangka
peningkatan profesionalisme aparatur, agar dilakukan optimalisasi pemanfaatan jabatan fungsional
yang telah ada.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara Menteri, disampaikan terima kasih.
Tembusan Yth.:
1. Kepala Badan Kepegawaian Negara 2. Kepala Lembaga Administrasi Negara 3. Direktur Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
XVII
Lampiran Surat Men.PAN Nomor : B/941/M.PAN/4/2007 Tanggal : 16 April 2007
REKAPITULASI UNIT ORGANISASI DAN ESELON
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
JUMLAH ESELON NO UNIT ORGANISASI Ia IIa IIIa IVa 1. Kepala Badan 1 - - -
2. Sekretariat Badan - 1 - -
3. Kepala Pusat - 3 - -
4. Kepala Bagian - - 4 -
5. Kepala Bidang - - 9 -
6. Kepala Subbagian - - - 12
7. Kepala Subbidang - - - 18
JUMLAH 1 4 13 30