buku hitam coass bedah

64
Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com 0

description

buku hitam

Transcript of buku hitam coass bedah

Page 1: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

0

Page 2: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

1

Niat di awal pengennya bikin catatan bedah yang lengkap perstasenya… kenyataannya, hingga minggu ke 9 nggak kebikin-bikin.

Akhirnya bikin seada-adanya aja, yang perlu-perlu aja buat jaga IGD.Itupun sebagian memanfaatkan tenaga junior yang baru masuk…

Mumpung jadi chief…

Mestinya isi di buku ini adalah kompetensi dan pengetahuan yangpaling minimal dimiliki dm bedah di luar kepala.

Jadi bila masih buka-buka buku catatan ini…..ckk.. ckk… ckkk.. memalukan……

Page 3: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

2

DAFTAR ISI

Nomor-nomor penting 3Administrasi di IGD 4Penanganan luka kontaminasi 6Penanganan trauma thorax 7Pemasangan WSD 8Penanganan gigitan ular berbisa 10Penanganan rabies 12Hernia 13Appendisitis 14Alvarado score 15Ileus 16Hemoroid 18Persiapan operasi bedah digestif 19Protap dr Tjahyo 20Luka bakar 22Resusitasi jantung paru 27Syok 29Status orthopedi 32Gawat darurat orthopaedi 33Pembuatan diagnosis fraktur 33Open fraktur 34Kompartemen sindrom 35Dislokasi 36Persiapan operasi orthopedi 37Metode reduksi 38Penyembuhan fraktur 39Cedera tulang belakang 40Osteomyelitis 41Tetanus 43Pemasangan kateter 45Sistostomi 47Rectal toucher 49Retensio urine 50Cedera kepala 52Protap penanganan cedera kepala 54GCS 56Membaca CT scan 58Persiapan operasi bedah saraf 59Standar therapy bedah saraf RSUD Ulin 61Kegawatdaruratan bedah anak 62

Page 4: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

3

NOMOR-NOMOR PENTING

Dokter bedahDr. Rubiyanto Sp. KBD 0811502163Dr. Heru Prasetya Sp.BU 0811504272/ 7534272Dr. Budianto T Sp. BO 08122022272 / 7462484/ 08125128628Dr. Hery Poerwosusanto Sp. BA 0811518002 / 7463848Dr. Dharma Putra M Sp.BP 08125133152 / 7515167Dr. Ardik Lahdimawan Sp.BS 7480854Dr. Tjahyo K.U. Sp.B 0811509906 /7565411Dr. Deddy R Yulizar Sp. BU 0811306407Dr. Hendra Sutapa Sp. BU 08123100826 / 9048385Dr. Zairin Noor H Sp. OT K Spine 0811511130Dr. Izaak Zoelkarnain A Sp.OT 08125050005Dr. Andreas MH Siagian Sp.OT 08125131177Residen Ortopedi 7518753Residen Bedah Syaraf 6164904

Residen Obsgyn 7560646Dr Jaga Anestesi 7537675Forensik 081348843065

Line telp UlinOK Sentral 5215OK IGD 5207RSUD Ulin 3257472Sekre Bedah 3264965IGD RS Ulin 3264663Sekre Orthopedi 3252555

Nomor-nomor Asisten BedahKang Yudi (Ortopedi) 08125045727 / 05116249791Ka Edo (Bedah anak/ onkologi) 081351803499Ka Ipul (Bedah Saraf) 05117168695Mas Untung (Bedah Plastik) 08125017264Pa Boy (Bedah Digestif) 7086621Ka Awi (Bedah Digestif) 05116377741Ka Rudi (Bedah Urologi) 05117235131Ka Zairi (Bedah Urologi) 05117329663

SekretarisMbak Ulfa 081349714912Mbak Nurul 081351702781Mbak Irma 081348342994/ 7702664Mbak Iin 085959961808

Pa Haji Ijul (BNO IVP) 7546664

Page 5: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

4

ADMINISTRASI DI IGD

A. PASIEN MASUK1. Suruh Keluarga Mendaftar di loket pendaftaran2. Ambil status IGD isi lembaran depan dan belakang. Isi status lokalis3. buat resep4. catat ke buku aplusan5. catat ke buku register

B. PASIEN PULANG1. Buat BAKHP minta isian perawat serahkan ke keluarga2. buat resep pulang bila ada3. bila APS suruh tanda tangan di status dan buku aplusan4. surat kontrol bila perlu5. lengkapi status IGD. Catat jam keluar6. lengkapi dan coret buku aplusan

C. PASIEN MASUK RUANGAN1. telpon ruangan. Tanya bed kosong2. buat surat masuk ttd dr IGD3. buat status DM4. buat BAKHP ttd perawat5. suruh keluarga serahkan:

- BAKHP loket- Surat masuk TPO

6. Telp TPO, konfirmasi: nama, RMK, Ruangan.7. Lengkapi status kuning8. cari loper

Page 6: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

5

D. PASIEN OPERASI1. buat surat masuk ttd dr IGD2. buat status DM3. buat BAKHP ttd perawat4. suruh keluarga serahkan:

a. BAKHP loketb. Surat masuk TPO

5. Telp TPO, konfirmasi: nama, RMK, Ruangan.6. Lengkapi status kuning7. SIA-SIO8. pastikan lab terprint9. foto thorax radiologi IGD10. EKG minta perawat IGD (>40 thn)11. buat lembar konsul IPD (>40 th)12. buat lembar konsul anestesi13. minta dr IGD konsul IPD dan anestesi (kecuali jam kerja, konsul naik ke atas)14. hubungi penata anestesi15. pesan OK16. buat resep operasi17. buat resep trepanasi set (khusus BS) suruh tebus ke RS Siaga18. Cukur (bila perlu)19. hubungi asisten operator (khusus BS)20. Cek kelengkapan resep

21.pastikan pasien puasa dan siap operasi

22.telpon OK, minta loper menjemput

Page 7: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

6

PENANGANAN LUKA KONTAMINASI

letakkan kasa steril diatas luka kulit dicuci dengan : air sabun dibilas air zat anti septik : jodium/betadin dibilas alkohol 70% kasa diambil luka disiram dengan air steril NACL membasuh bekas darah / kotoran kotoran yang tak hanyut diambil dengan pincet steril

tutup luka dengan sofratulle, luka ditutup dengan kassa agak tebal

dibalut dengan balutan yang menekan

Page 8: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

7

PENANGANAN TRAUMA THORAX

Gejala/Tanda: Jejas pd dinding thorax Hypotensi Nyeri tekan, krepitasi Empisema subcutan Tekanan V. Jugularis meningkat Percusi : redup / hypersonor Auscultasi : vesicular menurun

Pengelolaan dasar :1. Atasi ABC2. Hilangkan nyeri.3. Monitor KU pasien4. Bila luka tusuk & pisau masih menancap, jangan dicabut.5. Bila tensionpneumothorax DECOMPRESI dgn jarum suntik / Abocath.6. Lakukan serial Thorax foto (setengah duduk)7. Bila sucking chest wound, tutup dng plastik bersih & plester 3 sisi

Pneumothorak Terdapat udara pada rongga interpleuralis

Closed Pneumothorak :Dinding rongga dada terbuka, kmdn tertutup udara masuk rongga interpleuraOpen Pneumothorak :Terjadi hub langsung udara luar dgn cav pleuraTension Pneumothorak :Mekanisme ventil/klep, udara dpt masuk tp tdk dpt keluar

Hematothorak Terdapatnya darah dalam rongga pleura Ringan (mild) : s.d. 300 cc Sedang (moderate) : 300 – 800 cc Berat (massive) : lebih dari 800 cc darah yg terdapat pada cavum thorak.

Hematothorak masif Dipasang WSD apabila produk drain 800 cc perdarahan inisial atau 200 cc/jam

Flail Chest Bergeraknya satu segmen rongga dada berlawanan dengan gerakan nafas. Et causa fraktur costae multipel (lebih dari 2 costa) dan segmental Saat inspirasi : cekung Saat ekspirasi : menonjol keluar gerakan paradoksal, “Mediastinal Flutter” respirasi tak efektif kematian

DIAGNOSTIK SINGKAT Keadaan mendadak pd thorak sering ditandai dengan SESAK NAFAS. Suatu trauma tajam hematothorak disamping pneumothorak Trauma tumpul dengan sesak nafas closed pneumothorak Sesak hebat pada setiap penambahan nafas tension pneumothorak

Page 9: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

8

PEMASANGAN WSD

Perlengkapan:Bahan dan antiseptik :1. Poviodone Iodone 10 %2. Kasa steril3. Sarung tangan steril4. Duk lubang sterilObat anestesi lokal :1. Lidocain 1% 10 cc2. Disposable 10 cc 1 buahAlat-alat dan material :1. Tangkai pisau + pisau No. 182. Klem bengkok 18 cm 1 buah3. Klem bengkok 16 cm 1 buah4. Needle Holder + jarum kulit5. Pinset Chirurgis 2 buah6. Gunting benang7. Benang silk 2- 0,50 cm8. NaCl 10% 1 kolf9. Plester10.NGT No. 18 (u/ slang WSD dewasa) 1 buah11.NGT No. 14 (u/slang WSD anak)1 buah.

Posisi:½ duduk sedikit miring ke arah sehat,tangan sisi yang sakit diangkat di atas kepala.

Persiapan:Botol WSD1. Botol cairan NaCl 0,9% dibuatkan lubang memakai gunting (cukup dapat dilewati pangkal

NGT)

2. Isinya dibuang dan disisakan 200 cc

3. Masukkan Poviodone Iodone 10% 20 cc

4. Buatkan agar dapat digantung pada bed pasien

Slang WSDSlang WSD diberi tanda dengan mengikatkan benang 3-5 cm dari lubang terakhir (tergantung tebaltipisnya dinding toraks penderita)

Teknik:1. Operator memakai sarung tangan2. Tindakan a dan antiseptik daerah operasi, thoraks/dada bagian lateral dari linea axillaris

anterior ke arah posterior. Dari kranial ke kaudal/ mulai axilla sampai ke angulus kostarum3. Observasi sela iga 6-7 linea axillaris media4. Daerah operasi ditutup duk lubang5. Lakukan infiltrasi anestesi daerah tersebut dengan radius + 3 cm6. Insisi sejajar kosta 6 atau 7 sampai memotong fascia

Page 10: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

9

7. Membuat saluran dengan klem menelusuri permukaan kosta sampai tepi atasnya, seterusnyatusukan ujung klem tadi untuk menembus m. Interkostalis dan pleura

8. Setelah pleura tembus, klem dibuka untuk melebarkan lubang.9. Klem dicabut, masukkan jari kelingking (untuk menilai apakah lubang tadi cukup besar agar

NGT dapat masuk) (Prosedur ini tidak dianjurkan pada bayi dan anak)10. NGT ujungnya dipegang dengan klem bengkok kemudian dimasukkan melalui lubang tadi

hingga masuk rongga pleura11. Klem dibuka slang WSD didorong sampai batas yang sudah diberi tanda (jangan ada lubang

slang WSD berada di luar rongga pleura)12. Kemudian klem dicabut13. Fiksasi slang WSD dengan menjahitkan benang yang diikatkan sebaai tanda tadi dengan kulit

sekaligus menjahit luka insisi.14. Pada pneumothoraks, segera masukkan ujung slang ke dalam cairan botol WSD15. Pada kasus hidro/hemato/pyo-thoraks, keluarkan dulu cairan tersebut sebanyak mungkin

(jangan lupa cairan yang dikeluarkan harus ditampung dan diukur) baru kemudian ujungslang WSD dimasukkan ke dalam cairan botol WSD

16. Selanjutnya slang WSD difiksasi dengan botol WSD.17. Sekitar luka dibersihkan, lukanya diberi salep antiseptik baru ditutup kasa steril selanjutnya

difiksasi dengan plester18. WSD dikatakan patent bila undulasi +

CARA MENGGANTI BOTOL WSD1. Menyiapkan botol baru2. Ambil cairan NaCl 0,9% atau RL isi 500cc3. Buatlah lubang pada salah satu sudut botol yang ada gelang penggantungnya4. Ukuran lubang secukupnya agar slang WSD dapat dimasukkan5. Arah irisan: dari sudut/pojok botol miring ke arah tengah6. Keluarkan isi/cairan dalam botol sebanyak 300cc (cairan yang tersisa: 200 cc)7. Tambahkan ke dalam botol antiseptik (Betadine atau Savlon) sebanyak 15cc.8. Bagian gelang botol diikatkan verband panjang9. Digantung disamping botol WSD yang lama dan harus betul-betul terikat dengan baik

PROSES PEMINDAHAN SLANG WSD1. Sebelum slang WSD dipindahkan ke botol yang baru, slang WSD diklem dulu dengan klem

Kocher atau klem apa saja yang ada.2. Kemudian slang WSD dikeluarkan/diangkat dari botol yang lama dan dimasukkan ke dalam

botol yang baru yang sudah disiapkan.3. Setelah ujung slang WSD betul-betul terendam ke dalam cairan di botol (± 1cm dari dasar

botol) baru klem dilemas/dibuka.4. Slang difiksasi dengan baik menggunakan plester rangkap 2 terhadap botol agar slang WSD

tidak terlepas.5. Perhatikan bahwa ujung slang WSD betul-betul terendam dalam cairan di botol.

Page 11: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

10

PENANGANAN GIGITAN ULAR BERBISA

Lokal:perdarahan di bekas gigitan. rasa sakit yang menyengat. ekhimosis, edem masif. vesikula, bullasampai gangren.Sistemik:lesu, berkeringat. haus, mual sampai muntah. kadang2 diare. rasa gatal dan bebas sekitar mulut dankulit kepala. febris, hipotensi.Manifestasi hemorragis:Klinis: hemoptisis dan perdarahan gusi. gross hematuria, hematemesis, melena, dan perdarahanvagina.Laboratoris: bleeding time & clothing time memanjang. kadar fibrinogen menurun.

Klasifikasi ParrishDERAJAT 0

tidak terdapat keracunan. bekas taring/gigi (+) rasa sakit minimal edema, eritem kurang 2,5 cm- 15 cm dalam 12 jam pertama. gejala sistemik (-)

DERAJAT I tanda keracunan minimal bekas taring/gigi (+) nyeri hebat edema, eritem antara 2,5cm-15 cm dalam 12 jam pertama. gejala sistemik belum jelas.

DERAJAT II keracunan sedang bekas taring (+) nyeri hebat edem, eritem antara 15–30 cm dalam 12 jam pertama gejala sistemik (+)

DERAJAT III Keracunan berat Bekas taring (+) Edem eritem lebih dari 30 cm dalam 12 jam pertama Gejala sistemik hebat sampai syok

DERAJAT IV Keracunan berat Bekas taring (+) Edem eritem lebih melewati ekstremitas yang terkena Gejala sistemik hebat renal failure sampai koma

Page 12: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

11

Pertolongan Pertama1. Menghambat dan menghalangi bisa ular masuk ke sistemik2. menetralisir dengan anti bias ular (SABU)3. mengatasi efek local dan sistemik

Tindakan Berupa1. proximal gigitan dibalut dengan tekanan 60 mmHg2. istirahat total bagian yang digigit3. dinginkan lokasi gigitan dengan suhu 15°C4. mencegah nyeri dan shock

Tindakan Pengobatan1. kalau dapat identifikasi jenis ular2. insisi Full Thickness sepanjang 5-7 cm sebanyak 2-3 buah melalui bekas gigitan. Lakukan

pengisapan secara mekanik. Hati-hati jenis bisa ular hematotoksin (KI)3. pemberian SABU4. pemberian KST5. analgetik, sedative, transqulizer6. fasiotomi bila ada kompartemen sindrom7. resusitasi pernafasan8. neostigmin sulfat 50–100 Ugt tiap 30 min sampai 5 kali pemberian kemudian tap off9. pasang infuse10. anti koagulan11. hemodialisis bila terjadi gagal ginjal12. transfuse13. antibiotic14. ATS dan toksoid

Indikasi Pemberian SABUGejala awal keracunan sistemik (+)Segera setelah gigitan terjadi pembengkakan hebatCara pemberian :Sabu + Dext 5% at Nacl 0,9 %

1 : 10 at 1 : 50Dosis awal 20 cc diulang tiap 4 jamCara infiltrasiBerhasil : Edema tidak meluas

Menurut Parrish:derajat 0 tidak diberikan derajat I 10 ccderajat II 30–40 cc derajat III– IV >50cc

Page 13: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

12

PENANGANAN RABIES

1. Harus ditangani secepat mungkin2. Cuci dengan air mengalir dan sabun atau detergent selama 10-15 menit, walaupun sebelum

dirujuk sudah dicuci.3. Beri antiseptic alcohol 70% atau betadin atau obat merah dll.4. Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi5. Berikan vaksin Anti Rabies (VAR) sesuai dengan dosis, yang disuntikkan secara IM. Untuk

pasien dewasa di daerah deltoideus, anak di daerah paha.

6. Pertimbangkan untuk pemberian serum/vaksin anti tetanus7. Berikan AB untuk mencegah infeksi serta analgetik untuk penahan sakit

VAKSINASI

DOSIS

WAKTU PEMBERIANANAK DEWASA

Dasar(VERORAB) 0.5 ml 0.5 ml

4 x pemberian , hari ke-0, 2xpemberian sekaligus (deltoidkanan&kiri), hari ke 7 dan 21

Page 14: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

13

HERNIA

1. Adanya riwayat benjolan dapat hilang timbul pada posisi berdiri dan berbaring (reponibilis)2. Benjolan tidak dapat masuk ruang disertai gejala obstruksi = Inkarserata3. Bila ada gejala gangguan vaskularisasi = Strangulata

No Sifat-sifat HIL HIM H. Femoralis

1 Penyebab Kongenital + Acquired Acquired Acquired

2 Umur(sex)

Anak2, dewasa, tuaLaki2>>

Dewasa, tuaLaki-laki

Dewasa tuaWanita >>

3 Bentuk Lonjong (botol) Oval/bulat Oval/bulat

4 Letak Benjolan -Di atas lig inguinal- sampai scrotum/ labiamayora

- Di atas Lig Inguinal- (-)/jarang masukscrotum

- Di bawah lig inguinal- ke fossa ovalis, tdk kescrotum or labia mayora

5 RangsanganBatuk/mengejan

- Benjolan keluar drlat ke med sampaiscrotum- Keluar lambat

- Langsung ke medial- Keluar cepat

Bawah lig ing pd fossaovalisKeluar lambat

6 Anatomis Lateral vasa epigastricsuperior

Medial vasaepigastric superior

Medial vasa femoralis

1. Ziemen test : Penderita dalam keadaan berdiri atau telentang bila kantong hernia berisi.Kita masukkan dalam cavum peritonei , memeriksa bagian kanan dengan tangan kanan dansebaliknyaDengan jari 2 tangan pemeriksa diletakkan diatas annulus internus (1,5 cm diataspertengahan SIAS-TV-tuberculum pubicum)Dengan jari 3 diletakkan di atas annulus axternus danDengan jari 4 pada fossa ovalisBilamana ada dorongan pada :Jari 2 : H.I.L, Jari 3: H.I.M, Jari 4: Hernia femoralis

2. Finger test : Dengan menggunakan jari telunjuk atau kelingking scrotum di invaginasimenyelusuri annulus externus sampai dapat mencapai canalis inguinalis kemudianpenderita disuruh mengejan atau batuk

- Bilamana ada dorongan atau tekanan pada ujung jari maka penderita tersebut didapatkanH.I.L

- Bilamana dorongan atau tekanan timbul dari sisi lateral jari → H.I.M3. Thumb tests : Posisi penderita tidur terlentang atau berdiri setelah benjolan dimasukkan ke

dalam rongga perut- Ibu jari kita tekan kan pada annulus internus penderita, disuruh mengejan atau meniup

dengan hidung dan mulut tertutup.- Bila benjolan keluar pada waktu mengejan → H.I.M- Bila tak keluar → H.I.L

Page 15: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

14

APPENDISITIS

Klasifikasi :1. Appendisitis akut (kurang dari 3 hari)2. Appendikular infiltrat ( lebih dari 3 hari)3. Appendisitis dengan komplikasi

-Appendiks gangrenosa-Appendik perforata : Peritonitis lokal

Perotinitis umum-Appendikular abses.

4. Appendisitis kronis.

Pemeriksaan Fisik Inspeksi

Tak tampak kelainan, kadang tampak gerakan perut kanan bawah tertinggal pada saatbernafas

Palpasi- Nyeri tekan pada titik Mc.Bourney yang jika dibandingkan dengan regio abdomen lain

dirasakan lebih nyata- Kadang didapatkan rigiditas pada dinding abdomen- Sering didapatkan defans muskuler

PerkusiRasa sakit yang sama seperti pada penekanan

AuskultasiBising usus (+) kecuali perforasi bising usus melemah sampai menghilang

RTMenekan/merangsang peritoneum bagian dorsal (pada daerah jam 9-11 jika ujungapendis terletak di daerah pelvinal)

Pemeriksaan Fisik Tambahan Rebound phenomenon

Tekan perut kiri bawah lepas mendadak akan nyeri di perut kanan bawah Rovsing sign

Tekan kolon desenden/transversum udara terkumpul di sekum basis apendiks teregang nyeri

Tenhorn signTestis kanan ditarik nyeri di perut kanan bawah (jika ujung apendis terletak di daerahpelvinal)

Psoas signEkstensi tungkai kanan (sudut > 15o) diangkat nyeri perut kanan bawah (jika letakapendiks postsekal (retrosekal))

Obturator signFleksi dan endorotasi sendi panggul kanan nyeri perut kanan bawah (karena iritasi m.ileopsoas) (jika letak apendiks retrosekal)

Pemeriksaan Penunjang :LeukositosisFoto polos abdomen tidak banyak membantu kecuali untuk menyingkirkan adanya batu traktusurinarius kanan

Page 16: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

15

ALVARADO SCORE

Nyeri perut : 1 Mual muntah : 1 Demam : 1 Nyeri tekan : 2 Nyeri lepas : 1 Anoreksia : 1 Shift to the left : 1 Leukositosis : 2

Interpretasi1-4 : bukan5-6 : ragu (observasi 6 jam tanpa analgetik)7-8 : appendisitis>8 : appendisitis: cito operasi

Page 17: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

16

ILEUS

Sindrom ileus Muntah-muntah

Meteorismus (kembung)

Tidak bisa defekasi dan flatus

1. Ileus dinamik- Dilatasi segmen proksimal, otot-otot memanjang- Hiperperistaltik- Subjektif : dirasakan sebagai kolik- Bising usus meninggi, setidaknya mengeras- Rectal toucer ampula kosong/kolaps- Tampak gambaran gerakan usus yang menaikkan dinding abdomen dikenal sebagai

kejang usus (+) Dump Stay fung

2. Ileus paralitik- Dilatasi usus sampai ke distal- Perasaan kolik tidak ada- Bising usus melemah sampai menghilang

- Perutnya tenang, kelihatan membuncit

- Rectal toucer ampula menggembung karena terisi udara

Gambaran foto1. Ileus dinamik

- Air-fluid level batas antara udara dan cairan- Dinding usus melebar di bagian proksimal- Peritoneal pet menipis- Gambaran Herring’s bone (+)

2. Ileus paralitik- Udara ada sampai ke rektum

- Dinding usus melebar sampai ke dinding distal

- Gambaran Herring’s bone (-)

Penyebab1. Ileus obstruktif

a. Obstruksi fungsionalMisal : Hirschprung’s disease

b. Obstruksi mekanis1) Obstruksi strangulasiObstruksi usus yang disertai obstruksi sirkulasi sejak awal/permulaan, bersamaan denganobstruksinya, misal : Volvulus, Invaginasi, Hernia inkarserata.Mendahului obstruksinya, misal (Trombosis mesenterika)2) Obstruksi biasaGangguan sirkulasi bersifat sekunder, gangguan timbul kemudian

Page 18: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

17

Didapatkan pada : Bollus ascaris, Hematom intramural dinding usus, Atresia usus, Tekanandari luar (obstruksi ekstrinsik), mis: tumor-tumor kandung kemih, Sumbatan dari dalam(obstruksi intrinsik), mis: keganasan saluran cerna

2. Ileus paralitika. Peradangan, misalnya peritonitisb. Obat-obatanc. Hipokalemia, misalnya pada orang yang muntah-muntah hebatd. Hiperkalsemia, misalnya pada penderita hiperparatiroide. Uremiaf. Ileus dinamik yang berlanjut

Obstruksi tinggi- Dimulai dari jejunum ke proksimal- Muntah lebih cepat terjadi- Perut tidak begitu distensi

Obstruksi rendah- Dimulai dari ileum ke distal- Muntah lebih lambat terjadi- Perut sangat distensi

Penanganan kasus obstruksi saluran cernaSecara umum prinsipnya :1. Pasang sonde lambung2. Pasang infus resusitasi cairan dan elektrolit3. Pasang dauer catheter (kateter dimasukkan ke dalam saluran kemih dan ditinggalkan, lamanya

sesuai keperluan)4. Koreksi asidosis tergantung alat dan lab

Page 19: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

18

HEMOROID

Pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis

Gejala:- darah di anus

- prolaps

- perasaan tak nyaman di anus

- pengeluaran lendir

- anemia sekunder

Derajat Hemoroid Interna

Derajat Berdarah Menonjol ReposisiI + - -II + + SpontanIII + + ManualIV + menetap Tidak dapat

Page 20: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

19

PERSIAPAN OPERASI BEDAH DIGESTIF

RESEP OPERASIHERNIA APP LAPAROTOMI

RL V V XNaCl V V XSurflo No. 18 I I IBloodset I I II

DC 16 (dws) I10/12 (Anak) IUrine Bag ISpuit 10 cc II

5 cc II3 cc II

Ceftriaxone IMetronidazole IAntrain IUlcumet I (R/ luar)Aquadest 25 cc IHypafix I (R/ luar)NGT 18 INGT 16 IIWIDA HES ISpongstan II (R/ luar)Darah 4 kolfPronalges I

PROTAP BENANG

App/HerniaPolysorb 2-0 tapp IIPolysorb 3-0 tapp IISurgipro 3-0 cutting IISurgipro 2-0 cutting IIPolysorb I tapp IBiosin 4-0 tapp I

Laparotomi EksplorasiR/ Polysorb I taper IIPolysorb 2-0 taper IIPolysorb 3-0 taper IISurgipro 2-0 cutting IIISurgipro 3-0 cutting IIBiosyn 3-0 ` IBiosin 4-0 I

Polisorb 4-0 taper I

Page 21: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

20

PROTAP DR TJAHYO

RL: D5: Tutofusin: FimafusinStarxon/ CeftriaxonGastridin/ RanitidinRevolan/ PiracetamCedantron/ Ondancentron/ InvomitKetorolacFleet enema (bila ileus obstruktif)

Pemeriksaan PenunjangBNO 3 Posisi (ileus, peritonitis)USG Abdomen (ileus, peritonitis, appendisitis, massa)Darah lengkapUrinalisis

Page 22: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

21

TERAPI TRAUMA TEMBUS ABDOMEN

1. IVFD RL 40 tetes/menit2. Taxegram 1 gr/hari atau Ampicillin 2 gr/hr3. Explorasi tembus/tidak (kecuali abdomen post op tidak boleh)4. Pasang DC urin inisial, berapa cc?5. Cek Hb serial6. Cross check darah7. RT: Nilai darah di rektum

Nilai floating prostat8. Cito Operasi trauma tembus abdomen:

Prolaps Isi GIT/makanan/feses keluar Bau feses Hb serial menurun

9. Metronidazol 3x500 mg

Catatan:- Pasien appendiktomi tidak perlu pasang NGT DC- Pasien <30 tahun tidak perlu periksa ureum, kretainin, SGOT,SGPT- Pasien ileus dan peritonitis

- NGT, DC infus 2 jalur- Rehidrasi cairan 2 L s/d urine >1 cc/kgBB/jam

- Pasien dengan trauma abdomen tembusNGT pasang

Page 23: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

22

LUKA BAKAR

1. Luka Bakar Derajat I- Yang rusak hanya epidermis- Kulit tampak kering- Gelembung/bula (-)- Sakit (+) karena ujung saraf tidak terganggu- Sembuh dalam 5-10 hari

2. Luka Bakar Derajat II- Yang rusak epidermis dan dermis bagian luar- Gelembung/bula (+)- Hiperemis bila bula pecah, pucat bila lebih dalam- Sakit (+)- Penyembuhan ~ sisa-sisa papila dermis- II A : dangkal sembuh dalam 10-14 hari- II B : dalam sembuh dalam 1 bulan atau

lebih

3. Luka Bakar Derajat III- Yang rusak seluruh lapisan kulit sampai jaringan di bawahnya- Gelembung/bula (-)- Sakit (-) ujung saraf sudah rusak- Dasar luka putih, pucat kering dalam 5-10 hari Eschar (+) karena koagulasi protein- Dalam 10-14 hari Eschar akan terlepas

Perhitungan luas luka bakar:Rule of nine = kelipatan 9 Dinyatakan dalam % Dewasa : rule of nine

- Kepala, muka, leher 9 %- Dada 9 %- Perut 9 %- Pinggang 9 %- Bokong 9 %- Lengan + tangan kanan 9 %- Lengan + tangan kiri 9 %- Paha kanan 9 %- Paha kiri 9 %- Betis kanan 9 %- Betis kiri 9 %- Kemaluan 1 %

11 x 9 % + 1 % = 100 % Bayi dan anak-anak

1 Tahun 5 TahunKepala 18 % 14 %Badan 36 % 36 %Tangan 9 % – 9 % 9 % – 9 %Kaki 14 % – 14 % 16 % – 16 %Telapak tangan seluas 1 %

Page 24: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

23

Pembagian luka bakar:Luka Bakar Berat (kritis)1. LB derajat II lebih 25 %.

2. LB derajat III pada muka, tangan, dan kaki atau lebih dari 10 % di bagian tubuh yang lain.

3. LB yang disertai trauma jalan nafas, trauma luas jaringan lunak dan fraktur.

4. LB akibat listrik.

Luka Bakar Sedang1. LB derajat II 15-25 %.

2. LB derajat III < 10 % kecuali lengan, muka, dan kaki.

Luka Bakar Ringan1. LB derajat II < 15 %.

2. LB derajat III < 2 %

Prinsip-prinsip penanganan pertama luka bakar:1. Bersihkan dengan air mengalir.

2. Mengurangi rasa sakit.

3. Menjaga jalan nafas.

4. Mencegah infeksi.

5. Mencegah syok.

Penanganan : Bila tanpa penyulit :

- Luka bakar derajat I :tanpa obat 7 hari

- Luka bakar derajat II dangkal :14 hari

- Luka bakar derajat II dalam, derajat III :harus tandur kulit 21-30 hari

Penyulit :- Infeksi : kultur dan tes resistensi- Sepsis : kuman 105/gram jaringan

Tanda-tanda : - kesadaran menurun - RR > 32 kali/menit- febris - diuresis menurun- tensi menurun - kulit coklat/hijau- nadi meningkat - nanah hijauPseudomonas

Penanganan :1. Pertolongan Pertama

- Lakukan : Jauhkan dari sumber trauma Siram dengan cairan dingin Tutup luka dengan kain bersih Beri analgetik Bebaskan jalan napas

Page 25: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

24

Cegah infeksi Bula jangan dipecahkan Beri antitetanus Cegah syok

- Luka bakar luas syok- Luka bakar derajat II/III 40 % 4 jam kemudian syok- Luka bakar derajat II/III luas :

Fungsi usus terganggu diberi minum kembung sulit bernapas That’s why jangan diberi minum !!!

- Luka bakar derajat II/III < 30 % : Boleh minum Beri elektrolit

- Infus NaCl 0,9 % atau RL

2. Indikasi Rawat- Luka bakar derajat II > 15 %- Luka bakar mengenai muka, mata, telinga, tangan, kaki, genitalia, perineum, dan kulit yang

menutupi persendian- Luka bakar derajat III > 2 %- Ada komplikasi lain- Luka bakar derajat II > 10 % pada usia < 10 tahun dan > 50 tahun- Luka bakar listrik, petir, bahan kimia- Luka bakar akibat inhalasi panas

3. Tindakana. Pastikan airway/ventilasi baikb. Pasang infus resusitasi cairanc. Pasang kateter monitor diuresis (perjam)d. Ukur T.N.R.S. kesadarane. Beri ATS/toxoidf. Beri analgetikg. Lakukan perawatan lukah. Beri ATBi. Pasang NGTj. Luka kotor : - bersihkan luka

- lakukan debridement- cuci dengan NaCl / savlon /

deterjen- escharectomy

k. Luka bersih : - silver sulfa diazin (SSD)- garamycin zalf- sofratul- betadin encer- obat merah

Terapi cairan pada luka bakar :1. Formula Evans

- H 1 : (1 cc plasma + 1 cc isotonikkristaloid) x % luas LB x kgBB +2000 cc D5

- H 2 : setengahnya

Page 26: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

25

2. Formula Brooke- H 1 : (0,5 cc koloid + 1,5 cc isotonik

kristaloid) x % luas LB x kgBB +2000 cc D5

- H 2 : setengahnya

3. Formula Bexter- H 1 : 3 cc x % luas LB x kgBB- H 2 : 0,5 cc plasma x % luas LB x kgBB +

1,5 maintenance D5

Cara Pemberian ½ nya diberikan dalam 8 jam pertama ½ sisanya diberikan dalam 16 berikutnya

Resusitasi cairan pada luka bakar : Kebutuhan cairan = 3 ml/kgBB/% luas LB Cara pemberian :

- 8 jam pertama diberikan ½ jumlah kebutuhan cairan- 16 jam selanjutnya diberikan ½ sisanya

Cairan diberikan dari saat terjadi kebakaran Cairan RL atau Asering Contoh :

BB = 50 kg, luas LB = 40 %Kebutuhan cairan = 3 cc x 40 % x 50 kg

= 6000 cco 8 jam pertama (sejak kejadian)

= 3000 cc x 15 gtt/8 x 60 menit= 3000 cc/32 menit= 95–96 gtt/menit (makro drip)

o 16 jam berikutnya= 3000 cc x 15 gtt/16 x 60 menit= 3000 cc/64 menit= 46–47 gtt/menit (makro drip)

PERAWATAN LUKA- Derajat Satu -- Derajat Dua Cuci NaCl + Savlon

500 cc 5 ccSofratul Kassa Steril (Biarkan Satu Minggu)

- Derajat Tiga Cuci NaCl 500 cc + Savlon 5 ccDebridement tiap hariDermazin® / Burnazin® (Silver Sulfadiazin) tiap hariK/P Escharectomy + Skin Graft

Page 27: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

26

LUKA BAKAR LISTRIK

Luka masuk dan luka keluar Kerusakan dapat lebih dalam kulit, otot, tulang Jaringan penghantar arus listrik yang baik :

- Saraf paling kecil hambatannya- Pembuluh darah- Otot- Lemak- Tulang paling besar hambatannya

Makin besar hambatannya, makin tinggi panas yang ditimbulkan dan makin besarkerusakannya

Trauma listrik ditentukan oleh :- Besarnya voltase- Amper- Tahanan setempat- Tahanan di tempat aliran keluar- Lamanya kontak- Jalannya aliran- Kerentanan penderita

Kerusakan yang berat pada tempat arus masuk dan keluar karena temperatur dapatmencapai 2500o-3000oC

Tempat masuk bintik kehitaman Tempat keluar dikelilingi kulit yang pucat

(putih), abu-abu, cekung, kering (karena koagulasi terjadi di daerah ini) Kontak lama kerusakan pembuluh darah, jantung (aritmia) kematian

Page 28: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

27

RESUSITASI JANTUNG PARU

AIRWAY

1. Menilai jalan nafasLook:

o Gerak dada & peruto Tanda distres nafaso Warna mukosa, kulito Kesadaran

Listen Gerak udara nafas dengan telingaFeel Gerak udara nafas dengan pipiPenyebab sumbatan jalan nafas

Paling sering : dasar lidah, palatum mole, darah, benda asing, spasme laring.Penyebab lain : spasme bronkus, sembab mukosa, sekret, aspirasi.

Tanda sumbatan / obstruksi– mendengkur : pangkal lidah (snoring)– suara berkumur : cairan (gargling)– stridor : kejang / edema pita suara (crowing)Tanda lebih lanjut– gelisah (karena hipoksia)– gerak otot nafas tambahan– (tracheal tug, retraksi sela iga)– gerak dada & perut paradoksal– sianosis (tanda lambat)

2. Bersihkan jalan nafas Bila curiga ada sumbatan, mulut harus dibuka paksa. Gerak jari menyilang Gerak jari dibelakang gigi Gerak angkat mandibula lidah

1. Jaga tulang leher (baring datar, wajah ke depan, leher posisi netral)2. Membebaskan jalan nafas

- Head tilt (hati-hati pasien trauma)

- Chin lift (hati-hati pasien trauma)

- jaw-thrust3. Bersihkan cairan suction4. pasang oro/ naso-pharyngeal tube5. pertimbangkan intubasi

BREATHING

o berikan 2 nafas yang berhasil dada terangkat @ 500-600 ml (maksimal 1000 ml)o beri sela ekshalasio beri oksigen 100% lebih dini

Page 29: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

28

CIRCULATION

o Lakukan raba nadi carotiso 30 pijat - 2 nafas

Jika trachea sudah intubasio tak usah sinkronisasio pijat 100x/ menit + nafas 12 / menit

DEFIBRILLATION

o DC shock sedini mungkin (sebelum 5-10 menit)o 360 Joules

Jika defibrillation diberikan sebelum 5 menit,> 50% kemungkinan jantung berdenyut kembali

RJP berhasil• Lanjutkan oksigenasi, kalau perlu nafas buatan• Hipotensi diatasi dengan inotropik dan obat vaso-aktif (adrenalin, dopamin, dobutamin,

ephedrin)• Tetap di infus untuk jalan obat cepat• Terapi aritmia• Koreksi elektrolit, cairan dsb• Awasi di ICU• awas: cardiac arrest sering terulang lagi

ECG dalam cardiac arrest ada 3 pola(pada semuanya, nadi carotis tidak ada)

• VF / VT pulseless = ada gelombang khas– shockable, harus segera DC-shock– (ada VT yang nadi carotis (+) tak perlu DC-shock)

• Asystole = tak ada gelombang (ECG flat)– UN-shockable

• PEA = EMD = ada gelombang mirip ECG normal– UN-shockable

Bila Cardiac Arrest membandel, kemungkinan:1. Hipoksia2. Hipovolemia3. Hiperkalemia4. Hipotermia5. Tamponade jantung6. Tension pneumothorax7. Thromboemboli paru8. Toxic overdose9. Beta-blocker, Ca-blocker10. Digitalis, Tricyclic AD11. Massive MI12. Asidosis

Page 30: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

29

SYOK

Klasifikasi Klinik Syok

Patofisiologi Manifestasi klinis

RINGAN(kehilangan darah<20%)

Penurunan perfusi perifer pada organyang dapat bertahan lama terhadapiskemia (kulit, lemak, otot, tulang)

Pasien merasa dingin. Hipotensipostural, takikardi, kulit pucat dandingin, vena leher kolaps, urin pekat

SEDANG(kehilangan darah20-40%)

Penurunan perfusi sentral pada organyang bertoleransi hanya terhadapiskemia singkat (hati, usus, ginjal)

Haus. Hipotensi supinasi, takikardi,oliguria, anuria.

BERAT(kehilangan darah>40%)

Penurunan perfusi jantung dan otak Agitasi, konfusio, napas cepat dandalam.

jenis syok curah jantung/cardiac output

tahanan pembuluh drhsistemik

Hipovolemik

Kardiogenik

Distributive Atau Normal atau

Obstruktive :- Tamponade- Emboli Paru

Penanganan secara umum :1. Posisi : telentang, tungkai diangkat 30 derajat2. Oksigenasi : bebaskan jalan napas, O2 5-10 L/menit3. Hentikan Perdarahan Eksternal : kompresi4. Kateter i.v : no. 16-20 / tergantung usia5. Cairan : jenis dan kecepatan tergantung dari berat dan

penyebab syok6. Koreksi Asidosis Metabolik7. Pantau Irama Jantung8. kateter urin : untuk hitung produksi urin9. Mencari penyebab dan memulai terapi spesifik

Mencari sebab syok :1. Riwayat Trauma : dada, abdomen, luka pelvis, trauma medula spinalis2. Riwayat Non Trauma :

a. syok hipovolemik hemoragik- perdarahan saluran cerna- ruptur aneurisma aorta abdominalis- kehamilan ektopik

b. syok hipovolemik non hemoragik

Page 31: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

30

- kehilangan cairan dan elektrolitc. syok kardiogenik

- aritmia - kegagalan pompa- disfungsi katub akut - tamponade jantung

d. syok septik- demam/hipotermi - leukositosis- petekhiae

e. syok anafilaktik- sengatan serangga- obat/makanan- urtikaria, edema laring, spasme bronkus

f. syok obstruktif- distensi vena leher- hipoksia refrakter

PenangananA. Syok Hipovolemik Ditujukan pd pemenuhan kembali Volume Intravaskuler dengan cairan. Baringkan telentang, tungkai diangkat 30 derajat /SHOCK POSITION O2 5-10 L/menit masker Pasang IV kateter nomor besar pada v. savena magna/ basilika/femoralis/sentral Cairan parenteral :

- kristaloid : RL, NaCl- koloid : plasma ekspander, albumin- darah

B. Syok KardiogenikDitujukan u/ memperkuat kontraksi otot jantung yaitu dengan obat inotropik positif1. Analisa gas darah O2 5-10 L/menit, bila terjadi hiperkapni/asidosis lakukan intubasi ET2. Telentang dengan kaki ditinggikan (bila Sistolik <70mmHg). Duduk bila tensi normal dan

edema paru berat.3. Hipotensi berat (S<70mmHg), edema paru (-), infus kristaloid NaCl/RL. Bila edema paru

D5% jangan diberikan.4. Sampel darah (Hb, Ht, elektrolit, enzim jantung)5. EKG 12 lead6. Kateter urin (cek tiap jam)7. Pengobatan non-miokardial :

- Asidosis .pH<7,1BIC.NAT 0,5-1meq/kgBB iv dalam 5-10 menit- Aritmia kardioversi, SA- Hipovolemia infus bertahap 50-100mL dalam 5-10 menit, amati ada/tidaknyaperbaikan/perburukan- Tamponade kardiosentesis

8. Bila respon terhadap cairan (-) Dopamin 4-5ug/kgBB/menit9. Pindah ICU perbaikan edema paru, terapi lanjutan, pengawasan ketat

C. Syok Distributive Permasalahannya : Tjd pengumpulan Ci intravaskuler pd pembuluh darah tepi sehingga yg

masuk ke jantung kurang akibatnya curah jantung Pengobatan ditujukan pd pembuluh darah tepi u/ dikonstriksikan dengan obat2an vasoaktif

Page 32: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

31

D. Syok Obstructive Pengobatan ditujukan u/ menghilangkan pembuntuan.Co/ Pericardiocentese pd Tamponade jantung, Menghilangkan tension Pneumothorak dengancara Open pneumothorak.

Tanda Keberhasilan pengelolaan berfungsinya organ tubuh secara optimal :- Kesadaran membaik- Akral yg hangat- Respirasi yg cukup (status gas darah baik)- Fungsi sal.cerna membaik (tdk kembung, ada peristaltik, absorbsi makanan baik, tdk ada

cairan sisa dlm lambung)- Prod.urin cukup (0,5-1 cc/kgBB/jam)- Kadar as.laktat dlm darah menurun

Page 33: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

32

STATUS ORTHOPEDI

Primary Survey:A : clear?B : RR:C : TD: N:D : GCS:

Secondary Survey a.r……………………… Look1. Warna dan perfusi2. Luka3. Deformitas (angulasi, pemendekan)4. Bengkak, perubahan warna dan baret-baret Feel1. Sensasi2. Nyeri tekan3. Krepitasi (raba secara hati-hati hindarkan manipulasi secara kasar)4. Capillary filling5. Kehangatan6. Denyut nadi Move1. Aktif: gerakan volunter menunjukkan fungsu unit otot-tendon. Jarang normal bila sendi

tercedera. Walaupun adanya gerakan aktifbelum merupakan jaminan sendi normal.2. Pasif: gerakan yang dilakukan oleh pemeriksa untuk mengindentifikasikan gerakan yang

sebelumnya tidak ada, seperti misalnya pada cedera atau kestabilan ligamen atau pada frakturyang tidak jelas. Bila cedera jelas ada pemeriksaan gerakan pasif tidak diperlukan, karena akanmengakibatkan nyeri dan dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada jaringan lunak.

STATUS GENERALIS(seperti biasa)

Page 34: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

33

GAWAT DARURAT ORTHOPAEDI

1. Open fraktur2. Dislokasi3. Compartemen sindrom4. Infeksi (ganggrenasi)5. Fat emboli

PEMBUATAN DIAGNOSIS FRAKTUR

1. Open / Close2. Nama tulang3. Sebelah mana (kanan/kiri)4. Bagian tulang sebelah mana (1/3 medial, anterior, dll...)5. Jenis (comminited, dll...)6. Displaced / undisplaced7. Grade (I, II, III A, B, C)

Page 35: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

34

KLASIFIKASI OPEN FRAKTUR (GUSTILLO/ANDERSON}

Grade I Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan jaringan lunakminimal, bentuk patahan simpel/transversal/oblik.

Grade II Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm, kerusakan jaringan lunak tidak luas,bentuk patahan simpel.

Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas,kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf.

IIIA. Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa menutupipatahan tulang waktu dilakukan perbaikan.

III B Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang (softtissue loss) sehingga tampak tulang (bone-exposs)

III C Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf yanghebat

PENANGANAN OPEN FRAKTUR

Pembersihan lukaLuka kotor, bekuan darah dan material benda asing harsu dibuang dan dicuci dengan air steril,dan lebih ideal dengan garam fisiologis.

Debridemen/pembuangan jaringan avitala. Membuang benda asingb. Membuang jaringan avitalTujuan debridemen :a. Mengurangi derajat terkontaminasib. Menciptakan luka yang bersih

Reposisi dan stabilisasi tulangReposisi dilakukan secara anatomis dan optimal untuk menghilangkan terjadinya dead spacedan penekanan tulang pada kulit, sehingga penutupan luka tidak menjadi trgang.Fiksasi/stabilisasi dilakukan setelah reposisi untuk mempertahankan kedudukan patahantulang.

Penutupan luka- Penutupan luka untuk patah tulang teruka tipe 1 dapat dilakukan dengan penutupan secara

primer- Penutupan luka untuk patah tulang teruka tipe 2 dan 3 sebaiknya dibiarkan terbuka dan

memerlukan debridemen ulang bila ada tanda-tanda infeksi.Pemberian antibiotika

- Pemberian antibiotiotika pada patah tulang bukanlah tindakan profilaksis, tapi merupakantindakan terapeutik

- Cephalosorin merupakan broad spectrum yang diberikan secara parenteral, penambahandengan aminoglikosida diindikasikan bila luka hebat (patah tulang tipe 3)

Pencegahan tetanus

Page 36: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

35

KOMPARTEMEN SINDROM

kondisi peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan kompartemen osteofasial yang tertutup mengganggu sirkulasi dan fungsi jaringan menekan pembuluh darah dan saraf tepiPerfusi kurang, serat saraf rusak iskemia nekrosis otot.Dapat terjadi di ekstremitas atas, ekstremitas bawah, tangan, kaki, mata, dan abdomen.

Penyebab:1. Penurunan volume kompartemen :

- Penutupan defek fascia yang ketat- Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas- Casts, dressing atau splint- Pakaian militer antishock- Kompresi eksternal dalam waktu lama pada anggota tubuh Posisi litotomi yang lama

2. Peningkatan tekanan struktur kompartemen:- Pendarahan atau pembentukan hematoma akibat trauma vaskuler atau koagulopati- Peningkatan permeabilitas kapiler- Trauma akibat fraktur atau kerusakan jaringan- Penggunaan otot berlebihan akibat olahraga intensif, kejang, tetanus, eklampsi- Luka bakar- Operasi ortopaedi- Gigitan ular- Penurunan osmolaritas plasma akibat sindrom nefrotik- Injeksi obat intraarteri- Hipertrofi otot

Gejala klinisnya (5P):1. Pain (nyeri)2. Pallor3. Pulselesness4. Parestesia5. Paralisis

Terapi1. Terapi Medikal/non operatif

- Menempatkan kaki setinggi jantung.- gips harus di buka dan pembalut kontriksi dilepas.- gigitan ular berbisa, beri anti racun sindroma kompartemen berkurang.- koreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah- Hidrasi intravena- Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik + manitol dapat mengurangi tekanan

kompartemen.2. Terapi pembedahan / operatif (apabila tekanan intrakompartemen > 30 mmHg) fasciotomi

Page 37: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

36

DISLOKASI

Diagnosa umum dislokasi:- Mirip dengan tanda-tanda fraktur- Anamnesis:

Persendiannya lepas/keluar dari tempatnya Nyeri Spasme otot Gangguan fungsi

- Pemeriksaan Fisik: Swelling/pembengkakan Deformitas: angulasi, rotasi, kehilangan bentuk yang normal, pemendekan Gerakan yang abnormal Nyeri setempat

Dislokasi Sendi Panggul Dislokasi ke Posterior (sering)Penderita berbaring, panggul yang terkena dalam posisi fleksi, adduksi dan rotasi Interna Dislokasi ke Anterior (jarang)Penderita berbaring posisi panggul dalam keadaan ekstensi, abduksi dan rotasi eksterna Dislokasi ke Sentral (selalu disertai Fraktur dari Acetabulum)

Dislokasi Sendi Bahu Anterior (paling sering) Posterior lengan terkunci dalam posisi adduksi dan rotasi interna Inferior dimana caput humerus terperangkap dibawah cavitas glenoidales dikenal sebagai

Luxatio Erecta

Dislokasi Sendi siku2 tipe: Flexi Extensi

Dislokasi ke arah posterior: Trauma pada sendi siku dalam keadaan sedikit fleksi/truma yang menyebabkan hiper

ekstensi siku Sering disertai fraktur dari proc coronoideus, capitullum humerus atau caput radii

Sendi bengkak dalam posisi semi flexi dan olecranon teraba di bagian posterior

Page 38: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

37

PERSIAPAN OPERASI ORTHOPEDI

OPEN FRAKTUR Cefotaxim 1 g (jika umum : Taxegram ) NaCl 0,9% No. V RL No. X Spuit 3 cc No. III Spuit 5 cc No. III Spuit 1 cc No. I Spuit 10 cc No. II Kateter dan urin bag No. I Gentamisin amp No. II Elastic bandage 6” (kaki) / 4“ (tangan) No. I - II Soft bandage 6” (kaki) / 4“ (tangan) No. I - II Prolene 5-0 No. II Prolene 2-0, 3-0 No. IV Sufratulle No. II – IV Polysorb 3,0 taper No. I Surgipro 3,0 cutting No. I Daryan tule (ORIF tangan) No. I Arm sling (K/P)

RESEP SLAB ANTERIOR / POSTERIOR Gypsona 4” (tangan) / 6” (kaki) No. III - IV Elastic bandage 4” (tangan) / 6” (kaki) No. I - II Soft bandage 6” (kaki) / 4“ (tangan) No. I - II

RESEP BENANG RUPTUR TENDON & ARTERI → prolene 4,0 ; 6,0 ; cutting No. I JAHIT OTOT → polisorb 2.0 round JAHIT KULIT → surgipro 2.0 cutting, surgipro 3.0 cutting (untuk tangan dan kaki)

RESEP DEBRIDEMENT DALAM → POLISORB 2,0 TAPER No. III

POLISORB 1,0 TAPER No. I LUAR

Surgipro 2,0 ; 4,0 ; 6,0 No. IISoft bandage dan elastic bandage 6” No. IGipsa 6” No. VINaCl 0,9% No. VISufratule No. IIUNTUK ANAK → upper 2.0 No. I

Lomer 2.0 No. I

PERSIAPAN AMPUTASI Kantong plastic subkutan extrimitas yang diamputasi Elastic bandage / FM crepe 4” atau 6” Benang jahit

OTOT → PLAIN CUT GUT 3,0 No. IFASCIA → POLISORB 2,0 No. IKULIT → MONOSORB 3,0 No. I - II

Antibiotic dan analgetikHYPOBACH (netilmisin sulfat) 2 X 100 mgDOLSIC (tramadol 50 mg) 3 X 1 amp

Tergantung kebutuhan

Page 39: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

38

METODE REDUKSI

REDUKSI TERTUTUP DENGAN TRAKSI

Indikasi Skin Traksi:1. Terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri anak-anak.2. Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan3. Pengobatan sementara pada fraktur4. Fraktur-fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur suprakondiler humeri

pada anak-anak5. Untuk traksi pada spasme otot / kontraktur sendi misalnya sendi lutut dan panggul6. Untuk traksi pada kelainan-kelainan tulang belakang seperti HNP atau spasme otot-otot

tulang belakang.

Skeletal traksi dengan kawat K (Kirschner) –wire dan pin Steinmann dimasukkan ke dalam tulangdan traksi dengan berat beban bantuan bidai Thomas dan bidai brown Bohler. Tempatmemasukkan pin pada bagian proksimal tibia di bawah tuberositas tibia, bagian distal tibia,trokanter mayor, bagian distal femur pada kondilus femur, prosesus olekranon, distal metacarpalIndikasi Skeletal Traksi Beban > 5 kg Traksi pada anak-anak yang lebih besar Fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik atau komunitif Fraktur-fraktur tertentu daerah sendi Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat

dilakukan Traksi langsung yang sangat berat misalnya dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan

terapi definitif

REDUKSI TERBUKAIndikasi ORIF:

- fraktur intra artikuler- reduksi tertutup yang mengalami kegagalan- bila terdapat interposisi jaringan di antara kedua fragmen- bila diperlukan fiksasi rigid- fraktur dislokasi yang tidak dapat direduksi secara baik dengan reduksi- fraktur terbuka grade 1- fraktur multiple- eksisi fragmen kecil- fraktur avulse

Indikasi FE (Fiksasi Eksterna)- Fraktur terbuka gradeII dan III- Fraktur terbuka disertai hilangnya jaringan atau tulang yang hebat- Fraktur dengan infeksi- Fraktur yang miskin jaringan ikat- Kadang-kadang pada fraktur tungkai bawah penderita DM

Page 40: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

39

PENYEMBUHAN FRAKTUR

Proses penyembuhan:1. fase hematom2. fase proliferasi sel3. fase kalus4. fase konsolidasi5. fase remodeling

Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Fraktur:• Umur penderita• Letak dan konfigurasi fraktur• Besarnya pergeseran fragmen fraktur• Suplai darah ke daerah fraktur

Kriteria Union Secara Klinis• tidak ada pergerakan antara kedua fragmen• tidak ada nyeri tekan• tidak merasa nyeri jika diberi stres angulasi

Perkiraan Penyembuhan Fraktur Pada Orang Dewasa (dalam minggu)Falang/metakarpal/metatarsal/kostaDistal radiusDiafisis ulna dan radiusHumerusKlavikulaPanggulFemurKondilus femur/tibiaTibia/fibulaVertebra

3 - 661210 - 12610 - 1212 - 168 - 1012 - 1612

Penyembuhan Abnormal Fraktur1. Malunion

• fraktur sembuh dalam waktu yang normal tapi pada posisi yang jelek dengan deformitasresidual (angulasi, rotasi, shortening, lengthening)

• Penyebab:a. fraktur yang tidak ditindakib. pengobatan yang tidak adekuatc. reposisi / imobilisasi tidak adekuatd. osifikasi prematur lempeng epifisis

2. delayed unionfraktur dapat sembuh tetapi proses penyembuhan memerlukan waktu yang lebih lama daripenyembuhan normal (tidak sembuh setelah selang waktu 3 bulan untuk ekst atas dan 5 bulanuntuk ekst bawah)3. non union (pseudoartrosis)kegagalan penyembuhan fraktur setelah waktu yang lebih lama dari waktu yang diperlukanuntuk penyembuhan normal (tidak menyembuh antara 6-8 bulan dan tidak didapatkan konsolidasisehingga terdapat pseudoartrosis)

Page 41: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

40

CEDERA TULANG BELAKANG

Spondilolisis defek pseudoartrosis mengenai lamina atau arkus neuralis vertebraSpondilolistesis pergerakan ke depan suau vertebra terhadap vertebra lain di atasnyaSpondilosis, spondilo artritis, spondilo artrosis penyakit degeneratif pada tulang belakang

FRANKEL GRADING

A = fungsi motorik dan sensorik tidak adaB = fungsi sensorik ada. Motorik tidak adaC = fungsi sensorik ada. Fungsi motorik ada tapi tidak dapat berfungsiD = fungsi sensorik dan motorik dan dapat berfungsi tapi tidak sempurna (nilai motorik 4 atau 5)E = fungsi motorik dan sensorik normal. Terdapat refleks abnormal

Penatalaksanaan:1. Pertolongan pertama

- sadar/tidak?- Minimalisir gerakan tak perlu- Perhatikan airway- Awasi tanda vital- Kemungkinan perdarahan interna?- Cairan/ obat analgetik segera- Setiap pergeseran penderita harus teap lurus

2. pemeriksaan klinik secara teliti3. Pengelolaan fraktur

- resusitasi

- pertahankan cairan dan nutrisi

- perawatan kandung kemih dan usus

- cegah dekubitus

- cegah kontraktur

- servikal traksi tulang kepala, pasang kolar servikal selama 5 minggu braceservikal/plaster minerva 6 minggu

- torakolumbal konservaif dengan reduksi postural

- operatif bila indikasi4. Pengelolaan penderita dengan paralisis5. rehabilitasi paraplegi

Page 42: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

41

OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT

Gambaran Klinis- Tergantung stadium patogenesis penyakit.- Dapat ditemukan infeksi bakterial kulit dan saluran nafas.- Gejala umum:

- Panas tinggi.- Malaise.- Nafsu makan berkurang.

- Gejala Lokal:- Nyeri tekan.- Gangguan pergerakan sendi

- Laboratorium.- Darah : Sel darah putih > 30.000.

LED .Titer antibodi anti stapilokokus.Kultur (50 %) sentivitas antibiotik.

- Feses : Kultur curiga infeksi bakteri salmonella.

- Biopsi: Proses infeksi atau keganasan- Radiologis.

Foto polos : 10 hari pertama Terlihat normal/ Pembengkakan jaringan lunak.2 minggu.= Rarefaksi tulang

Terapi.- Istirahat + pemberian analgesik.- Cairan intravena dan kalau perlu transfusi darah.- Istirahat lokal dengan bidai atau traksi.- Antibiotik sesuai penyebab utama, selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum atau

LED.- Drainage bedah, apabila 24 jam pengobatan gagal

Page 43: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

42

OSTEOMYELITIS KRONIS

- Umumnya merupakan kelanjutan dari Osteomylitis Akut.- Dapat terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah operasi tulang.- Penyebab : Stafilakokus Aureus (75 %).

Gambaran Klinis:- Demam dan nyeri lokal ringan yang hilang timbul.- Cairan keluar dari luka / sinus

Radiologis.Foto polos : - Tanda-tanda porosis.

- Sklerosis tulang.- Penebalan periosteum.- Elevasi periosteum.- Squester

Terapi1. Antibiotik : - Mencegah penyebaran infeksi.

- Mengontrol eksaserbasi akut.2. Operatif : - Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik.

- Drainage.- Dekompresi

Page 44: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

43

TETANUS

Gambaran Klinis- gejala awal nyeri pada tempat masuknya organisme kekakuan otot sekitar- kenaikan tonus klonus spasme tenanik- epistotonus, trismus, rhisus sardonikus- disfagia dan iritabilitas

Komplikasi- obstruksi jalan nafas- retensio urine- konstipasi- respiratory arrest- cardiac failure

Grade I :- inkubasi > 14 hari- trismus ± setelah 6 hariGrade II :- inkubasi 10-14 hari- gejala timbul 3-6 hari → moderat trismus, moderat disfagia, rigidity dan spasmeGrade III :- inkubasi < 10 hari- symptom timbul 3 hari- prognosa buruk

TERAPI:- perawaan luka (eksplorasi, pembersihan, debridement)- diet TKTP- isolasi- O2, pernafasan buatan/ trakeostomi- IVFD RL + drip neurobat 2 ampul (pagi sore)- Inj Starxon/ Ceftriaxon 2x1 g- Inj Gastridin/Ranitidin 3x1 amp- Inj Revolan/ Piracetam 3x1 g- Inj Invomit 3x1 amp- ATS 100.000 IU i.m selama 5 hari Per hari 20.000 IU (14 ampul)

atau tetagam 3000 IU 12 ampul (now)- Antrain 1x1 ampul- Hipobach/ gentamicin 2 x 300 mg/ iv- Infus Trichodazol 3 x 500 mg- Kejang valium 1 ampul / iv- Maintenance valium 4 ampul drip dalam RL

Catatan : harga total pemberian ATS 7 jutaanHarga tetagam (now) 2,5 jutaan

Page 45: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

44

PEMBERIAN ANTI TETANUS PROFILAKSIS

Indikasi:1. Luka lebih dari 1 cm2. luka tembak3. frost bite4. luka bakar5. luka kontaminasi6. luka yang sudah lebih dari 6 jam belum tertangani7. crush injury8. terdapat jaingan nekrotik9. luka dengan tepi ireguler

Pemberian:ATS 1500 IU skin test duluTetagam tanpa skin test

Page 46: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

45

PEMASANGAN KATETER

Indikasi1. retensi urin2. monitoring produksi urine3. drenase pada neurogenic bladder4. pengambilan sample urineKontra indikasi1. indikasi akut pada uretra atau prostate2. rupture uretra akibat trauma

Perlengkapan1. kateter folley no.16-no.18 dewasa2. kateter folley no.8-no.12 anak3. duk lubang4. kasa steril5. plester6. cream antibiotic7. pinset anatomis 1 buah8. urinal bag 1 buah9. lubricant/ jelly10. povidone iodine solution11. disposable spuit 10 cc12. aquabidest 5 cc13. sarung tangan14. pada katerisasi sulit perlu tambahan (khusus): mandryn, busi uretra, klem bengkok

Posisilaki-laki : telentangwanita : telentang “ frog leg”

Tehnik pemasanganPersiapan :1. pasang sarung tangan2. tindakan a & antiseptic daerah genitalia eksterna3. tutup dengan duk lubang4. isi disposable dengan aquabidest :

5 cc untuk folley no.16-no.183 cc untuk folley no.8-no.12

5. hubungkan kateter dengan urinal bag6. oleskan pelumas pada + 1/3 ujung kateter7. pegang kateter sedemikian rupa dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain :Pada laki-laki :1. memegang penis bagian dorsal distal gland penis2. diposisikan untuk tegak agar meatus uretra nampak jelas3. masukkan ujung kateter melalui meatus4. perlahan-lahan didorong hingga kateter masuk maksimal (sampai pangkal)5. dorongan secara konstan dan gentle6. isi balon kateter (sesuai kapasitas kateter)

Page 47: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

46

7. perlahan-lahan kateter ditarik hingga balon sampai pada dinding leher buli-buli/ bladder neck8. olesi cream antibiotic daerah meatus9. kateter difiksasi dengan plester pada daerah SIAS

Pada Wanita:1. Eksposure meatus urethrae2. Membuka labia dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri3. Masukkan kateter melalui meatus eksternus + 10 cc ke dalam buli-buli.4. Isi balon kateter (sesuai kapasitas kateter)5. Kateter ditarik perlahan-lahan hingga balon sampai dinding leher buli-buli/bladder neck.6. Olesi cream AB di daerah meatus7. Fiksasi kateter dengan plester pada bagian medial

Page 48: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

47

SISTOSTOMI

Indikasi1. Retensi urine dimana kateter gagal dipasang2. Diversi urine karena ruptur urethra akibat trauma dan infeksi pada prostat atau urethra

Perlengkapan- Bahan a dan antiseptik

1. Poliodone iodone 10%2. Sarung tangan3. Duk lubang4. Kasa steril

- Obat anestesi1. Lidocaine 1% 1 cc2. Disposable 10 cc 1 buah

- Peralatan Sistostomi1. Tangkai pisau + pisau No 10 dan No. 112. Pinset chirurgis 2 buah3. Klem hemostalik 4 buah4. Hak 1 pasang5. Gunting diseksi 1 buah6. Gunting benang 1 buah7. Needle Holder 1 buah8. Jarum tapper dan cutting masing-2 1 buah

- Lain-lain1. Benang jahit : Chronik 2 – 0,50 cm

Silk 2 – 0,30 cm2. Folley kateter : No 18 – 20 (untuk dewasa)

No 14 – 16 (untuk anak)3. Cream antibiotik4. Plester5. Aquabidest6. Alat cukur

Pelaksanaan:1. Rambut pubes dicukur.2. Tindakan a dan antiseptik daerah simfisis- pusat.3. Infiltrasi anestesi lokal 4 cm diatas pubis pada linea mediana ke distal, proximal dan lateral 3

cm.4. Sayatan pada linea mediana sepanjang 4 cm sampai fascia.5. Kalau ada perdarahan, lakukan tindakan hemostatik.6. Fascia dibelah secara tajam.7. m. Rektus kanan dan kiri dibelah secara tumpul.8. Medan operasi di exposure dengan hak dari sisi kanan dan kiri.9. Prevesical fal disisihkan secara tumpul ke proximal.10. Buli-buli dikenali (banyak vascularisasi).11. Dibuatkan penggantung/ tegel pada 2 tempat.12. Buli-buli ditembus dengan pisau No.11

Page 49: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

48

13. Folley kateter ujungnya dipegang dengan klem kemudian dimasukkan ke dalam buli-buli danklem ditarik keluar.

14. Balon diisi dengan 5 cc aquadest15. Perdarahan dikontrol.16. Fascia dijahit dengan chromic 2-017. Kulit dijahit dengan silk 2-018. Pangkal kateter dihubungkan dengan urinal bag.19. Luka operasi dibersihkan, diolesi cream antibiotik kemudian ditutup kasa steril selanjutnya

difiksasi dengan plester.

catatan: melakukan sistostomi sebaiknya ditunggu buli-buli sudah penuh.

MINI SISTOSTOMI

Indikasi:1. Retensio urine akut yang gagal dipasang kateter.2. Diversi urine temporer (sementara).Persiapan:Bahan a dan antiseptik:1. Kasa steril2. Poviodone iodone 1 %3. Cream antibiotik4. Duk lubang sterilPerlengkapan:1. Surflo No.142. Blood set/ infuse set 1 buah3. Sarung tangan steril4. PlesterTehnik:1. Posisi telentang.2. Operator pasang sarung tangan.3. Tindakan a dan antiseptik daerah suprasimfisis.4. Daerah steril di tutup duk lubang.5. Orientasi tempat tusukan +3 cm tepi atas simfisis pada garis tengah (linea madiana).6. Tusukkan surflo pada tempat tersebut dengan sudut 60o terhadap dinding abdomen ke arah

simfisis.7. Tusukan diteruskan sampai menembus buli-buli.8. Ujung surflo berada intra buli-buli bila terdapat aliran urine pada tube/ cannula.9. Mandryn dilepas dan surflo didorong sampai pangkal.10. Hubungkan Blood set/infuse set dengan surflo.11. Ujung yang bebas dimasukkan ke dalam kanung penampungan12. Olesi cream antibiotik sekitar pangkal surflo kemudian ditutup kasa steril dan difiksasi pakai

plester.

Kontra indikasi: buli-buli kosongKomplikasi: perdarahan

Page 50: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

49

RECTAL TOUCHER

massa ada/tidak bentuk ireguler/tidak curiga keganasan? Hemoroid? spinchter ani menjepit kuat/ lemah mukosa recti (licin/tidak) ampulla recti (kolaps/tidak) prostat

pembesaran .................... cmsulcus mediana (teraba/tidak)pole atas teraba/tidakteraba licin atau berdungkul

BCR (+/-)

Nyeri tekan arah jam 3, 6, 9, 12

Handscoen apakah terdapat feses, darah, pus, dll

Page 51: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

50

RETENSIO URINE

ANAMNESIS Tidak bisa kencing Hematuria ?? Urin menetes Nyeri perut bawah/ada benjolan

PEMERIKSAAN FISIK Massa suprasimfisis dengan balotemen (+) Nyeri dan rasa ingin kencing bila ditekan Perkusi : redup

PENYEBAB1. BPH

Usia > 50 tahun Kronis : ada riwayat prostatismus

Gejala Prostatismus : Kencing tidak tuntas Kencing menetes Sering kencing malam Keluarnya urin tidak langsung Mengedan

RT : prostat membesar2. Striktur uretra

Usia dewasa muda Riwayat :

- Trauma uretra- Instrumentasi uretra- Uretritis- Pass of stone- Pancaran sebelumnya kecil, jauh (penurunan kaliber (kemampuan, mutu) pancaran)

Pemeriksaan fisik : normal/teraba jaringan fibrotik pada daerah uretra anterior Uretrografi : penyempitan uretra (+)

3. Batu ureter Usia sembarang, biasanya dewasa muda Riwayat : - Nyeri pinggang

- Keluar batu- Disuria- Hematuria

Mendadak Bisa teraba batu pada uretra anterior (batunya kecil, saat kencing turun ke uretra lalu

menyumbat uretra) BNO : bisa tampak batu

4. Bekuan darah Riwayat hematuria mendadak retensi

5. Meatal stenosis

Page 52: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

51

Terjadi pada semua usia, namun jarang pada anak-anak Kronik

6. Neurogenik Riwayat: DM, Trauma vertebra, Stroke, Postpartum

7. Ruptur uretra Riwayat trauma Klinis : ada jejas/hematom di daerah perineum dan skrotum Bloody discharge RT : floating prostate

RETENSI URIN

bloody discharge (+) bloody discharge (-)

suspect ruptur uretra tidak curiga ruptur uretra

jangan lakukan pemasangan DC (K.I.) lakukan pemasangan DC

langsung sistostomi gagal berhasil

lakukan sistostomi

catat urin & warna urin yang keluar

Page 53: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

52

CEDERA KEPALA

JENIS CEDERA KEPALA GCSPENURUNANKESADARAN AMNESIA

DEFISITNEURO-LOGIK

Simple/Minimal Head Injury

Cedera Kepala Ringan (CKR)

Cedera Kepala Sedang (CKS)

Cedera Kepala Berat (CKB)

15

13-15

9-12

<8

(-)

(+) < 10’

(+) 10’-6 jam

(+) > 6 jam

(-)

(+)

(+)

(+)

(-)

(-)

(+)

(+)

Cedera primer lokal

Cedera primer difus

Cedera sekunder lokal

Cedera sekunder difus

: Kontusio serebri, laserasio serebri, perdarahanintraserebral, dan hematom subdural akut.: Komosio serebri, diffuse axonal injury, perdarahansubarakhnoid.: hematom epidural, hematom subdural subakut ataukronik, infeksi, infark batang otak.: iskemia, hipoksia, edema, brain swelling, diffusevascular injury, TIk meninggi.

Lesi intra kranial :1. Diffuse Brain Injury (Kerusakan Otak Menyeluruh) pasien mengalami koma sejak peristiwa cedera terjadi namun tidak ada gambaran lesi desakruang pada CT scan- dibagi menjadi diffuse axonal injury dan diffuse vascular injury. Pada diffuse vascular injurybiasanya pasien langsung meninggal beberapa menit setelah benturan

2. Fokal :a. EDH (berhubungan dengan benturan fokal)

Mungkin dapat dijumpai cedera kepala luar. Bervariasi : sadar, kehilangan kesadaran singkat, kehilangan kesadaran yang

berkepanjangan. 20-50 % mengalami lucid interval. Pemeriksaan tanda-tanda lateralisasi. CT Scan: Hematom memiliki bentuk bikonveks. Ini terjadi karena ekspansi hematom

terbatas. Tepi menunjukkan batas yang tegas. Terdapat sedikit pergeseran struktur mediana.

b. SDH (berhubungan dengan cedera kepala akselerasi-deselerasi) Pengumpulan darah yang terletak di ruang antara dura dan araknoid. Klasifikasi

Akut < 72 jam hiperdensSub akut : 3-20 hari isodensKronis > 20 hari hipodens

KlinisSDH akut :

Page 54: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

53

- Penurunan tingkat kesadaran- Dilatasi pupil dan penurunan reaksi terhadap cahaya ipsilateral dari hematom- Hemiparese kontra lateral dari hematom.SDH kronis : Penurunan tingkat kesadaran, disfungsi kognitif dan kehilangan memori, defisit motorik,headache, afasia.

CT Scan: gambaran bulan sabit dan batas dalam yang irregular. Lebih menggeser strukturmediana

c. ICH (Intra serebral hematom)- akibat laserasi atau kontusio jaringan otak pecahnya pembuluh darah di jaringan otak

tersebut- > 5 cc = ICH. <5cc = petekial intraserebri (kontusio serebri)- Bisa terdapat lucid interval yang lama- Gambaran klinis: perdarahan ortak akibat HT: koma, hemiplegi, dilatasi pupil, Babinsky +

bilateral, pernafasan iregular- CT scan: bayangan hiperdens homogen batas tegas dan terdapat edema perifokal di

sekitarnyad. SAH (berhubungan dengan cedera kepala berat)

- akibat ruptur bridging vein pd ruang subarakhnoid- perdarahan masuk ke dalam sistem LCS- umumnya lesi disertai kontusio atau laserasi serebri- gejala terdapat gejala iritasi meningeal: nyeri kepala, demam, kaku kuduk, iritabilitas,

fotofobia, penurunan kesadaran, gangguan pernafasan Chayne Stokes- dapat terjadi hidrosefalus- CT Scan: lesi hiperdens mengikuti pola sulkus pada permukaan otak.

e. IVH- biasanya menyertai trauma kepala dengan SAH- Sakit kepala. Disfungsi neurologis (-), hidrosefalus- CT scan = gambaran hiperdens di ruang ventrikel

f. Higroma subdural timbunan cairan antara duramater dan araknoidea. Lapisan araknoid robek LCS masuk

ruang subdural Paling sering di frontal dan temporal Simpleks tidak disertai cedera yang berat (sub akut/ kronik). Kompleks disertai

kerusakan yang berat (akut <24 jam) Gejala: tidak ada penurunan kesadaran, nyeri kepala kronik semakin berat bila batuk

atau mengejan, mual muntah, gangguan kognitif, tidak dapat konsentrasi, abnormalitaspupil, hemiparase, kejang

CT scan: gambaran bulan sabit di ruang subdural dengan densitas mendekati LCS

Page 55: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

54

PROTAP PENANGANAN CEDERA KEPALA

Riwayat Trauma Kepala

Penanganan ABC

(Primary Survey, Secondary Survey)

Pemeriksaan Diagnostik (Sesuai Indikasi)

(Pemeriksaan Darah Rutin, Skull X-Ray, CT-Scan)

CKR CKS CKB

Tindakan operasiatas indikasi

Dipulangkan denganpesan bila tidakperlu observasi atautidak ada indikasi rawat

Dirawat di ICU

Dirawat bila perluobservasi atau adaindikasi rawat

Dirawat diRuang Bedah

Operasi

Pulang dan kontrolke Poliklinik Bedah

Treatment rawat jalan:- Terapi peroral sesuai standar

terapi Bedah Saraf

Pesan untuk keluarga saatpulangPenderita harus segera kembalibila:- Kesadaran menurun/gelisah- Sakit kepala bertambah hebat- Muntah-muntah- Kejang- Kelumpuhan anggota gerak

Page 56: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

55

Indikasi CT-scan:1. GCS 3-142. GCS 15 dengan:

- Nyeri kepala sedang-berat- Muntah-muntah- Amnesia- Riwayat pingsan > 15 menit- Hemiparese, anisokor- Otoragi, rinoragi

Indikasi rawat:- Penurunan kesadaran- Tanda fraktur pada skull X-ray- Fraktur basis kranii- Sakit kepala sedang-berat- Muntah-muntah- Ada riwayat pingsan > 15 menit- Ada riwayat kejang- Amnesia > 30 menit- Rujukan atau tempat tinggal jauh- Tidak ada keluarga di rumah atau tempat tinggal jauh- Luka-luka serius- Pengaruh alkohol/narkoba

Treatment di IGD/Ruangan/ICU:- Head up 30o

- O2 lembab 5-8 liter/menit (KP)- Infuse NaCl 0,9% 30 tetes/menit- Pasang kateter/NGT (KP)

Terapi:- Injeksi sesuai standar terapi Bedah Saraf

Page 57: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

56

GCS

GCS DEWASA

(Eye, E)4 = spontan3 = dengan perintah2 = dengan rangsang nyeri1 = tidak ada reaksi

(Motoric, M)6 = mengikuti perintah5 = melokalisir nyeri4 = menghindar nyeri3 = fleksi abnormal2 = ekstensi abnormal1 = tidak ada gerakan

(Verbal, V)5 = orientasi baik dan sesuai4 = diorientasi tempat dan waktu3 = bicara kacau2 = mengerang1 = tidak ada suara

Skor 14-15 : compos mentisSkor 12-13 : apatisSkor 11-12 : somnolentSkor 8-10 : stuporSkor < 5 : koma

Page 58: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

57

PEDIATRIC GCS

(Eye, E)4 = spontan3 = dengan perintah2 = dengan rangsang nyeri1 = tidak ada reaksi

(Motoric, M)6 = mengikuti perintah5 = melokalisir nyeri4 = menghindar nyeri3 = fleksi abnormal2 = ekstensi abnormal1 = tidak ada gerakan

(Verbal, V)5 = senyum, orientasi terhadap suara, mengikuti obyek4 = menangis namun tidak jelas3 = bicara dengan suara yang tidak dapat dimengerti2 = mengerang1 = tidak ada suara

Page 59: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

58

MEMBACA CT SCAN

1. Midline shift (ada/tidak ada? Membaca pada potongan axial yang berisi ventrikel lateraldan ventrikel III. Bila ada berapa mm? bila lebih dari 5 mm indikasi operasi)

2. Sulcus gyrus (mengabur/tidak?)3. Sisterna Ambiens (mengabur/tidak?)4. Sistem ventrikel (apakah ada penyempitan/ pergeseran)5. Massa hiperdens / hipodens (bila ada pada region mana? Berapa cc? cari potongan axial

yang massa hiperdens paling besar, panjang x lebar bagi 2 kalikan dengan jumlah sliceyang ada massa)

6. Bone defect (ada/tidak ada? Fraktur linear/depressed, diastase, kommunitif)7. Soft Tissue edema/subgaleal hematom (ada/tidak? Pada regio mana?)

Page 60: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

59

PERSIAPAN OPERASI BEDAH SARAF

Persiapan umum1. Bereskan status kuning pasien2. Surat izin operasi dan anestesi3. Lab darah rutin (+PT, APTT)4. Sedia Darah5. Resepkan Alat BHP (Bahan Habis Pakai) dan Cairan6. Cukur gundul7. Pesan OK8. EKG dan Foto Thorax (bila umur >40 tahun)9. Konsul anak atau Penyakit dalam (bila umur >40 tahun), kecuali CITO10. Konsul anestesi11. Hubungi asisten dan penata anestesi12. Hubungi operator

Page 61: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

60

Daftar Resep Alat BHP dan CairanMacam Operasi Alat BHP Yang digunakan Persiapan

DarahJumlah Cairan yang diperlukan

External DrainaseICP monitoringVP-Shunt

Reseksi MECranioplasty

External Drain setSilicon drainVP-Shunt Set I (biasa)VP-Shunt Set II (bagus)VP-Shunt Set III ( bagus)Untuk anakTrepanasi Set IVTrepanasi set IV

250 cc WB

Nacl 0.9 % No IIIRL No VSpet 10 cc No IIISpet 5 cc No IIISpet 3 cc No IIISurflo (no. disesuaikan umur) No ITransfusi set No IDaryatul No IHypafix No ITrixon/Ceftriaxon injeksi No IHypobach/Gentamicin 80 mg injeksiNo iPehacain No IVCepezet injeksi ampul No I (khususuntuk external drainase)Three-way No I (khusus untuk ICPmonitoring)

Craniotomi:TraumaTrauma bilateralStrokeAbses serebri

Trepanasi set IV No ITrepanasi set V No ITrepanasi set V No ITrepanasi set V No I

1000 ccWB

NaCl 0.9% No IVRL No VITransfusi set No IIISurflo (no. sesuaikan umur) No. IICateter (no.sesuaikan umur ) No. IUrine bag No ISpet 10 cc No VSpet V cc No VSpet 3 cc No VPehacain injeksi No VTrixon/Ceftriaxon injeksi No IHypobach/ Gentamicin 80 mg injeksiNo IDaryatul No IHypafix No I

Craniotomi:Brain tumor

Tulang Belakang

Trepanasi set VI No I

Laminektomi set No I

2500 ccWB1000 ccWB

NaCl 0.9% No VRL No XVTransfusi set No IIISurflo (no. sesuaikan umur) No. IICateter (no.sesuaikan umur) No. IUrine bag No ISpet 10 cc No VISpet 5 cc No VISpet 3 cc No VIPehacain injeksi No VTrixon/ceftriaxon injeksi No IHypobach/Gentamicin 80 mg injeksiNo IDaryatul No IHypafix No I

tracheostomi Tracheostomi Set No I - -N/B : u/ LA craniotomy inj pehacain 10 amp

EVD Cepezet inj 2 amp, Ketorolac inj 2 amp, Inj Pehacain 5 amp, urine bag I

Page 62: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

61

STANDAR THERAPY BEDAH SARAF RSUD ULIN

Umur Generik Paten Obat tambahan K/POral0-2 tahun Amoxycilin syrup 3x125 mg

Paracetamol syrup 3x60-125mg

Comsporin syrup 2x1/2 cthSanmol syrup 3x60-125 mg

2-5 tahun Amoxycilin syrup 4x125 mgParacetamol syrup 4 x 125 mg

Comsporin syrup 2x1 cthRibunal syrup 3x1/2 cth

5-10 tahun Amoxycilin syrup 4x250 mgParacetamol syrup 4x250 mg

Comsporin syrup 3x1 cthRibunal syrup 3x1 cth

10-14 tahun Amoxycilin syrup 4x250 mgParacetamol syrup 4x250 mg

Comsporin syrup 3x1 cthRibunal syrup 3x1 cth

14-18 tahun Ciprofloxacin 2x250 mgAs. Mefenamat 3x250 mg

Comsporin tablet 2x100 mgAtrilox tablet 2x7.5 mg

>18 tahun Ciprofloxacin 2x500 mgAs. Mefenamat 3x 500 mg

Comsporin tablet 3x100 mgArtrilox tablet 3x7.5 mg

Injeksi0-2 tahun Ceftriaxone 2x250-500 mg

Ketorolac 3x2,5 mgTrixon 2x250-500 mgKetorolac 3x2.5 mg

2-5 tahun Ceftriaxone 2x500 mgKetorolac 3x5 mg

Trixon 2x500 mgKetorolac 3x5 mg

Invomit 3x 2mgIkaphen 3x1/2 amp

5-10 tahun Ceftriaxone 2x500 mgKetorolac 3x10 mgRanitidin 2x1/2 ampul

Trixon 2x500 mgKetorolac 3x10 mgacran

Invomit 3x 2mgIkaphen 3x1/2 ampCorsona 3x1 ampul

10-14 tahun Ceftriaxone 2x500 mgKetorolac 3x15 mgRanitidin 3x1/2 ampul

Trixon 2x500 mgLactor 3x15 mgAcran 3x1/2 ampul

Invomit 3x 4mgIkaphen 3x1/2 ampCorsona 3x1 ampul

14-18 tahun Ceftriaxone 1x1000 mgKetorolac 3x15 mgRanitidin 2x1 ampul

Trixon 1x1000 mgLactor 3x15 mgAcran 2x1 ampul

Invomit 3x 4mgIkaphen 3x1 ampCorsona 3x1 ampul

>18 tahun Ceftriaxone 1x1000 mgKetorolac 3x30 mgRanitidin 3x1 ampul

Trixon 1x1000 mgLactor 3x30 mgAcran 3x1 ampul

Invomit 3x8mgIkaphen 3x1 ampCorsona 3x1 ampul

Page 63: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

62

KEGAWATDARURATAN BEDAH ANAK

► perdarahan► obstruksi► infeksi► strangulasi► kombinasi

RUMUS DARROW

BB (kg) Cairan (ml)0-3 953-10 10510-15 8515-25 65>25 50

Tetesan infus: Mikro: BBx darrow /96Makro: BB x darrow/24

Page 64: buku hitam coass bedah

Bedah Bahapal www.doktermudaliar.wordpress.com

63

Available in www.doktermudaliar.wordpress.com

Nantkan kehadiran serial jurus-jurus sesat lainnya