Buku Fisika Kesehatan
-
Upload
andry-ai-ryazen -
Category
Documents
-
view
668 -
download
223
description
Transcript of Buku Fisika Kesehatan
Ilham Akbar Lambaga
PRINSIP-PRINSIP DASAR
FISIKA KESEHATAN
Penerbit Salemba Medika, Jakarta
Kata Pengantar
Puji syukur penulis hanturkan kepada Tuhan semesta alam, atas segala limpahan
anugerah ilmu pengetahuan dan waktu sehingga penulis dapat merampungkan Buku yang
berjudul Prinsip-prinsip Dasar Fisika Kesehatan. Olehnya itu, penulis sangat berterima-kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan dan pembuatan buku
ini.
Buku ini dibuat dengan harapan dapat menunjang proses belajar bagi mahasiswa
keperawatan D-III maupun S1, maupun mahasiswa kebidanan dan yang terkait dalam
kesehatan. Di dalam buku ini memuat materi dari Biomekanika, Bioakustik, Fluida,
Biothermal, Biolistrik, Bio-Optik, dan Fisika radiasi. Pada tiap-tiap ba diberikan contoh-
contoh soal serta penyelesaiannya untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami
konsep-konsep fisika, dan di akhir tiap bab dilengkapi dengan evaluasi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam buku ini, baik itu kesalahan
penyajian ataupun materi yang kurang sesuai. Olehnya itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.
Luwuk, Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengantar1.2 Standar Satuan Sistem Internasional1.3 Konversi Satuan1.4 Pengukuran1.5 Ketidakpastian Pengukuran
BAB II BIOMEKANIKA2.1 Hukum-Hukum Newton2.2 Hukum-Hukum Gaya2.3 Berat dan Massa2.4 Usaha dan tenaga 2.5 Energi Kinetik dan energi Potensial2.6 Aplikasi Biomekanika dalam bidang klinik
BAB III BIO-AKUSTIK3.1 Telinga 3.2 Gelombang Bunyi3.3 Sumber Bunyi3.4 Efek Doppler3.5 Intensitas Bunyi3.6 Kebisingan3.7 Aplikasi Bio-akustik dalam bidang klinik
BAB IV FLUIDA4.1 Pengantar4.2 Tekanan Fluida dan massa jenis4.3 Dinamika fluida4.4 Prinsip Pascal dan Prinsip Archimedes4.5 Tekanan dan aliran darah manusia4.6 Pengukuran tekanan
BAB V BIOTERMAL5.1 Pengantar5.2 Suhu dan kalor5.3 Panas Tubuh5.4 Konversi Skala Temperatur
5.5 Transfer Kalor5.6 Energi Kalor dan Aplikasinya
BAB VI BIOLISTRIK6.1 Pengantar6.2 Sistem syaraf manusia6.3 Hukum dalam Biolistrik6.4 Dielektrik6.5 Medan listrik dan medan magnet tubuh manusia6.6 Aplikasi medan listrik dan medan magnet
BAB VII BIO-OPTIK7.1 Pengantar7.2 Mata dan bagian-bagiannya7.3 Cahaya7.4 Optika geometris
BAB VIII SPEKTROSKOPI8.1 Pengantar8.2 Fisika atom dan radiasi8.3 Radioaktf8.4 Energi Absorbsi8.5 Ionisasi dan jenis radiasi8.6 Terapi Radiasi8.7 Penggunaan Radioisotop dalam Diagnosistik
IndeksDaftar PustakaTentang Penulis
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Apa pengertian fisika kesehatan?
Fisika kesehatan merupakan kombinasi dari dua kajian ilmu yang berbeda, yaitu ilmu
fisika dan ilmu kesehatan. Ilmu fisika merupakan kajian ilmu yang mempelajari
fenomena (gejala) alam, termasuk gaya, medan, energi, dan informasi dan segala
aspek yang terkait dengannya. Sedangkan ilmu kesehatan merupakan ilmu yang
mempelajari tentang aspek-aspek yang mempengaruhi dan dipengaruhi kesehatan
manusia. Dari dua kajian ilmu tersebut maka lahirlah ilmu fisika kesehatan sebagai
ilmu yang mempejari fenomena-fenomena gaya, medan, energi dalam tubuh
manusia upayanya demi kesehatan tubuh manusia.
Apa hubungan ilmu fisika dan ilmu kesehatan?
Ilmu fisika dan ilmu kesehatan memilki hubungan yang sangat erat dalam dunia
medis. Sebagai contoh, jika ada seorang perawat yang mengukur suhu tubuh pasien,
maka agar perawat bisa memberikan tindakan medis, si pasien perlu diukur suhu
tubuhnya. Pengukuran suhu tubuh pasien tersebut mutlak memerlukan parameter
pengukuran. Untuk hasil pengukuran yang lebih akurat maka pasien menggunakan
alat ukur suhu yaitu thermometer. Suhu tubuh normal adalah 30oC – 36oC,
sedangkan jika suhu tubuh lebih dari 37oC maka segera diberikan tindakan medis.
Kenapa ilmu fisika perlu dipelarari di dunia medis?
Perkembangan teknologi kesehatan
1.2 Standar Satuan Sistem InternasionalBesaran pokokBesaran turunanBesaran vektor
1.3 Konversi Satuan
1.4 Pengukuran
1.5 Ketidakpastian Pengukuran
BAB IVFLUIDA
Massa Jenis dan Tekanan
Massa jenis dari suatu fluida homogen dapat bergantung pada banyak factor, seperti temperature fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida tersebut. Massa jenis suatu fluida didefinisikan sebagai fluida persatuan volume:
Dengan m adalah massa fluida dan V adalah volumenya. Satuan SI massa jenis adalah kg/m3.
Gaya yang dilakukan oleh fluida pada elemen luas permukaan adalah SpF
.
Karena dan mempunyai arah sama, maka tekanan P dapat ditulis:
Tekanan adalah gaya persatuan luas (N/m2) dan satuan SI adalah Pascal (1Pa=1N/m2) .
Tekanan atmosfir pada permukaan laut adalah 1 atm setara dengan 1,01x105 Pa.
Tekanan (pada zat padat adalah stres atau tegangan) terbesar yang terdapat pada tubuh
adalah pada sendi-sendi penyangga tubuh. Pada saat berjalan seluruh berat tubuh akan
bertumpu pada satu tungkai sehingga tungkai lutut akan mendapat tekanan atau stres yang
lebih besar. Kalau luas permukaan sendi tidak terlalu besar maka stres akan lebih besar lagi.
Contoh. Jika 50% berat tubuh anda ditopang oleh tulang belakang yang luas penampang
melintangnya adalah 30 cm2 . Berapakah stres dititik tulang belakang anda.
Jika tulang memiliki modulus elastik sebesar 120x106N/m2 berapakah tekanan
maksimum dan berat yang dapat ditopang oleh tulang tersebut persis sebelum
patah.
Variasi Tekanan Di dalam Fluida Statis dan Prinsip Archimedes
Jika suatu fluida berada dalam seimbang, maka setiap bagian fluida berada dalam
keadaaan setimbang. Misalkan Po adalah tekanan pada permukaan laut, maka besarnya
tekanan pada kedalaman h, yakni:
P = P0 + gh
Dengan
P adalah tekanan fluida pada kedalaman h (N/m2)P0 adalah tekanan atmosfir (N/m2) adalah massa jenis zat cair (kg/m3)h adalah kedalaman zat cair
Tekanan hidrostatik dalam fluida terbuka adalah sama dengan berat kerapatan dikali dengan ke dalaman mulai dari titik yang ditinjau.
Gambar . Contoh peralatan menggunakan tekanan.
Penggunaan tekanan dalam praktek klinik seperti pada alat ukur tekanan darah. Alat ukur tekanan darah yang dibuat oleh Riva-Rocci yang disebut Sphygnomanometer atau tensimeter.
Tekanan darah yang biasa diukur adalah:1. Sistolik yaitu tekanan darah maksimum yang terdapat pada aorta ketika
jantung berada pada fase sistolis (berkontraksi) dimana darah dipompakan dari ventrikel kiri ke aorta. Dalam keadaan tenang dan jantung sehat kira-kira 72 kali permenit.
2. Diastolik yaitu tekanan darah minimum yang diperoleh pada aorta ketika jantung berada pada fase distolik (mengembang) dimana darah dari vena masuk ke atrium. Tekanan nadi yaitu selisih tekanan sistolik dengan tekanan diastolik.
Jika suatu benda berada pada suatu fluida yang diam, maka setiap bagian permukaan
benda mendapatkan tekanan yang dilakukan oleh fluida. Gaya resultan yang bekerja pada
benda mempunyai arah ke atas, dan disebut gaya apung. Gaya yang dikerahkan oleh fluida
adalah:
Jadi gaya apung yang bekerja pada benda adalah sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda. Hasil ini pertama kali dikemukakan oleh Archimedes, dan disebut
Prinsip Archimedes yang berbunyi sebagai berikut :
“ Setiap benda yang terendam seluruhnya ataupun sebagian di dalam fluida
mendapat gaya apung yang berarah ke atas, yang besarnya adalah sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”.
Aliran Tunak dan Persamaan Kontinuitas.
Banyaknya fluida yang masuk ke dalam suatu ujung pipa akan keluar sama
banyaknya dari ujung pipa yang lain selama tidak bocor.
P
A1
V1
V2
A2
Kecepatan aliran fluida dapat berbeda dari suatu titik lain di dalam tabung. Massa elemen
fluida yang melalui titik P dalam selang waktu dt adalah sehingga banyaknya
massa yang melewati suatu luasan (A) persatuan waktu (fluks massa) adalah:
Untuk fluida yang tunak tidak ada partikel fluida yang keluar melalui dinding sehingga
jumlah massa menembus tiap penampang haruslah sama, sehingga:
Persamaan kontinuitas ini sama seperti aliran darah dalam tubuh melalui mekanisme bahwa
darah mengalir dari jantung ke aorta dan kemudian masuk arteri-arteri utama lalu masuk ke
sejumlah pembuluh kapileryang amat kecil. Darah kemudian masuk kembali lagi ke jantung
melalui pembuluh vena.
Contoh :
Air dengan massa jenis = 103 kg/m3 mengalir melalui pipa pertama (A1 = 4 x 10-3
m2) yang bersambung dengan pipa kedua (A2 = 2 x 10 -3 m2) seperti terlihat pada
gambar. Kecepatan aliran air pada pipa 2 adalah 2,5 m/s. Hitunglah :
a. Kecepatan aliran pada pipa 1
b. Berapa kg air yang keluar dari mulut pipa 2 selama 10 detik.
Jawab :
a)
b).m2 = A2 v2 t = ( 103 kg/m3 ) (2x10-3) (2,5m/s) (10 s) = 50 kg
Contoh:
Darah yang mengalir dalam aorta memiliki laju kira-kira 30 cm/s dan jari-jari
aorta sekitar 1 cm dan jari-jari pembuluh kapiler sekitar 4x10-4 cm dan darah yang
melaluinya dengan laju sekitar 5x10-4m/s. Perkirakan berapa banyak pembuluh darah
kapiler dalam tubuh.
Persamaan Bernoulli
Tinjaulah aliran tunak, tak terperaskan dan tidak kental dari suatu fluida pipa seperti
ditunjukan pada gambar. Fluida mengalir dari ujung A ke ujung B berlaku persamaan yang
dikenal sebagai persamaan Bernoulli, yakni:
Gambar. Zat cair dalam pipa bergerak karena ada perbedaan tekanan
P1 +
y1
F1
v1A1
,p1
l1
v2
F2
A2,P2
Y212