BUKU 1 - poltekkeskendari.ac.id · rangkaian buku sebagai berikut : 1. Buku Tata Cara Perencanaan...
Transcript of BUKU 1 - poltekkeskendari.ac.id · rangkaian buku sebagai berikut : 1. Buku Tata Cara Perencanaan...
BUKU 1
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 i
TATA CARA
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
PERIODE 2017 – 2021
BUKU 1
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku Tata Cara Perencanaan
Dan Pelaksanaan Anggaran Poltekkes Kemenkes Kendari Periode
Tahun 2017 -2021 dapat tersusun.
Dengan disusunnya buku ini maka memudahkan bagi pengelola
untuk mengetahui mekanisme Perencanaan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA), mekanisme pelaksanaan anggaran
seperti Rencana Penarikan Dana (RPD), Pelaksanaan Surat
Permintaan Pembayaran(SPP) Uang Persediaan (UP) dan
Pembayaran Langsung (LS) serta dokumen pendukung untuk
pengajuan pembayaran melalui Uang Muka Persediaan (UP) dan
Pembayaran Langsung (LS). Mekanisme pengujian Surat Perintah
Membayar (SPM) dan Tata cara Pelaporan Surat Pertanggungjawaban
(SPJ).
Tujuan penyusunan Buku Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Poltekkes Kemenkes Periode Tahun 2017-2021 Kendari agar
pengelolaan anggaran dilakukan dapat transparan, akuntabel,
tertib administrasi, efisien dan efektif untuk mewujudkan good
governance. Rangkaian buku ini diperlengkapai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang akan menjadi dokumen regulasi
operasional sesuai prosedur yang berlaku di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Kendari periode tahun 2017 -2021, yang dibuat dalam
rangkaian buku sebagai berikut :
1. Buku Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran
Poltekkes Kemenkes Periode Tahun 2017 - 2021
2. Buku 2 Standar Operasional Prosedur (SOP) Keuangan
(Pengelolaan PNBP) Poltekkes Kemenkes Kendari Perencanaan
Periode Tahun 2017-2021.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 iii
3. Buku 3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Keuangan
(Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran) Poltekkes Kemenkes
Kendari Perencanaan Periode Tahun 2017 – 2021.
4. Buku 4 Standar Operasional Prosedur (SOP) Keuangan
(Evaluasi dan Laporan Keuangan) Poltekkes Kemenkes Kendari
Perencanaan Periode Tahun 2017-2021.
.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras dari semua
unit kerja yang terlibat dalam penyusunan buku ini dan semoga
Buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Landasan Hukum .......................................................................... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 4
1.4. Sasaran ......................................................................................... 4
BAB II. PENGERTIAN DAN KETENTUAN UMUM ........................................ 6
2.1. Pengertian ..................................................................................... 6
2.2. Ketentuan Umum ........................................................................ 10
BAB III. TUGAS PEJABAT PENGELOLA ANGGARAN ................................. 12
3.1. Pejabat Perbendaharan Negara .................................................... 12
3.2. Pengelola Keuangan..................................................................... 14
BAB IV. PERENCANAAN ANGGARAN ..................................................... 16
4.1. Perencanaan Anggaran (Aplikasi RKAKL/DIPA) ........................... 16
4.2. Penyusunan Revisi Anggaran DIPA .............................................. 19
4.3. Penyusunan Revisi Petunjuk Operasional Kerja (POK) DIPA ........ 20
BAB V. PELAKSANAAN ANGGARAN ......................................................... 21
5.1. Rencana Pencairan Dana (RPD) ................................................... 21
5.2. Pengajuan SPP Oleh Jurusan /Unit ............................................ 21
5.3. Pengajuan SPP ............................................................................ 22
5.4. Pengujian dan Penerbitan SPM .................................................... 27
BAB VI. TATA CARA PELAPORAN SPJ, PEMBUKUAN DAN PELAPORAN ... 30
5.1. Tata Cara Pelaporan SPJ ............................................................. 30
5.2. Proses Administrasi dan Waktu Pelayanan .................................. 35
5.3. Pemberian Uang Muka Kerja ....................................................... 37
7.1. Dasar Hukum dan Tata Cara Penghitungan Pajak ....................... 38
BAB VII. KELENGKAPAN DOKUMEN PENGADAAN BARANG/JASA DAN KELENGKAPAN DOKUMEN PENGAJUAN PEMBAYARAN ........................... 43
7.1. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa ........................ 43
7.2. Kelengkapan Dokumen Perjalanan Dinas .................................... 45
7.3. Kelengkapan Dokumen Pengajuan Pembayaran .......................... 47
BAB VIII. PENUTUP .................................................................................. 54
LAMPIRAN ................................................................................................. 55
1. CHECKLIST KELENGKAPAN PENGAJUAN PEMBAYARAN .............. 55
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu sasaran jangka pendek Renstra Poltekkes Kemenkes
Kendari tahun 2017 - 2021 adalah perbaikan standar dan sistem
manajemen secara berkelanjutan dengan didukung teknologi
informasi. Salah satu standar dalam sistem manajemen Poltekkes
Kemenkes Kendari yang menunjang tercapainya sasaran jangka
pendek Renstra Poltekkes Kemenkes Kendari tahun 2017 - 2021
adalah standard keuangan.
Perbaikan standar keuangan merupakan salah satu point
penting yang seharusnya selalu menjadi perhatian penting dalam
pengelolaan institusi dalam upaya peningkatan sistem pengelolaan
keuangan sesuai standar peraturan keuangan yang berlaku nasional.
Sasaran ini diarahkan pada peningkatan mutu manajemen keuangan
institusi Poltekkes Kemenkes Kendari yang mencakup seluruh aspek
manajemen keuangan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan , pada setiap unit agar Poltekkes Kemenkes Kendari
mampu menyelenggarakan seluruh kegiatan keuangan secara mandiri
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku .
Untuk mencapai sasaran tersebut, diperlukan suatu prosedur
operasional standar yang jelas dan standar bagi semua pihak yang
terlibat dalam pencapaian sasaran renstra tersebut. Praktik-praktik
pengelolaan keuangan yang baik dan telah berlangsung di lingkup
Poltekkes Kemenkes Kendari perlu distandarisasi dan
didokumentasikan agar menjadi acuan bagi manajemen dalam
menjalankankan tugas dan fungsinya serta menjamin
keberlangsungan implementasi praktik-praktik baik tersebut,
meskipun terjadi transisi kepemimpinan manajerial.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 2
Semangat perubahan-perubahan itu harus diakomodasi dalam
sebuah perencanaan yang matang, sehingga setiap elemen di satuan
kerja dalam hal ini Poltekkes Kemenkes Kendari, yang meliputi
Jurusan dan Unit Kerja lain harus memahami arah kebijakan
keuangan, serta strategi dan prioritas yang akan diambil. Dalam
rangka mewujudkan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana
ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara dan Keputusan
Presiden, Peraturan Menteri Keuangan, dan peraturan-peraturan
lain yang terkait dengan pelaksanaan anggaran khususnya di
lingkungan Polteknik Kesehatan Kemenkes Kendari.
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3687)
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
6. Keppres No 17 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
7. Keppres No 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah
oleh ke-1: Keppres No 61/2004; ke-2: Perpres No 32/2005; ke-
3: Perpres No 70/2005; ke-4: Perpres No 8/2006; ke-5: Perpres
No 79/2006; ke-6: Perpres No 85/2006; ke-7: Perpres No
95/2007
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 3
8. PP No 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/
Daerah (Pelaksanaan Pasal 28 (1) UU No 1/2004)
9. PP No 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah, dan perubahannya oleh PP No 38 Tahun 2008
10. PP No 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah
11. PP No 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
12. Permenkeu No 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening
Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja
>> Perdirjen Perbendaharaan No Per-35/PB/2007 tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Rekening Milik Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja
Permenkeu No 58/PMK.05/2007 tentang Penertiban Rekening
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga
13. Keputusan Menteri Keuangan No 115/KMK.06/2001 tentang
Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada
Perguruan Tinggi Negeri.
14. Peraturan Menteri Keuangan No 02/PMK.06/2008 Penilaian
Barang Milik Negara
15. Peraturan Menteri Keuangan No 96/PMK.06/2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara.
Dengan Peraturan Menteri Keuangan ini dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku: Keputusan Menteri Keuangan No
470/KMK.01/1994 tentang Tata Cara Penghapusan dan
Pemanfaatan Barang Milik Negara/Kekayaan Negara, dan
Keputusan Menteri Keuangan No 350/KMK.03/1994 tentang
Tata Cara Tukar Menukar Barang Milik/Kekayaan Negara
16. Permendagri No 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara Serta Penyampaiannya
17. Keputusan Menteri Keuangan No. SP.DIPA-
024.12.2.632352/2018
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 4
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Penyusunan Buku Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan
Anggaran Poltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2018 - 2021
ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pengelola keuangan dan
pelaksana kegiatan pada seluruh Unit Kerja di lingkungan Poltekkes
Kemenkes Kendari.
1.3.2. Tujuan
Tujuan Penyusunan Buku Tata Cara Pelaksanaan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Poltekkes Kemenkes Kendari Periode
Tahun 2017 - 2021, adalah :
1. Diketahuinya prosedur atau tata cara perencanaan dan
pelaksanaan anggaran Poltekkes Kemeneks Kendari, agar
pengelolaan anggaran dilakukan secara transparan, akuntabel,
tertib administrasi, efisien dan efektif.
2. Diketahuinya mekanisme pembayaran melalui Uang Persediaan
(UP) dan Pembayaran Langsung (LS).
3. Diketahuinya dokumen pendukung untuk pengajuan
pembayaran melaui Uang Muka Persediaan (UP) dan Pembayaran
Langsung (LS).
1.4. Sasaran
Sasaran penggunaan Buku Tata Cara Perencanaan dan
Pelaksanaan AnggaranPoltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun
2017 -2021 adalah ;
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 5
Pejabat Pengelola/pelaksana Anggaran di seluruh unit kerja yang ada
di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari, yaitu :
1. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari sebagai Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)
2. Para Pembantu Direktur di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Kendari
3. Pejabat Pembuat Komitmen
4. Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM)
5. Bendahara Penerima dan Bendahara Pengeluaran
6. Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP)
7. Para Ketua Jurusan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari
8. Pemegang Uang Muka (PUM) di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Kendari.
9. Kepala SubBagdi lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari
10. Kepala Unit di lingkungan Poltekkes Kemenkes Kendari.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 6
BAB II. PENGERTIAN DAN KETENTUAN UMUM
2.1. Pengertian
Dalam Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran
Poltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2017 - 2021, yang
dimaksud dengan :
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut
DIPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan
sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan sebagai pelaksanaan APBN.
2. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA
adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
3. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat BUN
adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi
BUN.
4. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut Kuasa
BUN adalah pejabat yang diangkat oleh BUN untuk
melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan
APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan
5. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit
organisasi lini Kementerian Negara/Lembaga atau unit organisasi
Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian
Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran.
6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 7
7. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang
selanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas
permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembayaran.
8. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara
dalam pelaksanaan APBN pada kantor/Satker Kementerian
Negara/Lembaga.
9. Petugas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai yang
selanjutnya disingkat PPABP adalah pembantu KPA yang diberi
tugas dan tanggung jawab untuk mengelola pelaksanaan belanja
pegawai.
10. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang
muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada
Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional
sehari-hari Satker atau membiayai pengeluaran yang menurut
sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme
pembayaran langsung.
11. Pembayaran Langsung yang selanjutnya disebut Pembayaran LS
adalah pembayaran yang dilakukan langsung kepada Bendahara
Pengeluaran/penerima hak lainnya atas dasar perjanjian kerja,
surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya
melalui penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung.
12. Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat TUP
adalah uang muka yang diberikan kepada Bendahara
Pengeluaran untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam 1
(satu) bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan.
13. Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan yang
selanjutnya disingkat PTUP adalah pertanggungjawaban atas
TUP.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 8
14. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP
adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi
permintaan pembayaran tagihan kepada negara.
15. Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjutnya
disebut SPP-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK,
dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/
Bendahara Pengeluaran.
16. Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan yang selanjutnya
disebut SPP-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang
berisi permintaan pembayaran UP.
17. Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan yang
selanjutnya disebut SPP-TUP adalah dokumen yang diterbitkan
oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran TUP.
18. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan
yang selanjutnya disebut SPP-GUP adalah dokumen yang
diterbitkan oleh PPK, yang berisi pertanggungjawaban dan
permintaan kembali pembayaran UP.
19. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan
Nihil yang selanjutnya disebut SPP-GUP Nihil adalah dokumen
yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi pertanggungjawaban UP.
20. Surat Permintaan Pembayaran Pertanggungjawaban Tambahan
Uang Persediaan yang selanjutnya disebut SPP-PTUP adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan
pertanggungjawaban atas TUP.
21. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana
yang bersumber dari DIPA.
22. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut
SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk
mencairkan dana yang bersumber dari DIPA dalam rangka
pembayaran tagihan kepada penerima hak/Bendahara
Pengeluaran.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 9
23. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya
disebut SPM-UP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM
untuk mencairkan UP.
24. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang
selanjutnya disebut SPM-TUP adalah dokumen yang diterbitkan
oleh PPSPM untuk mencairkan TUP.
25. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan yang
selanjutnya disebut SPM-GUP adalah dokumen yang diterbitkan
oleh PPSPM dengan membebani DIPA, yang dananya
dipergunakan untuk menggantikan UP yang telah dipakai.
26. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan Nihil
yang selanjutnya disebut SPM-GUP Nihil adalah dokumen yang
diterbitkan oleh PPSPM sebagai pertanggungjawaban UP yang
membebani DIPA.
27. Surat Perintah Membayar Pertanggungjawaban Tambahan Uang
Persediaan yang selanjutnya disebut SPM-PTUP adalah dokumen
yang diterbitkan oleh PPSPM sebagai pertanggungjawaban atas
TUP yang membebani DIPA.
28. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D
adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa
BUN untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN
berdasarkan SPM.
29. Penerimaan Negara Bukan Pajak yang selanjutnya disingkat
PNBP adalah seluruh penerimaan pemerintah pusat yang tidak
berasal dari pajak.
30. Bank Operasional adalah bank umum yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan selaku BUN atau pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan pemindahbukuan sejumlah uang dari Kas Negara
ke rekening sebagaimana yang tercantum dalam SP2D.
31. Gaji Induk adalah gaji yang dibayarkan secara rutin bulanan
kepada pegawai negeri yang telah diangkat oleh pejabat yang
berwenang dengan surat keputusan sesuai ketentuan
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 10
perundang-undangan pada Satker yang meliputi gaji pokok dan
tunjangan yang melekat pada gaji.
32. Pemegang Umang Muka (PUM) adalah orang yang bertugas untuk
membantu Bendahara Penegluaran dalam pelaksanaan tugas
bendahara.
33. Verifikator adalah orang yang ditunjuk untuk membatu Pejabat
Penerbit SPM dalam menguji kebenaran SPP.
34. Unit/Sub Unit adalah pelaksana kegiatan dan anggaran
termasuk Rektorat dan Jurusan.
2.2. Ketentuan Umum
1. Seluruh pelaksanaan kegiatan dibebankan pada DIPA dalam
tahun berjalan di Poltekkes Kemenkes Kendari harus mengikuti
prosedur dan menggunakan dokumen-dokumen seperti yang ada
dalam Buku Tata Cara Pelaksanaan Anggaran dan SOP
Pengelolaan Keuangan Poltekkes Kemenkes Kendari Periode
Tahun 2018-2021 ini.
2. Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan secara tertib dengan
mempertimbangkan efisiensi anggaran dan memenuhi
ikatan/perjanjian yang ditentukan, baik dengan spesifikasi
teknis maupun dalam jangka waktu penyelesaian.
3. Pejabat yeng mendandatangani dan atau yang mengesahkan
dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar
pengeluaran atas beban APBN bertanggungjawan sepenuhnya
atas kebenaran material dan akibat yangtimbul dari penggunaan
surat/ bukti dokumen pengeluaran.
4. Setiap pejabat pengelola anggaran wajib menyelenggarakan
pembukuan sesuai dengan ketentuan yangberlaku dan
memberikan laporan setiap bulan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 11
5. Pembayaran Pada dasarnya dilakukan secara langsung melalui
penerbitan SPM-LS.
6. Untuk keperluan tertentu yang tidak dapat dan/atau tidak
memungkinkan dilakukannya pembayaran secara langsung
(menggunakan prosedur SPM-LS) sesuai ketentuan/batasan yang
diatur secara khusus, pembayaran dapat dilkukan dengan
menggunakan UP/TUP, melalui penerbitan SPM-UP atau SPM-
TUP.
7. Penggunaan UP/TUP harus dilakukan menurut ketentuan yang
berlaku antara lain :
a. UP/TUP dapat diberikan untuk pengeluaran-pengeluaran
Belanja Barang pada klasifikasi belanja 5211 (Belanja
Barang Operasional), 5212 (Belanja Barang Non
Operasional),
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 12
BAB III. TUGAS PEJABAT PENGELOLA ANGGARAN
3.1. Pejabat Perbendaharan Negara
3.1.1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
1. Menyusun DIPA;
2. Menetapkan PPK untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja Negara;
3. Menetapkan PPSPM untuk melakukan pengujian tagihan dan
menerbitkan SPM atas beban anggaran belanja Negara;
4. Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan dan pengelola anggaran/keuangan;
5. Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana
penarikan dana;
6. Memberikan supervisi dan konsultasi dalam pelaksanaan
kegiatan dan penarikan dana;
7. Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan
8. Menyusun laporan keuangan dan kinerja atas pelaksanaan
anggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3.1.2. Tugas dan Wewenang Kuasa PPK
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana
penarikan dana berdasarkan DIPA;
2. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
3. Membuat, menandatangani dan melaksanakan
perjanjian/kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;
4. Melaksanakan kegiatan swakelola;
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 13
5. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/ kontrak
yang dilakukannya;
6. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;
7. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih
kepada negara;
8. Membuat dan menandatangani SPP;
9. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian kegiatan kepada KPA;
10. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA
dengan Berita Acara Penyerahan;
11. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan; dan
12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan
dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3.1.3. Tugas Pejabat Penguji SPM
1. Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung;
2. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;
3. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah
disediakan;
4. Menerbitkan SPM;
5. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;
6. Melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran
kepada KPA; dan
7. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yangberkaitan
dengan pelaksanaanpengujian dan perintah pembayaran.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 14
3.1.4. Tugas Bendahara Pengeluaran
1. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan
uang/surat berharga dalam pengelolaannya;
2. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah
PPK;
3. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;
4. Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari
pembayaran yang dilakukannya;
5. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada
negara ke kas negara;
6. Mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dan
7. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada
Kepala KPPN selaku kuasa BUN.
3.2. Pengelola Keuangan
3.2.1. Tugas Bendahara Penerima
1. Menerima, menyimpan, menerima uang, menatausahakan
dan mempertanggungjawabkan uang negara yang ada dalam
penguasaannya.
2. Menyetor uang yang diterima sesegera mungkin ke rekening Kas
Negara.
3. Menandatangani dan mempertanggungjawabkan semua
dokumen penerimaan yang dikelola.
4. Membukukan semua transaksi penerimaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan menutuip buku pada akhir bulan.
5. Membuat perhitungan alokasi penerimaan anggaran setiap unit
kerja secara periodik minimal 1 (satu) bulan sekali.
6. Membuat laporan rekapitulasi penerimaan anggaran.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 15
3.2.2. Tugas Pemegang Uang Muka
1. Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan uang
untuk keperluan belanja unit kerja
2. Membantu memeriksa keabsahan dokumen SOPJK dan Bukti-
bukti pengeluaran atas pelaksanaan kegiatan di unit kerja.
3. Meneliti kebenaran perhitungan tagihan dalam dokumen SPJK
tersebut dan ketersediaan dananya dalam ROK unit kerjanya.
4. Mengambil uang persekot ke Bendahara Pengeluaran untuk
kegiatan opreasional unit kerjanya.
5. Melaksnakan pembayaran setelah mendapat persetujuan atasan
langsung
6. Melaksankan penatausahaan dan Penarsipan surat kedinasan,
SPJK dan dokumen dokumen keuangan lainnya.
7. Melaksanakan pembukuan sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
8. Membuat laporan bulanan realisasi anggaran belanja unit
kerjanya.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 16
BAB IV. PERENCANAAN ANGGARAN
4.1. Perencanaan Anggaran (Aplikasi RKAKL/DIPA)
Penyusunan rencana anggaran dan kegiatan tahunan, diawali
dengan sosialisasi proses dan regulasi anggaran tahun berjalan yang
dilakukan mulai bulan Januari dan Februari . Sosialisasi dilakukan
oleh Direktur dan Pembantu Direktur II kepada para Ketua Jurusan
dan Sekretaris Jurusan serta Ketua Prodi dan para Ka Unit. Hal yang
disosialisasikan menyangkut kebijakan anggaran, standar biaya
masukan tahun berjalan, Rencana strategis Poltekkes, visi dan misi
Poltekkes Kemenkes Kendari serta penetapan kinerja Poltekkes
Kemenkes Kendariberjalan. Adapun tahapan perencanaan dan
pelaksanaan anggaran di Poltekkes Kemenkes Kendari Periode 2017
– 2021 adalah sebagai berikut :
4.1.1. Pengajuan Usulan RKA-KL
Usulan program dan anggaran dilakukan secara button up oleh
masing-masing pengelola program dan dosen di masing-masing
jurusan serta pengelola program di tingkat direktorat. Pengajuan
usulan RKA-KL dilakukan sebagai acuan dalam penyusunan pagu
insikatif. Pengajuan usulan tersebut dilaksanakan mulai bulan
Januari sampai Maret tahun sebelumnya. Saat usulan program dan
anggaran disampaikan ke pengelola RKA-KL direktorat Poltekkes
Kemenkes Kendari sudah disertai data dukung dan Tor of Reference
(TOR) kegiatan.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 17
4.1.2. Penetapan Pagu Indikatif
Setelah usulan RKA – KL di masing-masing jurusan dan
direktorat Poltekkes Kemenkes Kendari ditelaah dan dikompilasi oleh
tim pengelola RKA-KL direktorat Poltekkes Kemenkes Kendari,
selanjutnya diusulkan ke bagian Perencanaan dan Informasi (PI)
Badan PPSDM Kesehatan untuk diproses menjadi pagu indikatif.
Penetapan Pagu Indikatif dilakukan pada bulan Maret.
4.1.3. Reviu Pagu Indikatif dan Penetapan Pagu Anggaran
Pagu indikatif yang telah ditetapkan untuk Poltekkes Kemenkes
Kendari selanjutnya dilakukan telaahan dan review di lingkungan
Poltekkes Kemenkes Kendari oleh tim dari masing-masing jurusan
dan direktorat Poltekkes Kemenkes Kendari dan Eselon I Badan
PPSDM Kesehatan sebagai acuan untuk penetapan pagu anggaran
tahun depan. Kegiatan ini dilakukan pada bulan April.
4.1.4. Review Pagu Anggaran
Pagu anggaran yang telah ditetapkan, selanjutnya di review oleh
eselon I Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes RI, serta
Inspektorat Jenderal Kemenkes RI. Review pagu anggaran dilakukan
dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus.
4.1.5. Penetapan Pagu Alokasi Anggaran
Setelah dilakukan review pagu anggaran, kemudian dilakukan
perbaikan sesuai dengan Catatan Hasil Review (CHR) Inspektorat
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 18
Jenderal Kemenkes RI. Penetapan pagu alokasi anggaran
dilaksanakan oleh eselon I Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes pada
bulan September 2017.
4.1.6. Review RKA-KL Pagu Alokasi Anggaran
Pagu alokasi anggaran yang telah ditetapkan, direview kembali
oleh tim perencana program Poltekkes Kemenkes Kendari, untuk
dijadikan bahan review oleh eselon I Badan PPSDM Kesehatan, biro
perencanaan dan anggaran Kemenkes dan Inspektort Jenderal
Kemenkes. Setelah hasil perbaikan CHR pagu alokasi anggaran,
dilanjutkan dengan review bersama direktorat jenderal anggaran
Kementerian Keuangan RI pada bulan Oktober.
4.1.7. Penetapan DIPA
Setelah dilakukan review oleh Direktorat Jenderal Anggaran
Kemenkeu, pagu alokasi anggaran Poltekkes Kemenkes Kendari yang
telah disetujui oleh DJA Kemenkeu, ditetapkan menjadi DIPA petikan
Poltekkes Kemenkes Kendari tahun depan. Penetapan DIPA petikan
Poltekkes Kemenkes Kendari depan dilakukan pada bulan
November.
4.1.8. Penerimaan DIPA
DIPA Poltekkes Kemenkes Kendari untuk tahun depan, diterima
bulan Desember tahun sebelumnya yang diserahkan oleh Gubernur
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 19
4.2. Penyusunan Revisi Anggaran DIPA
Revisi adalah mengubah alokasi (dana, lokasi, sasaran, rincian dana)
dari sebelumnya.
Alasan Revisi DIPA Alasan merevisi :
1. Pagu anggaran yang ada kurang / berlebih
2. Penyesuaian rencana kegiatan dan dana yang tersedia
3. RKA-KL yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan
4. Instruksi pejabat yang berwenang/adanya perubahan kebijakan
5. Adanya target/ sasaran baru
6. Komitmen yang harus dibayar namun belum di alokasikan pada
DIPA (inkracht, tunggakan)
7. Perubahan pejabat perbendaharaan
8. Perubahan lokasi kegiatan
9. Pagu minus / potensi pagu minus, dsb.
Dasar pelaksanaan revisi PMK nomor 11/PMK.05/2018 dan
Perdirjen nomor 3/PB/2018
Ruang Lingkup Revisi anggaran :
1. Bagian Anggaran :
a. Badan Usaha Negara (BUN)
b. K/L (Kementerian/lembaga)
2. Jenis Revisi :
a. Pagu Berubah : Penambahan atau pengurangan pagu
belanja K/L
b. Pagu Tetap : Pergeseran rincian anggaran
c. Administrasi : Kesalahan administrasi, rumusan yang
tidak terkait dengan anggaran
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 20
Batasan Revisi Anggaran
1. Terhadap alokasi dana, tidak mengakibatkan pengurangan
alokasi dana terhadap:
a. Belanja pegawai kecuali utk satker lain
b. Pembayaran tunggakan
c. RMP utk kegiatan yang masih berlanjut
d. Kegiatan yang telah dikontrakkan/direalisasikan
2. Terhadap kinerja, tidak mengubah:
a. sasaran kegiatan
b. jenis dan satuan output
c. output yang telah direalisasikan
4.3. Penyusunan Revisi Petunjuk Operasional Kerja (POK) DIPA
Petunjuk Operasional Kegiatan atau disingkat POK adalah
dokumen yang memuat uraian rencana kerja dan biaya yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, disusun oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) sebagai penjabaran lebih lanjut dari DIPA
(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran).
Revisi POK adalah penginputan perubahan revisi POK pada
aplikasi RKA-KL. Langkah selanjutnya adalah cetak Revisi POK DIPA
melalui Aplikasi RKA-KL dan ditandatangani oleh KPA. Transfer ADK
revisi POK DIPA ke SPM dan perubahan data ke aplikasi SAKPA.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 21
BAB V. PELAKSANAAN ANGGARAN
5.1. Rencana Pencairan Dana (RPD)
Rencana Pencairan Dana dimaksudkan sebagai dasar Kuasa
Pengguna Anggaran/PPK dalam pelaksanaan anggaran. Pembuatan
RPD diukur dalam satuan waktu Bulanan, Mingguan, Harian.
RPD di buat oleh masing-masing jurusan/unit secermat
mungkin dengan mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan (
khusus yang terjadwal), tidak termasuk perjalanan dinas yang
sifatnya unpredictable (tidak dapat diprediksi/mendadak). Dalam
pelaksanaannya apabila terdapat kegiatan yang belum dapat
dilakukan pada bulan dan minggu yang sesuai dengan RPD, maka
dilakukan updating. Updating dilakukan paling lambat 3 hari
sebelum bulan berjalan dan 2 hari untuk mengguan.
5.2. Pengajuan SPP Oleh Jurusan /Unit
Pengajuan SPP oleh Jurusan paling lambat 5 hari kerja sebelum
kegiatan berjalan untuk pembayaran melalui UP, sedangkan untuk
pembayaran melalui LS bendahara pengeluaran/pihak ke-3
dilakukan paling lambat 5 hari kerja dari waktu pengajuan oleh
pelaksana kegiatan (SPJ rampung benar). Hal ini dilakukan
mengingat proses pencairan memerlukan verifikasi kegiatan dalam
hal kebenaran material dan keabsahan dokumen pendukung yang
diajukan.
Dianjurkan pada Jurusan/Unit untuk melakukan koordinasi
dengan bagian keuangan sebelum pelaksanaan kegiatan dengan
dalam upaya mempersiapkan dokumen pendukung terlebih dahulu
(khususnya kegiatan yang dibayarkan melalui LS, misalnya
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 22
pembayaran sewa lahan, honor mengajar/instruktur/kegiatan
pengabmas dan kegiatan workshop atau sejnisnya). Kegiatan yang
dilakukan lebih awal tanpa koordinasi dengan pengelola keuangan,
pada akhirnya dalam pengajuan pembayaran mengalami kendala,
karena secar teknis data dukung yang diajukan tidak/belum
terpenuhi, disisi lain pembayaran sudah sangat mendesak.
5.3. Pengajuan SPP
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk penerbitan SPM,
dibuat dengan menggunakan format sebagaimana lampiran 1 dan
kelengkapan persyaratannya diatur sebagai berikut:
1. SPP-UP (Uang Persediaan)
Surat Pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat
yang ditunjuk, menyatakan bahwa Uang Persediaan tersebut
tidak untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang menurut
ketentuan harus dengan LS.
2. SPP-TUP (Tambahan Uang Persediaan)
c. Persediaan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat
yang ditunjuk.
d. Surat Pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau
pejabat yang ditunjuk bahwa:
1) Dana Tambahan UP tersebut akan digunakan untuk
keperluan mendesak dan akan habis digunakan dalam
waktu satu bulan terhitung sejak tanggal diterbitkan
SP2D;
2) Apabila terdapat sisa dana TUP, harus disetorkan ke
Rekening Kas Negara;
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 23
3) Tidak untuk membiayai pengeluaran yang seharusnya
dibayarkan secara langsung.
e. Rekening Koran yang menunjukkan saldo terakhir.
3. SPP-GUP (Penggantian Uang Persediaan)
a. Kuitansi/tanda bukti pembayaran;
b. SPTB
c. Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah dilegalisir oleh Kuasa
Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk.
4. SPP-LS untuk pembayaran gaji, lembur dan honor/ vakasi
a. Pembayaran Gaji Induk/ Gaji Susulan/ Kekurangan Gaji/
Gaji Terusan/ Uang Duka Wafat/ Tewas, dilengkapi
dengan:
1. Daftar Gaji Induk/ Gaji Susulan/ Kekurangan Gaji/
Uang Duka Wafat/Tewas,
2. SK CPNS
3. SK PNS,
4. SK Kenaikan Pangkat
5. SK Jabatan
6. Kenaikan Gaji Berkala
7. Surat Pernyataan Pelantikan
8. Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan
9. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas, Daftar
Keluarga (KP4)
10. Fotokopi Surat Nikah
11. Fotokopi Akte Kelahiran
12. SKPP
13. Daftar Potongan Sewa Rumah Dinas
14. Surat Keterangan Masih Sekolah/Kuliah
15. Surat Pindah
16. Surat Kematian
17. SSP PPh Pasal 21.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 24
Kelengkapan tersebut di atas digunakan sesuai
peruntukannya.
b. Pembayaran Lembur dilengkapi dengan ;
1. daftar pembayaran perhitungan lembur yang
ditandatangani oleh Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk
dan Bendahara Pengeluaran satker/ SKS yang
bersangkutan.
2. Surat perintah kerja lembur
3. Daftar hadir kerja
4. daftar hadir lembur dan
5. SSP PPh Pasal 21.
c. Pembayaran Honor/ Vakasi dilengkapi dengan :
1. Surat keputusan tentang pemberian honor vakasi
2. Daftar pembayaran perhitungan honor/ vakasi yang
ditandatangani oleh Kuasa PA/ Pejabat yang ditunjuk
dan Bendahara Pengeluaran yang bersangkutan
3. SSP PPh Pasal 21.
5. SPP-LS non belanja pegawai
a. Pembayaran pengadaan barang dan jasa:
1) Kontrak/SPK yang mencantumkan nomor rekening
rekanan;
2) Surat Pernyataan Kuasa PA mengenai penetapan
rekanan;
3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan;
4) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan;
5) Berita Acara Pembayaran;
6) Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat
yang ditunjuk;
7) Faktur pajak beserta SSP yang telah ditandatangani
Wajib Pajak;
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 25
8) Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang
dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan non
bank;
9) Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-
kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya
bersumber dari pinjaman/hibah luar negeri;
10) Ringkasan Kontrak
Berita Acara pada butir 3), 4) dan 5) di atas dibuat
sekurangkurangnya dalam rangkap lima dan disampaikan
kepada:
a) Asli dan satu tembusan untuk penerbit SPM;
b) Masing-masing satu tembusan untuk para pihak yang
membuat kontrak;
c) Satu tembusan untuk pejabat pelaksana pemeriksaan
pekerjaan.
b. Pembayaran Biaya Langganan Daya dan Jasa (Listrik,
Telepon dan Air):
1) Bukti tagihan daya dan jasa;
2) Nomor Rekening Pihak Ketiga (PT PLN, PT Telkom,
PDAM dll);
Dalam hal pembayaran Langganan Daya dan Jasa belum
dapat dilakukan secara langsung, satuan kerja/ SKS yang
bersangkutan dapat melakukan pembayaran dengan UP.
Tunggakan langganan daya dan jasa tahun anggaran
sebelumnya dapat dibayarkan oleh satker/ SKS setelah
mendapat dispensasi/ persetujuan terlebih dahulu dari
Kanwil Ditjen PBN sepanjang dananya tersedia dalam DIPA
berkenaan.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 26
c. Pembayaran Belanja Perjalanan Dinas harus dilengkapi
dengan daftar nominatif pejabat yang akan melakukan
perjalanan dinas, yang berisi antara lain:
1. Informasi mengenai data pejabat (Nama,
Pangkat/golongan)
2. Tujuan, tanggal keberangkatan
3. Lama perjalanan dinas, dan biaya yang diperlukan
untuk masing-masing pejabat.
Daftar nominatif tersebut harus ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang memerintahkan perjalanan dinas,
dan disahkan oleh pejabat yang berwenang di KPPN.
Pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran
satker/ SKS yang bersangkutan kepada para pejabat yang
akan melakukan perjalanan dinas.
6. SPP untuk PNBP
a. UP/ TUP untuk PNBP diajukan terpisah dari UP/ TUP
lainnya;
b. UP dapat diberikan kepada satker pengguna sebesar 20 %
dari pagu dana PNBP pada DIPA maksimal sebesar Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dengan
melampirkan Daftar Realisasi Pendapatan dan Penggunaan
Dana DIPA (PNBP) tahun anggaran sebelumnya (lampiran
7). Apabila UP tidak mencukupi dapat mengajukan TUP
sebesar kebutuhan riil satu bulan dengan memperhatikan
maksimum pencairan (MP). Kewenangan pemberian TUP
mengacu pada ketentuan pasal 7 ayat (7); Besarnya
pencairan dana PNBP keseluruhan tidak boleh melampaui
pagu PNBP satker yang bersangkutan dalam DIPA
(Maksimal 98 %)
c. Dana yang berasal dari PNBP dapat dicairkan maksimal
sesuai
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 27
Formula sebagai berikut:
MP = (PPP x JS) – JPS;
MP = maksimum pencairan dana;
PPP = proporsi pagu pengeluaran terhadap pendapatan;
JS = jumlah setoran;
JPS = jumlah pencairan dana sebelumnya sampai dengan
SPM terakhir yang diterbitkan.
5.4. Pengujian dan Penerbitan SPM
Setelah menerima SPP, pejabat penerbit SPM menerbitkan SPM
dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Petugas penerima SPP memeriksa kelengkapan berkas SPP,
mengisi check list kelengkapan berkas SPP, mencatatnya dalam
buku pengawasan penerimaan SPP dan membuat,/
menandatangani tanda terima SPP berkenaan. Selanjutnya
petugas penerima SPP menyampaikan SPP dimaksud kepada
pejabat penerbit SPM.
2. Pejabat penerbit SPM melakukan pengujian atas SPP sebagai
berikut:
a. Memeriksa secara rinci dokumen pendukung SPP sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk
memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas
pagu anggaran
c. Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil
kerja yang dicapai dengan indikator keluaran.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 28
d. Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara
lain:
1) Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran
(nama orang/ perusahaan, alamat, nomor rekening
dan nama bank);
2) Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian
dan/atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang
dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam
kontrak);
3) Jadual waktu pembayaran.
e. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan
sesuai dengan indikator keluaran yang tercantum dalam
DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang sudah
ditetapkan dalam kontrak.
3. Setelah dilakukan pengujian terhadap SPP-UP/SPP-TUP/SPP-
GUP/SPP-LS, Pejabat Penguji SPP dan Penanda Tangan SPM
menerbitkan SPM-UP/SPM-TUP/SPM-GUP/SPM-LS dalam
rangkap 3 (tiga):
a. Lembar kesatu dan kedua disampaikan kepada KPPN.
b. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada satker yang
bersangkutan.
4. Pengembalian penerimaan negara bukan pajak yang terlanjur
disetor ke Rekening Kas Negara diatur sebagai berikut:
a. Bagi Kementerian Negara/Lembaga atau satker yang
mempunyai DIPA, SPM Pengembalian diterbitkan oleh
satker yang bersangkutan.
b. Bagi instansi/ badan/ pihak ketiga yang tidak mempunyai
DIPA, SPM Pengembalian diterbitkan oleh KPPN c.q.
Subbagian Umum sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Untuk pengembalian sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b SPM yang diterbitkan harus dilampiri surat
keterangan dari KPPN yang menyatakan bahwa penerimaan
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 29
negara yang akan dikembalikan kepada yang berhak telah
dibukukan oleh KPPN.
d. Khusus untuk pengembalian sebagaimana dimaksud pada
huruf a SPM dimaksud harus dilampiri pula Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) dari KPA.
5. Pengembalian pengeluaran anggaran yang telah disetor ke
Rekening Kas Negara dilakukan dengan cara:
SPM Pengembalian yang diterbitkan oleh satker bersangkutan
disertai surat keterangan pembukuan oleh KPPN dan dilampiri
Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dengan formulir
5. SPM yang telah diterbitkan SP2D-nya oleh KPPN dan telah
dicairkan (telah dilakukan pendebetan rekening kas negara)
tidak dapat dibatalkan.
a. Perbaikan hanya dapat dilakukan terhadap kesalahan
administrasi sebagai berikut:
1) Kesalahan pembebanan pada MAK;
2) Kesalahan pencantuman kode fungsi, sub fungsi,
kegiatan dan sub kegiatan;
3) Uraian pengeluaran yang tidak berakibat jumlah uang
pada SPM.
b. Perbaikan SPM sebagaimana dimaksud pada huruf a
dilakukan oleh Kuasa PA/ penerbit SPM. Selanjutnya SPM
perbaikan dimaksud dilampiri dengan SKTJM disampaikan
kepada Kepala KPPN.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 30
BAB VI. TATA CARA PELAPORAN SPJ, PEMBUKUAN
DAN PELAPORAN
5.1. Tata Cara Pelaporan SPJ
Tata cara pelaporan SPJ dengan anggaran DIPA secara umum dapat
diuraikan pada sub bab berikut ini :
1. Pembayaran Honorarium
a. Daftar honor ditanda tangani oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dan Bendahara Pengeluaran serta Pembuat
daftar dari masing-masing PUMK.
b. Honorarium kepanitian dilampiri SK atau surat Penugasan.
c. Honorarium lembur dilampiri :
- Surat Perintah Lembur.
- Daftar hadir lembur
- Daftar jam kerja lembur yang tidak melebihi 40 jam
kerja dalam kurun waktu satu bulan
d. Pada awal daftar nomor honorarium wajib dicantumkan
nomor dan tanggak SK atau surat penugasan.
e. Pada akhir honorarium dicantumkan nilai nominalnya,
berdasarkan jumlah nilai bruto (jumlh honorarium
ditambah pajak).
f. Daftar honorarium dibuat 4 rangkap (1 arsip untuk
Jurusan/Unit dan 3 untuk Pusat).
g. Honorarium untuk PNS golongan III dan IV dikenakan PPh
pasal 21 masing-masing sebesar 5% dan 15 %, sedangkan
untuk honorarium gaji (gaji) pegawai honorer dan Dosen
tunggu tidak dikenakan pajak, kecuali untuk penerimaan
insentif dan lain-lain dikenakan pajak 5 %.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 31
2. Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan barang /Jasa meliputi :
1) Pekerjaan Konstruksi/Pemeliharaan Halaman/Peralatan
dan Mesin/belanja Jasa lainnya.
2) Pengadaan ATK/Fotocopy Bahan Pengajaran/Bahan
Praktek Habis Pakai/Reagent kimia.
3) Sewa Lahan
4) Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan
5) Percetakan Jurnal/Fotocopy Soal/Penggadaan Dokumen
Uraian pertanggungjawaban pengadaan barang/jasa sebagai
berikut :
a. Kuitansi pembelian senilai dibawah Rp. 10.000.000,- (UP)
harus diberi nomor kode Jurusan atau Unit serta ditanda
tangani oleh Bendahara Pengeluaran serta petugas
penerima barang.
b. Kuitansi pembelian senilai Rp. 10.000.000,- (UP) harus
diberi nomor kode Jurusan atau Unit serta ditanda tangani
oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Jumlah nilai nominal uang harus sama dengan jumlah
terbilang.
d. Kuitansi pembelian dilengkapi tanggal, stempel, tanda
tangan dan nama penjual.
e. Pembelian Rp. 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,- dilengkapi
dengan materai Rp.3.000,- sedangkan pembelian Rp.
1.000.000,- ke atas dilengkapi materi Rp. 6.000,-
f. Pengadaan barang/jasa Rp. 1.000.000,- s/d < Rp.
10.000.000,- cukup dengan kuitansi dan dilampiri faktur
pajak.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 32
g. Pengadaan barang/jasa Rp. 1.000.000,- s/d < Rp.
50.000.000,- dilakukan penunjukan langsung dan SPJ nya
dilengkapi :
- SPK (Surat Perintah Kerja)
- Surat Pernyataan Direktur/pejabat lain yang ditunjuk
mengenai penetapan Rekanan pemenang.
- Berita acara penyelesaian pekerjaan/berita acara
serah terima pekerajaan, Berita acara pemeriksaan
penyelesaian pekerjaan, dan berita acara persetujuan
pembayaran.
- Kuitansi yang disetujui oleh Kepala Kantor/Satker
sebagai KPA/PPK.
- Faktur pajak beserta SSP-nya yang telah ditanda
tangani oleh wajib pajak
- Jaminan Bank
- Semua berita acara yang dilakukan selama proses
pengadaan.
h. Pengadaan barang/jasa Rp. 50.000.000,- s/d <
100.000.000,- penunjukan langsung minimal 3
pembanding dan wajib dibentuk panitia pengadaan dan
dilengkapai seperti pada item g.
i. Pengadaan barang / jasa Rp. 100.000.000,- di adakan
pelelangan terbatas atau pelelangan umum serta dilengkapi
seperti pada item g.
j. Pengadaan barang / jasa Rp. 100.000.000,- ke atas
dikenakan PPN sebesar 10 % dan PPh. Pasal 22 sebesar 1,5
% dari dasar harga.
k. Pengadaan barang/jasa yang tidak diperbolehkan antara
lain :
- Karangan bunga /bunga meja
- Cetak kartu nama/kartu ucapan (kartu lebaran, natal
dan tahun baru) atas nama pribadi.
- Voucher handphone
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 33
- Materai
- Souvenir, tali kasih, hadiah
- Pembelian aksesoris kendaraan (contoh ; AC, tape,
kaca film)
l. Pembelian konsumsi harus diserta daftar hadir peserta dan
harus sesuai dengan jumlah konsumsi yang terterah di
kuitansi
- Pembelian konsumsi Rp. 1.000,- s/d < 1.000.000,-
dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 %
- Pembelian konsumsi Rp. 1.000.000,- s/d <
10.000.000,- dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 %
dan PPN 10 %
- Pembelian konsumsi Rp. 10.000.000,- s/d <
50.000.000,- dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 %
dan PPN 10 % serta dilakukan penunjukan langsung
dengan dilengkapi dokumen sama pada item g.
- Pembelian konsumsi Rp. 50.000.000,- s/d <
100.000.000,- dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 %
dan PPN 10 % serta dilakukan penunjukan langsung
dengan 3 pembanding serta dilengkapi dokumen
sama pada item g.
- Pembelian konsumsi Rp. 100.000.000,- keatas
dikenakan PPh pasal 22 sebesar 1.5 % dan PPN 10 %
serta dilakukan pelelangan terbatas dan atau
pelelangan umum, serta dilengkapi dokumen sama
pada item g.
m. Pengadaan barang/jasa selain konsumsi yang dkenai pajak
PPh pasa 22 adalah sebagai berikut :
- Fotocopy dikenakan 1,5%
- Sewa kendaraan dikenaka 6%
- Jasa Konsultasi dikenakan 7,5%
- Penelitian dikenakan 6%
- Pemasangan iklan dikenakan 6%
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 34
n. Biaya pemeliharaan kendaraan :
- Rp. 1.00 s/d < 1.000.000,- dikenakan PPh pasal 23
sebesar 6%.
- Rp. 1.000.000,- s/d < 10.000.000,- dikenakan PPh
pasal 23 sebesar 6% dan PPN 10%.
- Rp. 10.000.000 s/d < 50.000.000,- dikenakan PPh
pasal 23 sebesar 10% serta dilakukan penunjukan
langsung dengan dilengkapi dokumen sama pada item
g.
- Rp. 50.000.000,- s/d < 100.000.000,- dikenakan PPh
pasal 23 sebesar 6% dan PPN 10 % serta dilakukan
penunjukan langsung dengan 3 pembanding serta
dilengkapi dokumen sama pada item g.
- Rp. 50.000.000,- s/d < 100.000.000,- dikenakan PPh
pasal 23 sebesar 6% dan PPN 10 % serta dilakukan
penunjukan langsung dengan 3 pembanding serta
dilengkapi dokumen sama pada item g.
- Rp. 100.000.000,- keatas dikenakan PPh pasal 23
sebesar 6% dan PPN 10 % serta dilakukan pelelangan
terbatas dan atau pelalangan umum, serta dilengkapi
dokumen sama pada item g.
- Semua pengadaan baran/jasa yang dikenakan pajak
maka SSP harus disertakan pada saat penyerahan
SPJ.
- Semua berkas SPJ dibuat rangkap 4 (1 arsip untuk
Jurusan/Unit , 3 untuk Bendahara Pengeluaran)
3. Perjalanan Dinas
Untuk uang muka kerja/panjar dapat diberika untuk
mebiayai perjalanan dinas paling rendah 80% dari perkiraan
perhitungan biaya perjalanan, dapat diberikan 100% apabila
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 35
rincian perjalanan dinas telah dapat dihitung secara pasti.
Waktu penyelesaian SPJ perjadin paling lambat 5 hari setelah
kegiatan berakhir (dihitung berdasarkan tanggal harus kembali
yang tertuang dalam SPPD/Surat Tugas).
Untuk kepentingan monitoring, SPPD dibuat oleh bagian
kepegawaian/keuangan melalui mekanisme 1 (satu) pintu.
Pembuatan SPPD dalam lingkup Jurusan harus mendapat
persetujuan Ketua Jurusan dengan tujuan singkronisasi tujuan
perjalanan dinas dan anggaran yang tersedia.
5.2. Proses Administrasi dan Waktu Pelayanan
Proses administrasi yang dimaksud adalah saat penyerahan
SPJ dari PUM Jurusan/Unit/Pelaksana Kegiatan hingga dana-dana
UP/TUP masuk ke rekening bendaharan pengeluaran.
Batas Waktu Penyerahan SPJ
a. Untuk dana kegiatan PNBP maka batas waktu SPJ setiap
tanggal 25 bulan berjalan.
b. Untuk dana kegiatan RUTIN maka batas waktus SPJ setiap
tanggal 10 bulan berjalan
c. Untuk dana kegiatan PUPT maka batas waktu SPJ harus
sesuai dengan jadwal yang tertera dalam kontrak atau yang
telah disepakati.
Mekanisme pemasukan SPJ dan Permintaan Panjar mengikuti
bagan berikut :
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 36
Rincian lamanya waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut :
NO. WAKTU ADMINISTRASI WAKTU
PELAYANAN (Max)
KETERANGAN
1. Pemasukan SPP/SPJ PUMK Paling cepat 5 hari
kerja sebelum
kegiatan dilaksanakan
Ada tanda terima
2. Staf KPA/PPK/Verifikator :
- SPP UP/GUP - SPP GUP
- SPP LS
2 hari kerja 3 hari kerja
5 hari kerja
Dokumen tidak
lengkap akan dikembalikan
dengansecara tertulis diserta
penjelasan
3. Bendahara Pengeluaran 1 hari kerja
4. PPSPM
- SPP UP/GUP - SPP GUP
- SPP LS
1 hari kerja 1 hari kerja
1 hari kerja
Dokumen tidak
lengkap akan dikembalikan
dengansecara tertulis diserta
penjelasan
5. KPKN 1 hari kerja (Berkas lengkap)
6. Bank Persepsi 1 hari kerja
7. Bank Rujukan Poltekkes 1 hari kerja
UP Bendahara P
LS Proses LS
PPK
Defenitif (UP
dan LS)
Panjar
Bendahara meneliti
kecocokan Akun &
Pagu serta
Ketersediaan Dana
Panjar /SPJ
defenitif
Lanjut /
Perbaikan
Bayar
Tanda Terima dan
Disposisi
Panjar /SPJ
defenitif
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 37
5.3. Pemberian Uang Muka Kerja
Uang Muka Kerja akan diberikan kepada Jurusan/Unit Kerja hanya
untuk keperluan belanja bahan melalui PUM paling tinggi sebesar
Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah), dengan ketentuan :
1. Jurusan/Unit Kerja mengajukan permintaan uang muka
(seperti pada proses TUP) yang berisi rencana penggunaan uang
kerja ( dilengkapi dengan rincian perkiraan
pengeluaran/itemize) dengan tujuan untuk memastikan bahwa
kegiatan dapat dibayarkan melalui UP.
2. Uang Muka Kerja diperuntukan untuk membayar kegiatan –
kegiatan yang hanya dapat dilakukan melalui UP dengan nilai
setingi-tingginya Rp. 20.000.000,-
3. Besarnya uang muka yang dibayarkan harus mendapat
persetujuan PPK
4. Dalam hal uang muka yang diberikan kepada Jurusan/unit
sejumlah tersebut diatas tidak mencukupi untuk keperluan
belanja bahan, Jurusan/Unit dapat mengajukan tambahan
permintaan uang muka dengan disertai waktu
pelaksanaankegiatan untuk memastikan bahwa tidak terjadi
penyimpanan uang muka yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5. SPJ kegiatan sesuai dalam rincian permintaan uang muka
sudah harus disetor ke Bendahara Pengeluaran paling lambat
14 hari kalender sejak uang muka diterima.
6. Sehubungan dengan point 4 tidak dapat dipenuhi, maka sisa
uang muka yang harus disetor kembali ke Bendahara
Pengeluaran pada hari ke-15 setelah uang muka diterima.
7. Keterlambatan penyerahan SPJK oleh PUMK akan
menyebabkan proses permintaan GUP menjadi terlambat
sehingga akan mengakibatkanproses revolving UP tidak dapat
berjalan baik.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 38
Pembayaran output kegiatan (Honor) dapat dibayarkan setelah
pelaksanaan kegiatan. Yang termasuk dalam mata anggaran
kegiatan ini adalah, honor Pengelola, Honor Perencana, Honor
Pengelola BMN, honor Pengelola SAI, Honor Mengajar/Membimbing.
7.1. Dasar Hukum dan Tata Cara Penghitungan Pajak
1. Pengertian Umum
Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk
negara dan akan digunakan untuk kepentingan pemerintah dan
masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak akan
merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak
digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan
pribadi.
Macam-macam pajak yang digunakan dalam urusan sehari-
hari :
a. Pajak Penghasilan Pasal 21
b. Pajak Penghasilan Pasal 22
c. Pajak Penghasilan Pasal 23
d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
2. Pajak Penghasilan Pasal 21
Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
32/PJ/2015 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji,
upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan
oleh orang pribadi subyek pajak., terdiri dari :
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 39
- Honorarium PNS Gol III dan Gol IV dikenakan PPh Pasal
21 sebesar 15%
- Honorarium Pegawai Honorer dan Dosentunggu tidak
dikenakan pajak, kecuali untuk penerimaan insentif dan
diluar gaji dikenakan PPh Pasal 21 sebesar 5%.
- Honorarium pembimbing bantuan tugas akhir dikenakan
PPh Pasal 21 sebesar 15% dan Beasiswa untuk
mahasiswa dikenakan PPh Pasal 21 sebesar 5%
Contoh PPh Pasal 21 sebesra 15% :
1. Honorarium A sebesar Rp. 200.000,- (sudah termasuk
pajak)
PPh Pasal 21 Rp. 200.000,- x 15% = Rp. 30.000,-
2. Terima bersih Rp. 170.000,- (belumtermasuk pajak)
Penerimaan bruto :
PPh Pasal 21 Rp. 170.000,- : 0,85 = Rp. 200.000,-
PPh Pasal 21 Rp. 200.000,- 15 % = Rp. 30.000,-
Sehingga penerimaan bersih – Pajak
Rp. 200.000,- - Rp. 30.000,- = Rp. 170.000,-
3. Pajak Penghasilan Pasal 22
Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah PPh yang dipungut oleh :
- Bendahara Pemerintah Pusat/Daerah, instansi atau
lembaga dan lembaga-lembaga Negara lain, berkenaan
atas pembayaran atas penyerahan.
- Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun
swasta berkenaan dengan kegiatan dibidang impor atau
kegiatan usaha dibidang lain.
Contoh :
Pengadaan barang Rp. 1.000.000,- keatas dikenakan PPh
Pasal 22 sebesar 1,5% dan PPN sebesar 10% dari dasar
pengenaan pajak.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 40
Pembelian ATK keperluan kantor sebesar Rp. 2.600.000,-
(belum termasuk pajak PPh dan PPN)
Cara perhitungan:
a. Menghitung DPP dulu
Jumlah pembelian : 100/101,5
Rp. 2.600.000 : 0.985 = Rp. 2.639.594,-
b. Menghitung PPN
DPP x 10% : Rp. 2.639.594,- x 10% =Rp. 263.960,-
c. Menghitung PPh
DPP x 1,5 % :
Rp.2.639.594,- x 1,5% =Rp.2.903.5553,-
Pembelian ATK keperluan kantor sebesar Rp. 2.600.000,-
(termasuk pajak PPh dan PPN)
Cara perhitungan:
a. Menghitung DPP dulu
Jumlah pembelian : 100/110
Rp. 2.600.000 : 100/110 = Rp. 2.363.636,-
b. Menghitung PPN
DPP x 10% : Rp. 2.363.636,- x 10% =Rp. 236.636,-
c. Menghitung PPh
DPP x 1,5 % :
Rp. 2.363.636,- x 1,5% =Rp.35.454,-
4. Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah paja yang dipotong
atas penghasilan yang berasala dari modal, penyerahan jasa,
atau hadia dan penghargaan, selain yang dipotong PPh Pasal
21.
Contoh :
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 41
- Nilai pembelian/belanja barang ≤ Rp. 1.000.000,- tidak
dipungut pajak.
- Nilai pembelian/belanja barang senilai Rp. 1.000.000,-
keatas dikenakan pajak PPh Pasal 22 sebesar 1,5% PPN
sebesar 10%.
Contoh :
1. Pembelian konsumsi sebesar Rp. 2.600.000,- (belum
termasuk pajak PPh dan PPN), Cara perhitungannya
:
a. Menghitung DPP dulu
Jumlah pembelian : 100/101,5
Rp. 2.600.000 : 0.985 = Rp. 2.639.594,-
d. Menghitung PPN
DPP x 10% : Rp. 2.363.594,- x 10% =Rp. 236.690,-
e. Menghitung PPh
DPP x 1,5 % :
Rp. 2.363.594,- x 1,5% =Rp.39.594.-
d. Sehingga pada kuitansi jumlah keseluruhan
menjadi :
DPP + PPN
Rp. 2.639.594,- + Rp. 236.690,- =Rp. 2.903.553,-
2. Pembelian konsumsi sebesar Rp. 2.600.000,- (sudah
termasuk pajak PPh dan PPN), Cara perhitungannya
:
a. Menghitung DPP dulu
Jumlah pembelian : 100/101,5
Rp. 2.600.000 : 0.985 = Rp. 2.639.594,-
b. Menghitung PPN
DPP x 10% :
Rp. 2.363.594,- x 10% =Rp. 236.690,-
c. Menghitung PPh
DPP x 1,5 % :
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 42
Rp. 2.363.594,- x 1,5% =Rp.39.594.-
d. Sehingga pada kuitansi jumlah keseluruhan
menjadi :
DPP + PPN
Rp. 2.639.594,-+Rp. 236.690,-= Rp. 2.903.553,-
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 43
BAB VII. KELENGKAPAN DOKUMEN PENGADAAN
BARANG/JASA DAN KELENGKAPAN DOKUMEN
PENGAJUAN PEMBAYARAN
7.1. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa
a. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan
Konstruksi/Pemeliharaan Halaman/Peralatan dan
Mesin/belanja Jasa lainnya.
1) Surat Permintaan Pembayaran dari Penyedia
2) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
3) Berita Acara Pembayaran
4) Kuitansi Pembayaran yang ditandatangani oleh PPK
5) Faktur pajak beserta SSP yang telah ditanda tangani oleh
Wajib Pajak
6) Fotocopy NPWP
7) Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan
oleh Bank atau lembaga penjamin/perusahaan asuransi
8) Dokumen lain yang dipersyaratkan
9) Ringkasan kontrak yang dibuat sesuai format lampiran
b. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan
ATK/Fotocopy Bahan Pengajaran/Bahan Praktek Habis
Pakai/Reagent kimia.
1) Surat Perintah Pembayaran dari Penyedia
2) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan/ Penyelesaian Pekerjaan
3) Berita Acara Serah terima Pekerjaan
4) Berita Acara Pembayaran
5) Kuitansi Pembayaran yang ditanda tangani oleh PPK
6) Faktur pajak beserta SSP yang telah ditanda tangani oleh
Wajib Pajak
7) Fotocopy NPWP
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 44
8) Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan
oleh Bank atau lembaga penjamin/perusahaan asuransi
9) Dokumen lain yang dipersyaratkan
10) Ringkasan kontrak yang dibuat sesuai format lampiran
c. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Sewa Lahan
1) Kerangka Acuan Kerja/Petunjuk Pelaksanaan PKL/PKK
sesuai dengan bidang/ mata kuliah yang dipraktekan.
2) Rencana Anggaran Biaya PKL/PKK untk meastikan nahwa
pembebanan biaya sewa lahan tidak terjadi duplikasi
3) Standar pembiayaan sewa lahan yang dikeluarkan secara
resmi oleh lembaga/institusi yang dijadikan lahan praktek
(tidak termasuk honor instruktur dan biaya lain-lain
seperti papan nama, biaya konsumsi, biaya konsumsi
penerimaan/rapat)
4) Kuitansi penerimaan yang ditanda tangani oleh instansi
pelaksana dilengkapi stempel (diberi keterangan apakah
perhitungan tersebut/sudah/belum termasuk pajak PPN).
5) Laporan lengkap kegiatan PKL/PKK yang ditandatangani
oleh Ketua Jurusan.
6) Pada prinsipnya kegiatan ini pembayaran dilakukan
dengan mekanisme LS ke Rekening Institusi/lembaga
pelaksana kegiatan praktek.
d. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Riset
Pembinaan Tenaga Kesehatan
1) SK Direktur Poltekkes tentang penetapan Judul Penelitian
yang dibiayai dari DIPA Poltekkes
2) Protokol Penelitian
3) Surat perjanjian kontrak
4) Surat Perintah mulai kerja yang ditandatangani PPK
5) Pembayaran Uang Muka dapat dilakukan bila pihak
pelaksana pekerjaan (Unit PPM) menyerahkan jaminan
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 45
uang muka yang dikeluarkan oleh bank Pemerintah
sebesar uang muka yang dimintakan, setingih-tingginya
40% bila pekerjaan telah siap dilaksanakan atau yang
disepakati dalam kontrak pekerjaan.
6) Pembayaran atas prestasi pekerjaan dilakukan dengan
megikutsertakan laporan kemajuan sebagaiman tertuang
dalam kontrak.
7) Pembayaran 100% dapat dilakukan apabila pihak
pelaksana telah menyerahkan laporan lengkap
pelaksanaan pekerjaan diserta dengan Berita Acara Serah
Terima (BAST) Pekerjaan
8) Menandatangani SPTJM oleh Ka Unit PPM.
e. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Percetakan
Jurnal/Fotocopy Soal/Penggadaan Dokumen
1) Kuitansi Penerimaan yang telah ditandatanganin oleh
penerima
2) SPTJM oleh Ketua Jurusan/Kepala Unit sesuai dengan
lingkup pekerjaan.
7.2. Kelengkapan Dokumen Perjalanan Dinas
a. Kelengkapan Dokumen Perjalanan Dinas Luar Propinsi/antar
Kabupaten
1) Surat Tugas ditandatangani oleh Direktur
2) Surat Perjalan Dinas (SPD) yang ditanda tangani Pejabat
Pembuat Komitmen (diisi lengkap). Sedangkan SPD untuk
PPK sendii harus ditandatangani oleh Kuasa Pengguna
Anggaran.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 46
3) Kuitansi Penerimaan yang ditandatangani oleh yang
melakukan perjalanan dinas, bendahara penegluaran dan
PPK.
4) Perincian biaya perjalanan dinas (Perhitungan SPD
rampung yang ditanda tangani Pejabat Pembuat Komitmen)
5) Bill hotel/penginapan
6) Bila tempat penginapan menggunakan Hotel, harus
disertakan bill hotel. Bila bill hotel tidak tersedia maka
kuitansi penerimaan Panitia Penyelenggara dapat diganti
sebagai biaya penginapan bilamana pada kuitansi tersebut
terinci besarnya biaya satuan penginapan. Atau bilaman
Bill hotel/kuitansi penginapan tidak dapat dilampirkan,
biaya penginapan dapat dibayarkan maksimal 30 % dari
nilai standard biaya penginapan.
7) Kolom tempat tujuan perjalana dinas (tiba di/ berangkat
dari ), pada blanko SPPD harus ditanda tangani pejabat
Negara minimal eselon IV (contoh : Kasubag Instasi
Pemerintah, Kasubag/Kasie), dilengkapi nama terang, NIP
dan dibubuhi stempel lembaga pemerintah.
8) Tempat tujuan pada SPPD dan perincian biaya harus
sesuai dengan Surat Penugasan.
9) SPJ perjalanan dinas dibuat 4 rangkap (1 arsip, 3 untuk
bendahara Pengeluaran)
10) Laporan perjadin
11) Perjalanan dinas dengan menggunakan transportasi
pesawat, dilampiri tiket asli
12) Daftar pengeluaran riil (bila ada pengeluaran lain yan
terkait dengan komponen biaya perjalanan dinas yang
tidak dapat diikut sertakan kecuali tiket asli)
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 47
b. Kelengkapan Dokumen Perjalanan Dinas Dalam Kota
Perjalanan Dinas dalam bentuk kegiatan bimbingan
/Pengabdian Masyarakat harus melampirkan :
1) Daftar nominatif transport lokal
2) Surat Tugas ditandatangani Direktur
3) Surat keterangan dari kepala/pimpinan lokasi kegiatan
sebagaimana yang tersebut dalam surat tugas sebagai
bukti bahwa yang tersebut namanya dalam surat tugas
telah benar-benar sampai pada tujuan
Transport lokal Dosen / pengajar tidak tetap, dilengkapi
dengan bukti :
1) Daftar nominatif transport lokal dosen tidak tetap
2) Sk. Pengajar
3) Foto copy absensi dosen
4) Sedangkan untuk transport lokal Dosen tidak tetap tidak
dapat dibayarkan, karena dosen yang brsangkutan bekerja
di tempat kegiatan PBM berlangsung
7.3. Kelengkapan Dokumen Pengajuan Pembayaran
a. Kelengkapan Dokumen Permintaan Uang Muka (UM)
(Paling lama 5 hari setelah pengajuan uang muka kerja HARUS di realisasikan)
1) Kegiatan (termasuk sewa Lahan/Penginapan Praktek :
a) Surat permintaan Uang Muka Kerja
b) Kerangka Acuan Kerja/Juklak/ TOR Kegiatan
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 48
c) Tarif Resmi biaya lahan praktek (Biaya Institusional)
yang ditandatangani oleh Pimpinan atau Bidang yang
relevan.
d) Daftar Rincian Kebutuhan Pengunaan UM
Diajukan paling lama 5 hari setelah semua
rangkaian kegiatan PBM selesai dilaksanakan.
2) Bahan Praktek Non Reagen
a) Surat permintaan Uang Panjar Kegiatan
b) Kerangka Acuan Kerja/Juklak/ TOR Kegiatan
c) Daftar Rincian kebutuhan pengunaan UM (termasuk
waktu pelaksanaan kegiatan)
Diajukan paling lama 5 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan.
Proses pengadaan dilaksanakan oleh Pejabat
Pengadaan/bendahara pengeluaran.
Perjalanan Dinas Luar Kota
a) Surat Tugas ditandatangani Direktur (Staf jurusan
wajib di paraf oleh ketua jurusan, staf di Rektorat di
paraf oleh Ka.Subag/Pudir yang berwenang)
b) Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani PPK
c) Perincian perkiraan Perjadin
Diajukan paling lama 5 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan.
Pemeliharaan Peralatan Mesin/Bangunan Perkantoran
(Non Kontrak)
a) Surat Permintaan Pemeliharaan ke Bagian
Pemeliharaan ditembuskan ke Direktur
b) Daftar inventarisasi peralatan/mesin/bangunan
perkantoran yang memerlukan pemeliharaan
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 49
c) Persetujuan Kasubag Adum dan Pudir II untuk
melaksanakan pemeliharaan
Diajukan paling lama 5 hari setelah ada surat
permintaan pemeliharaan.
b. Kelengkapan Dokumen Pertanggungjawaban Uang Muka
(UM)
(Pembayaran harus direalisasikan pada saat penyerahan SPJ)
1) Kegiatan (termasuk sewa Lahan/Penginpan Praktek :
a) Surat permintaan Pembayaran dari Penanggungjawab
kegiatan
b) Laporan lengkap kegiatan
c) Kuitansi defenitif pembayaran sesuai dengan item
yang ada dalam perkiraan penggunaan biaya
d) Daftar hadir pelaksana dan peserta
e) Fotocopy absensi kehadiran (khusus peserta PKL)
f) Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM)
penanggungjawab kegiatan
Diajukan paling lama 5 hari setelah
pelaksanaan kegiatan.
Bahan Praktek Non Reagen
a) Surat permintaan Uang Permintaan Pembayaran dari
Penanggungjawab kegiatan
b) Kuitansi defenitif pembelian bahan
c) Fotocopy laporan praktek/kegiatan dari salah seorang
mahasiswa
d) Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM)
penanggungjawab kegiatan (Kajur untuk Jurusan)
Diajukan paling lama 5 hari setelah
pelaksanaan praktek.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 50
Perjalanan Dinas Luar Kota
a) Surat Tugas ditandatangani Direktur (Staf jurusan
wajib di paraf oleh ketua jurusan, staf di Rektorat di
paraf oleh Ka.Subag/Pudir yang berwenang)
b) Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang telah di
tandatangani secara lengkap.
c) Tiket pergi pulang
d) Airport Tax Pergi Pulang
e) Boarding Pass Pergi Pulang
f) Tiket Taxi Pergi Pulang
g) Bill Hotel /Penginapan
h) Daftar pengeluaran riil bila point f) dan g) tanpa
dokumen
i) Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) dari
pelaksana perjadin
Diajukan paling lama 5 hari setelah melakukan
perjadin.
Dapat dibayarkan melalui rekening pelaksana
Pemeliharaan Peralatan Mesin/Bangunan Perkantoran
(Non Kontrak)
a) Surat Permintaan Pemeliharaan ke Bagian
Pemeliharaan ditembuskan ke Direktur
b) Daftar inventarisasi peralatan/mesin/bangunan
perkantoran yang memerlukan pemeliharaan
c) Persetujan Kasubag Adum dan Pudir II untuk
melaksanakan pemeliharaan
d) Kuitansi defenitif pemeliharaan (pembelian peralatan +
ongkos kerja)
e) Keterangan pemebritahuan (BA) pemeliharaan
peralatan/mesin/bangunan yang diketahui oleh
urusan perlengkapan umum.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 51
Diajukan paling lama 5 hari setelah
pelaksanaan kegiatan.
c. Kelengkapan Dokumen Permintaan Pembayaran Langsung (LS)
(Paling lama 7 hari SPP diajukan, Pembayaran HARUS direalisasikan)
1) Lahan Praktek
a) Surat Permintaan Pembayaran Kegiatan
b) Kerangka Acuan Kerja/Juknis/TOR kegiatan
c) Tarif resmi biaya lahan praktek (biaya institusional)
yang ditanda tangani oleh Pimpinan atau Bidangyang
relevan
d) Nomor rekening resmi penerima sesuai dengan nama
rekening penerima institusi lokasi PKL
Diajukan paling lama 5 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan
2) Honor
a) Surat Permintaan Pembayaran Honor
b) SK Direktur tetang penetapan penerima honor
c) Daftar nominative penerima honor (dilengkapi dengan
NPWP)
d) Surat Pertanggungjawan Mutlak (SPTJM)
penanggungjawab kegiatan
Diajukan paling lama 5 hari setelah selesai
kegiatan dilakukan
3) Transport Lokal Dosen Tidak Tetap
a) Surat Permintaan Pembayaran Transport
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 52
b) SK Direktur tentang penetapan penerima biaya
transport lokal
c) Daftar Nominatif penerima transport local
d) Foto copy absensi kehadiran dosen
e) Surat Pertanggungjawan Mutlak (SPTJM)
penanggungjawab kegiatan
f) Nomor Rekening Bank (bila pembayaran diinginkan
melaui rekening pribadi)
Diajukan paling lama 5 hari setelah selesai
rangkaian PBM dilakukan
Bagi dosen tetap yang pembayaran TL dalam
tanggal yang sama terdapat 2x, akan dilakukan
verifikasi dengan jadwal PBM.
Dapat dibayarkan melalui rekening pribadi
4) Transport Lokal Pelaksana Kegiatan di Luar Kantor
a) Surat Tugas Direktur
b) SK Direktur tentang Penetapapan Penerima TL
c) Daftar Nominatif Penerimaan Transport Lokal
d) Fotocopy absensi kehadiran
e) Surat Pertanggungjawan Mutlak (SPTJM)
penanggungjawab kegiatan
f) Nomor Rekening Bank (bila pembayaran diinginkan
melaui rekening pribadi)
Diajukan paling lama 5 hari setelah selesai
rangkaian PBM dilakukan
Bagi dosen tetap yang pembayaran TL dalam
tanggal yang sama terdapat 2x, akan dilakukan
verifikasi dengan jadwal PBM.
Dapat dibayarkan melalui rekening pribadi
5) Pekerjaan Kontrak
a) Surat Permintaan Pembayaran dari Pihak ke-3
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 53
b) Surat penunjukan penyedia
c) Kontrak/SPK
d) SPMK/Surat Pesanan
e) BAST
f) SSP
g) NPWP
Diajukan paling lama 5 hari setelah BAST
diterbitkan
Dapat dimintakan UM sesuai dengan syarat-
syarat khusus kontrak (SSKK)
Catatan :
1. Hari yang dimaksud adalah hari kerja
2. Semua dokumen permintaan melalui UP dan data dukung untuk
pengajuan LS yang HARUS dibuktikan dengan lembar
penerimaan/disposisi
3. Pembayaran kegiatan (melalui UP dan LS) oleh bendahara
pengeluaraan HARUS ada surat Perintah Bayar (SPBy) yang
dikeluarkan oleh Pejabat Pembuat Komitnen
4. Surat Pertanggjawaban Mutlak (SPTJM) jurusan wajib di tandatangani
Kajur
5. Surat Pertanggjawaban Mutlak (SPTJM) dibuat setelah SPJ defenitif
untuk pembayaran UP dan pengajuan pembarana untuk LS
Pada prisipnya pembayaran kegiata DIPA dilaksanakan melalui pembayaran
Langsung (LS). Dalam hal tidak dapat dilakukan LS, seperti belanja bahan,
kegiatan Operasional sehari-hari, maka dapat dilakukan pembayaran
melalui UP. Sebagai referensi tentang pembayaran dalam pelaksanaan
APBN dapat merujuk pada PMK No. 190/2012 tentang Pelaksanaan APBN,
PMK : 1321/2013 tentang Perjadin dan ketentuan lain yang relevan.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 54
BAB VIII. PENUTUP
Perbaikan standar keuangan merupakan salah satu point
penting yang seharusnya selalu menjadi perhatian penting dalam
pengelolaan institusi dalam upaya peningkatan sistem pengelolaan
keuangan sesuai standar peraturan keuangan yang berlaku
nasional.
Peraturan/regulasi tentang pengendalian anggaran belanja
Negara setiap waktu terus berubah sesuai dengan program
pemerintah. Buku Tata Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran
Poltekkes Kemenkes Kendari Periode Tahun 2017 -2021 dalam
upaya mengakomodasi semua regulasi sebagai rambu yang harus di
taati dalam pelaksanaan anggaran belanja Negara, disamping itu
materi dati buku ini menekankan pada pengendalian internal
keuangan dalam rangka memenuhi asas kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Buku Tata Perencanaan Dan Pelaksanaan Anggaran Poltekkes
Kemenkes Kendari Periode Tahun 2017 – 2021 akan senantiasa
diperbaharui jika dalam pelaksanaannya terdapat aturan baru yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 55
LAMPIRAN
1. CHECKLIST KELENGKAPAN PENGAJUAN PEMBAYARAN
NO. JENIS PEMBAYARAN
KELENGKAPAN STATUS
ADA TDK ADA
(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERMINTAAN UANG MUKA (UM)
A. Kegiatan (termasuk sewa Lahan/Penginapan Praktek )
1. Surat permintaan Uang Muka Kerja
2. Kerangka Acuan Kerja/Juklak/ TOR Kegiatan
3. Tarif Resmi biaya lahan praktek (Biaya Institusional) yang ditandatangani oleh Pimpinan atau Bidang yang relevan.
4. Daftar Rincian Kebutuhan Penggunaan UM (termasuk kapan kegiatan dilaksanakan)
Diajukan paling lama 5 hari setelah semua rangkaian kegiatan PBM selesai dilaksanakan.
B. Bahan Praktek Non Reagen
1. Surat permintaan Uang Panjar Kegiatan
2. Kerangka Acuan Kerja/Juklak/ TOR Kegiatan
3. Daftar Rincian kebutuhan pengunaan UM (termasuk waktu pelaksanaan kegiatan)
Diajukan paling lama 5 hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
Proses pengadaan dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan/bendahara pengeluaran.
C. Perjalanan Dinas Luar Kota
1. Surat Tugas ditandatangani Direktur (Staf jurusan wajib di paraf oleh ketua jurusan, staf di Rektorat di paraf oleh Ka.Subag/Pudir yang berwenang)
2. Surat Perjalanan Dinas (SPD) ditandatangani PPK
3. Perincian perkiraan Perjadin
Diajukan paling lama 5 hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 56
D. Pemeliharaan Peralatan/Mesin/Bangunan Perkantoran (Non Kontrak)
1. Surat Permintaan Pemeliharaan ke Bagian Pemeliharaan ditembuskan ke Direktur
2. Daftar inventarisasi peralatan/mesin/bangunan perkantoran yang memerlukan pemeliharaan
3. Persetujan Kasubag Adum dan Pudir II untuk melaksanakan pemeliharaan
Diajukan paling lama 5 hari setelah ada surat permintaan pemeliharaan.
Paling lama 5 hari setelah pengajuan uang muka (UM) kerja HARUS di realisasikan
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 57
NO. JENIS PEMBAYARAN
KELENGKAPAN STATUS
ADA TDK ADA
(1) (2) (3) (4) (5)
2. PERTANGGUNGJAWABAB UANG MUKA (UM)
A. Kegiatan (termasuk sewa Lahan/Penginapan Praktek )
1. Surat permintaan Pembayaran dari Penanggungjawab kegiatan
2. Laporan lengkap kegiatan
3. Kuitansi defenitif pembayaran sesuai dengan item yang ada dalam perkiraan penggunaan biaya
4. Daftar hadir pelaksana dan peserta
5. Fotocopy absensi kehadiran (khusus peserta PKL)
6. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) penanggungjawab kegiatan
Diajukan paling lama 5 hari setelah semua rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan.
B. Bahan Praktek Non Reagen
1. Surat permintaan Uang Permintaan Pembayaran dari Penanggungjawab kegiatan
2. Kuitansi defenitif pembelian bahan
3. Fotocopy laporan praktek/kegiatan dari salah seorang mahasiswa
4. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) penanggungjawab kegiatan (Kajur untuk Jurusan)
Diajukan paling lama 5 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
Proses pengadaan dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan/bendahara pengeluaran.
C. Perjalanan Dinas Luar Kota
1. Surat Tugas ditandatangani Direktur (Staf jurusan wajib di paraf oleh ketua jurusan, staf di Rektorat di paraf oleh Ka.Subag/Pudir yang berwenang)
2. Surat Perjalanan Dinas (SPD) yang telah di tandatangani secara lengkap.
3. Tiket pergi pulang
4. Airport Tax Pergi Pulang
5. Boarding Pass Pergi Pulang
6. Tiket Taxi Pergi Pulang
7. Bill Hotel /Penginapan
8. Daftar pengeluaran riil bila point f) dan g) tanpa dokumen
9. Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) dari pelaksana perjadin
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 58
Diajukan paling lama 5 hari setelah melakukan Perjadin.
D. Pemeliharaan Peralatan/Mesin/Bangunan Perkantoran (Non Kontrak)
1. Surat Permintaan Pemeliharaan ke Bagian Pemeliharaan ditembuskan ke Direktur
2. Daftar inventarisasi peralatan/mesin/bangunan perkantoran yang memerlukan pemeliharaan
3. Persetujan Kasubag Adum dan Pudir II untuk melaksanakan pemeliharaan
4. Kuitansi defenitif pemeliharaan (pembelian peralatan + ongkos kerja)
5. Keterangan pemebritahuan (BA) pemeliharaan peralatan/mesin/bangunan yang diketahui oleh urusan perlengkapan umum.
Diajukan paling lama 5 hari setelah pelaksanaan pemeliharaan selesai.
Pembayaran HARUS di Realisasikan pada saat Pembayaran SPJ
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 59
NO. JENIS PEMBAYARAN
KELENGKAPAN STATUS
ADA TDK ADA
(1) (2) (3) (4) (5)
3. PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
A. Lahan Praktek
1. Surat Permintaan Pembayaran Kegiatan
2. Kerangka Acuan Kerja/Juknis/TOR kegiatan
3. Tarif resmi biaya lahan praktek (biaya institusional) yang ditanda tangani oleh Pimpinan atau Bidangyang relevan
4. Nomor rekening resmi penerima sesuai dengan nama rekening penerima institusi lokasi PKL
Diajukan paling lama 5 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
B. Honor
1. Surat Permintaan Pembayaran Honor
2. SK Direktur tetang penetapan penerima honor
3. Daftar nominative penerima honor (dilengkapi dengan NPWP)
4. Surat Pertanggungjawan Mutlak (SPTJM) penanggungjawab kegiatan
Diajukan paling lama 5 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
C. Taransport Lokal Dosen Tidak Tetap
1. Surat Permintaan Pembayaran Transport
2. SK Direktur tentang penetapan penerima biaya transport lokal
3. Daftar Nominatif penerima transport local
4. Foto copy absensi kehadiran dosen
5. Surat Pertanggungjawan Mutlak (SPTJM) penanggungjawab kegiatan
6. Nomor Rekening Bank (bila pembayaran diinginkan melaui rekening pribadi)
Diajukan paling lama 5 hari setelah selesai rangkaian PBM dilakukan
Bagi dosen tetap yang pembayaran TL dalam tanggal yang sama terdapat 2x, akan dilakukan verifikasi dengan jadwal PBM.
Dapat dibayarkan melalui rekening pribadi
D. Transport Lokal Pelaksana Kegiatan di Luar Kantor
1. Surat Tugas Direktur
2. SK Direktur tentang Penetapapan Penerima TL
3. Daftar Nominatif Penerimaan Transport Lokal
Tata Cara Perencanaan Dan Pelaksanaan DIPA Poltekkes Kendari 2017-2021 60
4. Fotocopy absensi kehadiran
5. Surat Pertanggungjawan Mutlak (SPTJM) penanggungjawab kegiatan
6. Nomor Rekening Bank (bila pembayaran diinginkan melaui rekening pribadi)
Diajukan paling lama 5 hari setelah selesai rangkaian PBM dilakukan
Bagi dosen tetap yang pembayaran TL dalam tanggal yang sama terdapat 2x, akan dilakukan verifikasi dengan jadwal PBM.
Dapat dibayarkan melalui rekening pribadi
E. Pekerjaan Kontrak
1. Surat Permintaan Pembayaran dari Pihak ke-3
2. Surat penunjukan penyedia
3. Kontrak/SPK
4. SPMK/Surat Pesanan
5. BAST
6. SSP
7. NPWP
Diajukan paling lama 5 hari setelah BAST
diterbitkan Dapat dimintakan UM sesuai dengan syarat-
syarat khusus kontrak (SSKK)
Paling lama 7 hari setelah SPP diajukan, pembayaran HARUS di realisasikan