Buerger Disease

download Buerger Disease

of 28

description

g

Transcript of Buerger Disease

MAKALAH KASUS Penyakit Kelainan Vaskuler Jantung

Chair: Silmi Kaffah (220110110110)Scriber : Helga Feby Anggina (220110110154) Anggota : Mita Andriyani (220110110098)Nurali (220110110086)Annisa Dian Pratiwi (220110110077)Dewi Yulia F. (220110110056) Tio Alamsyah (220110110053)Dewi Ratnasari (220110110011)Muli Dwi Cahayani (220110110142)Inten Wulansari (220110110148) Nurfadlah (220110110032)Intan Yunitasari (220110110065) Fitria Rachmi (220110110044)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS PADJADJARAN2012

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini membahas tentang Kelainan Vaskuler Jantung: Buerger Disease.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menemui beberapa kendala, tetapi dapat teratasi berkat bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Bu Nicka Kurnia sebagai asisten tutor 121. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Semoga Tuhan YME selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Amin.

Jatinangor, Juni 2012

Penulis

BAB IPendahuluan

I.1. Latar Belakang

Penyakit Burger atau Tromboangitis Obliterans (TAO) adalah penyakitpembuluh darah artcri dan vena yang bersifat segmental pada anggota gcrak danjarang pada alat-alat dalam, berupa peradangan, proliferasi dan non supurasiserta terjadi penyumbatan oleh trombus pada segmen yang terkena,terutamamengenai pembuluh darah kecil dan sedang Biasanya mengenai priadewasa muda (terbanyak pada umur 20 40 tahun), jarang di atas umur 50 tahundan sangat jarang mengenaiWanita hipersensitif terhadap protein tembakau banyak disebut sebagaipenyebab, namun demikian faktor-faktor seperti : faktorgenetik, ras, hormon,iklim, trauma dan infeksi merupakan faktor predisposisi Gejala yang klasikadalah tungkaiterasa berat dan nyeri bila pcndcrita berjalan (klaudikasio intermiten) maupun pada waktu istirahat (rest pain).Penyakit Buerger pertama kali dilaporkan oleh Felix von Winiwarterpada tahun 1879 di Austria. Tidak sampai 1908, bagaimanapun, bahwa penyakityang pertama diberi penjelasan patologis yang akurat, oleh Leo Buerger diRumah Sakit Mount Sinai di New York City. Buerger menyebutnya "spontanpresenile gangren" setelah mempelajari amputasi pada 11 pasien.Tromboangitis obliterans merupakan penyakit oklusi khro- nis pembuluhdarah arteri dan vena yang berukuran kecil dan sedang. Terutama mengenaipembuluh darah periferekstremitas inferior dan superior (3,5,7,8) Akibat iskemiujung distal anggota gerak maka terjadi proses patologis seperti atrofi otot-ototskelet, osteoporosis dan nekrosis tulang, Icmak diabsorpsi diganti denganjaringan ikat mengakibatkan jari-jari mengkerut, kulit atrofi dan kering pertumbuhan kuku lambat dan kuku jadi rusak saraf mengalami fibrosisperineural dan perivaskuler. Selanjutnya dapat terjadi ulkus, gangren danamputasi ruas jari-jari kaki atau tangan,

I.2. TujuanI.2.1. Tujuan UmumMahasiswa mengetahui dan memahami tentang kelainan vaskuler jantung, khususnya buerger disease.

I.2.2. Tujuan KhususMahasiwa mengetahui dan memahami tentang :1. Definisi, etiologi, jenis, serta komplikasi dari buerger disease2. Patofisiologi buerger disease3. Manifestasi klinis buerger disease4. Prosedur diagnostik pada buerger disease5. Terapi medik untuk buerger disease6. Pengkajian fokus pada pasien buerger disease7. Asuhan keperawatan pada buerger diseaseBAB IIIsi

II.1. Konsep Buerger Disease

Tingkat kejadian TAO lebih besar di Asia dibandingkan di Amerika atau Eropa utaradan Afrika. Sedangkan India, Korea, Jepang, Israel, Yahudi mempunyai insiden penyakityang paling tinggi. Juga sering pada asia selatan dan asia tengah.Sering terjadi pada orang yang merokok. Banyak pasien dengan penyakit buergeradalah perokok berat, tetapi beberapa kasus terjadi pada pasien perokok sedang. Disebutkanbahwapenyakitinimerupakanreaksiautoimunyangdipacuolehbahandidalamrokok. Bagaimanapun faktorrisiko kardiovaskuler lain selainrokok juga penting, khususnya intoleransi glukosa. 75-90% terjadi pada pria kurang dari 45 tahun. 10-25% terjadi pada pasien wanita. Paling sering pada umur 20-40 tahun, jarang di atas 50 tahun,Kematian yang diakibatkan oleh Penyakit Buerger masih jarang, tetapi pada pasien penyakit ini yang terus merokok, 43%daripenderitaharusmelakukansatuataulebih amputasipada 6-7tahunkemudian.Data terbaru, pada bulan Desember tahun 2004 yang dikeluarkan oleh CDC publication,sebanyak 2002 kematian dilaporkan di Amerika Serikat berdasarkan penyebab kematian,bulan, ras dan jenis kelamin (International Classification of Diseases, TenthRevision,1992), telahdilaporkan totaldari9kematianberhubungkandenganTromboangitisObliterans,dengan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 2:1 dan etnis putih dan hitam adalah 8:1

ANATOMIPEMBULUHDARAHPembuluh darah terdiri atas 3 jenis : arteri, vena, dan kapiler.1. ArteriArteri membawa darah dari jantung dan disebarkan ke berbagai jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang terkecil, diameternya kurang dari 0,1 mm, dinamakanarteriol. Persatuan cabang-cabang arteri dinamakan anastomosis. Pada arteri tidak terdapat katup.Dan arteri anatomik merupakan pembuluh darah yang cabang-cabang terminalnya tidak mengadakan anastomosis dengan cabang-cabang arteri yang memperdarahi daerah yang berdekatan. End arteri fusngsional adalah pembuluh darah yang cabang-cabang terminalnya mengadakan anastomosis dengan cabang-cabang terminal arteri yang berdekatan, tetapi besarnya anastomosis tidak cukup untuk mempertahankan jaringan tetap hidup bila salah satu arteri tersumbat.

2. VenaVena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantng; banyak vena mempunyai kutub. Vena yang terkecil dinamakan venula. Vena yang lebih kecil atau cabang-cabangnya, bersatu membentuk vena yang lebih besar, yang seringkali bersatu satu sama lain membentukpleksusvena. Arteri profunda tipe sedang sering diikuti oleh dua vena masing-masing pada sisi-sisinya, dan dinamakanvenae cominantes.3. KapilerKapiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk jalinan yang menghubungkan arteriol dengan venula. Pada beberapa daerah tubuh, terutama pada ujung-ujung jari dan ibu jari, terdapat hubungan langsung antara arteri dan vena tanpa diperantai kapiler. Tempat hubungan seperti ini dinamakananastomosis arteriovenosa.

Gambar 1.Anatomi pembuluh darah

HISTOLOGISTRUKTURPEMBULUHDARAHSECARA UMUMTunica intima. merupakan lapisan yang kontak langsung dengan darah. Lapisan ini dibentuk terutama oleh sel endothel.Tunica media. Lapisan yang berada diantara tunika media dan adventitia, disebut juga lapisan media. Lapisan ini terutama dibentuk oleh sel otot polos dan and jaringan elastic.Tunica adventitia. Merupakan Lapisan yang paling luar yang tersusun oleh jaringan ikat.Gambar 2.Histologi pembuluh darah

II.2. Definisi

Buerger disease adalah penyakit oklusi krons pembuluh darah arteri danvena yang berukuran kecil dan sedang. Terutama mengenai pembuluh darah perifer ekstremitas inferior dan superior. Penyakit pembuluh darah arteri dan vena ini bersifat segmental pada anggota gerak dan jantung pada alat alat dalam. Pada perempuan, gangguan ini dinamakan Reynauds disease. Sebenarnya buerger disease bukanlah sebuah penyakit, melainkan semacam alergi yang diderita beberapa perokok yang tubuhnya terlalu peka terhadap nikotin. Antara buergers disease dan reynauds disease dapatdengan mudah dibedakan berdasarkan pola serangannya. Buergers disease menyerang sebelah tangan atau sebelah kaki. Reynauds disease menyerang kedua tangan dan kedua belah kaki.

Penderita umumnya mengaku merasa dingin pada bagian tuuh yang terserang, kemudian diikuti dengan memucatnya warna kulit pada daerah tersebut. Jika tidak segera ditangani akan berakibat fatal. Tangan dan kaki penderita harus di amputansi. Jika tidak akan menyebabkan kematian, ini disebabkan pengaruh nikotin terhadap penyempitan pembuluh darah. Pada kasus ini, tangan dan kaki penderita tidak mendapat pasokan darah yang cukup. Bila ini berlangsung terus menerus dan berlangsung lama, maka sel sel pada daerah tersebut akan rusak dan daerah tersebut akan mengalami pembusukan. Oleh karena itu, diperlukn tindakan amputansi untuk mencegah penyebaran ke daerah lainnya.

II.3. EtiologiPenyakit Buerger disebabkan oleh vaskulitis, peradangan pembuluh darah,terutama dari tangan dan kaki. Kapal menjadi terbatas atau total diblokir,mengurangi aliran darah ke jaringan dan mengakibatkan rasa sakit dan, akhirnya,kerusakan.Gangguan ini terjadi pada 6 dari setiap 10.000 orang. Insiden yang tertinggi diantara laki-laki usia 20-40 yang memiliki riwayat merokok atau mengunyah tembakau. Ini mungkin terkait dengan riwayat penyakit Raynaud dan mungkin terjadi pada orang dengan penyakit autoimun.Merokok sangat erat kaitannya dengan penyakit Buerger dan sejarah merokokadalah salah satu kriteria untuk mendiagnosa penyakit. Secara umum jika pasien merokok benar-benar meninggalkan perjalanan penyakit akan selalu jinak, tapi kalau merokok terus pengobatan apa pun akhirnya akan sia-sia. Meskipun"merokok pasif" memiliki efek buruk pada sistem kardiovaskular, non perokokseharusnya tidak mengembangkan penyakit. Perokok aktif dapat indentified dengan mengukur tingkat continine, metabolit utama dari nikotin di dalam urin. Sebuah penelitian di Jepang didapatkan bahwa gen dan beberapa antigen HLA merupkan penyebab penyakit ini juga. Kondisi sosial ekonomi, lingkungan kerja juga berperan dalam etiologi sebagai penyakit dipandang lebih di luar pintu dan pekerja manual.Virus Hepatitis B dan rickettssiosis dapat berkontribusi pada patogenesis, tetapi peran ini tidak pasti

II.4. Komplikasi1. Amputansi/pengikisan2. Gangrene (kematian jaringan)3. Kehilangan sirkulasi luar ekstremitas yang terkena ketika kontak professional medis

II.5. Manifestasi Klinis1. IskemiaGejala (symptom) yang paling sering dan utama adalah nyeri yang bermacam-macam tingkatnya. Pengelompokan Fontaine tidak dapat digunakan disini karena nyeri terjadi justru waktu istirahat. Nyerinya bertambah pada waktu malam dan keadaan dingin, dan akan berkurang bila ekstremitas dalam keadaan tergantung. Serangan nyeri juga dapat bersifat paroksimal dan sering mirip dengan gambaran penyakit Raynaud. Pada keadaan lebih lanjut, ketika telah ada tukak atau gangren, maka nyeri sangat hebat dan menetap2. Klaudikasi (nyeri pada saat berjalan) lengkung kaki yang patognomonik untuk penyakit Buerger. Klaudikasi kaki merupakan cermin penyakit oklusi arteri distal yang mengenai arteri plantaris atau tibioperonea. Nyeri istirahat iskemik timbul progresif dan bisa mengenai tidak hanya jari kaki, tetapi juga jari tangan dan jari yang terkena bisa memperlihatkan tanda (sign) sianosis atau rubor, bila bergantung. Sering terjadi radang lipatan kuku dan akibatnya paronikia. Infark kulit kecil bisa timbul, terutama pulpa phalang distal yang bisa berlanjut menjadi gangren atau ulserasi kronis yang nyeri.3. Perubahan kulitPada mulanya kulit hanya tampak memucat ringan terutama di ujung jari. Pada fase lebih lanjut tampak vasokonstriksi yang ditandai dengan campuran pucat-sianosis-kemerahan bila mendapat rangsangan dingin. Berbeda dengan penyakit Raynaud, serangan iskemia disini biasanya unilateral. Pada perabaan, kulit sering terasa dingin. Selain itu, pulsasi arteri yang rendah atau hilang merupakan tanda fisik yang penting.

4. Tromboflebitis migran superfisialis Terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum tampaknya gejala sumbatan penyakit Buerger. Fase akut menunjukkan kulit kemerahan, sedikit nyeri, dan vena teraba sebagai saluran yang mengeras sepanjang beberapa milimeter sampai sentimeter di bawah kulit. Kelainan ini sering muncul di beberapa tempat pada ekstremitas tersebut dan berlangsung selama beberapa minggu. Setelah itu tampak bekas yang berbenjol-benjol. Tanda ini tidak terjadi pada penyakit arteri oklusif, maka ini hampir patognomonik untuk tromboangitis obliterans.

5. Ulkus dan gangrene Terjadi pada fase yang lebih lanjut dan sering didahului dengan udem dan dicetuskan oleh trauma. Daerah iskemia ini sering berbatas tegas yaitu pada ujung jari kaki sebatas kuku. Batas ini akan mengabur bila ada infeksi sekunder mulai dari kemerahan sampai ke tanda selulitis.

6. Mual, nyeri perut, batuk7. Keringat dinginradang lipatan kuku

II.6. PatofisiologiMekanisme penyebaran penyakit Buerger sebenarnya belum jelas, tetapi beberapapenelitian telah mengindikasikan suatu implikasi fenomena imunologi yang mengawali tidakberfungsinya pembuluh darah dan wilayah sekitar thrombus. Pasien dengan penyakit inimemperlihatkan hipersensitivitas pada injeksi intradermal ekstrak tembakau, mengalamipeningkatan sel yang sangat sensitive pada kolagen tipe I dan III, meningkatkan serum titeranti endothelial antibody sel , dan merusak endothel terikat vasorelaksasi pembuluh darahperifer. Meningkatkan prevalensi dari HLA-A9, HLA-A54, dan HLA-B5 yang dipantau padapasien ini, yang diduga secara genetic memiliki penyakit ini.Akibat iskemia pembuluh darah (terutama ekstremitas inferior), akan terjadiperubahan patologis : (a) otot menjadi atrofi atau mengalami fibrosis, (b) tulang mengalamiosteoporosis dan bila timbul gangrenmaka terjadi destruksi tulang yang berkembang menjadiosteomielitis, (c) terjadi kontraktur dan atrofi, (d) kulit menjadi atrofi, (e) fibrosis perineuraldan perivaskular, (f) ulserasi dan gangrenyang dimulai dari ujung jari

rokok

Plak bertambah besar di pembuluh darah dan pecahTerbentuk lesi fibriofatty dan fibrous plak etherosklerosisKandungan bahan kimia dalam rokok (TARnnikotinjnikotinLDL meningkat, HDL menurunRespon protektifSel endotel matiLDL teroksidasi

Pembekuan pembuluh darah sehingga arteri tersumbat

Oklusi arteriTerjadi penumpukan plak dan embosit lemak sehingga terjadi embolisasiKolesterol dan lemak mudah menempel pada pembuluh darah yang terlukaMelukai dinding arteri dan menyebabkan peradangan

Resiko penyebaran infeksiGangguan pola tidurGangguan rasa nyamanNyeri Produksi asam laktatMetabolisme anaerobKetidakseimbangan kebutuhan O2Gangguan integritas kulitPembusukan bakteri dan jaringan menghitamTerjadi ulkus & gangrenAtropi pada otot kakiMati rasa (baal) Nekrosis Nutrisi dan oksigen di jaringan berkurangIskemiaBuerger diseasePenyumbatan arteri yang lebih kecilResistensi lumen arteri meningkatDenyut nadi lemah/susah terabaGangguan perfusi jaringanAliran darah ke jaringan berkurangLumen arteri menyempit

III.7. Pemeriksaan Diagnostik1. Angiogram Angiogram pada ekstremitas atas dan bawah dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit Buerger. Pada angiografii tersebut ditemukangambaran corkscrew dari arteri yang terjadi akibat dari kerusakan vaskular, bagian kecil arteri tersebut pada bagian pergelangan tangan dan kaki. Angiografi juga dapat menunjukkan oklusi (hambatan) atau stenosis (kekakuan) pada berbagai daerah dari tangan dan kaki.

Sebelah kiri merupakan angiogram normal. Gambar sebelah kanan merupakan angiogram abnormal dari arteri tangan yang ditunjukkan dengan adanya gambaran khas corkscrew pada daerah lengan. Perubahannya terjadi padabagian kecil dari pembuluh darah lengan kanan bawah pada gambar (distribusi arteri ulna).

Penurunan aliran darah (iskemi) pada tangan dapat dilihat pada angiogram. Keadaan ini akan memgawali terjadinya ulkus pada tangan dan rasa nyeri.

hasil angiogram abnormal dari tanganMeskipun iskemik (berkurangannya aliran darah) pada penyakit Buerger terus terjadi pada ekstrimitas distal yang terjadi, penyakit ini tidak menyebar ke organ lainnya , tidak seperti penyakit vaskulitis lainnya. Saat terjadi ulkus dan gangren pada jari, organ lain sperti paru-paru, ginjal, otak, dan traktus gastrointestinal tidak terpengaruh. Penyebab hal ini terjadi belum diketahui.

2. Dopler Mendiagnosis burger disease dengan mengetahui kecepatan aliran darah dalam pembuluh darah.

3. Computerize tomography (CT) dan Magnetic resonance imaging (MRI)Metode penggambaran secara modern, seperti computerize tomography (CT) dan Magnetic resonance imaging (MRI) dalam diagnosis dan diagnosis banding dari penyakit Buerger masih belum dapat menjadi acuan utama. Pada pasien dengan ulkus kaki yang dicurigai Tromboangitis Obliterans, Allen test sebaiknya dilakukan untuk mengetahui sirkulasi darah pada tangan dan kaki4. Pemeriksaan histopatologisLesi dini memperlihatkan oklusi pembuluh darah oleh thrombus yang mengandung PMN dan mikroabses : penebalan dinding pembuluh darah secara difusi5. Echocardiographyuntuk menyingkirkan kemungkinan adanya sumber emboli dari jantung6. Allen testUntuk mengetahui sirkulasi darah pada tangan dan kaki7. .Anteriografi Karakter radiopak dimasukkan ke arteri besar kemudian didorong ketempat yang dituju dengan bantuan fluoroskopi8. Scleroderma dan screeningUntuk hiperkoagulasi screening meliputi pemeriksaan antifosfolipid dan hemocystein9. Foto rontgen anggota gerakUntuk mengetahui adanya tanda osteoporosis tulang, tanda klasifikasi arteri10. Pemeriksaan Laboratorium Beberapa pemeriksaan yang digunakan untuk menilai adanya vaskulitis sistemik, seperti reaktan fase akut, biasanya negatif pada penyakit ini. Pemeriksaan yang perlu untuk dilakukan antara lainDarah perifer lengkap dan LEDPemeriksaan fungsi hatiPemeriksaan fungsi ginjal dan urinalisaGlukosa darah puasa, porfil lipidPemeriksaan CRP, komplemen, faktor rheumatoidPemeriksaan serologis: ANA,Anticentromere antibody, Scl-70 antibody, Antiphospholipid antibody

.

III.8. Terapi 1. Non farmakologia. Penderita harus berhenti merokok atau penyakitnya akan menjadi lebih buruk, sehingga akhirnya memerlukan tindakan amputasi.b. Penderita juga harus menghindari : pemaparan terhadap dingin cedera karena panas, dingin atau bahan (seperti iodine atau asam) yang digunakan untuk mengobati kutil dan kapalan cedera karena sepatu yang longgar/sempit atau pembedahan minor infeksi jamur obat-obat yang dapat mempersempit pembuluh darah.

c. Berjalan selama 15-30 menit 2 kali/hari d. Penderita dengan gangrene, luka-luka atau nyeri ketika beristirahat, perlu menjalani tirah baring.e. Penderita harus melindungi kakinya dengan pembalut yang memiliki bantalan tumit atau dengan sepatu boot yang terbuat dari karet.f. Bagian kepala dari tempat tidur dapat ditinggikan 15-20 cm diatas balok, sehingga gaya gravitasi membantu mengalirkan darah menuju arteri-arteri.

2. Farmakologi -Cilostazol, suatu inhibitor fosfodiester dengan efek vasodilatasi dan anti platelet, dapat memperbaiki klaudikasio hingga 40-60% melalui mekanisme yang belum sepenuhnya jelas.- Antiplatelet : mencegah pembentukan bekuan -Statin, juga memperbaiki klaudikasio intermiten-Pentoxifylline, bekerja menurunkan viskositas darah-Amlodipin atau nifedipin sebagai vasodilator jika terjadi vasospasme-Revaskularisasi, dengan percutanues transluminal angioplasty atau bedah terbuka, jika memungkinkan secara anatomis dan pasien telah berhenti merokok-Simpatektomi, untuk menghilangkan tonus simpatis, sehingga terjadi vasodilatasi-Terapi trombolisis, telah diajukan sebagai bagian penatalaksanaanBuergers disease, tetapi masih dalam tahap eksperimental. Demikian juga dengan injeksi VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor)

III.9. Pengkajian Fokus Kaji tingkat kesadaran klien Kaji nyeri dada yang dialami oleh klien Kaji frekuensi dan irama jantung Kaji bunyi jantung klien Kaji ada/tidaknya murmur Kaji tekanan darah klien Kaji denyut nadi perifer Kaji status pernapasan dan paru-paru klien Kaji status fungsi gastrointestinal Kaji status volume cairan tubuh klien

BAB IIIKasus

Tn X 40 tahun mengeluh nyeri dan baal pada kedua tungkainya terutama jari kaki, jari kaki ada luka dan warnanya menghitam, rasa nyerinya klien menyebabkan tidak bias tidur dengan nyenyak, dari hasil observasi tampak warna kulit lebih gelap dari kulit sekitarnya. Riwayat masa lalu klien mengatakan sejak usia SMP klien sudah biasa merokok sampai sekarang baru berhenti karena timbul penyakit seperti ini. Dari hasil pemeriksaan angiografi tampak adanya penyempitan pembuluh darah, denyut nadi di kaki susah teraba.

Patofisiologi

rokok

Plak bertambah besar di pembuluh darah dan pecahTerbentuk lesi fibriofatty dan fibrous plak etherosklerosisKandungan bahan kimia dalam rokok (TARnnikotinjnikotinLDL meningkat, HDL menurunRespon protektifSel endotel matiLDL teroksidasi

Pembekuan pembuluh darah sehingga arteri tersumbat

Oklusi arteriTerjadi penumpukan plak dan embosit lemak sehingga terjadi embolisasiKolesterol dan lemak mudah menempel pada pembuluh darah yang terlukaMelukai dinding arteri dan menyebabkan peradangan

Resiko penyebaran infeksiGangguan pola tidurGangguan rasa nyamanNyeri Produksi asam laktatMetabolisme anaerobKetidakseimbangan kebutuhan O2Gangguan integritas kulitPembusukan bakteri dan jaringan menghitamTerjadi ulkus & gangrenAtropi pada otot kakiMati rasa (baal) Nekrosis Nutrisi dan oksigen di jaringan berkurangIskemiaBuerger diseasePenyumbatan arteri yang lebih kecilResistensi lumen arteri meningkatDenyut nadi lemah/susah terabaGangguan perfusi jaringanAliran darah ke jaringan berkurangLumen arteri menyempit

PengkajianBiodata KlienNama: Tn. XUsia : 40 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAgama: IslamPekerjaan: ~

Keluhan Utama:Mengeluh nyeri dan baal pada kedua tungkainya terutama jari kaki. Jari kaki ada luka dan warna nya menghitam, rasa nyeri nya menyebabkan klien tidak bias tidur dengan nyenyak

Riwayat Kesehatan Sekarang: Nyeri dan baal pada tungkai, tidak bias tidur nyenyakRiwayat Kesehatan Masa Lalu: Klien mengatakan sejak usia SMP sudah terbiasa merokokRiwayat Kesehatan Keluarga: ~Riwayat Kesehatan Lingkungan: Riwayat merokok : merokok sejak SMP, mulai berhenti saat timbul penyakit ini.

Pemeriksaan Fisik: Kondisi Umum : hasil observasi tampak warna kulit lebih gelap dari kulit sekitarnya. Nyeri skala 8 Palpasi : Denyut nadi di kaki susah teraba

Pemeriksaan Diagnostik: Pemeriksaan angiografi : penyempitan pembuluh darah

Analisis DataNoData Yang MenyimpangEtiologiMasalah

1.DS :- klien mengeluh nyeri pada kedua tungkainya.-klien tidak bisa tidur nyenyak

iskemia

ketidakseimbangan kebutuhan O2

metabolisme anaerob

produksi asam laktat

nyeriGangguan rasa nyaman (nyeri)

2.DS :- klien mengeluh nyeri pada kedua tungkainya-klien tidak bias tidur nyenyak

iskemia

ketidakseimbangan kebutuhan O2

metabolisme anaerob

produksi asam laktat

nyeri

gangguan pola tidurGangguan pola tidur

3.DS : -klien mengeluh baal pada kedua tungkai-jari kaki luka dan warnanya menghitamDO: tampak warna kulit lebih gelap dari kulit sekitarnyaiskemia

nutrisi dan O2 dijaringan berkurang

nekrosis

mati rasa(baal)

atropi pada otot kaki

terjadi ulkus dan gangrene

pembusukan bakteri dan jaringan menghitam

gangguan integritas kulitGangguan integritas kulit

4.DS: -klien mengeluh baal pada kedua tungkai-jari kaki luka dan warnanya menghitamDO:- tampak warna kulit lebih gelap dari kulit sekitarnya-hasil angiografi menunjukkan adanya penyempitan pembuluh darah-denyut nadi di kaki susah terabaPeningkatan plak di pembuluh darah akibat zat kimia rokok

Arteri tersumbat dan melukai dinding arteri

Kolesterol dan lemak menempel di daerah luka

embolisasi

oklusi arteri

lumen arteri menyempit menyebabkan aliran darah ke arteri berkurang

gangguan perfusi jaringanGangguan perfusi jaringan

Diagnosa Keperawatan :1. gangguan rasa nyaman berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan O2 dan peningkatan produksi asam laktat ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada kedua tungkainya terutama jari kaki dan menyebabkan tidak bisa tidur2. Gangguan perfusi jaringan ditandai dengan tersumbatnya arteri dan menyebabkan luka pada dinding arteri, lumen arteri menyempit menyebabkan aliran darah ke jaringan berkurang, warna kulit tampak lebih gelap dari kulit sekitarnya, denyut nadi di kaki susah teraba, dan adanya penyempitan pembuluh darah3. gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan O2 dan peningkatan produksi asam laktat ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada kedua tungkainya terutama jari kaki dan menyebabkan tidak bisa tidur4. gangguan integritas kulit berhubungan dengan berkurangnya aliran O2 ke jaringan sehingga menyebabkan nekrosis dan baal dan pembusukan jaringan oleh bakteri menyebabkan jaringan menghitam. Ditandai dengan klien mengeluh baal pada kedua tungkai, jari kaki luka dan menghitam, tampak warna kulit menghitam dari kulit sekitarnya

Rencana Asuhan KeperawatanNoDiagnosa KeperawatanPerencanaan

TujuanIntervensiRasional

1Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan O2 dan peningkatan produksi asam laktat ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada kedua tungkainya terutama jari kaki dan menyebabkan tidak bisa tidur

Tujuan pendek:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 jam, nyeri klien berkurang dengan kriteria: Skala nyeri berkurang dari 8 menjadi 4 Klien mengatakan nyeri berkurang

Tujuan panjang:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari, nyeri klien hilang dengan kriteria skala menjadi 1 Pantau nyeri (karakteristik, lokasi, intensitas ), catat setiap respon verbal dan non verbal

Berikan lingkungan tenang dan tunjukkan perhatian yang tulus

Bantu melakukan teknik relaksasi

Terapi oksigenasi

Kolaborasi Pemberian obat golongan analgesik sesuai indikasi Golongan obat antiangina, contoh: nitogliserin (nitrobid) Nyeri bersifat individual sehingga harus perlu dikaji secara rinci untuk menentukan intervensi yang tepat Menurunkan rangsangan eksternal yang dapat memperburuk kondisi Membantu menurunkan presepsi respon nyeri dengan memanipulasi adaptasi fisiologis tubuh terhadap nyeri

Dapat menurunkan rasa nyeri

Nitrat mengontrol nyeri

2Gangguan perfusi jaringan ditandai dengan tersumbatnya arteri dan menyebabkan luka pada dinding arteri, lumen arteri menyempit menyebabkan aliran darah ke jaringan berkurang, warna kulit tampak lebih gelap dari kulit sekitarnya, denyut nadi di kaki susah teraba, dan adanya penyempitan pembuluh darah

Setelah dilakukan intervensi keperawatan klien menunjukan perbaikan perfusi, dengan kriteria: Denyut nadi di kkaki teraba Peningkatan perilaku yang meningkatkan perfusi jaringan Observasi warna kulit

Lihat dan kaji kulit untuk ulserasi, lesi, area gangren

Pantau tanda-tanda kecukupan perfusi jaringan

Anjurkan pasien melakukan latihan ekstremitas bertahap

Kolaborasi Berikan nutrisi dan vitamin yang tepat

Warna kulit khas terjadi pada sianosis Lesi dapat mengakibatkan infeksi atau kerusakan jaringan serius Untuk mengetahui tanda-tanda dini dari gangguan perfusi Untuk melancarkan sirkulasi

Untuk proses penyembuhan

3Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan O2 dan peningkatan produksi asam laktat ditandai dengan klien mengeluh nyeri pada kedua tungkainya terutama jari kaki dan menyebabkan tidak bisa tidur

Klien dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan dan rasa nyeri Instruksi klien untuk memonitor pola tidur Bantu pasien untuk mengeliminasi situasi stress sebelum waktu tidur. Monitor pola tidur pasien dan berapa lama tidur pasien. Sediakan pamphlet dengan informasi tentang teknik tidur yang benar.

Kolaborasi Kolaborasi untuk pemberian obat tidur Agar tidur klien dapat lebih teratur Menghilangkan dan meminimalisir salah satu penyebab gangguan tidur

Berguna untuk tindakan selanjutnya

Agar pasien mendapat informasi yg tepat mengenai teknik tidur yang benar

4gangguan integritas kulit berhubungan dengan berkurangnya aliran O2 ke jaringan sehingga menyebabkan nekrosis dan baal dan pembusukan jaringan oleh bakteri menyebabkan jaringan menghitam. Ditandai dengan klien mengeluh baal pada kedua tungkai, jari kaki luka dan menghitam, tampak warna kulit menghitam dari kulit sekitarnya

Dapat mempertahankan integritas kulit dengan Kriteria hasil : pasien dapat mengidentifikasi factor risiko individu, menunjukkan perilaku / tehnik peningkatan penyembuhan / mencegah kerusakan kulit. Kaji tingkat kerusakan intergritas kulit. Cuci area yang kemerahan dengan lembut dengan menggunakan sabun. Massage dengan lembut kulit sehat disekitar area yang sakit untuk merangsang sirkulasi. Lindungi permukaan kulit yang sehat dengan lotion..

Berguna untuk tindakan selanjutnya

Tetap menjaga dan mempertahankan kebersihan area kemerahan untuk mengurangi infeksi

Untuk merangsang sirkuasi Menjaga kelembapan dan kesehatan kulit yang tidak kemerahan

BAB IVPenutup

IV.1. KesimpulanBuerger disease adalah suatu peradangan pada pembuluh darah arteri dan vena serta saraf pada tungkai yang menyebabkan gangguan aliran darah. Jika tidak diobati dapat menyebabkan gangren pada daerah yang dipengaruhinyaJalan terbaik untuk menghadapi buerger disease adalah dengan berhenti merokok sekarang juga dan mulai hidup sehat dengan berolah raga dan memakan makanan sehat.

IV.2. Saran

1. Segera berhenti merokok. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluhdarah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri yang memicu stroke.2. Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres 3. Mengonsumsi makanan sehat dan berserat tinggi. Kurangi makanan yang berlemak dan berkolesterol tinggi agar tidak terjadi kegemukan.4. Mengurangi atau menghindari minuman beralkohol.5. Olahraga yang teratur.6. Hindari penggunaan obat-obatan terlarang

Lampiran

STEP 1 4 (Skip)

STEP 51. Jelaskan definisi, etiologi dan komplikasi buerger dieases2. Patofisiologi buerger disease3. Manifestasi klinis buerger disease4. Jelaskan prosedur diagnostik pada buerger disease5. Jelaskan terapi medik buerger disease6. Pegkajian fokus pada pasien buerger disease7. Asuhan keperawatan pada buerger disease8. Pahami peran perawat pada askep terkait dengan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya

STEP 6Self Study

STEP 71. DefinisiNurali, Muli, Helga 2. EtiologiMita, Inten

3. KomplikasiMuli, Intan

4. Manifestasi KlinisMuli , Dewi Yulia, Inten

5. Prosedur DiagnostikDewi R, Nurfadlah

6. Terapi MedikIntan, Anisa

7. Pengkajian FokusAnisa, Mita

8. PatofisiologiInten

9. Asuhan KeperawatanAnisa, Tio, Muli

Daftar Pustaka

Carpenito.1998.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta:EGCDoengoes, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGCGanong. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: EGC