Bueng Seunong

37
PROPOSAL PROGRAM SARJANA MEMBANGUN DESATAHUN 2012 PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU RAKYAT DALAM RANGKA PENCAPAIAN PROGRAM SWASEMBADA DAGING TAHUN 2012 – 2015 PEMBINA RAIKE FATMILA S. PT Telp.085260111082 KELOMPOK TANI TERNAK BUENG SEUNONG ii

Transcript of Bueng Seunong

PROPOSALPROGRAM SARJANA MEMBANGUN DESATAHUN 2012PENGEMBANGAN TERNAK KERBAURAKYAT DALAM RANGKA PENCAPAIAN PROGRAM SWASEMBADA DAGING TAHUN 2012 2015PEMBINA

RAIKE FATMILA S. PT Telp.085260111082

KELOMPOK TANI TERNAK BUENG SEUNONGGAMPONG LAMBIRAH KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR

PROVINSI ACEH 2012KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadhirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya pada kejadian alam ini tempat manusia meniti kehidupan, Salawat salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dalam menata alam yang benar dan sesuai dengan petunjuk. Proposal yang berjudul Pengembangan Ternak Kerbau Rakyat Dalam Rangka Pencapaian Program Swasembada Daging Tahun 2012-2015 ini tersusun sebagai suatu syarat dalam pengembangan Program Sarjana Membangun Desa tahun 2012-2015.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Direktorat Jenderal Peternakan dan Bapak Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia pada Departemen Pertanian RI yang telah memberikan kesempatan kepada para tamatan Perguruan Tinggi khususnya Sarjana Peternakan dan Sarjana Kedokteran Hewan untuk turut serta dalam Program Sarjana Membangun Desa Tahun 2012. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Ketua Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh beserta seluruh stafnya yang telah membantu memfasilitasi Program Membangun Desa Tahun 2012-2015. Program Membangun Desa ini akan dilaksanakan di Gampong Lambirah Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh dengan kelompok binaan Kelompok Tani Ternak Bueng Seunong .

Proposal ini masih jauh dari sempurna karena ilmu dan pengalaman yang kami miliki masih sangat terbatas, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini atas perhatian dari semua pihak kami mengucapkan terima kasih.

Lambirah ,30 Januari 2012 PenulisiPENGUSULAN PROGRAM

1. Judul

: Pengembangan Ternak Kerbau Rakyat

Dalam Rangka Pencapaian Program

Swasembada Daging Tahun 2012-20152. Masalah Pokok

: Peningkatan Pendapatan dan Perluasan Lapangan Kerja

3. Bentuk Kegiatan

: Budidaya ternak Kerbau secara intensif

4. Nama Kelompok

: Kelompok Tani Ternak Bueng Seunong5. Pembina

: Raike Fatmila, S. Pt6. Ketua Kelompok

: Fakhrurrazi7. Lokasi

: Gampong Lambirah Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh 8. Jumlah Anggota

: 13 orang9. Biaya yang diperlukan: Rp. 441.500.000,- (Empat ratus empat puluh

satu juta rupiah). Aceh Besar, 30 Januari 2012 Ketua Kelompok Pembina

Fakhrurrazi Raike Fatmila S. PtMengetahui Geuchik Gampong Lambirah Camat Sukamakmur

Maimun Ibrahim

Ir. Bahktiar Sufi

Nip: 196208141986031024Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar

Dr. Ir. M. Yunus Ibrahim, MScNip: 196002051987021001PENDAHULUAN

A. POTENSI TERNAK

Usaha peternakan tradisional yang ada sekarang di Provinsi Aceh merupakan salah satu kendala dalam penyediaan daging. Kendala tersebut antara lain, terbatasnya modal usaha, rendahnya tingkat hidup peternak, rendahnya mutu bibit kerbau, terbatasnya komunikasi. Populasi ternak dikabupaten Aceh Besar seperti tercantum pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Populasi ternak besar dan ternak kecil di Kabupaten Aceh Besar dan Kecamatan Sukamakmur. (tahun 2010)

DaerahPopulasi (Ekor)

SapiKerbauKambingDomba

Kabupaten Aceh Besar101.94035.13470.21225.195

Kecamatan Sukamakmur4.6616.2376.6141.470

Sumber : Laporan Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar (2010)

Permintaan daging di Provinsi Aceh semakin meningkat seiring terjadinya peningkatan jumlah penduduk , peningkatan taraf hidup dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi. Penyedian daging di Provinsi Aceh sebagian besar berasal dari daging sapi 64,74%, daging kebau 16,40%, daging kambing 12,03%, dan daging domba 1,74% dari total produksi daging 1.865.576 Kg (2010)

Kabupaten Aceh Besar merupakan daerah otonomi di Provinsi Aceh yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) sebagai hinterland (daerah penyangga) bagi wilayah andalan ibukota provinsi yaitu Kota Banda Aceh. Sebagai pintu masuk utama menuju Kota Banda Aceh meningkatkan fungsinya menjadi daerah penyangga di sektor pangan, pemukiman, dan transportasi. Peran yang cukup menonjol sektor pertanian dalam struktur ekonomi daerah ditunjukkan dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) sebesar 30.7% dan menyerap tenaga kerja sebesar 41.7% (79 325 orang) dari total angkatan kerja (186 911 orang) pada tahun 2009 (Bappeda Aceh Besar 2010).

Peternakan merupakan sub sektor pertanian yang menjadi salah satu prioritas pembangunan ekonomi di Kabupaten Aceh Besar, terkait dengan perannya terhadap pemantapan ketahanan pangan hewani dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan serta memacu pengembangan wilayah. Selama sepuluh tahun terakhir (2000-2009) sektor peternakan mengalami pertumbuhan sebesar 4.97%, terutama dipengaruhi laju peningkatan produksi daging sebesar 6,97% per tahun. Pada tahun 2009 produksi daging di Kabupaten Aceh Besar telah mencapai 2 131.1 ton, dimana sebesar 63% (1 342.6 ton) berupa daging sapi. Kerbau sebagai komoditas unggulan daerah sekaligus sentra produksi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan sebaran sebesar 16.1% dari total populasi sebesar 688 118 ekor (Dinkeswannak NAD 2010).

Konsumsi Daging Provinsi Aceh terus meningkat, dar6.334,9 ton tahun 2002 mencapai 11.081,07 ton tahun 2010 atau meningkat sebesar 5,42 persen pertahun. Karkas sapi Aceh rata-rata 100 Kg, berarti total berat daging 710 Kg/ekor. Kalau Produksi daging di Provinsi Aceh tahun 2010 yaitu 11.081,07 ton berarti disuplai oleh 155.029 ekor atau 25,02 % dari total populasi sapi tahun 2010, hal ini tidak boleh terjadi. Di Kabupaten Aceh Besar terdapat dua pasar hewan yang repsentatif yaitu pasar hewan Sibreh dan pasar hewan Seulimum. Adapun jumlah ternak yang masuk dan yang laku di kedua pasar hewan tersebut adalah yang tercantum pada table 2 sebagai berikut .

Tabel 2. Jumlah ternak (ekor)yang Masuk dan yang Laku Terjual dikedua pasar Hewan (Tahun 2010)Pasar HewanSapiKerbauKambingDomba

MasukLakuMasukLakuMasukLakuMasukLaku

Sibreh37.08325.9089.4796.0611.7768.0034.2462.842

Seulimum1.0408008806573.5052.657352265

Sumber : Laporan Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar (2010)

Selanjutnya luas padang pengembalaan umum di Kabupaten Aceh Besar adalah 51.3256 Ha dan di Kecamatan Sukamakmur terdapat 1.910 Ha (Tahun 2010). Luas kebun rumput 599 Ha di Kabupaten Aceh Besar dan di Kecamatan Sukamakmur 37 Ha. B. PERMASALAHAN1. Kemampuan pengolahan ternak rendah. Kurang pengalaman/percontohan dalam pengelolaan ternak membuat peternak tidak mampu berkembang dari cara berternak tradisional kepeternakan maju.

2. Pendapatan peternak sangat rendah. Pendapatan keluarga peternak dari usaha berternak sangat rendah. Kontribusi pendapatan keluarga dari berternak antara 25%-30%.3. Peranan dan Manfaat kelembagaan

Selama ini peternak merasa kurang ada manfaat lembaga yang terkait dengan peternakan, karena kurang pemahaman mereka tentang lembaga tersebut, kurang penyuluhan juga karena skala usahaternak sangat kecil antara 1- 4 ekor ternak kerbau yang dimiliki.

4.Modal Usaha

Masyarakat di Pedesaan ada yang ingin dan mampu untuk beternak secara maju (komersial) akan tetapi sangat sukar bahkan jarang memperoleh modal dari bantuan lembaga keuangan lainnya.

5. Mutu Bibit

Mutu bibit ternak Kerbau rendah serta ketimpangan struktur populasi dan angka kelahiranC. TUJUAN

Secara spesifik tujuan usaha ini adalah:

1. Membantu pemerintah dalam program kecukupan daging 2012 (PKD-2012) sebagai sumber protein hewani

2.Memperbaiki system beternak khususnya pada bidang peternakan kerbau dari tradisional keusaha maju

3. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan peternak

4.Terpenuhinya konsumsi pangan asal ternak, bahan baku industry, dan ekspor.

5.Tersedianya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.

6. Meningkatnya peranan kelembagaan peternak.

D. MANFAAT1. Mempertinggi mutu daging, dari daging kerbau kurus (leon meat) menjadi daging kerbau gemuk (fat meat), serta menjamin ketersediaannya dan kualitasnya.2. Tersedianya lapangan kerja tambahan bagi angkatan kerja muda di pedesaan, sehingga memberi dampak positif terhadap masalah sosial (tidak lagi menanam ganja dan illegal loging).3. Suatu upaya meningkatkan ketrampilan atau sumber daya manusia dipedesaan dalam bidang agribisnis peternakan.E. RENCANA KEGIATAN1.Peningkatan efisiensi usaha

Rendahnya penerimaan di tingkat peternak karena rendahnya efisiensi usaha, kurang perhatian tentang pemberian pakan, kualitas, kuantitas, dan cara pemberian pakan. Komoditi Utama. Dikembangkan saprodi lokal sebagai andalan utama dan peningkatan skala usaha. Diusahakan pemeliharaan kerbau lokal untuk bibit sebagai bakalan untuk penggemukan selama 3 bulan. Komoditi Penunjang. Karena usaha peternakan memerlukan investasi yang besar, maka diperlukan pengembangan pola usaha (minimal tiap anggota mengusahakan 5 ekor kerbau , pola kemitraan menuju ke pola usaha industri. Pengolahan pakan konsentrat untuk pakan ternak dan penanaman rumput (rumput gajah, rumput raja) sebagai sumber kehijauan.

Komoditi Pelengkap. Dipilih ternak yang memiliki pertumbuhan tinggi (minimal PBBH 0,80 kg/hari), memiliki nilai ekspor untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.2.Peningkatan Kualitas

Dilakukan pemenuhan standarisasi, anak kerbau yang dilahirkan dapat memenuhi standar berat sapih 205 hari (BS205 = 130 10 kg). Daging yang dihasilkan dari proses penggemukan mencapai kelas prima.3.Pengembangan Kelembagaan

Peningkatan kemampuan kelompok tani agar pelaksanaan "agroinput" dapat dipenuhi sendiri dan "agroproduksi" dapat dilakukan dengan baik.4. Pengembangan Teknologi Dikembangkan paket-paket teknologi spesifik lokal yaitu, pengolahan jerami padi untuk pakan dengan "amoniasi jerami padi", pembuatan hay dan silase. Pembuatan dan pengolahan pakan konsentrat untuk kebutuhan sendiri dan bila mungkin untuk dijual, yaitu dengan pengadaan mesin-mesin produksi konsentrat berupa mikser, chopper, dryer, dan hummer mill.F. RENCANA PEMBIAYAANTotal anggaran biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 441.500.000,- (Sembilan ratus lima puluh tiga juta rupiah). Sumber pembiayaan diharapkan dari:1) Pemerintahan Pusat melalui Departemen Pertanian Republik Indonesia c/q Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia Direktorat Jenderal Peternakan dalam Program Sarjana Membangun Desa tahun 2012, berupa bantuan dalam rangka pengembangan usaha peternakan kerbau.2) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Unsyiah dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar berupa bantuan bimbingan, penyuluhan, perkawinan ternak melalui inseminasi buatan (IB) dan pemasaran hasil.

Alokasi rencana Penggunaan Anggaran :NoJenis KegiatanVolumeHarga Satuan (Rp)Jumlah Dana

(Rp)

1Pembuatan Kandang150 m2450.000,-67.500.000

2Pembelian Ternak30 ekor10.700.000,-321.000.000

3Pembuatan Kebun Rumput10 ha500.000,-5.000.000

4Pengadaan Air dan Jaringan Distribusi200m50.000,-10.000.000

5Mikser1 unit12.000.000,-12.000.000,-

6Chopper1 unit8.000.000,-8.000.000,-

7Honorarium SMD12 bulan1.500.000,-18.000.000,-

Total BiayaRp.441.500.000

PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami perbuat dengan harapan agar sudi kiranya proposal ini dapat diterima. Atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Diharapkan dengan adanya program Sarjana Membangun Desa tahun 2012-2015 dapat meningkatkan taraf hidup serta membantu mengatasi masalah program swasembada daging tahun 2012-2015.

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Raike Fatmila S. PtTempat/Tanggal lahir

: Desa Gunong Cut/10-07-1988Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Jl. Suekarno Hatta, Geuce Menara, Kec. Jaya Baru

Banda AcehDengan ini menyatakan bersedia membina Kelompok Tani Ternak Bueng Seunong Gampong Lambirah Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh selama tiga tahun. Bersedia mengikuti segala peraturan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sesungguhnya, apabila kemudian hari saya melanggarnya bersedia dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku

Aceh Besar, 30 Januari 2012 Yang Membuat Pernyataan Raike Fatmila S.PtSURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Raike Fatmila S. PtTempat/Tanggal lahir

: Desa Gunong Cut/10-07-1988Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Jl. Suekarno Hatta, Geuce Menara, Kec. Jaya Baru

Banda AcehDengan ini menyatakan bersedia mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh BSPDMP Departemen Pertanian Republik Indonesia dan bersedia mengikuti segala peraturan yang ditetapkan.Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sesungguhnya, apabila kemudian hari saya melanggarnya bersedia dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku

Aceh Besar, 30 Januari 2012 Yang Membuat Pernyataan Raike Fatmila S.PtSURAT KETERANGAN

Nomor :Geuchik Gampong Lambirah Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar menerangkan bahwa :

Nama

: Raike Fatmila S. PtTempat/Tanggal lahir

: Desa Gunong Cut/10-07-1988Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Jl. Suekarno Hatta, Geuce Menara, Kec. Jaya Baru

Banda AcehBenar bahwa yang nama tersebut diatas sebagai Pembina Kelompok Tani Ternak Bueng Seunong Gampong Lambirah Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar.

Demikianlah surat keterangan ini diperbuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Lambirah, 30 Januari 2012 Geuchik Gampong Lambirah

Maimun IbrahimSURAT KETERANGAN

Nomor :

Geuchik Gampong Lambirah Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar menerangkan bahwa :

Nama

: Fakhrurrazi Tempat/tgl lahir

: Lambirah / Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Gampong Lambirah Kecamatan Sukamakmur

Kabupaten Aceh Besar

Benar bahwa yang nama tersebut diatas sebagai Ketua Kelompok Tani Ternak Bueng Seunong Gampong Lambirah Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar.

Demikianlah surat keterangan ini diperbuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Lambirah, 30 Januari 2012 Geuchik Gampong Lambirah

Maimun Ibrahim

KELOMPOK TANI TERNAK BUENG SEUNONG GAMPONG LAMBIRAH KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR

Pembina

: Raike Fatmila, S. PtKetua

: FakhrurraziSekretaris

: Rahmad DiniBendahara

: ArmiaAnggota

: Zulheri

: Muhammad T

: Mufassir

: Iskandar

: Zulmerisyah

: Junaidi

: Muhammad Nasir

: Mahdi H

: Khairuddin Ketua Kelompok

Pembina Fakhrurrazi

Raike Fatmila S. PtMengetahui

Geuchik Gampong Lambirah Camat Sukamakmur

Maimun Ibrahim Ir. Bahktiar Sufi Nip: 196208141986031024Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar

Dr. Ir. M. Yunus Ibrahim, MSc

Nip: 196002051987021001DAFTAR NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK BUENG SEUNONG GAMPONG LAMBIRAH KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATAN ACEH BESARNoNamaJabatanTanda Tangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Raike Fatmila S. PtFakhrurraziRahmad DiniArmiaZulheriMuhammad TMufassirIskandarZulmerisyahJunaidiMuhammad NasirMahdi HKhairuddinPembina

Ketua

Sekretaris

Bendahara1 2.3 4.5 6.7 8.9 1011.. 12.13..

Aceh Besar, 30 Januari 2012 Ketua Kelompok Pembina

Fakhrurrazi Raike Fatmila S.PtMengetahui Geuchik Gampong Lambirah Camat Sukamakmur

Maimun Ibrahim

Ir. Bahktiar Sufi

Nip: 196208141986031024

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar

Dr. Ir. M. Yunus Ibrahim, MSc

Nip: 196002051987021001

PROPOSALPENGEMBANGAN TERNAK SAPIRAKYAT DALAM RANGKA PENCAPAIAN PROGRAM PEMBIBITAN SAPI ACEH SEBAGAI PLASMA NUTFAH SAPI ACEH ASLI TAHUN 2014 2019OLEHKELOMPOK TANI TERNAK GLE KARONG INDRAPURI ACEH BESARKETUAFAUZAN Telp.08126912112KELOMPOK TANI TERNAK GLE KARONGGAMPONG KRUNG LAMKARENG KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR

PROVINSI ACEH 2014KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadhirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya pada kejadian alam ini tempat manusia meniti kehidupan, Salawat salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dalam menata alam yang benar dan sesuai dengan petunjuk. Proposal yang berjudul Pengembangan Ternak Sapi Rakyat Dalam Rangka Pencapaian Program Pembibitan Sapi Aceh Sebagai Plasma Nutfah Sapi Aceh Asli Tahun 2014-2019 ini tersusun sebagai suatu syarat dalam pengembangan Program Pemerintah Aceh di Bidang PeternakanSarjana tahun 2014.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Gubernur Pemerintahan Aceh c/q Bapak Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Provinsi Aceh yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan salah satu program unggulan Pemerintah Aceh ini dan akan dilaksanakan di Gampong Krung Lamkareng Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh dengan kelompok binaan Kelompok Tani Ternak Gle Karong .

Proposal ini masih jauh dari sempurna karena ilmu dan pengalaman yang kami miliki masih sangat terbatas, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini atas perhatian dari semua pihak kami mengucapkan terima kasih.

Indrapuri ,10 Januari 2014 Penulis

iPENGUSULAN PROGRAM

Judul

: Pengembangan Ternak Sapi Rakyat Dalam Rangka Pencapaian Program Pembibitan Sapi Aceh Sebagai Plasma Nutfah Sapi Aceh Asli Tahun 2014-2019Masalah Pokok

: Peningkatan Mutu Sapi Aceh dan Perluasan Lapangan Kerja

Bentuk Kegiatan

: Budidaya ternak Sapi secara intensif

Nama Kelompok

: Kelompok Tani Ternak Gle KarongPembina

: Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan AcehKetua Kelompok

: FauzanLokasi: Gampong Krung Lamkareng Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Provinsi AcehJumlah Anggota

: 10 orangBiaya yang diperlukan: Rp. 1.338.600.000,- (satu milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta enam ratus ribu rupiah). Aceh Besar, 10 Januari 2014 Ketua Kelompok Sekretaris Kelompok Fauzan Fadhil ShahputraMengetahui Geuchik Gampong Krung Lamkareng Camat Indrapuri

Fakhrurrazi

Burhan, S.Pd Nip: 195901151980121008Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar

Ahmad Tarmizi, SP., MMNip: 196111271983021004PENDAHULUAN

A. POTENSI TERNAK

Usaha peternakan tradisional yang ada sekarang di Provinsi Aceh merupakan salah satu kendala dalam penyediaan bibit sapi yang berkwalitas. Kendala tersebut antara lain, terbatasnya modal usaha, rendahnya tingkat hidup peternak, rendahnya mutu bibit sapi, terbatasnya komunikasi. Populasi ternak dikabupaten Aceh Besar seperti tercantum pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Populasi ternak besar dan ternak kecil di Kabupaten Aceh Besar dan Kecamatan Indrapuri. (tahun 2011)

DaerahPopulasi (Ekor)

SapiKerbauKambingDomba

Kabupaten Aceh Besar101.94035.13470.21225.195

Kecamatan Indrapuri4.6616.2376.6141.470

Sumber : Laporan Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar (2011)

Permintaan sapi bibit di Provinsi Aceh semakin meningkat seiring terjadinya peningkatan jumlah penduduk , peningkatan taraf hidup dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi. Penyedian sapi bibit di Provinsi Aceh sebagian besar berasal dari sapi-sapi local yang kwalitasnya belum terjamin untuk dijadikan sebagai sapi bibit yang baik.

Kabupaten Aceh Besar merupakan daerah otonomi di Provinsi Aceh yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) sebagai hinterland (daerah penyangga) bagi wilayah andalan ibukota provinsi yaitu Kota Banda Aceh. Sebagai pintu masuk utama menuju Kota Banda Aceh meningkatkan fungsinya menjadi daerah penyangga di sektor pangan, pemukiman, dan transportasi. Peran yang cukup menonjol sektor pertanian dalam struktur ekonomi daerah ditunjukkan dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) sebesar 30.7% dan menyerap tenaga kerja sebesar 41.7% (79 325 orang) dari total angkatan kerja (186 911 orang) pada tahun 2009 (Bappeda Aceh Besar 2011).

Peternakan merupakan sub sektor pertanian yang menjadi salah satu prioritas pembangunan ekonomi di Kabupaten Aceh Besar, terkait dengan perannya terhadap pemantapan ketahanan pangan hewani dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan serta memacu pengembangan wilayah. Selama sepuluh tahun terakhir (2000-2009) sektor peternakan mengalami pertumbuhan sebesar 4.97%, terutama dipengaruhi laju peningkatan produksi daging sebesar 6,97% per tahun. Pada tahun 2009 produksi daging di Kabupaten Aceh Besar telah mencapai 2 131.1 ton, dimana sebesar 63% (1 342.6 ton) berupa daging sapi. Sapi sebagai komoditas unggulan daerah sekaligus sentra produksi di Provinsi Aceh dengan sebaran sebesar 16.1% dari total populasi sebesar 688 118 ekor (Dinkeswannak NAD 2011).

Konsumsi Daging Provinsi Aceh terus meningkat, dari 6.334,9 ton tahun 2002 mencapai 11.081,07 ton tahun 2011 atau meningkat sebesar 5,42 persen pertahun. Karkas sapi Aceh rata-rata 100 Kg, berarti total berat daging 710 Kg/ekor. Kalau Produksi daging di Provinsi Aceh tahun 2011 yaitu 11.081,07 ton berarti disuplai oleh 155.029 ekor atau 25,02 % dari total populasi sapi tahun 2011, hal ini tidak boleh terjadi. Di Kabupaten Aceh Besar terdapat dua pasar hewan yang repsentatif yaitu pasar hewan Sibreh dan pasar hewan Seulimum. Adapun jumlah ternak yang masuk dan yang laku di kedua pasar hewan tersebut adalah yang tercantum pada table 2 sebagai berikut .

Tabel 2. Jumlah ternak (ekor)yang Masuk dan yang Laku Terjual dikedua pasar Hewan (Tahun 2011)Pasar HewanSapiKerbauKambingDomba

MasukLakuMasukLakuMasukLakuMasukLaku

Sibreh37.08325.9089.4796.0611.7768.0034.2462.842

Seulimum1.0408008806573.5052.657352265

Sumber : Laporan Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar (2011)

Selanjutnya luas padang pengembalaan umum di Kabupaten Aceh Besar adalah 51.3256 Ha dan di Kecamatan Indrapuri terdapat 3.120 Ha (Tahun 2011). Luas kebun rumput 599 Ha di Kabupaten Aceh Besar dan di Kecamatan Indrapuri 45 Ha.

B. PERMASALAHAN

1. Kemampuan pengolahan ternak rendah. Kurang pengalaman/percontohan dalam pengelolaan ternak membuat peternak tidak mampu berkembang dari cara berternak tradisional ke peternakan maju.

2. Pendapatan peternak sangat rendah. Pendapatan keluarga peternak dari usaha berternak sangat rendah. Kontribusi pendapatan keluarga dari berternak antara 25%-30%.3. Peranan dan Manfaat kelembagaan

Selama ini peternak merasa kurang ada manfaat lembaga yang terkait dengan peternakan, karena kurang pemahaman mereka tentang lembaga tersebut, kurang penyuluhan juga karena skala usaha ternak sangat kecil antara 1- 4 ekor ternak sapi yang dimiliki.

4.Modal Usaha

Masyarakat di Pedesaan ada yang ingin dan mampu untuk beternak secara maju (komersial) akan tetapi sangat sukar bahkan jarang memperoleh modal dari bantuan lembaga keuangan lainnya.

5. Mutu Bibit

Mutu bibit ternak sapi rendah serta ketimpangan struktur populasi dan angka kelahiran

C. TUJUAN

Secara spesifik tujuan usaha ini adalah:

1. Membantu pemerintah dalam program pembibitan sapi Aceh sebagai salah satu kekayaan plasma nutfah sapi sebagai sumber protein hewani

2.Memperbaiki system beternak khususnya pada bidang peternakan sapi dari tradisional keusaha maju

3. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan peternak

4.Terpenuhinya konsumsi pangan asal ternak, bahan baku industry, dan ekspor.

5.Tersedianya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.

6. Meningkatnya peranan kelembagaan peternak.

D. MANFAAT1. Mempertinggi mutu dari ternak sapi Aceh menjadi salah satu produk unggulan daerah serta menjamin ketersediaan dan kualitasnya.2. Tersedianya lapangan kerja tambahan bagi angkatan kerja muda di pedesaan, sehingga memberi dampak positif terhadap masalah sosial (tidak lagi menanam ganja dan illegal loging).3. Suatu upaya meningkatkan ketrampilan atau sumber daya manusia dipedesaan dalam bidang agribisnis peternakan.E. RENCANA KEGIATAN1.Peningkatan efisiensi usaha

Rendahnya penerimaan di tingkat peternak karena rendahnya efisiensi usaha, kurang perhatian tentang pemberian pakan, kualitas, kuantitas, dan cara pemberian pakan. Komoditi Utama. Dikembangkan saprodi lokal sebagai andalan utama dan peningkatan skala usaha. Diusahakan pemeliharaan sapi Aceh untuk bibit sebagai bakalan untuk penggemukan. Komoditi Penunjang. Karena usaha peternakan memerlukan investasi yang besar, maka diperlukan pengembangan pola usaha (minimal tiap anggota mengusahakan 10 ekor sapi , pola kemitraan menuju ke pola usaha industri. Pengolahan pakan konsentrat untuk pakan ternak dan penanaman rumput (rumput gajah, rumput raja) sebagai sumber kehijauan. Komoditi Pelengkap. Dipilih ternak yang memiliki pertumbuhan tinggi (minimal PBBH 0,80 kg/hari), memiliki nilai ekspor untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.2.Peningkatan Kualitas

Dilakukan pemenuhan standarisasi, anak sapi yang dilahirkan dapat memenuhi standar berat sapih 205 hari (BS205 = 130 10 kg). Daging yang dihasilkan dari proses penggemukan mencapai kelas prima.3.Pengembangan Kelembagaan

Peningkatan kemampuan kelompok tani agar pelaksanaan "agroinput" dapat dipenuhi sendiri dan "agroproduksi" dapat dilakukan dengan baik.4. Pengembangan Teknologi Dikembangkan paket-paket teknologi spesifik lokal yaitu, pengolahan jerami padi untuk pakan dengan "amoniasi jerami padi", pembuatan hay dan silase. Pembuatan dan pengolahan pakan konsentrat untuk kebutuhan sendiri dan bila mungkin untuk dijual, yaitu dengan pengadaan mesin-mesin produksi konsentrat berupa mikser, chopper, dryer, dan hummer mill.F. RENCANA PEMBIAYAANTotal anggaran biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 1.338.600.000,. (satu milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta enam ratus ribu rupiah). Sumber pembiayaan diharapkan dari:Pemerintahan Aceh melalui Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh berupa bantuan dalam rangka pengembangan usaha peternakan sapi.Alokasi rencana Penggunaan Anggaran :NoJenis KegiatanVolumeHarga Satuan (Rp)Jumlah Dana

(Rp)

1Pembuatan Kandang600 m2550.000,-330.000.000,.

2Pembelian Ternak100 ekor8.000.000,-800.000.000,.

3Pembuatan Kebun Rumput20 ha650.000,-13.000.000,.

4Pengadaan Air dan Jaringan Distribusi200m68.000,-13.600.000,.

5Mikser1 unit28.000.000,-28.000.000,-

6Chopper1 unit22.000.000,-22.000.000,-

7Pagar kebun rumput6000m22.000.,132.000.000,-

Total BiayaRp.1.338.600.000,.

PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami perbuat dengan harapan agar sudi kiranya proposal ini dapat diterima. Atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Diharapkan dengan adanya program pelestarian sapi Aceh dapat meningkatkan taraf hidup serta membantu mengatasi masalah program pembibitan sapi Aceh yang dicanangkan oleh Pemerintah Aceh secara berkelanjutan.SURAT KETERANGAN

Nomor :Geuchik Gampong Krung Lamkareng Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar menerangkan bahwa :

Nama Kelompok

: Kelompok Tani Ternak Gle Karong IndrapuriKegiatan Usaha

: Usaha Pemeliharaan dan Pengembangan SapiAlamat

: Gle Karong Indrapuri Aceh BesarBenar bahwa yang nama Kelompok Tani Ternak Gle Karong tersebut ada dan berkedudukan di Gampong Krung Lamkareng Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.

Demikianlah surat keterangan ini diperbuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Krung Lamkareng , 10 Januari 2014 Geuchik Gampong Krung Lamkareng FahkrurraziSURAT KETERANGAN

Nomor :

Geuchik Gampong Krung Lamkareng Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar menerangkan bahwa :

Nama

: FauzanTempat/tgl lahir

: Indrapuri/ 11-11-1966Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Gampong Reukih Dayah Kecamatan Indrapuri

Kabupaten Aceh Besar

Benar bahwa yang nama tersebut diatas sebagai Ketua Kelompok Tani Ternak Gle Karong Gampong Krung Lamkareng Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar.

Demikianlah surat keterangan ini diperbuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Krung Lamkareng,10 Januari 2014 Geuchik Gampong Krung Lamkareng FahkrurraziKELOMPOK TANI TERNAK GLE KARONG GAMPONG KRUNG LAMKARENG KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESARKetua

: FauzanSekretaris

: Fadhil ShahputraBendahara

: Zainal AbidinAnggota

: Y.Armia

: Khairullah

: Faisal

: Djailani

: Yasir Arafat

: Bustami

: Irwansyah Ketua Kelompok

Sekretaris Kelompok Fauzan

Fadhil ShahputraMengetahui

Geuchik Gampong Krung Lamkareng Camat Indrapuri Fahkrurrazi Burhan, S.Pd Nip: 195901151980121008Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Aceh Besar

Ahmad Tarmizi, SP., MMNip: 196111271983021004ii