Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)

50
Budidaya Tanaman Pangan BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

Transcript of Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)

Budidaya Tanaman

PanganBUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

Pengertian

Tanaman

Pangan

Budidaya

Tanaman

Jagung

Budidaya

Tanaman

Pangan Secara

Umum

Macam

Macam Jenis

Tanaman

Pangan

Pengertian Tanaman Pangan

Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan

air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah. Pangan diperuntukkan bagi konsumsi

manusia sebagai makanan atau minuman, termasuk bahan tambahan pangan,

bahan baku pangan, dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses

penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.

Komoditas pangan harus mengandung zat gizi yang terdiri atas karbohidrat,

protein, lemat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.

Macam-macam Jenis Tanaman

PanganSEREALIA :

A. Padi (oryza sativa)

Padi atau nama latinnya adalah oryza sativa

memiliki batang yang tersusun dari rangkaian ruas-

ruas, antar ruas dipisahkan oleh buku. Ruas batang

padi, dalamnya berongga. Semakin ke bawah,

jarak antar buku semakin pendek dan bahkan

sangat sulit membedakannya sebagai ruas-ruas

batang yang berdiri sendiri.Peristiwa ini disebut

dengan pertunasan padi. Memiliki akar berserabut.

Padi juga merupakan tanaman pangan yang pokok utama bagi masyarakat indonesia

khususnya.

Gandum (Triticum spp.)

Gandum adalah sekelompok tanaman serealia

dari suku padi-padian yang kaya akan

karbohidrat. Gandum biasanya digunakan untuk

memproduksi tepung terigu, atau pakan ternak.

Pada umumnya, biji gandum (kernel) berbentuk

opal dengan panjang 6–8 mm dan diameter 2–3

mm. Seperti jenis serealia lainnya, gandum

memiliki tekstur yang keras. Biji gandum terdiri dari

tiga bagian yaitu bagian kulit (bran), bagian

endosperma, dan bagian lembaga (germ).

Biji-bijian

A. Kacang tanah (arashis hypogeae)

Kacang tanah dapat ditanam dilahan kering

dan lahan sawah, sesudah panen padi.

Kacang tanah memiliki batang yang

bercabang dengan tinggi tanaman antara

38-68cm.

B. Kedelai (glycine

max)

Kedelai merupakan

tanaman semusim,

dengan tinggi

tanaman antara 40 –

90 cm, memiliki daun

tunggal atau daun

bertiga. Daun dan

polong kedelai

memiliki bulu.

c. Kacang hijau (phaseolus

vulgaris)

Tanaman kacang hijau

merupakan tanaman

pangan semusim yang

mempunyai umur panen

antara 55-65 hari setelah

ditanam. Kacang hijau

dapat ditanam di lahan

kering maupun di lahan

sawah sesudah panen padi.

Jagung

Jagung merupakan tanaman semusim. Satu siklus

hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama

dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan

paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun

tanaman jagung umumnya berketinggian 1 m sampai 3 m,

ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggitanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas

teratas sebelum bunga jantan.

BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Sumber Daya Yang Dibutuhkan Dalam Tanaman Pangan

1. Persiapan lahan/media tanaman

2. Persiapan benih dan penanaman

3. Pemupukan

4. Pengendalian Organisme pengganggu tanaman

5. Panen dan Pascapanen

1. Pengelohan Tanah

Pengertian: tindakan untuk persiapan lahan untuk menyiapkanpenanaman.

Pengolahan lahan dilakukan untuk menyiapkan lahan sampai siapditanami. Pengolahan dilakukan dengan cara dibajak atau dicangkul laludihaluskan hingga gembur. Pembajakan dapat dilakukan dengan caratradisional ataupun mekanisasi.

Standar penyiapan lahan

Lahan petani yang digunakan harus bebas dari pencemaran limbahberacun.

Penyiapan lahan/media tanam dilakukan dengan baik agar strukturtanah menjadi gembur dan beraerasi baik sehingga perakaran dapatberkembang secara optimal.

Penyiapan lahan harus menghindarkan terjadinya erosi permukaantanah, kelongsoran tanah, dan atau kerusakan sumber daya lahan.

2. Persiapan Benih dan

Penanaman

Benih yang akan ditanam sudah disiapkan sebelumnya. Umunya,

benih tanaman pangan ditanam langsung tanpa didahului dengan

penyemaian. Benih ditanam dengan cara ditugal (pelubang padatanah) sesuai jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap tanaman.

Penyiapan Bahan Tanaman

1.Pemilihan varietas

2.Bibit unggul

3.Pembibitan

3. Pemupukan

Pemupukan bertujuan memberikan nutrisi yang cukup bagi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Pemupukan dilakukan setelah benih ditanam. Pupuk dapat

diberikan sekaligus pada saat tanam atau sebagian diberikan saat tanam dan sebagian

lagi pada beberapa minggu setelah tanam.

Pemberian pupuk mengacu pada hasil analisis kesuburan tanah dan kebutuhan

tanaman :

Penyemprotan pupuk cair pada tajuk tanaman (foliar sprays) tidak boleh

meninggalkan residu zat-zat kimia berbahaya pada saat tanaman dipanen

Mengutamakan penggunaan pupuk organic serta disesuaikan dengan kebutuhan

tanaman dan kondisi fisik tanah.

Penggunaan pupuk tidak boleh mengakibatkan terjadinya pencemaran air atau air

tanah dan sumber air.

4. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, dan

pembumbunan.

Penyiraman : untuk menjaga agar tanah tetap lembab.

Penyulaman : Kegiatan menanam kembali untuk mengganti benih

yang tidak tumbuh atau tidak numbuh normal.

Pembumbunan : untuk menutup pangkal batang dengan tanah.

5. Pengendalian OPT (Organisme

pengganggu tanaman)

Pengendalian OPT harus disesuaikan dengan tingkat serangan.

Pengendalian OPT dapat dilakukan secara manual maupun

dengan pestisida.

6. Panen dan PascapanenPanen adalah tahap terakhir dari budidaya tanaman pangan. Setelah panen hasil

panen akan memasuki tahap pascapanen.

Standar panen

Pemanenan harus dilakukan pada umur/waktu yang tepat.

Cara pemanenan tanaman pangan harus sesuai dengan teknik dan anjuran baku

untuk setiap jenis tanaman sehingga diperoleh mutu hasil panen yang tinggi, tidak

rusak, tetap segar dalam waktu lama, dan meminimalkan tingkat kehilangan hasil

Panen bisa dilakukan dengan cara manual maupun dengan alat mesin pertanian.

Budidaya

Tanaman Jagung

Tanaman Jagung

Jagung merupakan tanaman pangan yang banyak digunakan

untuk bahan makanan pokok. Jagung juga merupakan tanaman

semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruhpertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan

paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman

jagung umumnya berketinggian 1 m sampai 3 m, ada varietas yang

dapat mencapai tinggi 6 m. Tinggi tanaman biasa diukur dari

permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan.

JENIS JAGUNG

Jagung Gigi Kuda (Dent Corn) biji kuning besar

Jagung Mutiara (Flint Corn) biji putih

Jagung Tepung (Flour Corn) biji kuning kecil lunak

Jagung Manis (Sweet Corn) biji kuning dan keriput jika kering

Jagung Brondong (Pop Corn) biji kuning lonjong runcing

Jagung Tunik (tiap biji berkelobot )

Jagung Ketan (waxy corn)

19

20Dent maize - Z. indentata Sturt.

21Dent maize (colour)- Z. indentata Sturt.

22Flint maize - Z. indurata Sturt.

Flourcorn23

24Sweet corn - Z. saccharata Sturt. (syn. rugosa Bonof.)

25Popcorn - Z. everata Sturt

26Pod corn - Z. tunicata Sturt

27Waxy maize - Z. ceritina Kulesh.

Budidaya Tanaman Jagung

Aspek Budidaya

Budidaya tanaman jagung pada umumnya tidaklah terlalu sulit,

karena tanaman ini sangat cocok tumbuh di Indonesia yang memilikiiklim tropis. Tanaman jagung mempunyai kemampuan beradaptasi

terhadap tanah, baik jenis tanah lempung berpasir maupun tanah

lempung dengan pH tanah 6-8. Jagung ini kebanyakan ditanam di

dataran rendah, baik sawah tadah hujan maupun sawah irigasi.

Sebagian terdapat juga di daerah pergunungan pada ketinggian

1000-1800 m di atas permukaan laut.

Syarat Tumbuh

i. Iklim

Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian

dari sinar matahari, curah hujan, temperatur, kelembaban, dan angin. Tempat penanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari

cukup dan jangan terlindung oleh pohon-pohon atau bangunan. Bila

tidak terdapat penyinaran dari matahari, hasilnya akan berkurang.

Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada

fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air.

Kami mulai menanam jagung pada awal musim hujan. Suhu

optimumnya antara 23 0C–300 C.

ii. Media TanamMedia tanam yang digunakan dalam budidaya jagung ini tidak memerlukan

persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur, dan kaya humus

agar berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5.

iii. Ketinggian TempatAerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Ketinggian

antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.

Pedoman Budidaya

I. Syarat Benih

Bermutu tinggi baik genetik, fisik, dan fisiologi (jagung manis hibrida varietas sweet boy).

Daya tumbuh benih lebih dari 90% dan bersetifikat. Kebutuhan benih pada lahan 20 m X 80

m ± 18 g atau sekitar 128 benih.

II. Pengolahan Lahan

Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa rumput yang cukup banyak dicangkul (dibalikan) untuk menjadi pupuk organik dikembalikan ke dalam tanah. Tanah

yang akan ditanami, dicangkul sedalam 20-30 cm, kemudian diratakan. Dibuat bedengan

atau jalur lahan seluas 80 cm X 40 cm.

III. Pemupukan

a. Seminggu sebelum benih di tanam ke lubang tanam, diberikan 0,31 kg pupuk kandang per lubang tanam untuk mengembalikan unsur hara dalam tanah

b. Pada saat tanam, diberikan Urea 12,5 gram/lubang tanam; SP36 6,25 gram/lubang tanam; dan KCl 2,08 gram/lubang tanam, cara pemberiannya adalah dengan tugal pada jarak 5 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi

c. Susulan I, pada saat umur 21 HST dengan Urea 12,5 gram/lubang tanam; SP36 6,25 gram/lubang tanam; dan KCl 2,08 gram/lubang tanam ditugal dengan jarak 10 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi

d. Susulan II, pada umur 35 HST pemberian Urea sebanyak 12,5 gram/lubang tanam; SP36 gram/ lubang tanam; dan KCl 2,08 gram/lubang tanam ditugal dengan jarak 15 cm dari tanaman jagung

e. Pemakaian furadan dapat diaplikasikan pada saat benih mulai ditanam dengan cara menyebarkannya di sekitar benih sebanyak 0,5 gram per tanaman.

f. Untuk mencegah dari serangan hama lalat bibit, maka diberi insektisida granul (WinGran 0,5 G) ke dalam lubang tanam dengan dosis 1 gram/lubang tanam.

Teknik Penanaman a. Penentuan Pola Tanaman

b. Lubang Tanam dan Cara Tanam

Pemeliharaan Tanaman

a. Penjarangan dan Penyulaman

b. Penyiangan

c. Pembumbunan

d. Pengairan dan penyiraman

PERMASALAH UTAMA di LAPANGAN

Biofisik

Kesuburan tanah

Kesesuaian iklim

Varietas

Gangguan hama dan penyakit

Teknik budidaya

35

Sosial ekonomi– Ketidaktahuan– Ketersediaan sarana

produksi– Pasar– Modal usahatani– Prilaku ekonomi–Kepercayaan/tahayul

Pengendalian OPT Pengendalian hama dan penyakit hanya dilakukan jika

dianggap perlu. Umumnya 2-3 semprot selamapertumbuhan tanaman

Hama

Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)

menyerang pada saat benih berkecambah.

Pengendalian : berikan insektisida butiran pada saat tanam(masukan dalam lubang benih) dengan dosis 10 kg/ha

Penggerek batang (Ostrinia furnacalis) dan tongkol(Heliothis armigera Hbn)

Menyerang saat tanaman muda dan saat tongkol mulaiterbentuk.

Pengendalian dengan menyemprot dengan insektisida cair yang selektif

Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hwfn.)

Menyerang daun terutama malam hari

Pengendalian dengan penyemprotan insektiisda cair

36

Lalat bibit (Atherigona exigua Stein) 37

Ostrinia furnacalis 38

Heliothis armigera 39

Agrotis ipsilon 40

Agrotis ipsilon 41

Pengendalian OPT Penyakit

Bulai (Perenosclerospora maydis Rac.)

penyakit penting jagung menyerang saat umur 2 – 3 minggu

Pengendalian yang baik adalah dengan menanam varietas yang tahan (Arjuna, Nakula, Kalingga, dan hibrida)

Jika terpaksa menggunakan fungisida gunakan Ridomil 35 SD dengan dosis 2 gram/kg sebagai perlakukan benih (campur dengan benih)

Hawar daun (Helminthosporium turcicum Pass.)

Gejalanya terdapat bercak coklat basah pada daun

Pengendalian dengan menanan varietas yang resisten

Gunakan fungisida yang efektif

Karat (Puccinia polysora Underw.)

Terdapat bercak kecil pada daun

Busuk tongkol ( Rhozictonia zeae Voorhess.)

Terlihat sebagai cendawan berwarna merah muda pada permukaan kelobot

Pengendalian dengan fungisida efektif

42

Perenosclerospora maydis 43

Helminthosporium turcicum 44

Helminthosporium turcicum 45

Puccinia polysora 46

Rhizoctonia zeae 47

48

Ustilago spp 49

Panen dan Pascapanen

A. Ciri dan Umur Panen

B. Cara Panen

C. Pengupasan

D. Pengeringan

E. Pemipilan

F. Penyortiran dan Penggolongan

50