Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

51
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi tanaman hortikultura merupakan ilmu yang mempelajari tentang budidaya, processing, dan pemasaran buah, sayuran, tanaman hias, rempah, dan obat. Hortikultura dianggap sangat penting karena tanaman hortikultur mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tubuh. Selain itu beberapa jenis tanaman hortikultura mampu mereduksi CO2 dan mengurangi polusi, mencegah erosi dan run-off, serta menghasilkan keuntungan di bidang perekonomian. Tanaman hortikultura khususnya buah-buahan, sangat banyak dibudidayakan dan banyak pula varietasnya di Indonesia. Dengan varietas yang berbagai macam, perlu diketahui karakteristik, budidaya, serta perlakuan khusus pada buah-buahan. Dan untuk kali ini, penulis ingin menjabarkan aspek-aspek tersebut khususnya untuk buah nanas dan mangga dengan lebih terperinci. I.2 Tujuan Untuk mengetahui teknik budidaya, perlakuan, serta pemasaran tanaman nanas di Indonesia Untuk mengetahui teknik budidaya, perlakuan, serta pemasaran tanaman mangga di Indonesia

Transcript of Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Page 1: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Teknologi tanaman hortikultura merupakan ilmu yang mempelajari tentang

budidaya, processing, dan pemasaran buah, sayuran, tanaman hias, rempah, dan obat.

Hortikultura dianggap sangat penting karena tanaman hortikultur mampu memenuhi

kebutuhan nutrisi bagi tubuh. Selain itu beberapa jenis tanaman hortikultura mampu

mereduksi CO2 dan mengurangi polusi, mencegah erosi dan run-off, serta menghasilkan

keuntungan di bidang perekonomian.

Tanaman hortikultura khususnya buah-buahan, sangat banyak dibudidayakan dan

banyak pula varietasnya di Indonesia. Dengan varietas yang berbagai macam, perlu

diketahui karakteristik, budidaya, serta perlakuan khusus pada buah-buahan. Dan untuk

kali ini, penulis ingin menjabarkan aspek-aspek tersebut khususnya untuk buah nanas dan

mangga dengan lebih terperinci.

I.2 Tujuan

Untuk mengetahui teknik budidaya, perlakuan, serta pemasaran tanaman

nanas di Indonesia

Untuk mengetahui teknik budidaya, perlakuan, serta pemasaran tanaman

mangga di Indonesia

1.3. Manfaat

Mengetahui teknik budidaya, perlakuan, serta pemasaran tanaman nanas di

Indonesia

Mengetahui teknik budidaya, perlakuan, serta pemasaran tanaman mangga di

Indonesia.

Page 2: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

II. PEMBAHASAN

2.1. NANAS

Klasifikasi

Tanaman nanas merupakan tanaman dari :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta

kelas : Angiospermae

ordo : Farinosae

famili : Bromiliaceae

genus : Ananas

species : Ananas comosus (L) Merr

Varietas

Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4

jenis golongan nanas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar),

Queen (daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish

(daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar)

dan Abacaxi (daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida).

Varietas cultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan

Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat,

Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di

Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/cultivar nanas yang dikategorikan unggul

adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang.

Spesifikasi

Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis

tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini

termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan

(habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang

panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang

Page 3: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya

yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk

buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Burung penghisap

madu (hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun

berbagai serangga juga memiliki peran yang sama.

Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati,

melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada

kulit buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung -- bersama-sama dengan

tongkol (spadix) bunga majemuk -- menjadi satu 'buah' besar. Nanas yang

dibudidayakan orang sudah kehilangan kemampuan memperbanyak secara

seksual, namun ia mengembangkan tanaman muda (bagian 'mahkota' buah) yang

merupakan sarana perbanyakan secara vegetatif.

Sentra Penanaman

Penanaman nanas di dunia berpusat di negara-negara Brazil, Hawaii,

Afrika Selatan, Kenya, Pantai Gading, Mexico dan Puerte Rico. Di Asia tanaman

nanas ditanam di negara-negara Thailand, Filipina, Malaysia dan Indonesia

terdapat di daerah Sumatera utara, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa

Barat. Pada masa mendatang amat memungkinkan propinsi lain memprioritaskan

pengembangan nanas dalam skala yang lebih luas dari tahun-tahun sebelumnya.

Luas panen nanas di Indonesia + 165.690 hektar atau 25,24% dari sasaran

panen buah-buahan nasional (657.000 hektar). Beberapa tahun terakhir luas areal

tanaman nanas menempati urutan pertama dari 13 jenis buah-buahan komersial

yang dibudidayakan di Indonesia.

Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman nanas dapat tumbuh pada keadaan iklim basah maupun kering, baik tipe

iklim A, B, C maupun D, E, F. Tipe iklim A terdapat di daerah yang amat basah,

Page 4: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

B (daerah basah), C (daerah agak basah), D (daerah sedang), E (daerah agak

kering) dan F (daerah kering).

Pada umumnya tanaman nanas ini toleran terhadap kekeringan serta memiliki

kisaran curah hujan yang luas sekitar 1000-1500 mm/tahun. Akan tetapi tanaman

nanas tidak toleran terhadap hujan salju karena rendahnya suhu.

Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik dengan cahaya matahari rata-rata 33-

71% dari kelangsungan maksimumnya, dengan angka tahunan rata-rata 2000 jam.

Suhu yang sesuai untuk budidaya tanaman nanas adalah 23-32 derajat C, tetapi

juga dapat hidup di lahan bersuhu rendah sampai 10 derajat C.

Media tanam

Pada umumnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok

untuk tanaman nanas. Meskipun demikian, lebih cocok pada jenis tanah yang

mengandung pasir, subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik serta

kandungan kapur rendah.

Derajat keasaman yang cocok adalah dengan pH 4,5-6,5. Tanah yang banyak

mengandung kapur (pH lebih dari 6,5) menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan

klorosis. Sedangkan tanah yang asam (pH 4,5 atau lebih rendah) mengakibatkan

penurunan unsur Fosfor, Kalium, Belerang, Kalsium, Magnesium, dan

Molibdinum dengan cepat.

Air sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman nanas untuk penyerapan

unsur-unsur hara yang dapat larut di dalamnya. Akan tetapi kandungan air dalam

tanah jangan terlalu banyak, tidak becek (menggenang). Hal yang harus

diperhatian adalah aerasi dan drainasenya harus baik, sebab tanaman yang

terendam akan sangat mudah terserang busuk akar.

Kelerengan tanah tidak banyak berpengaruh dalam penanaman nanas, namun

nanas sangat suka jika ditanam di tempat yang agak miring, sehingga begitu ada

air yang melimpah, begitu cepat pula tanah tersebut menjadi kering.

Page 5: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Ketinggian tempat

Nanas cocok ditanam di ketinggian 800-1200 m dpl. Pertumbuhan optimum

tanaman nanas antara 100-700 m dpl.

Budidaya

Pembibitan

Keberhasilan penanaman nanas sangat ditentukan oleh kualitas bibit.

Nanas dapat dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif. Cara vegetatif

digunakan adalah tunas akar, tunas batang, tunas buah, mahkota buah dan stek

batang. Cara generatif dengan biji yang ditumbuhkan dengan persemaian, (jarang

digunakan). Kualitas bibit yang baik harus berasal dari tanaman yang

pertumbuhannya normal, sehat serta bebas dari hama dan penyakit.

Persyaratan Benih

Bibit yang baik harus mempunyai daun-daun yang nampak tebal-tebal

penuh berisi, bebas hama dan penyakit, mudah diperoleh dalam jumlah banyak,

pertumbuhan relatif seragam serta mudah dalam pengangkutan terutama untuk

bibit stek batang. Tunas batang dan stek batang.

Penyiapan Benih

Benih nanas dari biji (generatif) jarang digunakan karena membutuhkan

teknik khusus dan beberapa jenis nanas tidak dapat melakukan penyerbukan

sendiri dan tidak menghasilkan biji. Cara perbanyakan secara vegetatif (tunas

akar) mempunyai ciri khusus: tunas yang tumbuh dari bagian batang yang terletak

di dalam tanah, jumlah tunas akar per rumpun relatif sedikit, bentuk daun lebih

langsing, masa remaja tunas akar relatif pendek. Cara vegetatif lain (tunas batang)

mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh dari batang dan jumlah tunas per rumpun

relatif sedikit. Tunas batang mempunyai ciri-ciri tunas yang tumbuh pada tangkai

buah di bawah tangkai buah dan di atas tunas batang, jumlah tunas buah per

tanaman relatif banyak hingga mencapai 10 tunas dan ukuran tunas yang

bervariasi tergantung dari pertumbuhan tanaman. Untuk cara vegetatif dengan

Page 6: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

mahkota buah ciri-cirinya adalah tunas yang ditumbuhkan dari mata tunas yang

non-aktif pada batang, kemudian disemaikan dalam media steril dengan perlakuan

khusus serta jumlah bibit yang dihasilkan banyak, seragam, dan mudah dalam

pengangkutan.

Penyiapan benih (bibit) untuk tanaman nanas dibedakan menjadi bibit

tunas batang dan bibit nanas dari stek. Penyiapan bibit tunas batang: memilih

tunas batang pada pohon induk yang sedang berbuah/setelah panen. Tunas batang

yang baik adalah panjang 30-35 cm. Daun-daun dekat pangkal pohon dipotong

untuk mengurangi penguapan dan mempermudah pengangkutan, setelah itu

biarkan selama beberapa hari di tempat teduh dan bibit siap angkut ke tempat

penanaman langsung segera ditanam. Untuk penyiapan bibit nanas dari stek,

langkah pertama yang dilakuakan adalah memotong batang nanas yang sudah

dipanen buahnya sepanjang 2,5 cm, kemudian potongan dibelah menjadi 4 bagian

yang mengandung mata tunas. Media semai berupa pasir bersih dalam bak tanam.

Bibit yang dihasilkan dengan tinggi 25-35 cm atau berumur 3-5 bulan dicabut,

ditanam di kebun. Bila bibit akan diangkut dalam jarak jauh, akar-akarnya

dibungkus dengan humus lembab. Benih yang disiapkan harus disesuaikan

dengan luas areal penanaman. Kepadatan tanaman yang ideal berkisar antara

44.000-77.000 bibit tanaman per Ha, tergantung jarak tanam, jenis nanas,

kesuburan tanah, sistem tanam dan jenis bibit. Penanaman dengan sistem persegi

(jarak tanam 150 x 150 cm) membutuhkan sekitar 3556 bibit bila lahan yang

mangkus ditanami 80%. Atau 12.698 - 15.875 bibit pada sistem tanam kereta api

dengan jarak tanam 60 x 60 cm dan jarak antar barisan sebelah kanan/kiri dari

kereta api adalah 150 cm.

Teknik Penyemaian

Persemaian untuk nanas memerlukan perlakuan khusus. Langkah dalam

menyiapkan media semai dalam bak persemaian berupa tepung (misalnya

Rootone) pada permukaan belahan batang untuk mempercepat pertumbuhan akar.

Belahan batang pada bak persemaian disemaikan sedalam 1,5 - 2,5 cm dan jarak

tanam 5-10 cm. Kondisi media persemaian dijaga agar tetap lembab dan sirkulasi

Page 7: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

udara baik, dengan menutup bak persemaian dengan lembar plastik tembus

cahaya (bening).

Stek batang nanas dibiarkan bertunas dan berakar. Tempat persemaian

baru yang medianya disuburkan dengan pupuk kandang disiapkan. Campuran

media berupa tanah halus, pasir dan pupuk kandang halus (1:1:1) atau pasir

dengan pupuk kandang halus (1:1). Langkah terakhir adalah memindahtanamkan

bibit nanas dari persemaian perkecambahan ke persemaian pembesaran bibit.

Pemeliharaan Pembibitan

Pemeliharaan pembibitan/persemaian penyiraman dilakukan secara

berkala dijaga agar kondisi media tanam selalu lembab dan tidak kering supaya

bibit tidak mati. Pemupukan dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan

perbandingan kadar yang sudah ditentukan. Penjarangan dan pemberian pestisida

dapat dilakukan jika diperlukan.

Pemindahan Bibit

Pemindahan bibit dapat dilakukan jika ukuran tinggi bibit mencapai 25-30

cm atau berumur 3-5 bulan.

Pengolahan media tanam

Persiapan

Penanaman nanas dapat dilakukan pada lahan tegalan atau ladang. Waktu

persiapan dan pembukaan lahan yang paling baik adalah disaat waktu musim

kemarau, dengan membuang pepohonan yang tidak diperlukan. Pengolahan tanah

dapat dilakukan pada awal musim hujan. Derajat keasaman tanah perlu

diperhatikan karena tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada pH sekitar

5,5. Jumlah bibit yang diperlukan untuk suatu lahan tergantung dari jenis nanas,

tingkat kesuburan tanah dan ekologi pertumbuhannya.

Page 8: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Pembukaan Lahan

Untuk membuka suatu lahan, perlu dilakukan: membuang dan

membersihkan pohon-pohon atau batu-batuan dari sekitar lahan kebun ke tempat

penampungan limbah pertanian. Mengolah tanah dengan dicangkul/dibajak

dengan traktor sedalam 30-40 cm hingga gembur, karena, bisa berakibat fatal

pada produksi tanaman. Biarkan tanah menjadi kering minimal selama 15 hari

agar tanah benarbenar matang dan siap ditanami.

Pembentukan Bedengan

Pembentukan bedengan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan

tanah untuk kedua kalinya yang sesuai dengan sistem tanam yang dipakai. Sistem

petakan cukup dengan cara meratakan tanah, kemudian di sekililingnya dibuat

saluran pemasukan dan pembuangan air. Sistem bedengan dilakukan dengan cara

membuat bedengan-bedengan selebar 80-120 cm, jarak antar bedengan 90-150 cm

atau variasi lain sesuai dengan sistem tanam. Tinggi petakan atau bedengan

adalah antara 30-40 cm.

Pengapuran

Derajat kemasaman tanah yang sesuai untuk tanaman nanas adalah 4,5-

6,5. Pengapuran tanah dilakukan dengan Calcit atau Dolomit atau Zeagro atau

bahan kapur lainnya dengan cara ditaburkan merata dan dicampurkan dengan

lapisan tanah atas terutama tanah-tanah yang bereaksi asam (pH dibawah 4,5).

Dosis kapur disesuaikan dengan pH tanah, namun umumnya berkisar antara 2-4

ton/ha. Bila tidak turun hujan, setelah pengapuran segera dilakukan pengairan

tanah agar kapur cepat melarut.

Pemupukan

Dalam penanaman nanas dilakukan pemberian pupuk kandang dengan

dosis 20 ton per hektar. Cara pemberian: dicampurkan merata dengan lapisan

tanah atas atau dimasukkan per lubang tanam. Juga digunakan pupuk anorganik

NPK dan urea. Nitrogen (N) sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman,

Page 9: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

fosfor diperlukan selama beberapa bulan pada awal pertumbuhan sedangkan

Kalium diperlukan untuk perkembangan buah, khususnya nanas. Pupuk urea

penggunaannya dikombinasikan dengan perangsang pembungaan.

Teknik penanaman

Penentuan Pola Tanam

Pola tanam merupakan pengaturan tata letak tanaman dan urutan jenis

tanaman dengan waktu tertentu, dalam kurun waktu setahun. Dalam teknik

penanaman nanas ada beberapa sistem tanam, yaitu: sistem baris tunggal atau

persegi dengan jarak tanam 150 x 150 cm baik dalam maupun antar barisan; 90 x

30 cm jarak dalam barisan 30 cm, dan jarak antar barisan adalah 90 cm. Sistem

baris rangkap dua dengan jarak tanam 60 x 60 cm, dan jarak antar barisan sebelah

kiri dan kanan dari 2 barisan adalah 150 cm dan jarak tanam 45 x 30 cm, dan

jarak antar barisan tanaman sebelah kiri dan kanan dari 2 barisan tanaman adalah

90 cm. Sistem baris rangkap tiga dengan jarak tanam 30 x 30 cm membentuk

segitiga sama sisi dengan jarak antar barisan sebelah kiri/ kanan dari 3 barisan

tanaman: 90 cm dan jarak tanam 40 x 30 cm dengan jarak antar barisan sebelah

kiri/kanan dari 3 barisan adalah 90 cm serta sisitem baris rangkap empat dengan

jarak 30 x 30 cm dan jarak antar barisan sebelah kiri/kanan dari 4 barisan tanaman

90 cm.

Pembuatan Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam pada jarak tanam yang dipilih sesuai dengan

sistem tanam. Ukuran lubang tanam: 30 x 30 x 30 cm. Untuk membuat lubang

tanam digunakan pacul, tugal atau alat lain.

Cara Penanaman

Penanaman yang baik dilakukan pada awal musim hujan. Langkah-

langkah yang dilakukan: (1) membuat lubang tanam sesuai dengan jarak dan

sistem tanam yang dipilih; (2) mengambil bibit nanas sehat dan baik dan

menanam bibit pada lubang tanam yang tersedia masing-masing satu bibit per

Page 10: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

lubang tanam; (3) tanah ditekan/dipadatkan di sekitar pangkal batang bibit nanas

agar tidak mudah roboh dan akar tanaman dapat kontak langsung dengan air

tanah; (4) dilakukan penyiraman hingga tanah lembab dan basah; (5) penanaman

bibit nanas jangan terlalu dalam, 3-5 cm bagian pangkal batang tertimbun tanah

agar bibit mudah busuk.

Pemeliharaan tanaman

Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan nanas tidak dilakukan karena tanaman nanas spesifik dan

tidak berbentuk pohon. Kegiatan penyulaman nanas diperlukan, sebab ceding-

ceding bibit nanas tidak tumbuh karena kesalahan teknis penanaman atau faktor

bibit.

Penyiangan

Penyiangan diperlukan untuk membersihkan kebun nanas dari rumput liar

dan gulma pesaing tanaman nanas dalam hal kebutuhan air, unsur hara dan sinar

matahari. Rumput liar sering menjadi sarang dari dan penyakit. Waktu

penyiangan tergantung dari pertumbuhan rumput liar di kebun, namun untuk

menghemat biaya penyiangan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan.

Cara penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput dengan

tangan/kored/cangkul. Tanah di sekitar bedengan digemburkan dan ditimbunkan

pada pangkal batang nanas sehingga membentuk guludan.

Pembubunan

Pembubunan diperlukan dalam penanaman nanas, dilakukan pada tepi

bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya

mengambil tanah dari selokan atau parit di sekeliling bedengan, agar bedengan

menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam, sehingga drainase menjadi

normal kembali. Pembubunan berfungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan

akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman nanas

berdiri kuat.

Page 11: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Pemupukan

Pemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk

buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai

tanaman berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah:

a) Pupuk NPK tablet (Pamafert)

1. Komposisi kandungan N-P2O5-K2O-MgO-CaO adalah 17-8-12-0-2+mikro

2. Bentuk pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet

3. Dosisi anjuran satu tablet tiap tanaman

b) Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KCl

1. Dosis anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar.

Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama.

2. Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan ZA 125

kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha. Pada umur 6 bulan

dipupuk kandang 10 ton/ha. Cara pemberian pupuk

dibenamkan/dimasukkan ke dalam parit sedalam 10-15 cm diantara barisan

tanaman nanas, kemudian tutup dengan tanah. Cara lain: disemprotkan pada

daun terutama pupuk Nitrogen dengan dosis 40 gram Urea per liter atau ±

900 liter larutan urea per hektar.

Pengairan dan Penyiraman

Sekalipun tanaman nanas tahan terhadap iklim kering, namun untuk

pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan air yan cukup. Pengairan

/penyiraman dilakukan 1-2 kali dalam seminggu atau tergantung keadaan cuaca.

Tanaman nanas dewasa masih perlu pengairan untuk merangsang pembungaan

dan pembuahan secara optimal. Pengairan dilakukan 2 minggu sekali. Tanah yang

terlalu kering dapat menyebabkan pertumbuhan nanas kerdil dan buahnya kecil-

kecil. Waktu pengairan yang paling baik adalah sore dan pagi hari dengan

menggunakan mesin penyemprot atau embrat.

Page 12: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Hama Penyakit

Hama

Penggerak buah (Thecla basilides Geyer)

Ciri: kupu-kupu berwarna coklat dan kupu-kupu betina meletakkan

telurnya pada permukaan buah, kemudian menetas menjadi larva; bentuk larva

pada bagian tubuh atas cembung, bagian bawah datar dan tubuh tertutup bulu-

bulu halus pendek. Gejala: menyerang buah dengan cara menggerek/melubangi

daging buah; buah nanas yang diserang hama ini berlubang dan mengeluarkan

getah, kemudian membusuk karena diikuti serangan cendawan atau bakteri.

Pengendalian: (1) non kimiawi dengan menjaga kebersihan kebun serta

membuang bagian tanaman yang terserang hama; (2) kimiawi dengan

menyemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Basudin 60 EC atau

Thiodan 35 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

Kumbang (Carpophilus hemipterus L.)

Ciri: berupa kumbang kecil, berwarma coklat/hitam; larva berwarna putih

kekuningan, berambut tipis, bentuk langsing berkaki 6. Gejala: menyerang

tanaman nanas yang gluka sehingga bergetah dan busuk oleh mikroorganisme lain

(cendawan dan bakteri). Pengendalian: dilakukan dengan menjaga kebersihan

kebun dan pemberian insektisida.

Lalat buah (Atherigona sp.)

Ciri: Lalat berukuran kecil, meletakkan telur pada bekas luka bagian buah,

kemudian menjadi larva berwarna putih. Gejala: merusak/ memakan daging buah

hingga menyebabkan busuk lunak. Pengendalian: (1) non kimiawi dengan

menjaga kebersihan kebun, membuang buah yang terserang lalat buah; (2)

kimiawi dengan cara disemprot insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti

Thiodan 35 EC atau Basudin EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

Page 13: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Thrips (Holopothrips ananasi Da Costa Lima)

Ciri: Tubuh thrips berukuran sangat kecil panjang sekitar 1,5 mm,

berwarna coklat, dan bermata besar. Gejala: menyerang tanaman dengan cara

menghisap cairan sel daun sehingga menimbulkan bintik-bintik berwarna perak;

pada tingkat serangan yang berat menyebabkan pertumbuhan tanaman muda

terhambat. Pengendalian: (1) secara non kimiawi dapat dilakukan dengan menjaga

kebersihan kebun dan mengurangi ragam tanaman inang; (2) secara kimiawi

dilakukan dengan penyemprotan insektisida: Mitac 200 EC atau Dicarol 25 SP

pada konsentrasi yang dianjurkan.

Sisik (Diaspis bromeliae Kerne)

Ciri: Serangga berukuran kecil diameter ± 2,5 mm, bulat dan datar,

berwarna putih kekuningan/keabu-abuan, bergerombol menutupi buah dan daun,

sehingga menyebabkan ukuran buah kecil dan pertumbuhan tanaman terhambat.

Pengendalian: dapat disemprot dengan insektisida Decis 2,5 EC atau Curacron

500 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

Ulat buah (Tmolus echinon L)

Ciri: Serangga muda/dewasa berupa kupu-kupu berwarna coklat serta

larva/ulat tertutup rambut halus dan kepalanya kecil. Gejala: menyerang buah

nanas dengan cara menggerek dan membuat lubang yang menyebabkan buah

berlubang, bergetah dan sebagian buah memotong bagian tanaman yang terserang

berat. Pengendalian dilakukan dengan mengumpulkan/membunuh ulat secara

mekanis, serta disemprot insektisida: Buldok 25 EC atau Thiodan 35 EC pada

konsentrasi yang dianjurkan

Hama lain: rayap, tikus, nematoda, bintil akar dan kutu tepung jeruk juga kadang-

kadang menyerang tanaman nanas.

Page 14: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Penyakit

Busuk hati dan busuk akar

Penyebab: cendawan Phytophthora parasitica Waterh dan P. cinnamomi

Rands. Penyakit busuk hati disebut hearth rot, sedangkan busuk akar dinamakan

root rot. Penyebaran penyakit dibantu bermacam-macam tanaman inang, air yang

mengalir, alat-alat pertanian, curah hujan tinggi, tanah yang mengandung bahan

organik dan kelembaban tanah tinggi antara 25-35 derajat C. Gejala: pada daun

terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnya

nekrotis; daun-daun muda mudah dicabut bagian pangkalnya membusuk dengan

bau busuk berwarna coklat, dan akhirnya tanaman mati; pembusukan pada sistem

perakaran. Pengendalian: (1) non kimiawi dilakukan dengan cara perbaikan

drainase tanah, mengurangi kelembapan sekitar kebun, dan memotong/mencabut

tanaman yang sakit; (2) kimiawi dengan pencelupan bibit dalam larutan fungisida

sebelum tanam, seperti Dithane M-45 atau Benlate.

Busuk pangkal

Penyebab: cendawan Thielaviopsis paradoxa (de Seyn) Hohn atau

Ceratocystis paradoxa (Dade) C. Moreu. Penyakit ini sering disebut base rot.

Penyebaran penyakit dibantu tanaman inangnya, adanya luka-luka mekanis pada

tanaman, angin, hujan dan tanah. Gejala: pada bagian pangkal batang, daun, buah

dan bibit menampakkan gejala busuk lunak berwarna coklat atau hitam, berbau

khas, atau bercak-bercak putih kekuning-kuningan. Pengendalian: (1) non

kimiawi dengan melakukan penyimpanan bibit sementara sebelum tanamn agar

luka cepat sembuh, menanam bibit pada cuaca kering, dan menghindari luka-luka

mekanis; (2) kimiawi dengan perendaman bibit dalam larutan fungisida Benlate.

Penyakit Lain

Penyakit adalah busuk bercak gabus pada buah disebabkan oleh cendawan

Pinicillium funiculosum Thom, busuk bibit oleh cendawan Pythium sp., layu dan

bercak kuning oleh virus yang belum diketahui secara pasti jenisnya.

Pengendalian: harus dilakukan secara terpadu, meliputi penggunaan bibit yang

Page 15: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

sehat, perbaikan kultur teknik budidaya secara intensif, pemotongan/pencabutan

dan pemusnahan tanaman yang sakit.

Pemanenan

Ciri dan umur panen

Panen buah nanas dilakukan setelah nanas berumur 12-24 bulan,

tergantung dari jenis bibit yang digunakan. Bibit yang berasal dari mahkota bunga

berbuah pada umur 24 bulan, hingga panen buah setelah berumur 24 bulan.

Tanaman yang berasal dari tunas batang dipanen setelah umur 18 bulan,

sedangkan tunas akar setelah berumur 12 bulan. Ciri-ciri buah nanas yang siap

dipanen:

a) Mahkota buah terbuka.

b) Tangkai ubah mengkerut.

c) Mata buah lebih mendatar, besar dan bentuknya bulat.

d) Warna bagian dasar buah kuning.

e) Timbul aroma nanas yang harum dan khas.

Cara panen

Tata cara panen buah nanas: memilih buah nanas yang menunjukkan

tanda-tanda siap panen. Pangkal tangkai buah dipotong secara mendatar/miring

dengan pisau tajam dan steril. Pemanenan dilakukan secara hati-hati agar tidak

rusak dan memar.

Periode panen

Tanaman nanas dipanen setelah berumur 12-24 bulan. Pemanenan buah

nanas dilakukan bertahap sampai tiga kali. Panen pertama sekitar 25%, kedua

50%, dan ketiga 25% dari jumlah yang ada. Tanaman yang sudah berumur 4-5

tahun perlu diremajakan karena pertumbuhannya lambat dan buahnya kecil. Cara

peremajaan adalah membongkar seluruh tanaman nanas untuk diganti dengan

bibit yang baru. Penyiapan lahan sampai penanaman dilakukan seperti cara

bercocok tanam pada lahan yang baru.

Page 16: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Prakiraan produksi

Potensi produksi per hektar pada tanaman nanas yang dibudidayakan

intensif dapat mencapai 38-75 ton/hektar. Pada umumnya rata-rata 20 ton/hektar,

tergantung jenis nanas dan sistem tanam.

Pascapanen

Buah nanas termasuk komoditi buah yang mudah rusak, susut dan cepat

busuk. Oleh karena itu, setelah panen memerlukan penanganan pascapanen yang

memadai :

Pengumpulan

Setelah panen dilakukan pengumpulan buah ditempat penampungan hasil

atau gudang sortasi.

Penyortiran dan Penggolongan

Kegiatan sortasi dimulai dengan memisahkan buah yang rusak, memar,

busuk, atau mentah secara tersendiri dari buah yang bagus dan normal. Klasifikasi

buah berdasarkan bentuk dan ukuran yang seragam, jenis maupun tingkat

kematangannya.

Penyimpanan

Penyimpanan dilakukan jika harga turun, sehingga untuk menunggu harga

naik maka dilakukan penyimpanan. Buah nanas biasanya disimpan dalam peti

kemas dalam ruangan dingin yang suhunya sekitar 5 derajat C.

Pengemasan dan Pengangkutan

Kegiatan pengemasan dimulai dengan mengeluarkan buah nanas dari

lemari pemeraman, lalu dipilih (sortasi) berdasarkan tingkat kerusakannya agar

seragam. Kemudian buah nanas dibungkus dengan kertas pembungkus lalu

dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu atau dos karton bergelombang.

Ukuran wadah pengemasan 60 x 30 x 30 cm yang diberi lubang ventilasi. Proses

Page 17: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

pengangkutan dimulai dengan memasukkan peti kemas secara teratur pada alat

pengangkutan, buah nanas diangkut dan dipasarkan ke tempat pemasaran.

2.2. MANGGA

Klasifikasi

Mangga merupakan tanaman dari:

Kimgdom : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : M. indica

Varietas

Berdasarkan habitus tanaman, varietas mangga banyak sekali, yang

berbeda-beda besar buahnya, warna kulit buah, warna daging buah, rasanya,

aromanya, bentuk pohon dan juga daunnya. Namun beberapa varietas mangga

yang terkenal yaitu: Dari Indonesia ada Harumanis (Mangga yang berasal dari

daerah Probolinggo, Jawa Timur – ini merupakan salah satu varietas unggul yang

telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Buahnya berbentuk jorong, berparuh sedikit,

dan ujungnya meruncing), Cengkir Indramayu (Mangga yang satu ini memang

khas Indramayu, didaerahnya mangga ini dikenal sebagai mangga Cengkir (pelem

cengkir) berukuran besar dan memiliki serat buah yang khas). Golek (Jenis

mangga lokal asal Probolinggo dan Pasuruan ini namanya sudah sangat tenar.

Menteri Pertanian sudah melepas mangga golek ini sebagai varietas unggul).

Manalagi Situbondo (Rasa buahnya yang manis lezat menyebabkan orang yang

memakannya dapat lupa pada dirinya- sendiri. Demikianlah latar belakang

penamaan mangga ini). Lalijiwo / Probolinggo (Rasa buahnya yang manis lezat

menyebabkan orang yang memakannya dapat lupa pada dirinya- sendiri.

Demikianlah latar belakang penamaan mangga ini). Gedong Gincu

Page 18: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

(Daerah Cirebon dan sekitarnya merupakan asal mangga gedong gincu. Ciri khas

mangga ini adalah warna kulit serta daging buahnya kuning kemerahan dan

tampak mencolok). Apel (Rasa buahnya yang masam ketika masih muda menjadi

ciri khas jenis mangga ini, bentuk buahnya yang mirip apel pada umumnya karena

ada semburat warna merah dan hijau layaknya buah apel). Kelapa

(Mangga ini beratnya dapat mencapai 1 kg. Panjang tangkai buahnya dapat

mencapai 0,5 m dan setiap tangkai hanya digantungi satu buah. Mangga yang

berukuran istimewa ini diduga berasal dari Medan, Sumatera Utara). Madu

Anggur (Rasa buahnya yang manis lezat menyebabkan orang yang memakannya

seperti ketagihan Demikianlah latar belakang penamaan mangga ini. Buahnya

berbentuk bulat panjang, sedikit berparuh dan berlekuk.

Sedangkan dari luar negeri ada: Okyong (Mangga okyong adalah mangga

yang berasal dari thailand, struktuir buahnya empuk dan hampir tanpa serat dan

biji nya sangat tipis, itulah yang menyebabkan mangga jenis ini banyak di gemari

oleh para penikmatmangga). Parked (termasuk jenis manga dari luar, struktur

buahnya empuk dan hampir tanpa serat dan biji nya sangat tipis, itulah yang

menyebabkan mangga jenis ini banyak di gemari oleh para penikmatmangga).

Erwin (mangga yang berasal dari Autralia, struktur buahnya empuk dan berserat

dan biji nya sangat tipis, itulah yang menyebabkan mangga jenis ini banyak di

gemari oleh para penikmatmangga). Nam dok mai (mangga yang berasal dari

thailand, struktuir buahnya empuk dan hampir tanpa serat dan biji nya sangat

tipis, itulah yang menyebabkan mangga jenis ini banyak di gemari oleh para

penikmatmangga). Khioe sawoei (mangga yang berasal dari thailand, struktur

buahnya empuk dan berserat dan biji nya sangat tipis, itulah yang menyebabkan

mangga jenis ini banyak di gemari oleh para penikmat mangga karena mangga ini

dapat dipanen muda alias manenda). Nang klawang (mangga yang berasal dari

thailand, struktur buahnya empuk dan berserat dan biji nya sangat tipis, itulah

yang menyebabkan mangga jenis ini banyak di gemari oleh para penikmat

mangga karena mangga ini dapat dipanen muda alias manenda). Malgova

(Rasa buahnya yang masam ketika masih muda menjadi ciri khas jenis mangga

Page 19: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

ini, bentuk buahnya yang mirip kelapa pada umumnya karena ada semburat warna

merah dan hijau Pohonnya rajin berbuah dan sangat cocok untuk tanaman hias di

depan rumah). Chok anan (mangga yang berasal dari thailand, struktur buahnya

empuk dan berserat dan biji nya sangat tipis, itulah yang menyebabkan mangga

jenis ini banyak di gemari oleh para penikmat mangga).

Spesefikasi

Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau

lebih, meski kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang.

Batang mangga tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk

tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai

10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-

sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya

coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.

Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga

bisa mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak

akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm.

Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang

tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada

sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi

makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti

dalam lingkaran (roset).

Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset,

2-10 × 8-40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip

dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun

sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:

Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.

Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.

Page 20: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.

Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.

Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau

kekuningan; yang di kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah

atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau

muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih.

Bunga Berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga

majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting.

Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning

kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu

utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini

mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan

cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga

atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum

bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga

pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.

Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan

ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6-8

mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga

hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya buah. Persentase bunga

hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya, yaitu antara 1,25%-

77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%.

Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai

panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian juga

mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4

sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat garis

timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun

Page 21: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi

menjadi kemerahan.

Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah

sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama

panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek.

Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu

pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari

yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya

bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.

Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta

terletak pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan

ujungnya terdapat kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga

kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.

Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging,

dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada

macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung,

indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah

kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang

disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus,

yang dilanjutkan ke bagian perut.

Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau

kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning

atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan

berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup

endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada

yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.

Page 22: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

Sentra Penanaman

Pusat penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo, Indramayu,

Cirebon. Tahun 1994 jumlah tanaman yang menghasilkan adalah 8.901.309

tanaman dengan produksi 668.048 ton. Sedangkan di Nusa Tenggara Barat adalah

Sumbawa, terutama terdapat di Kecamatan Ulan/Rhee dan Lunyuk. Luas lahan

yang berpotensi bagi pengembangan mangga mencapai 1.037 Ha, yang sudah

dimanfaatkan seluas 557,47 Ha (55.747 pohon) dan 479,53 Ha lagi yang dapat

dimanfaatkan bagi pengembangan mangga kedepan. Untuk daerah Sulawesi

Selatan  adalah Kabupaten Jeneponto yang merupakan salah satu Kabupaten yang

melaksanakan pengembangan kebun buah-buahan yang didanai oleh proyek

PAH/IHDUA, JBIC IP-477 dalam pembangunan kebun mangga dengan varietas

Arumanis 143 dan Gadung 21 seluas 1.000 Ha di Kecamatan Bangkala yang

meliputi 2 desa yaitu Desa Bontoranmu dan Desa Mallasoro.

Sedangkan dari luar negeri sentra penanaman mangga di negara India,

Tiongkok, Meksiko, Thailand, Pakistan, Indonesia, Brasil, Filipina, dan

Bangladesh. Total produksi dunia di tahun ‘80an sekitar 15 juta ton, namun hanya

sekitar 90.000 ton (1985) yang diperdagangkan di tingkat dunia. Artinya,

sebagian besar mangga dikonsumsi secara lokal.

Syarat Tumbuh

• Iklim

o Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering

selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga.

Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama

dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.

Page 23: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

• Media Tanam

o Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung

pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang.

o Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di

bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.

• Tempat Ketinggian

o Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian

0-500 m dpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih

banyak dari pada di dataran tinggi.

Budidaya

• Pembibitan

1) Perbanyakan dengan Biji

1. Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji

dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.

2. Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media

tanah kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20

cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40

atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur. Persemaian diberi naungan

dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam

persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah

bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak

boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah.

Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang

benar-benar kuat dan baik. Bibit di kotak persemaian harus

dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai

25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah

dan tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika

bibit telah berumur 6 bulan.

Page 24: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

2) Okulasi

Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang

atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan

tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yang

sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi)

dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau

agar bagian yang ditempel tidak busuk.

3) Pencangkokan

Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari

tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan

diberi tanah dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut

kelapa.

• Pengolahan Media Tanam

1. Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan

faktor kemudahan transportasi dan sumber air.

2. Pembukaan Lahan

o Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-

alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal

tanam.

o Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu

besar.

3. Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam

dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak

tanam standar adalah 10 m dan diatur dengan cara:

1. segi tiga sama kaki.

2. diagonal.

3. bujur sangkar (segi empat).

Page 25: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

• Teknik Penanaman

1) Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan kedalaman 100 cm. Pada

waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan

galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan

pupuk kandang lalu dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian

bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam

dilakukan pada musim kemarau.

2) Cara Penanaman

Lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang

dan lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25

gram. Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya

dan masukkan kembali tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di

sekitar batang dan pasang kayu penyangga tanaman.

3) Penanaman Pohon Pelindung

Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yang kuat.

Jenis yang biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.

• Pemeliharaan Tanaman

1) Penyiangan

Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yang telah

dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi.

Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan dan pemupukan.

Page 26: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

2) Penggemburan/Pembubunan

Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang

perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di

kebun mangga cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.

3) Perempelan/Pemangkasan

Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan

meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan

pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat 3–4 tunas saja. Tunas

yang dipilih jangan terletak sama tinggi dan berada pada sisi yang berbeda. Tunas

dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali.

Pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas.

Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yang sama dengan

pemangkasan ke-2.

4) Pemupukan

a) Pupuk organik

1. Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.

2. Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.

3. Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg

pupuk kandang, 15 kg abu.

4. Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg

abu.

Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan

tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam

setengah mata cangkul (5 cm).

Page 27: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

b) Pupuk anorganik

1. Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.

2. Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.

3. Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080

gram/tanaman.

4. Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970

gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.

5. Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940

gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.

5) Peningkatan Kuantitas Buah

Dari sejumlah besar bunga yang muncul hanya 0,3% yang dapat menjadi

buah yang dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat disemprotkan

polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm

hormon giberelin. Dengan cara ini, persentase pembentukan buah yang dapat

dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%.

Hama dan Penyakit

• Hama

1. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)

o Menyerang buah dan masuk ke dalamnya.

o Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak

bertelur.

2. Bubuk buah mangga

o Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila

dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.

o Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini,

menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar

Page 28: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah

dicangkul.

3. Bisul daun (Procontarinia matteiana.)

o Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat,

hijau dan kemerahan.

o Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord,

Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun

yang terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan

kepompong dan memperbaiki aerasi.

4. Lalat buah

o Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas.

o Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi

umpan berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah dan

insektisida.

5. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)

o Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini

menyerang daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan

cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas

atau kuncup. Cairan yang membeku menimbulkan jamur kerak hitam.

o Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu

empat kali.

6. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)

o Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda

sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian

bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.

o Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida

Diazinon atau Basudin.

Page 29: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

7. Codot

o Memakan buah mangga di malam hari.

o Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela

daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi

pohon dengan jaring.

• Penyakit

1) Penyakit mangga

o Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga

menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.

o Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.

2) Penyakit diplodia

o Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil

okulasi.

o Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-

carbolineum.

3) Cendawan jelaga

o Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum.

Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam

disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan manis.

o Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan

manis dengan insektisida atau tepung belerang.

4) Bercak karat merah

o Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun,

ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah.

Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan.

Page 30: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

o Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan

fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.

5) Kudis buah

o Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun.

o Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu.

Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.

o Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali

seminggu dan memangkas tangkai bunga yang terserang.

6) Penyakit Blendok

o Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang

dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah

yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.

o Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas

yang telah dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon

dengan bubur bordeaux.

Pemanenan

• Ciri dan Umur Panen

Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi

pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada

tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar

biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen

adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna

buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga

golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras.

Page 31: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

• Cara Panen

Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh

sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau

dengan galah yang diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah.

• Periode Panen

Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen

dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak

bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.

• Perkiraan Produksi

Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai

300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000

buah pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.

Pascapanen

• Pengumpulan

Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yang teduh.

• Penyortiran dan Penggolongan

Mangga yang rusak dipisahkan dengan mangga yang mulus. Setelah

sortasi buah mangga dilap untuk menghilangkan getah yang dapat menurunkan

mutu terutama jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri.

Buah yang akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat

pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas berdasarkan

berat buah antara lain:

Page 32: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

1. Kelas I: > 320 gram/buah

2. Kelas II: 270 - 320 gram/buah

3. Kelas III: 200 - 270 gram/buah

Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm

2. Klasifikasi Sedang: arum manis 15 - 17,5 cm, golek 17,5 - 20 cm

3. Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm

• Penyimpanan

Buah mangga yang telah dipetik disimpan ditempat yang kering, teduh

dan sejuk.

Page 33: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Teknik budidaya dan perlakuan antara tanaman nanas dan mangga mempunyai

perbedaan, baik dari segi cara maupun perlakuan pada masing-masing tanaman.

Sentra penanaman antara nanas dan mangga juga berbeda, karena melihat dari

syarat tumbuh dari masing-masing tanaman.

3.2. Saran

Perlu adanya pengawasan lebih lanjut untuk komoditas mangga yang dibubuhkan

beberapa bahan kimia untuk kepentingan perorangan saja.

Page 34: Budidaya Tanaman Nanas Dan Mangga

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1998. Bertanam Pohon Buah-buahan. Kanisius. Yogyakarta

Ashari, Semeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press (UI-

Press). Jakarta

Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan

Tanaman Pangan dan Holtikultura. Kanisius. Yogyakarta

Bambang Marhijanto, Drs & Setiyo Wibowo. 1994. Bertanam Mangga. Arkola.

Surabaya.

Bonus Trubus No. 345. 1998. Celah-celah Usaha Terpilih

E.W.M., Verheij & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara II; Buah-

buahan Yang Dapat Dimakan. PT. Gramedia Pustaka Utama dan Prosea Indonesia

& European Commission. Jakarta.

Natawidjaja, P. Suparman. 1983. Mengenal Buah-buahan yang Bergizi. Pustaka Dian.

Jakarta.

Pracaya, Ir. 1998. Bertanam Mangga. Penebar Swadaya. Jakarta

Rismunandar. 1990. Membudayakan Tanaman Buah-buahan. Sinar Baru Bandung

Rukmana, Rahmat. 1996. Nanas Budidaya dan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.

Trubus No. 345. 1998. Memperbanyak Mangga di Pohon.