Budidaya Polycultur Rumput Laut, Bandeng Dan Udang Windu Di Tambak
-
Upload
echa-nindya-prameswary-herlanda -
Category
Documents
-
view
138 -
download
29
description
Transcript of Budidaya Polycultur Rumput Laut, Bandeng Dan Udang Windu Di Tambak
BUBUDIDIDAYA RUMPUT LAUT, DAYA RUMPUT LAUT, BANDENG DAN UDANG BANDENG DAN UDANG
WINDU WINDU Di Di TAMBAK TAMBAK
• Budidaya 3 in 1 (Rumput laut, Bandeng dan Udang Budidaya 3 in 1 (Rumput laut, Bandeng dan Udang Windu) :Windu) :– Pemanfaatan ruang dan trafik level dalam ekosistem Pemanfaatan ruang dan trafik level dalam ekosistem
tambaktambak– Rumput Laut : Rumput Laut :
• Dasar TambakDasar Tambak
• Penghasil OPenghasil O22 (1,4 Ton = 1 kincir 1 hp, BBPAPL Lapu) (1,4 Ton = 1 kincir 1 hp, BBPAPL Lapu)
• Menyerap Nitrogen (5% x Biomasa / Hari)Menyerap Nitrogen (5% x Biomasa / Hari)
• memanfaatkan buangan udang dan ikan bandeng memanfaatkan buangan udang dan ikan bandeng
– Udang Windu : Udang Windu : • Dasar tambakDasar tambak
• Memanfaatkan perifiton dan benthos yang ada di tambakMemanfaatkan perifiton dan benthos yang ada di tambak
• Membersihkan rumput lautMembersihkan rumput laut
– BandengBandeng• Kolom AirKolom Air
• Memanfaatkan klekap dan Lumut pesaiang/kompetitor rumput Memanfaatkan klekap dan Lumut pesaiang/kompetitor rumput lautlaut
Udang Windu -Dasar Tambak-Memakan Benthos dan Perifiton-Buangan : Feses, NH3, CO2, dll-Membersihkan Rumput Laut
Bandeng-Kolom Air-Memakan Kelekap dan lumut -Buangan : Feses, NH3, CO2 dll
Bandeng-Kolom Air-Memakan Kelekap dan lumut -Buangan : Feses, NH3, CO2 dll
Rumput Laut-Dasar Tambak-Menyerap hasil uraian bahan buangan ikan dan udang-Menghasilkan O2 (1,4 Ton = 1 Buah kincir)-Menyerap Nitrogen (5% x Biomasa/Hari)-Menjernihkan Air
Rumput Laut-Dasar Tambak-Menyerap hasil uraian bahan buangan ikan dan udang-Menghasilkan O2 (1,4 Ton = 1 Buah kincir)-Menyerap Nitrogen (5% x Biomasa/Hari)-Menjernihkan Air
DekomposerDekomposer
KETERKAITAN RUMPUT LAUT, UDANG DAN BANDENG DI TAMBAK
1. PEMILIHAN LOKASI1. PEMILIHAN LOKASI• Lokasi tambak Lokasi tambak
– Dekat dengan pantaiDekat dengan pantai, , Tersedia air tawar untuk penurunan Tersedia air tawar untuk penurunan salinitassalinitas, , Terlindung angin dan gelombang laut, Perbedaan Terlindung angin dan gelombang laut, Perbedaan pasang surut yang cukup untuk memudahkan pergantian air.pasang surut yang cukup untuk memudahkan pergantian air.
• Dasar tambak Dasar tambak – pasir yang mengandung lumpur atau tanah yang mengandung pasir yang mengandung lumpur atau tanah yang mengandung
pasir dengan sedikit lumpur. pasir dengan sedikit lumpur. – Ketebalan lumpur maksimal 15- 20 cmKetebalan lumpur maksimal 15- 20 cm
• Tambak bTambak bersihersih• Derajat keasaman (pH) Derajat keasaman (pH) tanah tanah 6,86,8 - - 8,28,2• Tambak memiliki saluran airTambak memiliki saluran air (inlet dan outlet) (inlet dan outlet)• Gelombang atau arus air tambak tidak terlalu besar. Gelombang atau arus air tambak tidak terlalu besar. • Pematang tambakPematang tambak baik dan baik dan rapihrapih• Kualitas AirKualitas Air
– Salinitas 12 - 30 ppt dan ideal 15 - 25 ppt, Salinitas 12 - 30 ppt dan ideal 15 - 25 ppt, – Suhu air 18 - 30Suhu air 18 - 3000C dan ideal 20 - 25C dan ideal 20 - 2500 C. C. – Keasaman atau pH air 6,8 – 8,2. Keasaman atau pH air 6,8 – 8,2. – Air tidak mengandung lumpur sehingga kekeruhan (Air tidak mengandung lumpur sehingga kekeruhan (turbidityturbidity) air masih cukup ) air masih cukup
bagi tanaman untuk menerima sinar mataharibagi tanaman untuk menerima sinar matahari
TAHAPAN KEGIATAN BUDIDAYATAHAPAN KEGIATAN BUDIDAYA
Bertujuan :Bertujuan :a.a. Mengurangi bahan organik biasanya yang banyak menumpuk di Mengurangi bahan organik biasanya yang banyak menumpuk di
dasar tambak.dasar tambak.
b.b. Mengoksidasi asam belerang (HMengoksidasi asam belerang (H22S) yang menumpuk di dasar tambak.S) yang menumpuk di dasar tambak.
c.c. Memberantas hewan pemangsa dan penyaing udang,bandeng dan Memberantas hewan pemangsa dan penyaing udang,bandeng dan rumput laut.rumput laut.
d.d. Mengatur derajat keasaman (pH) tanah atau dasar tambak.Mengatur derajat keasaman (pH) tanah atau dasar tambak.
e.e. Meningkatkan pertumbuhan ganggang dengan cara pemberian Meningkatkan pertumbuhan ganggang dengan cara pemberian pupuk.pupuk.
Kondisi Awal Tambak Kondisi Awal Tambak
Setelah Panen
1. Berlumpur
2. Mengandung banyak bekteri penyebab penyakit udang dan ikan
3. Mengandung senyawa kimia yang beracun a/l H2S, NH3 dll
22. P. PERSIAPAN TAMBAKERSIAPAN TAMBAK
1.1. Perbaikan tanah dasar Perbaikan tanah dasar (perataan) dan (perataan) dan pengangkatan lumpurpengangkatan lumpur
2.2. Perbaikan pematangPerbaikan pematang dan dan SaluranSaluran
- Mengatasi kebocoran, Mengatasi kebocoran, Rembesan dan luapan airRembesan dan luapan air
3.3. Pembalikan dan Pembalikan dan Pengeringan Pengeringan Dasar Dasar tambak tambak (kadar air 18-20 (kadar air 18-20 %),%),
KEGIATAN YANG DILAKUKANKEGIATAN YANG DILAKUKAN
4.4. PembersihanPembersihan dan Pembilasan dan Pembilasan, , - sampah, rumput, dll yang dapat sampah, rumput, dll yang dapat
mengganggu organisme peliharaan mengganggu organisme peliharaan (udang,ikan maupun rumput laut)(udang,ikan maupun rumput laut)
- Memasukkan air dan membuang kembaliMemasukkan air dan membuang kembali55. Pengapuran. Pengapuran
– kapur pertanian (CaCOkapur pertanian (CaCO33), kapur basah ), kapur basah (Ca(OH(Ca(OH22) atau kapur bakar (CaO) ) atau kapur bakar (CaO)
– Dosisi kapur berdasarkan pH dasar Dosisi kapur berdasarkan pH dasar tambak tambak
pH 5,5-6,5 = 500 kg/ha tambak, pH 5,5-6,5 = 500 kg/ha tambak, pH 5,0-5,5 = 1000 kg/ ha tambak, pH 5,0-5,5 = 1000 kg/ ha tambak, pH < 5 = 2000 kg/ha tambakpH < 5 = 2000 kg/ha tambak
6. 6. Pemupukan tambakPemupukan tambak– PPupuk organik (pupuk kandang)upuk organik (pupuk kandang)– Pupuk anorganik (Urea dan TSP)Pupuk anorganik (Urea dan TSP)
TSP = 20 kg/ha dan Urea 50 kg/haTSP = 20 kg/ha dan Urea 50 kg/ha
TTahapan pemupukan masa persiapanahapan pemupukan masa persiapan::a)a) Air dimasukkan ke dalam tambak dengan menggunakan Air dimasukkan ke dalam tambak dengan menggunakan
jaring atau jala dengan ukuran mata jaring 1 mm melalui jaring atau jala dengan ukuran mata jaring 1 mm melalui pintu air atau pompa dengan kedalaman 30-40 cm.pintu air atau pompa dengan kedalaman 30-40 cm.
b)b) Pada saat pengisian air, pupuk urea (50 kg/ha dan TSP 20 Pada saat pengisian air, pupuk urea (50 kg/ha dan TSP 20 kg/ha) dimasukkan ke dalam karung dan digantung pada kg/ha) dimasukkan ke dalam karung dan digantung pada sumber air masuk. Hal ini dilakukan agar pupuk tersebar sumber air masuk. Hal ini dilakukan agar pupuk tersebar merata ke dalam tambak terbawa oleh arus air.merata ke dalam tambak terbawa oleh arus air.
c)c) Apabila dikehendaki dengan pemberian pupuk organik Apabila dikehendaki dengan pemberian pupuk organik (pupuk kandang) maka dapat dilakukan dengan jumlah (pupuk kandang) maka dapat dilakukan dengan jumlah pupuk 500 kg/ha tambak.pupuk 500 kg/ha tambak.
d)d) Setelah 2-4 hari akan tampak pertumbuhan plankton Setelah 2-4 hari akan tampak pertumbuhan plankton (pakan alami) dengan baik. Masukkan air ke dalam (pakan alami) dengan baik. Masukkan air ke dalam tambak melaui jaring (1 mm) sampai mencapai tambak melaui jaring (1 mm) sampai mencapai kedalaman 100 cm.kedalaman 100 cm.
e)e) Apabila kondisi pakan alami belum merata, maka Apabila kondisi pakan alami belum merata, maka dilakukan penambahan pupuk dengan dosis yang lebih dilakukan penambahan pupuk dengan dosis yang lebih rendah.rendah.
f)f) Pengecekan pH air dilakukan pada pagi hari. Apabila pH Pengecekan pH air dilakukan pada pagi hari. Apabila pH lebih kecil dari 7,00 maka dilakukan pengapuran susulan lebih kecil dari 7,00 maka dilakukan pengapuran susulan dengan dosis 100-200 kg/ha. dengan dosis 100-200 kg/ha.
3. BENIH DAN PENEBARAN BENIH
Kriteria Bibit Rumput Laut :• Thallus yang dipilih masih
cukup elastis • Memiliki banyak cabang • Pangkal thallus lebih besar
dari cabang• Ujung thallus berbentuk
lurus dan segar• Bila thallus digigit/dipotong
akan terasa getas (britel)• Tidak memiliki penyakit• Bebas dari tanaman lain
(epipit) dan kotoran lainnya.
Kriteria Benur Udang :• Umur dan ukuran
benur harus seragam.• Bila dikejutkan benur
sehat akan melentik.• Benur berwarna
cerah (tidak pucat).• Badan benur tidak
bengkok dan tidak cacat.
Kriteria Nener Bandeng :• Umur dan ukuran
nener harus seragam.• Respon Cepat• Berenang melawan
arus• Benur berwarna
cerah (tidak pucat).• Badan benur tidak
bengkok dan tidak cacat.
Benih yang Baik
– Pengangkutan Bibit• Memasukkan bibit ke dalam kantong plastik berukuran 50 cm x 80
cm dengan cara menyusun bibit rumput laut ke dalam kantong. • Susunan bibit tidak boleh dipadatkan, dilipat-lipat agar bibit tidak
rusak• Dilapis kapas atau bahan lain sejenis yang dapat menyimpan air
sehingga didalam kantong tersebut senantiasa dalam keadaan lembab.
• Mengikat bagian atas kantong plastik dengan tali• Membuat lubang-lubang pada bagian atasnya dengan jarum untuk
sirkulasi udara• Memasukkan kantong plastik ke dalam kotak karton • Melakukan kegiatan transportasi.
1. Padat Tebar– Rumput Laut : 1.000 – 2.000 Kg/Ha– Udang Windu : 10.000 – 20.000 ekor/Ha– Bandeng : 1.000 – 2.000 ekor/ha
2. Waktu Tebar : – Bersamaan dalam satu waktu– Tidak bersamaan
• Tebar I : Bandeng dan Udang• Tebar II : Rumput Laut
– Dilakukan di pagi atau sore hari
3. Metode Tebar a. Rumput Laut :
• Tebar metara• Long Line (jarang digunakan)
b. Udang dan Bandeng• Adaptasi dan Aklimatisasi
Penebaran
1. Kegiatan Pemeliharaan– Membuang tanaman lain (rumput dan alga lainnya)– Membuang kotoran lainnya dari dalam tambak– Menggerak-gerakkan rumput laut untuk
menghilangkan partikel yang menempel di thallus– Memperbanyak stek rumput Laut – Perawatan pintu-pintu air, saluran air dan perawatan
pematang tambak.
4. PEMELIHARAAN
2. Manajemen Kualitas Air– Kedalaman Air
• Minggu 1 - 4 = kedalaman air 30-50 cm,• Minggu 5 - 7 = Kedalaman air 50-80 cm
– Mempertahankan salinitas dan nutrisi baru, • Pergantian air minimal setiap tiga hari• Pada musim kemarau dan hujan pergantian air lebih sering atau sesuai kebutuhan
3. Pemupukan– Pada 4 minggu pertama = 10 kg/ha
• Pupuk banyak nitrogen
– 2 sampai 3 minggu berikutnya = 5 kg/ha • Pupuk yang banyak phosphat
– Penebaran pupuk dilakukan setelah penggantian air
a. Panen– Rumput Laut
• Panen setelah berusia 45 hari • Panen total = penen semua rumput laut yang ada di
tambak• Panen selektif = memanen sebagian dan sebagian
lagi dijadikan bibit dan langsung ditanam kembali
– Udang• Umur 3-4 Bulan / Size 40• Panen Selektif Menggunakan Bubu/Perangkap
– Bandeng• Umur 3-4 Bulan / Size 4 - 6 ekor/kg• Menggunakan jaring/Gilnet
5. PANEN DAN PASCA PANEN
b. Pasca Panen• Rumput laut yang baru panen dibersihkan/dicuci
terlebih dahulu menggunakan air tambak untuk menghilangkan lumpur dan kotoran lainnya.
• Rumput laut yang sudah bersih langsung dijemur. – Penjemuran menggunakan panas matahari (1-2 hari )
» Di pematang/lantai yang dialas» Para-para
• Rumput laut kering = kandungan air ± 12 %, – Penyimpanan kandungan air = maksimal 18 %.– Pengecekan secara manual
• Meremas = terasa sakit pada telapak tangan, artinya kekeringan sudah cukup baik.
• Rasio basah : kering = 9 :1 atau 8 : 1. • Rumput laut kering diayak atau perlakuan lain untuk merontokkan
butir-butir garam yang halus dan/atau debu yang masih melekat serta sekaligus melakukan sortir ulang.
• Pengepakan = 50-100 kg/karung
• 1 Siklus = 4 bulan– Rumput Laut : 1.500 Kg x 2 x 5.000 = Rp.
15.000.000
(2 kali panen)– Udang Windu : 300 kg x 40000 = Rp.
12.000.000– Bandeng : 265 kg x 9.000 = Rp. 2.385.000
Total = Rp. 29.385.000
6. HASIL PER SIKLUS
KEBUTUHAN BIAYA• Investasi
• Barang Habis
• Penerimaan
Analisis Finansial Per Siklus
Keuntungan per siklus 14.937.778 Rp per siklus Keuntungan per bulan 3.734.444 Rp per bulan Biaya per unit 3.808 Rp per kg Pay back periods 1,0 siklus (sekitar 4 bulan)Margin keuntungan 57% per siklus
Keuntunan kotor 17.112.500 Rp per siklus
ROI 98% per siklus R/C rasio 2,3 per siklus