BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru...

21
BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI MASYARAKAT Oleh NI PUTU MARIANI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Transcript of BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru...

Page 1: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI

HARAPAN BARU BAGI

MASYARAKAT

Oleh

NI PUTU MARIANI

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

i

KATA PENGANTAR

Kodok merupakan komoditi ekspor nonmigas yang cukup potensial. Sejak

tahun 1969, Indonesia telah mengeskpor paha kodok ke berbagai negara. Bahkan

Indonesia sebagai negara pengekspor paha kodok terbesar ketiga setelah India dan

Bangladesh. Kini semakin langkanya kodok di alam akibat pemburuan besar-besaran

sehingga semakin berkurangnya persediaan akan daging kodok. Hal ini menuntut

diadakannya budidaya kodok secara intensif untuk menghasilkan daging kodok yang

masih menjadi komoditas ekspor yang dapat memberikan keuntungan. Kodok yang

banyak dibudidayakan di Indonesia (Rana catesbeiana ) berasal dari Taiwan, kendati

kodok itu semula berasal dari Amerika Selatan.

Indonesia mempunyai sekitar 351 jenis kodok, sepertiganya tidak ada di

dunia. Pertamakali uji coba budidaya kodok dilakukan di Klaten (Balai bibit ikan),

yang kemudian meluas ke Jawa tengah. Di Jawa Barat budidaya kodok banyak

ditemui di daerah pesisir Utara, disamping membudidayakan, masyarakat pesisir

Utara juga menangkap kodok dari alam. Selanjutnya meluas ke Sumatera Barat dan

Bali juga merupakan sentra pembudidayaan kodok.

Dewasa ini ini terjadi penurunan populasi kodok di alam, mungkin sebgai

akibat penangkapan yang berlebihan ataupun akibat dari pencemaran lingkungan.

Untuk mengatasi berbagai kebutuhan akan komoditas tersebut terutama di restauran-

restauran, ada peluang ntuk introduksi spesies kodok baru seperti kodok lembu atau

bullfrog (Rana catesbeiana Shaw) karena merupakan spesies yang memiliki prospek

yang baik untuk dibudidayakan.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan diharapkan dapat

dipergunakan sebagai pedoman didalam hal membudidayakan kodok lembu.

Denpasar, Desember 2015

Penulis

Page 3: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

KARAKTERISTIK KODOK LEMBU ........................................................................... 3

CARA MEMBUDIDAYAKAN KODOK LEMBU ........................................................ 5

Penyiapan Sarana dan Peralatan ................................................................................ 5

Persyaratan Lokasi ..................................................................................................... 5

Kolam. ........................................................................................................................ 5

Mempersiapkan Kolam Produksi ............................................................................... 7

Pembibitan ................................................................................................................. 7

Pemeliharaan Kodok Lembu ................................................................................... 10

Hama dan Penyakit .................................................................................................. 11

Panen ........................................................................................................................ 12

Pasca Panen .............................................................................................................. 12

ANALISIS EKONOMI .................................................................................................. 13

TEKNOLOGI PENGOLAHAN KODOK LEMBU ...................................................... 16

Pengolahan Paha Kodok Beku ................................................................................ 16

Preparasi bahan mentah ........................................................................................... 16

Penanganan paha kodok ........................................................................................... 17

KESIMPULAN ............................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 19

Page 4: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

1

PENDAHULUAN

Kodok adalah salah satu hewan yang sudah lama dikenal manusia, diperkirakan

ada sekitar 2.600 spisies kodok dan telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber

makanan. Budidaya kodok telah dilakukan di beberapa Negara, baik Negara yang

beriklim panas maupun beriklim empat musim. Negara-negara Eropa yang telah

banyak membudidayakan kodok antara lain Prancis, Belanda, Belgia. Rumania, Jerman

Barat, Inggris, Denmark dan Yunani, Amerika Serikat dan Meksiko. Sedangkan di Asia

adalah di Cina, Bangladesh, Indonesia, Turki, India dan Hongkong yang telah

membudidayakan kodok. Sejarah kodok tidak diketahui asalnya, hampir ditemukan di

mana-mana, karena kemampuannya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan

sekitarnya. Kodok yang banyak dibudidayakan di Indonesia (Rana catesbeiana ) berasal

dari Taiwan, kendati kodok itu semula berasal dari Amerika Selatan.

Kodok merupakan komoditi ekspor nonmigas yang cukup potensial. Sejak tahun

1969, Indonesia telah mengeskpor paha kodok ke berbagai negara. Bahkan Indonesia

sebagai negara pengekspor paha kodok terbesar ketiga setelah India dan Bangladesh.

Kini semakin langkanya kodok di alam akibat pemburuan besar-besaran sehingga

semakin berkurangnya persediaan akan daging kodok. Hal ini menuntut diadakannya

budidaya kodok secara intensif untuk menghasilkan daging kodok yang masih menjadi

budidaya ekspor yang dapat memberikan keuntungan.

Indonesia mempunyai sekitar 351 jenis kodok, sepertiganya tidak ada di dunia.

Pertamakali uji coba budidaya kodok dilakukan di Klaten (Balai bibit ikan), yang

kemudian meluas ke Jawa tengah. Di Jawa Barat budidaya kodok banyak ditemui di

daerah pesisir Utara, disamping membudidayakan, masyarakat pesisir Utara juga

menangkap kodok dari alam. Selanjutnya meluas ke Sumatera Barat dan Bali juga

merupakan sentra pembudidayaan kodok.

Jenis kodok asli Indonesia yang dapat dikonsumsi, umumnya dari family Ranidae :

1. Kodok hijau (Rana Macrodon) , yang berwarna hijau dan dihiasi totol-totol coklat

kehijauan dan tumbuh mencapai 15 cm.

Page 5: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

2

2. Kodok sawah (Rana Cancrivora) , hidup di sawah-sawah dan badannya dapat

mencapai 10 cm, badannya berisi bercak coklat.

3. Kodok rawa (Rana Limnocharis), mempunyai daging yang rasanya paling enak,

ukurannya hanya 8 cm.

4. Kodok batu/raksasa (Rana Musholini). Hanya terdapat di Sumatera, terutama

Sumatera Barat. Berat badanya mencapai 1.5 kg dan panjangnya 22 cm.

5. Kodok makanan (Rana tirina)

Daging kodok adalah sumber protein hewani yang tinggi kandungan gizinya.

Limbah kodok yang tidak dipakai sebagai bahan makanan manusia dapat dipakai untuk

ransum ternak, seperti itik dan ayam. Kulit kodok yang telah terlepas dari badannya

bisa diproses menjadi kerupuk kulit kodok. Kepala kodok yang sudah terpisah dapat

diambil kelenjar hipofisanya dan dimanfaatkan untuk merangsang kodok dalam

pembuahan buatan. Daging kodok dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit.

Sudah sejak lama kodok dikenal sebagai salah satu makanan lezat. Di rumah-

rumah makan Tionghoa, masakan kodok terkenal dengan nama swie kee. Disebut 'ayam

air' (swie: air, kee: ayam) demikian karena paha kodok yang gurih dan berdaging putih

mengingatkan pada paha ayam. Selain itu, di beberapa tempat di Jawa Timur, telur-telur

kodok tertentu juga dimasak dan dihidangkan dalam rupa pepes telur kodok.

Kodok-kodok yang tersebut diatas sudah mengalami penurunan populasinya di

alam, mungkin akibat penangkapan yang berlebihan ataupun akibat dari pencemaran

lingkungan. Untuk mengatasi kebutuhan kodok untuk konsumsi di restauran-restauran

introduksi spesies kodok baru sangat memungkinkan seperti kodok lembu atau bullfrog

(Rana catesbeiana Shaw) merupakan spesies yang memiliki prospek yang baik untuk

dibudidayakan.

Page 6: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

3

KARAKTERISTIK KODOK LEMBU

Kodok lembu berasal dari Amerika Utara. Jika dibandingkan dengan kodok

lokal, kodok lembu sifatnya lebih jinak, lebih mudah dibudidayakan dan dapat

mencapai ukuran yang lebih besar (500 - 600 gram/ekor). Kodok lembu termasuk

komoditas perikanan yang bernilai ekonomis, sehingga dapat mencukupi kebutuhan

baik dalam negeri maupun ekspor tanpa merusak keseimbangan lingkungan.

Klasifikasi Kodok Lembu

Kerajaan : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Kelas : Amphibi

Subkelas : Anuromorpha

Super ordo : Salientia

Ordo : Anuras

Subordo : Displasiooela

Family : Ranidae

Genus : Rana (True Frog)

Spesies : Rana Catesbeiana Shaw

Perbedaan jantan dan betina kodok lembu yaitu warna kulit sekitar

kerongkongan hitam kekuningan pada kodok jantan dan kodok betina berwarna putih

dengan bintik hitam. Ibu jari kaki bagian depan lebih besar pada kodok jantan (berjari 5

buah) sedangkan kodok betina lebih kecil (berjari 4 buah). Kantung suara pada kodok

jantan terletak diantara selaput gendang dan pangkal kaki depan sedangkan kodok

betina tidak punya. Ciri khususnya yaitu bunyi yang dikeluarkan oleh kodok jantan

seperti suara lembu, sedangkan kodok betina perutnya membesar pada saat matang

kelamin.

Siklus hidup kodok lembu terdiri atas fase telur, berudu (kecebong), percil dan

dewasa. Stadia berudu bersifat omnivora termasuk plankton feeder dan pemakan

detritus (scavenger). Stadia percil sampai dewasa banyak memakan makanan yang

Page 7: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

4

bergerak (seperti serangga, cacing tanah, belatung, ulat dan ikan kecil) atau pakan

buatan (pellet).

Mortalitas (kematian) pada usaha budidaya bullfrog masih sangat besar, berkisar

antara 20-30%. Hal ini disebabkan belum ada penanganan terhadap penyakit bullfrog

yang tepat. Pada skala pembesaran 10.000 ekor percil dapat diharapkan untuk

memperoleh 7.000 ekor kodok dewasa dengan berat hidup sekitar 250 gram atau total

1.750 kg kodok hidup.

Page 8: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

5

CARA MEMBUDIDAYAKAN KODOK LEMBU

Budidaya kodok lembu (Rana catesbiana Shaw) sudah berkembang sejak tahun

1982. Hewan ini berasal dari Amerika Utara. Meski berasal dari negara lain, kodok

lembu bisa memijah secara alami dan cara membudidayakannya juga termasuk mudah

atau tidak memerlukan perlakuan khusus.

Penyiapan Sarana dan Peralatan

Persyaratan Lokasi

1. Lokasi yang ideal untuk budidaya kodok adalah pada ketinggian 1600 dpl.

2. Tanah tidak terlalu miring namun dan tidak terlalu datar, kemiringan ideal 1- 5%,

artinya dalam jarak 100 m jarak kemiringan antara ujung-ujungnya 1-5 m.

3. Air yang jernih atau sedikit tercampur lumpur tersedia sepanjang masa. Air yang

jernih akan memperlancar proses penetasan telur.

4. Kodok bisa hidup di air yang bersuhu 2–35 C. Suhu saat penetasan telur ialah

antara 24–27 derajat C, dengan kelembaban 60–65%.

5. Air mengandung oksigen sekitar 5-6 ppm, atau minimum 3 ppm. Karbondioksida

terlarut tidak lebih dari 25 ppm.

6. Dekat dengan sumber air dan diusahakan air bisa masuk dan keluar dengan lancar

dan bebas dari kekeringan dan kebanjiran.

Kolam.

Dalam proses pembuatan kolam, tidak boleh hanya menggali atau menimbun

saja, melainkan harus menggabungkan keduanya sehingga akan mendapatkan bentuk

dan kontruksi kolam yang ideal (suryanto, 2010)

Untuk memasukkan air ke dalam kolam diperlukan saluran yang kontruksinya dibuat

dari pasangan bata merah atau batako yang diperkuat dengan semen dan pasir. Bentuk

saluran ini biasanya trapezium terbalik dan pada beberapa tempat pemasukan air ke

kolam dibuat kobakan kecil untuk menjebak air agar mudah masuk ke dalam kolam-

kolam.

Kolam yang diperlukan antara lain : kolam perawatan kodok, kolam

penampungan induk sebelum dikawinkan, kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam

Page 9: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

6

perawatan kecebong, kolam pembesaran percil dan kolam pembesaran kodok remaja.

Disamping itu masih dibutuhkan kolam untuk memelihara induk.

1. Kolam Perawatan Kodok

Ukuran kolam perawatan kodok yaitu 3 x 5 m yang terdiri dari dinding tembok

0,40 m dan dinding kawat plastik setinggi 1 m. Lantai kandang dibuat dari semen

dan bata yang terdiri dari 2/3 bagian kolam berisi air setinggi 10-15 cm dan 1/3

bagian kering.

2. Kolam Pemijahan

Kolam dibuat dari semen dan diatasnya dinding kawat plastik. Kedalaman air

kolam ini sekitar 0,30 – 0,40 m dan ditengahnya dibuat daratan. Setiap meter

perseginya dipelihara 15 ekor kodok, dengan perbandingan 3 betina dan 1 jantan.

Supaya lebih nyaman, sebaiknya lantai daratan tengah tidak berlumpur, dan kolam

ditanami enceng gondok. Juga diberikan makanan berupa ikan kecil, ketam dan

bekicot. Masa kawin ditandai dengan suara merdu. Tak lama kemudian, telur yang

keluar akan kelihatan mengambang di air kolam dan segera dipindahkan ke kolam

penetasan.

3. Kolam Penetasan

Kolam penetasan dibuat beberapa buah, dari tembok dengan air sedalam 30 cm dan

air mengalir atau diberi aerasi. Luas kolam seluruhnya 10 m2

4. Kolam Kecebong

Kolam ini terdiri dari beberapa kolam yang masing-masing luasnya berkisar antara

5 m2 sampai dengan 6 m2, dengan dasar lantai terbuat dari semen.

5. Kolam Kodok Muda

Di kolam ini, kodok yang dipelihara berumur kurang dari 2 bulan. Kolam ini dibuat

beberapa buah dengan masing-masing luasnya 15 m2, dengan dinding tembok dan

kawat. Lantai miring dengan daerah air 1/3 bagian dengan kedalaman 15 - 35 cm.

6. Kolam Kodok Dewasa

Pada kolam ini kodok sudah berusia antara 2–6 bulan. Kolam yang diperlukan

terdiri dari 2, dengan masing masing luas kira–kira 20 m2 , dengan konstruksi dasar

dan dinding tembok dan kawat. Kedalaman air yang diperlukan antara 30 - 40 Cm.

Page 10: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

7

Mempersiapkan Kolam Produksi

Bila lantai dasar kolam terbuat dari tanah, dasar kolam diolah dan dicangkul dan

ditebari pupuk sampai dianggap siap huni. Kolam dibiarkan dulu tidak terpakai selama

sebulan. Selama itu kolam dimasukkan air, didiamkan dan dikeluarkan berulang-ulang.

Persiapkan alat-alat untuk membuat hujan buatan, baik dari drum bekas maupun dengan

menggunakan springkel karena untuk proses perkawinan kodok biasanya terjadi pada

masa penghujan. Sebaiknya kolam ditanami teratai, enceng gondok, genjer dan

ganggang yang berfungsi untuk tempat biang kodok bercumbu rayu dan menempelkan

telurnya serta meningkatkan kualitas air kolam dan mempertinggi kandungan oksigen.

Pembibitan

Adapun syarat ternak (kodok) yang baik adalah bibit dipilih yang sehat dan

matang kelamin. Sehat, tidak cacat, kaki tidak bengkok dan normal kedudukannya, serta

gaya berenang seimbang dan kodok tersebut tidak mengidap penyakit kaki merah ( red

legs ).

1. Pemilihan Bibit Calon Induk

Menurut Muhadyanto (1997) untuk bibit calon induk sebaiknya dipilih kodok yang

sehat, tidak cacat dan beratnya antara 300 – 500 gram per ekor, umur 18 bulan

untuk betina dan 12 bulan. Kemudian bibit calon induk dipisahkan berdasarkan

jenis kelaminnya. Pemisahan dilakukan sekitar 1–2 hari, pemisahan ini dilakukan

untuk lebih merangsang nafsu diantara mereka apabila saatnya mereka

dipertemukan. Terjadinya perkawinan biasanya pagi hari yang ditandai dengan

katak jantan berada diatas katak betina. Pada waktu perkawinan berlangsung jangan

sampai terganggu, bila terganggu katak jantan akan melepaskan katak betina dan

untuk terjadi perkawinan berikutnya biasanya memerlukan waktu yang agak lama.

Setiap memijah, 1 ekor induk dapat menghasilakn telur antara 5.000 – 20.000 butir

tergantung dari kualitas induk, dan berlangsung sebanyak 3 kali pemijahan per

tahun. Untuk induk-induk yang hendak dikawinkan sebaiknya diberikan makanan

cincangan daging bekicot yang masih segar dan makanan buatan lainnya.

Page 11: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

8

2. Perawatan Bibit dan Calon Induk

Induk jantan dan betina berumur 4 bulan disuntik perangsang pertumbuhan

Gonadotropin intramuskular dengan dosis 200-250 IU/ekor/bulan.

3. Sistem Pemijahan

Menurut Muhadyanto (1997) pemijahan kodok lembu ada 2 cara yaitu pemijahan

secara tradisonal dan secara intensif.

Pemijahan secara tradisional

Cara ini dianjurkan bagi peternak pemula yang belum berpengalaman.

Pemijahan dilakukan di kolam plesteran berbentuk empat persegi panjang

dengan luas antara 20 -50 m2 dan tingginya kurang lebih 1 m. Bagian tengah

kolam berupa tanah atau daratan, bentuknya seperti pematang yang sisinya

ditanami rumput dan tales. Agar lebih teduh dan alami, diatas pematang

sebaiknya diberi atap atau peneduh dari karton bekas atau genteng dan

dipasang alat penyemprot air taman untuk membuat hujan buatan.

Manfaat pematang ini sebagai tempat istirahat dan arena percumbuan antara

induk jantan dan betina. Sedangkan bagian kolam yang lain diisi air sedalam

kurang lebih 30 cm dan diberi tanaman enceng gondok. Pemijahan

tradisional merupakan cara memproduksi benih bersifat masal, karena dalam

satu unit kolam pemijahan diisi banyak pasangan induk jantan dan betina.

Sebagai patokan, tiap meter persegi kolam pemijahan tradisional dapat diisi

1-2 pasang induk jantan dan betina.

Pemijahan secara intensif

Cara ini sebaiknya dilakukan oleh peternak yang sudah berpengalaman dan

trampil. Pemijahan dilakukan di kolam plesteran berbentuk empat persegi

panjang dengan ukuran 1,5 x 2 m dan tinggi sekitar 80 cm. Air kolam yang

digunakan berasal dari sumur atau sumber lain, yang dialirkan ke unit-unit

kolam melalui pipa paralon ukuran 1 dim yang dilubangi, sehingga keluarnya

air dari pipa seperti pancuran. Dasar kolam dibuat agak miring sedikit agar air

yang masuk ke kolam melalui pipa paralon bias langsung keluar (terbuang).

Kolam pemijahan intensif biasanya disebut kolam pasangan karena setiap

unit kolam diisi induk jantan dan betina dengan perbandingan 1 jantan : 1

Page 12: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

9

betina atau 2 jantan : 1 betina. Berdasarkan pengalaman perbandingan jantan

dan betina 2 : 1, proses perkawinan lebih cepat karena adanya persaingan

induk jantan untuk mendapatkan sang betina.

Disamping cara diatas ada cara mutakhir untuk memijahkan kodok yaitu

dengan kawin suntik dengan menggunakan ekstrak kelenjar hipofisa untuk

merangsang kodok agar kawin sesuai waktu yang kita inginkan. (Suryanto,

2010). Dengan sistem ini akan mengintensifkan pembenihan, mengurangi

kematian, merawat telur-telur kodok yang telah dibuahi dalam tempat

tersendiri, memberi jaminan bahwa telur-telur akan terbuahi oleh sperma

seluruhnya dan tidak memerlukan hujan buatan. Penyuntikan pada tubuh

lazimnya pada punggung, rongga perut dan bagian kepala, namun cara

penyuntikan pada rongga perut lebih banyak yang dipilih.

4. Reproduksi dan Perkawinan

Kodok yang hendak disuntik ditampung pada akuarium yang diberi sedikit air dan

ditutup dengan kawat kasa untuk memudahkan penangkapan. Kodok-kodok

tersebut telah cukup umur dan dalam keadaan matang telur. Saat penyuntikan

kodok dibalut dengan kain hapa agar tidak meronta.

Kodok yang telah disuntik kemudian dilepas dalam akuarium lain dan dipantau

setiap jam. Setelah 12 jam, kodok tadi disuntik kembali agar mereka mampu

bertelur seluruhnya. Setelah yang betina 2 kali disuntik dan menunjukkan akan

bertelur, maka disiapkan testis dari induk jantan. Sperma dikeluarkan dari testis

dengan cara memotongnya dengan jarum kecil yang tajam dan dimasukkan ke

cawan petri yang sudah diisi dengan air kolam yang bersih.

Setelah air dalam cawan menjadi keruh dan testis sudah kosong, maka cairan testis

dibiarkan selama 10 menit dalam suhu ruangan. Jika sperma aktif (dapat dilihat

dibawah mikroskop), maka kodok betina bertelur diurut perutnya agar telurnya

keluar. Telur diusahakan jatuh di atas cairan sperma, lalu digoyang-goyangkan dan

biarkan selama beberapa menit. Telur yang mengalami pembuahan akan mengalami

rotasi.

Telur kemudian ditetaskan dan airnya diganti setiap hari dengan menjaga suhu pada

kisaran 24 – 27 O C dan pH air juga diamati.

Page 13: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

10

Pemeliharaan Kodok Lembu

Pemeliharaan dilakukan pada setiap tahap pertumbuhan kodok. Pertumbuhan

dan kesehatan kodok tergantung pada makanan dan kecocokan tempat tinggalnya.

Kodok diberi makan 1 kali sehari, air di kolam diganti dan dibersihkan seminggu sekali.

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif

Telur yang sudah dibuahi, dipindahkan pada kolam penetasan. Kolam dibersihkan

dari hama dan kotoran sebelum digunakan. Telur harus dipisahkan dari induknya

sehingga telur tidak terganggu proses penetasannya dan tidak dimakan oleh

induknya. Memindahkan telur jangan sampai pecah sarangnya atau lendirnya.

Telur-telur akan menetas setelah 48–72 jam pada suhu air 24–27 O C. Bila sudah

menetas dipelihara pada kolam yang sama selama 10 hari.

2. Perawatan Ternak

Kodok muda yang telah mengalami metamorphose ditempatkan pada kolam

permanen. Pemasukan dan pengeluaran air harus diberi penyaring untuk

menghindari hama dan mencegah kodok lepas ke perairan umum. Padat penebaran

dalam kolam adalah 50-100 ekor/m2. Bila memelihara jenis kodok banteng yang

tidak suka makanan yang tidak bergerak, makanan harus diletakkan dibawah aliran

air/pancuran. Setelah berumur 3 bulan, kodok diseleksi berdasarkan kaki belakang,

kulit dan ukuran badannya. Jumlah yang di seleksi 20% dari total dan dipindahkan

ke kolam calon induk, sedangkan sisanya tetap dipelihara sampai masa panen pada

umur 4-5 bulan.

Kodok dewasa (matang gonada) untuk bibit unggul, baik jantan maupun betina di

suntik dengan kelenjar hiphofisa kodok sebanyak 1 dosis. Penyuntikan dilakukan 1

bulan sekali (bila memakai sistem hiphofisa) dan padat tanam sebanyak 20 - 25

ekor/m2.

Page 14: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

11

3. Pemberian pakan

Berbagai macam makanan dapat diberikan untuk kodok di kolam pembesaran persil

maupun di kolam pembesaran kodok remaja. Makanan percil sampai kodok dewasa

berupa cincangan daging bekicot, cincangan daging ikan, ulat, belatung, serangga,

mie, bakso dan berbagai benih ikan serta ketam-ketaman kecil dan lainnya.

Dapat juga diberikan makanan buatan, dengan meramu makanan buatan dengan

menyusun sesuai dengan tingkat umur kodok, yang terkadang sulit dilakukan bila

diberikan makanan yang langsung didapat dari alam. Dengan demikian maka

problem yang sering dialami seperti ukuran makanan lebih besar dari lebar bukaan

mulut kodok tidak perlu terjadi lagi.

Hama dan Penyakit

1. Penyakit, hama dan penyebabnya

Penyakit kodok umumnya disebabkan oleh serangan jamur dan bakteri. Paha kaki

berwarna merah, luka dan kulit melepuh adalah penyakit yang menyerang kodok

yang berumur 1-2 bulan, menular dan menyerang sistem saraf, sehingga akan mati

dalam beberapa jam.

2. Pencegahan, serangan penyakit dan hama

Bakteri bisa menyerang kecebong, gejalanya ekor luka dan berwarna putih.

Penanggulangannya dengan memisahkan kecebong yang terserang, kolam

dibersihkan dengan PK, dosis 0,05 gram/ liter 15 hari sekali, jangan memberikan

makanan yang kandungan proteinnya melebihi dosis 10–15% karena perut kodok

akan menjadi kembung. Pengobatan dengan antibiotika streptomisin/tetrasiklin,

obat luar dengan penggunaan betadine, atau direndam dalam NaCl 0,15 gram/liter

air selama 30 menit, diulang sampai 4 kali.

3. Pemberian vaksinasi dan obat

Pengobatan kaki merah dan bisul pada kodok, dengan memandikan kodok dalam

larutan Nifurene 50–100 gram/m2 air, atau dengan suntikan teramysin 25 mg/kg,

atau streptomycin 20 mg/kg berat kodok. Penyakit dubur keluar diobati dengan cara

dipisahkan dan istirahatkan 2–3 hari dan tidak diberi makan. Penyakit lainnya

adalah dubur keluar (ambaien) pada percil (kodok muda). Untuk mengatasinya,

Page 15: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

12

populasi tidak boleh terlalu padat dan kolam harus bersih dan pemberian kadar

kalori dalam makanan tidak boleh melebihi dosis 3400 cl/kg makanan.

Panen

1. Hasil utama

Hasil utama yang dihasilkan adalah dagingnya

2. Hasil tambahan

Hasil tambahan yang berupa limbah hasil pemotongan diolah untuk dijadikan silase

yaitu dengan menambahkan asam propionat dan asam formiat. Selanjutnya

digiling dan makanan ini dapat diberikan pada ternak, dimana makanan ini tahan

hingga 2 bulan pada suhu sedang. Hasil sampingan lainnya adalah dengan dijadikan

tepung, dimana kandungan mineral dan proteinnya masih cukup tinggi untuk

dijadikan bahan tambahan pakan ternak. Kodok yang tidak dijual/afkir dapat

diambil hiphofisanya untuk proses pemijahan berikutnya.

3. Penangkapan

Sebelum disiangi, biasanya kodok-kodok tersebut ditempatkan pada penampungan.

Tempat penampungan kodok bisa berupa kotak kayu atau bak semen yang

drainasenya lancar.

Pasca Panen

Proses penanganan pasca panen juga sangatlah mudah. Untuk menjaga agar

kodok tetap hidup dan segar, maka bisa digunakan karung goni atau tas kain yang

dibasahi. Pengangkutan paling aman dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Apabila

pengangkutan dilakukan untuk jarak jauh maka perlu dibuatkan kotak kayu yang

didesain secara khusus, dan kapasitasnya disesuaikan dengan besarnya kotak kayu

tersebut.

Page 16: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

13

ANALISIS EKONOMI

Gambaran analisis ekonomi usaha budidaya kodok lembu (Rana Catesbeiana)

untuk memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh dan untuk menghindari pos-pos

yang tidak penting. Adapun usaha pembenihan kodok skala kecil 200 M2 dengan

anggapan sebagai berikut:

a. Luas Tanah : 200 m2

b. Luas Kolam : 125 m2

Kolam penyimpanan induk: 9 m2

Kolam induk jantan: 3m2

Kolam induk betina: 3 m2

Kolam pemijahan/perkawinan: 9 m2

Kolam penetasan: 8 m2

Kolam kecebong: 21 m2

Kolam percil: 20 m2

Kolam kodok dewasa: 30 m2

Saluran air dan lainnya: 22 m2

c. Jumlah Induk.

Induk betina: 6 ekor, jantan: 4 ekor

Induk yang dikawinkan: 3 betina 2 jantan

Telur yang dihasilkan sebanyak + 30,000 butir/pemijahan.

d. Lama pemeliharaan: 5 bulan

e. Frekuensi pemijahan: 3 kali / setahun

f. Jenis makanan yang diberikan : cacing, belatung, anak ikan, cincanganbekicot,

tepung dengan kadar protein + 35 %.

Page 17: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

14

Perkiraan analisis usaha ekonomi budidaya kodok lembu sebagai berikut:

1. Modal investasi

a. Pembangunan kolam/kandang 125 m2 Rp. 2.500.000,-

b. Alat-alat dan induk Rp. 500.000,-

2. Modal kerja ( operasional )

a. Biaya tetap

- Penyusutan bangunan ( 8 % ) Rp. 200.000,-

- Penyusutan peralatan ( 20 %) Rp. 100.000,-

- Bunga modal ( 18 %) Rp. 540.000,-

- Upah ( 1 orang setahun ) Rp. 360.000,-

b. Biaya variabel

- Pakan kodok 4.500 kg @ Rp. 250,- Rp. 1.125.000,-

- Pakan kecebong 200 kg 2 Rp. 400,- Rp. 80.000,-

- Perbaikan kandang ( 5% ) Rp. 150.000,-

- Sewa tanah Rp. 35.000,-

- Administrasi dan pemasaran Rp. 200.000,-

- Lain-lain Rp. 292.500,-

Jumlah modal yang dibutuhkan Rp. 6.082.500,-

3. Penjualan

a. Produksi percil 45.000 ekor * @ Rp. 100 Rp. 4.500.000,-

b. Produksi kodok niaga** 2 x 1.500 @ Rp. 300 Rp. 900.000,-

Jumlah pemasukan Rp. 5.400.000,-

4. Biaya Operasional

a. Biaya tetap Rp. 1.200.000,-

b. Biaya variable Rp. 1.882.500,-

Jumlah biaya operasional Rp. 3.082.500,-

5. Pendapatan bersih sebelum pajak Rp. 2.317.500,-

6. Pajak 15 % Rp. 347.625,-

7. Pendapatan bersih Rp. 1.969.875,-

8. Break event point ( B.E.P ) Rp. 1.843.317,90

Page 18: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

15

9. P V = 0,61

10. BC = 1,75

11. Waktu pengembalian kredit ( PPC ) =1.5

tahun

Sumber: Balai Penelitian Perikanan Air Tawar ( Balitkanwar ) Bogor, ( Jl.Sempur No 1. Bogor )

Keterangan:

- Produksi percil dihitung hanya yang hidup, sekitar 55% dari 3 kali pemijahan. Mortalitas sekitar 45%.

- Diantara percil yang hidup, kurang lebih 1.500 ekor dibesarkan menjadi kodok niaga. Selama setahun produksi kodok niaga bisa dipanen dua kali.

Page 19: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

16

TEKNOLOGI PENGOLAHAN KODOK LEMBU

Pengolahan Paha Kodok Beku

Paha kodok adalah salah satu komoditas yang menempati posisi penting dalam

perolehan devisa dari hasil ekspor komoditi perikanan. Kodok diperoleh dari alam

seperti dari sawah, pegunungan atau dekat pantai dan terdapat hampir di seluruh daerah

Nusantara.

Dalam perkembangan ekspor paha kodok selama ini terjadi fluktuasi dalam

volume dan nilai disebabkan sering terjadi penolakan dari negara pengimpor maupun

pemanfaatan cumber days yang tidak terkontrol. Penolakan produk ini oleh importir

disebabkan paha kodok dari Indonesia mengandung bakteri patogen (khususnya

Salmonella). Di samping itu tekanan terhadap sumberdaya makin terasa akibat

penangkapan yang berlebihan tanpa memperhatikan upaya konservasi. Bahkan tahun-

tahun terakhir ini ekspor paha kodok cenderung mengalami penurunan baik volume

maupun nilainya.

Dalam usaha penyediaan bahan baku, budidaya kodok perlu digalakkan. Jenis

kodok yang dimaksud adalah jenis kodok impor dari jenis Rana catesbiana, sering

disebut kodok benggala, lembu atau bullfrog. Pembudidayaan kodok ini ternyata cukup

berhasil dengan ukuran paha yang besar, dagingnya padat dan berwarna kuning.

Bahan Baku, adalah kodok yang masih hidup dan bahan-bahan lain seperti air

bersih, es hancuran dan garam larutan khlor. Peralatan yang dibutuhkan yaitu piasu,

gunting, wadah/tempat-tempat dari plastik, ruangan pengolahan, mesin pembekuan dan

pembungkus plastik.

Preparasi bahan mentah:

Setelah tiba pada pabrik pengolahan, kodok hidup dicuci dengan disemprot air

bersih, sedangkan kodok yang mati dipisahkan dan dibuang.

Kodok tersebut kemudian dikarantina selama 1 hari agar isi perutnya keluar.

Selajutnya dibius agar tidak merasakan sewaktu dipotong dengan cara merendam di

dalam larutan garam 10% selama 10 menit. Larutan garam ini juga membantu

Page 20: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

17

mengurangi jumlah mikroorganisma pencemar, meningkatkan daya awet sewaktu

di es dan memperbaiki kenampakan daging.

Kodok hidup yang sudah dibius kemudian direndam dalam larutan khlor 250 ppm

selama 1 - 2 menit.

Selajutnya dilakukan pemotongan di atas pinggang, kulit paha dilepas dengan cara

menarik kulit ke arah kaki. Lubang dubur sebagai ujung dari intestin harus dibuang

dan bagian cakar dipotong.

Paha kodok yang sudah bersih dari kulit direndam dalam larutan khlor 20 ppm,

garam NaCl 3% dan didinginkan dengan hancuran es selama 20 menit untuk

menarik darah dari daging. Juga dilakukan desinfektan dengan merendam paha

kodok pada larutan khlor 200 ppm selama 15 menit, dengan Cara ini bakteri

termasuk Salmonella sudah terbunuh.

Penanganan paha kodok:

Paha kodok yang sudah didesinfeksi kemudian dicuci bersih dan menunggu

proses lebih lanjut, dan paha kodok hams selalu diberi hancuran es yang cukup, agar

suhu selalu berada sekitar 0°C. Untuk menghindari kekeringan paling atas dalam

wadah diberi es cukup banyak.

Jika tempat pengolahan letaknya jauh dari tempat pembekuan, maka perlu

diperhatikan agar paha kodok selalu berada dalam kondisi yang tidak merugikan antara

lain pengangkutan dilakukan pada malam hari (menghindari terik matahari), tinggi paha

kodok di dalam wadah tidak melebihi 50 cm agar bagian bawah tidak terkena tekanan,

selalu diberi hancuran es, dan yang paling baik kalau diangkut dengan menggunakan

peralatan refrigerasi mekanis.

Sebelum dibekukan paha disortir untuk mendapatkan keseragaman menurut

jenis, ukuran dan mutu. Penyortiran umumnya dilakukan dengan tangan dan harus

dilakukan dengan cepat, suhu tetap diusahakan rendah dengan selalu memberi hancuran

es. Bila paha kodok akan dibekukan dalam bentuk blok, maka paha kodok harus

disusun rapi dalam pan pembekuan dengan berat tiap pan seragam menurut ukuran.

Paha kodok berukuran besar umumnya dibekukan secara individu (IQF) dan

sebelumnya harus dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil.

Page 21: BUDIDAYA KODOK LEMBU MEMBERI HARAPAN BARU BAGI … · budidaya kodok lembu memberi harapan baru bagi masyarakat oleh ni putu mariani fakultas peternakan universitas udayana denpasar

18

Pembekuan dilakukan dengan cara cepat (2 - 2,5 jam) pada suhu rendah (-35° C sampai

dengan - 45° C) sehingga suhu pusat produk akhir mencapai minimum -18° C. Jika

pembekuan dilakukan dalam bentuk blok dengan menggunakan pan pembeku, produk

hams di-glazing secara merata.

Supaya paha kodok tidak berubah warnanya selama penyimpanan suhu rendah,

maka sebelum paha kodok dibekukan direndam dulu pada larutan garam 2% dan 0,3%

natrium sulfat dengan jumlah 1,5 liter larutan untuk 1 kg paha, direndam selama 30

menit. Kemudian setelah paha kodok diangkat, direndam lagi pada larutan asam sitrat

0,3% selama 30 menit, suhu tetap dijaga tetap dingin. Keuntungannya adalah selain

warnanya putih kekuningan baunya juga menjadi lebih baik.

KESIMPULAN

Budidaya kodok lembu merupakan peluang agribisnis yang cukup menjanjikan

dan merupakan komoditi ekspor nonmigas yang cukup potensial.

DAFTAR PUSTAKA

Anon. 1990. Budidaya Kodok Lembu. Dinas Perikanan Propinsi DT I Jawa Barat.

Anon. 2000. Budidaya Kodok. Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakat- an Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. http://www.ristek. go.id

Muhadyanto, A. 1997. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Karangploso Instalasi Penelitian Dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Wonocolo.

Suryanto, E. 2010. Sehari Mahir Beternak. Genius Publisher, Yogyakarta.