BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu...

23
BUDIDAYA DAN PANEN Budidaya Pakchoi Baby Persiapan Lahan Persiapan tanah sebelum penanaman dilakukan oleh bidang produksi PT. Saung Mirwan dan kelompok mitra tani. Pengolahan tanah di PT. Saung Mirwan dilakukan secara mekanik menggunakan mesin traktor (Gambar 1a), sedangkan mitra tani masih secara manual menggunakan cangkul. Pengolahan tanah yang pertama dilakukan adalah membalikkan tanah bekas pertanaman sebelumnya. Tanah-tanah yang masih berbentuk gumpalan perlu diremahkan agar lebih gembur dan halus. Setelah tanah menjadi gembur dilakukan perataan untuk selanjutnya dibuat bedengan. Bedengan yang dibuat oleh PT. Saung Mirwan memiliki kesamaan dalam ukuran lebar bedengan yaitu 1.2 m, sedangkan untuk ukuran panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. Pupuk kandang diberikan sebelumnya (Gambar 1b), sehingga saat pengolahan tanah dilakukan bersamaan dengan pemupukan dasar. Pemupukan dasar yang dilakukan oleh bidang produksi PT. Saung Mirwan dan mitra tani dengan menggunakan pupuk kandang dari kotoran kambing dan kotoran ayam. Selain itu PT. Saung Mirwan juga menggunakan pupuk TSP dengan dosis 1 ton/ha. (a) (b) Gambar 1. (a) Pengolahan Tanah dengan Traktor, (b) Pemberian Pupuk Kandang Sebelum Pengolahan Tanah

Transcript of BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu...

Page 1: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

 

BUDIDAYA DAN PANEN

Budidaya Pakchoi Baby Persiapan Lahan Persiapan tanah sebelum penanaman dilakukan oleh bidang produksi

PT. Saung Mirwan dan kelompok mitra tani. Pengolahan tanah di PT. Saung

Mirwan dilakukan secara mekanik menggunakan mesin traktor (Gambar 1a),

sedangkan mitra tani masih secara manual menggunakan cangkul. Pengolahan

tanah yang pertama dilakukan adalah membalikkan tanah bekas pertanaman

sebelumnya. Tanah-tanah yang masih berbentuk gumpalan perlu diremahkan agar

lebih gembur dan halus. Setelah tanah menjadi gembur dilakukan perataan untuk

selanjutnya dibuat bedengan. Bedengan yang dibuat oleh PT. Saung Mirwan

memiliki kesamaan dalam ukuran lebar bedengan yaitu 1.2 m, sedangkan untuk

ukuran panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. Pupuk

kandang diberikan sebelumnya (Gambar 1b), sehingga saat pengolahan tanah

dilakukan bersamaan dengan pemupukan dasar. Pemupukan dasar yang dilakukan

oleh bidang produksi PT. Saung Mirwan dan mitra tani dengan menggunakan

pupuk kandang dari kotoran kambing dan kotoran ayam. Selain itu PT. Saung

Mirwan juga menggunakan pupuk TSP dengan dosis 1 ton/ha.

(a) (b)

Gambar 1. (a) Pengolahan Tanah dengan Traktor, (b) Pemberian Pupuk Kandang Sebelum Pengolahan Tanah

Page 2: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

28

Penanaman Penanaman pakchoi baby di PT. Saung Mirwan menggunakan metode

tanam langsung, yaitu suatu metode dengan mengolah lahan terlebih dahulu lalu

dibuat lubang tanam kemudian benih dimasukkan ke dalam lubang yang telah

ditentukan (Gambar 2a). Namun, mitra tani menanam pakchoi baby berbeda

dengan PT. Saung Mirwan, kebanyakan dari mereka menanam dengan metode

tidak langsung. Benih tidak langsung ditanam di lapangan tetapi disemai terlebih

dahulu. Persemaian dilakukan di tanah dengan dibuat bedengan. Bibit pakchoi

baby mulai dipindahtanam pada umur 3 minggu setelah semai (MSS). Sebelum

dilakukan penanaman, baik PT. Saung Mirwan dan mitra petani menaburkan

Furadan di lahan yang digunakan sebagai insektisida atau nematisida. Benih

pakchoi baby yang digunakan dalam penanaman tidak diproduksi sendiri oleh

perusahaan, melainkan benih dari perusahaan Takii & Co., Jepang (Gambar 2b).

Benih yang digunakan oleh mitra tani sama dengan yang digunakan oleh PT.

Saung Mirwan, sehingga tanaman yang dihasilkan seragam.

(a) (b)

Gambar 2. (a) Penanaman Pakchoi Baby pada Lubang Tanam, (b) Benih Pakchoi Baby yang Digunakan

Pola penanaman yang diterapkan oleh PT. Saung Mirwan yaitu pola tanam

monokultur, sedangkan mitra tani ada yang menerapkan pola tanam monokultur

dan ada pula pola tanam tumpang sari. Tumpang sari yang dilakukan oleh mitra

tani berbeda-beda, contohnya pakchoi baby dengan edamame atau pakchoi baby

dengan cabai. Bidang produksi PT. Saung Mirwan menanam pakchoi baby

dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm, sedangkan mitra tani yang menerapkan pola

tumpang sari menggunakan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Penanaman

menggunakan satu benih per lubang dan satu bibit per lubang di mitra tani.

Page 3: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

29

Namun, terdapat pula petani yang menanam dengan cara benih ditabur pada alur.

Kebutuhan benih dengan sistem tabur ini lebih besar dibandingkan dengan

penanaman pada lubang. Selain itu tanaman yang dihasilkan lebih kecil karena

tanaman yang tumbuh saling berhimpitan.

Pemupukan yang dilakukan antara PT. Saung Mirwan berbeda dengan

mitra tani. Aplikasi pupuk kandang di bidang produksi ada yang sebelum tanam

dan saat tanam, sedangkan kebanyakan mitra tani mengaplikasikan sebelum

tanam. Pupuk kandang yang digunakan adalah kotoran kambing dan kotoran

ayam. PT. Saung Mirwan mengaplikasikan pupuk dari kotoran kambing sebelum

tanam, sehingga ikut tercampur saat pengolahan tanah. Pupuk dari kotoran ayam

diaplikasikan saat tanam. Pupuk ini ditaburkan di atas bedengan sebagai penutup,

karena setelah benih dimasukkan ke dalam lubang tidak ditutup dengan tanah lagi

(Gambar 3a). Setelah itu dilakukan penyiraman dengan cara pengkabutan (mist

irrigation) (Gambar 3b). Mitra tani menggunakan pupuk campuran dari kotoran

kambing dan kotoran ayam. Pupuk diberikan saat pengolahan tanah.

(a) (b)

Gambar 3. (a) Pemberian Pupuk Kotoran Ayam, (b) Penyiraman dengan Irigasi Kabut

Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman pakchoi baby dilakukan dengan melakukan

penyiraman, penjarangan, penyulaman, penyiangan gulma, dan pemupukan.

Penyiraman dilakukan sejak awal penanaman. PT. Saung Mirwan melakukan

penyiraman untuk lahan sayuran dengan sistem irigasi kabut (mist irrigation),

sedangkan mitra tani melakukan penyiramannya secara manual dengan

menggunakan gembor. Bidang produksi PT. Saung Mirwan melakukan

penyiraman tiga kali dalam sehari, tergantung cuaca dan kondisi tanah di lahan.

Page 4: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

30

Jika cuaca panas, pengairan dilakukan tiga kali dalam sehari, sedangkan jika

cuaca mendung atau hujan pengairan dilakukan hanya satu atau dua kali dalam

sehari tergantung kondisi tanah masih basah atau tidak. Mitra tani melakukan

penyiraman tiga kali dalam seminggu. Perbedaan intensitas penyiraman ini

disebabkan oleh perbedaan lokasi penanamannya. PT. Saung Mirwan menanam di

dalam greenhouse, sedangkan mitra tani menanam di lahan luar. Selain dari

penyiraman yang dilakukan oleh mitra tani, kebutuhan air diperoleh dari air hujan

yang masuk ke dalam tanah. Akibatnya intensitas penyiraman mitra tani lebih

rendah dibandingkan penanaman di dalam greenhouse yang dilakukan PT. Saung

Mirwan. Penggunaan greenhouse menyebabkan air hujan tidak dapat masuk ke

dalam tanah di lahan penanaman, sehingga tidak terdapat cadangan air. Oleh

karena itu, penyiraman PT. Saung Mirwan harus dilakukan lebih sering agar

tanaman tidak kekeringan.

Penjarangan tanaman hanya dilakukan oleh PT. Saung Mirwan karena

penanaman langsung mungkin lebih dari satu benih per lubang tanam.

Penjarangan dilakukan saat tanaman berumur 1 MST karena pada saat itu sudah

muncul di permukaan tanah. Tujuan dari kegiatan ini adalah memelihara satu

tanaman pada satu lubang tanam agar tanaman yang dihasilkan sesuai ukuran. Jika

tidak dilakukan penjarangan maka tanaman yang tumbuh akan saling berhimpitan,

sehingga dihasilkan tanaman yang ukurannya lebih kecil. Kegiatan penjarangan

ini bersamaan dengan kegiatan penyulaman. Tanaman yang telah dicabut saat

penjarangan, langsung dipindahkan secara hati-hati ke lubang yang tanamannya

tidak tumbuh atau mati, sehingga tanaman tumbuh secara merata dan seragam.

Kegiatan penjarangan dan penyulaman hanya dilakukan satu kali saat umur 1

MST tersebut. Mitra tani yang kebanyakan menanam dengan metode persemaian

terlebih dahulu tidak melakukan kegiatan penjarangan, karena bibit yang ditanam

hanya satu bibit per lubang tanam.

Kegiatan pemeliharaan selanjutnya adalah penyiangan gulma. Baik

PT. Saung Mirwan maupun mitra tani melakukan kegiatan ini saat tanaman mulai

berumur 2 MST hingga panen. Penyiangan gulma dilakukan 2 kali dalam satu

minggu untuk mencegah pertumbuhan gulma yang dapat menghambat

petumbuhan tanaman. Setelah dilakukan penyiangan gulma yang pertama

Page 5: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

31

dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan susulan yang dilakukan PT. Saung

Mirwan dan mitra tani sama. Pupuk susulan yang digunakan adalah pupuk urea

dengan dosis 500 kg/ha. Perbedaan cara budidaya pakchoi baby yang dilakukan

oleh PT. Saung Mirwan dan mitra tani dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Perbedaan Budidaya Pakchoi Baby di PT. Saung Mirwan dan

Mitra Tani

Tahapan Budidaya PT. Saung Mirwan Mitra Tani Alat pengolahan tanah Traktor Cangkul Pengolahan tanah Pembalikan tanah Pembalikan tanah Metode penanaman Penanaman langsung Persemaian (pindah tanam 3

MSS) Jarak tanam 10 cm x 10 cm 20 cm x 20 cm Pola penanaman Monokultur Tumpang sari Pupuk dasar TSP (1 ton/ha);

kotoran kambing (8.5 ton/ha); kotoran ayam (4.8 ton/ha)

Ayam+kambing (20.8 ton/ha)

Waktu aplikasi Sebelum tanam Sebelum tanam Cara aplikasi pupuk Diolah dengan tanah;

disebar Diolah dengan tanah

Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman 1 MST - Penyiangan 2 MST hingga panen 2 MST hingga panen Penyiraman 3 x sehari 3 x seminggu

Sumber : Hasil Pengamatan dan Wawancara Keterangan : MSS : Minggu Setelah Semai MST : Minggu Setelah Tanam Pengendalian Hama dan Penyakit Hama utama yang menyerang tanaman pakchoi baby adalah ulat grayak

(Spodoptera litura). Ulat ini membuat lubang pada daun dan suka bersembunyi di

tempat yang lembab. Pada siang hari ulat bersembunyi dalam tanah dan

menyerang tanaman pada malam hari. Biasanya banyak ulat bersama-sama pindah

dari tanaman yang telah habis daunnya menuju ke tanaman lainnya. Selain itu,

ditemui ulat Crocidolomia binotalis yang hidup secara bergerombol dan

menyerang bagian pucuk daun. Hama lain pada tanaman pakchoi baby adalah

Page 6: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

32

kutu loncat. Kutu ini menghisap cairan pada pucuk daun yang menggakibatkan

daun menjadi berkerut. Gejala serangan ulat grayak dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Gejala Serangan Ulat Grayak Penyakit yang menyerang tanaman pakchoi baby adalah semai roboh

(Pythium sp.) dan busuk basah (Erwinia carotovora). Cendawan Pythium

menyerang jaringan tanaman yang mengakibatkan semai akan roboh. Bila

serangannya hebat, semai akan mati sebelum muncul di atas permukaan tanah.

Timbulnya penyakit semai roboh akan lebih cepat terjadi bila temperatur dan

kelembaban udara cukup tinggi. Penyakit busuk basah disebabkan oleh bakteri

Erwinia carotovora. Tanaman yang terserang penyakit ini akan menjadi lunak,

berlendir, baunya busuk, bila keadaan memungkinkan penyakit akan cepat sekali

menjalar ke seluruh tubuh tanaman.

Gambar 5. Penyemprotan Pestisida pada Tanaman Pakchoi Baby Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan PT. Saung Mirwan dan

mitra tani pada tanaman pakchoi baby adalah dengan cara penyemprotan pestisida

(Gambar 5). Penyemprotan pestisida pada pakchoi baby di PT. Saung Mirwan

dilakukan dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Kamis. Waktu

pelaksanaannya adalah sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Pestisida yang

Page 7: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

33

digunakan terdiri atas golongan insektisida, fungisida, dan bakterisida. Jenis-jenis

pestisida yang digunakan, dosis, serta kegunaanya dapat dilihat pada Lampiran 5.

Pemanenan Pemanenan pakchoi baby yang dilakukan antara PT. Saung Mirwan

dengan mitra tani tidak berbeda. Keduanya memanen pakchoi baby pada saat

umur tanaman 5 minggu (Gambar 6a). Mitra tani yang melakukan penanaman

dengan metode persemaian terlebih dahulu, melakukan panen saat tanaman

berumur 2 minggu di lapangan. Hal ini dilakukan karena bibit semai yang ditanam

berumur 3 minggu di persemaian, sehingga total umur tanaman pakchoi yang

dipanen 5 minggu.

Waktu pemanenan biasanya dilakukan pada pagi hari. Namun, ada

kemungkinan panen dilakukan pada saat siang hari karena kegiatan panen yang

dilakukan sejak pagi hari belum selesai sehingga tetap dilanjutkan pada siang

harinya. Cara panen yang dilakukan oleh PT. Saung Mirwan dengan mitra tani

sama, yaitu dengan memotong tanaman setinggi tanah (Gambar 6b). Alat yang

digunakan untuk memotong adalah pisau. Perbedaan saat panen antara PT. Saung

Mirwan dengan mitra tani adalah perlakuan terhadap tanaman sesaat setelah

panen. Pekerja PT. Saung Mirwan langsung memasukkan hasil panen ke dalam

kontainer plastik setelah dilakukan sortasi dan trimming, sedangkan mitra tani

mengumpulkan hasil panen ke tempat yang teduh terlebih dahulu yang diangkut

menggunakan karung (Gambar 7). Mitra tani juga melakukan trimming di lahan

saat panen dilakukan. Setelah panen selesai dilakukan maka hasil panen siap

diangkut ke divisi pengemasan.

(a) (b)

Gambar 6. (a) Tanaman yang Siap Dipanen, (b) Cara Panen Pakchoi Baby

Page 8: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

34

(a) (b)

Gambar 7. Kegiatan Panen oleh Mitra Tani : (a) Pengangkutan Hasil Panen ke Tempat Teduh, (b) Pengumpulan Hasil Panen di Tempat yang Teduh

Prestasi kerja penulis secara keseluruhan dalam budidaya pakchoi baby

lebih rendah dibandingkan dengan prestasi kerja karyawan lapangan di PT. Saung

Mirwan. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan keterampilan kerja antara

penulis dan karyawan. Karyawan memiliki keterampilan kerja yang lebih tinggi

karena telah memiliki pengalaman kerja rata-rata lebih dari 5 tahun kerja. Volume

dan prestasi kerja karyawan lapang dan penulis dapat dilihat pada Lampiran 7.

Budidaya Tomat Cherry Persiapan Bahan Tanam

Benih merupakan salah satu pendukung keberhasilan produksi tomat,

sehingga dalam pemilihan benih harus dilakukan dengan hati-hati. PT. Saung

Mirwan tidak memproduksi benih tomat cherry yang digunakan dalam setiap

penanamannya melainkan harus mengimpor dari luar negeri. Benih tomat cherry

yang digunakan adalah varietas Cheresita yang merupakan benih hasil produksi

perusahaan De Ruiter dari Belanda. Persentase tumbuh dari benih ini sebesar

85-90 %. Benih ini memiliki keseragaman bentuk, permukaan kulit bersih, tidak

keriput, tidak cacat, warna kulit cerah, daya tumbuh baik, serta bebas dari hama

dan penyakit. Alasan perusahaan memilih benih ini karena buah yang dihasilkan

mempunyai bentuk, rasa, dan warna yang diinginkan konsumen. Selain itu

tanaman yang tumbuh memiliki sifat tahan terhadap hama dan penyakit, sehingga

mampu berproduksi dengan baik.

Page 9: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

35

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 8. (a) Bangunan Pembibitan, (b) Tempat Penyemaian, (c) Kecambah yang Siap Dipindahkan ke Tray, (d) Pemindahan Kecambah Tomat Cherry

Penanaman tomat cherry dilakukan dengan metode tidak langsung, yaitu

benih tidak langsung ditanam di lapangan tetapi disemai terlebih dahulu. Tujuan

penyemaian ini adalah untuk mengurangi risiko rendahnya daya tumbuh benih

jika langsung ditanam di lapangan. Penyemaian dilakukan di lokasi pembibitan

yang atapnya diberi paranet (Gambar 8a). Tujuan pengunaan paranet adalah untuk

mengurangi intensitas sinar matahari pada tanaman muda.

Awalnya benih tomat cherry disemai dalam baki berukuran 40 cm x 25 cm

x 5 cm dengan media arang sekam (Gambar 8b). Arang sekam yang digunakan

sebagai media persemaian ini melalui tahap pengayakan terlebih dahulu sehingga

medianya halus. Tujuan persemaian dengan menggunakan baki adalah hanya

untuk mengecambahkan benih. Kecambah berumur 9 hari (Gambar 8c),

dipindahkan ke tray ukuran 36 (Gambar 8d) atau pot berdiameter 10 cm. Bibit

tomat berada dalam tray atau pot selama 12 hari. Pemberian larutan nutrisi

dimulai sejak pemindahan kecambah tersebut. Komposisi larutan nutrisi yang

diberikan sama dengan tanaman tomat yang telah ditanam di lapangan, namun

dengan nilai Electric Coductivity (EC) yang lebih rendah karena dilakukan

Page 10: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

36

pengenceran 2 kali lipat dari nutrisi tanaman yang diberikan di lapangan

(1:1:600).

Persiapan Lahan Lahan yang akan digunakan untuk pertanaman tomat cherry harus

dibersihkan dan disterilkan terlebih dahulu. Persiapan lahan meliputi pembersihan

dari sisa-sisa tanaman dan arang sekam bekas pertanaman sebelumnya dengan

cara disapu hingga bersih. Setelah lantai bersih kemudian dicuci dengan cara

menyikat lantai agar lumut dan sisa-sisa garam mineral yang melekat dapat

dihilangkan. Kemudian lantai dibilas dengan air bersih menggunakan power

sprayer.

Kondisi lahan yang telah bersih tidak menjamin tanaman tomat cherry

yang akan ditanam dapat terhindar dari serangan bibit penyakit yang tertinggal di

lahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan sterilisasi lantai. Bahan yang digunakan

untuk sterilisasi lantai adalah formalin dengan konsentrasi 5 cc/l. Sterilisasi

dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan formalin tersebut ke lantai

menggunakan power sprayer. Penyemprotan harus secara merata, dilakukan

dengan berjalan mundur agar lantai yang telah steril tidak terinjak kembali oleh

penyemprot.

Persiapan selanjutnya adalah persiapan media tanam di lahan. Media

tanam yang digunakan untuk tanaman tomat cherry di PT. Saung Mirwan adalah

arang sekam. Arang sekam yang digunakan diproduksi sendiri oleh perusahaan di

bagian rumah pembakaran sekam. Sekam mentah yang akan dijadikan arang

sekam diperoleh dengan cara membeli dari penggilingan padi atau tempat-tempat

lain yang menyediakan sekam mentah. Pembelian dilakukan oleh divisi

pengadaan non-sayur. Rasio pembakaran dari sekam mentah menjadi arang sekam

sekitar 100 : 40, yaitu dari 100 karung sekam mentah dapat menghasilkan 40

karung arang sekam. Proses pembakaran di rumah pembakaran sekam dilakukan

mulai pukul 15.00 WIB hingga keesokan harinya pukul 07.00 WIB. Cara

pembakarannya adalah dengan menyalakan tungku api terlebih dahulu dengan

bantuan kayu bakar di dalamnya. Selanjutnya sekam mentah diletakkan

mengelilingi tungku api secara merata (Gambar 9a) dan proses pembakaran akan

Page 11: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

37

selesai keesokan paginya. Sekam yang telah terbakar merata (Gambar 9b) disiram

dengan air agar tidak terjadi abu sekam. Air yang digunakan adalah air yang

berasal dari bawah permukaan karena bebas dari kotoran atau biji-bijian tanaman

yang dapat menyebabkan gulma pada saat pertanaman.

(a) (b)

(c)

Gambar 9. (a) Kegiatan Pembakaran Sekam di Rumah Pembakaran Sekam, (b) Arang Sekam yang Sudah Jadi, (c) Pengisian Polibag dengan Arang Sekam

Wadah tanam yang digunakan untuk penanaman tomat cherry adalah

polibag. Polibag yang digunakan berwarna hitam dengan ukuran 35 cm x 40 cm

yang memiliki daya tampung arang sekam sebanyak 2-2.5 kg. Bagian bawah

polibag diberi lubang yang berfungsi sebagai drainase. Sebelum polibag diisi

dengan media terlebih dahulu direndam dalam larutan lysol agar wadah yang

digunakan tersebut steril. Polibag diisi dengan arang sekam sebanyak 2/3 bagian

(Gambar 9c). Polibag yang telah diisi kemudian disusun di lahan dengan jarak

antar baris 120 cm dan jarak dalam baris 50 cm.

Penanaman Penanaman tomat cherry ke polibag dilakukan saat bibit tomat telah

berumur tiga minggu di persemaian (3 MSS). Bibit tomat yang telah siap

Page 12: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

38

dipindahkan ke polibag dapat dilihat pada Gambar 10a. Tujuan pindah tanam ini

adalah untuk pembesaran sehingga akan menghasilkan buah yang diharapkan baik

dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Satu hari sebelum tanam, polibag

diletakkan di greenhouse dan disiram dengan larutan pupuk dasar melalui irigasi

tetes. Pemberian pupuk dasar bertujuan agar pada saat tanam media masih basah

sehingga akar bibit tomat tidak mengalami stres kekeringan dan merangsang

pertumbuhan akar agar tumbuh optimal. Komposisi pupuk dasar yang digunakan

dapat dilihat pada Tabel 9.

Pemindahan bibit dari tray harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak

merusak perakaran dan batang bibit yang masih muda tersebut. Sebelum bibit

dikeluarkan dari tray, sebaiknya tray disiram terlebih dahulu dengan air agar akar

bibit mudah diangkat dan tidak rusak. Pembuatan lubang tanam pada media arang

sekam dilakukan sebelum bibit dikeluarkan dari tray. Lubang tanam yang dibuat

dengan kedalaman sekitar 5-8 cm. Setelah dikeluarkan, bibit dimasukkan beserta

medianya ke dalam lubang tanam yang telah dibuat dengan hati-hati agar batang

dan akarnya tidak rusak. Selanjutnya lubang tanam ditutup dengan sedikit ditekan

agar tanaman berdiri tegak. Jumlah bibit tomat yang ditanam dalam setiap polibag

berjumlah dua bibit. Penanaman dilakukan jika lahan benar-benar telah disiapkan,

yaitu meliputi sanitasi, pemasangan saluran irigasi, dan penyusunan polibag

(Gambar 10b).

(a) (b)

Gambar 10. (a) Bibit Tomat yang Siap Dipindah ke Polibag, (b) Penanaman Tomat di Polibag

Page 13: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

39

Tabel 9. Komposisi Pupuk Dasar per 1 000 liter

Komposisi Jumlah Satuan Stok A HNO3 16 g CaNO3 1 243 g

FeEDTA 7 g

Stok B KH2PO4 170 g KNO3 339 g K2SO4 13 g MgSO4 554 g MnSO4 2 g ZnSO4 1 g Borax 4 g

Sumber : Bidang Produksi PT. Saung Mirwan

Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman tomat cherry yang dilakukan meliputi penyiraman,

pemasangan tali ajir, pewiwilan, penyerbukan bantuan, pemangkasan daun bawah,

dan pemotongan titik tumbuh. Budidaya tomat cherry di PT. Saung Mirwan

dilakukan dengan sistem hidroponik, sehingga penyiraman yang dilakukan tidak

hanya memberikan air tetapi dengan larutan nutrisi. Komposisi larutan nutrisi

yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 10. Komposisi pupuk tersebut dilarutkan

dalam 90 liter air untuk mencukupi kebutuhan selama satu minggu (Gambar 11a).

(a) (b)

Gambar 11. (a) Pembuatan Larutan Nutrisi Pekat, (b) Irigasi Tetes pada Tomat Cherry

Page 14: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

40

Tabel 10. Komposisi Larutan Nutrisi Pekat Tomat per 27 000 liter

Komposisi Jumlah Satuan Stok A CaNO3 24.8 kg

FeEDTA 175 g

Stok B MgSO4 12.0 kg KNO3 12.6 kg K2SO4 8.6 kg

KH2PO4 4.4 kg Borax 77.0 g

MNSO4 46.0 g ZnSO4 39.0 g

Na2MoO4 3.3 g CuSO4 5.0 g

Sumber : Bidang Produksi PT. Saung Mirwan

Penyiraman dilakukan menggunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation)

(Gambar 11b) sebanyak empat kali dalam sehari, yaitu pada pukul 07.00, 11.00,

13.00, dan 15.00 WIB. Namun, penyiraman tersebut juga disesuaikan dengan

kondisi cuaca. Jika kondisi cuaca panas atau cerah, maka penyiraman dilakukan

sesuai jadwal tersebut. Sebaliknya jika cuaca berawan, maka penyiraman hanya

dilakukan dua kali dalam sehari, misalnya pukul 07.00 dan 13.00 WIB tergantung

kondisi media. Lamanya waktu penyiraman tergantung dengan banyaknya larutan

nutrisi yang diberikan pada saat penyiraman. Tujuan penyiraman adalah untuk

mempertahankan kondisi ketersediaan air pada media sehingga dapat

mengimbangi transpirasi yang cukup tinggi.

Larutan nutrisi dialirkan dari nutrisi pusat yang bersumber dari tangki

berkapasitas 3 000 l air. Jumlah larutan stok A dan stok B yang dilarutkan dalam

tangki tersebut masing-masing adalah 10 l, sehingga perbandingan antara stok A,

stok B, dan air adalah 1:1:300. Pencampuran larutan stok pada tangki dilakukan

pada saat bersamaan dengan pengisian air agar pencampurannya merata. Larutan

nutrisi akan mengalir dari tangki ke jaringan nutrisi hingga masuk ke lahan

pertanaman di dalam greenhouse. Awalnya larutan nutrisi akan mengalir melalui

pipa primer (HDPE 32 mm) terlebih dahulu. Setelah itu masuk ke pipa sekunder

(LDPE 13 mm), tetapi sebelumnya larutan akan melalui kran pengontrol yang

berfungsi untuk mengatur volume larutan nutrisi yang sampai ke tanaman. Setelah

Page 15: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

41

melalui pipa sekunder, larutan masuk ke pipa tersier (LDPE 5 mm) dan berujung

pada regulation stick (emitter) yang tertancap pada media dalam polibag. Skema

dan lay out jaringan irigasi tetes dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 9.

Jumlah larutan nutrisi yang diberikan pada tanaman perlu disesuaikan

dengan umurnya. Tanaman tomat muda atau umur 0-2 MST diberi larutan

sebanyak 50-100 ml, umur 2-4 MST sebanyak 150-250 ml, dan tanaman dewasa

atau mulai berbunga sebanyak 250-400 ml pada setiap aplikasinya. Pengukuran

volume yang diperoleh tanaman dilakukan dengan menggunakan gelas ukur yang

diletakkan di samping salah satu polibag yang dijadikan sampel (Gambar 12a).

Emitter pada polibag sampel dimasukkan ke dalam gelas ukur sehingga larutan

nutrisi yang keluar dapat diketahui jumlahnya. Setelah itu larutan nutrisi

dimasukkan kembali ke dalam polibag sampel. Berdasarkan pengukuran yang

dilakukan pada tanaman dewasa diketahui bahwa tanaman mendapatkan larutan

nutrisi sebanyak 400 ml dalam waktu lima menit, sehingga dapat diketahui debit

larutan yang keluar dari emitter yaitu 1.33 ml/detik.

Electrical Conductivity (EC) merupakan kemampuan media

menghantarkan listrik dalam kaitannya dengan penyerapan unsur hara oleh

tanaman. Tanaman menyerap unsur hara yang diberikan melalui larutan nutrisi

dalam bentuk ion-ion. Ion tersebut akan saling berinteraksi membentuk garam-

garam mineral. Pengukuran nilai EC dan pH dilakukan menggunakan EC meter

(Gambar 12b). Nilai EC yang normal untuk tanaman tomat berkisar 1.5-2 mS/m,

sedangkan untuk nilai pH yang normal berkisar antara 5.5-6.5. Pada kondisi

tersebut tanaman dapat menyerap unsur hara yang diberikan melalui nutrisi secara

optimal, sehingga nilainya harus tetap dipertahankan. Oleh karena itu pengukuran

nilai EC dan pH pada larutan nutrisi tomat di bidang produksi seharusnya rutin

dilakukan setiap satu minggu sekali. Namun, pada kenyataannya di lapangan tidak

rutin dilaksanakan.

Pengukuran nilai EC pada media tanaman tomat dilakukan terhadap EC

masuk dan EC keluar. EC masuk merupakan nilai EC dari larutan nutrisi yang

akan diberikan ke tanaman, sedangkan nilai EC keluar merupakan nilai EC dari

larutan nutrisi yang tidak terserap akar tanaman sehingga keluar dari polibag dan

telah melewati media arang sekam. Whipker dan Cavins dalam Arif (2008)

Page 16: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

42

menyatakan bahwa nilai EC larutan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan

tanaman tumbuh lambat dan biaya produksi yang tinggi dalam proses budidaya.

Sebaliknya, konsentrasi larutan nutrisi yang terlalu rendah akan menyebabkan

produktivitas tanaman menurun. Oleh karena itu, pada larutan nutrisi dengan nilai

EC yang tinggi perlu dilakukan pengenceran dengan penambahan volume air atau

pengurangan larutan nutrisi pekat. Sebaliknya pada larutan nutrisi dengan nilai EC

rendah perlu dilakukan pengurangan volume air atau penambahan larutan nutrisi

pekat.

(a) (b)

Gambar 12. (a) Pengukuran Debit Larutan pada Saat Penyiraman, (b) EC meter

Tomat cherry memiliki pertumbuhan yang bersifat indeterminate, yaitu

pertumbuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu, tanaman tomat cherry

memerlukan penyangga agar tanaman tetap dapat tumbuh dengan tegak.

Penyangga yang diberikan pada tanaman tomat cherry di PT. Saung Mirwan

berupa tali ajir (Gambar 13). Tali ajir berfungsi untuk mempertahankan tanaman

agar tidak rebah karena kelebihan beban saat berbuah, sehingga buah yang

dihasilkan pun bersih karena tidak menyentuh lantai. Pemasangan tali ajir mulai

dilakukan pada tanaman tomat berumur 2 MST hingga tanaman akan dibongkar.

Tali ajir yang digunakan adalah benang kasur. Cara memasang tali ajir pada

tanaman adalah dengan cara dililitkan pada batang tanaman dari kiri ke kanan.

Tali ajir diikat pada batang dengan simpul hidup agar memudahkan pelepasan tali

pada saat penaikan maupun penurunan tali tersebut. Pada saat tanaman berumur 5,

7, 9, dan 12 MST dilakukan penaikan tali ajir, kemudian saat tanaman berumur 14

MST tali ajir diturunkan kembali dan setiap satu minggu seterusnya hingga panen.

Penaikan tali ajir dimaksudkan agar tanaman dan buah yang terbentuk tidak

Page 17: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

43

sampai menyentuh tanah serta memudahkan saat pemeliharaan, sedangkan

penurunan tali ajir dimaksudkan untuk memudahkan saat pemanenan dan

pemotongan titik tumbuh.

Gambar 13. Pemasangan Tali Ajir pada Tanaman Tomat Cherry

Pewiwilan pada tomat cherry mulai dilakukan saat tanaman berumur

3 MST. Pewiwilan dilakukan dengan cara membuang tunas-tunas air, karena

dapat mempengaruhi produksi buah pada tanaman tomat. Tunas air merupakan

tunas yang bersifat tidak produktif dan banyak tumbuh di ketiak daun

(Gambar 14). Pertumbuhan tunas air akan mengganggu pertumbuhan tanaman

terutama pertumbuhan generatif karena sebagian besar hasil fotosintesis diserap

oleh tunas air tersebut. Kegiatan ini dilakukan tiga kali dalam seminggu.

Proses penyerbukan yang terjadi pada tanaman tomat cherry dapat

berlangsung secara alami. Namun, penyerbukan tanaman tomat di PT. Saung

Mirwan dibantu dengan penyerbukan bantuan. Penyerbukan bantuan ini dilakukan

karena pergerakan udara di dalam greenhouse umumnya terbatas dan kehadiran

serangga penyerbuk juga jarang ada karena terisolasi dari udara luar. Jika

penyerbukan bantuan ini tidak dilakukan, maka pembentukan buah sedikit terjadi.

Penyerbukan bantuan dilakukan dengan cara memukul-mukul batang tanaman

dengan menggunakan tongkat yang dilapisi dengan busa agar batang tidak terluka

(Gambar 15). Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap hari setelah ada cahaya

matahari. Menurut Heddy et al. (1994) intensitas cahaya yang lemah atau suhu

yang rendah pada tanaman tomat mengakibatkan tidak adanya penyerbukan.

Kondisi ini mengubah struktur bunga, antera tidak mau membuka atau pecah pada

Page 18: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

44

waktu stigma menerobos cincin antera. Penyerbukan bantuan biasanya dilakukan

pada pukul 09.00 WIB.

Gambar 14. Tunas Air pada Tanaman Tomat Cherry yang Harus Dibuang

Gambar 15. Penyerbukan Bantuan dengan Cara Memukul-mukul Batang Tanaman Menggunakan Tongkat Dilapisi Busa

Kegiatan pemangkasan dilakukan terhadap daun bagian bawah yang telah

menguning karena tua, layu, atau terkena penyakit. Kondisi daun yang rimbun

juga dapat memicu perkembangan hama dan penyakit sehingga perlu dilakukan

pemangkasan. Selain itu kegiatan pemangkasan ini dapat mengurangi transpirasi

tanaman dan memudahkan dalam pengendalian hama dan penyakit. Pemangkasan

daun bawah dimulai setelah tanaman panen pertama kali, yaitu pada daun-daun

yang telah menyentuh lantai setelah penurunan ajir. Jumlah daun yang dipangkas

sebanyak dua pelepah daun atau lebih, namun tidak terlalu banyak karena dapat

mengakibatkan tanaman stres. Tanaman tomat cherry yang belum dan sudah

dipangkas padat dilihat pada Gambar 16.

Page 19: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

45

(a) (b)

Gambar 16. Kegiatan Pemangkasan Tanaman Tomat Cherry : (a) Sebelum Pemangkasan Daun Bawah, (b) Setelah Pemangkasan Daun Bawah

Umur ekonomis tanaman tomat cherry di PT. Saung Mirwan adalah

26 minggu. Setelah itu tanaman dibongkar untuk diganti lagi dengan tanaman

yang baru. Sebelum tanaman dibongkar, pemotongan dilakukan pada titik tumbuh

tanaman, sehingga pertumbuhan vegetatif tanaman terhenti dan nutrisi yang

diberikan pada tanaman digunakan untuk pertumbuhan generatif atau

pembentukan dan pematangan buah. Pemotongan ini bertujuan untuk memelihara

buah terakhir pada tanaman agar dapat dipanen mencapai ukuran normal.

Pemotongan titik tumbuh dilakukan tiga minggu sebelum tanaman dibongkar.

Pemotongan titik tumbuh minimal dua pelepah daun di atas buah terakhir

(Gambar 17). Jika masih muncul bunga maka bunga tersebut dibuang, karena

hanya buah terakhir yang dipelihara sampai panen.

Gambar 17. Pemotongan Titik Tumbuh pada Umur 20 MST

Pengendalian Hama dan Penyakit Hama yang menyerang tanaman tomat cherry adalah white fly (Bemisia

tabaci), leafminer (Liriomyza trifolli), thrips, dan ulat buah (Heliotis armigera).

Page 20: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

46

White fly menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan

menghasilkan embun madu yang menyebabkan daun menjadi keriput kecoklatan.

Hama leafminer menyerang tanaman pada stadium larva dan dewasa dengan cara

membuat alur gerakan pada bawah epidermis daun yang menyebabkan daun

menjadi kering kuningan. Thrips menyerang tanaman pada bagian daun muda,

bunga, dan buah. Hama ini biasanya menetap di bagian bawah daun. Ulat buah

menyerang tanaman dengan cara memakan buah sehingga terbentuk lubang.

Gejala pada tanaman yang disebabkan oleh hama dapat dilihat pada Gambar 18.

(a) (b

Gambar 18. Gejala Serangan : (a) Leafminer Berupa Corak Seperti Batik pada Daun, (b) Ulat Buah Berupa Lubang pada Buah Tomat Cherry

Penyakit yang menyerang tanaman tomat cherry dapat disebabkan oleh

cendawan dan bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan terdiri atas

penyakit layu (Fusarium oxysporum), embun tepung (Peronospora parasitica),

bercak daun (Cercospora sp.), dan busuk daun (Phytophthora infestans). Penyakit

layu yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporium menyerang bibit di

persemaian dan tanaman dewasa dengan gejala tanaman tampak layu. Bagian

yang terserang akan lunak dan berair, tetapi tidak mengeluarkan cairan lendir

berwarna putih dari bagian yang busuk tersebut. Gejala yang ditimbulkan oleh

penyakit embun tepung adalah pada permukaan daun atas tampak bercak nekrotik

berwarna kekuningan dan jika daun dibalik tampak tepung berwarna putih keabu-

abuan. Penyakit bercak daun memiliki gejala terjadi bercak klorosis berbentuk

lingkaran, berwarna kuning dan terdapat bintik hitam pada bagian tengah

lingkaran. Penyakit busuk daun menyerang semua tahap perkembangan tanaman.

Gejala yang ditimbulkan yaitu adanya bercak hitam kecoklatan yang pada kondisi

Page 21: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

47

lingkungan mendukung seperti kelembaban tinggi, dapat meluas dengan cepat

sehingga menyebabkan kematian.

Penyakit pada tanaman tomat yang disebabkan oleh bakteri adalah

penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum. Patogen

dari penyakit ini menyerang jaringan pengangkut air sehingga translokasi air dan

hara terganggu. Akibatnya tanaman menjadi layu, kuning, kerdil, dan akhirnya

mati. Bagian tanaman yang busuk karena patogen ini mengeluarkan cairan

berwarna putih seperti lendir.

Selain penyakit yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri, terdapat

penyakit lain yang disebabkan oleh defisiensi unsur hara, yaitu busuk ujung buah

(Blossom end rot) akibat defisiensi unsur Ca. Gejala yang ditimbulkan yaitu

terdapat bercak pada ujung buah dan warna kulit menjadi coklat tua. Bercak

tersebut menandakan jaringan yang berada di bawahnya mati, sehingga bagian

tersebut cenderung matang lebih cepat. Pengendalian penyakit Blossom end rot

adalah dengan penyemprotan tanaman menggunakan CaNO3 dengan konsentrasi

5-7 g/l. Pantastico dan Venter (1986) menyatakan bahwa selain pemberian

Ca(NO3)2 untuk mengurangi penyakit ujung buah juga dapat dilakukan dengan

pemberian gips atau penyemprotan CaCl2. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh

kelebihan unsur K yang mengakibatkan kekurangan Ca. Gejala serangan penyakit

pada tanaman tomat cherry dapat dilihat pada Gambar 19.

(a) (b)

Gambar 19. Gejala Penyakit : (a) Busuk Batang Akibat Bakteri Pseudomonas solanacearum, (b) Penyakit Busuk Ujung Buah (blossom end rot)

Page 22: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

48

Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan PT. Saung Mirwan pada

tanaman tomat cherry adalah dengan cara penyemprotan pestisida (Gambar 20).

Penyemprotan pestisida pada tanaman tomat di PT. Saung Mirwan dilakukan dua

kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Jumat. Waktu pelaksanaannya

adalah sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Pestisida yang digunakan terdiri atas

golongan insektisida, fungisida, dan bakterisida. Jenis-jenis pestisida yang

digunakan, dosis, serta kegunaannya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Gambar 20. Penyemprotan Pestisida pada Tanaman Tomat

Pemanenan Menurut Kader (1990) tujuan dari pemanenan adalah untuk mendapatkan

komoditi dari kebun dengan tingkat kematangan yang baik agar kerusakan dan

kehilangan hasil yang terjadi rendah. Tanaman tomat cherry di PT. Saung Mirwan

biasanya mulai dipanen pada umur 8 MST. Namun, pada saat musim hujan

biasanya umur panen lebih lama yaitu pada 9 MST. Buah yang dipanen saat

berwarna kekuning-kuningan dengan tingkat kemasakan sekitar 80 % (Gambar

21a). Jika buah dipanen pada tingkat kemasakan 90 %, maka buah akan terlalu

lunak pada saat pemasaran.

Pemanenan dapat dilakukan setiap hari atau dua hari sekali tergantung

keadaan buah yang masak di lahan. Biasanya panen dilakukan pada pagi hari

pukul 07.00-09.00 WIB. Cara panen tomat cherry adalah dengan memetik buah

secara hati-hati agar tidak rusak dengan disertakan tangkai atau gagang buahnya

(Gambar 21b). Tujuan pemanenan tomat cherry menggunakan tangkai atau

gagang buah adalah untuk mengindikasikan lama simpan buah di divisi

pengemasan. Tomat cherry yang dipanen dimasukkan ke dalam ember, kemudian

Page 23: BUDIDAYA DAN PANEN - repository.ipb.ac.id · Pupuk susulan Urea (500 kg/ha) Urea (500 kg/ha) Waktu aplikasi 2 MST 2 MST Cara aplikasi pupuk Disebar Disebar Penjarangan 1 MST - Penyulaman

49

dipindahkan ke dalam keranjang untuk pengangkutan ke divisi pengemasan

(Gambar 21c).

(a) (b)

(c)

Gambar 21. (a) Buah yang Siap Dipanen dengan Kriteria Warna

Kekuning-kuningan, (b) Cara Panen Tomat Cherry dengan Cara Dipetik Disertai Tangkai Buahnya, (c) Pengumpulan Tomat Cherry dalam Wadah Kontainer Plastik Sebelum Dibawa ke Divisi Pengemasan

Prestasi kerja penulis secara keseluruhan dalam budidaya tomat cherry

lebih rendah dibandingkan dengan prestasi kerja karyawan lapangan di PT. Saung

Mirwan. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan keterampilan kerja antara

penulis dan karyawan. Karyawan memiliki keterampilan kerja yang lebih tinggi

karena telah memiliki pengalaman kerja rata-rata lebih dari 5 tahun kerja. Volume

dan prestasi kerja karyawan lapang dan penulis dapat dilihat pada Lampiran 7.