budidaya cabai

download budidaya cabai

of 18

description

njevc

Transcript of budidaya cabai

tan Pertanian Teknologi Bisnis & Keuangan SitemapHOMEHORTIKULTURABUDIDAYA CABAIBUDIDAYA CABAIBudidaya Cabai merupakan pilihan agribisnis bernilai ekonomis tinggi, untuk itu cara menanam cabai yang tepat, baik cara pengendalian hama penyakit maupun teknik budidaya cabe sangat menentukankeberhasilan budidaya. Cara menanam cabai yang saya uraikan di sini sudah disesuaikan dengan kondisi di lapangan pada saat ini. Saya rangkai sedemikian rupa sehingga cara menanam cabe ini sangat praktis dan mudah diterapkan terutama bagi petani pemula.TEKNIK DAN CARA MENANAM CABAISYARAT TUMBUHTANAMAN CABAITanahTanah tempat penanaman cabai harus gembur dengan kisaran pH 6,5 6,8.AirTanaman cabai (cabe) memerlukan air cukup untuk menopang pertumbuhannya. Air berfungsi sebagai pelarutunsur hara, pengangkut unsur hara ke organ tanaman, pengisi cairan tanaman cabai, serta membantu proses fotosintesis dan respirasi. Tetapi pemberian air tidak boleh berlebihan.IklimAngin sepoi-sepoi cocok untuk budidaya cabe. Curah hujan tinggi berpengaruh terhadap kelebihan air. Intensitas sinar matahari sangat dibutuhkan tanaman cabai (cabe), berkisar antara 10 12 jam per hari. Sedangkan suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai 24 derajat C -28 derajat C.PERSIAPAN TEKNIS BUDIDAYA CABAIPemilihan Lokasi Budidaya CabaiLokasi budidaya cabe sebaiknya dipilih yang strategis, transportasi mudah, dekat sumber air, jauh dari area penanaman cabai (cabe) lain/tanaman sefamili. Sejarah lahan sangat penting untuk diperhatikan, paling baik lahan tidak ditanami tanaman cabe selama minimal 2 tahun terakhir agar diperoleh hasil optimal.Pengukuran pH TanahBudidaya CabaiPengukuran pH tanah diperlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (di bawah 6,5). Pengukuran bisa menggunakan kertas lakmus, pH meter, atau cairan pH tester. Pengambilan titik sampel bisa dilakukan secara zigzag.Persiapan Sarana Prasarana Budidaya Cabai1. Pengadaan tanah untuk media semai.2. Pengadaanpupuk kandang,pupuk kimia, dan kapur pertanian.3. Pengadaan benih dan mulsa PHP (Plastik Hitam Perak).4. Pengadaan Pestisida.5. Pengadaan ajir, bambu penjepit mulsa PHP, dan tali pertanian.6. Pengadaan peralatan.7. Persiapan tenaga kerja.PELAKSANAAN BUDIDAYA CABAIPersiapan Lahan Budidaya Cabai1. Pembajakan dan penggaruan.2. Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm, lebar parit 50-70 cm.3. Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP untuk tanah dengan pH di bawah 6,5.4. Pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP.5. Pengadukan/pencacakan bedengan agarpupukyang sudah diberikan bercampur dengan tanah. Rapikan bedengan.6. Pemasangan mulsa PHP.7. Pembuatan lubang tanam.8. Jarak tanam ideal musim kemarau 60 cm x 60 cm dan musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm. Tujuannya untuk menjaga kelembaban udara di sekitar pertanaman cabe.9. Pemasangan ajir.Persiapan Pembibitan dan Penanaman Budidaya Cabai1. Rumah atau sungkup pembibitan.2. Pembuatan media semai. Komposisi media semai adalah 20 liter tanah, 10 literpupuk kandang, dan 150 g NPK halus. Media semai dimasukkan ke dalam polibag semai.3. Penyemaian benih cabai (cabe).4. Pemeliharaan bibit. Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00 - 09.00, kemudian sungkup dibuka lagi jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjelang tanam sungkup harus dibuka penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah, dilakukan setiap pagi.Penyemprotan pestisidadilakukan pada umur 15 hss (hari setelah semai). Dosis dari dosis dewasa.5. Pindah tanam.Bibit cabai (cabe)berdaun sejati 4 helai siap pindah tanam ke lahan.PEMELIHARAAN TANAMAN CABAIPenyulaman Budidaya CabaiPenyulaman budidaya cabe dilakukan sampai umur tanaman 3 minggu. Apabila umur tanaman cabe sudah terlalu tua dan masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tanaman cabe tidak seragam. Berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.Perempelan dan Pengikatan Tanaman Budidaya CabaiPerempelan tunas samping.Perempelan tunas samping dilakukan pada tunas yang keluar di ketiak daun. Bertujuanmemacu pertumbuhanvegetatif tanaman, agar tanaman cabai (cabe) tumbuh kekar, disamping itu juga menjaga kelembaban saat tanaman cabai sudah dewasa. Dilakukan sampai pembentukan cabang utama, ditandai munculnya bunga pertama.Perempelan daun.Perempelan daun dilakukan umur 80 hst (hari setelah tanam) pada daun-daun di bawah cabang utama dan daun tua/terserang penyakit.Sanitasi Lahan Budidaya CabaiSanitasi lahan budidaya cabai meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan, tanaman cabe terserang hama penyakit disingkirkan dari area penanaman.Pengairan Budidaya CabaiPengairan budidaya cabe diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau pengeleban seminggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas penggenangan hanya 1/3 dari tinggi bedengan.Pemupukan Susulan Budidaya CabaiPupuk AkarDiberikan dengan cara pengocoran : Umur 15 hst dan 30 hst, dosis 3kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman cabai (cabe) 200ml. Umur 45 hst dan 60 hst, dosis 4kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman cabai (cabe) 200ml. Umur 75 hst, 90 hst dan 105 hst, dosis 5kg NPK 15-15-15 dilarutkan dalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, tiap tanaman cabai (cabe) 200ml.

Pupuk Daun Kandungan Nitrogen tinggi diberikan umur 14 hst dan 21 hst. Kandungan Phospat, Kalium dan Mikro tinggi diberikan umur 35 hst dan 75 hst.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI

HAMA TANAMAN CABAIGangsirHama gangsir yang menyerang tanaman cabai adalahBrachytrypes portentosus.Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.Ulat TanahUlat tanah tanaman cabai adalahAgrotis ipsilon.Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.Ulat GrayakUlat grayak tanaman cabai adalahSpodoptera litura.Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Ulat BuahUlat buah tanaman cabai adalahHelicoverpa sp.Pengendalian kimiawi menggunakaninsektisida berbahan aktifsipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.ThripsThrips tanaman cabai adalahThrips parvispinus.Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Kutu DaunKutu daun tanaman cabai adalahMyzus persiceae.Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Kutu KebulKutu kebul tanaman cabai adalahBemisia tabaci.Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.TungauTungau tanaman cabai adalah tungau kuning (Pol Polphagotarsonemus lotus) dan tungau merah (Tetranychus cinnabarinus).Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Lalat BuahLalat buah tanaman cabai adalahDacus dorsalis.Pengendalian lalat buah menggunakan perangkap lalat (sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau dapat menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil. Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.NematodaNematoda tanaman cabai adalahMeloidogyne incognita.Cara pengendalian nematoda dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

LihatPENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAIUntuk informasi lebih detailnya.PENYAKIT TANAMAN CABAIRebah SemaiRebah semai tanaman cabai adalahPythium debarianum.Cara pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dan fungisida kontak berbahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis dari dosis terendah yang tertera pada kemasan.Layu BakteriBakteri penyebab layu tanaman cabai adalahPseudomonas sp.Upaya pengendaliannya antara lain meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman cabe terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan. Umur 25 hst, 40 hst dan 70 hst dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, contoh super glio, wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Layu FusariumCendawan penyebab layu tanaman cabai (cabe) adalahFusarium oxysporum.Upaya pengendaliannya antara lain meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman cabe terserang, melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida. Sebagai pencegahan, secara biologi berikan trichoderma pada saat persiapan lahan. Umur 25 hst, 40 hst dan 70 hst dilakukan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, contoh super glio, wonderfat. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Busuk PhytophtoraCendawan penyebab busuk phytophtora tanaman cabai adalahPhytopthora infestans.Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Busuk KuncupPenyakit busuk kuncup tanaman cabe adalahChoanephora cucurbitarum.Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya metalaksil, propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf, dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Bercak CercosporaCendawan bercak cercospora tanaman cabe adalahCercospora capsici.Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol dan fungisida kontak, contohbahan aktifyang bisa digunakan diantaranya klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Antraknosa (Patek)Cendawan antraknosa tanaman cabe adalahColletotrichum capsicidanGloesporium piperatum.Pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan diantaranya benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, dan fungisida kontak berbahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.Artikel Terkait :Pupuk Dan PemupukanHormon Tumbuh (ZPT)Defisiensi Unsur HaraPupuk OrganikCara Membuat Kompos CairCara Membuat Pupuk Organik PadatMengenal Pupuk HijauCara Aplikasi Pupuk HijauPupuk Hijau Sebagai Penutup TanahPupuk Hijau Sebagai Pohon PelindungMengenal Pupuk MikrobaPeran Bakteri Rhizobium Dalam Pertanian OrganikManfaat Azolla Dalam Pertanian OrganikpH TanahPengaruh Aktivitas Pertanian Terhadap Penurunan pH TanahPengaruh pH Tanah Terhadap Tingkat Kelarutan Unsur HaraVirusVirus tanaman cabe adalah TMV, TEV, TRV, CMV, TRSV, CTV dan PVY. Virus merupakan penyakit yang sangat berpotensi menimbulkan kegagalan budidaya terutama musim kemarau. Gejala serangan umumnya ditandai pertumbuhantanaman cabaimengerdil, daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya. Penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor atau penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi penular virus diantaranya adalahthrips, kutu daun, kutu kebul, dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan terutama saat perempelan. Beberapa upaya penangananvirusantara lain : membersihkan gulma (gulma berpotensi menjadi inang virus), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan Tanaman cabai (cabe) terserang, kebersihan alat dan memberi pemahaman kepada tenaga kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan terhadap tanaman cabe.Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Budidaya Cabai (Cabe)Pengendalian hama gangsir, ulat tanah, nematoda dilakukan secara bersamaan cukup satu kali pemberian insektisida, yaitu 1gram per lubang tanam.

Pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kutu kebul, thrips,tungau,lalat buahdan penyakit menggunakan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan (jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut).PANENCabai atau cabemerah dapat dipanen pada umur 90-110 hst. Buah cabe dipanen adalah buah 80% masak.ANALISA USAHA TANIOleh :Novik KurniantipadaFriday, October 26, 2012Newer PostOlder PostHomeARTIKEL POPULER TEKNIK DAN CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAMUsaha budidaya jamur tiram seringkali mengalami kegagalan karena teknik dan cara budidaya yang kurang benar. Meskipun gampang, perlu diperh... MEMILIH AYAM BANGKOK SEBAGAI AYAM ADUANKeberadaan ayam bangkok sudah sangat memasyarakat di Indonesia. Ayam ini dikenal karena kehebatannya dalam bertarung. Sehingga ayam bangkok... HORMON TUMBUHAN ATAU ZPT (ZAT PENGATUR TUMBUH)Dalam dunia pertanian, penggunaan hormon tumbuhan atau dikenal juga dengan istilah ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) , merupakan faktor pendukung y... BUDIDAYA CABAIBudidaya Cabai merupakan pilihan agribisnis bernilai ekonomis tinggi, untuk itu cara menanam cabai yang tepat, baik cara pengendalian hama p... BUDIDAYA IKAN LELE PEMBENIHAN SECARA TRADISIONALBudidaya ikan lele pembenihan merupakan kegiatan awal dalam usaha ternak lele. Tanpa kegiatan pembenihan, maka kegiatan lain seperti, pended... CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK PADATBagaimana cara membuat pupuk organik padat? Pupuk organik padat adalah pupuk organik yang secara fisik berbentuk padat. Untuk mendukung kons... HAMA PENYAKIT TANAMAN CABAIPada artikel kali ini, kami akan mengulas Hama Penyakit Tanaman Cabai secara khusus, karena tanaman cabai berpotensi mencapai nilai ekonomis... BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAHBudidaya Padi Sawah - Cara menanam padi yang baik akan menentukan keberhasilan budidaya padi. Sekalipun cara menanam padi sawah dianggap bu... CARA MASUK FACEBOOK ATAU CARA MEMBUAT FACEBOOK DENGAN MUDAHCara masuk facebook atau cara membuat facebook sangat mudah. Hampir setiap orang mengenal yang namanya facebook. Jejaring sosial ini sanga... ANALISA USAHA BISNIS BUDIDAYA JAHEUsaha bisnis budidaya jahe memiliki peluang yang sangat besar. Hal ini disebabkan permintaan pasar terhadap komoditas jahe semakin hari sema...Gadget Dan Teknologi PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER (HARDWARE DAN SOFTWARE) MENGENAL MIKROPROSESOR PADA KOMPUTERCara Menanam Cabai merah besarWritten By Pembibitan karet on Sabtu, 25 Mei 2013 | 11.21

Potensi Bisnis Budidaya Cabe

"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."

Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehinggabudidaya sayurini menjadipeluang usahayang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.

Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia.Potensi bisniscabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.

Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.

Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, danbumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.

Untuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan padabudidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :

1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28 celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.

2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.

3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.

4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.

A. PENDAHULUANCabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dllPT. Natural Nusantara ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.

B. FASE PRATANAM1. Pengolahan Lahan

Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2 Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu) Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2 Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt) Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air tambahkan 200 cc larutan induk atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m. POC NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter. Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan. Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).

2. Benih

Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30 Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 - 1 tutup / liter air hangat kemudian diperam semalam.

C. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)

1. Persiapan Persemaian

Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia. Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.

2. Penyemaian

Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10, 17 HSS Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban

3. Pengamatan Hama & Penyakit

a. Penyakit

Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan ( 10 gr) per 10 liter air.

Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.

Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.

b. H a m a

Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.

Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.

Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip

D. FASE TANAM

1. Pemilihan Bibit Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari)

2. Cara Tanam

Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda. Plastik polibag dilepas Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprot POC NASA 3-4 tutup/ tangki.

3. Pengamatan Hama

Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua ). Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA. Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.

E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)

1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.

Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :

Jenis Pupuk 1 - 4 minggu ( kg ) 5 - 12 minggu ( kg )Urea 7 56SP-36 7 28KCL 7 28

Catatan :

1. Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi ( 7 tong/ aplikasi)2. Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi ( 14 tong/aplikasi)3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20, kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.5. Pengamatan Hama dan Penyakit

Spodoptera litura/ Ulat grayak Lihat depan.

Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.

Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO

Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.

Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha

Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.

F. FASE PANEN DAN PASCA

PANEN

1. Pemanenan

Panen pertama sekitar umur 60-75 hari Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph

2. Cara panen :

Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%) Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering Penyortiran dilakukan sejak di lahan Simpan ditempat yang teduh

3. Pengamatan Hama & Penyakit

Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak

JENIS-JENIS CABAICabai dikenal denga jenis dan kegunaan yang beragam. Ayo, mengenal jenis-jenis cabai.TM 88 dan TM 99TM 99 dan TM 88 adalah jenis cabai merah keriting hibrida yang banyak dikembangkan di pusat budidaya tanaman. Jenis ini memiliki keunggulan fisik tahan hama dan buah cabai yang optimal. Di samping itu, jenis TM terutama 99 memiliki derajat pedas yang tinggi pada kelompok cabai sejenisnya.

CTH 01Adalah cabai keriting hasil single cross dua tanaman cabai yang fleksibel ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Selain itu tahan terhadap penyakit antraknose buah dan mudah perawatannya.

CAKRA HIJAUMerupakan cabai rawit hijau favorit petani karena masa panen yang lebih singkat sekitar 80-85 hari. Dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Ketika muda, buah berwarna hijau gelap. Saat tua akan berubah memerah dan berukuran sekitar 3 cm dengan citarasa sangat pedas di kelompok cabai rawit.

CAKRA PUTIHMerupakan cabai rawit berfisik kuat bercabang banyak. Buah mudanya berwarna hijau kekuningan dan merah ketika tua dengan besar sekitar 3 cm. tahan terhadap antraknose buah dan dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi.

F1 ARIMBICabai jenis ini adalah cabai hasil single cross dua tanaman induk penghasil cabai merah besar berdaya tahan tinggi. Tahan terhadap serangan aphids dan kekurangan Ca. Selain itu, dapat dipanen kurang lebih 85 hari setelah pindah tanam.Share this article:Tweet8Related Articles If you enjoyed this article justclick here, or subscribe to receive more great content just like it.Subscribe via RSS FeedTop of FormYour information will not be shared. Ever.

Bottom of FormDiposkan olehPembibitan karetdi11.21Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook