buat teori

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laba atau profit merupakan salah satu tujuan utama berdirinya setiap badan usaha. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Sekarang ini perkembangan usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menimbulkan persaingan yang competitive, khususnya antar perusahaan yang sejenis. Perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuannya memperoleh laba dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur dari laba yang diperoleh, namun laba yang besar belum tentu merupakan ukuran perusahaan telah bekerja dengan efisien. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal antara lain profitabilitas perusahaan itu sendiri. Menurut Brigham dalam Sitanggang (2001 : 107) “profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Pentingnya profitabilitas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang maksimal untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Ada beberapa ukuran yang dipakai melihat kondisi profitabilitas suatu perusahaan, antara lain dengan menggunakan tingkat pengembalian asset (Return On Asset). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian total aktiva setelah beban Universitas Sumatera Utara

Transcript of buat teori

Page 1: buat teori

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laba atau profit merupakan salah satu tujuan utama berdirinya setiap

badan usaha. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan

lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going concern) dan tanggung jawab

sosial (corporate social responsibility). Sekarang ini perkembangan usaha

semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menimbulkan

persaingan yang competitive, khususnya antar perusahaan yang sejenis.

Perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuannya

memperoleh laba dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja

perusahaan dapat diukur dari laba yang diperoleh, namun laba yang besar belum

tentu merupakan ukuran perusahaan telah bekerja dengan efisien.

Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal antara lain

profitabilitas perusahaan itu sendiri. Menurut Brigham dalam Sitanggang (2001 :

107) “profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang

dilakukan oleh perusahaan. Pentingnya profitabilitas dapat dilihat dengan

mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba yang maksimal untuk mendukung kegiatan operasionalnya.

Ada beberapa ukuran yang dipakai melihat kondisi profitabilitas suatu

perusahaan, antara lain dengan menggunakan tingkat pengembalian asset (Return

On Asset). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian total aktiva setelah beban

Universitas Sumatera Utara

Page 2: buat teori

bunga dan pajak (Brigham, 2001 : 109). Rasio ini diukur dengan membandingkan

antara laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva. Semakin tinggi

perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi

perusahaan.

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaaan perusahaan oleh

manajemen. Terdapat beberapa pengukuran terhadap profitabilitas suatu

perusahaan yang masing-masing dihubungkan dengan total aktiva, modal sendiri

maupun nilai penjualan yang dicapai.

Laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih

mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode

bersangkutan. Laba perusahaan yang tinggi belum tentu menunjukkan

profitabilitas yang tinggi, akan tetapi profitabilitas yang tinggi sudah dapat

dipastikan bahwa laba yang dihasilkan tinggi. Rasio profitabilitas yang dipakai

dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA).

Pada dasarnya setiap perusahaan atau organisasi akan melakukan berbagai

aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam hal ini

peranan modal sangat penting karena dibutuhkan perusahaan untuk membiayai

kegiatan operasional sehari-hari. Begitu pula dengan kemajuan perusahaan akan

seiring dengan kebutuhan modal yang diperlukan untuk membiayai kegiatan

usahanya, dimana semakin besar suatu perusahaan akan semakin besar pula modal

modal yang dibutuhkannya dan tidak mungkin dapat dipenuhi oleh perusahaan

sendiri tanpa ada bantuan atau menarik modal dari luar perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: buat teori

Menurut Weston and Brigham dalam Sinaga (1993 : 353), pengertian

modal kerja adalah seluruh investasi perusahaan dalam aktiva lancar yang

meliputi persediaan, piutang, kas, dan surat-surat berharga. Dimana seluruh

investasi diharapkan kembali ke perusahaan dalam jangka waktu paling lama satu

tahun. Modal yang digunakan untuk investasi pada aktiva lancar disebut modal

kerja. Komponen modal kerja antara lain : kas, surat berharga, piutang, persedian.

Sebagian besar sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tertanam dalam modal

kerja.

Dalam penelitian ini peneliti memproxykan modal kerja dalam arti

perputaran persediaan dan perputaran piutang. Modal kerja sangat berpengaruh

bagi suatu perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan

perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan

hambatan yang mungkin akan timbul. Adanya modal kerja yang berlebihan

menunjukkan perputaran modal kerja yang rendah yang disebabkan rendahnya

perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar yang

berarti adanya dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif dalam

kegiatan perusahaan. Sebaliknya kekurangan modal kerja menunjukkan

perputaran modal kerja yang tinggi yang disebabkan tingginya perputaran

persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu kecil sehingga jumlah

aktiva lancar tidak mampu menutupi hutang lancar, hal inilah yang merupakan

sebab utama kegagalan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia berpengaruh pada perusahaan-

perusahaan yang ada di Indonesia, tidak terkecuali perusahaan sektor industri

makanan dan minuman. Meskipun demikian, dalam periode krisis jumlah industri

Universitas Sumatera Utara

Page 4: buat teori

sektor ini tetap tumbuh, dari 4.573 industri tahun 2006, 4,666 industri tahun 2007

sampai 4.681 industri pada tahun 2008.(Kompas, 20 April 2009). Hal ini tentu

saja tidak terlepas dari pengelolaan modal kerja yang efektif dan tentu saja

kemampuan perusahaan dalam berkompetisi. Ditengah krisis keuangan yang

membelit seluruh dunia, industri makanan dan minuman terus tumbuh perkasa,

bahkan diprediksi menjadi industri paling menjanjikan . Naikknya harga bahan

baku membuat harga jual ikut naik, sementara daya beli konsumen melorot akibat

kenaikan BBM dan imbas krisis global. Omzet produk makanan dan minuman

hingga akhir 2008 masih bisa naik hingga 10%. Memang, kinerja tersebut lebih

rendah ketimbang pertumbuhan pada 2005-2007 yang mencapai sekitar 20%.

Sektor industri makanan dan minuman memang paling memikat, setiap orang

perlu makan dan minum untuk bisa bertahan hidup, sehingga sektor ini tetap

bertahan. Di tahun 2009 ini, kegairahan para pelaku industri makanan dan

minuman semakin bertambah. Kebijakan pembatasan import untuk produk

makanan yang berlaku mulai 1 februari membuka peluang tambahan buat pemain

domestik. “Produsen domestik punya kesempatan untuk mengambil alih pangsa

pasar produk makanan dan minuman import,”ujar Thomas Darmawan, Ketua

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI). Bahkan ia

menyebut kalangan industri makanan dan minuman sudah siap meningkatkan

produksinya untuk mensubstitusi pasar peluang yang kosong ini. Produksi tak

terlalu menjadi masalah, karena saat ini kapasitas produksi seluruh industri

makanan dan minuman baru terpakai sekitar 80%. Dan sekitar 10% industri yang

basis bahan bakunya banyak dari dalam negeri, seperti cokelat, minyak goreng

dan terigu.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: buat teori

Pasar produk makanan dan minuman ini merupakan daya tarik kuat bagi

pebisnis. Pasar Indonesia menyediakan segalanya : bahan baku yang melimpah,

tenaga kerja murah, dan jumlah konsumen yang sangat besar. Menurut

perhitungan GAPMMI, potensi pasar Indonesia mencapai Rp 500 triliun,

sedangkan omzet 2008 baru sekitar Rp 400 triliun, masih ada sekitar 100 triliun

yang belum tergarap. Pasar inilah yang kini diperebutkan perusahaan-perusahaan

raksasa nasional ataupun global. (Majalah SWA, 19 Februari 2009).

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Seprina Ruleta Sitanggang (2008), “ Pengaruh Tingkat Perputaran

Piutang Terhadap Profitabilitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat

perputaran piutang memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

profitabilitas da PT Gresik Cipta Sejahtera Cabang Medan “.

Marselina Sinaga (2008), Pengaruh perputaran modal kerja, perputaran

persediaan dan perputaran aktiva terhadap tingkat profitabilitas pada industri

otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara parsial perputaran modal kerja

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas, perputaran aktiva

operasi dan perputaran persediaan secara parsial berpengaruh signifikan. Secara

simultan, perputaran modal kerja, perputaran persediaan dan perputaran aktiva

operasi berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas.

Mariance Sitanggang (2006). Analisis hubungan aktivitas terhadap

kemampuan memperoleh laba pada PT. Aneka Industri dan Jasa Medan. Hasil

Universitas Sumatera Utara

Page 6: buat teori

penelitian menunjukkan rasio perputaran persediaan, rasio perputaran total aktiva

dan periode perputaran persediaan memiliki hubungan yang signifikan terhadap

kemampuan memperoleh laba. Rasio perputaran piutang dan periode rata-rata

pengumpulan piutang tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap

kemampuan memperoleh laba.

Dari perbedaan hasil yang diperoleh, peneliti ingin menguji kembali

bagaimana pengaruh modal dalam arti perputaran persediaan dan perputaran

piutang terhadap profitabilitas. Peneliti mengambil sampel 16 perusahaan

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan

penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh modal kerja

terhadap profitabilitas dengan menjadikan perusahaan makanan dan minuman

yang terdaftar di BEI sebagai objek penelitian dalam skripsi yang berjudul

“Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan

dan Minuman yang Terdaftar di BEI”.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: buat teori

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka yang akan

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : ”Apakah modal kerja

dalam arti perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh terhadap

profitabilitas baik secara simultan maupun parsial?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk menguji pengaruh modal kerja dalam arti perputaran persediaan dan

perputaran piutang terhadap profitabilitas baik secara simultan maupun parsial.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti, untuk menambah dan mengembangkan wawasan peneliti

khusunya mengenai pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas.

2. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai salah satu referensi untuk penelitian lebih lanjut yang sejenis.

3. Bagi Emiten, diharapkan dapat memberi informasi dan bahan

pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan atau investor dalam

kebijakan pendanaan perusahaan khususnya yang berhubungan dengan

pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas, yang berguna sebagai

referensi untuk pengambilan keputusan.

Universitas Sumatera Utara