Bst Dan Crs Sol-edit

61
BED SITE TEACHING Tension Type Headache Preceptor: dr. Nuri Amalia, Sp.S Disusun oleh : Muhamad Raga 12100114054 Adilla NF 12100114065 Linda Kamilah S 12100114028 M. Mustopal K. 12100113069 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung SMF Saraf Rumah Sakit Al-Islam Bandung 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung SMF Saraf Rumah Sakit Al-Islam Bandung 2015

description

space occupying lesion

Transcript of Bst Dan Crs Sol-edit

BED SITE TEACHING Myasthenia Gravis

BED SITE TEACHINGTension Type HeadachePreceptor:dr. Nuri Amalia, Sp.SDisusun oleh :Muhamad Raga12100114054Adilla NF12100114065Linda Kamilah S12100114028M. Mustopal K.12100113069Fakultas Kedokteran Universitas Islam BandungSMF SarafRumah Sakit Al-Islam Bandung2015Fakultas Kedokteran Universitas Islam BandungSMF SarafRumah Sakit Al-Islam Bandung2015Nama: Tn. AUsia: 32 tahunJenis kelamin: laki-lakiPekerjaan: -Status pernikahan : Belum menikahAlamat : PadasukaSuku: SundaTanggal masuk RS: 30 April 2015Tanggal Pemeriksaan: 30 April 2015IdentitasKeluhan utama:Nyeri kepalaANAMNESISPasien datang ke poli saraf RS Al-Islam Bandung dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri kepala dirasakan berdenyut hebat pada seluruh bagian kepala mulai dari bagian depan hingga ke belakang kepala. Nyeri kepala tidak disertai dengan pingsan. Serangan nyeri dirasakan selama 30 menit. Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin memburuk, terutama ketika pasien berkativitas dan nyeri tidak berkurang ketika beristirahat ,nyeri juga terasa semakin sakit ketika kepala pasien ditekan-tekan. Pasien telah meminum obat dari warung tetapi nyeri kepalanya tidak hilang. ANAMNESISpasien mengeluhkan rasa lemas pada tangan dan kaki kiri sejak 1 hari SMRS. keluhan disertai dengan mual akan tetapi tidak sampai muntah, pasien juga mengalami sulit tidur karena keluhannya. Pasien mengeluhkan ada batuk tetapi tidak terlalu sering,disertai penurunan berat badan menjadi lebih kurus akan tetapi pasien tidak mengetahui berapa kilogram penurunan berat badannya.Pasien menyangkal adanya nyeri dibelakang mata gangguan penglihatan, baal-baal dan kesemutan di tangan dan kaki, kejang.Pasien mengalami demam selama satu bulan. Demam yang dirasakan naik turun. Pasien juga mengatakan satu bulan yang lalu di rawat dengan penyakit tifoid. Keluhan tidak disertai menggigil dan pegal-pegal badan. Pasien kdang-kadang mengalami diare. Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit TB dalam pengobatan.Riwayat penyakit dahuluMerokok (-)Obat ( narkotik ) melalui jarum suntik (-)Alkohol (-)Berhubungan seks lebih dari satu pasangan (-)Tindik (-)Tatto(-)Memelihara 2 kucing (+)Kebiasaan Trauma kepala (-)TB paru (+)Tumor (-)Riwayat Penyakit PasienTB(-)HIV (-)Riwayat tumor(-)Riwayat Penyakit KeluargaKesan sakit : Tampak sakit sedangKeadaan Umum: Compos mentisTekanan darah : 110/80Nadi: 80 x/menitRespirasi: 20 x/menitSuhu: afebris

Pemeriksaan fisikKepala NormocephalMata :edema palpebrae (-)Konjungtiva : anemis (-/-) Sklera : ikterik (-/-) Pupil : bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)Hidung:simetrisPCH (-)Deviasi septum (-), Massa (-), sekret (-)STATUS INTERNATelinga:deformitas (-), luka (-), sekret (-)Mulut:Kering, Perdarahan gusi (-), lidah (bercak putih) , frenulum linguae ickteric (-), tonsil T1/T1Gigi: higienitas oral baikLeher: JVP tidak meningkatTidak ada pembesaran KGBThoraks: Simetris, retraksi (), VBS ki=ka,Abdomen : Datar, lembut, BU (+) NEkstremitas: Akral hangat, ctr tumor

Dexamethasone 8mg Involve oncology and/or neurosurgery early

Neurosurgery jika terdapat: HydrocephalusResectable metastasesRadiotherapy dan chemotherapyJika ada penurunan GCS ketika TTIK meningkat dan tidak ada respon dengan diberikan dexamethasone 16 mg -> Berikan mannitol 20% 100 ml setiap 30 mins selama 4 jam

Treatment Jika terdapat kejang:Lamotrigine (Lamictal)Dosis awal: 25mgMaintanance dose: 50 mgEfek samping: kemerahan, sedatif dan pusing.Levetiracetam (Keppra)Dosis awal: 250 mgMaintanance dose: 500 mgEfek samping: mood change, BB meningkay atau insomnia.

HIV memiliki property limfotropik (CD4 limfosit) dan neurotropic (microglial). Kelainan neurologis berkembang pada seseoraang yang mengidap HIV AIDS baik karena efek langsung dari virusnya atau karena infeksi, tumor, dan kelainan vascular yang berhubungan dengan imunodefisiensi.

MANIFESTASI CNS HIV AIDS

Infeksi oportunistik pada HIV AIDS:Virus: CMV, Herpes simpleks / zoster, JC virus.Bakteri : TB, nocardia, listeria, dll.Jamur: aspergilus, kandida.Parasite: toxoplasmaSpace occupying lesionDiffuse diseaseToxoplasmosisLimfomaPMLTuberkulomaCryptococcomaPyogenic absesNocardiaSifilis gummaCryptococcal meningitisHIV dementiaMeningitis TBCNS sifilisToxoplasma ensefalitisCytomegalovirus ensefalitisManifestasi CNS yang muncul pada pasien HIV AIDS:

Infeksi oportunistik pada HIV AIDS bergantung kepada jumlah CD4 penderita. Infeksi pada jumlah CD4 > 200-300 mungkin tidak berhubungaan dengan infeksi oportunistik.

TUBERKULOMADEFINISITuberkuloma intrakranial adalah suatu massa seperti tumor yang berasal dari penyebaran secara hematogen lesi tuberkulosa pada bagian tubuh yang lain terutama dari paru. Tuberkuloma sering multipel dan paling banyak berlokasi pada fossa posterior pada anak dan orang dewasa tetapi dapat juga pada hemisfer serebriEPIDEMIOLOGITuberkuloma ditemukan hanya 15% sampai 30% dari kasus tuberkulosis SSP dan kebanyakan terjadi di hemisfer. Tuberkuloma lebih banyak pada negara berkembang, tuberkuloma dapat juga meningkat pada negara mau dalam kaitan dengan efek infeksi HIV dari tampakan klinis TBCETIOLOGIMycobacterium TuberculosisMANIFESTASI KLINISGambaran klinis penderita di bagi menjadi 3 fase. 1)Pada fase permulaan gejalanya tidak khas, berupa malaise, apatis, anoreksia, demam, dan nyeri kepala.

2)setelah minggu ke dua, fase meningitis dengan nyeri kepala, mual, muntah, dan mengantuk. Kelumpuhan saraf kranial dan hidrosefalus terjadi karena eksudat yang mengalami organisasi dan vaskulitis yang menyebabkan hemiparesis atau kejang-kejang yang juga dapat disebabkan oleh proses tuberkuloma intrakranial.

3) Pada fase ke tiga ditandai dengan mengantuk yang progresif sampai koma dan kerusakan fokal yang semakin beratPEMERIKSAAN PENUNJANGCT scan atau serial Magnetik Resonance Imaging (MRI) lesi menghilang sesudah mendapat terapi obat anti tuberculosisKategori Kasus Panduan obat yang dianjurkanITB paru BTA +BTA ( ), rontgen (+)TB ekstra paru berat2RHZE / 4R3H3

IIKambuhGagal berobatAfter default2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3IIIEkstra paru ringan2RHZ/4H3R3

Pengobatan Tuberculosis

Gambaran CTScanLesi multiple 50%Center tuberkuloma denser daripada abses.Kalsifikasi sentral < 5%Solid nodul / thick ring shapedEdema ringan disekitar lesi.

Toxoplasmosis merupakan infeksi oportunistik tersering pada AIDS yang menyerang CNS sekitar 13-33%. Ini terjadi pada penderita HIV AIDS dengan CD4 < 100. Toxoplasma gondii merupakan protozoa obligat intraseluler. Necrotizing ensefalitis banya terjadi dengan pembentuka abses berdinding tipis.

Toxoplasmosis

Nyeri kepalaDemamLetargiPenurunan kesadaranDeficit neurologis fokal

Gejala yang dirasakan pasienLesi sekitar 1-4 cm.Multiple enhancing mass lesion dengan vasogenik edema disekitarnya.Lesi yang lebih besar biasanya memiliki Ring sementara lesi lainnya kebanyakan solid.Tempat favoritnya adalah basal ganglia walaupun white matter dan korteks sering terkena.

Gambaran CT-Scan

Limfoma CNSRadioterapi, kemoterapi.

PMLARV: Cidofovir / Ara-C.

CytomegalovirusGancyclovir 5 mg/kg b.i.d atau t.i.d 2-6 minggu, lanjut 5mg/kg/hari 5-7 x/ minggu.Forscarnet 60 mg/kg t.i.d 2-3 minggu, lanjut 90-120 mg/kg/hari IV 6-7x / minggu.

Cryptococcal Amphotericin B 0,6-0,8 mg/kg/ hari IV 2 minggu + flucitocin (5-FC) 75-100 mg/kg/hari PO, lanjut fluconazole 400 mg/hari sampai kultur CSF (-) lalu turunkan menjadi 200 mg.

ToxoplasmaPyrimethamine 100-200 mg load, lalu 75-100 mg/hari PO + asam folat 10-50 mg/hari PO + sulfadiazine 600-900 mg PO/IV qid.

Terapi Kausal

ALHAMDULILLAHTERIMAKASIH