BSN)jdih.bsn.go.id/public_assets/file/9b5566e1e1b2c270a516da6635d40bf3.pdf · tentang Kodefikasi...
Embed Size (px)
Transcript of BSN)jdih.bsn.go.id/public_assets/file/9b5566e1e1b2c270a516da6635d40bf3.pdf · tentang Kodefikasi...

Menimbang
Mengingat
BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL
NOMOR 98.B/PER/BSN/8/2010
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BARANG PERSEDIAAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
a. bahwa barang persediaan di lingkungan Badan Standardisasi
Nasional , perlu dikelola secara tertib administrasi , transparan ,
akuntabel, efektif dan efisien ;
b. bahwa untuk mengelola barang persediaan secara tertib
administrasi, transparan , akuntabel , efektif dan efisien
sebagaimana dimaksud pad a huruf a, diperlukan Standar
Operasional Prosedur Barang Persediaan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan b, perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur
Barang Persediaan Badan Standardisasi Nasional ;
. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4355) ;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4400) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor
199 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4020);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara RI Tahun 2005
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4609);
6. Peraturan.

Menetapkan
o 'oSK·SK12010ISK SOP PERSEDIAAN do<:
BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL
- 2 -
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2006
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4609);
7. Keputusan Presiden Nomor 131M Tahun 2008 tentang
Pengangkatan Kepala Badan Standardisasi Nasional;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
9. Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 97/KMK.06/2007
tentang Kodefikasi Barang Milik Negara Dimulai dengan Kode
Golongan , Kode Bidang, Kode Kelompok, Kode Sub Kelompok,
dan Kode SUb-Sub Kelompok;
10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
40/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi Persediaan ;
11. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor
965/BSN-I /HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Standardisasi Nasional sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Nomor 130/KEP/BSN/7/2006 .
MEMUTUSKAN:
PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL
TENTANG PENETAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BARANG PERSEDIAAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL
Pasal 1
Menetapkan Standar Operasional Prosedur Barang Persediaan
Badan Standardisasi Nasional sebagaimana tersebut dalam
Lampiran Peraturan ini , sebagai panduan dan pedoman dalam
Pengelolaan Barang Persediaan di Lingkungan Badan Standardisasi
Nasional.
Pasal 2

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL
- 3 -
Pasal2
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Agustus 2010
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
~ BAMBANG SETIADI
LAMPIRAN.
OISK·SKI2010ISK SOP PERseDIMN doc

1. LAT AR BELAKANG
BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL
- 4 -LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL
NOMOR : 98.B/PER/BSN/8/2010
TANGGAL : 6 Agustus 2010
BABI
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 pasal 44 menyatakan Pengguna
Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang Wajib mengelola dan menatausahakan
barang milik negara yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
Menurut Pedoman Sistem Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Nomor 05 disebutkan
bahwa persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan
untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis
pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen
bekas.
2. PENGERTIAN
Definisi Persediaan adalah aset yang berwujud mencakup barang atau perlengkapan
yang dibeli dan disimpan untuk digunakan , misalnya barang habis pakai seperti alat
tulis kantor, barang tak habis pakai seperti barang cetakan seperti majalah dan
komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas yang
terdiri dari :
1. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional Pemerintah ;
2. Bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi;
3. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masayarakat;
4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
kegiatan pemerintahan
3. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286) ;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nemer 5 Tambahan Lembaran Negara RI Nemor 4355);
o 151\;-5I<12010\5K SOP PERSEOIAAN doc

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL
- 5 -
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional
(Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 199 Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4020);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4609);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4609) ;
7. Keputusan Presiden Nomor 131M Tahun 2008 tentang Pengangkatan Kepala Badan
Standardisasi Nasional ;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
9. Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 97/KMK.06/2007 tentang Kodefikasi
Barang Milik Negara Dimulai dengan Kode Golongan, Kode Bidang , Kode
Kelompok, Kode Sub Kelompok, dan Kode Sub-Sub Kelompok;
10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-40/PB/2006 tentang
Pedoman Akuntansi Persediaan ;
11. Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Nomor 130/KEP/BSN/7/2006.
4. TUJUAN
Tujuan Penatausahaan Persediaan :
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai persediaan;
2. Mengamankan transaksi persediaan melalui pencatatan, pemrosesan dan
pelaporan tranksaksi keuangan yang konsisten;
3. Mendukung penyelenggaraan SAPP sebagai dasar pertanggungjawaban dan
pengambilan keputusan .
o ISK·SK120 10ISK SOP PERSEOIAAN dOC

SSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL
- 6 -
BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
A. Rincian Prosedur I Teknis Pelaksanaan
1. Dokumen sumber yang digunakan dalam penatausahaan persediaan adalah terdiri
dari :
a. Dokumen sumber (SPM/SP2D, faktur, kuitansi , BAST barang)
1). Petugas gudang berdasarkan dokumen sumber yang diterima dari pejabat
pengadaan mencatat semua transaksi pembelian persediaan ke dalam
kartu/buku persediaan.
2). Petugas gudang berdasarkan kartu/buku persediaan merekap semua
transaksi ke dalam buku gudang.
b. Petugas Aplikasi Persediaan
Berdasarkan dokumen sumber dari petugas gudang, petugas aplikasi merekam
semua transaksi ke dalam aplikasi persediaan.
2. Penggunaan Persediaan
Unit yang memerlukan barang persediaan mengajukan permohonan penggunaan
(yang ditandatangani oleh Esselon IV unit yang bersangkutan) kepada petugas
gudang. Petugas gudang mencatat semua transaksi pengeluaran persediaan dari
gudang, terdiri dari 2 (dua) rangkap :
a. Petugas gudang berdasarkan permohonan rangkap ke-1 mengecek
ketersediaan barang persediaan serta mencatat pada kartu/buku persediaan.
b. Petugas aplikasi persediaan berdasarkan permohonan rangkap ke-2 melakukan
perekaman pad a aplikasi persediaan .
c. Untuk kegiatan konsinyering dan di daerah , permohonan penggunaan disertakan
Usulan Kebutuhan Dana (UKD).
3. Rekonsiliasi
Petugas aplikasi setiap semester dan tahunan mencetak buku persediaan, laporan
persediaan dan laporan rincian persediaan dan melakukan rekonsiliasi dengan buku
gudang .
4. Inventarisasi Barang Persediaan
Tim yang ditetapkan oleh penanggung jawab UAKPB melakukan inventarisasi
barang persediaan setiap semester dengan membuat Berita Acara , sekaligus
melakukan kodefikasi dan maplng antara klasifikasi SK Menkeu No.
18/KMK.018/1999 dengan Bagan Perkiraan Standar SABMN.
o ISK-SKl2tll 0\SK SOP PERSEOIAAN doc

, .
SSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL
- 7 -
5. Arsip Data Komputer (ADK)
Petugas aplikasi persediaan setiap bulan mengirimkan ADK ke petugas aplikasi
SIMAK BMN untuk dilakukan rekonsiliasi dengan Sistem Akuntansi Keuangan
(SAK).
B. FLOWCHART PENATAUSAHAAN BARANG PERSEDIAAN
Terlampir
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,
BAMBANG SETIADI
o ISK-SKI2010\sK SOP PERSEOIAAN doc

·8·
B. FLOWCHART PENATAUSAHAAN BARANG PERSEDIAAN
- - - .':". ';..,:,-;-~,,~~\:.~-,. .. :.~, .. '-'" ....... ,.- . - ~ LiAi<pjC-wr '. ..,.....~. _ .. ~
,'..:. UAKPB - . . , )" t.Jf":· - .
, ," '0' .,"'" ' NO 1-._ .~ o· U~ <:'f1::t,'.," -:,., Un~ ~'Pej.bat Penanggung SAl( , Tim
ij Jawab ; Petug .. Gudano Petug .. Akuntanal Persedl .. " Petug ••
;.Parigadaan Inventarlaaal SIMAK BMN :::: ',_t ,'. .' l',.1.~·~~.··
! UAKPB '. ,
1 Penerimaan Persediaan : y Berdasarkan dokumen sumber (SPM/SP2D, faktur, kuitansi, BAST DS
DS barang) : y Petugas gudang setelah mendapatkan dokumen sumber dari pejabat pengadaan untuk kegiatan diluar kota , atau barang bersamaan dengan dokumen sumber unluik pembelian LS atau UP dalam kota
Kartu / kemudian mencatat OS dalam masing-masing buku persediaan/kartu V persediaan -+ Database I+-
persed iaan. persediaan Sedangkan Petugas Aplikasi merekam ke dalam aplikasi persediaan
2 Penggunaan persediaan :
Form 1~ lForm 1:J Unit yang memerlukan persediaan mengajukan permohonan mengisi form ('ampiran 1.2) dalam rangkap 2 - Petugas gudang berdasarkan form rangkap ke-1 mengecek
ketersediaan barang persediaan serta mencatat pada kartu persediaan
- Petugas aplikasi berdasarkan form rangkap ke-2 melakukan dokumentasi pengeluaran barang persediaan pada aplikasi rekonsiliasi
~ Catatan : L:::, 1. buku Untuk kegiatan konsinyering form 1.2 disertakan dokumen UKD persediaan
3 Petugas aplikasi mencelak buku persediaan, laporan persediaan dan BUk;J-
2.laporan
laporan rincian persediaan dan melakukan rekonsiliasi dengan buku Gudan '- persediaan
gudang 3. laporan
rekonsiliasi bertujuan sebagai fungsi konlrol terhadap dua pelaksana ~ pencatat yang berbeda.
4 Tim yang ditetapkan oleh penanggung jawab UAKPB melakukan Inventarisas inventarisasi barang persediaan setiap semester dengan membuat i BP Berita Acara , sekaligus melakukan kodefikasi dan maping antara klasifikasi SK Menkeu No. 18/KMK.01 8f1 999 dengan Bagan
~ Perkiraan Standar SABMN (bila terjadi selisih antara fisik dengan hasil inventarisasi menjadi tanggungjawab petugas gudang dimasing Kodefikasi masing ppk) barang
I oersediaan I
]. Maping
BPS
5 Petugas aplikasi mengirimkan data ADK persediaan ke SIMAK BMN
~ Aplikasi SIMAK BMN
6 Petugas SIMAK 8MN mengirimkan ADK ke SAK
~ I

BSN) BADAN STANDARDISASI NASIONAL
- 7 -
5. Arsip Data Komputer (ADK)
Petugas aplikasi persediaan setiap bulan mengirimkan ADK ke petugas aplikasi
SIMAK BMN untuk dilakukan rekonsi liasi dengan Sistem Akuntansi Keuangan
(SAK).
B. FLOWCHART PENATAUSAHAAN BARANG PERSEDIAAN
Terlampir
KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL, •
-BAM BANG SETIADI
Penanggung Jawab Paraf Tanggal Keterangan
1. Pembuat Konsep/Pengusul -tf l%'O 2. Disetuju i Karo/Kapus Pengusu l 1w- [6(<6 [D
3. Disetujui Deputi Pengusul - -
Disetujui Karo HOH j -{. lbtf 2 °~ 4. C E -
5. Disetujui Sestama . ~ f, '1,).11
l
o '.SK·SKI2010ISK SOP PERSEOlAAN Clot