bronkitis.pptx

36
BRONKITIS sukritno

Transcript of bronkitis.pptx

Page 1: bronkitis.pptx

BRONKITISsukritno

Page 2: bronkitis.pptx

DEFINISI• Bronkitis digambarkan sebagai inflamasi dari

bronkus. Inflamasi menyebabkan permukaan broonkus bengkak, mempersempit dan menimbulkan sekresi dari cairan inflamasi

• Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik.

• Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus.

Page 3: bronkitis.pptx
Page 4: bronkitis.pptx

ETIOLOGI

1. Faktor Lingkungan• Polusi udara

- polusi asap rokok - uap/gas yang memicu terjadinya bronkitis.

• Merokok • Infeksi – infeksi bakteri

(Staphylococcus, Pertusis, Tuberculosis, mikroplasma)- infeksi virus (RSV, Parainfluenza, Influenza, Adeno) - infeksi fungi (monilia)

Page 5: bronkitis.pptx

2. Faktor Host• Usia • Jenis kelamin• Kondisi alergi • Riwayat penyakit paru yang sudah ada

Page 6: bronkitis.pptx

EPIDEMIOLOGI

• Usia penderita ( ≥ 60 tahun) sekitar 7,5%, untuk yang berusia (≥ 30-40 tahun) sekitar 5,7% dan untuk yang berusia (≥ 15-20 tahun) sekitar 3,6%.

• Kasusnya lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan, hal ini dipicu dengan keaktivitasan merokok yang lebih cenderung banyak dilakukan oleh kaum laki-laki.

Page 7: bronkitis.pptx

• Penduduk di kota sebagian besar sudah terpajan dengan berbagai zat-zat polutan di udara, seperti asap pabrik, asap kendaraan bermotor, asap pembakaran dan asap rokok

• Lebih sering terjadi di musim dingin pada daerah yang beriklim tropis ataupun musim hujan pada daerah yang memiliki dua musim yaitu daerah tropis

Page 8: bronkitis.pptx

PATOFISIOLOGI• Asap mengiritasi jalan napas, mengakibatkan hipersekresi lendir

dan inflamasi. • Karena iritasi yang konstan ini, kelenjar-kelenjar yang mensekresi

lendir dan sel-sel globet meningkat jumlahnya, fungsi sillia menurun, dan lebih banyak lendir yang dihasilkan dan akibatnya bronchioles menjadi menyempit dan tersumbat.

• Alveoli yang berdekatan dengan bronchioles dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis, mengakibatkan perubahan fungsi makrofag alveolar, yang berperan penting dalam menghancurkan partikel asing termasuk bakteri.

• Penyempitan bronchial lebih lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotic yang terjadi dalam jalan napas. Pada waktunya, mungkin terjadi perubahan paru yang irreversible, kemungkinan mengakibatkan emphysema dan bronchiectasis

Page 9: bronkitis.pptx

PATOFISIOLOGI

Asap tembakau, polusi udara

Gangguan pembersihan paru

Peradangan bronkus dan bronkiolus

Obstruksi jalan napas akibat peradangan

Hipoventilasi Aveoli Dinding Bronkiolus melemadan Alveoli pecah

Saluran- saluran napas kecil kolaps sewaktu ekspirasi

Obstruksi jalan napas akibat peradangan

Page 10: bronkitis.pptx

PATOLOGI

• Kelainan utama pada bronkus adalah hipertensi kelenjar mukus dan menyebabkan penyempitan pada saluran bronkus, yang mengakibatkan diameter bronkus menebal lebih dari 30-40% dari tebalnya didinding bronkus normal, dan akan terjadi sekresi mukus yang berlebihan dan kental.

• Sekresi mukus menutupi cilia, karena lapisan dahak menutupi cilia, sehingga cilia tidak mampu lagi mendorong dahak keatas, satu-satunya cara mengeluarkan dahak dari bronki adalah dengan batuk.

Page 11: bronkitis.pptx
Page 12: bronkitis.pptx
Page 13: bronkitis.pptx

GEJALA KLINIS

1. Batuk dan produksi sputum adalah gejala yang paling umum biasanya terjadi setiap hari. Dahak berwarna yang bening, putih atau hijau-kekuningan.

2. Dyspnea (sesak napas) secara bertahap meningkat dengan tingkat keparahan penyakit. Biasanya, orang dengan bronkitis kronik mendapatkan sesak napas dengan aktivitas dan mulai batuk.

Page 14: bronkitis.pptx

3. Gejala kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri otot, hidung tersumbat, dan sakit kepala dapat menyertai gejala utama

4. Demam dapat mengindikasikan infeksi paru-paru sekunder virus atau bakteri

Page 15: bronkitis.pptx

JENIS-JENIS

1. BRONKITIS AKUT• Adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang

melibatkan jalan napas yang besar.• Bronkitis akut pada umumnya ringan. Berlangsung singkat

(beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 10-14 hari.

• Meski ringan, namun adakalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada terasa berat, dan batuk berkepanjangan.

• Juga tidak terdapat gambaran roentgen yang positif pada keadaan ini. Tetapi foto roentgen berguna jika ada komplikasi pneumonitis pada penderita dengan infeksi akut saluran nafas.

Page 16: bronkitis.pptx

2. BRONKITIS KRONIK• Bronkitis kronik merupakan penyakit saluran napas yang

sering didapat di masyarakat. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan oleh karena sifatnya yang kronik, persisten dan progresif.

• Eksaserbasi infeksi akut akan bronkitis kronik yang dapat memperberat penyakitnya.

• Eksaserbasi infeksi akut akan mempercepat kerusakan yang telah terjadi, disamping itu kuman yang menyebabkan eksaserbasi juga berpengaruh terhadap morbiditas penyakit ini.

• Penyakit ini berlangsung lebih lama dibandingkan bronkitis akut, yaitu berlangsung selama 1 tahun dengan frekuensi batu produktif 3 bulan selam 2 tahun berturut-turut

Page 17: bronkitis.pptx

DIAGNOSIS

1. ANAMNESIS• Gejala batuk yang timbul tiba-tiba dengan atau tanpa sputum

dan tanpa adanya bukti pasien menderita pneumonia, common cold, asma akut dan eksaserbasi akut.

2. PEMERIKSAAN FISIK• Pada stadium awal biasanya tidak khas. • Dapat ditemukan adanya demam, gejala rinitis sebagai

manifestasi pengiring, atau faring hiperemis. • Sejalan dengan perkembangan serta progresivitas batuk, pada

auskultasi dapat terdengar ronki, wheezing, ekspirium diperpanjang atau tanda obstruksi lainnya.

• Bila lendir banyak dan tidak terlalu lengket akan terdengar ronki basah.

Page 18: bronkitis.pptx

3. PEMERIKSAAN LAB• Pemeriksaan dahak dan rontgen dilakukan untuk

membantu menegakkan diagnosa dan untuk menyingkirkan diagnosa penyakit lain.

• Bila penyebabnya bakteri, sputumnya akan seperti nanah.

4. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS• Tubular shadow atau traun lines terlihat bayangan garis

yang paralel, keluar dari hilus menuju apeks paru.• Bayangan tersebut adalah bayangan bronchus yang

menebal.• Corak paru bertambah

Page 19: bronkitis.pptx

Gambaran Radiologis Thorax Normal

Page 20: bronkitis.pptx

GAMBARAN RADIOLOGIS

• Gambaran corakan bronkovaskuler bertambah• Gambaran trame line• Air bronkogram (+)• Infiltrat peribronkial (+)• Gambaran jantung tear drop• ICS melebar ( biasanya daerah basis ICS X –

XI).

Page 21: bronkitis.pptx

Bronkitis Kronis Secara Radiologis

1. Ringan corakan paru ramai di bagian basal2. Sedang corakan paru ramai di bagian

basal disertai emfisema, kadang-kadang disertai bronkiektasis di paracardial kanan dan kiri

3. Berat ditemukan emfisema, bronkiektasis, disertai cor pulmonale sebagai komplikasi

Page 22: bronkitis.pptx

Foto thorax pasien dengan bronkitis akut

Page 23: bronkitis.pptx

Foto thorax pasien dengan bronkitis kronis

Page 24: bronkitis.pptx

Dirty chest yang menunjukkan adanya corakan bronkuvaskular yang ramai hingga menuju percabangan

perifer di paru khas bronkhitis kronik

Karena terjadi infeksi berulang yang disertai terbentuknya jaringan fibrotik pada bronkus dan percabangannya, maka corakan bronkovaskular akan

terlihat ramai dan konturnya irregular

Page 25: bronkitis.pptx

Gambaran Tubular Shadow menunjukkan adanya bayangan garis-garis yang paralel keluar dari hilus

menuju basal paru dari corakan paru yang bertambah

Page 26: bronkitis.pptx

Bronkitis kronis dengan penebalan dinding peribronkial, infiltrat (+)

Page 27: bronkitis.pptx

Gambaran berupa tramline shadow berupa garis parallel akibat penebalan dinding bronkus yang juga

menjadi gambaran khas bronkiektasis.

Tramline appearance terlihat sepanjang

pinggiran bayangan jantung

Page 28: bronkitis.pptx

Sisi lapangan paru kiri atas yang diperbesar menunjukkan struktur bronkovaskuler yang irregular

dengan diameter yang bervariasi

Page 29: bronkitis.pptx

Menunjukkan foto thoraks yang diperbesar dari bagian kiri paru. Garis yang membujur secara kranio-kaudal

adalah batas medial skapula. Anak panah menunjukkan pola stuktur bronkovaskular dengan pola irregular.

Page 30: bronkitis.pptx

CT SCAN

Gambaran tremline shadow appearance berupa garis paralel sejajar akibat penebalan dinding bronkus dan dilatasi bronkus ringan akibat peradangan bronkus.

Page 31: bronkitis.pptx

Gambaran CT-Scan Thoraks Bronkitis Kronik

Penebalan dinding bronkus akibat bronkitis kronis berdasarkan gambaran Computed Tomography (CT) scan juga terlihat pada panah merah dan lendir di dalam bronkus pada panah kuning

Page 32: bronkitis.pptx

KOMPLIKASI

1. Otitis media akut • Mikroorganisme patogen penyebab bronkhtis

(Sterptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae) menebar dan masuk ke dalam saluran telinga tengah dan menimbulkan peradangan sehingga terjadi infeksi

2. Pneumonia• Adalah radang paru yang disebabkan oleh bermacam-

macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing.

• Jika bronchitis tidak ditangani dengan baik secara tuntas atau jika daya tahan tubuh jelek, maka proses peradangan akan terus berlanjut disebut bronchopneumoniae

Page 33: bronkitis.pptx

PENATALAKSANAANNON FARMAKOLOGI

• Pasien harus berhenti merokok • Kalau timbul kesulitan dalam pernapasan atau dadanya

bagian tengah sangat sesak, biarlah menghirup uap air tiga kali sehari.

• Taruhlah kompres uap di atas dada pasien dua kali sehari, dan taruhlah kompres lembab di atas dada sepanjang malam sambil menjaga tubuhnya jangan sampai kedinginan.

• Rehabilitasi paru-paru secara komprehensif dengan olahraga dan latihan pernapasan sesuai yang diajarkan tenaga medis.

• Istirahat yang cukup

Page 34: bronkitis.pptx

PENATALAKSANAANFARMAKOLOGI

1. ANTIBIOTIKA PENISILIN• Mekanisme dengan perlekatan pada protein pengikat

penisilin yang spesifik (PBPs) yang berlaku sebagai reseptor pada bakteri, penghambat sintesis dinding sel dengan menghambat transpeptidasi dari peptidoglikan, dan pengaktifan enzim autolitik di dalam dinding sel, yang menghasilkan kerusakan sehingga akibatnya bakteri mati.

• Antibiotik golongan penisilin yang biasa digunakan adalah amoksisilin.

Page 35: bronkitis.pptx

QUINOLON• Golongan quinolon merupakan antimikrobial

oral memberikan pengaruh yang dramatis dalam terapi infeksi.

• Generasi kedua terdiri dari pefloksasin, enoksasin, ciprofloksasin, sparfloksasin, lemofloksasin, fleroksasin dengan spektrum aktifitas yang lebih luas untuk terapi infeksi community-acquired maupun infeksi nosokomial

Page 36: bronkitis.pptx

2. MUKOLITIK• Mukolitik bekerja dengan cara memecah glikoprotein menjadi

molekul-molekul yang lebih kecil sehingga menjadi encer. • Mukus yang encer akan mendesak dikeluarkan pada saat

batuk, contoh mukolitik adalah asetilsistein.

3. EKSPEKTORAN• Ekspektoran bekerja dengan cara mengencerkan muku dalam

bronkus sehingga mudah dikeluarkan, salah satu contoh ekspektoran adalah guaifenesin.

• Guaifenesin bekerja dengan cara mengurangi viskositas dan adhesivitas sputum sehingga meningkatkan efektivitas mukociliar dalam mengeluarkan sputum dari saluran pernapasan.