BRIKET BATUBARA

14
Bahan Campuran dan Fungsi A. Batubara, sebagai bahan utama pembuatan briket batubara. Semakin tinggi nilai kalorinya, panas yang dihasilkan akan semakin tinggi Semakin tinggi nilai kalorinya, pembakaran akan semakin lama karena unsur zat yang mudah terbakar (volatile matter) yang dikandungnya akan semakin sedikit Semakin banyak komposisi batubaranya, pembakaran yang dihasilkan akan semakin panas dan semakin lama Semakin tinggi nilai kalorinya semakin sulit menyala, karena kadar volatile matternya akan semakin sedikit Semakin rendah nilai kalorinya, panas yang dihasilkan akan semakin berkurang dan lama pembakaran akan semakin cepat. Batubara dengan nilai kalori rendah juga mengandung banyak air sehingga menyulitkan dalam penyalaan, berasap dan panas yang berkurang. Solusinya dengan cara pengeringan (mengurangi kadar air) dan dengan cara karbonisasi (menaikkan kadar kalori batubara) B. Biomassa (serbuk kayu keras), sebagai bahan untuk mempercepat dan memudahkan proses pembakaran Semakin banyak komposisi biomassa maka briket akan semakin mudah terbakar dan pencapaian suhu maksimalnya akan semakin cepat Kelemahannya semakin banyak komposisi biomassanya, lama pembakaran menjadi semakin berkurang Biomassa dapat diubah / diolah menjadi bio arang, yang merupakan bahan bakar dengan tingkat nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari Semakin besar komposisi biomassa, maka kandungan emisi polutan CO dan polusi HC akan semakin berkurang C. Tanah liat, sebagai bahan pengeras sekaligus perekat Jenis tanah liat yang dipilih, harus mengandung unsur Kaulinik yaitu unsur yang mempengaruhi kerekatan, kekerasan dan kekeringan Semakin banyak komposisinya, briket yang dihasilkan akan semakin keras Semakin banyak komposisinya, gas CO yang dihasilkan akan semakin sedikit Dari hasil uji coba untuk ketahanan dan lama pembakaran, komposisi yang terbaik untuk tanah liat adalah 10% D. Tepung tapioka, sebagai bahan perekat utama Pemilihan tepung tapioka yang baik juga diperlukan

description

BB

Transcript of BRIKET BATUBARA

Page 1: BRIKET BATUBARA

Bahan Campuran dan Fungsi

A. Batubara, sebagai bahan utama pembuatan briket batubara.

Semakin tinggi nilai kalorinya, panas yang dihasilkan akan semakin tinggi

Semakin tinggi nilai kalorinya, pembakaran akan semakin lama karena unsur zat yang mudah terbakar (volatile matter) yang dikandungnya akan semakin sedikit

Semakin banyak komposisi batubaranya, pembakaran yang dihasilkan akan semakin panas dan semakin lama

Semakin tinggi nilai kalorinya semakin sulit menyala, karena kadar volatile matternya akan semakin sedikit

Semakin rendah nilai kalorinya, panas yang dihasilkan akan semakin berkurang dan lama pembakaran akan semakin cepat. Batubara dengan nilai kalori rendah juga mengandung banyak air sehingga menyulitkan dalam penyalaan, berasap dan panas yang berkurang. Solusinya dengan cara pengeringan (mengurangi kadar air) dan dengan cara karbonisasi (menaikkan kadar kalori batubara)

B. Biomassa (serbuk kayu keras), sebagai bahan untuk mempercepat dan memudahkan proses pembakaran

Semakin banyak komposisi biomassa maka briket akan semakin mudah terbakar dan pencapaian suhu maksimalnya akan semakin cepat

Kelemahannya semakin banyak komposisi biomassanya, lama pembakaran menjadi semakin berkurang

Biomassa dapat diubah / diolah menjadi bio arang, yang merupakan bahan bakar dengan tingkat nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Semakin besar komposisi biomassa, maka kandungan emisi polutan CO dan polusi HC akan semakin berkurang

C. Tanah liat, sebagai bahan pengeras sekaligus perekat

Jenis tanah liat yang dipilih, harus mengandung unsur Kaulinik yaitu unsur

yang mempengaruhi kerekatan, kekerasan dan kekeringan

Semakin banyak komposisinya, briket yang dihasilkan akan semakin keras

Semakin banyak komposisinya, gas CO yang dihasilkan akan semakin sedikit

Dari hasil uji coba untuk ketahanan dan lama pembakaran, komposisi yang terbaik untuk tanah liat adalah 10%

D. Tepung tapioka, sebagai bahan perekat utama Pemilihan tepung tapioka yang baik

juga diperlukan untuk mendapatkan daya rekat yang kuat dan tidak mudah hancur

Pembuatan "adonan perekat" dari tepung tapioka dengan air juga harus diperhatikan sehingga benar-benar matang dan kental. Setelah adonan jadi sebaiknya didinginkan terlebih dahulu sehingga adonan tersebut benar-benar kental dan rekat

E. Kapur (lime), sebagai bahan imbuhan yang digunakan untuk mengikat racun dan mengurangi bau belerang

Dari hasil uji coba, komposisi yang terbaik untuk kapur adalah 1%

Komposisi kapur juga perlu diperhatikan, karena apabila terlalu banyak akan membuat panas pembakaran briket menjadi berkurang

Kelemahan Briket Batubara dan Solusinya

1. Sulit dalam penyalaan, solusinya : Bahan baku batubara dan tanah liat

dalam keadaan kering (dijemur terlebih dahulu), sehingga kadar airnya rendah.

Bahan baku batubara dan tanah liat "di-crusher" dan "di-screen" terlebih dahulu dengan menggunakan lubang saringan yang kecil dari 3 mm2

Memperbesar komposisi biomassa (serbuk kayu keras), karena biomassa dapat membantu mempercepat proses penyalaan

Briket batubara yang sudah dicetak harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur atau dipanaskan dengan "oven" sebelum dikemas dalam karung. Hal ini untuk menghindari briket lembab saat digunakan nantinya

2. Berasap dan berbau, solusinya :

Page 2: BRIKET BATUBARA

Semua bahan diusahakan dalam keadaan kering, karena kelembaban dan kadar air yang banyak menyebabkan asap yang banyak dan berbau

Pemberian angin atau menggunakan cerobong pada saat penyalaan awal akan membantu briket cepat menjadi bara sehingga asap dan bau yang dihasilkan dari pembakaran briket tersebut juga akan berkurang

Penambahan unsur kapur dalam komposisi briket. komposisi terbaik untuk kapur 1%. Hal ini juga akan mengurangi kadar asap dan bau

Pemberian biomassa juga akan membantu mempercepat batubara menjadi bara sehingga asap dan bau akan cepat berkurang

Dengan cara batubara dikarbonisasi terlebih dahulu, karena dengan proses karbonisasi, telah membuang sebagian zat terbang dan gas-gas sisa pembakaran

3. Panas dan lama pembakaran, solusinya : Pemilihan batubara dengan kalori tinggi

atau dengan cara dikarbonisasi Dengan memperbesar komposisi

batubara. Karena semakin banyak komposisi batubaranya maka akan semakin lama dan semakin panas hasil pembakarannya

Penentuan komposisi tanah liat dan jenis tanah liat juga berpengaruh terhadap lama pembakaran. Pemilihan tanah liat yang baik akan membuat briket lebih rekat, padat dan keras yang akhirnya juga memperlama proses pembakaran

Pengeringan hasil briket. Karena briket yang lembab dan basah akan berpengaruh besar terhadap panas yang dihasilkan

4. Kepadatan dan kekerasan, solusinya : Pemilihan tanah liat yang baik yang

mengandung unsur kaulinik sehingga mempunyai daya rekat dan kekerasan yang tinggi serta cepat kering

Penghancuran (crusher) dan penyaringan (screen) bahan baku juga berpengaruh terhadap kekerasan hasil cetak. Semakin kecil partikel bahan baku akan membuat partikel tercampur

(mixer) lebih merata dan padat serta tidak mudah hancur

Pemilihan tepung tapioka dan pembuatan "adonan tapioka" yang baik sehingga didapatkan campuran adonan tapioka yang kental dan mempunyai daya rekat yang baik

Penjemuran atau peng-oven-an hasil briket sampai benar-benar kering sebelum dikemas dalam karung. Untuk mengurangi briket yang hancur dan mutu yang buruk saat pengiriman dan pemakaian

5. Harga jual produk, solusinya : Pemilihan lokasi pabrik yang dekat

dengan sumber bahan baku dan konsumen. Hal ini akan mempengaruhi harga jual sehingga lebih mudah bersaing di pasar

Proses produksi yang baik dan benar, untuk mengurangi kegagalan produksi atau "complain" dari konsumen

"Quantity" produksi yang besar akan menurunkan biaya produksi

PROSES PEMBUATAN BRIKET BATUBARA

Proses Pembuatan Briket Pada UPTD Pabrik Briket Batubara Takalar (SUL-SEL)

Batubara yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan briket pada pabrik tersebut adalah batubara yang berasal dari mallawa. Pada umumnya alat-alat yang digunakan pada pabrik tersebut adalah alat-alat yang masih sangat sederhana dan sangat terbatas. Untuk memperoleh briket batubara yang berkualitas baik seharusnya pada tahapan awal dilakukan proses untuk mengurangi kandungan air dari batubara yang akan digunakan, namun pada

Page 3: BRIKET BATUBARA

pabrik tersebut belum dilakukan karena keterbatasan alat yang digunakan.

Sebelum melalui proses, batubara dikumpul/ditampung pada Stockpile. Langkah pertama dalam pembuatan briket adalah memasukkan batubara kedalam Crusher melalui Beltconveyor, dimana crusher ini berfungsi untuk menghancurkan (crushing) batubara yang berukuran besar menjadi ukuran-ukuran tertentu yang diinginkan. Crusher yang digunakan tersebut dikendalikan/dikontrol dengan local control panel-1. Setelah mendapatkan batubara yang berukuran kecil dari hasil crushing, batubara tersebut dibawa ke Hammer mill melalui beltconveyor untuk selanjutnya akan discreening (diayak) dengan tujuan untuk mendapatkan batubara yang berukuran halus. Hammer mill tersebut dikendalikan/dikontrol dengan local control panel-2. Proses selanjutnya yang akan dilakukan adalah blending/mixing (pencampuran). Batubara yang sudah halus akan dibawa ke mixer melalui beltconveyor. Mixer tersebut berfungsi untuk mencampur (mengaduk) batubara yang sudah halus dengan bahan-bahan campuran lainnya seperti bahan perekat, soda api dan air. mixer tersebut dikendalikan/dikontrol dengan local control panel-3. Adapun bahan-bahan yang dicampurkan untuk setiap 4 karung batubara halus pada proses mixing adalah 5 kg tepung tapioca, ½ kg soda api, serta 3 ember air (atau dikondisikan). Fungsi dari tepung tapioca tersebut adalah sebagai bahan perekat, soda api berfungsi untuk membantu proses pembakaran briket, sedangkan air berfungsi untuk mengentalkan tepung tapioka agar lebih mudah merekatkan batubara yang halus agar lebih mudah dibentuk.Setelah batubara dan bahan-bahan yang lainnya sudah bercampur dengan baik, hasil mixing tersebut akan ditranspor/diangkut ke Moulding Roll melalui beltconveyor untuk dicetak sesuai dengan model tertentu (berdasarkan model cetakan pada moulding roll) , dimana pada pabrik tersebut moulding roll yang digunakan merupakan percetakan dengan type telur. Moulding roll itu sendiri dikontrol/dikendalikan dengan local control panel-4.Briket yang telah dicetak tersebut belum bisa langsung digunakan karena masih dalam keadaan basah akibat dari pencampuran dengan air pada proses mixing sebelumnya, sehingga harus dikeringkan terlebih dahulu. Proses pengeringan briket pada pabrik tersebut dilakukan dengan cara menjemur briket batubara yang sudah dicetak. Namun, untuk menjaga

kemungkinan terburuk ketika pada musim hujan tidak ada sinar matahari yang cukup untuk mengeringkan briket-briket tersebut, maka disiapkan sebuah oven berukuran besar yang bisa digunakan sebagai pengganti sinar matahari untuk mengeringkan briket yang sudah dicetak. Setelah dipastikan sudah kering maka briket-briket tersebut siap untuk dipasarkan.

Pembuatan Briket Batubara Non Karbonisasi

Batubara merupakan mineral organik yang dapat terbakar dengan mudah. Briket batubara non karbonisasi adalah briket batubara dengan tanpa melalui proses karbonisasi. Terdapat dua macam briket batubara yaitu briket batubara biomassa dan briket batubara biasa yang.

Dalam pembuatan briket non karbonisasi memerlukan beberapa persiapan, diantaranya ketersediaan bahan yang mendukung. bahan bahan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan briket batubara non karbonisasi kali ini adalah batubara dengan kalori 5500 kkal sebagai bahan baku utama, kaolin sebagai penyetabil panas pada saat pembakaran, serbuk kayu sebagai bahan campuran yang berfungsi untuk mempercepat proses pembakaran batubara, kapur sebagai campuran tambahan untuk mengurangi bau pada saat pembakaran briket batubara dan pengikat racun, serta bahan perekat atau yang dalam hal ini adalah adonan tepung kanji.

Selain bahan-bahan, peralatan yang diperlukan dalam pembuatan briket batubara non karbonisasi ini adalah sendok, wadah untuk mencampur bahan penyusun briket batubara dan timbangan untuk menimbang bahan penyusun briket batubara. proses penimbangan bahan bahan menggunakan bantuan alat neraca analitik, agar penghitungan berat masing masing bahan lebih akurat.

Tahapan awal pada saat praktikum pembuatan briket adalah mempersiapkan bahan yang telah ditentukan. yaitu menghancurkan atau mereduksi batubara sampai ukuran kurang dari 5-10 cm, kemudian mereduksi dengan menggunakan crusher dan disaring dengan saringan berukuran 8 mesh hingga dihasilkan ukuran sekitar 3 mm. selain itu serbuk kayu, kaolin dan kapur juga disaring dengan saringan biasa sehingga ukuran dari kaolin, serbuk kayu dan kapur merata. setelah itu menentukan

Page 4: BRIKET BATUBARA

komposisi masing masing bahan untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk pembuatan briket, baik pada briket biasa maupun pada briket biomassa.

setelah beberapa saat menentukan komposisi maka telah ditentukan komposisi briket batubara non karbonisasi biasa 1 adalah 70% batubara, 10% kaolin, dan 20% adonan tepung kanji. Atau 140 gr batubara, 20 gr kaolin dan 40 gr adonan tepung kanji. perasalahan yang dialami pada pembuatan briket ini adalah ketika pembagian bahan dalam mesin pencetak briket tidak merata mengakibatkan briket yang dihasilkan tidak seluruhnya berhasil. selain itu ketidak hati-hatian pda saat mengangkat briket setelah dipress mengakibatkan briket yang berhasil hanya 7 buah saja, sedangkan yng 1 buah gagal atau rusak.

pada batubara non karbonisasi biasa 2 komposisinya adalah 65% batubara, 20% kaolin, dan 15% adonan tepung kanji. Atau 130 gr batubara, 40 gr kaolin dan 30 gr adonan tepung kanji. perasalahan yang dialami pada pembuatan briket pertama sudah dapat ditanggulangi yaitu ketika pembagian bahan dalam mesin pencetak briket telah diusahakan lebih merata sehingga seluruh sampel briket yang berjumlah 8 buah dapat berhasil.

Sedangkan pada briket batubara non karbonisasi biomassa 1 komposisinya adalah 65% batubara, 10% kaolin, 15% adonan tepung kanji, serbuk kayu 5% dan kapur 5%. Atau 130 gr batubara, 20 gr kaolin, 30 gr adonan tepung kanji 10 gr serbuk kayu dan 10 gr kapur. permasalahan yang dialami pada pembuatan briket pertama juga sudah dapat ditanggulangi pada percobaan ketiga kali ini, yaitu ketika pembagian bahan dalam mesin pencetak briket telah diusahakan lebih merata dan pada saat mengangkat briket dari mesin briket juga lebih berhati-hati sehingga seluruh sampel briket yang berjumlah 8 buah dapat berhasil.

pada briket batubara non karbonisasi biomassa 2 komposisinya adalah 65% batubara, 5% kaolin, 15% adonan tepung kanji, serbuk kayu 5% dan kapur 10%. Atau 130 gr batubara, 10 gr kaolin, 30 gr adonan tepung kanji 10 gr serbuk kayu dan 20 gr kapur. permasalahan yang dialami pada pembuatan briket pertama juga sudah dapat ditanggulangi pada percobaan ketiga kali ini, yaitu ketika pembagian bahan dalam mesin pencetak briket telah diusahakan lebih merata dan pada saat mengangkat briket dari mesin briket juga lebih berhati-hati sehingga seluruh sampel briket yang berjumlah 8 buah dapat berhasil.

pada proses pembuatannya bahan bahan yang telah ditentukan sebagai penyusun briket batubara kemudian dicampurkan sampai benar benar merata. setelah itu sebaiknya adonan briket segera dipress dengan menggunakan mesin pembuat briket batubara, untuk menghindari adonan mengering sebelum dibentuk menjadi briket. setelah seluruh briket jadi dan terangkat dengan sempurna, briket-briket tersebut ditempatkan pada suatu ruangan yang terhindar dari hujan atau hal lain yang dapat merusak briket, sampai briket kering dan siap untuk dibakar.

BRIKET ARANG    Briket Tempurung Kelapa adalah bahan bakar alternatif terbuat dari bahan baku tempurung kelapa yang sudah di olah menjadi briket dan di harapkan menjadi bahan bakar pengganti sebagai pilihan yang dibutuhkan masyarakat.    Keuntungan Briket Tempurung Kelapa1. HEMAT & EKONOMIS. Hasil Lab. SUCOFINDO menunjukkan , bahwa Briket Tempurung Kelapa yang berkualitas B ( khusus untuk rumah tangga, rumah makan / restauran , home industri dan lain-lainnya) produksi PT. Marga Okapallo memiliki kalori 6481/kg dan mudah terbakar, menghasilkan energi panas tinggi dan tahan lama sehingga secara ekonomis menggunakan Briket Tempurung Kelapa akan lebih hemat apabila dibandingkan dengan jenis bahan bakar lainnya.2. AMAN &RAMAH LINGKUNGAN. Diolah tanpa menggunakan bahan kimia, pada saat digunakan abunya tidak berterbangan dan tidak berasap , tidak meninggalkan noda hitam pada peralatan yang digunakan ( alat-alat dapur dan lain-lainnya) tidak mengeluarkan bau menyengat / aroma tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas kerja kesehatan maupun lingkungan.

KOMBET ( KOMPOR BRIKET)s1. AMAN DAN PRAKTIS .– Kombet ( kompor briket) aman dan praktis saat digunakan, tidak menimbulkan resiko ledakan dan mudah perawatan .2. BEBAS POLUSI DAN EKONOMIS.– Kombet ( kompor briket) dengan bahan bakar briket tempurung kelapa, sungguh memberikan nilai tersendiri bagi yang memahami pentingnya makna Sehat dan Hemat.

Page 5: BRIKET BATUBARA

Keunggulan Briket Batok Kelapa1. Lebih murah dan Ekonomis2. Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama3. Tidak beresiko meledak/terbakar seperti Kompor Minyak Tanah atau Kompor Elpiji4. Tidak mengeluarkan suara bising serta tidak berjelaga sehingga tidak membuat alat2 memasak anda menjadi rusak5. Sumber Briket Batok Kelapa berlimpah6. Ramah Lingkungan dan aman Bagi Kesehatan terutama bagi Ibu-Ibu yang sering memasak didapur

PETUNJUK PEMAKAIAN :1. Buka tutup sarangan kompor2. Angkat sarangan kompor3. Ambil pemantik, isi dengan kapas secukupnya dan beri spiritus sampai\ kapas basah dengan rata.4. Taruh kembali pemantik pada tempatnya.5. Tempatkan sarangan dan beri briket 10 – 11 biji.6. Nyalakan pemantik melalui lubang samping.7. Tunggu hingga briket terbakar sempurna ( ± 15 menit ).8. Siap untuk digunakan.Cara mematikan :1. Ambil briket satu persatu, celupkan pada air sisi per sisi agar tidak pecah.2. Atau, ambil briket satu persatu, semprot dengan sprayer berisi air.

CARA PEMBUATAN BRIKET    Kayu adalah sumber bahan bakar yang paling banyak dipakai karena mudah didapat dan sederhana penggunaannya. Namun dewasa ini tekanan terhadap hutan sangatlah berat sehingga mengurangi persediaan kayu sebagai bahan bakar. Untuk itu diperlukan alternatif penggantiannya, dan salah satunya adalah pembuatan briket arang. Dalam upaya pemanfaatan limbah serbuk gergaji, dimana serbuk gergaji merupakan bahan yang masih mengikat energi, oleh karena itu rantai pelepasan energi dimaksud diperpanjang dengan cara memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang. Manfaat Briket Arang Dengan penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan. Selain itu penggunaan briket arang dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang

maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket arang ini dikelola dengan baik untuk selanutnya briket arang dijual.Bahan pembuatan briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk kayu gergajian. Cara Pembuatan Briket Arang :1. Peralatan- Ayakan ukuran lolos 50 mesh dan 70 mesh- Cetakan briket- Oven.2. Bahan- Serbuk gergaji- Tempurang kelapa- Lem kanji

Proses pembuatan media tumbuh jamur adalah sebagai berikut :Pengarangan Serbuk gergaji dan tempurung kelapa dibuat arang dengan pengarangan manual (dibakar).Pengayakan Pengayakan maksud untuk menghasilkan arang serbuk gergajian dan tempurung kelapa yang lembut dan halus. Arang serbuk gergaji diayak dengan saringan ukuran kelolosan 50 mesh dan arang tempurung kelapa dengan ukuran 70 mesh.Pencampuran media Arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan perbandingan arang serbuk gergaji 90 % dan arang tempurung kelapa 10 %. Pada saat pencampuran ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5 % dari seluruh campuran arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa. Pencetakan Briket Arang Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan briket dan dikempa.

SAMPAH BISA JADI BRIKET Jangan buang atau bakar daun yang berjatuhan! Sampah organik itu ternyata bisa diolah menjadi briket atau bahan bakar padat untuk memasak. dengan demikian, Anda tak perlu keluar uang atau pusing mencari minyak tanah atau gas. Briket dari sampah dedaunan ini merupakan hasil penelitian.    Cara buat briket sampah1. Kumpulkan sampah daun di halaman rumah2. Sampah dibakar bersama campuran lem kanji dan arang batok kelapa.3. Lamanya pembakaran tergantung dari volume

Page 6: BRIKET BATUBARA

sampah daun.4. Campuran sampah daun, lem kanji, dan batok kelapa jangan sampai jadi arang.5. Hasil pembakaran dicetak ke dalam pipa paralon.6. Cetakan itu dikeringkan 1-2 hari dan hasilnya siap untuk memasak

INOVASI KOMPOR SAMPAH Sampah adalah benda tak berguna. Tapi, tahukah Anda, sampah bisa dijadikan bahan bakar pengganti minyak? Bahan bakar berbentuk briket itu pertama dikembangkan oleh kelompok aktivis lingkungan hidup Nepal. Foundation for Sustainable Technologie (FoST) –nama LSM itu– melirik potensi yang terkandung dalam sampah yang menumpuk dan mengotori jalan dan sungai di Kathmandu dan kota-kota lain di Nepal. Lantas muncullah ide pembuatan briket sampah, meniru briket batu bara yang lebih dulu dikenal masyarakat Nepal. Bedanya, residu dan asap briket batu bara sangat mengotori udara, sedangkan briket sampah relatif lebih bersih. Tak berasap, tak beresidu. Selain itu, cara memproduksi briket sampah itu terbilang mudah. Cara pembuatan briket Sampah-sampah yang digunakan sebagai bahan mentah briket adalah sampah kertas, bambu, serbuk gergaji, ampas tebu, daun, dan sampah organik lainnya. Setelah dipilah, material tersebut dimasukkan ke sebuah tong berisi air yang dipanaskan. Lalu sampah-sampah itu dihancurkan dan diaduk laiknya membuat bubur kertas. Tak ada bahan kimia yang digunakan. Kemudian bubur sampah tadi dicetak. Ada yang berbentuk cakram dengan lubang di tengahnya, ada juga yang berbentuk tablet. Ukuran garis tengahnya 5 cm dengan tebal 5 cm pula. Ada juga yang dicetak dengan genggaman tangan. Saat ini, FoST mengembangkan 10 jenis briket sampah. Cara menggunakan Untuk pembakaran, FoST juga memperkenalkan kompor khusus yang disebut rocket stove (kompor roket) berbentuk tabung dengan garis tengah sekitar 10 cm. Pada bagian bawahnya dipasang kipas angin bertenaga baterai untuk membantu pembakaran. Baterai yang digunakan, dua buah baterai 1,5 volt itu, yang tahan untuk sebulan penuh. Cukup praktis. Apa Indonesia bakal turut menggunakan teknologi tepat guna ini? Saya harap begitu. Kita tunggu saja nanti. Briket Limbah Menghilangkan Sampah Berbicara mengenai sampah dan permasalahannya seakan-akan tidak ada habisnya. Bahkan berbagai argumen dan solusi pemecahan masalah sampah sudah sering kali

kita dengar maupun baca dari berbagai media massa. Kali ini, penulis tidak akan menyoroti sampah sebagai sumber permasalahan yang menimbulkan polemik di masyarakat, tapi cenderung berasumsi sampah sebagai sumber berkah. Dari sekian banyak berita yang penulis baca, sebagian besar para penulis atau “pakar” sampah menyodorkan berbagai pandangan alternatif pemecahan masalah sampah hanya sebagai sebuah wacana yang belum terealisasi. Meskipun tidak dimungkiri opini-opini tersebut secara keseluruhan bertujuan memberikan kontribusi positif bagi pihak-pihak yang terkait dalam penanggulangan sampah. Tetapi apa yang penulis utarakan dalam tulisan ini kiranya dapat dipandang sebagai tindak konkret dalam penyelesaian masalah sampah. Bagi penulis, sampah bukan objek yang perlu didakwa sebagai sumber masalah, menjijikkan, sumber bencana, bau, polusi atau tetek-bengek lainnya. Alangkah bijaksananya bila kita menyadari, sampah merupakan bagian realita hidup yang harus dihadapi. Hal yang perlu dikembangkan dalam setiap insani anggota masyarakat adalah bagaimana caranya menjadikan sampah sebagai objek yang memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungannya? Komposisi sampah Bila melihat dari segi komposisi kandungan sampah, ternyata sampah memiliki potensi luar biasa. Kandungan materi dan komposisi sampah terdiri dari sejumlah mikroorganisme bermanfaat, bahan organik dan anorganik. Kedua elemen tersebut telah terbukti memberikan manfaat cukup besar bagi peri kehidupan manusia. Sampah anorganik seperti plastik, besi, atau bahan logam lainnya yang notabene sulit terdemineralisasi mikroorganisme tanah, oleh sebagian masyarakat dimanfaatkan sebagai bahan dasar daur ulang menjadi perabotan baru. Sedangkan sampah organik, sudah sejak lama diolah sebagai pupuk kompos yang digunakan dalam bidang hortikultura maupun oleurikultura (budi daya tanaman hias). Selain itu, ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan biogas melalui proses biokonversi energi, seperti yang telah dilakukan beberapa peternak sapi perah di daerah Pangalengan. Proses pembuatan biogas ini dengan bantuan mikroorganisme bakteri pembusuk Clostridium butyrinum, Bacteroides, atau bakteri perut Escherechia coli, serta bakteri penghasil gas metan yaitu Methanobacter dan Methanobacilus.

Page 7: BRIKET BATUBARA

BRIKET BATUBARA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI MINYAK

TANAH

Bahan Bakar Alternatif

Akhir-akhir ini harga baha bakar minyak dunia meningkat pesat yang berdampak pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak termasuk Minyak Tanah di Indonesia. Minyak Tanah di Indonesia yang selama ini di subsidi menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah Indonesia karena nilai subsidinya meningkat pesat menjadi lebih dari 49 trilun rupiah per tahun dengan penggunaan lebih kurang 10 juta kilo liter per tahun. Untuk mengurangi beban subsidi tersebut maka pemerintah berusaha mengurangi subsidi yang ada dialihkan menjadi subsidi langsung kepada masyarakat miskin. Namun untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM dalam hal ini Minyak Tanah diperlukan bahan bakar alternatif yang murah dan mudah didapat.

Briket Batubara merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari Batubara, bahan bakar

padat ini murupakan bahan bakar alternatif atau merupakan pengganti Minyak Tanah yang paling murah dan dimungkinkan untuk dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat mengingat teknologi dan peralatan yang digunakan relatif sederhana.

Briket Batubara

Briket Batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari Batubara dengan sedikit campuran seperti tanah liat dan tapioka. Briket Batubara mampu menggantikan sebagian dari kegunaan Minyak Tanah sepeti untuk : Pengolahan Makanan, Pengeringan, Pembakaran dan Pemanasan. Bahan baku utama Briket Batubara adalah Batubara yang sumbernya berlimpah di Indonesia dan mempunyai cadangan untuk selama lebih kurang 150 tahun. Teknologi pembuatan Briket tidaklah terlalu rumit dan dapat dikembangkan oleh masyarakat maupun pihak swasta dalam waktu singkat. Sebetulnya di Indonesia telah mengembangkan Briket Batubara sejak tahun 1994 namun tidak dapat berkembang dengan baik mengingat Minyak Tanah masih disubsidi sehingga harganya masih sangat murah, sehingga masyarakat lebih memilih

Minyak Tanah untuk bahan bakar sehari-hari. Namun dengan kenaikan harga BBM per 1 Oktober 2005, mau tidak mau masyasrakat harus berpaling pada bahan bakar alternatif yang lebih murah seperti Briket Batubara.

Jenis Briket Batubara

1. Jenis Berkarbonisasi (super), jenis ini mengalami terlebih dahulu proses dikarbonisasi sebelum menjadi Briket. Dengan proses karbonisasi zat-zat terbang yang terkandung dalam Briket Batubara tersebut diturunkan serendah mungkin sehingga produk akhirnya tidak berbau an berasap, namun biaya produksi menjadi meningkat karena pada Batubara tersebut terjadi rendemen sebesar 50%. Briket ini cocok untuk digunakan untuk keperluan rumah tangga serta lebih aman dalam penggunaannya.

2. Jenis Non Karbonisasi (biasa), jenis yang ini tidak mengalamai dikarbonisasi sebelum diproses menjadi Briket dan harganyapun lebih murah. Karena zat terbangnya masih terkandung dalam Briket Batubara maka pada penggunaannya lebih baik menggunakan tungku (bukan kompor) sehingga akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dimana seluruh zat terbang yang muncul dari Briket akan habis terbakar oleh lidah api dipermukaan tungku. Briket ini umumnya digunakan untuk industri kecil.

Produsen terbesar Briket Batubara di Indonesia saat ini adalah PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), atau PT. BA yang mempunyai 3 pabrik yaitu di Tanjung Enim Sumatera Selatan, Bandar Lampung dan Gresik Jawa Timur dengan kapasitas terpasang 115.000 ton per tahun. Disamping PT. BA terdapat beberpa perusahaan swasta lain yang meproduksi Briket Batubara namun jumlahnya jauh lebih kecil dibanding PT. BA dan belum berproduksi secara kontinyu. Dengan adanya kenaikan BBM khususnya Minyak Tanah dan Solar, tentunya penggunaan Briket Batubara oleh kalangan rumah tangga maupun industri kecil/menengah akan lebih ekonomis dan menguntungkan, namun demikian kemampuan produksi dari PT. BA. masih sangat kecil, untuk mengatasi kekurangan tersebut

Page 8: BRIKET BATUBARA

diharapkan partisipasi serta keikutsertaan pihak swasta untuk memproduksi dan mensosialisasikan penggunaan Briket Batubara disetiap daerah.

Keunggulan Briket Batubara

Lebih murah Panas yang tinggi dan kontinyu

sehingga sangat baik untk pembakaran yang lama

Tidak beresiko meledak/terbakar Tidak mengeluarkan sauara bising serta

tidak berjelaga Sumber Batubara berlimpah

Namun demikian Briket memiliki keterbatasan yaitu waktu penyalaan awal memakan waktu 5 – 10 menit dan diperlukan sedikit penyiraman minyak tanah sebagai penyalaan awal, Briket Batubara hanya efisien jika digunakan untuk jangka waktu datas 2 jam. (sumber ; pt. ba, bppt)

Perbandingan Pemakaian Minyak Tanah dengan Briket

Penggunaan

Minyak Tanah Briket Penghem

atanRumah tangga

3 ltr/hari

Rp. 9000/hari

Rp. 5400/hari

Rp. 3600/hari

Warung Makan

10 ltr/hari

Rp. 30.000/h

ari

Rp. 18.000/h

ari

Rp. 12.000/h

ari

Industri Kecil

25 ltr/hari

Rp. 75.000/h

ari

45.000/hari

Rp. 30.000/h

ari

Industri Meneng

ah1000

ltr/hari

Rp. 2.000.00

0/hari

Rp. 1.502.45

0/hari

Rp. 497.550/

hari

Parameter Antara Minyak Tanah dan Briket

Parameter

Minyak

TanahBriket

Nilai Kalori

9.000 kkal/ltr

5.400 kkal/k

g

Ekivalen 1 ltr 1,60 kg

Biaya Rp. 2.800

Rp. 1.300

Proses Pembuatan Briket Batubara Non Karbonisasi (Tipe Biasa)

Proses Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi (Tipe Super)

Page 9: BRIKET BATUBARA

Jenis dan Ukuran Briket Batubara

Bentuk telur : sebesar telu ayam

Bentuk kubus : 12,5 x 12,5 x 5 cm

Bentuk selinder : 7 cm (tinggi) x 12 cm garis tengah

Briket bentuk telur cocok untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan, sedangkan bentuk kubus dan selinder digunakan untuk kalangan industri kecil/menengah.

KOMPOR/TUNGKU BRIKET BATUBARA

Penggunaan Briket Batubara harus dibarengi serta disiapkan Kompor atau Tungku, jenis dan ukuran Kompor harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya Kompor/Tungku terdidri atas 2 jenis :

1. Tungku/Kompor portabel, jenis ini pada umumnya memuat briket antara 1 s/d 8 kg serta dapat dipindah-pindahkan. Jenis ini digunakan untuk keperluan rumah tangga atau rumah makan.

2. Tungku/Kompor Permanen, memuat lebih dari 8 kg briket dibuat secara permanen. Jenis ini dipergunakan untuk industri kecil/menengah.

Persyaratan Kompor/tungku harus memiliki :

Ada ruang bakar untuk briket Adanya aliran udara (oksigen) dari

lubang bawah menuju lubang atas dengan melewati ruang bakar briket yang terdiri dari aliran udara primer dan sekunder

Ada ruang untuk menampung abu briket yang terletak di bawah ruang bakar briket

PENGEMBANGAN PRODUKSI BRIKET BATUBARA DAN KOMPOR/TUNGKU

Sampai saat ini pihak BPP Teknologi melalui Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) telah lama mengembangkan dan men-disain mesin untuk memproduksi Briket Batubara skala kecil/menengah dengan kapsitas produksi sebesar 2 s/d 8 ton/hari. Dengan demikian industri briket sakala kecil/menengah ini diharapkan bisa tersebar di sentra-sentra pengguna Briket Batubara sehingga mudah dalam penyediaan briket secara kontinyu. Disamping itu pula BPP Teknologi telah mengembangkan jenis-jenis Kompor/Tungku Briket untuk keperluan rumah tangga, rumah makan serta industri kecil/menengah.