Break Event Point_10023179_rini Mulyawati
-
Upload
rhiny-mulyawati -
Category
Documents
-
view
56 -
download
4
description
Transcript of Break Event Point_10023179_rini Mulyawati
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI DAN MANAGEMENT
BREAK EVENT POINT
Nama : Rini Mulyawati
NIM : 10023179
Hari Praktikum : Jumat Pagi
Kelas/Golongan : VII C/ 1
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2013
BREAK EVENT POINT
1. TUJUAN
dapat menjelaskan konsep titik impas dan contoh aplikasinya pada
manajemen operasional.
Dapat menjelaskan prosedur operasionalisasi modul titik impas POM for
windows.
Dapat mengaplikasikan modul titik impas POM for windows pada kasus
bidang farmasi.
2. DASAR TEORI
Analisis break event digunakan untuk menentukan berapa jumlah produk (dalam
rupiah atau unit keluaran) yang harusdihasilkan, agar perusahaan minimal tidak menderita
rugi. Analisis inimerupakan peralatan yang berguna untuk menjelaskan hubungan antara
biaya, penghasilan dan volume penjualan atau produksi, sehingga banyak digunakan
dalam penganalisisan masalah ekonomi manajerial. Analisis break event menunjukan
berapa besar laba perusahaan yang akan diperoleh atau rugi yang akan diderita pada
berbagai tingkat volume yang berbeda-beda diatas dan dibawah titik break event.
Untuk menghitung titik break even, perlu ditentukan terlebih dahulu biaya-biaya tetap
dan variabel untuk berbagai volume penjualan. Titik break event merupakan titik dimana
penghasilan total sama dengan biaya total. Atau dalam bentuk rumus menjadi :
P x Q = F + (V x Q)
Dengan keterangan
P = harga per unit
Q = kuantitas yang dihasilkan
F = biaya tetap total
V = biaya variabel per unit
Karena kuantitas (Q) adalah yang tidak diketahui padahal yang akan dicari, maka
berdasarkan rumus diatas dapat digunakan aljabar untuk merumuskan kembali persamaan
tersebut sebagai berikut :
P x Q = F + (V x Q)
F = (P-V) Q
Dengan demikian maka Q = F/(P-V)
Dalam POM for windows ada 2 macam analisis titik impas/ break event analisis
1. Cost volume analisis
Digunakan untuk memilih komposisi biaya produksi yang paling ideal dalam
menhasilkan suatu barang/ produk. Pada Cost volume analisis dibandingkan dua atau
lebih pilihan komposisi biaya produksi (biaya tetap dan biaya variabel) untuk
mendapatkan produksi paling ekonomis.
2. Breakevent analysis
Digunakan untuk menetukan jumlah produksi barang agar perusahaan tidak
mengalami kerugian. Dengan diketahuinya biaya produksi dan harga jual produk
maka berapa jumlah barang yang harus diproduksi.
I. Latihan Soal
1. Perusahaan syrup multivitamin berproduksi dengan mengeluarkan biaya tetap sebesar
12.000.000 sedangkan biaya variabel 20.000/ botol, perusahaan menetapkan harga
jual produk sebesar 35.000/ botol.
a. Tentukan berapa jumalh produk yang harus dijual agar dapat diperoleh titik
impas.
b. Jika perusahaan hanya mampu menjual 80 % dari BEP
c. Jika perusahaan mampu menjual 30 % lebih dari BEP
2. Sebagai farmasis saudara bermaksud mendirikan IKOT. Salah satu yang haruss
dilakukan adalah membuat analisis titik impas atau break event point analysis untuk
menentukan biaya pengembangan usaha/ biaya produksi ideal. Ada 2 pilihan biaya
produksi untuk akhirnya dipilih salah satu yang terbaik, pilihan tersebut adalah sbb :
Komponen
biaya
sifat Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3 Pilihan 4 Pilihan 5
Tanah dan
bangunan
Fixed
cost
800 700 800 600 900
Alat
produksi
Fixed
cost
500 200 400 300 100
Tenaga
kerja
Variabel
cost
6 6 8 7 5
Bahan
baku
Variabel
cost
2 1 3 2 2
Promosi
dan biaya
habis pakai
lainnya
Variabel
cost
2 5 3 4 2
Tugas :
a. Dengan menggunakan tool dari Pom for windows ! tentukanlah biaya
produksimana yang akan anda pilih agar usaha anda cepat berkembang
b. Berdasarkan ramalan kebutuhan pasar/ peluang pasar terhadap obat IKOT
produk dari perusahaan saudara angka serapan pasarnya sebesar 25 % > BEP
produk / minggu. Berapa anggaran yang harus tersedia untuk memproduksi
obat tersebut.
3. PENYELESAIAN
1. METODE BREAK EVENT POINT
Jadi berdasarkan metode break event point jumlah produk yang harus dijual sebanyak 800 unit
dengan total harga sebesar $ 28.000.000. jika perusahaan hanya mampu menjual 80 % dari BEP (640
unit) maka perusahaan mengalami kerugian sebesar $ 2.400.000. namun jika perusahaan mampu
menjual > 30 % dari BEP (1040 unit) maka perusahaan memperoleh keuntungan sebesar $ 3.600.000
2. Metode Cost Volume Analisis
Unit Cost (dollar) Harga per unit (dollar)
Option 1 vs Option 2 200 3300 16,5
Option 1 vs Option 3 25 1500 60
Option 1 vs Option 4 133,33 2633,33 19,75
Option 1 vs Option 5 None
Option 2 vs Option 3 None
Option 2 vs Option 4 0 900 ~
Option 2 vs Option 5 33,33 1300 39
Option 3 vs Option 4 None
Option 3 vs Option 5 None
Option 4 vs Option 5 25 1225 49
Berdasarkan hasil diatas, biaya produksi yang minimum adalah pilihan 1 vs pilihan 2
menghasilkan 200 unit dengan total biaya $ 3300 (harga per unit sebesar $ 16,5). Jika serapan
pasarnya > 25 % dari BEP ( 250 unit) maka anggaran biaya minimum untuk memproduksi
obat menggunakan pilihan 5 sebesar $ 3250.