BPS-KAB TANGERANG (+PETA RTRW)

80
Pokja AMPL Kabupaten Tangerang BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN TANGERANG 2.1.Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik. 2.1.1. Geografis. Kabupaten Tangerang terletak pada posisi cukup strategis berada dibagian timur Provinsi Banten pada koordinat 106°20’-106°43’ Bujur Timur dan 6°00’-6°00-6°20’ Lintang Selatan. Luas Wilayah Kabupaten Tangerang 959,61 km² atau 95,961 hektar, ditambah kawasan reklamasi pantai dengan luas ± 9.000 hektar, dengan garis pantai sepanjang ± 51 kilometer dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : a.Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ± 50 Km 2 ); b.Sebelah Timur : Berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang; c.Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok; d.Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan Pusat Pemerintahan Republik Indonesia (DKI Jakarta) sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan (jalan TOL) Jakarta - Merak yang menjadi jalur utama lalu lintas perekonomian antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Kedudukan geografis Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan DKI Jakarta menjadi salah satu potensi Kabupaten Tangerang untuk berkembang menjadi daerah penyangga Ibukota Negara. Kedekatan dengan Ibukota dan sebagai pintu gerbang antara Banten dan DKI Jakarta, maka akan menimbulkan interaksi yang menumbuhkan fenomena interdepedensi yang kemudian berdampak pada timbulnya pertumbuhan di suatu wilayah. 2.1.2. Administratif Secara adminstratif Kabupaten Tangerang adalah salah satu daerah tingkat II yang merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Provinsi Banten, wilayah pemerintahan kabupaten Tangerang terdiri atas 29 (dua puluh sembilan) kecamatan, 28 (dua puluh delapan) kelurahan dan 246 (dua ratus empat puluh enam) desa. 2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 7

description

BPS-KAB TANGERANG

Transcript of BPS-KAB TANGERANG (+PETA RTRW)

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

BAB IIGAMBARAN UMUM KABUPATEN TANGERANG

2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik.

2.1.1. Geografis.

Kabupaten Tangerang terletak pada posisi cukup strategis berada dibagian timur Provinsi Banten pada koordinat 106°20’-106°43’ Bujur Timur dan 6°00’-6°00-6°20’ Lintang Selatan. Luas Wilayah Kabupaten Tangerang 959,61 km² atau 95,961 hektar, ditambah kawasan reklamasi pantai dengan luas ± 9.000 hektar, dengan garis pantai sepanjang ± 51 kilometer dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa (dengan garis pantai ± 50 Km2);b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang;c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok;d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak

Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan Pusat Pemerintahan Republik Indonesia (DKI Jakarta) sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan (jalan TOL) Jakarta - Merak yang menjadi jalur utama lalu lintas perekonomian antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.

Kedudukan geografis Kabupaten Tangerang yang berbatasan dengan DKI Jakarta menjadi salah satu potensi Kabupaten Tangerang untuk berkembang menjadi daerah penyangga Ibukota Negara. Kedekatan dengan Ibukota dan sebagai pintu gerbang antara Banten dan DKI Jakarta, maka akan menimbulkan interaksi yang menumbuhkan fenomena interdepedensi yang kemudian berdampak pada timbulnya pertumbuhan di suatu wilayah.

2.1.2. Administratif

Secara adminstratif Kabupaten Tangerang adalah salah satu daerah tingkat II yang merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Provinsi Banten, wilayah pemerintahan kabupaten Tangerang terdiri atas 29 (dua puluh sembilan) kecamatan, 28 (dua puluh delapan) kelurahan dan 246 (dua ratus empat puluh enam) desa.

Luas rata-rata kecamatan di Kabupatan Tangerang sendiri yaitu 33.09 Ha per kecamatan atau 3.4% dari total luas wilayah kabupaten yang mencapai 959.61 ha.

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 7

PROVINSI BANTEN

KABUPATEN TANGERANG

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.1. Peta Orientasi Kabupaten Tangerang Dalam Wilayah Provinsi Banten

Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 8

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta. 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Tangerang dan Cakupan Wilayah Kajian

Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 9

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Secara lebih rinci mengenai nama dan luas wilayah perkecamatan yang terdapat di Kabupaten Tangerang dapat dilihat pada Tabel 2.2 Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa dibawah ini:

Tabel 2.1. Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan/Desa

Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS Tahun 2011

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 10

No Nama Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan

Luas Wilayah

Km² Terhadap Total (%)

1 Cisoka 10 26.98 2.8%2 Solear 7 29.01 3.0%3 Tigaraksa 14 48.74 5.1%4 Jambe 10 26.02 2.7%5 C i k u p a 14 42.68 4.4%6 Panongan 8 34.93 3.6%7 C u r u g 7 27.41 2.9%8 Kelapa Dua 6 24.38 2.5%9 L e g o k 11 35.13 3.7%

10 Pagedangan 11 45.69 4.8%11 Cisauk 6 27.77 2.9%12 Pasar Kemis 9 25.92 2.7%13 Sindang Jaya 7 37.15 3.9%14 Balaraja 9 33.56 3.5%15 Jayanti 8 23.89 2.5%16 Sukamulya 8 26.94 2.8%17 Kresek 9 25.97 2.7%18 Gunung Kaler 9 29.63 3.1%19 Kronjo 10 44.23 4.6%20 Mekar Baru 8 23.82 2.5%21 M a u k 12 51.42 5.4%22 Kemiri 7 32.7 3.4%23 Sukadiri 8 24.14 2.5%24 R a j e g 13 53.7 5.6%25 Sepatan 8 17.32 1.8%26 Sepatan Timur 8 18.27 1.9%27 Pakuhaji 14 51.87 5.4%28 Teluknaga 13 40.58 4.2%29 Kosambi 10 29.76 3.1%

J u m l a h 274 959.61 100.0%

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

2.1.3. Kondisi Fisik2.1.3.1. Topografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang merupakan dataran rendah, dimana sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0 - 3% dan ketinggian tanah antara 0 - 50 meter di atas permukaan laut.

Dibagian Utara ketinggian tanah berkisar antara 0 - 25 meter di atas permukaan laut, yaitu Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pasarkemis, dan Sepatan. Sedangkan dibagian tengah ke arah selatan ketinggian tanah mencapai lebih dari 25 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan kondisi tersebut ketinggian tanah wilayah Kabupaten Tangerang terbagi atas 2 dataran, yaitu 44.595 Ha atau 40,16% berada pada ketinggian tanah 0 - 25 m dan 66.443 Ha atau 59,84 % berada pada ketinggian tanah 26 - 50 meter di atas permukaan laut. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa wilayah dataran Kabupaten Tangerang sebagian besar berada pada ketinggian tanah antara 0 - 25 meter di atas permukaan laut.

2.1.3.2. Geologi.

Keadaan goelogis Kabupaten Tangerang menurut jenis batuannya terdiri dari beberapa jenis batuan, yaitu : Aluvial seluas 63.512 Ha, Pleistocen Vulcanic Facies 43.365 ha, Pliocen sedimentary 17.095 ha dan Niocens sedimentary seluas 4.299 Ha. Sedangkan menurut jenis tanahnya terdiri dari aluvial kelabu tua, asosiasi glei humus rendah dan aluvial kelabu, asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan, podsolik kuning, aluvial kelabu, asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu, asosiasi aluvial kelabu dan glei humus rendah, serta asosiasi hidromorf kelabu dan paluosol. Daerah bagian utara kabupaten Tangerang merupakan daerah yang sedikit bergelombang lemah, daerah ini termasuk dalam ketegori bentuk lahan bentukan asal pengendapan (alluvial).

2.1.3.3. Klimatologi.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Geofisika Klas I Tangerang temperatur udara di Kabupaten Tangerang tahun 2008 – 2010 berada pada suhu 25,90 ⁰C – 28,50 ⁰C, suhu maksimum terjadi pada bulan September 2009 yaitu 28.50 ⁰C dan suhu minimum pada bulan pebruari 2008 yaitu 25.90 ⁰C. rata-rata suhu udara diKabupaten Tangerang dalam kurun waktu tahun 2008 – 2010 yaitu 27,50⁰C.

Keadaan curah hujan tertinggi pada tahun 2008 - 2010 terjadi pada bulan pebruari tahun 2008 yaitu sebesar 664 mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam 3 tahun terakhir tahun 2008 – 2010 yaitu sebesar 159,3 mm. Sedangkan rata-rata hari hujan pada tahun 2008 - 2010 yaitu sebesar 11,6 hari hujan. Keterangan lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini:

Gambar 2.1.. Gambar 2..2. Suhu / Temperatur Udara Kabupaten Tangerang Banyaknya Curah Hujan Kabupaten Tangerang

Tahun 2008, 2009, 2010 Tahun 2008, 2009, 2010

Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

Tabel. 2.2. Suhu/Temperatur Udara Kabupaten Tangerang

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 11

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No BulanSuhu/Temperatur ( ⁰Celcius )

Tahun2008 2009 2010 rata2

1 Januari 27.2 26.7 26.7 27.52 Pebruari 25.9 26.6 26.6 27.53 Maret 26.6 27.5 27.5 27.54 April 27.2 27.9 27.9 27.55 Mei 27.6 27.8 27.8 27.56 Juni 27.3 27.9 27.9 27.57 Juli 27.1 27.3 27.3 27.58 Agustus 27.3 27.7 27.7 27.59 September 28.1 28.5 28.5 27.510 Oktober 28.3 28.4 28.4 27.511 Nopember 27.8 27.9 27.9 27.512 Desember 27.3 27.8 27.8 27.5

Rata-rata 27.3 27.7 27.7 27.5 Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

Tabel. 2.3. Curah Hujan Kabupaten Tangerang

NO BULAN TAHUN

2008 2009 2010Curah hujan Hari hujan Curah hujan Hari hujan Curah hujan Hari hujan

1 Januari 138 13 377 19 377 192 Pebruari 664 28 253 28 253 283 Maret 98 12 211 14 211 144 April 198 14 305 14 305 145 Mei 55 7 197 13 197 136 Juni 141 8 129 8 129 87 Juli 1 1 21 4 21 48 Agustus 48 8 15 1 15 19 September 2 2 18 3 18 310 Oktober 81 11 34 6 34 611 Nopember 174 13 247 18 247 1812 Desember 144 20 188 13 188 13

Average 145.3 11 166 12 166.3 11.8Sumber : BMG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

2.1.3.4. Kondisi Sumber Daya Air

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 12

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Kuantitas air sungai di Kabupaten Tangerang relatif cukup tinggi meskipun terjadi fluktuasi debit aliran yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau, sedangkan kualitasnya menunjukkan adanya indikasi pencemaran di beberapa sungai.

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang 2011-2031 diketahui bahwa di sebagian wilayah Kabupaten Tangerang (meliputi 6 kecamatan yaitu: Mauk, Rajeg, Pasar Kemis, Cikupa, Curug dan Legok) terdapat 3 lapisan akifer, yaitu:

1. Akifer dangkal dengan kedalaman < 20 m dan didominasi oleh lapisan Pasir2. Akifer menengah dengan kedalaman 20 – 70 m dan didominasi oleh lapisan lempung formasi Bantam Atas3. Akifer dalam dengan kedalaman > 70 m dan didominasi oleh lapisan formasi Genteng dan formasi Bojongmanik

Potensi air sungai dan situ/rawa yang merupakan potensi air permukaan di Kabupaten Tangerang berdasarkan Satuan Wilayah Sungai (SWS) menunjukan potensi sebagai berikut:

1. Debit terkecil rata-rata bulanan SWS Cisadane-Ciliwung, sebesar 2,551 m³/dt diwakili oleh pengukuran di Sungai Cidurian, stasiun Parigi dalam tahun 1995, sedang debit terbesar rata-rata bulanan sebesar 115,315 m³/dt, diukur di Sungai Cisadane, stasiun Batu Beulah dalam periode 1991 sampai 1998.

2. Di SWS Cisadane-Cikuningan, belum ada data pengukuran jangka panjang, pengukuran dilakukan sesaat menggunakan current meter dan didapat debit aliran terkecil sebesar 0,078 m³/dt diwakli oleh pengukuran di Sungai Cikoncang, stasiun Cikeusik pada tanggal 5 September 2002, sedang debit terbesar adalah 2,454 m³/dt diwakili oleh pengukuran di Sungai Cimadur, stasiun Sukajaya pada tanggal 6 September tahun 2002.

3. Air hujan yang setelah dianalisis dengan perhitungan neraca air menunjukan bahwa Kabupaten Tangerang mengalami defisit air pada bulan Maret sampai bulan November (8 bulan) sementara suplus air hanya terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari (3 bulan).

4. Air tanah, debit air tanah di KabupatenTangerang berkisar antara 3 – 10 liter/detik/Km2. Air tanah ini cenderung diambil secara berlebihan di sepanjang jalan Jakarta – Tangerang oleh industri-industri, sehingga terjadi penurunan muka air tanah yang cukup drastis. Di bagian utara kabupaten air tanah umumnya tidak dapat digunakan karena asin/payau.

Potensi sumberdaya air tanah-dalam di Kabupaten Tangerang terdapat 5 cekungan air bawah tanah (CABT) di Kabupaten Tangerang dengan potensi air tanah secara total cukup besar. Potensi tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Potensi sebagai imbuhan air tanah bebas (Q1) sebesar 3.278 juta m³/tahun dan 2. Potensi sebagai aliran air tanah tertekan (Q2) sebesar 100 juta m³/tahun.

Tabel. 2.4. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 13

No Nama DAS Luas (Ha) Debit (M³/dtk)1 Sungai Cimanceuri Panjang ± 60 km; Luas ± 25,141 ha 0,601

2 Sungai Cirarab Panjang ± 20,9 Km; Luas ± 20,488 ha 113,44

3 Sungai Cisadane Panjang ± 140 km; Luas ± 30,892 ha 115,315

4 Sungai Cidurian Panjang ± 81,5 km; luas ± 17.140 ha 2,551

5 Sungai Cipasilian Luas ± 5,964 ha N/A

6 Sungai Cileleus Luas ± 8,631 ha N/A

Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.3. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)

Sumber : BLHD Kabupaten Tangerang

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 14

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Selain sungai dan air tanah di Kabupaten Tangerang juga banyak dijumpai badan air permukaan berupa situ dan rawa yang tersebar hampir di wilayah Kabupaten Tangerang sebagai berikut:

Tabel. 2.5. Nama dan Luas Situ dan Rawa

No Nama Situ/Rawa Lokasi Luas (Ha)Desa Kecamatan

1 Situ Pondok Sukaharja Sindang Jaya 27.7

2 Situ Cilongok Sukamantri Pasar Kemis 233 Situ Pasir Gadung Pasir Gadung Cikupa 7.34 Situ Kelapa Dua Kelapa Dua Kelapa Dua 37.55 Situ Cihuni Cihuni Pagedangan 32.346 Situ Jengkol Cikuya Solear 4.17 Rawa Ranca Ilat Cirumpak, Kemuning Kronjo 67.988 Rawa Waluh Kosambi Dalem Kronjo 709 Rawa Garugak Kemuning Kresek 177

10 Rawa Patrasana Patrasana,Pasirampo Kresek 245

11 Rawa Gabus Tamiang Kresek 9.7212 Rawa Genggong Tamiang Kresek 8.413 Rawa Setingin Klebet Kemiri 26.414 Rawa Gede Pekayon,Sukadiri Sukadiri 2.815 Rawa Sulang Lebakwangi Sepatan 816 Rawa Koja Pisangan Jaya Sepatan -17 Rawa Kepuh Rawabani,Pakuhaji Pakuhaji -18 Rawa Gelam/Panggang Kutajaya Pasar Kemis 11.719 Rawa Pangodokan Kutabumi Pasar Kemis -20 Rawa Dadap Pengadegan Pasar Kemis -

21 Rawa Warung Rawa Rebo Wanakerta Sindang

Jaya 7.9

22 Rawa Bojong Bojong Cikupa 7.6

23 Rawa Jambu Jambukarya Rajeg - Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

2.1.3.5. Kualitas Air Sungai dan Air Tanah

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 15

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Kualitas air sungai yang ada di Kabupaten Tangerang yaitu Sungai Cimanceuri, Sungai Cirarab dan Cisadane berdasarkan pemantauan yang dilakukan Bagian Laboratorium pada BLHD Kabupaten Tangerang pada tahun 2010, ditambah Sungai Cidurian pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Hasil pemantauan kualitas air Sungai CimanceuriTitik Pengambilan Sampel Sungai Cimanceuri yaitu di Jembatan Kutruk (Desa Pasir Barat, Jl. Kutruk, Kec. Jambe), Jembatan Surya Toto (Jl. Arya Jaya Santika, Ds. Pasir Bolang, Kec.Tigaraksa), Jembatan Balaraja (Jl. Raya Serang Km. 24, Ds. Talaga Sari, Kec.Balaraja), Jembatan Barong (Ds. Ranca Labuh, Kec.Kemiri) dan Jembatan Lontar (Jl. Raya Kronjo-Mauk, Ds. Kronjo, Kec.Kronjo). Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cimanceuri yaitu : Residu Tersupensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5, COD,Kadmium,Khlorida Bebas (Cl),Khrom Hexavalent (Cr6+),Nitrit sebagai N (NO2-N),pH,Seng (Zn),Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida, Tembaga (Cu).

2. Hasil pemantauan kualitas air Sungai CirarabJembatan Blokeng (Jl. Serdang kulon, Ds. Serdang Kulon, Kec. Panongan), Jembatan Cukang Galih (Jl. Cukang Galih, Ds. Cukang Galih, Kec.Curug), Jembatan Blunder (Kampung Blunder, Kec.Cikupa), Jembatan Pasar Kemis (Jl. Raya Pasar Kemis, Ds. Kuta Jaya, Kec.Pasar Kemis), Jembatan Cadas (Jl. Raya Cadas, Desa Dukun, Kec.Sepatan).Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cirarab yaitu; Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5,COD,Kadmium (Cd),Khlorida Bebas (Cl),Khrom Heksavalen (Cr6+),Nitrit sebagai N (NO2-N),pH,Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida (CN),Tembaga (Cu),Timbal (Pb).

3. Hasil pemantauan kualitas air Sungai CisadaneJembatan Cihuni (Jl. Cihuni, Kec. Pagedangan), Jembatan Eretan Kajangan (Desa Gaga, Kec. Pakuhaji), Desa Tanjung Burung, Kec. Teluk Naga. Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cisadane yaitu : Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, Khlorida Bebas (Cl), Khrom Hexavalen (Cr2+), Nitrit sebagai N (NO2-N), pH, Seng (Zn), Senyawa Fenol sebagai Fenol, Sianida (CN), Tembaga (Cu), Timbal (Pb).

4. Hasil pemantauan kualitas air Sungai CidurianBendungan Ranca Sumur Desa Pasanggrahan Kec. Solear, Desa Carenang Kopo Kec. Cisoka, Jl. Raya Serang Km. 36 Kamp. Kajangan Ds. Cikande Kec. Jayanti, Desa Kresek, Kecamayan Kresek, Bendungan Ranca Sumur Desa Pasanggrahan Kec. Solear, Desa Carenang Kopo, Kec. Cisoka, Jl. Raya Serang Km. 36 Kamp. Kajangan Ds. Cikande Kec. Jayanti, Desa Kresek Kecamatan Kresek, Desa Kedaung, Kecamatan Mekar Baru. Parameter yang melebihi nilai ambang baku mutu untuk sungai Cidurian yaitu : Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, DO, Khlorida Bebas (Cl) Khrom Heksavalen (Cr6+), Nitrit sebagai N (NO 2-N), Tembaga (Cu), Timbal (Pb) Sianida (CN).

Tabel 2.6. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS)

No Nama DAS Luas Debit m3/dt Kualitas

1 Sungai Cimanceuri Panjang ± 60 km; Luas ± 25,141 ha km. Balaraja)

0,601 Residu Tersupensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5, COD,Kadmium,Khlorida Bebas (Cl),Khrom Hexavalent (Cr6+),Nitrit sebagai N (NO2-N),pH,Seng (Zn),Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida, Tembaga (Cu).

2 Sungai Cirarab Panjang ± 20,9 Km; Luas 20,488 ha

113,44 Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S,BOD5,COD,Kadmium (Cd),Khlorida Bebas (Cl),Khrom Heksavalen (Cr6+),Nitrit sebagai N (NO2-N),pH,Senyawa Fenol sebagai Fenol,Sianida (CN),Tembaga (Cu),Timbal (Pb).

3 Sungai Cisadane Panjang ± 140 km; Luas ± 30,892 ha

115,315 Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, Khlorida Bebas (Cl), Khrom Hexavalen (Cr2+), Nitrit sebagai N (NO2-N), pH, Seng (Zn), Senyawa Fenol sebagai Fenol, Sianida (CN), Tembaga (Cu), Timbal (Pb).

4 Sungai Cidurian Panjang ± 81,5 km; luas ± 17.140 ha

2,551 Residu Tersuspensi (TSS), Belerang sebagai H2S, BOD5, COD, DO, Khlorida Bebas (Cl) Khrom Heksavalen (Cr6+), Nitrit sebagai N (NO2-N), Tembaga (Cu), Timbal (Pb) Sianida (CN).

No Nama Sungai Luas Debit m3/dt Kualitas

5 Sungai Cipasilian Luas ± 5,964 ha N/A N/A

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 16

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

6 Sungai Cileleus Luas ± 8,631 ha N/A NA

Sumber : BLHD Kabupaten Tangerang Tahun 2012

Kualitas air tanah Kabupaten Tangerang sendiri telah terintrusi air laut sejauh ± 7 km dari pantai ke darat di Kecamatan Mauk dengan kedalaman intrusi maksimal 70 m. Adapun kualitas air tanah di daerah utara (Mauk) didominasi oleh air tanah payau-asin sedang ke arah selatan kualitas air tanah relatif lebih baik.

Tabel. 2.7. Kualitas Air Tanah

No Jenis Kedalaman Debit Kualitas1 Air Tanah Dangkal < 20 m 3 – 10 liter/detik/Km2. Terintrusi air laut (wilayah utara)

2 Air Tanah Dangkal 20-70 m 3 – 10 liter/detik/Km2. Terintrusi air laut (wilayah utara)

3 Air Tanah Dangkal > 70 m 3 – 10 liter/detik/Km2. Baik (memenuhi baku mutu)

Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2031

2.2. Demografi.

Proyeksi populasi penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 – 2017 diperkirakan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 3.7% - 4,8%/Tahun.

Gambar 2.3. Proyeksi Kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang Tahun 2013 - 2017

Tingkat kepadatan penduduk rata-rata menurut kecamatan berdasarkan indeks luas permukiman di Kabupaten Tangerang mencapai 61 Jiwa / Ha. Kepadatan penduduk tertinggi berada diwilayah kecamatan Pasar kemis sejumlah 187,5 jiwa/ha, kemudian kecamatan Kelapa Dua 149,0 jiwa/ha dan tingkat kepadatan penduduk terendah berada di kecamatan Kemiri sebesar 15,3 jiwa/ha .

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 17

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tabel. 2.8. Jumlah Penduduk Tahun 2008-2012

No

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat PertumbuhanTahun Tahun Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008200

9 2010 2011 2012

1Cisoka

70,866

72,213

78,854

81,966

85,960

17,977

15,321

19,621

19,621

20,443

4.06

1.90

9.20

3.95

4.87

2Solear

67,668

68,971

73,888

76,396

79,506

15,837

15,837

17,562 16095

16,958

3.48

1.93

7.13

3.39

4.07

3Tigaraksa

99,545

101,735

119,245

126,542

136,392

29,653

59,439

28,445

30,570

29,966

6.43

2.20

17.21

6.12

7.78

4Jambe

39,423

40,660

40,187

40,854

41,236

9,958

9,489

9,685

9,621

9,485

1.67

3.14

(1.16)

1.66

0.94

5Cikupa

192,974

196,546

224,678

236,437

252,289

29,670

32,524

50,455 52625

63,018

5.49

1.85

14.31

5.23

6.70

6Panongan

69,069

71,210

96,383

106,201

119,858

17,449

17,449

17,334 17334

17,277

11.3

4 3.10

35.35

10.19

12.86

7Curug

140,861

143,941

165,812

175,156

187,631

37,649

37,649

40,590 46405

47,876

5.94

2.19

15.19

5.64

7.12

8Kelapa dua

137,308

140,019

178,035

192,514

212,878

38,654

44,344

31,152 41023

37,272

8.86

1.97

27.15

8.13

10.58

9Legok

84,662

86,569

98,171

103,310

110,064

11,530

23,614

16,768 19882

22,501

5.50

2.25

13.40

5.23

6.54

10 Pagedangan

81,115

82,880

95,194

100,475

107,515

16,925

20,745

19,830 19830

21,283

5.85

2.18

14.86

5.55

7.01

11Cisauk

45,503

47,443

64,083

70,923

80,213

19,058

26,128

24,207 24045

26,620

11.9

4 4.26

35.07

10.67

13.10

12 Pasar Kemis

192,264

195,342

238,377

254,774

277,831

47,973

49,487

50,017 65911

66,933

7.41

1.60

22.03

6.88

9.05

13 Sindang Jaya

70,486

71,633

77,025

79,587

82,857

16,881

17,072

18,872 17816

18,812

3.44

1.63

7.53

3.33

4.11

14Balaraja

103,117

105,633

111,475

115,100

119,279

34,879

22,140

24,325

24,362

19,085

3.34

2.44

5.53

3.25

3.63

15Jayanti

58,581

60,341

63,494

65,718

68,175

13,203

13,203

12,783

13,403

13,193

3.60

3.00

5.23

3.50

3.74

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 18

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat PertumbuhanTahun Tahun Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008200

9 2010 2011 2012

16Sukamulya

60,810

62,410

59,027

58,966

58,075

12,374

12,994

16,447 17977

20,014

(0.17

) 2.63

(5.42)

(0.10)

(1.51)

17Kresek

63,445

64,881

60,735

60,310

58,955

24,765

13,984

11,389

12,865

6,177

(0.77

) 2.26

(6.39)

(0.70)

(2.25)

18 Gunung Kaler

53,541

54,729

47,699

46,148

43,227

7,155

7,155

11,789 13298

15,615

(3.31

) 2.22

(12.85)

(3.25)

(6.33)

19Kronjo

57,482

59,211

55,152

54,952

53,787

13,022

14,717

16,024

16,024

17,525

(0.45

) 3.01

(6.86)

(0.36)

(2.12)

20Mekar baru

38,232

39,615

35,417

34,940

33,532

7,102

7,102

36,788 36788

51,631

(1.45

) 3.62

(10.60)

(1.35)

(4.03)

21Mauk

79,543

81,319

77,599

77,543

76,571

16,121

81,446

16,121

16,121

16,121

(0.13

) 2.23

(4.57)

(0.07)

(1.25)

22Kemiri

43,101

44,192

40,605

40,137

38,889

30,190

7,328

10,074

11,075

1,017

(1.24

) 2.53

(8.12)

(1.15)

(3.11)

23Sukadiri

55,826

56,936

53,100

52,561

51,198

13,467

13,467

13,467

13,467

13,467

(1.08

) 1.99

(6.74)

(1.01)

(2.59)

24Rajeg

111,401

113,802

133,274

141,365

152,302

30,190

30,190

31,447

33,798

34,427

6.54

2.16

17.11

6.07

7.74

25Sepatan

76,778

78,687

92,353

98,181

105,969

10,229

18,970

19,009 20814

25,204

6.80

2.49

17.37

6.31

7.93

26 Sepatan Timur

73,733

75,601

81,667

84,934

88,901

26,984

15,652

18,692 20477

16,331

4.17

2.53

8.02

4.00

4.67

27Pakuhaji

103,493

105,603

103,506

104,214

104,220

32,009

32,009

29,549 28524

27,294

0.64

2.04

(1.99)

0.68

0.01

28Teluk Naga

128,737

131,372

138,330

142,406

147,203

31,667

33,158

31,422 31039

30,917

3.05

2.05

5.30

2.95

3.37

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 19

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat PertumbuhanTahun Tahun Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008200

9 2010 2011 2012

29Kosambi

109,403

111,785

131,011

139,008

149,812

14,008

28,201

33,288 31752

41,392

6.61

2.18

17.20

6.10

7.77

Jumlah 2,508,967

2,565,279

2,834,376

2,961,616

3,124,321 626,579 720,81

4677,15

2722,56

2747,84

9 4.75 2.24 10.49 4.49 5.49

Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS

Pada lima tahun mendatang populasi penduduk Kabupaten Tangerang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 4.97% /Tahun sebagaimana terlihat pada table dibawah ini:.

Tabel 2.9. Proyeksi Jumlah Penduduk Tahun 2012-2016

No Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat PertumbuhanTahun Tahun Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

1Cisoka

85,960

89,954

93,948

97,942

101,936

21,490

22,488

23,487

24,485

25,484 4.87

4.65

4.44

4.25

4.08

2Solear

79,506

82,616

85,726

88,836

91,946

19,876

20,654

21,431

22,209

22,986 4.07

3.91

3.76

3.63

3.50

3Tigaraksa

136,392

146,242

156,092

165,942

175,792

34,098

36,560

39,023

41,485

43,948 7.78

7.22

6.74

6.31

5.94

4Jambe

41,236

41,618

42,000

42,382

42,764

10,309

10,405

10,500

10,596

10,691 0.94

0.93

0.92

0.91

0.90

5Cikupa

252,289

268,141

283,993

299,845

315,697

63,072

67,035

70,998

74,961

78,924 6.70

6.28

5.91

5.58

5.29

6Panongan

119,858

133,515

147,172

160,829

174,486

29,965

33,379

36,793

40,207

43,622 12.86

11.39

10.23

9.28

8.49

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 20

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat PertumbuhanTahun Tahun Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

7Curug

187,631

200,107

212,582

225,058

237,533

46,908

50,027

53,146

56,264

59,383 7.12

6.65

6.23

5.87

5.54

8Kelapa dua

212,878

233,241

253,605

273,968

294,332

53,219

58,310

63,401

68,492

73,583 10.58

9.57

8.73

8.03

7.43

9Legok

110,064

116,819

123,573

130,328

137,082

27,516

29,205

30,893

32,582

34,271 6.54

6.14

5.78

5.47

5.18

10Pagedangan

107,515

114,554

121,594

128,633

135,673

26,879

28,639

30,398

32,158

33,918 7.01

6.55

6.15

5.79

5.47

11Cisauk

80,213

89,503

98,793

108,083

117,373

20,053

22,376

24,698

27,021

29,343 13.10

11.58

10.38

9.40

8.60

12Pasar Kemis

277,831

300,887

323,944

347,000

370,057

69,458

75,222

80,986

86,750

92,514 9.05

8.30

7.66

7.12

6.64

13 Sindang Jaya

82,857

86,126

89,396

92,665

95,935

20,714

21,532

22,349

23,166

23,984 4.11

3.95

3.80

3.66

3.53

14Balaraja

119,279

123,458

127,637

131,816

135,995

29,820

30,864

31,909

32,954

33,999 3.63

3.50

3.38

3.27

3.17

15Jayanti

68,175

70,631

73,088

75,544

78,001

17,044

17,658

18,272

18,886

19,500 3.74

3.60

3.48

3.36

3.25

16Sukamulya

58,075

57,183

56,292

55,400

54,509

14,519

14,296

14,073

13,850

13,627 -1.51

(1.54)

(1.56)

(1.58)

(1.61)

17Kresek

58,955

57,600

56,245

54,890

53,535

14,739

14,400

14,061

13,723

13,384 -2.25

(2.30)

(2.35)

(2.41)

(2.47)

18 Gunung Kaler

43,227

40,306

37,385

34,464

31,543

10,807

10,076

9,346

8,616

7,886 -6.33

(6.76)

(7.25)

(7.81)

(8.48)

19Kronjo

53,787

52,622

51,457

50,292

49,127

13,447

13,155

12,864

12,573

12,282 -2.12

(2.17)

(2.21)

(2.26)

(2.32)

20Mekar baru

33,532

32,125

30,717

29,310

27,902

8,383

8,031

7,679

7,327

6,976 -4.03

(4.20)

(4.38)

(4.58)

(4.80)

21 Mauk 76,571

75,599

74,627

73,655

72,683

19,143

18,900

18,657

18,414

18,171

-1.25 (1.27

(1.29)

(1.30

(1.32)

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 21

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat PertumbuhanTahun Tahun Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016) )

22Kemiri

38,889

37,641

36,393

35,145

33,897

9,722

9,410

9,098

8,786

8,474 -3.11

(3.21)

(3.32)

(3.43)

(3.55)

23Sukadiri

51,198

49,835

48,472

47,109

45,746

12,800

12,459

12,118

11,777

11,437 -2.59

(2.66)

(2.74)

(2.81)

(2.89)

24Rajeg

152,302

163,238

174,175

185,111

196,048

38,075

40,810

43,544

46,278

49,012 7.74

7.18

6.70

6.28

5.91

25Sepatan

105,969

113,756

121,544

129,331

137,119

26,492

28,439

30,386

32,333

34,280 7.93

7.35

6.85

6.41

6.02

26 Sepatan Timur

88,901

92,868

96,835

100,802

104,769

22,225

23,217

24,209

25,201

26,192 4.67

4.46

4.27

4.10

3.94

27Pakuhaji

104,220

104,227

104,233

104,240

104,246

26,055

26,057

26,058

26,060

26,062 0.01

0.01

0.01

0.01

0.01

28Teluk Naga

147,203

151,999

156,796

161,592

166,389

36,801

38,000

39,199

40,398

41,597 3.37

3.26

3.16

3.06

2.97

29Kosambi

149,812

160,616

171,420

182,224

193,028

37,453

40,154

42,855

45,556

48,257 7.77

7.21

6.73

6.30

5.93

Jumlah 3,124,321

3,287,025

3,449,730

3,612,434

3,775,139

783,092

823,769

864,446

905,124

945,801

5.49

5.21

4.95

4.72

4.50

Sumber : Tangerang Dalam Angka/BPS

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 22

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tingkat kepadatan penduduk rata-rata menurut kecamatan berdasarkan indeks luas permukiman di Kabupaten Tangerang mencapai 61 Jiwa / Ha. Kepadatan penduduk tertinggi berada diwilayah kecamatan Pasar kemis sejumlah 187,5 jiwa/ha, kemudian kecamatan Kelapa Dua 149,0 jiwa/ha dan tingkat kepadatan penduduk terendah berada di kecamatan Kemiri sebesar 15,3 jiwa/ha .

2.3. Keuangan Dan Perekonomian Daerah Kabupaten Tangerang.

2.3.1. Perekonomian Daerah

Indikator perekonomian daerah Kabupaten Tangerang yang diuraikan disini meliputi Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan, Pendapatan Perkapita, Laju Inflasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). PDRB harga konstan relatif naik dari tahun ke tahun, berbeda dengan Pendapatan Perkapita, Laju Inflasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang mengalami penurunan pada tahun 2009. Namun pada tahun 2011 dan tahun 2012 pada umumnya indikator perekonomian mengalami kenaikan, sehingga dapat dikatakan beberapa tahun terakhir iklim perekonomian Kabupaten Tangerang sangat kondusif dalam mendukung kebijakan pembangunan Kabupaten Tangerang.

Tingkat laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 mencapai 7,45 % sedangkan tingkat inflasi pada tahun 2012 mencapai 4,30 %. Secara lebuh terperinci mengenai perekonomian Kabupaten Tangerang dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 2.10. Perekonomian Daerah

NO DESKRIPSI 2008 2009 2010 2011 2012

1 PDRB harga konstan

16,647,358

17,382,091

18,549,119

19,736,26

2

20,865,800

2 Pendapatan Perkapita 759,970

712,222

580,248

756,271

720,038

3 Upah Minimum Regional (UMR) 953,850 1,044,500 1,117,245 1,243,000 1,723,000

4 Inflasi (%) 6.25

4.02

5.59

3.60

4.30

5 Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (%) 5.33 4.41 6.71 7.35 7.45

Sumber: Analisa Bid. Litbang BAPPEDA Kab Tangerang

2.3.2. Kemampuan Fiskal.

Kemampuan keuangan daerah Kabupaten Tangerang dalam mendukung pelaksanaan kebijakan pembangunan cukup besar. Selain fakta diatas, grafik Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD) dibawah ini juga menunjukan hal yang serupa. Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD) sendiri merupakan ketersediaan ruang yang cukup pada anggaran pemerintah daerah, untuk menyediakan sumber daya atau kebijakan tertentu tanpa mengancam kesinambungan posisi keuangan pemerintah daerah. Ruang fiskal diperoleh dari pendapatan umum setelah dikurangi pendapatan yang sudah ditentukan penggunaannya (earmarked) serta belanja yang sifatnya mengikat seperti belanja pegawai dan belanja bunga.

Tabel 2.11. Indeks Kemampuan Fiskal2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang

Halaman - 22

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

TAHUN Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah (IRFD)

2008 725,216,539,7552009 940,509,281,377

2010 736,828,503,9

562011 1,015,190,486,532

2012 1,219,456,007,4

25Sumber: Departemen Keuangan RI

Kemampuan fiscal Kabupaten Tangerang relative naik dari tahun ke tahun seiring peningkatan APBD Kabupaten Tangerang. Trend peningkatan kemampuan fiskal Kabupaten Tangerang dapat dilahat pada grafik dibawah ini:

Gambar 2.4. Grafik Indeks Kemampuan Fiskal

2008 2009 2010 2011 2012

725,216,539,755

940,509,281,377 736,828,503,

956

1,015,190,486,532

1,219,456,007,425

Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah (IRFD) Kabupaten Tangerang Tahun 2008-2012

Sumber: Departemen Keuangan RI

2.3.3. Keuangan Daerah Kabupaten Tangerang

2.3.3.1. Realisasi APBD

Sumber pendapatan daerah Kabupaten Tangerang terdiri dari pendapatan Asli daerah, (PAD) yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil BUMD dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Perolehan pendapatan Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 10 % dibandingkan pendapatan pada tahun 2009 yang mencapai Rp. 1.827.049.317.250,-., sedangkan bila dibandingkan dengan perolehan pendapatan pada tahun 2008 penurunan pendapatan pada tahun 2010 mencapai 13,8 % dikarenakan pemekaran wilayah bagian selatan Kabupaten Tangerang menjadi Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 26 %, kemudian pada tahun 2012 mengalami penurunan kembali sebesar 0,9 %.

APBD Kabupaten Tangerang Tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami defisit rata-rata 10 % dibandingkan dengan total pendapatan daerah.

Tabel 2.12. Realisasi APBD Tahun 2008 – 2012

NO ANGGARAN 2008 2009 2010 2011 2012

A Pendapatan 1,906,738,61 1,827,049,3 1,644,641, 2,224,307,76 2,205,029,350,1482012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang

Halaman - 23

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

NO ANGGARAN 2008 2009 2010 2011 2012

4,531 17,250 244,450 6,291

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 336,921,813,888.00 277,080,063,322

360,700,542,307

665,231,223,713 503,671,488,373

2 Dana Perimbangan (Transfer) 1,541,816,835,643.00 1,376,748,937,820 1,106,703,70

0,035 1,288,462,389,

417 1,424,482,615,975

3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 27,999,965,000.00 173,220,316,108 177,237,002,108.0

0

270,614,153,161

276,875,245,800

B Belanja 1,690,648,258,691

1,921,183,264,102

1,789,183,055,252

2,027,796,561,839

2,403,051,965,798

1 Belanja Tidak Langsung 1,268,959,343,236 859,959,596,617

840,292,958,518

914,630,889,481 1,092,909,092,723

2 Belanja Langsung 421,688,915,455.00 1,061,223,667,485 948,890,09

6,734 1,113,165,672,

3581,310,142,873,075

Jumlah Belanja 1,690,648,25

8,691 1,921,183,2

64,102 1,789,183,05

5,252 2,027,796,561,

839 2,403,051,965

,798

Surplus/Defisit Anggaran 216,090,355,840

(94,133,946,852)

(144,541,810,802)

196,511,204,452

(198,022,615,650)

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2011-2031

2.3.3.2. Investasi Sanitasi.

Investasi sanitasi yang dialokasikan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang terhadap pembangunan sektor sanitasi yang meliputi sub-sektor limbah, drainase, sampah dan PHBS masih relatif kecil jika dibandingkan dengan nilai APBD dari tahun ke tahun. Belanja modal sanitasi terbesar dianggarkan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman dengan belanja modal sanitasi sebesar Rp.18.280.585.200,- pada tahun 2012 yang dialokasikan untuk belanja modal pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dan yang terkecil pada Badan Lingkung Hidup Daerah.

Tabel. 2.13. Belanja Modal Sanitasi Per- SKPD

NO SKPD 2008 2009 2010 2011 2012(**) Sumber Keuangan

1 DINAS CIPTA KARYA 8,021,908,000 5,838,573,224 1,810,604,340 900,000,000 3,193,706,000 APBD2 BLHD 200,000,000 586,960,000 363,500,000 150,000,000 APBD3 DINAS KESEHATAN 2,376,000,000 3,886,426,000 3,623,198,620 2,533,626,000 1,721,760,000 APBD4 DKPP 5,363,250,521 8,957,878,045 4,968,935,300 13,974,030,800 18,280,585,200 APBD

5DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN 3,053,991,000

1,478,591,000 1,904,970,000 10,707,717,0009,900,305,628 APBD

6 KECAMATAN 775,811,600 867,377,800 1,113,126,003 1,212,750,000 APBDTotal Belanja Modal Sanitasi 19,015,149,521 21,524,239,869 13,538,586,060 29,228,499,803 34,459,106,828 APBD

Jumlah Belanja Total 1,690,648,258,691

1,921,183,264,102

1,789,183,055,252

2,027,796,561,839

2,403,051,965,798 APBD

Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (%) 1.12 1.12 0.76 1.44 1.43

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012; Ket : (**) Berdasarkan DPA.

Proporsi belanja modal sanitasi Kabupaten Tangerang rata-rata hanya 1.16 % dari total belanja modal APBD atau . Rp. 22,784,973,916,- per tahun yang dilaksanakan oleh beberapa SKPD yang memiliki tugas, fungsi dan

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 24

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

kewenangan dalam sektor sanitasi yaitu Dinas Cipta Karya, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga dan Pengairan dan Badan Lingkungan Hidup Daerah.

Gambar 2.5. Grafik Proporsi Belanja Modal Sanitasi Total.

2008 2009 2010 2011 2012

1.12 1.12

0.76

1.44 1.43

Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total APBD (%)

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012

Belanja modal sanitasi Kabupaten Tangerang per-subsektor pada tahun 2012 dengan belanja terbesar pada sektor persampahan yaitu sebesar Rp. 17.826.343,200,- dan yangbterkecil pada aspek PHBS sebesar Rp. 1.962.275.000,-

Tabel. 2.14. Belanja Santasi Per-Sub Sektor 5 tahun terakhir

NO SUBSEKTOR 2008 2009 2010 2011 2012

Sumber Keuanga

n

1Air Limbah

8,731,908,000

5,771,273,224

2,389,604,340

2,366,451,003

4,495,033,000 APBD

2Sampah

5,163,250,521

9,334,013,045

5,098,098,600 13,810,030,800 17,826,343,200 APBD

3Drainase

2,743,991,000

1,643,591,000

1,325,970,000

10,412,201,000

10,175,455,628 APBD

4Aspek PHBS

2,376,000,000

4,775,362,600

4,724,913,120

2,639,817,000

1,962,275,000 APBD

Total Belanja Modal Sanitasi

19,015,149,521

21,524,239,869

13,538,586,060

29,228,499,803

34,459,106,828 APBD

Total Belanja APBD

1,690,648,258,691

1,921,183,264,102

1,789,183,055,252

2,027,796,561,839

2,403,051,965,798 APBD

Proporsi Belanja Modal Sanitasi Terhadap Total Belanja APBD (%)

1.12 1.12 0.76 1.44 1.43

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012

Sedangkan untuk retribusi yang diterima oleh Pemerintah Kabupateng Tangerang dari sector sanitasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 25

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tabel 2.15. Retribusi Sanitasi

NO RETRIBUSI SANITASI 2008 2009 2010 2011 2012 RATA-RATA Pertumb

. (%)

1Retribusi Sampah N/A N/A N/A

1,000,000,000

993,600,000

996,800,000

(0.64)

2Retribusi Air Limbah (sedot tinja)

47,514,000

169,532,750

61,572,200

205,000,000

95,040,000

150,020,000

93.11

3Retribusi Drainase - - - - -

- -

Sumber: Lampiran APBD Kab Tangerang 2008-2012

Belanja modal sanitasi per-penduduk di Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 sebesar 11.252 rupiah dan telah mengalami peningkatan sebesar 5,8 % dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 4.777 rupiah.

Gambar 2.6.. Grafik Belanja Modal Sanitasi Per-penduduk.

2008 2009 2010 2011 2012

7,579 8,391

4,777

9,938

11,252

Belanja Modal Sanitasi Per-penduduk

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012

Secara lebih ringkas mengenai anggaran sanitasi dan besarnya belanja modal sanitasi per penduduk yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada Table Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir dibawah ini:

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 26

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tabel 2.16. Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir

No Sub Sektor/SKPD 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata Pertumbuha

nA Air Limbah

8,731,908,000

5,771,273,224

2,389,604,340

2,366,451,003

4,495,033,000

4,750,853,913 -1%

1 BLHD 200,000,

000 586,960,

000 363,500,

000 150,000,

000 325,11

5,000 39%

2 Dinas Cipta Karya 8,021,908,

000 5,838,573,

224 1,810,604,

340 900,000,

000 3,193,706,

000 3,952,95

8,313 27%

3 Kecamatan 775,811,

600 867,377,

800 1,113,126,

003 1,212,750,

000 992,26

6,351 37%

B Persampahan 5,163,250,

521 9,334,013,

045 5,098,098,

600 13,810,030,800 17,826,343,200 10,246,347

,233 59%

DKPP 5,363,250,

521 8,957,878,

045 4,968,935,

300 13,974,030,

800 18,280,585,

200 10,308,935

,973 59%

C Drainase 2,743,991,

000 1,643,591,

000 1,325,970,

000 10,412,201,

000 10,175,455,

628 5,260,24

1,726 156%

Dinas Bina Marga 3,053,991,

000 1,478,591,

000 1,904,970,

000 10,707,717,

000 9,900,305,

628 5,409,11

4,926 108%

D Aspek PHBS 2,376,000,

000 4,775,362,

600 4,724,913,

120 2,639,817,

000 1,962,275,

000 3,295,67

3,544 8%

Dinas Kesehatan 2,376,000,

000 3,886,426,

000 3,623,198,

620 2,533,626,

000 1,721,760,

000 2,828,20

2,124 -1%

E Total Belanja Sanitasi 19,015,149,

521 21,524,239,

869 13,538,586,

060 29,228,499,

803 34,459,106,

828 23,553,116

,416 27%

F Total Belanja Modal Sanitasi APBD

19,015,149,521

21,524,239,869

13,538,586,060

29,228,499,803

30,618,394,328

22,784,973,916 24%

G Total Belanja APBD 1,690,648,258,

691 1,921,183,264,

102 1,789,183,055,

252 2,027,796,561,

839 2,403,051,965,

798 1,966,372,621,

136 10%

H Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (%)

1.12 1.12 0.76 1.44 1.27 1.1412%

I Jumlah Penduduk 2,508,

967 2,565,

279 2,834,

376 2,941,

150 3,062,380 2,71

2,443 5%

J Belanja Modal Sanitasi Per Penduduk

7,579

8,391

4,777

9,938

10,429

8,223 20%

Sumber: Buku APBD Kab Tangerang 2008-2012

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 27

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

2.4. Tata Ruang Wilayah.

2.4.1. Rencana Pola Ruang Wilayah

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 – 2030 merupakan rencana penyebaran peruntukkan ruang dalam wilayah Kabupaten Tangerang yang meliputi rencana peruntukkan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukkan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Tangerang berfungsi :

1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah Kabupaten Tangerang;

2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukkan ruang;3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun; dan4. Sebagai dasar dalam pemberian ijin pemanfaatan ruang pada wilayah Kabupaten Tangerang.

Penetapan pola ruang ini bersifat dinamis, sesuai dengan dinamika pembangunan, bukan berarti selalu mengarah pada perubahan fungsi suatu ruang tetapi harus sesuai dengan kebutuhan dan daya dukung yang telah ditetapkan.Dalam menyeimbangkan kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) ruang agar mendekati kondisi optimal, maka pendekatan perencanaan dilakukan dengan menyerasikan kegiatan antar sektor dengan kebutuhan ruang dan potensi sumberdaya alam yang berasaskan kelestarian lingkungan menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Berdasarkan hal tersebut serta didasari oleh Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional dan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 54 tahun 2008 tentang penataan ruang kawasan JABODETABEKPUNJUR, maka penataan ruang diarahkan untuk :

1. Kawasan lindung meliputi: kawasan yang berfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya binaan, nilai sejarah, dan budaya bangsa untuk kepentingan pembangunan yang berkelanjutan.

2. Kawasan budidaya meliputi kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya binaan, dan sumberdaya manusia.

Untuk menuju pembangunan yang berkelanjutan, maka tahap pertama yang dilakukan meliputi penetapan dan pengelolaan Kawasan Lindung, selanjutnya dengan menetapkan arahan pengembanganan dan pengelolaan Kawasan Budidaya berdasarkan sifat-sifat kegiatan, potensi pengembangan, dan kesesuaian lahan.

Tabel 2.17. Rencana Pola Ruang

No.Alokasi Ruang Luas (Ha) %

1 Kawasan Cagar Budaya 20 0.01

2 Kawasan Lindung / Konservasi 1,500.00 1.23

3 Kawasan Lindung Setempat 2,321.00 2.2

4 Pertanian Lahan Basah 29,295.00 27.76

5 Perikanan 2,789.00 2.64

6 Peternakan 200 0.19

7 Permukiman Perkotaan 30,937.00 29.32

8 Permukiman Perdesaan 18,960.00 17.97

9 Kawasan Industri / Pergudangan 10.586.00 10.0310 Pariwisata 100 0.0911 Kawasan Perkotaan Baru Pantura/Kawasan Reklamasi 9,000.00 8.53

Jumlah 105,708.00 100 Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 28

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Tangerang

Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 29

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Sedangkan mengenai rencana struktur ruang Kabupaten Tangerang dengan mengacu pada kebijakan yang ada, kondisi wilayah, potensi dan permasalahan yang ada, kedudukan wilayah dan tujuan penataan ruang yang ada maka arahan fungsi utama untuk wilayah Kabupaten Tangerang tahun 2011 – 2031, adalah :1. Pengembangan industri2. Pengembangan permukiman3. Pengembangan kawasan reklamasi

Dari 3 (tiga) fungsi utama Kabupaten Tangerang tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk arahan fungsi bagi setiap kecamatan namun dengan tetap terintegrasi dengan fungsi keseluruhan Kabupaten Tangerang dalam konteks internal dan eksternal. Arahan pengembangan wilayah untuk setiap kecamatan di Kabupaten Tangerang adalah, sebagai berikut :

Tabel. 2.18Peranan dan Fungsi Wilayah Kecamatan di Kabupaten Tangerang Tahun 2011 – 2031

No. Kecamatan Fungsi Keterangan

1 Balaraja Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

2 Teluknaga Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

3 Curug Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

4 Kronjo Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Perikanan Kawasan pantai berhutan bakau

5 Tigaraksa Pusat pemerintahan kabupaten Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

Merupakan ibukota

Kabupaten Tangerang

6 Mauk Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

7 Cikupa Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi

8 Sepatan Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 30

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No. Kecamatan Fungsi Keterangan

9 Mekarbaru Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah

10 Gunungkaler Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah

11 Kresek Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah

12 Kemiri Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

13 Sukamulya Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang Pertanian

14 Sindang Jaya Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian

15 Jayanti Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian

16 Cisoka Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang

17 Solear Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang

18 Jambe Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang

19 Cisauk Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

20 Pagedangan Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

21 Legok Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

22 Panongan Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

23 Pasarkemis Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian

24 Rajeg Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang Pertanian

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 31

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No. Kecamatan Fungsi Keterangan

25 Sepatan Timur Pusat pemerintahan kecamatan Industri Pertanian Permukiman kepadatan sedang

26 Pakuhaji Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

27 Sukadiri Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

28 Kosambi Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Industri Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

29 Kalapa Dua Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

30 Kawasan

Reklamasi

Industri permukiman Pelabuhan Pariwisata

Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 32

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.5. Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tangerang

Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 33

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

2.4.2. Rencana Sistem Pusat Pelayanan.

Rencana sistem pusatt pelayanan sesuai dengan kapasitas dan daya dukung pusat permukiman tersebut. Rencana Sistem Pusat Pelayaan Kabupaten Tangerang pada tahun 2010 – 2030 mengacu pada aspek kondisi wilayah, aksesibilitas, tingkat pelayanan dan kebijakan pengembangan yang ada yaitu meliputi:1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) merupakan kecamatan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala

provinsi atau beberapa kabupaten/kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, ekonomi dan transportasi bagi wilayah yang berdekatan/berbatasan.

2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) merupakankecamatanyang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan yang berfungsi sebagai pusat simpul jasa distribusi barang dalam satu wilayah kecamatan dan mempunyai potensi untuk mendorong pusat-pusat desa (daerah belakangnya).

3. Pusat Kegiatan Lokal Propomosi (PKLp) yaitu kecamatanyang dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL karena berdasarkan hasil analisis, fungsi dan perannya dalam wilayah kabupaten Tangerang sudah cukup menonjol dan sudah dapat disamakan dengan PKL yang ada.

4. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kecamatan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Berdasarkan hasil analisis, ada 18 (delapan belas) pusat permukiman yang ditetapkan sebagai PPK meliputi Kecamatan Mekarbaru, Gunungkaler, Kresek, Kemiri, Sukamulya, SindangJaya, Jayanti, Cisoka, Solear, Jambe, Cisauk, Pagedangan, Legok, panongan, Rajeg, Sepatan Timur, Pakuhaji dan kecamatan Sukadiri.

Secara lebih rinci mengenai rencana sistem pusat pelayanan sebagaimana yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Tangerang Tahun 2011 – 2031 dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 2.19. Rencana Pusat Pelayanan Kabupaten Tangerang.

No Kecamatan Hirarki Pelayanan Fungsi Keterangan

1 Balaraja PKWp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

Dipromosikan untuk dijadikan PKW

2 Teluknaga PKWp Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKW

3 Curug PKWp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKW

4 Kronjo PKL Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Perikanan Kawasan pantai berhutan bakau

5 Tigaraksa PKL Pusat pemerintahan kabupaten Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

Merupakan Ibukota Kabupaten Tangerang

6 Mauk PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL

7 Cikupa PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi

Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL

8 Sepatan PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Dipromosikan

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 34

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No Kecamatan Hirarki Pelayanan Fungsi Keterangan

Pertanian Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

untuk dijadikan sebagai PKL

9 Mekarbaru PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah

10 Gunungkaler PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah

11 Kresek PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah

12 Kemiri PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

13 Sukamulya PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang Pertanian

14 Sindang Jaya PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian industri

15 Jayanti PPK Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang Pertanian

16 Cisoka PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang

17 Solear PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang

18 Jambe PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang

19 Cisauk PPK Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

20 Pagedangan PPK Pusat pemerintahan kecamatan industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

21 Legok PPK Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

22 Panongan PPK Pusat pemerintahan kecamatan industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

23 PasarKemis PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi

Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 35

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

No Kecamatan Hirarki Pelayanan Fungsi Keterangan

Permukiman kepadatan sedang Pertanian

24 Rajeg PPK Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman kepadatan sedang Pertanian

25 Sepatan Timur PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan sedang

26 Pakuhaji PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian industri Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

27 Sukadiri PPK Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

28 Kosambi PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Pertanian Industri Permukiman kepadatan rendah Permukiman kepadatan sedang Kawasan pantai berhutan bakau

Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL

29 Kalapa Dua PKLp Pusat pemerintahan kecamatan Industri Permukiman kepadatan tinggi Permukiman kepadatan sedang

Dipromosikan untuk dijadikan sebagai PKL

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 36

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peta 2.6. Peta Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kabupaten Tangerang

Sumber :RTRW Kab Tangerang Tahun 2011-2031

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 37

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

2.5. Sosial Budaya

2.5.1. Sarana Kesehatan.

Jumlah sarana Kesehatan Kabupaten Tangerang seluruhnya terdapat 5.732 unit yang terdiri dari Rumah Sakit sampai pelayanan kesehatan masyarakat pada tingkat desa dalam tabel sebagai berikut:

Tabel. 2.20. Jumlah Sarana Kesehatan

NO Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas 422 Puskesmas Pembantu 393 Puskesmas Keliling 424 Rumah Sakit Pemerintah 15 Rumah Sakit Swasta 126 Rumah Bersalin Swasta 387 Balai Pengobatan Swasta 2308 Praktek Dokter Spesialis Swasta 4259 Praktek Dokter Umum Swasta 1,27910 Praktek Bidan Swasta 71411 Praktek Dokter Gigi Sawsta 30112 Laboratorium Klinik Swasta 2113 Apotik 17314 Optikal 215 Instalasi Farmasi Kabupaten 116 Posyandu 2,21817 Pedagang Eceran Obat (toko obat berijin) 5718 Poskentren 2319 Polindes 3720 Poskesdes 6321 Desa Siaga 14

Jumlah 5,732

Sumber : BPS Kab. Tangerang

2.5.2. Sarana Pendidikan.

Jumlah sarana pendidikan Kabupaten Tangerang pada seluruh jenjang (SD, SLTP, SMA, SMK, PT) sejumlah 1806 unit sekolah terdiri dari SD Negeri dan Swasta sejumlah 884 unit , SLTP Negeri dan Swasta sejumlah 206 unit, SMA Negeri dan Swasta sejumlah 106 unit, SMK Negeri dan Swasta sejumlah 80 unit , MI 276 unit, MTs 193 unit, MA 59 unit dan 2 unit Perguruan Tinggi swasta.

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 38

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tabel 2.21. Jumlah Sarana Pendidikan

No Nama KecamatanTK SD MI SMP MTS SMA SMK

PTNegr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swast

a Jml Negr. Swasta Jml Negr. Swast

a Jml

1 BALARAJA 0 12 12 28 28 31 1 5 6 6 4 10 1 4 5 3 4 7 1 0 1 N/A2 CIKUPA 0 19 19 41 41 53 1 4 5 3 10 13 1 8 9 1 5 6 0 0 0 N/A

3 CISAUK 0 15 15 16 16 16 0 8 8 3 2 5 0 3 3 1 2 3 0 0 0 N/A

4 CISOKA 0 10 10 28 28 31 0 8 8 3 9 12 0 11 11 1 2 3 0 5 5 N/A

5 CURUG 2 24 26 32 32 42 1 11 12 4 9 13 1 9 10 1 7 8 0 0 0 N/A6 GUNUNG KALER 0 0 0 22 22 23 0 7 7 2 5 7 0 2 2 1 3 4 0 0 0 N/A7 JAMBE 0 3 3 16 16 16 0 6 6 1 4 5 0 4 4 1 1 2 0 0 0 N/A

8 JAYANTI 0 5 5 18 18 20 0 7 7 2 5 7 0 9 9 1 6 7 0 3 3 N/A

9 KELAPA DUA 0 48 48 24 23 51 0 2 2 2 14 16 0 2 2 1 5 6 0 2 2 N/A10 KEMERI 1 1 2 15 15 16 0 9 9 3 4 7 0 3 3 1 2 3 0 1 1 N/A11 KOSAMBI 0 17 17 29 29 39 0 10 10 4 9 13 0 3 3 1 3 4 0 1 1 N/A12 KRESEK 0 5 5 26 26 31 1 15 16 1 6 7 0 16 16 2 1 3 0 10 10 N/A13 KRONJO 0 5 5 30 30 30 0 9 9 2 3 5 0 7 7 1 1 2 1 1 2 N/A14 LEGOK 1 18 19 28 28 28 1 9 10 3 5 8 0 5 5 1 2 3 0 1 1 N/A15 MAUK 0 4 4 28 28 29 0 12 12 4 3 7 0 4 4 1 2 3 0 0 0 N/A16 MEKAR BARU 0 2 2 21 21 22 0 10 10 2 1 3 0 6 6 1 1 2 0 1 1 N/A17 PAGEDANGAN 0 10 10 29 29 31 2 19 21 3 4 7 2 5 7 1 1 2 0 3 3 N/A18 PAKUHAJI 0 1 1 35 35 35 0 17 17 3 4 7 0 8 8 1 3 4 0 2 2 N/A

19 PANONGAN 0 16 16 26 26 32 0 6 6 1 10 11 0 3 3 1 3 4 0 0 0 N/A

20 PASAR KEMIS 0 63 63 25 25 52 0 11 11 5 15 20 0 9 9 1 6 7 2 3 5 N/A21 RAJEG 1 13 14 40 40 48 0 14 14 3 5 8 1 14 15 2 6 8 0 1 1 N/A22 SEPATAN 2 7 9 18 18 20 0 8 8 3 5 8 1 9 10 1 5 6 0 5 5 N/A

23 SEPATAN TIMUR 0 1 1 18 18 20 0 12 12 2 3 5 0 0 0 1 1 2 0 2 2 N/A

24 SINDANG JAYA 0 8 8 24 24 26 0 4 4 1 4 5 0 1 1 1 2 3 0 0 0 N/A

25 SOLEAR 0 18 18 21 21 28 0 5 5 3 5 8 0 2 2 1 1 2 0 2 2 N/A

26 SUKADIRI 0 3 3 18 18 18 0 8 8 1 7 8 0 5 5 1 4 5 1 1 2 N/A27 SUKAMULYA 0 4 4 20 20 20 0 3 3 1 2 3 1 4 5 0 0 0 0 2 2 N/A28 TELUK NAGA 1 6 7 38 39 41 0 14 14 4 8 12 1 8 9 1 4 5 0 2 2 N/A

29 TIGARAKSA 1 18 19 36 36 43 1 8 9 5 10 15 1 7 8 2 4 6 1 2 3 N/A

Jumlah 9 356 365 750 142 892 8 261 269 80 175 255 10 171 181 33 87 120 6 50 56 N/A

Sumber: Profil Pendidikan Dinas Pendidikan

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 39

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

2.5.3. Rumah Tangga Miskin dan Rumah Kumuh Kabupaten Tangerang.

Jumlah rumah tangga sangat miskin di Kabupaten Tangerang pada tahun 2012 mencapai 177.148 atau 5,8 % dari total penduduk Kabupaten Tangerang kepala keluarga, sedangkan jumlah rumah kumuh berdasarkan data Bappeda tahun 2010 mencapai 695,349 rumah dari total kepala keluarga di Kabupaten Tangerang. Jumlah penduduk sangat miskin terbanyak berada di kecamatan Pakuhaji sebesar 13.256 KK dan jumlah rumah kumuh terbanyak di kecamatan Teluk Naga sejumlah 7.484 KK. Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Tangerang masih terdapat warga masyarakat yang tinggal pada lingkungan rawan sanitasi.

Tabel 2.22. Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan

NO Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin

1 Balaraja 4,4612 Cikupa 2,7273 Cisauk 3,6054 Cisoka 7,2415 Curug 2,7846 Gunung Kaler 6,1157 Jambe 4,1528 Jayanti 4,4609 Kelapa dua 1,308

10 Kemiri 6,18311 Kosambi 7,72512 Kresek 6,92213 Kronjo 5,92514 Legok 5,71215 Mauk 8,19816 Mekar baru 5,54117 Pagedangan 3,87618 Pakuhaji 13,25619 Panongan 4,33320 Pasar Kemis 4,30321 Rajeg 12,27722 Sepatan 5,04623 Sepatan Timur 7,77024 Sindang Jaya 5,96525 Solear 6,85526 Sukadiri 4,63127 Sukamulya 6,09228 Teluk Naga 11,49229 Tigaraksa 8,193

JUMLAH 177,148

Sumber : Database Keluarga Miskin BAPPEDA Kab. Tangerang

Tabel 2.23. Jumlah Rumah Per Kecamatan

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 40

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

NO KECAMATAN Jmlh Rumah

1 Balaraja 14,2632 Cikupa 22,6573 Cisauk 25,4904 Cisoka 12,9355 Curug 43,3656 Gunung Kaler 21,8907 Jambe 73,3038 Jayanti 27,5499 Kelapa dua 18,84410 Kemiri 17,09611 Kosambi 48,15412 Kresek 87,95213 Kronjo 13,24014 Legok 19,98515 Mauk 12,66916 Mekar baru 14,90317 Pagedangan 14,98118 Pakuhaji 8,88119 Panongan 12,78820 Pasar Kemis 8,46021 Rajeg 15,67522 Sepatan 8,64223 Sepatan Timur 9,37624 Sindang Jaya 18,36725 Solear 17,69126 Sukadiri 17,81027 Sukamulya 26,72028 Teluk Naga 37,17929 Tigaraksa 24,484

JUMLAH 695,349 Sumber : Database ‘PAKUMIS’ BAPPEDA Kab. Tangerang

2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah.

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 41

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 03 Tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Tugas penyusunan dan pengaturan di bidang kelembagaan ini dilaksanakan oleh Bagian Organisasi pada Sekretariat Daerah.

Selanjutnya di tindak lanjuti melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang dengan susunan kelembagaan sebagai berikut:

1. Sekretariat Daerah 2. Sekretariat DPRD3. Inspektorat Kabupaten4. Badan Kepegawaian Daerah5. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah6. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu7. Dinas Pendapatan Daerah8. RSUD Kabupaten Tangerang9. Satuan Polisi Pamong Praja10. Dinas daerah yang meliputi :

a. Dinas Pendidikanb. Dinas Kesehatanc. Dinas Kesejahteraan Sosiald. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisatae. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipilf. Dinas Pertanian dan Peternakang. Dinas Perikanan dan Kelautanh. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengahi. Dinas Bina Marga dan Pengairanj. Dinas Tata Ruangk. Dinas Cipta Karyal. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatikam. Dinas Penanggulangan Bencana dan Kebakarann. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasio. Dinas Perindustrian dan Perdaganganp. Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman

11. Lembaga Teknis Daerah yang meliputi :a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerahb. Badan Lingkungan Hidup Daerahc. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuand. Badan Penanaman Modal Daerahe. Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakatf. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politikg. Kantor Perpustakaan Daerahh. Kantor Arsip Daerah.

12. Kecamatan.13. Kelurahan / Desa.

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 42

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar. 2.7. Bagan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Sumber : Perda Kabupaten Tangerang No. 08 Th. 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kab. Tangerang

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 43

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

2.6.1. Lembaga Pengelola Pelayanan Sanitasi

Secara kelembagaan badan atau dinas yang diberikan kewenangan mengelola pelayanan terkait Sanitasi (PHBS, limbah, sampah dan air bersih) diwilayah Kabupaten Tangerang berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

a) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada Bidang perencanaan lingkungan hidup dan fasilitas umum seksi sub bidang lingkungan hidup dan sub bidang permukiman dan fasilitas umum. (Gambar 2.8);

b) Dinas kesehatan Kabupaten Tangerang pada Bidang pencegahan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan seksi penyehatan lingkungan dan Bidang pengembangan dan promosi kesehatan seksi pengembangan sumber daya kesehatan, seksi peran serta masyarakat dan kemitraan dan seksi pengembangan sistem informasi kesehatan ( Gambar 2.9);

c) Dinas Cipta Karya pada Bidang Permukiman dan Perumahan seksi Perencanaan Permukiman dan seksi sarana dan prasarana(Gambar 2.10);

d) Badan Lingkungan Hidup Daerah Pada bidang pengawasan dan pengendalian limbah sub bidang pengawasan limbah cair dan sub bidang pengawasan dan pengendalian limbah padat gas kebisingan, getaran dan kebauan (Gambar 2.11);

e) Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang pada bidang pembangunan dan pemeliharaan seksi pembangunan dan pemeliharaan sumber daya air (gambar 2.12);

f) Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman pada Bidang Kebersihan Seksi pengangkutan dan pengumpulan sampah, Seksi pengolahan dan pemusnahan sampah dan Seksi sarana dan prasarana kebersihan (Gambar 2.13);

g) Dinas Tata Ruang pada Bidang Perencanan Tata Ruang Seksi perencanaan umum tata ruang dan Bidang pemanfaatan Seksi pemanfaatan permukiman (Gambar 2.14).

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 44

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.8. Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 45

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.9. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 46

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.10. Bagan Struktur Organisasi Dinas Cipta Karya

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 47

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.11. Bagan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 48

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.12.Bagan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 49

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Gambar 2.13. Bagan Struktur Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman

Gambar 2.14. Dinas Tata Ruang

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 50

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 51

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Tabel 2.24. Daftar Peraturan Terkait Sanitasi

No.

Daftar Peraturan Terkait Sanitasi Peraturan

A Air Limbah Undang-UndangUndang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Umum;

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten;

Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Umum;

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437);

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438);

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 4725);

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

Peraturan PemerintahPeraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindugan Taman;

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam;

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Daerah ;

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 52

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum:

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tantang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah:

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

Peraturan PresidenPeraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

Keputusan Presiden

Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1980 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri;

Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Pemukiman (KSNP/SPALP);

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2011(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 489);

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

Peraturan Menteri Pekarjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Peraturan DaerahPeraturan Daerah Kabupaten tangerang Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Retribusi Jasa Umum;

Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013.

Perda Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang;

Standar Nasional IndonesiaSNI 19-3242-1994 tentang Sampah di Permukiman dan Tata Cara Pengelolaannya;

SNI 19-2454-1991 tentang Sampah Perkotaan dan Tata Cara Pengolahan Teknik;

SNI 03-2453-1991 tentang Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan Tata cara Perencanaan teknik;

SNI 03-2406-1991 tentang Drainase Perkotaan dan Tata Cara Perencanaan Umum;

Petunjuk Teknis

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 53

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara;

Petunjuk Teknis Pengoperasian & Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rmh Tangga Non Kakus;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK;

B Persampahan Undang-UndangUndang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten;

Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Umum;

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437);

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438);

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 4725);

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

Peraturan PemerintahPeraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindugan Taman;

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 54

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Alam;

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Daerah ;

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum:

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tantang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah:

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

Peraturan PresidenPeraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

Keputusan Presiden

Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1980 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri;

Peraturan MenteriPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Sampah;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Pemukiman (KSNP/SPALP);

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2011(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 489);

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

Peraturan Menteri Pekarjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah

Peraturan DaerahPeraturan Daerah Kabupaten tangerang Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Retribusi Jasa Umum;

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 55

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 5 Tahun 1998 Tentang Retribusi Persampahan;

Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013.

Perda Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang;

Standar Nasional IndonesiaSNI 19-3242-1994 tentang Sampah di Permukiman dan Tata Cara Pengelolaannya;

SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah;

SNI 19-2454-1991 tentang Sampah Perkotaan dan Tata Cara Pengolahan Teknik;

SNI 03-2453-1991 tentang Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan Tata cara Perencanaan teknik;

SNI 03-2406-1991 tentang Drainase Perkotaan dan Tata Cara Perencanaan Umum;

Petunjuk TeknisPetunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah Tangga Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan;

C Drainase Undang-UndangUndang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Umum;

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten;

Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Umum;

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437);

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 56

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438);

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor 4725);

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

Peraturan PemerintahPeraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindugan Taman;

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam;

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1998 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Daerah ;

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum:

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tantang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah:

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

Peraturan PresidenPeraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

Keputusan PresidenKeputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1980 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri;

Peraturan MenteriPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 57

Pokja AMPL Kabupaten Tangerang

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengolahan Air Limbah Pemukiman (KSNP/SPALP);

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/Permen/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2011(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 489);

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

Peraturan Menteri Pekarjaan Umum Nomor 14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Peraturan DaerahPeraturan Daerah Kabupaten tangerang Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Retribusi Jasa Umum;

Peraturan Bupati Tangerang Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013.

Perda Nomor 08 Tahun 2010 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang;

Standar Nasional IndonesiaSNI 19-3242-1994 tentang Sampah di Permukiman dan Tata Cara Pengelolaannya;

SNI 19-2454-1991 tentang Sampah Perkotaan dan Tata Cara Pengolahan Teknik;

SNI 03-2453-1991 tentang Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan Tata cara Perencanaan teknik;

SNI 03-2406-1991 tentang Drainase Perkotaan dan Tata Cara Perencanaan Umum;

Petunjuk TeknisPetunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah – pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan;

Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi;

2012 Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tangerang Halaman - 58