Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

7
PRAKTIKUM 1 : ANEMIA TUGAS1 HO-PrCP1 SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI 1,2 Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui kelainan morfologi dari sel darah, memperkirakan jumlah leukosit dan trombosit. Selain itu dalam sediaan hapus dapat dilihat parasit seperti plasmodium, tripanosoma dan microfilaria. . Prinsip Satu tetes darah dihapuskan di atas kaca objek, kemudian diwarnai dan diperiksa di bawah mikroskop. Dalm sediaan ini dapat dipelajari mengenai eritrosit, leukosit dan trombosit. Pemeriksaan sediaan hapus bertujuan untuk mengetahui gambaran morfologi dari masing-masing sel darah dan memeriksa presentase bermacam leukosit. Sediaan diwarnai dengan pewarnaan Romanowsky. Pada praktikum ini sediaan yang dipergunakan menggunakan pewarnaan Romanowsky yaitu Wright. Peralatan 1. Mikroskop 2. Kaca objek 25 x 75 mm 3. Kaca tutup 4. Minyak imersi 5. Rak slide 6. Pipet Pasteur Reagents 1. Pewarna Wright : Bubuk Wright 1 g Metanol absolute, bebas aseton 600 mL Alkohol ditambahkan sedikit demi sedikit dan dicampur dengan menambahkan glass beat 10 – 20 butir. Botol ditutup rapat untuk mencegah penguapan. Simpan di tempat yang gelap 2 – 3 minggu, dicampur pada interval tertentu, kemudian disaring sebelum dipakai. 2. Larutan buffer pH 6,4 : Na 2 HPO 4 2.56 g KH 2 PO 4 6.63 g

Transcript of Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

Page 1: Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

PRAKTIKUM 1 : ANEMIA

TUGAS1

HO-PrCP1

SEDIAAN HAPUS DARAH TEPI1,2

Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui kelainan morfologi dari sel darah,

memperkirakan jumlah leukosit dan trombosit. Selain itu dalam sediaan hapus dapat dilihat

parasit seperti plasmodium, tripanosoma dan microfilaria. .

Prinsip

Satu tetes darah dihapuskan di atas kaca objek, kemudian diwarnai dan diperiksa di

bawah mikroskop. Dalm sediaan ini dapat dipelajari mengenai eritrosit, leukosit dan trombosit.

Pemeriksaan sediaan hapus bertujuan untuk mengetahui gambaran morfologi dari masing-

masing sel darah dan memeriksa presentase bermacam leukosit. Sediaan diwarnai dengan

pewarnaan Romanowsky. Pada praktikum ini sediaan yang dipergunakan menggunakan

pewarnaan Romanowsky yaitu Wright.

Peralatan

1. Mikroskop

2. Kaca objek 25 x 75 mm

3. Kaca tutup

4. Minyak imersi

5. Rak slide

6. Pipet Pasteur

Reagents

1. Pewarna Wright :

Bubuk Wright 1 g

Metanol absolute, bebas aseton 600 mL

Alkohol ditambahkan sedikit demi sedikit dan dicampur dengan menambahkan glass

beat 10 – 20 butir. Botol ditutup rapat untuk mencegah penguapan. Simpan di tempat

yang gelap 2 – 3 minggu, dicampur pada interval tertentu, kemudian disaring sebelum

dipakai.

2. Larutan buffer pH 6,4 :

Na2HPO4 2.56 g

KH2PO4 6.63 g

Air suling ad 1 liter

3. Larutan fiksasi :

Page 2: Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

Larutan methanol absolute yang diletakkan di dalam botol tertutup rapat untuk

mencegah penguapan. Penguapan ini sangat penting diperhatikan pada daerah tropis

dan lembab.

Bahan pemeriksaan

Darah EDTA atau darah kapiler.

Cara pemeriksaan

1. Membuat kaca geseryang berasal dari kaca objek berukuran 25 x 75 mm, pilih

salah satu sisi yang rata, kemudian sudut kaca dipotong. Sebagai kaca geserdapak

dipakai bahan dari plastik yang berukuran sama dengan kaca objek. (Gambar. 1)

Gambar. 1. Membuat kaca geser.

2. Letakkan 1 tetes darah, 2 – 3 mm dari ujung kaca objek. Pakailah kaca objek yang

bersih dan kering. Letakkan kaca geser di depan tetes darah dengan sudut 30° – 45°

terhadap kaca objek kemudian tariklah kaca geser ke belakang sampai menyentuh

tetesan darah. Tetesan darah akan menyebar dengan cepat membentuk garis dengan

kaca geser.

Gambar. 2. Ilustrasi pembuatan sediaan hapus.

1

Page 3: Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

Ketebalan dari sediaan hapus dapat diatus dengan mengubah sudut antara kaca geser

dengan kaca objek, besarnya tetesan darah, tekanan dan kecepatan kaca geser.

3. Biarkan sedian kering di udara. Tulislah nama pasien, tanggal pada sisi ujung

sediaan yang tebal dengan pensil.

4. Sediaan di fiksasi dengan methanol absolute selama 2 -3 menit. Sediaan akan

berubah dari merah menjadi coklat muda.

5. Setelah itu sediaan diteteskan zat warna dan setelah 5 menit tambahkan sama

banyak larutan buffer sehingga zat warna dengan buffer tercampur rata. Akan terlihat

warna hijau metalik di atas permukaan cairan.

6. Setalah penambahan buffer selama 5 menit sediaan dicuci dengan air ledeng

dengan perlahan-lahan agar sediaan bebas dari endapan zat warna. Bersihkan bagian

belakang sediaan dari kelebihan zat warna. Sediaan dikeringkan dengan meletakkan

sediaan pada rak dengan posisi vertikal. Setelah kering sediaan dapat ditutup dengan

kaca tutup. Untuk sementara dapat digunakan minyak imersi yang kemudian ditutup

dengan kaca penutup. Penggunaan kaca tutup sangat penting untuk melindungi lensa

bila menggunakan lapangan pandangan kecil. Kaca tutup ini dapat dipakai berulang.

7. Daerah yang baik untuk menilai sediaan, dimana eritrosit tidak saling bertumpuk.

Dalam sediaan harus dinilai perkiraan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit dan

melaporkan kelainan morfologi dari eritrosit, leukosit dan trombosit. Jumlah trombosit

harus diperkirakan jumlahnya.

Gambaran. 3. Sediaan hapus darah tepi.

Sumber kesalahan

1. Sediaan terlalu biru disebabkan oleh karena sediaan terlalu tebal atau pencucian

yang kurang, atau pewarnaan terlalu lama atau menggunakan bufer atau air yang

dengan pH alkali.

2. Bila sediaan terlalu merah zat warna, larutan buffer atau air yang dipakai

menunjukkan pH asam.

3. Endapan zat warna dapat dihindari dengan menyaring zat warna sebelum dipakai.

4. Banyak ahli hematologi berpendapat sediaan hapus yang baik tanpa menggunakan

antikoagulan. Bila menggunakan antikoagulan sediaan hapus harus dibuat secepat

mungkin kurang dari 1 jam setelah darah ditampung. penundaan pembuatan sediaan

akan mempengaruhi morfologi sediaan.

5. Kaca geser yang kotor atau tepinya tidak rata akan mengganggu pembuatan

sediaan.

2

Tn. B

adu

Page 4: Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

6. Kaca objek yang kotor, berlemak sebaiknya direndam dahulu dalam alcohol,

kemudian dibersihkan dengan handuk sebelum dipakai.

7. Sediaan yang buruk akan berbentuk gelombang terdapat lubang dan sediaan tidak

rata.

8. Fiksasi yang tidak cukup dan larutan metanol yang tidak absolut karena telah

mengandung air yang terdapat dalam ruangan yang lembab dapat mempengaruhi

pewarnaan dan morfologi sel.

Cara penilaian

Letakkan 1 tetes minyak imersi di atas sediaan kemudian ditutup dan diletakkan kaca

tutup di atas minyak imersi tersebut. Kaca tutup hanya menyentuh sediaan saja tidak boleh

ditekan. Sediaan diperiksa dengan pembesaran lemah yaitu objektif 10x dan okuler 10x. Untuk

menilai kesan jumlah leukosit dan melihat apakah leukosit tersebar merata dan tidak terkumpul

pada ekor sediaan. Selain itu dilihat adanya gumpalan trombosit di daerah ekor sediaan dan

adanya microfilaria.

Kemudian digunakan pembesaran dengan lensa objektif 10x dan okuler 10x untuk

memeriksa leukosit. Selain memperkirakan jumlah leukosit juga dinilai hitung jenis leukosit.

Kemudian juga dinilai perkiraan kasar jumlah trombosit apakah normal atau berkurang dan

melihat adanya gumpalan trombosit.

Perkiraan jumlah leukosit dan trombosit dapat diperkirakan normal berdasarkan

pengalaman.

Dengan pembesaran 100x10 dipakai untuk konfirmasi kelainan leukosit dan eritrosit.

Perlu diperhatikan menilai morfologi eritrosit jangan di daerah eritrosit yang bertumpang tindih.

Selain itu dengan pembesaran ini dapat dilihat adanya plasmodium dan triopanosoma.

Pada pemeriksaan morfologi leukosit dan eritrosit sekaligus dilakukan pemeriksaan

jenis leukosit/100 leukosit yang disebut sebagai hitung jenis leukosit.

HITUNG JENIS LEUKOSIT1,2

Prinsip

Leukosit yang ada dalam sediaan hapus dilakukan perhitungan nilai secara relatif dari

masing-masing jenis leukosit. Pemeriksaan ini dilakukan secara sistematk dengan

menggunakan tabulasi sampai mencapai 100 leukosit.

Cara pemeriksaan

Lakukan perhitungan masing-masing jenis leukosit dangn menggunakan pembesaran

10x45 atau 10x100. Letakkan 1 tetes dari minyak imersi di atas sediaan dan ditutup dengan

kaca penutup. Lakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit sekaligus menilai morfologi eritrosit,

leukosit dan trombosit.

Hitung jenis leukosit dilakukan seperti terlihat pada gambar 4. Perhitungan dimulai

pada daerah yang cukup tipis dimana eritrosit tidak saling bertumpang tindih, jangan

menggunakan daerah yang padat. lakukanlah identifikasi dari jenis leukosit dan catatlah pada

3

Tn. B

adu

Page 5: Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

tabel di bawah ini sampai mencapai 100 leukosit. Bila didapatkan eritrosit berinti dihitung

terpisah dalam 100 leukosit.

Gambar. 4. Cara melakukan hitung jenis leukosit.

Dengan menggunakan pinsil dan kertas masing-masing jenis leukosit yang terlihat

dalam sediaan dihitung dengan menggunakan 10 kolom vertikal dan 6 kolom horizontal yang

terdiri dari eosinofil, batang, segmen, limfosit dan monosit :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %

Basofil l 1

Eosinofil l l l 3

Batang l l l l l l 6

Segmen llll llll llll l llll llll llll lll llll l ll llll l lll 49

Limfosit ll llll ll llll lll ll lll llll lll llll 33

Monosit ll ll ll ll 8

Total 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

Gambar. 5. Hitung jenis leukosit.

Untuk trombosit dinilai morfologi dan jumlah trombosit. Dengan menggunakan

lapangan yang sama pada saat melakukan hitung jenis dilakukan penghitung jumlah

trombosit/100 eritrosit. Dalam keadaan normal didapatkan kira-kira 3 – 8 trombosit/100 eritrosit.

HITUNG RETIKULOSIT1

Prinsip

Retikulosit adalah eritrosit muda yang tidak berinti tapi mengandung sisa-sisa RNA dan

ribosom di dalam sitoplasmanya. Bila diwarnai dengan New Methylene Blue, RNA akan

mengendap berbentuk filament berwarna biru atau granula di dalam eritrosit. Cara ini dapat

pula dipakai untuk menilai Heinz bodies atau HbH inclusion bodies.

Peralatan

1. Mikroskop

2. Kaca objek 25 x 75 mm

3. Pipet Pasteur

4. Tabung 12 x 75 mm

Bahan : darah EDTA

Cara pemeriksaan

1. Dengan menggunakan pipet Pasteur tambahkan sama banyak darah dan reagensia ke

dalam tabung, kemudian dicampur.

2. Biarkan selama 5 menit pada suhu kamar

4

Reagensia

New methylene blue 0.5 g

Kalium oksalat 1.6 g

Air suling ad 100 mL

Page 6: Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

3. Campur kembali, letakkan 1 tetes campuran di atas kaca objek dan dibuat sediaan

hapus, keringkan di udara.

4. Dengan menggunakan pembesaran 100x10 hitunglah 1000 eritrosit dan catatlah

jumlah retikulosit yang dihitung.

5. Hitung retikulosit :

Nilai normal : 0,5 – 1,5% atau 25.000 – 75.000/uL

Pada keadaan anemia hitung retikulosit harus dikoreksi terhadap nilai hematokrit (Ht)

atau kadar hemoglobin (Hb) seperti pada contoh di bawah ini :

Retikulosit HbH inclusion bodies Heinz bodies

References

1. Evatt BL, Lewis SM, Lothe F, McArthur JR. Anemia : fundamental diagnostic

hematology. 1st ed. Atlanta, Georgia : WHO; April 1993.p.72-8.

2. WHO. Methods recommended for essential clinical chemical and haematological test

intermediate hospitals laboratories. 1st ed. LAB/86.3.p.41-3.

3. Wirawan R. Pemeriksaan laboratorium hematologi sederhana. 1st ed. Jakarta : Balai

Penerbit; 1992.h.28-45.

5

Retikulosit (%) =Jumlah retikulosit

Jumlah eritrositx 100

Jumlah retikuosit (%) XHt

0.45atau

X

Hb (g/dL)

15

Page 7: Bpp Ia Modul Hemato Onko Reg Uin 2011

6