BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT · Mahasiswa Magister Akuntansi dan Ilmu Ekonomi,...

4
BPK Goes to Campus “BPK setelah masa reformasi adalah BPK yang berbeda dengan BPK pada jaman orde baru”. Demikian disampaikan Anggota IV BPK RI, Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum dalam Kuliah Umum di Ruang Senat Gedung Rektorat Universitas Mataram, NTB pada tanggal 1 maret 2010, dengan tema Kebijakan Pemeriksaan Berperspektif Lingkungan. Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum menjelaskan maksud dari pernyataannya bahwa sebelum reformasi, BPK berposisi sebagai quasi government yaitu suatu posisi yang menempatkan BPK menjadi bagian dari pemerintah. Tetapi setelah reformasi yang ditandai dengan amandemen UUD 1945 BPK mempunyai kedudukan yang kuat sebagai satu- satunya badan pemeriksa eksternal atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Posisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) lainnya adalah sebagai instrument internal pendamping pemerintah agar tata kelola keuangan menjadi good corporate governance maupun clean government. Acara Kuliah Umum dengan nara sumber Anggota IV BPK RI tersebut dibuka oleh Rektor Unram Prof. Sunarpi yang selanjutnya diisi dengan paparan Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi NTB tentang Profil Perwakilan, Program dan Hasil Pemeriksaan serta Tugas pokok dan Fungsi Perwakilan BPK RI Provinsi NTB. Acara yang diperuntukan bagi Mahasiswa Magister Akuntansi dan Ilmu Ekonomi, Staf pengajar serta Pegawai Universitas Mataram tersebut dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 11.00 wita.(t0p). SELAPARANG INFO BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT POJOK REDAKSI Memasuki tahun ke-3 keberadaannya Perwakilan BPK RI di Provinsi NTB nampaknya semakin memberikan warna pada gerak Pemerintah Daerah baik ditingkat Provinsi, Kabupaten maupun Kota. Sebagai lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah, BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat semakin sigap dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini ditandai dengan temuan-temuan pemeriksaan yang sempat menyita perhatian Pemerintah Daerah setempat. Seperti yang ditulis oleh salah satu koran harian di Kota Mataram dalam salah satu beritanya tanggal 9 April 2010, bahwa BPK Perwakilan Provinsi NTB semakin garang membongkar kasus dugaan pelanggaran di Pemerintah Provinsi NTB. Semoga ‘garang’ yang dimaksud disini dapat diartikan bahwa masyarakat khusunya masyarakat di Provinsi NTB masih mempercayai BPK sebagai lembaga yang independen dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dan penegakan good corporate governance maupun clean government di Provinsi NTB. Edisi ini kembali akan memberitakan kegiatan BPK RI Perwakilan Provinsi NTB selama bulan Februari-Maret 2010. Antara lain kunjungan kerja Anggota IV, BPK gelar ekspose dengan Kejati menyangkut kasus Bank NTB, seputar pemberitaan media massa lokal. Selengkapnya dapat dilihat pada lembaran berita Perwakilan Selaparang Info edisi ini.(arth) Selamat Membaca!!!!!!!! REDAKTUR Irawan KrIsnanto (ir), Taufiqurrohman (top), Egang F. Irawan (gg), Hulape H. airtur (art), SuSi Wulandari (tom), Oky Marzuki (ok), Baiq LaeLi eka. S (bq), Nety SuheNi (ns) AlAmAt RedAksi : BPK RI PeRwaKIlan PRovInsI nusa TenggaRa BaRaT, Jl. Pejanggik no. 5 MataraM telP. 0370-634113 DAFTAR ISI Hal 1 Pojok Redaksi BPK Goes to Campus Redaktur Hal 2 Rutinitas Audit LKPD Kejati NTB gelar ekspose Tindak Pidana Korupsi DPRD NTB Hal 3 Kami Pilih Nama Kami Selaparang Penyerahan LHP Jamkesmas, PNPM dan Wajar Dikdas Hal 4 Kasak Kusuk Happy Moment EDISI FEbruarI & MARET 2010

Transcript of BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT · Mahasiswa Magister Akuntansi dan Ilmu Ekonomi,...

Page 1: BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT · Mahasiswa Magister Akuntansi dan Ilmu Ekonomi, Staf pengajar serta Pegawai Universitas Mataram tersebut dimulai pada pukul 09.00

BPK Goes to Campus

“BPK setelah masa reformasi adalah BPK yang berbeda dengan BPK pada jaman orde baru”. Demikian disampaikan Anggota IV BPK RI, Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum dalam Kuliah Umum di Ruang Senat Gedung Rektorat Universitas Mataram, NTB pada tanggal 1 maret 2010, dengan tema Kebijakan Pemeriksaan Berperspektif Lingkungan.

Dr. Ali Masykur Musa, M.Si, M.Hum menjelaskan maksud dari pernyataannya bahwa sebelum reformasi, BPK berposisi sebagai quasi government yaitu suatu posisi yang menempatkan BPK menjadi bagian dari pemerintah. Tetapi

setelah reformasi yang ditandai dengan amandemen UUD 1945 BPK mempunyai kedudukan yang kuat sebagai satu-satunya badan pemeriksa eksternal atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Posisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) lainnya adalah sebagai instrument internal pendamping pemerintah agar tata kelola keuangan menjadi good corporate governance maupun clean government.

Acara Kuliah Umum dengan nara sumber Anggota IV BPK RI tersebut dibuka oleh Rektor Unram Prof. Sunarpi yang selanjutnya diisi dengan paparan Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi NTB tentang Profil Perwakilan, Program dan Hasil Pemeriksaan serta Tugas pokok dan Fungsi Perwakilan BPK RI Provinsi NTB. Acara yang diperuntukan bagi Mahasiswa Magister Akuntansi dan Ilmu Ekonomi, Staf pengajar serta Pegawai Universitas Mataram tersebut dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 11.00 wita.(t0p).

SELA

PA

RA

NG

INFO

BPK RI PERWAKILAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

POJOK REDAKSI

Memasuki tahun ke-3 keberadaannya Perwakilan BPK RI di Provinsi NTB nampaknya semakin memberikan warna pada gerak Pemerintah Daerah baik ditingkat Provinsi, Kabupaten maupun Kota.

Sebagai lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah, BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat semakin sigap dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini ditandai dengan temuan-temuan pemeriksaan yang sempat menyita perhatian Pemerintah Daerah setempat. Seperti yang ditulis oleh salah satu koran harian di Kota Mataram dalam salah satu beritanya tanggal 9 April 2010, bahwa BPK Perwakilan Provinsi NTB semakin garang membongkar kasus dugaan pelanggaran di Pemerintah Provinsi NTB. Semoga ‘garang’ yang dimaksud disini dapat diartikan bahwa masyarakat khusunya masyarakat di Provinsi NTB masih mempercayai BPK sebagai lembaga yang independen dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dan penegakan good corporate governance maupun clean government di Provinsi NTB.

Edisi ini kembali akan memberitakan kegiatan BPK RI Perwakilan Provinsi NTB selama bulan Februari-Maret 2010. Antara lain kunjungan kerja Anggota IV, BPK gelar ekspose dengan Kejati menyangkut kasus Bank NTB, seputar pemberitaan media massa lokal. Selengkapnya dapat dilihat pada lembaran berita Perwakilan Selaparang Info edisi ini.(arth)

Selamat Membaca!!!!!!!!

REDAKTUR

Irawan KrIsnanto (ir), Taufiqurrohman (top), Egang F. Irawan (gg), Hulape H. airtur (art), SuSi Wulandari (tom), Oky Marzuki

(ok), Baiq LaeLi eka. S (bq), Nety SuheNi (ns)

AlAmAt RedAksi : BPK RI PeRwaKIlan PRovInsI nusa TenggaRa BaRaT, Jl.

Pejanggik no. 5 MataraM telP. 0370-634113

DAFTAR ISI Hal 1 Pojok Redaksi

BPK Goes to Campus

Redaktur Hal 2 Rutinitas Audit LKPD

Kejati NTB gelar ekspose Tindak Pidana Korupsi DPRD NTB

Hal 3 Kami Pilih Nama

Kami Selaparang Penyerahan LHP

Jamkesmas, PNPM dan Wajar Dikdas

Hal 4 Kasak Kusuk

Happy Moment

EDISI FEbruarI &

MARET 2010

Page 2: BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT · Mahasiswa Magister Akuntansi dan Ilmu Ekonomi, Staf pengajar serta Pegawai Universitas Mataram tersebut dimulai pada pukul 09.00

SELAPARANG INFO Edisi Februari-Maret 2010

KEJATI NTB GELAR EKSPOSE DUGAAN TIN-DAK PIDANA KORUPSI

DPRD NTB Pada hari Senin tanggal 22 Ma-ret 2010 bertempat di ruang rapat kantor BPK RI Perwakilan Provinsi NTB dige-lar ekspose pihak Kejati NTB dengan BPK RI atas kasus dugaan Tindak Pi-dana Korupsi yang dilakukan oleh Pimpinan dan Anggota Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun Ang-garan 2003 atas penggunaan Pos Angga-ran Biaya Penunjang Kegiatan Anggota Dewan.

Ekspose yang dilakukan terse-but merupakan pemenuhan dari amanat UU RI Nomor 15 tahun 2006 tentang

Badan Pemeriksa Keuangan pasal 10 ayat (1), “BPK menilai dan/atau me-netapkan jumlah kerugian Negara yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara, pengelola BUMN/BUMD, dan lembaga atau badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan Negara”.

Acara ekspose dihadiri oleh pihak BPK antara lain, Kepala Perwaki-lan, Pejabat Struktural dan Staf Subag Hukum dan Humas, sedangkan pihak kejaksaan diwakili oleh Tim Penyidik kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi.

Acara diawali dengan presentasi oleh tim penyidik kejati tentang kronolo-gis kejadian timbulnya tindak pidana tersebut, dilanjutkan dengan diskusi.

Perkembangan dalam diskusi yang dila-kukan memberikan informasi kepada BPK bahwa kasus yang dimintakan pen-ghitungan kerugiannya kepada BPK terhadap penyimpangan penggunaan belanja oleh anggota dewan NTB tahun 2003 merupakan kelanjutan dari kasus besar tindak pidana korupsi atas mantan gubernur NTB yang pada saat kejadian menjabat sebagai ketua DPRD.

Kasubag Hukum dan Humas menyatakan Terhadap hal tersebut BPK akan melakukan koordinasi dengan tim terdahulu yang melakukan penghitung kerugian negara agar hasil penghitungan kerugian Negara yang dilakukan bisa berkesinambungan. (t0p)

Dengan dis-erahkannya sembilan lapo-ran Keuangan oleh sembi-lan Pemerintah Daerah di lingkungan Provinsi Nusa Tenggara Barat menanda-kan periode Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemer-intah Daerah oleh BPK RI khususnya Perwakilan

Provinsi Nusa Tenggara Barat di tahun 2010 ini telah dimulai. Sebagai Lembaga negara yang memiliki tugas memeriksa Pengelolaan dan Tanggung jawab keuangan negara/daerah, BPK diharapkan dapat melakukan tugas pemeriksaan dengan sebaik mungkin dalam mewujudkan transparansi dan akunt-abilitas pengelolaan keuangan daerah dan penegakan good

corporate governance dan clean government di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk periode pemeriksaan LKPD tahun 2010 ini, Pemerintah Ka-bupaten Lombok Tengah adalah entitas pertama yang menyerahkan Lapo-ran Keuangan dan selan-jutnya disusul oleh entitas

yang selama ini selalu berupaya menyerahkan Laporan Keuangan (LK) tepat waktu yaitu Kabupaten Sumbawa Barat. Selanjutnya keju-tan datang dari Pemerin-tah Kota Bima yang menyerahkan konsep laporan keuangan lebih cepat di banding tahun lalu. Laporan Keuangan itu diserahkan oleh Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Bima kepada Kepala Per-wakilan BPK RI Provinsi NTB pada pertengahan Bulan Maret. Berturut-turut menyusul Kabupaten Lombok Timur, Kabu-paten Sumbawa, Provinsi NTB, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Bima. Se-dangkan Kabupaten Dompu dan Kabupaten termuda yaitu Lombok Utara hingga berita ini ditulis belum men-yerahkan Laporan Keuangan kepada BPK RI Provinsi NTB.(eln)

Rutinitas audit LKPd

Penyerahan Laporan Keuangan Pemkab Loteng

Penyerahan Laporan Keuangan Pemkab. Sumbawa Barat

Penyerahan Laporan Keuangan Pemprov. NTB

Penyerahan Laporan Keuangan Pemkot. Bima

Page 3: BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT · Mahasiswa Magister Akuntansi dan Ilmu Ekonomi, Staf pengajar serta Pegawai Universitas Mataram tersebut dimulai pada pukul 09.00

SELAPARANG INFO Edisi Februari-Maret 2010 Kami Pilih Nama Kami Selaparang

Pada tanggal 23 November 2007

diresmikanlah Perwakilan BPK RI di Mataram yang kemudian berkembang menjadi BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejalan dengan perkembangan perwakilan yang demikian pesat maka perwakilan Provinsi NTB perlu untuk menginformasikan kegiatan tersebut kepada jajaran BPK RI di seluruh Indonesia.

Atas dasar pemikiran diatas tersebut pada Bulan juni 2009 lahirlah Buletin Perwakilan Provinsi NTB dengan nama Buletin Selaparang Info (Selin). Pengambilan nama selaparang sebagai nama bulletin perwakilan tersebut tidak terlepas dari sejarah wilayah dimana BPK RI Provinsi NTB tersebut berada.

Selaparang adalah nama salah satu kerajaan yang ada di Pulau Lombok yaitu kerajaan Selaparang. Pusat kerajaan ini di masa lampau berada di Selaparang (sering pula diucapkan dengan Seleparang), yang saat ini kurang lebih lebih berada di desa Selaparang, kecama-tan Swela, Lombok Timur.

Informasi tentang kerajaan ini sangat minim, terutama tentang awal mula berdirinya. Namun, tentu saja terda-pat beberapa sumber objektif yang dapat dipercaya, salah satunya adalah kisah yang tercatat pada daun lontar yang men-

yebutkan bahwa berdirinya Kerajaan Selaparang tidak akan pernah bisa dilepaskan dari sejarah masuknya atau proses penyebaran agama Islam di Pulau Lombok.

Kerajaan Selaparang merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah tumbuh dan berkembang di pulau Lom-bok, dan merupakan embrio lahirnya raja-raja Lombok masa lalu. Pulau Lombok juga sering disebut sebagai Bumi Sela-parang atau dalam istilah lokalnya seba-gai Gumi Selaparang. Asal muasal kera-jaan Selaparang (Buku Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat, 2002) minimal terdapat tiga versi sejarah: 1. Disebutkan kerajaan ini merupakan

proses kelanjutan dari kerajaan ter-tua di Pulau Lombok, yaitu "Kerajaan Desa Lae" yang diperkirakan berkedudukan di Ke-camatan Sambalia, Lombok Timur sekarang. kerajaan ini berpindah dan membangun sebuah kerajaan baru, yaitu Kerajaan Pamatan di Kecamatan Aikmel dan diduga berada di Desa Sembalun Sekarang. Dan ketika Gunung Rinjani me-letus, penduduk kerajaan ini terpen-car-pencar yang menandai bera-khirnya kerajaan. Betara Indra ke-mudian mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Suwung, yang terletak di sebelah utara Perigi

sekarang. Setelah berakhirnya kera-jaan yang disebut terakhir, barulah kemudian muncul Kerajaan Lom-bok atau Kerajaan Selaparang.

2. Disebutkan bahwa setelah Kera-jaan Lombok dihancurkan oleh tentara Majapahit, Raden Maspa-hit melarikan diri ke dalam hutan dan sekembalinya tentara itu Raden Maspahit membangun kerajaan yang baru bernama Batu Parang yang kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Sela-parang.

3. Disebutkan bahwa pada abad XII, terdapat satu kerajaan yang dike-nal dengan nama kerajaan Perigi yang dibangun oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan Prabu Inopati dan sejak waktu itu pulau Lombok dikenal dengan sebutan Pulau Perigi. Ketika kerajaan Majapahit men-girimkan ekspedisinya ke Pulau Bali pada tahun 1443 yang diteruskan ke Pulau Lombok dan Dompu pada tahun 1357 dibawah pemerintahan Mpu Nala, ekspe-disi ini menaklukkan Selaparang (Perigi?) dan Dompu.

(Sumber: Buku Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat, 2002)

Penyerahan LHP Jamkesmas, PNPM dan Wajar Dikdas

BPK RI perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menunaikan selu-ruh tugas pemeriksaan se-mester II dengan dis-erahkannya empat Laporan Hasil Pemeriksaan(LHP) secara hampir bersamaan. Diawali dengan dilaku-kannya penyerahan LHP Pelaksanaan Belanja Bidang Infrastruktur Jalan dan Jem-batan Provinsi pada awal Bulan Maret tahun ini. Dan

sekitar tiga minggu kemudian Kepala Perwakilan (Kalan) BPK RI Provinsi NTB menyerahkan tiga LHP sekaligus, yaitu LHP Jamkes-mas, LHP PNPM dan LHP Wajar Dikdas. Penyerahan dilakukan oleh Kalan NTB, Drs.Djoni Kir-manto kepada masing-masing Ketua Dewan dari Entitas yang diambil sampling nya oleh BPK bertempat di Ruang Lobby BPK RI Perwaki-lan Provinsi NTB. Berbeda dengan penyerahan-penyerahan yang telah dilakukan sebelumnya, penyerahan kali ini dikemas agak ber-beda oleh Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan dan Sub Bagian

Hukum Humas sehingga membangkitkan suasana yang khidmad dan sakral. Suasana yang berbeda dan boleh dikatakan sangat istimewa adalah ketika dilakukannya pen-yerahan LHP Jamkesmas kepada Pemerintah Kabu-paten Lombok Tengah yang dilakukan di Kantor Bupati Lombok Tengah. Kalan Provinsi NTB beserta rom-

bongan menyerahkan secara langsung LHP Jamkesmas kepada Bupati Lombok Tengah. Kalan Provinsi NTB menyampaikan kepada seluruh entitas agar hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK dijadi-kan cambuk bagi masing2 entitas yang diperiksa dalam melakukan perbaikan sistem pengelolaan programnya masing-masing dan jangan dijadikan pelemah bagi system yang telah ada tersebut. (eln &t0p)

Foto bersama setelah penyerahan LHP Infrastruktur

Penyerahan LHP Jamkesmas di Kantor Bupati Lombok Tengah

Foto bersama setelah acara peyerahan LHP

Page 4: BPK RI PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT · Mahasiswa Magister Akuntansi dan Ilmu Ekonomi, Staf pengajar serta Pegawai Universitas Mataram tersebut dimulai pada pukul 09.00

SELAPARANG INFO

SELAMAT ULANG TAHUN

1. Hulape Halena Airtur (05 Februari)

2. Muhamad Farid Gifari, S.E., Ak. (13 Februari)

3. Fajar Saifuloh (14 Februari)

4. Pridance, SE., Ak. (20 Februari)

5. Feric Fernanda, S.T. (21 Februari)

6. Benedictus Suharyanto, S.E., Ak, M.Si (03 Maret)

7. AA. Sagung Ratih Citradewi, S.E., Ak (05 Maret)

8. Ade Gunawan, S.E., Ak (10 Maret)

9. Lukyati A. Rumrangsari, S.E., Ak (16 Maret)

10. Widia Kurniawati, S.E., Ak (21 Maret)

11. Egang Febritama Irawan, S.H (24 Maret)

12. Rina Soraya (25 Maret)

13. Setiawan Budi Santoso (26 Maret)

14. Pastara Saputra, S.E (30 Maret)

15. Bagas Khoiruddin Adicakra, S.E., Ak (30 Maret)

HAPPY MOMENT

Kasak-Kusuk

Lombok Pos, 8 Maret 2010

Andi Mardan, Koordinator Aliansi Massa Rakyat Menggugat(Alarm) menyatakan ter lepas dari sukses tidaknya penyelenggaraan TIME 2009, penyelidikan harus tetap dilaksanakan. Kami harap BPK juga bisa segera menuntaskan audit-nya. Jangan sampai mengulur waktu hingga masyarakat lupa atas kasus ini.

Lombok Pos, 3 Maret 2010

Penyidikan kasus PDAM Dompu terus dilakukan pihak kejaksaan. Bahkan pihak kejaksaan memanggil delapan saksi untuk diperiksa dalam minggu ini dan minggu depan. Saksi-saksi yang bakal diperiksa tim peny-idik kejaksaan merupakan pegawai di lingkup PDAM Dompu.

Lombok Pos, 27 Februari 2010

Target pelimpahan berkas penuntutan tersangka korupsi APBD 2003, Rah-mat Hidayat dan Abdul Kappi tidak tercapai. Kajati NTB Slamet Wa-hyudi menyatakan hasil audit kerugian Negara masih menunggu BPK.

Jawa Pos, 24 Maret 2010

Jumlah kekayaan Hadi Purnomo melonjakRp12 miliar dalam kurun waktu empat tahun. Kekayaan Hadi terbanyak diakui berasal dari hibah.

Lombok Pos, 9 Maret 2010

PT. Ampuh Sejahtera melalui kuasa hukkumnya secara resmi melaporkan kasus dugaan korupsi atas proses tender proyek fasilitas Kemutar Telu (KTC) ke Kejati NTB

Lombok Pos, 31 Maret

BPK RI Perwakilan Mataram memberikan deadline dua bulan bagi Pemerintah Kabu-paten Lombok Tengah menyusul telah dis-erahkannya laporan hasil pemeriksaan (LHP) Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun anggaran 2008-2009

Kalau engkau tak mampu men-jadi beringin yang tegak di puncak bukit Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau Kalau kamu tak sanggup men-jadi belukar, Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan Kalau engkau tak mampu men-jadi jalan raya Jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan setapak yang Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kap-ten tentu harus ada awak kapal-nya.... Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi ren-dahnya nilai dirimu Jadilah saja dirimu.... Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri by: Taufik Ismail

1. Quinsha Kamila As-Sahra putri pertama dari Hadyan Suhaidi

2. Maulidin Sebastian putra kedua dari Kusniardi

Semoga menjadi anak yang beriman & bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa….amin

Selamat Atas Kelahiran Putra\Putri Anda

Edisi Februari-Maret 2010