BPJS Jaminan Pensiun

download BPJS Jaminan Pensiun

of 27

description

penjelasan BPJS

Transcript of BPJS Jaminan Pensiun

PROGRESS POKJA II BPJS KETENAGAKERJAAN

Oleh:

SUNARNO, SH, MH.KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

IMPLEMENTASI JAMINAN SOSIAL NASIONAL(BPJS KETENAGAKERJAAN)

1PASAR KERJA INDONESIA STRUKTUR PASAR KERJAPEKERJA FORMAL30%PEKERJA INFORMAL70%Penganggur Muda + Tingkat Penganggur TerbukaPekerja Informal Lulusan Tidak sekolah sd SMP= 54% Lulusan SMA = 37,5% Lulusan Diploma/Universitas = 8,5%Data: Sakernas Februari 2013Memerlukan :pekerjaan yang baik (decent work), lapangan kerjaproduktif, hak-hak pekerja terlindungi, adanya perlindungan sosial yang memadai22PERLINDUNGAN DALAM JAMINAN SOSIAL JAMINAN SOSIAL MERUPAKAN HAK SETIAP WARGA NEGARASAAT INIPENYELENGGARAPESERTA

JAMKESMAS & JAMPERSALPEMDA => JAMKESDA

PNS = 4.637.999TNI = 412.379Polri = 464.340Tenaga Kerja Peserta JamsostekDHK : 10.942.525 (AKTIF)LHK: 809.289Sumber : Kemen PAN&RB dan PT. Jamsostek (Persero)33DASAR IMPLEMENTASIJAMINAN SOSIAL 4UUD 1945Psl 28 H (3)Psl 34 (2)JAMINAN SOSIAL ADALAH HAK SETIAP WARGA NEGARAJAMINAN BAGI TENAGA KERJADHK (Wajib)LHK (Sukarela) DASAR PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL BAGI SELURUH MASYARAKATIMPLEMENTASI SJSNMembentuk 2 BPJS

BPJS KesehatanProgram: JKSasaran: Seluruh Rakyat

BPJS KetenagakerjaanProgram: JKK, JHT, JP, JKm Sasaran: Seluruh Pekerja

4 Program:-JKK (pengusaha)-JHT (TK dan Peng)-JK (Peng)-JPK (peng)5 Program:- JK-JKK-JHT-JKm-JP4Dasar Hukum Jaminan Sosial 5Pasal 28 H ayat (3) jo Pasal 34 ayat (2) UUD 1945TAP MPR No. X/MPR/2001UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSNUU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJSDeklarasi PBB tentang HAMArticle 22 : Everyone, as a member of society, has the right to social security, and is entitled to realization, through national effort F.Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 tentang Social Security5PERUBAHAN HUKUM DAN STRUKTUR DAN TATA KELOLA JAMSOS BID. KETENAGAKERJAANItemJamsostek (Saat ini)BPJS KK (ke Depan)Status HukumPerseroBadan Hukum PublikJenis HukumProfit OrientedNirlabaGaris PelaporanKementerian BUMNPresiden dengan Tembusan kepada DJSNPenetapan Komisaris dan DireksiDitetapkan Kementerian BUMNDitetapkan Presiden dan DPRPenegakan kepatuhan IuranKementerian Tenaga Kerja dan TransmigrasiBPJSIuran dan hasil InvestasiBagian dari aset dan kewajiban JamsostekDipegang badan hukum terpisah. Aset dipegang bank kustodian milik Pemerintah6Dampak signifikan UU SJSN dan UU BPJS terkait perubahan hukum dan struktur tata kelola menuntut BPJS mengembangkan tata kelola, organisasi, kapasitas SDM, proses bisnis dan koordinasi kerja yang berbeda dari Jamsostek saat ini

Diperlukan sebagai upaya untuk menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang diperuntukkan bagi segenap rakyat dan tidak terkotak-kotak berdasarkan klasifikasi profesi TRANSFORMASI KELEMBAGAAN BPJS7TAHAPAN PELAKSANAAN DAN KONDISI YANG AKAN DICAPAI

Tahapan tersebut merupakan titik-titik krusial dalam penyiapan BPJS Ketenagakerjaan;Evaluasi penyiapan BPJS Ketenagakerjaan, dilakukan secara berkala (setiap 2 tahun). Namun evaluasi besar pada tahun 2019 adalah dalam rangka penyiapan pengalihan Taspen dan Asabri ke BPJS Ketenagakerjaan.8Fungsi RoadmapSebagai Peta Jalan dalam penyiapan BPJS Ketenagakerjaan;Sebagai peta jalan dalam upaya perwujudan terciptanya penyelenggaraan Jaminan sosial bidang ketenagakerjaan secara menyeluruh kepada para pekerja;Sebagai acuan semua pihak (baik Pemerintah, badan penyelenggara dan instansi lain) dalam upaya pencapaian terwujudnya peyelenggaraan jaminan sosial bidang Ketenagakerjaan 9PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAAN BIDANG BPJSKETENAGAKERJAANUU NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG SJSNUU NO. 24 TAHUN 2011 TENTANG BPJSA. Peraturan Pemerintah:

Besaran manfaat uang tunai ahli waris, kompensasi dan pelayanan medis untuk program JKK;Besaran iuran JKK bagi peserta penerima upah dan bagi peserta yang tidak menerima upah;Ketentuan mengenai pembayaran manfaat JHT;Besaran iuran JHT bagi peserta penerima upah dan bagi peserta yang tidak menerima upah;Besaran iuran manfaat pensiun untuk peserta penerima upah;Besaran manfaat JKm berdasarkan suatu jumlah nominal tertentu;Besaran iuran JKm bagi peserta yang menerima upah dan bagi peserta yang tidak menerima upah.A. Peraturan Pemerintah:

Tata-cara pengenaan sanksi administratif bagi pemberi kerja selain pemerintah;Besaran dan tata-cara pembayaran iuran program JKK, JHT, JP dan JKm.Tata Cara Pengelolaan dan Pengembangan Dana Jaminan SosialTata Cara Hubungan Antar Lembaga Tata Cara Transformasi program dari PT. Taspen dan PT. Asabri ke BPJS Ketenagakerjaan

10Peraturan Pelaksana UU SJSN dan UU BPJS (operasional BPJS Ketenagakerjaan)

NOJENIS/NOMOR JUDULKET1PP No. 83 Tahun 2013 tentang Modal Awal untuk BPJS Ketenagakerjaan2PP No. 84 Tahun 2013 tentang Perubahan Kesembilan atas PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek3PP No. 99 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan4Perpres No. 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial11NOJENIS/NOMOR JUDULKET1PP No. 85 Tahun 2013 tentang Tata Cara Hubungan Antar Lembaga BPJS2PP No. 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja dan PBI dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial3PP No. 88 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi BPJS4Perpres No. 108 Tahun 2013 tentang Bentuk dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial5Perpres No. 110 Tahun 2013 tentang Gaji Atau Upah dan Manfaat Tambahan Lainnya Serta Insentif Bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan SosialPeraturan Pelaksana UU SJSN dan UU BPJS (operasional BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan)1213PENYUSUNAN REGULASI Tahun 2014NOMateriKeterangan1RPP Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan PensiunProses Harmonisasi di Kemenkumham2RPP Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK) & Jaminan Hari Tua (JHT) 3RPP tentang Tata Cara Transformasi Program dari PT. ASABRI & PT.Taspen ke BPJS KetenagakerjaanTelah diserahkan ke Menpan RB untuk disusun4R.Perpres tentang Tata Cara Pemilihan & Penetapan Dewan Pengawas Dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan(Aturan Ditetapkan Paling Lambat Tahun 2016)5R.Keppres tentang Pembentukan Panitia Seleksi Dewan Pengawas & DireksiKEPESERTAAN PROGRAM JAMSOSPeserta JamsosPenerima UpahBukan Penerima UpahPekerja yg bekerja pd pemberi kerja penyelenggara negara (CPNS, PNS, anggota TNI, POLRI, pejabat negara, pegawai pemerintah non PNS, prajurit siswa TNI; dan peserta didik POLRI) : Seluruh Programpekerja yg bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara, dibagi atas :a) usaha besar JKK, JHT, JP dan JKM;b) usaha menengah JKK, JHT, JP dan JKM;c) usaha kecil JKK, JHT, dan JKM; dand) usaha mikro JKK dan JKMa) pemberi kerja JKK, JHT dan JKM dapat ikut JP;b) pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri JKK dan JKM dapat ikut JHT dan JP;danc) pekerja yang tidak termasuk huruf b yg bukan menerima gaji atau upah JKK dan JKM dapat ikut JHT dan JP14NOPROGRAMProgram Lama (Jamsostek)Program Baru (B P J S)IuranManfaatIuran Manfaat1JKK0,24 s/d 1,74 %Biaya Pengangkutan( 750.00 - 2.000.00)0,24 s/d 1,74 %

Biaya Pengangkutan ( 1 jt ,2 Jt, 3 Jt)Pengobatan Perawatan(Maks.20 Juta)Pengobatan Perawatan (sampai sembuh)STMB (100%, 75%, 50%)STMB (100% sampai ditetapkan sembuh/cacat)santunan cacat total ( 80 x 70 % x US)santunan cacat total ( 80 x 70 % x US)santunan Kematian (80 x 60% xus)santunan Kematian (80 x 60% xUS)Biaya Pemakaman (2 Juta)Biaya Pemakaman (3 Juta)santuanan Berkala (4,8 Juta)rehabilitasi medik (sampai sembuh)rehabilitasi medik ( 2 Juta)return to work (sampai dapat bekerja kembali)Prothese dan Orthese (sesuai harga standart)Prothese dan Orthese (sesuai harga standart)penggantian gigi (maks.2 juta)manfaat layanan tambahan berupa beasiswa bagi anak pekerja yg meninggal atau cacat total tetap karena kecelakaan kerja pemberian insentif manfaat bagi pemberi kerja bila dalam waktu tertentu tdk ada kasus kecelakaan kerjaIURAN DAN MANFAAT PROGRAM JAMSOS BIDANG KETENAGAKERJAAN15NOPROGRAMProgram Lama (Jamsostek)Program Baru (B P J S)IuranManfaatIuran Manfaat2JKM0,30 %Santunan Kematian (14,2 juta)0,30 %Santunan Kematian ( 21 Juta)Biaya Pemakaman (2 juta)Biaya Pemakaman ( 3 juta)santunan Berkala (4,8 Juta)Biaya Pemakaman bagi peserta yg meninggal saat pensiun dan mempunyai masa iur 20 tahun dibayar biaya pemakaman 3 Juta.Biaya pemakaman bagi istri dan /atau anak yang meninggal pada masa peserta aktif 3 juta.manfaat layanan tambahan berupa beasiswa bagi anak pekerja yg meninggal karena sakit apabila telah memiliki masa iur 20 tahun dan usia anak tidak lebih dari 18 tahun.Manfaat layanan tambahan berupa bantuan uang muka perumahan diberikan kepada pekerja yang memiliki masa iur 10 tahun terus menerus dan belum memiliki rumah.Manfaat layanan tambahan berupa bantuan tunai PHK bagi peserta yg di - PHK, memiliki masa iur 5 tahun terus menerus dan belum memenuhi persyratan utk mengambil JHT.16NOPROGRAMProgram Lama (Jamsostek)Program Baru (B P J S)IuranManfaatIuran Manfaat3JHT5,7 %akumulasi iuran beserta hasil pengembangannya dibayarkan setelah peserta mencapai usia 55 tahun, meninggal dunia, cacat total tetap, menjadi PNS/TNI/POLRI, masa kepesertaan 5 tahun dan masa tunggu 1 bulan.5,7%Nilai akumulasi iuran beserta hasil pengembangannya dibayarkan setelah mempunyai masa iur selama 10 tahun terus menerus dan pengambilan terbatas dapat dilakukan dalam 3 kali sebelum memasuki usia pensiun (15 % , 15 %, 15 %)4JP-manfaat sebesar 2 kali berupa uang pesangon,uang penggantian masa kerja, uang penggantian hak.8%.. LanjutanLanjutan17JAMINAN PENSIUNJAMINAN SOSIAL YAG BERTUJUAN UNTUK MEMPERTAHANKAN DERAJAT KEHIDUPAN YANG MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN POKOK BAGI PEKERJA DAN KELUARGANYA PADA SAAT PESERTA KEHILANGAN ATAU BERKURANG PENGHASILANNYA KARENA MEMASUKI USIA PENSIUN, MENGALAMI CACAT TOTAL TETAP ATAU MENINGGAL DUNIA18Program Jaminan Pensiun SJSN merupakan program wajib baruPengalaman di banyak negara, program ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian dan tingkat kesejahteraan Apabila didesain dengan baik, dapat memberikan dampak yang positif. Hal sebaliknya juga berlaku.Desain program yang baik harus memberikan keseimbangan yang sama atas:Kelayakan manfaat (adequacy)Kemampuan membayar iuran (affordability)Kesinambungan program (sustainability)

19SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004ASASKemanusiaanmartabat manusiaManfaatefisien & efektifKeadilan SosialSustainabilitas&PerlindunganTUJUANMemberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi peserta dan/atau anggota keluarganyaKegotong-royonganKebersamaan dalam jaminan sosial

NirlabaPengembangan dana untuk manfaat sebesar-besarnya kepada pesertaKeterbukaanAkses informasi yang lengkap, benar, dan jelasKehati-hatianPengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan tertibAkuntabilitasPenyelenggaraan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkanPortabilitasPerlindungan jaminan yang berkelanjutan

CompulsoryCakupan perlindungan seluas-luasnya secara bertahapDana AmanatIuran dan hasil pengembangan merupakan dana titipan untuk digunakan sebesar-besarnya kepentingan pesertaPengembangan & ManfaatHasil pengembangan dana dipergunakan untuk sebesar-besarnya manfaat kepada pesertaPRINSIP PENYELENGGARAANASURANSI SOSIALTABUNGAN WAJIB20JAMINAN PENSIUNPrinsip Penyelenggaraan UU 40/2004JP

Iuran ditanggung bersama oleh pekerja dan pemberi kerja% dari upah atau penghasilanNominalPeserta yang berhak mendapatkan manfaat pensiun anuitas adalah peserta yang telah memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun, kecuali ditetapkan lainPerlindungan berupa uang tunai terhadap risiko cacat total tetap, meninggal dunia, atau memasuki usia pensiunManfaat Pensiun Anuitas berkala bulananAkumulasi iuran + hasil pengembangannyaPensiun Hari Tua diterima setelah peserta memasuki usia pensiun sampai meninggalPensiun Cacat diterima peserta yang cacat total tetap, sampai meninggalPensiun Janda/Duda diterima ahli waris janda/duda dari peserta yang meninggal, sampai meninggal atau menikah lagiPensiun Anak diterima ahli waris anak dari peserta yang meninggal, sampai berusia 23 tahun, bekerja, atau menikahPensiun Orangtua diterima ahli waris orangtua dari peserta yang meninggal, sampai batas waktu tertentumemberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layakmempertahankan derajat kehidupan yang layak kemampuan memenuhi kebutuhan pokok peserta dan keluargaDiselenggarakan dengan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajibManfaat pastiTerdapat batas bawah dan batas atas manfaatFormula ditetapkan berdasarkan masa kerja dan upah terakhir *)*) Perlu didefinisikan dengan jelas tentang masa kerja dan upah terakhir yang dijadikan dasar perhitungan dalam formula manfaat pensiun21SKENARIO DASAR JAMINAN PENSIUNFormula ManfaatIuran 8% (3% dibayar peserta pekerja), dan ditinjau secara berkalaFormula Manfaat Bulanan (FMB) perhitungan manfaat pensiun tahun pertama 1% x MI x PDPrata-rata terindeks selama masa iur x (FP)Minimum MB 0,15 PTKP Rp.250 ribu*, dan dapat ditinjau kembaliMaksimum MB 3,20 PTKP Rp.8 juta*, dan dapat ditinjau kembaliBatas atas PDP 8 PTKP Rp.16 juta*, dan dapat ditinjau kembaliIndeksasi MB sebesar 50% inflasi periode sebelumnya, dan dapat ditinjau kembali digunakan untuk perhitungan manfaat pensiun setelah tahun pertama* Diusulkan untuk menggunakan nilai nominal dan tidak menggunakan PTKP22SKENARIO UMUM JAMINAN PENSIUNUsia Pensiun Batasan Upah dan ManfaatUsia pensiun untuk pertama kalinya selama 15 tahun pertama adalah usia 56 tahun, dan mulai tahun 2031 dilakukan penyesuaian usia pensiun sebanyak 1 tahun setiap 6 tahun.

Penyesuaian batasan upah dan batas atas manfaat bulanan dilakukan setiap 10 tahun, dengan besaran minimal 25% per 10 tahun.Penyesuaian batas bawah manfaat bulanan dilakukan setiap 10 tahun, dengan besaran minimal 10% per 10 tahun.Untuk pertama kalinya manfaat bulanan minimal sebesar Rp.250 ribu

23Jaminan Pensiun Berdasar UUK No. 13 Tahun 2003 (Ps. 167)Pengusaha dapat melakukan PHK karena usia pensiun, jika telah mengikutkan pekerja buruh dalam program pensiun yang iurannya dibayar penuh oleh pengusaha maka pekerja/buruh TIDAK BERHAK atas uang pesangon (psl.156 (2), uang penghargaan masa kerja (psl. 156 (3), tetapi BERHAK atas uang penggantian hak (ps. 156 (4).Dalam hal besarnya jaminan atau manfaat pensiun yang diterima SEKALIGUS ternyata LEBIH KECIL dari uang pesangon dua kali pasal 156 (2) dan uang penghargaan masa kerja satu kali ketentuan pasal 156 (3), dan uang penggantian hak sesuai psl 156 (4) maka selisihnya dibayar oleh pengusaha .24.lanjutanDalam hal program pensiun iuran/premi dibayar oleh pengusaha dan pekerja buruh, maka diperhitungkan dengan uang pesangon yaitu uang pensiun yang premi/iurannya dibayar oleh pengusaha.Ketentuan tersebut No. 2 dan 3 diatur dalam PK, PP, atau PKBHak atas manfaat pensiun tidak menghilangkan hak pekerja/buruh atas jaminan hari tua yang bersifat wajib.25penutupProgram Jaminan Pensiun yang merupakan program wajib harus disusun desain program yang memberikan keseimbangan atas kelayakan manfaat (adequacy), kemampuan membayar iuran (affordability) dan kesinambungan program (sustainability)Dengan penyelenggaraan SJSN merupakan salah satu pilar proteksi sosial untuk mereduksi kemiskinan bagi seluruh penduduk yang masih aktif bekerja terhdap hilangnya sebagian penghasilan karena sakit, kecelakaan kerja, kematian atau PHK usia pensiun. 26Terima Kasih