BPDP 4 Cover, Alat Bahan, Pendahuluan
description
Transcript of BPDP 4 Cover, Alat Bahan, Pendahuluan
LAPORAN BAHAN PANGAN DAN
DASAR-DASAR PENGOLAHAN
Praktikum IV
Pengenalan Bahan Pangan Hewani dan Produknya
(Susu,Telur, Daging, Ikan, dan Hasil Laut)
Oleh:
Kelompok 19
Evelyn Wijaya 240210120098
Grisselda Priliacita 240210120099
Agustina Sitindaon 240210120100
Anindya Rahmana F. 240210120101
Elen Wima Husein 240210120102
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2013
II. ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat:
A. Susu:
1. Gelas minum/beaker
2. Panci
3. Sendok
4. Gelas ukur
5. Kompor
6. Panci
B. Telur:
1. Piring datar
2. Sendok
C. Daging:
1. Baskom
2. Talenan
3. Timbangan
4. Pisau stainless steel
5. Cawan petri
6. Gelas ukur
D. Ikan dan Hasil Laut:
1. Baki plastik
2.2 Bahan:
A. Susu:
1. Susu segar
2. Susu pasteurisasi
3. Susu UHT
4. Susu kental
5. Susu kental manis
6. Susu bubuk skim
7. Susu bubuk skim instan
8. Susu imitasi (filled milk)
9. Flavoured milk
10. Susu bubuk full cream
11. Susu bubuk full cream instant
B. Telur
1. Telur ayam negeri (ras)
2. Telur ayam kampung (non-ras)
3. Telur itik
4. Telur puyuh
5. Telur asin
C. Daging
1. Daging sapi mentah
2. Kornet
3. Sosis
4. Nugget
5. Baso
6. Smoked beef
7. Abon
8. Na-nitrat
9. Na-nitrit
10. Garam dapur
11. Air matang
12. Dendeng
D. Ikan dan Hasil Laut
1. Ikan segar
2. Ikan yang kurang segar
I. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Tinjauan Pustaka
Bahan pangan merupakan semua jenis bahan yang dapat digunakan
sebagai bahan makanan yang bersifat aman, memiliki palatabilitas dan
menyehatkan bagi manusia. Di antara beberapa sumber pahan pangan,
produk hewani merupakan salah satu bahan yang sangat penting. Bahan
pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari
hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Bahan pangan
hewani meliputi susu, telur, daging, dan ikan yang kaya akan protein serta
produk-produk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani.
Protein mengandung asam amino esensial yang sangat sesuai
dengan kebutuhan manusia. Hasil turunan yang berasal dari produk
hewani seperti gelatin, mineral, gliserol, lemak, emulsifies, dan lain
sebagainya. Bahan-bahan ini diperoleh dengan suatu proses penanganan
dan perlakuan khusus yang apabila kurang baik secara langsung akan
menurunkan mutu bahkan mungkin menimbulkan bahaya bagi manusia.
Pada umunya, bahan pangan akan mudah mengalami kerusakan,
langkah-langkah penanganan dari awal sampai akhir akan sangat
menentukan kondisi dari bahan pangan itu sendiri. Sama halnya dengan
produk hewani, mulai dari penyembelihan untuk ternak dan unggas,
pemisahan bulu, pencacahan karkas, penyimpanan dan proses pengolahan
dan pasca pengolahan memerlukan perhatian khusus yang mempunyai
resiko tersendiri baik dari quality maupun safety. Produk hewani memiliki
tambahan resiko, mengingat kandungan nutrisinya yang sangat banyak.
Banyak kasus yang telah terjadi akibat penanganan bahan pangan hewani
yang kurang baik sehingga diperlukan adanya pengetahuan khusus dalam
penanganan bahan sehingga resiko berbahaya dapat dicegah.
A. Susu
Susu merupakan produk berupa cairan putih yang dihasilkan oleh
hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan.
Beberapa produk olahan susu adalah :
1. Krim dan susu skim
Krim adalah bagian susu yang banyak mengandung lemak. Ada
pula yang menyebutnya ”kepala susu.” Sedangkan susu skim
adalah bagian susu yang banyak mengandung protein, sering pula
disebut serum susu.
2. Susu Pasteurisasi
Susu pasteurisasi adalah susu yang telah mengalami proses
pasteurisasi (proses pemanasan setiap komponen partikel) dalam
susu pada suhu 62°C selama 30 menit atau pemanasan susu pada
suhu 72°C selama 15 detik. Tujuan pasteurisasi adalah untuk
mematikan bakteri pathogen tanpa mempengaruhi cita rasa dan
kualitasnya.
3. Susu steril
Susu steril adalah susu yang juga menggunakan proses pemanasan
untuk melakukan proses sterilisasinya. Akan tetapi, pada proses
pasteurisasi hanya bertujuan membunuh bakteri-bakteri patogen
(penyebab penyakit) maka sterilisasi bertujuan membunuh semua
bakteri.
4. Susu kental
Susu kental diperoleh dengan cara mengurangi (menguapkan)
kandungan air susu sampai kandungan airnya tinggal sekitar 40%.
Dengan kadar air yang rendah ini susu dapat tahan disimpan lama
dalam keadaan baik. Apabila akan diminum, susu kental harus
diencerkan lagi dengan air panas atau air hangat.
5. Susu full cream
Susu full cream adalah susu bubuk yang mengandung lemak susu
minimal 26% yang dibuat dengan cara pengeringan atau spray
dryer untuk menghilangkan sebagian air dan mengandung laktosa,
protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin yang larut
air (B12).
6. Susu imitasi
Susu imitasi merupakan campuran susu skim dan lemak nabati.
Susu imitasi ini dapat berbentuk cairan ataupun bubuk.
7. Flavored Milk
Flavored milk adalah susu yang diberi tambahan flavor lain seperti
coklat, vanilla, dll.
B. Telur
Telur adalah salah satu komoditi bahan pangan hewani. Telur
yang biasa dikonsumsi antara lain telur yang berasal dari unggas
seperti ayam, bebek, angsa dan beberapa jenis burung seperti burung
puyuh. Sebagai bahan makanan telur mempunyai kandungan gizi
yang cukup lengkap, meliputi karbohidrat, protein dan delapan
macam asam amino sehingga berguna bagi tubuh, terutama bagi anak
– anak yang masih berada dalam masa pertumbuhan.
Ditinjau dari kandungan gizinya, kuning telur lebih baik daripada
putih telur. Semua jenis protein, kolesterol, lemak, vitamin A yang
terkandung di kuning telur tidak dimiliki oleh putih telur. Selain itu,
dalam kondisi mentah, putih telur bisa menghambat proses
penyerapan vitamin A. Meskipun kandungan gizinya tidak sebaik
kuning telur, putih telur tetap layak dikonsumsi.
Faktor-faktor yang menentukan kulaitas telur adalah kualitas
bagian dalamnya, kenampakan dan kehalusan kulit, ukuran telur dan
warna telur. Kesegaran atau warna telur memengaruhi mutunya, juga
berbagai zat tambahan yang dapat memengaruhi sifat pengembangan
atau pengikatnya.
Terdapat beberapa cara untuk mengidentifikasi kesegaran suatu
telur. Cara yang pertama adalah terawang telur pada sinar terang lalu
amati, bila terlihat jernih dan kuning masih utuh, artinya telur masih
segar. Telur yang sudah tidak menampakkan guratan merah atau noda
sebaiknya tidak digunakan. Cara yang lain adaalah dengan
memasukkan telue ke dalam air yang banyak. Bila tenggelam, berarti
telur masih bagus. Bila terapung berarti telur sudah membusuk.
Macam –macam telur :
1. Telur ayam
Jenisnya ada dua, yaitu telur ayam negeri dan telur ayam kampung.
Telur ayam negeri berwarna kecokelatan, telur ayam kampung
putih bersih, ukurannya pun lebih kecil.
2. Telur bebek
Cangkangnya berwarna hijau muda. Kuning telurnya berwarna
lebih tua (orange). Ukurannya lebih besar dan aromanya lebih
amis. Sering digunakan untuk membuat telur asin, karena kulitnya
tebal dengan isi padat dan kenyal.
3. Telur puyuh
Ukurannya sangat kecil, dengan bercak-bercak hitam pada
cangkangnya. Telur ini hampir tidak pernah digunakan untuk
membuat kue atau cake, karena kandungan kolesterolnya yang
sangat tinggi.
C. Daging
Daging ialah bagian dari hewan (sebagian besar jaringan otot)
yang dijadikan sebagai makanan. Daging sebagai salah satu bahan
pangan asal hewan, kualitasnya tidak hanya ditentukan oleh
penanganan ternak semasa hidupnya tetapi juga penanganannya saat
pemotongan. Prosedur pemotongan yang sesuai diikuti dengan
pengkarkasan yang tepat dan dilanjutkan dengan “ aging ” (maturasi)
yang layak dengan waktu yang optimal. Daging yang telah dipisahkan
dari bagian – bagian lain memiliki ciri – ciri atau karakteristik tertentu
untuk setiap jenis dan umur hewan. Sifat yang paling jelas dari daging
adalah cepat mengalami kerusakan pada kondisi tanpa perlakuan
tertentu. Penanganan daging sebelum diolah, biasanya dilakukan
melalui cara penyimpanan pada suhu rendah (cooling) atau
penggaraman. Penggaraman pada daging bukan dengan pemberian
garam dapur (NaCl), melainkan dengan menggunakan garam
sendawa, sodium nitrit, sodium nitrat, potassium nitrit, potassium
nitrat atau dapat pula dengan menggunakan gula, garam, garam fosfat,
askorbat, dan bumbu-bumbu. Penggaraman pada daging disebut
curing dan produk olahannya disebut cured meat. Beberapa indikator
yang sering digunakan untuk mengetahui kesegaran daging adalah
dengan mengamati warna, tekstur, dan bau daging.
Macam-macam olahan produk daging :
1. Cured meat
Cured meat adalah produk olahan penggaraman daging. Proses
penggaraman dikenal dengan ”curing”.
2. Kornet
Kornet merupakan hasil olahan daging sapi dengan bumbu-bumbu
kentang, kaldu (beef broth), bawang merah, garam, merica dan
sodium nitrit (NaNO2). Formulasi bahan-bahan tersebut bervariasi
tergantung pada kesenangan konsumen.
3. Dendeng
Dendeng adalah satu hasil olahan daging secara tradisional.
Sebenarnya dendeng merupakan hasil suatu proses kombinasi
antara kyuring dan pengeringan.
4. Sosis
Sosis adalah makanan yang dibuat dari daging (kadang-kadang dari
ikan) yang telah dicincang kemudian dihaluskan dan diberi bumbu-
bumbu, dimasukkan ke dalam pembungkus yang berbentuk bulat
panjang yang berupa usus hewan atau pembungkus buatan, dengan
atau tanpa dimasak, dengan atau tanpa asap.
5. Ham
Ham adalah istilah dalam bahasa Inggris untuk bagian paha hewan
besar secara umum, akan tetapi dalam penggunaannya, istilah ini
terbatas untuk paha babi. Istilah ini digunakan untuk paha babi
segar maupun yang sudah diasinkan dan diasapi.
D. Ikan dan Hasil Laut
Ikan merupakan anggota vetebrata poikilotermik (berdarah dingin)
yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan mengandung
protein yang cukup tinggi dan komposisi asam amino yang lengkap
dan lemak tak jenuh. Ikan sangat mudah rusak apabila ikan tersebut
mati. Hal ini disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme yang dapat
menghasilkan lendir pada permukaan badan ikan yang telah mati dan
enzim yang masih aktif segera setelah ikan mati.
Secara garis besar, ikan digolongkan menjadi golongan ikan
berkulit (bersisik), dan golongan ikan berkulit keras (shell fish).
Golongan ikan berkulit (bersisik) terdiri dari ikan laut dan ikan tawar.
Golongan ikan berkulit keras terdiri dari Crustaceae dan Molusca.
Bahan pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan
dengan bahan pangan nabati. Beberapa diantaranya adalah :
a. Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek
daripada bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur).
Pendeknya daya simpan ini terkait dengan struktur jaringan hasil
hewani dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan
pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah
terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
c. Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik
sehingga tidak bisa digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah
berbeda dengan sifat telur. Berbeda dengan pangan nabati yang
memiliki kesamaan dalam hal jaringan-jaringan atau komponen-
komponen penyusunnya. Dalam bahan pangan hewani, lemak pada
daging terletak pada jaringan lemak, pada susu terletak pada globula-
globula lemak dan pada telur terdapat pada kuning telur.
d. Bahan pangan hewani pada umunya merupakan sumber protein dan
lemak sedangkan bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat,
vitamin, mineral, lemak dan protein.
Berdasarkan hal di atas maka pengolahan merupakan hal yang
penting. Pengolahan penting karena dapat memperpanjang masa simpan,
meningkatkan daya tahan, meningkatkan kualitas, nilai tambah dan
sebagai diversifikasi produk. Suatu produk menjadi memiliki daya
ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Membedakan bermacam-macam produk susu dan sifat-sifatnya serta
susu rusak/pecah.
2. Membedakan bermacam-macam telur dan sifat-sifatnya.
3. Membedakan jenis-jenis daging dan mengetahui pengaruh proses
curing pada daging.
4. Mengamati perbedaan sifat fisik dan sifat inderawi ikan segar dan ikan
yang kurang segar.
5. Mengetahui produk-produk olahan dari susu, daging.