Borok Bernanah

126
Skenario 1 ‘ Borok Bernanah ‘ Kelompok 4 Angkatan 2009

description

Hasil diskusi tutorial blok Integumen skenario 1 angkatan 2009. Dibuat dalam rangka kerajinan hahaha. Feel free to download.

Transcript of Borok Bernanah

Skenario 1 Borok Bernanah

Skenario 1 Borok Bernanah Kelompok 4Angkatan 2009ANATOMI DAN HISTOLOGI KULITIntegumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh, Kulit yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan telapak kaki dan paling tipis (0,5 mm) pada daerah penis.

kulit terdiri atas 3 lapisan :1. Epitel yang disebut epidermis2. Jaringan pengikat yang disebut dermis atau corium3. hypodermis- Epidermis berasal dr ectoderm - Dermis berasal dr mesoderm. Dibawah kulit terdapat lapisan jaringan pengikat yang lebih longgar disebut hypodermis yang pada beberapa tempat banyak mengandung jaringan lemak.

EPIDERMISSTRATUM CORNEUMSTRATUM LUCIDUMSTRATUM GRANULOSUMSTRATUM SPINOSUMSTRATUM BASALDERMISSTRATUM PAPILARESTRATUM RETICULARE

Epidermisa. Stratum korneum/ Lapisan tandukTerdiri dari beberapa lapis sel gepeng yang mati dan tidak berintiProtoplasmanya telah berubah menjadikeratin(zat tanduk).b. Stratum LusidumLapisan sel gepeng tanpa intiprotoplasma berubah menjadiprotein(eleidin)Biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan.Tidak tampak pada kulit tipis.c.Stratum granulosum/ Lapisan GranularMerupakan 2 atau 3 lapis sel gepengSitoplasma berbutir kasar yang terdiri atas keratohialin dan terdapat intid. Stratum spinosum /lapisan MalphigiLapisan epidermis yang paling tebal.Terdiri dari sel polygonal, besarnya berbeda-beda karena ada proses mitosisProtoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti terletak ditengahterdapat jembatan antarsel(intecelluler bridges)yg tdd: protoplasma dan tonofibrile.StratumbasaleTerdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus.Tersusun sebagai tiang pagarLapisan terbawah dari epidermis.Mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktifTerdapat melanosit(clear cell)yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin melindungi kulit dari sinar matahari.

2. DERMIS ( korium)merupakan lapisan dibawah epidermis.Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan:(1) Pars papilareBagian yang menonjol ke epidermisBerisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah(2) Pars retikulareBagian yang menonjol ke subkutanterdiri atas: serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas)terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak p. darah , limfe, akar rambut, kelenjar kerngat dan k. sebaseus.

3. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS / SUBCUTISSubcutis atau HypodermisMerupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan dari dermis.

Pada daerah-daerah tertentu terdapat jaringan lemak yang tebal sampai mencapai 3cm atau lebih,misalnya pada perut.Didalam subcutis terdapat anyaman pembuluh dan syaraf.

KULIT TEBALKulit tebal ini terdapat pada vola manus dan planta pedis yang tidak memiliki folikel rambut. Pada permukaan kulit tampak garis yang menonjol dinamakan crista cutis yang dipisahkan oleh alur alur dinamakan sulcus cutis.

KULIT TIPIS1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.3. Tidak terdapat stratum lucidium.4. Stratum corneum sangat tipis.5. Papila corii tidak teratur susunannya.6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.

1. Kelenjar keringat(glandula sudorifera)

Terdapat di lapisan dermisDiklasifikasikan menjadi 2 kategori:a. kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.b. kelenjar Apokrin.Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut.Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada sklus haid.Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri menghasilkan bau khas pada aksila.Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).

GLANDULA SEBACEAKelenjar ini bermuara pada leher folikel rambut dan sekret yang dihasilkan berlemak (sebum), yang berguna untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Glandula ini bersifat holokrin.

Glandula sebacea biasanya disertai dengan folikel rambut kecuali pada palpebra, papila mammae, labia minora hanya terdapat glandula sebacea tanpa folikel rambut.

RAMBUTTerdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Rambut terdiri dari - akar ( sel tanpa keratin) dan - batang ( terdiri sel keratin )Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.

KUKUKuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.Bagian kuku terdiri dari:Matriks kuku:merupakan pembentuk jaringan kuku yang baruDinding kuku (nail wall):merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atasDasar kuku (nail bed):merupakan bagian kulit yang ditutupi kukuAlur kuku (nail grove):merupakan celah antar dinding dan dasar kukuAkar kuku (nail root):merupakan bagian proksimal kukuLempeng kuku (nail plate):merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kukuLunula:merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulitEponikium (kutikula):merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng kukuHiponikium:merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebalPertumbuhan rata- rata 1 mm / minggu. Pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan

Fisiologi KulitKulitKulit dapat dengan mudah dilihat dan diraba, dan menjamin kelangsungan hidup. Kulit pun penyokong penampilan dan kepribadian seseorang.Fungsi utama kulit ialah Proteksi, absorbsi, eksresi, pengaturan suhu tubuh, pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan keratinisasi

Fungsi ProteksiKulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:- Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. - Lipid yang dilepaskan untuk mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi; selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.- Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.- Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. - sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans.

Fungsi AbsorpsiKulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, kortison (mampu berpenertasi kedlm kulit dan melepaskan antihistamin pada tempat peradangan.oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis dari pada yang melalui muara kelenjar.Fungsi EkskresiKulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:- Kelenjar sebasea Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.- Kelenjar keringatWalaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.- Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan luar.- Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.Fungsi PersepsiKulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan Meissner berperan terhadap rabaan. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.Fungsi Pengaturan suhu tubuhKulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.Fungsi Pengaturan PigmenWarna pada kulit dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pigmentasi epidermis dan sirkulasi kapiler yang ada di lapisan dermis.Pigmentasi epidermis dipengaruhi oleh dua pigmen, yaitu karoten dan melanin- Karoten merupakan pigmen merah-jingga yang berakumulasi di epidermis. Perubahan warna yang diakibatkan oleh karoten paling terlihat pada orang berkulit pucat, sedangkan pada orang berkulit gelap sulit terlihat. Karoten dapat dikonversi menjadi vitamin A yang diperlukan untuk pemeliharaan epitel dan sintesis fotoreseptor di mata.- Melanin merupakan pigmen kuning-coklat, atau hitam yang diproduksi oleh melanosit.Badan Golgi melanosit membentuk melanin dari tyrosin dengan bantuan Cu dan oksigen, lalu mengemasnya menjadi vesikel-vesikel melanosom. Melanosom ini akan dihantarkan melalui juluran melanosit dan mewarnai sel-sel keratin di atasnya sampai didegradasi oleh lisosom.Jumlah melanosit baik pada orang kulit hitam maupun kulit putih adalah sama, yang berbeda adalah aktivitas dan produksi pigmennya (melanosit). Sirkulasi darah yang ada di dalam pembuluh kapiler pada dermis juga berperan dalam menentukan warna kulit. Hemoglobin yang fungsinya untuk mengangkut oksigen adalah bersifat pigmen. Ketika berikatan dengan oksigen, hemoglobin akan berwarna merah terang sehingga memberikan pewarnaan merah pada pembuluh kapiler. Ketika pembuluh-pembuluh tersebut mengalami dilatasi, maka warna merah pada kulit akan semakin jelas. Sebaliknya ketika suplai darah berkurang (misalnya pada gagal jantung) maka kulit akan berubah relatif pucat akibat penyempitan pembuluh kapiler.

Fungsi KeratinisasiKeratinisasi merupakan suatu proses pembentukan lapisan keratin dari sel-sel yang membelah. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan, lalu sel basal akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilang, mengalami apoptosis dan menjadi sel tanduk yang amorf. Sel-sel yang sudah mengalami keratinisasi akan meluruh dan digantikan dengan sel di bawahnya yang baru saja mengalami keratinisasi untuk kemudian meluruh kembali, begitu seterusnya. Proses ini memakan waktu sekitar empat minggu untuk epidermis dengan ketebalan 0.1 mm. Apabila kulit di lapisan terluar tergerus, seperti pada abrasi atau terbakar, maka sel-sel basal akan membelah lebih cepat. Mekanisme pertumbuhan ini terutama dipengaruhi oleh hormon epidermal growth factor (EPF).

Fungsi Pembentukan Vit. DSintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya Pl.darah, kel. Keringat, dan otot-otot dibwah kulit.

RambutAkar rambut berada dalam folikel . Pada ujung dalam, rambut sedikit lebih tebal dan ujungnya bulat.Bagian pangkal ini menjepit pembuluh darah dan pertumbuhan rambut yang berasal dari sel lunak.Warna rambut disebabkan oleh jumlah pigmen yang ada. Dan juga terdapat otot polos kecil erektor pilorum atau penegak rambut dan juga terdapat kel. Sebaseum untuk memelihara rambut agar tetap empuk, halus dan mengilat.

KukuKuku tertanam didalam palung kuku. Dalam palung kuku terdapat banyak persyarafan dan Pl. darah.Bagian putih yang disebut lunula karena bantuknya seperti setengah bulan merupakan awal kuku tumbuh maju.

Sel tubuh dari saraf sensorik terletak di ganglia akar dorsal. Setiap akar dorsal berisi masukan dari semua struktur dalam distribusi segmen tubuh yang sesuai (yaitu, somite). Peta dermatomal menggambarkan distribusi sensorik untuk setiap tingkat. Peta-peta ini agak berbeda sesuai dengan metode yang digunakan dalam konstruksi mereka.Persarafan dermatomSecara anatomis Perkemb.embryologi asal dari saraf-saraf spinal=saraf segmental. Terdapat : 8 pasang saraf cervical(C1-C8) 12 pasang saraf thoracal(Th1-XII)5 psg saraf lumbal(L1-V)5 psg saraf sakral(S1-V)1-2 saraf koksigeal (Cc1-Cc2).Setiap saraf segmental mempunyaihubungan dengan miotom dan dermatom asal yg sama.Sifat tetap.tidak pernah putus.Cabang saraf segmental :Cabang dorsal(ramus dorsalis)sarafi miotom bgn dorsal tubuh berupa bgn dari ssn otot epaksonik,serta dermatom yg ltkdiatasnya.

Cabang ventral(ramus ventralis) sarafi miotom di bgn ventral tubuh merup. bgn ssn otot hipaksonik,serta dermatom yg ltk diatasnya.Anggota-anggota badan atas & bwh tumbuh hanya dari dinding ventral badan shg otot2nya &kulitnya asal dari miotom2 &dermatom bgn ventralJalinan saraf yg berkembang dari ventral ddg badan di bentuk oleh Rr.ventrales nervi spinales.Otot2 lengan dipersarafi bgn atas plexus brachialis yi C5,C6,C7,C8.Bgn bwh plexusC8,Th I.Otot2 tungkai oleh plexus lumbalis L2,L3,L4,L5 dan SI,SII,SIII.Secara anatomi :Tubuh terbagi atas tubuh bgn ventral dan tubuh bgn belakang,Extremitassuperior et inferior.Extremitas superior terdiri atas :regio brachii,anterbrachhi & manus.Extrem.inferior tdd atas regio glutea,femoris,cruris & pedis.Regio brachii Saraf kulit Ventral: Nervus cutaneus brachii medialis(C8-Th1),N,cutan.brachii lateralis (C5-C6)Dorsal :N.cut.br.posterior(C5,6,7,8)Regio antebrachii N.ctaneus antebrachii medialis,lateralis et posterior.Regio manus Rr.cutanei volares nn.ulnaris,medianus et radialisPersarafan dermatomExtremitas Inferior.Regio glutea Nn.clunium superior,medii et inferior di cabangkan oleh N.cutaneus femoris posterior..Rr.cutanei laterales N.iliohypogastrica.Regio femoris anteriorN.cutaneus femoris medialis,lateral et intermedius. Rr.cutaneus N.obturatorius.

Regio femoris posteriorN.cutaneus femoris posterior.Regio genu posterior,N.cutaneus surae medialis et lateralis.

Regio femoris posterior N.cutaneus femoris posterior.Regio genu posterior N.cutaneus surae medialis et lateralis.Regio cruris posterior N.cutaneus surae medialis et lateralis.Regio pedisdorsum pedis:N.cut. dorsalis pedis med.intermedius.Regio plantar pedis :N.cutaneusplantares utk 3 medial jari.Klinis penting dermatom Upper ekstremitaso C6 Jempolo C7 Jari tengaho C8 Jari kelingkingo T1 Inner lengano T2 Upper dalam lengan Turunkan ekstremitaso L3 Lututo L4 Medial maleoluso L5 Dorsum kakio L5 Toes 1-3o S1 Toes 4 dan 5; lateral maleolus Lainnyao C2 dan C3 Posterior kepala dan lehero T4 Puting susuo T10 Umbilikus

Fisiologi KulitSel tubuh dari saraf sensorik terletak di ganglia akar dorsal. Setiap akar dorsal berisi masukan dari semua struktur dalam distribusi segmen tubuh yang sesuai (yaitu, somite). Peta dermatomal menggambarkan distribusi sensorik untuk setiap tingkat. Peta-peta ini agak berbeda sesuai dengan metode yang digunakan dalam konstruksi mereka.Persarafan dermatomSecara anatomis Perkemb.embryologi asal dari saraf-saraf spinal=saraf segmental. Terdapat : 8 pasang saraf cervical(C1-C8) 12 pasang saraf thoracal(Th1-XII)5 psg saraf lumbal(L1-V)5 psg saraf sakral(S1-V)1-2 saraf koksigeal (Cc1-Cc2).Setiap saraf segmental mempunyaihubungan dengan miotom dan dermatom asal yg sama.Sifat tetap.tidak pernah putus.Cabang saraf segmental :Cabang dorsal(ramus dorsalis)sarafi miotom bgn dorsal tubuh berupa bgn dari ssn otot epaksonik,serta dermatom yg ltkdiatasnya.

Cabang ventral(ramus ventralis) sarafi miotom di bgn ventral tubuh merup. bgn ssn otot hipaksonik,serta dermatom yg ltk diatasnya.Anggota-anggota badan atas & bwh tumbuh hanya dari dinding ventral badan shg otot2nya &kulitnya asal dari miotom2 &dermatom bgn ventralJalinan saraf yg berkembang dari ventral ddg badan di bentuk oleh Rr.ventrales nervi spinales.Otot2 lengan dipersarafi bgn atas plexus brachialis yi C5,C6,C7,C8.Bgn bwh plexusC8,Th I.Otot2 tungkai oleh plexus lumbalis L2,L3,L4,L5 dan SI,SII,SIII.Secara anatomi :Tubuh terbagi atas tubuh bgn ventral dan tubuh bgn belakang,Extremitassuperior et inferior.Extremitas superior terdiri atas :regio brachii,anterbrachhi & manus.Extrem.inferior tdd atas regio glutea,femoris,cruris & pedis.Regio brachii Saraf kulit Ventral: Nervus cutaneus brachii medialis(C8-Th1),N,cutan.brachii lateralis (C5-C6)Dorsal :N.cut.br.posterior(C5,6,7,8)Regio antebrachii N.ctaneus antebrachii medialis,lateralis et posterior.Regio manus Rr.cutanei volares nn.ulnaris,medianus et radialisPersarafan dermatomExtremitas Inferior.Regio glutea Nn.clunium superior,medii et inferior di cabangkan oleh N.cutaneus femoris posterior..Rr.cutanei laterales N.iliohypogastrica.Regio femoris anteriorN.cutaneus femoris medialis,lateral et intermedius. Rr.cutaneus N.obturatorius.

Regio femoris posteriorN.cutaneus femoris posterior.Regio genu posterior,N.cutaneus surae medialis et lateralis.

Regio femoris posterior N.cutaneus femoris posterior.Regio genu posterior N.cutaneus surae medialis et lateralis.Regio cruris posterior N.cutaneus surae medialis et lateralis.Regio pedisdorsum pedis:N.cut. dorsalis pedis med.intermedius.Regio plantar pedis :N.cutaneusplantares utk 3 medial jari.Klinis penting dermatom Upper ekstremitaso C6 Jempolo C7 Jari tengaho C8 Jari kelingkingo T1 Inner lengano T2 Upper dalam lengan Turunkan ekstremitaso L3 Lututo L4 Medial maleoluso L5 Dorsum kakio L5 Toes 1-3o S1 Toes 4 dan 5; lateral maleolus Lainnyao C2 dan C3 Posterior kepala dan lehero T4 Puting susuo T10 Umbilikus

PATOFISIOLOGIJULI JILIANTI 0961050033PATOFISIOLOGIKotor & gataldigarukTimbul luka terbuka

Peningkatan leukositProduk-produk inflamasi dan bakteriTimbul borok bernanahBakteri s.aureus masuk melalui lukaMenimbulkan reaksi radang

PATOGENESIS INFEKSI STAFILOKOKKUSS. aureus pada nasal adalah sebanyak 40-50% dari populasi. S.aureus yang patogenik dan yang invasif menghasilkan koagulase dan cenderung untuk menghasilkan pigmen kuning dan menjadi hemolitik.

Koagulase dihasilkan dan mengkoagulasi fibrin disekitar lesi dan di dalam limfatik, membentuk dinding yang menghambat proses penyebaran dan diperkuat lagi oleh akumulasi sel inflamasi dan kemudian jaringan fibrosa.Di dalam pusat lesi terjadi likuefasi dan nekrosis jaringan(dipacu hipersensitivitas lambat)pada bagian abses yang lemah.Drainase cairan pusat jaringan nekrotik diikuti dengan pengisian secara kavitas oleh jaringan granulasi dan akhirnya terjadi penyembuhan.Supurasi fokal(abses) adalah khas untuk infeksi stafilokokusFaktor predisposisiEtikma dapat dilihat pada daerah yang mengalami kerusakan pada jaringannya.Etikma juga dapat ditemukan pada penderita gangguan imunitas.Faktor-faktor lain yang menyebabkan etikma :Temperature dan daerah dengan kelembaban yang tinggi dan daerah tropis.Kondisi lingkungan yang kotor.MalnutrisiImpetigo yang tidak di obati dengan baik akan berkembang menjadi etikma biasanya sering pada penderita hygiene buruk.Staphylococcus aureusStaphylococcus aureus(S. aureus)Klasifikasi IlmiahDomain: BacteriaKingdom: EubacteriaFilum: FirmicutesKelas: BacilliOrdo: BacillalesFamili: StaphyloccocaeGenus: Staphylococcus Spesies: S. aureus

Staphylococcus aureus(S. aureus)Adalahbakteri gram positifyang menghasilkan pigmen kuningBersifat aerob fakultatifTidak menghasilkan sporadan tidak motilUmumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 mStaphylococcus aureus(S. aureus)Tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jamBakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulitKeberadaanS. aureuspada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karierStaphylococcus aureus(S. aureus)Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena:adanya perubahan hormonadanya penyakit, lukaadanya perlakuan menggunakansteroidatau obat lainYang kemudian mempengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inangStaphylococcus aureus(S. aureus)Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenikS. aureus juga menghasilkankatalase, yaitu enzim yang mengkonversi H2O2menjadi H2O dan O2, dankoagulase, enzim yang menyebabkanfibrinberkoagulasi dan menggumpalMikrobiologi S. aureustermasuk bakteriosmotoleran, yaitu bakteri yang dapat hidup di lingkungan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya garam) yang luasHabitat alamiS aureuspada manusia adalah di daerah kulit, hidung, mulut, dan usus besar, di mana pada keadaansistem imunnormal,S. aureustidak bersifat patogen Quorum SensingS. aureusmemiliki kemampuanquorum sensingmenggunakan sinyal polipeptida untuk memproduksitoksindan faktor virulensiFaktor VirulensiKoagulaseS. aureusmemproduksi enzimkoagulaseyang berfungsi untuk menggumpalkanfibrinogendi dalamplasma darahsehinggaS. aureusterlindung darifagositosisdan respon imun lain dari inangProtein ALetak protein A ada pada dinding selS. aureusdan dapat mengganggu sistem imun inang dengan mengikatantibodi immunoglobulin GFaktor VirulensiEksotoksin sitolitik-toksin, -toksin, -toksin, dan -toksin menyerang membran sel mamalia -toksin, -toksin, dan -toksin dapat menyebabkan hemolisis-toksin juga menyebabkan leukolisis sel inangSementara itu, -toksin menyebabkan terbunuhnya sel inangResistensi Resisten penisilinHampir semua isolatS. aureusresisten terhadappenisilinHal ini disebabkan oleh keberadaan enzim -laktamase yang dapat merusak struktur -laktam pada penisilinStaphylococcus aureus(S. aureus)

Infeksi Kulit Akibat Staphylococcus AureusImpetigoImpetigo adalah infeksi kulit superfisial ( epidermis).Insiden impetigo ini terjadi hampir di seluruh dunia dan umumnya menyebar melalui kontak langsung. Paling sering menyerang anak-anak usia 2-5 tahun, frekuensi laki-laki dan wanita sama.Klasifikasi impetigo :Impetigo KrustosaImpetigo BulosaImpetigo NeonatorumImpetigo KrustosaImpetigo Krustosa = Impetigo Kontagiosa, impetigo vulgaris, impetigo tillbury fox.Etiologi : Streptococcus B hemolyticus.Gejala :Terdapat pada anakTempat = muka, sekitar lubang hidung, mulutRasa gatal, EritemaVesikel yang dapat pecah sehingga menimbulkan krusta berwarna kuning madu, dan tampak erosi.Impetigo BulosaImpetigo bulosa = impetigo vesiko-bulosa = cacar monyet.Etiologi : Staphylococcus aureus.Gejala :Tempat = ketiak, dada, punggungPada anak dan dewasaEritema, bula, dan bula hipopion (bula berdinding tipis, berisi pus dan tampak menggelantung).

Impetigo NeonatorumJenis impetigo yang terdapat pada neonatus. Lokasi terjadinya di seluruh badan dan dapat disertai demam.

Impetigo Bulosa

Impetigo KrustosaFolikulitisFolikulitis adalah radang folikel rambut.Etiologi : Staphylococcus AureusKlasifikasi :Folikulitis superfisialis = Impetigo BockhartGejalanya -> lokasinya di tungkai bawah, berupa papul / pustul yang eritematosa dan tengahnya terdapat rambut, multiple.Folikulitis Profunda (lesi mencapai dermis)Gejalanya -> sama seperti f. superfisialis, teraba infiltrat subkutan, lokasi di bibir atas dan dagu, bilateral.

FolikulitisFurunkel / KarbunkelFurunkel adalah radang folikel rambut dan sekitarnya.Furunkulosis = furunkel lebih dari satuKarbunkel = kumpulan furunkelEtiologi : Staphylococcus AureusGejala :NyeriNodus berbentuk kerucut, tengahnya terdapat pustul melunak menjadi abses berisi pus dan jaringan nekrotik pecah membentuk fistel.Lokasi = aksila dan bokong.

Furunkel / Karbunkel EktimaEktima adalah ulkus superfisial dengan krusta diatasnya.Etiologi : Staphylococcus aureus, Streptococcus B hemolyticus.Gejala :Krusta tebal berwarna kuningLokasi = tungkai bawah, relatif banyak mendapat traumaKrusta diangkat akan tampak ulkus dangkal.

EktimaERISIPELASPenyebabStreptococcus beta-haemolyticus.

Gambaran KlinisPenderita biasanya demam sampai menggigil, disertai malaise.Bagian kulit yang terinfeksi tampak merah, udematus dan berkilat dengan batas yang tegas serta nyeri tekan.Pada kulit yang udematus itu sering tumbuh vesikel dan bula.Kelenjar getah bening regional sering membesar dengan nyeri tekan

ABSES MULTIPEL KELENJAR KERINGATGejala klinisDidapati pada anak.Ditemukan nodus eritematosa, multipel, tidak nyeri, berbetuk kubah dan lama-lama bisa pecah.Biasanya pada tempat yang banyak keringat.

HIDRAADENITISInfeksi pada kelenjar apokrin dan terjadi pada usia akil balik hingga dewas muda. Sering didahului oleh trauma atau mikrotrauma.

Gejala:Demam, malese,ruam dengan nodus 5 tanda akut yang dapat melunak menjadi abses dan memecah membentuk fistel yang disebut hidraadenitis supurativa.

STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME Demam tinggi yang disertai dengan infeksi saluran nafas atas. Gejala pertama adalah eritema mendadak yag timbul pada muka, leher, ketiak, dan lipat paha. Dalam waktu 24-48 jam akan timbul bula-bula besar ang berdinding kendur dan bila kulit digeser akan terkelupas memberi tanda Nikolskly positif. Dalam 2-3 hari kan terjadi pengeriputan disertai pengelupasan sehingga disebut daerah erosif.

PemeriksaanMikhael Robert Marampe12Kelompok 4AnamnesisIdentitasKeluhan UtamaKeluhan LainOnsetLingkungan Dan kebiasaan pribadiPemeriksaan JasmaniINSPEKSIPALPASIPEMERIKSAAN PENUNJANGEKTIMARIM09.175PEMERIKSAAN DARAHTerdapat leukositosisPEMERIKSAAN BIOPSI KULITPemeriksaan jaringan atau pengangkatan jaringan kulitTujuan :- untuk memperoleh sejumlah jaringan bagi pemeriksaan mikroskopik- untuk memastikan diagnostik yang tepat pada kelainan kulitTindakan :- eksisi dengan skalpel / penusukan dengan alat khusus (skin punch) yang akan mengambil sedikit dari bagian tengah jaringan- biopsi diambil dari lesi ektima

PEWARNAAN GRAM & KULTURDitemukan bakteri coccus gram positif dari Streptococcus Beta Hemoliticus dengan / tanpa Staphylococcus Aureus

HISTOPATOLOGIDapat dijumpai peradangan dalam yang diinfeksi coccus, dengan infiltrasi PMN & pembentukan abses mulai dari folikel pilosebasea.Pada dermis, ujung pembuluh darah melebar & terdapat sebukan sel PMN.Infiltrasi granulamatous perivaskuler yang dalam & superficial terjadi dengan edema endotel.Krusta yang berat menutupi permukaan dari ulkus pada ektima.

TES IMUNOFLUORESENSI (IF)Untuk mengidentifikasi lokasi suatu reaksi imun kulitPemeriksaan IF mengkombinasikan antigen & antibodi dengan zat warna fluorokormPEMERIKSAAN CAHAYA WOODTes ini bergantung pada lampu khusus untuk memproduksi cahaya UV gelombang panjang (black light)Digunakan untuk membedakan lesi epidermis dengan lesi dermis & lesi hipopigmentasi / hiperpigmentasi dengan kulit yang normal

Penatalaksanaan dan PencegahanIndriyanti N. A. U. Kotten09-038Penatalaksanaan EktimaFarmakologiBertujuan untuk mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi.Terbagi menjadi 2 tipe pengobatan, sistemik dan topikalPengobatan sistemik digunakan jika infeksinya luas, sedangkan pengobatan topikal digunakan bila infeksinya terlokalisirFarmakologi: SistemikDibagi menjadi pengobatan lini pertama dan lini keduaPengobatan lini pertama merupakan golongan Penisilin (dikloksasilin, amoksisilin, asam klavulanat, sefaleksin)Farmakologi: SistemikPengobatan lini kedua dilakukan bila pengobatan lini pertama tidak berhasil (tidak adekuat atau resisten)Diberikan obat-obatan golongan makrolid seperti azitromisin, klindamisin, eritomisin

Farmakologi: TopikalNeomisin, asam fusidat 2%, Mupirosin dan Basitrasin merupakan antibiotik yang dapat digunakan secara topikalNeomisin memiliki efek bakterisidal secara in vitro yang bekerja dalam spektrum luas baik untuk gram negatif dan gram positifEfek samping neomisin berupa kerusakan ginjal dan ketulian yang timbul bila diberikan secara parenteral PencegahanMemberi pengertian kepada pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan badan dan lingkungan untuk mencegah timbulnya dan penularan penyakit kulitMandi menggunakan sabun antibakteriMengganti seprai, handuk dan pakaian secara berkalaGunakan lotion anti serangga untuk mencegah gigitan seranggaKomplikasiSepsisOsteomielitisToxic shock syndromeSeptic artritisEndocarditisAbscesses of abdominal visceraBrain abcessMeningitisEpidural abscessMycotic aneurysmSepsisInfeksi: proses patologis yang disebabkan oleh serbuan jaringan, cairan atau rongga tubuh yang sebelumnya steril oleh mikroorganisme patogen atau potensial patogenSepsis: sindroma klinik yang ditandai oleh adanya infeksi dari respon radang sistemik. Manifestasi klinik >2SIRS ( systemic inflammatory responds syndrome): > 1 temuan klinis tanpa adanya bukti infeksiManifestasi klinis:Suhu tubuh > 38 C atau < 36 CHR >90/menitFrekuensi pernafasan 20x/ menitHitung leukosit < 4000 sel/l atau >12000 sel/lOsteomielitis Hematogen AkutInfeksi tulang dan sumsum tulang yang disebabkan oleh bakteri piogenBeredar melalui aliran darahLebih sering ditemukan pada anak dan laki-laki (4:1)90% disebabkan oleh S. aureusGejala klinis:Infeksi, nyeri tekan dan gangguan fungsi anggota gerakPanas tinggi, malaise, nafsu makan berkurangInfeksi masuk dalam aliran darah sepsis embolus masuk pada daerah metafisis tulang hiperemi dan adema pada daerah disertai pembentukan pus tekanan dalam tulang bertambah sirkulasi darah tidak lancar nekrosis tulangToxic shock syndrom116definisiMerupakan suatu infeksi yang biasanya disebabkan oleh infeksi staphylococcus , yang dengan cepat keadaannya akan semakin memburuk menjadi shock yang tidak dapat diatasi. TTS merupakan infeksi bakteri yang melibatkan berbagai sistem dalam tubuh. TTS gangguan sistemik yang berkemampuan mengancam jiwa, yang memiliki manifestasi klinik utama : demam mendadak,syok dan hipotensi.merupakan infeksi bakteri akut yang melibatkan berbagai sistem dalam tubuh. TSS adalah gangguan sistemik yang berpotensi mengancam jiwa, yang memiliki manifestasi klinik utama : demam mendadak, syok, hipotensi117etiologiSering kali hasil Toxic Shock Syndrome dari racun yang dihasilkan bakteri Staphylococcus aureus (Staph), kemungkinan lain disebabkan racun yang dihasilkan oleh kelompok A streptokokus (radang) bakteri.

118Faktor resikoFaktor resiko yang mempengaruhi antara lain:- Anak-anak- Infeksi Staphylococcus aureus (S. aureus)- Mestruasi- Pembedahan- Menggunakan tampon (jika menggunakannya dalam waktu lama)- Menggunakan kontrasepsi

119gejalaTanda dan gejala dari Toxic Shock Syndrome berkembang tiba-tiba, dan penyakit ini dapat berakibat fatal.- Tiba-tiba demam tinggi- Tekanan darah rendah (hipotensi)- Muntah atau diare- Ruam yang menyerupai terbakar sinar matahari, terutama pada telapak tangan dan kakiyang, setelah seminggu atau lebih, umumnya mengarah ke pengelupasan kulit pada tangan dan kaki- Kebingungan- Nyeri otot- Merah mata, mulut dan tenggorokan- Kejang- Sakit Kepala

120patofisiologiTimbulmya TSS disebabkan masuknya Toksin TSST-1 kedalam aliran darah melalui mikroulserasibakteri akan menginvasi jaringan yang terinfeksi dan menghasilkan endotoksin dan TSST-1 (eksotoksin) yang memberi efek peyeogenik (dapa menghasilkan pus).

121Endotoksin dan eksotoksin tersebut akan menstimulasi TNFa dari sel monosit dan makrofag peritoneum. TNFa merupakan mediator primer yang menyebabkan tanda TSS muncul dan terjadinya sepsis gram negative. Sintesesis antibodi IgM akan ditekan dan menyebabkan terganggunya permeabilitas kapiler yang memicu terjadinya ekstravasi cairan. Volum darah akan berkurang, aliran darah kejantung melemah dan perfusi jaringan terganggu

122Kemudian akan menyebabkan hipoksia dan abnormalitas ginjal serta CNS. Gangguan yang terjadi pada CNS misalnya penurunan kesadaran, disorientasi, dan coma. Pelepasan tromboplastin dari organ yang rusak dapat memicu terjadinya trombositopeni dan koagulopati.

123Pada tes laboratorium, urea nitrogen darah (BUN) dan kreatinin dan penurunan jumlah trombosit.

Tanda umum dari TSS adalah :Demam mendadak (suhu mencpai 38,9 C/102 F)HipotensiDeskuamisasi pada kulit khususnya pada telapak tangan dan kaki.Rash (warna kulit seperti terbakar sinar matahari)Dizziness/ pening.124sakit tenggorokan.mata merah.Kelelahan yang luar biasa .Bingung.terjadi gangguan ginjal, hati dan otot biasa juga disertai gangguan jantung dan paru.Gejala sistemik sering berupa :Muntah, DiareInflamai faring, konjungtiva, atau vaginaDlm 48 jam penderita tdk sdarkan diri & jatuh kdlm keadaan syok.Anemia, Fase akut terjadi selama 4-5hari

125