Borneo Lentera Prima

8
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) Kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : BONG LIE PHIN Jabatan : Pemilik Perorangan Alamat : Jl. Padang Pasir, RT/RW. 020/004, Kel. Sedau, Kec. Singkawang Selatan, Kota Singkawang. Nomor Telp. : 085245094395 Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari : Nama perusahaan/Usaha : BORNEO LENTERA PRIMA Alamat perusahaan/Usaha : Jl. Laksitarda, Kel. Sedau, Kec. Singkawang Selatan, Kota Singkawang. Nomor telp. Perusahaan : 0562-638025 Jenis Usaha/sifat usaha : Industri Pembuatan Keramik Modal dan kekayaan : Rp 200.000.000,- Kegiatan ini bergerak di bidang industri pembuatan keramik dan telah beroperasional sejak tahun 1998 yang mana merupakan salah satu pengrajin keramik termuda yang ada di Kota Singkawang. Luas lahan yang dimiliki seluas 11.600 m 2 dan luas tempat usaha sebesar 390 m 2 dengan status lahan pribadi berdasarkan Sertifikat Hak Milik Tanah Nomor 1232 Tahun 1999. Waktu usaha dibuka dari jam 07.00 s/d 17.00 WIB dan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan sebanyak 20 orang dengan masing-masing keahlian. Tenaga kerja yang diserap merupakan tenaga lokal yang berada di sekitar lokasi usaha. Jenis keramik yang diproduksi adalah berbagai macam bentuk guci. Pemasaran keramik dilakukan di dalam maupun di luar daerah (Jakarta) dan keramik buatan Borneo Lentera Prima juga di ekspor ke luar negeri khususnya negara Philipina. Pembuatan keramik disesuaikan dengan permintaan pasar. Keramik buatan Borneo 1

description

SPPL

Transcript of Borneo Lentera Prima

Page 1: Borneo Lentera Prima

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN

PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : BONG LIE PHIN

Jabatan : Pemilik Perorangan

Alamat : Jl. Padang Pasir, RT/RW. 020/004, Kel. Sedau,

Kec. Singkawang Selatan, Kota Singkawang.

Nomor Telp. : 085245094395

Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari :

Nama perusahaan/Usaha : BORNEO LENTERA PRIMA

Alamat perusahaan/Usaha : Jl. Laksitarda, Kel. Sedau, Kec. Singkawang Selatan,

Kota Singkawang.

Nomor telp. Perusahaan : 0562-638025

Jenis Usaha/sifat usaha : Industri Pembuatan Keramik

Modal dan kekayaan : Rp 200.000.000,-

Kegiatan ini bergerak di bidang industri pembuatan keramik dan telah beroperasional sejak

tahun 1998 yang mana merupakan salah satu pengrajin keramik termuda yang ada di Kota

Singkawang. Luas lahan yang dimiliki seluas 11.600 m2 dan luas tempat usaha sebesar 390

m2 dengan status lahan pribadi berdasarkan Sertifikat Hak Milik Tanah Nomor 1232 Tahun

1999. Waktu usaha dibuka dari jam 07.00 s/d 17.00 WIB dan jumlah tenaga kerja yang

dipekerjakan sebanyak 20 orang dengan masing-masing keahlian. Tenaga kerja yang

diserap merupakan tenaga lokal yang berada di sekitar lokasi usaha.

Jenis keramik yang diproduksi adalah berbagai macam bentuk guci. Pemasaran keramik

dilakukan di dalam maupun di luar daerah (Jakarta) dan keramik buatan Borneo Lentera

Prima juga di ekspor ke luar negeri khususnya negara Philipina. Pembuatan keramik

disesuaikan dengan permintaan pasar. Keramik buatan Borneo Lentera Prima juga diminati

oleh masyarakat di hulu Kalimantan Barat. Banyaknya penjualan keramik disesuaikan

dengan permintaan pasar.

Borneo Lentera Prima memiliki 3 buah tungku, yang mana 2 tungku tidak digunakan lagi.

Dua tungku tersebut dulunya digunakan untuk pembakaran bata. Untuk saat ini, Borneo

Lentera Prima tidak memproduksi bata. Satu buah tungku pembakaran atau biasa disebut

tungku naga digunakan untuk pembakaran keramik (guci) sepanjang 25 m. Pembakaran

1

Page 2: Borneo Lentera Prima

keramik secara sederhana menggunakan tungku pembakaran/tungku naga sepanjang 25

m.

Bahan baku berupa kayu bulat dan tanah liat berjenis kaolin didapat dari pihak ketiga di

daerah Kabupaten Bengkayang. Pertama-tama tanah kaolin dibentuk menjadi keramik

sesuai dengan yang diinginkan, kemudian dibiarkan sampai kering, setelah kering dilakukan

proses pengukiran/penggambaran sesuai permintaan pasar. Selanjutkan dilakukan proses

pewarnaan dan pembakaran. Proses pembakaran dilakukan tergantung dengan keadaan

cuaca, jika cuaca cerah keramik yang dibentuk akan cepat mengering maka pembakaran

akan cepat dilakukan begitu juga sebaliknya. Sekali pembakaran dapat berlangsung selama

20 jam dan pendinginan berlangsung selama 36 jam.

Pembuatan keramik ukuran besar bisa mencapai 30 buah/minggunya. Untuk pembuatan

keramik ukuran kecil (untuk acara adat di Hulu) bisa mencapai 100 buah/minggu.

Pelaksanaan kegiatan industri keramik ini diprediksi akan menimbulkan dampak terhadap

lingkungan sekitar. Dalam pelaksanaannya, rencana kegiatan ini terbagi menjadi 2 (dua)

tahap, yaitu tahap konstruksi dan tahap operasional. Untuk saat ini, industri keramik telah

memasuki tahap operasional. Kedua tahapan tersebut perlu dikaji mengenai dampak

lingkungan yang mungkin dihasilkan dan cara penanganannya agar dampak negatif

terhadap lingkungan sekitar dapat diminimalisir,

dengan dampak lingkungan yang terjadi berupa :

1. Tahap Konstruksi

a) Penurunan Kualitas Air, akibat perubahan tata guna lahan

b) Peningkatan Intensitas Kebisingan, akibat operasional kendaraan dan

pekerjaan konstruksi.

c) Sampah Padat, akibat aktivitas tenaga kerja berupa sisa makanan dan

minuman, aktivitas konstruksi, sisa-sisa material bangunan yang tidak

digunakan seperti pembungkus semen, sisa kayu dll.

2. Tahap Operasional

a) Limbah Padat, Sisa dari pecahan keramik yang belum dibakar.

b) Penurunan Kualitas Udara, partikel debu dan asap dari kegiatan

pembakaran keramik.

c) Bahaya Kebakaran, Akibat dari avtifitas operasional tungku pembakaran

serta puntung rokok pekerja.

Merencanakan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan melalui :

2

Page 3: Borneo Lentera Prima

Tabel 1. Matriks Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi

No

.

Dampak Upaya Pengelolaan

Lingkungan

Upaya Pemantauan

Lingkungan

Tahap Konstruksi

1. Penurunan

kualitas air

akibat perubahan

tata guna lahan

- Membuat saluran di sekitar

lokasi kegiatan.

- Pemantauan dilakukan

dengan cara observasi di

lokasi usaha dengan

melihat secara fisik/kasat

mata kondisi air permukaan

di lapangan.

2. Peningkatan

intensitas

kebisingan

akibat

operasional

kendaraan dan

pekerjaan

konstruksi.

- Mengatur jam kerja alat

yang menimbulkan

kebisingan agar tidak

beroperasi pada jam-jam

istirahat serta ibadah.

- Pemantauan dilakukan

dengan cara observasi di

lokasi usaha.

3. Sampah Padat.

akibat aktivitas

tenaga kerja

berupa sisa

makanan dan

minuman,

aktivitas

konstruksi, sisa-

sisa material

bangunan yang

tidak digunakan

seperti

pembungkus

semen, sisa kayu

dll.

- Menyediakan tempat

sampah disekitar lokasi

kegiatan, selanjutnya

dibuang pada TPS terdekat.

- Pemantauan dilakukan

dengan cara observasi di

lokasi usaha.

3

Page 4: Borneo Lentera Prima

Tahap Operasional

1. Limbah Padat

Sisa dari

pecahan keramik

yang belum

dibakar. Sisa

potongan kayu

bakar, sisa dari

bungkus

makanan dan

rokok pekerja.

- Sisa pecahan keramik dapat

digunakan kembali kedalam

adonan untuk dibentuk

kembali.

- Menyediakan tong sampah

disekitar lokasi kegiatan

untuk membuang sisa

bungkus makanan serta

rokok pekerja.

- Sisa potongan kayu bakar

debersihkan dan

dimanfaatkan.

- Tidak membakar sampah di

lokasi kegiatan.

- Pemantauan dilakukan

dengan cara observasi di

lokasi usaha.

2. Penurunan

Kualitas Udara

Partikel debu dan

asap dari

kegiatan

pembakaran

keramik.

- Mewajibkan para pekerja

menggunakan masker.

- Membangun cerobong

pembakaran lebih tinggi dari

rumah warga sekitar agar

asapnya tidak mengganggu

warga.

- Pemantauan dilakukan

dengan cara observasi di

lokasi usaha.

3. Bahaya

Kebakaran

Akibat dari

aktifitas

operasional

tungku

pembakaran

serta puntung

rokok pekerja.

- Menyediakan APAR (Alat

Pemada, Api Ringan) di

lokasi usaha dan

memberikan pengarahan

kepada pekerja agar

tanggap bahaya kebakaran.

- Pemantauan dilakukan

dengan cara observasi di

lokasi usaha.

4

Page 5: Borneo Lentera Prima

Pada prinsipnya bersedia untuk dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan seluruh

pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan sebagaimana tersebut di atas, dan

bersedia untuk diawasi oleh instansi yang berwenang.

Singkawang, November 2013

Yang menyatakan,

BONG LIE PHIN

Nomor bukti penerimaan

oleh instansi LH

Tanggal :

Penerima ;

LAMPIRAN

DOKUMENTASI DI LOKASI KEGIATAN

5

Page 6: Borneo Lentera Prima

Bahan baku kayu bakar untuk pembakaran keramik yang sedang dijemur

(a) (b)Tungku pembakaran yang ada di Borneo Lentera Prima.

Gambar a. Dua tungku untuk pembakaran bata dan Gambar b. Tungku naga pembakaran keramik (guci)

6

Page 7: Borneo Lentera Prima

Proses pembentukan dan penggambaran keramik

Proses Pewarnaan keramik dan keramik yang siap dipasarkan

Keramik yang banyak diminati oleh masyarakat di daerah hulu Kal-Bar

7