BORANG 3B PRODI S1 STIE IBS.doc
-
Upload
eka-gazerock -
Category
Documents
-
view
112 -
download
20
Transcript of BORANG 3B PRODI S1 STIE IBS.doc
AKREDITASI PROGRAM STUDI STRATA S1
BUKU IIIBBORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI
BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGIJAKARTA 2009
1 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
BAN-PT
EDISI 7 JANUARI
2010
DAFTAR ISI
Halaman
STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
5
STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU
12
STANDAR 3 MAHASISWA DAN LULUSAN 42
STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA 53
STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK 58
STANDAR 6 PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI
67
STANDAR 7 PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA
79
DAFTAR LAMPIRAN 86
2 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI STRATA S1*
IDENTITAS
Nama Perguruan Tinggi : STIE INDONESIA BANKING SCHOOLAlamat : Jl. Kemang Raya No. 35No. Telepon : (021) 7179 1838, 719 5474No. Faksimili : (021) 7195486Homepage dan E-Mail : http://www.ibs.ac.id
Nomor dan TanggalSK Pendirian Institusi : 37/D/O/2003 tanggal 13 Maret 2003 juncto No.
69/D/O/2004 tanggal 11 Mei 2004
Pejabat yang Menerbitkan SK : Satryo Soemantri Brodjonegoro
Identitas berikut ini mengenai Unit Pengelola Program Studi Strata S1:
Nama Unit Pengelola Program Studi Strata S1 : STIE Indonesia Banking School Alamat : Jl. Kemang Raya No. 35 Jakarta SelatanNo. Telepon : (021) 7179 1838, 719 5474No. Faksimili : (021) 7195486Homepage dan e-mail : http://www.ibs.ac.id
Nomor dan TanggalSK Pendirian Unit PengelolaProgram Studi Strata S1 : 37/D/O/2003 - 13 Maret 2003
Pejabat yang Menerbitkan SK : Satryo Soemantri Brodjonegoro
Program studi yang dikelola oleh Unit Pengelola Program Studi Strata S1:
1. PS Manejemen (Jenjang pendidikan S1)2. PS Akuntansi (Jenjang pendidikan S1)
Isian selanjutnya adalah informasi yang mencakup semua program studi dalam Unit Pengelola Program Studi Strata S1
Keterangan: * Borang ini diisi oleh unit pengelola Program Studi Strata S1. Unit pengelola adalah
lembaga yang melakukan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran) terutama dalam rangka resource deployment and mobilization, untuk penjaminan mutu program studi. Unit pengelola program studi ditentukan oleh perguruan tinggi masing-masing, misalnya pada jurusan, departemen, fakultas, program pascasarjana, sekolah, sekolah pascasarjana, atau sekolah tinggi.
3 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
IDENTITAS PENGISI BORANG
Nama : Dr. Siti SundariNIDN : 0317025102Jabatan : Ketua STIE Indonesia Banking SchoolTanggal Pengisian : 19 - 12 - 2012Tanda Tangan :
Nama : Donant Alananto Iskandar, SE, MBANIDN : 0012027101Jabatan : Wakil Ketua I STIE Indonesia Banking SchoolTanggal Pengisian : 19 - 12 - 2012Tanda Tangan :
Nama : Taufiq Hidayat, SE, Akt, M.BankFinNIDN : 0301046702Jabatan : Wakil Ketua II STIE Indonesia Banking SchoolTanggal Pengisian : 19 - 12 - 2012Tanda Tangan :
Nama : Drs Atman Poerwokoesoemo, MMNIDN : 0319116404Jabatan : Wakil Ketua III STIE Indonesia Banking SchoolTanggal Pengisian : 19 - 12 - 2012Tanda Tangan :
4 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STANDAR 1
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
1.1 Visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian di tingkat unit pengelola Program Studi Strata S1
1.1.1 VisiVisi, Misi, tujuan dan sasaran STIE Indonesia Banking School disusun dengan mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Departemen Pendidikan Nasional 2005-2025,
Arsitektur Perbankan Indonesia (API), perkembangan standar akuntansi, dan perkembangan
yang terjadi dalam industri keuangan dan perbankan. Oleh karena itu, maka Visi IBS kedepan
mencerminkan jawaban atas tantangan yang akan dihadapi yaitu terciptanya sebuah sekolah
yang berfokus kepada perbankan dan keuangan yang profesional. Oleh karena itu Visi IBS
adalah “Menjadi banking school yang terkemuka di Indonesia”
1.1.2 MisiUntuk mencapai visi tersebut, maka Misi IBS adalah Menyelenggarakan pendidikan tinggi
yang menhasilkan lulusan bermultikompetensi; Berkepribadian, jujur dan mandiri; Menguasai
bidang perbankan dan keuangan; Menguasai teknologi informasi dan komunikasi; Memiliki
akuntabilitas dan responsibilitas; Memiliki keterampilan khusus di bidang perbankan melalui
program sertifikasi; Menguasai bahasa Inggris dengan IELTS di atas 5,5.
1.1.3 Tujuan
1. Membentuk lulusan yang profesional, multi kompetensi, berdedikasi pada pekerjaannya,
memiliki integritas dan mampu bersaing di tingkat nasional dan memiliki potensi untuk
melanjutkan studi kepada jenjang yang lebih tinggi.
2. Meningkatkan kemampuan dosen dibidang ilmu manajemen, ilmu akuntansi khususnya di
dalam operasional dan manajemen perbankan.
3. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat serta membangun kerjasama
antar lembaga terkait.
4. Mendorong terbentuknya atmosfir akademis yang mendukung pengembangan ilmu
pengetahuan dibidang manajemen, akuntansi dan perbankan.
5 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
1.1.4 Sasaran dan Strategi PencapaianSesuai dengan visi dan misi IBS, maka sasaran dan strategi pencapaian adalah sebagai berikut:
1.1.5 Sasaran dan Strategi Pencapaiannya
Pencapaian tujuan STIE IBS dituangkan dalam rencana stratejik yang pencapaiannya dikerucutkan menjadi sasaran tujuan, strategi pencapaian, dan waktu
pelaksanaannya. Sasaran dan Strategi STIE IBS disusun untuk memudahkan seluruh bagian STIE IBS dalam menjalankan seluruh aktivitasnya sehingga
tetap dilandaskan dan berdasarkan pada Visi dan Misi serta tujuan dari yang ingin STIE IBS.
No. Tujuan Sasaran Strategi Tolak Ukur (Measurement)
Waktu Realisasi
2011 2012 2013 2014 2015
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV1. Membentuk
lulusan yang profesional, multi kompetensi, berdedikasi pada pekerjaannya, memiliki integritas dan mampu bersaing di tingkat nasional dan memiliki potensi untuk melanjutkan studi kepada jenjang yang lebih tinggi.
1. Pengembangan Kurikulum
2. Peningkatan Status Akreditasi Program Studi
3. Peningkatan perekrutan jumlah mahasiswa baru
1. Pengembangan Kurikulum Program Studi Manajemen
2. Pengembangan Kurikulum Program Studi Akuntansi sesuai IFRS.
3. Peningkatan status Akreditasi Program Studi S1 Manajemen dan Akuntansi
4. Perolehan sertifikat ISO 9002
5. Pemasaran program studi S1 Manajemen dan Akuntansi
SAP dan Silabi baru
SAP dan Silabi baru
Status Akreditasi A
Status ISO
Jumlah Mahasiswa S1 baru 250
6 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
2. Meningkatkan
kemampuan
dosen dibidang
ilmu
manajemen,ilmu
akuntansi
khususnya
didalam
operasional dan
manajemen
perbankan.
1. Peningkatan kemampuan dosen dan tenaga kependidikan
2. Menyediakan fasilitas untuk dosen untuk meneruskan jenjang kependidikan dan kepangkatan
1. Pengiriman dosen dan tenaga kependidikan untuk studi lanjut
2. Pengiriman dosen dan tenaga kependidikan dalam pelatihan dan atau seminar
3. Perolehan Jenjang Jabatan Akademik
4. Perolehan Sertifikasi Dosen
Jumlah dosen yang mendapat tugas belajar 3 untuk S2 dan 4 untuk S3, sedangkan tenaga pengajar 1 untuk S2
Dosen dan tenaga kependdikan yang ikut seminar dan pelatihan minimal 1x dalam 1 tahun
Prosentase Dosen ber JJA 100%
Jumlah Dosen yang bersertifikat dosen 6
3. Mengembangkan
penelitian dan
pengabdian
masyarakat serta
membangun
kerjasama antar
1. Dosen melakukan banyak penelitian sebagai fungsi Tri Darma Pendidikan
2. Pengembangan
1. Mengadakan pelatihan penulisan dana hibah bersaing
2. Menyediakan dana untuk Penelitian
Minimal sekali dalam setahun
Dianggarkan dalam setiap RKAT
7 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
lembaga terkait. kerjasama antar lembaga
3. Peningkatan peran serta dalam kegiatan antar universitas dan lembaga
3. Hibah Penelitian dari PPSK BI kepada mahasiswa
4. Penjajakan Kerjasama dengan Universitas dari Malaysia
5. Pelaksanaan Magang di Bank Indonesia
6. Kerjasama Pelatihan dengan Universitas Pancasila
7. Kerjasama dengan PPSK BI
Mahasiswa mendapatkan hibah penelitian
Terbentuknya MOU
Terlaksananya Magang
Terlaksananya Kegiatan
Terlaksananya Pengajaran Mata Kuliah Kebanksentralan
4. Mendorong
terbentuknya
atmosfir
akademis yang
mendukung
pengembangan
ilmu
pengetahuan
dibidang
manajemen,
akuntansi dan
perbankan.
1. Peningkatan daya dukung sarana dan prasarana kampus
2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Olahraga, Kesenian dan Profesi
1. Pemindahan ruang perpustakaan
2. Penggantian dan updgrade computer PC dan infocus di kelas
3. Program NBF, IBS Super Cup, IBS Super Sound
4. Pemilihan Best Student
5. Program MIM dan AGTI
Ruang perpustakaan berikut kelengkapannya yang baru
Jumlah komputer dan infocus yang baru 10 pasang
Kegiatan Terlaksana
Terpilihnya Best Student
Kegiatan Terlaksana
8 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
6. Mengikuti Olimpiade Akuntansi
7. Mengikuti Lomba Karya Ilmiah
Jumlah tim yang dikirimkan adalah tiga timJumlah tim yang dikirimkan adalah tiga tim
9 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
1.2 Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi, serta tingkat pemahaman sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan tentang visi, misi dan tujuan unit pengelola Program Studi Strata S1.
Upaya Penyebaran/Sosialisasi Tentang Visi, Misi dan TujuanAgar dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik, visi, misi, tujuan dan sasaran STIE
Indonesia Banking School tersebut disosialisaikan melalui beberapa media seperti:
1) Pedoman Mahasiswa STIE Indonesia Banking School yang diterbitkan setiap tahun dan
dibagikan secara cuma-cuma.
2) Rencana Strategis STIE Indonesia Banking School,
3) Dokumen elektronik di website www.ibs.ac.id
4) Disampaikan pada setiap rapat atau pertemuan yang dilakukan oleh program studi
dengan para mahasiswa (gambar 1.1), dosen tetap dan tidak tetap (gambar 1.2 dan 1.3)
serta karyawan (gambar 1.4) .
5) Menyampaikan Visi, Misi dan Sasaran IBS melalui media banner yang ditempat-kan di
tempat strategis sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh dosen, karya-wan dan
mahasiswa (gambar 1.5).
6) Menyampaikan Visi, Misi dan Sasaran IBS melalui media pigura yang ditempat-kan di
ruang kerja pimpinan, dosen, karyawan dan ruang kuliah.
Gambar 1.1 Gambar 1.2
Gambar 1.3 Gambar 1.4
10 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Gambar 1.5
Tingkat Pemahaman Terhadap Visi, Misi dan Tujuan STIE IBSHingga saat ini visi, misi, dan tujuan tersebut sudah dipahami oleh seluruh civitas akademika
STIE Indonesia Banking School dan dijadikan acuan setiap perencanaan dan pelaksaaan
program untuk kemajuan STIE Indonesia Banking School demi mewujudkan Tri Dharma
perguruan tinggi.
Mahasiswa umumnya telah memahami bahwa dengan kuliah di STIE Indonesia Banking
School akan memperoleh kompetensi untuk berkiprah dalam pasar kerja di bidang
perbankan baik nasional dan internasional.
Para dosen umumnya juga telah memahami visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan, hal
tersebut terbukti dari tingginya motivasi untuk pengembangan ilmu baik melalui keterlibatan
dalam penulisan karya ilmiah, seminar internasional, memberikan pelatihan di bidang
akuntansi, keuangan dan perbankan.
Pemahaman tenaga kependidikan tentang visi, misi dan tujuan juga terus meningkat Setiap
bagian telah memiliki SOP yang disusun dengan acuan standar ISO, demikian pula berbagai
jenis layanan kepada mahasiswa telah dilakukan melalui sistem elektronik dalam rangka
mewujudkan standarisasi pelayanan yang menunjang pencapaian visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan.
11 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STANDAR 2
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAANDAN PENJAMINAN MUTU
2.1 Tata Pamong
Tata pamong program studi harus mencerminkan pelaksanaan good university governance dan mengakomodasi seluruh nilai, norma, struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku kepentingan program studi.
Tata pamong (governance) merupakan sistem untuk memelihara efektivitas peran para konstituen dalam pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, dan penyelenggaraan program studi. Tata pamong yang baik jelas terlihat dari lima kriteria yaitu kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, dan adil.
Tata pamong adalah suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif di dalam universitas/institusi yang mengelola program studi. Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong termasuk bagaimana kebijakan dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola yang kredibel dan sistem penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.
Organisasi dan sistem tata pamong yang baik (good governance) mencerminkan kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung-jawab dan keadilan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam mengelola program studi.
Sistem Tata Pamong di STIE Indonesia Banking School (IBS) telah dapat mejamin
terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan, dan keberhasilan strategi
sebagaimana pedoman yang telah ditetapkan dalam Renstra IBS. Hal ini tercermin dari 5
(lima) pilar, yaitu: pilar kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan pilar
keadilan. Kelima pilar tersebut dapat dideskripsikan secara rinci sebagai berikut.
Pilar KredibilitasProses belajar mengajar (PBM) dan berbagai aktivitas akademik lainnya di STIE
Indonesia Banking School merupakan tanggung jawab Ketua yang memiliki masa bakti 4
(empat) tahun. Kepemimpinan Ketua STIE Indonesia Banking School dapat dikatakan
telah memenuhi prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan
menerapkan prinsip keadilan dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan dalam suatu
sistem tata pamong yang baku.
Prinsip kredibilitas ditunjukkan dengan terpilihnya Ketua STIE Indonesia Banking School
yang memiliki kualifikasi akademik, pengalaman kerja dan kepemimpinan yang telah
teruji; disamping pemilihannya dilakukan melalui proses yang sangat demokratis. Tata
12 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
cara pemilihan pimpinan STIE Indonesia Banking School mengikuti peraturan yang
ditetapkan oleh Yayasan dan Senat tentang tata cara pengangkatan Calon Ketua dan
Wakil Ketua di lingkungan STIE Indonesia Banking School. Calon pimpinan yang
diusulkan akan menjalani fit and proper test dihadapan Pengurus Yayasan, BPH dan
Senat. Setiap calon kemudian dinilai untuk menentukan siapa yang layak menduduki
jabatan pimpinan.
Pemilihan ketua jurusan dan pejabat struktural lainnya dilakukan dengan cara fit and
proper test. Calon yang dipilih adalah calon yang mempunyai kompetensi dan komitmen
untuk menjalankan tugas. Mekanisme pemilihan Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan
pejabat Administrasi melibatkan seluruh tenaga akademik dan kependidikan sesuai
dengan pola kepemimpinan yang demokratis dan partisipatif. Ketua Jurusan, Sekretaris
Jurusan dan pejabat Administrasi dipilih dari tenaga akademik dan kependidikan yang
memiliki kredibilitas sangat baik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
operasional, organisasional, dan yang berkaitan dengan stakeholders, misalnya
kerjasama dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pilar TransparansiPilar transparansi penyelenggaraan pendidikan di STIE IBS ditunjukkan oleh sikap jajaran
pimpinan hingga di tingkat operasional dan dalam pelaksanaan standar operasional
prosedur (SOP) serta kebijakan penyelenggaraan operasional perkuliahan di IBS. Setiap
SOP dan kebijakan yang akan ditetapkan disosialisasikan terlebih dahulu kepada dosen
dan karyawan untuk menerima masukan. Disamping itu, sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu tahun, STIE IBS melaksanakan rapat kerja (Raker) tahunan untuk menyusun
rencana kegiatan dan anggaran tahun (RKAT) yang akan datang. RKAT tersebut
kemudian disampaikan kepada yayasan untuk disetujui. RKAT yang telah disahkan oleh
yayasan akan digunakan sebagai dasar operasional STIE Indonesia Banking School.
Wujud transparansi lainnya tercermin dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan-kegiatan akademik lainnya. Dalam hal
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi perkuliahan selalu dilakukan secara transparan
yang melibatkan Jurusan, mahasiswa, dan petugas tenaga kependidikan. Dalam kegiatan
penelitian di tingkat mahasiswa dan dosen selalu diadakan kompetisi terbuka melalui
evaluasi proposal maupun pelaporannya.
Pilar AkuntabilitasAkuntabilitas dapat dimaknai dapat dipertanggungjawabkan dalam hal pelaksanaan
kegiatan, penggunaan keuangan, dan diakui oleh pihak eksternal. Tanggung jawab dalam
pelaksanaan kegiatan keuangan diantaranya ditunjukkan dengan adanya Laporan
Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi
13 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
dan Rekan dengan pendapat wajar tanpa perkecualian (WTP). Disamping itu, STIE IBS
melaporkan kondisi keuangan setiap bulan kepada Yayasan Pengembangan Perbankan
Indonesai (YPPI) sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan. Substansi laporan
menyangkut pengeluaran keuangan untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, dan rumah tangga.
Dalam pelaksanaan pendidikan, sistem dan prosedur penjaminan mutu perkuliahan dan
operasional pendukung lainnya telah mendapat sertifikasi ISO 9000:2008 dari badan
akreditasi NQA. Perolehan sertifikat tersebut menunjukkan bahwa sistem yang berlaku di
STIE Indonesia Banking School telah sesuai dengan kaidah mutu internasional dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Proses pengendalian mutu akademik secara periodik dilakukan Komite Pengendalian
Mutu (KPM). KPM menyusun prosedur-prosedur operasional yang diperlukan oleh STIE
Indonesia Banking School, secara periodik kemudian dipantau pelaksanaannya. Apabila
terdapat penyimpangan, KPM akan membuat laporan ketidaksesuaian kepada Pimpinan
untuk dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional STIE Indonesia Banking School
menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, staffing,
leading, controlling. Fungsi planning dilakukan terkait dengan kegiatan perumusan visi,
misi, dan tujuan serta sasaran yang terukur dan realistik untuk dicapai. Berdasarkan hal
tersebut, dibuat program kerja serta anggaran STIE Indonesia Banking School setiap
tahun yang didiskusikan dengan seluruh tenaga akademik dalam rapat jurusan.
Perencanaan-perencanan yang bersifat operasional dan teknis dilakukan dengan
menggunakan mekanisme rapat jurusan yang terjadwal, misalnya setiap awal semester
dilakukan perencanaan untuk kegiatan akademis pada semester bersangkutan, seperti
penentuan matakuliah yang diampu oleh masing-masing tenaga akademik. Kualitas atau
mutu perencanaan jurusan dipantau oleh KPM.
Tenaga akademik dan tenaga kependidikan telah dikelola dengan baik agar memiliki
profesionalisme dalam melaksanakan kewajibannya. Untuk mendapatkan tenaga
akademik yang berkompenten, proses rekrutmen dilakukan oleh Bagian SDM dengan
mempertimbangkan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengembangan tenaga
kependidikan dilakukan dengan meningkatkan kemampuan melalui pelatihan dan
workshop yang berkaitan dengan ketataadministrasian dan Teknologi Informasi guna
menunjang pelayanan proses pembelajaran dan pengembangan.
Persyaratan dosen pengampu dilihat dari dua segi, yaitu kualifikasi dan kompetensi.
Kedua hal ini harus dipenuhi agar dapat menempatkan the right man on the right place
dan untuk itu diperlukan kerjasama/koordinasi antara Jurusan dengan Bagian Akademik
dan SDM. Kualifikasi dosen IBS antara lain lulusan magister (S2) yang salah satu
gelarnya dari universitas negeri dengan kompetensi yang sesuai kompetensi prodi dan
14 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
diutamakan yang sudah memili jenjang jabatan akademik (JJA). Disamping persyaratan
itu, beban mengajar maksimal yang dibolehkan untuk setiap dosen adalah 12 sks per
semester, bisa lebih dengan keputusan Waket I agar tidak terjadi overload karena
disamping mengajar dosen juga mempunyai tugas Tridarma yang lain. Hal ini antara lain
dimaksudkan juga agar para dosen dapat mengajar dengan baik dan melakukan updating
terhadap materi PBM.
Pilar Tanggung JawabSebagai bentuk pelaksanaan pilar tanggung jawab, pimpinan STIE Indonesia Banking
School mengadakan rapat pimpinan untuk menyusun rencana kerja minggu yang akan
datang sekaligus melakukan evaluasi terhadap hasil rapat minggu sebelumnya
sebelumnya. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua STIE Indonesia Banking
School. Hasil rapat mingguan tersebut kemudian dikomunikasikan kepada kepala unit
kerja untuk dilaksanakan. Pelaksanaan kerja kemudian dipertanggungjawabkan dalam
bentuk laporan oleh masing-masing pimpinan unit kerja yang terdiri atas pelaksanaan
hasil kerja dan pertanggungjawaban dari sisi keuangan. Laporan tersebut sekaligus
sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Dalam bidang akademik, Ketua Jurusan dibantu oleh Kepala BAAK bertanggung jawab
secara rutin harian untuk memonitor pelaksanaan perkuliahan. Apabila terdapat dosen
yang mengajar tidak sesuai jadwal dan SAP, maka Ketua Jurusan akan segera membuat
Laporan Ketidaksesuaian yang akan disampaikan kepada Waket I Bidang Akademik
untuk segera diambil keputusan.
Disamping itu, kepemimpinan di Jurusan Akuntansi dan Manajemen telah berjalan efektif.
Ketua Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan telah mengarahkan dan memotivasi semua
unsur di Akademik untuk bersama-sama berkomitmen memegang teguh nilai, norma,
etika, dan budaya organisasi dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
Pengambilan keputusan bersifat partisipatif dan demokratis, yaitu dengan melibatkan
semua pihak melalui rapat-rapat jurusan.
Pilar KeadilanPelaksanaan pilar keadilan di STIE Indonesia Banking School dilaksanakan dalam bentuk
sebagai berikut:
1) Pemberian fasilitas tugas belajar diberikan kepada dosen dan karyawan yang telah
menunjukkan pengabdian dan kinerja yang baik.
2) Dosen dan karyawan diberikan tugas untuk mengikuti pelatihan atau kursus sesuai
dengan kompetensi dan bidang tugasnya.
3) Penentuan besaran gaji dikaitkan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman
kerja.
15 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
4) Sisa hasil usaha STIE Indonesia Banking School dibagikan kepada seluruh dosen dan
karyawan sesuai dengan golongan, kinerja dan kepangkatan.
5) Promosi jabatan dikaitkan dengan kinerja karyawan dan dosen.
Dosen dan Karyawan yang melakukan pelanggaran kode etik dan tata tertib STIE
Indonesia Banking School diberikan surat peringatan sampai dengan pemutusan
hubungan kerja.
Selain kelima pilar di atas, Tata Pamong di Indonesia Banking School di mata publik
dilakukan dengan kerja sama yang telah dilakukan bersama beberapa Institusi seperti
Perbarindo Jakarta dengan mengadakan seminar tentang kejahatan perbankan, Kantor
Bank Indonesia Malang dan Perbarindo Jawa Timur yaitu melakukan pelatihan perbankan
untuk Bank Perkreditan Rakyat Malang Raya Jawa Timur, serta kedatangan beberapa
Sekolah Tinggi dan Universitas ternama melaksanakan studi banding ke IBS seperti:
Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Universitas Bakrie Jakarta dan Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Perbankan Indonesia Padang Sumatera Barat.
2.2 Gambarkan struktur organisasi unit pengelola Program Studi Strata S1 serta fungsi/tugas manajemennya.
STRUKTUR ORGANISASISTIE INDONESIA BANKING SCHOOL
16 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Fungsi dan Tugas Setiap Jabatan sebagai berikut:1. Ketua IBS
Ketua memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi STIE
IBS serta hubungan dengan lingkungannya. Ketua memegang wewenang dan
tanggung jawab atas seluruh organisasi STIE IBS. Ketua STIE IBS wajib
mengajukan rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan kepada
YPPI untuk memperoleh persetujuan dan pengesahan. Ketua STIE IBS wajib
menyampaikan laporan kinerja semesteran dan rencana tahunan kepada YPPI
untuk memperoleh pengesahan. Ketua STIE IBS bertugas mengelola dan
mengembangkan STIE IBS secara menyeluruh, sistimatis dan berkelanjutan.
2. Wakil Ketua ITugas Wakil Ketua I adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan
pengembangan STIE IBS di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, administrasi, pelayanan perpustakaan, dan serta
membuat perencanaan, pemantauan dan pengendalian kegiatan operasional dalam
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Wakil Ketua IITugas Wakil Ketua II adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan
pengembangan STIE IBS dibidang keuangan, meningkatkan kualitas pengelolaan
keuangan, SDM, administrasi, pelayanan umum, dan kualitas hubungan dengan
dunia usaha, perguruan tinggi lainnya, pemerintah dan masyarakat, serta pelayanan
STIE IBS lainnya.
4. Wakil Ketua IIIMerumuskan kebijakan pengelolaan dan pengembangan STIE IBS di bidang
pembinaan mahasiswa dan alumni, IT dan kerjasama kelembagaan.
5. Direktur Program MMTugas Utama/Inti Direktur Program MM adalah memimpin dan mengelola serta
bertanggungjawab terhadap program pascasarjana, memonitor kegiatan proses
pembelajaran, menetapkan target peserta program MM dan mencapai target
tersebut, memberikan bimbingan, arahan maupun konsultasi kepada bawahan,
mengupayakan peningkatan kualitas program pascasarjana, memelihara dan
meningkatkan hubungan dengan pihak eskternal, melaksanakan rencana kerja dan
17 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
anggaran (RKAT) setiap tahun.
6. Sekretaris Program MMTugas Sekretaris Program MM adalah membantu Direktur program MM dalam
pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan
mengendalikan operasional harian program MM IBS.
7. Kepala Jurusan AkuntansiTugas Ketua Jurusan Akuntansi adalah merumuskan rencana tindak pengelolaan
dan peningkatan kualitas serta citra Jurusan Akuntansi STIE IBS, meningkatkan
kualitas proses pendidikan dan pengakuan masyarakat kepada Jurusan Akuntansi
STIE IBS, meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan dan mahasiswa Jurusan
Akuntansi STIE IBS secara berkelanjutan, meningkatkan produktivitas dan kinerja
Jurusan Akuntansi STIE IBS di bidang pendidikan, dan meningkatkan produktivitas
tenaga kependidikan, tenaga administrasi dan mahasiswa pada Jurusan Akuntansi,
merencanakan, melaksanakan, melakukan pemantauan dan pengendalian kegiatan
operasional dalam bidang pendidikan pada Jurusan Akuntansi.
8. Kepala Jurusan ManajemenTugas Ketua Jurusan Manajemen adalah merumuskan rencana tindak pengelolaan
dan peningkatan kualitas serta citra Jurusan Manajemen STIE IBS, meningkatkan
kualitas proses pendidikan dan pengakuan masyarakat kepada Jurusan Manajemen
STIE IBS, meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan dan mahasiswa Jurusan
Manajemen STIE IBS secara berkelanjutan, meningkatkan produktivitas dan kinerja
Jurusan Manajemen STIE IBS di bidang pendidikan, dan meningkatkan
produktivitas tenaga kependidikan, tenaga administrasi dan mahasiswa pada
Jurusan Manajemen, merencanakan, melaksanakan, melakukan pemantauan dan
pengendalian kegiatan operasional dalam bidang pendidikan pada Jurusan
Manajemen.
9. Kepala P3MKepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat merencanakan dan
mengkoordinasikan pelaksana akademik di bidang penelitian keilmuan dan profesi
serta pengabdian kepada masyarakat, yang bertugas merumuskan dan melakukan
koordinasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta
pengukuran kinerja unit-unit kerja di lingkungan STIE IBS.
10. Kepala Bagian Administrasi Akademik
18 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Kepala Bagian Pelayanan Administrasi Akademik memiliki tugas mengkoordinasikan
seluruh administrasi, tata laksana dan organisasi kegiatan akademik di lingkungan
STIE IBS secara terpusat serta melaksanakan pelayanan teknis dan administratif.
11. Kepala Bagian Marketing Adapun tugas Kepala Bagian Marketing adalah sebagai berikut bertugas untuk
melakukan analisis pasar, meneliti persaingan dan kemungkinan perubahan
permintaan serta mengatur distribusi promosi, menentukan kebijaksanaan dan
strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan,
harga dan promosi, mengidentifikasikan kebutuhan konsumen (masyarakat) dan
tingkat persaingan sehingga dapat ditentukan rencana volume (jumlah) penjualan,
dan melakukan pemetaan (mapping) pasar untuk program studi baik dari sisi harga,
kompetensi, dan keberlanjutan program studi.
12. Kepala Bagian KeuanganKepala Bagian Keuangan memiliki tugas mengkoordinasikan seluruh administrasi,
tata laksana dan organisasi kegiatan keuangan dan kegiatan penunjang lainnya di
lingkungan STIE IBS secara terpusat.
13. Kepala Bagian PerpustakaanKepala Bagian Pelayanan Perpustakaan memiliki tugas mengkoordinasikan seluruh
administrasi, tata laksana dan organisasi pelayanan perpustakaan di lingkungan
STIE IBS secara terpusat, dan melaksanakan pelayanan teknis dan administratif.
14. Kepala Bagian KemahasiswaanKepala Bagian Pelayanan Kemahasiswaan memiliki tugas mengkoordi-nasikan
seluruh administrasi, tata laksana dan organisasi kegiatan kemahasiswaan di
lingkungan STIE IBS secara terpusat, dan melaksa-nakan pelayanan teknis dan
administratif.
15. Kepala Bagian Gedung dan UmumKepala Bagian Pelayanan Gedung dan Umum memiliki tugas mengkoordi-nasikan
tatalaksana Gedung dan Umum di lingkungan STIE IBS secara terpusat, dan
melaksanakan pelayanan teknis dan administratif.
16. Kepala Bagian SDMKepala Bagian SDM memiliki tugas untuk mengadministrasikan dan meningkatkan kapasitas dan pembinaan dosen dan tenaga kependidikan di STIE IBS secara berkelanjutan.
19 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Dewan Penyantun STIE Indonesia Banking School antara lain: Ketua:
Ir. Hartadi A. Sarwono, Ph.D.Deputi Gubernur Bank Indonesia
puti Direktur di Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, kemudian pada tahun 2000 dipercayakan sebagai direktur di direktorat tersebut. Pada tahun 2003, beliau menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo. Hartadi A. Sarwono diangkat pertama kali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.102/M Tahun 2003, tertanggal 13 Juni 2003. Kemudian beliau diangkat kembali untuk masa jabatan yang kedua kali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.43/P tanggal 10 Juni 2008 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 26 Juni 2008.
Anggota: Muliaman D. Hadad, Ph.DKetua Otoritas Jasa Keuangan
tahun 2005. Saat ini beliau juga aktif dalam kepengurusan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai Sekjen, dan dosen di beberapa perguruan tinggi di Jakarta. Muliaman D. Hadad diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.69/P Tahun 2006, tanggal 22 Desember 2006 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 11 Januari 2007.
Anggota: Dr. Halim Alamsyah SE, SH, MA
20 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia Jakarta dan gelar PhD dalam bidang Business and Economics, dari Monash University, Melbourne, Australia. Mengawali karirnya sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia Mataram tahun 1986. Pada tahun 2003 diangkat sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan dan sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan sejak
Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Institut Teknologi Bandung, dan memperoleh gelar MA dalam bidang Macroeconomics dan PhD dalam bidang Monetary Theory and Policy, keduanya di University of Oregon, Eugens-Oregon, Amerika Serikat.Beliau masuk sebagai staf di Bank Indonesia pada tahun 1980. Tahun 1997-1990 beliau menjabat sebagai De-
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, dan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, gelar Master of Arts dalam bidang Development Economics, Boston University, Massachussets, USA dan meraih gelar Doktornya dalam bidang Ilmu Ekonomi, dari Universitas Indonesia, Jakarta.
Deputi Gubernur Bank Indonesia
Karir di Bank Indonesia diawali pada tahun 1982 sebagai staf analis kredit, di Urusan Kredit Koperasi, yang berlanjut sebagai staf peneliti di Urusan Ekonomi dan Statistik. Tahun 1999 diangkat sebagai Deputi Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, dan berselang satu setengah tahun kemudian, tepatnya Juli 2000, Halim Alamsyah diangkat sebagai Kepala Biro Gubernur Bank Indonesia. Pada Tahun 2002 beliau dipromosikan sebagai Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan. Sejak Januari 2003, jabatan yang diemban berturut-turut adalah pos penugasan sebagai Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat pada April 2005, dan Direktur Direktorat Statistik dan Moneter pada Pebruari 2006, sebelum akhirnya ditempatkan sebagai Direktur DPNP pada Maret 2007. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No.63/P Tahun 2010 tanggal 1 Juni 2010, Halim Alamsyah diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 17 Juni 2010.
2.3 KepemimpinanKepemimpinan program studi harus secara efektif memberi arah, motivasi dan inspirasi
untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui
strategi yang dikembangkan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi
yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan
pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual
dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan
arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional
berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional
program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja
antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan
kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
21 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Jajaran pimpinan di STIE IBS selalu memberikan arah, motivasi, dan inspirasi dalam
mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi
yang dikembangkan sebagaimana tertuang dalam Renstra STIE IBS.
Kepemimpinan di STIE IBS juga dilaksanakan atas dasar sistem dan prosedur yang
berlaku dan regulasi lainnya, sehingga semua jajaran pimpinan dapat mengambil
keputusan dengan tepat, cepat, dan tidak melanggar kaidah-kaidah yang telah
disepakati.
Kepemimpinan dengan karakteristik di atas dilakukan secara kolegial dan sinergis
antara Ketua, Wakil Ketua, Ketua dan Sekretaris Jurusan, dan Direktur Program
Magister Manajemen yang mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan
(pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat), pembinaan sivitas
akademika.
Selama ini kepimpinan di STIE IBS telah memenuhi persyaratan sebagai
kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasional, dan kepemimpinan
publik.
1. Kepemimpinan operasional ditunjukkan dengan kemampuan pemimpin untuk
menerjemahkan semua kebijakan melalui Standard Operating and Procedures
(SOP) hingga di tingkat organisasi paling bawah sehingga kebijakan tersebut dapat
dilaksanakan dengan sangat baik.
Ketua STIE Indonesia Banking School memberikan pengarahan tentang prosedur perkuliahan
Kepala Bagian Administrasi Akademik sedang memimpin rapat koordinasi pelaksanaan prosedur perkuliahan
2. Kepemimpinan Organisasional dapat dijelaskan bahwa setiap unit pimpinan di
STIE IBS telah memahami dan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sesuai dengan tata kerja organisasi yang telah ditetapkan. Hal ini tercermin dari 22
Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
kredibilitas, prestasi, dan inovasi yang telah dicapai oleh STIE, Jurusan, Program
Studi dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan di STIE IBS.
Waket I sedang memberikan penjelasan tentang rencana dan prosedur perkuliahan dihadapan pimpinan dan semua
dosen di ruang serbaguna STIE IBS agar perkuliahan sesuai dengan SOP yang berlaku.
Waket II sedang menjelaskan tentang prosedur keuangan kepada karyawan/i
STIE IBS agar prosedur keuangan di IBS agar transaksi sesuai dengan standar.
Wakil Ketua II dan III sedang memberikan penjelasan kepada mahaiswa tentang beasiswa
3. Kepemimpinan Publik, kepemimpinan di STIE IBS telah berhasil menjalin
kerjasama dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta baik di dalam maupun
di luar negeri. Kerjasama dengan institusi dalam negeri diantaranya: kerjasama
dengan Bank Indonesia, BPR, BRI, LPPI, Dirjen Pajak, Jamkrindo dan lembaga
lainnya. Kerjasama dengan institusi luar negeri diantaranya: KAP Mazsar, George
Mason University. Untuk kedepannya akan dilakukan kerjasama dengan Universitas
di Malaysia, Belgia dan Australia. Dr Siti Sundari sebagai seorang pakar perbankan
telah menjadi narasumber seminar yang terkait dengan perbankan antara lain
tentang OJK, seminar PERBARINDO: Peningkatan Daya Saing BPR untuk
Meningkatkan Perannya dalam Melayani UKM, Pembicara seminar Fraud
Perbankan dan lainnya.
Selain persyaratan di atas, kepemimpinan di STIE IBS juga mencerminkan figur yang:
23 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
1. Visioner. Memiliki pandangan bahwa STIE IBS di masa depan menjadi center of
excellence di bidang ilmu administrasi pada level nasional maupun internasional.
2. Demokratis. Mau menerima kritik maupun saran dalam merencanakan dan
melaksanakan segala aktifitas yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Transparan. Dalam menjalankan kepemimpinan selalu berpegang pada prinsip
keterbukaan, informatif dan akuntabel. Transparansi yang dimaksud menyangkut
pelaksanaan akademik, administrasi umum dan kepegawaian, maupun bidang
kemahasiswaan.
4. Inovatif. Mengembangkan terobosan-terobosaan baru demi kemajuan PBM, baik
menyangkut sistem pengelolaan akademik, administrasi umum dan kepegawaian,
bidang kemahasiswaan, maupun pengembangan program-program studi
baru.selalu dapat memberikan arah, motivasi, dan inspirasi dalam mewujudkan visi,
melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi yang
dikembangkan sebagaimana tertuang dalam Renstra STIE IBS.
2.4 Sistem PengelolaanSistem pengelolaan fungsional dan operasional unit pengelola program studi
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan,
pengarahan, representasi, dan penganggaran.
Jelaskan pelaksanaan sistem pengelolaan unit pengelola program studi Program Studi
Strata S1. Jelaskan pula ketersediaan dokumen renstra dan renop fakultas/PT,
rencana pengembangan unit pengelola program studi, dan SOP.
Sistem pengelolaan STIE IBS didasarkan pada Renstra tahun 2012 – 2015 dan Renstra
tersebut dijabarkan kedalam Rencana Operasional (Renop) yang dilaksanakan dalam
setiap tahun akademik. Sistem pengelolaan akademik dan personalia di bawah koordinasi
Wakil Ketua I (Bidang Akademik), Wakil Ketua II (Bidang Administrasi Umum dan
Keuangan) dan Wakil Ketua III (Bidang Kemahasiswaan, Umum, IT dan Kerjasama).
Renstra STIE IBS tahun 2012 -2015 meliputi bidang:
1. Bidang Akademik Rencana strategis bidang akademik antara lain Prodi Manajemen dan Manajemen
serta Prodi Program Studi Strata S1 Manajemen disusun untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan pengajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mengutamakan kompetensi keuangan dan perbankan dalam proses
pembelajaran dengan cara:
1) Memiliki kurikulum keuangan dan perbankan yang berbasis kompetensi.
24 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
2) Memiliki tenaga pendidik yang kompeten dalam keuangan dan perbankan,
dan mengajar sesuai dengan kompetensinya.
3) Memiliki media pengajaran keuangan dan perbankan yang sesuai untuk
mendukung proses belajar mengajar.
4) Memiliki metode dan tehnik pengajaran yang dapat meningkatkan
kompetensi keuangan dan perbankan.
b) Melahirkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang keuangan dan ilmu
perbankan secara proporsional dengan:
1) Memiliki standar penerimaan mahasiswa.
2) Memiliki sistem pengendalian mutu.
3) Memiliki sistem evaluasi yang standar
c) Melaksanakan penelitian dan pengabdian secara proporsional. Tujuan tersebut
akan dicapai dengan:
1) Terwujudnya penelitian bidang keuangan dan perbankan yang proporsional
untuk dimanfaatkan bagi perkembangan iptek dan bernilai publikasi.
2) Terwujudnya pengabdian yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
d) Membudayakan integritas dengan:
1) Memiliki sistem pendidikan yang menjunjung tinggi integritas.
2) Terciptanya akhlak melalui pendidikan agama yang sesuai dengan
keyakinan masing-masing.
e) Mengembangkan STIE IBS menjadi Institut Perbankan Indonesia “IBS” dengan
mendirikan program studi perbankan syariah, hukum perbankan, sistem
informasi perbankan, dan teknik informatika perbankan dengan memperhatikan
kebutuhan masyarakat.
f) Memperoleh akreditasi “A” untuk program studi Manajemen dan Akuntansi serta
akreditasi B untuk program Magister Manajemen.
g) Menambah tenaga dosen, terutama untuk jurusan Manajemen dan Akuntansi
sehingga dapat dicapai ratio dosen mahasiswa 1:25
h) Meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris sehingga mahasiswa dapat
mencapai skor TOEFL minimal 500
i) Meningkatkan kualitas proses ajar-mengajar sehingga mahasiswa dapat
mencapai indeks prestasi kumulatif rata-rata 3.
j) Meningkatkan kapasitas tampung ruang kuliah dengan cara menambah jam
belajar mulai dari jam 8 (delapan) pagi sampai dengan 21.50 WIB.
k) Penambahan dan pemutakhiran fasilitas, sarana dan prasarana akademik dan
umum dengan menambah server untuk laboratorium komputer Manajemen, dan
25 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
1 (satu) server untuk jaringan internet dan modul perkuliahan.
l) Melakukan penyempurnaan kurikulum yang disesuaikan dengan kebijakan
pemerintah dan kebutuhan masyarakat.
m) Menugaskan dosen untuk menyusun modul laboratorium Manajemen pengantar
dan menengah, audit, statistik dan perpajakan.
n) Mengubah secara bertahap metode pengajaran satu arah menjadi metode
student learning centred dengan memberikan pelatihan kepada dosen.
o) Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja dosen, agar dapat
bekerja secara profesional.
p) Menambah koleksi buku perpustakaan
q) Melaksanakan sertifikasi penjaminan mutu ISO 9000:2008 terhadap proses
pendidikan dan administrasi akademik untuk menjamin kualitas mutu IBS.
2. Bidang KemahasiswaanBidang Kemahasiswaan bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan
potensi mahasiswa dibidang profesi, organisasi, minat dan bakat, pembinaan
kedisiplinan dan pengembangan aktivitas antar universitas dan ekstra universitas
serta hubungan alumni.
Pembinaan dan pengembangan potensi mahasiswa dibidang profesi, organisasi,
minat dan bakat dilaksanakan melalui penyelenggaraan berbagai aktivitas
kemahasiswaan dimana mahasiswa didorong untuk berperan serta dalam setiap
kegiatan kemahasiswaan baik dalam kepanitiaan maupun kepesertaan dalam: 1)
kegiatan terkait profesi masa depan, 2) kegiatan terkait pengembangan kemampuan
olahraga, 3) kegiatan terkait pengembangan berkesenian dan 4) kegiatan terkait
pengabdian masyarakat.
Pembinaan kedisiplinan dilaksanakan melalui penetapan tertib beraktivitas dan tertib
berbusana dengan tujuan membudayakan bekerja tertib dan disiplin sesuai dengan
budaya di lingkungan perbankan.
Pengembangan aktivitas antar universitas dan ekstra universitas dilaksanakan
melalui: 1) keikutsertaan mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan dalam event –
event nasional maupun internasional dan
2) penyelenggaraan event–event berskala nasional maupun internasional.
Pengembangan hubungan alumni dilaksanakan melalui penyelenggaraan
komunikasi berkelanjutan dengan alumni IBS dalam rangka: 1) perbaikan &
pengembangan kualitas pendidikan IBS, 2) perbaikan masa tunggu lulusan melalui
penyediaan informasi lowongan kerja dan 3) menyiapkan lulusan untuk mampu 26
Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
memasuki dunia kerja.
Rencana pengembangan bidang kemahasiswaan tahun 2012-2015 adalah sebagai
berikut:
Tahun 2012 –
2013Tahun 2014 Tahun 2015
Pembinaan &
pengembangan
potensi
mahasiswa.
Meningkatkan
kemampuan
Bahasa
Inggris
sehingga
mencapai skor
TOEFL 500.
Melaksanakan
pelatihan
customer
service, trade
financing,
analis kredit,
letter of credit,
dan brevet
pajak.
Melibatkan
mahasiswa
dalam
kegiatan
penelitian
dosen
Membina
mahasiswa
dalam
kegiatan seni,
olahraga dan
budaya
Mempertahankan
kemampuan
Bahasa Inggris
dengan skor
TOEFL 500.
Melaksanakan
pelatihan customer
service, trade
financing, analis
kredit, letter of
credit, dan brevet
pajak.
Melaksanakan
persiapan
sertifikasi akuntan.
• Melibatkan
mahasiswa dalam
kegiatan penelitian
dosen
Membina
mahasiswa dalam
kegiatan seni,
olahraga dan
budaya sehingga
mampu
memperoleh
prestasi tingkat
lokal, nasional dan
internasional.
Mempertahankan
kemampuan Bahasa
Inggris dengan skor
TOEFL 500.
Melaksanakan
pelatihan customer
service, trade
financing, analis
kredit, letter of
credit, dan brevet
pajak.
Melaksanakan
sertifikasi akuntan.
Melibatkan
mahasiswa dalam
kegiatan penelitian
dosen
Membina
mahasiswa dalam
kegiatan seni,
olahraga dan
budaya sehingga
mampu memperoleh
prestasi tingkat
lokal, nasional dan
internasional.
27 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
sehingga
mampu
memperoleh
prestasi
tingkat lokal
dan nasional.
Pembinaan
kedisiplinan.
Mempertahan-
kan situasi
kampus yang
kondusif bagi
proses belajar
dan mengajar.
Mempertahan-kan
situasi kampus
yang kondusif bagi
proses belajar dan
mengajar.
Mempertahan-kan
situasi kampus yang
kondusif bagi proses
belajar dan
mengajar.
Pengembangan
aktivitas antar &
ekstra universitas.
Keikutsertaan
dalam lomba
karya ilmiah
mahasiswa
nasional.
Mengembang-
kan program
NBF menjadi
berskala
nasional.
Keikutsertaan
dalam lomba karya
ilmiah mahasiswa
nasional.
Mengembang-kan
program NBF
menjadi berskala
nasional.
Keikutsertaan dalam
lomba karya ilmiah
mahasiswa nasional.
Mempertahan-kan
program NBF yang
berskala nasional.
Keikutsertaan dalam
lomba karya ilmiah
mahasiswa
internasional.
Pengembangan
hubungan alumni.
Pembentukan
organisasi
alumni dan
database
alumni.
Penjejakan
alumni (alumni
tracking).
Melakukan
ker-jasama
dengan
lembaga job
fair dan lemba-
ga sertifikasi.
Mengaktifkan
organisasi alumni.
Melakukan
kerjasama dengan
lembaga job fair
dan lembaga
sertifikasi.
Mengaktifkan
organisasi alumni.
Melakukan
kerjasama dengan
lemba- ga job fair
dan lembaga
sertifikasi.
3. Bidang Sumberdaya Manusia
28 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Bidang Sumberdaya Manusia bertanggungjawab atas pengelolaan sumberdaya
manusia yaitu pemberdayaan, pembinaan dan pengelolaan tenaga dosen dan staf
mulai dari proses pengadaan (recruitment & selection) sampai kepada masa
purnabakti. Rencana pengembangan aspek sumberdaya manusia difokuskan
kepada:
a) Pemenuhan kebutuhan tenaga dosen yang mengacu kepada rasio dosen:
mahasiswa sesuai syarat akreditasi 1: 25 serta pemenuhan tenaga dosen
dengan kualifikasi berpendidikan linier baik untuk program studi manajemen
maupun akuntansi.
b) Perubahan besaran remunerasi dalam rangka mengakomodir pemenuhan
kebutuhan dosen ber status S3 yang memiliki remunerasi tinggi khususnya
dosen S3 Manajemen.
c) Perubahan pola remunerasi sesuai dengan ketentuan YPPI serta perbaikan
kesejahteraan pegawai (tenaga dosen maupun staf). Perubahan akan
diimplementasikan pada tahun 2012.
d) Menciptakan sistem insentip bagi dosen untuk melakukan penelitian sesuai
dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan tinggi.
e) Mendorong peningkatan prestasi dosen dalam rangka memperoleh dana hibah
penelitian baik nasional maupun internasional.
f) Meningkatkan kualitas dosen melalui pembukaan kesempatan bagi dosen untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
g) Mengimplementasikan program performance management system dan balanced
score card pada level seksi.
h) Penyempurnaan tata tertib pegawai dan peraturan terkait dengan pengelolaan
sumberdaya manusia lainnya.
4. Rencana Pengembangan Sarana Kampus dan Kerjasama Antar Lembaga
a) Kerjasama dengan lembaga pendidikan diarahkan kepada:
1) Pengembangan tenaga dosen dalam bentuk pengiriman tugas belajar,
seminar dan penelitian terutama dengan universitas di luar negeri.
2) Pengembangan kurikulum dan metodologi pengajaran.
3) Pendidikan lanjutan bagi tenaga dosen.
4) Pelaksanaan magang bagi mahasiswa. Saat ini pelaksanaan magang
bekerja sama dengan Bank Indonesia, BRI dan Perbarindo.
5) Perekrutan lulusan IBS. Saat ini bekerjasama dengan JobSDB.
6) Pelatihan pegawai bank.
b) Pengembangan Sarana dan Prasarana Kampus
1) Mempersiapkan perubahan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut serta
proses akreditas baik untuk program studi Strata 1 Manajemen dan
29 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Akuntansi serta program studi Strata 2 Magister Manajemen.
2) Meningkatkan produktivitas sarana dan prasarana kampus. IBS
menyewakan sarana dan prasarana IBS kepada umum khususnya SMA
untuk kegiatan wisuda kelas 12.
5. Bidang Pemasarana) Ordinary Activities
1) Member Get Member
Saat ini Member Get Member yang disosialisasikan kepada Civitas
Akademika Indonesia Banking School (Dosen, Karyawan, Mahasiswa)
dengan skema insentif sebagai berikut:
Insentif sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk setiap
formulir pendaftaran yang terjual melalui anggota Member Get Member
Insentif sebesar Rp. 450.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
untuk setiap siswa yang melanjutkan studinya di Indonesia Banking
School
2) Iklan Media Cetak (KOMPAS/TEMPO/ GO GIRL/ Koran Daerah) dan Talk
Show di Radio dan Televisi untuk menciptakan kesadaran akan merek
(Brand Awareness) IBS pada pemangku kepentingan (Stake Holder) di
kalangan pelajar SMA. Untuk Iklan di Koran KOMPAS diperlukan Iklan yang
berisi informasi IBS dengan spesifikasi: Full Colour, Minimal Half Page.
Untuk Iklan TEMPO menggunakan paket iklan berukuran ¼ halaman Koran
TEMPO, Black White. Untuk Iklan Majalah Go Girl direncanakan akan
ditayangkan kegiatan mahasiswa IBS.
3) Below The Line ( Follow Up hasil kunjungan Sekolah )
Melaksanakan MOU kerjasama antara sekolah dengan IBS berupa
keiikutsertaan IBS dalam kegiatan pameran pendidikan di sekolah-sekolah di
wilayah JABODETABEK, Menado, Samarinda, Mataram, Kupang, Cirebon,
Tegal, Pemalang, Brebes, Pekalongan, dan Serang.
4) Follow up hasil kegiatan pameran dalam bentuk telemarketing dan SMS
Blasting terhadap data siswa yang nama dan contactnya tercantum pada
data presensi pada pelaksanaan pameran pendidikan.
5) SMS Blasting, Telemarketing, dan Twitter Marketing IBS.
6) Mengikuti kegiatan Pameran besar Pendidikan di Jakarta Convention Centre 30
Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
& Istora Senayan dengan melibatkan personil CRO.
b) Extra Ordinary Activities
1) Pemasangan Spanduk atau iklan di area strategis (Iklan dalam bentuk
Billboard )
2) Melaksanakan kerjasama antara Bank Indonesia (BI) dengan IBS dalam
bentuk penggunaaan fasilitas gedung BI di kota Manado, Samarinda,
Mataram, Kupang, Cirebon, Tegal, Pemalang, Brebes, Pekalongan, dan
Serang untuk menyelenggarkan Ujian Saringan Masuk IBS.
3) Membuka jalur undangan penerimaan mahasiswa baru IBS untuk putra-putri
karyawan BI dan BPD
4) Kerjasama dengan LPPI dalam hal penyebaran brosur ke luar daerah
dengan menitipkan brosur tersebut pada staff LPPI yang sedang bertugas di
luar kota.
5) Kerjasama dengan BI, perbankan, perusahaan dan pemda dalam hal
pemberian Beasiswa kepada calon mahasiswa IBS.
6) Kerjasama antara IBS dengan SMA untuk memberikan Seminar / Ceramah
tentang Perbankan dan Lembaga Keuangan. Sekolah-sekolah tersebut
nantinya akan dijadikan sekolah binaan oleh IBS.
7) Penawaran kerjasama pendaftaran kolektif antara IBS dengan SMA melalui
Guru Bimbingan Konseling.
6. Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakata) Menugaskan kepada dosen untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat minimal satu kali dalam satu tahun.
b) Mengembangkan jaringan kerja sama penelitian dengan pusat penelitian,
lembaga pengetahuan, dan lembaga penelitian ternama di dalam dan di luar
negeri.
c) Mendukung peningkatan kemampuan dosen untuk bertindak sebagai konsultan
dan pengkaryaaan dosen dalam pengembangan SDM industri perbankan dan
lembaga keuangan di Indonesia.
d) Mendorong dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian atau gagasannya
secara lokal, nasional, dan global dengan menerbitkan jurnal atau majalah ilmiah
dan mendirikan lembaga penerbitan (Badan Penerbit IBS).
e) Mendorong dosen untuk memperoleh dana hibah penelitian dan pengabdian
masyarakat dari Kemdiknas
f) Melaksanakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa
antara lain: Trade Service, Treasury, Effective Selling Skills (Customer Service &
31 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Service Excellent), Credit Analysis, Brevet A & B, Manajemen Risiko, Aplikom,
MYOB.
7. Bidang KeuanganRencana strategi keuangan IBS tahun 2012-2015 mengacu kepada arah kebijakan
YPPI, kebijakan pemerintah dalam pembangunan pendidikan tinggi nasional,
kebijakan IBS, program-program kerja unit kerja IBS dan target kerja yang ingin
dicapai. Oleh karena sumber keuangan IBS masih terbatas, maka strategi keuangan
IBS diarahkan pada pembiayaan yang berfokus pada program kerja untuk mencapai
mutu. Rencana strategi keuangan IBS meliputi aspek pendanaan, pengeluaran,
pengembangan sistem keuangan berbasis komputer, dan pengembangan sumber
daya keuangan.
a) Strategi Pendanaan IBS
Strategi pendanaan IBS terutama bersumber terutama dari dana masyarakat
dan pemerintah. Penerimaan dana tersebut terutama yang bersumber:
1) Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), meliputi SPP program sarjana
reguler, program ekstensi dan program pascasarjana.
2) Non-SPP meliputi pendapatan formulir PMB, perlengkapan mahasiswa baru,
wisuda, parkir, penyewaan gedung dan pendapatan pelatihan.
3) Pendapatan yang berasal dari penyaluran beasiswa baik dari pemerintah
maupun swasta.
4) Penerimaan yang berasal dari hibah bersaing untuk penelitian dan
pengabdian masyarakat serta hibah untuk pengembangan universitas.
5) Pendapatan dari donator baik dari kalangan pemerintah maupun swasta.
6) Komposisi pendanaan non-SPP diharapkan mencapai 40% dari total
penerimaan.
b) Strategi Pengeluaran IBS
Strategi pengeluaran IBS terutama untuk:
1) Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dalam menghadapi era
globalisasi
2) Peningkatan kualitas pendidikan dan kemahasiswaan, peningkatan kualitas
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
3) Peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan
4) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
5) Penguatan sistem manajemen perguruan tinggi
c) Strategi Pengembangan Sistem Keuangan Berbasis Komputer
Strategi ini dilaksanakan dengan:
32 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
1) Pelaksanaan sistem anggaran yang berbasis kinerja dan transparan
2) Melakukan pembaruan terhadap Sistem Informasi Keuangan agar pelaporan
keuangan dapat dilakukan tepat waktu dan dapat mendukung manajemen
bagi pengambilan keputusan serta dapat diidentifikasi biaya pendidikan per
mahasiswa
3) Sistem informasi keuangan terjamin keamanannya.
d) Strategi Pengembangan Sumber Daya Keuangan
Strategi ini dilaksanakan dengan:
1) Pelatihan keuangan dan Manajemen untuk staff bagian keuangan
2) Melaksanakan pendidikan lanjut untuk karyawan keuangan
3) Melakukan rotasi jabatan untuk staf keuangan.
Sistem pengelolaan jurusan, program studi, ataupun kegiatan penunjang akademik
secara fungsional dan operasional berkaitan dengan planning, organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal. Sistem pengelolaan dilakukan
dengan prinsip:
1.Bottom up planning.
Kebijakan di STIE IBS mempertimbangkan informasi dan masukan dari bawah mulai
dari mahasiswa, karyawan, dosen. Sehingga setiap keputusan mencerminkan
permasalahan riil yang dihadapi seluruh civitas akademika, dan bukan semata-mata
keputusan dari atas (top down).
2.Demokratis.
Antar bagian organisasi dalam menjalankan tugas menghindari keputusan sepihak.
Kebijakan Ketua dan Wakil Ketua diambil secara musyawarah dengan Ketua
Jurusan begitu pula sebaliknya.
3.Partisipatif
Pertemuan koordinasi dengan semua elemen di STIE IBS dilakukan secara rutin
minimal satu bulan sekali. Kegiatan koordinasi ini terkait dengan penyusunan
kalender akademik, praktikum dan ujian, pelaksanaan Tugas Akhir, evaluasi
keberhasilan studi mahasiswa.
4.Familiar
STIE IBS merupakan sebuah keluarga besar. Hubungan antar person baik di level
pimpinan dan bawahan mengutamakan pendekatan kekeluargaan yang saling
menghormati dan tidak ada sekat dalam melakukan kontak. Keharmonisan
hubungan antar individu ditandai dengan keseimbangan antara pelaksanaan hak
dan kewajiban.
2.5 Sistem Penjaminan Mutu Unit Pengelola Program Studi Strata S1
33 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STIE IBS melaksanakan pengendalian Mutu dalam semua aktivitas dan strukturalnya.
Untuk mendukung terlaksananya sistem pengendalian mutu ini maka STIE IBS membentuk
Kantor Penjaminan Mutu (KPM) berdasarkan SK No.: 172/ KEP/STIE IBS/II/2011. Adapun
struktur dari KPM adalah sebagai berikut :
Ket : Gambar Struktur KPM STIE IBS
Didalam struktur IBS secara keseluruhan KPM berada tepat langsung di bawah ketua IBS,
dan menaungi seluruh struktural di IBS.
Melalui KPM ini STIE IBS telah mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
STIE Indonesia Banking School. Di dalam SPMI STIE Indonesia Banking School, yang
merupakan pengembangan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, telah dikembangkan tidak kurang dari 7 (tujuh) Standar dan 1
(satu) Standar Turunan.
Penjaminan Mutu ini dituangkan dalam :
1. Manual Mutu No KPM–MM-001 tanggal 5 Mei 2009
2. Prosedur Mutu Pengendalian Dokumen No KPM–PM-001 tanggal 5 Mei 2009
3. Prosedur Mutu Pengendalian Rekaman No KPM-PM-002 tanggal 5 Mei 2009
4. Pengendalian Mutu Produk Tidak Sesuai No KPM-PM-003 tanggal 5 Mei 2009
5. Prosedur Mutu Audit Mutu No KPM-PM-004 tanggal 28 Juli 2009
6. Prosedur Mutu Tindakan Koreksi KPM-PM-005 tanggal 5 Mei 2009
7. Prosedur Mutu Tindakan Pencegahan KPM-PM-006 tanggal 5 Mei 2009
8. Instruksi Kerja Pengendalian Proses Perkuliahan PS-IK-001-001 tanggal 16 Nov 2009
9. Instruksi Batal Tambah Mata Kuliah No KPSM-IK-001 tanggal 20 Juni 2012
10. Instruksi Kerja Pembimbing Akademik Pengganti No JUR-IK-001 tanggal 20 Juni 2012
11. Standar Mutu No KPM –SM 001 tanggal 4 Desember 2012 mengenai Standar Mutu
Dosen dan Tenaga Kependidikan
12. Standar Mutu No KPM SM 002 tanggal 18 Maret 2012 mengenai Standar Mutu
34 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
KEPALA PENJAMINAN MUTU
WAKIL PENJAMINAN MUTU
AUDITOR I PENJAMINAN MUTU
AUDITOR II PENJAMINAN MUTU
Penelitian
Di tingkat Program Studi Sarjana, SPMI telah berjalan mengikuti apa yang dilaksanakan
oleh semua program studi dibawah STIE Indonesia Banking School, hal ini ditunjukkan
dengan adanya dokumen-dokumen penting SPMI yaitu:
1. Rencana Pengembangan Program Studi Sarjana Indonesia Banking School,
2. Prosedur Baku Program Studi Sarjana Indonesia Banking School,
3. Pedoman penulisan Skripsi Program Studi Sarjana STIE Indonesia Banking School
4. Formulir (Borang) SPM Program Studi Sarjana STIE Indonesia Banking School,
5. SOP untuk setiap kegiatan di Program Studi Sarjana
Program penjaminan mutu di STIE IBS menggunakan Jargon TEPAT , yaitu Tridarma
perguruan tinggi, Edukatif, Persuasif, Aktif, Terampil. Kebijakan Mutu ini ditetapkan di IBS
sejak bulan Januari 2010 yang merupakan penyesuaian dari Kebijakan Mutu sebelumnya
yang ditetapkan pada tahun 2008. Adapun makna TEPAT sebagai berikut:
1. Tridharma Perguruan TinggiCivitas akademika IBS khususnya dosen didorong untuk melakukan kegiatan pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat
2. EdukatifPembekalan soft skill terutama tentang integritas yang menyatu dalam materi setiap mata
kuliah
3. PersuasifMeyakinkan pengguna bahwa kurikulum IBS secara periodik dirancang untuk disesuaikan
dengan perkembangan ilmu dan dunia kerja.
4. AktifPerkuliahan di IBS menggunakan metode pembelajaran yang fokus kepada mahasiswa
(student centered learning dan problem based learning) sehingga mahasiswa menjadi aktif
untuk mencari tahu
5. TerampilPerkuliahan di IBS memberikan bekal berbagai macam pelatihan wajib yang berkaitan
dengan praktek kerja di bidang keuangan dan perbankan.
35 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Gambar Alur Penjaminan Mutu STIE IBS
Pelaksanaan Penjaminan Mutu STIE IBS ini meliputi seluruh rangkaian proses dari mulai ;
INPUT, PROSES PELAKSANAAN, dan OUTPUT
1. Penjaminan Mutu InputPenjaminan Mutu Input ini sudah sesuai dengan SOP yang telah dibuat yang terstandar
dengan ISO 9001 :2008 yang telah diperoleh STIE IBS dalam hal Quality Manajement
System. Dalam perekrutan mahasiswa, STIE IBS melakukannnya melalui proses
penyaringan terlebih dahulu, yaitu proses seleksi administrasi dan melalui tes akademik.
Tidak semua calon mahasiswa diterima sebagai mahasiswa STIE IBS, hanya yang
memenuhi standar kelulusan saja yang dapat diterima sebagai mahasiswa. Hal ini juga
dilakukan untuk perekrutan dosen dan tenaga pendidik melalui tahapan tahapan perekrutan
dari seleksi administrasi, wawancara, tes kompetensi, dan microteaching bagi calon dosen.
Hal ini sesuai dengan Intruksi Kerja Lamaran Calon Dosen dan Calon Karyawan yang
tertuang dalam No. Dokumen SDM-IK-002 tertanggal 22 Juni 2012. Awal pelaksanaan
perkuliahan diawali dengan perencanaan penentuan dosen pengampu yang dilakukan oleh
Kaprodi dan Sekprodi STIE IBS yang disesuaikan dengan kompetensinya dan dilakukan
penunjukan Koordinator dalam setiap mata kuliah. Penjaminan mutu Input Kurikulum juga
36 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
dilakukan dengan mendatangkan para ahli dan pakar yang kompeten di bidang kurikulum.
Penjaminan Mutu Input
Input Umpan Balik Tindak lanjut
Dosen Dosen yang diterima
memiliki kompetensi
Menambahkan
microteaching dalam seleksi
penerimaan selain interview
Tenaga Kependidikan Tenaga Kependidikan yang
diterima memiliki
kompetensi
Menambahkan sistem tes
kontruksi berkaitan dengan
tugas dari spesifikasi
pekerjaannya.
Mahasiswa Mahasiswa yang diterima
memiliki standar yang tidak
kalah dengan universitas
unggulan lainnya
Standar kelulusan
dinaikkan, memasukan
standar bahasa Inggris
sebagai salah satu
prasyarat dalam
penerimaan mahasiswa
Kurikulum Kurikulum berbasiskan
pada kompetensi unggulan
yaitu banking dan
kompetensi tambahan
lainnya
Penyusunan Silabus
dilakukan antara dosen
coordinator dan dosen
pengampu lainnya, dengan
memanfaatkan masukan
dari pengguna lulusan dan
alumni serta perkembangan
teknologi dan kebutuhan
pasar.
2. Penjaminan Mutu Proses Penjaminan Mutu Proses perlu dilakukan, agar Output yang dihasilkan sesuai dengan mutu
yang distandarisasikan. Penjaminan Mutu Proses ini telah mengikuti seluruh SOP yang
terstandarisasi dalam ISO 9001 : 2008 ; dalam hal Quality Manajement System. Untuk
menjamin terlaksananya MUtu di Proses maka dikeluarkan :
1. Prosedur Mutu Audit Mutu No KPM-PM-004 tanggal 28 Juli 2009
2. Prosedur Mutu Tindakan Koreksi KPM-PM-005 tanggal 5 Mei 2009
3. Prosedur Mutu Tindakan Pencegahan KPM-PM-006 tanggal 5 Mei 2009
4. Instruksi Kerja Pengendalian Proses Perkuliahan PS-IK-001-001 tanggal 16 Nov 2009
Penjaminan Mutu Proses ini tercermin dalam segala aspek. Pada aspek perkuliahan
dilakukan pengawasan dengan dibuatnya realisasi perkuliahan untuk setiap kali pertemuan.
37 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Selain itu juga diadakan evaluasi apakah dosen yang dimaksud memberikan pengajaran
sesuai dengan silabus yang sudah ditetapkan. Menjelang ujian dosen koordinator
melakukan rapat koordinator untuk membahas soal ujian. Kemudian koordinator akan
mengumpulkan soal ujian untuk mata kuliah yang sama dan menentukan tingkat
kesesuaian dengan silabusnya.
Selain itu STIE IBS juga melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang proses dan
suasana akademik seperti Auditorium untuk kuliah umum, Tax center, Laboratorium, Pojok
Bursa, Kelas yang kondusif, Perpustakaan yang lengkap, Lab Mini Banking, R kegiatan
mahasiswa untuk meningkatkan soft skill mahasiswa serta R. Konseling dan diskusi. STIE
IBS juga terus membangun suasana akademik di dalam kampus, seperti penyelenggaraan :
diskusi-diskusi publik, tutorial oleh teman angkatan, diskusi intern di mahasiswa, dan
kelompok belajar.
Penjaminan Mutu Proses
Proses Umpan Balik Tindak lanjut
Dosen Dosen berkembang
semakin baik sesuai
dengan kompetensinya.
Pelatihan ataupun beasiswa
ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi bagi dosen
sesuai dengan minat dan
kompetensinya.
Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan
semakin profesional dan
terampil.
Menyediakan fasilitas dana
untuk pengiriman tenaga
kependidikan ke pelatihan
pelatihan yang menunjang
kompetensinya serta
beasiswa untuk melanjutkan
pendidikannya.
Mahasiswa Mahasiswa memahami dan
dibekali dengan ilmu
pengetahuan yang update
dengan perkembangan
jaman dan teknologi
Perubahan kurikulum dan
pembuatan silabus yang
disesuaikan dengan
perubahan jaman dan
teknologi serta di dasarkan
pada kebutuhan
stakeholder.
Penambahan sarana dan
prasarana yang menunjang
suasana akademis berbasis
IPTEKES , seperti
38 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
kepustakaan, ruang
konselling, ruang
pengembangan minat dan
bakat, Tax center, pojok
Bursa, dan laboratorium
Kurikulum Dosen dalam memberikan
Mata kuliah berlandaskan
pada silabi yang telah
dibentuk
- Monitoring dan Evaluasi
Dosen
- Revisi Kurikulum dengan
mendatangkan para ahli,
alumni, dan para pakar
3. Penjaminan Mutu OutputSilabus dan kurikulum STIE IBS disusun dan ditetapkan berdasarkan pada kebutuhan dari
para pengguna akhir lulusan. Selain itu lulusan STIE IBS juga dibekali soft skill melalui
berbagai kegiatan di himpunan jurusan yang didasarkan pada kebutuhan dari para
pengguna akhir lulusan. Sebelum mahasiswa dinyatakan lulus, mahasiswa STIE IBS
berkewajiban untuk menyusun Tugas akhir disertai dengan tes komprehensif, yang mana
akan menilai apakah mahasiswa yang bersangkutan sudah memahami materi perkuliahan
yang telah diajarkan atau belum. Ketika dinyatakan sudah maka mahasiswa tersebut
berhak untuk diluluskan dan sebaliknya ketika tidak memenuhi dari sistem penilaian maka
mahasiswa tersebut belum dinyatakan lulus dan diwajibkan untuk mengulang.
Untuk menjamin Mutu Output maka STIE IBS menetapkan sasaran mutu, sebagai berikut :
1. Rerata IPK lulusan ≥ 2,75
Selama menjalani proses pembelajaran di STIE, seluruh mahasiswa aktif diharapkan
memiliki nilai IPK ≥ 2,75. Walaupun begitu dalam realitasnya selama TS -3 sampai
dengan TS rerata lulusan STIE IBS diatas 3,15. Sistem pembelajaran dilakukan secara
kokurikuler, Intrakurikuler, dan ekstrakurikuler Melalui Magang dan pelatihan.
2. Rerata masa studi mahasiswa kurang dari 9 Semester
Agar rerata mahasiswa menempuh kurang dari 9 semester STIE IBS membagi setiap
semester mahasiswa akan mendapatkan 8 mata kuliah yang masing-masing terdiri dari
3 sks, dan seluruh mata kuliah yang akan didapat oleh setiap mahasiswa sebanyak 8
mata kuliah (24 sks) per semester yang akan diselesaikan selama 8 semester, setelah
memasuki semester 8 setiap mahasiswa akan memulai untuk menulis Skripsi. Agar
dapat dinyatakan lulus mahasiswa harus menulis tugas akhir dalam bentuk skripsi.
Setiap mahasiswa mendapatkan satu dosen pembimbing skripsi untuk mendampingi
39 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
mahasiswa dalam menulis skripsi. Rerata mahasiswa STIE IBS menyelesaikan skripsi
kurang dari 6 bulan. Untuk dinyatakan lulus mahasiswa STIE IBS harus menempuh :
1. Seminar hasil Skripsi
2. Ujian komprehensif, yang terdiri dari: ujian sidang Skripsi dan Ujian
Komprehensif. Penetapan dosen penguji yang terdirin dari 3 orang penguji yaitu,
ketua penguji, anggota 1 dan anggota 2. Kriteria penetapan ketua penguji
adalah: dosen yang telah memiliki JJA minimal Lektor. Untuk anggota 1 adalah
dosen pembimbing. Untuk anggota 2 adalah dosen kompetensi.
Pada saat mahasiswa akan mengajukan sidang komprehensif, mereka harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Nilai minimal TOEFL 450
b) SKS yang telah ditempuh minimal 140 sks
c) Semua mata kuliah lulus dengan nilai minimal C, kecuali mata kuliah TE
Mikro, SIM, Ekonomi Islam, Manajemen Stratejik dan Aplikom
(diperbolehkan memiliki nilai D).
d) Telah melaksanakan magang (pada Bank BRI dan Bank Indonesia)
e) Telah mengikuti pelatihan perbankan (Analisis Kredit, Basic Treasury,
Service Excellent, Customer Serivce)
3. Penentuan Yudisium mahasiswa
Yudisium akan dilakukan setelah mahasiswa lulus dalam ujian komprehensif
dengan syarat mahasiswa telah menyelesaikan seluruh perkuliahan dan telah
lulus Ujian Komprehensif Rerata masa studi mahasiswa STIE ditempuh selama
9 semester.
Penjaminan Mutu Output
Output Umpan Balik Tindak lanjut
Dosen Dosen melaksnakan Tri darma
perguruan Tingginya dengan
baik dan konsisten
Adanya Peta kompetensi
dosen berbasis Tri darma
perguruan tinggi, dimana
dosen wajib mengeluarkan
penelitian dan
melaksanakan pengabdian
masyarakat.
Tenaga Kependidikan Pelayanan yang diberikan tenaga
kependidikan memuaskan.
Adanya Standar Mutu
Tenaga Kependidikan
Mahasiswa Mahasiswa yang dihasilkan
(lulus) dari STIE IBS memiliki
keunggulan kompetitif di bidang
perbankan dan penguasaan
Pemberian pelatihan
singkat berupa 6
kompetensi tambahan bagi
lulusan STIE, Pelaksanaan
40 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
lembaga keuangan lainnya Magang , Seminar hasil dan
yudisium mahasiswa
Kurikulum Bekal ilmu yang dimiliki lulusan,
kompetitif dan memiliki
keunggulan dibandingkan ilmu
dari lulusan perguruan tinggi
lainnya
Pembekalan Soft Skil dan
pelatihan 6 Kompetensi
tambahan lainnya serta
magang.
41 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STANDAR 3
MAHASISWA DAN LULUSAN
3.1 Mahasiswa3.1.1 Sistem Rekrutmen Mahasiswa Baru
Sistem rekrutmen mahasiswa baru mencakup: Kebijakan rekrutmen calon mahasiswa
baru, kriteria seleksi mahasiswa baru, sistem pengambilan keputusan, dan prosedur
penerimaan mahasiswa baru.
Efektivitas implementasi sistem rekrutmen mahasiswa baru untuk menghasilkan
mahasiswa baru yang bermutu diukur dari pemenuhan kriteria seleksi, jumlah
peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung, dan proporsi yang diterima
terhadap yang registrasi.
1) TUJUAN SISTEM REKRUTMEN MAHASISWA BARUa) Tertibnya mekanisme layanan penerimaan mahasiswa baru mulai dari persiapan
promosi sampai dengan layanan kegiatan POM.
b) Terkoordinasinya unit kerja dan personil yang terlibat dalam layanan penerimaan
mahasiswa baru.
c) Terkendalinya proses penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
2) RUANG LINGKUP a) Persiapan Promosi
b) Pelaksanaan Promosi
c) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
d) Tes masuk
e) Seleksi
f) Publikasi hasil seleksi jalur reguler
g) Daftar Ulang
h) Pengunduran Diri Mahasiswa Baru
i) Data mahasiswa baru
3) DISTRIBUSI:a) Calon Mahasiswa
b) Bagian Marketing
42 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
c) Bagian Administrasi Akademik (BAA)
d) Bagian Umum
e) Bagian Keuangan
4) REFERENSI:a) Statuta IBS
b) Renstra IBS 2012 - 2015
c) Rencana Kerja IBS 2012 unit kerja Bagian Marketing sebagai Sasaran Kerja Internal
d) Standar Akreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN) sebagai Sasaran Kerja
Eksternal
e) Standar prosedur ISO 9000:2008
5) KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI):a) Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar
b) Jumlah calon mahasiswa yang mengikuti tes masuk
c) Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar ulang
d) Ratio jumlah calon mahasiswa yang mendaftar dengan jumlah calon mahasiswa
yang mendaftar ulang
6) PROSEDUR: a) Persiapan PMB
(1) Bagian Marketing merancang tarif PMB
1) Bagian Marketing mengumpulkan data tarif-tarif dari berbagai PT lain dan
tarif IBS tahun lalu.
2) Data berbagai tarif tersebut dikirimkan oleh Bagian Marketing ke Ketua
untuk mendapatkan tarif PMB IBS yang baru.
3) Berdasarkan informasi dari Bagian Marketing, Ketua membuat tarif PMB
yang baru dan mengirimkannya ke Bagian Marketing sebagai bahan
informasi ke publik khususnya calon mahasiswa baru.
4) Bagian Marketing membuat iklan tentang PMB IBS di berbagai surat
kabar, radio, dan brosur maupun dalam bentuk spanduk.
(2) Bagian Marketing bersama Bagian Administrasi Akademik (BAAK)
merancang berkas-berkas lainnya dan mencetak untuk mempersiapkan
proses PMB. Berkas-berkas yang perlu dipersiapkan adalah:
1) Leaflet informasi PMB
2) Jadwal rinci PMB
3) Prospektus IBS
4) Surat-surat penawaran kerjasama PMB ke berbagai sekolah mitra
43 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
5) Poster IBS
6) Buku panduan daftar ulang
7) Formulir pendaftaran reguler
8) Leaflet Program Studi (kerja sama dengan Progam Studi)
b) Pelaksanaan PMB
(1) Bagian Marketing bekerja sama dengan BAAK membentuk tim promosi dari
IBS dan merancang jadwal kegiatan dan petugas yang bertanggungjawab
pada kegiatan sosialisasi tersebut. Sosialisasi PMB dilakukan melalui:
1) Iklan media masa
2) Iklan poster/spanduk/baliho
3) Ekspo pendidikan
4) Website IBS
5) Presentasi langsung kepada siswa-siswa di sekolah
6) Wisata kampus/open house
(2) Sebelum hari pelaksanaan promosi, Bagian Marketing mempersiapkan
beberapa perlengkapan sebagai berikut:
1) Perlengkapan dekorasi: taplak, paku, pukul, solasi, gunting/kater, rafia
2) Banner dan backdrop sesuai kebutuhan
3) Laptop dan infokus
4) Leaflet dan prospektus
5) Asesoris perlengkapan promosi: stiker, tas, pembatas buku, ballpoint,
gantungan kunci dan lain-lain
6) Formulir pendaftaran
(3) Sebelum hari pelaksanaan promosi sekretariat Bagian Marketing
mengajukan anggaran keuangan untuk kebutuhan pelaksanaan promosi ke
Kepala Biro Keuangan untuk dicairkan satu hari sebelum berangkat promosi
(4) Sebelum hari pelaksanaan promosi sekretariat Bagian Marketing
menghubungi Bagian Umum untuk meminta kendaraan
(5) Tim promosi melakukan kegiatan promosi dan pameran pendidikan di
berbagai sekolah dan ekspo sesuai jadwal yang telah disepakati dengan
sekolah atau menyesuaikan dengan jadwal-jadwal EXPO yang sudah
dirancang oleh sekolah atau Event Organizer (EO).
(6) Petugas promosi pada saat berjaga di stand pameran bertugas:
1) Memberi informasi kepada para pengunjung (siswa sekolah, orang tua
siswa, guru, dan umum) dan sekaligus memberikan leaflet kepada yang
membutuhkan
2) Menjual formulir pendaftaran
44 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
3) Melakukan presentasi di kelas jika diberi kesempatan oleh sekolah
(7) Petugas promosi melaporkan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
(LPJ) ke Bagian Keuangan
c) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
(1) Persiapan Pendaftaran
1) Bagian Marketing bersama BAAK melakukan rekrutmen petugas
pendaftaran
2) Bagian Marketing bersama BAAK mengadakan pelatihan kepada
petugas pendaftaran
3) BAAK bersama Bagian Marketing bekerja sama dengan Bagian Umum
menyiapkan perlengkapan tempat pendaftaran. Beberapa hal yang perlu
disiapkan adalah: meja kursi untuk pendaftaran, komputer untuk meng-
input data pendaftar, backdrop untuk dekorasi, jaringan dan sumber-
sumber listrik.
(2) Proses Pendaftaran
1) Pendaftaran calon mahasiswa baru di IBS oleh petugas pendaftaran
2) Petugas pendaftaran setiap hari melakukan validasi data pendaftaran.
Jika terjadi perubahan pilihan, penambahan peserta dan pembatalan
pendaftar pada saat akhir pendaftar maka perubahan ini juga harus
diinformasikan ke Bagian Marketing
(3) Proses Pelaksanaan Tes masuk
1) Sebelum pelaksanaan tes masuk BAAK dan Bagian Marketing
melakukan rekrutmen pengawas tes
2) BAAK melakukan pengarahan kepada pengawas tes
3) Bagian Umum menyiapkan ruang kelas yang akan dipergunakan untuk
tes seleksi PMB
4) Satu hari sebelum pelaksanaan tes, BAAK dibantu petugas pendaftaran
menempel nomor tes peserta.
5) Pada hari pelaksanaan tes, BAAK dan petugas pendaftaran bertugas
sebagai penerima tamu bagi calon yang akan mengikuti tes
(menunjukkan tempat tes bagi calon yang kesulitan mencari ruang tes)
6) Tes dilaksanakan dalam satu hari
7) Setelah tes selesai, lembar jawab diserahkan ke BAAK untuk diproses.
8) Keputusan calon mahasiswa yang diterima ditentukan oleh Panitia
Penerimaan Mahasiswa Baru yang terdiri dari Waket 1, Ketua Jurusan,
Kepala BAAK dan Kepala Bagian Marketing serta Direktur Program Studi
Strata S1 Manajemen untuk penerimaan mahasiswa baru program
Strata S1 Manajemen
45 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
d) Daftar Ulang
(1) Sebelum melakukan daftar ulang, mahasiswa baru wajib menyelesaikan
urusan administrasi keuangan
(2) Selanjutnya mahasiswa baru melakukan daftar ulang di BAAK (membawa
berkas persyaratan yang telah ditentukan)
(3) Mahasiswa baru akan memperoleh bukti daftar ulang dari BAAK untuk
pengambilan Kartu Mahasiswa
e) Pengunduran Diri Mahasiswa Baru
(1) Mahasiswa baru yang sudah melakukan daftar ulang dapat mengundurkan
diri dengan alasan diterima di PT lain atau karena alasan tertentu.
(2) Proses pengunduran diri dilakukan di BAAK dengan membawa bukti
penerimaan mahasiswa baru dari PT lain atau bukti alasan lain berserta
bukti daftar ulang/bukti bayar ke IBS.
(3) Calon mahasiswa baru akan menerima bukti Pelaporan Pengunduran Diri
dan rincian pengembalian biaya studi yang telah dibayarkan.
(4) Dengan membawa bukti Pelaporan Pengunduran Diri calon mahasiswa baru
menghadap Bagian Keuangan untuk mendapatkan slip pencairan uang
(5) Dengan Slip pencairan uang tersebut mahasiswa baru mencairkan uang di
kasir IBS.
f) Data Mahasiswa Baru
(1) Hasil Akhir dari proses Penerimaan Mahasiswa Baru adalah Data
Mahasiswa yang selanjutnya menjadi dasar bagi IBS untuk proses kegiatan
berikutnya, yakni kegiatan Pekan Orientasi Mahasiswa (POM)
g) Evaluasi Kegiatan Promosi
(1) Minimal setiap satu bulan sekali, Bagian Marketing melakukan evaluasi
kegiatan promosi secara interal untuk mengidentifikasi:
1) Realisasi kegiatan promosi
2) Tingkat capaian kegiatan promosi dibandingkan dengan target
3) Kelemahan strategi promosi
4) Perbaikan pelaksanaan promosi
(2) Evaluasi terhdap prestasi akademik mahasiswa baru dibandingkan dengan
nilai ijasah SMA dan nilai tes masuk.
7) TINDAK LANJUT: Prosedur ini akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun prosedur yang berkaitan
dengan kegiatan perkuliahan.
46 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
8) LAMPIRAN: a) Formulir Pendaftaran
b) Formulir Lembar Ujian
c) Formulir Surat Pernyataan
47 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Gambar 3.1 PROSEDUR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU INDONESIA BANKING SCHOOL SECARA TERTULIS
48 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
3. 1.2 Tuliskan data mahasiswa reguler dan mahasiswa transfer untuk masing-masing program studi S1 pada TS (tahun akademik penuh yang terakhir) di Fakultas/Sekolah Tinggi sesuai dengan mengikuti format tabel berikut:
Catatan: (1) Mahasiswa program reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan
secara penuh waktu (baik kelas pagi, siang, sore, malam, dan di seluruh kampus). (2) Mahasiswa program non-reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program
pendidikan secara paruh waktu. (3) Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi dengan
mentransfer mata kuliah yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar PT.
3.1.3 Uraikan alasan/pertimbangan Fakultas/Sekolah Tinggi dalam menerima mahasiswa transfer. Jelaskan pula alasan mahasiswa melakukan transfer.
Adapun alasan/pertimbangan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (IBS)
menerima mahasiswa transfer adalah dengan sejumlah kriteria, sebagai berikut:
1) Memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan
studinya ke jenjang yang lebih tinggi (S1), namun mereka terkendala waktu belajar
karena bekerja atau alasan lain seperti wirausaha.
2) Jurusan atau program studi sebelumnya tidak/kurang diminati, sehingga ingin
menekuni ilmu keuangan dan perbankan lebih dalam.
3) STIE IBS hanya menerima mahasiswa transfer dari PTN atau PTS terakreditasi
minimal “B”.
4) Administrasi perpindahan/transfer dilakukan pada setiap awal tahun ajaran semester
gasal dan genap.
5) Tetap melalui proses seleksi sesuai aturan STIE IBS.
50 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
No. HalJumlah Mahasiswa pada PS: Total Mahasiswa
pada FakultasPS
Akuntansi PS
Manajemen (1) (2) (3) (4) (5) (8)1 Program
reguler1. Mhs. baru
bukan transfer340 318 658
2. Mhs. baru transfer
16 16 32
3. Total mhs. regular (Student Body)
356 334 690
2 Program non-reguler
1. Mhs. baru bukan transfer
- - -
2. Mhs. baru transfer
- - -
3. Total mhs. non-reguler (Student Body)
- - -
6) Konversi yang dilakukan maksimal 90 sks.
Alasan mahasiswa melakukan transfer adalah:
1) Ingin melanjutkan Strata 1 sambil bekerja/berwirausaha (umumnya dari lulusan
Diploma III)
2) Mereka meminati dan ingin bekerja di sektor keuangan dan perbankan.
3. 2 Lulusan
3.2.1 Tuliskan rata-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan selama tiga tahun terakhir dari mahasiswa reguler bukan transfer untuk tiap program studi S1
yang dikelola oleh Fakultas/Sekolah Tinggi.
No. Program Studi Rata-rata masa studi (tahun) Rata-rata IPK lulusan
(1) (2) (3) (4)1 Program Studi Akuntansi 4,5 Tahun 3,232 Program Studi Manajemen 4,5 Tahun 3,15
Rata-rata
3.2.2 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang rara-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan, yang mencakup aspek : kewajaran, upaya pengembangan, dan upaya peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.
1) Rata-rata masa studi lulusan pada STIE IBS selama tiga tahun terakhir adalah 4,5 tahun dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata sebesar 3,20. Jika dilihat berdasarkan masa studi ideal yaitu 8
(delapan) semester atau 4 (empat) tahun, maka rata-rata masa studi di STIE IBS tergolong di bawah
standar ideal yang diharapkan. Upaya percepatan masa studi tersebut antara lain melalui evaluasi
kurikulum secara berkala, pelaksanaan kuliah semester perbaikan/remedial, peningkatan mutu proses
belajar mengajar, peningkatan kualitas dosen/staf pengajar, penambahan buku teks di perpustakaan,
dan perbaikan sistem pelayanan akademik secara terus menerus dan berkesinambungan. Upaya lain
yang juga dilakukan dalam hal ini adalah dengan memberikan pendalaman (asistensi) dan kelas
laboratorium untuk mata kuliah tertentu yang dianggap perlu serta sulit seperti: matematika, statistik, dll.
2) Sementara itu nilai rata-rata IPK lulusan STIE IBS selama tiga tahun terakhir adalah 3,20 yang
sudah/belum termasuk IPK ideal (di atas 3,00). Namun demikian masih diperlukan usaha peningkatan,
sehingga IPK lulusan nantinya dapat mencapai 3,25 Dalam hal ini, strategi yang dilakukan STIE IBS
adalah dengan terus melakukan pemantauan capaian prestasi akademik atau IPK mahasiswa melalui
masing-masing program studi maupun peran dosen penasehat akademik dalam evaluasi berkala setiap
semester. Bagi mahasiswa dengan nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) atau IPK yang rendah, akan
mendapat bimbingan dan peringatan serta pemanggilan orang tua/wali jika diperlukan. Apabila
mahasiswa tidak mampu memenuhi maksimal tahun lulus yaitu 7 (tujuh) tahun di tambah perpanjangan
51 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
selama setahun, maka mahasiswa yang bersangkutan akan dikeluarkan atau (Drop Out), maka nama
dan NIM mahasiswa tersebut secara otomatis akan terhapus dari Sistem Informasi Akademik STIE IBS
(Sisfo)
3) Beberapa hal yang masih dirasa menjadi kendala dalam upaya peningkatan prestasi (IPK dan masa
studi) mahasiswa/lulusan STIE IBS selama ini adalah masih rendahnya kemauan mahasiswa dalam
meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi, terutama yang berkaitan dengan metodologi
riset, alat pengolahan data dan juga kemampuan mahasiswa dalam menganalisis hasil penelitian yang
terkait dengan penyelesaian tugas akhir/skripsinya, yang dinilai menjadi salah satu penyebab lamanya
masa studi lulusan.
4) Keberhasilan dari usaha yang dilakukan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Data Akademik IPK Lulusan
Jurusan Manajemen
Jurusan Akuntansi
Data IPK Mahasiswa per semester
52 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Tahun Akd 20091 20092 20101 20102 20111 20112 20121 Rerata
Akuntansi 2.78 2.89 2.76 2.91 2.80 2.90 2.87 2.84
Manajemen 2.51 2.55 2.33 2.59 2.48 2.44 2.45 2.48
Tahun Akade-mik
Jumlah Lulusan IPK Lulusan Reguler
Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Reguler bukan
TransferTransfer(3) Min Rerata Mak < 2,75 2,75-3,50 > 3,50
TS-4 35 - 2.73 3.42 3.93 3 57 40
TS-3 68 - 2.56 3.24 3.95 7 72 21
TS-2 66 - 2.54 3.25 3.81 5 68 27
TS-1 87 4 2.50 3.24 3.90 6 72 22
TS 58 3 2.63 3.20 3.91 3 76 21
Jumlah 314 7
Tahun Akade-mik
Jumlah Lulusan IPK Lulusan Reguler
Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :
Reguler bukan
TransferTransfer(3) Min Rerata Mak < 2,75 2,75-3,50 > 3,50
TS-407 24 - 3.03 3.40 3.91 - 84 16
TS-308 45 - 2.70 3.20 3.63 2 85 13
TS-209 62 - 2.45 3.15 3.90 3 83 14
TS-110 52 1 2.33 3.11 3.89 13 83 4
TS- 2011 59 4 2.39 3.06 3.63 8 89 3
Jumlah 242 5
STANDAR 4
SUMBER DAYA MANUSIA
4.1 Dosen TetapDosen tetap dalam borang akreditasi BAN-PT adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan
sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan Kopertis,
dan dosen yayasan pada PTS dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya.
Seorang dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi, dan
mempunyai penugasan kerja 36 jam/minggu.
Sistem rekrutmen dosen dan pegawai di STIE IBS, memiliki pedoman tertulis yang
lengkap dan ada bukti telah dilaksanakan secara konsisten serta disesuaikan dengan
persyaratan akademik, pengalaman dan sistem penjaminan mutu. Sistem rekrutmen
dosen sebagai berikut: Ketua Jurusan mengajukan usulan kebutuhan dosen kepada
bagian SDM yang meliputi informasi tentang jumlah dan spesifikasi dari calon dosen
yang diinginkan.
Bagian SDM menyiapkan tahapan ujian masuk yang meliputi 3 (tiga) tahap:
pemeriksaan kelengkapan administrasi, wawancara dan microteaching. Wawancara
diadakan oleh bagian SDM dengan sepengetahuan Waket dan Ketua Jurusan.
Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris, yang dimaksudkan untuk menguji kemampuan substansi ilmu yang dimiliki,
kemampuan komunikasi dan kemampuan berbahasa Inggris dari calon dosen.
Kegiatan wawancara ini dilaksanakan setelah pemeriksaan kelengkapan administrasi.
Setelah selesai wawancara, Bagian SDM mengirimkan hasil penilaian wawancara ke
Ketua Jurusan. Penentuan akhir penerimaan dosen merupakan kewenangan Ketua
STIE IBS.
Sistem rekrutmen tenaga kependidikan melibatkan Bagian SDM dan Kepala Unit
Kerja. Kepala Unit Kerja mengajukan jumlah dan spesifikasi dari calon pegawai yang
diinginkan, kemudian diadakan rapat dengan pimpinan STIE IBS dengan
mempertimbangkan jumlah formasi yang dibutuhkan. Selanjutnya diadakan Ujian
masukyang dimaksudkan untuk menguji kemampuan dari calon pegawai. Penentuan
akhir penerimaan pegawai merupakan kewenangan Ketua STIE IBS.
Sistem, strategi dan pelaksanaan rekrutmen, pembinaan dosen dan tenaga pendidikan
ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kualifikasi yang
53 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
diinginkan sehingga menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu dosen dalam
pelaksanaan PBM. Sistem penempatan dosen dan tenaga pendidikan disesuaikan
dengan kompetensi, pengalaman dan kelayakan. Setiap dosen STIE IBS memiliki
fokus keahlian pada bidang ilmu yang spesifik sesuai dengan minat dan konsentrasi
masing-masing. Hal ini untuk menjamin bahwa setiap dosen STIE IBS merupakan the
right lecture on the right subject sebagai dosen yang hanya menguasai subjek ilmu
tertentu sesuai minat dan bidang keahliannya termasuk dalam hal pengembangan
riset. Sedangkan penempatan tenaga pendidikan disesuaikan dengan bidang
pekerjaan yang didasarkan pada keahlian, pengalaman dan persyaratan yang
dibutuhkan setiap unit-unit kerja di lingkungan STIE IBS.
Pembinaan dan pengembangan dosen dan tenaga pendidikan antara lain melalui
upaya peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan yang dilakukan dengan
pemberian tambahan honorarium, dan reward. Honorarium diberikan pada dosen
ketika terlibat dalam proses akademik mahasiswa seperti apabila menjadi dosen
pembimbing tesis, menjadi tim penguji proposal skripsi/tesis, kegiatan seminar hasil
penelitian, rapat staffing, penyusunan sillabus mata kuliah, menjadi reviewer tulisan
ilmiah dan lain-lain.
Bagi karyawan tambahan hoborarium diberikan dalam berbagai cara seperti; pelibatan
dalam tim/ kepanitiaan pengembangan jurusan, kegiatan-kegiatan lain yang
menyangkut pengembangan pendidikan seperti kegiatan seminar nasional.
Disamping itu disediakan penghargaan atau reward yang diberikan kepada civitas
akademika yang berjasa dan memperoleh prestasi yang sangat baik dan
mengharumkan nama STIE IBS. Dosen berprestasi dan karyawan berprestasi
mendapatkan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan STIE IBS.
Dosen yang berhasil menyusun proposal penelitian, melaksanakan penelitian dan
mempublikasikan karyanya di jurnal diberikan reward berupa uang tunai sebesar 3,5
juta rupiah per judul tulisan. Pembinaan dikaitkan dengan sistem dan strategi
pemberian kesejahteraan dan sanksi yang diberikan kepada dosen dan karyawan
yang sangat mendukung keberhasilan PBM. Hal ini ditunjukkan melalui strategi
pemberian tunjangan uang makan yang berimplikasi pada tingginya tingkat kehadiran
dosen dan karyawan. Strategi lainnya berupa pemberian tunjangan kelebihan
mengajar.
54 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
4.1.1 Tuliskan jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan masing-masing PS di lingkungan Fakultas/Sekolah Tinggi, berdasarkan jabatan fungsional dan pendidikan tertinggi, dengan mengikuti format tabel berikut:
No. Hal
Jumlah Dosen Tetap yang bertugas pada Program Studi
Total di FakultasPS
AkuntansiPS
ManajemenPS-3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)A Jabatan Fungsional :1 Tenaga Pengajar 0 5 0 52 Asisten Ahli 4 8 0 123 Lektor 4 4 0 84 Lektor Kepala 0 1 0 15 Guru Besar/Profesor 0 0 0 0
TOTAL 8 18 0 26B Pendidikan Tertinggi :1 S1 0 2 0 22 S2/Profesi/Sp-1 8 15 0 233 S3/Sp-2 0 1 0 1
TOTAL 8 18 0 26
4.1.2 Tuliskan banyaknya penggantian dan perekrutan serta pengembangan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi pada Fakultas/Sekolah Tinggi dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:
No. Hal PS Akuntansi
PSManajemen
PS-3 Total di Fakultas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Banyaknya dosen
pensiun/berhenti 1 5 0 6
2 Banyaknya perekrutan dosen baru 4 6 0 10
3 Banyaknya dosen tugas belajar S2/Sp-1 0 3 0 3
4 Banyaknya dosen tugas belajar S3/Sp-2 1 4 0 5
4.1.3 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang data pada butir 4.1.1 dan 4.1.2, yang mencakup aspek: kecukupan, kualifikasi, dan pengembangan karir. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga dosen tetap.
1) Sesuai dengan data tersebut di atas bahwa STIE IBS sampai dengan tahun 2012
secara keseluruhan memiliki 27 orang tenaga pengajar/dosen tetap, yang tersebar pada
2 (dua) program studi yaitu program studi Akuntansi sebanyak 18 orang dan program
studi Manajemen sebanyak 27 orang. Berdasarkan jumlah mahasiswa yang terdaftar
pada semester gasal Tahun Akademik 2012/2013 sebanyak 340 orang untuk jurusan
55 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Akuntansi dan 278 untuk jurusan Manajemen, maka perbandingan jumlah atau rasio
antara dosen dan mahasiswa pada STIE IBS adalah 1 : 18 Jika dilihat dari program
studi Akuntansi adalah 1 : 19 dan program studi manajemen adalah 1 : 11.
2) Data tersebut menunjukkan bahwa rasio perbandingan antara dosen dengan
mahasiswa pada STIE IBS dapat dikategorikan baik, karena standar ideal dalam hal ini
adalah 1 : 20. Namun demikian untuk lebih meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar, masih diperlukan pemetaan kebutuhan dosen berdasarkan keahlian dan
konsentrasi ilmu, yang juga dapat membantu penyusunan strategi pemanfaatan
kelebihan maupun penugasan dosen di setiap program studi.
3) Ditinjau dari segi kualifikasi dan pengembangan karir dosen pada STIE IBS, masih
diperlukan upaya untuk meningkatkan kualifikasi dan pengembangan karir dosen.
Karena masih ada dosen yang memiliki jenjang pendidikan S1, dan mayoritas S2.
Berdasarkan kondisi tersebut, STIE IBS perlu meningkatkan kualitas SDM dan
mendorong para staf pengajar untuk melanjutkan studinya ke Program Doktor (S3) baik
di dalam maupun luar negeri.
4) Kendala yang dihadapi STIE IBS dalam peningkatan dan pengembangan kualitas SDM
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S3) adalah terbatasnya kesempatan para dosen
dalam memperoleh bea siswa, karen mereka harus berkompetisi/bergilir, baik bea siswa
internal maupun bea siswa eksternal (Dikti, AUS AID dll.) Namun demikian usaha terus
dilakukan untuk meningkatkan peluang diperolehnya bantuan biaya pendidikan ataupun
bea siswa, sehingga diharapkan pada tahun 2013 seluruh dosen STIE IBS minimal telah
memperoleh gelar Magister/Master dan pada tahun 2020, mayoritasstaf pengajar STIE
IBS telah mengenggam gelar Doktor.
Untuk saat ini, dalam proses pembelajaran di Program Studi S1 dan MM IBS dari dosen
tetap yang ada telah memadai untuk keberlangsung pembelajaran. Hal ini dibuktikan
dengan tidak terkendalanya proses pembelajaran. Keadaan tersebut, ditunjang oleh seluruh
dosen tetap yang ada memiliki kualifikasi pendidikan strata 3 (Doktor) yang memang
disyaratkan untuk mengajar di Program Strata 2 dan Magister (S2) untuk S1 .
Sementara itu, berkaitan dengan pengembangan karir dosen tetap saat ini, di satu sisi
seluruh dosen telah memiliki latar belakang pendidikan minimal Strata 2 (Magister) tetapi di
sisi lain sebagian besar masih belum memiliki jenjang jabatan akademik (hanya baru 11
orang dosen yang telah memiliki jenjang jabatan akademik). Salah satu persyaratan yang
diwajibkan kepada setiap dosen pada Program Studi di IBS adalah memiliki kepangkatan,
dan hal ini menjadi salah satu kendala. Beberapa alasan dosen tetap Program Studi di IBS
belum memiliki jenjang jabatan akademik; antara lain: Sebagian besar dosen tetap IBS
berasal dari praktisi, dan kesulitan bagi dosen untuk mengusur jenjang jabatan akademik
dengan berbagai macam persyaratan yang harus dipenuhi. Namun, sejauh ini beberapa
56 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
dosen tetap sedang berusaha untuk melakukan pengurusan JJA. Dengan adanya upaya
untuk melakukan pengurusan JJA, maka setiap dosen tetap pada Program Studi IBS
dituntut untuk dapat melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi
4.2 Tenaga Kependidikan Tuliskan data tenaga kependidikan yang ada di unit pengelola Program Studi Strata S1 dengan mengikuti format tabel berikut:
No. Jenis Tenaga Kependidikan
Jumlah Tenaga Kependidikan di Program/Sekolah Pascasarjana/Sekolah Tinggi dengan
Pendidikan Terakhir
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA/SMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1 Pustakawan * 1 22 Laboran/Teknisi/
Analis/Operator/ Programer
2 1 4
3 Tenaga Administrasi
1 10 3 10
4 Lainnya: ** 27Total 3 12 5 41
* Hanya yang memiliki pendidikan formal dalam bidang perpustakaanUraikan pandangan unit pengelola Program Studi Strata S1 tentang data pada butir 4.2 yang mencakup aspek: kecukupan, dan kualifikasi. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga kependidikan.
**Alih Daya (Outsourcing) pada jenis pekerjaan kebersihan (cleaning service) dan pengamanan (Satpam)
Untuk tenaga kependidikan: pustakawan, saat ini STIE IBS hanya memiliki 1 orang
pustakawan dibantu dengan 1 orang tenaga administrasi untuk mengelola perpustakaan di
STIE IBS. Jika dilihat dari kualifikasi, untuk pengelolaan pustaka di STIE IBS masih
memadai tetapi untuk ke depan harus ada penambahan pustakawan minimal 1 orang lagi.
Untuk tenaga kependidikan yang lain, seperti; laboran/teknisi, tenaga adminstrasi, dan
lainnnya, sejauh ini masih memadai dan dapat melakukan tugas secara efektif seperti yang
diharapkan untuk membenatu kelancaran proses pembelejaran di STIE IBS. Namun
dikemudian hari, jika STIE IBS mengalami perkembangan yang cukup baik, maka tenaga
kependidikan yang lain pun harus dilakukan penambahan baik dari sisi jumlah maupun
kualitas melalui pelatihan dan pendidikan.
57 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
5.1 KurikulumJelaskan peran unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam penyusunan,
pengembangan, dan peningkatan mutu kurikulum untuk program studi yang dikelola.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi atau bahan
pelajaran dan kajian serta cara penyampaian maupun cara penilaian untuk menjamin
tercapainya kompetensi lulusan. Kurikulum digunakan sebagai acuan pokok bagi
jurusan dalam merencanakan dan mengendalikan program studi masing-masing.
Kurikulum yang disusun oleh STIE Indonesia Banking School berbasis kompetensi
yang disusun berdasarkan elemen - elemen kompetensi yang dapat mengantarkan
mahasiswa untuk mencapai kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang terkait.
Dalam kurikulum, status mata kuliah dapat dibedakan antara Mata Kuliah Wajib dan
Pilihan Program Studi.
Ruang lingkup pengembangan kurikulum STIE Indonesia Banking School terdiri dari:
1. Perencanaan kurikulum
2. Pelaksanaan kurikulum
3. Pengawasan pelaksanaan kurikulum
4. Komponen kurikulum:
5. Kompetensi lulusan
6. Materi/ isi pembelajaran
7. Sumber belajar
8. Strategi dan metode pembelajaran
9. Beban dan masa studi
10. Assessment dan Sistem Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa
Jurusan merupakan penanggung jawab utama dalam menyusun, mengembangkan,
merevisi, dan melaksanakan kurikulum. Kurikulum STIE Indonesia Banking School
disusun atas dasar visi dan misi, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab X, Pasal 36, dan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum STIE Indonesia Banking School berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan belajar dan pembelajaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan
58 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
serta ruang lingkup disiplin ilmu dalam program studi yang terkait dengan gelar
akademik dan sebutan profesi atau vokasi, dengan berpedoman pada peraturan yang
berlaku. Kurikulum dirancang, dievaluasi dan disempurnakan secara berkala sesuai
dengan dinamika perkembangan bidang - bidang keilmuan serta kebutuhan peserta
didik, masyarakat, pasar kerja dan program pembangunan.
Kurikulum yang dikembangkan STIE Indonesia Banking School berbasis kompetensi
dan kebutuhan (needs) industri keuangan dan perbankan, serta sesuai dengan
perkembangan keilmuan. Kompetensi dikelompokan menjadi tiga yaitu kompetensi
utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya yang terkait. Elemen-elemen
kompetensi terdiri dari pengembangan kepribadian, keilmuan dan keterampilan,
keahlian berkarya, serta berkehidupan bermasyarakat.
Kurikulum STIE Indonesia Banking School dilakukan melalui kajian literatur, dokumen-
dokumen kebijakan, penelitian serta pertemuan dengan pihak terkait yang
berkepentingan, antara lain: pimpinan program studi, pakar bidang yang sesuai,
praktisi perbankan dan keuangan dan wakil dari organisasi profesi. Berdasarkan kajian
tersebut, kemudian disusun draft naskah kurikulum yang dilakukan dengan
memperhatikan hasil analisis kebutuhan serta kerangka kurikulum inti yang telah
disepakati. Draft tersebut kemudian direview dan divalidasi dengan melakukan
pertemuan dengan pihak terkait seperti pimpinan program studi, pakar di bidang terkait,
wakil dari organisasi profesi, dan lain - lain, yang dilanjutkan dengan perbaikan draft.
Hasil review tersebut akan dijadikan acuan untuk memantapkan dan memproduksi
naskah kurikulum. Kurikulum kemudian disahkan oleh senat STIE Indonesia Banking
School dan kemudian disosialisasi melalui pertemuan dengan pihak-pihak yang akan
terlibat dalam implementasi/ pelaksanaan kurikulum yang bersangkutan.
Langkah berikutnya adalah implementasi kurikulum dalam bentuk kegiatan Manajemen
Mutu Kurikulum yang merupakan kegiatan paling kritis dalam rangka mencapai lulusan
yang bermutu. Kurikulum diimplementasikan sesuai Standar Mutu Kurikulum dan Mutu
Manajemen Kurikulum sehingga lulusan STIE Indonesia Banking School dapat
mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Implementasi kurikulum meliputi:
1. Kegiatan administrasi perkuliahan
2. Kegiatan pembelajaran
2.1. Kegiatan perkuliahan
2.2. Kerja praktek
2.3. Bimbingan akademik
2.4. Tugas akhir
59 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
2.5. Kegiatan penelitian
2.6. Kegiatan Pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat
3. Kegiatan ekstra kurikuler
3.1. Olah raga
3.2. Kesenian
Selama implementasi kurikulum, Ketua Jurusan melaksanakan monitoring untuk
mengawasi proses pembelajaran agar implementasi kurikulum tetap berada pada
jalurnya, yaitu sesuai dengan yang telah direncanakan. Hasil monitoring dilaporkan
setiap akhir semester, sehingga perbaikan kurikulum dapat dilakukan pada semester
berikutnya.
Evaluasi internal terhadap proses pembelajaran dilakukan di setiap akhir semester.
Evaluasi internal proses pembelajaran mencakup evaluasi terhadap input, proses dan
output. Input yang dimaksud adalah rencana pembelajaran. Proses yang dimaksud
adalah pelaksanaan proses pembelajaran. Output yang dimaksud adalah hasil belajar
dan evaluasi hasil belajar mahasiswa. Evaluasi internal proses pembelajaran dilakukan
dengan cara melakukan:
2.1. Kajian terhadap laporan evaluasi diri institusi terkait dengan proses
pembelajaran.
2.2. Kegiatan audit apabila diperlukan.
2.3. Penilaian (assessment) terhadap proses pembelajaran.
2.4. Rekomendasi.
Hasil kegiatan evaluasi internal berupa laporan yang di dalamnya tercantum
rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran.
Tindakan yang dimaksud dapat berupa penyegaran di bidang ilmu, penugasan staf
mengikuti seminar/ lokakarya, pelatihan keterampilan mengajar/ sebagai fasilitator,
rapat kerja untuk memperbaiki silabus.
Kurikulum 2011 yang sekarang diimplementasikan adalah buah karya survei industri
2009 yang dilakukan 2 (dua) program studi dengan tujuan mempersempit jarak antara
teori dan praktek serta menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja (Link and Match)
60 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STIE Indonesia Banking School sangat berperan dalam dalam memonitor dan
mengevaluasi pembelajaran yang mengacu pada pedoman pendidikan yang memuat
aturan dan kurikulum yang digunakan setiap program studi. Rencana pembelajaran di
STIE Indonesia Banking School mengacu pada standar prosedur operasi (SOP) yang
ada di masing-masing program studi atau jurusan.
Serangkaian kegiatan program dilakukan dalam upaya memberikan suatu standar
kemampuan dasar dalam mengikuti struktur kurikulum yang dirancangkan. Di samping
itu, perhatian pada upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran menjadi perhatian
yang serius untuk dapat mencapai tujuan kurikulum yang dirancangkan.
STIE Indonesia Banking School menerapkan strategi pembelajaran dengan metode
yang berbasiskan teknologi informasi. Untuk pemerataan dan peningkatan kompetensi
dosen dan mahasiswa maka diprogramkan untuk mengadakan pelatihan komputer
dasar dan software aplikasi yang diperuntukkan bagi dosen bekerja sama dengan P3M
STIE Indonesia Banking School dan mahasiswa melalui laboratorium komputer. Selain
itu membiasakan penyampaian materi kuliah dengan menggunakan Power Point atau
lainnya, mengoptimalkan penggunaan komputer pada mata kuliah berbasis komputer.
Kualifikasi, relevansi dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah
dilakukan dengan cara menyusun (memilih dan mengorganisir) materi pembelajaran.
ini berdasarkan hasil analisis tujuan/kompetensi dan learning outcomes setiap mata
kuliah yang telah ditetapkan, antara lain ada muatan; (a) landasan kepribadian dan
pemahaman kaidah kehidupan masyarakat (attitude), (b) penguasaan ilmu dan
ketrampilan (knowledge and skills); (c) kemampuan berkarya; serta (d) sikap dan
perilaku dalam berkarya.
Kendala yang ada dalam pembelajaran di STIE Indonesia Banking School adalah
belum optimalnya proses monitoring dan evaluasi terhadap metode pembelajaran yang
dilakukan oleh dosen. Sehingga untuk itu perlu adanya evaluasi terhadap soal-soal
ujian yang diberikan oleh dosen dalam UTS dan UAS.Untuk mengatasi hal ini maka
disiasati dengan membentuk mekanisme feedback berupa pembagian kuesioner
tentang kinerja dosen dan perkuliahan kepada para mahasiswa selepas ujian UTS dan
UAS.Selain itu mutu bahan ajar yang ada juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya.
Beberapa bahan ajar dibuat kurang memperhatikan kaidah buku ajar, seperti adanya
GBPP, SAP, contoh soal atau kasus yang sesuai dengan perkembangan saat ini.
Untuk meningkatkan kualitas bahan ajar ini maka dibentuk satuan tugas kelompok
dosen perkuliahan yang berkompeten dibidangnya untuk menyusun bahan ajar
maupun silabus yang lebih berkualitas. Solusi lainnya adalah diadakan
62 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
pelatihan/pembinaan dalam pembuatan bahan ajar dan merancang proses Monev
(monitoring dan evaluasi) serta penghargaan/insentif, ataupun penalti, bagi para dosen
pengampu mata kuliah. Monitoring kehadiran dosen dan materi perkuliahan di STIE
Indonesia Banking School dilakukan dengan 2 cara, yakni (1) Dengan menyediakan
daftar presensi kehadiran di Bagian Akademik dan presensi di kelas ketika perkuliahan.
Untuk kehadiran mahasiswa, dimonitor melalui daftar hadir kuliah yang ditanda tangani
dosen.
Sedangkan sistem evaluasi pembelajaran diatur dalam pedoman perkuliahan STIE
Indonesia Banking School, ada 4 komponen penilaian mata kuliah, yaitu aktivitas di
kelas, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Masing-masing
komponen terdapat persentase sebagai berikut: tatap muka/aktivitas/kuis di kelas 20%,
tugas terstruktur dan tugas mandiri 20%, ujian tengah semester (UTS) 25%, ujian akhri
semester (UAS) 35%. Apabila seluruh kegiatan tersebut di atas dapat dilaksanakan
oleh mahasiswa dengan memenuhi syarat yang ditentukan maka ia akan mendapatkan
nilai berdasarkan Penghitungan Nilai Akhir berdasarkan bobot prosentase yang
kemudian dikonversikan ke Huruf Mutu dan Angka Mutu sebagaimana diatur dalam
Pedoman Pendidikan STIE Indonesia Banking School.
5.3 Suasana Akademik
(1) Kebijakan tentang suasana akademik. Pengembangan suasana akademik yang kondusif, dilakukan usaha-usaha sebagai
berikut:
1. Menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk proses belajar mengajar.
2. Setiap Dosen diberi kesempatan untuk menulis buku ajar, diktat, atau hand out
sesuai mata kuliah yang diasuh dengan dukungan fasilitas jurnal, buku, dan sarana
penunjang lainnya
3. Mengirim dosen-dosen mengikuti seminar tingkat lokal, nasional maupun
internasional.
4. Strategi dan metode mengajar: kegiatan diarahkan agar para dosen mengajarkan
mata kuliah sesuai dengan kemampuan bidang ilmu dan profesinya. Para dosen
mengajarkan mata kuliah sesuai dengan silabus mata kuliah, relevan dengan aspek
akademik dan relevansi mata kuliah tersebut dengan tuntutan masyarakat.
5. Komitmen: para dosen mempunyai kedisiplinan terhadap jadwal waktu mengajar,
materi yang diajarkan, penggunaan teknik mengajar yang cocok, dan pemberian nilai
ujian yang sesuai dengan, tingkat kompetensi mahasiswa. Hal ini benar-benar dapat
menunjang kegiatan pembelajaran menjadi lebih efisien dan produktif.
63 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
6. Keterbukaan: para dosen bertindak sebagai fasilitator dan nara sumber ilmiah dalam
hubungan yang timbal balik dengan mahasiswa. Kegiatan bertanya, menyampaikan
pendapat tentang materi yang disajikan sesuai dengan bidangnya. Hal ini memberi
petunjuk tentang kualitas kegiatan akademik yang dinamis dan komunikatif.
7. Penugasan dosen: setiap mata kuliah mewajibkan mahasiswa untuk untuk menulis
makalah/paper ilmiah yang berkaitan dengan mata kuliah yang diajarkan. Tugas
makalah/paper ilmiah menghendaki setiap mahasiswa untuk membaca buku,
berdiskusi, dan menulis. Keterbiasaan mahasiswa dalam menulis makalah mampu
mengembangkan sikap ilmiah yang berkelanjutan.
8. Kepedulian Terhadap Hak Asasi Akademik: STIE Indonesia Banking School memiliki
kepedulian terhadap hak asasi akademik yang diwujudkan dalam pembakuan hak
karya intelektual. Karya ilmiah mahasiswa dalam bentuk tesis atau tulisan yang
dimuat di Jurnal Ilmiah, semuanya didokumentasikan sebagai karya akademik yang
diakui hak asasi intelektual bagi para penulisnya. Hal yang sama juga dilakukan
pengakuan hak asasi akademik terhadap para dosen yang memiliki karya ilmiah baik
di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada
masyarakat.
(2) Penyediaan prasarana dan sarana.
Keberadaan dan Kepemilikan PrasaranaGedung STIE Indonesia Banking School berlokasi di Jl. Kemang Raya Np. 35 Jakarta
Selatan, dengan luas lahan: 62.500 m2 dan luas bangunan kampus: ±10.000 m2 yang
terdiri dari R. Kuliah; R. Lab. Komputer; R. Rapat; R. Perpustakaan; R.Administrasi, dll.
Kampus IBS dibangun oleh YPPI sebagai pendiri IBS. Dengan demikian kelangsungan
proses pembelajaran tetap terjamin.
Akses terhadap Prasarana Seluruh prasarana mudah dicapai atau memiliki aksessabilitas yang tinggi karena setiap
faslitas gedung dan ruang salin terkait dan berada dalam satu area kampus.
Penggunaan prasarana yang berada di lingkungan Kampus STIE Indonesia Banking
School dikelola oleh Bagian Umum, yang akan mengatur penggunaan prasarana
terutama ruang kuliah. Akses prasarana yang dapat dilakukan oleh setiap civitas
akademika seperti; lab komputer yang telah menyediakan peralatan hardware dan
software yang dilengkapi dengan fasilitas internet yang mempermudah mahasiswa dan
dosen untuk mencari informasi yang dibutuhkan
64 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Fasilitas pendukung belajar dan mengajar antara lain:
a) Lapangan Olah Raga = 2 unit
b) Ruang Mahasiswa = 4 unit
c) Ruang Laboratorium = 2 unit dengan 30 unit personal computer.
d) Ruang Perpustakaan = 1 unit dengan jumlah buku 971 unit.
e) Lapangan Parkir = 2 lahan kapasitas 100 unit mobil.
f) Ruang Musholla = 4 unit
g) Ruang Fotocopy = 1 unit
h) Ruang administrasi dan pejabat struktural = 17 unit
i) Genset = 1 unit
j) Kendaraan Operasional
• Sepeda Motor = 1 unit
• Mobil = 1 unit.
(3) Dukungan Dana
Dana yang dimiliki oleh STIE Indonesia Banking School untuk keberlangsungan proses
pembelajaran berasal dari:
a. Uang perkuliahan dari mahasiswa pad setiap semester
b. Dukungan dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI)
c. Sewa gedung
d. Hibah perusahaan BUMN dan Swasta
e. Pendapatan Pelatihan
f. Pendapatan Pengabdian Masyarakat
(4) Kegiatan akademik yang mendorong interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa untuk pengembangan perilaku kecendekiawanan.
Program pembinaan mahasiswa dilakukan dengan:
- Membangun pola pikir ilmiah
Untuk mata ajaran yang diberikan, mahasiswa dituntut untuk memecahkan setiap
permasalahan yang ada dengan konsep berpikir secara ilmiah dari teori yang
didapatkan pada setiap mata ajaran.
- Membangun komunikasi, sikap etis dan profesional
Komunikasi dapat dibangun dari setiap mata ajaran yang didapat yang berbentuk
diskusi atau penyampaian paparan berupa tugas atau proposal, sehingga
mahasiswa terbisa dapat dapat mengkomunikasikan pemikiran/pendapat kepada
rekannya melalui diskusi atau paparan, dan tentunya diskusi atau paparan
mengedepankan sikap etis. Kemampuan komunikasi di dukung sikap etis
mahasiswa akan membentuk sikap profesionalisme.
65 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
- Membina sikap mandiri secara berkesinambungan
Tugas-tugas yang diberikan oleh dosen dari setiap mata ajaran kepada setiap
mahasiswa bertujuan untuk membentuk sikap mandiri mahasiswa agar dapat
mengerjakan setiap tugas atau beban pekerjaan apapun diselesaikan dengan
kemampuan sendiri tanpa tergantung dengan orang lain.
66 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STANDAR 6
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI
6.1 Pembiayaan
6.1.1 Tuliskan jumlah dana termasuk gaji yang diterima di unit pengelola Program Studi Strata S1 selama tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:
Sumber Dana Jenis Dana
Jumlah Dana (Juta Rupiah)
TS-2 TS-1 TSRata-
Rata per Tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Usaha sendiri 323,4 714,48 604,93 547,6Mahasiswa 11,158.0 11,795.6 11,703.7 11,552.4Pemerintah (Pusat & Daerah)
- - - -
Sumber lain (antara lain dari kegiatan kerjasama atau hibah langsung dari luar negeri)
Penyertaan Yayasan
- 33,520.0 - 11,173.3
Total 11,481 43,315.6 12,308.6
6.1.2 Dana Operasional
No. Nama Program Studi Jumlah Dana Operasional dalam Jutaan Rupiah (Tahun 2011)
(1) (2)1 PS Akuntansi 6,460.742 PS Manajemen 5,454.68
Jumlah 11,915.42Catatan: Dana operasional adalah seluruh dana yang digunakan oleh PS dan unit pengelola program studi untuk penyelenggaraan program, termasuk gaji, upah, pembelian bahan dsb. (kecuali dana untuk pembangunan)
67 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
6.1.3 Rincian Penggunaan Dana:
No Jenis Penggunaan
Jumlah Dana dalam Juta Rupiah
TS-2 TS-1 TSRata-Rata per Tahun dan
PersentaseJutaan Rupiah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Pendidikan 10,079.35 11,532.53 11,681.81 11,097.90 99.74%
2 Penelitian 8,00 21,5 - 9,83 0.09%
3 Pengabdian kepada Masyarakat 35,76 22,57 - 19,44 0.17%
Jumlah Dana Tridarma 10,123.11 11,576.59 11,681.81 11,127.17 100%
4 Investasi Prasarana - 31,851.00 - 10,617.00 86.91%5 Investasi Sarana 128,87 2,002.52 285,53 805,64 6.59%6 Investasi SDM 306,15 200,23 130,77 212,38 1.74%7 Lain-lain 922,99 576,42 243,53 580,98 4.76%
Jumlah Dana Investasi 1,358.02 34,630.16 659.83 12,216.00 100%
6.1.4 Uraikan pendapat pimpinan unit pengelola Program Studi Strata S1 tentang perolehan dana pada butir 6.1.1, yang mencakup aspek kecukupan dan upaya penanggulangannya jika dianggap kurang/tidak cukup serta hasilnya. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.
Berdasarkan data historis laporan keuangan STIE Indonesia Banking School selama tiga
tahun terakhir dapat diketahui bahwa beban operasional tunai dapat dibayar dari
pendapatan operasional bahkan surplus operasional tunai mengalami kenaikan. Yang
dimaksud dengan beban operasional tunai adalah semua biaya operasional kecuali beban
penyusutan gedung dan aktiva tetap lainnya. Beban penyusutan gedung baru mulai dicatat
pada tahun buku STIE Indonesia Banking School setelah terjadi kesepakatan pengalihan
pembukuan gedung dari pembukuan yayasan ke pembukuan STIE Indonesia Banking
School.
Pendapatan operasional STIE Indonesia Banking School terutama berasal dari
pendapatan akademik, pendapatan pelatihan, sewa gedung, hibah dari Kementrian
Pemuda dan Olahraga, sponsor kegiatan dari perusahaan BUMN dan swasta dan
pendapatan investasi surat berharga. Untuk meningkatkan diversifikasi sumber
pendapatan operasional, pimpinan STIE Indonesia Banking School pada tahun 2012 telah
mengirimkan proposal bantuan pengembangan kampus ke Kementerian Pemuda dan Olah
Raga untuk pengembangan sarana olah raga, PT Indosat untuk pengembagan
laboratorium komputer, PT Sinar Mas Sekuritas bersama dengan PT Bursa Efek
Indonesia untuk pengembangan Pojok Bursa Efek Indonesia, Divisi Humas dan
68 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Perpustakaan Bank Indonesia untuk pengembangan perpustakaan IBS, serta PT Bank
BCA untuk pengembangan laboratorium mini bank. Disamping itu¸ STIE Indonesia Banking
School sedang menjajagi kerjasama dengan Malaysia Science University (MSU) dan
Belgian Banker Academy (BBA) untuk bekerjasama dalam pengembangan program dual
degree di STIE Indonesia Banking School sehingga akan menambah pendapatan.
Sasaran utama pengelolaan keuangan STIE Indonesia Banking School adalah
diperolehnya surplus bersih tahunan. Surplus tersebut nantinya akan dipergunakan untuk
pengembangan fasilitas pendidikan, pengembangan dosen dan pengembangan sarana
dan prasarana kuliah. Oleh karena sifat pendapatan STIE Indonesia Banking School
sebagai lembaga pendidikan sangat fluktuatif setiap tahunnya tergantung jumlah
mahasiswa yang diterima, maka fokus pengelolaan keuangan dititikberatkan pada
pengelolaan biaya secara efektif dengan pendekatan acivity based cost management.
Biaya-biaya dikeluarkan hanya untuk kegiatan-kegiatan yang memberikan nilai tambah
bagi STIE Indonesia Banking School. Untuk mencapai hal tersebut, maka Wakil Ketua II
telah menyusun sistem dan prosedur keuangan tentang pengadaan barang dan jasa,
pembiayaan aktivitas, dan uang muka kegiatan. Dengan adanya prosedur tersebut, maka
biaya suatu akivitas sudah dikendalikan mulai tahap perencanaan.
6.2 Sarana
6.2.1 Uraikan penilaian unit pengelola Program Studi Strata S1 tentang sarana untuk menjamin penyelenggaraan program tridarma PT yang bermutu tinggi. Uraian ini mencakup aspek: kecukupan/ketersediaan/akses dan kewajaran serta rencana pengembangan dalam lima tahun mendatang. Uraikan kendala yang dihadapi dalam penambahan sarana.
Sarana dan prasarana perkuliahan STIE Indonesia Banking School sangat memadai
untuk menunjang pengembangan perkuliahan pada masa yang akan datang. Gedung
STIE Indonesia Banking School dibangun oleh Yayasan Pengembangan Perbankan
Indonesia (YPPI) mulai tahun 2008 dan mulai ditempati untuk kegiatan belajar mengajar
pada bulan Januari 2009. Tingkat utilitas gedung pada saat ini baru terpakai sekitar 70%
dari kapaitas normal sehingga untuk masa 5 (lima) tahun yang akan datang tidak
diperlukan lagi investasi gedung.
Rasio ketersediaan sarana mahasiswa/dosen telah cukup memadai. Satu ruang kelas
rata-rata diisi 22 (dua puluh dua) mahasiswa. Fasilitas yang tersedia di ruang kuliah
antara lain infokus, komputer, papan tulis, dan mesin penyejuk udara. Selain itu tersedia
sarana ruangan dosen dan sarana olah raga bagi dosen juga telah dipersiapkan dengan
memadai. Disamping ruang kuliah, mahasiswa juga disediakan ruang konsultasi dan ruang
untuk senat dan dewan mahasiswa dan ruang untuk HMPS.
69 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STIE Indonesia Banking School memiliki akses yang tinggi terhadap pelaksanaan PBM
maupun Tridharma perguruan tinggi. Setiap sarana yang ada dapat diakses oleh civitas
akademika. Misalnya, komputer telah dihubungkan dengan internet, sehingga dosen dan
mahasiswa dapat mengakses informasi dari internet sesuai dengan kebutuhan proses
belajar mengajar khususnya proses belajar mendiri.
Tingkat kelayakan dan kesesuaian prasarana yang ada untuk mendukung PBM dalam
rangka melaksanakan misi dan pencapaian visi Prasarana yang ada telah sesuai dan
layak. Ruang kuliah yang tersedia sebanyak 48 ruang dan semua ruangan ber-AC
termasuk didalamnya ruang kuliah Ampi-theatre. Selain ruang kuliah, sarana penunjang
antara lain ruang administrasi, musholla, ruang dosen, ruang rapat, ruang pimpinan, ruang
ketua dan sekretaris jurusan, seta lobby gedung yang sangat luas untuk kegiatan diskusi
mahasiswa.
Aturan pemanfaatan sarana dan prasarana di STIE Indonesia Banking School dibuat oleh
Bagian Umum yang mengatur penggunaan sarana seperti ruang kuliah, LCD, sedangkan
penggunaan komputer diatur oleh PUSKOM. Semua sarana yang ada telah sesuai dengan
peruntukkannya. Kendala penambahan sarana Untuk beberapa tahun mendatang, jika
akan dilakukan penambahan sarana untuk menunjang proses pembelajaran, kendala yang
dihadapi seperti;
- Luas lahan yang terbatas.
- Keberadaan/lokasi kampus saat ini terkendala dengan kemacetan, oleh karena itu
untuk pengembangan di kemudian hari dapat dilakukan dengan mencari lahan baru.
- Harga lahan yang terus menerus mengalami kenaikan jika STIE IBS akan membuka
di tempat baru.
6.2.2 Tuliskan sarana tambahan untuk meningkatkan mutu penyelenggarakan program tridarma PT pada semua program studi yang dikelola dalam tiga tahun terakhir. Uraikan pula rencana investasi untuk sarana dalam lima tahun mendatang, dengan mengikuti format tabel berikut:
No. Jenis Sarana Tambahan
Investasi SaranaSelama Tiga
Tahun Terakhir(Juta Rp)
Rencana Investasi Sarana dalam Lima Tahun Mendatang
Nilai Investasi (Juta Rp) Sumber Dana
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Perpustakaan Rp 150 Rp 750Donatur, hibah dan mahasiswa
2Laboratorium Komputer
Rp 200 Rp 500Donatur, hibah dan mahasiswa
3 Lapangan olah Rp 300 Rp 500 Donatur, hibah
70 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
raga dan mahasiswa
4 Penelitian Rp 351 Rp 585Donatur, hibah dan mahasiswa
5Pengabdian kepada Masyarakat
Rp 351 Rp 585Donatur, hibah dan mahasiswa
6.3 Prasarana
6.3.1 Uraikan penilaian unit pengelola Program Studi Strata S1 tentang prasarana yang telah dimiliki, khususnya yang digunakan untuk program-program studi. Uraian ini mencakup aspek: kecukupan dan kewajaran serta rencana pengembangan dalam lima tahun mendatang. Uraikan kendala yang dihadapi dalam penambahan prasarana.
Prasarana yang tersedia di STIE Indonesia Banking School telah memenuhi kebutuhan
untuk penyelenggaraan perkuliahan yang nyaman. Kebersihan gedung STIE Indonesia
Banking School dijaga dengan baik. Ruang kelas dipelihara kebersihannya dan dilengkapi
dengan lampu penerangan dan mesin pendingin ruangan yang memadai. Setiap toilet
tersedia tissue, sabun untuk cuci tangan dan pengharum ruangan. Prasana penunjang
lain yang dimiliki STIE Indonesia Banking School adalah fasilitas tekhnologi informsi dalam
bentuk server dan jaringan wireless berfungsi untuk menunjang operasionalisasi
perkuliahan, transaksi keuangan dan administrasi akademik secara online.
Untuk menunjang pengembangan pendidikan, maka STIE Indonesia Banking School
merencanakan untuk membuat ruang perpustakaan dan ruang baca yang menempati
sebagian area lobby. Disamping itu, ruang mini shop akan dibangun sebagai fasilitas bagi
mahasiswa untuk mengembankan bakat wirausaha.
6.3.2 Sebutkan prasarana tambahan untuk semua program studi yang dikelola dalam tiga tahun terakhir. Uraikan pula rencana investasi untuk prasarana dalam lima tahun mendatang, dengan mengikuti format tabel berikut:
No.Jenis
Prasarana Tambahan
Investasi Prasarana
Selama Tiga Tahun Terakhir
(Juta Rp)
Rencana Investasi Prasarana dalam Lima Tahun Mendatang
Nilai Investasi (Juta Rp) Sumber Dana
(1) (2) (3) (4) (5)1 Pojok bursa - Rp 100 Internal2 Tax Centre - Rp 150 Internal3 Perpustakaan - Rp 1.300 Internal dan Hibah
4Gedung dan perabotan
38.728 YPPI
71 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
6.4 Sistem Informasi
6.4.1 Jelaskan sistem informasi manajemen dan fasilitas ICT (Information and Communication Technology) yang digunakan unit pengelola Program Studi Strata S1 untuk proses penyelenggaraan akademik dan administrasi (misalnya SIAKAD, SIMKEU, SIMAWA, SIMFA, SIMPEG dan sejenisnya), termasuk layanan perpustakaan (e-library). Jelaskan pemanfaatannya dalam proses pengambilan keputusan.
Pimpinan STIE Indonesia Banking School memahami pentingnya sistem informasi untuk
mendukung keberhasilan pengelolaan perguruan tinggi serta meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Untuk itu manajemen memiliki komitmen untuk terus mengembangkan
sistem informasi yang akurat, cepat, efektif dan efisien untuk mendukung pengembangan
pendidikan pada masa mendatang.
a. Ketersediaan sistem informasi manajemen
Untuk memperlancar kegiatan PBM dan adminsitrasi, STIE IBS sudah terhubung antar
bagian (intranet) baik yang menyangkut adminitrasi perkuliahan, keuangan maupun
bentuk pelayanan lainnya. Sedangkan penggunaan dan pemanfaatan internet sudah
dilakukan dan setiap dosen dan mahasiswa memiliki akses untuk memanfaatkan
jaringan internet (Wifi) yang ada di kampus STIE IBS.
b. Sistem penghimpunan, penyimpanan dan pengambilan data
Sistem penghimpunan, penyimpanan dan pengambilan data dilakukan melalui: formulir
cetak, yang di entry ke database secara manual maupun dengan scanner, formulir
elektronik, terintegrasi ke database.
Seluruh data dan informasi akademik, keuangan dan informasi lainnya disimpan dalam
server, yang secara berkala dilakukan back-up data dan verifikasi data untuk
memastikan keakuratan, kecepatan, keamanan dan kesiap-sediaan informasi untuk
mendukung upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran.
c. Strategi jangka panjang pengembangan sistem informasi
STIE IBS yang didukung penuh oleh YPPI tengah merencanakan untuk
mengembangkan kampus IBS sebagai cyber campus, sehingga akan meningkatkan
kualitas proses pembelajaran secara aktif, serta memudahkan bagi manajemen, dosen,
mahasiswa,dan masyarakat umum untuk mengakses informasi akademik dan non-
akademik di lingkungan IBS, seperti; mengakses bahan ajar secara on-line, mengecek
nilai atau kehadiran atau informasi lainnya melalui internet, koneksi nirkabel di
lingkungan kampus IBS dan sejenisnya.
d. Transparansi informasi dalam pengambilan keputusan dan peningkatan kualitas PBM
Keterbukaan merupakan aspek yang penting dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran dan pengambilan keputusan yang transparan sangat penting bagi
keberlangsungan peningkatan kualitas. STIE IBS telah mulai melaksanakannya, salah 72
Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
satu contoh adalah dalam penyelenggaraan administrasi akademik, dimana proses
penilaian akademik mahasiswa disajikan secara online dan dapat dilihat oleh
mahasiswa.
Mahasiswa memiliki akses terhadap informasi akademik, misalnya daftar nilai mata
kuliah yang telah diambil, nilai kumulatif, kalender akademik dan juga komponen
penilaian dari masing-masing dosen. Penyebaran informasi melalui trasparansi dan
sistem informasi yang terbuka dapat menyediakan informasi-informasi rinci yang
dibutuhkan mahasiswa dan dosen dalam pengambilan keputusan dan untuk
peningkatan proses pembelajaran.
STIE IBS melengkapi fasilitas penunjang proses pembelajaran di lingkungan kampus
dengan sarana laboratorium komputer yang telah online internet, dapat diakses oleh
mahaisiswa dan staf pengajar dalam rangka pencarian informasi yang berhubungan
dengan materi perkuliahan.
e. Kesesuaian strategi pengembangan sistem informasi dengan kecenderungan
perkembangan IPTEK dan Globalisasi
Dalam upaya mengantisipasi perkembangan IPTEK yang kian hari kian berkembang
pesat, STIE IBS berupaya meningkatkan sistem informasi yang ada agar dapat sesuai
dengan perkembangan terkini. Pelayanan IPTEK diarahkan sebagai upaya untuk
mempublikasikan berbagai informasi berkaitan dengan pelaksanaan proses
pembelajaran dan Tri Dharma perguruan tinggi, baik di bidang akademik, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, ataupun kemahasiswaan. Melalui penyebaran
informasi berabgai IPTEK yang dihasilkan oleh civitas akademika sebagai
implementasi dari kegiatan interaksi dengan pihak luar, baik dalam maupun luar negeri,
diharapkan pada masa yang akan datang masyarakat luas dan stakeholder dapat
dengan mudah mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan serta dapat
menciptakan hubungan sinergistik satu sama lain, sehingga di masa mendatang akan
membawa kemajuan bangsa pada umumnya dan Indonesia khususnya.
73 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
6.4.2 Beri tanda √ pada kolom yang sesuai dengan aksesibilitas tiap jenis data, dengan mengikuti format tabel berikut.
Jenis Data
Sistem Pengelolaan Data
Secara Manual
Dengan Komputer
Tanpa Jaringan
Dengan Komputer
Melalui Jaringan Lokal
(LAN)
Dengan Komputer
Melalui Jaringan Luas
(WAN)(1) (2) (3) (4) (5)
√1. Mahasiswa2. Kartu Rencana Studi
(KRS)√
3. Jadwal mata kuliah
√
4. Nilai mata kuliah √5. Transkrip akademik
√
6. Lulusan √7. Dosen √8. Pegawai √9. Keuangan √10. Inventaris √11. Pembayaran SPP
√
12. Perpustakaan √
6.4.3 Jelaskan upaya penyebaran informasi/kebijakan untuk sivitas akademika di unit pengelola Program Studi Strata S1 (misalnya melalui surat, faksimili, mailing list, e-mail, sms, buletin).
Penyebaran Informasi di lingkungan STIE IBS dilakukan dengan berbagai media, yaitu:
1. Surat.
Digunakan untuk penyebaran informasi yang berkaitan dengan
Pemberitahuan penerimaan mahasiswa baru.
Pemberitahuan akademik dan administrasi kepada mahasiswa dan dosen.
Undangan akademik bagi mahasiswa dan dosen.
Peringatan akademik dan administrasi bagi mahasiswa dan dosen.
Undangan rapat pimpinan Program Strata S1 Manajemen.
Korespondensi dengan pimpinan program studi dan STIE Indonesia Banking
School.
2. Faksimili.
Digunakan untuk penyebaran informasi secara cepat yang berkaitan dengan
Pemberitahuan penerimaan mahasiswa baru.
74 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Pemberitahuan akademik dan administrasi kepada mahasiswa dan dosen.
Undangan akademik bagi mahasiswa dan dosen.
Peringatan akademik dan administrasi bagi mahasiswa dan dosen.
Undangan rapat pimpinan.
Korespondensi dengan pimpinan program studi dan STIE Indonesia Banking
School.
3. E-mail.
Penggunaan e-mail sebagai sarana komunikasi antara civitas academica di lingkungan
Program Strata S1 manajemen sangat dianjurkan. Setiap mahasiswa dan dosen
memiliki e-mail account yang diperoleh dari Bagian Teknologi Informasi STIE Indonesia
Banking School atau account pribadi. E-mail account mahasiswa selain berfungsi
sebagai sarana komunikasi berbasis teknologi informasi, juga merupakan akses pada
sejumlah fasilitas teknologi informasi, seperti pendaftaran/perubahan rencana studi, nilai
mahasiswa, internet eksternal dan lain sebagainya. Di dalam Buku Panduan Akademik
Program Strata S1 Manajemen juga dicantumkan e-mail address para pimpinan
Program Strata S1 Manajemen dengan tujuan untuk dapat memudahkan interaksi
antara civitas academica dan para pimpinan di lingkungan STIE Indonesia Banking
School.
4. SMS.
STIE Indonesia Banking School memiliki data nomor telepon selular milik para
pimpinan, dosen dan mahasiswa. Dalam kondisi dimana terdapat hal-hal yang perlu
diketahui secara cepat oleh dosen dan mahasiswa, bagian akademik akan mengirimkan
sms kepada pihak-pihak terkait untuk menginformasikan hal-hal tersebut.
5. Papan Pengumuman
STIE Indonesia Banking School memiliki papan pengumuman yang bersifat
konvensional dan berbasis web. Seluruh pengumuman yang berkaitan dengan Program
Strata S1 Manajemen didiseminasikan melalui papan pengumuman konvensional yang
terdapat di setiap bagian Lantai Dasar Kampus STIE Indonesia Banking School Jl.
Kemang Raya No. 35 Jakarta Selatan. Papan pengumuman tersebut digunakan untuk,
antara lain:
Pengumuman proses-proses akademik dan administrasi di lingkungan STIE
Indonesia Banking School.
Pengumuman beasiswa.
Pengumuman akademik dari pihak internal dan eksternal yang berkaitan
dengan kegiatan akademik di lingkungan STIE Indonesia Banking School..
Papan pengumuman berbasis web dapat diakses melalui www. ibs.ac.id secara internal
maupun eksternal STIE Indonesia Banking School. Papan pengumuman ini digunakan
untuk
75 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Pengumuman proses-proses akademik dan administrasi di lingkungan STIE
Indonesia Banking School.
6. Website.
STIE IBS memiliki website di www. ibs .ac.id Di dalam website tersebut, termuat
informasi antara lain:
Informasi tentang penerimaan mahasiswa baru, penyediaan formulir-formulir terkait
dan informasi tentang biaya studi di STIE Indonesia Banking School untuk masing-
masing program studi.
Informasi tentang pimpinan STIE Indonesia Banking School..
Informasi tentang masing-masing program studi, meliputi informasi tentang dosen
pengajar, kurikulum, daftar mata kuliah, dan silabus.
Pengumuman Kegiatan Akademik dan Administrasi.
6.4.4 Uraikan rencana pengembangan sistem informasi jangka panjang dan upaya pencapaiannya. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.
Dalam rangka peningkatan kualitas dari sistem informasi, STIE Indonesia Banking School
terus menerus melakukan pengembangan, salah satunya dengan menyelenggarakan
Sistem Informasi Akademik dan Keuangan yang berbasis web.
Pengembangan sistem informasi jangka panjang seluruh unit akademik di lingkungan STIE
Indonesia Banking School dilakukan secara terpadu oleh Bagian Teknologi Informasi.
Pengembangan sistem informasi ini tertuang dalam Rencana Pengembangan Bagian
Teknologi Informasi 2012–2015.
Sasaran pengembangan sistem informasi STIE Indonesia Banking School adalah sebagai
berikut:
1. Sasaran dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pengajaran dan
pembelajaran adalah:
a. Mendukung manajemen pembelajaran yang memungkinkan dosen dan
mahasiswa untuk: mengakses informasi penting yang terkait dengan materi
pembelajaran, saling berinteraksi/berkomunikasi via TIK, memberikan/
mendapatkan evaluasi hasil pembelajaran via TIK.
b. Mendukung inovasi dosen/mahasiswa dalam proses pengajaran
/pembelajaran.
c. Memberikan layanan TIK kepada program studi/jurusan untuk memperlancar
dan/atau mengembangkan pengajaran/pembelajaran.
2. Sasaran dukungan TIK untuk bidang penelitian adalah:
76 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
Memberikan dukungan administrasi penelitian bagi P3M, dosen dan mahasiswa
untuk memperlancar proses pengurusan maupun pelaksanaan penelitian.
3. Sasaran dukungan TIK untuk bidang pengabdian masyarakat adalah:
Memberikan dukungan administrasi kegiatan pengabdian masyarakat dan
kerjasama untuk memperlancar proses dan pelaksanaan program-program
yang dicanangkan.
4. Sasaran dukungan TIK untuk administrasi dan keuangan adalah:
a. Menyediakan sistem informasi terpadu untuk STIE Indonesia Banking School.
Dengan tersedianya sistem informasi terpadu, data yang lengkap, akurat dan up to
date dimungkinkan untuk disediakan/diperoleh oleh stakeholders pada setiap saat
untuk mendukung efisiensi kerja, produktivitas SDM, maupun keperluan
evaluasi/audit penjaminan mutu pada tingkat unit dan STIE Indonesia Banking
School secara umum.
b. Menyediakan layanan TIK bagi unit-unit administrasi dan keuangan untuk
mendukung kelancaran operasional, efisiensi, produktivitas dan kualitas hasil kerja
yang baik.
5. Sasaran dukungan TIK untuk manajemen pengetahuan/informasi adalah:
a. Mendukung layanan perpustakaan digital.
b. Mendukung layanan e-Learning untuk sarana pengajaran dan pembelajaran.
6. Sasaran infrastruktur TIK inti di BTI adalah:
a. Menyediakan infrastruktur pusat data yang aman, handal, menjamin
kontinuitas ketersediaan data, berkapasitas memadai, akses yang mudah dan
cepat, memfasilitasi pengelolaan data multimedia yang diperlukan dalam proses
pengajaran/pembelajaran.
b. Menyediakan infrastruktur jaringan kabel yang menjamin kualitas dan
kecepatan komunikasi data (text maupun multimedia) pada jaringan intranet dan
mendukung akses internet yang cepat.
c. Menyediakan infrastruktur jaringan nirkabel (sebagai pelengkap/pendamping
dari jaringan kabel) yang dapat diakses melalui laptop maupun desktop untuk
memfasilitasi mahasiswa dan dosen yang memerlukan akses jaringan di berbagai
tempat di lingkungan STIE Indonesia Banking School dan tamu yang membutuhkan
akses ke jaringan.
d. Menyediakan pelayanan via telpon untuk kemudahan akses
77 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
informasi/jaringan.
e. Menyediakan server-server jaringan yang menjamin kehandalan, keamanan,
kesederhanaan konfigurasi dan pengelolaan yang mudah.
f. Penyediaan perangkat keras yang dapat mengantisipasi kebutuhan
pengguna pada saat ini dan beberapa tahun mendatang.
g. Keamanan jaringan
h. Pemanfaatan sistem operasi yang up to date dan mendukung
efisiensi/produktivitas pengguna.
i. Manajemen user account
Berdasarkan sasaran-sasaran tersebut, disusun sejumlah strategi untuk pencapaian
sasaran. Hingga saat ini, sistem-sistem informasi yang sudah dikembangkan sejauh ini
adalah:
Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan sistem informasi ini antara lain:
Sistem Informasi Akademik dan Keuangan berbasis web ini belum sepenuhnya
diimplementasikan di seluruh unit akademik STIE Indonesia Banking School. Dan
pada saat ini tinggal beberapa unit akademik yang belum mengimplementasikan
sistem baru ini. Mengingat sistem informasi baru ini merupakan implementasi
arsitektur sistem informasi yang bersifat terpadu, maka pengoperasian secara
optimal sistem informasi baru ini baru dapat terealisasi apabila seluruh unit
akademik di lingkungan STIE Indonesia Banking School telah menggunakan sistem
informasi baru ini.
Hingga saat ini, sistem informasi akademik dan keuangan belum dapat diakses dari
luar lingkungan STIE Indonesia Banking School. Hal ini dikarenakan belum siapnya
sistem informasi baru ini menghadapi serangan dari luar, seperti virus, penyusupan,
dan lain-lain.
78 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
STANDAR 7
PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
7. 1 Penelitian
7.1.1 Kebijakan dan upaya unit pengelola Program Studi Strata S1
7.1.1.1 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin mutu penelitian Program Studi Strata S1, mencakup informasi tentang pendekatan dan pemikiran baru, agenda penelitian, dan publikasi.
Kebijakan penelitian di STIE Indonesia Banking School adalah untuk mendorong kegiatan
penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat dalam
upaya memanfaatkan sumberdaya yang ada, serta mampu menjadi agen perubahan di
masyarakat. Penelitian diarahkan untuk mengangkat citra STIE Indonesia Banking School
serta mengembangkan sumber pendanaan bagi keuangan STIE Indonesia Banking School
dari institusi lain dalam maupun luar negeri. Kebijakan lain adalah untuk mendorong
penelitian interdisipliner untuk tumbuh-kembangnya kelompok bidang ilmu dan tumbuhnya
penelitian berorientasi produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Untuk menjamin mutu penelitian, maka standar penelitian yang ditetapkan meliputi:
1. Agenda PenelitianAgenda penelitian berisi area penelitian yang akan digarap, tujuan/sasaran, dan dapat pula
disertai roadmap dan/atau target capaiannya, sebagai panduan bagi unit-unit akademik yang
melaksanakan penelitian, yakni fakultas, pascasarjana, program studi, laboratorium
penelitian serta kelompok dan individu dosen.
2. Pelaksanaan dan Manajemen PenelitianPenelitian dilaksanakan Unit P3M STIE Indonesia Banking School dan kelompok serta
individu dosen dengan menetapkan agenda untuk mengelola, mengkoordinasikan,
memfasilitasi, memonitoring, dan evaluasi kegiatan penelitian.
3. Kode Etik dan Metode PenelitianPenyelenggaraan Penelitian Ilmiah yang dilakukan berjalan sesuai dengan kode etik dan
metode penelitian. Ketaatan peneliti terhadap kode etik penelitian sangat penting karena hal
ini wujud dari integritas ilmiah peneliti. Agar penelitian terjamin validitasnya maka harus
dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sesuai dengan kaidah masing-masing
disiplin ilmu.
79 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
4. Pendanaan PenelitianAnggaran penelitian diperoleh dari anggaran STIE Indonesia Banking School dan melalui
hibah kompetisi institusi instansi lain. Prosedur pendanaan berisi aturan pengajuan
anggaran penelitian, pencairan dana, penggunaan serta laporan penggunaan anggaran
penelitian. Hal ini berlaku dari sumber internal maupun sumber eksternal, seperti hibah
penelitian dari Dikti maupun dari DPSK Bank Indonesia.
5. Sarana dan Prasarana Pendukung PenelitianPelaksanaan penelitian didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, seperti
perpustakaan dan laboratorium termasuk pengolahan data melalui komputer yang didukung
oleh fasilitas internet.
6. Output dan Outcome PenelitianOutput penelitian berupa publikasi, prototype, karya paten dan/atau HaKi, sedangkan
Outcome berupa situasi, produk baru (yang diindustrikan), penghargaan, atau implikasi
kebijakan. Mutu output dan outcome penelitian dari waktu kewaktu ditingkatkan mutunya.
Adapun target capaian penelitian yang telah ditetapkan STIE Indonesia Banking School
meliputi:
1. Topik penelitian dikaitkan dengan pengembangan ilmu akuntansi, keuangan, manajemen,
perbankan dan ekonomi secara umum.
2. Penelitian dilakukan oleh dosen minimal satu kali per tahun sebagai mewadah dosen
untuk meningkatkan kompetensi keilmuannya.
3. Para Peneliti diwajibkan untuk menjaga validitas hasil penelitiannya. Ini dilakukan sejak
awal pada saat membuat/ menyusun proposal, dengan menguraikan metode penelitian yang
akan dilakukan. Demikian pula ketika peneliti melaporkan serta mempublikasikan hasil
penelitiannya dan disertai penjelasan tentang metode penelitian yang digunakan.
4. Dana dapat diakses melalui hibah dari STIE Indonesia Banking School atau dari institusi
dalam maupun luar negeri. Dana Penelitian dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan
dosen melalui pemberian insentif.
5. Mutu output dan outcome penelitian ditetapkan, yaitu publikasi berupa Jurnal STIE
Indonesia Banking School, Nasional dan Internasional terakreditasi. Sedangkan Standar
Outcome yaitu hasil penelitian dapat diimplementasikan dan/atau bermanfaat bagi
masyarakat yang didukung oleh HAKI.
80 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
7.1.1.2 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin relevansi penelitian Program Studi Strata S1, mencakup informasi tentang kemajuan bidang ilmu terkait, dampak terhadap kesejahteraan manusia, lingkungan dan pembangunan, serta jejaring penelitian.
STIE Indonesia Banking School telah menentukan kebijakan bahwa setiap dosen dan
mahasiswa dapat menghasilkan penelitian yang terkait dengan kemajuan bidang ilmu
seperti: manajemen keuangan dan perbankan, sumberdaya manusia, dan pemasaran yang
dikaitkan dengan isu-isu terkini baik dari sisi problem maupun permodelan, sehingga
diharapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen, mahasiswa, atau kerjasama
keduanya (dosen dan mahasiswa) dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan. Konsep tersebut telah dicoba pada saat mahasiswa
menempuh mata kuliah konsentrasi, seperti; konsentrasi manajemen keuangan dan
perbankan, manajemen sumber daya manusia yang saat ini telah dilakukan.
7.1.1.3 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin produktivitas penelitian program studi Strata S1.
Untuk menjamin keberlangsungan dan produktivitas penelitian terutama bagi dosen, STIE
IBS mewajibkan setiap dosen tetap untuk menghasilkan satu hasil penelitian pada setiap
semesternya, dan hasil penelitian tersebut akan diterbitkan pada jurnal baik di internal STIE
IBS maupun pada jurnal eksternal lainnya. Bagi dosen yang telah menyelesaikan
penelitiannya akan memperoleh hibah sebesar Rp 3.500.000,-
7.1.1.4 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin keberlanjutan penelitian Program Studi Strata S1, mencakup informasi tentang ketersediaan SDM, prasarana dan sarana, sumber dana, dan pengembangan jejaring kerjasama.
Penelitian merupakan salah satu pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi juga menjadi
salah satu program yang akan dilakukan oleh Program Studi di IBS, dengan melakukan
beberapa hal, seperti:
a. Meminta setiap dosen tetap dan dosen tidak tetap IBS untuk menghasilkan
minimal 1 (satu) penelitian setiap tahunnya
b. Memfasilitasi hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen tersebut untuk dapat
diakomodir di jurnal internal maupun eksternal bila memungkinkan
c. Memberikan bantuan pendanaan bagi dosen yang akan melakukan penelitian
d. Memberikan informasi tentang sumber, topik, dan jejaring kerjasama penelitian
81 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
7.1.2 Tuliskan jumlah dan dana penelitian yang dilakukan oleh masing-masing PS di lingkungan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:
No. Nama Program Studi
Jumlah Judul Penelitian Total Dana Penelitian(Juta Rp)
TS-2
TS-1 TS TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 PS 1: Akuntansi 3 4 5 4,8 12,9 -2 PS 2: Manajemen 4 6 7 3,2 8,6 -
Total 7 10 12 8 21.50 -Catatan: Kegiatan yang dilakukan bersama oleh dua PS atau lebih sebaiknya dicatat sebagai kegiatan PS yang relevansinya paling dekat.
7. 2 Pelayanan/Pengabdian kepada MasyarakatPelayanan/pengabdian kepada masyarakat adalah penerapan bidang ilmu untuk menyelesaikan masalah di masyarakat (termasuk masyarakat industri, pemerintah, dsb.)
7.2.1 Tuliskan jumlah dan dana kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh masing-masing PS di lingkungan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:
No. Nama Program Studi
Jumlah Judul Kegiatan Pelayanan/Pengabdian
kepada Masyarakat
Total Dana Kegiatan Pelayanan/ Pengabdian kepada
Masyarakat (Juta Rp)TS-2 TS-1 TS TS-2 TS-1 TS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 PS 1: Akuntansi 15 25 35 21,456 13,542 -2 PS 2: Manajemen 10 20 34 14,304 9,028 -
Total 25 45 79 35,76 22,57 -Catatan: Kegiatan yang dilakukan bersama oleh dua PS atau lebih agar dicatat sebagai kegiatan PS yang relevansinya paling dekat.
7.2.2 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang data pada butir 7.2.1 dalam perspektif: kesesuaian dengan Visi dan Misi, kecukupan, kewajaran, upaya pengembangan dan peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.
Kegiatan pelayanan /pengabdian masyarakat juga menjadi salah satu program yang
akan dilakukan oleh STIE IBS, kebijakan yang dilakukan oleh STIE IBS, seperti:
a. Memberikan informasi kepada dosen tetap dan dosen tidak tetap IBS tentang kegiatan
pelayanan/pengabdian masyarakat, baik yang berasal dari internal maupun eksternal
82 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
b. Karena pelayanan/pengabdian masyarakat juga merupakan salah satu pelaksanaan Tri
Dharma perguruan tinggi, maka kegiatan tersebut minimal dilakukan oleh setiap dosen
minimal 1 (satu) kali dalam setiap semester.
c. Memberikan informasi tentang sumber, relevansi keilmuan, pendanaan, dan jejaring
yang dapat diperoleh dosen untuk mendapatkan kegiatan tersebut, seperti kegiatan
sosialisasi kebanksentralan pada guru-guru SMA se-Jakarta bekerja sama dengan
DPSK Bank Indonesia.
d. Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan SDM dan anggaran, mengingat sistem
pembelajaran kami adalah full day sehingga agak sulit bagi seorang dosen untuk
meninggalkan kampus dalam jangka waktu yang lama, sementara masalah anggaran
bisa dicarikan solusi melalui sponsor seperti Bank Indonesia dan Bank Umum lainnya.
e. Seluruh kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan sesuai dengan visi dan
misi IBS dan bermanfaat bagi peningkatan mutu serta kualitas SDM terutama bagi
dosen tetap dan masyarakat.
7.3 Kegiatan Kerjasama dengan Instansi Lain
7.3.1 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin dan meningkatkan mutu, relevansi, produktivitas, dan keberlanjutan kerjasama dengan lembaga di dalam dan di luar negeri.
STIE IBS dalam menyikapi perkembangan pendidikan saat ini harus melakukan berbagai
macam cara agar mampu bersaing di dunia pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan
STIE IBS adalah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik dari dalam maupun luar
negeri yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari kerjasama yang dialkukan tersebut.
Untuk saat ini sedang dan akan dilakukan penjajakan kerjasama baik untuk institusi/lembaga
di dalam negeri maupun luar negri, yang berkenaan dengan pendidikan secara langsung
maupun hal-hal lainnya. Adapun bentuk kerjasama yang saat ini telah dan akan dilakukan,
seperti;
1. DPSK Bank IndonesiaBentuk kerjasama yang dilakukan adalah dalam hal dana penelitian. Berkaitan dengan
kerjasama tersebut, Program Studi di IBS melalui STIE IBS memiliki kesempatan untuk
mendapatkan bantuan dana penelitian yang berasal dari DPSK Bank Indonesia, terutama
penelitian yang berkaitan dengan masalah perbankan di Indonesia.
2. Kerjasama dengan Institusi Pendidikan
Saat ini Program Studi S1 IBS sedang mengupayakan untuk melakukan kerjasama
dengan lembaga pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan masalah joint degree, namun hingga saat ini belum terealisasi,
seperti dengan Universiti Sains Malaysia dan Academy Banker of Belgium.
83 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
7.3.2 Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* dengan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam tiga tahun terakhir.
No. Nama Instansi JenisKegiatan
Kurun Waktu Kerjasama Manfaat yang Telah
DiperolehMulai Berakhir(1) (2) (3) (4) (5) (6)1
DPSK Bank Indonesia
Dana Penelitian23 Juni 2010
23 Juni 2012
Mahasiswa IBS baik S1 maupun S2 dapat memperoleh bantuan dana penelitian Skripsi dan Tesis
2 Perbarindo Depok
Seminar Nasional BPR
Maret 20101
Maret 2010
Memahami berbagai resiko operasional BPR
3Jamkrindo
Pelatihan Account Officer
Agustus 2009
Agustus 2010
Transfer dan aplikasi ilmu
4.Jamkrindo
Pelatihan KPI dan Balanced Scorecard
Januari 2010
Januari 2010
Transfer dan aplikasi ilmu
5 Bank Indonesia Jember
Pelatihan Akuntansi BPR
Mei 2009 Mei 2009 Transfer dan aplikasi ilmu
6 Bank Indonesia Semarang dan Perbarindo Jawa Tengah
Orientasi mahasiswa tentang microfinance
Juni 20101
Juni 2010
Aplikasi ilmu
8Bank Indonesia Malang dan Perbarindo Jawa Timur
Orientasi mahasiswa tentang microfinance dan pelatihan bagi direktur BPR
Juni 2011
Juni 2011
Transfer dan aplikasi ilmu
Catatan: (*) dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan
7.3.3 Tuliskan instansi luar negeri yang menjalin kerjasama* dengan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam tiga tahun terakhir.
No. Nama Instansi JenisKegiatan
Kurun Waktu Kerjasama Manfaat yang Telah
DiperolehMulai Berakhir(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 TBI English for
Banking dan conversation, IELTS (sd angkatan 2006)TOEFL (2007-2008)
2004 2009 Mahasiswa STIE IBS dapat berkomunikasi dan belajar Bahasa Inggris bersama Native Speaker untuk meningkatkan kemampuan/kompetensi Bahasa Inggris mereka
2 ARMMA ADB JFPR Consultant Team
Pendampingan dan pelatihan penerapan pembiayaan
3 Januari 2009
31 Januari 2009
Transfer dan aplikasi ilmu
84 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
micro syariah BPD ACEH
3 ELI-George Mason University
Pembelajaran Bahasa Inggris 2010 2012
Meningkatkan kualitas pengajaran bahasa inggris
4 ELI-GMU Pelatihan di Bidang Perbankan dalam Bahasa Inggris (English for Banking)
2012 Masih Berlangsung
Meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris kalangan dunia perbankan Indonesia dalam menghadapi Uni-ASEAN di bidang Perbankan 2015
5 Accounting Firm Mazars
Dosen Tamu 2012 Masih berlangsung
Memberikan masukan terhadap silabus/SAP atas kompetensi yang harus dimiliki pada bidang akuntansi keuangan
Catatan: (*) dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan
85 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School
DAFTAR LAMPIRAN
A. LAMPIRAN YANG HARUS DIKIRIM BERSAMA BORANG YANG DIISI OLEH UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI STRATA S1
No. Nomor Butir Keterangan1 - Fotokopi SK pendirian unit pengelola Program Studi Strata S12 2.4 Dokumen renstra dan renop unit pengelola Program Studi Strata
S1.
B. LAMPIRAN YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI STRATA S1
No. Nomor Butir Keterangan1 2.2 Dokumen SOP yang terkait dengan sistem pengelolaan.2 2.4 Dokumen tentang sistem penjaminan mutu di tingkat unit pengelola
program studi.3 3.1 Dokumen sistem penerimaan mahasiswa baru yang mencakup:
(1) kebijakan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru (3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru (5) sistem pengambilan keputusan
3.2.2 Bukti partisipasi lulusan dalam peningkatan mutu pendidikan.4 5.1 Dokumen yang terkait dengan penyusunan dan pengembangan
kurikulum.5.3 Bukti tentang kebijakan penciptaan suasana akademik yang
kondusif.5 6.1 Laporan keuangan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam
tiga tahun terakhir.6.2.2 Dokumen pendukung tentang rencana investasi sarana dalam lima
tahun yang akan datang.6 6.4 Daftar software dan petunjuk pemanfaatan SIM.7 7.1.2 Hasil penelitian (daftar judul) yang jumlah judulnya ada dalam
borang. Beberapa contoh hasil penelitian dari setiap Program Studi Strata S1 yang dikelola.
8 7.2.2 Hasil pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (daftar judul) yang jumlah judulnya ada dalam borang.
9 7.3.2 Dokumen pendukung kegiatan kerjasama unit pengelola Program Studi Strata S1 dengan instansi dalam negeri
10 7.3.3 Dokumen pendukung kegiatan kerjasama unit pengelola Program Studi Strata S1 dengan instansi luar negeri
86 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School