BORANG 3B PRODI S1 STIE IBS.doc

120
AKREDITASI PROGRAM STUDI STRATA S1 BUKU IIIB BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI 1 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School BAN-PT EDISI 7 JANUARI 2010

Transcript of BORANG 3B PRODI S1 STIE IBS.doc

AKREDITASI PROGRAM STUDI STRATA S1

BUKU IIIBBORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGIJAKARTA 2009

1 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

BAN-PT

EDISI 7 JANUARI

2010

DAFTAR ISI

Halaman

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

5

STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

12

STANDAR 3 MAHASISWA DAN LULUSAN 42

STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA 53

STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK 58

STANDAR 6 PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI

67

STANDAR 7 PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA

79

DAFTAR LAMPIRAN 86

2 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

BORANG UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI STRATA S1*

IDENTITAS

Nama Perguruan Tinggi : STIE INDONESIA BANKING SCHOOLAlamat : Jl. Kemang Raya No. 35No. Telepon : (021) 7179 1838, 719 5474No. Faksimili : (021) 7195486Homepage dan E-Mail : http://www.ibs.ac.id

Nomor dan TanggalSK Pendirian Institusi : 37/D/O/2003 tanggal 13 Maret 2003 juncto No.

69/D/O/2004 tanggal 11 Mei 2004

Pejabat yang Menerbitkan SK : Satryo Soemantri Brodjonegoro

Identitas berikut ini mengenai Unit Pengelola Program Studi Strata S1:

Nama Unit Pengelola Program Studi Strata S1 : STIE Indonesia Banking School Alamat : Jl. Kemang Raya No. 35 Jakarta SelatanNo. Telepon : (021) 7179 1838, 719 5474No. Faksimili : (021) 7195486Homepage dan e-mail : http://www.ibs.ac.id

Nomor dan TanggalSK Pendirian Unit PengelolaProgram Studi Strata S1 : 37/D/O/2003 - 13 Maret 2003

Pejabat yang Menerbitkan SK : Satryo Soemantri Brodjonegoro

Program studi yang dikelola oleh Unit Pengelola Program Studi Strata S1:

1. PS Manejemen (Jenjang pendidikan S1)2. PS Akuntansi (Jenjang pendidikan S1)

Isian selanjutnya adalah informasi yang mencakup semua program studi dalam Unit Pengelola Program Studi Strata S1

Keterangan: * Borang ini diisi oleh unit pengelola Program Studi Strata S1. Unit pengelola adalah

lembaga yang melakukan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran) terutama dalam rangka resource deployment and mobilization, untuk penjaminan mutu program studi. Unit pengelola program studi ditentukan oleh perguruan tinggi masing-masing, misalnya pada jurusan, departemen, fakultas, program pascasarjana, sekolah, sekolah pascasarjana, atau sekolah tinggi.

3 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

IDENTITAS PENGISI BORANG

Nama : Dr. Siti SundariNIDN : 0317025102Jabatan : Ketua STIE Indonesia Banking SchoolTanggal Pengisian : 19 - 12 - 2012Tanda Tangan :

Nama : Donant Alananto Iskandar, SE, MBANIDN : 0012027101Jabatan : Wakil Ketua I STIE Indonesia Banking SchoolTanggal Pengisian : 19 - 12 - 2012Tanda Tangan :

Nama : Taufiq Hidayat, SE, Akt, M.BankFinNIDN : 0301046702Jabatan : Wakil Ketua II STIE Indonesia Banking SchoolTanggal Pengisian : 19 - 12 - 2012Tanda Tangan :

Nama : Drs Atman Poerwokoesoemo, MMNIDN : 0319116404Jabatan : Wakil Ketua III STIE Indonesia Banking SchoolTanggal Pengisian : 19 - 12 - 2012Tanda Tangan :

4 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STANDAR 1

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

1.1 Visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian di tingkat unit pengelola Program Studi Strata S1

1.1.1 VisiVisi, Misi, tujuan dan sasaran STIE Indonesia Banking School disusun dengan mengacu pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Departemen Pendidikan Nasional 2005-2025,

Arsitektur Perbankan Indonesia (API), perkembangan standar akuntansi, dan perkembangan

yang terjadi dalam industri keuangan dan perbankan. Oleh karena itu, maka Visi IBS kedepan

mencerminkan jawaban atas tantangan yang akan dihadapi yaitu terciptanya sebuah sekolah

yang berfokus kepada perbankan dan keuangan yang profesional. Oleh karena itu Visi IBS

adalah “Menjadi banking school yang terkemuka di Indonesia”

1.1.2 MisiUntuk mencapai visi tersebut, maka Misi IBS adalah Menyelenggarakan pendidikan tinggi

yang menhasilkan lulusan bermultikompetensi; Berkepribadian, jujur dan mandiri; Menguasai

bidang perbankan dan keuangan; Menguasai teknologi informasi dan komunikasi; Memiliki

akuntabilitas dan responsibilitas; Memiliki keterampilan khusus di bidang perbankan melalui

program sertifikasi; Menguasai bahasa Inggris dengan IELTS di atas 5,5.

1.1.3 Tujuan

1. Membentuk lulusan yang profesional, multi kompetensi, berdedikasi pada pekerjaannya,

memiliki integritas dan mampu bersaing di tingkat nasional dan memiliki potensi untuk

melanjutkan studi kepada jenjang yang lebih tinggi.

2. Meningkatkan kemampuan dosen dibidang ilmu manajemen, ilmu akuntansi khususnya di

dalam operasional dan manajemen perbankan.

3. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat serta membangun kerjasama

antar lembaga terkait.

4. Mendorong terbentuknya atmosfir akademis yang mendukung pengembangan ilmu

pengetahuan dibidang manajemen, akuntansi dan perbankan.

5 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

1.1.4 Sasaran dan Strategi PencapaianSesuai dengan visi dan misi IBS, maka sasaran dan strategi pencapaian adalah sebagai berikut:

1.1.5 Sasaran dan Strategi Pencapaiannya

Pencapaian tujuan STIE IBS dituangkan dalam rencana stratejik yang pencapaiannya dikerucutkan menjadi sasaran tujuan, strategi pencapaian, dan waktu

pelaksanaannya. Sasaran dan Strategi STIE IBS disusun untuk memudahkan seluruh bagian STIE IBS dalam menjalankan seluruh aktivitasnya sehingga

tetap dilandaskan dan berdasarkan pada Visi dan Misi serta tujuan dari yang ingin STIE IBS.

No. Tujuan Sasaran Strategi Tolak Ukur (Measurement)

Waktu Realisasi

2011 2012 2013 2014 2015

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV1. Membentuk

lulusan yang profesional, multi kompetensi, berdedikasi pada pekerjaannya, memiliki integritas dan mampu bersaing di tingkat nasional dan memiliki potensi untuk melanjutkan studi kepada jenjang yang lebih tinggi.

1. Pengembangan Kurikulum

2. Peningkatan Status Akreditasi Program Studi

3. Peningkatan perekrutan jumlah mahasiswa baru

1. Pengembangan Kurikulum Program Studi Manajemen

2. Pengembangan Kurikulum Program Studi Akuntansi sesuai IFRS.

3. Peningkatan status Akreditasi Program Studi S1 Manajemen dan Akuntansi

4. Perolehan sertifikat ISO 9002

5. Pemasaran program studi S1 Manajemen dan Akuntansi

SAP dan Silabi baru

SAP dan Silabi baru

Status Akreditasi A

Status ISO

Jumlah Mahasiswa S1 baru 250

6 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

2. Meningkatkan

kemampuan

dosen dibidang

ilmu

manajemen,ilmu

akuntansi

khususnya

didalam

operasional dan

manajemen

perbankan.

1. Peningkatan kemampuan dosen dan tenaga kependidikan

2. Menyediakan fasilitas untuk dosen untuk meneruskan jenjang kependidikan dan kepangkatan

1. Pengiriman dosen dan tenaga kependidikan untuk studi lanjut

2. Pengiriman dosen dan tenaga kependidikan dalam pelatihan dan atau seminar

3. Perolehan Jenjang Jabatan Akademik

4. Perolehan Sertifikasi Dosen

Jumlah dosen yang mendapat tugas belajar 3 untuk S2 dan 4 untuk S3, sedangkan tenaga pengajar 1 untuk S2

Dosen dan tenaga kependdikan yang ikut seminar dan pelatihan minimal 1x dalam 1 tahun

Prosentase Dosen ber JJA 100%

Jumlah Dosen yang bersertifikat dosen 6

3. Mengembangkan

penelitian dan

pengabdian

masyarakat serta

membangun

kerjasama antar

1. Dosen melakukan banyak penelitian sebagai fungsi Tri Darma Pendidikan

2. Pengembangan

1. Mengadakan pelatihan penulisan dana hibah bersaing

2. Menyediakan dana untuk Penelitian

Minimal sekali dalam setahun

Dianggarkan dalam setiap RKAT

7 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

lembaga terkait. kerjasama antar lembaga

3. Peningkatan peran serta dalam kegiatan antar universitas dan lembaga

3. Hibah Penelitian dari PPSK BI kepada mahasiswa

4. Penjajakan Kerjasama dengan Universitas dari Malaysia

5. Pelaksanaan Magang di Bank Indonesia

6. Kerjasama Pelatihan dengan Universitas Pancasila

7. Kerjasama dengan PPSK BI

Mahasiswa mendapatkan hibah penelitian

Terbentuknya MOU

Terlaksananya Magang

Terlaksananya Kegiatan

Terlaksananya Pengajaran Mata Kuliah Kebanksentralan

4. Mendorong

terbentuknya

atmosfir

akademis yang

mendukung

pengembangan

ilmu

pengetahuan

dibidang

manajemen,

akuntansi dan

perbankan.

1. Peningkatan daya dukung sarana dan prasarana kampus

2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Olahraga, Kesenian dan Profesi

1. Pemindahan ruang perpustakaan

2. Penggantian dan updgrade computer PC dan infocus di kelas

3. Program NBF, IBS Super Cup, IBS Super Sound

4. Pemilihan Best Student

5. Program MIM dan AGTI

Ruang perpustakaan berikut kelengkapannya yang baru

Jumlah komputer dan infocus yang baru 10 pasang

Kegiatan Terlaksana

Terpilihnya Best Student

Kegiatan Terlaksana

8 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

6. Mengikuti Olimpiade Akuntansi

7. Mengikuti Lomba Karya Ilmiah

Jumlah tim yang dikirimkan adalah tiga timJumlah tim yang dikirimkan adalah tiga tim

9 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

1.2 Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi, serta tingkat pemahaman sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan tentang visi, misi dan tujuan unit pengelola Program Studi Strata S1.

Upaya Penyebaran/Sosialisasi Tentang Visi, Misi dan TujuanAgar dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik, visi, misi, tujuan dan sasaran STIE

Indonesia Banking School tersebut disosialisaikan melalui beberapa media seperti:

1) Pedoman Mahasiswa STIE Indonesia Banking School yang diterbitkan setiap tahun dan

dibagikan secara cuma-cuma.

2) Rencana Strategis STIE Indonesia Banking School,

3) Dokumen elektronik di website www.ibs.ac.id

4) Disampaikan pada setiap rapat atau pertemuan yang dilakukan oleh program studi

dengan para mahasiswa (gambar 1.1), dosen tetap dan tidak tetap (gambar 1.2 dan 1.3)

serta karyawan (gambar 1.4) .

5) Menyampaikan Visi, Misi dan Sasaran IBS melalui media banner yang ditempat-kan di

tempat strategis sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh dosen, karya-wan dan

mahasiswa (gambar 1.5).

6) Menyampaikan Visi, Misi dan Sasaran IBS melalui media pigura yang ditempat-kan di

ruang kerja pimpinan, dosen, karyawan dan ruang kuliah.

Gambar 1.1 Gambar 1.2

Gambar 1.3 Gambar 1.4

10 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Gambar 1.5

Tingkat Pemahaman Terhadap Visi, Misi dan Tujuan STIE IBSHingga saat ini visi, misi, dan tujuan tersebut sudah dipahami oleh seluruh civitas akademika

STIE Indonesia Banking School dan dijadikan acuan setiap perencanaan dan pelaksaaan

program untuk kemajuan STIE Indonesia Banking School demi mewujudkan Tri Dharma

perguruan tinggi.

Mahasiswa umumnya telah memahami bahwa dengan kuliah di STIE Indonesia Banking

School akan memperoleh kompetensi untuk berkiprah dalam pasar kerja di bidang

perbankan baik nasional dan internasional.

Para dosen umumnya juga telah memahami visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan, hal

tersebut terbukti dari tingginya motivasi untuk pengembangan ilmu baik melalui keterlibatan

dalam penulisan karya ilmiah, seminar internasional, memberikan pelatihan di bidang

akuntansi, keuangan dan perbankan.

Pemahaman tenaga kependidikan tentang visi, misi dan tujuan juga terus meningkat Setiap

bagian telah memiliki SOP yang disusun dengan acuan standar ISO, demikian pula berbagai

jenis layanan kepada mahasiswa telah dilakukan melalui sistem elektronik dalam rangka

mewujudkan standarisasi pelayanan yang menunjang pencapaian visi, misi, dan tujuan yang

telah ditetapkan.

11 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STANDAR 2

TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAANDAN PENJAMINAN MUTU

2.1 Tata Pamong

Tata pamong program studi harus mencerminkan pelaksanaan good university governance dan mengakomodasi seluruh nilai, norma, struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku kepentingan program studi.

Tata pamong (governance) merupakan sistem untuk memelihara efektivitas peran para konstituen dalam pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, dan penyelenggaraan program studi. Tata pamong yang baik jelas terlihat dari lima kriteria yaitu kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, dan adil.

Tata pamong adalah suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif di dalam universitas/institusi yang mengelola program studi. Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong termasuk bagaimana kebijakan dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola yang kredibel dan sistem penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.

Organisasi dan sistem tata pamong yang baik (good governance) mencerminkan kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung-jawab dan keadilan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam mengelola program studi.

Sistem Tata Pamong di STIE Indonesia Banking School (IBS) telah dapat mejamin

terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan, dan keberhasilan strategi

sebagaimana pedoman yang telah ditetapkan dalam Renstra IBS. Hal ini tercermin dari 5

(lima) pilar, yaitu: pilar kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan pilar

keadilan. Kelima pilar tersebut dapat dideskripsikan secara rinci sebagai berikut.

Pilar KredibilitasProses belajar mengajar (PBM) dan berbagai aktivitas akademik lainnya di STIE

Indonesia Banking School merupakan tanggung jawab Ketua yang memiliki masa bakti 4

(empat) tahun. Kepemimpinan Ketua STIE Indonesia Banking School dapat dikatakan

telah memenuhi prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan

menerapkan prinsip keadilan dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan dalam suatu

sistem tata pamong yang baku.

Prinsip kredibilitas ditunjukkan dengan terpilihnya Ketua STIE Indonesia Banking School

yang memiliki kualifikasi akademik, pengalaman kerja dan kepemimpinan yang telah

teruji; disamping pemilihannya dilakukan melalui proses yang sangat demokratis. Tata

12 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

cara pemilihan pimpinan STIE Indonesia Banking School mengikuti peraturan yang

ditetapkan oleh Yayasan dan Senat tentang tata cara pengangkatan Calon Ketua dan

Wakil Ketua di lingkungan STIE Indonesia Banking School. Calon pimpinan yang

diusulkan akan menjalani fit and proper test dihadapan Pengurus Yayasan, BPH dan

Senat. Setiap calon kemudian dinilai untuk menentukan siapa yang layak menduduki

jabatan pimpinan.

Pemilihan ketua jurusan dan pejabat struktural lainnya dilakukan dengan cara fit and

proper test. Calon yang dipilih adalah calon yang mempunyai kompetensi dan komitmen

untuk menjalankan tugas. Mekanisme pemilihan Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan

pejabat Administrasi melibatkan seluruh tenaga akademik dan kependidikan sesuai

dengan pola kepemimpinan yang demokratis dan partisipatif. Ketua Jurusan, Sekretaris

Jurusan dan pejabat Administrasi dipilih dari tenaga akademik dan kependidikan yang

memiliki kredibilitas sangat baik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat

operasional, organisasional, dan yang berkaitan dengan stakeholders, misalnya

kerjasama dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pilar TransparansiPilar transparansi penyelenggaraan pendidikan di STIE IBS ditunjukkan oleh sikap jajaran

pimpinan hingga di tingkat operasional dan dalam pelaksanaan standar operasional

prosedur (SOP) serta kebijakan penyelenggaraan operasional perkuliahan di IBS. Setiap

SOP dan kebijakan yang akan ditetapkan disosialisasikan terlebih dahulu kepada dosen

dan karyawan untuk menerima masukan. Disamping itu, sekurang-kurangnya satu kali

dalam satu tahun, STIE IBS melaksanakan rapat kerja (Raker) tahunan untuk menyusun

rencana kegiatan dan anggaran tahun (RKAT) yang akan datang. RKAT tersebut

kemudian disampaikan kepada yayasan untuk disetujui. RKAT yang telah disahkan oleh

yayasan akan digunakan sebagai dasar operasional STIE Indonesia Banking School.

Wujud transparansi lainnya tercermin dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan-kegiatan akademik lainnya. Dalam hal

persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi perkuliahan selalu dilakukan secara transparan

yang melibatkan Jurusan, mahasiswa, dan petugas tenaga kependidikan. Dalam kegiatan

penelitian di tingkat mahasiswa dan dosen selalu diadakan kompetisi terbuka melalui

evaluasi proposal maupun pelaporannya.

Pilar AkuntabilitasAkuntabilitas dapat dimaknai dapat dipertanggungjawabkan dalam hal pelaksanaan

kegiatan, penggunaan keuangan, dan diakui oleh pihak eksternal. Tanggung jawab dalam

pelaksanaan kegiatan keuangan diantaranya ditunjukkan dengan adanya Laporan

Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi

13 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

dan Rekan dengan pendapat wajar tanpa perkecualian (WTP). Disamping itu, STIE IBS

melaporkan kondisi keuangan setiap bulan kepada Yayasan Pengembangan Perbankan

Indonesai (YPPI) sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan. Substansi laporan

menyangkut pengeluaran keuangan untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran,

penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, dan rumah tangga.

Dalam pelaksanaan pendidikan, sistem dan prosedur penjaminan mutu perkuliahan dan

operasional pendukung lainnya telah mendapat sertifikasi ISO 9000:2008 dari badan

akreditasi NQA. Perolehan sertifikat tersebut menunjukkan bahwa sistem yang berlaku di

STIE Indonesia Banking School telah sesuai dengan kaidah mutu internasional dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Proses pengendalian mutu akademik secara periodik dilakukan Komite Pengendalian

Mutu (KPM). KPM menyusun prosedur-prosedur operasional yang diperlukan oleh STIE

Indonesia Banking School, secara periodik kemudian dipantau pelaksanaannya. Apabila

terdapat penyimpangan, KPM akan membuat laporan ketidaksesuaian kepada Pimpinan

untuk dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional STIE Indonesia Banking School

menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, staffing,

leading, controlling. Fungsi planning dilakukan terkait dengan kegiatan perumusan visi,

misi, dan tujuan serta sasaran yang terukur dan realistik untuk dicapai. Berdasarkan hal

tersebut, dibuat program kerja serta anggaran STIE Indonesia Banking School setiap

tahun yang didiskusikan dengan seluruh tenaga akademik dalam rapat jurusan.

Perencanaan-perencanan yang bersifat operasional dan teknis dilakukan dengan

menggunakan mekanisme rapat jurusan yang terjadwal, misalnya setiap awal semester

dilakukan perencanaan untuk kegiatan akademis pada semester bersangkutan, seperti

penentuan matakuliah yang diampu oleh masing-masing tenaga akademik. Kualitas atau

mutu perencanaan jurusan dipantau oleh KPM.

Tenaga akademik dan tenaga kependidikan telah dikelola dengan baik agar memiliki

profesionalisme dalam melaksanakan kewajibannya. Untuk mendapatkan tenaga

akademik yang berkompenten, proses rekrutmen dilakukan oleh Bagian SDM dengan

mempertimbangkan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengembangan tenaga

kependidikan dilakukan dengan meningkatkan kemampuan melalui pelatihan dan

workshop yang berkaitan dengan ketataadministrasian dan Teknologi Informasi guna

menunjang pelayanan proses pembelajaran dan pengembangan.

Persyaratan dosen pengampu dilihat dari dua segi, yaitu kualifikasi dan kompetensi.

Kedua hal ini harus dipenuhi agar dapat menempatkan the right man on the right place

dan untuk itu diperlukan kerjasama/koordinasi antara Jurusan dengan Bagian Akademik

dan SDM. Kualifikasi dosen IBS antara lain lulusan magister (S2) yang salah satu

gelarnya dari universitas negeri dengan kompetensi yang sesuai kompetensi prodi dan

14 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

diutamakan yang sudah memili jenjang jabatan akademik (JJA). Disamping persyaratan

itu, beban mengajar maksimal yang dibolehkan untuk setiap dosen adalah 12 sks per

semester, bisa lebih dengan keputusan Waket I agar tidak terjadi overload karena

disamping mengajar dosen juga mempunyai tugas Tridarma yang lain. Hal ini antara lain

dimaksudkan juga agar para dosen dapat mengajar dengan baik dan melakukan updating

terhadap materi PBM.

Pilar Tanggung JawabSebagai bentuk pelaksanaan pilar tanggung jawab, pimpinan STIE Indonesia Banking

School mengadakan rapat pimpinan untuk menyusun rencana kerja minggu yang akan

datang sekaligus melakukan evaluasi terhadap hasil rapat minggu sebelumnya

sebelumnya. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua STIE Indonesia Banking

School. Hasil rapat mingguan tersebut kemudian dikomunikasikan kepada kepala unit

kerja untuk dilaksanakan. Pelaksanaan kerja kemudian dipertanggungjawabkan dalam

bentuk laporan oleh masing-masing pimpinan unit kerja yang terdiri atas pelaksanaan

hasil kerja dan pertanggungjawaban dari sisi keuangan. Laporan tersebut sekaligus

sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Dalam bidang akademik, Ketua Jurusan dibantu oleh Kepala BAAK bertanggung jawab

secara rutin harian untuk memonitor pelaksanaan perkuliahan. Apabila terdapat dosen

yang mengajar tidak sesuai jadwal dan SAP, maka Ketua Jurusan akan segera membuat

Laporan Ketidaksesuaian yang akan disampaikan kepada Waket I Bidang Akademik

untuk segera diambil keputusan.

Disamping itu, kepemimpinan di Jurusan Akuntansi dan Manajemen telah berjalan efektif.

Ketua Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan telah mengarahkan dan memotivasi semua

unsur di Akademik untuk bersama-sama berkomitmen memegang teguh nilai, norma,

etika, dan budaya organisasi dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

Pengambilan keputusan bersifat partisipatif dan demokratis, yaitu dengan melibatkan

semua pihak melalui rapat-rapat jurusan.

Pilar KeadilanPelaksanaan pilar keadilan di STIE Indonesia Banking School dilaksanakan dalam bentuk

sebagai berikut:

1) Pemberian fasilitas tugas belajar diberikan kepada dosen dan karyawan yang telah

menunjukkan pengabdian dan kinerja yang baik.

2) Dosen dan karyawan diberikan tugas untuk mengikuti pelatihan atau kursus sesuai

dengan kompetensi dan bidang tugasnya.

3) Penentuan besaran gaji dikaitkan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman

kerja.

15 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

4) Sisa hasil usaha STIE Indonesia Banking School dibagikan kepada seluruh dosen dan

karyawan sesuai dengan golongan, kinerja dan kepangkatan.

5) Promosi jabatan dikaitkan dengan kinerja karyawan dan dosen.

Dosen dan Karyawan yang melakukan pelanggaran kode etik dan tata tertib STIE

Indonesia Banking School diberikan surat peringatan sampai dengan pemutusan

hubungan kerja.

Selain kelima pilar di atas, Tata Pamong di Indonesia Banking School di mata publik

dilakukan dengan kerja sama yang telah dilakukan bersama beberapa Institusi seperti

Perbarindo Jakarta dengan mengadakan seminar tentang kejahatan perbankan, Kantor

Bank Indonesia Malang dan Perbarindo Jawa Timur yaitu melakukan pelatihan perbankan

untuk Bank Perkreditan Rakyat Malang Raya Jawa Timur, serta kedatangan beberapa

Sekolah Tinggi dan Universitas ternama melaksanakan studi banding ke IBS seperti:

Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Universitas Bakrie Jakarta dan Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Perbankan Indonesia Padang Sumatera Barat.

2.2 Gambarkan struktur organisasi unit pengelola Program Studi Strata S1 serta fungsi/tugas manajemennya.

STRUKTUR ORGANISASISTIE INDONESIA BANKING SCHOOL

16 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Fungsi dan Tugas Setiap Jabatan sebagai berikut:1. Ketua IBS

Ketua memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi STIE

IBS serta hubungan dengan lingkungannya. Ketua memegang wewenang dan

tanggung jawab atas seluruh organisasi STIE IBS. Ketua STIE IBS wajib

mengajukan rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan kepada

YPPI untuk memperoleh persetujuan dan pengesahan. Ketua STIE IBS wajib

menyampaikan laporan kinerja semesteran dan rencana tahunan kepada YPPI

untuk memperoleh pengesahan. Ketua STIE IBS bertugas mengelola dan

mengembangkan STIE IBS secara menyeluruh, sistimatis dan berkelanjutan.

2. Wakil Ketua ITugas Wakil Ketua I adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan

pengembangan STIE IBS di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, administrasi, pelayanan perpustakaan, dan serta

membuat perencanaan, pemantauan dan pengendalian kegiatan operasional dalam

bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Wakil Ketua IITugas Wakil Ketua II adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan

pengembangan STIE IBS dibidang keuangan, meningkatkan kualitas pengelolaan

keuangan, SDM, administrasi, pelayanan umum, dan kualitas hubungan dengan

dunia usaha, perguruan tinggi lainnya, pemerintah dan masyarakat, serta pelayanan

STIE IBS lainnya.

4. Wakil Ketua IIIMerumuskan kebijakan pengelolaan dan pengembangan STIE IBS di bidang

pembinaan mahasiswa dan alumni, IT dan kerjasama kelembagaan.

5. Direktur Program MMTugas Utama/Inti Direktur Program MM adalah memimpin dan mengelola serta

bertanggungjawab terhadap program pascasarjana, memonitor kegiatan proses

pembelajaran, menetapkan target peserta program MM dan mencapai target

tersebut, memberikan bimbingan, arahan maupun konsultasi kepada bawahan,

mengupayakan peningkatan kualitas program pascasarjana, memelihara dan

meningkatkan hubungan dengan pihak eskternal, melaksanakan rencana kerja dan

17 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

anggaran (RKAT) setiap tahun.

6. Sekretaris Program MMTugas Sekretaris Program MM adalah membantu Direktur program MM dalam

pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan

mengendalikan operasional harian program MM IBS.

7. Kepala Jurusan AkuntansiTugas Ketua Jurusan Akuntansi adalah merumuskan rencana tindak pengelolaan

dan peningkatan kualitas serta citra Jurusan Akuntansi STIE IBS, meningkatkan

kualitas proses pendidikan dan pengakuan masyarakat kepada Jurusan Akuntansi

STIE IBS, meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan dan mahasiswa Jurusan

Akuntansi STIE IBS secara berkelanjutan, meningkatkan produktivitas dan kinerja

Jurusan Akuntansi STIE IBS di bidang pendidikan, dan meningkatkan produktivitas

tenaga kependidikan, tenaga administrasi dan mahasiswa pada Jurusan Akuntansi,

merencanakan, melaksanakan, melakukan pemantauan dan pengendalian kegiatan

operasional dalam bidang pendidikan pada Jurusan Akuntansi.

8. Kepala Jurusan ManajemenTugas Ketua Jurusan Manajemen adalah merumuskan rencana tindak pengelolaan

dan peningkatan kualitas serta citra Jurusan Manajemen STIE IBS, meningkatkan

kualitas proses pendidikan dan pengakuan masyarakat kepada Jurusan Manajemen

STIE IBS, meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan dan mahasiswa Jurusan

Manajemen STIE IBS secara berkelanjutan, meningkatkan produktivitas dan kinerja

Jurusan Manajemen STIE IBS di bidang pendidikan, dan meningkatkan

produktivitas tenaga kependidikan, tenaga administrasi dan mahasiswa pada

Jurusan Manajemen, merencanakan, melaksanakan, melakukan pemantauan dan

pengendalian kegiatan operasional dalam bidang pendidikan pada Jurusan

Manajemen.

9. Kepala P3MKepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat merencanakan dan

mengkoordinasikan pelaksana akademik di bidang penelitian keilmuan dan profesi

serta pengabdian kepada masyarakat, yang bertugas merumuskan dan melakukan

koordinasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta

pengukuran kinerja unit-unit kerja di lingkungan STIE IBS.

10. Kepala Bagian Administrasi Akademik

18 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Kepala Bagian Pelayanan Administrasi Akademik memiliki tugas mengkoordinasikan

seluruh administrasi, tata laksana dan organisasi kegiatan akademik di lingkungan

STIE IBS secara terpusat serta melaksanakan pelayanan teknis dan administratif.

11. Kepala Bagian Marketing Adapun tugas Kepala Bagian Marketing adalah sebagai berikut bertugas untuk

melakukan analisis pasar, meneliti persaingan dan kemungkinan perubahan

permintaan serta mengatur distribusi promosi, menentukan kebijaksanaan dan

strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan,

harga dan promosi, mengidentifikasikan kebutuhan konsumen (masyarakat) dan

tingkat persaingan sehingga dapat ditentukan rencana volume (jumlah) penjualan,

dan melakukan pemetaan (mapping) pasar untuk program studi baik dari sisi harga,

kompetensi, dan keberlanjutan program studi.

12. Kepala Bagian KeuanganKepala Bagian Keuangan memiliki tugas mengkoordinasikan seluruh administrasi,

tata laksana dan organisasi kegiatan keuangan dan kegiatan penunjang lainnya di

lingkungan STIE IBS secara terpusat.

13. Kepala Bagian PerpustakaanKepala Bagian Pelayanan Perpustakaan memiliki tugas mengkoordinasikan seluruh

administrasi, tata laksana dan organisasi pelayanan perpustakaan di lingkungan

STIE IBS secara terpusat, dan melaksanakan pelayanan teknis dan administratif.

14. Kepala Bagian KemahasiswaanKepala Bagian Pelayanan Kemahasiswaan memiliki tugas mengkoordi-nasikan

seluruh administrasi, tata laksana dan organisasi kegiatan kemahasiswaan di

lingkungan STIE IBS secara terpusat, dan melaksa-nakan pelayanan teknis dan

administratif.

15. Kepala Bagian Gedung dan UmumKepala Bagian Pelayanan Gedung dan Umum memiliki tugas mengkoordi-nasikan

tatalaksana Gedung dan Umum di lingkungan STIE IBS secara terpusat, dan

melaksanakan pelayanan teknis dan administratif.

16. Kepala Bagian SDMKepala Bagian SDM memiliki tugas untuk mengadministrasikan dan meningkatkan kapasitas dan pembinaan dosen dan tenaga kependidikan di STIE IBS secara berkelanjutan.

19 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Dewan Penyantun STIE Indonesia Banking School antara lain: Ketua:

Ir. Hartadi A. Sarwono, Ph.D.Deputi Gubernur Bank Indonesia

puti Direktur di Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, kemudian pada tahun 2000 dipercayakan sebagai direktur di direktorat tersebut. Pada tahun 2003, beliau menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo. Hartadi A. Sarwono diangkat pertama kali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.102/M Tahun 2003, tertanggal 13 Juni 2003. Kemudian beliau diangkat kembali untuk masa jabatan yang kedua kali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.43/P tanggal 10 Juni 2008 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 26 Juni 2008.

Anggota: Muliaman D. Hadad, Ph.DKetua Otoritas Jasa Keuangan

tahun 2005. Saat ini beliau juga aktif dalam kepengurusan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sebagai Sekjen, dan dosen di beberapa perguruan tinggi di Jakarta. Muliaman D. Hadad diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai Keputusan Presiden RI No.69/P Tahun 2006, tanggal 22 Desember 2006 dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 11 Januari 2007.

Anggota: Dr. Halim Alamsyah SE, SH, MA

20 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia Jakarta dan gelar PhD dalam bidang Business and Economics, dari Monash University, Melbourne, Australia. Mengawali karirnya sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia Mataram tahun 1986. Pada tahun 2003 diangkat sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan dan sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan sejak

Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Institut Teknologi Bandung, dan memperoleh gelar MA dalam bidang Macroeconomics dan PhD dalam bidang Monetary Theory and Policy, keduanya di University of Oregon, Eugens-Oregon, Amerika Serikat.Beliau masuk sebagai staf di Bank Indonesia pada tahun 1980. Tahun 1997-1990 beliau menjabat sebagai De-

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, dan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, gelar Master of Arts dalam bidang Development Economics, Boston University, Massachussets, USA dan meraih gelar Doktornya dalam bidang Ilmu Ekonomi, dari Universitas Indonesia, Jakarta.

Deputi Gubernur Bank Indonesia

Karir di Bank Indonesia diawali pada tahun 1982 sebagai staf analis kredit, di Urusan Kredit Koperasi, yang berlanjut sebagai staf peneliti di Urusan Ekonomi dan Statistik. Tahun 1999 diangkat sebagai Deputi Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, dan berselang satu setengah tahun kemudian, tepatnya Juli 2000, Halim Alamsyah diangkat sebagai Kepala Biro Gubernur Bank Indonesia. Pada Tahun 2002 beliau dipromosikan sebagai Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan. Sejak Januari 2003, jabatan yang diemban berturut-turut adalah pos penugasan sebagai Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat pada April 2005, dan Direktur Direktorat Statistik dan Moneter pada Pebruari 2006, sebelum akhirnya ditempatkan sebagai Direktur DPNP pada Maret 2007. Berdasarkan Keputusan Presiden RI No.63/P Tahun 2010 tanggal 1 Juni 2010, Halim Alamsyah diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia dan diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 17 Juni 2010.

2.3 KepemimpinanKepemimpinan program studi harus secara efektif memberi arah, motivasi dan inspirasi

untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui

strategi yang dikembangkan

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam

program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati

bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.

Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi

yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan

pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual

dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan

arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.

Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional,

kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional

berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional

program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja

antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan

kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.

21 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Jajaran pimpinan di STIE IBS selalu memberikan arah, motivasi, dan inspirasi dalam

mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi

yang dikembangkan sebagaimana tertuang dalam Renstra STIE IBS.

Kepemimpinan di STIE IBS juga dilaksanakan atas dasar sistem dan prosedur yang

berlaku dan regulasi lainnya, sehingga semua jajaran pimpinan dapat mengambil

keputusan dengan tepat, cepat, dan tidak melanggar kaidah-kaidah yang telah

disepakati.

Kepemimpinan dengan karakteristik di atas dilakukan secara kolegial dan sinergis

antara Ketua, Wakil Ketua, Ketua dan Sekretaris Jurusan, dan Direktur Program

Magister Manajemen yang mempunyai tugas memimpin pelaksanaan pendidikan

(pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat), pembinaan sivitas

akademika.

Selama ini kepimpinan di STIE IBS telah memenuhi persyaratan sebagai

kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasional, dan kepemimpinan

publik.

1. Kepemimpinan operasional ditunjukkan dengan kemampuan pemimpin untuk

menerjemahkan semua kebijakan melalui Standard Operating and Procedures

(SOP) hingga di tingkat organisasi paling bawah sehingga kebijakan tersebut dapat

dilaksanakan dengan sangat baik.

Ketua STIE Indonesia Banking School memberikan pengarahan tentang prosedur perkuliahan

Kepala Bagian Administrasi Akademik sedang memimpin rapat koordinasi pelaksanaan prosedur perkuliahan

2. Kepemimpinan Organisasional dapat dijelaskan bahwa setiap unit pimpinan di

STIE IBS telah memahami dan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

sesuai dengan tata kerja organisasi yang telah ditetapkan. Hal ini tercermin dari 22

Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

kredibilitas, prestasi, dan inovasi yang telah dicapai oleh STIE, Jurusan, Program

Studi dalam mengelola penyelenggaraan pendidikan di STIE IBS.

Waket I sedang memberikan penjelasan tentang rencana dan prosedur perkuliahan dihadapan pimpinan dan semua

dosen di ruang serbaguna STIE IBS agar perkuliahan sesuai dengan SOP yang berlaku.

Waket II sedang menjelaskan tentang prosedur keuangan kepada karyawan/i

STIE IBS agar prosedur keuangan di IBS agar transaksi sesuai dengan standar.

Wakil Ketua II dan III sedang memberikan penjelasan kepada mahaiswa tentang beasiswa

3. Kepemimpinan Publik, kepemimpinan di STIE IBS telah berhasil menjalin

kerjasama dengan berbagai institusi pemerintah dan swasta baik di dalam maupun

di luar negeri. Kerjasama dengan institusi dalam negeri diantaranya: kerjasama

dengan Bank Indonesia, BPR, BRI, LPPI, Dirjen Pajak, Jamkrindo dan lembaga

lainnya. Kerjasama dengan institusi luar negeri diantaranya: KAP Mazsar, George

Mason University. Untuk kedepannya akan dilakukan kerjasama dengan Universitas

di Malaysia, Belgia dan Australia. Dr Siti Sundari sebagai seorang pakar perbankan

telah menjadi narasumber seminar yang terkait dengan perbankan antara lain

tentang OJK, seminar PERBARINDO: Peningkatan Daya Saing BPR untuk

Meningkatkan Perannya dalam Melayani UKM, Pembicara seminar Fraud

Perbankan dan lainnya.

Selain persyaratan di atas, kepemimpinan di STIE IBS juga mencerminkan figur yang:

23 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

1. Visioner. Memiliki pandangan bahwa STIE IBS di masa depan menjadi center of

excellence di bidang ilmu administrasi pada level nasional maupun internasional.

2. Demokratis. Mau menerima kritik maupun saran dalam merencanakan dan

melaksanakan segala aktifitas yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

3. Transparan. Dalam menjalankan kepemimpinan selalu berpegang pada prinsip

keterbukaan, informatif dan akuntabel. Transparansi yang dimaksud menyangkut

pelaksanaan akademik, administrasi umum dan kepegawaian, maupun bidang

kemahasiswaan.

4. Inovatif. Mengembangkan terobosan-terobosaan baru demi kemajuan PBM, baik

menyangkut sistem pengelolaan akademik, administrasi umum dan kepegawaian,

bidang kemahasiswaan, maupun pengembangan program-program studi

baru.selalu dapat memberikan arah, motivasi, dan inspirasi dalam mewujudkan visi,

melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi yang

dikembangkan sebagaimana tertuang dalam Renstra STIE IBS.

2.4 Sistem PengelolaanSistem pengelolaan fungsional dan operasional unit pengelola program studi

mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan,

pengarahan, representasi, dan penganggaran.

Jelaskan pelaksanaan sistem pengelolaan unit pengelola program studi Program Studi

Strata S1. Jelaskan pula ketersediaan dokumen renstra dan renop fakultas/PT,

rencana pengembangan unit pengelola program studi, dan SOP.

Sistem pengelolaan STIE IBS didasarkan pada Renstra tahun 2012 – 2015 dan Renstra

tersebut dijabarkan kedalam Rencana Operasional (Renop) yang dilaksanakan dalam

setiap tahun akademik. Sistem pengelolaan akademik dan personalia di bawah koordinasi

Wakil Ketua I (Bidang Akademik), Wakil Ketua II (Bidang Administrasi Umum dan

Keuangan) dan Wakil Ketua III (Bidang Kemahasiswaan, Umum, IT dan Kerjasama).

Renstra STIE IBS tahun 2012 -2015 meliputi bidang:

1. Bidang Akademik Rencana strategis bidang akademik antara lain Prodi Manajemen dan Manajemen

serta Prodi Program Studi Strata S1 Manajemen disusun untuk meningkatkan

kualitas pendidikan dan pengajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mengutamakan kompetensi keuangan dan perbankan dalam proses

pembelajaran dengan cara:

1) Memiliki kurikulum keuangan dan perbankan yang berbasis kompetensi.

24 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

2) Memiliki tenaga pendidik yang kompeten dalam keuangan dan perbankan,

dan mengajar sesuai dengan kompetensinya.

3) Memiliki media pengajaran keuangan dan perbankan yang sesuai untuk

mendukung proses belajar mengajar.

4) Memiliki metode dan tehnik pengajaran yang dapat meningkatkan

kompetensi keuangan dan perbankan.

b) Melahirkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang keuangan dan ilmu

perbankan secara proporsional dengan:

1) Memiliki standar penerimaan mahasiswa.

2) Memiliki sistem pengendalian mutu.

3) Memiliki sistem evaluasi yang standar

c) Melaksanakan penelitian dan pengabdian secara proporsional. Tujuan tersebut

akan dicapai dengan:

1) Terwujudnya penelitian bidang keuangan dan perbankan yang proporsional

untuk dimanfaatkan bagi perkembangan iptek dan bernilai publikasi.

2) Terwujudnya pengabdian yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

d) Membudayakan integritas dengan:

1) Memiliki sistem pendidikan yang menjunjung tinggi integritas.

2) Terciptanya akhlak melalui pendidikan agama yang sesuai dengan

keyakinan masing-masing.

e) Mengembangkan STIE IBS menjadi Institut Perbankan Indonesia “IBS” dengan

mendirikan program studi perbankan syariah, hukum perbankan, sistem

informasi perbankan, dan teknik informatika perbankan dengan memperhatikan

kebutuhan masyarakat.

f) Memperoleh akreditasi “A” untuk program studi Manajemen dan Akuntansi serta

akreditasi B untuk program Magister Manajemen.

g) Menambah tenaga dosen, terutama untuk jurusan Manajemen dan Akuntansi

sehingga dapat dicapai ratio dosen mahasiswa 1:25

h) Meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris sehingga mahasiswa dapat

mencapai skor TOEFL minimal 500

i) Meningkatkan kualitas proses ajar-mengajar sehingga mahasiswa dapat

mencapai indeks prestasi kumulatif rata-rata 3.

j) Meningkatkan kapasitas tampung ruang kuliah dengan cara menambah jam

belajar mulai dari jam 8 (delapan) pagi sampai dengan 21.50 WIB.

k) Penambahan dan pemutakhiran fasilitas, sarana dan prasarana akademik dan

umum dengan menambah server untuk laboratorium komputer Manajemen, dan

25 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

1 (satu) server untuk jaringan internet dan modul perkuliahan.

l) Melakukan penyempurnaan kurikulum yang disesuaikan dengan kebijakan

pemerintah dan kebutuhan masyarakat.

m) Menugaskan dosen untuk menyusun modul laboratorium Manajemen pengantar

dan menengah, audit, statistik dan perpajakan.

n) Mengubah secara bertahap metode pengajaran satu arah menjadi metode

student learning centred dengan memberikan pelatihan kepada dosen.

o) Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja dosen, agar dapat

bekerja secara profesional.

p) Menambah koleksi buku perpustakaan

q) Melaksanakan sertifikasi penjaminan mutu ISO 9000:2008 terhadap proses

pendidikan dan administrasi akademik untuk menjamin kualitas mutu IBS.

2. Bidang KemahasiswaanBidang Kemahasiswaan bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan

potensi mahasiswa dibidang profesi, organisasi, minat dan bakat, pembinaan

kedisiplinan dan pengembangan aktivitas antar universitas dan ekstra universitas

serta hubungan alumni.

Pembinaan dan pengembangan potensi mahasiswa dibidang profesi, organisasi,

minat dan bakat dilaksanakan melalui penyelenggaraan berbagai aktivitas

kemahasiswaan dimana mahasiswa didorong untuk berperan serta dalam setiap

kegiatan kemahasiswaan baik dalam kepanitiaan maupun kepesertaan dalam: 1)

kegiatan terkait profesi masa depan, 2) kegiatan terkait pengembangan kemampuan

olahraga, 3) kegiatan terkait pengembangan berkesenian dan 4) kegiatan terkait

pengabdian masyarakat.

Pembinaan kedisiplinan dilaksanakan melalui penetapan tertib beraktivitas dan tertib

berbusana dengan tujuan membudayakan bekerja tertib dan disiplin sesuai dengan

budaya di lingkungan perbankan.

Pengembangan aktivitas antar universitas dan ekstra universitas dilaksanakan

melalui: 1) keikutsertaan mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan dalam event –

event nasional maupun internasional dan

2) penyelenggaraan event–event berskala nasional maupun internasional.

Pengembangan hubungan alumni dilaksanakan melalui penyelenggaraan

komunikasi berkelanjutan dengan alumni IBS dalam rangka: 1) perbaikan &

pengembangan kualitas pendidikan IBS, 2) perbaikan masa tunggu lulusan melalui

penyediaan informasi lowongan kerja dan 3) menyiapkan lulusan untuk mampu 26

Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

memasuki dunia kerja.

Rencana pengembangan bidang kemahasiswaan tahun 2012-2015 adalah sebagai

berikut:

Tahun 2012 –

2013Tahun 2014 Tahun 2015

Pembinaan &

pengembangan

potensi

mahasiswa.

Meningkatkan

kemampuan

Bahasa

Inggris

sehingga

mencapai skor

TOEFL 500.

Melaksanakan

pelatihan

customer

service, trade

financing,

analis kredit,

letter of credit,

dan brevet

pajak.

Melibatkan

mahasiswa

dalam

kegiatan

penelitian

dosen

Membina

mahasiswa

dalam

kegiatan seni,

olahraga dan

budaya

Mempertahankan

kemampuan

Bahasa Inggris

dengan skor

TOEFL 500.

Melaksanakan

pelatihan customer

service, trade

financing, analis

kredit, letter of

credit, dan brevet

pajak.

Melaksanakan

persiapan

sertifikasi akuntan.

• Melibatkan

mahasiswa dalam

kegiatan penelitian

dosen

Membina

mahasiswa dalam

kegiatan seni,

olahraga dan

budaya sehingga

mampu

memperoleh

prestasi tingkat

lokal, nasional dan

internasional.

Mempertahankan

kemampuan Bahasa

Inggris dengan skor

TOEFL 500.

Melaksanakan

pelatihan customer

service, trade

financing, analis

kredit, letter of

credit, dan brevet

pajak.

Melaksanakan

sertifikasi akuntan.

Melibatkan

mahasiswa dalam

kegiatan penelitian

dosen

Membina

mahasiswa dalam

kegiatan seni,

olahraga dan

budaya sehingga

mampu memperoleh

prestasi tingkat

lokal, nasional dan

internasional.

27 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

sehingga

mampu

memperoleh

prestasi

tingkat lokal

dan nasional.

Pembinaan

kedisiplinan.

Mempertahan-

kan situasi

kampus yang

kondusif bagi

proses belajar

dan mengajar.

Mempertahan-kan

situasi kampus

yang kondusif bagi

proses belajar dan

mengajar.

Mempertahan-kan

situasi kampus yang

kondusif bagi proses

belajar dan

mengajar.

Pengembangan

aktivitas antar &

ekstra universitas.

Keikutsertaan

dalam lomba

karya ilmiah

mahasiswa

nasional.

Mengembang-

kan program

NBF menjadi

berskala

nasional.

Keikutsertaan

dalam lomba karya

ilmiah mahasiswa

nasional.

Mengembang-kan

program NBF

menjadi berskala

nasional.

Keikutsertaan dalam

lomba karya ilmiah

mahasiswa nasional.

Mempertahan-kan

program NBF yang

berskala nasional.

Keikutsertaan dalam

lomba karya ilmiah

mahasiswa

internasional.

Pengembangan

hubungan alumni.

Pembentukan

organisasi

alumni dan

database

alumni.

Penjejakan

alumni (alumni

tracking).

Melakukan

ker-jasama

dengan

lembaga job

fair dan lemba-

ga sertifikasi.

Mengaktifkan

organisasi alumni.

Melakukan

kerjasama dengan

lembaga job fair

dan lembaga

sertifikasi.

Mengaktifkan

organisasi alumni.

Melakukan

kerjasama dengan

lemba- ga job fair

dan lembaga

sertifikasi.

3. Bidang Sumberdaya Manusia

28 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Bidang Sumberdaya Manusia bertanggungjawab atas pengelolaan sumberdaya

manusia yaitu pemberdayaan, pembinaan dan pengelolaan tenaga dosen dan staf

mulai dari proses pengadaan (recruitment & selection) sampai kepada masa

purnabakti. Rencana pengembangan aspek sumberdaya manusia difokuskan

kepada:

a) Pemenuhan kebutuhan tenaga dosen yang mengacu kepada rasio dosen:

mahasiswa sesuai syarat akreditasi 1: 25 serta pemenuhan tenaga dosen

dengan kualifikasi berpendidikan linier baik untuk program studi manajemen

maupun akuntansi.

b) Perubahan besaran remunerasi dalam rangka mengakomodir pemenuhan

kebutuhan dosen ber status S3 yang memiliki remunerasi tinggi khususnya

dosen S3 Manajemen.

c) Perubahan pola remunerasi sesuai dengan ketentuan YPPI serta perbaikan

kesejahteraan pegawai (tenaga dosen maupun staf). Perubahan akan

diimplementasikan pada tahun 2012.

d) Menciptakan sistem insentip bagi dosen untuk melakukan penelitian sesuai

dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan tinggi.

e) Mendorong peningkatan prestasi dosen dalam rangka memperoleh dana hibah

penelitian baik nasional maupun internasional.

f) Meningkatkan kualitas dosen melalui pembukaan kesempatan bagi dosen untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

g) Mengimplementasikan program performance management system dan balanced

score card pada level seksi.

h) Penyempurnaan tata tertib pegawai dan peraturan terkait dengan pengelolaan

sumberdaya manusia lainnya.

4. Rencana Pengembangan Sarana Kampus dan Kerjasama Antar Lembaga

a) Kerjasama dengan lembaga pendidikan diarahkan kepada:

1) Pengembangan tenaga dosen dalam bentuk pengiriman tugas belajar,

seminar dan penelitian terutama dengan universitas di luar negeri.

2) Pengembangan kurikulum dan metodologi pengajaran.

3) Pendidikan lanjutan bagi tenaga dosen.

4) Pelaksanaan magang bagi mahasiswa. Saat ini pelaksanaan magang

bekerja sama dengan Bank Indonesia, BRI dan Perbarindo.

5) Perekrutan lulusan IBS. Saat ini bekerjasama dengan JobSDB.

6) Pelatihan pegawai bank.

b) Pengembangan Sarana dan Prasarana Kampus

1) Mempersiapkan perubahan status dari Sekolah Tinggi menjadi Institut serta

proses akreditas baik untuk program studi Strata 1 Manajemen dan

29 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Akuntansi serta program studi Strata 2 Magister Manajemen.

2) Meningkatkan produktivitas sarana dan prasarana kampus. IBS

menyewakan sarana dan prasarana IBS kepada umum khususnya SMA

untuk kegiatan wisuda kelas 12.

5. Bidang Pemasarana) Ordinary Activities

1) Member Get Member

Saat ini Member Get Member yang disosialisasikan kepada Civitas

Akademika Indonesia Banking School (Dosen, Karyawan, Mahasiswa)

dengan skema insentif sebagai berikut:

Insentif sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk setiap

formulir pendaftaran yang terjual melalui anggota Member Get Member

Insentif sebesar Rp. 450.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

untuk setiap siswa yang melanjutkan studinya di Indonesia Banking

School

2) Iklan Media Cetak (KOMPAS/TEMPO/ GO GIRL/ Koran Daerah) dan Talk

Show di Radio dan Televisi untuk menciptakan kesadaran akan merek

(Brand Awareness) IBS pada pemangku kepentingan (Stake Holder) di

kalangan pelajar SMA. Untuk Iklan di Koran KOMPAS diperlukan Iklan yang

berisi informasi IBS dengan spesifikasi: Full Colour, Minimal Half Page.

Untuk Iklan TEMPO menggunakan paket iklan berukuran ¼ halaman Koran

TEMPO, Black White. Untuk Iklan Majalah Go Girl direncanakan akan

ditayangkan kegiatan mahasiswa IBS.

3) Below The Line ( Follow Up hasil kunjungan Sekolah )

Melaksanakan MOU kerjasama antara sekolah dengan IBS berupa

keiikutsertaan IBS dalam kegiatan pameran pendidikan di sekolah-sekolah di

wilayah JABODETABEK, Menado, Samarinda, Mataram, Kupang, Cirebon,

Tegal, Pemalang, Brebes, Pekalongan, dan Serang.

4) Follow up hasil kegiatan pameran dalam bentuk telemarketing dan SMS

Blasting terhadap data siswa yang nama dan contactnya tercantum pada

data presensi pada pelaksanaan pameran pendidikan.

5) SMS Blasting, Telemarketing, dan Twitter Marketing IBS.

6) Mengikuti kegiatan Pameran besar Pendidikan di Jakarta Convention Centre 30

Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

& Istora Senayan dengan melibatkan personil CRO.

b) Extra Ordinary Activities

1) Pemasangan Spanduk atau iklan di area strategis (Iklan dalam bentuk

Billboard )

2) Melaksanakan kerjasama antara Bank Indonesia (BI) dengan IBS dalam

bentuk penggunaaan fasilitas gedung BI di kota Manado, Samarinda,

Mataram, Kupang, Cirebon, Tegal, Pemalang, Brebes, Pekalongan, dan

Serang untuk menyelenggarkan Ujian Saringan Masuk IBS.

3) Membuka jalur undangan penerimaan mahasiswa baru IBS untuk putra-putri

karyawan BI dan BPD

4) Kerjasama dengan LPPI dalam hal penyebaran brosur ke luar daerah

dengan menitipkan brosur tersebut pada staff LPPI yang sedang bertugas di

luar kota.

5) Kerjasama dengan BI, perbankan, perusahaan dan pemda dalam hal

pemberian Beasiswa kepada calon mahasiswa IBS.

6) Kerjasama antara IBS dengan SMA untuk memberikan Seminar / Ceramah

tentang Perbankan dan Lembaga Keuangan. Sekolah-sekolah tersebut

nantinya akan dijadikan sekolah binaan oleh IBS.

7) Penawaran kerjasama pendaftaran kolektif antara IBS dengan SMA melalui

Guru Bimbingan Konseling.

6. Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakata) Menugaskan kepada dosen untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan

pengabdian pada masyarakat minimal satu kali dalam satu tahun.

b) Mengembangkan jaringan kerja sama penelitian dengan pusat penelitian,

lembaga pengetahuan, dan lembaga penelitian ternama di dalam dan di luar

negeri.

c) Mendukung peningkatan kemampuan dosen untuk bertindak sebagai konsultan

dan pengkaryaaan dosen dalam pengembangan SDM industri perbankan dan

lembaga keuangan di Indonesia.

d) Mendorong dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian atau gagasannya

secara lokal, nasional, dan global dengan menerbitkan jurnal atau majalah ilmiah

dan mendirikan lembaga penerbitan (Badan Penerbit IBS).

e) Mendorong dosen untuk memperoleh dana hibah penelitian dan pengabdian

masyarakat dari Kemdiknas

f) Melaksanakan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa

antara lain: Trade Service, Treasury, Effective Selling Skills (Customer Service &

31 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Service Excellent), Credit Analysis, Brevet A & B, Manajemen Risiko, Aplikom,

MYOB.

7. Bidang KeuanganRencana strategi keuangan IBS tahun 2012-2015 mengacu kepada arah kebijakan

YPPI, kebijakan pemerintah dalam pembangunan pendidikan tinggi nasional,

kebijakan IBS, program-program kerja unit kerja IBS dan target kerja yang ingin

dicapai. Oleh karena sumber keuangan IBS masih terbatas, maka strategi keuangan

IBS diarahkan pada pembiayaan yang berfokus pada program kerja untuk mencapai

mutu. Rencana strategi keuangan IBS meliputi aspek pendanaan, pengeluaran,

pengembangan sistem keuangan berbasis komputer, dan pengembangan sumber

daya keuangan.

a) Strategi Pendanaan IBS

Strategi pendanaan IBS terutama bersumber terutama dari dana masyarakat

dan pemerintah. Penerimaan dana tersebut terutama yang bersumber:

1) Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), meliputi SPP program sarjana

reguler, program ekstensi dan program pascasarjana.

2) Non-SPP meliputi pendapatan formulir PMB, perlengkapan mahasiswa baru,

wisuda, parkir, penyewaan gedung dan pendapatan pelatihan.

3) Pendapatan yang berasal dari penyaluran beasiswa baik dari pemerintah

maupun swasta.

4) Penerimaan yang berasal dari hibah bersaing untuk penelitian dan

pengabdian masyarakat serta hibah untuk pengembangan universitas.

5) Pendapatan dari donator baik dari kalangan pemerintah maupun swasta.

6) Komposisi pendanaan non-SPP diharapkan mencapai 40% dari total

penerimaan.

b) Strategi Pengeluaran IBS

Strategi pengeluaran IBS terutama untuk:

1) Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dalam menghadapi era

globalisasi

2) Peningkatan kualitas pendidikan dan kemahasiswaan, peningkatan kualitas

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

3) Peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan

4) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia

5) Penguatan sistem manajemen perguruan tinggi

c) Strategi Pengembangan Sistem Keuangan Berbasis Komputer

Strategi ini dilaksanakan dengan:

32 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

1) Pelaksanaan sistem anggaran yang berbasis kinerja dan transparan

2) Melakukan pembaruan terhadap Sistem Informasi Keuangan agar pelaporan

keuangan dapat dilakukan tepat waktu dan dapat mendukung manajemen

bagi pengambilan keputusan serta dapat diidentifikasi biaya pendidikan per

mahasiswa

3) Sistem informasi keuangan terjamin keamanannya.

d) Strategi Pengembangan Sumber Daya Keuangan

Strategi ini dilaksanakan dengan:

1) Pelatihan keuangan dan Manajemen untuk staff bagian keuangan

2) Melaksanakan pendidikan lanjut untuk karyawan keuangan

3) Melakukan rotasi jabatan untuk staf keuangan.

Sistem pengelolaan jurusan, program studi, ataupun kegiatan penunjang akademik

secara fungsional dan operasional berkaitan dengan planning, organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal. Sistem pengelolaan dilakukan

dengan prinsip:

1.Bottom up planning.

Kebijakan di STIE IBS mempertimbangkan informasi dan masukan dari bawah mulai

dari mahasiswa, karyawan, dosen. Sehingga setiap keputusan mencerminkan

permasalahan riil yang dihadapi seluruh civitas akademika, dan bukan semata-mata

keputusan dari atas (top down).

2.Demokratis.

Antar bagian organisasi dalam menjalankan tugas menghindari keputusan sepihak.

Kebijakan Ketua dan Wakil Ketua diambil secara musyawarah dengan Ketua

Jurusan begitu pula sebaliknya.

3.Partisipatif

Pertemuan koordinasi dengan semua elemen di STIE IBS dilakukan secara rutin

minimal satu bulan sekali. Kegiatan koordinasi ini terkait dengan penyusunan

kalender akademik, praktikum dan ujian, pelaksanaan Tugas Akhir, evaluasi

keberhasilan studi mahasiswa.

4.Familiar

STIE IBS merupakan sebuah keluarga besar. Hubungan antar person baik di level

pimpinan dan bawahan mengutamakan pendekatan kekeluargaan yang saling

menghormati dan tidak ada sekat dalam melakukan kontak. Keharmonisan

hubungan antar individu ditandai dengan keseimbangan antara pelaksanaan hak

dan kewajiban.

2.5 Sistem Penjaminan Mutu Unit Pengelola Program Studi Strata S1

33 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STIE IBS melaksanakan pengendalian Mutu dalam semua aktivitas dan strukturalnya.

Untuk mendukung terlaksananya sistem pengendalian mutu ini maka STIE IBS membentuk

Kantor Penjaminan Mutu (KPM) berdasarkan SK No.: 172/ KEP/STIE IBS/II/2011. Adapun

struktur dari KPM adalah sebagai berikut :

Ket : Gambar Struktur KPM STIE IBS

Didalam struktur IBS secara keseluruhan KPM berada tepat langsung di bawah ketua IBS,

dan menaungi seluruh struktural di IBS.

Melalui KPM ini STIE IBS telah mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

STIE Indonesia Banking School. Di dalam SPMI STIE Indonesia Banking School, yang

merupakan pengembangan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, telah dikembangkan tidak kurang dari 7 (tujuh) Standar dan 1

(satu) Standar Turunan.

Penjaminan Mutu ini dituangkan dalam :

1. Manual Mutu No KPM–MM-001 tanggal 5 Mei 2009

2. Prosedur Mutu Pengendalian Dokumen No KPM–PM-001 tanggal 5 Mei 2009

3. Prosedur Mutu Pengendalian Rekaman No KPM-PM-002 tanggal 5 Mei 2009

4. Pengendalian Mutu Produk Tidak Sesuai No KPM-PM-003 tanggal 5 Mei 2009

5. Prosedur Mutu Audit Mutu No KPM-PM-004 tanggal 28 Juli 2009

6. Prosedur Mutu Tindakan Koreksi KPM-PM-005 tanggal 5 Mei 2009

7. Prosedur Mutu Tindakan Pencegahan KPM-PM-006 tanggal 5 Mei 2009

8. Instruksi Kerja Pengendalian Proses Perkuliahan PS-IK-001-001 tanggal 16 Nov 2009

9. Instruksi Batal Tambah Mata Kuliah No KPSM-IK-001 tanggal 20 Juni 2012

10. Instruksi Kerja Pembimbing Akademik Pengganti No JUR-IK-001 tanggal 20 Juni 2012

11. Standar Mutu No KPM –SM 001 tanggal 4 Desember 2012 mengenai Standar Mutu

Dosen dan Tenaga Kependidikan

12. Standar Mutu No KPM SM 002 tanggal 18 Maret 2012 mengenai Standar Mutu

34 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

KEPALA PENJAMINAN MUTU

WAKIL PENJAMINAN MUTU

AUDITOR I PENJAMINAN MUTU

AUDITOR II PENJAMINAN MUTU

Penelitian

Di tingkat Program Studi Sarjana, SPMI telah berjalan mengikuti apa yang dilaksanakan

oleh semua program studi dibawah STIE Indonesia Banking School, hal ini ditunjukkan

dengan adanya dokumen-dokumen penting SPMI yaitu:

1. Rencana Pengembangan Program Studi Sarjana Indonesia Banking School,

2. Prosedur Baku Program Studi Sarjana Indonesia Banking School,

3. Pedoman penulisan Skripsi Program Studi Sarjana STIE Indonesia Banking School

4. Formulir (Borang) SPM Program Studi Sarjana STIE Indonesia Banking School,

5. SOP untuk setiap kegiatan di Program Studi Sarjana

Program penjaminan mutu di STIE IBS menggunakan Jargon TEPAT , yaitu Tridarma

perguruan tinggi, Edukatif, Persuasif, Aktif, Terampil. Kebijakan Mutu ini ditetapkan di IBS

sejak bulan Januari 2010 yang merupakan penyesuaian dari Kebijakan Mutu sebelumnya

yang ditetapkan pada tahun 2008. Adapun makna TEPAT sebagai berikut:

1. Tridharma Perguruan TinggiCivitas akademika IBS khususnya dosen didorong untuk melakukan kegiatan pengajaran,

penelitian dan pengabdian masyarakat

2. EdukatifPembekalan soft skill terutama tentang integritas yang menyatu dalam materi setiap mata

kuliah

3. PersuasifMeyakinkan pengguna bahwa kurikulum IBS secara periodik dirancang untuk disesuaikan

dengan perkembangan ilmu dan dunia kerja.

4. AktifPerkuliahan di IBS menggunakan metode pembelajaran yang fokus kepada mahasiswa

(student centered learning dan problem based learning) sehingga mahasiswa menjadi aktif

untuk mencari tahu

5. TerampilPerkuliahan di IBS memberikan bekal berbagai macam pelatihan wajib yang berkaitan

dengan praktek kerja di bidang keuangan dan perbankan.

35 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Gambar Alur Penjaminan Mutu STIE IBS

Pelaksanaan Penjaminan Mutu STIE IBS ini meliputi seluruh rangkaian proses dari mulai ;

INPUT, PROSES PELAKSANAAN, dan OUTPUT

1. Penjaminan Mutu InputPenjaminan Mutu Input ini sudah sesuai dengan SOP yang telah dibuat yang terstandar

dengan ISO 9001 :2008 yang telah diperoleh STIE IBS dalam hal Quality Manajement

System. Dalam perekrutan mahasiswa, STIE IBS melakukannnya melalui proses

penyaringan terlebih dahulu, yaitu proses seleksi administrasi dan melalui tes akademik.

Tidak semua calon mahasiswa diterima sebagai mahasiswa STIE IBS, hanya yang

memenuhi standar kelulusan saja yang dapat diterima sebagai mahasiswa. Hal ini juga

dilakukan untuk perekrutan dosen dan tenaga pendidik melalui tahapan tahapan perekrutan

dari seleksi administrasi, wawancara, tes kompetensi, dan microteaching bagi calon dosen.

Hal ini sesuai dengan Intruksi Kerja Lamaran Calon Dosen dan Calon Karyawan yang

tertuang dalam No. Dokumen SDM-IK-002 tertanggal 22 Juni 2012. Awal pelaksanaan

perkuliahan diawali dengan perencanaan penentuan dosen pengampu yang dilakukan oleh

Kaprodi dan Sekprodi STIE IBS yang disesuaikan dengan kompetensinya dan dilakukan

penunjukan Koordinator dalam setiap mata kuliah. Penjaminan mutu Input Kurikulum juga

36 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

dilakukan dengan mendatangkan para ahli dan pakar yang kompeten di bidang kurikulum.

Penjaminan Mutu Input

Input Umpan Balik Tindak lanjut

Dosen Dosen yang diterima

memiliki kompetensi

Menambahkan

microteaching dalam seleksi

penerimaan selain interview

Tenaga Kependidikan Tenaga Kependidikan yang

diterima memiliki

kompetensi

Menambahkan sistem tes

kontruksi berkaitan dengan

tugas dari spesifikasi

pekerjaannya.

Mahasiswa Mahasiswa yang diterima

memiliki standar yang tidak

kalah dengan universitas

unggulan lainnya

Standar kelulusan

dinaikkan, memasukan

standar bahasa Inggris

sebagai salah satu

prasyarat dalam

penerimaan mahasiswa

Kurikulum Kurikulum berbasiskan

pada kompetensi unggulan

yaitu banking dan

kompetensi tambahan

lainnya

Penyusunan Silabus

dilakukan antara dosen

coordinator dan dosen

pengampu lainnya, dengan

memanfaatkan masukan

dari pengguna lulusan dan

alumni serta perkembangan

teknologi dan kebutuhan

pasar.

2. Penjaminan Mutu Proses Penjaminan Mutu Proses perlu dilakukan, agar Output yang dihasilkan sesuai dengan mutu

yang distandarisasikan. Penjaminan Mutu Proses ini telah mengikuti seluruh SOP yang

terstandarisasi dalam ISO 9001 : 2008 ; dalam hal Quality Manajement System. Untuk

menjamin terlaksananya MUtu di Proses maka dikeluarkan :

1. Prosedur Mutu Audit Mutu No KPM-PM-004 tanggal 28 Juli 2009

2. Prosedur Mutu Tindakan Koreksi KPM-PM-005 tanggal 5 Mei 2009

3. Prosedur Mutu Tindakan Pencegahan KPM-PM-006 tanggal 5 Mei 2009

4. Instruksi Kerja Pengendalian Proses Perkuliahan PS-IK-001-001 tanggal 16 Nov 2009

Penjaminan Mutu Proses ini tercermin dalam segala aspek. Pada aspek perkuliahan

dilakukan pengawasan dengan dibuatnya realisasi perkuliahan untuk setiap kali pertemuan.

37 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Selain itu juga diadakan evaluasi apakah dosen yang dimaksud memberikan pengajaran

sesuai dengan silabus yang sudah ditetapkan. Menjelang ujian dosen koordinator

melakukan rapat koordinator untuk membahas soal ujian. Kemudian koordinator akan

mengumpulkan soal ujian untuk mata kuliah yang sama dan menentukan tingkat

kesesuaian dengan silabusnya.

Selain itu STIE IBS juga melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang proses dan

suasana akademik seperti Auditorium untuk kuliah umum, Tax center, Laboratorium, Pojok

Bursa, Kelas yang kondusif, Perpustakaan yang lengkap, Lab Mini Banking, R kegiatan

mahasiswa untuk meningkatkan soft skill mahasiswa serta R. Konseling dan diskusi. STIE

IBS juga terus membangun suasana akademik di dalam kampus, seperti penyelenggaraan :

diskusi-diskusi publik, tutorial oleh teman angkatan, diskusi intern di mahasiswa, dan

kelompok belajar.

Penjaminan Mutu Proses

Proses Umpan Balik Tindak lanjut

Dosen Dosen berkembang

semakin baik sesuai

dengan kompetensinya.

Pelatihan ataupun beasiswa

ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi bagi dosen

sesuai dengan minat dan

kompetensinya.

Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan

semakin profesional dan

terampil.

Menyediakan fasilitas dana

untuk pengiriman tenaga

kependidikan ke pelatihan

pelatihan yang menunjang

kompetensinya serta

beasiswa untuk melanjutkan

pendidikannya.

Mahasiswa Mahasiswa memahami dan

dibekali dengan ilmu

pengetahuan yang update

dengan perkembangan

jaman dan teknologi

Perubahan kurikulum dan

pembuatan silabus yang

disesuaikan dengan

perubahan jaman dan

teknologi serta di dasarkan

pada kebutuhan

stakeholder.

Penambahan sarana dan

prasarana yang menunjang

suasana akademis berbasis

IPTEKES , seperti

38 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

kepustakaan, ruang

konselling, ruang

pengembangan minat dan

bakat, Tax center, pojok

Bursa, dan laboratorium

Kurikulum Dosen dalam memberikan

Mata kuliah berlandaskan

pada silabi yang telah

dibentuk

- Monitoring dan Evaluasi

Dosen

- Revisi Kurikulum dengan

mendatangkan para ahli,

alumni, dan para pakar

3. Penjaminan Mutu OutputSilabus dan kurikulum STIE IBS disusun dan ditetapkan berdasarkan pada kebutuhan dari

para pengguna akhir lulusan. Selain itu lulusan STIE IBS juga dibekali soft skill melalui

berbagai kegiatan di himpunan jurusan yang didasarkan pada kebutuhan dari para

pengguna akhir lulusan. Sebelum mahasiswa dinyatakan lulus, mahasiswa STIE IBS

berkewajiban untuk menyusun Tugas akhir disertai dengan tes komprehensif, yang mana

akan menilai apakah mahasiswa yang bersangkutan sudah memahami materi perkuliahan

yang telah diajarkan atau belum. Ketika dinyatakan sudah maka mahasiswa tersebut

berhak untuk diluluskan dan sebaliknya ketika tidak memenuhi dari sistem penilaian maka

mahasiswa tersebut belum dinyatakan lulus dan diwajibkan untuk mengulang.

Untuk menjamin Mutu Output maka STIE IBS menetapkan sasaran mutu, sebagai berikut :

1. Rerata IPK lulusan ≥ 2,75

Selama menjalani proses pembelajaran di STIE, seluruh mahasiswa aktif diharapkan

memiliki nilai IPK ≥ 2,75. Walaupun begitu dalam realitasnya selama TS -3 sampai

dengan TS rerata lulusan STIE IBS diatas 3,15. Sistem pembelajaran dilakukan secara

kokurikuler, Intrakurikuler, dan ekstrakurikuler Melalui Magang dan pelatihan.

2. Rerata masa studi mahasiswa kurang dari 9 Semester

Agar rerata mahasiswa menempuh kurang dari 9 semester STIE IBS membagi setiap

semester mahasiswa akan mendapatkan 8 mata kuliah yang masing-masing terdiri dari

3 sks, dan seluruh mata kuliah yang akan didapat oleh setiap mahasiswa sebanyak 8

mata kuliah (24 sks) per semester yang akan diselesaikan selama 8 semester, setelah

memasuki semester 8 setiap mahasiswa akan memulai untuk menulis Skripsi. Agar

dapat dinyatakan lulus mahasiswa harus menulis tugas akhir dalam bentuk skripsi.

Setiap mahasiswa mendapatkan satu dosen pembimbing skripsi untuk mendampingi

39 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

mahasiswa dalam menulis skripsi. Rerata mahasiswa STIE IBS menyelesaikan skripsi

kurang dari 6 bulan. Untuk dinyatakan lulus mahasiswa STIE IBS harus menempuh :

1. Seminar hasil Skripsi

2. Ujian komprehensif, yang terdiri dari: ujian sidang Skripsi dan Ujian

Komprehensif. Penetapan dosen penguji yang terdirin dari 3 orang penguji yaitu,

ketua penguji, anggota 1 dan anggota 2. Kriteria penetapan ketua penguji

adalah: dosen yang telah memiliki JJA minimal Lektor. Untuk anggota 1 adalah

dosen pembimbing. Untuk anggota 2 adalah dosen kompetensi.

Pada saat mahasiswa akan mengajukan sidang komprehensif, mereka harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Nilai minimal TOEFL 450

b) SKS yang telah ditempuh minimal 140 sks

c) Semua mata kuliah lulus dengan nilai minimal C, kecuali mata kuliah TE

Mikro, SIM, Ekonomi Islam, Manajemen Stratejik dan Aplikom

(diperbolehkan memiliki nilai D).

d) Telah melaksanakan magang (pada Bank BRI dan Bank Indonesia)

e) Telah mengikuti pelatihan perbankan (Analisis Kredit, Basic Treasury,

Service Excellent, Customer Serivce)

3. Penentuan Yudisium mahasiswa

Yudisium akan dilakukan setelah mahasiswa lulus dalam ujian komprehensif

dengan syarat mahasiswa telah menyelesaikan seluruh perkuliahan dan telah

lulus Ujian Komprehensif Rerata masa studi mahasiswa STIE ditempuh selama

9 semester.

Penjaminan Mutu Output

Output Umpan Balik Tindak lanjut

Dosen Dosen melaksnakan Tri darma

perguruan Tingginya dengan

baik dan konsisten

Adanya Peta kompetensi

dosen berbasis Tri darma

perguruan tinggi, dimana

dosen wajib mengeluarkan

penelitian dan

melaksanakan pengabdian

masyarakat.

Tenaga Kependidikan Pelayanan yang diberikan tenaga

kependidikan memuaskan.

Adanya Standar Mutu

Tenaga Kependidikan

Mahasiswa Mahasiswa yang dihasilkan

(lulus) dari STIE IBS memiliki

keunggulan kompetitif di bidang

perbankan dan penguasaan

Pemberian pelatihan

singkat berupa 6

kompetensi tambahan bagi

lulusan STIE, Pelaksanaan

40 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

lembaga keuangan lainnya Magang , Seminar hasil dan

yudisium mahasiswa

Kurikulum Bekal ilmu yang dimiliki lulusan,

kompetitif dan memiliki

keunggulan dibandingkan ilmu

dari lulusan perguruan tinggi

lainnya

Pembekalan Soft Skil dan

pelatihan 6 Kompetensi

tambahan lainnya serta

magang.

41 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STANDAR 3

MAHASISWA DAN LULUSAN

3.1 Mahasiswa3.1.1 Sistem Rekrutmen Mahasiswa Baru

Sistem rekrutmen mahasiswa baru mencakup: Kebijakan rekrutmen calon mahasiswa

baru, kriteria seleksi mahasiswa baru, sistem pengambilan keputusan, dan prosedur

penerimaan mahasiswa baru.

Efektivitas implementasi sistem rekrutmen mahasiswa baru untuk menghasilkan

mahasiswa baru yang bermutu diukur dari pemenuhan kriteria seleksi, jumlah

peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung, dan proporsi yang diterima

terhadap yang registrasi.

1) TUJUAN SISTEM REKRUTMEN MAHASISWA BARUa) Tertibnya mekanisme layanan penerimaan mahasiswa baru mulai dari persiapan

promosi sampai dengan layanan kegiatan POM.

b) Terkoordinasinya unit kerja dan personil yang terlibat dalam layanan penerimaan

mahasiswa baru.

c) Terkendalinya proses penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan peraturan yang

berlaku dan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

2) RUANG LINGKUP a) Persiapan Promosi

b) Pelaksanaan Promosi

c) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)

d) Tes masuk

e) Seleksi

f) Publikasi hasil seleksi jalur reguler

g) Daftar Ulang

h) Pengunduran Diri Mahasiswa Baru

i) Data mahasiswa baru

3) DISTRIBUSI:a) Calon Mahasiswa

b) Bagian Marketing

42 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

c) Bagian Administrasi Akademik (BAA)

d) Bagian Umum

e) Bagian Keuangan

4) REFERENSI:a) Statuta IBS

b) Renstra IBS 2012 - 2015

c) Rencana Kerja IBS 2012 unit kerja Bagian Marketing sebagai Sasaran Kerja Internal

d) Standar Akreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN) sebagai Sasaran Kerja

Eksternal

e) Standar prosedur ISO 9000:2008

5) KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI):a) Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar

b) Jumlah calon mahasiswa yang mengikuti tes masuk

c) Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar ulang

d) Ratio jumlah calon mahasiswa yang mendaftar dengan jumlah calon mahasiswa

yang mendaftar ulang

6) PROSEDUR: a) Persiapan PMB

(1) Bagian Marketing merancang tarif PMB

1) Bagian Marketing mengumpulkan data tarif-tarif dari berbagai PT lain dan

tarif IBS tahun lalu.

2) Data berbagai tarif tersebut dikirimkan oleh Bagian Marketing ke Ketua

untuk mendapatkan tarif PMB IBS yang baru.

3) Berdasarkan informasi dari Bagian Marketing, Ketua membuat tarif PMB

yang baru dan mengirimkannya ke Bagian Marketing sebagai bahan

informasi ke publik khususnya calon mahasiswa baru.

4) Bagian Marketing membuat iklan tentang PMB IBS di berbagai surat

kabar, radio, dan brosur maupun dalam bentuk spanduk.

(2) Bagian Marketing bersama Bagian Administrasi Akademik (BAAK)

merancang berkas-berkas lainnya dan mencetak untuk mempersiapkan

proses PMB. Berkas-berkas yang perlu dipersiapkan adalah:

1) Leaflet informasi PMB

2) Jadwal rinci PMB

3) Prospektus IBS

4) Surat-surat penawaran kerjasama PMB ke berbagai sekolah mitra

43 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

5) Poster IBS

6) Buku panduan daftar ulang

7) Formulir pendaftaran reguler

8) Leaflet Program Studi (kerja sama dengan Progam Studi)

b) Pelaksanaan PMB

(1) Bagian Marketing bekerja sama dengan BAAK membentuk tim promosi dari

IBS dan merancang jadwal kegiatan dan petugas yang bertanggungjawab

pada kegiatan sosialisasi tersebut. Sosialisasi PMB dilakukan melalui:

1) Iklan media masa

2) Iklan poster/spanduk/baliho

3) Ekspo pendidikan

4) Website IBS

5) Presentasi langsung kepada siswa-siswa di sekolah

6) Wisata kampus/open house

(2) Sebelum hari pelaksanaan promosi, Bagian Marketing mempersiapkan

beberapa perlengkapan sebagai berikut:

1) Perlengkapan dekorasi: taplak, paku, pukul, solasi, gunting/kater, rafia

2) Banner dan backdrop sesuai kebutuhan

3) Laptop dan infokus

4) Leaflet dan prospektus

5) Asesoris perlengkapan promosi: stiker, tas, pembatas buku, ballpoint,

gantungan kunci dan lain-lain

6) Formulir pendaftaran

(3) Sebelum hari pelaksanaan promosi sekretariat Bagian Marketing

mengajukan anggaran keuangan untuk kebutuhan pelaksanaan promosi ke

Kepala Biro Keuangan untuk dicairkan satu hari sebelum berangkat promosi

(4) Sebelum hari pelaksanaan promosi sekretariat Bagian Marketing

menghubungi Bagian Umum untuk meminta kendaraan

(5) Tim promosi melakukan kegiatan promosi dan pameran pendidikan di

berbagai sekolah dan ekspo sesuai jadwal yang telah disepakati dengan

sekolah atau menyesuaikan dengan jadwal-jadwal EXPO yang sudah

dirancang oleh sekolah atau Event Organizer (EO).

(6) Petugas promosi pada saat berjaga di stand pameran bertugas:

1) Memberi informasi kepada para pengunjung (siswa sekolah, orang tua

siswa, guru, dan umum) dan sekaligus memberikan leaflet kepada yang

membutuhkan

2) Menjual formulir pendaftaran

44 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

3) Melakukan presentasi di kelas jika diberi kesempatan oleh sekolah

(7) Petugas promosi melaporkan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

(LPJ) ke Bagian Keuangan

c) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)

(1) Persiapan Pendaftaran

1) Bagian Marketing bersama BAAK melakukan rekrutmen petugas

pendaftaran

2) Bagian Marketing bersama BAAK mengadakan pelatihan kepada

petugas pendaftaran

3) BAAK bersama Bagian Marketing bekerja sama dengan Bagian Umum

menyiapkan perlengkapan tempat pendaftaran. Beberapa hal yang perlu

disiapkan adalah: meja kursi untuk pendaftaran, komputer untuk meng-

input data pendaftar, backdrop untuk dekorasi, jaringan dan sumber-

sumber listrik.

(2) Proses Pendaftaran

1) Pendaftaran calon mahasiswa baru di IBS oleh petugas pendaftaran

2) Petugas pendaftaran setiap hari melakukan validasi data pendaftaran.

Jika terjadi perubahan pilihan, penambahan peserta dan pembatalan

pendaftar pada saat akhir pendaftar maka perubahan ini juga harus

diinformasikan ke Bagian Marketing

(3) Proses Pelaksanaan Tes masuk

1) Sebelum pelaksanaan tes masuk BAAK dan Bagian Marketing

melakukan rekrutmen pengawas tes

2) BAAK melakukan pengarahan kepada pengawas tes

3) Bagian Umum menyiapkan ruang kelas yang akan dipergunakan untuk

tes seleksi PMB

4) Satu hari sebelum pelaksanaan tes, BAAK dibantu petugas pendaftaran

menempel nomor tes peserta.

5) Pada hari pelaksanaan tes, BAAK dan petugas pendaftaran bertugas

sebagai penerima tamu bagi calon yang akan mengikuti tes

(menunjukkan tempat tes bagi calon yang kesulitan mencari ruang tes)

6) Tes dilaksanakan dalam satu hari

7) Setelah tes selesai, lembar jawab diserahkan ke BAAK untuk diproses.

8) Keputusan calon mahasiswa yang diterima ditentukan oleh Panitia

Penerimaan Mahasiswa Baru yang terdiri dari Waket 1, Ketua Jurusan,

Kepala BAAK dan Kepala Bagian Marketing serta Direktur Program Studi

Strata S1 Manajemen untuk penerimaan mahasiswa baru program

Strata S1 Manajemen

45 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

d) Daftar Ulang

(1) Sebelum melakukan daftar ulang, mahasiswa baru wajib menyelesaikan

urusan administrasi keuangan

(2) Selanjutnya mahasiswa baru melakukan daftar ulang di BAAK (membawa

berkas persyaratan yang telah ditentukan)

(3) Mahasiswa baru akan memperoleh bukti daftar ulang dari BAAK untuk

pengambilan Kartu Mahasiswa

e) Pengunduran Diri Mahasiswa Baru

(1) Mahasiswa baru yang sudah melakukan daftar ulang dapat mengundurkan

diri dengan alasan diterima di PT lain atau karena alasan tertentu.

(2) Proses pengunduran diri dilakukan di BAAK dengan membawa bukti

penerimaan mahasiswa baru dari PT lain atau bukti alasan lain berserta

bukti daftar ulang/bukti bayar ke IBS.

(3) Calon mahasiswa baru akan menerima bukti Pelaporan Pengunduran Diri

dan rincian pengembalian biaya studi yang telah dibayarkan.

(4) Dengan membawa bukti Pelaporan Pengunduran Diri calon mahasiswa baru

menghadap Bagian Keuangan untuk mendapatkan slip pencairan uang

(5) Dengan Slip pencairan uang tersebut mahasiswa baru mencairkan uang di

kasir IBS.

f) Data Mahasiswa Baru

(1) Hasil Akhir dari proses Penerimaan Mahasiswa Baru adalah Data

Mahasiswa yang selanjutnya menjadi dasar bagi IBS untuk proses kegiatan

berikutnya, yakni kegiatan Pekan Orientasi Mahasiswa (POM)

g) Evaluasi Kegiatan Promosi

(1) Minimal setiap satu bulan sekali, Bagian Marketing melakukan evaluasi

kegiatan promosi secara interal untuk mengidentifikasi:

1) Realisasi kegiatan promosi

2) Tingkat capaian kegiatan promosi dibandingkan dengan target

3) Kelemahan strategi promosi

4) Perbaikan pelaksanaan promosi

(2) Evaluasi terhdap prestasi akademik mahasiswa baru dibandingkan dengan

nilai ijasah SMA dan nilai tes masuk.

7) TINDAK LANJUT: Prosedur ini akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun prosedur yang berkaitan

dengan kegiatan perkuliahan.

46 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

8) LAMPIRAN: a) Formulir Pendaftaran

b) Formulir Lembar Ujian

c) Formulir Surat Pernyataan

47 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Gambar 3.1 PROSEDUR PENDAFTARAN MAHASISWA BARU INDONESIA BANKING SCHOOL SECARA TERTULIS

48 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Gambar 3.2

49 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

3. 1.2 Tuliskan data mahasiswa reguler dan mahasiswa transfer untuk masing-masing program studi S1 pada TS (tahun akademik penuh yang terakhir) di Fakultas/Sekolah Tinggi sesuai dengan mengikuti format tabel berikut:

Catatan: (1) Mahasiswa program reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan

secara penuh waktu (baik kelas pagi, siang, sore, malam, dan di seluruh kampus). (2) Mahasiswa program non-reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program

pendidikan secara paruh waktu. (3) Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi dengan

mentransfer mata kuliah yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar PT.

3.1.3 Uraikan alasan/pertimbangan Fakultas/Sekolah Tinggi dalam menerima mahasiswa transfer. Jelaskan pula alasan mahasiswa melakukan transfer.

Adapun alasan/pertimbangan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (IBS)

menerima mahasiswa transfer adalah dengan sejumlah kriteria, sebagai berikut:

1) Memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa yang berminat untuk melanjutkan

studinya ke jenjang yang lebih tinggi (S1), namun mereka terkendala waktu belajar

karena bekerja atau alasan lain seperti wirausaha.

2) Jurusan atau program studi sebelumnya tidak/kurang diminati, sehingga ingin

menekuni ilmu keuangan dan perbankan lebih dalam.

3) STIE IBS hanya menerima mahasiswa transfer dari PTN atau PTS terakreditasi

minimal “B”.

4) Administrasi perpindahan/transfer dilakukan pada setiap awal tahun ajaran semester

gasal dan genap.

5) Tetap melalui proses seleksi sesuai aturan STIE IBS.

50 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

No. HalJumlah Mahasiswa pada PS: Total Mahasiswa

pada FakultasPS

Akuntansi PS

Manajemen (1) (2) (3) (4) (5) (8)1 Program

reguler1. Mhs. baru

bukan transfer340 318 658

2. Mhs. baru transfer

16 16 32

3. Total mhs. regular (Student Body)

356 334 690

2 Program non-reguler

1. Mhs. baru bukan transfer

- - -

2. Mhs. baru transfer

- - -

3. Total mhs. non-reguler (Student Body)

- - -

6) Konversi yang dilakukan maksimal 90 sks.

Alasan mahasiswa melakukan transfer adalah:

1) Ingin melanjutkan Strata 1 sambil bekerja/berwirausaha (umumnya dari lulusan

Diploma III)

2) Mereka meminati dan ingin bekerja di sektor keuangan dan perbankan.

3. 2 Lulusan

3.2.1 Tuliskan rata-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan selama tiga tahun terakhir dari mahasiswa reguler bukan transfer untuk tiap program studi S1

yang dikelola oleh Fakultas/Sekolah Tinggi.

No. Program Studi Rata-rata masa studi (tahun) Rata-rata IPK lulusan

(1) (2) (3) (4)1 Program Studi Akuntansi 4,5 Tahun 3,232 Program Studi Manajemen 4,5 Tahun 3,15

Rata-rata

3.2.2 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang rara-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan, yang mencakup aspek : kewajaran, upaya pengembangan, dan upaya peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.

1) Rata-rata masa studi lulusan pada STIE IBS selama tiga tahun terakhir adalah 4,5 tahun dengan

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata sebesar 3,20. Jika dilihat berdasarkan masa studi ideal yaitu 8

(delapan) semester atau 4 (empat) tahun, maka rata-rata masa studi di STIE IBS tergolong di bawah

standar ideal yang diharapkan. Upaya percepatan masa studi tersebut antara lain melalui evaluasi

kurikulum secara berkala, pelaksanaan kuliah semester perbaikan/remedial, peningkatan mutu proses

belajar mengajar, peningkatan kualitas dosen/staf pengajar, penambahan buku teks di perpustakaan,

dan perbaikan sistem pelayanan akademik secara terus menerus dan berkesinambungan. Upaya lain

yang juga dilakukan dalam hal ini adalah dengan memberikan pendalaman (asistensi) dan kelas

laboratorium untuk mata kuliah tertentu yang dianggap perlu serta sulit seperti: matematika, statistik, dll.

2) Sementara itu nilai rata-rata IPK lulusan STIE IBS selama tiga tahun terakhir adalah 3,20 yang

sudah/belum termasuk IPK ideal (di atas 3,00). Namun demikian masih diperlukan usaha peningkatan,

sehingga IPK lulusan nantinya dapat mencapai 3,25 Dalam hal ini, strategi yang dilakukan STIE IBS

adalah dengan terus melakukan pemantauan capaian prestasi akademik atau IPK mahasiswa melalui

masing-masing program studi maupun peran dosen penasehat akademik dalam evaluasi berkala setiap

semester. Bagi mahasiswa dengan nilai Indeks Prestasi Semester (IPS) atau IPK yang rendah, akan

mendapat bimbingan dan peringatan serta pemanggilan orang tua/wali jika diperlukan. Apabila

mahasiswa tidak mampu memenuhi maksimal tahun lulus yaitu 7 (tujuh) tahun di tambah perpanjangan

51 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

selama setahun, maka mahasiswa yang bersangkutan akan dikeluarkan atau (Drop Out), maka nama

dan NIM mahasiswa tersebut secara otomatis akan terhapus dari Sistem Informasi Akademik STIE IBS

(Sisfo)

3) Beberapa hal yang masih dirasa menjadi kendala dalam upaya peningkatan prestasi (IPK dan masa

studi) mahasiswa/lulusan STIE IBS selama ini adalah masih rendahnya kemauan mahasiswa dalam

meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi informasi, terutama yang berkaitan dengan metodologi

riset, alat pengolahan data dan juga kemampuan mahasiswa dalam menganalisis hasil penelitian yang

terkait dengan penyelesaian tugas akhir/skripsinya, yang dinilai menjadi salah satu penyebab lamanya

masa studi lulusan.

4) Keberhasilan dari usaha yang dilakukan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Data Akademik IPK Lulusan

Jurusan Manajemen

Jurusan Akuntansi

Data IPK Mahasiswa per semester

52 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Tahun Akd 20091 20092 20101 20102 20111 20112 20121 Rerata

Akuntansi 2.78 2.89 2.76 2.91 2.80 2.90 2.87 2.84

Manajemen 2.51 2.55 2.33 2.59 2.48 2.44 2.45 2.48

Tahun Akade-mik

Jumlah Lulusan IPK Lulusan Reguler

Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :

Reguler bukan

TransferTransfer(3) Min Rerata Mak < 2,75 2,75-3,50 > 3,50

TS-4 35 - 2.73 3.42 3.93 3 57 40

TS-3 68 - 2.56 3.24 3.95 7 72 21

TS-2 66 - 2.54 3.25 3.81 5 68 27

TS-1 87 4 2.50 3.24 3.90 6 72 22

TS 58 3 2.63 3.20 3.91 3 76 21

Jumlah 314 7

Tahun Akade-mik

Jumlah Lulusan IPK Lulusan Reguler

Persentase Lulusan Reguler dengan IPK :

Reguler bukan

TransferTransfer(3) Min Rerata Mak < 2,75 2,75-3,50 > 3,50

TS-407 24 - 3.03 3.40 3.91 - 84 16

TS-308 45 - 2.70 3.20 3.63 2 85 13

TS-209 62 - 2.45 3.15 3.90 3 83 14

TS-110 52 1 2.33 3.11 3.89 13 83 4

TS- 2011 59 4 2.39 3.06 3.63 8 89 3

Jumlah 242 5

STANDAR 4

SUMBER DAYA MANUSIA

4.1 Dosen TetapDosen tetap dalam borang akreditasi BAN-PT adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan

sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan Kopertis,

dan dosen yayasan pada PTS dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya.

Seorang dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi, dan

mempunyai penugasan kerja 36 jam/minggu.

Sistem rekrutmen dosen dan pegawai di STIE IBS, memiliki pedoman tertulis yang

lengkap dan ada bukti telah dilaksanakan secara konsisten serta disesuaikan dengan

persyaratan akademik, pengalaman dan sistem penjaminan mutu. Sistem rekrutmen

dosen sebagai berikut: Ketua Jurusan mengajukan usulan kebutuhan dosen kepada

bagian SDM yang meliputi informasi tentang jumlah dan spesifikasi dari calon dosen

yang diinginkan.

Bagian SDM menyiapkan tahapan ujian masuk yang meliputi 3 (tiga) tahap:

pemeriksaan kelengkapan administrasi, wawancara dan microteaching. Wawancara

diadakan oleh bagian SDM dengan sepengetahuan Waket dan Ketua Jurusan.

Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris, yang dimaksudkan untuk menguji kemampuan substansi ilmu yang dimiliki,

kemampuan komunikasi dan kemampuan berbahasa Inggris dari calon dosen.

Kegiatan wawancara ini dilaksanakan setelah pemeriksaan kelengkapan administrasi.

Setelah selesai wawancara, Bagian SDM mengirimkan hasil penilaian wawancara ke

Ketua Jurusan. Penentuan akhir penerimaan dosen merupakan kewenangan Ketua

STIE IBS.

Sistem rekrutmen tenaga kependidikan melibatkan Bagian SDM dan Kepala Unit

Kerja. Kepala Unit Kerja mengajukan jumlah dan spesifikasi dari calon pegawai yang

diinginkan, kemudian diadakan rapat dengan pimpinan STIE IBS dengan

mempertimbangkan jumlah formasi yang dibutuhkan. Selanjutnya diadakan Ujian

masukyang dimaksudkan untuk menguji kemampuan dari calon pegawai. Penentuan

akhir penerimaan pegawai merupakan kewenangan Ketua STIE IBS.

Sistem, strategi dan pelaksanaan rekrutmen, pembinaan dosen dan tenaga pendidikan

ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kualifikasi yang

53 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

diinginkan sehingga menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu dosen dalam

pelaksanaan PBM. Sistem penempatan dosen dan tenaga pendidikan disesuaikan

dengan kompetensi, pengalaman dan kelayakan. Setiap dosen STIE IBS memiliki

fokus keahlian pada bidang ilmu yang spesifik sesuai dengan minat dan konsentrasi

masing-masing. Hal ini untuk menjamin bahwa setiap dosen STIE IBS merupakan the

right lecture on the right subject sebagai dosen yang hanya menguasai subjek ilmu

tertentu sesuai minat dan bidang keahliannya termasuk dalam hal pengembangan

riset. Sedangkan penempatan tenaga pendidikan disesuaikan dengan bidang

pekerjaan yang didasarkan pada keahlian, pengalaman dan persyaratan yang

dibutuhkan setiap unit-unit kerja di lingkungan STIE IBS.

Pembinaan dan pengembangan dosen dan tenaga pendidikan antara lain melalui

upaya peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan yang dilakukan dengan

pemberian tambahan honorarium, dan reward. Honorarium diberikan pada dosen

ketika terlibat dalam proses akademik mahasiswa seperti apabila menjadi dosen

pembimbing tesis, menjadi tim penguji proposal skripsi/tesis, kegiatan seminar hasil

penelitian, rapat staffing, penyusunan sillabus mata kuliah, menjadi reviewer tulisan

ilmiah dan lain-lain.

Bagi karyawan tambahan hoborarium diberikan dalam berbagai cara seperti; pelibatan

dalam tim/ kepanitiaan pengembangan jurusan, kegiatan-kegiatan lain yang

menyangkut pengembangan pendidikan seperti kegiatan seminar nasional.

Disamping itu disediakan penghargaan atau reward yang diberikan kepada civitas

akademika yang berjasa dan memperoleh prestasi yang sangat baik dan

mengharumkan nama STIE IBS. Dosen berprestasi dan karyawan berprestasi

mendapatkan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan STIE IBS.

Dosen yang berhasil menyusun proposal penelitian, melaksanakan penelitian dan

mempublikasikan karyanya di jurnal diberikan reward berupa uang tunai sebesar 3,5

juta rupiah per judul tulisan. Pembinaan dikaitkan dengan sistem dan strategi

pemberian kesejahteraan dan sanksi yang diberikan kepada dosen dan karyawan

yang sangat mendukung keberhasilan PBM. Hal ini ditunjukkan melalui strategi

pemberian tunjangan uang makan yang berimplikasi pada tingginya tingkat kehadiran

dosen dan karyawan. Strategi lainnya berupa pemberian tunjangan kelebihan

mengajar.

54 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

4.1.1 Tuliskan jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan masing-masing PS di lingkungan Fakultas/Sekolah Tinggi, berdasarkan jabatan fungsional dan pendidikan tertinggi, dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Hal

Jumlah Dosen Tetap yang bertugas pada Program Studi

Total di FakultasPS

AkuntansiPS

ManajemenPS-3 

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)A Jabatan Fungsional :1 Tenaga Pengajar 0 5 0 52 Asisten Ahli 4 8 0 123 Lektor 4 4 0 84 Lektor Kepala 0 1 0 15 Guru Besar/Profesor 0 0 0 0

TOTAL 8 18 0 26B Pendidikan Tertinggi :1 S1 0 2 0 22 S2/Profesi/Sp-1 8 15 0 233 S3/Sp-2 0 1 0 1

TOTAL 8 18 0 26

4.1.2 Tuliskan banyaknya penggantian dan perekrutan serta pengembangan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi pada Fakultas/Sekolah Tinggi dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Hal PS Akuntansi

PSManajemen

PS-3  Total di Fakultas

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Banyaknya dosen

pensiun/berhenti 1 5 0 6

2 Banyaknya perekrutan dosen baru 4 6 0 10

3 Banyaknya dosen tugas belajar S2/Sp-1 0 3 0 3

4 Banyaknya dosen tugas belajar S3/Sp-2 1 4 0 5

4.1.3 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang data pada butir 4.1.1 dan 4.1.2, yang mencakup aspek: kecukupan, kualifikasi, dan pengembangan karir. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga dosen tetap.

1) Sesuai dengan data tersebut di atas bahwa STIE IBS sampai dengan tahun 2012

secara keseluruhan memiliki 27 orang tenaga pengajar/dosen tetap, yang tersebar pada

2 (dua) program studi yaitu program studi Akuntansi sebanyak 18 orang dan program

studi Manajemen sebanyak 27 orang. Berdasarkan jumlah mahasiswa yang terdaftar

pada semester gasal Tahun Akademik 2012/2013 sebanyak 340 orang untuk jurusan

55 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Akuntansi dan 278 untuk jurusan Manajemen, maka perbandingan jumlah atau rasio

antara dosen dan mahasiswa pada STIE IBS adalah 1 : 18 Jika dilihat dari program

studi Akuntansi adalah 1 : 19 dan program studi manajemen adalah 1 : 11.

2) Data tersebut menunjukkan bahwa rasio perbandingan antara dosen dengan

mahasiswa pada STIE IBS dapat dikategorikan baik, karena standar ideal dalam hal ini

adalah 1 : 20. Namun demikian untuk lebih meningkatkan efektivitas proses belajar

mengajar, masih diperlukan pemetaan kebutuhan dosen berdasarkan keahlian dan

konsentrasi ilmu, yang juga dapat membantu penyusunan strategi pemanfaatan

kelebihan maupun penugasan dosen di setiap program studi.

3) Ditinjau dari segi kualifikasi dan pengembangan karir dosen pada STIE IBS, masih

diperlukan upaya untuk meningkatkan kualifikasi dan pengembangan karir dosen.

Karena masih ada dosen yang memiliki jenjang pendidikan S1, dan mayoritas S2.

Berdasarkan kondisi tersebut, STIE IBS perlu meningkatkan kualitas SDM dan

mendorong para staf pengajar untuk melanjutkan studinya ke Program Doktor (S3) baik

di dalam maupun luar negeri.

4) Kendala yang dihadapi STIE IBS dalam peningkatan dan pengembangan kualitas SDM

ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S3) adalah terbatasnya kesempatan para dosen

dalam memperoleh bea siswa, karen mereka harus berkompetisi/bergilir, baik bea siswa

internal maupun bea siswa eksternal (Dikti, AUS AID dll.) Namun demikian usaha terus

dilakukan untuk meningkatkan peluang diperolehnya bantuan biaya pendidikan ataupun

bea siswa, sehingga diharapkan pada tahun 2013 seluruh dosen STIE IBS minimal telah

memperoleh gelar Magister/Master dan pada tahun 2020, mayoritasstaf pengajar STIE

IBS telah mengenggam gelar Doktor.

Untuk saat ini, dalam proses pembelajaran di Program Studi S1 dan MM IBS dari dosen

tetap yang ada telah memadai untuk keberlangsung pembelajaran. Hal ini dibuktikan

dengan tidak terkendalanya proses pembelajaran. Keadaan tersebut, ditunjang oleh seluruh

dosen tetap yang ada memiliki kualifikasi pendidikan strata 3 (Doktor) yang memang

disyaratkan untuk mengajar di Program Strata 2 dan Magister (S2) untuk S1 .

Sementara itu, berkaitan dengan pengembangan karir dosen tetap saat ini, di satu sisi

seluruh dosen telah memiliki latar belakang pendidikan minimal Strata 2 (Magister) tetapi di

sisi lain sebagian besar masih belum memiliki jenjang jabatan akademik (hanya baru 11

orang dosen yang telah memiliki jenjang jabatan akademik). Salah satu persyaratan yang

diwajibkan kepada setiap dosen pada Program Studi di IBS adalah memiliki kepangkatan,

dan hal ini menjadi salah satu kendala. Beberapa alasan dosen tetap Program Studi di IBS

belum memiliki jenjang jabatan akademik; antara lain: Sebagian besar dosen tetap IBS

berasal dari praktisi, dan kesulitan bagi dosen untuk mengusur jenjang jabatan akademik

dengan berbagai macam persyaratan yang harus dipenuhi. Namun, sejauh ini beberapa

56 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

dosen tetap sedang berusaha untuk melakukan pengurusan JJA. Dengan adanya upaya

untuk melakukan pengurusan JJA, maka setiap dosen tetap pada Program Studi IBS

dituntut untuk dapat melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi

4.2 Tenaga Kependidikan Tuliskan data tenaga kependidikan yang ada di unit pengelola Program Studi Strata S1 dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Jenis Tenaga Kependidikan

Jumlah Tenaga Kependidikan di Program/Sekolah Pascasarjana/Sekolah Tinggi dengan

Pendidikan Terakhir

S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA/SMK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1 Pustakawan * 1 22 Laboran/Teknisi/

Analis/Operator/ Programer

2 1 4

3 Tenaga Administrasi

1 10 3 10

4 Lainnya: ** 27Total 3 12 5 41

* Hanya yang memiliki pendidikan formal dalam bidang perpustakaanUraikan pandangan unit pengelola Program Studi Strata S1 tentang data pada butir 4.2 yang mencakup aspek: kecukupan, dan kualifikasi. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga kependidikan.

**Alih Daya (Outsourcing) pada jenis pekerjaan kebersihan (cleaning service) dan pengamanan (Satpam)

Untuk tenaga kependidikan: pustakawan, saat ini STIE IBS hanya memiliki 1 orang

pustakawan dibantu dengan 1 orang tenaga administrasi untuk mengelola perpustakaan di

STIE IBS. Jika dilihat dari kualifikasi, untuk pengelolaan pustaka di STIE IBS masih

memadai tetapi untuk ke depan harus ada penambahan pustakawan minimal 1 orang lagi.

Untuk tenaga kependidikan yang lain, seperti; laboran/teknisi, tenaga adminstrasi, dan

lainnnya, sejauh ini masih memadai dan dapat melakukan tugas secara efektif seperti yang

diharapkan untuk membenatu kelancaran proses pembelejaran di STIE IBS. Namun

dikemudian hari, jika STIE IBS mengalami perkembangan yang cukup baik, maka tenaga

kependidikan yang lain pun harus dilakukan penambahan baik dari sisi jumlah maupun

kualitas melalui pelatihan dan pendidikan.

57 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STANDAR 5

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

5.1 KurikulumJelaskan peran unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam penyusunan,

pengembangan, dan peningkatan mutu kurikulum untuk program studi yang dikelola.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi atau bahan

pelajaran dan kajian serta cara penyampaian maupun cara penilaian untuk menjamin

tercapainya kompetensi lulusan. Kurikulum digunakan sebagai acuan pokok bagi

jurusan dalam merencanakan dan mengendalikan program studi masing-masing.

Kurikulum yang disusun oleh STIE Indonesia Banking School berbasis kompetensi

yang disusun berdasarkan elemen - elemen kompetensi yang dapat mengantarkan

mahasiswa untuk mencapai kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang terkait.

Dalam kurikulum, status mata kuliah dapat dibedakan antara Mata Kuliah Wajib dan

Pilihan Program Studi.

Ruang lingkup pengembangan kurikulum STIE Indonesia Banking School terdiri dari:

1. Perencanaan kurikulum

2. Pelaksanaan kurikulum

3. Pengawasan pelaksanaan kurikulum

4. Komponen kurikulum:

5. Kompetensi lulusan

6. Materi/ isi pembelajaran

7. Sumber belajar

8. Strategi dan metode pembelajaran

9. Beban dan masa studi

10. Assessment dan Sistem Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa

Jurusan merupakan penanggung jawab utama dalam menyusun, mengembangkan,

merevisi, dan melaksanakan kurikulum. Kurikulum STIE Indonesia Banking School

disusun atas dasar visi dan misi, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Bab X, Pasal 36, dan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum STIE Indonesia Banking School berfungsi sebagai pedoman

penyelenggaraan belajar dan pembelajaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan

58 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

serta ruang lingkup disiplin ilmu dalam program studi yang terkait dengan gelar

akademik dan sebutan profesi atau vokasi, dengan berpedoman pada peraturan yang

berlaku. Kurikulum dirancang, dievaluasi dan disempurnakan secara berkala sesuai

dengan dinamika perkembangan bidang - bidang keilmuan serta kebutuhan peserta

didik, masyarakat, pasar kerja dan program pembangunan.

Kurikulum yang dikembangkan STIE Indonesia Banking School berbasis kompetensi

dan kebutuhan (needs) industri keuangan dan perbankan, serta sesuai dengan

perkembangan keilmuan. Kompetensi dikelompokan menjadi tiga yaitu kompetensi

utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya yang terkait. Elemen-elemen

kompetensi terdiri dari pengembangan kepribadian, keilmuan dan keterampilan,

keahlian berkarya, serta berkehidupan bermasyarakat.

Kurikulum STIE Indonesia Banking School dilakukan melalui kajian literatur, dokumen-

dokumen kebijakan, penelitian serta pertemuan dengan pihak terkait yang

berkepentingan, antara lain: pimpinan program studi, pakar bidang yang sesuai,

praktisi perbankan dan keuangan dan wakil dari organisasi profesi. Berdasarkan kajian

tersebut, kemudian disusun draft naskah kurikulum yang dilakukan dengan

memperhatikan hasil analisis kebutuhan serta kerangka kurikulum inti yang telah

disepakati. Draft tersebut kemudian direview dan divalidasi dengan melakukan

pertemuan dengan pihak terkait seperti pimpinan program studi, pakar di bidang terkait,

wakil dari organisasi profesi, dan lain - lain, yang dilanjutkan dengan perbaikan draft.

Hasil review tersebut akan dijadikan acuan untuk memantapkan dan memproduksi

naskah kurikulum. Kurikulum kemudian disahkan oleh senat STIE Indonesia Banking

School dan kemudian disosialisasi melalui pertemuan dengan pihak-pihak yang akan

terlibat dalam implementasi/ pelaksanaan kurikulum yang bersangkutan.

Langkah berikutnya adalah implementasi kurikulum dalam bentuk kegiatan Manajemen

Mutu Kurikulum yang merupakan kegiatan paling kritis dalam rangka mencapai lulusan

yang bermutu. Kurikulum diimplementasikan sesuai Standar Mutu Kurikulum dan Mutu

Manajemen Kurikulum sehingga lulusan STIE Indonesia Banking School dapat

mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Implementasi kurikulum meliputi:

1. Kegiatan administrasi perkuliahan

2. Kegiatan pembelajaran

2.1. Kegiatan perkuliahan

2.2. Kerja praktek

2.3. Bimbingan akademik

2.4. Tugas akhir

59 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

2.5. Kegiatan penelitian

2.6. Kegiatan Pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat

3. Kegiatan ekstra kurikuler

3.1. Olah raga

3.2. Kesenian

Selama implementasi kurikulum, Ketua Jurusan melaksanakan monitoring untuk

mengawasi proses pembelajaran agar implementasi kurikulum tetap berada pada

jalurnya, yaitu sesuai dengan yang telah direncanakan. Hasil monitoring dilaporkan

setiap akhir semester, sehingga perbaikan kurikulum dapat dilakukan pada semester

berikutnya.

Evaluasi internal terhadap proses pembelajaran dilakukan di setiap akhir semester.

Evaluasi internal proses pembelajaran mencakup evaluasi terhadap input, proses dan

output. Input yang dimaksud adalah rencana pembelajaran. Proses yang dimaksud

adalah pelaksanaan proses pembelajaran. Output yang dimaksud adalah hasil belajar

dan evaluasi hasil belajar mahasiswa. Evaluasi internal proses pembelajaran dilakukan

dengan cara melakukan:

2.1. Kajian terhadap laporan evaluasi diri institusi terkait dengan proses

pembelajaran.

2.2. Kegiatan audit apabila diperlukan.

2.3. Penilaian (assessment) terhadap proses pembelajaran.

2.4. Rekomendasi.

Hasil kegiatan evaluasi internal berupa laporan yang di dalamnya tercantum

rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran.

Tindakan yang dimaksud dapat berupa penyegaran di bidang ilmu, penugasan staf

mengikuti seminar/ lokakarya, pelatihan keterampilan mengajar/ sebagai fasilitator,

rapat kerja untuk memperbaiki silabus.

Kurikulum 2011 yang sekarang diimplementasikan adalah buah karya survei industri

2009 yang dilakukan 2 (dua) program studi dengan tujuan mempersempit jarak antara

teori dan praktek serta menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia

kerja (Link and Match)

60 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

5.2 Pembelajaran

61 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STIE Indonesia Banking School sangat berperan dalam dalam memonitor dan

mengevaluasi pembelajaran yang mengacu pada pedoman pendidikan yang memuat

aturan dan kurikulum yang digunakan setiap program studi. Rencana pembelajaran di

STIE Indonesia Banking School mengacu pada standar prosedur operasi (SOP) yang

ada di masing-masing program studi atau jurusan.

Serangkaian kegiatan program dilakukan dalam upaya memberikan suatu standar

kemampuan dasar dalam mengikuti struktur kurikulum yang dirancangkan. Di samping

itu, perhatian pada upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran menjadi perhatian

yang serius untuk dapat mencapai tujuan kurikulum yang dirancangkan.

STIE Indonesia Banking School menerapkan strategi pembelajaran dengan metode

yang berbasiskan teknologi informasi. Untuk pemerataan dan peningkatan kompetensi

dosen dan mahasiswa maka diprogramkan untuk mengadakan pelatihan komputer

dasar dan software aplikasi yang diperuntukkan bagi dosen bekerja sama dengan P3M

STIE Indonesia Banking School dan mahasiswa melalui laboratorium komputer. Selain

itu membiasakan penyampaian materi kuliah dengan menggunakan Power Point atau

lainnya, mengoptimalkan penggunaan komputer pada mata kuliah berbasis komputer.

Kualifikasi, relevansi dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah

dilakukan dengan cara menyusun (memilih dan mengorganisir) materi pembelajaran.

ini berdasarkan hasil analisis tujuan/kompetensi dan learning outcomes setiap mata

kuliah yang telah ditetapkan, antara lain ada muatan; (a) landasan kepribadian dan

pemahaman kaidah kehidupan masyarakat (attitude), (b) penguasaan ilmu dan

ketrampilan (knowledge and skills); (c) kemampuan berkarya; serta (d) sikap dan

perilaku dalam berkarya.

Kendala yang ada dalam pembelajaran di STIE Indonesia Banking School adalah

belum optimalnya proses monitoring dan evaluasi terhadap metode pembelajaran yang

dilakukan oleh dosen. Sehingga untuk itu perlu adanya evaluasi terhadap soal-soal

ujian yang diberikan oleh dosen dalam UTS dan UAS.Untuk mengatasi hal ini maka

disiasati dengan membentuk mekanisme feedback berupa pembagian kuesioner

tentang kinerja dosen dan perkuliahan kepada para mahasiswa selepas ujian UTS dan

UAS.Selain itu mutu bahan ajar yang ada juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya.

Beberapa bahan ajar dibuat kurang memperhatikan kaidah buku ajar, seperti adanya

GBPP, SAP, contoh soal atau kasus yang sesuai dengan perkembangan saat ini.

Untuk meningkatkan kualitas bahan ajar ini maka dibentuk satuan tugas kelompok

dosen perkuliahan yang berkompeten dibidangnya untuk menyusun bahan ajar

maupun silabus yang lebih berkualitas. Solusi lainnya adalah diadakan

62 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

pelatihan/pembinaan dalam pembuatan bahan ajar dan merancang proses Monev

(monitoring dan evaluasi) serta penghargaan/insentif, ataupun penalti, bagi para dosen

pengampu mata kuliah. Monitoring kehadiran dosen dan materi perkuliahan di STIE

Indonesia Banking School dilakukan dengan 2 cara, yakni (1) Dengan menyediakan

daftar presensi kehadiran di Bagian Akademik dan presensi di kelas ketika perkuliahan.

Untuk kehadiran mahasiswa, dimonitor melalui daftar hadir kuliah yang ditanda tangani

dosen.

Sedangkan sistem evaluasi pembelajaran diatur dalam pedoman perkuliahan STIE

Indonesia Banking School, ada 4 komponen penilaian mata kuliah, yaitu aktivitas di

kelas, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Masing-masing

komponen terdapat persentase sebagai berikut: tatap muka/aktivitas/kuis di kelas 20%,

tugas terstruktur dan tugas mandiri 20%, ujian tengah semester (UTS) 25%, ujian akhri

semester (UAS) 35%. Apabila seluruh kegiatan tersebut di atas dapat dilaksanakan

oleh mahasiswa dengan memenuhi syarat yang ditentukan maka ia akan mendapatkan

nilai berdasarkan Penghitungan Nilai Akhir berdasarkan bobot prosentase yang

kemudian dikonversikan ke Huruf Mutu dan Angka Mutu sebagaimana diatur dalam

Pedoman Pendidikan STIE Indonesia Banking School.

5.3 Suasana Akademik

(1) Kebijakan tentang suasana akademik. Pengembangan suasana akademik yang kondusif, dilakukan usaha-usaha sebagai

berikut:

1. Menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk proses belajar mengajar.

2. Setiap Dosen diberi kesempatan untuk menulis buku ajar, diktat, atau hand out

sesuai mata kuliah yang diasuh dengan dukungan fasilitas jurnal, buku, dan sarana

penunjang lainnya

3. Mengirim dosen-dosen mengikuti seminar tingkat lokal, nasional maupun

internasional.

4. Strategi dan metode mengajar: kegiatan diarahkan agar para dosen mengajarkan

mata kuliah sesuai dengan kemampuan bidang ilmu dan profesinya. Para dosen

mengajarkan mata kuliah sesuai dengan silabus mata kuliah, relevan dengan aspek

akademik dan relevansi mata kuliah tersebut dengan tuntutan masyarakat.

5. Komitmen: para dosen mempunyai kedisiplinan terhadap jadwal waktu mengajar,

materi yang diajarkan, penggunaan teknik mengajar yang cocok, dan pemberian nilai

ujian yang sesuai dengan, tingkat kompetensi mahasiswa. Hal ini benar-benar dapat

menunjang kegiatan pembelajaran menjadi lebih efisien dan produktif.

63 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

6. Keterbukaan: para dosen bertindak sebagai fasilitator dan nara sumber ilmiah dalam

hubungan yang timbal balik dengan mahasiswa. Kegiatan bertanya, menyampaikan

pendapat tentang materi yang disajikan sesuai dengan bidangnya. Hal ini memberi

petunjuk tentang kualitas kegiatan akademik yang dinamis dan komunikatif.

7. Penugasan dosen: setiap mata kuliah mewajibkan mahasiswa untuk untuk menulis

makalah/paper ilmiah yang berkaitan dengan mata kuliah yang diajarkan. Tugas

makalah/paper ilmiah menghendaki setiap mahasiswa untuk membaca buku,

berdiskusi, dan menulis. Keterbiasaan mahasiswa dalam menulis makalah mampu

mengembangkan sikap ilmiah yang berkelanjutan.

8. Kepedulian Terhadap Hak Asasi Akademik: STIE Indonesia Banking School memiliki

kepedulian terhadap hak asasi akademik yang diwujudkan dalam pembakuan hak

karya intelektual. Karya ilmiah mahasiswa dalam bentuk tesis atau tulisan yang

dimuat di Jurnal Ilmiah, semuanya didokumentasikan sebagai karya akademik yang

diakui hak asasi intelektual bagi para penulisnya. Hal yang sama juga dilakukan

pengakuan hak asasi akademik terhadap para dosen yang memiliki karya ilmiah baik

di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada

masyarakat.

(2) Penyediaan prasarana dan sarana.

Keberadaan dan Kepemilikan PrasaranaGedung STIE Indonesia Banking School berlokasi di Jl. Kemang Raya Np. 35 Jakarta

Selatan, dengan luas lahan: 62.500 m2 dan luas bangunan kampus: ±10.000 m2 yang

terdiri dari R. Kuliah; R. Lab. Komputer; R. Rapat; R. Perpustakaan; R.Administrasi, dll.

Kampus IBS dibangun oleh YPPI sebagai pendiri IBS. Dengan demikian kelangsungan

proses pembelajaran tetap terjamin.

Akses terhadap Prasarana Seluruh prasarana mudah dicapai atau memiliki aksessabilitas yang tinggi karena setiap

faslitas gedung dan ruang salin terkait dan berada dalam satu area kampus.

Penggunaan prasarana yang berada di lingkungan Kampus STIE Indonesia Banking

School dikelola oleh Bagian Umum, yang akan mengatur penggunaan prasarana

terutama ruang kuliah. Akses prasarana yang dapat dilakukan oleh setiap civitas

akademika seperti; lab komputer yang telah menyediakan peralatan hardware dan

software yang dilengkapi dengan fasilitas internet yang mempermudah mahasiswa dan

dosen untuk mencari informasi yang dibutuhkan

64 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Fasilitas pendukung belajar dan mengajar antara lain:

a) Lapangan Olah Raga = 2 unit

b) Ruang Mahasiswa = 4 unit

c) Ruang Laboratorium = 2 unit dengan 30 unit personal computer.

d) Ruang Perpustakaan = 1 unit dengan jumlah buku 971 unit.

e) Lapangan Parkir = 2 lahan kapasitas 100 unit mobil.

f) Ruang Musholla = 4 unit

g) Ruang Fotocopy = 1 unit

h) Ruang administrasi dan pejabat struktural = 17 unit

i) Genset = 1 unit

j) Kendaraan Operasional

• Sepeda Motor = 1 unit

• Mobil = 1 unit.

(3) Dukungan Dana

Dana yang dimiliki oleh STIE Indonesia Banking School untuk keberlangsungan proses

pembelajaran berasal dari:

a. Uang perkuliahan dari mahasiswa pad setiap semester

b. Dukungan dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI)

c. Sewa gedung

d. Hibah perusahaan BUMN dan Swasta

e. Pendapatan Pelatihan

f. Pendapatan Pengabdian Masyarakat

(4) Kegiatan akademik yang mendorong interaksi akademik antara dosen dan mahasiswa untuk pengembangan perilaku kecendekiawanan.

Program pembinaan mahasiswa dilakukan dengan:

- Membangun pola pikir ilmiah

Untuk mata ajaran yang diberikan, mahasiswa dituntut untuk memecahkan setiap

permasalahan yang ada dengan konsep berpikir secara ilmiah dari teori yang

didapatkan pada setiap mata ajaran.

- Membangun komunikasi, sikap etis dan profesional

Komunikasi dapat dibangun dari setiap mata ajaran yang didapat yang berbentuk

diskusi atau penyampaian paparan berupa tugas atau proposal, sehingga

mahasiswa terbisa dapat dapat mengkomunikasikan pemikiran/pendapat kepada

rekannya melalui diskusi atau paparan, dan tentunya diskusi atau paparan

mengedepankan sikap etis. Kemampuan komunikasi di dukung sikap etis

mahasiswa akan membentuk sikap profesionalisme.

65 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

- Membina sikap mandiri secara berkesinambungan

Tugas-tugas yang diberikan oleh dosen dari setiap mata ajaran kepada setiap

mahasiswa bertujuan untuk membentuk sikap mandiri mahasiswa agar dapat

mengerjakan setiap tugas atau beban pekerjaan apapun diselesaikan dengan

kemampuan sendiri tanpa tergantung dengan orang lain.

66 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STANDAR 6

PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI

6.1 Pembiayaan

6.1.1 Tuliskan jumlah dana termasuk gaji yang diterima di unit pengelola Program Studi Strata S1 selama tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:

Sumber Dana Jenis Dana

Jumlah Dana (Juta Rupiah)

TS-2 TS-1 TSRata-

Rata per Tahun

(1) (2) (3) (4) (5) (6)Usaha sendiri 323,4 714,48 604,93 547,6Mahasiswa 11,158.0 11,795.6 11,703.7 11,552.4Pemerintah (Pusat & Daerah)

- - - -

Sumber lain (antara lain dari kegiatan kerjasama atau hibah langsung dari luar negeri)

Penyertaan Yayasan

- 33,520.0 - 11,173.3

Total 11,481 43,315.6 12,308.6

6.1.2 Dana Operasional

No. Nama Program Studi Jumlah Dana Operasional dalam Jutaan Rupiah (Tahun 2011)

(1) (2)1 PS Akuntansi 6,460.742 PS Manajemen 5,454.68

Jumlah 11,915.42Catatan: Dana operasional adalah seluruh dana yang digunakan oleh PS dan unit pengelola program studi untuk penyelenggaraan program, termasuk gaji, upah, pembelian bahan dsb. (kecuali dana untuk pembangunan)

67 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

6.1.3 Rincian Penggunaan Dana:

No Jenis Penggunaan

Jumlah Dana dalam Juta Rupiah

TS-2 TS-1 TSRata-Rata per Tahun dan

PersentaseJutaan Rupiah %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Pendidikan 10,079.35 11,532.53 11,681.81 11,097.90 99.74%

2 Penelitian 8,00 21,5 - 9,83 0.09%

3 Pengabdian kepada Masyarakat 35,76 22,57 - 19,44 0.17%

Jumlah Dana Tridarma 10,123.11 11,576.59 11,681.81 11,127.17 100%

4 Investasi Prasarana - 31,851.00 - 10,617.00 86.91%5 Investasi Sarana 128,87 2,002.52 285,53 805,64 6.59%6 Investasi SDM 306,15 200,23 130,77 212,38 1.74%7 Lain-lain 922,99 576,42 243,53 580,98 4.76%

Jumlah Dana Investasi 1,358.02 34,630.16 659.83 12,216.00 100%

6.1.4 Uraikan pendapat pimpinan unit pengelola Program Studi Strata S1 tentang perolehan dana pada butir 6.1.1, yang mencakup aspek kecukupan dan upaya penanggulangannya jika dianggap kurang/tidak cukup serta hasilnya. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.

Berdasarkan data historis laporan keuangan STIE Indonesia Banking School selama tiga

tahun terakhir dapat diketahui bahwa beban operasional tunai dapat dibayar dari

pendapatan operasional bahkan surplus operasional tunai mengalami kenaikan. Yang

dimaksud dengan beban operasional tunai adalah semua biaya operasional kecuali beban

penyusutan gedung dan aktiva tetap lainnya. Beban penyusutan gedung baru mulai dicatat

pada tahun buku STIE Indonesia Banking School setelah terjadi kesepakatan pengalihan

pembukuan gedung dari pembukuan yayasan ke pembukuan STIE Indonesia Banking

School.

Pendapatan operasional STIE Indonesia Banking School terutama berasal dari

pendapatan akademik, pendapatan pelatihan, sewa gedung, hibah dari Kementrian

Pemuda dan Olahraga, sponsor kegiatan dari perusahaan BUMN dan swasta dan

pendapatan investasi surat berharga. Untuk meningkatkan diversifikasi sumber

pendapatan operasional, pimpinan STIE Indonesia Banking School pada tahun 2012 telah

mengirimkan proposal bantuan pengembangan kampus ke Kementerian Pemuda dan Olah

Raga untuk pengembangan sarana olah raga, PT Indosat untuk pengembagan

laboratorium komputer, PT Sinar Mas Sekuritas bersama dengan PT Bursa Efek

Indonesia untuk pengembangan Pojok Bursa Efek Indonesia, Divisi Humas dan

68 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Perpustakaan Bank Indonesia untuk pengembangan perpustakaan IBS, serta PT Bank

BCA untuk pengembangan laboratorium mini bank. Disamping itu¸ STIE Indonesia Banking

School sedang menjajagi kerjasama dengan Malaysia Science University (MSU) dan

Belgian Banker Academy (BBA) untuk bekerjasama dalam pengembangan program dual

degree di STIE Indonesia Banking School sehingga akan menambah pendapatan.

Sasaran utama pengelolaan keuangan STIE Indonesia Banking School adalah

diperolehnya surplus bersih tahunan. Surplus tersebut nantinya akan dipergunakan untuk

pengembangan fasilitas pendidikan, pengembangan dosen dan pengembangan sarana

dan prasarana kuliah. Oleh karena sifat pendapatan STIE Indonesia Banking School

sebagai lembaga pendidikan sangat fluktuatif setiap tahunnya tergantung jumlah

mahasiswa yang diterima, maka fokus pengelolaan keuangan dititikberatkan pada

pengelolaan biaya secara efektif dengan pendekatan acivity based cost management.

Biaya-biaya dikeluarkan hanya untuk kegiatan-kegiatan yang memberikan nilai tambah

bagi STIE Indonesia Banking School. Untuk mencapai hal tersebut, maka Wakil Ketua II

telah menyusun sistem dan prosedur keuangan tentang pengadaan barang dan jasa,

pembiayaan aktivitas, dan uang muka kegiatan. Dengan adanya prosedur tersebut, maka

biaya suatu akivitas sudah dikendalikan mulai tahap perencanaan.

6.2 Sarana

6.2.1 Uraikan penilaian unit pengelola Program Studi Strata S1 tentang sarana untuk menjamin penyelenggaraan program tridarma PT yang bermutu tinggi. Uraian ini mencakup aspek: kecukupan/ketersediaan/akses dan kewajaran serta rencana pengembangan dalam lima tahun mendatang. Uraikan kendala yang dihadapi dalam penambahan sarana.

Sarana dan prasarana perkuliahan STIE Indonesia Banking School sangat memadai

untuk menunjang pengembangan perkuliahan pada masa yang akan datang. Gedung

STIE Indonesia Banking School dibangun oleh Yayasan Pengembangan Perbankan

Indonesia (YPPI) mulai tahun 2008 dan mulai ditempati untuk kegiatan belajar mengajar

pada bulan Januari 2009. Tingkat utilitas gedung pada saat ini baru terpakai sekitar 70%

dari kapaitas normal sehingga untuk masa 5 (lima) tahun yang akan datang tidak

diperlukan lagi investasi gedung.

Rasio ketersediaan sarana mahasiswa/dosen telah cukup memadai. Satu ruang kelas

rata-rata diisi 22 (dua puluh dua) mahasiswa. Fasilitas yang tersedia di ruang kuliah

antara lain infokus, komputer, papan tulis, dan mesin penyejuk udara. Selain itu tersedia

sarana ruangan dosen dan sarana olah raga bagi dosen juga telah dipersiapkan dengan

memadai. Disamping ruang kuliah, mahasiswa juga disediakan ruang konsultasi dan ruang

untuk senat dan dewan mahasiswa dan ruang untuk HMPS.

69 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STIE Indonesia Banking School memiliki akses yang tinggi terhadap pelaksanaan PBM

maupun Tridharma perguruan tinggi. Setiap sarana yang ada dapat diakses oleh civitas

akademika. Misalnya, komputer telah dihubungkan dengan internet, sehingga dosen dan

mahasiswa dapat mengakses informasi dari internet sesuai dengan kebutuhan proses

belajar mengajar khususnya proses belajar mendiri.

Tingkat kelayakan dan kesesuaian prasarana yang ada untuk mendukung PBM dalam

rangka melaksanakan misi dan pencapaian visi Prasarana yang ada telah sesuai dan

layak. Ruang kuliah yang tersedia sebanyak 48 ruang dan semua ruangan ber-AC

termasuk didalamnya ruang kuliah Ampi-theatre. Selain ruang kuliah, sarana penunjang

antara lain ruang administrasi, musholla, ruang dosen, ruang rapat, ruang pimpinan, ruang

ketua dan sekretaris jurusan, seta lobby gedung yang sangat luas untuk kegiatan diskusi

mahasiswa.

Aturan pemanfaatan sarana dan prasarana di STIE Indonesia Banking School dibuat oleh

Bagian Umum yang mengatur penggunaan sarana seperti ruang kuliah, LCD, sedangkan

penggunaan komputer diatur oleh PUSKOM. Semua sarana yang ada telah sesuai dengan

peruntukkannya. Kendala penambahan sarana Untuk beberapa tahun mendatang, jika

akan dilakukan penambahan sarana untuk menunjang proses pembelajaran, kendala yang

dihadapi seperti;

- Luas lahan yang terbatas.

- Keberadaan/lokasi kampus saat ini terkendala dengan kemacetan, oleh karena itu

untuk pengembangan di kemudian hari dapat dilakukan dengan mencari lahan baru.

- Harga lahan yang terus menerus mengalami kenaikan jika STIE IBS akan membuka

di tempat baru.

6.2.2 Tuliskan sarana tambahan untuk meningkatkan mutu penyelenggarakan program tridarma PT pada semua program studi yang dikelola dalam tiga tahun terakhir. Uraikan pula rencana investasi untuk sarana dalam lima tahun mendatang, dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Jenis Sarana Tambahan

Investasi SaranaSelama Tiga

Tahun Terakhir(Juta Rp)

Rencana Investasi Sarana dalam Lima Tahun Mendatang

Nilai Investasi (Juta Rp) Sumber Dana

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Perpustakaan Rp 150 Rp 750Donatur, hibah dan mahasiswa

2Laboratorium Komputer

Rp 200 Rp 500Donatur, hibah dan mahasiswa

3 Lapangan olah Rp 300 Rp 500 Donatur, hibah

70 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

raga dan mahasiswa

4 Penelitian Rp 351 Rp 585Donatur, hibah dan mahasiswa

5Pengabdian kepada Masyarakat

Rp 351 Rp 585Donatur, hibah dan mahasiswa

6.3 Prasarana

6.3.1 Uraikan penilaian unit pengelola Program Studi Strata S1 tentang prasarana yang telah dimiliki, khususnya yang digunakan untuk program-program studi. Uraian ini mencakup aspek: kecukupan dan kewajaran serta rencana pengembangan dalam lima tahun mendatang. Uraikan kendala yang dihadapi dalam penambahan prasarana.

Prasarana yang tersedia di STIE Indonesia Banking School telah memenuhi kebutuhan

untuk penyelenggaraan perkuliahan yang nyaman. Kebersihan gedung STIE Indonesia

Banking School dijaga dengan baik. Ruang kelas dipelihara kebersihannya dan dilengkapi

dengan lampu penerangan dan mesin pendingin ruangan yang memadai. Setiap toilet

tersedia tissue, sabun untuk cuci tangan dan pengharum ruangan. Prasana penunjang

lain yang dimiliki STIE Indonesia Banking School adalah fasilitas tekhnologi informsi dalam

bentuk server dan jaringan wireless berfungsi untuk menunjang operasionalisasi

perkuliahan, transaksi keuangan dan administrasi akademik secara online.

Untuk menunjang pengembangan pendidikan, maka STIE Indonesia Banking School

merencanakan untuk membuat ruang perpustakaan dan ruang baca yang menempati

sebagian area lobby. Disamping itu, ruang mini shop akan dibangun sebagai fasilitas bagi

mahasiswa untuk mengembankan bakat wirausaha.

6.3.2 Sebutkan prasarana tambahan untuk semua program studi yang dikelola dalam tiga tahun terakhir. Uraikan pula rencana investasi untuk prasarana dalam lima tahun mendatang, dengan mengikuti format tabel berikut:

No.Jenis

Prasarana Tambahan

Investasi Prasarana

Selama Tiga Tahun Terakhir

(Juta Rp)

Rencana Investasi Prasarana dalam Lima Tahun Mendatang

Nilai Investasi (Juta Rp) Sumber Dana

(1) (2) (3) (4) (5)1 Pojok bursa - Rp 100 Internal2 Tax Centre - Rp 150 Internal3 Perpustakaan - Rp 1.300 Internal dan Hibah

4Gedung dan perabotan

38.728 YPPI

71 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

6.4 Sistem Informasi

6.4.1 Jelaskan sistem informasi manajemen dan fasilitas ICT (Information and Communication Technology) yang digunakan unit pengelola Program Studi Strata S1 untuk proses penyelenggaraan akademik dan administrasi (misalnya SIAKAD, SIMKEU, SIMAWA, SIMFA, SIMPEG dan sejenisnya), termasuk layanan perpustakaan (e-library). Jelaskan pemanfaatannya dalam proses pengambilan keputusan.

Pimpinan STIE Indonesia Banking School memahami pentingnya sistem informasi untuk

mendukung keberhasilan pengelolaan perguruan tinggi serta meningkatkan efektivitas

pembelajaran. Untuk itu manajemen memiliki komitmen untuk terus mengembangkan

sistem informasi yang akurat, cepat, efektif dan efisien untuk mendukung pengembangan

pendidikan pada masa mendatang.

a. Ketersediaan sistem informasi manajemen

Untuk memperlancar kegiatan PBM dan adminsitrasi, STIE IBS sudah terhubung antar

bagian (intranet) baik yang menyangkut adminitrasi perkuliahan, keuangan maupun

bentuk pelayanan lainnya. Sedangkan penggunaan dan pemanfaatan internet sudah

dilakukan dan setiap dosen dan mahasiswa memiliki akses untuk memanfaatkan

jaringan internet (Wifi) yang ada di kampus STIE IBS.

b. Sistem penghimpunan, penyimpanan dan pengambilan data

Sistem penghimpunan, penyimpanan dan pengambilan data dilakukan melalui: formulir

cetak, yang di entry ke database secara manual maupun dengan scanner, formulir

elektronik, terintegrasi ke database.

Seluruh data dan informasi akademik, keuangan dan informasi lainnya disimpan dalam

server, yang secara berkala dilakukan back-up data dan verifikasi data untuk

memastikan keakuratan, kecepatan, keamanan dan kesiap-sediaan informasi untuk

mendukung upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran.

c. Strategi jangka panjang pengembangan sistem informasi

STIE IBS yang didukung penuh oleh YPPI tengah merencanakan untuk

mengembangkan kampus IBS sebagai cyber campus, sehingga akan meningkatkan

kualitas proses pembelajaran secara aktif, serta memudahkan bagi manajemen, dosen,

mahasiswa,dan masyarakat umum untuk mengakses informasi akademik dan non-

akademik di lingkungan IBS, seperti; mengakses bahan ajar secara on-line, mengecek

nilai atau kehadiran atau informasi lainnya melalui internet, koneksi nirkabel di

lingkungan kampus IBS dan sejenisnya.

d. Transparansi informasi dalam pengambilan keputusan dan peningkatan kualitas PBM

Keterbukaan merupakan aspek yang penting dalam penyelenggaraan proses

pembelajaran dan pengambilan keputusan yang transparan sangat penting bagi

keberlangsungan peningkatan kualitas. STIE IBS telah mulai melaksanakannya, salah 72

Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

satu contoh adalah dalam penyelenggaraan administrasi akademik, dimana proses

penilaian akademik mahasiswa disajikan secara online dan dapat dilihat oleh

mahasiswa.

Mahasiswa memiliki akses terhadap informasi akademik, misalnya daftar nilai mata

kuliah yang telah diambil, nilai kumulatif, kalender akademik dan juga komponen

penilaian dari masing-masing dosen. Penyebaran informasi melalui trasparansi dan

sistem informasi yang terbuka dapat menyediakan informasi-informasi rinci yang

dibutuhkan mahasiswa dan dosen dalam pengambilan keputusan dan untuk

peningkatan proses pembelajaran.

STIE IBS melengkapi fasilitas penunjang proses pembelajaran di lingkungan kampus

dengan sarana laboratorium komputer yang telah online internet, dapat diakses oleh

mahaisiswa dan staf pengajar dalam rangka pencarian informasi yang berhubungan

dengan materi perkuliahan.

e. Kesesuaian strategi pengembangan sistem informasi dengan kecenderungan

perkembangan IPTEK dan Globalisasi

Dalam upaya mengantisipasi perkembangan IPTEK yang kian hari kian berkembang

pesat, STIE IBS berupaya meningkatkan sistem informasi yang ada agar dapat sesuai

dengan perkembangan terkini. Pelayanan IPTEK diarahkan sebagai upaya untuk

mempublikasikan berbagai informasi berkaitan dengan pelaksanaan proses

pembelajaran dan Tri Dharma perguruan tinggi, baik di bidang akademik, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat, ataupun kemahasiswaan. Melalui penyebaran

informasi berabgai IPTEK yang dihasilkan oleh civitas akademika sebagai

implementasi dari kegiatan interaksi dengan pihak luar, baik dalam maupun luar negeri,

diharapkan pada masa yang akan datang masyarakat luas dan stakeholder dapat

dengan mudah mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan serta dapat

menciptakan hubungan sinergistik satu sama lain, sehingga di masa mendatang akan

membawa kemajuan bangsa pada umumnya dan Indonesia khususnya.

73 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

6.4.2 Beri tanda √ pada kolom yang sesuai dengan aksesibilitas tiap jenis data, dengan mengikuti format tabel berikut.

Jenis Data

Sistem Pengelolaan Data

Secara Manual

Dengan Komputer

Tanpa Jaringan

Dengan Komputer

Melalui Jaringan Lokal

(LAN)

Dengan Komputer

Melalui Jaringan Luas

(WAN)(1) (2) (3) (4) (5)

√1. Mahasiswa2. Kartu Rencana Studi

(KRS)√

3. Jadwal mata kuliah

4. Nilai mata kuliah √5. Transkrip akademik

6. Lulusan √7. Dosen √8. Pegawai √9. Keuangan √10. Inventaris √11. Pembayaran SPP

12. Perpustakaan √

6.4.3 Jelaskan upaya penyebaran informasi/kebijakan untuk sivitas akademika di unit pengelola Program Studi Strata S1 (misalnya melalui surat, faksimili, mailing list, e-mail, sms, buletin).

Penyebaran Informasi di lingkungan STIE IBS dilakukan dengan berbagai media, yaitu:

1. Surat.

Digunakan untuk penyebaran informasi yang berkaitan dengan

Pemberitahuan penerimaan mahasiswa baru.

Pemberitahuan akademik dan administrasi kepada mahasiswa dan dosen.

Undangan akademik bagi mahasiswa dan dosen.

Peringatan akademik dan administrasi bagi mahasiswa dan dosen.

Undangan rapat pimpinan Program Strata S1 Manajemen.

Korespondensi dengan pimpinan program studi dan STIE Indonesia Banking

School.

2. Faksimili.

Digunakan untuk penyebaran informasi secara cepat yang berkaitan dengan

Pemberitahuan penerimaan mahasiswa baru.

74 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Pemberitahuan akademik dan administrasi kepada mahasiswa dan dosen.

Undangan akademik bagi mahasiswa dan dosen.

Peringatan akademik dan administrasi bagi mahasiswa dan dosen.

Undangan rapat pimpinan.

Korespondensi dengan pimpinan program studi dan STIE Indonesia Banking

School.

3. E-mail.

Penggunaan e-mail sebagai sarana komunikasi antara civitas academica di lingkungan

Program Strata S1 manajemen sangat dianjurkan. Setiap mahasiswa dan dosen

memiliki e-mail account yang diperoleh dari Bagian Teknologi Informasi STIE Indonesia

Banking School atau account pribadi. E-mail account mahasiswa selain berfungsi

sebagai sarana komunikasi berbasis teknologi informasi, juga merupakan akses pada

sejumlah fasilitas teknologi informasi, seperti pendaftaran/perubahan rencana studi, nilai

mahasiswa, internet eksternal dan lain sebagainya. Di dalam Buku Panduan Akademik

Program Strata S1 Manajemen juga dicantumkan e-mail address para pimpinan

Program Strata S1 Manajemen dengan tujuan untuk dapat memudahkan interaksi

antara civitas academica dan para pimpinan di lingkungan STIE Indonesia Banking

School.

4. SMS.

STIE Indonesia Banking School memiliki data nomor telepon selular milik para

pimpinan, dosen dan mahasiswa. Dalam kondisi dimana terdapat hal-hal yang perlu

diketahui secara cepat oleh dosen dan mahasiswa, bagian akademik akan mengirimkan

sms kepada pihak-pihak terkait untuk menginformasikan hal-hal tersebut.

5. Papan Pengumuman

STIE Indonesia Banking School memiliki papan pengumuman yang bersifat

konvensional dan berbasis web. Seluruh pengumuman yang berkaitan dengan Program

Strata S1 Manajemen didiseminasikan melalui papan pengumuman konvensional yang

terdapat di setiap bagian Lantai Dasar Kampus STIE Indonesia Banking School Jl.

Kemang Raya No. 35 Jakarta Selatan. Papan pengumuman tersebut digunakan untuk,

antara lain:

Pengumuman proses-proses akademik dan administrasi di lingkungan STIE

Indonesia Banking School.

Pengumuman beasiswa.

Pengumuman akademik dari pihak internal dan eksternal yang berkaitan

dengan kegiatan akademik di lingkungan STIE Indonesia Banking School..

Papan pengumuman berbasis web dapat diakses melalui www. ibs.ac.id secara internal

maupun eksternal STIE Indonesia Banking School. Papan pengumuman ini digunakan

untuk

75 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Pengumuman proses-proses akademik dan administrasi di lingkungan STIE

Indonesia Banking School.

6. Website.

STIE IBS memiliki website di www. ibs .ac.id Di dalam website tersebut, termuat

informasi antara lain:

Informasi tentang penerimaan mahasiswa baru, penyediaan formulir-formulir terkait

dan informasi tentang biaya studi di STIE Indonesia Banking School untuk masing-

masing program studi.

Informasi tentang pimpinan STIE Indonesia Banking School..

Informasi tentang masing-masing program studi, meliputi informasi tentang dosen

pengajar, kurikulum, daftar mata kuliah, dan silabus.

Pengumuman Kegiatan Akademik dan Administrasi.

6.4.4 Uraikan rencana pengembangan sistem informasi jangka panjang dan upaya pencapaiannya. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.

Dalam rangka peningkatan kualitas dari sistem informasi, STIE Indonesia Banking School

terus menerus melakukan pengembangan, salah satunya dengan menyelenggarakan

Sistem Informasi Akademik dan Keuangan yang berbasis web.

Pengembangan sistem informasi jangka panjang seluruh unit akademik di lingkungan STIE

Indonesia Banking School dilakukan secara terpadu oleh Bagian Teknologi Informasi.

Pengembangan sistem informasi ini tertuang dalam Rencana Pengembangan Bagian

Teknologi Informasi 2012–2015.

Sasaran pengembangan sistem informasi STIE Indonesia Banking School adalah sebagai

berikut:

1. Sasaran dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pengajaran dan

pembelajaran adalah:

a. Mendukung manajemen pembelajaran yang memungkinkan dosen dan

mahasiswa untuk: mengakses informasi penting yang terkait dengan materi

pembelajaran, saling berinteraksi/berkomunikasi via TIK, memberikan/

mendapatkan evaluasi hasil pembelajaran via TIK.

b. Mendukung inovasi dosen/mahasiswa dalam proses pengajaran

/pembelajaran.

c. Memberikan layanan TIK kepada program studi/jurusan untuk memperlancar

dan/atau mengembangkan pengajaran/pembelajaran.

2. Sasaran dukungan TIK untuk bidang penelitian adalah:

76 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

Memberikan dukungan administrasi penelitian bagi P3M, dosen dan mahasiswa

untuk memperlancar proses pengurusan maupun pelaksanaan penelitian.

3. Sasaran dukungan TIK untuk bidang pengabdian masyarakat adalah:

Memberikan dukungan administrasi kegiatan pengabdian masyarakat dan

kerjasama untuk memperlancar proses dan pelaksanaan program-program

yang dicanangkan.

4. Sasaran dukungan TIK untuk administrasi dan keuangan adalah:

a. Menyediakan sistem informasi terpadu untuk STIE Indonesia Banking School.

Dengan tersedianya sistem informasi terpadu, data yang lengkap, akurat dan up to

date dimungkinkan untuk disediakan/diperoleh oleh stakeholders pada setiap saat

untuk mendukung efisiensi kerja, produktivitas SDM, maupun keperluan

evaluasi/audit penjaminan mutu pada tingkat unit dan STIE Indonesia Banking

School secara umum.

b. Menyediakan layanan TIK bagi unit-unit administrasi dan keuangan untuk

mendukung kelancaran operasional, efisiensi, produktivitas dan kualitas hasil kerja

yang baik.

5. Sasaran dukungan TIK untuk manajemen pengetahuan/informasi adalah:

a. Mendukung layanan perpustakaan digital.

b. Mendukung layanan e-Learning untuk sarana pengajaran dan pembelajaran.

6. Sasaran infrastruktur TIK inti di BTI adalah:

a. Menyediakan infrastruktur pusat data yang aman, handal, menjamin

kontinuitas ketersediaan data, berkapasitas memadai, akses yang mudah dan

cepat, memfasilitasi pengelolaan data multimedia yang diperlukan dalam proses

pengajaran/pembelajaran.

b. Menyediakan infrastruktur jaringan kabel yang menjamin kualitas dan

kecepatan komunikasi data (text maupun multimedia) pada jaringan intranet dan

mendukung akses internet yang cepat.

c. Menyediakan infrastruktur jaringan nirkabel (sebagai pelengkap/pendamping

dari jaringan kabel) yang dapat diakses melalui laptop maupun desktop untuk

memfasilitasi mahasiswa dan dosen yang memerlukan akses jaringan di berbagai

tempat di lingkungan STIE Indonesia Banking School dan tamu yang membutuhkan

akses ke jaringan.

d. Menyediakan pelayanan via telpon untuk kemudahan akses

77 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

informasi/jaringan.

e. Menyediakan server-server jaringan yang menjamin kehandalan, keamanan,

kesederhanaan konfigurasi dan pengelolaan yang mudah.

f. Penyediaan perangkat keras yang dapat mengantisipasi kebutuhan

pengguna pada saat ini dan beberapa tahun mendatang.

g. Keamanan jaringan

h. Pemanfaatan sistem operasi yang up to date dan mendukung

efisiensi/produktivitas pengguna.

i. Manajemen user account

Berdasarkan sasaran-sasaran tersebut, disusun sejumlah strategi untuk pencapaian

sasaran. Hingga saat ini, sistem-sistem informasi yang sudah dikembangkan sejauh ini

adalah:

Sistem Informasi Akademik

Sistem Informasi Keuangan

Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan sistem informasi ini antara lain:

Sistem Informasi Akademik dan Keuangan berbasis web ini belum sepenuhnya

diimplementasikan di seluruh unit akademik STIE Indonesia Banking School. Dan

pada saat ini tinggal beberapa unit akademik yang belum mengimplementasikan

sistem baru ini. Mengingat sistem informasi baru ini merupakan implementasi

arsitektur sistem informasi yang bersifat terpadu, maka pengoperasian secara

optimal sistem informasi baru ini baru dapat terealisasi apabila seluruh unit

akademik di lingkungan STIE Indonesia Banking School telah menggunakan sistem

informasi baru ini.

Hingga saat ini, sistem informasi akademik dan keuangan belum dapat diakses dari

luar lingkungan STIE Indonesia Banking School. Hal ini dikarenakan belum siapnya

sistem informasi baru ini menghadapi serangan dari luar, seperti virus, penyusupan,

dan lain-lain.

78 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

STANDAR 7

PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

7. 1 Penelitian

7.1.1 Kebijakan dan upaya unit pengelola Program Studi Strata S1

7.1.1.1 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin mutu penelitian Program Studi Strata S1, mencakup informasi tentang pendekatan dan pemikiran baru, agenda penelitian, dan publikasi.

Kebijakan penelitian di STIE Indonesia Banking School adalah untuk mendorong kegiatan

penelitian bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta masyarakat dalam

upaya memanfaatkan sumberdaya yang ada, serta mampu menjadi agen perubahan di

masyarakat. Penelitian diarahkan untuk mengangkat citra STIE Indonesia Banking School

serta mengembangkan sumber pendanaan bagi keuangan STIE Indonesia Banking School

dari institusi lain dalam maupun luar negeri. Kebijakan lain adalah untuk mendorong

penelitian interdisipliner untuk tumbuh-kembangnya kelompok bidang ilmu dan tumbuhnya

penelitian berorientasi produk yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Untuk menjamin mutu penelitian, maka standar penelitian yang ditetapkan meliputi:

1. Agenda PenelitianAgenda penelitian berisi area penelitian yang akan digarap, tujuan/sasaran, dan dapat pula

disertai roadmap dan/atau target capaiannya, sebagai panduan bagi unit-unit akademik yang

melaksanakan penelitian, yakni fakultas, pascasarjana, program studi, laboratorium

penelitian serta kelompok dan individu dosen.

2. Pelaksanaan dan Manajemen PenelitianPenelitian dilaksanakan Unit P3M STIE Indonesia Banking School dan kelompok serta

individu dosen dengan menetapkan agenda untuk mengelola, mengkoordinasikan,

memfasilitasi, memonitoring, dan evaluasi kegiatan penelitian.

3. Kode Etik dan Metode PenelitianPenyelenggaraan Penelitian Ilmiah yang dilakukan berjalan sesuai dengan kode etik dan

metode penelitian. Ketaatan peneliti terhadap kode etik penelitian sangat penting karena hal

ini wujud dari integritas ilmiah peneliti. Agar penelitian terjamin validitasnya maka harus

dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sesuai dengan kaidah masing-masing

disiplin ilmu.

79 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

4. Pendanaan PenelitianAnggaran penelitian diperoleh dari anggaran STIE Indonesia Banking School dan melalui

hibah kompetisi institusi instansi lain. Prosedur pendanaan berisi aturan pengajuan

anggaran penelitian, pencairan dana, penggunaan serta laporan penggunaan anggaran

penelitian. Hal ini berlaku dari sumber internal maupun sumber eksternal, seperti hibah

penelitian dari Dikti maupun dari DPSK Bank Indonesia.

5. Sarana dan Prasarana Pendukung PenelitianPelaksanaan penelitian didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, seperti

perpustakaan dan laboratorium termasuk pengolahan data melalui komputer yang didukung

oleh fasilitas internet.

6. Output dan Outcome PenelitianOutput penelitian berupa publikasi, prototype, karya paten dan/atau HaKi, sedangkan

Outcome berupa situasi, produk baru (yang diindustrikan), penghargaan, atau implikasi

kebijakan. Mutu output dan outcome penelitian dari waktu kewaktu ditingkatkan mutunya.

Adapun target capaian penelitian yang telah ditetapkan STIE Indonesia Banking School

meliputi:

1. Topik penelitian dikaitkan dengan pengembangan ilmu akuntansi, keuangan, manajemen,

perbankan dan ekonomi secara umum.

2. Penelitian dilakukan oleh dosen minimal satu kali per tahun sebagai mewadah dosen

untuk meningkatkan kompetensi keilmuannya.

3. Para Peneliti diwajibkan untuk menjaga validitas hasil penelitiannya. Ini dilakukan sejak

awal pada saat membuat/ menyusun proposal, dengan menguraikan metode penelitian yang

akan dilakukan. Demikian pula ketika peneliti melaporkan serta mempublikasikan hasil

penelitiannya dan disertai penjelasan tentang metode penelitian yang digunakan.

4. Dana dapat diakses melalui hibah dari STIE Indonesia Banking School atau dari institusi

dalam maupun luar negeri. Dana Penelitian dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan

dosen melalui pemberian insentif.

5. Mutu output dan outcome penelitian ditetapkan, yaitu publikasi berupa Jurnal STIE

Indonesia Banking School, Nasional dan Internasional terakreditasi. Sedangkan Standar

Outcome yaitu hasil penelitian dapat diimplementasikan dan/atau bermanfaat bagi

masyarakat yang didukung oleh HAKI.

80 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

7.1.1.2 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin relevansi penelitian Program Studi Strata S1, mencakup informasi tentang kemajuan bidang ilmu terkait, dampak terhadap kesejahteraan manusia, lingkungan dan pembangunan, serta jejaring penelitian.

STIE Indonesia Banking School telah menentukan kebijakan bahwa setiap dosen dan

mahasiswa dapat menghasilkan penelitian yang terkait dengan kemajuan bidang ilmu

seperti: manajemen keuangan dan perbankan, sumberdaya manusia, dan pemasaran yang

dikaitkan dengan isu-isu terkini baik dari sisi problem maupun permodelan, sehingga

diharapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen, mahasiswa, atau kerjasama

keduanya (dosen dan mahasiswa) dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan. Konsep tersebut telah dicoba pada saat mahasiswa

menempuh mata kuliah konsentrasi, seperti; konsentrasi manajemen keuangan dan

perbankan, manajemen sumber daya manusia yang saat ini telah dilakukan.

7.1.1.3 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin produktivitas penelitian program studi Strata S1.

Untuk menjamin keberlangsungan dan produktivitas penelitian terutama bagi dosen, STIE

IBS mewajibkan setiap dosen tetap untuk menghasilkan satu hasil penelitian pada setiap

semesternya, dan hasil penelitian tersebut akan diterbitkan pada jurnal baik di internal STIE

IBS maupun pada jurnal eksternal lainnya. Bagi dosen yang telah menyelesaikan

penelitiannya akan memperoleh hibah sebesar Rp 3.500.000,-

7.1.1.4 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin keberlanjutan penelitian Program Studi Strata S1, mencakup informasi tentang ketersediaan SDM, prasarana dan sarana, sumber dana, dan pengembangan jejaring kerjasama.

Penelitian merupakan salah satu pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi juga menjadi

salah satu program yang akan dilakukan oleh Program Studi di IBS, dengan melakukan

beberapa hal, seperti:

a. Meminta setiap dosen tetap dan dosen tidak tetap IBS untuk menghasilkan

minimal 1 (satu) penelitian setiap tahunnya

b. Memfasilitasi hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen tersebut untuk dapat

diakomodir di jurnal internal maupun eksternal bila memungkinkan

c. Memberikan bantuan pendanaan bagi dosen yang akan melakukan penelitian

d. Memberikan informasi tentang sumber, topik, dan jejaring kerjasama penelitian

81 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

7.1.2 Tuliskan jumlah dan dana penelitian yang dilakukan oleh masing-masing PS di lingkungan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Nama Program Studi

Jumlah Judul Penelitian Total Dana Penelitian(Juta Rp)

TS-2

TS-1 TS TS-2 TS-1 TS

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 PS 1: Akuntansi 3 4 5 4,8 12,9 -2 PS 2: Manajemen 4 6 7 3,2 8,6 -

Total 7 10 12 8 21.50 -Catatan: Kegiatan yang dilakukan bersama oleh dua PS atau lebih sebaiknya dicatat sebagai kegiatan PS yang relevansinya paling dekat.

7. 2 Pelayanan/Pengabdian kepada MasyarakatPelayanan/pengabdian kepada masyarakat adalah penerapan bidang ilmu untuk menyelesaikan masalah di masyarakat (termasuk masyarakat industri, pemerintah, dsb.)

7.2.1 Tuliskan jumlah dan dana kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh masing-masing PS di lingkungan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Nama Program Studi

Jumlah Judul Kegiatan Pelayanan/Pengabdian

kepada Masyarakat

Total Dana Kegiatan Pelayanan/ Pengabdian kepada

Masyarakat (Juta Rp)TS-2 TS-1 TS TS-2 TS-1 TS

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 PS 1: Akuntansi 15 25 35 21,456 13,542 -2 PS 2: Manajemen 10 20 34 14,304 9,028 -

Total 25 45 79 35,76 22,57 -Catatan: Kegiatan yang dilakukan bersama oleh dua PS atau lebih agar dicatat sebagai kegiatan PS yang relevansinya paling dekat.

7.2.2 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang data pada butir 7.2.1 dalam perspektif: kesesuaian dengan Visi dan Misi, kecukupan, kewajaran, upaya pengembangan dan peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.

Kegiatan pelayanan /pengabdian masyarakat juga menjadi salah satu program yang

akan dilakukan oleh STIE IBS, kebijakan yang dilakukan oleh STIE IBS, seperti:

a. Memberikan informasi kepada dosen tetap dan dosen tidak tetap IBS tentang kegiatan

pelayanan/pengabdian masyarakat, baik yang berasal dari internal maupun eksternal

82 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

b. Karena pelayanan/pengabdian masyarakat juga merupakan salah satu pelaksanaan Tri

Dharma perguruan tinggi, maka kegiatan tersebut minimal dilakukan oleh setiap dosen

minimal 1 (satu) kali dalam setiap semester.

c. Memberikan informasi tentang sumber, relevansi keilmuan, pendanaan, dan jejaring

yang dapat diperoleh dosen untuk mendapatkan kegiatan tersebut, seperti kegiatan

sosialisasi kebanksentralan pada guru-guru SMA se-Jakarta bekerja sama dengan

DPSK Bank Indonesia.

d. Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan SDM dan anggaran, mengingat sistem

pembelajaran kami adalah full day sehingga agak sulit bagi seorang dosen untuk

meninggalkan kampus dalam jangka waktu yang lama, sementara masalah anggaran

bisa dicarikan solusi melalui sponsor seperti Bank Indonesia dan Bank Umum lainnya.

e. Seluruh kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan sesuai dengan visi dan

misi IBS dan bermanfaat bagi peningkatan mutu serta kualitas SDM terutama bagi

dosen tetap dan masyarakat.

7.3 Kegiatan Kerjasama dengan Instansi Lain

7.3.1 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam menjamin dan meningkatkan mutu, relevansi, produktivitas, dan keberlanjutan kerjasama dengan lembaga di dalam dan di luar negeri.

STIE IBS dalam menyikapi perkembangan pendidikan saat ini harus melakukan berbagai

macam cara agar mampu bersaing di dunia pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan

STIE IBS adalah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik dari dalam maupun luar

negeri yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari kerjasama yang dialkukan tersebut.

Untuk saat ini sedang dan akan dilakukan penjajakan kerjasama baik untuk institusi/lembaga

di dalam negeri maupun luar negri, yang berkenaan dengan pendidikan secara langsung

maupun hal-hal lainnya. Adapun bentuk kerjasama yang saat ini telah dan akan dilakukan,

seperti;

1. DPSK Bank IndonesiaBentuk kerjasama yang dilakukan adalah dalam hal dana penelitian. Berkaitan dengan

kerjasama tersebut, Program Studi di IBS melalui STIE IBS memiliki kesempatan untuk

mendapatkan bantuan dana penelitian yang berasal dari DPSK Bank Indonesia, terutama

penelitian yang berkaitan dengan masalah perbankan di Indonesia.

2. Kerjasama dengan Institusi Pendidikan

Saat ini Program Studi S1 IBS sedang mengupayakan untuk melakukan kerjasama

dengan lembaga pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan masalah joint degree, namun hingga saat ini belum terealisasi,

seperti dengan Universiti Sains Malaysia dan Academy Banker of Belgium.

83 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

7.3.2 Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* dengan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam tiga tahun terakhir.

No. Nama Instansi JenisKegiatan

Kurun Waktu Kerjasama Manfaat yang Telah

DiperolehMulai Berakhir(1) (2) (3) (4) (5) (6)1

DPSK Bank Indonesia

Dana Penelitian23 Juni 2010

23 Juni 2012

Mahasiswa IBS baik S1 maupun S2 dapat memperoleh bantuan dana penelitian Skripsi dan Tesis

2 Perbarindo Depok

Seminar Nasional BPR

Maret 20101

Maret 2010

Memahami berbagai resiko operasional BPR

3Jamkrindo

Pelatihan Account Officer

Agustus 2009

Agustus 2010

Transfer dan aplikasi ilmu

4.Jamkrindo

Pelatihan KPI dan Balanced Scorecard

Januari 2010

Januari 2010

Transfer dan aplikasi ilmu

5 Bank Indonesia Jember

Pelatihan Akuntansi BPR

Mei 2009 Mei 2009 Transfer dan aplikasi ilmu

6 Bank Indonesia Semarang dan Perbarindo Jawa Tengah

Orientasi mahasiswa tentang microfinance

Juni 20101

Juni 2010

Aplikasi ilmu

8Bank Indonesia Malang dan Perbarindo Jawa Timur

Orientasi mahasiswa tentang microfinance dan pelatihan bagi direktur BPR

Juni 2011

Juni 2011

Transfer dan aplikasi ilmu

Catatan: (*) dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan

7.3.3 Tuliskan instansi luar negeri yang menjalin kerjasama* dengan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam tiga tahun terakhir.

No. Nama Instansi JenisKegiatan

Kurun Waktu Kerjasama Manfaat yang Telah

DiperolehMulai Berakhir(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 TBI English for

Banking dan conversation, IELTS (sd angkatan 2006)TOEFL (2007-2008)

2004 2009 Mahasiswa STIE IBS dapat berkomunikasi dan belajar Bahasa Inggris bersama Native Speaker untuk meningkatkan kemampuan/kompetensi Bahasa Inggris mereka

2 ARMMA ADB JFPR Consultant Team

Pendampingan dan pelatihan penerapan pembiayaan

3 Januari 2009

31 Januari 2009

Transfer dan aplikasi ilmu

84 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

micro syariah BPD ACEH

3 ELI-George Mason University

Pembelajaran Bahasa Inggris 2010 2012

Meningkatkan kualitas pengajaran bahasa inggris

4 ELI-GMU Pelatihan di Bidang Perbankan dalam Bahasa Inggris (English for Banking)

2012 Masih Berlangsung

Meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris kalangan dunia perbankan Indonesia dalam menghadapi Uni-ASEAN di bidang Perbankan 2015

5 Accounting Firm Mazars

Dosen Tamu 2012 Masih berlangsung

Memberikan masukan terhadap silabus/SAP atas kompetensi yang harus dimiliki pada bidang akuntansi keuangan

Catatan: (*) dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan

85 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School

DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN YANG HARUS DIKIRIM BERSAMA BORANG YANG DIISI OLEH UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI STRATA S1

No. Nomor Butir Keterangan1 - Fotokopi SK pendirian unit pengelola Program Studi Strata S12 2.4 Dokumen renstra dan renop unit pengelola Program Studi Strata

S1.

B. LAMPIRAN YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI STRATA S1

No. Nomor Butir Keterangan1 2.2 Dokumen SOP yang terkait dengan sistem pengelolaan.2 2.4 Dokumen tentang sistem penjaminan mutu di tingkat unit pengelola

program studi.3 3.1 Dokumen sistem penerimaan mahasiswa baru yang mencakup:

(1) kebijakan penerimaan mahasiswa baru(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru (3) prosedur penerimaan mahasiswa baru(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru (5) sistem pengambilan keputusan

3.2.2 Bukti partisipasi lulusan dalam peningkatan mutu pendidikan.4 5.1 Dokumen yang terkait dengan penyusunan dan pengembangan

kurikulum.5.3 Bukti tentang kebijakan penciptaan suasana akademik yang

kondusif.5 6.1 Laporan keuangan unit pengelola Program Studi Strata S1 dalam

tiga tahun terakhir.6.2.2 Dokumen pendukung tentang rencana investasi sarana dalam lima

tahun yang akan datang.6 6.4 Daftar software dan petunjuk pemanfaatan SIM.7 7.1.2 Hasil penelitian (daftar judul) yang jumlah judulnya ada dalam

borang. Beberapa contoh hasil penelitian dari setiap Program Studi Strata S1 yang dikelola.

8 7.2.2 Hasil pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (daftar judul) yang jumlah judulnya ada dalam borang.

9 7.3.2 Dokumen pendukung kegiatan kerjasama unit pengelola Program Studi Strata S1 dengan instansi dalam negeri

10 7.3.3 Dokumen pendukung kegiatan kerjasama unit pengelola Program Studi Strata S1 dengan instansi luar negeri

86 Borang Unit Pengelola Program Studi S1 STIE Indonesia Banking School