Booster Pemancar FM 100 Watt

15
Booster Pemancar FM 100 Watt & Booster HT (Handy Talky) 50 Watt BOOSTER PEMANCAR FM 100 WATT Saya melakukan beberapa perubahan seperti pada bagian buffer 2SC2053 hanya mengganti resistor untuk tegangan bias. Bagian final 2SC2053 diganti dengan 2SC1971. Dengan perubahan ini output RF yang dihasilkan sekitar 3

description

Pemancar FM

Transcript of Booster Pemancar FM 100 Watt

Booster Pemancar FM 100 Watt & Booster HT (Handy Talky) 50   Watt BOOSTER PEMANCAR FM 100 WATT

Saya melakukan beberapa perubahan seperti pada bagian buffer 2SC2053 hanya

mengganti resistor untuk tegangan bias. Bagian final 2SC2053 diganti dengan 2SC1971.

Dengan perubahan ini output RF yang dihasilkan sekitar 3 watt.

Sedangkan RF Power Amplifier 2SC1971 diganti menggunakan 2SC1946A dan 2SC2782.

Dengan RF PA ini daya output yang dihasilkan bisa mencapai 100 lebih watt pada

tegangan 15 volt DC. Total arus terukur pada struktur rangkaian pemancar ini sebesar

14 amper DC.

Terlihat disini bahwa bagian PA board (2SC1946A & 2SC2782) pernah terbakar pada

bagian jalur PCB-nya dikarenakan miss-tuned dan saya ganti dengan plat dan kawat

tembaga.

PCB PA RF harus menggunakan bahan dari fiber 2 sisi (double layer) dan setiap

titik/lubang pada jalur dimaksudkan untuk menghubungkan sisi atas dan bawah.

Gunakan kawat tembaga yang kurang dari 1mm dan di-solder atas dan bawah, lihat

gambar PCB dan layout penataan komponen pada gambar di bawah.

Daftar Komponen:

* R1, R2 —– 1 ohm/ 1/2 watt, karbon

* R3 —– 15 ohm/ 1/4 watt

* C1, C2, C12 —– 10nf, keramik

* C4 —– 22pf, 15pf keramik diparalel kapasitor variable 25pf

* C5 —– 60pf, kapasitor variable (plastik)

* C6 —– 1nf, keramik

* C7 —– 34pf, 22pf, 15pf keramik diparalel

* C8 —– 15pf, keramik

* C9, C10 —– 15pf, silver mika 250v

* C11 —– 120pf, kapasitor variable

* L1, L3 —– Tembaga 1 mm, diameter 5 mm, 3 lilit

* L2 —– Tembaga 1.2 mm, diameter 5 mm, 3 lilit

* L4, L5 —– Tembaga 1 mm, diameter 5 mm, 6 lilit

* FB1, FB2,FB3 —– 2 Ferrite bit diseri

* FB4, FB5 —– 1 Ferrite beat (6 lubang), dililit tembaga 1 mm sebanyak 2 lilit

Lihat: PCB dan penataan komponen

Catatan:

* C11 di-adjust hingga arus (amper meter) menunjukan pembacaan yang minimal, misal

pada tegangan 15VDC arus terukur kira-kira 14 Amper DC.

* C9 dan C10 sebagai low pass filter perlu disesuaikan. Sebab ini juga mempengaruhi

arus yang terpakai, biasanya bila belum tepat arus terukur tinggi sekali hingga 20

amper lebih dan RF output kurang dari 40 watt, hal ini perlu diperhatikan dan jangan

biarkan terlalu lama sebab akan mempangruhi kondisi transistor. Tuning yang tepat

akan menunjukkan arus terukur semakin rendah.

* Diperlukan pendingin tiup yang cukup baik, sebab bila temperatur naik akan

mempengaruhi efisiensi beberapa komponen seperti kapasitor keramik

* Ukuran PCB 8 x 16 cm, layout bisa dicetak dengan menyesuaikan ukuran yang

sebenarnya.

* Sebaiknya diawali dengan menggunakan tegangan 12VDC dan kondisi power supply

yang digunakan harus benar-benar stabil.

Sumber :http://www.oocities.org/inoor_9000/pages/Galeri2.html#ixzz11kkfiaWw

BOOSTER PESAWAT HT (HANDY TALKY) 50 WATT

Sumber : http://wimielcom.wordpress.com/2011/03/24/

BOOSTER PEMANCAR 2 METER BAND 10 WATT

Booster HT (2 meter band) 10 Watt juga bisa dilihat di : booster-pemancar-2-meter-

band-144-mhz-10-watt

Skema Booster Pemancar FM 2 Meter Band 10 WattPosted by oprekzone

NOV27

Skema Rangkaian Booster Pemancar FM 2 Meter 10 Watt. Berikut ini saya posting skema rangkaian booster pemancar FM 2 Meter Band 144 MHz 10 Watt. Skema ini sengaja saya posting mengingat cukup banyak permintaan skema dari pengunjung yang membaca posting saya terdahulu tentang booster FM 2 Meter Band 10 Watt.

Pada Skema Rangkaian boster FM 2 Meter 10 Watt tersebut digunakan transistor 2SC1971. Switching input dan antenna menggunakan sistem auto-on yang digerakkan oleh 2 buah transistor  NPN FCS9014 dan 2SD400. Daya untuk menggerakkan rangkaian sekitar 0,5 Watt minimal.

Proses pembuatan dimulai dari Pembuatan PCB, Penyolderan dan Pengujian Rangkaian. Proses penalaan Booster Pemancar FM 2 Meter Band 10 Watt tersebut, pertama menggunakan Trimmer Capasitor untuk memperoleh optimalisasi daya output dan selanjutnya dapat kita gantikan dengan Fixed Ceramic Capasitor dengan mengacu pada perolehan daya optimal menggunakanTrimmer Capasitor.

Skema Rangkaian Booster Pemancar FM 2 Meter Band 10 Watt :

Daftar Komponen :

Berikut jalur PCB untuk Boster Pemancar FM 2 Meter Band 10 Watt di atas :

Diperlukan SWR Meter dan RF dummy Load 50 Ohm untuk penalaan boster 2 meter di atas. Yang perlu dipersiapkan adalah beberapa Kapasitor keramik dengan kapasitas 1 pF, 3 pF, 5 pF, 10 pF, 15, pF, 20 pF, 25 pF, 30 pF, 33 pF, 47 pF dan 100 pF. Siapkan masing-masing 3 atau 5 buah. Kapasitor-kapasitor tersebut digunakan untuk melakukan Fixed Tune, yaitu penggantian Variabel Kapasitor (Trimmer Capasitor) setelah penalaan. Dengan demikian perlu disiapkan juga beberapa buah Variable Capasitor (Trimmer) dengan kapasitar 10 – 100 pF.

Untuk ukuran PCB adalah 9 cm x 10 cm. Tata letak komponen dan pengawatan pada box sedemikian rupa seperti pada Booster Pemancar FM 2 Meter Band 144 MHz 10 Watt. Dalam eksperimen yang saya lakukan terhadap skema Booster Pemancar FM 2 Meter Band di atas dapat menghasilkan Daya Output Optimal 10 Watt pada beban 50 Ohm.

Skema FM Wireless MicrophonePosted by oprekzone

JUN30

FM Wireless Microphone. Dalam beberapa pemakaian, dalam kondisi tertentu pemakaian mikropon kabel terkadang sangat menyulitkan. Sehingga pemakaian microphone tanpa kabel sangat dibutuhkan. Mikropon seperti itu sering disebut dengan wireless mikropon (mikropon tanpa kabel). Berikut ini saya share skema rangkaian wireless microphone dengan menggunakan transistor.

Dibangun menggunakan 3 buah transistor bipolar dan bekerja pada band FM. Sumber daya dari rangkaian FM wireless microphone ini adalah 3 Volt berasal dari 2 buah baterai. berikut ini skema rangkaiannya :

Antena dapat dibuat menggunakan kabel sepanjang sekitar 75 cm atau sedikit lebih pendek. Untuk memperkecil ukuran rangkaian dapat digunakan resistor dengan daya 1/4 watt atau 1/8 watt. Rangkaian FM Wireless mikropon di atas dalam kondisi LOS dapat menjangkau jarak  hingga lebih 20 meter. Mikropon menggunakan condensor microphone dan harus dipasang dengan benar tidak boleh terbalik pin nya.

Skema Rangkaian Soft Starter TVPosted by oprekzone

JUN1

Skema Rangkaian Soft Starter TV. Pada sistem catu daya televisi yang ada di sekitar kita banyak di antaranya yang tidak dilengkapi dengan rangkaian start lunak atau lebih dikenal dengan nama soft start. Kebanyakan rangkaian ini tidak ada pada sistem TV buatan china. Tidak adanya rangkaian ini mengakibatkan arus start awal saat TV dihidupkan menjadi sangat tinggi.

Arus start awal yang sangat tinggi ibarat sebuah jaringan listrik yang dihubung singkat sehingga tidak jarang MCB di panel listrik Down. Keadaan ini dapat diatasi dengan mudah menggunakan rangkaian soft start TV yang dapat kita buat sendiri dengan beberapa komponen sederhana. Berikut ini skema rangkaian soft starter TV yang dapat kita buat :

Skema rangkaian Soft Starter TV di atas merupakan rangkaian aktif yang dibangun oleh 2 transistor bipolar Q1 dan Q2. Q1 dan Q2 masing-masing adalah 2SC1815 dan 2SC2331. Saat pertama kali TV dinyalakan maka arus sesaat akan ditahan oleh resistor 39 Ohm/15Watt mengalir menuju rangkaian dan menyalakan TV termasuk Fly Back nya. Selanjutnya FBT menyala dan dengan segera (sekitar 1 s/d 2 detik) rangkaian soft starter bekerja dengan mengaktifkan sakelar pada Relay (RL -  NO) sehingga sekarang rangkaian TV langsung terhubung ke Listrik jala-jala tanpa penahan resistor 39 Ohm/15W lagi. Rangkaian Soft Starter TV tersebut dapat juga diterapkan pada peralatan elektronik atau listrik yang lainnya.

Contoh Penerapan Soft Starter pada Pemancar FM

Komponen penting yang menentukan daya tahan rangkaian Soft Starter   TV  di atas adalah pada Relay (RL) sehingga harus dipilih komponen yang berkualitas untuk relay tersebut. Relay dapat dipilih dari jenis Relay 12 Vdc sakelar tunggalNormaly Open (NO) yang memiliki arus pensakelaran 5 – 10 Ampere AC. Relay semacam itu biasa digunakan khusus untuk rangkaian soft start televisi. Untuk bentuknya dapat Anda perhatikan pada gambar di atas.

Pengaman Beban Lebih Catu Daya (Overload Protector)Posted by oprekzone

JUN9

Rangkaian Pengaman Beban Lebih Catu Daya (Overload Protector). Semua komponen elektronika tidak dapat dilewati oleh arus yang terlalu besar, yang melebihi kemampuan penanganan arusnya. Namun, karena suatu hal, batas arus maksimum ini dapat terlampaui. Akibatnya, komponen pasti akan rusak.

Berikut ini saya share rangkaian pengaman beban lebih atau yang lebih dikenal dengan nama overload protector. Dengan rangkaian ini kita dapat mengatur dan memantau arus keluaran catu daya, apakah arus yang diambil oleh beban berlebihan atau tidak, atau kita memanfaatkannya sebagai sekering elektronik.

Prinsip kerja rangkaian pengaman beban lebih atau overload protector catu daya di atas didasarkan pada komparator IC LM741. Komparator akan membandingkan tegangan yang terdapat pada resistor R2 dengan tegangan referensi pada potensiometer VR2 dengan titik A sebagai acuannya. Jika tegangan jatuh pada R2 lebih besar dari tegangan pada VR2, LED padam. Ini berarti arus yang ditarik oleh beban belum melebihi batas yang ditetapkan. Jika tegangan pada R2 lebih kecil dari tegangan di VR2, LED akan menyala yang menandakan bahwa arus beban berlebih. Penetapan batas arus keluaran dilakukan dengan mengatur potensio-meter VR2. Untuk mengetahui nilai arus tersebut maka, perlu dilakukan pengukuran tegangan di VR2, yaitu antara titik A (+) dan titik B (-), dimana :

VVR2 = Imaks x R2

Misal, jika diinginkan arus maksimal sebesar 0,25 A, dengan nilai R2 seperti pada daftar komponen tersebut, maka potensiometer VR2 harus diatur sehingga tegangan antara titik A dan B sebesar :

0,25 A x 2 Ohm = 0,5 Volt

Selanjutnya VR1 sehingga LED padam ketika VR2 pada kedudukan minimum (catu daya tanpa beban). Selanjutnya VR1 dapat diganti dengan nilai resistor yang sesuai. Dalam keadaan normal, S1 tertutup, sehingga untuk me-reset SCR setelah terjadi pembebanan berlebih, sakelar S1 harus dibuka sesaat. Fungsi sakelar ini dapat digantikan dengan cara mematikan catu daya sesaat, sehingga S1 dapat dihilangkan dengan langsung menghubung katoda SCR ke  ground.

Nilai dari dioda zener harus dipilih nilai lebih kecil dari tegangan keluaran catu daya supaya rangkaian pengaman beban lebih dapat melakukan pengendalian arus yang stabil. Anda dapat menggunakan nilai 3/4 dari tegangan keluaran catu daya. Resistor R2 yang bernilai 2 Ohm / 5 Watt dapat digantikan dengan beberapa buah resistor secara paralel sehingga mendapatkan nilai yang sama.