Booklet Stroke

12
BOOKLET LATIHAN ROM AKTIF, LATIHAN ROM PASIF, LATIHAN KEKUATAN OTOT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Disusun oleh: Hani tuasikal (G2B009010) Vina Ayu Rosita (G2B009019) Tridamai K. Sarira (G2B009029) Isma Halida Ulfa (G2B009039) Iga Mawarni (G2B009049) Elisa Gita (G2B009057) Silvia Eva (G2B009068) Nurul Laily R. (G2B009078)

description

stroke

Transcript of Booklet Stroke

Page 1: Booklet Stroke

BOOKLET

LATIHAN ROM AKTIF, LATIHAN ROM PASIF, LATIHAN KEKUATAN OTOT

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Disusun oleh:

Hani tuasikal (G2B009010)

Vina Ayu Rosita (G2B009019)

Tridamai K. Sarira (G2B009029)

Isma Halida Ulfa (G2B009039)

Iga Mawarni (G2B009049)

Elisa Gita (G2B009057)

Silvia Eva (G2B009068)

Nurul Laily R. (G2B009078)

Dessy Restu Islami (G2B009085)

Feri Fadhli (G2B009093)

Aditya Krisna (G2B009102)

Page 2: Booklet Stroke

LATIHAN ROM AKTIF

1. INDIKASI

a. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran

b. Kelemahan otot

c. Fase rehabilitasi fisik

d. Klien dengan tirah baring lama

2. KONTRA INDIKASI

a. Trombus/emboli pada pembuluh darah

b. Kelainan sendi atau tulang

c. Klien fase imobilisasi karena kasus stroke

3. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

a. Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum

dan setelah latihan

b. Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien

c. Ulangi gerakan sebanyak 3 kali

4. LANGKAH-LANGKAH

Latihan I

a. Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang

sehat ke atas

b. Letakan kedua tangan diatas kepala

c. Kembalikan tangan ke posisi semula

Latihan II

a. Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah tangan

yang sehat

b. Kembalikan ke posisi semula

Latihan III

a. Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat

ke atas

b. Kembalikan ke posisi semula

Latihan IV

a. Tekuk siku yang kontraktur mengunakan tangan yang sehat

b. Luruskan siku kemudian angkat keatas

c. Letakan kembali tangan yang kontraktur ditempat tidur.

Latihan V

a. Pegang pergelangan tangan yang kontraktur mengunakan

tangan yang sehat angkat keatas dada

b. Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar

Latihan VI

a. Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang sehat

kemudian luruskan

b. Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat

Page 3: Booklet Stroke

Latihan VII

a. Letakan kaki yang sehat dibawah yang kontraktur

b. Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat

dibawah pergelangan kaki yang kontraktur

c. Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat,

kemudian turunkan pelan-pelan.

Latihan VIII

a. Angkat kaki yang kontraktur mengunakan kaki yang sehat ke

atas sekitar 3 cm

b. Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi

kemudian ke sisi yang satunya lagi

c. Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi

Latihan IX

a. Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada

lutut yang kontraktur dengan tangan Satu

b. Dengan tangan lainnya penolong memegang pingang pasien

c. Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya

d. Kembali keposisi semula dan ulangi sekali lagi

LATIHAN ROM PASIF

LATIHAN KEKUATAN OTOT

1. MANFAAT LATIHAN KEKUATAN OTOT

Manfaat dari dilakukannya latihan dasar kekuatan otot ini ialah:

a. Meningkatkan atau menguatkan kembali kekuatan otot pada

penderita sroke yang mana kekuatan otot pada anggota

geraknya mengalami penurunan.

b. Meningkatkan kembali kemampuan untuk melakukan atau

melaksanakan kegiatan sehari-hari.

2. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

a. Jangan memakai beban yang berat

b. Perawat atau keluarga perlu untuk mengawasi selama latihan

agar tidak sampai cidera

c. Bernapaslah secara normal (biasa), tidak dianjurkan untuk

menahan napas, karena hal ini dapat meningkatkan kerja

jantung.

d. Tidak boleh menahan beban atau tegangan lebih dari 6 detik,

karena hal ini dapat mengakibatkan peningkatan pada tekanan

darah.

e. Dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas dimana menahan

beban diatas kepala.

3. INDIKASI LATIHAN KEKUATAN OTOT

a. Lansia dengan kelemahan otot

b. Lansia dengan stroke

Page 4: Booklet Stroke

4. KONTRA INDIKASI LATIHAN KEKUATAN OTOT

Latihan kekuatan otot ini tidak bisa diterapkan atau dilakukan

oleh pasien atau lansia dengan fraktur atau patah tulang, karena

pada dasarnya latihan kekuatan memerlukan kerja anggota tubuh

seperti kaki dan tangan.

5. PROSEDUR LATIHAN KEKUATAN OTOT

a. Sebelum dan sesudah melakukan latihan kekuatan otot,

sebaiknya melakukan pemanasan dan pendinginan, agar tidak

menimbulkan cidera bagi lansia. Pemanasan bisa dilakukan

dengan menggerak-gerakkan anggota badan selama ± 5menit.

Pendinginan dapat dilakukan dengan cara bernapas dengan

teratur setelah latihan kekuatan otot.

b. Bagi pemula (yang belum pernah melakukan latihan kekuatan

otot memakai ban karet), perlu untuk memulainya dengan

menggunakan ban karet yang tipis, kemudian secara bertahap

menggunakan ban karet yang tebal.

c. Pegang ban karet dengan cukup kuat di masing-masing

tangan. Apabila sulit untuk memengan ban, maka buatlah

simpul di setiap ujung karet dan sangkutkan atau kaitkan

disekeliling tangan.

d. Lingkarkan ban dengan cukup kuat tetapi tidak ketat, agar

tidak menyakiti tangan.

e. Lakukan setiap gerakan (gerakan 1 hingga gerakan 11)

selama ±3-5 detik.

f. Ulangi setiap gerakan 12-20 kali dengan gerakan yang

lengkap dan terkontrol.

g. Disetiap pengulangan gerakan, beristirahatlah selama 2-3

detik

h. Apabila gerakan telah dilakukan dengan mudah dan baik,

maka lakukan gerakan (gerakan 1- gerakan 11) sebanyak 2 set

lengkap dengan 20 kali pengulangan disetiap gerakan.

i. Disetiap set, beristirahatlah selama ± 15-60 detik.

6. LANGKAH-;ANGKAH GERAKAN LATIHAN KEKUATAN

OTOR

Gerakan 1 : Pegang salah satu ujung ban di tangan kanan

dan ujung lainnya diletakan dibawah telapak kaki kiri. Tarik ban

kearah samping kanan (tangan lurus dengan bahu). Tahan

dengan cukup kuat agar karet tidak terlepas dari kaki atau pun

tangan.

Page 5: Booklet Stroke

Gerakan 2 : Tangan kanan memegang salah satu ujung ban.

Kaki kanan menginjak salah satu ujung bannya. Tarik ban kearah

depan (hingga tangan lurus dengan bahu). Tahan dengan cukup

kuat.

Gerakan 3 : Lingkarkan ban dari arah belakang, menyentuh

punggung. Tarik kedua ujung ban dengan masing-masing ujung

ditarik oleh setiap tangan. Tariklah ke arah depan.

Page 6: Booklet Stroke

Gerakan 4 : Tangan kanan memegang salah satu ujung ban.

Kaki kanan menginjak ujung ban lainnya. Tarik ban kearah

depan. Tarik hingga sebatas pinggang.

Gerakan 5 : Tangan kanan memengang salah satu ujung

ban, kaki kiri menginjak ujung ban lainnya. Kaki kanan

berada belakang kaki kiri, namun tidak merapat. Tarik ujung

ban kerah belakang, seperti arah kaki kanan. Tahan dengan

cukup kuat.

Page 7: Booklet Stroke

Gerakan 6 : Posisikan duduk dilantai dengan kedua kaki

merapat. Lingkarkan ban ke telapak kedua kaki, kemuadian

setiap ujung ban ditahan atau dipegang dengan tangan. Tarik

ban kearah badan (mendekat). Tahan ban dengan kedua

telapak kaki dan usahakan untuk kai tidak tekuk.

Gerakan 7 : Dengan posisi duduk atau terlentang. Ikatkan

kedua ujung ban dengan kuat. Lingkarkan ban yang telah

diikat pada pergelangan kedua kaki, kemudian dengan

perlahan-lahan tarik kedua kaki ke arah berjauhan.

Page 8: Booklet Stroke

Gerakan 8 : Dengan posisi terlentang. Tekuk kudua kaki.

kedua telapak tangan diletakkan disetiap paha. Dengan

perlahan-lahan, dorong telapak tangan untuk mencapai lutut,

hingga kepala menjadi sedikit terangkat.

Gerakan 9 : Gunakan kursi (2 buah kursi). Letakkan kursi

disamping kanan-kiri. Simpul atau ikat kedua ujung ban dan

lingkarkan ban di kedua pergelangan kaki. Tangan kanan-kiri

berpegangan pada kursi. Kaki kiri berdiri tegak, sedangkan

kaki kanan diangkat dan ditarik kearah depan. Tahan dengan

cukup kuat.

Page 9: Booklet Stroke

Gerakan 10 : Masih menggunakan kursi. Ban dilingkarkan

di kaki. Tangan kanan-kiri berpegangan pada kursi. Kaki

kanan berdiri tegak, sedangkan kaki kiri diangat dan ditarik

kearah belakang. Tahan dengan cukup kuat.

Gerakan 11 : Berdiri tegak didepan dinding. Kedua telapak

tangan diletakkan di dinding dengan lurus dan sejajar dengan

bahu. Dorong dinding dengan cukup kuat, sambil perlahan-

lahan mengangkat kedua telapak kaki.

Page 10: Booklet Stroke