Booklet Stroke
-
Upload
hani-tuasikal -
Category
Documents
-
view
40 -
download
1
Embed Size (px)
description
Transcript of Booklet Stroke

BOOKLET
LATIHAN ROM AKTIF, LATIHAN ROM PASIF, LATIHAN KEKUATAN OTOT
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Disusun oleh:
Hani tuasikal (G2B009010)
Vina Ayu Rosita (G2B009019)
Tridamai K. Sarira (G2B009029)
Isma Halida Ulfa (G2B009039)
Iga Mawarni (G2B009049)
Elisa Gita (G2B009057)
Silvia Eva (G2B009068)
Nurul Laily R. (G2B009078)
Dessy Restu Islami (G2B009085)
Feri Fadhli (G2B009093)
Aditya Krisna (G2B009102)

LATIHAN ROM AKTIF
1. INDIKASI
a. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
b. Kelemahan otot
c. Fase rehabilitasi fisik
d. Klien dengan tirah baring lama
2. KONTRA INDIKASI
a. Trombus/emboli pada pembuluh darah
b. Kelainan sendi atau tulang
c. Klien fase imobilisasi karena kasus stroke
3. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
a. Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum
dan setelah latihan
b. Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien
c. Ulangi gerakan sebanyak 3 kali
4. LANGKAH-LANGKAH
Latihan I
a. Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang
sehat ke atas
b. Letakan kedua tangan diatas kepala
c. Kembalikan tangan ke posisi semula
Latihan II
a. Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah tangan
yang sehat
b. Kembalikan ke posisi semula
Latihan III
a. Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat
ke atas
b. Kembalikan ke posisi semula
Latihan IV
a. Tekuk siku yang kontraktur mengunakan tangan yang sehat
b. Luruskan siku kemudian angkat keatas
c. Letakan kembali tangan yang kontraktur ditempat tidur.
Latihan V
a. Pegang pergelangan tangan yang kontraktur mengunakan
tangan yang sehat angkat keatas dada
b. Putar pengelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar
Latihan VI
a. Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang sehat
kemudian luruskan
b. Putar ibu jari yang lemah mengunakan tangan yang sehat

Latihan VII
a. Letakan kaki yang sehat dibawah yang kontraktur
b. Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat
dibawah pergelangan kaki yang kontraktur
c. Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat,
kemudian turunkan pelan-pelan.
Latihan VIII
a. Angkat kaki yang kontraktur mengunakan kaki yang sehat ke
atas sekitar 3 cm
b. Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi
kemudian ke sisi yang satunya lagi
c. Kembali ke posisi semula dan ulang sekali lagi
Latihan IX
a. Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada
lutut yang kontraktur dengan tangan Satu
b. Dengan tangan lainnya penolong memegang pingang pasien
c. Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya
d. Kembali keposisi semula dan ulangi sekali lagi
LATIHAN ROM PASIF
LATIHAN KEKUATAN OTOT
1. MANFAAT LATIHAN KEKUATAN OTOT
Manfaat dari dilakukannya latihan dasar kekuatan otot ini ialah:
a. Meningkatkan atau menguatkan kembali kekuatan otot pada
penderita sroke yang mana kekuatan otot pada anggota
geraknya mengalami penurunan.
b. Meningkatkan kembali kemampuan untuk melakukan atau
melaksanakan kegiatan sehari-hari.
2. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
a. Jangan memakai beban yang berat
b. Perawat atau keluarga perlu untuk mengawasi selama latihan
agar tidak sampai cidera
c. Bernapaslah secara normal (biasa), tidak dianjurkan untuk
menahan napas, karena hal ini dapat meningkatkan kerja
jantung.
d. Tidak boleh menahan beban atau tegangan lebih dari 6 detik,
karena hal ini dapat mengakibatkan peningkatan pada tekanan
darah.
e. Dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas dimana menahan
beban diatas kepala.
3. INDIKASI LATIHAN KEKUATAN OTOT
a. Lansia dengan kelemahan otot
b. Lansia dengan stroke

4. KONTRA INDIKASI LATIHAN KEKUATAN OTOT
Latihan kekuatan otot ini tidak bisa diterapkan atau dilakukan
oleh pasien atau lansia dengan fraktur atau patah tulang, karena
pada dasarnya latihan kekuatan memerlukan kerja anggota tubuh
seperti kaki dan tangan.
5. PROSEDUR LATIHAN KEKUATAN OTOT
a. Sebelum dan sesudah melakukan latihan kekuatan otot,
sebaiknya melakukan pemanasan dan pendinginan, agar tidak
menimbulkan cidera bagi lansia. Pemanasan bisa dilakukan
dengan menggerak-gerakkan anggota badan selama ± 5menit.
Pendinginan dapat dilakukan dengan cara bernapas dengan
teratur setelah latihan kekuatan otot.
b. Bagi pemula (yang belum pernah melakukan latihan kekuatan
otot memakai ban karet), perlu untuk memulainya dengan
menggunakan ban karet yang tipis, kemudian secara bertahap
menggunakan ban karet yang tebal.
c. Pegang ban karet dengan cukup kuat di masing-masing
tangan. Apabila sulit untuk memengan ban, maka buatlah
simpul di setiap ujung karet dan sangkutkan atau kaitkan
disekeliling tangan.
d. Lingkarkan ban dengan cukup kuat tetapi tidak ketat, agar
tidak menyakiti tangan.
e. Lakukan setiap gerakan (gerakan 1 hingga gerakan 11)
selama ±3-5 detik.
f. Ulangi setiap gerakan 12-20 kali dengan gerakan yang
lengkap dan terkontrol.
g. Disetiap pengulangan gerakan, beristirahatlah selama 2-3
detik
h. Apabila gerakan telah dilakukan dengan mudah dan baik,
maka lakukan gerakan (gerakan 1- gerakan 11) sebanyak 2 set
lengkap dengan 20 kali pengulangan disetiap gerakan.
i. Disetiap set, beristirahatlah selama ± 15-60 detik.
6. LANGKAH-;ANGKAH GERAKAN LATIHAN KEKUATAN
OTOR
Gerakan 1 : Pegang salah satu ujung ban di tangan kanan
dan ujung lainnya diletakan dibawah telapak kaki kiri. Tarik ban
kearah samping kanan (tangan lurus dengan bahu). Tahan
dengan cukup kuat agar karet tidak terlepas dari kaki atau pun
tangan.

Gerakan 2 : Tangan kanan memegang salah satu ujung ban.
Kaki kanan menginjak salah satu ujung bannya. Tarik ban kearah
depan (hingga tangan lurus dengan bahu). Tahan dengan cukup
kuat.
Gerakan 3 : Lingkarkan ban dari arah belakang, menyentuh
punggung. Tarik kedua ujung ban dengan masing-masing ujung
ditarik oleh setiap tangan. Tariklah ke arah depan.

Gerakan 4 : Tangan kanan memegang salah satu ujung ban.
Kaki kanan menginjak ujung ban lainnya. Tarik ban kearah
depan. Tarik hingga sebatas pinggang.
Gerakan 5 : Tangan kanan memengang salah satu ujung
ban, kaki kiri menginjak ujung ban lainnya. Kaki kanan
berada belakang kaki kiri, namun tidak merapat. Tarik ujung
ban kerah belakang, seperti arah kaki kanan. Tahan dengan
cukup kuat.

Gerakan 6 : Posisikan duduk dilantai dengan kedua kaki
merapat. Lingkarkan ban ke telapak kedua kaki, kemuadian
setiap ujung ban ditahan atau dipegang dengan tangan. Tarik
ban kearah badan (mendekat). Tahan ban dengan kedua
telapak kaki dan usahakan untuk kai tidak tekuk.
Gerakan 7 : Dengan posisi duduk atau terlentang. Ikatkan
kedua ujung ban dengan kuat. Lingkarkan ban yang telah
diikat pada pergelangan kedua kaki, kemudian dengan
perlahan-lahan tarik kedua kaki ke arah berjauhan.

Gerakan 8 : Dengan posisi terlentang. Tekuk kudua kaki.
kedua telapak tangan diletakkan disetiap paha. Dengan
perlahan-lahan, dorong telapak tangan untuk mencapai lutut,
hingga kepala menjadi sedikit terangkat.
Gerakan 9 : Gunakan kursi (2 buah kursi). Letakkan kursi
disamping kanan-kiri. Simpul atau ikat kedua ujung ban dan
lingkarkan ban di kedua pergelangan kaki. Tangan kanan-kiri
berpegangan pada kursi. Kaki kiri berdiri tegak, sedangkan
kaki kanan diangkat dan ditarik kearah depan. Tahan dengan
cukup kuat.

Gerakan 10 : Masih menggunakan kursi. Ban dilingkarkan
di kaki. Tangan kanan-kiri berpegangan pada kursi. Kaki
kanan berdiri tegak, sedangkan kaki kiri diangat dan ditarik
kearah belakang. Tahan dengan cukup kuat.
Gerakan 11 : Berdiri tegak didepan dinding. Kedua telapak
tangan diletakkan di dinding dengan lurus dan sejajar dengan
bahu. Dorong dinding dengan cukup kuat, sambil perlahan-
lahan mengangkat kedua telapak kaki.
