BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi...

39
1 BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA Tim Penyusun 1. I made Kariasa 2. Masfuri 3. Pramita Iriana 4. Yupi Supartini 5. Tuti Herawati 6. Khudazi Aulawi 7. I Ketut Suardana 8. Imam Subiyanto 9. Saifudin Zukhri Kontributor 1. PPNI 2. MTKI 3. AIPNI 4. AIPDIKI 5. Kolegium Ners 6. Kolegium Onkology 7. Kolegium Nefrology 8. Kolegium Kardiovaskuler 9. Kolegium Keperawatan Jiwa 10. Kolegium Keperawatan Anak 11. Kolegium Keperawatan Kritis 12. Kolegium Keperawatan Gerontik 13. Kolegium Keperawatan Keluarga 14. Kelegium Keperawatan Maternitas 15. Kolegium Keperawatan Komunitas 16. Kolegium Manejemen Keperawatan 17. Kolegium Keperawatan Medikal Bedah

Transcript of BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi...

Page 1: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

1

BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA

Tim Penyusun

1. I made Kariasa

2. Masfuri

3. Pramita Iriana

4. Yupi Supartini

5. Tuti Herawati

6. Khudazi Aulawi

7. I Ketut Suardana

8. Imam Subiyanto

9. Saifudin Zukhri

Kontributor

1. PPNI

2. MTKI

3. AIPNI

4. AIPDIKI

5. Kolegium Ners

6. Kolegium Onkology

7. Kolegium Nefrology

8. Kolegium Kardiovaskuler

9. Kolegium Keperawatan Jiwa

10. Kolegium Keperawatan Anak

11. Kolegium Keperawatan Kritis

12. Kolegium Keperawatan Gerontik

13. Kolegium Keperawatan Keluarga

14. Kelegium Keperawatan Maternitas

15. Kolegium Keperawatan Komunitas

16. Kolegium Manejemen Keperawatan

17. Kolegium Keperawatan Medikal Bedah

Page 2: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................. ………… i

Kata Pengantar ................................................................................................ ii

Daftar isi.............................................................................................................

Tim Penyusun

BAB I Pendahuluan …………………………………………………………..

A. Latar Belakang ..............................................................................................

B. Tujuan Penyusunan Blue Print ......................................................................

C. Manfaat Penyusunan Blue Print ....................................................................

BAB II Perawat dan ruang lingkup praktik keperawatan ………………………

A. Perawat ………………………………………………………………….

B. Praktek Keperawatan ………………………………………………………..

BAB III Kompetensi …………………………………………………………………

A. Kompetensi Perawat ………………………………………………………….

B. Asumsi Dasar ………………………………………………………………..

C. Kerangka Kompetensi Perawat ……………………………………………..

BAB IV Tinjauan …………………………………………………………………………..

BAB V Uji kompetensi ……………………………………………………………………..

BAB VI Kesimpulan ……………………………………………………………………….

Referensi

Glossary

Lampiran:

1. Kompetensi perawat vokasi dan ners, Summary chart Guidelines

2. Proporsi soal berdasarkan 7 tinjauan

Page 3: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas ridhoNya akhirnya blue print

ini dapat diselesaikan. Semoga blue print ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas

tenaga keperawatan di Indonesia. Kami menyadari bahwa Blue print ini jauh dari sempurna oleh

karena itu kritik dan saran dari seluruh stakeholders sangat diharapkan demi pengembangan

penyesuaian, dan perbaikan Blue print perawat ini selanjutnya.

Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dalam sistem kesehatan

di Indonesia. Efektifitas dan efisiensi pelayanan kesehatan akan dapat ditingkatkan melalui

penyediaan perawat yang kompeten dan berdedikasi. Untuk meningkatkan standarisasi

kompetensi perawat baru lulus (entry level practice) diperlukan uji kompetensi yang bersifat

nasional. Uji kompetensi yang bersifat nasional, diharapkan dapat menjadi alat untuk memberi

umpan balik pada mutu penyelenggaraan pendidikan keperawatan. Agar alat uji kompetensi

tersebut sesuai dengan standar keperawatan diperlukan seperangkat rambu-rambu instrument

pengembangan alat uji yang disebut Cetak Biru Uji atau Blue Print. Kompetensi Perawat

Indonesia

Blue print uji kompetensi perawat Indonesia dikembangkan oleh Komponen 2 HPEQ project

melalui serangkaian kegiatan bersama stakeholders yang terdiri dari unsur pemerintah

(Departemen Kesehatan, MTKI, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit), unsur pengguna lulusan

(PERSI dan ARSADA), unsur organisasi profesi (PPNI), dan unsur asosiasi pendidikan

keperawatan (AIPNI dan AIPDIKI). Pengambangan Blue print mengacu pada standar profesi

perawat Indonesia yang telah ditetapkan, proses pembelajaran untuk mencapai kompotensi dan

karakteristik peran perawat baru lulus (entry level practice) bagi lulusan Diploma III

keperawatan dan lulusan Ners

Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan

metode uji kompetensi nasional bagi calon peserta ujian dan institusi pendidikan keperawatan.

Di samping itu, blue print ini juga digunakan sebagai sumber informasi untuk mengembangkan

peran yang tepat bagi perawat dan instrument penilaian kinerja yang harus bisa ditampilkan

oleh perawat baru lulus di tatanan pelayanan kesehatan.

Sebagai upaya untuk meningkatkan validitas uji kompetensi, diharapkan dapat dilakukan

peninjauan blue print secara berkala sesuai dengan kompetensi yang diharapkan stakeholders

terhadap perawat baru lulus dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang

Kesehatan dan keperawatan pada khususnya.

Sebagai akhir kata, kami atas nama tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih pada

semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam proses

pengembangan dan penyusunan blue print ini. Semoga jerih payah dan sumbang pikiran serta

peran serta semua pihak mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang maha Kuasa. Kita

sebagai perawat Indonesia harus berbangga dan bahagia karena telah dapat menghasilkan

Page 4: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

4

tonggak baru yaitu menyelesaikan Blue print sebagai panduan dalam uji kompetensi nasional

sehingga lulusan perawat Indonesia di masa depan semakin kompeten.

Tim Penyusun

Page 5: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

5

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Era globalisasi, kemajuan IPTEK kesehatan yang sangat pesat dan tuntutan kebutuhan

masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas menuntut mutu pelayanan kesehatan

khususnya keperawatan semakin meningkat. Kondisi ini menguatkan upaya profesi

keperawatan untuk menyiapkan tenaga perawat baik secara kuantitas maupun kualitas.

Tenaga perawat bertugas memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang berkualitas,

sesuai dengan bidang keahlian dan atau kewenangannya dari berbagai level pendidikan.

Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh

proses kehidupan manusia. Sedangkan asuhan keperawatan adalah rangkaian kegiatan yang

bersifat humanistik dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dalam rangka

membantu menyelesaikan masalah kesehatan/keperawatan baik aktual maupun potensial.

Pelayanan dan asuhan keperawatan tersebut diatas diberikan oleh perawat yang memiliki

kemampuan beradaptasi, bertindak cerdas, penuh tanggung jawab dan berdaya saing tinggi

terhadap tuntutan perubahan yang ada. Kemampuan tersebut dapat dimiliki oleh perawat melalui

pendidikan baik secara formal maupun non formal sebagai suatu upaya untuk mencapai dan

menjaga kompetensinya tetap “up to date”.

Kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas –

tugas dibidang pekerjaan tertentu (Kepmendikbud No 045/U/2003). Standar kompetensi perawat

Indonesia mengacu pada Standar Kompetensi Perawat Indonesia yang dikeluarkan oleh

Persatuan Perawat Nasional Indonesia, melalui Surat Keputusan Ketua Umum nomor

024/PP.PPNI/SK/K/XII/2009, tentang Standar Kompetensi Perawat Indonesia.

Page 6: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

6

Untuk menjamin setiap perawat memiliki kompetensi yang dipersyaratkan sebelum

melaksanakan praktik pelayanan keperawatan, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 1796 tahun 2011 tentang registrasi tenaga kesehatan. Dalam peraturan menteri

tersebut dijelaskan bahwa seluruh tenaga kesehatan termasuk perawat harus mengikuti uji

kompetensi sebagai syarat untuk memperoleh surat tanda registrasi (STR). Uji kompetensi

merupakan suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan

standar profesi guna memberikan jaminan bahwa mereka mampu melaksanakan peran profesinya

secara aman dan efektif di masyarakat.

Untuk menjamin pelaksanaan uji kompetensi yang berkualitas, perlu dilakukan berbagai

persiapan seperti pengembangan dan penetapan blue print. Blue print atau cetak biru adalah

kerangka dasar yang merupakan pedoman yang digunakan untuk merancang pengembangan soal

ujian yang dapat menjamin asuhan keperawatan yang diberikan aman dan efektif dan

menggambarkan karakter utama perawat yang diharapkan pengguna. Blue print terdiri dari 7

(tujuh) tinjauan yaitu area kompetensi; domain; bidang keilmuan; proses keperawatan; upaya

kesehatan; kebutuhan dasar manusia dan sistem tubuh. Masing masing tinjauan menggambarkan

prosentase, kedalaman, jenis, kompleksitas dan karakteristiknya sesuai dengan kompetensi yang

diharapkan pada perawat baru lulus (entry level for practice). Selain itu, blue print juga

menggambarkan level kompetensi yang akan diukur untuk lulusan Ners sebagai perawat

profesional dan Diploma III Keperawatan sebagai perawat vokasional.

B. Tujuan

Penyusunan Blue Print ini bertujuan untuk memberikan panduan dalam pengembangan materi

uji yang benar secara proporsional dari pencapaian kompetensi, materi yang sesuai dan dengan

instrumen yang tepat. Dengan pola pengembangan blue print ini akan menghasilkan butir soal

yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

C. Manfaat penyusunan Blue print

Manfaat dari penyusunan Blue print Uji Kompetensi perawat ini sebagai berikut :

Page 7: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

7

1. Bagi calon peserta uji diharapkan dapat memberikan informasi terhadap area dan kedalaman

materi yang dujikan; gambaran tentang metode uji yang akan digunakan dan acuan persiapan

diri yang harus dilakukan.

2. Bagi lembaga pendidikan diharapkan dapat memberikan informasi dan acuan pengembangan

program dan kurikulum pendidikan; acuan pengembangan mekanisme dan standar penilaian

pengetahuan, ketrampilan dan sikap mahasiswa.

3. Bagi pengguna lulusan perawat diharapkan dapat menjadi acuan dalam penilaian unjuk kerja

dan penetapan uraian tugas bagi perawat baru (fresh graduate) serta pengembangan program

pelatihan spesifik sesuai kebutuhan institusi

4. Bagi pengelola ujian diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan dan penentuan proporsi

soal; merumuskan paket-paket booklet atau set soal uji; standar pelaksanaan uji serta acuan

penilaian batas lulus (standard setting)

Page 8: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

8

BAB II.

Perawat dan Ruang lingkup Praktik Keperawatan

A. Perawat

Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan baik di

dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia, teregister dan

diberi kewenangan untuk melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan (PPNI, 2009). Adapun kategori tenaga perawat di Indonesia sebagai

berikut:

1.Perawat vokasional adalah seseorang yang mempunyai kewenangan untuk melakukan praktik

dengan batasan tertentu dibawah supervisi langsung maupun tidak langsung oleh Perawat

Profesional dengan sebutan Licensed Vocational Nurse (LVN). Pendidikan Vokasi adalah jenis

pendidikan diploma sesuai jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang

diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

2.Perawat professional adalah tenaga professional yang mandiri, bekerja secara otonom dan

berkolaborasi dengan yang lain dan telah menyelesaikan program pendidikan profesi

keperawatan, terdiri dari ners generalis, ners spesialis dan ners konsultan. Jika telah lulus uji

kompetensi yang dilakukan oleh badan regulatori yang bersifat otonom, selanjutnya disebut

Registered Nurse (RN). Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program

sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan

keahlian khusus.

B. Praktik Keperawatan

Perawat dalam melakukan praktik keperawatan berperan sebagai pelaksana keperawatan

(provider), pengelola keperawatan dan atau kesehatan, pendidik dan peneliti. Dalam

melaksanakan tugasnya dapat berfungsi secara mandiri dan bekerjasama (kolaborasi) dengan

profesi lain.

Page 9: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

9

Praktik keperawatan diberikan melalui asuhan keperawatan untuk klien baik individu, keluarga,

kelompok, komunitas dan populasi dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana dan

kompleks. Asuhan keperawatan dapat dilakukan melalui tindakan keperawatan mandiri dan atau

kolaborasi dengan tim kesehatan lain. Praktik keperawatan dapat diberikan di sarana kesehatan

dan praktik mandiri keperawatan. Tindakan mandiri keperawatan antara lain adalah tindakan

keperawatan langsung (direct care), observasi keperawatan, terapi komplementer, pendidikan

dan konseling kesehatan serta advokasi dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui

pemenuhan kebutuhan dasar manusia sebagai upaya untuk memandirikan klien sehingga tercapai

derajat kesehatan masyarakat yang optimal sesuai dengan program pemerintah.

Tindakan kolaborasi keperawatan dengan tim kesehatan atau dengan sektor terkait lainnya

adalah pengembangan dan pelaksanaan program kesehatan lintas sektoral untuk peningkatan

kesehatan individu, keluarga dan masyarakat, perencanaan terhadap upaya penyembuhan dan

pemulihan kesehatan klien bersama dengan tenaga profesi kesehatan lain.

Praktik keperawatan diselenggarakan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan

yang dinamis dan siklik meliputi pengkajian, perumusan masalah/diagnosa keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada klien dengan berbagai kondisi, baik sehat maupun

sakit serta lingkungan yang mempengaruhinya.

Pengkajian keperawatan dilakukan secara komprehensif ditujukan untuk mengenali masalah

kesehatan yang dihadapi klien dan penyebab timbulnya masalah tersebut. Dikenalinya masalah

dan penyebabnya dengan tepat akan mendasari penyusunan rencana penanggulangannya agar

efektif dan efisien. Rencana tindakan keperawatan dibuat berdasarkan kebutuhan klien.

Pelaksanaan praktik keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama

antara klien dan keluarganya dengan perawat. Pelaksanaan praktik keperawatan dilakukan oleh

perawat/ners dengan tingkat kewenangan yang sesuai, serta harus berpedoman pada standar

profesi yang meliputi; standar kompetensi, praktik, pendidikan dan etik.

Page 10: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

10

Baik proses maupun hasil asuhan keperawatan harus selalu di evaluasi dan dimonitor secara

terus menerus dan berkesinambungan, kemudian diadakan perbaikan dan modifikasi sesuai

dengan hasil evaluasi dan monitoring serta tujuan yang telah ditetapkan bersama klien. Tujuan

yang telah ditetapkan dapat berupa hilangnya gejala, menurunnya resiko, tercegahnya

komplikasi, meningkatnya pengetahuan dan atau keterampilan kesehatan serta meninggalnya

klien dengan damai dan bermartabat.

Praktik keperawatan yang memenuhi kebutuhan dan harapan dapat diselenggarakan pada semua

sarana/tatanan pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit umum maupun khusus, Puskesmas,

praktik keperawatan di rumah (home care), praktik keperawatan berkelompok/bersama (nursing

home, klinik bersama), dan praktik keperawatan perorangan, serta praktik keperawatan yang

mobile/ambulatory. Praktik keperawatan diselenggarakan dengan memperhatikan

keterjangkauan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan/asuhan keperawatan dalam konteks

pelayanan kesehatan.

Praktik keperawatan profesional mencakup kegiatan-kegiatan mulai dari yang sangat sederhana

hingga kompleks. Praktik keperawatan dilakukan dengan mengutamakan kualitas namun tetap

memperhatikan effektifitas dan efisiensi, agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu

pelayanan keperawatan dilakukan oleh tim secara utuh meliputi perawat spesialis, profesi dan

vokasi. Sedangkan untuk kegiatan sederhana dan tidak beresiko ( misalnya ; membersihkan

tempat tidur dan memandikan pasen yang tidak berisiko, membantu Buang Air (BAB dan

BAK) dilakukan oleh pembantu perawat yang berada dibawah pengawasan perawat vokasi.

Page 11: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

11

BAB III

KOMPETENSI

A. Pengertian Kompetensi

Kompetensi merupakan pernyataan komprehensif tentang kemampuan teruji yang akan diukur.

Berikut ini beberapa pengertian Kompetensi dari berbagai references :

PPNI (2009) mengartikan kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang dapat diobservasi

yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau

tugas dengan standar kinerja performance yang ditetapkan. Kompetensi juga mempersyaratkan

kemampuan pengambilan keputusan dan penampilan perawat dalam melakukan praktik

keperawatan secara aman dan etis.

“A competency describe the integrate knowledge, skills, judgment and attributes required of a

registered nurse to practice safely and ethically in a designated role and setting. (Attributes

include, but are not limited to, attitudes, values and beliefs)”(ICN, 2005).

Kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas –

tugas dibidang pekerjaan tertentu (Kepmendikbud No 045/U/2003).

Kompetensi yang terdapat dalam blue-print ini adalah sebagian dari kompetensi perawat praktisi

seperti yang telah ditetapkan PPNI. Kompetensi yang dimaksud dalam blue print ini mempunyai

fungsi utama untuk menentukan domain isi dari uji kompetensi, tergambar pada skema dibawah

ini.

Lingkup kompetensi yang diujikan

Kompetensi perawat berpengalaman

Kompetensi lulusan perawat

Kompetensi

diujikan

di

Page 12: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

12

B. Langkah langkah pengembangan kompetensi sebagai berikut :

1. Pengembangan awal standar kompetensi

2. Telaah kompetensi nasional

3. Validasi kompetensi melalui survei

4. Menetapkan kompetensi yang akan diujikan

C. Asumsi – asumsi yang mendasari penyusunan kompetensi

Penyusunan kompetensi dalam blue-print ini didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Kompetensi menunjukkan kombinasi dari pengetahuan, ketrampilan, perilaku, sikap,

kemampuan berfikir kritis dan pengambilan keputusan klinik keperawatan yang harus

dimiliki oleh lulusan pendidikan keperawatan di Indonesia.

2. Dasar praktik keperawatan ditentukan oleh peraturan perundangan, lingkup praktik,

standar praktik, kode etik, dan kompetensi lulusan baru Diploma III Keperawatan dan

Ners.

3. Perawat praktisi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas keputusan dan

tindakannya.

4. Perawat praktisi memberikan, memfasilitasi dan meningkatkan keamanan berdasarkan

pada kompetensi dan standar etik dalam asuhan keperawatan.

5. Perawat menunjukan sikap kepemimpinan selama memberikan asuhan keperawatan.

6. Perawat harus memperhatikan dan menghargai keberagaman klien.

7. Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada klien sepanjang rentang kehidupan,

8. Perawat harus menggunakan pendekatan yang logik dan sistematis dalam menerapkan

proses keperawatan.

9. Program pendidikan mempersiapkan lulusan untuk bekerja di tatanan pelayanan yang

luas (general).

10. Perawat melaksanakan praktik dengan cara berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain ,

dan menghargai keunikan kompetensi masing-masing anggota tim kesehatan.

11. Perawat membela dan memfasilitasi perubahan yang menggambarkan praktik yang

berbasis informasi.

Page 13: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

13

12. Perawat harus mengetahui trend dan isu yang mempengaruhi klien dan tim

kesehatan.

13. Perawat harus aktif berpartisipasi dalam upaya promosi, prevensi , dan

melaksanakan manajemen risiko.

14. Perawat harus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya melalui pendidikan

berkelanjutan.

C. Kerangka Kompetensi

Kerangka kompetensi disusun untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi kompetensi yang

akan di ukur. Kerangka Kompetensi Perawat Indonesia mengacu pada Standar Kompetensi

Perawat Indonesia (PPNI, 2009) sebagai berikut:

1. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya

Perawat melaksanakan praktik secara aman, kompeten, etis dan sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kode etik keperawatan dijadikan

sebagai pedoman dalam praktik. Perawat mempertahankan otonomi dan secara legal

Perawat mempertahankan otonomi dan secara legal bertanggung jawab terhadap

klien dan profesi.

2. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan

Sebagai angggota tim tenaga kesehatan, perawat harus memiliki kemampuan

melaksanakan pengkajian, perencanaan , implemnetasi dan evaluasi asuhan

keperawatan. Perawat harus memiliki ketrampilan dalam melaksanakan tindakan

keperawatan secara aman, efektif dan etis.

Perawat harus mendukung dan menjadi advocate pasien untuk menentukan secara

mandiri tindakan untuk meningkatkan kesehatannya. Perawat harus memilki

kemampuan komunikasi terapeutik yang memadai dan mampu berkolaborasi dengan

tenaga kesehatan lain. Perawat menerapkan kemampuan berfikir kritis untuk

mengatasi masalah klinik.

Page 14: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

14

3. Pengembangan professional

Perawat secara terus menerus meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan

pelatihan secara berkelanjutan, baik secara formal maupun non formal. Perawat

meningkatkan pengetahuannya melalui seminar, pelatihan, membaca dan

memanfaatkan journal, pendidikan lanjut.

Page 15: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

15

BAB IV

TINJAUAN

Tinjauan yang dikembangkan dalam blue print ini terdiri dari tujuh tinjauan meliputi:

kompetensi, domain, bidang keilmuan, proses keperawatan, upaya kesehatan, kebutuhan dasar ,

dan sistem tubuh.

1. Kompetensi

Kompetensi perawat dikelompokkan menjadi 3 sub tinjauan kompetensi yaitu:

a. Praktik Professional, etis, legal dan peka budaya

Pada sub kompetensi ini meliputi; bertanggung gugat terhadap praktik profesional;

melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik; dan melaksanakan praktik

secara legal.

b. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.

Pada sub tinjauan ini meliputi: menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan

manajemen asuhan keperawatan; melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam

pelayanan keperawatan; melakukan pengkajian keperawatan; menetapkan

diagnosa/masalah keperawatan, menyusun rencana keperawatan; melaksanakan tindakan

keperawatan sesuai rencana; mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan; menggunakan

komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian pelayanan;

menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman; menggunakan hubungan

interprofesional dalam pelayanan keperawatan/ pelayanan kesehatan; dan menggunakan

delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan

c. Pengembangan professional

Pada sub tinjauan ini meliputi: melaksanakan peningkatan professional dalam praktik

keperawatan; melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan

keperawatan; dan mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab

profesi

Page 16: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

16

Tabel Prosentasi Kompetensi

Kompetensi %

Praktik professional, etis, legal dan peka budaya 15-25%

Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan 65-75%

Pengembangan professional 5-15%

2. Domain/Aspek Penilaian

Merupakan ranah yang mengukur tingkat pengetahuan peserta dari aspek cognitive

(knowledge), skill (psychomotor) dan affective (attitude).

Sub Tinjauan

a. Cognitive (knowledge) meliputi pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual.

Dalam uji kompetensi ini akan diujikan tingkat kognitif yang bervariasi dari pemahaman,

aplikasi dan berfikir kritis.

b. Pengetahun afektif (konatif) menggambarkan bagaimana cara seseorang bersikap yang

melibatkan emosi dan kemampuan empati untuk mengapilkasikan nilai-nilai profesional

dalam praktik keperawatan.

c. Pengetahuan Prosedur (procedural knowledge) menggambarkan kemampuan dalam

melakukan tindakan keperawatan.

Tabel prosentasi domain

Domain/Aspek Penilaian Ners (%) D3 (%)

Kognitif 65-75% 40-50%

Prosedural Knowledge 20 - 25% 45-55%

Afektif knowledge 5-10% 5-10%

Page 17: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

17

3. Keilmuan

Merupakan bidang kajian dalam keperawatan mulai dari tingkat individu sampai pada tingkat

masyarakat dalam seluruh siklus kehidupan, yang mencerminkan pemenuhan kebutuhan

dasar pada tingkat sistem organ fungsional yang terdiri atas keperawatan medikal bedah,

anak, maternitas, jiwa, komunitas, keluarga, gerontik, gawat darurat dan manajemen.

Sub Tinjauan:

a. Keperawatan Medikal Bedah adalah asuhan keperawatan pada klien dewasa yang

sedang atau cenderung mengalami perubahan fisiologis atau struktur baik aktual atau

risiko pada tatanan pelayanan kesehatan.

b. Keperawatan Anak adalah asuhan keperawatan pada klien anak usia 28 hari sampai

dengan 18 tahun yang sedang atau cenderung mengalami perubahan fisiologis atau

struktur baik aktual atau risiko terutama kasus kongenital, tumbuh kembang, imunisasi,

masalah gizi dan masalah MDGs 4 (upaya menurunkan angka kematian anak) pada

tatanan pelayanan kesehatan.

c. Keperawatan Maternitas adalah asuhan keperawatan pada ibu atau wanita pada masa

reproduktif (wanita usia subur, pasangan usia subur, wanita pada masa kehamilan,

persalinan, nifas, keluarganya dan bayinya sampai 28 hari) pada tatanan pelayanan

kesehatan.

d. Keperawatan Jiwa adalah asuhan keperawatan pada manusia sepanjang siklus

kehidupan dengan respons psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan

bio-psiko-sosial baik pada tatanan pelayanan kesehatan atau masyarakat.

e. Keperawatan Komunitas adalah asuhan keperawatan yang ditujukan untuk individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam konteks komunitas.

f. Keperawatan Keluarga adalah asuhan keperawatan yang merupakan gabungan

ketrampilan dari berbagai area keperawatan yang diberikan pada individu pada rentang

sehat sakit dalam konteks keluarga.

g. Keperawatan Gerontik adalah asuhan keperawatan individu pada klien lanjut usia (63

tahun ke atas) pada kondisi sehat atau sakit yang difokuskan pada upaya-upaya mengatasi

masalah akibat proses penuaan.

Page 18: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

18

h. Manajemen Keperawatan adalah pengelolaan pelayanan keperawatan dan asuhan

keperawatan yang menerapkan pendekatan fungsi-fungsi manajemen.

i. Keperawatan Gawat Darurat adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada individu

yang mengancam kehidupan, terjadi secara mendadak dan pada kondisi lingkungan yang

tidak dapat dikendalikan (bencana).

Tabel Prosentasi Keilmuan

Keilmuan %

KMB 25-37%

Maternitas 8-14%

Anak 8-14%

Jiwa 8-14%

Keluarga 8-14%

Gerontik 3-9%

Manajemen 3-9%

Gadar 3-9%

Komunitas 3-9%

4. Proses Keperawatan

Proses Keperawatan adalah metode ilmiah keperawatan yang sistematis dan terorganisir untuk

menyelesaikan masalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Proses keperawatan

meliputi pengkajian, perumusan masalah atau diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan

keperawatan, implementasi dan evaluasi.

Sub Tinjauan

a. Pengkajian Keperawatan

Adalah aktifitas pengumpulan data tentang status kesehatan klien secara sistematis,

menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan.

b. Diagnosis Keperawatan

Adalah aktifitas menganalisis data pengkajian untuk merumuskan masalah atau diagnosa

keperawatan.

Page 19: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

19

c. Perencanaan

Adalah aktifitas menentukan tujuan dan rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi

masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan klien. Karakteristik rencana tindakan

berfokus pada apa tindakan yang akan dilakukan.

d. Pelaksanaan Tindakan (implementasi)

Adalah aktifitas mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana

asuhan keperawatan. Karakteristik implementasi berfokus pada bagaimana suatu

tindakan dilakukan.

e. Evaluasi

Adalah aktifitas mengevaluasi perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam

pencapaian tujuan, sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan

perencanaan.

Tabel Prosentasi Proses Keperawatan

Proses keperawatan Ners (%) D3 (%)

Pengkajian 20-30% 10-20%

penentuan diagnosa 20-30% 5-10%

perencanaan 15-25% 15-25%

implementasi 15-25% 45-55%

Evaluasi 5-15% 5-15%

5. Upaya Kesehatan

upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara

terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan klien dalam bentuk peningkatan kesehatan(promotif), pencegahan (preventif),

mengatasi gangguan pemenuhan kebutuhan klien (kuratif) dan pemulihan kesehatan

(rehabilitatif).

Page 20: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

20

Sub Tinjauan

1. Promotif

Adalah upaya untuk meningkatkan status kesehatan klien yang dapat berupa kegiatan

pemberian informasi, mengidentifikasi faktor resiko dan mengkaji status kesehatan,

perubahan gaya hidup dan perilaku dan program pengendalian lingkungan. Atau upaya

yang berorientasi pada klien yang belum berisiko secara spesifik.

2. Preventif

Adalah suatu kegiatan atau tindakan yang hasil akhirnya berorientasi pada pencegahan

timbulnya masalah kesehatan dan atau keperawatan. Misalnya: imunisasi, deteksi dini,

penyuluhan terhadap risiko penyakit tertentu.

3. Kuratif

Adalah suatu kegiatan untuk mengatasi gangguan pemenuhan kebutuhan klien melalui

tindakan mandiri dan kolaborasi.

4. Rehabilitatif

Adalah suatu kegiatan untuk mengembalikan fungsi fisiologis dan psikososial agar dapat

berfungsi secara optimal baik dalam menjalankan peran individu, keluarga dan

masyarakat.

Tabel prosentasi upaya kesehatan

Upaya kesehatan %

Promotif 15-25%

Preventif 15-25%

Kuratif 35-45%

Rehabilitatif 15-25%

Page 21: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

21

6. Kebutuhan Dasar

Tinjauan kebutuhan adalah kebutuhan dasar manusia yang meliputi oksigenasi, nutrisi, cairan

elektrolit, aman nyaman, eliminasi, aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar,

seksualitas, nilai dan keyakinan. Tinjauan ini merupakan modifikasi kebutuhan dasar

berdasarkan teori Henderson.

Berdasarkan modifikasi tersebut maka tinjauan kebutuhan meliputi 11 bentuk kebutuhan. Hal

ini didasari pada bidang garap perawat yang melihat kebutuhan berdasarkan respon klien

terhadap masalah kesehatan. pemenuhan kebutuhan klien menggunakan pendekatan proses

keperawatan.

Sub Tinjauan

a. Oksigenasi

Lingkup oksigenasi meliputi pemenuhan kebutuhan oksigenasi untuk membantu klien

yang mengalami gangguan pemenuhan oksigen akibat gangguan ventilasi, difusi, perfusi

dan transportasi.

b. Cairan dan elektrolit

Lingkup cairan dan elektrolit meliputi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit untuk

membantu klien yang mengalami gangguan pengaturan dan pemenuhan kebutuhan

cairan , elektrolit dan keseimbangan asam basa.

c. Nutrisi

Lingkup nutrisi meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi mulai dari asupan makanan,

pencernaan, penyerapan dan metabolisme.

d. Aman dan nyaman

Lingkup gangguan aman dan nyaman meliputi infeksi, cedera fisik, perilaku kekerasan,

ketidakamanan lingkungan, proses pertahanan tubuh (alergi), dan termoregulasi, nyeri,

polusi, isolasi sosial.

Page 22: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

22

e. Eliminasi

Lingkup eliminasi (urin dan fekal) meliputi proses sekresi dan ekskresi sisa metabolisme

tubuh.

f. Aktivitas dan istirahat

Lingkup aktifitas dan istirahat meliputi gangguan mobilisasi fisik, keterbatasan energi,

tidur, istirahat dan relaksasi.

g. Psikososial

Lingkup gangguan psikososial meliputi gangguan perilaku, koping, emosional, peran dan

hubungan, serta persepsi diri.

h. Komunikasi

Lingkup komunikasi meliputi penerapan teknik komunikasi dan gangguan penerimaan,

interpretasi, serta ekspresi.

i. Belajar

Lingkup belajar meliputi pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan informasi dan

pengetahuan untuk meningkatkan, mempertahankan serta memulihkan status kesehatan.

j. Seksualitas

Lingkup seksualitas meliputi identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi.

k. Nilai dan keyakinan

Lingkup nilai dan keyakinan meliputi spiritual, nilai, keyakinan, pola aktivitas ritual dan

latar belakang budaya yang mempengaruhi kesehatan.

Page 23: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

23

Tabel prosentasi kebutuhan dasar

No Kebutuhan Dasar Prosentase

1 Oksigenasi 10-14%

2 Cairan dan elektrolit 10-14%

3 Nutrisi 10-14%

4 Aman dan nyaman 10-14%

5 Eliminasi 7-11%

6 Aktivitas dan istirahat 7-11%

7 Psikososial 7-11%

8 Komunikasi 7-11%

9 Belajar 3-7%

10 Seksual 3-7%

11 Nilai dan keyakinan 3-7%

7. Sistem tubuh

Tinjauan sistem tubuh merupakan kajian terhadap system tubuh yang berperan dalam

pengaturan kesehatan dan kebugaran tubuh. Sistem tubuh meliputi sistem : pernafasan,

jantung pembuluh darah system limpatik, pencernaan hepatobilier, saraf dan perilaku, ginjal

dan saluran kemih, endokrin dan metabolism, persepsi dan sensori, reproduksi, darah dan

system kekebalan tubuh, musculoskeletal. Dan integument

Sub Tinjauan

a. Sistem pernafasan

Lingkup sistem pernafasan meliputi organ –organ sistem pernafasan.

b. Sistem kardiovaskuler dan limfatik

Sistem ini meliputi organ jantung, pembuluh darah dan limfatik.

c. Sistem Pencernaan dan hepatobilier

Sistem ini meliputi organ saluran pencernaan, hati, pankreas dan empedu.

d. Sistem Saraf dan perilaku

Sistem saraf meliputi susunan saraf pusat, susunan saraf tepi dan sistem saraf otonom

yang berfungsi untuk koordinasi system tubuh, baik aktivitas fisik dan perilaku.

Gangguan Perilaku dapat disebabkan oleh gangguan organik dan non-organik.

Page 24: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

24

e. Sistem perkemihan

Sistem ini meliputi organ ginjal dan saluran kemih.

f. Sistem endokrin

Sistem organ yang meliputi hipofisis, thyroid,parathyroid, pancreas, kelenjar adrenal.

g. Reproduksi

Sistem organ yang meliputi genetalia eksterna dan interna (wanita dan pria).

h. Penginderaan

Sistem organ yang meliputi Mata, lidah, telinga, hidung.

i. Darah dan system kekebalan tubuh

Sistem yang meliputi komponen darah dan organ-organ yang menghasilkan zat kekebalan

tubuh.

j. Muskuloskeletal

Sistem organ yang meliputi otot, tulang dan sendi.

k. Integument

Sistem organ yang terdiri dari kulit, kelenjar kulit.

l. Lain-lain:

Hal-hal/kajian yang tidak termasuk dalam sistem tubuh seperti, manejemen, pelayanan

kesehatan, tumbuh kembang.

Page 25: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

25

Tabel prosentasi sistem tubuh

Sistem tubuh %

Pernafasan 8-12%

Jantung Pembuluh darah dan sistem

limfatik 8-12%

Pencernaan dan hepatobilier 8-12%

Saraf dan perilaku 12-16%

Endokrin dan metabolisme 6-10%

Muskulo skleletal 6-10%

Ginjal dan saluran kemih 6-10%

Reproduksi 8-12%

Integumen 3-7%

darah dan sistem kekebalan imun 3-7 %

Penginderaan 2-4 %

lain-lain 6-10%

Page 26: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

26

BAB V

Uji Kompetensi

A. Pengertian

Uji kompetensi merupakan suatu proses penapisan untuk menjamin perawat yang teregister

memiliki kompetensi yang dipersyaratkan

B. Tujuan

Tujuan dilakukannya uji kompetensi terhadap lulusan baru secara nasional (entry level

national examination) mencakup:

1. Menegakkan akuntabilitas professional perawat dalam menjalankan peran profesinya.

2. Menegakkan standar dan etik prosesi dalam praktek.

3. Cross check terhadap kompetensi lulusan suatu institusi pendidikan.

4. Melindungi kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat.

C. Ketentuan dalaam pengambangan uji kompetensi

1. Metode ujian

Metode ujian yang akan digunakan adalah paper based test dan computer based test.

Penetapan metode yang digunakan akan dilakukan oleh penyelenggara pusat sesuai dengan

kelayakan tempat ujian.

Paper based test adalah metode ujian dimana soal-soal ujian dibukukan dalam bentuk booklet

yang berisi, peraturan dan soal-soal. Lembar jawaban dibuat dan diberikan secara terpisah.

Booklet memiliki seal pengaman, bila dibuka seal pengaman akan robek. Keutuhan seal

pengamanan dianggap sebagai jaminan kerahasiaan soal. Pengerjaan soal ujian menggunakan

pensil 2B dengan cara mengisi lingkaran sesuai dengan pilihan jawaban.

Computer based test adalah metode ujian yang menggunakan komputer menggunakan

jaringan ethernet dan soal-soal disiapkan dalam hard disk portable. Peserta akan diberikan log

in account. Jawaban peserta akan tersimpan dalam hard disk yang kemudian akan di sealed

dan diserahkan ke penyelenggara pusat.

Page 27: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

27

2. Penetapan standar kelulusan

Standar kelulusan ditetapkan bersama oleh tim yang dibentuk oleh kelompok aahli dalam

bidang keperawatan dari unsur unsur MTKI, LPUK, PPNI,AIPNI dan AIPDIKI melalui

diskusi dan analisis terhadap tingkat kesulitan soal dengan menggunakan metode yang telah

disepakati sebelumnya. Metoda yang disepakati adalah ‘modified angoff technic’ Pada

metoda ini berbagai data terkait dengan metoda ini akan dipertimbangkan untuk menjamin

bahwa peserta uji memenuhi standar secara valid dan fair. memperhatikan berbagai situasi

dan data pada saat dilakukannya proses standard setting maka metoda compromise seperti

OFSTEE” dapat dipertimbangkan untuk digunakan, dengan tetap memperhatikan tingkat

keamanan dan keefektifan dari pencapaian standar kompetensi untuk kemanan masyarakat. .

3.Jumlah dan Format Soal

Jumlah soal yang digunakan dalam uji kompetensi adalah 180 soal dan disediakan waktu 3

jam untuk mengerjakan. Jenis soal yang digunakan adalah soal pilihan ganda (MCQ type A

question/dengan 5 alternatif jawaban (a, b,c,d,e).) dengan memilih satu jawaban yang paling

tepat (one best answer). Jumlah soal tersebut dipertimbangkan dapat mengukur kompetensi

lulusan baru dengan akurat ( memenuhi reliabilitas soal ). soal yang di gunakan juga telah

melalui proses uji validitas.

c. Presentasi/Wujud Soal

Setiap soal disajikan dalam bentuk vigneet (kasus) yang menggambarkan situasi klinik yang

logis. Peserta uji dituntut memilki kemamapuan analisis untuk dapat menjawab soal tes. Satu

vigneet untuk satu soal.

d. Kesetaraan Set Soal

Setiap set soal yang disusun harus memiliki bobot yang sama. Set manapun yang digunakan

untuk ujian seseorang harus menunjukkan hasil yang sama/hampir sama. Untuk itu akan

dilakukan uji statisktik yang menentukan kesetaraan soal. Uji kesetaraan dilakukan setelah

disepakati adanya satu set yang standar.

Page 28: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

28

e. Kaidah pembuatan soal

Dalam penulisan soal, soal bukan soal ‘ingatan’ tapi soal yang membutuhkan penalaran

menengah hingga tinggi, sesuai dengan jenjang diploma . Soal ini lebih sulit dibuat karena

harus dipahami dahulu konsepnya dan baru bisa dibuat soal. Beberapa ketentuan yang dapat

dijadikan acuan dalam pengembangan soal dengan penalaran baik antara lain:

a. Fokus pada pertanyaan. Misalnya, contoh indikator, jika disajikan data, peserta

dapat menentukan masalah atau diagnosis keperawatan.

b. Menganalisa argumentasi. Contoh indikator, misalnya: Jika diberikan sebuah

situasi, peserta dapat memberikan alasan yang mendukung argumentasi yang

disajikan.

c. Menentukan kesimpulan. Jika diberikaan sebuah pernyataan, peserta dapat

menyimpulkan yang benar tentang pernyataan.

d. Menilai. Jika diberikan pernyataan masalah, peserta dapat memecahkan masalah

yang disajikan dengan alasan yang benar.

e. Mendefinisikan konsep atau asumsi. Jika diberikan sebuah argumentasi, peserta

dapat menentukan pilihan teori atau asumsi yang tepat.

f. Mendeskripsikan situasi klinis. Jika disajikan sebuah situasi, peserta dapat

mendeskripsikan pernyataan atau data klinis yang dihilangkan dengan tepat.

g. Menyelesaikan masalah secara terencana. Jika disajikan pernyataan, peserta dapat

merencakan pemecahan masalah secara sistematis.

h. Mengevalusi strategi. Jika diberikan sebua pernyataan masalah atau stategi,

peserta dapat mengevaluasi strategi atau prosedur yang disajikan.

Page 29: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

29

BAB VI

PENUTUP

Blue print atau cetak biru adalah kerangka dasar yang merupakan pedoman yang digunakan

untuk merancang pengembangan soal uji kompetensi perawat. Blue print ini merupakan upaya

untuk menjamin bahwa perawat yang telah lulus uji kompetensi akan memberikan asuhan

keperawatan yang aman dan efektif. Dengan demikian, perawat yang memberikan pelayanan

sesuai dan menggambarkan karakter utama perawat yang diharapkan pengguna.

Disadari sepenuhnya bahwa praktik keperawatan akan mengalami perubahan dan perkembangan

secara terus menurus seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi bidang kesehatan

serta harapan masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan peninjauan blue prin secara berkala

dan berkesinambungan.

Page 30: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

30

Referensi

Bulecheck, G.M. & Dochterman, J.M. (2005). Nursing Intervention Classification (NIC) 4th

ed.

Mosby.

Canada’s Testing Company, Assessment Strategies Inc (2012)Canadian Practical Nurse

Registration Examination Blueprint. Canada

Herdman, T.H.(2012) (Ed.). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions &

Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.

Nies, M.A. & McEwen, M. (2007). Community/ Public Health Nursing: Promoting the Health of

Populations. 4th

ed., Saunders Elsevier, St Louis.

Permenkes nomor 1796 tahun 2011 tentang registrasi tenaga kesehatan

PPNI (2009) Standar Profesi Perawat Indonesia. Jakarta

Undang-undang RI No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Wiliknson, J.M. (2005). Prenticehall Nursing Diagnosis Handbook with NIC Interventions and

NOC Outcomes. 8th ed. New jersey: Pearson Prentice Hall.

Willis, M.C. (2008) Medical Terminology: A Programmed Learning Approach to the Language

of Health Care, 2nd ed. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.

Wong, D.L., Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L. & Schwartz, P. (2001)

Wongs Essentials of Pediatric Nursing, 6th ed. Mosby, St Louis.

Penjelasan Istilah

Klien: adalah individu, keluarg, kelompok dan masyarakat.

Kolaborasi : Bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lain, dengan tetap mempertahankan

otonomi.

Page 31: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

31

Lampiran 1:

Matrik Rentang Asuhan Keperawatan dan Kompetensi

Ranah 1 : Praktik Professional, Legal dan Etis

1.1 Akuntabilitas

No. Vokasi (D3) Profesi (Ners)

1 Menerima tanggung gugat terhadap

keputusan dan tindakan professional sesuai

dengan lingkup praktik, dan

hukum/peraturan perundangan

Menerima tanggung gugat terhadap

keputusan, tindakan profesional, hasil

asuhan dan kompetensi lanjutan sesuai

dengan lingkup praktik, tanggung jawab

yang lebih besar, dan hukum/peraturan

perundangan

2 Menerapkan prinsip etik dalam

keperawatan sesuai dengan Kode Etik

Perawat Indonesia

Menerapkan prinsip etik dalam

keperawatan sesuai dengan Kode Etik

Perawat Indonesia

3 Menerapkan sikap menghormati hak privasi

dan martabat klien

Menerapkan sikap menghormati hak privasi

dan martabat klien

4 Menerapkan sikap menghormati hak klien

untuk memilih dan menentukan sendiri

asuhan keperawatan & kesehatan yang

diberikan

Menerapkan sikap menghormati hak klien

untuk memperoleh informasi, memilih dan

menentukan sendiri asuhan keperawatan &

kesehatan yang diberikan

5 Menjaga kerahasiaan dan keamanan

informasi tertulis, verbal dan elektronik

yang diperoleh dalam kapasitas sebagai

seorang profesional

Menjaga kerahasiaan dan keamanan

informasi tertulis, verbal dan elektronik

yang diperoleh dalam kapasitas sebagai

seorang profesional

6 Melakukan praktik keperawatan profesional

sesuai dengan peraturan perundangan

Melakukan praktik keperawatan profesional

sesuai dengan peraturan perundangan

Page 32: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

32

Ranah 2 : Pemberian Asuhan & Manajemen

2.1 Prinsip Pemberian Asuhan

No. Vokasi Profesi

7 Menggunakan keterampilan penyelesaian

masalah untuk memandu praktik

Menerapkan keterampilan berpikir kritis

dan pendekatan sistem untuk penyelesaian

masalah serta pembuatan keputusan

keperawatan dalam konteks pemberian

asuhan keperawatan profesional

8 Berperan serta dalam promosi kesehatan

bersama perawat profesional, profesional

lain dan kelompok komunitas/ masyarakat

dalam kegiatan yang ditujukan untuk

mengurangi rasa sakit dan meningkatkan

gaya hidup dan lingkungan yang sehat

Mengelola promosi kesehatan melalui

kerjasama dengan sesama perawat,

profesional lain serta kelompok masyarakat

untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan

gaya hidup dan lingkungan yang sehat

2.2.2 Pengkajian

No. Vokasi Profesi

9 Melaksanakan pengumpulan data kesehatan

sesuai aspek yang didelegasikan, kemudian

mengkontribusikan data dan informasi

tersebut untuk pengkajian yang dibuat oleh

Perawat Teregistrasi

Melakukan pengkajian melalui

pengumpulkan data obyektif dan subyektif

yang akurat dan relevan melalui pengkajian

kesehatan dan keperawatan yang sistematik

10 Mengidentifikasi masalah kesehatan yang

umum, aktual dan potensial serta mencatat

temuan yang meyimpang

Mengorganisasikan, mensintesis,

menganalisis, menerjemahkan data dari

berbagai sumber untuk menegakkan

diagnosis keperawatan dan menetapkan

rencana asuhan

11 Melaporkan dan menjaga keakuratan,

mencatat temuan tepat waktu sesuai dengan

standar profesi dan kebijakan organisasi

Berbagi temuan dan mendokumentasikan-

nya secara akurat dan tepat waktu sesuai

dengan standar profesi dan kebijakan

organisasi

12 Membantu Perawat Teregistrasi dalam

merencanakan asuhan klien berdasarkan

Merumuskan rencana asuhan yang

komprehensif dengan hasil asuhan yang

Page 33: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

33

hasil pengkajian teridentifikasi berdasarkan diagnosis

keperawatan, hasil pengkajian keperawatan

dan kesehatan, masukan dari anggota tim

kesehatan lain, dan standar praktik

keperawatan

13 Menetapkan prioritas asuhan yang

diberikan bersama perawat supervisor

Menetapkan prioritas asuhan melalui

kolaborasi dengan pemberi asuhan lain dan

klien.

14 Memberikan informasi yang akurat kepada

klien tentang aspek rencana asuhan yang

menjadi tanggung jawabnya

Melibatkan klien apabila memungkinkan,

dalam rencana asuhan untuk menjamin

klien mendapatkan informasi akurat, dapat

dimengerti, sebagai dasar persetujuan

asuhan yang diberikan

16 Berkoordinasi dengan Perawat

Teregisterasi, mengkaji kembali dan

merevisi rencana asuhan secara reguler

Mengkaji kembali dan merevisi rencana

asuhan secara reguler, apabila

memungkinkan berkolaborasi dengan tim

kesehatan lain dan klien

17 Menjaga kelangsungan rencana asuhan yang

terkiri, akurat dan catatan terkait dibawah

supervisi Perawat Teregistrasi

Menjaga kelangsungan rencana asuhan

yang terkini, akurat dan catatan terkait

2.2.4 Implementasi

18 Melaksanakan intervensi keperawatan yang

direncanakan sesuai dengan standar praktik

keperawatan dibawah pengawasan perawat

teregistrasi

Melaksanakan serangkaian prosedur,

treatment dan intervensi yang berada

dalam lingkup praktik keperawatan bagi

perawat teregistrasi dan sesuai standar

praktik keperawatan

19 Mendokumentasikan intervensi dan respon

klien secara akurat dan tepat waktu

Mendokumentasikan intervensi dan respon

klien secara akurat dan tepat waktu

20 Mengidentifikasi dan melaporkan situasi

perubahan yang tidak diharapkan

Merespon situasi perubahan yang cepat

atau yang tidak diharapkan secara cepat

dan tepat

21 Meminta bantuan cepat dan tepat dalam

situasi gawat darurat/ bencana

Menerapkan ketrampilan bantuan hidup

dasar sampai bantuan tiba

Merespon situasi gawat darurat/ bencana

secara cepat dan tepat, termasuk

melakukan prosedur bantuan hidup jika

diperlukan, dan prosedur gawat darurat/

bencana lainnya

22 Memonitor dan mendokumentasikan

kemajuan hasil asuhan yang diharapkan

secara akurat dan lengkap

Memonitor dan mendokumentasikan

kemajuan hasil asuhan yang diharapkan

secara akurat dan lengkap

Page 34: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

34

23 Memberikan kontribusi kepada tim dalam

evaluasi kemajuan terhadap

hasil/pencapaian yang ditargetkan

Mengevaluasi kemajuan hasil asuhan

terhadap pencapaian yang ditargetkan,

dengan melibatkan klien, keluarga dan/atau

pemberi pelayanan, serta anggota tim

kesehatan lain

24 Memberikan kontribusi data evaluasi dan

saran perbaikan terhadap rencana asuhan

kepada perawat teregistrasi

Menggunakan data evaluasi untuk

memodifikasi rencana asuhan

25 Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten

dan akurat informasi baik verbal, tertulis

maupun elektronik, sesuai tanggung jawab

profesionalnya

Mengkomunikasikan secara jelas,

konsisten dan akurat informasi baik verbal,

tertulis maupun elektronik, sesuai tanggung

jawab profesionalnya

26 Berinteraksi dengan cara menghargai dan

menghormati budaya klien, keluarga,

dan/atau pemberi pelayanan dari berbagai

latar belakang budaya

Berinteraksi dengan cara menghargai dan

menghormati budaya klien, keluarga,

dan/atau pemberi pelayanan dari berbagai

latar belakang budaya

27 Mengkomunikasikan dan berbagi informasi

yang relevan, mencakup pandangan klien,

keluarga dan/atau pemberi pelayanan

dengan anggota tim kesehatan lain yang

terlibat dalam pemberian pelayanan

kesehatan.

Mengkomunikasikan dan berbagi

informasi yang relevan, mencakup

pandangan klien, keluarga dan/atau

pemberi pelayanan dengan anggota tim

kesehatan lain yang terlibat dalam

pemberian pelayanan kesehatan.

2.3 Kepemimpinan & Manajemen

28 Memberikan advokasi dan berkontribusi .

untuk menciptakan lingkungan keja yang

positif

Memberikan advokasi dan berbertindak

dalam rentang kendalinya untuk

menciptakan lingkungan keja yang positif

29 Memahami kebutuhan pendekatan dan

berbagai gaya kepemimpinan dalam situasi

yang berbeda

Menyesuaikan pendekatan dan gaya

kepemimpinan dalam situasi yang berbeda

30 Mengenali konflik dan menggunakan

ketrampilan interpersonal serta mekanisme

organisasi yang ada untuk mencapai solusi

Menghadapi konflik dengan cara yang

bijaksana, menggunakan ketrampilan

komunikasi yang efektif dan mekanisma

yang ada untuk mencapai solusi

31 Mendukung pemimpin dengan cara

konsisten untuk meningkatkan rasa saling

menghargai hormat dan percaya diri

diantara anggota tim

Memberikan kontribusi untuk

kepemimpinan tim dengan memperkuat

tujuan sehingga dapat meningkatkan sikap

saling menghargai dan percaya diri

diantara anggota tim

32 Mengekpresikan pemikiran

kepemimpinannya secara jelas dan

mendukung harapan anggota tim lainnya

33 Memprioritaskan beban kerja dan Memprioritaskan beban kerja dan

Page 35: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

35

mengelola waktu secara efektif mengelola waktu secara efektif

34 Memahami bagaimana kebijakan dan

prosedur dikembangkan serta memberikan

kontribusi untuk umpan balik komite

review.

Memberikan kontribusi pada hasil review

dan modifikasi kebijakan dan prosedure

organisasi terbaru.

35 Berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran

berbasis unit

Memberikan kontribusi terhadap

pendidikan dan pengembangan profesional

mahasiswa dan sejawat di tempat kerja

36 Memberikan umpan balik dan saran untuk

perubahan di lingkungan praktiknya sendiri

secara efektif

Memberikan umpan balik, saran

perubahan di lingkungan praktiknya sendiri

atau organisasinya, secara effektif

37 Memahami dan menghargai peran,

pengetahuan dan ketrampilan anggota tim

kesehatan yang berkaitan dengan tanggung

jawabnya.

Memahami dan menghargai peran,

pengetahuan dan ketrampilan anggota tim

kesehatan yang berkaitan dengan tanggung

jawabnya

38 Bekerjasama untuk mempertahankan kerja

tim multi dispilin secara efektif.

Berkolaborasi dengan professional

kesehatan lain untuk meningkatkan

pelayanan keperawatan dan kesehatan yang

dapat dijangkau oleh klien

39 Menggunakan pengetahuan tentang praktik

kerja inter dan intra profesional yang efektif

Menggunakan pengetahuan tentang praktik

kerja inter dan intra profesional yang

efektif

40 Menyampaikan pandangan pasien/klien

dan/atau pemberi pelayanan untuk

membantu pembuatan keputusan oleh tim

inter-profesional

Memaparkan dan mendukung pandangan

klien, keluarga, dan/atau pemberi

pelayanan selama pembuatan keputusan

oleh tim inter profesional

41 Merujuk klien kepada Perawat Teregister

untuk menjamin klien mendapatkan

intervensi terbaik yang tersedia.

Merujuk untuk memastikan klien

mendapatkan intervensi terbaik yang

tersedia.

43 Menerima kegiatan yang didelegasikan

sesuai dengan tingkat keahlian dan lingkup

praktik legal

Mendelegasikan kepada orang lain,

kegiatan sesuai dengan kemampuan,

tingkat persiapan, keahlian dan lingkup

praktik legal

Page 36: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

36

Menerima kegiatan yang didelegasikan

sesuai dengan tingkat keahliannya dan

lingkup praktik legal

44 Memberikan umpan balik kepada orang

yang mendelegasikan/ menugaskan kegiatan

dan mengawasi kerjanya.

Memonitor dan menggunakan serangkaian

strategi pendukung termasuk precepting

ketika pengawasan dan/atau monitoring

asuhan didelegasikan

45. Mempertahankan akontabilitas terhadap

hasil kegiatan yang didelegasikan

Mempertahankan akontabilitas dan

tanggung jawab saat mendelegasikan aspek

asuhan kepada orang lain

46. Memberikan kontribusi terhadap

pengembangan panduan dan kebijakan

yang berkaitan dengan pendelegasian

tanggung jawab klinik.

47 Mengidentifikasi dan melaporkan situasi

yang dapat membahayakan keselamatan

klien atau staf.

Menggunakan alat pengkajian yang tepat

untuk mengidentifikasi risiko actual dan

potensial terhadap keselamatan dan

melaporkan kepada pihak yang berwenang.

48 Mempertahankan lingkungan asuhan yang

aman melalui tindakan tepat waktu,

mengikuti peraturan nasional dan

persyaratan keselamatan dan kesehatan di

tempat kerja, kebijakan dan prosedur.

Mengambil tindakan segera dengan

menggunakan strategi manajemen risiko

peningkatan kualitas untuk menciptakan

dan menjaga lingkungan asuhan yang aman

dan memenuhi peraturan nasional,

persyaratan keselamatan dan kesehatan

tempat kerja, serta kebijakan dan prosedur.

49

Menyimpan bahan-bahan pengobatan

dengan memperhatikan kemananan dan

keselamatan.

Menjamin keamanan dan ketepatan

penyimpanan, pemberian dan pencatatan

bahan-bahan pengobatan.

50 Memberikan dan mencatat obat dibawah

pengawasan seorang Perawat Teregistrasi

bila secara hukum diijinkan.

Memberikan obat, mencatat, mengkaji

efek samping dan mengukur dosis yang

sesuai dengan resep yang ditetapkan.

Page 37: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

37

51 Memenuhi prosedur pencegahan infeksi Memenuhi prosedur pencegahan infeksi

dan mencegah terjadinya pelanggaran

dalam praktik yang dilakukan para praktisi

lain.

52 Mengetahui tindakan yang dilakukan pada

saat dinyatakan terjadi bencana

Mengetahui tanggung jawab dan prosedur

yang harus diikuti pada saat dinyatakan

terjadi bencana.

Ranah 3 : Pengembangan Professional, Personal & Kualitas

3.1 Pengembangan Profesi

53 Mengetahui dan mengikuti standar profesi

dan praktik terbaik yang diterapkan sebagai

tanggung jawab profesi

Meningkatkan deseminasi, penggunaan,

monitoring dan penelaahan standar profesi

serta pedoman praktik terbaik

54 Meningkatkan dan mempertahankan citra

keperawatan yang positif

Meningkatkan dan mempertahankan citra

keperawatan yang positif

55 Bertindak sebagai model peran yang efektif

bagi mahasiswa keperawatan (enrolled

nurse students) dan staf pendukung

Bertindak sebagai model peran yang efektif

bagi mahasiswa dan dalam tim pemberi

asuhan

56 Bertindak sebagai nara sumber baagi

mahasiswa keperawatan (enrolled nurse

students) dan staf pendukung

Bertindak sebagai nara sumber bagi

mahasiswa, anggota tim kesehatan lain dan

masyarakat

57 Menghargai penelitian dalam memberikan

kontribusi pada pengembangan

keperawatan dan menggunakan hasil

penelitian sebagai alat untuk meningkatkan

standar asuhan

59 Mencermati lingkungan praktik dan

literatur keperawatan untuk

mengidentifikasi kecenderungan (trend)

dan issu yang muncul

60 Ikut serta dalam kegiatan advokasi melalui

organisasi profesi untuk mempengaruhi

kebijakan pelayanan kesehatan dan sosial

serta masuk ke dalam pelayanan

Ikut serta dalam kegiatan advokasi melalui

organisasi profesi untuk mempengaruhi

kebijakan pelayanan kesehatan dan sosial

serta masuk ke dalam pelayanan

3.2 Peningkatan Kualitas

61 Melaksanakan tugas sesuai arahan dan

sesuai dengan kebijakan, ketentuan, tolok

ukur kualitas dan juga sesuai dengan tingkat

pelatihan yang diikutinya.

Mengikuti pedoman praktik terbaik dan

berdasarkan pembuktian (evidence-based )

dalam melakukan praktik keperawatan.

62 Berperan serta dalam peningkatan kualitas

dan prosedur jaminan mutu

Bepartisipasi dalam kegiatan peningkatan

kualitas dan penjaminan mutu.

63 Melakukan kajian secara teratur tentang Melakukan kajian secara teratur tentang

Page 38: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

38

praktik yang dilaksanakannya dengan cara

refleksi dan peer review

praktik yang dilaksanakannya dengan cara

refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta

peer review

64. Bertanggung jawab untuk belajar seumur

hidup, pengembangan profesional dan

mempertahankan kompetensi yang

dimilikinya

Bertanggung jawab untuk belajar seumur

hidup, pengembangan profesional dan

mempertahankan kompetensi yang

dimilikinya

65 Menyempatkan diri untuk belajar bersama

orang lain untuk memberikan kontribusi

terhadap asuhan kesehatan

Menyempatkan diri untuk belajar bersama

orang lain untuk memberikan kontribusi

terhadap asuhan kesehatan

Page 39: BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA · Blue print ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerangka pengembangan soal dan metode uji kompetensi nasional bagi calon

39

Lampiran 2 :

Area Kompetensi % Domain Ners (%) D3 (%) Keilmuan Proses keperawatan ners (%) D3 (%) Upaya % Kebutuhan % Sistem tubuh %

Praktik professional, etis, legal dan

peka budaya15-25%

Kognitif65-75% 40-50%

KMB 25-37%

Pengkajian 20-30%

10-20%

promotif15-25%

Oksigenasi10-14%

Pernafasan8-12%

Asuhan dan manajemen asuhan

keperawatan65-75%

Prosedural Knowledge20 - 25% 45-55%

Maternitas 8-14%

penentuan diagnosa 20-30%

5-10%

preventif15-25%

Cairan dan elektrolit 10-14%

Jantung Pembuluh darah dan sistem limfatik8-12%

Pengembangan professional 5-15% Afektif knowledge 5-10% 5-10% Anak 8-14% perencanaan 15-25% 15-25% kuratif 35-45% Nutrisi 10-14% Pencernaan dan hepatobilier 8-12%

Jiwa 8-14% implementasi 15-25% 45-55% rehabilitatif 15-25% Aman dan Nyaman 10-14% Saraf dan perilaku 12-16%

Keluarga 8-14% Evaluasi 5-15% 5-15% Eliminasi 7-11% Endokrin dan metabolisme 6-10%

Gerontik 3-9% Aktivitas dan istirahat 7-11% Muskulo skleletal 6-10%

Manajemen 3-9% Psikososial 7-11% Ginjal dan saluran kemih 6-10%

Gadar 3-9% komunikasi 7-11% Reproduksi 8-12%

Komunitas 3-9% seksual 3-7% Integumen 3-7%

nilai dan keyakinan 3-7% darah dan sistem kekebalan imun3-7 %

belajar 3-7% Penginderaan 2-4 %

BLUEPRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA

1 2 3 4 6 75