Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki...

7
MENYIAPKAN FASILITATOR SINERGITAS PERENCANAAN UNTUK PENINGKATAN LAYANAN DASAR DI PAPUA Oleh: Halia Asriyani (Knowledge Management Officer Landasan Papua) Bertajuk “Training of Trainer Sinergitas Perencanaan Kampung, Puskesmas dan Sekolah untuk Peningkatan Layanan Dasar”, kegiatan ini sukses digelar di Hotel Fave Jayapura pada tanggal 11-15 November 2019. Training of Trainer (ToT) ini merupakan bagian dari kegiatan KOMPAK-Landasan Fase II. Jika pada periode sebelumnya program Landasan Fase II difokuskan pada peningkatan kapasitas dan tata kelola kampung dan unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan, maka pada periode 2019-2021 program berfokus pada sinergitas perencanaan kampung dengan unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan dalam mengatasi tantangan pembangunan. Hal tersebut untuk mencapai tujuan utama yaitu meningkatnya akses masyarakat di Tanah Papua terhadap pelayanan dasar (kesehatan dan pendidikan) yang berkualitas. Training of Trainer Sinergitas Perencanaan

Transcript of Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki...

Page 1: Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat itu bisa terhubung pada momen yang pas. Jadi ada pelibatan

MENYIAPKAN FASILITATOR SINERGITAS PERENCANAAN UNTUK

PENINGKATAN LAYANAN DASAR DI PAPUA

O l e h :H a l i a A s r i y a n i ( K n o w l e d g e M a n a g e m e n t O f f i c e r L a n d a s a n P a p u a )

Bertajuk “Training of Trainer Sinergitas Perencanaan Kampung, Puskesmas dan Sekolah

untuk Peningkatan Layanan Dasar”, kegiatan ini sukses digelar di Hotel Fave Jayapura

pada tanggal 11-15 November 2019. Training of Trainer (ToT) ini merupakan bagian

dari kegiatan KOMPAK-Landasan Fase II. Jika pada periode sebelumnya program

Landasan Fase II difokuskan pada peningkatan kapasitas dan tata kelola kampung dan

unit layanan dasar kesehatan dan pendidikan, maka pada periode 2019-2021 program

berfokus pada sinergitas perencanaan kampung dengan unit layanan dasar kesehatan

dan pendidikan dalam mengatasi tantangan pembangunan. Hal tersebut untuk

mencapai tujuan utama yaitu meningkatnya akses masyarakat di Tanah Papua

terhadap pelayanan dasar (kesehatan dan pendidikan) yang berkualitas.

Training of Trainer Sinergitas Perencanaan

Page 2: Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat itu bisa terhubung pada momen yang pas. Jadi ada pelibatan

Sinergitas dalam perencanaan menjadi satu hal

yang penting untuk menghasilkan perencanaan

yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. ToT menjadi salah satu langkah yang

dilakukan untuk menyiapkan fasilitator yang akan

menularkan pengetahuan tentang konsep

sinergitas di daerah dampingan. Donatus Motte,

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung

Provinsi Papua pun menyatakan dukungan dan

terima kasih kepada program KOMPAK-Landasan

atas kerja kerasnya untuk bersama-sama

membangun kampung dengan perbaikan layanan

dasar. Ia pun menyadari pentingnya melibatkan

masyarakat dalam setiap perencanaan.

"Kita ingin masing-masing sektor melihat sektor

lainnya, di titik itulah kita mencari pertemuan-

pertemuan dari ketiga sektor ini untuk membuat

perencanaan startegis. Kadang-kadang kita

membuat perencanaan yang tidak melibatkan

masyarakat atau seluruh sektor. Di ruang inilah

kita mau mencoba mempelajari itu bersama-sama

untuk meningkatkan layanan dasar bagi 

masyarakat,” ungkap Manager Provinsi Papua

Program KOMPAK_Landasan Fase II, Julianus

Septer Manufandu menerangkan konsep sinergitas

pada program ini.

Sejumlah 29 peserta mengikuti kegiatan

ToT ini. Mereka masing-masing adalah

perwakilan dari sektor yang membidangi

kampung dan dua sektor layanan dasar

yaitu kesehatan dan pendidikan. Para

peserta berasal dari lima kabupaten

diantaranya Jayapura, Nabire, Asmat,

Lanny Jaya dan Boven Digoel. Sebagai

pemegang estafet sinergitas perencanaan

di lima kabupaten dampingan program,

para peserta adalah orang-orang kunci

yang diharapkan dapat

mengimplementasikan perencanaan

bersinergi di level kampung, puskesmas

dan sekolah di daerah masing-masing.

“Kalau pembangunan

kampung tidak melalui

musyawarah bersama

masyarakat, tidak

terjadi pembangunan.

Karena pembangunan

yang sesungguhnya

adalah melibatkan

seluruh masyarakat

di dalamnya"

Donatus Motte, Kepala DPMK

Provinsi Papua.

Page 3: Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat itu bisa terhubung pada momen yang pas. Jadi ada pelibatan

Proses perencanaan bersinergi ini dimulai ketika

menyusun program jangka menengah masing-

masing sektor. Langkah-langkah perencanaan ini

telah diidentifikasi dan dikonsultasikan kepada

masing-masing kabupaten sebagai tahapan-

tahapan yang harus dilakukan untuk menyiapkan

rencana jangka menengah di masing-masing

sektor. Langkah ini sesungguhnya tidak

mengubah proses perencanaan yang telah ada,

baik itu di kampung maupun di puskesmas dan

sekolah. Hal yang dilakukan adalah membuat

modifikasi pada titik proses tertentu agar

masing-masing sektor dapat duduk bersama

untuk membahas perencanaannya.

“Proses perencanaan ini bukan mengubah apa

yang sudah ada. Namun menghubungkan proses

perencanaan yang ada pada masing-masing

sektor. Dengan demikian, apa yang dilakukan

oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki

keterkaitan dengan masyarakat itu bisa

terhubung pada momen yang pas. Jadi ada

pelibatan masyarakat pada momen tertentu

dalam proses perencanaan masing-masing

sektor,” ungkap Ricky Djodjobo, Monitoring &

Evaluation Manager Program KOMPAK

Landasan Fase II saat memaparkan konsep

sinergitas yang akan diterapkan.

Pertama-tama masing-masing sektor melakukan

pengkajian akan keadaan kesehatan dan

pendidikan di kampung berdasarkan data kinerja

periode sebelumnya. Sementara itu, kampung

melakukan penyelarasan arah kebijakan

perencanaan. Pada tahap ini, peserta dibagi ke

dalam tiga kelas berdasarkan sektor masing-

masing.

Model Sinergitas Perencanaan pada ToT Landasan Papua

Page 4: Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat itu bisa terhubung pada momen yang pas. Jadi ada pelibatan

Tahap selanjutnya sektor kesehatan dan pendidikan

kemudian bergabung menghadiri kegiatan pengkajian

keadaan kampung. Di sini, masalah dan potensi

kampung digali dan dianalisa bersama-sama dengan

memasukkan unsur kesehatan dan pendidikan dalam

pembahasannya. Pada tahap ini, puskesmas dan sekolah

pun memaparkan data dan permasalahan yang telah

mereka bahas sebelumnya.

Dalam melakukan analisa masalah dan potensi, para

peserta juga dibekali alat-alat analisa masalah berupa

sketsa desa, diagram kelembagaan kampung dan

kalender musim. Ketiga alat analisa ini untuk

menghasilkan daftar masalah dan potensi yang

dikelompokkan sesuai bidangnya masing-masing.

Selanjutnya, masing-masing sektor kembali melakukan

analisa atas masalah dan potensi yang ada kemudian

menetukan prioritas, hingga merumuskan rencana

kegiatan.

Setelah mempersiapkan rencana kegiatan masing-

masing, seluruh sektor kembali berkumpul untuk untuk

membahas rencana-rencana yang dapat ditindaklanjuti

oleh kampung berdasarkan kebutuhan dan aspirasi dari

masyarakat. Terhadap kebutuhan mengatasi

permasalahan masyarakat, kampung akan menindak-

lanjuti hal-hal yang dalam kewenangan dan kemampuan

mereka, sementara Puskesmas dan Sekolah juga akan

menindak-lanjuti hal-hal yang dalam kemampuan dan

kewenangan mereka.

Apa yang dibutuhkan untuk

membangun sinergitas antara

kampung dengan unit

layanan?

Pemahaman bahwa fungsi unit

layanan adalah melayani

masyarakat

Berfokus pada kebutuhan yang

disadari/diakui masyarakat

kampung.

Kesetaraan untuk bersama-

sama membahas dan

memutuskan perencanaan

Pembagian peran dan

tanggungjawab yang jelas dalam

upaya memenuhi kebutuhan

masyarakat

Page 5: Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat itu bisa terhubung pada momen yang pas. Jadi ada pelibatan

Sebagaimana tujuan dari pelaksanaan ToT ini yaitu

menyiapkan fasilitator yang akan menularkan konsep

perencanaan bersinergi di daerah mereka masing-masing,

selama lima hari peserta belajar bersama membuat

perencanaan bersinergi antara kampung dan unit layanan

kesehatan (puskesmas) dan pendidikan (sekolah). Masing-

masing peserta adalah orang-orang yang selama ini memang

telah terlibat dalam perencanaan di bidangnya sehingga

bukanlah menjadi hal yang sulit sebenarnya untuk memahami

konsep sinergitas yang dikembangkan oleh program Landasan.

Proses kegiatan yang banyak melakukan praktek juga sangat

mendukung maksimalnya pembelajaran. Ruang diskusi pun

terbuka lebar bagi seluruh peserta sehingga peserta dapat

menggali sebanyak mungkin informasi tentang proses

perencanaan. Tak lupa, materi teknik fasilitasi pun disematkan

sebelum proses latihan dimulai. Hal ini untuk membekali para

peserta saat menjadi fasilitator di kabupaten masing-masing.

Training of Trainier ini diampu oleh Lince Matelda Urus,

S.Sos, MM. (DPMK Provinsi Papua), Sutarno S,Pd. (Sekretariat

Daerah Kabupaten Jayapura), Parulian Pardede, S.Ip, M.MT

(Bidang Sosbud Bappeda provinsi Papua) dan Herlina A.

Takoro, S.Sos, M.Si. (Dinas Pemberdayaan Peremuan dan Anak

Kabupaten Jayapura) untuk sektor kampung. Selain itu ada

Kusfiyatun S.Pd, MA. (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan

Provinsi Papua) dan Sutiono, S.Pd (Pengawas SD Dinas

Pendidikan Kota Jayapura) dari sektor pendidikan. Sementara

dari sektor kesehatan adalah dr. Andrew Wicaksono (Kepala

Puskesmas Depapre) dan Agus Sutrisno S.Kep, Ners. (Dinas

Kesehatan Provinsi Papua).

Dalam perencanaan juga perlu memastikan seluruh

masyarakat berperan. Termasuk memastikan bahwa aspek

gender ada dalam proses perencanaan dan pembangunan

kampung. Begitu pula dengan melibatkan kelompok rentan

lainnya yaitu masyarakat adat dan disabilitas. Karena itu,

materi gender dan inklusi sosial juga disampaikan dalam

kegiatan ini. Dibawakan oleh Yenni Samakory, Kordinator

Program Landasan dari KOMPAK Papua dan Papua Barat,

menegaskan bahwa integrasi gender dan kelompok rentan

dalam proses perencanaan ada pada aksesibilitas, partisipasi,

kontrol dan perolehan manfaat.

Selesai dengan semua tahapan tersebut,

proses penyusunan rencana kerja pun

berjalan sebagaimana proses yang ada

pada masing-masing sektor dalam

merumuskan rencana kerja tahunanya.

Kampung menghasilkan RKPK,

Puskesmas menghasilkan RKA dan RPK,

sementara sekolah menghasilkan RKT

dan RKAS.

Pada akhir periode, proses ini akan

kembali berulang untuk memulai

perencanaan pada tahun berikutnya

yang dimulai dengan melakukan

evaluasi pada capaian-capaian di

periode sebelumnya. Hal ini agar dapat

diketahui mana kegiatan yang efektif

dan mana yang tidak.

“Sinergitas dimulai penerapannya dari

perencanaan, tapi kita tdak bisa

berhenti di situ saja, sinergitas harus

dilanjutkan pada pelaksanaannya. Hal

yang sering terlupakan adalah

melakukan evaluasi terhadap

ketercapaian tujuan dari perencanaan

melalui kegiatan agar dapat menjadi

pertimbangan ke depannya mengenai

apa yang harus direncanakan pada

tahun berikutnya. Ini agar kita tidak

berputar-putar pada masalah yang

sama.” tegas Ricky.

Menyiapkan Fasilitator untukPerencanaan Bersinergi

Page 6: Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat itu bisa terhubung pada momen yang pas. Jadi ada pelibatan

Lima hari mengikuti ToT, mulai tampak kepercayaan

diri dari peserta untuk menjadi fasilitator di

kabupaten. “Selama ini, teman-teman di kampung

melakukan proses perencanaan sendiri-sendiri. Dari

pelatihan ini, saya sekarang tahu di mana celahnya

untuk mereka bisa bersinergi. Saya siap untuk

memfasilitasi karena ini memang menjadi bagian dari

tugas saya,” ungkap Martha C. Yufuai, Staf Bidang

Perencanaan Bappeda Kabupaten Jayapura.

Yohana Kuan, Kepala Sub Bagian Kampung, Bagian

Tata Pemerintahan Kabupaten Boven Digoel juga

menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi

perencanaan bersinergi di daerahnya, “Konsep

sinergi ini saya yakin akan membawa kampung dapat

membuat perencanaan yang lebih baik. Bisa sama-

sama saling mengisi. Jadi saya harus siap,” tegasnya.

Selain kesiapan menjadi fasilitator, para peserta juga

mengakui bahwa ada banyak hal yang baru mereka

sadari. Seperti yang disampaikan oleh Ary Rumainum,

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas

Kesehatan Kabupaten Nabire yang mengakui banyak

kelemahan dalam melakukan perencanaan puskesmas

di daerahnya. “Selama ini saya sendiri tidak

menyadari bahwa sebenarnya puskesmas bisa ikut

serta dalam proses penyusunan RPJM kampung,

ternyata kita juga bisa hadir untuk mendengarkan

aspirasi masyarakat dan ikut mendorong

pembangunan kampung dari sektor kesehatan. Saya

kira ini akan sangat baik bagi penyelesaian

permasalahan kesehatan di kampung,” ungkapnya.

Senada dengan Ary, Paulina H Hamberi, Kepala

Puskesmas Tiom Kabupaten Lanny Jaya

menyampaikan bahwa “Dengan adanya kegiatan ini

saya jadi tahu peran seperti apa yang bisa dilakukan

puskesmas untuk pembangunan kampung dan

perbaikan layanan dasar. Dengan bekal pelatihan ini,

saya sekarang paham dan ingin membagikan ini ke

kampung.”

Sementara di Sektor Pendidikan, Herlina Sopia

Silubun, Kepala Sekolah YPPK Ayam

Kabupaten Asmat menyadari bahwa membuat

perencanaan sekolah, terutama menentukan

program yang tepat itu memang bukanlah hal

yang mudah, namun jika itu bisa dibahas

bersama tentu akan lebih ringan. “Saya selama

ini alami membuat perencanaan sekolah itu

susah sekali, tapi kalau kita bisa berisnergi,

kita bisa bahas dan cari solusinya sama-sama.

Kita juga jadi tahu masyarakat itu maunya

bagaimana, dari kampung juga bisa bantu

dengan dasar data pendidikan yang kita

sampaikan,” ungkap Herlina.

Apa kata mereka?

Page 7: Blue and White Modern School NewsletterSecure Site  · oleh puskesmas dan sekolah yang memiliki keterkaitan dengan masyarakat itu bisa terhubung pada momen yang pas. Jadi ada pelibatan

Setelah kegiatan ToT ini masih ada proses panjang yang akan dilalui bersama. Namun

melihat semangat dari para peserta, bolehlah kita menaruh harapan besar untuk

perencanaan kampung yang bersinergi sebagai upaya meningkatkan layanan dasar ini.

“Tekad kami adalah membangun Papua dari kampung” ucap Adrianus Moses, salah satu

peserta dari Kabupaten Asmat diiringi riuh tepuk tangan seluruh peserta menutup

kegiatan Training of Trainer Trainer Sinergitas Perencanaan Kampung, Puskesmas dan

Sekolah untuk Peningkatan Layanan Dasar Landasan II Papua.