Blood Types Blok 1.2 2013

18
Golongan darah Erkadius Bagian Fisiologi

description

fewf

Transcript of Blood Types Blok 1.2 2013

Page 1: Blood Types Blok 1.2 2013

Golongan darah

ErkadiusBagian Fisiologi

Page 2: Blood Types Blok 1.2 2013

Membran eritrosit manusia memiliki berbagai jenis antigen, yang disebut agglutinogen Agglutinogen terpenting dan paling

dikenal adalah antigen A dan B Tapi masih banyak yang lainnya

Page 3: Blood Types Blok 1.2 2013

Sistem ABO Antigen A dan B diwarisi sebagai dominan

secara Mendel berdasarkan ini darah terbagi atas 4 jenis gol. A memiliki antigen A, gol. B memiliki B, gol.

AB memiliki A dan B, gol. O tidak memiliki Antigen A dan B adalah oligosakkharida

kompleks yang gula terminalnya berbeda antigen A memiliki N-asetilgalaktosamin antigen B memiliki galaktosa antigen H pada semua golongan (juga O),

dengan fukosa terminal

Page 4: Blood Types Blok 1.2 2013
Page 5: Blood Types Blok 1.2 2013

Antibody thd agglutinogen = agglutinin gol. A membentuk antibody anti-B gol. B membentuk antibody anti-A gol. O membentuk antibody anti-A dan anti-B gol. AB tidak membentuk antibody di atas

Reaksi ‘mismatched;’ Plasma gol. A + eritrosit gol. B anti-B akan

menggumpalkan (mengagglutinasi) eritrosit Plasma gol. B + eritrosit gol. A anti-A akan

menggumpalkan (mengagglutinasi) eritrosit

Page 6: Blood Types Blok 1.2 2013
Page 7: Blood Types Blok 1.2 2013

Reaksi transfusi hemolisis Transfusi ke orang yang memiliki agglutinin

terhadap eritrosit donor plasma donor biasanya menjadi ‘diluted’ di dalam

penerima jarang menyebabkan agglutinasi plasma resipien memiliki agglutinin terhadap eritrosit

donor beragglutinasi dan pecah hemoglobin keluar dan memasuki plasma

Gejala berkisar dari peningkatan kecil kadar bilirubin plasma ‘jaundice’ berat kerusakan tubuli ginjal terjadi anuria dan kematian

Page 8: Blood Types Blok 1.2 2013
Page 9: Blood Types Blok 1.2 2013

Resipien universal - AB tidak memiliki agglutinin sirkulasi bisa menerima darah semua golongan

tanpa timbulnya reaksi transfusi akibat ketidakcocokan ABO

Donor universal – O tidak memiliki antigen, sehingga tidak

menimbulkan reaksi transfusi akibat ketidakcocokan ABO

Page 10: Blood Types Blok 1.2 2013

Cross-matching Tetap harus dilakukan kecuali dalam

darurat ekstrim Tetap ada kemungkinan reaksi atau

sensitisasi akibat ketidakcocokan di luar sistem ABO

Cara melakukan Eritrosit donor dicampur dengan plasma resipien Dianjurkan untuk juga mencampur plasma donor

dengan eritrosit resipien

Page 11: Blood Types Blok 1.2 2013

Autologous transfusion

Prosedur yang populer sekarang keluarkan darah sebelum operasi elektif infuskan kembali kalau diperlukan

Dengan tambahan besi, 1000-1500 ml dapat dikeluarkan dalam 3 minggu

Mengurangi resiko reaksi transfusi dan resiko infeksi

Page 12: Blood Types Blok 1.2 2013

Pewarisan antigen A dan B

Pewarisan dengan A dan B dominan gol B (BB/BO) bisa memperoleh B dari

kedua orang tua, atau B dan O mereka fenotipe B bisa memiliki genotipe BB

(monozigot) atau BO (heterozigot)

Gol darah orang tua kalau diketahui, genotipe anak bisa ditentukan kedua orang tua B (BB atau BO), anak

bisa BB, BO atau OO

Page 13: Blood Types Blok 1.2 2013

Agglutinogen lain

Sistem Rh, MNSs, Lutheran, Kell, Kidd, dll

Lebih dari 500 milyar group fenotipe; kalau dilibatkan antigen yang belum diketahui, bisa triliunan

Penyakit tertentu lebih sering pada golongan darah tertentu, walau pun perbedaannya tidak besar

Page 14: Blood Types Blok 1.2 2013

Rh Group

Faktor Rh dinamai dari monyet Rhesus karena

pertama dipelajari disini adalah sistem yang terutama terdiri dari

antigen C, D, dan E, walau pun bisa lebih banyak

Sistem ini tidak terdeteksi di jaringan selain eritrosit

Page 15: Blood Types Blok 1.2 2013

D adalah komponen paling antigenik istilah Rh+ umumnya berarti seseorang

memiliki agglutinogen D orang Rh- tidak memiliki antigen D, dan

membentuk agglutinin anti-D kalau diinjeksi dengan sel D+

Serum untuk penentuan rutin serum anti-D

Page 16: Blood Types Blok 1.2 2013

Distribusi geografis 85% kulit putih D+, 15% D- >99% orang Asia D+, <1% D-

Orang Rh negatif antibodi anti-D hanya berkembang kalau

dihadapkan pada eritrosit D+ melalui transfusi atau masuknya darah janin ke sirkulasi ibu

transfusi darah D+ walau bertahun-tahun sebelumnya, memiliki titer anti-D yang cukup banyak dan dapat mengembangkan reaksi transfusi kalau diberi darah D-positif kembali

Page 17: Blood Types Blok 1.2 2013

Penyakit hemolisis Bayi Baru Lahir

Ibu Rh- mengandung janin Rh+ darah anak merembes ke ibu waktu ia

dilahirkan agglutinin anti-RH berkembang pada ibu anak pertama biasanya normal

Kehamilan berikut agglutinin anti-Rh melalui plasenta

masuk ke janin perdarahan fetal-maternal menyebabkan

sensitisasi selama kehamilan

Page 18: Blood Types Blok 1.2 2013

Gejala pada janin Gejala pada janin

Hemolisis dan berbagai bentuk hemolytic disease of the newborn – erythroblastosis fetalis

Hemolisis berat meninggal, anemia, jaundice berat, edema (hydrops fetalis)

Kernicterus – bilirubin I di ganglion basalis otak Penyakit hemolisis terjadi pada 17% janin

yang ibunya pernah hamil janin Rh+ bisa dicegah dengan pemberian antibodi anti-Rh

sewaktu masa postpartum menurunkan insidensi penyakit hemolisis lebih

dari 90%