BLOKLET-DINAS-NAKERTRANS.pdf

13
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI GORONTALO PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jln.Djenderal Sudirman No.117 Kota Gorontalo Tlp.(0435) 823246 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI GORONTALO PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jln.Djenderal Sudirman No.117 Kota Gorontalo Tlp.(0435) 823246

Transcript of BLOKLET-DINAS-NAKERTRANS.pdf

  • DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

    PROVINSI GORONTALO

    PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jln.Djenderal Sudirman No.117 Kota Gorontalo Tlp.(0435) 823246

    DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

    PROVINSI GORONTALO

    PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jln.Djenderal Sudirman No.117 Kota Gorontalo Tlp.(0435) 823246

  • KONSEPSI STRATEGI KETENAGAKERJAAN

    PROVINSI GORONTALO

    RPJM PERIODE TAHUN 2004 - 2009

    PERTAMA Terciptanya lapangan kerja secara memadai agar mampu mengurangi pengangguran

    terbuka dari 9,5 % tahun 2003, menjadi 5,1

    tahun 2009 dengan mengupayakan

    pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,6%.

    KEDUA Mengupayakan bekurangnya kesenjangan pendapatan maupun kesenjangan daerah

    dengan mengupayakan penurunan

    penduduk miskin dari 16,6% tahun 2004

    menjadi 8,2% tahun 2009.

    KETIGA Meningkatkan kualitas manusia yang tercermin dari terpenuhinya hak social

    rakyat.

    KEEMPAT Membaiknya mutu lingkungan hidup dan pengelolaan SDA yg mengarah pada prinsip

    pembangunan berkelanjutan.

    KELIMA Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai sarana penunjang pembangunan.

    VISI. PROVINSI GORONTALO PROVINSI INOVASI MISI MEMBANGUN GORONTALO YANG MANDIRI PRODUKTIF DAN RELIGIUS TUJUAN STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI

    GORONTALO 2007-2012

    MEWUJUDKAN GORONTALO YANG MANDIRI

    MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT YANG PRODUKTIF

    MEWUJUDKAN GORONTALO YANG RELIGIUS.

    AGENDA POKOK PEMBANGUNAN 1. Inovasi kepemerintahan wirausaha yg dititik beratkan

    pada pencapaian prestasi aksi dan prestasi hasil yang

    mampu menumbuhkan kepercayaan rakyat.

    2. Inovasi pengembangan sdm yang berorientasi

    wirausaha, mandiri dan religius.

    3. Inovasi dalam menumbuh kembangkan ekonomi rakyat

    berbasis desa.

    4. Inovasi teknologi tepat guna untuk meningkatkan

    kesejahteraan rakyat.

    1 2

  • KONDISI KETENAGAKERJAAAN PROVINSI GORONTALO SELANG TAHUN 2008.

    JUMLAH PENDUDUK Provinsi Gorontalo saat ini + 1.044.933 jiwa, Laki-laki 525.398 jiwa dan Wanita 519.535

    jiwa, usia kerja 688.081 jiwa, angkatan kerja 430.334 jiwa,

    Jumlah yang Bekerja 405.126 jiwa dan Penganggur 25.208 jiwa atau 5.85% dari angkatan kerja.

    Pertambahan angkatan kerja setiap tahun 3.312 jiwa.

    Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 62,40% dan tingkat kesempatan kerja mencapai 56,69%.

    Jumlah penganggur 6 tahun terakhir meningkat.

    Tahun 2002 terdapat 13.790 jiwa atau 6,83%.

    Tahun 2008 mencapai 25.208 jiwa atau 5,85%.

    Tingkat pendidikan angka penganggur tertinggi:

    SLTA 15.140 jiwa atau 60,06%

    PT 9.167 Jiwa atau 36,4%

    SLTP 686 jiwa atau 2,7%

    SD 215 jiwa atau 0.85%

    Tingkat penganggur berdasarkan Jenis kelamin

    Laki-laki 10.727 orang atau 42,55%

    Perempuan 14.481 orang atau 57,44%.

    Jumlah Perusahaan 740 Perusahaan dengan jumlah Tenaga Kerja 14.525 Org

    Jumlah kepersertaan jamsostek 6.801 Tenaga Kerja

    UMP Gorontalo TA 2008 Rp. 675.000 /bulan

    3 4

  • PENCARI KERJA YANG TERDAFTAR TAHUN 2008

    (Data Tahun 2008)

    Penduduk 15 tahun keatas menurut kegiatan, data Tahun 2008 di Provinsi Gorontalo :

    ANGKATAN KERJA JUMLAH

    Bekerja

    Penganggur

    Total

    405.126 jiwa

    25.208 jiwa

    430.334 jiwa

    BUKAN ANGKATAN KERJA

    Sekolah

    Mengurus Rumah Tangga

    Lainnya

    Total

    58.748 jiwa

    165.379 jiwa

    34.570 jiwa

    258.697 jiwa Total Penduduk 15 Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan

    Kerja (TPAK)

    Tingkat Pengangguran Terbuka

    (TPT)

    Setengah Penganggur

    688.081 jiwa 62,40 %

    5,87 %

    44.980 jiwa 75.804 jiwa 120.784 jiwa

    JENIS PENDIDIKAN LAKI-LAKI WANITA TOTAL

    1.SD

    2.SLTP

    160

    296

    55

    390

    215

    686 3.SLTA - SMA

    - STM

    - SMEA

    - SPG

    - SKKA

    - SPMA

    - SETINGKAT SLTA

    - PGA

    - SPK

    - SMKK

    - SPP

    6.715 4106

    819

    1118

    121

    26

    76

    168

    29

    63

    43

    146

    8.425 4991

    403

    1166

    244

    70

    259

    715

    47

    200

    111

    219

    15.140 9097

    1222

    2284

    365

    96

    335

    883

    76

    263

    154

    365

    4.PERGURUAN TINGGI - D1/D2 & A1/A2

    - SM/AKADEMIK/D3/A3

    - SARJANA/S1

    - SARJANA/S2

    3556 749

    745

    2055

    7

    5611 1389

    1052

    3149

    21

    9167 2138

    1797

    5204

    28

    TOTAL 10727 14481 25208

    5 6

  • Penduduk Usia 15 Tahun keatas yang bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, (Tahun 2008),berjumlah 405.126 jiwa dengan rincian : Provinsi Gorontalo dalam tahun 2008 dengan jumlah penduduk 1.044.933 jiwa, Laki-laki 525.398 dan Perempuan 519.535 .Penduduk usia kerja 688.081 jiwa dengan komposisi laki-laki 344.399 jiwa dan perempuan 343.682 jiwa, jumlah tenaga kerja 430.334 jiwa dangan komposisi laki-laki 279.207 dan perempuan 125. 919 jiwa. Dengan daya serap sector non pemerintah (dunia usaha) 405.126 jiwa yang tersebar pada berbagai lapangan Pekerjaan Utama :

    USAHA JUMLAH

    1. Pertanian

    2. Pertambangan

    3. Industri

    4. Listrik,Gas&Air

    5. Bangunan

    6. Perdagangan

    9. Jasa Kemasyarakatan

    8. Keuangan&Jasa Perusahaan

    7. Angkutan & Pergudangan

    184.148 jiwa

    5.194 jiwa

    34.268 jiwa

    642 jiwa

    22.344 jiwa

    59.610 jiwa

    32.214 jiwa

    2.986 jiwa

    63.720 jiwa

    Penduduk Usia 15 Tahun keatas yang bekerja menurut

    Status Pekerjaan Utama, (Tahun 2008),berjumlah 405.126

    jiwa dengan rincian :

    STATUS PEKERJAAN UTAMA JUMLAH

    1. Berusaha Sendiri

    2. Berusaha Dibantu Buruh Tidak

    Tetap

    3. Berusaha Dibantu Buruh

    Tetap

    4. Buruh/Karyawan

    5. Pekerja Bebas di Non

    Pertanian

    6. Pekerja Bebas di Pertanian

    7. Pekerja Tak dibayar

    118.256 jiwa

    69.595 jiwa

    13.975 jiwa

    98.670 jiwa

    26.258 jiwa

    23.188 jiwa

    55.184 jiwa

    7 8

  • DATA KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO PERBANDINGAN NASIONAL DENGAN PROVINSI

    NO URAIAN NASIONAL PROVINSI

    TAHUN 2007 TAHUN 2008 TAHUN 2007 TAHUN 2008 JIWA (%) JIWA (%) JIWA (%) JIWA (%)

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    1 Total Penduduk 15 Tahun keatas 164,118,032

    165,570,000 631,756

    688,081

    2 Angkatan Kerja 109,941,036

    111,480,000

    392,133

    430.334

    a. Bekerja 99,930,022 90.89 102,050,000 91.54 362,676 92.49 405,126 94.35

    b.Tidak.Bekerja (Pengangguran Terbuka)

    10,011,014 9.11 9,430,000 8.46 29,457 7.51 25.208 5.87

    3 Penganggur 30,369,118

    30,644,044

    110,696

    120,784

    a. Sukarela 15,471,099 50.94 16,049,029 52.37 65,000 58.72 75,804 62.76

    b. Terpaksa 14,898,019 49.06 14,595,015 47.63 45,696 41.28 44,980 37.24

    DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI GORONTALO

    Pengangguran yang menjadi sasaran DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI GORONTALO MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN DARI 11,14% MENJADI 5,5% MASALAH.KETENAGAKERJAAN

    DI PROVINSI GORONTALO

    a. Lapangan kerja terbatas

    b. Kompetensi tenaga kerja rendah/tidak sesuai kebutuhan

    pasar kerja.

    c. Angka pengangguran cukup tinggi

    d. Lemahnya penegakan aturan perundang-undangan.

    e. Kekurangan tenaga fungsional Instruktur Latihan Kerja dan

    Instruktur Produktivitas.

    f. Fasilitas Pelatihan untuk BLK sudah ketinggalan dengan

    kemajuan industri saat ini

    g. Tempat uji Kompetensi (TUK) untuk Provinsi Gorontalo

    belum terbentuk.

    h. Kurangnya Tenaga Asesor yang dimiliki BLK.

    9 10

  • i. Implementasi Program 3 in 1 belum optimal karena pihak

    perusahaan mengalami kelesuan dalam penyerapan

    tenaga kerja baru.

    j. Pemahaman perusahaan dan masyarakat tentang

    Peningkatan Produktivitas masih sangat rendah

    k. Kekurangan tenaga kepelatihan untuk menangani

    administrasi pelatihan.

    STRATEGI DALAM MENCAPAI PROGRAM / KEGIATAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN TA 2009 DI PROVINSI GRORONTALO

    1. Mendorong Peningkatan Kepesertaan jamsostek dan

    mengurangi angka kecelakaan kerja melalui Pembinaan /

    Pengawasan terhadap Pelaksanaan Undang undang No.

    1 Tahun 1970 dan Undang undang No. 3 Tahun 1992

    oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi dan

    Kabupaten / Kota.

    2. Optimalisasi Pemberdayaan Pegawai Pengawas

    Ketenagakerjaan lintas Kabupaten / Kota serta mendorong

    penegakan hukum dibidang ketenagakerjaan oleh Pegawai

    Pengawas Ketenagakerjaan dan PPNS.

    3. Membangun sistem Pelaporan dengan mengacu pada

    Permen 09 tentang sistim Laporan Pengawasan

    Ketenagakerjaan dan Permen No. 33 A tentang Sistim

    pelaporan bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

    4. Usulan Program Peningkatan Kesempatan Kerja (PPKK)

    untuk tahun 2009 senantiasa berpodaman pada peraturan

    Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

    :12/MEN/IV/2006 tentang Tata Cara Pengajuan Usulan

    Program Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian

    dengan Meperhatikan prosedur dan waktu penyampaian

    usulan program.

    5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I

    Nomor : PER. 07/MEN/IV/2008 tentang Penempatan

    Tenaga Kerja.

    6. Keputusan Direktur Jenderal Binapenta Tata Cara

    Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja antar Kerja Lokal.

    7. Keputusan Direktur Jenderal Binapenta Nomor : KEP.

    258/DPPTK/IX/2008 tentang Tata Cara Pelayanan

    Penempatan Tenaga Kerja Antar Daerah.

    8. Pedoman Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

    11 12

  • UPAYA MENDORONG EFEKTIFITAS KEGIATAN ANTAR KERJA DAN MENINGKATKAN PELAYANAN PENEMPATAN TENAGA KERJA.

    1. Untuk lebih proaktif dalam memfasilitas pelayanan

    penempatan tenaga kerja kepada pencari kerja yang

    membutuhkan pekerjaan dan pemberi kerja yang

    membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan

    kompentensinya.

    2. Agar diberdayakan pejabat fungsional pengantar kerja dan

    atau petugas antar kerja dalam melaksanakan fungsi-

    fungsi pelayanan penempatan tenaga kerja, meliputi fungsi

    informasi pasar kerja, funsi penyuluhan dan bimbingan

    jabatan, dan fungsi perantaraan kerja.

    3. Agar dibangun dan dikembangkan jejaring

    kelembagaanPenempatan Tenaga Kerja lintas sektor,

    dengan mengutamakan kepada Standard pelayanan

    minimal

    PENGAWASAN NORMA KERJA

    Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Norma

    Ketenagakerjaan yang telah memberikan dampak positf, antara

    lain :

    1. Penerapan Upah Minimum Provinsi menunjukkan peningkatan,

    sebagai berikut :

    Tahun 2006 dari 4.498 Tenaga Kerja di 293 perusahaan; 1.259 Tenaga Kerja atau 28% menerima upah di bawah

    UMP (Rp 527.000)

    3.329 Tenaga Kerja atau 72% menerima upah setara/di atas UMP

    Tahun 2007 dari 3.952 Tenaga Kerja di 253 perusahaan; 898 Tenaga Kerja atau 22.72% menerima upah di bawah

    UMP (Rp 560.000)

    1.096 Tenaga Kerja atau 27.73% menerima upah setara UMP

    1.958 Tenaga Kerja atau 49.54% menerima upah di atas UMP

    Tahun 2008 dari 3.600 Tenaga Kerja di 300 perusahaan; 714 Tenaga Kerja atau 19.83% menerima upah di bawah

    UMP (Rp 600.000)

    13 14

  • 875 Tenaga Kerja atau 24.31% menerima upah setara UMP

    2.010 Tenaga Kerja atau 55.83% menerima upah di atas UMP

    2. Keikutsertaan perusahaan dalam program Jamsostek.

    Tahun 2006 jumlah perusahaan yang mengikuti program Jamsostek adalah 613 perusahaan dengan jumlah Tenaga

    Kerja yang diikutkan dalam program tersebut sebanyak

    6.535 orang.

    Tahun 2007 jumlah perusahaan yang mengikuti program Jamsostek adalah 762 perusahaan dengan jumlah Tenaga

    Kerja yang diikutkan dalam program tersebut sebanyak

    6.512 orang.

    Tahun 2008 jumlah perusahaan yang mengikuti program Jamsostek adalah 778 perusahaan dengan jumlah Tenaga

    Kerja yang diikutkan dalam program tersebut sebanyak

    6.801 orang.

    3. Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Norma Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja (K3) baik yang dilakukan melalui klasikal,

    Kampanye Bulan K3 maupun melalui Pengawasan Norma K3

    dalam tahun 2008 telah berhasil menurunkan jumlah kasus

    kecelekaan kerja dari 47 kasus pada tahun 2007 menjadi 36

    kasus pada tahun 2008 atau turun 23.40%.

    HUBUNGAN INDUSTRIAL

    1. Penyelesaian kasus PHI / PHK di tingkat Mediator / Konsiliator.

    Kegiatan mediasi / konsiliasi diarahkan pada penyelesaian kasus Perselisihan hubungan industrial di luar pengadilan.

    Jumlah kasus PHI / PHK yang terjadi pada tahun 2004 berjumlah 40 kasus dengan jumlah Tenaga Kerja yang

    terPHK 40 orang, tahun 2005 berjumlah 30 kasus dengan

    jumlah Tenaga Kerja yang terPHK 30 orang, tahun 2006

    berjumlah 47 kasus dengan jumlah Tenaga Kerja yang

    terPHK 47 orang, tahun 2007 berjumlah 35 kasus dengan

    jumlah Tenaga Kerja yang terPHK 35 orang dan jumlah

    kasus PHI / PHK yang terjadi selama tahun 2008 berjumlah

    66 kasus PHI / PHK dengan jumlah Tenaga Kerja yang

    terPHK 190 orang.

    2. Keanggotaan Serikat Pekerja dan Serikat Buruh (SP / SB) di

    Provinsi Gorontalo.

    Konfederasi SPSI memiliki PUK SP / SB pada 12 perusahaan dengan jumlah anggota 1.819 orang, yang

    terdiri dari 1.323 orang laki-laki dan 496 orang perempuan.

    Federasi SPMI memiliki PUK SP / SB pada 3 perusahaan dengan jumlah anggota 520 orang, yang terdiri dari 270

    orang laki-laki dan 250 orang perempuan.

    15 16

  • Independen memiliki PUK SP / SB pada 2 perusahaan dengan jumlah anggota 38 orang, yang terdiri dari 26 orang

    laki-laki dan 12 orang perempuan.

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (PKPTK)

    1. Enterpreneur By Design Kegiatan yang dilakukan adalah :

    a. Melakukan perubahan Mind Set kepada para sarjana

    dari cenderung pesimis dan negatif menjadi optimis dan

    positif, dari tidak terencana, menjadi berfikir berencana dan

    berfikir jangka panjang dari saling mengecilkan menjadi

    membesarkan, dari saling menjatuhkan menjadi saling

    bersinegis, dari konsumtif menjadi produktif. Dan dari

    melihat pemerintah sebagai pelaku utama pembangunan

    menjadi melihat pemerintah masyarakat sebagai utama

    pembangunan.

    b. Meningkatkan kesadaran setiap warga/sarjana tentang

    potensi daerah/Nasional berupa sumber daya manusia

    (SDM) Sumber daya alam (SDA) dan sumber daya

    pendukung(SDP) yang di miliki dengan demikian jika setiap

    individu akan sukses mengoptimalkan potensi diri dan

    daerah serta mengangkat keunggulan lokal.

    Wujud Kegiatan :

    Kegiatan dilakukan dalam bentuk pelatihan mengelola

    Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD) bekerja

    17 18

  • sama dengan Institut Pengembangan Unggulan Lokal

    Jakarta.

    Rekapitulasi Pelatihan Alumni MHMMD:

    1. Jumlah Alumni : 449 Orang

    2. Sudah Bekerja : 313 Orang

    3. Belum Bekerja : 136 Orang

    Bekerja menurut jenis pendidikan :

    PNS : 75 Orang

    Tenaga Kontrak : 25 Orang

    Koperasi : 21 Orang

    Wirausaha/Mandiri : 15 Orang

    Perusahaan : 2 Orang

    Yang bekerja di koperasi :196 Orang

    2. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) PBK adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada

    penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan,

    keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang

    ditetapkan dan persyaratan ditempat kerja.

    Manfaat Pelatihan Berbasis Kompotensi

    Bagi peserta pelatihan Bagi lembaga Pelatihan

    1. Siswa aktif 1. Kesesuaian antara

    pelatihan dan

    pengantar kerja

    2. Penuh Motifasi

    2. Penyelenggaraanya fleksibel.

    3. Mengembangkan keterampilan dengan kecepatan

    berbeda.

    Program PBK Dilaksanakan di Provinsi Gorontalo

    1. Tehnik Otomotif

    2. Tehnik Pendingin

    3. Operator Komputer

    4. Instalasi Penerangan

    3. Pelatihan Berbasis Masyarakat (PBM). PBM adalah pelatihan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan/

    permintaan masyarakat diwilayah kecamatan dan

    pedesaan.Pelatihan ini lebih banyak dititikberatkan pada

    pengembangan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh

    wilayah kecamatan / desa Inplementasi PBM difokuskan pada

    15 kecamatan yang mempunyai IPM rendah.

    Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan antara lain :

    1. Pelatihan budidaya tanaman jagung.

    19 20

  • 2. Pelatihan budidaya rumput laut.

    3. Pelatihan sepeda montir.

    4. Pelatihan las listrik dan las Otogen

    5. Pelatihan menjahit.

    6. Pelatihan processing hasil pertanian

    7. Pelatihan prcessing hasil perikanan dll

    4. Optimalisasi Pemberdayaan LPKS Lembaga Pelantikan Kerja Swasta (LPKS) adalah mitra

    Pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan

    Transmigrasi yang perlu didayagunanakan untuk menyiapkan

    tenaga kerja Kompoten sebelum memasuki dunia kerja Jumlah

    LPK di Provinsi Gorontalo Sebanyak 21 LPK dengan Kepositas

    pelatikan Sebanyak 1370 orang angkatan kerja tiap tahun

    sesuai data yang ada, jenis LPKS yang aktif di Gorontalo

    antara lain:

    NO NAMA/ALAMAT LPK JENIS

    PELANTIKAN

    KAPASITAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Lpk Bina Taruna Jl. Ki Hajar Dewantoro No.40 Gorontalo Gecs Jl Ahmad Yani Gorontalo Lpk Wanita Dulomo Utara Lpk Rezki Profesional Komputer Jl. Ahmad Yani Kota Gorontalo Lpk Ichsan Computer Jl. Budi Utomo Gorontalo Mall Computer Jl. Padebuolo Gorontalo Lpk Menjahit Subarti LPK Sonny Sinere Jl. Padebuolo Gorontalo LPK Yadul Ulya Jl. Aloei Saboe No I Gorontalo Esa Nusa LPK Bina Citra Insani Kel Siendeng Gorontalo LPK Defidi Kel Ipilo Gorontalo LPK Tri MitraJl. Patimura Gorontalo YPA Handayani Jl. Agus Salim Gorontalo Altecom Lt II Shipping Centere Limboto

    - Koputer - Elektronik - Akuntansi - Bahasa Inggris - Menjahit - Komputer - Komputer - Bahasa Inggris - Akuntansi - Komputer . - Menjahit - Menjahit - Komputer - Komputer - Akuntansi - Akuntansi - Komputer - Bahasa Inggris -M engemudi - Komputer

    40 40 40

    60

    50

    50

    40

    40 40

    100

    30

    30

    40

    40

    40

    40 60

    40

    60

    21 22

  • 16 17 18 19 20 21

    LPK Nabila Komputer Lt. II Shoping Centre Limboto LPK 3 Net Komputer Lt. II Shoping Centre Limboto LPK Osaka Unisaversitas LPK Isnun Komputer LPK Al Inayah LPK Dharma Tani

    - Komputer - Komputer - Komputer - Bahasa Jepang - Komputer - Menjahit - Komputer - Komputer

    40 60

    60 40

    40

    40

    30

    60

    Jumlah 1370

    5. Peningkatan Produktifitas Peningkatan Produktifitas dilaksanakan dengan tujuan

    sasaran meningkatkan total faktor produktifitas. Peningkatan

    produktifitas selain untuk pertumbuhan sektor perusahaan

    dan juga produktifitas masyarakat.

    Untuk peningkatan produktifitas dilakukan kegiatan-kegiatan

    antara lain :

    - Bimbingan tehnis kewirausahaan.

    - Bimbingan tehnis manajemen usaha.

    - Bimbingan tehnis klinik produktifitas.

    - Pelatihan Achievement Motivasi Training.

    - Pelatihan tata graha perusahaan ( 5 S ).

    - Pelaksanaan sidha karya.

    - Pelaksanaan parama karya.