Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

37
Sekenario 2 “ Benjolan Di Payudara” Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan, setelah melakukan SARARI terdapat benjolan di payudara kanan yang semakin lama semakin bertambah besar dan disertai nyeri. Benjolan ditemukan pertama kali sekitar 2 bulan yang lalu, setelah dokter melakukan pemeriksaan, maka diputuskan untuk merujuk ke dokter spesialis bedah onkologi. Oleh dokter bedah onkologi disarankan untuk melakukan mamografi dan USG. Step I 1. Bedah onkologi : Ilmu bedah yang menangani masalah tumor. 2. SARARI : Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada payudara oleh diri sendiri untuk mengetahui adanya kelainan- kelainan. 3. Mammografi : Pembuatan rekaman film (radiograf) struktur payudara bagian dalam dengan melewatkan sinar x atau sinar gamma pada payudara untuk bekerja pada film yang secara khusus disensitisasi untuk mengetahui adanya kelainan. 4. USG: pencitraan struktur dalam tubuh dengna mencatat gemma gelombang ultrasonic yang diarahkan kedalam jaringan dan dipantulkan oleh bidang jaringan yang menghasilkan perubahan densitas. 1

Transcript of Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Page 1: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Sekenario 2 “ Benjolan Di Payudara”

Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan

keluhan, setelah melakukan SARARI terdapat benjolan di payudara kanan yang

semakin lama semakin bertambah besar dan disertai nyeri. Benjolan ditemukan

pertama kali sekitar 2 bulan yang lalu, setelah dokter melakukan pemeriksaan,

maka diputuskan untuk merujuk ke dokter spesialis bedah onkologi. Oleh dokter

bedah onkologi disarankan untuk melakukan mamografi dan USG.

Step I

1. Bedah onkologi : Ilmu bedah yang menangani masalah tumor.

2. SARARI : Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada payudara oleh diri sendiri

untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan.

3. Mammografi : Pembuatan rekaman film (radiograf) struktur payudara bagian

dalam dengan melewatkan sinar x atau sinar gamma pada payudara untuk bekerja

pada film yang secara khusus disensitisasi untuk mengetahui adanya kelainan.

4. USG: pencitraan struktur dalam tubuh dengna mencatat gemma gelombang

ultrasonic yang diarahkan kedalam jaringan dan dipantulkan oleh bidang jaringan

yang menghasilkan perubahan densitas.

Step II

1. Bagaimanakah anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan

berdasarkan kasus tersebut?

2. Bagaimana langkah-langkah SARARI ?

3. Apakah usia mempengaruhi adanya benjolan di payudara?

4. Tujuan mamografi dan USG?

5. Diagnosis banding dan Dignosis terkuat pada kasus?

1

Page 2: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

1. Anamnesis

I. Identitas

Nama               : -

Umur                : 45 tahun

Jenis kelamin   : Wanita

Alamat             : -

Pekerjaan         : -

II. Anamnesis

Fundamental four

RPS ( Riwayat Penyakit Sekarang )

Terdiri atas sacred seven :

1. Onset atau awitan

Menjelaskan kapan keluhan mulai dirasakan, secara mendadak atau

perlahan-lahan. Dalam skenario pasien mengalami keluhan sejak 2

bulan yang lalu.

2. Lokasi

Menjelaskan letak organ atau sistem mana yang mengalami keluhan.

Dalam skenario diketahui pasien merasakan keluhan di payudara kanan.

3. Kronologi

Menjelaskan bagaimana perkembangan mula terjadinya penyakit

sampai saat ini. Dalam skenario benjolan semakin hari makin berambah

besar.

4. Kualitas

Menjelaskan tentang sejauh mana gangguan yang dirasakan, separah

apa, ringan, berat atau sedang. Dalam skenario diketahui bahwa pasien

merasakan nyeri.

5. Kuantitas

Menjelaskan apakah keluhan yang dirasakan sampai menganggu

aktivitas sehari-hari atau mengganggu istirahat. Seberapa sering

gangguan timbul, terus-menerus atau kadang timbul kadang tidak.

2

Page 3: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Dalam skenario tidak ditemukan kuantitas keluhan yang dirasakan

pasien.

6. Faktor yang berpengaruh ( memperberat dan memperingan )

Hal-hal apakah yang memperberat atau memperingan keluhan yang

dirasakan pasien. Dalam skenario tidak diketahui apa saja faktor yang

mempengaruhi keluhan pasien.

7. Gejala penyerta

Keluhan lain yang dirasakan pasien, selain keluhan utama. Dalam

skenario tidak ditemukan gejala penyerta

RPD ( Riwayat Penyakit Dahulu )

Adakah penyakit lain yang diderita atau dulu pernah menderita penyakit

lain, misalnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan keluhan

pasien. Dalam skenario tidak diketahui riwayat penyakit dahulu.

RPK ( Riwayat Penyakit Keluarga )

Adakah keluarga yang mengeluh atau mempunyai penyakit seperti ini.

Atau adakah anggota kelurga yang mempunyai penyakit lain yang sudah

lama dan sulit untuk disembuhkan. Dalam skenario tidak diketahui riwayat

penyakit keluarganya.

RSE ( Riwayat Sosial Ekonomi )

Apakah pekerjaan pasien? Bagaimana lingkungan pekerjaannya? Dimana

rumahnya dan bagaimana keadaan lingkungan rumahnya? Bagaimana

kebiasaannya dan kluarganya? Dalam skenario pekerjaan pasien tidak

diketahui.

Pemeriksaan Fisik

Sebelum melakukan pemeriksaaan fisik harusMengajak pendamping lain.

Pemeiksaan fisik di lakukan sebagai dasar keadaan umum pasien dan keadaan

awal tumor saat diagnosa.

Pemeiksaan fisik meliputi:

Inspeksi, inspeksi dalam 4 posisi yaitu:

3

Page 4: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Bagian atas luar

Bagian atas dalam

Bagian bawah luar

Bagian bawah dalam

Yang meliputi ukuran, kontur, penampilan kulit apakah seperti kulit jeruk

( peau d’orange ) atau tidak dan bentuk lesung.

Inspeksi puting

Meliputi: ukuran puting, arah puting, inersi dan retraksi.

Palpasi

Palpasi jaringan payudara harus dalam posisi datar dan pasien terlentang.

Konsistensi: nodulantas fisiologik

Nyeri tekan: infeksi, nyeri tekan pramenstruasi.

Nodulus : perhatikan letak, ukuran dan bentuk.

Palpasi puting: pada kanker terjadi penebalan

2. SARARI

Sarari ada 3 langkah, yaitu:

a) Pemeriksaan di depan cermin

Berdirilah di depan cermin,sambil kedua tangan di letakkan di sisi

tubuh dan perhatikan kesimetrisan kedua payudara anda,lalu angkat

kedua lengan anda melewati kepala.perhatikan,apakah ada perubahan

bentuk di setiap payudara, apakah ada kerutan, lekukan, perubahan

ukuran/bentuk.

b) Pemeriksaan raba pada posisi berdiri

Untuk memeriksa payudara pada sebelah kanan gunakan tangan kiri

angkat lengan kanan anda ke belakang kepala. Gunakan 3 jari. Raba

daerah sekitar payudara dimulai dari ujung bagian luar dan secara

melingkar bergerak ke bagian puting. Lalu pencet puting secara perlahan

dan lihatlah apakah ada cairan aneh ( secret ) yang keluar ( darah, nanah,

cairan bening ).

4

Page 5: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

c) Pemeriksaan raba pada saat berbaring

Berbaringlah diatas permukaan yang keras, rasakan adanya

perubahan dengan cara berbaring. Letakkan bantal kecil dibawah bahu

kanan, tangan kanan dibawah kepala. Periksa payudara kanan dengan

tangan kiri dengan meratakan jari-jari secara mendatar untuk merasakan

adanya benjolan. Ratakan jari-jari tangan kiri pada payudara kanan dan

tekan secara lembut dengan gerakan memutar searah jarum jam.

3. Usia mempengaruhi adanya benjolan / tumor di payudara,resiko kanker

payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia. Setiap 10 tahun, resiko

kanker payudara meningkat 2x lipat. Kejadian puncak kanker payudara sendiri

terjadi pada usia 40-50 tahun. Dan berdasarkan penelitian, menyatakan bahwa

sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar

ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.

4. Tujuan dilakukan mammografi dan USG adalah

Untuk mengetahui suatu gangguan yang ada di payudara. Apa ada

karsinoma pada payudara.

Agar bisa menditeksi lebih dini.

Memperkuat diagnosis dokter untuk menentukan penyakit yang

diderita pasien.

5. Diagnosis Banding

Sebagian besar benjolan pada payudara bukanlah kanker. Benjolan pada

payudara dapat bersifat jinak dan ganas. Benjolan pada payudara tersebut

mungkin :

1) Kista sederhana

Kista adalah kantung berisi cairan yang dapat membesar dan nyeri saat

sebelum menstruasi. Kista payudara lazim terjadi pada wanita yang masih

memperoleh haid.

5

Page 6: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

2) Penyakit Fibrokistik Payudara

Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan berlebihan jaringan ikat payudara.

Kelebihan jaringan ikat ini dapat teraba sebagai benjolan. Selain jaringan

ikat juga sering terbentuk banyak kista di payudara.

3) Fibroadenoma mamae

Merupakan tumor jinak payudara yang paling sering dijumpai. Teraba

sebagai benjolan licin yang kenyal seperti karet dan mudah di gerakkan.

Lebih sering dijumpai pada wanita yang belum menopause. Perlu

pemeriksaan sesisi untuk menyingkirkan kemungkinan kanker. Bandingkan

sarkoma.

4) Karsinomaa in situ

Pertumbuhan masih terbatas pada organ intra epitelial, intraduktal dan

intralobuler.

Batas sel pada karsinoma lebih jelas dibanding sarkoma.

- Diagnosis pasti

Carcinoma Mammae

Kanker payudara adalah kanker yang paling sering pada perempuan

(diluar kanker kulit), walaupun kanker in i sangat jarang pada laki-laki.

Kanker payudara dapat muncul pada usia berapapun diluar masa kanak-

kanak, namun insidensnya rendah selama tiga dekade pertama dan

meningkat secara bertahap setelahnya.

Penyebab kanker payudara belum dapat ditentukan namun terdapat

beberapa faktor resiko yang telah ditetapkan, keduanya adalah lingkungan

dan genetik. Faktor-faktor yang berkaitan dengan peningkatan resiko

kanker payudara adalah tempat tinggal di negara berkembang bagian barat,

keadaan sosial ekonomi yang rendah, ras, riwayat penyakit payudara

proliferatif, awitan dini menarke, terlambatnya kelahiran anak pertama,

menopause yang terlambat, keadaan nulipara, terapi hormon eksogen,

terpajan radiasi dan faktor-faktor makanan (obesitas dan asupan alkohol

yang tinggi).

6

Page 7: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Step IV

Skema

Step V

1. Anatomi dan histologi payudara

2. Anamnesis

3. PF generalis dan localis

4. Diagnosis banding

5. Patogenesis neoplasma

6. Faktor resiko ca mammae

7. Klasifikasi tumor

7

Wanita 45 thn

SARARI

Benjolan Payudara

Cara

Manfaat

Puskesmas

Onkologi

Mammografi & USG USG

Diagnosis Sementara

Page 8: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Step VII

1.a) ANATOMI PAYUDARA

Mamma merupakan kelenjar asesiris kulit yang berfungsi menghasilkan

susu. Mamma terdapat pada laki-laki dan perempuan. Bentuk mamma sma pada

laki-laki dan perempuan yang belum dewasa. Papilla mammaria kecil dan

dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna gelap, disebut areola mamma.

Jaringan mamma tersusun atas sekelompok kecil isitem saluran yang terdapat

didalam jaringan penyambung dan bermuara di daerah areola.

Pada masa pubertas, glandla mammaria perempuan lambat laun membesar

dan akan berbentuk setengah lingkaran. Pembesaran ini diduga disebabkan oleh

pengaruh oleh hormon-hormon ovarium. Salurannya memanjang, meskipun

demikian pembesaran memanjang, meskipun demikan pembesaran kelenjar

terutama disebabkan karena penimbunan lemak. Dasar mamma terbentang dari

iga kedua smapai keenam dan dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris

media. Sebagian besar glandula mammaria terletak didalam fascia procesus

axillaris. Meluas ketas dan lateral, menembus fascia profunda pada pinggir caudal

musculus pectoralis major dan sampai ke axilla.

Setiap payudara terdiri dari 15-20 lobus, yang tersusun radier dan berpusat

pada papilla mammaria. Saluran utama dari setiap lobus b ermuara dipapilla

mammaria, dan mempunyai ampilla yang melebar tepat sebelum ujungnya, dasar

papilla mammaria dikelilingi oleh areola, tonjolan-tonjolan halus pada areola

diakibatkan oleh kelenjar areola dibawahnya.

Lobus-lobus kelenjar dipisahkan oleh spta fibrosa. Septa dibagian atas

kelenjar berkembang dengan baik dan terbang dari kulit sampai fascia profunda,

dan berfungsi sebagai ligamenum suspensorium. Glandula mammaria dipisahkan

dari fascia profunda yang membungkus otot dibawahnya oleh spatium

tetromammaria yang berisi jaringan ikat jarang.

8

Page 9: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Pada perempuan muda, payudara cenderung menonjol kedepan dari dasar

yang sirkular, pada perempuan yang lebih tua payudara cenderung menggantung.

Payudara mencapi ukuran maksimal selama masa laktasia.

Perdarahan Arteri :

Mamma mendapatkan darah dari rami perfprans arteriae thoracicae internae dan

arteriae intercostales. Arteriae axillaris juga mengalirkan darah ke glandula

mammaria, yaitu melalui cabang-cabangnya, arteriae thoracicae lateralis dan

arteriae thoracoacromiales.

Vena : vena mengikuti arteriae

Aliran limfe

Aliran limfe glandula mammaria penting sekali di klinik mengigat sering

timbulnya kanker pada glandula ini dan penyebaran se-sel ganas sepanjang

pembuluh limfe menuju ke kelenjar limfe. Aliran limfe mammaeria dibagi

menjadi beberapa kuadran. Kuadran lateral mengalirkan caoran limfenya ke nodi

axillaris anterior/kelompok pectoralis (terletak tepat posterior terhadap pinggir

bawah musculus pectorales major). Kuadran medial menggalirkan cairan limfnya

melalui pembuluh-pembuluh yang menembus rongga peitercostalis dan masuk

kedalam kelempok nodi dithoracales luternae (terletak didalam cavitas thoracis

dosepanjang arteriathoracica interna). Berupa pembuluh limf mengikuti ateriale

intercostales posteriores dan mengalirkan cairan limfe ya keposterior kedalam

nodi intercostales posrerioses (terletak disepanjang arteriae intercostales

posteriores). Beberapa pembuluh berhubungan dengan pembuluh limf dari

payudara sisi yang lain dan berhubungan juga dengan kelenjar didinding anterior

abdomen.

9

Page 10: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

b) HISTOLOGI PAYUDARA

Setiap payudara terdiri atas 15-25 lobus tubuloalveolar yang berfungsi

untuk menghasilkan ASI.  Setiap lobus terpisah oleh dense connective tissue

(jaringan pengikat interlobular) & adipose tissue.

Dan setiap lobus terdiri dari lobulus-

lobulusSetiap Lobulus dipisahkan oleh jaringan pengikat intralobular Lactiferous

duct berdiameter 2-4,5 cm. Bermuara secara terpisah nipple yang memliki 15-25

openings berdiameter 0,5mm. Struktur

histologis mammary glands dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, status,fisiologis.

10

Page 11: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Lactiferous sinuses tersusun atas stratified squamous epithelium pada

external openings. Epitel ini segera berganti menjadi stratified columnar

atau cuboidal epithelium. Lining dari lactiferous ducts & terminal ducts

disusun oleh simple cuboidal epithelium yang dilapisi myopithelial cells.

Connective tissue yang mengelilingi alveoli mengandung banyak

lymphocytes dan plasma cells. Plasma a cells meningkat pesat pada akhir

kehamilan berperan dala sekresi immunoglobin A.

Struktur histologis mengalami perubahan pada menstrual cycle,yaitu

terjadi proliferasi sel-sel duktus di sekitar waktu ovulasi mencapai peak

akumulasi air pada connectivetissue saat premenstrual phase menimbulkan

pembesaran pada payudara.

Nipple berbentyk kerucut,berwarna pink/coklat muda/coklat tua. Bagian

luarnya di lapisi keratinized stratified squamus epithelium & langsung

berhubungan dengan kulit di sekitarnya. Banyak terdapat sensori nervy

endings.

Areola merupakan area kulit berpigmen di sekitar nipple.Warnanya semak

in gelap saat kehamilan karena akumulasi melanin, warnanya lebih cerah

setelah melahirkan tapi jarangdapat kembali ke warna semula.

Sekresi dilakukan oleh kelenjar yang dilapisi oleh membran basalis,

mioepitel dan epitel kuboid selapis/epitel torak selapis yang rendah, lalu ke duktus

alveolaris yang di lapisi epitel kuboid berlapis, kemudian bermuara ke duktus

laktiferusyang berakhir pada puting susu.

Ada 3 hal fisologik yang memepengaruhi payudara yaitu :

Pertumbuhan dan involusi berhubungan dengan usia

Kelenjar payudara berasal dari penebalan epidermis. Menjelang

menarche, maka pertumbuhan bertambah dengan dibentuknya

percabangan duktus dan proliferasi stroma dan duktus terminal

yang kecil tumbuh menjadi alveolus-alveolus. Pada saat

menopause, payudara mengecil dan kurang padat.

11

Page 12: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Pada usia ini tampak pengurangan jumlah dan besarnya lobulus

serta tampak pertambah jaringan elastik. Struktur kelenjar

menghilang dan hanya tampak duktus saja, seperti payudara pria.

Perubahan berhubungan karena siklus haid

Sama dengan endometrium maka payudara juga dipengaruhi silus

haid. Pada masa proliferasi, setelah haid, pengaruh setrogen yang

menigkat mengakibatkan proliferasi duktus dan epitel alveolus,

duktus melebar dan hipertrofik. Setelah ovulasi, akibat pengaruh

progesteron, stroma menjadi sembab dan pertambah selnya. Pada

masa haid, akibat kadar estrogen dan progesteron yang menurun,

menjadi kerusakn sel epitel, atrofi jaringan ikat, edema jaringan

intestisium menghilang, pengecilan duktus dan kelenjar.

Perubahan karena kehamilan dan laktasi

Beberapa saat setelah konsepsi, akibat kehamilan akan tampak

pada payudara. Payudara akan menjadi panuh dan padat. Kelenjar

payudaraan memebesar oleh karena lobulus ukuran dan jumlahnya

bertambah. Jaringan payudara seluruhnya terdiri atas unsur

kelenjar, sehingga penyerupai pancraes, sedangkan stroma hanya

sedikit. Kelenjar dilapisi oleh epitel kuboid selapis dan pada

trimester ketiga tampak adanya sekret.vakuol lemak tampak dalam

sel,dan segera setelah partus sekresi susu terjadi. Setelah masa

laktasi selesai, maka akan terjadi atrofi kelenjar, duktus mengecil

dan seluruh payudara akan memgecil lagi.

12

Page 13: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

2. ANAMNESIS

I. INDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.H

Umur : 45 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Agama : islam

Alamat : semarang

II. ANAMNESA

- Keluhan Utama : benjolan di payudara kanan

- Keluhan tambahan : terasa nyeri di tekan atau tidak ditekan

- Riwayat penyakit sekarang

Benjolan ditemukan sekitar 2 bulan lalu disertai rasa nyeri dan

semakin lama makin membesar

Tanyakan adakah perubahan siklus menstruasi

o Berubah dengan daur menstruasi

Mengarah ke : fisiologi, tegangan pramenstruasi

Penyakit fibrokistik

o Tidak tergantung daur menstruasi

Mengarah ke : fibroadonema/ tumor jinak

Tumor ganas atau infeksi

Tanyakan bagaimana benjolan dipayudaranya

o Permukaan keras dan licin ,Mengarah ke :

fibroadonema

kista

o Permukaan keras dan berbenjol, mengarah ke :

carsinoma

Inflamasi

non infektif

o Permukaan kenyal, mengarah ke : fibrokistik

13

Page 14: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

o Permukaan lunak, mengarah ke : lipoma

Tanyakan bagaimana perubahan kulit di payudara

o Bercak, mengarah ke : karsinoma

o Benjolan kelihatan spt kista , mengarah ke :

karsinoma/fibroadonema besar

o Seperti kulit jeruk diatas benjolan, mengarah ke :

kanker

o Kemerahan, mengarah ke : infeksi

Tanyakan kelainan puting/ aerola

o Mengarah ke retraksi fibrosis karena kanker

o Infeksi baru karena kanker

o Ekskema unilateral : penyakit paget (tanda khas pada

kanker)

Keadaan cairan, mengarah ke : papiloma intraduktuli

Tanyakan apakah nyeri terus menerus

Tanyakan adakah benjolan lain

Tanyakan adakah gejala lain seperti penurunan berat badan,

nyeri punggung, sesak nafas.

- Riwayat penyakit dahulu

Adakah benjolan payudara sebelumnya, ( jika iya, kapan?

Pernah diterapi? Terapinya apa? Masektomi, eksisi lokal,

radiotherapi, rekonstruksi payudara)

Adakah riwayat penyakit serius lain yang pernah diderita? Spt

hipertensi, alergi, obesitas atau pernah menderita tumor

Bagaimana riwayat kehamilan?

Pernahkah menjalani laktasi?

Riwayat menstruasi? Menorchen , menopause

Pernahkan mengkonsumsi obat-obatan dalam waktu dekat?

Gangguan hormonal

14

Page 15: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Riwayat KB? Pernikahan?

- Riwayat keluarga

Curiga faktor genetik

- Riwayat sosial

Pekerjaan, lingkungan, gaya hidup, pola makan,

merokok,minuman alkohol ?

3. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis

a. Keadaan umum : tampak kesakitan/tidak?

b. Kesadaran : compos mentis

c. Berat badan : -

d. Tinggi badan : -

e. Vital sign

Tekanan darh : 120/80

Nadi : 100-60 x/menit

Irama nadninya teratur/tidak?

Teraba kuat/lemah?

Pernafasan : 16-24 x/menit

Suhu tubuh : 36oc-37oc

1. Kepala

Normal/mesocephal?

Simetris/tidak?

tidak ada deformitas?

15

Page 16: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

rambut hitam distribusi merata?

tidak mudah dicabut?

tidak rontok?

tidak nyeri tekan?

tidak oedem facial?

2. Mata

Sklera ikterik/tidak?

Ukuran pupil melebar/mengecil?

Conjungtiva pucat/tidak?

Reflek cahya pupil?

3. Hidung

Simetris/tidak?

Adakah septum deviasi?

Adakah cairan yang keluar?

Nafas cuping hidung/tidak?

Adakah deformitas?

Adakah rinore/discharge?

4. Telinga

Adakah otore?

Adakah deformitas?

Adakh benjolan?

Adakah cairan yang keluar?

Tekan tragus, adakah nyeri tekan?

Tekan procesus mastoid, adakah nyeri tekan

5. bibir

apakah pucat, siaosis?

Apakah bibir kering?

Lidah kotor/tidak?

6. Gigi

Adakah karies?

16

Page 17: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Adakah missing?

Adakah tomatitis?

7. Faring

Apakah hiperemis?

Tosil, membesar/tidak?

8. Leher

Adakah benjolan?

Adakah deviasi trachea?

Kelenjar Thyroid membesar/tidak?

Lnn membesar/tidak?

9. jantung

Inspeksi : IC tidak terlihat

Palpasi : IC teraba tidak kuat angkat di SIC V linea mid

clavicula sinistra

Perkusi : pemeriksaan letak jantung

Kanan atas : SIC IV linea mid clavicula sinistra

Kiri atas : SIC IV parasternalis sinistra

Auskultasi : BJ I lebih keras daripada II, reguler, tidak ada

gallop, tidak ada bising

10. thorax

Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak nampak ada

ketinggalan gerak nafas

Palpasi : tidak ada ketinggalan gerak, fremitus suara D = S.

Perkusi : sonor seluruh lapang paru kanan dan kiri

Auskultasi : Suara dasar vesikuler, tidak ada Suara

tambahan

11. Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : cembung (gemuk), tidak terlihat darm steifung,

tidak terlihat darm contour, tidak ada sikatrik

Auskultasi : peristaltik (+) normal

17

Page 18: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan di seluruh lapang

perut, hepar teraba 2 jari bac dextra, tepi tumpul konsistensi

lunak, lien tak teraba

Perkusi : tymphani, tidak asites, pemeriksaan shifting

dullness (-)

12. Pemeriksaan Costovertebrae

Inspeksi : tidak ada deformitas

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : tidak ada nyeri ketok

B. Teknik Pemeriksaan Fisis Lokalisasi Payudara :

1. Posisi Duduk

Lakukan inspeksi pada pasien dengan osisi tangan jatuh bebas ke samping

dan pemeriksa berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi.

Perhatikan keadaan payudara kiri dan kanan, simetris/tidak ; adakah

kelainan papilla , letak dan bentuknya, retraksi puting susu, kelainan kulit

berupa peau d’oranges,dimpling, ulserasi atau tanda tanda radang.

Lakukan juga dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat

apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau

adakahbagian yang tertinggal, dimpling dan lain lain.

2. Posisis Berbaring

Sebaiknya dengan punggung diganjal bantal, lakukan palpasi mulai dari

kranial setinggi iga ke-2 sampai ddistal iga ke-6, serta daerah subaerolar

dan papilla atau dilakukan secara sentrifugal, terakhir dilakukan

penekanan daerah papilla untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.

Tetapkan keadaan tumornya , yaitu lokasi tumor berdasarkan

kuadrannya ; ukuran, konsitensinya , batas tegas/tidak ; dan mobilitas

terhadap kulit, otot pektoralis, atau dinding dada.

3. Pemeriksaan KGB regional di daerah :

a. Aksila, yang ditentukan kelompok kelenjar :

18

Page 19: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Mammaria eksterna di anterior, di bawah tepi otot pektoralis

Subskapularis di posterior aksila

Sentral di pusat aksila

Apikal di ujung atas fasia aksilaris

b. Supra dan infraklavikula, serta KGB leher utama

4. Organ lain yang diperiksa untuk melihat adanya , metastatis yaitu hepar ,

lien, tulang belakang, dan paru. Metastatis jauh dapat bergejala sebagai

berikut :

a. Otak : nyeri kepala, pusing, mual, muntah, epilepsi, ataksia,

paresis, paralisis

b. Paru : efusi, sesak napas

c. Hati : kadang tanpa gejala, massa ikterus obstruksi

d. Tulang : nyeri, patah tulang.

5.PATOGENESISI NEOPLASMA

Menurut ICD-10, WHO 1992, neopalsma dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :

1. Neoplasma ganas

2. Neoplasma in situ

3. Neoplasma jinak

4. Neoplasma sifat tidak tentu dan tidak tentu

19

Page 20: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

20

Jaringan Labil

( Seperti sum-sum tulang cepat bermitosis)

Otot, Jantung & Saraf

(Sedikit bermitosis)

Represor Gen (Menghentikan Politerasi sewaktu-waktu cth: PS3, krev-1/rap1A Gas-1 sbg

kontrol)

Siklus Sel Rusak

Sel tumbuh secara tidak terkontrol

NEOPLASMA

Poliferasi diatur oleh

gen / DNA

Multifaktor Siklus Sel normal

Page 21: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Patogenesis Terjadinya Carcinoma (Karsinogenesis)Model klasik

karsinogenesis membagi proses menjadi 3 tahap: inisiasi, promosi,

progresi.Inisiasi adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang

menjadi permanen dalamDNA sel. Promosi adalah suatu tahap ketika sel mutan

berproliferasi. Progresi adalahtahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau

lebih karakteristik neoplasma ganasseiring berkembangnya tumor, sel menjadi

lebih heterogen akibat mutasi tambahan.Selama stadium porgresif, massa tumor

yang meluas mendapat lebih banyak perubahanyang memungkinkan tumor

mnginvasi jaringan yang berdekatan, membentuk pasokandarah sendiri

(angiogenesis), penetrasi ke pembuluh darah, dan bermetastasis untuk membentuk

tumor sekunder (Price dan Wilson, 2006).Dalam kondisi fisiologis normal,

mekanisme sinyal sel yang memulai proliferasi seldapat dibagi menjadi langkah-

langkah sebagai berikut:

(1) factor pertumbuhan, terikat pada reseptor khusus pada permukaan sel;

(2) reseptor factor pertumbuhan diaktifkanyang sebaliknya mengaktifkan

beberapa protein transduser;

(3) sinyal ditransmisikanmelewati sitosol melalui second messager menuju inti

sel;

(4) factor transkripsi inti yangmemulai pengaktifan transkripsi asam

deoksiribonukleat (DNA).Ketika keadaan menguntungkan untuk

pertumbuhan sel, sel terus melalui fase replikasisel, Siklus sel tersebut dibagi

menjadi empat fase: G1 (gap 1), S (sintesis), G2 (gap 2),dan M (mitosis). Sel

tidak aktif yang terdapat dalam keadaan tidak membelah disebut G0. Proses

dasar yang sering terdapat pada semua neoplasma adalah perubahan gen

yangdisebabkan oleh mutasi pada sel somatik. Ada empat golongan gen yang

memainkan peranan penting dalam mengatur sinyal mekanisme faktor

pertumbuhan dan siklus sel itusendiri, yaitu protoonkogen, gen supresi tumor,

gen yang mengatur apoptosis, dan genyang memperbaiki DNA.

21

Page 22: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

♣ Protoonkogen, berfungsi untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan

normaldan pembelahan sel. Sel yang memperlihatkan bentuk mutasi dari gen

ini disebutonkogen dan memiliki kemungkinan yang besar untuk berkembang

menjadi ganas setelah pembelahan sel dalam jumlah yang terbatas.

♣ Gen-Gen Supresor Tumor, berfungsi untuk menghambat atau “mengambil

kerusakan” pada pertumbuhan sel dan siklus pembelahan. Mutasi pada gen

supresor tumor menyebabkan sel mengabaikan satu atau lebih komponen

jaringan sinyal penghambat,memindahkan kerusakan dari siklus sel dan

menyebabkan angka yang tinggi dari pertumbuhan yang tidak terkontrol¬–

kanker. Neoplasia adalah akibat dari hilangnyafungsi kedua gen supresor

tumor. Gen supresor tumor Rb yang menyandi protein pRb penting untuk

mengontrol siklus sel (master brake) pada titik pemeriksaan G1-S,sedangkan

gen TP53 (yang mengkode untuk protein p53) adalah emergency brake di

titik  pemeriksaan G1-S namun biasanya tidak dalam perjalanan replikasi

normal. Tapi bilaterjadi kerusakan DNA, p53 akan memengaruhi transkripsi

untuk menghentikan siklussel (melalui ekspresi p21). Jika kerusakan terlalu

berat, maka p53 merangsang apoptosis.

 

Contoh lain gen supresor tumor adalah BRCA1 dan BRCA2 yang berkaitan

dengankanker payudara dan ovarium.

♣ Gen-Gen yang Mengatur Apoptosis. Kerja gen ini mengatur apoptosis,

denganmenghambat apoptosis, mirip dengan gen bcl-2, sedangkan yang lain

meningkatkanapoptosis (seperti sebagai bad atau bax).

♣ Gen-Gen Perbaikan DNA. Mutasi dalam gen perbaikan DNA dapat

menyebabkankegagalan perbaikan DNA, yang pada gilirannya

memungkinkan mutasi selanjutnya padagen supresor tumor dan

protoonkogen untuk menumpuk. (Price dan Wilson, 2006)

22

Page 23: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

4 . DIAGNOSIS BANDING

No Diagnosis banding Karakteristik Penyebab

1 Kista Padat, dpt digerakkan,

Nyeri

Fluktuasi hormon shg terbentuk

kantung berisi cairan

2 Fibroadenoma Padat, Kenyal, dapat

digerakkan, Tidak

nyeri

Pertumbuhan abnormal

3 Penyakit Fibrokistik Difus, Batas tidak jelas distorsi payudara

4 Carsinoma

Mammae

keras, berbenjol,

melekat

Pertumbuhan abnormal

5 Peradangan

a. Nekrosis Lemak Gumpalan lemak

tunggal

benturan sehingga lemak mati

b. Mastitis bengkak, tidak

berbatas tegas, merah

Radang sehingga kapiler terisi darah

23

Page 24: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Kista

Fibroadenoma

CA Mammae

Mastitis

24

Page 25: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

6. FAKTOR RESIKO

Sampai saat ini belum diketahui penyebab utama munculnya kanker payudara.

Namun ada beberapa faktor resiko yang erat kaitannya dengan terjadinya kanker

payudara, yaitu :

a.Umur

Meningkatnya resiko kanker payudara sejalan dengan bertambahnya umur.

Wanita yang paling sering terkena kanker payudara adalah di atas 40 tahun,

meskipun demikian tidak berarti wanita dibawah usia tersebut tidak mungkin

terkena kanker payudara, hanya kejadiannya lebih rendah dibandingkan dengan

wanita diatas 40 tahun.

b. Riwayat Perkawinan

Riwayat perkawinan dihubungkan dengan paritas, umur melahirkan anak pertama

dan riwayat menyusui anak. Tidak kawin mempunyai risiko 2-4 kali lebih tinggi

daripada wanita yang kawin dan tidak punya anak. Wanita yang melahirkan anak

pertama setelah usia 35 tahun risikonya 2-4 kali lebih tinggi daripada wanita yang

melahirkan anak pertama di bawah usia 35 tahun. Menurut penelitian Lapau, dkk

di Jakarta menunjukan wanita yang tidak kawin risikonya2,7 kali lenih tinggi

daripada wanita yang kawin dan mempunyai anak.Wanita yang tidak menyusui

anaknya mempunyai risiko kanker payudara dibandingkan wanita yang menyusui

anaknya. Fungsi hormon prolaktin adalah menstimulir terjadinya laktasi sehingga

kelenjar payudara berfungsi dengan normal dan menstimulasi sekresi hormon

progesterone yang bersifat melindungi wanita terhadap kanker payudara.

c. Usia menarche dini

Bila haid pertama datang sebelum usia 12 tahun, maka wanita akan mengalami

sirkulasi hormon estrogen sepanjang hidupnya lebih lama. Hormon estrogen dapat

25

Page 26: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

merangsang pertumbuhan duktus dalam kelenjar payudara. Keterpajanan lebih

lama dari hormon estrogen dapat menimbulkan perubahan sel-sel duktus dari

kelenjar payudara. Perubahan tersebut dapat berupa hipertropi dan proliferasi

yang abnormal sehingga akhirnya dapat berubah menjadi kanker. Menarche

kurang dari 12 tahun mempunyai risiko 1,7-3,4 kali lebih tinggi dari pada wanita

dengan menarche datang pada usia normal yaitu lebih dari 12 tahun.

d. Menopause Terlambat

Wanita yang mengalami masa menopausenya terlambat lebih dari 55 tahun,

risikonya 2,5 hingga 5 kali lebih tinggi dari pada wanita yang masa

menopausenya kurang dari 55 tahun. Penelitian Azamris di Rumah Sakit

Dr.M.Djamil Padang tahun 1998-2000 Faktor menopause didapatkan memiliki

risiko 1,89 kali (CI 1,71- 2,06). Hal ini menunjukkan bahwa kanker payudara

lebih sering mengenai wanita usia menopause.

e. Menderita Tumor Jinak Payudara

Wanita yang pernah operasi tumor jinak payudara risikonya 2,5 kali lebih tinggi

daripada wanita yang tidak pernah memiliki tumor jinak payudara. Wanita dengan

karsinoma satu payudara mempunyai peningkatan risiko menderita karsinoma

pada payudara sisi yang lain.

f. Riwayat Keluarga

Wanita yang memiliki anggota keluarga penderita kanker payudara (ibu, saudara

perempuan ibu, adik atau kakak perempuan) risikonya 2-3 kali lebih tinggi

daripada wanita yang tidak memiliki anggota keluarga penderita kanker payudara.

Risiko bagi keluarga wanita dari seorang wanita yang menderita kanker hanya

pada satu payudara sedikit lebih besar dibandingkan populasi wanita yang tidak

menderita kanker.

g. Obesitas10,28

26

Page 27: Blok-6 LapTut-2 Benjolan Di Payudara Dx-CA-Mamae Belum Jadi

Orang dewasa yang memiliki berat badan berlebihan (obesitas) berisiko terhadap

kanker payudara. Risiko ini disebabkan oleh lemak yang berebihan dalam darah

meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sehingga akan meningkatkan

pertumbuhan sel-sel kanker. Menurut laporan Nagi dan Lee moffit yang dikutip

oleh Luwia ( 2004) menunjukan bahwa perempuan yang mengalami peningkatan

berat badan pada usia 30 tahun, dan yang lemak tubuhnya lebih banyak berada

ditubuh bagian atas, tidak hanya memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker

payudara, tetapi juga memiliki risiko yang lebih besar untuk meninggal akibat

kanker itu.

h. Konsumsi Makanan Tinggi Lemak

Wanita yang sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak, risikonya 2 kali lebih

tinggi dari yang tidak sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak.

i. Alkohol dan rokok

Wanita peminum alkohol berisiko 5 kali lebih tinggi daripada wanita tidak

peminum alkohol. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa alkohol dapat

meningkatkan estrogen sedangkan wanita perokok berisiko 2 kali lebih tinggi

daripada wanita tidak perokok.

DAFTAR PUSTAKA

Davey, Patrick, 2006. Kanker Payudara. Dalam: Davey, Patrick, ed. At a Glance

Medicine. Jakarta : Penerbit Erlangga, 341.

Masjoer,Arif,Suprohaitu,dkk.2000.Kapita SlektaKedokteran.jilid;2.Jakarta:Media

Aesculapius.FKUI

Hirmawan,Sutisna,dr.Patologi.Jakarta:FKUI

Sukardja,I dewa Gede.2000.Onkologi Klinik.Surabaya: airlangga unvercity press

Snell,Richard.2006.Anatomi Klinik.Jakarta: EGC

27