blok 21 modul 1

61
Tutorial I Blok 21 Kelompok 18

description

pityriasis versicolor

Transcript of blok 21 modul 1

PowerPoint Presentation

Tutorial I Blok 21Kelompok 18Terminologi Mikosis : infeksi jamur yang terdapat pada manusia dan hewanMikosis superfisial infeksi jamur superfisial yang disebabkan oleh kolonisasi jamur atau ragi Mikosis kutan jamur yang menyerang pada daerah superfisial yang terkeratinisasi yaitu kulit rambut kuku. Tidak ke jaringan yang lebih dalam

Mikosis subkutan : Infeksi oleh jamuryang mengenai kulit, mengenai lapisan bawah kulit meliputi otot dan jaringan konektif(jaringansubkutis) dan tulang (Mycetoma,Kromoblastosis, Sporotrichosis)Mikosis sistemik : Adalah infeksi jamur yang mengenai organ internal dan jaringan sebelah dalam. (Parakoksidiomikosis,Kokodiodomikosis, Hitoplasmosis dan Blastomikosis)Pitiriformis: skuama halus seperti ptyriasis

Histologi kulit Ghaluh ajeng rp1210164

Penyebab dan Pembagian Infeksi Jamur Superfisialishttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7902/http://www.medic8.com/healthguide/allergies/mould-allergies/mycoses.htmlhttp://repository.usu.ac.id

MIKOSISMikosis dalamSuperfisialis &DermatophytesNon - DermatophytesTricophytonMicrosporumEpidermophytonMalassezia furfurClasdoporium werneckiiPiedraiaTrichosporon beigeliiLokasiPatogenesisVirulensiCutaneus &Sub-CutaneusDermatophytesPunya zat pencerna keratin : Stratum corneum Stratum basalisNon - DermatophytesTidak punya zat pencerna keratin : Stratum corneumSuperficialis- Pada kulit, tidak masuk ke organ lebih dalam, bisa inflamasi / tidak tergantung jenis jamurnya

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7902/

T. corporis

T. cruris

T. rubrum

P. versicolor

Tinea nigraDERMATOPHYTESNON - DERMATOPHYTESDermathopytesTricophyton :T. Rubrum, T. mentagrophytes, T. schoenleinii, T. tonsuransMicrosporumM. canis, M. gypseum, M. audouiniiEpidermophytonE. floccosumNon DermathopytesMalassezia furfur Pityriasis versicolorExophiala werneckii Tinea nigraPiedraia hortae Piedra hitamTrichosporon beigelii Piedra putih

TineaPityriasis VersicolorMikosis superficialisdermatofitaNon-dermatofitaPityriasis versicolordefinisiPityriasia versicolor adalah infeksi jamur superfisial pada kulit yang disebabkan oleh Malassezia furfur atau Pityrosporum orbiculare dan dintandai dengan adanya bercak putih di kulit,skuama halus disertai rasa gatal. Predileksi : wajah,leher,badan,lengan atas,ketiak, paha, dan lipatan paha.taksonomiPhillum : basidiomycotaSubphyllum : ustilaginomycotaClass : exobasidiomycotaOrder : malassezialesFamily : malasseziaSpesies : ada 14 spesies lipofilik :Malassezia furfur : yeast forming filamentPityrosporum ovale/ orbiculare : yeast tidak dlm bntuk filamenetiologiMalassezia furfur yg identik morfologi dan imunofloresensi indirek dgn Pityrosporum orbiculare.

Prevelensi : 50% lebih tinggi didaerah tropis yang bersuhu hangat dan lembabepidemiologiPenyakit universal tetapi banyak dijumpai didaerah tropis karena lembab dan tinggi temperaturnya.Semua umur terutama remaja, terbanyak pada usia 16-40 thnPria=wanitaDiindonesia frekuensinya tinggiFaktor risikoKulit berminyakPerubahan hormonalKeringat berlebihanImmunosuppression, yaitu ketidakmampuan sistem imun untuk melindungi tubuh dari jamurPenggunaan obat-obat tertentu

morfologiPertumbuhannya pada kulit berupa kelompok sel bulat,bertunas,berdinding tebal, dan memiliki hifa yang berbatang pendek dan bengkok, biasanya tdk ada tnda patologik selain sisik halus sampai kasar.2 bentuk yang sering dijumpaiMakuler : bercak agak lebar, skuama diatasnyaFolikuler : tetesan air, sering disekitar rambutPatogenesis,Patofisiologi,Gejala KlinisPitryasis versicolorTextbook of microbiology & immunology 2nd ed. Subhasti parijaSherris Medical MicrobiologyFitzpatricks Dermatology in General MedicineActasdermo.orgCmr.asm.org22Faktor Predisposisi :Kelembapan tinggi,Suhu tinggi,CO2 tinggi,Hiperhidrosis,Kontrasepsi oral,Corticosteroid oral, Cushing Syndrome,Imunosupresi,Malnutrisi,Genetik,HygienePerubahan yeast(saprofitik) mycelial form (parasitik)HipopigmentasiHiperpigmentasiPredileksi : Batang tubuh atas (abdomen, dada, punggung), leher, lengan atasPerubahan warna dan skuamaMalassezia furfur adalah flora normal kulitterutama bagian tubuh yang banyak kelenjar sebaseaDustlike/furfuraseusFragilitas stratum corneum

Melanin Hiperpigmentasiproduksi melanin dari L 3,4 dyhydroxyphenilalanine (L-DOPA)dari genus Malassezia yang berpigmenCycloserin HiperpigmentasiHambat triptofan aminotransferase hambat L-triptofan indol piruvat

24

DD, DB, DKANAMNESISFR : PEKERJAAN CUCI GOSOK PAKAIAN DARI PAGI-SORE KULIT LEMBAB BERKERINGATGK : - LESI MAKULA HIPOPIGMENTASI BERSKUAMA PADA PUNGGUNG,BAHU & LENGAN ATAS BILATERAL - GATAL BERTAMBAH KETIKA BERKERINGATP.FISIKSTATUS DERMATOLOGIKUSMAKULA HIPOPIGMENTASI LOKASI PUNGGUNG & BAHU LENGAN ATAS BILATERAL, BERBATAS TEGAS, UKURAN LENTIKULAR SAMPAI PLAKAT, SUSUNAN SEBAGIAN KONFLUENS SEBAGIAN DISKRET, DAN BERSKUAMA HALUS PITIRIASIFORMISP.PENUNJANGFLUORESENSI KUNING EMAS PEMERIKSAAN DG LAMPU WOODPEMERIKSAAN KOH HIFA PENDEK & SPORA ( SPAGHETTI & MEAT BALLDASAR DIAGNOSISDIAGNOSIS BANDINGPITYRIASIS VERSICOLORMORBUS HANSEN PITYRIASIS ALBAETIOLOGIMalassezia furfurMycobacterium lepraeTidak diketahui GEJALAmakula hipopigmentasi/coklat muda dengan skuama pada permukaan,bentuk tidak teratur ,batas tegasGatal, muncul saat berkeringatLokasi lesi : punggung atas dan dada yang dapat meluas ke leher & lengan- makula hipopigmentasi, berbatas tegas, Penebalan saraf tepi, rasa nyeri +/- dan gangguan fungsi saraf +/-Lokasi Lesi : saraf perifer(primer),kulit,otot,tulang (sekunder)- Makula hipopigmentasi batas tidak tegas ,dg skuama halus, bentuk bulat atau oval- Tidak gatalpaling sering pada anakLokasi lesi : pipi, mulut, dagu,dahi, lengan, dan paha bagian atasPEMERIKSAANP. KOH hifa pendek & spora ( spaghetti & meat ballP. dg lampu woodfluoresensi kuning emasP. KOH (-)P. Dg lampu Wood tidak ada fluoresensiP. Histopatologi dermatitis granulomatous dg banyak mikobakteri P.KOH (-)P. dg lampu wood tidak ada fluoresensiP.histopatologi tidak ditemukan melanin di str.basal, hiperkeratosis, & parakeratosishttp://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/861/diagnosis/differential.html

Etio : ptiriasis alba Diduga krn dermatitis, fotosensitifitas, jamur & bakteri, dan perubahan pasca inflamasi

28

PITYRIASIS VERSICOLOR

MORBES HANSEN

PITYRIASIS ALBA

BEFOREAFTERDIAGNOSIS KERJAPITYRIASIS VERSICOLORPemeriksaan PenunjangPemeriksaan PenunjangSinar ultraviolet (360 nm) hitam diarahkan ke lesi (10-15 cm) lalu akan dipantulkan berdasarkan perbedaan berat molekul metabolit organisme penyebab sehingga menimbulkan indeks bias berbeda, dan menghasilkan pendaran warna tertentu.Hasil: kuning pucat/kuning kehijauan,merah mudaPemeriksaan Wood lamp

MikroskopikBersihkan kulit dengan kapas alkohol 70% dikerok dengan scalpel steril KOH 10% + Parker ink (methylene blue) untuk visualisasi yang lebih baik mikroskopHasil : Spora dan hifa spaghetti and meatballs

KulturMenggunakan SDA(sikloheksamid) + lipid Dixons agar (glycerol mono-oleate)Temperatur max = 35-37CHasil : krim kekuningan, halus, dapat mengkilap

Dermatoterapi Infeksi Jamur pada KulitInfeksi sistemik : amfoterisin B, flusitosin, azol (ketokonazol, itrakonazol, flukonazol, & vorikonazol), & ekinokandin (kaspofungin, mikafungin, & anidulafungin)Infeksi dermatofit & mukokutan : griseofluvin, nistatin, klotrimazol, mikonazol, oksikonazol, sulkonazol, terkonazol, tiokonazol, tolnaftat, naftilin, & terbinafinLain2 : as. undesilenat, as. benzoat & as. salisilat (salep Whitfield), haloprogin, siklopiroksolaminAmfoterisin BAntibiotik jamur dihasilkan oleh Streptomyces nodosusMekanisme kerja : berikatan kuat dgn sterol (membran sel jamur) membran sel bocor hilangnya beberapa bahan intrasel & rusak permanen pd selFarmakokinetik : Sedikit diserap saluran cerna Waktu paruh 24-48 jam (dosis awal)Ekskresi melalui ginjal (lambat)Efek samping : kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang, & penurunan fungsi ginjalIndikasi : hampir semua infeksi jamur yg mengancam kehidupan (sifat : spektrum luas, fungisidal) pengawasan ketat (RS)Sediaan : powder (50mg) & inj. (100mg)Demam dan menggigil timbul pada pemberian dosis awal infus (i.v.) 50% penderita, tetapi berkurang pada pemberian berikutnya. Reaksi dapat diatasi dengan pemberian hidrokortison 25-50mg yang didahului antipiretik dan antihistamin.

Flebitis dikurangi dengan penambahan heparin 1000 U dalam infus.40FlusitosinAntijamur sintetik dari flourinasi pirimidinMekanisme kerja : masuk sel jamur (sitosin deaminase) deaminasi dlm sitoplasma bergabung dgn RNA 5-fluorourasil penghambatan langsung sintesa DNA (gangguan sintesa protein)Farmakokinetik : Absorbsi baik pd pemberian oralDistribusi ke seluruh cairan tubuh & penetrasi baik ke dlm CSFEksresi : filtrasi glomerulusDosis harus disesuaikan pada penderita gangguan ginjal.41Efek samping : anemia, leukopenia, trombositopenia, mual, muntah, diare, & enterokolitis hebatIndikasi : infeksi sistemikSediaan : caps. (250 & 500 mg) dosis 50-150 mg/kgBB/hari (terbagi 4 dosis)Kurang toksik dibanding amfoterisin B, tapi cepat resisten pada pemberian peroral42KetokonazolMekanisme kerja : hambat pembentukan ergosterol pd dinding sel jamurFarmakokinetik : metabolisme dlm hatiEfek samping : alergi, gangguan saluran cerna, hambat sintesis steroid androgen & adrenal (ginekomastia, libido, impotensi, & ketidak-teraturan menstruasi), & gangguan fungsi hati ( kadar transaminase serum)

Indikasi : infeksi kutan oleh Epidermophyton sp., Microsporum sp., & Trichophyton sp.Dosis :Infeksi pd kulit yg tdk berambut 1x200mg, p.o, 2-3mingguKulit telapak 2x200mg, 4-6mingguTinea versicolor 1x200mg, jangka pendekItrakonazolMemiliki spektrum antijamur yg luasMekanisme kerja : sama seperti azol lainFarmakokinetik : Absorbsi dgn baik pd pemberian oralBerikatan kuat dgn protein plasmaDistribusi hampir ke seluruh jaringan tubuh, kecuali cairan serebrospinalMetabolisme dlm hati, tdk menghambat sintesis androgenIndikasi : blastomikosis, aspergilosis, kandidemia, koksidioidomikosis, & kriptokokosis

Efek samping : mual & muntah, kulit kemerahan (termasuk pd pasien dgn respon imun yg rendah), hipokalemia, hipertensi, oedem, & sakit kepalaSediaan : caps. (100mg) & inj. (10mg/mL)FlukonazolMekanisme kerja : sama seperti ketokonazolFarmakokinetik :Waktu paruh 25 jamEkskresi : ginjal (> 90 % klirens ginjal)Efek samping : gangguan saluran cerna; pd pasien AIDS urtikaria, eosinofilia, SJS, gangguan fungsi hati yg tersembunyi, & trombositopeniaSediaan : inj. (2mg/mL) & caps. (50, 100, 150, & 200mg) dosis : 100-400mg/hariVorikonazolMekanisme kerja : seperti itrakonazolFarmakokinetik :Diserap baik secara oralBioavailabilitas > 90 %Efek samping : gangguan penglihatan (reversibel) Indikasi : infeksi Candida sp. lebih efektif daripada itrakonazolSediaan : formulasi i.v. & oral dosis : 400mg/hari

KaspofunginMekanisme kerja : hambat sintesis beta (1,3)-D-glukanFarmakokinetik :Dlm darah 97% terikat proteinMasa paruh eliminasi 9-11 jamEkskresi : urin (sedikit sekali)Indikasi : kandidiasis invasif, kandidiasis esofagus, kandidiasis orofaring, & aspergilosis invasifEfek samping : demam, mual, muntah, flushing, & pruritus

TerbinafinN-allylamine sintetik dgn struktur mirip naftilinEfek samping : iritasi lokal, eritema, & pedihSediaan : tab (250mg/hari), krim (1%) 1-4 mingguMikonazolTurunan imidazol sintetik yg relatif stabilSediaan : krim atau lotion 1% & sebagai krim intravaginal, gel 2% untuk kandidiasis oralKlotrimazolSediaan : krim atau lotion 1 % & sebagai krim intravaginal, tab (100mg) untuk kandidiasis vulvovaginalOksikonazolSediaan : krim 2% untuk dermatofitosis & kandidiasis (topikal), sampo untuk dermatitis seboreaSulkonazolSediaan : bentuk larutan 1-2x/hari, 2-3 minggu dermatofita superfisialKombinasi antijamur & kortikosteroid krim clotrimazole-betametason dipropionateEfek samping : pedih, pruritus, eritema, & iritasi lokal

Pemilihan PreparatDermatofitosis : tolnaftat, as. undesilenat, haloprogin, gol. imidazol (infeksi berat)Lesi hiperkeratosis pd kuku & telapak : kombinasi antijamur topikal & zat keratolitikInfeksi berat pd kepala, telapak, & kuku : griseofluvin (beberapa bulan)Kandidiasis : haloprogin (topikal), nistatin, amfoterisin B, mikonazol, klotrimazol, & imidazol lain ketokonazol p.o.Infeksi dgn peradangan yg jelas : kombinasi antijamur topikal & kortikosteroid jangka pendekInfeksi sistemik : amfoterisin BTinea versicolor : selenium sulfida 2%, natrium tiosulfat 25%, as. salisilat 1% tolnaftat, haloprogin, & gol. imidazolPenatalaksanaanTujuan Menghilangkan etiologiMencegah kekambuhan

Non-farmakologiJaga kebersihan diriHindari penggunaan & penyimpanan pakaian atau handuk lembabUsahakan badan tetap keringDiet (?)FarmakologiTopikalSuspensi selenium sulfida (sampo 2%) 2 mingguSalisil spiritus 10%Derivat azol 2 mingguSulfur presipitatum (bedak kocok 4-20%)SiklopiroksolaminHaloproginAllylamine antifungalOralKetokonazol 1x200mg, 10 hari atau 400mg (dosis tunggal)Flukonazol 150-300mg/minggu (dosis tunggal), 2-4mingguItrakonazol 200mg/hari, 1 mingguPencegahan Mengeringkan tubuh dengan handuk hingga benar-benar kering sebelum memakai baju, karena kondisi yang lembab sangat memudahkan jamur untuk berkembang.Jangan malas membersihkan keringat. (dengan handuk basah)Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti handuk, sabun batang, sepatu atau sandal saat menggunakan fasilitas umum.Membilas tubuh dengan sabun antiseptik setelah selesai berenang. Perhatikan juga kebersihan kolamSelama pengobatan, pakaian diganti sesering mungkin, dicuci dengan air panas.Menjaga berat badanTidak memakai pakaian ketat, tebal

Komplikasi RashPruritus Seborrhoeic dermatitisHypopigmentation FolliculitisPrognosis Quo Ad Vitam : Ad bonamQuo Ad Functionam : Ad BonamQuo Ad Sanationam : Dubia Ad bonam