blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode &...

32
Metode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang Sistem Informasi MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik Kelas E Kelompok 7 BETARI DANU OKTAVIA 115030100111070 DANTY KUSUMA J.P 115030100111085 SOFI NUR ROCHMAH 115030100111078 DIKA MULYANA WARDANA 115030100111142 MASEGA DIAN LATIEF MUKTI 115030107111024 MERLY MUTIARA SAPUTRI 115030107111072 CINDY TAMARA YUDHA 115030100111109 1

Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode &...

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

Metode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain

Sistem dan Keahlian Tim Pengembang Sistem Informasi

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik

Kelas E

Kelompok 7

BETARI DANU OKTAVIA 115030100111070

DANTY KUSUMA J.P 115030100111085

SOFI NUR ROCHMAH 115030100111078

DIKA MULYANA WARDANA 115030100111142

MASEGA DIAN LATIEF MUKTI 115030107111024

MERLY MUTIARA SAPUTRI 115030107111072

CINDY TAMARA YUDHA 115030100111109

ILMU ADMINISTRASI PUBLIKFAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYADESEMBER 2013

1

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

2

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan jaman sistem manajemen adalah salah satu komponen

penting dari teknologi informasi yang menggunakan teknologi untuk mendukung

operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang

sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan

teknologi Dalam hal ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada

penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk

cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem

kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan

pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu

dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang

kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan,

mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi. Informasi tersebut

merupakan data yang telah diolah sehingga menjadi pesan yang dapat disampaikan ke

masyarakat luas.

Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis

komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai

kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem

utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi

sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia

dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika.

Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat

keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995).

Oleh sebab itu dalam makalah ini akan membahas tentang pengumpulan data

sebelum informasi disampaikan, efektivitas desain sistem serta tim yang memiliki

keahlian untuk mengembangkan suatu sistem informasi manajemen publik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya,

maka rumusan permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimanakah metode &

3

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

teknik pengumpulan data, efektivitas desain sistem, keahlian dan tim pengembang

dalam suatu sistem informasi manajemen publik?

4

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

PEMBAHASAN

A. Metode Dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut ahli metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement)

tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan

penelitian (Gulo, 2002 : 110).

1. Sumber Data

Ada 2 sumber data dalam metode pengumpulan data yaitu :

a. Sumber Data primer

Data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),

sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber

yang sudah ada. Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui

Wawancara, Observasi, Tes,

Kuesioner (Daftar Pertanyaan)

Pengukuran Fisik

Percobaan Laboratorium

b. Sumber Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber kedua, misalnya :

dokumentasi lembaga atau institusi

catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan

keuangan publikasi perusahaan

laporan pemerintah

data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan

untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat

diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

dkoumentasi dan sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan

alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka

instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup),

pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah

angket, observasi dan wawancara.

5

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

a. Angket

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk

dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data

melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar

dan tersebar di berbagai wilayah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan

angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait

dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan

fisik. Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara

lain :

Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan

untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan

jawaban.

Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan

responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh

istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak

mengerti bahasa Inggris, dsb.

Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika

terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas,

sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya

diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

b. Observasi

Menurut Supardi (2006:88), “Metode observasi merupakan

metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan

mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan

angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai

fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila

penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak

terlalu besar.

6

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

Participant Observation, dalam observasi ini, peneliti secara

langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang

diamati sebagai sumber data. Seorang peneliti yang menempatkan

dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang

dianggap perlu sebagai data penelitian. Kelemahan dari metode ini

adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena

hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna

yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam

teknik observasi ini antara lain lembar cek list, buku catatan, kamera

photo, dll.

c. Wawancara

Menurut Sugiono (2009:317), “Wawancara adalah pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu

dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan

fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui

observasi”.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara

pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber

data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya

dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin

menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada

sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik

pengumpul data. Wawancara terbagi atas :

Wawancara terstruktur, artinya peneliti telah mengetahui

dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden

sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis.

Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder,

kamera photo, dan material lain yang dapat membantu

kelancaran wawancara.

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara bebas, yaitu

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi

7

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya

memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari

responden.

3. Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan

langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru

tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut

mempunyai kriteria berikut:

Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan

secara sistematik.

Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah

direncanakan.

Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan

dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set

yang menarik perhatian saja.

Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan

reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara

mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain :

Pertama, dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan

untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu

kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan

cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari

objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan

seseorang.

Kedua, pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik

tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi

secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal

dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu

atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat

ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas,

8

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

pengamatan secara langsung sebagai salah satu metode dalam

mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.

b. Metode Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap

muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka

maupun melalui telpon. Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara

lain :

Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden

Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan,

menambah pertanyaan baru

Bisa membaca isyarat non verbal

Bisa memperoleh data yang banyak

Sementara kekurangannya adalah :

Membutuhkan waktu yang lama

Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di

beberapa daerah terpisah

Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang

diberikan

Pewawancara perlu dilatih

Bisa menimbulkan bias pewawancara

Responden bias menghentikan wawancara kapanpun

Kelebihan wawancara via phone:

Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka

Bisa menjangkau daerah geografis yang luas

Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)

Kelemahan wawancara via telephone :

Isyarat non verbal tidak bisa dibaca

Wawancara harus diusahakan singkat

Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang

tidak terdaftar pun dihilangkan dari sampel.

c. Metode Kuesioner

9

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun

sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau

daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah

menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan

kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).

Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti

penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email.

Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti

kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan

memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung

dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah

organisasi kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk

survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.

4. Etika dalam Pengumpulan Data

Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika mengumpulkan data

antara lain :

a. Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan

memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden

merupakan salah satu tanggung jawab peneliti.

b. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai

sifat penelitian kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus

menyampaikan tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.

c. Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak

ditanyakan, dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian,

maka penyampaiannya harus diungkapkan dengan kepekaan yang

tinggi kepada responden, dan memberikan alasan spesifik mengapa

informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.

d. Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan

subjek tidak boleh dilanggar

e. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan

responden yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.

f. Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai

alasan eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi.

10

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

g. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka,

baik secara fisik maupun mental.

h. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam

melaporkan data yang dikumpulkan selama study.

B. Kriteria Efektifitas Desain Sistem

Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara

umum (general systems design) dan desain sistem terinci (detailed systems design).

desain sistem secara umum disebut juga dengan desain secara makro (macro design).

Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara phisik (physical system

design) atau desain internal (internal design). Desain sistem dapat diartikan sebagai

berikut :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem

2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

3. Persiapan untuk rancang bangun implentasi

4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

5. Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan

sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

kesatuan yang utuh dan berfungsi

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen

perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai

berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang

terlibat. Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci,

yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya

digunakan untuk pembuatan progam komputernya.

Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-

sasaran sebagai berikut :

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode

11

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta

mudah dipahami dan digunakan.

2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai

dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan

pada tahap analisis sistem.

3. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung

pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan

yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya

yang tidak dilakukan oleh komputer.

4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci

untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data

dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-

orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern

Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran

secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum

merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan

komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci

dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan

mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secaraumum dilakukan setelah tahap

analisis sistem selesai dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen.

Sedangkan efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang

diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh

Arthur G. Gedeian dkk dalam bukunya Organization Theory and Design yang

mendefinisikan efektivitas adalah That is, the greater the extent it which an

organization`s goals are met or surpassed, the greater its effectiveness (Semakin

besar pencapaian tujuan-tujuan organisasi semakin besar efektivitas) (Gedeian,

1991:61). Ada beberapa kriteria efektifitas desain sistem, antara lain :

1. Kebutuhan-kebutuhan biaya efektivitas (cost-effectiveness requirements)

Suatu sistem informasi dikembangkan dengan biaya yang tidak sedikit. Suatu

organisasi mengembangkan sistem informasi bukan hanya menginginkan

mendapatkan fisik dari sistem informasi itu saja, tetapi lebih dari itu yaitu

informasi yang dihasilkan darinya. Dengan demikian desain sistem informasi

perlu dipertimbangkan antara biaya untuk memperolehnya dengan manfaat

informasi yang dihasilkan.

12

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

2. Faktor-faktor manusia (human factors)

Analis sistem harus mencoba untuk dapat mendesain sistem yang dapat

diterima oleh semua pemakainya, tidak hanya satu atau dua orang pemakai saj.

Untuk maksud ini, sistem informasi harus dapat bersahabat dengan semua

pemakainya, tidak sebaliknya menyulitkan pemakai. Perlu diingat bahwa pada

awalnya tidak semua manusia dalam organisasi tertarik dan mendukung

pengembangan sistem informasi. Sistem informasi yang didesain dengan

memperhatikan faktor-faktor manusianya akan didapatkan sistem informasi

dengan user interface yang baik dan dapat meningkatkan produktivitas

pemakainya.

3. Kebutuhan-kebutuhan kelayakan (feasibility requirements)

Lima macam kelayakan harus tetap diperhitungkan dalam desain sistem

informasi. Lima macam kelayakan ini adalah kelayakan teknik (technical

feasibility), kelayakan ekonomi (economic feasibility), kelayakan hukum (law

feasibility atau legal feasibility), kelayakan operasi (operatioanl feasibility),

dan kelayakan skedul (schedule feasibility). Walaupun kelayakan-kelayakan

ini telah dinilai pada tahap perencanaan sistem, tetap dalam tahap desain

sistemjuga harus dipertimbangkan kembali, karena kemungkinan apa yang

direncanakan di tahap perencanaan sistem mungkin di tahap desain sistem

mengalami perubahan-perubahan.

C. Keahlian Dan Tim Pengembang

Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari

masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta

mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis

dan teknologi komputer). Nama lainnya adalah system designer, business analyst,

system consultant, system engineer, software engineer, sistem analyst programmer,

information system engineer.

Programmer adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi

tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis (lebih memahami

teknologi komputer).Tugas dan tanggung jawab sistem analis dan programmer, antara

lain :

1. Sistem analis :

13

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program

komputer saja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.

Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi

komputer,tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.

Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada

pemecahan masalah secara garis besar.

Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak

terbataspada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem

dan manajer.

2. Programmer :

Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program

komputer.

Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, sistem

komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.

Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan

instruksi-instruksi program.

Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak

orang,terbataspada sesama pemrogram dan analis sistem yang

mempersiapkan rancang bangun (spesifikasi) program.

Pengetahuan dan keahlian analis system

Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian

yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan

keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :

Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi

komputer dan pemograman computer.

Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian

dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak

aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer.Pengetahuan

teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentangperangkat keras,

teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi,

utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

Pengetahuan tentang bisnis secara umum.

14

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak

diterapkan,maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang

ini.Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat

berkomunikasi dengan pemakaisistem.Pengetahuan tentang bisnis ini

meliputi akuntansi keuangan,akuntansi biaya, akuntansi manajemen,

sistem pengendalian manajemen, pemasaran produksi, manajemen

personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan

aspek-aspek bisnis lainnya.

Pengetahuan tentang metode kuantitatif.

Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak

menggunakan Metode-metode kuantitatif seperti linier programming,

dynamic programming,regresion, network, decision tree, trend, simulasi.

Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil.

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan

permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis,

memecah-mecah masalahtersebut ke dalam bagian-bagiannya,

menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali

menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan

tersebut.

Ahli berkomunikasi dan membina hubungan

Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan

komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di

dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.

Memahami metodologi pengembangan sistem informasi.

Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak

manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku

dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang

terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila

analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai

sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau

manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

Pengembangan sistem (I)

15

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana,

kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai

pemrogram (analis/pemrogram)atau seorang programer yang merangkap

sebagai analis sistem (pemrogram/analis).Akan tetapi untuk proyek

pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya

dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim

pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek

yang akan ditangani. Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil

sebagai berikut :

a. Manajer analis sitem (manage of systems analyst)

Manajer analis sistem disebut juga sebagai koordinator proyek dan

mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

Sebagai ketua atau koordinator tim pengembangan system

Mengarahkan, mengontrol dan mengatur anggota tim

pengembangan sistem lainnya.

Membuat jadual pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang

akan dilakukan.

Bertanggungjawab dalam mendefinisikan masalah, studi

kelayakan, disain sistem dan penerapannya.

Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem.

Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam

hal perundingan-perundingan dan pemberian-pemberian nasehat

kepada manajemen dan pemakai sistem.

Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report).

Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.

b. Ketua analis sistem (lead systems analyst)

Ketua analis sistem biasanya menjabat sebagai wakil dari manajer

analis sistem.Tugasnya adalah membantu tugas dari manajer analis

sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem berhalangan.

c. Analis sistem senior

Analis sistem senior (senior systems analyst) merupakan analis

sistem yang sudah berpengalaman.

d. Analis sistem junior (junior systems analyst)

16

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

Analisis sistem junior merupakan analis sistem yang belum

berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan dari

analis sistem yang lebih senior.Analis sistem junior ini sering juga

disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (systems analyst

trainee).

e. Programer aplikasi senior (senior applications programmer)

Programer apliakasi senior merupakan pemrogram komputer yang

sudahberpengalaman dengan tugas merancang spesifikasi dari

program aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram

lainnya.Pemrogram aplikasi senior kadang-kadang juga disebut

dengan pemrogram/analis.

f. Programmer aplikasi (application programmer)

Programer aplikasi merupakan programer komputer yang cukup

berpengalaman dan dapat melakukan tugasnys tanpa harus dibimbing

secara langsung lagi.

g. Programer aplikasi yunior (junior applications programmer)

Programer aplikasi yunior merupakan pemrogram komputer yang

belum berpengalaman dan masih dibawah bimbingan langsung dari

pemrogram yang lebih senior. Programer aplikasi yunior biasanya

hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul program yang

sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.

Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan

pemrogram aplikasi yang masih dilatih (applications programmer

trainee)

Team pengembangan sistem (II)

a. Pengguna Sistem

User

Sebagai end-user (operator) dan user-manager yang mengawasi

pekerjaan end-user.

Manajemen

Memegang pernan penting dalam menyetujui rencana pengembangan

sistem dan penyediaan dana.

17

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

b. Perancang Sistem

Project Coordinator

Bertanggungjawab agar tim dapat bekerja secara harmonis dan optimal

serta mengontrol agar pelaksanaannya sesuai rencana.

System Analyst & Design

Personil yang memberikan solusi dan mendesain sistem baru.

Programmer

Personil yang membuat program berdasarkan rencangan dari sistem

analis.

Network Designer

Bertanggungjawab terhadap desain jaringan, seperti LAN, MAN,

WAN.

Technician (Hardware)

Personil yang menetapkan konfigurasi-konfigurasi hardware yang tepat

agar dapat bekerja secara optimal.

Database Administrator

Personil yang bertanggjawab terhadap suatu sistem database,

mencakup pola struktur data, integritas data, memberikan hak akses

kepada user, backup, recovery dan mengoptimalkan performa

database.

Documenter

Personil yang membuat dokumentasi sistem, mencakup buku

operasional aplikasi, teknis dan sistem.

Software Tester

Personil yang menjamin bahwa program aplikasi yang dibuat

programmer sesuai spesifikasi.

Graphic Designer

Pesonil yang memiliki keahlian dalam mendesain untuk aplikasi

berbasis GUI (Graphic Interface).

18

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut ahli metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement)

tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan

penelitian (Gulo, 2002 : 110). Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara

yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga

dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

dkoumentasi dan sebagainya. Ada beberapa kriteria efektifitas desain sistem, antara

19

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

lain kebutuhan-kebutuhan biaya efektivitas (cost-effectiveness requirements), faktor-

faktor manusia (human factors), kebutuhan-kebutuhan kelayakan (feasibility

requirements)

Sistem analis adalah orang yang menganalisis sistem dengan mempelajari

masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta

mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan (lebih memahami aspek-aspek bisnis

dan teknologi komputer). Nama lainnya adalah system designer, business analyst,

system consultant, system engineer, software engineer, sistem analyst programmer,

information system engineer. Programmer adalah orang yang menulis kode program

untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancangan yang dibuat oleh system analis

(lebih memahami teknologi komputer).

DAFTAR PUSTAKA

Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach,

Addison-Wesley Publishing Company, 1983.

HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information

Sytems,Macmillan Publishing Company, New York, 1991.

Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba

Empat

20

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/masegafia/files/2014/01/Makalah-Kelompok-7.docx · Web viewMetode & Teknik Pengumpulan Data, Kriteria Efektifitas Desain Sistem dan Keahlian Tim Pengembang

Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. Bandung: Alfa Beta.

Supardi, M.d, (2006). Metodologi Penelitian. Mataram : Yayasan Cerdas Press

Diakses melalui http://www.unhas.ac.id/~rhiza/arsip/kuliah/Arsitektur-

Komputer/sist%20dan%20analisis%20sist/Microsoft_Word_-_Modul_3_APSI_-

_Desain_Sistem_Secara_Umum.pdf pada 9 Desember 2013.

21