bks

34
CASE REPORT G2P1A0 gravida 40-41minggu dengan bekas Section cecaria Oleh: Yuni Mayasari 1102009308 Pembimbing: dr. Rizki safaat.Sp.OG DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RSU. dr. Slamet Garut

description

obgyn

Transcript of bks

CASE REPORTG2P1A0 gravida 40-41minggu dengan bekas

Section cecaria

Oleh:Yuni Mayasari1102009308Pembimbing:

dr. Rizki safaat.Sp.OG

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

YARSI 

RSU. dr. Slamet Garut

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S.R Tn. R

Umur : 29 th 33 th

Pendidikan : SD SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga. Wiraswasta

Agama : Islam Islam

Suku : Sunda Sunda

Alamat : suka jaya suka jaya

No.CM : 7632XXX

Masuk RS : 20 april 2015

Jam : 13.00

Keluar RS :24 april 2015

Ruangan :zade

Dikirim oleh :sp.OG

Sifat : Rujukan

Keterangan Bekas SC

ANAMNESIS

anamnesis

KU:Lewat tafsiran lahiran G2P1A0 merasa hamil 9 bulan, datang

dengan keluhan lewat tafsiran lahiran kurang lebih 1 minggu (TL=13-04-2015). Keluhan seperti mules yang semakin sering dan semakin kuat (-),keluar cairan dari jalan lahir(-), keluar darah bercampur lender dari jalan lahir(-). Pergerakan janin masih dirasakan oleh ibu, dan pertama kali dirasakan oleh ibu sejak kurang lebih 4bulan yang lalu. pada riwayat persalinan sebelumnya ibu pernah dilakukan tindakan seksio cecaria 10 tahun yang lalu atas indikasi panggul sempit, dengan sayatan model klasik

Riwayat obstetri

Kehamilan

ke

Tempat Penolong Cara

Kehamilan

Cara

Persalinan

BB lahir Jenis

Kelamin

Usia Keadaan

1. RSUD Dokter Aterm sc 3000gr perempuan 10th Hidup

2 KEHAMILAN

SEKARANG

Keterangan tambahan

Menikah

• ♀ 19 tahun, SD, IRT• ♂ 23 tahun, SD, Wiraswasta

Haid Terakhir

• 06-07-2014• siklus teratur(4-5 hari),tidak nyeri saat haid• Menarche usia 15 tahun• TP : 13-4-2015

Kontrasepsi

• IUD , sejak 2006 s/d 2010• Berhenti karena ingin punya anak

PNC

• Bidan dan Sp.OG 4 x• terakhir 1 mgg yang lalu

Status praesens

KU : CMTensi : 110/70 mmHgNadi : 88 x/mntPernafasan : 20 x/mntSuhu : 36,5 0CTB : tidak diukurBB : tidak diukurMata : Ca : -/- Si : -/-Leher : Tiroid : t.a.k KGB: t.a.kCOR : Jantung : BJ 1 & II Murni, Reguler

Paru : VBS Ka=Ki, Rh (-), Wh (-)Abdomen : Cembung Lembut,NT(-), DM(-)Hepar & Lien : s.d.nEktremitas : Edema : - Varises : -

Pemeriksaan

TFU/LP : 33/89cmLetak anak : Kep, , Puka, 4/5His : -DJJ : 145 x/mnt, RegularTBBA : 3240 gr

v/v : t.a.kPortio : tebal, lunakPembukaan : 1-2 jariKetuban : PositifBag. Terendah : Kepala

LUAR

DALAM

Pemeriksaan lab

PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM)Tanggal 20 april 20151. HEMATOLOGIDarah RutinHemoglobin : 11,5 g/dL (12-16)Hematokrit : 33% (35-47)Lekosit : 8.420/mm3 (3.800-10.600)Trombosit : 191.000/mm3 (150.000-440.000)Eritrosit : 3,38 juta/mm3 (3,6-5,8)

PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM)

Tanggal 21 april 20151. HEMATOLOGIDarah Rutin• Hemoglobin : 11,2 g/dL (12-16)• Hematokrit : 34% (35-47)• Lekosit : 20.180/mm3 (3.800-

10.600)• Trombosit : 133.000/mm3 (150.000-440.000)• Eritrosit : 3,46 juta/mm3 (3,6-5,8)

DIAGNOSIS G2P1A0 gravida 40-41 minggu dengan bekas SC (dengan sayatan klasik)

Rencana pengelolaan

Observasi KU,TV, His, DJJ Infus RL Cek Lab DarahR/SC elektifKonsul AnestesiInformed consent

Laporan operasi

Jam mulai

operasI:

Jam selesai

operasi:

-

Lama Operasi:

 

Terencana :

21/04/2015

 

Operator:

Dr. stanly

 

Asisten 1:

The neneng

Perawat

Instrumen:

 

Ahli Anestesi:

dr. dhadi Sp. An/

dr. andree

Asisten Anestesi:

Fitri

Jenis anestesi:

spinal

Diagnosa Pra-Bedah:

G2P1A0 gravida aterm debgan bekas SC

Indikasi Operasi:

Bekas SC

Diagnosa Pasca-Bedah:

P2A0 Partus Maturus dg. SC bekas SC

Jenis Operasi:

SC klasik + IUD

Laporan operasi• Dilakukan tindakan a dan antiseptik di daerah abdomen dan sekitarnya• Dilakukan insisi mediana inferior ± 10 cm• Setelah peritoneum dibuka tampak dinding depan uterus• Plika vesikouterina diidentifikasi, disayat melintang• Kandung kemih disisihkan ke bawah dan ditahan dengan retraktor

abdomen• SBR disayat konkaf, bagian tengahnya ditembus oleh jari penolong dan di

perlebar• Jam 11.15: Lahir bayi ♂ dengan meluksir kepala

BB: 3300 gr PB: 49 cm APGAR: 7-9• Disuntikan oksitosin 10 IU intramural, kontraksi baik• Jam 11.48: Lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat

B: 475 gr Ukuran: 20x20x2 cm• SBR dijahit lapis demi lapis, Lapisan pertama dijahit jelujur, sebelum

semuanya tertutup diinsersikan IUD• Lapisan ke dua dijahit secara jelujur. Setelah yakin tidak ada perdarahan,

dilakukan reperitonealisasi dengan peritoneum kandung kemih.• Perdarahan dirawat• Rongga abdomen dibersihkan• Fascia dijahit dengan PGA no.1, kulit dijahit secara subkutikuler• Perdarahan 300 cc• Diuresis 100 cc

Follow up

Terlampir

Permasalahan

1. Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini?

2. Apakah pengelolaan kasus ini sudah tepat?3. Bagaimanakah prognosis pada pasien ini?

1. Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini?

G2P1A0

gravida 40-41 minggu

bekas SC (dengan sayatan

klasik)

1

2

3

1 Riwayat obstetrik

2. Dari Anamnesis belum didapatkan tanda-tanda inpartu, dari anamnesis pasien merasa hamil 9 bulan, dan dari anamnesis didapatkan HPHT 06-07- 2014 yang jika dihitung hingga tanggal 20 -04- 2015 maka pasien berusia kehamilan 40-41minggu,

3. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bekas luka SC dengan sayatan dan Dari anamnesis dari ibu, ibu mengaku persalinan pertama dilakukan dengan seksio sesaria 10 tahun yang lalu atas indikasi panggul sempit

Diagnosis akhir

P2A0

Partus maturus

a/I bekas SC kasik

Dengan seksio sesaria

Sectio Caesarea

Sectio Caesarea berasal dari bahasa yunani yang artiya “ memotong”

Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin 

dengan insisi pada abdomen dan uterus

prevelensi

Menurut DepkesRI (2010) secara umum jumlah persalinan sectio caesarea di rumah sakitpemerintah adalah sekitar 20-25% dari total persalinan, sedangkan dirumah sakit swasta jumlahnya sangat tinggi, yaitu sekitar 30 – 80% daritotal persalinan.

Berdasarkan waktu dan pentingnya dilakukan sectio caesarea, dikelompokkan 4 kategori 

• Kategori 1 atau emergency

Dilakukan sesegera mungkin untuk menyelamatkan ibu atau janin.

Contohnya abrupsio plasenta, atau penyakit parah janin lainnya.

• Kategori 2 atau urgent

Dilakukan segera karena adanya penyulit namun tidak terlalumengancam jiwa ibu ataupun janinnya. Contohnya distosia.

• Kategori 3 atau scheduledTidak terdapat penyulit.

• Kategori 4 atau electiveDilakukan sesuai keinginan dan kesiapan tim operasi.

Indikasi SC

Indikasi ibu:• Panggul Sempit Absolut• Tumor yang dapat mengakibat

kan Obstruksi• Plasenta Previa• Ruptura Uteri• Disfungsi Uterus• Solutio Plasenta

• Indikasi Janina. Kelainan Letak• Letak Lintang• Presentasi Bokong• Presentasi Ganda atau Majemukb.Gawat Janinc. Ukuran Janin

Indikasi Ibu dan Janina. Gemelli atau Bayi Kembarb. Riwayat Sectio Caesareac. Preeklampsia dan Eklampsiad. Indikasi sosial

Riwayat Sectio Caesarea

Sectio caesarea ulangan adalah persalinan dengan sectio 

caesarea yangdilakukan pada seorang pasien yang pernah 

mengalami sectio caesarea Padapersalinan sebelumnya, elektif maupun emergenc

y. Hal ini perlu dilakukan jika ditemui hal – hal seperti :• Indikasi yang menetap pada persalinan sebelumnya 

seperti panggul sempit.

• Adanya kekhawatiran ruptur uteri pada bekas operasi 

sebelumnya

Pada wanita dengan bekas seksio sesarea klasik sebaiknya tidak dilakukan persalinan pervaginam karena risiko ruptura 2-10 kali dan kematian maternal dan perinatal 5-10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seksio sesarea pada segmen bawah rahim

Jenis-jenis Operasi Sectio Caesarea

• Abdominalis:Sectio caesarea transperitonealisSectio caesarea ekstraperitonealis

Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesar

 dapat dilakukan sebagai berikut :a. Sayatan memanjang (vertikal) menurut K

ronigb. Sayatan melintang (transversal) menurut 

Kerrc. Insisi Klasikd. Sayatan huruf T terbalik (T-incision).

Sistem Skoring

Karakteristik Skor

Usia < 40 tahun

Riwayat persalinan pervaginam

-          sebelum dan sesudah seksio sesarea

-          persalinan pervaginam sesudah seksio sesarea

-          persalinan pervaginam sebelum seksio sesarea

-          tidak ada

Alasan lain seksio sesarea terdahulu

Pendataran dan penipisan serviks saat tiba di Rumah Sakit dalam keadaan inpartu:

-           75 %

-          25 – 75 %

-          < 25 %

Dilatasi serviks 4 cm

2

4

2

1

0

1

2

1

0

1

Skor

Angka Keberhasilan (%)

0 – 2

3

4

5

6

7

8 – 10

42-49

59-60

64-67

77-79

88-89

93

95-99

Apakah pengelolaan kasus ini sudah tepat?Pengelolaan pada kasus ini sudah tepat, karna pada pasien riwayat SC klasik harus menempuh SC pada kehamilan selanjutnya

Bagaimanakah prognosis pada pasien ini?Prognosis quo ad vitam pada pasien ini bonam, karena keadaan umum dan tanda vital pasien sebelum dan sesudah pasien operasi baik, tidak ada tanda-tanda infeksi yang meluas sebelum dan setelahnya. Prognosis quo ad functionam ad bonam, karena hanya dilakukan operasi SC sehingga tidak merusak fungsi organ reproduksinya. Prognosis quo ad sananctionam ad malam, karena berdasarkan tinjauan tidak dapat melahirkan pervaginam hingga harus dilakukan SC