Bisnis Sengon

22
Bisnis Sengon (1) : Sembilan Alasan Penting Bisnis Sengon Sedikitnya ada Sembilan alasan kenapa bisnis sengon menjadi begitu penting untuk ditekuni; 1. Cepat Panen Tidak seperti bisnis kayu keras lainnya, bisnis sengon itu cepat panen. Ini artinya cepat mendatangkan keuntungan. Hanya perlu waktu lima (5) tahun untuk bisa memanen. Bahkan, menikmati bisnis sengon bisa dimulai pada tahun ketiga (penjarangan tahap pertama, saat itu kita memanen 20% dari pohon tertananam) dan tahun keempat (penjarangan tahap kedua di mana kita memanen sebanyak 20%). 2. Investasi Murah Siapapun bisa memasuki bisnis sengon. Ini disebabkan karena investasinya murah. Per hektare per tahun hanya membutuhkan investasi Rp5 juta, atau per hektare per lima tahun hanya Rp25 juta.Nilai investasi ini tentu diluar investasi tanah. Kalau kita hitung nilai tanah per ha Rp30 juta atau per m2 Rp3.000, maka total nilai investasi sampai panen hanya Rp55 juta. Kunci penting bisnis sengon adalah cari lahan-lahan murah. Menanam sengon tidak perlu di lahan yang strategis (di pinggir jalan), atau lahan teknis (produktivitas tinggi, air melimpah). Carilah lahan-lahan kering, jauh dari jalan, atau perbukitan. Dengan begitu kita bisa mendapat harga lahan murah. Karena karakteristik sengon memang tidak perlu air banyak dan makin curam lokasi tanam makin baik. 3. Mudah Pemeliharaan Memelihara sengon itu gampang. Masyarakat Desa yang sudah turun temurun menanam sengon secara tradisional, biasanya hanya memelihara sampai setinggi 2 meter, yang penting sudah tidak dijangkau oleh kambing (Kambing adalah musuh utama sengon pada tahun pertama), setelah itu benar-benar ditinggal dan lima tahun kemudian bisa panen. kenapa ini bisa terjadi? karena Sengon pada hakekatnya mudah memeliharanya. Pola pemeliharaan tradisional seperti ini tentu hasilnya tidak optimal, biasanya lima tahun hanya mendapapat diameter 15 Cm. Sengon bisa hidup djenis tanah apa saja, kecuali tanah berlumpur. Sengon juga tidak membutuhkan air banyak. Cukup ketika menanam pas di musim hujan (biasanya Desember - Februari plus tiga minggu terakhir bulan April). Asal kena hujan minimal tiga kali dalam seminggu setelah ditanam Sengon bisa hidup normal. 4. Daya Hidup Tinggi Sengon juga mempunyai karakteristik unik; Mempunyai Daya Hidup Tinggi. Menanam sengon tidak perlu risau, tidak perlu perlakuan khusus. Misalnya ketika dalam proses pengangkutan bibit ke lokasi tanam ada yang patah batang, Sengon masih bisa ditanam karena dalam waktu singkat bisa tumbuh trubus baru. Kenapa Sengon punya daya hidup tinggi? Ini sangat terkait dengan kultur perakaran Sengon yang menghunjam ke dalam dan melebar ke samping. Bahkan antara besaran batang dan besaran akar hampir seimbang. Artinya kalau diamter batang 10 Cm, maka diameter akar juga hampir 10 Cm. Daya jangkau akar yang luas dan mendalam inilah

Transcript of Bisnis Sengon

Bisnis Sengon (1) : Sembilan Alasan Penting Bisnis SengonSedikitnya ada Sembilan alasan kenapa bisnis sengon menjadi begitu penting untuk ditekuni;1. Cepat PanenTidak seperti bisnis kayu keras lainnya, bisnis sengon itu cepat panen. Ini artinya cepat mendatangkan keuntungan. Hanya perlu waktu lima (5) tahun untuk bisa memanen. Bahkan, menikmati bisnis sengon bisa dimulai pada tahun ketiga (penjarangan tahap pertama, saat itu kita memanen 20% dari pohon tertananam) dan tahun keempat (penjarangan tahap kedua di mana kita memanen sebanyak 20%).2. Investasi MurahSiapapun bisa memasuki bisnis sengon. Ini disebabkan karena investasinya murah. Per hektare per tahun hanya membutuhkan investasi Rp5 juta, atau per hektare per lima tahun hanya Rp25 juta.Nilai investasi ini tentu diluar investasi tanah. Kalau kita hitung nilai tanah per ha Rp30 juta atau per m2 Rp3.000, maka total nilai investasi sampai panen hanya Rp55 juta.Kunci penting bisnis sengon adalah cari lahan-lahan murah. Menanam sengon tidak perlu di lahan yang strategis (di pinggir jalan), atau lahan teknis (produktivitas tinggi, air melimpah). Carilah lahan-lahan kering, jauh dari jalan, atau perbukitan. Dengan begitu kita bisa mendapat harga lahan murah. Karena karakteristik sengon memang tidak perlu air banyak dan makin curam lokasi tanam makin baik.3. Mudah PemeliharaanMemelihara sengon itu gampang. Masyarakat Desa yang sudah turun temurun menanam sengon secara tradisional, biasanya hanya memelihara sampai setinggi 2 meter, yang penting sudah tidak dijangkau oleh kambing (Kambing adalah musuh utama sengon pada tahun pertama), setelah itu benar-benar ditinggal dan lima tahun kemudian bisa panen. kenapa ini bisa terjadi? karena Sengon pada hakekatnya mudah memeliharanya. Pola pemeliharaan tradisional seperti ini tentu hasilnya tidak optimal, biasanya lima tahun hanya mendapapat diameter 15 Cm.Sengon bisa hidup djenis tanah apa saja, kecuali tanah berlumpur. Sengon juga tidak membutuhkan air banyak. Cukup ketika menanam pas di musim hujan (biasanya Desember - Februari plus tiga minggu terakhir bulan April). Asal kena hujan minimal tiga kali dalam seminggu setelah ditanam Sengon bisa hidup normal.4. Daya Hidup TinggiSengon juga mempunyai karakteristik unik; Mempunyai Daya Hidup Tinggi. Menanam sengon tidak perlu risau, tidak perlu perlakuan khusus. Misalnya ketika dalam proses pengangkutan bibit ke lokasi tanam ada yang patah batang, Sengon masih bisa ditanam karena dalam waktu singkat bisa tumbuh trubus baru.Kenapa Sengon punya daya hidup tinggi? Ini sangat terkait dengan kultur perakaran Sengon yang menghunjam ke dalam dan melebar ke samping. Bahkan antara besaran batang dan besaran akar hampir seimbang. Artinya kalau diamter batang 10 Cm, maka diameter akar juga hampir 10 Cm. Daya jangkau akar yang luas dan mendalam inilah yang menyebabkan Sengon mempunyai daya hidup yang tinggi, karena mempunyai jangkauan yang luas untuk mencecap makanan dari dalam tanah.5. Penyakit Ganas tapi Mudah DitanggulangiDari sekitar 12 jenis penyakit Sengon, hanya dua yang perlu diwaspadai; Karat Puru (kankernya Sengon) dan ulat Penggerek (Uter). Penyakit dan hama lainnya seperti Kambing, serbuan ribuan ulat, jamur nyaris lebih mudah ditanggulangi. Bahkan serbuan ribuan ulat yang sampai menghabiskan daun sampai 100% juga tidak perlu dirisaukan. penyakit tahunan ini bahkan menjadi hiburan tersendiri karena ketika serangan itu terjadi, kita seperti mendengar musik alam yang serempak "krak..krak..krak..." sangkin banyaknya ulat memakan daun dalam waktu bersamaan.Kita bahas dulu hama Uter (ulat penggerek). Jenis ulat ini mulai memakan batang sejak umur 0 tahun. Biasanya mereka masuk ke batang, kemudian memangsa habis bagian tengah sebagai inti sel penyalur makanan dari akar. Akibatnya pohon mengalami layu batang pada daun bagian atas, akibat suplai makanan terhenti. Tapi saat menyerang batang berumur 3-5 tahun menyebabkan batang berlubang tapi tidak sampai menyebabkan kematian. Hanya menyebabkan harga jual berkurang Rp200 ribu per m3.Hama ini mudah sekali diketahui gejalanya. Kalau pohon tiba-tiba layu dan ada lubang kecil di batangnya, itu tanda Sengon terserang Uter. Nah, kalau lihat gejalanya segera lakukan pencegahan, caranya kupas kulit batang Sengon dari atas sampai bawah, laiknya orang telanjang. Cara ini terbukti bisa mencegah Uter sampai 98%. Menelanjangi pohon menyebabkan inti batang menjadi panas. Dan akan menyebabkan Uter mati secara per lahan. Dan lobang batang akan tertutup kembali.Uter juga bisa dicegah dengan cara dikorek pada lubang yang terkena hama sampai ketemu ulatnya (biasnya berwarna coklat) kemudian disemprot dengan insektisida. Uter biasanya menyerang hanya 10% saja dari Sengon tertanam. jadi mudah dilokalisir dan segera dicegah.Bagaimana dengan Karat Puru? Di Jawa Timur hanya dalam enam bulan sebesar 120 ribu hektare kebun Sengon mati. Dan penyakit ganas ini sudah mewabah secara hebat ke Jawa tengah, jawa Barat, dan Bali. Sebaran penyakit ini selalu muncul di mana sentra Sengon berkembang. Dan sebaran ini di bawa oleh angin, kayu panenan atau bibit dari daerah yang sudah terserang.Tapi mari kita lihat bagaimana masyarakat Ciamis menanggulangi Karat Puru dengan cara mereka. Hanya dengan larutan yang sangat sederhana, penyakit ini bisa dibasmi sampai 92%.Meski ganas, Karat Puru juga mudah diketahui gejalanya. Muncul bintil-bintil hitam di daun. Lalu apa yang pekebun Ciamis lakukan? Begitu muncul bintil-bintil pada daun, daun kemudian dipangkas dan dikubur (jangan dibakar). Setelah itu Daun disemprot dan batang dicat dengan campuran tiga jenis zat, yaitu Kapur (1 Kg), garam (0,1 Kg) dan Air (10 liter untuk semprot daun dan 5 liter untuk labur batang). Lakukan dua minggu sekali. Dengan cara ini Karat Puru bisa dicegah secara sempurna.Riset yang dilakukan Litbang Departemen Kehutanan selama 10 tahun memperkuat temuan di Ciamis. Setelah pusing tidak kunjung menemukan obatnya, Departemen kehutanan akhirnya mengakui kalau cara yang dilakukan masyarakat Ciamis terbukti manjur dan cespleng.6. Pasar Rakus MelahapMenjual kayu Sengon itu seperti menjual kacang. Begitu panen, gampang menjualnya, diburu pasar dan ini yang penting dibayar cash di tempat. Pertanyaannya kenapa pasar memburu kayu Sengon? Ini terjadi karena antara tingginya kebutuhan akan kayu dan pasokan kayu selalu ada jurang yang begitu lebar. Setiap hari 12 perusahaan kayu skala besar yang hanya mengolah Sengon, menggiling kayu Sengon secara lahap. Sementara Sengon bisa dipanen lima tahun. Jadi menjadi hal yang wajar kalau mereka selalu kekurangan bahan baku.7. Secara Bisnis Sangat MenguntungkanSeuntung apa kalau kita bisnis Sengon? Per ha, dengan jarak tanam 1X3 (3.300 pohon per ha), kita panen tahun ke 5 sebesar 60% dari pohon tertanam, diameter batang 30 Cm ke atas dan harga jual Rp500 ribu per m3, maka keuntungan bersih per ha Rp920 juta. Di mana total investasi hanya Rp55 juta. Jadi keuntungan Sengon itu berlipat-lipat.Kondisi ini bisa kita capai kalau kita menerapkan budi daya dengan sistem Intensifikasi Tinggi. Ukurannya? Rumput selalu dibersihkan 3 bulan sekali dari batang pokok melingkar berdiameter 1 meter dari pusat batang dan memupuk NPK tiap 4 bulan sekali. Dengan perlakuan ini per tahun tambahan batang rata-rata 7-10 Cm per tahun.Kini perusahaan kertas juga memburu kayu Sengon berumur 3 tahun, karena masih muda. Dan tidak hanya batangannya saja yang dibeli, tapi juga sekaligus ranting-rantingnya. Lebih rakus dan tentu ini surga bagi pekebun Sengon.8. Pajak Panen KecilKetika kita panen Sengon pajak hanya diberikan ke negara maksimal sebesar 5% lewat institusi kelurahan. Bandingkan dengan Jati yang perlu izin sampai Kapolres, Dandim, Kapolsek, Koramil, Kecamatan dan kelurahan dengan total jenderal pajak yang harus kita gelontorkan mencapai 30%-40%.9. Penyelamat LingkunganAlasan ini yang penting; Menyuburkan dan menghijaukan Bumi. Menanam sengon itu bisa makin menyuburkan tanah, menjaga sumber-sumber air dan tentu menghijaukan bumi. Berbeda dengan kayu keras lainnya seperti Jati yang merusak humus tanah. Makanya bisnis sengon itu sangat mulia.

Bisnis Sengon (2) : "Semangat Membagi" adalah Sistem Budi Daya yang MenguntungkanPerlu kita tahu bahwa dalam bisnis perkebunan sengon, potential lost sebesar 12%. Atau potensi tingkat kerugian dari keseluruhan proses perkebunan Sengon adalah 12%. Bisa disebabkan oleh kematian, pencurian atau bencana alam dan penyakit. Mengkombinasikan antara potensi kerugian dan semangat berbagi inilah yang kami kembangkan sebagai modal dasar budi daya sengon.Adapun sistem dimaksud kami jelaskan sebagai berikut;1. Serahkan semua proses produksi dari pembenihan sampai pemeliharaan kepada masyarakat setempat. Tugas perusahaan adalah membimbing dan mengajari masyarakat bagaimana budi daya sengon yang baik dan benar.2. Dekati tokoh formal (Kepala Desa) dan tokoh informal (ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda) dan libatkan mereka dalam soal pengawasan.3. Setelah tertanam, tunjuk setiap satu hektare 1 orang penggarap yang berasal dari masyarakat setempat. Di usahakan penggarap adalah warga yang biasa bertani atau warga yang selama proses produksi mempunyai kinerja yang bagus.4. Tugas mereka adalah menjaga sengon dari hama, penyakit dan pencurian. Menyiangi rumput 3 bulan sekali dan memupuk tiap empat bulan sekali.5. Penggarap juga mengelola tumpang sari (tanaman sela di kawasan perkebunan sengon). Tugas perusahaan adalah menentukan jenis tanaman tumpang sarinya, membimbing dalam pemeliharaan dan memberi modal kerja.6. Penggarap berhak mendapat bagi hasil 60% dari hasil tumpang sari. Bagi hasil ini dihitung dari keuntungan bersih.7. Tumpang sari ini berfungsi sebagai gaji atau pendapatan rutin penggarap.8. Penggarap juga berhak mendapat bagi hasil 12% ketika panen Sengon (sejak penjarangan 1, ke 2 dan panen besar di tahun ke-5), dengan catatan penggarap bisa menjaga Sengon dengan tingkat kematian sampai 0%.9. Jika pada tahun ke-5 tingkat kematian ternyata 3%, maka penggarap hanya mendapat hak bagi hasil sebesar (12-3)% = 9%, dan seterusnya. tetapi jika pada tahun ke-5 tingkat kematian mencapai 12% maka penggarap hanya mendapat bagi hasil sebesar 2,5%.10. Sistem ini akan berjalan baik jika jarak tanam Sengon 1m X 3 m.11. Lakukan pelatihan secara rutin tentang budi daya sengon kepada masyarakat.12. Sesibuk apapun rajinlah berkomunikasi dengan penggarap agar ada kedekatan yang lebih intens sehingga rasa memilikinya tinggi.KeuntunganLalu apa keuntungan dari sistem ini?1. Ada fungsi pemberdayaan ekonomi, sehingga masyarakat merasa diuntungkan dengan investasi yang kita tanam. Dari empat Desa lokasi perkebunan PT Raja Sengon Indonesia, semula Desa-Desa itu adalah Desa yang statis tanpa pertumbuhan ekonomi. Setelah Perusahaan investasi dengan sistem ini, keempat Desa ini tumbuh dan dinamis, karena muncul pertubuhan dan perputaran uang di Desa-Desa itu.2. Kebun menjadi aman dari apapun karena masyarakat kemudian mempunyai rasa memiliki dan secara otomatis menjaga agar sengon kita berhasil. Mereka punya mimpi dan harapan akan bagi hasil 12% ketika panen. Perlu diketahui jika dikonversi dengan uang, nilai 12% itu sama dengan Rp125 juta per ha.3. Produktivitas naik tajam karena sistem ini bisa menekan tingkat kegagalan sampai mendekati 0%.

Bisnis Sengon (3) : Seuntung Apa Bisnis Sengon ItuSengon memang punya karakteristik yang sangat cocok dengan pebisnis yang punya karakter malas. Pebisnis malas adalah mereka yang berfikir sedikit bekerja, ditinggal tanpa pemeliharaan dan bisa panen. Dan khusus untuk Sengon itu memang bisa.Sistem Tanam pebisnis malas tentu banyak kelemahan, meski bisa juga memanennya. Kelemahan pertama tingkat kematian pasti tinggi, bisa antara 12%-30%. Kelemahan kedua adalah capaian diameter yang kecil maksimal 15 Cm. Efek diameter yang kecil tentu terkait langsung dengan harga jual.Pola Intensifikasi Tinggi sudah barang tentu akan berdampak luas terhadap keuntungan yang dicapai. Pola intensifikasi tinggi mengukurnya hanya dengan dua perlakuan;1. Bersihkan tanaman sengon dari rumput/gulma tiap 3 bulan sekali.2. Pupuk dengan NPK (bersubsidi) akan lebih baik lagi NPK Mutiara (Non Subsidi) setiap 4 bulan sekali.Dengan menerapkan dua pola ini, maka pertumbuhan batang atau diameter bisa berkisar antara 7-10 Cm per tahun. Sementara pertumbuhan normal per tahun Sengon selama ini maksimal hanya 5 Cm per tahun.Efek pertumbuhan batang yang rata-rata per tahun minimal 7 Cm akan berdampak langsung dengan harga jual yang tinggi. Pola ini, kalau kita hitung pertambahan diameter hanya 7 Cm per tahun, artinya pada tahun ke-3 (saat penjarangan tahap I), harga jual log sudah di atas Rp600 ribu per m3. Karena saat itu diameter tegakan Sengon sudah di atas 21 Cm. Selama ini pada saat penjarangan tahap I, diamter masih di bawah 20 Cm atau harga jual per M3 masih diangka Rp300 ribu. Ini membuktikan pola Intensifikasi Tinggi bisa meningkatkan harga jual sampai 100%.Di bawah ini adalah perhitungan Laba/Rugi versi PT Raja Sengon Indonesia. Penjelasan ini penting untuk menjawab keraguan para investor soal keuntungan dari perkebunan Sengon dengan pola Intensifikasi Tinggi.Dalam perhitungan ini, perusahaan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut;1. Jarak Tanam 1X3 meter atau dalam 1 ha ada 3.300 pohon.2. Perhitungan bisnis, hanya dihitung ketika panen tahun ke-5. Perusahaan mengabaikan keuntungan dari penjarangan tahan I (tahun ke-3), tahap II (tahun ke-4) dan keuntungan dari Tumpang sari.3. Ketika panen tebang keseluruhan pada tahun ke-5, jumlah pohon terpanen hanya 60% dari yang tertanam. Artinya dari 3.300 yang tertanam, pada panen tahun ke-5 hanya ditebang 1.980 pohon.4. Diameter pada masa panen dihitung 30 Cm ke atas.5. Harga jual saat panen dengan diameter 30 Cm ke atas hanya dihitung Rp500 ribu per m3. Dengan harga riil saat ini Rp820 ribu per m3.6. Per m3 terdiri dari 3 pohon. Itu artinya dalam 1 ha saat panen mendapat 1.980/3 = 660 m37. Jadi keuntungan per ha per lima tahun adalah 660 X Rp500 ribu = Rp330 juta per ha.8. Total Biaya Produksi Rp65 juta per ha per lima tahun.9. Keuntungan bersih Rp330 juta - Rp65 juta = Rp265 juta per ha.Keuntungan ini lebih dari 400%, jika dibandingkan dengan bunga deposito yang hanya 5% per tahun. Jadi kesimpulannya, Investasi Sengon jauh lebih menguntungkan.Strategi CerdikAda beberapa cara bagaimana bisnis Sengon ini bisa menjadi mesin uang yang berputar kencang, tanpa henti sehingga kita bisa menikmati apa yang oleh Robert Kiyosaki sebut sebagai Kebebasan Finansial dengan "Pensiun Muda Kaya Raya." Berikut ini adalah strategi yang mesti dilakukan;1. 1.Bagi yang modalnya nekat, tanamlah Sengon tiap tahun sampai tahun ke lima minimal 1 ha. Artinya tahun pertama tanam 1 ha, begitu seterusnya sampai tahun ke 5. Dengan pola ini maka begitu memasuki tahun ke-6 dan sampai tujuh turunan, akan menikmati terus tiada henti panen Sengon. Jangan lupa terus tambah areal tanam dengan cara membeli/dimiliki secara pribadi ketika mulai menuaihasil.2. Bagi yang bermodal besar, tanamlah Sengon tiap tahun sampai tahun ke-5, minimal 10 ha. Artinya tahun pertama tanam 10 ha, begitu seterusnya sampai tahun ke-5. Kenapa minimal 10 Ha? Karena dengan luasan 10 ha akan mencapai tingkat keekonomian yang tinggi. Karena begitu memasuki tahun ke-6, maka akan memetik ketungan bersih per tahun Rp2,65 miliar atau gaji per bulan Rp220,8 juta per bulan. Setingkat dengan gaji presiden direktur diperusahaan multi nasional. Tapi akan lebih mantap lagi kalau per tahun bisa menanam minimal 50-100 ha.3. Dan ini yang penting; Lakukan bisnis terintegrasi. begitu punya kebun luas, dirikan pabrik minyak atsiri dan kembangkan perikanan yang kita pelihara di lahan-lahan kita yang kandungan airnya bagus. Bangun pabrik trileks setengah jadi sehingga ada nilai tambah.4. Saran penting: Tanamlah sengon di tanah kita sendiri, tanah yang kita bebaskan. Bukan tanah sewa. Dengan tanah milik sendiri maka akan lebih leluasa mengembangkan bisnis Sengon.

Bisnis Sengon (4) : Mana Jarak Tanam Yang Menguntungkan?Bagi pembudi daya sengon, sering muncul perdebatan soal jarak tanam. Jarak tanam berapa yang lebih menguntungkan? Apakah jarak tanam 1 m X 1 m, 2 m X 2 m atau 1 m X 3 m?1. Jarak tanam 1 m X 1mAB CDKeterangan 1 :Jarak tanam pohon A ke B dan jaraktanam pohon A ke C = 1 meter.

2. Jarak tanam 2 m X 2 mABCDKeterangan 2 :Jarak tanam pohon A ke B dan jarak tanam pohon A ke C = 2 meter.

3. Jarak Tanam 1 m X 3 mABCDKeterangan 3 : Jarak tanam pohon A ke B dan C ke D = 3 meter, sementara jarak tanam pohon A ke C dan B ke D = 1 meter.Persoalan jarak tanam sangat tergantung dari kekuatan investasi kita. Bagi pemodal kuat, yang mampu menggaji penggarap yang mengelola sengon per hektarenya, gunakan jarak tanam 1 m X 1 m. Karena pada intinya, makin rapat jarak tanam makin bagus, karena kayu menjadi tegak lurus.Ketika kita memutuskan untuk menanam pada jarak tanam 1 m X 1 m, maka penjarangan dilakukan selama 3 kali, pada tahun ke 2 sebesar 20% dipanen, tahun ke-3 dan tahun ke-4 masing-masing sebesar 20% juga.Tapi bagi mereka yang kekuatan investasinya tidak besar, tanamlah dengan jarak 1m X 3 m. Tujuan dari jarak tanam ini adalah agar kita bisa menanam tumpang sari sebagai tanaman sela. Hasil dari tumpang sari inilah yang digunakan sebagai penghasilan/gaji penggarap, yang bisa mereka peroleh secara rutin.Gambaran pola tanam ini adalah sebagai berikut;Gambar4:AEBCFDKeterangan 4 :E dan F adalah tanaman Tumpang sari, sementara A, B