Bisnis Plan Nusacraft
Click here to load reader
-
Upload
nusacraft-indonesia -
Category
Investor Relations
-
view
478 -
download
0
description
Transcript of Bisnis Plan Nusacraft
Bisnis Plan Usaha Galeri Batik & Kerajinan
Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan
masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang di tanah Jawa, sekarang ini
hampir semua daerah di Indonesia memiliki kreasi batik dengan corak dan model yang beragam.
Mulai dari batik Yogyakarta, batik Solo, batik Pekalongan, batik Semarang, batik Cirebon, batik
Tasik, batik Jambi, hingga batik Bengkulu, semuanya memiliki corak yang berbeda-beda sesuai
dengan ciri khas daerah masing-masing.
Melihat perkembangan batik Indonesia yang semakin pesat, tidak ada salahnya bila Kami
memanfaatkan peluang besar ini untuk membuka usaha galeri batik untuk mendatangkan untung
besar setiap bulannya serta melestarikan seni batik sebagai bagian dari warisan budaya bangsa
Indonesia.
Konsumen
Dalam menjalankan usaha galeri batik, sasaran pasar yang bisa Kami bidik sangatlah luas.
Misalnya saja seperti para wisatawan lokal maupun internasional yang ingin berbelanja kerajinan
batik sebagai buah tangan, atau bisa juga membidik para wisatawan maupun masyarakat sekitar
yang ingin mempelajari seni batik lebih jauh, contohnya saja dengan menawarkan jasa pelatihan
membatik secara singkat (1 hari).
Persiapan Bisnis Galeri Batik
Pada dasarnya batik memiliki variasi motif, warna, dan bahan yang beragam. Bahkan sekarang ini
keberadaan batik tidak hanya digunakan sebagai pasangan kebaya maupun pakaian adat, namun
sudah berkembang lebih modern seperti misalnya dikreasikan menjadi kemeja, dress, bolero, jaket, topi,
tas, sKamil, sepatu, gorden, sprei, sarung bantal, serta masih banyak lagi produk kerajinan lainnya
yang memanfaatkan kreasi batik sebagai bahan baku utamanya.
Kelebihan Bisnis Galeri Batik
Setelah mendapatkan pengakuan langsung dari UNESCO tepatnya pada tanggal 2 Oktober
2009 silam, permintaan kerajinan batik di Indonesia semakin hari semakin melonjak tajam. Bahkan
sekarang ini banyak sekolah maupun instansi-instansi pemerintahan maupun swasta yang mewajibkan
murid ataupun karyawannya untuk mengenakan batik di hari-hari tertentu (misalnya saja di Kota
Yogyakarta kewajiban ini telah berlaku setiap hari Jum’at).
Kondisi seperti ini tentunya sangat menguntungkan para pelaku usaha batik, karena sekarang ini
sebagian besar masyarakat mulai bangga menggunakan batik dalam berbagai kesempatan, sehingga
permintaan pasar kini semakin ramai dan peluang mendapatkan untung besar setiap bulannya semakin
terbuka lebar.
Kekurangan Bisnis Galeri Batik
Menekuni bisnis kreasi batik memang bisa dibilang gampang-gampang susah. Dibilang
gampang karena banyak pengusaha batik yang telah sukses mengembangkan galerinya hingga
menembus pasar internasional, namun ada juga yang bilang susah karena terkadang ada beberapa
kendala yang sering membuat para pengusaha harus menyerah di tengah jalan. Contohnya saja seperti
ketersediaan bahan baku yang belum stabil, keterbatasan ide kreatif dalam menciptakan mode-mode
baru, gagalnya strategi pemasaran yang digunakan, sampai menurunnya kualitas produk karena kinerja
karyawan yang kurang terjaga. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebaiknya Kami menjalin
kerjasama dengan para suplier yang cukup besar agar persediaan bahan baku Kami bisa terus terjaga.
Selain itu untuk memperkaya ide, Kami juga bisa menambah referensi mode melalui buku, majalah
fashion, internet, dan lain sebagainya.
Strategi Pemasaran Galeri Batik
Untuk mendukung pemasaran bisnis Kami, bisa dilakukan dengan cara mengikuti berbagai
macam event pameran yang diadakan pihak pemerintah maupun swasta. Biasanya event ini sering
diselenggarakan di kota-kota besar maupun di pasar internasional, sehingga tidak menutup
kemungkinan bila produk Kami bisa dikenal masyarakat luas baik di tingkat lokal, lingkup nasional,
maupun menjangkau pasar internasional. Strategi pemasaran yang kedua adalah menciptakan
produk-produk unik yang memiliki nilai jual cukup tinggi, misalnya saja membuat corak khusus yang
bisa mencerminkan pencitraan atau brand produk yang Kami miliki. Cara jitu lainnya yang bisa Kami
manfaatkan untuk mempromosikan usaha galeri batik yaitu dengan merangkul para penyedia jasa
tour and travel, sehingga mereka memasukan galeri batik Kami sebagai salah satu pusat oleh-oleh
atau tempat tujuan wisata bagi rombongan wisatawan yang mereka dampingi.
Strategi ini cukup efektif untuk memperkenalkan keberadaan bisnis Kami kepada khalayak
ramai dan meningkatkan omset penjualan galeri Kami. Terakhir, untuk memperluas jangkauan
pasar yang Kami miliki, bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan media online atau internet sebagai
sarana tepat untuk mempublikasikan bisnis Kami. Tak bisa kita pungkiri bila perkembangan infonet
menjadi media pemasaran yang sangat efektif bagi para pengusaha untuk memperkenalkan
kerajaan bisnisnya dengan modal biaya yang cukup terjangkau.
Kunci Sukses Galeri Batik
Kunci kesuksesan yang perlu Kami terapkan dalam membangun galeri batik yaitu menjaga
konsistensi Kami dalam menciptakan ide-ide baru. Baik itu berupa motif, pewarnaan, kualitas bahan,
kreasi produk, serta faktor penting lainnya yang bisa mendukung pencitraan (brand) produk yang Kami
ciptakan. Selanjutnya, Kami juga bisa memperkuat strategi pemasaran dengan menawarkan
berbagai program menarik mengenai batik, misalnya saja melengkapi galeri Kami dengan showroom
khusus untuk memamerkan hasil kreasi batik yang Kami ciptakan, membuka bengkel produksi
agar konsumen bisa melihat langsung proses pembuatan pola, proses pembuatan motif, proses
pewarnaan, pengeringan, dan lain sebagainya.
Terakhir, Kami juga bisa menawarkan program pelatihan singkat bagi para wisatawan yang
tertarik untuk mempelajari batik lebih jauh. Dengan begitu, galeri Kami tidak hanya menjadi pusat
penjualan batik namun juga menjadi salah satu tempat wisata batik yang cukup menarik.
Analisa Ekonomi
Asumsi
Biaya sewa bangunan (galeri batik) Rp 25.000.000,00 /tahun
Galeri memproduksi dan menjual batik, serta membuka pelatihan.
Modal awal
Sewa bangunan 1 tahun Rp 25.000.000,00
Mesin dan peralatan jahit lainnya Rp 5.000.000,00
Peralatan batik (wajan, kompor, canting) Rp 1.000.000,00
Bahan batik (malam, kain, pewarna, dll) Rp 2.500.000,00
Stok batik berbagai daerah Rp 15.000.000,00+
Total Rp 48.500.000,00
Biaya Penyusutan Alat
Mesin dan peralatan mengalami penyusutan setelah digunakan :
Mesin dan peralatan jahit digunakan selama 10 tahun (120 bln) :
1/120 bln x Rp 5.000.000,00 Rp 41.700,00
Peralatan membatik digunakan
selama 3 tahun (36 bln)
1/36 bln x Rp 1.000.000,00 Rp 27.800,00+
Total penyusutan Rp 69.500,00
Biaya operasional per bulan
Bahan baku pembuatan batik Rp 2.500.000,00
Peralatan dan bahan (pelatihan membatik) Rp 2.000.000,00
Stok batik berbagai daerah Rp 10.000.000,00
Biaya gaji karyawan :
3 tenaga borongan (200 jam x Rp 4.000.00) Rp 2.400.000,00
1 orang pramuniaga Rp 1.000.000,00
1 orang trainer (pelatihan membatik) Rp 1.500.000,00
1 orang penjaga gudang Rp 800.000,00
Biaya sewa gedung per bulan :
25.000.000,00 : 12 bulan Rp 2.083.300,00
Biaya listrik dan telepon Rp 1.500.000,00
Biaya transportasi Rp 900.000,00
Biaya promosi (brosur, iklan, kartu nama) Rp 1.000.000,00
Biaya penyusutan peralatan Rp 69.500,00+
Total pengeluaran per bulan Rp 25.752.800,00
Pemasukan
Penjualan Batik dan Kerajinan Rp. 30.000.000,00
Jasa Pelatihan Membatik Rp. 10.000.000,00
Pemasukan Lainnya Rp. 5.000.000,00+
Total Pemasukan Rp. 45.000.000,00
Perkiraan Laba per Bulan : Rp. 45.000.000,00 – Rp. 25.752.800,00 = Rp. 19.247.200,00